SI1611493593: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 48: Baris 48:
 
<!--------------------------------------------------------------- A B S T R A C T ------------------------------------------------------------------->
 
<!--------------------------------------------------------------- A B S T R A C T ------------------------------------------------------------------->
  
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">''ABSTRACT''</p></div>
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">ABSTRAKSI</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 1"><b>
+
<p style="line-height: 1">_________________</p></div>
''______________'' </b></p></div>
+
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Kata kunci : <i>___</i>''</p></div>
 +
 
 +
 
 +
<!--------------------------------------------------------------- A B S T R A C T ------------------------------------------------------------------->
  
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">''<i>Keywords : ________</i>
 
''</p></div>
 
  
  
Baris 75: Baris 78:
  
  
<!-------------------------------------------------------------------- B A B  I -------------------------------------------------------------------->
+
<!-------------------------------------------------------------------- B A B  II -------------------------------------------------------------------->
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=

Revisi per 13 Juli 2020 00.10

 

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENGAJUAN CUTI KARYAWAN

NON-ORGANIK BERBASIS ANDROID PADA TELKOMSIGMA

DIVISI NETWORK AND SECURITY OPERATION MANAGEMENT

   

SKRIPSI

   

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1611493593
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


ABSTRAKSI

_________________


Kata kunci : ___




ABSTRACT

______________


Keywords : ________




Daftar isi

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Rancang Bangun

Definisi Rancang Bangun

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)[1] "kata "rancang" merupakan kata dasar dari “rancangan” yaitu sesuatu yang sudah dirancang, hasil merancang, rencana, program dan desain, Sedangkan kata “bangun” merupakan istilah yang bentuk, cara menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud, struktur"

Menurut Muarie dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Sekayu Vol. 2 No. 1 (2015:3)[2] mengatakan bahwa Rancang bangun adalah menciptakan dan membuat suatu aplikasi maupun sistem yang belum ada pada suatu instansi atau objek tersebut.”

Menurut Pressman yang dikutip oleh Buchari dkk dalam Jurnal E-Journal Teknik Informatika Vol. 6 No. 1 (2015:1)[3], “rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa rancang bangun adalah merancang dan membuat aplikasi sistem yang baru untuk mencapai tujuan tertentu.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Dasar Sistem

Menurut Wikipedia[4]Secara etimologi, kata Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Secara terminologi, pengertian Sistem adalah kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[5] menyatakan bahwa “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Maniah (2017:1)[6]Sistem dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193),[7], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem computer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan ouput sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada factor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika ada factor-faktor yang mempengaruhi dari luar bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industry dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkatan kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponenkomponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebuat human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sitem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka Panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan saja.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber :

  1. Menurut Handoko (2016;83)[8], “Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”.

  2. Menurut Mulyani, S. (2016:12)[9] , “ informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan. Informasi akan menjadi berguna apabila obyek yang menerima informasi membutuhkan informasi tersebut”.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1. (2015:80)[10], " Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:

    a. Informasi masa lalu, adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    b. Informasi Masa Kini, adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber :

  1. Menurut Hidayat dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.2 (2016:186)[11], mengatakan "informasi adalah Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti".

  2. Menurut Rahayu dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 (2018:3)[12], “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan“.

  3. Menurut Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:34)[13], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

  4. Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:59)[14], “Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang terorganisir dan di jalankan guna dapat menyediakan informasi untuk menunjang atau mendukung organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017:2-3)[15], komponen-komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Input, adalah data yang masuk kedalam sistem informasi.

  2. Komponen Model, adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.

  3. Komponen Output, adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat menejemen serta semua pemakai sistem.

  4. Komponen Teknologi, adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.

  5. Komponen Basis Data, adalah kompulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.

  6. Komponen Kontrol, adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap sistem informasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

  1. Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270)[16], “Analisa Sistem merupakan penjabaran sebuah sistem yang utuh dimana dalam mengevaluasi dan menyelesaikan sebuah masalah atau hambatan dilakukan dengan cara membagi setiap bagian atau komponen sehingga setiap masalah dapat diusulkan perbaikannya”.

  2. Menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:21)[17], mendefinisikan bahwa “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

  3. Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 (2015:72)[18], mendefinisikan bahwa “Analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan- kebutuhan sistem dan apa saja kekurangan”.

Berdasarkan berdasarkan pendapat beberapa para ahli menyimpulkan bahwa suatu sistem yang menentukan mengidentifikasi dan mencari solusi untuk memecahkan masalah dalam proses yang memenuhi kebutuhan sistem dalam proses kerja.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Topik Nur Hidayat, dkk (2017)[19], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagain kompnennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahn-permaslahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibut rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tujuan Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyso (2016:18)[20], “Tujuan analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relative mudah diubah manakala diperlukan. Prinsip prinsip analisis sistem adalah :

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batas sistem [system Boundaries]. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem [interferface] yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pegembangan sistem, harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah/lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Analisis Metode PIECES

Definisi Analisa Metode PIECES

Pengertian Menurut Soleh, dkk dalam Jurnal Seminar Nasional Informatika (SNIF) Vol. 1 No. 1 (2015:124)[21], Metode Analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services) adalah:

  1. Kinerja (Performance) merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan baik.

  2. Informasi (Information) merupakan hal yang terpenting bagi seseorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan.

  3. Ekonomi (Economic) berkaitan dengan sedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan.

  4. Kontrol (Control) pengontrolan dalam sistem sangat diperlukan, guna meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem.

  5. Efisiensi (Efficiency) berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan baik dan sehemat mungkin atau dengan menggunakan biaya yang paling minimum.

  6. Pelayanan (Service) peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[22], “A UML is a standard modeling Language to model the real World in the field of Software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

Menurut Grace yang dikutip Hendini dalam Jurnal Khatulistiwa Informatika, Vol. 4, No. 2 (2016:108)[23], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem”. Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

    Menurut Alan Dennis (2015:517)[24],“Use cases are the primary drivers for all of the UML diagramming techniques. The use case communicates at a high level what the system needs to do, and each of the UML diagramming techniques build upon this by presenting the functionality in different ways, each view having a different purpose”.

  2. Activity Diagram

    Menurut Nasril dan Adri Yanto Saputra dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:49)[25], Berpendapat bahwa activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem bukan apa yang dilakukan actor

  3. Sequence Diagram

    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 (2016:20)[26], “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”.

  4. Class Diagram

    Menurut Yasin yang dikutip oleh Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek, Vol. 7 No. 1(2017:3)[27], “Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek serta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain”.

Konsep Dasar Cuti

Definisi Cuti

Menurut Shabrina Restu dalam Jurnal SPREAD Vol. 6 No. 1 (2016:46)[28] Adapun jenis-jenis cuti yang diberikan oleh setiap perusahaan, yaitu:

  1. Cuti tahunan

    Cuti ini adalah hak setiap tenaga kerja dalam setahun dimana setiap bulan di perkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.

  2. Cuti melahirkan

    Perempuan memiliki cuti melahirkan selama tiga bulan.

  3. Cuti menstruasi

    Cuti ini merupakan hak cuti khusus yang ditunjukkan untuk perempuan.

  4. Cuti bersama

    Cuti ini adalah cuti yang diatur pula oleh pemerintah untuk keperluan masyarakat luas.

  5. Ibadah haji

    Cuti ini diberikan karena adanya salah satu kewajiban agama yang harus ditunaikan yakni beribadah haji.

  6. Cuti masa kerja

    Cuti ini diberikan sebagai upaya memberikan waktu istirahat demi produktivitas kerja.

  7. Cuti insidental

    Cuti ini diberikan karena keperluan khusus seperti menikah, menikahkan anak, mendampingi istri melahirkan, khitan, baptis, dan kematian keluarga inti.

  8. Cuti ditanggung dan dan di luar tanggungan perusahaan

    Cuti yang ditanggung biasanya berkaitan dengan kepentingan perusahaan, sebaliknya untuk yang di luar tanggungan perusahaan.

Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Menurut Abadi dkk dalam Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Vol. 6 (2017:38)[29], “Karyawan merupakan faktor pendukung dalam sebuah perusahaan atau instansi, karena dengan adanya karyawan yang memiliki standar kualifikasi perusahaan maka produktivitas perusahaan pasti akan tetap terjaga dan semakin meningkat”

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman Java

Definisi Bahasa Pemrograman Java

Menurut definisi Sun Microsystem, pada buku M. Shalahuddin dan Rosa A.S yang dikutip oleh Mantala dalam Jurnal Positif Vol 2, No.1 (2016:2)[30], “Java adalah nama sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer yang berdiri sendiri (stand alone) ataupun pada lingkungan jaringan.”

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Harni Kusniyati dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang (2016:11)[31], “Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc dengan dukungan finansial Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.”

Konsep Dasar Android Studio

Definisi Android Studio

Menurut Adibhadiansyah (2016:2)[32], “Android studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang diperkenalkan google pada acara google I/O 2013. Android studio merupakan pengembangan dari eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android studio”.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Yuliyanti dalam jurnal SENIATI (2016:332)[33], “Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal dibutuhkan para pengguna”.

Konsep Dasar Outsourcing

Definisi Outsourcing

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 adalah penyediaan jasa tenaga kerja seperti penyediaan jasa tenaga kerja seperti yang diatur dalam pasal 64, 65, dan 66.[34],Dalam psikologi industri, karyawan outsourcing merupakan karyawan kontrak yang disediakan dari suatu perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Imam Adli dkk, dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab (2018:76)[35], “Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software.”

Menurut Taufik Hidayat dkk dalam Jurnal JUTIS (2018:27)[36], “Black – Box Testing merupakan pengujian yang berfoku pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. “

Dari penjelasan yang diatas dapat disimpulkan bahwa Blackbox Testing adalah metode yang digunakan untuk pengujian spesifikasi fungsional dari aplikasi.

Konsep Dasar Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Balaji S, Murugaiyan MS yang dikutip oleh Lailatul Husniah dkk dalam jurnal KINETIK (2016:34)[37], “SDLC (System Development Life Cycle) adalah proses yang digunakan oleh industri perangkat lunak untuk merancang, mengembangkan dan menguji software”. SDLC (System Development Life Cycle) bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang memenuhi atau melebihi harapan,mencapai penyelesaian dalam watu dan biaya yang sudah direncanakan.

Ada beberapa model dalam SDLC yang sufah dibuat seperti model waterfall,spiral, V-Model, rapid prototyping, dan iterative model. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yang merupakan suatu proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan, dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum memasuki tahap berikutnya yang dilihat sebagai aliran air yang terus mengalir kebawah (seperti air terjun) melewati tahap-tahap yang ada yaitu tahap perencanaan, pemodelan/perancangan, implementasi, dan pengujian.

  1. Tahap Analisis

    Tahap analisis atau perencanaan adalah menjelaskan semua proses yang terjadi dalam aplikasi yang akan dibuat.

  2. Tahap Desain

    Tahap desain merupakan proses perancangan dan pemecahan masalah untuk solusi perangkat lunak seperti menentukan rencana untuk solusi yang meliputi desain algoritma, arsitektur desain perangkat lunak, skema konseptual database, desain konsep, desai GUI, dan definisi struktur data.

  3. Tahap Implementasi

    Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

  4. Tahap Pengujian

    Dalam tahap ini merupakan proses untuk memeriksa bahwa solusi perangkat lunak memenuhi original requirements dan spesifikasi dimana hal tersebut menyelesaikan tujuan yang lebih ditetapkan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Suryana, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18)[38], “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[39], yaitu berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Menurut siahaan yang di kutip oleh Dzulhaq dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1)[40], “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.”

Dari penjelasan yang diatas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan sistem baru berdasarkan kebutuhan pihak manajemen terkait, untuk dieksekusi oleh peneliti.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[41], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. “E” artinya Econimy, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Azizah dkk dalam jurnal SENSI (2017:185)[42], “Literature adalah kesusastraan dan kepustakaan sedangkan Riview adalah suatu tindakan meninjau memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam Literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CITEC (2017:176)[43], “Literature review adalah sebuah rangkuman atau intisari dari hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru mengenai suatu project.”

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Literature Riview adalah suatu penelitian sebelumnya yang dapat di jadikan contoh atau acuan penelitian baru yang berkaitan dengan topik penelitian.

Tujuan Literature Review

Menurut Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup dan Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT (2015:29)[44], mendefinisikan metode study pustaka dilakukan dengan pengumpulan informasi yng dibutuhkan dalam mencari refrensi-refrensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (literature review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identifity gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dalam membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Study Pustaka Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Abas Sunarya, Erick Febriyanto, dan Jenny Januarini dalam jurnal CCIT Vol. 12 No. 2 tahun 2019 yang berjudul Aplikasi Mobile Absensi Karyawan dan Pengajuan Cuti Berbasis GPS[45] membahas tentang pengembangan sistem absensi karyawan dengan memanfaatkan GPS (Global Positioning System) yang dihubungkan dengan fungsi pengajuan cuti karyawan. Absensi karyawan mencakup jam masuk dan selesai bekerja karyawan sedangkan cuti mencakup diantaranya cuti melahirkan, cuti sakit, cuti tahunan, dan cuti karena alasan penting. Permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah prosedur persetujuan absensi dan cuti yang masih dilakukan diluar sistem yang ada. Sehingga masih harus meminta persetujuan secara lisan kepada atasan setelah input cuti di dalam sistem. Pengembangan ini bertujuan untuk mempermudah bagi karyawan, atasan, maupun departemen sumber daya manusia dalam mengajukan, menyetujui dan memeriksa absensi dan cuti karyawan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Fransiskus Adikara dalam jurnal SISFO Vol. 6 No. 1, tahun 2016 yang berjudul Pengembangan Fungsi Pengajuan Cuti Karyawan pada Sistem Absensi Mobile[46]membahas fungsi pengajuan cuti karyawan melalui aplikasi absensi di sistem absensi. Tujuan yang ingin dicapai adalah karyawan dapat mengajukan cuti secara mandiri melalui perangkat mobile-nya, dengan menggunakan metode pengembangan sistem dengan Extreme Programming. Hasil dari sistem absensi yang dikembangkan menunjukkan bahwa telepon pintar berbasis sistem operasi Android dapat digunakan untuk mengajukan cuti karyawan secara mandiri. Pengembangan pada fasilitas login sistem yang lebih kredibel dengan menambahkan fasilitas pemindai data biometrik dari penggunanya.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Sumarta, Jemakmun, M. Soekarno Putra dalam jurnal Bina Darma Conference on Computer Science (BDCCS) Vol. 1, No. 1 tahun 2019 yang berjudul Membangun Aplikasi Cuti Karyawan Dan Dosen Pada Universitas Bina Darma Palembang Berbasis Android[47]membahas tentang proses pengajuan cuti masih dilakukan secara manual. Karyawan dan dosen yang akan mengajukan cuti yaitu harus membuat dan memberikan surat pengajuan cuti. Lalu dengan menggunakan aplikasi pengajuan cuti berbasis android ini memudahkan dosen ataupun karyawan dalam melakukan proses pengajuan cuti, karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun sehingga hal ini dapat mengefisienkan waktu dalam pengajuan cuti.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani Budihartanti, Chairul Umam dalam jurnal PROSISKO Vol. 5 No. 1 tahun 2018 yang berjudul Aplikasi Pengajuan Cuti Online Berbasis Android Pada PT. Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia[48]membahas tentang saat ini perusahaan tersebut untuk mengajukan cuti masih menggunakan cara manual, yaitu dengan mengisi form cuti yang rawan hilang atau rusak sehingga menyulitkan proses rekapitulasi. Aplikasi yang dibuat tersebut mengurangi kesalahan-kesalahan pada sistem yang berjalan, karyawan mengetahui sisa cuti, sehingga bisa merencanakan pengambilan cuti secara real tanpa harus bertanya kepada HRD

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Solikin dan M. Soekarno Putra dalam jurnal KLIK Vol 6, No. 2 tahun 2019 yang berjudul Aplikasi Cuti Dosen Berbasis Android Pada STEBIS Islam Darussalam[49]membahas tentang STEBIS Islam Darussalam memiliki pegawai yang meliputi karyawan beserta staf dan dosen pengajar yang ingin melakukan proses pengajuan cuti masih dilakukan secara manual dengan membuat dan memberikan surat pengajuan cuti kepada admin. Sehingga dapat disimpulkan untuk memudahkan dosen ataupun karyawan dalam melakukan proses pengajuan cuti, karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun

DAFTAR PUSTAKA

  1. Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/. Diakses 15 Februari 2020
  2. Muarie, M. S. 2015. Rancang Bangun Sistem Ujian Online Pada Smp Negeri 8 Sekayu. Jurnal Tips: Jurnal Teknologi Informasi Dan Komputer Politeknik Sekayu, 2(1), 28-40.
  3. Buchari, M. Z., Sentinuwo, S. R., & Lantang, O. A. (2015). Rancang Bangun Video Animasi 3 Dimensi Untuk Mekanisme Pengujian Kendaraan Bermotor Di Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Komunikasi Dan Informasi. Jurnal Teknik Informatika,
  4. Wikipedia, Definisi Sistem. https://id.wikipedia.org/wiki/sistem. Diakses 15 Februari 2019
  5. Romney, Marshall B., Dan Paul John Steinbart. 2015. Accounting Informasi Systems, 13 Th Edition. England: Pearson Educational Limited.
  6. Maniah. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  7. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. “Harfizar, H., Yuliana, K., & Muh Afiffudin, M. A. (2017). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA BERBASIS WEB. SENSI Journal, 3(2), 190-207
  8. Handoko. 2016. Pemanfaatan windows api untuk sistem informasi AMIK Cipta Darma Surakarta. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalComtech.
  9. Mulyani, S. (2016). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. Bandung: AbdiSistematika.
  10. Lusyani, Sunarya., Po. Abas Sunarya Dan Jasmine Daara Assyifa. 2015.Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Ejournal Stimik Raharja. 9(1).
  11. Hidayat, W., Mahmuriyah, R., & Safitri, S. N. (2016). Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. SENSI Journal, 2(2), 184-197
  12. Rahayu, Sri., Ai Ratna Sari Dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Jurnal Sensi. 4(1)
  13. Tiara, K., Immaniar, D., & Arzia, F. (2015). PENERAPAN SISTEM INVENTORY LABOTARIUM DIGITAL DENGAN METODE CRITICAL SUCCES FACTOR PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. CCIT Journal, 9(1), 33-43.
  14. M.Thoha, Miyanto. 2015. Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Jurnal Prosisko Vol. 2 No. 2
  15. Elisabeth Yunaeti Anggraeni Dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  16. Suryadi, E. (2016). Istem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan DalamMendistribusikan Zakat, Infak Dan Sedekah. Ccit Journal, 9(3), 268-275.
  17. A.S., Rosa dan M.Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan Berorientasi Objek. Cet.3. Bandung : Informatika.
  18. Bachtiar, D. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN, 2088-1762.
  19. Hidayat, Nur, Topik. Yanuttama, Indra. Zaid, Ahmad .2017. “Media Pembelajaran IPA Kelas 3 Sekolah Dasar menggunakan Teknologi berbasis Android”. Seminar Nasinal. ISSN : 2302-3805. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  20. Tyso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  21. Soleh, O., Astriza, F., & Hamid, V. A. (2017, November). Analisa Masalah Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Metode Pieces Di Smk Am Ma’mur. In Seminar Nasional Informatika (Snif) (Vol. 1, No. 1, 121-127).
  22. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. (2016:506). Object Oriented Programming (OOP) Approach To The Development Of Student Information Management System. Ebonyi State University, Abakaliki – Nigeria: International Journal Of Computer Applications Technology And Research.
  23. Hendini, Ade. 2016. Pemodelan Uml Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan Stok Barang (Studi Kasus : Distro Zhezha Pontianak). Jurnal Khatulistiwa Informatika, Vol 1, No 2
  24. Dennis, A. (2015). Systems Analysis And Design: An Object-Oriented Approach With Uml 5th Edition. Hoboken, New Jersey, United States: John Wiley
  25. Nasril, N., & Saputra, A. Y. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT, 3(1), 47-53.
  26. Titus, C. (2016). A Proposed Prototype On Using Online Social Networks As Learning Platforms. International Journal Of Computer Applications, 145(9).
  27. Hanafri, M. I., Mustafa, S. M., & Hidayat, A. (2017). Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
  28. Shabrina Restu, D. “Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Wanita Mengenai Cuti Haid–Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan”. Jurnal SPREAD, 6(1)
  29. Abadi, S., & Latifah, F. (2017). “Decision Support System Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting”. Jurnal Tam (Technology Acceptance Model), 6, 37-43
  30. Mantala, R. (2016). Perancangan & Implementasi Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Dan Suku Cadang Di PT. Triteguh Manunggal Sejati Banjarbaru. Positif: Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi, 2(1).
  31. Kusniyati, Harni dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang. 2016. Aplikasi Edukasi Budaya Toba Samosir Berbasis Android. Jurnal Teknik Informatika. 9 NO. 1.
  32. Adibhadiansyah, Mohamad dan Naim Rochmawati. 2016. Jurnal Pengembangan Sistem Informasi Kos Berbasis Android. Universitas Surabaya.
  33. Yuliyanti, W. (2016). Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (Rfid). Prosiding SENIATI, 332-B.
  34. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 64, 65, dan 66. https://pih.kemlu.go.id/ Diakses pada 15 Februari 2020
  35. Mukhtar, H. (2018). PERANCANGAN DAN PEMBUATAN VISUAL NOVEL SEJARAH KH. AHMAD DAHLAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID. RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab), 3(2), 69-82.
  36. Hidayat, T., & Muttaqin, M. (2018). Pengujian Sistem Informasi Pendaftaran dan Pembayaran Wisuda Online menggunakan Black Box Testing dengan Metode Equivalence Partitioning dan Boundary Value Analysis. JURNAL TEKNIK INFORMATIKA UNIS, 6(1), 25-29.
  37. Husniah, Lailatul. Fendy Saputro, dan Eko Budi Cahyono. 2016. Interaktif Augmented Reality Untuk Katalog Penjualan Rumah Berbasis Android. Jurnal KINETIK : Vol.1, No.1
  38. Suryana, Abas. dkk. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  39. Ariawan Jesa, Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol.5 No.1 Maret 2015.
  40. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 7(1).
  41. Amrullah, Agit. dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805.
  42. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Jurnal SENSI Vol.3 No.1 - Februari 2017 ISSN : 2461-1409.
  43. Rahardja, U., Aini, Q., & Thalia, M. B. (2018). Penerapan Menu Konfirmasi Pembayaran Online Berbasis Yii pada Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(3), 174-185.
  44. Yusuf, Muhammad, ary budi warsito, Moh Iqbal Awi Mukaram.2015.”Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja.
  45. Sunarya, P. A., Febriyanto, E., & Januarini, J. Aplikasi Mobile Absensi Karyawan Dan Pengajuan Cuti Berbasis Gps. Creative Communication And Innovative Technology Journal, 12(2), 241-247.
  46. Adikara, F. (2016). Pengembangan Fungsi Pengajuan Cuti Karyawan Pada Sistem Absensi Mobile. Jurnal Sisfo, Vol 6 No 1, 6.
  47. Sumarta, A., Jemakmun, J., & Putra, M. S. (2019, January). Membangun Aplikasi Cuti Karyawan Dan Dosen Pada Universitas Bina Darma Palembang Berbasis Android. In Bina Darma Conference On Computer Science (BDCCS) (Vol. 1, No. 1, Pp. 24-32).
  48. Budihartanti, C., & Umam, C. (2018). Aplikasi Pengajuan Cuti Online Berbasis Android Pada PT. Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia. Prosisko: Jurnal Pengembangan Riset Dan Observasi Sistem Komputer, 5(1).
  49. Solikin, I., & Putra, M. S. (2019). Aplikasi Cuti Dosen Berbasis Android Pada Stebis Islam Darussalam. Klik-Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer, 6(2), 172-183.


Contributors

Admin, Nini Santika