SI1612492708

Dari widuri
Revisi per 11 Februari 2020 14.06 oleh Denihafidz (bicara | kontrib) (Sejarah Singkat Instansi)


Lompat ke: navigasi, cari


MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1612492708
NAMA : DENI HAFIDZ


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR

DI KECAMATAN SEPATAN

Disusun Oleh:

NIM : 1612492708
Nama : DENI HAFIDZ
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Business Intelligence



Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000594         NID: 060003


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


Dibuat Oleh :

NIM
: 1612492708
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr.Henderi, M.Kom)
   
(Mulyati, S.E, M.M, M.Pd)
NID: 02019
   
NID: 11003


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


Disusun Oleh :


NIM
: 1612492708
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


Disusun Oleh :

NIM : 1612492708
Nama : DENI HAFIDZ
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Business Intelligence
Konsentrasi : Sistem Informasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
DENI HAFIDZ
NIM. 1612492708


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan sebagian besar orang tua atau wali siswa yang bekerja sebagai petani, pedagang dan buruh sehingga beberapa anak yang tidak bisa melanjutkan belajar dikarenakannya kebutuhan hidup yang semakin tinggi dan kurangnya informasi mengenai pentingnya pendidikan untuk anak, Sedangkan wali siswa atau orang tua tidak mendapatkan pelayanan informasi dan data yang akurat terhadap bantuan dana pendidikan yaitu program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Maka dengan itu peneliti memusatkan bertujuan ikut serta membantu masyarakat khususnya wali siswa yang kurang terfasilitasi terhadap pelayanan informasi mengenai program Kartu Indonesia Pintar (KIP), langkah awal untuk tercapainya pelayanan informasi serta data yang akurat. Peneliti menggunakanan metode swot sebagai bentuk analisis data dan menggunakan UML berupa perancangan sistem yang dapat terkoneksi dengan internet serta mendapatkan pelayanan informasi secara online dan realtime. Sehingga peneliti bisa menghasilkan pelayanan informasi terkait Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dapat digunakan secara efektif dan efisien dan dapat terintegrasi dengan program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Kata Kunci: Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pelayanan Informasi, Wali Siswa, Pendidikan


ABSTRACT

Community in the District Sepatan area of most parents or guardians who work as farmers, merchants and workers so that some children who can’t continue to learn the needs of life is increasingly higher and lack of Information about the importance of education for children, while the guardians of students or parents do not get the service information and accurate data on the aid of education funds is the Indonesia Smart Card Program (KIP). Therefore, researchers focus on participating to help the community, especially the guardian of students who are less facilitated to the service information about the Indonesia Smart Card Program (KIP), the first step to the achievement of information services and Accurate data. Researchers used the SWOT method as a form of data analysis and using UML in the form of system design that can be connected to the Internet and get information services online and real time. So that researchers can produce information services related to Indonesia smart card (KIP) that can be used effectively and efficiently and can be integrated with the Family Card Program (KKS).

Keywords: Smart Indonesia Card (KIP), Information Services, Guardian Students, Education



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE DI KECAMATAN SEPATAN”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. .
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.TI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Dr. Henderi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada peneliti.
  6. Bapak Dadang Sudrajat, Sos, M.Si, selaku Camat Sepatan yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada peneliti.
  8. Para staff di Kantor Kecamatan Sepatan yang senantiasa memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti mengenai Kantor Kecamatan Sepatan.
  9. Operator sekolah di wilayah Kecamatan Sepatan yang telah memberikan data serta informasi terkait penelitian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan, moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
DENI HAFIDZ
NIM. 1612492708


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

Gambar 2.2 Definisi Boostrap Klorofil

Gambar 3.1 Lokasi Kantor Kecamatan Sepatan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.2 Use Case Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.3 Use Case Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Input Data Siswa Penerima yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Input Data Siswa Penerima yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Eksekusi Data Siswa Penerima yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram Model Pelayanan Pengolahaan Data Kartu Pintar

Gambar 4.11 Menu Login Admin dan User

Gambar 4.12 Home/ Tampilan awal untuk admin

Gambar 4.13 Home/ Tampilan awal untuk staff kecamatan

Gambar 4.14 Home/ Tampilan awal untuk operator sekolah

Gambar 4.15 Home Tampilan awal untuk dinas pendidikan

Gambar 4.16 Tampilan Input Tambah Siswa yang dilakukan Operator Sekolah

Gambar 4.17 Halaman utama yang dapat diakses oleh siswa, wali siswa, masyrakat dan lainnya

Gambar 4.18 Tampilan Menu Data Penerima Kartu

Gambar 4.19 Tampilan Menu Informasi Kartu Pintar


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi secara publik saat ini mudah sekali diakses oleh beberapa kalangan masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan karena terakses dengan jaringan internet atau secara komputerisasi publik. Adapun untuk mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah melaksanakan program Kartu Indonesia Pintar (KIP).Adanya pencapaian yang dibentuk permodelan strategi baru dalam memudahkan masyarakat yang belum sejahtera untuk mendapatkan biaya keperluan pendidikan jenjang SD-SMA sebagai bentuk penunjang pembelajaran masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan

Namun, data yang dikelola dan disimpan berdasarkan kelayakan menerima bantuan di Kecamatan Sepatan pada saat ini masih manual belum terinput secara sistematis dan komputerisasi secara publik, sehingga masih banyak warga yang belum tahu mengenai program KIP serta kurangnya informasi, prosedur, dan sosialisasi terhadapat program bantuan untuk siswa yang layak mendapatkan secara terbuka serta singkronisasi data siswa penerimaan bantuan KIP yang didapatkan dari Sekolah Negri di wilayah Kecamatan Sepatan dapat diakses secara online dan real-time.

Oleh karena itu, peneliti dan pemerintah daerah Kecamatan Sepatan ingin mensosialisasikan terhadap program Kartu Indonesia Pintar (KIP) melalui website yang dapat diakses secara langsung oleh masyrakat wilayah Kecamatan Sepatan untuk mendapatkan bantuan pendidikan terhadap keluarga yang belum sejahtera agar terealisasi kepada masyrakat yang layak ketentuan terkait penerimaan nama siswa berdasarkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dan betapa pentingnya untuk mendukung pelayanan dan penerima bantuan kelayakan masyarakat di Kecamatan Sepatan melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara terintegrasi dan terkomputerisasi publik, maka peneliti dalam menyusun laporan ini memilih judul “Model Pelayanan dan Pengelolaan Data Kartu Indonesia Pintar Berbasis Website di Kecamatan Sepatan”



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Perencanaan sistem seperti apa yang dibutuhkan di Kecamatan Sepatan sebagai ruang publik yang dapat diakses dengan mudah?
  2. Rancangan pelayanan dan pengelolaan data seperti apa yang digunakan di Kecamatan Sepatan agar terealisasi kepada keluarga yang belum sejahtera?
  3. Solusi apa yang tepat untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan agar siswa yang berprestasi dan berasal dari keluarga belum sejahtera mendapatkan program KIP?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada proses pengelolaan data pelayanan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kecamatan Sepatan yaitu terbagi menjadi dua diantaranya:

  1. Peneliti mempusatkan penelitian ini pada Operator Sekolah Negri. Hal ini bertujuan agar penelitian dapat berpusat pada satu bagian sehingga data yang diperoleh lebih akurat, spesifik, singkronisasi, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang telah diperoleh.
  2. Peneliti observasi mengenai website khusus yang belum dimiliki oleh Kecamatan Sepatan, Oleh karena itu, peneliti meminta rekomendasi dan masukan atas konsep mengenai website kepada bapak Dadang Sudrajat., S.Sos., M.M.Msi selaku Camat kepala daerah di Kecamatan Sepatan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini:
  1. Untuk mengetahui data siswa penerima bantuan KIP di Sekolah Negri serta sistem pelayanan dan pengolahaan data pada wilayah Kecamatan Sepatan.
  2. Untuk merancang sebuah sistem berbasis komputerisasi sebagai pelayanan publik masyarakat untuk mendapatkan informasi secara Online dan Real-time.
  3. Untuk memberikan solusi kepada Kecamatan Sepatan dengan membangun sebuah website yang dapat diakses secara ruang publik untuk memudahkan masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian perlu diuraikan untuk mengetahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu oleh pihak admin pelayanan dan pemberdayaan masyrakat.
  2. Dapat memberikan informasi penerimaan data bantuan KIP sehingga memudahkan admin pelayanan dan pemberdayaan masyrakat dalam melakukan singkronisasi data.
  3. Dapat memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data siswa penerima bantuan KIP dimasa yang akan datang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah tahapan proses riset dimana peneliti menerapkan cara dan teknik ilmiah tertentu dalam rangka mengumpulkan data secara sistematis guna keperluan analisis.

  1. Metode Observasi

    Salah satu teknik pengumpulan data di mana peneliti diharuskan terlibat langsung dalam pencairan datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung dilokasi penelitian. Dalam hal ini, peniliti berpedoman kepada penelitiannya perlu mengunjungi sekolah negeri dan Kantor Kecamatan Sepatan sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan sebuah pedoman untuk.

  2. Metode Wawancara atau interview

    Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan kepada Operator Sekolah Negeri sebagai penerima data KIP dan bapak Dadang Sudrajat., S.Sos., M.M., MSi selaku camat serta staff di Kecamatan Sepatan.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Metode untuk mendapatkan data dengan cara membaca jurnal dan buku-buku sebagai referensi yang berhubungan dengan pelayanan dan pengelolaan data KIP pada Kecamatan Sepatan untuk menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti, serta melakukan searching pada internet. Begitu pula seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa

Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif peneliti bersumber dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau moderator group. Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.

Metode SWOT

Analisis data merupakan langkah penting dalam dalam temuan-temuan hasil penelitian. Oleh karena itu, data akan menuntun kita kearah ilmiah dengan teknik-teknik yang tepat. Analisa data yang digunakan menggunakan metode analisa SWOT, yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan Ancaman (threats) serta dapat diterapkan dalam gambar matrik SWOT. Salah satu teknik mengalisa faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) diantaranya yang menggunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram . Dengan menggunakan perangkat lunak Visual Paradigm versi 16.0.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan yaitu Balck Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan perangkat lunak. Karena itu uji coba black box testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujuan black box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai penelitian Skripsi ini, dikelompokkan menjadi beberapa sub–bab pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III   PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari tiga tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta elisitasi tahap final.

BAB IV   SISTEM USULAN

Bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, konfigurasi sistem usulan testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V   PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi (2016:1),[1] “Sistem pada dasarnya adalah gabungan komponen yang erat berhubungan dan tergantung satu dengan lainya, berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”, sedangkan Maniah dan Dini Hamidini (2017:1) [2] mendefinisikan Sistem adalah “Kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai sasaran tertentu yang sama”.

Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur yang berupa data, jaringan kerja dari tindakan yang di eksekusi dan berinteraksi bersama-sama untuk terwujudnya tujuan tertentu yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi (2015:3)[3], bahwa sistem dapat dikatakan sistem yang baik, maka memiliki karakteristik atau jenis-jenis sistem diantaranya :

  1. Komponen (Components)
    Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan..
  2. Batasan sistem (boundary)
    Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem (environment)
    Semestinya yang ada diluar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Kondisi yang berada di luar sistem, namun dapat mempengaruhi jalan atau beropersinya sistem serta lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendali kan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.
  4. Penghubung sistem (interface)
    Media bantu sebagai penghubung antara suatu sub sistem dengan sub sistem lain. Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem atau Interface.
  5. Masukkan sistem (input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output) Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (output)
    Hasil dari energi yang telah diolah dan dikelompokan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.
  7. Pengolah (Procces)
    Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.
  8. Sasaran sistem
    Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan, namun apabila suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Adapun klasifikasi sistem menurut Jeperson Hutahaean (2015:6)[3], klasifikasi yang disatukan berdasarkan berbeda sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    1. Sistem abstrak
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa ide atau rancangan yang tersusun di dalam pikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem fisik
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    1. Sistem alamiah
    2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak diciptakan oleh manusia. Misalnya sistem tata surya

    3. Sistem buatan

    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system) Contohnya Sistem Informasi, Sistem Komputer, Sistem Telekomunikasi.

  3. Sistem Tertentu dan Tak Tentu
    1. Sistem tertentu
    2. Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan

    3. Sistem tak tentu
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic

  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    1. Sistem tertutup
    2. Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system

    3. Sistem terbuka
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau sub sistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Hendra Nusa Putra dalam Jurnal Publikasi & Jurnal Penelitian Teknik Informatika (Sinkron) (2018:67) [4] data adalah “Bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi sebuah informasi”.

Menurut Lubis (2016:1), [5] data adalah “Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231), [6] data adalah “Deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data merupakan catatan dari sekumpulan fakta yang menunjukan suatu peristiwa, aktifitas dan nilai yang dapat diolah menjadi informasi agar mudah diutarakan secara jelas.

Sumber Data

Menurut Sugiyono (2015:1), dalam Jurnal Valensia Charene Kassaydina, Cherrya Dhia Wenny (2018) [7] sumber data berdasarkan cara terbagi menjadi dua, diantaranya :

  1. Data Primer
  2. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

  3. Sekunder
  4. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer karena peneliti langsung melakukan pengumpulan data melalui angket/kuesioner kepada karyawan yang bersangkutan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Untung Rahardja, dkk (2018:46)[8] dalam jurnal Technomedia menyatakan bahwa “Informasi adalah bukti, pernyataan, gagasan dan tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, data, fakta dan penjelasan yang dapat dilihat, didengar dan dibaca”.

Menurut Harfizar (2017:192), [9] menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”.


Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan catatan dari sekumpulan fakta yang menunjukan suatu peristiwa, aktifitas dan nilai yang dapat diolah menjadi informasi agar mudah diutarakan secara jelas.

Klasifikasi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2016:30), [10] informasi dalam manajemen diklasifikasikan beberapa aspek- aspek, diantaranya:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
  2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi yang Tepat
    2. Pada hakikatnya, makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil. Bagi manajer yang lebih sibuk dan lebih besar ruang lingkup organisasinya, mungkin informasi yang tiba padanya seminggu sebelum pengambilan keputusan dinilai tidak tepat.

    3. Informasi yang Relevan
    4. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. Informasi yang tidak relevan jelas tidak akan mendapat perhatian sama sekali dari si penerima informasi.

    5. Informasi yang Bernilai
    6. Yang dimaksud dengan informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

  3. Informasi berdasrakan dimensi waktu
  4. Informasi berdasrakan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    1. Informasi Masa Lalu
    2. Informasi jenis ini adalah mengenai persitiwa lampau yang meskipun jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    3. Informasi Masa Kini
    4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi maju dan canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan relatif amat cepat.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10), [11] mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

  1. Informasi harus akurat (accurate)
    Informasi harusnya bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat berfungsi juga bahwa informasi harus jelass mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu
    Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena infromasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Wardhana, dalam Jurnal IJCSMC (2018:50) [12];
Information systems are developed according to the needs of users. This means there are many different types of information systems for different purposes. The information system also has several components and several elements, which inter-component and these elements work together, are interrelated and have a functional work that together, so that information systems can work well”. Artinya Sistem informasi dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ini berarti ada banyak jenis sistem informasi untuk tujuan yang berbeda. Sistem informasi juga memiliki beberapa komponen dan beberapa elemen, yang inter-komponen dan elemen-elemen ini bekerja bersama, saling terkait dan memiliki fungsi kerja yang bersama-sama, sehingga sistem informasi dapat bekerja dengan baik.

Menurut Aris Martono, dkk dalam jurnal CICES (2017:73) [13] ; sistem informasi adalah “Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelohan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringa komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan data seta menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi merupakann suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu”.

Menurut Ilamsyah dkk (2016:201) [14] , sistem informasi yaitu “Cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa Sistem informasi adalah kumpulan komponen saling berinteraksi yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan, sehingga menemukan tujuan tertentu dengan baik.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:202), [15] Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen itu terdiri dari :

  1. Komponen Input
  2. Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Komponen Model
  4. Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan

  5. Komponen Output
  6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Komponen Teknologi
  8. Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Komponen Hardware
  10. Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

  11. Komponen Software
  12. Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

  13. Komponen Basis Data
  14. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi berbasis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

  15. Komponen Control
  16. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto, dalam jurnal Susilowati (2017:11),[16] analisis sistem adalah “Proses penguraian sistem informasi ke bagian komponennya, dengan tujuan untuk mengindentifikasi serta mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan juga perbaikannya”.

Menurut Rachmat Agusli dkk (2017:21), [17] mendefinisikan analisis sistem “Merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis sistem merupakan proses penguraian sistem yang sudah berjalan bertujuan untuk mengindentifikasi permasalahan dan memperbaikinya.

Tahap Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem termasuk ke dalam tahapan yang penting, oleh karena itu, tahapan analisis sistem dapat mempengaruhi kinerja atau hasil dari tahap selanjutnya. Menurut Jogiyanto dalam jurnal Susilowati (2017:11),[18] langkah-langkah dasar dalam menganalisis sistem yaitu:

  1. Identify, mengindentifikasi masalah
  2. Understand, memahami alur sistem yang di analisa.
  3. Analyze, menganalisis sistem.
  4. Report, membuat laporan akhir dari hasil sistem yang di analisa.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk (2017), [19] perancangan sistem adalah “Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya dialam semesta ini”.

Menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6), [20] perancangan sistem yaitu “Merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan rancangan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan penggunannya serta memperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2 (2015:72), dengan demikian bahwa tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi;
  2. Untuk memberikan tampilan yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain
  3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Sutabri (2016:10) [21] dalam buku Sistem Informasi Manajemen: database adalah “suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled redundancy).

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:43), [22] database adalah “Sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan serta bertujuan untuk menyimpan data yang sudah diolah dan tersimpan dalam sebuah media penyimpanan.

Manfaat Database

Menurut Cantika (2018:17),[23]database bermanfaat untuk mempermudah pekerjaan, menghemat waktu dan tenaga, penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).

Menurut Fikri Setiadi dalam artikel yang ia tulis di website m.fikri.com (2017), database diciptakan untuk menutupi kelemahan pada sistem berbasis file yang masih banyak terdapat redundansi data dan tingkat inkonsistensi data yang masih sangat tinggi. Berikut manfaat dari database yaitu:

  1. Kecepatan dan kemudahan
  2. Pemanfaatan database memungkinkan untuk dapat menyimpan, merubah, dan menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

  3. Efesiensi ruang penyimpanan
  4. Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena penekatan jumlah redudansi data, baik dengan sejumlah pengkodean atau dengan membuat tabel-tabel yang saling berhubungan (relational database).

  5. Keakuratan
  6. Pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan / batasan (constraint) tipe, domain dan keunikan data dapat diterapkan dalam sebuah database.

  7. Ketersediaan
  8. Dapat memilah data utama atau data master, transaksi, data histori hingga data kadaluwarsa. Data yang jarang atau tidak digunakan lagi dapat diatur dari sistem database aktif.

  9. Kelengkapan
  10. Lengkap / tidaknya data dalam sebuah database bersifat relatif. Bila pengguna sudah menganggap sudah lengkap yang lain belum tentu sama.

  11. Keamanan
  12. Untuk menentukan siapa saja yang berhak menggunakan database beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

  13. Kebersamaan pengguna
  14. Database dapat digunakan oleh beberapa pengguna dan beberapa lokasi. Database yang dikelola oleh sistem aplikasi yang mendukung multi user dapat memenuhi kebutuhan, akan tetapi harus menghindari inkonsistensi data.

Konsep Dasar Elisitasi dan Analisa SWOT

Definisi Analisa Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), elisitasi “Merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut S. Guritno yang dikutip oleh Ariawan, dkk (2015:63) dalam jurnal sisfotek, "Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi".

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulan bahwa, elisitasi merupakan aktivitas untuk analisis kebutuhan yang berisi usulan rancangan sistem baru dalam rekayasa kebutuhan. Elisitasi dapat dilakukan dengan proses wawancara melalui empat tahap:

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memiasahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksutnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti desireable (boleh ada). Maksutnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihiangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential (tidak penting). Maksutnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian dari sistem yang dibahas.
  3. Elitasi Tahap III, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
  4. Elisitasi Tahap 4 (Final Draft Elisitasi) merupakan bentuk akhir dari tahap-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Definisi Analisis SWOT

Menurut Christhope Seth yang di terjemahkan oleh Carly Probert dalam buku The SWOT Analysis: A key tool for developing your business strategy (2015:5) [24], “The SWOT analysis is used a decision-making tool and to facilitate the development of strategic plans. The power of the SWOT analysis lies in its simplicity. As well as being simple to use, it also collects results that can be easily communicated to the public” . Artinya analisis SWOT digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dan untuk memfasilitasi pengembangan rencana strategis. Kekuatan analisis SWOT terletak pada kesederhanaannya. Selain mudah digunakan, ia juga mengumpulkan hasil yang dapat dengan mudah dikomunikasikan kepada publik.

Menurut Seth yang dikutip oleh Sugeng Santoso, dkk dalam jurnal Maklumatika (2019:132)[25], Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman); Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk pendekatan yang dilakukan pada sebuah sistem guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam sistem tersebut.

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Santi Melasari, dkk (2019:191)[26], “Tujuan dari analisis SWOT adalah sebagai berikut, yakni yang pertama memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada. Dan yang kedua meminimalisasi kelemahan dan mengeliminasi ancaman. Yang ketiga, analisis SWOT sangat berguna untuk mengenali situasi, lingkungan, dan kondisi saat ini untuk keperluan pengambilan keputusan-keputusan, menentukan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan terhadap kelangsungan hidup aktivitas bisnisnya".

Menurut Irham Fahmi yang dikutip oleh irawan dalam jurnal Ekonika (2017:46)[27], "Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk".

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[28], The UML is a “Visual modeling language and used for visualize, speficy, construct and document the artifact of a software system”. Artinya UML adalah model bahasa visual dan digunakan untuk visualisasikan, penelitian, pembangunan, dokumen atau data dari sistem perangkat lunak.

Menurut Roger S. Pressman, Ph.D yang dikutip oleh hadi, dkk dalam jurnal teknologi informasi (2017:142),[29] unified modeling language (uml) adalah “Bahasa standar untuk penulisan cetak biru perangkat lunak. Uml dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, mengonstruksi, dan mendokumentasikan artifak-artifak suatu suatu sistem software-intensive”.

Berdasarkan dua pendapat yang dikemukakan diatas, UML berfungsi sebagai jembatan untuk mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram.

Jenis-Jenis Unified Modeling Language (UML)

Berikut adalah definisi jenis-jenis diagram yang terdapat dalam UML yang akan digunakan, yaitu:

  1. Usecase Diagram Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016 :42) [30] Use case diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Sedangkan menurut Carian Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposal Prototype on Using Online Social Network as Learning Platforms (2016:20), “Use case modelling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system”. Artinya Pemodelan use case adalah cara untuk menunjukkan bagaimana pemangku kepentingan sistem akan berinteraksi dengan sistem
  2. Activity Diagram Menurut Indrajani (2015:45), Activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang yang lebih kompleks dan menunjukan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, dimana menggambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainya.
  3. Sequence Diagram Menurut Carina Titus (2016:20)[31] “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and the classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”. Artinya yaitu Diagram Urutan menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara objek yang diperlukan untuk menjalankan fungsionalitas skenario.

Konsep Dasar Pelayanan Publik

Definisi Pelayanan Publik

Menurut Ibrhaim (2019:115)[32], pelayanan publik adalah “pendekatan yang lengkap yang menghasilkan kualitas pelayanan bagi masyarakat/ pelanggan. Reformasi pelayanan publik menghendaki perubahan banyak hal, berawal dari paradigma, visi, misi, kebijakan/ strateginya, hingga konsep pelayanan publik yang prima dan implementasinya”.

Menurut Rohman yang dikutip oleh Ferdinan dalam jurnal JAP (2015:2124)[33], pelayanan publik (public service) adalah ‘Suatu pelayanan atau pemberian terhadap masyarakat yang berupa penggunaan sarana dan prasarana publik yang dilakukan oleh pemerintahan. Pemerintah, pihak yang memberikan pelayanan adalah aparatur pemerintah beserta segenap kelengkapan kelembagaannya”.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelayanan publik adalah pelayanan yang mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik mempersingkat waktu pelaksanaan urusan publik dan memberikan kepuasan kepada publik.

Unsur-Unsur Pelayanan Publik

Menurut Bharata yang dikutip oleh Neneng pada jurnal (2017:8) Jipsi terdapat empat unsur penting dalam proses pelayanan publik, yaitu:

  1. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan (goods services)
  2. Penerima layanan, yaitu mereka yang customer menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.
  3. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan.
  4. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pengolahan Data

Definisi Pengolahan Data

Menurut Hutahaean (2015:8)[3], menjelaskan tentang pengertian pengolahan data menurut ahli sebagai berikut: George R. Terry menyatakan, pengolahan data adalah “Serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.

Menurut Sutarman dalam Hutahaean (2015:4) [3], pengolahan data adalah “Suatu proses perhitungan/transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengolahan data merupakan suatu proses pengolahan merima dan mengeluarkan data menjadi bentuk lain yaitu berupa informasi.

Tahap-Tahap Pengolahan Data

Menurut Suwarjana (2016:43), bahwa pengolahan data dapat dibagi menjadi tiga tahap, diantaranya:

  1. Melakukan Editing
  2. Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data penelitian atau data statistik. Editing merupakan proses memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat pengumpulan data (instrumen penelitian).

  3. Pemberian Kode
  4. Tahap ini yang dilakukan adalah memberikan kode. Pemberian kode ini sangat penting untuk mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama pada tabulasi data.

  5. Melakukan Tabulasi
  6. Tahap berikutnya dalam pengolahan data adalah tabulating atau penyusunan data. Tabulasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

    1. Tabulasi Data Secara Manual Metode ini digunakan ketika teknologi tidak secanggih saat ini. Apabila datanya sedikit maka masih memungkinkan menggunakan metode ini.
    2. Tabulasi Data Menggunakan Komputer Cara ini adalah yang paling umum digunakan saat ini. Tabulasi menggunakan komputer ini merupakan metode tabulasi dengan memasukkan data yang telah diberi kode tertentu (untuk data kategorikal) atau langsung memasukkan angka yang sudah ada (bila data bersifat numerik).

Konsep Dasar Kartu Indonesia Pintar

Definisi Kartu Indonesia Pintar

Menurut Devi Juli Wulansari, dkk (2017:5)[34] ,“Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan “Bantuan tunai pendidikan sampai lulus sekolah menengah ke atas dengan usia anak sekolah 6-21 tahun. Sasaran penerima KIP adalah penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ataupun yang terdaftar sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang berasal dari keluarga kurang mampu”.

Menurut Ningsih, dkk (2017:265) [35]dalam jurnal KOMIK;

“Program Indonesia Pintar melalui KIP adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang menerima KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (misalnya dari keluarga/rumah tangga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) atau anak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Program Indonesia Pintar melalui KIP merupakan bagian penyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sejak akhir 2014. KIP diberikan sebagai penanda/identitas untuk menjamin dan memastikan agar anak mendapat bantuan Program Indonesia Pintar apabila anak telah terdaftar atau mendaftarkan diri (jika belum) ke lembaga pendidikan formal (sekolah/madrasah) atau lembaga pendidikan non formal (pondok pesantren, pusat kegiatan belajar masyarakat/pkbm, paket a/b/c, lembaga pelatihan/kursus serta lembaga pendidikan non formal lainnya di bawah Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Agama)”.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah bantuan tunai pendidikan sampai lulus sekolah menengah ke atas dengan usia anak sekolah 6-21 tahun yang terdaftar sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan berasal dari keluarga belum sejahtera.

Tujuan Kartu Indonesia Pintar

Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2015, tujuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah:

  1. Meningkatkan akases bagi anak usia 6 (enam) sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan pendidikan menengah universal/rintisan wajib belajar 12 tahun.
  2. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi; dan
  3. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan untuk kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Lembaga Kursus Pelatihan (LKP)/ satuan pendidikan nonformal lainnya dan Balai Latihan Kerja (BLK).

Sasaran Utama Kartu Indonesia Pintar

Sasaran utama untuk Kartu Indonesia Pintar (PIP) sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2015 adalah anak berusisa 6 (enam) sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Siswa/anak dari keluarga pemegang Kartu Perlindungan Sosial/Kartu Keluarga Sejahtera (KPS/KKS).
  2. Siswa/anak dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
  3. Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari panti social/panti asuhan.
  4. Siswa/anak yang tidak bersekolah (drop out) yang diharapkan kembali bersekolah.
  5. Siswa/anak yang terkena dampak ekonomi akibat bencana alam; atau
  6. Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah

Prinsip Pelaksanaan Kartu Indonesia Pintar

Menurut pasal 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2015, prinsip pelaksanaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yaitu:

  1. Efesien, yaitu harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang ada untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
  2. Efektif, yaitu harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
  3. Transparan, yaitu menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai KIP.
  4. Akuntabel, yaitu pelaksanaa kegiatan dapat dipertanggung jawabkan.
  5. Kepatutan, yaitu penjabaran program/kegiatan harus dilaksankan secara realistis dan proporsional; dan
  6. Manfaat, yaitu pelaksanaa program/kegiatan yang sejalan dengan prioritas nasional

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[36], website adalah “Sistem dengan informasi yangdisajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Definisi Website menurut Doni Wahyudi dalam Eviana Septiana Rachman dan Beni Noviyanto (2017:46)[37] dalam jurnal TAM, mengatakan bahwa website adalah “Suatu kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing digubungkan dengan link”.

Berdasarkan dua pendapat yang dikemukakan diatas, maka peneliti dapat disimpulkan website adalah sebagai kumpulan halaman-halaman website yang saling terhubung menggunakan jaringan lokal maupun internet.

Jenis-Jenis Website

Jenis-jenis website menurut Hidayat (2013:3), dikelompokan agar lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat dan bahasa pemrograman yang digunakan. Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya, yaitu:

  1. Website Dinamis
  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL.

  3. Website Statis
  4. Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database, diantaranya:

    1. Personal Website Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
    2. Commercial Website Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
    3. Government Website Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
    4. Non-Profit Organization Website Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Supriatno yang dikutip oleh Agung Baitul Hikmah, dkk dalam buku Cara Cepat Membangun Website dari Nol Studi Kasus: Web Dealer Motor (2015:1)[38], PHP adalah “Kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licences (GPL)”.

Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:231)[39], hypertext preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah “Suatu Bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman skrip yang tersimpan dalam sebuah server dan tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam general purpose licences maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server.

Kelebihan PHP

Menurut Supono dan Virdiandy Putratama (2016:5-6) bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman yang paling banyak digunakan, tentu karena berbagai alasan. Salah satunya adalah mempunyai beberapan kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemograman lainnyayang sejenis. Berikun ini kelebihan bahasa pemograman PHP:

  1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan di berbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macinosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime mulai console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.
  2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.
  3. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana-mana dari mulai apace. IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relative mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP, MySQL, dan Web Server).
  4. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis, kimunitis dan developer yang siap mmbantu dalam pengembangan.
  5. Dalam sisi pemahaman PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
  6. Banyak bertebaran aplikasi dan program PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, PrestaShop dan lain-lain.
  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-SQL, dst.

Kekurangan PHP

Menurut Supono dan Virdiandy Putratama (2016:6) dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman PHP, tentu tidak berarti tidak ada kekurangannya. Berikut ini kekurangan bahasa pemrograman web PHP yang mungkin menjadi pertimbangan dalam memiliki bahasa pemrograman ini.

  1. PHP tidak mengenal Package.
  2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool yang mahal sekali biayanya.
  3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jika programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

Definisi PHP Framework Codeigneter

Menurut Budi Raharjo (2015:3) mengemukakan bahwa, “Codeigniter adalah frameworkweb untuk bahasa pemrograman PHP. Codeigniter merupakan framework web yang mengimplementasikan pola desain MVC. Pada teknik pemrograman menggunakan arsitektur MVC, kita akan banyak bekerja dengan pembuatan model, view, dan controller. Model dan controller merupakan komponen aplikasi yang berupa kelas, dan kelas merupakan jantung dari gaya pemrograman berorientasi objek.

Menurut Hustinawati, dkk (2015:6) berpendapat bahwa, “Codeigniter adalah framework aplikasi web yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi PHP yang dinamis. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengembangan pengembang Codeigniter untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua kode dari nol.

Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung

Definisi Xampp

Menurut Yogi Wicaksono yang dikutip oleh Edi Haerulah dan Sri Ismiyah dalam Jurnal PROSISKO (2017:44)[40], xampp adalah “Sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer local”.

Sedangkan menurut Walia dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (2014:26), “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes”. Yang artinya adalah XAMPP adalah singkatan dari Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), dan Perl (P). Ini adalah distribusi Apache sederhana dan ringan yang membuatnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web lokal untuk tujuan pengujian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Xampp adalah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL untuk membuat server web lokal.

Definisi MySQL

Definisi MYSQL menurut Waspodo (2015:65) [41]MySQL adalah “Sistem manajemen database yang bersifat relational”. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat,

sedangkan menurut Sugiarti Yuni dan Oman Sulaeman dalam jurnal Teknik Informatika Vol.8 No.2 (2015:89)[41] MySQL adalah RDBMS (Relational Data Base Management System) yaitu aplikasi sistem yang berfungsi menjalankan pengelolahan data.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi sistem manajemen basis data DBMS yang digunakan untuk manipulasi data sehingga mempercepat dalam pengolahan data.

Definisi Bootstrap Klorofil

Klorofil adalah template dasbor admin Bootstrap gratis dengan tampilan bersih, modern, dan elegan. Gratis tidak berarti jelek dan membosankan, Klorofil dirancang dan dikembangkan dengan hati-hati untuk menjadi templat yang benar-benar bermanfaat bagi Anda. Templat ini menyediakan fitur-fitur dasar yang hebat dari bagan, daftar tugas, garis waktu, tabel, panel, pemberitahuan, halaman siap pakai, dan elemen lainnya. Jika Anda merasa bahwa templat ini luar biasa, sebarkan kata-kata dan bagikan dengan yang lain.

fitur

  1. Bersih dan Elegan
  2. Elemen UI
  3. Komponen
  4. Bagan dan Tempat Halaman
  5. Responsif
Tampilan Boostrap Klorofil

Konsep Dasar Black box testing

Definisi Black box testing

Menurut Dewi Tresnawati dan Taufik Sapta dalam Jurnal Algoritma Vol. 12 No.1 (2015:2), Black box testing adalah “Pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”.

Sedangkan menurut Jan dkk dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET) (2016:683)[42], Blackbox testing is a “Software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Black box testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Kasus Uji Black box testing '

Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian black box harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:276), misalkan untuk kasus proses login. Maka, kasus uji yang dibuat yaitu:

  1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.
  2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

Konsep Dasar Literature Review (Studi Pustaka)

Definisi Literature Review (Studi Pustaka)

Menurut Nur Azizah dkk dalam Jurnal SENSI (2017), [41] Literatur review adalah “Suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literature review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal”.

Menurut Warsito (2015:29), literature review adalah “Untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan”.

Dari defini diatas, disimpulkan literature review adalah tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan dan mengenai teori-teori penemuan yang didapat dari penelitian sebelumnya sebagai landasan penelitian saai ini sedang dilakukan.

Manfaat Literature Review

  1. Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai penelitian yang sedang dijalankan.
  2. Untuk memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang sedang dijalankan dengan adanya perbandingan dengan penelitian yang lain.
  3. Untuk Menambah kompentensi dengan subjek yang terkait.

Studi PustakaLiterature Review

Penelitian SebelumnyaState of the Art

Penyusunan skripsi ini menggunakan beberapa penelitian sebelumnya atau State of the Art yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai referensi. Adapun referensi diantaranya sebagai berikut:





State of the Art

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi

Sejarah Singkat Instansi

Kantor Kecamatan Sepatan berlokasi di Jl. Raya Mauk No.89, Sepatan, Tangerang-Banten. Kecamatan Sepatan sudah berkembang sangat pesat dengan infrastruktur jalan yang sudah beton dan akses jembatan baru Kedaung Barat, Pemerintah sudah menargetkan sepatan sebagai daerah Perumahan Kelas menengah dengan Konsep Kota Mandiri. Masyarakat Sepatan berasal dari penduduk asli dan penduduk pendatang dengan keanekaragaman profesi, tinggal di lokasi perumahan dan pedesaan.

Dengan moto Sepatan melesat maju dan masyarkatanya berkembang “Sepatan Ginding”, yaitu kepanjangangan dari gigih inovatif damai indah dan gemilang yang artinya, Sepatan yang keren, rapih, menarik, necis, serta istilah dan maknanya Sepatan berbenah.

Lokasi Kantor Kecamatan Sepatan

Kecamatan Sepatan menaungi 220 RT dan 42 RW, kecamatan sepatan dikelilingi oleh beberapa kecamatan yang merupakan batas wilayah yaitu:

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pakuhaji dan Sukadiri
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sepatan Timur
  3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rajeg dan Mauk
  4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang dan Pasar Kemis

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau instansi harus mempunyai suatu struktur organisasi untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang. Sebagai bentuk implementasi dari Peraturan Daerah tersebut, dijabarkan kedalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor 113 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kecamatan Sepatan mempunyai tugas dan tangggung jawab sebagai berikut:

  1. Camat
    1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
    2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman, dan ketertiban umum.
    3. Mengoordinasikan penerapan, dan penegakan peraturan perundang-undangan.
    4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana, dan fasilitas pelayanan umum.
    5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.
    6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa atau kelurahan.
    7. Melaksanakan pelayanan masyarakat menjadi ruang lingkup tugasnya, yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
  2. Jabatan fungsional
    1. Jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya.
    2. Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan kantor secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
    3. Jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala kantor.
    4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Sekretaris Kecamatan
    1. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pembinaan dan pengendalian kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan program kerja, keuangan, serta pengkoordinasian tugas satuan organisasi di lingkungan kecamatan.
    2. Mengatur program setiap satuan organisasi (kepala seksi dan lurah) di lingkungan kecamatan dalam perencanaan program, pelaksanaan kegiatan, evalusi dan pelaporan, umum dan kepegawaian serta perencanaan dan keuangan.
    3. Mengatur program yang terkait dengan umum dan kepegawaian meliputi mengevaluasi kebutuhan pegawai, perlengkapan, prasarana dan sarana di kecamatan, mengatur jumlah seluruh pelaksana kecamatan untuk ditempatkan pada setiap unit kerja sesuai kebutuhan dan keahlian.
  4. Kasubag Umum dan Kepegawaian
    1. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan kehumasan di lingkungan kecamatan.
    2. Merencanakan kegiatan umum dan kepegawaian program kerja operasional pelayanan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan informasi kehumasan di kecamatan.
    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan umum yang meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, Inventarisasi Aset serta Persediaan Pengadaan barang atau jasa, perjalanan dinas dan pemeliharaan barang-barang Inventaris.
    4. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian yang meliputi: laporan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang, administrasi aset daerah di lingkup kecamatan, penilaian prestasi kerja pegawai kecamatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  5. Kasubag Perencanaan dan Keuangan
    1. Merencanakan kegiatan Perencanaan dan keuangan.
    2. Melaksanakan tugas kedinasana lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
    3. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan perencanaan dan keuangan yang meliputi: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) pelaksanaan pengembangan e-goverment serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
    4. Mengevaluasi pelaksanaa kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya.
  6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
    1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
    2. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
    3. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
    4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat di wilayah kecamatan yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya.
  7. Seksi Pemerintahan
    1. Merencanakan kegiatan pemerintahan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan fasilitasi, konsultasi pelaksanaan administrasi tata pemerintahan desa dan kelurahan, fasilitasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa, fasilitasi pelaksanaan tugas kepala desa/lurah serta perangkat desa/kelurahan, fasilitasi pelaksanaan pemilihan kepala desa, fasilitasi pelaksanaan tugas maupun fungsi Badan Permusyawaratan Desa, fasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan perdesaan, memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif di desa serta kelurahan, memfasilitasi kerja sama antar desa dan kerja sama desa dengan pihak ketiga.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemerintahan umum.
    4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
    5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemerintahan umum.
  8. Seksi Tramtib
    1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat; membimbing pelaksanaan kegiatan tanggap bencana lingkup kecamatan
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan yang meliputi koordinasi dengan kepolisian Negara Republik Indonesia atau Tentara Nasional Indonesia, serta pemuka agama yang berada di wilayah kerja kecamatan.
    3. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;
  9. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
    1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan.
    2. Membimbing dan mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di desa, kelurahan dan kecamatan.
    3. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan.
    4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya.
  10. Kelurahan
    1. Melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan.
    2. Melakukan pemberdayaan masyarakat kelurahan.
    3. Melaksanakan pelayanan masyarakat di kelurahan.
    4. Memelihara ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah kelurahan.
    5. Memelihara sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan umum.
    6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat.
    7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  11. Desa
    1. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa.
    2. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah di desa.
    3. Melaksanaan koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di desa.

Visi dan Misi Instansi

Visi Instansi

Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut serta pertimbangan kondisi objektif seluruh Sumber daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik, maka Visi Pemerintah Kecamatan Sepatan:

“Terwujudnya masyarakat Kecamatan Sepatan yang sejahtera, mandiri, berwawasan wirausaha, dan berorientasi agribisnis”

Misi Instansi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Pemerintah Kecamatan Sepatan menjabarkannya ke dalam MISI sebagai berikut:

  1. Mewujudkan SDM Masyarakat Sepatan yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
  2. Mewujudkan masyarakat Sepatan yang cinta damai serta sadar hukum;
  3. Mewujudkan lapangan usaha bagi masyarakat Sepatan
  4. Mewujudkan sarana perekonomian, transportasi, kesehatan, pendidikan, olahraga dan keagamaan.
  5. Mewujudkan masyarakat Sepatan yang mandiri, produktif dan professional.
  6. Mewujudkan masyarakat Sepatan dengan memanfaatkan agribisnis melalui produksi pertanian dan peternakan.
Nilai Visi dan Misi Instansi

Nilai-nilai yang terkandung dalam visi dan misi dapat di identifikasikan sebagai berikut:

  1. Sejahtera
  2. Dengan keadaan sumber daya alam yang dimiliki masyarakat Sepatan mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera;

  3. Mandiri
  4. Masyarakat Sepatan memiliki jiwa mandiri akan sangat menentukan bagi keberhasilan meningkatan kesejahteraan;

  5. Wira Usaha
  6. Masyarakat Sepatan yang memiliki jiwa wira usaha akan sangat menentukan bagi keberhasilan meningkatkan kesejahteraan;

  7. Berorientasi Agribisnis
  8. Masyarakat Sepatan memiliki potensi alam untuk dikembangkan menjadi komoditas olahan yang bernilai dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Berikut ini adalah sistem notifikasi informasi penerima Kartu Indonesia Pintar di wilayah Kecamatan Sepatan yang berjalan saat ini secara manual yaitu sebagai berikut:

  1. Siswa mencari informasi dan mendapatkan informasi mengenai program Kartu Indonesia Pintar dengan pengumuman berupa lisan kepada wali siswa atau orang tua untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), namun jika jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) pihak sekolah menghibau secara langsung terkait bantuan KIP kepada siswa.
  2. Siswa mengumpulkan berkas-berkas untuk memenuhi persyaratan mengenai Kartu Indonesia Pintar (KIP) berupa: foto copy kartu keluarga, foto copy kartu tanda penduduk orang tua, surat keterangan tidak mampu atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan surat rekomendasi dari sekolah. Apabila berkas-berkas yang sudah terpenuhi kemudian siswa/wali siswa bisa mengajukan data kepada pihak sekolah.
  3. Operator Sekolah kemudian menginput data siswa untuk mengajukan bantuan Program Indonesia Pintar kepada sistem dari Kemendikbud yang sudah tersedia.
  4. Operator Sekolah medapatkan informasi terkait data nama penerima siswa yang mendapatkan Kartu Indonesia Pintar dan diberikan secara kolektif.
  5. Staff kecamatan mendata nama siswa penerima bantuan KIP (Kartu Indonesia Pintar) agar mudah terintegrasi dengan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera)
  6. Camat mendapatkan hasil laporan data penduduk nama siswa terkait bantuan Kartu Indonesia Pintar.

Rancangan Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan pada penelitian ini dengan menggunakan Software Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) Versi 16.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

Use Case Diagram yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Berjalan

Gambar 3.2 menunjukan bahwa sistem pengelohan data KIP di Kecamatan Sepatan melibatan lima aktor, yaitu siswa, operator sekolah, staff kecamatan, staff dinas pendidikan dan camat. Kelima actor tersebut memiliki peran masing-masing sesuai dengan fungsi dan tugas. Selain itu, Gambar 3.2 menunjukan bahwa aktivitas mengambil data yang dilakukan oleh actor staf kecamatan dilakukan dengan cara mengunjungi pihak sekolah dan memberikan surat rekomendasi terkait data penerima KIP maupun diundang langsung ke acara musyawarah tertentu di kantor Kecamatan Sepatan. Hal ini menyebabkan pengumpulan data memerlukan watu yang lama dan biaya yang relative besar.

Selain itu, aktivitas eksekusi status siswa penerima KIP tidak transparan diketahui oleh siswa maupun wali siswa yang mengetahui keaslian data yang diajukan dan status penerima serta tanggal penginputan yang berjalan saat ini siswa dan wali siswa tidak mengetahui proses eksekusi status penerima tersebut. Hal ini menyebabkan kecemburuan sosial kepada siswa yang mengajukan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di wilayah Kecamatan Sepatan. Selain itu, aktivitas mencari informasi tentang KIP masih dilakukan dengan cara bertemu secara tatap muka dengan operator sekolah. Aktivitas ini menyebabkan informasi yang dibutuhkan tidak mudah didapatkan dan terjadinya miskomunikasi informasi. Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan di atas atau sistem yang berjalan saat ini terdiri dari:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. Lima aktor yang melakukan kegiatan diantaranya Siswa, Operator Sekolah, Staff Dinas Pendidikan, Staff Kecamatan, Camat.
  3. Sembilan use case yang biasa dilakukan para aktor-aktor yaitu, mendapatkan informasi KIP, memberikan keterangan surat tidak mampu, menerima berkas dan input data nama, mengajukan data siswa penerima KIP, mengelola data nama penerima, mendapatkan hasil laporan data siswa penerima KIP, mendata nama siswa penerima KIP, menerima laporan nama siswa penerima KIP.

Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Satu Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. Lima Vertical Swimeline yaitu Operator Sekolah, Siswa, Staff Dinas Pendidikan, Staff Kecamatan, dan Camat.
  3. Tiga belas Activity untuk menghubungkan interaksi yang dilakukan oleh aktor-aktor.
  4. Satu Action untuk mengeksekusi dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
  5. Dua Signal yang terdiri dari Send Signal (sebagai pengirim pesan) dan Accept Event (sebagai penerima pesan) dari kegiatan yang dilakukan oleh dua aktor.
  6. Satu Decision Node yaitu digunakan sebagai aktivitas lebih dari satu aktor.
  7. Satu Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. Lima Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Operator Sekolah, Siswa, Staff Kecamatan, Staff Dinas Pendidikan, Camat.
  2. Satu Lifeline sebagai objek dari kegiatan yang dilakukan
  3. Satu Boundary digunakan untuk menggambarkan sebuah form dari kegiatan yang dilakukan.
  4. Empat Belas Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisikan informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Kualitatif

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) dan juga merupakan proses menjaring informasi dari kondisi yang sebenarnya dalam kehidupan suatu objek yang dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis.

Tabel 3.2 Metode Analisa Kualitatif

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Permasalahan yang di hadapi berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan operator sekolah, staff kecamatan dan camat seperti yang telah dijabarkan di analisa kualitatif bahwa pemberitahuan data dan sasaran penerima kartu Indonesia pintar di wilayah Kecamatan Sepatan yang berjalan saat ini sudah akurat namun terdapat kekurangan yaitu penyampaian informasi kurang efektif dan tidak realtime karena belum diterapkannya sistem komputerisasi sehingga pemberitahuan nama penerima kartu indonesia pintar yang memakan waktu lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dari penjelasan permasalahan yang mengenai penerima kartu indonesia pintar di wilayah Kecamatan Sepatan terutama belum mendasari kelayakan penerimaan dan transparan data nama penerima, peneliti menemukan beberapa kendala terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini. maka dari itu, peneliti mengajukan 2 (dua) pilihan alternatif yaitu:

  1. Melakukan pembuatan sistem berbasis desktop (visual basic)
  2. Melakukan pembuatan sistem berbasis website

dari kedua pilihan sistem alternatif pemecah masalah yang diajukan di atas, dan setelah di pertimbangkan oleh peneliti. Maka dari itu peneliti memilih membuat sistem berbasis website di karenakan visual basic hanya digunakan pada laptop/pc secara pribadi atau offline system, sedangkan sistem berbasis website bisa di lakukan secara online dan sistem berbasis dekstop (visual basic) kurang mendukung apabila digunakan sebagai pelayanan publik. Maka selanjutnya untuk membantu pemecah masalah tersebut diantaranya yaitu:

  1. Membuat sistem pelayanan publik berbasis website untuk membantu wali siswa mendapatkan informasi data nama siswa penerima KIP lebih mudah (realtime) dan dapat diakses secara online.
  2. Membuat sebuah sistem pengolahan data nama siswa di wilayah Kecamatan Sepatan agar pencarian data akan lebih cepat dan sangat membantu operator sekolah dan orang tua siswa dalam melakukan proses penginputan data pada saat pencatatan biodata siswa dan orang tua.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang didapat dari hasil pengumpulan data dilapangan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan sistem dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desireable, Innesential), yang bertujuan untuk di sanggupi oleh pemograman. Berikut elisitasi tahap II yang telah dibuat:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High(H) di kolom TOE harus dieliminasi.


Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  1. T artinya (Technical), maksunya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya (Operational), maksunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya (Economic), maksunya berapakah biaya yang di perlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

Metode TOE tersebut di bagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. L artinya Low, mudah di kerjakan.
  2. M artinya Middle, mampu di kerjakan.
  3. H artinya High, sulit untuk di kerjakan karena teknik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan Sistem Informasi yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final Elisitasi yang telah dibuat.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah menganalisa proses sistem pelayanan dan pengolahan data penerima KIP yang sedang berjalan di wilayah Kecamatan Sepatan, oleh karena itu peneliti akan membahas mengenai rancangan sistem yang dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memberikan informasi serta dapat diakses melalui online dan realtime bagi siswa maupun wali siswa yaitu dengan merubah proses informasi data nama siswa penerima KIP yang saat ini masih menggunakan komunikasi langsung dan tidak ada media penyimpanan khusus untuk melihat data nama siswa penerima KIP lalu di rubah menggunakan Website khusus di Kecamatan Sepatan sehingga dapat memudahkan proses penyampaian informasi data nama siswa penerima KIP kepada wali murid/siswa. Oleh karena itu peneliti membuat perancangan atau desain usulan menggunakan software Visual Paradigm for (UML) Enterprise Edition Ver. 16.0 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Usecase Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.1 Usecase Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Dari use case diagram yang berjalan di Kecamatan Sepatan tidak memiliki penginputan langsung yang dilakukan oleh Operator Sekolah, Sehingga terkendalanya informasi yang didapat cukup memerlukan waktu yang sangat lama untuk dikumpulkan terkait data penerima kartu indonesia pintar (KIP), Dengan itu peneliti membuat usulan pada Gambar 4.1 tentang penginputan Data Siswa yang dapat dilakukan oleh Operator Sekolah dan data di terima oleh Admin untuk menuruskan kepada Aktor lainnya.

Selain itu, Gambar 4.1 aktor Admin memiliki Data Master yang dapat menyunting Data Sekolah, Data Kelas dan Data User sehingga apabila terdapat Sekolah yang baru terdaftar mengikuti Program KIP dapat ditambahkan sebagaimana mestinya. Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. Satu System yang mencangkup kegiatan Input Data Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kecamatan Sepatan
  2. Dua Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin dan Operator Sekolah.
  3. Dua Belas Usecase yaitu Login, Home, Data Master, Data Sekolah, Data Kelas, Data User, Tambah Data, Data Siswa, Input Data Siswa, Data Penerima Kartu Pintar, Logout
  4. Dua Include yaitu Data Master dan Data dan Laporan.
  5. Lima Extend yaitu Data Sekolah, Data Kelas, Data User, Data Siswa dan Data penerima kartu pintar.

Usecase Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.2 Usecase Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Masalah yang terdapat di Use Case Diagram yang berjalan yaitu pada Eksekusi Data Siswa, Hal ini peneliti mengusulkan pada gambar 4.2 yang menjelaskan Proses eksekusi / penyeleksi data siswa yang terdaftar mengajukan program Kartu Indonesia Pintar berupa Status keterangan Siswa yang berisikan (proses, acc, tolak).

Dengan tertera nya Status dari pengajuan, maka membuat siswa ataupun wali siswa dapat melihat langsung keaslian data yang diajukan dan lebih transparan mengenai siswa yang mengajukan Kartu Indonesia Pintar.

Berdasarkan gambar 4.2 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. Satu System yang mencangkup kegiatan Eksekusi Data Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kecamatan Sepatan
  2. Dua Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Kecamatan dan Dinas Pendidikan.
  3. Sebelas Usecase yaitu Login, Home, Data, Data Siswa, Data Penerima Kartu Pintar, Menambahkan Data Siswa Menggunakan Primary Key, Eksekusi Data Siswa, Laporan, Laporan Penerima Kartu Pintar Pertanggal, Laporan
  4. Dua Include yaitu Data dan Laporan.
  5. Empat Extend yaitu Data siswa, Data penerima kartu pintar, Laporan Penerima Kartu Pintar Pertanggal, dan Laporan Penerima Kartu Pintar.

Usecase Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.3 Usecase Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Berdasarkan use case diagram yang berjalan mengenai pelayanan informasi kurangnya informasi yang dikumpulkan sehingga sering terjadinya miskomunikasi diakibatkan karena penyampaian informasi yang masih berupa lisan dan bertatap muka secara langsung maka terjadinya human error terhadap apa yang telah disampaikan.

Hal itu peniliti mengusulkan pelayanan informasi yang terdapat pada gambar 4.3 merupakan proses aktor yang berjalan serta usecase, sehingga dapat membuat alur pelayanan informasi data siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di wilayah Kecamatan Sepatan lebih transparan, efektif dan efisien.

Berdasarkan gambar 4.3 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. Satu System yang mencangkup kegiatan Pelayanan Informasi Data Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kecamatan Sepatan
  2. Lima Actor yang melakukan kegiatan yaitu Operator Sekolah, Staff Kecamatan, Dinas Pendidikan, Siswa, Admin
  3. Tujuh Belas Usecase yaitu Login, Home, Data, Mengecek Kembali, Data Siswa, Laporan, Laporan Penerima Kartu Pintar Pertanggal, Memberikan Eksekusi, Laporan Penerima Kartu Pintar, Data Penerima Kartu Pintar, Logout, Halaman Utama, Dashboard, Grafik Penerima Kartu Pintar, Layanan Pribadi, Data Penerima Kartu, Informasi Kartu Pintar.
  4. Tiga Include yaitu Data, Laporan dan Layanan Pribadi
  5. Tujuh Extend yaitu Data Siswa, Laporan Penerima Kartu Pintar Pertanggal, Laporan Penerima Kartu Pintar, Data Penerima Kartu Pintar, Dashboard, Data Penerima Kartu, Informasi Kartu Pintar.

Activity Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Satu Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. Dua Vertical Swimeline yaitu admin dan operator sekolah.
  3. Tiga Activity Node yaitu membuat user, login, input data siswa dan simpan data siswa.
  4. Satu Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

Activity Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Satu Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. Dua Vertical Swimeline yaitu staff kecamatan dan dinas pendidikan
  3. Dua Activity Node yaitu menambahkan data siswa dengan primary key dan melihat laporan data siswa penerima kartu pintar pertanggal
  4. Satu Action Node untuk mengeksekusi data siswa yang sudah ditambahkan.
  5. Dua Signal yang terdiri dari Send Signal (memberikan hasil laporan eksekusi) dan Accept Event (menerima laporan hasil eksekusi).
  6. Satu Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

Activity Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Satu Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. Lima Vertical Swimeline yaitu dinas pendidikan, staff kecamatan, operator sekolah, siswa dan admin.
  3. Satu Deccision Node yaitu memberikan hasil eksekusi
  4. Dua Action Node yaitu menerima hasil eksekusi dan mengecek kembali data siswa.
  5. Empat Activity Node yaitu memberikan informasi, mengunjungi website, menanyakan pesan pribadi dan melayani pesan pribadi.
  6. Satu Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. Satu Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. Lima Vertical Swimeline yaitu dinas pendidikan, staff kecamatan, operator sekolah, siswa dan admin.
  3. Satu Deccision Node yaitu memberikan hasil eksekusi
  4. Dua Action Node yaitu menerima hasil eksekusi dan mengecek kembali data siswa.
  5. Empat Activity Node yaitu memberikan informasi, mengunjungi website, menanyakan pesan pribadi dan melayani pesan pribadi.
  6. Satu Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. Satu Actor yang melakukan kegiatan yaitu Operator Sekolah
  2. Empat Send Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  3. Dua Self Message Spesifikasi berlangsungnnya interaksi didalam life line.
  4. Empat Life Line yang saling berinteraksi.

Sequence Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.9 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. Lima Actor yang melakukan kegiatan yaitu Dinas Pendidikan, Staff Kecamatan, Operator Sekolah, Siswa dan Admin.
  2. Delapan Send Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  3. Satu Self Message Spesifikasi berlangsungnnya interaksi didalam life line.
  4. Empat Life Line yang saling berinteraksi.

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini akan dijelaskan analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem pelayanan publik dan pengelolaahan data penerima KIP di Kecamatan Sepatan:

Tabel 4.1 Metode Analisa SWOT

Agar memperoleh strategi yang akan dilakukan guna mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yaitu strategi S-T, analisa strategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yakni strategi W-O serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal, strategi W-T. Berikut adalah matriks analisis SWOT sistem pelayanan publik dan pengeolahaan data penerima KIP di Kecamatan Sepatan:

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), sebagai upaya mencari peluang kekuatan yang telah diperoleh sebuah project.
  2. Strategi S-T (Strength-Threats), sebagai upaya mengatasi ancaman saat ini serta menggunakan kekuatan yang telah diperoleh sebuah project.
  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), sebagai upaya mengatasi kelemahan agar dapat mencapai sebuah peluang.
  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), sebagai upaya mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.
Tabel 4.2 Strategy Faktor Eksternal dan Internal pada Metode Analisa SWOT

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Rancangan Program

Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan bagian dari tiap bagian dari sistem yang diusulkan dalam pelayanan dan pengolah data kartu Indonesia pintar berbasis website

Gambar 4.11 Halaman Login 

Pada Gambar 4.11 merupakan bentuk tampilan menu login yang digunakan oleh Admin maupun user lainnya. Tampilan ini di khususkan untuk user yang memiliki akses tersendiri pada domain admin, terdapat gambar kantor kecamatan sepatan dan tampilan memasukan username serta password untuk login di menu login admin dtersebut.

Gambar 4.12 Tampilan awal admin 

Pada Gambar 4.12 merupakan bentuk tampilan awal atau home untuk admin yang dapat dilihat pada gambar rancangan terdiri dari dashboard, data master, data, laporan dan logout. Dapat dioperasikan langsung oleh admin untuk mengontrol pendataan serta menambahkan user yang ingin masuk di menu admin

Gambar 4.13 Tampilan awal staff kecamatan

Pada Gambar 4.13 merupakan bentuk tampilan awal atau home untuk staff kecamatan yang dapat dilihat pada gambar rancangan terdiri dari dashboard, data, laporan dan logout yang dapat dioperasikan langsung oleh staff kecamatan. Dapat dioperasikan langsung oleh staff kecamatan untuk mengontrol pendataan, menambahkan data siswa menggunakan primary key, serta menerima laporan hasil dari eksekusi.

Gambar 4.14 Tampilan awal operator sekolah 

Pada Gambar 4.14 merupakan bentuk tampilan awal atau home untuk operator sekolah yang dapat dilihat pada gambar rancangan terdiri dari dashboard, data dan logout yang dapat dioperasikan langsung oleh operator sekolah. Dapat dioperasikan langsung oleh operator sekolah guna menambahkan data nama pengajuan penerima program kartu pintar.

Gambar 4.15 Tampilan dinas pendidikan 

Pada Gambar 4.15 merupakan bentuk tampilan awal atau home untuk dinas pendidikan yang dapat dilihat pada gambar rancangan terdiri dari dashboard, data, laporan dan logout yang dapat dioperasikan langsung oleh dinas pendidikan untuk melihat data nama pengajuan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta mengeksekusi nama yang diperoleh oleh sistem.

Gambar 4.16 Tampilan dinas pendidikan 

Pada Gambar 4.16 merupakan Input Tambah data siswa yang dapat dioperasikan langsung oleh operator sekolah guna terciptanya pendataan yang efektif dan mampu memiliki penyimpanan data

Gambar 4.17 Halaman Utama

Pada Gambar 4.17 merupakan Halaman utama yang dapat diakses oleh siswa, wali siswa, masyrakat dan lainnya, memiliki beberapa fitur yakni informasi grafik data penerima kartu pinta dan layanan pribadi terkait Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Gambar 4.18 Tampilan Menu Data Penerima Kartu

Pada Gambar 4.18 merupakan Tampilan menu data penerima kartu pintar yang dapat dilihat pada bagian menu ditampilan atas dan memiliki fitur pencarian nama serta mengurutkan berdasarkan ascending maupun descending

Gambar 4.19 TTampilan menu Informasi Kartu Pintar

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan oleh sistem satu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

  1. Laptop ASUSX454Y

  2. RAM 2 GB

  3. RAM 2 GB

  4. Harddisk 500 GB

  5. Monitor 14 HD (LED)

  6. Optical Mouse 2.4G Wireless

  7. Printer HP Desk Jet

  8. Wi-Fi


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak (software) minimal yang diusulkan untuk pengguna yang menggunakan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi “Windows 10”

  2. Web Browser

  3. Google Chrome

  4. Mozilla Firefox

  5. Internet Explorer

  6. Xampp / MySQL & Apache

Hak Akses

Untuk mengoperasikan dan mengolah data dapat dilakukan oleh Admin, Operator Sekolah, Staff Kecamatan dan Dinas Pendidikan, dalam sistem ini Siswa hanya dapat melihat informasi data siswa penerima Kartu Indonesia Pintar saja. Berikut adalah actor yang dapat mengakses:

  1. Admin

  2. Operator Sekolah

  3. Staff Kecamatan

  4. Dinas Pendidikan

  5. Siswa

Schedule Implementasi

Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian, analisis dan identifikasi permasalahan yang terjadi di Kecamatan Sepatan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pada proses penginputan data siswa yang berjalan saat ini di Kecamatan Sepatan masih dilakukan secara langsung (lisan) sehingga yang dilakukan staff kecamatan membutuhkan data harus bertatap muka secara langsung saat membutuhkan informasi data siswa atau masyarakat yang berada di kecamatan sepatan terkait penerima Kartu Indonesia Pintar, sehingga tidak efektif dan efisien, karena lamanya proses pendataan nama siswa dan terciptakan nya untuk merealisasikan kepada program bantuan lainnya seperti KKS (Kartu Keluarga Sejahtera), Selain itu memerlukan biaya yang relative besar untuk membuat suatu pertemuan yang dilakukan oleh Kecamatan sepatan untuk mendapatkan informasi. Maka peneliti memberikan sebuah perencaan yang dapat digunakan oleh kecamatan sepatan untuk mempermudah mendapatkan data nama siswa penerima atau masyrakat di wilayah Kecamatan Sepatan.
  2. Model Pelayanan Informasi dan Pengolahan Data Kartu Indonesia Pintar Berbasis Website di Kecamatan Sepatan dirancang berdasarkan permintaan stakeholder yang dirangkum dalam elisitasi dan dikembangkan menggunakan diagram UML, yang meliputi Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Selanjutnya dibuatlah sistem dengan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai database server, XAMPP sebagai web server dan Sublime Text sebagai text editor. Model rancangan tersebut menghasilkan input data siswa, eksekusi data siswa dan pelayanan informasi.
  3. Solusi Kecamatan Sepatan dalam mengelola pelayanan informasi dan pengelolaan data Kartu Indonesia Pintar (KIP) mampu menyediakan data nama siswa, laporan serta eksekusi pengajuan program siswa dan pelayanan informasi mengenai program Kartu Indonesia Pintar (KIP) berbasis website. Bisa menghasilkan pendataan siswa atau masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan secara efektif dan efisien sehingga bagian staff kecamatan dapat mendata sesuai yang telah terinput oleh Operator sekolah dan juga mengurangi kesenjangan sosial antara siswa atau masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan mengenai program Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Saran

Penerapan sistem di Kecamatan Sepatan dapat terwujud dengan baik, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja, yaitu:

  1. Diperlukannya edukasi dan training bagi user untuk mengoperasikan sistem yang dibangun, supaya dalam melakukan suatu pekerjaan tidak ada kendala yang bisa mengakibatkan kurang optimalnya kinerja sistem.
  2. Melakukan evaluasi back up data secara berkala untuk mengantisipasi jika perangkat yang digunakan eror, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.
  3. Dalam sistem ini data siswa yang di kumpulkan secara kolektif agar dan harus dicek kebenarannya dahulu baru bisa dilakukan input pada sistem, diharapkan agar sistem yang akan berlanjut yakni terintegrasinya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) ini dengan program Kartu Indonesia Sejahtera (KKS).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
  2. Maniah, S.Kom., M.T. & Dini Hamdini, S.Si., Mba., Mt. (2017). Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.Yogyakarta: Deepublish
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  4. , Putra, H. N. (2018). “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) dalam Perancangan Aplikasi Data Pasien Rawat Inap pada Puskesmas Lubuk Buaya”. SinkrOn, 2(2), 67-77.
  5. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
  6. Martono, Kartika, Putri Aullia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Vol.10 No.2 Agustus 2017. Jurnal CCIT.
  7. , Charene Kassaydina, V., & Dhia Wenny, C. “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jaya Masawan Putra Sejatrah”.
  8. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, S. (2018). Pemanfaatan Mailchimp Sebagai Trend Penyebaran Informasi Pembayaran Bagi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 41-54.
  9. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI. Vol. 3 No. 2, Agustus 2017.
  10. Sutabri. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
  11. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  12. Wardhana, A. (2018). “Design and Implementation of Service Information System in Booking Weight Steam Based on Web. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC)”, 7(2), 49-55.
  13. Martono, A., Maulani, G., & Pujianingsih, S. (2017). PENGEMBANGAN WEB ALUMNI DENGAN MENGGUNAKAN LINKEDIN PADA PERGURUAN TINGGI. CICES, 3(1), 71-83.
  14. Ilamsyah, Desy Wiriyanty, dan Eva Setiawati. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  15. Rusdiana, A., & Irfan, M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Pustaka Setia Bandung.
  16. Jogiyanto. 2017. Analisis dan Desain (Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis). CV Andi Offset.
  17. Agusli, Rachmat, Sutarman, Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe
  18. Susilowati, Emy Budi, dan Bambang Eka Purnama. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 3 No. 4, ISSN: 1979-9330, 10-17.
  19. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.
  20. Hidayat, Akik dan Tria Sugiarto. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa Kopertis Untuk Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching di STMIK DCI Kota Tasikmalaya”. Jurnal Teknik Informatika Vol 4 No 2.
  21. Sutabri. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
  22. Rosa AS dan M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA.
  23. Cantika, W. N. (2018) Manfaat Penggunaan Database pada Borland Delphi. Bandar Lampung: Umitra.
  24. Probert, Carly . The SWOT Analysis: A key tool for developing your business strategy.2015. 50Minute.com
  25. Santoso, S., & Firmansyah, A. (2019). APLIKASI MONITORING RUMAH KOS BERBASIS ANDROID DI KOTA TANGERANG. Jurnal Maklumatika, 5(2).
  26. Melasari, S., Sujana, I. N., Si, M., & Suwena, K. R. (2019). ANALISIS SWOT PADA HOTEL BANYUALIT SINGARAJA. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 11(1).
  27. Irawan, M. R. N. (2017). Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Kompetitif Pada Pd. Bpr. Bank Daerah Lamongan. Ekonika: Jurnal ekonomi universitas kadiri, 2(1).
  28. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. (2016). Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research.
  29. Hadi, Febri, Syafri Arlis, Sugeng Hariyanto. 2017. Perancangan Aplikasi Pencarian Labor Dan Lokal Untuk Kuliah Pengganti Di Universitas Putra Indonesia “Yptk” Padang. Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1.
  30. , Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
  31. ,Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application Vol.145 No.9 July 2016. ISSN: 0975:8887.
  32. Ibrahim, H. A. (2019). Teori dan konsep pelayanan publik serta implementasinya. Bandung: CV Mandar Maju.
  33. Ferdinan, Y. (2015). Pengembangan Wisata Alam Berbasis Ekowisata Dalam Perspektif Pelayanan Publik (Studi pada Disparbud Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik, 3(12), 2123-2127.
  34. Wulansari, Devi Juli and, Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom (2017). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Kartu Indonesia Pintar Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  35. Ningsih, S. R., Damanik, I. S., Gunawan, I., & Saputra, W. (2017). Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan Metode Electre Dalam Menentukan Penerima Program Indonesia Pintar (PIP) Melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)(Studi Kasus: Sd Swasta Al–Washliyah Moho Kabupaten Simalungun). KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), 1(1).
  36. Murad, Dina Fitria. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT.”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  37. Rachman, Eviana Septiana., dan Beni Noviyanto. 2017. Pemanfaatan E-Government Pada Desa Wonokarto Untuk Meningkatkan Akurasi Dan Informasi Potensi Desa. Jurnal TAM. 8 No. 1:46.
  38. Hikmah. Agung. Baitul, Supriadi. Deddy, Alawiyah. Tuti. 2015. Cara Cepat Membangun Website dari Nol Studi Kasus: Web Dealer Motor. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  39. Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. Pemograman Web. Bandung: Informatika.
  40. Haerulah, Edi, Sri Islamiyah. 2017. Aplikasi E-Comerce Penjualan Souvenir Pernikahan pada Toko "XYZ". ISSN: 2406-7733. Jurnal PROSISKO Vol. 4 No. 1-Maret 2017.Serang: Universitas Serang.
  41. 41,0 41,1 41,2 Waspodo, Bayu. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  42. Jan, S. R., Shah, S. T. U., Johar, Z. U., Shah, Y., & Khan, F. (2016). An innovative approach to investigate various software testing techniques and strategies. International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET), Print ISSN, 2395-1990.


*

Contributors

Denihafidz

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1612492708&oldid=372331"