SI1914422914: Perbedaan revisi

SKRIPSI

Disusun Oleh :

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2022/2023

ABSTRAK

Segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut merupakan pengertian dari pariwisata. Pariwisata adalah fenomena sosial, budaya, dan ekonomi yang melibatkan perpindahan orang ke negara atau tempat di luar lingkungan biasanya untuk tujuan pribadi atau bisnis atau professional. Salah satu cara untuk meningkatkan industri pariwisata adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Konsep Smart Tourism merupakan hasil dari pengembangan inovasi teknologi dan informasi tersebut. Teknologi yang ada tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya sinergi dengan dukungan antara institusi (pemerintah), pelaku industri, dan masyarakat. Di banyak tempat, smart tourism masih bergantung pada instruksi pengembangan dan dana dari pemerintah. Pada kondisi ini, model bisnis di industri pariwisata menjadi cukup susah untuk diformulasikan. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep Smart Tourism, mengidentifikasi semua pemangku kepentingan yang terlibat, serta memahami apakah ada praktik terbaik dalam pengembangan proyek Smart Tourism. Diharapkan penelitian ini dapat menemukan titik temu yang membuat kolaborasi menguntungkan bagi setiap aktor yang terlibat dalam berbagai proses yang terkait dengan pariwisata.

Kata Kunci: Ekonomi Kreatif; Business Model Canvas; Value Creation Platform.

ABSTRACT

Everything related to tourism, including tourist objects and attractions as well as related businesses in that field is the definition of tourism. Tourism is a social, cultural and economic phenomenon involving the movement of people to countries or places outside their usual environment for personal or business or professional reasons. One way to improve the tourism industry is to take advantage of advances in information and communication technology. The Smart Tourism concept is the result of the development of this information and technology innovation. Existing technology cannot just run without synergy with support from institutions (government), industry players, and society. In many places, smart tourism still depends on development instructions and funds from the government. In this condition, the business model in the tourism industry is quite difficult to formulate. This study aims to analyze the concept of Smart Tourism, identify all stakeholders involved, and understand whether there are best practices in developing Smart Tourism projects. It is hoped that this research can find common ground that makes collaboration beneficial for every actor involved in various processes related to tourism.

Keywords : Creative Economy; Business Model Canvas; Value Creation Platform.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Siaran Pers: Kemenparekraf Kolaborasi dengan Industri Perkuat Strategi Bangkitkan Sektor Parekraf [Internet]. Kemenparekraf/Baparekraf RI. [cited 2023 Mar 24]. Available from:https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-kemenparekraf-kolaborasi-dengan-industri-perkuat-strategi-bangkitkan-sektor-parekraf

[2] Siaran Pers: Menparekraf: Pencapaian Target Parekraf 2023 Perlu Ditopang dengan Deregulasi [Internet]. Kemenparekraf/Baparekraf RI. [cited 2023 Mar 24]. Available from: https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-menparekraf-pencapaian-target-parekraf-2023-perlu-ditopang-dengan-deregulasi

[3] Kemenparekraf kolaborasi dengan industri bangkitkan sektor parekraf [Internet]. Neraca.co.id. [cited 2023 Mar 24]. Available from: https://www.neraca.co.id/article/176416/kemenparekraf-kolaborasi-dengan-industri-bangkitkan-sektor-parekraf

[4] Antisipasi Resesi, Kemenparekraf Ubah Fokus Pengembangan Parekraf [Internet]. Republika Online. [cited 2023 Mar 24]. Available from: https://www.republika.co.id/berita/ro99ja457/antisipasi-resesi-kemenparekraf-ubah-fokus-pengembangan-parekraf

[5] Bist AS, Febriani W, Lukita C, Kosasi S, Rahardja U. Design of face recognition AttendX for recording student attendance data based on artificial intelligence technology. Solid State Technology. 2020 Oct 16;63(2s):4505-18.

[6] Khan MA, Salah K. IoT security: Review, blockchain solutions, and open challenges. Future generation computer systems. 2018 May 1;82:395-411.

[7] Coskun V, Ozdenizci B, Ok K. A survey on near field communication (NFC) technology. Wireless personal communications. 2013 Aug;71:2259-94.

[8] Tribe J, Paddison B. Critical tourism strategy. Annals of Tourism Research. 2023 Jan 1;98:103511.

[9] Rakhmansyah M, Rahardja U, Santoso NP, Khoirunisa A, Faturahman A. Smart Digital Signature berbasis Blockchain pada Pendidikan Tinggi menggunakan Metode SWOT. ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal. 2021 Jun 16;2(1 Juni):39-47.

[10] Kontogianni A, Alepis E. Smart tourism: State of the art and literature review for the last six years. Array. 2020 Jul 1;6:100020.

[11] Mehraliyev F, Chan IC, Choi Y, Koseoglu MA, Law R. A state-of-the-art review of smart tourism research. Journal of Travel & Tourism Marketing. 2020 Jan 2;37(1):78-91.

[12] Garcia LM, Aciar S, Mendoza R, Puello JJ. Smart tourism platform based on microservice architecture and recommender services. InMobile Web and Intelligent Information Systems: 15th International Conference, MobiWIS 2018, Barcelona, Spain, August 6-8, 2018, Proceedings 15 2018 (pp. 167-180). Springer International Publishing.

[13] Buhalis D, Amaranggana A. Smart tourism destinations. InInformation and Communication Technologies in Tourism 2014: Proceedings of the International Conference in Dublin, Ireland, January 21-24, 2014 2013 (pp. 553-564). Springer International Publishing.

[14] F. Agustin, F. P. Oganda, N. Lutfiani, and E. P. Harahap, “Manajemen Pembelajaran Daring Menggunakan Education Smart Courses,” Technomedia J., vol. 5, no. 1 Agustus, pp. 40–53, 2020.

[15] M. Saraswati, N. Lutfiani, and T. Ramadhan, “Kolaborasi Integrasi Inkubator Bersama Perguruan Tinggi Sebagai Bentuk Pengabdian Terhadap Masyarakat Dalam Perkembangan Iptek,” ADI Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 2, pp. 23–31, 2021.

[16] U. Rahardja, Q. Aini, H. D. Ariessanti, and A. Khoirunisa, “Pengaruh Gamifikasi pada iDu (iLearning Education) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa,” NJCA (Nusantara J. Comput. Its Appl., vol. 3, no. 2, pp. 120–124, 2018.

[17] R. Supriati, E. R. Dewi, D. Supriyanti, and N. Azizah, “Implementation Framework for Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) in Higher Education Academic Activities,” IAIC Trans. Sustain. Digit. Innov., vol. 3, no. 2, pp. 150–161, 2022.

[18] Setiawan J, Budiastuti MS, Gravitiani E, Setyono P. Business model canvas (BMC) approach for tourism management strategy of the top selfie kragilan, Mt. Merbabu National Park. Geo Journal of Tourism and Geosites. 2021;35(2):297-303. [19] U. Rahardja and N. Lutfiani, “The Strategy of Improving Project Management Using Indicator Measurement Factor Analysis (IMF) Method,” in Journal of Physics: Conference Series, 2020, vol. 1477, no. 3, p. 32023.