SI1621494488

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

'

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY

CV BABY WISE INDONESIA

SEBAGAI UPAYA BRAND AWARENESS


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1621494488
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(TA.2019/2020)




LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY

CV BABY WISE INDONESIA

SEBAGAI UPAYA BRAND AWARENESS


Disusun Oleh :

NIM
: 1621494488
Nama
: Kholipatul Awaliyah
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Ruli Supriati, M.Kom)
NIP : 000063
       
NIP : 073009



UNIVERSITAS RAHARJA

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY

CV BABY WISE INDONESIA

SEBAGAI UPAYA BRAND AWARENESS


Disusun Oleh :

NIM
: 1621494488
Nama
: Kholipatul Awaliyah

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ade Setiadi, S.Kom., M.Kom)
   
NID : 11006
   
NID : 02013


UNIVERSITAS RAHARJA

 


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY

CV BABY WISE INDONESIA

SEBAGAI UPAYA BRAND AWARENESS


Disusun Oleh :

NIM
: 1621494488
Nama
: Kholipatul Awaliyah


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY

CB BABY WISE INDONESIA

SEBAGAI UPAYA BRAND AWARENESS


Disusun Oleh :

NIM
: 1621494488
Nama
: Kholipatul Awaliyah
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
 
 
(Kholipatul Awaliyah)
NIM : 1621494488

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Pesatnya berkembangan teknologi di era globalisasi ini menstimulus adanya pertumbuhan bisnis di berbagai sector usaha, termasuk di sektor retail perlengkapan ibu, bayi dan anak atau baby shop. Banyaknya bermunculan baby shop mengharuskan setiap toko memiliki ciri khas atau identitas yang menjadi pembeda masing-masing agar dapat melekat dalam benak konsumen CV Baby Wise Indonesia belum memiliki identitas atau ciri khas tetap yang membuat citra perusahaan ini sulit dikenali oleh masyarakat luas. Sehingga dapat berpengaruh pada penurunan citra perusahaan yang memberikan dampak buruk bagi masa depan perusahaan ke depannya. Graphic Standard Manual atau yang seringkali disingkat dengan sebutan GSM atau Pedoman Sistem Identitas yaitu sebuah acuan (pedoman) bagi sebuah perusahaan atau entitas apapun dalam mengimplementasikan konsistensi identitasnya. Secara global, definisi graphic standard manual merupakan sebuah pedoman yang dijadikan sebagai sebuah media acuan menstandarisasi agar dapat menjaga konsistensi dari identitas perusahaan (logo) agar tetap tampak baik dan benar dalam penempatan pengimplemenasiannya dalam berbagai media yang digunakan. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan pada penelitian ini, menggunakan beberapa metode penelitian antara lain : metode pengumpulan data yaitu : observasi, interview, dan studi pustaka, analisa perancangan media, dan konsep desain. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa rancangan media buku Graphic Standard Manual yang diharapkan dapat menyampaikan informasi dan promosi yang efektif, menarik minat calon konsumen, dan dapat tetap mempertahankan konsistensi corpotare identity dari CV Baby Wise Indonesia.

Kata Kunci : Informasi, Promosi, Buku Graphic Standard Manual

ABSTRACT

...

The rapid development of technology in this era of globalization is to stimulate the growth of business in various sectors of business, including in the retail sector of maternal equipment, infants and children or baby shop. The number of emerging baby shop requires each store to have a distinctive characteristic or identity that is a differentiator in order to be attached to the consumer's mind. CV Baby Wise Indonesia does not have a fixed identity or characteristic that makes the image of this company difficult to recognize by the wider community. So it can affect the deterioration of the company's image that adversely affects the future of the company. Graphic Standard Manual or often abbreviated as GSM or identity system guidelines is a reference (guideline) for a company or any entity in implementing the consistency of its identity. . Globally, the graphic standard manual definition is a guideline used as a standardized reference media to maintain the consistency of the corporate identity (logo) to keep it looking good and correct in the placement Its implemation in various media used. To obtain the necessary data for this study, using several methods of research include: data collection methods: Observation, interview, and Library studies, analysis of media design, and design concept. The final result of this research is the design of Graphic Standard Manual book that is expected to convey effective information and promotion, attracting prospective customers, and can still maintain the consistency of corpotare identity from CV Baby Wise Indonesia.

Keyword : information, promotion, Graphic Standard book Manual




KATA PENGANTAR

Tak ada kata lain selain mengucapkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya penyusunan Skripsi ini, dengan judul ”Perancangan Corporate Identity CV Baby Wise Indonesia Sebagai Upaya Brand Awareness”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini sebagai syarat dalam menyelesaikan Porgram Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Dalam proses penyelesaian Skripsi ini tak luput dari bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, baik dalam segi moril, materil maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu penulis sampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu, terutama kepada  :  

  1. Bapak Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.

  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.

  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja.

  5. Bapak Ade Setiadi, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.

  6. Bapak Achmad Zainudin, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  7. Sri Rahayu, S.E., selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

  8. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna.

  9. Orangtua saya, juga segenap keluarga besar yang selalu memberikan perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan skripsi ini.
  10. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Universitas Raharja, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun, diharapkan penulisan ini dapat dapat menjadi pemicu untuk berkarya lebih baik lagi, dan laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan



Tangerang, Januari 2019
Kholipatul Awaliyah
NIM. 1621494488

 



DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Klasifikasi Media

Tabel 2.2 Literature Review

Tabel 3.1 Daftar Relasi

Tabel 3.2. Material Produk Perancangan Buku GSM

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing

Tabel 3.4. Matriks Analisis SWOT

Tabel 3.5. Tabel Budget Produksi Buku GSM

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.9 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Isi Buku Graphic Standard Manual

Table 4.2 Program Media



DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Alur Perancangan Animasi


Gambar 2.1 Contoh Corporate Identity

Gambar 2.2 Contoh Corporate Identity

Gambar 2.3 Hubungan Antara Corporate Identity dan Corporate Image

Gambar 2.4 Piramida Tingkatan Brand Awareness

Gambar 2.5 Tampilan pada Adobe Illustrator CS6

Gambar 2.6 Tampilan pada CorelDRAW Graphic Suite

Gambar 3.1 Logo CV Baby Wise Indonesia

Gambar 3.2 Struktur Organisasi di CV Baby Wise Indonesia

Gambar 3.3 Skema Alur Proses Transaksi Offline Store

Gambar 3.4 Skema Alur Proses Transaksi Online Store

Gambar 4.1 Layout Kasar Logo Terbaru

Gambar 4.2 Layout Kasar Cover Depan dan Belakang

Gambar 4.3 Layout Kasar Daftar Isi dan Halaman 1

Gambar 4.4 Layout Kasar Halaman 2 dan Halaman 3

Gambar 4.5 Layout Kasar Halaman 4 dan Halaman 5

Gambar 4.6 Layout Kasar Halaman 6 dan Halaman 7

Gambar 4.7 Layout Kasar Halaman 8 dan Halaman 9

Gambar 4.8 Layout Kasar Halaman 10 dan Halaman 11

Gambar 4.9 Layout Kasar Halaman 12 dan Halaman 13

Gambar 4.10 Layout Kasar Halaman 14 dan Halaman 15

Gambar 4.11 Layout Kasar Halaman 16 dan Halaman 17

Gambar 4.12 Layout Kasar Halaman 18 dan Halaman 19

Gambar 4.13 Layout Kasar Halaman 20 dan Halaman 21

Gambar 4.14 Layout Kasar Halaman 22 dan Halaman 23

Gambar 4.15 Layout Kasar Halaman 24 dan Halaman 25

Gambar 4.16 Layout Kasar Halaman 26 dan Halaman 27

Gambar 4.17 Layout Kasar Halaman 28 dan Halaman 29

Gambar 4.18 Layout Kasar Halaman 30 dan Halaman 31

Gambar 4.19 Layout Kasar Halaman 32 dan Halaman 33

Gambar 4.20 Layout Kasar Halaman 34 dan Halaman 35

Gambar 4.21 Layout Kasar Halaman 36 dan Halaman 37

Gambar 4.22 Layout Kasar Halaman 38 dan Halaman 39

Gambar 4.23 Layout Kasar Halaman 40 dan Halaman 41

Gambar 4.24 Layout Kasar Halaman 42 dan Halaman 43

Gambar 4.25 Layout Kasar Halaman 44 dan Halaman 45

Gambar 4.26 Layout Kasar Halaman 46 dan Halaman 47

Gambar 4.27 Layout Kasar Halaman 48 dan Halaman 49

Gambar 4.28 Layout Komprehensif Logo Terbaru

Gambar 4.29 Layout Komprehensif Cover Depan dan Belakang

Gambar 4.30 Layout Komprehensif Daftar Isi dan Halaman 1

Gambar 4.31 Layout Komprehensif Halaman 2 dan Halaman 3

Gambar 4.32 Layout Komprehensif Halaman 4 dan Halaman 5

Gambar 4.33 Layout Komprehensif Halaman 6 dan Halaman 7

Gambar 4.34 Layout Komprehensif Halaman 8 dan Halaman 9

Gambar 4.35 Layout Komprehensif Halaman 10 dan Halaman 11

Gambar 4.36 Layout Komprehensif Halaman 12 dan Halaman 13

Gambar 4.37 Layout Komprehensif Halaman 14 dan Halaman 15

Gambar 4.38 Layout Komprehensif Halaman 16 dan Halaman 17

Gambar 4.39 Layout Komprehensif Halaman 18 dan Halaman 19

Gambar 4.40 Layout Komprehensif Halaman 20 dan Halaman 21

Gambar 4.41 Layout Komprehensif Halaman 22 dan Halaman 23

Gambar 4.42 Layout Komprehensif Halaman 24 dan Halaman 25

Gambar 4.43 Layout Komprehensif Halaman 26 dan Halaman 27

Gambar 4.44 Layout Komprehensif Halaman 28 dan Halaman 29

Gambar 4.45 Layout Komprehensif Halaman 30 dan Halaman 31

Gambar 4.46 Layout Komprehensif Halaman 32 dan Halaman 33

Gambar 4.47 Layout Komprehensif Halaman 34 dan Halaman 35

Gambar 4.48 Layout Komprehensif Halaman 36 dan Halaman 37

Gambar 4.49 Layout Komprehensif Halaman 38 dan Halaman 39

Gambar 4.50 Layout Komprehensif Halaman 40 dan Halaman 41

Gambar 4.51 Layout Komprehensif Halaman 42 dan Halaman 43

Gambar 4.52 Layout Komprehensif Halaman 44 dan Halaman 45

Gambar 4.53 Layout Komprehensif Halaman 46 dan Halaman 47

Gambar 4.54 Layout Komprehensif Halaman 48 dan Halaman 49

Gambar 4.55 Layout Artwork Logo Terbaru

Gambar 4.56 Layout Artwork Cover Depan dan Belakang

Gambar 4.57 Layout Artwork Daftar Isi dan Halaman 49

Gambar 4.58 Layout Artwork Halaman 48 dan Halaman 1

Gambar 4.59 Layout Artwork Halaman 2 dan Halaman 47

Gambar 4.60 Layout Artwork Halaman 46 dan Halaman 3

Gambar 4.61 Layout Artwork Halaman 4 dan Halaman 45

Gambar 4.62 Layout Artwork Halaman 44 dan Halaman 5

Gambar 4.63 Layout Artwork Halaman 6 dan Halaman 43

Gambar 4.64 Layout Artwork Halaman 42 dan Halaman 7

Gambar 4.65 Layout Artwork Halaman 8 dan Halaman 41

Gambar 4.66 Layout Artwork Halaman 40 dan Halaman 9

Gambar 4.67 Layout Artwork Halaman 10 dan Halaman 39

Gambar 4.68 Layout Artwork Halaman 38 dan Halaman 11

Gambar 4.69 Layout Artwork Halaman 12 dan Halaman 37

Gambar 4.70 Layout Artwork Halaman 36 dan Halaman 13

Gambar 4.71 Layout Artwork Halaman 14 dan Halaman 35

Gambar 4.72 Layout Artwork Halaman 34 dan Halaman 15

Gambar 4.73 Layout Artwork Halaman 16 dan Halaman 33

Gambar 4.74 Layout Artwork Halaman 32 dan Halaman 17

Gambar 4.75 Layout Artwork Halaman 18 dan Halaman 31

Gambar 4.76 Layout Artwork Halaman 30 dan Halaman 19

Gambar 4.77 Layout Artwork Halaman 20 dan Halaman 29

Gambar 4.78 Layout Artwork Halaman 28 dan Halaman 21

Gambar 4.79 Layout Artwork Halaman 22 dan Halaman 27

Gambar 4.80 Layout Artwork Halaman 26 dan Halaman 23

Gambar 4.81 Layout Artwork Halaman 24 dan Halaman 25



DAFTAR LAMPIRAN




Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan lingkungan dalam lingkup dunia bisnis yang semakin cepat sehingga memicu persaingan ketat membuat setiap perusahaan harus dapat memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang ada. Hal pertama yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan yaitu menguatkan identitas perusahaan yang nantinya akan memberikan manfaat bagi perusahaan tersebut agar dapat dengan mudah dikenali oleh target pasar, penguatan identitas perusahaan ini disebut corporate identity yang dalam Bahasa Indonesia berarti identitas visual.

Namun, Baby Wise Indonesia belum memiliki sebuah sistem identitas oleh karena itu peluang untuk dapat dikenal oleh khalayak ramai tidak ada. Sementara itu, identitas dalam suatu perusahaan memiliki peranan penting sebagai tanda pengenal yang sangat diperlukan agar dapat dikenali, bisa dilihat dari penampilan, watak, ciri khas, bentuk, dan lain-lain. Perusahaan jika tanpa suatu identitas atau logo laksana manusia yang tidak memiliki wajah/rupa. Pemaparan ini menjadi alasan mengapa sebuah perusahaan memerlukan logo atau brand sebagai identitas mereka.

Proses perancangan identitas visual sebuah perusahaan menjadi sebuah hal fundamental karena corporate identity mempunyai pengaruh besar untuk perusahaan tersebut kedepannya. Corporate identity dari sebuah perusahaan diwajibkan dapat merepresentasikan nama sebuah perusahaan, bergerak di bidang apa berusahaan tersebut, visi misinya apa, bagaimana karakternya, sifat, dan nilai dasar dari para pekerjanya, serta siapakah target pasarnya.

CV Baby Wise Indonesia atau dikenal dengan Baby Wise Shop adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail khususnya perlengkapan ibu dan anak. Toko Baby Wise ini mempunyai banyak competitor yang lebih besar dan lebih dahulu terjun ke dalam bisnis ini. Oleh Sebab itu, diperlukan adanya brand identity yang kuat mewakili citra Baby Wise agar dapat menjadi pembeda dengan competitor lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang corporate identity CV Baby Wise Indonesia agar dapat menjadi lebih familiar dan mudah dikenali oleh target pasar.

Penentuan identitas sebuah perusahaan tidak hanya dibuat untuk melengkapi atribut perusahaan tersebut, namun juga dapat menjadi langkah awal bagi perusahaan yang bersangkutan untuk bisa mendapatkan posisi dalam persaingan pangsa pasar.

Tidak hanya logo, brand identity terdiri dari nama, tipografi, warna, slogan dan beberapa elemen grafis sebagai pendukung. Elemen dari brand identity digunakan sebagai cara berkomunikasi perusahaan serta menyatukan strategi, struktur dan visi perusahaan yang diterapkan dalam berbagai aplikasi, sepeti pada gedung, kendaraan, dan sebagainnya yang dikemas dalam suatu pedoman yang disebut sebagai graphic standard manual, graphic standard manual mengatur bagaimana suatu logo diaplikasikan, bagaimana warna logo diterapkan, tata letak, bentuk logo, dan berbagai metode lainnya dengan tujuan untuk menjaga keoptimalan dari identitas korporat serta menjaga kesinambungan visual terhadap seluruh kesatuan grafis yang ada di dalamnya.

CV Baby Wise Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang cukup kompeten di bidang retail perlengkapan ibu dan anak, namun perusahaan ini belum mampu secara maksimal bersaing dengan perusahan besar lainnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya perancangan Corporate identity untuk meningkatkan kesadaran merk (brand awareness) dari Baby Wise Shop.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah disampaikan, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan, yaitu:

  1. Bagaimana meningkatkan visual brand awareness pada CV Baby Wise Indonesia melalui perancangan ulang corporate identity dalam bentuk logo?
  2. Bagaimana merancang konsep desain corporate identity dalam bentuk buku graphic standard manual yang tepat dan mampu merepresentasikan CV Baby Wise Indonesia?
  3. 3. Bagaimana merancang desain media aplikasi untuk mendukung brand awareness CV Baby Wise Indonesia?

Batasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, peneliti mengangkat perancangan Corporate identity dengan harapan dapat meningkatkan brand awareness kepada target pasar. Perancangan tersebut berupa Graphic Standard Manual yang meliputi stationery set (kartu nama, amplop, kop surat, dll).

Tujuan Perancangan

Merancang Corporate identity yang dapat mencerminkan identitas CV Baby Wise Indonesia sebagai perusahaan dalam bidang retail perlengkapan bayi dan anak, serta memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan perusahaan lain yang sejenis, serta dapat dijadikan sebagai buku panduan bagi internal perusahaan.

Manfaat Perancangan

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan manfaat dari perancangan ini adalah :

Manfaat Teoritis

  1. Perancangan corporate identity dapat bermanfaat sebagai rujukan keilmuan bagi kalangan akademis
  2. Dapat menjadi referensi bagi pengembangan lebih lanjut

Manfaat Praktis

  1. Diharapkan dapat menjadi pedoman bagi perusahaan CV Baby Wise Indonesia dalam berpromosi serta dapat diterapkan pada identitas perusahaan.
  2. Diharapkan dapat menjadi upaya meningkatkan brand awareness CV Baby Wise Indonesia khususnya masyarakat Tangerang – Banten dan sekitarnya.

Metode Perancangan

Metode Pengumpulan data

Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dipraktikkan secara langsung dari objek yang diamati untuk kepentingan perancangan. Metode pengumpulan data primer ini akan dilakukan dengan dua tahap yaitu :


  1. Metode Observasi

    Metode observasi yaitu suatu metode peninjauan dan pengamatan terhadap objek penelitian secara langsung di lapangan secara sistematis, untuk memperoleh data yang diperlukan untuk kepentingan perancangan. Observasi ini akan dilakukan secara langsung di perusahaan CV Baby Wise Indonesia dengan mengamati situasi dan kondisi perusahaan.


  2. Metode Wawancara

    Metode wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data dengan melakukan proses tanya jawab mengenai perusahaan secara sistematis yang berlandaskan pada tujuan penelitian dan mengacu pada kepentingan perancangan. Sesi wawancara akan dilaksanakan bersama Kepala Divisi Aministrasi dari CV Baby Wise Indonesia sebagai narasumber.


    Pengumpulan Data Sekunder

    1. Metode Kepustakaan

      Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang menggunakan literatur dari berbagai sumber kepustakaan, untuk memperoleh teori-teori yang berhubungan dengan proses penelitian dapat menunjang proses perancangan corporate identity untuk CV Baby Wise Indonesia.

      Selain itu juga mencari beberapa logo perusahaan sejenis di daerah Tangerang - Banten sebagai referensi dan mencari beberapa kelemahan yang ada dalam logo-logo tersebut, sehingga dalam merancang ulang logo dari CV Baby Wise Indonesia kelemahan-kelemahan tersebut dapat dihindari, dan merancang logo yang berbeda dengan logo-logo yang sudah ada.


    2. Metode Dokumentasi

      Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mencatat data-data hasil survey, baik berupa artikel maupun foto dokumentasi sebagai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini metode dokumentasi akan menggunakan instrument kamera digital sebagai media pendukung.

      Metode Analisis

      Metode selanjutnya setelah semua data yang diperlukan sudah terkumpul yaitu metode analisis. Dalam proses perancangan corporate identity dari CV Baby Wise Indonesia yang perlu dianalisis yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, peluang dan ancaman bagi perusahaan. Dengan begitu metode analisis yang cocok untuk diterapkan yaitu metode analisis SWOT (strengths,weaknesses, opportunities and threats)

      Sistematika Penulisan

      Agar dapat memahami dengan jelas laporan ilmiah ini, maka sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab yaitu :

      BAB I PENDAHULUAN

      Pada bab I menjelaskan tentang materi latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Pada bab II menjelaskan tentang teori umum, teori khusus, dan literature review yang akan dijadikan dasar untuk laporan penelitian skripsi yang penulis ajukan.

      BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

      Pada bab III menjelaskan tentang gambaran umum objek yang diteliti yang meliputi : sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective (tujuan pemasaran), marketing strategy (strategi pemasaran), budget produksi media, konfigurasi perancangan, dan elisitasi.

      BAB IV KONSEP DESAIN

      Pada bab IV dijelaskan mengenai langkah-langkah tentang perencanaan media (konsep media) yaitu, mengenai tujuan media, strategi media, program media, perencanaan pesan (konsep kreatif) yang meliputi tujuan kreatif dan strategi kreatif, perencanaan visual (konsep visual) yaitu, tujuan visual (visual objective), strategi visual (visual strategy), penulisan naskah (copy writing), pengarahaan visualisasi (art directing) dan proses desain (designing).

      BAB V PENUTUP

      Bab V terdapat kesimpulan dan saran yang diberikan penulis.t.

      DAFTAR PUSTAKA

      Memuat tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

      LAMPIRAN

      Memuat daftar keseluruhan dari lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai laporan.

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Perancangan

      Apriani mamaparkan dalam Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science (2019)[1]perancangan merupakan sekumpulan dari sejumlah data yang disimpan dalam media penympanan sekunder yang digunakan guna menyimpan data-data yang diperlukan untuk inputan sistem lalu diproses menjadi sebuah data output.

      Saputra menjelaskan dalam jurnal Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science (2019)[2]bahwa perancangan yakni tahapan pembuatan spesifikasi menyangkut arsitektur program, gaya, tampila, dan kebutuhan material, atau bahan untuk program.

      Perancangan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan suatu konsep kerja terpadu antara manusia dengan mesin atau sistem yang dihimpun menjadi satu untuk mencapai sebuah target tertentu agar dapat menghasilkan sebuah informasi yang tidak diragukan keakurasiannya untuk proses penentuan keputusan dalam proses operasi manajemen dalam sebuah organisasi atau perusahaan [3]

      Dari kutipan-kutipan sebelumnya, yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu merancang dan mengelola unsur rancangan desain yang berupa graphic standard manual atau GSM pada CV Baby Wise Indonesia sebagai upaya meningkatkan brand awareness

      Konsep Dasar Promosi

      Pengertian Promosi

      Promosi adalah salah satu bagian dalam sekumpulan kegiatan pemasaran yang sangat fundamental dilaksanakan oleh perusahaan dalam mengenalkan produk atau jasa yang ditawarkan. Kegiatan promosi tidak hanya dijadikan sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan pelanggannya, selain itu juga berguna sebagai alat untuk mempersuasi target konsumen dalam kegiatan jual beli atau pemakaian jasa yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari konsumen tersebut (Lupiyoadi, 2018).[4]

      Fandy Tjiptono (2015)[5]memaparkan promosi merupakan sebuah bentuk untuk mempersuasi langsung melalui pemakaian berbagai intens yang dapat di setting guna menstimulus adanya pembelian produk atau jasa dengan segera atau menaikkan jumlah produk yang digunakan oleh pelanggan.

      Menurut Sunarya dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015-79)[6]Promosi merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek tersebut. Promosi mempunyai kelebihan untuk menyampaikan pesan, dan dibutuhkan saat perancangan khusus agar promosi tersebut mempunyai visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada target khalayak ramai dengan memikat hati mereka melalui pemberian citra-citra baik, yang dapat diingat dan dirasakan oleh konsumen.

      Dari beberapa kutipan di atas promosi dapat disimpulkan suatu upaya penyampaian sarana pendidikan yang ada di CV Baby Wise Indonesia agar dapat lebih menarik di mata masyarakat luar terkait dengan adanya penyampain informasi melalui graphic standard manual yang penulis buat.

      Tujuan Promosi

      Menurut Jaiz dalam buku Dasar-Dasar Periklanan (2015)ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:[7]

      1. Menginformasikan, maksudnya yaitu memberikan informasi kepada target pasar menegnai produk baru, menjelaskan keunggulan dan manfaat baru sebuah produk tersebut, menginformasikan pasar tentang adanya perubahan harga produk, menginfokan bagaimana caranya produk tersebut bekerja dan digunakan, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki citra yang salah, mengurangi keraguan pembeli, menciptakan citra baik perusahaan.
      2. Membujuk, maksudnya yakni mengubah pola piker konsumen tentang atribut produk agar dapat diterima dengan baik oleh pembeli.
      3. Mengingatkan, maksudnya agar produk yang ditawarkan tetap dapat diingat pembeli dalam waktu yang panjang, serta dapat mempertahankan awareness atau kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian.

      Setelah adanya kegiatan promosi umpan balik yang terjadi pada konsumen, yaitu terjadinya transaksi pembelian dan adanya kepuasan yang tinggi serta tidak mengecewakan. Pembelian adalah tahapan akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga mempunyai keterikatan yang tinggi dengan produk yang digunakan atau dikonsumsinya (Fandy, 2016)[4]

      Ada enam hal yang dapat menjelaskan komunikasi tersebut yaitu:

      1. Kesadaran (awareness)

        Jika sebagian besar khalayak ramai tidak menyadari perusahaan atau produk tersebut maka komunikator bertugas untuk membangun kesadaran dari informasi produk hingga konsumen dapat mengenali identitas dari produk tersebut.
      2. Pengetahuan (knowledge)

        Target pasar diharapkan dapat mempunyai awareness atau kesadaran tentang perusahaan atau produk yang telah ada.
      3. Menyukai (liking)

        Konsumen dapat memahami perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh konsumen, sehingga konsumen dapat menyukai produk tersebut yang ditawarkan oleh perusahaan.
      4. Menyukai (liking)

        Konsumen dapat memahami perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh konsumen, sehingga konsumen dapat menyukai produk tersebut yang ditawarkan oleh perusahaan.
      5. Keyakinan (conviction)

        Konsumen diharapkan meyakini dirinya untuk membeli produk yang sudah ditentukannya.
      6. Hingga pada akhirnya konsumen melakukan transaksi pembelian


      Konsep Dasar Informasi

      Pengertian Informasi

      Parlina dalam jurnal Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science (2019)[8]memaparkan bahwa informasi merupakan sebuah data yang sebelumnya telah melalui proses menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi sang penerima serta mempunyai nilai yang real dan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan saat itu atau mendatang.

      Maimunah memaparkan dalam Journal CCIT Vol.5 No.3 (2017)[9]bahwa informasi merupakan sebuah data yang sebelumnya telah melalui proses menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi sang penerima serta mempunyai nilai yang real dan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan saat itu atau mendatang.

      Husda dan Yvonne dalam buku Pengantar Teknologi Informasi mengatakan bahwa informasi yaitu sebuah hasil dari proses pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk pada awalnya data sehingga memiliki suatu nilai tertentu, dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan bagi komunikan (2016:9)[10]

      Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas definisi informasi dapat disimpulkan menjadi suatu proses penyampaian yang nyata adanya dan dapat memberikan manfaat karena melalui source atau sumber yang kredibilitas dan jelas bagi komunikan.

      Fungsi Informasi

      Fungsi utamanya adalah dapat menambahkan pengetahuan atau mengurangi keraguan dan ketidakpastian pemakai informasi tersebut, karena informasi memiliki guna untuk merepresentasikan tentang sebuah permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat memutuskan lebih cepat, informasi juga memberikan standart, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan tersebut (Husda, 2016)[10]

      Kegunaan informasi tergantung pada :

      1. Tujuan si penerima :

        Bila tujuannya untuk memberikan bantuan, maka informasi itu harus dapat membantu si penerima dalam apapun yang ia usahakan untuk memperoleh informasinya.
      2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data :

        Dalam proses penyampaian dan pengolahan data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

      Informasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses pengelolahan data dalam sebuah bentuk yang dapat lebih bermanfaat dan lebih berarti bagi komunikan yang merepresentasikan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata terjadi (fact) yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan.

      Nilai Informasi

      Informasi dapat ditentukan oleh dua hal yakni manfaatnya serta biaya yang diperlukan untuk mendapatkannya. Suatu informasi dapat disimpulkan lebih bernilai jika manfaatnya diterima dengan lebih efektif jika dibandingkan dengan biaya mendapatkannya (Hutahaean, 2015)[11]

      Biaya informasi terdiri dari:

      1. Biaya perangkat keras

        Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisme yang lebih tinggi.
      2. Bentuk untuk analisis

        Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.
      3. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan

        Biaya ini setengah berubah/semivariable. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.
      4. Biaya perubahan

        Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
      5. Biaya operasi

        ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

      Konsep Dasar Media

      Pengertian Media

      Media adalah sebuah wadah untuk menampung suatu pesan atau informasi kepada khalayak ramai dengan memakai beraneka unsur komunikasi grafis seperti teks atau foto/gambar (Sunarya, 2019)[12]


      Jenis-jenis Media

      Menurut Wahyudi dalam bukunya Morissan (2015)[13]upaya menyampaikan informasi melalui media cetak, audio, dan audio visual, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan”.

      Penyebabnya yaitu dari sifat fisik masing-masing jenis media seperti terlihat pada tabel sebagai berikut:

      Tabel 2.1 Klasifikasi Media beserta contoh jenis-jenisnya

      JENIS MEDIA SIFAT
      Cetak

       Dapat dibaca, di mana dan kapanpun.

       Dapat dibaca berulang-ulang.

       Daya rangsang rendah.

       Biaya relative rendah.

       Daya jangkau terbatas.

      Radio

       Dapat didengar bila siaran.

       Dapat didengar kembali bila diputar kembali.

       Daya rangsang rendah.

       Elektris.

       Relative murah.

       Daya jangkau luas.

      Televisi

       Dapat didengar dan dilihat pada saat ada siaran.

       Dapat dilihat dan didengar kembali. Bila diputar kembali.

       Daya rangsang sangat tinggi..

       Elektris.

       Sangat Mahal

       Daya jangkau luas.


      Waktu Media

      Menurut Nurudin dalam Bukunya (2016)[14]Media yang dilihat dari waktu terbitnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

      1. Media Periodik yakni media massa yang terbit secara teratur (harian, mingguan, bulanan, tri wulan, dan catur wulan). Seperti, elektronik (TV dan radio), dan cetak (surat kabar, majalah, dan tabloid) termasuk media online.
      2. Media Non periodik adalah media yang bersifat eventual, tergantung event tertentu. Media non periodik bisa dibedakan antara manusia (sales promotion girl, dan juru kampanye), dengan benda (poster, stiker, spanduk, leaflet, dan baliho).


      Konsep Dasar Desain

      Definisi Desain Grafis

      Suyanto memaparkan bahwa desain grafis diartikan sebagai sebuah “aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan dan bisnis dan industir”. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat termasuk periklanan dan penjualan produk, menghasilkan sebuah identitas visual untuk instansi, produk, korporasi. Grafis dan desain informasi secara visual dapat menyempurnakan pesan dalam publikasi (Widya, 2016)[15]

      Di dalam desain grafis terdapat elemen-elemen grafis seperti: marka, symbol, tipografi, dan fotografi atau ilustrasi, yang diimplementasikan sebagai perangkat visual dan komunikasi. Desain grafis diartikan sebagai sebuah kombinasi rumit terdiri dari kata-kata dan gambar, foto-foto beserta ilustrasi, kemudian angka-angka dengan grafik yang berlandaskan dari pemikiran seseorang dan elemen-elemen tersebut dapat digabungkan sehingga terciptalah sebuah karya khusus, sangat berguna, atau sesuatu yang mudah diingat (Sihombing, 2015)[16]

      Menurut Budiarto dalam Jurnal Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science Vol. 5 No. I (2019)[17]desain merupakan pola dari perancangan yang dijadikan sebagai permulaan proses penciptaan sebuah benda. Desain yaitu tindakan pertama yang dilakukan sebelum memulai proses pembuatan suatu benda, seperti website, arsitektur, dan lain-lainnya.

      Dari kutipan di atas maka dapat ditarik kesimpulan desain grafis secara global yaitu sebuah seni dalam melakukan kegiatan komunikasi menggunakan tulisan, ruang serta gambar. Desain grafis yakni bagian dari komunikasi visual yang mencakup seni visual, tipografi, tata letak dan desain interaksi.

      Kategori Desain Grafis

      Secara umum, desain grafis dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut (Widya, 2016) :[15]

      1. Printing (percetakan)
      2. Web design (desan untuk halaman web) atau desain yang interaktif
      3. Film, diantaranya acara TV komersil, animasi, serta multimedia interaktif.
      4. Identifikasi (logo), EGD (Environmental Graphic Design) yakni sebuah desain professional yang menjangkau desain industry seperti iklan, company profile, graphic standard manual, dan lain-lain.
      5. Desain produk, packaging, merchandise, dan lain sebagainya.

      Definisi Tentang Psikologi Warna

      Pengertian Warna

      Kusuma dalam jurnal Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science (2019)[18]warna dapat didefinisikan melalui panjang gelombang. Dipandang dari panjang gelombang, cahaya yang nampak oleh indera penglihatan adalah salah satu bentuk dari pancaran energi yang merupakan bagian sempit dan gelombang elektromagnetik.

      Warna merupakan sebuah bagian/komponen dari desain, dengan adanya warna kita dapat menggambarkan suasana hati / mood atau pesan tertentu yang diinginkan. Pesan dapat memengarahui suasana hati seorang individu oleh sebab itu sangat mempengaruhi psikologi manusia. Walaupun pada beberapa lokasi dan budaya, sebuah warna memiliki sebuah arti yang berbeda-beda, namun di bab ini penulis mengartikan warna dalam lingkup yang universal, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya (Hendratman, 2017)[19]


      Makna Simbolika Warna

      Mengenai arti dari sebuah warna sebagai berikut (Rustan, 2017):[20]

      a. Warna Merah

      1. Representasi dari objek alam: Api, darah, dll.

      2. Citra positif : Emosi yang kuat, energi keberanian, perjuangan, gairah dan kemauan keras.

      3. Citra negatif : Nafsu, aktif, agresif, marah, dominasi, bahaya.


      b. Warna Biru Tua

      1. Representasi dari objek alam : langit di malam hari.

      2. Citra positif : konsentrasi, kooperatif, cerdas, tenang, bijaksana, integratif, banyak teman, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, dll.

      3. Citra negatif : Kaku, keras, perasa, serius.


      c. Warna Biru Muda

      1. Representasi dari objek alam : langit, lautan.

      2. Citra positif : Ketenangan, ketentraman, kesedihan, teduh, kepercayaan, dll.

      3. Citra negatif : santai, tidak enak dimakan.


      d. Warna Hijau

      1. Representasi dari objek alam : Pohon, tanaman.

      2. Citra positif : Alami, sehat, rileks, kesuburan, muda, pembaruan, sukses, keinginan, keberuntungan, kekerasan hati dan berkuasa.

      3. Citra negatif : Kurang formal, kurang serius, terlalu umum alias kurang unik / ekslusif bagi beberapa orang.


      e. Warna Kuning

      1. Representasi dari objek : Sinar matahari, lebah, bunga dan jeruk lemon.

      2. Citra positif : Menonjol, akrab, spontan, semangat, ceria, main-main, kreatif, bebas.

      3. Citra negatif : Pengecut, tidak punya sikap.


      f. Warna Ungu/Jingga

      1. Representasi dari objek  : Bunga anggrek, buah manggis.

      2. Citra positif  : Spiritual, kebangsawanan, mimpi.

      3. Citra negatif : misteri, sombong, kasar, keangkuhan, kurang teliti, tidak membumi, tidak masuk akal, tidak akrab.


      g. Warna Orange <p>1. Representasi dari objek : Jeruk.

      2. Citra positif : Energi, semangat, flamboyan, segar, keseimbangan ceria, hangat, ramah, kreatif.

      3. Citra negatif : Murah, feminim.


      h. Warna Pink

      1. Representasi dari objek : bunga mawar.

      2. Citra positif : Kasih sayang, pengasuhan, lembut, cinta dan asmara, tidak mengancam.

      3. Citra negatif : Sangat tidak cocok bagi laki-laki.


      i. Warna Coklat

      1. Representasi dari objek : tanah/bumi, kayu, tanaman, kopi/coklat, kotoran, dll.

      2. Citra positif : kenyamanan, daya tahan, antik, kekuatan, solidaritas, membumi, tenang, matang dan handal.

      3. Citra negatif : kotor, kumal, kuno, konvensional, kurang bersemangat, kurang toleran, pesimis.


      j. Warna Abu-Abu

      1. Representasi dari objek : batu, beton, pasir.

      2. Citra positif : netral, tidak berpihak, keamanan, kehandalan, kesederhaan.

      3. Citra negatif : Kurang energi, tidak menyakinkan, tidak peduli, tidak merangsang, tidak jelas, tidak menarik, kurang intelek, sedih.


      i. Warna Putih

      1. Representasi dari objek : Awan, salju.

      2. Citra positif : Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, sederhana.

      3. Citra negatif : Tidak tegas, kosong, tanpa ekspresi, kurang usaha, santai.


      l. Warna Hitam

      1. Representasi dari objek : Arang, batu bara, minyak mentah.

      2. Citra positif : Power, kepatuhan anggun, tidak bersalah, sederhana, abadi, berkelas.

      3. Citra negatif : Simbol kejahatan, kematian, horror, misteri, mistik, alam gaib, ketakutan, berduka.


      m. Warna Emas

      1. Representasi dari objek : Emas, madu.

      2. Citra positif : Mencerminkan prestise, perasaan kagum, konsentrasi.

      3. Citra negatif : Keserakahan, egois, pemimpi.


      n. Warna Perak

      1. Representasi dari objek : Perak, bulan.

      2. Citra positif : Mencerminkan prestise berkilau, keseimbangan, kemegahan, modern, high tech, futuristik, mahal, murni, esklusif, kagum, konsentrasi.

      3. Citra negatif : Menyendiri, kaku, tidak jujur, bimbang, ragu-ragu.


      Definisi Layout

      Pengertian Layout

      Layout makna katanya secara bahasa yaitu tata letak atau penempatan sebuah objek. Menurut salah satu teorinya, layout merupakan sebuah usaha untuk menyusun, menata atau memadu-padankan unsur-unsur komunikasi grafis berupa teks, gambar, table dll menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, aesthetic, dan menarik (Hendratman, 2017)[19]


      Jenis-jenis Layout

      Maulani memaparkan dalam jurnal ilmiah Sisfotenika (2017)[21]Jenis-jenis layout diantaranya adalah:

      1. Layout Kasar

        Layout kasar yaitu sebuah gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, pada layout kasar dibuat black and white atau hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang di\buat secara manual.
      2. Layout Komprehensif

        Layout Komprehensif merupakan suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
      3. Final Artwork

        Final artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsur-unsur sudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).

      Pengertian Analisis SWOT

      Analisis SWOT merupakan sebuah cara untuk mengidentifikasi beraneka macam factor secara sistematis pada saat perumusan sebuah strategi perusahaan. Analisis ini lebih mempertimbangkan terhadap factor lingkungan internal strengths dan weaknesses dan sebaliknya factor lingkungan eksternal oportunities dan threats yang sedang terjadi dalam dunia bisnis. Analisis SWOT diawali dengan proses identifikasi keberadaan posisi perusahaan tersebut melalui kegiatan evaluasi nilai factor eksternal. Analisis SWOT ini terbagi menjadi 4 bagian, yakni (Rangkuti, 2016)[22]

      1. Strengths (Kekuatan)

        Adalah dalam kondisi keadaan yang di dalam organisasi, sebuah proyek, atau suatu konsep bisnis yang tercipta. Kekuatan yang diamati yaitu faktor yang terkandung dalam kesatuan organisasi, sebuah proyek, atau suatu konsep bisnis itu tersendiri.
      2. Weakness (Kelemahan)

        Yaitu sebuah kelemahan yang ditemukan dalam sebuah organisasi, atau perusahaan yang ada. Kelemahan yang diteliti merupakan faktor yang terkandung dalam kesatuan organisasi, sebuah proyek, atau suatu konsep bisnis itu tersendiri.
      3. Opportunities (Peluang)

        Yakni peluang yang berkembang pada saat masa yang akan datang nantinya. Situasi yang terjadi merupakan peluang yang digunakan bagi luar perusahaan atau organisasi tersebut. Contohnya, kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
      4. Threats (Ancaman)

        Merupakan sebuah kondisi yang dapat mengancam bagi perusahaan yang bersumber dari luar perusahaan. Ancaman ini dapat menghambat berjalannya sistem yang berlaku di dalam perusahaan itu sendiri.

      Analisis SWOT merupakan sebuah kegiatan perbandingan antara factor eksternal yaitu Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman) dengan factor internal yaitu Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) (Rangkuti, 2016).[22]

      Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat ditarik sebuah kesilmpulan analisis SWOT merupakan suatu cara pengidentikasian berbagai factor dengan sistematis, yang di dalamnya terdiri dari factor eksternal dan internal. Dalam faktor eksternal terdapat Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman) dan faktor internal di dalamnya ada Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan).

      Teori Khusus

      Corporate Identity

      Corporate identity merupakan karakter atau kepribadian dari suatu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai pembeda dengan perusahaan lainnya, baik secara internal (di dalam perusahaan) ataupun eksternal (perusahaan di benak khalayak ramai) sehingga dapat menjadi sumber daya strategis untuk menciptakan keunggulan dalam dunia saing dan dapat mencapai target secara objektif. Corporate identity berkaitan erat dengan nilai, filosofi, visi, dan misi, bidang industri, target pasar, dan lain sebaginya variabel tersebut yang membentuk serta dapat menjadi penentu kesuksesan dari sebuah perusahaan di masa yang akan datang. Corporate Identity menjadi asset visual yang sangat berpotensi karena dapat mentransmisi nama merek dan posisi kepemimpinan di pangsa pasar dengan menanamkan kata dalam benak pelanggan (Kartika, J. D., & Wijaya, R. S., 2015)[23]


      Gambar 2. 1 Contoh corporate identity

      Brand identity atau biasa juga dikenal dengan sebutan corporate identity atau identitas merek. Sebuah identitas merk harus mampu menyampaikan perspektifnya dari segala penjuru sisi. Sebuah perusahaan semestinya disarankan untuk memikirikan mereknya sebagai : (1) produk, (2) organisasi, (3) orang, dan (4) simbol (Kartajaya : 2019)[24]

      Sudut pandang ini berbeda-beda, tapi memiliki tujuan untuk menguraikan, memperkaya, dan membedakan identitas merek tersebut dengan yang lain. Identitas merek harus menjadi pedoman dan acuan bagi merk atau perusahaan itu sendiri.

      Brand identity merupakan segala sesuatu yang nyata dan dapat ditelaah oleh indra, dapat dilihat, disentuh, didengar saat bergerak. Brand identity dapat menguatkan suatu perbedaan, dan bisa membuat ide-ide yang besar serta mendapatkan sebuah definisi. Brand identity mengambil elemen yang berbeda kemudian menyatukan seluruh system (Wheeler, 2017)[25]

      Gambar 2. 2 Contoh Brand Identity

      Untuk dapat mendirikan sebuah identitas merek, diperlukan adanya pertimbangan pangsa pasar (Kartajaya:2019)[24]

      Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya perancangan berdasarkan struktur dari identitas merek tersebut. Struktur identitas merek secara global dibedakan menjadi 2 hal, yakni :
      1. Core identity yang merupakan esensi dari identitas yang paling utama ketika suatu merek terjun langsung ke dalam pangsa pasar. Jika pasar tersebut dapat menerima merek itu berdasarkan core identity yang ditawarkan maka bisa disimpulkan merek itu memenangkan persaingan dalam pasar tersebut.
      2. Extended identity yaitu yang memberikan fokus baik terhadap pembeli maupun perusahaan. Yang termasuk ke dalamnya yakni seluruh elemen-elemen identitas merek dan yang sebaliknya yaitu yang diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki sebuah makna.

      Corporate Identity terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: :</div>

      1. Corporate Visual (logo, dan seragam perusahaan)
      2. Corporate Communication (iklan, public relations, dan informasi)
      3. Corporate Behavior (nilai-nilai internal, dan norma-norma)

      <p style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2">Gambar 2. 3 Hubungan Antara Corporate Identity dan Corporate Image[26]

      Identitas Visual

      Menurut Airey (2015) [27]menjelaskan bahwa sebuah perusahaan jika tanpa adanya sebuah identitas atau berupa logo ibaratkan seorang manusia yang tidak memiliki wajah atau rupa. Pernyataan ini yang melatarbelakangi alas an mengapa perusahaan memerlukan logo atau brand sebagai bentuk identitas dari perusahaan tersebut

      Landa (2018) [28]memaparkan identitas visual sebagai sebuah definisi dari sebuah merek atau perusahaan yang direalisasikan secara verbal maupun visual dalam bentuk sebuah logo, name card, packaging, dll. Landa beranggapan bahwa visual identity muncul sebagai representasi dari merk. Syarat visual identity yang dikemukakan oleh Landa sebagai berikut :

      1. Identifiable / Mudah Diidentifikasi

        Nama, bentuk, dan warna sebuah identitas visual sebuah brand yang berbeda satu dengan lainnya.
      2. Memorable / Mudah Diingat

        Segala aspek yang dipakai sebuah visual identity diharuskan memiliki keserasian dan dapat mudah diingat.
      3. Distinctive / Istimewa

        Sebuah visual identity diwajibkan memiliki karakteristik yang unik dan dapat bersaing dengan pangsa pasarnya.
      4. Sustainable

        Nama, bentuk, dan warna sebuah identitas visual dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama.
      5. Flexible / Dapat Diperluas

        Nama, bentuk dan warna sebuah visual identity yang nanti dipergunakan harus fleksibel dapat diaplikasikan di berbagai media.

      Brand awareness

      Menurut East dalam jurnal Exploring Customer Based Brand Equity: A Study Among The Tourist Hotels In The East Coast of Sri Lanka memaparkan brand awareness merupakan pengakuan dan ingatan dari suatu merek dan perbedaan dari merek lainnya yang ada di pangsa pasar. Brand awareness juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan calon pelanggan dalam mengenali dan mengingat kembali sebuah merek sebagai bagian dari suatu kategori brand produk tertentu. East mengemukakan adanya 4 tingkatan yang dapat digunakan dalam proses penentuan nilai brand awareness dari sebuah produk (Hilal, 2016)[29]

      1. Unaware brand (tidak sadar/kenal merek), yaitu tingkatan yang paling bawah dalam piramida kesadaran merek, yakni konsumen dalam kondisi tidak menyadari akan adanya suatu merek tersebut.
      2. Brand recognition (pengenalan merek), yakni tingkatan minimal dari brand awareness. Hal ini penting pada saat seorang pelanggan menentukan untuk memilih suatu merek pada saat melakukan transaksi pembelian.
      3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek), tingkat brand awareness ini didasari pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu produk kelas tertenTu.
      4. Top of mind (puncak pikiran), yaitu pada saat seorang diajukan sebuah pertanyaan secara langsung tanpa diberikan clue atau petunjuk apapun yang berkaitan dengan merek dan orang tersebut dapat menyebutkan sebuah nama merek, maka merek tersebut yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan brand yang top of mind. Yang artinya, brand tersebut adalah brand utama dari berbagai brand yang ada di dalam benak konsumen.

      Gambar 2. 4 Piramida Tingkatan Brand Awareness


      Graphic Standard Manual

      Graphic standard manual atau yang seringkali disingkat dengan sebutan GSM mempunyai beraneka macam istilah lainnya salah satunya yaitu Pedoman Sistem Identitas. GSM atau Pedoman Sistem Identitas yaitu sebuah acuan (pedoman) bagi sebuah perusahaan atau entitas apapun dalam mengimplementasikan konsistensi identitasnya. Secara global, definisi graphic standard manual merupakan sebuah pedoman yang dijadikan sebagai sebuah media acuan menstandarisasi agar dapat menjaga konsistensi dari identitas perusahaan (logo) agar tetap tampak baik dan benar dalam penempatan pengimplemenasiannya dalam berbagai media yang digunakan (Rustan, 2017)[20]

      Selain itu, sebetulnya GSM mempunyai peran yang lebih fundamental yakni sebagai sebuah alat yang mampu merepresentasikan secara visual sebuah citra dari perusahaan sebagai citra bersama (seluruh personel) dalam satu kesatuan entitas yang utuh. Tanpa adanya acuan ini, dalam proses penerapan dan pengontrolan konsistensi identitas perusahaan akan sulit teralisasikan. Graphic standard manual juga mempunyai kegunaan untuk mengecek dan menjadi tolak ukur keoriginalitas dari sebuah identitas, dan untuk mengindarinya dari kegiatan pembajakan (Rustan, 2017)

      Dalam sebuah buku yang berjudul “Mendesain Logo” yang dikarang oleh Rustan mengungkapkan bahwa dalam sebuah graphic standard manual yang memiliki spesifikasi penggunaan atau penerapan system identitas, diantaranya sebagai berikut :

      1. Pembukaan

        Didalamnya terdapat kata pengantar dari pemimpin perusahaan, menjelaskan maksud dari pedoman tersebut, dan cara memanfaatkannya.
      2. Logo

        Logo dijadikan sebagai sebuah atribut utama suatu identitas yang dijelaskan disini termasuk konstruksi bentuk dan relasi antara elemen lainnya.
      3. Warna

        Sistem warna yang diterapkan dalam perusahaan, alternatif pilihan warna dalam kondisi waktu tertentu, dan informasi kode warna yang digunakan untuk dicetak, screen, dan media online.
      4. Menyukai (liking)

        Konsumen dapat memahami perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh konsumen, sehingga konsumen dapat menyukai produk tersebut yang ditawarkan oleh perusahaan.
      5. Tipografi

        Type family (huruf dalam satu keluarga huruf) yang dipakai, huruf alternative untuk berbagai media yang digunakan.
      6. Elemen lainnya

        Fotografi, ilustrasi ataupun elemen-elemen visual lainnya yang merepresentasikan ciri khas dari sebuah brand.
      7. Layout

        Ketetapan mengenai kategorisasi beraneka elemen dalam satu komposisi layout.
      8. Penerapan Identitas

        Penerapan identitas pada berbagai media aplikasi yang dipakai oleh perusahaan.
      9. Incorrect Use

        Penerapan yang salah dari seluruh poin di atas disertai dengan contohnya.

      Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Desain

      Adobe Illustrator

      Adobe Illustrator merupakan sebuah perangkat luna (software) yang dapat diguanakan untuk membuat sebuah gambar serta ilustrasi dalam bentuk vector. Perbedaan di antara Photoshop dan Illustrator yaitu terletak pada jenis gambar atau ilustrasi yang dihasilkan. Photoshop dipakai untuk menciptakan sebuah gambar dan ilustrasi berjenis bitmap sedangkan Illustrator untuk objek vector (Jubilee, 2018)[30]

      Saat pertama kali menjalankan Adobe Illustrator, maka akan ditampilkan sebuah jendela program seperti gambar dibawah ini :

      Gambar 2.5 Tampilan pada Adobe Illustrator CS6

      CorelDraw

      CorelDraw merupakan sebuah aplikasi drawing yang sangat popular. Sebuah software yang memiliki banyak kegunaan dan digunakan oleh para desainer dari berbagai aliran yaitu senimurni, desain logo, desain ikon, dan karakter, desain poster, brosur, kartu nama, dan lain sebagainya. Aplikasi ini digemari oleh desainer cetak karena mempunyai palet warna yang mendekati warna output yang dihasilkan oleh printer (Hendratman, 2017)[19]

      Saat pertama kali menjalankan CorelDraw, maka akan ditampilkan sebuah jendela program seperti gambar dibawah ini :

      Gambar 2.6 Tampilan pada CorelDRAW Graphic Suite

      Konsep Dasar Elisitasi

      Zowghi (2015) [31]memaparkan bahwa Requirements Elicitation (RE) is a critical process in system/software engineering. Its goal is to understand the stakeholders needs and constraints, which will be analyzed and specified with requirements. RE should consider the analysis of the organization structure with its business domain and processes. The identification and modeling of organization business processes can help requirements to represent the real business needs, reduce the number of redundant requirements, and be used to guide the development life cycle as a whole. Defining requirements is not a simple knowledge transfer process where requirement engineers elicit and document existing client knowledge. Rather, it is a cognitive.

      Ketentuan Elisitasi atau requirements elicitation dan disingkat RE adalah suatu proses awal tapi secara bertahap terus-menerus dan tahap kritis dalam mengembangkan sebuah sistem atau perangkat lunak. Bertujuan agar dapat mengetahui kebutuhan dan kendala dari stakeholder yang akan diteliti serta ditetapkan dengan persyaratan. RE diwajibkan dapat mempertimbangkan analisis struktur organisasi dengan domain bisnis dan prosesnya. Identifikasi dan pemodelan proses bisnis organisasi dapat membantu memenuhi persyaratan untuk merepresentasikan kebutuhan bisnis yang sebenarnya, mengurangi jumlah yang berlebihan, dan digunakan untuk memandu siklus hidup pengembangan secara keseluruhan. Menjabarkan persyaratan bukanlah sebuah proses transfer pengetahuan sederhana ketika teknisi persyaratan memeroleh dan mendokumentasikan pengetahuan klien yang ada.

      Requirements Elicitation merupakan sekolompok aktivitas yang ditentukan untuk dapat memperoleh kebutuhan suatu sistem dengan cara berkomunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem tersebut. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
      2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

        a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.

        b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.

        c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

      3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

        a. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan?

        artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?</p>

        b. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual?

        c. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

        1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        2) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

        3) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

      4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan. </ol>

        Literature Review

        Metode studi pustaka dilaksanakan guna menunjang metode wawancara dan observasi yang sebelumnya telah dilakukan. Pengumpulan data informasi yang diperlukan dalam mencari acuan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat yang didapat dari studi pustaka ini antara lain.

        1. Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.
        2. Menghindari membuat ulang sehingga banyak menghemat waktu.
        3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan.

        Studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Yedija Luhur (2013) dengan judul Perancangan Brand Identitas Visual Kawasan Wisata Lawang Sewu di Kota Semarang penelitian ini menjelaskan kepopuleran Lawang Sewu yang dipandang oleh PT KAI dapat dijadikan suatu kesempatan sebagai salah satu tempat bersejarah yang mempunyai nilai tinggi serta dapat menjadi salah satu tempat pariwasata di Kota Semarang. Oleh sebab itu, Lawang Sewu yang merupakan asset terpendam yang dimiliki oleh PT KAI pun akhirnya dipugar pada tahun 2009, pada akhirnya diresmikan pada tahun 2011 oleh ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono. Tujuan dari pemugaran Lawang Swu ini sendiri adalah untuk dapat lebih meningkatkan nilai pariwisata Lawang Sewu dan menghilangkan unsur mistik yang sudah melekat dalam pikiran khalayak ramai. Lawang Sewu sebetulnya mempunyai beberapa potensi tinggi untuk dapat menjadi ikon Kota Semarang karena keunikan yang dimiliki serta lokasinya yang terdapat di pusat kota. Dengan adanya identitas Lawang Sewu yang kuat berupa desain media visual, logo, beserta Graphic standard manual akan menjadikan Lawang Sewu menjadi berbeda dengan tempat wisata lainnya sehingga akan meningkatkan kunjungan serta nilai Lawang Sewu di mata wisatawan.
        2. Penelitian yang dilakukan oleh Winson Suryadi (2017) yang berjudul Perancangan Brand Identity Clothing Line 3mongkis penelitian ini menjelaskan 3Mongkis adalah sebuah clothing line yang terinspirasi dari gaya hidup modern yang dapat memberikan solusi fashion berkualitas, tetapi masyarakat terutama kaum perempuan belum banyak mengetahui adanya clothing line tersebut. Koleksi 3Mongkis berupa baju, celana, dress dan aksesoris yang diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas tetapi dengan harga yang terjangkau. Saat ini produk dari 3Mongkis, sebanyak 80% adalah hasil dari produk dan desain sendiri oleh Hetty dan tim desainer. 3Mongkis belum memiliki identitas visual yang lebih baik dibandingkan dengan para pesaingnya, maka penulis membuat perancangan brand identity untuk clothing line ini dalam bentuk desain visualisasi logo perusahaan dan dalam bentuk graphic standard manual.
        3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Tuhmadu Uqba (2016) yang berjudul Perancangan Brand Identity Museum Loka Jala Crana Surabaya Berbasis Sejarah Dan Sains Sebagai Upaya Pengenalan Laboratorium Pendidikan Bagi Masyarakat memaparkan bahwa Museum Loka Jala Crana Surabaya memiliki begitu besar potensi yang ada di dalamnya karena terdapat nilai sejarah dan sains yang tinggi. Banyak individu maupun kelompok yang mengunjungi tempat ini untuk dijadikan tempat pembelajaran maupun penelitian. Koleksi baik artefak (benda peninggalan) maupun miniature replika dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk mendapatkan sebuah informasi. Perancangan brand identity dipilih karena Museum Loka Jala Crana hingga saat ini masih belum mempunyai ciri khas dan tidak ada visual yang benar-benar dapat membekas di dalam benak masyarakat luas. Perancangan ini difokuskan pada perancangan brand identity Museum TNI AL Loka Jala Crana Surabaya yang terangkum dalam graphic standard manual, dan desain media promosi pendukung yaitu stationery set, brosur, poster, xbanner, billboard, wayfinding, kaos, dan sticker.
        4. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Reza Pahlevi (2015) yang berjudul Perancangan Corporate Identity S1 Desain Komunikasi Visual Stikom Surabaya Sebagai Upaya Meningkatkan Brand awareness memaparkan bahwa selama ini identitas yang dimunculkan oleh DKV STIKOM Surabaya yaitu melalui logo. Dengan menggunakan logo saja sebagai identitas dari DKV STIKOM Surabaya tidaklah cukup. Corporate identity berfungsi untuk mengomunikasikan identitas sebuah perusahaan kepada publik. Tidak dengan asal membuat corporate identity, dibutuhkan sebuah graphic standard manual yang dapat dijadikan acuan untuk pemasangan logo, dan identitas visual lainnya pada media sehingga dapat menjadikan corporate identity mempunyai bentuk image yang sesuai.
        5. Penelitian yang dilakukan oleh Surya Adi Imansyah (2016) yang berujudul Perancangan Media Promosi Prima Boga Sebagai Upaya Meningkatkan Brand awareness menjelaskan bahwa Tidak cukup dengan didukung identitas merek, Prima Boga juga memerlukan media promosi yang sesuai dalam proses pengenalannya kepada masyarakat luas. Selain berfungsi sebagai sarana untuk mengenalkan, media promosi juga berfungsi untuk mengingatkan kembali kepada khalayak terhadap produk yang ditawarkan. Pada saat ini, media promosi yang dimiliki Prima Boga dan masih digunakan yaitu flyer dan katalog produk. Dalam berpromosi perlu memperhatikan pemilihan media. Dengan menggunakan media promosi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, diharapkan kegiatan promosi dapat berjalan lebih efektif dan berhasil dalam mempersuasi konsumen. Kegiatan promosi yang baik adalah ketika dapat memberikan dampak positif yang besar untuk perusahaan. Perancangan difokuskan pada perancangan media promosi Prima Boga. Perancangan ini meliputi : TVC (television comercial), radio, mobile billboard, merchandise dan website.
        6. Penelitian yang dilakukan oleh Natalia Dwi Christstefannie (2018) yang berjudul Perancangan Brand Identity Lembaga Bimbingan Ucomic Berupa Maskot Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat menjelaskan bahwa maskot memiliki peran yang cukup penting dan mampu mendongkrak image pada sebuah brand apabila dilakukan dengan benar, terarah dan continue, sehingga akan dapat selalu diingat oleh masyarakat dan tidak bersifat sementara saja. Sebuah maskot juga mampu membuat orang lain tertarik untuk membeli produk maupun mencoba terlebih dahulu. Perancangan difokuskan pada pembuatan maskon perusahaan yang disertai dengan guideline character, media tambahan lain yang ditambahkan yaitu miniature maskot, flyer, sticker, dan xbanner serta merchandise.
        7. Penelitian yang dilakukan oleh Bowen Sutanto (2017) yang berjudul Perancangan Ulang Brand Identity Sirup Kawista Cap Dewa Burung memaparkan bahwa bisnis sirup Kawista mulai banyak followers yang menjadi pesaing dari Cap Dewa Burung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis tentang Cap Dewa Burung, 10 dari 10 wisatawan belum mengingat secara pasti dari sebagian visual dari merek Cap Dewa Burung, hal ini mengakibatkan adanya kemungkinan besar wisatawan tidak membeli sirup kawitsta Cap Dewa Burung melainkan dari pesaingnya. Penelitian ini berfokus pada desain logo dan graphic standard manual.
        8. Penelitian yang dilakukan oleh Stefanus Hansel (2017) yang berjudul bahwa Perancangan Ulang Brand Identity Kia Tours Dan Travel tujuan dari perancangan ini untuk meningkatkan brand awareness dan memperbaiki image KIA Tours dan Travel sebagai travel agent agar menjadi salah satu pilihan masyarakat, dan membuat brand identity guideline agar pengaplikasian identitas KIA Tours dan trave yang baru terjaga konsistensinya.
        9. Penelitian yang dilakukan oleh Ivana Phebe Gozali (2017) yang berjudul Perancangan Ulang Brand Identity Susu Nasional menjelaskan bahwa perancangan ulang identitas visual akan berpengaruh pada cara pandang konsumen yang dulu tidak suka atau tidak mau membeli lagi Susu Nasional menjadi konsumen yang setia terhadap brand Susu Nasional. Dengan meningkatnya penjualan Susu Nasional juga membangun Indonesia lebih maju dengan meminum susu lebih sering lagi. Perancangan ini berfokus pada desain logo dan graphic standard manual.
        10. Pelitian yang dilakukan oleh Novita (2017) Rebranding Susi VIP Melalui Perancangan Ulang Brand Identity menjelaskan bahwa pentingnya penerapan seni budaya Indonesia dalam perancangan animasi lokal. Binekon berfokus menggunakan elemen nusantara pada perancangan karakternya, sementara itu untuk alur cerita mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya. Perancangan ulang brand identity ini memfokuskan pada pembuatan animasi Binekon.


        Tabel 2.2 Literature Review

        No. Penulis,

        Judul Penelitian

        Tujuan Penelitian Metode Penelitian
        1. Yedija Luhur S (2013)

        “Perancangan Brand Identitas Visual Kawasan Wisata Lawang Sewu di Kota Semarang”

        Untuk membentuk citra lawing sewu sebagai lokasi pariwisata ke masyarakat khususnya untuk para turis yang sedang berlibur, berkunjung, atau hanya sekadar singgah ke Semarang dan membuat strategi perancangan brand identitas visual yang tepat untuk membangun citra baru lawing sewu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu melalui observasi, dan studi pustaka.
        2. Winson Suryadi (2017)

        “Perancangan Brand Identity Clothing Line 3mongkis”

        Tujuan yang dingin dicapai oleh penulis yaitu merancang brand identity Clothing Line 3Mongkis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, kuisioner, dan studi pustaka.
        3. Muhammad Tuhmadu Uqba (2016)

        “Perancangan Brand Identity Museum Loka Jala Crana Surabaya Berbasis Sejarah Dan Sains Sebagai Upaya Pengenalan Laboratorium Pendidikan Bagi Masyarakat”

        Untuk merancang brand identity Museum TNI AL Loka Jala Crana Surabaya berbasis sejarah dan sains sebagai upaya pengenalan laboratorium Pendidikan bagi masyarakat, dan untuk mengenalkan laboratorium Pendidikan melalui media pendukung seperti stationery set, brosur, poster, xbanner, billboard, signage, wayfinding, kaos dan sticker. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
        4. Achmad Reza Pahlevi (2014)

        “Perancangan Corporate Identity S1 Desain Komunikasi Visual Stikom Surabaya Sebagai Upaya Meningkatkan Brand awareness”

        Untuk merancang corporate identity program studi S1 Desain Komunikasi Visual STIKOM Surabaya yang dapat meningkatkan brand awareness. Untuk merancang sebuah graphic standard manual sehingga penerapan corporate identity dapat terlaksanakan dengan efektif. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif,digunakan juga data kuantitatif yaitu kuesioner sehingga dapat mendukung metode kualitatif.
        5. Surya Adi Imansyah (2016)

        “Perancangan Media Promosi Prima Boga Sebagai Upaya Meningkatkan Brand awareness”

        Untuk meningkatkan brand awareness Prima Boga dengan menerapkan media promosi melelaui TVC (television comercial), radio, mobile billboard, merchandise dan website. Penelitian ini menggunakan metode

        analisis deskriptif-kualitatif.

        6. Natalia Dwi Christstefannie (2018)

        “Perancangan Brand Identity Lembaga Bimbingan Ucomic Berupa Maskot Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat”

        Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan mascot ini adalah merancang brand identity Lembaga bimbingan UComic berupa maskot sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam perancangan ini adalah metode penelitian kualitatif.
        7. Bowen Sutanto (2017)

        “Perancangan Ulang Brand Identity Sirup Kawista Cap Dewa Burung”

        Merancang ulang brand identity Cap Dewa Burung untuk meningkatkan brand awareness, dan merancang Graphic standard manual yang tepat untuk Cap Dewa Burung. Penulis menggunakan metode kualitatif sebagai data sekunder, pengumpulan data ini menggunakan instrument seperti wawancara, observasi, studi pustaka, dan studi existing.
        8. Stefanus Hansel (2017)

        “Perancangan Ulang Brand Identity Kia Tours Dan Travel”

        Tujuan dari perancangan ini untuk meningkatkan brand awareness dan memperbaiki image KIA Tours dan Travel sebagai travel agent agar menjadi salah satu pilihan masyarakat, dan membuat brand identity guideline agar pengaplikasian identitas KIA Tours dan trave yang baru terjaga konsistensinya. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan instrument pendukung seperti observasi, wawancara, studi pustaka.
        9. Ivana Phebe Gozali (2017)

        “Perancangan Ulang Brand Identity Susu Nasional”

        Tujuan dari perancangan ini adalah untuk meningkatkan brand awareness bahwa Susu Nasional ada susu yang memiliki gizi yang bagus. Penulis menggunakan metode mixed method yang menggunakan dua metode yaitu kuantitatif dan kualitatif dalam mengumpulkan, menganalisis sampai dengan mengintegrasi data atau penemuan.
        10. Novita (2017)

        “Rebranding Susi VIP Melalui Perancangan Ulang Brand Identity”

        Tujuannya untuk menganalisa penerapan bentuk non human mengandung unsur budaya Indonesia ke dalam perancangan visual karakter dan props pada animasi “Binekon” dan menganalisis penerapan unsur budaya Indonesia ke dalam style iconic pada animasi “Binekon Penelitian ini menggunakan metode eksplanatori korelasional melalui pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menganalisa hubungan teori penerapan budaya Indonesia ke dalam desain karakter non human dan property pada animasi Binekon.

        BAB III

        IDENTIFIKASI MASALAH

        Profil Perusahaan

        Sejarah Singkat CV Baby Wise Indonesia

        Baby shop menyediakan dan menyalurkan perlengkapan kebutuhan sehari si kecil hingga sang ibu baik pada masa kehamilan maupun paska melahirkan. Baby shop didirikan bertujuan untuk meningkat efisiensi dalam proses distribusi ketersediaan barang dalam kuantiti dan kualitas berdasarkan selera konsumen dengan harga yang terjangkau oleh daya beli para konsumen.

        Toko ini berlokasi di BSD Boulevard Kavling AH2 No. 3C-3D Lengkong Gudang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310. Selain memiliki toko fisik, toko ini juga memiliki lapak online di beberapa marketplace online salah satunya yaitu di ecommerce Tokopedia dan Shopee. Baby Wise pertama kali didirikan pada bulan Mei 2017. Semakin banyaknya permintaan akan kebutuhan perlengkapan bayi dan anak-anak di Kota Tangerang serta masih sedikitnya Baby Shop yang ada, maka Baby Wise merenovasi dan memperluas toko fisiknya hingga lantai dua. Dengan harapan dapat menjadi trendsetter dan pilihan pertama dalam memenuhi kebutuhan perlengkapan ibu dan anak di daerah Tangerang dan sekitarnya. Selain itu bermaksud agar toko ini dapat menyediakan banyak stok barang yang diperlukan oleh para orang tua sehingga dapat memberikan kenyamanan dan meningkatkan kepercayaan para konsumen saat menentukan pilihannya dalam memenuhi kebutuhan perlengkapan bayi dan anak mulai dari pakaian maupun mainan dan berbagai keperluan untuk ibu hamil hingga saat setelah melahirkan.

        CV Baby Wise Indonesia pada awal mula berdirinya hanya memiliki 7 orang karyawan saja dan saat ini CV Baby Wise Indonesia memperkerjakaan karyawan sebanyak 62 orang, kira-kira lebih dari setengahnya terlibat dalam proses produksi. Di antaranya 30 orang karyawan Pramuniaga, 12 orang karyawan Packing, 8 orang karyawan admin, 3 orang karyawan Gudang, 3 orang karyawan keuangan, 2 orang karyawan personalia dan umum, 4 orang karyawan security dan maintenance.

        Visi & Misi

        1. Visi

          a. Memberikan standar baru melalui kebutuhan pelanggan, proses cost effective dan personil yang produktif dan berkomitmen.

          b. Hubungan kerjasama jangka panjang yang sukses, memberikan servis yang berkualitas kepada pelanggan dengan harga yang sesuai.

          c. Kemampuan dan kreatifitas personil untuk melahirkan ide-ide baru demi perkembangan perusahaan, akan selalu mencari cara-cara yang inovatif untuk memberikan kepuasan yang berharga bagi pelanggan.

          d. Aspirasi dan ekseptasi pemegang saham menjadi sebuah perusahaan yang handal, meningkatkan realisasi potensi kami secara maksimal dan mencapai visi bersama.

        2. Misi

          a. Memberikan pelayanan yang baik untuk memberikan kepuasan pelanggan

          b. Selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan social

          c. Meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayaan dengan karyawan, memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja

          d. Menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerjasama tim.


        Product Information (Informasi Produk)

        Produk

        Graphic standard manual adalah sebuah pedoman sebagai media acuan untuk menstandarisasi identitas yang telah dibuat untuk menjaga konsistensi identitas (logo) tersebut agar tetap tampil baik dan tidak salah dalam penempatannya pada berbagai media branding. Karena hal yang sering sekali terjadi adalah identitas tampil tidak konsisten akibat penggunaan yang salah. Misalnya, warnanya yang tidak sesuai, atau logo tampil distorsi. Hal ini dapat menjadi kesalahan yang fatal sekali dalam membangun brand (merek). Pedoman identitas juga dapat berfungsi untuk mengecek dan mengukur keaslian sebuah identitas, untuk menghindari pembajakan. Pedoman identitas juga dapat berfungsi untuk mengecek dan mengukur keaslian sebuah identitas, untukmenghindari pembajakan. Biasanya Graphic standard manual oleh pembuat logo (graphic Designer).

        Latar Belakang Produk

        Saat ini CV Baby Wise Indonesia menggunakan media informasi dan promosi dalam bentuk media cetak berupa spanduk dan profil perusahaan sederhana dalam bentuk file word yang belum didesain secara menarik dengan informasi yang lengkap dan update sesuai perkembangan perusahaan saat ini. Selain itu promosi yang dilakukan perusahaan saat ini dengan presentasi kepada klien secara lisan, melakukan pemasaran dengan memperkenalkan produk-produknya secara langsung pada kepada klien dan belum dikemas dalam bentuk yang menarik, rapi, dan terorganisir dengan baik.

        Perkembangan Produk

        Dengan semakin berkembangnya perusahaan setiap tahunnya, kebutuhan perusahaan tentang informasi dan promosi akan terus bertambah sesuai perkembangan zaman. agar dapat menyampaikan informasi terbaru tentang perusahaan yang lebih efektif dan mempunyai sarana media yang dapat menunjang efektivitas dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh sebab itulah kebutuhan menyusun strategi pemasaran yang tepat dan efektif menjadi hal mutlak yang harus dilakukan. Strategi itu untuk menciptakan citra (image) positif di benak konsumen melalui media buku Graphic standard manual CV Baby Wise Indonesia yang dikemas dalam bentuk yang menarik dan bisa mencangkup seluruh informasi dari perusahaan sekaligus sebagai media penunjang promosi pada saat perusahaan ingin menyampaikan segala informasi dari perusahaan.

        Material Produk

        Berikut adalah beberapa material yang dibutuhkan dalam perancangan buku graphic standard manual CV Baby Wise Indonesia:

        Tabel 3.2 Material Produk Perancangan Buku Graphic standard manual'

        Jenis Produk Material

        Media informasi dan promosi dalam bentuk

        buku Graphic standard manual

        1. Laptop

        2. Kertas raster 250 gram

        3. Hard Cover laminating doff

        4. Jilid Lem


        Spesifikasi Produk

        Agar dapat menarik perhatian serta dapat membangun image atau citra CV Baby Wise Indonesia , maka dirancanglah sebuah media informasi dan promosi dalam bentuk buku Graphic standard manual yang dapat menyampaikan informasi terbaru tentang perusahaan yang lebih efektif dan mempunyai sarana media yang dapat menunjang efektivitas dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itulah kebutuhan menyusun strategi pemasaran yang tepat dan efektif menjadi hal mutlak yang harus dilakukan. Maksud dari strategi tersebut dapat didefinisikan sebagai cara untuk menentukan dan mencapai tujuan dalam mengimplementasikan promosinya. Didalam proses pembuatanya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangannya diantaranya :

        1. Identifiable / Mudah Diidentifikasi

          Nama, bentuk, dan warna sebuah identitas visual sebuah brand yang berbeda satu dengan lainnya.
        2. Manfaat

          a. Dapat menjadi media pedoman atau acuan untuk menstandarisasi identitas yang telah dibuat.

          b. Lebih mudah memberikan informasi baik internal ataupun eksternal perusahaan.

          c. Dapat meningkatkan citra perusahaan.

        3. Kelebihan

          a. Tampilan lebih menarik dan mencangkup informasi lebih lengkap dibanding company profile.

          b. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.

          c. Mudah dimengerti oleh internal atau eksternal perusahaan.

        4. Kekurangan

          a. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses produksi.

          b. Harus disesuaikan dengan kebutuhan dan informasi yang terbaru.

        Harga Produk

        Pembuatan buku Graphic standard manual ini membutuhkan biaya yang cukup besar apalagi jika diproduksi dalam jumlah banyak, di dalam proses pembuatannya dibutuhkan ide kreatif untuk konsep, layout, warna, typography, image, dan elemen desain lainnya yang akan di desain oleh desainer.

        Market Analisis

        Market analisis adalah penyelidikan ke dalam pelaksanaan marketing untuk mengetahui dan menginformasikan apa saja kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi dan banyak aspek lain dari instansi.

        Market Positioning=

        Market analisis adalah penyelidikan ke dalam pelaksanaan marketing untuk mengetahui dan menginformasikan apa saja kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi dan banyak aspek lain dari instansi.

        Kondisi Pesaing

        Kompetitor yang ada saat ini cukup banyak, baik dari segi kualitas produk dan fasilitas. Sistem promosi yang dilakukan kompetitor hampir sama dengan CV Baby Wise Indonesia, dengan cara memasang spanduk, dan melakukan presentasi ke klien secara lisan.

        Potensial Market

        Media buku Graphic standard manual sebagai sarana penyampaian informasi dan promosi ini ditujukan untuk calon konsumen dan klien CV Baby Wise Indonesia, agar untuk calon konsumen dan klien dapat mengetahui informai tentang perusahaan, produk dan jasa yang ditawarkan pada CV Baby Wise Indonesia. Subjek atau sasaran yang dituju adalah untuk calon konsumen dan klien. Dengan konsentrasi pemasaran khususnya di wilayah Tangerang hingga Banten dan sekitarnya, dengan cara menginformasikan pesan yang akan disampaikan melalui media buku graphic standard manual ini diharapkan dapat membantu pihak pemasaran CV Baby Wise Indonesia dalam memberikan informasi dan promosi kepada sasaran dan CV Baby Wise Indonesia semakin dikenal khalayak luas.

        Market Segmentation

        Geografi : Kota/Kabupaten Tangerang, dan sekitarnya

        Demografi :

        1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

        2. Usia : 20 tahun keatas

        3. Kelas Ekonomi : Menengah keatas

        4. Sasaran : Calon konsumen

        Psikografi : Staff internal yang akan merancang desain promosi untuk mempertahankan konsistensi dari corporate identity sehingga citra perusahaan dapat tertanam dalam benak calon konsumen yang ingin mencari perlengkapan bayi dan anak hingga keperluan ibu pra dan pasca melahirkan.

        Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

        Tujuan perancangan dari buku graphic standard manual yang dibuat yaitu untuk menunjang penyampaian informasi dan promosi dalam menjalin relasi atau kerjasama baik dengan calon konsumen ataupun klien perusahaan. Dengan dirancang buku graphic standard manual ini, diharapkan perusahaan dapat memberikan manfaat positif, meningkatkan image perusahaan, meningkatkan daya tarik calon konsumen dan menjaga konsistensi konsep visualisasi perusahaan, serta diharapkan akan meningkatkan omset pada CV Baby Wise Indonesia.

        Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

        Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan masih sebatas memperlihatkan profil sederhana berupa file word biasa dan belum didesain secara menarik dengan informasi yang lengkap dan update sesuai perkembangan perusahaan saat ini kepada calon konsumen dan mitra kerja yang datang ke CV Baby Wise Indonesia, media buku graphic standard manual ini sangat di butuhkan pihak perusahaan untuk menjaga konsistensi serta keseragaman dalam proses publikasi, pada perancangan corporate identity CV Baby Wise Indonesia telah diterapkan panduan manual yakni graphic standard manual (GSM). keseluruhan media utama maupun pendukung perusahaan CV Baby Wise Indonesia mengikuti panduan graphic standard manual secara konsisten dan berkesinambungan tanpa melenceng dari konsep visualisasi.

        Budget Produksi Media

        Adapun perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk pencetakan buku Graphic standard manual ini adalah sebagai berikut :

        Tabel 3.5 Tabel Budget Produksi Buku Graphic standard manual


        Konfigurasi Perancangan

        Spesifikasi Hardware

        Perancangan corporate identity ini dalam bentuk Graphic standard manual dengan menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

        1. Processor : 2.7 GHz Intel Core i7
        2. Monitor : 13.0 inch
        3. Mouse : Optic
        4. RAM : 4 GB 1333 MHz DDR3
        5. Hard disk : 1TB SATA HARDDISK
        6. Keyboard : QWERTY
        7. Graphics : Intel HD Graphics 3000 384 MB
        8. System Operation : macOS High Sierra Version 10.13.6

        Software yang digunakan

        Perancangan corporate identity ini dalam bentuk Graphic standard manual dengan menggunakan beberapa software sebagai berikut:

        1. Adobe Illustrator CS 6
        2. CorelDraw

        Elisitasi

        Elisitasi tahap I

        Elisitasi tahap II

        Elisitasi tahap III

        Elisitasi Final

        BAB IV

        KONSEP DESAIN

        Perencanaan Media (Konsep Media)

        Media yang diajukan sebagai sarana meningkatkan brand awareness CV Baby Wise Indonesia adalah dalam bentuk buku graphic standard manual atau disingkat menjadi GSM. Buku ini berisi intisari informasi tentang perusahaan CV Baby Indonesia. Konsep desain yang diaplikasikan pada buku graphic standard manual ini adalah konsep desain yang modern dan bertemakan warna pastel yang disesuaikan dengan logo Baby Wise yang diharapkan dapat meningkatkan brand awareness serta menstimulus daya beli target konsumen.

        Tujuan Media

        Tujuan yang ingin dicapai dalam proses perancangan media buku graphic standard manual ini yaitu dijadikan sebagai pedoman bagi CV Baby Wise Indonesia agar dapat tetap konsisten dan benar dalam pengaplikasian logo atau corporate identity pada saat pembuatan desain media promosi yang ada sehingga dapat meningkatkan brand awareness. Selain itu, buku GSM ini diciptakan agar mampu merepresentasikan secara visual citra dari CV Baby Wise Indonesia.

        Strategi Media

        Untuk menunjang keefektifitas dari media yang dirancang strategi media informasi dan promosi yang digunakan dalam bentuk media buku graphic standard manual, yang secara visual memiliki fokus terhadap tampilan gambar-gambar pengaplikasiannya dengan memakai teknik drawing yang diproduksi melalui software editing photo agar dapat mencapai 3 aspek sasaran yakni :

        Geografi : Kota/Kabupaten Tangerang, dan sekitarnya

        Demografi :

        1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

        2. Usia : 20 tahun keatas

        3. Kelas Ekonomi : Menengah keatas

        4. Sasaran : Calon konsumen

        Buku Graphic standard manual ini dijadikan sebagai media utama (prime media) yang dipakai perusahaan untuk digunakan sebagai buku pedoman dalam pengaplikasian corporate identity agar tetap dapat mempertahankan konsistensinya. Selain itu, GSM mempunyai peran yang lebih fundamental yakni sebagai sebuah alat yang mampu merepresentasikan secara visual sebuah citra dari perusahaan sebagai citra bersama (seluruh personel) dalam satu kesatuan entitas yang utuh. Media buku graphic standard manual yang akan dirancang konten yang terkandung di dalamnya sebagai berikut :

        Program Media

        Perancangan media terdapat beberapa mekanisme dan ketentuan berlaku yang harus dilalui dalam tahapan penelitian ini berdasarkan dengan kesepakatan Bersama dengan pihak stakeholder, bahwa media rancangan ini akan dijadwalkan dicetak pada bulan Januari 2020.

        Kemudian buku GSM ini akan dipegang dan digunakan oleh bagian pemasaran dan desainer grafis untuk dijadikan sebagai buku pedoman dalam proses pembuatan desain untuk menunjang media promosi yang akan digunakan nantinya agar desain yang dihasilkan tetap konsisten berdasarkan dari ketentuan pada buku graphic standard manual.

        Program Media

        Konsep kreatif yang ingin diterapkan pada media buku Graphic standard manual ini yakni sebuah ide kreatif yang di dapat berdasarkan dari data-data obyek dari CV Baby Wise Indonesia, lalu diolah menjadi sebuah rancangan desain yang menarik bertemakan modern dengan menggunakan warna pastel sesuai dengan ciri khas dari logo perusahaan pada setiap halamannya disesuaikan dengan kebutuhan.

        Tujuan Kreatif

        Tujuan kreatif dari peracangan buku graphic standard manual ini yakni agar dapat meningkatkan brand awareness perusahaan serta dapat menstimulus daya beli konsumen pada produk perlengkapan ibu, bayi, dan anak yang dijual oleh CV Baby Wise Indonesia.

        Strategi Kreatif

        Dari rancangan media buku graphic standard manual konten yang ditampilkan berupa contoh penerapan logo perusahaan pada desain media komunikasi visual yang dibutuhkan untuk keperluan promosi CV Baby Wise Indonesia. Rancangan desain ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembuatan desain yang diperlukan perusahaan dan tetap mempertahankan konsistensi corporate identity.

        Perencanaan Visual

        Citra yang ingin disampaikan oleh penulis dengan menampilkan buku Graphic standard manual dengan menggunakan konsep modern dan perpaduan warna pastel yang themanya masih selaras dengan warna logo CV Baby Wise Indonesia, dipadu-padankan dengan tipografi yang jelas untuk mendukung informasi pesan yang ingin disampaikan dan menggunakan gambar yang dibutuhkan perusahaan seperti logo perusahaan, dan desain pengaplikasian logo ke dalam media promosi yang diperlukan. Penulis mengolah kumpulan gambar dan desain tersebut dengan menggunakan gabungan beberapa software pendukung yaitu Adobe Illustrator dan CorelDraw untuk dapat menghasilkan elemen desain menarik yang diharapkan dapat menunjang tampilan desain buku graphic standard manual dari CV Baby Wise Indonesia.

        Tujuan Visual

        Tujuan visualisasi dalam desain buku graphic standard manual yaitu agar desain yang diciptakan guna menunjang proses promosi CV Baby Wise Indonesia tetap konsisten dan pesan yang disampaikan dapat diterima secara efektif oleh konsumen. Proses desain buku graphic standard manual ini memfokuskan kepada hal yang dapat memberikan pengaruh terhadap desain yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, dengan memperhatikan unsur warna yang dipilih, jenis huruf yang digunakan, layout yang dipakai, serta konten yang dipilih dan ditampilkan dalam buku graphic standard manual.

        Strategi Visual

        Visualisai yang ditampilkan pada perancangan media corporate identity yakni dengan pembentukan objek-objek dan pengaturan layout dengan menggunakan software pendukung yaitu Adobe Illustrator dan CorelDraw yang disesuaikan dengan keperluan dalam proses perancangan yang berlangsung. Adapun strategi visual yang penulis ingin sampaikan yaitu dengan menggunakan pendekatan secara emosional yang terkesan formal namun tetap menampilkan ciri khas dari perusahaan mulai dari segi warna, jenis huruf, layout, serta gaya penampilan grafis dalam bentuk penyampaiannya dilakukan secara sederhana agar bagian desain dan promosi dapat menciptakan desain yang berhasil menyampaikan pesan yang diinginkan dengan disertai dengan identitas dari perusahaan.

        Penulisan Naskah (Copy Writing)

        Rancangan media buku graphic standard manual terkandung elemen-elemen komunikasi grafis seperti tulisan (text), foto atau image (illustration), dam warna. Tulisan merupakan salah satu bagian dari komunikasi grafis yang memiliki karakter khusus yang diperlukan dalam proses perancangan agar penyampaian informasi dapat tercapai dan tepat sasaran, tulisan disesuaikan dengan jenis-jenis media yang sebelumnya telah direncanakan terdiri dari beberapa bagian yaitu judul, naskah (body copy), gambar, logo, dan mandatoris. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing komponen dari tulisan (text):

        1. Judul

          Bagian awal dari buku graphic standard manual yang dapat menarik perhatian pembaca yakni judul. Judul dapat menstimulus pembaca untuk mencari tahu lebih jauh mengenai konten yang terkandung di dalam buku GSM, dalam perancangan buku GSM ini memiliki judul yang beruliskan “Graphic standard manual.
        2. Naskah (body copy)

          Naskah yaitu sebuah kalimat yang memaparkan secara detail tentang isi pesan dari dalam buku GSM yang ingin disampaikan. Naskah dalam rancangan media buku GSM berisikan profil perusahaan, visi misi, ketentuan penggunaan logo, dan penjelasan dari konten yang ditampilkan pada setiap halamannya agar tidak terjadi kekeliruan saat buku tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan corporate identity.
        3. Gambar

          Menampilkan gambar atau ilustasi dari contoh pengaplikasian logo pada media yang akan digunakan saat kegiatan promosi berlangsung agar desain yang dihasilkan tetap dapat mempertahankan konsistensi dari ciri khas corporate identity.
        4. Logo

          Rancangan media buku GSM harus mencantumkan identitas atau logo perusahaankarena logo adalah tanda pengenal atau identitas yang dari sebuah perusahaan yang dibuat secara singkat, sederhana dan komunikatif.
        5. Mandatoris

          Mandatoris pada buku graphic standard manual yaitu: BSD Boulevard Kavling AH2, No. 3C-3D, BSD City, Tangerang Selatan - Banten Email: [email protected] No. telp (021) 53191616, Whatsapp 081270907575

        Pengarahan Visualisasi (Art Directing)

        Untuk dapat menghasilkan sebuah desain media komunikasi visual yang menarik saat dilihat oleh pembaca serta memiliki ciri khas tersendiri maka dalam proses visualisasi penulis harus memperhatikan hal-hal yang akan mempengaruhi kegunaan dan nilai artistic dari sebuah media yang digunakan. Dalam menentukan elemen-elemen warna yang dipilih, jenis font yang digunakan, layout yang terapkan, serta gaya penampilan grafis yang sesuai untuk ditampilkan di setiap rancangan media. Oleh sebab itu, penulis memaparkan visualisasi yang dipilih dan dapat diaplikasikan pada media rancangan:

        1. Totalitas warna yang dipergunakan adalah:

          a. Hijau : Melambangkan Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

          b. Biru muda : Memberi kesan profesional dan kepercayaan.

          c. Abu-abu : Melambangkan Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern

          d. Putih : Melambangkan Kesucian, Kebersihan.

        2. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf Rounded Elegance dan Kabala karena jenis huruf tersebut merupakan bagian dari logo CV Baby Wise agar dapat memberikan kesan konsistensi pada identitas perusahaan.
        3. Layout atau tata letak yang diterapkan pada buku GSM ini yaitu dengan menggabungkan elemen-elemen komunikasi visual mulai dari teks, gambar,dan warna agar dapat terealisasi tujuan dari perancangan desain ini yaitu dapat menjadi media komunikasi yang komunikatif.
        4. Gaya penampilan grafis yang dipakai menggunakan konsep modern dengan menggabungkan warna-warna yang identik dengan logo CV Baby Wise Indonesia serta diberikan beberapa ilustrasi yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menjadi satu kesatuan yang berkesinambungan.
        5. Model yang diaplikasikan pada buku GSM ini yaitu menggunakan ilustrasi pengimplementasian logo atau identitas perusahaan pada media-media tertentu yang diperlukan untuk kegiatan promosi agar dapat mengurangi kekeliruan saat proses pembuatan desain promosi lainnya dan tetap dapat menjaga konsistensi corporate identity.

        Proses Desain (Designing)

        Dalam proses perancangan buku GSM ini, penulis melakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan melalui buku panduan, untuk mendapatkan sebuah hasil rancangan desain yang menarik dan efektif penulis menerapkan 3 tahapan proses yaitu:

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana cara merancang corporate identity CV Baby Wise Indonesia sebagai upaya meningkatkan brand awareness, dari rumusan masalah perancangan yang diajukan, analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, ditarik beberapa kesimpulan sementara sebelum pengujian dilakukan. Adapun kesimpulan sementara yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

        1. Perancangan ulang logo CV Baby Wise Indonesia tetap mempertahankan ikon utamanya yaitu burung hantu dengan memadukan warna yang serupa yaitu warna biru muda dan hijau. Perubahan bentuk logo yang sebelumnya hanya terdiri dari satu ikon saja, dan dalam perancangan ini ditambahkan satu ikon burung hantu yang masih bayi diharapkan dapat merepresentasikan CV Baby Wise Indonesia sebagai baby shop yang menyediakan keperluan ibu pra sampai pasca melahirkan dan perlengkapan bayi, hingga anak.
        2. Konsep perancangan corporate identity CV Baby Wise Indonesia dalam bentuk buku Graphic Standard Manual yaitu memadukan warna yang berkaitan dengan logo perusahaan, diantaranya warna biru muda dan hijau. Tujuan dari konsep perancangan ini adalah untuk terciptanya konsistensi dari segi desain dalam mendia promosi yang diperlukan nantinya sehingga meningkatnya kesadaran merk dari khalayak akan keberadaan dan eksistensi CV Baby Wise Indonesia sebagai toko perlengkapan ibu dan anak. Dengan diciptakannya corporate identity ini besar harapan dapat mampu meningkatkan nilai jual bagi perusahaan.
        3. Media yang digunakan dalam perancangan kali ini begitu beragam. Diantaranya adalah media yang secara umum digunakan oleh perusahaan dalam menangani konsumen, seperti alat tulis kantor, seragam perusahaan dan beberapa media cetak lainnya. Hal ini merupakan cara promosi lewat interaksi langsung ke konsumen yang dianggap efektif karena diaplikasikan pada kegiatan sehari hari. Dengan menggunakan sebuah acuan untuk penerapan visual yaitu Graphic Standard Manual. Dapat membantu terbentuknya konsistensi visual dalam implementasi di berbagai medi

        Saran

        1. Perancangan corporate identity CV Baby Wise Indonesia ini adalah upaya untuk meningkatkan awareness public terhadap perusahaan. Namun awareness itu muncul tidak hanya dari kemasan perusahaan tetapi juga mutu dan layanan dari perusahaan itu sendiri. Maka dari itu diharapkan dengan adanya perubahan identitas perusahaan ini dibarengi dengan perubahan layanan dan mutu yang lebih baik lagi sehingga mampu mendukung strategi branding yang telah dibuat.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. Apriani, Desy. Wahyu Hidayat, Rizkha Ayu Apri Hapsari Gunawan. 2019. Promosi dan Informasi Pada Media Komunikasi Visual Berbentuk Majalah Coconut Island Carita Banten. Tangerang: Universitas Raharja. CICES, 5(2), 128-135 http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cices/article/view/580
        2. Saputra, Ari. Ade Kosasih. Deden Bagja Sudrajat. 2016. Redesign Corporate Identity Sebagai Peningkatan Image Perusahaan Studi Kasus PT Finansia Multi Finance. Tangerang: Universitas Raharja. CICES, 2(2), 173-187. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cices/article/view/316/258
        3. Irawan, Agus & Muhammad Ayyasy, dkk. 2017. Percangan Sistem Informasi Penjualan Pakaian Pada CV Nonninth Inch Berbasis Online. Banjamrmasin: Politeknik Negeri Banjarmasin
        4. 4,0 4,1 Lupiyoadi, Rambat. 2016. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
        5. Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset
        6. Sunarya, Lusyani. Po. Abas Sunarya. Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 9 No.1. Tangerang: STMIK Raharja. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/401/441
        7. Jaiz, Muhammad. 2015. Dasar-dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu
        8. Parlina, Alin. Gita Mawarni. Dinda Safitri. 2019. Media Penunjang Informasi dan Promosi Berbentuk Katalog Produk Pada PT Ideal Formica Purnatata Tangerang. Tangerang: Universitas Raharja. CICES, 4(1), 15-28. https://drive.google.com/file/d/1y5gIGJ-LrgzmxBjSpORs0KPCTwEY10W7/viewu
        9. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2017. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/155
        10. 10,0 10,1 Husda, Nur Elfi dan Yvonne Wangdra B. 2016. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Baduose Media.
        11. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
        12. Sunarya, Lusyani., Devy Rositarini., Riska Andiryanti. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Penunjang Informasi Pada Event Raker XII Perguruan Tinggi Raharja. 2019. Tangerang: STMIK Raharja. CICES, 2(1), 76-86. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cices/article/view/211
        13. Morissan. 2015. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana
        14. Nurudin. 2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Komputer. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
        15. 15,0 15,1 Widya, Leonardo Adi Dharma. 2016. Pengantar Desain Grafis. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
        16. Sihombing, Danton. 2015. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
        17. Budiarto, Mukti. Muhammad Arief. 2019. Media Berbentuk Katalog PT Polymindo Permata Kota Tangerang Penunjang Informasi dan Promosi. Tangerang: Universitas Raharja. CICES, 5(1), 15-21. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cices/article/view/566
        18. Kusuma, Vina Wijaya. Shella Nurkholisah. 2019. Media Desain Berbentuk Promosi SMK Prudent School Tangerang. Tangerang: Universitas Raharja. CICES, 5(2), 180-187. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cices/article/view/618
        19. 19,0 19,1 19,2 Hendratman, Hendi. 2017. Computer Graphic Design: Warna Layout Teks Logo Ilustrasi Efek Produksi WPAP Computer Graphic Design. Bandung: Informatika
        20. 20,0 20,1 Rustan, Surianto. 2017. Mendesain Logo. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
        21. Maulani, Giandari., Siti Nur Janah., Yuri Alamt Mahbubi. 2017. Desain Media Komunikasi Visual Berbentuk Tabloid Sebagai Sarana Promosi SMK Mandiri 2. Pontianak: STMIK Pontianak
        22. 22,0 22,1 Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
        23. Kartika, J. D., & Wijaya, R. S. 2015. Logo Visual Asset Development. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
        24. 24,0 24,1 Kartajaya, Hermawan., Philip Kotler. 2019. Marketing 4.0. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
        25. Wheeler, Alina 2017. Designing Brand Identity: An Essential Guide For The Entire Branding Team. New Jersey: John Willey & Sons. Inc.
        26. Primanta, Ake A. R., 2015. Perancangan Corporate Identity PT Globalindo 21 Express Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness. Surabaya: STMIK Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya.
        27. Airey, David. 2015. Logo Design Love: A Guide to Creating Iconic Brand Identities (2nd Edition). New Riders: California.
        28. Landa, Robin. 2018. Graphic Design Solutions. Boston: Wadsworth
        29. Hilal, Mohamed Ismal Mujahid & Kaldeen Mohamed Mubarak. 2016. Exploring Customer Based Brand Equity: A Study Among The Tourist Hotels In The East Coast of Sri Lanka. Sri Lanka: SEUSL Journal of Marketing, University of Sri Lanka
        30. Jubilee Enterprise. 2018. Otodidak Adobe Illustrator. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
        31. Zowghi, Didar. 2015. Requirements Engineering. New Zealand: Springer Business Media.

Contributors

Kholipatul Awaliyah