SI1622495559

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI SISTEM INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN

BARCODE PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1622495559
NAMA : NAUFAL FADHIL ALWARITS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN

BARCODE PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS


Disusun Oleh:

NIM : 1622495559
Nama : NAUFAL FADHIL ALWARITS
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Ruli Supriati, M.Kom)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
Universitas Raharja

   

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
NIP : 000063


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN

BARCODE PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS


Dibuat Oleh :

NIM
: 1622495559
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering



Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ria Wulandari, S.Kom., M.M.)
   
(Dendy Jonas Managas, M.Kom.)
NID : 09011
   
NID : 14004


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN

BARCODE PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS


Disusun Oleh :


NIM
: 1622495559
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN

BARCODE PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS



Disusun Oleh :

NIM : 1622495559
Nama : NAUFAL FADHIL ALWARITS
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
NAUFAL FADHIL ALWARITS
NIM. 1622495559


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Persediaan barang pada PT. Indonesia Toray Synthetics masih dilakukan secara manual, hal ini juga memberatkan admin dalam menginput dan pencarian data stok barang. Pemanfaatan teknologi informasi dalam mengatur sistem persediaan barang akan sangat membantu PT Indonesia Toray Synthetics dengan melakukan scanning barang-barang dengan menggunakan barcode, menampilkan riwayat barang masuk dan keluar, serta dapat mengelola laporan persediaan barang berdasarkan periode tertentu secara real time. Di dalam pembuatan sistem serta penelitian ini penulis menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, & Threats), serta juga menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. dan untuk desain sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modelling language) yang telah diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dan aplikasi Sublime Text. Dengan adanya aplikasi sistem inventory control ini akan dapat memudahkan pendataan dan pencarian data stok barang serta mengontrol perputaran stok barang yang ada pada perusahaan tersebut.

Kata kunci : Persediaan Barang, Perusahaan, Aplikasi


ABSTRACT

Inventory of goods at PT. Indonesia Toray Synthetics is still done manually, it also burdens admin in inputting and searching for the stock of its goods. The use of information technology in managing the inventory system will greatly assist PT. Indonesia Toray Synthetics by scanning goods using barcodes, displaying the history of goods entering and leaving, and being able to manage inventory reports based on certain periods in real time. In making this system and research, the writer uses the SWOT method (Strengths, Weaknesses, Opportunities & Threats), and also uses the method of observation, interview, and literature study. and using UML (Unified Modeling language) for system design which has been implemented in the PHP programming language (Hypertext) and Sublime Text applications. With this inventory control application system, it will be able to facilitate the data collection and data search of stock items, also controlling the inventory of goods in the company.

Keywords: Inventory, Company, Application



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “APLIKASI SISTEM INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN BARCODE PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Ruli Supriati, M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
  4. Ibu Luthfia Fauzia Dewi Aryanti, S.kom., M.T.I. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga terselesaikannya laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Ria Wulandari, S.Kom., M.M. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Dendy Jonas Managas, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Eko Rusdianto, S.Kom. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
NAUFAL FADHIL ALWARITS
NIM. 1622495559


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Indonesia Toray Synthetics

Gambar 3.2. Use Case Diagram Persediaan Barang

Gambar 3.3. Activity Diagram Persediaan Barang

Gambar 3.4. Sequence Diagram Persediaan Barang

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Usulan Admin Gudang

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan Kepala Departemen

Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem Usulan Purchasing

Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem Usulan Finance

Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin Gudang

Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Usulan Kepala Departemen

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Inventory Control yang diusulkan

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Halaman Login

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Halaman Menu Home

Gambar 4.11. Tampilan Prototype Menu User Profile

Gambar 4.12. Tampilan Prototype Menu Input Barang Masuk

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Menu Input Barang Keluar

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Menu Stok Barang

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Menu Laporan Masuk

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Menu Laporan Keluar

Gambar 4.17. Tampilan Menu Login

Gambar 4.18. Tampilan Menu Home

Gambar 4.19. Tampilan User Profile

Gambar 4.20. Tampilan Menu Input Barang Masuk

Gambar 4.21. Tampilan Menu Input Barang Keluar

Gambar 4.22. Tampilan Menu Stok Barang

Gambar 4.23. Tampilan Menu Laporan


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dan selalu bersifat dinamis, perkembangan zaman yang semakin modern dan perkembangan teknologi yang semakin cangih membuat manusia merasa dimanjakan dan dibiasakan dengan teknologi yang ada. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan teknologi, maka semakin banyak fasilitas yang semakin mutakhir untuk dimanfaatkan diberbagai bidang.

Pada saat ini, komputer dapat digunakan untuk merancang berbagai sistem yang dibutuhkan untuk menjadikan sebuah informasi yang sangat berguna bagi orang yang memanfaatkan informasi tersebut. Oleh karna itu pemanfaatan teknologi informasi dalam mengatur sistem persediaan barang akan sangat membantu dalam menanggulangi permasalahan. Dalam proses penginputan serta pengolahan persediaan barang pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS) dibutuhkan keakuratan dan kecepatan kinerja sistem yang dibuat secara lengkap, terperinci, dan secara real time untuk mempermudah kinerja karyawan.

Pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS) terutama pada bagian sistem persediaan barang yang masih semi komputerisasi dan belum berjalan secara real time, sehinga jika mencari suatu data akan mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu yang lama, dengan adanya sistem yang terkomputerisasi permasalahan yang ada bisa di pecahkan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diperoleh sebuah judul yaitu “Aplikasi Sistem Inventory Control dengan Menggunakan Barcode”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan beberapa poin permasalahan dari hasil perngamatan pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS) dalam hal sistem persediaan barang yaitu sebagai berikut :

  1. Apakah sistem yang sedang berjalan sudah efektif dan efisien?
  2. Apakah ada kendala pada sistem persediaan barang yang sedang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana sistem persediaan barang yang lebih efektif dan efisien?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam pelaksanaan penuliasan skripsi ini hanya membatasi masalah pada sistem persediaan barang pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS) meliputi proses pencarian data barang, pengolahan data barang masuk serta barang keluar, agar tidak terjadi pembahasan yang meluas dan menyimpang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu uraian yang menjelaskan secara detail maksud yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengidentifikasi sistem persediaan barang yang sedang berjalan.
  2. Untuk menganalisis setiap kendala yang masih terjadi saat proses sistem persediaan barang yang berjalan saat ini.
  3. Untuk merancang sistem persediaan barang secara terkomputerisasi yang dapat memudahkan user dalam mencari data barang dan menghasilakan laporan yang cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat mengetahui kebutuhan user saat memanajemen persediaan barang pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS)
  2. Dapat memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan berdasarkan data pada sistem persediaan barang pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS)
  3. Mempermudah user dalam membuat laporan data barang secara cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Beberapa teknik yang dilakukan penulis dalam mencari dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang akan diteliti. Penulis dalam penelitian melakukan tinjauan langsung ke PT Indonesia Toray Synthetics (ITS).

  2. Metode Interview (Wawancara)

    Melakukan studi dengan metode wawancara kepada narasumber PT Indonesia Toray Synthetics (ITS) agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis dengan cara mencari data melalui datang ke perpustakaan atau mencari melalui internet guna mencari literaturereview yang terkait dengan penelitian yang sedang dicari penulis yaitu mengenai aplikasi sistem pengiriman barang.

Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisis SWOT (strenghts, weakness, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan

Setelah metode analisis telah dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah metode perancangan sistem. Untuk melengkapi laporan ini peneliti merancang sistem menggunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition yang merupakan software pengembangan perangkat lunak berbasis Oriented Object, Xampp Package untuk mendukung pemrograman berbasis web yang sudah termasuk MySQL, Apache dan PHP MyAdmin, Bootstrap sebagai source code template, Sublime Text sebagai code editor, serta Barcode to PC sebagai aplikasi pemindai kode Barcode dengan menggunakan smart phone Android sebagai media pemindai.

Metode Pengujian Sistem

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode blackbox testing. Blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dalam metode pengujian menggunakan basis blackbox testing ini dimuat untuk mencari galat (bug) di dalam program termasuk kesalahan antarmuka, kesalahan struktur data, kesalahan inisialisasi serta hilangnya fungsionalitas.

Sistematika Penulisan

Peneliti mengelompokkan materi laporan penelitian Skripsi ini menjadi 5 bab utama yang digunakan untuk mempermudah dalam pembahasan masalah dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, dengan metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian-pengertian serta penjabaran-penjabarannya seperti literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, analisis dan konfigurasi sistem serta penggambaran sistem yang berjalan.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang usulan sistem dan prosedur yang baru, diagram rancanagan sistem menggunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dari metode analisa PIECES dan pengujian BlackBox.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Priyo Sutopo dkk (2016:24) [1] “Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya, suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen kemudian dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.”.

Menurut Susanto dalam Wdiyana Mulyani dan Bambang Eka Purnama (2015:16) [2], “Sistem ialah kumpulan/group dari bagian/komponen baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Rafika, dkk (2015:216) [3], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.”.

Menurut Tata Sutabri dalam Indonesian Journal on Networking and Security Volume 6 No 2 (2017:18) [4], “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatukumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) [5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

  1. Komponen Sistem (Component)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistemsistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Linkungan Luar Sistem (enviroment)
    apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
  5. Masukan Sistem (Input)
    merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  7. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem (Object)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut J Hutahaean (2015: 6-7) [6] Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
  2. Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  3. Sistem Alamiah (Natural System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
  4. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  5. Sistem Tertentu (Deterministic System)
    Sistem tertentu adalah, sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
  6. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  7. Sistem Tertutup (Close System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
  8. Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan dalam Triani Amrih Lestari dan Siti Mariah (2018:16) [7], “informasi ialah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik. Sehingga mempunyai arti bagi penerimanya, selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat”.

Menurut Gordon B. Davis dalam buku karya Hutahaen (2015:8) [6], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

Menurut Iswandy (2015:73) [8], “data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.”.

Dari beberapa definisi data diatas maka dapat disimpulkan data merupakan sekumpulan informasi yang belum diolah atau diproses yang dapat berupa teks, angka, gambar, audio dan video.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270)[9] dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”, Analisis Sistem merupakan penjabaran sebuah sistem yang utuh dimana dalam mengevaluasi dan menyelesaikan sebuah masalah atau hambatan dilakukan dengan cara membagi setiap bagian atau komponen sehingga setiap masalah dapat diusulkan perbaikannya.

Sedangkan menurut Lasminiasih, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2016:885)[10] mendefinisikan bahwa “Analisis sistem adalah mengidentifikasi sistem yang sudah ada apakah terdapat masalah yang telah terjadi pada sistem yang lama”.

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72)[11], “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan Analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli, dkk(2016:21)[12], “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa analisa sistem ialah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, mengenai bagus atau tidaknya sistem tersebut..

Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modeling Language

Definisi Unified Modeling Language

Menurut Maimunah dkk (2017:1)[13], UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Yusuf ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[14], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut.

Menurut Rosa A.S dan M.shalahuddin (2016:137) [15], “UML merupakan “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Menurut Yasin di dalam jurnal (Destiana, 2014) [16], “Unifield Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah “Struktur model standart yang mewakili interaksi antara pengguna dan sistem.

Jenis-jenis Unifield Modeling Language (UML)

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 62) [17], “Diagram Kelas, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif”.

  2. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 62) [17], “Diagram Use Case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna”.

  3. Diagram Interaksi (Sequence Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 62) [17], “Diagram Interaksi dan Sequence (Urutan), bersifat dinamis. Dinamis urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu”.

  4. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 62) [17], “Diagram Aktivitas (Activity Diagram), bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu sistem serta pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.”.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi berisikan usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

Menurut Amrullah, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27) [18] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

Definisi Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[19], elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI: a) M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru. b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?
  4. Final Draft Elisitasi
    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk.

Literature Review

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Okta Veza, dkk 2017[20] pada PT Andalas Berlian Motors Bukit Tinggi. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada PT. Andalas Berlian Motors”. Penelitian ini membahas tentang komputer telah menjadi alat bantu utama dalam tiap kegiatan manusia. Tidak hanya untuk aplikasi bisnis, namun juga dalam kegiatan sehari-hari dari setiap perusahaan. Hal ini menunjukkan bagaimana komputer telah menjadi bagian dari evolusi manusia terhadap teknologi. Penelitian yang dilakukan pada PT. Andalas Berlian Motors Bukittinggi, berorientasi pada pengolahan data inventory dan penyajian informasi secara komputerisasi. Dalam artian sistem yang akan dirancangan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mulai dari pengolahan data inventory yang masih dilakukan secara manual serta proses penyajian informasi yang tidak efisien dan akurat serta kurangnya efisiensi waktu. Untuk itu diperlukan pengoptimalan penggunaan komputer terhadap pemrosesan data dengan perancangan sebuah sistem informasi yang diaplikasikan kedalam bahasa pemrograman Java dan database MySQL agar dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dengan mampu menjawab kebutuhan perusahaan.
  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu Tri Himawan, 2017[21] pada Unicorn Toys Semarang. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Unicorn Toys Semarang”. Penelitian ini membahas tentang Perkembangan komputerisasi dapat mempermudah para pegawai menyelesaikan pekerjaannya. Dengan adanya sistem informasi, pengolahan data dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan lebih akurat. Unicorn Toys Semarang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang hobby store. Pencatatan barang dagangan masih dilakukan secara manual dan disimpan dalam lembaran-lembaran kertas. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah penulis diharapkan dapat membantu Unicorn Toys Semarang untuk membuat sebuah sistem informasi persediaan barang, yang akan mempermudah dan mempercepat proses penyampaian informasi persediaan barang. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototyping. Perancangan sistem informasi ini menghasilkan aplikasi yang berbasis OOP (Object Oriented Programming) dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W (2017)[22]. Penelitian ini berjudul “Aplikasi Inventori Data Obat PT Hasil Karya Sejahtera Berbasis Web” Aplikasi yang dapat membantu proses inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera Bandung saat ini belum diterapkan, persediaan data obat masih dilakukan dengan cara manual setiap melakukan pendataan laporan data barang masuk dan keluar masih menggunakan buku besar. Dengan demikian staff gudang membutuhkan waktu yang lama untuk mendata laporan barang masuk dan keluar. Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah menghasilkan aplikasi inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera bandung yang dibangun dengan menggunakan metode dari model waterfall. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP, HTML, CSS, JavaScript dan MySQL. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode blackbox testing, aplikasi ini telah dikembangkan sesuai dengan tujuan dan siap diimplementasikan pada inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera bandung yang akan datang.
  4. Penelitian yang dilakukan Indriani, Karlena dan Sudarmadi. (2015)[23]. Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1. Perancangan dan implementasi sistem ATK pada pengadaan barang di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan konsep penginputan data untuk penerimaan dan pengeluaran barang ke dalam sistem inventory dengan cepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Peneliti menggunakan konsep dasar model pengembangan dengan menggunakan model SDLC air terjun (waterfall).
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifai (2016)[24]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Material Berbasis Web Pada PT. Surya Graha Mandiri Utama”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisis dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisis sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan database-nya dan Notepad++ untuk menulis script sistem yang dibangun.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Phindile Ndlala and Charles Mbohwa pada tahun 2017[25] dari Internasional Journal Department of Quality and Operations Management University of Johannesburg dengan judul “The Application Inventory Control Systems In Warehouse”. Penelitian ini menjelaskan tentang Re-order point (ROP) melacak jumlah stok yang tersisa setiap kali penarikan dilakukan untuk memutuskan apakah akan memesan atau tidak memesan. ROP menentukan tingkat di mana tindakan harus diambil untuk mengisi ulang stok barang. Produk yang bergerak cepat dipesan saat tingkat persediaan habis, memastikan stok tetap segar setiap saat.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Hong Shen, dkk. Dalam judul “A Case Study Of Inventory Management In A Manufacturing Company In China” dalam Nang Yan Business Journal (2017)[26]. Dalam tulisan ini, kami fokus pada manajemen persediaan di perusahaan manufaktur di Indonesia dan Cina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi praktik pengelolaan persediaan, menyelidiki pendekatan manajemen persediaan yang efisien dan efektif, dan memeriksa dampaknya, kerjasama pemasok dalam perbaikan rantai pasokan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengidentifikasi kunci faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan di pabrik. Persediaan yang efisien dan efektif Praktek manajemen berasal dari studi kasus dan dapat memberikan panduan praktis untuk produsen asing di China. Studi ini memberikan alat yang berharga untuk mengidentifikasi faktor kunci di dalamnya manajemen persediaan yang dapat diterapkan pada masalah serupa yang dihadapi secara aktual manufactories.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Ata Allah Taleizadeha, Mahsa Noori-daryanb, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón pada tahun 2015[27] dari Int. J. Production Economics dengan judul “Joint optimization of price, replenishment frequency, replenishment cycle and production rate in vendor managed inventory system with deteriorating items”. Penelitian ini menjelaskan tentang This paper develops a Vendor Managed Inventory (VMI) model for a two-level supplychain comprised of one vendorand several non-competing retailers inwhich boththe raw materialand the finished product have different deterioration rates. It is assumed that the market demand for the finished product is deterministic and price sensitive. The proposed inventory model optimizes the retail price, the replenishment frequency of raw material, the replenishment cycle of the product, and the production rate jointly with main objective of maximizing the total profit of the entire chain. In the development of the inventory model the Stackelberg approach is considered between the chain partners where the vendor is leader and the retailers are the followers. Moreover, the concavity of the profit functions is proven and based on this a solution algorithm is developed to find the optimal solutions. At the end, a numerical example is provided to illustrate the use of the production–inventory model and perform a sensitivity analysis. Finally, some conclusions and future research directions are proposed.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Izak Habel Wayangkau 2017[28] mengenai “Pemanfaatan Teknologi Barcode Dalam Pembuatan Aplikasi Sistem Kehadiran Karyawan Pada Kantor LPP RRI Regional Merauke”. Presensi adalah kegiatan yang di lakukan dua kali sehari secara rutin pada saat jam masuk kantor dan jam pulang kantor. Presensi berguna untuk mendata kehadiran masingmasing karyawan. Data akan direkap untuk menjadi laporan pada akhir bulan dan akhir tahun. Kendala paling utama adalah saat perekapan data yang sangat banyak mengakibatkan sering terjadi kesalahan data dalam perekapan. Serta proses presensi yang sangat lama di karenakan diedarkan setiap pagi dan sore. Dari masalah di atas maka penulis memilih teknologi barcode sebagai alternatif pemecahan masalah, barcode adalah suatu kode yang berbentuk sekumpulan garis berbentuk batang (bar) yang memiliki ketebalan yang berbeda. Setiap garis melambangkan angka atau huruf yang telah diatur sedemikian rupa, yang dapat dibaca menggunakan sebuah alat (barcode reader). Kode baris digambarkan dalam bentuk bar dan spasi berwarna hitam tebal dan tipis yang disusun berderet secara horisontal. Untuk membantu pembacaan manual biasanya dicantumkan juga angka-angka atau huruf dibawah kode baris tersebut. Saat ini Barcode terdiri dari 2 jenis yaitu: Linear Code (Barcode 1 Dimensi) dan Matrix Code (Barcode 2 Dimensi). Dengan alasan di atas maka penulis akan membangun sebuah sistem presensi karyawan dengan memanfaatkan barcode guna membantu dalam perekapan data kehadiran karyawan agar lebih efisien dalam proses presensi pegawai dan lebih akurat dalam perekapan kehadiran karyawan.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Agustian Noor, Herpendi, Radna Rurmalina 2018[29] mengenai “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Stok Barang dan Penjualan Pada UPT. Kewirausahaan Menggunakan Barcode dan Smart Card”. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan sistem yang dapat mengelola data-data stok barang dan penjualan di UPT Kewirausahaan Politeknik Negeri Tanah Laut. Usulan penelitian ini difokuskan terlebih dahulu pada membangun aplikasi stok barang dan penjualan dengan menambah sentuhan teknologi barcode dan smart card yang mampu memberikan kemudahan dalam pengelolaan data barang. Saat ini stok barang dan penjulanan dilakukan secara manual dengan menulis di buku besar. Untuk mempermudah melakukan proses transaksi dan pengelolaan stok barang tersebut maka dibangun “Aplikasi Stok Barang dan Penjualan Pada Upt. Kewirausahaan Menggunakan Barcode dan Smart Card (Studi Kasus Upt. Kewirausahaan Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Aplikasi digunakan pada saat proses transaksi dan pengelolaan stok barang, dari proses barang masuk sampai barang keluar dengan metode yang digunakan yaitu mendekatkan atau meletakkan barcode pada kode barang dan smart card atau kartu RFID pada alat pembaca kartu RFID yang dimiliki pelanggan terdaftar, maka secara langsung aplikasi menerima data yang ada pada barcode dan kartu tersebut. Aplikasi ini, diharapkan pada tahun berikutnya dapat dikembangkan aplikasi pendukung lain guna dapat menghasilkan sistem informasi yang tepat guna, baik, dan terintegrasi untuk dapat menciptakan sebuah kampus cerdas.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Indonesia Toray Synthetics

Toray merupakan sebuah perusahaan dari jepang yang bergerak di bidang industri tekstil menggunakan teknologi dari Toray Jepang, sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi. Toray berasal dari kata Toyo, yaitu nama perusahaan dan Rayon, yaitu produk pertama yang dihasilkan dari perusahaan tersebut, sehingga terbentuklah nama Toray.

Toray tidak hanya mendirikan perusahaannya di Jepang dan Indonesia, namun didirikan juga diberbagai negara lainnya, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, China, Vietnam, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, Toray bergerak dalam bidang serat sintetis dan tekstil dengan membuka beberapa perusahaan yang berada di Tangerang, yaitu PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS), PT. Indonesia Synthetic Textile Mills (ISTEM), PT. Acrylic Textile Mills (ACTEM), PT. OST Fibre Industries, dan PT. Petnesia Resindo (PNR). Terdapat pula perusahaan yang berada di luar Kota Tangerang, seperti di Ciracas-Jakarta Timur yaitu PT. CENTEX, di Surabaya yaitu PT. Easterntex, dan di Jakarta yaitu PT. JABATO (Jakarta Bali Tokyo) yang merupakan jasa transportasi untuk melayani pekerja asing dari Jepang yang bekerja di Toray Indonesia.

PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) didirikan pada bulan Oktober tahun 1971 dan mulai beroperasi sejak Agustus 1973. Pada saat itu ITS merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi Nylon Filamen Yarn (N-FY). 5 bulan berikutnya yaitu pada bulan Maret 1974, PT. ITS kembali menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi Polyster Staple Fiber (P-SF). Perkembangan berikutnya terjadi pada bulan Juni 1990 dengan berhasilnya produksi Polyster Filamen Yarn (P-FY). PT. ITS merupakan perusahaan pionir dan satu-satunya perusahaan serat sintetis di Indonesia yang memproduksi 2 jenis serat sintetis yaitu Nylon dan Polyster. Adapun tipe produk sebagai bahan baku tekstil yang dihasilkan adalah Nylon Filamen Yarn (N-FY), Polyster Staple Fiber (P-SF), Polyster Filamen Yarn (P-FY), dan Resin Compound.

Seperti diketahui bahwa untuk saat ini produksi serat alam mengalami kendala yang besar dikarenakan adanya keterkaitan iklim, dimana untuk menghasilkan serat alam yang baik diperlukan kondisi iklim tertentu dan membutuhkan media pengembang biakan area pertanian yang luas. Dengan adanya suatu kendala tersebut maka kebutuhan bahan baku tekstil baik kuantitas maupun kualitas jelas tidak akan terpenuhi, PT. ITS dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan tekstil, khususnya di dalam negeri dan umumnya di luar negeri, dan membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran yang menjadi masalah besar di Indonesia. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi perusahaan yang telah dapat memberikan sahamnya dalam rangka pembangunan Indonesia dan turut serta dalam usaha - usaha pemerintah melaksanakan delapan jalur pemerataan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan negara Indonesia.

Visi dan Misi PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

Visi PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

Menuju Pabrik Nomor Satu di Dunia dalam Safety, Kualitas dan Performance

Misi PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

  1. Memberikan nilai baru kepada pelanggan melalui hasil-hasil produksi yang bermutu tinggi dan pelayanan terbaik.
  2. Memberikan kesempatan kepada karyawan dengan mempersiapkan dan mengembangkan diri dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan.
  3. Menampilkan suatu manajemen yang baik dan dapat dipercaya oleh pemegang saham.
  4. Bertindak selaku warga masyarakat yang bertanggung jawab untuk membangun kemitraan yang bermanfaat bagi masyarakat.

PT. ITS melakukan inovasi teknologi produksi dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Hal tersebut terwujud dalam komitmen perusahaan yaitu : “Kita Hasilkan Mutu Terbaik Untuk Kepuasan Pelanggan Tanpa Pencemaran Lingkungan

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan dan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur organisasi pada perusahaan memegang peranan penting dalam berlangsungnya aktivitas perusahan. Struktur organisasi dalam perusahan, dibuat supaya setiap orang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang yang jelas sehingga setiap orang akan merasa nyaman dalam bekerja sekaligus tidak dapat bertindak sewenang-wenang karena terdapat batasan yang jelas.

Bagi perusahaan besar seperti PT. ITS. masalah pengelolaan manajemen merupakan suatu hal yang sangat memegang peranan dalam kelancaran produksi serta penyaluran (distribusi) hasil produksinya kepada konsumen.

Oleh karena itu PT. ITS memerlukan struktur organisasi yang khusus bentuk dan tujuannya . Struktur organisasi PT. ITS merupakan struktur organisasi garis dan staff yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang membawahi pengelolaan membawahi pengelolaan Administrasi dan Produksi.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indonesia Toray Synthetics


Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada pada PT Indonesia Toray Synthetics, yaitu sebagai berikut:

  1. President
    1. Bertanggung jawab terhadap kemajuan dan kemakmuran perusahaan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan.
    2. Menetapkan kebijakan-kebijakan pada perusahaan.
    3. Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan prosedur yang telah ditetapkan.
    4. Melakukan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah yang bertujuan untuk memajukan perusahaan.
  2. Purchase/General
    1. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang (inventory, material, dll).
    2. Memastikan ketersediaan barang/material melalui mekanisme audit/control stock, dll.
    3. Bekerjasama dengan suatu departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan.
    4. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol.
    5. Melakukan pemilihan atau seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan.
  3. Finance/Accounting
    1. Mengontrol aktivitas keuangan/transaksi keuangan pada perusahaan.
    2. Melakukan pengaturan keuangan pada perusahaan.
    3. Melakukan pembayaran kepada supplier.
    4. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam program yang sedang berjalan di perusahaan.
    5. Melakukan transaksi keuangan perusahaan.
  4. Sales
    1. Melaksanakan kegiatan pemasaran sesuai dengan tugas yang diberikan oleh manajer penjualan.
    2. Melaksanakan suatu kegiatan penjualan melalui telepon terhadap target-target konsumen (perusahaan-perusahaan perdagangan dan industri, kantor-kantor pemerintah, asosiasi perkumpulan keagamaan, olahraga, sosial, konsulat) secara sistematik.
    3. Memelihara semua hasil analisis penjualan yang telah dibuat.
  5. Factory
    1. Dapat mengantisipasi kejadian yang mungkin akan merugikan perusahaan.
    2. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengolahan serta aspek lainnya agar mutu dan efisiensi yang tinggi dapat dicapai dengan biaya yang ekonomis.
    3. Menyusun suatu rencana dan anggaran tahunan.
    4. Mengelola pabrik dan seluruh aset sumber daya yang berada dibawah pengawasannya.


Tata Letak Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan saat ini, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan segala prosedur dan proses yang sedang berjalan saat ini.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Persediaan Barang


Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 sistem persediaan barang
  2. Terdapat 4 Actor, yaitu : Admin Gudang, Kepala Department, Purchasing, dan Finance
  3. Terdapat 8 Case yang dilakukan oleh Actor, yaitu : Cek Data Stok, Membuat Purchase Requisition, Membuat Request Order, Membuat Purchase Order, Penyetujuan Purchase Order, Mengecek dan Menyetujui Purchase Order, Menerima serta Menginput Barang Masuk dan Keluar, serta Laporan Persediaan Barang.

Activity Diagram

Activity diagram yang menggambarkan alur sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.3 Activity Diagram Persediaan Barang


Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Terdapat Initial Node, yaitu objek yang mengawali alur sistem.
  2. Terdapat 4 Swimlane yaitu, Admin Gudang, Kepala Department, Purchasing, dan Finance.
  3. Terdapat 13 action yaitu, cek data stok, membuat purchase requisition, membuat request order, menerima request order, membuat purchase order, mengajukan purchase order, mengecek dan menyetujui purchase order, penyetujuan purchase order, menginput barang masuk dan keluar, laporan persediaan barang, serta 3 actor (Kepala Derpartment, Purchasing, dan Finace) masing – masing Menerima Laporan.
  4. Terdapat Final Node, yaitu objek yang mengakhiri alur sistem.

Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem, berupa message yang menggambarkan waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu dan horizontal objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Berikut adalah penggambaran alur sistem yang berjalan saat ini menggunakan sequence diagram :

Gambar 3.4 Sequence Diagram Persediaan Barang


Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Terdapat 4 Actor yaitu, Admin Gudang, Kepala Department, Purchasing, dan Finance
  2. Terdapat 6 Lifeline yaitu, Data Stok, Purchase Requisition, Request Order, Purchase Order, Barang, dan Laporan Persediaan Barang.
  3. Terdapat 13 Message yaitu, Cek data stok barang, Membuat purchase requisition, Menerima purchase requisition, Membuat request order, Menerima request order, Membuat purchase order, Mengecek dan menyetujui purchase order, Penyetujuan purchase order, Menginput barang masuk dan keluar, Laporan persediaan barang, serta 3 message untuk 3 actor (Kepala Department, Purchasing, dan Finance) masing – masing yaitu, Menerima laporan.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Metode SWOT

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Analisis Masukan

Nama Dokumen : Bukti Barang Masuk

Fungsi Dokumen : Untuk Mengetahui Jumlah Stok Barang yang Diterima

Sumber Dokumen : PT. CENTEX

Tujuan Dokumen : Bagian Gudang

Media : Kertas

Jumlah : Tergantung Banyaknya Barang yang Diterima

Analisis Proses

Nama Modul : Input Barang yang Diterima

Masukan : Bukti Barang Masuk

Keluaran : Bukti Barang Keluar

Ringkasan Proses : Bagian gudang menginput barang yang baru datang sehingga masuk ke stok barang yang tersedia lalu bagian gudang menginput barang yang akan keluar dengan jumlah barang dan tujuan barang tersebut keluar lalu dokumen tersebut diberikan ke kepala gudang.

Analisis Keluaran

Nama Dokumen : Bukti Barang Keluar

Fungsi Dokumen : Untuk dikembalikan ke administrasi gudang serta untuk melihat barang apa saja yang keluar, berapa jumlah barang yang keluar dan tujuan barang itu keluar.

Sumber Asal Dokumen : Bukti Barang Masuk

Media : Kertas dan Komputer

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel® Core™ i3-3240 CPU @ 3.40GHz
  2. Monitor : LG Standard
  3. Mouse : Standard
  4. Keyboard : Standard
  5. RAM : 4GB DDR3
  6. Harddisk : 500GB
  7. VGA : Intel® HD Graphics 5500
  8. Printer : Standard

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows® 7 Ultimate Edition
  2. Microsoft Excel 2010
  3. Microsoft Word 2010
  4. Adobe Acrobat Pro XI
  5. Google Chrome
  6. Mozilla Firefox
  7. Visual Paradigm

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin Gudang
  2. Admin Departemen
  3. Purchasing
  4. Finance
  5. Pimpinan

Analisis Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisis setelah melakukan observasi di lapangan, penulis melihat masih banyak kendala yang sering dihadapi salah satunya adalah sistem persediaan barang pada gudang. Penulis ingin mencoba menjabarkan apa saja hambatan yang ada pada sistem yang sedang berjalan pada gudang khususnya sistem persediaan barang di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) sebagai berikut:

  1. Sistem yang digunakan masih kurang efisien karena masih menggunakan Microsoft Excel untuk media penginputan barang, hal itu memakan waktu yang lama.
  2. Kesulitan mencari riwayat data barang masuk atau keluar karena arsipnya masih berbentuk kertas belum komputerisasi sehingga membutuhkan sistem yang berjalan secara real time
  3. Membutuhkan sistem persediaan barang yang lebih efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan, maka dapat diusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat sistem yang dapat berjalan secara optimal sehingga dan dapat menghasilkan data yang cepat dan akurat secara real time.
  2. Membuat sistem persediaan barang yang dapat melakukan input barang masuk dan keluar dengan melakukan scanning barang-barang tersebut dengan menggunakan barcode, menampilkan riwayat barang masuk dan keluar, serta dapat mengelola laporan persediaan barang berdasarkan periode tertentu.
  3. Membuat suatu sistem yang dapat berjalan secara efektif dan efisien.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar dari hasil observasi dan wawancara dengan stakeholder mengenai sistem yang akan dibuat.

Tabel 3.3 Elitisasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian bedasarkan tahap I dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential).

Tabel 3.4 Elitisasi Tahap II
  1. M adalah Mandatory (Penting). Wajib ada dan tidak boleh dihilangkan.
  2. D adalah Desireable (Diinginkan). Tidak terlalu peting boleh dihilangkan, namun jika digunakan maka akan membuat sistem lebih sempurna.
  3. I adalah Inessential (Tidak Penting). Requirement tersebut bukan lah bagian dari sistem yang akan di bahas melainkan bagian luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Final

Tabel 3.6 Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

Usulan Prosedur Baru

Setalah melakukan penelitian dan menganalisis sistem yang sedang berjalan pada PT. Indonesia Toray Synthetics, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun yang dapat memberikan efektifitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem inventory control yang berjalan pada saat ini, yaitu merubah proses pendataan stok barang, penginputan data stok barang masuk dan keluar, dan pencarian arsip stok barang saat ini yang masih semi komputerisasi, menjadi terkomputerisasi dan berjalan secara real-time, sehingga mempermudah admin dalam membuat laporan serta mempermudah pimpinan dan kepala departemen dalam melakukan pengecekan stok barang. Untuk membuat sistem yang diusulkan pada penelitian ini penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition, untuk mempermudah penggambaran Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, serta Class Diagram.

Diagram Rancangan Sistem Usulan

Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah untuk merancang dan membuat sebuah sistem inventory control berbasis website secara real-time¬ dengan menggunakan barcode, yang mana dapat mempermudah dalam hal pengelolaan serta penginptan stok barang yang sebelumnya masih mengunakan sistem semi komputerisasi. Ada beberapa macam prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan mempermudah sistem yang sedang berjalan sekarang dan akan terlihat lebih transparan. Prosedur yang diusulkan akan digambarkan dengan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, serta Class Diagram.

Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh sistem persediaan barang usulan
  2. Terdapat 4 actor, yaitu : Admin Gudang, Kepala Departemen, Purchasing, dan Finance.
  3. Terdapat 1 Extension Point, yaitu : Home
  4. Terdapat 3 include, yaitu : Login, Verification Login dan Logout
  5. Terdapat 5 extend, yaitu : Profile, Input Barang, Stok Barang, Laporan dan Notifikasi

4.2.2 Activity Diagram Sistem Usulan

4.2.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

Class Diagram Sistem Inventory Control

Gambar 4.8 Class Diagram Sistem Inventory Control yang diusulkan


Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Terdapat 5 class, yaitu login, stok_barang, goods_request, input dan output
  2. Terdapat 4 multiciply, yaitu merupakan hubungan antara objek satu dengan objek lainnya

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data adalah desain basis data yang dianggap normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun dalam mendesain suatu sistem yang akan dibangun:

  1. Nama file : login

    Primary key : id_user

    Isi : id_user, nama_user, username, password, level

    Media : harddisk

    Tabel 4.1 Spesifikasi Tabel login
  2. Nama file : stok_barang

    Primary key : id_item

    Isi : id_item, nama_item, uom, jumlah, supplier

    Media : harddisk

    Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel stok_barang
  3. Nama file : goods_request

    Primary key : id_item

    Isi : id_item, nama_item, tanggal, jumlah, status

    Media : harddisk

    Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel goods_request
  4. Nama file : input

    Primary key : id_item

    Isi : id_item, nama_item, no_spb, jumlah, tanggal

    Media : harddisk

    Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel input
  5. Nama file : output

    Primary key : id_item

    Isi : id_item, nama_item, no_spb, jumlah, tujuan, tanggal

    Media : harddisk

    Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel output

Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.6 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Rancangan Prototype

  1. Tampilan Prototype Halaman Login
    Gambar 4.9 Tampilan Prototype Halaman Login


  2. Tampilan Prototype Halaman Menu Home
    Gambar 4.10 Tampilan Prototype Halaman Menu Home


  3. Tampilan Prototype Menu User Profile
    Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu User Profile


  4. Tampilan Prototype Menu Input Barang Masuk
    Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Input Barang Masuk


  5. Tampilan Prototype Menu Input Barang Keluar
    Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Input Barang Keluar


  6. Tampilan Prototype Menu Stok Barang
    Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Stok Barang


  7. Tampilan Prototype Menu Laporan Masuk
    Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Laporan Masuk


  8. Tampilan Prototype Menu Laporan Keluar
    Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Laporan Keluar


Rancangan Tampilan Sistem Inventory Control yang diusulkan

  1. Tampilan Menu Login
    Gambar 4.17 Tampilan Menu Login


  2. Tampilan Menu Home
    Gambar 4.18 Tampilan Menu Home


  3. Tampilan User Profile
    Gambar 4.19 Tampilan User Profile


  4. Tampilan Input Barang Masuk
    Gambar 4.20 Tampilan Menu Input Barang Masuk


  5. Tampilan Menu Input Barang Keluar
    Gambar 4.21 Tampilan Menu Input Barang Keluar


  6. Tampilan Menu Stok Barang
    Gambar 4.22 Tampilan Menu Stok Barang


  7. Tampilan Menu Laporan
    Gambar 4.23 Tampilan Menu Laporan


Konfigurasi Sistem yang diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras yang digunakan

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem inventory control ini antara lain sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i7
  2. Monitor : 14 inch
  3. RAM  : 8 GB
  4. Harddisk : 1 TB

Spesifikasi Perangkat Lunak yang digunakan

  1. Windows 10 Pro
  2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise
  3. All in one package : XAMPP
  4. Database server : MySQL
  5. Web server : Apache Web Server
  6. Microsoft Office 2016
  7. Code editor : Sublime Text
  8. Web Browser : Google Chrome
  9. Barcode Reader : Barcode to PC Server

Hak Akses

Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :

  1. Admin Gudang
  2. Kepala Departemen
  3. Purchasing
  4. Finance

Pengujian Sistem yang diusulkan

Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisis, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuan dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun metode pengujian black box adalah pengujian yang menguji fungsionalitas suatu sistem. Berikut adalah hasil pengujian sistem inventory control usulan menggunakan metode black box :

Tabel 4.7 Pengujian Sistem Usulan dengan Metode Black Box

Implementasi

Time Schedule

Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini

Tabel 4.8 Time Schedule

Berdasarkan tabel implementasi time schedule yang dilakukan pada PT. Indonesia Toray Synthetics maka terdapat :

  1. Pembuatan proposal

    Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, serta perumusan masalah selama waktu yang telah ditentukan

  2. Pengumpulan data

    Pada tahap ini, penulis melakukan wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan yang dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan

  3. Analisis sistem

    Melakukan pengkajian maupun analisis terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

  4. Perancangan sistem

    Penerapan dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan per-user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan

  5. Pembuatan sistem

    Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan

  6. Testing sistem

    Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

  7. Evaluasi sistem

    Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang error saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya pada PT. Indonesia Toray Synthetics, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan

  8. Perbaikan sistem

    Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

  9. Implementasi sistem

    Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Indonesia Toray Synthetics, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan

  10. Dokumentasi

    Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

  11. Final presentasi

    Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung. Berikut estimasi biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini :

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang ada, khususnya pada sistem inventory control pada PT. Indonesia Toray Synthetics, penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dari sistem yang sudah berjalan, masih bersifat manual dengan sistem tersebut masih menggunakan Microsoft Office Excel untuk penginputan data barang yang masuk dan keluar.
  2. Sistem yang sedang digunakan belum dapat menyajikan data secara akurat, sehingga untuk mencari data barang masuk atau barang keluar memerlukan durasi waktu yang cukup lama.
  3. Sistem persediaan barang yang sedang digunakan pada PT. Indonesia Toray Synthetics masih menggunakan cara konvensional yaitu menggunakan Microsoft Excel, yang seringkali menyulitkan dalam mencari data-data lama dan tidak dapat menyajikan data secara akurat.

Saran

Adapun saran-saran dari penulis untuk lebih meningkatkan Sistem Inventory Control Pada PT. Indonesia Toray Synthetics, sebagai berikut:

  1. Mengembangkan sistem inventory control secara terkomputerisasi berbasis website yang dapat berjalan secara optimal sehingga dan dapat menghasilkan data yang cepat dan akurat secara real time.
  2. Membuat sistem persediaan barang yang dapat melakukan input barang masuk dan keluar dengan melakukan scanning barang-barang tersebut dengan menggunakan barcode, menampilkan riwayat barang masuk dan keluar, serta dapat mengelola laporan persediaan barang berdasarkan periode tertentu.
  3. Mengubah sistem yang saat ini belum berjalan secara efektif karena masih menggunakan Microsoft Office Excel dan pendataan secara manual dengan cara membuat suatu sistem yang dapat digunakan secara mudah, efektif dan efisien sehingga dapat mempersingkat waktu dalam melakukan proses pencarian dan pendataan barang secara akurat, cepat, dan real time..


DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutopo Priyo, Dedi Cahyaddi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Universitas Mulawarman. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol. 11 No. 1 Februari 2016 Hal.24.
  2. Mulyani, Widiana., dan Bambang Eka Purnama 2015. “Pembangunan Sistem Informasi Data Balita Pada Posyandu Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan”. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 7 No. 2.
  3. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sitem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP.ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No.3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Kuswara,Heri dan Deni Kusmara. 2017. Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Al-Munir Bekasi. Jakarta:Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.6 No.2:12-22.
  5. Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun. 2016. Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Vol.2 No.2, Jul-Des 2016.
  6. 6,0 6,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  7. Rusdiana, H.A. dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia.
  8. Iswandy, E. (2015). Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung–Barung Balantai Timur. Jurnal TeknoIf ISSN 2338-2724, 3(2).
  9. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3, Agustus 2016.
  10. Lasminiasih, Sandhi, Ali, Miftah dan Roowhan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web. Jurnal Sistem Informasi (JSI) Vol. 8, No.1, April 2016
  11. Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
  12. A.S,Rosa,M.Shalahuddin.2016. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika
  13. Maimunah, Dedeh Supriyanti dan Hendrian. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”.
  14. Yusuf Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tangerang: Journal CCIT Vol.8,No.2. ISSN: 1978-8282.
  15. A.S,Rosa,M.Shalahuddin.2016. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika.
  16. Henny Destiana (2014). SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT . CATUR DAYA PERSADA JAKARTA. Jurnal Paradigma, XVI(2).
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisa Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
  18. Agit, Amrullah dkk. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yohyakarta.” Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  19. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
  20. Okta Veza, M.Ropianto. 2017. "Perancangan Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada PT. Andalas Berlian Motors". Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI) Vol. 2 No. 2 ISSN: 2541-2647
  21. Himawan, Dede Cahyadi, Munawati. 2016. "Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3 ISSN: 1978 – 8282
  22. Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W. 2017. APLIKASI INVENTORI DATA OBAT PT HASIL KARYA SEJAHTERA BERBASIS WEB. Lampung. Jurnal Tugas Akhir
  23. Indriani, Karlena dan Sudarmadi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1.
  24. Rifai, Ahmad dan Alit Suryani. 2016. Peran Customer Perceived Value pada Kepuasan Pelanggan Tiket Online. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6, 2016: 3305-3334. ISSN : 2302-8912.
  25. Phindile Ndlala, Charles Mbohwa, and Kehinde Sobiyi, 2017. "The Application Inventory Control Systems In Warehouse". International Symposium on Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) University of Johannesburg South Africa: 978-1-5090-3924-1
  26. Hong Shen, Qiang Deng, Rebecca Lao, dan Simon Wu. (2017). A Case Study of Inventory Management in a Manufacturing Company in China. China. Nang Yan Business Journal Vol. 5 No. 1
  27. Ata Allah Taleizadeha, Mahsa Noori-daryanb, Leopoldo Eduardo Cárdenas-Barrón. 2015. "Joint optimization of price, replenishment frequency, replenishment cycle and production rate in vendor managed inventory system with deteriorating items". Int. J. Production Economics 159 (2015) 285–29
  28. Wayangkau, Izak Habel. 2017. “PEMANFAATAN TEKNOLOGI BARCODE DALAM PEMBUATAN APLIKASI SISTEM KEHADIRAN KARYAWAN PADA KANTOR LPP RRI REGIONAL MERAUKE”. Merauke: Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha. Vol. 6, No.1.
  29. Noor, Agustian., Herpendi dan Radna Nurmalina. 2018. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Stok Barang dan Penjualan Pada UPT. Kewirausahaan Menggunakan Barcode dan Smart Card. Kalimantan: Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut. Generation Jurnal. Vol. 2, No. 1. e-ISSN: 2549-2233. p-ISSN: 2580-4952.