SI1821499108

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN VIDEO INFORMASI SISTEM AUTOMATION PNEUMATIC

PADA LINE ASSEMBLING PEMBUATAN SEPATU

PT. PANARUB INDUSTRY


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1821499108
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2023/2024




ABSTRAK

Pada saat ini era industri 4.0 teknologi dan informasi sangat bermanfaat bagi seseorang serta perusahaan. Khususnya teknologi automation pneumatic, merupakan suatu keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya meningkatkan atau pengembangan dalam teknologi automation pneumatic. PT. Panarub Industry yang bertempat di Jalan Raya Mauk KM. 1 Pasar Baru, RT.005/RW.004, Gerendeng, Kec. Karawaci, Kota Tangerang, Banten 15113. PT. Panarub Industry merupakan perusahaan dalam bidang garmen produksi sepatu Sport dan Outdoor dengan brand Adidas. Permasalahan yang saat ini terjadi pada PT. Panarub Industry tidak memiliki video informasi untuk memperkenalkan teknologi automation pneumatic yang dimiliki, sehingga kurangnya pengetahuan customer atau client PT. Panarub Industry. Dalam permasalahan ini saya membuat skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO INFORMASI SISTEM AUTOMATION PNEUMATIC PADA LINE ASSEMBLING PEMBUATAN SEPATU PT. PANARUB INDUSTRY”. Tujuan yang saya harapkan customer atau client PT. Panarub Industry lebih mengenali sistem automation pneumatic dalam pembuatan sepatu yang dapat mehasilkan target output yang sangat tinggi dengan kualitas yang baik. Sehingga manfaat yang di dapatkan PT. Panarub Industry bertambahnya orderan sepatu setiap tahunnya. Untuk membuat video informasi terdapat metode yang akan di gunakan diantaranya yaitu, pengumpulan data, analisis SWOT, perancangan media dan Konsep Produksi Media (KPM). Melalui video informasi ini yang akan diimplementasikan ke dalam platform media digital yang ada, seperti Instagram dan YouTube itu sendiri yang diharapkan mampu menarik minat customer atau client baru serta memperkenalkan sistem automation pneumatic pada line assembling pembuatan sepatu pada PT. Panarub Industry.

Kata Kunci: Automation Pneumatic, Video, Media Informasi




ABSTRACT

At this time, the industrial era 4.0, technology and information are very useful for people and companies. In particular, pneumatic automation technology is a functional and operational necessity in efforts to improve or develop pneumatic automation technology. PT. Panarub Industry which is located on Jalan Raya Mauk KM. 1 Pasar Baru, RT.005/RW.004, Gerendeng, Kec. Karawaci, Tangerang City, Banten 15113. PT. Panarub Industry is a company in the garment sector producing sports and outdoor shoes under the Adidas brand. The problems currently occurring at PT. Panarub Industry does not have information videos to introduce its pneumatic automation technology, so there is a lack of knowledge of PT customers or clients. Panarub Industry. In this problem, I wrote a thesis with the title "VIDEO DESIGN OF PNEUMATIC AUTOMATION SYSTEM INFORMATION ON THE ASSEMBLING LINE FOR SHOE MANUFACTURING PT. INDUSTRY PANARUB". The goal that I hope for customers or clients of PT. Panarub Industry is more familiar with pneumatic automation systems in shoe manufacturing which can produce very high output targets with good quality. So the benefits that PT. Panarub Industry increases shoe orders every year. To create information videos, some methods will be used, including data collection, SWOT analysis, media design, and the Media

Production Concept (KPM). Through this information video which will be implemented into existing digital media platforms, such as Instagram and YouTube, it is hoped that it will be able to attract the interest of new customers or clients as well as introduce a pneumatic automation system on the shoe manufacturing assembly line at PT. Panarub Industry.

Keywords: : promotional and information media




Daftar isi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini teknologi dan informasi sangat bermanfaat bagi seseorang serta perusahaan. Khususnya teknologi automation pneumatic, merupakan suatu keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya meningkatkan atau pengembangan dalam teknologi pembuatan sepatu.

Pada PT. Panarub Industry yang bertempat di Jalan Raya Mauk KM. 1 Pasar Baru, RT.005/RW.004, Gerendeng, Kec. Karawaci, Kota Tangerang, Banten 15113. PT. Panarub Industry merupakan perusahaan dalam bidang garmen produksi sepatu Sport dan Outdoor dengan brand Adidas. Dalam pembuatan sepatu, sangat bermanfaat dengan teknologi tersebut sangat membantu dalam produksi yang dapat menghasilkan output yang lebih banyak dengan kualitas yang baik. Tugas bagian produksi yang terutama pada bagian teknologi automation pneumatic ini sangat kompleks, maka dalam tugasnya tidak lepas dari tim development.

Teknologi automation pneumatic sistem otomatisasi yang menggunakan tenaga udara terkompresi untuk menggerakkan peralatan dan mesin. Pneumatik mengacu pada penggunaan gas yang terkompresi, seperti udara, untuk menghasilkan gerakan mekanis. Dalam teknologi automation pneumatic, komponen utama yang digunakan adalah silinder pneumatik. Silinder pneumatik adalah perangkat mekanis yang menggunakan tekanan udara untuk menggerakkan piston linier bolak-balik. Silinder ini kemudian digunakan untuk menggerakkan berbagai jenis peralatan dan mesin, seperti sistem konveyor, robotik, mesin pengelasan, dan banyak lagi. Selain silinder pneumatik, teknologi automation pneumatic juga melibatkan penggunaan komponen pneumatik lainnya, seperti katup pneumatik, manifold, regulator tekanan, pengendali udara, dan sistem pengaturan. Komponen-komponen ini bekerja bersama-sama untuk mengontrol aliran udara, tekanan, dan gerakan dalam sistem pneumatik. Keuntungan utama teknologi automation pneumatic adalah keandalannya, daya tahan, dan kemampuan untuk digunakan dalam lingkungan yang kotor dan berbahaya. Selain itu, sistem pneumatik juga mudah dioperasikan, dipasang, dan dipelihara. Namun, teknologi automation pneumatic juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah saat melakukan maintenance/troubleshooting membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama.

Secara keseluruhan, teknologi automation pneumatic adalah salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam otomatisasi industri. Dengan memahami prinsip kerjanya dan memilih komponen yang tepat, sistem pneumatik dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengotomatisasi berbagai proses industri.

Pada saat ini PT. Panarub Industry tidak memiliki media komunikasi untuk mempromosikan sebuah teknologinya yaitu Automation Pneumatic. Yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan dari Client mengenai teknologi tersebut. Automation pneumatic berpotensi dalam menunjang kualitas, kuantitas dan efisiensi dalam pembuatan sepatu.

Media komunikasi visual atau media cetak dan video merupakan sebuah proses penyampaian pesan atau informasi kepada pihak lain dengan memanfaatkan media yang terbaca oleh indra penglihatan. Salah satu bentuk media komunikasi visual yang sangat dibutuhkan dalam penyampaian informasi saat ini adalah media katalog produk, poster, banner dan video. Katalog produk merupakan salah satu media yang digunakan sebagai sarana informasi guna menampilkan barang dagangan atau produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi. Sedangkan poster dan banner merupakan sebuah media informasi dan publikasi dalam bentuk print out.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperkenalkan teknologi automation pneumatic untuk video promosi sehingga menginformasikan secara detail teknologi yang ada pada PT. Panarub Industry. Berdasarkan penjelasan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk menulis sebuah penelitian dengan judul “Perancangan Video Informasi Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Bagaimana video informasi sistem automation pneumatic yang digunakan oleh Panarub Industry pada saat ini?
  2. Kendala apa dalam membuat video informasi sistem automation pneumatic Panarub Industry saat ini?
  3. Siapa yang menjadi sasaran video informasi sistem automation pneumatic pada Panarub Industry sebagai informasi?

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan ini lebih terarah perlu dibatasi ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini antara lain merancang sebuah tampilan dalam bentuk desain grafis dan video untuk automation pneumatic pada line assembling pembuatan sepatu PT. Panarub Industry.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

  1. Membuat video informasi teknologi automation pneumatic pada PT. Panarub Industry.
  2. Untuk menginformasikan stakholder/PT. Panarub Industry lebih mudah mengenalkan teknologi automation pneumatic.
  3. Membuat video informasi yang detail dan informatif agar customer dan klient dapat memahami teknologi automation pneumatic.

1.4.2. Manfaat Penelitian

  1. Dengan melalui video informasi melalui media komunikasi visual yang kreatif yang dirancang dapat lebih menarik minat customer Panarub Industry.
  2. Supaya customer mendapatkan informasi Panarub Industry mempunyai teknologi automation pneumatic.
  3. Supaya meningkatkan orderan sepatu setiap tahunnya PT. Panarub Industry.

1.5. Metode Penelitian

Adapun metode yang dilakukan untuk mendapatkan dan melengkapi data yang dibutuhkan dalam penulisan penelitian terkait perancangan media informasi ini antara lain sebagai berikut:

1.5.1. Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang diperlukan untuk penyusunan laporan Skripsi dengan mendatangi langsung PT. Panarub Industry. Observasi ini dilakukan dengan stakeholder Bapak Heri Budiono sebagai Specialist Robot pada PT. Panarub Industry, pada tanggal 25 September 2023 sampai 6 Oktober 2023.

2. Wawancara 

Wawancara dilakukan untuk pengumpulan data secara langsung bertatap muka dengan orang yang ingin diwawancarai, kepada narasumber atau stakeholder pada PT. Panarub Industry dan juga melakukan wawancara terhadap pihak – pihak terkait sesuai judul penelitian. Wawancara ini dilakukan dengan stakeholder Bapak Heri Budiono sebagai Specialist Robot pada PT. Panarub Industry, pada tanggal 25 September 2023 sampai 6 Oktober 2023.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah pengumpulan data – data berupa teori, mempelajari dan memahami buku – buku, jurnal dan prosiding yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi ini.

1.5.2. Analysis PIECES

Analisis PIECES ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency dan Service.

1.5.3. Perancangan Media 

Perancangan media komunikasi visual sebagai sarana informasi PT. Panarub Industry, akan dirancang dengan menggunakan aplikasi corel draw, Adobe Premiere Pro CC 2022,Adobe After Effects CC 2022, dan Adobe Illustrator CC 2022.

1.5.4. Konsep Produksi Media (KPM)

Konsep Produksi Media yang digunakan dalam penelitian skripsi ini akan menyampaikan:

1. Pre Production

Pre production sebuah tahapan awal perencanaan dalam membuat perancangan video mulai dari membuat ide atau gagasan, kemudian dibuat ke dalam sinopsis. Setelah synopsis menyusun narasi untuk menjelaskan jalan cerita, kemudian tahap selanjutnya membuat storyboard, script writing, rundown, penyusunan crew dan time schedule. Selain itu, membuat anggaran biaya atau budget produksi dan peralatan penunjang yang digunakan dalam produksi video promosi. Berikut tahapan – tahapan dalam pre production.

2. Production

Production adalah melakukan pengambilan gambar di lapangan secara langsung. Pada proses pengambilan gambar adanya kerjasama antara pemain dan crew agar memudahkan proses shooting. Berikut ini merupakan proses production yang terdiri dari perencanaan multimedia, perencanaan audio, perencanaan visual, perencanaan broadcasting

3. Post Production

Post production sebuah tahapan akhir dari sebuah karya yang dibuat hingga menjadi sebuah video yang utuh guna menyampaikan informasi atau pesan yang ingin disampaikan. Dalam proses post production, semua rekaman gambar yang diambil pada proses production di review lalu dipilih untuk proses editing sampai proses exporting oleh editor. Tahap yang diperlukan saat proses post production terdiri dari Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar.

1.6. Sistematika Penulisan 

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam penelitian Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan judul Skripsi ini yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab ini berisikan tentang gambaran umum obyek yang diteliti meliputi Sejarah Singkat, Struktur Organisasi, Visi dan Misi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategy (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan dan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab IV ini menjelaskan tentang Konsep Produksi Media yang terdiri dari Pre Production, Production dan Post Production.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan kepada PT. Panarub Industry, sebagai pemecahan masalah dalam pemanfaatan media yang telah dirancang.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil penelitian Skripsi ini.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi penelitian ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

2.1.1. Konsep Dasar Perancangan

Setiyanto, dkk (2019:137)[1] menjelaskan bahwa “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

Menurut Kesumaningtyas dan Reti Handayani (2020:60)[2] Perancangan merupakan tahapan yang berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen - komponen perangkat lunak dan perangkat keras suatu sistem.

Melihat dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Perancangan adalah sebuah tahapan awal untuk merencanakan segala sesuatu dalam wujud visual yang dihasilkan dari penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa.

2.1.2. Pengertian Media 

Menurut Andriyan, dkk (2020:76)[3] “Media adalah suatu wadah yang digunakan untuk mengkomunikasikan sebuah pesan atau informasi kepada si penerima dengan melibatkan rangsangan indera penglihatan”.

Apriansyah, dkk (2020:9)[4] menjelaskan bahwa “Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut”. 

Menurut Santoso dan Khamim Hariyadi (2020:58)[5] “Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam proses penyajian informasi”.

Kesimpulan yang dapat diambil dari tiga pengertian di atas bahwa media adalah sebuah wadah atau penyalur untuk mengkomunikasikan sebuah pesan yang disampaikan kepada penerima pesan dengan melibatkan indera penglihatan.

2.1.3. Konsep Dasar Desain

2.1.3.1. Pengertian Desain 

Menurut Andriyan, dkk (2020:77)[3] “Desain adalah suatu cara untuk merancang sesuatu yang sebelumnya sudah direncanakan mengenai struktur dan bentuk yang akan dibuat”.

2.1.3.2. Pengertian Warna 

Kembaren, dkk (2020:123)[6] menjelaskan “Warna merupakan fenomena getaran/ gelombang yang diterima indera penglihatan”.

2.1.3.3. Macam-Macam Warna dan Klasifikasinya 

Menurut Ghifari (2019:776)[7] “Menjelaskan bahwa terdapat lima klasifikasi warna yaitu warna primer, warna sekunder, warna intermediate, warna tersier dan warna kuarter”.

  1. Warna Primer

Warna primer atau warna pokok tidak dapat dibentuk dari warna 

lain serta menjadi warna dasar pencampuran untuk warna lain, warna – warna ini terdiri dari warna biru, merah dan kuning.

  1. Warna Sekunder

Warna sekunder terbentuk dari pencampuran pertama dua warna primer, warna – warna merupakan warna jingga/orange, ungu violet dan hijau.

  1. Warna Intermediate

Warna intermediate disebut warna perantara karena berada di antara warna primer dan warna sekunder pada lingkaran warna, warna – warna dalam kelompok ini adalah warna kuning hijau, kuning jingga, merah jingga, merah ungu, biru violet dan biru hijau.

  1. Warna Tersier

Warna tersier terdiri dari warna – warna hasil campuran dari dua warna tersier, warna tersier terdiri dari warna coklat kuning, coklat merah, dan coklat biru.

  1. Warna Kuarter

Warna ini dikenal juga dengan nama warna keempat karena merupakan warna hasil pencampuran dari dua warna tersier atau warna ketiga, kelompok warna ini yaitu coklat jingga, coklat hijau dan coklat ungu.

2.1.3.4. Pengertian Typography 

Menurut Hasian dan Irsya Putri (2021:729)[8] “Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain”.

2.1.3.5. Pengertian Layout

Menurut Kembaren, dkk (2020:123)[6] “Layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/ pesan yang dibawanya”.

 2.1.4 Pengertian Animasi

2.1.4.1. Definisi Animasi

Menurut Sriasih, dkk (2020:80)[9] “Animasi adalah proses menampilkan obyek-obyek dari gambar yang menghasilkan suatu gerakan yang diinginkan, gambar yang ditampilkan akan tampak hidup”.

2.1.4.2. Prinsip-Prinsip Animasi

Menurut Sriasih, dkk (2020:80)[9] “Menjelaskan bahwa Terdapat 12 prinsip dasar animasi yang diciptakan dan patut di contoh oleh seorang animator. Adapun 12 prinsip ini dikemukakan oleh seorang animator yang bernama Disney, Frank Thomas & Ollie Johnston. 12 prinsip animasi diperkenalkan melalui sebuah buku yang berjudul ”The Illusion of Life: Disney Animation”. Adapun bagian-bagian dari 12 prinsip animasi diketahui oleh setiap animator adalah sebagai berikut.

  1. Solid Drawing

Solid drawing merupakan suatu prinsip yang memberikan keseimbangan pada pose. Tujuan dari solid drawing yaitu untuk mencari pose siluet yang terbaik. 

  1. Timing

Timing merupakan suatu prinsip yang menentukan jumlah frame in between yang ada di antara gerakan suatu benda atau karakter. Semakin sedikit jumlah frame maka akan semakin cepat gerakan animasinya, sebaliknya semakin banyak jumlah frame maka gerakan animasinya akan lambat. 

  1. Squash & Stretch

Squash & Stretch adalah suatu gerakan seperti proses penghempasan suatu benda yang yang kemudian benda tersebut dapat diregangkan. Gerakan tersebut dikatakan fleksibel. 

  1. Anticipation

Anticipation adalah gerakan ancang ancang untuk mempersiapkan diri atau objek dalam memasuki suatu gerakan berikutnya. 

  1. Slow In & Slow Out

Gerakan ini juga bisa dikatakan gerakan perlambatan yang sering terjadi diawal dan di akhir suatu gerakan animasi. 

  1. Arcs

Arcs adalah suatu kurva yang melingkar dan sering terdapat pada suatu gerakan yang cenderung memakai gerakan yang lurus saja.

  1. Secondary Action

Secondary action merupakan gerakan tambahan yang terjadi untuk melengkapi gerakan utama yang ada.Gerakan secondary action hanya bersifat melengkapi dan tidak mengambil alih performa dari gerakan utama. Sebagai contoh : Gerakan tangan kiri kebawah setelah pose utama memegang kepala seperti yang terdapat pada karakter di bawah ini. Secondary action bila digunakan dengan tepat, akan dapat menambah kedalaman pada karakteristik karakter kita.

  1. Overlapping Action & Follow 

Through Overlapping Action & Follow Through merupakan suatu gerakan susulan pada suatu karakter atau benda yang terjadi setelah karakter atau benda tersebut berhenti. 

  1. Pose to Pose & Straight ahead action 

Straight ahead action merupakan pendekatan menciptakan gerakan secara berkesinambungan mulai dari awal tanpa banyak perencanaan akan menjadi seperti apa akhir gerakannya nanti. Sedangkan Pose to Pose Dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu pose - pose seperti apa yang akan dimiliki oleh karakter yang akan dianimasikan pada suatu adegan.

  1. Staging

Staging adalah tahap pengaturan suatu set adegan, posisi kamera atau pose suatu karakter sehingga adegan tersebut menjadi mudah dimengerti oleh penonton. Staging yang baik dapat dengan jelas disampaikan dan dikomunikasikan cerita yang ingin disampaikan dari adegan tertentu sehingga penonton mudah memahami film tersebut. 

  1. Appeal

Appeal merupakan suatu tampilan dari sebuah karakter atau benda yang dimana karakter atau benda tersebut terlihat mempunyai karisma tersendiri dan menarik untuk ditonton. 

  1. Exaggeration

Exaggeration adalah suatu gerakan atau ekspresi yang hiperbola(dilebihkan) sehingga mendapatkan kesan animasi yang lebih meyakinkan.

2.1.4.3. Jenis-Jenis Animasi

Menurut Sriasih, dkk (2020:80)[9] “Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini perkembangan animasi juga mengalami kemajuan, hal ini didukung dengan munculnya jenis-jenis animasi. Adapun beberapa jenis animasi adalah sebagai berikut ini”.

  1. Animasi 2D 

Animasi 2D juga dapat dikatakan animasi kartun atau film kartun. Dalam pembuatan animasi 2D menggunakan teknik animasi animasi sel (hand draw). Dalam proses penggambaran dilakukan langsung pada film atau dapat dilakukan secara digital.

  1. Animasi 3D 

Animasi 3D merupakan animasi modern atau bisa dikatakan animasi yang lagi trend saat ini. Animasi ini merupakan perkembangan dari animasi 2D.

  1. Animasi Stop Motion

Animasi Stop Motion merupakan suatu animasi yang memanfaatkan tanah liat. Karakter dibuat menggunakan tanah liat setelah selesai maka akan di foto sesuai dengan gerakan dan hasil foto akan disambung - sambungkan sehingga membentuk suatu animasi yang indah.

2.1.5 Konsep Dasar Promosi

2.1.5.1 Pengertian Promosi

Menurut Umah dan Siswah Yudianto (2022:330)[10] “Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk alat komunikasi antara konsumen dan perusahaan dalam rangka memasarkan produk yang dihasilkan”.

Budiarto dan Muhammad Arief (2019:16)[11] menjelaskan “Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang menawarkan nilai lebih untuk suatu bentuk”. 

Sedangkan menurut Arief (2022:47)[12] “Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau pengguna jasa sesuai dengan kebutuhan”. 

Berdasarkan kesimpulan dari ketiga pendapat diatas, Promosi adalah sarana untuk menyampaikan informasi mengenai produk dan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian.

2.1.5.2 Tujuan Promosi

Menurut Marpaung, dkk (2021:50)[13] Tujuan dilakukannya promosi adalah untuk menarik calon konsumen agar membeli atau mengkonsumsinya.

2.1.5.3 Bentuk Promosi

Menurut Eriyanti, dkk (2019:4)[14] Bauran promosi terdiri atas 5 alat promosi antara lain:

  1. Advertising (Periklanan)

Yaitu seluruh bentuk presentasi dan promosi non personal yang digunakan untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa menggunakan media cetak, televisi, radio, internet dan lainnya.

  1. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Yaitu insentif-insentif jangka pendek yang dapat mendukung pembelian produk atau jasa berupa diskon, kupon, pameran kontes dan lainnya.

  1. Personal Selling (Penjualan Perseorangan)

Yaitu presentasi personal oleh sales penjualan bertujuan menghasilkan mengenalkan layanan dan membangun hubungan dengan konsumen perseorangan.

  1. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

Yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai publik supaya memperoleh publisitas menguntungkan dan membangun citra perusahaan seperti press releases, sponsorships dan web pages.

  1. Direct Marketing (Penjualan Langsung)

Yaitu hubungan langsung dengan konsumen sehingga diperoleh tanggapan segera dan membina hubungan dengan konsumen mencakup telephone marketing, internet, dan mobile marketing.

2.2. Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Video

2.2.1.1 Pengertian Video

Menurut Apriansyah, dkk (2020:11)[4] menjelaskan “Video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar – gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar gerak”. 

Sedangkan menurut Valentino dan Muhamad Jodi Hardiansyah (2020:2)[15] “Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu”.

Kesimpulan dari video adalah media digital yang dapat menunjukkan susunan atau urutan gambar – gambar yang diambil oleh kamera tunggal dan dapat memberikan ilusi, gambar serta fantasi pada gambar gerak.

2.2.1.2 Format Video

Menurut Limbong, dkk (2020:3)[16] Video memiliki berbagai macam jenis dan tipe, adapun format dan tipe video diantaranya:

  1. Flash Video (.flv) adalah format file yang sebagian besar digunakan untuk membungkus file media digunakan untuk penyimpanan video dari Internet yang menggunakan program Adobe Flash Player
  2. File .dat adalah file AVI yang dikompresi menjadi MPEG, dan disesuaikan dalam struktur VCD. Untuk membuatnya bisa memanfaatkan beragam aplikasi burner.
  3. AVI (Audio Video Interleaved) adalah format video yang bisa menyesuaikan format audio dengan alat yang digunakan untuk memutar video tersebut.
  4. DV (Digital Video) adalah format video kualitas rumahan ini biasa dihasilkan dari kamera digital.
  5. VCD Video adalah format video dalam bentuk VCD
  6. DVD Video adalah jenis file video dalam format DVD, format ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding VCD.
  7. MOV adalah salah satu format video untuk player apple Quicktime. Format file video ini biasa digunakan dalam pengiriman yang menggunakan jaringan internet.
  8. MPEG 1 adalah jenis format video ini merupakan kelas industri video, dengan kualitas gambar serta VHS serta memiliki kualitas suara atau audio setara dengan CD.
  9. MPEG 2 adalah format video yang memiliki kualitas suara setara dengan CD, dan memiliki kualitas gambar level siaran.
  10. MPEG 4 / MP4 adalah format file video ini sudah lebih bagus dari MPEG 1 dan 2. Karena memiliki kualitas gambar yang jauh lebih bagus, tapi dikemas dalam ukuran file yang lebih kecil
  11. WMV (Windows Media Video) adalah format video yang satu ini merupakan pengembangan dari format ASF. File video dalam format ini biasa digunakan untuk pengiriman dalam jaringan internet.
  12. 3GPP/3GP (3rd Generation Partnership Project) adalah format video ini sering kali digunakan untuk kebutuhan multimedia, yang memiliki ukuran lebih kecil dan kualitas gambar di bawah MP4”.

2.2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Video

Menurut pendapat Selvia dan Desi Ernita Amru (2020:141)[17] kelebihan dan kekurangan media video yaitu:

  1. Kelebihan
  2. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat
  3. Terdapat gambar serta suara
  4. Dapat digunakan untuk kelompok kecil dan besar
  5. Sangat baik untuk menjelaskan suatu proses/keterampilan
  6. Kekurangan
  7. Sukar untuk direvisi jika terjadi kesalahan
  8. Relatif mahal
  9. Pada saat ditayangkan gambar akan bergerak terus sehingga tidak semua orang dapat memahami pesan yang disampaikan
  10. Video yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan

2.2.2 Pengertian Video Promosi

Menurut Utami dan Ramlan (2022:19)[18] menjelaskan Video promosi merupakan suatu media yang diolah secara kreatif yang merupakan salah satu media komunikasi modern dengan menampilkan penggabungan gambar bergerak dan suara, sehingga target audiens dapat mengetahui lebih jelas informasi yang disampaikan dan juga bertujuan untuk mempengaruhi penontonnya. 

Astriyani, dkk (2020:35)[19] menjelaskan “Video promosi adalah media komunikasi secara visual, yang berisi pesan yang dapat dilihat audiensi dan tentu saja berkaitan dengan hal komersial”. 

Menurut Fitri dan Ardoni (2019:166)[20] “Video promosi adalah media komunikasi yang informatif yang paling cepat memberikan kesan positif kepada target audiens, karena informasi yang disajikan dapat langsung didengar dan dilihat sekaligus”. 

Kesimpulan video promosi adalah media komunikasi secara visual dengan menampilkan penggabungan gambar bergerak dan suara sehingga audiens dapat mengetahui informasi lebih jelas dan bertujuan untuk mempengaruhi penontonnya.

2.2.3 Pengertian Automation Pneumatic 

Menurut Rahmawati, Y., Simanjuntak, I. U. V., & Aprianto, D. (2022) [21] adalah sebuah sistem penggerak yang memanfaatkan tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. Jadi, secara sederhana pneumaticadalah tekanan udara yang dinaikkan oleh kompresor udara, sehingga mampu menggerakkan alat-alat industri. Tekanan udara tersebut akan menggerakkan sebuah cylinder kerja yang mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cyilinder). Cara kerja sistem pneumaticadalah kompresor menghidupkan penggerak awal (motor listrik). Lalu udara akan menyedot dan ditekan menuju tangki penampung udara sampai beberapa bar. Mendistribusikan udara terkompresi ke sistem pneumaticmembutuhkan beberapa komponen seperti filter, katup penutup, dan pengatur tekanan.

2.2.4 Konsep Dasar Multimedia Audio Visual And Broadcasting

2.2.4.1. Pengertian Multimedia

Menurut Septian, dkk (2021:16)[22] “Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menggabungkan berbagai kumpulan teks. suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tools) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.”

2.2.4.2. Pengertian Audio Visual

Sulfemi (2019:14)[23] menjelaskan “Audio visual merupakan sebuah alat bantu audio visual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.”

2.2.4.3 Pengertian Broadcasting 

Menurut Adnan Muchtar dan Kahar (2019:13)[24]Broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi yang berhubungan dengan penyiaran”. 

2.2.4.4 Pengertian Sinopsis

Menurut Desrianti, dkk (2019:152)[25] menjelaskan “Sinopsis merupakan ringkasan sebuah cerita dengan tetap memperhatikan unsur yang ada pada feature dokumenter tersebut. Sinopsis dibatasi dari jumlah halamanya, misal setengah, satu atau dua halaman dari panjang feature dokumenter”.

2.2.4.5 Pengertian Narasi 

Menurut Kurniadi, dkk (2020:15)[26] “Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu”.

2.2.4.6 Pengertian Storyboard

Menurut Widada, dkk (2020:43)[27]Storyboard adalah sebuah gagasan ide cerita yang akan dibentuk dalam sebuah naskah dan dituangkan dalam ilustrasi gambar”.

2.2.4.7 Pengertian Script Writing

Menurut pendapat Sunarya, dkk (2021:212)[28]Script Writing merupakan rancangan dari penulisan naskah yang dibuat secara terperinci, dimana untuk pengembangan ide dan gagasan dari sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik”.

2.2.4.8 Pengertian Rundown

Menurut Sunarya, dkk (2021:213)[28]Rundown merupakan penjelasan tentang pengambilan gambar dan pengeditan sesuai scene”.

2.2.5 Konsep Produksi Media (KPM)

2.2.5.1 PreProduction

Menurut Sunarya, dkk (2021:223)[29]Pre Production adalah tahapan proses perancangan video yang terdiri dari ide atau gagasan, pembuatan sinopsis, menyusun narasi, membuat gambar sketsa atau storyboard, pembuatan script writing, menyusun rundown, lalu menentukan crew yang terlibat dalam proses produksi, kemudian menyusun time schedule, menentukan budget/anggaran dan mempersiapkan peralatan – peralatan yang akan digunakan dalam produksi media video promosi.

2.2.5.2 Production

Menurut Sunarya, dkk (2021:230)[29]Production adalah proses pengambilan gambar atau video yang dilakukan secara kerjasama dengan crew agar memudahkan proses shooting”.

2.2.5.3 Post Production 

Menurut Sunarya, dkk (2021:231)[29] Pada tahapan akhir yaitu post production, tahapan ini adalah proses digitizing, editing, mixing, finishing, exporting dan segmen pasar.

2.2.6 Pengertian Analisis PIECES

Menurut Iqbal dan Cony Rivia Murni (2020:3)[30] ”Metode evaluasi PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency dan Service) digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan berbagai situasi atau variabel yang timbul di masyarakat dan menjadi objek penelitian”.

2.2.7 Aplikasi Penunjang Video

2.2.7.1. Adobe Premiere Pro CC 2022

Menurut Desrianti, dkk (2019:154)[31] “Merupakan software yang digunakan secara luas dalam pengeditan video”.

2.2.7.2. Adobe After Effect CC 2022

Menurut Widada, dkk (2020:47)[27] “Yaitu sebuah program aplikasi pengolah video dengan menggunakan efek guna mengkreasikan video agar video tampak lebih menarik”.

2.2.7.3. Adobe Illustrator CC 2022

Menurut Haerudin Yanshah (2022:219)[32]Adobe Illustrator adalah program editor grafis vektor.”.

2.2.8 Pengertian Elisitasi

Menurut Prastomo (2020:266)[33] “Elisitasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan rekayasa perangkat lunak yang memiliki definisi sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk mencari kebutuhan suatu sistem yang baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak terkait yang dengan kepentingan dengan pengembangan sistem”. 

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, berisi data kebutuhan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait dari hasil wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, hasil dari pengklasifikasian proses elisitasi tahap I yang selanjutnya diproses dengan metode MDI, metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara kebutuhan sistem yang penting dan harus ada dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi dimana M berarti Mandatory (penting) merupakan kebutuhan yang harus ada dan tidak boleh dihilangkan, D = Desirable yang merupakan kebutuhan tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan namun membuat sistem kurang sempurna, I = Inessential merupakan kebutuhan yang bukan termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi tahap III, proses penyusutan data dari hasil tahap II dengan cara mengeliminasi semua kebutuhan sistem dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu: T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan, O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan, E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
  4. Final draft elisitasi, berisi kesimpulan kebutuhan sistem yang nantinya digunakan.

2.3 Literature Review

Tabel 2.1 Literatur Review

<tbody> </tbody>

No

Penulis, Judul

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Perbedaan

1

Pujawati dan Nunu Nurdiana (2022)[37]

Pembuatan Video Interaktif Promosi Sekolah Menggunakan Metode MDLC MTs Negeri 13 Majalengka

Tujuan penelitian ini sebagai sarana media promosi pada MTsN 13 Majalengka 

dan memberikan informasi untuk meningkatkan tingkat efektifitas promosi sekolah MTsN 13 

Majalengka

METODE

MDLC (Multimedia Development Life Cycle)

1. Concept (konsep)

2. Design (desain/rancangan) 

3. Material Collecting (pengumpulan materi) 

4. Assembly (pembuatan) 

5. Testing (uji coba) 

6. Distribution (menyebarluaskan)

Hasil yang diharapkan dengan adanya animasi tersebut siswa yang mendaftar ke MTsN 13 

Majalengka semakin meningkat dari tahun sebelumnya.

Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu konsep yang digunakan

2

Viadika dan Hamdan Priyoko (2022)[38]Implementasi Motion Graphic Pada

Promosi Sekolah

Menggunakan Metode Squash dan Stretch

Tujuan penelitian ini yaitu memudahkan untuk digunakan bagi siapa saja dengan hasil yang sesuai dengan estetika audio visual 

Metode yang digunakan 

  1. Praproduksi
  2. tahap produksi
  3. Pasca produksi

Hasil yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah siswa/siswi di SMP Negeri 1 Ajibarang

Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu metode penelitian yang digunakan

3

Gustina,dkk (2021)[39]Implementasi Teknik Chroma Key Pada pembuatan Video Promosi SMK NEGERI 2 REJANG LEBONG

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan informasi seputar

fasilitas yang ada di SMK Negeri 2 Rejang

Lebong.

Metode Pengumpulan Data 

  1. Wawancara
  2. Observasi
  3. Dokumentasi
  4. Metode Pengembangan Multimedia

Hasil yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah siswa/siswi yang mendaftar

Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu konsep video yang di buat

4

Rizal, dkk (2021)[40]

Perancangan Animasi Motion Graphic Sebagai Media Promosi STMIK AKBA

Tujuan Penelitian ini yaitu untuk merancang dan mengimplementasikan media promosi STMIK AKBA dalam

bentuk video animasi motion graphic agar lebih dikenal oleh masyarakat luas khususnya di Sulawesi Selatan.

Metode yang digunakan metode

penelitian dan pengembangan

(Research and

Development)

Hasil yang diharapkan dapat memberikan informasi STMIK AKBA

Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu metode yang digunakan 

5

Nurmansyah, dkk (2019)[41]Hubungan Motion Graphic Sebagai Konten Promosi Di Media Sosial

Hasil penelitian ini dapat memberikan kesan yang menarik dan dapat menarik perhatian lebih

kepada siapapun yang melihatnya

Metode yang digunakan yaitu pendekatan asosiatif kuantitatif

Tujuan yang diharapkan dapat dengan mudah

disebarluaskan melalui jaringan media sosial, penyebaran informasi promosi ke

khalayak umum dan juga yang menjadi target promosi.

Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu metode yang digunakan

6

Coates, et al (2020)[42]

It’s Just Addictive People That Make Addictive Videos: Children’s Understanding Of And Attitudes towards Influencer Marketing of Food and Beverages by

Youtube Video Bloggers”.

Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat mempengaruhi pemahaman sikap anak- anak terhadap pemasaran influencer makanan dan minuman melalui video blogger.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

  1. Metode Pengumpulan Data
  2. Metode Wawancara
  3. Metode Analisis Data

Hasil dari penelitian ini berupa video pemahaman dan sikap anak-anak terhadap influencer marketing makanan dan minuman oleh youtube video blogger.

Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu metode dan konsep yang digunakan berbeda.

7

Razak (2020)[43]

Visit Truly Asia Malaysia”: Analyzing Vmy 2020 Tourism Promotional Video

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis video promosi pariwisata yang ada di Malaysia.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

  1. Metode Analisis
  2. Metode Observasi
  3. Metode Wawancara.

Hasil dari penelitian ini berupa analisis video promosi pariwisata yang ada di Malaysia.

Memiliki perbedaan yaitu konten dan objek penelitian

8

Bialowas and Sarah Steimel (2019) [44] “Less is More: Use of Video yo Address the Problem of Teacher Immediacy and Presence in Online Courses.” International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. ISSN:1812-9129. Vol 31, No. 3: : 354-364.

Tujuan penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hubungan antara guru dan siswa di lingkungan belajar online.

Metode penelitiannya yaitu: melakukan survei media massa online

Hasil dari penelitian ini adalah Video pendek berdurasi 3 menit yang membantu meningkatkan hubungan belajar.

Objek, hasil dan metode penelitian berbeda

9

Amirudin, Yoko (2019)[45]Promotion The Products Offered By "La Lisa Hotel" With An Effective Promotional Video”.

Penelitian ini bertujuan membuat video promosi yang akan menarik minat para pelanggan. Dengan memiliki video promosi ini akan lebih mudah untuk mempromosikan dan lebih efektif kepada calon pelanggannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang akan menarik data berdasarkan latar belakang masalah perusahaan.

Media video promosi pada Hotel La Lisa.

Konsep dan bentuk promosinya berbeda.

10

Yohana dan Samuel Gunawan (2021)[46]Analysis of Video Traveloka Advertisement Entitled “Dari Monoton Jadi Seru-seruan” and “Badri and Aldi” Using Multimodal Discourse Theory”.

Tujuan dari penelitian ini dibuat untuk mempromosikan dan merefleksikan pesan funtravellingmoment dalam video Traveloka dengan melihat elemen sumber semiotic yang terbagi dua bagian yaitu ekspresi verbal dan non verbal serta mengetahui brand image dari video Traveloka

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis data dan menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini membutuhkan penjelasan yang lebih untuk mengklarifikasi suatu masalah secara lebih rinci dan mendalam.

Analisis video iklan Traveloka dan brand image dari video Traveloka.

Konsep dan bentuk promosinya berbeda..

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

3.1.1 Sejarah PT. Panarub Industry

PT Panarub Industry semula bernama CV. Pan Asia Chemical yang didirikan pada tahun 1968 oleh Bapak Lukas Sasmito dihadapan Notaris Faridah, SH. No. 134 tanggal 20 Januari 1975. Pada saat itu CV. Pan Asia Chemical merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi Rubber Sponge dan sandal dengan merek dagang LILY, yang memiliki Motto “Klasik tapi Tahan Lama”. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, pemilik dan pengurus perusahaan merubah status badan usaha yang semula adalah CV menjadi PT. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan produknya.

Hingga kini PT Panarub Industry yang beralamat di Jalan Moch. Toha Km.1 Pasar Baru - Desa Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang 15113 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Terutama sejak munculnya gagasan untuk memproduksi sepatu kanvas pada tahun 1982. Pada masa itu tercatat ekspansi lahan pabrik dari 8 hektar menjadi 16.5 hektar.

Sejak tahun 1985 manajemen dan operasional PT Panarub Industry mengalami regenerasi, yakni kepengurusan perusahaan dialihkan kepada Bapak Hendrik Sasmito. Sejak saat itu, PT Panarub mulai merintis ekspor dengan tujuan negara-negara Eropa dan pada tahun 1987, produk PT Panarub Industry mulai merambah pasar Amerika. Tidak lama kemudian

  1. Panarub Industry melakukan diversifikasi (perluasan) usaha, salah satunya memproduksi sepatu olahraga dengan merek dagang SPECS, PT Panarub menjadi perusahaan pertama di samping perusahaan BATA yang memproduksi sepatu SPECS.
  2. Panarub Industry semakin berkembang setelah menjalin Kerjasama bisnis dengan “Adidas” di tahun 1988 yang akhirnya menjadikan PT. Panarub Industry sebagai “Soccer Specialty Centre” sepuluh tahun kemudian. Di tahun 2000 PT. Panarub Industry memproduksi seri “Predator” yang digunakan untuk World Cup 2002 di Korea Selatan, Khusus untuk seri “Predator Pulse dan Predator F50” digunakan juga pada event Sepak bola Terbesar yaitu Euro Cup 2004.

Kesuksesan PT. Panarub Industry masih terus berlanjut pada waktu World Cup 2006 di Jerman Pengenalan seri “Tunit” mendapatkan respon sangat antusias sehingga menghasilkan keuntungan yang tak terbayangkan. Melihat adanya kesempatan untuk mendulang kesuksesan lagi, maka pihak manajemen memerintahkan untuk memproduksi sepatu seri “Predator” untuk Euro Cup 2008 dan bersiap untuk memproduksi World Cup 2010. Hingga tahun ini pun, PT. Panarub Industry terus memproduksi produk-produknya dan terus berkembang di mancanegara. Keduanya dicapai dengan sukes yang luar biasa. Hasil produksi PT. Panarub Industry berkembang secara signifikan setiap tahunnya, bahkan pada tahun 2018 dalam ajang Piala Dunia, PT. Panarub Industry masih dipercaya oleh Adidas untuk memproduksi sepatu sebagai sponsor World Cup yang di selenggarakan di Rusia.

3.1.2 Visi dan Misi PT. Pananrub Industry

3.1.2.1 Visi

Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan ataupun lembaga dan lain-lain, visi juga dapat di artikan sebagai tujuan perusahaan atau lembaga dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya tersebut pada masa yang akan datang atau masa depan.

Adapun Visi PT. Panarub Industry adalah sebagai berikut:

“To Be The Best Manufacturer For The Leading Sport Brands In The World “

3.1.2.2 Misi

Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan atau lembaga dalam usaha mewujudkan Visi tersebut. Misi perusahaan di artikan sebagai tujuan dan alasan mengapa perusahaan atau lembaga itu dibuat. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan-batasan proses pencapaian tujuan.

Adapun Misi PT. Panarub Industry adalah sebagai berikut:

  1. Menghasilkan kualitas produk tertinggi untuk mendukung para atlit
  2. Memproduksi 1,2 juta pasang sepatu perbulan atau 12 juta pasang per tahun.

3.1.3 Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. Panarub Industry. yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.1 struktur organisasi

3.1.4 Tugas Dan Tanggung Jawab Tiap Tiap Bagian

Adapun tugas dan wewenang dari jabatan yang terdapat dari struktur perusahaan PT. Panarub Industry pada gambar di atas adalah sebagai berikut:

  • President Director
  1. Menetapkan garis-garis besar perusahaan dan menetapkan pandangan kedepan dari perusahaan.
  2. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan
  3. Meminta laporan dari bagian dibawahnya.
  • Vice President
  1. Merumuskan tujuan dan kebijakan perusahaan secara keseluruhan.
  2. Mengawasi pelaksanaan operasi perusahaan secara umum.
  3. Mengangkat dan memberhentikan seorang direktur.
  4. Mengesahkan rencana kerja perusahaan untuk suatu periode.
  • Human Resource Director
  1. Human Resources Senior Manager Melakukan perekrutan, mutasi, dan PHK terhadap karyawan.
  2. HSE Labour and ISO System Procedure Senior Manager Mengembangkan sumber daya manusia dengan menyediakan pelatihan dan seminar baik di dalam maupun di luar perusahaan.
  3. General Affair dan Project Senior Manager menangani hal hal yang bersifat umum, seperti transportasi, pengadaan peralatan, mess karyawan, dan lain-lain.
  • Production Senior Manager
  1. Mengontrol dan mengoordinasikan semua kegiatan produksi sehingga mutu produk sesuai dengan standar.
  2. Bertanggung jawab atas selesainya produksi sesuai dengan jadwal
  3. Mengawasi tersedianya bahan-bahan sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditetapkan.
  4. Mengawasi jumlah produksi dan pemakaian bahan dan membandingkannya dengan rencana.
  • Product Creation Engineering Director
  1. Bertanggung jawab untuk membuat desain baru dan efisiensi produksi
  2. Bertanggung jawab atas kualitas bahan produksi.
  3. Mengontrol proses produksi dan produk jadi agar kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
  • Marketing Director
  1. Bertanggung jawab untuk memasarkan barang hasil
  2. Menerima order atau pesanan dari customer
  3. Memperkenalkan product baru dibedakan menjadi dua yaitu:
  • Export Senior Manager
  1. Menganalisa peluang pasar luar negeri.
  2. Mengatur pengiriman barang ekspor.
  • Purchasing Senior Manager
  1. Melakukan transaksi pembelian untuk bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.
  2. Membuat laporan pembelian tahunan.
  3. Melaksanakan pembelian lokal dan impor.
  • Accounting and Finance Director
  1. Bertanggung jawab membuat dan menganalisa laporan keuangan.
  2. Mengambil keputusan atas kebijaksanaan, dividen, serta penggunaan arus kas jangka Panjang.
  3. Bertanggung jawab atas pengelolaan dana secara efisien sehingga dapat mencerminkan posisi keuangan yang sehat. Dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Accounting Senior Manager
  1. Menyusun dan menyajikan laporan keuangan setiap akhir periode.
  2. Melakukan pencatatan dan memposting transaksi ke dalam buku
  • Finance Senior Manager
  1. Melakukan pembayaran berdasarkan bukti-bukti pembayaran yang sah dan telah disetujui oleh pejabat berwenang.
  2. Melaksanakan pembayaran upah atau gaji pegawai.
  3. Membuat dan mencatat bukti-bukti transaksi kas dan bank berdasarkan jumlah uang tunai/cek/giro yang diterima atau dikeluarkan.
  4. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran, kas, IT Senior Manager.
  • IT Senior Manager
  • IT Operation & ICT INFR Plan & Security Manager
  1. Bertanggung jawab merawat dan mengembangkan infrastruktur jaringan komputer yang ada.
  2. Bertanggung jawab membantu kegiatan perusahaan dalam bidang teknis khususnya komputer.
  3. Service Delivery Manager
  4. Bertanggung jawab dalam menyimpan, mengelola, dan menganalisa database perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputusan pihak eksekutif.
  5. Bertanggung jawab membuat program aplikasi yang mendukung kegiatan perusahaan.
  6. Business Continuity Manager Bertanggung jawab untuk membackupdata, memelihara dan maintenance server dan disaster recovery.

3.2. Produk Informasi

3.2.1. Produk

Pengembangan digital marketing ini sendiri didasarkan oleh kebutuhan stakeholder dalam rangka memperkenalkan lingkungan perusahaan. Media yang akan digunakan adalah media social khususnya instagram.

3.2.2. Latar Belakang Produk

Latar belakang berdasarkan adanya lingkungan yang baru dikarenakan media promosi menggunakan media cetak dengan perkembangan yang lebih efektif sebagai sarana informasi yang dapat diakses dengan mudah melalui media sosial dan website.

3.2.3. Pengembangan Produk

Dalam membuat video informasi untuk mempromosikan dan menginformasikan perusahaan PT. Panarub Industry sebelumnya hanya memakai website lalu dikembangkan dengan video informasi untuk postingan media sosial Instagram yang berisi tentang sistem automation pneumatic pada line assembling pembuatan sepatu dan event perusahaan, dari pihak manajemen menginginkan media informasi dan promosi melalui video informasi yang lebih efektif dan menarik dalam bentuk media video informasi berbasis digital untuk meningkatkan daya tarik konsumen serta dapat memperkenalkan lebih detail tentang PT. Panarub Industry kepada masyarakat yang di share melalui social media seperti instagram.

3.2.4. Spesifikasi Produk

Dalam meningkatkan daya tarik konsumen membutuhkan media promosi berbasis digital sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang memiliki manfaat, kelebihan, serta kekurangan diantaranya sebagai berikut:

  1. Manfaat
  2. Agar mengetahui sistem automation pneumatic pada line assembling pembuatan sepatu PT. Panarub Industry.
  3. Dapat menjadi media informasi yang efektif dan menarik serta dapat lebih mudah dilihat oleh masyarakat umum.
  4. Kelebihan
  5. Menghemat waktu dalam penyampaian informasi.
  6. Menghemat keuangan dalam menyampaikan informasi.
  7. Dapat dikunjungi berulang kali oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan pun.
  8. Kekurangan
  9. Membutuhkan internet untuk mengakses sosial media.

3.3. Market Analysis

Market Analysis merupakan kegiatan yang menginformasikan perencanaan pemasaran mencakup investigasi ataupun penyelidikan dalam pelaksanaan marketing yang mempengaruhi dinamika pasar sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai target pasar yang dituju. Market Analysis juga bertujuan untuk mencari informasi dan data disekitar.

3.3.1. Market Positioning

Market Positioning adalah sebuah rancangan dan pemasaran untuk memberikan sebuah kesan tertentu yang mudah diingat oleh masyarakat. Sama halnya dengan PT. Panarub Industry yang ingin membuat sebuah video sistem automation pneumatic pada line assembling pembuatan sepatu yang bisa menciptakan sesuatu yang berkesan kepada calon konsumen dan masyarakat luas. Diharapkan melalui media promosi dan informasi yang inovatif dapat meningkatkan konsumen yang ingin menggunakan produk PT. Panarub Industry.

Media promosi ini akan diimplementasikan di sosial media PT. Panarub Industry. diharapkan dapat mendukung peningkatan konsumen baru dan sebagai daya tarik konsumen pada media online.

3.3.2. Potensial Market

Media promosi ini akan ditujukan pada masyarakat dan konsumen online agar tepat sasaran. Sehingga dapat mengetahui ketertarikan terhadap produk PT. Panarub Industry dengan menggunakan media internet dan jejaring sosial sebagai penunjangnya.

3.4. Market Segmentation

  1. Geografi
  2. Khusus : Tangerang dan Jabodetabek
  3. Umum : Internasional dan Indonesia
  4. Demograf
  5. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
  6. Kelas Ekonomi : Menengah
  7. Usia : 25 Tahun s/d 55 Tahun
  8. Sasaran
  9. Masyarakat Umum
  10. Konsumen Online
  11. Klient
  12. Psikografi

Perancangan video ini, ditujukan kepada konsumen online dan masyarakat luas yang ingin mengetahui produk PT. Panarub Industry.

3.5. Tujuan Pemasaran (Marketing Objective)

Tujuan video informasi sebagai media promosi berbasis digital ini yaitu menyampaikan informasi mengenai sistem automation pneumatic pada line assembling pembuatan sepatu pada PT. Panarub Industry yang diharapkan menarik calon konsumen baru. Oleh karena itu melalui pengembangan media informasi berbasis digital ini dirancang semenarik mungkin dan dapat memberikan informasi secara jelas dan menarik terhadap calon konsumen baru.

3.6. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)

Strategi pemasaran dari media ini yaitu: video yang berisi pengenalan lingkungan dan produk perusahaan yang akan diimplementasikan dan dimanfaatkan langsung oleh PT. Panarub Industry melalui media online dan jejaring sosial dengan menggunakan unsur komunikasi grafis seperti gambar atau foto.

3.7. Metode Analisis PIECES

Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode analisis PIECES. Metode ini bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa media informasi berbasis audio visual tersebut diperlukan, berikut ini adalah hasil dari analisis PIECES yang penulis teliti, yaitu :

3.7.1 Analisis Kerja (Performance)

Saat ini informasi yang disampaikan PT. Panarub Industry yaitu media online berupa instagram serta website, yang informasinya hanya berupa informasi singkat dan dokumentasi kegiatan. PT. Panarub Industry belum memiliki video sebagai sarana informasi tentang sistem automation pneuumatic, teknologi dan sparepart automation pneumatic kepada customer, oleh karena itu tidak adannya video informasi sebelumnya. Sehingga dibutuhkan media video informasi yang lengkap, update menarik (disertai gambar dan suara) dan juga motion graphic, guna memberikan informasi terbaru, mudah dipahami dan efektif kepada customer.

3.7.2 Analisis Informasi (Information)

Informasi yang disampaikan pada media sebelumnya yaitu berupa informasi singkat mengenai profil dan PT. Panarub Industry. Sehingga dibutuhkan Media Video informasi sebagai sarana Informasi PT. Panarub Industry yang menyampaikan informasi lengkap dan update mengenai sistem automation pneumatic di PT. Panarub Industry kepada customer.

3.7.3 Analisis Ekonomi (Economy)

Dalam menyampaikan informasi terkait sistem automation pneumatic maupun penyebarluasan informasi lainnya kepada customer sebelumnya hanya melalui media sosial dan website yang tidak banyak membutuhkan pengeluaran, namun minimnya informasi yang berjangka panjang bagi PT. Panarub Industry. Dengan adanya media informasi berbasis audio visual ini memang membutuhkan biaya yang cukup besar di awal pembuatannya, akan tetapi dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama karena dapat diimplementasikan melalui youtube dan media sosial Instagram secara online yang mudah diakses oleh masyarakat luas.

3.7.4 Analisis Pengendalian (Control)

Pengendalian dalam penyampaian informasi sangat dibutuhkan untuk mengetahui seberapa jauh masyarakat paham akan informasi yang disampaikan. Pada implementasi media online sebelumnya PT. Panarub Industry, tidak dapat melakukan kontrol secara maksimal karena media online yang telah dilakukan hanya melalui website yang minim komunikasi dua arah.

Melalui media video informasi yang diimplementasikan melalui youtube dan media sosial yaitu instagram, admin PT. Panarub Industry dapat melakukan kontrol dengan melihat jumlah penonton dan komentator untuk menjawab berbagai pertanyaan sesuai dengan kebutuhan customer.

3.7.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)

Dalam implementasi penyebarluasan informasi berbasis media online berupa youtube sebelumnya, customer rentan bosan dan kurang lengkapnya informasi up to date yang diterima mengenai PT. Panarub Industry. 

Apabila menggunakan media video informasi ini dapat membantu customer dalam mendapatkan informasi, karena video tersebut dapat dilihat dengan mudah melalui youtube dan instagram.

3.7.6 Analisis Pelayanan (Service)

Dalam penyajian informasi sistem automation pneumatic PT. Panarub Industry, dimana customer sangat minim mendapatkan informasi tersebut. Melalui media video sebagai sarana informasi dan promosi ini, customer dapat memperoleh informasi dengan mudah melalui sosial media instagram dan youtube untuk mengetahui informasi terbaru mengenai tekonologi automation pneumatic dan relasi PT. Panarub Industry.

3.8. Konfigurasi Perancangan

Pembuatan video ini menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

3.8.1. Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel Core i5 – 11400H
  2. Monitor : LCD 14 Inch
  3. Mouse : Gamen
  4. RAM : 16 GB
  5. Harddisk : SSD 512 GB

3.8.2. Software Yang Digunakan

Dalam konsep virtual tour ini menggunakan beberapa software diantaranya:

  1. Adobe Photoshop
  2. Adobe Premiere Pro CC 2022
  3. Adobe After Effects CC 2022,
  4. Adobe Illustrator CC 2022

3.9. Elisitasi

3.9.1. Elisitasi tahap I

Tabel 3. 1 Elisitasi Tahap I

<tbody> </tbody>

No

Analisa Kebutuhan

FUNGSIONAL

1.

Menampilkan Biodata Penulis

2.

Menampilkan video informasi tempat perusahaan

3.

Menampilkan video informasilogo Perusahaan

4.

Menampilkan video informasi automation pneumatic

5.

Menampilkan video informasi detail sparepart automation pneumatic

6.

Menampilkan video informasi input automation pneumatic

7.

Menampilkan video informasi proses automation pneumatic

8.

Menampilkan video informasi output automation pneumatic

9.

Menampilkan video informasi automation pneumatic dalam pengaplikasian

10.

Menampilkan video informasi foto produk

11.

Menampilkan video informasi fungsi produk

12.

Desain grafis titik lokasi perusahaan

13.

Menampilkan video operator sistem automation pneumatic

14.

Menampilkan Troubleshooting sistem automation pneumatic

15.

Menampilkan pemograman sistem automation pneumatic

16.

Menampilkan penutup video informasi sistem automation pneumatic

NON FUNGSIONAL

1.

Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia

2.

Video mudah dipahami dan dimengerti oleh user

3.9.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3. 2 Elisittasi Tahap II

<tbody> </tbody>

No

Analisa Kebutuhan

     

FUNGSIONAL

M

D

I

1.

Menampilkan Biodata Penulis

 

🗸

 

2.

Menampilkan video informasi tempat perusahaan

🗸

   

3.

Menampilkan video informasi logo Perusahaan

🗸

   

4.

Menampilkan video informasi automation pneumatic

🗸

   

5.

Menampilkan video informasi detail sparepart automation pneumatic

 

🗸

 

6.

Menampilkan video informasi input automation pneumatic

 

🗸

 

7.

Menampilkan video informasi proses automation pneumatic

 

🗸

 

8.

Menampilkan video informasi output automation pneumatic

 

🗸

 

9.

Menampilkan video informasi automation pneumatic dalam pengaplikasian

 

🗸

 

10.

Menampilkan video informasi foto produk

   

🗸

11.

Menampilkan video informasi fungsi produk

   

🗸

12.

Desain grafis titik lokasi perusahaan

   

🗸

13.

Menampilkan video operator sistem automation pneumatic

   

🗸

14.

Menampilkan Troubleshooting sistem automation pneumatic

   

🗸

15.

Menampilkan pemograman sistem automation pneumatic

   

🗸

16.

Menampilkan penutup video informasi sistem automation pneumatic

 

🗸

 

NON FUNGSIONAL

1.

Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia

🗸

   

2.

Video mudah dipahami dan dimengerti oleh user

🗸

   

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diinginkan)

D = Desirable (Yang Diperlukan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

3.9.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3. 3 Elisitasi Tahap III

<tbody> </tbody>

No

Analisa Kebutuhan

T

O

E

FUNGSIONAL

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Menampilkan Biodata Penulis

🗸

   

🗸

   

🗸

   

2.

Menampilkan video informasi tempat perusahaan

🗸

     

🗸

 

🗸

   

3.

Menampilkan video informasi logo Perusahaan

🗸

     

🗸

 

🗸

   

4.

Menampilkan video informasi automation pneumatic

 

🗸

   

🗸

 

🗸

🗸

 

5.

Menampilkan video informasi detail sparepart automation pneumatic

 

🗸

   

🗸

   

🗸

 

6.

Menampilkan video informasi input automation pneumatic

   

🗸

 

🗸

   

🗸

 

7.

Menampilkan video informasi proses automation pneumatic

   

🗸

 

🗸

   

🗸

 

8.

Menampilkan video informasi output automation pneumatic

 

🗸

   

🗸

   

🗸

 

9.

Menampilkan video informasi automation pneumatic dalam pengaplikasian

 

🗸

   

🗸

   

🗸

 

10.

Menampilkan penutup video informasi sistem automation pneumatic

🗸

   

🗸

   

🗸

   

NON FUNGSIONAL

1.

Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia

🗸

   

🗸

   

🗸

   

2.

Desain mudah dipahami dan dimengerti oleh user

 

🗸

   

🗸

   

🗸

 

Keterangan:

T : Technical, tata cara atau teknik pembuatan media yang diusulkan.

O : Operational, tata cara penggunaan dalam media yang didesain.

E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media video informasi

H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaanya sulit.

M : Middle, mampu untuk dikerjakan.

L : Low, Mudah untuk dikerjakan.

3.9.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 3. 4 Final Draft Elisitasi

<tbody> </tbody>

ANALISA KEBUTUHAN

FUNGSIONAL

1.

Menampilkan Biodata Penulis

2.

Menampilkan video informasi tempat perusahaan

3.

Menampilkan video informasi logo Perusahaan

4.

Menampilkan video informasi automation pneumatic

5.

Menampilkan video informasi detail sparepart automation pneumatic

6.

Menampilkan video informasi input automation pneumatic

7.

Menampilkan video informasi proses automation pneumatic

8.

Menampilkan video informasi output automation pneumatic

9.

Menampilkan video informasi automation pneumatic dalam pengaplikasian

10.

Menampilkan penutup video informasi sistem automation pneumatic

NON-FUNGSIONAL

1.

Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia

2.

Video mudah dipahami dan dimengerti oleh user

<tbody> </tbody>

Pembimbing I,

(Dewi Immaniar D, S.Kom., M.T.I.,)

NID:02010

Pembimbing II,

(Padeli, M. Kom.)

NID: 03002

Stakeholder,

(Heri Budiono)

Tehnical Robot

Ketua Program Studi

Teknik Informatika,

(Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I)
NIP: 073009

 

 

BAB IV
KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

4.1 Pre production

Pre production sebuah tahapan awal perencanaan dalam membuat perancangan video mulai dari membuat ide atau gagasan, kemudian dibuat ke dalam sinopsis. Setelah synopsis menyusun narasi untuk menjelaskan jalan cerita, kemudian tahap selanjutnya membuat storyboard, script writing, rundown, penyusunan crew dan time schedule. Selain itu, membuat anggaran biaya atau budget produksi dan peralatan penunjang yang digunakan dalam produksi video informasi. Berikut tahapan – tahapan dalam pre production.

4.1.1. Ide / Gagasan

Tahap pertama dalam pre production, yaitu dengan membuat sebuah ide atau gagasan yang menjelaskan tentang bagaimana isi hasil dari pemikiran untuk karya atau video yang akan dibuat. Kemudian ide atau gagasan yang tercipta dikembangkan menjadi sebuah konsep dengan mengumpulkan data – data berdasarkan masalah yang ada. Konsep dalam perancangan video sebagai media promosi pada PT. Panarub Industry, yaitu menyampaikan informasi yang meliputi: Teknologi Automation Pneumatic dan keunggulan, yang disertai dengan motion graphic, music dan visual effect, yang menarik berisikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan stakeholder dan operator.

4.1.2. Sinopsis / Cerita

Sinopsis atau cerita berupa ringkasan alur cerita yang dibuat secara singkat, padat dan jelas tanpa menghilangkan unsur penting dalam cerita. Sinopsis dibuat agar memberikan gambaran atau alur cerita secara singkat mengenai isi atau konsep cerita yang dibuat. Berikut adalah sinopsis dari Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry :

“PT. Panarub Industry memiliki konsep video motion graphics yang menarik berisi teknologi automation pneumatic, Karena dipenuhi dengan informasi yang disusun dengan informatif yang dapat memberikan informasi dengan lengkap, Teknologi yang dimiliki PT. Panarub Industry sangat cocok dengan calon customer”

4.1.3. Pembuatan Storyboard

Storyboard berupa sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai dengan naskah cerita. Storyboard dapat menyampaikan gagasan ide cerita dengan mudah kepada audience agar mudah memahami informasi yang diberikan. Storyboard juga dapat membantu dan memudahkan dalam menggambarkan sebuah scene dalam bentuk ilustrasi gambar sebelum produksi. Berikut adalah storyboard dari Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry:

Tabel 4.1 Storyboard

<tbody> </tbody>
 

Scene: 2

Durasi: 00.00.06 - 00.00.09

Tanggal: 2 Oktober 2023

Deskripsi Adegan: Logo PT. Panarub Industry

Sudut pandang: -

 

Scene: 2

Durasi: 00.00.06 - 00.00.09

Tanggal: 2 Oktober 2023

Deskripsi Adegan: Bumper tulisan PT. Panarub Industry

Sudut pandang: -

 

Scene: 2

Durasi: 00.00.06 - 00.00.09

Tanggal: 2 Oktober 2023

Deskripsi Adegan: EXT. Menampilkan gedung Office PT. Panarub Industry

Sudut pandang: LA (Low Angel)

 

Scene: 4

Durasi: 00.00.28 - 00.00.42

Tanggal: 3 Oktober 2023

Deskripsi Adegan: Menampilkan video informasi detail sparepart automation pneumatic

Sudut pandang: -

 

Scene: 5

Durasi: 00.00.43 - 00.01.28

Tanggal: 5 Oktober 2023

Deskripsi Adegan: INT. Menampilkan video informasi input, proses, output, dan implementasi sistem automation pneumatic pada pembuatan sepatu

Sudut pandang: MS (Middel Shoot)

4.1.4. Script Writing

Script Writing dari sebuah rancangan berupa text dengan rincian masing – masing scene, yang berguna untuk pengembangan ide dan gagasan yang telah diproses menjadi sinopsis lalu dibuat dengan konsep yang menarik. Berikut adalah script writing dari Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry:

Tabel 4.2 Script Writing

<tbody> </tbody>

No.

Visual

1.

Menampilkan Biodata Penulis

2.

Menampilkan video informasi tempat perusahaan

3.

Menampilkan video informasi logo Perusahaan

4.

Menampilkan video informasi automation pneumatic

5.

Menampilkan video informasi detail sparepart automation pneumatic

6.

Menampilkan video informasi input automation pneumatic

7.

Menampilkan video informasi proses automation pneumatic

8.

Menampilkan video informasi output automation pneumatic

9.

Menampilkan video informasi automation pneumatic dalam pengaplikasian

10.

Menampilkan penutup video informasi sistem automation pneumatic

4.1.5. Rundown 

Rundown merupakan susunan isi cerita dari sebuah karya dengan durasi waktu yang sesuai dan menjelaskan tentang pengambilan gambar serta proses pengeditan sesuai scene. Berikut ini rundown dari Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry:

Tabel 4.3 Rundown

<tbody> </tbody>

No.

Tanggal

Lokasi

Scane

Duration

Description

1

2/10/2023

PT. Panarub Industry

1

00.00.00 - 00.00.05

Menampilkan Biodata Penulis

2

2/10/2023

PT. Panarub Industry

2

00.00.06 - 00.00.09

Menampilkan video informasi tempat perusahaan

3

2/10/2023

PT. Panarub Industry

2

00.00.06 - 00.00.09

Menampilkan video informasi logo Perusahaan

4

2/10/2023

PT. Panarub Industry

3

00.00.10 - 00.00.27

Menampilkan video informasi automation pneumatic

5

3/10/2023

PT. Panarub Industry

4

00.00.28 - 00.00.42

Menampilkan video informasi detail sparepart automation pneumatic

6

5/10/2023

PT. Panarub Industry

5

00.00.43 - 00.01.28

Menampilkan video informasi input automation pneumatic

7

5/10/2023

PT. Panarub Industry

5

00.00.43 - 00.01.28

Menampilkan video informasi proses automation pneumatic

8

5/10/2023

PT. Panarub Industry

5

00.00.43 - 00.01.28

Menampilkan

video

informasi

output

automation

pneumatic

9

5/10/2023

PT. Panarub Industry

5

00.00.43 - 00.01.28

Menampilkan video informasi automation pneumatic dalam pengaplikasian

10

5/10/2023

PT. Panarub Industry

6

00.01.29 - 00.01.35

Menampilkan penutup video informasi sistem automation pneumatic

4.1.6. Penyusunan Crew

Susunan Crew dengan menentukan orang – orang yang terlibat

dalam proses produksi video informasi yang memerlukan beberapa crew sebagai berikut: Sutradara, cameraman, editor, audio mixing, dan voice over. Berikut anggota crew yang terlibat

dalam Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry:

Tabel 4.4 Penyusunan Crew

<tbody> </tbody>

NO

JABATAN

NAMA

1

Sutradara

Wahyu Pratama Putra

2

Cameramen

Wahyu Pratama Putra

3

Audio Mixing

Wahyu Pratama Putra

4

Editor

Wahyu Pratama Putra

5

Voice Over

Wahyu Pratama Putra

4.1.7. Time Schedule

Time Schedule dengan membuat sebuah planning atau rencana selama melakukan proses produksi berjalan. Berikut merupakan time schedule pada Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry:

Tabel 4.5 Time Schedule

<tbody> </tbody>

Tahapan

September

Oktober

November

Desember

Januari

Februari

2023

2023

2023

2023

2024

2024

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

 

Pre Production

Pengajuan Observasi

                                                 

Pengumpulan Data

                                                 

Analisis Data

                                                 

Ide/Gagasan

                                                 

Sinopsis/Cerita

                                                 

Storyboard

                                                 

Script Writing

                                                 

Rundown

                                                 

Penyusunan Crew

                                                 

Time Schedule

                                                 

Anggaran/Budget

                                                 

Peralatan yang digunakan

                                                 

Production

Perencanaan Multimedia

                                                 

Perencanaan Audio

                                                 

Perencanaan Visual

                                                 

Perencanaan Broadcasting

                                                 

Post Production

Digitizing

                                                 

Editing

                                                 

Mixing

                                                 

Finishing

                                                 

Exporting

                                                 

Segmen Pasar

                                                 

4.1.8. Anggaran / Budget 

Anggaran atau budget dengan merencanakan perkiraan atau rincian keuangan yang dikeluarkan dalam Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry. Berikut jumlah anggaran/budget yang dikeluarkan selama produksi berlangsung.

Tabel 4.6 Anggaran / Budget

<tbody> </tbody>

NO

ALAT PRODUKSI

KETERANGAN

HARI

JUMLAH

BIAYA PRODUKSI

1

Macbook Pro M1 A2338

Milik Pribadi

3

1

-

2

Xiaomi 34”

Milik Pribadi

3

1

-

3

Dolphin Orca MK2

Sewa

1

1

@250.000 x 1 =

Rp.250.000

4

Maono PD100

Sewa

1

1

@150.000 x 1 =

Rp.150.000

5

XLR to XLR Mogami 5M

Sewa

1

1

@100.000 x 1 =

Rp.100.000

6

Edifier R17000BT

Milik Pribadi

3

1

-

7

Asus ROG Arion 1TB

Milik Pribadi

3

1

-

8

INTERNET

BELI

3 Bulan

1

@250.000 x 3 =

Rp.750.000

9

TP LINK ARCHER C64

Milik Pribadi

3

1

-

10

KONSUMSI

Beli

1

3 orang

@50.000 x 3 =

@150.000 x1 =

Rp.150.000

11

Transportasi

Milik Pribadi

1

1 Orang

-

12

Nikon D3100

Milik Pribadi

1

1

-

TOTAL BUDGET

1.400.000

4.1.9. Peralatan yang digunakan

Dalam proses produksi dibutuhkan alat – alat yang memadai agar menghasilkan gambar atau video yang berkualitas bagus. Adapun peralatan yang digunakan dalam membuat Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry: 

<tbody> </tbody>

Gambar 4.2 Macbook Pro M1 A2338

Gambar 4.3 Xiaomi 34”

Gambar 4.4 Dolphin Orca MK2

Gambar 4.5 Maono PD100

Gambar 4.6 XLR to XLR Mogami 

Gambar 4.7 Edifier R17000BT

Gambar 4.8 Asus ROG Arion 1TB

Gambar 4.9 TP LINK ARCHER C64

4.2. Production

Production adalah melakukan pengambilan gambar di lapangan secara langsung. Pada proses pengambilan gambar adanya kerjasama antara pemain dan crew agar memudahkan proses shooting. Berikut ini merupakan proses production yang terdiri dari perencanaan multimedia, perencanaan audio, perencanaan visual, perencanaan broadcasting:

4.2.1. Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia sebuah penggabungan beberapa elemen yang terdiri dari teks, gambar dan suara untuk menghasilkan gambar yang dimanipulasi secara digital, yang bertujuan untuk menghasilkan audio visual yang efektif dan menarik. Perencanaan multimedia dibuat untuk menjangkau pasar yang lebih luas dalam mempromosikan PT. Panarub Industry. Perencanaan multimedia terbagi menjadi tiga tahapan yaitu: tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia.

4.2.1.1. Tujuan Multimedia

Adapun tujuan multimedia, untuk mempromosikan dan memberikan informasi mengenai PT. Panarub Industry secara jelas dan efektif. Serta menjangkau pasar yang lebih luas, dalam meningkatkan jumlah calon customer setiap tahunnya.

4.2.1.2. Strategi Multimedia

Strategi multimedia pada PT. Panarub Industry adalah dengan menampilkan visualisasi yang berbentuk audio visual yang dilengkapi dengan subtitle Bahasa Inggris dan audio yang menjelaskan tentang PT. Panarub Industry. Keunggulan berbagai macam produk. Dengan adanya video informasi ini diharapkan membantu dalam upaya meningkatkan jumlah calon customer yang membeli ke PT. Panarub Industry. Video informasi ini dilengkapi dengan motion graphic, music dan visual effect, untuk menjadikan sarana informasi bagi masyarakat dan para calon customer PT. Panarub Industry.

4.2.1.3. Program Multimedia

Program multimedia dalam pembuatan video informasi PT. Panarub Industry menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2022,Adobe After Effects CC 2022, dan Adobe Illustrator CC 2022. Dan melalui tiga tahapan program multimedia yaitu:

  1. Text

Text yang digunakan pada video informasi Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry menggunakan font Montserrat

  1. Picture

Format picture dalam video informasi ini, terdapat logo PT. Panarub Industry dalam bentuk .png, atau bentuk .jpg, kemudian digabungkan menjadi sebuah video yang berformat mp4.

  1. Sound

Sound yang dipakai dalam video informasi ini menggunakan backsound music Keep Goin - Momo yang bersumber dari Epidemic Sound.

4.2.2. Perencanaan Audio

Perencanaan audio sangat dibutuhkan dalam menyampaikan sebuah informasi, jika dalam video informasi tidak adanya audio maka video akan menjadi kurang menarik, audience yang melihat pun akan merasa bosan dan informasi yang disampaikan akan kurang jelas, untuk mendapatkan perencanaan audio yang baik dan benar maka terdapat tujuan audio, strategi audio dan program audio.

4.2.2.1 Tujuan Audio

Tujuan diberikannya audio pada video informasi PT. Panarub Industry adalah untuk menyampaikan informasi serta menjelaskan gambar yang ditampilkan pada video informasi tersebut mengenai Teknologi dan keunggulan yang dimiliki, agar mudah dipahami oleh audience yang menonton video informasi tersebut, sehingga calon customer yang melihat video informasi ini tertarik untuk memberikan orderan yang lebih banyak.

4.2.2.2 Strategi Audio

Strategi audio yang digunakan pada video informasi Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry yaitu menggunakan audio dalam bentuk \backsound dan subtitle. Subtitle berisi informasi penjelasan mengenai profil, pelayanan, produk dan pembuatan produk. Agar lebih menarik video informasi ini juga dilengkapi dengan backsound music yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi audience serta Calon customer dan masyarakat yang ingin berkunjung ke PT. Panarub Industry.

4.2.2.3. Program Audio

Dalam Video video informasi Perancangan Video Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry, hal ini yang penting dalam program audio adalah mengolah suara dengan benar agar tidak terlihat tidak jumping. Audio yang digunakan pada video informasi ini yaitu menggunakan backsound music dan subtitle. Kemudian diedit menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2019 yang menjelaskan tentang informasi tentang PT. Panarub Industry. Berikut aspek – aspek dalam program audio:

  1. Backsound
  • Dalam video informasi ini backsound yang digunakan adalah Keep Goin 

- Momo yang bersumber dari Epidemic Sound

4.2.3 Perencanaan Visual

Perencanaan visual adalah proses penggabungan beberapa unsur seperti image, suara dan text dalam sebuah video yang akan di visualisasikan. Perencanaan visual ini digunakan sebagai video informasi PT. Panarub Industry.

4.2.3.1 Tujuan Visual

Tujuan visual pada video Animasi PT. Panarub Industry adalah dibuatnya video animasi dengan semenarik, mungkin agar audience, customer, relasi dan masyarakat, yang melihat video ini mengetahui informasi tentang PT. Panarub Industry.

Tabel 4.7 Tujuan Visual Effect

<tbody> </tbody>

Visual Effects

Tujuan Yang ditimbulkan

Intro Bumper

Simple dan elegance

Informasi berbasis Motion Graphic 2D

Semangat dan Cerah

Grafik

Semangat dan simple

4.2.3.2 Strategi Visual

Strategi visual merupakan strategi pendukung pada kegiatan memberi informasi dengan memberikan sentuhan visual effect pada video yang dibuat agar terlihat nyata dan menarik. Dengan menampilkan gambar visual seperti profil Perusahaan, teknologi automation pneumatic dan keunggulan yang dimiliki.

4.2.3.3 Program Visual

Dalam perencanaan video informasi ini, program visual pada produksi ini menggunakan beberapa aplikasi yaitu menggunakan Adobe Premiere Pro CC 2022,Adobe After Effects CC 2022, dan Adobe Illustrator CC 2022. Berikut adalah visualisasi dari video informasi PT. Panarub Industry.

<tbody> </tbody>

Gambar 4.11 Scene 2/02 Oktober 2023/PT. Panarub Industry/ Menampilkan bumper logo PT. Panarub Industry

Gambar 4.12 Scene 2/02 Oktober 2023/PT. Panarub Industry/ Menampilkan bumper tulisan PT. Panarub Industry

Gambar 4.13 Scene 2/02 Oktober 2023/PT. Panarub Industry/ Low Angel Shoot/EXT. Menampilkan PT. Panarub Industry


Gambar 4.14 Scene 4/03 Oktober 2023/PT. Panarub Industry/Menampilkan Sparepart Automation Pneumatic

Gambar 4.15 Scene 5/05 Oktober 2023/PT. Panarub Industry/Middel Shoot/INT. Menampilkan proses pembuatan produk menggunakan teknologi Automation Pneumatic

4.2.4 Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting adalah tahap terakhir pada proses produksi. Tujuan perencanaan broadcasting yaitu untuk menjangkau audience yang lebih luas dan memenuhi pencapaian target customer sesuai yang diinginkan. Perencanaan broadcasting memiliki tiga aspek yaitu tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

4.2.4.1 Tujuan Broadcasting

Tujuan broadcasting dalam perencanaan video informasi PT. Panarub Industry, diharapkan dapat membantu untuk mencapai target dengan peningkatan produksi.

4.2.4.2 Strategi Broadcasting

Strategi broadcasting yang digunakan dalam video informasi PT. Panarub Industry dengan mengimplementasikan video informasi melalui Youtube, dan Instagram.

4.2.4.3 Program Broadcasting

Program broadcasting yaitu cara untuk memanfaatkan media elektronik guna mendistribusikan atau menampilkan hasil video animasi PT. Panarub Industry.

  1. Youtube

Video informasi yang dibuat akan melalui tahap pengimplementasian dan pendistribusian video yang di upload melalui channel youtube “PT. Panarub Industry” yang bertujuan untuk mempermudah PT. Panarub Industry dalam penyebaran informasi dan mempermudah audience dalam mengakses video informasi ini secara lengkap.

  1. Instagram

Di zaman yang modern ini, instagram merupakan salah satu media yang efektif dan hampir semua masyarakat memiliki dan mengakses instagram. Dengan begitu, memudahkan customer dalam mendapatkan informasi dengan cepat. Video informasi PT. Panarub Industry nantinya akan di upload ke Instagram @ PT.Panarub Industry.

4.3 Post Production

Post production sebuah tahapan akhir dari sebuah karya yang dibuat hingga menjadi sebuah video yang utuh guna menyampaikan informasi atau pesan yang ingin disampaikan. Dalam proses post production, semua rekaman gambar yang diambil pada proses production di review lalu dipilih untuk proses editing sampai proses exporting oleh editor. Tahap yang diperlukan saat proses post production terdiri dari Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar.

4.3.1 Digitizing

Digitizing sebuah proses memindahkan dan merapikan file atau rekaman gambar hasil proses produksi (shooting) dari kamera ke laptop untuk di review kembali hasil file atau gambar lalu dipilih untuk proses selanjutnya dan meminimalisir hal – hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan pada memory card dan memory card full.

4.3.2 Editing

Dalam tahap editing ini merupakan suatu proses yang panjang dari pembuatan sebuah video karena memerlukan pemikiran yang matang karena pada proses ini akan memilih dan menyusun hasil gambar sesuai dengan kebutuhan dan ide sehingga video menjadi lebih terkonsep. Pada tahapan editing ini menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2022,softwareAdobe After Effects CC 2022. dan software Adobe Illustrator CC 2022.

4.3.3 Mixing

Mixing merupakan sebuah proses penggabungan video, voice over dan backsound. Ketiga unsur dalam proses tersebut harus sesuai dengan gambar yang ditampilkan. Tahapan digitizing ini merupakan tahapan yang penting karena harus disajikan dengan jelas, agar informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh audience. Software yang dipakai menggunakan Adobe Premiere Pro CC 2022.

4.3.4 Finishing

Pada tahapan finishing merupakan tahapan selanjutnya dalam pembuatan video informasi namun harus melakukan proses pengecekan kembali semua file video agar tidak ada yang hilang atau rusak dan memastikan semua gambar dan backsound tersusun dengan rapi sesuai dengan konsep yang dibuat.

4.3.5 Exporting

Tahapan exporing yaitu tahapan akhir dalam merancang sebuah pembuatan video informasi Automation Pneumatic dalam pembuatan Sepatu di PT. Panarub Industry. Dalam proses ini untuk meng export hasil project yang sudah siap saat proses editing yang menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2022 dengan kualitas fullHD 1920x1080 pixel. Kemudian hasil export akan di upload ke social media yang dimiliki PT. Panarub Industry.

4.3.6 Segmen Pasar

Pada segmen pasar, video informasi ini dituju untuk customer atau klien PT. Panarub Industry, umumnya menjangkau segmen pasar yang lebih luas yaitu brand lain selain Adidas. Diharapkan melalui video informasi ini dapat membantu PT. Panarub Industry dalam meningkatkan jumlah produksi.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan beberapa bulan penelitian di PT. Panarub Industry, maka disimpulkan bahwa perancangan ini sebagai media promosi dan informasi yang terbaru dan dikemas dalam bentuk desain grafis pada sosial media.

Dalam penelitian ini, menyesuaikan dengan kenginan steakholder dalam pembuatan konsep video promosi sebagai pemasaran produk, tampilan, isi, visual dan juga penutup. Hal ini memperkuat dalam menginformasikan teknologi automation pneumatic.

Berdasarkan penulis melakukan penelitian dengan judul Perancangan Desain Grafis Sistem Automation Pneumatic Pada Line Assembling Pembuatan Sepatu PT. Panarub Industry. Adapun kesimpulan terhadap rumusan masalah yang terdapat pada BAB I, sebagai berikut :

  1. Konsep desainnya berupa video promosi yang menarik dan informatif dengan seunik mungkin, agar memberi kesan yang menarik kepada customer bahwa Panarub Industry memiliki teknologi sistem automation pneumatic pada line assembling pembuatan sepatu. Dengan memberikan informasi yang lengkap agar customer tidak mudah bosan saat melihat video promosi karena tujuan utamanya sebagai pemasaran produk, serta ditampilkan dengan hasil yang baik pada platform sosial media dengan pengimplementasian melalui media sosial yaitu Instagram dan Youtube diharapkan lebih efektif.
  2. Kendala yang dihadapi dalam merancang video promosi pada Panarub Industry yaitu dokumentasi video dimana posisi produksi sistem automation pneumatic terdapat diline assembling pembuatan sepatu yang sedang digunakan.
  3. Merancang video promosi automation pneumatic sebagai informasi pada Panarub Industry. Memberikan informasi yang detail agar customer dapat memahami teknologi automation pneumatic menjadi daya tarik calon konsumen serta meningkatkan pendapatan terhadap perusahan sehingga menjadi perusahaan yang lebih unggul dan teknologi terdepan di industri ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis simpulkan, berikut adalah beberapa saran yaitu :

  1. Dengan adanya video informasi ini agar Panarub Industry mengembangkan strategi dengan cara penyebaran desain grafis sebagai media informasi tidak hanya melalui sosial media saja, melainkan mengikuti pameran-pameran sehingga jangkauan audince lebih luas lagi.
  2. Diharapkan kepada Panarub Industry untuk terus melakukan pengembangan sistem automation pneumatic dan update video informasi terus dikembangkannya desain grafis minimal 1 tahun sekali dengan konsep yang menarik dan lebih terbaru.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Khumaidi, Ali dan Andrian Muljadi. 2020. Analisis dan Perancangan Aplikasi Pengajuan Cuti Pada PT. Mun Hean Indonesia. Riau: Politeknik Negeri Bengkalis. Jurnal Inovtek Polbeng Seri Informatika. ISSN: 2527-9866. Vol.5, No. 1: 140.
  2. Yulianjani, Arsi. Nurlaila Suci Rahayu Rais dan Viviet Andriana. 2021. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web Pada SMK Al-Ayaniah”. Tangerang: Universitas Raharja. ICIT Journal. ISSN: 2356-5195. Vol. 7, No.1: 2.
  3. Budiarto, Mukti. Ulis Bella dan Nita Yuliania. 2018. “Media Promosi dan Informasi pada PT. Gardena Karya Anugrah Berbentuk Video Company Profile”. Tangerang: STMIK Raharja. Cyberpreneurship Innovative and Creative Exact and Social Science (CICES Journal). ISSN:2356-5209. Vol.4, No.2: 220.
  4. TINGGI, P. P. (2020). Laporan Akhir Hibah Internal Program Penelitian.
  5. Panca, Sony Budiarto. 2019. Pelatihan Desain Grafis dan Multimedia Di Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia Banyuputih Situbondo. Banyuwangi: Sekolah Tinggi Ilmu Komputer PGRI Banyuwangi. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat. ISSN: 2541-1977. Vol.4, No.1: 309.
  6. Budiarto, Mukti dan Muhammad Arief. 2019. Media Berbentuk Katalog PT. Polymindo Permata Kota Tangerang Penunjang Informasi dan Promosi. Tangerang: Universitas Raharja. CICES Journal. ISSN: 2356-5209. Vol.5, No.1: 16.
  7. Armen. 2019. Kesiapan Pustakawan di Era Teknologi Informasi. Padang: UIN Imam Bonjol Padang. Jurnal Kajian Kepustakawanan. ISSN: 2723-0163. Vol.1, No.2: 164.
  8. Andriyanto. Arfa dan Virhaz Kurnia. 2019. Desain Majalah Penunjang Promosi dan Informasi Pada AFC Indonesia. Tangerang: Universitas Raharja. CICES Journal. ISSN: 2356-5209. Vol.5, No.1: 83.
  9. Kremer, Hendri. 2020. Design Media Promosi Indihome PT Telekomunikasi Indonesia Meningkatkan Citra Produk. Batam: Institut Teknologi Batam. Khazanah Ilmu Berazam. ISSN: 2623-1041. Vol.3, No.2: 177, 178, & 180.
  10. Iskandar, Hari. Roozana Maria Ritonga, Rustono Farady Marta Supina, Johannes Kurniawan. 2020. Peningkatan Sumber Daya Manusia Dan Optimalisasi Promosi Desa Pabuaran Menjadi Destinasi Wisata Religi. Tangerang: Universitas Bunda Mulia. Journal Community Development and Society. ISSN: 2657-0513. Vol.2, No.1: 31.
  11. Agatha, r. A. (2019). Upaya marketing komunikasi dominion store dalam mempertahankan loyalitas konsumen pada produk marchandise (doctoral dissertation, universitas bhayangkara surabaya).
  12. Sianipar, J. (2021). Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Sepatu Lokal Patrobas Melalui Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Instagram@patrobas. Id) (Doctoral dissertation, FISIP UNPAS).
  13. Yusuf, Ramayani. Heny Hendrayanti dan Lili Adi Wibowo. 2020. Pengaruh Konten Pemasaran Shopee Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan. Tangerang Selatan : Dinasti Review. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial. ISSN: 2716-3768. Vol. 1, No.2: 509.
  14. Hadi, Didin Saputra, Dian Utami Sutiksno, Aditya Halim Perdana Kusuma, Romindo Dewi Wahyuni, Agung Purnomo dan Janner Simarmata. 2020. Digital Marketing Komunikasi Bisnis Menjadi Lebih Mudah. Medan: Yayasan Kita Menulis.
  15. Atika, Juli. Rosta Minawati dan Agung Eko Budi Waspada. 2018. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang. Sumatera Barat: Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Jurnal Proporsi. ISSN: 2165-024. Vol.3, No.2: 190,191, & 194.
  16. Pangestu, Risvi. 2019. Penerapan Kampanye Sosial dalam Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Jurnal Seni dan Budaya. ISSN: 2502-8626. Vol.4, No.4: 160.
  17. Panca, Sony Budiarto. 2019. Pelatihan Desain Grafis dan Multimedia Di Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia Banyuputih Situbondo. Banyuwangi: Sekolah Tinggi Ilmu Komputer PGRI Banyuwangi. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat. ISSN: 2541-1977. Vol.4, No.1: 309.
  18. Anto, Puji. M. Sjafei Andrijanto dan Taufiq Akbar. 2017. Perancangan Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Sebagai Media Pembelajaran Ejaan di Sekolah. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Jurnal Desain. ISSN: 2339-0107. Vol. 04, No.2: 95 & 97.
  19. Rustan, Surianto. 2017. Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  20. Hidayatullah, Muhammad. 2020. Digital Imaging Menggunakan Adobe Photoshop CS6. Makassar: Yayasan Barcode.
  21. Made, I Suryasa dan I Nyoman Sedana. 2020. Mempertahankan Eksistensi Media Cetak di Tengah Gempuran Media Online. Denpasar: Universitas Pendidikan Nasional Denpasar. Jurnal Komunikasi dan Budaya. ISSN. 2723-0920. Vol.1, No.1: 59.
  22. Andriyan, Wendy. Sindiawati dan Ghina Puspita Kurnia. 2019. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang. Bekasi: Bina Insani University. Bina Insani ICT Journal. ISSN: 2355-3421. Vol.7, No.1: 76, 78 & 79.
  23. Umagapi, Darman 2017. Pembelajaran Photoshop Menggunakan Metode Web Product Based Learning Pada Global Science Institute (GSI) Ternate. Maluku Utara: Politeknik Sains dan Teknologi Wiratama. IJIS Indonesian Journal on Information System. ISSN: 2548-6438. Vol.2, No.2: 3.
  24. Sholeh, M., Rachmawati, R. Y., & Susanti, E. (2020). Penggunaan Aplikasi Canva Untuk Membuat Konten Gambar Pada Media Sosial Sebagai Upaya Mempromosikan Hasil Produk Ukm. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 430-436.
  25. Rahayu, Sri. Handy Januar Permana Dan Syahrul Mubarok. 2019. “Perancangan Sistem Informasi Penunjang Keputusan Rekam Jejak Pemeliharaan Sarana Operasional Berbasis Web Pada Blud Puskesmas Kecamatan Cengkareng”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal Sensi. Vol.5, No.2: 226.
  26. Rahayu, Sri dan Meri Firmansyah. 2017. Sistem Informasi Katalog Online Hotel Harmony di Pameungpeuk Garut. Garut: Sekolah Tinggi Teknologi Garut.Jurnal Algoritma. ISSN: 2302-7339 Vol. 14, No.2: 390.
  27. Sari, Ni Luh Putu Dian Yunita. 2019. Manfaat Aromassage untuk Lansia dengan Hipertensi. Surabaya: Poltekkes Kemenkes. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN 2086-3098. Vol.10, No.2: 95.
  28. Sunarya, Lusyani. Mintauli Debataraja dan Muhamad Faidlillah Kamal. 2020. “Media Marchandise Sebagai Media Penunjang Promosi Pada SMP Putra Bangsa Kota Tangerang”. Tangerang: Universitas Raharja. MAVIB Journal. ISSN: 2723-1992. Vol. 1, No.2.
  29. Widada, Sugeng. Gustina dan Vina Vijaya Kusuma. 2020. “Perancangan Media Promosi dan Informasi Berbentuk Desain Majalah Pada SMK Ki Hajar Dewantoro”. Tangerang: Universitas Raharja. MAVIB Journal. ISSN: 2723-1992. Vol.1, No.2.
  30. Hidayat, Wahyu. Andriansyah dan Reni Wulandari. 2018. Rancang Bangun Media Desain Katalog Penunjang Informasi Dan Promosi PT Global Bangun Mandiri. Tangerang: Universitas Raharja. CERITA Journal. ISSN: 2461-1417. Vol.4, No.1.
  31. Immaniar, Dewi. Reni Mulyani dan Fitria Arnita 2017. “Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Perguruan Tinggi”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN: 1978-8282. Vol.10, No.2.
  32. Senoprabowo, Abi. Ali Muqoddas dan Noor Hasyim. 2019. Desain Grafis Untuk Meningkatkan Nilai Kaligrafi Pada Santri Dan Pengurus Pondok Pesantren Al-Hadi Kabupaten Demak. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro. International Journal of Community Service Learning. ISSN: 2549-6417. Vol.3, No.4.
  33. Ramli, Harozila. Tajul Shuhaizam, Siti Salwa Jamaldin, and Mohamad Nur Hanif Hazman. 2019. “The Impact of a Learning Module Based Adobe Photoshop on The Teaching and Learning of Batik Pattern Designs”. Malaysia: Universiti Pendidikan Sultan Idris Tajong Malim. International Journal of Innovation, Creativity, and Change. ISSN: 2201-1323. Vol.6 No.2.
  34. Arpah, Siti Ahmad. Zarina Zainol, Rozita Yunos, Adzhar Abd Kadir, Mohd. Zaki Haji Ghazali and Muhammad Fadzil Murad. 2018. “Application of Augmented Reality (AR) In T-Shirt Catalog”. Malaysia: Universiti Teknologi MARA. International Journal of Innovative Computing. ISSN: 2180-4370. Vol.9, No.1.
  35. Sari Yunita, Sari Yustiana, Rida Fironika. 2022. “The Design of Religious Value-Based Teaching Materials in Increasing Students’ Learning Achievement Elementary School”. Semarang. Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia. Jurnal Basicedu,Vol 6 No 1, p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147.
  36. Quoc, Pham Thai. Van Cong Tai and Le Minh Tien. 2020. Design and Implementation of an Electric Wheelchair Operating in Different Terrains. Danang City: The University of Danang. International Journal of Mechanical Engineering and Robotics. ISSN: 2315-4462. Vol.9, No.6.
  37. Syaiful, F. F., & Elihami, E. (2020). Penerapan Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Usaha Minuman Kamsia Boba Milik Abdullah di Tengah Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(1), 343-359.
  38. Muchlis, R. (2018). Analisis SWOT financial technology (fintech) pembiayaan perbankan syariah di Indonesia (studi kasus 4 bank syariah di kota Medan). AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, 1(1), 335-357.
  39. Muhamad, G. (2020). Analisa dan Usulan Strategi Upaya Penerapan Paperless pada Proses Administrasi (Studi Kasus: Jurusan Teknik Industri) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU).



Contributors

Admin, Wahyu pratama