SI1612492708: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Komponen Sistem Informasi)
(Komponen Sistem Informasi)
Baris 855: Baris 855:
 
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.
 
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.
 
<ol>
 
<ol>
 +
</div>
 +
</div>
  
 
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar Analisis Sistem'''</div>===
 
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar Analisis Sistem'''</div>===

Revisi per 8 Februari 2020 10.42


MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1612492708
NAMA : DENI HAFIDZ


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR

DI KECAMATAN SEPATAN

Disusun Oleh:

NIM : 1612492708
Nama : DENI HAFIDZ
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Business Intelligence



Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000594         NID: 060003


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


Dibuat Oleh :

NIM
: 1612492708
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr.Henderi, M.Kom)
   
(Mulyati, S.E, M.M, M.Pd)
NID: 02019
   
NID: 11003


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


Disusun Oleh :


NIM
: 1612492708
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA

KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE

DI KECAMATAN SEPATAN


Disusun Oleh :

NIM : 1612492708
Nama : DENI HAFIDZ
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Business Intelligence
Konsentrasi : Sistem Informasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
DENI HAFIDZ
NIM. 1612492708


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan sebagian besar orang tua atau wali siswa yang bekerja sebagai petani, pedagang dan buruh sehingga beberapa anak yang tidak bisa melanjutkan belajar dikarenakannya kebutuhan hidup yang semakin tinggi dan kurangnya informasi mengenai pentingnya pendidikan untuk anak, Sedangkan wali siswa atau orang tua tidak mendapatkan pelayanan informasi dan data yang akurat terhadap bantuan dana pendidikan yaitu program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Maka dengan itu peneliti memusatkan bertujuan ikut serta membantu masyarakat khususnya wali siswa yang kurang terfasilitasi terhadap pelayanan informasi mengenai program Kartu Indonesia Pintar (KIP), langkah awal untuk tercapainya pelayanan informasi serta data yang akurat. Peneliti menggunakanan metode swot sebagai bentuk analisis data dan menggunakan UML berupa perancangan sistem yang dapat terkoneksi dengan internet serta mendapatkan pelayanan informasi secara online dan realtime. Sehingga peneliti bisa menghasilkan pelayanan informasi terkait Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dapat digunakan secara efektif dan efisien dan dapat terintegrasi dengan program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Kata Kunci: Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pelayanan Informasi, Wali Siswa, Pendidikan


ABSTRACT

Community in the District Sepatan area of most parents or guardians who work as farmers, merchants and workers so that some children who can’t continue to learn the needs of life is increasingly higher and lack of Information about the importance of education for children, while the guardians of students or parents do not get the service information and accurate data on the aid of education funds is the Indonesia Smart Card Program (KIP). Therefore, researchers focus on participating to help the community, especially the guardian of students who are less facilitated to the service information about the Indonesia Smart Card Program (KIP), the first step to the achievement of information services and Accurate data. Researchers used the SWOT method as a form of data analysis and using UML in the form of system design that can be connected to the Internet and get information services online and real time. So that researchers can produce information services related to Indonesia smart card (KIP) that can be used effectively and efficiently and can be integrated with the Family Card Program (KKS).

Keywords: Smart Indonesia Card (KIP), Information Services, Guardian Students, Education



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “MODEL PELAYANAN DAN PENGOLAHAN DATA KARTU INDONESIA PINTAR BERBASIS WEBSITE DI KECAMATAN SEPATAN”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. .
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.TI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Dr. Henderi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada peneliti.
  6. Bapak Dadang Sudrajat, Sos, M.Si, selaku Camat Sepatan yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada peneliti.
  8. Para staff di Kantor Kecamatan Sepatan yang senantiasa memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti mengenai Kantor Kecamatan Sepatan.
  9. Operator sekolah di wilayah Kecamatan Sepatan yang telah memberikan data serta informasi terkait penelitian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan, moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
DENI HAFIDZ
NIM. 1612492708


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

Gambar 2.2 Definisi Boostrap Klorofil

Gambar 3.1 Lokasi Kantor Kecamatan Sepatan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Input Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.2 Use Case Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.3 Use Case Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Input Data Siswa Penerima yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Eksekusi Data Siswa yang Diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Input Data Siswa Penerima yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Eksekusi Data Siswa Penerima yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Pelayanan Informasi yang Diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram Model Pelayanan Pengolahaan Data Kartu Pintar

Gambar 4.11 Menu Login Admin dan User

Gambar 4.12 Home/ Tampilan awal untuk admin

Gambar 4.13 Home/ Tampilan awal untuk staff kecamatan

Gambar 4.14 Home/ Tampilan awal untuk operator sekolah

Gambar 4.15 Home Tampilan awal untuk dinas pendidikan

Gambar 4.16 Tampilan Input Tambah Siswa yang dilakukan Operator Sekolah

Gambar 4.17 Halaman utama yang dapat diakses oleh siswa, wali siswa, masyrakat dan lainnya

Gambar 4.18 Tampilan Menu Data Penerima Kartu

Gambar 4.19 Tampilan Menu Informasi Kartu Pintar


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi secara publik saat ini mudah sekali diakses oleh beberapa kalangan masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan karena terakses dengan jaringan internet atau secara komputerisasi publik. Adapun untuk mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah melaksanakan program Kartu Indonesia Pintar (KIP).Adanya pencapaian yang dibentuk permodelan strategi baru dalam memudahkan masyarakat yang belum sejahtera untuk mendapatkan biaya keperluan pendidikan jenjang SD-SMA sebagai bentuk penunjang pembelajaran masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan

Namun, data yang dikelola dan disimpan berdasarkan kelayakan menerima bantuan di Kecamatan Sepatan pada saat ini masih manual belum terinput secara sistematis dan komputerisasi secara publik, sehingga masih banyak warga yang belum tahu mengenai program KIP serta kurangnya informasi, prosedur, dan sosialisasi terhadapat program bantuan untuk siswa yang layak mendapatkan secara terbuka serta singkronisasi data siswa penerimaan bantuan KIP yang didapatkan dari Sekolah Negri di wilayah Kecamatan Sepatan dapat diakses secara online dan real-time.

Oleh karena itu, peneliti dan pemerintah daerah Kecamatan Sepatan ingin mensosialisasikan terhadap program Kartu Indonesia Pintar (KIP) melalui website yang dapat diakses secara langsung oleh masyrakat wilayah Kecamatan Sepatan untuk mendapatkan bantuan pendidikan terhadap keluarga yang belum sejahtera agar terealisasi kepada masyrakat yang layak ketentuan terkait penerimaan nama siswa berdasarkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dan betapa pentingnya untuk mendukung pelayanan dan penerima bantuan kelayakan masyarakat di Kecamatan Sepatan melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara terintegrasi dan terkomputerisasi publik, maka peneliti dalam menyusun laporan ini memilih judul “Model Pelayanan dan Pengelolaan Data Kartu Indonesia Pintar Berbasis Website di Kecamatan Sepatan”



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Perencanaan sistem seperti apa yang dibutuhkan di Kecamatan Sepatan sebagai ruang publik yang dapat diakses dengan mudah?
  2. Rancangan pelayanan dan pengelolaan data seperti apa yang digunakan di Kecamatan Sepatan agar terealisasi kepada keluarga yang belum sejahtera?
  3. Solusi apa yang tepat untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan agar siswa yang berprestasi dan berasal dari keluarga belum sejahtera mendapatkan program KIP?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada proses pengelolaan data pelayanan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kecamatan Sepatan yaitu terbagi menjadi dua diantaranya:

  1. Peneliti mempusatkan penelitian ini pada Operator Sekolah Negri. Hal ini bertujuan agar penelitian dapat berpusat pada satu bagian sehingga data yang diperoleh lebih akurat, spesifik, singkronisasi, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang telah diperoleh.
  2. Peneliti observasi mengenai website khusus yang belum dimiliki oleh Kecamatan Sepatan, Oleh karena itu, peneliti meminta rekomendasi dan masukan atas konsep mengenai website kepada bapak Dadang Sudrajat., S.Sos., M.M.Msi selaku Camat kepala daerah di Kecamatan Sepatan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini:
  1. Untuk mengetahui data siswa penerima bantuan KIP di Sekolah Negri serta sistem pelayanan dan pengolahaan data pada wilayah Kecamatan Sepatan.
  2. Untuk merancang sebuah sistem berbasis komputerisasi sebagai pelayanan publik masyarakat untuk mendapatkan informasi secara Online dan Real-time.
  3. Untuk memberikan solusi kepada Kecamatan Sepatan dengan membangun sebuah website yang dapat diakses secara ruang publik untuk memudahkan masyarakat di wilayah Kecamatan Sepatan

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian perlu diuraikan untuk mengetahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu oleh pihak admin pelayanan dan pemberdayaan masyrakat.
  2. Dapat memberikan informasi penerimaan data bantuan KIP sehingga memudahkan admin pelayanan dan pemberdayaan masyrakat dalam melakukan singkronisasi data.
  3. Dapat memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data siswa penerima bantuan KIP dimasa yang akan datang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah tahapan proses riset dimana peneliti menerapkan cara dan teknik ilmiah tertentu dalam rangka mengumpulkan data secara sistematis guna keperluan analisis.

  1. Metode Observasi

    Salah satu teknik pengumpulan data di mana peneliti diharuskan terlibat langsung dalam pencairan datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung dilokasi penelitian. Dalam hal ini, peniliti berpedoman kepada penelitiannya perlu mengunjungi sekolah negeri dan Kantor Kecamatan Sepatan sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan sebuah pedoman untuk.

  2. Metode Wawancara atau interview

    Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan kepada Operator Sekolah Negeri sebagai penerima data KIP dan bapak Dadang Sudrajat., S.Sos., M.M., MSi selaku camat serta staff di Kecamatan Sepatan.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Metode untuk mendapatkan data dengan cara membaca jurnal dan buku-buku sebagai referensi yang berhubungan dengan pelayanan dan pengelolaan data KIP pada Kecamatan Sepatan untuk menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti, serta melakukan searching pada internet. Begitu pula seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa

Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif peneliti bersumber dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau moderator group. Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.

Metode SWOT

Analisis data merupakan langkah penting dalam dalam temuan-temuan hasil penelitian. Oleh karena itu, data akan menuntun kita kearah ilmiah dengan teknik-teknik yang tepat. Analisa data yang digunakan menggunakan metode analisa SWOT, yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan Ancaman (threats) serta dapat diterapkan dalam gambar matrik SWOT. Salah satu teknik mengalisa faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) diantaranya yang menggunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram . Dengan menggunakan perangkat lunak Visual Paradigm versi 16.0.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan yaitu Balck Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan perangkat lunak. Karena itu uji coba black box testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujuan black box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai penelitian Skripsi ini, dikelompokkan menjadi beberapa sub–bab pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III   PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari tiga tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta elisitasi tahap final.

BAB IV   SISTEM USULAN

Bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, konfigurasi sistem usulan testing dan implementasi sistem yang diusulkan. 

BAB V   PENUTUP

 Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. 

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi (2016:1),[1] “Sistem pada dasarnya adalah gabungan komponen yang erat berhubungan dan tergantung satu dengan lainya, berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”, sedangkan Maniah dan Dini Hamidini (2017:1) [2] mendefinisikan Sistem adalah “Kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai sasaran tertentu yang sama”.

Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur yang berupa data, jaringan kerja dari tindakan yang di eksekusi dan berinteraksi bersama-sama untuk terwujudnya tujuan tertentu yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi (2015:3)[3], bahwa sistem dapat dikatakan sistem yang baik, maka memiliki karakteristik atau jenis-jenis sistem diantaranya :

  1. Komponen (Components)
    Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan..
  2. Batasan sistem (boundary)
    Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem (environment)
    Semestinya yang ada diluar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Kondisi yang berada di luar sistem, namun dapat mempengaruhi jalan atau beropersinya sistem serta lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendali kan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.
  4. Penghubung sistem (interface)
    Media bantu sebagai penghubung antara suatu sub sistem dengan sub sistem lain. Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem atau Interface.
  5. Masukkan sistem (input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output) Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (output)
    Hasil dari energi yang telah diolah dan dikelompokan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.
  7. Pengolah (Procces)
    Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.
  8. Sasaran sistem
    Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan, namun apabila suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. </div>
    Karakteristik Sistem

    Klasifikasi Sistem

    Adapun klasifikasi sistem menurut Jeperson Hutahaean (2015:6)[3], klasifikasi yang disatukan berdasarkan berbeda sudut pandang diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
      1. Sistem abstrak
      2.        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa ide atau rancangan yang tersusun di dalam pikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
        
      3. Sistem fisik
      4.        Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
        
    2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
      1. Sistem alamiah
      2.      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak diciptakan oleh manusia. Misalnya sistem tata surya
        
      3. Sistem buatan
      4.         Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system) Contohnya Sistem Informasi, Sistem Komputer, Sistem Telekomunikasi.
        
    3. Sistem Tertentu dan Tak Tentu
      1. Sistem tertentu
      2.         Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan
        
      3. Sistem tak tentu
      4.         Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic
        
    4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
      1. Sistem tertutup
      2.         Sistem Tertutup  merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system
        
      3. Sistem terbuka
      4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau sub sistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

      Konsep Dasar Data

      Definisi Data

      Menurut Hendra Nusa Putra dalam Jurnal Publikasi & Jurnal Penelitian Teknik Informatika (Sinkron) (2018:67) [4] data adalah “Bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi sebuah informasi”.

      Menurut Lubis (2016:1), [5] data adalah “Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

      Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231), [6] data adalah “Deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

      Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data merupakan catatan dari sekumpulan fakta yang menunjukan suatu peristiwa, aktifitas dan nilai yang dapat diolah menjadi informasi agar mudah diutarakan secara jelas.

      Sumber Data

      Menurut Sugiyono (2015:1), dalam Jurnal Valensia Charene Kassaydina, Cherrya Dhia Wenny (2018) [7] sumber data berdasarkan cara terbagi menjadi dua, diantaranya :

      1. Data Primer
      2. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

      3. Sekunder
      4. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer karena peneliti langsung melakukan pengumpulan data melalui angket/kuesioner kepada karyawan yang bersangkutan.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

      Menurut Untung Rahardja, dkk (2018:46)[8] dalam jurnal Technomedia menyatakan bahwa “Informasi adalah bukti, pernyataan, gagasan dan tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, data, fakta dan penjelasan yang dapat dilihat, didengar dan dibaca”.

      Menurut Harfizar (2017:192), [9] menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”.


      Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan catatan dari sekumpulan fakta yang menunjukan suatu peristiwa, aktifitas dan nilai yang dapat diolah menjadi informasi agar mudah diutarakan secara jelas.

      Klasifikasi Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2016:30), [10] informasi dalam manajemen diklasifikasikan beberapa aspek- aspek, diantaranya:

      1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
      2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

        1. Informasi yang Tepat
        2. Pada hakikatnya, makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil. Bagi manajer yang lebih sibuk dan lebih besar ruang lingkup organisasinya, mungkin informasi yang tiba padanya seminggu sebelum pengambilan keputusan dinilai tidak tepat.

        3. Informasi yang Relevan
        4. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. Informasi yang tidak relevan jelas tidak akan mendapat perhatian sama sekali dari si penerima informasi.

        5. Informasi yang Bernilai
        6. Yang dimaksud dengan informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

      3. Informasi berdasrakan dimensi waktu
      4. Informasi berdasrakan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

        1. Informasi Masa Lalu
        2. Informasi jenis ini adalah mengenai persitiwa lampau yang meskipun jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

        3. Informasi Masa Kini
        4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi maju dan canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan relatif amat cepat.

      Kualitas Informasi

      Menurut Sutabri dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10), [11] mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

      1. Informasi harus akurat (accurate)
        Informasi harusnya bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat berfungsi juga bahwa informasi harus jelass mencerminkan maksudnya.
      2. Tepat Waktu
        Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena infromasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
      3. Relevan
        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Menurut Wardhana, dalam Jurnal IJCSMC (2018:50) [12];
      Information systems are developed according to the needs of users. This means there are many different types of information systems for different purposes. The information system also has several components and several elements, which inter-component and these elements work together, are interrelated and have a functional work that together, so that information systems can work well”. Artinya Sistem informasi dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ini berarti ada banyak jenis sistem informasi untuk tujuan yang berbeda. Sistem informasi juga memiliki beberapa komponen dan beberapa elemen, yang inter-komponen dan elemen-elemen ini bekerja bersama, saling terkait dan memiliki fungsi kerja yang bersama-sama, sehingga sistem informasi dapat bekerja dengan baik.

      Menurut Aris Martono, dkk dalam jurnal CICES (2017:73) [13] ; sistem informasi adalah “Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelohan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringa komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan data seta menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi merupakann suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu”.

      Menurut Ilamsyah dkk (2016:201) [14] , sistem informasi yaitu “Cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

      Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa Sistem informasi adalah kumpulan komponen saling berinteraksi yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan, sehingga menemukan tujuan tertentu dengan baik.

      Komponen Sistem Informasi

      Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:202), [15] Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen itu terdiri dari :

      1. Komponen Input
      2. Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

      3. Komponen Model
      4. Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan

      5. Komponen Output
      6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

      7. Komponen Teknologi
      8. Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

      9. Komponen Hardware
      10. Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

      11. Komponen Software
      12. Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

      13. Komponen Basis Data
      14. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi berbasis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

      15. Komponen Control
      16. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.

          </div> </div>

          Konsep Dasar Analisis Sistem

          Definisi Analisis Sistem

          <p>Analisis Sistem menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni (2017:516) [16] adalah penyambung utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan sistem”. </p>

          <p> Sedangkan menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72), [17] “Analisis Sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sstem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya”. </p>

          <p>Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis system adalah langkah langkah anlisisa sistam yang akan dirancang serta mengartiikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan system.</p>

          Tujuan Sistem Informasi

          <p>Tata Sutabari (2016:27-29) [18] menerangkan bahwa Fungsi utama sistem informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam dan pengolahan suatu model keputusan”. </p>

          <p>Sedangkan Fauzi (2017:18-19) [19] menjelaskan bahwa Setiap organisasi harus menyesuaikan informasinya dengan kebutuhan pemakainya. Secara umum tujuan sistem informasi pada perusahaan adalah:</p>

            <p>
          1. Untuk membantu fungsi kepengurusan manajemen. Kepengurusan mengacu ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi mempersiapkan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai lingkup luar melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta. </p> <p>
          2. Untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan kewajiban pengambilan keputusan. </p> <p>
          3. Untuk mendukung kegiatan aktivitas perusahaan harian. Sistem informasi mempersiapkan informasi bagi personal operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif. </p>

          Konsep Dasar Perancangan Sistem

          Definisi Perancangan Sistem

          <p>Hanif Al Fatta, Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No.2 (2015:69) [20] , menerangkan bahwa “Perancangan sistem diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancanagan sistem bergerak dari input meneuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.</p>

          <p> Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49) [21] , “Perancangan merupakan proses perencanaan segala sesuatu terlebih dahulu yang merupakan wujud visual yang dihasilkan berdasarkan bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik”. </p>

          <p>Sedangkan Maimunah, dkk (2017:38) [22] menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi merupakan setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan dalam kehidupannya di alam semesta”. </p>

          <p> According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237)[8], [23] “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems” .</p>

          <p>Berdasarkan beberapa paparan mengenai perancangan sistem yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan suatu rancangan yang direncanakan terlebih dahulu sebelum sistem itu dibuat, sehingga dalam pengerjaan sistem tersebut dalam dijalankan sesuai dengan yang diinginkan. </p>

          Tahapan Perancangan Sistem

          <p>McLeod dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:70), menerangkan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dalam penjelsannya terdapat tahapan dalam merancang sebuah sistem, yaitu: </p>

            <p>
          1. Menyiapkan perancangan sistem secara terperinci. </p> <p> Analisis ini bekerjasama dengan pemakai (user) dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu. </p> <p>
          2. Mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem.</p> <p>Analisis ini berfungsi mengindetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses dalam pembuatan sistem. </p> <p>
          3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem.</p> <p> Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife konfigurasi terbaik dalam pebuatan sistem. </p> <p>
          4. Menyiapkan usulan penerapan implementasi </p> <p> Dalam memberi ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan berdasarkan perancangan sistem yang akan dibuat berdasarkan dokumentasi perancangan tersebut, serta menyetujui dan menolak penerapan sistem tersebut.</p> </ol>

          Teori Khusus

          Konsep Dasar Perizinan

          Definisi Perizinan

          Puang (2015:76),[24] “Perizinan merupakan salah satu alat kebijaksanaan yang apabila dipergunakan secara efisien akan merupakan alat efektif untuk menggerakan perkembangan dunia usaha ke bidang yang benar-benar mendukung pembangunan”.

          Adrian Sutedi (2015) [25] menerangkan bahwa “Perizinan diartikan sebagai bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan yang bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang”.

          Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa perizinan merupakan suatu bentuk pemberian dispensasi kepada seseorang berdasarkan pertimbangan terhadap orang yang bersangkutan di dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.

          Prosedur Perizinan

          Adrian Sutedi [25] menerangkan bahwa ada 3 (tiga) prosedur dalam izin yaitu:

          1. Persyaratan

            Merupakan hal yang harus dipenuhi untuk memperoleh izin yang diajukan, baik berupa dokumen dan kelengkapan atau surat-surat lainnya.

          2. Waktu Penyelesaian Izin

            Waktu penyelesaian izin harus ditentukan oleh instansi yang bersangkutan. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan.

          3. Biaya Perizinan

            Tarif pelayanan merupakan rincian yang ditetapkan dalam proses pemberian izin, dimana pembiayaan menjadi hal mendasar dari pengurusan perizinan.

          Konsep Dasar Karyawan

          Definisi Karyawan

          Agusta Alfiandanu dan Eko Siswanto (2015:71) [26] menerangkan bahwa, “Karyawan merupakan Aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi, entah itu organisasi profit atau non-profit”.

          Sedangkan dalam (UU No.13 Tahun 2003) dalam jurnal SENTIKA (2014:430). “Pegawai/karyawan adalah orang yang menjual jasanya kepada orang lain atau orang yang bekerja pada sebuah instansi berdasarkan sifat dan jangka waktu ikatan kerjanya”.

          Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dpat disimpulkan bahwa karyawan merupakan sumber daya manusia atau aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi baik pemerintahan maupun swasta (bisnis).

          Jenis-Jenis Karyawan

          Jenis - jenis karyawan

          1. Karyawan tetap

            Bayu Aditya, Moehammad dan Heru (2017:97) menjelaskan bahwa, “Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanen)”.

          2. Karyawan Kontrak

            Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknlogi Informasi Terapan Vol. 1 No. 2 (2015:37)[27] menjelaskan bahwa, “Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya”.

          Konsep Dasar Pengambilan Keputusan

          Definisi Pengambilan Keputusan

          Menurut Pratiwi (2016:2) [28] Keputusan merupakan hasil pemikiran berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

          J.Reason menjelaskan dalam bukunya bahwa “Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia, dan dalam pengambilan keputusan tersebut selalu menghasilkan satu pilihan yang final”.

          Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan pendapat yang menghasilkan output berdasarkan tahapan-tahapan yang dilalui.

          Proses Pengambilan Keputusan

          Kotler, dkk (2014:223) menjelaskan dalam bukunya bahwa terdapat beberapa tahapan dalam proses pengambilan keputusan yaitu:

          1. Indentifikasi masalah, yaitu dalam mengidentiifkasi masalah diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam suatu keadaan.

          2. Pengambilan dan penganilis data, yaitu pengambilan keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan suatu masalah yang ada.

          3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan, yaitu setelah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.

          4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik, yaitu pemilihin alternatif yang dianggap paling tepat untuk memcahkan maslaah tertentu dilakukan berdasarkan pertimbangan yang matang atau sesuai rekomendasai.

          5. Pelaksanaan keputusan, yaitu dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pengambil keputusan harus mampu menerima dampak positf dan negatif, ketika berdampak negtaif pemimpin harus memiliki alternatif lain untuk mengatasinya.

          6. Pemantauan dan pengevalusi hasil pelaksanaan, yaitu setelah keputusan dijalankan alangkah baiknya dapat mengukur dampak dari keptusan yang telah dibuat.

          Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

          Definisi UML (Unified Modelling Language)

          Menurut Hengki Tamando Sihotang (2018 : 19) [29] , “UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. UML merupakan salah satu tool model untuk merancang pemodelan software yang berbasis object oriented.”

          Sedangkan Asri Wahyuni (2017:7) [30] menerangkan bahwa, “Unifield Modelling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Unifield Modelling Language (UML) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan Unifield Modelling Language (UML) tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya Unifield Modelling Language (UML) paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek”.

          Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML (Unifield Modelling Language) merupakan pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek.

          Tujuan UML (Unified Modelling Languange)

          Wati dan Kusumo dalam jurnal SYNTAX Jurnal informatika (2016:25) menerangkan bahwa terdapat 3 (tiga) tujuan dari penggunaan UML (Unified Modelling Languange) yaitu:

          1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman serta proses rekayasa

          2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat didalam pemodelan

          3. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk dapat dikembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

          </div>

          Jenis-jenis Diagram UML

          Seiring dengan perkembangan mekanisme perkembangan berorintasi objek, munculah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembuatan perancangan yang dinamakan dengan UML (Unified Modelling Language), UML ini muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual yang berfungsi untuk merincikan, menggambarkan, membangun, serta mendokumentasikan sistem dari perangkat lunak. Rosa dan Shalahuddin menerangkan bahwa terdapat 4 (empat) jenis diagram yang digunakan, yaitu:

          1. Use Case Diagram

            Yaitu suatu pemodelan yang digunakan untuk memodelkan kelakuan sistem informasi yang akan dibuat, dan berfungsi untuk memahami fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan tanggung jawab dalam sistem tersebut.

          2. Activity Diagram

            Yaitu suatu pemodelan yang befungsi untuk menjelaskan aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat lunak tersebut.

          3. Sequence Diagram

            Yaitu yang menggambarkan aksi objek pada use case dengan penggambaran waktu mulai objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

          4. Class Diagram

            Yaitu yang menggambarkan struktur rancangan sistem dari segi keterangan kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun suatu sistem.

          Konsep Dasar Elisitasi

          Definisi Elisitasi

          Rini menjelaskan dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64) [31] bahwa “Elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

          Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa dkk (2016:27) [32] juga berpendapat bahwa, “Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

          Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu rancangan sistem yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan dalam manajemen perusahaan, keinginan dalam segi tampilan, serta kesanggupan dalam membuat sistem tersebut agar bisa digunakan semestinya.

          Tahapan Elisitasi

          Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[17] menjelaskan bahwa “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Dalam penjelasannya Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

          1. Elisitasi Tahap 1

            Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

          2. Elisitasi Tahap 2

            aitu merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut merupakan penjelasan mengenai MDI:

            1. “M” pada MDI itu artinya mandatory (penting). Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

            2. “D” pada MDI itu artinya desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

            3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahawa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

          3. Elisitasi Tahap 3

            Yaitu merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

            1. T artinya Technical, Maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

            2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

            3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

            Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

            1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi

            2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

            3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

          4. Final Draft Elisitasi

            Yaitu merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

          Konsep Dasar Prototype

          Definisi Prototype

          Syahrina Ramadhan dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (2015:328) menjelaskan bahwa, “Prototype merupakan suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievakuasi oleh pemakai (user)”.

          Rizkidiniah dkk dalam Jurnal Semantik (2016:88)[33] menjelaskan bahwa, “Prototype merupakan model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenernya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum mendefinisikan secara rinci masukan, proses dan keluaran”.

          Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa prototype merupakan suatu teknik pemodelan yang dikembangkan berdasarkan ide bagi calon pengguna serta berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan sistem

          Tahapan Prototype

          Roger S Presman dalam Effendy dan Nyimas (2017:32-33) [34] , menerangkan bahwa tedapat 6 (enam) tahapan yang dilakukan pada protype yaitu:

          1. Komunikasi dan pengumpulan data awal, yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna.

          2. Quick design (desain cepat), yaitu pembuatan desain secara umum untuk selanjutnya dikembangkan kembali.

          3. Pembentukan prototype, yaitu pembuatan perangkat prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan.

          4. Evaluasi terhadap prototype, yaitu mengevalusi dan memperhalus analisis terhadap kebutuhan pengguna.

          5. Perbaikan prototype, yaitu pembuatan tipe yang sebenarnya berdasarkan hasil dari evalusi prototype.

          6. Produksi akhir, yaitu memproduksi perangkat secara benar sehingga dapat digunakan oleh pengguna.

          Konsep Dasar Database

          Definisi Database

          Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54)[35] menjelaskan bahwa “Database merupakan kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat di manipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

          Rizaldi, dkk [36] yang dikutip oleh Beranda Agency dalam jurnal JURDIMAS (2018:46) menjelaskan bahwa “Database merupakan wadah atau tempat berkumpulnya tabel-tabel yang memiliki atribut dan data. Tabel yang ada dalam database tersebut saling berhubungan satu sama lainnya, sehingga membentuk sebuah informasi yang dibutuhkan pengguna informasi tersebut. Penyajian informasi diproses menggunakan aplikasi atau program komputer”.

          Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan diatas dpat disimpulkan bahwa database merupakan suatu wadah atau tempat sekumpulan data yang telah diatur sedemikian rupa baik berupa tabel maupun atribu lainnya yang saling terhubung agar proses pengaplikasian program terhadap kebutuhan data dapat ditemukan secara cepat.

          Kebutuhan Database

          Rosa dan Shalahuddin (2015:44) mengemukakan terdOapat beberapa kebutuhan basis data dalam sistem, yaitu:

          1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data

          2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

          Konsep Dasar Website

          Definisi Website

          Rulia Puji Hastanti dkk (2015:3) [37] dalam jurnal berjudul Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan Bianglala Informatika menjelaskan bahwa “Website merupakan lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs. Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi".

          Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25)[38] menjelaskan bahwa “Website merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

          Berdasarkan penjelasan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu situs yang berfungsi untuk memudahkan para pengunjung dalam mencari hal apa saja yang mereka inginkan, bahkan sudah banyak yang menjadi pengguna website tersebut baik dalam bidang e-commerce, pendidikan, dan sebagainya.

          Jenis-jenis Website

          Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249) [39] menerangkan bahwa ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web tersebut adalah sebagai berikut:

          1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

          2. Web dinamis yaitu jenis web yang content atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

          Konsep Dasar Pengujian (Testing)

          Definisi Black Box Testing


          Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115) menjelaskan bahawa pada dasarnya black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

          Akbar dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2017:1270) [40] berpendapat bahwa ”Pengujian blackbox merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian blackbox tidak tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, strukrur atau implementasi dari software yang dites”.

          Sedangkan Himawan dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342) [41] menjelaskan bahwa “Blackbox Testing bertujuan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan termisasi”.

          Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2) [42] , menjelaskan bahwa “Blackbox testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure” . Atau dalam bahasa Indonesia “Black Box Testing merupakan teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak”.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa black box testing berfungsi menguji fungsional kinerja pada sistem sebagai proses untuk mengidentifikasi ketidaksesuai sistem, seperti dalam pengecekan verifikasi atau mendeteksi sistem error

          Kasus Uji Black Box Testing

          Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian blackbox harus dibuat dengan kasus yang benar dan yang salah. Rosa dan Shalaluddin (2015:276) [43] menjelaskan contoh dalam kasus proses login, maka kasus uji yang dibuat adalah:

          1. Jika user memasukkan nama pemakai (user) dan kata sandi (password) yang benar, maka proses login akan berhasil.

          2. Sebaliknya, jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, atau nama pemakai (username) benar tapi kata sandi (password) salah atau sebaliknya, maka proses login tidak akan berhasil.

          Konsep Dasar Codeigniter

          Wibowo (2019:29)[44] menjelaskan bahwa “CodeIgniter merupakan aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) yang berfungsi untuk membangun website dinamis menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer atau pengembang web untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan membuat dari awal”.

          Phooja Sakhena, dkk (2019:157) [45] menjelaskan bahwa “CodeIgniter (CI) merupakan sebuah desain (framework) pembangunan aplikasi atau disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah pembangunan aplikasi supaya lebih cepat dibandingkan dengan menulis source code dari awal, karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering digunakan pada suatu aplikasi, dan juga kemudahan dalam menggunakan library tersebut serta kesederhaan penggunaannya. CodeIgniter ditulis (di buat) oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer”.

          Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bawa Codeigniter merupakan sebuah desain framework atau peneliti biasa sebut adalah template yang disediakan, yaitu yang berfungsi untuk memudahkan user atau pengguna dalam proses membangun sebuah website karena sudah disediakannya framework tersebut dalam tools codeigniter tersebut tanpa harus ngoding dari awal lagi.

          Konsep Dasar MySql

          Agus Tugiarto, dkk dalam jurnal INFORMATIKA (2019:15) [46] mengutip dari Herny & Zuliarso (2012) menyatakan bahwa “SQL merupakan singkatan dari (Structured Query Language). MySQL merupakan sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya”.

          Arief dalam Dzulhaq (2017:2) [47] menyatakan bahwa “MySQL merupakan salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

          Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa MySql merupakan salah satu software yang berfungsi untuk mengolah data yang bersifat open source, dimana pengguna dapat menjalankannnya secara gratis.

          Konsep Dasar Sublime

          Faridl, M. (2015) menjelaskan bahwa “Sublime text merupakan teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3”. <?p> <p> Supono dan Putratama (2018:14) menjelaskan bahwa "Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer. Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web".

          Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text merupakan suatu software yang berfungsi sebagai teks editor dalam proses pembuatan sebuah sistem, dimana tampilan pada teks editor ini lebih mudah dipahami karena di variasikan dengan tampilan yang lebih elegan baik dari segi warna maupun kodingan yang lebih terstruktur berdasarkan tingkatannya.

          Konsep Dasar XAMPP

          Raharjo (2018:20) menerangkan bahwa ”XAMPP merupakan software yang membungkus Apache HTTP Server, MariaDB, PHP dan Perl. Dengan menggunakan XAMPP installasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web (Apache HTTP Server, MariaDB dn PHP) dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah (sendiri-sendiri)”.

          Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65) menjelaskan bahwa “XAMPP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

          Ahmad Fadel, dkk dalam jurnal INFORMATIKA Vol.10 No. 2 (2019:49) [48] menjelaskan bahwa “XAMPP merupakan software web server apache yang di dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis. XAMPP mendukung dua sistem operasi yaitu windows dan linux”. Berdasarkan beberapa penjelasan yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan web server yang berfungsi untuk menjalankan script program dari text editor ke web browser.

          Konsep Dasar PHP

          Febio (2017:43)[49] menyatakan bahwa “PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, maksudnya dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Secara resmi PHP merupakan kependekan dari Hypertext Preprocessor”.

          Wibowo (2019:29) [44] menyatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Sehingga dapat diubah dan mendistribusikanya secara bebas”.

          Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan suatu bahasa pemograman yang dirancang untuk membangun sebuah aplikasi, dimana bahasa pemograman ini selalu disinambungkan dengan aplikasi yang lain, seperti pada html atau pada web browser.

          Konsep Dasar Literature Riview

          Menurut Hidayat (2015:14), [50] “HTML5 ini adalah standar baru dari HTML, yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG).”

          Konsep Dasar Literature Riview

          Marttunen, Lienert dan Belton (2017:2) [51] , menerangkan bahwa literature review merupakan “bentuk pengujian dari penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya secara sistematis, dimulai dari menganalisa, mengevaluasi, dan menguji temuan beberapa teori dan penelitian para ahli terdahulu yang fokus area penelitiannya berkaitan. Penulis harus dapat menuangkan atau menyajikan secara komprehensif, akurat, kritis dan menyampaikan apa yang perlu dilakukan untuk memajukan penelitian yang sedang diteliti”.

          Handayani, dkk. (2018:190) [52] , menerangkan bahwa studi pustaka merupakan “Metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau bahan dari sumber relevan sesuai dengan topik dan permasalahan dari objek penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan bagi penelitian dengan menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik serta menentukan lingkup penelitian untuk topik penelitian”.

          Uraian dalam literatur review diarahkan untuk menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan pada perumusan masalah. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian dengan menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik serta menentukan lingkup penelitian untuk topik penelitian.<p> <p>Tujuan adanya studi pustaka (literature review) adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. Dalam melakukan review terhadap literature yang perlu dilihat adalah perlunya menganalisis, mensintesis, meringkas, membandingkan hasil-hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya literature review membantu peneliti untuk dalam pencarian tujuan serta membantu dalam menguraikan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan.

          Kutipan Literature Riview

          Berikut ini terdapat beberapa referensi studi pustaka (literature review), yang peneliti jadikan sebagai panduan dalam penulisan laporan skripsi ini yaitu:

          1. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Nikenuranisa (2018) [53] yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Perizinan Keluar Masuk Pegawai Pada PT.Sintech Berkah Abadi", dimana penelitiannya di latar belakangi oleh proses sistem proses perizinan keluar masuk pegawai masih menggunakan media kertas, sehingga perusahaan tersebut sering mengalami pegawai yang sering mangkir yang mengakibatkan penurunan kinerja pegawai terhadap perusahaan yang menyebabkan kualitas produk menurun, serta untuk mengatasi permasalahan tersebut dia membangun sebuah rancangan sistem dengan menggunakan UML serta membuat rancangan sistem usulan menggunakan prototype.

          2. Penelitian yang dilakukan oleh Gandana Akhmad Syaripudin dan Rinda Cahyani (2015) dalam Jurnal STTGARUT yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online”. Penelitian ini menggunakan metode Unified Software Development Process. Pada perancangan pemodelan sistem tersebut menggunakan UML dengan software pendukung Microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman, CSS untuk mendesain tampilan dari web dan Sublime text digunakan sebagai penyunting kodenya, serta back box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi web dan fitur pengajuan cuti dan lihat saldo cuti secara online, serta mengajukan cuti dapat melakukannya dimana saja hanya dengan akses internet.

          3. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Erni Krisnaningsih dan Acang pada Jurnal Sistem Informasi Vol. 3 (2017) [54] . Penelitian ini berjudul “Analisa Perancangan Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang”. Penelitian ini menggunakan program Delphi 7 yang berbasis database dalam pengolahan datanya, rancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Recoed Structure (Struktur Data Logika) dan tabel, juga akan dibuat normalisasi data yang berfungsi untuk menghilangkan data yang rangkap. Penelitian ini menghasilkan sistem pengolahan data cuti pegawai dilakukan dengan lebih cepat, akurat, mudah dan efisien.

          4. Penelitian yang dilakukan oleh Lakshya Sharma, dkk (2017) [55] . ”Smart Leave Management System”. Dalam Jurnal IJSTE International dalam penelitian Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR) Aplikasi tersebut dikembangkan melalui HTML, CSS, Java Script dan JSP di sisi server. Database untuk aplikasi tersebut adalah MySql. Penelitian tersebut menghasilkan sistem cuti yang berfungsi untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dalam penggunaannya serta proses persetujuannya. Dalam aplikasi yang ia bangun terdapat fitur seperti notifikasi pesan, persetujuan cuti, sampai laporan generator di dalam sistem tersebut.

          5. Penelitian yang dilakukan oleh Mohana Priya, dkk (2017) [56] . Yang berjudul “Mobile HRM for Online Leave Management System” atau dalam versi bahasa Indonesia yatu “Aplikasi seluler yang digunakan untuk sistem manajemen cuti online”. Penelitian tersebut menggunakan rancangan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language), dengan software pendukung menggunakan microsoft visio dan MySQL sebagai manajemen basis data nya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman. Tujuan penelitian tersebut adalah menghasilkan sistem cuti yang memberikan kemudahan serta mengurangi waktu.

          6. Penelitian yang dilakukan oleh Kingsley Kwabenah Asong (2016) [57] yang berjudul “Development of Employees Leave Database Management System”. Atau dalam bahasa Indonesia adalah “Pengembangan Sistem Manajemen Basis Data Cuti Karyawan”, Dalam merancang sistem tersebut dia menggunakan konstruksi dari MSSQL (Microsoft structured Query language) server dan semua pengguna interface telah dirancang menggunakan teknologi ASP.Net. Koneksi database vity direncanakan dengan menggunakan Metodologi "Koneksi SQL". Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Serta sistem cuti ini selalu update secara otomatis.

          7. Penelitian kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh Rizky Amalia (2018) yang berjudul “Analisis sistm informasi permohonan cuti karyawan pada PT Gemanusa Sentra Teknologi”, dalam penelitiannya ia menggunakan metode SWOT untuk melakukan perbandingan antara sistem yang berjalan dengan kebutuhan yang akan dibuat, dan rancangan yang ia gunakan yaitu menggunakan metode UML (Unified Modelling Language).

          8. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Angga Panugali yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan Berbasis Web Pada PT Aerofood Indonesia” pada tahun (2017), tujuan dari penelitian Angga adalah untuk mempermudah karyawan dalam melakukan pengajuan cuti, dan mempermudah bagian HRD (Human Resourch Departement) dalam penyampaian laporan informasi data cuti yang lebih lengkap dan terperinci.

          9. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Muthola’I yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Data Cuti Pegawai Berbasis Web pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Soekrno Hatta”, pada tahun (2017), dimana penelitian ini bertujuan untuk melakukan perubahan dalam pengolahan data cuti pegawai mengingat jumlah pegawai yang semakin banyak. Kendala sering terjadi kesalahan pada waktu pendataan sehingga memperlambat proses kerja pegawai. Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Thereats) dilanjutkan dengan pemograman menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan sistem tersebut, pegawai bisa melakukan atau membuat proses cuti pegawai secara cepat dan juga untuk pihak yang memberikan persetujuan bisa dilakukan secara cepat tidak harus mendatangi atau menunggu berkas untuk disetujui. Dengan adanya penelitian ini proses pengajuan cuti para pegawai menjadi lebih efisien waktu dan tenaga.

          10. Penelitian tugas akhir yang dilakukan oleh Taufik Gunawan yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff pada SMAN 15 Tangerang” pada tahun (2017), sistem informasi absensi pada SMA Negeri 15 Tangerang masih menggunakan absensi manual yaitu dengan dilakukannya pencatatan buku agenda absensi, sehingga sangat mudah terjadi kerusakan pada buku agenda absensi guru yang terbuat dari kertas. Dalam permasalahan yang ia temukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi ia memberikan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan sistem pada absensi yang berjalan saat ini dengan terkomputerisasi berbasis web. Tahapan analisa dalam penelitian nya menggunakan metode analisa SWOT serta perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP ( Hypertext Prepocessor ) dan database MySQL. Dengan sistem terkomputerisasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga mempermudah bagi guru dan staff yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi dan pembuatan laporan yang tepat dan akurat, serta penyimpanan data yang terjamin keamanannya.

          BAB III

          ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

          Gambaran Umum Perusahaan

          Sejarah Singkat Perusahaan

          PT Selo Agung merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan golongan industry (Quarry), kegiatan pertambangan ini berlokasi di kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, namun untuk pengelolaan sumber daya administrasi nya di Grogol Pertamburan, Jakrta Barat. Dalam kegiatan ini mengacu terhadap produksi Coarse Aggregate atau biasa disebut kerikil, baik dalam (split 1-2) atau (split 2-3), screening dan dust (abu batu) yang bermutu sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan para konsumen, dan mengacu terhadap persyaratan pelanggan atau standar produk.

          PT Selo Agung berdiri pada 27 September 2004 berdasarkan akta Notaris Ny. Susanna Tanu.,S.H. no.13 dan telah mendapat pengesahan dari menteri kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C-198.Ht.03.02-TH.2003 pada 14 Februari 2003. Akta pendirian PT Selo Agung sudah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dilakukan berdasarkan akta Notaris Ny. Susanna Tanu., S.H. no.07 pada 30 Oktober 2008.

          Company Commintment

          Adapun komitment dari perusahaan ini yaitu:

          1. Senantiasa menjaga komitment mutu dan pelayanan dengan memproduksi split 1-2, split 2-3, screening dan abu batu yang bermutu sesuai spesifikasi dan kebutuhan konsumen serta memberikan pelayanan terbaik bagi kepuasan konsumen

          2. Senantiasa menjalankan aktifitas perusahaan dengan mematuhi peraturan perundangan yang ketat dari awal proses sampai akhir proses terhadap aspek mutu, keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja dan lingkungan.

          3. Senantiasa melakukan peningkatan berkelanjutan pada kompetensi karyawan, sistem manajemen, produk dan pelayanan pendukung sesuai perkembangan teknologi, harapan pelanggan dan pihak yang berkepentingan (stakeholder).

          Visi dan Misi Perusahaan

          Visi Perusahaan

          Menjadi perusahaan quarry yang terdepan, kompeten dan dapat diandalkan di Indonesia.

          Misi Perusahaan

          Adapun misi dalam PT Selo Agung yaitu:

          1. Memberikan pelayananan terbaik kepada konsumen untuk mendapatkan hasil yang maksimal

          2. Mengutamakan keselamatan kerja (K3) dalam setiap pekerjaan yang kami lakukan

          3. Memprioritaskan continuous improvement dan inovasi untuk meningkatkan efiensi kinerja

          4. Memberi ruang kepada karyawan untuk bertumbuh dan berkembang dengan perusahaan.

          Struktur Organiasi

          Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Selo Agung

          Tugas dan Tanggung Jawab  :

          Dalam manajemen suatu perusahaan, PT Selo Agung memiliki bagian-bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, yaitu sebagai berikut:

          Direktur
          1. Tugas

            1. Memimpin jalannya perusahaan

            2. Menerbitkan kebijakan-kebijakan dalam perusahaan .

            3. Mengawasi kinerja dari kepala bagian serta mengangkat kepala

            4. Sebagai pengambil keputusan tertinggi

          2. Tanggung Jawab

            1. Direktur wajib bertanggung penuh atas perusahaan untuk mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

            2. Bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan dalam pelaksanaan tugas.

          Sales Marketing
          1. Tugas

            1. Menentukan rencana pemasaran yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

            2. Menganalisa SWOT dari kompetitor untuk memperoleh keuntungan perusahaan.

            3. Melakukan pemasaran produk kepada konsumen

            4. Menjalin komunikasi yang baik kepada kosumen

          2. Tanggung Jawab

            1. Menjaga kepercayaan para konsumen

            2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran sistem distribusi pelayanan pada setiap konsumen.

          Human Resourch Departement (HRD)
          1. Tugas

            1. Mengurus seluruh perizinan perusahaan dan karyawan. .

            2. Melakukan pemeliharaan dan pendokumentasian aset dan sarana perusahaan.

            3. Melakukan seleksi dan membuat kontrak kerja karyawan baru

          2. Tanggung Jawab

            1. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia.

            2. Bertanggung jawab penuh atas proses perekrutan karyawan..

          Logistik (Stock) )
          1. Tugas

            1. Memesan, menerima, serta mendistribusikan produk/ barang .

            2. Mengendalikan stok barang .

            3. Membuat laporan barang masuk dan barang keluar

          2. Tanggung Jawab

            1. Bertanggung jawab atas kenyamanan dan ketersediaan barang .

            2. Bertanggung jawab atas ketersediaan stok barang

          Keuangan (finance)
          1. Tugas

            1. Menganalisa dan membuat laporan keuangan

            2. Membuat anggran pendapatan

            3. Memeriksa setiap laporan transaksi dengan konsumen

          2. Tanggung Jawab

            1. Bertanggung jawab atas semua kesibukan alur keuangan.

            2. Bertanggung jawab atas semua laporan keuangan yang sudah dibuatnya.

          Pembelian (Purchasing)
          1. Tugas

            1. Menyusun list barang yang diperlukan dalam perusahaan

            2. Membantu membeli peralatan yang dibutuhkan

            3. Membuat laporan pendingan

          2. Tanggung Jawab

            1. Beratnggung jawab atas kebutuhan perusahaan yang harus dibeli

            2. Beratanggung jawab bahwa barang dengan kondisi baik atau tidak dalam keadaan cacat.

            3. Bertanggung jawab atas laporan pendingan yang dibuat.

          Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

          Prosedur Sistem yang Berjalan

          Adapun urutan proses sistem perizinan karyawan yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

          1. Staff /karyawan harus meminta form perizinan terlebih dahulu kepada pihak HRD (Human Resorce Departement), dalam sistem yang berjalan saat ini form perizinan tersebut terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu: form izin sakit dan form izin untuk cuti.

          2. Setelah mendapatkan form perizinan tersebut Staff /karyawan harus mengisi form tersebut sesuai dengan ketentuan yang disediakan dari pihak perusahaan.

          3. Kemudian meminta persetujuan kepada pimpinan bagian sesuai dengan divisi masing-masing.

          4. Jika pimpinan bagian memberikan persetujuan atas izin yang diajukan, form dokumen perizinan tersebut akan ditandatangani oleh pimpinan, sebaliknya jika tidak izin tidak akan diberikan.

          5. Setelah form dokumen tersebut disetujui oleh pimpinan, selanjutnya fom kemudian diberikan kepada HRD (Human Resource Departement)

          6. Dan pihak HRD (Human Resource Departement) merekap data informasi yang ada pada form izin tersebut.

          7. Serta hasil rekapan laporan tersebut akan dilaporkan kepada Direktur

          Rancangan Sistem yang Berjalan

          Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan saat ini

          1. Use Case Diagram yang Berjalan
          Gambar 3.2 Use Case Berjalan

          Berdasarkan gambar Use Case Diagram proses perizinan karyawan yang berjalan saat ini terdapat:

          1. Satu sistem yang menggambarkan ruang lingkup dalam proses .

          2. Empat actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem.

          3. Tujuh aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.


          2. Activity Diagram yang Berjalan
          Gambar 3.3 Activity diagram

          Berdasarkan actviity diagram proses perizinan karyawan yang berjalan saaat ini terdapat :

          1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

          2. Empat belas action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan

          3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”

          4. Satu fork yang berfungsi untuk menjelaskan jenis kegiatan yang terjadi secara bersamaan

          5. Satu join fork yang digunakan untuk menggabungkan beberapa jenis kegiatan yang bertujuan akhir sama.

          6. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

          3.Sequence Diagram yang Berjalan
          Gambar 3.4 Sequence diagram

          Berdasarkan sequence diagram proses perizinan yang berjalan saat ini terdapat:

          1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

          2. Empat aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

          3. Sebelas message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

          4. Sembilan Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

          Analisa Sistem Yang Berjalan

          Metode Analisa Pieces

          Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah menggunakan metode analisa PIECES, dimana metode ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economy), Keamanan (Control), Efesiensi (Efeciency), dan Layanan (Service) pada sistem yang berjalan pada PT Selo Agung yang dapat dilihat keterangannya sebagai berikut:

          Tabel 3.1 Metode Analisa Pieces

          Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

          Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

          1. Processor : intel core i5

          2. Monitor : Ultra HD

          3. Mouse : Logitech USB

          4. Keyboard : Logitech USB

          5. RAM : 4GB

          6. Harddisk : 1 Therabite

          Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

          1. Windows 10 pro 64 bit

          2. Microsoft word 2010

          3. Microsoft excel 2010

          Hak Akses (Brainware)

          Untuk mengoperasikan atau mengolah data informasi form perizinan yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh HRD (Human Resourch Departement).

          Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          Permasalahan yang Dihadapi

          Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap proses perizinan karyawan pada PT Selo Agung saat ini masih memiliki beberapa kelemahan, sehingga memerlukan perkembangan yang lebih baik lagi, agar dalam proses pemberian izin serta pelaporannya dapat berjalan dengan baik. Maka dapat disimpulkan kekurangan pada sistem tersebut adalah:

          1. Sistem yang sudah terkomputerisasi namun belum maksimal, karena masih ada kegiatan yang manual, seperti pencetakan terhadap form perizinan karyawan tersebut.

          2. Kurangnya efektivitas tugas Staff (karyawan) dalam meminta persetujuan untuk form perizinan kepada Pimpinan bagian dan Human Resource Departement (HRD) yang harus datang ke ruangan masing-masing sehingga menyita waktu dan tenaga.

          Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah melakukan penelitian dari permasalahan yang dihadapi, maka peneliti mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang dapat membantu dan menjadi referensi untuk PT Selo Agung, antara lain:

          1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem perizinan karyawan sehingga tidak ada lagi yang manual (paperless).

          2. Membuat sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan perizinan secara otomatis dan mempermudah dalam pencarian laporan bulanan dan tahunan.

          User Requirement

          Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil penguumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Berikut adalah tabel elisitasi tahap I.

          Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

          </div>

          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang di klarifikasikan melalui metode MDI. MDI adalah:

          M = Mandatory (yang digunakan)

          D = Desirable (yang diinginkan)

          I = Inessential (yang tidak mutlak untuk digunakan)

          Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

          Elisitasi Tahap III

          Setelah elisitasi Tahap II telah dibuat, maka dapat dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

          Elisitasi tahap III ini merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

          1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

          2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

          3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

          Metode tersebut dibagi lagi menjadi beberapa option, yaitu:

          1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

          2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

          3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


          Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

          Final Draft Elisitasi

          Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

          Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

          BAB IV

          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Setelah melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan pada bagian instansi terkait di PT Selo Agung, maka proses selanjutnya akan dibahas mengenai sistem yang akan dibangun sebagai alternatif pemecahan masalah. Terdapat beberapa prosedur sistem usulan yang akan peneliti lakukan yang bertujuan dalam memudahkan serta memperbaiki sistem perizinan karyawan yang awalnya masih semi komputerisasi menjadi terkomputerisasi.

          Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas pada bab satu sebelumnya maka peneliti membuat rancangan sistem usulan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) menggunakan software visual paradigm yang digunakan secara offline. Dan perangkat lunaknya menggunakan bahasa pemograman serta aplikasi database server untuk menjalankannya.

          Prosedur Sistem Yang Diusulkan

          1. Staff

            Adapun kegiatan yang dilakukan oleh staff yaitu dapat:

            1. Lebih mudah melakukan pengajuan izin

            2. Melihat status pengajuan yang diajukan (menunggu, proses, atau diterima).

            3. Melihat jumlah banyak nya izin yang diajukan baik dalam jangka per bulan atau tahun.

          2. Pimpinan Bagian

            Adapun kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan bagian dalam sistem yang diusulkan yaitu dapat:

            1. Lebih mudah melakukan pengajuan izin

            2. Memberikan keputusan persetujuan atas pengajuain izn yang diajukan oleh karyawan

            3. Melihat tabel absensi karyawan sesuai dengan divisi masing-masing.

            4. Melihat report izin secara keseluruhan berdasarkan divisi jabatan yang di duduki.

            5. Melihat data staff yang mengajukan serta pembuktian yang dilampirkan.

          3. Human Resourch Departement (HRD)

            Adapun kegiatan yang dilakukan oleh HRD yaitu dapat:

            1. Menambahkan data untuk pengajuan izin

            2. Lebih mudah melakukan pengajuan izin

            3. Menambahkan akun user

            4. Memberikan keputusan atas pengajuan izin yang diajukan oleh karyawan

            5. Melihat tabel absensi karyawan

            6. Melihat report izin karyawan secara keseluruhan.

          4. Direktur

            Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Direktur yaitu dapat:

            1. Memberikan Persetujuan izin

            2. Melihat status dan data pengajuan izin

            3. Melihat report izin karyawan secara keseluruhan.

            4. Menampilkan tabel absensi seluruh karyawan.

          Rancangan Sistem yang Diusulkan

          1. Usecase Diagram yang Diusulkan

            Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan 

            Berdasarkan rancangan use case diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

            1. Satu sistem yang menggambarkan ruang lingkup bagaimana proses perizinan yang diusulkan

            2. Empat actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem yaitu: Staff, HRD (Human Resourch Departement), Pimpinan Bagian, dan Direktur.

            3. 6 aktivitas yang dilakukan oleh aktor dalam sistem.

            1. Karyawan login website

            2. Karyawan melakukan request pengajuan izin yang diinginkan, dalam website ini yang dapat melakukan pengajuan izin ada staff, pimpinan bagian, dan HRD.

            3. Dalam memberikan persetujuan alurnya adalah, jika staff melakukan pengajuan yang menyetujui adalah pimpinan bagian dan HRD, dan jika yang mengajukan adalah pimpinan bagian, maka yang memberikan persetujuan adalah HRD, dan jikan yang melakukan pengajuan adalah HRD, maka yang memberikan persetujuan adalah Direktur.

            4. Dalam website terdapat tampilan absensi yang biasanya dipergunakan untuk memberikan keputusan persetujuan izin.

            5. Dan terakhir adalah laporan yang bisa didapatkan secara otomatis.

          2. Activity Diagram yang Diusulkan

            1. Activity Untuk Staff

              Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan  

              Berdasarkan rancangan Activity Diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

              1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

              2. Delapan action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan.

              3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”.

              4. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

              5. Activity Untuk HRD (Human Resourch Departement)

            2. Activity Untuk HRD (Human Resourch Departement)

              Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan  

              Berdasarkan rancangan Activity Diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

              1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

              2. Enam action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan

              3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”.

              4. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

            3. Activity untuk Pimpinan Bagian

              Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan  

              Berdasarkan rancangan Activity Diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

              1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

              2. Enam action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan

              3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”.

              4. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

          3. Sequence Diagram yang Diusulkan

            1. Sequence Usulan Pengajuan Izin Untuk Staff/ Karyawan

              Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan  

              Berdasarkan sequence diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

              1. Tiga aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

              2. Enam message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

              3. Tiga object yang saling berinteraksi terhadap kegiatan aktor, yaitu website, form pengajuan izin, dan laporan.

              4. Tujuh Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

            2. Sequence Usulan Pengajuan Izin Untuk HRD (Human Resourch Departement)

              Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan  

              Berdasarkan sequence diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

              1. Dua aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

              2. Empat message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

              3. Empat object yang saling berinteraksi terhadap kegiatan aktor.

              4. Lima Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

            3. Sequence Usulan Pengajuan Izin Untuk Pimpinan Bagian

              Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan  

              Berdasarkan sequence diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

              1. Dua aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

              2. Empat message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

              3. Empat object yang saling berinteraksi terhadap kegiatan aktor.

              4. Lima Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

          Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

          Adapun perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan yaitu:

          Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

          Rancangan Basis Data

          Class Diagram yang Diusulkan

          Gambar 4.8 Rancangan Class Diagram Usulan  

          Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan di atas terdapat:

          1. Sepuluh class diagram yang merupakan objek-objek yang berbagi atribut serta operasinya.

          2. Lima asosiasi yang menjelaskan hubungan anatara objek satu dengan objek yang lainnya, yaitu:

            1. m_user berelasi dengan t_izin, dimana satu user hanya dapat melakukan pengajuan izin satu kali dalam pengajuan waktu yang sama.

            2. t_izin berelasi dengan t_att_izin, dimana satu user mengajukan izin bisa mengupload lebih dari satu file bukti izin.

            3. t_izin berelasi dengan t_reject, dimana satu izin yang diajukan dapat banyak keterangan reject.

            4. m_user berelasi dengan t_absen, dimana satu user hanya dapat absen satu kali dalam jangka waktu yang sama.

            5. m_user berelasi dengan m_bagian, dimana banyak user bisa jadi satu bagian.

          Spesifikasi Basis Data

          Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut adalah rancangan basis data pada sistem informasi perizinan karyawan yang diusulkan pada PT Selo Agung:

          1. Tabel 4.2 Master User


          2. Tabel 4.3 Master Bagian

          3. Tabel 4.4 Master Role

          4. Tabel 4.5 Master Menu

          5. Tabel 4.6 Operasional Izin

          6. Tabel 4.7 Operasional Attachement Izin

          7. Tabel 4.8 Operasional Reject

          8. Tabel 4.9 Operasional Absen

          9. Tabel 4.10 Views Data Absen

          10. Tabel 4.11 Views Data Izin

          Tampilan Program

          Halaman Login Aplikasi

          Pada halaman login di dalamnya terdapat form input username dan password sesuai akses yang telah diberikan, agar dapat menampilkan halaman selanjutnya yang diinginkan.

          Berikut adalah gambar halaman login dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.9 Halaman Login 

          Tampilan Halaman Utama (Dashboard)

          Setelah berhasil login dengan memasukkan username dan password yang benar, selanjutnya akan menampilkan halaman dashboard berbentuk grafik, dimana dalam grafik ini menunjukkan banyak jumlah status keteranga izin yang dibuat.

          Berikut adalah gambar tampilan dashboard dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.10 Halaman Dashboard  

          Halaman untuk Mengajuan Izin

          Dalam aplikasi ini terdapat menu halaman untuk melakukan pengajuan izin, untuk mengajukan izin form yang harus diisi yaitu jenis izin apa, jumlah berapa, dan keterangan tambahan.

          Berikut adalah gambar halaman pengajuan izin dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.11 Pengajuan Izin 

          Tampilan Status Izin

          Pada tampilan menu izin terdapat tampilan status yang menunjukkan proses pengajuan izin yang diajukan, status akan beribah sesuai dengan persetujuan yang diberikan, status ini bisa saja ditolak, diterima atau masih menunggu.

          Berikut adalah tampilan status pengajuan izin yang diajukan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.12 Status Izin 

          Tampilan untuk Menampilkan Data Pengaju

          Kemudian data pengaju yang mengajukan izin tersebut akan masuk ke dalam menu pemberian peretujuan, sebelum memberikan persetujuan diterima atau tidak, maka dapat dilihat terlebih dahulu data pengaju tersebut, data pengaju berisi dengan: Nama, Jabatan, Jenis Izin, Tanggal izin, Jumlah izin, serta bukti dan keterangan lainnya yang dapat menyakinkan pemberi persetujuan tersebut.

          Berikut adalah tampilan halaman data pengaju dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.13 Tampilan Data Pengaju  

          Tampilan untuk Pemberian Persetujuan

          Dalam aplikasi ini terdapat menu action atau tindakan yang dilakukan terhadap data pengaju yang ada, dalam menu action tersebut terdapat tombol untuk View data, Approve (diterima) atau Reject (ditolak). Setiap tindakan yang dilakukan akan masuk ke data pengaju.

          Berikut adalah gambar halaman login dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.14 Persetujuan Izin

          TTampilan Menu Absensi karyawan

          Dan dalam aplikasi ini terdapat tampilan untuk absen karyawan, serta tampilan untuk laporan, dimana tabel absen ini berisikan dengan: Nama, Bagian/ Jabatan, dan Tanggal absen akan diketahui secara otomatis.

          Berikut adalah menu absensi karyawan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.15 Tampilan Menu Absensi

          Tampilan Laporan Izin Karyawan

          Dan dalam aplikasi ini terdapat tampilan untuk absen karyawan, serta tampilan untuk laporan, dimana tabel absen ini berisikan dengan: Nama, Bagian/ Jabatan, dan Tanggal absen akan diketahui secara otomatis.

          Berikut adalah menu absensi karyawan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

          Gambar 4.15 Tampilan Menu Absensi

          Konfigurasi Sistem Usulan

          Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

          Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan aplikasi sistem yang diusulkan dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang yaitu:

          1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz 143

          2. Monitor : VGA

          3. RAM : 4 GB

          4. Harddisk : 320 GB

          Spesifikasi Perangkat Lunak (Software )

          Perangkat yang digunakan sebagai penunjang dalam membangun aplikasi serta penghubung dalam intruksi yang diinginkan, maka perangkat yang diusulkan dalam rancangan ini adalah:

          1. Sistem Operasi : Windows 10

          2. Web browser : Mozila firefox, google chrome dan safari.

          3. Web Server : XAMPP v3.2.2

          4. Database : MySQL

          5. Database Editor : PHP MyAdmin 4.7.7

          6. Code Editor : Sublime Text 3

          7. Wifi dan jaringan LAN (Local Area Network)

          Hak Akses (Brainware)

          Hak akses yang dapat megoperasikan atau mengolah data dalam aplikasi ini adalah:

          1. Staff/ Karyawan

          2. Pimpinan Bagian

          3. HRD (Human Resourch Departement)

          4. Direktur.

          Pengujian Sistem (Usulan)

          Blackbox Testing

          Untuk menguji sistem yang dibuat adalah menggunakan black box testing, diantaranya terdapat:

          Tabel 4.12 Pengujian Sistem

          Schedule Implementasi

          Time schedule merupakan sebuah jadwal yang menjelaskan mengenai segala kegiatan yang berkaitan dengan dengan pembuatan sistem yang diusulkan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya. Berikut ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama ini :

          Tabel 4.13 Time Schedule

          Estimasi Biaya

          Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini merupakan rincian biaya yang diperlukan dalam penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perizinan Karyawan Untuk Menunjang Pengambilan Keputusan Pimpinan Bagian pada PT Selo Agung”.

          Tabel 4.14 Estimasi Biaya

          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan identifikasi masalah dan pembahasan pada sub bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai “Perancangan Sistem Informasi Perizinan Karyawan untuk Menunjang Keputusan Pimpinan Bagian pada PT Selo Agung” maka peneliti mengambil kesimpulan dari permasalahan yang ada, yaitu:

          1. Sistem perizinan karyawan yang berjalan pada PT Selo Agung saat ini masih kurang optimal, karena untuk melakukan pengajuan izin menggunakan media kertas

          2. Seperti permasalahan pada point satu yang telah dijelasakan di atas, dari sistem yang berjalan, PT Selo Agung membutuhkan sistem informasi berbasis website, karena dengan adanya sistem yang dapat digunakan secara online maka dari proses sebelumnya yang masih menggunakan media kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberian persetujuan untuk izin serta laporan perizinan yang masih diinput manual satu persatu ke dalam Ms. Excel sehingga sering terjadi resiko kesalahan dalam memberikan informasi kepada pihak yang bersangkutan

          3. Untuk mengatasi sistem yang berjalan saat ini dibutuhkan suatu sistem aplikasi dalam pengajuan perizinan serta laporan yang otomatisasi. Peneliti menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, dalam merancang sistem ini peneliti membangun program menggunakan bahasa pemograman seperti PHP, CI (Codeigniter) sebagai framework dan MySQL sebagai database untuk memudahkan dalam perancangan sistem yang dibuat.

          Saran

          Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan peneliti memberikan saran beberapa saran yang kiranya bisa dikembangkan menjadi sistem yang lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki. Adapun saran yang peneliti berikan yaitu:

          1. Perlu memperhatikan dan melakukan perubahan sistem agar selalu up to date dengan data yang ada sehingga selalu mengoptimalkan layanan sistem yang dibuat.

          2. Perlu pengembangan lanjutan agar sistem yang diusulkan dapat terintegrasi dengan sistem yang lainnya.

          3. Perlu adanya training/ pelatihan secara berkala sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.

          4. Perlu dukungan perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (software dan hardware) maupun SDM agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

          DAFTAR PUSTAKA

          1. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
          2. Maniah, S.Kom., M.T. & Dini Hamdini, S.Si., Mba., Mt. (2017). Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.Yogyakarta: Deepublish
          3. 3,0 3,1 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
          4. , Putra, H. N. (2018). “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) dalam Perancangan Aplikasi Data Pasien Rawat Inap pada Puskesmas Lubuk Buaya”. SinkrOn, 2(2), 67-77.
          5. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
          6. Martono, Kartika, Putri Aullia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Vol.10 No.2 Agustus 2017. Jurnal CCIT.
          7. , Charene Kassaydina, V., & Dhia Wenny, C. “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jaya Masawan Putra Sejatrah”.
          8. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, S. (2018). Pemanfaatan Mailchimp Sebagai Trend Penyebaran Informasi Pembayaran Bagi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 41-54.
          9. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI. Vol. 3 No. 2, Agustus 2017.
          10. Sutabri. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
          11. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
          12. Wardhana, A. (2018). “Design and Implementation of Service Information System in Booking Weight Steam Based on Web. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC)”, 7(2), 49-55.
          13. Martono, A., Maulani, G., & Pujianingsih, S. (2017). PENGEMBANGAN WEB ALUMNI DENGAN MENGGUNAKAN LINKEDIN PADA PERGURUAN TINGGI. CICES, 3(1), 71-83.
          14. Ilamsyah, Desy Wiriyanty, dan Eva Setiawati. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
          15. Rusdiana, A., & Irfan, M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Pustaka Setia Bandung.
          16. Dui dan Joni. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2528-0082.
          17. 17,0 17,1 Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015.
          18. Tata Sutabari, S.Kom., 2016. Buku Pengantar Bisnis-Teori dan contoh Kasus. Yogyakarta, CV Andi OFFSET
          19. Fauzy, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
          20. Al Fatta ,Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91.
          21. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahari. Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 – Februari 2016
          22. Maimunah,David Ericson Manalu,Dian Budi Kusuma.2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN:23023805.
          23. Alison Mckay, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
          24. Puang, Victorianus M.H Randa. 2015. Hukum Pendirian Usaha dan Perizian. Yogyakarta : Deepublish.
          25. 25,0 25,1 Adrian Sutedi, 2015, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta, Sinar Grafika, Jakarta
          26. Alfiandanu, Agusta dan Eko Siswanto. 2015. Sistem Informasi Pengolahan Data Gaji dan Perhitungan PPH Pasal 21 Pada CV. Sinar Jaya Ngaliyan Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi Vol. 8, No. 1, April 2015.
          27. Mallu, Satriawaty. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode Topsis. Makasar: jurnal ilmiah Teknologi Informasi Terpan Vpl. 1, No. 2, April 2015
          28. Pratiwi et al (2016). Pengaruh Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi, dan Profitabiltsa Terhadap Nilai Perusahaan Food dan Beverages yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 1369-1380 ISSN 2303-1174.
          29. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Jagung Dengan Metode Bayes. Jurnal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
          30. Wahyuni, A., & Kom, M. (2017). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 CENGKARENG JAKARTA. Jurnal Interkom, 12(3), 4-13.
          31. Rini, puput Puspito, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan sistem Informasi Koversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 Maret 2016-ISSN:20188-1762.
          32. Amrullah, Agit. Rifda. Danang. Renna. Hendi dan Eri. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
          33. Rizkidiniah, Fatmah, Muh. Yamin dan Nur Fajriah Muchlis. 2016. Perancangan dan Implementasi Prototype Sistem GPS (Global Positioning System) dan SMS Gateway Pada Pencarian Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino Uno. Jurnal Semantik. Vol. 2 nomor 2, Desember 2016.
          34. Effendy, Irman dan Nyimas Sopiah. 2017. Penggunaan Prototyping dalam Pembuatan Aplikasi Mobile untuk Latihan Tes Tertulis Izin Mengemudi Palembang: Jurnal Ilmiah MATRIK. Vol. 7 Issue No. 6.
          35. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT Vol.9 No.1-September ISSN: 1978-8282.
          36. Rizaldi, R., Anggraeni, D., & Syah, A. Z. (2018). TIPS DAN TRIK MEMBANGUN RELATIONSHIP DAN QUERY DALAM DATABASE. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 1(2), 45-50.
          37. Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2015). Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala Informatika. 3(2)
          38. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016
          39. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta. Tangerang :Jurnal CCIT Vol.8 No.3. ISSN:1978-8282.
          40. Arif, Akbar Muhammad, Elis Hernawati dan Ferra Arik TridaLestari. 2017. Aplikasi Monitoring Proses Belajar Megajar Berbasis Web di SMK Telkom Bandung. Jurnal e-Proceeding of Applied Science. Vol. 3 nomor 3, Desember 2017.
          41. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Infomasi Perhitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 9 nomor 3, Agustus 2016.
          42. Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer. ”Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2
          43. S, Rosa A., dan M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA.
          44. 44,0 44,1 Wibowo, N. (2019). SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK PEMBERIAN BANTUAN STUDI BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus Universitas Gadjah Mada) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
          45. Sakhena, P., Sriwahyuni, T., & Adri, M. (2019). PERANCANGAN E-COMMERCE PEMASARAN KAIN SONGKET SILUNGKANG BERBASIS WEB. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, 7(1), 156-165.
          46. Tugiarto, A., Pratiwi, F., Azkya, A., & Widodo, P. P. (2019). PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS BUMI AYU KOTA DUMAI BERBASIS WEB. INFORMATIKA, 10(2), 13-20.
          47. Dzulhaq M.iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang:STMIK Bina Sarana Global. (Vol.7 No.1 Maret 2017).
          48. Fadel, A., Mardayulis, M., & Yunita, P. (2019). Aplikasi Sistem Pakar Pusat Informasi Konselling Remaja (PIK-R) di SMAN 2 DUMAI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP. INFORMATIKA, 10(2), 47-55.
          49. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal MEDIA PROCESSOR, 6(2).
          50. Hidayat, Argi Noor. 2015. Belajar HTML Kelas Ringkas. Bogor: Bisakimia.
          51. Marttunen, M., Lienert, J., & Belton, V. (2017). Structuring problems for Multi-Criteria Decision Analysis in practice: A literature review of method combinations. European Journal of Operational Research, 263(1), 1-17.
          52. Sudaryono, S., Handayani, I., & Nurmalasari, Y. (2018). Penilaian Pembimbing Sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Sidang Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 3(1), 84-97.
          53. Anisa, Nurnike.2018.Perancangan Sistem informasi Perizinan Keluar Masuk Pehgawai pada PT.Sintech Berkah Abadi.Tangerang.
          54. Krisnaningsih, E. & Acang. (2017). Analisa Perancangan Sistem Informasi Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang,. JSiI (Journal Sistem Informasi), vol. 3
          55. Sharma, L. Purwani, H. Das, R. Malviya, A. Nagdev, K. (2017) Smart Leave Management System. IJSTE || National Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR), vol. ISSN (online), no. 2349-784X
          56. Priya, A.M., Shyamala, G., & Dharshini, R. (2017). Mobile HRM For Online Leave Management System. IJCSMC, vol. 6, no. 2.
          57. Asong, K.K. (2016). Development of Employees Leave Database Management System. Dama International Journal of Researchers, no. SSN: 2343-6743.


          *

          Contributors

          Denihafidz