SI1522489626

Dari widuri
Revisi per 8 Oktober 2019 08.43 oleh Admin (bicara | kontrib) (Melindungi "SI1522489626": Sidang Selesai ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)) [runtun])

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA MASALAH PADA

SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BERKARBURATOR


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522489626

NAMA : MOCHAMAD RAFIK


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA MASALAH PADA

SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BERKARBURATOR


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489626
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA MASALAH PADA

SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BERKARBURATOR

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489626
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 12003
   
NID : 10020




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA MASALAH PADA

SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BERKARBURATOR

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489626
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA MASALAH PADA

SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BERKARBURATOR


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489626
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Juli 2019
Mochamad Rafik
NIM : 1522489626

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Teknologi komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam membantu segala kegiatan operasional disegala bidang. hal tersebut dimungkinkan karena kebutuhan yang semakin hari semakin menuntut untuk cepat dan tepat dalam menyelesaikan suatu masalah. Salah satunya adalah dengan Sistem Pakar Diagnosa masalah pada motor matic Honda berkarburator. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan tehnik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu. Sistem pakar memberikan nilai tambah pada teknologi untuk membantu dalam menangani era informasi yang semakin canggih.

Mudahnya akses untuk mendapatkan sepeda motor saat ini membuat hampir seluruh kalangan masyarakat di Indonesia sudah memiliki sepeda motor. Namun tentunya banyak kendala dalam perawatan motor itu sendiri. Minimnya pengetahuan akan kerusakan motor mengakibatkan banyaknya pemilik memilih bengkel menjadi tujuan untuk mendeteksi kerusakan pada sepeda motor. Pengembangan system untuk mendeteksi kerusakan pada motor memang perlu difikirkan, sehingga mempermudah pemilik motor mengetahui kerusakan yang terjadi pada motor lebih dini. Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan pada Sepeda Motor Matic Berkarburator ini merupakan suatu system untuk mempermudah pemilik motor mendekteksi kerusakan pada motor. Sehingga pemilik dapat mengetahui lebih dini kerusakan pada sepeda motor dan dapat melakukan tindakan awal sebelum ditindak lanjuti oleh mekanik ataupun dapat menangani kerusakan – kerusakan ringan pada sepeda motor.

Kata kunci : [Sistem Pakar, Diagnosa, Sepeda Motor Matic, Honda, Karburator]


ABSTRACT


Computer Technology has become a very basic requirement in helping all operational activities in all fields. it is more important because more days are needed to faster and better solve the problem. One of them is the Expert Diagnosis System problem with the carburetor Honda matic motor. Expert systems are computer-based systems that use knowledge, facts, and problem solving techniques that can usually only be solved by an expert in a particular field. Expert systems provide added value to technology to help in an increasingly sophisticated information age.

Easy access to get a motorcycle now makes most people in Indonesia already have a motorcycle. However, many difficulties in maintaining the motor itself. The lack of knowledge of damage to the motorbike requested by the owner to choose the workshop is a goal to support damage to the motorcycle. The development of the system to prevent damage to the motorbike indeed needs to be considered, so that it allows the motor owner to know the damage that happened to the motor earlier. Expert System to Detect Damage to Motorbike Matic This carburetor is a system to make it easier for motorcycle owners to detect damage to the motorbike. Can cause damage to the motorcycle and can take initial action before being followed up by a mechanical or light damage can be done on the motorcycle.

Keywords: Keywords: [Expert System, Diagnosis, Matic Motorcycle, Honda, Carburetor



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA MASALAH PADA SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BERKARBURATOR”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Sutrisno, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Toha. selaku frontdesk yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 15 Juli 2019
Mochamad Rafik
NIM : 1522489626

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan
  6. Tabel 4.2. Tabel Alternatif
  7. Tabel 4.3. Tabel diagnosa
  8. Tabel 4.4. Tabel Gejala
  9. Tabel 4.5. Tabel Pakar
  10. Tabel 4.6. Tabel Relasi
  11. Tabel 4.7. Tabel User
  12. Tabel 4.8. Tabel Black Box Testing Pada Menu Pengisan Form Biodata
  13. Tabel 4.9. Tabel Black Box Testing Pada Menu Diagnosa
  14. Tabel 4.10. Estimasi Biaya
  15. Tabel 4.9. Schedule

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar
  2. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Ahass Festival Motor Tangerang
  3. Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  6. Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2. Activity Diagram User
  8. Gambar 4.3. Activity Diagram History Consultasi
  9. Gambar 4.4. Activity Diagram Add Or Edit Data
  10. Gambar 4.5. Sequence Diagram Diagnosa
  11. Gambar 4.6. Sequence Diagram History Diagnosa
  12. Gambar 4.6. Sequence Diagram Add Or Edit Data
  13. Gambar 4.9. Class Diagram Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Masalah Pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator
  14. Gambar 4.10. Tampilan Halaman Utama
  15. Gambar 4.11. Tampilan Halaman Beranda Pengisian Biodata User
  16. Gambar 4.12. Tampilan Halaman Mulai Diagnosa
  17. Gambar 4.13. Tampilan Halaman Data Informasi
  18. Gambar 4.14. Tampilan Halaman Hasil Diagnosa
  19. Gambar 4.15. Tampilan Halaman Login Admin (Kepala Mekanik)
  20. Gambar 4.16. Tampilan Halaman Tampilan Halaman Utama Admin
  21. Gambar 4.17. Tampilan Halaman Data Gejala
  22. Gambar 4.18. Tampilan Halaman Data Alteratif
  23. Gambar 4.19. Tampilan Halaman Table Relasi
  24. Gambar 4.20. Tampilan Halaman Riwayat Diagnosa

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini semakin berkembang pesat dalam dunia kerja. Teknologi komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam membantu segala kegiatan operasional di segala bidang. Misalnya pada bidang otomotif, kesehatan dan sebagainya. Pemenuhan kebutuhan terhadap suatu informasi pada saat ini tidak lepas dari pemakaian dan pemanfaatan komputer. Salah satu pemanfaatan teknologi yaitu dapat digunakan sebagai sistem pakar. dengan adanya sistem pakar berbasis web, maka pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Sepeda Motor menjadi salah satu alat transportasi utama yang lebih dinamis dan cepat dibandingkan dengan alat transportasi lain, hal ini dibuktikan dengan lebih banyaknya pengendara sepeda motor dibandingan pengendara alat transportasi lain. Tetapi, sebagian pengguna sepeda motor banyak yang belum mengetahui masalah yang terjadi pada sepeda motor yang menyebabkan kerusakan sehingga dapat mengganggu aktivitas yang akan dilakukan. Oleh karena itu, para pemilik sepeda motor dituntut mempunyai pengetahuan tentang perawatan sepeda motor miliknya.

Dalam Pertimbangan di atas, penulis merasa tertarik melakukan penelitian untuk di jadikan bahan laporan kerja praktek yang mengambil judul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA MASALAH PADA SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BERKARBURATOR ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu:

  1. Bagaimanakah Sebuah Sistem Pakar yang dapat Menganalisis kerusakan sepeda motor secara efektif dan efisisen ?
  2. Bagaimana sistem pakar yang akan dibuat ?
  3. Bagaimana pengguna kendaraan sepeda motor dapat memperoleh informasi tentang jenis kerusakan, penyebab dan solusi kerusakan dengan mudah ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Tujuan Individual

  1. Mengimplementasikan pengetahuan dari para pakar dibidang sepeda motor matic honda berkarburator.

  2. Mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.

Tujuan Operasional

  1. Mengetahui cara-cara mendiagnosis gejala kerusakan pada kendaraan sepeda motor matic honda berkarburator.

  2. Mengetahui cara untuk merancang sistem yang mampu mendiagnosa kerusakan kendaraan sepeda motor matic honda berkarburator.

  3. Mengetahui cara pengguna kendaraan sepeda motor dapat memperoleh informasi tentang jenis kerusakan, penyebab dan solusi kerusakan dengan mudah.

Tujuan Fungsional

  1. Untuk Memberikan solusi dan penanganan kerusakan, penyebab kerusakan sepeda motor matic honda berkarburator dengan mudah.

  2. Untuk menambah pengetahuan tentang gejala ataupun kerusakan ringan yang terjadi pada sepeda motor matic honda berkarburator.

Manfaat

Manfaat Bagi Penulis

  1. Membuat sebuah sistem pakar yang berguna untuk mekanik ataupun pengguna sepeda motor matic honda berkarburator dalam mendiagnosa masalah ringan ataupun gejala yang terjadi.

  2. Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan teori dan praktek kerja.

  3. Semoga dapat memberikan kontribusi positif bagi pengguna sepeda motor matic honda berkarburator maupun mekanik, Dengan adanya sistem pakar ini.

Manfaat Operasional

  1. Dapat membantu mengambil keputusan dalam hal mengatasi kerusakan sepeda motor matic honda berkarburator, sehingga dapat mengefisienkan waktu, dan biaya yang dikeluarkan.

  2. Dapat membantu untuk menemukan solusi atas masalah pada sepeda motor matic honda berkarburator.

Manfaat Fungsional

  1. Dapat membantu mekanik pemula dalam melakukan diagnosa masalah yang tejadi pada sepeda motor matic honda berkarburator.

  2. Dapat mengefisienkan waktu dan tenaga mekanik.

  3. Diharapkan dengan adanya sistem ini , mekanik tidak terlalu lelah dalam pekerjaan nya dan penyelesaian akan lebih cepat.

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Ruang lingkup penelitian hanya di batasi diagnosa kerusakan ringan pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator. Berikut merupakan beberapa batasan masalah dalam diagnosa kerusakan ringan Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator : Sistem Bahan Bakar, Sistem Pengapian, Sistem Transmisi.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam langkah ini penulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:

Metode Pengumpulan Data

Pengamatan (Observation)

Peneliti melakukan pengamatan langsung di Ahass Festival Motor 10069 jln Pawon raya No.15 Perumnas 2 Tangerang dan peneliti melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti. metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

Wawancara (Interview)

Untuk menambah informasi yang lebih jelas penulis melakukan sesi tanya jawab langsung dengan seorang mekanik atau nara sumber yang berkaitan dengan penelitian pada bengkel Ahass Festival Motor 10069 jln Pawon raya No.15 Perumnas 2 Tangerang, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan..

Metode Kepustakaan (Library Research)

Metode ini sangat di perlukan bagi penulis, karena disini penulis berusaha mendapatkan bahan dan sumber dari buku-buku serta dokumen-dokemen yang berkaitan dengan penelitian .

Metode Analisa

Metode Forward Chaining, Dengan memakai Metode Forward Chaining Di harapkan bisa membantu menyelesaikan metode-metode penyusunan penulisan maupun Metode Analisa Sistem itu sendiri. Selain itu juga mampu mengoptimalkan alur dari semua penyeleseian mulai dari input, proses, dan output.

Metode Perancangan

Penulis menggunakan UML untuk menghindari ambiguitas, penggunaan kata yang terlalu banyak dan detail yang tidak penting (jika pemodelan menggunakan kode maupun pseudocode) sehingga menyebabkan kesalahpahaman.

Metode Prototipe

Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi. Alasan saya mengapa memakai Low fidelity prototype karna dapat menjelaskan mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem .

Metode Testing

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Alasan saya mengapa memakai Black-Box karna Metode ini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan umum, latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, ruang lingkup serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori pendukung penganalisaan dan literature review. Landasan teori terdiri dari teori umum dan teori khusus.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahas masalah dan Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, Tujuan dan Fungsi Instansi Yang Terkait dengan Bidang Kajian, Prosedur Sistem Berjalan, Rancangan Sistem Berjalan, UML (Unified Modelling Language) Sistem yang berjalan,

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language, rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan penyusunan sekaligus akhir dari laporan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Web

Menurut Dina Fitria Murad dkk (2014) [1]“Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hyper text. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan Web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hypelink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet."

Menurut Rintho (2018) [2]“web adalah jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui hypertext transfer protocol. ”

Kelebihan Web

Menurut Rintho (2018) [2] “banyak keuntungan yang diberikan oleh aplikasi berbasis web dari pada aplikasi berbasis desktop, sehingga aplikasi berbasis web telah diadopsi oleh perusahan sebagai bagian dari startegi teknologi informasinya, karena beberapa alasan :”

  1. Akses informasi mudah

  2. Setupe server lebih mudah

  3. Informasi mudah didistribusikan

  4. Bebas platform, informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.

Konsep Dasar XAMPP

Pengertian XAMPP

Menurut Mulhim (2014)[3] “XAMPP adalah paket instalasi program yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan perl”."

Menurut Mulhim (2014)[4] “xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket".

Konsep Dasar SQL

Pengertian MySQL

Menurut Solichin Achmad (2016) [5] “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen berbasis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GLP.

Menurut Ahmar Ansari Saleh (2014) [6] “MySQL adalah sistem yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang meliputi proses pembuatan atau proses pengelolaan database. MySQLl ini bersifat open source, artinya setiap orang dimungkinkan untuk menggunakan dan memodifikasinya, sebenarnya MySQL ini suatu produk yang berjalan pada Linux, tetapi seiring berjalannya waktu dan pengetahuan maka para pengembang.

Konsep Dasar Data Base

Definisi Data Base

Menurut Gordon C. Everest [7] “Data Base ialah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal dan juga dikontrol terpusat pada suatu organisasi."

Menurut Solichin Achmad (2016:138) [5] “Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Managemen System). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna (user) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan memanipulasi data yang ada.

Definisi PHP

Menurut Didik Setiawan (2017) [8] “PHP merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih spesifik, sedangkan tujuan utama dari pengguna bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancangan web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis."

Menurut Prasetio Adhi (2014)[9]“PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server."

Definisi Internet

Menurut Andy (2014)[10] “Internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim informasi pada komputer diseluruh dunia sehingga kita dapat bertukar informasi secara cepat."

Menurut Jubilee Enterprise dalam buku (2014:25) [11]“Internet adalah teknologi yang menghubungkan satu komputer dengan jutaan komputer lainnya di seluruh dunia sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi, mengirim surat elektronik, berkirim foto, serta banyak lagi. Internet sering juga disebut dengan istilah dunia maya karena dengan internet kita bisa berhubungan dengan banayak orang dari seluruh dunia tanpa harus mengunjungi orang-orang itu satu demi satu."

Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

Pengertian Aplikasi

Menurut Solichin Achmad (2016) [12] “aplikasi atau perangkat lunak (software) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem komputer, disamping keberadaan pengguna (brainware), perangkat keras (hardware) dan jaringan (networking). Jika dilihat dari lingkungan pengembangnya, aplikasi dapat dibagi menjadi aplikasi berbasis desktop, aplikasi berbasis web, dan aplikasi berbasis mobile."

  1. Aplikasi Berbasis Desktop merupakan aplikasi yang memerlukan proses instalasi disetiap komputer yang akan menggunakannya. Contohnya : Microsoft Office. Mozilla Firefox, Adobe Photoshop dan Macromedia Dreamweaver. :
  2. Aplikasi Berbasis Web tidak memerlukan instalasi disetiap komputer karena aplikasi berada di suatu server. Untuk membuka aplikasi cukup menggunakan browser yang terhubung melalui jaringan ke server..
  3. Aplikasi Berbasis Mobile merupakan aplikasi yang hanya dapat dijalankan pada perangkat bergerak (mobile) seperti handphone, smartphone dan PDA.

Menurut Hasan Abdurahman (2014) [13] “aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah – perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemprosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemprosesan data yang diharapkan."

Sistem Pakar

Defisini Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2014:27), [14] , “Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik”.

Menurut Sembiring (2014:7), [15] , “sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli”.

Sejarah Sistem Pakar

Expert System (ES) dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabungkan dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau manusia super. Suatu usaha kearah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan Allen Newell, John Cliff Show dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist, merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah Predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah – langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali tentang area problem. Pada tertengan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul, sebuah pengetahuan kunci yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan spesifik yang dimilikinya bukan dari formalism khusus dan pola penarikan kesimpulan yang digunakan.

Awal 1980-an teknologi ES yang mula – mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di STANFORD UNIVERSITY. Sistem ini diberinama MYCIN (Heckerman, 1986).

MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lain (—, 1995).

Arsitektur Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2014:27)[14] , Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar

Komponen Sistem Pakar

Menurut Anik Andriani (2016) [16]“sistem pakar mempunyai komponen utama pada strukturnya, antara lain:

  1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base).
  2. Inti dari suatu sistem pakar adalah basis pengetahuan yang merupakan representasi pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar yang tersusun oleh atas fakta dan kaidah. Basis pengetahuan bisa kita dapatkan langsung dari seorang pakar maupun dari data histori yang berisi data-data pengetahuan dari seorang pakar.

  3. Mesin Inferensi (Inference Engine).
  4. Otak dari sebuah sistem pakar adalah mesin inferensi yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Terdapat dua penalaran yang dapat dilakukan dalam melakukan inferensi, yaitu:

    1. Forward Chaining

      Merupakan cara penalaram dengan memulai dari fakta terlebih dahulu untuk memuji kebenaran hipotesis atau mencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebalah kiri dulu (IF dulu). Forward Chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Forward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam.

    2. Backward Chaining

      Merupakan cara penalaran dengan memulai dari hipotesis (ekspektasi apa yang diinginkan terjadi) terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Backward Chaining juga merupakan penalaran dengan mencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Backward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam.

  5. Basis data (Database)
  6. Merupakan kumpulan data yang terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah- kaidah dalam sistem.

  7. Antarmuka Pemakai (User Interface)
  8. Merupakan fasilitas yang dapat digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer dalam menggunakan sistem pakar. Antarmuka ini memudahkan pengguna sistem pakar yang bukan merupakan seorang pakar dapat bekerja dan bertindak atau membuat keputusan layaknya seorang pakar.

    Ciri-Ciri Sistem Pakar

    Menurut Sembiring (2014:8) [17]ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

    1. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.

    2. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.

    3. Berdasarkan pada kaidah atau peraturan tertentu.

    4. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

    5. Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.

    6. Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.

    7. Keluarannya bersifat anjuran.

    8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.

    Mesin Inferensi

    “Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan”.

    Ada dua tipe teknik inferensi :

    1. Pelacakan kebelakang (Backward Chaining)
    2. Menurut Sembiring (2014:8), [18] Pelacakan kebelakang (Backward Chaining) yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut."

    3. Pelacakan kedepan (Forward Chaining)
    4. Menurut Sembiring (2014:8), [17] Pelacakan kedepan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan."

    Unified Modeling Language (UML)

    Definisi UML

    Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

    UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek,(Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2014:133) [19].

    Sejarah UML

    Bahasa pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Perkembangan aktif dari pemrograman berorientasi objek mulai menggeliat

    Karena banyaknya metodologi-metodologi yang berkembang pesat saat itu, maka muncullah ide untuk membuat sebuah bahasa yang dapat dimengerti semua orang. Maka dibuat bahasa yang merupakan gabungan dari beberapa konsep, seperti konsep Object Modeling Technique (OMT) dari Rumbaugh dan Booch (1991), konsep The Classes, Responsibilities, Collaborators (CRC) dari Rebecca Wirfs-Brock (1990), konsep pemikiran Ivar Jacobson, dan beberapa konsep lainnya dimana James R. Rumbaigh, Grady Booch, dan Ivar Jacobson bergabung dalam sebuah perusahaan yang bernama Rational Software Corporation menghasilkan bahasa yang disebut dengan Unified Modeling Language (UML).

    Pada tahun 1996, Object Management Group (OMG) mengajukan proposal agar adanya standarisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September 1997 UML diakomodasi oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah memberikan kontribusinya yang cukup besar di dalam metodologi berorientasi objek dan hal-hal yang terkait di dalamnya (Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2014:138).[19].

    Diagram UML

    Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:140),[20]. pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

    1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.
    2. Behavior diagram , yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram, Aktivity diagram, State Machine System.
    3. Interaction diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram, Interaction Overview Diagram.s
    4. Use Case diagram,Rosa dan M. Shalahudin (2014:155)[21], use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
    5. Activity Diagram,Rosa dan M. Shalahudin (2014:161)[22], diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
    6. Class Diagram,Rosa dan M. Shalahudin (2014:141)[23], diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan method atau operasi. Berikut penjelasan atribut dan method:
      1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
      2. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
    7. Sequence Diagram,Rosa dan M. Shalahudin (2014:165)[24], diagram Sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan massage yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram Sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram Sequence yang harus dibuat juga semakin banyak.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Menurut Andi Prastomo (2014) [25] "Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:"

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:.
      1. M pada MDI berarti Mandatory . Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.:
      2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.:
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
    3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:.
      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?.
      4. Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

    Konsep Dasar Testing

    Menurut Ita Purnama Sari dan Erik Hadi Saputra (2014)[26] ,Uji coba dilakukan terhadap sistem dan program. Perbedaan antara uji coba sistem dengan program terletak pada ruang lingkupnya. Uji coba sistem adalah black box testing dan white box testing. Uji coba program fokus pada program aplikasi. Program yang dibangun harus bebas dari kesalahan logika, proses, dan kesalahan sintaks.

    Konsep Dasar SWOT

    Menurut Rangkuti (2006) [27] analisis SWOT adalah analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

    1. Kekuatan (Strenghts) adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
    2. Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
    3. Peluang (Opportunities) adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan-kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
    4. Ancaman (Threats) adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja dan jurnal nasional atau internasional. Maka penulis melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut:

    1. Tinjauan Studi dari penelitian Sutrisno, Dedy Prasetya Kristiadi, Dedeh Supriyanti, 2017, Sensi Journal, Agustus 2017 Issn 2461-1409

      [Sutrisno, Dedy Prasetya Kristiadi, Dedeh Supriyanti 2017] dalam Sensi Journal, Agustus 2017 Issn 2461-1409 Berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Jaringan LAN Berbasis Android Di Sekolah Kemurnian Jakarta [28]

      LAN merupakan jaringan di dalam sebuah gedung atau suatu area yang luas wilayahnya berukuran sampai beberapa kilometer. Jangkauan lan yang luas menyebabkan kesulitan dalam mencari kerusakan atau kesalahan yang menyebabkan gangguan pada lan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui penyebab dari gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan tersebut. Sistem pakar (expert system) adalah program penasehat berbasis komputer yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik. Dengan sistem pakar, seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan LAN.

    2. Tinjauan Studi dari Penelitian Siska Iriani, 2015, STKIP PGRI Pacitan, IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 4 No 1 – Januari 2015 – ijns.apmmi.org

      [Siska Iriani 2015] dalam IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 4 No 1 – Januari 2015 – ijns.apmmi.org Berjudul Penerapan Metode Backward Chaining pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tulang Manusia, [29] Penelitian ini bertujuan untuk Membuat sistem pakar untuk membantu mengetahui jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang tulang manusia, melalui penelusuran gejala-gejala dari penyakit tulang itu sendiri, dan Membantu dokter maupun petugas kesehatan dalam menangani penyakit pada tulang manusia dan kemudian memberikan solusi yang tepat berupa pengobatan dan saran pencegahan,

      Dengan adanya aplikasi ini diharapkan pemakai dapat mengetahui jenis penyakit serta cara pencegahan dan pengobatannya secara cepat dan akurat, sehingga penyakit tersebut dapat dihindari.

      Adapun kekurangan dari system ini adalah :

      1. Sistem yang dibangun belum diaplikasikan menggunakan Certainty Factor untuk menentukan tingkat kepercayaan pemakai terhadap kondisi yang dihadapi, dalam sistem ini pemakai hanya diberikan pilihan “Ya” atau “Tidak”, oleh sebab itu pemakai memperoleh jawaban yang mutlak bukan jawaban yang berupa pendekatan.
      2. Aplikasi ini hanya menampilkan nama penyakit secara pendekatan gejala yang ada saja, sehingga dalam praktek di lapangan, untuk memastikan apakah nama penyakit yang muncul dari hasil diagnosa benar, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui proses labolatorium atau roentgen tulang dan lain-lain.
    3. Tinjauan Studi dari penelitian Anggraheni Rukmana dan Indah Uly Wardati, 2014, Universitas Surakarta, dalam Speed Journal – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 11 No 4 - 2014 - ijns.org,

      [Rukmana dan Indah 2014] dalam Speed Journal – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 11 No 4 - 2014 - ijns.org, Berjudul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Sepeda Motor Non Injeksi Pada Bengkel Gemilang Jaya Motor Kabupaten Pacitan, [30]

      Penelitian ini bertujuan untuk Menghasilkan Sistem Pakar, Untuk Mendiagnosa Kerusakan Pada Sepeda Motor Non Injeksi Pada Bengkel Gemilang Jaya Motor, Hasil dari penelitian ini, sistem dapat diakses oleh admin dan pengguna. Sistem kerja admin sebagai basis pengetahuan dan basis data. Sedangkan, pengguna sebagai pemakai sistem yang melakukan diagnosa kerusakan. Adapun kekurangan dari sistem ini yaitu sistem berbasis dekstop yang hanya dapat diakses melalui komputer atau laptop. Di era yang serba canggih, alangkah baiknya sistem ini dibuat web agar dapat diakses melalui apa saja dan dimana saja. Selain itu, sistem ini tidak memakai nilai bobot atau nilai keakuratan dalam mengambil hasil diagnosa.

    4. Tinjauan Studi dari penelitian I Kadek Dwi Gandika Supartha dan Ida Nurmala Sari 2014, STMIK STIKOM Indonesia Denpasar-Bali, dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI 2014) Denpasar – Bali,

      [I Kadek Dwi Dan Ida Nurmala 2014] dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI 2014) Denpasar – Bali, Berjudul Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Sapi Bali dengan Menggunakan Metode Forward chaining dan Certainty Factor, [31]

      Tujuan Penelitian yang dilakukan oleh I Kadek Dwi Gandika Supartha dan Ida Nurmala Sari, untuk diagnosa akan kemungkinan seekor sapi Bali menderita suatu penyakit beserta cara pengobatannya dengan mengunakan metode forward chaining dan Certainty Factor (CF). Proses diagnosa pertama kali dilakukan dengan menggunakan metode forward chaining, jika dengan metode forward chaining tidak menghasilkan penyakit maka akan dilakukan proses dengan metode CF. Menggunakan gabungan dua metode bertujuan untuk menutupi kekurangan dari metode forward chaining . Dengan menggunakan sistem ini dapat dijadika n solusi alternatif bagi dokter hewan dan pegawai di BPTU Sapi Bali untuk melakukan diagnosa awal terhadap gejalagejala suatu penyakit yang diderita oleh sapi Bali.

    5. Tinjauan Studi dari penelitian Ruhul Amin; Pipit Pitriani , 2018, STMIK Nusa Mandiri Jakarta, dalam Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018

      [Ruhul dan pipit 2018] dalam Speed a Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018; Berjudul Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Diagnosa Penyakit Insomnia. [32]

      Sekolah swasta di kota-kota besar, bebera diantaranya melaksanakan kegiatan utama pada siang hari, hal ini disebabkan keterbatasan sarana dan prasana yang dimiliki oleh sekolah. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada siang hari akan berdampak pada pola tidur pada siswa-siswi. Sekolah SMK PGRI Pinang di Tangerang melaksanankan kegiatan belajar mengajar pada siang hari. Pola tidur akan mempengaruhi kesehatan seseorang, pola tidur yang baik menjaga badan kita tetap sehat, sebaliknya kekuragan tidur akan menyebabkan daya tahan tubuh kita berkurang sehingga mudah terserang penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan mendiagnosa penyakit insomnia berdasarkan gejala-gejala yang dimiliki oleh siswa SMK PGRI Pinang Tangerang. Penelitian ini menggunakan forward chaining mendapatkan sebuah kesimpulan dari gejalagejala Insomnia yang dimiliki oleh pasien. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan tentang seorang siswa yang terkena penyakit Insomnia, selain itu sistem pakar juga memberikan solusi untuk penyembuhan dari pasien, sehingga hal ini bisa menjadi acuan seoarang siswa sebelum konsultasi lebih lanjut ke dokter.

    6. Tinjauan Studi dari Penelitian Nelly Astuti Hasibuan, Kusnita Yusmiarti, Fince Tinus Waruwu, Robbi Rahim 2017, International Journal of Research In Science & Engineering Volume: 3 Issue: 2 March-April 2017,

      [Nelly Astuti Hasibuan, Kusnita Yusmiarti, Fince Tinus Waruwu, Robbi Rahim 2017] dalam International Journal of Research In Science & Engineering Volume: 3 Issue: 2 March-April 2017, Berjudul EXPERT SYSTEMS WITH GENETICS PROBABILITY [33] Tujuan Penelitian untuk menghasilkan Sistem pakar yang menghasilkan nilai kemungkinan suatu peristiwa dengan melihat efek dari nilai fakta (bukti) dengan nilai hipotesis. Dengan memanfaatkan teori kemungkinan genetik adalah mungkin nilai yang terjadi dalam suatu peristiwa dapat dihitung. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kemungkinan genetika dapat diterapkan di sistem pakar dan lebih sederhana bila dibandingkan dengan yang lain dengan menggunakan teori probabilitas.

      Kelemahan sistem ini Tingkat kebenaran diagnosis tidak dapat dibuktikan karena bergantung pada nilai kebenaran dari hipotesis dan bukti, dan jika Objek penelitian adalah hewan, tumbuhan atau nonmanusia lainnya yang anggotanya bisa dilakukan saja diambil gejala atau gejala fisik yang tepat yang dapat dilihat langsung pada objek Selanjutnya penelitian harus dilakukan jika ada lebih dari satu penyakit yang memiliki gejala serupa.

    7. Tinjauan Studi dari penelitian Oleh Soleh, 2017, AMIKOM Yogyakarta, dalam Prosiding International Conference on Information Technology, Information Systems, and Electrical Engineering (ICITISEE) AMIKOM Yogyakarta,

      [Oleh Soleh 2017] dalam Prosiding International Conference on Information Technology, Information Systems, and Electrical Engineering (ICITISEE) AMIKOM Yogyakarta, Berjudul OPet’s is Petshop mobile application to meet all the needs of pets (day-care, shopping and grooming) Development and Business, [34]

      Tujuan Penelitian membahas mengenai mengelola bisnis petshop yaitu, penitipan, perawatan serta pembelian pets dan registrasi data user untuk member petshop menggunakan aplikasi OPets’s Mobile Aplication yang megunakan metodelogi penelitian kualitatif berupa metode studi kasus. Studi kasus adalah strategi penelitian di Indonesia peneliti yang dengan hati-hati menyelidiki program, acara, kegiatan, proses, atau kelompok individu. Kelebihan dalam metodelogi ini penelitian lebih berjalan sistematis mampu memanfaatkan teori yang ada, kemudian penelitian ini lebih berjalan objektif. Kekurangan dalam penelitian ini pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi, orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah, serta Pengumpulan data memerlukan waktu yang lama.

    8. Tinjauan Studi dari penelitian Samy S Abu Naser, Mariam W Alawar, 2016, International Journal of Medicine Research Volume 1; Issue 2; May 2016; Page No. 79-82

      [Samy S Abu Naser, Mariam W Alawar 2016] dalam International Journal of Medicine Research ISSN: 2455-7404; Impact Factor: RJIF 5.42 Berjudul An expert system for feeding problems in infants and children. [35]

      Banyak bayi memiliki masalah terkait makanan yang signifikan, serta gumoh, menolak makanan baru, atau tidak mau makan pada waktu tertentu. waktu. Masalah-masalah ini sering kali biasa dan bukan merupakan tanda bahwa bayi itu tidak sehat. Menurut National Institutes of Health, 25% bayi yang berkembang secara umum dan 35% bayi dengan disabilitas perkembangan saraf tersiksa oleh beberapa jenis makanan masalah. Beberapa, misalnya menolak makan makanan tertentu atau terlalu rewel, bersifat sementara dan tidak menyebabkan kesehatan apa pun bahaya. Makalah ini mengusulkan sistem pakar yang dapat digunakan untuk berhasil mendiagnosis masalah menyusui pada bayi dan anak-anak. Itu sistem yang disarankan ternyata merupakan pendekatan yang menguntungkan selain yang tidak memihak yang ada. Sejauh yang penulis ketahui, ini adalah upaya awal menggunakan sistem pakar dalam mencapai kinerja yang baik dalam aplikasi dunia nyata.

    9. Tinjauan Studi dari penelitian Olanloye, Dauda Odunayo, 2014, International Journal of Engineering and Applied Sciences, Nov. 2014. Vol. 5. No. 06

      [Olanloye, Dauda Odunayo 2014] dalam International Journal of Engineering and Applied Sciences, Nov. 2014. Vol. 5. No. 06 Berjudul An Expert System For Diagnosing Faults In Motorcycle [36]

      Sebagian besar orang terutama di sub-wilayah Afrika lebih suka menggunakan kendaraan roda dua daripada kendaraan roda empat pribadi atau untuk tujuan komersial karena mudah terjangkau dan biaya perawatannya sangat murah. Ini begitu karena kondisi ekonomi yang buruk di wilayah tersebut. Prinsip termodinamika telah membuktikan bahwa mesin yang berfungsi kadang-kadang dapat mengembangkan satu kesalahan atau lainnya dan oleh karena itu ada kebutuhan untuk mendiagnosis kesalahan tersebut untuk memperbaiki atau memperbaikinya. Karya penelitian ini disajikan sebuah sistem pakar untuk mendiagnosis kesalahan dan solusi yang memungkinkan dengan menggunakan prinsip kecerdasan buatan. Aturan yang berbeda didefinisikan menggunakan metode forward chaining dan diimplementasikan dengan Bahasa pemrograman CLIP.

    10. Tinjauan Studi dari penelitian Atikah Ari Pramesti, Riza Arifudin, Endang Sugiharti, 2016, Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 2, November 2016

      [Atikah Ari Pramesti, Riza Arifudin, Endang Sugiharti 2016] dalam Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 2, November 2016 Berjudul Expert System for Determination of Type Lenses Glasses using Forward Chaining Method [37]

      Salah satu cabang ilmu komputer yang banyak digunakan oleh manusia untuk membantunya adalah pembentukan sistem pakar. Dalam studi ini kita akan merancang sistem pakar untuk menentukan jenis lensa kacamata menggunakan metode forward chaining. Dalam metode forward chaining, dimulai dengan informasi awal (gejala awal) dan bergerak maju agar lebih cocok informasi untuk menemukan informasi sesuai dengan aturan dan basis pengetahuan produksi, dan akan disimpulkan dalam bentuk diagnosis gangguan jenis kelainan mata dan memberikan solusi dalam bentuk lensa kacamata. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Kecocokan perhitungan algoritma metode forward chaining antara sistem dan manual perhitungan menghasilkan output yang sama.

    Berdasarkan literature review diatas dapat disimpulkan bahwa setiap metodelogi perancangan sistem memiliki waktu dan penyajian yang berbeda- beda dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu penulis dalam penelitian ini memutuskan untuk menggunakan metodelogi pengembangan sistem prototyping di karenakan metode prototyping merupakan metode pengembangan sistem yang sifatnya sangat cepat dan dapat menghemat waktu Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja serta cocok digunakan pada sebuah sistem kecil, yang digunakan pada ruang lingkup tertentu, seperti sistem di dalam sebuah bengkel .


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Analisa Organisasi

    1. Gambaran Umum Perushaan
    2. Ahass Festival merupakan salah satu perusahaan yang berada di kota Tangerang tepatnya di Jalan Pawon Raya No 15 Perum 2 Harkit, Tangerang Perusahaan ini mulai didirikan pada tanggal 20 Januari 2006 oleh Bapak. Tafip Rios.

    3. Sejarah Singkat
    4. Ahass Festival Motor berdiri tanggal 20 Januari 2006. Dalam perkembangan perusahaan tersebut hingga dalam hitungan 10 tahun sampai saat ini perusahaan tersebut berkembang sangat pesat. Ahass Festival Motor adalah sektor usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa perawatan/pemeliharaan (H2) dan penjualan sparepart (H3). Ahass Festival Motor merupakan bengkel resmi sepeda motor Honda yang berada dibawah naungan PT. AHM (Astra Honda Motor) dengan PT. WMS (Wahana Makmur Sejati) sebagai Main Dealer di wilayah Jawa Barat.

    Visi, Misi dan Tujuan

    1. Visi Perusahaan
      1. Menjadikan Perusahaan terkemuka dalam bidangnya, dimulai dengan doa, team work,inovasi dan development.

      2. Memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh.

      3. c. Menghasilkan tenaga intelektual dan professional.

    2. Misi Perusahaan
      1. Fokus untuk menghasilkan karya yang berkualitas, melalui kerja yang tertata, efisien dengan SDM yang terlatih di bidangnya, teknologi unggul dan inovasi.

      2. Meningkatkan sumber daya manusia yang unggul guna menjaga kepuasan pelanggan.

        Menghargai karyawan sebagai berlian perusahaan..

    3. Tujuan Perusahaan
    4. Tujuan perusahaan secara umum adalah :

      1. Menghasilkan produk-produk yang tepat guna melalui terobosan inovasi guna tercapainya kehidupan yang lebih baik.

      2. Menciptakan tempat kerja yang aman dan lingkungan nyaman bagikaryawan..

      3. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

    Motto Perusahaan

  9. Inovasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik maka ahassfestival motor senantiasa fokus untuk menghasilkan produk-produk yang tepat guna melalui terobosan inovasi guna tercapainya kehidupan yang lebih baik dan yang berarti keberhasilan dari suatu usaha dicapai dengan satu tekad yang sama melalui kerja sama yang terbaik.

  10. Struktur Organisasi

  11. Setiap perusahaan pasti memerlukan suatu susunan organisasi yang jelas, agar para karyawan dapat mengetahui dengan jelas dan benar-benar mengetahui tugas serta tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi yang terdapat pada ahass festival Motor sebaga berikut :


  12. Jadwal_Pelaksanaan
    'Gambar 3.2. Struktur Organisasi Ahass festival motor

    Tugas Organisasi

    1. Kepala Bengkel
      1. Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan pelaksanaan kegiatan perusahaan, mengkordinir serta membimbing kegiatan perusahaan sehari-hari.

      2. Mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang menyangkut rugi laba perusahaan, produksi, keuangan dan pemasaran..

        Mengadakan rapat.

      3. Mengambil keputusan.

      4. Membangun net work yang lebih luas.

    2. Kepala Mekanik
      1. Menganalisa kerusakan atau keluhan konsumen.

      2. Mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang menyangkut rugi laba perusahaan, produksi, keuangan dan pemasaran..

      3. Mengecek ulang pekerjaan yang telah di kerjakan oleh mekanik.

      4. Mengatur dan memimpin pekerjaan mekanik.

      5. Mengawasi jalannya bengkel baik dari segi manajemen maupun dari segi kualitas mekanik.

      6. Terjun langsung ke lapangan ketika terjadi ketidakpuasan kepada konsumen.

    3. Frontdesk
      1. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.

      2. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi.

      3. Memberikan informasi kepada konsumen mengenai harga service dan harga.

      4. Membuat nota penjualan dan pembelian setiap terjadi transaksi.

      5. Mencatat data pelanggan.

      6. Mencatat barang yang masuk dan keluar

      7. Membuat laporan pembelian, persediaan barang, dan melaporkanya kepada kepala bengkel.

      8. Mengawasi sisa barang yang ada dan segera melakukan penyetokan sehingga tidak terjadi keterlambatan persediaan barang

    4. Servis Advisior (SA)
      1. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.

      2. Menyambut konsumen yang datang ke bengkel dan membuat WO (Work Order)

      3. Mencatat keluhan-keluhan yang ada pada sepeda motor konsumen.

      4. Memimpin mobilisasi pegawai dalam pelaksanaan kegiatan umum yang menyangkut kebersihan, kerapihan aera dan perawatan/perbaikan instalansi perusahaan

      5. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan diatas perintah atasan.

    5. Mekanik
      1. Merawat dan memperbaiki sepeda motor Customer yang masuk ke bengkel.

      2. Memberikan kualitas terbaik dalam melakukan service motor.

      3. Memberikan penjelasan kepada customer tentang kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sepeda motor konsumen.

    Prosedur Sistem Berjalan

    Dalam Aliran Proses ini dijelaskan proses-proses yang dimodelkan dalam sekumpulan use case dan actor serta hubungannya yang digambarkan dalam diagram use case dengan penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Dalam Aliran Proses ini dijelaskan proses-proses yang dimodelkan dalam sekumpulan use case dan actor serta hubungannya yang digambarkan dalam diagram use case dengan penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario.

    Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Use Case Diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi pada sistem tersebut.

    Jadwal_Pelaksanaan
    Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat:

    1. 1 sistem yang berjalan di Ahas Festival Motor Tangerang
    2. 4 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Customer, Frontdesk, Mekanik dan Kepala Mekanik
    3. 7 use case yang biasa dilakukan oleh aktor.

    Activity Diagram Sistem Berjalan

    Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Berjalan

    Berdasarkan Berdasarkan Gambar 3.3. Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 4 swimlane yang mmenggambarkan obyek mana yang bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas tertentu
    3. 6 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem pengisian data sampai proses pengecekan ulang servis.
    4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri..

    Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai pendaftaran Servise, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem.

    Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Berjalan

    Berdasarkan Berdasarkan Gambar 3.4. Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. 4 Actor antarmuka yang berinteraksi dengan Lifeline .
    2. 4 Lifeline antarmka yang berinteraksi dengan 4 actor.
    3. 6 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem pengisian data sampai proses pengecekan ulang servis.

    Analisa Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang analisa permasalahan dan alternatif pemecahan masalah untuk mencapai hasil yang maksimal dan efisien agar tercapainya tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, maka akan dijabarkan sebagai berikut.

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, sistem serta proses pembuatan rencana kerja dan hasil data yang sedang berjalan saat ini di Bengkel Ahas festival motoer Tangerang sudah berjalan dengan baik tetapi belum optimal, sehingga dari sekian banyak gejala kerusakan hanya sedikit tindakan yang sesuai dengan gejalanya. Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas informasi komputerisasi sistem yang lama memerlukan peningkatan agar lebih baik lagi dan informasi yang dihasilkan lebih akurat.

    Analisa Kebutuhan

    Desain sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa kebutuhan data masukan, kebutuhan data keluaran dan kebutuhan antar muka. Tujuan analisis kebutuhan adalah untuk menentukan spesifikasi fungsi, kemampuan serta fasilitas dari program. Analisis kebutuhan juga bermanfaat sebagai dasar evaluasi setelah program sesuai disusun.

    1. Kebutuhan data masukan
    2. Ahass Festival Moter Tangerang ini membutuhkan beberapa masukan data diantaranya adalah data gejala diagnosa msalah

    3. Kebutuhan data keluaran
    4. Data keluaran adalah data yang dihasilkan dari data masukan yang telah diolah. Adapun output yang dihasilkan yaitu: hasil dari diagnosa ataupun data hasil servis motor honda

    5. Kebutuhan Proses
    6. Proses pemasukan data sangat mudah dan cepat serta data yang ada dapat terurut dengan rapi secara otomatis dan terintegrasi satu sama lain, proses pencarian data hanya tinggal mengetik dan hasilnya langusng ditampilkan, proses pembuatan laporan dengan mudah yaitu dengan mengklik tombol Print dan laporan bisa langsung dicetak.

    Analisa Masalah

    1. Mekanik yang bekerja harus menganalisis satu per satu pada setiap motor yang dibawa ke bengkel sehingga penanganan terhadap kerusakan membutuhkan waktu lama.
    2. Konsumen tidak dapat menganalisis kerusakan yang terjadi pada sepeda motor dan harus menunggu untuk mendapatkan pelayanan.
    3. Banyak Konsumen yang kurang puas terhadap pelayanan terhadap kerusakan karena kurang sesuai dengan kerusakan.

    Alternatif Pemecahan masalah

    1. Dengan sistem aplikasi yang penulis rancang, melalui Aplikasi system pakar diagnosa masalah pada sepeda motor honda berkarburator berbasis web proses penginputan data gejala akan lebih mudah dan tidak membutuhkan kertas, karena form sudah tersedia di system aplikasi.
    2. Dapat menciptakan suatu sistem yang menunjang pekerjaan menjadi efektif.
    3. Dapat mempermudah dalam diagnosa masalah pada sepeda motor matic honda berkarburator dan pembutan laporan.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Konfigurasi Sistem berjalan pada ahas festival motor mengguakan buku dan form . Pencatatan dilakukan secara manual belum terkomputerisasi.

    User Requirement

    Gambaran yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan yang akan dilakukan menjadi mudah diperlukan. Suatu metode berisi rancangan dari kebutuhan suatu sistem yang baru yang akan dibuat dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan usulkan. wawancara dilakukan terhadap Pemilik dan Frontdesk Ahas Festival Motor Tangerang mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap 1 yang telah di buat.

    Tabel 3.1. Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II
    Keterangan :

    M : Mandotary,

    D : Desirable,

    I : Inessential

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    Tabel 3.4. Tabel Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan penelitian dan analisa dalam sistem yang sedang berjalan pada saat ini di Ahass Festival Motor Tangerang, selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Pada sistem yang akan diusulkan dapat merubah sistem menjadi sistem pakar dimana sistem sebelumnya terdapat dari hasil pengecekan secara manual. Dengan adanya sistem ini Analisa Kerusakan terhadap mudah serta hasil pengecekannya sesuai dengan prosedur yang ada.

    Dalam sistem ini terdapat beberapa menu untuk mempermudah pengerjaan pengecekan kerusakan sepeda motor matic honda berkarburator dengan hasil yang sesuai dengan berkonsultasi pada sistem yang diusulkan dan memeberikan hasil kesimpulan sesuai pengecekan tersebut. Untuk menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Pengguna (User)

      Dalam aplikasi kegiatan hak akses seluruhnya dapat di lakukan oleh admin sistem, yaitu antara lain:

      1. Kepala Mekanik dapat melakukan login.
      2. Kepala Mekanik dapat menginput semua data dalam aplikasi.
      3. Kepala Mekanik dapat melakukan laporan transaksi, view transaksi, report dan dapat melihat history pada setiap update data yang di input.
      4. Kepala Mekanik dapat mengakhir inputan dengan melakukan logout.
    2. Kepala Mekanik

      Dapat melakukan kegiatan didalam aplikasi antara lain:

      1. Kepala Mekanik dapat melakukan login.
      2. Kepala Mekanik dapat menampilkan semua dashboard.
      3. Kepala Mekanik dapat melakukan tambah data, ubah data, hapus data, dan cari data..
      4. Kepala Mekanik dapat menampilkan laporan transaksi, view transaksi, report dan dapat melihat history pada setiap update data yang di input.
      5. Kepala Mekanik dapat melakukan logout.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah Use Case Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa masalah pada sepeda motor matic honda berkarburator pada Ahass Festival Motor Tangerang.

    Gambar 4.1. Use Case Diagram Aplikasi Sistem Pakar

    Berdasarkan Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 2 Aktor yaitu User dan Kepala Mekanik
    2. 22 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya : Login, Start Consultation, Kode Gejala, Kode Alternatif, Solusi , Data Customer, Result Diagnosa, History Diagnosa, Date History, History Report, Add Or Edit Data, dan Logout .
    3. Terdapat 1 Extends

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram User
    2. Gambar 4.2. Activity Diagram User

      Berdasarkan Berdasarkan Gambar 4.2. Activity Diagram User diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. Terdapat 5 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 final node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram History Consultation
    4. Gambar 4.3 Activity Diagram History Diagnosa

      Berdasarkan Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram History Diagnosa diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. Ada 4 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 final node, objek yang diakhiri.
    5. Activity Diagram Add Or Edit Data
    6. Gambar 4.4 Activity Diagram Add Or Edit Data

      Berdasarkan Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Add Or Edit Data diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. Ada 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. Ada 1 Fork Node, merupakan pilihan dari Action tersebut.
      4. 1 final node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Start Diagnosa
    2. Gambar 4.5.Sequence Diagram Start Diagnosa

      Berdasarkan Berdasarkan Gambar Sequence Diagram Start Diagnosa diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : User.
      2. Terdapat 4 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi..
      3. Ada 5 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.
    3. Sequence Diagram History Diagnosa
    4. Gambar 4.6.Sequence Diagram History Diagnosa

      Berdasarkan Berdasarkan Gambar Sequence Diagram History Diagnosa diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. 5 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 5 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.
    5. Sequence Diagram Add Or Edit Data
    6. Gambar 4.7 Sequence Diagram Add Or Edit Data

      Berdasarkan Berdasarkan Gambar Sequence Diagram Add Or Edit Data diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : Kepala Mekanik
      2. Ada 4 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. Ada 7 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    1. Class Diagram
    2. Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan rlasi yang sama.

      Gambar 4.9. Class Diagram Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Masalah Pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Table Alternatif
    2. Alternatif
      Nama Field Type Field Size Keterangan
      kode_alternatif varchar 10 Primary Key
      nama_alternatif text
      penyebab text
      solusi text
      tgl_alternatif datetime
      Tabel 4.2 : Tabel Alternatif
    3. Tabel Diagnosa
    4. Diagnosa
      Nama Field Type Field Size Keterangan
      id_diagnosa int 10 Primary Key
      id_user varchar 11
      kode_gejala varchar 10
      jawab enum
      diagnose_ke varchar 10
      tgl_diagnosa datetime
      Tabel 4.3 : Tabel Diagnosa
    5. Tabel Gejala
    6. Gejala
      Nama Field Type Field Size Keterangan
      kode_gejala varchar 10 Primary Key
      nama_gejala text
      tgl_gejala datetime
      Tabel 4.4 : Tabel Gejala
    7. Tabel Pakar
    8. Pakar
      Nama Field Type Field Size Keterangan
      id pakar int 11 Primary Key
      nama varchar 20
      username varchar 20
      password text
      Tabel 4.5 : Tabel Pakar
    9. Tabel Relasi
    10. Tabel Relasi
      Nama Field Type Field Size Keterangan
      id relasi int 10 Primary Key
      kode_alternatif varchar 10
      kode_gejala varchar 10
      ket enum
      tgl_relasi datetime
      Tabel 4.6 : Tabel Relasi
    11. Tabel User
    12. Tabel User
      Nama Field Type Field Size Keterangan
      id_user int 10 Primary Key
      nama varchar 20
      email text
      no_hape varchar 14
      alamat text
      username varchar 20
      password varchar 20
      tgl_daftar datetime
      no_polisi varchar 10
      tipe_kendaraan varchar 10
      Tabel 4.7 : Tabel User

    Rancangan Program

    1. Tampilan Halaman Utama Sistem Pakar Diagnosa Masalah Pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator
    2. Gambar 4.10. Tampilan Halaman Utama Perawatan Komputer

      Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan mulai diagnosa dengan memasukan Username, Nama Lengkap, Email, No.Polisi, Tipe Kendaraan, No. Hp, Alamat yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

    3. Tampilan Beranda Pengisian Biodata User
    4. Gambar 4.11. Tampilan Halaman Beranda Pengisian Biodata User

      Setelah user memulai diagnosa, maka user mengisi memasukan Username, Nama Lengkap, Email, No.Polisi, Tipe Kendaraan, No. Hp, Alamat yang benar agar dapat mulai melakukan diagnosa..

    5. Tampilan Halaman Mulai Diagnosa
    6. Gambar 4.12. Tampilan Halaman Mulai Diagnosa

      Setelah user mengisi biodata, maka user dapat memulai Diagnosa Masalah Pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator

    7. Tampilan Halaman Data Informasi
    8. Gambar 4.13. Tampilan Halaman Data Informasi

      User Bisa Melihat Halaman Data informasi diagnose sepeda Motor Matic Honda Berkarburator, maka user dapat data data.

    9. Tampilan Halaman Hasil Diagnosa
    10. Gambar 4.14. Tampilan Halaman Hasil Diagnosa

      Setelah user mengisi jawaban Diagnosa Masalah Pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator, maka user mendapatkan hasil diagnosa Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator.

    11. Tampilan Halaman Login Admin (Kepala Mekanik)
    12. Gambar 4.15. Tampilan Halaman Login

      Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, admin harus melakukan memasukan username dan password agar dapat masuk kedalam halaman utama admin.

    13. Tampilan Halaman Utama Admin
    14. Gambar 4.16. Tampilan Halaman Utama Admin

      Pada Halaman di atas adalah tampilan utama admin terdapat profile, data masalah, data solusi, relasi, riwayat diagnosa dan ubah password.

    15. Tampilan Halaman Data Gejala
    16. Gambar 4.17. Tampilan Halaman Data Gejala

      Pada Halaman di atas adalah tampilan halaman data gejala, admin dapat menambah, menghapus dan menambah data.

    17. Tampilan Halaman Data Alteratif
    18. Gambar 4.18. Tampilan Halaman Data Alternatif

      Pada Halaman di atas adalah tampilan halaman data solusi admin dapat menambah, menghapus dan menambah data solusi.

    19. Tampilan Halaman Table Relasi
    20. Gambar 4.19. Tampilan Halaman Table Relasi

      Pada Halaman di atas adalah tampilan halaman data relasi admin dapat menambah, menghapus dan menambah data relasi.

    21. Tampilan Halaman Data Riwayat Diagnosa
    22. Gambar 4.20. Tampilan Halaman Riwayat Diagnosa

      Pada Halaman di atas adalah tampilan halaman riwayat diagnosa admin dapat review laoparan hasil diagnosa

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 2 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Windows 7
    2. Microsoft Office 2010
    3. Google Chrome
    4. MySQL
    5. PHP
    6. XAMPP
    7. Visual Paradigm

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

    Hak Akses

    Pada sistem yang di kembangkan untuk proses diagnose masalah pada sepeda motor matic honda berkarburator harus memiliki user, dan yang dapat melakukan pengimputan data add, update dan delete Kepala Mekanik sebagai admin yang dapat mengakses keseluruhan dari hasil pengecekan diagnosa yang telah dilakukan.

    Testing

    Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

    1. Testing Blackbox Pada Menu Pengisan Form Biodata
    2. Tabel 4.8. Testing Blackbox Pada Menu Form Pengisan Biodata
    3. Testing Blackbox Pada Menu Diagnosa
    4. Tabel 4.9. Testing Blackbox Pada Diagnosa Diagnosa

    Estimasi biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Masalah Pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator”.

    Tabel 4.10. Estimasi Biaya

    Implementasi

    Time Schedule

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Masalah Pada Sepeda Motor Matic Honda Berkarburator”.

    Tabel 4.11. Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan pada Ahass Festival Motor Tangerang yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Pengecekan sepeda motor yang sekarang ini masih dengan cara yang manual. Front desk harus menanyakan keruskan dan mencatat apa saja keluhan customer yang datang untuk melakukan servis, Dan mengisi form pendaftaran. Lalu mekanik harus memeriksa satu persatu motor , Maka belum banyak kepastian yang dihasilkan dari analisa mekanik dan tidak menjadi efektif.
    2. Teknisi masih belum efektif dalam pengecekannya. Karena teknisi yang melakukan pengecekan masih belum bisa memutuskan kepastian gejala pada sepeda motor. Masih membutuhkan keputusan dari kepala mekanik yang berhak menentukan sepeda motor itu sudah benar atau belum pengecekannya.
    3. Dengan aplikasi sistem pakar yang berbais web dirancang khusus untuk membantu memberikan hasil keputusan dari diagnosa masalah yang telah dilakukan. Tanpa harus meminta keputusan dan bergantung pada kepala mekanik untuk mendapatkan hasil akurat.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

    1. Kesimpulan dari tujuan tersebut adalah
      1. Untuk Memberikan solusi dalam penanganan kerusakan dan penyebab kerusakan sepeda motor matic honda berkarburator dengan mudah
      2. Proses analisis kerusakan yang semula dilakukan dengan mencoba satu per satu dari sepeda motor, dengan adanya sistem pakar yang dibuat proses analisis kerusakan tidak perlu dilakukan uji coba satu per satu.
    2. Kesimpulan dari manfaat
    3. Dapat membantu mekanik pemula dalam melakukan diagnosa masalah yang tejadi pada sepeda motor matic honda berkarburator. Diharapkan dengan adanya sistem ini , mekanik tidak terlalu lelah dalam pekerjaan nya dan penyelesaian akan lebih cepat.

    Kesimpilan Terhadap Metodelogi

    Berdasarkan metodologi yang ditetapkan pada sistem pakar untuk diagnosa masalah pada sepeda motor matic honda berkarburator dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Pada metode pengumpulan data, diagnosa masalah pada sepeda motor matic honda berkarburator sebagai tahapan observasi penelitian. Pada tahapan ini wawanca dengan frontdesk memberikan waktu luang yang sangat dibutuhkan oleh penulis, tidak membatasi waktu dalam wawancara dilingkungan Ahass Festival Motor Tangerang. Dan memberikan penjelasan dengan jelas, baik dan benar.
    2. Pada metode analisa, metode SWOT digunakan penulis untuk mengidentifikasikan beberapa faktor eksternal dan internal pada Ahass Festival Motor Tangerang, kelebihan dan kekurangan yang dapat dicari dalam sistem yang sedang berjalan untuk dijadikan sistem usulan.
    3. Pada metode perancangan, peneliti menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) untuk dapat mempercepat dan memudahkan dalam perancangan yang dibuat.
    4. Pada metode testing, peneliti menggunakan Black Box Testing yang mempermudah pengecekan tiap - tiap bagian sistem yang belum valid dan valid untuk mencegah adanya masalah pada saat sistem digunakan oleh user dan admin

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

    1. Bagi Perusahaan
    2. Perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan terutama dari sistem operasionalnya yang diharapkan bisa menjadi pembeda dan menjadi kekuatan pada pelayanan yang berdampak terhadap persepsi customer yang baik dalam membuat keputusan. Perusahaan tidak hanya mementingan sistem yang baik dan modern tetapi juga harus dibarengi dengan kemampuan sdm di lapangan sehingga sistem dan hasil sesuai dengan keinginan customer.

    3. Bagi peneliti selanjutnya
    4. Saran bagi peneliti selanjutnya hendaknya dilakukan penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini, dengan cara memperluas plant penelitian, ataupun bisa juga menambahkan beberapa jenis sepeda motor, yang tidak berpaku hanya pada sepeda motor matic honda berkarburator saja, melainkan semua sepeda motor honda .

    Kesan

    Dalam pembuatan skripsi ini membutuhkan dorongan dari orang-orang terdekat agar penulisan dapat diselesikan karena merasa semangat. Dan tidak mudah dalam membuat penulisan dan merancang analisa dari hasil yang ingin dijadikan penelitan. Banyak waktu dan usaha yang dituangkan dalam pembuatan skripsi ini dengan penuh perjuangan. Semoga kelak sistem yang dirancang ini dapat digunakan dan membantu bagi perusahaan yang terkait.


    Daftar Pustaka

    1. Dina Fitria Murad dkk (2014)
    2. 2,0 2,1 Rintho (2018)
    3. Mulhim (2014) Pengertian XAMPP
    4. Mulhim (2014), Pengertian XAMPP
    5. 5,0 5,1 Solichin Achmad (2016) Pengertian MySQL
    6. Ahmar Ansari Saleh (2014) Pengertian MySQL
    7. Definisi Database, Gordon C. Everest yang dikutip dari buku Didik Setiawan (2017)
    8. Didik Setiawan (2017)
    9. Prasetio Adhi (2014)
    10. Andy (2017) Definisi Internet
    11. Pengertian Internet Dalam Buku Jubilee Enterprise (2014:25)
    12. Solichin Achmad (2016) Pengertian Sistem
    13. Hasan Abdurahman (2014) Pengertian Sistem
    14. 14,0 14,1 Minarni dan Hidayat (2014:27) Pengertian Sistem Pakar
    15. Sembiring (2014:7)Pengertian Sistem Pakar
    16. Anik Andriani (2016) Komponen Sistem Pakar
    17. 17,0 17,1 Menurut Sembiring (2014:8) Ciri-ciri sistem pakar
    18. Sembiring (2014:8),Mesin Inferensi Metode Backward Chaining
    19. 19,0 19,1 (Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2014:133), Definisi UML
    20. Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:140), Diagram UML
    21. Rosa dan M. Shalahudin (2014:155), Use Case Diagram
    22. Rosa dan M. Shalahudin (2014:161), Activity Diagram
    23. Rosa dan M. Shalahudin (2014:141), Class Diagram
    24. Rosa dan M. Shalahudin (2014:165), Use Case Diagram
    25. Andi Prastomo (2014) Konsep Elisitasi
    26. Menurut Ita Purnama Sari dan Erik Hadi Saputra (2014)
    27. Menurut Rangkuti (2006) Konsep dasar SWOT
    28. [Sutrisno, Dedy Prasetya Kristiadi, Dedeh Supriyanti 2017] dalam Sensi Journal, Agustus 2017 Issn 2461-1409 Berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Jaringan LAN Berbasis Android Di Sekolah Kemurnian Jakarta
    29. [Siska Iriani 2015] dalam IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 4 No 1 – Januari 2015 – ijns.apmmi.org Berjudul Penerapan Metode Backward Chaining pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tulang Manusia,
    30. [Rukmana dan Indah 2014] dalam Speed Journal – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 11 No 4 - 2014 - ijns.org, Berjudul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Sepeda Motor Non Injeksi Pada Bengkel Gemilang Jaya Motor Kabupaten Pacitan,
    31. [I Kadek Dwi Dan Ida Nurmala 2014] dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI 2014) Denpasar – Bali, Berjudul Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Sapi Bali dengan Menggunakan Metode Forward chaining dan Certainty Factor,
    32. dalam Speed a Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018; Berjudul Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Diagnosa Penyakit Insomnia.
    33. [Nelly Astuti Hasibuan, Kusnita Yusmiarti, Fince Tinus Waruwu, Robbi Rahim 2017] dalam International Journal of Research In Science & Engineering Volume: 3 Issue: 2 March-April 2017, Berjudul EXPERT SYSTEMS WITH GENETICS PROBABILITY
    34. [Oleh Soleh 2017] dalam Prosiding International Conference on Information Technology, Information Systems, and Electrical Engineering (ICITISEE) AMIKOM Yogyakarta, Berjudul OPet’s is Petshop mobile application to meet all the needs of pets (day-care, shopping and grooming) Development and Business,
    35. [Samy S Abu Naser, Mariam W Alawar 2016] dalam International Journal of Medicine Research ISSN: 2455-7404; Impact Factor: RJIF 5.42 Berjudul An expert system for feeding problems in infants and children.
    36. [Olanloye, Dauda Odunayo 2014] dalam International Journal of Engineering and Applied Sciences, Nov. 2014. Vol. 5. No. 06 Berjudul An Expert System For Diagnosing Faults In Motorcycle
    37. [Atikah Ari Pramesti, Riza Arifudin, Endang Sugiharti 2016] dalam Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 2, November 2016 Berjudul Expert System for Determination of Type Lenses Glasses using Forward Chaining Method

Contributors

Admin, Mochamad Rafik