SI1611494164

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING JATUH

TEMPO PEMBAYARAN PADA PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI SAMSAT BALARAJA

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1611494164
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING JATUH

TEMPO PEMBAYARAN PADA PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI SAMSAT BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1611494164
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
Universitas Raharja
           
           
           
           
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING JATUH

TEMPO PEMBAYARAN PADA PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1611494164
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Rosdiana, M.Kom)
   
NID : 03035
   
NID : 02013

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING JATUH

TEMPO PEMBAYARAN PADA PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1611494164
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING JATUH

TEMPO PEMBAYARAN PADA PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI SAMSAT BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1611494164
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
Putri Rahayu
NIM. 1611494164

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah yang sangat berpengaruh besar untuk membiayai pelaksanaan tugas rutin pemerintah dan pembangunan daerah di Provinsi Banten. Namun saat ini, SAMSAT Balaraja belum menyediakan pelayanan masyarakat yg optimal dalam penyampaian informasi mengenai jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) kepada masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat masih banyak yang lupa akan jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan mereka masing-masing. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, diperlukan adanya sistem informasi yang dapat memantau informasi mengenai jatuh tempo pajak kendaraan bermotor secara cepat dan real-time, dimana sistem juga dapat mengirimkan notifikasi pembayaran pajak kendaraan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan kepada wajib pajak. SMS Gateway dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi oleh pihak pemerintah maupun masyarakat. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis PIECES untuk menganalisa sistem yang dibutuhkan. Metode perancangan sistem menggunakan tools Unified Modeling Language (UML) yang digambarkan dengan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. Dengan adanya sebuah sistem monitoring untuk jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan SMS Gateway dapat memudahkan petugas SAMSAT Balaraja dalam memberikan informasi kepada setiap pengguna kendaraan bermotor dalam hal pembayaran pajak tanpa harus terikat tempat dan waktu.

Kata kunci: Notifikasi, Monitoring, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), SMS Gateway


ABSTRACT

The motor vehicle Tax is one of the original sources of income that is very influential to finance the implementation of regular Government and regional development tasks in Banten Province. But nowadays, SAMSAT Balaraja does not provide the optimal community service in delivering information about the payment of motor vehicle tax payments to the surrounding community. So that people still many who forget will maturity payment of their vehicle taxes respectively. In resolving the problem, there is a system of information that can monitor information on the tax maturity of the motor vehicle quickly and in real time, where the system can also send a tax payment notification The specified deadline for taxpayers. SMS Gateway can be a solution to the problems faced by the Government and the community. In this study used the PIECES analysis method to analyze the required systems. The system design method uses Unified Modeling Language (UML) tools that are illustrated with Use Case Diagram, Activity diagram and Diagram Sequence. With the existence of a monitoring system for the maturity payment of motor vehicle tax using SMS Gateway can facilitate the officer SAMSAT Balaraja in providing information to each user of the motor vehicle in terms of payment of taxes Without having to be bound place and time.

Keywords: Notification, Monitoring, motor vehicle tax , SMS Gateway




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING JATUH TEMPO PEMBAYARAN PADA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI SAMSAT BALARAJA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

  4. Ibu Rosdiana, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  5. Ibu Dra. Nurlaila Suci Rahayu Rais MM,MH sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.

  6. Bapak Andri Maryadi, S.Sos, M.Si selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, Januari 2020
PUTRI RAHAYU
NIM. 1611494164

Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Relasi Dependency

  2. Gambar 2.2. Relasi Association

  3. Gambar 2.3. Relasi Generalization

  4. Gambar 2.4. Relasi Realization

  5. Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

  6. Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

  7. Gambar 3.3 Activty diagram yang berjalan

  8. Gambar 3.4 Sequence diagram yang berjalan

  9. Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

  10. Gambar 4.2. Sequence Diagram Monitoring Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Yang Diusulkan

  11. Gambar 4.3. Sequence Diagram Notifikasi Jatuh Tempo Pajak Kendaraan Bermotor Yang Diusulkan

  12. Gambar 4.4. Activity Diagram Monitoring Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Yang Diusulkan

  13. Gambar 4.5. Activity Diagram Notifikasi Jatuh Tempo Pajak Kendaraan Bermotor Yang Diusulkan

  14. Gambar 4.6. Class Diagram yang Diusulkan

  15. Gambar 4.7. Prototype Login

  16. Gambar 4.8. Prototype Dashboard

  17. Gambar 4.9. Prototype Master Data Wajib Pajak

  18. Gambar 4.10. Prototype Master Data Pajak Kendaraan Bermotor

  19. Gambar 4.11. Prototype Transaksi Bayar

  20. Gambar 4.12. Prototype Single SMS

  21. Gambar 4.13. Prototype History SMS

  22. Gambar 4.14. Prototype Setting SMS

  23. Gambar 4.15. Prototype Laporan Tunggakan

  24. Gambar 4.16. Prototype Notifikasi SMS

  25. Gambar 4.17. Tampilan Login

  26. Gambar 4.18. Tampilan Dashboard

  27. Gambar 4.19. Tampilan Halaman Data Wajib Pajak

  28. Gambar 4.20. Tampilan Halaman Data Pajak Kendaraan Bermotor

  29. Gambar 4.21. Tampilan Halaman Transaksi Bayar

  30. Gambar 4.22. Tampilan Halaman Send SMS

  31. Gambar 4.23. Tampilan History SMS

  32. Gambar 4.24. Tampilan Halaman Pengaturan SMS

  33. Gambar 4.25. Tampilan Laporan Tunggakan

  34. Gambar 4.26. Tampilan Notifikasi SMS




DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja

  2. Tabel 3.2 Analisa PIECES

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

  6. Tabel 3.6 Elisitasi Final

  7. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

  8. Tabel 4.2. Tabel Wajib Pajak

  9. Tabel 4.3. Tabel PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)

  10. Tabel 4.4. Tabel Denda PKB

  11. Tabel 4.5. Tabel SMS

  12. Tabel 4.6. Tabel Setting SMS

  13. Tabel 4.7. Tabel Users

  14. Tabel 4.8. Tabel Jenis Model

  15. Tabel 4.9. Tabel Merk Tipe

  16. Tabel 4.10. Tabel Kecamatan

  17. Tabel 4.11. Tabel Kelurahan

  18. Tabel 4.12. Tabel Laporan

  19. Tabel 4.13. Blackbox Testing

  20. Tabel 4.14. Time Schedule Pengembangan Sistem

  21. Tabel 4.15. Estimasi Biaya




DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Sequence Diagram


Gambar 3. Simbol Activity Diagram


Gambar 4. Simbol Class Diagram




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat dapat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, hampir semua bidang dalam kehidupan masyarakat sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, tepat dan akurat. Salah satu dari teknologi informasi yang berkembang adalah teknologi komunikasi sebagai media dalam pertukaran pesan, informasi dan komunikasi dengan berbagai peralatan alat komunikasi yang canggih misalnya SMS (Short Message Service) sebagai salah satu media untuk menyampaikan informasi tanpa keterikatan tempat dan waktu. Layanan perangkat SMS dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu: SMS premium, SMS broadcast dan SMS Gateway. SMS Gateway adalah sebuah teknologi penyedia informasi yang dapat melakukan pengiriman dan penerimaan text short message service yang terkomputerisasi.

SAMSAT (Sistem Manunggal Administrasi Satu Atap) merupakan salah satu unit pelayanan publik yang menerapkan konsep pelayanan terpadu (integrated public service), yang merupakan lembaga pertama yang menerapkan sistem satu atap di Indonesia. Saat ini dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Balaraja belum tersedianya suatu sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran yang dapat dikirimkan kepada masyarakat secara cepat dan real-time. Sehingga masyarakat masih banyak yang lupa akan jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan mereka masing-masing.

Berdasarkan permasalahan diatas, diperlukannya sebuah sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) menggunakan SMS Gateway untuk mengirimkan notifikasi kepada pemilik kendaraan dalam hal pembayaran. SMS (Short Message Service) dapat menjadi solusi dimana produk teknologi ini bermanfaat sebagai sarana dalam pertukaran informasi karena teknologi SMS (Short Message Service) sudah familiar di kalangan masyarakat dan penggunaannya yang mudah tanpa perlu meng-install aplikasi tambahan lainnya.

Penulis berharap sistem ini dapat membantu pihak SAMSAT Balaraja dan pemilik kendaraan dalam mengoptimalkan pelayanan dan meningkatkan infrastruktur informasi pajak kendaraan bermotor. Selain itu, sistem ini juga dapat memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan dalam memperoleh informasi secara akurat mengenai jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermotor. Kepuasan serta kepentingan masyarakat adalah prioritas pemerintah. Sebagaimana berdasarkan prinsip pelayanan yang ditetapkan dalam keputusan Men.PAN Nomor : 63/Kep/M. PAN/7/2003 yang kemudian dikembangkan menjadi 14 (empat belas) unsur yang relevan sebagai unsur (variabel) yang harus ada sebagai dasar pengukuran kepuasan masyarakat yaitu 1. Prosedur 2. Persyaratan, 3. Kejelasan Petugas, 4. Kedisiplinan, 5. Tanggung Jawab, 6. Kemampuan, 7. Kecepatan Pelayanan, 8. Keadilan, 9. Kesopanan dan Keramahan, 10. Kewajaran Biaya, 11. Kesesuaian Biaya, 12. Ketepatan Waktu, 13.Kenyamanan, 14. Keamanan.

Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Jatuh Tempo Pembayaran pada Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Balaraja”.


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran pada pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Balaraja. Dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses monitoring jatuh tempo pembayaran pada pajak kendaraan bermotor yang saat ini berjalan di SAMSAT Balaraja?
  2. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran pada pajak kendaraan bermotor yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana membangun sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran untuk meminimalkan keterlambatan pembayaran pada pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Balaraja?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman serta untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakpastian dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sistem informasi monitoring pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui SMS Gateway pada SAMSAT Balaraja.
  2. Notifikasi sistem dapat mengirim SMS kepada setiap pemilik kendaraan secara otomatis ketika sudah mendekati hari pembayaran.


Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan Skripsi ini, peneliti memiliki tujuan antara lain :

  1. Membantu pihak SAMSAT Balaraja untuk meningkatkan pelayanan informasi dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor.
  2. Memudahkan masyarakat dalam mengingat jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermotor.
  3. Menghasilkan sistem yang dapat memberikan informasi seputar jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermotor yang dibuat menggunakan SMS Gateway Berbasis Web.


Manfaat Penelitian

Adapun 3 manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Dengan adanya sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran pada pajak kendaraan bermotor ini, dapat memudahkan petugas dalam memberikan pelayanan informasi seputar jatuh tempo pembayaran yang baik bagi Wajib Pajak.
  2. Dengan adanya sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran pada pajak kendaraan bermotor ini, pihak SAMSAT Balaraja dapat memberikan pelayanan informasi berupa SMS notifikasi atau pemberitahuan kepada pemilik kendaraan ketika sudah mendekati tanggal jatuh tempo pembayaran.
  3. Dengan adanya notifikasi sistem jatuh tempo pembayaran ini, dapat memudahkan pemilik kendaraan dalam mengingat jatuh tempo pembayaran ketika sudah mendekati hari pembayaran.


Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian agar mendapatkan data yang dibutuhkan dan hasil yang diharapkan. Adapun metode yang digunakan penulis sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
  2. Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan dengan cara pengumpulan data dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah individu yang berkaitan pada notifikasi sistem jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermotor pada SAMSAT Balaraja.

  3. Metode Wawancara
  4. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dengan mewawancarai pihak terkait serta narasumber yang ada pada SAMSAT Balaraja secara langsung. Metode ini bertujuan untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  5. Metode Pustaka
  6. Metode ini berfungsi untuk mendapatkan informasi serta data dari beberapa sumber (literature), buku serta artikel yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisis Sistem

Dalam melakukan analisa terhadap proses monitoring jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermotor pada SAMSAT Balaraja, penulis menggunakan analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, and Service) adalah metode untuk mengidentifikasi masalah dan bertujuan untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem dalam hal yang telah disebutkan diatas. Analisa ini sangat penting untuk dilakukan karena dari analisis ini biasanya akan didapatkan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Metode Perancangan

Proses perancangan sistem monitoring jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermotor meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools Unified Modeling Language (UML) berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Perancangan ini menggunakan koneksi LAN (Local Area Network) pada database dengan menggunakan Xampp dan Bahasa PHP (Hypertext Prepocessor) sebagai bahasa pemrograman server-side scripting untuk membuat halaman web dinamis.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu blackbox testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan melakukan pengujian seluruh syarat-syarat fungsional dari suatu program.

Metode blackbox testing digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan pada tampilan luar (interface), kesalahan output, kesalahan struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa sistem, kesalahan inisialisasi dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Agar memahami lebih jelas dalam laporan Skripsi ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara menyusunnya menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang pengantar permasalahan yang dibahas yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar dan umum yang diambil dari beberapa sumber terkait yang berisi pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar analisis, konsep dasar perancangan sistem, konsep dasar monitoring, konsep dasar SMS Gateway, literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas. Dan semua literature akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum SAMSAT Balaraja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan, dan saran yang diberikan oleh penulis dari hasil laporan Skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

 



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hengki Tamando Sihotang (2018:7), [1], “Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama guna melakukan suatu kegiatan atau guna menyelesaikan suatu sasaran tertentu“Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.”

Menurut Aji Dwi Komara, Esmeralda C. Djamal dan Faiza Renaldi (2016:385) [2],“Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen atau subsistem yang saling bekerja bersama atau yang berhubungan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Aris, Muhammad Akbar Fadillah, Faisal Zakky Muttaqin, dan Ahmad Milly Van Barry Marbun (2016:8). [3]“Definisi sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur yang mempunyai hubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan (input), proses dan keluaran (output) yang memiliki tujuan tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terdiri dari unsur-unsur dan objek-objek sehingga saling berhubungan atau berkaitan guna mencapai suatu tujuan tertentu.



Karakteristik Sistem

Menurut Muhamad Muslihudin Oktafianto (2016).[4]Sebuah sistem memiliki karakteristik tertentu yang menjadi ciri bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah sistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem

    Sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan dan bermacam-macam yang bekerja sama guna mencapai sasaran tertentu.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Daerah yang membatasi antara suatu sistem ddengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Segala hal diluar dari batasan sistem yang dapat mempengaruhi operasional suatu sistem.

  4. Sistem Penghubung (Interface)

    Media penghubung dari suatu subsistem dengan yang lainnya.

  5. Sistem Masukan (Input)

    Sesuatu yang dimasukkan ke dalam suatu sistem supaya sistem dapat beroperasi.

  6. Sistem Keluaran (Output)

    Sesuatu yang diolah, diklasifikasikan sehingga menjadi keluaran yang bermanfaat bagi subsistem yang lainnya.

  7. Sistem sasaran (objective)

    Sistem yang memiliki tujuan dan sasaran.


Klasifikasi Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016). [5]Beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan untuk mengklarifikasikan sistem seperti berikut ini:

  1. Sistem Alamiah
  2. sistem yang muncul secara alamiah tanpa adanya campur tangan manusia.

  3. Sistem Tiruan
  4. Sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu.

Ukuran efisiensi sistem dapat diklasifikasikan seperti berikut ini:

  1. Sistem Deterministik
  2. Kerja sistem yang dapat diramalkan sebelumnya, dimana masukan sistem dapat menentukan jenis keluarannya.

  3. Sistem Probabilistik
  4. Sistem yang kondisi masa depannya selalu ada ketidakpastian karena mengandung unsur probabilistik.

Sistem dapat diklasifikan sebagai berikut:

  1. Sistem tertutup
  2. Sistem yang tidak berpengaruh dan tidak berkaitan dengan penggunaan sumber daya dari lingkungan luarnya.

  3. Sistem Terbuka
  4. Sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungan luarnya sehingga penggunaan sumber daya berkaitan dengan lingkungannya juga.

  5. Sistem Relatif Tertutup
  6. Sistem yang melakukan pertukaran penggunaan sumber daya dengan lingkungan luarnya, hanya melalui input dan output yang sudah ditentukan.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Reza Andita, Paramidita Nurul, Panji Rachmatullah, Satria Akbar, Shinta Permata, dan Siti Mulyaningsih (2016:22). [6]“Analisa sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisa sistem dapat juga didefinisikan sebagai penguraian dua hal dalam bagian-bagian tertentu dengan mempelajari seberapa baik bagian-bagian komponen bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. ”

Dan menurut Mulyani (2016)[7], Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu teknik pemecahan masalah yang diuraikan ke dalam bagian-bagian komponen untuk memahami sistem yang ada dengan tujuan untuk mempelajari komponen tersebut beserta hubungannya satu sama lain sehingga mendapatkan hasil atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan maupun kelebihan sistem.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Nur Azizah, Lina Yuliana dan Elsa Juliana (2017:16)[8], mengemukakan bahwa “Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Data dapat mendeskripsikan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang belum berarti bagi pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.”

Menurut Dedy Suryadi (2016:176)[9],“Data merupakan fakta-fakta yang mengandung arti tetapi belum terstruktur yang terdiri dari beberapa karakter yang dapat diterima sebagai masukan pada sistem informasi.”

Sedangkan menurut Bahagia, Dedi Satria dan Hendri Ahmadian (2017:23)[10],mengemukakan bahwa data adalah fakta mengenai objek, orang yang dinyatakan oleh nilai (angka,deretan angka atau simbol) dan lain-lain.

Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa data merupakan keterangan-keterangan yang bersifat mentah dan nantinya akan dilanjutkan ke proses yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.

Definisi Informasi

Menurut Ageng Setiani Rafika, Deviana Ika Putri, dan Siskawati Sanusi dalam Jurnal CERITA Vol 3 No 1 (2017:67). [11], “Informasi adalah hasil dari proses pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang dapat memberikan suatu gambaran atas kejadian–kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.”

Menurut Muslihudin, dkk (2016 : 9 )[12], Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk membuat keputusan, karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan). Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu.

Menurut Miftahul Huda, Wing Wahyu Winarno dan Emha Taufiq Lutfi (2018:46). [13],“Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya. Informasi berguna untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu kejadian. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif daripada biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.”

Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016:74). [14],“Informasi yaitu data yang telah diproses sedemikian rupa yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan individu yang memakai data tersebut. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan suatu data oleh suatu sistem dapat menjadi sebuah data untuk sistem lain.”

Dapat disimpulkan oleh peneliti, informasi merupakan data-data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berupa fakta dan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata yang berguna sehingga dapat dimanfaatkan oleh penerima informasi tersebut.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sri Rahayu, Nur Azizah dan Rizky Ferlyawan (2018:148)[15],“Sistem Informasi terdiri dari empat hal utama yaitu software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga menjadi sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.”

Menurut Sefrika, Helina Apriyani, dan Enok Tuti Alawiah (2017:39) [16], “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menampilkan informasi untuk mendukung mengambil sebuah keputusan, mengkoordinasi, mengatur analisa dan visualisasi pada sebuah organisasi”

Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti, sistem informasi adalah suatu data yang dikumpulkan, dikategorikan, dan diproses menjadi satu kesatuan informasi yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan saling mendukung sehingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi penerimanya.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Peracangan Sistem

Menurut Achmad Sidik, Arnie Retno Mariana, dan Alfia Ria Anggraeny (2018:69).[17],“Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembentukan suatu sketsa atau pengaturan elemen yang terpisah menjadi suatu kesatuan utuh dan berfungsi.”

Menurut Helda Fitriani dan Verawati (2019:95). [18], “Perancangan sistem sebagai desain aplikasi melakukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan tugas yang telah ditentukan, tahap ini berupa mengkonfigurasikan dari komponen-komponen software dan hardware dari suatu aplikasi sehingga setelah proses instalasi dari sistem akan memuaskan rancang bangun yang telah ditentukan pada tahapan analisis sistem.”

Sehingga penulis dapat simpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam persiapan rancangan untuk mendukung sistem itu dibentuk.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Ni Ketut Dewi Ari Jayanti (2018:1). [19],Basis data (database) merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi, karena mempunyai fungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan untuk membuatnya tersedia bermacam-macam aplikasi dalam sistem organisasi.

Menurut Robi Yanto (2016:6). [20], Basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokkan, pengorganisasian data yang disimpan sesuai fungsi atau jenisnya dan untuk memenuhi tujuan sebagai berikut:

  1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
  2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
  3. Keakuratan (Accuracy)
  4. Ketersediaan (Availability)
  5. Kelengkapan (Completeness)
  6. Keamanan (Security)
  7. Kebersamaan pemakaian (Sharability)


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Imam Samsudin dan Muhamad Muslihudin (2018: 11) [21],“Website adalah suatu aplikasi yang berisi dokumen multimedia berupa teks, gambar, video, suara, animasi yang di dalamnya menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan software yang disebut browser.”

Menurut Dewa Gede Hendra Divayana, P. Wayan Arta Suyasa dan Nyoman Sugihartini (2016:151). [22],““Website diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, dan suara yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) yang mempunyai fungsi untuk media informasi, hiburan, pembelajaran, dan transaksi.”

Kemudian berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa web merupakan halaman yang memiliki topik yang saling berhubungan untuk mempresentasikan informasi dan dapat diakses melalui internet.


Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Chrisantus Tristianto (2018:10) [23], menjelaskan bahwa, Monitoring merupakan suatu aktivitas yang dilakukan pimpinan untuk melihat, mengawasi jalannya organisasi ketika kegiatan sedang berlangsung, dan menilai ketercapaian tujuan, melihat faktor pendukung lainnya dan untuk mengetahui apa saja penghambat pelaksanaan program yang sedang dilaksanakan.

Pada pelaksanaannya, monitoring mempunyai prinsip-prinsip seperti berikut:

  1. Berorientasi pada tujuan.
  2. Mengacu pada kriteria keberhasilan
  3. Mengacu pada asas manfaat
  4. Dilakukan secara obyektif.

Konsep Dasar Notifikasi

Definisi Notifikasi

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2019), [24], notifikasi/no·ti·fi·ka·si/ n 1. pemberitahuan atau kabar tentang penawaran barang dan sebagainya; 2. pemberitahuan oleh pemegang surat wesel kepada penarik tentang adanya penolakan pembayaran.

Menurut Muhammad Faris Muthoa (2017:4). [25], “Notifikasi yang berhubungan dengan sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah pemberitahuan yang dapat diberikan suatu sistem kepada pengguna melalui e-mail, ponsel, maupun internet. Notifikasi dapat berupa pemberitahuan yang berisi teks, gambar, suara maupun video.”

Sehingga dapat simpulkan bahwa notifikasi dapat didefinisikan sebagai pemberitahuan suatu kegiatan yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada seseorang atau daerah setempat.

Konsep Dasar Pembayaran

Definisi Pembayaran

Menurut Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Made Bunga Thalia (2017:175). [26], “Pembayaran adalah kegiatan pemindahan dana yang terdiri dari 2 (dua) atau lebih orang untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.”

Kemudian berdasarkan definisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembayaran merupakan kegiatan transaksi dengan cara menukarkan sesuatu ( uang/barang) dengan maksud dan tujuan yang sama yang dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Definisi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani dalam buku Sumarasan (2015: 3) [27], “Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan berguna untuk membayar pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Menurut Randi Ilhamsyah, Maria G Wi Endang, dan Rizky Yudhi Dewantara (2016:3).[28], “Pajak kendaraan bermotor adalah bagian dari pajak daerah yang termasuk ke dalam jenis pajak provinsi. Objek dari pajak kendaraan bermotor adalah penguasaan kendaraan dan/atau kepemilikan kendaraan bermotor.”

Menurut Yusuf Chusaeri, Nur Daiana dan Afifudin (2017:17)[29], berpendapat bahwa, “Pajak kendaraan bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasa kendaraan bermotor yang dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah.”

Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa pajak kendaraan bermotor adalah salah satu pendapatan daerah yang memberikan kontribusi cukup besar bagi pembiayaan pemerintah dan pembangunan daerah tersebut.

Konsep Dasar SMS (Short Message Service)

Definisi SMS (Short Message Service)

Menurut Siti Fajarwati Harahap, Anggi Srimurdianti Sukamto, dan Novi Safriadi (2016:2). [30],“Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak dijumpai pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk teks. SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile Communication), TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA (Code Division Multiple Access) yang berbasis pada telepon seluler yang digunakan oleh banyak kalangan.”

Menurut Mochamad Rendy Riskianto Widodo, M. Roziq Zainuddin, dan Laura Saraswati Nusantara (2016:88). [31],“SMS (Short Message Service) adalah bentuk dari komunikasi teks melalui telepon seluler. SMS merupakan salah satu media komunikasi yang paling banyak digunakan pada saat ini. Tidak hanya murah, prosesnya juga dapat berjalan dengan cepat dan langsung sampai pada tujuan, tetapi pada saat ini SMS baru digunakan hanya sebatas untuk mengirim dan menerima pesan antara pemilik telepon seluler.”

Dapat disimpulkan oleh peneliti, SMS (Short Message Service) dapat didefinisikan sebagai layanan yang saat ini sangat populer di kalangan masyarakat yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan pesan melalui bentuk data teks.

Konsep Dasar SMS Gateway

Definisi SMS Gateway

Menurut Nugroho Eko Budiyanto, Moch. Subchan Mauludin, dan Amirul Azam (2018:73). [32],“SMS gateway adalah sebuah platform yang berisi mekanisme untuk menerima dan mengirimkan suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat komunikasi berupa telepon genggam (handphone).”

Menurut Ari Dwi Ani (2018:3). [33] Definisi SMS gateway adalah suatu sistem aplikasi untuk mengirimkan dan menerima pesan dengan menggunakan bantuan komputer untuk menyebarkan pesan-pesan yang di generate dengan sistem informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler.

Dari definisi diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa SMS Gateway merupakan gerbang untuk mendistribusikan informasi dengan menggunakan SMS, salah satu kelebihan dari SMS adalah biaya yang cukup murah.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Qurotul Aini, Untung Rahardja, Anoesyirwan Moeins, dan Dewi Mariana Apriani (2018:49) [34], berpendapat bahwa, “Metode analisa sistem merupakan metode lanjutan dari pengumpulan data dimana data dikumpulkan dan dianalisa serta dijadikan strategi. Untuk mencapai strategi perlu pengelompokan yaitu pengelompokan elisitasi kebutuhan dimulai dari tahap satu sampai dengan final draft elisitasi yang diukur dari 2 (dua) segi yaitu fungsional sistem dan non-fungsional sistem.” Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan suatu pemecahan masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis PIECES sebagai metode analisis sistem.

Menurut Sugeng Santoso, Nur Azizah, Afrilia Astari (2018:850) [35], “Metode PIECES berfungsi untuk mengevaluasi Performance (kinerja), Information (informasi), Economy (Ekonomi), Control (kontrol), Efficiency (efisiensi), dan Service (pelayanan).”

Menurut Ina Sholihah (2016:106). [36], “Analisa PIECES adalah analisa dari sistem yang dirancang dengan melihat sistem dari segi Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.”

Menurut Adi Supriyatna dan Vivi Maria (2018:89). [37], Dalam analisa PIECES mengandung 6 (enam) bagian yang digunakan untuk menganalisis sistem informasi, yaitu:

  1. Performance (Keandalan)
  2. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sebuah sistem, apakah sistem dapat berjalan dengan baik atau tidak. Kinerja ini dapat diukur dari jumlah temuan data yang dihasilkan dan seberapa cepat suatu data dapat ditemukan.

  3. Information and Data (Data dan Informasi)
  4. Dalam suatu temuan data pasti akan menghasilkan suatu informasi yang akan ditampilkan, analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jelas informasi yang akan dihasilkan untuk satu pencarian.

  5. Economics (Nilai Ekonomis)
  6. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu sistem itu tepat diterapkan pada suatu lembaga informasi dilihat dari segi finansial dan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sangat penting karena suatu sistem juga cukup dipengaruhi oleh besarnya biaya yang dikeluarkan.

  7. Control and Security (Pengendalian dan Pengamanan)
  8. Dalam suatu sistem perlu diadakan sebuah controlling atau pengawasan agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengawasan dan kontrol yang dilakukan agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Efisiensi dan efektivitas suatu sistem perlu diperhatikan dalam kinerja dan alasan mengapa sistem itu dibuat. Sebuah sistem harus bisa secara efisien menjawab dan membantu suatu permasalahan khususnya dalam hal otomasi. Analisis ini dipakai untuk mengetahui apakah sistem tersebut bisa efisien atau tidak, dengan penginputan yang sedikit dapat menghasilkan hasil output yang memuaskan.

  11. Service (Pelayanan)
  12. Dalam hal pemanfaatan suatu sistem, sebuah pelayanan masih menjadi suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan. Suatu sistem yang diterapkan akan berjalan dengan baik dan seimbang jika diimbangi dengan pelayanan yang baik juga. Analisis ini dipakai untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang dilakukan dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada terkait perihal pelayanan.

Maka dapat penulis simpulkan bahwa Analisis PIECES digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada objek penelitian yang berdasarkan pada kegiatan menganalisis kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economy), kontrol (control), efisiensi (efficiency) dan pelayanan (service).


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Christian Sujana dan Darmansyah (2018:36).[38], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan standar untuk sistem atau perangkat lunak yang menggunakan konsep berparadigma (berorientasi objek) dan memiliki sintak dan semantik.”

Menurut Maimunah, Ilamsyah dan Muhamad Ilham (2016:28)[39], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa visual dalam pemodelan untuk sistem atau software yang berparadigma 'berorientasi objek'. Pemodelan (modeling) digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sehingga lebih mudah dimengerti dan dikomunikasikan dengan pihak lain.”

Menurut Budihartanti, C., Dan Wairisal, M. (2017). [40], UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma, “berorientasi objek”. Pemodelan (modelling) dipakai untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga menjadi lebih mudah dipelajari dan dipahami. Bahasa pemodelan grafis telah ada di industri perangkat lunak sejak lama. Pemicu utama di balik semuanya adalah bahwa bahasa pemrograman berada pada tingkat abstraksi yang terlalu tinggi untuk memfasilitasi diskusi tentang desain. Dengan menggunakan notasi-notasi seperti UML, alur logika dari perangkat lunak yang akan dikembangkan bisa mudah untuk dipahami.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk mendesain atau merancang suatu pemodelan untuk sistem yang akan dibuat.

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Menurut Wati dan Kusumo (2017:25)[41], Fungsi dari UML yaitu sebagai sebuah blueprint (cetak biru) karena sangat rinci dan lengkap. Dengan blueprint, maka dapat mengetahui informasi secara rinci mengenai coding program maupun membaca program dan menginterpretasikannya kembali ke dalam sebuah bentuk diagram (reserve engineering). Jenis diagram dalam UML yang dapat digunakan, yaitu:

  1. Class Diagram
  2. Bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas, antarmuka, kolaborasi serta relasi.

  3. Object Diagram
  4. Bersifat statis yang memperlihatkan objek serta relasi antar objek. Objek diagram memperlihatkan instansi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada class diagram.

  5. Use case Diagram
  6. Bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan actor.

  7. Sequence Diagram
  8. Bersifat dinamis. Merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  9. Collaboration Diagram
  10. Bersifat dinamis. Merupakan diagram interaksi yang menekankan organisasi structural dari objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

  11. Statechart Diagram
  12. Bersifat dinamis, memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event serta aktivitas.

  13. Activity Diagram
  14. Bersifat dinamis. Merupakan tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  15. Component Diagram
  16. Bersifat statis, memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Deployment Diagram
  18. Bersifat statis, memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen yang ada di dalamnya.


Relasi (Relationship) Unified Modeling Language (UML)

Ada 4 (empat) relasi dalam Unified Language Modeling (UML), yaitu:

  • Ketergantungan (Dependency)
  • Merupakan hubungan dimana terjadi perubahan yang ada pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri.


    Gambar 2.1. Relasi Dependency

  • Asosiasi (Association)
  • Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu projek dengan bagian-bagiannya. Suatu bentuk asosiasi merupakan agregasi untuk menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    Gambar 2.2. Relasi Association

  • Generalisasi (Generalization)
  • Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    Gambar 2.3. Relasi Generalization

  • Realisasi (Realization)
  • Merupakan operasi yang seutuhnya dilakukan oleh suatu objek. Dimana realisasi ini menunjukan hubungan elemen yang ada di bagian tanpa anak panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ditunjuk anak panah.

    Gambar 2.4. Relasi Realization

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Reza Fahrur Rasyid, Fajar Pradana dan Bayu Priyambadha (2017:1178)[42], Elisitasi adalah salah satu tahapan proses penting dalam penentuan awal dari kebutuhan perangkat lunak. Dengan tujuan agar menjadi bersifat kolaboratif, pada pendekatan berorientasi pada tim untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan, para pemangku kepentingan (stakeholders) bekerja sama untuk mengusulkan solusi-solusi atas permasalahan dan kebutuhan pada perangkat lunak yang dirancang.

    Menurut Prastomo (2015)[43], elisitasi didapat melalui proses wawancara yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I
    2. Merupakan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II
    4. Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI, yaitu:

      1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

      2. “D” pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut tidak termasuk dalam bagian sistem yang dibahas.

    5. Elisitasi Tahap III
    6. Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

      1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik dalam pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut didalam sistem yang akan dikembangkan.

      3. “E” artinya Economy, maksudnya biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H), sulit untuk dikerjakan, karena teknik dalam pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M), mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L), mudah untuk dikerjakan.

    7. Final Draft Elisitasi
    8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Prototype Balsamiq Mockups

    Definisi Prototype Balsamiq Mockups

    Menurut Putu Krisnayani, I Ketut Resika Arthana dan I Gede Mahendra Darmawiguna (2016)[44], ). “Balsamiq Mockups adalah salah satu aplikasi yang biasanya di gunakan oleh para perancang aplikasi untuk memulai suatu coretan-coretan rancangan program tanpa perlu menggunakan pensil untuk merancangnya. Mockups adalah istilah yang tidak asing bagi para designer, mockups dapat diartikan prototype yang diperlukan untuk menampilkan demonstrasi produk awal sebelum menjadi produk jadi yang akan dipublikasikan.”

    Konsep Dasar MVC (Model-View-Controller)

    Definisi MVC (Model-View-Controller)

    Menurut Shintya Budianti (2019:11). [45], Model-View-Controller (MVC) merupakan pola desain yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan tiga bagian diantaranya model, view dan controller yaitu sebagai berikut:

    1. Model merupakan bagian yang mengatur struktur data yang berisi fungsi-fungsi untuk pengolahan database untuk membantu dalam mempertahankan data. Bagian ini berupa fungsi operasional database yang dapat dipanggil oleh controller.

    2. View merupakan berisi dokumen dan perintah-perintah yang berfungsi untuk mengatur tampilan depan sistem (front-end) yang berupa halaman web yang akan direpresentasikan kepada user. Tampilan ini berbentuk HTML yang dikirimkan oleh controller.

    3. Controller merupakan bagian yang digunakan untuk menghubungkan antara model dan view yang berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses suatu fungsi data yang akan ditampilkan dalam view.

    Konsep Dasar OOP (Object Oriented Programming)

    Menurut Yanni Suherman (2017:28). [46], “Object Oriented Programming (OOP) atau Pemrograman Berorientasi Objek adalah tata cara pembuatan program (programming paradigm) dengan menggunakan konsep objek yang memiliki data berupa atribut yang menjelaskan tentang objek dan prosedural yang disebut method.”

    Jadi dapat disimpulkan bahwa OOP (Object Oriented Programming) merupakan sebuah metode berorientasi kepada objek yang bertujuan untuk mempermudah pengembangan program dengan memilah permasalahan menjadi beberapa objek yang lebih kecil.


    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Sylvia Tri Yuliani, Bambang Sudarsono dan Arwan Putra Wijaya (2016:210). [47], )“XAMPP adalah tool yang menyediakan paket software dalam satu buah paket yang berbasis Open Source yang didalamnya sudah terdapat Apache (webserver), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, dan PHPMyAdmin.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan sebuah web server yang dapat melayani tampilan halaman web dinamis dengan mendukung semua kebutuhan yang telah disediakan satu paket software oleh XAMPP.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Tim EMS (2016:1). [48] “PHP (Hypertext Preprocessing) merupakan bahasa scripting server untuk membuat sebuah webpage yang dinamis dan interaktif dimana kode PHP disisipkan di antara kode-kode HTML.”

    Menurut Nur Rubiati (2018:1).[49] “Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa berbentuk script yang berada didalam server kemudian diproses. Hasil pemrosesan tersebut dikirim kepada web browser client. Artinya suatu tampilan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP mengalami perubahan mengikuti permintaan-permintaan terkini.”

    Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor yang banyak digunakan untuk keperluan pembuatan website dinamis yang bersifat server side yang di-Embed diantara HTML dapat dimasukkan script PHP.


    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin (2016:25). [50], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel pada MySQL. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.”

    Menurut Irma Kurnia Juliany, Muhammad Salamuddin dan Yuni Kristina Dewi (2018:20). [51], “MySQL adalah sebuah software sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread dan multi-user. Mysql bersifat fleksibel pada berbagai pemrograman, memiliki tingkat keamanan yang baik dan perkembangan software yang relatif cepat.”


    Konsep Dasar Sublime Text

    Definisi Sublime Text

    Menurut Prianggara Maulana (2017). [52], “Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yanng dapat berjalan dibeberapa platform sistem operasi dengan menggunakan Phyton API. Fungsionalitas aplikasi Sublime Text dapat berkembang dengan menggunakan sublime-packages yang bisa didapatkan secara gratis namun belum berbasis open source.”

    Menurut Eko Wahyudi Setiawan (2018:21)[53], bahwa, “Sublime Text adalah teks editor berbasis Python, keunggulan teks editor ini yaitu: elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan pengembang aplikasi dan designer”.

    Konsep Dasar Framework Laravel

    Definisi Framework Laravel

    Menurut Naista (2017) [54], “Framework adalah kerangka kerja dari sebuah website yang akan dibangun. Framework dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam mengatasi masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dan lainnya sehingga pengembang akan lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi”. Laravel merupakan aplikasi web framework berbasis PHP yang open source, menggunakan konsep Model - View - Controller (MVC). Laravel berada dibawah lisensi, dengan menggunakan GitHub sebagai tempat berbagi kode. “Laravel adalah pengembangan website berbasis MVC yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas software dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja aplikasi dengan menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu”

    Menurut Muhammad Irfan H.Z (2017:16). [55], “Laravel adalah aplikasi berbasis web dengan sintaks ekspresif dan elegan. Bertujuan untuk membuat proses developing yang lebih nyaman tanpa mengorbankan fungsionalitas aplikasi develop web. Laravel berfungsi untuk mengurangi tugas umum yang dipakai dalam berbagai proyek web, seperti otentikasi, routing, sesi, dan caching. ”

    Konsep Dasar Blackbox Testing

    Definisi Blackbox Testing

    Menurut Yusuf Sutanto, Agus Utomo dan Doddy Satrya Perbawa (2018:52). [56], “Black box testing adalah suatu proses pengujian suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak dan cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

    1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

    2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

    3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

    4. Kesalahan performansi (performance errors).

    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Menurut Nina Rahayu, Fauziyyah Husna Nurdiayanah Lestari dan Ulfa Tiana Aprilyani (2017:58). [57], “Black box testing adalah teknik testing yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak tanpa perlu mengetahui performa internal, sehingga para tester menyebutnya seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.”


    Studi Pustaka(Literature Review)

    Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara, Tuti Nurhaeni, dan Ika amalia pada tahun 2016[58], dengan judul “Penerapan Viewboard Go+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa” Penelitian ini menjabarkan tentang viewboard GO+ adalah sebagai tempat dan wadah informasi dari data-data yang ada di database GO+ sehingga nantinya akan menampilkan informasi akurat dan terkini yang berkaitan dengan pembayaran mahasiswa. Dengan adanya tujuan viewboard ini juga dapat memudahkan staff memonitoring data mahasiswa. Database merupakan persyaratan dalam memonitoring sebuah data berbasis komputer. Sistem pe-monitoring ini membantu dan memberikan alternatif untuk pihak staff keuangan dan untuk seluruh Pribadi Raharja. Hal ini berguna untuk memudahkan staff memonitoring semua yang berkaitan dengan masalah mengolah data yang terdapat pada GO+ menjadi sebuah viewboard. Viewboard ini berbasis Web karena viewboard yang diterapkan untuk menampilkannya menggunakan Website, dan caranya pembuatannya menggunakan tools Yii Framework.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Mooduto, R. D. P., Surya, F., & Mustika, R (2018)[59], dengan judul “Perancangan Warning System Berbasis SMS Gateway Pada Pajak Kendaraan Bermotor Di Samsat Kota Padang.” Penelitian ini bertujuan untuk merancang, mendesain, dan menguji fasilitas layanan informasi berbasis SMS gateway sehingga dapat membantu pihak SAMSAT kota Padang dalam meningkatkan pelayanan pada pajak kendaraan bermotor. Penelitian ini merupakan penelitian action research. Perancangan sistem yang akan dibangun, dibuat dengan bentuk rancangan desain tabel, desain input, dan desain output. Pengujian yang dilakukan menggunakan data uji berupa pengolahan data, pengolahan proses, dan pengolahan laporan. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah sistem.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja, U., Aini, Q., & Putri, D. M. pada tahun 2018 [60], berjudul “Pemanfaatan Automated Email System (AEMS) Sebagai Media Notifikasi Penilaian Hasil Belajar” membahas mengenai Automated Emailing System pada Penilaian Plus (PEN+) merupakan media pendukung yang efektif dalam penyebaran informasi berupa nilai mahasiswa karena dapat meminimalisir penggunaan kertas. Adanya notifikasi reminder kepada dosen via e-mail untuk segera menginput nilai, membantu untuk proses penyampaian informasi nilai agar lebih cepat diterima oleh mahasiswa.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi dan Arridha Zikra Syah (2019)[61], dengan judul “Monitoring Orang Tua Terhadap Pembayaran Uang Kuliah Dan Absensi Mahasiswa Berbasis SMS Gateway”. Penelitian ini membahas mengenai sistem informasi monitoring pembayaran uang kuliah dan absensi Mahasiswa berbasis SMS Gateway pada STMIK Royal Kisaran dapat menyebarkan informasi terkait pembayaran uang kuliah dan absensi mahasiswa kepada orang tua dan orang tua dapat memonitoring pembayaran uang kuliah dan absensi mahasiswa dari informasi dan layanan yang diberikan dan disediakan oleh sistem. Penyebaran informasi pembayaran uang kuliah dan absensi mahasiswa kepada orang tua menggunakan SMS Gateway dirasa sangat efektif untuk mengantisipasi masalah penyusunan Kartu Rencana Studi (KRS) dan absensi mahasiswa. Orang tua mahasiswa dapat mengetahui langsung jadwal pembayaran uang kuliah, konfirmasi pembayaran uang kuliah sudah dibayar atau belum dibayar, dan pemberitahuan ketidakhadiran mahasiswa melalui SMS Gateway.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Kermite, R. Y., Winarno, A., & Rohmani, A (2017)[62] Berjudul “Perancangan Sistem Administrasi Sekolah Dengan SMS Gateway Berbasis Web Menggunakan Gammu Pada SMK LPI Semarang.” Penelitian ini menjabarkan tentang pengembangan perangkat lunak yang dilakukan dengan menggunakan framework Bootstrap dan AdminLTE, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Dan untuk engine, Gammu menjadi pilihan dalam fitur SMS Gateway ini. Dalam pengembangannya, software ini berhasil diimplementasikan untuk membantu dalam pengontrolan orang tua / wali dan pelayanan informasi terhadap absensi siswa dan pembayaran biaya sekolah.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Mitsuru Toda, Ian Njeru, Dejan Zurovac, Shikanga O Tipo, David Kareko, Matilu Mwau, dan Kouichi Morita pada tahun 2016[63], dengan judul “Effectiveness of a Mobile Short-Message-Service–Based Disease Outbreak Alert System in Kenya”. This study showed that SMS intervention significantly increased timely notifications; however, despite a relatively large improvement, response remained suboptimal, with timely notifications of only one fifth of detected cases. These findings mirror results of a study in Tanzania, which showed that SMS considerably increased vital registration coverage but fell far short of reporting actual birth and death events in the community.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Jessica E. Haberer, Angella Musiimenta, Esther C. Atukunda, Nicholas Musinguzi, Monique A. Wyatt, Norma C. Ware, and David R. Bangsberg pada tahun 2016[64], dengan judul “Short message service (SMS) reminders and real-time adherence monitoring improve antiretroviral therapy adherence in rural Uganda.” This research aims to explore the effects of four types of short message service (SMS) plus real-time adherence monitoring on antiretroviral therapy (ART) adherence: daily reminders, weekly reminders, reminders triggered after a late or missed dose (delivered to patients), and notifications triggered by sustained adherence lapses (delivered to patient-nominated social supporters).

    8. Halimah, Ema Nurmaya, Winda Treisa dan Cornelius Nathael (2018)[65], dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring pada PT. Sukanda Djaya Lampung Selatan Berbasis Website dan SMS Gateway” Penelitian ini membahas perihal sistem yang ditujukan untuk mempermudah monitoring penundaan pembayaran oleh customer. Mempermudah proses pengiriman peringatan untuk customer. Dengan menggunakan SMS Gateway dihasilkan proses kerja yang lebih baik dan maksimal dengan menggunakan penyimpanan data yang tersentralisasi yang dapat memudahkan kegiatan penambahan data, pencarian, dan publikasi data dengan menggunakan teknologi komputer.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Nasim Boksmati, Kerryn Butler-Henderson, Kevin Anderson, dan Tony Sahama pada tahun 2016[66],dengan judul “The Effectiveness of SMS Reminders on Appointment Attendance: a Meta-Analysis”. Pembahasan ini membahas mengenai : To identify the efficacy of short message service (SMS) reminders in health care appointment attendance. A systematic review was undertaken to identify studies published between 2005 and 2015 that compared the attendance rates of patients receiving SMS reminders compared to patients not receiving a reminder. SMS appointment reminders are an effective and operative method in improving appointment attendance in a health care setting and this effectiveness has improved over the past 5 years. Further research is required to identify the optimal SMS reminder timing and frequency, specifically in relation to the length of time since the appointment.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, A., Subarkah, R., Maliki, W., & Permana, T. S. A pada tahun 2016[67], dengan judul “APLIKASI SMS GATEWAY SEBAGAI MEDIA INFORMASI SEKOLAH PADA SMP PERMATA INSANI ISLAMIC SCHOOL KABUPATEN TANGERANG.” Penelitian ini membahas mengenai adanya SMS gateway sebagai media Informasi pada SMP Permata Insani Islamic School Kabupaten Tangerang ini dapat berfungsi sebagai pemberitahuan kepada orang tua murid dengan mendapatkan laporan dari sekolah secara langsung pada hari yang sama , yang akan dikirimkan secara otomatis oleh sistem dalam bentuk SMS apabila siswa berangkat dari rumah tetapi tidak hadir di sekolah. Di samping itu, orang tua juga akan mendapatkan data hasil studi siswa, yang akan sangat membantu orang tua untuk mengevaluasi prestasi anaknya di sekolah.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja

    Sejarah Singkat UPT Samsat Balaraja

    Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balaraja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Provinsi Banten merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah dari DPPKD Provinsi Banten yang mana memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan teknis operasional dinas di bidang pelayanan pendapatan Provinsi Banten di wilayah Kabupaten Tangerang.

    Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) diubah dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012. Pada DPPKD terdapat 11 kantor UPT DPPKD, yaitu 10 UPT DPPKD dan 1 kantor UPT baru yakni UPT DPPKD Malingping, Kabupaten Lebak yang dahulu berupa Kantor Samsat Pembantu Malingping.

    Pelaksanaan Pelayanan di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) masing-masing instasi memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di kantor Bersama SAMSAT memiliki tugas dan kewajiban dalam pemungutan pajak yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) .

    Selain tugas pokok UPT DPPKD Provinsi Banten memiliki fungsi-fungsi yaitu sebagai penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi; pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi, pelaksanaan pendataan, pendaftaran, penetapan, penagihan, penerimaan dan penyetoran pendapatan provinsi; pelaksanaan pembukuan dan pelaporan; serta pelaksanaan urusan ketatausahaan. Berikut komposisi pegawai pada UPT Balaraja :

    Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja

    Visi, Misi dan Tujuan UPT Samsat Balaraja

    Visi UPT Samsat Balaraja

    Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten ingin mewujudkan visi pembangunan yakni masyarakat Banten sejahtera berlandaskan iman dan takwa. Serta terwujudnya pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

    Misi UPT samsat Balaraja

    Adapun Misi UPT Samsat Balaraja yaitu :

    1. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dalam pengurusan STNK dan TNKB.

    2. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar demi menjaminnya kepemilikan dan diperlukan untuk pengabilan keputusan.

    3. Melakukan upaya peningkatan untuk pelayanan melalui perbaikan sarana dan prasarana, sistem komputerisasi serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

    4. Menyajikan data sebagai bahan informasi tentang identitas kepemilikan kendaraan bermotor yng diperlukan untuk pengambilan keputusan.

    Tujuan UPT Samsat Balaraja

    Adapun Tujuan UPT Samsat Balaraja yaitu :

    1. Terwujudnya sistem perencanaan atau penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.

    2. Terwujudnya sistem pengelolaan aset, kewajibaban dan ekuitas daerah yang efektif, efisien dan ekonomis.

    3. Terwujudnya pengelolaan kas daerah yang prima.

    4. Terwujudnya pengelolaan keuangan desa.
      Terlaksananya sistem pengawasan dan pengendalian internal pelaksanaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.

    Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

    Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Povinsi Banten Balaraja Kabupaten Tangerang

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

    Tugas dan Tanggung Jawab di UPT Samsat Balaraja

    1. Kepala UPT Balaraja

      1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;

      2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;

      3. Pelaksanaan pendaftaran, penetapan dan penagihan pajak Provinsi;

      4. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan;

    2. Seksi Tata Usaha

      1. Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan bahan, koordinasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

      2. Pengelolaan keuangan dan umum yang meliputi kegiatankepegawaian, tata naskah dinas, kearsipan, pengelolaan barang, rumah tangga danhumas serta perjalanan dinas.

    3. Seksi PKB dan BBNKB

      1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusuna rencana kegiatan dibidangnya

      2. Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan program dibidangnya

      3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

    4. Seksi Pendapatan Lain-lain

      1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya.

      2. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, pada penelitian ini penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Community Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Berikut adalah prosedur monitoring jatuh tempo pembayaran yang sedang berjalan pada SAMSAT Balaraja dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) :

    1. Petugas RC (Room Control) mengecek data jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

    2. Petugas RC (Room Control) bertugas untuk mendistribusikan informasi jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor kepada petugas Pengelola Data Penagihan Pajak.

    3. Pengelola Data Penagihan Pajak membuat surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU).

    4. Pengelola Data Penagihan Pajak melapor kepada Kepala UPT SAMSAT Balaraja.

    5. Kepala UPT SAMSAT Balaraja menerima dan menandatangani surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU).

    6. Pengelola Data Penagihan Pajak bertugas untuk memberikan surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU) kepada Petugas Pelaksana.

    7. Petugas Pelaksana mengirimkan surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU) kepada Wajib Pajak sesuai dengan alamat yang tercantum pada surat.

    8. Wajib Pajak menerima surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU).

    Gambaran Prosedur Sistem Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Use Case Diagram yang Berjalan

    Use case diagram yaitu model fungsional sebuah sistem yang menggunakan actor dan use case. Use case menggambarkan kelakuan atau kebiasaan sistem yang sedang berjalan saat ini dalam pengingat jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Balaraja.

    Pada gambar 3.2 menggambarkan kebiasaan atau kelakuan tentang alur sistem yang sedang berjalan pada UPT Balaraja.

    Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat:

    1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada pemberitahuan jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) SAMSAT Balaraja.

    2. 5 (Lima) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Kepala UPT SAMSAT Balaraja, Petugas Room Control (RC), Petugas Pengelola Data Penagihan Pajak, Petugas Pelaksana dan Wajib Pajak.

    3. 9 (Sembilan) Use Case Diagram yang dilakukan oleh aktor tersebut, diantaranya : Mengecek data pembayaran PKB, mendistribusikan informasi pembayaran PKB, membuat surat KBBMDU, mencetak surat KBBMDU, melapor kepada kepala UPT SAMSAT Balaraja, menandatangani surat KBBMDU, memberikan surat KBBMDU, mendistribusikan surat KBBMDU, dan menerima surat KBBMDU.

    Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Activity diagram menggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat.

    Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 5 (Lima) Vertical Swim Line berfungsi untuk menjelaskan aktor yang melakukan kegiatan.

    2. 1 (Satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    3. 5 (Lima) Actor yaitu : Petugas Room Control, Pengelola Data Penagihan Pajak, Kepala UPT SAMSAT Balaraja, Petugas Pelaksana, dan Wajib Pajak.

    4. 11 (Sebelas) Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    5. 1 (Satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan atau memperlihatkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu.

    Gambar 3.4 Sequence Diagram yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. 5 (Lima) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Petugas RC, Pengelola Data Penagihan Pajak, Kepala UPT SAMSAT Balaraja, Petugas Pelaksana, dan Wajib Pajak.

    2. 2 (Dua) Lifeline antarmuka, yaitu : Cek jatuh tempo dan Surat KBBMDU.

    3. 6 (Enam) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode analisa sistem yang penulis gunakan yaitu metode PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services). Adapun analisis monitoring jatuh tempo Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Balaraja yaitu sebagai berikut :

    Tabel 3.2 Analisa PIECES


    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    2. Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan.

      1. Nama Masukan : Data jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

      2. Fungsi : Sebagai informasi bagi Pengelola Data Penagihan Pajak

      3. Sumber : Petugas Room Control (RC)

      4. Media : Kertas

      5. Frekuensi : Setiap setahun sekali

      6. Keterangan : Berisi data Wajib Pajak beserta tanggal jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

    3. Analisa Proses

    4. Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

      1. Nama Modul : Data Wajib Pajak yang Menunggak.

      2. Masukan : Data jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

      3. Keluaran : Surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU)

      4. Ringkasan Proses : Surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU) akan diserahkan kepada Wajib Pajak yang menunggak agar segera membayar pajak sesuai dengan ketentuan.

    5. Analisa Keluaran

    6. Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

      1. Nama Keluaran : Surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU)

      2. Fungsi : Sebagai media informasi kepada Wajib Pajak (WP) yang belum melakukan daftar ulang

      3. Media : Kertas

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2120T CPU @2.60GHz

      2. Monitor : LCD 50.8 cm (20”)

      3. RAM : 2,00 GB

      4. Printer : Deskjet 1010

      5. Mouse : OPTICAL USB HP Id09 RoHS

      6. Keyboard: Model No. SK-2085

    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      1. Windows 7 Home Premium 64-bit

      2. Microsoft Word

      3. Microsoft Excel

    3. Hak Akses (Brainware)

      1. Petugas Room Control (RC)

      2. Bagian Pengelola Data Penagihan Pajak

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Keliling UPT Balaraja yang telah dianalisa, penulis menemukan kekurangan-kekurangan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

    1. Tidak adanya media monitoring bagi pihak SAMSAT Balaraja untuk memberikan informasi kepada Wajib Pajak (WP) sebelum waktu jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sehingga banyak Wajib Pajak (WP) yang lupa akan tanggal jatuh tempo kendaraannya masing-masing.

    2. Pada proses pembuatan Surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU) sebelumnya masih konvensional dimana prosesnya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang lebih.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah, yaitu :

    1. Membuat sebuah sistem informasi monitoring jatuh tempo Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) guna membantu petugas SAMSAT Balaraja dalam memberikan informasi secara real-time kepada Wajib Pajak (WP) dalam mengingatkan kembali pembayaran pajak sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran yang telah ditentukan.

    2. Menjadi sistem yang dapat membantu memenuhi kebutuhan informasi kepada Wajib Pajak (WP) dengan mengirimkan pesan melalui SMS.


    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Didapat beberapa hal yang dibutuhkan dalam membangun sebuah sistem yang diinginkan berdasarkan kebutuhan, kemudian disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II dirancang berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan menggunakan metode MDI. Terdapat beberapa kebutuhan yang diberi option Inessential (I) dan perlu dieliminasi. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua kebutuhan di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

    Keterangan:
    M (Mandatory) : Penting atau dibutuhkan
    D (Desirable) : Diinginkan tapi tidak terlalu penting
    I (Inessential) : Bukan bagian dari sistem dan dieliminasi

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economy) dengan option HML (High, Middle, Low).

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

    Keterangan :
    • T :Technical (Bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?)
    • O :Operational (Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?)
    • E :Economy (Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?)

    Final Draff Elisitasi

    Kebutuhan Elisitasi Final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

    Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisa serta penelitian yang dilakukan dalam proses monitoring jatuh tempo pembayaran yang berjalan saat ini, ternyata tidak adanya media informasi bagi petugas SAMSAT Balaraja dalam mengingatkan kepada Wajib Pajak (WP) sebelum waktu jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), sehingga banyak Wajib Pajak (WP) yang lupa akan tanggal jatuh tempo kendaraannya masing-masing. Maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membahas mengenai sistem usulan untuk melakukan perancangan sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), yang bertujuan untuk memudahkan Wajib Pajak (WP) dalam mendapatkan informasi sebelum tanggal jatuh tempo. Adapun sistem yang diusulkan untuk prosedur yang baru ini yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Berikut adalah prosedur sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran yang diusulkan pada SAMSAT Balaraja dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) :

    Admin Penagihan Pajak

    1. Admin Penagihan Pajak melakukan Login dengan memasukkan username dan password.

    2. Jika username atau password tidak ditemukan, maka muncul pesan “Login Gagal”, jika ditemukan, maka akan menampilkan Dashboard.

    3. Pada tampilan Dashboard terdapat grafik persentase tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

    4. Menu Master Data berisi menu Data Wajib Pajak dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

    5. Admin Penagihan Pajak dapat menginput Data Wajib Pajak dan Data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

    6. Dalam menu SMS berisi menu Setting SMS, Single SMS, dan Broadcast SMS.

    7. Admin Penagihan Pajak melakukan setting SMS untuk pesan jatuh tempo yang dikirimkan sesuai tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan.

    8. Dalam menu History SMS terdapat laporan waktu, nomor tujuan, isi pesan, dan status SMS.

    9. Admin dapat mengunduh dan mencetak laporan tunggakan pajak pertahun dalam menu Laporan.

    10. Ketika klik menu Logout akan diarahkan ke form Login.

    Kepala UPT SAMSAT Balaraja

    1. Kepala UPT SAMSAT Balaraja melakukan Login dengan memasukkan username dan password.

    2. Jika username atau password tidak ditemukan, maka muncul pesan “Login Gagal”, jika ditemukan, maka akan menampilkan Dashboard.

    3. Pada tampilan Dashboard terdapat grafik persentase tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

    4. Kepala UPT SAMSAT Balaraja dapat mengunduh dan mencetak laporan tunggakan pajak pertahun dalam menu Laporan.

    5. Ketika klik menu Logout akan diarahkan ke form Login.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram terdiri dari :

    1. Terdapat 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan monitoring jatuh tempo.

    2. Terdapat 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem yaitu, Admin Penagihan Pajak , Kepala UPT SAMSAT Balaraja, dan Wajib Pajak

    3. Terdapat 11 (sebelas) Use Case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut yaitu, Login, Login Gagal, Memasukkan Username & Password, Login Berhasil, View Dashboard, Mengelola Data Master, Mencetak laporan tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor, Mengelola SMS, Mengirim SMS, Menerima SMS, dan Logout.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Monitoring Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

    2. Gambar 4.2 Sequence Diagram Monitoring Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

      Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. Terdapat 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Kepala UPT Balaraja.

      2. Terdapat 4 (empat) Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu: Login, Dashboard, Laporan Tunggakan PKB, dan Logout.

      3. Terdapat 1 (satu) selfmessage yaitu 1.2 login gagal.

      4. Terdapat 7 (tujuh) message yang menggambarkan komunikasi, yaitu : Masukan username & password, Login, View Dashboard, Dapat melihat grafik persentase tunggakan PKB, Mencetak Laporan Tunggakan PKB, Pilih menu Logout, Menampilkan form Logout.

    3. Sequence Diagram Notifikasi Jatuh Tempo Pajak Kendaraan Bermotor

    4. Gambar 4.3. Sequence Diagram Notifikasi Jatuh Tempo Pajak Kendaraan Bermotor Yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram terdiri dari :

      1. Terdapat 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Admin Penagihan Pajak dan Wajib Pajak.

      2. Terdapat 5 (lima) Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu: Login, Dashboard, Master Data, SMS, dan Logout.

      3. Terdapat 1 (satu) selfmessage yaitu 1.2 login gagal.

      4. Terdapat 11 (sebelas) message yang menggambarkan komunikasi, yaitu : Masukan username & password, Login, View Dashboard, Input Data Master, Mengelola SMS, Menampilkan Menu SMS, Kirim SMS, Menerima SMS, Mencetak Laporan, Kirim SMS, Menerima SMS, Menampilkan SMS terkirim, Pilih menu Logout, dan Menampilkan form Login.


    Activity Diagram Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Monitoring Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

    2. Gambar 4.4. Activity Diagram Monitoring Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

      Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. Terdapat 1 (satu) Initial Node, sebagai awal objek

      2. Terdapat 10 (sepuluh) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu: Login, Masukan Username & Password, Mengecek Username & Password, View Dashboard, Dapat melihat grafik persentase tunggakan pajak, Pilih Menu Laporan Tunggakan PKB, Menampilkan Menu Laporan Tunggakan PKB, Dapat Mengunduh dan Mencetak Laporan Tunggakan PKB, Pilih Menu Logout, dan Logout.

      3. Decision Node menggambarkan pada saat melakukan login ada 2 kemungkinan yang pertama apabila login gagal, maka akan kembali ke login dan cek kembali username dan password dan apabila login berhasil, maka akan tampil ke Dashboard.

      4. Terdapat 1 (satu) Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

    3. Activity Diagram Notifikasi Jatuh Tempo Pajak Kendaraan Bermotor

    4. Gambar 4.5. Activity Diagram Notifikasi Jatuh Tempo Pajak Kendaraan Bermotor

      Berdasarkan gambar 4.5. Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. Terdapat 1 (satu) Initial Node, sebagai awal objek

      2. Terdapat 23 (dua puluh tiga) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu: Login, Masukan Username & Password, Mengecek Username & Password, View Dashboard, Menginput Master Data, Menampilkan Menu Master Data, Menu Wajib Pajak : Input Data Wajib Pajak dan Menu PKB: Input Data PKB, Data disimpan, Pilih Menu SMS, Menampilan menu SMS, Mensortir data sesuai dengan waktu jatuh tempo, mengirim SMS, Menerima SMS, SMS terkirim, Dapat melihat history SMS, Pilih Menu Logout, dan Logout.

      3. Decision Node menggambarkan pada saat melakukan login ada 2 kemungkinan yang pertama apabila login gagal maka akan kembali ke login dan cek kembali username dan password dan apabila login berhasil maka akan tampil ke Dashboard dan ketika menginput Master Data diperlukan adanya validasi data sebelum disimpan pada database.

      4. Terdapat 2 (dua) Fork Node menggambarkan pembagian aktivitas tersebut.

      5. Terdapat 1 (satu) Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan :

    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram yang Diusulkan

    Class Diagram menggambarkan data apa saja yang akan diinput kedalam database. Berikut ini adalah class diagram sistem modul pembelajaran berbasis web yang diusulkan :

    Gambar 4.6. Class Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan terdapat :

    1. Terdapat 11 (sebelas) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu Class wajib_pajak, Class pkb, Class sms, Class setting_sms, Class users, Class denda_pkb, Class merk_tipe, Class jenis_model, Class kecamatan, Class kelurahan, dan Class laporan.

    2. Terdapat 10 (sepuluh) association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data menjelaskan secara rinci tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem, sebelum memaparkan basis data yang ada terlebih dahulu digambarkan oleh class diagram sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Wajib Pajak

    2. Tabel 4.2. Tabel Wajib Pajak

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Wajib Pajak
      Media : Hard disk
      Panjang Record  :384
      Primary Key : id_ wp

    3. Tabel PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)

    4. Tabel 4.3. Tabel PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 216
      Primary Key : id_ pkb

    5. Tabel Denda PKB

    6. Tabel 4.4. Tabel Denda PKB

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Denda PKB
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 34
      Primary Key : id_ denda_pkb

    7. Tabel SMS

    8. Tabel 4.5. Tabel SMS

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel SMS
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 183
      Primary Key : id_ sms

    9. Tabel Setting SMS

    10. Tabel 4.6. Tabel Setting SMS

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Setting SMS
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 111
      Primary Key : id_ setting

    11. Tabel Users

    12. Tabel 4.7. Tabel Users

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel users
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 28
      Primary Key : id_ users

    13. Tabel Jenis Model

    14. Tabel 4.8. Tabel Jenis Model

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Jenis Model
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 52
      Primary Key : id_ jenis_model

    15. Tabel Merk Tipe

    16. Tabel 4.9. Tabel Merk Tipe

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Merk Tipe
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 52
      Primary Key : id_ merk_tipe

    17. Tabel Kecamatan

    18. Tabel 4.10. Tabel Kecamatan

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Kecamatan
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 52
      Primary Key : id_ kecamatan

    19. Tabel Kelurahan

    20. Tabel 4.11. Tabel Kelurahan

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Kelurahan
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 52
      Primary Key : id_ kelurahan

    21. Tabel Laporan

    22. Tabel 4.12. Tabel Laporan

      Keterangan :
      Nama Tabel : Tabel Laporan
      Media : Hard disk
      Panjang Record  : 33
      Primary Key : id_ laporan

    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype sistem pengolahan administrasi pelayanan penduduk diantaranya yaitu :

    1. Prototype Login

    2. Pada saat program pertama kali dijalankan pada tampilan yang muncul yaitu login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran pada pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Balaraja, yang berhak melakukan login yaitu: Admin Penagihan Pajak.

      Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.7 :

      Gambar 4.7 Prototype Login
    3. Prototype Dashboard

    4. Rancangan Dashboard untuk menampilkan halaman awal pada sistem informasi monitoring jatuh tempo pembayaran pada pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Balaraja. Dashboard berfungsi sebagai media informasi bagi Admin Penagihan Pajak untuk memantau tunggakan pajak.

      Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada Dashboard yang ditunjukkan pada gambar 4.8:

      Gambar 4.8 Prototype Dashboard


    5. Prototype Master Data Wajib Pajak

    6. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu Master Data Wajib Pajak yang ditunjukkan pada gambar 4.9 :

      Gambar 4.9 Prototype Master Data Wajib Pajak
    7. Prototype Master Data Pajak Kendaraan Bermotor

    8. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu Master Data Pajak Kendaraan Bermotor yang ditunjukkan pada gambar 4.10 :

      Gambar 4.10 Prototype Master Data Pajak Kendaraan Bermotor
    9. Prototype Transaksi Bayar

    10. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu Transaksi yang menampilkan status bayar kendaraan ditunjukkan pada gambar 4.11 :

      Gambar 4.11 Prototype Transaksi Bayar
    11. Prototype SMS

    12. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu SMS yang berfungsi sebagai media penyalur informasi bagi Wajib Pajak yang pajak kendaraannya sudah mendekati tanggal jatuh tempo ditunjukkan pada gambar 4.12 :

      Gambar 4.12 Prototype SMS
    13. Prototype History SMS

    14. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu History SMS yang menampilkan riwayat kirim SMS ditunjukkan pada gambar 4.13:

      Gambar 4.13 Prototype History SMS
    15. Prototype Setting SMS

    16. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu Setting SMS yang berfungsi untuk mengatur format SMS jatuh tempo pada menu Single SMS ditunjukkan pada gambar 4.14:

      Gambar 4.14 Prototype Setting SMS
    17. Prototype Laporan Tunggakan

    18. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu Laporan Tunggakan yang menampilkan Pajak Kendaraan Bermotor yang masih menunggak/belum bayar Pajak ditunjukkan pada gambar 4.15:

      Gambar 4.15. Prototype Laporan Tunggakan
    19. Prototype Notifikasi SMS

    20. Berikut ini merupakan tampilan notifikasi SMS jatuh tempo yang akan diterima oleh Wajib Pajak:

      Gambar 4.16. Prototype Notifikasi SMS

    Rancangan Program

    1. Tampilan Halaman Login

    2. Halaman ini berisi tampilan untuk login admin. Login dilakukan dengan menggunakan Username dan Password, seperti gambar 4.17. di bawah ini.

      Gambar 4.17. Tampilan Login
    3. Tampilan Dashboard

    4. Setelah berhasil melakukan login, maka user akan masuk ke dalam Dashboard yang terdapat grafik informasi persentase Pajak Kendaraan Bermotor yaitu: Potensi Pajak Kendaraan Bermotor, jumlah sudah bayar Pajak Kendaraan Bermotor, dan jumlah belum bayar Pajak Kendaraan Bermotor. Terdapat juga beberapa pilihan menu seperti, Master, Transaksi, SMS, Pengaturan SMS, dan Laporan yang memudahkan user dalam memilih sesuai kebutuhan user. Berikut adalah tampilan Dashboard.

      Gambar 4.18. Tampilan Dashboard
    5. Tampilan Halaman Data Wajib Pajak

    6. Halaman Data Wajib Pajak berisi kumpulan identitas Wajib Pajak yang terdaftar pada SAMSAT Balaraja. Seperti gambar 4.19. di bawah ini.

      Gambar 4.19. Tampilan Halaman Data Wajib Pajak
    7. Tampilan Halaman Data Pajak Kendaraan Bermotor

    8. Tampilan Data Pajak Kendaraan Bermotor berisi data kendaaraan beserta pajak yang terdaftar. Seperti gambar 4.20. dibawah ini :

      Gambar 4.20. Tampilan Halaman Data Pajak Kendaraan Bermotor
    9. Tampilan Halaman Transaksi Bayar

    10. Di halaman ini menampilkan status bayar Pajak Kendaraan Bermotor.

      Gambar 4.21. Tampilan Halaman Transaksi Bayar
    11. Tampilan Halaman SMS

    12. Pada tampilan ini memiliki fungsi untuk mengirimkan SMS jatuh tempo kepada Wajib Pajak yang Pajak Kendaraan Bermotornya sudah mendekati waktu jatuh tempo.

      Gambar 4.22. Tampilan SMS
    13. Tampilan History SMS

    14. Di halaman ini menampilkan riwayat pengiriman SMS Jatuh Tempo.

      Gambar 4.23. Tampilan History SMS
    15. Tampilan Halaman Pengaturan SMS

    16. Pada halaman ini memiliki fungsi sebagai pengaturan format SMS jatuh tempo yang akan dikirimkan kepada Wajib Pajak.

      Gambar 4.24. Tampilan Halaman Pengaturan SMS
    17. Tampilan Laporan Tunggakan

    18. Pada Menu Laporan Tunggakan yang menampilkan Pajak Kendaraan Bermotor yang masih menunggak/belum bayar Pajak ditunjukkan pada gambar 4.25:

      Gambar 4.25. Tampilan Laporan Tunggakan
    19. Tampilan Notifikasi SMS

    20. Notifikasi SMS yang akan diterima oleh Wajib Pajak ketika telah mendekati waktu jatuh tempo.

      Gambar 4.26. Tampilan Notifikasi SMS

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

    1. Processor : Intel® Core™ i3-3220 CPU @ 3.30 GHz (4 CPUs)

    2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.

    3. Monitor : LCD S19C150F

    4. Mouse : USB Logitech B100

    5. Keyboard : USB Logitech K120

    6. RAM : 2GB

    7. Harddisk : 500GB

    Spesifikasi Software

    Spesifikasi software atau perangkat lunak merupakan penunjang peralatan komputer yang digunakan untuk menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware pada saat mengakses sistem tersebut agar menghasilkan sebuah informasi. Konfigurasi sistem yang dibutuhkan:

    1. Windows 10

    2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise

    3. All In One Package : XAMPP

    4. Database Server : MySQL

    5. Web Server : Apache

    6. Microsoft Office : 2010

    Hak Akses (Brainware)

    User yang dapat mengakses sistem ini terdiri dari :

    1. Admin Penagihan Pajak

    2. Kepala UPT SAMSAT Balaraja

    Testing

    Black Box Testing

    Untuk tahap pengujian pada sistem monitoring jatuh tempo Pajak Kendaraan Bermotor, peneliti menggunakan metode Black Box Testing. Metode black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengganti hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output. Berikut ini pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing :

    Tabel 4.13 Black Box Testing

    Implementasi

    Schedule

    Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

    Tabel 4.14. Time Schedule Pengembangan Sistemn

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.15. Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem monitoring jatuh tempo pembayaran pada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) berfungsi untuk memudahkan pihak SAMSAT Balaraja dalam memantau tanggal jatuh tempo Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sehingga informasi akan didapatkan secara real time.

    2. Sistem monitoring jatuh tempo pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) menggunakan SMS Gateway berfungsi sebagai media informasi berupa notifikasi SMS untuk mengingatkan kepada Wajib Pajak (WP) ketika tanggal jatuh tempo pembayaran sudah dekat.

    3. Dengan adanya sistem ini, proses penyampaian informasi kepada Wajib Pajak (WP) berupa notifikasi SMS sebagai pengganti surat Kegiatan Belum Bayar/Menunggak Daftar Ulang (KBBMDU) yang dirasa akan lebih efektif dalam segi waktu dan tenaga.

    Saran

    Adapun beberapa saran yang penulis berikan yaitu:

    1. Diperlukan adanya sosialisasi sistem usulan ini kepada masyarakat dan pegawai agar tidak terjadi miss-communication.

    2. Diharapkan adanya pengembangan mobile apps yang lebih baik lagi dengan membuat sistem berbasis android dan iOS.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
    2. Komara, A. D., Djamal, E. C., & Renaldi, F. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Pemadaman Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process dan Weighted Product. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 2(3).
    3. Aris, A., Fadillah, M. A., Muttaqin, F. Z., & Marbun, A. M. V. B. (2016). Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Usaha Bersama Syari’Ah At-Tahwil Kota Tangerang. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 1-4.
    4. Muslihudin, M. (2016). Oktafianto, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
    5. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
    6. Andita, R., Nurul, P., Rachmatullah, P., Akbar, S., Permata, S., & Mulyaningsih, S. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Obat di Apotek Generik. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN), 2(1), 21-26.
    7. Mulyani, S. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Bandung: Abdi Sistematika.
    8. Azizah, N., Yuliana, L., & Juliana, E. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN HARIAN LEPAS PADA PT FLEX INDONESIA. SENSI Journal, 3(1), 14-21.
    9. Dedy Suryadi, S. T. (2016). Pengembangan Model Sistem Identifikasi Biometrika Menggunakan Karakteristik Telinga (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
    10. Bahagia, B., Satria, D., & Ahmadian, H. (2017). Perancangan SIstem Informasi Manajemen Data Korban Bencana Berbasis Mobile Android. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi (JEMSI), 3(2).
    11. Rafika, A. S., Putri, D. I., & Sanusi, S. (2017). SISTEM PEMBAYARAN RINCIAN BIAYA KULIAH PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA MENGGUNAKAN GO+. CERITA Journal, 3(1), 64-74.
    12. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    13. Huda, M., Winarno, W. W., & Lutfi, E. T. (2018). Evaluasi User Interface Pada Sistem Informasi Akademik Di Stie Putra Bangsa Menggunakan Metode User Centered Systems Design. Jurnal Ekonomi Dan Teknik Informatika, 5(1), 42-59.
    14. Aris, A., Andriyanto, D. A., & Putra, Y. S. (2016). Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang. SENSI Journal, 2(1), 70-81.
    15. Rahayu, S., Azizah, N., & Ferlyawan, R. (2018). IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA E-RECRUITMENT CALON KARYAWAN. SENSI Journal, 4(2), 141-152.
    16. Sefrika, S., Apriyani, H., & Alawiah, E. T. (2017). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Nilai Berbasis Web Pada MTs Al Ghazaly Bogor. Jurnal Mantik Penusa, 1(2).
    17. Sidik, A., Mariana, A. R., & Anggraeny, A. R. (2018). Perancangan Sistem Informasi E-Recruitment Guru Studi Kasus di SMK Kusuma Bangsa. Jurnal Sisfotek Global, 8(1).
    18. Fitriani, H., & Verawati, V. (2019). SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAPATAN JASA PADA WISATA KIMAL PARK KOTABUMI UTARA. Jurnal ONESISMIK, 1(1), 94-102.
    19. Jayanti, N. K. D. A., & Sumiari, N. K. (2018). Teori Basis Data. Penerbit Andi.
    20. Yanto, R. (2016). Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Deepublish.
    21. Samsudin, I., & Muslihudin, M. (2018). Implementasi Web Government Dalam Meningkatkan Potensi Produk Unggulan Desa Berbasis Android. Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi, 1(2), 10-16.
    22. Divayana, D. G. H., Suyasa, P. W. A., & Sugihartini, N. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Matakuliah Kurikulum dan Pengajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI), 5(3), 149-157.
    23. Tristianto, C. (2018, July). Penggunaan metode waterfall untuk pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pembangunan pedesaan. In ESIT (Vol. 12, No. 1, pp. 8-22).
    24. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Notifikasi. Diakses pada tanggal 11 Januari 2019. Tersedia di https://kbbi.web.id/notifikasi
    25. MUTHOA, M. F. (2017). SISTEM NOTIFIKASI BEL RUMAH PADA PONSEL MENGGUNAKAN RASPBERRY PI (Doctoral dissertation, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA).
    26. Rahardja, U., Aini, Q., & Thalia, M. B. (2018). Penerapan Menu Konfirmasi Pembayaran Online Berbasis Yii pada Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(3), 174-185.
    27. Sumarasan, Thomas. 2015. Perpajakan Indonesia, Edisi 4. Jakarta Barat: Indeks.
    28. Randi, I., & Maria, G. Wi Endang, dan Rizky Yudhi Dewantara. 2016. Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentangg Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Sudi SAMSAT Kota Malang).
    29. Chusaeri, Y., Diana, N., & Afifudin, A. (2017). PENGARUH PEMAHAMAN DAN PENGETAHUAN WAJIB PAJAK TENTANG PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (STUDI SAMSAT KOTA BATU). Jurnal Riset Akuntansi, 6(09).
    30. Siti Fajarwati Harahap, Anggi Srimurdianti Sukamto, Novi Safriadi (2016). Perancangan Sistem Penyebaran Informasi Imunisasi Kepada Ibu Balita Berbasis Sms Gateway Pada UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Justin Vol 4. No. 3. ISSN : 2620-8989 Hlm. 1-6.
    31. Widodo, M. R. R., Zainuddin, M. R., & Nusantara, L. S. (2016). Sistem Informasi Dan Pengolahan Data Kursus Mobil Berbasis Web Dengan Sms Gateway Di Armada Pasuruan. JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 1(3).
    32. Budiyanto, N. E., Mauludin, M. S., & Azam, A. (2018). SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK SISWA SMK MIFTAHUL HUDA NGROTO BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY. MAJALAH ILMIAH MOMENTUM, 14(2).
    33. Ani, A. D. (2018). Perancangan Sistem Pemesanan (Order System) Mobil dan Follow Up Customers Berbasis Web dan Menggunakan SMS Gateway (Studi Kasus: PT. Nasmoco Salatiga) (Doctoral dissertation, Program Studi Teknik Informatika FTI-UKSW).
    34. Aini, Q., Rahardja, U., Moeins, A., & Apriani, D. M. (2018). Penerapan Gamifikasi pada Sistem Informasi Penilaian Ujian Mahasiswa Untuk Meningkatkan Kinerja Dosen. Jurnal Informatika Upgris, 4(1).
    35. Santoso, S., Azizah, N., & Astari, A. (2018). Aplikasi Sistem Informasi Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018.
    36. Ina Sholihah widiati, Handoko dkk (2016). Penerapan Kerangka Kerja Zachman untuk merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang:Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech.
    37. Supriyatna, A., & Maria, V. (2018). Analisa Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES. Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika, 3(2), 88-94.
    38. Christian Sujana, D. (2018). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ASIA TIARA. Jurnal Interkom, 12(4).
    39. Maimunah, M., Ilamsyah, I., & Ilham, M. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(1), 25-36.
    40. Budihartanti, C., & Wairisal, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi Wisata Bersejarah Di Jabodetabek Berbasis Android. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer, 1. Vol. 1. ISSN: 2406-7733
    41. Wati, E. F., & Kusumo, A. A. (2017). Penerapan Metode Unified Modeling Language (UML) Berbasis Dekstop pada Sistem Pengolahan Kas Kecil Studi Kasus pada PT Indo Mada Yasa Tangerang. Syntax: Jurnal Informatika, 5(1), 24-36.
    42. Rasyid, R. F., Pradana, F., & Priyambadha, B. (2017). Pengembangan Sistem Peringatan Dini Masa Kontrak Kerja Karyawan Dengan Menerapkan Pendekatan Kolaboratif Athena Pada Elisitasi Kebutuhan (Studi Kasus PT. Surya Optima Nusa Raya). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN, 2548, 964X.
    43. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
    44. Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. (2016). Analisa Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan Menggunakan Metode Heuristic Evaluation. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2).
    45. Budianti, S. (2019). SISTEM INFORMASI PENCARIAN BARANG HILANG LOST AND FOUND PADA KAMPUS 3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
    46. Suherman, Y. (2017). Sistem Informasi Kearsipan Tata Kelola Surat Pada Kantor Inspeksi BRI Kota Padang. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi), 1(1), 26-33.
    47. Yuliani, S. T., Sudarsono, B., & Wijaya, A. P. (2016). Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Pemetaan Pasar Tradisional Di Kota Semarang Berbasis Web. Jurnal Geodesi Undip, 5(2), 208-2016.
    48. Tim, E. M. S. (2016). PHP 5 dari Nol. Elex Media Komputindo.
    49. Rubiati, N. (2018). Aplikasi Informasi Pelayanan Fitness Pada Golden Fitness Center Dumai Dengan Bahasa Pemrograman Php. INFORMATIKA, 10(1), 1-6.
    50. Sutopo, P., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2016). Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.
    51. Juliany, I. K., Salamuddin, M., & Dewi, Y. K. (2018). Perancangan Sistem Informasi E-Marketplace Bank Sampah Berbasis Web. Semnasteknomedia Online, 6(1), 2-10.
    52. Maulana, P. (2017). APLIKASI PENJUALAN BERBASIS WEB PADA CV. JAYA SAKTI ELEKTRONIC (Doctoral dissertation, Universitas Widyatama).
    53. Setiawan, E. W. (2018). SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI RAWAN KRIMINALITAS PADA DITRESKRIMUM POLDA SUMSEL BAGIAN JATANRAS (KEJAHATAN DAN KEKERASAN) BERBASIS ANDROID (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).
    54. D. Naista. Codeigniter Vs Laravel. Yogyakarta: Lokomedia, 2017
    55. Muhammad Irfan, H. Z. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang Menggunakan Framework Laravel (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
    56. Sutanto, Y., Perbawa, D. S., & Utomo, A. (2018). Pengujian Aplikasi Website Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Website Praktekdokter). Jurnal Sainstech, 5(2), 52-
    57. Rahayu, N., Lestari, F. H. N., & Aprilyani, U. T. (2017). Clothing Sales Information System Web-Based:“Bluelight Distro”. VOLT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 55-62.
    58. Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 1(1), 65-77.
    59. Mooduto, R. D. P., Surya, F., & Mustika, R. (2018). Perancangan Warning System Berbasis SMS Gateway Pada Pajak Kendaraan Bermotor Di Samsat Kota Padang. Jurnal Akuntansi & Manajemen, 12(1).
    60. Rahardja, U., Aini, Q., & Putri, D. M. (2018). Pemanfaatan Automated Email System (AEMS) Sebagai Media Notifikasi Penilaian Hasil Belajar. SENSITEK, 1(1), 49-54.
    61. Rizaldi, R., & Syah, A. Z. (2019). Monitoring Orang Tua Terhadap Pembayaran Uang Kuliah Dan Absensi Mahasiswa Berbasis SMS Gateway. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 6(4), 374-380.
    62. Kermite, R. Y., Winarno, A., & Rohmani, A. (2017). Perancangan Sistem Administrasi Sekolah Dengan SMS Gateway Berbasis Web Menggunakan Gammu Pada SMK LPI Semarang. JOINS (Journal of Information System), 2(1), 15-27.
    63. Toda, M., Njeru, I., Zurovac, D., Tipo, S. O., Kareko, D., Mwau, M., & Morita, K. (2016). Effectiveness of a mobile short-message-service–based disease outbreak alert system in Kenya. Emerging infectious diseases, 22(4), 711.
    64. Haberer, J. E., Musiimenta, A., Atukunda, E. C., Musinguzi, N., Wyatt, M. A., Ware, N. C., & Bangsberg, D. R. (2016). Short message service (SMS) reminders and real-time adherence monitoring improve antiretroviral therapy adherence in rural Uganda. AIDS (London, England), 30(8), 1295.
    65. Nurmaya, E., Treisa, W., & Nathael, C. (2018, November). Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring pada PT. Sukanda Djaya Lampung Selatan Berbasis Website dan SMS Gateway. In Prosiding Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. 390-398).
    66. Boksmati, N., Butler-Henderson, K., Anderson, K., & Sahama, T. (2016). The effectiveness of SMS reminders on appointment attendance: a meta- analysis. Journal of Medical Systems, 40(4), 90.
    67. Aris, A., Subarkah, R., Maliki, W., & Permana, T. S. A. (2016). APLIKASI SMS GATEWAY SEBAGAI MEDIA INFORMASI SEKOLAH PADA SMP PERMATA INSANI ISLAMIC SCHOOL KABUPATEN TANGERANG. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 4-11.

    Contributors

    Putri Rahayu