SI1614494606

Dari widuri
Revisi per 7 Februari 2020 03.03 oleh Yosaauza (bicara | kontrib) (Prinsip Analisis Sistem)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1614494606

NAMA : YOSA AUZADINA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA (2019/2020)




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Disusun Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Dibuat Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama

 

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 04043
   
NID : 15017




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Dibuat Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PEAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PEAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Disusun Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2020
Yosa Auzadina
NIM. 1614494606


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

"Perkembangan teknologi yang pesat saat ini berdampak pada aktifitas kegiatan operasional perusahaan. Salah satunya yaitu kegiatan pemeliharaan pelayanan panel listrik dalam perusahaan. PT. Industri Elektrik Metal telah menerapkan kegiatan tersebut untuk menjaga kehandalan panel listrik atau peralatan pendukung. Pemeliharaan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan dan juga pengoperasiaan suatu sistem. Dalam hal ini, sistem pemeliharaan pelayanan panel listrik pada PT. Industri Elektrik Metal yang berjalan saat ini adalah data hasil pemeliharaan disimpan menggunakan media kertas – kertas, sedangkan untuk pembuatan laporan menggunakan software Microsoft excel dan selebihnya proses pemeliharaan masih manual. Dalam proses tersebut ditemukan, seringnya terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan juga membutuhkan waktu yang lama. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data melalui: observasi, wawancara, user requirement dan literatur review (studi pustaka). Untuk metode analisis menggunakan metode analisis BSC (Balanced Scorecard). Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql serta perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil penelitian adalah sebuah Sistem Informasi Visualisasi Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik yang berfungsi untuk mempermudah khususnya staff Service Solution dalam melakukan penjadwalan, perbaikan dan juga dalam pembuatan laporan menjadi lebih akurat. Dengan adanya sistem tersebut merupakan salah satu informasi yang penting untuk mendukung kelancaran aktifitas perusahaan sehingga tidak memakan waktu lama dalam melakukan penjadwalan, perbaikan dan juga dalam pembuatan laporan pemeliharaan panel listrik tersebut..

Kata Kunci: Visualisasi, Pemeliharaan, Pelayanan, Panel


ABSTRACT


The rapid development of technology currently has an impact on the company's operational activities. One of them is the maintenance of electrical panel services in PT. The Metal Electrical Industry has implemented these activities to maintain the reliability of electrical panels or supporting equipment. Maintenance is very important in the company and also the operation of a system. In this case, the electrical panel service maintenance system at PT. The Metal Electric Industry that is currently running is the result of maintenance data stored using paper media, whereas for making reports using Microsoft Excel software and the rest the maintenance process is still manual. In the process it was found, often errors occur in making maintenance schedules and maintenance work processes also require quite a long time. The research method used is data collection through: observation, interviews, user requirements and literature review (literature study). For the method of analysis using BSC (Balanced Scorecard) analysis. This system is made using PHP programming language and Mysql database and system design using Unified Modeling Language (UML). The results of this study are an Information System Maintenance Visualization Services Electric Panel that serves to facilitate especially Service Solution staff in scheduling, repairing and also in making reports more accurate. With this system is one of the important information to support the smooth operation of the company so that it does not take long to do scheduling, repairs and also in making the electrical panel maintenance report.

Keywords: Visualization, Maintenance, Services, Panels




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan berbagai pihak yang sangat luar biasa. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:


  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., M.Kom. Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
  3. Ibu Desy Apriyani, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, S.Kom., M.M.S.I. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan berbagai masukan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I. selaku Pembimbing II yang tanpa lelah memberikan bimbingan dan banyak masukan yang mendukung kepada penulis. Sehingga, skripsi ini dapat diselesaikan
  6. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai manfaatnya kepada penulis.
  7. Bapak Khaerudin selaku Stakeholder penulis yang memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di PT Industri Elektrik Metal.
  8. Kedua Orang tua penulis yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan baik materi maupun moral, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
  9. Kepada seluruh anggota HMJ KOMASI Raharja, Werewolf Cv dan kepada rekan-rekan seperjuangan; Yosi Fitria Ningsih, Dwiana Octavia, Fika Regita Trismiyanto, Fitra Putri Oganda, Syafira Viglia Zumadila, Dwi Rahmawati, Andika Supriyana, Aditya Risdiarto Jati, Ridhoi Ahmad Sholihin, Rivialdo Sultan Saga, Afib Agus dan Fikri Radiansyah yang saling mendukung, menyemangati dan membantu dalam penulisan SKRIPSI ini.
  10. Teman – teman yang selalu menyemangati dan memberi dukungan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Kritik dan saran sangat diterima agar kesalahan demi kesalahan tidak terulang lagi. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.


  
Tangerang, Februari 2020
   
(Yosa Auzadina)
NIM : 1614494606



Daftar isi




DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Box Panel Listrik
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Industri Elektrik Metal
Gambar 3.3 Use Case Diagram Order Jobs Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.4 Use Case Diagram Perbaikan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.5 Use Case Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.6 Activity Diagram Order Jobs Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.7 Activity Diagram Perbaikan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.8 Activity Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.9 Sequence Diagram Order Jobs Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.10 Sequence Diagram Perbaikan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.11 Sequence Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.12 Balanced Scorecard PT Industri Elektrik Metal
Gambar 3.13 Empat Perspektif Balanced Scorecard
Gambar 4.1 Activity" Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalanUse Case sistem usulan Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik
Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Staff Maintenance
Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Customer
Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Teknisi
Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Staff Maintenance
Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Customer
Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan Teknisi
Gambar 4.8 Class Diagram Usulan
Gambar 4.9 Prototipe Halaman Login
Gambar 4.10 Prototipe Halaman Dashboard
Gambar 4.11 Prototipe Halaman Data User
Gambar 4.12 Prototipe Halaman Tambah Data User
Gambar 4.13 Prototipe Halaman Data Panel Listrik
Gambar 4.14 Prototipe Halaman Tambah Data Panel Listrik
Gambar 4.15 Prototipe Halaman Data Teknisi
Gambar 4.16 Prototipe Halaman Tambah Data Teknisi
Gambar 4.17 Prototipe Halaman Data Divisi
Gambar 4.18 Prototipe Halaman Tambah Data Divisi
Gambar 4.19 Prototipe Halaman Data Jadwal Permintaan Panel Listrik
Gambar 4.20 Prototipe Halaman Tambah Data Jadwal
Gambar 4.21 Prototipe Halaman Data Permintaan Perbaikan
Gambar 4.22 Prototipe Halaman Tambah Data Permnitaan Perbaikan
Gambar 4.23 Prototipe Halaman Data Perawatan Panel Listrik
Gambar 4.24 Prototipe Halaman Rekap Data Penjadwalan Perawatan
Gambar 4.25 Prototipe Halaman Rekap Data Perbaikan Panel Listrik
Gambar 4.26 Prototipe Halaman Laporan Riwayat Panel Listrik
Gambar 4.27 Prototipe Halaman Rekap Data Panel Listrik
Gambar 4.28 Halaman Login
Gambar 4.29 Halaman Dashboard
Gambar 4.30 Halaman Master Data User
Gambar 4.31 Halaman Tambah Data User
Gambar 4.32 Halaman Master Data Panel
Gambar 4.33 Halaman Tambah Data Panel
Gambar 4.34 Halaman Master Data Divisi
Gambar 4.35 Halaman Tambah Data Master Divisi
Gambar 4.36 Halaman Transaksi Data Penjadwalan
Gambar 4.37 Halaman Transaksi Tambah Data Penjadwalan
Gambar 4.38 Halaman Transaksi Perbaikan
Gambar 4.39 Halaman Transaksi Tambah Data Perbaikan
Gambar 4.40 Halaman Report Perawatan
Gambar 4.41 Halaman Laporan Perawatan
Gambar 4.42 Halaman Report Perbaikan
Gambar 4.43 Halaman Laporan Perbaikan
Gambar 4.44 Halaman Kartu Riwayat
Gambar 4.45 Halaman Laporan Kartu Riwayat
Gambar 4.46 Halaman Dashboard Customer
Gambar 4.47 Halaman Perbaikan Customer
Gambar 4.48 Halaman Approval Customer
Gambar 4.49 Halaman Dashboar Teknisi
Gambar 4.50 Halaman Jadwal Teknisi
Gambar 4.51 Halaman Perbaikan Teknisi





DAFTAR TABEL


Tabel Simbol Use-case Diagram
Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel Simbol Class Diagram
Tabel 2.1 Daftar Literature Review
Tabel 3.1 Pendefinisian Aktor
Tabel 3.2 Analisis PIECES
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Master Data Pelanggan
Tabel 4.2 Master Data Kategori
Tabel 4.3 Master Data Material
Tabel 4.4 Master Data Shoes
Tabel 4.5 Master Data Role
Tabel 4.6 Master Data User
Tabel 4.7 Master Data Menu
Tabel 4.8 Transaksi Upper
Tabel 4.9 Transaksi Bottom
Tabel 4.10 Transaksi Lining
Tabel 4.11 Transaksi Packing
Tabel 4.12 Transaksi Logo
Tabel 4.13 Transaksi HPP
Tabel 4.14 Perbedaan Sistem berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.15 Black-box Testing
Tabel 4.16 Rincian Time Schedule
Tabel 4.17 Rincian Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia teknologi dari waktu ke waktu terus berkembang dan mengalami peningkatan. Setiap tahunnya selalu berevolusi mengubah perspektif kita terhadap dunia, memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu didasari dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh para developer dalam membuat aplikasi untuk berbagai macam perangkat seperti perangkat komputer serta mobile guna meningkatkan pengguna agar terus memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang mereka rancang. Oleh karena itu, perkembangan teknologi saat ini telah menjadi sumber daya utama bagi sebuah perusahaan yang tidak kalah pentingnya dengan sumber daya yang lain.

Berbagai teknologi sistem informasi dapat memudahkan perusahaan dalam mengolah data, menyimpan dan mendapatkan informasi secara efesien, efektif dan sudah menjadi suatu kebutuhan penting bagi perusahaaan dan customer. Untuk menunjang hal tersebut maka perlu menerapkan sistem informasi yang terintegritas dengan baik serta akurat ketika mendapatkan informasi.

Setiap Industri, proses bangunan atau fasilitas apapun selalu memerlukan listrik untuk beroperasi, kegagalan suatu komponen listrik akan menyebabkan terhentinya pasokan listrik yang kemudian akan menggangu proses produksi, karena panel terbakar bahkan kegagalan komponen listrik dapat berakibat fatal pada kecelakaan yang dapat memakan korban kerugian material maupun manusia.

PT. Industri Elektrik Metal didirikan pada 10 Juni 1966, perusahaan ini memiliki pengalaman panjang dalam rekayasa dan pembuatan switchgear dan kontrol listrik kelas satu seperti Switcgear tegangan rendah dan menengah (hingga 24kV), panel relai kontrol dan distrubisi tegangan rendah dan panel penerangan. PT. Industri Elektrik Metal menawarkan solusi lengkap untuk customer dengan menyediakan layanan instalasi dan persediaan, layanan pengujian dan commissioning, perbaikan, pemeliharaan dan operasi, layanan refurbish dan relokasi.

Sistem perawatan panel listrik saat ini hanya sebatas penyimpanan data menggunakan kertas – kertas atau software Microsoft Word dalam mengumpulkan data yang diperlukan, sedangkan pembuatan laporan menggunakan software Microsoft Excel dan selebihnya masih manual. Dengan proses pembuatan laporan yang saat ini, sering terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, perawatan panel listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena apabila terjadi kendala pada proses perawatan panel listrik dapat mempengaruhi tingkat kepuasaan customer dan dapat menghambat proses maintanance pada customer lainnya.

Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapi, peneliti tertarik untuk membuat sistem yang lebih terintegritas mengenai pencatatan data perawatan serta pembuatan laporan yang sudah terdatabase pada PT. Industri Elektrik Metal. Oleh karena itu, dengan adanya sistem tersebut merupakan salah satu informasi yang penting untuk mendukung kelancaran aktifitas perusahaan dan dapat memudahkan admin untuk mendata perawatan panel listrik serta pembuatan laporan sehingga tidak memakan waktu lama. Data perawatan panel listrik dapat diubah dalam bentuk digital dan disimpan di dalam database. Sehingga dengan sistem digital diharapkan mampu mengakomodir seluruh aktifitas perusahaan.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk menganalisa lebih lanjut dengan mengangkat judul penelitian berupa “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK PADA PT. INDUSTRI ELEKTRIK METAL”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses monitoring perawatan panel listrik, penjadwalan dan perbaikan panel listrik yang dilakukan oleh team Service Maintenance pada PT. Industri Elektrik Metal?

  2. Bagaimana membuat laporan – laporan pekerjaan yang dibutuhkan oleh team Service Maintenance?

  3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Service Maintenance yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengelola, memantau dan mengendalikan perwatan panel listrik yang dilakukan PT. Industri Elektrik Metal?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini dan agar lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun untuk membatasi ruang lingkup penulisan ini pada proses perawatan panel listrik mulai dari visual cek, cleaning, tightening/pengecekan, penjadwalan panel listrik dan laporan pekerjaan panel listrik yang dilakukan oleh PT. Industri Elekrik Metal.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penulis adalah sebagai berikut :

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini :

  1. Membantu mempermudah team service maintenance dalam melaksanakan pekerjaanya sehingga menjadi lebih cepat, efektif serta efisien.

  2. Dapat menghasilkan penerapan sistem yang dapat digunakan secara optimal untuk membantu menangani permasalahan – permasalahan dalam proses perawatan panel listrik, penjadwalan panel listrik serta laporan pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Industri Elektrik Metal.

  3. Membantu pihak perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait dengan permasalahan panel listrik pihak customer.

Tujuan Fungsional

Adapun tujuan fungsional dari penelitian ini :

  1. Memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan baru yaitu sebuah Sistem Informasi dalam bidang – bidang perawatan dan perbaikan panel listrik.

  2. Sebagai bahan acuan atau literatur review penulisan laporan skripsi yang akan datang.

Tujuan Individu

Adapun tujuan individu dari penelitian ini :

  1. Memenuhi syarat untuk menyelesaikan laporan skripsi Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

  2. Menambah wawasan berfikir untuk mencapai solusi informasi, khususnya terhadap masalah sang penulis teliti dan dalam dunia kerja pada umumnya.

  3. Menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang telah diajarkan diperkuliahan.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka manfaat dari penulis adalah sebagai berikut :

Manfaat Untuk Peneliti

Adapun manfaat untuk peneliti dari penelitian ini :

  1. Dapat mengetahui proses perawatan panel listrik mulai dari visual cek, cleaning, tightening/pengecekan, penjadwalan panel listrik serta proses laporan pekerjaanya.

  2. Meningkatkan pengetahuan untuk menganalisa masalah yang timbul pada sistem perawatan panel listrik baik secara preventive maupun corrective.

  3. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan dan implementasi sistem yang ada dilapangan secara nyata dan menambah wawasan baru yang tidak didapat di perkuliahan.

Manfaat Untuk PT. Industri Elektrik Metal

Adapun manfaat untuk PT Industri Elektrik Metal dari penelitian ini :

  1. Terjadwalnya perawatan panel listrik customer secara teratur dan tepat waktu.

  2. Mudahnya pengecekan schedule perawatan panel listrik dari mana saja.

  3. Team Service Maintenance, pimpinan hingga customer dapat dengan mudah melihat serah terima berita acara serta laporan pekerjaan perawatan panel listrik yang akurat, efektif dan efisien.

  4. Customer dapat dengan mudah membuat permintaan perbaikan panel listrik kepada Staff Service Solution.

Manfaat Untuk Universitas Raharja

Adapun manfaat untuk Universitas Raharja dari penelitian ini :

  1. Menjadikan referensi bagi Mahasiwa/i untuk melakukan penelitian selanjutnya.

  2. Menambah pengetahuan para Mahasiswa/i dalam pengambilan keputusan suatu masalah.

  3. Dapat membuat Universitas Raharja dikenal oleh instansi – instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa/i.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  1. Wawancara
  2. Penulis melakukan penelitian dengan mewawancarai Stakeholder yaitu kepada Bapak Khaerudin (Service & Solution Manager). Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara akurat.

  3. Metode Observasi (Pengamatan)
  4. Melakukan pengumpulan data melalui pengamatan dengan cara mendatangi langsung ke Stakeholder Service & Solution bagian Service Maintenance pada PT. Industri Elektrik Metal. Dengan cara ini, penulis dapat melihat secara nyata apa saja permasalahan yang terjadi.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Melakukan studi pustaka dengan cara mengumpulkan, membaca, serta memahami data - data yang ada di berbagai media seperti: buku, karya tulis, jurnal penelitian, ataupun artikel artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas.

  7. User Requirement
  8. Penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi. Elisitasi dirancang berdasarkan sistem baru yang diinginkan oelh pihak perusahaan yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Sehingga penulis dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode analisa BSC (Balanced ScoreCard). Karena merupajan sebuah strategi analisa yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya dari beberapa perspektif keungan, pelanggan/customer, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini penjadwalan perawatan panel listrik yang terencana dan terkendali dengan baik menggunakan sistem yang dibuat akan sangat membantu pihak perusahaan untuk merencanakan pencapaian yang diwujudkan pada masa yang akan datang dan untuk mengukur kinerja panel listrik secara berimbang dari dua perspektif yaitu kuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal perusahaan.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang dilakukan penulis yaitu menggunakan metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem yang berorientasi objek dengan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML untuk mendesign dan membuat model diagram sistem. Kemudian untuk bahasa pemprograman yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu bahasa pemprograman PHP. Database yang akan digunakan menggunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL serta software lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Black-box testing adalah pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini dilakukan hanya untuk mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software. Bagaimana input dan output yang dihasilkan, dan mengamati User Interface dari software tersebut.

Sistematika Penulisan

Tujuan peneliti dalam pembuatan sistematika penulisan yaitu untuk mempermudahkan peneliti dalam memahami lebih jelas tentang penulisan ini, sehingga peneliti dapat mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan menjadikan tulisan ini satu kesatuan yang utuh. Dalam kelima bab tersebut terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab I menjelaskan tentang pendahuluan yang akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab II menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan bersumber dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi serta menjelaskan teori umum (konsep dasar analisa, konsep dasar sistem, konsep dasar data, konsep dasar informasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar sistem informasi).

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab III menjelaskan tentang gambaran umum PT. Industri Elektrik Metal, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta visi dan misi perusahaan. Selanjutnya, dijelaskan juga permasalahan yang sedang dihadapi, analisis proses, perancangan UML sistem yang berjalan, analisis menggunakan BSC (Balance Scroe Card), serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan Final Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam Bab IV menjabarkan sistem yang diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan database, rancangan program, konfigurasi sistem, metode testing, implementasi dan estimasi biaya penyusunan program.

BAB V PENUTUP

Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang Sistem Informasi Service Maintenance.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Geovanne Farell, Hadi Kurnia Saputra dan Igor Novid (2018) [1] dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan, “System (Sistem) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur–prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Maniah dan Hamidin (2017: 1)[2] dalam bukunya menyatakan bahwa “sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.”

Rohmat Taufiq dan Hesti Puspa Sari (2019)[3] dalam Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, “sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasangagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja-sama untuk mencapai suatu tujuan.”

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan jaringan, elemen, objek yang saling bekerjasama dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Suatu sistem juga dapat terdiri dari beberapa subsistem, sebagai contoh: sistem akuntansi dapat terdiri dari subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, penggajian dan sebagainya.

Ciri - ciri Sistem

Jeperson Hutahaean (2015:3) [4] mengatakan, ada beberapa ciri-ciri sistem yang bisa kita tarik jika kita melihat pada bahasan mengenai sistem diatas, ciri-ciri sistem tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (Boundary) Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (Environment) Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang 9 bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

  4. Penghubung sistem (Interface) Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

  5. Masukkan sistem (input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (Output).

  6. Keluaran sistem (Output) Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (Output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.

  7. Pengolah sistem Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.

  8. Sasaran sistem Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016: 7) [5], mengatakan bahwa “Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. . Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. . Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Alief Maulana, Muhammad Sadikin, Arief Izzuddin dalam jurnal Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Kompute (2018),[6] “Informasi merupakan suatu data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta maupun suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi dari input yang diproses atau dikelola yang menghasilkan suatu output.”

Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27)[7] berpendapat bahwa, “Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistern merupakan tahapan paling awal dan pengembangan sistem yang menjadi fondasi dalarn menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.”

Azim Ramadhan, Ika Purwanti Ningrum, Muh. Yamin dalam jurnal SemanTIK (2016:2) [8] menyatakan, “Informasi merupakan pesan atau kumpulan pesan (ekspresi atau ucapan) yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan, hal ini merupakan tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang..”

Berdasarkan pengertian informasi di atas yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Jenis – jenis Informasi

Sunarya dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1. (2015:80),[9] “informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:”

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Informasi masa lalu, adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    2. Informasi masa kini, adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

    Kualitas Informasi

    Nur Azizah, dkk dalam jurnal SENSI (2017:16), “ Kualitas informasi tergnatung dari 3 hal, yaitu informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjalasan kualitas informasi tersebut dijelaskan dibawah ini :”

    1. Akurat (Accurate)

    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi

    3. Kelengkapan dan Keluasan

    4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    5. Kebenaran

    6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    7. Terukur

    8. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    9. Keakuratan

    10. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    11. Kejelasan

    12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    13. Keluwesan

    14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    15. Ketepatan waktu

    16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

    Nilai Informasi

    Jeperson Hutahean (2015 : 12-13),[4] menyatakan bahwa nilai informasi ditemtukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

    Konsep Dasar Sitem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Berdasarkan pendapat Sri Rahayu dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3),[10] “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.”

    Menurut Harfizar, Yuliana dan Affifudin dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 195),[11] “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.”

    Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur pada suatu sistem didalam suatu organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi.

    Komponen Sistem Informasi

    Ada beberapa komponen sistem informasi menurut Stair sebagaimana dikutip oleh Muslihudin dan Oktafianto (2016) dalam bukunya,[12] Sistem Informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi terdiri dari komponen sebagai berikut:

    1. Perangkat keras

    2. Perangkat lunak

    3. Database

    4. Telekomunikasi

    5. Manusia

    6. Sedangkan menurut John Burch dalam buku Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21),[13]Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) antara lain:

      1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contohnya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.

      2. Blok Model (Model Block)Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).

      3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang beguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya: Printer, Video Display dan Speaker.

      4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi meupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

      5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

      6. Blok Kendali (Control Block) Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan lain - lain.

      7. Konsep Dasar Analisis Sistem

        Definisi Analisis Sistem

        Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270),[14] "Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”

        Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin yang dikutip oleh Dani Anggoro dkk dalam Jurnal SENTIKA (2015:2),[15] "analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, bagaimana yang bagus dan tidak bagus dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dengan sisem yang baru.”

        Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI (2018) berpendapat bahwa,[16] "aanalisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan kebaikan-kebaikannya dalam sistem yang diusulkan.”

        Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasikan dan mengevolusi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-berbaikannya dalam sistem yang baru. Analisis sistem merupakan fondasi penting dan merupakan tahapan paling awal dalam pembuatan ataupun pengembangan sistem.

        Prinsip Analisis Sistem

        Menurut Tyoso (2016:18),[17] analisa sistem memiliki beberapa prinsip yang dapat dilakukan pada saat penelitian yang terdiri dari:

        1. Mendefinisikan masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

        2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

        3. Menetapkan batasan sistem (system boundaries), pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

        4. Menetapkan kendala sistem, kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.

        5. Dekomposisi sistem, sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah yang nantinya

        6. Konsep Dasar Perancangan Sistem

          Definisi Perancangan Sistem

          Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49),[18] Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

          Mengutip dari buku Susanto, Muharto (2016) menjelaskan,[19] perancangan sistem merupakan proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru.

          Menurut Ruli Supriati Dkk dalam SENSI Journal 4.2 (2018) : 232-243. ,[20] Perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah rancangan yang harus dapat memenuhi penggunanya.

          Tujuan Perancangan Sistem

          Agus dkk (2015),[21] mengutip pernyataan Sutabri dan menyampaikan beberapa tujuan dari perancangan sistem yaitu sebagai berikut:

          1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

          2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur yang akan diatur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman dalam pemrograman sistem serta keluwesan/fleksibilitas keluaran informasi yang dibutuhan.

          3. Penulisan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai saran pengolahan data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

          4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan sehingga dapat memudahkan dalam mengidentifikasi, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

          5. Penyusutan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

          6. Konsep Dasar Data

            Definisi Data

            Dharmawan Dwi Saputra dan Sudarmaji mengatakan dalam Jurnal Manajemen Informatika (2017),[22] Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

            Sugeng Santoso, Ilamsyah dan Aldian Firmansyah mengatakan dalam Jurnal Maklumatika (2019) bahwa ,[23] "Data merupakan sekumpulan keterangan atau buku mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”.

            Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, data adalah fakta yang berada pada suatu objek. dapat berbentuk, angka, huruf, gambar, text, suara, dan kombinasinya. Data-data yang terkumpul dapat menjadi suatu informasi yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan.

            Konsep Dasar Database

            Definisi Database

            Dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2019) Khozin Yuliana, Saryani, dan Nur Azizah mengatakan, [24] basis data atau database adalah kegiatan sistem program komputer untuk berbagai aplikasi komputer. Dalam basis data dibutuhkan suatu media simpan komputer yang terorganisir sedemikian rupa dan juga pemeliharaan data baik dalam fungsi manajemen sistem.

            Angga Hendri Kusuma, Moh Abdullah Anshori, Mila Kusumawardani (2019) mengatakan dalam Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, [25] Definisi database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Banyak program database yang tersedia, diantaranya adalah Oracle, MySQL, MSSQL, PostgreeSQL, Paradox, Foxpro dan lain-lain. Database terbentuk dari beberapa komponen, yaitu: Tabel, Record dan Field.

            Dapat disimpulkan dari kedua definisi di atas bahwa, basis data adalah tempat penyimpanan data-data, dapat digunakan oleh banyak pengguna dan terintegrasi. Sehingga menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

            Teori Khusus

            Konsep Dasar Visualisasi

            Definisi Visualisasi

            T. Firmansyah dan Imam Muslem R (2019) mengatakan dalam Jurnal TIKA Fakultas Ilmu Komputer Universitas Al Muslim Bireuen – Aceh, [26], “bahwa visualisasi merujuk pada konsep terintegrasi, interaktif, dinamis dan menarik artinya penyajian data berbasis web yang dapat diakses oleh publik namun tetap memperhatikan tingkat sekuritas yang tinggi. Data tidak hanya ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik, tetapi juga memiliki kaidah interaksi dengan pengguna, dimana setiap pengguna dapat memilih, memodifikasi dan menampilkan data sesuai kebutuhannya..

            Konsep Dasar Proyek

            Definisi Proyek

            Menurut Wiratmani dan Prawitasari (2015:211)[27], “Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek”.

            Menurut Nur Aini (2019)[28], “Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara konkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya digunakan”.

            Menurut Francisko, Robert, dan Pingkan (2015:142)[29], “Proyek adalah proses dari gabungan rangkaian aktivitas-aktivitas sementara yang mempunyai titik awal dan titik akhir, yang melibatkan berbagai sumber daya yang bersifat terbatas atau tertentu untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan”.

            Karakteristik Proyek

            Menurut Wiratmani dan Prawitasari (2015:212)[27], proyek memiliki 3 karakteristik sebagai berikut :

            1. Proyek bersifat unik
            2. Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek identik, yang ada adalah proyek sejenis), proyek bersifat sementara dan selalu melibatkan grup pekerja yang berbeda-beda.

            3. Membutuhkan sumber daya (resources)
            4. Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya dalam penyelesaiannya, yaitu pekerja dan “sesuatu” (uang mesin metode, material). Pengorganisasian semua sumber daya tersebut dilakukan oleh manajer proyek.

            5. Membutuhkan organisasi
            6. Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat sejumlah individu dengan ragam keahlian, ketertarikkan, kepribadian dan juga ketidakpastian.

            Konsep Dasar Manajemen Proyek

            Definisi Manajemen Proyek

            Menurut Wiratmani dan Prawitasari (2015:212)[27], “Manajemen proyek merupakan semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu”.

            Menurut Nur Aini (2019)[28], “Manajemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan”.

            Konsep Dasar Database

            Definisi Database

            Menurut Sri Rahayu, M. Yusup, dan Sinta dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54)[30], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat manipulasi , diambil, dan dicari secara cepat”.

            Menurut Aripianti, Peni, dan Retno dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:192)[31], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal : sebuah database flat dan sebuah database relasional”.

            Komponen Database

            Indrajani (2018:10) menjelaskan[32], dalam bukunya menyatakan, terdapat 5 komponen dalam database management system:

            1. Hardware. Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi.
            2. Contoh perangkat keras, antara lain personal computer, notebook, mainframe, sampai sebuah jaringan komputer.

            3. Software. Beberapa penggunaan software:
              1. Software untuk sistem operasi komputer, baik untuk PC biasa ataupun server. Contohnya Windows, Unix, dan Linux.
              2. Software untuk basis data. Contohnya Microsoft SQL, Oracle, dan MySQL.
              3. Software untuk pemrograman. Seperti program Java, .Net, Visual Basic, C, dan C++.
              4. Software untuk mengatur jaringan, seperti CISCO.
            4. Data. Merupakan komponen terpenting DBMS karena data adalah penghubung antara komputer dengan manusia.
            5. Prosedur. Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan pengunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis data memertukan dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem.
            6. Manusia, di mana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai berikut:
              1. Data and Database Administrator, orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab pada manajemen dan pengendalian basis data.
              2. Database Desainer, Perancang basis data secara logika berhubungan dengan identifikasi data, antara lain entitas dan atribut.
              3. Application Developers atau Programmer, merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data.
              4. End user, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise), para manajer, supervisor, operator, pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam penggunaan basis data.

            Konsep Dasar Website

            Definisi Website

            Menurut Al Husain, dan Felita Ariyanti dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016:134)[33], “Web atau sering disebut dengan situs bisa diartikan sebagai kumpulan dari halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai informasi diantaranya yaitu: informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jarigan-jaringan halaman.”

            Menurut Desi Hernandhi, Endang, dan Swasta Priambada (2018)[34], “Website adalah infromasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen-dokumen hypermedia (file-file komputer) disimpan dan kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan metode penentuan alamat unik”.

            Fungsi Website

            Menurut Desi Hernandhi, Endang, dan Swasta Priambada (2018:4)[34], mengutip beberapa fungsi menurut Aziz yaitu sebagai berikut:

            1. Media promosi. Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau online atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti koran atau majalah.
            2. Media Pemasaran. Pada toko online atau sistem afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tidak ditempat, serta diakses darimana saja.
            3. Media Informasi. Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi yang konvensional.
            4. Media Pendidikan. Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah, misalnya Wikipedia.
            5. Media Komunikasi. Banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

            Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

            Definisi Unified Modeling Language (UML)

            Menurut Wibawa (2015:5)[35], UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan air fact dari sistem software.

            Menurut Asri Wahyuni (2017:7)[36], Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa visualisasi untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung. Unified Modeling Language (UML) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi pengguna Unified Modeling Language (UML) tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya Unified Modeling Language (UML) paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

            Menurut Hengki Tamando Sihotang (2018:19)[37], UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. UML merupakan salah satu tool model untuk merancang pemodelan software yang berbasis object oriented.

            Jenis - Jenis Unified Modeling Language (UML)

            Menurut Rosmila, Muh.Yamin, LM. Tajudin (2017:229)[38], Terdapat 3 (Tiga) jenis UML dalam perancangan diagram model data, antara lain :

            1. Class Diagram
            2. Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi maka akan menghasilkan objek yang merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Kelas menggambarkan atribut atau properti dari sebuah sistem sekaligus menawarkan layanan apa saja yang bisa dilakukan dengan objek tersebut (method dan fungsi). Jadi, kelas memiliki 3 pokok penting yaitu: nama, atribut dan method.

            3. Use Case Diagram
            4. Use Case Diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sudut pandang pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar user (pengguna) sebuah sistem dengan sistem itu sendiri dan menjelaskan bagaimana sistem itu bekerja. Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

            5. Activity Diagram
            6. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam system yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

            Konsep Dasar MySQL

            Definisi MySQL

            Menurut Hendra Nusa Putra (2019:95)[39], MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah cukup banyak digunakan oleh pemrograman aplikasi web. Contoh DBMS lainnya adalah PostgreSQL (freeware), SQL server, Ms. Acces dari Microsoft, DB2 dari IBM, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, Foxpro, dsb.

            Sahara (2019:5) mengutip menurut Nugroho[40], MySQL adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu program yang mengolah database dengan cepat dan menampung jumlah yang besar dan dapat diakses oleh banyak user.

            Konsep Dasar XAMPP

            Definisi XAMPP

            Menurut Dadang Haryanto dan Toto (2019:35)[41], Xampp adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

            Menurut Nurul Huda (2019:2)[42], XAMPP adalah fasilitas untuk banyak sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac, dan Solaris yang memungkinkan sebuah web dinamis bisa diakses secara local menggunakan web server local. Kata XAMPP sendiri terdiri dari:

            1. X yang berarti Cross Platform karena XAMPP bisa dijalankan di Windows, Linux, Mac, dan Solaris.
            2. A yang berarti Apache sebagai web server nya.
            3. M yang berarti MySQL sebagai Database Management System (DBMS).
            4. PP yang berarti PHP dan Perl sebagai bahasa yang didukungnya.

            Konsep Dasar PHP

            Definisi PHP

            Menurut Nurul Huda (2019:2)[42], PHP adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi.php, sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser). PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML.

            Menurut Hendra Nusa Putra (2019:94)[39], PHP adalah bahasa pemrograman untuk script web server-side. Bahasa pemrograman PHP pertama kali diciptakan Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung pada home-page nya. Rasmus adalah salah seorang open source. Karena itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis atau freeware pada tahun 1995.

            Nur Rubiati dan Sahara (2019:5) mengutip menurut Herny dan Zuliarso[40], PHP (Hypertext Preprpcessor), merupakan bahasa pemrograman pada sisi server (Apache, iss, atau apapun) akan dieksekusi sebelum perintah itu dikirim oleh halaman ke browser yang me-request-nya, contohnya adalah bagaimana memingkinkannya memasukkan tanggal sekarang pada sebuah halam web setiap kali tampilan tanggal dibutuhkan. Sesuai dengan fungsinya yang berjalan di sisi server maka PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun teknologi web application.

            Konsep Dasar HTML

            Definisi HTML

            Menurut Andika Saputra dan Yuli Astuti (2018:35)[43], HyperText Markup Language (HTML) adalah Bahasa yang digunakan untuk menggambarkan struktur halaman Web. HTML dapat digunakan untuk :

            1. Publikasi dokumen online dengan judul, teks, tabel, daftar, foto, dll.
            2. Mengambil informasi online melalui tautan hypertext, dengan sekali klik sebuah tombol.
            3. Merancang formulir untuk melakukan transaksi dengan layanan jarak jauh, untuk digunakan dalam mencari informasi, melakukan pemesanan, pembelian produk, dll.
            4. Menyertakan spread sheet, klip video, klip suara, dan aplikasi lainnya secara langsung di dalam dokumen.

            Menurut Edward Kurniawan dan Bernard (2019:49)[44], HTML adalah bahasa markup standar untuk membuat halaman web. HTML menggambarkan struktur halaman web menggunakan markup. Elemen HTML adalah blok bangunan dari halaman HTML, elemen HTML diwakili oleh tag. Tag HTML memberikan label konten seperti “judul”, “paragraf”, “tabel”, dan seterusnya. Browser tidak menampilkan tag HTML, tapi menggunakannya untuk menampilkan konten halaman.

            Konsep Dasar Framework CI

            Definisi Framework CI

            Menurut Phooja, Titi, dan Adri (2019:157)[45], CodeIgniter (CI) adalah sebuah desain (framework) pembangunan aplikasi atau mudahnya disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah pembangunan aplikasi supaya lebih cepat dibandingkan dengan menulis source code dari awal, karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering digunakan pada suatu aplikasi, dan juga kemudahan dalam menggunakan library tersebut serta kesederhaan penggunaannya. CodeIgniter ditulis (di buat) oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer.

            Ayu, Hashfi, Ilham, dan Imam (2019:3)[46], mengutip menurut Basuki Codeigniter (CI) adalah sebuah framework PHP yang membantu developer dalam mempercepat pengembangan aplikasi berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Codeigniter memiliki struktur dan susunan yang logis sehingga dapat membuat aplikasi yang akan dibuat menjadi rapi dan teratur.

            Konsep Dasar Blackbox Testing

            Definisi Blackbox Testing

            Menurut Nabila, Ely, dan Heru (2018:1515)[47], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti lanyaknya sebuha “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar.

            Konsep Dasar Balanced ScoreCard (BSC)

            Definisi Balanced ScoreCard (BSC)

            Menurut Bain, Firli, Zein, dan Dwi (2015)[48], Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang tidak hanya mengacu pada aspek keuangan saja, melainkan pada aspek non keuangan lainnya. Balanced Scorecard memberikan sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk menerjemahkan misi dan strategi kedalam tujuan dan ukuran yang dapat dilihat dari empat perspektif. Empat perspektif tersebut yaitu Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

            Konsep Dasar Elisitasi

            Definisi Elisitasi

            Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 (2015:74)[49], ) menuturkan, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

            Menurut Iqbal dan Dzulhaq dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 1 (2017:1)[50], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).”

            Tahap-Tahap Elisitasi

            Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27),[51] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

            1. Elisitasi Tahap I
            2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

            3. Elisitasi Tahap II
            4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

              1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
              2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
              3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
            5. Elisitasi Tahap III
            6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

              1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
              2. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
              3. E artinya Economy, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
                1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
                2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
                3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
            7. Final Draft Elisitasi
            8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

            Literature Review

            Definisi Literature Review

            Menurut Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Made (2017:176)[52], Literature review adalah sebuah rangkuman atau intisari dari hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru mengenai suatu project.

            Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017:185)[53], “literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

            Manfaat Literature Review

            Menurut Rahardja, Aini dan Allamiah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017:212)[54], Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:

            1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
            2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
            3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
            4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

            Daftar Literature Review

            Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu :

            1. Penelitian yang dilakukan oleh Puji, Andi, dan Leonardo (2017) yang berjudul "Analisis Sistem Informasi, Optimalisasi Waktu dan Biaya, Kualitas Fungsional Terhadap Kualitas Proyek dan Kinerja Perusahaan CV Putra Tiga Sekawan”[55]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sistem informasi, optimalisasi waktu dan biaya kualitas fungsional terhadap kualitas proyek dan kinerja perusahaan di CV Putra Tiga Sekawan Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus, dimana dalam analisis tersebut menggunakan program SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel sistem informasi, optimalisasi waktu dan biaya, kualitas fungsional terhadap kualitas proyek yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan adalah signifikan.
            2. Penelitian yang dilakukan oleh Prawido, Setiawan, dan Franky (2015) yang berjudul "Perancangan Dashboard Sistem Informasi untuk Agile Manajemen Proyek dengan Menggunakan JIRA – Studi Kasus di PT FLASHiZ Indonesia”[56]. Penelitian ini bertujuan untuk membantu manajer proyek yang dalam hal mewakili pemilik proyek (owner) agar bisa melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap proyek – proyek yang berada dibawah naungannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini memaksimalkan salah satu aplikasi yang sudah dimiliki oleh perusahaan tersebut, yaitu Atlassian JIRA. Aplikasi ini bisa digunakan lebih dari sekedar manajemen proyek, tergantung kebutuhan dari perusahaan itu sendiri.

            3. Tinjauan studi dari penelitian Erna Astriyani, Rahmadi, dan Ahmad Ricky Alfariz (2017). “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”. CERITA Journal. Vol.3, No.1.[57] Dari hasil analisa yang berjalan peneliti menggunakan metode pengumpulan data dan penggambaran dituangkan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil dari analisa ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengadaan stok barang berbasis website, yang mana pemanfaatannya sebagai pengontrolan data barang masuk dan barang keluar pada bagian gudang.
            4. Tinjauan studi dari penelitian Nurlaila Suci Rahayu Rais, Moh Fayumi, dan Ani Purwanita (2016). “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang PT. Gajah Tunggal Tbk. Plant I”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[58] Metode penelitian ini dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, dan pengambilan data melalui dokumen tertulis, cetak maupun elektronik dari lembaga/institusi yang berkaitan dengan penelitian. Hasil analisa akan digunakan sebagai masukan dalam rancang bangun aplikasi sistem yang diusulkan. Perancangan aplikasi sistem ini menggunakan Rancangan sistem untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram; Rancangan Prototype yang terdiri dari Rancangan Menu, Rancangan Entry/Input Data dan Rancangan Laporan. Hasil penelitian dengan adanya sistem yang tersusun dengan rapi diharapkan dapat mengontrol proses suatu kegiatan pada perusahaan, sehingga dapat mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
            5. Tinjauan studi dari penelitian Sunar Abdul Wahid, Tri Diananjani, dan Yunny Nur’aeni (2016). “Rancang Bangun Inventory Raw Material Pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[59] Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP, PHP, MySql. Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar sistem persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah laporan persediaan bahan baku. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem persediaan bahan baku yang diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah dipahami.
            6. Penelitian yang dilakukan oleh Xian Zheng, Yun Le, Yi Hu (2016) yang berjudul "Review of the Application of Social Network Analysis (SNA) in Constructions Project Management Research”[60]. Over the past two decades, social network analysis (SNA) has elicited increasing attention in construction project management (CPM) research as a response to the emerging perspective of viewing projects as network-based organizational organizations. However, a thorough review of SNA application in CPM research is unavailable. This study aims to address this gap by reviewing 63 SNA papers published in eight peer-reviewed journals from 1997 to 2015 to ascertain the status of this research area and identify future research directions. The papers are analyzed in terms of institutional and individual contribution, citations, topic coverage and research design and methodologies. Three research directions, namely, internal stakeholder networks for outcome-related values, external stakeholder networks for process-related values, and external stakeholder networks for outcome-related values, are identified. The findings of this study are believed to provide useful references for the future application of SNA in CPM research.(Selama dua dekade terakhir, analisis jaringan sosial (SNA) telah meningkatkan perhatian dalam penelitian manajemen proyek konstruksi (CPM) sebagai tanggapan terhadap perspektif yang muncul dari proyek sebagai organisasi organisasi berbasis jaringan. Namun, tinjauan menyeluruh aplikasi SNA dalam penelitian CPM tidak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan ini dengan meninjau 63 makalah SNA yang diterbitkan dalam delapan jurnal peer- review dari tahun 1997 hingga 2015 untuk memastikan status area penelitian ini dan mengidentifikasi arah penelitian di masa depan. Makalah dianalisis dalam hal kontribusi kelembagaan dan individu, kutipan, cakupan topik dan desain penelitian dan metodologi. Tiga arah penelitian, yaitu, jaringan pemangku kepentingan internal untuk nilai-nilai yang terkait dengan hasil, jaringan pemangku kepentingan eksternal untuk nilai-nilai yang terkait dengan proses, dan jaringan pemangku kepentingan eksternal untuk nilai-nilai yang terkait dengan hasil identifikasi. Temuan penelitian ini diyakini dapat memberikan referensi yang berguna untuk aplikasi di masa depan dalam penelitian CPM).

            7. Penelitian yang dilakukan oleh Pinyarat Sirisomboonsuk, Vicky Ching Gu, Ray Qing Cao (2018) yang berjudul "Relationships between Project Governance and Information Technology Governance and Their Impact on Project Performance”[61]. This research endeavors to address the question of how to enhance project performance through exploring the relationships among information technology (IT) governance, project governance and project performance. The research utilizes an empirical survey methodology. The survey of 533 working professionals in various industries renders 282 usable responses or a response rate of 53.91%. The results suggest that both IT governance and project governance have a positive impact on project performance. Additionally, the alignment between IT governance and project governance is also found to be positively associated with project performance. These findings provide evidence to project management professionals in regard to IT governance and project governance being part of the operational strategy in facilitating the success of projects. (Penelitian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana meningkatkan kinerja proyek melalui mengeksplorasi hubungan antara tata kelola teknologi informasi (TI), tata kelola proyek dan kinerja proyek. Penelitian ini menggunakan metodologi survei empiris. Survei terhadap 533 profesional yang bekerja di berbagai industri menghasilkan 282 respons yang dapat digunakan atau tingkat respons 53,91%. Hasilnya menunjukkan bahwa tata kelola TI dan tata kelola proyek memiliki dampak positif pada kinerja proyek. Selain itu, keselarasan antara tata kelola TI dan tata kelola proyek juga ditemukan terkait positif dengan kinerja proyek. Temuan ini memberikan bukti kepada para profesional manajemen proyek dalam hal tata kelola TI dan tata kelola proyek sebagai bagian dari strategi operasional dalam memfasilitasi keberhasilan proyek.)
            8. Penelitian yang dilakukan oleh Marco Alexandre Terlizzi, Heverton Roberto de Oliveira Cesar de Moraes (2017) yang berjudul "Cost and Time Project Management Success Factors for Information Systems Development Projects”[62]. Successful development of Information Systems (IS) Projects has been a source of competitive advantage for many organizations. This paper proposes the Cost and Time Project Management Success – CTPMS, an essential measure in this context because projects must dynamically address cost and time success under an agreed scope. The goal of the paper is to identify the project management practices through which an organization can optimize the CTPMS of IS development projects. Because multiple factors can influence project management success, we analyze a real-world sample of 899 IS projects of a leading bank, using hierarchical models to account for the effects of predictors at four levels of analysis: portfolio network, project, project manager, and team. In addition to proposing and discussing a new measure of project management success for information systems development projects, we identified that project size, duration, postponement, and project manager formal power showed positive effects, whereas team size and team allocation dispersion presented negative effects. The results suggest guidance for factors such as team member allocation and prioritization, among others.(Pengembangan Proyek Sistem Informasi (SI) yang berhasil telah menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi banyak organisasi. Makalah ini mengusulkan Kesuksesan Manajemen Proyek Biaya dan Waktu, ukuran penting dalam konteks ini karena proyek harus secara dinamis mengatasi keberhasilan biaya dan waktu dalam lingkup yang disepakati. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengidentifikasi praktik manajemen proyek di mana organisasi dapat mengoptimalkan CTPMS proyek pengembangan SI. Karena beberapa faktor dapat mempengaruhi keberhasilan manajemen proyek, kami menganalisis sampel dunia nyata dari 899 proyek IS dari bank terkemuka, menggunakan model hirarkis untuk menjelaskan dampak prediktor pada empat tingkat analisis: jaringan portofolio, proyek, manajer proyek, dan tim. Selain mengusulkan dan membahas ukuran baru keberhasilan manajemen proyek untuk proyek pengembangan sistem informasi, kami mengidentifikasi bahwa ukuran proyek, durasi, penundaan, dan kekuatan formal manajer proyek menunjukkan efek positif, sedangkan ukuran tim dan dispersi alokasi tim memberikan efek negatif. Hasil menyarankan bimbingan untuk faktor- faktor seperti alokasi anggota tim dan prioritas, antara lain).
            9. Tinjauan studi dari penelitian Junaidi, Sutrisno, dan Koriatul Janah (2019). “Model Aplikasi Purchasing System Untuk Monitoring Stok Dalam Mengurangi Tingkat Kerugian”. SENSI Journal. Vol.5, No.1.[63] Metodologi yang digunakan yaitu melalui tahapan-tahapan perancangan yang sistematis seperti rancangan sistem dalam bentuk use case diagram, rancangan basis data dalam bentuk class diagram, dan alur kerja sistem dalama bentuk sequence diagram dan activity diagram. Sehingga mampu memberikan suatu bentuk model aplikasi purchasing system untuk monitoring stok dalam mengurangi tingkat kerugian.
            10. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar. Journal Of International Academic Research For Multidisciplinary (2015). “A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT”.[64] Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan, penyimpanan, identifikasi, pengambilan, transportasi dan konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk menerapkan teknik Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan kenaikan keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.
            11. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh Belen M. Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza. International Journal of Humanities and Social Sciences (2016). “Equipment Inventory Management System (EIMS)”.[65] Studi ini menggunakan metode prototyping dalam desain, pengembangan, implementasi dan penyebaran sistem di Universitas Negeri Catanduanes di mana para pengguna sistem terlibat dalam proses studi yang dilakukan pada Juli, 2014 hingga Mei, 2015. PHP, MySQL dan Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan tersebut. Dengan EIMS, kertas-kertas yang banyak terpakai, waktu penyelesaian proses dan prosedur yang panjang akan diminimalkan, disederhanakan, kemudian menjadi koheren dan terstandardisasi. Sehingga, EIMS menghasilkan proses manajemen persediaan peralatan yang lebih sederhana dan terorganisir.

            Maka dari sepuluh penelitian diatas disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Data Stok Barang Gudang Pada PT. Surya Utama Teknik” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya namun berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.



            Literature Review

            Konsep Dasar Literature Review

            Definisi Literature Review

            Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 185),[66]literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

            Menurut Semiawan sebagaimana dikutip oleh Dewi (2016: 104),[67]Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”

            Llopart dan Moised Esteban-Guitart (2016 : 11).[68] "the literature reviewed shows that there is plenty of scope for a fruitful dialogue between the two models because it reveals a shared critical perspective aimed at social transformation in favour of inclusion and equality in education."

            Manfaat Literature Review

            Menurut Rahardja, Aini dan Allamiah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 212). [69] Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:

            1. 1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
            2. 2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
            3. 3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
            4. 4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

            Daftar Literature Review

            Dibawah ini adalah daftar kumpulan penelitian yang telah dilakukan dan memiliki keterkaitan terhadap penelitian yang akan dibahas pada skripsi ini, diantaranya:

            Tabel 2.1 Daftar Literature Review
            No Judul Penelitian Metode yang digunakan Hasil Penelitian
            1 Hapsari Rinci K, Azinar Azmuri W, dan Sugiyanto. (Mei 2018). Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Jurnal Nasional Teknologi Terapan Vol. 2 No. 1. Metode penelitian dengan pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan studi literatur. Analisa kebutuhan dengan Method View Controller. Dan desain sistem dengan diagram UML. Sistem berfungsi untuk penentuan HPP, dan juga sebagai kontrol proses produksi seperti: mampu melakukan perubahan stok barang otomatis tiap terjadi transaksi, monitoring persediaan terpantau dengan cepat. Juga membantu bagian gudang dan produksi dlam membuat laporan yang dibutuhkan.
            2 Euis Sitinur, Padeli, dan Sumasih. (Agustus 2016). Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 2 Metode Activity Based Costing system. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis SWOT guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dari segi internal dan eksternal dan strategi perusahaan. Laporan keuangan yang mampu menampilkan informasi yang terinci dari pendapatan dan biaya overhead yang digunakan pada proses produksi setiap item yang meliputi proses dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi siap jual, sehingga mudah mengetahui kemampuan laba yang dihasilkan dari setiap item yang diproduksi tersebut.
            3 Anita B., W. dan Andrian W. (Agustus 2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan Berbasis Web Pada PT Bumitangerang Mesindotama. Jurnal CERITA Vol. 4 No. 2 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang didukung dari pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka. Menghasilkan Sistem yang menggunakan input berbasis web dalam proses pengisian kegiatan proyek, rincian bahan yang diperlukan dan perencanaan anggaran biaya yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan laporan akhir dalam bentuk rekapan yang rapi.
            4 Samsoni. (Tahun 2017). Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM Vol. 2 No. 3. Metode pengumpulan data, pembuatan OPC, menghitung waktu standar membuat struktur produk. Perancangan menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP, CSS, HTML dan untuk database menggunakan database MySQL serta beberapa tools pendukung lainnya seperti sublime, notepad++. Menghasilkan Sistem monitoring produksi sepatu yang sudah dapat melakukan pengendalian produksi sepatu dengan cepat hanya dengan cara melihat pada menu report yang dapat memberikan informasi pemesanan sepatu sudah sampai proses tahap produksi hingga proses finishing.
            5 Rasya Machfud, Arifin Puji, dah Teguh Sutanto. (2018). Rancang Bangun Aplikasi Harga Pokok Produksi pada CV Langganan. Jurnal JSIKA Vol. 7 No. 2. Perhitungan HPP menggunakan metode full costing yang meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan harga pokok produksi yang terdiri dari laporan biaya bahan baku, laporan tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik. Dan juga menghasilkan informasi biaya pembebanan penyusutan mesin dan aktiva, biaya listrik, dan biaya pemakaian bahan penolong.
            6 Wartika, Deasy P, Tono H, dkk. (November 2017). Sistem Informasi Manajemen Harga Pokok Produksi Telur pada Peternakan Ayam Petelur Ismaya Poultry Shop. Prosiding SAINTIKS Vol. 2. Metode Pendekatan Sistem menggunakan Object Oriented dan Metode Pengembangan Sistem menggunakan Prototype. Implementasi software dalam membangun sistem dengan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database. Menghasilkan Sistem Informasi Manajemen harga pokok produksi telur berbasis web yang dapat memberikan rekomendasi kepada pemilik peternakan dalam mengambil keputusan guna menentukan harga jual telur dengan keuntungan yang didapatkan sesuai dengan kebijakannya.
            7 Dinik Fitri. (2016). Perancangan Sistem Informasi Harga Pokok Produksi Dengan Metode Biaya Activity Based Cost System Pada PT Aseli Dagadu Djogdja. Jurnal OPTIMUM Vol. 6 No. 1. Penentuan HPP dengan metode Activity Based Cost System. Perancangan sistem dengan metode FAST (Framework for the Aplication of System Thinking). Menghasilkan Sistem informasi mampu memberikan informasi harga pokok produksi dengan pendekatan ABC. Dan beberapa fitur lainnya yang mendukung untuk memberikan pelayanan optimal pada pelanggan.
            8 Fitri Dwi, Arifin, dan Julianto. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Pada UMKM Burhan Foam. Jurnal JSIKA. Vol 5 No. 10. Penentuan HPP menggunakan metode Job Order Costing. Desain sistem menggunakan Context Diagram. Dan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka, wawancara. Menghasilkan output berupa laporan biaya bahan baku, laporan biaya tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik tetap, laporan biaya overhead pabrik variabel, dan laporan harga pokok produksi. Selain laporan utama, aplikasi ini juga menghasilkan laporan untuk memberikan informasi kepada manajemen berupa laporan pemesanan per periode.
            9 Evan Reinaldo, Alexander Setiawan, Tanti Octavia (2017). Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Produksi pada PT. Rajapaksi Adyaperkasa. Jurnal INFRA Vol 5 No 2. Metode pengumpulan data. Permodelan sistem menggunakan Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram. Perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2010 dan database SQL Server 2012. Pengolahan data penelitian diuji menggunakan IBM SPSS. Hasilnya, Perusahaan dapat mengetahui waktu dan biaya produksi dari model sepatu dengan hanya melihat contoh sepatu, dan data model sepatu yang ada dikembangkan hingga dapat melakukan pemesanan dan melihat rencana penjadwalan produksi. Aplikasi dapat menampilkan report secara detail akan waktu dan biaya model baru dengan mudah.
            10 Duraccio V, Elia V, dan Forcina A. (Tahun 2015). An Activity Based Costing Model For Evaluating Effectiveness Of RFID Technology In Pallet Reverse Logistics System. AIP Conference Proceedings Vol. 1648 Issue 1. Activity Based Costing method and data collecting through observation and literature review. Results obtained highlight how an RFID application is economically sustainable to reduce the overall cost of pallet management activities.

            BAB III

            PEMBAHASAN

            Gambaran Umum Perusahaan

            Sejarah Singkat PT Bimasakti Karyaprima (Fans Sport Shoes)

            Berawal sebagai bisnis trader sepatu olahraga, seiring berjalannya waktu, ditambah kejelian melihat peluang untuk menggarap segmen pasar menengah ke bawah, lahirlah merk sepatu Fans. Yang memiliki tujuan ikut serta berkontribusi mengembangkan industri sepatu di Indonesia. Nama Fans dipilih karena mudah diingat dan mempunyai arti positif yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktivitas bagi penggemarnya dari Sabang sampai Merauke.

            Gambar 3.1 Salah satu produk sepatu FANS, teknologi U-Lock

            Fans pertama kali di produksi oleh sebuah pabrik CMT yang juga memproduksi sepatu merk lain. Seiring berjalannya waktu, permintaan sepatu Fans semakin meningkat maka, diputuskan untuk membuka unit produksi sendiri yang berlokasi di Jalan Industri Raya I Blok D No. 8A, Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang – Banten. Kode Pos 15136.

            Dengan memiliki pabrik sendiri, Fans berkomitmen lebih mengembangkan teknologi dalam dunia sepatu guna memberi nilai tambah bagi produksi sepatu dalam negeri. Pada awal berdiri di tahun 2001, Fans dikenal dengan sepatu jogging-nya. Seiring dengan perubahan jaman, model lainpun mulai diciptakan

            Pada tahun 2004, Fans membuat sepatu Taekwondo yang dinamakan Xtrial. Sepatu ini tetap digemari masyarakat hingga sekarang. Pada tahun 2010, Fans meluncurkan sepatu Hiking yang menjadi trend di kalangan komunitas hasher di Indonesia dan Asia Tenggara. Sepatu ini dikenal karena kekuatannya. Melewati medan yang berlumpur hingga terjal sekalipun, sepatu ini tetap nyaman digunakan dan awet.

            Gambar 3.2 Pabrik PT Bimasakti Karyaprima

            Visi dan Misi PT Bimasakti Karyaprima

            Visi PT Bimasakti Karyaprima

            ”Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan, kesehatan & keamanan, melalui peningkatan kualitas.”

            Misi PT Bimasakti Karyaprima

            Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi & kualitas yang berkesinambungan

            Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima

            Organisasi ialah suatu kelompok orang yang mempunyai visi dan misi dalam satu tujuan, yaitu untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kegiatan dan aturan dari organisasi tersebut, seperti halnya organisasi sekolah.

            Struktur organisasi diperlukan supaya organisasi terlihat struktural, organisasi adalah hubungan orang orang yang mempunyai atasan dan bawahan. Susunan organisasi pada PT Bimasakti Karyaprima adalah sebagai berikut:

            1. a. Direktur;
            2. b. Accounting;
            3. c. HRD (Human Resources Department)
            4. d. SCM, yang membawahi:
              1. • Kepala Produksi, yang membawahi:
                1. 1. Kepala Regu, dan
                2. 2. Mekanik.
              1. • Kepala Gudang, yang membawahi:
                1. 1. Raw Material;
                2. 2. Finished Goods;
                3. 3. EVA/Rubber, dan
                4. 4. Driver;
            5. e. Marketing, dan
            6. f. RnD (Research and Development).
            7. Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima

              Tugas Dan Tanggung Jawab

              Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang tersebut dalam struktur organisasi PT Bimasakti Karyaprima, yaitu:
              1. 1. Direktur, Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan
              2. 2. Accounting, Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan
              3. 3. HRD, Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia
              4. 4. SCM, Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan membuat rencana produksi.
              5. 5. Marketing, Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan
              6. 6. RnD, Bertugas untuk memperbaiki dan mengembangkan produk baru.
              7. 7. Kepala Produksi, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas produksi.
              8. 8. Kepala Gudang, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan, dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
              9. 9. Kepala Regu, Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.
              10. 10. Mekanik, Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin.
              11. 11. Operator Gudang Raw Material, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah.
              12. 12. Operator Gudang Finished Goods, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi.
              13. 13. Operator Gudang EVA/Rubber, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya barang setengah jadi.
              14. 14. Driver, Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer/showroom.


              Produk-produk oleh PT Bimasakti Karyaprima

              Terdapat kurang lebih 30 model produk sepatu yang dibuat oleh PT Bimasakti Karyaprima, yaitu:
              1. Kategori Back to School
              2. - Sonic B
              3. Kategori Casual
              4. - Sonic B
              5. - Sonic N
              6. - Muller R
              7. - Muller B
              8. - Arumba B
              9. - Morio B
              10. - Morio W
              11. - Muller N
              12. - Solaris B
              13. - Solaris N
              14. - Barito N
              15. - Barito G
              16. - Solaris G
              17. - Baza B
              18. - Muller M
              19. - Barito B
              20. - Mulo B
              21. Kategori Futsal
              22. - CRV O
              23. Kategori Jogging
              24. - Jaguar R
              25. - Jaguar N
              26. - Eureka W
              27. - Eureka B
              28. - Eureka R
              29. - Eureka O
              30. - Malino B
              31. - Castelo MG
              32. - Castelo O
              33. - Castelo P
              34. • Kategori Taekwondo
              35. - Rush W Jr
              36. - Rush B Jr
              37. - Escape W
              38. - Escape C

              Proses Produksi Sepatu

              Berikut adalah flowchart proses produksi sepatu pada PT Bimasakti Karyaprima:
              Gambar 3.2 Proses Produksi PT Bimasakti Karyaprima

              Dari gambar diatas, dapat diketahui:

              1. Marketing memberikan PO beserta kuantitas produksinya.
              2. Bagian R&D dan Produksi menghitung kebutuhan bahan baku yang akan diproduksi.
              3. Membuat SPK (Surat Perintah Kerja) ke bagian Operator.
              4. Persiapan produksi seperti: persiapan Bahan baku sepatu, aksesoris sepatu, dan alat/mesin produksi.
              5. Proses cutting (pemotongan pola pada bahan baku). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu cutting.
              6. Proses sewing (penjahitan). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu sewing.
              7. Proses assembling (penyatuan seluruh komponen sepatu menjadi satu kesatuan). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu assembling dan untuk melanjutkan ke proses finishing.
              8. Finishing. Proses penyempurnaan sepatu jadi. Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu sebelum dilakukan packing.
              9. Packing. Proses mengemas sepatu ke dalam boks sepatu, juga pemberian aksesoris lainnya. Kemudian dikelompokan sesuai dengan ukurannya dan siap untuk dipasarkan.

              Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

              Prosedur Sistem Yang Berjalan

              Prosedur untuk sistem informasi biaya yang berjalan saat ini yaitu:
              1. 1. Bagian Development mengukur pola sepatu pada bahan baku.
              2. 2. Development menyusun rincian Consumption Sheet di spreadsheet yang berisi daftar kebutuhan material dan konsumsi pemakaian untuk sepasang sepatu (berdasarkan jenis, model, dan warna sepatu).
              3. 3. Development mencetak Consumption Sheet lalu, menyerahkan kepada bagian Purchasing untuk dikonfirmasi.
              4. 4. Jika terdapat data yang harus direvisi, Development akan menggantinya sesuai perintah dan di-print lagi setelah direvisi. Lalu diberikan kembali ke bagian Purchasing.
              5. 5. Consumption Sheet diberi tanda tangan sebagai tanda telah terkonfirmasi/approved
              6. 6. Selanjutnya, bagian Purchasing akan melakukan proses costing.
              7. 7. Saat ini, bagian Purchasing harus mengetikkan ulang rincian Consumption Sheet pada komputer, lalu melakukan perhitungan costing tiap-tiap material sepatu
              8. 8. Seluruh costing dijumlahkan, sehingga didapatkan total biaya untuk produksi satu pasang sepatu tiap modelnya.
              9. 9. Pimpinan menerima laporan Consumption Sheet

              Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

              Dalam merancang prosedur sistem yang berjalan, penulis menggunakan permodelan dengan UML yang dibuat dengan program Visual Paradigm: Community Edition 13.2. Model UML yang akan dibuat diantaranya Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram

              Use Case Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

              Gambar 3.4 Use Case Prosedur yang berjalan
              Berdasarkan use case diagram diatas, dapat diketahui:
              1. Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya yang berjalan saat ini.
              2. Use case yang tergambar berjumlah 11 use case
              3. Aktor yang melakukan kegiatan berjumlah 3 aktor, diantaranya: Development, Purchasing, dan Pimpinan. Berikut adalah pendefinisian aktor pada sistem informasi biaya yang berjalan saat ini:
              Tabel 3.1 Pendefinisian Aktor
              No. Nama Aktor Deskripsi
              1. Development Development adalah bagian dalam pengembangan produk. Development memiliki hak untuk mengukur pola sepatu pada bahan baku, membuat rincian Consumption Sheet, mencetaknya, lalu memberikan ke Purchasing untuk dikonfirmasi.
              2. Purchasing Purchasing memiliki hak untuk memberi konfirmasi pada hasil Consumption Sheet dari Development, mengetik ulang Consumption Sheet untuk melakukan costing, dan mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu.
              3. Pimpinan Pimpinan mempunyai hak untuk mengetahui dan menerima laporan dalam kegiatan produksi.

              Activity Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

              Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur yang berjalan
              Berdasarkan activity diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
              2. 10 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 1 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
              4. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

              Sequence Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

              Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur yang berjalan


              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 4 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Pola sepatu, Consumption Sheet, Laporan.
              2. 3 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Purchasing, Development, dan Pimpinan.
              3. 12 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Analisis Sistem Yang Berjalan

              Metode Analisis PIECES

              Peneliti menggunakan metode PIECES untuk mengevaluasi performance (kinerja), information (informasi), economy (ekonomi), control (kendali), efficiency (efisiensi), dan service (pelayanan) pada sistem yang berjalan. Berikut hasil analisa PIECES sistem yang berjalan:
              Tabel 3.2 Analisa PIECES
              Parameter Hasil Analisa Sistem Berjalan Sistem Usulan
              Performance Pengolahan data yang cukup sulit karena terpisah di perangkat yang berbeda. Hal ini tentu saja membutukan waktu yang cukup lama. Pengolahan data menjadi mudah dan cepat karena berbasis website dan menggunakan database.
              Information Informasi yang dihasilkan cukup baik. Namun, untuk pencarian data mengalami kesulitan. Juga belum bisa otomatis untuk mengetahui kebutuhan biaya produksi sepasang sepatu. Pencarian data lebih mudah dengan fitur cari data berdasarkan beberapa filter. Dan laporan dibuat lebuh raoi dan cepat.
              Economy Mengeluarkan biaya (kertas) untuk mencetak ulang jika ada revisi. Penggunaan kertas cetak akan berkurang dengan dibuatnya sistem ini. Sehingga menghemat pengeluaran biaya.
              Control Kontrol kurang, data tersimpan berlebihan tidak konsisten dalam file-file dan perangkat berbeda. Terjadi error dalam proses entah dari pengguna atau software yang digunakan. Dengan memiliki database untuk data-data master maka semua terpusat di database.
              Efficiency Karena terpisah perangkat antara pembuatan Consumption Sheet dan proses costing-nya maka, pengetikkan ulang harus dilakukan, usaha yang dibutuhkan lebih banyak. Pembuatan Consumption Sheet untuk proses princian material dan proses costing berada dalam satu sistem yang terintegrasi.
              Service Sistem hanya bisa digunakan saat di kantor dan jam kerja. Tidak bisa fleksibel digunakan di luar jam kerja atau di luar kantor. Karena sistem dibuat berbasis website. Maka, dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Untuk mengecek data, konfirmasi dan lainnya hanya perlu membuka wesbsite-nya melalui komputer atau gadget mereka.

              Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

              Spesifikasi Hardware

              Perangkat keras (hardware) yang digunakan diantaranya adalah:
              1. a. Processor : Dual Core
              2. b. Monitor : LCD HD 16 inch.
              3. c. Mouse : Optical Mouse.
              4. d. Keyboard : Standar QWERTY Keyboard.
              5. e. RAM : 2 GB.
              6. f. Harddisk : 500 GB.
              7. g. Printer : Canon IP2770.

              Spesifikasi Software

              Perangkat lunak (software) yang digunakan diantaranya adalah:
              1. a. Linux Mint OS.
              2. b. LibreOffice (Spreadsheet).
              3. c. Google Chrome browser.

              Hak Akses Brainware

              Pengguna (brainware) yang memiliki hak akses dalam proses peminjaman arsip berjumlah 3 orang, yaitu:
              1. a. Purchasing.
              2. b. Development.
              3. c. Pimpinan.

              Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

              Permasalahan Yang Dihadapi

              Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:
              1. Pembuatan Consumption Sheet dan proses costing dilakukan di dua perangkat yang terpisah dan belum memiliki database. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi.
              2. Untuk memperbarui harga terbaru atau melakukan revisi rincian data cukup sulit, karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama dan usaha yang lebih.
              3. Sistem saat ini dapat belum dapat otomatis untuk mengetahui biaya produksi sepasang sepatu tiap model/jenisnya.

              Alternatif Pemecahanan Masalah

              Dari poin-poin permasalahan di atas, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat dilakukan, yaitu:
              1. Dibangun Sistem Informasi berbasis web yang mencakup dalam pembuatan Consumption Sheet mulai dari proses perincian material hingga proses costing, yang menghasilkan biaya produksi sepasang sepatu. Hak akses user dibagi menjadi tiga bagian yaitu: untuk bagian Development, kedua untuk Purchasing, dan untuk Admin.
              2. Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database yang baik. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun memperbarui harga tidak lagi sulit. Dan juga lebih cepat dalam pencarian data.
              3. Untuk mengetahui biaya sepasang sepatu tiap model/jenisnya, bisa langsung diketahui melalui sistem ini. Dengan sistem yang online, konfirmasi pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka.

              User Requirement

              Elisitasi Tahap I

              Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

              Elisitasi Tahap II

              Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

              Elisitasi Tahap III

              Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

              Final Draft Elisitasi

              Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

              BAB IV

              RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

              Rancangan Sistem Usulan

              Prosedur Sistem Usulan

              1. Admin tambah data pada Master data Kategori, Material, serta Jenis Sepatu melalui sistem online.
              2. Admin tambah data anggota perusahaan lalu membagi role/hak akses tiap anggota.
              3. Bagian Development dan Purchasing login ke sistem.
              4. Bagian Development mulai membuat projek Consumption Sheet melalui form yang sudah disediakan.
              5. Bagian Development melalui dashboard-nya, mulai membuat projek dengan memilih jenis/model sepatu apa yang akan dibuat, lalu pilih daftar Komponen untuk menentukan komponen dan rinciannya, pilih daftar Material dan isi detailnya untuk menentukan material apa saja yang dipakai secara berurutan.
              6. Setelah selesai, projek disimpan dan di-submit ke bagian Purchasing.
              7. Purchasing melalui dashboard-nya, menerima hasil rincian projek yang telah dibuat oleh Development. Purchasing memeriksa hasil projek. Selanjutnya, melakukan konfirmasi/approval langsung melalui sistem.
              8. Projek otomatis tersimpan. Dapat dibuka kembali dan di-update jika diperlukan.

              Use Case Diagram Yang Diusulkan

              Diagram usecase yang diusulkan pada sistem aplikasi informasi biaya produksi adalah sebagai berikut:
              Gambar 4.1 Use Case sistem usulan Aplikasi Informasi Biaya Produksi
              Berdasarkan use case diagram diatas, dapat dijelaskan:
              1. Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya usulan.
              2. Terdapat 3 aktor yaitu Admin, Development, dan Purchasing.
              3. Use case yang tergambar terdapat 18 usecase.
              4. Terdapat 4 include yaitu: Dashboard, Master Data, Transaksi, dan Report.

              Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

              Usulan Activity Diagram Project

              Gambar 4.2 Usulan Activity Diagram Project
              Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:
              1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
              2. 14 action state dari sistem. Yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yang ada.
              3. 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan untuk suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan hanyaa satu kemungkinan.
              4. 1 final node, adalah node yang mengakhiri keseluruhan kegiatan.

              Usulan Activity Diagram Master Data

              Gambar 4.3 Usulan Activity Diagram Master Data
              Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:
              1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
              2. 12 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
              4. 1 fork node, ini merupakan sebuah node yang membagi sebuah action state menjadi beberapa action state.
              5. 1 join node untuk menyatukan beberapa action state menjadi satu kesatuan.
              6. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

              Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

              Sequence Diagram Admin

              Gambar 4.4 Usulan Sequence Diagram Admin
              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 11 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, form input material, form input shoes, form input kategori, form input user, form input role, Project, Report, dan Logout.
              2. 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Admin.
              3. 15 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Sequence Diagram Development

              Gambar 4.5 Usulan Sequence Diagram Development
              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Form input project, Report dan Logout.
              2. 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Development.
              3. 11 message spesifikasi dari komunikasi antar objek-objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Sequence Diagram Purchasing

              Gambar 4.6 Usulan Sequence Diagram Purchasing
              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Approval, Report dan Logout.
              2. 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Purchasing.
              3. 14 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Rancangan Basis Data

              Class Diagram Rancangan

              Gambar 4.7 Usulan Class Diagram

              Spesifikasi Basis Data

              Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel pada database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.
              1. 1. Tabel Master Data Pelanggan
              Tabel 4.1 Master Data Pelanggan
              1. 2. Tabel Master Data Kategori
              Tabel 4.2 Master Data Kategori
              1. 3. Tabel Master Data Material
              Tabel 4.3 Master Data Material
              1. 4. Tabel Master Data Shoes
              Tabel 4.4 Master Data Shoes
              1. 5. Tabel Master Data Role
              Tabel 4.5 Master Data Role
              1. 6. Tabel Master Data User
              Tabel 4.6 Master Data User
              1. 7. Tabel Master Data Menu
              Tabel 4.7 Master Data Menu
              1. 8. Tabel Transaksi Upper
              Tabel 4.8 Transaksi Upper
              1. 9. Tabel Transaksi Bottom
              Tabel 4.9 Transaksi Bottom
              1. 10. Tabel Transaksi Lining
              Tabel 4.10 Transaksi Lining
              1. 11. Tabel Transaksi HPP
              Tabel 4.13 Transaksi HPP

              Perbedaan Prosedur Antara Sistem berjalan dan Sistem Usulan

              Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem aplikasi informasi biaya produksi. Adapun perbedaannya sebagai berikut:
              Tabel 4.14 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan.
              No Sistem Berjalan Sistem Usulan
              1 Dalam memperbarui atau melakukan revisi rincian data, memerlukan usaha lebih. Karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama. Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun perbarui menjadi lebih cepat. Begitupun dalam pencarian data.
              2 Proses pembuatan Consumption Sheet dilakukan di dua perangkat yang berbeda Operating System. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi sepasang sepatu. Dibangun Sistem Informasi yang terintegrasi untuk keseluruhan proses pembuatan Consumption Sheet, sampai mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu.
              3 Sistem saat ini belum dapat otomatis untuk mengetahui biaya produksi sepasang sepatu tiap model/jenisnya. Dapat langsung diketahui melalui fitur yang ada di sistem ini yang tentunya dapat dilakukan dengan lebih mudah.
              4 Pengaksesan hanya dilakukan di tempat dan diwaktu kerja/kantor. Untuk meminta konfirmasi/approval perlu bertemu langsung. Dengan sistem yang online berbasis web, user dapat membuat, mengedit, meng-update, bahkan memeriksa projek dimana saja dan kapan saja. Konfirmasi/approval pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka.

              Rancangan Prototipe

              1. Tampilan Prototipe Halaman Login
              Gambar 4.8 Prototipe Halaman Login
              2. Tampilan Prototipe Halaman Project
              Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
              2. Tampilan Prototipe Halaman Project
              Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
              3. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data
              Gambar 4.10 Prototipe Halaman Tambah Data
              4. Tampilan Prototipe Halaman Master Kategori
              Gambar 4.11 Prototipe Halaman Master Kategori
              5. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
              Gambar 4.12 Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
              6. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
              Gambar 4.13 Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
              7. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Material
              Gambar 4.14 Prototipe Halaman Tambah Data Material

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Spesifikasi Hardware

              Perangkat keras (hardware) yang digunakan diantaranya adalah:
              1. a. Processor : Intel Core i3
              2. b. Monitor : LCD HD 16 inch.
              3. c. Mouse : Optical Mouse.
              4. e. RAM : 2 GB.
              5. f. Harddisk : 500 GB.
              6. g. Printer : Canon IP2770.

              Spesifikasi Software

              Software yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:
              1. a. Windows 8.1.
              2. b. XAMPP.
              3. c. Database server: MySQL
              4. d. Web server: Apache
              5. e. Sublime Text 3
              6. f. Firefox

              Hak Akses Brainware

              Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:
              1. a. Purchasing.
              2. b. Development.
              3. c. Admin.

              Rancangan Program yang Diusulkan

              Tampilan Halaman Login

              Gambar 4.15 Halaman Login
              Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang telah didaftarkan agar dapat masuk kedalam sistem.

              Tampilan Halaman Project

              Gambar 4.16 Halaman Project
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman transaksi untuk membuat project. Di dalamnya terdapat data-data yang telah di-input sebelumnya. Dapat di-edit dan juga dihapus. Dapat juga di-export dalam bentuk dokumen jika diperlukan.

              Tampilan Halaman Tambah Data Project

              Gambar 4.17 Halaman Tambah Data Project
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data transaksi untuk membuat project. User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan. Jika berhasil menambah data, maka akan muncul alert sukses tambah data.

              Tampilan Halaman Master Data Kategori

              Gambar 4.18 Halaman Master Data Kategori
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Kategori. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.

              Tampilan Halaman Tambah Data Master Kategori

              Gambar 4.19 Halaman Tambah Data Master Kategori
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Kategori. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.

              Tampilan Halaman Master Data Pelanggan

              Gambar 4.20 Halaman Master Data Pelanggan
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Pelanggan. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.

              Tampilan Halaman Tambah Data Master Pelanggan

              Gambar 4.21 Halaman Tambah Data Master Pelanggan
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Pelanggan. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.

              Tampilan Halaman Master Data Material

              Gambar 4.22 Halaman Tambah Master Data Material
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Material. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.

              Tampilan Halaman Tambah Data Master Material

              Gambar 4.23 Halaman Tambah Data Master Material
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Material. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.

              Blackbox testing

              Tabel 4.15 Black-box Testing

              Schedule Implementasi

              Proses untuk membangun sistem yang diusulkan memakan waktu lebih dari 6 bulan. Selama masa tersebut banyak kegiatan yang dilakukan, yang mana dapat dilihat di time schedule berikut:
              Tabel 4.16 Rincian Time Schedule

              Estimasi Biaya

              Tabel 4.17 Rincian Estimasi Biaya

              BAB V

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Berdasarkan hasil analisa penelitian yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta, berdasarkan hasil pengamatan dari perumusan masalah mengenai Perancangan Sistem Informasi Visualisasi Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik pada PT. Industtri Elektrik Metal, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalah sebagai berikut:
              1. Sistem informasi monitoring perawatan panel listrik, penjadwalan dan perbaikan panel listrik yang berjalan saat ini pada PT. Industri Elektrik Metal yaitu mulai dari Staff Service Solution menerima job order dari customer kemudian memberikan job order tersebut kepada Staff Maintenance lalu Staff Maintenance memeriksa laporan kerusakan pada panel listrik setlah mengetahui kendalanya maka akan mendiskusikan dengan bagian PPIC terkait waktu perbaikan yang akan dilakukan. Setalah itu, Staff Maintenance baru melakukan pengerjaan perawatan panel listrik mulai dari visual cek, cleaning, tightening/pengecekan, penjadwalan panel listrik dan sampai selesai laporan pekerjaan panel listrik dan serah terima berita acara kepada customer.
              2. Perancangan Sistem Informasi Visualisasi Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik pada PT. Industri Elektrik Metal dibuat sesuai kebutuhan pengguna yaitu dengan menampilkan data – data yang berhubungan dengan maintenance panel listrik seperti data panel listrik, data teknisi, data admin, data user, data penjadwalan, data perawatan panel listrik serta laporan hasil perbaikan kerusakan panel listrik tersebut
              3. Untuk merancang aplikasi sistem informasi maintenance tersebut dengan membuat sistem yang lebih terintegritas mengenai pencatatan data perawatan serta pembuatan laporan yang sudah terdatabase pada PT. Industri Elektrik Metal. Data perawatan panel listrik dapat diubah dalam bentuk digital dan disimpan di dalam database. Sehingga dengan sistem digital diharapkan mampu mengakomodir seluruh aktifitas perusahaan

              Saran

              Adapun saran-saran dari peneliti untuk lebih meningkatkan sistem informasi maintennace lebih baik lagi, yaitu sebagai berikut:
              1. Diharapkan dilakukan pengembangan lebih lanjut mengenai sistem informasi maintenance untuk menyempurnakan sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau kesalahan yang dapat merugikan bagi penggunanya.
              2. Dilakukan pemeliharaan atau evaluasi aplikasi secara berkala. Sehingga, aplikasi ini dapat terus digunakan dan berjalan dengan baik.
              3. Perlu adanya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan mengenai sistem informasi mainntenance agar bisa menggunakan aplikasi ini dengan baik.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Farell, G., Saputra, H. K., & Novid, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Surat Menyurat (Studi Kasus Fakultas Teknik UNP). JTIP: Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan, 11(2), 55-62.
              2. Maniah, Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
              3. RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO. Jurnal Teknik, 8(1).
              4. 4,0 4,1 Konsep sistem informasi. Deepublish.
              5. Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Revisi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
              6. . Implementasi Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Web Di Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi–BPPT. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 7(1), 182-196.]
              7. Muslihudin, M., dan Oktafianto. (2016)"> Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
              8. Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. SemanTIK, 2(2).]
              9. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 9(1), 77-86.]
              10. "Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. SENSI Journal, 4(1), 1-8.
              11. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA BERBASIS WEB. SENSI Journal, 3(2), 190-207.
              12. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta : Penerbit Andi. https://bit.ly/2z7Z44W
              13. “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi)”. Yogyakarta: Deepublish
              14. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3
              15. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung : INFORMATIKA.
              16. “Analisa Sistem Informasi pengelolaan keuangan pada UPT Dinas Pendidikan kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018.
              17. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
              18. “Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Di SMK Avicena Rajeg Tangerang”. Jurnal CERITA Vol. 2 No.
              19. “Metode Analisis dan perancangan Sistem” Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika. https://bit.ly/2Aq8ybF
              20. "Rancang Bangun Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha untuk Mendukung Pemetaan Wilayah." SENSI Journal 4.2 : 232-243.
              21. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Nilai Siswa (Studi Kasusu: SDN 02 Anjir Serapat Tengah)”. Jurnal POSITIF Tahun 1 No. 1 November 2015 : 29 – 36. https://bit.ly/2ITp6jJ.
              22. PEMODELAN SISTEM APLIKASI PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM KOTA METRO LAMPUNG. MIKROTIK: Jurnal Manajemen Informatika, 7(1).
              23. APLIKASI MONITORING RUMAH KOS BERBASIS ANDROID DI KOTA TANGERANG. Jurnal Maklumatika, 5(2).
              24. Perancangan Rekapitulasi Pengiriman Barang Berbasis Web. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(1).
              25. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENCARIAN LOWONGAN PEKERJAAN INDUSTRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA ANDROID. Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, 8(1), 162.
              26. definisi visualisasi adalah menggunakan teknologi komputer sebagai pendukung untuk melakukan penggambaran data visual yang interaktif untuk memperkuat pengamatan.</p></div>

                Fandi Ahmad (2018) mengatakan dalam LKPnya

              Kesalahan pengutipan: Tag <ref> yang didefinisikan di di <references> tidak memiliki nama atribut.


              DAFTAR LAMPIRAN

              Lampiran A
              1. Kartu Bimbingan Skripsi Universitas Raharja.
              2. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi.
              3. Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing.
              4. Formulir Validasi Skripsi.
              5. Formulir Penggantian Judul Skripsi.
              6. Daftar Mata Kuliah Cocok Tidak Cocok
              7. Fomulir Seminar Proposal Skripsi.
              8. Fomulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
              9. Fomulir Final Presentasi Skripsi
              10. Surat Pengantar Observasi / Penelitian Skripsi.
              11. Sertifikat Prospek.
              12. Sertifikat TOEFL RCEP
              13. Fotocopy Sertifikat Tri Dharma.
              14. Sertifikat Seminar IT Nasional dan Internasional.
              15. Daftar Nilai.
              16. KSTF Mahasiswa.
              17. Poster Session dan Kartu Nama.
              18. Slide Presentasi.
              19. Katalog Produk.
              20. Curriculum Vitae (CV).
              Lampiran B
              1. Data - data pendukung penelitian.
              2. Keterangan Observasi Penelitian.
              3. Hasil Wawancara dengan Stakeholder.