SI1533489733

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN

KECELAKAAN BERBASIS ARDUINO NANO PADA

DISPORABUDPAR KAB TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1533489733
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN

KECELAKAAN BERBASIS ARDUINO NANO PADA

DISPORABUDPAR KAB TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489733
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi


Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
           
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
           
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom)
           
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si)
NIP : 006095
           
NIP : 011919
Rektor
 
Universitas Raharja
 
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
 
NIP : 000603
 




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN

KECELAKAAN BERBASIS ARDUINO NANO PADA

DISPORABUDPAR KAB TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1533489733
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir.Jawahir,M.M)
   
(M. Ifran Sanni, S.H.,M.H., M.M.)
NID : 03023
   
NID : 08165



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE SISTEM SMART FACE DETECTION DEVICE

PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1533489733
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489733
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer, baik di lingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020
(Ahmad Farhan Auila)
NIM : 1533489733



 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Salah satu penyebab tewasnya korban kecelakaan lalu lintas dikarenakan, keterlambatan dalam penanganan medis. Menurut data statistik menunjukan bahwa korban kecelakaan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat yang dapat digunakan untuk memberikan informasi untuk mengetahui lokasi korban guna mendapatkan penanganan medis bagi para korban kecelakaan. Dimana alat ini akan membantu dalam mencari lokasi korban kecelakaan dengan cara mengirimkan sebuah pesan yang berisikan titik koordinat dari lokasi keclakaan tersebut. Sistem ini menggunakan Arduino sebagai pengontrol, membaca benturan pada Sensor Getar, jika Arduino mendeteksi nilai yang tidak normal maka Arduino akan membaca lokasi terkini dari modul GPS dan mengirimkan sebuah pesan ke sebuah ponsel menggunakan modul GSM. Dimana selama 20 detik korban tidak menekan tombol reset pada alat tersebut, maka dapat dikategorikan mengalami benturan cukup keras dan secara otomatis alat akan memberikan pesan yang berisi lokasi. Dan apabila korban menekan tombol reset maka korban tidak mengalami benturan yang cukup keras sehingga pesan tidak dikirim. Dimana alat tersebut akan disimpan pada kendaraan dinas.

Kata Kunci : Arduino, Modul GPS, Modul SIM, Sensor Getar.

ABSTRACT

One of the causes of death due to traffic accident victims, delays in medical treatment. According to statistical data shows that accident victims continue to increase from year to year. Therefore we need a tool that can be used to provide information to find out the location of the victim in order to get medical treatment for accident victims. Where this tool will help in finding the location of accident victims by sending a message containing the coordinates of the location of the accident. This system uses Arduino as a controller, reads collisions on the Vibration Sensor, if Arduino detects an abnormal value then Arduino will read the current location of the GPS module and send a message to a cellphone using the GSM module. Where as long as 20 seconds the victim does not press the reset button on the device, it can be categorized as having quite a hard impact and the tool will automatically give a message that contains the location. And if the victim presses the reset button, the victim does not experience enough impact so the message is not sent. Where the device will be stored on official vehicles.

Keywords: Arduino, GPS Module, SIM Module, Vibration Sensor.





KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas ke kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN KECELAKAAN BERBASIS ARDUINO NANO PADA DISPORABUDPAR KAB TANGERANG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M,Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S,Kom., M,Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer
  5. Bapak Ir. Jawahir, M.M. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak M. Ifran Sanni, S.H.,M.H., M.M. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Refdinal Balya Muttaqien selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu .
  12. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masihjauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan

    Tangerang, Januari 2020
    (Ahmad Farhan Aulia)
    NIM : 1533489733

    Daftar isi


    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Simbol Flowchart Proses

    Gambar 2.2 Ilustrasi Sms Centre

    Gambar 2.3 Arduino Nano

    Gambar 2.4 Modul GSM SIM 900A

    Gambar 2.5 Modul GPS Neo 6M

    Gambar 2.6 Sensor Getar

    Gambar 2.7 Modul Regulator LM2596

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Diagram Blok

    Gambar 3.3 Rangkaian Perangkat Keras

    Gambar 3.4 Perancangan Arduino

    Gambar 3.5 Perancangan Sensor Getar

    Gambar 3.6 Perancangan Modul GPS Neo 6M

    Gambar 3.7 Perancangan LM2596

    Gambar 3.8 Perancangan Modul GSM SIM 900A

    Gambar 3.9 Shortcut Software Arduino

    Gambar 3.10 Tampilan Loading Screen Software Arduino

    Gambar 3.11 Listing Program Pada Arduino

    Gambar 3.12 Membuka Software Arduino 1.8.5

    Gambar 3.13 Menulis Program Pada Arduino 1.8.5

    Gambar 3.14 Mengecek Program Pada Arduino 1.8.5

    Gambar 3.15 Menentukan Port USB Pada Arduino 1.8.5

    Gambar 3.16 Menyimpan Program Pada Arduino 1.8.5

    Gambar 3.17 Mengupload Program Pada Arduino 1.8.5

    Gambar 3.18 Flowchart Sistem Usulan

    Gambar 4.1 Pengujian pada Modul GPS NEO 6M

    Gambar 4.2 Listing Program Untuk Menguji Modul GPS NEO 6M

    Gambar 4.3 Pengujian pada Modul GSM SIM 900A

    Gambar 4.4 Listing Program Untuk Menguji Modul GSM

    Gambar 4.5 Flowchart Sistem yang diusulkan

    Gambar 4.6 Tampilan Listing Arduino IDE

    Gambar 4.7 Upload Listing Program Kedalam Arduino Nano





    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Analisa SWOT

    Tabel 3.2 Matriks Analisa SWOT

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

    Tabel 4.1 Uji Coba Dengan Dijatuhkan Dari Ketinggian

    Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Saat Menjalankan Alat

    Tabel 4.3 Pengujian Black Box pada Modul GPS NEO 6M

    Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Modul GSM SIM 900A

    Tabel 4.5 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

    Tabel 4.6 Estimasi Biaya Yang Dikeluarkan





    DAFTAR SIMBOL

     




    BAB I

    PENDAHULUAN


    Latar Belakang

    Transportasi berfungsi untuk memindahkan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat atau kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Sebagian besar kegiatan manusia sehari-hari berhubungan dengan penggunaan alat transportasi. Dengan alat pengangkutan tersebut maka manusia lebih mudah untuk berpindah tempat atau memindahkan barang ke tujuan tertentu. Manfaat transportasi pada era modern ini merupakan kebutuhan primer untuk semua orang. Misalnya manfaat secara ekonomi yang berguna untuk memindahkan manusia barang dan hewan. Seiring dengan perkembangan zaman jumlah alat transportasi yang semakin banyak berbanding lurus dengan tingkat kejadian kecelakaan lalu lintas.

    Pada saat ini alat transportasi sudah berkembang dengan sangat pesat, hal ini sejajar dengan jumlah kecelakaan yang tinggi, baik kendaraan motor ataupun mobil. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2015),“ Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada 2015, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 98,9 ribu kasus. Angka ini meningkat 3,19 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 95,5 ribu kasus. Jumlah kecelakaan lalu lintas dalam 10 tahun terakhir mengalami fluktuasi, peningkatan paling tinggi terjadi pada 2011, yakni mencapai 108 ribu kasus. Padahal, pada 2010 hanya terjadi 66,5 ribu kasus. Sedangkan kasus yang paling banyak terjadi pada 2012 dengan 117,9 ribu kasus”.

    Hal yang harus diperhatikan adalah tidak semua korban tewas karena kecelakaan, melainkan karena keterlambatan dalam hal penanganan medis terhadap korban sehingga menyebabkan korban meninggal. Keterlambatan ini disebabkan karena tidak adanya informasi kepada pihak rumah sakit. Ada banyak hal yang menyebabkan keterlambatan pertolongan ,misalnya terjadi pada daerah yang sepi atau terjadi disaat malam hari yang jarang terdapat orang melintas. Jika hal ini sampai terjadi maka akan sangat sulit untuk dapat memberikan sebuah informasi.

    Oleh karena itu diperlukan sebuah alat yang dapat mengetahui dan mengirimkan informasi tentang adanya suatu kecelakaan dan lokasi korban agar dapat membantu dalam hal pertolongan pertama. Dimana alat tersebut disimpan pada sebuah kendaraan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan judul penelitian Skripsi ini adalah “PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN KECELAKAAN BARBASIS ARDUINO NANO PADA DISPORABUDPAR KAB TANGERANG”.

    Rumusan Masalah

    Dalam pembuatan sebuah prototipe ini, tentu tidak akan terlepas dari beberapa permasalahan. Dari latar belakang di atas maka dapat di simpulkan beberapa permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut:

    1. Bagaimana merancang alat PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN KECELAKAAN BARBASIS ARDUINO NANO PADA DISPORABUDPAR KAB TANGERANG.

    2. Bagaimana mengatur sistem instruksi pada sensor getar untuk mengetahui suatu getaran dan sensor GPS untuk mengetahui lokasi, agar dapat menghasilkan suatu output yang berupa sebuah pesan lokasi korban kecelakaan?

    3. Bagaimana cara kerja PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN KECELAKAAN BARBASIS ARDUINO NANO PADA DISPORABUDPAR KAB TANGERANG?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penilitian ini adalah merancang sebuah alat untuk mengetahui kecelakaan dan lokasi dimana korban berada menggunakan Mikrokontroller. Alat ini di rancang guna memberikan informasi kepada pihak kantor, atau pihak yang berwajib agar korban kecelakaan cepat mendapatkan pertolongan.

    Cakupan dalam ruang lingkup penilitian ini meliputi:

    1. Sistem yang mampu mengetahui lokasi korban kecelakaan..

    2. Konfigurasi untuk mereset alat, apabila terjadi kecelakaan dan korban tidak mendapatkan kecelakaan serius dan tidak ada luka, maka pesan tidak akan dikirim.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    1. Merancang sebuah alat menggunakan Mikrokontroller.

    2. Membuat sebuah alat yang dapat mengirimkan sebuah pesan pada smartphone, dimana lokasi korban kecelakaan.

    3. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat khususnya korban kecelakaan dan pihak kantor dalam mengecek korban kecelakaan.

    Manfaat Penelitian

    1. Dapat mengembangkan segala rangkaian sistem yang ada pada Mikrokontroller

    2. Mempermudah dalam memberikan informasi pada pihak kantor guna mengecek lokasi korban kecelakaan agar mendapat pertolongan pertama secara maksimal.

    3. Diharapkan dengan adanya informasi yang dikirimkan korban kecelakaan dapat meningkatkan tingkat harapan hidup.

    Metode Penelitian

    Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut.

    Metode Pengumpulan Data

    Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dengan wawancara dan studi kepustakaan.

    1. Observasi
      Merupakan cara untuk mengidentifikasi masalah masalah yang ada. Hal ini dilaksanakan di kantor pemerintahan. Penelitan dilaksanakan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.
    2. Wawancara
      Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada pegawai di kantor instansi tersebut.
    3. Studi Pustaka
      Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi melalui sumber buku dan tulisan terkait dengan Mikrokontroller, maupun penelitian Skripsi yang terdahulu sebagai referensi. Sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini di peroleh melalui internet seperti penelitian-penelitian dan jurnal-jurnal yang telah ada

    Metode Prototype

    Prototipe adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.

    Penulis menerapkan prototipe dengan menggunakan evolutionary karena pada metode ini, hasil prototipe tidak langsung dibuang tetapi digunakan untuk literasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Metode Perancangan

    Perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

    Metode Pengujian

    Metode pengujuan ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.


    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi, ini di kelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dan penyusunan Laporan Skripsi ini. serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, elisitasi.

    BAB IV HASIL DAN UJI COBA

    Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan alat, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, implementasi dan estiminasi biaya.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN




    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Anggraeni(2017:1)[1],Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan kententuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk suatu ketentuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.

    Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade (2015:675)[2], Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities.

    Menurut Menurut Ageng dkk dalam Jurnal CCIT (2015:134-146)[3], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.”

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sistem merupakan sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:

    1. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem..
    2. Batas sistem (Boundary), batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment), adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
    4. Penghubung Sistem (Interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya
    5. Masukkan Sistem (Input), merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
    6. Keluaran Sistem (Output), merupakan hasil dari energy yang diolah oleh sistem.
    7. Pengolahan Sistem (Process), merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[5],Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:

    1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System),
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (Physical System),
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

    2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System),
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. "Sistem Buatan Manusia (Human Made System),
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

    3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl System),
      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System),
      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

    4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertutup (Close System),
      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem Terbuka (Open System),
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

    Konsep Dasar Prototipe

    Definisi Prototipe

    Menurut Fajarianto (2016:55) [6], “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

    Menurut Mulyani (2017:26) [7], “Prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan dilakukannya".

    Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa prototipe adalah metode untuk menghasilkan suatu alat yang mendekati bentuk asli sehingga dapat di analisa mengenai kemungkinan masalah atau peluang untuk melakukan peningkatan pada alat yang akan dibuat.

    Jenis-Jenis Prototipe

    Menurut Saefullah dalam CCIT Journal (2015:64)[8], Jenis-jenis prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu :

  13. Rapid Throwaway Prototyping
    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Protoipe "quick and dirty" dibangun diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototipe yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.
  14. Prototype Evolusioner
    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototipe berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan dari pada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).
  15. Konsep Dasar Kendali/Kontrol

    Definisi Kendali

    Sistem kendali adalah sebuah proses pengendalian atau pengontrolan pada kombinasi beberapa dokumen yg bekerja secara bersama-sama dan membentuk suatu tujuan tertentu. Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengontrolan adalah sebuah konfigurasi sistem yang menghasilkan tanggapan sistem memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Aris Martono, (2017:73)[9],Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelohan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardwere, softwere, jaringa komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan data seta menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi merupakannsuatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Pengertian lain selain sistem informasi dijelaskan yaitu sekumpulan koponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan atau mendapatkan, menyimpan dan mendistribusikan informasi guna menunjang pengambilan keputusan dalam organisasi”.

    Siklus Informasi

    Menurut Handoko (2016:83) [10],“Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”. Dari pernyataan para ahli mengenai definisi informasi, dapat disimpulkan, informasi adalah data yang telah diolah dengan berbagai cara sehingga dapat tersusun menjadi sebuah informasi yang baik dan dapat menjadikan informasi tersebut sebagai keputusan dalam pengambilan keputusan.

    Kualitas Informasi

    Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:16) [11],kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

    1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut
    2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi
    3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya

    Konsep Dasar Flowchart

    Definisi Flowchart

    Menurut Hamid dan Ainul Faizin Abdul (2016)[12], "Flowchart adalah suatu diagram alur yang menggambarkan logika atau urut-urutan intruksi program dari suatu permasalahan".

    Menurut Purnomo, dan M. Taofik Chulkamdi Sulis (2016),[13],"flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi tersebut". Oleh karena itu, desain sebuah Flowchart harus ringkas, jelas, dan logis

    Menurut Tiara dkk dalam Jurnal CERITA (2017:100),[14],“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai Flowchart, dapat disimpulkan bahwa flowchart merupakan suatu algoritma untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur.

    Jenis-Jenis Flowchart

    Menurut Tri (2015:2),[15],“flowchart terbagi atas lima jenis”, yaitu:

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
      Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.
    2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
      Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.
    3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
      Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistemdengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flow chart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.
    4. "Flowchart Program (Program Flowchart)
      Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
    5. "Flowchart Proses (Process Flowchart)
      Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untu menelusuri alur suatu laporan atau form.

     

     

    Gambar 2.1 Simbol Flowchart Proses

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[16], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

    Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[17], mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based system, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers”. (Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting dari rekayasa kebutuhan. Proses mencari, mengungkap, mencapai, dan merinci persyaratan untuk jenis sistem yang berbeda seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan elisitasi adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk komunikasikan kebutuhan dengan pengembang sistem).

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan yang dibuat pada sistem baru sebagai keinginan pengguna sistem dan pihak terkait yang bermanfaat untuk pengembangan sistem tersebut.

    Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara, ada 4 tahapan dalam membuat suatu proses elisitasi, diantaranya sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    3. Elisitasi Tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    Final Draft Elisitasi, adalah hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Analisis SWOT

    Definisi Analisis SWOT

    Menurut Seth (2015), [18],Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman); Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

    Menurut Sarsby (2016)[19], SWOT telah ada selama beberapa dekade dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di zaman modern. Ini digunakan oleh industri, perdagangan, dan organisasi amal dan sukarela. Di perguruan tinggi, SWOT sering kali dalam kurikulum studi bisnis dan kursus strategi pelatihan. Jika Anda pernah mengajukan pinjaman bank bisnis, kemungkinan bank tersebut ingin melihat analisis SWOT atau sejenisnya.

    Berdasarkan penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis untuk mengidentifikasi faktor internal atau eksternal dari suatu organisasi, dan juga faktror positif-negatifnya dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di jaman modern untuk untuk memanfaatkan peluang bisnis.

    Keuntungan Dan Kerugian Analisis SWOT

    Analysis SWOT memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, dikutip dari buku “SWOT Analysis” milik Alan Sarsby (2016),[20],dapat dijabarkan beberapa keunggulan dan kerugian sebagai berikut:

    1. Keunggulan, SWOT memiliki banyak kelebihan, beberapa di antaranya adalah:

    1. SWOT mudah dimengerti - diagram sederhana dan tidak ada matematika.
    2. SWOT berlaku untuk banyak tingkatan dalam organisasi - dari individu, tim, unit bisnis atau divisi, dan strategi perusahaan.
    3. SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda - perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besar atau kompleks.
    4. SWOT sangat visual, sehingga mudah untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya.


    2. Kekurangan - Meski memiliki popularitas dan keunggulan di atas, SWOT memiliki beberapa kelemahan. Beberapa di antaranya meliputi:

    1. Menggunakan data berkualitas buruk termasuk anekdot, desas-desus, dan faktor-faktor yang dinyatakan sebagai generalisasi.
    2. Menggunakan data yang bias oleh persepsi, kepercayaan, tipe kepribadian dan preferensi.
    3. Tidak memisahkan unsur analisis pengumpulan data, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang konsekuen.
    4. Mudah untuk mengabaikan para pangeran yang mendasari yang mengarah pada faktor-faktor yang ditugaskan ke area analisis yang salah - dan akibatnya menghasilkan strategi yang tidak benar.

    Terminologi SWOT

    SWOT memiliki nomenklatur sendiri, atau jargon. Kosakata dasar meliputi:

    1. Faktor: Faktor adalah data atau informasi yang relevan. SWOT didominasi kerangka pengumpulan data dan informasi yang mencatat faktor masukan. Dalam penggunaan praktis, keempat kotak masing-masing memegang daftar faktor, kemudian menjadi daftar butir peluru dengan dokumentasi pendukung.
    2. Faktor internal: Faktor internal adalah faktor yang anda atau organisasi anda kendalikan. Strengths dan Weaknesses adalah faktor internal.
    3. Faktor eksternal: Faktor eksternal adalah faktor yang anda atau organisasi anda kendalikan sedikit atau tidak sama sekali. Opportunities dan Threats adalah faktor eksternal.
    4. Faktor yang membantu: Faktor yang membantu adalah hal yang membantu kesuksesan anda. Strengths dan Opportuinities sangat membantu.
    5. Faktor-faktor yang membahayakan: Faktor-faktor yang berbahaya adalah faktor-faktor yang menghalangi atau menghalangi keberhasilan anda. Weaknesses dan Threats merupakan yang membahayakan.


    Kuadran SWOT

    1. Strengths
    Strengths bersifat internal dan membantu sehubungan dengan tujuan SWOT. Strengths adalah faktor yang mendukung Opportunity atau mengatasi Threats. Strenghts bisa meliputi:

    1. Kekuatan finansial: neraca yang kuat, arus kas, peringkat kredit.
    2. Keuntungan teknologi: tanaman, mesin, know-how
    3. Layanan pelanggan: dalam pemasaran, penjualan, servis, reputasi.
    4. Orang: berbakat, berdedikasi, terampil, terlatih.


    2. Weaknesses
    Weaknesses bersifat internal dan berbahaya sehubungan dengan tujuan SWOT. Weaknesses adalah faktor yang berakibat tidak dapat memanfaatkan kesempatan, atau rentan terhadap Threats. Weaknesses bisa meliputi:

    1. Kelemahan finansial seperti rasio hutang-likuiditas tinggi.
    2. Teknologi atau proses lama atau tidak fleksibel.
    3. Kelemahan layanan pelanggan, misalnya, waktu pengiriman yang lama atau komunikasi pelanggan yang buruk.
    4. Ketrampilan kekurangan atau moral karyawan yang buruk.


    3. Opportunities
    Opportunities adalah faktor eksternal dan membantu di mana anda tidak memiliki kendali, tetapi bisa membantu. Opportunities muncul dari banyak sumber, misalnya:

    1. Pesaing menarik diri dari, atau memasuki, pasar.
    2. Tren sosial baru.
    3. Inovasi teknologi.
    4. Perundang-undangan yang membatasi yang dapat dipandang sebagai sesuatu yang menguntungkan jika ini merupakan ancaman bagi pesaing Anda.
    5. Peluang bisa berwujud, seperti produk baru, atau tidak berwujud seperti reputasi yang disempurnakan.


    4. Threats
    Threats adalah faktor eksternal dan berbahaya yang tidak dapat anda kendalikan. Threats juga bisa berwujud atau tidak berwujud. Threats yang berwujud bisa menjadi tawaran pengambilalihan yang bermusuhan, pesaing baru, atau pencurian. Threats tak berwujud meliputi, potensi kehilangan reputasi atau faktor kerusakan merek.


    Konsep Dasar Pengujian

    Definisi Black Box

    Menurut Maulani dkk dalam CCIT Journal (2019:3)[21],“Black Box Testing/ pengujian kotak hitam adalah menguji perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya”.

    Menurut Junaidi dkk dalam Jurnal CERITA (2015:54), [22],“black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program”.

    Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan Black Box Testing adalah suatu pengujian kotak hitam yang berfokus kepada pengujian perangkat lunak dari sisi fungsional dan kode pada program.


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Kecelakaan Lalu Lintas

    Definisi Kecelakaan Lalu Lintas

    Definisi kecelakaan lalu lintas menurut Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22 Tahun 2009 menyatakan [23], ; “Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda”.


    Karakteristik Kecelakaan Kecelakaan

    Karakteristik Kecelakaan Kecelakaan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor. Karakteristik kecelakaan lalu lintas adalah sifat atau karakter yang dapat dijadikan sebagai gambaran terhadap kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam bentuk pengelompokkan atau klasifikasi. Klasifikasi kecelakaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

    1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk waktu kecelakaan diklasifikasikan menurut jam terjadinya kecelakaan.
    2. Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam dua golongan yaitu kecelakaan kecelakaan ringan dan kecelakaan berat.
    3. Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa tabrakan, yaitu depan-belakang, depan-depan, tabrakan sudut, tabrakan sisi, tabrak lari, tabrak massal, tabrak pejalan kaki,tabrak parkir, dan tabrakan tunggal, lepas kontrol.
    4. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang diterapkan oleh pengelola jalan dengan jenis-jenis kendaraan seperti : sepeda motor dan mobil penumpang
    5. Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan diklasifikasikan menjadi korban luka ringan, korban luka berat, dan korban meninggal dunia.

    Konsep Dasar SMS

    Definisi SMS

    Menurut Frangky Rawung (2017:1)[24], )” SMS adalah teknologi yang dapat mengirimkan pesan antara telepon seluler satu dengan yang lainnya".

    Menurut Maulana, S. (2015:1)[25], "SMS adalah sebuah bentuk layanan dari penyedia jasa layanan telekomunikasi atau provider telekomunikasi. Sebuah pesan elektronik yang dikirimkan melalui media telepon seluler atau telepon genggam (handphone) yang kemudian diterima oleh perangkat yang sama (receiver) berupa telepon seluler juga".

    Dari definisi diatas dapat ditari kesimpulan bahwa SMS adalah sebuah teknologi yang dapat untuk mengirim dan menerima sebuah pesan singkat antara telepon selular.


    Sistem Kerja SMS

    Dalam proses penyampaiannya layanan SMS menggunakan kanal atau jalur teks sehingga meskipun si penerima SMS sedang melakukan kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat diterima. Proses perjalanan SMS dari si pengirim hingga sampai ke handphone penerima adalah sebagai berikut:


     

     

    Gambar 2.1 Simbol Flowchart Proses

    Ketika SMS dikirim ke suatu nomor tertentu, SMS yang dikirimkan tidak akan langsung dikirimkan ke nomor tersebut, namun akan masuk terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC) operator telepon yang Anda gunakan.


    Definisi SMS Gateway

    Menurut Frangky Rawung (2017:1)[24], )” SMS Gateway adalah proses pengiriman pesan dengan format yang telah ditentukan dengan mendapatkan balasan pesan secara langsung yang dikirimkan ke dalam SMS Center".

    Menurut J.Sathiamoorthy (2015:2454)[26], "SMS Gateway adalah mediator yang menjembatani dua SMSC yang berbeda untuk memulai komunikasi di antara keduanya. Bahkan jika kedua SMSC memiliki protokol yang berbeda, SMS Gateway dapat menangani komunikasi di antara keduanya".

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa SMS Gateway adalah suatu proses pengiriman pesan yang formatnya telah ditentukan oleh sebuah program komputer yang berifat dua arah yang menghubungkan sistem komputer dengan perangkat selular".

    Konsep Dasar Mikrokontroller

    Definisi Mikrokontroler

    Menurut Ikhsan dkk dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 1(2015: 14),[27], “Mikrokontroller adalah suatu chip cerdas yang dapat digunakan sebagai pengontrol utama sistem elektronika, misalnya sistem pengukur suhu digital (thermometer digital), sistem keamanan rumah, sistem kendali mesin industri, robot penjinak bom, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan didalam chip tersebut sudah ada unit pemroses, memori ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory), I/O, dan fasilitas pendukung lainnya.”

    Menurut Rafika dkk di dalam jurnal CCIT Vol. 8, No.3 (2015:215),[28], "Mikrokontroller adalah sebuah chipyang dapat melakukan pemrosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa pemrograman yang diberikan.”

    Dari definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip yang pempunyai prosesor, memori dan perlengkapan input dan output yang menjadi kendali dari sebuah program yang ditulis.

    Karakteristik Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.
    2. Konsumsi daya kecil.
    3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.
    4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.
    5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch
    6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperatur tekanan, kelembaban, dan sebagainya.


    Jenis-jenis Mikrokontroler

    Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita intruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri

    1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh RISC diantaranya adalah AVR. Arduino, ARM, PIC, dll
    2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Contoh CISC diantaranya MCS51.


    Konsep Dasar Arduino Nano

    Defenisi Arduino Nano

    Menurut Iksal dkk (2018:118)[29], “Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroller Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x. Secara fungsi tidak ada bedanya dengan Arduino Uno. Perbedaan utama terletak pada ketiadaan jack power DC dan penggunaan konektor Mini-B USB”.

     

     

    Gambar 2.3 Arduino Nano.

    Kelebihan Arduino

    1. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer
    2. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
    3. Memiliki modul siap pakai (Shield) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet, dll.
    4. Soket USB , Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial
    5. Input/Output Digital dan Input Analog, Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini. Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.
    6. Catu Daya , pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.
    7. Baterai / Adaptor, Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.
    8. Konsep Dasar Modul GSM SIM 900A

      Definisi Modul GSM SIM 900A

      MenurutRahman & Halil (2018:3),[30], ” Modul SIM 900A adalah modul GSM/GPRS Quad Band buatan SIMCOM. Modul GSM/GPRS ini dapat bekerja pada frekuensi 850/900/1800/1900 Mhz sehingga bisa digunakan pada jaringan GSM di berbagai negara"

       

       

      Gambar 2.4 Modul GSM SIM 900A

      SIM 900A memiliki kemampuan GPRS mobile station class B yang artinya modul ini dapat terhubung dengan layanan GSM (telepon,SMS) atau layanan GPRS secara bergantian pada saat yang bersamaan. Jadi jika modul ini digunakan untuk melakukan layanan GSM semisal telepon, maka layanan GPRS-nya akan dihentikan untuk sementara dan akan dilanjutkan secara otomatis setelah layanan GSM-nya selesai digunakan.

      Konsep Dasar Modul GPS NEO 6M

      Definisi Modul GPS NEO 6M

      Menurut Ardiawan (2018:14)[31], “GPS (Global Position System) adalah suatu sistem navigasi menggunakan lebih dari 24 satelit MEO (Medium Earth Orbit atau Middle Earth Orbit) yang mengelilingi bumi sehingga penerima-penerima sinyal di permukaan bumi dapat menangkap sinyalnya”.

       

       

      Gambar 2.5 Modul GPS Neo 6M.

      GPS mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan,arah, dan waktu.Satelit mengorbit pada ketinggian 12.000 mil di atas bumi dan mampu mengelilingi bumi dua kali dalam 24 jam. Satelit GPS secara kontinyu mengirimkan sinyal radio digital yang mengandung data lokasi satelit dan waktu, pada penerima yang berhubungan.


      Konsep Dasar Sensor Getar

      Definisi Sensor Getar

      Arizal dkk (2016:106)[32],"Sensor getaran merupakan salah satu sensor yang dapat mengukur getaran suatu benda yang nantinya dimana data tersebut akan diproses”.

       

       

      Gambar 2.6 Sensor Getar

      Prinsip Kerja Sensor Getar

      Prinsip kerja sensor getar sesuai dengan hukum fisika yaitu apabila suatu konduktor/kumparan yang dikelilingi oleh medan magnet kemudian koduktor bergerak terhadap medan magnet atau medan magnet bergerak terhadap konduktor maka akan menimbulkan suatu tegangan induksi pada konduktor. Apabila transducer ini ditempatkan pada bagian mesin yang bergetar, maka tranduser inipun akan ikut bergetar, sehingga kumparan yang ada di dalamnya akan bergerak relatif terhadap medan magnet sehingga akan menghasilkan tegangan listrik pada ujung kawat kumparannya. Dengan mengolah sinyal listrik dan transdusernya, maka getaran dapat diukur.

      Konsep Dasar Modul Regulator LM2596

      Definisi Modul Regulator LM2596

      Modul regulator LM2596 adalah suatu regulator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan (step down). Regulator ini mampu mengeluarkan arus maksimal 3 A, dengan daya input 3.5 V sampai 40 V, dan daya output 1.2 V sampai 37 V. Range tegangan input minimal 1.5 volt lebih besar dari tegangan input. Dalam rangkaian ini, catu daya menggunakan modul regulator LM2596S, regulator tersebut digunakan untuk menurunkan tegangan dari battery aki atau dari sel surya menjadi tegangan 12 volt yang dapat digunakan sebagai input arduino.

       

       

      Gambar 2.7 Modul Regulator LM2596

      Literature Review

      Konsep Literature Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[33], Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk di jadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam Literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada permusan masalah.

      ManfaatLiterature Review

      Menurut Maulani, dkk (2016:231)[34], “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

      Langkah-langkah Literature Review

      Menurut Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[33], Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.
      4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
      5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

      Adapun literature review sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

      1. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Fernando Napitupulu dkk pada Universitas Telkom tahun 2017[35] Berjudul “DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER”. Penelitian ini membahas tentang pengamanan sepeda motor dimana setiap saat sepeda motor akan digunakan , pengguna diwajibkan untuk input password pada keypad yang telah disediakan ataupun dengan mengirimkan pesan teks dari nomor pengguna. Jika prosedur tidak dilakukan maka alat yang dirancang akan secara otomotis memutus aliran listrik dari aki dan memberi peringatan melalui alarm buzzer (dengan membunyikan klakson) dan sms gateway serta modul GPS akan mengupdate lokasi sepeda motor berhenti dan menyimpan data tersebut. Hasil dari komunikasi GPS yaitu koordinat akan dikirimkan melalui pesan singkat ke nomor pengguna yang dapat langsung melalui google maps ataupun google earth melalui komunikasi serial dengan arduino UNO.
      2. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Susetiyo dkk pada Universitas Tanjungpura Berjudul [36] Berjudul “RANCANG BANGUN SMART VEHICLE UNTUK MENDETEKSI DINI KECELAKAAN DENGAN PELAPORAN VISUAL PADA GOOGLE MAPS”. Penelitian ini sebagai media Alat pendeteksi kecelakaan menggunakan sensor Accelerometer dengan cara mendeteksi getaran yang terjadi pada sumbu X, Y, dan Z dan pengambilan koordinat berdasarkan data GPS pada saat terjadi kecelakaan. Kemudian alat melakukan pelaporan secara cepat berupa SMS menggunakan modul GSM.
      3. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Rian Affrilianto dkk pada Universitas Tanjungpura Tahun 2017 [37] Berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM PELACAK KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GPS DENGAN ANTARMUKA WEBSITE”. Penelitian ini membahas tentang sebuah sistem pelacak kendaraan bermotor menggunakan GPS dengan antarmuka website, yang berfungsi untuk mematikan mesin kendaraan bermotor dari jarak jauh dan memonitoring keberadaan posisi kendaraan bermotor menggunakan website, untuk mengetahui posisi kendaraan bermotor tersebut.
      4. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Ridvan Fauzi pada STMIK Raharja Tahun 2018[38] Berjudul “PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. BEJO TUNGGAL PUTERA”. Penelitian ini membahas tentang sistem keamanan sepeda motor yang yang dibuat dari perangkat keras terdiri dari Sensor sidik jari ZFM-20, Modul GSM SIM900A dan Arduino Uno. Cara kerja alat ini terjadi saat ingin menyalahakan sepeda motor kita tinggal menempelkan sidikjari untuk melakukan proses scan, Jika sidik jari cocok maka sepeda motor bisa diakses dan diaktifkan. Hasil dari rancangan sistem ini tidak hanya sebatas memutus dan menyambung arus kelistrikan pada sepeda motor, tetapi sistem kelistrikan keamanan ini dapat memberikan notifikasi via sms jika ada yang mencoba mengakses sepeda motor tersebut.
      5. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Muhammad Sri Bintang Prasetyo pada STMIK Raharja Tahun 2016 [39] Berjudul “MONITORING LOCATION TRACKER PADA KENDARAAN DINAS BERBASIS RASPBERRY PI DI PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk”. Penelitian ini membahas tentang media monitoring mobil patroli menggunakan GPS, dilengkapi dengan module GPS sebagai media monitoring dengan mudah. Dibuatnya alat ini semoga memberikan kemudahan bagi Patroli PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk memonitoring mobil patroli dari jarak jauh dan memberikan laporan secara real time..
      6. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Muhammad Husni Farid pada STMIK Raharja Tahun 2016 [40] Berjudul “PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG LPG MELALUI SMS GATEWAY MENGGUNAKAN SENSOR MQ-6 BERBASIS ARDUINO PADA PT BANGUN INTI GEMILANG”. Penelitian ini membahas tentang alat pendeteksi kebocoran gas LPG dan sistem yang dapat melakukan penanggulangan jika terjadi kebocoran tabung LPG. Alat pendekteksi kebocoran gas LPG ini menggunakan sistem notifikasi SMS dengan menggunakan SIM900a, Sensor MQ-6 yang dapat mendeteksi gas LPG dan motor DC untuk menggerakkan exhaust untuk menetralisir udara saat terjadi kebocoran gas LPG, sehingga dapat memberikan peringatan jika pemilik tabung LPG sedang berada diluar rumah. Seluruh komponen tersebut dikontrol dengan menggunakan Arduino uno.
      7. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Mandakini H. Pimple, R.C. Thool, et al. Pada tahun 2015 [41] yang berjudul " Design and Implementation of Unmanned Ground Vehicle using GSM Network”. Penelitian ini merancang kendaraan tak berawak untuk membantu meningkatkan keselamatan manusia dengan memungkinkan manusia untuk mengendalikan kendaraan dan menjelaskan desain dan implementasi kendaraan tak berawak yang ada dikendalikan atau ditangani melalui SMS atau panggilan dengan bantuan jaringan GSM.
      8. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh June Myint Mo Khin, Nyein Nyein Oo, et al. Pada tahun 2018 [42] yang berjudul " Real-Time Vehicle Tracking System Using Arduino, GPS, GSM and Web-Based Technologies”. Penelitian ini merancang alat untuk melacak dan memposisikan kendaraan apa pun dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan Global System untuk Komunikasi Seluler (GSM). Modul GSM digunakan untuk secara terus menerus mengirim posisi kendaraan dari tempat yang jauh. Modul GPS yang digunakan teknologi satelit untuk sistem navigasinya akan terus memberikan data seperti bujur, lintang, kecepatan, jarak yang ditempuh.

      Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang mikrokontroler ini sudah banyak dibahas. Untuk itu saya melakukan penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada. Seiring dengan perkembangan zaman jumlah alat transportasi yang semakin banyak berbanding lurus dengan tingkat kejadian kecelakaan lalu lintas. Untuk itu dibuatlah penelitian yang berjudul “PROTOTIPE ALAT NOTIFIKASI LOKASI KORBAN KECELAKAAN BARBASIS ARDUINO NANO PADA DISPORABUDPAR KAB TANGERANG “.


      BAB III

      PEMBAHASAN

      Gambaran Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata

      Sejarah Singkat DISPORABUDPAR

      Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata adalah suatu lembaga Instansi Pemerintahan yang membidangi sektor Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata yang dibutuhkan oleh Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Adapun lembaga tersebut terletak di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang Gedung Usaha-usaha Daerah Lt.4 yang beralamatkan di Jln.H.Somawinata No.1, Kadu Agung, Tigaraksa, Tangerang Banten. Lembaga ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta terdapat satu sekretariat dan empat bidang. Diantaranya, bidang Perencanaan, bidang Pemuda, bidang Olahraga dan bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

      Visi Dan Misi DISPORABUDPAR

      Visi
      Visi adalah cara pandang jauh ke depan yang mengarahkan organisasi harus dibawa kemana agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang untuk keadaan masa depan yang di inginkan oleh masyarakat. Visi ini mencerminkan apa yang hendak dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis, memiliki orientasi yang jelas terhadap masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran organisasi serta mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi. Visi ini perlu ditanamkan pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada.

      Visi disusun dengan mempertimbangkan sintesa antara potensi dan kekuatan realistik yang dimiliki dengan permasalahan, tantangan, serta keterbatasan yang dihadapi, dan memperhatikan kesesuaiannya dengan kecenderungan pertumbuhan daerah. Visi tersebut juga disusun dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan fungsi dan peran daerah dalam konteks pembangunan wilayah. Di dalam fungsinya, kegiatan-kegiatan yang dibangun untuk mewujudkan visi dapat membuat kehidupan internal daerah berlangsung efektif. Kegiatan-kegiatan pembangunan itu juga diharapkan memiliki peran yang kuat sehingga memberikan pengaruh dan turut mendukung kemajuan daerah dalam konstelasi wilayah yang lebih luas. Selain itu, secara praktis visi haruslah mencerminkan kondisi yang realistik, dapat dicapai dan terukur.

      Berdasarkan pendekatan di atas, dengan mempertimbangkan kondisi objektif seluruh sumber daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik, maka ditetapkan Visi sebagai berikut : “Terwujudnya Generasi Muda Kabupaten Tangerang Yang Bugar, Berprestasi, Berbudaya dan berorientasi Pariwisata.”

      Makna visi tersebut adalah:

      1. Generasi Muda adalah sifat atau keadaan kelompok individu itu masih berusia muda dalam kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban oleh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang erat hubungannya dengan generasi penerus. Namun dalam rangka untuk pelaksanaan suatu program pembinaan bahwa "Generas Muda" ialah bagian suatu generasi yang berusia 0 – 30 tahun.
      2. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah jasmani, rohani maupun mental.
      3. Prestasi adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang yang dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan.
      4. Berbudaya adalah memiliki nilai, norma yang luhur dan adat istiadat serta Kearifan Lokal yang baik dan berkembang di masyarakat.
      5. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

      Misi
      Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas maka ditetapkan 5 (lima) misi yang memuat tujuan dan sasaran strategi pembangunan di bidang pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata yang bersinergi dengan visi dan misi Kabupaten Tangerang sebagai berikut:

      1. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan daerah melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan pemuda dalam berorganisasi, kewirausahaan, kepemimpinan yang berprestasi pada bidang ekstra kulikuler dan pemberdayaan pemuda.
      2. Meningkatkan taraf kebugaran jasmani bagi generasi muda untuk mencapai prestasi olahraga yang optimal.
      3. Meningkatkan kesadaran dan peran serta generasi muda dalam upaya pelestarian budaya.
      4. Meningkatkan peran serta generasi muda dalam pengembangan objek daerah tujuan wisata.

      Struktur Organisasi DISPORABUDPAR

       

       

      Gambar 3.1 Struktur Organisasi

      Tugas dan Tanggung Jawab

      1. Kepala Dinas
      2. Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai Kepala Dinas bertugas membantu Bupati merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, mimbina dan mengendalikan urusan pemerintahan bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah.

        Untuk melaksanakan rincian tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

        1. Merumuskan program kerja Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata;
        2. Mengkoordinasikan pelaksanaan program kegiatan dinas dalam rangka mendukung pelaksanaan fungsi dinas pemuda, olahraga, kebudayaan dan periwisata;
        3. Membina pegawai dilingkungan dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Periwisata;
        4. Mengarahkan dan merencanakan program kegiatan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan;
        5. Menyelenggarakan program kegiatan dinas dalam rangka pelaksanaan fungsi dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata;
        6. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dilingkungan dinas; dan
        7. Melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana kegiatan.
      3. Sekretariat Dinas
      4. mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian sebagian tugas dinas dalam bidang perencanaan keuangan, umum dan kepegawaian.

        Untuk melaksanakan rincian tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:

        1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan umum dan kepegawaian;
        2. Penyiapan rencana dan program kerja sekretariat mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
        3. Penyiapan pengendalian pemantauan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretariatan : Perencanaan dan Keuangan serta Umum dan Kepegawaian;
        4. Penyiapan bimbingan dan pembinaan kepada bawahannya di lingkup kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian untuk meningkatkan kinerja pegawai ;
        5. Penyiapan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian untuk meningkatkan kinerja pegawai;
        6. Pengelolaan administrasi dinas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
        7. Pelaksanaan fasilitasi Pengelola Informasi dan Dokumen (PID);
        8. Penyiapan dan pelaksanaan pengembangan e-governance;

        Dalam melaksanakan fungsi dimaksud, sekretaris dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. merencanakan perumusan kebijakan teknis yang berkaiatan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
        2. membagi tugas dan program yang berkaitanm dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
        3. memberi petunjuk program yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
        4. mengatur program dan kegiatan yang berkaitan yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
        5. mengevaluasi kegiatan program bidang kesekretariatan yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
        6. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

        Sekretariat dibantu oleh 2 Sub Bagian, yaitu :

        • Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
        • Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
        1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
        2. mempunyai tugas pokok melakukan penyusunan kegiatan perencanaan dan keuangan. Untuk melaksanakan rincian tugas sebagaimana dimaksud,Sub Bagian Perencanaan dan keuangan mempunyai rincian tugas :

          • Merencanakan kegiatan perencanaan dan keuangan dinas;
          • Melaksanakan kegiatan bidang perencanaan meliputi : pengumpulan, pengelolaan, pengenalisaan data kegiatan dinas, membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi : RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusuanan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
          • Melaksanakan kegiatan keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran ;
          • Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisaan data kegiatan dinas, membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi : RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ;
          • Membimbing pelaksanaan kegiatan keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran;
          • Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran;
          • Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran;
          • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait Perencanaan dan Keuangan;
          • Merencanakan dan melaksanakan pengembangan e- governance;
          • Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub bagian Perencanaan dan Keuangan meliputi : Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Fasilitasi Prencanaan, e- Reporting, Riviu Penyerapan Anggaran, Data Pembangunan SKPD, Neraca, Laporan Realisasi (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Cash Opname dan catatan atas laporan keuangan (CALK);
          • Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
        3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
        4. mempunyai tugas pokok melakukan penyusunan kegiatan umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas :

          • Merencanakan kegioatan umum dan kepegawaian;
          • Membimbing pelaksanaan kegiatan umum meliputi  : surat menyurat, penggandaan, pengiriman pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas, stock opname ;
          • Membimbing pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi : mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan jenjang jabatan fungsional tertentu, kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, Bezzetting Pegawai, Kesejahtraan Pegawai, Pembinaan Disiplin Pegawai, Pendidikan dan pelatihan pegawai dan pensiun pegawai ;
          • Membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum meliputi : surat menyurat, penggandaan, pengiriman pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas, stock opname ;
          • Membagi tugas pelaksanaan kepegawaian meliputi : mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan jenjang jabatan fungsional tertentu, kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, Bezzetting Pegawai, Kesejahtraan Pegawai, Pembinaan Disiplin Pegawai, Pendidikan dan pelatihan pegawai dan pensiun pegawai ;
          • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
          • Melaksanakan fasilitasi pengelolaan informasi dan dokumen (PID);
          • Membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian;
          • Merencanakan dan melaksanakan pengembangan e- governance;
          • Membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian;
      5. Bidang Pemuda
      6. mempunyai Tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian Bidang Pemuda. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pemuda mempunyai fungsi :

        1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis program kegiatan yang berkaitan dengan bidang pemuda meliputi organsiasi pelajar, mahasiswa, pemuda, pramuka;
        2. Penyiapan rencana dan program kegiatan yang berkaitan dengan bidang pemuda meliputi organsiasi pelajar, mahasiswa, pemuda, pramuka;
        3. Penyiapan pengendalian dan pengkoordinasi kegiatan bidang pemuda dengan instansi/lembaga terkait lainnya;
        4. Penyiapan bimbingan pelaksanaan program kegiatan bidang pemuda;
        5. Pengelolaan administrasi dan pelaporan kegiatan bidang pemuda.

        Dalam melaksanakan fungsi di maksud kepala bidang pemuda mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. Merencanakan perumusan kebijakan teknis program bidang pemuda meliputi : pembinaan, penghargaan kepemudaan dan pelajar berprestasi dan pelatihan penmdidikan kewirausahaan dalam rangka pembinaan organisasi pelajar, mahasiswa, pemuda dan pramuka;
        2. Membagi tugas bidang pemuda meliputi penyusunan data dan informasi, penghargaan kepemudaan dan pelajar berprestasi dan kegiatan pembinaan pendidikan jiwa kemandirian organisasi pelajar, mahasiswa, pemuda dan pramuka;
        3. Memberi petunjuk program bidang pemuda;
        4. Mengatur program bidang pemuda dan melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait pembinaan organisasi pelajar, mahasiswa, pemuda dan pramuka;
        5. Mengevaluasi kegiatan program monitoring dan pelaporan kegiatan bidang pemuda;dan
        6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya.
        7. Bidang Pemuda terdiri dari :

        • Seksi Organisasi Pelajar;
        • Seksi Organisasi Pemuda;

        Tiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

      7. Bidang Olahraga
      8. mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang olahraga. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Olahraga mempunyai fungsi :

        1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang olag raga;
        2. Penyiapan rencana dan Program kegiatan yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Peraturan Perundang-undangan ;
        3. Penyiapan pengendalian hal-hal yang terkait dengan bidang olah raga;
        4. Penyiapan bimbingan pelaksanaan program bidang olah raga;
        5. Pengelolaan administrasi kegiatan bidang olah raga.
        6. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Olah Raga mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. Merencanakan perumusan kebijakan program kegiatan bidang olah raga meliputi : olah raga pelajar berprestasi, mahasiswa, pegawai, penyandang cacat, olah raga masyarakat dan rekreasi;
        2. Membagi tugas program kegiatan bidang olah raga;
        3. Melaksanakan penyusunan data dan pembuatan profil data organisasi olag raga pelajat dan prestasi, olag raga masyarakat dan rekreasi;
        4. Memberi petunjuk program kegiatan bidang olah raga meliputi olah raga pelajar berprestasi, mahasiswa, pegawai, penyandang cacat, olah raga masyarakat dan rekreasi;
        5. Mengatur program bidang olah raga dan melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait olah raga prestasi dikalangan pelajar, mahasiswa, pegawai, penyandang cacat dan masyarakat;
        6. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan monitoring dan pelaporan kegiatan bidang olah raga;
        7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
        8. Bidang Olahraga terdiri dari :

        • Seksi Olahraga Pelajar dan Prestasi;
        • Seksi Olahraga Masyarakat dan Rekreasi.

        Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab Kepada kepala Bidang.

      9. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata
      10. mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan , koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi :

        1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis program bidang kebudayaan dan pariwisata;
        2. Penyiapan rencana dan program kegiatan yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Perundang-undangan;
        3. Penyiapan pengendalian hal-hal yang terkait dengan bidang kebudayaan dan pariwisata;
        4. Penyiapan bimbingan pelaksanaan program bidang olah raga;
        5. Pengelolaan administrasi bidang kebudayaan dan pariwisata.
        6. Dalam melaksanakan funsi sebagaimana di maksud Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. Merencanakan perumusan kebijakan teknis program bidang kebudayaan dan pariwisata;
        2. Membagi tugas program dan kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata meliputi : penyusunan , pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data dan informasi, pembinaan, pelestarian budaya, perijinan usaha, pengembangan kesenian, objek dan daya tarik wisata, promosi dan usaha pariwisata, sarana dan prasaranaserta tenaga kerja pariwisata daera;
        3. Memberi petunjuk program dan kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata;
        4. Mengatur program dan kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata;
        5. Mengevaluasi program dan kegiatan melaksanakan monitoring, pelap[oran kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata;
        6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
        7. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari :

        • Seksi Kebudayaan;
        • Seksi Pariwisata.

        Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

      11. Pada Dinas dapat dibentuk Unit PElaksana Teknis (UPT)
        1. Untuk melaksanakan kegiatan teknis op[erasional dan / ataua kegiatan teknis penunjang dilingkungan Dinas dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis.
        2. Unit Pelaksana Teknis berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas.
        3. Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang kepala
        4. Unit Pelaksana Teknis dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu.
        5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis diatur dengan Peraturan Bupati.
      12. Kelompok Jabatan Fungsional
      13. mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.

        1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya.
        2. Kelompok Jabatan Fungsional dalam Pelaksanaan tugas pokok berpedoman kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
        3. Kelompok Jabatan Fungsional dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada kepala dinas.
        4. Kelompok Jabatan Fungsional dalam pelaksanaan tugas di koordinasikan oleh tenaga fungsional.
        5. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan prundang-undangan yang berlaku


      Tujuan Perancangan

      Tujuan pembuatan Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang ini dibuat dengan harapan akan tercipta beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

      1. Mempermudah dalam memberikan informasi pada pihak kantor guna mendapat pertolongan pertama secara maksimal.
      2. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di kantor dinas pemuda dan olahraga khususnya dalam hal penanganan korban kecelakaan.

      Metode Analisa Sistem

      Berikut ini akan dijelaskan analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat).

       

      Tabel 3.1 Analisa SWOT

       

      Untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yakni strategi S-T, analisis strategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal, strategi W-T

       

      Tabel 3.2 Matriks Analisa SWOT

       

      Metode Analisa Sistem

      Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika yang dibutuhkan sebagai berikut:
      Berikut adalah diagram blok rangkaian keseluruhan alat :

       

       

      Gambar 3.2 Diagram Blok

      Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika yang dibutuhkan sebagai berikut:
      Keterangan dan penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut :

      1. Sensor Getar terhubung dengan Arduino Nano. Arduino mendeteksi benturan pada sensor getar, dimana sensor getar disini berfungsi untuk mendeteksi getaran.
      2. Modul GPS Neo 6M terhubung dengan Arduino Nano. Arduino mencatat titik koordinat dari module GPS..
      3. LM 2596 terhubung dengan GSM SIM 900A. Untuk menurunkan tegangan kepada Modul GSM.
      4. Modul GSM SIM 900A terhubung dengan Arduino Nano. Kemudian mengirimkan hasilnya menggunakan menggunakan module GSM.
      5. Modul GSM Sim 900A terhubung dengan pesan SMS. Setelah menunggu selama 20 detik pesan akan dikirim melalui handphone yang berisi titik koordinat.

      Cara Kerja Alat

      Dalam cara kerja alat pemberi pesan untuk mengetahui lokasi korban kecelakaan adalah arduino dijadikan sebagai media untuk menyatukan semua komponen seperti modul GSM Sim 900A, modul GPS Neo 6M dan Sensor Getar. Jika semua komponen tersebut sudah bekerja semua, kita dapat mengetahui apabila terjadi kecelakaan dimana lokasi korban berada, dimana selama 20 detik korban tidak menekan tombol reset pada alat tersebut, maka dapat dikategorikan mengalami benturan cukup keras dan secara otomatis alat akan memberikan pesan yang berisi lokasi. Dan apabila korban menekan tombol reset maka korban tidak mengalami benturan yang cukup keras sehingga pesan tidak dikirim.

      Pembuatan Alat

      Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak.

      Perancangan Perangkat Keras

      Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika yang dibutuhkan sebagai berikut:

      1. Software Arduino 1.8.5

      Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

      1. Arduino Nano
      2. Sensor GSM SIM 900A
      3. Sensor GPS NEO 6m
      4. Sensor Getar
      5. LM 2596
      6. Baterai 18650 2 buah
      7. Arduino Nano Expansion Board
      8. Push Button 2 buah

       

       

      Gambar 3.3 Rangkaian Perangkat Keras

      Perancangan Arduino Nano

       

       

      Gambar 3.4 Perancangan Arduino

      Keterangan:

      1. Pin 8 G berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan GND pada sensor getar.
      2. Pin 8 V berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan VCC pada sensor getar.
      3. Pin 9 S berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan DO pada sensor getar.
      4. Pin 5 V berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan VCC pada modul gps neo 6m
      5. Pin 4 S berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan RX pada modul gps neo 6m
      6. Pin 3 S berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan TX pada modul gps neo 6m
      7. GND berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan GND pada modul gps neo 6m.
      8. Pin 8 S berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan RXD pada modul gsm sim 900a.
      9. Pin 7 S berfungsi sebagai jalur penerimaan data pada komunikasi serial dengan TXD pada modul gsm sim 900a.
        1. Perancangan Sensor Getar

           

           

          Gambar 3.5 Perancangan Sensor Getar

          Keterangan:

          1. Pin DO dihubungkan dengan pin 9 S di Arduino.
          2. Pin GND dihubungkan dengan pin 8 G di Arduino.
          3. Pin VCC dihubungkan dengan pin 8 V di Arduino.

          Perancangan Modul GPS Neo 6M

           

           

          Gambar 3.6 Perancangan Modul GPS Neo 6M

          Keterangan:

          1. Pin VCC dihubungkan dengan pin 5 V di Arduino.
          2. 2Pin RX dihubungkan dengan pin 4 S di Arduino.
          3. Pin TX dihubungkan dengan pin 3 S di Arduino.
          4. Pin GND dihubungkan dengan pin GND di Arduino.

          Perancangan LM2596

           

           

          Gambar 3.7 Perancangan LM2596

          Keterangan:

          1. Pin IN+ dihubungkan dengan Arduino.
          2. Pin IN- dihubungkan dengan pin aref G di Arduino.
          3. Pin OUT+ dihubungkan dengan pin VCC 5V di modul gsm sim 900a.
          4. Pin OUT- dihubungkan dengan pin GND di modul gsm sim 900a.

          Perancangan Modul GSM SIM 900A

           

           

          Gambar 3.8 Perancangan Modul GSM SIM 900A

          Keterangan:

          1. Pin GND dihubungkan dengan OUT -.
          2. Pin VCC dihubungkan dengan OUT +.
          3. Pin RXD dihubungkan dengan pin 8 S di Arduino.
          4. Pin TXD dihubungkan dengan pin 7 S di Arduino.

          Perancangan Perangkat Lunak (Software)

          Perangkat lunak yang digunakan adalah Software Arduino versi 1.8.5 dimana versi ini merupakan versi terbaru untuk Arduino. Software ini merupakan Software yang kompatibel dengan device Arduino. Software Arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/upload kedalam Arduino Uno, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.
          Berikut ini merupakan tampilan Software Arduino:

           

           

          Gambar 3.9 Shortcut Software Arduino

          Jika di double klik kiri shortcut maka akan muncul tampilan seperti berikut ini:

           

           

          Gambar 3.10 Tampilan Loading Screen Software Arduino

          JKemudian akan muncul tampilan layar untuk menulis listing program

           

           

          Gambar 3.11 Listing Program Pada Arduino 1.8.8

          Penjelasan singkat memulai koding:

          1. Void setup : Untuk menetapkan nilai awal I/O suatu program.
          2. Void loop : Untuk mengeksekusi perintah suatu program yang Telah dibuat di “Void setup”.
          3. Kurung kurawal : Untuk menentukan awal dan akhir dari program
          4. Perancangan

            1. Buka Software Arduino 1.8.5 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


             

             

            Gambar 3.12 Membuka Software Arduino 1.8.5


            2. Kemudian akan muncul sebuah tampilan untuk menulis program.

             

             

            Gambar 3.13Menulis Program Pada Arduino 1.8.5


            3. Setelah program ditulis maka selanjutnya adalah mengecek apakah program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, dengan pilih menu verify.

             

             

            Gambar 3.14Mengecek Program Pada Arduino 1.8.5


            4. Setelah mengecek program dan tidak ada kesalahan maka langkah selanjutnya adalah memilih port. Agar mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial. Dengan cara meng-klik menu Alat, kemudian pilih serial port:

             

             

            Gambar 3.15Menentukan Port USB Pada Arduino 1.8.5


            5. Setelah selesai maka langkah selanjutnya ialah menyimpan file tersebut dengan cara Klik file – Save as, setelah itu program perlu di sesuaikan dengan board yang digunankan, yaitu dengan cara memilih menu Alat – Board (pilih salah satu sesuai dengan Arduino yang digunakan):

             

             

            Gambar 3.16Menyimpan Program Pada Arduino 1.8.5


            6. Tahapan terakhir ialah memasukkan program ke dalam mikrokontroler, klik “Upload” dan tunggu sampai selesai atau lebih jelas lihat gambar di bawah ini :

             

             

            Gambar 3.17Mengupload Program Pada Arduino 1.8.5

            Flowchart

            Berikut adalah gambaran sistem flowchart Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang.
            Flowchart sistem kerja alat keseluruhan.

             

             

            Gambar 3.18 Flowchart Sistem Usulan

            Berikut adalah penjelasan flowchart sistem yang diajukan

            1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
            2. 3 (tiga) simbol input dan output, yang menyatakan proses input output, yaitu :Apabila terjadi kecelakaan, maka arduino mengirim lokasi kecelakaan kepada kantor korban, jika korban baik baik saja maka korban melanjutkan perjalanannya.
            3. 3 (tiga) simbol proses, yang menyatakan Arduino mendeteksi benturan pada sensor getar, dimana sensor getar disini berfungsi untuk mendeteksi getaran, kemudian arduino mencatat titik koordinat dari module GPS, lalu mengirimkan hasilnya menggunakan menggunakan module GSM. Bila tidak mendapatkan luka serius pengendara tinggal menekan tombol reset.
            4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan yang serius. Jika “Ya” pesan akan dikirim ke handphone milik kantor , dan jika “Tidak” pengendara melanjutkan perjalanannya.

            Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

            Permasalahan yang Dihadapi

            Sistem yang berjalan saat ini masih secara manual, khususnya pada proses pemberian informasi korban kecelakaan. Dimana dalam kondisi tersebut korban kecelakaan kurang mendapatkan pertolongan pertama dikarenakan kurangnya informasi.

            Alternatif Pemecahan Masalah

            Setelah mengamati permasalahan yang ada maka peneliti mencoba merancang suatu alat yaitu Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang dimana kegunaanya adalah sebagai media pemberi informasi korban kecelakaan pada kantor untuk mengecek korban guna cepat mendapatkan pertolongan untuk mengurangi resiko cedera lebih parah.

            User Requirement

            Elisitasi Tahap I

            Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

             

            Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

             

            Elisitasi Tahap II

            Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 1 non functional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, alat ini dapat bekerja dengan baik.

            Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut:

             

            Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

             

            Keterangan:

            1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting).Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
            2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
            3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
            4. Elisitasi Tahap III

              Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut.

               

              Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

               

              Keterangan:

              1. T (Technical)
                Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?
              2. O (Operational)
                Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem
              3. (Economic)
                Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

              Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

              1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan
              2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
              3. H (High)  :Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

              Final Draft Elisitasi

              Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem..

               

              Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

               


              BAB IV

              HASIL DAN UJI COBA

              Uji Coba

              Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dengan cara menjatuhkan alat dari ketinggian dibawah ini:

               

              Tabel 4.1 Uji Coba Dengan Dijatuhkan Dari Ketinggian

               

              Metode Black Box

              Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang., untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

              Pengujian Black Box Pada Saat Menjalankan Alat

               

              Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Saat Menjalankan Alat

               

              Pengujian Black Box pada Modul GPS NEO 6M

               

              Tabel 4.3 Pengujian Black Box pada Modul GPS NEO 6M

               

              Pengujian Black Box Pada Modul GSM SIM 900A

               

              Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Modul GSM SIM 900A

               

              Uji Coba Hardware

              Pengujian Modul GPS NEO 6M

              Pengujian pada Modul GPS NEO 6M dilakukan untuk melihat apakah Modul GPS dapat membaca nilai titik koordinat secara akurat. Modul GPS NEO 6M yang memiliki 4 kaki diantaranya VCC, Ground, RX dan TX. Dimana VCC dihubungkan pada pin 5V pada Arduino, Ground dihubungkan pada pin Ground Arduino, RX pada pin 4S pada Arduino dan TX pada pin 3S pada Arduino.

               

               

              Gambar 4.1 Pengujian pada Modul GPS NEO 6M

               

               

              Gambar 4.2 Listing Program Untuk Menguji Modul GPS NEO 6M

              Pengujian Modul GSM SIM 900A

               

               

              Gambar 4.3 Pengujian pada Modul GSM SIM 900A

               

               

              Gambar 4.4 Listing Program Untuk Menguji Modul GSM SIM 900A

              Flowchart Program Yang Diusulkan

              Adapun flowchart program yang diusulkan bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

               

               

              Gambar 4.5 Flowchart Sistem yang diusulkan

              Berikut adalah penjelasan flowchart sistem yang diajukan:

              1. Dua (2) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
              2. Tiga (3) simbol input dan output, yang menyatakan proses input output, yaitu :Apabila terjadi kecelakaan, maka arduino mengirim lokasi kecelakaan ke kantor korban, jika korban baik baik saja maka korban melanjutkan perjalanannya..
              3. Tiga (3) simbol simbol proses, yang menyatakan Arduino benturan pada sensor getar, dimana sensor getar disini berfungsi untuk mendeteksi benturan, kemudian arduino mencatat titik koordinat dari module GPS, lalu mengirimkan hasilnya menggunakan menggunakan module gsm.
              4. Satu (1) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan yang serius. Jika “Ya” pesan akan dikirim ke handphone milik kantor , dan jika “Tidak” pengendara melanjutkan perjalanannya.

              Rancangan Program

              Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diinginkan.

              Perancangan Perangkat Lunak Arduino Nano

              Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Arduino Nano, sehingga sistem Arduino Nano yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Arduino Nano ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Arduino Nano menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut :

               

               

              Gambar 4.6 Tampilan Listing Arduino IDE


              Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program (Compile) mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis (Upload) mengupload listing program ke dalam Arduino Nano menggunakan Arduino IDE. Adapun langkah-langkahnya dapat kita di lihat sebagai berikut:

               

               

              Gambar 4.7 Upload Listing Program Kedalam Arduino Nano

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

              Spesifikasi Hardware

              Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

              1. Arduino Nano
              2. Sensor GSM SIM 900A
              3. Sensor GPS NEO 6m
              4. Sensor Getar
              5. LM 2596
              6. Baterai 18650 2 buah
              7. Arduino Nano Expansion Board
              8. Push Button 2 buah
              9. Kabel Jumper

              Spesifikasi Software

              Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, mengedit program, membuat flowchart dan merancang alur diagram. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut:

              1. Software Arduino 1.8.5.
              2. Draw.io

              Testing

              Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian pengujian pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kecocokan data dan hasil yang diinginkan.

              Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat dengan menggunakan metode Black Box testing, adapun pengujian dilakukan dengan cara memberikan benturan, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu sistem yang dirancang. Tahapan tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

              1. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga alat dapat bergerak tanpa adanya hambatan.
              2. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

              Pengujian dengan metode Black Box sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendeketan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan atau error.

              Implementasi

              Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

              Schedule

              Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang.” dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

               

              Tabel 4.5 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

               

              Estimasi Biaya

              Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitu sebagai berikut:

               

              Tabel 4.6 Estimasi Biaya Yang Dikeluarkan

               


              BAB V

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Berikut ini adalah kesimpulan rumusan masalah mengenai Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang, adalah sebagai berikut:

              1. Alat ini di rancang menggunakan Modul GSM SIM 900A untuk mengirimkan pesan SMS ke Smartphone, dan menggunakan Arduino Nano dimana arduino dijadikan sebagai media untuk menyatukan semua komponen seperti modul GSM Sim 900A, modul GPS Neo 6M dan Sensor Getar.
              2. Sensor getar digunakan apabila mendeteksi suatu benturan, maka arduino nano mencatat titik koordinat dari modul gps neo 6m, lalu mengirimkan hasilnya menggunakan modul gsm sim 900a.
              3. Alat ini di lengkapi dengan Modul GSM SIM 900A untuk mengirimkan pesan ke Smartphone, yang dimana arduino dijadikan sebagai media untuk menyatukan semua komponen seperti modul GSM Sim 900A, modul GPS Neo 6M dan Sensor Getar. Jika semua komponen tersebut sudah bekerja semua, kita dapat mengetahui apabila terjadi kecelakaan dimana lokasi korban berada, dimana selama 20 detik korban tidak menekan tombol reset pada alat tersebut, maka dapat dikategorikan mengalami benturan cukup keras dan secara otomatis alat akan memberikan pesan yang berisi lokasi. Dan apabila korban menekan tombol reset maka korban tidak mengalami benturan yang cukup keras sehingga pesan tidak dikirim.

              Saran

              Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis di kantor DISPORABUDPAR Kab Tangerang terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut:

              1. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkan berbasis Internet Of Things agar kendaraan dapat di Kontrol dari jarak jauh menggunakan Teknologi Internet.
              2. Diharapkan agar Prototipe Alat Notifikasi Lokasi Korban Kecelakaan Barbasis Arduino Nano Pada Disporabudpar Kab Tangerang ditambahkan fitur yang dapat terintegrasi pada pihak rumah sakit atau kepolisian terdekat.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Anggraeni, Elisabet Yunaeti. 2017. Pengantar sistem informasi. Penerbit Andi
              2. Arnold, Ross D., and Jon P. Wade. 2015 .A definition of systems thinking: a systems approach. Procedia Computer Science44 (2015): 669-678.
              3. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, dan Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT. Vol.8, No.3. 134-146.
              4. Rosmila, Muh Yamin, and L. M. Tajidun. 2017. Aplikasi Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika. semanTIK 2.2 (2017).
              5. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
              6. Fajarianto, Otto. 2016. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT3.1 (2017): 54-60.
              7. Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
              8. Saefullah, Asep. Nur Azizah. Andri Ansyah. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM
              9. Martono, Aris, (2017:73). Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelohan transaksi harian, mendukung operasi. Jurnal ISSN : 2356-5209.
              10. Handoko. 2016. Pemanfaatan windows api untuk sistem informasi AMIK Cipta Darma Surakarta. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech. Kota Palembang.
              11. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.1.
              12. Hamid, Ainul, Bambang, dan Indah. 2016. Sistem Informasi Penjualan Produk Unggulan Berbasis Website Pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.4 No.3.
              13. Purnomo, M. Taofik Chulkamdi Sulis. 2016. Perancangan Dan Implementasi Game Interaktif Pengenalan Huruf Dan Angka Untuk Media Pembelajaran Di Paud Wachid Hasyim Ponggok Kabupaten Blitar. Antivirus : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika, Vol.10, No.1, Issn : 1978-5232, Mei 2016.
              14. Tiara, Khana., Hendra Kusumah, dan Dian Mustika Putri. 2017. Penerapan Manajemen Aset Dengan Mapyourtag Pada Perguruan Tinggi. CERITA Journal, 3(1), 91-109.
              15. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
              16. Hanafri, Iqbal, Siti dan. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088–1762. Vol.7 No.1.
              17. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
              18. Seth, Cristophe. 2015. The SWOT Analysis: A Key Tool For Developing Your Business Strategy. 50MINUTES.COM.
              19. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
              20. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
              21. Maulani, Giandari., Mila Tryutami Karina, dan Indra Setiawan. (2019). Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT.PLN (Persero) Tangerang. CCIT Journal, 12(1), 1-12.
              22. Junaidi, Muhammad Yusuf Effendy, dan Hamzah Hartono. (2015). Rekayasa Model Aplikasi Sistem Product Knowladge Untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Kinerja Karyawan. CERITA Journal, 1(1), 46-55.
              23. Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 96. Sekretariat Negara. Jakarta.
              24. 24,0 24,1 Frangky, Rawung. 2017. Buku pintar Aplikasi SMS dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.
              25. Maulana, Sofyan. 2015. 5 Proyek Populer SMS Gateway. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
              26. j.Sathiamoorthy., Dr.B.Ramakrishnan., et al. 2015. A Role of SMS Gateway Server in Mobile Communication. International Journal of Emerging Technologies in Engineering Research (IJETER). Vol. 1, Issue 2: (2454-6410)
              27. Ikhsan dan Hendra Kurniawan. (2015). Implementasi Sistem Kendali Cahaya Dan Sirkulasi Udara Ruangan Dengan Memanfaatkan PC Dan Mikrokontroler ATMEGA8. Jurnal TEKNOIF. Vol 3 (1), 14.
              28. Rafika, Ageng Setiani, Meidy Surya Hadi Putra, dan Wanda Larasati. 2015. Smart home automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroller atmega 328.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 8, No. 3:215-222
              29. Iksal, Suherman & Sumiati. 2018. Perancangan Sistem Kendali Otomatisasi On-Off Lampu Berbasis Arduino dan Borland Delphi. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Informasi| SNARTISI. Vol. 1. No. 1.
              30. Rahman, Abdul Halil. 2018. Implementasi Internet Of Things Pada Sistem Pelacakan Kendaraan Bermotor Menggunakan Gps Berbasis Web. Diss. Universitas Mataram. Kota Mataram.
              31. Ardiawan, Rizky. 2018. Perencanaan Dan Pembuatan Alat Pemantau Lokasi Dan Kondisi Keamanan Pada Kapal Nelayan Menggunakan Gps Dan Accelerometer Berbasis Atmega128. Universitas Muhammadiyah Malang.
              32. Arizal, Budi dan Syafaruddin. 2016. Simulasi Pendeteksian Tanah Longsor Menggunakan Sensor Akselerometer Tipe MMA 7361 L. Jurnal Dielektrika. Vol. 3, No. 2 : 105. ISSN 2086-9487.
              33. 33,0 33,1 Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, dan Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT. Vol.8, No.3. 134-146.
              34. Maulani, Giandari. Untung Raharja. Tri Adila Latifa.2016.”Video Sebagai E. Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”.Tangerang:STMIK Raharja.Jurnal CCIT. Vol.9. 2 Januari 2016.ISSN:1978-8282.
              35. Fernando, Ekki dan Cahyantari. 2017. Desain Dan Implementasi Sistem Keamanan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroller. Jurnal e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.2. ISSN : 2355-9365.
              36. Susetiyo, Rizka Adhitia Fathan, and Suhardi Dedi Triyanto. Rancang Bangun Smart Vehicle Untuk Mendeteksi Dini Kecelakaan Dengan Pelaporan Visual Pada Google Maps. Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura 4.3.
              37. Rian, Dedi dan Suhardi. 2017. Rancang Bangun Sistem Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan Gps Dengan Antarmuka Website. Jurnal Coding Sistem Komputer Untan. Volume 05, No.3. ISSN : 2338-493X.
              38. Fauzi, Ridvan. 2108. Perancangan Electrical Security System Sepeda Motor Menggunakan Autentifikasi Sidik Jari Dengan Notifikasi Via Sms Berbasis Arduino Uno Pada Pt. Bejo Tunggal Putera. STMIK Raharja. Kota Tangerang.
              39. Bintang Sri, M. 2016. Monitoring Location Tracker Pada Kendaraan Dinas Berbasis Raspberry Pi Di Pt. Jasa Marga (Persero) Tbk. STMIK Raharja. Kota Tangerang.
              40. Farid, Husni. 2016.M. Pendeteksi Kebocoran Tabung LPG Melalui Sms Gateway Menggunakan Sensor Mq-6 Berbasis Arduino Pada Pt Bangun Inti Gemilang. STMIK Raharja. Kota Tangerang.
              41. Pimple, Mandakini H., and R. C. Thool. 2105. Design and Implementation of Unmanned Ground Vehicle using GSM Network." International Journal of Current Engineering and Technology.
              42. Khin, M. M., and Nyein Nyein Oo. 2108. Real-Time Vehicle Tracking System Using Arduino, GPS, GSM and Web-Based Technologies. International Journal of Science and Engineering Applications 7 (2018): 433-436.

Contributors

Farhan18