SI1531489217

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM MONITORING RUANG KELAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS COMPUTER VISION

PADA SMK PUSTEK SERPONG


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1531489217
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019­­






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


SISTEM MONITORING RUANG KELAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS COMPUTER VISION

PADA SMK PUSTEK SERPONG


Disusun Oleh :


NIM
: 1531489217
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, .......... 2019


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 13001






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM MONITORING RUANG KELAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS COMPUTER VISION

PADA SMK PUSTEK SERPONG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1531489217
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :


Tangerang,  Juli 2019


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 16010
 
NID : 14017






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM MONITORING RUANG KELAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS COMPUTER VISION

PADA SMK PUSTEK SERPONG


Disusun Oleh :


NIM
: 1531489217
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2018/2019­­


Disetujui Penguji :

Tangerang, .......... 2019


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM MONITORING RUANG KELAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS COMPUTER VISION

PADA SMK PUSTEK SERPONG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1531489217
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,   Juli 2019
Muhammad Aldino Dwi Putra
NIM. 1531489217


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Pada SMK PUSTEK SERPONG, penerapan teknologi robotika belum dapat digunakan atau dimanfaatkan secara maksimal. Seperti kedisiplinan dan kehadiran siswa di kelas. Pada prakteknya, siswa-siswa yang ada di SMK PUSTEK SERPONG sering membolos dari kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung. Selain itu, saat tidak ada guru atau saat keadaan kelas sedang istirahat, sering terjadi keributan yang dibuat oleh siswa sehingga menyebabkan kelas lain terganggu. Untuk mengatasi masalah tersebut dan semakin berkembangnya teknologi, pemanfaatan sistem monitoring dapat memudahkan seseorang dalam mengawasi serta membuat penilaian terhadap kinerja dan tingkah laku seseorang untuk menjadi lebih baik. Untuk membantu permasalahan tersebut, peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Perancangan sistem menggunakan Flowchart. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah merancang sebuah sistem Monitoring menggunakan Raspberry Pi dengan metode Computer Vision sehingga memudahkan dalam hal pengawasan.

Kata Kunci : Flowchart, Monitoring, Raspberry Pi, Computer Vision


ABSTRACT

ON SMK PUSTEK SERPONG, the application of robotics technology can not be used or utilized to the fullest. Like discipline and student attendance in class. In practice, the students who are in SMK PUSTEK SERPONG often break from class during the lesson hours. In addition, when there is no teacher or when the class is at rest, frequent commotion is made by the students thus causing the other class to be disturbed. To overcome these problems and the growing technology, utilization of monitoring systems can make it easier for someone to supervise and make an assessment of the performance and behaviour of one to be better. To assist the issue, researchers collect data using observation methods, interviews, and library studies. System designing using Flowchart. The results obtained from this research is designing a Monitoring system using Raspberry Pi with Computer Vision method to facilitate the supervision.

Keywords : Flowchart, Monitoring, Raspberry Pi, Computer Vision.





KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "SISTEM MONITORING RUANG KELAS MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS COMPUTER VISION PADA SMK PUSTEK SERPONG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Ibu Nina Rahayu, S.Kom., MM.. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Indrawan Al Fadhillah, S.Kom., selaku stakeholder SMK Pustek Serpong yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan, doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat..

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, 18 Juli 2019
Muhammad Aldino Dwi Putra
NIM. 1531489217





Daftar isi






DAFTAR GAMBAR





DAFTAR TABEL






DAFTAR SIMBOL





DAFTAR LAMPIRAN




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi robotika saat ini semakin banyak digunakan berbagai bidang yang ada di dunia ini maupun kegiatan sehari-hari. Tidak terkecuali di bidang pendidikan. Banyak penerapan teknologi robotika sudah digunakan ke dalam dunia pendidikan seperti absensi siswa menggunakan RFID (Radio Frequency Identification), pembelajaran merakit robot untuk anak TK (Taman Kanak-kanak), dan pemanfaatan teknologi robotik pada sekolah seperti monitoring ruang kelas menggunakan metode computer vision. Penggunaan teknologi pada ruang kelas sekolah yaitu untuk keamanan sekolah serta kedisiplinan siswa atau siswi. Pada sekolah yang sudah menerapkan teknologi robotika, pihak sekolah sangat terbantu dalam kegiatan operasional, kegiatan belajar mengajar, pengawasan langsung terhadap siswa atau siswi dengan memonitoring keadaan kelas.

Pada SMK PUSTEK SERPONG, penerapan teknologi robotika belum dapat digunakan atau dimanfaatkan secara maksimal. Seperti kedisiplinan dan kehadiran siswa di kelas. Pada prakteknya, siswa-siswa yang ada di SMK PUSTEK SERPONG sering membolos dari kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung. Selain itu, saat tidak ada guru atau saat keadaan kelas sedang istirahat, sering terjadi keributan yang dibuat oleh siswa sehingga menyebabkan kelas lain terganggu. Untuk mengatasi masalah tersebut dan semakin berkembangnya teknologi, pemanfaatan sistem monitoring dapat memudahkan seseorang dalam mengawasi serta membuat penilaian terhadap kinerja dan tingkah laku seseorang untuk menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, peneliti membuat sebuah judul penelitian berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas yaitu “Sistem Monitoring Ruang Kelas Menggunakan Raspberry PI Berbasis Computer Vision Pada SMK Pustek Serpong”.



Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu:

  1. Seberapa efektifkah sistem monitoring yang dilakukan oleh petugas keamanan?
  2. Apa saja kendala yang dialami oleh petugas atau satpam sekolah untuk memonitoring ruang kelas pada SMK PUSTEK SERPONG?
  3. Apa masih terdapat siswa/siswi yang membolos dalam kelas ketika jam pelajaran sedang berlangsung pada SMK PUSTEK SERPONG?



Ruang Lingkup

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusuan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Sistem monitoring akan bisa mengidentifikasi object berupa manusia atau orang dalam ruang kelas.
  2. Sistem monitoring akan bisa mengetahui jumlah object berupa manusia atau orang dalam ruang kelas.
  3. Memberikan notifikasi ke smartphone jumlah object berupa manusia atau orang yang berada di dalam ruang kelas.



Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta-fakta yang telah ditemukan serta menerapkan berbagai teori yang penulis dapatkan selama ini. Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional
    1. Agar SMK PUSTEK SERPONG mempunyai sistem monitoring ruang kelas yang lebih efektif dan efisien.
    2. Agar mengurangi kesulitan penjaga/keamanan sekolah dalam hal memonitoring ruang kelas yang ada pada SMK Pustek Serpong.
  2. Tujuan Fungsional

    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu menyajikan informasi berapa banyak siswa/siswi yang berada dalam satu ruang kelas.

  3. Tujuan Individual
    1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu (S1).
    2. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama ini, sehingga dapat berguna bagi masyarakat.
    3. Untuk mendapatkan pengalaman dalam pembuatan sistem monitoring ruang kelas menggunakan metode computer vision pada SMK PUSTEK SERPONG.


Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Bagi Penulis
    1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai interaksi dengan komponen-komponen pendukung lainnya sehingga dapat membuat sistem monitoring yang lebih baik lagi pada SMK PUSTEK SERPONG.
    2. Memberikan kepuasan batin karena dapat menciptakan sebuah metode computer vision menggunakan Raspberry PI pada SMK PUSTEK SERPONG.
  2. Manfaat Bagi SMK PUSTEK SERPONG
    1. Memberikan sebuah kemudahan kepada penjaga/keamanan sekolah.
    2. Meringankan para petugas atau satpam sekolah dalam hal dari yang sebelumnya manual menjadi lebih mudah dengan pemanfaatan metode computer vision pada SMK PUSTEK SERPONG.
  3. Manfaat Bagi Universitas Raharja
    1. Menciptakan Mahasiswa dan Mahasiswi yang dapat mengimplementasikan di dunia nyata.
    2. Dapat membuat Universitas Raharja dikenal oleh institusi swasta atau negeri dan organisasi-organisasi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam dunia robotika.



Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi Dalam metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.
  2. Metode Wawancara Adalah penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian. Sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan yaitu bagian tata usaha dan keamanan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan disusun.
  3. Metode Studi Pustaka Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara melakukan pencarian melalui berbagai situs internet, jurnal, dan juga artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan pembuatan alat tersebut.


Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisa SDLC (System Development Life Cycle) untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan aman untuk digunakan. Metode Analisa SDLC, yaitu perencanaan (planning), analisa (analysis), perancangan (design), implementasi (implementation) dan pemeliharaan (maintenance). Dengan menggunakan metode analisa ini, maka penelitian ilmiah dapat dianalisa dengan teknik-teknik yang tepat.


Metode Prototipe

Penulis menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.



Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan laporan penelitian Skripsi ini menjadi lebih mudah maka penulis mengelompokan materi penulisan laporan penelitian Skripsi ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar dalam penyusunan dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Uraian tersebut diantaranya menjelaskan tentang sistem rekam medis pasien berbasis web semantic secara menyeluruh.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dan sejarah singkat SMK PUSTEK SERPONG, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Serta berisi tentang pembahasan, perancangan sistem dan cara kerja rangkaian secara keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, implementasi serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN





BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini :

Menurut Triyono (2019:13)[1], “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berketergantungan dan saling mendukung yang biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Menurut Arnold (2015:675)[2], “Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting element forming collective entities”.

( ”Sistem: Grup atau kombinasi elemen yang saling terkait, saling tergantung, atau berinteraksi yang membentuk entitas kolektif ”.)

Menurut Hamim Tohari dalam Loveri (2018:99)[3], “Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel -variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan”.

Menurut Sidik (2018:69)[4], “Sistem berasal dari bahasa yunani, yaitu systema yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan”.

Menurut Yakub dalam Aisyah (2017:23)[5], “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Sedangkan pengertian sistem Menurut Mulyati (2018:119)[6], “Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas bersama-sama. Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya.”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto dalam Irawan (2017:126-127)[7], Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

  1. Komponen-komponen (components)

    Komponen-komponen satu sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem yang menjalankan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (boundry)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

    Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem (interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain untuk berinteraksi membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolah Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5-6)[8], Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Alamiah (Natural system)

    Suatu sistem yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

  2. Sistem Tiruan (Artificial system)

    Sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).

  3. Sistem Deterministik (Deterministic system)

    Bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

  4. Sistem Probabilistik (Probabilistic system)

    Sistem yang dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  5. Sistem Tertutup (Close system)

    Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  6. Sistem Terbuka (Open system)

    Sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data.

Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

  1. Menurut Andini (2015:48)[9], “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.
  2. Menurut Rahayu (2019:3)[10], “Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.
  3. Menurut Yakub dalam Azizah (2017:16)[11], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”
  4. Menurut Triyono (2019:13)[1], “Data adalah bahan mentah dari fakta-fakta yang dioleh kembali sebagai input dalam menghasilkan suatu informasi”.
  5. Menurut Tandilintin (2019:70)[12] “Data bisa juga didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek”.
  6. Menurut Sutarman dalam Permana (2018:207)[13], “Data adalah fakta dari hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa, huruf-huruf, angka, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.


Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

  1. Menurut Mulyati (2018:119)[6], “Informasi adalah sebuah nilai, arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.
  2. Menurut Triyono (2019:13)[1], “Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang telah diorganisasi menjadi bentuk yang lebih berguna lagi dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.
  3. Menurut Sri Mulyani dalam Maulani (2019:3)[14], “Informasi adalah Data-data yang telah diolah,ditujukan untuk seseorang, organisasi, atau siapa saja yang membutuhkannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.


Kualitas Informasi

Menurut Tata sutabri dalam Azizah, dkk (2017:16)[11], Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:

  1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut
  2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi
  3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


Nilai Informasi

Menurut Azizah, dkk (2017:17)[11], “Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit”. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility), Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan pentingbmenjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility) Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  9. Dapat Diukur (Measurable) Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Berikut ini adalah pengertian dari Prototype menurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Adi Fitra Andikos dalam Michael (2018:61)[15], “Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototype mewakili model produk yang akan dibangun atau mensimulasikan struktur, fungsional, dan operasi system”.

Menurut Darmawan dalam Martono (2017:163)[16], “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Menurut Wiyancoko dalam Soetarno (2016:305-306)[17], ”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan”.

Menurut Mubarak (2018:3)[18], “Prototype sebagai sebuah penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian”.

Menurut Haag dan Cummings dalam Sarmidi (2018:38)[19], ”Prototipe (Prototype) adalah suatu proses dalam membangun sebuah model yang menunjukkan fitur dari produk yang diusulkan, layanan atau sistem. Dalam membangun sebuah model yang sesuai dengan kebutuhan dasar bisnis, maka prototipe memungkinkan pengguna untuk melihat, bekerja dengan, dan mengevaluasi model dengan menyarankan perubahan pada model yang meningkatkan kemungkinan sebuah keberhasilan dari sistem yang diusulkan.


Jenis-Jenis Prototype

Menurut Sasankar dan Vinay Chavan dalam Saefullah (2015:64)[20], terdapat tiga pendekatan utama Prototyping yaitu :

  1. THROW-AWAY Prototype

    dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

  2. INCREMENTAL Prototype

    finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keselueuhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  3. EVOLUTIONARY

    Pada metode ini, prototype tak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


Tahapan-Tahapan Prototype

Menurut Mulyanto dalam Somadani (2018:3)[21], Tahapan-tahapan prototype adalah sebagai berikut :

  1. Analisis Kebutuhan Sistem

    Tahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan system dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi sistem. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas.

  2. Studi Kelayakan

    Untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan.

  3. Pengujian Sistem

    Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Arif (2015:17)[22], “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. requirements elicitiation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requrements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

Menurut Bachtiar (2015:74)[23], “Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”


Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar (2015:74)[23], Adapun Tahap-Tahap Elisitasi adalah sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable.

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential.

      Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical.

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational.

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy.

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Mardiani, Gentisya Tri dalam Hendini (2016:107)[24], “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya”.

Menurut Azanuddin (2017:1-2)[25], Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.

Menurut Sutabri dalam Syahrul (2018:9)[26], “Monitoring juga didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa monitoring adalah pemantauan atau kegiatan yang berjalan apakah sudah sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan.


Tujuan Monitoring

Berikut ini adalah tujuan dari Monitoring menurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Tandilintin (2019:70)[12], “Tujuan Monitoring adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan”.

Menurut Simbar (2016:175)[27], “Tujuan Monitoring adalah untuk mendapatkan data-data atau pandangan agar diperoleh umpan balik bagi kebutuhan tertentu.


Tahapan Monitoring

Menurut Simbar (2016:175)[27], “Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar yaitu” adalah sebagai berikut:

  1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring.
  2. Proses di dalam analisis data monitoring.
  3. Proses di dalam menampilkan data hasil montoring.


Konsep Dasar SDLC

Definisi SDLC

Menurut Fauzan (2018:3)[28], Metode System Development Life Cycle (SDLC) / siklus hidup pengembangan sistem dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau sistem informasi.

Menurut Rosa dalam Basya (2019:19)[29], “SDLC mencakup sejumlah fase atau tahapan. Pada dasarnya, setiap model pengembangan SDLC mempunyai siklus yang sama. Model pengembangan SDLC waterfall bersifat paling sederhana sehingga cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”.

Menurut Hakim (2019:70)[30], “SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya” (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik).


Tahapan SDLC

Menurut Pratama (2018:41)[31], “Dalam rekayasa sistem atau rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunaka untuk mengembangkan sistem-sistem”. SDLC mempunyai beberapa fase, yaitu:

  1. Perencanaan sistem (System Palnning).
  2. Analisis Sistem (System Analysis).
  3. Perancangan Sistem (System Design).
  4. Implementasi Sistem (System Implementation).
  5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance).


Konsep Dasar Raspberry Pi

Definisi Raspberry Pi

Menurut Monk dalam Roihan (2017:154)[32], “The Raspberry Pi is a computer that runs the Linux operating sustem. It has USB scokets you can plug a keyboard and mouse into and HDMI (High-Definition Interface) video output you can connect a TV or monitor into”. “Raspberry Pi adalah kompute yang berjalan dengan sistem operasi Linux. Memiliki soket USD yang bisa dipasang untuk keyboard dan mouse, dan keluaran video HDMI (High-Definition Multimedia Interface) dapat dihubungkan ke TV atau monitor”.

Menurut Richardson dan Wallace dalam Roihan (2017:154)[32], Raspberry Pi adalah sebuah komputer sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisis dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek- proyek elektronik, dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagaian mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga memapu memainkan video beresolusi tinggi.Raspberry Pi merupakan sebuah Single Board Computer (SBC) atau computer mini, yang dikembangkan oleh raspberryPi Foundation yang berbasis di Inggris.

Menurut John wiley dan Sons Ltd dalam Aryani (2015:3)[33], “The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definiton video.” (Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi).


Fungsi Raspberry Pi

Menurut Richardson dan Wallace dalam Irwansyah (2015:40-41)[34], Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :

  1. General Purpose Computing Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung ke dalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.
  2. Learning to Program Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.
  3. Project platform Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek proyek elektronik.


Spesifikasi Raspberry Pi

Menurut Pratiwi (2018:65)[35], Spesifikasi Raspberry Pi 3 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Spesifikasi Raspberry Pi


Gambar 2.1 Raspberry Pi 3

(sumber: https://www.pi-shop.ch/raspberry-pi-3)


Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Anharku dalam Putra (2018:81)[36], “Flowchart adalah sebuah media penyajian sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan pengolahan data dan informasi atau penggambaran dari tahapan dan urutan prosedur dari suatu program. Flowchart membantu analis dan programmer untuk memecahkan permasalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan membantu untuk menganalisis alternatif-alternatif lain dalam membuat suatu program. System flowchart adalah penggambaran urutan proses yang terjadi dalam sebuah sistem dengan menunjukkan alat input, output serta media penyimpanan dalam proses pengolahan data. Program flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara detail dan hubungan antara suatu proses dengan proses lainnya dalam suatu sistem”.

Menurut Zola (2018:215)[37], “Flowchart adalah suatu diagram menggunakan simbol-simbol khusus yang sudah menjadi standard internasional yang berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah”.

Menurut Hartono dalam Diaz (2016:2)[38], “Flowchart adalah diagram (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam sistem atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Flowchart merupakan suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi, dan diterapkan dalam suatu bentuk program yang logikal dan ringkas.


Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Hartono dalam Diaz (2016:2)[38], Ada lima macam diagram alir yaitu:

  1. Diagram alir sistem (system flowchart).
  2. Diagram alir dokumen (documents flowchart).
  3. Diagram alir skematik (schematic flowchart).
  4. Diagram alir program (program flowchart).
  5. Diagram alir flowchart (process flowchart).

Menurut E Panggabean (2018:131)[39], Flowchart dapat dibagi dalam dua bagian yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem Flowchart, merupakan satu bagian dengan simbol-simbol tertentu dengan menggambarkan urutan prosedur dari suatu sistem komputerisasi.
  2. Program Flowchart, merupakan satu bagian dengan simbol-simbol tertentu dengan menggambarkan urutan proses dari suatu sistem program.

Dengan demikian flowchart adalah suatu bagain yang penting didalam pemrograman sebagai urutan gambar dari setiap instruksi yang akan dituangkan kedalam salah satu bahasa komputer.

Tabel 2.2 Simbol-simbol FlowChart

(sumber: https://wawasandunialuas.blogspot.com/2017/11/26-simbol-flowchart-beserta-fungsi.html)


Konsep Dasar Computer Vision

Definisi Computer Vision

Menurut Umam (2016:32)[40], “Computer Vision adalah suatu pembelajaran menganalisis gambar dan video untuk memperoleh hasil sebagaimana yang bisa dilakukan manusia. Pada hakikatnya, computer vision mencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (Human Vision)”.

Menurut Prabowo, dkk (2018:88)[41], “Computer Vision adalah untuk menduplikasi kemampuan penglihatan manusia ke dalam benda elektronik sehingga benda elektronik dapat memahami dan mengerti arti dari gambar yang dimasukkan”.

Menurut Rahman (2018:106)[42], “(computer vision) adalah bidang yang mencakup metode untuk memperoleh, mengolah, menganalisis dan memahami data visual seperti gambar dan video. Visi komputer bertujuan agar komputer atau mesin dapat meniru kemampuan perseptual mata dan otak manusia”.


Fungsi Computer Vision

Menurut Prabowo, dkk (2018:88)[41], Visi komputer (Computer Vision) mencakup sistem untuk adalah berikut yaitu:

  1. Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau kendaraan otonom).
  2. Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
  3. Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
  4. Modeling benda atau lingkungan (misalnya, inspeksi industri, analisis citra medis).
  5. Interaksi (misalnya, sebagai input keperangkat untuk interaksi komputer-manusia).


Modul Kamera Raspberry Pi

Definisi Modul Kamera Raspberry Pi

Menurut Rahayu (2018:3)[10], Raspberry Pi Camera adalah sebuah modul kamera yang diproduksi secara resmi oleh Raspberry Pi Foundation yang memiliki spesifikasi 5 Megapixel dan mampu merekam dengan resolusi 1080 fullHD. Modul kamera ini mudah diinstalasi hanya dengan memasangkan kabel pita ke dalam board Raspberry Pi.

Menurut Rizki (2018:1167)[43], Modul kamera Raspberry Pi dapat digunakan untuk mengambil video high-definition, dan tentu saja sangat baik untuk mengambil gambar. Modul kamera ini memiliki lima megapiksel fixed-focus yang mendukung mode video 1080p30, 720p60 dan VGA90. Menggunakan kaberl pita 15 cm yang dihubungkan ke port CSI pada Raspberry Pi, dapat diakses melalui MMAL dan V4L API, dan tersedia banyak library yang mendukung, termasuk Pi camera Python library.


Gambar 2.2 Modul Pi Camera Raspberry Pi

(sumber: https://www.jakartanotebook.com/raspberry-pi-camera-board-500w-pixels)


Machine Learning

Definisi Machine Learning

Menurut Wahyono (2018:7)[44], “Machine Learning merupakan salah satu cabang dari ilmu Kecerdasan Buatan, khususnya yang mempelajari tentang bagaimana komputer mampu belajar dari data untuk meningkatkan kecerdasannya”.

Menurut Jarwo (2019:86)[45], “Machine Learning pada dasarnya adalah proses komputer untuk belajar dari data (learn from data). Komputer tidak akan bisa belajar apa-apa, tanpa adanya data. Oleh karena itu jika belajar mengenai machine learning, pasti akan terus berinteraksi dengan data. Semua Pengetahuan machine learning mutlak melibatkan data. Data bisa saja sama, akan tetapi algoritma dan pendekatan nya berbeda-beda untuk mendapatkan hasil yang optimal”.

Menurut Arthur Samuel dalam Fikriya (2017:19)[46], “Machine Learning adalah bidang studi yang memberikan kemampuan program komputer untuk belajar tanpa secara eksplisit diprogram”.


Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Rahardja (2017:176)[47], “Literature review adalah sebuah rangkuman atau intisari dari hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru mengenai suatu project. Literature review ini dapat membantu peneliti dalam mendapatkan ide-ide dari hasil terdahulu untuk bisa dikembangkan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya sudah ada”.

Menurut Roihan (2018:62)[48], “literature review dalam suatu penelitian adalah untuk mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Berikut ini adalah penelitian yang dilakukan dan memiliki relevansi yang searah dengan penelitian ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ridwan Effendi pada tahun 2018[49] yang berjudul “SISTEM DETEKSI WAJAH JENIS KUCING DENGAN IMAGE CLASSIFICATION MENGGUNAKAN OPENCV”. Dalam penelitian ini membahas tentang Pengelompokan Ras Kucing menggunakan OpenCV (Open Source Computer Vision Library) dengan mendeteksi wajah kucing dalam bentuk hidung, wajah dan kaki yang dapat diambil melalui image dengan menggunakan OpenCV.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Irfan Kurniawan, dkk pada tahun 2018[50] yang berjudul “Internet of Things : Sistem Keamanan Rumah berbasis Raspberry Pi dan Telegram Messenger”. Dalam Penelitian ini merancang sistem keamanan rumah berbasis Internet of Things (IoT) memanfaatkan Telegram Messenger. Ketika sensor PIR (Passive Infra Red) mendeteksi gerak manusia, maka kamera Raspberry Pi akan mengambil foto dan mengirimkan hasilnya kepada pengguna melalui Telegram Messenger. Bot pada Telegram Messenger akan menawarkan 2 fitur yang dapat dipilih oleh pemilik rumah, yaitu mengambil foto atau video. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil berupa jarak maksimum deteksi obyek terhadap sensor adalah 6 meter.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Markus Daud Giantara, dkk pada tahun 2018[51] yang berjudul “Aplikasi Deteksi Suhu dan Orang untuk Ruang Server dengan Raspberry PI”. Dalam penelitian ini dengan menggunakan aplikasi monitoring ruangan, yang dapat digunakan untuk mengontrol dan me-monitor suhu dan kelembaban pada ruangan server, sehingga suhu dan kelembaban ruangan server dapat terjaga. Aplikasi ini juga dapat mencegah orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam ruangan server tersebut.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmadil Amin pada tahun 2018[52] yang berjudul “MONITORING KAMERA CCTV MELALUI PC DAN SMARTPHONE”. Dalam penelitian ini Melalui aplikasi monitoring yang sudah terinstall pada smartphone, maka hasil sorotan kamera CCTV dapat terpantau dari jarak jauh, tetapi harus ada koneksi internet yang memadai seperti Wi-fi atau layanan paket data operator seluler. Penggunaan jaringan wifi atau paket data seluler untuk mengakses gambar hasil sorotan kamera CCTV melalui smartphone memiliki ketergantung pada kekuatan signal yang tersedia.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Bustanul Arifin, dkk pada tahun 2018[53] yang berjudul “Penghitung Jumlah Orang Dalam Ruang Dengan Sensor Inframerah Dan Modul LCD TFT Sebagai Display”. Dalam penelitian ini Ada beberapa sensor yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah orang, diantaranya adalah LDR (Light Dependent Resistor), sensor inframerah, sensor jarak ultrasonik, dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan sensor inframerah dengan jenis Sharp GP 2YOAO2. Hasil pendeteksian sensor inframerah ini kemudian diproses dalam sebuah board mikrokontroler Arduino Mega 2560.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Basworo Ardi Pramono, dkk pada tahun 2018[54] yang berjudul “Raspberry Pi Dengan Modul Kamera Dan Motion Sensor Sebagai Solusi CCTV Lab FTIK Univ.Semarang”. Dalam penelitian ini penelitian dimana mengunakan perangkat Raspberry Pi dengan modul kamera dan sensor motion detection dimana perangkat PC Mini Raspberry Pi hanya akan merekam kondisi ruangan hanya pada saat terdeteksi suatu gerakan pada ruang Lab FTIK. Raspberry pi sendiri adalah sebuah komputer mini, sistem operasi Raspberry bisa bermacam-macam, salah satunya adalah Linux Debian yang telah dipaket minikan
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Deanna Durbin Hutagalung pada tahun 2018[55] yang berjudul “SISTEM MONITORING DAN KEAMANAN PINTU BERBASIS SMS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO”. Dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk memprogram mikrokontroler pada sistem keamanan. Perangkat keras yang digunakan adalah komponen elektronika, yaitu board Arduino Uno, Sensor Limit Switch, Buzzer, LCD, Relay Modul, GSM Modul, dan Handphone. sensor Limit Switch dapat mendeteksi pergerakan dan berfungsi dengan baik. Jarak maksimal dari sinyal koneksi module GSM pada sistem keamanan adalah tergantung dari kartu sim yang di gunakan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sita Susilawati, dkk pada tahun 2018[56] yang berjudul “Perancangan Jaringan Closed Circuit Television ( CCTV ) Berbasis Online Sebagai Monitoring Pada SDN 4 Praya”. Dalam penelitian ini memanfaatkan teknologi sistem pembelajaran di dalam kelas, sehingga siswa dan siswi mendapatkan pemantauan dengan jarak jauh dan juga mendekati proses belajar mengajar yang sedang berlangsung jugateknologiyang berlaku untuk memonitoring kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Apa yang bisa diawasi selama proses pembelajaran jarak jauh.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Ely Kurniawan, dkk pada tahun 2017[50] yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM KAMERA PENGAWAS BERBASIS PERANGKAT BERGERAK MENGGUNAKAN RASPBERRY PI”. Dalam penelitian ini Perancangan sistem kamera pengawas memanfaatkan teknologi wireless yang memungkinkan diakses jarak jauh, dimanapun dan kapanpun oleh pemilik rumah. Kamera CCTV dilengkapi dengan sensor motion yang akan mendeteksi adanya gerakan. Bila terdapat gerakan maka sensor akan mengirim sinyal ke raspberry pi.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Ahmad Syahid, dkk pada tahun 2016[57] yang berjudul “Sistem Keamanan pada Lingkungan Pondok Pesantren Menggunakan Raspberry Pi”. Dalam penelitian ini Dimana alat tersebut diimplementasikan dengan Raspberry Pi dan sensor PIR (passive infrared) serta modul kamera yang digunakan untuk mengawasi santri. Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi adanya gerakan.

Berdasarkan literature review di atas terdapat revelansi dengan penelitian ini seperti Raspberry Pi, Monitoring, dan Computer Vision. Tetapi masih kurangnya pemanfaatan metode yang menggunakan Computer Vision.





BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat SMK Pustek Serpong

Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mutlak diperlukan, dalam rangka peningkatan pemberdayaan seluruh potensi wilayah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan. Dengan demikian upaya penataan dan pengembangan program pendidikana perlu perhatian yang seksama agar tetap relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah dan pusat. SMK Pustek Serpong Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah berpotensi untuk mencetak SDM yang berkualitas dengan kompetensi yang handal.

Untuk itu penataan dan pengembangan SMK PUSTEK diarahkan pada program-program yang dapat meningkatkan pemberdayaan potensi wilayah serta memacu pertumbuhan ekonomi wilayah. SMK PUSTEK Serpong Kota Tangerang Selatan merupakan SMK swasta. Didirikan pada tahun 1999 dan didirikan oleh banyak pihak diantaranya H. Totong, Drs. H.Mathodah S. Msi, Ir. H.Harmen Latief M. MPd, Drs. Ade Ma’mun R.,M.MPd, Bambang Supiyanto S Sos, Saiful Andhi ST, dkk. Jumlah siswa yang masuk tahun 1999 sebanyak 110 siswa yang terdiri dari dua kelas bidang teknik permesinan dan satu kelas bidang studi otomotif. Jumlah guru awal masuk tahun 1999 kurang lebih 20 guru. Seiring dengan perkembangan dan dinamika sekolah, maka SMK PUSTEK ini menjadi berkembang dengan bertambahnya bidang studi dan jumlah guru. Bidang studi itu di antaranya teknik permesinan, teknik mekanik otomotif, teknik komputer jaringan, akuntansi, administrasi perkantoran, dan multimedia.


Visi dan Misi Sekolah

Visi SMK Pustek Serpong

“ Terwujudnya Smk Pustek Serpong Sebagai Lembaga Diklat Kejuruan Yang Berorientasi Pada Dasar Kerja, Dengan Standar Nasional Menuju Standar Internasional.”


Misi SMK Pustek Serpong

  1. Mengembangkan Sistem pendidikan yang fleksibel.
  2. Mengembangkan sistem pada SMK PUSTEK Serpong berwawasan mutu dan keunggulan sesuai tuntutan pasar kerja.
  3. Memberikan Pelayanan prima dalam pemberdayaan sekolah dan masyarakat.
  4. Mengembangkan iklim belajar yang berwawasan global yang berakar pada norma agama dan nilai budaya Bangsa Indonesia.


Tujuan dan Sasaran

  1. Tujuan

    Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang berpotensi untuk mencetak SDM yang berkualitas dengan kompetensi yang handal.

  2. Sasaran

    Tujuan yang akan dicapai untuk mencapai SMK berstandar nasional adalah sebagai berikut:

    1. Pada tahun pertama jumlah siswa-siswi yang lulus terserap pada DU/Di yang telah relevan minimal 40%. Pada tahun pertama jumlah peserta ujian yang memproleh nilai matematika 5.0 lebih dari 30%
    2. Pada tahun pertama jumlah peserta ujian nasional yang memproleh skor TOEIC 405 atau nilai 7.01 lebih dari 20%
    3. Pada tahun pertama uji coba penyelenggaraan uji satu mata diklat dengan pengantar bahasa inggris
    4. Pada tahun kedua menjadi minimal juara pada PKS tingkat Propinsi untuk program keahlian yang diunggulkan


Motto SMK Pustek Serpong

  1. Kokoh dalam IMTAQ Sinergi dengan IPTEK
  2. 3SX (Salam, Senyum dan Sapa)


Struktur Organisasi


Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Pustek Sepong

Sumber: SMK Pustek Serpong


Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Sekolah

    Sebagai pimpinan tertinggi disekolah, pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah.

  2. Wakil Kepala Sekolah

    Bertugas membantu Kepala Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut : Kurikulum, Kesiswaan, Sarana Prasaranan, dan Humas.

  3. Komite Sekolah

    Sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

  4. BP/BK

    Sebagai pihak yang memeriksa kemajuan siswa, menindak lanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa, melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah, melakukan pembinaan siswa, merumuskan dan melaksanakan bimbingan konseling kepada siswa.

  5. Pembina Osis

    Sebagai pihak yang merumuskan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan kesiswaan, menyusun program kegiatan kesiswaan (OSIS), melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan siswa yang berhubungan dengan hari-hari besar nasional.

  6. PKS HUMAS/HABIN

    Sebagai pihak yang memastikan kelancaran pelaksanaan Praktek Kerja Industri dengan baik dan terkendali, merumuskan, melaksanakan dan mengembangkan kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri baik dalam negeri maupun luar negri dan memastikan kelancaran pelaksanaan unit produksi dengan baik dan terkendali.

  7. PKS Kesiswaan

    Sebagai pihak yang mengawasi terlaksananya kegitan pembinaan siswa yang baik dan terkendali serta memikirkan dan merencanakan penyempurnaan penerimaan siswa baru.

  8. Kepala Program Jurusan

    Sebagai pihak yang menyusun program kerja sesuai kebijakan mutu dan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan di program studi keahliannya.

  9. Kepala Tata Usaha

    Sebagai pihak yang melakukan tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas ketatausahaan sekolah.

  10. Urusan Kepegawaian

    Sebagai pihak yang melaksanakan prosedur dan mekanisme kepegawaian serta merencanakan kebutuhan pegawai sekolah.



Tujuan Perancangan

Penelitian ini dilalukan di SMK Pustek Serpong dimana sekolah tersebut masih terdapat siswa yang suka membolos pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

Maka dari itu peneliti ingin membuat sebuah Prototype yang berfungsi untuk memonitoring ruang kelas dengan melihat banyaknya siswa yang berada dalam ruang kelas tersebut. Agar terciptanya siswa yang lebih disiplin dan patuh pada peraturan sekolah.



Langkah-Langkah Perancangan Sistem

Peneliti melihat bahwa sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan, harus memiliki perancangan yang baik dan benar. Sistem tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Perancangan sistem penyimpanan data berbasis cloud computing yang akan dibuat dan diimplementasikan peneliti menggunakana metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan langkah-langkah yang meliputi :

  1. Perencanaan

    Peneliti merencanakan sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan di lingkungan Smk Pustek serpong sebagai inovasi dalam pengawasan siswa/siswi di ruang kelas. Peneliti melakukan kegiatan observasi serta wawancara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

  2. Analisa

    Peneliti menganalisa sistem yang sudah ada atau sedang berjalan di lingkungan Smk Pustek Serpong berkaitan dalam hal monitoring. Terjadi beberapa kekurangan seperti banyaknya siswa/siswi yang membolos pada jam pelajaran, serta tidak ada informasi mengenai banyak nya siswa/siswi yang berada didalam ruang kelas.

  3. Rancangan

    Peneliti merancang sistem monitoring pada ruang kelas yang mampu mendeteksi object berupa manusia atau orang. Sistem yang dibuat adalah sebuah sistem Monitoring menggunakan Raspberry Pi dengan metode Computer Vision sehingga memudahkan dalam hal pengawasan.

  4. Implementasi

    Peneliti mengimplementasikan sistem monitoring ini dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal pendeteksian manusia atau orang oleh alat yang di buat untuk lingkungan Smk Pustek Serpong.



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan peneliti menggunakan flowchart untuk mengambarkan proses atau sistem yang berjalan saat ini.


Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan



Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah dianalisa terdapat beberapa masalah yang dihadapi diantaranya sebagai berikut yaitu :

  1. Sistem pengawas ruang kelas atau CCTV belum bisa mendekteksi object berupa orang atau manusia yang berada dalam ruang kelas tersebut.
  2. Sistem pengawas ruang kelas atau CCTV belum bisa mengetahui berapa jumlah object berupa orang atau manusia yang berada dalam ruang kelas tersebut.
  3. Petugas keamanan masih secara manual memonitoring perkelas ketika proses belajar-mengajar sedang berlangsung.


Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas dapat dipecahkan diantaranya sebagai berikut yaitu :

  1. Sistem monitoring akan bisa mendekteksi object berupa orang atau manusia yang berada dalam ruang kelas tersebut.
  2. Sistem monitoring akan bisa mengetahui berapa jumlah object berupa orang atau manusia yang berada dalam ruang kelas tersebut.
  3. Sistem monitoring akan mengirimkan notifikasi kepada petugas kemanan jumlah object berupa manusia atau orang yang berada didalam kelas.



Pengembangan Desain Sistem

Berikut ini adalah rancangan sistem usulan dalam bentuk flowchart untuk memecahkan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini.


Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Ada pun kelebihan dan kekurangan dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

  1. Kelebihan
    1. Sistem pengawas atau monitoring ruang kelas dapat mengidentifikasi object berupa manusia atau orang.
    2. Sistem pengawas atau monitoring ruang kelas dapat mengidentifikasi berapa banyak manusia atau orang yang berada dalam ruang kelas.
    3. Sistem pengawas atau monitoring ruang kelas dapat mengirimkan notifikasi kepada petugas jumlah object yang teridenfikasi.
  2. Kekurangan
    1. Untuk sistem pengawas atau monitoring membutuhkan koneksi internet apabila koneksi terputus maka sistem tidak dapat dilakukan.
    2. Membutuhkan biaya lebih dalam pembuatan sistem tersebut.
    3. Pembuatan sistem cukup rumit untuk dilakukan.
    4. Sistem pengawas atau monitoring tidak dapat mengidentifikasi wajah yang terlihat dalam Pi Camera.



Perancangan Alat

Dalam perancangan alat ini terdiri dari beberapa komponen yang dirakit dan dikomunikasikan. Alat ini dilengkapi oleh komponen sebagai berikut:

  1. Hardware
    1. Raspberry Pi 3 model B
    2. Modul Raspberry Pi Camera Rev 1.3 5MP
    3. Adaptor 3A
    4. Micro SD
    5. Kabel HDMI
    6. Kabel USB
    7. PC
  2. Software
    1. Raspbian Stretch
    2. Xnor.ai Platform

Perancangan Hardware

Untuk mempermudah perancangan maka digunakan diagram blok yang memperlihatkan komponen yang tersusun pada alat ini dapat dilihat pada gambar 3.4


Gambar 3.4 Diagram Blok Alat


Rangkaian Alat


Gambar 3.5 Rangkaian Alat

Keterangan :

  1. Garis biru menghubungkan Pi Camera dengan Raspberry Pi


Cara Kerja Alat

  1. Pi Camera mengidentifikasi object berupa manusia atau orang yang berada di dalam ruang kelas.
  2. Pi Camera mengidentifikasi jumlah object manusia atau orang yang berada di dalam ruang kelas.
  3. Raspberry Pi mengirimkan notifikasi kepada petugas jumlah manusia atau orang yang teridentifikasi dalam ruang kelas.


Gambar 3.6 Denah Lokasi Ruang Kelas



Perancangan Software

Perancangan software dilakukan agar dapat menghasilkan perangkat alat sesuai dengan yang diinginkan. Xnor.ai Flatform suatu platform yang bergerak dibidang AI (Artificial Intelligence) . dalam hal ini Xnor.ai platform menyakini bahwa AI (Artificial Intelligence) terdapat dimana – mana pada setiap perangkat.

Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut:


Gambar 3.7 Login Untuk Memasuki Xnor Platform

Ketika sudah login atau membuat akun baru maka akan tampil seperti pada gambar 3.8


Gambar 3.8 Memilih Perangkat Yang Akan Digunakan

Kemudian pilih perangkat yang digunakan yaitu Raspberry Pi 3 lalu, akan tampil seperti pada gambar 3.9


Gambar 3.9 Memilih Tempat Yang Akan Digunakan

Kemudian pilih tempat yang akan digunakan yaitu Commercial Industry lalu, akan tampil seperti pada gambar 3.10


Gambar 3.10 Contoh Dari Person Detector

Kemudian pilih file yang akan di gunakan yaitu pada gambar 3.11


Gambar 3.11 Memilih File Yang Akan Digunakan

Kemudian pilih yang akan digunakan yaitu file 4 lalu, download akan tampil seperti pada gambar 3.12


Gambar 3.12 Tampilan File Yang Akan Di download


Gambar 3.13 Download Xnor SDK Sample


Gambar 3.14 Download Pillow Untuk Linux


Gambar 3.15 Test Pi Camera


Gambar 3.16 Tampilan Pi Camera



User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasian pada elisitasi tahap I yang berdasarkan pada metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Pada elisitasi tahap II ini requirement yang memiliki option I (Innesential) harus di eliminasi pada tahap selanjutnya. Berikut adalah tabel elisitasi tahap II beserta keterangan yang telah di buat:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil dari eliminasi yang memiliki option I (Innesential) dari elisitasi tahap II. Selanjutnya requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan option HML. Berikut merupakan elisitasi tahap III:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


Keterangan:

  1. T (Technical)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O (Operational)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

  3. E (Economic)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan tahapan akhir dari elisitasi yang telah disetujui oleh Stakeholder, yang dapat digunakan untuk dasar merancang sebuah sistem. Berdasarkan tabel 3.3 Elisitasi Tahap III diatas maka berikut adalah final draft elisitasi:

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi





BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Tahap uji coba merupakan tahap kelanjutan setelah perancangan alat telah selesai dibuat yang terdiri dari komponen software dan hardware. Lalu, hasil uji coba ini nantinya adalah sebuat sistem yang siap digunakan.

Uji Coba Hardware

Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk melakukan uji coba prototipe alat sistem monitoring ruang kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras


Uji Coba Software

Spesifikasi perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk uji coba prototipe alat sistem monitoring ruang kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak


Pengujian Black Box

Pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Pi Camera

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada Pi Camera


Pengujian Black Box Pada Saat Memberikan Notifikasi

Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Saat Memberikan Notifikasi



Rangkaian Keseluruhan Prototype


Gambar 4.1 Rangkaian Keseluruhan Prototype



Flowchart Sistem Yang Diusulkan


Gambar 4.2 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dari gambar 4.2 di atas dapat dijelaskan, Flowchart sistem yang dapat diusulkan terdiri:

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang masing-masing berfungsi sebagai “Start dan “End” pada aliran proses flowchart.
  2. Terdapat 4 (empat) simbol proses pada awal flowchart sistem untuk beberapa proses yaitu :
    1. Ketika Proses belajar-mengajar sedang berlangsung.
    2. lalu, Pi Camera mengidentifikasi object berupa manusia.
    3. Pi Camera mengidentifikasi jumlah manusia dalam ruangan.
    4. Raspberry Pi mengirim notifikasi kepada petugas jumlah manusia dalam.
  3. Terdapat 1 (satu) simbol decision yang berfungsi apa bila jumlah absen sesuai dengan jumlah notifikasi? Jika “Ya” maka petugas kembali ke pos jaga, Jika tidak maka akan ada beberapa proses yaitu:
    1. Petugas melakukan monitoring.
    2. Petugas menemukan siswa/siswi yang sedang bolos jam pelajaran.
    3. Petugas membawa siswa/siswi yang terbukti membolos kepada pihak BP (Budi Pekerti) sekolah.



Rancangan Program

Sebelum alat sistem monitoring dibuat dan siap digunakan maka dilakukan terlebih dahulu perancangan program. Seperti menentukan komponen dan platform apa yang akan digunakan. Agar nantinya, dalam pembuatan alat ini lebih terarah dan tidak keluar konteks dari apa yang di inginkan.

Perancangan Person Detector Menggunakan Platform Xnor.ai

Person detector adalah komponen yang penting untuk mendeteksi object berupa manusia atau orang. Penulis menggunakan platform Xnor.ai untuk mendeteksi object berupa manusia atau orang. Berikut dibawah ini adalah listing program yang digunakan untuk mendeteksi object:

Tabel 4.5 Listing Program



Implementasi

Implementasi merupakan tahapan untuk merealisasikan dari prototype alat yang telah dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapan yang sesuai dengan tujuan.



Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Sistem Monitoring Ruang Kelas Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Computer Vision Pada SMK Pustek Serpong” dapat dirancang dan dibuat. Penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai dari perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6 Schedule



Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan alat, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7 Estimasi Biaya





BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di bab-bab sebelumnya dan untuk menjawab rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Untuk melakukan monitoring petugas masih harus mengecek ruang kelas satu persatu sesuai atau tidaknya absen siswa/siswi yang hadir pada hari tersebut.
  2. Berdasarkan dari point nomor satu, kendala yang sering dihadapi adalah petugas tidak dapat mengetahui secara pasti jumlah orang yang berada di dalam ruang kelas dan tidak ada notifikasi yang dapat diberikan kepada petugas sesuai atau tidak nya jumlah absen siswa/siswi dengan jumlah yang berada di dalam ruang kelas.
  3. Berdasarkan dari point nomor dua, Masih terdapatnya siswa/siswi yang melakukan bolos jam pelajaran terlebih ketika guru tidak dapat hadir untuk mengajar dan mengganggu kelas lain yang sedang melakukan proses belajar-mengajar.



Saran

Berikut ini adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut, yaitu:

  1. Dapat melakukan identifikasi terhadap wajah atau muka siswa/siswi jadi ketika tidak berada di dalam ruang kelas padahal sedang berlangsung proses belajar-mengajar maka akan tercapture wajah siswa/siswi tersebut.
  2. Berdasarkan dari point nomor satu, dapat memberikan notifikasi secara langsung kepada petugas keamanan beserta wajah siswa/siswi yang tidak berada di dalam ruang kelas ketika proses belajar-mengajar sedang berlangsung.





DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Triyono, Wahyu Hidayat, Purnomo. 2019. BANGUN DATA MINING UNTUK RUMAH SEHAT OLEH DINAS KOMINFO DAERAH KOTA TANGERANG. Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No. 1. Februari 2019.
  2. Arnold, Ross D. dan Jon P. Wade. 2015. A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach. Hudson. Science Direct Vol 44 No. 675.
  3. Loveri, Tomi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Delivery Order Pupuk Merk Trubus Berbasis Web Pada CV. PRABU SILIWANGI PADANG. Padang. Jurnal J-Click Vol 5 No.1. Juli 2018
  4. Sidik, Achmad, Arnie Retno Mariana, Alfia Ria Anggraeny. 2018. Perancangan Sistem Informasi E-Recruitment Guru Studi Kasus di SMK Kusuma Bangsa. Tangerang. Jurnal SISFOTEK Global Vol 8 No. 1. Maret 2018.
  5. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN EKSPOR STUDI KASUS PT. ISTEM. Tangerang. Journal Sensi Vol 3 No. 1. Februari 2017
  6. 6,0 6,1 Mulyati, Rasyid Tarmizi, Angga Panugali. 2018. SISTEM INFORMASI ABSENSI BERBASIS WEB PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG. Tangerang. ICIT Journal Vol 4 No. 2. Agustus 2018.
  7. Irawan, Muhammad Dedi, Laila Hasni. 2017. SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN PADA LKP GRACE EDUCATION CENTER. Kisaran Sumatera Utara. Jurnal Teknologi Informasi Vol 1 No. 2. Desember 2017.
  8. Tyoso, Jaluato Sunu Panjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  9. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa:Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Dan Informatika. Vol 1 No. 2. November 2015.
  10. 10,0 10,1 Rahayu, Sri, Sandro Alfeno, Kartika Novianti Wahyono. 2019. “RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMBUATAN AKTA TANAH PADA KANTOR DESA CANGKUDU TANGERANG”. Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No. 1. Februari 2019
  11. 11,0 11,1 11,2 Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Tangerang. Journal SENSI Vol 3 No. 1. Februari 2017.
  12. 12,0 12,1 Tandilintin, Abert, Ariya Pannadhitihana Candra, Galang Suseno Adji. 2019. PERANCANGAN APLIKASI PROJECT MONITORING PADA PT CYBER SOLUTION BERBASIS WEB. Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No. 1. Februari 2019.
  13. Permana, Handy Januar, Erna Astriyani, Tanti Mayang Sari. 2018. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. SANICHEM TUNGGAL PERTIWI. Tangerang. Journal Sensi Vol 4 No. 2. Agustus 2018.
  14. Maulani, Giandari, Mila Tryutami Karina, Indra Setiawan. 2019. Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT. PLN (Persero) Tangerang. Tangerang. CCIT Journal Vol 12 No. 1. Februari 2019.
  15. Michael, Dave, dan Dian Gustina. 2018. Rancang Bangun Prototype Monitoring Kapasitas Air Pada Kolam Ikan Secara Otomatis Dengan Menggunakan Mikrokontroller Arduino. Jakarta. IKRA-ITH INFORMATIKA : Jurnal Komputer dan Informatika Vol 3 No. 2. Juli 2019.
  16. Martono, Aris, Solehudin, Fajar Januar Eka Putra. 2017. Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA. Tangerang. Journal Cerita Vol 3 No. 2. Agustus 2017.
  17. Soetarno, Djoko, Haryanto, Andry Bastian. 2016. Rekayasa Pengontrolan Keamanan Sepeda Motor Inventasi Melalui Handphone PT. KMK GLOBAL SPORT. Tangerang. CCIT Journal Vol 9 No. 3. Agustus 2016.
  18. Mubarak, Mira Rahayu, Teddy Syafrizal. 2018. Simulasi Pengujian Meja Praktikum Usulan Laboratorium Proses Manufaktur Dengan Menggunakan Pendekatan FINITE ELEMENT METHOD (FEM). e-Proceeding of Engineering Vol 5 No. 1. Maret 2018.
  19. Sarmidi, Sutarman. 2018. ANALISIS DAN PERANCANGAN SITEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU STANDAR PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PADA STMIK DCI TASIKMALAYA. Tangerang. Journal Cerita Vol 4 No. 1. Februari 2018.
  20. Saefullah, Asep, Nur Azizah, Andri Ansyah. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang. CCIT Journal Vol 9 No. 1. September 2015.
  21. Somadani, dadan, Ade Heri Ginanjar. 2018. Prototipe Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar Berbasis Arduino Menggunakan Solar Panel Sensor HC-SR04 dan Sensor LDR. Jakarta. Seminar Sains dan Teknologi. 17 Oktober 2018.
  22. Arif, Mohd dan Saoud Sarwar. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Faridabad. Jurnal International Journal of Computer Applications Vol 120 No. 15. Juni 2015
  23. 23,0 23,1 Bachtiar, Dede dan Atika. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang. Jurnal Sistofek Global Vol 5 No.1. Maret 2015.
  24. Hendini, Ade. 2016. PEMODELAN UML SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN DAN STOK BARANG (STUDI KASUS: DISTRO ZHEZHA PONTIANAK). Pontianak. Jurnal Khatulistiwa Informatika Vol 4 No. 2. Desember 2016.
  25. Azzanuddin, Efori Buulolo. 2017. Aplikasi View Remote Camera CCTV Dengan Android Untuk Monitoring Kegiatan Mahasiswa Dilaboratorium Komputer Pada STMIK Budidarma Medan. Medan. Jurnal Times Vol 6 No. 1. Juni 2017
  26. Syahrul. 2018. APLIKASI MONITORING PROSES MARKETING DIVISI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB) (STUDI KASUS : AMIK TRI DHARMA PEKANBARU). Pekanbaru. Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer Vol 10 No. 2. Desember 2018.
  27. 27,0 27,1 Simbar, Ritha Sandra Veronika, Alfi Syahrin. 2016. Prototype Sistem Monitoring Temperatur Menggunakan Arduino Uno R3 Dengan Komunikasi Wireless. Jakarta. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana Vol 5.
  28. Fauzan, Muhammad Aiman. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi SMS Gateway Dengan Metode SDLC di KSPPS Baytul Ikhtiar Bogor. Bogor. Jurnal Inova-tif Vol 1 No. 1.
  29. Basya, Yuhan Futri, Aulia Faqih Rifa’i, Nurul Arfinanti. 2019. Pengembangan Mobile APPS Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Kontekstual Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep. Yogyakarta. Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika Vol 1 No. 1. Februari 2019.
  30. Hakim, Zainul, Lilis Sakuroh, Soni Awaludin. 2019. Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada CV Telaga Berkat. Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol 9 No. 1. Maret 2019.
  31. Pratama, Eri Bayu, Eva Meilinda. 2018. Penerapan Metode SDLC Dengan Model Waterfall Dalam Pembuatan Aplikasi Promosi Produk Makanan Berbasis Website. Pontianak. Jurnal Teknologi Informasi Mura Vol 10 No. 1. Juni 2018.
  32. 32,0 32,1 Roihan, Ahmad, Muhammad Sri Bintang Prasetyo, Annas Rifa’i. 2017. MONITORING LOCATION TRACKER UNTUK KENDARAAN BERBASIS RASPBERY Pi. Tangerang. Journal Cerita Vol 3 No. 2. Agustus 2017.
  33. Aryani, Diah, Muhamad Wahyudin, Muhammad Fazri. 2015. PROTOTYPE ROBOT CERDAS PEMOTONG RUMPUT BERBASIS RASPBERRY Pi B+ MENGGUNAKAN WEB BROWSER. Tangerang. Journal Cerita Vol 1 No.1. Agustus 2015.
  34. Irwansyah, Hendra Kusumah, Muhammad Syarif. 2015. Prototype Alat Pemantau Saluran Air Bawah Tanah Dengan Menggunakan Webcam C170 Berbasis Raspberry Pi. Tangerang. Journal Cerita Vol 1 No. 1. Agustus 2015.
  35. Pratiwi, Cindha Riri, Prima Kristalina, Amang Sudarsono. 2018. TESTBED SECURE INDOOR LOCALIZATION SYSTEM MENGGUNAKAN CLUSTER BASED PATHLOSS EXPONENTIAL UNTUK ESTIMASI POSISI DI LINGKUNGAN INDOOR PADA WIRELESS SENSOR NETWORK. Balikpapan. Prosiding SNITT POLTEKBA Vol 3.
  36. Putra, Taufiq Dio Eka, Hardika Khusnuliawati, Arif Nugraha Hernanjaya. 2018. Penerapan Framework Codeigniter Pada Pembangunan Sistem Informasi Akademik Di Universitas Sahid Surakarta. Surakarta. Jurnal Gaung Informatika Vol 11 No. 2.
  37. Zola, Agsa, Hafiddudin, Nofri Eka Putra. 2018. Sistem Monitoring Untuk Perangkat IP Tap Aggregator Berbasis Protokol SNMP Di Telkomsel Gatot Subroto. eProceedings of Applied Science Vol 4 No. 1. Maret 2018.
  38. 38,0 38,1 Diaz, Dody Cipta Pratama, Sulistiowati, Julianto Lemantara. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada CV. MITRA TECHNO SAINS. Surabaya. Jurnal JSIKA Vol 5 No. 12.
  39. E Panggabean, Tongam. 2018. Penerapan Sistem Berbasis Web Dalam Penerimaan Murid Baru Pada SMA Markus Medan. Medan. Jurnal Riset Komputer Vol 5 No. 2. April 2018.
  40. Umam, Khairul, Benny Sukma Negara. 2016. Deteksi Obyek Manusia Pada Basis Data Video Menggunakan Metode Background Subtraction Dan Operasi Morfologi. Pekanbaru Jurnal CoreIT Vol 2 No. 2. Desember 2016.
  41. 41,0 41,1 Prabowo, Dedy Agung, Dedy Abdullah, Ari Manik. 2018. DETEKSI DAN PERHITUNGAN OBJEK BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN COLOR OBJECT TRACKING. Bengkulu. Jurnal Pseudocode Vol 5 No. 2. September 2018.
  42. Rahman, Sayuti, Ulfa Sahira, Nenna Irsa Syahputri. 2018. “Pengenalan Iris Mata Menggunakan Metode Template Matching Correlation”. Medan. Jurnal Teknologi Informasi Vol 2 No. 2. Desember 2018.
  43. Rizki, Husnan Fajlu, Nina Hendrarini, S.T., M.T., Tafta Zani, M.T. 2016. UNIT PENCATAT KEHADIRAN MENGGUNAKAN RFID DAN KAMERA BERBASIS RASPBERRY PI. e-Proceeding of Applied Science Vol 2 No. 3. Desember 2016.
  44. Wahyono, Teguh. 2018. Python for Machine Learning. Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta.
  45. Jarwo dan Anang Efendi. 2019. ANALISIS METODE DETEKSI PENYUSUP BERBASIS ALGORITMA MESIN LEARNING AUTOMATA PADA SISTEM KEAMANAN INTERNET OF THINGS. Nganjuk. Open Journal STT POMOSDA. Vol 13 No. 2. April 2019.
  46. Fikriya, Zulfa Afiq, Mohammad Isa Irawan, Soetrisno. 2017. Implementasi Extreme Learning Machine untuk Pengenalan Objek Citra Digital. Surabaya. JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 6 No. 1.
  47. Rahardja, Untung, Qurotul Aini, Made Bunga Thalia. 2017. Penerapan Menu Konfirmasi Pembayaran Online Berbasis Yii pada Perguruan Tinggi. Tangerang. Creative Information Technology Journal Vol 4 No. 3. Mei-Juni 2017.
  48. Roihan, Ahmad dan Ali Maksum. 2018. Konsep Data Mart Dalam Implementasi Sistem JOB Fair Menggunakan Metode Online Analytical Processing Pada Dinas Tenaga Kerja. Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol 6 No. 1. Februari 2018.
  49. Effendi, Muhammad Ridwan. 2018. SISTEM DETEKSI WAJAH JENIS KUCING DENGAN IMAGE CLASSIFICATION MENGGUNAKAN OPENCV. Jakarta. Jurnal Teknologi Informatika & Komputer Vol 4 No. 1.
  50. 50,0 50,1 Kurniawan, Muhamad Irfan, Unang Sunarya, Rohmat Tulloh. 2018. Internet of Things : Sistem Keamanan Rumah berbasis Raspberry Pi dan Telegram Messenger. Jurnal Elkomika Vol 6 No. 1. Januari 2018.
  51. Giantara, Markus Daud, Leo Willyanto Santoso. 2018. Aplikasi Deteksi Suhu dan Orang untuk Ruang Server dengan Raspberry PI. Surabaya. Jurnal Infra Vol 6 No. 2.
  52. Amin, Ahmadil. 2018. MONITORING KAMERA CCTV MELALUI PC DAN SMARTPHONE. Banjarmasin. Jurnal EEICT Vol 1 No. 2.
  53. Arifin, Bustanul, Eka Nuryanto Budisusila, Amir Cahyad. 2018. Penghitung Jumlah Orang Dalam Ruang Dengan Sensor Inframerah Dan Modul LCD TFT Sebagai Display. Semarang. Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1 No. 1.
  54. Pramono, Basworo Ardi, Aria Hendrawan , April Firman Daru. 2018. Raspberry Pi Dengan Modul Kamera Dan Motion Sensor Sebagai Solusi CCTV Lab FTIK Univ.Semarang. Semarang. Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Vol 14 No. 1. Juni 2018.
  55. Hutagalung, Deanna Durbin. 2018. SISTEM MONITORING DAN KEAMANAN PINTU BERBASIS SMS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO. Tangerang Selatan. Jurnal Teknologi Informasi ESIT. Vol 12 No. 1. April 2018.
  56. Susilawati, Sita, Maulana Ashar. 2018. Perancangan Jaringan Closed Circuit Television ( CCTV ) Berbasis Online Sebagai Monitoring Pada SDN 4 Praya. Lombok. Jurnal Manajemen Informatika & Sistem Informasi Vol 1 No. 1.
  57. Syahid, Nur Ahmad, Dr. Muhammad Rivai S.T., M.T., dan Suwito, S.T., M.T. 2016. Sistem Keamanan pada Lingkungan Pondok Pesantren Menggunakan Raspberry Pi. Surabaya. JURNAL TEKNIK ITS Vol 5 No. 2.