SI1522489851

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


IMPLEMENTASI E-LEARNING SEBAGAI PENUNJANG

STANDARISASI K-13 BERBASIS WEB DALAM

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PADA

SMAN 8 KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh:

NIM
: 1522489851
Nama


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2018/2019



   


   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI E-LEARNING SEBAGAI PENUNJANG

STANDARISASI K-13 BERBASIS WEB DALAM

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PADA

SMAN 8 KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1522489851
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja M.T.I., MM.)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

   


 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


IMPLEMENTASI E-LEARNING SEBAGAI PENUNJANG

STANDARISASI K-13 BERBASIS WEB DALAM

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PADA

SMAN 8 KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1522489851
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom.)
   
(H. Haris, M.Kom.)
NID : 08203
   
NID : 11017

   


 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


IMPLEMENTASI E-LEARNING SEBAGAI PENUNJANG

STANDARISASI K-13 BERBASIS WEB DALAM

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PADA

SMAN 8 KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489851
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019

Dewan Penguji,

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI E-LEARNING SEBAGAI PENUNJANG

STANDARISASI K-13 BERBASIS WEB DALAM

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PADA

SMAN 8 KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1522489851
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar,

Tangerang, Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM: 1522489851

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan yang sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Oleh karena itu, diperlukannya metode pembelajaran yang dapat membantu para guru pengajar dalam mendistribusikan materi pelajaran dan memberikan kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem e-learning guna meningkatkan kompetensi kegiatan belajar mengajar yang berstandar kurikulum-13 di SMAN 8 Kabupaten Tangerang, serta memberikan keefisienan waktu dan kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini berupa Analisa SWOT, SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis guna mengevaluasi kondisi suatu objek diantaranya memiliki kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Hasil analisis masalah menemukan bahwa guru pelajaran masih harus menulis di papan tulis dan kemudian menerangkan materi sehingga membuat siswa/siswi terus menerus mencatat materi tersebut, dan dalam menerangkan materi pelajaran guru masih terfokus dengan materi yang ada dalam buku paket. Dikembangkannya menjadi sebuah sistem pembelajaran e-learning berbasis website yang dapat membantu dan memperlancar kegiatan belajar mengajar sehingga meningkatkan minat serta memungkinkan para siswa/siswi untuk aktif dalam mencari sebuah materi dan bahan pembelajaran secara mandiri.

Kata Kunci : E-learning, Pembelajaran, Sekolah .




ABSTRACT

The development of information and communication technology has brought enormous changes to the advancement of the educational world. Therefore, the need for learning methods that can help teachers teaching in distributing the subject matter and provide ease of teaching and learning activities. The purpose of this research is to make e-learning system to enhance the competence of the teaching and learning activities curriculum-standard-13 at SMAN 8 Tangerang Regency, as well as provide efficient time and ease of teaching and learning activities. Analysis method used in this research in the form of a SWOT, SWOT analysis is a strategic planning method to evaluate the condition of an object have the strengths, weakness, opportunities, and threats. The results of the analysis of the issue found that teacher lessons still have to write on the Board and then explain the material so as to make students continuously recorded such material, and in explaining the subject matter teachers still focused with material contained in the package. Developing into a system of learning-based e-learning website that can assist and facilitate teaching and learning activities so as to increase the interest as well as allowing the students/students to be active in the search for a material and material learning independently..

Keywords : E-learning, learning , School .




KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-NYA, sehingga laporan Skripsi dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.. .

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan jenjang Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika (TI). Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini..

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempataan ini, izinkan penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Kedua Orangtua tercinta dan Saudara Perempuan yang telah memberikan dukungan moril, material, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis,.
  6. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang mendukung penulis dan banyak meluangkan waktu, pikiran, maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis,.
  7. Bapak H. Haris, M.Kom selaku Dosen Kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  8. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmunya kepada penulis,.
  9. Bapak dan Ibu Guru SMAN 8 Kabupaten Tangerang terutama Bapak Sarino M. Kom selaku Stakeholder yang telah membantu dan memberikan informasi kepada penulis selama melakukan obsrvasi, .
  10. Sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini..
  11. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

    Tangerang, Januari 2019
    Aldi Budi Pamungkas
    NIM: 1522489851


    Daftar isi




    DAFTAR GAMBAR






    DAFTAR TABEL




    DAFTAR SIMBOL




    BAB I
    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan yang sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Sejalan dengan perkembangan tersebut, metode pembelajaran juga banyak mengalami perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran ataupun proses pembelajaran.
    E-Learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa/siswi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi bahan mengajar dapat divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif sehingga guru dan murid akan termotivasi dalam proses pembelajaran tersebut.
    Penerapan metode pembelajaran di SMAN 8 Kabupaten Tangerang, masih memberlakukan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional yang dimaksud di sini adalah pembelajaran yang penyampaian materinya diuraikan oleh guru dengan media pembelajaran yang standar, misalnya powerpoint atau tanpa media pembelajaran kemudian memberikan soal tugas kepada siswa/siswi dengan materi yang terbatas.
    Di sisilain, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah seperti wifi, lab computer, dan infocus yang diterapkan di SMAN 8 Kabupaten Tangerang seharusnya dapat menjadi hal yang sangat memungkinkan untuk menerapkan motede pembelajaran menggunakan e-learning kepada guru dan siswa/siswi. Dengan adanya media pembelajaran e-learning ini, dapat meningkatkan minat serta memungkinkan para siswa/siswi untuk aktif dalam mencari sebuah materi dan bahan pembelajaran secara mandiri.
    SMAN 8 Kabupaten Tangerang yang sudah menggunakan kurikulum 2013 (K-13) dianjurkan untuk menerapkan pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis e-learning. Dikarenakan keaktifan siswa lebih ditekankan jika menggunakan media pembelajaran E-Learning, sehingga budaya belajar yang diciptakan di sini menuntut siswa untuk mandiri dengan harapan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang akhirnya mampu sejalan dengan meningkatnya hasil belajar siswa tersebut.
    Sejalan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “Implementasi e-learning sebagai penunjang standarisasi K-13 berbasis web dalam peningkatan kompetensi pembelajaran pada SMAN 8 Kabupaten Tangerang “.



    Rumusan Masalah

    Berdasarkan pembahasan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu:
    1. Bagaimana sistem pembelajaran yang menerapkan kurikulum-13 di Sekolah SMAN 8 Kabupaten Tangerang ?
    2. Apa saja kendala yang dihadapi pada sistem pembelajaran yang menerapkan kurikulum-13 pada SMAN 8 Kabupaten Tangerang ?
    3. Bagaimana merancang sistem pembelajaran e-learning sebagai pendukung penerapan standarisasi kurikulum-13 pada SMAN 8 Kabupaten Tangerang ?


    Ruang Lingkup Penelitian

    Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:


    1. Penelitian ini membahas pembelajaran secara online melalui jaringan internet berbasis web, dimana dapat memudahkan guru dan siswa/siswi mengakses dimana dan kapan pun sehingga dapat mengolah waktu dengan baik,
    2. Penelitian ini menggunakan data siswa/siswi SMAN 8 Kabupaten Tangerang tahun ajaran 2018/2019,
    3. Penelitian ini dapat memudahkan siswa/siswi dalam berinteraksi dengan guru pelajaran jika ingin menanyakan materi pembelajaran yang masih belum dimengerti,
    4. Dalam penelitian e-learning ini, dapat melakukan pengolahan data siswa dan siswi, ujian online, download dan upload materi pembelajaran, serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pelajaran. ,


    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan pokok dari laporan penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta-fakta yang telah ditemukan serta menerapkan berbagai teori yang peneliti dapatkan selama ini. Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:
    1. Agar sistem pembelajaran e-learning berbasis web dapat meningkatkan daya serap dari para siswa/siswi guna dalam peningkatan pembelajaran pada SMAN 8 Kabupaten Tangerang,
    2. Agar siswa dan siswi dapat meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran,
    3. Mempermudah pihak sekolah dan guru dalam pemberian materi pembelajaran dengan mudah tanpa adanya buku (text book).


    Manfaat Penelitian

    Adapun beberapa manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain:
    1. Dengan adanya sistem pembelajaran e-learning berbasis web, dapat memudahkan para siswa dan siswi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari jarak jauh dengan terhubung jaringan internet secara online,
    2. Memberikan kemudahan bagi guru untuk memberikan tugas-tugas, nilai, informasi, serta materi pembelajaran dimana tidak terfokuskan pada buku (text book), karena informasi-informasi yang ada di buku masih kurang terhadap referensinya, sehingga siswa/siswi dapat mengembangkan ilmunya,
    3. Diharapkan sistem pembelajaran e-learning memberikan manfaat bagi pihak sekolah dalam menggali ilmu-ilmu pembelajaran ataupun sumber belajar dan menjadikan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.


    Metode Penelitian

    Dalam melakukan penyusunan Laporan Skripsi, Penulis menggunakan metode penelitian dalam menggambarkan dan mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung ke sumber atau objek penelitian agar mendapatkan data yang akurat dan juga relevan.

      Metode Pengumpulan Data

      Dalam pengumpulan data penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu:
    1. Metode Observasi
    2. Dalam metode ini penulis melakukan Analisa dan pengumpulan data terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan prosedur terhadap sistem pembelajaran pada SMAN 8 Kabupaten Tangerang,

    3. Metode Wawancara
    4. Penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi-informasi menunjang penelitian. Sehingga mendapatkan data dengan cara bertanya-tanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan yaitu bapak Sarino, A.Md. Kom, serta menafsirkan dan mengembangkan informasi yang bersangkutan dengan masalah yang akan disusun,

    5. Metode Studi Pustaka
    6. Selain menggunakan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan Studi Pustaka yaitu metode pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara melakukan pencarian melalui berbagai situs di internet, jurnal dan artikel. Dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan sistem pembelajaran e-learning.


    Metode Analisa

    Dalam metode analisa sistem penulis menggunakan metode berupa analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis guna mengevaluasi kondisi suatu objek dalam (4) empat kategori yaitu, kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap sistem tersebut, sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencangkup dalam SWOT.


    Metode Perancangan

    Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus dalam desain perangkat lunak dan pengembangan.


    Metode Prototipe

    Pada perancangan sistem ini penulis menggunakan metode prototipe menggunakan software Balsamiq Mockup, karena penulis menginginkan prototipe tersebut tetap digunakan untuk literasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


    Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu White box Testing. White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%..


    Sistematika Penulisan

    Agar pemahaman tentang penulisan laporan Skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi penulisan laporan Skripsi ini menjadi beberapa sub bab dengan sistem penyampainnya sebagai berikut:


    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI
    Bab ini berisi beberapa teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar dalam penyusunan dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Uraian tersebut diantaranya menjelaskan tentang sistem pembelajaran e-learning dan beberapa literature view yang berhubungan dengan penelitian.


    BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SMAN 8 Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan.


    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, UML sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, testing (dengan menggunakan White box).


    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil laporan Skripsi


    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN



    BAB II

    LANDASAN TEORI

    TEORI UMUM

    Teori umum adalah teori-teori yang dipakai sebagai landasan untuk teori-teori lainnya :


    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:2), [1]“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.
    Menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1)[2] mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.
    Menurut Muhamad Muslihudin, Oktafianto mendefinisikan sistem dalam buku analisis dan perancangan sistem informasi (2016:2-3)[3] “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:3) [1]sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem. Adapun karakteristik yang terdapat pada:
    1. Komponen Sistem (Components System)
    2. Adalah sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, artinya bekerja sama dengan membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari suatu komponen yang berupa sub sistem atau bebrapa bagian dari sistem.

    3. Batas Sistem (Boundary System)
    4. Adalah Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sebuah sistem dengan sistem yang lain atau dengan dilingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan sebuah sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sebuah sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sebuah sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    6. Adalah Lingkungan Luar sebuah Sistem (Environment) adalah di luar batas dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus selalu dijaga dan suatu yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak dapat mengganggu sistem yang berlangsung dari sebuah sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)
    8. Adalah Penghubung suatu sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

    9. Masukan Sistem (Input System)
    10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input, dan signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Keluaran Sistem (Output System)
    12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

      Klasifikasi Sistem

      Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang menurut Hutahaean (2014:6-7), [1] diantaranya::
      1. Klasifikasi sistem sebagai:
        1. Sistem abstrak (abstract system)
        2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

        3. Sistem fisik (physical system)
        4. Sistem fisik adalah sustem yang ada secara fisik.

      2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
        1. Sistem alamiyah (natural system)
        2. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

        3. Sistem buatan manusia (human made system)
        4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat manusia yang melibatkan interaksi antara manusai dengan mesin (human machine system).

      3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
        1. Sistem tertentu (deterministicl system)
        2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran yang diramalkan.

        3. Sistem tak tentu (probalistic system)
        4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

      4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
        1. Sistem tertutup (close system)
        2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak tepengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja oromatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini adam kenyataannya tidak ada yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

        3. Sistem terbuka (open system)
        4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan tepengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengatuh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

        Konsep Dasar Informasi

        Definisi Data

        Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya sebuah data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar dalam informasi dalam hal ini dibahas mengenai data.
        Menurut Krismiji (2015:14),[4] “Data adalah fakta yang dimasukkan kedalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.
        Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71),[5] “mengatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.
        Menurut Edy Irwansyah (2014:2),[6] “Data adalah kumpulan sebuah item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio, dan video”.

        Definisi Informasi

        Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain.
        Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:
        Menurut Hutahaean (2014:8), [7]“informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya. Dan yang menjadi sumber dari informasi adalah Data”.
        Menurut Sunarya Lusyani, dkk dalam Maimunah (2015), , [8]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

        Kualitas Informasi

        Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.
        Menurut Tohari (2014:7)[9] kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
        1. Akurat
        2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat harus mencerminkan maksud dan penyampaiannya harus akurat., dari sumber sampai penerima informasi.

        3. Tepat Waktu
        4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah tidak berlalu tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan diadakannya pengambilan keputusan.

        5. Relevan
        6. Informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainnya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda.

        Siklus Informasi

        Menurut Hutahaean (2014: 10-11),[10]Siklus Informasi adalah Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius

        Fungsi Informasi

        Menurut Hutahaean (2014:9),[10]fungsi utama dari sebuah informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi keraguan dari pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat memutuskan keputusan lebih cepat dan tepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.”

        Nilai Informasi

        Menurut Hutahaean (2014 :11-12),[10]nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi akan bernilai jika manfaatnya lebih besar jika dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:
        1. Biaya Perangkat Keras
        2. Biaya perangkat keras merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

        3. Biaya Untuk Analisis
        4. Biaya untuk analisis merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

        5. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan
        6. Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

        7. Biaya Perubahan
        8. Biaya perubahan merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

        9. Biaya Operasi
        10. Biaya operasi merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

        Konsep Dasar Sistem Informasi

        Definisi Sistem Informasi

        Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:
        Menurut Jeperson Hutahaean(2014:13)[10] “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
        Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6)[11] Mahatmyo Atyanto. (2014). Sistem Informasi Akutansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
        Menurut Nuari (2014:2), [12] “Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau sebuah sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen, dalam suatu organisasi”.

        Komponen Sistem Informasi

        Menurut Hutahaean (2014 :13-14),[10]sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:
        1. Blok masukkan (input block)
        2. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

        3. Blok model (model block)
        4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

        5. Blok keluaran (output block)
        6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

        7. Blok teknologi (technology block)
        8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

        9. Blok basis data (data base block)
        10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

        11. Blok kendali (control block)
        12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


        Konsep Dasar Analisa

        Definisi Analisa Informasi

        Menurut Sri Mulyani (2016:38),[13]“Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.
        Menurut Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:27),[14]“Analisa Sistem adalah tehnik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

        Prinsip-Prinsip Analisa Sistem

        Menurut Tyoso J (2016:18),[15] analisis sistem memiliki contoh yang baik dari pendekatan sistem yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Prinsip-prinsip analisis sistem yaitu untuk:
        1. Mengidentifikasi masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem yang diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
        2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusunya ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifannya ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam sistem.
        3. Menetapkan batasan sistem, pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus terperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
        4. Menetapkan kendala sistem, kendala yang dihadapi pada sistem dan pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.
        5. Dekomposisi sistem, sistem dipecahkan kedalam sub-sub sistem yang saling berkaitan dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis mampu melihat sistem dengan terperinci. Subsistem yang berada pada tingkat bahwa yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

        Konsep Dasar Teknologi Informasi

        Definisi Teknologi Informasi

        Menurut Mulyadi (2014: 21),[16] “Teknologi informasi adalah mencakup komputer (baik perangkat keras dan perangkat lunak), berbagai peralatan kantor elektronik, perlengkapan pabrik dan telekomunikasi.”

        Perananan Teknologi Informasi

        Abdul Kadir (2014: 15)[17]mengemukakan bahwa teknologi informasi secara garis besar mempunyai peranan sebagai berikut:
        1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
        2. Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
        3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.”

        Unsur Teknologi Informasi

        Menurut James Abdul dan Terra (2013: 11)[18] membagi sistem informasi kedalam unsur atau fungsi dasar yang saling berinteraksi, yaitu:
        1. Input
        2. Perangkat input merupakan peralatan yang dapat digunakan untuk menerima data yang akan diolah kedalam komputer. Perangkat ini yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan interaksi dengan komputer agar komputer melaksanakan perintah yang diberikan oleh penggunanya. Prinsip kerja yang dilakukan perangkat input adalah merubah perintah yang dapat dipahami oleh manusia kepada bentuk yang dipahami oleh komputer (machine readable form), ini berarti mengubah perintah dalam bentuk yang dipahami oleh manusia kepada data yang dimengerti oleh komputer yaitu dengan kode-kode binary (binary encoded information). Perangkat input dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu perangkat input langsung dan perangkat input tidak langsung. Perangkat input langsung yaitu input yang digunakan langsung diproses di CPU, tanpa melalui media lain. Sedangkan perangkat input tidak langsung adalah input yang dimasukkan tidak langsung diproses di CPU.

        3. Pemrosesan
        4. Melibatkan proses transformasi yang mengubah input jadi output. CPU adalah komponen pemrosesan utama dari sistem informasi. Aktivitas pemrosesan termasuk perekaman data input, melakukan perhitungan matematis dan memelihara file data.

        5. Output
        6. Melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. Alat output dari sistem komputer mengubah informasi elektronik yang dihasilkan oleh sistem komputer menjadi bentuk yang dapat di presentasikan ke pemakai akhir, sehingga dapat membantu membuat keputusan, evaluasi dan pengendalian organisasi. Tujuannya adalah menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dapat diakses dan lengkap dalam berbagai informasi.

        7. Penyimpanan
        8. Fungsi penyimpanan dari sistem informasi berada pada sirkuit penyimpanan dari unit penyimpanan primer (memory) yang didukung oleh alat penyimpanan sekunder (seperti: disket magnetis dan disk drive yang optikal). Alat-alat ini menyimpan data dan instruksi software yang dibutuhkan untuk pemrosesan. Peralatan penyimpanan dapat memakan data ketika komputer dimatikan.

        9. Pengendalian
        10. Melibatkan pengawasan dan pengevaluasian umpan balik untuk menetapkan apakah sistem bergerak menuju pencapaian tujuan atau tidak. Fungsi pengendalian kemudian akan membuat penyesuaian yang dibutuhkan atau komponen input pemrosesan sistem. Untuk memastikan bahwa sistem tersebut menghasilkan output yang sesuai. Umpan balik adalah data mengenal kinerja sistem yang memiliki komponen umpan balik dan pengendalian biasanya disebut sebagai sistem cybernetic, yaitu sistem yang mengawasi dan mengatur dirinya sendiri.

        Teori Khusus

        Konsep Pembelajaran

        Definisi Belajar

        Menurut Sardiman, AM, (2014:23) [19] “belajar adalah perubahan tingkah laku, dan terjadi karena hasil pengalaman”.
        Kurniawan (2014:4)[20] mengatakan “belajar itu sebagai proses aktif internal individu dimana melalui pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang relatif permanen”.
        Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern dan ekstern”.

        Model Pembelajaran

        Menurut Soekanto dalam Ika dewi (2015:29)[21] mendefiniskan bahwa: “Model Pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancangkan aktivitas belajar”
        Berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014, [22]menyatakan bahwa: “Ada 3 model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning).”

        Media Pembelajaran

        Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) dalam Azhar (2017, hlm.3) menyebutkan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi, sebagai sistem penyampai atau pengantar.
        Menurut Azhar arsyad (2017:3),[23] menyebutkan bahwa media adalah sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah alat perantara yang diciptakan untuk menyalurkan pesan dengan tujuan agar pemakai dapat lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan.


        Manfaat Media Pembelajaran

        Menurut Sudjana & Rivai dalam Azhar (2016:28)[24] menyebutkan manfaat media pembelajaran dala proses belajar siswa yaitu:
        1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
        2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran,
        3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru mengajar pada setiap jam pelajaran,
        4. Siswa dapat lebih banyak melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
        Dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut:
        1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
        2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
        3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu,

        Konsep Dasar E-learning

        Definisi E-learning

        E-Learning (Electronic Learning) adalah sistem pembelajaran elektronik dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-Learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (Computer- Assisted Instruction) dan komputer bernama PLATO. Berikut ini adalah pengertian e-Learning menurut beberapa ahli:
        Menurut Glossary dalam jurnal ULTIMA InfoSys, Vol. IV, No. 1 ISSN 2085-4579 (2013)[25] "e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer maupun komputer stand alone.
        Menurut Menurut Untung Rahardja dalam Jurnal CCIT. Vol.7 No.3 (2014)[26] iLearning adalah mengintegrasikan sumber daya dalam menjalankan dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menggunakan iPad, dimana iPad memiliki aplikasi pendukung pembelajaran dan masih banyak lainnya.
        Menurut Amalya Meta Dewi, dkk dalam Untung Rahardja Jurnal CCIT. Vol.8 No.1 (2014)[27] menjelaskan bahwa iLearning adalah sistem pembelajaran modern dan terbaru dalam dunia pendidikan yang berbasis 4B yaitu belajar, bermain, bekerja, dan berdoa. Apabila diimplementasikan sebagai arsitektur 4B iLearning.

        Keuntungan dan Kekurangan E-learning

        Menurut Empy dan Zhuang dalam jurnal ISSN: 1979-276X (2013)[28] "ada beberapa keuntungan dan kekurangan e-learning diantaranya:
        1. Mengurangi biaya. Dengan menggunakan E-learning, kita menghemat waktu dan uang untuk mencapai suatu tempat pembelajaran. Dengan E-learning kita dapat mengakses dari berbagai lokasi dan tempat.
        2. Fleksibilitas waktu, tempat dan kecepatan pembelajaran. Dengan menggunakan E-learning, pengajar dapat menentukan waktu untuk belajar dimanapun. Dan pelajar dapat belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing. Berbeda dengan belajar di kelas, dimana semua pelajar belajar dan berhenti pada waktu yang sama.
        3. Standarisasi dan efektivitas pembelajaran. E-learning selalu memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar. E-learning dirancang agar pelajar dapat lebih mengerti dengan menggunakan simulasi dan animasi.

        Konsep Data Swot

        Definisi Analisi SWOT

        Menurut Seth (2015),[29] Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman); Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.
        Menurut Sarsby (2016),[30] SWOT telah ada selama beberapa dekade dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di zaman modern. Ini digunakan oleh industri, perdagangan, dan organisasi amal dan sukarela. Di perguruan tinggi, SWOT sering kali dalam kurikulum studi bisnis dan kursus strategi pelatihan. Jika Anda pernah mengajukan pinjaman bank bisnis, kemungkinan bank tersebut ingin melihat analisis SWOT atau sejenisnya.
        Disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis untuk mengidentifikasi faktor internal atau eksternal dari suatu organisasi, dan juga faktror positif-negatifnya dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di jaman modern untuk untuk memanfaatkan peluang bisnis.


        Konsep Dasar Website

        Definisi Website

        Menurut Wiga, Ariyani, dkk dalam "International Journal of Science and Research" (USR) (2015:380),[31] adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. (Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs).
        Sedangkan menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52),[32]mendefinisikan bahwa “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet”.

        Konsep Dasar Framework

        Definisi Framework

        Menurut Destianingrum dkk yang dikutip dari jurnal TEKNOINFO Vol.11 No.2 2017 dengan judul “sistem informasi penjadwalan dokter berbasis web dengan menggunakan framework codeigniter”.[33] Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu.

        Pengertian Framework CodeIgniter

        Menurut Hustinawati, Albert Kurnia Himawan dan Latifah, dalam International Journal of Computer Applications Vol. 94 No. 20 (2014:6) .[34]Mengatakan CodeIgniter adalah framework aplikasi web yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi PHP yang dinamis. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengembangan pengembang CodeIgniter untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua kode dari nol.

        Definisi MVC

        Menurut Simanjuntak Pastima, Arwin Kasnady dalam juranl ISD (2016),[35]Model-View-Controller (MVC) adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh penemu Smalltalk (Trygve Reenskaug) untuk meng-enkapsulasi data bersama dengan pemrosesan (model), mengisolasi dari proses manipulasi (controller) dan tampilan (view) untuk direpresentasikan pada sebuah user interface Definisi teknis dari arsitektur MVC dibagi menjadi tiga lapisan.
        1. Model, digunakan untuk mengelola informasi dan memberitahu pengamat ketika ada perubahan informasi. Hanya model yang mengandung data dan fungsi yang berhubungan dengan pemrosesan data. Sebuah model meringkas lebih dari sekedar data dan fungsi yang beroperasi di dalamnya. Pendekatan model yang digunakan untuk komputer model atau abstraksi dari beberapa proses dunia nyata. Hal ini tidak hanya menangkap keadaan proses atau sistem, tetapi bagaimana sistem bekerja. Sebagai contoh, programmer dapat menentukan model yang menjembatani komputasi back-end dengan frontend GUI (graphical user interface).
        2. View, bertanggung jawab untuk pemetaan grafis ke sebuah perangkat. View biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan sebuah permukaan layar dan tahu bagaimana untuk membuatnya. View melekat pada model dan merender isinya ke permukaan layar. Selain itu, ketika model berubah, view secara otomatis menggambar ulang bagian layar yang terkena perubahan untuk menunjukkan perubahan tersebut. Terdapat kemungkinan beberapa view pada model yang sama dan masingmasing view tersebut dapat merender isi model untuk permukaan tampilan yang berbeda.
        3. Controller, menerima input dari pengguna dan mengintruksikan model dan view untuk melakukan aksi berdasarkan masukan tersebut. Sehingga, controller bertanggung jawab untuk pemetaan aksi pengguna akhir terhadap respon aplikasi. Sebagai contoh, ketika pengguna mengklik tombol atau memilih item menu, controller bertanggung jawab untuk menentukan bagaiman aplikasi seharusnya merespon.


        Konsep Database

        Definisi Database

        Menurut Anhar (2016:19)[36] Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

        Pengguna Database

        Menurut (Anhar, 2016:20) [36]Berdasarkan cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut:
        1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basisdata, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
        2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
        3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
        4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

        Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

        Definisi UML

        Pernyataan yang dikemukakan oleh Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:38),[37] Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah system.
        Pernyataan yang dikemukakan oleh Rosa dan Shalahuddin (2015:137),,[38] UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.
        Berdasarkan 2 (dua) definisi yang terdapat diatas, dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menentukan visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak dengan menggunakan diagram dan teks pendukung.

        Tujuan UML

        Pernyataan yang dikemukakan oleh Wati dan Kusumo dalam jurnal SYNTAX Jurnal Informatika (2016:25),[39] tujuan penggunaan UML (Unified Modeling Language) antara lain, yaitu:
        1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
        2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat didalam pemodelan.
        3. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk dapat dikembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dapat dimengerti secara umum.

        Konsep Dasar Prototipe

        Definisi Prototipe

        Menurut Rizkidiniah, dkk (2016:195),[40] Prototipe adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya.
        Menurut Nurajizah (2015: A-215),[41]“Prototipe didefinisikan suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.
        Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prototipe adalah contoh ataupun gambaran dari suatu sistem yang memberikan ide bagi para calon pengguna dalam bentuk sebenarnya, yang dapat dirubah sebelum direalisasikan.

        Jenis-jenis Prototipe

        Menurut Yuniarti (2014)[42] Jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:
        1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
        2. Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.

        3. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
        4. Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual. Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu:

          1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna.
          2. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.

          3. Membuat satu prototipe.
          4. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.

          5. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
          6. Pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

          7. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi system produksi.

          Konsep Dasar Testing

          Definisi Black Box

          Menurut Himawan, dkk (2016:342),[43] bahwa Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.
          Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.
          Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
          1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
          2. Kesalahan Interface
          3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
          4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
          5. Kesalahan Performa.
          6. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

          Definisi White Box

          Menurut Nidhra dan Dondetti dalam Mustaqbal (2015:33)[44] “White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan cara melihat modul untuk dapat meneliti dan menganalisa kode dari program yang di buat ada yang salah atau tidak. Kalau modul yang telah dan sudah di hasilkan berupa output yang tidak sesuai dengan yang di harapkan maka akan dikompilasi ulang dan di cek kembali kode-kode tersebut hingga sesuai dengan yang diharapkan”

          Kelebihan Dan Kekurangan

          Menurut Eriksson (2015),[45] kelebihan dan kekurangan pada pengujian White Box:
          1. Kelebihan
            1. Melihat kesalahan dan masalah lebih cepat.
            2. Bisa di introspeksi, atau kemampuan untuk melihat ke dalam proses perangkat lunak dan memeriksanya secara lebih teliti.
            3. Menemukan bug tersembunyi lebih efisien dan stabilitas yang terjamin.
            4. Kode yang optimal. Disebabkan pengetahuan kode yang sesuai
            5. Mendapatkan hasil yang maksimal dengan berbagai jalur pengujian berbeda
            1. Kekurangan
              1. Tingkat kerumitan yang lebih tinggi terlibat karena dibutuhkan pengetahuan tentang kode yang luas.
              2. Pemeliharaan Script yang lebih banyak. Karena metode input yang bisa berubah, sehingga memungkinkan rusaknya Script pengujian
              3. Memerlukan alat yang memiliki integrasi yang lebih ketat dengan sistem yang sedang diuji, yang menimbulkan resiko kinerja sistem kemudian dipengaruhi oleh alat yang sama, sehingga bisa mengganggu hasil.

              Konsep Dasar Literature Review

              Definisi Literature Review

              Menurut Punaji (2016:117), [46] “Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai”.

              Literature Review

              Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan Skripsi ini diantara lain:
              1. Untung Rahardja, Muhamad Yusup, Qurotul Aini. 2014.[26]dengan judul “Aplikasi Campus Learning System iOU (integrated Online Ujian) Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas mengenai iOU yang berbasis computer based, mahasiswa dapat mengerjakan soal-soal ujian pada komputer yang merandom soal-soal tersebut, yang juga menjadikan mahasiswa dapat mengerjakan soal dalam waktu yang bersamaan tetapi masing-masing mengerjakan soal berbeda
              2. Untung Rahardja. Muhamad Yusup. Ana Nurmaliana. 2014.[26] dengan judul “Penerapan Ilearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja ”. Penelitian ini membahas mengenai kontribusi sistem iLearning Survey (iSur) dapat memaksimalkan keputusan yang diambil oleh pihak Perguruan Tinggi Raharja. Dengan cara menggunakan sistem iLearning Survey (iSur) ini dengan berbagai bentuk pertanyaan dan penilaian yang diajukan dan diberikan kepada para mahasiswa/i dan pihak perguruan tinggi lainnya. Untuk menilai sejauh mana kampus ini telah berkembang dan bagaimana kinerja dosen dalam mengajarkan mahasiswa/i dikelas, serta iLearning Survey (isur) dapat dijadikan sebuah media informasi yang valid untuk sebuah penilaian diseluruh aktifitas perguruan tinggi Raharja
              3. Aris Martono, Siti Fatimah, Iis Ariska Wulandari. 2015.[47]dengan judul "Peranan Forum Online Mengunakan PHPBB Pada Perguruan Tinggi. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia". Penelitian ini membahas forum online yaitu tempat untuk menjembatani kesamaan hobi, aktifitas, pendapat ataupun keinginan antar stakeholder (dosen, mahasiswa dan manajemen) pada perguruan tinggi di media Internet. Dengan forum online para stakeholder (dosen, mahasiswa, dan manajemen) dapat saling memberikan ide, informasi, dan berkomunikasi satu sama lain.
              4. Padeli, Aris Martono, Aji Kuspriambodo. 2016.[48]dengan judul "Problem Based Learning Mata Kuliah Business Intellegence Pada Perguruan Tinggi Raharja".Penelitian ini membahas metode pembelajaran yang menjadikan minat para peserta didik terhadap BI lebih baik sehingga menumbuhkan kemauan mereka dalam menempuh pendidikan ini dan meningkatkan nalar mereka dalam memecahkan studi kasus dalam BI, yaitu dengan menggunakan metode permasalahan sehari-hari, yang didapat dari Problem-Based Learning (PBL) dan Puzzle-Based Learning.
              5. Untung Rahardja, Qurotul Aini, Siti Ria Zuliana. 2016.[26]dengan judul " Metode Learning Management System (LMS) Idu Untuk Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar MIT Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas mengenai tingkat hasil proses pembelajaran menggunakan sistem iDu dimana mahasiswa bisa menyelesaikan pembelajaran dengan mudah dimana saja dan kapan saja.
              6. Sudaryono, Padeli, Erick Febriyanto. 2017.[49]dengan judul " Model of Learning Using iLearning on Independent Study Classes at University. Universal Journal of Educational Research ". Penelitian ini berkaitan dengan belajar iLearning yaitu pengadaan mengukur instrumen dalam hal Viewboard yang akan menampilkan data historis dengan kategori tertentu, dimana kehadiran Viewboard pengukuran yang kemudian terhadap keabsahan sistem terutama dalam hal keefektifan pembelajaran dapat dibuktikan secara empiris keakuratan data melalui.
              7. Gunawan Setiadi, Soetarno Joyoatmojo, Sajidan, Soeharto. 2016.[50]dengan judul " The Development of Blended Learning-Based Self-Learning on Classroom Action Research Training Material to Improve Teachers Professionalism. Proceeding The 2nd International Conference on Teacher Training and Education Sebelas Maret University (ICTTE FKIP UNS)". Penelitian ini berkaitan dengan pelatihan penelitian tindakan kelas di sekolah masih berfokus pada penguasaan materi. Tidak mengikuti oleh penelitian dan ada tidak ada pengawasan dari penasihat. Perkembangan ini berbasis pembelajaran mandiri dapat meningkatkan kinerja guru dalam penelitian tindakan kelas dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyusun laporan penelitian.
              8. Selasih Putri Isnawati Hadi, Tjahjono Kuntjoro, Sri Sumarni, Muh.Choiroel Anwar, Melyana Nurul Widyawati, Rr. Sri Endang Pujiastuti. 2017.[51]dengan judul " THE DEVELOPMENT OF E-PARTOGRAPH MODULE AS A LEARNING PLATFORM FOR MIDWIFERY STUDENTS: THE ADDIE MODEL". Penelitian ini berkaitan dengan E-partograph pantas untuk diterapkan dalam sistem belajar. untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi pelajar sebagai mungkin Bidan yang akan mampu melaksanakan peran akademik dan praktek, untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan bayi.
              9. W Wiana. 2017.[52]dengan judul " Interactive Multimedia-Based Animation: A Study of Effectiveness on Fashion Design Technology Learning". Penelitian ini mengisahkan CBL dikembangkan bertujuan untuk membantu siswa untuk memahami konsep-konsep subyek disajikan secara interaktif oleh sistem dan dapat memberikan informasi dan pembelajaran lebih baik. Menghasilkan animasi berbasis multimedia yang interaktif sebagai media yang efektif dan belajar sumber daya untuk belajar desain fashion.
              10. Asmariati Purba, Herbert Sipahutar, Syahmi Edi. 2017.[53]dengan judul " Comparison of Motivation and Students’ Learning Achievements by using E-Learning based Schoology and Power Point on Biology Material". Penelitian ini berkaitan dengan perbandingan motivasi dan belajar prestasi siswa yang diajar dengan menggunakan E-learning schoology dan media titik kekuatan berdasarkan sistem reproduksi manusia Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Silimakuta.
              Dari 10 literature review diatas, telah banyak penelitian sebelumnya mengenai pembelajaran E-learning. Kesimpulan yang dapat diambil dari 10 literature review yang telah diuraikan diatas mengenai perbandingan penelitian penulis yaitu sistem pembelajaran E-learing pada kurikulum-13 di SMAN 8 Kabupaten Tangerang dapat memudahkan guru dan siswa/siswi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari jarak jauh dengan terhubung jaringan internet secara online dan memudahkan guru dalam memberikan tugas serta materi pelajaran secara cepat sehingga siswa/siswi dapat mengembangkan ilmunya,




Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Aldi Budi Pamungkas