SI1621490928: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 387: Baris 387:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini sudah semakin ''modern''. Sebagian besar masyarakat hampir tidak terlepas dari penggunaan barang elektronik setiap harinya terutama yang terhubung dengan ''internet'', yang berarti pertukaran suatu informasi saat ini dapat terjangkau hampir ke seluruh daerah. Penyebaran informasi dengan ''internet'' ada beberapa macam seperti teks, gambar, foto, suara dan ''video''. Dari berbagai macam tersebut yang paling efektif adalah menggunakan ''video''. Mengambil data dari informasi umum tersebut, dalam penelitian ini peneliti melakukan suatu perancangan media ''video'' iklan produk pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo, yaitu tentang teknologi sistem ''CCTV (Closed Circuit Television)'' sebagai promosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat media promosi yang lebih menarik, efektif dan efisien. Sebelumnya media promosi yang digunakan adalah seperti ''website'', pameran dan media ''video'' contoh dari CCTV secara langsung ''(demo video)'' yang di-''upload'' di ''Youtube'', tanpa adanya penjelasan informasi melalui ''audio'' dan instruksi untuk membuat calon ''customer'' menjadi lebih tertarik. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai salah satu ''manager'' pada divisi ''technical'' perusahaan. Hasil analisis memunculkan konsep ''video'' iklan dengan mengambil tema ''futuristic'' menggunakan aplikasi penunjang ''Adobe After Effects'' dan ''Adobe Premiere Pro''. Perancangan dilakukan dengan konsep produksi media, yang diantaranya ada ''preproduction, production dan postproduction''. Hasil dari konsep ''video'' iklan yang dirancang ini dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan minat dan ketertarikan calon ''customer'' terhadap produk PT. Lamjaya Inovasi Komputindo dengan target sebesar 20%.  
+
Penelitian dengan judul Pengembangan Media Promosi Bimbingan Belajar Sebagai Peningkatan Program Promosi Pada biMBA AIUEO Pondok Rejeki Kabupaten Tangerang bertujuan untuk mendapatkan peningkatan program promosi lembaga pengembangan anak usia dini dan ketertarikan calon orang tua murid dengan metode bimbingan belajar di biMBA AIUEO Pondok Rejeki. Media promosi yang telah digunakan sebelumnya oleh client menggunakan media cetak sehingga kurang efisien dalam penyampaian informasi, masih berupa brosur, majalah dan spanduk saja. Disaat masa pandemic seperti sekarang ini, seluruh manusia berupa meghindari bersentuhan fisik baik secara personal maupun dengan benda padat lainnya tentunya menjadi kendala pula untuk program promosi client yang masih menggunakan media cetak. Metodelogi dalam penelitian ini menggunakan analisa SWOT untuk menemukan yang menjadi kelemahan pada media promosi sebelumnya sehingga memudahkan peneliti menemukan kelebihan pada media yang akan dirancangkan. Untuk konsep desain media menggunakan Konsep Produksi Media yang terdiri dari tahapan preproduction, production dan post production.Dan aplikasi yang digunakan sebagai alat penunjang perancangan media promosi ini adalah Adobe Audition CC 2015, Adobe Premiere Pro CC 2015 dan Adobe After Effects CC 2015. Adapun harapan peneliti dalam perancangan media promosi ini agar client dapat menjangkau audience lebih luas lagi, sehingga dapat meningkatkan kuota murid.  
 
</p></div>
 
</p></div>
  
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2">Kata kunci: Iklan, teknologi, CCTV.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Kata Kunci : PAUD, Promosi, Metode bimbingan.</p></div>
  
  
Baris 398: Baris 398:
 
<p style="line-height: 2">''ABSTRACT''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">''ABSTRACT''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Today's technological developments in Indonesia are increasingly modern. Most people can not be separated from the use of electronic goods every day, especially those connected to the internet, which means that the exchange of information can now be reached in almost all regions. Information dissemination with the internet has several types such as text, images, photos, sounds and videos. Of the various types, the most effective is using video. Taking data from this general information, in this study the researcher conducted a design of product advertising video media at PT. Lamjaya Innovation Komputindo, which is about the technology of CCTV (Closed Circuit Television) systems according to the company's field as a promotion. The purpose of this study is to make promotional media more attractive, effective and efficient. Previously promotional media used were such as websites, exhibitions and sample video media from CCTV directly (demo videos) uploaded on Youtube, without any explanation of information through audio and instructions to make prospective customers more interested. The process of data collection is done by interviewing one manager in the company's technical division. The results of the analysis gave rise to the concept of video advertising by taking a futuristic theme using Adobe After Effects and Adobe Premiere Pro supporting applications. The design is carried out with the concept of media production, which includes preproduction, production and postproduction. The results of the concept of the video advertisement designed are used to be able to increase the interest and interest of prospective customers towards the products of PT. Lamjaya Inovasi Komputindo with a target of 20%.''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Research with the title Development of Guidance Learning Media Development as an Improvement of Promotion Program at AIUEO BiMBA Pondok Rejeki Tangerang Regency aims to get an increase in promotional programs for early childhood development institutions and the interest of prospective parents with the method of tutoring in biMBA AIUEO Pondok Rejeki. Promotional media that have been previously used by clients using print media so that it is less efficient in delivering information, still in the form of brochures, magazines and banners only. During a pandemic such as now, all human beings in the form of avoiding physical contact both personally and with other solid objects would certainly be an obstacle also for client promotion programs that still use print media. The methodology in this study uses a SWOT analysis to find weaknesses in the previous promotion media making it easier for researchers to find strengths in the media to be designed. For the concept of media design using the concept of Media Production consisting of stages of preproduction, production and post production. And applications that are used as supporting tools for designing promotional media are Adobe Audition CC 2015, Adobe Premiere Pro CC 2015 and Adobe After Effects CC 2015. The researchers' expectations in the design of this promotional media so that clients can reach a wider audience, so as to increase student quota.''</p></div>
  
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2">''Keyword: Advertising, technology and CCTV.''</p></div>
+
<p style="line-height: 2">''Keywords: PAUD, Promotion, Guidance Method.''</p></div>
  
  

Revisi per 1 Juli 2020 08.41


PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI BIMBINGAN BELAJAR

SEBAGAI PENINGKATAN PROGRAM PROMOSI PADA

BIMBA AIUEO PONDOK REJEKI KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1621490928
Nama



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI BIMBINGAN BELAJAR

SEBAGAI PENINGKATAN PROGRAM PROMOSI PADA

BIMBA AIUEO PONDOK REJEKI KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1621490928
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting



Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
       
( Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I.)
NIP : 000594
       
NIP : 073009






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI BIMBINGAN BELAJAR

SEBAGAI PENINGKATAN PROGRAM PROMOSI PADA

BIMBA AIUEO PONDOK REJEKI KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1621490928
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2020


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Drs. Sugeng Widada, M.Si.)
   
( Aris Martono, S.Kom, MM.Si.)
NID : 06098
   
NID : 08197






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI BIMBINGAN BELAJAR

SEBAGAI PENINGKATAN PROGRAM PROMOSI PADA

BIMBA AIUEO PONDOK REJEKI KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1621490928
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI BIMBINGAN BELAJAR

SEBAGAI PENINGKATAN PROGRAM PROMOSI PADA

BIMBA AIUEO PONDOK REJEKI KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1621490928
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 18 Juli 2020
Giofanny Bellacyane
NIM. 1621490928

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAKSI

Penelitian dengan judul Pengembangan Media Promosi Bimbingan Belajar Sebagai Peningkatan Program Promosi Pada biMBA AIUEO Pondok Rejeki Kabupaten Tangerang bertujuan untuk mendapatkan peningkatan program promosi lembaga pengembangan anak usia dini dan ketertarikan calon orang tua murid dengan metode bimbingan belajar di biMBA AIUEO Pondok Rejeki. Media promosi yang telah digunakan sebelumnya oleh client menggunakan media cetak sehingga kurang efisien dalam penyampaian informasi, masih berupa brosur, majalah dan spanduk saja. Disaat masa pandemic seperti sekarang ini, seluruh manusia berupa meghindari bersentuhan fisik baik secara personal maupun dengan benda padat lainnya tentunya menjadi kendala pula untuk program promosi client yang masih menggunakan media cetak. Metodelogi dalam penelitian ini menggunakan analisa SWOT untuk menemukan yang menjadi kelemahan pada media promosi sebelumnya sehingga memudahkan peneliti menemukan kelebihan pada media yang akan dirancangkan. Untuk konsep desain media menggunakan Konsep Produksi Media yang terdiri dari tahapan preproduction, production dan post production.Dan aplikasi yang digunakan sebagai alat penunjang perancangan media promosi ini adalah Adobe Audition CC 2015, Adobe Premiere Pro CC 2015 dan Adobe After Effects CC 2015. Adapun harapan peneliti dalam perancangan media promosi ini agar client dapat menjangkau audience lebih luas lagi, sehingga dapat meningkatkan kuota murid.


Kata Kunci : PAUD, Promosi, Metode bimbingan.


ABSTRACT

Research with the title Development of Guidance Learning Media Development as an Improvement of Promotion Program at AIUEO BiMBA Pondok Rejeki Tangerang Regency aims to get an increase in promotional programs for early childhood development institutions and the interest of prospective parents with the method of tutoring in biMBA AIUEO Pondok Rejeki. Promotional media that have been previously used by clients using print media so that it is less efficient in delivering information, still in the form of brochures, magazines and banners only. During a pandemic such as now, all human beings in the form of avoiding physical contact both personally and with other solid objects would certainly be an obstacle also for client promotion programs that still use print media. The methodology in this study uses a SWOT analysis to find weaknesses in the previous promotion media making it easier for researchers to find strengths in the media to be designed. For the concept of media design using the concept of Media Production consisting of stages of preproduction, production and post production. And applications that are used as supporting tools for designing promotional media are Adobe Audition CC 2015, Adobe Premiere Pro CC 2015 and Adobe After Effects CC 2015. The researchers' expectations in the design of this promotional media so that clients can reach a wider audience, so as to increase student quota.


Keywords: PAUD, Promotion, Guidance Method.






KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta do’a restu dan dukungan dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “Perancangan Media Video Iklan Teknologi Sistem CCTV Pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo Sebagai Promosi”.

Tujuan penelitian Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja

Perencanaan dan penyusunan laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom., selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom., selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  6. Bapak Triyono, S.Kom., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dengan sangat detail kepada peneliti.
  7. Bapak M. Iqbal Rijallul T., selaku Stakeholder yang telah memberikan waktu dan tempatnya untuk melakukan penelitian dengan sangat baik.
  8. Bapak Dendy Jonas, Bapak Alfred, Kak Amelia dan Mas Tedjo, selaku pihak PT. Lamjaya Inovasi Komputindo yang telah memberikan arahan serta saran yang sangat baik terhadap project penelitian.
  9. Seluruh Dosen Universitas Raharja khususnya Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
  10. Sururi, Firman dan seluruh sahabat kampus yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah banyak memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan Laporan Skripsi ini.

Dan untuk kedua Orang Tua yang telah mendukung, memberikan do’a dan semangat secara terus-menerus kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.


Tangerang, Juli 2020
Giofanny Bellacyane
NIM. 1621490928






Daftar isi


DAFTAR BAGAN



DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Adobe After Effects CC 2015

Gambar 2.2 Tampilan Adobe Premiere Pro CC 2015

Gambar 4.1 Scene 1 – Menampilkan video kamera CCTV

Gambar 4.2 Scene 2 – Menampilkan animasi motion graphic CCTV

Gambar 4.3 Scene 3 – Menampilkan animasi text “Keamanan”

Gambar 4.4 Scene 4 – Menampilkan animasi text “Keselamatan”

Gambar 4.5 Scene 5 – Menampilkan animasi text “Aktifitas”

Gambar 4.6 Scene 6 - Menampilkan video dari berbagai gambar CCTV

Gambar 4.7 Scene 7 - Menampilkan video tampilan layar dari berbagai gambar CCTV serta animasi text “Tidak Mungkin”

Gambar 4.8 Scene 8 – Menampilkan animasi logo PT. Lamjaya Inovasi Komputindo serta animasi text “Solution”

Gambar 4.9 Scene 9 – Menampilkan animasi motion graphic garis-garis serta animasi text “Artificial Intelligence”

Gambar 4.10 Scene 10 – Menampilkan animasi text “Mungkin Untuk Dilakukan”

Gambar 4.11 Scene 11 – Menampilkan video banyak kamera CCTV

Gambar 4.12 Scene 12 – Menampilkan video wajah seseorang serta animasi mendeteksi wajah

Gambar 4.13 Scene 13 – Menampilkan video plat nomor kendaraan serta animasi informasi kendaraan

Gambar 4.14 Scene 14 – Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi

Gambar 4.15 Scene 15 – Menampilkan video layar handphone serta animasi motion graphic layar peringatan

Gambar 4.16 Scene 16 – Menampilkan video pelanggaran zebra cross serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.17 Scene 17 – Menampilkan video pelanggaran memutar arah sembarangan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.18 Scene 18 – Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menangkap gambar dan informasi kendaraan

Gambar 4.19 Scene 19 – Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.20 Scene 20 – Menampilkan video seseorang mengambil monitor serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.21 Scene 21 – Menampilkan video gedung perkantoran

Gambar 4.22 Scene 22 – Menampilkan video seseorang mengakses pintu masuk dengan wajah

Gambar 4.23 Scene 23 – Menampilkan video orang asing masuk ke area kantor serta animasi mendeteksi wajah dan informasi peringatan

Gambar 4.24 Scene 24 – Menampilkan video pengunjung masuk serta animasi menghitung orang

Gambar 4.25 Scene 25 – Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menghitung kendaraan

Gambar 4.26 Scene 26 – Menampilkan animasi motion graphic data statistik

Gambar 4.27 Scene 27 – Menampilkan animasi text “Meningkatkan Keamanan, Lebih Cepat Menanggapi Ancaman, Lebih Menghemat Waktu, Lebih Menghemat Biaya Operasional”

Gambar 4.28 Scene 28 – Menampilkan animasi logo penutup PT. Lamjaya Inovasi Komputindo

Gambar 4.29 Scene 29 – Menampilkan animasi text alamat website

Gambar 4.30 – Kamera Canon 700D dan Lensa Kit 18-55mm

Gambar 4.31 – Lensa Fix 50mm F2 Pentax

Gambar 4.32 – Smartphone Samsung A6 (2018)

Gambar 4.33 – Tripod

Gambar 4.34 – Gorillapod

Gambar 4.35 Scene 1 – Menampilkan video kamera CCTV

Gambar 4.36 Scene 2 – Menampilkan animasi motion graphic CCTV

Gambar 4.37 Scene 3 – Menampilkan animasi text “Keamanan”

Gambar 4.38 Scene 4 – Menampilkan animasi text “Keselamatan”

Gambar 4.39 Scene 5 – Menampilkan animasi text “Aktifitas”

Gambar 4.40 Scene 6 – Menampilkan video dari berbagai gambar CCTV

Gambar 4.41 Scene 7 – Menampilkan video tampilan layar dari berbagai gambar CCTV serta animasi text “Tidak Mungkin”

Gambar 4.42 Scene 8 – Menampilkan animasi logo PT. Lamjaya Inovasi Komputindo serta animasi text “Solution”

Gambar 4.43 Scene 9 – Menampilkan animasi motion graphic garis-garis serta animasi text “Artificial Intelligence”

Gambar 4.44 Scene 10 – Menampilkan animasi text “Mungkin Untuk Dilakukan”

Gambar 4.45 Scene 11 – Menampilkan video banyak kamera CCTV

Gambar 4.46 Scene 12 – Menampilkan video wajah seseorang serta animasi mendeteksi wajah

Gambar 4.47 Scene 13 – Menampilkan video plat nomor kendaraan serta animasi informasi kendaraan

Gambar 4.48 Scene 14 – Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi

Gambar 4.49 Scene 15 – Menampilkan video layar handphone serta animasi motion graphic layar peringatan

Gambar 4.50 Scene 16 – Menampilkan video pelanggaran zebra cross serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.51 Scene 17 – Menampilkan video pelanggaran memutar arah sembarangan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.52 Scene 18 – Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menangkap gambar dan informasi kendaraan

Gambar 4.53 Scene 19 – Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.54 Scene 20 – Menampilkan video seseorang mengambil monitor serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.55 Scene 21 – Menampilkan video gedung perkantoran

Gambar 4.56 Scene 22 – Menampilkan video seseorang mengakses pintu masuk dengan wajah

Gambar 4.57 Scene 23 – Menampilkan video orang asing masuk ke area kantor serta animasi mendeteksi wajah dan informasi peringatan

Gambar 4.58 Scene 24 – Menampilkan video pengunjung masuk serta animasi menghitung orang

Gambar 4.59 Scene 25 – Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menghitung kendaraan

Gambar 4.60 Scene 26 – Menampilkan animasi motion graphic data statistik

Gambar 4.61 Scene 27 – Menampilkan animasi text “Meningkatkan Keamanan, Lebih Cepat Menanggapi Ancaman, Lebih Menghemat Waktu, Lebih Menghemat Biaya Operasional”

Gambar 4.62 Scene 28 – Menampilkan animasi logo penutup PT. Lamjaya Inovasi Komputindo

Gambar 4.63 Scene 29 – Menampilkan animasi text alamat website



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan kebutuhan akan informasi terhadap kebutuhan manusia seiring dengan perkembangan teknologi fasilitas informasi yang terdapat di sekitar masyarakat, berbagai bentuk sarana penunjang dari pihak-pihak yang berkepentingan umumnya diciptakan dan dirancang sedemikian rupa agar apa yang diinginkan dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efisien.

Dalam mengembangkan dunia usaha, bagaimana agar produk yang diproduksi cepat diminati masyarakat pengguna dan yang membutuhkannya, pada program memasarkan produk tentu dibutuhkan strategi-strategi memasarkan dan promosi yang akan digunakan sehingga program pemasarannya dapat berjalan dengan efektif, media promosi merupakan sarana penunjang memasarkan produk barang atau jasa layanan yang akan diinformasikan kepada masyarakat sehingga memudahkan perusahaan atau lembaga menyebarkan informasi program promosi kepada masyarakat, sebagai daya tarik yang digunakan dapat berupa bentuk media cetakan atau media dalam bentuk berbasis video, hal tersebut biasanya merujuk ke sarana penunjang program distribusi dan publikasi yang akan digunakan, jika sarana yang nantinya menggunakan penunjang publikasi melalui internet sejalan dengan perkembangan teknologi yang berkembang saat ini penyebaran atau publikasi pada umumnya menggunakan sarana yang biasa dipublish melalui internet.

Dari perkembangan penggunaan sarana penyampaian informasi saat ini, media video yang dirancang sedemikian terencana, terkonsep dengan tertata dengan rapi dan berkualitas akan dapat dijadikan sebagai sarana media promosi yang lebih menarik, karena dengan penyajian unsur materi informasi ditampilkan dengan gambar-gambar dan teks yang ditampilkan secara detail, akurat dan menarik, dengan demikian program promosi yang digunakan dapat tersampaikan dengan menarik dan efektif.

BiMBA AIUEO adalah sebuah lembaga pendidikan anak usia dini non formal dibawah naungan Yayasan Pengembangan Anak Indonesia ( YPAI ) yang berdiri sejak tahun 1996, sesuai hasil analisa penelitian pada kesempatan skripsi, melalui bentuk interview dengan pihak terkait lembaga dan interview yang di lakukan menggunakan pertanyaan-pertanyaan mengarah kepada kapan lembaga biMBA AIUEO didirikan, kelas bimbingan apa saja yang diselenggarakan, pengelolaan proses pembelajaran, system yang digunakan dan strategi memasarkan lembaga penyelenggara bimbingan belajar agar dapat efektif dimengerti dan dipahami oleh masyarakat, maka dari proses interview tersebut sarana media penyampaian program mempromosikan lembaga biMBA AIUEO Pondok Rejeki masih berupa bentuk media brosur yang biasa disebarkan dalam ruang lingkup terbatas misal saat biMBA AIUEO Pondok Rejeki melaksanakan kegiatan pentas baca atau brosur dalam bentuk softcopy yang dapat dibagikan melalui media sosial oleh guru-guru dan orangtua murid, spanduk yang dipasang ditepi jalan dan TV biMBA yang berupa laman yang berisikan dokumentasi acara-acara yang diselenggarakan oleh biMBA seperti acara pelepasan dan wisuda siswa.

Berdasarkan hasil analisa tersebut, pihak yang mengatasnamakan lembaga menghendaki, untuk peningkatan efektifitas masyarakat untuk mengetahui dan memahami bagimana seluk beluk penyelenggaraan bimbingan belajar biMBA AIUEO maka bentuk media promosi untuk dikembangkan berbasis video yang menarik jika dipergunakan sarana mempromosikan lembaga bimbingan belajar khususnya biMBA AIUEO Pondok Rejeki, untuk waktu-waktu berikutnya dapat menarik perhatian masyarakat wilayah sekitar biMBA AIUEO Pondok Rejeki.

Saya selaku mahasiswa program studi Teknik Infoermatika, konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang memiliki keterampilan di bidang broadcasting, merancang media berbasis video, dalam kesempatan penelitian skripsi mengangkat tema penelitian yang diberi judul: “PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI BIMBINGAN BELAJAR SEBAGAI PENINGKATAN PROGRAM PROMOSI PADA BIMBA AIUEO PONDOK REJEKI KABUPATEN TANGERANG” dengan harapan video promosi ini dapat meningkatkan program promosi biMBA cabang Pondok Rejeki kabupaten Tangerang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang permasalahan penelitian skripsi, dapat dirumuskan permasalahan penelitian diantaranya yaitu:

1. Pengembangan media promosi dalam bentuk apa dan seperti apa yang digunakan untuk meningkatkan program promosi biMBA ?

2. Bagaimana merancang media penunjang promosi sehingga dapat meningkatkan daya tarik promosi biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang?

3. Dari pengembangan media yang digunakan dalam program promosi, target apa yang diinginkan dari biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang?



Ruang Lingkup Penelitian

Supaya pembahasan permasalahan dapat fokus pada topik penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan yakni hal-hal yang dibutuhkan atau berkaitan dengan pengembangan media sarana penunjang program promosi biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang yang ditujukan kepada masyarakat wilayah Tangerang.



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk merancangkan media promosi yang menarik untuk biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang.

2. Untuk mengetahui media yang efektif dalam mempromosikan informasi lebih lanjut tentang biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang kepada masyarakat luas.

3. Untuk mengetahui manfaat setelah video promosi ini dibuat.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan manfaat sebagai berikut:

1. Menjadi media promosi alternatif yang efektif karena dapat disebarluaskan dengan mudah melalui media internet dan media sosial lainnya dalam waktu yang bersamaan.

2. Melalui perancangan media visual promosi ini diharapkan biMBA AIUEO Pondok Rejeki dapat mencapai target pemasaran yang baik dan banyak orangtua yang berminat untuk mendaftarkan anak-anaknya di biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang.



Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian antara lain:

Metode Analisa Permasalahan Skripsi

Analisis permasalahan skripsi dipergunakan metode analisa SWOT, yakni suatu metode yang mencari kekurangan-kekurangan dari sarana media yang saat ini dipergunakan dan mencari kelebihan-kelebihan bentuk media yang saat ini diusulkan sebagai pemecahan masalah khususnya dalam meningkatkan program promosi dari pengembangan bentuk media yang diusulkan.

Metode Analisa Perancangan

Pengembangan media promosi dirancang agar menghasilkan bentuk media yang baik, berkualitas dan efektif jika digunakan dalam program promosi, media dirancang dengan menggunakan aplikasi program komputer diantaranya: Aplikasi Adobe Premiere, Aplikasi After Effects, Aplikasi Adobe Photoshop, Aplikasi Adobe Illustrator dan Aplikasi Adobe Audition.

Konsep Media

Berikut merupakan tahapan-tahapan konsep produksi media : Untuk menghasilkan rancangan media yang baik dan berkualitas dipergunakan Konsep Media yang disebut KPM (Konsep Produksi Media) MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting), adapun penjelasan KPM terdapat pada BAB IV pada Konsep Media.


Sistematika Penulisan

Agar isi laporan mudah dipahami isi tiap-tiap bab dan sub bab dalam laporan penelitian, berikut adalah laporan dari tiap-tiap bab yang dimaksud:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam penelitian Skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan teori-teori dasar yang dipergunakan mendasari penelitian pada Landasan Teori bab II, dari Teori Umum, Teori Khusus, Elisitasi dan Literature Review.

BAB III : IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum tentang biMBA AIUEO Pondok Rejeki meliputi Sejarah Singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Informations, Market Analysis, Market Potential, Market Segmentation, Marketing Objective, Market Strategy, Budget Production, Konfigurasi Perancangan Hardware, Software dan Elisitasi.

BAB IV : KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Dalam bab ini menjelaskan mengenai Konsep Produksi Media (KPM) yang berbasis video, dimana terdapat Preproduction, Production dan Post production didalamnya.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang sebagai pemecahan masalah dalam perancangan media penunjang program promosi untuk waktu-waktu mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan referensi yang digunakan oleh peneliti dalam penyusunan hasil penelitian skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan lampiran-lampiran menyeluruh sesuai bentuk yang harus dilengkapi dalam penelitian skripsi yang ditetapkan pada Universitas Raharja Tangerang.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Satukan Halawa (2016:2)[1], “Perancangan adalah suatu jaringan kerja yang saling berhubungan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan”.

Menurut Helmiah, dkk (2017:113)[2], “Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa pengaturan atas beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Sedangkan menurut Nadeak, dkk. (2016 : 54)[3], Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu proses perencanaan yang menghubungkan jaringan kerja yang berfungsi menjadi alat atau sistem untuk menyelesaikan apa yang seharusnya diselesaikan secara realistik.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Lusyani Sunarya (2017 : 81)[4], Perancangan secara umum terdiri dari:

  1. Persiapan Data
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
  6. Produksi
    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Alief Maulana, dkk. (2018)[5], “Informasi merupakan suatu data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta maupun suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi dari input yang diproses atau dikelola yang menghasilkan suatu output”.

Adapun menurut Azim Ramadhan, dkk. (2016 : 67)[6], "Informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan".

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan fakta-fakta yang diolah menjadi data yang dapat digunakan oleh siapapun guna untuk mengambil keputusan dalam suatu organisasi.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Lusyani Sunarya, dkk. (2015 : 80-81)[7], Jenis-jenis informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dijabarkan berikut ini :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi Masa Lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini
      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Maimunah, dkk (2017:37)[8], Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Adapun Wahyu Hidayat, dkk. (2016:186)[9], Promosi merupakan rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh produsen melalui jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk memberi produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi dapat dilakukan langsung bertatap muka dengan calon konsumen (personal selling) atau dengan menggunakan media yang ada seperti media massa maupun elektronik.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan sebuah kegiatan komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan produk dan mempengaruhi minat beli konsumen.

Tujuan Promosi

Menurut Tjiptono dalam Yuliana, dkk (2015 : 286)[10], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu :

  1. Menginformasikan (Informing) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
  2. Membujuk pelanggan Sasaran (Persuading) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu.
  3. Mengingatkan (Reminding) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan.

Bentuk Promosi

Dewi Immaniar, dkk. (2014 : 425-426)[11] mengatakan, beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain :

  1. Personal Selling (Penjualan Pribadi)
    Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
  2. Mass Selling (Penjualan Massal)
    Penjualan massal adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
  3. Promotion Selling (Promosi Penjualan)
    Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)
    Hubungan masyarakat adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
  5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
    Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi. Umumnya bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Kurniawan, dkk (2017 : 215)[12], menjelaskan bahwa Media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya dan media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

Sedangkan menurut Lusyani Sunarya, dkk. (2015 : 79)[13], Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto. Media adalah saluran penyimpanan pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct mail.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sarana komunikasi periklanan dalam bentuk cetak maupun audio visual untuk disampaikan kepada khalayak umum.

Alternatif Media

Lusyani Sunarya, dkk. (2016 : 60-61)[14], berpendapat mengenai macam-macam media komunikasi grafis dapat di kelompokan, yaitu sebagai berikut :

  1. Media Komunikasi Cetak/Visual, contohnya poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selembaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.
  3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
  4. Tempat Pajang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
  5. Tarang Kenangan, contohnya T-shirt, polo shirt, payung, gelas, aneka souvernir, tas dan sebagainya.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 60)[14], “desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW)”.

Sedangkan menurut Akbar (2016 : 85)[15], “menjelaskan bahwa desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah masalah dengan metode-metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset, brainstorming, pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya”.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan sebuah konsep untuk menampilkan suatu iklan yang sudah dimodifikasi secara menyeluruh.

Aplikasi Penunjang Produksi Media

Adobe Premiere

Menurut Hendi Hendratman (2017 : 3)[16], Premiere adalah software untuk mengedit/menyunting/merangkai data (video, audio, still image) sehingga menjadi sebuah video yang utuh. Software ini biasa dipakai dalam dunia perfilman. Dalam skala dunia, Premiere Pro masih menjadi software editing video terpopuler.

Adobe After Effects

Menurut Jubilee (2018:1)[17], Adobe After Effects merupakan software untuk mengedit dan membuat efek khusus untuk video. Adobe After Effects bekerja hanya di bagian tertentu pada video dan tidak dirancang untuk fungsi editing video berdurasi panjang.

Adobe Photoshop

Menurut Seema Basoya, dkk. (2016:164)[18], Adobe Photoshop is graphics editing program developed and published by adobe system. Adobe Photoshop CS6 is the 13th major release of Adobe Photoshop having 3D image creation, motion graphics editing, band advanced image analysis features.

Adobe Photoshop adalah program editing grafis yang dikembangkan dan ditebitkan oleh sistem adobe. Adobe Photoshop CS6 adalah perilisan utama ke 13 Adobe Photoshop yang memiliki penciptaan gambar 3D, editing gerak grafis, dan fitur analisis gambar.

Adobe Illustrator

Menurut Sastrawan, dkk (2017 : 4 )[19], Adobe Illustrator merupakan aplikasi untuk mengolah serta mengedit desain atau gambar vector, dimana aplikasi ini dikembangkan dan dipasarkan oleh Adobe system. Adobe Illustrator tersedia di komputer, yang berarti ini tidak bisa digunakan perangkat lain seperti handphone, tablet, dan perangkat lainnya. Aplikasi keluaran Adobe Illustrator merupakan alat bantu para desainer untuk membuat suatu gambar (image) dalam bentuk vector.

Adobe Audition

Menurut Kardewa dan Arta Uly Siahaan (2017 : 29)[20], “Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Desy Apriani, dkk. (2018 : 202)[21], Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Sedangkan menurut Erna Astriyani, dkk. (2016 : 2) [22], Pengertian video adalah gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa video merupakan teknologi yang menangkap dan merekam gambar-gambar mati maupun bergerak dalam satu waktu.

Format Video

Wibowo, dkk (2017 : 62-63)[23], menjabarkan berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia, sebagai berikut :

  1. AVI
    Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio.
  2. MOV,QT
    Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec Animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
  3. MPEG – 1
    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD.
  4. MPEG - 2
    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video.
  5. ASF
    ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet.
  6. WMV
    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video.
  7. MP4
    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb).
  8. Flash Video (FLV)
    FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung video format bitmap. kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.
  9. RealMedia
    RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. File Akhirnya adalah .rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.
  10. 3GP
    3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih dikhususkan untuk handphone.
  11. Matroska
    Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi.

Konsep Dasar Broadcasting

Pengertian Broadcasting

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 320)[24], “Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda”.

Menurut Arifin yang dikutip oleh Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 18-19)[25], Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa broadcasting adalah sebuah kegiatan distribusi audio visual berupa pesan atau ide yang disiarkan untuk penonton atau khalayak masyarakat.

Konsep Dasar Periklanan

Pengertian Periklanan

Menurut Kasali (2010 : 12-13)[26], Kata iklan berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan.Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal yang dibayar oleh sponsor tertentu.

Menurut Chris Hackley dan Rungpaka Amy Hackley (2014 : 7)[27], ”Advertising is conventionally regarded as one element of the promotional mix, a management tool defined by its explicitly promotional, mediated and paid-for character, and differentiated from other marketing communications disciplines such as public relations, personal selling, corporate communications, sales promotion and so on”.

(Iklan secara konvensional dianggap sebagai salah satu elemen dari bauran promosi, alat manajemen yang didefinisikan oleh karakternya yang secara eksplisit mempromosikan, memediasi dan dibayar, dan dibedakan dari disiplin komunikasi pemasaran lainnya seperti hubungan masyarakat, penjualan pribadi, komunikasi perusahaan, promosi penjualan dan sebagainya.)

Dengan pengertian yang sudah di jabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah penggunaan media yang menggiring orang pada gagasan dan mengajak mereka untuk melakukan sesuatu.

Tujuan Beriklan

Dalam buku IMCOLOGY (Sylvie, 2017 : 3)[28] dijelaskan ada 3R tujuan utama dalam beriklan, diantaranya:

  1. Recruit New Customer
    Iklan dapat memberikan informasi untuk membangun awareness tentang sebuah brand sehingga memungkinkan orang baru menyadari keberadaan produk atau jasa dari sebuah brand sehingga akan memiliki peluang untuk melakukan engagement.
  2. Retain Loyal Customer
    Jangan lupakan konsumen lama, ibaratnya konsumen setia ini adalah mereka yang juga mempunyai peluang untuk berbicara mengenai produk dan jasa dari brand Anda.
  3. Retrieve Lost Customer
    Konsumen yang telah pergi bukan berarti tidak bisa dibuat untuk kembali. Pada praktiknya ini memang sulit melakukannya. Dengan menginformasikan value yang baru dari produk atau jasa layanan Anda, bisa menjadi peluang mereka untuk berdekatan kembali dengan brand Anda.

Konsep Dasar Pendidikan

Pengertian Pendidikan

Menurut Amos Neolaka (2017:2)[29], Pendidikan adalah kegiatan membudayakan manusia muda atau membuat orang muda ini hidup berbudaya sesuai standar yang diterima oleh masyarakat.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003[30], pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Kegiatan pendidikan adalah banyak cakupannya dan sangat berkaitan dengan perkembangan manusia muda, mulai dari perkembangan jasmaniah dan rohaniah, antara lain: perkembangan fisik, pikiran, perasaan, kemauan, kesehatan, keterampilan, sosial, hati nurani, kasih sayang.

Konsep Produksi Media

Menurut I Nyoman Gejir (2017 : 64)[31], Langkah - langkah produksi media meliputi tiga langkah utama, tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi.

Menurut Adi Kusuma W.T, dkk (2018 : 101-106)[32], Metode Konsep Produksi Media (KPM) memiliki 3 tahapan yang harus dilakukan yakni Preproduction, Production dan Post Production.

  1. Preproduction
    Preproduction adalah proses awal suatu karya atau project video yang akan kita mulai yaitu ide, perencanaan, dan persiapan dari KPM. Ada 7 tahapan dalam preproduction dalam konsep produksi media. Mulai dari ide/gagasan yang disalurkan secara sistematis, kemudian pembuatan sinopsis script writing, dan storyboard, penentuan pemain (talent and crew). Dua langkah terakhir adalah setting alat dan time schedule.
  2. Production
    Tahap Production adalah proses yang sudah memasuki tahap penyusunan dan pengeditan yang menghasilkan sebuah project video. Dimana kerjasama antara talent dan crew sangat diperlukan agar proses produksi berjalan lancar. Production memiliki empat langkah berupa perencanaan, multimedia, audio visual, dan perencanaan broadcasting yang berhubungan dengan pengimplementasian video profile ini.Peran sutradara sangat penting dalam tahapan ini untuk mengatur maupun mengarahkan para talent yang ikut terlibat dan alur cerita agar sesuai dengan tahapan yang sudah dibuat sebelumnya.
  3. Post Production
    Post Production merupakan langkah terakhir diantara tahapan – tahapan sebelumnya yaitu preproduction, production, dan post production bisa disebutkan juga sebagai tahap finishing sebuah hasil project sampai menjadi karya yang utuh.Dan mampu menyesuaikan pesan terhadap audience. Pada tahapan ini dilakukan proses editing yang meliputi suara, gambar, dan alur cerita sesuai sinopsis video profile yang dibuat pada saat proses produksi.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Pengertian SWOT

Menurut Dian Masita (2020 : 195)[33], “Analisis ini didasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities). Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Matriks SWOT berguna untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya”.

Menurut Wahyuningsih dan Noor (2016 : 128)[34], “SWOT merupakan singkatan dari (Strength, Weakness, Opportunities, and Threath). Analis SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan serta kelemahan organisasi dan peluang serta ancaman lingkungan luar”.

Menurut Menurut Iis Mei Susilawati dan Muhamad Harun dalam Jurnal TARBAWI (2017 : 115)[35], “SWOT adalah gambaran tentang lingungan internal Strenghs dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threat yang dihadapi oleh dunia usaha ataupun dunia pendidikan”.

Kelebihan SWOT

Menurut Alan Sarsby (2016 : 3)[36], SWOT memiliki banyak kelebihan, diantaranya:

  1. SWOT mudah untuk dimengerti - sebuah diagram sederhana dan tidak ada matematika.
  2. SWOT berlaku untuk banyak tingkatan di dalam organisasi – dari individual, tim, unit bisnis/devisi, dan strategi perusahaan.
  3. SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda, perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besar atau kompleks.
  4. SWOT sangat visual, sehingga mudah untuk berkomunikasi dengan stakeholders lainnya.

Kelemahan SWOT

Menurut Alan Sarsby (2016 : 4)[36], Meskipun memiliki popularitas dan kelebihan seperti yang tertulis diatas, SWOT memiliki beberapa kelemahan, beberapa diantaranya:

  1. Menggunakan data berkualitas buruk termasuk anekdot, desas-desus dan faktor-faktor yang dinyatakan sebagai generalisasi.
  2. Menggunakan data yang bias oleh persepsi, keyakinan, tipe kepribadian dan preferensi.
  3. Tidak memisahkan elemen analisis pengumpulan data, evaluasinya, dan pengambilan keputusan konsekuen.
  4. Mudah untuk mengabaikan prinsip-prinsip dasar yang mengarah pada faktor-faktor yang ditugaskan ke bidang analisis yang salah - dan akibatnya menghasilkan strategi yang tidak valid.

Elisitasi

Pengertian Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017 : 7)[37], “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”

Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015 : 63)[38], Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan kegiatan yang rancangkan guna memenuhi keinginan pihak manajemen atau perusahaan dalam pengembangan sistem baru.

Tahapan Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015 : 74)[39], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. "M" pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. "D" pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. "I" pada MDI berarti Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High H: Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.
  4. Elisitasi Final
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Pengertian Literature Review

Menurut Hasibuan yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk (2015 : 138)[40], mengatakan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Sedangkan menurut Adhista, dkk (2017 : 18)[41], mengatakan bahwa “Literature review adalah suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Dengan pengertian yang sudah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa Literature Review adalah meninjau kembali teori-teori yang dicetuskan oleh para penelitian lain.

Berikut merupakan beberapa literature hasil penelitian yang memiliki kesamaan tema untuk di review dalam penelitian yang dilakukan bersasarkan tema yang diangkat dengan judul yang orientasi penelitiannya sama, judul-judul yang saya pergunakan sebagai review untuk penelitian yang saya lakukan:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, dkk. (2017)[42], dari Jurnal SENSI yang berjudul “Rancangan Video Iklan Pada Perguruan Tinggi Raharja Sebagai Sarana Media Promosi”. Saat ini salah satu cara yang paling tepat untuk menyampaikan informasi adalah dalam bentuk audio maupun visual. Video iklan merupakan salah satu media informasi dan promosi berupa visualisai untuk mengenali suatu lembaga perusahaan dan instansi. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu instansi swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan. Sarana yang tepat untuk mempromosikan nya yaitu dengan pembuatan video iklan pada Perguruan Tinggi Raharja. Video iklan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menginformasikan Perguruan Tinggi Raharja kepada masyarakat. Dengan video iklan ini di harapkan dapat sebagai alat promosi dan informasi sekaligus sebagai dokumentasi. Rumusan masalah dalam video ini adalah bagaimana video iklan ini menjadi daya tarik tersendiri pada masyarakat. Manfaat dari pembuatan video iklan ini adalah sebagai sarana media promosi dan informasi kepada masyarakat dan memberi nilai tambah pada Perguruan Tinggi Raharja. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode, observasi, wawancara, perancangan dan implementasi. Hasil penelitian ini berupa video iklan yang berisi informasi-informasi yang disusun dan dihubungkan satu dengan yang lain menjadi video visual, sehingga masyarakat dapat mengenal Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Lusyani Sunarya, dkk (2017 : 106-107)[43], “Perancangan Media Promosi Video Profile Pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang”. Perkembangan dunia pendidikan semakin pesat, ini dapat terlihat dari banyaknya sekolah yang melakukan promosi agar lebih dikenal oleh masyarakat. Saat ini, media audio visual adalah bentuk promosi yang sudah banyak digunakan. Media audio visual lebih menarik karena mencakup banyak unsur, diantaranya gerak, gambar, suara, dan juga musik. Tujuan penelitian ini adalah merancang media audio visual agar dapat menjadi daya tarik yang efektif, terutama dalam penyampaian promosi dan informasi. SMA Negeri 15 Kota Tangerang merupakan salah satu lembaga pendidikan di Kota Tangerang yang beralamat di Jl. Villa Tgr. Regency Raya, Periuk, Kec. Tangerang, Kota Tangerang. Permasalahan yang ada di SMA Negeri 15 Kota Tangerang adalah bentuk media promosi yang digunakan masih berupa media komunikasi visual, seperti pamflet, spanduk, brosur, dan lainnya. Sehingga SMA Negeri 15 Kota Tangerang membutuhkan media penunjang informasi dan promosi yang lebih menarik dan efektif yaitu dalam bentuk video profile. Implementasi dari video profile ini akan ditujukan kepada calon siswa baru, menjalin relasi dengan sekolah lain, ataupun sebagai media promosi dan informasi untuk masyarakat luas.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Nuriman dan Dwi Yuli Prasetyo (2017)[44], dari Jurnal Sistemasi yang berjudul “Iklan Media Promosi Unisi Berbasis Animasi 2 Dimensi”. Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini sering dikaitkan dengan pentingnya ilmu teknologi didalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya dibidang pendidikan. Pentingnya pendidikan tentu sudah menjadi sesuatu yang harus ditempuh agar terciptanya SDM yang berkualitas dan berilmu pengetahuan. Universitas Islam Indragiri didirikan untuk memberikan kesempatan masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan setelah lulus dari sekolah menengah atas. Sekarang tugas dari UNISI adalah mengajak masyarakat untuk bergabung ke univeristas ini, berbagai kegiatan dilakukan dimulai dengan pemasangan pamflet dan baleho, serta kegiatan PMB serta HUMAS, agar dapat meyakinkan masyarakat betapa pentingnya pendidikan, serta di Indragiri Hilir sekarang ada sebuah Universitas yang dapat dijadikan tempat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem multimedia untuk kegiatan promosi. Untuk mendukung kegiatan tersebut dengan membuat sistem yang baru dengan membuat sebuah iklan promosi berbasis animasi 2 dimensi dengan motion graphic yang dapat membuat masyarakat lebih mengenal UNISI dalam bentuk audio visual dan memahami apa saja keunggulan serta kualitas dan kuantitas dari UNISI tersebut. Adapun metode yang digunakan adalah pembuatan karakter animasi yang dirancang secara manual dan di-scan untuk dijadikan gambar digital atau disebut 2D hybrid animation, serta pembuatan motion graphic yang menarik. Sehingga masyarakat dapat mencerna dan memahami Apa saja fakultas dan jurusan yang ada di UNISI serta mengetahui bahwa universitas ini sudah diakui dan terakreditasi, agar tidak ada lagi keraguan dan masyarakat dapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh So, dkk (2015)[45], yang berjudul “Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Di Kota Ambon”. Maluku atau yang lebih dikenal di dunia dengan Moluccas adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Ibukotanya adalah Ambon. Kota Ambon termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia bagian timur, salah satunya dalam bidang pariwisata. Dalam bidang pariwisata, ada sebuah trend baru yang khusus dilakukan mengangkat kuliner sebagai sarana perkenalan dan promosi daerah. Makanan khas daerah atau makanan tradisional dapat dijadikan sebagai suatuwisata yang dapat mengangkat citra dari suatu daerah dan menjadi daya tarik bagi wisatwan. Proses tersebut lebih dikenal dengan istilahwisata kuliner. Dengan mengusung kuliner sebagai tema promosi wisata Kota Ambon diharapkan dapat membuka suatu lembaran baru bagi Kota Ambon terhadap masyarakat Indonesia lainnya. Kota Ambon juga memiliki kuliner yang patut dijadikan objek wisata. Upaya promo kuliner Kota Ambon dilakukan dengan memperkenalkan berbagai macam kulinernya. Demi mencapai tujuan dari promo ini, maka sangat diperlukan sebuah perancangan promosi kuliner yang tepat dan efektif seperti perancangan video promosi. Perancangan video promosi wisata kuliner di Kota Ambon akan memakai metode kualitatif yang menggunakan wawancara dan survei langsung ketempat yang akan diteliti. Hasil dari perancangan ini kemudian akan dapat disaksikan melalui media seperti youtube dan instagram sebagai salah satu media mempromosikan video wisata kuliner kota Ambon. Metode preproduction, production, postproduction, dengan tools Adobe Premiere CS6.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2017 : 103)[46], yang berjudul “Analisis Representasi Perpustakaan STIM YKPN Pada Video Promosi Perguruan Tinggi”. Representasi perpustakaan dalam berbagai video seringkali masih dipengaruhi oleh pandangan perpustakaan dalam konsep tradisional. Pandangan seperti ini tentunya tidak tepat jika digunakan untuk merepresentasikan sebuah perpustakaan dalam video promosi perpustakaan Perguruan Tinggi. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana tanggapan para pengguna perpustakaan STIM YKPN mengenai representasi perpustakaan pada video promosi Perguruan Tinggi yang diunggah pada youtube. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis resepsi. Informan yang dipilih pada penelitian ini yaitu 5 mahasiswa yang berasal dari semester tiga, lima dan tujuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : perpustakaan masih sering digambarkan sebagai tempat belajar mandiri dan hal ini bertolak belakang dengan pendapat informan bahwa perpustakaan sekarang ini seharusnya lebih digambarkan sebagai sebagai social space. Perpustakaan seharusnya juga tidak direpresentasikan sebagai tempat yang sempit dan cenderung sepi. Representasi pustakawan sebagai wanita dengan yang hanya bertugas dalam layanan sirkulasi juga disangkal oleh beberapa pendapat, meskipun pendapat lain menyatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi sebuah masalah. Para informan juga menolak cara penelusuran koleksi yang direpresentasikan secara manul dan terkesan tradisional. Selain itu para informan juga tidak setuju jika koleksi yang ditampilkan hanya sebatas koleksi buku pendidikan. Mereka menjelaskan bahwa koleksi lain seperti majalah, jurnal atau novel yang sifatnya hiburan juga dapat ditampilkan dengan cara yang menarik.
  6. Research conducted by Anastasia, et al. (2017)[47], “Video Creation and Social Networking Educational Environment” .
    The use of Technology and Information in the world of education is very important. one of which is to facilitate the teachers to further develop the teaching materials. In this case, the Internet or social media is included into the Technology and Information. certainly regardless of the purpose of communication and entertainment, social media can make their learning methods more interactive. in addition to easily accessible, easy use makes social media a great place for the development of learning environment. the purpose of this study is to evaluate the video use procedures in education in youtube social media, as is done by the School of Pedagogical and Technological Education Pedagogical Training Program of ASPETE. using non-participatory observational research methods, more detailed content has been uploaded on Youtube consisting of 198 videos created in the context of the "Education" course. By making interactive learning videos using social media, learning will be more effective and make students more active.
    (Penggunaan Teknologi dan Informasi dalam dunia pendidikan adalah hal yang sangat penting. salah satunya untuk memudahkan para pengajar untuk semakin mengembangkan bahan ajarannya.Dalam hal ini, Internet ataupun sosial media termasuk kedalam Teknologi dan Informasi tersebut.tentunya terlepas dari tujuan komunikasi dan hiburan, media sosial bisa membuat metode pelajaran mereka lebih interaktif. Selain mudah diakses, penggunaan yang mudah membuat sosial media menjadi tempat yang tepat untuk pengembangan lingkungan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi prosedur penggunaan video dalam pendidikan dalam media sosial youtube, seperti yang dilakukan oleh Pendidikan Tekonologi dan Multimedia kursus program Pelatihan Pedagogi ASPETE (Sekolah Pedagogi dan Pendidikan Teknologi). Menggunakan metode penelitian observasi non-partisipatif, lebih detal lagi konten sudah diupload di youtube yang terdiri dari 198 video yang dibuat dalam konteks kursus "pendidikan". Dengan dibuatnya video pembelajaran yang interaktif menggunakan media sosial tentunya pembelajaran akan lebih efektif dan semakin membuat aktif para siswa).
  7. Research conducted by Narita, et al. (2016:71–80)[48], “The Evaluation of Promotion Strategy of Museum Bali” .
    The aim of this study was to evaluate of the promotion strategy of Museum Bali Puputan Badung, Denpasar, Bali, in order to increase the quantity of the visitors. The phenomenon of this study was lack of promotion which caused the quantity of the visitors have not reached the target yet. The promotion strategies used five variables of marketing mix such as advertising, personal selling, sales promotion, public relation and direct marketing. This is a qualitative descriptive study using the purposive technique and snowball sampling by interviewing personnels at Museum Bali. The data was analyzed using the SWOT analysis by crating promotion mix strategy formulation. The result of this study from the plan of the matrix combination quantitative strategy showed that Museum Bali needed to utilize the SO strategy that has the highest score was 6.34, the ST strategy was 5.65, the WO strategy was 2.49 and the WT strategy 1.80, with the effective formulation strategy was SO. It showed that attractiveness of the Museum Bali has strengths and opportunities so that can be utilized the existing of the opportunities. The strategy should be applied in this condition is to support the growth of the aggressive policy (growth oriented strategy).
    (Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi strategi promosi Museum Bali Puputan Badung, Denpasar, Bali, dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung.Penelitian ini kurangnya promosi yang menyebabkan kuantitas pengunjung belum mencapai target. Strategi promosi menggunakan lima variabel bauran pemasaran seperti periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Penelitian deskriptif kualitatif menggunakan teknik purposive dan snowball contoh dengan mewawancarai personel di Museum Bali. Data dianalisis menggunakan analisis SWOT dengan menyusun formulasi strategi bauran promosi. Hasil dari penelitian ini dari rencana kombinasi matriks strategi kuantitatif menunjukkan bahwa Museum Bali diperlukan untuk Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi strategi promosi Museum Bali Puputan Badung, Denpasar, Bali, untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Fenomena dari studi ini adalah kurangnya promosi yang menyebabkan jumlah pengunjung belum mencapai target belum. Variabel lima strategi yang digunakan promosi pemasaran campuran seperti iklan, pribadi menjual, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan langsung pemasaran. Ini adalah studi deskriptif kualitatif yang menggunakan teknik purposive dengan mewawancarai personel di Museum Bali.Data dianalisis menggunakan analisis SWOT oleh crating formulasi strategi promosi campuran. Hasil dari studi ini dari rencana strategi kuantitatif kombinasi matriks menunjukkan bahwa Museum Bali diperlukan untuk memanfaatkan strategi SO yang memiliki nilai tertinggi adalah 6.34, strategi ST 5.65, strategi WO adalah 2,49 dan strategi WT 1,80 , dengan formulasi efektif strategi adalah SO. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik Museum Bali memiliki kekuatan dan peluang sehingga yang dapat dimanfaatkan yang ada kesempatan.Strategi harus diterapkan dalam kondisi adalah untuk mendukung pertumbuhan kebijakan agresif (strategi pertumbuhan berorientasi).
  8. Research conducted by Varaprasad, et al. (2015)[49], “Online Video Promotion with User Specific Information” .
    There are various ways and methods used in video recommendation which are purely statistical. These would give recommendations to users based on either their previous search or other criteria. These systems set up a large number of context collectors at the terminals. However, the context collecting and exchanging result in heavy network overhead, and the context processing consumes huge computation. Due to these criterion users end up getting unnecessary content which makes the browser slow. In this paper we propose a user specific category based promotion, we propose and provide for characterization of individual content as well as social attributes that help distinguish each user class. Thus a user defined video recommendation would ensure faster access to only important information which is in the user's domain of interest which utilises low buffer space and increase the speed of the system for user satisfaction.
    (Ada berbagai cara dan metode yang digunakan dalam rekomendasi video yang murni bersifat statistik. Ini akan memberi rekomendasi kepada pengguna berdasarkan penelusuran sebelumnya atau kriteria lainnya. Sistem ini mengatur sejumlah besar pengumpul konteks di terminal.Namun, konteks pengumpulan dan pertukaran hasil overhead jaringan yang berat, dan pengolahan konteks menggunakan perhitungan yang sangat besar.Karena pengguna kriteria ini akhirnya mendapatkan konten yang tidak perlu yang membuat browser menjadi lambat.Dalam makalah ini kami mengusulkan promosi berbasis kategori khusus pengguna, kami mengusulkan dan menyediakan karakterisasi konten individual serta atribut sosial yang membantu membedakan setiap kelas pengguna. Dengan demikian, rekomendasi video yang ditentukan pengguna akan memastikan akses lebih cepat ke hanya informasi penting yang ada dalam domain kepentingan pengguna yang memanfaatkan ruang penyangga rendah dan meningkatkan kecepatan sistem untuk kepuasan pengguna).
  9. Research conducted by Sinclair, et al. (2015 : 2-15)[50], “Participatory Video Making For Research And Health Promotion In Remote Australian Aboriginal Communities: Methodological And Ethical Implications” .
    The study explains that making a video pertisipatif as supporting health promotion to improve health in aboriginal tribes that reside in Australia. The study also describes a method of participatory video (PV) as a means to attract children in remote Aboriginal communities as participants in health research. Method of PV piloted at two remote communities in Western Australia Goldfields region. There is wide public acceptance of this approach and the initial findings are discussed with reference to the key themes of perspectives on health, the benefits to participants and the benefits for the community. PV method has a number of advantages, including flexibility to respond to community priorities, the lack of dependence on oral or written data collection, and the ability to generate direct benefits for participants.While methodological problems, without pilot projects shows that the method of PV is suitable for remote Aboriginal communities that participated.
    (Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembuatan video pertisipatif sebagai penunjang promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan pada suku Aborigin yang berada di Australia.Penelitian ini juga menjelaskan metode (PV) video partisipatif sebagai sarana untuk menarik anak-anak di masyarakat Aborigin terpencil sebagai peserta dalam penelitian kesehatan. Metode PV mengujicobakan di dua masyarakat terpencil di wilayah Goldfields Australia Barat. Ada penerimaan masyarakat luas pendekatan ini dan temuan awal dibahas dengan mengacu pada tema-tema perspektif pada kesehatan, manfaat kepada peserta dan manfaat bagi masyarakat. Metode PV memiliki sejumlah kelebihan, termasuk fleksibilitas untuk menanggapi prioritas masyarakat, kurangnya ketergantungan pada pengumpulan data lisan atau tertulis, dan kemampuan untuk menghasilkan manfaat langsung bagi peserta.Sementara tanpa masalah metodologis, proyek-proyek percontohan ini menunjukkan bahwa metode PV cocok untuk masyarakat Aborigin terpencil yang berpartisipasi).
  10. Research conducted by Sung Ryong Hong and In Young Shin (2015  : 1)[51], “The Application of Multimedia and Wireless Technology in Education” .
    The various media information such as text, graphic, still picture, audio, animation and video has been generated by the combination with computer system and network by virtue of the related technology to computers. The modern technology has been also developed to the type of Social Network Service with the mobile communication, which may be represented as the symbol of smart phone. This study uses mobile and wireless multimedia tools, examines the resources available for learning and researches how to integrate such tools for education and learning. In addition, this study suggests how smart phone applications, software and other modern mobile technologies can be used for education in a learning environment, analyzes their effects and posits the optimal way to use them.
    (Berbagai media informasi seperti teks, grafis, masih foto, audio, animasi dan video telah dihasilkan oleh kombinasi dengan sistem komputer dan jaringan dengan teknologi yang terkait untuk komputer.Teknologi modern telah juga dikembangkan untuk jenis layanan jaringan sosial dengan komunikasi mobile, yang dapat diwakili sebagai simbol ponsel pintar.Penelitian ini menggunakan alat multimedia mobile dan nirkabel, meneliti sumber daya yang tersedia untuk belajar dan penelitian bagaimana mengintegrasikan seperti alat-alat pendidikan dan pembelajaran. Selain itu, studi ini menunjukkan bagaimana pintar telepon aplikasi, perangkat lunak dan teknologi mobile lainnya modern dapat digunakan untuk pendidikan dalam lingkungan belajar, menganalisis efek mereka dan berpendapat merupakan cara yang optimal untuk menggunakannya).



BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat PT. Lamjaya Inovasi Komputindo

Memulai bisnis TI (Teknologi Informasi) pada tahun 2006. Mendukung perusahaan kecil menengah untuk dukungan teknis TI. Layanan yang dimiliki terdiri dari jaringan, integrasi domain, dan aktivitas sehari-hari TI lainnya. Lamjaya Inovasi Komputindo percaya bahwa titik kuat memahami Sistem CCTV dimulai dari pengalaman. Lalu di tahun 2010 Lamjaya Inovasi Komputindo bergerak menuju manajemen yang lebih baik, Lamjaya Inovasi Komputindo menetapkan namanya menjadi Perusahaan Terdaftar. Dengan memulai cara Lamjaya Inovasi Komputindo menuju integrator sistem yang terfokus dalam Sistem CCTV. Setelah bertahun-tahun berjuang dengan bisnis, Lamjaya Inovasi Komputindo menyegarkan manajemennya menjadi individu yang lebih khas dan gigih. Sekarang Lamjaya Inovasi Komputindo siap menjadi perusahaan terkemuka di Industri CCTV. Menyiapkan level baru System Integrator untuk Sistem CCTV.

Visi dan Misi

  1. Visi PT. Lamjaya Inovasi Komputindo
    Menjadi perusahaan spesialis CCTV dan Komunikasi yang terhormat dan terkemuka.
  2. Misi PT. Lamjaya Inovasi Komputindo
    Memberikan layanan yang berorientasi pelanggan dalam CCTV dan Sistem Komunikasi.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Lamjaya Inovasi Komputindo sebagai berikut.

Bagan 3.1. Struktur Organisasi PT. Lamjaya Inovasi Komputindo

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan media, PT. Lamjaya Inovasi Komputindo terdapat bagian–bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut wewenang serta tanggung jawab bagian–bagian yang ada pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo sebagai berikut :

  1. Direktur
    Wewenang :
    a. Mengambil keputusan tertinggi di perusahaan
    Tanggung jawab :
    a. Menentukan dan menetapkan prosedur kegiatan perusahaan kepada masing-masing manajer
    b. Melakukan pengawasan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dari setiap manajer secara berkala
  2. General Manager
    Wewenang :
    a. Mengambil keputusan tertinggi pada setiap manajer fungsional
    Tanggung jawab :
    a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan
    b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivtas yang dilaksanakan dalam perusahaan
  3. Manager Sales
    Wewenang :
    a. Mengatur perencanaan strategi pemasaran perusahaan
    Tanggung jawab :
    a. Membuat laporan perolehan hasil dan penggunaan dana perusahaan secara berkala
    b. Merumuskan target penjualan yang telah ditetapkan
    c. Menganalisa kondisi pasar dan menjaganya tetap stabil
  4. Manager Human Resource
    Wewenang :
    a. Mengatur perkembangan sumber daya manusia atau pekerja pada perusahaan
    Tanggung jawab :
    a. Mengawasi kinerja dan dapat memberikan solusi jika terjadi masalah pada karyawan
    b. Merekrut personil untuk posisi yang sesuai dengan kemampuan calon pekerja
  5. Staff
    Wewenang :
    a. Mengatur karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditentukan sesuai masing-masing divisi
    Tanggung jawab :
    a. Mengawasi kinerja dan dapat memberikan solusi jika terjadi masalah pada karyawanMengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan para karyawan sesuai divisi secara langsung
    b. Memastikan rencana kerja dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
  6. Karyawan
    Wewenang :
    a. Melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan dan perintah yang telah ditentukan
    Tanggung jawab :
    a. Dapat melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai rencana kerja yang telah ditentukan

Product Information/Informasi Produk

Produk

Media video iklan ini menjelaskan tentang teknologi sistem CCTV yang merupakan produk yang dimiliki PT. Lamjaya Inovasi Komputindo berisi sebuah solusi sistem CCTV dengan teknologi yang lebih mempermudah dalam pengawasan suatu area sesuai kebutuhan. Media ini berfungsi sebagai alat komunikasi untuk kegiatan promosi dalam bentuk audio visual yang mengambil tema digital futuristic (masa depan digital) supaya tampilan dapat dibuat menjadi lebih menarik dan efektif dalam menyampaikan informasi produk.

Video iklan ini dibuat berdasarkan permintaan stakeholder sebagai salah satu media promosi terbaru dalam menyampaikan informasi berisi solusi yang dimiliki PT. Lamjaya Inovasi Komputindo mengenai sistem CCTV dengan teknologi terbaru dan sebagai daya tarik para calon customer guna meningkatkan efektivitas dalam mempromosikan produk yang dimiliki.

Latar Belakang Produk

PT. Lamjaya Inovasi Komputindo pada sebelumnya mempromosikan produk solusi sistem CCTV yang dimiliki melalui website dan video yang ditampilkan hasilnya secara langsung dari salah satu CCTV tanpa adanya audio untuk menjelaskan lebih lanjut informasi apa yang ingin diberikan dari video tersebut. Maka dari itu supaya informasi produk untuk promosi dapat disampaikan secara lebih efektif, pada penilitian ini dimaksud membuat salah satu media promosi berupa video iklan dengan tujuan dapat memberikan informasi produk secara singkat kepada calon customer beberapa solusi sistem CCTV dengan teknologi yang dimiliki PT. Lamjaya Inovasi Komputindo.

Perkembangan Produk

Persaingan ketat pada bidang yang digeluti oleh PT. Lamjaya Inovasi Komputindo ini membuatnya harus meningkatkan jumlah promosi dan juga memperluas jaringan. Sebelumnya PT. Lamjaya Inovasi Komputindo mempromosikan produknya melalui website, pameran dan tampilan hasil dari video CCTV (video demo tanpa audio) melalui youtube. Maka perlu adanya perkembangan dari media promosi tersebut dengan membuat perancangan media video iklan yang dapat memberikan informasi lebih jelas dan efektif dalam menarik minat para calon customer untuk menggunakan produk PT. Lamjaya Inovasi Komputindo.

Material Produk

Dalam proses pembuatan video iklan ini, menggunakan beberapa material produk sebagai berikut :

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Pembuatan media video iklan yang berdurasi 2 menit 12 detik ini berisi tentang informasi produk berupa teknologi sistem CCTV pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo. Pada proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan yang diantaranya :

  1. Manfaat
    a. Dapat menarik perhatian calon customer untuk menggunakan produk teknologi sistem CCTV pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo.
    b. Memperoleh partner kerjasama dengan perusahaan lain.
    c. Dapat lebih dikenali dengan masyarakat luas.
  2. Kelebihan
    a. Dapat menghemat waktu dalam penyampaian informasi.
    b. Tampilan yang menarik dan terlihat seperti aslinya sehingga mudah dipahami.
    c. Video mudah diakses kapanpun dan dimanapun menggunakan jaringan internet.
  3. Kekurangan
    a. Durasi yang pendek sehingga produk dengan contoh kasus yang ditampilkan hanya perwakilan beberapa kategori saja dalam satu video.
    b. Proses produksi yang sulit karena beberapa dilakukan di luar ruang lingkup perusahaan

Harga Produk

Harga produk teknologi sistem CCTV pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo terbilang besar, karena segmentasi pasar yang ditargetkan adalah pelaku bisnis dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Dalam proses pembuatan video iklan pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo ini juga tentu memerlukan biaya yang lumayan besar, karena menggunakan software pembantu seperti Adobe After Effects CC 2015 dan Adobe Premiere Pro CC 2015. Selain itu juga pengambilan gambar di beberapa tempat yang memerlukan biaya transportasi untuk bisa sampai ke lokasi sesuai konsep video yang dibuat.

Market Analysis

Market Analisis merupakan investigasi pada pelaksanaan marketing untuk mengetahui menarik atau tidaknya suatu produk. Dalam hal ini dapat membantu menyajikan informasi mengenai perencanaan yang tepat suatu produk untuk dipasarkan. Analisa ini dilakukan guna mendapatkan informasi apakah video iklan teknologi sistem CCTV ini sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan oleh PT. Lamjaya Inovasi Komputindo. Sehingga dapat merumuskan strategi yang tepat untuk melakukan pemasaran selanjutnya.

Market Positioning

Market positioning pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo dilakukan untuk merancang dan memasarkan sebuah produk agar dapat menarik daya tarik calon customer untuk menggunakan produknya sesuai kebutuhan.

Dengan adanya perancangan media video iklan teknologi sistem CCTV ini diharapkan calon customer dapat mengetahui seperti apa produk yang diinginkannya sesuai kebutuhan yang ada dengan penjelasan dalam bentuk media audio visual yang ditampilkan menyesuaikan aslinya dengan tampilan yang dikemas lebih menarik.

Media video iklan ini nantinya akan diimplementasikan melalui media internet seperti Youtube, website www.lamjaya.co.id dan pameran.

Condition of Competitor

PT. Lamjaya Inovasi Komputindo tentu memiliki banyak pesaing pada bidangnya. Maka dari itu diperlukannya media promosi dan informasi dengan tampilannya yang lebih menarik dari sebelumnya. Perusahaan yang menjadi pesaing saat ini diantaranya sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Market Potential

Perancangan media video iklan ini berusaha menginformasikan kepada para calon customer untuk melihat video ini secara keseluruhan dan dapat memahami seperti apa teknologi sistem CCTV dari PT. Lamjaya Inovasi Komputindo ini jika berada di tempat bisnis calon customer miliki. Dengan harapan calon customer tersebut tertarik dan berminat untuk menggunakan produk tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Market Segmentation

Geografi : Wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Kelas Ekonomi : Menengah ke atas

3. Usia : Dewasa

4. Sasaran : Pelaku bisnis & masyarakat umum

Psikografi : Para pelaku bisnis dan masyarakat umum yang membutuhkan pemantauan keamanan, keselamatan dan aktivitas pada tempat yang dimiliki secara real time dan otomatis.

Marketing Objective

Adanya media video iklan ini bertujuan untuk dapat membantu PT. Lamjaya Inovasi Komputindo dalam menyampaikan informasi produknya menjadi lebih baik, menarik, dan dapat menyebarluaskannya secara efektif baik ke pelaku bisnis atau masyarakat umum di wilayah Indonesia.

Marketing Strategy

Dalam perancangan media video iklan ini tentu diharapkan dapat menambah strategi baru untuk PT. Lamjaya Inovasi Komputindo dalam penyampaian produk yang dimiliki. Pada hal ini akan digambarkan menggunakan analisis SWOT, diantaranya sebagai berikut :

Tabel 3.3 Tabel Analisis SWOT

Budget Production

Biaya produksi yang dikeluarkan untuk perancangan media video iklan teknologi sistem CCTV pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo ini sebagai berikut :

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan media video iklan ini menggunakan 1 unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core 2 Duo E-8300
  2. Monitor : LG Flatron E1642 15,6 inch
  3. Mouse : Logitech B100
  4. Keyboard : SPC Model SKO-150/K
  5. RAM : 4 GB
  6. VGA : Nvidia GeForce GT 730 2GB DDR3 128bit
  7. Harddisk : HDD Seagate 512GB
  8. Speaker : GMC 888M

Software yang Digunakan

Dalam konsep perancangan media video iklan ini menggunakan software sebagai berikut :

  1. Adobe After Effects CC 2015
  2. Adobe Premiere Pro CC 2015
  3. Adobe Audition CC 2015

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandotary) : Penting

D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T (Technical) : Bagaimana pembuatan permintaan yang diusulkan

O (Operational) : Bagaimana penggunaan permintaan yang diusulkan

E (Economy) : Berapakah biaya dari permintaan yang diusulkan

L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

H (High) : Sulit untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi


BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Preproduction

Preproduction atau pra produksi merupakan tahap awal dari sebuah proses untuk melakukan persiapan pada hal apa saja yang dibutuhkan sebelum tahap produksi dimulai. Langkah-langkah dalam tahap preproduction pada umumnya diawali dari pengumpulan ide atau gagasan untuk menentukan konsep awal, kemudian ide tersebut dirangkai menjadi cerita singkat atau sinopsis, lalu cerita tersebut dibuat lebih detail lagi dengan script writing dan storyboard. Setelah konsep keseluruhan sudah selesai dibuat, maka selanjutnya menentukan time schedule, dilanjutkan dengan menyiapkan peralatan dan mencari talent dan crew sebagai pendukung konsep yang sudah ditentukan. Lebih jelasnya digambarkan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.1 Tahap Preproduction

Ide atau Gagasan

Tahap pra produksi diawali dengan menemukan ide atau gagasan yang akan digunakan sebagai dasar perancangan sebuah video. Sebuah ide atau gagasan harus memiliki orisinalitas, kreatif dan menarik. Konsep yang diperlukan dalam perancangan video iklan ini mengambil informasi menyesuaikan bidang perusahaan, yaitu teknologi sistem CCTV. Ide atau gagasan yang dituangkan dalam perancangan video iklan ini mengambil tema futuristic menyesuaikan tema website perusahaan. Perancangan video ini sebagian perlu menggunakan teknik motion graphic supaya visual yang ditampilkan dapat terpenuhi sesuai tema dan menarik audience.


Sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan cerita dari ide yang telah dikembangkan untuk menggambarkan perancangan awal video yang dibuat. Kerangka cerita itu terdiri dari judul, tokoh, latar, konflik, serta alur. Kemudian dirangkai menjadi sebuah cerita yang menggunakan kalimat-kalimat yang dipadu ke dalam sebuah paragraf. Sinopsis dari Perancangan Media Video Iklan Teknologi Sistem CCTV Pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo Guna Promosi ini, sebagai berikut :

”Kamera CCTV pada umumnya berguna untuk memantau keamanan, keselamatan dan aktifitas suatu area bisnis. Tapi jika tempat bisnis itu luas dan ramai setiap harinya, maka tidak mungkin dapat memantau keseluruhan titik area secara manual. Dari situ Lamjaya hadir dengan sebuah solusi menggunakan kecerdasan buatan atau ”artificial intelligence” untuk dapat melakukannya secara otomatis. Melalui kamera CCTV yang sudah ada, dapat menangkap data seperti mengenali wajah seseorang, pelat nomor kendaraan, benda atau objek dan akan mendapatkan pesan peringatan jika terlihat ada potensi berbahaya secara otomatis dan realtime. Contohnya seperti saat kondisi jalan sedang padat, jika ada kendaraan melanggar peraturan lalu lintas akan tetap terdeteksi secara otomatis dan akan ada data kendaraan tersebut diterima untuk menindak lanjuti pelanggar tersebut. Begitu juga jika terdapat barang berharga yang dicuri atau ada barang mencurigakan berada di area bisnis, maka akan terdeteksi data pelaku dan memberi alarm peringatan saat waktu kejadian. Area bisnis dapat dijaga dengan membatasi orang hanya yang dikenal saja untuk dapat masuk ke dalam melalui teknologi facial recognition. Jika terdapat orang yang tidak dikenal memasuki area bisnis, maka akan terdeteksi data orang tersebut dan memberi alarm peringatan saat waktu kejadian. Selain itu juga melalui kamera CCTV yang ada, dapat menghitung jumlah pengunjung ataupun jumlah kendaraan yang melewati area bisnis. Keseluruhan data yang diterima, dapat ditampilkan kesimpulan informasi berbentuk demografis yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang akurat pada bisnis kedepannya. Sehingga dari keseluruhan menggunakan produk ini, benefit yang diterima diantaranya lebih meningkatkan tingkat keamanan, lebih cepat menanggapi ancaman, lebih menghemat waktu dan biaya operasional pada bisnis. Dan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website www.lamjaya.co.id.”

Narasi

Narasi merupakan sebuah rangkaian tulisan dapat berupa rekaman suara yang akan dimasukkan ke dalam suatu tokoh karakter pada video. Sebuah narasi digunakan untuk menjalankan suatu proses tertentu pada suatu presentasi. Berikut teks dubbing pada video iklan ini :

”Kita tahu kamera CCTV berguna untuk memantau keamanan/keselamatan/dan aktifitas tempat bisnis anda// Tapi/jika area bisnis anda itu luas dan ramai/memantau keseluruhan titik area dan memperoleh data darinya secara manual tidaklah mungkin// Lamjaya hadir dengan sebuah solusi// Menggunakan teknologi kecerdasan buatan/atau sering disebut artificial intelligence/hal tersebut mungkin untuk dilakukan// Melalui kamera CCTV yang ada/anda dapat mengenali wajah seseorang/pelat nomor kendaraan/benda atau objek secara otomatis dan realtime/lalu menerima sebuah pesan peringatan jika ada potensi berbahaya// Jadi/setiap ada kendaraan melanggar peraturan lalu lintas/akan terdeteksi secara realtime/dan anda akan menerima pesan peringatan untuk segera menanggapi pelanggar tersebut/sesuai dengan data yang diterima// Begitu juga jika seseorang meninggalkan barang yang mencurigakan pada area bisnis anda/barang tersebut akan terdeteksi sebagai ancaman// Ataupun/jika ada barang berharga yang diambil/maka otomatis memberikan alarm peringatan// Untuk menjaga area khusus tempat bisnis anda/dapat memanfaatkan facial recognition/sehingga hanya orang yang dikenal saja untuk dapat memasuki area khusus bisnis anda// Jika terdapat orang yang tidak dikenal berada kawasan area khusus bisnis anda/maka/akan terdeteksi dan memberikan alarm peringatan untuk segera mengarahkannya keluar// Anda juga dapat mengetahui jumlah pengunjung yang datang ke tempat bisnis anda setiap harinya// Ataupun menghitung jumlah kendaraan yang melewati papan iklan bisnis anda// Yang nantinya anda akan menerima seluruh data yang terekam menjadi sebuah informasi/untuk dimanfaatkan sebagai bahan analisa/untuk dapat mengambil keputusan yang lebih akurat pada bisnis anda kedepannya// Sehingga lebih meningkatkan keamanan/lebih cepat menanggapi ancaman/lebih menghemat waktu/dan menghemat biaya pada bisnis anda// Informasi lebih lanjut/kunjungi website kami///”

Script Writing

Script Writing merupakan penulisan naskah narasi yang menguraikan urutan dialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur.

Tabel 4.1 Script Writing

Storyboard

Storyboard merupakan kumpulan sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita untuk menggambarkan sebuah video yang akan dihasilkan. Adanya storyboard ini akan memudahkan dalam pengambilan gambar pada saat proses produksi.

Gambar 4.1 Scene 1 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video kamera CCTV

Gambar 4.2 Scene 2 – Menampilkan animasi motion graphic CCTV

Gambar 4.3 Scene 3 – Menampilkan animasi text “Keamanan”

Gambar 4.4. Scene 4 – Menampilkan animasi text “Keselamatan”

Gambar 4.5. Scene 5 – Menampilkan animasi text “Aktifitas”

Gambar 4.6 Scene 6 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video dari berbagai gambar CCTV

Gambar 4.7 Scene 7 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video tampilan layar dari berbagai gambar CCTV serta animasi text “Tidak Mungkin”

Gambar 4.8 Scene 8 – Menampilkan animasi logo PT. Lamjaya Inovasi

Gambar 4.9 Scene 9 – Menampilkan animasi motion graphic garis-garis serta animasi text “Artificial Intelligence”

Gambar 4.10 Scene 10 – Menampilkan animasi text “Mungkin Untuk Dilakukan”

Gambar 4.11 Scene 11 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video banyak kamera CCTV

Gambar 4.12 Scene 12 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video wajah seseorang serta animasi mendeteksi wajah

Gambar 4.13 Scene 13 – EXT/Close Up/Day

Menampilkan video plat nomor kendaraan serta animasi informasi kendaraan

Gambar 4.14 Scene 14 – INT/Long Shot/Day

Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi

Gambar 4.15 Scene 15 – INT/Close Up/Day

Menampilkan video layar handphone serta animasi motion graphic layar peringatan

Gambar 4.16 Scene 16 – EXT/Long Shot/Day

Menampilkan video pelanggaran zebra cross serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.17 Scene 17 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video pelanggaran memutar arah sembarangan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.18 Scene 18 – EXT/Exteme Long Shot/Day

Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menangkap gambar dan informasi kendaraan

Gambar 4.19 Scene 19 – INT/Long Shot/Day

Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.20 Scene 20 – INT/Full Shot/Day

Menampilkan video seseorang mengambil monitor serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.21 Scene 21 – EXT/Long Shot/Day

Menampilkan video gedung perkantoran

Gambar 4.22 Scene 22 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video seseorang mengakses pintu masuk dengan wajah

Gambar 4.23 Scene 23 – INT/Long Shot/Day

Menampilkan video orang asing masuk ke area kantor serta animasi mendeteksi wajah dan informasi peringatan

Gambar 4.24 Scene 24 – INT/Full Shot/Day

Menampilkan video pengunjung masuk serta animasi menghitung orang

Gambar 4.25 Scene 25 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menghitung kendaraan

Gambar 4.26 Scene 26 – Menampilkan animasi motion graphic data statistik

Gambar 4.27 Scene 27 – Menampilkan animasi text “Meningkatkan Keamanan, Lebih Cepat Menanggapi Ancaman, Lebih Menghemat Waktu, Lebih Menghemat Biaya Operasional”

Gambar 4.28 Scene 28 – Menampilkan animasi logo penutup PT. Lamjaya Inovasi Komputindo

Gambar 4.29 Scene 29 – Menampilkan animasi text alamat website

Rundown

Rundown adalah susunan kegiatan suatu acara yang tersusun oleh durasi waktu yang telah ditentukan.

Tabel 4.2 Rundown

Penyusunan Crew

Talent atau pemain sebagian adalah mahasiswa di Universitas Raharja, sebagian karyawan di PT. Lamjaya Inovasi Komputindo dan sebagian adalah orang luar. Sedangkan untuk crew atau tim produksi keseluruhan dilakukan secara mandiri. Berikut daftar crew dan talent yang terlibat dalam perancangan video iklan ini :

Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

Time Schedule

Time schedule merupakan jadwal waktu untuk melakukan suatu proses sesuai target yang ditentukan. Proses perancangan video iklan ini ditargetkan dapat diselesaikan selama 4 bulan.

Tabel 4.4 Time Schedule

Anggaran/Budget

Budget atau anggaran tentu diperlukan dalam melakukan perancangan suatu video khususnya iklan. Berikut anggaran biaya yang dikeluarkan dalam perancangan video iklan ini :

Tabel 4.5 Anggaran/Budget Produksi

Peralatan yang Digunakan

Perancangan video iklan ini menggunakan beberapa peralatan pendukung, diantaranya Kamera DSLR Canon 700D dengan Lensa Kit 18-55mm dan Lensa Fix 50mm F2 Pentax, Kamera Smartphone Samsung A6 (2018), Tripod, dan Gorillapod.

Gambar 4.30 – Kamera Canon 700D dan Lensa Kit 18-55mm

Gambar 4.31 – Lensa Fix 50mm F2 Pentax

Gambar 4.32 – Smartphone Samsung A6 (2018)

Gambar 4.33 – Tripod

Gambar 4.34 – Gorillapod

Production

Production atau produksi merupakan proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasama antara para kru dan pemain untuk mewujudkan rumusan dari tahap pra produksi dalam bentuk skenario, naskah dan storyboard yang telah direncanakan. Pada tahap produksi semua unsur teknis dan kreatif dijalankan dibawah pengawasan director atau sutradara. Mencapai semua tujuan pada tahap produksi ini diperlukannya proses perancangan multimedia, perancangan audio, perancangan visual dan perancangan broadcasting.

Bagan 4.2 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia dilakukan melalui penggabungan antara visual, audio, teks dan animasi menjadi satu berbentuk video secara utuh yang dapat digunakan untuk penyampaian informasi. Proses perancangan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis yang diantaranya tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Adanya perencanaan multimedia ini diharapkan dapat ditunjukkan untuk menarik masyarakat agar dapat menjangkau lebih luas mengenai video yang akan ditampilkan dan juga tercapainya target yang telah ditentukan.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia merupakan penunjang media informasi dan promosi dalam memberikan sajian media yang dapat menarik para audience yaitu, calon customer khususnya pelaku bisnis wilayah Indonesia yang ingin mengetahui informasi tentang Teknologi Sistem CCTV meningkatkan tingkat keamanan dan keselamatan aktifitas bisnis, cepat menanggapi suatu ancaman, menghemat waktu dalam proses pencarian dan juga menghemat biaya operasional. Melalui media sosial seperti Youtube dan website www.lamjaya.co.id, tidak menutup kemungkinan akan memperoleh peningkatan sebesar 20% data para calon customer.

Strategi Multimedia

Sebelum melakukan proses produksi, terlebih dahulu harus menentukan strategi multimedia yang akan digunakan, media yang akan dirancang dan dipersiapkan tiga aspek sasaran sebagai berikut :

Geografi : Wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Kelas Ekonomi : Menengah ke atas

3. Usia : Dewasa

4. Sasaran : Pelaku bisnis & masyarakat umum

Psikografi : Para pelaku bisnis dan masyarakat umum yang membutuhkan pemantauan keamanan, keselamatan dan aktivitas pada tempat yang dimiliki secara real time dan otomatis.

Program Multimedia

Program multimedia pada media video iklan ini dibuat dalam tiga tahapan, yaitu :

  1. Picture
    Format gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah .png dan format video yang digunakan adalah .mp4 dan .mov.
  2. Sound
    Media video iklan ini menggunakan suara asli (dubber) dengan background musik serta beberapa efek suara menyesuaikan dengan isi dan situasi yang terdapat di dalam video.
  3. Text
    Penggunaan teks pada perancangan video iklan ini memakai font Calibri dan Agency FB pada beberapa animasi teks.

Perencanaan Audio

Perencanaan audio pada perancangan video iklan ini tentu sangatlah penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika perancangan video iklan ini tidak menggunakan audio, maka akan terlihat hampa, kurang menarik atau memuaskan untuk dilihat dan membuat para audience menjadi lebih mudah bosan. Membuat perencanaan audio diperlukan tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan audio ini untuk video iklan yang dirancang agar informasi yang ingin disampaikan dapat mudah dipahami dan dimengerti oleh para audience. Tujuan audio juga digunakan untuk menjelaskan setiap scene video yang sedang diputar atau ditayangkan, sehingga isi informasi menjadi lebih hidup pada video iklan ini. Audio ini berperan besar terhadap pembentukkan dan penempatan sebuah suara dengan background gambar yang sesuai, sehingga pesan dalam video iklan ini disampaikan lebih jelas.

Strategi Audio

Strategi audio dibutuhkan untuk mencari audio yang sesuai dengan isi video. Perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan dengan menggunakan suara dubber menyesuaikan background gambar yang pas mengikuti narasi yang telah dibuat. Sehingga informasi pada video iklan ini dapat diterima dan dimengerti oleh para audience. Perancangan media ini terdapat tiga aspek yang harus disiapkan, diantaranya :

Geografi : Wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Kelas Ekonomi : Menengah ke atas

3. Usia : Dewasa

4. Sasaran : Pelaku bisnis & masyarakat umum

Psikografi : Para pelaku bisnis dan masyarakat umum yang membutuhkan pemantauan keamanan, keselamatan dan aktivitas pada tempat yang dimiliki secara real time dan otomatis.

Program Audio

Audio pada perancangan video iklan ini harus disiapkan dan disesuaikan dengan setiap scene video yang ada agar terlihat seimbang. Audio yang digunakan seperti suara instrumen musik untuk backsound, efek suara untuk menyesuaikan situasi gambar dan suara yang dihasilkan dari suara manusia atau disebut dubber. Mendapatkan audio yang sesuai dengan isi video iklan yang dirancang, program audio yang digunakan terbagi menjadi tiga tahapan yang diantaranya :

  1. Background Music
    Latar belakang musik yang digunakan dalam video iklan ini menggunakan musik dari AShamaluev – Digital Technology (Free Royalty Music)
  2. Sound Effect
    Efek suara digunakan supaya video iklan ini dibuat menjadi lebih menarik. Efek suara yang digunakan menyesuaikan setiap scene video yang perlu ditambahkan efek suara.
  3. Dubbing
    Dubbing merupakan pengisian suara pada video yang dibuat mengikuti narasi dan disesuaikan dengan gambar yang ada. Suara yang dihasilkan dari dubbing harus jelas dan tepat dengan harapan video iklan ini akan menjadi lebih menarik lagi.

Perencanaan Visual

Perencanaan visual merupakan proses merancang suatu image dan kesan yang ingin ditampilkan dalam video. Menggabungkan gambar, video, suara dan teks akan menghasilkan satu video utuh berisikan informasi yang akan disampaikan. Gambar dan video yang sudah diproduksi diurutkan, lalu teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, serta suara yang dihasilkan dari narasi kemudian di-edit dan di-render sampai menghasilkan video yang menarik untuk disampaikan. Sehingga dengan adanya perencanaan visual ini, semua tahapan dapat terlaksana dengan baik dan akurat.

Tujuan Visual

Tujuan visual ini adalah untuk merancang sebuah video berbentuk iklan menggunakan teknik motion graphic agar memiliki kesan tampilan yang menarik dan dapat menyesuaikan tema yang telah ditentukan.

Strategi Visual

Pesatnya kemajuan teknologi komputer saat ini, sangat mempermudah pekerjaan manusia khususnya dalam perancangan video iklan ini. Visualisasi pada video iklan ini dapat dihasilkan seperti benar-benar nyata dan lebih menarik. Setiap scene video dibuat dengan tampilan visualisasi yang berbeda-beda yang menjadikannya memiliki daya tarik tersendiri untuk setiap gambar, video, suara, ataupun teks yang ditampilkan.

Program Visual

Program visual yang akan dirancang di dalam video iklan ini menggunakan aplikasi atau software seperti Adobe After Effects CC 2015 dan Adobe Premiere Pro CC 2015 yang merupakan kemajuan pada teknologi. Di sini storyboard menjadi acuan yang diubah animatrix yang diisi beberapa efek visual lainnya, suara dubbing, background music, ataupun efek suara lainnya.

Gambar 4.35 Scene 1 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video kamera CCTV

Gambar 4.36 Scene 2 – Menampilkan animasi motion graphic CCTV

Gambar 4.37 Scene 3 – Menampilkan animasi text “Keamanan”

Gambar 4.38 Scene 4 – Menampilkan animasi text “Keselamatan”

Gambar 4.39 Scene 5 – Menampilkan animasi text “Aktifitas”

Gambar 4.40 Scene 6 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video dari berbagai gambar CCTV

Gambar 4.41 Scene 7 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video tampilan layar dari berbagai gambar CCTV serta animasi text “Tidak Mungkin”

Gambar 4.42 Scene 8 – Menampilkan animasi logo PT. Lamjaya Inovasi

Gambar 4.43 Scene 9 – Menampilkan animasi motion graphic garis-garis serta animasi text “Artificial Intelligence”

Gambar 4.44 Scene 10 – Menampilkan animasi text “Mungkin Untuk Dilakukan”

Gambar 4.45 Scene 11 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video banyak kamera CCTV

Gambar 4.46 Scene 12 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video wajah seseorang serta animasi mendeteksi wajah

Gambar 4.47 Scene 13 – EXT/Close Up/Day

Menampilkan video plat nomor kendaraan serta animasi informasi kendaraan

Gambar 4.48 Scene 14 – INT/Long Shot/Day

Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi

Gambar 4.49 Scene 15 – INT/Close Up/Day

Menampilkan video layar handphone serta animasi motion graphic layar peringatan

Gambar 4.50 Scene 16 – EXT/Long Shot/Day

Menampilkan video pelanggaran zebra cross serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.51 Scene 17 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video pelanggaran memutar arah sembarangan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.52 Scene 18 – EXT/Exteme Long Shot/Day

Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menangkap gambar dan informasi kendaraan

Gambar 4.53 Scene 19 – INT/Long Shot/Day

Menampilkan video seseorang menaruh tas yang mencurigakan serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.54 Scene 20 – INT/Full Shot/Day

Menampilkan video seseorang mengambil monitor serta animasi terdeteksi dan informasi peringatan

Gambar 4.55 Scene 21 – EXT/Long Shot/Day

Menampilkan video gedung perkantoran

Gambar 4.56 Scene 22 – EXT/Medium Close Up/Day

Menampilkan video seseorang mengakses pintu masuk dengan wajah

Gambar 4.57 Scene 23 – INT/Long Shot/Day

Menampilkan video orang asing masuk ke area kantor serta animasi mendeteksi wajah dan informasi peringatan

Gambar 4.58 Scene 24 – INT/Full Shot/Day

Menampilkan video pengunjung masuk serta animasi menghitung orang

Gambar 4.59 Scene 25 – EXT/Extreme Long Shot/Day

Menampilkan video jalan raya ramai dengan kendaraan serta animasi menghitung kendaraan

Gambar 4.60 Scene 26 – Menampilkan animasi motion graphic data statistik

Gambar 4.61 Scene 27 – Menampilkan animasi text “Meningkatkan Keamanan, Lebih Cepat Menanggapi Ancaman, Lebih Menghemat Waktu, Lebih Menghemat Biaya Operasional”

Gambar 4.62 Scene 28 – Menampilkan animasi logo penutup PT. Lamjaya Inovasi Komputindo

Gambar 4.63 Scene 29 – Menampilkan animasi text alamat website

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting sangatlah dibutuhkan dalam menjangkau audience. Perencanaan broadcasting dibutuhkan pemasaran atau promosi yang lebih luas, sehingga dapat memberikan informasi dari video iklan yang dirancang kepada audience lebih mudah dan mencapai target yang jangkauan informasinya dapat mengenai sasaran. Perencanaan broadcasting ini terdiri dari tiga tahapan yang diantaranya tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan broadcasting tentunya untuk menjangkau audience secara luas dengan harapan informasi yang disampaikan melalui perancangan video iklan ini dapat tersampaikan dengan tepat sasaran. Hal ini semua khalayak berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan suatu pandangan yang lebih baik dari masyarakat luas terhadap video iklan ini.

Strategi Broadcasting

Mempromosikan video iklan ini perlu adanya strategi yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang mudah terjangkau seperti menggunakan media internet dalam menyebarkan informasi. Platform media internet yang digunakan seperti youtube atau website www.lamjaya.co.id dan untuk media offline dapat berupa DVD dan kegiatan pameran.

Program Broadcasting

Program broadcasting dilakukan untuk menunjukkan kepada para pelaku usaha atau masyarakat umum mendapatkan informasi yang berkaitan dengan video iklan ini tentang Teknologi Sistem CCTV. Pemutaran hasil dari produksi video iklan ini memanfaatkan media internet. Detail dari program broadcasting media informasi dan promosi yang telah dibuat dari hasil editing perancangan media video iklan tentang Teknologi Sistem CCTV pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo akan disalurkan melalui media :

  1. Youtube
    Melalui Youtube, informasi dari video iklan yang telah dihasilkan akan menjadi lebih mudah untuk diakses di manapun dan kapanpun. Video iklan tersebut dapat diakses di channel Youtube PT. Lamjaya Inovasi Komputindo.
  2. Website
    Melalui website, sama akan halnya melalui Youtube dimana video iklan yang telah dihasilkan mudah untuk diakses. Video iklan tersebut dapat dilihat langsung melalui link website resmi PT. Lamjaya Inovasi Komputindo pada www.lamjaya.co.id.

Post Production

Post production merupakan proses finishing sebuah karya yang dimana berawal dari karya mentah menjadi sebuah video yang utuh dan sempurna dan mampu menceritakan pesan dan informasi di dalamnya dengan menarik kepada audience. Di dalam proses post production diperlukannya beberapa tahapan seperti Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar.

Bagan 4.3 Tahap Post Production

Digitizing

Digitizing merupakan pemindahan data sebuah gambar atau video dari kamera yang digunakan untuk proses produksi ke dalam perangkat komputer maupun harddisk untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing ini gambar atau video yang sudah dipindahkan akan dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan menyesuaikan ide dari director dengan naskah dan storyboard yang telah dibuat.

Mixing

Mixing merupakan proses menggabungkan antara gambar, video, audio, teks dan efek animasi lainnya menyesuaikan dengan naskah dan storyboard yang sudah dibuat agar tampilan video iklan yang dirancang menjadi lebih menarik. Perpaduan antara gambar, video teks, efek animasi dan juga dubbing, background music, efek suara lainnya harus diperhatikan secara seksama agar penempatannya serasi dan berkesinambungan sehingga dapat dilihat dan terdengar dengan jelas.

Finishing

Pada tahap finishing ini akan melakukan pengecekan kembali apakah semua penggabungan pada setiap scene video dan audio sudah disusun rapi secara keseluruhan. Jika semuanya sudah diperiksa kembali maka akan disatukkan ke dalam satu video utuh.

Exporting

Exporting ini merupakan tahap akhir dari proses penggabungan setelah keseluruhan video dan audio telah di-edit melalui software Adobe Premiere Pro CC 2015, lalu di-render menjadi satu video utuh dengan format yang telah ditentukan. Keterangan format video iklan ini di-export¬ dengan kualitas video FHD(1920x1080p), frame rate 25fps dan format .mp4.

Segmen Pasar

Pada tahap segmen pasar ini adalah tahap dimana video utuh yang sudah disatukkan dan dihasilkan segera ditentukannya target pasar untuk mencapai jangkauan masyarakat luas. Video iklan ini nantinya akan di-upload ke Youtube dengan nama channel PT. Lamjaya Inovasi Komputindo dan juga website dengan nama link www.lamjaya.co.id. Diharapkan melalui perancangan video iklan ini nantinya target calon customer dapat bertambah sebesar 20%.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian di biMBA AIUEO Pondok Rejeki selama 4 bulan mengenai pengembangan media promosi bimbingan belajar sebagai peningkatan program promosi pada biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang ini mendapatkan hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Perancangan video promosi menggunakan konsep perancangan media dapat dengan mudah menarik perhatian masyarakat umum khususnya orang tua calon murid agar mendaftarkan anak-anaknya untuk belajar di biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang.
  2. Media video promosi ini menjadi media yang efektif dan efisien dalam mempromosikan biMBA AIUEO Pondok Rejeki kabupaten Tangerang karena dapat dengan mudah ditampilkan kepada masyarakat umum melalui media sosial seperti, WhatsApp, Website Resmi dan Youtube (TV biMBA).
  3. Menjadi salah satu strategi promosi yang paling sering digunakan oleh biMBA AIUEO Pondok Rejeki dalam proses pemasaran.


Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan disimpulkan, peneliti bermaksud menyampaikan beberapa saran untuk biMBA AIUEO Pondok Rejeki sebagai berikut :

  1. Agar setiap informasi terbaru dapat selalu di update secara berkala
  2. biMBA AIUEO Pondok Rejeki dapat lebih banyak mengadakan kegiatan-kegiatan khusus seperti gebyar pentas baca dan lomba mewarnai biMBA agar memiliki kesempatan promosi yang lebih aktif.
  3. Peneliti berharap video promosi biMBA AIUEO Pondok Rejeki dapat ditampilkan pada saluran TV biMBA sehingga dapat dijadikan referensi strategi pemasaran oleh biMBA pusat.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Halawa, Satukan. 2016. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Topologi jaringan Komputer untuk Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dengan metode Computer Based Instruction. Medan: STMIK Budi Darma Medan. Jurnal Teknik Informatika. ISSN : 2407- 389X. Vol 3 No 1.
  2. Helmiah, Fauriatun dan Cici Hardianti. 2017. Perancangan Media Interaktif Kumpulan Doa Untuk Anak Usia Dini Berbasis Multimedia. Sumatera Utara : Amik Royal Kisaran. Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Vol.2 No.2 Manejemen Informatika.
  3. Nadeak, Berto. Abbas Parulian. Pristiwanto dan Saidi Ramadan Siregar. 2016. Perancangan aplikasi pembelajaran internet dengan menggunakan metode computer based instruction. Medan: STMIK Budi Darma Journal Riset Komputer (JURIKOM). ISSN 2407-389X. Vol. 3, No. 4 : 54
  4. Sunarya, Lusyani. 2017. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.]
  5. Maulana, Alief Muhammad Sadikin. Arief Izzuddin. 2018. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Web Di Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi–BPPT. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 7(1), 182-196.
  6. Ramadhan, Azim. Ika Purwati Ningrum. Muh. Yamin. 2016. Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. Jurnal semanTIK. Kendari : Universitas Halu Oleo. Vol. 2. No. 2.
  7. Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto. Jasmine Darra Assyifa. 2015. "Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 9. No. 1". Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.pp 80-81.
  8. Maimunah. David Ericson Manalu. Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN: 2302-3805
  9. Hidayat, Wahyu. Riri Mahmuriyah dan Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi . Tangerang : STMIK Raharja. SENSI Journal. ISSN : 2461-1409. Vol 2 : 186.
  10. Yuliana, Ika and Rony Ika Setiawan. 2015. Pengaruh Pelayanan dan Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada UD. Kelapa Sari Blitar). Riset Mahasiswa Ekonomi. Vol.2. No. 2.
  11. Immaniar, Dewi, Sudaryono dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. “Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Book-Store”. Tangerang: Jurnal CCIT (Vol.7 No.3)
  12. Kurniawan, Dian and Sinta Verawati Dewi. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Media Screencast – O-Matic Mata Kuliah Kalkulus 2 Menggunakan Model 4-D Thiagarajan. Jurnal Siliwangi. Vol.3 No.2.
  13. Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto. Jasmine Darra Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol.9. No. 1 : 79.
  14. 14,0 14,1 Sunarya, Lusyani. Ogi Dermawan dan Muhammad Hanif Amrullah. 2016. Desain Media Sign System Dan Himbauan Sebagai Penunjang Informasi Pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN: 2461-1409. Vol.2 No.1 : 60-61.
  15. Akbar, Muhammad Rio. 2016. Perancangan Logo Koperasi Alumni Sma 2 Padang Ar’rozak (Kopasmanda Ar’rozak). Journal System Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK Padang. Vol. 23. No. 2.
  16. Hendratman, Hendi. 2017. “The Magic of Adobe Premiere Pro". Bandung: Informatika Bandung.
  17. Enterprise, Jubilee. 2018. Adobe After Effects Komplet. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
  18. Basoya, Seema. Vinod VC. Priyanka Nath. Ashwin D Bhogte. 2016. “Estimation of Age by Pulp-Tooth Area Ratio Using Three Computer Aided Software. Quality in Primary Care: Insight Medical Publishing Group” Journal.
  19. Sastrawan, Putu Virgo. I Ketut Resika Arthana dan I Gede Partha Sindu. 2017. Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. ISSN 2252 – 9063. Vol. 6 No. 1 : 4.
  20. Muhammad Daru dan Arta Uly Siahaan. 2017. “Film Dokumenter Budaya Betawi Ondel-ondel di Negeri Silancang Kuning Berdasarkan Sinematografi Teknik Pengambilan Gambar”. Batam : Politeknik Negeri Batam. Journal Integrasi. e-ISSN : 2548-9828. Vol. 9 No.1 : 29.
  21. Apriani, Desy. Rosdiana. Asriyani. 2018. Sarana Promosi Dan Informasi Sebagai Video Profile Smk Yuppentek 2 Curug Kabupaten Tangerang. Journal Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science. Tangerang : STMIK Raharja. Vol.4. No.2.
  22. Astriyani Erna, dkk. 2016. Media Video Company Profile sebagai sarana informasi dan promosi di PT. Surya Toto Indonesia Tbk. Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang : STIMIK Raharja. Jurnal Teknik Informatika. ISSN : 2356-5209.Vol 2 No 2.
  23. Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805.Vol 1, No 3 : 62-63.
  24. Sunarya, Lusyani. Putri Apryllia dan Siti Isnaini. 2016. Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Jurnal. ISSN : 1978 -8282. Vol. 9. No. 3 : 320.
  25. Sunarya, Lusyani. Desi Wahyu Kartika Sari dan Pajrin Wurika Sahara. 2016. Perancangan Media Iklan Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi Pada Hotel Sitamiang 2 Bogor. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ICIT Journal. ISSN : 2356-5195.Vol. 2 No. 1: 18-19.
  26. Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
  27. Hackley, Chris. Rungpaka Amy Hackley. 2014. Advertising and Promotion (Third Edition). London : SAGE Publishing.
  28. Nurfebiaraning, Sylvie. 2017. Manajemen Periklanan. Yogyakarta: Deepublish.
  29. Neolaka, Amos. Grace Amialia A.N. 2017. Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup. Depok:Kencana
  30. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  31. Gejir, I Nyoman, dkk. 2017. Media Komunikasi dalam Penyuluhan Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.
  32. Tama, Adi Kusuma Widya. Azwar Aditya Putra. Muhamad Azis Fikri. 2018. Video Profile Jurusan Sistem Komputer Jenjang Strata Satu Pada Stmik Raharja Tangerang. CERITA Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 4. No. 2.
  33. Dewi, Dian Masita. Anis Wahdi. 2020. Bisnis dan Perencanaan Bisnis Baru. Yogyakarta: Deepublish.
  34. Wahyuningsih, Nining. dan Noor Fauziah. 2016. Industri Kerajinan Batik Tulis Trusmi Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Pengrajin Batik Tulis Trusmi Di Desa Trusmi Kulon Cirebon. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati. Journal Al-Mustashfa. Vol. 4 No. 2 : 128.
  35. Susilawati, Iis Mei., dan Muhamad Harun. 2017. Analisis SWOT Sebagai Dasar Strategi Branding Pada Madrasah Ibtidaiyah Alhidayah, Cireunde, Ciputat. Jurnal Tarbawi. Vol. 3 No. 01.
  36. 36,0 36,1 Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library
  37. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
  38. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
  39. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN: 2088-1762 Vol. 5 No.1
  40. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.3 . ISSN : 1978-8282.
  41. Adhista, Nova. dkk. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI). Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.2.
  42. Maulani, Giandari. Siti Aisah Febriani. Restu Amalia. 2017. Rancangan Video Iklan Pada Perguruan Tinggi Raharja Sebagai Sarana Media Promosi. Jurnal SENSI. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 3. No. 2.
  43. Sunarya, Lusyani. Rindang Kusumaninggar dan Adrian Syahputra. 2017. Perancangan Media Promosi Video Profile Pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang. STMIK Raharja Tangerang: Eksplora Informatika. Vol. 5 No. 2: 106-107.
  44. Nuriman, Dede. Dwi Yuli Prasetyo. 2017. Iklan Media Promosi Unisi Berbasis Animasi 2 Dimensi. Jurnal Sistemasi. Riau : Universitas Islam Indragiri. Vol. 6. No. 3.
  45. So, Addriyano. Petrus Gogor Bangsa. dan Aniendya Christina. 2015. Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Dikota Ambon.Surabaya:Universitas Kristen Petra: 3
  46. Setiawan, Moh Very. 2017. Analisis Representasi Perpustakaan Stim Ykpn Pada Video Promosi Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan. ISSN: 2302-4666. Vol. 3. No. 2 : 103.
  47. Anastasia, Karagiannopoulou. Papadopoulos Andreas and Stefanos Armakolas. 2017. Video Creation and Social Networking Educational Environment. Bohemia : University of West Bohemia. a case study of pre-service teacher training in ASPETE Patras. ISBN: 978-80-261-0710-1.
  48. Narita. Astika. Yapto and Francisca Titing Koerniawaty. 2016. The Evaluation of Strategy of Museum Bali. Bali : STPBI. Journal of Business on Hospitality and Tourism. ISSN : 2527-9092. Vol 02. Issue. 1 : 71 – 80.
  49. Varaprasad, A.Deva. N.J.Subashini. Shepard Chifamba. 2015. "Online Video Promotion with User Specific Information". Zimbabwe: Harare Institute of Technology. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering. ISSN : 2320-9801. Vol. 3 No. 2.
  50. Sinclair, Craig. Peter Keelan. Samuel Stokes. Annette Stokes and Christine Jeffries-Stokes. 2015. '“Participatory Video Making For Research And Health Promotion In Remote Australian Aboriginal Communities: Methodological And Ethical Implications”. The University Of Notre Dame Australia: International Journal of Critical Indigenous Studies. Vol. 8 No.1: 2-15.
  51. Sung Ryong Hong and In Young Shin. 2015. The Application of Multimedia and Wireless Technology in Education. Korea: Namseoul University. Indian Journal of Science and Technology. ISSN : 0974-6846. Vol 8. Issue. 20 : 1.

Contributors

Admin, Giofanny Bellacyane