SI1633493701

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1633493701

NAMA : Cecep Nur Cahya


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION INNOVATIVE AND TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NIP : 006095
       
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 13001
   
NID : 14017




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020
Cecep Nur Cahya
NIM. 1633493701


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan zaman, kini ilmu pengetahuan terus berkembang khususnya dibidang teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat hampir seluruh aspek kehidupan manusia pada saat ini lebih praktis dan mudah, termasuk di sektor transportasi yang paling cepat mengena dalam mengenalkan teknologi kepada masyarakat. minimnya lahan parkir mengakibatkan banyak kendaraan yang parkir tidak ditempat semestinya, khususnya di area dilarang parkir. Hal ini berisiko kendaraan tersebut rusak akibat tersenggol pengguna jalan lain dan berdampak pada meningkatnya kemacetan. Hasil dari observasi di Dinas Perhubungan Kota Tangerang ini menemukan bahwa untuk penertiban di area dilarang parkir masih menemui kendala karena petugas tidak mungkin standby dan masih banyak masyarakat yang masih melanggar ketika tidak ada petugas. Oleh karena itu perlu ada alat yang dapat melakukan pemantauan pada area dilarang parkir secara real time. Dengan menggunakan kamera webcam yang berfungsi sebagai input foto dan video terhubung dengan Raspberry Pi sebagai untuk memproses data yang dapat di tampilkan ke laptop. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,studi pustaka, analisa, prototype perancangan dan pengujian. Tujuan alat ini untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di zona dilarang parkir dalam hal penertiban kendaraan dan membantu Dinas Perhubungan dalam pemantauan.

Kata Kunci: Pemantauan, Raspberry Pi, Dilarang parkir.


ABSTRACT


Along with the times, now science continues to develop, especially in the field of technology. With rapid technological advances making almost all aspects of human life at this time more practical and easier, including in the transportation sector that is the fastest hit in introducing technology to the public. the lack of parking has resulted in many vehicles being parked improperly, especially in areas where parking is prohibited. This runs the risk of the vehicle being damaged due to being hit by other road users and resulting in increased congestion. The results of observations at the Tangerang City Transportation Department found that for control in the area of prohibited parking still encountered obstacles because the officers could not be alert given the minimal number of personnel and there were still many people who still violated when there were no officers. Therefore there needs to be a tool that can monitor the area that is prohibited from parking in real time. By using a webcam camera that functions as photo and video input connected to the Raspberry Pi as a to process data that can be displayed to a laptop . The method used in this research is observation, interview, literature study, analysis, design and testing. The purpose of this tool is to help resolve the problems that exist in the no-park zone in terms of controlling vehicles and to assist the Department of Transportation in monitoring.

Keywords: Monitoring, Raspberry Pi, No parking.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta kedua orang tua sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Deteksi Pelanggaran Kendaraan Bermotor Di Zona Dilarang Parkir Berbasis Raspberry Pi Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata I Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.S.i., selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika S.Kom., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  5. Bapak Hendra Kusumah S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Haryana sebagai Kasi pengendalian dan penertiban Dinas Perhubungan Kota Tangerang yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan, doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  10. Kepada teman-teman HIMASIKOM yang selalu mendukung penulis yang tidak bisa saya disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, Januari 2020

 

NIM : 1633493701



Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Final Draf Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Pengujian Black Box Mendeteksi Plat Nomor
  6. Tabel 4.2 Pengujian Black Box Capture Plat Nomor
  7. Tabel 4.3 Pengujian Black Box Membaca Karakter Plat Nomor
  8. Tabel 4.4 Pengujian Black Box Notifikasi SMS
  9. Tabel 4.5 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  10. Tabel 4.6 Estimasi Biaya Alat Yang Di Keluarkan
  11. Tabel 4.7 Estimasi Biaya Non Alat Yang Di Keluarkan

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Model Pengembangan Waterfall
  2. Gambar 2.2 Model Pengembangan Prototyping
  3. Gambar 2.3 Simbol Flowchart
  4. Gambar 2.4 Raspberry Pi
  5. Gambar 3.1 Sturuktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang
  6. Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 3.3 Rangkaian Alat
  8. Gambar 3.4 Diagram Gambar
  9. Gambar 3.5 Diagram Blok
  10. Gambar 3.6 Tampilan OS Raspbian
  11. Gambar 3.7 Layar Utama Raspi-Config
  12. Gambar 3.8 Tampilan Install Tensorflow
  13. Gambar 3.9 Tampilan Iabel Image
  14. Gambar 3.10 Tampilan Proses Konversi CSV
  15. Gambar 3.11 Tampilan Proses Konversi File TFrecord
  16. Gambar 3.12 Tampilan Hasil Konversi
  17. Gambar 3.13 Tampilan Label
  18. Gambar 3.14 Tampilan Proses Training
  19. Gambar 3.15 Tampilan Install OpenCV
  20. Gambar 3.16 Install PyTesseract
  21. Gambar 3.17 Platform BigBox
  22. Gambar 4.1 Flowchart Sistem Usulan
  23. Gambar 4.2 Tampilan Listing Program Deteksi Plat Nomor
  24. Gambar 4.3 Rangkaian Keseluruhan Prototype

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kini ilmu pengetahuan terus berkembang khususnya dibidang teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat hampir seluruh aspek kehidupan manusia pada saat ini lebih praktis dan mudah, termasuk di sektor transportasi yang paling cepat mengena dalam mengenalkan teknologi kepada masyarakat.

Dinas Perhubungan Kota Tangerang mempunyai peranan penting sebagai Dinas yang mengatur, mengawasi dan pengendalian operasional, salah satu yang menjadi urusan Dinas Perhubungan adalah pengendalian dan penertiban dalam rangka kelancaran dan keteraturan lalu lintas. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan setiap harinya di perkotaan tentu memliki dampak negatif seperti meningkatnya kemacetan, pelanggaran lalu lintas hingga kecelakaan lalu lintas. Pada Kota Tangerang, pelanggaran lalu lintas di setiap sudut jalan masih kerap terjadi pelanggaran, termasuk di zona dilarang parkir. Belum adanya kesadaran untuk pengguna kendaraan untuk memarkirkan kendaraan miliknya membuat zona dilarang parkir sering di jadikan tempat parkir liar. Selain mengganggu pengguna jalan umum, parkir di tempat yang tidak semestinya berisiko kendaraan tersebut rusak akibat tersenggol pengguna jalan lain dan berdampak pada meningkatnya kemacetan. Belum adanya penerapan teknologi di zona dilarang parkir yang kerap menjadi tempat parkir liar kendaraan menjadi kelemahan petugas.

Dengan adanya sistem ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat dari segi pengiriman botol minuman, namun juga dapat memberikan keamanan dan kepercayaan customer terhadap perusahaan karena, barang dapat diterima secara utuh sesuai jumlah pemesanan. Selain itu kepercayaan customer adalah suatu hal penting untuk menjaga hubungan antara pihak perusahaan dengan customer maka akan menciptakan kesetiaannya untuk terus melakukan pemesanan.

Petugas belum bisa melakukan pemantauan secara real time pada zona tersebut mengingat jumlah personel yang minim. Berdasarkan latar belakang tersebut maka di peroleh sebuah judul yaitu “Deteksi pelanggaran kendaraan bermotor di zona dilarang parkir berbasis Raspberry Pi pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang”.

Perumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ada sebagai berikut:

  1. Bagaimana membuat alat yang dapat mendeteksi adanya pelanggaran pada zona dilarang parkir?
  2. Bagaimana melakukan pemantauan secara real time?
  3. Bagaimana cara pelanggar mendapatkan notifikasi SMS?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka untuk mempermudah dalam penulisan laporan skripsi sehingga lebih terarah. Adapun ruang lingkup penelitian ini proses pemantauan secara real time, membaca plat nomor, dan mengirimkan notifikasi SMS peringatan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini sebagai berikut:

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya memilik tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Individual
    a. Sebagai syarat lulus studi Strata satu (S1).
    b. Untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang IT.
  2. Tujuan Fungsional
    Agar hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Dinas Perhubungan sebagai referensi dasar mengenai kebijakan yang berhubungan penertiban kendaraan.
  3. Tujuan Operasional
    Sistem yang berjalan masih belum efektif karena pemantuan belum dilakukan secara berkala maka itu dibuatkan sebuah sistem yang dapat memantau tiap waktu.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya bertujuan memberikan manfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Individual
    Dapat mengembangkan ilmu yang telah di dapatkan di jurusan Sistem Komputer.
  2. Manfaat Fungsional
    Memudahkan dalam pemantauan zona dilarang parkir.
  3. Manfaat Operasional
    Mengurangi jumlah pelanggaran kendaraan di zona dilarang parkir.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari beberapa metode penelitian, yaitu sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Observation)
    Adalah suatu metode penelitian dengan datang langsung ke tempat penelitian untuk mengamati proses yang berjalan tentang zona dilarang parkir di Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
  2. Wawancara (Interview)
    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan yang didapatkan dengan cara bertanya langsung kepada stackholder di Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
  3. Studi Pustaka
    Merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen- dokumen, baik dokumen tertulis seperti buku dan jurnal. Juga dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan penelitian.

Metode Analisa Sistem

Dalam metode ini, Penulis menggunakan metode analisa waterfall. Metode analisa waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Dengan menggunakan metode analisa ini, kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart dan diagram blok untuk menggambarkan, menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur sehingga mudah dipahami.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberika fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Metode pengujian dalam penelitian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Metode yang digunakan peneliti adalah Black Box . Metode Black Box ini digunakan karena dapat mengetahui apakah alat deteksi pelanggaran bermotor ini dapat berfungsi dengan baik.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan laporan skripsi ini, penulis membagi dan mengelompokkan materi penulisan menjadi beberapa bab, dimana setiap bab akan membahas dan menguraikan pokok bahasan dengan lebih terperinci, yaitu

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang yang diambil dari jurnal nasional serta internasional yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari Dinas Perhubungan Kota Tangerang, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, pembahasan sistem, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah dan elisitasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya..

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan serta pengembangan untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Maimunah, dkk (2017:2),[1] “Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Sunarya,[2] dkk (2017:3), “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan, dan tahapan tersebut membutuhkan proses dalam jangka waktu yang tidak singkat.

Tujuan Perancangan

Menurut Sophian, dkk (2014:36),[3] Tahap rancangan sistem mempunyai tujuan utama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada Pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlihat.

    Kedua tujuan tahap rancangan sistem tersebut lebih cenderung pada rancangan sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk mencapai tujuan analisis sistem.

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Aryani, dkk (2017:46),[4] “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan,sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat”.

Menurut Fajarianto (2016:55),[5] “Menjelaskan bahwa Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping“.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan prototype adalah proses merancang sebuah model dari sebuah sistem sebelum dibuat sesuai ukuran aslinya.

Langkah - Langkah Prototyping

Menurut Purnomo (2017:56),[6] “prototyping dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, melibatkan pengembang dan pengguna sistem untuk menentukan tujuan, fungsi dan kebutuhan operasional system”. Langkah-langkah dalam prototyping adalah sebagai berikut:

  1. Pengumpulan Kebutuhan.
  2. Proses desain yang cepat.
  3. Membangun prototipe.
  4. Evaluasi dan perbaikan.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Mulyati, dkk (2018:119),[7] “Informasi adalah sebuah nilai arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.

Menurut Sutopo, dkk (2016:24),[8]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Informasi adalah sekumpulan data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang.

Konsep Dasar Waterfall

Definisi Waterfall

Menurut Tristianto, (2018:13),[9]“Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian”.

Menurut Susanto, (2016:43),[10] “Model waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak yang paling sering digunakan. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya”.

Tahapan dari model pengembangan waterfall ini digambarkan pada gambar.

1.Model Pengembangan Waterfall.

model pengembangan prototyping ini digambarkan pada gambar.

Gambar 2.1 Model Pengembangan Waterfall

2. Model Pengembangan Prototyping.

Gambar 2.2 Model Pengembangan Prototyping

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan waterfall adalah sebuah metode analisa yang terstruktur dalam merancang suatu sistem.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Tiara, dkk (2017:100),[11] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Rafika, dkk (2017:199),[12] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar atau diagram yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan antara suatu proses dengan proses lainnya dalam suatu program. Flowchart mempermudah penyelesaian suatu masalah, khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Gambar 2.3 Simbol flowchart dan Fungsinya

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Agusvianto (2017:40),,[13] Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:

  1. Bagan alir sistem (systems flowchart).

  2. Bagan pada alir dokumen (document flowchart).

  3. Bagan pada alir skematik (schematic flowchart).

  4. Bagan pada alir program (program flowchart).

  5. Bagan alir proses (process flowchart).

Konsep Dasar Machine Learning

Definisi Machine Learning

Menurut Fikriya, dkk (2017:19),[14] “Machine learning adalah cabang dari ilmu kecerdasan buatan yang berfokus pada pembangunan dan studi sebuah sistem agar mampu belajar dari data-data yang diperolehnya”.

Menurut Nanxi wang, (2017:908),[15] “Machine learning is a subfield of computer science. It allows computers to build analytical models of data and find hidden insights automatically, without being unequivocally coded. It has been applied to a variety of aspects in modern society, ranging from DNA sequences classification, credit card fraud detection, robot locomotion, to natural language processing. It can be used to solve many types of tasks such as classification”. (Pembelajaran mesin adalah bidang ilmu komputer. Ini memungkinkan komputer untuk membangun model analitik data dan menemukan wawasan tersembunyi secara otomatis, tanpa diberi kode yang jelas. Ini telah diterapkan pada berbagai aspek dalam masyarakat modern, mulai dari klasifikasi sekuens DNA, deteksi penipuan kartu kredit, penggerak robot, hingga pemrosesan bahasa alami. Ini dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai jenis tugas seperti klasifikasi).

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa machine learning adalah keilmuan yang berfokus pada pengembangan sebuah sistem yang berdasarkan data.

Konsep Dasar Artifical Intelligence

Definisi Artifical Intelligence

Menurut Nansia, dkk (2019:15),[16] “Artifical Intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia”.

Menurut Surianti (2017:70),[17] “Artificial Intelligence dapat diartikan menjadi kecerdasan buatan, yang mana pada prosesnya berarti membuat atau mempersiapkan, mesin seperti komputer agar memiliki sebuah intelligence atau kecerdasan berdasarkan perilaku manusia. Artificial Intelligence pada dasarnya bertujuan untuk membuat komputer melaksanakan suatu perintah, yang dapat dilakukan oleh manusia”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Artificial Intelligence adalah kecerdesan buatan yang bertujuan untuk membuat mesin seperti komputer yang mampu meniru perilaku manusia.

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Pengujian

Menurut Maulani, dkk (2019:3),[18] “Black Box Testing pengujian kotak hitam adalah menguji perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya”.

Menurut Junaidi, dkk (2015:54),[19] “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program”.

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan Black Box Testing adalah suatu pengujian kotak hitam yang berfokus kepada pengujian perangkat lunak dari sisi fungsional dan kode pada program.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hanafri, dkk (2017:7),[20] “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan 13 kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan Pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Ariawan, dkk (2015:63),[21] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak Manajemen terkait dan disanggupi oleh Penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa definisi elisitsi adalah untuk menemukan kebutuhan suatu sistem.


Tahapan-tahapan Elisitasi

Menurut Bachtiar, dkk (2015:74),[22] elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



Teori Khusus

Konsep Dasar Raspberry Pi

Definisi Raspberry Pi

Menurut Gawande, dkk (2015:37),[23] “The Raspberry Pi is a low cost, credit-card sized single board developed at United Kingdom. It was designed and manufactured by Raspberry Pi Foundation from UK with the intention of stimulating the teaching of basic computer science in schools students and every other person interested in computer hardware, programming and DIY (Do-it Yourself) projects. It acts like a computer when plugs into a computer monitor or TV, and uses a standard keyboard and mouse”. (Raspberry Pi adalah papan tunggal berukuran kartu kredit berbiaya rendah yang dikembangkan di Inggris. Itu dirancang dan diproduksi oleh Raspberry Pi Foundation dari Inggris dengan tujuan merangsang pengajaran ilmu komputer dasar di sekolah siswa dan setiap orang yang tertarik pada perangkat keras komputer, pemrograman dan proyek DIY (Do-it Yourself). Kerjanya seperti komputer ketika dihubungkan ke monitor komputer atau TV, dan menggunakan keyboard dan mouse standar).

Menurut Lorvanleuang, dkk (2018:4),[24] “The Raspberry Pi is a low cost, credit-card sized computer. Its capable of doing everything you’d expect a desktop computer to do, from browsing the internet and playing high-definition video, making spreadsheets, and playing games. There are different models of Raspberry Pi from Raspberry Pi 0 to Raspberry Pi 3. In this project we are using Raspberry Pi Model 1 B+”. (Raspberry Pi adalah komputer berukuran kartu kredit berbiaya rendah. Ini mampu melakukan semua yang Anda harapkan dari komputer desktop, mulai dari menjelajah internet dan memutar video definisi tinggi, membuat spreadsheet, dan bermain game. Ada berbagai model Raspberry Pi dari Raspberry Pi 0 hingga Raspberry Pi 3. Dalam proyek ini kami menggunakan Raspberry Pi Model 1 B +).

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Raspberry Pi merupakan sebuah komputer mini yang memiliki fitur yang hampir sama dengan computer yang memiliki banyak fitur.

Spesifikasi Raspberry Pi

Menurut Aisa, dkk (2016:140),[25] Raspberry Pi mempunyai karakteristik atau spesifikasi sebagai berikut:

  1. Micro usb power ( 5V, 1A, DC )

  2. USB 2.0

  3. CSI connector camera

  4. DSI display connector

  5. JTAG Header

  6. Audio Out

Gambar 2.4 Raspbbery Pi

Konsep Dasar Raspbian

Definisi Raspbian

Menurut Boreiko, dkk (2016:42),[26] “The Raspbian is a project to create the port Debian Wheezy (7.x) armhf with support of mathematical coprocessor for Raspberry Pi. It is designed to provide users of Raspberry Pi with an access to more than 10000 binary Debian packages, optimized for the best compatibility with Raspberry Pi”. (Raspbian adalah sebuah proyek untuk membuat port Debian Wheezy (7.x) armhf dengan dukungan coprocessor matematika untuk Raspberry Pi. Ini dirancang untuk memberi pengguna Raspberry Pi akses ke lebih dari 10.000 paket Debian biner, dioptimalkan untuk kompatibilitas terbaik dengan Raspberry Pi).

Menurut Rafika, dkk (2016:211),[27] “Raspbian adalah sistem operasi berbasis debian (linux) yang dapat digunakan di windows untuk instalasi OS di Raspberry Pi, yaitu dengan software Win32DiskImager. Kemudian, software akan melakukan write program OS pada perangkat Raspberry Pi B. Pada sistem operasi Raspbian ini sudah ada program dasar dan kelengkapan yang dapat membuat Raspberry Pi berjalan dengan baik. Berikut ini adalah tampilan interface dari GUI Raspberrry Pi B saat selesai instalasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini”:

Gambar 2.5 Raspbian OS

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Raspbian merupakan sistem operasi linux yang diperuntukan khusus untuk bekerja di sistem dengan perangkat keras Raspberry Pi, yang mana di dalamnya terdapat processor Arm.

Konsep Dasar Python

Definisi Python

Menurut Perkasa, dkk (2014:92),[28] “Python adalah bahasa pemrograman model skrip (scripting language) yang berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya”.

Menurut Jonathan, dkk (2016:3),[29] “Python is a high-level, interpreted programming language that is known for its expressive, concise and easy to read syntax”. (Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi, ditafsirkan yang dikenal karena sintaksis ekspresif, singkat dan mudah dibaca).

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Python merupakan bahasa pemograman interatif multiguna mudah dipelajari baik untuk pemula maupun untuk yang sudah menguasai bahasa pemrograman lain.

Konsep Dasar OpenCV

Definisi OpenCV

Menurut Cahyana, dkk (2014),[30] “OpenCV adalah sebuah library yang berisi fungsi-fungsi pemograman untuk teknologi computer vision secara real time. OpenCV sudah menggunakan antarmuka bahasa C++ dan seluruh pengembangannya terdapat dalam format bahasa C++”.

Menurut Arsy, dkk (2016:324),[31] “OpenCV(Open Computer Vision) adalah sebuah API (Application Programming Interface) Library yang sudah sangat familiar pada Pengolahan Citra Computer Vision. Computer Vision itu sendiri adalah salah satu cabang dari Bidang Ilmu Pengolahan Citra (Image Processing) yang memungkinkan komputer dapat melihat seperti manusia. Dengan vision tersebut komputer dapat mengambil keputusan, melakukan aksi, dan mengenali terhadap suatu objek. Beberapa pengimplementasian dari Computer Vision adalah Face Recognition, Face Detection, Face/Object Tracking, Road Tracking, dan lain-lain. OpenCV adalah library Open Source untuk Computer Vision untuk C/C++, OpenCV didesain untuk aplikasi real-time, memiliki fungsi-fungsi akuisisi yang baik untuk image/video”.

Menurut Apsari, (2015:18), “OpenCV (Open Computer Vision) adalah sebuah API (Application Programming Interface) Library yang sudah sangat familiar pada Pengolahan Citra Computer Vision”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa OpenCV merupakan sebuah library digunakan mengolah gambar dan video hingga kita mampu mengekstrak informasi didalamnya.

Konsep Dasar Kamera Webcam

Kamera Webcam

Menurut Mahfuzah (2017),[32] “Sebuah webcam adalah perangkat kamera dan perangkat keras masukan yang terhubung ke komputer dan internet dan menangkap baik gambar diam atau motion video dari pengguna atau benda lain”.

Menurut Prabowo, dkk (2018:89),[33] “webcam adalah sebuah periferal berupa kamera sebagai pengambil citra/gambar dan mikropon (optional) sebagai pengambil suara/audio yang dikendalikan oleh sebuah komputer atau oleh jaringan komputer. Sebuah webcam dapat dibangun suatu sistem keamanan dengan video streaming yang dapat memantau secara real-time”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa webcam berfungsi untuk pengambil foto maupun video.

Konsep Dasar Tesseract OCR

Definisi Tesseract OCR

Menurut Adiima, dkk (2018:172),[34] “Tesseract adalah mesin pengenal karakter optik gratis. Tesseract pada awalnya dikembangkan sebagai perangkat lunak berpemilik di Hewlett-Packard antara tahun 1985 hingga 1995. Setelah sepuluh tahun tanpa perkembangan apapun yang terjadi, Hewlett Packard dan UNLV merilis Tesseract sebagai sumber terbuka pada tahun 2005. Tesseract saat ini sedang dikembangkan oleh Google dan dirilis di bawah Lisensi Apache”.

Berdasarkan definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Tesseract merupakan perangkat lunak pengenalan karakter.


Konsep Dasar TensorFlow

Definisi TensorFlow

Menurut Novyantika, (2018:28),[35] “TensorFlow adalah perpustakaan perangkat lunak, yang dikembangkan oleh Tim Google Brain dalam organisasi penelitian Mesin Cerdas Google, untuk tujuan melakukan pembelajaran mesin dan penelitian jaringan syaraf dalam. TensorFlow kemudian menggabungkan aljabar komputasi teknik pengoptimalan kompilasi, mempermudah penghitungan banyak ekspresi matematis dimana masalahnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Fitur utamanya meliputi”:

  1. Mendefinisikan, mengoptimalkan, dan menghitung secara efisien ekspresi matematis yang melibatkan array multi dimensi (tensors).

  2. Pemrograman pendukung jaringan syaraf dalam dan teknik pembelajaran mesin.

  3. Penggunaan GPU yang transparan, mengotomatisasi manajemen dan optimalisasi memori yang sama dan data yang digunakan. Tensorflow bisa menulis kode yang sama dan menjalankannya baik di CPU atau GPU. Lebih khusus lagi, TensorFlow akan mengetahui bagian perhitungan mana yang harus dipindahkan ke GPU.

  4. Skalabilitas komputasi yang tinggi di seluruh mesin dan kumpulan data yang besar.

Menurut Sukardi, dkk (2017:266),[36]“Tensorflow adalah sebuah perangkat lunak dalam bentuk library yang disusun oleh para pengembang google dalam rangka mendukung komputasi cerdas untuk mendukung pencarian dan pembelajaran pada produk mereka”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tensorflow merupakan perangkat lunak machine learning yang dapat mengidentifikasi mulai dari suara sampai identifikasi gambar.

Konsep Dasar Pelanggaran

Definisi Pelanggaran

Menurut Eggi krismidianto (2017:12),[37] “Overtredingen atau pelanggaran berarti suatu perbuatan yang melanggar sesuatu dan berhubungan dengan hukum, berarti tidak lain dari pada perbuatan melawan hukum”.

Menurut Larasadi (2018:12),[38] “Suatu perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pelanggaran adalah suatu perbuatan yang bertentangan dengan peraturan yang sudah dibuat.


Konsep Dasar Kendaraan Bermotor

Definisi Kendaraan Bermotor

Menurut Sjaifurrachman, (2014:1),[39] “kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel”.

Menurut Masihor, dkk (2015:62),[40] “Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa kendaraan bermotor adalah kendaraan beroda baik itu roda dua maupun roda empat yang di gerakkan oleh mesin.


Konsep Dasar Deteksi

Definisi Deteksi

Menurut Rifaldi, (2017:6),[41] “Deteksi adalah suatu proses untuk memeriksa atau melakukan pemerikasaan terhadap sesuatu dengan mengunakan cara dan teknik tertentu. Deteksi dapat digunakan untuk berbagai masalah, misalnya dalam sistem pendeteksi suatu penyakit, dimana sistem mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang biasa disebut gejala”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa deteksi merupakan suatu proses utk memeriksa atau melakukan pemeriksaan terhadap sesuatu dengan menggunakan cara-cara dan teknik tertentu.

Konsep Dasar Dilarang Parkir

Definisi Dilarang Parkir

Definisi Dilarang Parkir Menurut Budiana, (2018),[42] “Simbol dilarang parkir menandakan larangan bagi pengendara untuk memarkirkan kendaraannya. Kendaraan sendiri disebut parkir jika dalam kondisi mesin mati dan ditinggalkan oleh pengendaranya meski hanya berjarak beberapa meter saja”.

(Sumber:https://beritabaik.id/read?editorialSlug=indonesiabaik&slug=1540264047232-tahu-bedanya-rambu-dilarang-berhenti-dan-dilarang-parkir)


Menurut Gustaafkusno, (2016),[43] “dilarang parkir” yang diberi penjelasan bahwa si pengemudi diperbolehkan berhenti untuk menurunkan/menaikkan penumpang atau barang namun dilarang berhenti sambil menunggu (waiting) datangnya orang atau barang.

(Sumber: https://www.kompasiana.com/gustaafkusno/56a70b436e7e611d05a87b38/dilarang-berhenti-dan-dilarang-parkir-berbedakah)

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Rafika, dkk (2015:138),[44] “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk di jadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam Literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada permusan masalah”.

Langkah-langkah Literature Review

Menurut Rafika, dkk (2015:138),[44] Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


Adapun literature review sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Gede Agus U, I Gede Mahendra D, I Made Gede S dalam penelitian jurnal di Universitas Udayana Tahun 2016[45] dengan judul “Pengembangan Prototipe Portal Otomatis Dengan Pendeteksian Plat Nomor Kendaraan Berbasis Raspberry Pi“ dengan menggunakan metode perancangan sistem yang menghasilkan perangkat yang dapat menangkap gambar plat nomor kendaraan dengan menggunakan kamera Raspberry Pi.
  2. Adi Prasetyo, Natanael, dan Essa Purnama Aji dalam penelitian jurnal di STMIK Raharja Tahun 2017[46] berjudul “Monitoring Ruang Server di PT Tiki Tangerang” dengan menggunakan metode observasi, penelitian ini menghasilkan sebuah perangkat yang dapat memonitoring ruang server berbasis Arduino Dengan memanfaatkan lcd display 16x2 maka suhu dari prosesor tersebut dapat ditampilkan pada layar display analog ke digital. Dan dengan memanfaatkan website local maka hasil deteksi sensor suhu LM35 yang tesimpan kedalam database dapat dilihat dimanapun dan kapanpun.
  3. Desy Apriani, Kharis Munawar, dan Ade Setiawan dalam penelitian jurnal di STMIK Raharja Tahun 2019[47] berjudul “Alat Monitoring Pada Depo Air Minum Biru Cabang Nagrak Kota Tangerang Menggunakan Air Galon Berbasis SMS Gateway” penelitian ini menjelaskan penerapan teknologi komputer berupa alat yang akan memonitoring ketersedian air.
  4. Irwansyah, Hendra Kusumah, dan Muhammad Syarif dalam penelitian jurnal di STMIK Raharja tahun 2015[48] berjudul “PROTOTYPE ALAT PEMANTAU SALURAN AIR BAWAH TANAH DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM C170 BERBASIS RASPBERRY PI” menjelaskan alat yang dapat monitoring saluran air bawah tanah yang di kendalikan dengan web browser dengan begitu mengetahui sumbatan yang ada pada saluran air bawah tanah serta melakukan pemantauan sekitar secara realtime.
  5. Ahmad Roihan, dan Muhammad Sri Bintang Prasetyo, dan Annas Rifa’I dalam penelitian jurnal di STMIK Raharja tahun 2017[49] berjudul “MONITORING LOCATION TRACKER UNTUK KENDARAAN BERBASIS RASPBERY PI” penelitian ini dilakukan untuk memonitoring kendaraan dari jarak jauh dan memberikan laporan secara realtime menggunakan module GPS.
  6. Prasetya, Hendra. 2017[50] berjudul “Implementasi RFID pada Proses Tilang Kendaraan Menggunakan Arduino dan Android” penelitian ini dilakukan untuk melakukan proses tilang dengan memanfaatkan RFID tag.
  7. Ulya Hasna Ghassani dalam penelitian skripsi di Universitas Telkom tahun 2016[51] berjudul “PROTOTIPE MONITORING KENDARAAN YANG BERADA PADA AREA DILARANG PARKIR MENGGUNAKAN RFID”penelitian ini menghasilkan alat yang mendeteksi kendaraan menggunakan RFID tag yang berisi informasi identitas kendaraan, kemudian hasil rekam di olah menjadi informasi pada layer monitor.
  8. Richardus Tungky Satria dalam penelitian skripsi di Universitas Sanata Dharma tahun 2015[52] berjudul “PROTOTIPE SISTEM PEMANTAUAN LOKER DOSEN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN RASPBERRY PI DENGAN NOTIFIKASI EMAIL” penelitian ini menghasilkan alat yang mendeteksi adanya objek berupa surat maupun dokumen yang di masukkan ke dalam loker yang secara otomatis mendapat notifikasi email dengan attachment hasil tangkapan foto.
  9. Pami Ruli Setiawan dalam penelitian skripsi di Universitas Lampung tahun 2018[53] berjudul “RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI ZEBRA CROSS PADA TRAFFIC LIGHT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADAPTIF BACKGROUND SUBSTRACTION” penelitian ini menghasilkan alat yang mendeteksi adanya pelaggar traffic light menggunakan Raspberry Pi 3. Metode adaptif Background Subtraction digunakan untuk memproses citra berisi objek yang ditangkap pada traffic light menggunakan kamera, citra yang diperoleh dapat menangkap objek yang melanggar garis line deteksi. Kemudian hasil objek yang ditangkap saat melanggar akan diberikan peringatan berupa buzzer.
  10. Khairi Ibnutama, Zaimah Panjaitan, dan Erika Fahmi Ginting dalam penelitian jurnal di STMIK Triguna Dharma tahun 2019[54] berjudul “Modifikasi Metode Template Matching pada OCR Untuk Meningkatkan Akurasi Deteksi Plat Nomor Kendaraan” penelitian ini menghasilkan alat yang dapat diimplementasikan deteksi gerakan pada kamera mengawas, dapat mengirim notifikasi via email jika terdeteksi objek bergerak. Dengan memanfaatkan pada Raspberry Pi dengan menggunakan bahasa pemrograman Python dan menggunakan pustaka OpenCV.

Berdasarkan Literature Review diatas, peneitian saya merupakan pengembangan Literatur nomor 10 yang dilakukan oleh Khairi Ibnutama, Zaimah Panjaitan, dan Erika Fahmi Ginting dengan judul Modifikasi Metode Template Matching pada OCR Untuk Meningkatkan Akurasi Deteksi Plat Nomor Kendaraan Kesamaan penelitiannya adalah penelitian ini menggunakan menggunakan pengolahan citra digital untuk proses pengenalan plat nomor.



BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Tangerang

  1. Era 1993 s.d. 2000

    Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Dati II Tangerang, memisahkan sebagian wilayah Kabupaten Tangerang menjadi wilayah Kotamadya Tangerang. Mengacu kepada ketentuan tersebut, berdasarkan Keputusan Nomor 10 Tahun 1993 dibentuk Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ). Selanjutnya, pembentukannya dikukuhkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 1993 dan ditetapkan pula organisasi dan tata kerja DLLAJ berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 1993.

  2. Era 2001 s.d. 2008

    Pada era ini, dengan terbitnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Permerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom serta Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka telah ditetapkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Tangerang, di mana salah satu perangkat daerah tersebut adalah Dinas Perhubungan Kota Tangerang yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkan Keputusan Walikota Nomor 9 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Tangerang.

  3. Era 2009 s.d. 2016

    Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terkahir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Kota Tangerang melaksanakan penataan kembali Organisasi Dinas Daerah melalui Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Daerah yang termuat di dalamnya pada Bab II Pasal 2 menyebutkan bahwa dengan peraturan daerah ini telah dibentuk dinas daerah yang salah satunya adalah dinas perhubungan dan pada Pasal 8 menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Selanjutnya guna operasionalisasi atas pembentukan dinas perhubungan diterbitkan Peraturan Walikota Nomor 27 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Dengan adanya Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan juga Peraturan Walikota Tangerang Nomor 66 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perhubungan maka peraturan yang sebelumnya tidak berlaku lagi dan susunan organisasi serta tugas, fungsi, dan juga tata kerja Dinas Perhubungan Kota Tangerang mengalami pembaharuan.

Struktur Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Struktur organisasi yang ada pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

  1. Kepala Dinas

  2. Sekretariat, terdiri atas:

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    2. Sub Bagian Perencanaan.

  3. Bidang Pengembangan Sistem Transportasi, terdiri atas:

    1. Seksi Pengkajian Sistem Transportasi

    2. Seksi Analisis dan Evaluasi.

  4. Bidang Angkutan, terdiri atas:

    1. Seksi Bina Pengembangan Angkutan

    2. Seksi Prasarana dan Sarana Angkutan.

  5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional, terdiri atas:

    1. Seksi Pengawasan dan Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    2. Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

  6. UPT Terminal, terdiri atas:

    1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

    2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

  7. UPT Pengujian Kendaraan Bermotor, terdiri atas:

    1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

    2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

  8. UPT Angkutan Umum Massal, terdiri atas:

    1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

    2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

  9. Kelompok Jabatan Fungsional

    Berdasarkan Peraturan Walikota No. 66 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, maka bagan struktur organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang dapat dibuat menjadi bagan seperti di bawah ini:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

  1. Visi

    “Mewujudkan Transportasi yang Handal.”

    Adapun makna yang terkandung dalam visi Dinas Perhubungan Kota Tangerang tersebut adalah Dinas Perhubungan Kota Tangerang diharapkan mampu menjadi institusi yang memiliki kemampuan dalam mengatur sistem transportasi kota sehingga terwujud aksesibilitas yang mudah, terpadu, kapasitas cukup, efisien, tarif terjangkau, selamat, aman, tertib, mudah, lancar, cepat, teratur, tepat waktu, nyaman, dan polusi rendah.

  2. Misi

    Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Perhubungan Kota Tangerang tersebut, beberapa misi yang dapat dijadikan acuan pencapaian adalah sebagai berikut:

    1. Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang optimal dan nyaman.

    2. Mendorong terjaminnya keselamatan bertransportasi.

    3. Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang dan barang yang lancar, tertib, dan teratur.

    4. Mengembangkan sistem transportasi yang efektif.

    5. Menciptakan ketertiban dan keteraturan lalu lintas.

    6. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia.

Tugas Dan Tanggung Jawab

Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 66 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, maka tugas pokok, fungsi, dan uraian tugas unsur organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang dapat dijabarkan antara lain:

  1. Dinas Perhubungan

    Dinas perhubungan dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah. Dinas perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan visi, misi, dan program walikota. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, dinas perhubungan mempunyai fungsi:

    1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan;
    2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan;
    3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas pengembangan sistem transportasi, pengelolaan angkutan dan lalu lintas, serta pengawasan dan pengendalian operasional transportasi;
    4. Pelaksanaan ketatausahaan dinas;
    5. Pengelolaan UPT; dan
    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
  2. Sekretariat

    Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, sekretariat membawahi dan dibantu oleh:

    1. Penatausahaan urusan umum.
    2. Penatausahaan urusan keuangan.
    3. Penatausahaan urusan kepegawaian.
    4. Pengoordinasian dalam penyusunan perencanaan dinas dan
    5. Pengoordinasian pelaksanaan tugas bidang dan UPT di lingkungan dinas.

    Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan. Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, sekretariat mempunyai fungsi:

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

      Sub bagian umum dan kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris. Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Uraian tugas sub bagian umum dan kepegawaian adalah:

      1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian.
      2. Melakukan pengelolaan urusan surat-menyurat/tata naskah dinas.
      3. Melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan, kearsipan, keprotokolan, dan kehumasan dinas.
      4. Melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      5. Melakukan pelayanan administrasi kepegawaian dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      6. Melakukan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      7. Melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan dinas.
      8. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan barang dinas.
      9. Melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah yang dalam penguasaan SKPD.
      10. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian dan
      11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
    2. Sub Bagian Keuangan

      Sub bagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris. Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat di bidang administrasi keuangan. Uraian tugas sub bagian keuangan adalah:

      1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan sub bagian keuangan.
      2. Melakukan pembinaan penatausahaan keuangan dinas.
      3. Melakukan penatausahaan anggaran dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      4. Melakukan pengelolaan kas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      5. Melakukan penatausahaan pendapatan yang berasal dari retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      6. Melakukan pelayanan lainnya di bidang keuangan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      7. Menyimpan bukti-bukti transaksi keuangan sebagai bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dinas.
      8. Melakukan penyusunan laporan keuangan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
      9. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan sub bagian keuangan dan
      10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
    3. Sub Bagian Perencanaan

      Sub bagian perencanaan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris. Sub bagian perencanaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan. Uraian tugas sub bagian perencanaan adalah:

      1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan sub bagian perencanaan.
      2. Melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan dinas; meliputi Rencana Strategis (Renstra); Rencana Kerja (Renja); Indikator Kinerja Utama (IKU); Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan Penetapan Kinerja (PK).
      3. Melakukan pengumpulan dan pengadministrasian usulan RKA/RKPA dari unit-unit kerja di lingkungan dinas.
      4. Melakukan penyusunan RKA/RKPA dan DPA/DPPA dinas berdasarkan usulan unit-unit kerja dan hasil pembahasan internal dinas.
      5. Melakukan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan dinas.
      6. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap realisasi atau pelaksanaan program dan kegiatan dinas.
      7. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan dinas dalam rangka penyiapan bahan-bahan untuk menyusun laporan kinerja instansi pemerintah lingkup dinas dan laporan kedinasan lainnya.
      8. Melakukan monitoring evaluasi, dan pelaporan kegiatan sub bagian perencanaan; dan
      9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.

      Untuk tugas pokok, fungsi, dan uraian tugas dari beberapa unsur organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang yang lain secara lebih lengkap akan dibahas pada bab lampiran.


Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan deteksi pelanggaran pada zona dilarang parkir berbasis Raspberry Pi ini diharapkan akan tercipta berdampak positif seperti berikut:

  1. Memberikan kemudahan dalam pemantauan zona dilarang parkir secara efektif.
  2. Mengurangi pelanggaran lalu lintas di zona dilarang parkir.


Analisa Sistem

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Sistem yang berjalan pada PT Tirta Varia Intipratama saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses pengiriman barang botol yang kurang. Customer atau karyawan harus menghitung ulang secara manual di lokasi tersebut

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang berjalan pada penertiban kendaraan oleh dishub.
  2. 4 (tiga) simbol proses, yang menyatakan petugas mendatangi area diarang parkir untuk melakukan penertiban kendaraan jika kedapatan melanggar dapat di kenakan sanksi.
  3. 1 (satu) simbol decision yang menyatakan jika “Ya” sudah tertib selesai jika “Tidak” kembali ke penertiban kendaraan.

Perancangan Alat dan Bahan

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan dalam perancangan perangkat keras ini:

  1. Alat yang digunakan:
    1. Raspberry Pi 4 B+
    2. Kamera Webcam
    3. Adaptor 3 A
    4. HDMI to VGA adapter
    5. Laptop
    6. SD Card 16 GB
  2. Bahan yang digunakan :
    1. Raspbian OS
    2. Tensorflow
    3. OpenCV
    4. Tesseract OCR
    5. Platform BigBox

Rangkaian Alat

Gambar 3.3 Rangkaian Alat

Keterangan:

  1. Kamera webcam terhubung ke port Raspberry Pi

Cara Kerja Alat

Gambar 3.4 Diagram Gambar

Keterangan:

  1. Kamera webcam mendeteksi plat nomor kendaraan
  2. Sistem capture plat nomor kendaraan
  3. Sistem mengenali plat nomor kendaraan.
  4. Raspberry Pi mengirim notifikasi berupa SMS kepada pelanggar.


Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, yang dibutuhkan adalah:

  1. Raspberry Pi 4 B+
  2. Kamera Webcam
  3. Adaptor 3 A
  4. HDMI to VGA adapter
  5. Laptop
  6. SD Card 16 GB

Perangkat Lunak (Software)

  1. Tampilan OS Raspbian

    Gambar 3.6 Tampilan OS Raspbian

  2. Mengaktifkan Kamera webcam di raspi-config

    Gambar 3.7 Layar Utama Raspi-Config

  3. Menginstall Tensorflow

    Gambar 3.8 Tampilan Install Tensorflow

  4. Memberi label image pada gambar pada Tensorflow di lakukan label image untuk object plat nomor.

    Gambar 3.9 Tampilan Iabel Image

  5. Mengconversi csv file setelah gambar di label maka akan menjadi xml file setelah itu di konversi menjadi csv file.

    Gambar 3.10 Tampilan Proses Konversi CSV

  6. Konversi file csv ke TFrecord agar data gambar dapat di proses training maka file csv di konversi ke TFrecord.

    Gambar 3.11 Tampilan Proses Konversi TFrecord

    Gambar 3.12 Tampilan Hasil Konversi

  7. Memberi labelmap

    Gambar 3.13 Tampilan Label

  8. Proses Training tensorflow

    Gambar 3.14 Tampilan Proses Training

  9. Menginstall OpenCV

    Gambar 3.15 Tampilan Proses Konversi TFrecord

  10. Install PyTesseract

    Gambar 3.16 Install PyTesseract

  11. Menampilkan Platform BigBox

    Gambar 3.17 Platform BigBox

Analisa Waterfall

Dalam merancang prototipe ini digunakan metode waterfall ada pun tahapan yang dilalui dalam perancangan ini sebagai berikut:

  1. Tahap Requirements (kebutuhan)

    Pada tahap ini penulis menganalisa kebutuhan yang di harapkan oleh client baik dari segi software maupun hardware yang akan digunakan untuk membuat prototipe ini. Adapun kebutuhan hardware penulis menggunakan Kamera webcam, Raspberry Pi 4 B+, dan laptop. Untuk kebutuhan software, penulis menggunakan tensorflow sebagai framework machine learning dan juga library OpenCV digunakan untuk pengolahan citra dinamis secara real time.

  2. Tahap Requirements (kebutuhan)

    Pada tahap ini penulis menganalisa kebutuhan yang di harapkan oleh client baik dari segi software maupun hardware yang akan digunakan untuk membuat prototipe ini. Adapun kebutuhan hardware penulis menggunakan Kamera webcam, Raspberry Pi 4 B+, dan laptop. Untuk kebutuhan software, penulis menggunakan tensorflow sebagai framework machine learning dan juga library OpenCV digunakan untuk pengolahan citra dinamis secara real time.

  3. Tahap Coding

    Pada tahap ini dilakukan pembuatan coding program agar alat ini bisa digunakan nantinya. Bahasa pemrograman yang dipakai oleh Penulis adalah Python dan juga menggunakan Tensorflow sebagai framework Machine Learning dan juga OpenCV sebagai library pengolah gambar dan video.

  4. Tahap Testing

    Pada tahap ini dilakukan uji coba menggunakan metode black box dan pengujian perangkat keras dan perangkat lunak.

  5. Tahap Maintenance

    Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap sistem secara periodik agar alat tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. Proses penertiban yang masih manual dengan cara mendatangi area-area yang dilarang parkir di Kota Tangerang.
  2. Petugas mengalami kesulitan dalam hal penertiban karena pengguna kendaraan masih memakirkan kendaraanya ketika tidak ada petugas.
  3. Sanksi masih belum memberikan efek jera.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Membuat suatu sistem yang dapat memantau kendaraan pada zona dilarang parkir.
  2. Petugas tidak harus datang ke lokasi area dilarang parkir melainkan dapat memantau secara realtime menggunakan Laptop / PC.
  3. Memberikan peringatan berupa notifikasi SMS.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrif ikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 1 non functional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, Deteksi pelanggaran pada zona dilarang parkir berbasis Raspberry Pi pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
  2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T (Technical)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O (Operational)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

  3. E (Economic)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
  3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Deteksi pelanggaran pada zona dilarang parkir berbasis Raspberry Pi pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft

Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.


Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi




BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen telah selesai yang terdiri dari komponen software dan hardware. Lalu, hasil uji coba ini nantinya adalah sebuah sistem yang siap digunakan.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box Deteksi Pelanggaran Bermotor Di Zona Dilarang Parkir Berbasis Raspberry Pi Pada Dinas Perhubungan:

Pengujian Black Box Mendeteksi Plat Nomor

4.1 Pengujian Black Box Mendeteksi Plat Nomor

Pengujian Black Box Capture Plat Nomor

Tabel 4.2 Pengujian Black Box Capture Plat Nomor

Pengujian Black Box Membaca Karakter Plat Nomor

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Membaca Karakter Plat Nomor


Pengujian Black Box Pada Notifikasi SMS

Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Notifikasi SMS

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar flowchart sistem usulan pada penertiban kendaraan diarea dilarang parkir:

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang berjalan pada penertiban kendaraan oleh dishub.
  2. Terdapat 5 (lima) simbol proses, yang menyatakan mengaktifkan kamera dan menjalankan OpenCV, identifikasi plat nomor, capture plat nomor mengirim notifikasi sms peringatan kepada pelanggar.
  3. Terdapat 3 (tiga) simbol decision yang pertama menyatakan adanya kendaraan yang memasuki zona dilarang parkir jika “tidak” kembali ke proses pengecekan jika “Ya” maka dilanjutkan, Apakah pengendara berhenti, jika “tidak” selesai, jika “ya” dilanjutkan apakah pengendara meninggalkan kendaraannya jika “tidak” selesai, jika “ya” di lanjutkan ke proses identifikasi plat nomor kendaraan.

Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

Perancangan Perangkat Lunak Raspberry Pi

Dalam perancangan program menggunakan bahasa python untuk memprogram Raspberry Pi yang bertindak sebagai proses data, dan digunakan sebagai penjembatan penghubung pengiriman data dari kamera webcam. Berikut listing program yang digunakan untuk deteksi plat nomor:

Gambar 4.2 Tampilan Listing Program Deteksi Plat Nomor

Konfigurasi Sistem Usulan

Sebelum alat deteksi kendaraan bermotor pada zona dilarang parkir ini dibuat dan siap digunakan maka terlebih dahulu adanya perancangan sistem usulan yang terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

  1. Laptop : Acer (Processor Intel Celeron CPU 1000M @1.80GHz, Memory 4GB , HardDisk 500 GB)
  2. Raspberry Pi 4 b+
  3. Kamera Webcam
  4. Adaptor 3 A
  5. HDMI to VGA adapter
  6. SD Card 16 GB

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini yang digunakan untuk uji coba alat sistem deteksi pelanggaran. Adapun software yang digunakan sebagai berikut:

  1. Raspbian
  2. Tensorflow
  3. Tesseract OCR
  4. OpenCV
  5. BigBox

Rancangan Prototype

Gambar 4.3 Rancangan Prototype

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Raspberry Pi 4, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung shingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Deteksi Pelanggaran Kendaraan Bermotor Di Zona Dilarang Parkir Berbasis Raspberry Pi Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6 Estimasi Biaya Alat Yang Di Keluarkan

Tabel 4.7 Estimasi Biaya Non Alat Yang Di Keluarkan



BAB III

PEMBAHASAN

Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

  1. Dengan menggunakan Raspberry Pi untuk memproses dan kamera webcam sebagai input gambar dan video. Framework perangkat lunak machine learning yaitu Tensorflow sebagai training gambar object dan OpenCV sebagai library pengolah gambar atau video.
  2. Dengan menggunakan alat ini maka pemantauan akan dilakukan secara real time sehingga petugas Dinas perhubungan cukup melihat melalui PC/Laptop dengan cara menjalankan dengan menginstall terlebih dahulu yaitu OpenCV yang didalamnya setelah itu jalankan.
  3. Ketika pengguna kendaraan terlihat melanggar yaitu parkir sembarangan di zona dilarang parkir maka kamera akan mendeteksi dan capture plat nomor kendaraan setelah itu mengirimkan notifikasi SMS.

Saran

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menggunakan kamera yang resolusinya cukup tinggi.
  2. Foto plat nomor di perbanyak agar hasil training akurasinya tinggi.
  3. Tampilan command dibuat user friendly.

Kesan

Selama skripsi ini banyak mendapatkan ilmu baru, banyak kesulitan yang dihadapi terutama dalam pembuatan alat karena banyak yang harus dipelajari.


Daftar Pustaka

  1. Maimunah, David E.M., dan Dian B.K. 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), pp.4-6.
  2. Sunarya, Lusyani., Hirzi S.S., dan Dwi R. 2017. PERANCANGAN VIDEO PROFILE PADA SMK ISLAMIC VILLAGE KARAWACI KABUPATEN TANGERANG. SENSI Journal, 3(2), pp.160-172.
  3. Sophian, S. 2014. Pengimplementasian Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pengendalian Stok Barang Pada Toko Swastika Servis (Ss) Bangunan Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 Didukung Dengan Database Mysql. Jurnal Momentum, 16(2).
  4. Aryani, D., Endang Sunandar., dan Fajar Ramadhan. 2019. PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230. CERITA Journal, 5(1), pp.43-54.
  5. Fajarianto, O. 2017. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT, 3(1), pp.54-60.
  6. Purnomo, Dwi., 2017. Model Prototyping Pada Pengembangan Sistem Informasi. JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 2(2).
  7. Mulyati., Rasyid Tarmizi., dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. ICIT Journal, 4(2), pp.117-127.
  8. Sutopo, Priyo., Dedi Cahyadi, dan Zainal Arifin. 2016. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF SEBARAN PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI KALIMANTAN TIMUR BERBASIS WEB. Jurnal Informatika Mulawarman 11(1).
  9. Tristianto, C. 2018. Penggunaan metode waterfall untuk pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pembangunan pedesaan. In ESIT (Vol. 12, No. 1, pp. 8-22).
  10. Susanto, R. dan Anna D.R. 2016. Perbandingan Model Waterfall dan Prototyping Untuk Pengembangan Sistem Informasi. dalam majalah ilmiah Unikom, 14(1), pp.1-2.
  11. Tiara, Khanna., Hendra Kusumah, dan Dian M.P. 2017. PENERAPAN MANAJEMEN ASET DENGAN MAPYOURTAG PADA PERGURUAN TINGGI. CERITA Journal, 3(1), pp.91-109.
  12. Rafika, Ageng S., Hanafiah Y.P. dan Fitroh D.W. 2017. ANALISIS MESIN PENCARIAN GOOGLE SCHOLAR SEBAGAI SUMBER BARU UNTUK KUTIPAN. CERITA Journal, 3(2), pp.193-205.
  13. Agusvianto, H., 2017. Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus: PT. Alaisys Sidoarjo. Journal Of Information Engineering and Educational Technology, 1(1), pp.40-46.
  14. Fikriya, Z.A., Mohammad I.I., dan Soetrisno. 2017. Implementasi Extreme Learning Machine untuk Pengenalan Objek Citra Digital. Jurnal Sains dan Seni ITS, 6(1), pp.12-17.
  15. Nanxi Wang. 2017. Bankruptcy Prediction Using Machine Learning. Journal of Mathematical Finance.
  16. Nansia, Oktavio. dan Bosker Sinaga. 2019. SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM TERNAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FAKTOR. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 4(2), pp.14-18.
  17. Surianti, dan Edi Wijaya. 2017. Rancangan Sistem Pakar Psikotes Untuk Penyeleksian Penerimaan Karyawan Pada STMIK TIME Medan. Jurnal TIMES, 6(2), pp.69-78.
  18. Maulani, Giandari., Mila T.K., dan Indra Setiawan. 2019. Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT. PLN (Persero) Tangerang. CCIT Journal, 12(1), pp.1-12.
  19. Junaidi, M.Y., Effendy, dan Hamzah Hartono. 2015. REKAYASA MODEL APLIKASI SISTEM PRODUCT KNOWLADGE UNTUK MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN. CERITA Journal, 1(1), pp.46-55.
  20. Hanafri, M.I., Siti Maisaroh dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 7(1).
  21. Ariawan, J. dan Wahyuni, S. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis We. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
  22. Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 5(1).
  23. Gawande, S.V., dan Prasnhant R.D. 2015. Raspberry Pi Technology. Internasional Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering.
  24. Lorvanleuang S., dan Yandong Z. 2018. Automatic Irrigation System Using Android. Open Access Library Journal.
  25. Aisa, S dan Thabrani R. 2016. Implementasi Private Cloud Menggunakan Raspberry PI Untuk Pengaksesan Data Pribadi. Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, 6(2), pp.137-152.
  26. Boreiko, O., dan Teslyuk, V. 2016. Developing a controller for registering passenger flow of public transport for the smart city system. Eastern-European Journal of Enterprise Technologies (6 (3)), pp.40-46.
  27. Rafika, Ageng S., Asep Saefullah, dan Andri Ahmad G. 2016. WIRELESS SURVEILLANCE CAMERA WITH AMC (AUTOMATIC MOTION CAPTURES) SYSTEM. CCIT Journal, 9(2), pp.202-213.
  28. Perkasa, T.R., Helmy Widyantara, dan Pauladie Susanto. 2014. RACANG BANGUN PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN METODE IMAGE SUBTRACTION PADA SINGLE BOARD COMPUTER (SBC). Journal of Control and Network Systems.
  29. J, Jonathan., dan Scott M. Collis. 2016. The Python ARM Toolkit (Py-ART). A Library for Working with Weather Radar Data In the Python Progamming Languange. Journal of Open Research Software.
  30. Cahyana, F.M., Julius St, M. dan Setyawan, R.A., 2014. Perancangan Program Penghitung Jumlah Kendaraan di Lintasan Jalan Raya Satu Arah Menggunakan Bahasa Pemrograman C++ dengan Pustaka OpenCV. Jurnal Mahasiswa TEUB, 2(6).
  31. Arsy, L., Nurhayati, O.D. dan Martono, K.T., 2016. Aplikasi Pengolahan Citra Digital Meat Detection Dengan Metode Segmentasi K-Mean Clustering Berbasis OpenCV Dan Eclipse. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 4(2), pp.322-332.
  32. Mahfuzah, Yaya Khairunnisa. 2017. ALAT PENGUKUR LINGKAR KEPALA BAYI DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM. Penelitian Tugas Akhir: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  33. Prabowo, D.A., Deddy A., dan Arik Manik. 2018. Deteksi dan Perhitungan Objek Berdasarkan Warna Menggunakan Color Object Tracking. Pseudocode, 5(2), pp.85-91..
  34. Adiima, F., Irfan, M. and Atmadja, A.R., 2018. Pembangunan Perangkat Lunak Bantu untuk Menyelesaikan Persoalan Matematika dengan Menggunakan Optical Character Recognition Berbasis Android. INSIGHT, 1(1), pp.171-177.
  35. Novyantika, Rizky Dwi. 2018. DETEKSI TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR PADA MEDIA STREAMING DENGAN ALGORITMA CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN TENSORFLOW. Penelitian Skripsi: Universitas Islam Indonesia.
  36. Sukardi, Zainal Arifin, dan M. Risaldi. 2017. Klasifikasi Penentuan Gambar Berbasis Tensorform dan Framework dengan Algoritma CNN. Prosiding SEMNASTIKOM.
  37. Eggi Krismidianto. 2017. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PELANGGARAN LALU LINTAS OLEH PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA PAINAN. Penelitian Tugas akhir: Universitas Andalas Padang.
  38. Larasadi, Riyanda Dwike. 2018. ANALISIS TERHADAP PELANGGARAN PENGENDARA YANG MENGGANGGU FUNGSI JALAN TOL DITINJAU MENURUT PASAL 63 AYAT (I) UU NOMER 38 TAHUN 2004 (STUDI DI PT CITRA MARGATAMA SURABAYA PENGELOLAH TOL WARU-JUANDA). Penelitian Skripsi: Universitas Muhammadiyah Malang.
  39. Sjaifurrachman, S., 2014. Keberadaan Kendaraan Bermotor (Mobil) Pribadi sebagai Angkutan Umum dalam Perspektif Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Sumenep. Jurnal Jendela Hukum, 1(1).
  40. Masihor, Andre S., dan Winston Pontoh. 2015. Penerapan Kebijakan Earmarking Tax Pada Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pembangunan Dan Pemeliharaan Jalan Di Provinsi Sulawesi Utara. JOURNAL ACCOUNTABILITY, 4(2), pp.60-71.
  41. Rifaldi, Ahmad. 2017. SISTEM DETEKSI DAN ESTIMASI JARAK LUBANG PADA PEDESTRIAN DENGAN TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN MONO KAMERA. Penelitian Tugas Akhir: Universitas Hasanuddin Makassar.
  42. Budiana, Oris R. 2018. Tahu Bedanya Rambu Dilarang Berhenti dan Dilarang Parkir?. Diambil dari: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=indonesia-baik&slug=1540264047232-tahu-bedanya-rambu-dilarang-berhenti-dan-dilarang-parkir. ( 10 Maret 2019 )
  43. Gustaafkusno. 2018. "Dilarang Berhenti" dan "Dilarang Parkir", Berbedakah?. Diambil dari: https://www.kompasiana.com/gustaafkusno/56a70b436e7e611d05a87b38/dilarang-berhenti-dan-dilarang-parkir-berbedakah. ( 15 November 2019 )
  44. 44,0 44,1 Rafika, Ageng S., Mukti Budiarto, dan Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), pp.134-146.
  45. Udayana, Gede A., I Gede M.D., dan I Made G.S. 2016. Pengembangan Prototipe Portal Otomatis Dengan Pendeteksian Plat Nomor Kendaraan Berbasis Raspberry Pi. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2).
  46. Prasetyo, Adi., Natanael, dan Essa P.A. 2017. MONITORING SUHU RUANG SERVER DI PT. TIKI TANGERANG. CICES Journal, 3(2), pp.152-158.
  47. Apriani, D., Kharis Munawar, dan Ade Setiawan. 2019. ALAT MONITORING PADA DEPO AIR MINUM BIRU CABANG NAGRAK KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN AIR GALON BERBASIS SMS GATEWAY. SENSI Journal, 5(1), pp.109-117.
  48. Irwansyah, Hendra Kusumah, dan Muhammad Syarif. 2015. PROTOTYPE ALAT PEMANTAU SALURAN AIR BAWAH TANAH DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM C170 BERBASIS RASPBERRY PI. CERITA Journal, 1(1), pp.37-45
  49. Roihan, Ahmad., Muhammad S.B.P., dan Annas R. 2017. MONITORING LOCATION TRACKER UNTUK KENDARAAN BERBASIS RASPBERY Pi. CERITA Journal, 3(2), pp.148-161.
  50. Prasetya, Hendra. 2017. Implementasi RFID pada Proses Tilang Kendaraan Menggunakan Arduino dan Android . Penellitian Skripsi.
  51. Ghassani, Ulya H. 2016. PROTOTIPE MONITORING KENDARAAN YANG BERADA PADA AREA DILARANG PARKIR MENGGUNAKAN RFID. Penelitian Skripsi: Universitas Telkom.
  52. Satria, R.T. 2015. PROTOTIPE SISTEM PEMANTAUAN LOKER DOSEN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN RASPBERRY PI DENGAN NOTIFIKASI EMAIL. Penelitian Skripsi: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
  53. Setiawan, P.R., 2018. RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI ZEBRA CROSS PADA TRAFFIC LIGHT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADAPTIF BACKGROUND SUBSTRACTION. Penelitian Skripsi: Universitas Lampung.
  54. Ibnutama, K., Panjaitan, Z. and Ginting, E.F. 2019. Modifikasi Metode Template Matching pada OCR Untuk Meningkatkan Akurasi Deteksi Plat Nomor Kendaraan. J-SISKO TECH (Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Komputer TGD), 2(2), pp.21-29.

Contributors

Cecep Nur Cahya