SI1522489881

Dari widuri
Revisi per 21 Januari 2020 15.27 oleh Irsa Bramasta Prasetya (bicara | kontrib) (Prototype Desain Halaman Login)


Lompat ke: navigasi, cari


Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian

Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus

PT. Sumi Indo Kabel Tbk.


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522489881

NAMA : IRSA BRAMASTA PRASETYA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian

Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus

PT. Sumi Indo Kabel Tbk.


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489881
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian

Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus

PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489881
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Fifit Alfiah, M.Kom)
   
NID :
   
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian

Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus

PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489881
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian

Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus

PT. Sumi Indo Kabel Tbk.


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489881
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 2019
Irsa Bramasta Prasetya
NIM : 1522489881

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

ISI

ISI


ABSTRACT


ISI

ISI




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus PT. Sumi Indo Kabel Tbk.”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Ibu Fifit Alfiah, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Luthfia Fauzia Dewi Aryanti, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. selaku stakeholder yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 15 2019
Irsa Bramasta Prasetya
NIM : 1522489881

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Bobot Indikator Kinerja Karyawan
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang berjalan dan Sistem Yang Diusulkan
  7. Tabel 4.2 Tabel User
  8. Tabel 4.3 Tabel Tahun Penilaian
  9. Tabel 4.4 Tabel Performance Rating
  10. Tabel 4.5 Tabel Kategori Kinerja
  11. Tabel 4.6 Tabel Kompetensi
  12. Tabel 4.7 Tabel Karyawan
  13. Tabel 4.8 Tabel Black Box Testing Menu Login
  14. Tabel 4.9 Schedule
  15. Tabel 4.10 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sumi Indo Kabel Tbk.
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Use Case Diagram Admin
  7. Gambar 4.3 Use Case Diagram Manager
  8. Gambar 4.4 Use Case Diagram Hrd
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
  10. Gambar 4.6 Activity Diagram Admin
  11. Gambar 4.7 Activity Diagram Manager
  12. Gambar 4.8 Activity Diagram Hrd
  13. Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager
  14. Gambar 4.10 Sequence Diagram Hrd
  15. Gambar 4.11 Class Diagram Yang Diusulkan
  16. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Login
  17. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Dashboard
  18. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Data Karyawan
  19. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Kategori Penilaian
  20. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Kompetensi Penilaian
  21. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Rating Penilaian
  22. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Tahun Penilaian
  23. Gambar 4.19 Tampilan Halaman User Account
  24. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Penilaian Karyawan
  25. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Cetak Laporan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi di era globalisasi saat ini berkembang pesat. Salah satunya yaitu teknologi informasi. Hal tersebut terbukti dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi, dan otomasi kantor yang saling berkaitan. Dalam kehidupan sehari-hari teknologi informasi diperlukan untuk menunjang berbagai macam kegiatan dan pekerjaan kita. Dengan adanya teknologi informasi ini dapat meningkatakan standar efisiensi dalam kehidupan setiap individu, kelompok maupun organisasi. Semakin tingginya mobilitas yang membuat teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan mendasar untuk membantu segala kegiatan operasional dalam berbagai bidang.

Salah satu contoh pentingnya teknologi informasi dalam perusahaan yaitu dapat membantu perusahaan dalam proses monitoring, analisa dan mengambil suatu keputusan. Dalam mengambil keputusan, diperlukan informasi yang jelas, mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka diperlukan teknologi informasi yang dapat mengolah data menjadi informasi yang diperlukan kedalam bentuk visual yang mudah di mengerti.

Pada tanggal 23 Juli tahun 1981 merupakan awal perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Industri Kawat Indonesia (IKI). Kemudian pada tahun 1982 berubah nama menjadi PT. IKI Indah Kabel Indonesia. Kemudian pada tahun 1998 Sumitomo Electric Industries (SEI) mendapat saham sebesar 88% dan pada tahun 1999 berubah nama menjadi PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Perusahaan ini merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai macam jenis kabel. Diantaranya, konduktor telanjang (bare conductor), kabel tahan api (Fire Resisting Cable), kabel instrumen (instrument cable), kabel tegangan rendah (Low Voltage Cable), kabel tegangan tinggi dan kabel grounding.

PT. Sumi Indo Kabel Tbk. berkantor pusat di Jl.Gatot Subroto Km.7,8, Kel. Pasir Jaya Kec.Jatiuwung, Tangerang, Banten 15135. PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Merupakan bagian dari group Sumitomo Electric Industries yang merupakan salah satu industri kawat dan kabel terbesar di dunia.

Saat ini, departemen Quality Control di PT. Sumi Indo Kabel Tbk, Dalam menentukan kualitas produk dan mengelola data pengujian masih secara manual (belum terkomputerisasi). Di sistem yang berjalan saat ini, penguji (Inspector) membuat laporan hasil pengujian dengan cara mengisi kertas formulir yang telah disediakan. Kemudian laporan tersebut setelah di verifikasi oleh supervisor akan disimpan dalam odner file. Dan dari data tersebut yang nantinya akan digunakan untuk acuan dalam menentukan kualitas suatu produk.

Sistem yang berjalan saat ini menyebabkan kurang efisiennya dalam menentukan kualitas produk dan pengelolaan data. Selain itu karena pengelolaan yang masih secara manual (belum terkomputerisasi), menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan seperti kesulitan saat pencarian data pengujian karena banyaknya data pengujian, hilangnya beberapa laporan pengujian, membutuhkan cukup waktu saat membuat laporan pengujian, adanya kesalahan saat membuat laporan pengujian, kesalahan dalam penentuan kualitas suatu produk jadi, dan membutuhkan tempat untuk menyimpan dokumen.

Untuk memperkecil kemungkinan munculnya permasalahan diatas maka diperlukan suatu sistem untuk mengolah dan mengelola data yang lebih efisien yaitu Aplikasi Penunjang Keputusan Pengendalian Mutu Produk Kabel Studi Kasus PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

Dengan adanya sistem ini penguji (Inspector) hanya perlu mengisi form yang tersedia di tampilan sebagai input data pengujian yang selanjutnya data tersebut akan diolah dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan kualitas produk kabel. Kemudian data pengujian tersebut di simpan kedalam database.

Dari uraian beberapa permasalahan diatas, maka diperlukan teknologi informasi untuk mengatasi beberapa permasalahan yang dialami yaitu dengan “Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus PT. Sumi Indo Kabel Tbk. ’’ untuk membantu karyawan di department Quality Control dalam menentukan kualitas suatu produk agar lebih efisien.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa rumusan masalah dalam membangun sistem informasi. diantaranya:

  1. Bagaimana cara pengelolaan dan pengolahan data pengujian yang akurat dan terintegrasi?
  2. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan suatu aplikasi penunjang keputusan yang dapat menampilkan informasi yang akurat, dan mudah dimengerti?
  3. Apakah dengan adanya sistem yang baru dapat menghasilkan informasi yang akurat dan berguna bagi perusahaan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Tujuan Individual

  1. Memenuhi salah satu persyaratan penting, untuk memperoleh gelar sarjana komputer (S. Kom) dalam bidang ilmu komputer di Universitas Raharja.

  2. Mengimplementasikan ilmu yang telah di pelajari di bangku kuliah.

Tujuan Operasional

  1. Untuk mempermudah dalam mengelola dan mengolah data pengujian.

  2. Untuk mempermudah dan mengurangi kemungkinan kesalahan saat membuat laporan pengujian.

Tujuan Fungsional

  1. Untuk menyimpan dan melakukan pencarian data pengujian.

  2. Membantu untuk menentukan kualitas kabel berdasarkan hasil pengujian.

Manfaat Penelitian

Manfaat Individual

  1. Dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat saat di bangku kuliah.

  2. Menambah pengalaman dan pengetahuan saat kerja praktek di lapangan.

Manfaat Operasional

  1. Dalam mengelola dan mengolah data pengujian lebih mudah dan teratur.

  2. Dapat mempermudah dan mengurangi kemungkinan kesalahan saat membuat laporan pengujian.

Manfaat Fungsional

  1. Dapat menyimpan dan melakuan pencarian data pengujian dengan cepat dan akurat.

  2. Dapat menentukan kualitas kabel berdasarkan hasil pengujian.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup di perlukan agar pembahasan lebih terarah. Ruang lingkup hanya mencakup input dan menyimpan data pengujian, mengelola data pengujian, mengolah data pengujian yang nantinya data tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menetukan kualitas suatu produk jadi.


Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data yang berisi informasi yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk penelitian. Berikut adalah beberapa metode penelitian yang penulis gunakan:

Metode Pengumpulan Data

Pengamatan

Salah satu metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian yaitu di PT. Sumi Indo Kabel Tbk dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang nantinya informasi yang diperoleh dapat membantu dalam pembangunan sistem tersebut.

Wawancara

Metode wawancara yaitu proses untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada stakeholders untuk keperluan penelitian. Dalam hal ini wawancara langsung dilakukan dengan Manager Quality Control dan beberapa karyawan terkait dengan tujuan dapat menambah informasi dan memperkuat data yang telah diperoleh.

Study Pustaka

Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mendapatkan bahan dan sumber dari buku-buku serta dokumen-dokemen yang berkaitan dengan permasalahan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan yaitu fishbone diagram. Diagram fishbone merupakan metode yang biasa digunakan untuk meningkatkan kualitas, khususnya dalam industri manufaktur.

Fungsi dasar dari fishbone diagram yaitu mengidentifikasi dan mengorganisasi apa saja penyebab dari suatu permasalahan, dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.

Alasan dipilihnya fishbone diagram sebagai metode analisa karena dapat membantu dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah, tools yang mudah dimengerti, memiliki beragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Dengan menggunakan metode fishbone diagram, diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab suatu permasalahan.

Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan apabila masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan.

Metode Perancangan

  1. Rancangan Model

    Perancangan aplikasi penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel berbasis web pada PT Sumi Indo Kabel Tbk. Menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML 10.0 Enterprise Edition.

  2. Rancangan Program

    Dalam pembuatan program, metode yang digunakan yaitu RAD (Rapid Application Development) sebagai acuan tahapan-tahapan membuat program.

  3. Bahasa Pemrograman

    Dalam membuat sistem ini bahasa pemrograman yang diunakan yaitu ASP.NET (Active Server Pages).NET.

  4. Library

    Library yang digunakan dalam pembuatan system ini yaitu Entity Framework, Bootstrap, JQuery, Data Tables, Razor.

  5. Editor

    Untuk pembuatan aplikasi ini menggunakan tool Visual Studio 2015.

  6. Desain

    Dalam membuat desain aplikasi ini menggunakan tool Adobe Photoshop CS 6.

  7. Data Base

    Database yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu SQL Server.

  8. Pengujian

    Metode testing yang digunakan untuk pengujian program ini yaitu metode Black-Box Testing.

  9. Browser

    Browser yang digunakan yaitu Google Chrome.

  10. Web Server

    Web server yang digunakan IIS (Internet Information Services).

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menjelaskan pembahasan masalah, maka materi yang terdapat dalam laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan masalah, metode penelitian, metode analisa yang digunakan dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 membahas tentang beberapa teori yang mendukung literature review dan penganalisaan. Landasan teori meliputi teori umum dan khusus. Dalam teori umum berisikan teori yang bersifat umum yang digunakan sebagai acuan mengenai konsep dasar sistem. Sedangkan teori khusus berisi teori penunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas gambaran umum perusahaan, permasalahan yang ada dalam perusahaan, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan struktur organisasi perusahaan, tujuan dan fungsi instansi yang terkait dengan bidang kajian permasalahan yang ada dalam perusahaan, prosedur sistem berjalan, rancangan sistem berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), analisa sistem berjalan, metode analisa, analisa masukan proses dan keluaran, Framework, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi, analisa kebutuhan, analisa masalah, dan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab IV membahas tentang perancangan sistem usulan. Selain itu, dalam bab IV juga membahas Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language (UML), rancangan database, layout atau tampilan program, pengujian program dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil analisa dari penelitian yang telah dilakukan, dan memberikan jawaban dari tujuan penelitian, dan memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan sekaligus akhir dari laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam penyusunan laporan ini.

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Dasar Perancangan

Pengertian perancangan menurut Maimunah, dkk (2017:38), “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.”

Pengertian perancangan menurut Nadeak, dkk (2016:54), “Perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem. Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.”

Berdasarkan definisi perancangan diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan langkah awal dalam membangun sebuah sistem dengan tujuan menentukan kebutuhan pengguna, mendefinisikan peralatan, menentukan suatu proses atau sistem secara detail dan dapat menghasilkan suatu desain yang diperlukan .

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Dasar Sistem

Pengertian sistem menurut Joni dan Sandika dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi LONTAR KOMPUTER Vol. 7 No. 1 – April 2016, “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan membentuk kesatuan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) yang memiliki maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Saputra dan Sudarmaji dalam Jurnal Manajemen Informatika MIKROTIK Vol. 7 No. 1 – Juli 2017, “Sistem adalah suatu bentuk jaringan kerja yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain untuk membentuk suatu kesatuan dalam mencapai suatu tujuan.”

Menurut Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Sensi (2018:91), ”Sistem dapat didefinisikan dengan cara mengumpulkan, memproses, menympan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Mengacu pada beberapa definisi mengenai sistem diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan dengan memproses masukan (input) dan dapat menghasilkan keluaran (output) untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan dalam suatu organisasi.

Klasifikasi Sistem

Sistem yang di bangun memliliki tujuan yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Berikut ini adalah Penjelasan Klasifikasi sistem menurut Menurut Tyoso (2016:5).

  1. Sistem Alamiah (Natural System). Suatu sistem yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

  2. Sistem Tiruan (Artificial System). Sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).

  3. Sistem Probabilistik (Probabilistic System). Sistem yang dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  4. Sistem Tertutup (Close System). Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  5. Sistem Terbuka (Open System). Sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga

Karaktristik Sistem

Menurut Jogiyanto dalam Irawan (2017:126-127) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

  1. Komponen-komponen (Components)

  2. Komponen-komponen satu sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem yang menjalankan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundry)

  4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

  6. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  7. Punghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain untuk berinteraksi membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem(Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input).

  11. Keluaran Sistem(Output)

  12. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objectives). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Analisis Sistem

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

  1. Pengertian Sistem

  2. Menurut Sri Mulyani (2016:38), Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen- komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.

    Dari pengertian analisa sistem diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem merupakan suatu teknik penyelesaian masalah dengan mempelajari suatu sistem yang sedang berjalan sebagai dasar untuk merancang sistem yang baru atau melakukan perbaikan dari sistem yang sedang berjalan.

  3. Tugas Analis Sistem

  4. Adapun tugas-tugas umum yang dilakukan analis sistem adalah sebagai berikut:

    a. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    c. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Oktaviani (2017:2). “Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru.”

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63). “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63). Mengacu pada uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap setelah analisis yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan dalam sistem informasi yang akan dirancang.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber dari informasi adalah beberapa data yang dikumpulkan yang kemudian data tersebut diolah menjadi sebuah informasi. Data dapat berupa nilai yang terformat dalam teks, video, citra, dan audio. Berikut ini adalah uraian definisi data:

Menurut Sobri dkk (2017:157), “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu, kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alfabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video.”

Menurut Krismiaji (2015:14), “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.”

Menurut Saputra dkk (2016:4), “Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan data adalah: Bahan mentah yang berasal dari fakta tentang suatu keadaan atau tindakan yang digunakan sebagai input dalam menghasilkan suatu informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2016:18), data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

  2. a. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung

    b. Data Ukur (Measurement Data). Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  3. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

  4. a. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    b. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

  5. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data

  6. a. Data Internal (Internal Data) adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain

    b. Data Eksternal (External Data) adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Pengertian informasi Menurut Sutabri (2016:26) [14], "Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan."

Sedangkan Menurut Krismiaji (2015:14), "Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.

Dengan demikian dapat disimpulkan data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.

  1. Nilai dan Kualitas Informasi

  2. Menurut Sutabri (2016:26), Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    a. Mudah Diperoleh

    Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian

    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan Waktu

    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris

    f. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?

    g. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Dapat Dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak Ada Prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    j. Dapat Diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2016:36),"Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2016:36), “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.”

  1. Blok Masukan

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi

  8. Teknologi merupakan "tool box" dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware)

Teori Khusus

Rapid Application Development (RAD)

Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)

Teknik atau metode pengembangan perangkat lunak juga diperlukan dalam penelitian ini selain teknik pengumpulan data. Tahapan-tahapan dalam metode pengembangan perangkat lunak akan membantu dan mempermudah perancangan dan pembangunan sistem yang baru.

Metode Rapid Development Application atau metode RAD yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada siklus pembangunan sistem yang pendek, singkat, dan cepat (Kurniadi & Mulyani, 2016). Metode RAD merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang tepat digunakan untuk pembangunan perangkat lunak dengan waktu terbatas atau adanya kebutuhan mendesak (Daud, Bakar, & Rusli, 2010).

Penggunaan metode RAD dalam pembangunan sebuah perangkat lunak dapat menyingkat waktu dari waktu normal yang dibutuhkan untuk pembangunan sebuah perangkat lunak. Gambar 1 menunjukkan tahapan-tahapan dalam metode RAD yang terdiri dari tiga tahap utama.

Tahapan dalam metode RAD terdiri dari tahap perencanaan syarat-syarat, workshop desain RAD (yang terdiri dari perancangan sistem dan pembangunan sistem), dan implementasi (Kosasi & Yuliani, 2015). Pada tahapan perancangan sistem dalam metode RAD melibatkan calon pengguna sistem untuk perancangan tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan dari metode RAD yaitu melibatkan pengguna sistem dalam tahapan perancangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna sistem tersebut.

Tahapan Model RAD

  1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)

  2. User dan analyst melakukan pertemuan untuk mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini merupakan hal terpenting yaitu adanya keterlibatan dari kedua belah pihak.

  3. Proses Desain Sistem (Design System)(Requirement Planning)

  4. Pada tahap ini keaktifan user yang terlibat menentukan untuk mencapai tujuan karena pada proses ini melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Seorang user dapat langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain, merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan user yang dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahapan ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data dan yang lain.

  5. Implementasi (Implementation)(Requirement Planning)

  6. Tahapan ini adalahan tahapan programmer yang mengembangkan desain suatu program yang telah disetujui oleh user dan analyst. Sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi terlebih dahulu dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta mendapat persetujuan mengenai sistem tersebut. (Safrian Aswati dan Yessica Siagian, 2016).

Keunggulan dan Kelemahan Model RAD

  1. Keunggulan Model RAD(Requirement Planning)

  2. a. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehinnga waktunya lebih efesien.

    b. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat .

  3. Kelemahan Model RAD(Requirement Planning)

  4. a. Proyek yang besar dan berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim yang baik.

    b. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen dalam aktivitas rapid fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem dalam waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada maka proyek RAD akan gagal.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Menurut Prabowo, B dkk (2018:400), Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diiginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang di buat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.

Klasifikasi Aplikasi

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

  1. Perangkat lunak perusahaan.(enterprise).

  2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan.

  3. Perangkat lunak informasi kerja.

  4. Perangkat lunak media dan hiburan.(enterprise).

  5. Perangkat lunak pendidikan.(enterprise).

  6. Perangkat lunak pengembangan media.(enterprise).

  7. Perangkat lunak rekayasa produk.

  8. Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Ekastini dkk dalam Citec c Journal (2017:119) [18], “Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem berbasis komputer yang membantu para pengambil keputusan mengatasi berbagai masalah melalui interaksi langsung dengan sejumlah basis data (database) dan perangkat lunak analitik. Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan”.

Menurut Nofriansyah dalam Budi Sudrajat (2018:203), “Sistem Pendukung Keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atau masalah atau untuk suatu peluang”.

Menurut Kusrini dalam Rinianty dan Sukardi (2018:49), “Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem pendukung keputusan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur”.

Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk membantu pihak manajemen untuk mengambil keputusan dengan menggunakan data atau model.

Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Nofriansyah dalam Ardhi Bagus Primahudi (2016:59), karakteristik sistem pendukung keputusan ada enam, diantaranya:

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

  2. Adanya intergace manusia atau mesin dimana manusia tetap memegang control proses pengambilan keputusan.

  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

  4. Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

  5. Memiliki subsistem yang terntergrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan sistem.

  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model

Komponen Sistem Penunjang Keputusan

  1. Data Management

  2. Termasuk database, yang megandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).

  3. Model Management

  4. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan.

  5. Communication

  6. User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antar muka.

  7. Knowledge Management

  8. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang terdiri sendiri.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sulistyorini, 2009 dalam (Karim, 2017;13). Unified Modelling Language (UML) merupakan sebuah standar bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Melalui pemodelan menggunakan UML diharapkan nantinya sebuah sistem yang kompleks, dapat dipahami secara menyeluruh. UML menggambarkan informasi secara grafis tentang sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen pembentuk sistem seperti kelas-kelas, obyek dan juga aksi serta koneksi yang ada di dalamnya.

Dalam sebuah tim pengembang UML bisa digunakan sebagai sebuah alat komunikasi yang efektif karena setiap informasi yang detail tentang sistem yang akan dibuat sudah terdokumentasikan secara rinci.

Jenis UML (Unified Modeling Language)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Indrajani (2015:45), use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Indrajani (2015:46), activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indrajani (2015:50), “sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Indrajani (2015:49), class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

ASP.NET MVC

Konsep Dasar ASP.NET MVC

Dalam (Xu, 2018) [23] Teknologi ASP adalah pendahulu teknologi ASP.NET. Kerangka kerja operasional teknologi ASP.NET mencakup aliran pesan, pengiriman pesan dan pemrosesan pesan. Teknologi ini tidak hanya dapat kompatibel dengan ASP dalam tata bahasa tetapi juga menyediakan model dan struktur pemrograman baru untuk menghasilkan aplikasi yang lebih aman, terukur dan stabil.

Arsitektur ASP.NET MVC

Arsitektur yang digunakan dalam ASP.NET MVC adalah MVC (Model-View-Controller). Dalam (Bharathi, Dr.T.Senthilkumar, Dr.A.Valarmathi, & Mrs S.Nalini, 2017) Model – View – Controller (MVC) adalah pola arsitektur perangkat lunak untuk mengimplementasikan antarmuka pengguna pada komputer. Pola desain Model-View-Controller (MVC) dikutip sebagai dasar untuk arsitektur beberapa kerangka kerja aplikasi web, seperti ASP.Net, Rails, dan Struts. Pola desain MVC memisahkan tiga model komponen utama yang saling berhubungan, tampilan dan pengontrol yang memungkinkan penggunaan kembali kode yang efisien dan pengembangan paralel. Ini membagi aplikasi yang diberikan menjadi tiga untuk memisahkan representasi internal informasi dari cara informasi disajikan dan diterima dari pengguna. Lapisan model adalah untuk mewakili data.

Lapisan tampilan adalah untuk menyediakan tampilan presentasi pengguna akhir. Lapisan Controller digunakan untuk mengontrol model bersama dengan tampilan. Manfaat utama dari pola desain MVC adalah pemisahan dan fokus terhadap hasilnya

Konsep Dasar Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan)

Dalam (Widyahening, 2018), Fishbone Diagram (dikenal juga the Cause and Effect Diagram atau Ishikawa Diagram) diperkenalkan pertama kali oleh pencetusnya yaitu Kaoru Ishikawa (1915- 1989), seorang warga negara Jepang. Menurut Kang dan Kvam (2011) Fishbone Diagram adalah an illustration that is used to explore potential or real causes of quality problem. Ishikawa (dalam Juran, 1999) menambahkan bahwa Diagram Fishbone adalah to organise and display the interrelationships of various theories of root cause of a problem. Sedangkan Doty (1996) memaparkan bahwa Diagram Fishbone adalah just a group of causes and effects diagrammed to show the interrelationship.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1), “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74) [25], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

  3. a. M pada MDI adalah Mandatory (Penting). Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI adalah Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih handal.

    c. I pada MDI itu adalah Inessential. Artinya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  5. a. T adalah Teknikal, artinya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    b. O adalah Operasional, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    c. E adalah Ekonomi, artinya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2) Middle (M): Tidak terlalu sulit dikerjakan atau mampu untuk dikerjakan

    3) Low (L): Mudah untuk dikerjakan

  6. Final draft Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Nur Azizah dkk dalam Jurnal SENSI (2017), “Literatur review adalah suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literatur review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal.

Berikut adalah literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Universitas Raharja dan jurnal nasional atau internasional.

  1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aris, Tiya Puspita Firdauz, Nesa Nurseha (2018) dalam journal CERITA dengan judul “Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Teknik Perguruan Tinggi Raharja”.

  2. Dalam penelitian ini menjelaskan Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan sistem pengolahan data yang terintegrasi untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan dan menciptakan standar pelayanan yang baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menunjang pelaporan quality control barang pada bagian teknik dengan aplikasi berbasis web menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. Untuk metode perancangan yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini menggunakan metode perancangan model UML (Unified Modeling Language).

  3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dedy Iskandar,Taviv Prahasta, Ardi Rahmadani (2018) dalam journal CERITA dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Model Penentuan Siswa Teladan Pada SMK Bonavita Dengan Pendekatan Logika Fuzzy”.

  4. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengaplikasikan logika fuzzy untuk membantu dalam menentukan suatu keputusan pada tingkat manajemen. Bagi Kepala Sekolah sebagai pembuat keputusan memudahkan untuk menentukan siswa teladan pada sekolah yang dipimpinnya. Penelitian ini menggunakan metode prototyping. Prototype adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Sehinnga dengan menggunakan metode ini penelitian dapat selesai tepat waktu.

  5. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasby Ibrahim Rachman (2019) dalam skripsinya dengan judul “Aplikasi Pengolahan Data Member Fitness Berbasis Web Pada New Star Gym”. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pelayanan dalam mengelola data member. Dalam penelitian ini menggunakan metode rancangan program RAD (Rapid Aplication Development). Salah satu Kelebihan dari metode RAD yaitu mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat .

  6. Dalam Penelitian yang dilaksanakan oleh Junaidi, M Yusuf Effendy dan Hamzah Hartono (2015) dalam Jurnal CERITA dengan judul “Rekayasa Model Aplikasi Sistem Product Knowledge Untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Kinerja Karyawan.”. Dalam penelitian ini menjelaskan perlunya peranan teknologi dalam perusahaan, khususnya dalam divisi pengembangan sumber daya manusia. Teknologi komputer diperlukan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam menentukan kinerja karyawan. Sistem ini diharapkan mampu melakukan proses penciptaan kuis product knowledge dengan cepat dan sesuai kebutuhan bagian atau posisi, selain itu sistem juga harus mampu melakukan random soal dan sharing soal dengan beberapa kebutuhan, setelah itu sistim juga harus mampu melakukan proses penilaian dan rekapitulasi dengan cepat dan akurat, serta tersimpan dengan baik sebagai basis data yang dapat digunakan dan kemudian ketika dibutuhkan untuk keperluan proses penilaian kinerja karyawan.

  7. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Santoso, Sutrisno, dan Ikma Afrisha (2018) dalam Junal SENSI dengan judul “Pengontrolan Pengecekan Kualitas Barang Hasil Produksi Dengan Aplikasi Sistem Pakar Menggunakan Metode Backward Chaining”. Dalam penelitian ini dijelaskan. Masih banyaknya kesalahan dalam pengecekan yang dilakukan para pekerja tidak sesuai hasil kualitasnya dengan barang yang ada. Untuk itu pengecekan kualitas barang dengan aplikasi sistem pakar dapat membantu menyimpulkan hasil pengecekan kualitas barang hasil produksi tersebut.. Metode yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah Metode Backward Chaining. Cara penalaran dengan memulai dari hipotesis (ekspektasi apa yang diinginkan terjadi) terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. penalaran dengan mencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Backward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, menurut Anik Andriani (2016).

  8. Dalam Penelitian yang dilaksanakan oleh Atik Makrifah, Wahyu Prasetyo, Nia Kusniawati (2015) dalam Jurnal ICIT dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Studi Kasus: PT. Asia Dwi Mitra Industri”. Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer untuk mengambil keputusan (Little,1970). Oleh karenanya untuk mendukung sistem informasi kepegawaian yang efektif perlu dirancang suatu sistem basis data kepegawaian yang lebih komprehensif sehingga akan memudahkan dalam mengolah data-data yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu membantu dalam proses penerimaan karyawan agar lebih efektif, mentingkatkan kecepatan dan validitas pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional, dan meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menghindari subjektivitas pengambilan keputusan dalam penerimaan karyawan.

  9. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Mario Coccia (2018) dalam jurnal Journal of Social and Administrative Sciences dengan judul “The Fishbone Diagram to Identify, Systematize and Analyze the Sources of General Purpose Technologies”. Studi ini menyarankan diagram tulang ikan untuk analisis teknologi. Diagram tulang ikan adalah alat umum yang digunakan untuk analisis sebab dan akibat untuk mengidentifikasi interaksi saling sebab yang kompleks untuk masalah atau peristiwa tertentu.

  10. Diagram Fishbone diterapkan di sini sebagai representasi grafis baru untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menganalisis jika memungkinkan, akar penyebab potensial dari sumber dan evolusi General Purpose Technologies (GPTs). Secara keseluruhan, kemudian, diagram tulang ikan tampaknya menjadi teknik umum yang sesuai dan teknik yang umum dari representasi grafis untuk mengeksplorasi dan mengkategorikan, secara jelas dan sederhana, akar penyebab potensial dari evolusi inovasi teknologi untuk manajemen teknologi yang tepat.

  11. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Santri W Pasaribu dkk. (2018) dalam Jurnal Riset Komputer dengan judul Implementasi Multi-Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA) Untuk Menentukan Kualitas Buah Mangga Terbaik. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem penunjang keputusan berbasis komputer untuk menentukan kualitas buah manga menggunakan metode MOORA. Metode ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode MOORA ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik.

  12. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indra Herman Firdaus dkk. (2016) dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS” Dalam penelitian tersebut menjelaskan sistem penunjang keputusan untuk menentukan karyawan terbaik dengan Metode AHP untuk menentukan bobot setiap kriteria dan TOPSIS untuk melakukan perangkingan alternatif-alternatif berupa data karyawan yang dilakukan di departemen HRD. Karena banyaknya data karyawan menyebabkan lamanya waktu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga diperlukan sistem penunjang keputusan yang dapat merekomendasikan karyawan terbaik.

  13. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai perancangan umum sistem yang akan dibangun :

    a. Masukan (Input) Sistem yang akan dibangun pada penelitian ini terdiri dari masukan (input) berupa data karyawan, dimana data karyawan tersebut dijadikan juga sebagai data alternatif.

    b. Proses (Process) Pada tahap proses terdiri dari proses penentuan bobot yaitu dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang terdiri dari tahapan-tahapan yang terdiri dari: menentukan matriks perbandingan berpasangan, melakukan normalisasi matriks perbandingan berpasangan, menghitung bobot masing-masing kriteria. Setelah itu maka dilakukan proses perangkingan dengan menggunakan metode TOPSIS.

    c. Keluaran (Output) Keluaran pada penelitian ini yaitu suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan rekomendasi karyawan terbaik bagi PT. South Pacific Viscose.

  14. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fauzi (2018) dalam Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (JUSITI) dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Kelulusan Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching”. Dalam penelitian ini menggunakan metode profile matching untuk membantu dosen dalam penilaian kelayakan kelulusan mahasiswa. Metode Profile Matching atau yang biasa disebut dengan Analisis GAP Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu metode atau alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu lembaga atau instansi. Sistem ini diperuntukkan sebagai penilaian untuk mahasiswa agar mendapat nilai sesuai kontribusi dan yang mereka lakukan, hal ini lebih adil dan membuat posisi dosen tidak goyah dan lebih adil dalam menilai. Ada beberapa kriteria dasar yang digunakan untuk menentukan kelayakan kelulusan mahasiswa yakni, absensi, tugas & quiz, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Sistem yang dibangun mampu memberikan rekomendasi peringkat dari mahasiwa dengan bobot nilai mahasiswa yang diurutkan berdasarkan nilai bobot tertinggi pada suatu matakuliah tertentu yang diampu mahasiswa dan tentunya cara ini sangat adil dan logis untuk menilai mahasiswa pintar yang kadang mau bermasalah..

  15. Berdasarkan literatur review diatas dapat disimpulkan bahwa setiap metodelogi perancangan sistem memiliki waktu dan penyajian yang berbeda-beda dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis memutuskan untuk menggunakan metodelogi pengembangan sistem RAD dikarenakan metode RAD merupakan metode pengembangan sistem yang sifatnya sangat cepat dan dapat menghemat waktu Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja.

    Karena sistem yang akan dibangun berorientasi pada objek maka metode perancangan yang akan digunakan yaitu UML. Dengan menggunakan metode perancangan UML dapat memudahkan dalam memvisualisasikan rancangan suatu sistem dan rancangan suatu sistem dapat terdokumentasi dengan baik. Selain itu, UML dapat digunakan sebagai alat untuk analisis dan desain berorientasi objek.

    Sedangkan metode yang digunakan untuk analisa permasalahan adalah Fishbone Diagram. Dengan menggunakan metode Fishbone Diagram dapat mencari akar permasalahan. Selain itu, metode ini cocok di implementasikan dalam dunia industri.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Sumi Indo Kabel di dirikan pada tanggal 23 Juli 1981 dengan kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Km 7.8 Jatiuwung, Tangerang, Banten. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan Konduktor, Kabel Power dan Kontrol, Kabel Telekomunikasi, serta Kabel Automobile.

Perusahaan ini telah terdaftar di Bursa Investasi Modal Asing Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (PMA) pada tahun 1994, dengan partisipasi Sumitomo Electric Group Industries, Ltd., Jepang dimana perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan terbesar dalam industri kabel dan kawat.

Pada awalnya PT Sumi Indo Kabel Tbk. bernama PT IKI Indah Kabel Indonesia (IKBI). Kemudian berubah nama menjadi PT. Sumi Indo Kabel Tbk. pada tahun 1999. Perusahaan ini telah mendapatkan sertifikasi standar sistem manajemen mutu dari SGS, sertifikasi ISO 9001: 2000 untuk kabel listrik dan kabel kontrol, kabel telepon dan serat optik pada tahun 2002, dan Sertifikasi OHSAS 18001 pada tahun 2014.

PT. Sumi Indo Kabel Tbk. memproduksi beberapa jenis kabel diantaranya: Kabel Listrik, Kabel Telekomunikasi, Kabel Automobile, Kawat Tembaga dan Aluminium. Produk dari PT. Sumi Indo Kabel meliputi: Konduktor Biasa, Kabel listrik & Kontrol (Kabel Berisolasi PVC & XLPE) Kabel Kontrol & Instrumen, Kabel Telekomunikasi (Tembaga & Serat Optik), dan Kabel Automobile.

PT. Sumi Indo Kabel Tbk. memiliki suatu kegiatan dalam hal improvement yaitu bernama "SEQCDD" yang berarti Keselamatan (Safety), Lingkungan (Environment), Kualitas (Quality), Biaya (Cost), Pengiriman (Delivery) dan Pengembangan (Development). Dalam aktivitas "S-E" berfungsi untuk kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan, sedangkan kegiatan "Q-C-D-D" membantu perusahaan dalam mendapatkan evaluasi sebagai produsen kabel/ pemasok yang baik dari pelanggan.

PT. Sumi Indo Kabel Tbk. terus melakukan peningkatan mutu dan pengembangan produk untuk mencapai tujuan awal yaitu untuk menjadi industri yang unggul dengan menciptakan produk berkualitas tinggi sebagai komponen penting untuk memperluas pasar perusahan.

Logo Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki logo perusahaan sebagai identitas suatu perusahaan dan dimaksudkan sebagai merek usaha perusahaan tersebut. Adapun logo yang dimiliki oleh PT. Sumi Indo Kabel adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1. Logo PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

Dalam logo PT. Sumi Indo Kabel Tbk. diatas memiliki bentuk belah ketupat dengan tulisan “SI KABEL” di dalam nya dan berwarna biru serta berlatar belakang putih. “SI” dalam logo tersebut merupakan singkatan dari “Sumi Indo”.

Visi dan Misi Perusahaan

Adanya visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah perusahaan atau organisasi karena visi dan misi perusahaan menjadi dasar bagi sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semua tergantung dengan tujuan yang akan dicapai oleh masing – masing perusahaan. Berikut adalah visi dan misi PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

  1. Visi

  2. Menjadi perusahaan produsen kabel yang terbaik dan terpercaya di dalam negri dan di luar negri.

  3. Misi

  4. a. Selalu menawarkan barang dan jasa terbaik untuk memenuhi permintaan pelanggan

    b. Membangun keahlian teknis, menyadari perubahan dan konsisten dalam mengejar pertumbuhan.

    c. Berperan untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik dengan kesadaran penuh sebagai wujud kepedulian dari tanggung jawab sosial.

    d. Memelihara etika perseroan yang tinggi dan bekerja keras untuk menjadi suatu perusahaan yang layak mendapat kepercayaan masyarakat.

    e. Memelihara budaya perusahaan yang hidup yang bisa meningkatkan kualitas diri.

Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

Gambaran Umum Perusahaan

Penguji (inspector) apabila telah selesai melakukan pengujian akan membuat laporan pengujian secara manual (tulis tangan). Isi dari laporan pengujian tersebut berdasarkan data hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya dan berisikan data spesifikasi dari suatu produk. Dari data pengujian tersebut penguji (Inspector) akan menentukan apakah produk tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai spesifikasi. Dalam penentuan kualitas suatu produk, seorang penguji (Inspector) mengacu kepada Design produk. Kemudian laporan pengujian tersebut dikumpulkan dalam suatu file odner untuk di verifikasi oleh supervisor. Setelah laporan terverifikasi, laporan tersebut di bawa ke bagian administrasi dan admin akan melakukan input data untuk membuat sertifikat produk. Setelah laporan di input, laporan pengujian tersebut di kumpulkan dalam file odner dan file odner tersebut di simpan ke dalam lemari.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Dalam Aliran Proses ini dijelaskan proses-proses yang dimodelkan dalam Flowchart Diagram, sekumpulan usecase dan actor serta hubungannya yang digambarkan dalam diagram usecase dengan penjelasan yang diuraikan dalam usecase scenario. Kemudian aktifitas yang terjadi dari awal hingga akhir dalam sistem dapat digambarkan dalam Activity Diagram. Selanjutnya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antara objek dan interaksi antar objek dalam sistem menggunakan Sequence Diagram.

Flowchart Sistem Berjalan

Gambar 3.3. Flowchart Sistem Berjalan

Usecase Diagram Sistem Berjalan

Use Case Diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi pada sistem tersebut.

Gambar 3.4. Usecase Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Usecase Diagram sistem berjalan terdapat:

  1. 3 (Tiga) Aktor yang melakukan kegiatan dalam sistem diantaranya: Inspector, Supervisor, dan Admin.

  2. 8 (Delapan) Usecase yang dikerjakan oleh para aktor yaitu: Pengujian Produk jadi, Membuat laporan pengujian produk, Cek standar produk, menentukan kualitas produk, Verifikasi laporan pengujian, Input laporan pengujian, membuat sertifikat produk jadi, menyimpan file pengujian.

Activity Diagram Sistem Berjalan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun usecase. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Gambar 3.5. Activity Diagram Sistem Berjalan

Berikut ini adalah penjelasn gambar 3.5. Activity Diagram sistem berjalan diatas:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node, objek yang diawali

  2. Terdapat 9 (sembilan) activity yang dikerjakan oleh aktor yaitu: melakukan pengujian, membuat laporan pengujian, cek standar produk, menentukan kualitas produk, stop pengujian bila produk tidak sesuai standar dan membuat Red Label, verifikasi laporan pengujian, input laporan pengujian, membuat sertifikat produk, menyimpan laporan pengujian.

  3. Terdapat 1 (satu) final node, aktifitas diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Berjalan

Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai sistem pengujian dan penentuan kualitas produk, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem pengujian dan penentuan kualitas produk.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram sistem berjalan diatas terdapat:

  1. 3 (Aktor) yang melaksanakan kegiatan diantaranya: Inspector, Supervisor, Admin

  2. 6 (Enam) Message spesifikasi komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang dikerjakan.

Analisa Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang analisa permasalahan dan alternatif pemecahan masalah untuk mencapai hasil yang maksimal dan efisien agar tercapainya tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, maka akan dijabarkan sebagai berikut.

Permasalahan yang Dihadapi

Dalam penelitian yang sedang dilakukan sistem pengujian dan penentuan kualitas produk. Dalam kegiatan pemrosesan ini ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam proses pengujian dan penentuan kualitas yaitu:

  1. Dalam pembuatan laporan pengujian masih menggunakan kertas dan tulis tangan.

  2. Sistem penyimpanan dokumen yang belum terkomputerisasi menyebabkan kesulitan saat pencarian data pengujuan dan data terjadinya kerusakan serta kehilangan data pengujian.

  3. Terjadinya kesalahan saat menentukan kualitas suatu produk.

Analisa Kebutuhan

Desain sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa kebutuhan data masukan, kebutuhan data keluaran dan kebutuhan antar muka. Tujuan analisis kebutuhan adalah untuk menentukan spesifikasi fungsi, kemampuan serta fasilitas dari program. Analisis kebutuhan juga bermanfaat sebagai dasar evaluasi setelah program sesuai disusun.

  1. Kebutuhan data masukan

  2. Dalam sistem ini diperlukan data pengujian produk sebagai masukan yang nantinya data tersebut akan diolah menjadi informasi yang bermanfaat.

  3. Kebutuhan Proses

  4. Di sistem ini dibutuhakan proses pembuatan laporan pengujian yang mudah yaitu hanya dengan input data hasil pengujian. Dari data pengujian yang di input diolah untuk menentukan kualitas produk tersebut berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan, kemudian laporan pengujian tersebut disimpan dalam penyimpanan komputer.

  5. Kebutuhan Keluaran

  6. Data keluaran merupakan data yang telah diolah dari data masukan menjadi sebuah informasi yang diperlukan. Adapun output yang dihasilkan yaitu : Laporan pengujian dan laporan harian.

Analisa Masalah

Metode analisa yang digunakan untuk menganalisa permasalahan dalam penelitian ini menggunakan Fishbone Diagram. Alasan digunakannya Fishbone Diagram sebagai metode analisa dalam penelitian ini karena Fishbone Diagram cocok digunakan untuk mencari akar masalah khususnya dalam dunia industri. Selain itu, semua penyebab masalah dapat diketahui melalui brainstorming. Dibawah ini merupakan gambar Fishbone Diagram.

Gambar 3.7: Fishbone Diagram Analisa Masalah Sistem Berjalan

Dibawah ini merupakan penyebab permasalahan berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan:

  1. Pembuatan laporan pengujian dengan tulis tangan di kertas menimbulkan beberapa masalah yaitu kurang jelasnya beberapa tulisan dari beberapa penguji dan membutuhkan cukup waktu untuk membuat laporan pengujian

  2. Terjadi penumpukan kertas laporan pengujian karena arsip data pengujian lampau yang masih berupa kertas sehingga membutuhkan tempat untuk menyimpan arsip data pengujian tersebut, selain itu data pengujian yang tidak terintegrasi sehingga merepotkan karyawan saat mencari laporan pengujian yang di perlukan.

  3. Adanya kesalahan saat menentukan kualitas produk karena kurangnya ketelitian penguji.

    Dari beberapa permasalahan diatas dapat menyebabkan Output pengujian finish produk tidak optimal.

Alternatif Pemecahan masalah

  1. Dengan sistem aplikasi yang penulis rancang, melalui Prototype Aplikasi Penunjang Keputusan Pengendalian Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus PT. Sumi Indo Kabel Tbk. proses input data pengujian akan lebih mudah, mempersingkat waktu pembuatan laporan pengujian dan tidak membutuhkan kertas untuk membuat laporan pengujian, karena form pengujian sudah tersedia di aplikasi.

  2. Penyimpanan laporan pengujian lebih tertata dan data pengujian dapat saling terintegrasi.

  3. Mempermudah dalam pencarian laporan pengujian

  4. Mengurangi terjadinya kesalahan saat menentukan kualitas produk kabel

  5. Dapat memanfaatkan aplikasi yang dirancang penulis untuk dapat diterapkan dalam sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel di PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

Metode Pengembangan

Metode RAD (Rapid Aplication Development)

Karena terbatasnya waktu, maka metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah RAD (Rapid Aplication Development). RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi.

Sumber: (Kosasi & Yuliani, 2015)

Gambar 3.8. Metode Rapid Application Development (RAD)

Tahapan Model RAD

  1. Requirement Planing (Rencana Kebutuhan)

  2. Dalam tahap ini User dan Analyst bertemu untuk mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Hasil dari tahap ini adalah Elisitasi Tahap 1, Tahap 2, Tahap 3 dan Final Draft Elisitasi yang terdapat pada BAB III

  3. Proses Desain Sistem (Design System)

  4. Dalam tahap ini analyst dan programmer bekerja sama dalam membangun sistem dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada user. Selama tahap ini user berperan aktif dalam merespon prototipe yang ada dan analis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon user. Hasil dari tahap ini berupa tampilan prototipe aplikasi yang terdapat pada BAB IV.

  5. Implementasi (Implementation)

  6. Pada tahap implementasi programmer akan mengembangkan desain sistem yang telah disetujui oleh user dan analyst menjadi suatu program. Setelah program selesai sebagian atau seluruhnya, maka dilakukan pengujian program. Hasil dari pengujian program akan dilampirkan dalam bab IV menggunakan metdode pengujian Black Box. Dalam tahap ini user juga dapat memberi tanggapan mengenai sistem yang telah dibangun dan memberikan persetujian mengenai sistem tersebut.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Konfigurasi sistem berjalan pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk. masih menggunakan form kertas pengujian. Pembuatan dan penyimpanan laporan pengujian masih manual dan belum terkomputerisasi. Untuk pembuatan serifikat produk menggunakan Microsoft Excel yang datanya diambil dari laporan pengujian dan di input manual karena data pengujian belum terintegrasi. Berikut adalah spesifikasi Personal Computer yang digunakan:

  1. Perangkat Lunak (Software)

  2. a. Windows 7 Professional 32-bit (Sistem Operasi)

    b. Microsoft Excel 2010

  3. User (Brainware)

  4. Berikut adalah pengguna yang memiliki izin untuk menggunakan Personal Computer

    a. Admin

    b. Supervisor

    c. Kepala Bagian

  5. Perangkat Keras (Hardware)

  6. a. Processor Intel Pentium(R) Dual-Core

    b. Hard disk 256GB

    c. RAM 2GB

    d. VGA 256MB

    e. Printer: Epson L300

    f. Monitor: LCD Acer

    g. Keyboard: Logitech

    h. Mouse: Logitech

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar rancangan perihal sistem baru yang disusun dari hasil observasi dan wawancara dengan stakeholder. Dibawah ini merupakan uraian elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder.

Tabel 3.1. Tabel Elisitasi Tahap I

Pada tabel 3.1 diatas merupakan tabel elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder perihal perancangan aplikasi sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel berbasis web pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan: M (Mandatory): Dibutuhkan / penting

D (Desirable): Diinginkan / tidak terlalu penting

I (Inessential): Diluar sistem / dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

Tabel 3.3. Tabel Elisitas Tahap III

Final Draft ElisitasiI

Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.4. Tabel Final Draf Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah dilaksanakannya penelitian dan analisa sistem yang berjalan di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tahap selanjutnya akan membahas mengenai sistem usulan yang akan dibangun. Mengacu dalam pembahasan di BAB III, departemen quality control di PT. Sumi Indo Kabel memerlukan sebuah aplikasi sistem penunjang keputusan berbasis web untuk menunjang kinerja karyawan dalam melakukan pengujian.

Dalam bab ini akan menjelaskan perancangan sistem usulan dalam bentuk visual menggunakan metode UML yang didalamnya terdapat usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Dalam bab ini juga akan menjelaskan tampilan program dan melampirkan hasil pengujian program yang telah dilaksanakan menggunakan metode Black Box.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut ini adalah urutan prosedur sistem yang diusulkan

  1. Prosedur Pembuatan Identitas Produk

  2. Admin melakukan input data identitas produk dan spesifikasi ke sistem agar inspector dapat input data hasil pengujian yang telah dilakukan.

  3. Prosedur Pembuatan Laporan Pengujian

  4. Inspector melakukan input data pengujian elektis dan dimensi yang telah dilakukan sesuai identitas produk.

    Input data pengujian hanya dapat dilakukan setelah identitas produk terdaftar dan selanjutnya sistem yang akan mengolah data pengujian dan menghasilkan laporan pengujian.

  5. Prosedur Validasi Laporan Pengujian

  6. Supervisor melakukan verifikasi laporan pengujian yang telah dibuat oleh inspector. Laporan Pengujian dinyatakan valid apabila laporan pengujian tersebut sudah di verifikasi oleh supervisor.

Perancangan Sistem Usulan

Metode perancangan yang digunakan untuk merancang sistem yang diusulkan yaitu UML (Unified Modeling Language). Perancangan sistem usulan akan digambarkan kedalam bentuk visual menggunakan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Use Case Diagram Sistem Usulan

Dibawah ini merupakan Use Case Diagram sistem usulan umtuk menggambarkan siapa saja aktor, Use Case, sistem dan interaksi yang terlibat diantaranya.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. Terdapat 4 (Empat) Aktor yang melakukan kegiatan dalam sistem diantaranya: Inspector, Supervisor, Admin dan Super Admin

  2. Terdapat 3 (Tiga) Use Case yang dikerjakan oleh para aktor yaitu: Login, , Menu, dan Logout.

  3. Terdapat 10 (Sepuluh) Extend dalam use case diagram diatas yaitu: Display Error Login, Product Identity, Test Product, Electrical Test, Dimension Test, Equipment, Setting, Specification, Account, Report Test

  4. Tedapat 3 (Tiga) Include dalam use case diagram diatas yaitu: Verify Password, Menu, dan Home.

Activity Diagram Sistem Usulan

Dibawah ini merupakan Activity Diagram sistem usulan umtuk menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas secara keseluruhan.

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node, objek yang diawali

  2. Terdapat 7 (Tujuh) Activity yang dikerjakan oleh aktor yaitu: Login, Input ID Product, Input Specification Product, Input Electrical Test Data, Input Dimension Test Data, Determine Product Quality, Verifying Report Test.

  3. Terdapat 1 (Satu) Decision Node untuk menentukan kualitas produk berdasarkan spesifikasi produk.

  4. Terdapat 1 (Satu) Joint Node untuk menyinkronkan 2 aktifitas yang parallel yaitu Verifying Report Test dan aktifitas kondisional jika produk tidak sesuai dengan spesifikasi.

  5. Terdapat 1 (Satu) final node, aktifitas diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Usulan

Dibawah ini adalah gambar sequence diagram untuk menggambarkan interaksi antar objek yang ada dalam sistem dan diluar sistem.

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. 4 (Aktor) yang melaksanakan kegiatan diantaranya: Inspector, Supervisor, Admin, dan Super Admin.

  2. 9 (Sembilan) Message dan 6 (Enam) Submessage yang berkomunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang dikerjakan.

  3. Terdapat 7 (Tujuh) Lifeline menggambarkan aktifitas dari objek yang saling berinteraksi yaitu: Register, Login, ID Product, Specification, Electrical Test, Dimension Test, dan Report Test.

Sequence Diagram Sistem Usulan

Dibawah ini adalah gambar deployment diagram untuk menggambarkan secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem perangkat lunak berbasis objek yang akan dibangun.

Gambar 4.4 Deployment Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.4 diatas terdapat:

  1. 3 (Tiga) Node yaitu Web Server, Web Browser, Database Server.

  2. 3 (Tiga) Artifact yaitu Internet Information Service (IIS), Google Chrome, dan SQL Server

  3. 1 (Satu) Package yaitu User PC

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Usulan

Class Diagram digunakan untuk membantu dalam mendokumentasi dan memvisualisasikan struktur kelas dan relasi antar kelas.

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Usulan.

Spesifikasi Basis Data

Dalam spesifikasi basis data berikut akan menjelaskan mengenai tabel-tabel yang digunakan dalam sistem.

  1. Tabel Dimension

  2. Nama File : RA_DIMENSION

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_DIMENSION_PK

    Tabel 4.1. Spesifikasi Tabel Dimensi

  3. Tabel Electrical

  4. Nama File : RA_ELECTRICAL

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_IDTEST

    Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel Electrical

  5. Tabel Electrical Header

  6. Nama File : RA_ELECTRICAL_HDRL

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_ELEC_ID

    Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel Electrical Header

  7. Tabel Insulation

  8. Nama File : RA_INSULATION

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_INSULATION_ID

    Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel Insulation

  9. Tabel Product ID

  10. Nama File : RA_PRODUCTID

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_IDPRODUCT

    Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel Identitas Produk

  11. Tabel Spesification

  12. Nama File : RA_SPECIFICATION

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_SPECID

    Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel Spesifikasi Produk

  13. Tabel Temperature

  14. Nama File : RA_TEMPERATURE

    Media : Hard Disk

    Primary Key : -

    Tabel 4.7 Spesifikasi Tabel Faktor Koreksi Suhu

  15. Tabel Equipment

  16. Nama File : RA_EQUIPMENT

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_EQUIPID

    Tabel 4.8 Spesifikasi Tabel Equipment

  17. Tabel Employee

  18. Nama File : RA_EMPLOYEE

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_EMPID

    Tabel 4.9 Spesifikasi Tabel Pegawai

  19. Tabel User

  20. Nama File : RRA_USER

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_USERID

    Tabel 4.10 Spesifikasi Tabel User

  21. Tabel Role

  22. Nama File : RA_ROLE

    Media : Hard Disk

    Primary Key : RA_ROLEID

    Tabel 4.11 Spesifikasi Tabel Role


    Prototype Tampilan Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Login

    Gambar 4.6 Prototype Halaman Login Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Home

    Gambar 4.7 Prototype Halaman Home Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Identity Product List

    Gambar 4.8 Prototype Halaman Daftar Identitas Produk Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Add Product Identity

    Gambar 4.9 Prototype Halaman Input Identitas Produk Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Electrical Test List

    Gambar 4.10 Prototype Halaman Daftar Electrical Test Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Input Electrical Test

    GGambar 4.11 Prototype Halaman Form Input Electrical Test Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Dimension Test List

    Gambar 4.12 Prototype Halaman Daftar Dimension Test Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Input Dimension Test

    Gambar 4.13 Prototype Halaman Form Input Dimension Test Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Report List

    Gambar 4.14 Prototype Halaman Daftar Report Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Report Test

    Gambar 4.15 Prototype Halaman Report Test Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Equipment List

    Gambar 4.16 Prototype Halaman Daftar Alat Pengujian Sistem Usulan

    Prototype Desain Halaman Login

    Prototype Desain Halaman Login

    Prototype Desain Halaman Login

    Prototype Desain Halaman Login

    Prototype Desain Halaman Login

    ===Prototype Desain Halaman Login===