SI1611495683

Dari widuri
Revisi per 30 Januari 2018 04.23 oleh Arie Andrio (bicara | kontrib) (Time Schedule)


Lompat ke: navigasi, cari

 

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN BARANG TERTINGGAL

DAN HILANG BERBASIS WEB PADA UNIT AVIATION SECURITY

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO-HATTA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1611495683
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN BARANG TERTINGGAL

DAN HILANG BERBASIS WEB PADA UNIT AVIATION SECURITY

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO-HATTA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1611495683
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN BARANG TERTINGGAL

DAN HILANG BERBASIS WEB PADA UNIT AVIATION SECURITY

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO-HATTA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1611495683
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
   
NID : 03009
   
NID : 12003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN BARANG TERTINGGAL

DAN HILANG BERBASIS WEB PADA UNIT AVIATION SECURITY

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO-HATTA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1611495683
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN BARANG TERTINGGAL

DAN HILANG BERBASIS WEB PADA UNIT AVIATION SECURITY

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO-HATTA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1611495683
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1611495683

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. PT Angkasa Pura II (Persero) juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, namun demikian masih banyak yang perlu dibenahi dalam upaya peningkatan pelayanan serta memberikan rasa aman, nyaman bagi pengguna jasa bandara salah satu diantaranya pada unit Aviation Security (Avsec) di Bandara Soekarno-Hatta. Unit Avsec yang bertitik fokus pada penanganan barang tertinggal dan hilang sistem pencatatan dan pelaporannya masih manual tertulis dalam logbook sehingga didalam pengolahan datanya kurang efisien, dalam hal ini terkait respon time dalam melayani pengguna jasa yang mencari barangnya yang tertinggal dan hilang. Dengan permasalahan yang ada, maka penyusun mengusulkan sistem terkomputerisasi agar memudahkan serta mempercepat pencarian data dan terintegrasi antar Terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Metode penelitian diantaranya metode pengumpulan data melalui metode (observsi, wawancara dan studi pustaka) metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian. Perancangan sistem informasi ini dapat memberikan kemudahan dalam pencarian barang tertinggal dan hilang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, serta pelayanan yang lebih baik bagi setiap pengguna jasa bandara.

Kata kunci  : Sistem, Informasi, Pendataan, Kehilangan, Barang


ABSTRACT

PT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned Enterprises engaged in airport service business and airport-related services in the West Indonesia region. PT Angkasa Pura II (Persero) is also always committed to provide the best service and consumer protection to airport service users, however much still needs to be addressed in an effort to improve services and provide a sense of security, convenient for airport service users one of them on the unit Aviation Security (Avsec) at Soekarno-Hatta Airport. Avsec units focusing on handling lagging goods and lost recording and reporting system is still manually written in the logbook so that the data processing is less efficient, in this case related to the response time in serving service users who are looking for items left behind and lost. With the existing problems, the authors propose a computerized system in order to facilitate and accelerate data search and integrated among Terminal at Soekarno-Hatta International Airport. Research methods include methods of data collection through methods (observation, interview and literature study) method of analysis, design methods and testing methods. The design of this information system can provide ease in searching for lost and lost items at Soekarno-Hatta International Airport, as well as better service for every airport service user.

Keywords: System, Information, Data Collection, Loss, Goods

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya yang tak terhingga serta senantiasa melimpahkan hidayahnya dan selalu memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul "APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN BARANG TERTINGGAL DAN HILANG BERBASIS WEB PADA UNIT AVIATION SECURITY PT ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA".

Penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja. Penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya.

Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak sekali mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja dan Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi in.
  5. Bapak Prof. Rhenald Kasali, Ph.D selaku Komisaris Utama PT Angkasa Pura II (Persero) dan Bapak Muhammad Awaluddin selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero).
  6. Bapak Ruli Setianingrat, S.E, selaku stakeholder sekaligus teman dekat yang telah membantu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Keluarga tercinta, orang tua saya Ibu Pinaeni dan Bapak Yan Priyana, Istri terbaik Meta Juwita, yang selalu mendoakan dan memotivasi saya baik berupa moril maupun materil untuk keberhasilan penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Teman-teman semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah memberikan dukungan dan motivasi.

Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua mahasiswa STMIK Raharja dan AMIK Raharja Informatika maupun para dosen yang membaca laporan ini khususnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Tangerang,...Januari 2018
Arie Andrio
NIM. 1611495683


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol State Machine diagram
Gambar 5. Simbol Class diagram

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbandingan sistem yang lama dengan sistem yang baru

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem berjalan dan Usulan

Tabel 4.2 Tabel Lokasi

Tabel 4.3 Tabel Transaksi Laporan

Tabel 4.4 Tabel User

Tabel 4.5 Tabel Status laporan

Tabel 4.6 Tabel status Barang

Tabel 4.7 Tabel Black Box

Tabel 4.8 Tabel time Schedule

Tabel 4.9 Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pendataan Barang Tertinggal dan Hilang pada unit Avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Gambar 3.3 Activity Penemuan Barang Tertinggal dan Hilang

Gambar 3.4 Sequence Diagram Penemuan Barang Tertinggal dan Hilang pada unit Avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram User Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Sequence Diagram Admin (Avsec) Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.5 Sequence Diagram User(CS) Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.7 Rancangan Prototype Login

Gambar 4.8 Rancangan Prototype Admin

Gambar 4.9 Rancangan Prototype Menu Pelaporan

Gambar 4.10 Rancangan Prototype Menu Lokasi

Gambar 4.11 Rancangan Prototype Menu Status Barang

Gambar 4.12 Rancangan Prototype Menu Status Lapor

Gambar 4.13 Rancangan Prototype Menu Add User

Gambar 4.14 Rancangan Prototype Menu User (Customer Service)

Gambar 4.15 Rancangan Prototype Transaksi Pelaporan di User (CS)

Gambar 4.16 Rancangan Prototype Menu Pencarian Informasi Pelaporan di User (CS)

Gambar 4.17 Tampilan Program Halaman login

Gambar 4.18 Tampilan Program Halaman Menu Home Admin

Gambar 4.19 Tampilan Program Halaman Menu Add Pelaporan

Gambar 4.20 Tampilan Program Halaman Menu Add Lokasi

Gambar 4.21 Tampilan Program Halaman Menu Status Barang

Gambar 4.22 Tampilan Program Halaman Menu Add Users

Gambar 4.23 Tampilan Program Halaman Menu Status Lapor

Gambar 4.24 Tampilan Program Halaman Menu User (CS)

Gambar 4.25 Tampilan Program Halaman Add informasi di Menu User (CS)

Gambar 4.26 Tampilan Program Halaman Pencarian Informasi data Kehilangan

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya ilmu teknologi yang terjadi saat ini, khususnya perkembangan teknologi dalam dunia komputer. Keadaan ini menuntut perusahaan menengah maupun perusahaan besar untuk mengikuti perkembangan teknologi agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Maka dalam menghasilkan sebuah informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat menjadi sebuah kebutuhan penting dalam sebuah perusahaan. Salah satu yang tengah dan terus memperbaiki dan meningkatkan dalam hal pelayanan adalah PT. Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II”. Angkasa Pura II merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat.

Dalam upaya menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara.

Namun demikian masih banyak yang perlu dibenahi dalam upaya peningkatan pelayanan serta memberikan rasa aman, nyaman bagi pengguna jasa bandara salah satu diantaranya pada unit Aviation Security (Avsec) di Bandara Soekarno-Hatta.

Pengamanan Bandar Udara (Aviation Security) adalah sebuah unit kerja yang dibentuk oleh Angkasa Pura II dalam memenuhi aturan-aturan internasional dan nasional sebagai pengelola dan penyedia jasa keamanan bandara. Aviation Security (Avsec) diberikan tugas pokok untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan sipil di Indonesia dari tindakan melawan hukum dan juga memberikan perlindungan keamanan terhadap awak pesawat udara, pesawat udara, penumpang, instalasi Bandar Udara, para petugas di darat, masyarakat dan pengguna jasa penerbangan lainnya dari tindakan melawan hukum.

Terkait hal tersebut diatas dalam upaya peningkatan pelayanan serta memberikan rasa aman, nyaman bagi pengguna jasa bandara salah satunya adalah unit Aviation Security yang bertitik fokus pada penanganan barang tertinggal dan hilang. Pada unit Aviation Security sistem pencatatan dan pelaporan barang tertinggal dan hilang dilakukan dengan cara manual sehingga di dalam pengolahan datanya kurang efisien dalam hal ini terkait respon time dalam melayani pengguna jasa bandara yang mencari barangnya yang tertinggal dan hilang di bandar udara khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dengan adanya permasalahan diatas, perlu adanya pembenahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Penulis menilai ada aspek – aspek menarik yang bisa diangkat sebagai suatu karya tulis ilmiah dalam rangka meningkatkan tingkat pelayanan demi kepuasan pengguna jasa, maka penulis tertarik untuk memilih judul “APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN BARANG TERTINGGAL DAN HILANG BERBASIS WEB PADA UNIT AVIATION SECURITY PT ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih manual dalam pengolahan data dilakukan dengan proses pencatatan di logbook

  2. Pencarian data yang manual menyebabkan respon time dalam melayani pengguna jasa yang barangnya tertinggal dan hilang memakan waktu yang cukup lama

  3. Perlu ditingkatkan keakuratan dan ketepatan informasi yang disampaikan kepada pengguna jasa yang barangnya tertinggal dan hilang

  4. Bagaimana merancang system pendataan dan pelaporan barang tertinggal dan hilang pada unit Aviation Security PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang efektif dan efisien ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Penelitian hanya dibatasi pada proses pencatatan dan pembuatan pelaporan barang tertinggal pada unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan Skripsi ini adalah menjabarkan tentang bagaimana penelitian ini dilakukan yaitu dengan cara :

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

  2. Mengetahui cara kerja proses sistem pencatatan dan pelaporan barang tertinggal pada unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

  3. Tujuan Fungsional

  4. Untuk menghasilkan analisa sistem pencatatan dan pelaporan barang tertinggal pada unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, apakah sudah berjalan dengan lancar, sehingga memperbaiki kinerja pada masa mendatang.

  5. Tujuan Individual

  6. Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas terkait implementasi pelayanan kepada pengguna jasa bandara di unit Aviation Security PT Angkasa Pura II (Persero), dan salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi S1 pada STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

  1. Memberikan pengetahuan bagi para pembaca mengenai sistem pencatatan dan pelaporan barang tertinggal pada unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta

  2. Memberikan pengalaman dan pandangan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja melalui penelitian Skripsi ini

  3. Dapat membantu memberikan solusi dalam upaya meningkatkan kinerja dan pelayanan pada unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data dengan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) unit Aviation Security di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

  3. Metode Wawancara

  4. Cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan jalan melakukan wawancara secara langsung kepada petugas aviation security dengan masalah yang sedang dibahas dan mengumpulkan bahan tertulis yang diberikan oleh perusahaan sebagai pelengkap data.

  5. Studi Pustaka

  6. Metode ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan literatur yang terkait, dan mempelajari buku-buku lain yang dapat memberikan informasi data-data tersebut.

Metode Analisa Data

Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan.

Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain :

a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

b. Understand, yaitu memahami sistem yang ada

c. Analize, yaitu menganalisa sistem

d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa


Metode Perancangan

Perancangan sistem pencatatan dan pelaporan barang tertinggal pada unit Aviation Security PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain :

  1. PHP, merupakan bahasa pemrograman yang akan digunakan

  2. MySQL, merupakan database yang akan digunakan

  3. Macromedia Dreamweaver, merupakan software yang akan digunakan untuk mendesaign web yang akan dibuat

  4. Visual Paradigm, merupakan software yang akan digunakan untuk mendesaign dan membuat suatu model diagram

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi–materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub–sub bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa definisi teori umum dan khusus mengenai ilmu computer yang berkaitan dengan penyusunan Laporan penelitian Skripsi, yang membahas permasalahan yang sedang berjalan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang Sejarah PT.ANGKASA PURA II (Persero), Struktur Organisasi, Penjelasan tentang tugas dan wewenang, Analisa sistem yang berjalan menggunakan Use case, Activity, Sequence, dan Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) yaitu Use case, Activity, Sequence, Clas Diagram, dan State Diagram.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalah dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini

Teori Umum

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Data

Menurut Gordon B. D.yang dikutip olehHutahean, J. (2014:8) [1] data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Zulfikar dan Budiantara, I. N. (2014:96) [2] data adalah sekumpulan nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat berupa lambang atau sifat.

Sehingga berdasarkan definisi data dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa data adalah sekumpulan nilai atau item berupa teks, angka, lambang atau sifat, audio, video dan sebagainya yang merupakan bahan mentah untuk memperoleh informasi.

Informasi

Menurut Gordon B. D.yang dikutip oleh Hutahean, J. (2014:9) [1] informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam pengambilan keputusan yang sekarang atau pengambilan keputusan yang akan dating.

Menurut Mulyani, S. (2016:12) [3] informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan. Informasi akan menjadi berguna apabila obyek yang menerima informasi membutuhkan informasi tersebut

Sehingga berdasarkan definisi informasi dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa informasi adalah data berupa fakta-fakta yang sudah diolah menjadi satu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan dapat dirasakan dalam membantu pengambilan keputusan yang sekarang atau pengambilan keputusan yang akan datang. Informasi akan menjadi berguna apabila obyek yang menerima informasi membutuhkan informasi tersebut

Sistem

Menurut Tyoso, J. S. P. (2016:1) [4] sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan.

Menurut Romney dan Steinbart yang dikutip oleh Mulyani, S. (2016:2) [3] sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu .

Menurut Maniah, dkk.(2017:1) sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama

Sehingga berdasarkan definisi sistem dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen berupa data, prosedur, sumber daya manusia, dan teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.

Sistem Informasi

Menurut Hutahaean, J. (2014:13) [1] sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Irwansyah, E. dan Moniaga, J. V. (2014:287) [5] sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, data, manusia, dan prosedur bekerja sama untuk menghasilkan informasi. Sebuah prosedur merupakan sebuah atau sekumpulan instruksi yang diikuti pengguna untuk menyelesaikan kegiatan yang sedang dikerjakan. Sebuah sistem informasi mendukung aktivitas pengguna secara harian, jangka pendek, dan juga jangka panjang .

Sehingga berdasarkan definisi sistem informasi dari referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa sistem informasi adalah kombinasi dari data, hardware, software, manusia, dan prosedur yang menjadi satu kesatuan yang membentuk suatu sistem yang dapat menghasilkan informasi bagi penggunanya.

Sistem Informasi Manajemen

Menurut Irwansyah, E. dan Moniaga, J. V. (2014:290-291) [5] sistem informasi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi terorganisir yang akurat dan tepat sehingga manajer dan pengguna lain dapat membuat keputusan, menyelesaikan masalah, memimpin aktivitas dan mengetahui perkembangan.

Menurut Scott, G. M. yang dikutip oleh Djahir, Y. dan Pratita, D. (2014:16) [6] sistem informasi manajemen adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Menurut Mulyani, S. (2016:20) [3] sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi manusia dan komputer. Sistem Informasi Manajemen mencakup tugas-tugas yang sangat luas termasuk analisis keputusan dan sebagai alat untuk membuat keputusan.

Sehingga berdasarkan definisi sistem informasi manajemen dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa sistem informasi manajemen adalah sistem terpadu dan terintegrasi yang mampu mengolah data menjadi informasi dan kemudian mengatur informasi tersebut guna membantu penggunanya dalam pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi dan efektifitasi kerja. Sistem Informasi Manajemen dibuat dengan menyesuaikannya terhadap kebutuhan penggunanya.

Teori Khusus

Konsep Pemograman Berbasis Website

Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Prasetio, A. (2014:36) [7] HTML adalah bahasa yang digunakan oleh browser untuk menampilkan halaman web. Efek tag akan diterapkan pada semua yang berada di antara 2 tag (pembuka dan penutup).

Menurut Cooper, N. (2014:21) [8] HTML adalah bahasa markup. Yang berarti bahasa yang dapat memberikan struktur pada teks lama biasa. Kepanjangan HTML adalah Hyper Text Markup Language.

Sehingga berdasarkan definisi HTML dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat struktur halaman website (disebut webpage) agar dapat dibaca oleh browser untuk kemudian menampilkan webpage pada browser.

Cascading Style Sheets (CSS)

Menurut Cooper, N. (2014:65) [8] CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheets. CSS adalah bahasa untuk membuat style dan layout pada halaman web.

Menurut Castro, E. dan Hyslop, B. (2014:169) [9] CSS hanyalah teks yang berisi satu atau lebih aturan yang menentukan melalui properti dan nilai bagaimana elemen tertentu di halaman web harus ditampilkan. Adapun properti CSS untuk mengendalikan format dasar (seperti font, size, color), properti tata letak (seperti position dan float), dll.

Menurut Asghar, M. (2017:70) [10] CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheets adalah bahasa desain sederhana yang dimaksudkan untuk mempermudah proses pembuatan halaman web yang bagus dan presentable.

Sehingga berdasarkan definisi CSS dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa CSS (CascadingStyleSheets) adalah bahasa pemograman style dan layout untuk mempercantik halaman web dengan properti-propertinya yaitu font, size, color, position, float, dll.

Hypertext Prepocessor (PHP)

Menurut Wang, H. dan Wang, S. (2014:201) [11] PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor sebagai bahasa pemograman bersifat server-side yang digunakan untuk membuat website dinamis, PHP bersifat opensource.

Menurut Gunathilake, R. (2015:66) [12] PHP adalah bahasa pemograman yang paling populer di dunia. PHP adalah bahasa scripting yang bersifat server-side. ScriptPHP dieksekusi di dalam suatu server .

Menurut Supomo dan Putratama, V. (2016:3) [13] PHP adalah suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Sehingga berdasarkan definisi PHP dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwaPHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemograman yang sifatnya server-side sehingga dieksekusi di dalam sebuah server, dan juga dapat disisipkan ke dalam HTML.

Database

Menurut Hernandez, M. J. (2013:4) [14] database adalah kumpulan data yang terorganisir yang digunakan untuk keperluan pemodelan beberapa jenis organisasi atau proses organisasi.

Menurut Bouchrika, I.(2014:4) [15] databasedidefinisikan sebagai kumpulan atau repositori untuk menyimpan data atau informasi yang :

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">

a. Interrelated: Misalnya, membuat database untuk universitas untuk menyimpan daftar kursus dan juga siswa yang terdaftar Siswa harus memiliki hubungan dengan kursus

</div>

b. Organized: Data biasanya disusun tergantung model dan struktur database serta persyaratan untuk aplikasi. Mengelompokkan obyek dengan atribut dan sifat yang sama ke entitas penyimpanan yang sama sambil menciptakan hubungan antar entitas yang berbeda untuk menghubungkannya satu sama lain

c. Accessible & Exploitable: Database harus menyediakan protokol akses untuk aplikasi pihak ketiga untuk mengambil dan menyimpan data menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda seperti Java dan juga platform berbeda termasuk mobile dan desktop

Menurut Yanto, R. (2016:68) [16] database adalah sekumpulan dari file-file yang dilengkapi dengan attribute dan record yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak pengguna

Sehingga berdasarkan definisi database dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa database adalah repository untuk menyimpan data-data yang terdiri dari kumpulan field, column, attribute, dan record yang saling berhubungan guna menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan pengguna

Structured Query Language(SQL)

Menurut Gupta, P. K. D. dan Krishna, P. R.(2013:53) [17] SQL adalah bahasa standar untuk pembuatan dan pemeliharaan sistem manajemen basis data relasional

Menurut David, M. M. dan Fesperman, L. (2013:352) [18] SQL (Structured Query Language) adalah standar bahasa pemograman interaktif ANSI dan ISO untuk mendapatkan informasi dan memperbarui database

Menurut Adikesavan, T. A. (2014:323) [19] SQL adalah bahasa yang user-friendly yang digunakan oleh para manajer untuk melakukan enquiries ke dalam database. Perintah SQL berupa query-query untuk memanipulasi data yang disebut DML

Sehingga berdasarkan definisi SQL dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa SQL (Structured Query Language) adalah standar bahasa pemograman interaktif ANSI dan ISO untuk mendapatkan informasi dan memperbarui database dengan perintah SQL untuk memanipulasi data seperti Insert Into, Update, Delete, Select

Data Manipulation Language (DML)

Menurut Ahmar, A. S. (2013:30) [20] DML adalah suatu kumpulan-kumpulan perintah SQL yang berkaitan langsung dengan data atau isi dari suatu tabel database. Di DML dimungkinkan untuk memanipulasi data misalnya menambah, mengubah, menghapus, dan menampilkan data pada suatu tabel secara mudah

Menurut Hernandez, M. J. (2013:45) [14] DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk memasukkan, memperbarui, dan menghapus data dari tabel database. Perintah DML digunakan murni untuk memodifikasi data

Sehingga berdasarkan definisi DML dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa DML (Data Manipulation Language) merupakan kumpulan perintah SQL yang memungkinkan programmer untuk memanipulasi data seperti menampilkan, memasukkan, memperbaharui, dan menghapus data yang tersimpan di dalam database untuk kepentingan penggunanya

My Structured Query Language (MySQL)

Menurut Ahmar, A. S. (2013:11) [20] MySQL adalah suatu sistem manajemen database (Database Management System) atau DBMS. MySQL adalah sistem yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang meliputi proses pembuatan atau proses pengelolaan database. MySQL bersifat open source, artinya setiap orang dimungkinkan untuk menggunakan dan memodifikasinya

Menurut DuBois, P. (2014:1) Sistem database MySQL menggunakan arsitektur client-server. MySQL, adalah program yang benar-benar memanipulasi database. Untuk memberi tahu server apa yang harus dilakukan, gunakan program klien yang mengkomunikasikan maksud Anda dengan menggunakan laporan tertulis Structured Query Language (SQL). Program klien ditulis untuk tujuan yang beragam, namun masing-masing berinteraksi dengan server dengan menghubungkannya, mengirimkan laporan SQL untuk melakukan operasi database, dan menerima hasilnya

Menurut Rao, M. N. (2015:132) [21] MySQL adalah salah satu perangkat lunak GPL (GNU General Public License) yang paling kuat dan populer yang menggunakan SQL (Structured Query Language). MySQL mudah digunakan, handal, cepat dan cocok untuk aplikasi dengan berbagai ukuran. Untuk mengembangkan aplikasi berbasis web, MySQL menggunakan RDBMS (Relational Database Management System)

Sehingga berdasarkan definisi MySQL dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah software DBMS (Database Management System) open source yang mudah digunakan, handal, cepat, dan cocok untuk memanipulasi database dengan menggunakan arsitektur client-server untuk berkomunikasi

Website

Menurut Sumaryadi, A. (2014:4) [22] website bisa diartikan sebagai kumpulan halaman web yang saling berhubungan dan kemudian di-online-kan menggunakan jaringan lokal maupun internet

Menurut Ma, Zongmin, dkk. (2014:5) website adalah penyimpanan sumber informasi yang sangat besar di seluruh dunia dan informasi yang sangat besar tersebut menjadi semakin besar setiap harinya

Sehingga berdasarkan definisi website dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa website adalah kumpulan informasi dalam bentuk teks, gambar, audio, video, dll yang ditempatkan pada halaman-halaman web yang saling berhubungan dan kemudian dilakukan hosting agar website dapat diakses secara online oleh siapa saja menggunakan jaringan interne

Konsep Pengembangan Sistem

Sistem Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Buragga, K. A. dan Zaman, N. (2013:122) [23] System development life cycle (SDLC) adalah proses pengembangan sistem informasi, atau pengembangan model yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. Tujuan SDLC adalah sistem kualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dalam hal waktu, biaya, efektivitas dan efisiensi

Menurut Kavanagh, M. J., Thite, M. dan Johnson, R. D. (2015:85) [24] Systems development life cycle adalah proses multistage formal yang melaluinya sistem informasi diterapkan. Fase spesifik meliputi perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan pemeliharaan

Menurut Mulyani, S. (2016:28) [3] Sistem Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem. SDLC adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system analist untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements, validation, training, dan pemilik sistem

Sehingga berdasarkan definisi System Development Life Cycle (SDLC) dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa System development life cycle (SDLC) adalah sebuah metode dengan proses logika yang digunakan oleh system analyst dalam pengembangan suatu sistem informasi yang meliputi perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan pemeliharaan

Tahapan Dalam Sistem Development Life Cycle (SDLC)

Sehingga berdasarkan Tahapan System Development Life Cycle (SDLC) bahwa tahapan dalam SDLC adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan (planning), dilakukan perencanaan pembentukan anggota tim, biaya, waktu, tools untuk membangun sistem, dll

b. Analisis (Analysis)

Pada tahap analisis (analysis), seorang atau para system analyst melakukan analisis problem dan keperluan sistem (system requirements) dalam suatu proses bisnis

c. Desain (Design)

Pada tahap desain (design), dilakukan perancangan desain blueprint atas sistem yang akan dibuat ke dalam diagram-diagram dan user interface

d. Mengembangkan (Develop)

Pada tahap mengembangkan (develop), dilakukan pengkodingan sistem sesuai dengan desain blueprint yang telah dibuat sebelumnya

e. Uji Coba (Testing)

Pada tahap uji coba (testing), dilakukan uji coba atas sistem yang telah dibangun. Uji coba dilakukan oleh pengguna sistem

f. Implementasi dan Pemeliharaan (Implementation and Maintenance)

Pada tahap ini, sistem telah melewati tahap uji coba dan siap diimplementasikan ke dalam organisasi / perusahaan serta terus dilakukan pemeliharaan sistem agar tetap berjalan dengan baik

Konsep Pemodelan Sistem

Activity Diagram

Menurut Satzinger, J. W., dkk. (2012:57) activity diagram menggambarkan aktivitas berbagai pengguna (atau sistem), seseorang yang melakukan setiap aktivitas, dan aliran sekuensial dalam aktivitas tersebut

Menurut Mala, D. J. dan Geetha, S. (2013:9) [25] activity diagramdibuat untuk menunjukkan aktivitas internal yang terkait dengan setiap proses yang ditentukan dalam use case diagram

Menurut Mulyani, S. (2016:49) [26] activity diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case

Sehingga berdasarkan definisi activity diagram dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa activity diagram adalah salah satu model UML yang menunjukkan aktivitas-aktivitas internal penggunaan sistem secara sekuensial

a. Swinlane: mewakili agen yang melakukan aktifitas. Karena dalam alur kerja umumnya mempunyai agen yang berbeda yang melakukan langkah yang berbeda dari proses alur kerja. Simbol Swinlane membagi aktifitas alur kerja ke dalam kelompok yang menunjukkan agen mana yang menjalankan aktifitas yang mana. Ada dua jenis Swinlane yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, yaitu Swinlane vertical dan Swinlane horizontal

b. InitialState: awal dari alur kerja

c. ActionState: melambangkan aktifitas tersendiri dalam alur kerja

d. Transition: melambangkan urutan di antara aktifitas

e. Final State: akhir dari alur kerja

f. Synchronization: membagi alur kerja menjadi beberapa alur yang berbarengan ataupun menggabungkan lagi alur yang berbarengan

g. Decision: titik pengambilan keputusan di mana aliran proses tersebut akan mengikuti satu jalur atau jalur lainnya

Use Case Diagram

Menurut Satzinger, J. W., dkk. (2012:78) use case diagram adalah model UML digunakan untuk menunjukkan use case dan hubungan mereka dengan pengguna. Use Case Diagram merupakan cara untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi pada suatu sistem. Tujuan dari use case model adalah untuk mendefiniskan dan menentukan semua proses bisnis yang harus dapat di-support oleh sistem

Menurut Mala, D. J. dan Geetha, S. (2013:9) [25] use case diagram adalah gambaran grafis tentang fungsionalitas dan kebutuhan sistem dan interface dengan luaran sistem, dan juga menunjukkan aktor dan hubungan antara aktor dan use case

Menurut Mulyani, S. (2016:49) [26] use case diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor

Sehingga berdasarkan definisi use case diagram dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa use case diagram adalah salah satu model UML yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor dan menunjukkan kebutuhan-kebutuhan sistem (use case).

Use Case Fully Developed Description

Menurut Satzinger, J. W., dkk. (2012:173) use case fully developed description adalah metode formal untuk mendeskripsikanuse case. Walaupun membutuhkan lebih banyak usaha dibandingkan membuat use case diagram, namun use case fully developed description lebih disukai untuk menggambarkan arus aktivitas internal dalam use case

Menurut Hourani, H. (2013:39) [27] use case fully developed descriptiondigunakan untuk menggambarkan use case. Use case fully developed descriptionmendefinisikan kondisi prasyarat (preconditions) dan kondisi paska syarat (postconditions), lebih jauh lagi juga menggambarkan urutan kejadian dalam use case yang dipertimbangkan tersebut

Sehingga berdasarkan definisi use case fully developed descriptiondari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwause case fully developed descriptionadalah salah satu UML yang merupakan metode formal untuk mendeskripsikan use case secara detail dengan mendefinisikan kondisi prasyarat (preconditions) dan kondisi paska syarat serta aktivitas-aktivitas use case yang dilakukan oleh aktor terhadap sistem

Class Diagram

Menurut Satzinger, J. W., dkk. (2012:101) class diagram digunakan untuk menunjukan class dari object pada sebuah sistem. Salah satu tipe UML Class diagram adalah Domain Model Class Diagram. Domain model class diagram menunjukkan hal-hal dalam pekerjaan domain user disebut sebagai domain model class diagram. Pada class diagram, persegi panjang mewakili class, dan garis-garis yang menghubungkan persegi panjang menunjukan asosiasi antara class. Pada class terdiri dari dua bagian, bagian atas berisi nama class dan bagian bawah berisi daftar atribut dari class. Nama class selalu dimulai dengan huruf kapital dan nama atribut selalu dimulai dengan huruf kecil. Class diagram digambar dengan menunjukan class dan asosiasi antara class

Menurut Mala, D. J. dan Geetha, S. (2013:9) [25] class diagram adalah representasi kelas dalam application domain. Untuk menggambar model domain, class diagram digunakan. Untuk mengembangkan diagram kelas domain, daftar abstraksi kunci dalam hal entitas, tindakan atau proses diidentifikasi dan dikelompokkan sebagai kelas, dan kemudian hubungan antara kelas-kelas ini diidentifikasi. Begitu kelas dan hubungannya diidentifikasi, class diagram bisa digambar. Setiap kelas berisi seperangkat atribut, operasi dan hubungan dengan kelas lainnya

Menurut Mulyani, S. (2016:101-102) [26] class diagram merupakan salah satu diagram yang digunakan pengembangan berorientasi obyek (OOP). Class Diagram merupakan kumpulan dari beberapa class dan relasinya. Class identik dengan entity yang direpresentasikan dalam bentuk persegi dimana pada bagian atas ditulis nama class, kemudian kebawah ditulis atribut yang terdapat pada class, kemudian kebawah lagi ditulis method-method yang ada pada class

Sehingga berdasarkan definisi class diagram dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa class diagram adalah suatu diagram yang dibuat sebagai representasi class dalam application domain yang menggambarkan hubungan antar class terkait. Setiap class mempunyai atribut, operasi dan hubungan dengan class lainnya

Perangkat Lunak yang Digunakan

Xampp

Menurut Adelheid, A. (2013:1) [28] XAMPP adalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh apache. Kegunaan XAMPPadalah untuk membangun server yang berdiri sendiri (localhost). Jika XAMPPdi-install, maka akan mendapatkan empat paket di dalamnya, yaitu Apache server, PhpMyAdmin, Perl, dan MySQL

Menurut Forme, S. (2014:7) [29] XAMPP adalah sebuah program yang mempermudah dan memungkinkan orang untuk menjalankan PHP langsung di dalam komputer tanpa perlu melakukan installPHP sendiri

Sehingga berdasarkan definisi XAMPPdari kedua referensi di atas dapat diambil simpulan bahwaXAMPPadalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh apache yang digunakan untuk membuat server lokal yang berdiri sendiri (localhost) yang mempermudah dan memungkinkan pengguna untuk menjalankan dan membangun program berbahasa pemograman PHP tanpa harus online atau installPHP sendiri

phpMyAdmin

Menurut Ahmar, A. S. (2013:12) [20] phpMyAdmin adalah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan berbagai operasi database seperti membuat database, membuat tabel, dll

Menurut Williams, B., Damstra, D. dan Stern, H. (2015:123) phpMyAdmin adalah perangkat lunak gratis yang disediakan oleh sebagian besar perusahaan hosting untuk mengelola databaseMySQL melalui antarmuka situs web

Menurut Matthews, M. (2015:101) [30] phpMyAdmin adalah sebuah antarmuka pengguna grafis online untuk bekerja dengan database MySQL dan ditulis dalam PHP

Sehingga berdasarkan definisi phpMyAdmin dari ketiga referensi di atas dapat diambil simpulan bahwa phpMyAdmin adalah sebuah perangkat lunak yang bersifat open source yang dibuat oleh sebagian besar perusahaan hosting untuk mengelola database MySQL secara online atau secara localhost apabila menggunakan XAMPP

Kajian Literature Review

Menurut suryo dkk, dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138), Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam SKRIPSI ini, antara lain:

  1. Penelitian yang di kembangkan oleh Dahlan Abdullah (2016) [31], membahas mengenai proses pendataan kendaraan hilang di Polres Binjai sebenarnya sudah menggunakan komputer, namun hanya sebatas menggunakan Microsoft Word, hal ini menyebabkan ketidakteraturan manajemen data sehingga petugas dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Binjai mengalami kesulitan dalam hal penyimpanan dan pencarian data para pelapor serta menghitung jumlah kendaraan yang hilang. Penyimpanan data para pelapor kendaraan hilang yang berbentuk softcopy bagian yang disimpan pada sebuah folder di komputer sangat berisiko pada pengamanan data, dan tingkat kehilangan data pun masih memiliki resiko yang besar. Pembuatan system informasi pendataan kendaraan hilang berbasis web pada Laporan kerjapraktek ini dimaksudkan untuk mempermudah petugas dalam mengolah/mengatur data para pelapor, untuk memudahkan petugas mencari data pelapor, serta petugas bisa mengetahui berapa jumah kendaraan yang hilang. Sistem informasi ini berbasis web menggunakan Bahasa pemograman PHP dan data yang disimpan menggunakan database MySQL.Sistem informasi ini digunakan oleh Petugas dari SPKT. Petugas SPKT dapat memasukkan biodata pelapor dan memasukkan data kejadian dan mencetak surat tanda kehilangan, serta dapat memasukkan data kendaraan yang hilang

  2. Penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Rahmatulloh (2016) [32] yaitu kehilangan barang-barang pribadi di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) merupakan hal yang sudah sering terjadi. Sebagian besar mahasiswa yang kehilangan cenderung membuat pengumuman dengan menempelkan info kehilangan di tembok-tembok. Penulis merasa dengan menempelkan info kehilangan di tembok-tembok tersebut kurang efektif, karena orang yang melihat belum tentu mempedulikan mengenai info kehilangan tersebut. Terlebih pengumuman kehilangan tersebut hanya akan mengotori tembok dan menggangu pemandangan di lingkungan Universitas Negeri Surabaya. Analisis Sistem ini dilakukan menggunakan konsep waterfall yang menguji setiap bagian, apabila telah memenuhi persyaratan maka bisa lanjut ke bagian berikutnya. Bagian-bagian ini di mulai dari analisis sistem saat ini, analisis proses bisnis baru, implementasi, pengujian, dan terakhir kesimpulan. Bagian yang pertama, analisis sistem saat ini yaitu suatu definisi persyaratan pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user. Kedua, analisis proses bisnis baru yaitu User Requirement artinya yang berfokus pada user. Sedangkan, Sistem Requirement artinya untuk mengetahui kebutuhan user terhadap sistem, sehingga sistem nantinya dapat membantu memecahkan berbagai macam permasalahan seperti pencarian informasi. Yang ketiga, implementasi artinya perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program. Yang keempat, pengujian artinya unit program diintegrasikan atau diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi. Dan terakhir, kesimpulan artinya ketika semua proses diatas berjalan dengan baik maka System Lost And Found disini bisa dipastikan akan berjalan sempurna. Pengujian dilakukan dua tahap yaitu pengujian validasi dan pengujian feedback dari user. Hasil pengujian validasi berdasarkan kasus uji dan hasil yang diperoleh aplikasi adalah 100% valid karena fungsi dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Hasil pengujian feedback dari user adalah 83,3% user menyatakan mudah dan membantu dalam penyebaran informasi

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Setiyono Suryo Asmoro (2017) [33] [22] yaitu membahas kehilangan barang merupakan sesuatu kejadian yang membuat seseorang cemas dan panik saat kehilangan barang berharga disebabkan oleh keteledoran diri sendiri. Kejadian seperti ini sering kali membingungkan seseorang dalam menemukan kembali barang hilang tersebut. Khususnya dikota Solo, sering terjadi kasus kehilangan barang hilang atau pun barang temuan,yang biasanya seseorang hanya membuat pengumuman di sosial media atau pun secara manual. Mungkin dengan cara-cara tersebut dapat menyelesaikan masalah kehilangan barang hilang atau barang temuan, akan tetapi masih kurang efektif karena belum adanya wadah tersendiri untuk lingkup kehilangan barang dan barang temuan. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti bertujuan untuk mengembangkan aplikasi pencarian barang hilang di kota Solo berbasis web. Metode pengembangan aplikasi menggunakan metode waterfall dengan beberapa fase yaitu analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi, dan pengujian. Sistem pengkodean menggunakan PHP dan MySQL untuk mengembangkan aplikasi pencarian barang hilang tersebut. Proses kerja aplikasi ini seperti online shop, yang terdapat proses unggahan dan mencari informasi tentang barang yang hilang. Langkah untuk mengklaim barang ini,pengguna dapat menambahkan pertanyaan untuk unggahan tertentu agar pengakuan barang lebih aman dan tepat. Hasil dari aplikasi yang dikembangkan ini dapat mempermudah dalam menangani pencarian barang hilang dan barang temuan dikota Solo, serta mencegah pengakuan barang yang tidak benar. Hasil tersebut, dapat dilihat dari pengujian blackbox dengan hasil yang valid. Sedangkan hasil pengujian kuesioner dengan persentase 85,88% menyatakan sistem sesuai dengan kebutuhan

  4. Dedi Arief Wibisono,dkk. (2015). [34] Untuk menyebarkan informasi kehilangan barang di lingkungan kampus, sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya menempelkan kertas informasi tersebut ke tembok-tembok atau papan pengumuman. Alternatif lain yang digunakan adalah dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook dan twitter yang lebih mempermudah peyebaran informasinya. Akan tetapi kedua cara tersebut kurang efektif karena cara pertama belum tentu mendapat perhatian dari pembaca sedangkan cara kedua informasi yang diberikan akan dengan cepat tertimpa oleh status-status pada sosial media tersebut. Pada skripsi ini ditunjukkan alternatif penyebaran berita kehilangan yaitu dengan membangun sebuah aplikasi lost and found berbasis website. Sistem yang ditujukan untuk mahasiswa UB ini, memanfaatkan layanan BAIS (Brawijaya Authentification and Identification System) yang memungkinkan penggunaan single sign on untuk aplikasi dalam domain UB. Hanya pengguna yang otentik yang dapat menggunakan layanan aplikasi lost and found. Setelah sistem berhasil dibangun, selanjutnya dilakukan pengujian validasi dan penilaian berdasarkan feedback user. Hasil pengujian menunjukkan fungsi semua fitur 100% valid dan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Pengujian feedback dari user memberikan kesimpulan bahwa 83,3% user yang menggunakan Lost and Found merasa mudah dan membantu dalam penyebaran informasi

  5. Penelitian di lakukan oleh Dodo Zaenal Abidin,(2012). [35] Pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan kasus pencurian kendaraan bermotor sebagai bagian dari proses penyidikan merupakan perwujudan dari kegiatan pelayanan informasi yang diberikan oleh institusi Polri kepada masyarakat.Namun fakta dilapangan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi penyidik tidak lepas dari pengelolaan data ranmor yang dilaporkan,data ranmor yang ditemukan yang masih manual dalam pencocokan dan kurangnya transparasi perkembangan hasil penyidikan kasus curanmor dari penyidik kepada masyarakat. Dengan adanya sistem informasi pencurian kendaraan bermotor ini, diharapkan pihak penyidik lebih terbuka akan perkembangan hasil kasus curanmor. Sehingga dapat membangun kembali citra Polri yang selama ini mendapat sorotan negatif dari berbagai kalangan masyarakat

  6. Penelitian oleh Yuda Eka Fisabilillah,dkk (2014). [36] Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. Dalam Perkembangan masyarakat, proses pencarian kehilangan sedikit demi sedikit mulai berkembang. Dimana individu yang mengalami proses ini mempunyai keinginan untuk memberitahukan informasi kehilangan kepada orang lain. Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengumumkan informasi kehilangan. Namun belum ada wadah yang mengkhususkan menampung data dan informasi kehilangan. Maka dari itu, muncul ide untuk membangun apikasi jejaring sosial untuk berbagi informasi kehilangan. Dalam membangun aplikasi jejaring sosial digunakan suatu metode pengembanagan yaitu The Web Modelling Language (WebML). Tahapan proses meliputi proses analisa kebutuhan, perancangan sistem, implementasi dan pengujian. Adapun untuk proses analisis kebutuhan didasarkan pada hasil wawancara dan observasi dengan para pengguna jejaring sosial. Aplikasi jejaring sosial ini akan menggunakan teknologi SIG sehingga informasi dapat dilihat secara visual (peta) dan informasi kehilangan ditampilkan berdasarkan letak hilangnya suatu objek (harta)

  7. Pengembang sistem informasi kehilangan juga di kembangkan oleh Supriyanto, (2014). [37] Dalam penelitianya di lakukan di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta ,Website sistem informasi kehilangan ini nantinya akan memudahkan mahasiswa yang kehilangan barang ataupun yang menemukan barang. Jadi ada harapan barang yang hilang bisa ditemukan kembali dengan mengupload informasi barang yang hilang. Dan pihak satpam pun juga bisa terbantu dengan sistem ini tidak cuma membuat laporan kehilangan saja, nantinya pihak satpam bisa meng upload barang yang ditemukan jadi mahasiswa yang kehilangan barang bisa mengecek pada web ini. Selain memproses barang yang hilang nantinya pihak satpam juga bisa bisa menggunakanya sebagai arsip data tiap bulannya. Perancangan dilakukan menggunakan tool software Apache Friends XAMPP (Basispaket) version 1.6.7 (MySQL 5.0.51 (Community Server), PHP 5.2.6 dan phpMyAdmin 2.11.7), dengan web disainer Macromedia Dreamweaver 8. Sistem kehilangan berbasis web ini sudah dibenahi dan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Dari hasil pengujian dengan berbagai macam internet browser baik secara localhost maupun online dapat dilihat bahwa sistem dapat berjalan lancar, tidak mengalami error dan sebagainya. Dan dari hasil pengujian dengan media PC, Tablet dan HP menunjukan sistem berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala yang berarti

  8. Penelitian yang di bahas tetang informasi kehilangan juga di buat oleh Citra Andari, dkk (2015). [38] yaitu proses pendataan kendaraan hilang dipolres cimahi itu masih dalam bentuk berkas-berkas, sehingga menyulitkan petugas untuk mencari data pelapor, bahkan bias saja data tersebut hilang. Selain itu juga membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan semua berkas tersebut. Pembuatan aplikasi pendataan kendaraan hilang berbasis web pada proyek akhir ini dimaksudkan untuk mengolah/mengatur data para pelapor, untuk memudahkan petugas mencari data pelapor, memasukkan data para pelapor. Aplikasi ini berbasis web dan data yang disimpan menggunakan database MySQL. Metodepenelitian yang diterapkana dalah Prototype dan metode pengujian menggunakan BlackBoxTesting. Aplikasi ini dapat digunakan oleh Petugas Reserse. Petugas Reserse dapat memasukkan biodata pelapor dan mencetak surat tanda kehilangan,serta dapat memasukkan data kendaraan yang hilang

  9. Penelitian yang membahas perangkat hilang juga di lakukan oleh Indra (2015), [39] ponsel pintar berbasis android mendominasi pasar dunia terutama di Indonesia. Tidak hanya dimiliki oleh kelas premium itu juga digunakan oleh pelanggan kelas menengah dan bawah, meski terkadang rawan tersesat atau salah tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang mampu melacak ponsel cerdas android yang hilang agar terhindar dari kehilangan atau disembunyikan secara tidak sengaja yang mungkin membuat pemilik menjadi situasi yang sangat sulit, terutama jika ponsel pintar atau perangkat mobile telah menjauh dari diketahui posisi hilang Kehilangan aplikasi pelacakan perangkat mobile, biasa melacak dan menemukan posisi ponsel pintar yang hilang. Ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java di Eclipse IDE dan perangkat lunak SDK Android. Ini juga dirancang dengan menggunakan metode waterfall, sebuah metode yang menunjukkan pendekatan sistematis dan berurutan melalui tahapan dalam SDLC (Software Development Life Cycle) dan perangkat lunak yang dimodelkan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Aplikasi aktif dan bekerja dengan menggunakan perintah SMS dan dikirim ke nomor telepon teman yang sudah terdaftar. Perintah SMS 'sirene' untuk membunyikan alarm, serta perintah SMS 'dimana' untuk mengetahui koordinat lintang dan bujur menggunakan bantuan GPS untuk mendapatkan lokasi peta dan Google Maps API untuk mendapatkan rute ke lokasi. Seluruh menu fitur yang tersedia dalam aplikasi pelacakan perangkat mobile yang hilang telah diuji dan berjalan normal. Bekerja menggunakan perintah SMS yang mempermudah pengguna menjalankan aplikasi asalkan saldo kredit tersedia. Untuk pengembangan lebih lanjut, aplikasi ini diharapkan bisa mengendalikan sistem dari jarak jauh sehingga data penting terlindungi dan tidak bisa diakses oleh penemunya

  10. Pembahasan menegenai kehilangan perangkat juga di lakukan oleh Arief Nanda S,dkk (2013) [40] dimana peningkatan kasus pencurian kendaraan yang terjadi dewasa ini kian meresahkan masyarakat. Banyaknya kasus pencurian yang terjadi, membuat kita harus lebih waspada ketika memarkir kendaraan. Faktor keamanan kendaraan menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan. Aplikasi pengamanan kendaraan dengan menggunakan perangkat mobile berbasis Android ini merupakan aplikasi yang dibuat dengan tujuan memberikan notifikasi kepada pengguna apabila terdapat indikasi pencurian kendaraan dan akan secara otomatis mengirimkan SMS kehilangan ke polisi terdekat. Aplikasi ini sendiri menggunakan data latitude dan longitude dari GPS dalam smartphone untuk dikirimkan ke smartphone pengguna melalui jaringan internet. Berdasarkan pengujian pada aplikasi ini, didapatkan bahwa rata-rata akurasi GPS yang diterima bernilai 9,25 meter dan waktu rata-rata transfer data bernilai 2,84 detik

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT (Persero) Angkasa Pura II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara. Aktivitasnya meliputi pelayanan jasa penerbangan (aeronautika) dan jasa penunjang bandara (non aeronautika). Pada awalnya PT Angkasa Pura II (Persero) bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang didirikan tanggal 13 Agustus 1984 untuk mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim Perdanakusuma. Tanggal 19 Mei 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II dan selanjutnya tanggal 2 Januari 1993, resmi menjadi Persero sesuai Akta Notaris Muhani Salim, SH No. tahun 1993 menjadi PT (Persero) Angkasa Pura II.

Saat ini Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero)

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat

Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan

  2. The Best Smart Connected Airport In The Region

    The best smart connected airport in the region memiliki makna bahwa bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang terhubung ke banyak rute atau tujuan baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai dengan status masing-masing bandara (bandara domestik/internasional). Connecting time dan connecting process baik untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan dengan mudah dan tanpa sekat. Bandara-bandara Angkasa Pura II juga sepenuhnya menjadi bandara yang pintar (smart) dengan memanfaatkan teknologi modern. Region yang dimaksud dalam visi adalah Asia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang

  3. Misi Perusahaan

  4. a. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama

    b. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara

    c. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern

    d. Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas penawaran perusahaan

    e. Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan

    f. Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang menggambarkan tingkatan-tingkatan, pembagian tugas dan wewenang dalam suatu organisasi

Adapun struktur organisasi pada PT. Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur PT. Angkasa Pura II

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Terminal Senior Manager

  2. a. Bertanggungjawab penuh atas pelayanan dan kegiatan operasional di terminal

    b. Mengusulkan program kerja dalam RKA melalui Senior General Manager dan memastikan program kerja dapat dicapai sesuai dengan program target yang telah ditetapkan

    c. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan anatara lain:

    1). Kebersihan di wilayah terminal dan area parker

    2). Wilayah terminal meliputi pelayanan informasi, pengamanan terminal, penanganan pelanggan, trolly, pengecekan kenyamanan terminal (suhu ruangan, kebersihan, keamanan, ketertiban, dan fasilitas lainnya)

    3). Wilayah sisi darat meliputi patroli curbside dan sisi darat, penertiban taxi gelap, keterttiban lalu lintas dan area parker

    d. Mengendalikan personil fungsi pengawasan terminal, pelayanan pelanggan dan pengamanan untuk melaksanakan sistem dan prosedur sesuai dengan standar kualitas kesisteman pelayanan dan keselamatan yang telah ditentukan oleh Senior General Manager melaui Operation & Service Executive Manager

    e. Mengawasi kegiatan fungsi pemeliharaan di wilayah terminal dan berkoordinasi dengan Maintenance Executive Manager untuk pelaksanaan kegiatannya

    f. Berkoordinasi dengan Airport Security Senior Manager serta Airport Operation & Services Senior Manager terkait pembinaan personil yang menjadi tanggungjawabnya

    g. Memantau dan mengajukan usulan kepada Senior General Manager maupun unit terkait tentang kebutuhan fasilitas dan kegiatan pelayanan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk lingkungan terminal

    h. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan penerapan prinsip-prinsip GCG di dalam seluruh aktifitas non departemen terminal

    i. Merencanakan dan memimpin koordinasi penilaian kinerja seluruh SDM dalam lingkup kerjanya, serta membimbing jajaran dibawahnya sesuai dengan kebutuhan pengembangan organisasi kemudian melaporkannya kepada Senior General Manager

    j. Mengevaluasi dan memaparkan pencapaian kinerja non departemen Terminal Senior Manager kepada Senior General Manager

  3. Airport Security Senior Manager

  4. Tugas :

    a. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan program kerja departemen airport security untuk memastikan efektifitas dan kesesuaian penggunaan anggaran dengan RKA yang telah ditetapkan

    b. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan pengamanan bandar udara agar proses pengamanan dan sistem keselamatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjalan dengan baik dan lancar

    c. Merencanakan dan mengendalikan kualitas fungsi pengamanan agar dapat memenuhi standar keamanan dan keselamatan serta response time sesuai dengan ketentuan yang berlaku diseluruh wilayah kantor cabang utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta

    d. Melakukan pembinaan terhadap seluruh personil fungsi pengamanan serta berkordinasi dengan Terminal Senior Manager terkait pembinaan personil yang menjadi tanggungjawabnya

    e. Merencanakan penyusunan dan melakukan pemutakhiran Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP) Bandara Internasional Soekarno-Hatta Bersama dengan unit-unit terkait

    f. Memformulasikan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi jajarannya dan mendistribusikan SDM yang dimiliki untuk mencapai tujuan unit kerja

    g. Memimpin dan mengawasi proses assessment dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenangnya serta memberikan masukan terkait hasilnya kepada Operation & Service Executive Manager

    h. Mengkoordinasikan penerapan K3 pada su departemen airport security

    i. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance didalam seluruh aktifitas sub departemen airport security

    j. Merencanakan dan memimpin kordinasi penilaian kinerja seluruh SDM dalam lingkup kerjanya, serta membimbing ajaran dibawahnya sesuai kebutuhan pengembangan organisasi kemudian melaorkannya kepada Operation & Service Executive Manager

    k. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan

  5. Airport Security Manager

  6. Tugas :

    a. Mendefinisikan dan meyusun standar operasional prosedur fungsi pengamanan bandara sesuai dengan standard dan regulasi yang berlaku di perusahaan

    b. Mengelola pelaksanaan kegiatan fungsi pengamanan bandara terkait pengamanan di daerah perimeter, objek vital, dan gedung operasional dan penunjang, ketertiban serta lalu lintas di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta

    c. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan aviation security di Terminal dan berkoordinasi dengan non departemen terminal untuk kegiatan operasionalnya

    d. Memberikan masukan berupa Analisa dan rekomendasi untuk digunakan dalam pembuatan Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP) sesuai dengan keadaan dan kebutuhan operasional di lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

    e. Menganalisa kebutuhan dan membuat rencana diklat bagi personil Airport Security PT Angkasa Pura II (Persero) di lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

    f. Menganalisa dan merencanakan kebutuhan fasilitas Airport Security sesuai dengan spesifikasi teknis yang di butuhkan agar pelaksanaan pengamanan di bandara dapat berjalan dengan baik

    g. Mengusulkan kesepakatan kerja (termasuk namun tidak terbatas pada Letter Of Agreement (LOA), Service Level Agreement (SLA), Service Level Guarantee (SLG), mengenai pembagian tanggungjawab dengan pihak-pihak internal dan ekstenal untuk memastikan tercapainya keseluruhan target kerja divisi Airport Security di lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sesuai dengan arahan Airport Security Senior Manager

  7. Terminal Security Junior Manager

  8. a. Mengkoordinasika penerapan standard operating prosedur sesuai lingkup kerja seksi terminal security serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedure, airport emergency plan, dan airport security program, berdasarkan kondisi dilapangan

    b. Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja dan penggunaan anggaran seksi terminal security sesuai dengan RKAP yang telah di tetapkan

    c. Melaksanakan pengamanan pada terminal meliputi pemeriksaaan barang dan orang pada screening check point, jalur aksesibilitas, pos pengamanan di dalam terminal, dan patrol pada boarding lounge

    d. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (Airlines, tenant, groundhandling, pengguna jasa) mengenai ketentuan peraturan keamanan yang berlaku

    e. Mengidentifikasikan dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi bawahan sesuai dengan kebutuhan operasional

    f. Melakukan assessment dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenang, serta memberikan masukan terkait dengan hasil kajian kepada Airport Security Manager

  9. Publik Security Junior Manager

  10. a. Mengkoordinasikan penerapan standar operating prosedur sesuai lingkup kerja seksi public security serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedure, airport emergency plan, dan airport security program, berdasarkan kondisi dilapangan

    b. Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja dan penggunaan anggaran seksi terminal security sesuai dengan RKAP yang telah di tetapkan

    c. Melaksanakan pengamanan pada terminal meliputi patrol sisi darat, curbside dan penertiban kegiatan illegal

    d. Melakukan pengelolaan lalu lintas kendaraan di Terminal

    e. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (Airlines, tenant, groundhandling, pengguna jasa) mengenai ketentuan peraturan keamanan yang berlaku

    f. Mengidentifikasikan dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi bawahan sesuai dengan kebutuhan operasional

  11. Terminal Service Junior Manager

  12. a. Mengkoordinasikan penerapan standard operating procedure sesuai lingkup kerja seksi terminal service serta memberikan masukan standard operating procedure berdasarkan kondisi di lapangan

    b. Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja dan penggunaan anggaran seksi terminal service sesuai dengan RKAP yang telah di tetapkan

    c. Memberkan layanan informasi terminal dan berkoordinasi dengan call center perusahaan (138) terkait pembaharuan atau updating data-data yang dibutuhkan dalam memberikan informasi bandara

    d. Menerima dan mengkompilasi keluhan pengguna jasa dan mitra usaha di terminal kemudian meneruskannya kepada pihak-pihak terkait untuk ditindaklanjutkan

    e. Mengidentifikasikan dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi bawahan sesuai dengan kebutuhan operasional

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

a. Mengamankan barang yang tertinggal/tercecer dan melakukan pemeriksaan ulang barang tersebut dengan menggunakan mesin X-Ray;

b. Melakukan koordinasi dengan petugas di unit customer service untuk diumumkan melalui announcer;

c. Melakukan pendataan barang tertinggal dan hilang yang terdiri dari waktu, tempat, jenis dan isi dari barang yang ditemukan, dan apabila dalam waktu dua jam barang tersebut belum diambil oleh pemiliknya kemudian akan diserahkan ke ruang Terminal Security Supervisor;

d. Apabila ada yang akan mengambil barang tertinggal dan hilang, terlebih dahulu tanyakan mengenai data-data dari barang tersebut kepada orang yang akan mengambil dan mencocokkannya dengan data yang telah dicatat. Bila data-data tersebut sesuai dan benar maka barang tersebut dapat diserah terimakan disertai dengan tanda bukti penerimaan yang jelas sesuai identitas pemilik

e. Apabila ada yang akan mengambil barang tertinggal dan hilang bukan pemilik, terlebih dahulu tanyakan surat kuasa atau bukti-bukti lain mengenai data-data dari barang tersebut kepada orang yang akan mengambil dan mencocokannya dengan data yang telah dicatat. Apabila data-data tersebut sesuai dan benar maka barang tersebut dapat diserahterimakan disertai dengan tanda bukti penerimaan yang jelas sesuai identitas orang yang dikuasakan;

f. Apabila menerima barang tertinggal dan hilang dari pihak lain, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan mengenai data-data barang yang diserahkan meliputi fisik, isi, dan lain-lain di hadapan orang yang menyerahkan dan dibuatkan tanda bukti penyerahan;

g. Segera melapor kepada Terminal Security Supervisor / Pimpinan bila terjadi permasalahan yang perlu ditindaklanjuti;

h. Mencatat setiap barang tertinggal dan hilang yang belum atau telah diambil oleh pemilik / orang yang dikuasakan ke dalam buku laporan (log book)

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, yaitu dengan Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pendataan Barang Tertinggal dan Hilang pada unit Avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Dalam diagram Use Case yang berjalan diatas terdapat keterangan antara lain :

  1. 1 Terdapat 4 (empat) Aktor yaitu antara lain : Customer, Customer Service, Avsec Terminal dan Terminal Security Supervisor

  2. 2 Terdapat 5 (lima) Use Case antara lain :

  3. a. Customer melaporkan kehilangan barang/tertinggal kepada Customer Service

    b. Customer Service meneruskan laporan kepada unit Avsec Terminal untuk mendata informasi kehilangan barang

    c. Jika ada barang yang di temukan dan belum di ketahui pemiliknya unit Avsec segera mendata dan mengamankan barang tersebut

    d. Informasi penemuan dan kehilangan barang yang di catat oleh petugas Avsec dilaporkan ke pimpinan/Terminal Security Supervisor

    e. Barang yang ditemukan dan sudah diketahui siapa pemiliknya, pada saat akan diambil oleh pemilik barang, petugas Avsec membuat berita acara serah terima

Activity Diagram

Activity Diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart, karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari aktor

Gambar 3.3 Activity Penemuan Barang Tertinggal dan Hilang

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Penemuan Barang Tertinggal dan Hilang terdapat :

  1. 1 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali

  2. 2 8 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: Customer menemui Customer Service, untuk melaporkan kehilangan/menemukan barang tertinggal. Customer Service menghubungi petugas Avsec untuk menginformasikan ada barang hilang/ditemukan. Jika barang ditemukan oleh petugas Avsec, petugas tersebut mendata dan membuat laporan lalu diinformasikan kepada Terminal Security Supervisor. Jika terdapat barang yang dicari oleh Customer petugas Avsec akan menghubungi kembali Customer Service, dan Customer Service menginformasikan kepada customer, lalu Customer selaku pemilik barang diarahkan untuk menemui petugas Avsec, petugas Avsec akan verifikasi barang yang ditemukan apakah sesuai dengan keterangan yang diberikan, jika telah sesuai maka dibuatkan berita acara dan dokumentasi serah terima barang

  3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi system

Gambar 3.4 Sequence Diagram Penemuan Barang Tertinggal dan Hilang pada unit Avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Berdasarkan gambar 3, menjelaskan sistem informasi barang tertinggal dan hilang yang berjalan terdapat :

  1. 4 actor melakukan kegiatan yaitu, Customer, Customer Service, Avsec dan Terminal Security Supervisor.

  2. 3 objek entity yang saling berinteraksi.

  3. 12 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Menggunakan metode Analisa PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. dalam menganalisis sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah: kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economics), kontrol (control), efisiensi (efficiency) dan pelayanan (service)

Tabel 3.1 Perbandingan sistem yang lama dengan sistem yang baru

Metode Analisa Data

Dalam metode analisa data penyusunan Skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation Method)

  2. Observasi merupakan suatu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan pendataan secara langsung terhadap objek yang dianalisa.

  3. Metode Wawancara (InterviewMethod)

  4. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait. Pada penelitian ini Peneliti melakukan wawancara dengan 1 (satu) stakeholder yaitu sebagai berikut: Bapak Ruli Setianingrat selaku Security Quality Control Junior Manager.

  5. Metode Studi Pustaka (Literatur Review)

  6. Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan pencarian data dengan studi putaka. Dalam metode ini, peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku,laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

a. Nama Masukan  : Formulir Kehilangan Barang

Fungsi : Sebagai media data informasi

Sumber : Pengguna jasa/Customer

Media  : Kertas

Frekuensi  : satu kali

Keterangan : Berisi identitas Pengguna jasa/Customer, jenis barang yang hilang, waktu dan tempat

b. Nama Masukan : Formulir Penemuan Barang

Fungsi : Sebagai media data informasi barang

Sumber : Penemu

Media : Kertas

Frekuensi  : Setiap ada barang yang ditemukan

Keterangan : Berisikan informasi data barang yang di temukan

2. Analisa Proses

a. Nama Proses : Pendataan barang yang hilang atau yang di temukan

Masukan : Formulir data barang

Keluaran : Label data nomor barang

Ringkasan Proses : Pada saat barang ditemukan, diberikan label nomor urut dan keterangan barang

3. Analisa Keluaran

a. Nama Keluaran : Formulir keluar barang

Fungsi : Berisi data barang dikeluarkan/diambil

Media : Kertas

Rangkap : 1 (satu) lembar

Distribusi : Formulir dikeluarkan oleh Avsec

Keterangan : Formulir diserahkan ke pemilik barang untuk di isi dan di tanda tangani

b. Nama Keluaran : Surat Berita Acara Serah Terima Barang

Fungsi : Berisikan tanda terima barang

Media : Kertas

Rangkap : 2 (dua) lembar

Distribusi : Lembar 1 untuk Avsec, lembar 2 untukPemilik barang/customer

Keterangan : Laporan surat berita acara ini di isi berdasarkan kesepakatan dari petugas avsec dan pemilik barang/customer, yang menyatakan barang sudah sesuai dan diambil oleh pemilik barang/custome

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Log book

Adalah buku catatan yang berisi masalah-masalah yang membutuhkan tindak lanjut (follow up) serta memberikan informasi kepada petugas yang akan berdinas

  1. Hak Akses

  2. Petugas Avsec dan Terminal Security Supervisor


Permasalahan Yang Dihadapai Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem pendataan barang tertinggal dan hilang pada unit Aviation Security PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual yaitu penulisan dalam logbook, sehingga penyampaian informasi dan laporan tidak cepat dan akurat

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi antara lain  :

  1. Mendesign suata sistem dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design) sehingga nantinya sistem yang baru akan berjalan lebih optimal.

  2. Membangun aplikasi sistem informasi berbasis web yang mendukung jalannya sistem pada proses pengolahan laporan barang tertinggal dan hilang.

  3. Sistem aplikasi yang dibangun harus terintegrasi dengan database untuk menyimpan data informasi dan dapat di-update jika ada perubahan informasi terbaru.

  4. Sistem aplikasi yang bersifat terbuka dan bisa dilihat serta diakses oleh Customer Service, petugas Avsec dan Terminal Security Supervisor, merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pada sistem berjalan saat ini dimana data informasi kehilangan dan penemuan barang masih manual, sehingga sistem yang baru dapat di gunakan secara up date.

  5. Sistem informasi pendataan barang tertinggal dan hilang pada unit Avsec merupakan sistem yang sangat penting dan harus ditingkatkan guna untuk menunjang kinerja unit Avsec dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pengguna jasa bandara.

  6. Laporan yang di input oleh petugas Avsec hendaknya melalui sistem berbasis web secara online agar bisa diakses melalui perangkat komputer dan menghasilkan laporan yang cepat dan akurat. serta memudahkan pengguna jasa bandara/customer untuk dapat mengetahui informasi mengenai kehilangan dan penemuan barang.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pada unit aviation security. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat, dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap unit Avsec

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mondatory, Desirable, Inessential). Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory  : Penting

D = Desirable  : Tidak Terlalu Penting

I = Inessential  : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T (Technical)

L (Low)

O (Operational)

M (Middle)

E (Economic)

H (High)

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem pada unit aviation security. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu system pada unit Avsec, berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat  :

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi pendataan barang tertinggal dan hilang di unit Aviation Security PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Langkah-langkah selanjutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan prosedur yang baru, pada penelitian ini menggunakan program UML Enterprise Edition Ver. 6 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Avsec

  2. Admin membuka sistem penggajian pegawai dan memilih menu utama kemudian pilih menu pegawai untuk mengetahui data-data karyawan yaitu : Nomor Induk Pegawai, Nama, Jabatan, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Agama, Status, Alamat, No Telepon, Foto, Pendidikan.

    a). Melakukan login sistem

    b). Menampilkan menu home

    c). Melakukan input data pelaporan, lokasi, status barang, status lapor dan data users

    d). Melakukan logout sistem

  3. Customer Service

  4. a). Melakukan login sistem

    b). Menampilkan menu home

    c). Melakukan input data informasi pelaporan dengan tambah

    d). Melihat data informasi pelaporan yang masuk

    e). Melakukan logout sistem

Rancangan Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambaran mengenai use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1. di bawah ini:

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar: 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi Aplikasi Sistem Informasi pendataan barang tertinggal dan hilang pada unit Avsec PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno Hatta

  2. 2 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Avsec, Customer, Customer Service

  3. 22 10 (Sepuluh) use case yang dilakukan diantaranya : menampilkan login, menampilkan menu home, menampilkan menu pelaporan, menampilkan menu lokasi,menampilkan menu status barang, menampilkan status lapor, menampilkan menu users dan menampilkan logout

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Admin

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 27 (dua tujuh) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram User (Cs)

Gambar 4.3. Activity Diagram User Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 10 (Sepuluh) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence Diagram Admin

Gambar 4.4. Sequence Diagram Admin (Avsec) Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika admin salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Avsec kembali ke form login.

  4. Avsec masuk ke menu home.

  5. Avsec melakukan proses input data Pelaporan, Lokasi, status Barang, status Lapor dan Data Users.

  6. Avsec melakukan logout.

  7. Kembali ditampilkan halaman login.

Sequence Diagram User (Cs)

Gambar 4.5. Sequence Diagram User(CS) Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. User melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika Customer Service salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Customer Service kembali ke form login.

  4. Customer Service masuk ke menu home.

  5. Customer Service dapat melakukan input data informasi pelaporan dengan tambah.

  6. Personalia dapat melihat data informasi pelaporan yang masuk.

  7. Customer Service melakukan logout.

  8. Kembali ditampilkan halaman login.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, dapat dijabarkan perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan, pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas

Class Diagram

Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class diagram sebagai berikut :

Gambar 4.6. Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : Lokasi

  2. Media : Hardisk

    Isi : Nama lokasi

    Primary Key : -

    Panjang field  : 30

    Tabel 4.2 Lokasi
  3. Nama Tabel : Transaksi Pelaporan

  4. Media : harddisk

    Isi : id, Tgl, Nama_Barang, Nama_Lokasi, Detail, Nama_Subjek,Nama_Status_Lapor, Nama_Status_Barang , Keterangan

    Primary Key : id

    Panjang field  : 391

    Tabel 4.3 Transaksi Pelaporan
  5. Nama Tabel : Users

  6. Media : hardisk

    Isi  : id_user, User_name, Password, Nama,Level

    Primary Key : id_user

    Panjang field  : 118

    Tabel 4.4 Users
  7. Nama Tabel : Status Lapor

  8. Media : harddisk

    Isi : Nama_Status_Lapor

    Primary Key : Nama_Status_Lapor

    Panjang Field  : 20

    Tabel 4.5 Status Lapor
  9. Nama Tabel : Status Barang

  10. Media : harddisk

    Isi : Nama Status Barang

    Primary Key : Nama Status Barang

    Panjang Field : 20

    Tabel 4.6 Status Barang

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Login

Gambar 4.7. Rancangan Prototype Login

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap Avsec dan CS yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password

Rancangan Prototype Menu Admin(Avsec)

Gambar 4.8. Rancangan Prototype Admin

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu Admin yang didalamnya terdapat data pelaporan, Lokasi, status Barang, status Lapor dan Data Users

Rancangan Prototype Menu Pelaporan

Gambar 4.9. Rancangan Prototype Menu Pelaporan

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu pelaporan untuk pengisian data laporan yang kehilangan maupun penemuan barang

Rancangan Prototype Menu Lokasi

Gambar 4.10. Rancangan Prototype Menu Lokasi

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Lokasi, dan menginput data lokasi

Rancangan Prototype Menu Status Barang

Gambar 4.11. Rancangan Prototype Menu Status Barang

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu status barang dan penginputan data status barang yang di temukan maupun yang hilang

Rancangan Prototype Menu Status Lapor

Gambar 4.12. Rancangan Prototype Menu Status Lapor

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu status lapor dan penginputan data status lapor yang di temukan maupun yang hilang

Rancangan Prototype Menu Add User

Gambar 4.13. Rancangan Prototype Menu Add User

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu users dan penginputan data user baru untuk customer service atau admin (avsec)

Rancangan Prototype Menu User (Customer Service)

Gambar 4.14. Rancangan Prototype Menu User (Customer Service)

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu users (Customer Service)

Rancangan Prototype Menu Transaksi Pelaporan di User (Customer Service)

Gambar 4.15. Rancangan Prototype Transaksi Pelaporan di User (Customer Service)

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu transaksi pelaporan yang di input oleh customer service

Rancangan Prototype Menu Informasi Pencarian Pelaporan di User (CS)

Gambar 4.16. Rancangan Prototype Menu Pencarian Informasi Pelaporan di User (CS)

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu Pencarian Informasi Pelaporan yang sudah masuk

Tampilan Program

Tampilan Program Halaman Login

Gambar 4.17. Tampilan Program Halaman login

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap Avsec dan Customer Service yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password

Tampilan Program Halaman Menu Home Admin

Gambar 4.18. Tampilan Program Halaman Menu Home Admin

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menu Home pada Admin

Tampilan Program Halaman Menu Add Pelaporan

Gambar 4.19. Tampilan Program Halaman Menu Add Pelaporan

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu add pelaporan jika ada informasi yang masuk ke Avsec

Tampilan Program Halaman Menu Add Lokasi

Gambar 4.20. Tampilan Program Halaman Menu Add Lokasi

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah Lokasi

Tampilan Program Halaman Menu Status Barang

Gambar 4.21. Tampilan Program Halaman Menu Status Barang

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Status barang yang di temukan

Tampilan Program Halaman Menu status Lapor

Gambar 4.22. Tampilan Program Halaman Menu Status Lapor

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menu status lapor barang yang telah masuk ke data sistem

Tampilan Program Halaman Menu Add Users

Gambar 4.23. Tampilan Program Halaman Menu Add Users

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman form tambah user dan admin

Tampilan Program Halaman Menu User (Customer service)

Gambar 4.24. Tampilan Program Halaman Menu User (Customer service)

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menu User untuk Customer service

Tampilan Program Halaman Add informasi di Menu User (CS)

Gambar 4.25. Tampilan Program Halaman Add informasi di Menu User (CS)

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menu User untuk menambah informasi kehilangan yang di terima

Tampilan Program Halaman Pencarian Informasi data Kehilangan

Gambar 4.26. Tampilan Program Halaman Pencarian Informasi data Kehilangan

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman menu untuk mencari informasi barang yang sudah di temukan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hadware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Personal Computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Processor  : Intel® Ci3®CPU 1007U @1.50GHz (2CPUs)~1.50GHz

  2. Monitor  : LCD 19’

  3. Mouse : 2G DDR2

  4. Harddisk : 500 GB

  5. Printer : Deskjet

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam intruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Windows 10

  2. UML 6 Enterprise Edition

  3. Database Server : MySQL

  4. Microsoft Office 2010

  5. XAMPP v3.1.0

  6. Adobe Dreamweaver CS6

  7. Internet Browser: Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

  1. Avsec

  2. Customer Service

  3. Customer Center

Testing

Metode Implementasi

Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi

Pengujian Black Box

Tabel 4.7 Black Box

Time Schedule

Time Schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel berikut :

Tabel 4.8 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam organisasi

Tabel 4.9. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Dari uraian bab sebelumnya dan hasil analisa, peneliti mendapatkan banyak ilmu dan informasi sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

  1. Sistem Informasi pendataan barang tertinggal pada unit Aviation Security Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini berjalan pada PT Angkasa Pura II sebenarnya sudah cukup bagus, namun proses yang masih menggunakan sistem pencatatan biasa yaitu menggunakan catatan buku, proses pencatatan di logbook, sehingga dalam pengolahan datanya masih terdapat kelemahan dan kekurangan, masing sering terjadi pencarian data yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Kemudian informasi yang dihasilkan menjadi kurang rapih, pada saat ada passenger yang ingin mengambil barang yang sudah di temukan.

  2. Dengan Sistem Aplikasi terkomputerisasi berbasis web dapat monitoring Informasi pendataan barang tertinggal pada Bandara Soekarno-Hatta sehingga Petugas Avsec dan costomer servies dapat melaporkan dan menerima Informasi yang akurat , cepat sehingga mampu mengurangi kesalahan informasi akibat kesalahan manusia.

  3. Konsep integrasi antara sistem Informasi pendataan barang tertinggal ini digunakan untuk Avsec dalam memonitoring Informasi Kehilangan, sehingga costomer servies dapat setiap saat memonitor Informasi pendataan barang tertinggal di Aplikasi yang memudahkan ,pada saat ada customer yang mencari informasi kehilangan barang.

  4. Aplikasi ini dapat memudahkan penumpang atau costomer dalam mencari informasi yang secara cepat dan tepat .Dan Juga dapat digunakan oleh Avsecr atau pimpinan untuk memonitor status barang yang tidak di ambil sehingga pimpinan dapat, mengambilan keputusan.

Kesimpulan Terhadap Tujuan Dan Manfaat penelitian

Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada sub tujuan penelitian sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem Aplikasi Pendataan Barang Tertinggal dan Hilang ini dapat digunakan secara online yang dapat membantu semua petugas Aviation Security dan customer service PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

  2. Memudahkan Petugas Avsec dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan.

  3. Sistem yang mudah dapat membatu meningkat kinerja petugas Avsec dan Customer Service dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap Customer.

  4. Menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman dibidang Elektronika di masa yang akan dating.

  5. Sebagai syarat untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu Sidang Skripsi dan sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang telah diperoleh selama menempuh jenjang perkuliahan di STMIK Raharja Tangerang.

Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada sub bab manfaat penelitian sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Terpenuhinya kebutuhan yang menjadi kendala di unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam meningkatkan sistem keamanan dan pelayanan.

  2. Dengan adanya Aplikasi Pendataan Barang Tertinggal dan Hilang secara online ini, kinerja dari petugas Aviation Security dan Customer service menjadi lebih efisien.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada sub pengumpulan data sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai beriku :

  1. Observasi salah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan di unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara langsung, dan penulis meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan.

  2. Wawancara salah satu stakeholder guna mendapatkan data yaitu Bapak Ruli Setianingrat,SE sebagai stakeholder dari unit Aviation Security PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan dari sistem yang sedang berjalan.

  3. Studi Pustaka salah satu teknik atau cara yang dipergunakan untuk memperoleh data secara teoritis dengan mempelajari buku – buku, catatan - catatan serta literatur lain yang berkaitan erat dengan pembahasan laporan Skripsi.

Saran

Saran-saran yang dapat peneliti sampaikan dalam laporan Skripsi adalah sebagai berikut :

  1. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan serta bisa difungsikan selain untuk mengelola Informasi pendataan barang tertinggal dan hilang pada unit Aviation Security Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini berjalan pada PT Angkasa Pura II (Persero).

  2. Perlu dilakukan backup database secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau eror pada domain, maka dengan adanya backup tersebut data akan menjadi lebih aman.

Pesan

  1. Peningkatan pelatihan terhadap petugas Aviation Security dan Customer Service yang bertugas sebagai admin dalam penggunaan Aplikasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Barang Tertinggal.

  2. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya kepada para pengguna jasa bandara baik itu melalui sosial media, maupun informasi yang disampaikan di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengenai adanya aplikasi informasi mengenai pencarian barang tertinggal atau hilang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Hutahean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  2. Zulfikar, & Budiantara, I. N. (2014).Manajemen Riset dengan Pendekatan Komputasi Statistika. Yogyakarta: Deepublish
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Mulyani, S. (2016). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. Bandung: AbdiSistematika
  4. Tyoso, J. S. (2016). Sistem InformasiManajemen. Yogyakarta: Deepublish
  5. 5,0 5,1 Irwansyah, E., &Moniaga, J. V. (2014).PengantarTeknologiInformasi. Yogyakarta: Deepublish
  6. Djahir, Y., &Pratita, D. (2014).Bahan Ajar Sistem InformasiManajemen. Yogyakarta: Deepublish
  7. Prasetio, A. (2014). BukuSakti Webmaster. Jakarta: Mediakita
  8. 8,0 8,1 Cooper, N. (2014). Build Your Own Website: A Comic Guide to HTML, CSS, and WordPress. San Francisco: Strach Press
  9. Castro, E., &Hyslop, B. (2014). HTML and CSS: Visual Quick Start Guide. United States: Peachpit Press
  10. Asghar, M. (2017). Master in HTML and CSS Technology: Best Practice Guide Ever. Multan: Skill Seeker Publications Pvt Ltd
  11. Wang, H., & Wang, S. (2014). Programming Languages for MIS: Concepts and Practice. Boca Raton: CRC Press
  12. Gunathilake, R. (2015). Learn Content Management System in 24-Hours. Dehiwala: UniverSL Software Solutions Pvt Ltd
  13. Supomo, &Putratama, F. (2016).Pemograman Web denganMenggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish
  14. 14,0 14,1 Hernandez, M. J. (2013). Database Design for Mere Mortals: A Hands-On Guide to Relational Database Design. New Jersey: Pearson Education
  15. Bouchrika, I. (2014). Learn Database Systems with Implementation and Examples. United States: Learning Press
  16. Yanto, R. (2016). Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish
  17. Gupta, P. K., &Radha, P. K. (2013).Database Management System Oracle SQL and PL/SQL. Delhi: PHI Private Learning Limited
  18. David, M. M. (2013). Advanced Standard SQL Dynamic Structured Data Modeling and Hierarchical Processing. Norwood: Artech House
  19. Adikesavan, T. A. (2014). Management Information Systems Best Practices and Applications in Business. Delhi: PHI Private Learning Limited
  20. 20,0 20,1 20,2 Ahmar, A. S. (2013). Modifikasi Template CMS Lokomedia: Cara CepatdanMudahMembuat Website EleganSecara Gratis. Yogyakarta: Garudhawaca
  21. Rao, M. N. (2015). Fundamental of Open Source Software. Delhi: PHI Private Learning Limited
  22. 22,0 22,1 Sumaryadi, A. (2014). Onlinekan! MemulaiMembangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing
  23. Buragga, K. A., &Zaman, N. (2013). Software Development Techniques for Constructive Information Systems Design. Hersey: IGI Global
  24. Kavanagh, M. J., Thite, M., & Johnson, R. D. (2015). Human Resource Information System: Basics, Applications, and Future Directions. California: SAGE
  25. 25,0 25,1 25,2 Mala, D. J., &Geetha, S. (2013). Object Oriented Analysis and Design Using UML. New Delhi: McGraw Hill Education (India) Private Limited
  26. 26,0 26,1 26,2 Mulyani, S. (2016).Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika
  27. Hourani, H. (2013). Exploring an Unknown Graph by a Team of Robots Using Serendipity Rendezvous Algorithms. Norderstedt: BoD – Books on Demand
  28. Adelheid, A. (2013). 1 Hari Menjadi Hacker. Jakarta: TransMediaPustaka.
  29. Budiarto, A. S. (2017). KPI: Key Performance Indicator. Depok: Huta Publisher
  30. Matthews, M. (2015). PHP and MySQL Web Development: Beginner’s Guide. Boston: MacGraw Hill Professional
  31. Dahlan Abdullah,dkk.”Sistem InformasiPendataanKendaraanHilangberbasisi Web PadapolresBinjai”, Jurnal SNIKOM.2016
  32. Rahmatulloh (2016).” RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCARIAN BENDA HILANG “Lost And Found” BERBASIS WEBSITE DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (StudiKasus: Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya)”.E-journal UNESA.vol 6,no.1.,2016
  33. SetiyonoSuryoAsmoro ,”APLIKASI PENCARTAN BARANG IDLANG DI KOTA SOLO BERBASIS WEB” eprints.ums.ac.id. 2017
  34. DediAriefWibisono,dkk. “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCARIAN BENDA HILANG ‘LOST AND FOUND’ BERBASIS WEBSITE DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA” RepositoriJurnalMahasiswa PTIIK UB (DORO JURNAL) .Vol 5.,No.6.2015
  35. Dodo ZaenalAbidin “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (CURANMOR) BERBASIS WEB POLRES MUARO JAMBI”. Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 , STIKOM DinamikaBangsa – Jambi ,Agustus 2012
  36. YudaEkaFisabilillah,dkk .“RANCANG BANGUN APLIKASI JEJARING SOSIAL UNTUK BERBAGI INFORMASI KEHILANGAN.”Journal STT-Garut.Vol 11, No 1. 2014
  37. Supriyanto “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI KEHILANGAN BERBASIS WEB”.eprints.ums.ac.id.2014
  38. Citra Andari,dkk.”AplikasiPendataanKendaraanHilangBerbasisWeb(StudiKasus : PolresCimahi)”, e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015
  39. Indra Suwahyono.,” Rancang Bangun Aplikasi Penelusuran Kehilangan Perangkat Mobile Berbasis Android”.jurnal teknologi dan sistem informasi. Universitas Diponegoro. Vol 3, No 2, April 2015
  40. Arief Nanda S,dkk;” Rancang Bangun Aplikasi Pengamanan Kendaraan dengan Notifikasi Berbasis Androi”, JURNAL TEKNIK POMITS, Vol.2, No.1,2013

LAMPIRAN

  1. Form Validasi Skripsi

  2. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

  3. Daftar Nilai.

  4. Kartu Bimbingan Skripsi

  5. Kwitansi Pembayaran

  6. Formulir Seminar Proposal

  7. Formulir Materi Proposal

  8. Formulir Pergantian Judul

  9. Surat Keterangan Observasi

  10. Sertifikat IT Nasional

  11. Sertifikat IT Internasional

  12. Sertifikat TOEFL

  13. Sertifikat PROSPEK

  14. Form Penerbitan Dokumen

Contributors

Arie Andrio