SI1614494606

Dari widuri
Revisi per 7 Februari 2020 01.45 oleh Yosaauza (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Database)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1614494606

NAMA : YOSA AUZADINA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA (2019/2020)




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Disusun Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Dibuat Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama

 

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 04043
   
NID : 15017




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Dibuat Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PEAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI

PEMELIHARAAN PEAYANAN PANEL LISTRIK

PADA PT INDUSTRI ELEKTRIK METAL


Disusun Oleh :

NIM
: 1614494606
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2020
Yosa Auzadina
NIM. 1614494606


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

"Perkembangan teknologi yang pesat saat ini berdampak pada aktifitas kegiatan operasional perusahaan. Salah satunya yaitu kegiatan pemeliharaan pelayanan panel listrik dalam perusahaan. PT. Industri Elektrik Metal telah menerapkan kegiatan tersebut untuk menjaga kehandalan panel listrik atau peralatan pendukung. Pemeliharaan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan dan juga pengoperasiaan suatu sistem. Dalam hal ini, sistem pemeliharaan pelayanan panel listrik pada PT. Industri Elektrik Metal yang berjalan saat ini adalah data hasil pemeliharaan disimpan menggunakan media kertas – kertas, sedangkan untuk pembuatan laporan menggunakan software Microsoft excel dan selebihnya proses pemeliharaan masih manual. Dalam proses tersebut ditemukan, seringnya terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan juga membutuhkan waktu yang lama. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data melalui: observasi, wawancara, user requirement dan literatur review (studi pustaka). Untuk metode analisis menggunakan metode analisis BSC (Balanced Scorecard). Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql serta perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil penelitian adalah sebuah Sistem Informasi Visualisasi Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik yang berfungsi untuk mempermudah khususnya staff Service Solution dalam melakukan penjadwalan, perbaikan dan juga dalam pembuatan laporan menjadi lebih akurat. Dengan adanya sistem tersebut merupakan salah satu informasi yang penting untuk mendukung kelancaran aktifitas perusahaan sehingga tidak memakan waktu lama dalam melakukan penjadwalan, perbaikan dan juga dalam pembuatan laporan pemeliharaan panel listrik tersebut..

Kata Kunci: Visualisasi, Pemeliharaan, Pelayanan, Panel


ABSTRACT


The rapid development of technology currently has an impact on the company's operational activities. One of them is the maintenance of electrical panel services in PT. The Metal Electrical Industry has implemented these activities to maintain the reliability of electrical panels or supporting equipment. Maintenance is very important in the company and also the operation of a system. In this case, the electrical panel service maintenance system at PT. The Metal Electric Industry that is currently running is the result of maintenance data stored using paper media, whereas for making reports using Microsoft Excel software and the rest the maintenance process is still manual. In the process it was found, often errors occur in making maintenance schedules and maintenance work processes also require quite a long time. The research method used is data collection through: observation, interviews, user requirements and literature review (literature study). For the method of analysis using BSC (Balanced Scorecard) analysis. This system is made using PHP programming language and Mysql database and system design using Unified Modeling Language (UML). The results of this study are an Information System Maintenance Visualization Services Electric Panel that serves to facilitate especially Service Solution staff in scheduling, repairing and also in making reports more accurate. With this system is one of the important information to support the smooth operation of the company so that it does not take long to do scheduling, repairs and also in making the electrical panel maintenance report.

Keywords: Visualization, Maintenance, Services, Panels




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan berbagai pihak yang sangat luar biasa. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:


  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., M.Kom. Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
  3. Ibu Desy Apriyani, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, S.Kom., M.M.S.I. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan berbagai masukan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I. selaku Pembimbing II yang tanpa lelah memberikan bimbingan dan banyak masukan yang mendukung kepada penulis. Sehingga, skripsi ini dapat diselesaikan
  6. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai manfaatnya kepada penulis.
  7. Bapak Khaerudin selaku Stakeholder penulis yang memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di PT Industri Elektrik Metal.
  8. Kedua Orang tua penulis yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan baik materi maupun moral, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
  9. Kepada seluruh anggota HMJ KOMASI Raharja, Werewolf Cv dan kepada rekan-rekan seperjuangan; Yosi Fitria Ningsih, Dwiana Octavia, Fika Regita Trismiyanto, Fitra Putri Oganda, Syafira Viglia Zumadila, Dwi Rahmawati, Andika Supriyana, Aditya Risdiarto Jati, Ridhoi Ahmad Sholihin, Rivialdo Sultan Saga, Afib Agus dan Fikri Radiansyah yang saling mendukung, menyemangati dan membantu dalam penulisan SKRIPSI ini.
  10. Teman – teman yang selalu menyemangati dan memberi dukungan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Kritik dan saran sangat diterima agar kesalahan demi kesalahan tidak terulang lagi. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.


  
Tangerang, Februari 2020
   
(Yosa Auzadina)
NIM : 1614494606



Daftar isi




DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Box Panel Listrik
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Industri Elektrik Metal
Gambar 3.3 Use Case Diagram Order Jobs Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.4 Use Case Diagram Perbaikan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.5 Use Case Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.6 Activity Diagram Order Jobs Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.7 Activity Diagram Perbaikan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.8 Activity Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.9 Sequence Diagram Order Jobs Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.10 Sequence Diagram Perbaikan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.11 Sequence Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalan
Gambar 3.12 Balanced Scorecard PT Industri Elektrik Metal
Gambar 3.13 Empat Perspektif Balanced Scorecard
Gambar 4.1 Activity" Diagram Laporan Panel Listrik yang berjalanUse Case sistem usulan Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik
Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Staff Maintenance
Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Customer
Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Teknisi
Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Staff Maintenance
Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Customer
Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan Teknisi
Gambar 4.8 Class Diagram Usulan
Gambar 4.9 Prototipe Halaman Login
Gambar 4.10 Prototipe Halaman Dashboard
Gambar 4.11 Prototipe Halaman Data User
Gambar 4.12 Prototipe Halaman Tambah Data User
Gambar 4.13 Prototipe Halaman Data Panel Listrik
Gambar 4.14 Prototipe Halaman Tambah Data Panel Listrik
Gambar 4.15 Prototipe Halaman Data Teknisi
Gambar 4.16 Prototipe Halaman Tambah Data Teknisi
Gambar 4.17 Prototipe Halaman Data Divisi
Gambar 4.18 Prototipe Halaman Tambah Data Divisi
Gambar 4.19 Prototipe Halaman Data Jadwal Permintaan Panel Listrik
Gambar 4.20 Prototipe Halaman Tambah Data Jadwal
Gambar 4.21 Prototipe Halaman Data Permintaan Perbaikan
Gambar 4.22 Prototipe Halaman Tambah Data Permnitaan Perbaikan
Gambar 4.23 Prototipe Halaman Data Perawatan Panel Listrik
Gambar 4.24 Prototipe Halaman Rekap Data Penjadwalan Perawatan
Gambar 4.25 Prototipe Halaman Rekap Data Perbaikan Panel Listrik
Gambar 4.26 Prototipe Halaman Laporan Riwayat Panel Listrik
Gambar 4.27 Prototipe Halaman Rekap Data Panel Listrik
Gambar 4.28 Halaman Login
Gambar 4.29 Halaman Dashboard
Gambar 4.30 Halaman Master Data User
Gambar 4.31 Halaman Tambah Data User
Gambar 4.32 Halaman Master Data Panel
Gambar 4.33 Halaman Tambah Data Panel
Gambar 4.34 Halaman Master Data Divisi
Gambar 4.35 Halaman Tambah Data Master Divisi
Gambar 4.36 Halaman Transaksi Data Penjadwalan
Gambar 4.37 Halaman Transaksi Tambah Data Penjadwalan
Gambar 4.38 Halaman Transaksi Perbaikan
Gambar 4.39 Halaman Transaksi Tambah Data Perbaikan
Gambar 4.40 Halaman Report Perawatan
Gambar 4.41 Halaman Laporan Perawatan
Gambar 4.42 Halaman Report Perbaikan
Gambar 4.43 Halaman Laporan Perbaikan
Gambar 4.44 Halaman Kartu Riwayat
Gambar 4.45 Halaman Laporan Kartu Riwayat
Gambar 4.46 Halaman Dashboard Customer
Gambar 4.47 Halaman Perbaikan Customer
Gambar 4.48 Halaman Approval Customer
Gambar 4.49 Halaman Dashboar Teknisi
Gambar 4.50 Halaman Jadwal Teknisi
Gambar 4.51 Halaman Perbaikan Teknisi





DAFTAR TABEL


Tabel Simbol Use-case Diagram
Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel Simbol Class Diagram
Tabel 2.1 Daftar Literature Review
Tabel 3.1 Pendefinisian Aktor
Tabel 3.2 Analisis PIECES
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Master Data Pelanggan
Tabel 4.2 Master Data Kategori
Tabel 4.3 Master Data Material
Tabel 4.4 Master Data Shoes
Tabel 4.5 Master Data Role
Tabel 4.6 Master Data User
Tabel 4.7 Master Data Menu
Tabel 4.8 Transaksi Upper
Tabel 4.9 Transaksi Bottom
Tabel 4.10 Transaksi Lining
Tabel 4.11 Transaksi Packing
Tabel 4.12 Transaksi Logo
Tabel 4.13 Transaksi HPP
Tabel 4.14 Perbedaan Sistem berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.15 Black-box Testing
Tabel 4.16 Rincian Time Schedule
Tabel 4.17 Rincian Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia teknologi dari waktu ke waktu terus berkembang dan mengalami peningkatan. Setiap tahunnya selalu berevolusi mengubah perspektif kita terhadap dunia, memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu didasari dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh para developer dalam membuat aplikasi untuk berbagai macam perangkat seperti perangkat komputer serta mobile guna meningkatkan pengguna agar terus memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang mereka rancang. Oleh karena itu, perkembangan teknologi saat ini telah menjadi sumber daya utama bagi sebuah perusahaan yang tidak kalah pentingnya dengan sumber daya yang lain.

Berbagai teknologi sistem informasi dapat memudahkan perusahaan dalam mengolah data, menyimpan dan mendapatkan informasi secara efesien, efektif dan sudah menjadi suatu kebutuhan penting bagi perusahaaan dan customer. Untuk menunjang hal tersebut maka perlu menerapkan sistem informasi yang terintegritas dengan baik serta akurat ketika mendapatkan informasi.

Setiap Industri, proses bangunan atau fasilitas apapun selalu memerlukan listrik untuk beroperasi, kegagalan suatu komponen listrik akan menyebabkan terhentinya pasokan listrik yang kemudian akan menggangu proses produksi, karena panel terbakar bahkan kegagalan komponen listrik dapat berakibat fatal pada kecelakaan yang dapat memakan korban kerugian material maupun manusia.

PT. Industri Elektrik Metal didirikan pada 10 Juni 1966, perusahaan ini memiliki pengalaman panjang dalam rekayasa dan pembuatan switchgear dan kontrol listrik kelas satu seperti Switcgear tegangan rendah dan menengah (hingga 24kV), panel relai kontrol dan distrubisi tegangan rendah dan panel penerangan. PT. Industri Elektrik Metal menawarkan solusi lengkap untuk customer dengan menyediakan layanan instalasi dan persediaan, layanan pengujian dan commissioning, perbaikan, pemeliharaan dan operasi, layanan refurbish dan relokasi.

Sistem perawatan panel listrik saat ini hanya sebatas penyimpanan data menggunakan kertas – kertas atau software Microsoft Word dalam mengumpulkan data yang diperlukan, sedangkan pembuatan laporan menggunakan software Microsoft Excel dan selebihnya masih manual. Dengan proses pembuatan laporan yang saat ini, sering terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, perawatan panel listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena apabila terjadi kendala pada proses perawatan panel listrik dapat mempengaruhi tingkat kepuasaan customer dan dapat menghambat proses maintanance pada customer lainnya.

Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapi, peneliti tertarik untuk membuat sistem yang lebih terintegritas mengenai pencatatan data perawatan serta pembuatan laporan yang sudah terdatabase pada PT. Industri Elektrik Metal. Oleh karena itu, dengan adanya sistem tersebut merupakan salah satu informasi yang penting untuk mendukung kelancaran aktifitas perusahaan dan dapat memudahkan admin untuk mendata perawatan panel listrik serta pembuatan laporan sehingga tidak memakan waktu lama. Data perawatan panel listrik dapat diubah dalam bentuk digital dan disimpan di dalam database. Sehingga dengan sistem digital diharapkan mampu mengakomodir seluruh aktifitas perusahaan.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk menganalisa lebih lanjut dengan mengangkat judul penelitian berupa “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI VISUALISASI PEMELIHARAAN PELAYANAN PANEL LISTRIK PADA PT. INDUSTRI ELEKTRIK METAL”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses monitoring perawatan panel listrik, penjadwalan dan perbaikan panel listrik yang dilakukan oleh team Service Maintenance pada PT. Industri Elektrik Metal?

  2. Bagaimana membuat laporan – laporan pekerjaan yang dibutuhkan oleh team Service Maintenance?

  3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Service Maintenance yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengelola, memantau dan mengendalikan perwatan panel listrik yang dilakukan PT. Industri Elektrik Metal?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini dan agar lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun untuk membatasi ruang lingkup penulisan ini pada proses perawatan panel listrik mulai dari visual cek, cleaning, tightening/pengecekan, penjadwalan panel listrik dan laporan pekerjaan panel listrik yang dilakukan oleh PT. Industri Elekrik Metal.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penulis adalah sebagai berikut :

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini :

  1. Membantu mempermudah team service maintenance dalam melaksanakan pekerjaanya sehingga menjadi lebih cepat, efektif serta efisien.

  2. Dapat menghasilkan penerapan sistem yang dapat digunakan secara optimal untuk membantu menangani permasalahan – permasalahan dalam proses perawatan panel listrik, penjadwalan panel listrik serta laporan pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Industri Elektrik Metal.

  3. Membantu pihak perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait dengan permasalahan panel listrik pihak customer.

Tujuan Fungsional

Adapun tujuan fungsional dari penelitian ini :

  1. Memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan baru yaitu sebuah Sistem Informasi dalam bidang – bidang perawatan dan perbaikan panel listrik.

  2. Sebagai bahan acuan atau literatur review penulisan laporan skripsi yang akan datang.

Tujuan Individu

Adapun tujuan individu dari penelitian ini :

  1. Memenuhi syarat untuk menyelesaikan laporan skripsi Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

  2. Menambah wawasan berfikir untuk mencapai solusi informasi, khususnya terhadap masalah sang penulis teliti dan dalam dunia kerja pada umumnya.

  3. Menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang telah diajarkan diperkuliahan.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka manfaat dari penulis adalah sebagai berikut :

Manfaat Untuk Peneliti

Adapun manfaat untuk peneliti dari penelitian ini :

  1. Dapat mengetahui proses perawatan panel listrik mulai dari visual cek, cleaning, tightening/pengecekan, penjadwalan panel listrik serta proses laporan pekerjaanya.

  2. Meningkatkan pengetahuan untuk menganalisa masalah yang timbul pada sistem perawatan panel listrik baik secara preventive maupun corrective.

  3. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan dan implementasi sistem yang ada dilapangan secara nyata dan menambah wawasan baru yang tidak didapat di perkuliahan.

Manfaat Untuk PT. Industri Elektrik Metal

Adapun manfaat untuk PT Industri Elektrik Metal dari penelitian ini :

  1. Terjadwalnya perawatan panel listrik customer secara teratur dan tepat waktu.

  2. Mudahnya pengecekan schedule perawatan panel listrik dari mana saja.

  3. Team Service Maintenance, pimpinan hingga customer dapat dengan mudah melihat serah terima berita acara serta laporan pekerjaan perawatan panel listrik yang akurat, efektif dan efisien.

  4. Customer dapat dengan mudah membuat permintaan perbaikan panel listrik kepada Staff Service Solution.

Manfaat Untuk Universitas Raharja

Adapun manfaat untuk Universitas Raharja dari penelitian ini :

  1. Menjadikan referensi bagi Mahasiwa/i untuk melakukan penelitian selanjutnya.

  2. Menambah pengetahuan para Mahasiswa/i dalam pengambilan keputusan suatu masalah.

  3. Dapat membuat Universitas Raharja dikenal oleh instansi – instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa/i.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  1. Wawancara
  2. Penulis melakukan penelitian dengan mewawancarai Stakeholder yaitu kepada Bapak Khaerudin (Service & Solution Manager). Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara akurat.

  3. Metode Observasi (Pengamatan)
  4. Melakukan pengumpulan data melalui pengamatan dengan cara mendatangi langsung ke Stakeholder Service & Solution bagian Service Maintenance pada PT. Industri Elektrik Metal. Dengan cara ini, penulis dapat melihat secara nyata apa saja permasalahan yang terjadi.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Melakukan studi pustaka dengan cara mengumpulkan, membaca, serta memahami data - data yang ada di berbagai media seperti: buku, karya tulis, jurnal penelitian, ataupun artikel artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas.

  7. User Requirement
  8. Penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi. Elisitasi dirancang berdasarkan sistem baru yang diinginkan oelh pihak perusahaan yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Sehingga penulis dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode analisa BSC (Balanced ScoreCard). Karena merupajan sebuah strategi analisa yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya dari beberapa perspektif keungan, pelanggan/customer, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini penjadwalan perawatan panel listrik yang terencana dan terkendali dengan baik menggunakan sistem yang dibuat akan sangat membantu pihak perusahaan untuk merencanakan pencapaian yang diwujudkan pada masa yang akan datang dan untuk mengukur kinerja panel listrik secara berimbang dari dua perspektif yaitu kuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal perusahaan.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang dilakukan penulis yaitu menggunakan metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem yang berorientasi objek dengan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML untuk mendesign dan membuat model diagram sistem. Kemudian untuk bahasa pemprograman yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu bahasa pemprograman PHP. Database yang akan digunakan menggunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL serta software lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Black-box testing adalah pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini dilakukan hanya untuk mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software. Bagaimana input dan output yang dihasilkan, dan mengamati User Interface dari software tersebut.

Sistematika Penulisan

Tujuan peneliti dalam pembuatan sistematika penulisan yaitu untuk mempermudahkan peneliti dalam memahami lebih jelas tentang penulisan ini, sehingga peneliti dapat mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan menjadikan tulisan ini satu kesatuan yang utuh. Dalam kelima bab tersebut terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab I menjelaskan tentang pendahuluan yang akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab II menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan bersumber dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi serta menjelaskan teori umum (konsep dasar analisa, konsep dasar sistem, konsep dasar data, konsep dasar informasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar sistem informasi).

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab III menjelaskan tentang gambaran umum PT. Industri Elektrik Metal, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta visi dan misi perusahaan. Selanjutnya, dijelaskan juga permasalahan yang sedang dihadapi, analisis proses, perancangan UML sistem yang berjalan, analisis menggunakan BSC (Balance Scroe Card), serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan Final Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam Bab IV menjabarkan sistem yang diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan database, rancangan program, konfigurasi sistem, metode testing, implementasi dan estimasi biaya penyusunan program.

BAB V PENUTUP

Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang Sistem Informasi Service Maintenance.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Geovanne Farell, Hadi Kurnia Saputra dan Igor Novid (2018) [1] dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan, “System (Sistem) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur–prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Maniah dan Hamidin (2017: 1)[2] dalam bukunya menyatakan bahwa “sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.”

Rohmat Taufiq dan Hesti Puspa Sari (2019)[3] dalam Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, “sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasangagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja-sama untuk mencapai suatu tujuan.”

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan jaringan, elemen, objek yang saling bekerjasama dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Suatu sistem juga dapat terdiri dari beberapa subsistem, sebagai contoh: sistem akuntansi dapat terdiri dari subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, penggajian dan sebagainya.

Ciri - ciri Sistem

Jeperson Hutahaean (2015:3) [4] mengatakan, ada beberapa ciri-ciri sistem yang bisa kita tarik jika kita melihat pada bahasan mengenai sistem diatas, ciri-ciri sistem tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (Boundary) Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (Environment) Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang 9 bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

  4. Penghubung sistem (Interface) Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

  5. Masukkan sistem (input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (Output).

  6. Keluaran sistem (Output) Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (Output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.

  7. Pengolah sistem Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.

  8. Sasaran sistem Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016: 7) [5], mengatakan bahwa “Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. . Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. . Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Alief Maulana, Muhammad Sadikin, Arief Izzuddin dalam jurnal Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Kompute (2018),[6] “Informasi merupakan suatu data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta maupun suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi dari input yang diproses atau dikelola yang menghasilkan suatu output.”

Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27)[7] berpendapat bahwa, “Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistern merupakan tahapan paling awal dan pengembangan sistem yang menjadi fondasi dalarn menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.”

Azim Ramadhan, Ika Purwanti Ningrum, Muh. Yamin dalam jurnal SemanTIK (2016:2) [8] menyatakan, “Informasi merupakan pesan atau kumpulan pesan (ekspresi atau ucapan) yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan, hal ini merupakan tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang..”

Berdasarkan pengertian informasi di atas yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Jenis – jenis Informasi

Sunarya dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1. (2015:80),[9] “informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:”

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Informasi masa lalu, adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    2. Informasi masa kini, adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

    Kualitas Informasi

    Nur Azizah, dkk dalam jurnal SENSI (2017:16), “ Kualitas informasi tergnatung dari 3 hal, yaitu informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjalasan kualitas informasi tersebut dijelaskan dibawah ini :”

    1. Akurat (Accurate)

    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi

    3. Kelengkapan dan Keluasan

    4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    5. Kebenaran

    6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    7. Terukur

    8. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    9. Keakuratan

    10. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    11. Kejelasan

    12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    13. Keluwesan

    14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    15. Ketepatan waktu

    16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

    Nilai Informasi

    Jeperson Hutahean (2015 : 12-13),[4] menyatakan bahwa nilai informasi ditemtukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

    Konsep Dasar Sitem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Berdasarkan pendapat Sri Rahayu dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3),[10] “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.”

    Menurut Harfizar, Yuliana dan Affifudin dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 195),[11] “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.”

    Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur pada suatu sistem didalam suatu organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi.

    Komponen Sistem Informasi

    Ada beberapa komponen sistem informasi menurut Stair sebagaimana dikutip oleh Muslihudin dan Oktafianto (2016) dalam bukunya,[12] Sistem Informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi terdiri dari komponen sebagai berikut:

    1. Perangkat keras

    2. Perangkat lunak

    3. Database

    4. Telekomunikasi

    5. Manusia

    6. Sedangkan menurut John Burch dalam buku Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21),[13]Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) antara lain:

      1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contohnya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.

      2. Blok Model (Model Block)Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).

      3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang beguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya: Printer, Video Display dan Speaker.

      4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi meupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

      5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

      6. Blok Kendali (Control Block) Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan lain - lain.

      7. Konsep Dasar Analisis Sistem

        Definisi Analisis Sistem

        Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270),[14] "Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”

        Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin yang dikutip oleh Dani Anggoro dkk dalam Jurnal SENTIKA (2015:2),[15] "analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, bagaimana yang bagus dan tidak bagus dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dengan sisem yang baru.”

        Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI (2018) berpendapat bahwa,[16] "aanalisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan kebaikan-kebaikannya dalam sistem yang diusulkan.”

        Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasikan dan mengevolusi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-berbaikannya dalam sistem yang baru. Analisis sistem merupakan fondasi penting dan merupakan tahapan paling awal dalam pembuatan ataupun pengembangan sistem.

        Prinsip Analisis Sistem

        Menurut Tyoso (2016:18),[17] analisa sistem memiliki beberapa prinsip yang dapat dilakukan pada saat penelitian yang terdiri dari:

          1. Mendefinisikan masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

          2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

          3. Menetapkan batasan sistem (system boundaries), pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

          4. Menetapkan kendala sistem, kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.

          5. Dekomposisi sistem, sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah yang nantinya

          6. Konsep Dasar Perancangan Sistem

            Definisi Perancangan Sistem

            Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49),[18] Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

            Mengutip dari buku Susanto, Muharto (2016) menjelaskan,[19] perancangan sistem merupakan proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru.

            Menurut Ruli Supriati Dkk dalam SENSI Journal 4.2 (2018) : 232-243. ,[20] Perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah rancangan yang harus dapat memenuhi penggunanya.

            Tujuan Perancangan Sistem

            Agus dkk (2015),[21] mengutip pernyataan Sutabri dan menyampaikan beberapa tujuan dari perancangan sistem yaitu sebagai berikut:

          7. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

          8. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur yang akan diatur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman dalam pemrograman sistem serta keluwesan/fleksibilitas keluaran informasi yang dibutuhan.

          9. Penulisan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai saran pengolahan data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

          10. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan sehingga dapat memudahkan dalam mengidentifikasi, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

          11. Penyusutan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

          12. Konsep Dasar Data

            Definisi Data

            Dharmawan Dwi Saputra dan Sudarmaji mengatakan dalam Jurnal Manajemen Informatika (2017),[22] Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

            Sugeng Santoso, Ilamsyah dan Aldian Firmansyah mengatakan dalam Jurnal Maklumatika (2019) bahwa ,[23] "Data merupakan sekumpulan keterangan atau buku mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”.

            Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, data adalah fakta yang berada pada suatu objek. dapat berbentuk, angka, huruf, gambar, text, suara, dan kombinasinya. Data-data yang terkumpul dapat menjadi suatu informasi yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan.

            Konsep Dasar Database

            Definisi Database

            Dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2019) Khozin Yuliana, Saryani, dan Nur Azizah mengatakan, [24] basis data atau database adalah kegiatan sistem program komputer untuk berbagai aplikasi komputer. Dalam basis data dibutuhkan suatu media simpan komputer yang terorganisir sedemikian rupa dan juga pemeliharaan data baik dalam fungsi manajemen sistem.

            Angga Hendri Kusuma, Moh Abdullah Anshori, Mila Kusumawardani (2019) mengatakan dalam Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, [25] Definisi database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Banyak program database yang tersedia, diantaranya adalah Oracle, MySQL, MSSQL, PostgreeSQL, Paradox, Foxpro dan lain-lain. Database terbentuk dari beberapa komponen, yaitu: Tabel, Record dan Field.

            Dapat disimpulkan dari kedua definisi di atas bahwa, basis data adalah tempat penyimpanan data-data, dapat digunakan oleh banyak pengguna dan terintegrasi. Sehingga menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

            Teori Khusus

            Konsep Dasar Biaya

            Definisi Biaya

            Dalam Kamus Bank Indonesia, [26] Biaya didefinisikan sebagai pengeluaran atau pengorbanan yang tak terhindarkan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh maslahat; pengeluaran untuk kegiatan, tujuan, atau waktu tertentu, seperti ongkos pengiriman, pengepakan, dan penjualan dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan; dalam laporan laba rugi perusahaan, komponen biaya merupakan pengurang dari pendapatan; pengertian biaya berbeda dengan beban; semua biaya adalah beban, tetapi tidak semua beban adalah biaya (cost, expense).


            Klasifikasi Biaya

            Dalam bukunya, Indriani (2018: 9-10)[26] menjabarkan klasifikasi biaya pada perusahaan manufaktur yang dibedakan:

            1. a. Biaya Produksi
              1. • Biaya bahan langsung

                Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, serta dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.

              2. • Biaya Tenaga Kerja Langsung

                Biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi.

              3. • Biaya Overhead Pabrik

                Merupakan seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. BOP termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pajak properti, penyusutan, asuransi fasilitas produksi, pemeliharaan sekaligus perbaikan peralatan produksi.

            2. b. Biaya Nonpoduksi
              1. • Biaya penjualan atau pemasaran

                Semua biaya yang diperlukan guna menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan pada konsumen. Ini dinamakan order getting and order filling (biaya memperoleh dan memenuhi pesanan). Biaya marketing meliputi periklanan, perjalanan dalam penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya gudang produk jadi.

              2. • Biaya Administrasi

                Meliputi biaya eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi.

            3. </div>
            Gambar 2.4 Aliran Biaya

            Konsep Dasar Produksi

            Definisi Produksi

            Rusdi dan Arsyad (2017: 1) [27] di dalam bukunya menjelaskan, “produksi adalah membuat sesuatu yang baru yang berwujud (produk) atau tidak berwujud (jasa). Produksi merupakan salah satu fingsi dasar dari kegiatan manusia dalam masyarakat industri modern dan sekarang dianggap sebagai budaya.”

            Proses Produksi

            Rusdi dan Arsyad (2017: 27) [27] menjabarkan, Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Jenis proses produksi ini sangat banyak, tetapi secara ekstrem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

            1. A. Proses produksi yang terus menerus (continuous process/manufacturing), yang memiliki sifat-sifat:
              1. 1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produksi massa) dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandardisir.
              2. 2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang disebut product layout atau departmentation by product.
              3. 3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal dengan nama Special Purpose Machines.
            2. B. Proses produksi yang terputus-putus (Intermittent process/manufacturing), yang memiliki sifat:
              1. 1.Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.
              2. 2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process layout atau departmentation by equipment.
              3. 3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin mana dikenal dengan nama General Purpose Machines.

            Konsep Dasar Harga Pokok Produksi

            Definisi Harga Pokok Produksi

            Menurut Purnomo seperti yang dikutip oleh Soejanto, Nursubiyantoro, dan Putra Awalu pada Jurnal OPSI vol. 9 No. 1 (2016: 44). [28] “Harga pokok produksi merupakan suatu catatan dari biaya material, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya mempunyai pengertian sebagai semua pengeluaran yang direncanakan untuk menghasilkan suatu produk.”

            Menurut Mulyadi sebagaimana yang dikutip oleh Lestari, Diana P dan Andini dalam Jurnal EXPLORE Vol. 8 No. 2 (2017). [29] “Harga pokok produksi adalah total biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual.”

            Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan akumulasi dari semua biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk.

            Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

            Penentuan kos produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi yang diperhitungkan dalam kos produksi. Dua metode dalam penentuan kos produksi ialah metode full costing dan variable costing.

            1. 1. Metode Full Costing

              Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, juga biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel ataupun tetap. Dengan demikian, kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut:

            2. 2. Metode Variable Costing

              Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel (tidak tetap) ke dalam kos produksi, terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable. Dengan demikian kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut:

            Konsep Dasar Bill of Material (Consumption Sheet)

            Definisi Bill of Material (Consumption Sheet)

            Menurut Mukhopadhyay (2015: 122)[30] “bill of material can be defined as an alternative for a manufacturing bill. The typical use for an alternative engineering bill is to prototype variation from the primary bill that produces the same assembly.”

            Disebutkan dalam Bill of Material ini, berisi daftar konfigurasi elemen-elemen dalam melakukan produksi. Menspesifikasikan bagian-bagian dan bahan baku beserta kuantitas yang dibutuhkan untuk produksi.

            Konsep Dasar Perusahaan

            Definisi Perusahaan

            Definisi menurut KBBI edisi V ialah; kegiatan (pekerjaan dan sebagainya) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan.

            Di dalam bukunya, Hery (2015: 2)[31] menjabarkan; “Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan atau jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalisasi profit.”

            Jenis-jenis Perusahaan

            Hery (2015: 2-5)[31]menjabarkan jenis- jenis perusahaan berdasarkan jenis usahanya dan berdasarkan karakteristik organisasinya. Berdasarkan jenis usahanya, perusahaan dibedakan menjadi:

            1. 1. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)

              Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mcntah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/finalgoods), baru kemudian di jual kepada para pelanggan (distributor). Contoh: pabrik sepatu, perakitan mobil.

            2. 2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business)

              Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain. Contoh: Supermarket (Carrefour) dan Minimarket (Indomart).

            3. 3. Perusahaan Jasa (Service Business)

              Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Contoh perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergek dalam bidang pelayanan transportasi.

            Kegiatan Utama pada Perusahaan

            Menurut Pujawan dan Mahendrawathi sebagaimana dikutip oleh Yuniarti dkk. (2018: 9) [32]Dalam bukunya, kegiatan utama yang ada pada sebuah perusahaan manufaktur khususnya, dengan mengacu kegiatan yang ada ialah:

            1. 1. Merancang Produk Baru (Product Development).

              Meliputi aktivitas melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam melakukan proses perancangan produk baru.

            2. 2. Memperoleh Material (Procurement).

              Aktivitas memilih supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, mengevaluasi kinerja supplier, memonitor risiko pasok, membina dan memelihara hubungan supplier, memilih teknologi yang sesuai untuk mendukung aktivitas pengadaan, menyimpan data-data yang terkait supplier dalam aktivitas pengadaan.

            3. 3. Merencanakan Proses Produksi dan Persediaan (Planning and Control).

              Meliputi aktivitas merencanakan permintaan, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan serta mengendalikan produksi dan persediaan.

            4. 4. Proses Produksi (Production).

              Yaitu aktivitas merubah material menjadi produk jadi, melakukan pengendalian terhadap kualitas produk.

            5. 5. Proses Pengiriman (Distribution).

              Meliputi aktivitas merancang jaringan distribusi, membuat jadwal pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi dan menentukan rute pengiriman.

            6. 6. Menangani Pengembalian (Return).

              Meliputi aktivitas mendesain saluran pengembalian produk, membuat jadwal pengambilan produk, proses disposal, penentuan harga produk refurbish.

            Konsep Dasar Database

            Definisi Database

            Menurut Raharjo sebagaimana yang dikutip oleh Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 254)[33]. “Database merupakan kumpulan data-data yang saling terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data-data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.”

            Dalam bukunya Indrajani (2018: 2), [34] “database merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.”

            Dapat disimpulkan dari kedua definisi di atas bahwa, basis data adalah tempat penyimpanan data-data, dapat digunakan oleh banyak pengguna dan terintegrasi. Sehingga menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

            Komponen Database

            Indrajani (2018: 10-13), [34] dalam bukunya menyatakan, terdapat 5 (lima) komponen dalam database management system:

            1. 1. Hardware

              Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi. Contoh perangkat keras, antara lain personal computer, notebook, mainframe, sampai sebuah jaringan komputer.

            2. 2. Software. Beberapa penggunaan software
              1. Software untuk sistem operasi komputer, baik untuk PC biasa ataupun server. Contohnya Windows, Unix, dan Linux.
              2. Software untuk basis data. Contohnya Microsoft SQL, Oracle, dan MySQL.
              3. Software untuk pemrograman. Seperti program Java, .Net, Visual Basic, C, dan C++.
              4. Software untuk mengatur jaringan, seperti CISCO.
            3. 3. Data

              Merupakan komponen terpenting DBMS karena data adalah penghubung antara komputer dengan manusia.

            4. 4. Prosedur

              Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan pengunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis data memertukan dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem.

            5. 5. Manusia

              di mana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai berikut:

              1. Data and Database Administrator, orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab pada manajemen dan pengendalian basis data.
              2. Database Desainer, dibedakan menjadi perancang basis data secara logika dan fisik. Perancang basis data secara logika berhubungan dengan identifikasi data, antara lain entitas dan atribut.
              3. Application Developers atau Programmer merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data.
              4. End User, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise), para manajer, supervisor, operator, pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam penggunaan basis data.

            Komponen Database

            Indrajani (2018: 6-8), [34] di dalam bukunya mengemukakan, “desain basis data adalah proses membuat desain yang akan mendukung operasional dan tujuan perusahaan. Dengan tujuan untuk menggambarkan relasi data, menyediakan model data, menspesifikasikan desain dengan struktur sesuai kebutuhan sistem”. Pendekatan yang dapat digunakan dalam mendesain basis data, yaitu:

            1. 1. Top-down, Diawali dengan membuat data model. Pendekatan top-down dapat diilustrasikan menggunakan entity-relationship (ER) model yang high level, kemudian mengidentifikasikan entitas, dan relationship antar-entity organisasi. Pendekatan ini sesuai bagi basis data yang kompleks.
            2. s
            3. 2. Bottom-up, Dimulai dari level dasar atribut (property entity dan relationship), menganalisis hubungan antar-atribut, mengelompokkannya dalam suatu relasi yang menggambarkan tipe entitas dan relasi antar-entitas. Pendekatan ini sesuai bagi basis data dengan jumlah atribut yang sedikit.
            4. 3. Inside-out, Mirip seperti pendekatan bottom-up, perbedaannya adalah pada tahap awal mengidentifikasi major entity lalu menguraikannya menjadi entitas-entitas, relasi-relasi, dan atribut-atribut yang berhubungan dengan major entity.
            5. 4. Mixed, Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down.
            Gambar 2.5 Model Data Dan Arsitektur ANSI-SPARC

            Konsep Dasar Internet

            Definisi Internet

            Wood (2018)[35] dalam bukunya mengatakan, “The internet is a global network of connected devices. This network contains many other networks within it, which connect the millions of devices that exist at various point around the world. Devices on the network can communicate with one another and exchange information over a multitude of languages, known as protocols.”

            Christensson (2015)[36]The Internet is a global wide area network that connects computer systems across the world. It includes several high-bandwidth data lines that comprise the Internet "backbone." These lines are connected to major Internet hubs that distribute data to other locations, such as web servers and ISPs.

            Dari definisi di atas, internet adalah jaringan global yang menghubungkan jaringan sistem komputer lainnya diseluruh dunia. Jaringan yang terkoneksi tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain dan bertukar data juga informasi melalui web server dan ISP.

            Definisi Online

            Aneu dan Dede (2017: 65) dalam Jurnal Algoritma Vol. 4 No. 2.[37]Menuturkan, “sesuatu dapat dikatakan online apabila terkoneksi atau terhubung kedalam suatu jaringan atau sistem yang besar. Dalam konteks ini biasanya mengarah pada internet, sehingga makna online menjelaskan bahwa sesuatu tersebut dapat diakses melalui internet.”

            Komponen Internet

            Komponen internet ada 6 diantaranya:

            1. 1. Server, yang menyediakan layanan terhadap jaringan internet.
            2. 2. Domain Name System (DNS), , sebuah standar yang mengatur penamaan publik dari jaringan komputer. DNS menyimpan nama host/nama domain. Diibaratkan sebagai jantungnya internet.
            3. 3. Internet Service Provider (ISP), penyedia layanan internet. ISP merupakan jaringan yang berupa media transmisi yang mengalirkan data. Dengan layanan ini, kita dapat terkoneksi dengan internet dan dapat online.
            4. 4. Browser, atau juga disebut web browser. Merupakan software untuk memungkinkan kita menjelajahi internet, bertukar informasi, mencari informasi yang ada di internet. Contoh browser diantaranya; Google chrome, Firefox, Internet Explorer, dan sebagainya.
            5. 5. User, kita sebagai pengguna internet yang membuat informasi dan/atau mengaksesnya melalui browser.

            Konsep Dasar Website

            Definisi Website

            Menurut Faridi, Aripianti, dan Retno dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016: 189)[38] menyimpulkan bahwa, “World Wide Web (WWW) atau sering dikenal dengan web yaitu merupakan salah satu layanan suatu ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan menggunakan link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.”

            Al Husain, dkk dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016: 134) [39] menjelaskan, “web atau sering disebut dengan situs bisa diartikan sebagai kumpulan dari halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai informasi diantaranya yaitu: informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jarigan-jaringan halaman.”

            Menurut beberapa definisi diatas tentang website, dapat disimpulkan bahwa, website merupakan sebuah layanan untuk menampilkan kumpulan informasi yang berada di dalam jaringan internet. Dapat diakses dengan mengetikkan link pada web browser. Website ada yang bersifat statis juga dinamis.

            Konsep Dasar Pemrograman Web

            Definisi Pemrograman Web

            Terdiri dari kata pemrograman dan web. Menurut Abdulloh (2018: 2)[40], “pemrograman web dapat diartikan sebagai kegiatan pembuatan program atau aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat memproses data dan menghasilkan informasi sesuai yang dikehendaki oleh pemilik website.”

            Aplikasi Pemrograman Web

            Web programmer tentu membutuhkan berbagai macam aplikasi/tools yang membantu dalam merancang, menuliskan skrip program maupun menampilkan hasil program. Diantaranya:

            1. Web Authoring, merupakan perangkat lunak yang biasanya bersifat "WYSIWYG" (What You See Is What You Get) atau apa yang dilihat merupakan apa yang akan dihasilkan. Ini sangat memudahkan bagi pemula, karena setiap mengetikkan skrip program langsung terlihat hasilnya. Bahkan biasanya tersedia juga tool drag and drop yang memudahkan web designer dalam membuat elemen website. Yang termasuk jenis aplikasi ini salah satunya yaitu Adobe Dreamweaver.
            2. Text Editor, memiliki fungsi yang sama dengan web authoring yaitu untuk mengetikkan skrip program, hanya saja tidak bersifat WYSIWYG, sehingga untuk menampilkan hasilnya memerlukan web browser. Namun, karena lebih ringan dan lisensinya yang open source sehingga banyak yang memilih memakai text editor. Salah satu contohnya yaitu Notepad++.
            3. Web Browser, digunakan untuk menampilkan dan mengetes hasil skrip program. Beberapa skrip CSS3 dan HTML 5 hanya support pada web browser tertentu saja sehingga, menggunakan lebih dari satu web browser akan lebih baik. Saat ini kebanyakan browser versi terbaru sudah support hampir semua fitur CSS3 dan HTML 5.
            4. Web Server, merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima permintaan melalui protokol HTTP atau HTTPS dari client kemudian mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web. Contoh yang termasuk web server adalah Apache. Dalam penggunaanya, biasanya sudah jadi satu paket dengan PHP dan MySQL. Contoh paket yang sudah berisi Apache, PHP dan MySQL diantaranya Xampp dan Appserv.

            Bahasa dalam Pemrograman Web

            Abdulloh (2018)[40] menerangkan sedikitnya terdapat 5 (lima) bahasa utama dalam pemrograman web yang memiliki peranannya masing-masing, yaitu HTML, CSS, PHP, SQL, dan JavaScript. Dari 5 (lima) hal di atas, telah berkembang menjadi bentuk lain ada yang berupa library seperti jQuery yang merupakan library function JavaScript, dan ada yang berupa framework seperti Bootstrap yang memudahkan programmer dapat membuat desain website dengan lebih cepat.

            Konsep Dasar HTML

            Definisi HTML

            Dalam bukunya, Abdulloh (2018)[40] mengatakan, “HTML merupakan singkatan dari Hypertxt Markup Language yaitu bahasa standar web yang dikelola penggunaanya oleh W3C (World Wide Web Consortium) berupa tag-tag yang menyusun setiap elemen dari website. HTML berperan sebagai penyusun struktur halaman website yang menempatkan setiap elemen website sesuai layout yang diinginkan.”

            Dikutip dari laman website developer.mozilla.org (25 Maret 2019). [41] “HTML is not a programming language; it is a markup language that defines the structure of your content. HTML consists of a series of elements, which you use to enclose, or wrap, different parts of the content to make it appear a certain way, or act a certain way. The enclosing tags can make a word or image hyperlink to somewhere else, can italicize words, can make the font bigger or smaller, and so on.”

            Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

            Definisi CSS

            Abdulloh (2018)[40] menuturkan, “CSS (Cascading Style Sheet) yaitu dokumen web yang berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai properti yang tersedia sehinga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan.”

            Menurut Ariata dalam artikel hostinger.co.id (7 Februari 2019), [42] “CSS adalah bahasa Cascading Style Sheet dan biasanya digunakan untuk mengatur tampilan elemen yang tertulis dalam bahasa markup, seperti HTML. CSS berfungsi untuk memisahkan konten dari tampilan visualnya di situs.”

            Konsep Dasar PHP

            Definisi PHP

            Supono (2016: 3)[43] dalam bukunya menyatakan bahwa, “PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server - side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.”

            Solichin (2016)[44] menjelaskan “PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang dibuat secara khusus untuk membangun aplikasi berbasis web.”

            PHP memiliki peran sebagai pemroses data pada sisi server sesuai yang diminta client menjadi informasi yang siap ditampilkan. Dan juga sebagai penghubung aplikasi web dan database. Selain PHP dapat juga menggunakan bahasa Java, ASP, dan sebagainya.

            Keunggulan PHP

            PHP memiliki keunggulan sehingga diminati. 3 diantaranya adalah sebagai berikut:

            1. 1. Gratis, dapat diunduh secara gratis, dikembangkan oleh komunitas open source dan akan selalu diditribusikan secara gratis.
            2. 2. Berlisensi GNU (General Public License), ini menjadi jaminan bahwa semua versi PHP akan selalu didistrbusikan secara gratis. Sehingga, tiap program dan aplikasi yang dihasilkan menggunakan PHP dapat menentukan sendiri lisensinya.
            3. 3. Performa Handal, PHP sangatlah efisien denga sebuah sepsifikasi server yang tidak mahal, dapat melayani jutaan akses perharinya.

            PHP framework (CodeIgniter)

            Dijelaskan dalam Wikipedia (7 Juni 2019).[45] CodeIgniter merupakan aplikasi sumber terbuka yang berupa kerangka kerja PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan pengembang web untuk membuat aplikasi web dengan cepat mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir adalah versi 3.1.10.

            Menurut Poornima dan Girish (2019: 1)[46] dalam bukunya. "CodeIgniter is an extremely light weight, high performance, open source PHP framework for developing websites in Model-View-Controller architecture. It possesses a rich set of functionality with numerous libraries for sending e-mails, uploading files, connecting to database, session tracking etc, and numerous helpers which tremendously increase the speed of websites development in PHP."

            CodeIgniter dikembangkan oleh British Columbia Institute of Technology, dengan lisensi dibawah MIT Lisensi dan source code-nya di maintain di Github sebagai repositori.

            Konsep Dasar Database MySQL

            Definisi Database MySQL

            Prasetyo (2015: 13)[47] dalam jurnal Media Informasi Vol. 11 No. 1 mengatakan, “MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki fitur kendali, sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain. MySQL digunakan Sebagai database manajemen sistem.”

            Rouse pada searchoracle.techtarget.com (Juli 2018)[48] artikel menjabarkan, “MySQL is an Oracle-backed open source relational database management system (RDBMS) based on Structured Query Language (SQL). MySQL runs on virtually all platforms, including Linux, UNIX and Windows. Although it can be used in a wide range of applications, MySQL is most often associated with web applications and online publishing.”

            Menurut Damodaran, Salim, dan Marium (2016: 387)[49] “MySQL is a popular open-source relational database management system (RDBMS) that is distributed, developed, and supported by Oracle Corporation. The relational systems like, MySQL stores data in tabular form and uses structured query language (SQL) for accessing of data”.

            Dapat diambil kesimpulan bahwa MySQL termasuk dalam RDBMS yang menggunakan bahasa Query (SQL). Digunakan unutk berkomunikasi dengan server web. Dimiliki oleh Oracle dan bersfifat open source.

            Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

            Definisi UML

            Law (2015)[50] di dalam bukunya menjelaskan, “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang dirancang sebagai standar untuk visualisasi sistem perangkat lunak. UML merupakan karya dari Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh. Pada tahun 1997 UML diadopsi sebagai standar oleh Object Management Group (OMG), lalu diajukan ke lembaga standarisasi internasional (ISO) pada tahun 2000.”

            Menurut Rahayu, Alfeno dan Wahyono dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 1 (2019).[51]Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tools untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.”

            Menurut Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 254).[33]Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”

            Dari beberapa definisi di atas, UML (Unified Modeling Language) dapat disimpulkan sebagai metodologi pengembangan sistem OOP. Berbentuk diagram untuk memvisualisasikan antar kelas/class dan juga objek. UML menjadi notasi yang populer untuk menggambarkan perancangan sistem atau program yang berorientasi objek.

            Fungsi UML

            Dalam bukunya Muslihudin (2016: 59)[7], UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain:

            1. 1. Merancang perangkat lunak,
            2. 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis,
            3. 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisis dan mencari apa yang diperlukan sistem,
            4. 4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

            UML telah diaplikasikan pada banyak bidang seperti, investasi perbankan, lembaga kesehatan, departemen pertahanan, sistem terdistribusi, sistem pendukung alat kerja, retail, sales dan supplier.

            Model UML

            UML membagi diagram menjadi dua kategori, yaitu structural dan behavioral. Structural diagram menggambarkan struktur dari sistem sedangkan behavioral diagram menggambarkan interaksi yang terjadi di dalam sistem.

            Class diagram, component diagram, composite structure diagram, deployment diagram, object diagram, package diagram, dan profile diagram termasuk dalam kategori structural diagram. Selanjutnya, activity diagram, communication diagram, interaction overview diagram, sequence diagram, state diagram, timing diagram, dan use case diagram termasuk dalam kategori behavioral diagram. (Risal, 2015)[50].

            Diagram yang sering digunakan diataranya: use case, activity diagram, dan class diagram. Penjelasannya sebagai berikut:

            1. 1. Use Case. Digunakan untuk menggambarkan bentuk sederhana interaksi aktor ke sistem. Aktor dalam konteks use case dapat berupa pengguna atau dapat berupa sistem lainnya. Tiap aktor dalam use case biasanya memiliki peran dan aksesibilitas yang berbeda. Komponen penyusun use case diagram hanya dua, aktor yang digambarkan sebagai stick figure dan use case yang digambarkan dengan elips.
            2. 2. Activity Diagram. Digunakan untuk memodelkan komputasi atau alur kerja yang terjadi dalam sistem. Komponen penyusun diagram aktifitas ada lima, yaitu: Persegi panjang bulat (kapsul) digunakan untuk menggambarkan aktifitas. Belah ketupat untuk menggambarkan keputusan (analisa kasus). Persegi hitam (bar) digunakan untuk menggambarkan proses yang dilakukan pararel. Proses pararel diawali dan diakhiri dengan persegi hitam ini. Lingkaran hitam menggambarkan awal dari alir kerja. Lingkaran hitam yang dilingkari menggambarkan akhir dari alir kerja.
            3. 3. Class Diagram. Menggambarkan struktur dari sistem itu sendiri. Diagram kelas menampilkan anggota kelas (atribut dan operasi) dan relasi antar kelas. Komponen penyusun diagram kelas hanya dua, yaitu: Persegi dengan tiga wadah digunakan untuk menggambarkan kelas. Wadah pertama (atas) digunakan untuk menuliskan nama kelas. Wadah kedua (tengah) berisi kumpulan atribut yang ada dalam kelas. Wadah ketiga (bawah) berisi kumpulan operasi. Atribut/operasi biasanya diawali oleh simbol +, -, atau # yang menunjukan aksesibilitas atribut/operasi tersebut. Tanda (+) melambangkan public, bisa diakses oleh entitas di luar kelas dan di dalam kelas. Tanda (-) melambangkan private, hanya bisa di akses oleh entitas dalam kelas. Tanda (#) melambangkan protected, bisa diakses oleh entitas kelas itu sendiri dan turunannya. Lalu Garis dengan berbagai macam anak panah, digunakan untuk menggambarkan relasi antara kelas satu dengan kelas lainnya.
            Gambar 2.6 Hirarki tipe diagram UML

            Konsep Dasar Analisis PIECES

            Definisi Analisis PIECES

            Menurut Soleh, Astriza & Hamid dalam Jurnal Potensi Utama Vol. 1 No. 1(2015),[52] “analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

            1. 1. Kehandalan (Performance).

              Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 (dua) komponen berikut:

              1. •Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa error.
              2. •Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

                Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapabilitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya respond time yang diperlukan cepat.

            2. 2. Informasi (Information).

              Informasi merupakan hal krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi akan menimbulkan masalah baru.

            3. 3. Analisis Ekonomi (Economic)

              Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

            4. 4. Analisis Kemanan (Control/Security)

              Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibenahi jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

            5. 5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

              Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

              1. • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
              2. • Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
              3. • Informasi dihasilkan secara berlebihan.
              4. • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
              5. • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
            6. 6. Analisis Layanan (Services).

              Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

              1. • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
              2. • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
              3. • Sistem canggung untuk digunakan.
              4. • Sistem tidak fleksibel.

            Konsep Dasar Testing

            Definisi Testing

            Menurut Febriyanto & Saputra (2015: 2).[53] “Pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.”

            Indrajani (2018: 12) menyatakan, [34]menyatakan, “testing (pengujian) adalah suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan skenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan terlihat jika terjadi kesalahan pada software.”

            Dapat diambil kesimpulan dari kedua definisi di atas bahwa, testing merupakan proses untuk menguji/memvalidasi sistem sebelum diluncurkan/dipergunakan oleh publik. Proses ini akan memperlihatkan kesalahan dan ketidaksesuaian yang ada pada sistem.

            Pengujian sistem merupakan tahap keempat dalam SDLC. Sekitar 70% waktu dalam pembuatan sistem, dihabiskan untuk tahap testing. (Chopra: 2018).

            Jenis-jenis Testing

            Terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

            1. 1. Black-box testing, pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini tidak melihat dan menguji source code program.
            2. 2. White-box Testing. Adalah pengujian yang didasarkan pada detail juga alur logika kode program. Pada kegiatan white-box testing, tester melihat source code program dan menemukan bugs dari kode program yang diuji. Pada intinya, white-box testing adalah pengujian yang dilakukan sampai kepada detail pengecekan kode program.

            Konsep Dasar Elisitasi

            Definisi Elisitasi

            Menurut Iqbal dan Dzulhaq dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 1 (2017:1),[54] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).”

            Sedangkan Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 (2015:74)[55] menuturkan, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

            Tahap-tahap Elisitasi

            Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

            1. a. Elisitasi Tahap I

              Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen yang terkait melalui wawancara.

            2. b. Elisitasi Tahap II

              Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap pertama berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh perancang sistem untuk dieksekusi. Berikut pengertian dari MDI:

              1. 1. Mandatory. Yang berarti requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
              2. 2. Desirable. Yang berarti requirement tersebut tidak terlalu penting sehingga boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
              3. 3. Inessential. Yang berarti requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem, sehingga tidak diperlukan untuk berada di dalam sistem.
            3. c. Elisitasi Tahap III

              Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang Inessential pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

              1. T artinya Technical, Yang berarti requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
              2. O artinya Operational, yaitu bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
              3. E artinya Economy, yaitu berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu :
                1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
                2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan serta biaya yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, sedang-sedang saja.
                3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan dan biaya yang dikeluarkan cukup rendah.
            4. d. Final Draft Elisitasi

              Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


            Literature Review

            Konsep Dasar Literature Review

            Definisi Literature Review

            Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 185),[56]literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

            Menurut Semiawan sebagaimana dikutip oleh Dewi (2016: 104),[57]Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”

            Llopart dan Moised Esteban-Guitart (2016 : 11).[58] "the literature reviewed shows that there is plenty of scope for a fruitful dialogue between the two models because it reveals a shared critical perspective aimed at social transformation in favour of inclusion and equality in education."

            Manfaat Literature Review

            Menurut Rahardja, Aini dan Allamiah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 212). [59] Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:

            1. 1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
            2. 2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
            3. 3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
            4. 4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

            Daftar Literature Review

            Dibawah ini adalah daftar kumpulan penelitian yang telah dilakukan dan memiliki keterkaitan terhadap penelitian yang akan dibahas pada skripsi ini, diantaranya:

            Tabel 2.1 Daftar Literature Review
            No Judul Penelitian Metode yang digunakan Hasil Penelitian
            1 Hapsari Rinci K, Azinar Azmuri W, dan Sugiyanto. (Mei 2018). Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Jurnal Nasional Teknologi Terapan Vol. 2 No. 1. Metode penelitian dengan pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan studi literatur. Analisa kebutuhan dengan Method View Controller. Dan desain sistem dengan diagram UML. Sistem berfungsi untuk penentuan HPP, dan juga sebagai kontrol proses produksi seperti: mampu melakukan perubahan stok barang otomatis tiap terjadi transaksi, monitoring persediaan terpantau dengan cepat. Juga membantu bagian gudang dan produksi dlam membuat laporan yang dibutuhkan.
            2 Euis Sitinur, Padeli, dan Sumasih. (Agustus 2016). Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 2 Metode Activity Based Costing system. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis SWOT guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dari segi internal dan eksternal dan strategi perusahaan. Laporan keuangan yang mampu menampilkan informasi yang terinci dari pendapatan dan biaya overhead yang digunakan pada proses produksi setiap item yang meliputi proses dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi siap jual, sehingga mudah mengetahui kemampuan laba yang dihasilkan dari setiap item yang diproduksi tersebut.
            3 Anita B., W. dan Andrian W. (Agustus 2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan Berbasis Web Pada PT Bumitangerang Mesindotama. Jurnal CERITA Vol. 4 No. 2 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang didukung dari pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka. Menghasilkan Sistem yang menggunakan input berbasis web dalam proses pengisian kegiatan proyek, rincian bahan yang diperlukan dan perencanaan anggaran biaya yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan laporan akhir dalam bentuk rekapan yang rapi.
            4 Samsoni. (Tahun 2017). Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM Vol. 2 No. 3. Metode pengumpulan data, pembuatan OPC, menghitung waktu standar membuat struktur produk. Perancangan menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP, CSS, HTML dan untuk database menggunakan database MySQL serta beberapa tools pendukung lainnya seperti sublime, notepad++. Menghasilkan Sistem monitoring produksi sepatu yang sudah dapat melakukan pengendalian produksi sepatu dengan cepat hanya dengan cara melihat pada menu report yang dapat memberikan informasi pemesanan sepatu sudah sampai proses tahap produksi hingga proses finishing.
            5 Rasya Machfud, Arifin Puji, dah Teguh Sutanto. (2018). Rancang Bangun Aplikasi Harga Pokok Produksi pada CV Langganan. Jurnal JSIKA Vol. 7 No. 2. Perhitungan HPP menggunakan metode full costing yang meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan harga pokok produksi yang terdiri dari laporan biaya bahan baku, laporan tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik. Dan juga menghasilkan informasi biaya pembebanan penyusutan mesin dan aktiva, biaya listrik, dan biaya pemakaian bahan penolong.
            6 Wartika, Deasy P, Tono H, dkk. (November 2017). Sistem Informasi Manajemen Harga Pokok Produksi Telur pada Peternakan Ayam Petelur Ismaya Poultry Shop. Prosiding SAINTIKS Vol. 2. Metode Pendekatan Sistem menggunakan Object Oriented dan Metode Pengembangan Sistem menggunakan Prototype. Implementasi software dalam membangun sistem dengan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database. Menghasilkan Sistem Informasi Manajemen harga pokok produksi telur berbasis web yang dapat memberikan rekomendasi kepada pemilik peternakan dalam mengambil keputusan guna menentukan harga jual telur dengan keuntungan yang didapatkan sesuai dengan kebijakannya.
            7 Dinik Fitri. (2016). Perancangan Sistem Informasi Harga Pokok Produksi Dengan Metode Biaya Activity Based Cost System Pada PT Aseli Dagadu Djogdja. Jurnal OPTIMUM Vol. 6 No. 1. Penentuan HPP dengan metode Activity Based Cost System. Perancangan sistem dengan metode FAST (Framework for the Aplication of System Thinking). Menghasilkan Sistem informasi mampu memberikan informasi harga pokok produksi dengan pendekatan ABC. Dan beberapa fitur lainnya yang mendukung untuk memberikan pelayanan optimal pada pelanggan.
            8 Fitri Dwi, Arifin, dan Julianto. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Pada UMKM Burhan Foam. Jurnal JSIKA. Vol 5 No. 10. Penentuan HPP menggunakan metode Job Order Costing. Desain sistem menggunakan Context Diagram. Dan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka, wawancara. Menghasilkan output berupa laporan biaya bahan baku, laporan biaya tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik tetap, laporan biaya overhead pabrik variabel, dan laporan harga pokok produksi. Selain laporan utama, aplikasi ini juga menghasilkan laporan untuk memberikan informasi kepada manajemen berupa laporan pemesanan per periode.
            9 Evan Reinaldo, Alexander Setiawan, Tanti Octavia (2017). Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Produksi pada PT. Rajapaksi Adyaperkasa. Jurnal INFRA Vol 5 No 2. Metode pengumpulan data. Permodelan sistem menggunakan Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram. Perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2010 dan database SQL Server 2012. Pengolahan data penelitian diuji menggunakan IBM SPSS. Hasilnya, Perusahaan dapat mengetahui waktu dan biaya produksi dari model sepatu dengan hanya melihat contoh sepatu, dan data model sepatu yang ada dikembangkan hingga dapat melakukan pemesanan dan melihat rencana penjadwalan produksi. Aplikasi dapat menampilkan report secara detail akan waktu dan biaya model baru dengan mudah.
            10 Duraccio V, Elia V, dan Forcina A. (Tahun 2015). An Activity Based Costing Model For Evaluating Effectiveness Of RFID Technology In Pallet Reverse Logistics System. AIP Conference Proceedings Vol. 1648 Issue 1. Activity Based Costing method and data collecting through observation and literature review. Results obtained highlight how an RFID application is economically sustainable to reduce the overall cost of pallet management activities.

            BAB III

            PEMBAHASAN

            Gambaran Umum Perusahaan

            Sejarah Singkat PT Bimasakti Karyaprima (Fans Sport Shoes)

            Berawal sebagai bisnis trader sepatu olahraga, seiring berjalannya waktu, ditambah kejelian melihat peluang untuk menggarap segmen pasar menengah ke bawah, lahirlah merk sepatu Fans. Yang memiliki tujuan ikut serta berkontribusi mengembangkan industri sepatu di Indonesia. Nama Fans dipilih karena mudah diingat dan mempunyai arti positif yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktivitas bagi penggemarnya dari Sabang sampai Merauke.

            Gambar 3.1 Salah satu produk sepatu FANS, teknologi U-Lock

            Fans pertama kali di produksi oleh sebuah pabrik CMT yang juga memproduksi sepatu merk lain. Seiring berjalannya waktu, permintaan sepatu Fans semakin meningkat maka, diputuskan untuk membuka unit produksi sendiri yang berlokasi di Jalan Industri Raya I Blok D No. 8A, Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang – Banten. Kode Pos 15136.

            Dengan memiliki pabrik sendiri, Fans berkomitmen lebih mengembangkan teknologi dalam dunia sepatu guna memberi nilai tambah bagi produksi sepatu dalam negeri. Pada awal berdiri di tahun 2001, Fans dikenal dengan sepatu jogging-nya. Seiring dengan perubahan jaman, model lainpun mulai diciptakan

            Pada tahun 2004, Fans membuat sepatu Taekwondo yang dinamakan Xtrial. Sepatu ini tetap digemari masyarakat hingga sekarang. Pada tahun 2010, Fans meluncurkan sepatu Hiking yang menjadi trend di kalangan komunitas hasher di Indonesia dan Asia Tenggara. Sepatu ini dikenal karena kekuatannya. Melewati medan yang berlumpur hingga terjal sekalipun, sepatu ini tetap nyaman digunakan dan awet.

            Gambar 3.2 Pabrik PT Bimasakti Karyaprima

            Visi dan Misi PT Bimasakti Karyaprima

            Visi PT Bimasakti Karyaprima

            ”Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan, kesehatan & keamanan, melalui peningkatan kualitas.”

            Misi PT Bimasakti Karyaprima

            Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi & kualitas yang berkesinambungan

            Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima

            Organisasi ialah suatu kelompok orang yang mempunyai visi dan misi dalam satu tujuan, yaitu untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kegiatan dan aturan dari organisasi tersebut, seperti halnya organisasi sekolah.

            Struktur organisasi diperlukan supaya organisasi terlihat struktural, organisasi adalah hubungan orang orang yang mempunyai atasan dan bawahan. Susunan organisasi pada PT Bimasakti Karyaprima adalah sebagai berikut:

            1. a. Direktur;
            2. b. Accounting;
            3. c. HRD (Human Resources Department)
            4. d. SCM, yang membawahi:
              1. • Kepala Produksi, yang membawahi:
                1. 1. Kepala Regu, dan
                2. 2. Mekanik.
              1. • Kepala Gudang, yang membawahi:
                1. 1. Raw Material;
                2. 2. Finished Goods;
                3. 3. EVA/Rubber, dan
                4. 4. Driver;
            5. e. Marketing, dan
            6. f. RnD (Research and Development).
            7. Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima

              Tugas Dan Tanggung Jawab

              Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang tersebut dalam struktur organisasi PT Bimasakti Karyaprima, yaitu:
              1. 1. Direktur, Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan
              2. 2. Accounting, Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan
              3. 3. HRD, Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia
              4. 4. SCM, Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan membuat rencana produksi.
              5. 5. Marketing, Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan
              6. 6. RnD, Bertugas untuk memperbaiki dan mengembangkan produk baru.
              7. 7. Kepala Produksi, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas produksi.
              8. 8. Kepala Gudang, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan, dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
              9. 9. Kepala Regu, Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.
              10. 10. Mekanik, Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin.
              11. 11. Operator Gudang Raw Material, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah.
              12. 12. Operator Gudang Finished Goods, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi.
              13. 13. Operator Gudang EVA/Rubber, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya barang setengah jadi.
              14. 14. Driver, Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer/showroom.


              Produk-produk oleh PT Bimasakti Karyaprima

              Terdapat kurang lebih 30 model produk sepatu yang dibuat oleh PT Bimasakti Karyaprima, yaitu:
              1. Kategori Back to School
              2. - Sonic B
              3. Kategori Casual
              4. - Sonic B
              5. - Sonic N
              6. - Muller R
              7. - Muller B
              8. - Arumba B
              9. - Morio B
              10. - Morio W
              11. - Muller N
              12. - Solaris B
              13. - Solaris N
              14. - Barito N
              15. - Barito G
              16. - Solaris G
              17. - Baza B
              18. - Muller M
              19. - Barito B
              20. - Mulo B
              21. Kategori Futsal
              22. - CRV O
              23. Kategori Jogging
              24. - Jaguar R
              25. - Jaguar N
              26. - Eureka W
              27. - Eureka B
              28. - Eureka R
              29. - Eureka O
              30. - Malino B
              31. - Castelo MG
              32. - Castelo O
              33. - Castelo P
              34. • Kategori Taekwondo
              35. - Rush W Jr
              36. - Rush B Jr
              37. - Escape W
              38. - Escape C

              Proses Produksi Sepatu

              Berikut adalah flowchart proses produksi sepatu pada PT Bimasakti Karyaprima:
              Gambar 3.2 Proses Produksi PT Bimasakti Karyaprima

              Dari gambar diatas, dapat diketahui:

              1. Marketing memberikan PO beserta kuantitas produksinya.
              2. Bagian R&D dan Produksi menghitung kebutuhan bahan baku yang akan diproduksi.
              3. Membuat SPK (Surat Perintah Kerja) ke bagian Operator.
              4. Persiapan produksi seperti: persiapan Bahan baku sepatu, aksesoris sepatu, dan alat/mesin produksi.
              5. Proses cutting (pemotongan pola pada bahan baku). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu cutting.
              6. Proses sewing (penjahitan). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu sewing.
              7. Proses assembling (penyatuan seluruh komponen sepatu menjadi satu kesatuan). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu assembling dan untuk melanjutkan ke proses finishing.
              8. Finishing. Proses penyempurnaan sepatu jadi. Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu sebelum dilakukan packing.
              9. Packing. Proses mengemas sepatu ke dalam boks sepatu, juga pemberian aksesoris lainnya. Kemudian dikelompokan sesuai dengan ukurannya dan siap untuk dipasarkan.

              Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

              Prosedur Sistem Yang Berjalan

              Prosedur untuk sistem informasi biaya yang berjalan saat ini yaitu:
              1. 1. Bagian Development mengukur pola sepatu pada bahan baku.
              2. 2. Development menyusun rincian Consumption Sheet di spreadsheet yang berisi daftar kebutuhan material dan konsumsi pemakaian untuk sepasang sepatu (berdasarkan jenis, model, dan warna sepatu).
              3. 3. Development mencetak Consumption Sheet lalu, menyerahkan kepada bagian Purchasing untuk dikonfirmasi.
              4. 4. Jika terdapat data yang harus direvisi, Development akan menggantinya sesuai perintah dan di-print lagi setelah direvisi. Lalu diberikan kembali ke bagian Purchasing.
              5. 5. Consumption Sheet diberi tanda tangan sebagai tanda telah terkonfirmasi/approved
              6. 6. Selanjutnya, bagian Purchasing akan melakukan proses costing.
              7. 7. Saat ini, bagian Purchasing harus mengetikkan ulang rincian Consumption Sheet pada komputer, lalu melakukan perhitungan costing tiap-tiap material sepatu
              8. 8. Seluruh costing dijumlahkan, sehingga didapatkan total biaya untuk produksi satu pasang sepatu tiap modelnya.
              9. 9. Pimpinan menerima laporan Consumption Sheet

              Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

              Dalam merancang prosedur sistem yang berjalan, penulis menggunakan permodelan dengan UML yang dibuat dengan program Visual Paradigm: Community Edition 13.2. Model UML yang akan dibuat diantaranya Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram

              Use Case Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

              Gambar 3.4 Use Case Prosedur yang berjalan
              Berdasarkan use case diagram diatas, dapat diketahui:
              1. Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya yang berjalan saat ini.
              2. Use case yang tergambar berjumlah 11 use case
              3. Aktor yang melakukan kegiatan berjumlah 3 aktor, diantaranya: Development, Purchasing, dan Pimpinan. Berikut adalah pendefinisian aktor pada sistem informasi biaya yang berjalan saat ini:
              Tabel 3.1 Pendefinisian Aktor
              No. Nama Aktor Deskripsi
              1. Development Development adalah bagian dalam pengembangan produk. Development memiliki hak untuk mengukur pola sepatu pada bahan baku, membuat rincian Consumption Sheet, mencetaknya, lalu memberikan ke Purchasing untuk dikonfirmasi.
              2. Purchasing Purchasing memiliki hak untuk memberi konfirmasi pada hasil Consumption Sheet dari Development, mengetik ulang Consumption Sheet untuk melakukan costing, dan mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu.
              3. Pimpinan Pimpinan mempunyai hak untuk mengetahui dan menerima laporan dalam kegiatan produksi.

              Activity Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

              Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur yang berjalan
              Berdasarkan activity diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
              2. 10 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 1 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
              4. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

              Sequence Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

              Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur yang berjalan


              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 4 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Pola sepatu, Consumption Sheet, Laporan.
              2. 3 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Purchasing, Development, dan Pimpinan.
              3. 12 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Analisis Sistem Yang Berjalan

              Metode Analisis PIECES

              Peneliti menggunakan metode PIECES untuk mengevaluasi performance (kinerja), information (informasi), economy (ekonomi), control (kendali), efficiency (efisiensi), dan service (pelayanan) pada sistem yang berjalan. Berikut hasil analisa PIECES sistem yang berjalan:
              Tabel 3.2 Analisa PIECES
              Parameter Hasil Analisa Sistem Berjalan Sistem Usulan
              Performance Pengolahan data yang cukup sulit karena terpisah di perangkat yang berbeda. Hal ini tentu saja membutukan waktu yang cukup lama. Pengolahan data menjadi mudah dan cepat karena berbasis website dan menggunakan database.
              Information Informasi yang dihasilkan cukup baik. Namun, untuk pencarian data mengalami kesulitan. Juga belum bisa otomatis untuk mengetahui kebutuhan biaya produksi sepasang sepatu. Pencarian data lebih mudah dengan fitur cari data berdasarkan beberapa filter. Dan laporan dibuat lebuh raoi dan cepat.
              Economy Mengeluarkan biaya (kertas) untuk mencetak ulang jika ada revisi. Penggunaan kertas cetak akan berkurang dengan dibuatnya sistem ini. Sehingga menghemat pengeluaran biaya.
              Control Kontrol kurang, data tersimpan berlebihan tidak konsisten dalam file-file dan perangkat berbeda. Terjadi error dalam proses entah dari pengguna atau software yang digunakan. Dengan memiliki database untuk data-data master maka semua terpusat di database.
              Efficiency Karena terpisah perangkat antara pembuatan Consumption Sheet dan proses costing-nya maka, pengetikkan ulang harus dilakukan, usaha yang dibutuhkan lebih banyak. Pembuatan Consumption Sheet untuk proses princian material dan proses costing berada dalam satu sistem yang terintegrasi.
              Service Sistem hanya bisa digunakan saat di kantor dan jam kerja. Tidak bisa fleksibel digunakan di luar jam kerja atau di luar kantor. Karena sistem dibuat berbasis website. Maka, dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Untuk mengecek data, konfirmasi dan lainnya hanya perlu membuka wesbsite-nya melalui komputer atau gadget mereka.

              Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

              Spesifikasi Hardware

              Perangkat keras (hardware) yang digunakan diantaranya adalah:
              1. a. Processor : Dual Core
              2. b. Monitor : LCD HD 16 inch.
              3. c. Mouse : Optical Mouse.
              4. d. Keyboard : Standar QWERTY Keyboard.
              5. e. RAM : 2 GB.
              6. f. Harddisk : 500 GB.
              7. g. Printer : Canon IP2770.

              Spesifikasi Software

              Perangkat lunak (software) yang digunakan diantaranya adalah:
              1. a. Linux Mint OS.
              2. b. LibreOffice (Spreadsheet).
              3. c. Google Chrome browser.

              Hak Akses Brainware

              Pengguna (brainware) yang memiliki hak akses dalam proses peminjaman arsip berjumlah 3 orang, yaitu:
              1. a. Purchasing.
              2. b. Development.
              3. c. Pimpinan.

              Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

              Permasalahan Yang Dihadapi

              Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:
              1. Pembuatan Consumption Sheet dan proses costing dilakukan di dua perangkat yang terpisah dan belum memiliki database. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi.
              2. Untuk memperbarui harga terbaru atau melakukan revisi rincian data cukup sulit, karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama dan usaha yang lebih.
              3. Sistem saat ini dapat belum dapat otomatis untuk mengetahui biaya produksi sepasang sepatu tiap model/jenisnya.

              Alternatif Pemecahanan Masalah

              Dari poin-poin permasalahan di atas, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat dilakukan, yaitu:
              1. Dibangun Sistem Informasi berbasis web yang mencakup dalam pembuatan Consumption Sheet mulai dari proses perincian material hingga proses costing, yang menghasilkan biaya produksi sepasang sepatu. Hak akses user dibagi menjadi tiga bagian yaitu: untuk bagian Development, kedua untuk Purchasing, dan untuk Admin.
              2. Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database yang baik. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun memperbarui harga tidak lagi sulit. Dan juga lebih cepat dalam pencarian data.
              3. Untuk mengetahui biaya sepasang sepatu tiap model/jenisnya, bisa langsung diketahui melalui sistem ini. Dengan sistem yang online, konfirmasi pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka.

              User Requirement

              Elisitasi Tahap I

              Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

              Elisitasi Tahap II

              Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

              Elisitasi Tahap III

              Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

              Final Draft Elisitasi

              Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

              BAB IV

              RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

              Rancangan Sistem Usulan

              Prosedur Sistem Usulan

              1. Admin tambah data pada Master data Kategori, Material, serta Jenis Sepatu melalui sistem online.
              2. Admin tambah data anggota perusahaan lalu membagi role/hak akses tiap anggota.
              3. Bagian Development dan Purchasing login ke sistem.
              4. Bagian Development mulai membuat projek Consumption Sheet melalui form yang sudah disediakan.
              5. Bagian Development melalui dashboard-nya, mulai membuat projek dengan memilih jenis/model sepatu apa yang akan dibuat, lalu pilih daftar Komponen untuk menentukan komponen dan rinciannya, pilih daftar Material dan isi detailnya untuk menentukan material apa saja yang dipakai secara berurutan.
              6. Setelah selesai, projek disimpan dan di-submit ke bagian Purchasing.
              7. Purchasing melalui dashboard-nya, menerima hasil rincian projek yang telah dibuat oleh Development. Purchasing memeriksa hasil projek. Selanjutnya, melakukan konfirmasi/approval langsung melalui sistem.
              8. Projek otomatis tersimpan. Dapat dibuka kembali dan di-update jika diperlukan.

              Use Case Diagram Yang Diusulkan

              Diagram usecase yang diusulkan pada sistem aplikasi informasi biaya produksi adalah sebagai berikut:
              Gambar 4.1 Use Case sistem usulan Aplikasi Informasi Biaya Produksi
              Berdasarkan use case diagram diatas, dapat dijelaskan:
              1. Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya usulan.
              2. Terdapat 3 aktor yaitu Admin, Development, dan Purchasing.
              3. Use case yang tergambar terdapat 18 usecase.
              4. Terdapat 4 include yaitu: Dashboard, Master Data, Transaksi, dan Report.

              Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

              Usulan Activity Diagram Project

              Gambar 4.2 Usulan Activity Diagram Project
              Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:
              1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
              2. 14 action state dari sistem. Yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yang ada.
              3. 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan untuk suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan hanyaa satu kemungkinan.
              4. 1 final node, adalah node yang mengakhiri keseluruhan kegiatan.

              Usulan Activity Diagram Master Data

              Gambar 4.3 Usulan Activity Diagram Master Data
              Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:
              1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
              2. 12 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
              4. 1 fork node, ini merupakan sebuah node yang membagi sebuah action state menjadi beberapa action state.
              5. 1 join node untuk menyatukan beberapa action state menjadi satu kesatuan.
              6. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

              Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

              Sequence Diagram Admin

              Gambar 4.4 Usulan Sequence Diagram Admin
              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 11 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, form input material, form input shoes, form input kategori, form input user, form input role, Project, Report, dan Logout.
              2. 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Admin.
              3. 15 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Sequence Diagram Development

              Gambar 4.5 Usulan Sequence Diagram Development
              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Form input project, Report dan Logout.
              2. 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Development.
              3. 11 message spesifikasi dari komunikasi antar objek-objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Sequence Diagram Purchasing

              Gambar 4.6 Usulan Sequence Diagram Purchasing
              Berdasarkan Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
              1. 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Approval, Report dan Logout.
              2. 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Purchasing.
              3. 14 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

              Rancangan Basis Data

              Class Diagram Rancangan

              Gambar 4.7 Usulan Class Diagram

              Spesifikasi Basis Data

              Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel pada database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.
              1. 1. Tabel Master Data Pelanggan
              Tabel 4.1 Master Data Pelanggan
              1. 2. Tabel Master Data Kategori
              Tabel 4.2 Master Data Kategori
              1. 3. Tabel Master Data Material
              Tabel 4.3 Master Data Material
              1. 4. Tabel Master Data Shoes
              Tabel 4.4 Master Data Shoes
              1. 5. Tabel Master Data Role
              Tabel 4.5 Master Data Role
              1. 6. Tabel Master Data User
              Tabel 4.6 Master Data User
              1. 7. Tabel Master Data Menu
              Tabel 4.7 Master Data Menu
              1. 8. Tabel Transaksi Upper
              Tabel 4.8 Transaksi Upper
              1. 9. Tabel Transaksi Bottom
              Tabel 4.9 Transaksi Bottom
              1. 10. Tabel Transaksi Lining
              Tabel 4.10 Transaksi Lining
              1. 11. Tabel Transaksi HPP
              Tabel 4.13 Transaksi HPP

              Perbedaan Prosedur Antara Sistem berjalan dan Sistem Usulan

              Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem aplikasi informasi biaya produksi. Adapun perbedaannya sebagai berikut:
              Tabel 4.14 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan.
              No Sistem Berjalan Sistem Usulan
              1 Dalam memperbarui atau melakukan revisi rincian data, memerlukan usaha lebih. Karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama. Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun perbarui menjadi lebih cepat. Begitupun dalam pencarian data.
              2 Proses pembuatan Consumption Sheet dilakukan di dua perangkat yang berbeda Operating System. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi sepasang sepatu. Dibangun Sistem Informasi yang terintegrasi untuk keseluruhan proses pembuatan Consumption Sheet, sampai mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu.
              3 Sistem saat ini belum dapat otomatis untuk mengetahui biaya produksi sepasang sepatu tiap model/jenisnya. Dapat langsung diketahui melalui fitur yang ada di sistem ini yang tentunya dapat dilakukan dengan lebih mudah.
              4 Pengaksesan hanya dilakukan di tempat dan diwaktu kerja/kantor. Untuk meminta konfirmasi/approval perlu bertemu langsung. Dengan sistem yang online berbasis web, user dapat membuat, mengedit, meng-update, bahkan memeriksa projek dimana saja dan kapan saja. Konfirmasi/approval pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka.

              Rancangan Prototipe

              1. Tampilan Prototipe Halaman Login
              Gambar 4.8 Prototipe Halaman Login
              2. Tampilan Prototipe Halaman Project
              Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
              2. Tampilan Prototipe Halaman Project
              Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
              3. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data
              Gambar 4.10 Prototipe Halaman Tambah Data
              4. Tampilan Prototipe Halaman Master Kategori
              Gambar 4.11 Prototipe Halaman Master Kategori
              5. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
              Gambar 4.12 Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
              6. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
              Gambar 4.13 Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
              7. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Material
              Gambar 4.14 Prototipe Halaman Tambah Data Material

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Spesifikasi Hardware

              Perangkat keras (hardware) yang digunakan diantaranya adalah:
              1. a. Processor : Intel Core i3
              2. b. Monitor : LCD HD 16 inch.
              3. c. Mouse : Optical Mouse.
              4. e. RAM : 2 GB.
              5. f. Harddisk : 500 GB.
              6. g. Printer : Canon IP2770.

              Spesifikasi Software

              Software yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:
              1. a. Windows 8.1.
              2. b. XAMPP.
              3. c. Database server: MySQL
              4. d. Web server: Apache
              5. e. Sublime Text 3
              6. f. Firefox

              Hak Akses Brainware

              Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:
              1. a. Purchasing.
              2. b. Development.
              3. c. Admin.

              Rancangan Program yang Diusulkan

              Tampilan Halaman Login

              Gambar 4.15 Halaman Login
              Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang telah didaftarkan agar dapat masuk kedalam sistem.

              Tampilan Halaman Project

              Gambar 4.16 Halaman Project
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman transaksi untuk membuat project. Di dalamnya terdapat data-data yang telah di-input sebelumnya. Dapat di-edit dan juga dihapus. Dapat juga di-export dalam bentuk dokumen jika diperlukan.

              Tampilan Halaman Tambah Data Project

              Gambar 4.17 Halaman Tambah Data Project
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data transaksi untuk membuat project. User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan. Jika berhasil menambah data, maka akan muncul alert sukses tambah data.

              Tampilan Halaman Master Data Kategori

              Gambar 4.18 Halaman Master Data Kategori
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Kategori. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.

              Tampilan Halaman Tambah Data Master Kategori

              Gambar 4.19 Halaman Tambah Data Master Kategori
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Kategori. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.

              Tampilan Halaman Master Data Pelanggan

              Gambar 4.20 Halaman Master Data Pelanggan
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Pelanggan. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.

              Tampilan Halaman Tambah Data Master Pelanggan

              Gambar 4.21 Halaman Tambah Data Master Pelanggan
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Pelanggan. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.

              Tampilan Halaman Master Data Material

              Gambar 4.22 Halaman Tambah Master Data Material
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Material. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.

              Tampilan Halaman Tambah Data Master Material

              Gambar 4.23 Halaman Tambah Data Master Material
              Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Material. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.

              Blackbox testing

              Tabel 4.15 Black-box Testing

              Schedule Implementasi

              Proses untuk membangun sistem yang diusulkan memakan waktu lebih dari 6 bulan. Selama masa tersebut banyak kegiatan yang dilakukan, yang mana dapat dilihat di time schedule berikut:
              Tabel 4.16 Rincian Time Schedule

              Estimasi Biaya

              Tabel 4.17 Rincian Estimasi Biaya

              BAB V

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Berdasarkan hasil analisa penelitian yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta, berdasarkan hasil pengamatan dari perumusan masalah mengenai Perancangan Sistem Informasi Visualisasi Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik pada PT. Industtri Elektrik Metal, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalah sebagai berikut:
              1. Sistem informasi monitoring perawatan panel listrik, penjadwalan dan perbaikan panel listrik yang berjalan saat ini pada PT. Industri Elektrik Metal yaitu mulai dari Staff Service Solution menerima job order dari customer kemudian memberikan job order tersebut kepada Staff Maintenance lalu Staff Maintenance memeriksa laporan kerusakan pada panel listrik setlah mengetahui kendalanya maka akan mendiskusikan dengan bagian PPIC terkait waktu perbaikan yang akan dilakukan. Setalah itu, Staff Maintenance baru melakukan pengerjaan perawatan panel listrik mulai dari visual cek, cleaning, tightening/pengecekan, penjadwalan panel listrik dan sampai selesai laporan pekerjaan panel listrik dan serah terima berita acara kepada customer.
              2. Perancangan Sistem Informasi Visualisasi Pemeliharaan Pelayanan Panel Listrik pada PT. Industri Elektrik Metal dibuat sesuai kebutuhan pengguna yaitu dengan menampilkan data – data yang berhubungan dengan maintenance panel listrik seperti data panel listrik, data teknisi, data admin, data user, data penjadwalan, data perawatan panel listrik serta laporan hasil perbaikan kerusakan panel listrik tersebut
              3. Untuk merancang aplikasi sistem informasi maintenance tersebut dengan membuat sistem yang lebih terintegritas mengenai pencatatan data perawatan serta pembuatan laporan yang sudah terdatabase pada PT. Industri Elektrik Metal. Data perawatan panel listrik dapat diubah dalam bentuk digital dan disimpan di dalam database. Sehingga dengan sistem digital diharapkan mampu mengakomodir seluruh aktifitas perusahaan

              Saran

              Adapun saran-saran dari peneliti untuk lebih meningkatkan sistem informasi maintennace lebih baik lagi, yaitu sebagai berikut:
              1. Diharapkan dilakukan pengembangan lebih lanjut mengenai sistem informasi maintenance untuk menyempurnakan sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau kesalahan yang dapat merugikan bagi penggunanya.
              2. Dilakukan pemeliharaan atau evaluasi aplikasi secara berkala. Sehingga, aplikasi ini dapat terus digunakan dan berjalan dengan baik.
              3. Perlu adanya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan mengenai sistem informasi mainntenance agar bisa menggunakan aplikasi ini dengan baik.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Farell, G., Saputra, H. K., & Novid, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Surat Menyurat (Studi Kasus Fakultas Teknik UNP). JTIP: Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan, 11(2), 55-62.
              2. Maniah, Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
              3. RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO. Jurnal Teknik, 8(1).
              4. 4,0 4,1 Konsep sistem informasi. Deepublish.
              5. Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Revisi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
              6. . Implementasi Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Web Di Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi–BPPT. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 7(1), 182-196.]
              7. 7,0 7,1 Muslihudin, M., dan Oktafianto. (2016)"> Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
              8. Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. SemanTIK, 2(2).]
              9. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 9(1), 77-86.]
              10. "Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. SENSI Journal, 4(1), 1-8.
              11. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA BERBASIS WEB. SENSI Journal, 3(2), 190-207.
              12. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta : Penerbit Andi. https://bit.ly/2z7Z44W
              13. “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi)”. Yogyakarta: Deepublish
              14. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3
              15. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung : INFORMATIKA.
              16. “Analisa Sistem Informasi pengelolaan keuangan pada UPT Dinas Pendidikan kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018.
              17. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
              18. “Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Di SMK Avicena Rajeg Tangerang”. Jurnal CERITA Vol. 2 No.
              19. “Metode Analisis dan perancangan Sistem” Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika. https://bit.ly/2Aq8ybF
              20. "Rancang Bangun Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha untuk Mendukung Pemetaan Wilayah." SENSI Journal 4.2 : 232-243.
              21. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Nilai Siswa (Studi Kasusu: SDN 02 Anjir Serapat Tengah)”. Jurnal POSITIF Tahun 1 No. 1 November 2015 : 29 – 36. https://bit.ly/2ITp6jJ.
              22. PEMODELAN SISTEM APLIKASI PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM KOTA METRO LAMPUNG. MIKROTIK: Jurnal Manajemen Informatika, 7(1).
              23. APLIKASI MONITORING RUMAH KOS BERBASIS ANDROID DI KOTA TANGERANG. Jurnal Maklumatika, 5(2).
              24. Perancangan Rekapitulasi Pengiriman Barang Berbasis Web. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(1).
              25. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENCARIAN LOWONGAN PEKERJAAN INDUSTRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA ANDROID. Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, 8(1), 162.
              26. 26,0 26,1 Kamus Bank Indonesia versi daring/online.
              27. 27,0 27,1 Nur Rusdi. Suyuti M., A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
              28. Soejanto I. Nursubiyanto E. Putra Awalu W., M. (2016). Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) Berdasarkan Job Order Costing. Jurnal OPSI, 9(1).
              29. Sutedi. Agarina M. (2017). Implementasi Rational Unified Process Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Hasil Bumi Berbasis Web Pada CV. Aneka Mandiri Lestari Bandar Lampung. Jurnal EXPLORE. 8(2).
              30. Sutedi. Mukhopadyay S. K. (2015). Production Planning and Control: Text And Cases. Delhi, India: PHI Learning Private Limited.
              31. 31,0 31,1 Hery. (2015). Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition. Jakarta, Indonesia: Penerbit PT Grasindo.
              32. Yuniarti R. dkk. (2018). Green Supply Chain Management dan Studi Kasus di Dunia Industri. Malang, Indonesia: UB Press.
              33. 33,0 33,1 Albar, F. Manafi. Hardiyanti, S. Romadhona, K., R., A. (2017). Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Jurnal SENSI, 3(2)
              34. 34,0 34,1 34,2 34,3 Indrajani. (2018). Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study. Jakarta, Indonesia: PT Elex Media Komputindo.
              35. Wood, Kenny. (2018). Confident Web Design: Master The Fundamentals Of Website Creation and Superchange You Career. London UK: Kogan Page.
              36. Christensson, P. (17 September 2015). Internet Definition. Diakses pada 22 November 2018.
              37. Suci Nurjanah, A. Kurniadi, Dede. (2017). Sistem Informasi Pengelolaan Izin Praktek Kerja Lapangan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Secara Online Di STT Garut. Jurnal Algoritma, 14(2).
              38. Faridi. Aripianti, P. Widuri, R. (2016). Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA, 2(2).
              39. Husain, A. Ariyanti, F. Darwati, S. (2016). Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online. Jurnal CERITA, 2(2).
              40. 40,0 40,1 40,2 40,3 Abdulloh R. (2018). 7 in 1 Pemrograman Web untuk Pemula. Jakarta, Indonesia: Elex Media Komputindo.
              41. Developer Mozilla contributor, mdnwebdocs-bot. (18 Maret 2019). HTML Basics. Diakses pada 25 Maret 2019.
              42. Ariata C. (7 Februari 2019). Apa Itu CSS? Pengertian Dan Cara Kerjanya. Diakses pada: 24 Maret 2019.
              43. Supono. (2016). Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
              44. Solichin A. (2016). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta, Indonesia: Penerbit Budi Luhur.
              45. Wikipedia. (7 Juni 2019). CodeIgniter. Wikipedia. Diakses pada 11 Juni 2019.
              46. Poornima G., Naik. Girish R., Naik. (2019). Enchancing PHP Coding with CodeIgniter: Hands on Experience of CodeIgniter. New Delhi: India. Educreation Publishing.
              47. Prasetyo M., H. Asnawati. Arliando Y. (2015). Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis Sms Gateway Pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Jurnal Media Infotama. 11(1).
              48. Rouse M. (Juli 2018). Definition: MySQL. Diakses pada 24 Maret 2019.
              49. Dipina Damodaran., Shirin Salim, and Surekha Marium Vargese. (2016). Performance Evaluation of MySql and MongoDB Databases. India: M A College of Engineering. International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI). Vol. 5 No. 2, April 2016.
              50. 50,0 50,1 Law, Risal. (2015). Mari Belajar Pemrograman Berorientasi Objek menggunakan Visual C# 6.0.
              51. Rahayu S. Alfeno S. Wahyono K., N. (2019). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pengolahan Data Pembuatan Akta Tanah Pada Kantor Desa Cangkudu Tangerang. Jurnal CCIT. 5(1).
              52. Oleh Soleh, Febby Astriza & Vischa Arrofiv Hamid (2015). Analisa Masalah Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Metode PIECES di SMK Am Ma’mur. Prosiding Seminar Nasional Informatika (SNIf). 1(1).
              53. Febriyanto, Indrawan. Saputra, Erik H. (2015). Multimedia Learning Aksara Lampung for Students SMP Tulang Bawang Udik Lampung Using Adobe Flash CS. Skripsi STMIK AMIKOM Yogyakarta.
              54. Iqbal. Dzulhaq M. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Vol.1.
              55. Bachtiar. Dede. Atikah. (2015). Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. 5(1).
              56. Azizah, N. Rahayu, S. Nova, A. (2017). Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI, 3(2).
              57. Dewi. (2016). Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometric Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Skripsi. Tangerang.
              58. Mariona dan Moised Esteban-Guitart. (2016). Funds of knowledge in 21st century societies: Inclusive educational practices for under-represented students. A literature review. Journal of Curriculum Studies. 11.
              59. Rahardja, U., Aini, Q., Allamiah, F. (2017). Sistem Kuliah Portofolio (SKUP) Mahasiswa Berbasis Ilearning Media (IME) pada Perguruan Tinggi. Jurnal SENSI, 3(2).


              DAFTAR LAMPIRAN

              Lampiran A
              1. Kartu Bimbingan Skripsi Universitas Raharja.
              2. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi.
              3. Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing.
              4. Formulir Validasi Skripsi.
              5. Formulir Penggantian Judul Skripsi.
              6. Daftar Mata Kuliah Cocok Tidak Cocok
              7. Fomulir Seminar Proposal Skripsi.
              8. Fomulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
              9. Fomulir Final Presentasi Skripsi
              10. Surat Pengantar Observasi / Penelitian Skripsi.
              11. Sertifikat Prospek.
              12. Sertifikat TOEFL RCEP
              13. Fotocopy Sertifikat Tri Dharma.
              14. Sertifikat Seminar IT Nasional dan Internasional.
              15. Daftar Nilai.
              16. KSTF Mahasiswa.
              17. Poster Session dan Kartu Nama.
              18. Slide Presentasi.
              19. Katalog Produk.
              20. Curriculum Vitae (CV).
              Lampiran B
              1. Data - data pendukung penelitian.
              2. Keterangan Observasi Penelitian.
              3. Hasil Wawancara dengan Stakeholder.