SI1614491442

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PENGUJI PADA PESSTA+ S2

SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI SIDANG

PROPOSAL MAHASISWA PASCASARJANA

PADA UNIVERSITAS RAHARJA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1614491442
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PENGUJI PADA PESSTA+ S2

SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI SIDANG PROPOSAL

PASCASARJANA PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :


NIM
: 1614491442
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi



Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       

(Euis Sitinur Aisyah M.Kom)

NIP : 000603
       
NIP : 060003






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PENGUJI PADA PESSTA+ S2

SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI SIDANG PROPOSAL

PASCASARJANA PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1614491442
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :


Tangerang, 15 Juli 2019


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
( Erick Febriyanto, S.Kom., M.T.I. )
 
( Indri Handayani, S.Kom., M.T.I. )
NID : 14011
 
NID : 14018






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PENGUJI PADA PESSTA+ S2

SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI SIDANG PROPOSAL

PASCASARJANA PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :


NIM
: 1614491442
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

TA. 2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang, 15 Juli 2019


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PENGUJI PADA PESSTA+ S2

SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI SIDANG PROPOSAL

PASCASARJANA PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1614491442
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 15 Juli 2019


Vivid Kristiani Alfad Zebua
NIM. 1614491442


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Universitas Raharja merupakan salah satu Institusi Pendidikan Tinggi yang berkonsetrasi pada bidang Sains dan Teknologi yang memiliki daya tarik tersendiri dalam berbagai macam sistem pendukung kegiatan akademiknya. Salah satunya adalah sistem PESSTA+ S2. Sistem PESSTA+ S2 (Penilaian Sidang Tesis Plus) merupakan sistem penilaian penguji yang memberikan kemudahan kepada dosen penguji untuk menginput nilai sidang mahasiswa pascasarjana. Penilaian penguji pada sidang Proposal sangatlah penting, penilaian membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian penguji dalam menginput setiap nilai mahasiswa sidang Proposal. Namun, pada sistem PESSTA+ S2 yang sedang berjalan saat ini terdapat permasalahan yaitu tidak adanya sebuah sistem yang menyediakan penilaian penguji Sidang Proposal secara online, dimana sistem masih semi manual yang masih menggunakan form penilaian penguji dan penginputan nilai menggunakan Ms.Excel, sehingga cara ini membuat sistem kurang efektif dan memakan waktu yang lama dan pemborosan kertas. Dari permasalahan ini maka perlu adanya pengembangan pada penilaian penguji agar dapat diakses pada sistem PESSTA+ S2, sehingga memberikan kemudahan kepada dosen penguji dalam menginput penilaian, sistem terintegrasi secara optimal dan bisa diakses kapan dan dimana saja secara online. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode Pengumpulan data yang dimulai dari Observasi langsung pada Universitas Raharja, Wawancara dengan pihak terkait dan Studi Pustaka dari beberapa penelitian lain. Metode Analisa sistem menggunakan analisis SWOT dan Metode pengujian Sistem menggunakan Black Box Testing. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa sebuah sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal yang terdapat didalam Website PESSTA+ S2 dengan tema Yii Framework yang memberikan kemudahan untuk menginput Penilaian Penguji pada Universitas Raharja.

Kata Kunci : PESSTA+ S2, Penilaian Penguji, Sidang Proposal


ABSTRACT

Raharja University is one of the highest institutions who concentrate on science and technology which has its own charm in various kinds support system for academic activities. One of them is PESSTA+S2. PESSTA+S2 system (Assessment of the thesis plus trial) is examiner's assessment system which provides convenience to examiners lecturer in inputting values postgraduate student trial. Examiners assessment at the proposal trial is very important, examiners needed accuracy examiners causion in inputting every the value of proposal trial student. However, on the PESSTA+S2 system which is currently being operated there is problem, absence of system which provides examiners assessment proposal trial by online, where the system is still semi manual that used examiners assessment form and value inputted used Ms.Excel, so that this step make the system less effective and muff the long time and profuse papers. From this problem, is need for development in examiners assessment and then it can be accessed in PESSTA+S2 system, so that it provides convenience to examiners lecturer in values inputting, the system is integrated by optimal and can be accessed anytime and anywhere by online. The method used in this research is used the data collection method who starts from direct observation at Raharja University, interview with related parties and literature review from some other research. System analysis method used SWOT analysis and system testing method used Black Box Testing. Result from this research is be in the form of system examiners assessment proposal trial contained in PESSTA+S2 website with the thema Yii Framework which provides convenience to inputting examiners assessment at Raharja University.

Keywords : PESSTA+S2, Examiners Assessment, Proposal Trial





KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan berkat- Nya, sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “ PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PENGUJI PADA PESSTA+ S2 SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI SIDANG PROPOSAL PASCASARJANA PADA UNIVERSITAS RAHARJA ” dengan baik dan tepat waktunya.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Harapan penulis semoga Laporan Penelitian yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, untuk menambah wawasan serta pengalaman yang baik kedepannya.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, diantaranya :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Erick Febriyanto, S. Kom., M.T.I, sebagai Dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  6. Ibu Indri Handayani,S.Kom.,M.T.I, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  7. Bapak Dr.Ir. Sudaryono, M.pd. selaku Stakeholder telah berkenan memberikan kontribusi besar didalam lancarnya proses penelitian ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, materi, nasehat dan doa bagi keberhasilan penulis.
  10. Rekan-rekan Timur 7 : Reborn (Restu Adi Pradana) dan rekan-rekan Believe (Alan, Muhammad Showfatululoh, Teguh,) yang sudah mensupport dalam penelitian ini.
  11. Kepada bang Yulianto, S.Kom. yang telah memotivasi dalam penelitian ini.
  12. Rekan-rekan mahasiswa/i khususnya yang telah memberikan motivasi, saran maupun doa untuk keberhasilan penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi Universitas Raharja.


Tangerang, 15 Juli 2019
Vivid Kristiani ALfad Zebua
NIM. 1614491442












DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kantor PT. Dinamika Bersama

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Dinamika Bersama

Gambar 3.3. Use Case Diagram Angsuran uangmuka Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Use Case Diagram Permohonan KPR Sistem Berjalan

Gambar 3.5. Activity Diagram Angsuran Uangmuka Sistem Berjalan

Gambar 3.6. Activity Diagram Permohonan KPR Sistem Berjalan

Gambar 3.7. Sequence Diagram Angsuran Uangmuka Sistem Berjalan

Gambar 3.8. Sequence Diagram Permohonan KPR Sistem Berjalan

Gambar 4.1. Usecase Diagram Sistem Usulan Hak Akses Admin Keuangan

Gambar 4.2. Usecase Diagram Sistem Usulan Hak Akses Manager Keuangan

Gambar 4.3. Activity Digaram Hak Akses Master Data Pada Admin Keuangan

Gambar 4.4. Activity Diagram Hak Akses Transaksi Pada Admin Keuangan

Gambar 4.5. Activity Diagram Hak Akses Laporan Pada Admin Keuangan

Gambar 4.6. Activity Diagram Sistem Usulan Pada Manager Keuangan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Usulan Pada Admin Keuangan

Gambar 4.8. Sequence Diagram Sistem Usulan Pada Manager Keuangan

Gambar 4.9. Class Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.10. Prototype Halaman Menu Login

Gambar 4.11. Prototype Halaman Menu Dashboard

Gambar 4.12. Prototype Halaman Booking

Gambar 4.13. Prototype Halaman Angsuran Uangmuka

Gambar 4.14. Prototype Halaman Angsuran Plafon

Gambar 4.15. Prototype Halaman Angsuran Hook

Gambar 4.16. Prototype Halaman Pengembalian

Gambar 4.17. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.19. Tampilan Halaman Menu Booking

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Angsuran Uangmuka

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Menu Bayar Plafon

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Menu Bayar Hook

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Pengembalian



DAFTAR TABEL






DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM






DAFTAR LAMPIRAN









BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Universitas Raharja merupakan salah satu Institusi Pendidikan Tinggi yang berkonsetrasi pada bidang Sains dan Teknologi yang memiliki daya tarik tersendiri dalam berbagai macam sistem pendukung kegiatan akademiknya.

Menurut I. Wayan Suastra (305:2016) [1] “Penilaian merupakan sebuah sikap dan persepsi positif terhadap pengetahuan, pemerolehan dan pengintegrasian pengetahuan, perluasan dan pendalaman pengetahuan, penggunaan pengetahuan secara bermakna, dan kebiasaan berpikir produktif”. Penilaian juga merupakan sebagai acuan untuk menganalisis, dan menafsirkan untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dilakukan secara sistematis, terorganisir dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna untuk mengambil sebuah keputusan”.

Sidang proposal adalah presentasi seminar penulisan yang dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji, mahasiswa yang hasil ujian Proposal diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji dengan memberikan keputusan layak atau tidak layaknya mahasiswa tersebut untuk melanjutkan laporan Thesis.

Penilaian Penguji Sidang Proposal adalah persyaratan dalam mengambil sebuah keputusan untuk menentukan kelayakan dan ketidaklayakan mahasiswa Pascasarjana pada Program Magister untuk melanjutkan ketahap selanjutnya yaitu laporan Thesis.

Permasalahan saat ini yaitu penilaian penguji pada Sidang Proposal di Universitas Raharja masih semi manual dimana sekretaris jurusan mengeprint form penilaian penguji yang terdapat pada website mti.ilearning.me yang selanjutnya form penilaian akan diberikan kepada penguji dan hasil dari penilaian tersebut akan dihitung kedalam Ms.Excel oleh sekretaris jurusan untuk diserahkan ke RPU dan mahasiswa akan mengambil hasil nilai sidang di RPU. Hal ini dikatakan belum optimal, kurang efektif dan efisien karna sangat membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian saat proses penilaian berlangsung, memakan banyak waktu, dan penggunaan kertas yang banyak. Karna kelemahan tersebut maka dibuatlah sistem dan pengembangan fitur-fitur mengenai sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2 dengan tema yii framework.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Perguruan Tinggi Raharja Nomor: 078/SK-PANSUS/PT/I/2019 tentang ketentuan Penilaian Objektif, Pembimbing, Sidang Proposal, dan Sidang Thesis Pada Sistem PESSTA+ S2 di Universitas Raharja yang memiliki komposisi penilaian yang terdiri dari Penilaian Objektif 10%, Penilaian Pembimbing 30%, Penilaian Sidang Proposal 20%, Penilaian Sidang Thesis 40 %. Ini artinya dari SK diatas, Penilaian Sidang Proposal memiliki bobot nilai 20% dari keseluruhan penilaian sidang komprehensif Thesis.

PESSTA+ S2 adalah sebuah sistem informasi penilaian sidang tesis akhir plus pada Universitas Raharja, merupakan suatu sistem validasi penilaian Objektif yang dapat di akses online secara mandiri dan online, kapanpun dan dimanapun. sehingga Mahasiswa dapat melakukan submit di mana saja dan kapan saja. Yang ditujukan untuk mempermudah mahasiswa dalam memenuhi 10 point Penilaian Objektif pada saat Sidang Tesis.

Menurut Rahardja, U., Handayani, I., & Syoifana, Y. (2019:298) [2] “Yii Framework merupakan jenis PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi dalam pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii Framework merupakan kerangka sistem atau merupakan program yang sudah jadi sehingga pengguna Yii dapat langsung mengolah ataupun mengembangkan sistem yang di inginkan”.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis berinisiatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan sistem PESSTA+ S2 untuk menambahkan fitur-fitur untuk penilaian penguji pada Sidang Proposal pada PESSTA+ S2 yang sebelumnya hanya menggunakan form penilaian biasa dengan merancang menggunakan akses internet sehingga bisa diakses secara online dan penguji bisa login menggunakan email Rinfo. Sehingga penulis merancang judul “Penerapan Sistem Penilaian Penguji Pada Pessta+ S2 Sebagai Media Penginputan Nilai Sidang Proposal Mahasiswa Pascasarjana Pada Universitas Raharja”. Karna PESSTA+ S2 mempunyai banyak kelebihan dan keunggulan yang jauh lebih efektif dan efisien yang memberikan manfaat bagi dosen penguji dan peserta sidang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Defenisi Penerapan

Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain dalam Fia Hafni Harahap (2019:58) [3] “Penerapan adalah hal, cara atau hasil yang sudah dirancang untuk diimplementasikan dan diterapkan”.

Menurut Jaelani (2018:18) [4] “Penerapan adalah pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh melalui sebuah cara agar dapat dipraktekkan kedalam masyarakat”.

Berdasarkan 2 (dua) definisi pengembangan sistem yang telah diuraikan oleh penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah suatu hasil yang sudah dirancang untuk diimplementasikan atau diterapkan dan digunakan secara langsung oleh penggunanya.

Defenisi Sistem

Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:7) [5] “Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Trianto, E. A., & Yulianeu, A (2018:13) [6] “Sistem merupakan suatu alat untuk menghubungkan suatu jaringan kerja dari sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan”.

Dari 2 pendapat peneliti diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah prosedur dan tata kerja yang teratur dari beberapa kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Defenisi Nilai

Menurut Ni Made Ardani (2017:373) [7] “Nilai adalah sesuatu yang baik, berharga, dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai dapat diartikan suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat terjadi dasar penentu tingkah laku manusia”.

Menurut Prasetyo E (2017:144) [8] “Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan”.

Berdasarkan pendapat para peneliti diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa nilai adalah pertimbangan/penghargaan mengenai hal-hal yang baik dan benar yang menjadi dasar penentu kualitas dari manusia itu sendiri.

Definisi Penilaian

Menurut Septiasari, S., & Wardana, E. L. (2018:52) [9]menyatakan bahwa : “Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu/kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukan pencapaian belajar siswa”.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2017), kata penilaian mempunyai beberapa arti, diantaranya sebagai berikut :

  1. Proses, cara, perbuatan menilai.
  2. Seseorang atau komite yang mempunyai wewenang secara formal untuk menilai bawahannya di dalam ataupun di luar pekerjaan dan berhak menetapkan kebijakan selanjutnya terhadap karyawan itu.
  3. Atasan langsung yang secara individual menilai perilaku dan prestasi kerja bawahannya.
  4. Tim yang melakukan penilaian prestasi karyawan dan menetapkan kebijakan selanjutnya terhadap karyawan tersebut.
  5. Penentuan nilai dari suatu pekerjaan untuk menentukan skala gaji, syarat-syarat kenaikan pangkat, dan perangsang terhadap pekerjaan.

Definisi Penguji

Menurut Asrianda A.(2018:122) [10] berpendapat bahwa “Penguji adalah dosen yang kompeten dan ditunjuk oleh Ketua Program Studi untuk menguji kelayakan dan validitas objek Tugas Akhir yang dilakukan oleh mahasiswa”.

Menurut Ian Septiana dkk (2016:44) [11]mengemukakan penguji adalah dosen yang bertugas menguji mahasiswa untuk mendeskripsikan secara jelas dan mempertanggung jawabkan tugas akhir sebelum memperoleh gelar sarjana. Penguji akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan tugas akhir yang diajukan mahasiswa.

Berdasarkan penjelasan tentang penguji di atas dapat penulis simpulkan bahwa penguji merupakan dosen yang diberikan tugas dan tanggunjawab dalam menguji setiap mahasiswa yang telah melakukan penelitian dalam sidang komprehensif proposal untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya sebelum melanjutkan laporan Tesis.

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

Menurut Untung Rahardja, dkk (2019:298) [2], berpendapat bahwa “PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) adalah sistem yang digunakan sebagai media submit validasi penilaian objektif sebagai persyaratan sidang skripsi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Bukti SK Penilaian Sidang Proposal sudah tercantum didalam Surat Keputusan Direktur Raharja No.708 tentang Penilaian Sidang Proposal Pada PESSTA+ S2 di Universitas Raharja”.

Menurut Indri Handayani (2016) [12], “Sistem PESSTA+ adalah sebuah sistem baru yang lahir di Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri”.

Berdasarkan penjelasan tentang penguji di atas dapat penulis simpulkan bahwa penguji merupakan dosen yang diberikan tugas dan tanggunjawab dalam menguji setiap mahasiswa yang telah melakukan penelitian dalam sidang komprehensif proposal untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya sebelum melanjutkan laporan Tesis.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi jurnal sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi jurnalnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung.

Dengan hadirnya PESSTA+ maka ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Universitas Raharja pun diterapkan kembali, karena sistem PESSTA+ hanya meloloskan jurnal yang diakui di Universitas Raharja.

Logo PESSTA+

Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor/pesaing.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.1 Logo Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir Plus PESSTA+

(Sumber: http://pesstaplus.raharja.me/ )


PESSTA+ terdiri dari 1 tangkai daun & 2 warna yaitu hijau tosca dan hijau tua Berikut penjelasan dari warna yang menjadi filosofi logo PESSTA+ :

  1. Filosofi warna Hijau tua

    Warna hijau tua melambangkan kebijaksanaan, layaknya PESSTA+ yang memiliki kebijaksanaan dalam peraturan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan persidangan.

  2. Filosofi warna hijau muda

    Hijau tua melambangkan ketenangan, fokus, dan juga rasa aman, seperti PESSTA+ yang berfokus kepada hal seputar sidang dan juga dapat memberikan rasa aman karena Sistem PESSTA+ hampir tidak ada celah bagi para “Hacker” yang usil.

  3. Filosofi setangkai daun

    Mbelambangkan bahwa PESSTA+ itu hidup dan berkembang layaknya sebuah daun yang dapat tumbuh dan berkembang, seperti Sistem PESSTA+ yang selalu dikembangkan.

Tujuan PESSTA+

Adapun tujuan dari PESSTA+ yaitu:

  1. Mempersingkat waktu Penguji Sidang Proposal dalam menginput nilai mahasiswa pascasarjana kedalam PESSTA+ secara online.

  2. Menerapkan Surat Keputusan Universitas Raharja No 2107 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Universitas Raharja.

  3. Dengan adanya sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal mahasiswa Pascasarjana akan membuat sistem PESSTA+ lebih terintegrasi dan optimal.

Defenisi Rinfo

Menurut Rahardja (2014:104), [13], berpendapat bahwa Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “ Merupakan layanan komunikasi email yang disediakan oleh Universitas Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.

Menurut Aryani D, dkk (2017:47), [14], “Rinfo (Email Raharja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Universitas Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja”.

Dari defenisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Rinfo adalah sebuah Gmail (Email) yang dimiliki setiap Pribadi Raharja sebagai sarana komunikasi dalam memperoleh setiap informasi dan kegiatan yang berhubungan dengan info-info pada Pribadi Raharja.

Gambar 2.2 Logo Rinfo

(Sumber: http://raharja.ac.id/ )

Fitur Rinfo meliputi :

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan

  4. Rinfo terintegrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Universitas Raharja.

Definisi Yii Framework

Menurut Rahayu S., dkk (2015:52) [15],Yii merupakan salah satu dari sederetan PHP Framework yang bersifat open source. Berdasarkan situs resminya, Yii adalah Framework (kerangka kerja) PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii juga menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama YII singkatan dari Yes It Is.

Menurut Pasaribu, J. S. (2018:53)[16], Yii mengimplementasikan pola desain model- view- controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Dari pendapat para peneliti diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Yii framework adalah situs resmi kerangka kerja PHP berskala besar yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web.

Gambar 2.3 Logo Yii Framework

Definisi Flowchart

Menurut Kusnady, D., & Siregar, A. (2018:10) [17],"Flowchart atau bagan alir adalah representasi grafik dari sistem yang mendeskripsikan relasi fisik diantara entitas–entitas intinya".

Menurut Dharmayanti dalam Hamsyah, R., & Septian, S. (2018:14)[18], “Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program”.

Dari definisi di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa Flowchart adalah suatu diagram dengan beberapa simbol tertentu yang menggambarkan urutan prosedur dalam bagan alir suatu program secara mendetail sehingga dapat membantu seorang programmer atau analist sebagai solusi dalam memecahkan suatu masalah.

Definisi Waterfall

Menurut Tristianto (2018 : 13) [19],mengemukakan bahwa Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) dengan memalui fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Dalam pengembangannya metode waterfall mempunyai beberapa tahapan yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), Coding & Testing, Penerapan Program, pemeliharaan.

Definisi Black Box Testing

Menurut Ayuliana dalam Astuti, P. (2018:188)[20], “Black Box Testing yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”.

Menurut Mustaqbal, M. S., dkk (2016:33)[21], “Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

  4. Kesalahan performansi (performance errors).
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Berdasarkan definisi diatas, maka penulis dapat simpulkan bahwa black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Definisi SWOT

Menurut Seth dalam Santoso, S., & Firmansyah, A. (2019:132)[22], mengemukakan bahwa Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman); Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

Menurut Kuswoyo, F., Minarsih, M. M., & Fathoni, A., (2018:3)[23], berpendapat bahwa Analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal dan eksternal ini pada dasarnya terdapat empat unsur yang selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan berbagai peluang - peluang (opportunities) dan ancaman-ancaman (threats).

Berdasarkan beberapa defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa suatu alat untuk menganalisis, mengidentifikasi, dan menyelesaikan masalah baik dari lingkungan internal maupun eksternal.

Literature Review

Menurut Tampubolon, N. A., & Hamta, F. (2019:48)[24],"Studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh landasan teori,guna mendukung data yang diperoleh selama penelitian. Dalam studi ini penulis memperoleh data dari berbagai sumber, dan mempelajari buku-buku untuk memperoleh data-data yang berkaitan".

Menurut Rahardja, U., Yusup, M., & Astuti, E. (2014:210)[25], berpendapat bahwa “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan, Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Dengan adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Erick Febriyanto, dan Egi Wijatriana Bachri (2018)[26],dengan judul “Sistem Penilaian Pembimbing pada Pessta+ S2 Berbasis Yii Framework sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa PascaSarjana di Perguruan Tinggi”. Penelitian ini menjelaskan sistem penilaian pembimbing saat ini masih semi manual yang hanya menggunakan Ms.Word dan juga Excel. Dari permasalahan itu maka perlu adanya perancangan pada penilaian pembimbing agar dapat diakses pada sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih sistematis, terorganisir, dapat diakses dimana saja secara online.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sudaryono, Indri Handayani, Yanti Nurmalasari (2018)[27],dengan judul “Penilaian Pembimbing Sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Sidang Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas tentang Sistem Penilaian Pembimbing masih menggunakan jaringan lokal sehingga hanya dapat diakses di kampus. Maka dari itu Sistem Penilaian Pembimbing di kembangkan untuk dapat diakses secara online sehingga dosen pembimbing dapat menginput nilai dimanapun dan kapanpun.
  3. Penelitian yang dilakukan Erick Febriyanto, Indri Handayani, Danang Suprayogi (2019)[28],dengan judul “ Aplikasi Sistem Penilaian Penguji Berbasis YII Framework Sebagai Media Input Nilai Mahasiswa Sidang Tugas Akhir Dan Skripsi Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas sistem penilaian penguji saat ini memiliki permasalahan yaitu masih menggunakan jaringan lokal yang tentunya masih menggunakan kabel UTP sebagai connectornya. Dari permasalahan itu maka perlu adanya pengembangan pada penilaian penguji agar dapat diakses pada sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih sistematis, terorganisir, dapat diakses secara online. Pada pengembangan sistem penilaian penguji ini menggunakan metode analisis swot dan elisitasi. Dan menggunakan salah satu Framework PHP yaitu Yii Framework.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Indri Handayani, dan Bella Dhea Elinda (2019)[29],dengan judul “ Viewboard Jadwal Sidang Mahasiswa Pada Sistem PESSTA+ Menggunakan YII Framework di Perguruan Tinggi”. Penelitian ini mengulas tentang PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) sebagai Sidang skripsi adalah salah satu faktor penentu kelulusan seorang mahasiswa. Hasil penelitian pada penelitian kali ini yaitu berupa Viewboard Jadwal Sidang yang terdapat didalam website PESSTA+ berbasis Yii Framework yang dapat memudahkan mahasiswa dalam melihat jadwal sidang TA/Skripsi.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ernesto Panadero Jaclyn Broadbent, David Boud, dan Jason M. Lodge (2018)[30],dengan judul “Using formative assessment to influence self-and co-regulated learning: the role of evaluative judgement”. Penelitian ini membahas konsep penilaian evaluatif yang telah mendapatkan perhatian sebagai pendekatan pedagogis untuk praktik penilaian formatif kelas. Pada penelitian ini mengaitkan penilaian evaluatif dengan dua model pembelajaran yang diatur sendiri (Zimmerman dan Winne) dan menyajikan model tentang efek pada peraturan pembelajaran bersama. Model-model tersebut membantu penelitian ini dalam memahami bagaimana siswa dapat diatur sendiri melalui pengembangan penilaian evaluatif mereka.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Qurotul Aini, Priyatna Abdul A (2018)[31],dengan judul “ Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi”. Penelitian ini tentang sistem generate penjadwalan sidang TA/Skripsi pada perguruan tinggi merupakan sebuah sistem informasi yang berbasis Yii Framework dimana sistem dapat mempermudah penjadwalan secara efektif dan efisien . Mempermudah proses penjadwalan dan aplikasi penjadwalan nya berfungsi untuk mempercepat dan mempermudah penyampaian informasi jadwal sidang TA/Skripsi.
  7. Penelitian yang dilakukan Indri Handayani, Erick Febriyanto, Fina Andhara Khumaida (2018)[32],dengan judul “SSO (Single Sign On) Pada Sistem PESSTA+ berbasis Yii Framework di Perguruan Tinggi”. suatu system SSO (Single Sign On) bisa meningkatkan keamanan dengan cara login menggunakan email yang sudah terdaftar maupun id dan password tertentu, Maka hasil penelitian yaitu dimana system SSO (Single Sign On) ini dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan. Pemanfaatan Sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan sebuah sistem informasi yang berbasis Yii Framework, di mana sistem adalah website sehingga mempermudah melakukan akses terhadap sistem jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet sehingga penyampaian informasi dapat secara cepat. Hasil akhir dari penelitian ini berupa website yang mempermudah proses pada sistem PESSTA+ berfungsi untuk mempermudah login serta penyampaian informasi mengenai PO (Penilaian Objektif) yang terdapat pada sistem PESSTA+.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Kusuma Wardhani, dan Windu Gata (2016)[33],dengan judul “Implementasi Framework MTG dalam Pengembangan CRUD, Pembuatan Laporan, Grafik Model, dan Eksport Berkas Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP”. Pada penelitian ini terdapat berbagai macam kerangka kerja perangkat lunak (framework) yang ada belum memenuhi kebutuhan internal perusahaan MTG yang bergerak di bidang kecantikan sehingga tim pengembang internal mengembangkan kerangka kerja perangkat kerja MTG dengan metode pemrograman berorientasi objek dengan pola Mode View Controller (MVC).
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Gert Biesta 2015[34],dengan judul “How does a competent teacher become a good teacher? On judgement, wisdom and virtuosity in teaching and teacher education”. Penelitian ini mencoba menjelaskan mengapa kita membutuhkan penilaian dalam pendidikan, di mana kita membutuhkan penilaian, dan penilaian seperti apa yang kita butuhkan dalam pendidikan. Pada penelitian ini juga menyarankan bahwa perbedaan antara guru yang kompeten dan yang baik terletak pada kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap tugas mengajar.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Andriyanto, dan Rini Indriyanti 2017[35],dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Sidang Proposal Skripsi di Universitas Nusantara PGRI Kedir”. Pada penelitian ini akan dirancang dan dibangun Sistem Informasi Manajemen Sidang Proposal Skripsi (SIMSPS) sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas. Proses pendaftaran sampai dengan penilaian sidang proposal skripsi dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga mempermudah dalam monitoring pelaksanaan sidang proposal skripsi. SIMSPS merupakan aplikasi berbasis web dibangun menggunakan bahasa pemrograman php dan database mysql. CodeIgniter, Javascript dengan framework JQuery, web server Apache dan MySQL untuk pengelolaan basis datanya. Tujuan dari pengembangan sistem informasi tersebut yaitu untuk membuat lebih efisien dalam pengelolaan pemberkasan, data penilaian tugas akhir pada tahap sidang hingga pendaftaran yudisium.

Dari 10 (sepuluh) Studi Pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai pentingnya sebuah penilaian sidang yang bisa digunakan sebagai acuan untuk mengambil sebuah keputusan. Untuk memecahkan masalah ini maka perlu sebuah sistem penilaian sidang untuk memudahkan penguji dalam menginput nilai mahasiswa.


BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini bertujuan agar dapat dilaksanakan suatu penilaian. Oleh karena itu sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan.Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang penting karena membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan seperti yang diinginkan agar lebih efisien . Di bawah ini berikut 3 (tiga) tujuan dari penelitian yang penulis lakukan diantaranya :

  1. Untuk menciptakan sebuah sistem penilaian sidang yang efektif dan efisiensi, sehingga meminimalisir tenaga, biaya, dan waktu dalam proses berjalannya sidang, karna nilai yang diinput oleh dosen Penguji akan terinput secara otomatis dengan penggunaan sistem PESSTA+ S2 tanpa melakukan hitungan secara manual.
  2. Menerapkan sistem login melalui SSO (Single Sign On) dengan menggunakan Email Rinfo, sehingga Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2 agar dapat diakses secara online dan mandiri.
  3. Menciptakan sebuah informasi dan hasil nilai sidang yang akurat, aman dan valid.
  4. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan penelitian. Dari penelitian ini, terdapat 3 manfaat penelitian yang dihasilkan dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

    1. Dengan adanya sistem Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2, proses jalannya sidang menjadi lebih efektif dan efisien sehingga memudahkan dewan penguji untuk menginput nilai secara otomatis, sehingga terhindar dari kesalahan dalam menghitung hasil nilai sidang dan pemborosan kertas yang banyak.
    2. Dengan menerapkan sistem login melalui SSO (Single Sign On) dengan menggunakan Email Rinfo, sehingga Penilaian Penguji Sidang Proposal pada PESSTA+ S2 dapat diakses secara online dan mandiri oleh dewan Penguji.
    3. Universitas Raharja juga dimudahkan dengan adanya sistem PESSTA+ S2, karna sistem ini dinilai lebih aman, terpusat dan teroganisir, sehingga Mahasiswa Pascasarjana mendapat informasi hasil nilai sidang yang akurat dan valid.

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah peneliti melakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan dengan secara langsung pada PT. Dinamika Bersama, maka ditemukan beberapa masalah yang terjadi pada sistem berjalan, dikarenakan sistem yang berjalan masih berupa sistem semi tekomputerisasi yaitu dengan mengandalkan Microsoft Excel sehingga pada kegiatan penginputan data maupun sampai dengan pembuatan laporan angsuran uangmuka. Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka peniliti mengusulkan sistem angsuran uangmuka yang terkomputerisasi dan tersistem. Semua data akan tersimpan langsung dalam database, proses pencatatan transaksi booking, proses pencatatan transaksi angsuran, proses input data costumer, proses pembuatan laporan booking¸ dan proses pembuatan laporan angsuran uangmuka. Untuk selanjutnya peneliti akan membahas tentang rancangan sistem yang akan dibangun. Sistem usulan dibangun untuk memperbaiki ataupun menyempurnakan sistem yang berjalan. Dan kemudian setelah menentukan sistem maka selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem yang diusulkan yang ditujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang desain sistem dari awal pembuatan sampai dengan akhir pembutan maupun penelitian


    Prosedur Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perubahan sistem angsuran uangmuka yang harus dijalankan kan pada PT. Dinamika Bersama, yaitu:

    1. Admin Keuangan
    2. Admin keuangan dapat melakukan kegiatan keseluruahan hak akses dalam sistem, yaitu:

      1. Admin keuangan dapat melakukan login
      2. Admin dapat menampilkan semua menu yang ada pada sistem, mulai dari dashboard, booking, customer, angsuran, plafon, hook, blok, angsuran report, booking report sampai dengan logout
      3. Admin dapat melakukan logout
    3. Manager Keuangan
      1. Manager keuangan dapat melakukan login
      2. Menampilkan menu dashboard
      3. Dapat menampilkan angsuran report, booking report.
      4. Dapat melakukan logout.


    Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini adalah gambar Usecase diagram sistem yang diusulkan peneliti dengan berdasarkan hak aksesnya:

    1. Usecase diagram sistem usulan hak akses admin keuangan

    2. Gambar Use Case Diagram Sistem Usulan Hak Akses Admin Keuangan.


      Berdasarkan gambar di atas usecase sistem angusuran uangmuka rumah usulan terdapat:

      1. 1 sistem yang mencamgkup keseluruhan hak akses admin keuangan pada sistem usulan angsuran uangmuka rumah.
      2. 1 Actor yang melakukan kegiatan: Admin keuangan
      3. 22 usecase yang dikerjakan oleh Actor-actor: login, dashboard, angsuran activity, angsuran uangmuka, angsuran plafon, angsuran hook, master data, blok, unit, hook, plafon, cotumer, sp3k, menu, user, role, booking, pengembalian, angsuran report, lihat view angsuran keseluruhan, dan lihat view angsuran percostumer, logout.
      4. 17 extend yang dikerjakan oleh Actor-Actor: Angusran activity, angsuran uangmuka, angsuran plafon, angsuran hook, angsuran report, report keseluruhan, report costumer, master data, blok, unit, hook, plafon, costumer, sp3k, menu, user, dan role.

      Berdasarkan Gambar 4.1. di atas usecase sistem angusuran uangmuka rumah usulan terdapat:

      1. Nama Use Case: Login.
      2. Actor: Admin keuangan

        Skenario: Admin keuangan melakukan login dengan menggunakan username dan password.

      3. Nama Use Case: Dashboard.
      4. Actor: Admin keuangan

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu utama atau dashboard.

      5. Nama Use Case: Master data.
      6. Actor: Amin keuangan

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu master data.

      7. Nama Use Case: Menu.
      8. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu, untuk mengatur tampilan menu dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu.

      9. Nama Use Case: Role
      10. Actor: Amin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan keuangan masuk kedalam menu role untuk mengatur hak akses Actor sesuai yang ditentukan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu role.

      11. Nama Use Case: user.
      12. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu user, untuk menambah, mengubah dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit dan delete) pada menu user.

      13. Nama Use Case: blok.
      14. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu blok , untuk menambah, mangubah, dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu blok.

      15. Nama Use Case: unit.
      16. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu unit , untuk menambah, mangubah, dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu unit.

      17. Nama Use Case: hook.
      18. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu hook , untuk menambah, mangubah, dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu hook.

      19. Nama Use Case: Plafon.
      20. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu plafon, untuk menambah, mangubah, dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu plafon.

      21. Nama Use Case: costumer.
      22. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu costumer , untuk menambah, mangubah, dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu costumer.

      23. Nama Use Case: sp3k.
      24. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Manager keuangan masuk kedalam menu sp3k , untuk menambah, mangubah, dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu sp3k.

      25. Nama Use Case: Blok.
      26. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu blok , untuk menambah, mangubah, dan menghapus sesuai ketentuan dengan melakukan (add, edit, dan delete) pada menu blok.

      27. Nama Use Case: Angsuran activity.
      28. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan melihat menu Angsuran activity.

      29. Nama Use Case: Angsuran uangmuka.
      30. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan menambah, mangubah, dan menghapus sesuai transaksi angsuran uangmuka dengan melakukan (add, edit, dan delete).

      31. Nama Use Case: Angsuran plafon.
      32. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan menambah, mangubah, dan menghapus sesuai transaksi angsuran plafon dengan melakukan (add, edit, dan delete).

      33. Nama Use Case: Angsuran hook.
      34. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan menambah, mangubah, dan menghapus sesuai transaksi angsuran hook dengan melakukan (add, edit, dan delete).

      35. Nama Use Case: Booking.
      36. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan menambah, mangubah, dan menghapus sesuai transaksi booking dengan melakukan (add, edit, dan delete).

      37. Nama Use Case: Pengembalian.
      38. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan menambah, mangubah, dan menghapus sesuai transaksi pengembalian dengan melakukan (add, edit, dan delete).

      39. Nama Use Case: Angsuran Report.
      40. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keunagan melihat menu Angsuran Report.

      41. Nama Use Case: view angsuran keseluruhan.
      42. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan melihat laporan angsuran keseluruhan pada menu report keseluruhan.

      43. Nama Use Case: view angsuran percostumer.
      44. Actor: Admin keuangan.

        Skenario: Admin keuangan melihat laporan angsuran costumer pada menu lihat report costumer.

    3. Usecase diagram sistem usulan hak akses admin keuangan

    4. Gambar 4.2. Use Case Diagram Sistem Usulan Hak Akses Manager Keuangan.


      Berdasarkan gambar di atas usecase sistem angusuran uangmuka rumah usulan terdapat:

      1. 1 sistem yang mencangkup keseluruhan hak akses manager keuangan pada sistem usulan angsuran uangmuka rumah.
      2. 1 Actor yang melakukan kegiatan: Manager keuangan
      3. 6 usecase yang dikerjakan oleh Actor-actor: login, dashboard, angsuran report, lihat view angsuran keseluruhan, dan lihat view angsuran percostumer, logout.
      4. 3 extend yang dikerjakan oleh actor: Angsuran report, view angsuran keseluruhan dan view angsuran percostumer

      Berdasarkan Gambar 4.2. di atas usecase sistem angusuran uangmuka rumah usulan terdapat:

      1. Nama Use Case: Login.
      2. Actor: Manager keuangan

        Skenario: Admin keuangan melakukan login dengan menggunakan username dan password.

      3. Nama Use Case: Dashboard.
      4. Actor: Manager keuangan

        Skenario: Admin keuangan masuk kedalam menu utama atau dashboard.

      5. Nama Use Case: Angsuran Report.
      6. Actor: Manager keuangan.

        Skenario: Manager keunagan melihat menu Angsuran Report.

      7. Nama Use Case: view angsuran keseluruhan.
      8. Actor: Manager keuangan.

        Skenario: Admin keuangan dan manager keuangan melihat laporan angsuran keseluruhan pada menu report keseluruhan.

      9. Nama Use Case: view angsuran percostumer.
      10. Actor: Manager keuangan.

        Skenario: Admin keuangan dan manager keuangan melihat laporan angsuran costumer pada menu lihat report costumer.


    Activity Diagram Sistem Usulan

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alur dari aktivitas yang berada pada sistem rancangan, bagaimana masing-masing alur, decision yang terjadi dan bagaimana mereka berakhir.

    1. Activity diagram sistem yang diusulkan pada admin keuangan dibagi menjadi tiga berdasarkan hak aksesnya
      1. Activity diagram hak akses Master Data

      2. Gambar 4.3. Activity Diagram Hak Akses Mater Data Pada Admin Keuangan.


        Berdasarkan Gambar 4.2. di atas activity diagram sistem usulan pada Admin keuangan mendapati sebuah keterangan berupa:

        1. Satu initial node, objek awal dalam melakukan kegiatan.
        2. 40 action state, yang mewakilkan eksekusi dari kegiatan yang terdapat pada sistem usulan.
        3. 10 fork node, yang merupakan pilihan dari action yang ada.
        4. Satu decision node, pada saat login yang terdapat dua kemungkinan, apabila login benar dengan memasukan username dan password yang benar maka login akan langsung menuju halaman dasboard, dan bila login salah makan akan kembali ke halaman utama untuk mengisi username dan password dengan benar.
        5. Satu join node
        6. Satu activity final node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
      3. Activity diagram hak akses menu transaksi

      4. Gambar 4.4. Activity Diagram Hak Akses Transaksi Pada Admin Keuangan.


        1. Satu initial node, objek awal dalam melakukan kegiatan.
        2. 26 action state, yang mewakilkan eksekusi dari kegiatan yang terdapat pada sistem usulan.
        3. 7 fork node, yang merupakan pilihan dari action yang ada.
        4. Satu decision node, pada saat login yang terdapat dua kemungkinan, apabila login benar dengan memasukan username dan password yang benar maka login akan langsung menuju halaman dasboard, dan bila login salah makan akan kembali ke halaman utama untuk mengisi username dan password dengan benar.
        5. Satu join node
        6. Satu activity final node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
      5. Activity Diagram hak akses menu laporan

      6. Gambar 4.5. Activity Diagram Hak Akses Laporan Admin Keuangan.


        1. Satu initial node, objek awal dalam melakukan kegiatan.
        2. 10 action state, yang mewakilkan eksekusi dari kegiatan yang terdapat pada sistem usulan.
        3. 2 fork node, yang merupakan pilihan dari action yang ada.
        4. Satu decision node, pada saat login yang terdapat dua kemungkinan, apabila login benar dengan memasukan username dan password yang benar maka login akan langsung menuju halaman dasboard, dan bila login salah makan akan kembali ke halaman utama untuk mengisi username dan password dengan benar.
        5. Satu join node
        6. Satu activity final node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
      7. Activity diagram sistem yang di usulkan pada manager keungan.

      8. Gambar 4.6. Activity Diagram Sistem Usulan Pada Manager Keuangan.


        Berdasarkan Gambar 4.6. di atas activity diagram sistem usulan pada admin keuangan mendapati sebuah keterangan berupa:

        1. Satu initial node, objek awal dalam melakukan kegiatan.
        2. 10 action state, yang mewakilkan eksekusi dari kegitan yang terdapat pada sistem ususlan.
        3. 2 fork node, yang merupakan pilihan dari action yang ada.
        4. Satu decision node, pada saat login yang terdapat dua kemungkinan, apabila login benar dengan memasukan username dan password yang bener maka login akan langsung menuju halaman dasboard, dan bila login salah makan akan kembali ke halaman utama untuk mengisi username dan password dengan benar.
        5. Satu join node
        6. Satu activity final node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.


    Sequence Diagram Sistem Usulan

    Sequence Diagram menggambarkan interaksi yang terjadi antar objek baik dalam maupun di sekitar sistem berupa messages yang digambarkan terhadap waktu. Berikut ini merupakan sequence diagram sistem usulan.

    1. Sequence diagram Admin keuangan.

    2. Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Usulan Pada Admin Keuangan.


      Berdasarkan gambar di atas, sequence diagram sistem usulan terdapat:

      1. Satu Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin keuangan.
      2. 20 Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Halaman Utama, Login, Blok, unit, hook, plafon, costumer, sp3k, menu, user, role, angsuran uangmuka, angsuran plafon, angsuran hook, booking, pengembalian, report keseluruhan, report costumer dan logout.
      3. 22 spesifikasi massage diantaranya: mengakses sistem dan masuk kedelam halaman utama, melakukan login, validasi, login gagal, login berhasil, (add, edit, delete) blok, (add, edit, delete) unit, (add, edit, delete) hook, (add, edit, delete) plafon, (add, edit, delete) costumer, (add, edit, delete) sp3k, (add, edit, delete) menu, (add, edit, delete) user, (add, edit, delete) role, (add, edit, delete) angsuran uangmuka, (add, edit, delete) angsuran plafon, (add, edit, delete) angsuran hook, (add, edit, delete) booking, (add, edit, delete) pengembalian, view dan print report keseluruhan, view report costumer.
    3. Sequence diagram manager keuangan

    4. Gambar 4.8. Sequence Diagram Sistem Usulan Pada Manager Keuangan.


      Berdasarkan gambar di atas, sequence diagram sistem usulan terdapat:

      1. Satu Actor yang melakukan kegiatan yaitu manager keuangan.
      2. 6 lifeline antar muka yang saling berinteraksi diantaranya: Halaman utama, home, dashboard, report keseluruhan, report costumer, logout.
      3. 8 massage diantaranya: mengakses sistem dan masuk kehalaman utama, melakukan login, validasi, login gagal, login gagal, view dan print report keseluruhan, view report costumer, logout.


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh peneliti, maka terdapat sejumlah perberdaan pada prosedur yang ada, antara prosedur yang berjalan dengan prosedur yang diusulkan peneliti, dan berikut perbedaanya:

    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Pada sub bab ini akan menjelaskan secara terperinci mengenai rancangan-rancangan sistem yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.


    Class Diagram

    Berikut ini adalah gambar rancangan class diagram sistem usulan:


    Gambar 4.9. Class Diagram Sistem Usulan


    Berdasarkan gambar di atas, terdapat sebuah keterangan mengenai desain database sistem usulan, berikut keterangannya:

    1. 14 Class himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama yaitu: sys_user, sys_role, sys_menu, m_unit, m_hook, m_costumer, m_sp3k, m_plafon, m_blok, t_booking, t_byrplafon, t_byrhook, t_angsuran, t_dikembalikan.
    2. 13 assocation, hubungan antar objek satu dengan objek lainya yang mempunyai nilai.


    Spesifikasi Basis Data

    Pada sus bab ini akan membahas tentang spesifikasi basis data yang merupakan rincian dari suatu class diagram yang dibuat. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah sebagai berikut:

    1. Nama Tabel : m_unit
    2. Media : Harddisk

      Primary Key : unit_id

      Panjang Record : 37

      Isi :

      Tabel 4.2. Tabel m_unit

    3. Nama Tabel : m_blok
    4. Media : Harddisk

      Primary Key : blok_id

      Panjang Record : 13

      Isi :

      Tabel 4.3. Tabel m_blok

    5. Nama Tabel : m_costumer
    6. Media : Harddisk

      Primary Key : costumer_id

      Panjang Record : 465

      Isi :

      Tabel 4.4 Tabel m_costumer

    7. Nama Tabel : m_sp3k
    8. Media : Harddisk

      Primary Key : sp3k_id

      Panjang Record : 33

      Isi :

      Tabel 4.5. Tabel m_sp3k

    9. Nama Tabel : m_plafon
    10. Media : Harddisk

      Primary Key : plafon_id

      Panjang Record : 45

      Isi :

      Tabel 4.6. Tabel m_plafon

    11. Nama Tabel : m_hook
    12. Media : Harddisk

      Primary Key : hook_id

      Panjang Record :

      Isi :

      Tabel 4.7. Tabel m_hook

    13. Nama Tabel : m_hook
    14. Media : Harddisk

      Primary Key : hook_id

      Panjang Record : 154

      Isi :

      Tabel 4.8. Tabel t_booking

    15. Nama Tabel : t_byrplafon
    16. Media : Harddisk

      Primary Key : byrplafon_id

      Panjang Record : 42

      Isi :

      Tabel 4.9. Tabel t_byrplafon

    17. Nama Tabel : t_byrhook
    18. Media : Harddisk

      Primary Key : byrhook_id

      Panjang Record : 42

      Isi :

      Tabel 4.10. Tabel t_byrhook

    19. Nama Tabel : t_angsuran
    20. Media : Harddisk

      Primary Key : angsuran_id

      Panjang Record : 56

      Isi :

      Tabel 4.11. Tabel t_angsuran

    21. Nama Tabel : t_dikembalikan
    22. Media : Harddisk

      Primary Key : pengembalian_id

      Panjang Record : 55

      Isi :

      Tabel 4.12. Tabel t_pengembalian

    23. Nama Tabel : sys_user
    24. Media : Harddisk

      Primary Key : user_id

      Panjang Record : 307

      Tabel 4.13. Tabel sys_user

    25. Nama Tabel : sys_role
    26. Media : Harddisk

      Primary Key : role_id

      Panjang Record : 543

      Isi :

      Isi :

      Tabel 4.14. Tabel sys_role

    27. Nama Tabel : sys_menu
    28. Media : Harddisk

      Primary Key : menu_id

      Panjang Record : 1330

      Isi :

      Tabel 4.15. Tabel sys_menu


    Rancangan Prototype

    Pada tahapan ini peneliti akan menggambarkan rancangan gambar bangun sistem usulan secara lengkap terhadap para pengguna sistem usulan kedepannya. Berikut adalah prototype atau tampilan dari perancangan sistem informasi angsuran uangmuka rumah yang akan dibuat yaitu:

    1. Tampilan Prototype Halaman Menu Login
    2. Tampilan menu login berisi tampilan untuk memasukan username dan password.


      Gambar 4.10. Prototype Halaman Menu Login

    3. Tampilan prototype halaman menu dashboard, yang berisikan tampilan grafik penjulan unit.

    4. Gambar 4.11. Prototype Halaman Dashboard

    5. Tampilan prototype halaman menu booking, dengan berisikan inputan transksi booking unit yang terjadi pada perusahaan.

    6. Gambar 4.12. Prototype Halaman Booking

    7. Tampilan prototype halaman menu angsuran uangmuka, dengan berisikan inputan transksi angsuran uangmuka yang terjadi pada perusahaan.

    8. Gambar 4.13. Prototype Halaman Angsuran Uangmuka

    9. Tampilan prototype halaman menu angsuran plafon, dengan berisikan inputan transksi angsuran plafon yang terjadi pada perusahaan.

    10. Gambar 4.14. Prototype Halaman Angsuran Plafon

    11. Tampilan prototype halaman menu angsuran hook, dengan berisikan inputan transksi angsuran hook yang terjadi pada perusahaan.

    12. Gambar 4.15. Prototype Halaman Angsuran Hook

    13. Tampilan prototype halaman menu pengembalian, dengan berisikan inputan transksi pengembalian sejumlah uang yang telah diangsur kepada costumer yang terjadi pada perusahaan.

    14. Gambar 4.16. Prototype Halaman Pengembalian


    Impelementasi Sistem Yang Diusulkan

    Menampilkan Halaman Login

    Gambar 4.17. Tampilan Halaman Login


    Menampilkan Halaman Dashboard

    Gambar 4.18. Tampilan Halaman Dashboard


    Menampilkan Halaman Menu Booking

    Gambar 4.19. Tampilan Halaman Booking


    Menampilkan Halaman Menu Angsuran Uangmuka

    Gambar 4.20. Tampilan Halaman Angsuran Uangmuka


    Menampilkan Halaman Menu Bayar Plafon

    Gambar 4.21. Tampilan Halaman Menu Bayar Plafon


    Menampilkan Halaman Menu Bayar Hook

    Gambar 4.22. Tampilan Halaman Menu Bayar Hook


    Menampilkan Halaman Menu Pengembalian

    Gambar 4.23. Tampilan Halaman Menu Pengembalian


    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi dari Program Sistem Informasi Anguran Uangmuka Rumah Berbasis WEB demi memaksimalkan kinerja pada perusahaan, sebelum diimplementasikannya program tersebut maka dilakukan terlebih dahulu pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode tersebut merupakan metode pengujian yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari suatu program. Dan tujuan dari Black Box Testing adalah:

    1. Dapat mengetahui pesan kesalahan dan umpan balik (feedback) atau tanggapan yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian
    2. Bisa melaksanakan analisa serta mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya yaitu untuk mengetahui apakah program aplikasi tersebut dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka dapat dikatakan masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya akan dilakukan penelusuran untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


    Pengujian Black Box Testing

    Tabel 4.16. Tabel Pengujian Black Box Testing

    Time Schedule

    Perancangan sistem yang diusulkan pada PT. Dinamika Bersama memakan waktu kurang lebih 5 bulan, dan berikut adalah keterangan waktu pada kegiatan yang dilakukan selam merancanng system usulan:

    Tabel 4.17. Tabel Time Schedule

    Estmasi Biaya

    Tabel 4.18. Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan rumusan masalah yang tercabtum pada bab satu maka penelitian ini dapat disumpulkan, adapun kesimpulannya sebagai berikut:

    1. Bahwa sistem angsuran uangmuka rumah yang sedang berjalan masih semi terkomputerisasi karena masih mengandalkan kertas dan komputer yaitu (Microsoft Exel dan Microsoft Word).
    2. Sistem angsuran uangmuka rumah pada PT. Dinamika Bersama belum dilaksanakan secara efektif dan efisien, karena kurangnya sistem yang memadai, dan belum terkomputerisasi dengan baik.
    3. Sistem angsuran uangmuka rumah memerlukan sistem yang terkomputerisasi agar pengolahan data yang diinginkan menjadi akurat dan mudah didapat. Maka peneliti merancang sistem informasi penyewaan angsuran uangmuka rumah dengan menggunakan Sublime text sebagai proses penulisan dan PHP seabagai Bootstrap, serta XAMPP sebagai localhost dan MySQL sebagai Database. Untuk merancang sistem


    Saran

    Untuk mendapat menunjang kinerja yang lebih baik serta menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem angsuran uangmuka rumah saat ini, penulis mencoba memberikan saran dan pendapat sebagai berikut:

    1. Adanya sistem yang baru, pemakai disarankan untuk memperhatikan kekurangan dan kelemahan sistem agar dapat segera dicari pemecahan dan segera diperbaiki.
    2. Untuk para penulis yang tertarik untuk melanjutkan ananalisis ini diharapkan untuk dapat lebih memperbaiki dan mengurangi kekurangan sistem angsuran uangmuka rumah.
    3. Sistem informasi angsuran uangmuka rumah pada PT. Dinamika Bersama dapat diimplementasikan semaksimal mungkin atau mengusulkan sistem informasi terkomputerisasi yang lebih baik sehingga informasi dapat diperoleh secara cepat dan akurat.




    DAFTAR PUSTAKA

    1. Suastra, I. W., & Ristiati, N. P. (2016). PERMASALAHAN GURU DALAM MERANCANG DAN MENGIMPLEMENTASIKAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SMP DAN SMA. In Seminar Nasional Riset Inovatif (Vol. 4).
    2. 2,0 2,1 2 Rahardja, U., Handayani, I., & Syoifana, Y. (2019). Penerapan Viewboard Status Validasi Berbasis Yii Framework Pada PESSTA+ Di Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(4), 297-305.
    3. 3. Harahap, F. H. (2019). PENERAPAN ALGORITMA TURBO BOOYERMOORE DALAM PENCARIAN REKAM MEDIS PASIEN PADA RS. BUNDA THAMRIN. Pelita Informatika: Informasi dan Informatika, 18(1), 58-61.
    4. 4. JAELANI, A. R. (2018). PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) HYGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN DI HOTEL LOMBOK PLAZA & CONVENTION (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).
    5. 5. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
    6. 6. Trianto, E. A., & Yulianeu, A. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN ABODEMEN DI UPTD PASAR RAJADESA. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika (JUMANTAKA), 1(1).
    7. 7. Ardani, N. M. (2017). NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDUDALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHADI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(2), 371-375
    8. 8. Prasetyo, E. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Journal of Applied Accounting and Taxation, 2(2), 143-152.
    9. 9. Septiasari, S., & Wardana, E. L. (2018). SUB SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA NILAI PESERTA DIDIK DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNG JAYA TASIKMALAYA. JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA (JUMIKA), 5(1).
    10. 10. Asrianda, A. (2018). Penentuan Kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir Menggunakan Metode McCall. JURNAL SISTEM INFORMASI, 2(2).
    11. 11. Septiana, I., Irfan, M., Atmadja, A. R., & Subaeki, B. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Penentu Dosen Penguji Dan Pembimbing Tugas Akhir Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika UIN SGD Bandung). Jurnal Online Informatika, 1(1), 43-50.
    12. 12. Handayani, I., Aini, Q., & Oktaviani, F. (2016). Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah Dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(3), 177-190.
    13. 13. Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.3, Mei 2014.
    14. 14. Aryani, D., Aini, Q., & Novelia, T. (2017). PERANCANGAN PEN+ MENGGUNAKAN METODE YII FRAMEWORK PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. SENSI Journal, 3(1), 46-61.
    15. 15. Rahayu, S., Yusup, M., & Dewi, S. P. (2015). Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal, 9(1), 51-59.
    16. 16. Pasaribu, J. S. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS WEB DENGAN FRAMEWORK YII DI KLINIK SEHAT MARGASARI BANDUNG. JURNAL ELEKTRO-KOMPUTER-TEKNIK, 1(1), 46-63.
    17. 17. Kusnady, D., & Siregar, A. (2018). Sistem Informasi Biaya Pendidikan (BPP) pada Politeknik Ganesha Medan Berbasis Web. Juripol, 1(1), 9-13.
    18. 18. Hamsyah, R., & Septian, S. (2018). RANCANG BANGUN APLIKASI GO-BAN UNTUK MENCARI DAN MEMANGGIL TEKNISI TAMBAL BAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
    19. 19. Tristianto, C. (2018, July). Penggunaan metode waterfall untuk pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pembangunan pedesaan. In ESIT (Vol. 12, No. 1, pp. 8-22).
    20. 20. Astuti, P. (2018). PENGGUNAAN METODE BLACK BOX TESTING (BOUNDARY VALUE ANALYSIS) PADA SISTEM AKADEMIK (SMA/SMK). Faktor Exacta, 11(2), 186-195.
    21. 21. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
    22. 22. Santoso, S., & Firmansyah, A. (2019). APLIKASI MONITORING RUMAH KOS BERBASIS ANDROID DI KOTA TANGERANG. Jurnal Maklumatika, 5(2)
    23. 23. Kuswoyo, F., Minarsih, M. M., & Fathoni, A. (2018). ANALISIS STRATEGI BISNIS DENGAN SWOT PADA ANA FASHION. Journal of Management, 4(4).
    24. 24. Tampubolon, N. A., & Hamta, F. (2019). PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Kita Jaya Sukses Batam). Measurement: Jurnal Akuntansi, 11(2).
    25. 25. Rahardja, U., Yusup, M., & Astuti, E. (2014). Penerapan Sistem Integrated Raharja Multimedia E-Portfolio (IRME) Cv Online Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 7(2), 205-221.
    26. 26. Febriyanto, E., Handayani, I., & Bachri, E. W. (2019). Sistem Penilaian Pembimbing pada Pessta+ S2 Berbasis Yii Framework sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi. SATIN-Sains dan Teknologi Informasi, 4(2), 17-23.
    27. 27. Sudaryono, S., Handayani, I., & Nurmalasari, Y. (2018). Penilaian Pembimbing Sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Sidang Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 3(1), 84-97.
    28. 28. Febriyanto, E., Handayani, I., & Suprayogi, D. (2019). Aplikasi Sistem Penilaian Penguji Berbasis YII Framework Sebagai Media Input Nilai Mahasiswa Sidang Tugas Akhir Dan Skripsi Pada Perguruan Tinggi. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 10(2), 113-125.
    29. 29. Rahardja, U., Handayani, I., & Elinda, B. D. (2019). Viewboard Jadwal Sidang Mahasiswa Pada Sistem PESSTA+ Menggunakan YII Framework di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 3(2), 235-245.
    30. 30. Panadero, E., Broadbent, J., Boud, D., & Lodge, J. M. (2018). Using formative assessment to influence self-and co-regulated learning: the role of evaluative judgement. European Journal of Psychology of Education, 1-23.
    31. 31. Handayani, I., Aini, Q., & Azis, P. A. (2018). Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 1-13.
    32. 32. Handayani, I., & Febriyanto, E. (2019). SSO (Single Sign On) Pada Sistem PESSTA+ berbasis Yii Framework di Perguruan Tinggi. SATIN-Sains dan Teknologi Informasi, 4(2), 71-75.
    33. 33. Wardhani, N. K., & Gata, W. (2016, August). IMPLEMENTASI FRAMEWORK MTG DALAM PENGEMBANGAN CRUD, PEMBUATAN LAPORAN, GRAFIK MODEL DAN EKSPORT BERKAS MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP. In Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika
    34. 34. Biesta, G. (2015). How does a competent teacher become a good teacher? On judgement, wisdom and virtuosity in teaching and teacher education. John Wiley & Sons.
    35. 35. Andriyanto, T., & Indriati, R. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Sidang Proposal Skripsi di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Prosiding SNATIKA, 4, 69-73.

Contributors

Admin, Vividalfad