SI1614495507

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1614495507

NAMA : DWIANA OCTAVIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA (2019/2020)



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

ADVERTISE MAINTENANCE PADA

PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1614495507
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Rektor         Dekan Fakultas       Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Sains Dan Teknologi         Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya,M.Si)         (Sugeng Santoso M.Kom)         ( Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000603         NIP :006095       NIP :010814


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1614495507
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Janu Ilham Saputro, S.Kom,. MM)
   
NID : 16001
   
NID : 09013




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1614495507
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1614495507
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

  
Tangerang, Januari 2020
   
(Dwiana Octavia)
NIM : 1614495507

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Teknologi informatika semakin cepat berkembang segala kegiatan ataupun aktifitas yang ada di dunia ini menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan perusahaan, baik dalam kegiatan operasional maupun kegiatan non-operasional salah satunya yaitu laporan persediaan barang yang mana harus menghasilkan laporan yang tepat dan akurat. Dalam penyusunan laporan persediaan barang dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi, sehingga setiap proses yang berjalan dalam pembuatan laporan dapat berjalan secara efektif dan efisien. PT Instaprint Jaya Primatama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang digital printing. Permasalahan pada PT. Instaprint Jaya Primatama adalah belum memiliki sistem yang mencakup stok barang, sistem yang berjalan saat ini masih memiliki banyak masalah seperti memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui jumlah persediaan barang karena admin stok harus menghitung secara langsung jumlah stok fisik setiap hari dan juga pembuatan laporan persediaan masih menggunakan Ms. Excel sehingga terjadi keterlambatan dalam kinerja perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat menghasilkan laporan persediaan barang yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES, permodelan sistem dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan secara visualisasi, yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Dengan adanya sistem persediaan barang, dapat mempermudah admin stok untuk menghasilkan laporan yang akurat dengan waktu yang cepat sehingga dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien.

Kata Kunci : Persediaan Barang, Admin Stok, Sistem Persediaan.


ABSTRACT


Information technology is rapidly developing all activities in the world become very important in determining the progress of the company, both in operational and non-operational activities, one of which is the inventory report which must produce accurate and accurate reports. In preparing the inventory report needed a computerized system, so that every process that runs in making the report can run effectively and efficiently. PT Instaprint Jaya Primatama is a company engaged in the field of digital printing. Problems at PT. Instaprint Jaya Primatama is not yet having a system that includes stock of goods, the current system still has many problems such as requiring a long time to find out the amount of inventory because the stock admin must calculate directly the amount of physical stock every day and also making inventory reports still use Ms. Excel so there is a delay in the company's performance. Therefore we need a system that can produce a more effective and efficient inventory report. This study uses the PIECES analysis method, system modeling using Unified Modelling Language (UML) to visualize, which is then implemented with the Hypertext Preprocessor (PHP) programming language with the MySQL-Server database as the database used. With the inventory system, it can facilitate the stock admin to produce accurate reports in a fast time so as to create effective and efficient performance.

Keywords: Inventory, Stock Admin, Inventory System.




KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, diantaranya:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M. Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  3. Ibu Desy Apriani S. Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja
  4. Bapak Janu Ilham Saputro, S.Kom., MM selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi & dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Rano Kurniawan, M.Kom., selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan berbagai masukan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Kepada Ibu Adinda Esa Putri, SE. selaku Supervisor Finance yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT. Instaprint Jaya Primatama
  7. Kepada Ibu Retno Wulan Ningsih selaku stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua Orang Tua, Adik, dan Keluarga yang telah memfasilitasi dan selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, dan memberikan begitu banyak arahan yang positif bagi kehidupan penulis.
  10. Para pegawai PT. Instaprint Jaya Primatama yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan selama melakukan penelitian.
  11. Special thanks to Ade Sochibul Fahri, Restu Adi Pradana, Hurdjanto Wibisono, Firda Evilya Arifin, Silvia Permatasari, Dewi Nur Khasanah, Ratna Nur Aulia, Dzakwan Taqiyyudin Al Fatah, dan Ridhoi Ridwan) yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis. .

Penulis menyadari bahwa dalam menulis laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi Universitas Raharja.

  
Tangerang, Januari 2020
   
(Dwiana Octavia)
NIM : 1614495507

Daftar isi



DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa Pieces

  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

  6. Tabel 4.1 : Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

  7. Tabel 4.2 Master Data Divisi

  8. Tabel 4.3 Master Data Supplier

  9. Tabel 4.4 Master Data Barang

  10. Tabel 4.5 Master Data Unit

  11. Tabel 4.6 Master Data Kategori Detail

  12. Tabel 4.7 Master Data PO Detail

  13. Tabel 4.8 Transaksi Request Order

  14. Tabel 4.9 Transaksi Purchase Order

  15. Tabel 4.10 Transaksi Barang Keluar

  16. Tabel 4.11 Transaksi Barang Masuk

  17. Tabel 4.12 Master Data Menu

  18. Tabel 4.13 Master Data User

  19. Tabel 4.14 Master Data Role</i>

  20. Gambar 4.30 Time Schedule

  21. Tabel 4.31 Estimasi biaya




DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Produk PT Instaprint Jaya Primatama

  2. Gambar 3.2 Alur Produksi Online Instaprint</i>

  3. Gambar 3.3 Alur Produksi Offline Instaprint

  4. Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. Instaprint Jaya Primatama

  5. Gambar 3.5 Use Case Diagram Persediaan Sistem Yang Berjalan

  6. Gambar 3.6 Activity Diagram Persediaan Barang

  7. Gambar 3.7 Sequence Diagram Persediaan Barang

  8. Gambar 4.1 Use Case Diagram Persediaan Barang

  9. Gambar 4.2 Activity Diagram Barang Keluar

  10. Gambar 4.3 Activity Diagram Request Order

  11. Gambar 4.4 Activity Diagram Purchase Order

  12. Gambar 4.5 Activity Diagram Barang Masuk

  13. Gambar 4.6 Sequence Diagram Operator

  14. Gambar 4.7 Sequnece Diagram Admin Stok

  15. Gambar 4.8 Sequence Diagram Purchasing

  16. Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Finance

  17. Gambar 4.10 Class Diagram Persediaan Barang

  18. Gambar 4.11 Rancangan Halaman Login

  19. Gambar 4.12 Rancangan Halaman Dashboard

  20. Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Stock Menu Request Order

  21. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Stock Menu Purchase Order

  22. Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Stock Menu Barang Masuk

  23. Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Stock Menu Barang Keluar

  24. Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Menu Divisi

  25. Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Menu Supplier

  26. Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Menu Barang</i>

  27. Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Menu Kategori Detail

  28. Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Menu User

  29. Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login Stock

  30. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Dashboard Stock

  31. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Stock

  32. Gambar 4.31 Tampilan Halaman Request Order Stock

  33. Gambar 4.32 Tampilan Halaman Purchase Order Stock

  34. Gambar 4.33 Tampilan Halaman Barang Masuk Stock

  35. Gambar 4.34 Tampilan Halaman Barang Keluar Stock

  36. Gambar 4.35 Tampilan Halaman Divisi Stock

  37. Gambar 4.36 Tampilan Halaman Supplier Stock

  38. Gambar 4.37 Tampilan Halaman Barang Stock

  39. Gambar 4.38 Tampilan Halaman Kategori Detail Stock

  40. Gambar 4.65 Pengujian login apabila mengosongkan username dan password

  41. Gambar 4.66 Hasil pengujian login apabila mengosongkan username dan password

  42. Gambar 4.67 Pengujian login apabila username dan password salah

  43. Gambar 4.68 Hasil pengujian login apabila username dan password salah

  44. Gambar 4.69 Pengujian menu request order apabila input data lengkap

  45. Gambar 4.70 Hasil pengujian menu request order apabila input data lengkap

  46. Gambar 4.71 Hasil pengujian menu request order apabila input data tidak lengkap

  47. Gambar 4.72 Pengujian Eksport Data Report Stock

  48. Gambar 4.73 Hasil pengujian eksport data report stock

  49. Gambar 4.74 Pengujian menu logout

  50. Gambar 4.75 Hasil pengujian menu logout



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Activity Diagram

Simbol Sequence Diagram




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi memungkinkan manusia memiliki kualitas hidup yang semakin baik. Berbagai kegiatan dan aktivitas yang dahulu harus dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu, energi, dan pikiran, kini dapat dilakukan secara efektif dan efisien dengan bantuan teknologi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin lama semakin pesat karena manusia memiliki kecenderungan untuk selalu mencari dan mendapatkan lebih dari apa yang sudah ada. Perangkat teknologi informasi dan komunikasi diciptakan oleh manusia untuk kepentingan manusia juga. Sampai pada puncaknya sekarang ini, keberadaan teknologi informasi dan komunikasi ternyata mampu menjadi pendorong majunya kehidupan manusia dalam berbagai aspek, terlebih dengan hadirnya teknologi internet yang mampu menjadi jembatan komunikasi antar manusia di muka bumi. Semakin banyak manusia yang menyadari peranan yang dimainkan oleh produk teknologi informasi dan komunikasi dan mencoba untuk mengikuti perkembangannya sekaligus memanfaatkannya.

Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, persaingan bisnis dalam dunia industri semakin ketat. Jumlah perusahaan semakin banyak dan terus melakukan usaha dan strategi dalam mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan mengelola persediaan barang ( inventory ) semaksimal mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, persaingan bisnis dalam dunia industri semakin ketat. PT. Instaprint Jaya Primatama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, selama ini sistem pendataan persediaan stok barang yang berjalan masih semi komputerisasi dan membutuhkan sistem untuk mengelola dan menjalankan suatu kegiatan operasionalnya, karena sistem yang digunakan masih menggunakan Microsoft Excel dan sangat memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui jumlah persediaan barang karena admin stok harus menghitung secara langsung jumlah stok fisik yang sering menimbulkan terjadinya selisih antara barang masuk dan barang keluar sehingga selalu terjadi kesalahan perhitungan oleh admin stok, membutuhkan waktu yang lama untuk membuat laporan permintaan dan pengeluaran barang sehingga menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat, oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi persediaan yang tepat dan dapat mengolah data persediaan barang menjadi suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dari itu penulis menganalisa lebih lanjut dengan mengangkat judul penelitian yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem persediaan keluar masuk barang yang sedang berjalan di PT Instaprint Jaya Primatama ?
  2. Bagaimana cara admin stok agar persediaan barang terhindar dari kekurangan atau kelebihan stok di gudang ?
  3. Bagaimana merancang sistem yang dapat membantu bagian stok barang dalam mengelola laporan data persediaan barang di PT Instaprint Jaya Primatama ?


Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya batasan masalah pada perancangan ini. Berdasarkan hal di atas, ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada proses pembelian barang dari customer, proses pemakaian barang berdasarkan voucher stok, proses pembelian barang kepada supplier, dan pengolahan laporan persediaan barang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dituju atau dicapai dalam sebuah penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. Instaprint Jaya Primatama.
  2. Menganalisa permasalahan yang terjadi pada sistem persediaan barang di PT. Instaprint Jaya Primatama.
  3. Merancang sebuah sistem untuk membantu bagian stok barang dalam mengelola data persediaan agar lebih akurat.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik diantaranya :

  1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis serta memperluas wawasan mengenai persediaan barang.
  2. Terkumpulnya data - data mengenai kelemahan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan sehingga dapat membantu perusahaan dengan cara melakukan pengembangan sistem yang lebih baik lagi.
  3. Dapat menghasilkan rancangan aplikasi yang mempermudah kegiatan proses keluar masuk barang.


Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi, maka peneliti menggunakan tiga metode yaitu metode pengumpulan data, metode analisis, dan metode perancangan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, diantaranya :

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation).
  2. Penulis melakukan peninjauan langsung pada PT. Instaprint Jaya Primatama untuk melihat sistem persediaan yang berjalan saat ini, dan melakukan pengamatan untuk mengetahui kendala-kendala apa saja lalu menarik kesimpulan mengenai masalah-masalah pada sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview).
  4. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, penulis melakukan sesi wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada pihak-pihak yang bersangkutan, khususnya admin stock.

  5. Studi Pustaka
  6. Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian ini, penulis mendapatkannya dengan cara mengunjungi perpustakaan untuk membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal dan hasil penelitian lain yang relevan terkait dengan judul yang diambil, sehingga penulis mendapatkan gambaran untuk penganalisaan dan membuat perancangan pada penulisan ini.

Metode Analisis Sistem

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya dapat dilihat beberapa masalah utama dikarenakan yang sering muncul dipermukaan bukan sebuah masalah utama, tetapi hanya sebuah gejala dari masalah utama.

Tahapan analisis ini merupakan tahapan penelitian dari sistem berjalan dengan tujuan merancang sebuah sistem yang baru dengan menggunakan analisa Object Oriented Analysis (OOA) dengan alat bantu UML (Unified Modelling Language) serta menggunakan Software Visual Paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, mengspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan lain sebagainya.

Metode Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahapan ini juga terdapat beberapa aktivitas pada pengembangan sistem yaitu : Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan, mengidentifikasi kendala-kendala sistem, menentukan serta evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan.

Desain (Design)

Metode ini adalah tahap desain yaitu menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language). Sebuah proses desain ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada sebuah struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Sublime Text 3 dan detail algoritma prosedural dengan pembuatan database yang digunakan adalah XAMPP yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai sebuah aplikasi browsing yang dipakai penulis menggunakan Mozilla Firefox. Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas dalam pembuatan sistemnya, konfigurasi sistem dan menyampaikan usulan implementasi.

Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang sudah jadi lalu dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi. Pengujian yang digunakan pada tahap implementasi yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

Pemeliharaan (Maintenance)

Tahapan selanjutnya diperlukan adanya pemeliharaan secara berkala terhadap pemakaian program, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem. Agar program aplikasi yang sudah dibuat dapat diperbaiki dan dikembangkan dengan baik sesuai kebutuhan perusahaan seiring dengan kemajuan teknologi.

Metode Pengujian (Testing)

Dalam penelitian ini metode testing yang digunakan adalah Black Box Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan kepada keperluan software, karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fugnsional suatu program. Metode pengujian Black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi - fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atas akses database eksternal, kesalahan performa kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penelitian Skripsi ini menjadi lebih mudah maka, penulis mengelompokkan beberapa materi menjadi sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :  :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode pengujian dan, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah antara lain definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian..

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab III menjelaskan tentang gambaran umum PT. Instaprint Jaya Primatama, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta visi dan misi perusahaan. Selanjutnya, dijelaskan juga tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab IV berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT. Instaprint Jaya Primatama, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, prototype sistem dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab V berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penelitian skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahean (2015:2) [1] menjelaskan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Menurut Muslihudin (2016:2) [2] menjelaskan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

Menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1) [3] mengatakan bahwa “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang menghasilkan informasi dan saling berhubungan satu sama lain serta dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3) [1] karakteristik sistem yang baik, sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijeda dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembangunan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem. Suatu sistem menjadi bsgian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5)[4]dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem Alamiah (Natural System)
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

  3. Sistem Tiruan (Artificial System)
  4. SSistem tiruan diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna). Efektifitas mengukur seberapa tinggi suatu sistem mampu mencapai tujuannya, sedangkan efisiensi mengukur pemakaian masukan (sumber daya) dalam memproduksi keluaran tertentu dari sistem yang digunakan.

  5. Sistem Deterministik (Deterministic System)
  6. Sistem deterministik, bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Contoh sistem ini yaitu sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu.

  7. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
  8. Sistem probabilistik dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  9. Sistem Tertutup (Closed System)
  10. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak berkaitan dengan lingkungannya pula. Contoh dari sistem tertutup yaitu batu baterai atau traffic light. Sistem ini akan habis masa pakainya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.

  11. Sistem Terbuka (Opened System)
  12. Sistem terbuka adalah sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output). Dengan demikian, kita harus memilih input dan output seperti yang diharapkan.

  13. Sistem Relatif Tertutup (Relatively Closed System)
  14. Diantara kedua sistem tersebut (terbuka dan tertutup) terdapat suatu sistem relatif tertutup (relatively closed system). Sistem ini melakukan pertukaran sumber daya dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan baik. Input dan output tersebut dipastikan bersamaan dengan dirancangnya sistem ini, inputnya dikendalikan sehingga cocok dengan rancang bangun sistem relatif tertutup.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Jeperson Hutahean Konsep Sistem Informasi (2015:8)[1]Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Nafiudin (2019:24) [5] Data adalah himpunan simbol atau stimulan yang tidak / belum mempunyai arti atau nilai apapun secara tersendiri.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan data adalah sekumpulan bahan mentah bagi informasi yang belum mempunyai arti ataupun nilai tersendiri.

Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Jeperson Hutahean Konsep Sistem Informasi (2015:9) [1] menjelaskan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Nafiudin (2019:24) [5] Informasi merupakan data yang telah diproses menurut sekumpulan aturan dan telah memiliki arti atau nilai.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan diproses dengan cara tertentu menjadi bentuk yang penting dan memiliki arti atau nilai.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Maslihudin dan Oktafianto yang dikemas ulang oleh S Junikha [6] mengemukakan bahwa kualitas informasi tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

  1. Informasi Akurat (accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu
  4. Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi – teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  5. Relevan (relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Sebagai contoh informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahean dalam jurnal S Junikha [6] fungsi informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam jurnal S Junikha [6] Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menjelaskan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan tidak dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat Dibuktikan
  16. Sifat ini dapat menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak Ada Prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang telah dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas - desus, dugaan – dugaan, klenik dan sebagainya sering dianggap informasi, hal – hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Giandari Maulani dalam ICIT Journal (2018:2)[7] Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan..

Menurut Sutabri dalam jurnal S Junikha (2017:17)[6]Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan – kegiatan utama suatu organisasi untuk pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean [1]menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (block technology)

  8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama :

    1. Teknisi (brainware)

    2. Perangkat Lunak (software)

    3. Perangkat Keras (hardware)

  9. Blok Basis Data (database block)

  10. Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (control block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Muhammad Farid Abdurrahman Luthfi dan Joko Sutrisno dalam Jurnal Idealis Vol. 2 No. 1 ( 2019:2)[8] Analisa sistem adalah suatu proses yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Menurut Al Fatta, H., & Marco, R. dalam Jurnal Telematika Vol 8 (2015:7)[9] Analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan analisa sistem adalah suatu proses penguraian sistem informasi ke dalam bagian komponen dengan tujuan memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Prinsip - Prinsip Analisa Sistem

Menurut Chaidirman, C., & Mulyono, H. Yang dikutip dari Tyoso dalam jurnal Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:3)[10] Ada beberapa tahap-tahap dasar dari analisis sistem yaitu:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur bersamaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan kefektifan ditetapkan dan dirumuskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batas sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.

  5. Dekomposisi Sistem. Sistem dipecahkan kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Astuti, P. D dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi (2017:3)[11] Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Menurut Santoso yang dikutip dari ole Sugeng Santoso dkk dalam Journal SENSI (2019:2) [12] Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setalah melakukan analisis sistem,pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun ,dan persiapan untuk merancang bangun implemantasi sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang di gambarkan oleh grafik atau diagram.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan desain yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

Konsep Dasar Database

Menurut Fatmawati, R., dkk dalam Proseding Senapati (2016:3)[13] Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai organisasi/enterprise dengan macam-macam pemakaiannya. Database terdiri dari dua kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.

Menurut Sovia dan Febio dalam Jurnal Processor (2017:4) [14] Database merupakan kumpulan file-file yang saling berkaitan dan berinteraksi, relasi tersebut dapat ditunjukan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Satu database menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan, instansi. Pengolahan database merupakan suatu cara yang dilakukan terhadap file-file yang berada di suatu instansi yang mana file tersebut dapat disusun, diurut, diambil sewaktu-waktu serta dapat ditampilkan dalam bentuk suatu laporan sehingga dapat mengolah file-file yang berisikan informasi tersebut secara rapi.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data-data yang saling berhubungan disusun dengan aturan logis sehingga menghasilkan informasi.

Teori Khusus

Konsep Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut Heriyanto, dkk dalam jurnal Ekonomia (2016:4)[15] Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Menurut Budianto dkk dalam jurnal Aplikasi Administrasi (2018:4)[16]Persediaan pada umumnya salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar di dalam suatu perusahaan. Dimana hal ini dapat dipahami dengan mudah dikarenakan persediaan merupakan sebuah faktor yang penting di dalam menentukan kelancaran operasi sebuah perusahaan. Persediaan sendiri merupakan sebuah bentuk investasi, dimana keuntungan atau laba tersebut dapat diharapkan melalui sebuah penjualan di kemudian harinya.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan persediaan adalah sebuah bentuk investasi yang disimpan untuk digunakan pada masa atau periode yang akan datang, sehingga keuntungan atau laba tersebut dapat diharapkan melalui sebuah penjualan di kemudian harinya.

Fungsi Persediaan

Menurut Heizer dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:3)[17] Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut :

  1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.

  2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis eceran.

  3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.

  4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Jenis - Jenis Persediaan

Menurut Heizer dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:3)[17] Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan, yaitu:

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapi belum diproses. Dapat digunakan untuk melakukan decouple (memisahkan) pemasok dari proses produksi.

  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai.

  3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi. MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan, operasi (maintenance, repair, operating- MRO) yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.

  4. Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dimasukan ke dalam persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak diketahui.

Klasifikasi Persediaan

Menurut Heizer dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:3)[17] Persediaan bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara :

  1. Berdasarkan bentuk, persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (WIP), dan produk jadi (finished product). Klasifikasi ini hanya berlaku pada konteks perusahaan manufaktur.

  2. Berdasarkan fungsi, persediaan bisa dibedakan menjadi: .

    1. Pipeline/transit inventory, yaitu persediaan yang muncul karena lead time pengiriman dari suatu tempat ke tempat lain.

    2. Cycle stock, yaitu persediaan yang mempunyai siklus tertentu. Pada saat pengiriman jumlahnya banyak, kemudian sedikit demi sedikit berkurang akibat dipakai atau dijual sampai akhirnya habis.

    3. Persediaan pengaman (safety stock), yaitu persediaan yang fungsinya sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian permintaan maupun pasokan.

    4. Anticipation stock, yaitu persediaan yang dibutuhkan untuk mangantisipasi kenaikan permintaan akibat sifat musiman dari permintaan yang tidak pasti, namun perusahaan bisa memprediksi adanya kenaikan dalam jumlah yang signifikan.

  3. Persediaan juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan kebutuhan antara satu item dengan item lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent demand item. Sebaliknya, kebutuhan independent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jadi. Produk jadi biasanya tergolong dalam independent demand item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak langsung mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Tujuan pengelolaan persediaan menurut Agus Ristono dalam penelitian oleh Luciana Andrawina (2017:3)[18] adalah :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).

  2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi.

  3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.

  4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecil dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

  5. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar.

Stock Opname

Definisi Stock Opname

Menurut Ivan Surya Sutjianto dkk di Jurnal Infra (2017: 2)[19] Stock opname adalah menghitung sisa jumlah persediaan barang dagang untuk dijual yang ada di gudang. Tujuan stock opname untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan sudah sesuai dengan kebenaran atau tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock opname dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan.

Menurut Satia Utama dalam penelitian di Jurnal Aplikasi Akuntansi (2019:8)[20] Stock opname adalah kegiatan perhitungan fisik persediaan yang ada di gudang untuk kemudian dijual untuk mengetahui keakuratan catatan pembukuan yang merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern. Dengan menggunakan stock opname akan diketahui stock persediaan dan mengetahui selisih antara keadaan fisik dengan catatan pembukuan persediaan barang. Tujuan dilakukannya stock opname adalah untuk mengetahui keakuratan catatan pembukuan yang merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern suatu perusahaan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan stock opname adalah kegiatan perhitungan fisik persediaan barang dagang yang ada di gudang kemudian dijual untuk mengetahui kebenaran dan keakuratan catatan pembukuan suatu perusahaan.

Faktor Penentu Safety Stock

Menurut Ristono dalam eProceedings of Engineering (2017:4)[18] Safety stock atau stok pengaman adalah persediaan tambahan yang dijaga dalam persediaan yang berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah persediaan habis dalam kaitannya menghadapi gangguan-gangguan yang datang tiba-tiba (acak) dari alam maupun lingkungan. Stok pengaman ini dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama pemesanan ulang dilakukan dalam kasus di mana permintaan aktual melebihi permintaan yang diharapkan, atau lama lead time aktual yang melebihi lead time yang diharapkan. yaitu sebagai berikut :

  1. Tingkat pemakaian bahan baku yang lebih tinggi dari yang telah diramalkan sebelumnya.

  2. Keterlambatan pengiriman bahan baku.

Konsep Dasar Analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency dan Service)

Menurut Adi Supriyatna dalam jurnal Ilmu Komputer dan Informatika (2018:2)[21],Analisa Pieces adalah kerangka yang dipakai untuk mengklarifikasikan suatu problem, oppurtunities, dan directives yang terdapat pada bagian scope definition analisis dan perancangan sistem. Dengan kerangka ini, dapat dihasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi pertimbangan dalam mengembangkan sistem. Dalam PIECES terdapat enam buah variabel yang digunakan untuk menganalisis sistem informasi yaitu :

  1. Performance (Keandalan)

  2. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sebuah sistem, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Kinerja ini dapat diukur dari jumlah temuan data yang dihasilkan dan seberapa cepat suatu data dapat ditemukan.

  3. Information and Data (Data dan Informasi)

  4. Dalam sebuah temuan data pasti akan dihasilkan sebuah informasi yang akan ditampilkan, analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jelas informasi yang akan dihasilkan untuk satu pencarian.

  5. Economics (Nilai Ekonomis)

  6. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu sistem itu tepat diterapkan pada suatu lembaga informasi dilihat dari segi finansial dan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sangat penting karena suatu sistem juga dipengaruhi oleh besarnya biaya yang dikeluarkan.

  7. Control Security (Pengendalian dan Pengamanan)

  8. Dalam suatu sistem perlu diadakan sebuah kontrol atau pengawasan agar sistem itu berjalan dengan baik. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengawasan dan kontrol yang dilakukan agar sistem tersebut berjalan dengan baik.

  9. Efficiency (Efisiensi)

  10. Efisiensi dan efektifitas sebuah sistem perlu dipertanyakan dalam kinerja dan alasan mengapa sistem itu dibuat. Sebuah sistem harus bisa secara efisien menjawab dan membantu suatu permasalahan khususnya dalam hal otomasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu sistem itu efisien atau tidak, dengan input yang sedikit bisa menghasilkan sebuah output yang memuaskan.

  11. Service (Pelayanan)

  12. Dalam hal pemanfaatan suatu sistem, sebuah pelayanan masih menjadi suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan. Suatu sistem yang diterapkan akan berjalan dengan baik dan seimbang bila diimbangi dengan pelayanan yang baik juga. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang dilakukan dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada terkait tentang pelayanan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Menurut Amak Yunus dan Achmad Rohman dalam jurnal SMARTICS Journal (2018:2)[22] UML (Unified Modeling Language) adalah metode permodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat sistem pendukung keputusan berorientasi objek. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem pendukung keputusan.

Menurut Giandari dkk dalam ICIT Jornal (2018:2)[7] UML merupakan sintesis dari tiga metode analisis dan perancangan berbasis objek serta ditambah dengan keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (fushion, shlaermellon, coad-yourdom) yang juga disintesiskan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik yang sudah digunakan diindustri perangkat lunak.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan UML yaitu suatu model secara visual yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek.

Jenis - Jenis UML

Menurut Hanafri dkk dalam jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1 (2017:2)[23] terdapat empat jenis perancangan diagram model data antara lain :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  7. Class Diagram

  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu dengan yang lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Iqbal Hanafri dkk dikutip dari buku Siahaan dalam Jurnal Sisfotek Global, 8(1).(2018:2)[24], Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Ariawan, J., & Wahyuni, S dalam Jurnal Sisfotek Global, 5(1)(2015:63).[25] Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, UML merupakan metode perancangan sistem berorientasi objek dengan menggunakan diagram untuk menggambarkan suatu sistem.

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Konsep Dasar XAMPP

Menurut Hilmi Fuad dalam dalam jurnal Sisfotek Global (2018:2)[26] XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengelola data MySql di komputer lokal. Xampp berperan sebagai server web pada komputer anda. Xampp juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Menurut Yosef Murya dalam penelitian Iqbal Hanafri dkk di jurnal Sisfotek Global (2018:2)[24] Xampp merupakan sebuah perangkat lunak gratis sehingga bebas digunakan. Xampp berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Xampp adalah software yang berfungsi sebagai server untuk menjalankan dan memodifikasi website tanpa terhubung dengan internet.

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi PHP

Menurut Wahana Komputer dalam penelitian Iqbal Hanafri dkk di jurnal Sisfotek Global (2018:2).[24], PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat website yang bersifat serverside scripting, PHP memungkinan anda untuk membuat halaman website yang bersifat dinamis.

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Kusuma Ardhana dalam Shanti Ria Sirepia Siregar dan Penti Sundari dalam Jurnal Sisfotek Global, 6(1)(2016:77[27],adalah “Bahasa pemrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat website berbasis server side dan bersifat dinamis.

Definisi HTML

Menurut Ahmad Hidayat dan Faisal dalam Jurnal Sistem Informasi dan Sains Teknologi Vol.1 No.1, (2019:3)[28], Hypertext Markup Language (HTML) merupakan sebuah bahasa pemrograman terstruktur yang dikembangkan untuk membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan menggunakan web browser.

Menurut Edy Budiman dkk dalam Jurnal Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (2017:2)[29] HypertText Markup Language (HTML) adalah bahasa markup yang bertujuan untuk penataan dan penyajian konten untuk World Wide Web (WWW).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan HTML adalah bahasa pemrograman untuk membuat halaman website agar bisa diakses di web browser.

Definisi CSS

Menurut Syukri Ali dan Arisandy Ambarita dalam jurnal IJIS Vol.1 No.1 (2016:34)[30] yang dikutip Kurniawan dalam buku yang berjudul desain web praktis dengan CSS menjelaskan bahwa CSS atau Cascading Style Sheets adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang digunakan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web yang dibuat. CSS memperkenalkan “template” yang berupa style untuk dibuat dalam mengizinkan penulisan kode yang lebih mudah dari halaman-halaman web yang dirancang.

Menurut Wahyu Sya’ban dalam penelitian Sukindro Setyo Prabowo pada (Studi Kasus: Romantic Wedding) (Doctoral Dissertation, Stmik Akakom Yogyakarta) (2019:7)[31] Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan CSS adalah dokumen yang berisi aturan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web agar lebih terstruktur dan seragam.

Definisi Javascript

Menurut Sianipar, R. H. (2017:1)[32] Javascript adalah sebuah bahasa skript dinamis yang dapat dipakai untuk membangun interaktifitas pada halaman-halaman HTML statis.

Menurut Sianipar, R. H. (2018:1) [33] Javascript merupakan bahasa skript populer yang dipakai untuk menciptakan halaman web yang dapat berinteraksi dengan pengguna dan dapat merespon event yang terjadi pada halaman. Javascript merupakan perekat yang menyatukan halaman-halaman web, akan sangat mudah menjumpai halaman web komersial yang tidak memuat kode Javascript.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Javascript adalah bahasa script yang populer dan dipakai untuk situs web.

Konsep Dasar MySQL

Menurut Suhartanto, M. dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 4 No 1 (2017:3)[34] MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

Menurut Wahana Komputer dalam penelitian Syukri Ali dan Arisandy Ambarita di jurnal IJIS (2016:3)[30] MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah server database yang digunakan berbagai aplikasi terutama untuk membuat web.

Konsep Prototype Balsamiq Mockups

Menurut Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. dalam Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2)(2016:4).[35] Balsamiq Mockups adalah aplikasi yang sangat berguna jika kalian adalah seorang designer terutama di bidang web. Mockups biasanya di gunakan oleh para designer untuk memulai suatu coretan-coretan, dengan kata lain kalian nggak perlu lagi menggunakan pensil untuk merancang sesuatu. Mockups adalah istilah yang tidak asing bagi para designer, mockups sendiri atau yang sering diartikan prototype sangat diperlukan untuk demonstrasi produk awal sebelum menjadi produk jadi yang nantinya akan dipasarkan ke publik.

Menurut Prima Nur Hidayati Putri pada jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan (2019:2).[36] Balsamiq Mockup adalah program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan tampilan User Interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam membuat desain Prototyping Website atau aplikasi yang akan dibuat. Software ini berfokus pada konten yang ingin digambar dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna. Balsamiq Mockup juga dapat diartikan sebagai salah satu Software yang berfungsi sebagai pembuatan desain. Software yang dapat mempermudah dalam menggambar sebuah tampilan User Interface.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Balsamiq Mockup adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan tampilan user interface.

Konsep Dasar Codeigniter

Menurut Ir. Yuniar Supardi dan Ading Hermawan (2018:1).[37] Codeigniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (model, view, controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. Codeigniter memudahkan pengembang (developer) untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.

Menurut Budi Raharjo dalam penelitian Iqbal Hanafri dkk di jurnal Sisfotek Global (2018:2)[38] Codeigniter merupakan sebuah toolkit yang ditujukan untuk orang yang ingin membangun aplikasi web dalam bahasa pemrograman PHP”.

Adapun beberapa keunggulan dari codeigniter adalah sebagai berikut:

  1. Codeigniter memiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan framework lain.

  2. Codeigniter adalah framework yang bersifat free dan open source.

  3. Aplikasi yang dibuat menggunakan codeigniter bisa berjalan cepat.

  4. Codeigniter menggunakan pola desain model view controller (MVC) sehingga satu file tidak terlalu berisi banyak kode, hal ini menjadikan kode lebih mudah dibaca, dipahami, dan dipelihara dikemudian hari.

  5. Codeigniter dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan.

  6. Codeigniter terdokumentasi dengan baik, informasi tentang pustaka kelas dan fungsi yang disediakan oleh codeigniter dapat diperoleh melalui dokumentasi yang disertakan di dalam paket distribusinya.

Konsep Dasar OOP (Object Oriented Programming

Menurut Muhammad Ropianto dalam Jurnal Teknik Ibnu Sina (2016:2)[39] Object Oriented Programming (OOP) adalah paradigma pemograman yang memandang perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang saling berinteraksi didalam suatu sistem.

Menurut Rohi Abdullah (2017:1)[40] OOP (Object Oriented Programming) merupakan teknik pemrograman dengan menggunakan konsep objek. Tujuan dari OOP adalah untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program dengan menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dan objek itu sendiri merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil.

Keuntungan menggunakan OOP diantaranya sebagai berikut :

  1. Mudah dikelola karena kita dapat dengan mudah menemukan sumber kesalahan kemudian diperbaiki.

  2. Setiap objek dapat ditambah kemampuannya tanpa mengganggu objek lain.

  3. Setiap objek dapat dipakai dalam projek yang lain tanpa perlu banyak penyesuaian.

Konsep Dasar Black Box Testing

Hayat, A., Aisyah, E. S., & Ningrum, S. O. (2015). SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI PEGAWAI PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG. CERITA Journal, 1(1), 86-93. [41], Black Box Testing yaitu dengan melakukan test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.

Menurut Tri Snadhika Jaya dalam Jurnal Informatika (2015:90)[42] Black-Box Testing merupakan Teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Blackbox Testing bekerja dengan mengabaikan struktur kontrol sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Blackbox Testing memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Keuntungan penggunaan metode blackbox testing adalah :

  1. Penguji tidak perlu memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman tertentu

  2. Pengujian dilakukan dari sudut pandang pengguna, ini membantu untuk mengungkapkan ambiguitas atau inkonsistensi dalam spesifikasi persyaratan

  3. Programmer dan tester keduanya saling bergantung satu sama lain.

Konsep Dasar Sublime Text 3

Menurut Rendgra Agrida dalam PENGEMBANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DENGAN PENERAPAN KONSEP BUNDLING PRODUK (Studi Kasus: Cafe Jadul) (Doctoral dissertation, Universitas Widyatama) (2016:13).[43] Sublime Text 3 adalah sebuah text/source editor yang memudahkan kita saat melakukan coding dan support terhadap banyak bahasa pemrograman mulai dari ASP, C, C#, C++, PHP, HTML, dan masih banyak lagi. Sublime Text 3 ini juga hadir dengan berbagai macam tema yang membuat text editor ini terlihat lebih indah dan nyaman saat melakukan coding. Sublime Text 3 juga tersedia di berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, dan Mac OS.

Menurut Muhammad Alfadin Salim dalam ANALISA ALGORITMA AES MODIFIKASI DENGAN TEKNIK BLUM BLUM SHUB–CHAOTIC FUNCTION DAN MODIFIKASI SHIFTROWS (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang) (2019:25) [44] Sublime text 3 adalah salah satu text editor yang digunakan untuk menyusun dan mengedit code. Banyak bahasa pemrograman yang didukung oleh Sublime text 3, salah satunya adalah PHP yang digunakan untuk membangun sistem dan program yang digunakan pada penelitian ini.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Sublime Text 3 adalah sebuah text editor yang mempermudah untuk menulis, menyusun, dan mengedit kode serta support terhadap banyak bahasa pemrograman.

Konsep Dasar Bootstrap

Menurut Jubilee Enterprise (2016:1) [45] Boostrap adalah framework front–end yag intuitif dan powerful untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah. Boostrap menggunakan HTML, CSS, dan Javascript. Boostrap memiliki fitur-fitur komponen interface yang bagus seperti typography, forms, buttons, tables, navigations, dropdowns, alerts, modals, tabs, accordion, carousel, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan Boostrap, anda dapat membuat layout situs yang responsif dengan mudah.

Menurut Team Bootstrap (2015:1) [46] Bootstrap merupakan framework HTML, CSS, Javascript populer untuk membangun situs web yang responsive. RWD (Responsive Web Design) adalah desain situs yang otomatis akan menyesuaikan diri agar tampil baik di semua perangkat dari ponsel sampai dekstop. Bootstrap terdiri dari satu set file css, javascript, dan jquery.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Bootstrap adalah framework front-end yang dapat digunakan untuk membuat layout situs yang responsif dengan mudah.

Konsep Dasar Web

Menurut Priyo Sutopo dkk (2017:3) [47] Web adalah “Terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Imam Samsudin dan Muhamad Muslihudin dalam Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi (2018:2) [48] Web adalah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, video, suara, animasi) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Web adalah kumpulan halaman yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, video, suara, animasi) dan didalamnya berisi protocol HTTP sehingga pengguna internet bisa melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi secara mudah.

Konsep Dasar Navicat

Menurut Mohamad Waid dan Hadwitya Handayani dalam Jurnal Surya Informatika Vol.1 No.1 (2015:4) [49] Navicat adalah alat GUI (Grafic User Interface) yang di gunakan untuk mengelola setiap aspek dari MySQL server, seperti mengelola alat visual serta editor kode cerdas untuk handcoding SQL dan prosedur yang tersimpan.

Menurut Muhammad Radja Fadhilah dkk dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol.4 No.3 (2018:4) [50] Navicat adalah sebuah tool untuk mengelola database MySQL Server berbasis grafic interface. Navicat memungkinkan kita untuk mengelola database MySQL dengan mudah melalui interface Microsoft Windows, Macintosh dan Linux platform. Navicat di rilis dalam 2 versi, yaitu versi premium untuk MySQL pada tahun 2002 dan versi lite pada tahun 2007 untuk penggunaan tidak komersil. Premiumsoft Navicat adalah satu rangkaian DBMS dan pengembangan perangkat lunak grafis untuk MySQL, Oracle, SQLITE dan Postgresql. Navicat mempunyai suatu alat penghubung seperti penjelajah dan pendukungan berbagai koneksi database untuk database remote dan local.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Navicat adalah sebuah tools multi-koneksi untuk mengelolah database dan menghubungkan ke MySQL.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal Technomedia Journal (TMJ) Vol.2 No.2 (2018:5)[51]Literature review adalah serangkaian teori, temuan dan penelitian terdahulu atau sudah pernah ada yang di jadikan landasan kegiatan penelitian selanjutnya dalam menyusun kerangka pemikiran dari masalah yang sedang di teliti.

Menurut Hasibuan dalam penelitian Ageng Setiani Rafika, dkk di Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:5)[52] “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Literature Review adalah uraian teori, temuan, dan penelitian yang sudah pernah ada dan dijadikan landasan kegiatan penelitian selanjutnya.

Studi Pustaka Literature Review

Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu :

  1. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang pada Advan Center Jambi” merupakan hasil dari penelitian Amelia dan Joni Devitra (2018) [53] Dalam penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe sistem informasi persediaan barang yang dapat mengelola data persediaan barang secara terkomputerisasi dan dapat menyajikan laporan-laporan barang yang dibutuhkan setiap hari atau setiap bulannya.

  2. Yoga Widodo dan Joni Devitra (2018)[54]Melakukan penelitian dengan judul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Pada PT Pinus Merah Abadi”, penelitian ini menghasilkan rancangan yang dihasilkan berupa sistem informasi manajemen persediaan di PT. Pinus Merah Abadi yang dapat membantu personil perusahaan khususnya kepala gudang dan salesman kanvas dalam mendistribusikan barang dari gudang ke konsumen dan pengelolaan pemutakhiran data stok gudang masuk dan keluar, data distribusi barang kanvas, data transaksi penjualan kanvas disertai laporan-laporan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Edy Tekat Bronto Waluyo dkk (2019)[55] Melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Gudang Sparepart” , penelitian ini menghasilkan sistem informasi persediaan barang untuk membantu mengatasi dan mengurangi masalah, dengan adanya suatu sistem informasi persediaan barang pada gudang sparepart ini dapat mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia di dalam suatu gudang dan mempermudah admin gudang dalam penyajian laporan persediaan keluar masuk barang yang dibutuhkan pimpinan dengan akurasi data yang tinggi.

  4. Peneliti yang dilakukan oleh Ressa Priskila (2018)[56] melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Perusahaan Karya Cipta Buana Sentosa Berbasis Web Dengan Metode Extreme Programing”. Menerapkan metodologi pendekatan Agile Software Development dengan model Extreme Programming untuk membuat sistem menjadi lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan klien. Sistem ini juga dapat mempermudah perusahaan dalam mengelola barang sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

  5. Dalam penelitian skripsi yang berjudul “Penerapan Supply Chain Management Sistem Informasi Persediaan Obat Berbasis Web” yang dilakukan oleh Ali Ibrahim dan Deni Dian Ismawan (2017)[57]Membahas mengenai sistem terkomputerisasi yang didukung dengan metode penunjang yang dipilih dalam mengelola proses persediaan obat di Apotek Bunda Farma Rawa Bening untuk memastikan agar persediaan dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengelolaan persediaan barang tersebut adalah metode pengelolaan rantai persediaan (Supply Chain Management). Konsep SCM merupakan mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi, dan aliran bahan. Dengan SCM, waktu pemesanan akan lebih teratur setiap kali periode pemesanan, dan keadaan persediaan yang akan habis lebih mudah diketahui.

  6. Penelitian yang ditulis oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon, dan Dedy Iskandar, (2015) [58]STMIK Raharja dalam jurnal CERITA, Vol.1, No.1, dengan Judul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Hankook Ceramic Indonesia”. Membahas mengenai sistem yang berjalan belum dapat memudahkan karyawan dalam memperoleh informasi hal ini disebabkan karena masih lamanya proses pencarian dan pembuatan laporannya, karena banyaknya dokumen yang diperlukan, sehingga proses pembuatan keputusan pun menjadi terhambat. Untuk merancang sistem informasi stock control material terkomputerisasi, yang dapat mempermudah stakeholder dalam menghasilkan laporan yang dibutuhkan maka dibuatkan perancangan sistem informasi persediaan barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai PT. Hankook Ceramic Indonesia.

  7. Penelitian International Journal Dalam judul “A CASE STUDY OF INVENTORY MANAGEMENT IN A MANUFACTURING COMPANY IN CHINA” dalam Nang Yan Business Journal yang dilakukan oleh Hong Shen, Qiang Deng, Rebecca Lao, dan Simon Wu. (2017)[59] Bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi praktik manajemen persediaan, menyelidiki pendekatan manajemen persediaan yang efisien dan efektif, dan menguji dampak kerjasama pemasok pada peningkatan rantai pasokan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan di sebuah pabrik. Persediaan yang efisien dan efektif berasal dari studi kasus dan dapat memberikan panduan praktis untuk produsen asing di China. Studi ini memberikan alat yang berharga untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam manajemen persediaan yang dapat diterapkan untuk masalah serupa yang ditemui di pabrik yang sebenarnya.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Peipei Ran dkk dalam jurnal MATEC Web of Conferences (2018)[60] yang berjudul “Design of Inventory Management Module in Printing Enterprise Based on Web”. Membahas mengenai manajemen persediaan yang dirancang dan diimplementasikan untuk mencapai bahan di gudang, persediaan, dan fungsi laporan bulanan. Bertujuan untuk mengurangi beban kerja staff, meningkatkan tingkat manajemen informasi perusahaan dan membuat manajemen persediaan agar lebih tertib, efisien, dan akurat.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Fitriana dkk dalam jurnal IOP Conference Series yang berjudul “Information system design of inventory control spare parts maintenance (valuation class 5000)(case study: plant kw)” (2016)[61] Membahas mengenai ketersediaan suku cadang barang yang memerlukan perawatan, mampu memberikan informasi persediaan yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat sehingga memudahkan pencarian dan pengambilan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem informasi persediaan ini memiliki keamanan yang baik, karena akses dibatasi dengan menggunakan ID pengguna dan kata sandi disetiap departemen.

  10. Penelitian yang ditulis oleh Erna Astriyani, Rahmadi, dan Ahmad Ricky Alfariz (2017)[62]STMIK Raharja dalam jurnal CERITA, Vol.3, No.1, dengan Judul “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”. Membahas mengenai sistem yang berjalan masih terdapat kekurangan dan kendala yaitu penerapannya masih menggunakan semi komputerisasi dimana barang yang masuk digudang diinput dari nota pembelian kedalam Microsoft Excel serta barang yang akan keluar dari gudang masih menerapkan pencatatan manual dengan memo pada kertas, hal ini menyebabkan lemahnya pengontrolan stok barang yang ada digudang yang berdampak kepada kekurangan stok barang maupun kelebihan stok barang serta sering terjadi ketidaksesuaian pelaporan barang, dimana menyulitkan dalam proses mengadakan barang kembali pada gudang. Hasil dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengadaan stok barang berbasis website, yang mana pemanfaatannya sebagai pengontrolan data barang masuk dan barang keluar secara cepat dan akurat sehingga dalam pengelolaan pengadaan stok barang yang ada pada gudang dapat dilakukan secara efisien namun tetap terjaga keakuratan datanya.

  11. Penelitian yang ditulis oleh Sugeng Santoso, Ilamsyah, Winda Novita (2019) [63] STMIK Raharja dalam jurnal SENSI Journal, Vol.5, No.2, dengan Judul “Aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Inventory Stock Opname Berbasis Web Pada PT Makmur Berkat Solusi Logistic”. Membahas mengenai sistem yang dibuat bertujuan untuk merancang aplikasi sistem inventory barang yang dapat membantu dalam melakukan pengecekan laporan stock pada PT Makmur Berkat Solusi Logistic karena memiliki beberapa kendala dalam menggunakan sistem yang sudah ada yaitu informasi tidak update dan keterlambatan laporan sehingga pemilik barang tidak dapat melakukan pengecekan laporan stock apabila terjadi nya barang masuk dan keluar secara terupdate untuk itu memerlukan sistem yang dapat membantu dalam pembuatan laporan stock barang agar bisa dipantau oleh pemilik barang dan agar dapat mencegah terjadi nya over load atau kelebihan persedian di dalam gudang.

  12. Penelitian yang ditulis oleh Rahayu Rais, Moh. Fayumi, Ani Purwanita (2016) [64] STMIK Raharja dalam jurnal SENSI Journal, Vol.2, No.2, dengan Judul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (BAN) Pada Gudang PT. Gajah Tunggal Tbk. Plant I”. Membahas mengenai sistem yg sedang berjalan saat ini sangat tidak efektif dan tidak efisien. Ini terbukti dengan cara manual pihak gudang tidak mendapatkan informasi mengenai data manajemen barang secara lebih mudah dan lebih cepat. Hasil dari penelitian ini yaitu membuat rancang bangun aplikasi sistem informasi pergudangan atau stock barang gudang pada PT Gajah Tunggal Tbk yang bertujuan untuk mempermudah dalam penyajian data persediaan barang, dengan adanya sistem persediaan barang ini juga dapat menghasilkan data-data proses pengolahan menggunakan komputerisasi dengan hasil lebih akurat dan tingkat kesalahan kecil dibandingkan dengan sistem yang dilakukan secara manual sebelumnya, dengan adanya sistem persediaan barang ini pihak gudang akan dapat mendapatkan informasi mengenai data manajemen barang secara lebih mudah dan lebih cepat.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Perusahaan PT. Instaprint Jaya Primatama

PT. Instaprint Jaya Primatama adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi digital printing yang berlokasi di Serpong Kota Tangerang, atau lebih tepatnya di Jl. M.H. Thamrin No. 28 D & E Serpong, Tangerang - Banten. Berdiri sejak tahun 27 Oktober 2013, PT. Instaprint Jaya Primatama mempunyai visi “Menjadi perusahaan percetakan digital nomor 1 di masa depan. Dengan peralatan dan pelayanan dari tim yang berpengalaman, kami memberikan komersial print hanya dengan kualitas terbaik kepada konsumen dan mengutamakan ketepatan waktu.” dan misi “Melengkapi peralatan produksi dan kualitas, menciptakan produk yang berkualitas, konsisten menjaga ketepatan waktu pada proses produksi, Membangun komunikasi dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan karyawan.”

PT. Instaprint Jaya Primatama telah memiliki 3 toko cabang pembantu di Tangerang dan Jakarta diantaranya adalah Instaprint Gading Serpong yang beralamat di Ruko Paramount 7CS Blok DF3 no 9. Summarecon Serpong, Tangerang, Instaprint Cengkareng yang beralamat di Rukan Paris Golf Lake Residence Blok B No.28, Jakarta Barat, dan Instaprint Bintaro yang beralamat di Ruko Kebayoran Arcade 5 Blok F3 No.2, CBD Kebayoran Boulevard Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan

Visi Dan Misi PT. Instaprint Jaya Primatama

Visi

Menjadi perusahaan percetakan digital nomor 1 (satu) di masa depan. Dengan peralatan dan pelayanan dari tim yang berpengalaman, kami memberikan komersial print hanya dengan kualitas terbaik kepada konsumen / perusahaan berdasarkan anggaran yang diberikan dan mengutamakan ketepatan waktu.

Misi

  1. Melengkapi peralatan produksi dan kualitas.

  2. Menciptakan produk yang berkualitas.

  3. Konsisten menjaga ketepatan waktu pada proses produksi.

  4. Membangun komunikasi dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan karyawan.

Ruang Lingkup PT. Instaprint Jaya Primatama

PT Instaprint Jaya Primatama bergerak dalam bidang industri percetakan. Berikut penjabaran produk yang diproduksi oleh PT Instaprint Jaya Primatama :

Ruang Lingkup

Gambar 3.1 Produk PT Instaprint Jaya Primatama

Kebijakan dan Sasaran Strategis PT. Instaprint Jaya Primatama

Kebijakan Strategis PT. Instaprint Jaya Primatama

  1. Mewujudkan visi perusahaan semaksimal mungkin.

  2. Menyediakan produk terbaik kepada konsumen.

  3. Mewujudkan kinerja terbaik perusahaan melalui misi perusahaan.

Sasaran Strategis PT. Instaprint Jaya Primatama

  1. Kinerja baik.

  2. Profesionalisme dalam operasi.

  3. Meraih laba.

Alur Produksi

Alur Produksi Online PT. Instaprint Jaya Primatama

Alur Produksi Online

Gambar 3.2 Alur Produksi Online Instaprint

Penjelasan alur produksi online ada 4 tahap yaitu tahap pertama dimulai dari orderan online yang bisa dipesan melalui email ataupun website instaprint. Tahap kedua yaitu customer service online akan menyiapkan filenya dan membuatkan surat perintah kerja (SPK) sesuai dengan kategori barangnya, adapun kategori Scan & Copy Large Document (Rolland), Hp Indigo, Outdoor Indoor, dan Print Machine. Setelah orderan dibuatkan nomor spk maka sistem otomatis menuju salah satu kategori tersebut dan langsung diproses oleh operatornya. Tahap ketiga yaitu packing dan labeling berdasarkan orderannya. Tahap keempat yaitu diantar ke alamat yang memesan.

Alur Produksi Offline PT. Instaprint Jaya Primatama

Alur Produksi Offline

Gambar 3.3 Alur Produksi Offline Instaprint

Penjelasan alur produksi offline yaitu ada 4 tahap, yang pertama dimulai dari customer yang datang langsung ke Instaprint dan akan diberikan nomor urut oleh customer service berdasarkan kebutuhan customer. Tahap kedua yaitu datang ke bagian desain, operator desain dibagi menjadi 2 yaitu ready print dan setting. Ready print yaitu jika customer sudah menyiapkan filenya dan hanya tinggal menentukan pilihan cetakannya. Setting yaitu jika customer belum menyediakan file dan harus dibuat terlebih dahulu model dan ukurannya oleh operator designnya. Tahap ketiga yaitu operator design akan membuatkan surat perintah kerja (SPK) sesuai dengan kategori barangnya. Kategori produksi dibagi menjadi Mesin A3 (Indigo), Laser, Large Format (Indoor & Outdoor). Tahap keempat yaitu packing dan pickup sesuai pesanannya.

Struktur Organisasi Perusahaan PT. Instaprint Jaya Primatama

Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antar bagian yang terkait dalan suatu organisasi seperti pembagian kerja ke dalam kelompok-kelompok tugas dan tanggung jawab.

Struktur organisasi akan tergantung pada tujuan tahap perkembangan organisasi dan kemampuan sumber-sumbernya yang mendukung pada bidang-bidang pekerjaan masing-masing dalam kesatuan fungsional. Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, fungsi-fungsi managemen akan dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Organisasi merupakan kesatuan aktifitas dimana para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

Berikut merupakan struktur organisasi dari PT. Instaprint Jaya Primatama :

Struktur Organisasi

Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. Instaprint Jaya Primatama

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab yang ada pada PT. Instaprint Jaya Primatama :

  • CEO (Chief Executive Officer)

  • CEO bertugas untuk menetapkan laba berjalan perusahaan yang efektif dan efisien. Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan dan pemasaran. Mengadakan rapat dengan berbagai departemen terkait dibawahnya untuk meminta pertanggung jawaban dari masing-masing departemen tersebut.

  • Director

  • Director bertugas untuk mengatur jalannya perusahaan. Director diberi hak untuk mengambil tanggung jawab bila diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam menyelesaikan dalam fungsi ini, asalkan tindakannya tidak ke luar dari ruang lingkup kebijakan dan prosedur yang dibentuk, yang tidak melebihi batas penempatan otoritasnya oleh CEO. Contohnya seperti menetapkan strategi-strategi untuk mencapakai visi dan misi perusahaan, bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan corporate lain, merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

  • Manager

  • Manager bertugas untuk mempertahankan staff dengan merekrut, memilih, mengorientasi, dan melakukan pelatihan karyawan, menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, serta menetapkan tujuan strategis dengan mengumpulkan bidang bisnis yang bersangkutan, keuangan, layanan dan informasi.

  • HRD

  • HRD bertugas membentuk atau membuat desain organisasi perusahaan, melakukan penelitian kinerja karyawan, mengatur karyawan, merencanakan tata cara penghargaan dan kompensasi serta pengembangan karyawan.

  • Supervisor Finance

  • Supervisor Finance bertugas mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang kas dan uang di bank, menyetujui anggaran keuangan tiap bagian, meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut, bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbankan, bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan, dan bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan.

  • Staff Pajak

  • Bertanggung jawab untuk menangani pajak bulanan dan tahunan, menghitung dan melaporkan semua pembayaran pajak perusahaan, menyiapkan dan mendokumentasikan faktur pajak, membantu bagian keuangan dalam hal pengurusan perpajakan, dan dapat mengoperasikan e-Faktur pajak.

  • Staff Purchasing

  • Bertugas menerima dan mereview surat permintaan barang baik yang harian maupun yang bulanan, melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan, melakukan pendapatan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan, dan ketepatan, melakukan proses pembelian, membuat permintaan penawaran harga, membuat purchase order dan melakukan review dan rekap pembelian perbulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.

  • Staff Admin Penjualan

  • Bertugas melakukan penagihan (invoice) pembayaran yang telah lewat dari jatuh tempo, memeriksa bahwa pesanan mencakup harga dan diskon yang benar, memeriksa keakuratan data dalam pesanan dan faktur, dan membuat laporan penjualan.

  • Staff Admin Stock
    1. Mengambil voucher pengambilan barang beserta mengecek barang di gudang.

    2. Mengajukan permintaan barang ke purchasing

    3. Membuat laporan keluar masuk barang.

    4. Menerima faktur dan surat jalan dari supplier

  • Kasir
  • Menjalankan proses penjualan dan pembayaran, melakukan pencatatan atas semua transaksi, membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk, melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada supervisor finance.

  • Supervisor & Assistant Supervisor Produksi
  • Supervisor & Ass. Supervisor bertugas untuk menjalankan dan mengawasi sistem yang berjalan sebagaimana dijelaskan dalam prosedur untuk masing-masing bagian fungsi yang telah ditetapkan.

    1. Supervisor Produksi diberikan hak untuk mengambil beberapa tindakan penting untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan dalam fungsi ini, selama tindakan tersebut tidak menyimpang dari lingkup aturan dan prosedur dasar, serta tidak melebihi batasan yang ditetapkan sebagai wewenangnya oleh direktur seperti bertanggung jawab dalam pencapaian target produksi dan kualitas standar hasil produksi dan memberi bimbingan pada bawahan agar bawahan dapat meningkatkan kemampuannya dan melakukan penilaian kinerja bawahan.

    2. Assistant Supervisor Produksi bertugas membantu supervisor dalam proses produksi agar dapat berjalan lancar sesuai dengan standar perusahaan dan terjaga kualitas dan kuantitasnya.

  • Marketing
  • Membuat daftar pelanggan sesuai dengan segmentasi yang diinginkan perusahaan, melakukan proses penjualan sesuai daftar target yang sudah ditentukan dan disepakati bersama, dan melaksanakan pengendalian perhitungan harga jual produk kepada pelanggan dan dapat melaksanakan pengembangan pasar lokal.

  • Production
  • Mengoperasikan mesin/ alat yang menjadi tanggung jawabnya, bekerja sesuai SOP (Standar Operational Procedure), bekerja sesuai target yang ditentukan perusahaan, memberikan informasi pada saat pergantian shift, memastikan lingkungan kerja terjaga kerapihan tugas dan kebersihannya, dan memastikan laporan kerja dibuat sebagai bahan pertanggung jawaban nantinya. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan proses produksi cetak, maka perlu ditetapkan tugas dan tanggung jawab setiap operator cetak, sehingga dengan penetapan ini perhatian operator akan terfokus pada tugasnya, meliputi :

    1. Customer Service Division

    2. Bertugas mengurus orderan customer, mengelola website perusahaan, memberikan layanan informasi seperti masa promo, diskon dan lain lain.

    3. Design & Pre Press Division

    4. Bertugas membuat desain/setting desain sesuai spesifikasi yang diberikan customer dan memeriksa & meningkatkan kualitas desain yang diterima supaya hasil cetak lebih maksimal.

    5. Digital Offset Division

    6. Bertugas untuk mencetak barang yang berbahan kertas dengan minimal cetakan 500 pcs.

    7. Plotter & Large Format Division

    8. Plotter & large format division dibagi menjadi 2 yaitu indoor dan outdoor.

        Indoor yaitu menghasilkan cetakan berupa gambar atau grafik yang prima. Mesin digital Indoor ini biasa digunakan untuk mencetak dibahan seperti sticker, backlite, albatros dan bahan indoor lainnya.

        Outdoor yaitu mesin digital printing yang biasa digunakan untuk mencetak bahan-bahan seperti spanduk, banner, neonbox, billboard dan bahan outdoor lainnya.

    9. Laser & Finishing Division

      1. Laser division bertugas untuk mencetak barang yang berbahan akrilik dan lain lain.

      2. Finishing bertugas seperti laminating stiker, proses poli, dan proses pond.

    10. Delivery

    11. Bertugas untuk mengantar barang ke alamat customer sesuai dengan pesanannya.

  • Security
  • Mempertahankan lingkungan dengan memantau dan pengaturan bangunan dan kontrol peralatan, melakukan tindakan preventif keamanan, dan melindungi lingkungan perusahaan dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku dilingkungan kerjanya.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Setiap hari admin stok mengambil voucher pengambilan barang

    2. Voucher yang sudah diambil lalu di input ke excel

    3. Jika barang di gudang sudah menipis, admin stok akan membuat request order dan diberikan kepada purchasing

    4. Purchasing akan mengecek dan akan membuat purchase order

    5. Purchase order yang sudah dibuat akan diberikan ke bagian finance untuk ditanda tangani.

    6. Purchase order yang sudah ditanda tangani akan segera dipesan oleh bagian purchasing.

    7. Jika barang sudah datang admin stok akan mencatat barang masuk dan keluar.

    8. Admin stok akan membuat laporan persediaan barang akhir yang bersifat terbuka setiap minggunya.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Dalam menggambarkan proses yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) berupa diagram dan beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

    Use Case Diagram

    Gambar 3.5 Use Case Diagram Persediaan Barang

    Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 sistem yang mencangkup seluruh kegiatan mulai dari pengecekan stok barang yang tersedia sampai kegiatan laporan persediaan barang kepada pimpinan.

    2. Terdapat 3 Actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu Admin Stock, Purchasing, dan Finance.

    3. Terdapat 7 Case kegiatan yang dilakukan oleh actor – actor tersebut.

    Activity Diagram

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Gambar 3.6 Activity Diagram Persediaan Barang

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 Initial Node merupakan awal proses kegiatan

    2. Terdapat 11 action yang mencerminkan eksekusi suatu aksi.

    3. Terdapat 3 Swimline yaitu Admin Stock, Purchasing, dan Finance

    4. Terdapat 1 Final Node yang merupakan akhir proses kegiatan

    Sequence Diagram

    Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang di lakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

    Gambar 3.7 Sequence Diagram Persediaan Barang

    Berdasarkan Gambar 3.7 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 3 Actor terdiri dari : Admin Stock, Purchasing, dan Finance

    2. Terdapat 5 Lifeline terdiri dari : Voucher Barang, Request Order, Purchase Order, Barang, dan Laporan Persediaan.

    3. Terdapat 10 Message memberikan informasi - informasi tentang gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

    Analisis Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisis PIECES

    Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efesiensi dan pelayanan-pelayanan. Panduan ini dikenal dengan Analisi PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efeciency, Service). Dari analisis ini biasanya yang muncul bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

    Tabel 3.8 Analisis PIECES

    Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    2. Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, dan Frekunsi. Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan.

      1. Nama Masukan : Voucher Pengambilan Barang
        Fungsi : Sebagai bukti untuk barang yang sudah terpakai
        Sumber : Operator
        Media : Kertas
        Frekuensi : Setiap operator yang mengambil barang harus mengisi kartu stok

    3. Analisa Proses

    4. Pada analisa proses memuat tentang semua proses yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Berikut analisa proses dari sistem yang berjalan :

      1. Nama Modul : Permintaan Barang
        Masukan : Form Request Order
        Keluaran : Form Purchase Order
        Ringkasan Proses : Proses ini bermula dari permintaan barang kemudian purchasing akan cek laporan stok barang sebelumnya jika stok barang sudah habis maka akan dibuatkan form purchase order.

    5. Analisa Keluaran

    6. Pada analisa proses memuat tentang semua informasi dari proses yang dijalankan dan sudah sesuai dengan format tertentu. Berikut analisa proses dari sistem yang berjalan.

      1. Nama Keluaran : Surat Jalan
        Fungsi : Sebagai bukti jumlah barang yang datang
        Media : Kertas
        Rangkap : 2 Rangkap
        Distribusi : Admin Stok

      2. Nama Keluaran : Laporan Permintaan & Pengeluaran Barang
        Fungsi  : Untuk mengetahui laporan permintaan dan pengeluaran barang
        Media : Kertas
        Rangkap : 2 Rangkap
        Distribusi : Finance

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware

      1. Processor : Intel Celeron 1.80 GHz

      2. Monitor : LCD 14”

      3. Mouse  : Ps2

      4. RAM  : 2 GB

      5. Storage  : HDD (320 GB)

      6. Peripheral  : Mouse dan Keyboard

      7. Keyboard : Compatible Ps2

      8. Printer  : Hp Deskjet Ink Adv 2060 K110

    2. Spesifikasi Software

      1. Windows 7 (Operating System)

      2. Microsoft Office 2016

      3. Google Chrome

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Ada beberapa permasalahan pada sistem berjalan saat ini, diantaranya adalah :

    1. Untuk mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia diperlukan waktu yang cukup lama karena admin stock harus menginput kartu stok ke excel dan mengecek secara langsung jumlah stok fisik.

    2. Pembuatan kartu stok barang masih tidak efisien karena dilakukan secara manual dan masih memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan karena antara laporan dan fisik barangnya tidak sesuai.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati hingga meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

    1. Dilihat dari permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan maka alternatif pemecahan masalah yang bisa membantu sistem kerja bagian admin stock yaitu dengan membuat rancangan sistem yang baru berbasis web, sehingga dalam penginputan data lebih aman, dan efisien.

    2. Dilihat berdasarkan use case pengambilan kartu stok masih dilakukan secara manual dan dilakukan setiap hari juga sering kali kartu stok tidak ditulis oleh operator ataupun hilang sehingga terjadi perbedaan antara laporan dengan fisik barangnya oleh karna itu perlu dikembangkannya suatu sistem untuk memudahkan admin dalam membuat laporan.

    User Requirment

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat.

    Tabel 3.10 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    1. M (Mandatory) : Penting atau dibutuhkan

    2. D (Desirable) : Diinginkan tapi tidak terlalu penting.

    3. I (Inessential) : Bukanlah bagian dari sistem dan dieliminasi

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap ke III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economy) dengan option HML.

    Tabel 3.11 Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    1. T artinya Technical Technical (Bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan)

    2. O artinya Operational (Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan)

    3. E artinya Economy (Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem)

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft merupakan hasil final yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Tabel 3.12 Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem yang Diusulkan

    Setelah melakukan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi persediaan barang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengolahan persediaan barang yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi sistem persediaan barang yang terkomputerisasi dan berbasis web. Maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 8.0 Personal Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram

    Prosedur Sistem Usulan

    Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu :

    1. Operator

      1. Melakukan login pada sistem.

      2. Menampilkan menu dashboard.

      3. Melakukan input data barang keluar.

      4. Melakukan logout pada sistem.

    2. Admin Stok

      1. Melakukan login pada sistem

      2. Menampilkan menu dashboard

      3. Menampilkan menu stock

      4. Melakukan input request order

      5. Menampilkan menu purchase order

      6. Melakukan input barang masuk

      7. Melakukan approve barang keluar

      8. Melakukan input master data divisi

      9. Melakukan input master data supplier

      10. Melakukan input master data barang

      11. Melakukan input master data kategori detail

      12. Melakukan logout pada sistem

    3. Purchasing

      1. Melakukan login pada sistem

      2. Menampilkan menu dashboard

      3. Menampilkan menu stock

      4. Melakukan input purchase order

      5. Menampilkan menu barang masuk

      6. Menampilkan menu barang keluar

      7. Melakukan logout pada sistem

    4. Finance

      1. Melakukan login pada sistem

      2. Menampilkan menu dashboard

      3. Menampilkan menu stock

      4. Melakukan approval purchase order

      5. Melakukan logout pada sistem

    5. Admin

      1. Melakukan login pada sistem

      2. Menampilkan menu dashboard

      3. Menampilkan menu stock

      4. Menampilkan menu request order

      5. Menampilkan menu purchase order

      6. Menampilkan menu barang masuk

      7. Menampilkan menu barang keluar

      8. Melakukan input master data divisi

      9. Melakukan input master data supplier

      10. Melakukan input master data barang

      11. Melakukan input master data kategori detail

      12. Melakukan input master data user

      13. Melakukan logout pada sistem

    Diagram Rancangan Sistem

    Use Case Diagram yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Usecase Diagram Persediaan Barang yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. Use Case : Login
      Actor : Operator, Stok, Purchasing, Finance, dan Admin.
      Scenario : Operator,stok, purchasing, finance, dan admin dapat melakukan login ke sistem.

    2. Use Case : Logout
      Actor : Operator, Admin Stok, Purchasing, Finance, dan Admin.
      Scenario : Operator, stok, purchasing, finance, dan admin dapat melakukan logout ke sistem.

    3. Use Case : Dashboard
      Actor : Operator, Stok, Purchasing, Finance, dan Admin.
      Scenario : Operator, stok, purchasing, spv finance, dan admin dapat menampilkan menu beranda pada sistem.

    4. Use Case : Barang
      Actor : Stok dan Admin
      Scenario : Stok dan admin dapat menambah, mengedit, dan menghapus menu barang.

    5. Use Case : Supplier
      Actor : Stok dan Admin
      Scenario : Stok dan admin dapat menambah, mengedit, dan menghapus menu supplier.

    6. Use Case : Divisi
      Actor : Stok dan Admin
      Scenario : Stok dan admin dapat menambah, mengedit, dan menghapus menu divisi.

    7. Use Case : Kategori Detail
      Actor : Stok dan Admin
      Scenario : Stok dan admin dapat menambah, mengedit, dan menghapus menu kategori detail.

    8. Use Case : User
      Actor : Admin
      Scenario : Admin dapat menambah, mengedit, dan menghapus menu user.

    9. Use Case : Request Order
      Actor : Stok, Purchasing, Admin
      Scenario : Stok dapat menambah menu request order. Purchasing dapat membuat purchase order. Admin dapat melihat menu request order.

    10. Use Cae : Barang Masuk
      Actor : Stok, Purchasing, Admin
      Scenario : Stok dapat melihat barang masuk yang sudah dia approve finance. Purchasing dan Admin dapat melihat menu barang masuk.

    11. Use Case : Purchase Order
      Actor : Stok, Purchasing, Admin
      Scenario : Stok dapat menginput item untuk barang masuk. Purchasing dapat melihat status purchase order dan bisa mendownload berbentuk pdf. Admin dapat melihat menu purchase order.

    12. Use Case : Barang Keluar
      Actor : Operator, Stok, Purchasing, Admin
      Scenario : Operator dapat menambah barang keluar. Stok dapat approve dan mengapus menu request order. Purchasing dan Admin dapat melihat menu barang keluar.

    13. Use Case : Stock
      Actor : Finance, Stok, Purchasing, dan Admin
      Scenario : Stok dapat menambah menu request order. Purchasing dapat membuat purchase order. Admin dapat melihat menu barang keluar.

    Activity Diagram yang Diusulkan

    Activity Diagram Barang Keluar

    Gambar 4.2 Activity Diagram Barang Keluar yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Barang Keluar diatas terdapat:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali

    2. 8 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Request Order

    Gambar 4.3 Activity Diagram Request Order yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Request Order diatas terdapat:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali

    2. 11 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Purchase Order

    Gambar 4.4 Activity Diagram Purchase Order yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Purchase Order diatas terdapat:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali

    2. 11 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Barang Masuk

    Gambar 4.5 Activity Diagram Barang Masuk yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram Barang Masuk diatas terdapat:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali

    2. 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Persediaan Barang Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Sistem Operator

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Operator

    Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram Operator terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Operator.

    2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

    3. 7 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Sequence Diagram Sistem Admin Stock

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Admin Stock

    Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram Admin Stok terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin Stock.

    2. 7 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

    3. 14 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Sequence Diagram Sistem Purchasing

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Purchasing

    Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram Purchasing terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Purchasing.

    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

    3. 7 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Sequence Diagram Sistem Finance

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Finance

    Berdasarkan gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Finance terdapat:

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Finance.

    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

    3. 11 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini adalah perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulan:

    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram Yang Diusulkan

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Berikut merupakan class diagram yang diusulkan pada PT Instaprint Jaya Primatama :

    Gambar 4.10 Class Diagram Persediaan Barang

    Berdasarkan gambar 4.10 class diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 12 (dua belas) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.

    2. 12 (dua belas) Assosiation, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Master Data Divisi

    2. Tabel 4.2 Master Data Divisi

    3. Tabel Master Data Supplier

    4. Tabel 4.3 Master Data Supplier

    5. Tabel Master Data Barang

    6. Tabel 4.4 Master Data Barang

    7. Tabel Master Data Unit

    8. Tabel 4.5 Master Data Unit

    9. Tabel Master Data Kategori Detail

    10. Tabel 4.6 Master Data Kategori Detail

    11. Tabel Master Data PO Detail

    12. Tabel 4.7 PO Detail

    13. Tabel Transaksi Request Order

    14. Tabel 4.8 Transaksi Request Order

    15. Tabel Transaksi Purchase Order

    16. Tabel 4.9 Transaksi Purchase Order

    17. Tabel Transaksi Barang Keluar

    18. Tabel 4.10 Transaksi Barang Keluar

    19. Tabel Transaksi Barang Masuk

    20. Tabel 4.11 Transaksi Barang Masuk

    21. Tabel Master Data Menu

    22. Tabel 4.12 Master Data Menu

    23. Tabel Master Data User

    24. Tabel 4.13 Master Data User

    25. Tabel Master Data Role

    26. Tabel 4.14 Master Data Role

    Rancangan Prototype Sistem Persediaan Barang

    Rancangan Halaman Login

    Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak. Menu login berisi username dan password dan berfungsi untuk menjaga data pada sistem.

    Gambar 4.11 Rancangan Halaman Login

    Rancangan Halaman Dashboard

    Halaman ini berfungsi untuk menampilkan menu utama untuk operator, admin stok, purchasing, finance, dan administrator pada PT. Instaprint Jaya Primatama. Menu beranda berisi chart bar.

    Gambar 4.12 Rancangan Halaman Dashboard

    Rancangan Halaman Request Order User Stock

    Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data request order yang dibuat oleh admin stok.

    Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Stock Menu Request Order

    Rancangan Halaman Purchase Order User Stock

    Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data purchase order yang dibuat oleh purchasing dan sudah disetujui oleh finance.

    Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Stock Menu Purchase Order

    Rancangan Halaman Barang Masuk User Stock

    Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data barang masuk yang dibuat setelah pembuatan purchase order.

    Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Stock Menu Barang Masuk

    Rancangan Halaman Barang Keluar User Stock

    Halaman ini berfungsi untuk approval data barang keluar yang dibuat oleh operator.

    Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Stock Menu Barang Keluar

    Tampilan Sistem Yang Diusulkan

    Tampilan Halaman Login Admin Stock

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

    Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login Stock

    Tampilan Halaman Dashboard Admin Stock

    Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil dashboard yang mana didalamnya menggambarkan nilai setiap transaksi yang ada, dapat melihat nilai dan detail data ketika klik salah satu grafik yang ada. Halaman ini dapat diakses oleh semua user.

    Gambar 4.29 Tampilan Halaman Dashboard Stock


    Tampilan Halaman Stock Admin Stok

    Tampilan diatas merupakan tampilan menu report stock. Halaman ini hanya dapat diakses oleh stok, purchasing, finance dan admin.

    Gambar 4.30 Tampilan Halaman Stock

    Tampilan Menu Request Order Admin Stock

    Tampilan diatas merupakan halaman request order. Untuk menambah data hanya bisa dilakukan oleh admin stock.

    Gambar 4.31 Tampilan Halaman Request Order Stock

    Menu Purchase Order Admin Stock

    Tampilan diatas adalah halaman purchase order, data ro yang telah di approv purchasing akan muncul dihalaman ini. Setelah di approv, admin stok bisa menambah data barang masuk.

    Gambar 4.32 Tampilan Halaman Purchase Order Stock

    Tampilan Menu Barang Masuk Admin Stock

    Tampilan diatas adalah halaman barang masuk yang sebelumnya admin stok input di menu purchase order maka akan otomatis keluar di menu barang masuk.

    Gambar 4.33 Tampilan Halaman Barang Masuk Stock

    Tampilan Menu Barang Keluar Admin Stock

    Tampilan diatas adalah halaman barang keluar. Halaman ini untuk meng-approv data barang masuk yang dibuat oleh operator.

    Gambar 4.34 Tampilan Halaman Barang Keluar Stock

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz

    2. Monitor : Minimal VGA

    3. RAM : Minimal 2 GB

    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps

    5. Peripheral : Minimal Mouse dan Keyboard

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.

    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Mozila Firefox, dan Internet Explorer.

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Persediaan Barang harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Persediaan Barang, diantaranya:

    1. Admin Stock.

    2. Purchasing.

    3. Finance.

    4. Operator.

    5. Admin.

    Testing

    Blackbox Testing

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsi menu login, yaitu:

    1. Skenario pengujian : Tampilan awal sistem yaitu halaman Login

    2. Gambar 4.65 Pengujian login apabila mengosongkan username dan password

      1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error (validation is failed).

      2. Gambar pengujian :.

        Gambar 4.66 Hasil pengujian login apabila mengosongkan username dan password

      3. Kesimpulan : Hasil pengujian VALID


    3. Skenario Pengujian : Tampilan awal sistem yaitu halaman Login
    4. Gambar 4.67 Pengujian login apabila username dan password salah

      1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error (username or password wrong).

      2. Gambar pengujian :.

        Gambar 4.68 Hasil pengujian login apabila username dan password salah

      3. Kesimpulan : Hasil pengujian VALID


    5. Skenario Pengujian : Input data request order
    6. Gambar 4.69 Pengujian menu request order apabila input data lengkap

      1. Hasil yang diharapkan : Jika mengisi form dengan lengkap akan tampil alert Successfully add data.

      2. Gambar pengujian :.

        Gambar 4.70 Hasil pengujian menu request order apabila input data lengkap

      3. Kesimpulan : Hasil pengujian VALID

      4. Hasil yang diharapkan : Jika mengisi form tidak lengkap akan tampil alert error.

      5. Gambar pengujian :

        Gambar 4.71 Hasil pengujian menu request order apabila input data tidak lengkap

      6. Kesimpulan : Hasil pengujian VALID

    7. Skenario Pengujian : Eksport Data Report Stock
    8. Gambar 4.72 Pengujian Eksport Data Report Stock

      1. Hasil yang diharapkan : Sistem menghasilkan laporan sesuai dengan yang dibutuhkan.

      2. Gambar pengujian :.

        Gambar 4.73 Hasil pengujian eksport data report stock

      3. Kesimpulan : Hasil pengujian VALID

    9. Skenario Pengujian : Melakukan Logout
    10. Gambar 4.74 Pengujian menu logout

      1. Hasil yang diharapkan : Dapat keluar dari sistem setelah memilih Log out pada profil user.

      2. Gambar pengujian :.

        Gambar 4.75 Hasil pengujian menu logout

      3. Kesimpulan : Hasil pengujian VALID

    Implementasi

    Time Schedule

    Tabel 4.30 Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Instaprint Jaya Primatama”.

    Tabel 4.31 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada PT. Instaprint Jaya Primatama mengenai perancangan sistem persediaan barang dapat disimpulkan bahwa :

    1. Sistem persediaan barang yang berjalan saat ini di PT. Instaprint Jaya Primatama masih menggunakan Microsoft Excel untuk pengolahan datanya sehingga sistem saat ini belum berjalan dengan efisien.

    2. Kendala - kendala yang terjadi pada sistem persediaan barang yang berjalan saat ini terdapat kekurangan diantaranya memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui jumlah persediaan barang karena admin stok harus menghitung secara langsung jumlah stok fisik setiap hari dan sering terjadinya selisih antara laporan stok barang dengan fisik.

    3. Teknik penyimpanan data yang berjalan pada PT. Instaprint Jaya Primatama masih menggunakan pengarsipan berkas sehingga mengakibatkan penumpukan berkas, serta kemungkinan berkas yang hilang atau rusak cukup besar.

    4. Penulis menggunakan metode analisis PIECES untuk menganalisa sistem berjalan, menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem berjalan dan sistem usulan dengan tools Visual Paradigm for UML 12.1 Enterprise Edition. Dalam perancangan sistem, peneliti menggunakan text editor Sublime Text dengan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL.

    5. Dalam testing, peneliti menggunakan metode Blackbox Testing. Dalam metode Blackbox Testing berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak (software), untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

    Saran

    Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Instaprint Jaya Primatama, antara lain :

    1. Perlu adanya sosialisasi terhadap sistem usulan yang telah dibuat kepada user agar user dapat memaksimalkan kinerjanya dengan baik.

    2. Harus adanya maintenance dan control sistem agar tidak terjadi kerusakan pada sistem.

    3. Dengan sistem yang terkomputerisasi di harapkan pemantauan stok barang lebih di tingkatkan lagi sehingga meminimalisir kerugian perusahaan.

    4. Dapat dilakukan pengembangan sistem supaya lebih baik lagi dan meminimalisir terjadinya error yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya dan perusahaanya.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
    2. Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi
    3. Maniah, H. D. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Sleman: Deepublish
    4. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish
    5. 5,0 5,1 Nafiudin, S. (2019). Sistem informasi manajemen. Penerbit Qiara Media
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 JUNIKHA, S. (2017). SISTEM INFORMASI JATUH TEMPO ANGSURAN KREDIT NASABAH BERBASIS VISUAL BASIC 2010 PADA BANK BANTEN CABANG PALEMBANG (Doctoral dissertation, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA).
    7. 7,0 7,1 Maulani1G., Septiani, D., & Sahara, P. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156-167. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/90
    8. Luthfie, M. F. A., & Sutrisno, J. (2019). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN JASA SERVICE AKSESORIS MOTOR BERBASIS WEB PADA AUTO39 BIKE SHOP MENGGUNAKAN UNIFIED MODELING LANGUAGE. IDEALIS: Indonesia Journal Information System, 2(1), 61-66.
    9. Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah istimewa yogyakarta. Telematika, 8(2).
    10. Chaidirman, C., & Mulyono, H. (2018). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN INDIVIDU BIMBINGAN KONSELING PADA SMKN 6 TANJUNG JABUNG TIMUR. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 1140-1148.
    11. Santoso, S., Ilamsyah, I., & Novita, W. (2019). APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI Astuti, P. D. (2017). Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Speed-sentra penelitian engineering dan edukasi, 3(4).
    12. Santoso, S., Ilamsyah, I., & Novita, W. (2019). APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC. SENSI Journal, 5(2), 165-174. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/118.
    13. Fatmawati, R., Irviani, E. S., Rachman, I. P., Anggie, A., & Kristina, M. (2016). Tata Kelola Teknologi Informasi Sebagai Implementasi E-Government Pada Kabupaten Pemekaran Untuk Meningkatkan Potensi Daerah (Studi: Kabupaten Pringsewu Lampung). Proseding Senapati, 1(1).
    14. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal Processor, 6(2).
    15. Heriyanto, D. N., & Lau, E. A. (2016). Manajemen Persediaan Suku Cadang Alat Berat PT. United Tractors, Tbk Cabang Samarinda. Ekonomia, 5(3), 46-57.
    16. Budianto, H., & Ferriswara, D. (2018). PENERAPAN METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG MENURUT SAK ETAP PADA CV. TJIPTO PUTRA MANDIRI INDONESIA. Jurnal Aplikasi Administrasi, 20(2), 124-138.
    17. 17,0 17,1 17,2 Rasyid, R. R. R., Sumarauw, J. S., & Palandeng, I. D. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN AIR BERSIH DI PT. AIR MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).
    18. 18,0 18,1 Andrawina, L., & Santosa, B. (2017). Kebijakan Pengendalian Persediaan Produk Kategori Sub Part Sepeda Motor Dengan Menggunakan Metode Probabilistik Continuous Review (s, s) Dan Continuous Review (s, q) Untuk Meminimasi Biaya Persediaan Di Pt Xyz Bandung. eProceedings of Engineering, 4(2).
    19. Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Pada Toko kiddy Baby Shop. Jurnal Infra, 5(1), 234-238.
    20. Utama, A. G. S., Restiyantingrum, E. V., Manasika, A., Laila, E. A., & Pramesti, I. G. O. M. S. (2019). Automatic Management Inventory System (AMIS): Efektivitas Pengawasan dan Pengelolaan Persediaan Terintegrasi. Jurnal Aplikasi Akuntansi, 3(2), 144-169.
    21. Supriyatna, A., & Maria, V. (2018). Analisa Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES. Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika, 3(2), 88-94.
    22. Yunus, A., & Rohman, A. C. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lahan Pertanian, Pertambangan, Dan Perindustrian (Softplet) Dengan Menggunakan Metode Smarter. SMARTICS Journal, 4(1), 5-10.
    23. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1-Maret 2017 Tangerang: SRMIK Bina Saran Global.
    24. 24,0 24,1 24,2 Hanafri, M. I., Triono, T., & Luthfiudin, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).[
    25. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
    26. Fuad, H., Sutarman, S., & Yayah, Y. (2018). Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).
    27. Siregar, S. R. S., & Sundari, P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur). Jurnal Sisfotek Global, 6(1).
    28. Hidayat, A., & Piliang, F. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN LAHAN PARKIR BERBASIS WEB GIS. Jurnal Sistem Informasi dan Sains Teknologi, 1(1).
    29. Budiman, E., Hasudungan, R., & Khoiri, A. (2017). Online Game “Pics And Words” Sebagai Media Edukasi Bahasa Inggris Berbasis HTML. Prosiding 2nd SAKTI.[6] Knuth, DE The Art of Computer Programming (2d.)
    30. 30,0 30,1 Ali, S., & Ambarita, A. (2016). Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 1(1).
    31. Prabowo, S. (2019). SISTEM RESERVASI WEDDING ORGANIZER BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER & BOOTSTRAP (STUDI KASUS: ROMANTIC WEDDING) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
    32. Sianipar, R. H. (2017). Dasar Pemrograman JavaScript: Langkah demi Langkah (Vol. 1). Penerbit ANDI.
    33. Sianipar, R. H., & Irwan, M. (2018). JavaScript Untuk Profesional (Vol. 1). SPARTA PUBLISHER.
    34. Suhartanto, M. (2017). pembuatan website sekolah menengah pertama negeri 3 delanggu dengan menggunakan php dan mysql. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).
    35. Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. (2016). Analisa Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan Menggunakan Metode Heuristic Evaluation. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2).
    36. NUR HIDAYATI PUTRI, P. R. I. M. A. (2019). PENERAPAN SOFTWARE BALSAMIQ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KERJA PROYEK SISWA KELAS XII MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 JOMBANG. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 9(2).
    37. Supardi, I. Y., & Hermawan, A. (2018). Semua Bisa Menjadi Programmer CodeIgniter Basic. Elex Media Komputindo.
    38. Hanafri, M. I., Triono, T., & Luthfiudin, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).
    39. Ropianto, M. (2016). Pemahaman Penggunaan Unified Modelling Language. Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 1(01).
    40. Abdulloh, R. (2017). Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Elex Media Komputindo.
    41. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal Processor, 6(2).
    42. Jaya, T. S. (2018). Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Kantor Digital Politeknik Negeri Lampung). Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 3(1), 45-48.
    43. Agrida, R. (2016). PENGEMBANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DENGAN PENERAPAN KONSEP BUNDLING PRODUK (Studi Kasus: Cafe Jadul) (Doctoral dissertation, Universitas Widyatama).
    44. Salim, M. A. (2019). ANALISA ALGORITMA AES MODIFIKASI DENGAN TEKNIK BLUM BLUM SHUB–CHAOTIC FUNCTION DAN MODIFIKASI SHIFTROWS (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
    45. Enterprise, J. (2016). Pemrograman Bootstrap untuk Pemula. Elex Media Komputindo.
    46. Bootstrap, T. (2015). Bootstrap. Obtenido de http://getbootstrap. com.
    47. Sutopo, P., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2017). Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.
    48. Samsudin, I., & Muslihudin, M. (2018). Implementasi Web Government Dalam Meningkatkan Potensi Produk Unggulan Desa Berbasis Android. Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi, 1(2), 10-16.
    49. Kusumawardani, H. H., & Wait, M. (2015). SISTEM INFORMASI LABORATORIUM PADA KLINIK MULIA MEDIKA BERBASIS LAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0. Jurnal Surya Informatika, 1(1).
    50. Fadhilah, M. R., Tulloh, R., & Novianto, H. (2018). Perancangan Dan Implementasi Database Server Dengan Mariadb Dan Linux Centos (studi Kasus: Pt. Infomedia Nusantara). eProceedings of Applied Science, 4(3).
    51. Rafika, A. S., Budiarto, M., & Budianto, W. (2015). Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), 134-146.
    52. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, S. (2018). Pemanfaatan Mailchimp Sebagai Trend Penyebaran Informasi Pembayaran Bagi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 41-54.
    53. Amelia, A., & Devitra, J. (2018). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang pada Advan Service Center Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 3(1), 856-869.
    54. Widodo, Y., & Devitra, J. (2018). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. PINUS MERAH ABADI CABANG KUALA TUNGKAL. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 3(2), 1053-1070.
    55. Waluyo, E. T. B., Hanafri, M. I., & Sulaeman, S. (2019). Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Gudang Sparepart. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(1).
    56. Priskila, R. (2018). Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada Perusahaan Karya Cipta Buana Sentosa berbasis web dengan Metode Extreme Programing. Computer Engineering, Science and System Journal, 3(2), 94-99.
    57. Ibrahim, A., & Ismawan, D. D. (2017). Penerapan Supply Chain Management Sistem Informasi Persediaan Obat Berbasis Web. KNTIA, 4.
    58. 58. Supriyanti, D., Romadhon, Y. B., & Iskandar, D. (2015). SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. HANKOOK CERAMIC INDONESIA. CERITA Journal, 1(1), 56-63. (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/355/246)
    59. Shen, H., Deng, Q., Lao, R., & Wu, S. (2016). A case study of inventory management in a manufacturing company in China. Nang Yan Business Journal, 5(1), 20-40. (https://content.sciendo.com/configurable/contentpage/journals$002fnybj$002f5$002f1$002farticle-p20.xml)
    60. Ran, P., Yang, W., Cao, S., & Huo, Y. (2018). Design of Inventory Management Module in Printing Enterprise Based on Web. In MATEC Web of Conferences (Vol. 232, p. 02019). EDP Sciences.
    61. Fitriana, R., Moengin, P., & Riana, M. (2016, February). Information system design of inventory control spare parts maintenance (valuation class 5000)(case study: plant kW). In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 114, No. 1, p. 012076). IOP Publishing.
    62. Astriyani, E., Rahmadi & Alfariz, A. R. (2017). RANCANGAN SISTEM PENGADAAN STOK BARANG PADA PT. LAJU KARUNIA JAYA. CERITA Journal, 3(1), 85-90.
    63. Santoso, S., Ilamsyah, I., & Novita, W. (2019). APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC. SENSI Journal, 5(2), 165-174. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/118
    64. Rahayu Rais, N., Moh. Fayumi, M. F., & Purwanita, A. (2016). RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INVENTORY (BAN) PADA GUDANG PT. GAJAH TUNGGAL Tbk. PLANT I. SENSI Journal, 2(2), 212-227. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/754

    Contributors

    Dwiana Octavia