SI1611492040

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN LECTURER PERFORMANCE MONITORING

SYSTEM (LENS) SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN HASIL

KINERJA PENELITIAN DOSEN PADA UNIVERSITAS

RAHARJA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1611492040
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN LECTURER PERFORMANCE MONITORING

SYSTEM (LENS) SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN HASIL

KINERJA PENELITIAN DOSEN PADA UNIVERSITAS

RAHARJA


Disusun Oleh :


NIM
: 1611492040
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020


Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 0006095
       
NIP : 010814
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN LECTURER PERFORMANCE MONITORING

SYSTEM (LENS) SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN HASIL

KINERJA PENELITIAN DOSEN PADA UNIVERSITAS

RAHARJA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1611492040
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :


Tangerang, 21 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 14018
 
NID : 14012






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN LECTURER PERFORMANCE MONITORING

SYSTEM (LENS) SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN HASIL

KINERJA PENELITIAN DOSEN PADA UNIVERSITAS

RAHARJA


Disusun Oleh :


NIM
: 1611492040
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN LECTURER PERFORMANCE MONITORING

SYSTEM (LENS) SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN HASIL

KINERJA PENELITIAN DOSEN PADA UNIVERSITAS

RAHARJA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1611492040
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020


Citra Yulian Kristanti
NIM. 1611492040


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Tingkat kualitas kinerja yang dimiliki oleh Dosen menjadi tiang dari kegiatan belajar mengajar sehingga dapat melahirkan bibit unggul dari sebuah Perguruan Tinggi. Universitas Raharja memiliki Visi dapat melahirkan lulusan melahirkan lulusan berkualitas, berintegritas serta berdaya saing tinggi. Berdasarkan surat dari Ristekdikti dengan Nomor : B/850/E2.4/RS.04/2019 Universitas Raharja menduduki posisi nomor 220 dengan klaster Madya. Hal tersebut membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Universitas Raharja masih dirasa kurang dibanding dengan Universitas lainnya yang berada pada posisi diatasnya. Dalam kegiatan monitoring diperlukan sebuah wadah yang dapat menampung hasil kinerja penelitian yang telah dilakukan oleh seorang Dosen. Namun, pada perkembangannya saat ini sistem monitoring kinerja dosen pada Universitas Raharja masih dirasa kurang sehingga mengakibatkan kesenjangan bagi dosen yang ingin melaporkan hasil kinerja tersebut. Maka dari itu dirancang lah sebuah Sistem Informasi yang dapat memudahkan dosen dalam melaporkan hasil kinerja penelitiannya yang diberi nama Lecturer Performance Monitoring System (LENS) guna meningkatkan Mutu Kualitas kinerja penelitian Dosen Universitas Raharja. Dalam pembuatannya LENS menggunakan metode SDLC serta bahasa pemrograman PHP karena sistem ini menggunakan website sebagai media penampilannya.

Kata Kunci: LENS, Monitoring, Kinerja, SDLC


ABSTRACT

The quality level of performance possessed by the lecturer becomes the pillar of teaching and learning activities so that it can produce superior seeds from a university. Raharja University has a vision to give birth to graduates giving birth to graduates of high quality, integrity and highly competitive. Based on a letter from Ristekdikti with Number: B / 850 / E2.4 / RS.04 / 2019 Raharja University occupies position number 220 with Intermediate cluster. This proves that the research conducted by Raharja University is still considered to be lacking compared to other universities which are in a position above it. In monitoring activities a container is needed that can accommodate the results of the performance of research conducted by a Lecturer. However, in its current development the lecturer performance monitoring system at Raharja University is still lacking, resulting in gaps for lecturers who want to report on the results of the performance. Therefore, an Information System was designed to facilitate lecturers in reporting the results of their research performance, which was named Lecturer Performance Monitoring System (LENS) in order to improve the quality of research performance of Raharja University Lecturers. In making LENS uses the SDLC method and the PHP programming language because this system uses the website as a medium for its appearance.

Keywords : LENS, Monitoring, Performance, SDLC





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN LECTURER PERFORMANCE MONITORING SYSTEM (LENS) SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN HASIL KINERJA PENELITIAN DOSEN PADA UNIVERSITAS RAHARJA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi..
  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Muhamad Yusup, M.Kom selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas pengertian, doa dan dukungan moril dari kedua orang tua tercinta, adik serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moral, materi dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.
  9. Gelank Adi Prakhasha yang selalu memberikan dukungan berupa semangat, kepedulian, kasih sayang serta waktunya.
  10. Sahabat Solehah (Cycha Allicia Chandra, Dyah Shafira Dewi, Fakhirah Salsabila, Fatimatuzzahra Syahroni, Ratna Nur Aulia, Wafah Fadilah, Widya Febriana) yang selalu memberikan dukungan, semangat serta support kepada penulis.
  11. Rekan-rekan seperjuangan Team NextGen (Fitra Putri Oganda dan Aziz Andrean Sangaji).
  12. Seluruh anggota Raharja Enrichment Centre (REC) yang telah memberikan Support kepada penulis.
  13. Teman – teman TimUR 7, TimUR 8, TimUR 9, dan juga TimUR 10 yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
  14. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan dukungan serta masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2020
Citra Yulian Kristanti
NIM. 1611492040








DAFTAR GAMBAR



DAFTAR TABEL






DAFTAR SIMBOL







BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Dosen sebagai tenaga pendidik profesional memiliki tugas utama untuk mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Tingkat kualitas kinerja yang dimiliki oleh Dosen menjadi tiang dari kegiatan belajar mengajar sehingga dapat melahirkan bibit unggul dari sebuah Perguruan Tinggi.

Universitas Raharja merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang berlokasi di Kota Tangerang yang bergerak pada 2 bidang yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Sains dan Teknologi . Universitas Raharja memiliki Visi dapat melahirkan lulusan melahirkan lulusan berkualitas, berintegritas serta berdaya saing tinggi. Maka dari itu diperlukan Dosen yang memiliki Mutu yang baik supaya tercapai Visi dari Universitas Raharja.


Gambar 1.1 Jumlah Dosen Universitas Raharja

Berdasarkan data yang tercantum pada https://forlap.ristekdikti.go.id/ di Universitas Raharja terdapat 8 Dosen tetap aktif untung jenjang S2, 84 Dosen tetap aktif untung jenjang S1 dan 36 Dosen tetap aktif untung jenjang D3. Dari data tersebut didapat bahwa total Dosen Tetap Aktif yang ada pada Universitas Raharja berjumlah 128 Dosen.

Berdasarkan surat dari Ristekdikti dengan Nomor : B/850/E2.4/RS.04/2019 Perihal Peringkat Perguruan Tinggi berbasis Kinerja Penelitian menjelaskan bahwa Universitas Raharja berada pada klaster ketiga yaitu Madya dari 4 klaster yang ada dan menduduki posisi nomor 220 dari total 1977 Perguruan tinggi yang terdaftar.

Hal tersebut membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Universitas Raharja masih dirasa kurang dibanding dengan Universitas lainnya yang berada pada posisi diatasnya. Maka dari itu diperlukan peningkatan Penelitian yang dilakukan oleh dosen untuk menunjang peringkat yang didapat oleh Universitas Raharja.

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan sebuah informasi terkait dengan suatu hal tertentu untuk dapat mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini monitoring perlu dilakukan untuk dapat mengawasi kinerja Dosen agar selalu melaksanakan kewajibannya sebagai Dosen sesuai dengan Undang-Undang dan SKPTR yang berlaku sehingga Mutu seorang Dosen dapat tetap terjaga.

Dalam kegiatan monitoring diperlukan sebuah wadah yang dapat menampung hasil kinerja penelitian yang telah dilakukan oleh seorang Dosen. Wadah tersebut dapat berupa sebuah Media Penginputan dimana masing-masing Dosen dapat menginput hasil kinerja yang dimiliki sehingga pihak Perguruan tinggi dapat memantau kinerja yang dimiliki oleh Dosennya.

Pada kemajuan teknologi dan informasi yang terjadi saat ini, peran suatu penyajian informasi amat penting bagi bermacam level manajemen dalam menunjang pengambilan sebuah keputusan dimana saat ini sudah banyak dipergunakan yaitu sistem penginputan.

Sistem informasi menawarkan berjuta kemudahan serta dapat mempersingkat waktu yang selama ini banyak terbuang karena kurang efektifnya sistem yang berjalan. Manfaat dari sistem informasi berbasis website saat ini banyak dipergunakan dalam bidang apapun tidak menutup kemungkinan dalam bidang Perguruan Tinggi. Melalui sistem informasi berbasis web dapat mempermudah dalam penyampaian informasi dalam lingkup Perguruan Tinggi. Sistem Informasi berbasis Web memiliki daya guna sebagai wadah yang dapat menampung serta menyampaikan informasi berbentuk data-data yang dibutuhkan oleh penggunanya.

Namun, pada perkembangannya saat ini sistem monitoring kinerja dosen pada Universitas Raharja masih dirasa kurang sehingga mengakibatkan kesenjangan bagi dosen yang ingin melaporkan hasil kinerja tersebut. Sistem yang saat ini berjalan masih dapat dikatakan sangatlah kurang karena belum adanya sistem yang berperan sebagai wadah yang dapat menampung hasil kinerja penelitian yang telah dilakukan oleh Dosen. Di era disrupsi ini sebuah Perguruan Tinggi sudah sepatutnya dapat memberikan wadah bagi para Dosen dalam melaporkan hasil kinerja penelitian yang telah dilakukan. Dengan menggunakan Sistem Informasi berbasis Web maka dapat mengatasi kesenjangan yang terjadi. Sistem Informasi berbasis Web dapat menjadi media yang menampung hasil kinerja penelitian Dosen.

Sistem Monitoring Kinerja Penelitian Dosen yang berjalan saat ini masih sangat sederhana yaitu dengan cara menggunakan Google Form yang terdapat pada website https://lppm.raharja.ac.id/ untuk selanjutnya dilakukan perekapan oleh operator supaya dapat menjadi sebuah laporan.

Berdasar pada latar belakang tersebut maka dirasa perlu untuk melakukan pengembangan pada sistem monitoring kinerja Dosen yang berjalan saat ini dengan membuat Sistem Informasi berbasis Web dengan nama Lecturer Performance Monitoring System (LENS) guna meningkatkan Mutu Kualitas kinerja penelitian Dosen Universitas Raharja. Lecturer Performance Monitoring System (LENS) dapat diakses secara online dan Dosen dapat login dengan menggunakan Rinfo. Hal tersebut penulis tuangkan dalam sebuah laporan ilmiah yang berjudul “Perancangan Lecturer Performance Monitoring System (LENS) Sebagai Media Penginputan Hasil Kinerja Penelitian Dosen Pada Universitas Raharja”.

BAB II

LANDASAN TEORI


Guna menyempurnakan penulisan laporan ini, maka perlu disertakan sejumlah hal atau sintesis yang berkenaan dengan permasalahan yang dibahas serta cakupan dalam penelitian sebagai landasan dalam penyusunan laporan ini.

Definisi Perancangan

Perancangan merupakan langkah awal untuk membuat suatu sistem yang baru guna menyelesaikan masalah-masalah dari sistem yang lama, melalui tahapan analisis terlebih dahulu (Jauhari Arifin, Leni Natalia Zulita dan Hermawansyah, 2016)[1].

Perancangan merupakan suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta menyediakan rincian mengenai arsitektur dari perangkat lunak, struktur data, dan tampilan yang seringkali bersifat struktural (Agustian, Nurhadi dan Irawan, 2017)[2].

Perancangan adalah suatu tahap yang dilakukan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan permasalahan yang ada, dengan mengatur komponen-komponen dalam sistem tersebut sehingga sistem dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan (Afriyonza, Hendrawan dan Agus Nugroho, 2017)[3].

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan perancangan adalah suatu tahap awal untuk menentukan bagaimana suatu sistem dapat menyelesaikan masalah yang ada dengan teknik yang bervariasi.

Definisi Sistem

Sistem adalah sekumpulan subsistem, komponen ataupun elemen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya (Sri Mulyani, 2017)[1].

Sistem merupakan elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang disusun serta terintegrasi dengan tujuan bersama untuk mencapai sasaran tertentu (Nurul Alifah Rahmawati dan Arif Cahyo Bachtiar, 2018)[2].

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu atau merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tersebut (Irma Salamah dan RD Kusumanto, 2017)[3].

Berdasarkan dari sejumlah pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja yang terdiri dari elemen atau prosedur yang saling berhubungan dalam mencapai suatu tujuan bersama.

Definisi Monitoring

Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan (Ahmad Roihan, Angga Permana dan Desy Mila, 2016)[1].

Monitoring merupakan proses yang digunakan untuk mengamati atau mengikuti alur setiap kegiatan dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan (Tri Munfarida dan Yuli Astuti, 2017)[2].

“Monitoring” kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang dikerjakan. Monitoring adalah bagian dari kegiatan pengawasan, dalam pengawasan ada aktivitas memantau (Monitoring). Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa apakah program yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau sesuai dengan tujuan dari program (Novi Lestari, 2017)[3].

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa monitoring merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus untuk mengecek aktivitas yang berjalan supaya mengikuti alur dan sesuai dengan sasaran yang diinginkan.

Definisi Kinerja

Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau beban tanggung jawab menurut ukuran dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi (Nova Syafrina, 2017)[1].

Kinerja adalah merupakan hasil kerja pegawai dalam lingkup tanggung jawabnya. Pegawai memerlukan umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka di masa yang akan datang (Adyan Hariyanto, Nasaruddin dan Razak Munir, 2018)[2].

Kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Arifin Zaini, 2016)[3].

Dari sejumlah pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai dalam periode tertentu sesuai dengan tugas yang diemban untuk mendapatkan umpan balik di masa yang akan mendatang.

Definisi LENS


Gambar 2.1 Logo LENS (Lecturer Performance Monitoring System)

LENS (Lecturer Performance Monitoring System) adalah sebuah sistem monitoring yang akan menjadi wadah bagi dosen dalam menginput hasil kinerja penelitian yang telah dilakukan. Dalam sistem ini nantinya dosen dapat menginputkan hasil kinerja penelitian yang telah dilakukan secara online dan operator dapat memperoleh informasi terkait hasil kinerja penelitian dosen tanpa harus menghubungi dosen kembali. Data yang diinputkan oleh dosen akan tersimpan dengan baik sehingga tidak khawatir akan kehilangan data tersebut.

Definisi Rinfo

Rinfo adalah fasilitas komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk menunjang terjalin komunikasi antara mahasiswa dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen yang terbentuk di dalam milis group Rinfo (Untung Rahardja, Ninda Lutfiani, Arini Dwi Lestari dan Edward Boris P Manurung, 2019)[1].

Rinfo merupakan salah satu dari TPi (Ten pilar IT learning) yang berfungsi sebagai kunci untuk bisa terhubung dengan kesembilan pilar lainnya. Selain itu, Rinfo digunakan sebagai email resmi untuk mahasiswa, dosen dan juga staf yang digunakan sebagai media komunikasi utama (Untung Rahardja, Eka Purnama Harahap dan Dwi Anjani, 2018)[2].

Menurut Indri Handayani, dkk (2019:187)[3], “Email Rinfo ini merupakan email resmi yang dipakai oleh seluruh civitas Universitas Raharja. Rinfo ini diadaptasi dari Gmail yang terdapat pada platform Google. Rinfo (Email Rahaja.Info) merupakan layanan komunikasi alat komunikasi yang paling utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja”.

Dari definisi yang ada maka kesimpulannya Rinfo adalah layanan email resmi yang diberikan oleh Universitas Raharja kepada seluruh civitas akademikanya untuk menunjang seluruh kegiatan yang ada di lingkungan Universitas Raharja.

Definisi Framework

Framework merupakan salah satu teknik guna ulang yang digunakan dalam proses pengembangan aplikasi (Kurnia Anggriani, 2017)[1].

Framework Merupakan kerangka, rangka, susunan. Kerangka dibuat agar sesuatu menjadi teratur dan bersifat memudahkan (Miftahul Ilmi, Dharma Liza Said dan Ahmaddul Hadi, 2016)[2].

Dari definisi tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa framework merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan aplikasi dalam bentuk kerangka guna memudahkan proses pengembangan aplikasi.

Definisi CodeIgniter

Menurut Pradikta Andrianto dan Agus Nursikuwagus (2017:48) [1], CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat pengembangan atau pembuatan sebuah website. Dengan dilengkapi library yang banyak dan helper yang berguna di dalamnya sehingga dapat mempermudah proses development. CodeIgniter bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model, View, Controller).

CodeIgniter adalah aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun web dinamis dengan menggunakan PHP (Wirawan Istiono, Hijrah dan Sutarya, 2016)[2].

CodeIgniter adalah sebuah framework berbasis PHP yang kuat dengan footprint yang sangat kecil, dibangun untuk pengembang yang membutuhkan toolkit sederhana dan elegan untuk membuat aplikasi web dengan fitur lengkap (Irianto dan Afrisawati, 2018)[2].

Berdasarkan pada definisi yang telah dijabarkan maka dapat dirangkum bahwa CodeIgniter merupakan sebuah framework PHP yang bersifat open source yang dapat membantu dalam proses pengembangan aplikasi karena hanya membutuhkan toolkit yang sederhana serta library yang banyak.

Definisi Bootstrap

Bootstrap adalah template desain untuk web yang memiliki fitur plus. Dengan adanya bootstrap akan memberikan kemudahan untuk mendesain web (Ariansyah, Fajriyah dan Febby Satryadi Prasetyo, 2017)[1].

Bootstrap adalah Framework Front-End yang intuitif dan powerfull untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah, bootstrap menggunakan HTML, CSS dan Javascript (Enterprise, 2016)[2].

Bootstrap adalah Framework ataupun tools untuk membuat aplikasi web ataupun website yang bersifat responsive secara cepat, mudah dan gratis. Kata ‘responsive’ disini berarti bahwa tampilan web (lebar dan susunan isinya) dapat berubah secara otomatis sesuai dengan lebar layar yang menampilkannya (Edwar, 2017)[2].

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bootstrap merupakan framework responsive yang dapat mempermudah proses desain sebuah web.

Definisi SWOT

Analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal dan eksternal ini pada dasarnya terdapat empat unsur yang selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan berbagai peluang - peluang (opportunities) dan ancaman-ancaman (threats) (Ferry Kuswoyo, Maria Magdalena Minarsih SE,MM. dan Aziz Fathoni SE,MM., 2018)[1].

Analisis SWOT merupakan proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan dan ancaman. SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan (Ahmad Mustofa, Azis Fathoni, SE. MM. dan Edward Gagah PT, SE. MM., 2018)[2].

Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman); Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis (Sugeng Santoso, Ilamsyah dan Aldian Firmansyah, 2019)[2].

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Analisis SWOT adalah jenis analisa yang efektif dalam menstrukturkan masalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang ada sehingga dapat meminimalisir ancaman dari faktor tersebut.

Definisi SDLC

Menurut Wahyu Nugraha, dkk (2018:25-26)[1]“Metode SDLC Waterfall Merupakan salah satu metode yang mempunyai ciri khas bahwa pengerjaan setiap fase harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase berikutnya. Dengan demikian hasilnya akan fokus terhadap masing-masing fase sehingga pengerjaan dilakukan secara maksimal karena tidak adanya pengerjaan secara paralel”.

Menurut Togar Claudio Mangaratua dan Ady Widjaja (2019:134-135)[2],“System Development Life Cycle (SDLC) merupakan metode pendekatan yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem melalui beberapa tahap yang diidentifikasikan secara spesifik agar sistem mampu dikembangkan dengan baik. Siklus dalam SDLC ini dibagi menjadi tujuh tahap. Meskipun masing-masing tahap ditampilkan secara terpisah, namun kesemuanya merupakan tahapan yang terorganisir”.

Menurut Shah Khadafi, dkk (2019:706)[2],“SDLC adalah istilah pengembangan perangkat lunak. Metodologi SDLC sebuah kerangka kerja untuk perencanaan dan pembuatan sebuah perangkat lunak. SDLC merupakan pola-pola aktivitas kerja yang digunakan mengembangkan perangkat lunak, dimulai dari requirement (analisa kebutuhan), design system (rancangan sistem), implementation (penerapan), testing (pengujian perangkat lunak), sampai dengan maintenance (pemeliharaan)”.

Dari pendapat tersebut kesimpulannya adalah SDLC yaitu istilah lain dari Waterfall yang merupakan metode dalam pengembangan perangkat lunak yang dikerjakan secara bertahap dari fase satu ke fase selanjutnya.

Definisi MVC (Model, View, Controller)

Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut biasa disebut Model, View dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC (Rohi, 2017)[1].

Menurut Sirin Mazaya Rochmah Shahab & Sirojul Munir, S.Si,M.Kom. (2019:19)[2],“Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, User interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu Model, View dan Controller”.

Menurut Cahya Wisuda Hukama, dkk (2018:92) [2], “MVC merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web yang memisahkan bisnis logic (alur pikir), data logic (penyimpanan data) dan presentation logic (antarmuka aplikasi) atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain, data dan proses”.

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa MVC adalah konsep dalam membangun aplikasi dengan memisahkan 3 komponen utama yaitu Model, View dan Controller.

Definisi Flowchart

Menurut Andri Wahyu Saputra, dkk (2018 : 313)[1],“Flowchart merupakan gambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program yang dibuat. Flowchart menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah, sehingga flowchart merupakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang dituliskan dalam simbol-simbol tertentu”.

Flowchart merupakan alur kerja alat dan cara berpikir dalam menulis program. Flowchart dibagi dua, yaitu flowchart alat merupakan flowchart global sedangkan flowchart keseluruhan menunjukkan alur proses yang lebih detail (I Wayan Degeng dan Michael Santoso, 2018)[2].

Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya dalam suatu program (Muhammad Noor dan Ayu Masykurinnisa, 2017) [2].

Berdasarkan pada penjabaran tersebut dapat disimpulkan bawa flowchart merupakan gambaran dari langkah-langkah suatu program yang berbentuk alur kerja dari program itu sendiri.

Definisi Black Box Testing

Black-Box Testing merupakan pengujianyang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program (Taufik Hidayat dan Mahmudin Muttaqin, 2018)[1].

Menurut Qurotul Aini, dkk (2018:49)[2],“Metode black-box testing merupakan pengujian yang berfokus pada hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”.

Pengujian black box test merupakan pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi berjalan dengan semestinya, seperti: dapat menerima input dengan baik serta dapat menampilkan output sesuai input yang diharapkan (Rusydi Umar dan Prasetya Hari Prabowo, 2016)[2].

Berdasarkan pada definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Black Box testing merupakan salah satu metode dalam pengujian sistem yang berfungsi untuk memastikan fungsi-fungsi sudah berjalan dengan semestinya.

Definisi Literature Review

Metode Studi Pustaka (Literature Review) dibuat demi menunjang metode observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan. Pengumpulan informasi sangatlah dibutuhkan dalam menyelami referensi terkait dengan penelitian yang dilakukan. Telah banyak peneliti yang melakukan penelitian terkait sistem monitoring kinerja dosen dan penelitian lainnya. Dengan adanya studi pustaka (literature review) ini diharapkan dapat mengidentifikasi kesenjangan, melanjutkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

Utami, L. S. S. (2016 : 182)[2] menjabarkan bahwa “Literature review merupakan suatu cara untuk menemukan, mencari artikel artikel, buku-buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi, prosiding, yang relevan pada suatu isu tertentu atau teori atau riset yang menjadi ketertarikan penulis”.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sistem monitoring kinerja dosen, terdapat beberapa literature review yang telah disiapkan untuk mengidentifikasi kesenjangan, menghindari pengulangan, dan meneruskan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan. Berikut adalah 13 (tiga belas) referensi literature review, diantaranya yaitu :

PENULIS JUDUL PENELITIAN METODOLOGI HASIL
Desy Iba Ricoida, Denny, dan Solihin (2019)[4] Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Dengan Metode Extreme Programming (Studi Kasus: STMIK MDP) Metode Extreme Programming Penelitian ini membahas mengenai proses perhitungan nilai kinerja yang dilakukan oleh STMIK MDP yang masih bersifat semi komputerisasi sehingga banyak waktu yang terbuang dan informasi yang tersampaikan masih belum secara transparansi. Untuk itu diperlukan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen yang dapat memungkinkan perhitungan nilai secara cepat dan dapat menyediakan informasi yang jelas sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Sri Hasta Mulyani (2017)[5] Rancang Bangun Sistem Monitoring Dan Evaluasi Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Studi Kasus : Universitas Respati Yogyakarta) Metode analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang ada pada Universitas Respati Yogyakarta masih dilakukan secara manual. Sistem yang dirancang nantinya dapat melakukan proses pengolahan data monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.
Al Amin Mulya, Ahmad Rifai dan Osavari Arsalan (2017)[6] Perancangan Sistem Informasi Kinerja Dosen Menggunakan Metode Topsis Metode Topsis Penilaian terhadap kinerja dosen memiliki beberapa indikator yang harus dinilai.Setiap tugas utama memiliki komponen serta angka kredit yang berbeda sehingga diperlukan sistem pendukung keputusan (SPK). Hasil dari penelitian ini mendapatkan sebuah rancangan sistem kinerja dosen dalam bentuk DFD dan ERD.
Ricco Herdiyan Saputra, Jimi Ali Baba dan Guna Yanti Kemala Sari Siregar (2018)[7] Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Modifikasi Skala Likert Dengan Metode Simple Additive Weighting Metode skala likert dengan metode SAW (Simple Additive Weighting) Penelitian ini menjelaskan tentang Sistem penilaian kinerja dosen pada STMIK Pringsewu, Lampung yang sebelumnya masih secara manual. Hasil dari penelitian ini yaitu Modifikasi Skala Likert Dengan Metode Simple Additive Weighting dapat mempermudah kegiatan monitoring dan evaluasi dari kinerja dosen. Metode Simple Additive Weighting juga memberikan hasil alternatif perangkingan dari kinerja dosen tersebut.
Agustin (2016)[8] Pengembangan Model Sistem Pengukuran Kinerja Dosen Berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi Menggunakan Key Performance Indicator di STMIK Amik Riau Menggunakan Key Performance Indicator Penelitian ini membahas tentang pengukuran kinerja dosen berdasarkan Tridharma perguruan tinggi pada STMIKAmik Riau. STMIKAmik Riau belum memiliki sistem yang dapat mengukur kinerja dosen sehingga menyebabkan kurangnya pengendalian serta pengawasan dari pemimpin dan kurangnya motivasi dari setiap dosen. Dengan menggunakan Key Performance Indicator ini diharapkan dapat mengukur serta mengevaluasi kinerja dosen secara obyektif dan transparan.
Agus Suheri (2017)[9] Sistem Monitoring Kineja Dosen Dalam Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Studi Kasus Stmik Cilegon ) Identifikasi kebutuhan, perencanaan, perancangan STMIK CILEGON mengadakan evaluasi kinerja dosen dalam mengajar pada setiap akhir semester dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sistem yang dirancang dapat melakukan monitoring kinerja dosen dalam kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi, tujuannya untuk keperluan akreditasi. Sistem ini juga dapat membantu pimpinan dalam memantau kinerja dosen.
Magdalena Simanjuntak dan Achmad Fauzi (2017)[10] Penerapan Fuzzy Mamdani Pada Penilaian Kinerja Dosen (Studi Kasus STMIK Kaputama Binjai) Metode Mamdani Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan metode mamdani dalam proses penilaian kinerja dosen pada STMIK Kaputama Binjai. Dengan menerapkan Metode Mamdani dalam Penilaian Kinerja Dosen dapat membantu dalam penentuan dosen yang terbaik menggunakan tabel aturan yang ada.
Agustin dan Fransiskus Zoromi (2018)[11] Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menggunakan Metode Profile Matching Metode Profile Matching Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK Amik Riau memfasilitasi dosen dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat. Sistem penilaian kinerja yang saat ini berjalan masih belum dapat mengukur atau menilai kinerja dosen secara otomatis sehingga menyebabkan kurangnya pengawasan terhadap kinerja dosen. Maka dari itu dibangun aplikasi penilaian kinerja dosen bidang penelitian dan pengabdian masyarakat dengan metode Profile Matching sehingga memudahkan dalam melakukan penilaian kinerja dosen.
Untung Rahardja, Anoesyirwan Moeins dan Ninda Lutfiani (2017)[12] Leadership, Competency, Working Motivation And Performance Of High Private Education Lecturer With Institution Accreditation B: Area Kopertis IV Banten Province Metode data koleksi Penelitian ini mempelajari dan memperoleh bukti empiris tentang kepemimpinan, kompetensi, motivasi pada kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, kompetensi dan motivasi berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja. Dengan meningkatkan motivasi maka akan dapat meningkatkan kinerja.
Esuh Ossai-Igwe Lucky dan Nurahimah Bt Mohd Yusoff (2017)[13] A Conceptual Framework On Teaching Qualifications, Characteristics, Competence And Lecturer Performance For Higher Education Institutions In Nigeria Metode deskriptif Penelitian ini menjelaskan tentang jatuhnya standar pendidikan di Nigeria selama dua dekade terakhir menunjukkan bahwa dosen tidak memiliki kualifikasi mengajar yang dibutuhkan. Makalah ini mengusulkan kerangka kerja konseptual untuk meningkatkan kinerja dosen berdasarkan pemeriksaan tiga faktor utama dan keterkaitan mereka. Dengan membahas kualifikasi pengajaran, karakteristik dan kompetensi dalam konteks universitas yang diabaikan oleh studi sebelumnya.
Qurotul Aini, Untung Rahardja dan Femi Allamiah (2018)[14] Perancangan Sistem Absensi Kinerja Pengabdian Tri Dharma secara Online pada Website Berbasis YII Framework Metode Perumusan Masalah, Perancangan Penelitian, Pengumpulan Data, Pengelolaan Data, Analisis Data Penelitian dan Laporan Penelitian Penelitian ini membahas tentang Tri Dharma di dalam kampus Perguruan Tinggi Raharja salah satunya yaitu menjadi Asisten Lab. Namun saat ini penilaian Tri Dharma masih kurang objektif karena kurangnya data penilaian yang kurang ditata baik. Dengan adanya perancangan sebuah sistem absensi dalam kinerja Pengabdian Tri Dharma dengan secara online akan mencegah terjadi adanya kecurangan dalam sebuah penitipan absensi. Sistem tersebut dapat dengan mudah diakses hanya dengan Scan QRCode.
Indri Handayani, Ignatius Joko Dewanto dan Dina Andriani (2018)[13] Pemanfaatan RinfoForm Sebagai Media Pengumpulan Data Kinerja Dosen Metode Pengumpulan Data, Metode Observasi (Pengamatan) dan Metode Studi Pustaka Penelitian ini membahas tentang pembuatan media informasi yang dijadikan sebagai media dalam pengumpulan data dosen yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan memanfaatkan RinfoForm sebagai media bagi dosen mengumpulkan data kinerja yang telah dilakukannya.
Sri Handayani (2017)[14] Rancang Bangun Sistem Informasi Penelitian Dan Pengabdian Dosen Fakultas Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Ftik) Universitas Semarang (Usm) Metode pengembangan system development lyfe cycle (SDLC) Penelitian ini membahas tentang belum tersedianya sistem informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh Universitas Semarang (USM). Kebutuhan data yang akurat sangat dibutuhkan saat akan dilakukan akreditasi. Dengan adanya sistem informasi ini diharap dapat membantu pengelola program studi dalam melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Tabel 2.1 Literature Review

Dari 13 (tiga belas) Literature Review yang sudah dijabarkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan terkait sistem monitoring kinerja dosen memiliki pengaruh besar dalam kegiatan akademik terutama akreditasi Perguruan Tinggi. Maka dari itu sangat diperlukan suatu sistem untuk memecahkan permasalahan tentang sistem monitoring kinerja dosen yang dapat memudahkan dosen maupun operator dalam mendata perihal kinerja dosen.

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk dapat dilakukan sebuah penilaian. Maka dari itu jenis penelitian yang dilakukan sangatlah berkaitan. Tujuan dari sebuah penelitian merupakan suatu hal yang berarti karena dapat melahirkan penelitian yang lebih tersusun dan lebih efisien sebagaimana yang diinginkan. Berikut penulis sudah membentuk 3 (tiga) tujuan penelitian, diantaranya yaitu :

  1. Untuk meneliti bagaimana kegiatan monitoring kinerja dosen yang berjalan saat ini pada Universitas Raharja.
  2. Untuk meneliti apakah sistem monitoring kinerja dosen yang digunakan sudah berfungsi dengan efektif dalam pengambilan keputusan.
  3. Untuk menjadikan proses monitoring dan inventarisasi data masuk dan keluar lebih efektif dan efisien dengan menyimpan data dalam satu sistem.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya dilakukan untuk dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Manfaat penelitian merupakan sebuah pencapaian hasil dari tujuan yang diinginkan dengan menjawab rumusan masalah secara tepat dan akurat. Berikut 3 (tiga) manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain yaitu :

  1. Dengan adanya LENS (Lecturer Performance Monitoring System), dosen dapat menginput hasil kinerja penelitian secara online dimana pada sistem yang berjalan belum tersedia wadah bagi dosen untuk menginput hasil kinerjanya.
  2. Operator juga dapat dengan mudah mendapatkan data hasil kinerja penelitian para dosen hanya dengan mengakses LENS.
  3. Hasil kinerja penelitian dosen dapat terarsipkan dengan baik tanpa takut kehilangan data.




BAB IV

METODE PENELITIAN


Menurut Darna, N., dan Herlina, E. (2018:288)[15] “Metode Penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”

Dalam penelitian kali ini diterapkan metode penelitian Metode Analisis Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Sistem, Metode Perancangan Sistem, dan Metode Pengujian Sistem.

Metode Analisis Permasalahan

Tahap pertama dalam penelitian ini yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis permasalahan yang ada dengan menentukan dan merumuskan permasalahan yang saat ini dihadapi pada saat proses pendataan dan monitoring kinerja penelitian dosen yang ada pada Universitas Raharja. Adapun rumusan permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Pada saat proses penginputan data kinerja dosen masih menggunakan Google Form, sehingga proses tersebut tidak berjalan secara efektif karena :
    1. Data yang telah diinputkan oleh dosen tidak dapat dilihat kembali oleh dosen.
    2. Operator masih harus mencari file dari link URL yang telah diinput dosen pada Google Form.
  2. Riskan dengan adanya kehilangan data, karena data yang ada belum terarsipkan dengan baik.
  3. Kurangnya informasi yang didapatkan oleh dosen terkait dengan kinerja penelitian dosen.

Metode Pengumpulan Data

Menurut Untung Rahardja, dkk (2018:31)[16], “Metode pengumpulan data merupakan teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Proses penelitian yang dilakukan dengan metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi mengenai objek penelitian yang diteliti.”

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka peneliti melakukan sejumlah metode pengumpulan data. Adapun beberapa metode yang dipakai antara lain sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
  2. Menurut Nur Aminudin, dkk (2017:141)[9], “Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Desa-Desa sasaran riset”.

    Menurut I Made Ari Santosa (2017:447)[17], “Metode Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek penelitian secara langsung dan kemudian menarik kesimpulan dari seluruh kegiatan pada objek tersebut.”

    Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan tujuan untuk mendapatkan kesimpulan dari seluruh kegiatan objek tersebut. Penelitian ini menjalani observasi selama 6 (enam) bulan, mengenai alur yang berjalan saat ini pada kegiatan monitoring kinerja penelitian dosen. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti dapat menghimpun data sebagai sumber informasi dalam menunjang proses perancangan untuk Sistem Monitoring Kinerja Dosen.

  3. Metode Wawancara
  4. Menurut Adhiimsyah Luthfi dan Septin Ayu Hapsari (2017:481)[18], “Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemilik secara langsung untuk mengumpulkan keterangan –keterangan yang dibutuhkan.”

    Menurut Khairul Imtihan dan Muhamad Hasyim Basri (2019:71)[19], “Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data secara langsung, saling bertukar pikiran dan informasi mengenai permasalahan yang ditentukan. ”

    Wawancara merupakan rangkaian kegiatan interaksi tanya jawab yang dilakukan oleh narasumber dan pewawancara dengan tujuan untuk menggali informasi, mengumpulkan keterangan serta pendapat tentang permasalahan kepada narasumber. Metode wawancara ini dilakukan dengan cara menjalankan sesi tanya jawab dengan pihak stakeholder.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Menurut Aldi Yudha Pradipta dan Anita Diana (2017:111)[20], “Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku-buku atau e-book yang berkaitan dengan teori seleksi Supplier, teori decision support system, teori Simple Additive Weighting (SAW) dan teori-teori metodologi berorientasi obyek.”

    Menurut Muhamad Muslihudin, dkk (2018:157-158)[21], “Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data melalui buku, majalah, modul, e-book, jurnal dan literatur lain yang masih berkaitan dengan pembahasan dan menunjang dalam penyelesaian laporan penelitian yang tengah dikerjakan.”

    Menurut Triara Puspitasari, Boko Susilo dan Funny Farady Coastera (2016:4)[21], “Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengkaji buku, jurnal, laporan penelitian, skripsi, atau sumber tertulis lainnya berupa media cetak ataupun media elektronik.”

    Studi Pustaka merupakan suatu teknik dalam pengumpulan data dengan cara mengkaji teori yang didapat dari buku, jurnal, ataupun karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dengan begitu, penelitian ini dapat jauh lebih mudah dimengerti perihal Sistem monitoring kinerja penelitian dosen.

Metode Perancangan Sistem

Menurut Tiffani Anggia Natasya dan Sriti Mayang Sari (2018:230)[22], Metode perancangan merupakan sebuah proses berpikir berupa tahap-tahapan desain, dimana metode ini akan menentukan jalannya sebuah perancangan dari awal hingga akhir.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode perancangan sistem Flowchart untuk merancang sistem monitoring kinerja dosen.

Metode Pengujian Sistem (Testing)

Pengujian perangkat lunak merupakan metode pengujian untuk menentukan kualitas dari perangkat lunak apakah sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan (Egia Rosi Subhiyakto dan Danang Wahyu Utomo, 2016)[23]. Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing merupakan suatu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada berjalannya fungsi-fungsi yang terdapat dalam sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan, tester dapat mendefinisikan bagaimana kondisi saat melakukan uji coba pada fungsional program.

Pengujian merupakan sebuah cara eksekusi program guna menemukan kesalahan (error) sebelum dipakai oleh pengguna akhir (end-user). Metode testing yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode black box testing untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dirancang sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Menurut Muhammad Aji Eko Syahputro, dkk (2018:1742)[24]Black box testing merupakan strategi testing dimana hanya memperhatikan/memfokuskan kepada faktor fungsionalitas dan spesifikasi perangkat lunak. Black box testing dapat dinyatakan pula sebagai pengujian yang mengabaikan mekanisme internal perangkat lunak dan fokus pada keluaran, sebagai respon atas masukan dan eksekusi kondisi.

Analisa SWOT Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Menurut Rifqi Yurid Irsyadilah (2018:4)[16], “Analisa data merupakan sebuah proses untuk mengetahui data-data yang terkumpul dan diolah menjadi suatu hasil dimana proses ini dapat diketahui sistem masih bisa bekerja dengan baik atau tidak.”

Menurut Muhamad Nursaman, dkk (2018:32)[25], “Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.”

Pada metode ini diidentifikasikan berbagai faktor secara logis dalam merumuskan skema dalam instansi. Analisa ini dilandasi oleh hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem monintoring kinerja dosen pada Universitas Raharja :

Tabel 4.1 Analisa SWOT

Langkah berikutnya adalah melakukan analisa guna menemukan skema yang sesuai dengan yang telah dijelaskan didalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilaksanakan guna memberikan refleksi untuk menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), difungsikan untuk menemukan peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
  2. Strategi S-T (Strength - Threats), difungsikan untuk mengendalikan ancaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh project.
  3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), difungsikan untuk mengendalikan kelemahan agar dapat mencapai sebuah peluang.

Tabel 4.2 Matriks SWOT

Perancangan Sistem Yang Berjalan

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 4.1 Flowchart sistem yang berjalan pada proses monitoring kinerja dosen saat ini yaitu :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang memiliki arti sebagai “start” dan “end” pada aliran proses flowchart monitoring kinerja penelitian dosen yang berjalan.
  2. 2 (dua) simbol input/output yang menunjukkan suatu tindakan yang dikerjakan untuk menginput atau menghasilkan data.
  3. 2 (dua) simbol proses yang menunjukkan suatu tindakan yang dikerjakan secara sistematis.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dengan berkembangnya teknologi saat ini, pemanfaatan teknologi pun menjadi sangat familiar bagi sumber daya manusia, terlebih dalam monitoring kinerja penelitian dosen. Dalam beberapa informasi yang telah diperoleh sudah banyak sistem monitoring yang mengusung berbasis web. Di dalam sistem monitoring kinerja penelitian dosen terdapat data kinerja penelitian dosen yang sangat berguna untuk menunjang peringkat kinerja penelitian Universitas yang ada pada Ristekdikti. Namun pada sistem yang berjalan saat ini masih memiliki banyak kekurangan yang perlu dianalisa. Sistem yang berjalan saat ini masih sangat konvensional dimana pihak LPPM Universitas Raharja harus menghubungi dosen satu persatu melalui telepon.

Selain itu, Dosen pun belum tentu dapat memberitahukan apa saja hasil penelitian yang telah dilakukan dikarenakan dosen masih harus mengingat penelitian yang telah dilakukan. Pihak LPPM pun masih harus mencari file penelitian tersebut melalui Google untuk selanjutnya diinput dalam http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/kinerja/ untuk mendapatkan perankingan dari pihak Ristekdikti.

Dari permasalahan tersebut maka penulis berniat untuk merancang sistem monitoring kinerja penelitian dosen yang kerap disebut dengan LENS (Lecturer Performance Monitoring System). LENS (Lecturer Performance Monitoring System) merupakan sistem monitoring kinerja dosen yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan sistem sebelumnya, serta LENS ini dapat diakses secara online dan mandiri dimana saja kapan saja.

Analisa Batasan Alur

Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk memudahkan LPPM Universitas Raharja dalam melakukan proses monitoring terhadap penelitian yang telah dilakukan oleh dosen dan juga untuk mendapatkan data kinerja penelitian dosen yang lebih akurat untuk selanjutnya diserahkan kepada Ristekdikti.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Alur Yang Berjalan

Pada penelitian alur monitoring kinerja penelitian dosen yang berjalan saat ini, penulis akan merumuskan kelebihan dan kekurangan pada alur tersebut, diantaranya :

  1. Kelebihan alur yang berjalan saat ini adalah dosen lebih familiar dengan sistem alur yang berjalan saat ini.
  2. Kekurangan alur yang berjalan saat ini adalah sistem monitoring dan informasi masih kurang maksimal dikarenakan menggunakan teknik konvensional sehingga menyita banyak waktu.

Alternatif Pemecah Masalah

Setelah diadakan pengamatan hingga penelitian dari beberapa permasalahan yang ada pada alur yang berjalan, terdapat alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yaitu sebagai berikut :

  1. Dengan adanya sistem monitoring kinerja penelitian dosen maka diharapkan dapat mempermudah dosen dalam melakukan proses submit hasil kinerja penelitian yang telah dilakukannya. Hal ini dapat meminimalisir kejadian lupa saat dosen dimintai laporan terkait penelitiannya.
  2. Dengan adanya sistem monitoring kinerja penelitian dosen diharapkan pihak LPPM tidak lagi kesulitan dalam memperoleh data penelitian dari dosen untuk selanjutnya dilaporkan pada pihak Ristekdikti guna kepentingan perangkingan Universitas Raharja.
  3. Membangun sistem yang menarik serta informatif.

Pengembangan Sistem

Menurut Muhamad Muslihudin, dkk (2018:63)[26]“Metode penelitian yang digunakan adalah SDLC (Systems Development Life Cycle ) merupakan siklus hidup pengembangan sistem. Dalam rekayasa system dan rekayasa perangkat lunak, SDLC berupa suatu proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. SDLC merupakan pola yang diambil untuk membangun sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap Rencana (Planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation) dan pengelolaan (maintenance)”.

Menurut Aniek Suryanti Kusuma dan I Gede Sujana Eka Putra (2017:141)[21] SDLC merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Metode Waterfall yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.2 Metode Waterfall

Pada gambar 4.2 yaitu langkah-langkah yang dilakukan menggunakan metode SDLC dalam proses pengembangan sistem monitoring kinerja dosen. Adapun tahapan-tahapan metode SDLC yaitu sebagai berikut :

  1. Analisis Kebutuhan (Analysis)
  2. Proses menggali informasi terkait apa saja yang diperlukan dalam proses pengembangan sistem Monitoring kinerja dosen. Dari hasil penelitian dalam mengumpulkan kebutuhan sistem yang dilaksanakan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak seperti apa yang diperlukan oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada langkah ini perlu didokumentasikan.

  3. Perancangan (Design)
  4. Proses perancangan website adalah proses multilangkah yang terpusat pada desain pembuatan website mulai dari struktur data, arsitektur website, representasi antarmuka hingga prosedur pengkodean. Pada tahap ini mentranslasikan keperluan website dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program di tahap selanjutnya. Desain website yang didapat pada tahap ini juga penting untuk didokumentasikan supaya dalam merancang sistem monitoring kinerja dosen tidak berbeda jauh dari sistem yang berjalan saat ini.

  5. Pembuatan kode program (Coding)
  6. Desain yang telah dibuat perlu ditransformasikan ke dalam sebuah kode pemrograman. Hasil dari tahap ini nantinya adalah sebuah program komputer yang sesuai dengan desain yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Pembuatan kode program sistem monitoring kinerja dosen dilakukan setelah merancang desain yang akan dibuat.

  7. Pengujian (Testing)
  8. Proses pengujian dalam sistem dilakukan dengan menggunakan black box testing dimana pengujian dilakukan berdasarkan dengan fungsionalitas yang ada pada sistem tersebut. Pengujian ini lebih diarahkan pada reaksi dari masing-masing fungsi apakah terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada fungsi program aplikasi tersebut atau tidak. Proses pengujian dilakukan setelah membuat kode program sistem monitoring kinerja dosen untuk dilihat kekurangan dan kelebihannya.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)
  10. Sebuah perangkat lunak tidak menutup kemungkinan akan mengalami perubahan ketika sudah diserahkan ke pengguna. Perubahan dapat terjadi dikarenakan adanya kesalahan yang timbul dan tidak ditemukan saat pengujian sistem ataupun sistem harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Proses pemeliharaan dilakukan setelah sistem monitoring kinerja penelitian dosen telah dilakukan pengujian serta diimplementasikan agar sistem dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan