SI1711497393

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

BAGIAN CUSTOMER SERVICE BERBASIS WEB

PADA PT. TRANSCOSMOS INDONESIA


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1711497393
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

BAGIAN CUSTOMER SERVICE BERBASIS WEB

PADA PT. TRANSCOSMOS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1711497393
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Tangerang, 20 Januari 2020

Disahkan Oleh :

Dekan fakultas
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
(Desy Apriani,S.Kom., M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
Universitas Raharja
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

BAGIAN CUSTOMER SERVICE BERBASIS WEB

PADA PT TRANSCOSMOS INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711497393
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I)
   
NID : 15017
   
NID : 13005




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

BAGIAN CUSTOMER SERVICE BERBASIS WEB

PADA PT TRANSCOSMOS INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711497393
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)

 

(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

BAGIAN CUSTOMER SERVICE BERBASIS WEB

PADA PT TRANSCOSMOS INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1711497393
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 20 Januari 2020


Chyntia Eka Putri
NIM : 1711497393
 
 
 
 
 

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service yang berjalan pada PT. Transcosmos Indonesia masih menggunakan Google Drive. Hal ini tentunya merepotkan karena harus menangani file yang banyak, terlebih lagi jika terjadi perubahan nilai yang mengharuskan mengulang proses penggabungan dari awal.. Oleh karena itu, perlu dibangun sistem berbasis web dengan bertujuan agar data dapat tersimpan dalam database dan diolah oleh sistem, mempermudah pengecekan, penginputan dan laporan data penilaian kinerja karyawan. Adapun dalam membangun sistem ini, menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threath) ,UML (Unified Modelling Language) sebagai alat bantu yang dapat menggambarkan alur prosedur dalam bentuk objek, elisitasi kebutuhan sistem, dan metode testing yaitu Black Box Testing, dalam pembuatan programnya menggunakan bahasa pemrograan PHP (Hypertext Preprocessor) dengan MySQL (My Structured Query Language) untuk pengolahan database.

Kata kunci: Sistem, Informasi, Penilaian, Kinerja, Web, Karyawan, Customer Service, Admin

ABSTRACT


Employee performance appraisal system for customer service that runs on PT. Transcosmos Indonesia still uses Google Drive. This is certainly inconvenient because they have to handle a lot of files, especially if there is a change in value that requires repeating the merging process from scratch. Therefore, it is necessary to build a web-based system with the aim that data can be stored in a database and processed by the system, making it easier to check , inputting and reporting employee performance appraisal data. As for building this system, using SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, and Threath), UML (Unified Modeling Language) as a tool that can describe the flow of procedures in the form of objects, elicitation of system requirements, and testing methods namely Black Box Testing, in making the program using the PHP (Hypertext Preprocessor) programming language with MySQL (My Structured Query Language) for database processing.

Keywords: Systems, Information, Assessment, Performance, Web, Employees, Customer Service, Admin




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan penulisan skirpsi ini yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Bagian Customer Service Berbasis Web Pada PT. Transcosmos Indonesia”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak [[Sugeng Santoso]], M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu [[Desy Apriani]], S.Kom.,M.T.I. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Ibu [[Erna Astriyani]], S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak [[Abdul Hamid Arribathi]], S.Ag., M.M sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Muhammad Kawi selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh darisempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 20 Januari 2020

(Chyntia Eka Putri)
NIM : 1711497393
 
 
 
 
 

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.3. Use Case Diagram yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan untuk Ketua BAS

Gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan untuk Karyawan CS

Gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan untuk Manager Operasional

Gambar 4.5. Sequence Diagram yang Diusulkan Untuk Ketua BAS

Gambar 4.6. Sequence Diagram yang Diusulkan Untuk Karyawan CS

Gambar 4.7. Sequence Diagram yang Diusulkan Untuk Manager Operasional

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.9. Tampilan Menu Login User

Gambar 4.10. Tampilan Menu Home Admin

Gambar 4.11. Tampilan Menu Input User

Gambar 4.12. Tampilan Menu User

Gambar 4.13. Tampilan Menu Input Karyawan

Gambar 4.14. Tampilan Menu Karyawan

Gambar 4.15. Tampilan Menu Input Project

Gambar 4.16. Tampilan Menu Project

Gambar 4.17. Tampilan Menu Input Penilaian

Gambar 4.18. Tampilan Menu Penilaian

Gambar 4.19. Tampilan Menu Home Karyawan CS

Gambar 4.20. Tampilan Menu Home Manager

Gambar 4.21. Tampilan Menu Approval by Manager

Gambar 4.22. Tampilan Menu Laporan


DAFTAR TABEL




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era globalisasi ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan dengan berbagai aspek. Hampir disemua kegiatan telah menggunakan teknologi sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya. Teknologi juga telah mendorong manusia untuk memudahkan menyelesaikan pekerjaan yang dimiliki. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu meyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi suatu keharusan baik untuk individu maupun organisasi.

Dalam perusahaan, karyawan merupakan salah satu fakor penting yang harus diperhatikan oleh untuk mencapai tujuan. Di sini dituntut kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber – sumber daya secara terencana terutama sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya guna dn hasil dalam setiap kegiatan perusahaan.

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai untuk kerja pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas, organisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, adanya insentif tambahan dan sebagainya. Sehingga penilaian kinerja dapat menjadi landasan untuk penilaian sejauh mana kegiatan SDM seperti perekrutan, seleksi, penempatan dan pelatihan dilakukan dengan baik, dan apa yang akan dilakukan kemudian seperti penggajian, perencanaan karir, dan lain-lainnya yang tentu saja merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia.

PT. Transcosmos Indonesia adalah salah satu perusahaan penyedia layanan jasa seperti customer service terbesar di Indonesia yang bekerja saama dengan berbagai platform yaitu Tokopedia, Shopee, Traveloka, Nestle, dan sebagainya. Tingkat persaingan kerja yang semakin besar mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan kinerja yang terbaik. Hampir semua karyawan mendambakan untuk mendapatkan karir di perusahaan tempat berkerja, karena pada dasarnya karyawan menginginkan pendapatan yang lebih tinggi, bonus dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan

Hasil penilaian kinerja menunjukkan apakah sumber daya manusia pada perusahaan tersebut sudah memenuhi target atau sasaran baik secara kualitas maupun kuantitas yang dikehendaki oleh PT. Transcosmos Indonesia sehingga perusahaan dapat memberikan jenang karir yang sesuai dengan hasil penilaian kinerja dan peraturan yang berlaku.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pelayanan jasa customer service yaitu PT. Transcosmos Indonesia tidak menutup diri dalam menghadapi masalah-masalah yang terkait dengan karyawan khususnya dalam peningkatan karir pada karyawannya. PT. Transcosmos Indonsia merasa perlu mengambil langkah yang tepat dalam menangani masalah karir karyawan melalui penerapan penilaian kinerja karyawan.

Oleh karena itu perlu adanya sistem informasi berbasis web untuk mengolah data-data tersebut yang sebelumnya menggunakan Google Drive. Sehingga dengan adanya sistem informasi ini, admin tidak perlu manual untuk input nilai dan kesulitan mencari data karyawan. Admin cukup memasukkan data nilai kinerja karyawan ke dalam aplikasi system tersebut dan dengan otomatis akan tersimpan ke dalam database yang nantinya seluruh karyawan dapat melihat dengan mudah untuk penilaiannya dengan menggunakan ID dan password mereka maisng-masing. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan akan mempermudah kerja admin dalam mengolah data penilaian kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengajukan judul dalam penelitian ini yaitu ““PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. TRANSCOMOS INDONESIA””.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan diatas maka permasalaham yang sedang dihadapi oeh PT. Transcosmos Indonesia, dan yang akan dibahas dalam penelitian ini :

  1. Bagaimana sistem penilaian kinerja karyawan yang berjalan selama ini pada PT. Transcosmos Indonesia?
  2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam kinerja karyawan di PT. Transcomsos Indonesia?
  3. Bagaimana merancang aplikasi sistem penilaian kinerja karyawan berbasis web pada PT. Transcosmos Indonesia ?


Ruang Lingkup

Dalam penelitian skirpsi ini peneliti ingin menjelaskan ruang lingkup sistem informasi yang ada di PT. Transcosmos Indonesia, oleh karena itu peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu penelitian terbatas pada sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service yang meliputi Absensi, Lateness, Quality Monitorig (QM), Customer Satisfaction (CSAT), Surat Pembaca, Average Handling Time (AHT), dan Finding.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini peneliti mempunyai beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Merancang sebuah sistem informasi pengolahan data penilaian kinerja karyawan PT. Transcosmos Indonesia berbasis web.
  2. Meningkatkan proses pendataan penilaian kinerja karyawan yang sedang berjalan saat ini pada PT. Transcosmos Indonesia.
  3. Menjadikan rancangan sistem informasi penilaian kinerja karyawan yang dibutuhkan PT Transcosmos Indonesia supaya dapat menjadi solusi untuk mewujudkan pengelolaan data penilaian kinerja karwayan bagian customer service.


Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini berdasarkan latar belakang laporan yang telah dianalisa oleh peneliti adalah :

  1. Membantu kinerja admin dalam pengolahan data penilaian kinerja karyawan.
  2. Memudahkan karyawan untuk memperoleh hasil nilai kinerja karyawan sebagai bahan evaluasi kinerjanya.
  3. Meningkatkan kualitas dan mempercepat proses pencarian nilai kinerja karyawan dan penyusunan laporannya.


Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan beberapa metode sebagai berikut .


Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
  2. Metode ini penelitian dilakukan secara langsung dengan cara datang ke lapangan guna mendapatkan data yang sesuai fakta yang ada.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Metode wawancara atau dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan Bapak Kawi selaku bagian yang terkait dengan kinerja karyawan pada PT. Transcosmos Indonesia. Wawancara itu sendiri adalah suatu proses pengumpulan data guna untuk melengkapi suatu penelitian.

  5. Metode Study Pustaka (Library Research)
  6. Metode Studi Pustaka atau referensi dalam pengumpulan data adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pemilihan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, serta bebagai laporan yang berkaitan dengan masalah dan juga judul yang sedang diteliti.


Metode Analisa

Dalam hal menganalisa data, metode yang digunakan adalah Analisa SWOT dapat berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT karena saat akan membuat suatu rancangan sistem selayaknya sudah mengevaluasi tentang Strenghts, Weaknesses, Opportunity dan juga Threat yang ada pada perusahaan guna pembuatan sistem pada perusahaan tersebut. Sehingga untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisa sistem yang ada agar sistem yang baru dapat mengatasi kelemahan tersebut.


Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisa selesai. Pada tahap perancangan atau tahap dalam mendesain merupakan tahap yang menentukan proses sistem yang baru. Oleh karena itu dalam perancangan sistem yang digunakan yaitu, Sublime Text 3 untuk mengcoding script program, Visual Paradigm for UML Interprise Edition digunakan untuk membuat model diagram, XAMPP, dan web browser yang digunakan untuk membuka web yang sudah dirancang yaitu Google Chrome.


Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan pada saat menguji atau mendeteksi kesalahan yang ada pada sistem baru yang telah selesai dibuat. Pada metode pengujian ini yang digunakan adalah Black-Box Testing. Ada pula Black-Box testing itu sendiri adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software yang ada.


Sistematika Penulisan

Agar lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami objek yang dibahas, penulisan penelitian Skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan akan dijelaskan secara detail. Adapun sistematika penulisan yang dimaksud adalah:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan secara umum tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang membahas sistem sesuai dengan keterkaitan dengan penelitian yang sedang dijalani. Definisi yang diambil dari kutipan-kutipan buku yang berkaitan serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian seperti perancangan, sistem, penilaian, kinerja, dan customer service.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisi tentang sejarah singkat tentang perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang yang ada pada perusahaan, analisa sistem saat ini, metode analisis SWOT, tahapan elisitasi, serta permasalahan atau kendala yang ada pada sistem penilaian kinerja karyawan yang sedang berjalan saat ini dan solusi dari permasalahan yang ada.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini merupakan penjabaran dari sistem usulan yang berupa rancangan sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service pada PT. Transcosmos Indonesia.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan, agar dapat berkembang untuk sistem yang lebih lanjut lagi.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan atau desain secara etimologi, berasal dari kata "designo" (Italia) yang secara gramatikal berarti gambar. Adapun secara terminologi, Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh.

Berikut ini adalah beberapa definisi perancangan sistem menurut beberapa ahli diantaranya  :

Menurut Stair yang dikutip oleh Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:203), [1] mengatakan “Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.

Perancangan sistem menurut Kausar, dkk dalam jurnal Prosisko (2015:22) [2] adalah “Pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Menurut Budi Santoso dalam Jurnal Teknologi Informasi MURA (2018:100) [3] “Perancangan sistem adalah tahap yan dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun”.

Dari beberapa kutipan diatas bisa diambil sebuah kesimpulan. Perancangan sistem adalah suatu proses perencanaan atau penyusunan sistem yang sebelumnya telah di analisa sehingga bisa dijadikan sebuah sistem informasi akurat yang bermanfaat bagi penggunanya.


Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Muharto dan Arisandy (2016:103) [4] mengatakan “Tujuan perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Secara etimologi, kata Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem ini sering digunakan sebagai Istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Secara terminologi, pengertian Sistem adalah kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Menurut Sri Rahayu, dkk (2018:03) [5], “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaiatan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif “.

Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatika Pelita Nusantara (2018:7) [6] mengatakan “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:2) [7], “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.


Sehingga dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5) [8]. Di dalam sistem terdapat beberapa karakteristik atau sifat tertentu, yaitu komponen, batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukkan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolah sistem, sasaran sistem.

Berikut ini adalah penjelasan dari karakteristik sistem :

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian- bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem adalah di luar batas dari sistem yang memengaruhioperasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan di kendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran sistem (output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan klasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem (Process)
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem (Goal)
  16. Sasaran sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6-7) [8], mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem Sebagai :
    1. Sistem Abstrak (abstract system)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem Fisik (physical system)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Alamiyah (natural system)
    2. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem Buatan Manusia (human made system)
    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertentu (deterministicl system)
    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem tak Tentu (probalistic system)
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertutup (close system)
    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    3. Sistem Terbuka (open system)
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.



Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Secara etimologi, kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar".

Sedangkan secara terminologi, informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88) [9]. “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Euis Siti nur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24)[10], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Oleh karena itu dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12) [11]. menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Perangkat keras. Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.
  2. Perangkat lunak. Perangkat Lunak yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
  3. Database Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
  4. Telekomunikasi Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
  5. Manusia Manusia yaitu personal dari sistem informasi, meliputi manajer, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.


Nilai Informasi

Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17) [12], ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Secara etomologi, istilah “data” berasal dari bahasa Latin, yaitu “Datum” yang artinya sesuatu yang diberikan. Sedangkan secara terminologi, pengertian data adalah sekumpulan keterangan atau fakta mentah berupa simbol, angka, kata-kata, atau citra, yang didapatkan melalui proses pengamatan atau pencarian ke sumber-sumber tertentu.

Menurut Robi Yanto (2016:10) [13], “Data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan peristiwa, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf simbol, teks gambar atau kombinasinya”.

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231) [14], “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Menurut Indrajani (2015:2)[15], “Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah informasi diamati, diteliti dan terintegrasi dengan objek lainnya .


Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2016:18)[16], data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data:
    1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)
    2. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung.

    3. Data Ukur (Measurement Data)
    4. Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    3. Data Kualitatif (Qualitative Data)
    4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

  3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data:
    1. Data Internal (Internal Data)
    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    3. Data Eksternal (External Data)
    4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.


Konsep Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Kata analisa secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Penguraian atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisa secara terminologi adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2016:41)[17], “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Mulyani (2016:38)[18], mengemukakan bahwa “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Sehingga dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah penguraian suatu bagian atau unit beserta hubungannya untuk memecahkan unit tersebut menjadi unit terkecil dan memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan dalam suatu sistem.


Manfaat Penilaian Kinerja

Sehubungan dengan teori yang disampaikan mengenai definisi penilaian kinerja, Budiharjo (2015:16) [19] jjuga mengatakan bahwa penilaian kinerja sendiri memiliki manfaat terhadap pegawai yang menyebabkan terpicunya semangat berkompetisi untuk menjadi lebih baik ke depannya. Salah satunya ditandai dengan peningkatan etos kerja para pegawai itu sendiri. Sementara itu, bagi organisasi akan berdampak pada adanya peningkatan produktivitas organisasi.


Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Arti karyawan secara etimologi yaitu orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah), pegawai, dan pekerja. Karyawan secara terminologi, dapat diartikan juga sebagai orang yang bertugas sebagai pekerja pada suatu perusahaan atau lembaga untuk melakukan operasional tempat kerjanya dengan balas jasa berupa uang.

Menurut Agusta Alfiandanu dan Eko Siswanto (2015:71)[20] berpendapat bahwa, “Karyawan adalah aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi, entah itu organisasi profit atau non-profit”.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas maka disimpulkan bahwa karyawan adalah sumber daya manusia atau aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi baik pemerintahan maupun swasta (bisnis).


Jenis-Jenis Karyawan

  1. Karyawan Tetap
  2. Menurut Bayu Aditya, Moehammad dan Heru (2017:97) [21] ”Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanen).

  3. Karyawan Kontrak
  4. Menurut Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknlogi Informasi Terapan Vol. 1 No. 2 (2015:37) [22] ”Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Penilaian Kinerja

Definisi Penilaian Kinerja

Kinerja secara etimologi berasal dari kata performance. Performance berasal dari kata to perform yang mempunyai beberapa masukan (entries), yakni (1) melakukan, (2) memnuhi atau menjalankan suatu, (3) melaksanakan suatu tanggug jawab, (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang.

Kinerja ( prestasi kerja ) secara terminologi adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.

Penilaian kinerja menurut Indria (2015:166) [23]adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.

Dikutip Kim dalam International Journal Public Personnel Management Vol. 45 Hal. 2 (2016:150) [24]. Artinya adalah penilaian kinerja sebagai proses formal mengevaluasi anggota organisasi.

Berdasarkan pengertian di atas mengenai penilaian kinerja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian kinerja merupakan upaya perusahaan dalam mengevaluasi kinerja seorang pegawai terkait produktivitas dan efektivitas dalam melakukan tanggung jawab yang diberikan.


Manfaat Penilaian Kinerja

Sehubungan dengan teori yang disampaikan mengenai definisi penilaian kinerja, Budiharjo (2015:16) [19] jjuga mengatakan bahwa penilaian kinerja sendiri memiliki manfaat terhadap pegawai yang menyebabkan terpicunya semangat berkompetisi untuk menjadi lebih baik ke depannya. Salah satunya ditandai dengan peningkatan etos kerja para pegawai itu sendiri. Sementara itu, bagi organisasi akan berdampak pada adanya peningkatan produktivitas organisasi.


Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Arti karyawan secara etimologi yaitu orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah), pegawai, dan pekerja. Karyawan secara terminologi, dapat diartikan juga sebagai orang yang bertugas sebagai pekerja pada suatu perusahaan atau lembaga untuk melakukan operasional tempat kerjanya dengan balas jasa berupa uang.

Menurut Agusta Alfiandanu dan Eko Siswanto (2015:71)[20] berpendapat bahwa, “Karyawan adalah aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi, entah itu organisasi profit atau non-profit”.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas maka disimpulkan bahwa karyawan adalah sumber daya manusia atau aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi baik pemerintahan maupun swasta (bisnis).


Jenis-Jenis Karyawan

  1. Karyawan Tetap
  2. Menurut Bayu Aditya, Moehammad dan Heru (2017:97) [21] ”Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanen).

  3. Karyawan Kontrak
  4. Menurut Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknlogi Informasi Terapan Vol. 1 No. 2 (2015:37) [22] ”Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya.



'Konsep Dasar Customer Service

Definisi Customer Service

Kata customer service berdasar dari dua kata yaitu “Customer” artinya pelanggan dan “Service” artinya pelayanan. Customer service etimologi yaitu menyatakan pelayanan adalah usaha melayani kebutuhuan orang lain.

Customer service secara terminologi adalah pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Menurut Kasmir (2016:250)[25],customer service secara umum adalah seseorang yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan dalam bidang pembukuan rekening, menerima dan menyelesaikan berbagai keluhan pelanggan.

Menurut Hasibuan (2016:47)[26], customer service merupakan bagian dari front office. Front office adalah bagian-bagian organisasi dimana para karyawan secara langsung melayani konsumen.

Jadi pengertian customer service adalah sebuah unit kerja yang bertugas untuk melayani pelanggan atau calon pelanggan. Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan berdasarkan informasi dan pelayanan jasa yang tujuannya untuk memberikan kepuasan pelanggan dan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan.


Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Secara etimologi, HTML adalah kependekan dari Hyper Text Markup Language, yaitu sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web.

Secara terminologi, Hypertext Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi.

Fauzan Masykur, Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal Sains Teknologi dan Industri Vol. 14 No.1 (2016:95) [27] berpendapat bahwa, “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”,

Berdasarkan pendapat definisi diatas tentang HTML maka dapat disimpulkan bahwa HTML adalah kumpulan dari simbol atau tag-tag yang berbahasa markup yang digunakan dalam pembuatan halaman pada web didalam sebuah browser.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Website secara etimologi adalah sistem untuk mengakses, memanipulasi, dan mengunduh dokumen hiperteks yang terdapat dalam komputer yang dihubungkan melalui internet, jejaring, jaringan.

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet.

Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25)[28], mengatakan “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Rulia Puji Hastanti dkk (2015:3)[29] dalam jurnal berjudul Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan Bianglala Informatika “Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs. Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi".

Sehingga dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa website dapat diartikan sebagai suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink.


Jenis-jenis Website

Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249)[30] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar UML (Unfied Modeling Language)

Definisi UML

Secara etimologi, UML merupakan singkatan dari Unified Modeling Language. UML secara terminologi adalah sekumpulan alat yang digunakan untuk melakukan abstraksi terhadap sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis objek.

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[31] "Unifed Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Menurut Carina Titus (2016:19)[32] dalam jurnal internasional mengemukakan “UML diagrams were used to model data for the proposed prototype. UML is chosen as a modeling language because it is a programming language independent.UML provides several types of diagrams that, when used within a given methodology, increase the ease of understanding an application under development”.

Menurut Sutejo (2016:90)[33] Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management dapat kita pahami main concepts sebagai term yang akan muncul pada saat membuat diagram dan view adalah kategori dari diagram tersebut. UML mendefinisikan diagram -diagram sebagai Use case diagram, Class diagram, Statechart diagram , Activity diagram, Sequence diagram , Collaboration diagram, Component diagram, dan Deployment diagram.

Sehingga kesimpulan dari uraian di atas, UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk visualisasi, spesifikasi, membangun, dan dokumentasikan sebuah sistem pengembangan software berbasis Object Oriented.


Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)

Diagram berbentuk grafik yang menunjukan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. (Nazilah & Yuliani, 2017:11-12)[34]. Adapun jenis-jenis diagram antara lain:

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams.

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

  5. Activity Diagram
  6. Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

  7. Sequence Diagram
  8. Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.



Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

SWOT secara etimologi adalah singkatan dari Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats). SWOT secara terminologi adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Menurut Basuki dkk. (2018:4)[35] dalam Jurnal of Management vol. 4 no. 4, mengatakan “Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja”.

Sehingga kesimpulan dari uraian di atas, SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats. Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek, baik yang sedang berlangsung maupun dalam perencanaan baru.

Analisis kondisi internal mencakup faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan analisis kondisi eksternal meliputi penilaian faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threath). Berikut 4 (empat) langkah strategi analisis SWOT: (Basuki dkk., 2018:5).

  1. Strategi SO (StrengthsOpportunities) adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang.
  2. Stratregi WO (WeaknessesOpportunities) adalah strategi yang digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang.
  3. ST (Strengths-Threats) adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi berbagai anacaman.
  4. Strategi WT (WeaknessesThreats) adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan dalam rangka meminimalisir atau menghindari ancaman.


Konsep Dasar PHP (Hypertext Pre-processor)

Definisi PHP

secara etimologi adalah singkatan dari "Personal Home Page Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi "PHP: Hypertext Preprocessor" dengan singkatannya "PHP".

PHP secara terminologi adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Menurut Wibowo (2019:29)[36], “PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Sehingga dapat diubah dan mendistribusikanya secara bebas”.

Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam Jurnal Pelita Nusantara Vol.3 No.1 (2018:8)[37], “PHP adalah bahasa pemrograman web berbasis server (server slide) yang mampu memparsing kode PHP dari kode dengan ekstensi PHP sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis disisi client”.

Sehingga dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.



Konsep Dasar Sublime Text3

Definisi Sublime Text3

Secara etimologi, sublime text adalah editor teks yang canggih untuk berbagai bahasa pemograman. Sedangkan secara terminologi adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan diberbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API.

Menurut Faridi (2015:3)[38], “Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer”.

Menurut Supono dan Putratama (2018:14)[39], “Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer”.

Berdasarkan uraian definisi diatas maka disimpulkan bahwa sublime text3 adalah texs editor yang digunakan untuk membuat program aplikasi yang secara otomatis untuk mempermudah programer dalam mengetikkan kode editor.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Secara etimologi, basis data (bahasa Inggris: database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik. Secara terminologi, Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi.

Menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54)[40], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat di manipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Rizaldi, dkk yang dikutip oleh Beranda Agency dalam jurnal JURDIMAS (2018:46)[41], “Database merupakan wadah atau tempat berkumpulnya tabel-tabel yang memiliki atribut dan data. Tabel yang ada dalam database tersebut saling berhubungan satu sama lainnya, sehingga membentuk sebuah informasi yang dibutuhkan pengguna informasi tersebut. Penyajian informasi diproses menggunakan aplikasi atau program komputer”.

Sehingga dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa database atau basis data adalah kumpulan berbagai data dan informasi yang tersimpan dan tersusun di dalam komputer secara sistematik yang dapat diperiksa, diolah atau dimanipulasi dengan menggunakan program komputer untuk mendapatkan informasi dari basis data tersebut.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

MySQL secara etimologi adalah sebuah “SQL client/ server relational database management system” yang berasal dari Scandinavia. Secara terminologi, MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multialur, multipengguna, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

Menurut Budi Raharjo dkk (2017:22)[42], mengatakan ”Software Relation Database Management System (RDBMS) yang dapat mengelola databas dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dan dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”.

Menurut Arief dalam Dzulhaq (2017:2)[43], mengemukakan “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Sedangkan menurut Maimunah, dkk (2017)[44]. “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial). Beberapa keunggulan dari MySQL”.

Oleh karena itu dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL).


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

XAMPP secara etimologi adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter. XAMPP secara terminologi merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara lokal menggunakan web server local (localhost).

Menurut Ahmad Fadel, dkk dalam jurnal INFORMATIKA Vol.10 No. 2 (2019:49)[45]. “XAMPP adalah software web server apache yang di dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis. XAMPP mendukung dua sistem operasi yaitu windows dan linux”.

Menurut Riyanto (2016:49)[46], mengatakan “XAMPP (Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”.

Sehingga kesimpulan dari uraian di atas, XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.




Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi secara etimologi adalah tahap pertama dari rekayasa kebutuhan perangkat lunak. Elisitasi secara terminologi adalah sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Rini dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64)[47]. “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[48]. “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Sehingga dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang di inginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.


Tahap - Tahap Elisitasi

Menurut Azizah dkk dalam Jurnal CCIT Vol 8. No 2 (2018:80)[49], Elisitasi melalui 4 tahap, yaitu:

  1. Tahap 1, mencangkup semua kebutuhan sistem
  2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)
  3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, dan Economic)
  4. Tahap Final

Menurut Andi dalam Jurnal FAKTOR EXACTA (2015:166)[50], “Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu”:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Secara etimologi, black Box testing dalam bahasa inggris yang artinya Pengujian kotak hitam sebagai penguji perangkat lunak. Secara terminologi, black box testing atau yang sering dikenal dengan sebutan pengujian fungsional merupakan metode pengujian perangkat Lunak yang digunakan untuk menguji perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal kode atau program.

Menurut Himawan dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[51], “Blackbox Testing adalah menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya  : fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan termisasi”.

Sedangkan Menurut Akbar dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2017:1270)[52], ”Pengujian blackbox merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian blackbox tidak tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, strukrur atau implementasi dari software yang dites”.

Sehingga kesimpulan dari uraian di atas, Black Box Testing adalah rancangan pengujian dengan cara menguji beberapa aspek sistem dengan sedikit memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.



Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Framework secara etimologi berasal dari kata Frame yang artinya “kerangka” dan work yang artinya “kerja”. secara kata, framework berarti suatu pekerjaan yang disusun dulu kerangka dan dasar-dasarnya, lalu barulah kita membangun isinya. Secara terminologi, framework adalah kerangka yang menggunakan struktur MVC (Model, View, Controller) yang merupakan media dalam pengelolaan suatu data sehingga menghasilkan sesuatu yang diinginkan.

Menurut Amit S. Thwari dan Dr. S.E. Yedey yang berjudul “STUDY OF CODEIGNITER TECHNOLOGY” dalam International Journal of Research in Computer & Information Vol. 1 No. 2 (2016:2), [53] mengatakan framework adalah seperangkat perpustakaan yang disusun dalam desain arsitektural untuk memberikan kecepatan, akurasi, kenyamanan, kerangka kerja tersebut memuat unsur-unsur dan konsistensi dalam pengembangan aplikasi. Jika kerangka kerja ini dikaitkan dengan kata PHP, maka bisa diartikan sebagai kerangka kerja yang memudahkan pengembangan web dengan menggunakan bahasa PHP.

Sehingga dari uraian di atas, Framework adalah sebuah software untuk memudahkan para programer untuk membuat sebuah aplikasi web yang di dalam nya ada berbagai fungsi diantaranya plugin, dan konsep untuk membentuk suatu sistem tertentu agar tersusun dan tersetruktur dengan rapih.

Konsep Dasar Literature Review (Studi Pustaka)

Definisi Literature Review

Literatur secara etimologi dapat diartikan sebagai rujukan yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu. Sedangkan Review dalam bahasa inggris artinya tinjauan.

Literature review secara terminologi adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

Menurut Nur Azizah dkk dalam Jurnal SENSI (2017)[54], “Literatur review adalah suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literature review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal”.

Menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[55], ”Literatur review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Sehingga kesimpulan dari uraian di atas, literature review adalah uraian yang berisi mengenai ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian dan perumusan masalah yang ingin diteliti.


Literatur Review

Berikut ini adalah 10 ( sepuluh ) literatur perbandingan sistem penanganan keluhan pelanggan yang digunakan pada penelitian ini, dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Siti Sundari dan Hendri Julian Pramana, pada tahun 2016 dalam jurnal AMIKOM dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Instruktur Musik dengan Metode Analytical Hierarchy Process". [56] Pada penelitian ini menggunakan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat memperoleh nilai dari kinerja instruktur pada periode penilaian tertentu, laporan penilaian kinerja instruktur yang terdokumentasi dengan baik dapat untuk dijadikan bahan pendukung bagi kepala cabang untuk berbagai keperluan, seperti rapat evaluasi kinerja dan proses pengambilan kebijakan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh A. Mahmudi Aviv, pada tahun 2015 dalam jurnal Surya Informatika dengan judul “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Dan Karyawan Berbasis Web"[57] Penilaian kinerja selama ini dilakukan secara manual dengan melakukan penyebaran kuesioner, melalui persepsi mahasiswa, rekan sejawat serta atasan langsung. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan sistem informasi penilaian kinerja berbasis web dengan mengggunakan metode Balance Scorecard dan bahasa pemrograman PHP. Hasil penelitian berupa aplikasi dengan informasi hasil evaluasi kinerja dosen dan karyawan yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan kinerja maupun sebagai dasar dalam pemberian reward untuk dosen dan karyawan.
  3. Penelitian dilakukan oleh Evan Nugraha dan Rini Mulyani Sari , pada tahun 2016 dalam jurnal SIFO Mikroskil dengan judul "Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Kompetensi".[58] Pada penelitian ini metodenya yaitu menggunakan responden dari pendapat karyawan yang bersifat tertutup dan rahasia, dan bila dianalisis kembali sistem penilai ini kurang sesuai untuk pengembangan perusahaan khususnya untuk karyawan itu sendiri sebagai koreksi serta terhambatnya sistem informasi dan termasuk pada metode penilaian past oriented performance. Metode yang digunakan dalam membandingkan sistem penilaian kinerjan yang baru dengan yang berlaku diperusahaan ini menggunakan analisis hirarki proses. Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat mengukur kinerja karyawan secara obyektif yang nantinya diharapkan bisa menghasilkan suatu penilaian kinerja yang benar sesuai dengan kemampuan karyawan.
  4. Penelitian dilakukan oleh Maghvirul Huda, Sulistiowati dan Yoppy Mirza Maulana, pada tahun 2016 dalam jurnal JSIKA dengan judul "Rancang Bangun Aplikasi Training Needs Analysis Berdasarkan Kompetensi Pada PT. Tunggal Djaja Indah"[57]. Pada penelitian ini metode perancangan sistem menggunakan Aplikasi yang berbasis website Pada penelitian ini menggunakan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya.. Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat menjadi alat bantu bagi perusahaan dalam melakukan analisis terhadap kebutuhan pelatihan.
  5. Penelitian dilakukan oleh Adella Devi Hardiani dan Arik Prasetya, pada tahun 2018 dalam jurnal JAB dengan judul "Pengaruh Kepercayaan Organisasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat Area Bekasi)"[59]. Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan pеndеkatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 68 orang responden dengan menggunakan teknik slovin yang merupakan karyawan pada PT. PLN (PERSERO) area Bekasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
  6. Penelitian dilakukan oleh Ali Suryono dan Aqwan Rosadi Kardian, pada tahun 2017 dalam jurnal ilmiah KOMPUTASI dengan judul "Aplikasi Penilaian Kompetensi Offshore Instalation Manager (OIM) Bidang Industri Minyak dan gas dengan Metode AHP dan Bating Scale (Studi Kasus: PT. Bechmark Training"[60]. Pelatihan Penilaian Kompetensi OIM yang diusulkan yakni penilaian berdasarkan kompetensi standar international dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy process (AHP) yang dapat membantu pengambilan keputusan pada calon OIM terkait. Penelitian ini menghasilkan hasil penilaian terhadap 2 kandidat OIM didapatkan hasil bahwa 1 kandidat OIM memiliki memiliki kompetensi baik yang bernama William bernilai skala “1” (Fully Competent) berarti kinerja kandidat OIM tersebut dalam menangani tanggap darurat digolongkan pada kinerja yang mempunyai kompetensi tinggi.
  7. Penelitian dilakukan oleh Boy Aulia Sastra, Zulfadil dan Kurniawaty Fitri pada tahun 2017 dalam jurnal JOM dengan judul "Pengaruh Kompetensi karyawan Beban Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank Danamon Cabang Tuanku Tambusai Pekanbaru"[61] Pada penelitian ini metode perancangan sistem menggunakan kusioner oleh para karyawan tersebut. Berdasarkan penelitian ini, kesimpulannya kompetensi karyawan dan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Dwipayana Arif dkk, dalam E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana pada tahun 2015 dengan judul “Penerapan Sistem Penilaian Kinerja : Dampaknya Terhadap Kepuasan Dan Stres Kerja Karyawan”[62] Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja dan pengaruh penerapan sistem penilaian kinerja terhadap stres kerja serta pengaruh kepuasan kerja terhadap stres kerja. Teknik analisa data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) berbasis covarian yaitu partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan sistem penilaian kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Sistem penilaian kinerja berpengaruh negative dan signifikan terhadap stres kerja. Kepuasan kerja berpangaruh negatif dan signifikan terhadap stres kerja. Implikasi penelitian ini adalah menjalankan seluruh indicator dan prosedur sistem penilaian kinerja dengan meningkatkan kepuasan kerja sehingga stres kerja karyawan semakin rendah.
  9. Penelitian ini dilakukan oleh Elliott Kerry, 2015 “Teacher Performance Appraisal: More about Performance or Development?”, Australian Journal of Teacher Education, Vol. 40, Issue 9.[63] Given that “teacher appraisal can be a key lever for increasing the focus on teaching quality” (OECD, 2013b, p.9) and that many reforms in the past have failed (Kleinhenz & Ingvarson, 2004), an understanding of the various aspects of successful performance appraisal is essential. This paper discusses some of the key research connected with teacher performance appraisal, including aspects and outcomes and points to the need for a better understanding of how they are connected to bigger ideas. Highlighting the importance of an enhanced understanding of performance appraisal as a discursive approach to building teaching quality, this paper identifies elements that need further research if we are to grasp the implications of performance appraisal. Artinya : Mengingat bahwa "penilaian guru dapat menjadi tuas utama untuk meningkatkan fokus pada kualitas pengajaran" (OECD, 2013b, p.9) dan bahwa banyak reformasi di masa lalu telah gagal (Kleinhenz & Ingvarson, 2004), pemahaman tentang berbagai aspek penilaian kinerja yang sukses sangat penting. Makalah ini membahas beberapa penelitian utama yang terkait dengan penilaian kinerja guru, termasuk aspek dan hasil dan menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mereka terhubung dengan ide-ide yang lebih besar. Menggarisbawahi pentingnya peningkatan pemahaman penilaian kinerja sebagai pendekatan diskursif untuk membangun kualitas pengajaran, makalah ini mengidentifikasi elemen-elemen yang perlu penelitian lebih lanjut jika kita ingin memahami implikasi penilaian kinerja.
  10. Penelitian ini dilakukan oleh Kadiresan Vimala dkk, 2015 “Performance Appraisal and Training and Development of Human Resource Management Practices (HRM) on Organizational Commitment and Turnover Intention”, Asian Social Science; Vol. 11, No. 24, ISSN 1911-2017, E-ISSN 1911-2025[64] It is widely agreed that the impact of human resource management (HRM) practices can create comparative advantage for the organizational performance when organizational commitment matters. The main intention of this study is to demonstrate a relationship between HRM practices and organizational commitment and its impact on turnover intention. The outcome reflects a correlation among Performance Appraisal and Training and Development (HRM practices) with organizational commitment which in turn contributed an inverse relationship with employee turnover intention. The greater commitment developed among employees will improve the organizational effectiveness through maintained skilled and experienced employees thus reducing turnover intentions. Therefore, this study dedicates to the knowledge on the impact of HRM practices on organizational commitment and turnover intention. Artinya : Secara luas disepakati bahwa dampak praktik manajemen sumber daya manusia (SDM) dapat menciptakan keunggulan komparatif untuk kinerja organisasi ketika komitmen organisasi penting. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan hubungan antara praktik HRM dan komitmen organisasi dan dampaknya terhadap niat karyawan yang resign. Hasilnya mencerminkan korelasi antara Penilaian Kinerja dan Pelatihan dan Pengembangan (praktik HRM) dengan komitmen organisasi yang pada gilirannya berkontribusi hubungan terbalik dengan niat turnover karyawan. Komitmen yang lebih besar dikembangkan di antara karyawan akan meningkatkan efektivitas organisasi melalui karyawan yang terampil dan berpengalaman sehingga mengurangi niat turnover. Oleh karena itu, penelitian ini mendedikasikan pengetahuan tentang dampak praktik HRM pada komitmen organisasi dan intensi resign.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa penulis diatas mengenai penilaian kinerja karyawan, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa perbedaan dan kesamaan dengan penelitian saat ini. Namun perlu diketahui juga penelitian saat ini tentang “Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Bagian Customer Service Berbasis Web Pada PT. Transcosmos Indonesia” peneliti menekankan pada sistem informasi penilaian kinerja karyawan yang masih kurang diterapkan pada masing-masing penelitian berdasarkan literature review diatas. Dengan ini dapat disimpulkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang dan kelebihan dari hasil penelitian ini adalah :

  1. Penelitian ini akan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan tepat guna
  2. Penelitian ini akan menyajikan informasi ke dalam sistem berbasis web yang lebih terorganisir dan penyimpanan data menggunakan database
  3. Penelitian ini terdapat menu approval dari manager sebagai informasi kepada admin bahwa inputan penilaiannya telah disetujui oleh manager
  4. Penelitian ini akan menghasilkan website yang didalamnya terdapat menu laporan yang dapat dicetak/print.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi yaitu : metodologi SWOT dimana metodologi ini digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat).





BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Transcosmos Indonesia

PT. Transcosmos meluncurkan operasi pada tahun 1966 pertama kali di Jepang dan masuk ke Indonesia pada tahun 2013. Perusahaan ini telah menggabungkan sumber daya manusia yang unggul dengan kemampuan teknologi terkini untuk meningkatkan kekuatan kompetitif client serta menyediakan layanan yang unggul dan bernilai. Transcosmos saat ini menawarkan Layanan Pengurangan Biaya (Pusat Kontak, HR / Keuangan / Sales Back Office, Manajemen Pesanan / SCM, Pengembangan Sistem / Manajemen, dll.) dan Layanan Ekspansi Penjualan (Analisis Data Besar, Iklan Internet, Konstruksi / Manajemen Situs Web, Smartphone / SNS Pemanfaatan, Telemarketing dll.)

Transcosmos mengejar keunggulan operasional dengan menyediakan layanan ini melalui 129 lokasi di 18 negara dengan fokus di Asia. Selain itu, mengikuti perluasan pasar E-Commerce pada skala global, transcosmos menyediakan layanan E-Commerce global yang komprehensif dan menyeluruh untuk memberikan produk dan layanan luar biasa klien kami kepada konsumen di 39 negara.

Transcosmos bertujuan untuk menjadi "Mitra BPO Global" dari klien untuk menyediakan layanan BPO berkualitas tinggi pada skala global.

Alamat perusahaan ini terletak di RDTX Tower lt. 7 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E-IV No.6, Jl. Kuningan Barat Raya No.2, RT.5/RW.2, Kuningan, East Kuningan, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12950

Visi PT. Transcosmos Indonesia

Menjadi perusahaan BPO bertaraf internasional yang mampu memberikan solusi terbaik untuk pelanggan, berbagi keuntungan dengan mitra dan menghadirkan tempat yang nyaman bagi para karyawan untuk bekerja.

Misi PT. Transcosmos Indonesia

  1. Memberikan layanan prima sesuai standar, efektif sehingga memberikan kepuasan bagi klien dan pelanggannya, mitra serta karyawannya.
  2. Bekerja secara profesional dan memiliki kerja tim yang baik.

Struktur Organisasi

Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi di dalam sebuah perusahaan, maka pencapaian tujuan perusahaan akan lebih terarah. Selain itu, dengan struktur organisasi yang jelas dan baik, maka akan dapat di ketahui sampai mana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya PT. Transcosmos Indonesia menerapkan struktur organisasi fungsional, dimana organisasi menurut fungsi adalah menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas yang disebut fungsi dalam satu kelompok.

Di bawah ini adalah struktur organisasi dari PT. Transcosmos Indonesia, yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Transcosmos Indonesia

Tugas Dan Tanggung Jawab

Pembagian tanggung jawab dan wewenang, meliputi:

  1. Direktur utama, mempunyai tugas :
    1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
    2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
    3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
  2. General manager, mempunyai tugas :
    1. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.
    2. Mengelola operasional harian perusahaan.
    3. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.
  3. Manager personalia, mempunyai tugas :
    1. mengelola seluruh karyawan yang berada didalam perusahaan.
  4. Manager IT, mempunyai tugas :
    1. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan.
    2. Memastikan semua sistem IT dapat berjalan dengan lancar.
    3. Memonitor pelaksanaan strategi dan kebijakan agar sesuai dengan kebijakan perusahaan.
  5. Manager operasional, mempunyai tugas :
    1. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.
    2. Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan.
    3. Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi.
  6. Personalia, mempunyai tugas :
    1. Menyusun anggaran tenaga kerja yang dibutuhkan
    2. Merumuskan job description untuk posisi yang dibutuhkan
    3. Menyusun agenda pelatihan untuk pengembangan karyawan
  7. HRD, mempunyai tugas :
    1. Bertanggung jawab untuk melakukan rekruitmen dan seleksi calon karyawan baru.
    2. Bertugas untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan karyawan.
    3. Menjaga hubungan antar karyawan
  8. Finance, mempunyai tugas :
    1. Pengelolaan dan pengalokasian uang, serta melakukan pembayaran-pembayaran yang harus dikeluarkan perusahaan.
  9. IT network, mempunyai tugas :
    1. Melakukan instalasi hardware, sistem atau software baru yang digunakan dalam jaringan.
  10. IT operation, mempunyai tugas :
    1. Melakukan instalasi, konfigurasi, dan perawatan layanan jaringan (network services) dan perangkat jaringan.
  11. Branch admin support, mempunyai tugas :
    1. Bertanggung jawab atas proses administrasi kantor cabang
    2. Bertanggung jawab atas petty cash dan proses administrasi keuangan kantor.
    3. Mampu melakukan kontrol dan monitor jalannya proses kerja di kantor.
  12. Supervisor, mempunyai tugas :
    1. Melakukan Briefing atau Pengarahan Ke Staf Bawahan
    2. Mengontrol dan Memberikan Evaluasi
    3. Memberikan Motivasi
  13. Admin, mempunyai tugas :
    1. Menerima Panggilan Telepon
    2. Membuat Agenda Kantor
    3. Entri Data Perusahaan
  14. Customer service, mempunyai tugas :
    1. Membantu pelanggan dengan keluhan dan pertanyaan, memberi pelanggan informasi tentang produk dan layanan, menerima pesanan, dan memproses pengembalian.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan penilaian yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

  1. Ketua BAS (Branch Admin Support') menyampaikan kepada manager operasional untuk menyiapkan data keseluruhan karyawan.
  2. Ketua BAS (Branch Admin Support) menyiapkan form untuk menilai karyawan.
  3. Ketua BAS (Branch Admin Support) melakukan penilaian terhadap karyawan berdasarkan kinerja masing-masing.
  4. Penilaian kinerja diambil seperti Attandence', Lateness, AHT, QM. CSAT, FRT, Finding dan Office Rules
  5. Dari kinerja tersebut dapat terlihat penilaian tersebut mana yang memiliki nilai bobot yang terbaik dan mana yang terburuk.
  6. Hasil Akhir Ketua BAS (Branch Admin Support) memberikan report kepada manager operasional.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Usecase Diagram Sistem yang Berjalan

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang dikerjakan aktor ke sistem, dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang sedang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh proses penilaian kinerja karyawan
  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : ketua bas (branch admin support), karyawan cs dan manager operasional
  3. 6 (enam) Use Case yang dapat dilakukan oleh 3 Actor tersebut , diantaranya :
    1. Menyiapkan link drive
    2. Menginput data karyawan
    3. Melakukan finger print
    4. Memeriksa data finger print
    5. Mengolah data penilaian karyawan
    6. memberikan hasil laporan penilaian kinerja karyawan
    7. Menyetujui hasil laporan penilaian kinerja karyawan
    8. Memberikan hasil laporan penilaian yang sudah disetujui melalui blast email

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan tersebut, menjelaskan bahwa terdapat :

  1. Satu Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. Tiga vertical swimeline yaitu ketua BAS (branch admin support), karyawan cs dan manager operasional.
  3. Sebelas Activity yang biasa dilakukan oleh actor yaitu :
    1. Menyiapkan link drive
    2. Menginput data karyawan
    3. Melakukan finger print
    4. Memeriksa data finger print
    5. Mengolah data penilaian karyawan
    6. memberikan hasil laporan penilaian kinerja karyawan
    7. Menyetujui hasil laporan penilaian kinerja karyawan
    8. Memberikan hasil laporan penilaian yang sudah disetujui melalui blast email
  4. Satu Final node yang merupakan akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Squence Diagram sistem yang berjalan pada Unit saat ini menerangkan bahwa terdapat :

  1. Satu system yang mencangkup seluruh kegiatan penanganan keluhan konsumen.
  2. Terdapat 3 Actor yaitu : Ketua BAS, Karyawan cs dan Manager Operasional.
  3. Terdapat 4 Lifeline yaitu: Drive, Finger Print, Laporan Penilaian dan Email
  4. Terdapat 7 (tujuh) Message yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek dalam sistem yang berjalan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Agar menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem. Faktor-faktor yang terdapat pada analisa SWOT berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Oppurtunity) dan Ancaman (Threat).

Tabel 3.1. Tabel SWOT

Matriks SWOT

Tabel 3.1. Tabel SWOT

Hasil analisis SWOT ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal serta ditambah dengan hasil analisa yang memperkuat landasan dirancangnya sistem penilaian kienrja karyawan yang terkomputerisasi untuk memudahkan Ketua Back Office Administration dan Manager Operasional dalam melakukan pengawasan sebagai penialain internal perusahaan pada PT. Transcosmos Indonesia.

Metode Analisa Data

Metode Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  1. Nama Masukan : Form Penilaian Kinerja Karyawan
  2. Fungsi : Sebagai proses evaluasi dalam proses kerja dan meningkatkan kualitas karyawan.
  3. Sumber : Ketua BAS (Branch Admin Support)
  4. Media : Kertas
  5. Frekuensi : Setiap karyawan yang akan di nilai
  6. Keterangan : Berisi nilai karyawan yang diambil dari Attandence, Lateness, AHT, QM. CSAT, FRT, Finding dan Office Rules

Analisa Proses

Adapun analisa proses yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Nama Proses : Penilaian kinerja seperti Attandence, Lateness, AHT, QM. CSAT, FRT, Finding dan Office Rules
  2. Masukan : Data hasil penilaian karyawan
  3. Keluaran : Hasil perhitungan rata-rata nilai yang di peroleh
  4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan informasi tentang hasil penilaian kinerja karyawan guna mengetahui standar kerja terbaik dalam sebuah perusahaan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : 19.5 Inch
  3. Mouse : Optical
  4. RAM : 4 GB
  5. Hardisk : 80 GB
  6. Printer : Canon Lpb6000

Spesifikasi Software

  1. Microsoft Excel 2010

Hak Akses (brainware)

  1. Ketua BAS
  2. Manager Operasional
  3. Karyawan

Analisa Keluaran

Dari hasil pengolahan data maka didapatkan hasil penilaian yang tercatat dalam sebuah berkas nilai kinerja karyawan . Dalam berkas nilai kinerja karyawan mengandung informasi nilai kinerja dan sikap kepribadian karyawan yang nantinya akan di berikan kepada pimpinan.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti mempunyai batasan sistem (boundry) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa manusia,organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luar yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PT. Transcosmos Indonesia mengenai sistem penilaian kinerja karyawan,amaka dalam hal ini peneliti membatasi permasalahan mulai dari pengolahan data juga pembuatan laporan kinerja sebagai bahan pertimbambangan pimpinan dalam menilai kinerja karyawan.

Analisa Kekurangan Sistem yang Berjalan

Dalam sistem penilaian kinerja karyawan yang berjalan pada PT. Transcosmos Indonesia memiliki kekurangan,yaitu dalam penilaian kinerja karyawan belum menggunakan aplikasi program.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka peneliti memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Transcosmos Indonesia pada saat ini adalah belum adanya sistem yang dapat mengolah data secara optimal, diantaranya dalam pembuatan laporan penilaian sebagian masih menggunakan pencatatan manual (google drive) sehingga proses laporan masih belum maksimal. Ketika akan membuat laporan tersebut maka pencarian data hasil penilaian karyawan harus dicari terlebih dahulu. Sehingga dalam proses pelaporan tersebut tidak bisa dilakukan dengan cepat dan tepat guna. Dari masalah yang dihadapi peneliti dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan sistem seharusnya:

  1. Pencatatan data pegawai dilakukan secara sistematis sehingga kontrol data karyawan lebih tepat guna dan juga lebih memperkecil kesalahan pada data yang tidak tercatat dan juga kerangkapan data yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
  2. Mendukung bagi manager dalam menyiapkan dan menghasilkan informasi yang diperlukan sewaktu-waktu dibutuhkan dengan cepat dan akurat.
  3. Mempermudah dalam pencarian, penyimpanan, pembuatan, dan pengeditan pegawai.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses penilaian kinerja karyawan dan pembuatan laporan, maka peneliti mengusulkan alternatif pemecahan masalah yaitu antara lain dengan membangun suatu sistem informasi yang dihasilkan lebih tepat guna, diantaranya:

  1. Dapat memberikan fasilitas pendataan singkat penilaian kinerja karyawan.
  2. Dapat membantu dalam memberikan penilaian yang terkomputerisasi secara tepat dan akurat.
  3. Dapat membantu dalam merekap data hasil penilaian akhir terhadap kinerja karyawan.
  4. Dapat menjadi terkomputerisasi tidak dilakukan secara manual kembali memberikan informasi tentang data karyawan yang bekerja sangat baik, baik, cukup baik bahkan kurang baik.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap l merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem kinerja karyawan pada PT. Transcosmos Indonesia, Berikut lampiran Elisitasi Tahap l yang telah dibuat :

Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metedo MDI , Metode MDI ini ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada rancangan yang akan dibuat untuk di eksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

Tabel 3.4 : Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan : M ( Mandatory ) : Penting

D ( Desirable ) : Tidak Terlalu Penting

I ( Inessential ) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirrment yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE . Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:

Tabel 3.5 : Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T (Technology) : Bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement dalam sistem usulan  ?

O (Operational) : Bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem yang dikembangkan

E (Economic) :Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem ?


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.6: Tabel Final Draft Elisitasi




BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service yang berjalan pada PT. Transcosmos Indonesia, diketahui bahwa sistem yang berjalan masih bersifat manual dan belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam proses pengolahan data masih membutuhkan waktu yang lama.

Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya yaitu melakukan perancangan sistem. Tujuan perancangan sistem yang diusulkan ini yaitu untuk meningkatkan proses penanganan keluhan pelanggan dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan sistem yang tidak dapat ditemukan pada sistem sebelumnya atau pada sistem yang berjalan. Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, penulis menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Berikut ini prosedur yang diusulkan oleh penulis untuk menjalankan sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service pada PT. Transcosmos Indonesia.

  1. Ketua BAS (Branch Admin Support)
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu utama
    3. Melakukan manajemen data pengguna
    4. Melakukan manajemen data karyawan
    5. Melakukan manajemen data projek
    6. Melakukan manajemen data penilaian
    7. Monitoring laporan penilaian
    8. Melakukan ubah profile
    9. Dapat melakukan logout sistem.
  2. Karyawan Customer Service
    1. Customer service dapat melakukan login
    2. Menampilkan menu utama
    3. Melakukan ubah profile
    4. Dapat melakukan logout
  3. Manager Operasional
    1. Manager Operasional dapat melakukan login
    2. Menampilkan menu utama
    3. Melaukan approval penilaian
    4. Monitoring laporan penilaian
    5. Melakukam ubah profile
    6. Dapat melakukan logout

Diagram Rancangan Sistem

Use case Diagram Sistem yang Diusulkan

Use case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yng dibangun. Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 4.1

Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan penilaian kinerja karyawan bagian customer service

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram usulan penanganan keluhan pelanggan diatas terdapat :

  1. Usecase Login

    Actor : Ketua BAS (Branch Admin Support), Karyawan CS (Customer Service) dan Manager Operasional

    Scenario : Ketua BAS (Branch Admin Support), Karyawan CS (Customer Service) dan Manager Operasional dapat melakukan login pada sistem

  2. Usecase Manajemen Data Pengguna

    Actor : Ketua BAS (Branch Admin Support)

    Scenario : Ketua BAS (Branch Admin Support) dapat mengelola (tambah, edit, hapus,cari) data pengguna / user pada sistem

  3. Usecase Manajemen Data Karyawan

    Actor : Ketua BAS (Branch Admin Support)

    Scenario : Ketua BAS (Branch Admin Support) dapat melihat data karyawan

  4. Usecase Manajemen Data Project

    Actor : Ketua BAS (Branch Admin Support)

    Scenario : Ketua BAS (Branch Admin Support) dapat melihat data project

  5. Usecase Melakukan Manajemen Data Penilaian

    Actor : Ketua BAS (Branch Admin Support)

    Scenario : Ketua BAS (Branch Admin Support) dapat mengelola (tambah, edit, hapus,cari) dan melihat data penilaian

  6. Usecase Approval Penilaian

    Actor : Manager Operasional

    Scenario : Manager Operasional dapat memberikan Approval (Persetujuan) atas penilaian karyawan cs yang diberikan oleh Ketua BAS (Branch Admin Support)

  7. Usecase Monitoring Laporan

    Actor : Ketua BAS dan Manager Operasional

    Scenario : Ketua BAS dapat mengolah laporan dan manager operasional dapat menampilkan laporan

  8. Usecase Ubah Profile

    Actor : Ketua BAS (Branch Admin Support), Karyawan CS (Customer Service) dan Manager Operasional

    Scenario : Ketua BAS (Branch Admin Support), Karyawan CS (Customer Service) dan Manager Operasional dapat merubah profile pada sistem

  9. Usecase Keluar Sistem

    Actor : Ketua BAS (Branch Admin Support), Karyawan CS (Customer Service) dan Manager Operasional

    Scenario : Ketua BAS (Branch Admin Support), Karyawan CS (Customer Service) dan Manager Operasional dapat logout

Activity Diagram yang Disulkan

Activity diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi sistem informasi penanganan keluhan pelanggan yang diusulkan ini terdapat objek (action) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah activity diagram yang diusulkan penulis yaitu :

Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan untuk Ketua BAS

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan pada Ketua BAS (Branch Admin Support) di atas terdapat :

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. 8 action state, dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi pada sistem yang diusulkan.
  3. Satu decision node, apabila login berhasil akan masuk ke menu home akan tetapi jika tidak berhasil akan kembali ke menu login
  4. 2 join node, aliran yang menentukan pilihan.
  5. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri.

Gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan untuk Karyawan CS

Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan pada Karyawan CS di atas terdapat  :

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. 4 action state, dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi pada sistem yang diusulkan.
  3. Satu decision node, apabila login berhasil akan masuk ke menu home akan tetapi jika tidak berhasil akan kembali ke menu login
  4. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram yang diusulkan untuk Manager Operasional

Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan pada Manager Operasional di atas terdapat :

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. Enam action state, dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi pada sistem yang diusulkan.
  3. Satu decision node, apabila login berhasil akan masuk ke menu home akan tetapi jika tidak berhasil akan kembali ke menu login
  4. Dua join node, aliran yang menentukan pilihan.
  5. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini. Berikut penjelasan sequence diagram untuk sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service pada PT. Transcosmos Indonesia pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan Untuk Ketua BAS

Berdasarkan gambar 4.5. Sequence Daigarm sistem yang disulkan untuk Ketua BAS (Branch Admin Support) di atas terdapat :

  1. Terdapat 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Ketua BAS
  2. 9 life line, objek antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari form login, dashboard, data pengguna, data karyawan, data project, data penilaian, ubah profil, dan logout.
  3. 11 messages, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi yang terjadi.

Gambar 4.6. Sequence Diagram yang Diusulkan Untuk karyawan cs

Berdasarkan gambar 4.6. Sequence Daigarm sistem yang disulkan untuk karyawan cs (Customer Service) di atas terdapat :

  1. Terdapat 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu karyawan cs (Customer Service)
  2. 4 life line, objek antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari form login, dashboard profil, dan logout.
  3. 6 messages, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi yang terjadi.

Gambar 4.7. Sequence Diagram yang Diusulkan Untuk Manager Operasional

Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram sistem yang disulkan Manager Operasional di atas terdapat :

  1. Terdapat 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu karyawan cs (Customer Service)
  2. 6 life line, objek antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari form login, dashboard, approval, laporan pemakaian profil, dan logout.
  3. 6 messages, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi yang terjadi.

Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, adapun perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem yang diusulkan dapat mempercepat dan membantu proses penanganan keluhan sampai dengan laporan yang dibutuhkan serta informasi yang dihasilkan akan lebih tersusun dengan rapi dalam bentuk database, sistem yang disulkan lebih user friendly dan dapat menangani keluhan dengan cepat dan efisien.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data pada sistem usulan perancangan sistem customer relationship management terhadap sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service pada PT. Transcosmos Indonesia pada gambar digambarkan dengan menggunakan class diagram. Selain itu, rancangan basis data juga berisi spesifikasi basis data yang dibuat.

Class Diagram

Class Diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berikut adalah class diagram sistem usulan pada sistem penilaian kinerja karyawan PT. Transcosmos Indonesia:

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Usulan

Spesifikasi Basis Data

Dalam merancang sebuah sistem informasi yang baik, perlu adanya perancangan database atau basis data. Berikut merupakan rancangan basis data pada sistem usulan penialain kinerja karyawan bagian customer service PT. Transcosmos Indonesia :

  1. Tabel Project

    Nama Tabel : project

    Media : hardisk

    Fungsi : untuk menyimpan data project

    Isi : id + nama_project

    Primary Key : id

    Tabel 4.2. Tabel Project

  2. Tabel Karyawan

    Nama Tabel : karyawan

    Media : hardisk

    Fungsi : untuk menyimpan data karyawan

    Isi : id + id_project + nik + nama + tempat_lahir + tgl_lahir + jns_kelamin + agama + status_material + alamat + no_ktp + no_hp

    Primary Key : id

    Tabel 4.3. Tabel Karyawan

  3. Tabel Penilaian

    Nama Tabel : penilaian

    Media : hardisk

    Fungsi : untuk menyimpan data penilaian

    Isi : id + id_karyawan + att_actual + att_w + latenes_actual + latenes_w + disipline + frt_actual + frt_score + frt_w + qm_actual + qm_score + qm_w + csat_actual+ csat_score + csat_w + aht_actual + aht_w + fsp_actual + fsp_w + kpi_klien + fmi_actual + fmi_w + fmc_actual + fmc_w + quality + css_actual + css_w + office_rules + total_performance + incentive + status + tgl_approval + bulan + tahun + tgl_penilaian

    Primary Key : id

    Tabel 4.4. Tabel Penilaian

  4. Tabel User

    Nama Tabel : User

    Media : hardisk

    Fungsi : untuk menyimpan data user

    Isi : id + username + password + nama + role + nik + image + delete

    Primary Key : id

    Tabel 4.5. Tabel User

  5. Tabel Log Sistem

    Nama Tabel : syslog

    Media : hardisk

    Fungsi : untuk menyimpan data log sistem login dan logout

    Isi : id + user_id + event + datetime

    Primary Key : id

    Tabel 4.5. Tabel User

Rancangan Prototype

Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem informasi penilaian kienrja karyawan bagian customer service untuk PT. Transcoso Indonesia, adapun rancangan sistem penilain sebagai berikut :

Rancangan Program

Berikut ini merupakan tampilan interface dari penilaian kinerja karyawan yang peneliti usulkan :

  1. Tampilan Menu Login User
  2. Tampilan Menu Home Admin
  3. Tampilan Menu Input User
  4. Tampilan Menu User
  5. Tampilan Menu Input Karyawan
  6. Tampilan Menu Karyawan
  7. Tampilan Menu Input Project
  8. Tampilan Menu Project
  9. Tampilan Menu Input Penilaian
  10. Tampilan Menu Penilaian
  11. Tampilan Menu Home Karyawan CS
  12. Tampilan Menu Home Manager
  13. Tampilan Menu Approval by Manager
  14. Tampilan Menu Laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang diusulka dalam merancang sistem penanganan keluhan pelanggan adalah sebagai berikut :

  1. Processor :
  2. Monitor :
  3. Hardisk :
  4. RAM :
  5. Printer : Cannon G2000
  6. Mouse :

Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Sistem operasi windows 7
  2. Microsoft Office 2010
  3. XAMPP
  4. Visual Paradigm For UML 8.0 Enterprise Edition
  5. Database Server : MySQL
  6. Aplikasi browser (Google chroe, mozila firefox, dan uc browser)
  7. Sublime Text 3

Blackbox Testing

Metode blackbox testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox testing ini adalah untuk menemukan kesalahan yang ada pada sebuah program.

Pengujian dengan metode Blackbox testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program tersebut dapat menghasilkan output yang sesuai yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar,tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Blackbox Testing

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Blackbox Testing Pada Pengolahan Data


Implementasi

Time Schedule

Untuk mempermudah dan menyelesaikan penelitian ini, maka di buatlah jadwal kegiatan oleh penulis sebagai pengumpulan data, analisis sistem berjalan, perancangan sistem usulan, pembuatan program, testing program, evaluasi program, perbaikan program, implementasi program, dan yang terakhir yaitu dokumentasi.

Tabel 4.9. Time Schedule

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, estimasi biaya yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.10. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dari sistem informasi penilaian kinerja karyawan pada PT. Transcosmos Indonesia, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sistem penilaian yang berjalan di PT. Transcomsos Indonesia sebelumnya menggunakan Google Drive yaitu dimulai dari Ketua Admin Support input data penilaian karyawan, setelah itu datanya diberikan kepada Manager agar dilakukan pengecekan data penilaian karyawan tersebut, apabila data sudah sesuai maka data akan dikirimkan ke karyawan melalui email.
  2. Kendala yang dihadapi pada sistem penilaian yang berjalan pada saat ini adalah adanya kesalahan perhitungan data nilai dan butuh waktu untuk melakukan pencarian data. Karyawan juga harus menunggu untuk mengetahui nilai mereka, karena harus menunggu admin untuk blast email penilaian tersebut.
  3. Adapun sistem yang peneliti rancang adalah dengan menggunakan sistem berbasis web, bahasa pemrograman MySQL, CSS, HTML, analisa SWOT serta database yang digunakan adalah PHPMyadmin dengan login menggunakan NIK Karyawan. Sistem yang diciptakan telah dirancang dan diimplementasi sehingga mampu melakukan penilaian kinerja karyawan dengan sistematis dan akurat, meminimalisir kesalahan data nilai, melakukan perhitungan penilaian secara otomatis, membuat laporan penilaian kinerja yang lebih akurat dan memudahkan karyawan mengetahui hasil penilaian kinerjanya yang dapat diakses melalui web.

Rekomendasi

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka peneliti merekomendasikan sebagai berikut  :

  1. Bagi pengguna atau admin agar dilakukan pelatihan untuk bisa menggunakan website ini secara baik dan benar.
  2. Merekomendasikan kepada PT. Transcosmos Indonesia untuk menerapkan sistem penilaian kinerja karyawan bagian customer service berbasis web agar pengolahan penilaian kinerja tersebut dapat diolah secara tepat guna.
  3. Merekomendasikan untuk melakukan perubahan serta merawaat sistem agar selalu up to date dengan data yang ada sehingga informasi laporan akhirnya juga lebih baik untuk selalu mengoptimalkan layanan sistem yang telah dibuat.
  4. Merekomendasikan untuk memaksimalkan sistem yang telah dibuat maka dirasa perlu adanya suatu pelatihan agar yang terkait dapat menggunakan program yang telah dibuat dengan baik serta mengerti.


Saran

  1. Agar aplikasi ini dikembangkan menjadi sistem berbasis android atau mobile namun tetap terkontrol dengan admin dan terintegrasi dengan database sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi laporan pada saat mendesak.
  2. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan hendaknya dicatat oleh user yang bersangkutan, hal ini di tunjukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.
  3. Dikarenakan sistem ini akan mengolah banyak data dan informasi yang akan disajikan maka disarankan menggunakan spesifikasi perangkat keras ( hardware ) ataupun perangkat lunak ( software ) yang sesuai sehingga dalam penggunaannya menjadi lebih optimal.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Maimunah., Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016. Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada RSIA Selaras. Jurnal CERITA Vol.2 No.2-Agustus ISSN : 2461-1417
  2. Kausar .Ahmad, Yusuf Fazri Setiawan, dan Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profil Kota Serang dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premire Pro Cs5”. Jurnal Prosisko ISSN : 2406-7733 Vol. 2 No. 1 Universitas Serang Raya Kota Serang Banten
  3. Santoso, Budi. (2017). Perancangan Aplikasi Olap (Online Analitycal Proccesing) Penjualan Buku Pada Toko Buku Gramedia Lubuk Linggau Dengan Metode Clustering”.Jurnal Teknologi Informasi MURA, Vol 9 No. 2, 98- 107
  4. [https://books.google.co.id/books?id=t6VzDQAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish.]
  5. [https://http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/703 Rahayu, S., Sari, A. R., & Saputra, T. S. (2018). ANALISA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN NEGLASARI KOTA TANGERANG. SENSI Journal, 4(1), 1-8.]
  6. [https://http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/JIPN/article/view/276 Tamando Sitohang, Hengki. 2018.Sistem informasi pengagendaan surat berbasis web pada pengadilan negeri medan”. Jurnal informatik pelita nusantara. Vol.3, No.1. ISSN: 2541-3724 .]
  7. [https://books.google.co.id/books?id=8VNLDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=definisi+sistem+informasi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjl_5igl_bkAhVXHo8KHQuiDMcQ6AEIKjAA#v=onepage&q=definisi%20sistem%20informasi&f=false Elisabeth Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani. 2017. “ Pengantar Sistem Informasi” . Yogyakarta:CV.ADI OFFSET.]
  8. 8,0 8,1 Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Agustinus, haryanta ,et all. 2017.Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home IndustriTangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
  10. [http://sensi.ilearning.me/2016/09/13/sensi039/2. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem. Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017.]
  11. Muslihudin Muhammad dan Oktafianto. (2016:12).“AnalisisdanPerancangSistemInformasiMenggunakan Model TerstrukturdanUml”. Yogyakarya: CV andi Offset.
  12. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.1.
  13. Yanto, R. (2016). Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Deepublish
  14. [http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18 Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017. Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282 .]
  15. Indrajani. (2015:2).Database System : Case Study All in One ”. Jakarta: Elex Media Komutindo
  16. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: CV ANDI OFFSET (Penerbit ANDI).
  17. A.S, Rosa., dan Muhammad Shalahuddin. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.”
  18. Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung: Abdi Sistematika.”
  19. 19,0 19,1 Budiharjo, M. 2015. Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.
  20. 20,0 20,1 Alfiandanu, Agusta dan Eko Siswanto. 2015. Sistem Informasi Pengolahan Data Gaji dan Perhitungan PPH Pasal 21 Pada CV. Sinar Jaya Ngaliyan Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi Vol. 8, No. 1, April 2015
  21. 21,0 21,1 Nugraha, Bayu Aditya. 2017. Pengaruh Status Pekerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karayawan Auto 2000 Sukun Malang). Malang : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 44, No. 1, Maret 2017.
  22. 22,0 22,1 Mallu, Satriawaty. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode Topsis. Makasar: jurnal ilmiah Teknologi Informasi Terpan Vpl. 1, No. 2, April 2015.
  23. Rani, Indria Hangga dan Mega Mayasari. 2015. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi.” Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.3 No.2 Hal: 164-170.
  24. , Kim, J. (2016). Impact of Performance Appraisal Justice on the Effectiveness of Pay-for-Performance Systems After Civil Service Reform.International Journal Public personnel management Vol. 45 No. 2.
  25. Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Depok : Rajawali Pers
  26. Hasibuan. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
  27. Masykur, Fauzan dan Fiqiana. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Ponorogo: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol. 14, No. 1, Desember 2016
  28. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Kalimantan: Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1.
  29. Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2015). Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala Informatika, 3(2).
  30. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta”. Tangerang :Jurnal CCIT Vol.8 No.3. ISSN:1978-8282, (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/176 )”.
  31. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
  32. Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Leraning Platforms. International Journal of Computer Applications. Vol 145, No.9, Juli 2016.
  33. Sutejo, S. (2016). Pemodelan UML Sistem Informasi Geografis Pasar Tradisional Kota Pekanbaru. Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 7(2), 89-99.
  34. Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika Vol. 9 No. 1 Juni 2017. (https://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika/article/view/242/174.) Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018.
  35. Basuki, Rokhman., Aziz Fathoni, dan Maria Magdalena Minarsih. 2018. Pengembangan Kinerja Sumber Daya Manusia di Honda Semarang Center Berdasarkan Analisis SWOT. Journal of Management. Volume 4 Nomor 4 2018: 1-15.
  36. Wibowo, N. (2019). SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK PEMBERIAN BANTUAN STUDI BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus Universitas Gadjah Mada) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
  37. Sitohang, Hengki Tamando. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Jurnal Informasi Pelita Nusantara Vol.3 No.1-Maret 2018 ISSN: 2541-3724.
  38. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: LUG STIKOM.
  39. Supono dan Vidiandry Putratama. 2018.Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  40. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT Vol.9 No.1-September ISSN: 1978-8282.
  41. Rizaldi, R., Anggraeni, D., & Syah, A. Z. (2018). TIPS DAN TRIK MEMBANGUN RELATIONSHIP DAN QUERY DALAM DATABASE. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 1(2), 45-50.
  42. Raharjo Budi, dkk. (2017:22). Jurnal Sisfotek Global.
  43. Dzulhaq M.iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang:STMIK Bina Sarana Global. (Vol.7 No.1 Maret 2017).
  44. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Universitas Amikom Yogyakarta.Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. Vol 5 No 1, ISSN: 2302-3805 (https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795).
  45. Fadel, A., Mardayulis, M., & Yunita, P. (2019). APLIKASI SISTEM PAKAR PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMAN 2 DUMAI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP. INFORMATIKA, 10(2), 47-55.
  46. Riyanto. (2016:49). Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1.
  47. Rini, puput Puspito, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan sistem Informasi Koversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global, Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 Maret 2016-ISSN:20188-1762. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/ diakses pada tanggal 24 November 2017.
  48. Purwanto, Riyadi dan Abdul Rohman S. 2014. Sentralisai Database Penduduk Desa Pandansari Kabupaten Brebes. Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7.
  49. Azizah, Nur, Dwi Oktaviani dan Windy Lia Safitri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal Vol.8 No.2:80.
  50. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  51. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Infomasi Perhitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 9 nomor 3, Agustus 2016. Diambil dari: http://ccitjournal.ilearning.me/2016/02/19/prototype-sistem-informasi-perhitungan-nilai-poin-pelanggaran-tata-tertib-pada-smk-yuppentek-1-tangerang/. (07 Oktober 2019).
  52. Arif, Akbar Muhammad, Elis Hernawati dan Ferra Arik TridaLestari. 2017. Aplikasi Monitoring Proses Belajar Megajar Berbasis Web di SMK Telkom Bandung. Jurnal e-Proceeding of Applied Science. Vol. 3 nomor 3, Desember 2017. Diambil dari: https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/appliedscience/article/view/5288/5260q. (07 Oktober 2019).
  53. Thwari, Amit dan Dr. S.E. 2016. “STUDY OF CODEIGNITER TECHNOLOGY”, International Journal of Research in Computer & Information Vol. 1 No. 2
  54. Azizah, Nur, Sri Rahayu dan Nova Adhista. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI. Vol. 3 nomor 2, Agustus 2017. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2017/05/30/sensi066/. (07 Oktober 2019).
  55. Ariawan, Jesa., dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sispotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015. Diambil dari: https://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/viewFile/67/69. (07 OKTOBER 2019).
  56. Sundari, Shinta Siti dan Hendri Julian Pramana. 2016. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Instruktur Musik dengan Metode Analytical Hierarchy Process. Jurnal AMIKOM.
  57. 57,0 57,1 Aviv, A. Mahmudi. 2015. Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Dan Karyawan Berbasis Web. Jurnal Surya Informatika.
  58. Nugraha, Evan dan Rini Mulyani Sari. 2016. Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Kompetensi. Jurnal SIFO Mikroskil.
  59. Hardiani , Adella Devi dan Arik Prasetya. 2018. Pengaruh Kepercayaan Organisasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat Area Bekasi). Jurnal JAB.
  60. Suryono, Ali dan Aqwan Rosadi Kardian. 2017. Aplikasi Penilaian Kompetensi Offshore Instalation Manager (OIM) Bidang Industri Minyak dan gas dengan Metode AHP dan Bating Scale (Studi Kasus: PT. Bechmark Training. Jurnal ilmiah KOMPUTASI.
  61. Sastra, Boy Aulia, Zulfadil dan Kurniawaty Fitri. 2017. Pengaruh Kompetensi karyawan Beban Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank Danamon Cabang Tuanku Tambusai Pekanbaru. Jurnal JOM.
  62. Dwipayana , Devi, Arif. 2015. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja : Dampaknya Terhadap Kepuasan Dan Stres Kerja Karyawan. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
  63. Kerry, Elliott. 2015. Teacher Performance Appraisal: More about Performance or Development?. Australian Journal of Teacher Education, Vol. 40, Issue 9.
  64. Vimala, Kadiresan. 2015 “Performance Appraisal and Training and Development of Human Resource Management Practices (HRM) on Organizational Commitment and Turnover Intention”, Asian Social Science; Vol. 11, No. 24, ISSN 1911-2017, E-ISSN 1911-2025.



Contributors

Chyntia.putri