SI1531489998

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH OTOMATIS BERBASIS IOT

MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SMAN 14

KAB. TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1531489998
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH OTOMATIS BERBASIS IOT

MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SMAN 14 

KAB. TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1531489998
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 13001






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH OTOMATIS BERBASIS IOT

MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SMAN 14 

KAB. TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1531489998
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :



Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 12003
 
NID : 15003






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH OTOMATIS BERBASIS IOT

MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SMAN 14 

KAB. TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1531489998
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang,  2019


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH OTOMATIS BERBASIS IOT

MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SMAN 14 

KAB. TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1531489998
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2019
Joko Widiarto
NIM. 1531489998


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAKSI

Penggunaan sistem kontrol otomatis sebagai sarana efisiensi pekerjaan sudah umum digunakan. Sistem kontrol otomatis merupakan suatu mekanisme yang berjalan otomatis menggunakan media pengontrol secara terus-menerus sesuai perintah. Pada SMAN 14 Kab. Tangerang guna meningkatkan program adiwiyata harus memiliki lingkungan yang bersih dan berjalan dengan baik, namun dalam hal sistem pembuangan sampah masih terdapat kekurangan yaitu belum adanya informasi kepada petugas kebersihan sekolah ketika tempat sampah sudah penuh sehingga sampah menjadi menumpuk, masih menggunakan metode konvensional dalam hal pemindahan sampah ke tempat penampungan sampah. Serta kurangnya informasi kepada petugas truk sampah yang datang untuk mengangkut sampah sehingga sampah menjadi menumpuk. Maka dari itu dengan adanya penelitian ini dibuatlah sistem pembuangan sampah otomatis yang bertujuan sebagai alat bantu pekerjaan dan pemberian informasi kebersihan. Alat yang akan dibuat menggunakan sensor Ultrasonik dan Wemos D1. Di mana sensor Ultrasonik akan memberikan informasi volume tempat sampah ke Adafruit. Lalu Wemos D1 pada penampungan sampah akan mengambil data volume tempat sampah dengan metode MQTT. Selanjutnya akan melakukan aksi mengantarkan penampungan sampah ke tempat sampah yang sudah penuh melalui linear aktuator untuk melakukan pembuangan. Dengan dibuatnya penelitian ini dapat menghasilkan sebuah alat dengan sistem kontrol otomatis yang membantu pekerjaan manusia serta membuat data bulanan dan notifikasi mengenai kapasitas tempat sampah dan penampungan sampah.

Kata Kunci : Sistem Kontrol Otomatis, Wemos D1, MQTT, Adafruit.


ABSTRACTION

The use of automatic control systems as a means of efficiency of work is commonly used. The automatic control system is a mechanism that runs automatically using the media controller continuously as instructed. At SMAN 14 Kab. Tangerang in order to improve the Adiwiyata program must have a clean and well-run environment, but in the case of a garbage disposal system there are still shortcomings, namely the absence of information to school cleaners when the trash can is full so that the waste piles up, still using conventional methods of waste removal to the garbage collection. As well as a lack of information to garbage truck officials who come to transport waste so that the garbage piles up. Therefore from this research an automatic waste disposal system was created which was intended as a tool for work and provision of hygiene information. The tool that will be made using Ultrasonic sensors and Wemos D1. Where the Ultrasonic sensor will provide the volume information of the trash to Adafruit. Then Wemos D1 at the garbage collection will collect the volume of garbage bin data using the MQTT method. Next will take action to deliver the garbage collection to a full garbage bin through a linear actuator for disposal. By making this research can produce a tool with an automatic control system that helps human work and make monthly data and notifications regarding the capacity of the trash and garbage collection.

Keywords : Automatic Control Sytem, Wemos D1, MQTT, Adafruit





KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “SITEM PEMBUANGAN SAMPAH OTOMATIS BERBASIS IOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SMAN 14 KAB. TANGERANG”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata I Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti,M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Martono, S. Pd.Kim.,M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada peneliti.
  7. Ibu R. Tandjung S.Y, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 14 Kab. Tangerang.
  8. Ibu Moeniroh, S. Ag selaku Wakil Kepala Sekolah SMAN 14 Kab. Tangerang.
  9. Ibu Qisthi Atrasina, S.Pd selaku stakeholder yang telah membantu penulis dalam melakukan kegiatan penelitian.
  10. Seluruh Staff Siswa/Siswi SMAN 14 Kab. Tangerang & Karyawan Tata Usaha atas bantuan, bimbingan dan masukan selama penelitian.
  11. Siswa/Siswi SMAN 14 Kab. Tangerang yang telah memberikan dukungan serta doa dalam menyelesaikan laporan ini.
  12. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada peneliti.
  13. Keluarga tercinta yang telah memberikan, doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  14. Achmad Rizal Kurniawan, Andika Permana, Indra Firdaus, Alif Esa, Ardhiyan, dan teman – teman lainnya yang telah memberikan dukungan serta doa untuk dapat menyelesaikan laporan ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 18 Juli 2019
Joko Widiarto
NIM. 1531489998





Daftar isi





DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Simbol Flowchart

Gambar 2.2. Wemos D1

Gambar 2.3. Sensor Ultrasonik HC-SR 04

Gambar 2.4. Motor DC

Gambar 2.5. Linear Actuator

Gambar 2.6. Motor Servo SG90

Gambar 2.7. Driver Motor L298N

Gambar 2.8. Arsitektur Client-Server MQTT

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMAN 14 Kab. Tangerang

Gambar 3.2. Flowchart Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.5. Blok Diagram Alat

Gambar 3.6. Rangkaian Sensor Ultrasonik

Gambar 3.7. Rangkaian Servo

Gambar 3.8. Rangkaian Linear Actuator

Gambar 3.9. Rangkaian Keseluruhan Tempat Sampah

Gambar 3.10. Rangkaian Keseluruhan Penampungan

Gambar 3.11. Halaman Depan Arduino IDE

Gambar 3.12. Tampilan Menu File Preference Arduino IDE

Gambar 3.13. Tampilan Board Manager

Gambar 3.14. Instalasi Board Manager ESP8266

Gambar 3.15. Memilih Board Wemos D1 R1

Gambar 3.16. Memilih Port USB

Gambar 3.17. Tampilan list coding program pada Arduino IDE

Gambar 3.18. Melakukan Proses Verify Coding

Gambar 3.19. Mengunggah Coding Ke Mikrokontroler

Gambar 3.20. Halaman Beranda io.adafruit.com

Gambar 3.21. Membuat Dashboard

Gambar 3.22. Membuat Nama Dashboard

Gambar 3.23. Membuat Block

Gambar 3.24. Membuat Nama Feed

Gambar 3.25. Tampilan Dashboard sistempembuangan

Gambar 3.26. Key Akun Adafruit

Gambar 3.27. Memasukan Key Akun Adafruit

Gambar 3.28. Tampilan Dashboard Grafik

Gambar 3.29. Membuat Database

Gambar 3.30. Membuat Tabel Database

Gambar 3.31. Tabel penampungan

Gambar 3.32. Tabel tempatsampah1

Gambar 3.33. Tabel tempatsampah2

Gambar 3.34. Tabel datalogin

Gambar 3.35. Tampilan Halaman Login Web Data Pembuangan Sampah

Gambar 3.36. Tampilan Halaman Web Data Pembuangan Sampah

Gambar 3.37. Encoding Email

Gambar 3.38. Encoding Email Arduino IDE

Gambar 3.39. Pesan Notifikasi Email

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Uji Coba Sensor Ultrasonik

Gambar 4.5. Uji Coba Servo

Gambar 4.6. Uji Coba Pengiriman Data ke Adafruit

Gambar 4.7. Uji Coba Pengiriman ke Database

Gambar 4.8. Uji Coba Menampilkan Data Dalam Bentuk Web

Gambar 4.9. Uji Coba Pengiriman Notifikasi

Gambar 4.10. Rangkaian Keseluruhan Prototype

Gambar 4.11. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.12. Tampilan Listing Program Arduino

Gambar 4.13. Upload Listing Program Kedalam Wemos D1

Gambar 4.14. List Coding Keseluruhan Penampungan

Gambar 4.15. List Coding Keseluruhan Servo

Gambar 4.16. List Coding Keseluruhan Tempat Sampah





DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rangkaian Ultrasonik

Tabel 3.2. Rangkaian Servo

Tabel 3.3. Rangkaian Linear Actuator

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Adafruit

Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Database MySQL

Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Local Website

Tabel 4.4. Pengujian Black Box MQTT Subscribe

Tabel 4.5. Pengujian Black Box Pada Pengiriman Notifikasi

Tabel 4.6. Pengujian Black Box Pada Komponen Hardware

Tabel 4.7. Uji Coba Servo

Tabel 4.8. Uji Coba Motor DC Penampungan

Tabel 4.9. Struktur Tabel penampungan

Tabel 4.10. Struktur Tabel tempatsampah1

Tabel 4.11. Struktur Tabel tempatsampah2

Tabel 4.12. Struktur Tabel datalogin

Tabel 4.13. Tabel Skala Prototype

Tabel 4.14. Schedule Penelitian

Tabel 4.15. Estimasi Biaya





DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USECASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM





DAFTAR LAMPIRAN





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada pesatnya laju perkembangan teknologi di era modern saat ini, penggunaan sistem kontrol otomatis banyak diterapkan di berbagai bidang sebagai pengganti metode konvensional seperti sistem pemilah sampah basah dan kering , lampu penerangan jalan otomatis dan lain sebagainya membuat tingkat efisiensi pekerjaan manusia menjadi lebih maksimal. Selain itu peran teknologi IoT (Internet Of Thing) juga sangat berpengaruh saat ini karena mampu menghubungkan satu hal ke hal lainnya dengan menggunakan koneksi internet. Tidak dipungkiri juga untuk menerapkan IoT di bidang lingkungan sekolah. Adiwiyata merupakan program peduli lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah di Indonesia. SMAN 14 Kabupaten Tangerang terdaftar program tersebut pada tahun 2016 dan mengikuti lomba adiwiyata pada tahun 2017. Guna usaha untuk meningkatkan program adiwiyata, sekolah harus memiliki program atau sistem pengelolaan kebersihan yang berjalan dengan baik.

Namun pada SMAN 14 Kabupaten Tangerang masih terdapat kekurangan dalam hal sistem pembuangan sampah, yaitu tempat sampah yang berkapasitas 20 Liter seringkali melampaui batas yang pada akhirnya banyak sampah berserakan di sekitar tempat sampah. Hal tersebut disebabkan oleh petugas kebersihan sekolah yang tidak mengetahui kapan tempat sampah sudah penuh sedangkan petugas kebersihan hanya melakukan pengecekan setiap sore hari, di sisi lain untuk memindahkannya ke penampungan sampah yang lebih besar masih menggunakan cara konvensional. Masalah lain yang timbul yaitu kurangnya informasi kepada petugas truk sampah yang datang 2-3 kali dalam seminggu untuk mengangkut sampah, yang mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah di penampungan.

Berdasarkan permasalahan yang telah dirangkum diatas, diadakanlah penelitian dengan judul “SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH OTOMATIS BERBASIS IOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SMAN 14 KAB. TANGERANG”. Dengan dilaksanakannya penelitian ini dan adanya sistem pembuangan sampah otomatis pada SMAN 14 Kabupaten Tangerang diharapkan dapat meningkatkan usaha instansi dalam penilaian program adiwiyata dan membuat sistem pembuangan sampah otomatis guna mempermudah pekerjaan petugas kebersihan, serta memberi informasi bagi petugas kebersihan dan petugas truk sampah mengenai insformasi dari kapasitas tempat sampah.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka telah dirumuskannya beberapa masalah antara lain sebagai berikut :

  1. Bagaimana merancang sebuah alat untuk sistem pembuangan sampah otomatis dari tempat sampah ke penampungan?
  2. Apa metode yang digunakan untuk transfer data antara mikrokontroler dari tempat sampah ke penampungan?
  3. Bagaimana membuat sebuah sistem informasi kapasitas tempat sampah serta notifikasi kepada petugas kebersihan dan petugas truk sampah?


Ruang Lingkup

Dalam hal ini akan dilakukan pembatasan masalah sehingga penyusunan laporan ini sesuai dengan ketentuan dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembatasan masalah yang akan dibahas yaitu meliputi:

  1. Merancang alat yang dapat membantu petugas kebersihan dalam memindahkan sampah dari tempat sampah ke penampungan.
  2. Merancang sistem tentang informasi kapasitas tempat sampah dan kapasitas penampungan.
  3. Merancang sistem pengiriman notifikasi kepada petugas kebersihan dan petugas truk jika kapasitas tempat sampah telah penuh.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengolah data - data yang telah didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 14 Kabupaten Tangerang, serta untuk mengaplikasikan ilmu dan materi yang telah didapatkan selama ini. Antara lain tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Menghasilkan sebuah alat sistem pembuangan sampah otomatis yang berguna untuk meringankan pekerjaan petugas kebersihan dalam pembuangan sampah.
  2. SMAN 14 Kabupaten Tangerang mempunyai data penyampaian informasi mengenai volume tempat sampah dan penampungan.
  3. Mempermudah pekerjaan petugas kebersihan agar menjadi lebih efektif dan efisien.


Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat yang telah dihasilkan setelah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Membantu petugas kebersihan dalam hal pembuangan sampah.
  2. Memberikan informasi kepada petugas kebersihan dan pihak sekolah tentang intensitas volume tempat sampah dan penampungan.
  3. Memberikan informasi kepada petugas truk sampah jika penampungan di SMAN 14 Kabupaten Tangerang sudah penuh.


Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian digunakan beberapa metode penelitian yaitu metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem, metode prototype, metode perancangan dan metode pengujian. Dalam masing masing metode juga terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan, antara lain adalah sebagai berikut:


Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu dalam pengumpulan data digunakan suatu instrumen tertentu, instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Berikut adalah metode dalam pengumpulan data yang telah dilakukan:

  1. Metode Observasi

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian dilakukanlah metode observasi, metode observasi merupakan suatu teknik dalam pengumpulan data dengan cara observasi atau mengamati secara langsung suatu objek yang diteliti ataupun suatu kegiatan yang dilakukan. Objek yang di observasi untuk mendapatkan data yang diperlukan yaitu beberapa tempat sampah yang terdapat pada SMAN 14 Kabupaten Tangerang, penulis melakukan observasi terhadap tempat sampah dengan mengamati kapan tempat sampah tersebut penuh, apa yang dilakukan ketika tempat sampah sudah penuh, dan kapan petugas kebersihan mengangkut semua tempat sampah.

  2. Metode Wawancara

    Metode lainnya yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan adalah dengan metode wawancara. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara atau bertanya langsung dengan seorang narasumber, stakeholder, atau responden. Wawancara telah dilakukan saat penelitian berlangsung untuk mendapatkan data - data yang diperlukan, dan yang menjadi narasumber merupakan pihak - pihak yang terkait, yaitu wakil kepala sekolah bidang kebersihan, petugas kebersihan.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode terakhir yang digunakan saat proses pengumpulan data selain observasi dan wawancara yaitu metode studi pustaka. Metode studi pustaka adalah metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara melakukan pencarian data dengan referensi - referensi lain dan melakukan studi dari referensi yang telah ditetapkan, referensi dalam studi pustaka dapat berupa artikel yang ada pada situs internet, buku, dan jurnal penelitian. Dalam hal ini data - data yang diperlukan untuk perancangan alat dan penyusunan laporan telah didapatkan melalui studi pustaka suatu jurnal, artikel, dan buku referensi lainnya yang berhubungan dengan pembuatan dan perancangan alat kontrol otomatis.


Metode Pengembangan Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) untuk mengembangkan sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa tahapan seperti perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem.


Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototype evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


Metode Perancangan

Perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan laporan penelitian Skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa teori dasar dan beberapa definisi serta literature review yang akan mendukung pembahasan masalah yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, sistem yang berjalan, permasalahan beserta alternatif pemecahan masalah tersebut, serta berisi tentang pembahasan , perancangan alat, cara kerja rangkaian secara keseluruhan dan elisitasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan dan konfigurasi sistem, testing , evaluasi, implementasi serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan serta pengembangan untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN





BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Sutarmandalam penelitian Ageng Setiani, dkk (2015:216)[1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  2. Sedangkan definisi sistem menurut Hutahaean (2014:2)[2], adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”,

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen dan prosedur yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Bambang Hartono dalam Harfizar, dkk (2015:192)[3], Ada sepuluh karakteristik sistem, diantaranya sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Componen System)

    Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antarbagian (Interface)

    Suatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian.

  3. Batas (Boundary)

    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (Enviroment)

    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input)

    Sesuatu yang merupakan bahan diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme Pengolahan (Processimg)

    Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (Output)

    Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (Goal/objective)

    Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan Kendali (Sensor & Control)

    Sesuatu yang bertugas memantau dan mengifornasikan perubahan-peruabahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan Balik (Feedback)

    Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubaha (penyimpanan) dalam diri sistem mengembalikannya ke kondisi normal.


Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:6)[2] dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup,yang ada hanya relatively closed system. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Aris, dkk (2016:74)[4], “Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi”.
  2. Menurut Irwansyah, dkk (2014:2)[5],“Data sendiri ialah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah bahan mentah berupa teks, angka dan lainnya yang berasal dari suatu kejadiandankesatuandan bisa diolah menjadi informasi.


Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Hutahaen (2014:9)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.
  2. Menurut George H.B & William S.H dalam Mulyati, dkk (2016:3)[6], “Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diolah dengan sedemikian rupa hingga menjadi suatu bentuk yang bisa digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.


Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata Sutabri dalam Azizah, dkk (2017:16)[7]:

  1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan –kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap – tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


Siklus Informasi

Menurut Hutahaean (2014:10)[2], siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius:Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).


Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean(2014:9)[2], fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.


Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014:11)[2], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri diantaranya sebagai berikut:

  1. Biaya perangkat keras

    Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya untuk analisis

    Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan

    Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya perubahan

    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya operasi

    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014;13)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.


Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Malabay (2016:21)[8], “Flowchart merupakan gambaran berbentuk suatu grafik yang disertai langkah-langkah dan urutan suatu prosedur dari suatu program.Flowchart dapat membantu proses analisis, perancangan dan pengkodean untuk memecahkan masalah kedalam bagian-bagian yang lebih kecil untuk pengoperasiannya”


Simbol Flowchart

Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar seperti dibawah ini :


Gambar 2.1 Simbol Flowchart


Jenis-Jenis Flowchart

Flowchart dapat dibagi kebeberapa jenis diantaranya :

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Merupakan diagram yang menggambarkan alur kerja atau kegiatan sedang dikerjakan suatu sistem secara keseluruhan.

  2. Flowchart Program (Program Flowchart).

    Flowchart Program merupakan keterangan yang terinci tentang bagaimana setiap tahapan program atau prosedur sesungguhnya akan atau telah dilaksanakan dan sekaligus menunjukkan setiap tahapan kegiatan pada urutan yang tepat.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart Skematik ini tidak sekedar menggunakan simbol-simbol Flowchart yang standar, melainkan menggunakan gambar-gambar komputer, perlengkapan lain yang digunakan pada sistem.

  4. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).

    Flowchart dokumen mempunyai kegunaan utamanya adalah menelusuri alur sistem dari satu bagian ke bagian lainnya yaitu bagaimana alur diproses, dicatat dan disimpan

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart).

    Flowchart Proses merupakan suatu teknik deskripsi rekayasa yang memecahkan masalah dengan langkah-langkah sesuai pada suatu prosedur atau sistem.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

  1. Menurut Darmawan dalam Martono, dkk (2017:163)[9]Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.
  2. Menurut Fajarianto (2015:55)[10] “Prototipe adalah alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototipe disebut prototyping”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prototype adalah alat yang memberikan ide bagi para pengembang tentang cara suatu sistem berfungsi dalam bentuk yang utuh.


Jenis-Jenis Prototype

Menurut McLeod dalam Mulyani (2016:27)[11] mendefinisikan 2 tipe dari prototype, diantaranya sebagai berikut:

  1. Evolutionary Prototype

    Evolutionary Prototype yaitu prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem. Tahapan langkah EvolutionaryPrototype :

    1. Analisis kebutuhan user
    2. Membuat prototype
    3. Menyesuaikan prototype
    4. Menggunakan prototype
  2. Requirements Prototype

    Requirements Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur sistem dimana pengguna atau pemilik sistem tidak bisa mendefinisikan sistem tersebut. Tahapan langkah Requirements Prototype, diantaranya sebagai berikut:

    1. Analisis kebutuhan user
    2. Membuat prototype
    3. Menyesuaikan prototype dengan kebutuhan user
    4. Membuat sistem baru
    5. Melakukan testing sistem
    6. Menyesuaikan dengan keinginan user
    7. Menggunakan sistem


Konsep Dasar Internet Of Things

Definisi Internet Of Things

  1. Menurut Sulistyanto, dkk (2015:22)[12]Internet of Thing atau IoT adalah arsitektur terdiri dari hardware khusus, sistem software, Web API, protocol yang bersama membuat lingkungan yang mulus dimana device embedded pintar dapat terkoneksi ke internet semisal data sensor dapat diakses dan sistem kontrol dapat digerakkan melalui internet”.
  2. Menurut Momoh dalam Hidayatullah, dkk(2017:36)[13] “IoT adalah sebuah jaringan internet yang menyediakan, mengolah dan mentransfer informasi digital yang diperoleh dari peralatan sensor seperti identifikasi radio frekuensi (RFID), sensor infra merah, GPS, scanner dan smartmeter”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa IoT adalah pengolahan data informasi digital yang terkoneksi oleh jaringan internet yang dapat diolah dan diakses.


Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Bachtiar, dkk (2015:74)[14] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap diantaranya sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar SDLC

Menurut Susanto, dkk dalam Majalah Ilmiah UNIKOM (2016:41)[15] System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep SDLC ini mendasari berbagai jenis model pengembangan perangkat lunak untuk membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Model-model SDLC yang sering digunakan antara lain Waterfall dan Prototyping.

Pada karya ilmiah ini peneliti menggunakan metode prototype. Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai. Prototype tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.


Pengertian Sampah

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)[16] sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya; kotoran seperti daun, kertas.


Pengertian Otomatis

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)[17] otomatis adalah secara otomat; dengan bekerja sendiri; dengan sendirinya.


Definisi PHP

Menurut Sutopo, dkk (2016:25)[18] mengatakan bahwa, “PHP merupakan salah satu serverside yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisispkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa serverside, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat”.


Definisi MySQL

Menurut Sutopo, dkk (2016:25)[18] MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.


Definisi XAMPP

Menurut Yahya, dkk (2015:59)[19] mendefinisikan, “XAMPP adalah suatu bundelsubserver yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain serverweb, Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.


Definisi UML

Menurut Onu, dkk (2016:506)[20] mendefinisikan, “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.(UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UMLadalah pandangan sebagian grafis dari model sistem yang sedang dirancang, diimplementasikan, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen-elemen grafis, simpul-simpul UML terhubung dengan edge (aliran) yang mewakili elemen model sistem. Model UML sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).


Definisi Black Box Testing

Definisi Black Box Testing menurut Hosseini, dkk (2015:44)[21] adalah “The black box test is a test thatdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”. (Uji kotak hitam adalah tes yang tidak memperhatikan mekanisme dalam sistem atau alat; itu hanya difokuskan pada output produksi berdasarkan input dan kondisi yang dipilih).


Definisi Sublime Text

Menurut Putratama (2018:14)[22] “Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat ata meng-edit suatu aplikasi.”


Definisi Gmail Sender

Gmail Sender adalah sebuah metode untuk mengirimkan pesan dalam bentuk email dengan menggunakan filelibrary Arduino IDE yang diunggah pada mikrokontroler.


Definisi Website

Menurut Untung Rahardja, dkk (2018:78)[23] website merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks. data gambar, data animasi, suara, video atan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang berbentuk rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman-halaman situs yang tersimpan dalam sebuah server/hosting, dan teridentifikasi melalui sebuah nama yang disebuat juga sebagai domain atau sub domain.



Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

  1. Menurut Dharmawan (2017:1)[24] “Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa sebuah IC (Integrated Ciruit).
  2. Menurut Christion, dkk (2016:136)[25] “Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O. alat internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dibuat dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya. Terdapat dua jenis mikrokontroler yang berkembang saat ini dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri.


Karakteristik Mikrokontroler

Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen, diantaranya sebagai berikut:

  1. CPU (Central Procesing Unit)
  2. RAM (Read Only Memory)
  3. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler , diantaranya sebagai berikut:

  1. RAM (Random Access Memory)

    RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

  2. ROM (Read Only Memory)

    ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  3. Register

    Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

  4. Special Function Register

    Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

  5. Input dan Output Pin

    Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media input seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler

  6. Interrupt

    Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.


Konsep Dasar Arduino IDE

Definisi Arduino IDE

Menurut Ariessanti, dkk (2015:167)[26], “IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng- upload ke dalam memory microcontroller”.


Bagian-Bagian Arduino IDE

Menurut Mulyana, dkk (2014:173)[27], Software IDE (Integrated Development Environment) Arduino Uno terdiri dari tiga bagian yaitu:

  1. EditorProgram

    Untuk menulis dan meng-edit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut Sketch.

  2. Compiler

    Modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) ke dalam kode biner, karena kode biner adalah bahasa satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh Mikrokontroler.

  3. Uploader

    Modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam memori Mikrokontroler.Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari dua bagian yaitu voidsetup dan voidloop. Voidsetup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan voidloop berisi perintah yang akan di eksekusi berulang-ulang selama Arduino dinyalakan.


Konsep Dasar Wemos D1

Definisi Wemos D1

Menurut Limantara (2017:2)[28] “Wemos merupakan salah satu modulboard yang dapat berfungsi dengan arduinokhususnya untuk project yang mengusungkonsep IoT. Wemos dapat runningstand-alonekarena sudah terdapat CPU yang dapatdiprogram melalui serialport atau via OTAserta transfer program secara wireless.Beberapa Fitur dari Wemos diantaranya sebagai berikut :

  1. 11 digital input/outputpins, all pins have interrupt/pwm/I2C/one-wiresupported(except for D0)
  2. 1 analog input(3.2V maxinput)
  3. Micro USB connection
  4. Powerjack, 9-24V powerinput.
  5. Compatiblewith Arduino
  6. Compatiblewith nodemcu

Adapun spesifikasi dari Wemos D1, yaitu :

  1. OperatingVoltage 3.3V
  2. Digital I/O Pins 11
  3. Analog InputPins 1(Maxinput: 3.2V)
  4. ClockSpeed 80MHz/160MHz
  5. Flash 4M bytes
  6. Length 68.6mm
  7. Width 53.4mm
  8. Weight 25g


Gambar 2.2 Wemos D1


Konsep Dasar Sensor Ultrasonic


Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik HC-SR 04


Definisi Sensor Ultrasonic

Menurut Limantara (2017:2)[29] “Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).”


Cara Kerja Sensor Ultrasonic

Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah isolator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.


Konsep Dasar Motor DC


Gambar 2.4 Motor DC

Menurut Putra dalam Saefullah (2017:272)[30], "Motor arus searah (Motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (Listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor".


Konsep Dasar Linear Actuator


Gambar 2.5LinearActuator

LinearActuator adalah jenis rangkaian yang menggunakan Motor DC sebagaipenggerak linear atau maju mundur. Gerakan maju mundur tersebut di dapat dari hasil perpindahan dari roda gigi dengan motor DC rotari. LinearActuatur juga tentu memiliki Feedback yang dikirimkan ke Controller, membantu mempermudah pengendalian[31].


Konsep Dasar Motor Servo SG90


Gambar 2.6Motor Servo SG90

Menurut Satria (2017:7)[32].Motor servo adalah sebuah motor DC dengan sistem umpan balik tertutup di mana posisi rotor-nya akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer, dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.


Definisi Driver Motor L298N


Gambar 2.7Driver MotorL298N

Menurut Wibowo (2019:40)[33] “L298N adalah contoh IC yang dapat digunakan sebagai driver motor DC. IC ini menggunakan prinsip kerja H-Bridge. Tiap H-Bridge dikontrol menggunakan level tegangan TTL yang berasal dari output mikrokontroler. L298N dapat mengontrol 2 buah motor DC. Tegangan yang dapat digunakan untuk mengendalikan robot bisa mencapai tegangan 46 Vdc dan arus mencapai 2 A untuk setiap kanalnya“.


Konsep Dasar MQTT

Definisi MQTT

Menurut Atmoko (2017:2)[34], “MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) protocol is protocol specifically designed for "machine to machine" communication. MQTT protocol runs over TCP / IP and has a data packet size with low overhead minimum (> 2 bytes) so that consumption of the power supply is also small enough. This protocol is a data-agnostic protocol that can transmit data in various forms such as binary data, text, XML, or JSON and this protocol uses a publish/subscribemodel rather than a client-server model.The advantage of publish/subscribe system is that the data sender (publisher) and the data receiver (client) do not know each other because there is a broker between both. In addition, there is time decoupling which makes publisher and client unable to be connected simultaneously so that client will stay to receive delayed data previously.”

“Protokol MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) adalah protokol yang dirancang khusus untuk komunikasi" mesin ke mesin ". Protokol MQTT berjalan melalui TCP / IP dan memiliki ukuran paket data dengan overhead minimum yang rendah (> 2 byte) sehingga konsumsi catu daya juga cukup kecil. Protokol ini adalah protokol data-agnostik yang dapat mengirimkan data dalam berbagai bentuk seperti data biner, teks, XML, atau JSON dan protokol ini menggunakan model publish/subscribe daripada model client-server. Keuntungan dari sistem publish/subscribe adalah bahwa pengirim data (publisher) dan penerima data (client) tidak saling kenal karena ada broker di antara keduanya. Selain itu, ada decoupling waktu yang membuat publisher dan client tidak dapat terhubung secara bersamaan sehingga client akan tetap menerima data yang tertunda sebelumnya.”


Gambar 2.8 Arsitektur Client-Server MQTT

MQTT memiliki beberapa jenis sinyal kontrol, yaitu:

  1. CONNECT - Permintaan klien untuk terhubung ke server
  2. CONNACK - Pengakuan Koneksi
  3. PUBLISH - Pesan yang mewakili publikasi baru / terpisah
  4. SUBSCRIBE - Pesan yang digunakan oleh klien untuk berlangganan topik tertentu.
  5. DISCONNECT- Permintaan klien untuk terputusdenganserver

MQTT memberikan tingkat kualitas layanan, yang disebut QoS ( Quality of Service ). Level ini menjamin keandalan pengiriman pesan.

Pesan Level 0 dikirim hanya sekali. Pesan dikirim tergantung pada keberadaan jaringan, dan tidak ada upaya untuk mengirim kembali pesan. Pesan Level 1 dikirim setidaknya satu kali sehingga jika pelanggan tidak mengenali (mengakui) pesan, maka broker akan mengirim pesan ke publisher untuk menerima status pengakuan pesan dari klien.

Pesan Level 2 adalah untuk memastikan bahwa pesan telah diterima. Dengan level ini, dapat dipastikan bahwa pesan tersebut pasti disampaikan dan dihindari dari duplikasi pesan yang dikirim.


Definisi Adafruit IO

Adafruit IO is a system that makes data useful. Our focus is on ease of use, and allowing simple data connections with little programming required.

IO includes client libraries that wrap our REST and MQTT APIs. IO is built on Ruby on Rails, and Node.js.[35]

(Adafruit IO adalah sistem yang membuat data menjadi berguna. Fokus kami adalah kemudahan penggunaan, dan memungkinkan koneksi data sederhana dengan sedikit pemrograman yang diperlukan. IO menyertakan pustaka klien yang membungkus API REST dan MQTT kami. IO dibangun di Ruby on Rails, dan Node.js.)



Literature Review

Definisi Literature Review

Definisi menurut Ariawan, dkk (2016:87)[36], mendefinisikan “Literature review merupakan analisa berupa kritik dari penelitian yang dilakukan terhadap topik khusus atau pernyataan terhadap suatu bagian dari keilmuan.”

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Rifqi Tholib (2017)[37] dalam Journal Student UNY yang berjudul Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano. Penelitian ini membahas tentang tempat sampah pintar yang dibuat dari kombinasi alat komunikasi, sensor, mikrokontroler dan alarm. Tempat sampah pintar ini dilengkapi dengan sistem peringatan otomatis yang akan mengirimkan informasi tempat sampah dalam kondisi penuh ke petugas.
  2. Penilitian yang dilakukan oleh D. Balaji, S. Meera, F. Arshsya Banu, M. Priya, C. Shiny Sherlin, K. Sathyapriya (2017)[38] dalam International Journal of Advanced Research Methodology in Engineering & Technology, Vol.1 Issue 3 yang berjudul Smart Trash Can Using Internet Of Things. Pada penelitian ini membahas tentang sebuah perancangan untuk mengoptimalkan pengumpulan sampah dan menjaga kebersihan serta mengendalikan sistem pengelolaan limbah kota dengan menggunakan internet.
  3. Penilitian yang dilakukan oleh Agung Ahmad dan Budi Solihin (2018)[39] dalam Jurnal Sistem Cerdas Volume 01 No 01 yang berjudul Pengembangan Internet Of Things Pada Smart City. Pada penelitian ini membahas tentang pengendalian tempat sampah yang sudah penuh dan pemanggilan truk pengumpul sampah untuk mengumpulkan sampah.
  4. Penilitian yang dilakukan oleh R A Atmoko, R Riantini, dan M K Hasin (2017)[34] dalam IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 853 yang berjudul IoT Real Time Data Acquisition Using MQTT Protocol. Penelitian ini membahas pemantauan temperature dan kelembapan menggunakan metode MQTT serta penyimpanan data sensor menggunakan MySQL.
  5. Penilitian yang dilakukan oleh Fauziah, Nur Sultan Salahuddin dan Trini Saptariani (2018)[40] dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018 yang berjudul Perancangan Prototype Sistem Pemantau Dan Lokasi TempatSampah Kota Depok Via SMS. Pada penelitian ini membahas tentang merancang dan membangun tempat sampah yang memberikan informasi tempat sampah tersebut telah penuh melalui SMS (Short Message Service) agar dinas kebersihan dan pertamanan kota depok segera mengirimkan petugas kebersihan guna mengangkut sampah tersebut.
  6. Penilitian yang dilakukan oleh Hendra Kusumah, Alfiantoro dan Muhamad Idris (2016)[41] dalam CCIT Journal STMIK Raharja Vol 9 No 2 yang berjudul Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega8535. Pada penelitian ini membahas tentang pengukuran ketinggian menggunakan sensor ultrasonik.
  7. Penilitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah, Endang Sunandar dan Muhammad Nur Rifai (2017)[30] dalam CCIT Journal STMIK Raharja Vol 10 No 2 yang berjudul Prototipe Robot Pengantar Makanan Berbasis Arduino Mega Dengan Interface Web Browser. Pada penelitian ini membahas tentang penggunaan motor servo sebagai alat penggerak arah dari suatu benda.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty (2018)[42] dalam CCIT Journal STMIK RAHARJA Vol 11 No 2 yang berjudul Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak PenampungBerbasis Node Mcu. Pada penelitian ini membahas tentang sistem kontrol otomatis yang akan melakukan aksi jika bak penampung air sudah penuh.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Hani Dewi Ariessanti, Indrianto dan Rifan Munzilin (2015)[26] dalam CCIT Journal STMIK RAHARJA Vol 8 No 3 yang berjudul Rancang Bangun Peralatan Pengaman Pada Toko Perhiasan Berbasis Arduino. Pada penelitian ini membahas tentang pemanfaatan sensor untuk menggerakan motor DC sebagai sebuah aksi.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah, Mochamad Ibu Safari dan Handri Samanta (2015)[43] dalam CCIT Journal STMIK RAHARJA Vol 8 No 3 yang berjudul Prototipe Perangkat Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro. Pada penelitian ini membahas tentang perangkat berbasis mikrokontroler yang mampu menyampaikan pesan masuk ke smartphone tentang suatu kondisi.

Dari literature review diatas dapat dilihat bahwa pemanfaatan sensor ultrasonik banyak digunakan dalam sistem pengukuran ketinggian sebuah benda. Dan juga penggunaan motor DC atau servo sebagai penggerak dari sebuah sistem kontrol serta mikrokontroler yang mampu mengirimkan suatu notifikasi pesan kepada user.

Maka dari itu penulis membuat penelitian mengenai sistem pembuangan sampah yang menggunakan sensor sebagai indikator dari kapasitas tempat sampah dan motor sebagai penggerak aksi untuk melakukan pembuangan sampah yang menggunakan sistem kontrol otomatis serta mampu mengirimkan notifikasi kepada user mengenai informasi kapasitas tempat sampah.





BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum SMAN 14 Kab. Tangerang

Sejarah Singkat SMAN 14 Kab. Tangerang

Cikal bakal sekolah ini dimulai dari rintisan kepala SMA Negeri 1 Mauk Bapak Ade Heryanto S.Pd., pada tahun ajaran 2003-2004 yaitu membuka kelas jauh atau persiapan SMA Negeri 14 Kab. Tangerang sebanyak 4 kelas masing-masing 40 siswa (160 siswa).

Dalam perkembangannya dari tahun ketahun daya tampung siswa SMA Negeri Rajeg mengalami peningkatan sesuai dengan ketentuan lulusan SMP/MTs dikecamatan Rajeg, maka pada tahun 2003-2004 pemerintah melalui proyek OECF dibangun SMA Negeri 14 Kab. Tangerang yang berlokasi di Kel. Sukatani Kec. Rajeg. Pada tahun ajaran 2003-2004 siswa kelas jauh yang ada pada saat itu dipindahkan ke SMA Negeri 14 Kab. Tangerang dengan jumlah siswa 160 orang, dan kepala sekolah dipimpin oleh Bapak Ade Heryanto dan PJS. Yaitu Bapak Drs. Ahmad Munadi. Tahun pelajaran 2003-2004 Bapak Ade Heryanto S.Pd. kepala sekolah SMA Negeri 1 Mauk selaku Pymt. Kepala SMA Negeri 14 Kab. Tangerang melalui surat No. 055/102.5/LK/2003 tanggal 22 juni 2003, mengusulkan SK Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 046/0/2001, tanggal 1 Agustus 2004 sekolah ini berdiri sendiri/tidak menginduk lagi ke SMA Negeri 1 Mauk.


Struktur Organisasi SMAN 14 Kab. Tangerang


Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMAN 14 Kab. Tangerang


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, SMA Negeri 14 Kab. Tangerang di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang, sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah

    Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Pembuatan program kerja tahunan.
    2. Fungsionalisasi ruang lingkup.
    3. Fungsionalisasi ketenagaan.
    4. Upacara sekolah.
  2. Wakasek Kurikulum

    Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Pembagian tugas guru dalam KBM/BK dan penyusunan jadwal.
    2. Penyusunan perangkat program pembelajaran.
    3. Penyajian pelajaran di depan kelas/BK.
    4. Pelaksanaan Evaluasi.
    5. Kenaikan kelas.
    6. Laporan Evaluasi.
  3. Wakasek Kesiswaan

    Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Penerimaan siswa baru.
    2. Masa Bimbingan Siswa (MBS).
    3. Usul penerimaan beasiswa.
    4. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
  4. Wakasek Sarana / Prasarana

    Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Inventarisasi sarana/prasarana.
    2. Pengadaan barang inventaris.
    3. Pemeliharaan gedung.
    4. Pembangunan sarana pendidikan.
    5. Laporan inventaris.
  5. Koord. Tata Usaha

    Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Administrasi ketenagaan.
    2. Administrasi siswa.
    3. Usul kenaikan pangkal.
    4. Laporan ketatausahaan.
    5. Pengarsipan surat menyurat.
  6. Tim Adiwiyata

    Tugas dan tanggung jawab

    1. Menyusun konsep sukses adiwiyata.
    2. Mengoordinasikan dan mengondisikan pelaksanaan adiwiyata.
    3. Mengevaluasi pelaksanaan program adiwiyata.
    4. Bertanggung jawab atas kegiatan adiwiyata di sekolah.
    5. Membuat program kebersihan.
    6. Memantau setiap kegiatan adiwiyata.


Visi, Misi, dan Tujuan

Visi SMAN 14 Kab. Tangerang

Terwujudnya lulusan yang unggul dalam prestasi akademik, non-akademik, berkarakter dan berwawasan lingkungan yang berlandaskan iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.


Misi SMAN 14 Kab. Tangerang

  1. Meningkatkan efektifitas belajar peserta didik.
  2. Menumbuhkan iklim bersaing yang positif pada seluruh warga sekolah dalam rangka penigkatan prestasi.
  3. Meningkatkan kompetensi guru secara terus-menerus.
  4. Mengembangkan berbagai keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa.
  5. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam olah raga, seni dan sastra, bimbingan ilmiah, dan krida melalui ekstrakurikuler pilihan.
  6. Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk berkompetisi pada peserta didik.
  7. Meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
  8. Menumbuhkan sikap suri tauladan pada semua kegiatan pembelajaran.
  9. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan rindang yang menjadi salah satu sumber proses pembelajaran.
  10. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
  11. Menanamkan sikap spiritual dan sosial dalam kegiatan pembelajaran, kurikuler dan ekstrakurikuler


Tujuan SMAN 14 Kab. Tangerang

Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan SMA Negeri 14 Kabupaten Tangerang

  1. Tujuan 1 tahun ( Tahun Pelajaran 2018-2019 )
    1. Meningkatkan standar kelulusan berdasarkan SNP.
    2. Memiliki berbagai tim olah raga yang mampu berprestasi pada setiap event-event olah raga.
    3. Memiliki sanggar seni dan sastra yang mampu berprestasi pada lomba-lomba seni dan sastra.
    4. Memiliki kelompok peserta didik yang mampu berprestasi dalam lomba Karya Ilmiah Remaja, olimpiade dan kegiatan akademik lainnya.
    5. Memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang dapat berpartisipasi dan berprestasi pada kegiatan-kegiatan di sekolah ataupun luar sekolah.
    6. Memiliki sikap spiritual dan sosial dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler melalui pembiasaan dan keteladanan.
    7. Memiliki kesadaran hidup bersih berwawasan adiwiyata.
    8. Menunjukkan perilaku terpuji dalam wujud 5S (Senyum, salam, sapa, sopan, santun).
    9. Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta didik yang agama, berkarakter, sehat, pembelajar, dan berperan menjadi teladan.
  2. Tujuan Jangka Menengah ( 3 Tahun )
    1. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
    2. Siswa berbudi pekerti luhur, menghayati dan mengamalkan perintah agamanya dan mempunyai sikap yang baik yang selalu menjadi suri tauladan di masyarakat.
    3. Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta peserta didik yang memiliki kompetensi pada bidangnya dan berdaya saing tinggi.
  3. Tujuan Jangka Panjang

    Sesuai dengan tujuan sekolah menengah sekolah ini menetapkan tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, melalui peningkatan Standar Pendidik dan Standar Sarana Prasarana.



Tujuan Perancangan

Penelitian ini dilakukan di SMAN 14 Kab. Tangerang dimana sekolah tersebut merupakan sekolah yang mengutamakan kebersihan dalam meningkatkan mutu adiwiyata. Sistem pembuangan yang baik merupakan faktor yang mampu meningkatkan mutu kebersihan di suatu tempat, selain terciptanya lingkungan yang bersih hal ini juga mampu memberi kesan indah pada suatu tempat.

Maka dari itu, penulis ingin membuat suatu prototype tentang sistem pembuangan sampah otomatis berbasis IoT menggunakan mikrokontroler. Dengan dibuatnya prototype tersebut diharapkan dapat membantu sistem pembuangan sampah untuk menjadi lebih baik lagi.



Langkah – Langkah Perancangan Sistem

Peneliti melihat bahwa sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan, harus memiliki perancangan yang baik dan benar. Sistem tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Perancangan sistem penyimpanan data berbasis cloud computing yang akan dibuat dan diimplementasikan peneliti menggunakana metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan langkah-langkah yang meliputi :

  1. Perencanaan

    Peneliti merencanakan sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan di lingkungan SMAN 14 Kabupaten Tangerang sebagai inovasi dalam sistem pembuangan sampah yang ada menjadi otomatisasi. Peneliti membuat beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada pengguna sebagai bahan pertimbangan untuk membuat sistem mengenai informasi kapasitas sampah yang akan dimanfaatkan oleh petugas kebersihan dan juga petugas truk sampah.

  2. Analisa

    Peneliti menganalisa sistem yang sudah ada atau sedang berjalan di lingkungan SMAN 14 Kabupaten Tangerang berkaitan dengan pengelolaan dalam hal pembuangan sampah. Terjadi penumpukan sampah pada tempat sampah yang berada didepan kelas karena petugas kebersihan tidak mengetahui kapan tempat sampah tersebut sudah penuh, serta petugas truk sampah yang datang hanya beberapa kali dalam seminggu untuk mengangkut sampah pada penampungan. Adanya masalah ini, peneliti menganalisa dengan memberikan saran untuk membuat sistem pembuangan sampah otomatis serta notifikasi kepada petugas yang berkaitandan dapat dijadikan solusi dari permasalahan diatas.

  3. Rancangan

    Peneliti merancang sistem pembuangan sampah otomatis dengan mengacu pada kebutuhan yang telah disebutkan pada langkah perencanaan dan permasalahan yang telah di analisa. Dengan mengacu pada keadaan tersebut peneliti dapat merancang sebuah sistem pembuangan sampah otomatis menggunakan metode MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) yang berbasis pada konsep Internet Of Think. Dimana fungsi metode MQTT yaitu sebagai suatu cara media komunikasi dalam hal transfer data antara mikrokontroler satu dengan yang lain dengan cara publish dan subscribe data melalui server.

  4. Implementasi

    Peneliti mengimplementasikan sistem pembuangan sampah otomatis yang berbasis Internet Of Think dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem dilakukan dalam hal konstruksi dan pengujian pada lingkungan SMAN 14 Kabupaten Tangerang dalam bentuk prototype.



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan saat ini.


Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang Berjalan

Pada gambar 3.2 menggambarkan alur sistem pembuangan sampah Pada SMAN 14 Kab. Tangerang, berikut ini adalah penjelasan dari flowchart tersebut:

  1. Petugas kebersihan sekolah mengecek tempat sampah yang ada di depan kelas.
  2. Apabila tempat sampah tempat sampah penuh maka petugas kebersihan akan membuang sampah ke penampungan.
  3. Apabila penampungan penuh maka petugas truk akan melakukan pengangkutan sampah.


Use Case Diagram Yang Berjalan


Gambar 3.3 UseCase Diagram Yang Berjalan


Activity Diagram Yang Berjalan


Gambar 3.4 ActivityDiagram Yang Berjalan



Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah dianalisis dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang dihadapi , diantaranya sebagai berikut:

  1. Tidak adanya informasi kapasitas tempat sampah sehingga petugas harus mengecek tempat sampah.
  2. Proses pembuangan dari tempat sampah ke penampungan utama masih dilakukan secara manual.
  3. Apabila kapasitas penampungan utama penuh maka sampah tidak langsung diangkut oleh petugas truk sampah karena tidak adanya informasi.


Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Membuat alat yang mampu mengukur kapasitas tempat sampah dan kapasitas penampungan utama.
  2. Membuat alat sistem otomatisasi proses pembuangan dari tempat sampah ke penampungan utama.
  3. Membuat sistem notifikasi apabila tempat sampah dan penampungan utama sudah penuh.



Diagram Blok

Untuk mempermudah perancangan maka digunakanlah diagram blok yang memperlihatkan komponen yang tersusun pada alat ini yang dapat dilihat pada gambar 3.5.



Gambar 3.5 Blok Diagram Alat



Cara Kerja Alat

Pada bagian ini dijelaskan proses dari cara kerja alat, diantaranya sebagai berikut :

Terdapat 2 buah Wemos D1 pada tempat sampah. Wemos D1 yang pertama memiliki fungsi membaca tingkat kepenuhan dari tempat sampah serta mem-publish data ke platform io.adafruit.com, Wemos D1 yang kedua memiliki fungsi untuk memastikan bahwa penampungan sudah berada di depan tempat sampah. Lalu terdapat 1 buah Wemos D1 pada penampungan yang memiliki fungsi membaca tingkat kepenuhan dari penampungan, menggerakan linearactuator, dan men-subscribe data dari Wemos D1 yang pertama yang ada di tempat sampah.

  1. Pada tempat sampah, Wemos D1 yang pertama akan mengirim data ke feed tempatsampah1 padaio.adafruit.com.
  2. Wemos D1 pada penampungan akan menerima data jika tempat sampah sudah mencapai batas penuh. Setelah itu akan menggerakan linear actuator yang mengantarkan penampungan ke tempat sampah serta mengirim notifikasi kepada petugas kebersihan dan melakukan penyimpanan data ke database.
  3. Pada tempat sampah, Wemos D1 yang kedua bekerja mendeteksi apakah penampungan sudah sampai pada tempatnya, jika sudah maka tempat sampah akan melakukan pembuangan.
  4. Jika pembuangan sudah selesai, maka penampungan akan kembali ke tempat semula.
  5. Jika penampungan sudah penuh, maka Wemos D1 pada penampungan akan menyimpan data ke MySQL dan mengirim email ke petugas truk supaya bisa melakukan pengangkutan sampah pada penampungan.



Perancangan Alat

Dalam perancangan alat ini terdiri dari beberapa komponen yang dirakit dan dikomunikasikan. Alat ini dilengkapi oleh komponen sebagai berikut:

  1. Hardware
    1. Wemos D1
    2. Sensor Ultrasonik
    3. Linear Actuator
    4. DriverMotor L298N
    5. Motor DC
    6. Motor Servo
    7. Kabel jumper
    8. Breadboard
    9. Kabel data
    10. Power Supply
  2. Software
    1. Arduino IDE
    2. Browser
    3. XAMPP
    4. Sublime Text


Perancangan Hardware

Berikut merupakan rangkaian perancangan perangkat keras, diantaranya sebagai berikut.

  1. Rangkaian Sensor Ultrasonik


    Gambar 3.6 Rangkaian Sensor Ultrasonik

    Tabel 3.1 Rangkaian Ultrasonik

  2. Rangkaian Servo


    Gambar 3.7 Rangkaian Servo

    Dibawah ini Tabel 3.2 yang menunjukkan rangkaian kabel dari Gambar3.7

    Tabel 3.2 Rangkaian Servo

  3. Rangkaian LinearAktuator


    Gambar 3.8 Rangkaian LinearActuator

    Tabel 3.3 Rangkaian Linear Actuator

  4. Rangkaian Keseluruhan
    1. Rangkaian pada Tempat Sampah


      Gambar 3.9 Rangkaian Keseluruhan Tempat Sampah

    2. Rangkaian pada Penampungan


      Gambar 3.10 Rangkaian Keseluruhan Penampungan


Perancangan Software

Perancangan Program Pada Arduino IDE

Pada tahap ini akan menjelaskan proses perancangan perangkat lunak dari Arduino IDE sebagai sarana untuk menulis, menyusun dan mengunggah program ke dalam mikrokontroler.Berikut perancangan dari perangkat lunak Arduino IDE dengan mikrokontroler Wemos D1 :

  1. Unduh dan Install terlebih dahulu sofware Arduino IDE pada http://arduino.cc/
  2. Buka Arduino IDE kemudian masuk ke menu File > Preference


    Gambar 3.11 Halaman Depan Arduino IDE


    Gambar 3.12 Tampilan Menu File Preference Arduino IDE

  3. Kemudian pada kolom Additional Boards Manager URLs masukkan link URL http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.jsondan klik OK
  4. Kemudian masuk ke menu Tools > Board > Board Manager


    Gambar 3.13 Tampilan Board Manager

  5. Pada kotak pencarian ketik kata “esp8266”, maka akan muncul pilihan “esp8266 by ESP8266 Community”. Klik pada bagian more info> pilih versi terbaru > install. Tunggu sampai selesai.


    Gambar 3.14 Instalasi BoardManager ESP8266

Adapun langkah-langkah untuk menjalankan software Arduino IDE, sebagai berikut :

  1. Klik Start> pilih Arduino
  2. Masuk menu Tool > Board> Wemos D1 R1.


    Gambar 3.15 Memilih Board Wemos D1 R1

  3. Kemudian pilih Port USB pada menu Tools > Port


    Gambar 3.16 Memilih Port USB

  4. Kemudian akan muncul tampilan layar untuk menulis coding program.


    Gambar 3.17 Tampilan list coding program pada Arduino IDE

    Penjelasan singkat memulai coding :

    Void setup : Untuk menetapkan nilai awal I/O suatu program

    Void Loop : Untuk fungsi yang berjalan berulang, fungsi ini bisa dieksekusi jika program yang ditulis sudah diinialisasi pada fungsi setup.
  5. Setelah itu masukkan listcoding lalu klik Verify untuk memeriksa kesalahan pada listcoding jika tidak ada masalah maka akan muncul tulisan DoneCompiling.


    Gambar 3.18 Melakukan proses VerifyCoding

  6. Jika tidak ada coding yang error, maka klik Upload untuk mengunggah coding ke dalam mikrokontroler.


    Gambar 3.19 Mengunggah Coding Ke Mikrokontroler


Perancangan Pada Platform io.adafruit.com

Pada tahap ini merupakan proses perancangan pada web io.adafruit.com sebagai platformIoTserver dari data yang dihasilkan dari mikrokontroler.Berikut perancangan dari web io.adafruit.com sebagai platformIoTserver:

  1. Masuk ke halaman web dari io.adafruit.com dan signin menggunakan email atau akun yang sudah terdaftar.
  2. Kemudian akan muncul halaman beranda.


    Gambar 3.20 Halaman Beranda io.adafruit.com

  3. Membuat dashboard baru yang ada pada menu Dashboard > Actions > Create a new dashboard.


    Gambar 3.21 Membuat Dashboard

  4. Lalu buat nama dashboard, disini penulis membuat dashboard dengan nama “sistempembuangan”, lalu pilih Create


    Gambar 3.22 Membuat Nama Dashboard

  5. Kemudian pada tampilan dashboard sistempembuangan, pilih Create a new block lalu pilih block. Disini penulis membuat tiga buah blockdengan nama feed tempatsampah1, tempatsampah2, penampungan. Dengan styleblockLine Chart.


    Gambar 3.23 Membuat Block


    Gambar 3.24 Membuat Nama Feed


    Gambar 3.25 Tampilan Dashboard sistempembuangan

  6. Selanjutnya melakukan konfigurasi antara adafruit dan Wemos D1 melalui Arduino IDE. Pada file config.h masukkan key akun adafruit pada list coding serta mengatur nama dan passwordwifi.


    Gambar 3.26 Key Akun Adafruit


    Gambar 3.27 Memasukkan Key Akun Adafruit

  7. Pada tampilan dibawah ini terdapat dashboard sistempembuangan yang yang sudah di uji coba menggunakan sensor ultrasonik.


    Gambar 3.28 Tampilan DashboardGrafik

    Grafik pada gambar 3.28 menunjukkan informasi kapasitas tempat sampah, semakin tinggi angka pada grafik maka semakin kosong pula kapasitas dari tempat sampah. Adapun keterangan dari ketiga grafik tersebut, diantaranya sebagai berikut :

    1. Block Tempat sampah 1

      Block ini berisi data tentang kapasitas dari tempat sampah 1.

    2. Block Tempat sampah 2

      Block ini berisi data tentang kapasitas dari tempat sampah 2.

    3. Block Penampungan

      Block ini berisi data tentang kapasitas dari bak penampungan.

    Pada platform io.adafruit.com proses metode MQTT berjalan, dengan metode ini proses penerimaan data dari publisher ke subscriber terjadi, dimana tempat sampah 1 dan 2 mem-publish data ke MQTT Brokeryaitu platform io.adafuit.com, lalu Wemos D1 penampunganmen-subscribe data dari Tempat sampah 1 dan block Tempat sampah 2 melalui MQTT Broker.

    Berikut merupakan detail koneksi MQTT pada io.adafruit.com :

    1. Host : io.adafruit.com
    2. Port : 1883
    3. Username : nama pengguna akun Adafruit
    4. Password : Adafruit IO Key

Adapun peneliti memilih metode protokol MQTT dibanding protokol lain dalam penelitian ini yaitu :

  1. Mengacu padapenelitian Atmoko, dkk dalam IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 853 (2017)[34] yang berjudul Iot Real Time Data Acquisition Using MQTT Protocol.Dibandingkan menggunakan protokol HTTP yang menggunakan model request/response dalam pertukaran pesan, MQTT menggunakan pola publish/subscribe. Dimana pada MQTT, client tidak perlu melakukan request untuk mengambil pesan dari publisher. Serta protokol MQTT memiliki kinerja yang baik dalam hal penggunaan bandwidth yang rendah dan daya tahan baterai pada perangkat.
  2. Mengacu padapenelitian Abilovani, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer(2018) yang berjudul Implementasi Protokol MQTT Untuk Sistem Monitoring Perangkat IoT[44]. Protokol MQTT mampu berjalan dengan baik dan lancar ketika diimplementasikan pada sistem monitoring perangkat IoT. Prinsip publish-subscribe yang diterapkan mampu berjalan dengan baik pada proses transfer data. Diperoleh juga kesimpulan mengenai resource dari hasil pengujian, bahwa kebutuhan resource pada protokol MQTT lebih sedikit dibanding protokol UDP. Hasil tersebut akan sama jika dibandingkan dengan protokol SNMP.
  3. MQTT yaitu protokol untuk komunikasi yang bersifat machine to machine atau M2M dan bekerja di layer ketujuh atau aplikasi dan bersisifat lightweight message.


Perancangan Database

Pada tahap ini merupakan proses perancangan membuatdatabase menggunakan MySQL dan juga PHP.

  1. Membuat Database

    Peneliti membuat database dengan nama “dbsampah’.


    Gambar 3.29 Membuat Database

  2. Membuat Tabel Database


    Gambar 3.30 Membuat Tabel Database

    Pada database “dbsampah” terdapat 4 tabel yang bernama :

    1. “penampungan” = dimana terdapat 3 field yaitu id,penampungandb,tanggalp. Pada tabel “penampungan” merupakan tempat menyimpan data yang didapat dari Wemos D1 pada penampungan ketika penampungan tersebut telah penuh.


      Gambar 3.31 Tabel penampungan

    2. “tempatsampah1” = dimana terdapat 3 field yaitu id,tempatsampah1db,tanggalts1.Pada tabel “tempatsampah1” merupakan tempat menyimpan data yang didapat dari Wemos D1 pada tempat sampah 1 ketika ketika kapasitasnya sudah penuh.


      Gambar 3.32 Tabel tempatsampah1

    3. “tempatsampah2” = dimana terdapat 3 field yaitu id,tempatsampah2db,tanggalts2. Pada tabel “tempatsampah2” merupakan tempat menyimpan data yang didapat dari Wemos D1 pada tempat sampah 2 ketika kapasitasnya sudah penuh.


      Gambar 3.33 Tabel tempatsampah2

    4. “datalogin” = terdapat 3 field yaitu id,username,password. Pada tabel “datalogin” merupakan tempat menyimpan data username dan password untuk login.


      Gambar 3.34 Tabel datalogin

  3. Tampilan Halaman LoginWeb Data Pembuangan Sampah


    Gambar 3.35 Tampilan Halaman LoginWeb Data Pembuangan Sampah

  4. Tampilan Halaman Web Data Pembuangan Sampah


    Gambar 3.36 Tampilan Halaman Web Data Pembuangan Sampah


Perancangan Gmail Sender

Pada tahap ini merupakan proses perancangan GmailSender sebagai notifikasi yang akan dikirimkan kepada user.

  1. Download file libraryGmailSender
  2. Encodingemail pada website https://www.base64encode.org/


    Gambar 3.37 Encodingemail

  3. Salin dan tempel hasil encoding email pada coding yang terdapat pada file libraryGmailSender di Arduino IDE.


    Gambar 3.38 EncodingemailArduino IDE

  4. Tulis alamat email yang dituju beserta subjek dan isi pesan


    Gambar 3.39 Pesan notifikasi email



User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasian pada elisitasi tahap I yang berdasarkan pada metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Pada elisitasi tahap II ini requirement yang memiliki option I (Innesential) harus di eliminasi pada tahap selanjutnya. Berikut adalah tabel elisitasi tahap II beserta keterangan yang telah dibuat:

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil eliminasi yang memiliki option I (Innesential) dari elisitasi tahap II. Selanjutnya requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan option HML. Berikut merupakan elisitasi tahap III:

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Finaldraft elisitasi merupakan tahapan akhir dari elisitasi yang telah disetujui oleh Stakeholder, yang dapat digunakan untuk dasar merancang sebuah sistem. Berdasarkan Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III diatas maka berikut adalah finaldraft elisitasi:

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi





BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan sistem pembuangan sampah otomatis pada SMAN 14 Kab. Tangerang yaitu :

  1. Prosedur Login

    Untuk mengakses sistem, pengguna diwajibkan melakukan proses login dengan mengisi username / email dan password sesuai dengan username dan password pengguna.

  2. Prosedur Melihat Grafik

    Pengguna dapat melihat grafik mengenai volume kapasitas tempat sampah maupun penampungan dengan memilih dashboard “tempatsampah” pada halaman io.adafruit.com.

  3. Prosedur Melihat Database

    Pengguna dapat melihat rincian database mengenai informasi tentang berapa kali tempat sampah dan penampungan sudah penuh dalam sehari dan juga perbulan.

  4. Prosedur Penerimaan Informasi

    Proses penerimaan informasi dikirimkan melalui email kepada petugas kebersihan dan petugas truk sampah. Ketika petugas truk sampah mendapat email notifikasi bahwa penampungan telah penuh, petugas truk sampah akan melakukan pengambilan sampah yang ada pada penampungan.


Use Case Diagram Yang Diusulkan

UseCase Diagram berfungsi untuk menunjukan alur kerja sistem dengan menggunakan atribut actor didalamnya.


Gambar 4.1 UseCase Diagram Yang Diusulkan


Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem.


Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan


Class Diagram Yang Diusulkan

Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut.


Gambar 4.3 Class Diagram Sistem



Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian guna mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dapat dilihat pada sub-sub berikut.



Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk Sistem Pembuangan Sampah Otomatis Berbasis IOT Menggunakan Mikrokontroler Pada SMAN 14 Kab. Tangerang. Berikut pengujian pada sistem sebagai berikut :


Pengujian Black Box Pada Adafruit

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Adafruit


Pengujian Black Box Pada Database MySQL

Tabel 4.2 Pengujian BlackBox Pada Database MySQL


Pengujian Black Box Pada Local Website

Tabel 4.3 Pengujian BlackBox Pada LocalWebsite


Pengujian Black Box Pada MQTT Subscribe

Tabel 4.4 Pengujian BlackBox MQTT Subscribe


Pengujian Black Box Pada Pengiriman Notifikasi

Tabel 4.5 Pengujian BlackBox Pada Pengiriman Notifikasi


Pengujian Black Box Pada Komponen Hardware

Tabel 4.6 Pengujian BlackBox Pada Komponen Hardware



Uji Coba Hardware

Uji Coba Sensor Ultrasonik dengan Wemos D1

Pada uji coba ini adalah pengujian pengitungan jarak menggunakan sensor ultrasonik, apakah modul ini berjalan sebagaimana mestinya menggunakan mikrokontroler Wemos D1.


Gambar 4.4 Uji Coba Sensor Ultrasonik


Uji Coba Servo Untuk Melakukan Penuangan


Gambar 4.5 Uji Coba Servo

Pada uji coba servo dilakukan beberapa kali proses penuangan dengan berat yang beragam dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7 Uji Coba Servo


Uji Coba Motor DC Pada Penampungan

Tabel 4.8 Uji Coba Motor DC Penampungan



Uji Coba Software

Uji Coba Pengiriman Data Ke Adafruit


Gambar 4.6 Uji Coba Pengiriman Data ke Adafruit


Uji Coba Pengiriman Ke Database


Gambar 4.7 Uji Coba Pengiriman Ke Database


Uji Coba Menampilkan Data Dalam Bentuk Web


Gambar 4.8 Uji Coba Menampilkan Data Dalam Bentuk Web


Uji Coba Pengiriman Notifikasi Kepada User


Gambar 4.9 Uji Coba Pengiriman Notifikasi



Rangkaian Keseluruhan Prototype


Gambar 4.10 Rangkaian Keseluruhan Prototype



Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk flowchart untuk memecahkan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini.



Gambar 4.11Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Ada pun kelebihan dan kekurangan dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

  1. Kelebihan
    1. Petugas kebersihan dapat mengetahui informasi kapasitas tempat sampah tanpa harus mengecek langsung.
    2. Keseluruhan sistem pembuangan dan notifikasi bekerja secara otomatis sehingga memudahkan pekerjaan para petugas kebersihan.
    3. Adanya informasi bagi petugas truk untuk mengangkut sampah dari penampungan jika sudah penuh.
  2. Kekurangan
    1. Pada sistem ini membutuhkan koneksi internet apabila koneksi terputus maka proses pembuangan dan notifikasi tidak dapat dilakukan.
    2. Pada sistem ini menggunakan MQTT Publish dan Subscribe yang dimana proses Subscribe tidak selalu berjalan lancar karena menggunakan free service dari platform io.adafruit.com.
    3. Membutuhkan biaya lebih untuk perancangan linearactuator.



Rancangan Database

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

  1. Nama file : penampungan
    Media : Hard Disk
    Isi : id+penampungandb+tanggalp
    Primary Key : id

    Tabel 4.9 Struktur Tabel penampungan

  2. Nama file : tempatsampah1
    Media : Hard Disk
    Isi : id+tempatsampah1db+tanggalts1
    Primary Key : id

    Tabel 4.10 Struktur Tabel tempatsampah1

  3. Nama file : tempatsampah2
    Media : Hard Disk
    Isi : id+tempatsampah2db+tanggalts2
    Primary Key : id

    Tabel 4.11 Struktur Tabel tempatsampah2

  4. Nama file : datalogin
    Media : Hard Disk
    Isi : id+username+password
    Primary Key : id

    Tabel 4.12 Struktur Tabel datalogin



Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.


Perancangan Perangkat Lunak Wemos D1

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Wemos D1, sehingga sistem Wemos D1 yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Wemos D1 ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Wemos D1 menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut :


Gambar 4.12 Tampilan Listing Program Arduino

Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program → mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis → meng-uploadlisting program ke dalam Wemos D1 mini dan Arduinouno ke Arduino IDE. Adapun langkah-langkahnya dapat kita di lihat sebagai berikut :



Gambar 4.13Upload Listing Program KedalamWemos D1

Berikut merupakan listing coding keseluruhan dari program yang dibuat dalam sistem.



Gambar 4.14List Coding Keseluruhan Penampungan



Gambar 4.15List Coding Keseluruhan Servo



Gambar 4.16List Coding Keseluruhan Tempat Sampah



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Laptop ( Prosesor : AMD E-300, CPU : 1,3 GHz, Memory : 4GB, Harddsik : 70GB )
  2. Wemos D1
  3. Sensor Ultrasonik
  4. LinearActuator
  5. Driver Motor L298N
  6. Motor DC
  7. Motor Servo
  8. Kabel Jumper
  9. Breadboard
  10. Kabel Data
  11. Power Supply12v


Spesifikasi Software

  1. Arduino IDE
  2. Browser
  3. XAMPP
  4. Sublime Text



Testing

Pada tahap testing dilakukkan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBoxtesting.Adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, foto rangkaian ketika dijalankan dan juga software serta sistem yang ada didalamnya. Dimana pengujian tersebut dilakukan agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang maupun bagian-bagian dari sistem yang ada didalamnya, adapun dari tahapan-tahapan tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi antara piranti satu dan yang lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika sistem dijalankan.
  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukanpendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan atau error.



Evaluasi

Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk mengamati sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapanya. Adapun beberapa evaluasi selama sistem dijalankan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Pada tahap perancangan awal peneliti ingin menggunakan notifikasi sms kepada user, namun terdapat kendala pada hardware dan proses setelah mengirim yang telah dijelaskan pada Tabel 4.5, sehingga peneliti mengganti sistem notifikasi menggunakan email.
  2. Metode MQTT yang digunakan pada penelitian ini mampu melakukan proses subcribe dengan baik, pada tabel 4.4 tahap pengujian proses subcribedari 2 publisher tidak berjalan begitu lancar, namun proses berjalannya sistem ketika tempat sampah sudah penuh dalam hal pembuangan sampah otomatis ke penampungan tetap berjalan normal karena Wemos D1 pada penampungan akan terus membaca data pada tempat sampah.



Skala Perbandingan Prototype Dengan Realita

Tabel 4.13 Tabel Skala Prototype



Schedule

Tabel 4.14 Schedule Penelitian



Estimasi Biaya

Tabel 4.15 Estimasi Biaya






BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Perihal penelitian yang telah dilaksanakan, maka kesimpulan yang dapat diuraikan berdasarkan rumusan masalah pada BAB 1 diantaranya sebagai berikut :

  1. Dengan dibuatnya sistem penggerak yang mampu menggerakkan penampungan menuju tempat sampah yang sudah penuh melalui linear actuator berbentuk seperti sebuah rel, dan dengan motor servo sebagai penggerak untuk tempat sampah melakukan penuangan ke penampungan.
  2. Pada sistem kontrol otomatis ini menggunakan metode MQTT (Message Queueing Telemetry Transport) dengan memanfaatkan layanan Publish & Subscribe yang berfungsi sebagai media transfer data antara mikrokontroler pada tempat sampah dengan penampungan.
  3. Dengan menggunakan website io.adafruit.com sebagai sistem informasi bagi petugas kebersihan dan petugas truk sampah yang dapat mengetahui volume dari tempat sampah dan penampungan. Serta dengan metode pengiriman notifikasi melalui email menggunakan Gmail Sender petugas kebersihan dan petugas truk sampah dapat mengetahui kapan tempat sampah ataupun penampungan yang ada pada SMAN 14 Kab. Tangerang sudah penuh.


Saran

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka mengembangkan sistem ini agar lebih baik lagi, saran yang dapat digunakan diantaranya sebagai berikut :

  1. Pada perkembangan berikutnya dapat dikembangkan dengan menambahkan penanda ketika penuh atau sedang melakukan proses pembuangan seperti alarm ataupun lampu pengingat.
  2. Dapat ditambahkan sensor ultrasonik di penampungan supaya jika ada benda didepannya maka akan berhenti sejenak dan mengirim notifikasi kepada petugas kebersihan kalau ada benda yang menghalangi penampungan pada linear actuator.
  3. Dapat melakukan penyempurnaan pada metode MQTT dalam hal subscribe data.
  4. Dapat ditambahkan notifikasi menggunakan sms.





DAFTAR PUSTAKA

  1. Rafika, Ageng Setiani, Meidy Surya Hadi Putra dan Winda Larasati. 2015. Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroler Atmega 328. Tangerang: Jurnal CCIT Raharja. Vol.8 No.3 - Januari 2015.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.2.
  4. Aris, Donatus Agus Andriyanto dan Yudha Surya Putra. 2016. Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang. Tangerang : Jurnal SENSI. Vol. 2 No. 1 - Februari 2016.
  5. Irwansyah, Edy. Dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:Deepublish.
  6. Mulyati, Astri Wulan Sari dan Siti Ika Danti. 2018. Aplikasi Graduation Organizer Berbasis Mobile Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Jurnal ICIT Vol. 4 No. 1.
  7. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.1.
  8. Malabay. 2016. Pemanfaatan Flowchart Untuk Kebutuhan Deskripsi Proses Bisnis. Jakarta : Jurnal Ilmu Komputer Vol 12. No.1.
  9. Martono, A., Solehudin, S., & Putra, F. J. E. 2017. Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada Pt. Arai Rubber Seal Indonesia. Tangerang : CERITA Journal Vol 3. No.2.
  10. Fajarianto, O. 2017. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jakarta : Jurnal Lentera ICT, Vol 3.No.1.
  11. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: ABDI SISTEMATIKA.
  12. Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. 2015. Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. Malang : SMARTICS Journal, Vol 1. No.1.
  13. Hidayatullah, N. A., & Juliando, D. E. 2017. Desain dan Aplikasi Internet of Thing (IoT) untuk Smart Grid Power Sistem. Serang : VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2. No.1.
  14. Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bina Sarana Global Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1-Maret 2015.
  15. Susanto, Rani dan Anna Dara Andriana. 2016. Perbandingan Model Waterfall Dan Prototyping Untuk Pengembangan Sistem Informasi. Bandung : Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol.14 No.1
  16. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sampah. Diakses 21 April 2019.
  17. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di kbbi.kemdikbud.go.id/entri/otomatis. Diakses 21 April 2019.
  18. 18,0 18,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Samarinda : Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1.
  19. Yahya, Tantowi, Radna Nurmalina. 2015. Aplikasi Pendataan Gudang Pupuk di Dinas Pertania Tanaman dan Perkebunan. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains dan Informatika Vol.1 No.2.
  20. Onu, Fergus U dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol.5 No.8.
  21. Hosseini, Asrin dan Amir Sheikh-Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. Iran: International Journal of Computer Applications Vol.131 No.13.
  22. Putratama, S.D.V., 2018. Pemrograman Web Dengan Menggunakan Php Dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.
  23. Rahardja, Untung, Indri Handayani, Randy Wijaya. 2018. Penerapan ViewboardTechnomedia Journal Menggunakan Sistem iLearning Journal Center pada Perguruan Tinggi Raharja. Technomedia Journal. Vol 2, No 2.
  24. Dharmawan, Hari Arief. 2017. Mikrokontroler:Konsep Dasar dan Praktis. Malang: UB Press.
  25. Christion, P. R., Yamin, M., & Muchlis, N. F. 2016. Rancang Bangun Hss (Home Security Sistem) Berbasis Sms Gateway Menggunakan Arduino Uno. Kendari : semanTIK, Vol 2. No.2.
  26. 26,0 26,1 Ariessanti, Hani Dewi, Indrianto dan Rifan Munzilin. 2015. Rancang Bangun Peralatan Pengaman Pada Toko Perhiasan Berbasis Arduino. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 8 No.3. – Mei 2015.
  27. Mulyana, Eka, Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Yogyakarta : Citec Journal Vol. 1 No.3 Mei 2014. – Juli 2014.
  28. Limantara, Arthur Daniel, A. I. Candra dan S. W. Mudjanarko. 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Jakarta : Seminar, Nasional Sains dan Teknologi.
  29. Limantara, Arthur Daniel, Y. C. Setianto Purnomo dan S. W. Mudjanarko. 2017. Pemodelan Sistem Pelacakan Lot Parkir Kosong Berbasis Sensor Ultrasonic Dan Internet Of Things (Iot) Pada Lahan Parkir Diluar Jalan. Jakarta : Seminar, Nasional Sains dan Teknologi.
  30. 30,0 30,1 Saefullah, Asep, Endang Sunandar dan Muhammad Nur Rifai. 2017.Prototipe Robot Pengantar Makanan Berbasis Arduino Mega Dengan Interface Web Browser. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 10 No.2.
  31. Rahmat, Ajang. 2014. Macam-Macam Actuator (Motor) Robot. https://kelasrobot.com/macam-macam-actuator-motor-robot. Diakses pada 15 Juli 2019.
  32. Satria, Emelki. 2017. Modul Elektronika Dan Mekatronika Motor Servo. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
  33. Wibowo, Akbar Taufik, Rahmi Eka Putri. 2019. Prototype of Smart Minimarket. Padang : JITCE Vol.03 No. 01.
  34. 34,0 34,1 34,2 Atmoko, R.A, R Riantini, MK Hasin. 2017. IoT real time data acquisition using MQTT protocol. J. Phys.: Conf. Ser. 853 012003
  35. Cooper, Justin. 2017. Overview Adafruit IO. https://learn.adafruit.com/adafruit-io/overview. Diakses pada 15 Juli 2019.
  36. Ariawan, Jesa, Edy Tekat B.W, Novyran Alfahmi. 2016. Sistem Pakar Menentukan Gen Anakan pada Lovebird. Tangerang : Jurnal SISFOTEK Global. Vol. 6 No.2.
  37. Tholib, Rifqi. 2017. Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano. Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Elektronika. Vol 6 No.4.
  38. Balaji, D. Dkk. 2017. Smart Trash Can Using Internet Of Things. International Journal Of Advanced Research Methodology In Engineering & Technology. Vol 1 Issue 3.
  39. Ahmad, Agung dan Budi Solihin. 2018. Pengembangan Internet Of Things Pada Smart City. Jurnal Sistem Cerdas Vol 01 No 01.
  40. Fauziah, Nur Sultan Salahudin dan Trini Saptariani. 2018. Perancangan Sistem Pemantau Dan Lokasi Tempat Sampah Kota Depok Via SMS. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018.
  41. Kusumah, Hendra, Alfiantoro dan Muhamad Idris. 2016.Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan UntukPosyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega8535. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 9 No.2.
  42. Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty. 2018.Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak PenampungBerbasis Node Mcu. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 11 No.2.
  43. Saefullah, Asep, Mochamad Ibnu Safari dan Handri Samanta. 2015.Prototipe Perancangan Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 8 No.3.
  44. Abilovani, Zavero Brillianata., Widhi Yahya, Fariz Andi Bakhtiar. 2018. Implementasi Protokol MQTT Untuk Sistem Monitoring Perangkat IoT. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol.2 No.12.





LAMPIRAN

[ File Lampiran]




Contributors

Admin, Jokowidiarto