SI1621491318: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.687: Baris 1.687:
 
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.postimg.cc/TPg3H4Kw/struktur.png"/></div>
 
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.postimg.cc/TPg3H4Kw/struktur.png"/></div>
 
<p style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2">Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Yappika Legok Tangerang.</p>
 
<p style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2">Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Yappika Legok Tangerang.</p>
 
====Lokasi====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Alamat PT. Daiichi Elevator Indonesia Jalur Sutera Timur Kavling
 
10A No. 3 Alam sutera Tangerang</p></div>
 
  
 
===Struktur Organisasi===
 
===Struktur Organisasi===

Revisi per 14 Februari 2020 16.59


PERANCANGAN VIDEO PROMOSI

PADA SMK YAPPIKA TANGERANG



SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1621491318
Nama
: Helmi Marlintya Pratama



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI

PADA SMK YAPPIK TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1621491318
Nama
: Helmi Marlintya Pratama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Ruli Supriati, M.Kom)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
Universitas Raharja

   

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
NIP : 000063




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI

PADA SMK YAPPIKA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1621491318
Nama
: Helmi Marlintya Pratama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(M. Puad Abdul Baqi, S.Sos., M.I.Kom)
   
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I))
NID : 18006
   
NID : 10001



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI

PADA SMK YAPPIKA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1621491318
Nama
: Helmi Marlintya Pratama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI

PADA SMK YAPPIKA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1621491318
Nama
: Helmi Marlintya Pratama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020



(Helmi Marlintya Pratama)

   

NIM : 1621491318

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Persaingan dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya yang berada di Kabupaten Tangerang baik negeri maupun swasta sangat ketat, untuk selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. SMK Yappika Legok Tangerang merupakan sekolah kejuruan di daerah Legok, Kabupaten Tangerang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk dapat menghasilkan video promosi yang informatif serta dapat menjadi daya tarik minat calon siswa – siswi baru untuk bergabung di SMK Yappika Legok Tangerang. Permasalahannya yaitu, media informasi dan promosi yang digunakan saat ini hanya berupa media cetak dan video profile yang belum update informasinya, karena video profile sebelumnya dibuat pada tahun 2016 dan video profile telah dirilis 4 tahun yang lalu. Sehingga SMK Yappika Legok pelu adanya strategi media yang dapat menarik minat calon siswa – siswi baru dan masyarakat untuk bergabung di SMK Yappika Legok Tangerang. Manfaat dari penelitian ini yaitu agar dapat menarik minat calon siswa – siswi baru dan masyarakat untuk bergabung di SMK Yappika Legok Tangerang. Hasil penelitian ini berupa perancangan video promosi dalam bentuk audio visual yang di rancang menggunakan Software Adobe Premiere Pro CC 2019 dan Adobe After Effect 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data, analisa SWOT, analisa perancangan media dan konsep produksi media (KPM). Melalui perancangan media video promosi SMK Yappika Legok Tangerang ini, dapat membantu sekolah dalam penyampaian informasi dan promosi, meningkatkan minat calon pendaftar siswa – siswi baru serta SMK Yappika Legok Tangerang agar lebih dikenal oleh masyarakat.

Kata Kunci : Video, Media Promosi, Informasi

ABSTRACT

Competition in an educational institution, especially in Kabupaten Tangerang, both public and private is very tight, to always strive to provide the best service and produce quality graduates. SMK Yappika Legok Tangerang is a vocational school in the Legok, Tangerang district. The purpose of this study is to be able to provide promotional videos that are informative and can attract the interest of a new prospective student to join in SMK Yappika Legok Tangerang. The problem is that the information media and promotion used today are only in the form of print media and profile videos that have not updated their information because the previous video made in 2016 and profile video released four years ago. So that the SMK Yappika Legok Tangerang needs a media strategy that can attract the interest of new students and the community to join in SMK Yappika Legok Tangerang. The benefits of this research to be able to invite the attention of new students and the community to participate in SMK Yappika Legok Tangerang. The result of this study is in the form of designing promotional videos in the way of audiovisual design using Software Adobe Premiere Pro CC 2019 dan Adobe After Effect 2019. The research method used is data collection, SWOT analysis, Media design Analysis, and media production concept (KPM). Through the designing of SMK Yappika Legok Tangerang promotional video media, it can help the school in delivering information and promotions, increasing the interest of prospective new students and SMK Yappika Legok Tangerang to be better known by the public.

Keywords: Video, Promotion media, information




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA SMK YAPPIKA TANGERANG”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :  

  1. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Dekan Fakultas Sains & Teknologi Universitas Raharja..

  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja.

  4. Bapak M. Puad Abdul Baqi, S.Sos., M.I.Kom. sebagai Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Ferry Sudarto S.Kom., M.T.I., M.Pd. sebagai Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Abduloh selaku stakeholder dan para guru SMK Yappika yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis

  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materilsehingga Skripsi ini dapat diterselesaikan dengan baik.
  9. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulis laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, Januari 2020
Helmi Marlintya Pratama
NIM. 1621491318

 



Daftar isi


DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Guru dan Pegawai SMK Yappika Legok Tangerang

Tabel 3.2 Maerial Produk

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing

Tabel 3.4 Identifikasi Variabel Lingkungan Internal

Tabel 3.5 Identifikasi Variabel Lingkungan Eksternal

Tabel 3.6 Matriks SWOT

Tabel 3.7 Budget Produksi Media

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Susunan Crew

Tabel 4.4 Time Schadule

Tabel 4.5 Anggaran/Budget

Tabel 4.6 Alat Produksi

Tabel 4.7 Kesan Visual Effect


DAFTAR GAMBAR


Gambar 1.1 Grafik Data Siswa 2017 - 2019

Gambar 3.1 Logo SMK Yappika Legok Tangerang

Gambar 3.2 Stuktur Organisasi SMK Yappika Legok Tangerang

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media

Gambar 4.2 Preproduction

Gambar 4.3 Scene 1/ Menampilkan Video Bumper Opening Logo

Gambar 4.4 Scene 2/ Menampilkan Suasana Gedung Sekolah

Gambar 4.5 Scene 3/ Menampilkan Suasana Sekolah di Pagi Hari

Gambar 4.6 Scene 4/ Menampilkan Teks Visi Misi

Gambar 4.7 Scene 5/ Menampilkan Ruang Kelas

Gambar 4.8 Scene 6/ Menampilkan Teks Memiliki 4 Jurusan

Gambar 4.9 Scene 7/ Menampilkan Jurusan Multimedia

Gambar 4.10 Scene 8/ Menampilkan Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Gambar 4.11 Scene 9/ Menampilkan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan

Gambar 4.12 Scene 10/ Menampilkan Jurusan Teknik Pemesinan

Gambar 4.13 Scene 11/ Menampilkan Teks Hubungan Kerja Sama Industri

Gambar 4.14 Scene 12/ Menampilkan Teks Fasilitas Unggulan

Gambar 4.15 Scene 13/ Menampilkan Fasilitas Perpusakaan

Gambar 4.16 Scene 14/ Menampilkan Fasilitas Lapangan

Gambar 4.17 Scene 15/ Menampilkan Fasilitas Tata Usaha

Gambar 4.18 Scene 16/ Menampilkan Teks dan Lorong Depan Kelas

Gambar 4.19 Scene 17/ Menampilkan Teks Ekstrakulikuler

Gambar 4.20 Scene 18/ Menampilkan Ekstrakulikuler Kesenian

Gambar 4.21 Scene 19/ Menampilkan Outro Bumper

Gambar 4.22 Scene 1/ Menampilkan Video Bumper Opening Logo

Gambar 4.23 Scene 2/ Menampilkan Suasana Gedung Sekolah/ Day/ Long Shoot

Gambar 4.24 Scene 3/ Menampilkan Suasana Sekolah di Pagi Hari/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.25 Scene 4/ Menampilkan Teks Visi Misi

Gambar 4.26 Scene 5/ Menampilkan Ruang Kelas/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.27 Scene 6/ Menampilkan Teks Memiliki 4 Jurusan

Gambar 4.28 Scene 7/ Menampilkan Jurusan Multimedia/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.29 Scene 8/ Menampilkan Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik/ Day/ Medium Close Up

Gambar 4.30 Scene 9/ Menampilkan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.31 Scene 10/ Menampilkan Jurusan Teknik Pemesinan/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.32 Scene 11/ Menampilkan Teks Hubungan Kerja Sama Industri

Gambar 4.33 Scene 12/ Menampilkan Teks Fasilitas Unggulan/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.34 Scene 13/ Menampilkan Fasilitas Perpusakaan/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.35 Scene 14/ Menampilkan Fasilitas Lapangan/ Day/ Long Shoot

Gambar 4.36 Scene 15/ Menampilkan Fasilitas Tata Usaha/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.37 Scene 16/ Menampilkan Teks dan Lorong Depan Kelas/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.38 Scene 17/ Menampilkan Teks Ekstrakulikuler

Gambar 4.39 Scene 18/ Menampilkan Ekstrakulikuler Kesenian/ Day/ full Shoot

Gambar 4.40 Scene 19/ Menampilkan Outro Bumper

Gambar 4.41 Post Producion

Gambar 4.42 Digitizing

Gambar 4.43 Proses Editing Pada Tahap Post Production

Gambar 4.44 Proses Mixing Pada Tahap Post Production

Gambar 4.45 Proses Finishing Pada Tahap Post Production

Gambar 4.46 Proses Exporting Pada Tahap Post Production


DAFTAR LAMPIRAN





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Promosi merupakan salah satu cara dalam memperkenalkan atau memberikan informasi secara lengkap mengenai suatu instansi, produk maupun jasa. Dengan perkembangan jaman yang sangat cepat membuat hampir semua aspek kehidupan bergantung terhadap kemajuan teknologi tidak tekecuali media promosi dalam memberikan kemudahan dan kecepatan bagi penggunanya, tidak bisa dipungkiri teknologi menjadi salah satu pendorong kemajuan suatu negara atau wilayah dan menjadikan identitas serta tolak ukur perubahan jaman yang berubah ke arah digital. Tidak terkecuali teknologi multimedia yang pemanfaatannya banyak digunakan untuk sarana media komunikasi yang efektif, menarik dan persuasif diberbagai negara karena teknologi multimedia memiliki karakterisik berupa audio, visual dan teks yang membuat teknologi multimedia mampu berkembang pesat di era digital.

SMK YAPPIKA Legok Tangerang adalah salah satu instansi pendidikan yang beralamat di Jl. Logam Kelurahan Babakan Legok Tangerang Banten. SMK YAPPIKA Legok Tangerang merupakan sekolah menengah kejuruan yang sedang berkembang pesat dan memiliki banyak jurusan didalamnya, dalam menunjang eksistensi sekolah agar terus berkembang dan maju maka dibutuhkan satu media informasi dan promosi yang isi kontennya persuasif serta interaktif yang tujuannya untuk menarik minat masyarakat atau calon siswa untuk bergabung di SMK YAPPIKA Legok Tangerang. Dengan adanya Permasalahan tersebut, maka penulis mencoba memperbaharui media yang ada agar terlihat lebih menarik dengan membuat video promosi sebagai media informasi serta promosi berbasis multimedia pada SMK YAPPIKA Legok Tangerang untuk memberikan kemudahan akan kebutuhan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat bagi masyarakat atau calon siswa baru.

Melihat dari masalah tersebut maka perlu dibuatnya sarana media informasi yang baik dan mudah diakses dari media promosi sebelumnya yang hanya menggunakan video profile yang dinilai kurang efektif dalam menarik minat masyarakat khususnya calon siswa baru tertarik untuk bergabung di SMK YAPPIKA Legok Tangerang dan dapat dilihat dari penurunan siswa 3 tahun terakhir dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, untuk menjawab permasalah tersebut maka penulis bermaksud melakukan perubahan media promosi di SMK YAPPIKA Legok Tangerang yaitu dengan cara membuat video promosi yang menjelaskan profile sekolah tersebut dengan visual yang persusif dan interaktif yang dapat menjadi daya tarik minat bagi masyarakat khususnya calon siswa baru untuk bergabung. Dari uraian diatas penulis bermaksud menerapkan teknologi multimedia dalam proses penyampaian informasi dan promosi melalui video promosi yang akan diterapkan pada SMK YAPPIKA Legok Tangerang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian melalui skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA SMK YAPPIKA TANGERANG”..

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, penulis merumuskan inti permasalahan yang ada yaitu :

  1. Terjadinya Penurunan Jumlah siswa pada SMK YAPPIKA Legok Tangerang 3 tahun terakhir sejak tahun 2017 sampai dengan 2019.

    Gambar 1.1 Gafik Data Siswa 2017 – 2019 SMK Yappika Legok Tangerang.

  2. Video Profile sebelumnya yang dibuat tahun 2016 dinilai kurang efektif karena isi konsep dan informasinya kurang persuasif.
  3. SMK Yappika Tangerang belum mempunyai video promosi dan promosi hanya dilakukan memalui Video Profile.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup penelitian ini berfokus pada SMK YAPPIKA Legok Tangerang dengan menggunakan :

  1. Kamera Sony A6000.
  2. Lensa Kit Sony E 1.8/35mm
  3. Tripod
  4. Slider
  5. Kartu memori 64 GB
  6. Iphone 7

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian “Perancangan Video Promosi Pada SMK YAPPIKA Tangerang” adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui media promosi yang paling efektif dalam penyelesaian masalah menjaga eksistensi SMK YAPPIKA Legok Tangerang dalam menarik minat masyarakat atau calon siswa baru.
  2. Untuk mengetahui video promosi menjadi sarana digital yang baik dalam memberikan gambaran dan informasi yang lebih efektif, cepat serta mudah di akses mengenai SMK YAPPIKA Legok Tangerang yang dibutuhkan oleh masyarakat atau calon siswa baru.
  3. Untuk mengetahui video promosi sebagai sarana yang dapat menarik minat masyarakat atau calon siswa baru untuk bergabung di SMK YAPPIKA Legok Tangerang.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan penelitian Perancangan Video Promosi Sebagai Penunjang Dalam Menarik Minat Siswa Baru Pada SMK YAPPIKA Legok Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Video promosi berisi informasi lebih jelas mengenai SMK YAPPIKA Legok Tangerang.
  2. Sebagai sarana komunikasi yang baik antara SMK YAPPIKA Legok Tangerang dengan masyarakat atau calon siswa baru.
  3. Memberikan kemudahan bagi pihak SMK YAPPIKA Legok Tangerang dalam menyampaikan informasi mengenai SMK YAPPIKA Legok.
  4. Memberikan kemudahan bagi masyarakat atau calon siswa baru dalam mendapatkan informasi yang tepat dan cepat mengenai SMK YAPPIKA Legok.
  5. Video promosi bersifat persusif dalam menyampikan informasi

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung selama 3 bulan terhadap objek penelitian yaitu SMK YAPPIKA Legok Tangerang. Adapun data yang didapat adalah sebagai berikut :

    1. Latar belakang pendirian SMK YAPPIKA Legok Tangerang
    2. Visi dan Misi SMK YAPPIKA Legok Tangerang.
    3. Struktur organisasi SMK YAPPIKA Legok Tangerang beserta tugas dan tanggungung jawab.
    4. Daftar jumlah guru dan pegawai SMK YAPPIKA Legok Tangerang.
    5. Jumlah seluruh siswa SMK YAPPIKA Legok Tangerang.
    6. Fasilitas SMK YAPPIKA Legok Tangerang.
    7. Profil SMK YAPPIKA Legok Tangerang.
    8. Prestasi yang pernah di raih.
    9. Ektrakulikuler di SMK YAPPIKA Legok Tangerang.
  2. Interview

    Suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan yang di lakukan dua orang atau lebih yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan Kepala SMK YAPPIKA Legok Tangerang ada beberapa hal yang dikeluhkan yaitu sebagai berikut :

    1. Penurunan jumlah siswa SMK YAPPIKA Legok Tangerang yang makin menurun 3 tahun terakhir.
    2. Media yang menarik dalam memperkenalkan SMK YAPPIKA Legok Tangerang ke masyakat.
    3. Eksistensi SMK YAPPIKA Legok Tangerang jika siswa baru terus menurun setiap tahunnya.
  3. Studi Pustaka

    Metode ini merupakan jenis penelitian yang berdasarkan pada buku dan jurnal yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian dan sebagai panduan untuk mendapatkan data atau sebagai panduan didalam suatu penelitian.

Metode Analisa SWOT

Dalam menganalisa data menggunakan metode SWOT, karena metode ini lebih sederhana dan mudah di pahami. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu perusahaan atau lembaga instansi. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang mudah dipahami, sehingga dapat dianalisis dengan baik.</p>

Konsep Produksi Media (KPM)

Konsep produksi media yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah :

  1. PreProduction

    Dalam penelitian ini tahapan Preproduction yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

    1. ide yang dituangkan secara sistematis.
    2. pembuatan sinopsis.
    3. Pembuatan script writing.
    4. Pembuatan storyboard
    5. Memilih pemain (crew produksi) dan setting alat
    6. Mengontrol time schedule yang ditetapkan.


  2. Production

    Tahapan production adalah tahap selanjutnya dalam konsep produksi media. Dalam proses produksi, kerjasama antara talent dan crew sangat dibutuhkan. Bahkan setiap crew dari masing-masing jobdesk harus menjalin kerjasama yang solid. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh crew produksi, diantaranya : tata setting, tata cahaya, tata kostum (wardrobe), dan tata rias. Dalam tahapan ini juga, peran dari sutradara sangat dibutuhkan dalam mengatur talent yang terlibat agar jalan cerita sesuai dengan naskah yang telah dibuat pada tahap preproduction.


  3. Post Production

    Post production adalah proses finishing atau proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience. Dalam proses post production semua gambar yang didapat pada proses production dikumpulkan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses post production.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Skripsi ini terbagi atas lima bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian dan terakhir Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang penulis gunakan sebagai landasan dan acuan dalam penyelesaian penulisan laporan ilmiah, konsep dasar perancangan, informasi promosi, media desain.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam bab ini diuraikan tentang Sejarah Singkat Sekolah, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective, dan Marketing Strategy.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

BKonsep produksi media dalam penelitian ini menggunakan Konsep Produksi Media MAVIB, atau konsep produksi media yang berbasis video. Adapun dalam konsep produksi tersebut terdapat tahapan-tahapan diantaranya: pre produksi, produksi, post produksi.

BAB V PENUTUP

Berisi mengenai kesimpulan yang menyampaikan poin-poin hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang disampaikan peneliti pada Bab I dan berisi saran-saran dari peneliti yang ditujukan kepada pihak sekolah atau lembaga.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Menurut Kusrini, dkk dalam Susano (2014 : 378) [1]Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.

Sedangkan menurut Novitasari, dkk (2015 : 20) [2]Perancangan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dan menggambarkan rumus kegiatan tertentu yang diyakini dan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Wibowo, dkk (2017 : 62)[3] proses perancangan secara umum dibagi beberapa tahap yaitu :

Persiapan Data

Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

Ide

Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

Konsep

Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

Media

Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

Visualisasi

Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

Produksi

Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Sunarya, dkk (2016 : 17)[4]“Media adalah beberapa sarana komunikasi (media), yang dipakai untuk menyampaikan dan menyebar luaskan pesan antara lain: media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan, selembaran dan kalender.”

Menurut Maimunah, dkk. (2017 : 37) [5] “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto."

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah alat komunikasi penyampai informasi melalui audio visual.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Pengertian Data

Menurut Iswandy (2015 : 73)[6]“Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Pengertian Informasi

Menurut Ramadhan, dkk (2016 : 67)[7] “Informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.”

Sedangkan menurut Noor, dkk (2016 : 63) [8] “menjelaskan Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luhur, kerdil dan akhirnya berakhir. Sumber dari informasi adalah data.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah manfaat dari sumber data yang telah ada yang akan digunakan untuk membuat keputusan.

Jenis- Jenis Informasi

Menurut Sunarya, dkk (2015 : 80-81)[9]Jenis-jenis informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi masa lalu, informasi ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyampaiannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.
    2. Informasi masa kini. Dari istilahnya sendiri adalah informasi mengenai pristiwa-pristiwa yang terjadi sekarang.

Kualitas Informasi

Menurut Rosmila, dkk (2016 : 228)[10]kualitas Informasi terdapat:

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat pada waktunya (timeliness)

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya, disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

Nilai Informasi

Menurut Wibawa dan Fany Julianto (2016 : 175) [11]nilai suatu informasi dapat ditentukan oleh lima hal, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Immaniar, dkk. (2014 : 425) [12]Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian di dalam rangkaian pemasaran.

Sedangkan Sedangkan menurut Imani, dkk (2017 : 34)[13] Dalam kutipan Manohar dan Chi Kin Yim mengartikan promosi sebagai aktifitas mempengaruhi harapan konsumen terhadap apa yang telah disarankan sebelumnya, sehingga kegiatan tersebut mempunyai dampak yang penting dalam tingkah laku pemilihan produk oleh konsumen.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam memberikan informasi suatu produk tersebut karena dapat mempengaruhi atau menarik minat konsumen.

Tujuan Promosi

Menurut Tjiptono dalam Yuliana, dkk (2015 : 286)[14]ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu :

  1. Menginformasikan (Informing) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
  2. Membujuk pelanggan Sasaran (Persuading) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu.
  3. Mengingatkan (Reminding) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan.

Bentuk Promosi

Menurut Immaniar, dkk. (2014 : 425-426)[15]beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain:

  1. Personal Selling (Penjualan Pribadi)

    Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

  2. Mass Selling (Penjualan Massal)

    Penjualan massal adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.

  3. Promosi Penjualan

    Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  4. Promotion Selling (Promosi Penjualan)

    Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  5. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

    Hubungan masyarakat adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

  6. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

    Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Kurniawan, dkk dalam Susilana dan Riyana (2017 : 215) [16] menjelaskan bahwa Media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya dan media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

Sedangkan Kurniawan, dkk (2017 : 29)[17]menerangkan Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai seorang penyebar ide sehingga ide tersebut sampai pada penerima. Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media adalah tempat komunikasi yang dipakai orang untuk menyebarkan pendapatnya tanpa mengenal batas ruang dan waktu.

Alternatif Media

Wahyuni, dkk (2017 : 20)[18]menjelaskan Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.

  1. Media Cetak
    Media yang statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih.
  2. Media Elektronik
    Media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran.
  3. Media Luar Ruang (outdoor)
    Media iklan (berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya.
  4. Media Dalam Ruang (indoor)
    edia iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang dipasang didalam ruangan.
  5. Media Lini Bawah
    Media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk.

Konsep Dasar Desain

Definisi Desain Grafis

Everlyn, dkk (2015 : 159)[19] menjelaskan Desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa desain grafis merupakan sebuah seni komunikasi visual yang terdapat unsur-unsur seperti kata, gambar, ilustrasi yang menarik, suatu kesenian, teknik memilih, dan menata huruf untuk menciptakan kesan tertentu guna menciptakan kenyamanan membaca.

Fungsi Desain Grafis

Menurut Sunarya dalam Wahyuni (2017 : 21) [20] menerangkan ada beberapa fungsi desain grafis diantaranya :

  1. Fungsi Informasi
    Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.
  2. Fungsi identifikasi
    Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.
  3. Fungsi Persuasi
    Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur Desain Grafis

Wahyuni, dkk (2017 : 20)[21] mendefenisikan Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif, menarik atau indah bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur atau komponen dalam desain grafis, antara lain :

  1. Garis (Line)
    Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik point dengan titik point yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
  2. Bentuk (Shape)
    Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
  3. Tekstur (Teksture)
    Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengancara dilihat atau diraba.
  4. Ruang (Space)
    Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetik desain.
  5. Ukuran (Size)
    Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek.
  6. Warna (Color)
    Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua, yaitu: warna yang ditimbulkan karena sinar (additive color) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (substractive color) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar kepermukaan benda padat seperti kertas, logam kain dan plastik.

Citra atau Image

Menurut Kotler dalam Atstsaqifi, dkk (2015 : 3)[22]menjelaskan Citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.

Layout

Menurut Everlyn, dkk (2015 : 162)[23]Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua dimensi agar seluruh tampilan dapat dibaca, jelas dan menarik. Layout merupakan pengaturan huruf dan visual pada sebuah cetakan atau halaman elektronik.

Definisi Tipografi

Menurut Danton Sihombing dalam Nadya, dkk (2018 : 13)[24]menjelaskan tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca semaksimal mungkin. Beberapa prinsip tipografi antara lain legibility, readability, visibility, dan clarity.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Munir dalam Muhibuddin Fadhli (2015 : 25)[25] menjelaskan Video adalah teknologi penangkapan, perekam, pengolahan, penyimpanan, pemindahan dan perekonstruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik.

Sedangkan menurut Sandra dalam Mursalina Ria (2018 : 27) [26]“menerangkan bahwa video merupakan media audio visual yang digunakan dalam membantu menstimulasi indera mata pengelihatan dan indera pendengaran pada waktu proses penyimpanan informasi atau pendidikan. Media audio visual paling banyak digemari promotor untuk dipergunakan sebagai saluran promosi.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesen televisi, atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara.

Bisa diambil kesimpulan bahwa video adalah sebuah teknologi digital dengan banyak fungsi yang bisa membaca gambar secara berurutan dalam satu waktu.

Format Video

Wibowo, dkk (2017 : 62-63)[27] Berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia :

  1. AVI
    Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio.
  2. MOV, QT
    Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec Animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
  3. MPEG – 1
    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD.
  4. MPEG – 2
    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video.
  5. ASF
    ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini Khusus dibuat untuk jaringan internet.
  6. WMV
    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video.
  7. MP4
    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG(.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb).
  8. Flash Video (FLV)
    FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format Flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untik video dengan durasi panjang.
  9. RealMedia
    RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.
  10. 3GP
    3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khusukan untuk Handphone.
  11. Matroska
    Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan Media Video

Menurut Anderson dalam Ofindra (2015 : 6-7)[28] bahwa dalam media video terdapat kelebihan dan kekurangan, antara lain :

Kelebihan Media Video
  1. Dapat digunakan untuk klasikal atau individual
  2. Dapat digunakaan seketika
  3. IDigunakan secara berulang
  4. Dapat menyajikan obyek secara detail
  5. Tidak memerlukan ruang gelap
  6. Dapat diperlambat dan di percepat
  7. Menyajikan gambar dan suara
Kelemahan Media Video
  1. Sukar untuk dapat direvisi
  2. Relatif mahal
  3. Memerlukan keahlian

Pengertian Video Promosi

Wiratna, dkk (2017 : 95)[29] Video promosi bertujuan untuk mempromosikan produk/jasa yang berisi tentang keunggulan dari produk/jasa tersebut. Biasanya iklan cenderung menggunakan sebuah tagline yang singkat dan bersifat persuasif sehingga mudah diingat.

Sedangkan Prasetyo, dkk (2017 : 58-59)[30] Video promosi yang berdurasi 3-7 menit namun dapat menyesuaikan konten, cakupan dan uplifting atau kecenderungan untuk biasa lalu naik ditengah musik dan turun pada akhir musik.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Video Promosi merupakan suatu video yang berfungsi untuk mempromosikan sesuatu. Sebuah video promosi mencangkup hal-hal yang rinci berhubungan dengan objek tersebut.

Konsep Dasar Iklan

Menurut Chandrah dalam Octalina (2019 : 98)[31], “Iklan adalah cara memperkenalkan produk kepada target konsumen melalui berbagai macam media, seperti radio, televisi, koran, majalah, dan inernet. Iklan juga dapat digunakan sebagai pengingat agar produk dapat selalu tinggal di dalam benak konsumen.”

Sdangkan menurut Chris Hackley dan Rungpaka Amy Hackley (2014 : 7)[32], “Advertising is conventionally regarded as one element of the promotional mix, a management tool defined by its explicitly promotional, mediated and paid-for character, and differentiated from other marketing communications disciplines such as public relations, personal selling, corporate communications, sales promotion and so on.” (Iklan secara konvensional dianggap sebagai salah satu elemen dari bauran promosi, alat manajemen yang didefinisikan oleh karakternya yang secara eksplisit mempromosikan, memediasi dan dibayar, dan dibedakan dari disiplin komunikasi pemasaran lainnya seperti hubungan masyarakat, penjualan pribadi, komunikasi perusahaan, promosi penjualan dan sebagainya).

Berdasarkan dari dua kesimpulan diatas iklan merupakan sebuah media yang digunakan untuk menyebarkan suatu informasi yang seringnya berupa promosi keunggulan produk atau jasa kepada masyarakat luas. .

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Tresnawati, dkk dalam Helmi Fauzi Siregar, dkk (2018 : 114)[33] menjelaskan Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi dan video yang disampaikan melalui komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau di kontrol secara interaktif.

Menurut Fandella, dalam Ekkal Prasetyo (2018 : 14)[34] Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks atau gabungan video, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interkatif.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai unsur seperti teks, gambar, seni, suara, animasi dan lain sebagainya. Yang terpadu dalam perangkat elektronik untuk mencapai tujuan tertentu.

  1. Jenis Multimedia

    Pribadi dan Agung Prasetyo (2018 : 32)[35]menjelaskan bahwa ada beberapa jenis multimedia diantaranya :

    1. Multimedia Linier

      Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Contohnya: TV dan film.

    2. Multimedia Interaktif

      Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Contohnya : multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.

  2. Unsur Multimedia

    Dewi, Surya dkk (2017 : 562-563)[36] menerangkan ada beberapa unsur-unsur multimedia yaitu :

    1. Teks

      Kombinasi huruf yang membentuk suatu perkataan yang menerangkan suatu topik dan topik ini dikenal dengan informasi berteks.

    2. Image

      Image juga mendukung pemahaman seseorang terhadap suatu informasi. Citra bersifat statis, jadi informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa akan lebih mudah dipahami.

    3. Animasi

      Animasi adalah gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang ditampilkan secara bergantian.

    4. Suara

      Suara dalam arti subjektif digunakan untuk melukiskan kesadaran seseorang bila ujung syaraf pendengarannya mendapat rangsangan.

    5. Video

      Secara asasnya video adalah alat atau media yang dapat menunjukkan benda yang nyata.

Audio Visual

Menurut Sukiman dalam Handayani, dkk (2017 : 177)[37] Audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Audio visual juga merupakan alat bantu berupa bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Broadcasting

Sunarya, dkk (2016 : 320)[38]Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda”.

Sedangkan menurut Anggrayni, dkk (2017 : 9)[39]Penyiaran merupakan kegiatan menerbit sesuatu siaran melalui sarana pemancaran sama ada sarana transmisi di darat, di laut atau di ruang angkasa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media yang lain supaya dapat diterima secara serentak oleh masyarakat melalui peranti penerima siaran.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa broadcasting merupakan penyampaian unsur-unsur multimedia dengan materi produksi yang disiapkan kemudian dipancarkan kepada para penonton atau pemirsa siaran.

Sinopsis

Sunarya, dkk (2016 : 323)[40]“menjelaskan bahwa Sinopsis merupakan konsep cerita yang akan dibuat atau mencerminkan alur cerita dari awal sampai akhir adegan.”

Naskah

Menurut Sutrisno, dkk (2014 : 26)[41]Naskah (script) dalam pembuatan video, sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pembuatan video. Naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar dan pengeditan gambar.

Script Writing

Menurut Maharani, dkk (2017 : 108)[42]Scriptwriting adalah seni penulisan naskah cerita dalam Bahasa Indonesia.

Rundown

Nuraeni, dkk mengatakan bahwa (2016 : 99)[43]Rundown adalah salah satu acuan bagi penyiar untuk menyiarkan secara tepat sekuen-sekuen pada sebuah program dengan tujuan pendengar akan terbiasa dengan alur penyajian program yang disiarkan.

Storyboard

Sunarya, dkk (2016 : 321)[44]Menjelaskan bahwa storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan skenario kedalam bahasa visual.

Konsep Dasar Sekolah

Konsep Dasar Sekolah

Menurut Kurniawan (2015 : 45)[45]Sekolah adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Definisi Jenjang Pendidikan SMK

Berdasarkan penelitian dari Amirrudin, dkk (2016 : 90)[46]SMK sebagai salah satu jenjang pendidikan diharapkan menyiapkan lulusan yang berkualitas. Pendidikan siswa SMK dibekali pengetahuan, sikap, dan keterampilan kecakapan hidup (life skill) yang bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat.

Konsep Produksi Media

Preproduction (Pra Produksi)

Preproduction yang dijelaskan Sunarya, dkk (2017 : 109-111)[47]adalah step atau langkah awal dimulainya suatu karya diantaranya ide, perencanaan, dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Terdapat tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari ide yang dituangkan secara sistematis, lalu kemudian pembuatan sinopsis, script writting, dan storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain (crew produksi) dan setting alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan.

Production (Produksi)

Tahapan production adalah tahap selanjutnya dalam konsep produksi media. Dalam proses produksi, kerjasama antara talent dan crew sangat dibutuhkan. Bahkan setiap crew dari masing-masing jobdesk harus menjalin kerjasama yang solid. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh crew produksi, diantaranya : tata setting, tata cahaya, tata kostum (wardrobe), dan tata rias. Dalam tahapan ini juga, peran dari sutradara sangat dibutuhkan dalam mengatur talent yang terlibat agar jalan cerita sesuai dengan naskah yang telah dibuat pada tahap preproduction.

Post Production (Pasca Produksi)

Postproduction adalah proses finishing atau proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production dikumpulkan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe Premiere Pro 2019

Menurut Syah, (2019 : 21)[48]Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian. Adobe Premiere Pro memiliki sekitar 45 efek video dan 12 efek audio, yang bisa untuk mengubah pola tampilan dan menganimasikan klip video dan audio.

Adobe After Effect 2019

Menurut Syah, (2019 : 20-21)[49]Adobe After Effects adalah sebuah software yang sangat profesional untuk kebutuhan motion graphic design. Dengan perpaduan dari bermacam-macam software design yang telah ada. Disamping itu, membuat animasi dengan Adobe After Effects, juga bisa dilakukan dengan hanya mengetikkan beberapa kode script yang biasa disebut expression untuk menghasil pergerakan yang lebih dinamis.

Konsep Dasar SWOT

SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities and threats)

Menurut Suryatama dalam Anggraini, dkk (2019 : 967-968)[50]adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan atau strenghts, kelemahan atau weaknesses, peluang atau opportunities, dan ancaman threats dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Dan dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya.

  1. Strenght (Kekuatan)

    Stenght adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari perusahaan.

  2. Weaknesses (Kelemahan)

    Weaknesses atau kelemahan adalah kegiatan-kegiatan yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan.

  3. Opportunities (Peluang)

    Opportunities atau peluang adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memanfaatkannya.

  4. Threat (Ancaman)

    Threat atau ancaman adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah perusahaan.

Unsur-Unsur SWOT

Menurut Trishartanto, dkk (2018 : 8-9)[51]Unsur-unsur SWOT mempunyai 2 (dua) faktor yaitu :

  1. Faktor Eksternal

    Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats ( O dan T ). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

  2. Faktor Internal

    Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya.

Matrix SWOT

Menurut Rangkuti dalam Pebrika Trishartanto, dkk (2018 : 10-11)[52]adalah Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Sommerville dalam Andi Prastomo (2015 : 166)[53]Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu :
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan. </ol>

    Konsep Dasar Literature Review

    Pengertian Literature Review

    Menurut Sutrisno, dkk (2018 : 122)[54]Literature review adalah uraian teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang digunakan sebagai landasan penyusunan kerangka penelitian dari perumusan masalah yang di teliti.

    Sedangkan Sari (2017 : 333)[55]Proses literature review atau tinjauan pustaka merupakan proses dimana dilakukan proses pendalaman pada literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sehingga dapat dijadikan referensi dan perbandingan agar dapat dilakukan proses perbaikan.

    Dapat disimpulkan bahwa literature Review merupakan suatu model analisa yang dirangkai secara rasional. Dan tentunya dapat dijadikan referensi penelitian.

    Jenis-Jenis Penelitian

    1. Penelitian kualitatif

      Surya (2018 : 137)[56]Penelitian kualitatif merupakan data yang akan dipaparkan berupa kata-kata dan bersifat deskriptif, dilakukan pada latar alami, peneliti sebagai instrument utama dan penekanan penelitian pada hasil proses.

    2. Penelitian Kuantitatif

      Menurut Sugiono dalam Arianti Rahmi, dkk (2017 : 62) [57]penelitian kuantitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif.

      Literature Review

      Dari beberapa hasil tinjauan dari sumber jurnal Nasional dan Internasional, penulis mendapatkan beberapa literature riview, diantaranya adalah :

      Tabel 2.3 Literature Review

      No. Penulis, Judul Penelitian Metode Penelitian Tools Hasil Penelitian Perbedaan
      1

      Hariyanto, dkk [58]“Perancangan Promosi Wisata Kota Medan Dalam Bentuk Media Audio Visual”.

      1. Metode Analisa data (Data Primer dan Data Sekunder)
      2. Metode Pengumpulan Data (Wawancara, Observasi, Dokumentasi)
      3. Analisa SWOT
      1. Adobe Premiere
      2. Adobe After Effects
      Media Promosi Kota Medan Berbentuk Audio Visual yang tersampaikan informasi dengan jelas dan detail Konten dan Konsep yang ada di dalam Video Promosi.
      2 Imam, dkk (2017) [59]“Perancangan Media Promosi Video Youtube Koleksi Sanggar Gubug Wayang Mojokerto Berbasis Budaya Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”
      1. Perancangan penelitian terdiri atas teknik observasi, wawancara dan studi literature
      2. Teknik pengumpulan data menggunakan metode primer dan sekunder
      3. Teknik analisa data metode analisis deskriptif dan kualitatif
      1. Adobe Premiere
      2. Adobe After Effects

      Media Promosi Youtube Koleksi Sanggar Gubug Wayang Mojokerto Berbentuk Video Youtube, Poster, Brosur Dan X-Banner yang tersampaikan informasi dengan jelas dan detail

      Konten dan Konsep yang ada di dalam Media Promosi.
      3 So, dkk (2015)

      [60] “Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Di Kota Ambon.”

      1. Metode perancangan menggunakan data primer dan data sekunder
      2. Identifikasi dan analisis data
      3. Konsep perancangan
      Adobe Premiere CS 6 Video promosi wisata kuliner ini tentunya dapat menjadi media promosi yang lebih efektif dari media promosi sebelumnya Konsep dan Tools yang digunakan berbeda.
      4 Sunarya, dkk (2016)[61]

      Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion

      1. Metode Analisa Permasalahan.
      2. Metode Perancangan.
      3. Metode Pengumpulan Data
      4. Metode Analisa Perancangan
      5. Konsep Produksi Media
      1. Adobe Premiere CS 6
      2. Adobe After Effect CS 6
      Video profile Padjajaran Suites Hotel ini tentunya dapat menjadi media promosi yang lebih efektif dan informatif dari media promosi sebelumnya. KKonsep, Konten dan Isi Video Berbeda.
      5 Fajar, dkk (2017) [62]

      “Perancangan Video Promosi Cafe Ombewok”

      1. Metode perancangan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi
      2. Menggunakan metode SWOT
      3. Metode Konsep Produksi Media (KPM) yang meliputi : Pre production, Production, dan Post production.
      Adobe Premiere CS6 Video promosi Cafe Ombewok sebagai media sarana promosi dan informasi untuk menarik minat pengunjung. Konsep, Isi Video, dan Tools yang digunakan berbeda versi.
      6 Harianto (2015) [63]

      “Perancangan Video Promosi Street Food Semarang Untuk Mendukung Pariwisata di Kota Semarang”

      1. Metode perancangan melalui observasi dan wawancara
      2. Metode analisis data yang digunakan metode deskriptif
      3. Konsep perancangan
      1. Adobe Premiere
      2. Adobe After Effects CC
      3. Go Pro Studio
      Media yang dipakai dalam mempromosikan Street Food Semarang adalah media audio visual karena media ini cocok digunakan untuk menarik wisatawan Konsep, Isi Video, yang digunakan berbeda.
      7 Nuansa, et al (2014) [64]

      Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding through Audio Visual Media.”.

      Metode Analisa SWOT.
      1. Adobe Premiere
      2. Adobe After Effects
      Merancang Promosi Parawisata Malang melalui model iklan pariwisata terpadu. Konsep, Isi Video, yang digunakan berbeda.
      8 Narita, et al (2016)[65]

      The Evaluation of Promotion Strategy of Museum Bali.”

      1. Metode Pengumpulan Data dilakukan dengan cara Observasi, Interview, dan Studi Pustaka.
      2. Metode Analisa SWOT.
      1. Adobe Premiere
      2. Adobe After Effects
      Mengevaluasi strtegi promosi melalui Video Promosi Museum Bali Puputan Bandung, Denpasar, Bali, untuk meningkatkan jumlah pengunjung Konsep, Isi Video, dan Tools yang digunakan berbeda versi.
      9 Ga Ram Choi (2014) [66]

      Proposal of the Promotional Video Design Model of Culture Contents, using 3D Image Moving Technique: Applying the Augmented Reality and E-museum Concepts”.

      Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobservasi teknologi apa yang akan dipakai dalam pembuatan 3D. Tools yang digunakan yaitu Mobile Augmented Reality. Adobe Premiere Model Desain Video Promosi Konten Budaya, menggunakan Teknik Pindah Gambar 3D: Menerapkan Konsep Augmented Reality dan E-museumt. Konsep yang di gunakan dalam promosi ini berbeda.
      10 Waung, et al (2015)[67]

      Self Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity and Gender Effect On Job Applicant Evalution.”

      Metode reviewer, melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi resume video.
      1. Adobe Premiere
      2. Adobe After Effects
      Penelitian tersebut hanya menganalisa video promosi yang bersangkutan dengan promosi resume video. Konten dan Konsep yang ada di dalam Video Promosi.

      BAB III

      IDENTIFIKASI MASALAH

      Gambaran Objek Yang Diteliti

      Sejarah Singkat

      Sejarah Singkat SMK Yappika Legok Tangerang

      SMK Yappika Legok adalah Yayasan Putra Putri Kita yang didirikan oleh enam orang perintis, beralamat di Jl. Logam Desa Babakan, Kec. Legok, (021) 54202610, ke enam orang ini terlebih dahulu mendidik putra dan putri mereka sebelum mendidik orang lain.

      SMK Yappika berdiri tahun 2001 sebagai permulaan, pada bulan juli 2002 ke enam orang tersebut pergi ke notaris untuk menotariskan kepada Indah Pratiwi pada tanggal 2 juni 2002. Pada tahun 2002, berdirinya banganunan sekolah SMK Yappika Legok Tangerang dengan luas tanah 7.800 Meter Persegi dengan luas bangunan 3.800 m2. Saat ini SMK Yappika Legok Tangerang memiliki jumlah siswa keseluruhan pada tahun 2019 yaitu 750 Siswa, dengan beberapa program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (Terakreditasi “A”) tahun 2012, Teknik Instalasi Tenaga Listrik (Terakreditasi “A”) tahun 2012, Teknik Pemesinan (Terakreditasi “B”) tahun 2012, dan Multimedia (Terakreditasi “A”) tahun 2012.

      Adanya beberapa ruangan penunjang proses belajar untuk siswa/siswi yaitu, adanya Ruangan Multimedia, Ruangan Digital Studio, Ruangan Simulasi Digital, Ruangana Kkpi, Ruangan Chasis dan Body, Ruangan Kelistrikan Otomotif, Ruangan Tun Up Engine, Ruangan Gerinda, dengan peralatan praktek yang lengkap. Siswa/Siswi SMK Yappika Legok Tangerang telah menunjukan prestasi dengan menjuarai LKS ( Lomba Kompetisi Siswa ) program keahlian Otomotif yang mendapatkan juara 1 serta Teknik Pemesinan mendapatkan juara 1 dan untuk program keahlian Multimedia di bidang Grafis Design mendapatkan juara 1, prestasi yang sangat membanggakan bagi SMK Yappika Legok Tangerang yaitu tingkat Provinsi Banten dengan program keahlian Multimedia Tahun 2012 - 2013, bisa meraih juara 1 sebanyak 3 kali berturut - turut setiap tahunnya di tingkat Provinsi Banten di bidang Grafis Design dan SMK Yappika Legok Tangerang pernah mengirimkan siswanya untuk mengikuti perlombaan tingkat Nasional yaitu PLC (Program Logic Computer) yang pada akhirnya di lirik oleh salah satu perusahaan China untuk mengikuti perlombaan tingkat dunia dan dari 9 Negara peserta SMK Yappika Legok Tangerang mendapatkan Juara 3 dari 9 Negara.

      Oleh karena itu SMK Yappika Legok Tangerang mempunyai Motto, Visi, dan Misi, SMK Yappika Legok Tangerang berkeinginan untuk menunjukan kemampuannya secara konsisten dalam penyediaan produk, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan system secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan berkelanjutan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

      Gambar 3.1 Logo SMK Yappika Legok Tangerang

      Visi, Misi dan Motto SMK Yappika Legok Tangerang

      1. Visi SMK Yappika Legok Tangerang.

        Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memiliki keunggulan, kemampuan dalam keterampilan Iptek dan Imtaq sebagai bekal pengetahuan dasar yang kuat.

      2. Misi SMK Yappika Legok Tangerang

        Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kejuruan tingkat menengah yang berwawasan mutu dan keunggulan serta siap memasuki era globalisasi.

      3. Moto SMK Yappika Legok Tangerang

        Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal terkecil, Mulai dari sekarang.

      Struktur Organisasi

      Agar kegiatan di SMK Yappika Legok Tangerang berjalan sesuai dengan program yang telah dibentuk maka disusun struktur organisasi keperguruan sekolah yang terdiri dari :

      1. Kepala Yayasan.
      2. Kepala Sekolah.
      3. Dewan Guru.
      4. Koordinator Bp/Bk.
      5. Tata Usaha dan Kepala Jurusan.
      6. Wali-wali Kelas.
      7. Siswa/siswi.

      Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Yappika Legok Tangerang.

      Struktur Organisasi

      Struktur Organisasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui lebih jelas dari deskripsi pekerjaan, serta kedudukan maupun tanggung jawab dari setiap divisi yang ada pada perusahaan. Untuk tercapainya kerja sama yang baik pada perusahaan. Struktur Organisasi juga merupakan suatu penempatan karyawan yang dilakukan pembatasan tugas dan tanggung jawab serta penempatan hubungan kerja di antara unsur-unsur oeganisasi, berikut adalah struktur organisasi yang ada pada PT. Daiichi Elevator Indonesia.

      Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT.Daiichi Elevator Indonesia

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      1. Direktur
        1. Menentukan kebijaksanaan serta memberikan / menetapkan keputusan- keputusan.
        2. Mengangkat maupun memberhentikan tiap personil / pekerja dengan surat keputusan.
        3. dan mempunyai wewenang untuk memindahkan / memutasikan. Mengadakan kontrol-check keadaan keuangan perusahaan.
      2. Manager Marketing

        Bertanggung jawab serta memberikan keputusan-keputusan kepada bagian marketing.

      3. Staf Admin dan Customer Service

        bertugas catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat ketatausahaan.

      4. Marketing

        Adalah bagian yang mengatur tentang pemasaran produk maupun jasa yang akan di pasarkan perusahaan.

      5. Manager Kontruksi

        Mengatur jalannya proyek pemasangan lift maupun escalator.

      6. Supervisor Kontruksi

        Mengontrol dan memberikan evaluasi terhadap kerjaan bawahan nya, mengatur pekerjaan para staf pelaksana.

      7. Trouble Shooter

        Menangani masalah lift saat pemasangan lift maupun escalator

      8. Mechanical Foreman

        Mengawasi langsung pekerjaan mekanik dan memberikan petunjuk atas pekerjaan yang dilakukan mekanik

      9. Manager Maintenance

        Mengatur dan mengontrol dari kegiatan maintenance.

      10. Maintenance

        bertugas untuk melakukan perawatan dan perbaikan lift dan peralatan produksi, persiapan untuk pemasangan lift maupun escalator.

      11. Tim Service

        Melakukan pemasangan dan perawatan lift maupun escalator yang di pesan.

      12. Finance and Accounting manager

        bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah finance dan accounting dalam perusahaan. Selain itu juga bertugas untuk menyetujui dan bertanggung jawab atas laporan keuangan dan akuntansi yang disiapkan oleh staff accounting, serta melakukan konfirmasi hutang yang ada dengan bagian akuntansi setiap akhir bulan.

      13. Finance

        yaitu melakukan penerimaan dan pengeluaran uang kantor seperti uang kas.

      14. Accounting

        bertugas melakukan penagihan ke customer untuk pembayaran piutang dan mencatat semua transaksi.

      Product Information(Informasi Produk)

      Produk

      Media video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia ini merupakan salah satu media komunikasi dalam bentuk video promosi, yang pada umumnya sebagai media informasi dalam bentuk video. Dalam video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia ini dipakai untuk menunjukkan beberapa informasi mengenai keunggulan daiichi seloon, ataupun layanan yang akan diberikan kepada calon customer.

      Bentuk media video promosi ini berdasarkan permintaan stakeholder sebagai media promosi yang terbaru serta menjadi daya tarik audience khususnya calon customer, dan masyarakat untuk bergabung di PT. Daiichi Elevator Indonesia. Melalui media video promosi ini juga akan menginformasikan mengenai keunggulan PT. Daiichi Elevator Indonesia yang meliputi : pemasangan dan perawatan Lift Escalator.

      Latar Belakang Produk

      Kemajuan teknologi informasi dan promosi yang dimiliki PT. Daiichi Elevator Indonesia dimana saat ini masih kurang efektif, dikarenakan media sebelumnya berupa desain promosi, belum menunjang informasi dan promosi yang efektif dan menarik untuk ditujukkan kepada calon klien, ataupun disebarluaskan ke masyarakat, PT. Daiichi Elevator Indonesia saat ini membutuhkan media video promosi yang menarik, update, dan efektif untuk menginformasikan mengenai keseluruhan ruang lingkup PT. Daiichi Elevator Indonesia yang meliputi keunggulan pada PT. Daiichi Elevator Indonesia. Melalui perancangan media video promosi ini sebagai strategi pemasaran dan daya tarik kepada klien dan masyarakat untuk menggunakan pemasangan dan perawatan Lift Escalator di PT. Daiichi Elevator Indonesia, serta PT. Daiichi Elevator Indonesia dapat lebih dikenal masyarakat luas.

      Perkembangan Produk

      Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan promosi saat ini media video dalam bentuk promosi mulai digemari oleh masyarakat luas, karena media video promosi terdapat terdapat visual audio, dan visual effect yang menjadi daya tarik bagi yang melihatnya. Selain itu informasi yang di sampaikannya pun jelas sehingga mudah dipahami oleh audience yang melihatnya.

      Media video promosi saat ini menjadi kebutuhan bagi sebuah perusahaan karena melalui media video promosi dapat menginformasikan mengenai seluruh ruang lingkup perusahaan baik fasilitas dan keunggulan yang diberikan bagi para calon klien, ataupun masyarakat yang membutuhkan.

      Berkembangnya dunia perusahaan dan banyaknya pesaing dalam bidang yang sama dari tahun ketahun yang semakin pesat, mengakibatkan semakin banyak fasilitas serta kualitas yang harus disediakan PT. Daiichi Elevator Indonesia.

      PT. Daiichi Elevator Indonesia membutuhkan adanya media penunjang informasi dan promosi yang lebih efektif, lengkap, update dan menarik secara visualisasi untuk memperkenalkan fasilitas dan keunggulan pada PT. Daiichi Elevator Indonesia

      Material Produk

      Perancangan media promosi ini menggunakan berbagai material produk berbentuk media audio visual yang di dalamnya terdapat perangkat perangkat media yang digunakan sebagai berikut :

      Tabel 3.1 Material Produk

      Spesifikasi Produk

      Jika dilihat dari perancangan media video yang berupa video promosi PT. Daiichi Elvator Indonesia dengan menggabungkan audio visual dan effect visual menjadi video yang dikemas lebih menarik untuk disajikan kepada calon klien dan masyarakat luas. Adapun didalam proses pembuatan video promosi tersebut terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan diantaranya adalah

      1. Manfaat
        1. Miliki media informasi dan promosi yang lebih menarik dan efektif.
        2. Menjadikan daya tarik calon klien serta masyarakat luas.
        3. Menjalin relasi yang baik dengan klien.
      2. Kelebihan
        1. Media informasi dan promosi yang ter- upto date.
        2. Memberikan informasi fasilitas, keunggulan serta pelayanan yang lebih menarik.
        3. Sangat mudah untuk diakses oleh calon klien dan masyarakat luas dengan menggunakan jaringan internet.
      3. Kekurangan
        1. Membutuhkan waktu yang lama dalam proses produksi.
        2. Membutuhkan biaya produksi yang mahal dan memerlukan peralatan yang memadai.
        3. Tidak dapat diakses secara offline

      Harga Produk

      Pembuatan project ini membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Dalam perancangan video promosi ini juga membutuhkan peralatan yang banyak untuk proses perancangannya, dikarenakan dalam mengumpulkan data membutuhkan para crew yang mendukung prosesnya seperti, sutradara, cameraman dan beberapa pihak pemain didalam video tersebut. Perancangan video promosi ini juga membutuhkan beberapa peralatan untuk pengambilan gambar menggunakan camera, hingga proses editing dengan menggunakan aplikasi berupa Adobe Premiere pro cc 2018, After effect cc 2018, dan Adobe Audition cc 2018.

      Market Analysis(Analisa Pasar)

      Market Analysis merupakan kegiatan yang menginformasikan perencanaan pemasaran mencakup investigasi ataupun penyelidikan dalam pelaksanaan marketing yang mempengaruhi dinamika pasar sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai target pasar yang dituju. Dalam analisa ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi tentang kondisi pasar video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia. Berikut adalah dua analisis yang dilakukan adalah :

      Market Positioning

      Dengan adanya market positioning ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi dan promosi mengenai fasilitas, pelayanan dan keunggulan yang dimiliki PT. Daiichi Elevator Indonesia. Video promosi ini nantinya akan di implementasikan pada social media seperti Instagram, Facebook, Youtube dan website.

      Konsentrasi pasar implementasi video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia ini, khususnya menjangkau sasaran pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK). Selain itu melalui video promosi ini akan menjangkau sasaran di seluruh Indonesia dan Internasional.

      Melalui perancangan media video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia dapat menjadi lebih menarik bagi calon klien dan masyarakat luas.

      Kondisi Pesaing

      PT. Daiichi Elevator Indonesia saat ini memiliki begitu banyak pesaing, dikarenakan letak geografis PT. Daiichi Elevator Indonesia ini sangat strategis dari pusat perkotaan, perkantoran dan lain sebagainya. PT. Daiichi Elevator Indonesia ini bergerak dalam bidang pengadaan dan jasa pemasangan Lift dan Escalator. Untuk itu PT. Daiichi Elevator Indonesia memerlukan media promosi berbentuk Video Promosi yang menampilkan effect-effect visual lainnya yang dimana sebelumnya media informasi dan promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia hanyalah media cetak seperti brosur.

      Adapun pesaing dari PT. Daiichi Elevator Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :

      Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

      Potential Market

      Media video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia merupakan media informasi dan promosi yang akan ditujukan kepada calon klien dan masyarakat luas agar mendapatkan informasi keunggulan-keunggulan apa saja yang terdapat di PT. Daiichi Elevator Indonesia, yang bertujuan meningkatkan kualitas perusahaan.

      Potensial market dalam menginformasikan dan mempromosikan video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia tersebut yaitu menjangkau pangsa pasar khususnya di wilayah JABODETABEK dan umumnya dapat menjangkau pangsa pasar ke seluruh Indonesia dan Internasional yang membutuhkan jasa layanan teknologi informasi. Pencapaian target dalam perancangan media video promosi sebagai penunjang promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia ini diharapkan akan meningkatkan jumlah pengadaan dan pemasangan jasa PT. Daiichi Elevator Indonesia.

      Market Segmentation

      Geografi :

      1. Khusus : JABODETABEK
      2. Umum : Seluruh Indonesia dan internasional.

      Demografi :

      1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      2. Kelas Ekonomi : Menengah ke atas
      3. Usia : Dewasa dan Orang Tua
      4. Sasaran : Klien dan Masyarakat Umum

      Psikografi : Calon Klien Perusahaan, dan Masyarakat umum yang membutuhkan Pengadaan Lift dan Escalator


      Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

      Dalam pemberian informasi dan promosi pada PT. Daiichi Elevator Indonesia kepada calon klien dan karyawan dalam bentuk video promosi berupa pembuatan video promosi yang bertujuan untuk meningkatkan image PT. Daiichi Elevator Indonesia agar lebih dikenal khalayak luas dan meningkatkan jumlah klien atau customer setiap tahunnya. Maka dari itu video promosi dikemas semenarik mungkin dengan menyajikan informasi secara jelas agar mudah diterima oleh para calon klien dan karyawan.

      Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

      Strategi pemasaran dalam memberikan informasi dan promosi yang dilakukan PT. Daiichi Elevator Indonesia untuk terus meningkatkan calon klien atau calon customer dengan menggunakan video promosi yang berbeda dengan yang lainnya lalu dipublikasikan di media website dan social media. Saat ini persaingan pelayanan dan fasilitas - fasilitas yang diberikan perusahaan semakin banyak maka dengan ini dibutuhkan strategi pemasaran yang lebih menarik dan efektif, agar mudah diakses dan diterima oleh masyarakat luas. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia:

      1. Social Media : Youtube, Instagram, dan Facebook
      2. LCD Promosi Perusahaan

      Tabel 3.3 Analisis SWOT

      Budget Produksi Media

      Budget Produksi Media

      Budget biaya produksi media adalah biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan perancangan video promosi pada PT. Daiichi Elevator Indonesia.

      Tabel 3.4 Budget Produksi Media

      Konfigurasi Hardware

      Spesifikasi Hardware

      Perancangan video promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia. tersebut menggunakan 1 (satu) unit laptopdengan spesifikasi sebagai berikut:

      1. Processor : Intel Core i7-5500U CPU
      2. Monitor : LCD 14 Inchi
      3. Mouse : rexus gamming
      4. RAM : 8 GB
      5. Harddisk : WD My Passport Ultra 1TB
      6. Speaker : Sonic Master

      Software yang digunakan

      Dalam konsep media video promosi tersebut softwareyang digunakan penulis adalah:

      1. Adobe Premiere pro cc 2018,
      2. After effect cc 2018,
      3. Adobe Audition CC 2018

      Elisitasi

      Elisitasi Tahap 1

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

      Elisitasi Tahap 2

      Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

      Keterangan :

      M : Mandatory (yang diinginkan), harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan

      D : Desirable (diperlukan), tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

      I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan), bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

      Elisitasi Tahap 3

      Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

      Keterangan :

      T : Techinal, tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang di usulkan.

      O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistema yang akan dikembangkan.

      E : Ecconomic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual.

      H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaian yang sulit serta biaya yang mahal.

      M : Middle, Mampu untuk dikerjakan.

      L : Low, Mudah untuk dikerjakan.

      Final Draft Elisitasi

      Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      KONSEP PRODUKSI MEDIA

      Preproduction

      Preproduction atau pra produksi merupakan tahap awal dari sebuah proses untuk melakukan persiapan pada hal apa saja yang dibutuhkan sebelum tahap produksi dimulai. Langkah-langkah dalam tahap preproduction pada umumnya diawali dari pengumpulan ide atau gagasan untuk menentukan konsep awal, kemudian ide tersebut dirangkai menjadi cerita singkat atau sinopsis, lalu cerita tersebut dibuat lebih detail lagi dengan script writing dan storyboard. Setelah konsep keseluruhan sudah selesai dibuat, maka selanjutnya menentukan time schedule, dilanjutkan dengan menyiapkan peralatan dan mencari talent dan crew sebagai pendukung konsep yang sudah ditentukan. Lebih jelasnya digambarkan pada bagan berikut ini :

      Gambar 4.1. Tahap Preproduction

      Ide atau Gagasan

      Tahap pra produksi diawali dengan menemukan ide atau gagasan yang akan digunakan sebagai dasar perancangan sebuah video. Sebuah ide atau gagasan harus memiliki orisinalitas, kreatif dan menarik para audience yang dituju, konsep yang harus dibuat dalam merancang video promosi ini adalah menampilkan keunggulan perusahan dan product dari seluruh produk yang dimiliki PT. Daiichi Elevator Indonesia. Ide yang dituangkan ke dalam video promosi haruslah dirancang sangat menarik agar tidak hanya berupa video yang berisikan video tentang promosi saja namun harus terdapat effect ataupun transisi dan visual grafis yang akan menarik minat para audience untuk melihat dan mendengarkan informasi. Agar dapat menarik untuk didengarkan maka video haruslah ditambahkan dengan audio dan dubbing yang dapat lebih memperjelas informasi dari promosi yang diberikan.

      Sinopsis

      Sinopsis merupakan sebuah rangkuman cerita dari ide yang telah dikembangkan, menjadi bentuk ringkasan dari perancangan awal sebuah video yang bertujuan agar pembaca memiliki gambaran sekilas dari isi, sehingga memberikan garis besar sebagai acuan pokok improvisasi. Sinopsis Perancangan Media Video Promosi pemasangan dan perawatan Lift Escalator Pada PT. Daiichi Elvator Indonesia Guna Promosi ini, yaitu:

      Teknologi terus berkembang dan memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia, contoh paling konkrit yaitu dibidang transportasi, perkembangan lift pada awalnya dimulai dengan adanya tangga, yang digunakan manusia untuk menuju ke suatu tempat yang lebih tinggi maupun lebih rendah, tangga berkembang pesat menjadi escalator, lalu ada juga lift, yang mempermudah transportasi pada gedung-gedung bertingkat dan pencakar langit.

      Dengan begitu PT Daiichi Elevator Indonesia menjadi perusahaan elevator dan escalator terpecaya dan terbesar yang ikut mendukung pembangunan dan kemakmuran Negara dan bangsa republic Indonesia, yang menjunjung tinggi kepuasaab pelanggan dengan semangat profesionlisme dan karyawan yang berdedikasi tinggi, dengan terus mengalami peningkatan jumlah pesanan dari pelanggan, produk Daiichi Seeloon, sudah digunakan diberbagai macam lokasi, juga memiliki banyak keunggulan. Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi alamat, menghubungi nomer telfon,website perusahaan dan e-mail yang tercantum.

      Storyboard

      Storyboard adalah visualisasi susunan sketsa gambar tangan secara bertahap, disusun sesuai dengan alur cerita untuk kepentingan shooting ataupun pengambilan gambar saat produksi. Agar dapat menjelaskan ide juga cerita kepada audience agar lebih mudah memahami informasi yang disampaikan video tersebut. Storyboard akan memudahkan pengambilan gambar saat proses produksi, berikut storyboard Perancangan video promosi pada PT. Daiichi Elevator Indonesia:

      Scene 1

      Gambar 4.2 Menampilkan video Bumper Opening

      Scene 2

      Gambar 4.3 Menampilkan video Logo PT. Daiichi Elevator Indonesia

      Scene 3

      Gambar 4.4 INT/ DAY/ Menampilkan video logo elevator Proyek Daiichi di Fave Hotel Cipondoh / Close Up

      Scene 4

      Gambar 4.5 INT/ DAY/ Menampilkan video Escalator Proyek Daiichi di Pasar Modern BSD / Close Up

      Scene 5

      Gambar 4.6 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan Background Elevator pada saat Maintenance Proyek di Pasar Modern BSD / Medium Shoot

      Scene 6

      Gambar 4.7 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan Background Elevator pada saat pembersihan mainboard Proyek di Pasar Modern BSD / Medium Shoot

      Scene 7

      Gambar 4.8 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background Mesin Elevator Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 8

      Gambar 4.9 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background Elevator pada saat Maintenance Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 9

      Gambar 4.10 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background suasana Elevator saat ada penumpang naik di Proyek JPO GBK Sudirman / Medium Shoot

      Scene 10

      Gambar 4.11 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background mesin elevator control panel Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 11

      Gambar 4.12 INT / DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background Elevator pada saat Maintenance Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 12

      Gambar 4.13 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Escalator dengan Background suasana escalator pada saat penumpang turun di Proyek Stasiun JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 13

      Gambar 4.14 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Escalator dengan Background mesin escalator control panel proyek di Pasar Modern Intermoda BSD / Medium Shoot

      Scene 14

      Gambar 4.15 INT/ DAY/ Menampilkan video logo daiichi di Escalator Proyek Stasiun di JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 15

      Gambar 4.16 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Escalator dengan Background suasana escalator ramai pada saat penumpang naik di Proyek Stasiun JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 16

      Gambar 4.17 INT/ DAY/ Menampilkan video list projcet PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan Background suasana escalator Proyek di Stasiun JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 17

      Gambar 4.18 INT/ DAY/ Menampilkan video Slide Sertifikat Perusahaan dengan background video Elevator Proyek di JPO Gbk Sudirman / Close Up

      Scene 18

      Gambar 4.19 INT/ DAY/ Menampilkan Logo PT. Daiichi Elevator Indonesia, informasi berupa alamat,website,telpon dan email

      Script Writing

      Script Writing merupakan penulisan naskah narasi yang menguraikan urutan dialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur.

      Tabel 4.1 Script Writing

      Rundown

      Rundown merupakan susunan kegiatan suatu acara yang tersusun oleh durasi waktu yang telah ditentukan

      Tabel 4.2 Rundown

      Penyusunan Crew

      Selanjutnya adalah menyusun crew didalam video ini tidak terdapat pemain didalamnya dikarenakan video ini menggambarkan keunggulan perusahaan dan produk yang ada dari PT. Daiichi Elevator Indonesia, oleh karena itu crew yang didalamnya hanyalah crew umum, seperti Creative Director yang mengatur jalannya produksi, script writing, cameramen yang menggambil gambar, editor, dan assiten editor. Berikut adalah crew yang bekerja dalam proses produksi perancangan video promosi pada PT. Daiichi Elevator Indonesia yaitu :

      Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

      Time Schedule

      Time schedule merupakan jadwal waktu untuk melakukan suatu proses sesuai target yang ditentukan. Proses perancangan video iklan ini ditargetkan dapat diselesaikan selama 4 bulan.

      Tabel 4.4 Time Schedule

      Anggaran/Budget

      Budget atau anggaran tentu diperlukan dalam melakukan perancangan suatu video khususnya promosi. Berikut anggaran biaya yang dikeluarkan dalam perancangan video iklan ini :

      Tabel 4.5 Anggaran/Budget Produksi

      Peralatan yang Digunakan

      Perancangan video promosi ini menggunakan beberapa peralatan pendukung, diantaranya Intel Core i7-5500U CPU, Camera Mirrorless Sony A6000, Camera Canon 750D, , Tripod, Hardisk 1 TB, dan Sandisk SDHC 32GB Extreme 90 Mb/s. Perancangan ini mengambil gambar didalam ataupun diluar ruangan dari beberapa escalator atau elevator dari PT. Daiichi Elevator Indonesia.


      Gambar 4.20 – Intel Core i7-5500U CPU

      Gambar 4.21 – Camera Mirrorless Sony A6000

      Gambar 4.22 – Camera Canon 750D

      Gambar 4.23 – Tripod

      Gambar 4.24 – Hardisk 1 TB

      Gambar 4.25 – Sandisk SDHC 32GB Extreme 90 Mb/s

      Production

      Production atau produksi merupakan proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasama antara para kru dan pemain untuk mewujudkan rumusan dari tahap pra produksi dalam bentuk skenario, naskah dan storyboard yang telah direncanakan. Pada tahap produksi semua unsur teknis dan kreatif dijalankan dibawah pengawasan director atau sutradara. Mencapai semua tujuan pada tahap produksi ini diperlukannya proses perancangan multimedia, perancangan audio, perancangan visual dan perancangan broadcasting. Dalam proses shooting video, harus dipersiapkan dengan baik, dan menarik.

      Gambar 4.26 Tahap Production

      Perencanaan Multimedia

      Perencanaan multimedia merupakan proses awal dalam kegiatan production dengan menentukan gambar (spot) mana saja yang akan diambil oleh para cameramen selain menentukan gambar proses ini menggabungkan video, gambar, audio, grafik, dan teks yang akan dijadikan sebuah infromasi yang komunikatif dalam menyampaikan sebuah infromasi. Perencanaan multimedia ini merancang sebuah video agar dapat menyajikan sebuah media informasi dan promosi berbentuk audio visual, berupa video yang didalamnya mengandung unsur gambar, video, audio, dengan transisi dan efek-efek visual agar lebih menarik dan disebarkan untuk menjangkau lebih luas program media yang lebih efisien dan efektif. Proses perancangan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis yang diantaranya tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Adanya perencanaan multimedia ini diharapkan dapat ditunjukkan agar dapat tercapai dengan baik dan menghasilkan sebuah program multimedia yang komunikatif dan menarik.

      TujuanMultimedia

      Tujuan multimedia yaitu memberikan media informasi dan promosi dalam penyajian nya media yang dapat menarik para audience yaitu, calon customer khususnya pelaku bisnis wilayah Indonesia yang ingin mengetahui informasi tentang Lift atau Escalator dan perawatan nya. Melalui media sosial saat ini yaitu youtube, Instagram dan website daiichiseloonelevator.id dapat memberikan kemungkinan dalam meningkatkan target dari PT. Daiichi Elevator Indonesia. Dengan penuh harapan melalui media promosi ini PT. Daiichi Elevator Indonesia pada tahun mendatang dapat menjual produk sebanyak 50 unit per tahun .

      StrategiMultimedia

      Melalui hasil dari video yang berbasis audio visual ini yang menyampaikan informasi dan promosi dari PT. Daiichi Elevator Indonesia, sebelum melakukan kegiatan produksinya haruslah menentukan target dari strategi multimedia yang nantinya akan digunakan, dirancang dan dipersiapkannya tiga aspek sasaran sebagai berikut :

      Geografi : Wilayah Indonesia

      Demografi :

      1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      2. Kelas Ekonomi : Menengah ke atas
      3. Usia : Dewasa & Orangtua
      4. Sasaran : Klient, Pelaku bisnis, Pemilik Gedung, Failitas Umum umum yang membutuhkan Pengadaan Lift dan Escalator.

      Program Multimedia

      Program multimedia pada media video promosi ini dibuat dalam tiga tahapan, yaitu :

      1. Picture

        Format gambar yang digunakan dalam perancangan media ini menggunakan format .png dan untuk format video yang digunakan adalah mp4 .

      2. Sound

        Sound yang dipakai dalam media video iklan ini menggunakan audio background sound music presentation serta beberapa efek suara menyesuaikan dengan isi dan situasi yang terdapat di dalam video

      3. Text

        Penggunaan teks pada perancangan video iklan ini memakai font Agency FB pada beberapa animasi teks.

      Perencanaan Audio

      Perencanaan audio pada perancangan video promosi ini tentu sangatlah penting diperlukannya sebuah perencanaan audio guna mendukung dalam penyampaian informasi yang disajikan dalam video, agar lebih jelas dan mudah untuk dimengerti. Apabila tidak terdapat audio yang melatarbelakangi video ini, video akan kurang jelas dalam memberikan informasi dan akan menimbulkan kebosanan dari para audience. Agar dapat menghasilkan audio yang perlu dilakukan 3 tahap yaitu tujuan audio, strategi audio,dan program audio

      Tujuan Audio

      Tujuan audio ini untuk video promosi yang dirancang agar informasi yang disampaikan dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh audience. Audio ini berperan besar terhadap penjelasan gambar yang ada, juga membuat video menjadi lebih hidup serta menarik, sehingga pesan dalam video iklan tersampaikan dengan baik.

      Strategi Audio

      Strategi audio dibutuhkan untuk mencari audio yang sesuai dengan isi dari video promosi tersebut. Perancangan audio harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan dengan menggunakan suara dubber menyesuaikan background gambar, mengikuti narasi yang telah dibuat. Sehingga informasi pada video promosi ini dapat diterima dan dimengerti oleh para audience. juga pesan dan citra yang ada dapat tersampaikan Perancangan media ini terdapat tiga aspek yang harus dirancang dan disiapkan, diantaranya :

      Geografi : Wilayah Indonesia

      Demografi :

      1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      2. Kelas Ekonomi : Menengah ke atas
      3. Usia : Dewasa & Orangtua
      4. Sasaran : Klient, Pelaku bisnis, Pemilik Gedung, Failitas Umum umum yang membutuhkan Pengadaan Lift dan Escalator.

      Psikografi : Para pelaku bisnis, pemilik gedung atau pemilik fasilitas umum yang memerlukan kecepatan dalam transportasi antara lantai-lantai di tiap gedungnya.

      Program Audio

      Penggunaan Audio dalam pengisian background music video promosi ini menyesuaikan dengan storyboard yang dibuat pada tahap preproduction. Format yang dipakai pada instrument audio adalah Mp3 yang sedikit dihaluskan menggunakan Adobe Audition CC 2015, agar sesuai dengan pembuatan video iklan ini.

      Music Background utama untuk seluruh video iklan ini dari awal sampai akhir menggunakan sound music presentation.

      Perencanaan Visual

      Perencanaan visual merupakan proses merancang suatu image dan kesan yang ingin ditampilkan dalam video. Menggabungkan gambar, video, suara dan teks akan menghasilkan satu video utuh berisikan informasi yang akan disampaikan. Gambar dan video yang sudah diproduksi diurutkan, lalu teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, kemudian di-edit dan di-render setelah render di save dan di konversikan agar menjadi video yang komunikatif dan menarik. Berdasarkan perencaanaan visual yang sesuai dengan tahapan yang berjalan dengan baik dan sesuai, maka perencanaan visual ini dapat memberikan kesan yang baik pada video yang dihasilkan.

      Tujuan Visual

      Tujuan visual ini adalah untuk merancang sebuah video berbentuk video promosi yang diberikan PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan menggunakan efek visual yang dapat memberikan kesan visual sehingga dapat menyajikan video yang disajikan dengan keindahan didalam setiap tampilan yang ada didalam video.

      Strategi Visual

      Visual effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan real atau benar – benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut.. Setiap scene video dibuat dengan tampilan visualisasi yang berbeda-beda yang menjadikannya memiliki daya tarik tersendiri untuk setiap gambar, video, suara, ataupun teks yang ditampilkan semua dirancang efisien dan efektif.

      Program Visual

      Dalam tahapan produksi ini, storyboard menjadi acuan, dan pada tahap produksi ini, menggunakan berbagai aplikasi software guna menunjang berjalannya tahap editing menggungakan aplikasi seperti, Adobe Premiere CC 2015, Adobe Audition CC 2015, After effect CC 2015

      Scene 1

      Gambar 4.27 Menampilkan video Bumper Opening

      Scene 2

      Gambar 4.28 Menampilkan video Logo PT. Daiichi Elevator Indonesia

      Scene 3

      Gambar 4.29 INT/ DAY/ Menampilkan video logo elevator Proyek Daiichi di Fave Hotel Cipondoh / Close Up

      Scene 4

      Gambar 4.30 INT/ DAY/ Menampilkan video Escalator Proyek Daiichi di Pasar Modern BSD / Close Up

      Scene 5

      Gambar 4.31 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan Background Elevator pada saat Maintenance Proyek di Pasar Modern BSD / Medium Shoot

      Scene 6

      Gambar 4.32 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan Background Elevator pada saat pembersihan mainboard Proyek di Pasar Modern BSD / Medium Shoot

      Scene 7

      Gambar 4.33 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background Mesin Elevator Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 8

      Gambar 4.34 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background Elevator pada saat Maintenance Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 9

      Gambar 4.35 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background suasana Elevator saat ada penumpang naik di Proyek JPO GBK Sudirman / Medium Shoot

      Scene 10

      Gambar 4.36 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background mesin elevator control panel Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 11

      Gambar 4.37 INT / DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Elevator dengan Background Elevator pada saat Maintenance Proyek di Fave Hotel Cipondoh / Medium Shoot

      Scene 12

      Gambar 4.38 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Escalator dengan Background suasana escalator pada saat penumpang turun di Proyek Stasiun JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 13

      Gambar 4.39 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Escalator dengan Background mesin escalator control panel proyek di Pasar Modern Intermoda BSD / Medium Shoot

      Scene 14

      Gambar 4.40 INT/ DAY/ Menampilkan video logo daiichi di Escalator Proyek Stasiun di JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 15

      Gambar 4.41 INT/ DAY/ Menampilkan Animasi Text Benefit Escalator dengan Background suasana escalator ramai pada saat penumpang naik di Proyek Stasiun JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 16

      Gambar 4.42 INT/ DAY/ Menampilkan video list projcet PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan Background suasana escalator Proyek di Stasiun JPO Tanah Abang / Medium Shoot

      Scene 17

      Gambar 4.43 INT/ DAY/ Menampilkan video Slide Sertifikat Perusahaan dengan background video Elevator Proyek di JPO Gbk Sudirman / Close Up

      Scene 18

      Gambar 4.44 INT/ DAY/ Menampilkan Logo PT. Daiichi Elevator Indonesia, informasi berupa alamat,website,telpon dan email

      Perencanaan Broadcasting

      Perencanaan broadcasting sangatlah dibutuhkan karena program broadcasting yang banyak digunakan untuk melakukan perancangan secara efektif dan efesien. Dalam perencanaan ini memberikan gambaran untuk promosi yang akan lebih luas dalam menjangkau para audience yang lebih luas pula. Dalam perencanaan ini harus dibuat tujuan yang akan dijadikan arahan dalam mencapai target perusahaan yang diinginkan. Karena perencanaan broadcasting dapat membantu dalam memberikan media promosi yang lebih menarik. Perencanaan broadcasting ini terdiri dari 3 tahap yaitu tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting.

      Tujuan Broadcasting

      Tujuan broadcasting tentunya untuk menjangkau audience secara luas dengan harapan informasi yang disampaikan melalui perancangan video promosi ini dapat tersampaikan dengan tepat sasaran. Hal ini semua khalayak berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan suatu pandangan yang lebih baik dari masyarakat luas terhadap video promosi ini. Dengan penuh harapan melalui media promosi ini PT. Daiichi Elevator Indonesia pada tahun mendatang dapat menjual produk sebanyak 50 unit per tahun.

      Strategi Broadcasting

      Dalam perancangan video promosi ini strategi broadcasting digunakan dalam mempromosikan video promosi yang disajikan oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia dengan memanfaatkan fasilitas yang mudah terjangkau menggunakan media social media seperti Youtube, Instagram dan website daiichiseloonelevator.id dan juga media offline dapat berupa DVD dan kegiatan pameran. Melalui strategi ini dengan mengimplementasikan kepada media sosial diharapakan dapat membantu meningkatkan target pemasaran PT. Daiichi Elevator Indonesia.

      Program Broadcasting

      Program broadcasting dilakukan untuk menunjukkan kepada para Klien atau masyarakat umum mendapatkan informasi yang berkaitan dengan video promosi ini tentang keunggulan perusahaan dan Product Lift Escalator. Pemutaran hasil dari produksi video promosi ini memanfaatkan media internet. Detail dari program broadcasting media informasi dan promosi yang telah dibuat dari hasil editing perancangan media video promosi tentang keunggulan perusahaan dan Product Lift Escalator pada PT. Daiichi Elevator Indonesia akan disalurkan melalui media :

      1. Youtube

        Melalui Youtube, informasi dari video promosi yang telah dihasilkan akan menjadi lebih mudah untuk diakses di manapun dan kapanpun. Video promosi tersebut dapat diakses di channel Youtube PT. Daiichi Elevator Indonesia

      2. Instagram

        Merupakan media popular saat ini untuk mempromosikan keunggulan yang dimiliki PT. Daiichi Elevator Indonesia melalui media sosial instagram. Video Promosi bisa diakses di Instagram dengan akun yang bernama @Daiichi_Elevator_Indonesia

      3. website

        Melalui website, sama akan halnya melalui Youtube dimana video promosi yang telah dihasilkan mudah untuk diakses. Video promosi tersebut dapat dilihat langsung melalui link website resmi daiichiseloonelevator.id

      Post Production

      Post production ialah melakukan tahap akhir dari penyelesaian dalam sebuah karya yang dimana berawal dari karya mentah menjadi sebuah video yang utuh dan sempurna dan mampu menceritakan pesan dan informasi di dalamnya dengan menarik kepada audience. Di dalam proses post production diperlukannya beberapa tahapan seperti Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar

      Gambar 4.45 Tahap Post Production

      Digitizing

      Digitizing merupakan tahap pemindahan file-file atau mentahan video dari media seperti kamera atau memory card hasil shooting, ke dalam sebuah perangkat komputer maupun laptop. Setelah dilakukan proses pengambilan gambar, gambar yang sudah dipindahkan dipilah mana yang akan dipakai atau tidak dipakai.

      Gambar 4.46 Gambar Digitizing

      Editing

      Pada tahap editing ini gambar atau video yang sudah dipindahkan akan dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan menyesuaikan ide dari director dengan naskah dan storyboard yang telah dibuat.

      Gambar 4.47 Gambar Editing

      Mixing

      Proses ketiga, Mixing merupakan proses dimana percampuran gambar juga audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan juga efek-efek pendukung supaya tampilannya terlihat lebih menarik, dibuat sesuai dengan naskah maupun storyboad yang dibuat sebelumnya. kesinambungan antara video, audio, narasi, ilustrasi musik, sangat diperhatikan supaya serasi dan juga harmonis. Setelah tahapan proses mixing, kemudian dilakukannya rendering agar menyatu dengan keseluruhan dandapat diubahke format file yang dibutuhkan untuk di sebar luaskan kepada masyarakat.

      Gambar 4.48 Gambar Mixing

      Finishing

      Pada tahap finishing ini akan melakukan pengecekan kembali dengan melakukan penyesuaian dari penggabungan unsur-unsur yang ada didalam video apakah sudah sesuai atau belum. Apabila telah sesuai video tersebut di save dalam aplikasi komputer yang digunakan dalam mengedit video promosi PT.Daiichi Elevator Indonesia.

      Gambar 4.49 Gambar Finishing

      Exporting

      Exporting ini merupakan tahap akhir dari proses penggabungan setelah keseluruhan video dan audio telah di-edit melalui software Adobe Premiere Pro CC 2018, lalu di-render menjadi satu video utuh dengan format yang telah ditentukan. Keterangan format video promosi ini di-export¬ dengan kualitas video FHD(1920x1080p), frame rate 25fps dan format .mp4.

      Gambar 4.50 Gambar Exporting

      Exporting

      Pada tahap ini adalah target pasar yang akan dituju. Untuk jangkauan luas yaitu klien dan masyarakat umum. Dengan penuh harapan melalui media promosi ini PT. Daiichi Elevator Indonesia pada tahun mendatang dapat menjual produk sebanyak 50 unit per tahun. Video promosi ini nantinya akan di-upload ke social media seperti Youtube dengan nama channel PT. Daiichi Elevator Indonesia, Instagram dengan nama @Daiichi_Elevator_Indonesia dan juga website dengan nama link daiichiseloonelevator.id Diharapkan melalui perancangan video promosi ini nantinya target calon customer dapat bertambah sebesar 30%.

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Setelah melakukan penelitian Skirpsi selama 2 bulan di PT. Daiichi Elevator Indonesia, perancangan media video untuk PT. Daiichi Elevator Indonesia sangat diperlukan sebagai media informasi dan promosi secara lebih informative dan menarik minat calon customer dan masyarakat luas.

      Adapun beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah mengenai perancangan media video ini adalah sebagai berikut:.

      1. Media informasi yang dibutuhkan oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia yaitu melalui pembuatan perancangan media video PT. Daiichi Elevator Indonesia yang menampilkan informasi meliputi: fasilitas seperti Lift, Escalator dan sparepart. Didukung dengan keunggulan PT. Daiichi Elevator Indonesia yaitu agar calon customer dapat tertarik dengan barang jasa yang di tawarkan oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia.
      2. Konsep video yang dibutuhkan oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia adalah dengan menampilkan konsep media video yang menarik dan informatif, dengan menampilkan intro opening Escalator dan lift sebagai pembuka media video, dilanjut dengan menampilkan video-video yang tentang keunggulan perusahaan, Escalator dan lift oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia, backsound yang menarik, serta video berkualitas HD (High Definition). Dengan memberikan informasi yang up to date sesuai dengan pelayanan, keunggulan, dan fasilitas yang diberikan saat ini dan juga kebutuhan promosi PT. Daiichi Elevator Indonesia agar lebih menarik minat calon customer dan khususnya masyarakat luas.
      3. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia untuk menarik minat calon customer adalah dengan implementasi media pada social media seperti youtube. Sehingga calon customer dan masyarakat dapat mengetahui informasi PT. Daiichi Elevator Indonesia serta semakin dikenal khalayak luas.

      Saran

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, terdapat beberapa saran untuk PT. Daiichi Elevator Indonesia diantaranya:

      1. Peneliti berharap PT. Daiichi Elevator Indonesia dapat memperkenalkan keunggulan produknya lebih luas melalui media promosi dan informasi seperti media cetak berbentuk katalog ataupun elektronik berbentuk video.
      2. Disarankan pada PT. Daiichi Elevator Indonesia dapat aktif melakukan promosi menggunakan media sosial ataupun dapat membuat konten video baik perkenalan atupun promo yang sesuai dengan bidang perusahaan, agar para calon customer selalu merasa lebih dekat.
      3. Peneliti berharap perancangan media video ini akan ada penelitian dan pengembangan selanjutnya menyesuaikan dengan informasi yang telah update dan penyajian yang lebih menarik audience. Sehingga jumlah calon customer setiap tahunnya bisa semakin bertambah sesuai target yang diinginkan oleh PT. Daiichi Elevator Indonesia.

























      DAFTAR PUSTAKA

      1. Susano, A. (2014) ‘Rancang Bangun AplikasiI Berbasis Android Untuk Pengolahan Data Pengurus Masjid’, E – Journal Universitas Indraprasta PGRI. Jakarta, 4(3), p. 378.
      2. Novitasari and Indah Uly Wulandari (2015) ‘Sistem informasi Pembayaran Biaya Operasional Sekolah Siswa Pada “Bank Mini Arta Prima” Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Pacitan’, Indonesian Journal of Networking and Security, 4(3), p. 20.
      3. Wibowo, Edi, Dewi Popi Romika and Mega Cut Ryana (2017) ‘Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada SMA Citra Islami Tangerang’, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Informatika, 5(1), p. 62.
      4. Sunarya, Lusyani et al. (2016) ‘Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion’, Jurnal CCIT, 9(3), p. 320-323.
      5. Maimunah, David, Ericson Maulana and Dian Budi Kusuma (2017) ‘Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin’, Seminar Nasional Teknologi Informasi, 5(1), p. 37.
      6. Iswandy, E. (2015) ‘Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menetukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur’, Jurnal Teknologi Informasi, 3(2), p. 73.
      7. Ramadhan, Azim and Ika Purwati Ningrum (2016) ‘Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web’, Jurnal semanTIK, 2(2), p. 67.
      8. Noor, Muhammad and Ratna Sari (2016) ‘Sistem Informasi Kartu Inventaris Barang Berbasis Web di Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Laut’, Jurnal Sains dan Informatika, 2(1), p. 63.
      9. Sunarya, Lusyani, Mukti Budiarto and Jasmine Darra Assyifa (2015) ‘Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja’, CCIT Journal, 9(1), pp. 80–81.
      10. Rosmila, Muh.Yamin and LM. Tajidun (2016) ‘Aplikasi Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetic’, Jurnal semanTIK, 2(2), p. 228.
      11. Wibawa, Julian Chandra and Fany Julianto (2016) ‘Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus : PT. Dekatama Centra)’, Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 2(2), p. 175.
      12. Immaniar, Dewi, Sudaryono and Dwi Ayu Ningrum (2014) ‘Enriching Media Mesrchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Book-Store’, CCIT Journal, 7(3), p. 425.
      13. Imani, Yafie Miftah, Eko Nugroho and Wing Wahyu Winarno (2017) ‘Peran Promosi dan Rekomendasi Dalam Pembentukan Harapan Pembeli Online Terhada Penjual Online yang Memiliki Kredibilitas (Studi : Beteng Trade Center Solo)’, Prosiding Seminar Nasional Geotik, p. 34.
      14. Yuliana, Ika and Rony Ika Setiawan (2015) ‘Pengaruh Pelayanan dan Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada UD. Kelapa Sari Blitar)’, Riset Mahasiswa Ekonomi, 2(2), p. 286.
      15. Immaniar, Dewi, Sudaryono and Dwi Ayu Ningrum (2014) ‘Enriching Media Mesrchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Book-Store’, CCIT Journal, 7(3), p. 425.
      16. Kurniawan, Dian and Sinta Verawati Dewi (2017) ‘Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Media Screencast – O-Matic Mata Kuliah Kalkulus 2 Menggunakan Model 4-D Thiagarajan’, Jurnal Siliwangi, 3(2), p. 215.
      17. Kurniawan, Alfajri, Asep Kadarisman and Syarip Hidayat (2017) ‘Perancangan Media Informasi Berkendara Untuk Pengguna Vespa di Jakarta’, Universitas Telkom. e-Proceeding of Art & Design, 4(1), p. 29.
      18. Wahyuni, Sri, Afina Miftahurrachmah and Ellen Nindya Purwa (2017) ‘Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Program Pemasaran Pada Hotel Narita Tangerang’, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017, 5(1), p. 20.
      19. Everlyn, Shierly and Reinhard Andersen (2015) ‘Kajian Visual Desain Tentang Jeans Dalam Bentuk Buku’, Jurnal Ruparupa, 4(2), pp. 159–162.
      20. Wahyuni, Sri, Afina Miftahurrachmah and Ellen Nindya Purwa (2017) ‘Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Program Pemasaran Pada Hotel Narita Tangerang’, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017, 5(1), p. 20.
      21. Wahyuni, Sri, Afina Miftahurrachmah and Ellen Nindya Purwa (2017) ‘Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Program Pemasaran Pada Hotel Narita Tangerang’, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017, 5(1), p. 20.
      22. Atstsaqifi, Yusuf, Handoyo and Sari Listyorini (2015) ‘Pengaruh Nilai Pelanggan, Citra Merek (Brand Image) dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Kereta Api Kelas Ekonomi Tawang Jaya Jurusan Semarang-Jakarta (Studi Kasus di Stasiun Poncol DAOP IV, Semarang)’, Diponegoro Journal of Social and Political Science, 4(1), p. 3.
      23. Everlyn, Shierly and Reinhard Andersen (2015) ‘Kajian Visual Desain Tentang Jeans Dalam Bentuk Buku’, Jurnal Ruparupa, 4(2), pp. 159–162.
      24. Nadya, N. and Saputra, H. (2018) ‘Tinjauan Visual Pada Permainan Digital Indonesia Berjudul “DREADOUT”’, National Conference of Creative Industry, p. 33.
      25. Fadhli, Muhibbudin (2015) ‘Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Kelas IV Sekolah Dasar’, Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 3(1), p. 25.
      26. Mursalina, Ria (2018) ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Pengetahuan Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN 022 Tenggarong Seberang’, Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan, p. 27.
      27. Wibowo, Edi, Dewi Popi Romika and Mega Cut Ryana (2017) ‘Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada SMA Citra Islami Tangerang’, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Informatika, 5(1), p. 62.
      28. Ofindra, M. Harry (2015) ‘Perancangan Promosi Lalito Coffee Melalui Media Iklan TV’, Jurnal anDEKAVE, 4(1), pp. 6–7.
      29. Wiratna, Haris and Rahmatsyam Lakoro (2017) ‘Perancangan Video Promosi Wisata Pantai Kabupaten Jember dengan Konsep Sinematik Infografis’, Journal Sains dan Seni ITS, 6(2), p. 95.
      30. Prasetyo, Dwi and Denny Indrayana Setyadi (2017) ‘Perancangan Film Pendek Bertema Wisata Dengan Pendekatan Storytelling Sebagai Media Promosi Wisata Pulau Bawean’, Jurnal Sains dan Seni ITS, 6(1), pp. 58–59.
      31. Octalina, Lydia Ery and Umi, Khabibah (2019) ‘Pembuatan video Iklan Menggunakan Sony Vegas PRO 13 Sebagai Media PromosiI Untuk Meningkatkan Volume Penjualan di Leo Hijabi Malang’, J A B Jurnal Aplikasi Bisnis, 5(1), p. 98.
      32. Hackley, C. (2014) ‘Advertising & Promotion’, International Journal of Advertising, p. 7.
      33. Siregar, Helmi Fauzi, Yustria Handika Siregar and Melani (2018) ‘Perancangan Aplikasi Komik Hadist Berbasis Multimedia’, Jurnal Teknologi Informasi, 2(2), p. 114.
      34. Prasetyo, Ekkal (2018) ‘Tutorial Pembelajaran Rambu Lalu Lintas Untuk Anak Usia Taman Kanak – kanak (TK) Berbasis Multimedia’, Jurnal Informatika, 4(2), p. 14.
      35. Pribadi, Prayoga and Agung Prasetyo (2018) ‘Aplikasi Alat Bantu Belajar Menulis Aksara Jawa Berbasis Multimedia Untuk Kelas 3 Sekolah Dasar’, Jurnal IT CIDA, 2(1), p. 32.
      36. Dewi, Surya and A. Khumaidi (2017) ‘Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi bagi anak usia dini pada taman kanak - kanak (TK) harapan kita kec. Pugung menggunakan aplikasi multimedia macromedia flash’, Prociding KMSI, 5(1), p. 563.
      37. Handayani, Ni Made Dwi, Ni Nyoman Ganing and Ni Wayan Suniasih (2017) ‘Model Pembelajaran Picture and Picture Berbantuan Media Audio-Visual Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA’, Journal of Education Technology, 1(3), p. 177.
      38. Sunarya, Lusyani et al. (2016) ‘Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion’, Jurnal CCIT, 9(3), p. 320-323.
      39. Anggrayni, Dewi et al. (2017) ‘SISTEM REGULASI MEDIA SIARAN INDONESIA DAN MALAYSIA (Broadcasting Regulation System of Indonesia & Malaysia)’, Journal of Social Sciences and Humanities, 14(3), p. 9.
      40. Sunarya, Lusyani et al. (2016) ‘Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion’, Jurnal CCIT, 9(3), p. 320-323.
      41. Sutrisno and Aziz Ahmadi (2014) ‘Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan Berbasis Multimedia’, Journal Speed, 6(2), p. 26.
      42. Maharani and Muhammad Hotami (2017) ‘Rendering Video Advertising dengan Adobe After Effects dan Photoshop’, Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer, 2(2), p. 108.
      43. Nuraeni, Reni, Fauzia Octaviani and Agus Aprianti (2016) ‘Strategi Programming Radio Komunitas (Studi Kasus Radio Komunitas Seni Budaya (RKSB) Ujung Berung Kota Bandung)’, Journal LISKI, 2(1), p. 99.
      44. Sunarya, Lusyani et al. (2016) ‘Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion’, Jurnal CCIT, 9(3), p. 320-323.
      45. Kurniawan, Machful Indra (2015) ‘Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar’, Journal Pedagogia, 4(1), p. 45.
      46. Amirrudin, Djoko Kustono and Syamsul Hadi (2016) ‘Analisis Implementasi Pendidikan Sistem Ganda pada SMK Masa Studi 3 Tahun dan 4 Tahun’, Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 39(1), p. 90.
      47. Sunarya, Lusyani, Rindang Kusumaninggar and Adrian Syahputra (2017) ‘Perancangan Promosi Video Profile pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang’, Jurnal Eksplora Informatika, 6(2), pp. 109–111.
      48. Syah, Firdiyan (2019) ‘Komparasi Teknik editing chroma key menggunakan After Effect CC 2018, Adobe Premiere CC 2018, dan Sony Vegas 15’, Seminar Nasional Dinamika Informatika, 3(1), pp. 20–21.
      49. Syah, Firdiyan (2019) ‘Komparasi Teknik editing chroma key menggunakan After Effect CC 2018, Adobe Premiere CC 2018, dan Sony Vegas 15’, Seminar Nasional Dinamika Informatika, 3(1), pp. 20–21.
      50. Anggraini, Mita Dwi, Abid Muhtarom and Nurus Safaatillah (2019) ‘Implementasi Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Analisis SWOT dalam Meningkatkan Penjualan dan Pendapatan pada UD. Yoga Putra Bangkit Sambeng Lamongan’, Jurnal Ekonomi, 4(2), pp. 967–968.
      51. Trishartanto, Pebrika, Moh. Mukeri Warso and Azis Fathoni (2018) ‘Analisis EFAS-IFAS Dikaitkan Dengan Regulasi Industri Pengiriman Via Airfreingt Pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Semarang (Studi Kasus pada Angkasa Pura Logistik Cabang Semarang)’, Journal of management, 4(4), pp. 8–11.
      52. Trishartanto, Pebrika, Moh. Mukeri Warso and Azis Fathoni (2018) ‘Analisis EFAS-IFAS Dikaitkan Dengan Regulasi Industri Pengiriman Via Airfreingt Pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Semarang (Studi Kasus pada Angkasa Pura Logistik Cabang Semarang)’, Journal of management, 4(4), pp. 8–11.
      53. Prastomo, Andi (2015) ‘Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP YAMAD BekasiI’, Faktor Exacta, 7(2), p. 166.
      54. Sutrisno, Mursalat Asyidiq and Sugeng Santoso (2018) ‘Perancangan Sistem Pemasangan Iklan Online Pada AplikasiI E-Cmmerce (E-Gemanusa) Menggunakan Metode Restful Api Dan Framework Laravel’, Jural Ilmiah Sains dan Teknologi, 2(2), p. 122.
      55. Sari, Prasetyo Tri Rahayu Kartika (2017) ‘Prediksi Nilai Gross Domestic Product (GDP) Perkapita Indonesia dengan Metode Principal Component Analysis (PCA) dan Regresi’, Seminar Nasional Inovasi Teknologi, p. 333.
      56. Surya, Yenni Fitra (2018) ‘Penerapan Model Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD’, Jurnal Basicedu, 2(1), p. 137.
      57. Arianti, Rahmi, Adnan and M.Yamin (2017) ‘Kemampuan Menggunakan Konjungsi Dalam Wacana Deskripsi Siswa Kelas V SD Negeri 51 Banda Aceh’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2), p. 62.
      58. Hariyanto, Ahmad Febri, Syafwandi and Hendra Afriwan (2018) ‘Perancangan Promosi Wisata Kota Medan Dalam Bentuk Media Audio Visual’, E-Journal DEKAVE, 7(2).
      59. Imam, Choirul, Ir. Hardman Budiarjo and Wahyu Hidayat (2017) ‘Perancangan Media Promosi Video Youtube Koleksi Sanggar Gubug Wayang Mojokerto Berbasis Budaya Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness’, Jurnal Art Nouveau, 6(1).
      60. So, Adriano, Petrus Gogor Bangsa and Aniendya Christianna (2015) ‘Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner di Kota Ambon’, Jurnal DKV Adiwarna, 1(6).
      61. Sunarya, Lusyani et al. (2016) ‘Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion’, Jurnal CCIT, 9(3), p. 320-323.
      62. Fajar, Ibnu, Nasrul Kamal and Dini Faisal (2017) ‘Perancangan Video Promosi Cafe Ombewok’, Jurnal Desain Komunikasi Visual, 5(2).
      63. Putra, Michael Harianto, Prayanto W. H and Hen Dian Yudani (2015) ‘Perancangan Video Promosi Street Food Semarang Untuk Mendukung Pariwisata Di Kota Semarang’, Jurnal DKV Adiwarna, 1(6).
      64. Nuansa, Chanira, Suryadi and Darsono Wisadirana (2014) ‘Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media’, Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 2(2).
      65. Narita et al. (2016) ‘The Evaluation of Promotion Strategy of Museum Bali’, Journal of Business on Hospitality and Tourism, 2(1).
      66. Ga Ram Choi and Hak Hyun Choi (2014) ‘Proposal of the Promotional Video Design Model of Culture Contents, using 3D Image Moving Technique: Applying the Augmented Reality and E-museum Concepts’, International Journal of Smart Home, 8(6).
      67. Waung, Marie et al. (2015) ‘Self Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity and Gender Effect On Job Applicant Evalution’, International Journal of Selection and Assessment, 23(4).