SI1522489045

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI PENGAJUAN JASA PAJAK BERBASIS WEBSITE

PADA PT HARSINDO OETAMA PERKASA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1522489045
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI PENGAJUAN JASA PAJAK BERBASIS WEBSITE

PADA PT HARSINDO OETAMA PERKASA

Disusun Oleh :


NIM
: 1522489045
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2020


Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
((Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI PENGAJUAN JASA PAJAK BERBASIS WEBSITE

PADA PT HARSINDO OETAMA PERKASA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1522489045
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :


Tangerang, 23 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Danang Rifai, S.Kom., MM)
 
(Rosmawati Dwi, S.T., M.Kom)
NID : 13003
 
NID : 17013






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI PENGAJUAN JASA PAJAK BERBASIS WEBSITE

PADA PT HARSINDO OETAMA PERKASA


Disusun Oleh :


NIM
: 1522489045
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 11 Februari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI PENGAJUAN JASA PAJAK BERBASIS WEBSITE

PADA PT HARSINDO OETAMA PERKASA

Dibuat Oleh :


NIM
: 1522489045
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 11 Februari 2020


RAIHAN BAIHAQI
NIM. 1522489045


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Perkembangan di era modern saat ini dibutuhkan informasi yang cepat dan akurat oleh setiap instansi baik pemerintah maupun swasta. Khususnya instansi yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa memerlukan sistem pendukung yang dapat mengkomunikasikan data secara online kapan saja dan dimana saja yang dilakukan secara rutin. Jasa adalah merupakan layanan yang tentu saja didalamnya harus mencakup segala kemudahan akses. PT Harsindo Oetama Perkasa yang bergerak dibidang industri dan perdagangan pangan olahan setelah sukses mengelola segala bentuk pajak dan izin legalitas dagangnya, kini mulai menjalankan bisnis tambahannya yang melayani jasa pengurusan pajak maupun legalitas periizinan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna jasanya seperti salah satunya yang paling utama adalah breakdown nominal pajak. Namun dalam prosesnya yang berjalan saat ini masih menggunakan data-data manual dan distribusinya pun masih belum terkomputerisasi, sehingga menyebabkan kecemasan perihal kerahasiaan data client sampai dengan penyalahgunaan data oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu perlu adanya sebuah sistem yang terkomputerisasi berbasis web yang dapat memberikan kemudahan dalam mengakses data secara online dengan mudah, aman, dan akurat. Dalam penelitian ini menggunakan metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threatment) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Berdasarkan sistem sebelumnya pengajuan jasa pengurusan pajak ini masih belum online sehingga terkesan kurang memudahkan client, selanjutnya diharapkan agar diciptakannya sistem baru yang dapat dengan mudah mengatasi segala kesulitan dan kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata Kunci: Jasa, Pajak, Perizinan, Legal, Online dan Web.


ABSTRACT

Developments in the modern era now need information fast and accurate by every agency both government and private. Especially the agencies engaged in industry and trade require a decision support system in establishing routine business measures. Purchasing is a part of management that is task to make the purchase of all company needs in conducting regular or periodic business. The decision support system is needed as a medium that can make it easier to determine the next step regarding the purchase starting from what and how many things will be bought for the company, so that all expenses for purchase can be more Effective and accurate. Purchasing is currently running in PT. Harsindo Oetama Perkasa, still not maximal because for stock data out of the big influential goods still done manually and not yet contained in a computerized system. Therefore, there needs to be a computerized web-based decision-making system that can provide recommendations automatically through accurate data. In this study using SWOT methods (Strenght, Weakness, Opportunity, Threatment) in analyzing systems supported by observation, interviews, and library studies for data collection. According to the previous system data collection of raw material goods take a long time and inaccurate, with the presence of stock- management system and purchase recommendations are expected to easily overcome any errors that have been happening

Keywords : Purchasing, recommendation, stock and WEB.





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “APLIKASI PENGAJUAN JASA PAJAK BERBASIS WEBSITE PADA PT HARSINDO OETAMA PERKASA”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT Harsindo Oetama Perkasa, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Assoc.Prof.Dr.Henderi, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja.
  5. Bapak Danang Rifai, S.Kom., MM. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikanbimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Rosmawati Dwi, S.T., M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikanbimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Ibu Mega Sylvia selaku Pembimbing Lapangan atau Stakeholder PT Harsindo Oetama Perkasa yang telah memberikan banyak pengarahan dan ilmunya kepada penulis
  8. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua Orang Tua tercinta, kaka, adik dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  10. Semua teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 23 Januari 2020
Raihan Baihaqi
NIM. 1522489236



Daftar isi






DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Harsindo Oetama Perkasa

Gambar 3.2 UseCase Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan pada Admin

Gambar 4.4 Sequence Diagram yang Diusulkan pada Client

Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.6 Tampilan Menu Home

Gambar 4.7 Tampilan Menu Profil

Gambar 4.8 Tampilan Daftar Jenis Pajak

Gambar 4.9 Tampilan Menu Permohonan

Gambar 4.10 Tampilan Menu Awal Login Admin

Gambar 4.11 Tampilan Menu Halaman Admin

Gambar 4.12 Tampilan Menu Kelola Profil Website

Gambar 4.13 Tampilan Kelola Slide

Gambar 4.14 Tampilan Menu Data Pendaftar

Gambar 4.15 Tampilan Status Pendaftar




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat memicu semua perusahaan agar dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi berdasarkan kebutuhannya, salah satunya adalah sistem pengajuan pajak berbasis website. Sistem pengajuan pajak yaitu sistem yang memudahkan bagi perusahaan atau sekelompok orang membayar pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan maupun perorangan. Dengan mempercayakan pada konsultan pajak ini, perusahaan diharapkan mampu meningkatkan kualitas, yang tentunya harus pula disertai dengan peningkatan pelayanan terhadap customer. Hal ini juga terjadi dalam konsultasi perpajakan, agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya maka dari itu setiap penyampaian laporan pembayaran pajak terhutang customer, agar dapat diberitahukan dengan waktu yang singkat. Mengenai kelebihan atau kurang bayar atas hutang pajak customer, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan proses pelayanan perpajakan terhadap customer sebagai subjek pelayanan konsultan perpajakan, hal ini dapat berakibat didalam pelayanan dan pengolahan jasa konsultasi perpajakan dapat menghindari resiko yang merugikan.

PT Harsindo Oetama Perkasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan bahan pangan olahan. sukses dalam mengelola segala urusan legalitas perpajakan seperti izin industri, izin edar BPOM, halal MUI serta suluruh komponen pajak perusahaannya, PT Harsindo 2 Oetama Perkasa mulai membentuk suatu team untuk melayani kebutuhan jasa pengurusan pajak bagi perusahaan-perusahaan mitranya dan kinijasa pengurusan pajak mulai menjadi bagian dari bisnisnya. Dalam proses pengajuan urus jasa pajak dari perusahaan lain bukan hanya kemudahan akses saja yang dibutuhkan, namun kerahasiaan sebuah dokumen pajak perusahaan client sangat diutamakan. Hal inilah yang masih menjadi masalah pada proses tersebut, PT Harsindo Oetama Perkasa berharap memiliki sistem yang terkomputerisasi secara online untuk segala kemudahan dan menjaga kerahasiaan data client jasa pajak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dengan ini penulis merumuskan sebuah penelitian yang berjudul “APLIKASI PENGAJUAN JASA PENGURUSAN PAJAK BERBASIS WEBSITE PADA PT HARSINDO OETAMA PERKASA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan, antara lain :

  1. Bagaimana proses pengajuan jasa konsultan pajak yang berjalan saat ini pada PT Harsindo Oetama Perkasa
  2. Apa kendala yang terjadi dengan sistem yang berjalan saat ini pada PT Harsindo Oetama Perkasa?
  3. Solusi apa yang tepat untuk mengatasi kendala pada sistem berjalan saat ini pada PT Harsindo Oetama Perkasa

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dapat menemukan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka diperlukan beberapa ruang lingkup yang akan dibahas yaitu pada divisi legalitas yang mengurus jasa pajak mulai dari informasi prosedur, pengajuan berkas sampai dengan informasi nominal pajak yang harus dibayarkan.

Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk dapat mengetahui bagaimana proses dan prosedur tentang pajak yang berjalan saat ini..
  2. Mengetahui kendala-kendala pengurusan pajak yang berjalan sampai dengan saat ini.
  3. Menciptakan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mempermudah kinerja dan hasil pekerjaan.
  4. Merancang sebuah sistem yang dapat mengatasi kendala yang terjadi dalam pengelolaan biro jasa tersebut.

Manfaat Penelitian

  1. Dapat mengetahui sistem dan alur proses birokrasi internal perusahaan maupun hubungan antar perusahaan.
  2. Sebagai media belajar menganalisa dan memecahkan suatu masalah dengan merancang sistem baru yang dapat menjadi solusi.
  3. Memenuhi persyaratan perkuliahan yaitu tugas akhir skripsi untuk dapat menyelesaikan studi sarjana.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Dapat mengetahui sistem dan alur proses birokrasi internal perusahaan maupun hubungan antar perusahaan. dengan merancang sistem baru yang dapat menjadi solusi.

  2. Metode Wawancara

    Pada metode ini, peneliti berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya langsung kepada pihak yang bersangkutan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan disusun, kemudian menyimpulkan setiap jawaban dengan menyusun solusi-solusi yang akan dijadikan patokan konsep sistem yang akan dibuat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber sumber literatur seperti buku, majalah, internet, artikel, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan

Metode Analisa Sistem

Peneliti menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) sebagai metode analisa sistem. Peneliti menggunakan teknik analisa SWOT karena teknik ini merupakan 5 teknik analisa sistem yang biasa dipergunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang akan menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

Metode Perancangan Sistem

Pada metode analisa perancangan sistem informasi untuk melakukan analisa terhadap prosedur yang berjalan penulis menggunakan dan menggambarkanya menggunaka alat bantu berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied Programming melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Metode Testing

Metode yang digunakan untuk pengujian perangkat lunak yaitu Black-Box Testing. Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas atau memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka peneliti menyimpulkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan dasar ilmu yang mendukung penelitian. Dasar ilmu yang dimaksud berisi landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem yang sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan dan hal tersebut yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar penyusunan dan menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Uraian tersebut secara garis besar membahas tentang perancangan pengajuan jasa pajak.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum PT Harsindo Oetama Perkasa, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, II, III dan final draft elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi uraian mengenai usulan prosedur yang baru, rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk diagram UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class digram, spesifikasi basis data, serta testing dan implementasi sistem.

BAB V   PENUTUP

Bab ini berisikan : kesimpulan, rekomendasi yang diberikan sebagai tidak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di instansi tersebut, dan saran ditunjukan pada peneliti / pihak lain, dimana ada temuan baru dalam instansi tersebut yang belum peneliti lakukan agar ditindaklanjuti oleh peneliti lain.

BAB V   DAFTAR PUSTAKA

BAB V   LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini :

    Dini Hamidini dalam Jurnal ICIT. Vol. 4 No. 1 (2018:16) [1]“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

    Menurut Sutabri yang dikutip oleh Janu Ilham Saputro, dkk dalam Jurnal SENSI Vol 3 No.1 (2017:2), [2] “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Menurut Mulyadi (2016:5),[3] “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

    Menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih (2016:11), [4] mendefinisikan, “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

    Menurut Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016), [5] menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

    Menurut Otto Fajarianto dalam jurnal sisfotek global (2017:49), [6] mengutip dari hartono “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi kesatuan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25),[7] “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian pada suatu tujuan utama”.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Hutahaean (2015:3-5), [8] Supaya sistem dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling berkerja sama membentuk 10 satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian sistem.

    3. Batasan Sistem (Boundary)
    4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    6. Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Penghubung merupakan media yang menghubungkan anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

    9. Masukan Sistem (Input)
    10. Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

    13. Pengolahan Sistem (Process)
    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

    15. Sasaran Sistem
    16. Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Tyoso (2016:5), [9] beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)
    2. muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.

    3. Sistem Tiruan (Artificial System)
    4. diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu..

    5. Sistem Deterministik (Deterministic System)
    6. bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.

    7. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
    8. dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.

    9. Sistem Tertutup (Closed System)
    10. pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.

    11. Sistem Terbuka (Opened Syste)
    12. menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Defini Data
  2. Menurut Krismiaji (2015:14), [10] “ Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.

    Menurut Eka Fitriyani & Nia Karnita (2015:347), [11] Data adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu penelitian dan diperlukan untuk mendapatkan gambaran suatu keadaan setelah dilakukan pengolahan data.

    Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48), [12] Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157), [13] “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut Sopingi (2015:20), [13] “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data dapat berupa angka, gambar, audio atau bahan mentah yang diperoleh dari suatu penelitian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu keadaan setelah dilakukan pengolahan data

  3. Defini Informasi
  4. Menurut M. Thoha dan Miyanto dalam Jurnal PROSISKO (2015:58), [14] mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.

    Menurut Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:80), [15] “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25), [16] “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24), [13] Dalam Jurnal Informatika Mulawarman, Mengutip dari Abidin “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  5. Kualitas Informasi
  6. Menurut Tyoso, dkk dalam Sistem Informasi Manajemen (2016:33), [9]/ informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

    1. Ketersediaan (Availability), informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.
    2. Mudah Dipahami (Comprehensibility), informasi yang berbelit – belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.
    3. Relevan (Relevant), berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar – benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.
    4. Bermanfaat (Benefits), informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk – bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.
    5. Tepat Waktu (Being On/In time), informasi harus tersedia tepat pada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.
    6. Keterandalan (Reliability), informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak – pihak yang dapat dipercaya.
    7. Akurat (Accuracy), informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.
    8. Konsisten (Consistent), informasi tidak bermuatan hal – hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11), [17] "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

    Menurut Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11), [18] “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen - komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

    Menurut Anggraeni (2017:2), [19] “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24), [20] mengutip dari Siregar “Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

  3. Komponen Sistem Informasi
  4. Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25), [16] Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

    1. Blok Masukan (Input Block)
    2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

    3. Blok Model (Model Block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

    5. Blok Keluaran (Output Block)
    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Block Technology)
    8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software)'' danperangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)
    10. Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    11. Blok Kendali (Control Block)
    12. Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

  5. Kegiatan Sistem Informasi
  6. Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25), [20] bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

    1. Input
    2. Proses
    3. Output
    4. Penyimpanan
  7. Tujuan Sistem Informasi
  8. Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29), [21] “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancagan Sistem
  2. Menurut Otto Fajarianto, Muchammad Iqbal dan Hengki Sanjaya (2018:57) [6] Perancangan merupakan proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem. Dijelaskan pula bahwa perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisa.

    Sedangkan menurut J. Arifin, L.N. Zulita dan Hermawansyah (2016:90) [6] Perancangan merupakan langkah awal untuk membuat suatu sistem yang baru guna menyelesaikan masalah-masalah dari sistem yang lama, melalui tahapan analisis terlebih dahulu. Pada tahap ini juga dilakukan untuk merancang sistem yang berjalan sebelumnya seperti apa, dan juga merancang sistem yang diusulkan nantinya.

    Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah rancangan sebuah sistem yang telah dibentuk dari hasil analisis sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
  2. Menurut (Maimunah dkk, 2017:4.5-1), [22] UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang system membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain.

    Menurut Menurut (Haryanta dkk, 2017:88), [23] UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

  3. Langkah-Langkah Menggunakan UML
  4. Menurut Sanjaya dkk (2015:6), [24] langkah-langkah menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut :

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constrains, dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirment lain (non-fungsional, security, dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use casememiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
    7. Buatlah rancang user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirment piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case setiap tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unite code yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  5. Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)
  6. Menurut (Agustinah, 2017:20), [25] untuk mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dikembangkan, metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga, yaitu:

    1. Sesuatu (things)
    2. Ada empat things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:

      1. Structural things
      2. Merupakan bagian elemen-elemen bersifat konseptual atau fisik yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML).

      3. Behavioral things
      4. Merupakan bagian yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu yang bersifat dinamis dalam model Unified Modelling Language (UML).

      5. Grouping things
      6. Merupakan bagian yang berguna untuk mengorganisasikan model Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambarannya yang rumit terkadang perlu penggambaran paket yang menyederhanakan model. Kemudian paket-paket ini dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket digunakan untuk mengelompokkan

      7. Annotational things
      8. Bangunan dasar ini berguna untuk memperjelas Unified Modelling Language (UML). Bagian annotational things dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan ciri-ciri serta fungsi setiap elemen dalam model Unified Modelling Language (UML).

    3. Relasi (relationship)
    4. Dalam Unified Modelling Language (UML) ada 4 macam relasi, yaitu:

      1. Kebergantungan
      2. Merupakan hubungan dimana elemen yang tidak mandiri (dependent) terpengaruh apabila terjadi perubahan pada suatu elemen mandiri (independent).

      3. Asosiasi
      4. Merupakan apa dan bagaimana hubungan antar objek. Agregasi yang menggambarkan hubungan suatu objek dengan elemennya merupakan bentuk asosiasi.

      5. Generalisasi
      6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dengan objek induk (ancestor) dan struktur data dari objek-objek yang ada. Spesialisasi merupakan arah dari objek induk menuju objek anak. Sedangkan arah berlawanan sebaliknya disebut generalisasi.

      7. Realisasi
      8. Merupakan operasi yang berjalan dari setiap objek.

  7. Diagram
  8. Dalam Unified Modelling Language (UML) terdapat lima diagram yang perlu dibuat, yaitu:

    1. Use case diagram
    2. Diagram ini digunakan untuk memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan atau diinginkan oleh pengguna dengan ketentuan tertentu.

    3. Class diagram
    4. Diagram ini memperlihatkan relasi antar objek yang memiliki kelas-kelas dan berkolaborasi.

    5. Sequence diagram
    6. Diagram ini menunjukkan interaksi pengguna terhadap sistem untuk mencapai tujuan use case dan relasi antar class.

    7. State chart diagram
    8. Suatu sistem yang memuat aktivitas, state, event, dan transisi diperlihatkan dalam state chart diagram. Diagram ini penting pada pemodelan sistem reaktif yaitu untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, dan kolaborasi.

    9. Activity diagram
    10. Diagram menggambarkan suatu sistem meliputi aliran suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Diagram ini menekankan aliran kendali antar objek yang penting dalam pemodelan suatu sistem.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web
  2. Menurut Diah Aryani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:180), [26] “Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain”.

    Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26), [16] “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25) [20] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan mengenai definisi web berupa sekumpulan laman yang berisi informasi dari berbagai bentuk seperti gambar, video, audio, text dan lainya, yang didistribusikan dengan pendekatan hyperlink yang tersedia melalui koneksi internet.

Konsep Dasar Pajak

  1. Definisi Pajak
  2. Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang “pajak” yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:

    Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani dalam buku Sumarsan (2015:3) [27] “pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

    Menurut Mardiasmo (2016:3) [28] adalah pembayaran/iuran rakyat atau masyarakat kepada kas negara berdasarkan undang-undang atau peraturan yang berlaku (yang dapat dipaksa) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran/anggaran umum negara.

    Menurut Mardiasmo (2016 : 4) [28] agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut :

    1. Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)
    2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (Syarat Yuridis)
    3. Tidak menganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)
    4. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil)
    5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana
  3. Fungsi Pajak
  4. Menurut Sumarsan (2015: 5) [27] Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

    1. Fungsi Penerima (Budgetair)
    2. Pajak berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat bagi kas negara, yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan,uang dikeluarkan dari tabungan pemeritah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

    3. Fungsi Mengatur (regulerend)
    4. Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur pendapatan di tengah masyarakat dan struktur kekayaan antara para pelaku ekonomi. Fungsi mengatur ini sering menjadi tujuan pokok dari sistem pajak, paling tidak dalam sistem perpajakan yang benar tidak terjadi pertentangan dengan kebijaksanaan Negara dalam bidang ekonomi dan sosial. Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan, terutama banyak ditujukan terhadap sektor swasta. Contohnya dalam rangka mengiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

Konsep Dasar Aplikasi

  1. Definisi Aplikasi
  2. Menurut Chan (2017:4), [29] “Aplikasi adalah window dan objek-objek yang menyediakan fungsi untuk aktivitas user, seperti pemasukan data, proses dan pelaporan”.

    Menurut Kusmanto dalam Jurnal INFOTEK Vol.3, No.1 (2018:200), [30] “Aplikasi adalah software yang dirancang khusus untuk membantu pengerjaan

    tugas-tugas yang diperlukan dan program yang siap pakai untuk digunakan”.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP
  2. Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2017:39),[16] “PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”.

    Menurut Enterprise (2017:1), [31] “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan dengan HTML yang bertugas membuat website menjadi lebih dinamis.

    1. Ciri-Ciri Kode Khusus PHP
    2. Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:23), [32] kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

      1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
      2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
      3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
      4. Merupakan software yang bersifat open source.
      5. Gratis untuk di download dan digunakan.
      6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
    3. Kelebihan PHP
    4. Menurut Maimunah, dkk (2017:2) [32] dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP.

      1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
      2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.
      3. PHP diterbitkan secara gratis.
      4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
      5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).
      6. PHP termasuk server-side programming.

Konsep Dasar MySQL

  1. Definisi MySQL
  2. Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39), [33] “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secra gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial)”.

    Menurut Syukri Ali, Arisandy Ambarita dalam kutipan Wahana komputer (2016:34), [34] dalam jurnal indonesian journal on informasion system “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

    Menurut Supono dan Putratama (2016: 2), [35] “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

    Menurut Sudaryono, dkk (2017:1351), [35] “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

    Jadi MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

  3. Keunggulan MySQL
  4. Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39), [35] Beberapa keunggulan dari MySQL.

    1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
    2. Open Source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat close source (komersial).
    3. Multi User : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
    4. Performance Tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani query.
    5. Column Types : memiliki tipe data yang sangat komplit.
    6. Command dan Function : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.
    7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetail serta password yang ter-enkripsi.
    8. Scalability dan Limits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
    9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
    10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
    11. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
    12. Clients dan Tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus
  5. Kelebihan MySQL
  6. Menurut Putrodjojo, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.2 (2016:89), [35] terdapat beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

    1. server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
    2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
    3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
    4. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi
  2. Menurut Hilmi Fuad, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:2), [36] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

  3. Tahap Elisitasi
  4. Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80), [37] Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

    1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
    2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
    3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
    4. Tahap Final Elisitasi.

    Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol.5 No.1 (2015:74), [37] “Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I
    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II
    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III
    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    7. Final Draft Elisitasi
    8. merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar SWOT

  1. Definisi SWOT
  2. Menurut Salusu (2015:175), [38] “Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

    Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29), [39] “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

    Jadi analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

  3. Tujuan Analisis SWOT
  4. Menurut Fahmi (2016:304), [40] “Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk”.

  5. Faktor Dalam Analisa SWOT
  6. Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29), [39] Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut :

    1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
    2. WO : Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
    3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
    4. WT : Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing
  2. Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32), [41] “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

    Menurut Himawan, dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342), [42] mengemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
    2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
    3. Kesalahan performa.
    4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.
  3. Teknik Pengujian Black Box Testing
  4. Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44), [43] mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu:

    1. Analis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount) “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected." (Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang dijinkan akan dipilih).
    2. Divisi (Division) "In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are b used in the test process" (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang dijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
    3. Kesalahan Menebak (Fault guess) "In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used" (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Ageng Setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138), [42]“literaturereview berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Menurut Hermawan dalam Handayani, dkk (2017:51), [44] “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”.

Studi Pustaka (Literature Review)

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Adiati, A. K., dan Rahmawati. . (2015).[45] MANAJEMEN LABA, LARGE BOOK-TAX DIFFERENCE, DAN PERSISTENSI LABA. Simposium Nasional Akuntansi XVIII, Medan, 157. Perbedaan laba akuntansi – pajak atau disebut dengan book-tax differences (BTD) ini dapat terjadi karena adanya perbedaan antara standar akuntansi keuangan dan peraturan perpajakan. Penilaian mengenai BTD ini penting karena banyak hal yang perlu diketahui untuk memperkirakan kewajiban pajak aktual perusahaan dan penghasilan kena pajak dari biaya yang diperkenankan menurut aturan pajak dan pengungkapan atas laporan keuangan sehingga laba menurut pajak mungkin yang paling akurat untuk memprediksi laporan keuangan serta kondisi-kondisi perusahaan yang sebenarnya. Agar perusahaan meningkatkan transparansinya atas pajak sehingga dapat meningkatkan pengungkapan informasi. Pentingnya pengungkapan atas catatan laporan keuangan terutama mengenai perubahan aktiva pajak tangguhan dan kewajiban serta laba karena informasi tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi adanya manajemen laba. Tindakan perusahaan dengan adanya perbedaan peraturan akuntasi keuangan dan peraturan perpajakan dengan demikian akan diketahui sejaumana perusahaan telah memanfaatkan celah kedua peraturan yang berbeda untuk melakukan manajemen laba.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Adiputra, I Made Pradana ; Martani, Dwi.. (2017).[46] TANGGUNG JAWAB SOSIAL, TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN TINDAKAN PAJAK AGRESIF. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XX, Jember. Tindakan pajak agresif adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk menurunkan laba kena pajak melalui perencanaan pajak baik menggunakan cara yang tergolong atau tidak tergolong tax evasion. Tax evasion merupakan hambatan-hambatan yang terjadi dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara. Dalam penelitian ini, tindakan pajak agresif mempunyai lima komponen pengukuran, yaitu effective tax rate (ETR), cash effective tax rate (CETR), book-tax difference ManzonPlesko (BTD_MP), book-tax difference Desai-Dharmapala (BTD_DD) dan tax planning (TAXPLAN).
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Mangoting, Y., & Benata, C. (2017).[47] PERSEPSI DAN PREFERENSI WAJIB PAJAK TERHADAP PRAKTISI PAJAK: AGENT OF COMPLIANCE ATAU AGENT OF CLIENT?, Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember. Self Assessment adalah sistem pemungutan pajak mengandalkan integritas wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan perpajakan. Self Assessment telah menempatkan wajib pajak sebagai aktor sentral dalam sistem perpajakan, karena sistem pemungutan tersebut telah memberikan kewenangan sepenuhnya kepada wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban pajaknya secara mandiri. Adanya pelimpahan kewenangan tersebut, mengharuskan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penerimaan pajak menciptakan sistem perpajakan yang ramah bagi wajib pajak. pentingnya menciptakan sistem perpajakan yang merupakan elaborasi kebijaksanaan perpajakan (tax policy), undang-undang perpajakan (tax laws), dan administrasi perpajakan (tax administration) dengan sederhana, karena sistem perpajakan berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang terus berkembang. Kesederhanaan tersebut harus dapat menjamin adanya kepastian hukum sehingga dapat mencegah upaya-upaya penghindaran maupun penyelundupan pajak dan penyalahgunaan wewenang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, N. A. (2016).[45] KANDUNGAN INFORMASI TEMPORARY BOOK-TAX DIFFERENCES DAN AKRUAL DALAM PERSISTENSI LABA, Simposium Nasional Akuntansi XIX Lampung, Hal 1–18. Salah satu informasi yang sering digunakan oleh stakeholders untuk pengambilan keputusan adalah informasi mengenai kinerja perusahaan, baik yang berupa laba/rugi maupun komponenkomponen dari laba/rugi tersebut. Dengan demikian kualitas laba perusahaan selalu menjadi perhatian stakeholders. Laba dapat dikatakan berkualitas apabila dapat mencerminkan laba yang berkelanjutan (sustainable earnings) di masa depan. Proksi yang dapat digunakan untuk mengukur laba yang berkelanjutan ini adalah persistensi laba karena mengandung unsur predictive value sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di masa lalu, sekarang, dan masa depan. Beberapa peneliti terdahulu menunjukkan bahwa informasi mengenai pajak perusahaan juga berpengaruh terhadap persistensi laba. Book-Tax Differences (BTD) atau yang biasa disebut dengan perbedaan antara prinsip-prinsip dasar akuntansi keuangan yang berlaku umum dengan peraturan perpajakan, sering dijadikan proksi untuk menangkap informasi tentang kualitas laba tersebut.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Suprianto, E., & Setiawan, D. (2017).[48]MANAJEMEN LABA DI INDONESIA: STUDI SEBUAH BIBLIOGRAFI, Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 21(2), 287– 301. Perilaku manajemen yang cenderung oportunistik untuk memaksimalkan kepentingan sendiri memotivasi para peneliti untuk meneliti lebih mendalam tentang apa yang terjadi di dalam perusahaan publik di dunia. Hal ini juga mendorong para peneliti di Indonesia juga mencoba mengevaluasi lebih mendalam tentang tindakan manajer di perusahaan publik di Indonesia. Dari berbagai hasil penelitian sangat beragam dan menarik untuk dikaji kembali baik dari sisi anteseden maupun konsekuensi dari manajemen laba. Munculnya beberapa jurnal-jurnal akuntansi di Indonesia mencoba mengevaluasi dan mendokumentasikan beberapa hasil penelitian tersebut. Hal ini juga yang memotivasi Peneliti untuk melihat sejarah perkembangan penelitian tentang manajemen laba di Indonesia dalam bentuk bibliograpi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Gebby Gabriella Waha, Sifrid S. Pangemanan, Jessy D.L Warongan. (2019).[49] ANALISIS KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK PADA UPTD SAMSAT TOMOHON. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah sumber pendapatan daerah yang terbukti dapat memberikan sumbangsi yang tinggi terhadap daerah. Organisasi publik yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik adalah UPTD Samsat Tomohon. Maka dari itu instansi harus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi wajib pajak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan UPTD Samsat Tomohon dalam memberikan pelayanan yang berkualitas agar wajib pajak merasa puas. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diukur berdasarkan teori kualitas pelayanan, dapat disimpulkan bahwa bukti fisik dinilai sudah cukup sesuai dengan beban kerja yang ada. Untuk fasilitas pelayanan masih perlu dibenahi. Empati sudah cukup baik. Kehandalan pegawai masih kurang memuaskan. Daya tanggap pegawai masih harus ditingkatkan. Jaminan yang berkaitan dengan masalah koordinasi antar petugas masih perlu ditingkatkan.Sebaiknya para petugas kepolisian yang telah di tugaskan di UPTD Samsat tidak diberikan tugas lain di luar UPTD agar dapat berkonsentarsi terhadap pelayanan di UPTD Samsat Tomohon.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Irma Hentriwati, Ira Irawati, Candradewini. (2018) PENGGUNAAN E-FILING OLEH WAJIB PAJAK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PERPAJAKAN DI KOTA BANDUNG. Bureaucratic reform in the taxation is begun from the needs of taxpayers to report taxes more quickly, easily, and save on expenses. Responding to the case, the government offers an e-filing facility to the taxpayers in order to report taxes anytime and anywhere. The purpose of this research is to analyze the factors that influence taxpayers to use e-filing, and to measure the level of influence of each variable. This research is important because the use of e-filing by the taxpayers has not been maximized. The sample of this research was 100 respondents, who had an experience in using e-filing. The sampling technique was simple random sampling. Data analysis technique using path analysis. The validity and reliability test of the variables were valid and reliable. The result of the research indicated that the variable of perceived usefulness was not significantly correlated with the variable of behavioral intention (r=0,07), while the variable of perceived ease of use was significantly correlated with the variable of behavioral intention (r=0,33). The variable of service quality was significantly correlated with the variable of user satisfaction (r=0,39). The variable of user satisfaction was significantly correlated with the variable of behavioral intention (r=0,34). The variable of behavioral intention was significantly correlated with the variable of use behavior (r=0,45).
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Zia Ulhak, Firdaus (2018).[50] ANALISIS INOVASI PELAYANAN PUBLIK PADA SAMSAT DRIVE THRU SAPE BIMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencegahan terhadap patologi birokrasi pada dinas-dinas yang ada didaerah khususnya pada Kantor Samsat Kota Bima yang menjadi obyek pada penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, obsevasi, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif menggunakan model analisis interaksi yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh didasarkan pada standar pelayanan publik yang ditetapkan dalam aturan untuk melihat dan menganalisis sejauhmana efktif dan efesiensi kegiatan Samsat Drive Thru yang dilaksanakan. Adapun standarnya, yaitu: 1) Prosedur pelayanan sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan SOP yang ditetapkan. 2) waktu pelayanan bisa dipangkas dan cepat mengingat prosesnya yang sederhana. 3) Biaya/tarif pelayanan sesuai dengan notice yang tertera karena tidak memakai prantara 4)Produk layanan Hasil pelayanan yang akan diterima sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 5) Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik hanya masih terdpat beberapa kelemahan. 6) Kompetensi petugas pemberi layanan. Kompetensi pemberi layanan pada dasarnya memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku sesuai sandar yang dibutuhkan.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Muammar Khaddafi, Henry Aspan, Mohd. Heikal, Wahyuddin, Falahuddin, ZatinHumaira (2018).EFFECT OF PERCEPTION OF FACILITIES, INTENSITY OF CONDUCT, AND SATISFACTION OF TAX PAYERS TO SUBMISSION OF LETTER BY E-FILING NOTICE ON TAX SERVICE. The purpose of this research is to determine the effect of perceived ease, intensity of behavior, and user satisfaction in using the e-filing system, especially in the city of Lhokseumawe.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Bojuwon musthapa dan Siti normala Tax Service Quality: The Mediating Effect of Perceived Ease of Use of the Online Tax System This study examines the mediating effect of perceived ease of use on the relationship between tax service quality and online tax system. A total of 206 surveyed data was analyzed using structural equation modeling. The result shows that perceived ease of use has a significant mediating effect on the relationship between tax service quality and online tax system, and tax service quality has a positive significant relationship with an online tax system. This study contributes to understanding the effective usage of the online tax system through self-employed taxpayers that leads to increase in tax compliance and revenue generation in Nigeria.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT Harsindo Oetama Perkasa

Harsindo Grup adalah perusahaan milik swasta yang didirikan oleh bapak Harris Chow mulai dari PT Harsindo Oetama Perkasa yang memiliki anak perusahaan cabang usaha seperti PD Harsindo United Internusa, CV.Mitra Aneka pangan, serta 4 anak perusahaan cabang yang tersebar di daerah Bandung, Cirebon, Medan, dan Palembang. Pertama berdiri Harsindo Group berlokasi di ruko taman palem Cengkareng, Jakarta Barat. Pada tahun 2015 PT Harsindo Oetama Perkasa mendirikan gudang dan pabrik diwilayah Tangerang yang beralamat di Jl. Pondok Teko no. 38 Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Harsindo Group bergerak dibidang industri bahan pangan olahan dan distributornya. Usaha yang dibangun mulai dari pengemasan kembali bahan pangan olahan yang di import dari luar pulau atau bahkan luar negeri sukses dipasaran pulau Jawa dan Sumatera sampai dengan saat menciptakan produk baru dan melakukan produksi sendiri. Demikianlah sampai PT Harsindo Oetama Perkasa memiliki cabang pemasaran di beberapa daerah.

Visi dan Misi PT Harsindo Oetama Perkasa

  1. Visi
  2. Menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi. Dan menjadi salah satu perusahaan yang handal didalam bidang produsen dam distributor bahan pangan olahan.

  3. Misi
    1. Kami bertekad untuk menjadi produsen bahan pangan olahan dengan kualitas terbaik dan halal.
    2. Memberikan produk dan layanan yang terbaik dengan harga yang kompetitif untuk semua pelanggan kami.
    3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara terus menerus untuk agar dapat mengikuti perubahan dan inovasi tepung di masa sekarang dan akan datang.
    4. Melakukan efisiensi secara terus menerus untuk memastikan keuntungan yang memuaskan kepada pemegang saham dan pihak eksternal.

Struktur Organisasi PT Harsindo Oetama Perkasa

Perusahaan PT Harsindo Oetama Perkasa mempunyai struktur organisasi. Yang dimaksud struktur organisasi disini adalah disebabkan perusahaan terbagi atas produk pemasaran dan juga packing didalam perusahaan juga terdapat beberapa divisi seperti bagian produksi, penanggung jawab atas teknis, HRD & GA, pajak, warehouse, administrasi dan lain sebaginya masih banyak divisi yang berada di perusahaan PT Harsindo Oetama Perkasa ini.

Dari masing-masing manager atau kepala bagian dalam tiap divisi terbagi menjadi beberapa bagian dan untuk itu maka setiap perusahaan atau organisasi perlu menyusun organisasi agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang di harapkan.

Gambar 3.1 adalah struktur organisasi PT Harsindo Oetama Perkasa.

STRUKTUR ORGANISASI PT HARSINDO OETAMA PERKASA


Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

PT Harsindo Oetama Perkasa. dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

  1. Direktur PT Harsindo Oetama Perkasa
  2. Tugas dan tanggung jawab direktur adalah :

    1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
    2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
  3. Manager Accounting
  4. Tugas dan tanggung jawab manager accounting adalah :

    1. Mengambil keputusan investasi (investment decision), menyangkut pemilihan investasi yang diingikan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih investasi yang dinilai paling menguntungkan.
    2. Analisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
    3. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, serta mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
  5. Manager Marketing
  6. Tugas dan tanggung jawab manager marketing adalah :

    1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.
    2. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
    3. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
    4. Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.
  7. Manager Operasional
  8. Tugas dan tanggung jawab manager operasional adalah :

    1. Mengelola dan mengarahkan tim operasi untuk mencapai target bisnis.
    2. Memberikan penilaian karyawan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan tinjauan kinerja.
  9. Kepala produksi
  10. Tugas dan tanggung jawab kepala bagian produksi adalah :

    1. Melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap semua kegiatan produksi.
    2. Memenuhi target kualitas dan kuantitas hasil produksi agar tepat waktu dan sesuai dengan standard yang ditetapkan.
    3. Melakukan analisa dan mengatasi permasalahan pada proses produksi.
  11. Kepala Gudang
  12. Tugas dan tanggung jawab kepala gudang adalah :

    1. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP.
    2. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang.
  13. HRD
  14. Tugas dan tanggung jawab HRD adalah : :

    1. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan.
    2. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
    3. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.
  15. Kepala pajak
  16. Tugas dan tanggung jawab Penanggung Jawab kepala bagian pajak adalah:

    1. perumusan kebijakan di bidang perpajakan.
    2. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perpajakan.
  17. Kepala bagian purchasing
  18. Tugas dan tanggung jawab kepala bagian purchasing adalah :

    1. Melakukan riset dan mencari barang serta supplier baru.
    2. Menilai tender dari supplier potensial.
    3. Menentukan barang, jasa, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan.
    4. Melakukan negosiasi harga dan menyetujui kontrak.
    5. Mengurus penganggaran, penetapan biaya, dan penghematan biaya setelah melakukan review terhadap informasi manajemen yang ada.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Pradigm untuk menggambarkan Use Case diagram, Sequence Diagram , Activity diagram.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur sistem layanan pengajuan jasa pengurusan pajak yang berjalan yaitu sebagai berikut:

  1. Client mengisi formulir pengajuan jasa pengurusan pajak.
  2. Staf legal menerima formulir pengajuan.
  3. kemudian client melengkapi data dan berkas perusahaan yang pajak nya akan di urus.
  4. Kemudian staf legal akan memberi informasi nominal pajak dan jasa kepada client.
  5. Lalu client melakuakan pembayaran pajak tersebut.
  6. Kemudian Staf legal memproses pajak yang di ajukan oleh client.
  7. Kemudian client membayarkan biaya jasa kepada staf legal.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, Sebuah usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Berikut ini adalah usecase diagram sebagai berikut :

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang ada terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup proses kegiatan yang berjalan saat ini
  2. 2 (dua) aktor yang melakukan kegiatan
  3. Terdapat 7 (tujuh) use case yang biasa dilakukan oleh actor

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan


Gambar 3.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 2 (dua) actor melakukan kegiatan yaitu client, staf legal
  2. 5 (lima) lifeline antar muka yang saling berinteraksi
  3. 12 (dua belas) Message yang merupakan urutan kegiatan proses message spesification dari komunikasi antar objek.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan


Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.
  2. 10 (sepuluh) action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan maka permasalahan yang dihadapi oleh staf legal pada PT Harsindo Oetama Perkasa pada sistem yang berjalan saat ini, ada beberapa masalah yang dihadapi diantaranya:

  1. Bagian legal tidak memiliki sistem untuk menginput data client.
  2. Bagian legal tidak memiliki laporan hasil pengajuan client.
  3. Jika terjadi komplain dari Client Bagian legal tidak memiliki data hasil pengecekan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Pada metode ini mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk sistem yaitu analisa SWOT dan analisa ini juga terdiri dari beberapa unsur merumuskan strategi instansi masalah yang dihadapi dalam membuat analisa. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu yang dapat mengevaluasi kekuatan (strength) kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats) yang akan di analisa dengan membuat tabel SWOT bertujuan membuktikan dengan melakukan metode ini dapat dengan mudah mengetahui faktor secara efektif dan sistematis ini maka Penelitian menggunakan metode analisa SWOT yaitu bisa dilihat pada table dibawah ini :


Tabel 3.1 Metode Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T).Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:


Tabel 3.2 Metode Matriks SWOT

Strength (Kekuatan)

Strength (kekuatan) adalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan, dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen perusahaan baik sumber daya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk pengembangan perusahaan ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. Faktor Strength yang terdapat pada perusahaan adalah :

  1. PT Harsindo Oetama Perkasa memiliki berbagai fasilitas komputer dan printer.
  2. Lokasi yang sangat strategis didepan jalan raya dan dilalui banyak kendaraan.
  3. Adanya dukungan dari pihak perusahaan terutama pihak manajemen untuk pengembangan aplikasi sebelumnya.
  4. PT Harsindo Oetama Perkasa memakai jaringan LAN (Local Area Network) dan akses internet sebagai sarana pendukung.

Weakness (Kelemahan)

Weakness (kelemahan) adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan” namun tidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam perusahaan tersebut. Maka weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor Weakness yang terdapat pada perusahaan adalah :

  1. Masih kurangnya sumber daya manusia di bidang IT pada PT Harsindo Oetama Perkasa.
  2. Membutuhkan biaya yang besar untuk pengadaan server.
  3. Membutuhkan sosialisasi atau pelatihan kepada karyawan mengenai sistem yang telah dikembangkan.
  4. Perlunya keamanan (security) web.

Opportunity (Kesempatan)

Opportunity (kesempatan) merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas perusahaan maupun pelaksanaan proker. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, bukan dari dalam perusahaan. Faktor Opportunity yang terdapat pada perusahaan adalah :

  1. Teknologi berbasis web merupakan salah satu teknologi masa depan.
  2. Tingginya presentase pertumbuhan persaingan bisnis penjualan di berbagai daerah Indonesia.
  3. Banyaknya dukungan dari berbagai perusahaan yang menyediakan jasa layanan komunikasi internet.

Threats (Ancaman)

Threat (ancaman) merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas perusahaan atau pelaksanaan proker, atau bahkan dapat mengancam keberadaan perusahaan atau proker. Faktor ini juga berasal dari luar perusahaan, bukan dari dalam perusahaan. Faktor Threat yang terdapat pada perusahaan adalah :

  1. Persaingan bisnis, sehingga muncul kecenderungan dalam melakukan usaha yang negatif untuk mencari client yang tidak sesuai (penipuan kerja).
  2. Adanya ancaman dari pihak luar (hacker) mengenai keamanan web di internet.
  3. Berdasarkan Analisa SWOT diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa pentingnya pengembangan sistem permohonan pengajuan jasa pajak untuk mengoptimalkan sistem legalitas yang sebelumnya agar kinerja Staf legal lebih efektif dan efisien.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa masukan adalah rangkaian dari sebuah proses yang terjadi pada sistem yang berjalan dan memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses tersebut, untuk menghasilkan dokumen keluaran, berikut adalah beberapa analisa masukan pada seleksi client pada PT Harsindo Oetama Perkasa :

    1. Data client
    1. Nama Proses : pengecekan berkas perusahaan
    2. Fungsi : Sebagai data untuk mengetahui besaran biaya pajak yang di ajukan
    3. Sumber : Staf legal
    4. Media : kertas
    5. Frekuensi : Setiap adanya penjualan yang apply di perusahaan.
    6. Format : Data berbentuk kertas.
    7. Keterangan : Berisi rincian biaya pajak dan jasa.
  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses merupakan proses-proses yang akan digunakan untuk membahas sesuatu permasalahan, berikut adalah analisa proses yang berjalan pada pengajuan jasa pajak di PT Harsindo Oetama Perkasa

    1. Pengecekan dokumen
    1. Nama Proses : pengecekan berkas perusahaan
    2. Fungsi : Sebagai data untuk mengetahui besaran biaya pajak yang di ajukan
    3. Sumber : Staf legal
    4. Media : kertas
    5. Frekuensi : Setiap ada pengecekan awal.
    6. Format : Format data masukan berbentuk kolom pengajuan
    7. Keterangan : Berisi data pengajuan pajak
  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran adalah suatu hasil dari proses pengolahan yang terjadi pada suatu sistem, dengan menggunakan inputan data berupa dokumen. Kemudian diproses, maka akan dihasilkan bentuk laporan-laporan sebagai berikut:

    1. Laporan data pengajuan
    1. Nama Keluaran : Laporan data pengajuan
    2. Fungsi : Untuk perencanaan pengurusan pajak
    3. Sumber : Staf legal
    4. Media : kertas
    5. Frekuensi : Perbulan
    6. Format : Format dalam bentuk kolom.
    7. Keterangan : Sebagai laporan data pengajuan jasa pengurusan pajak

Konfigurasi Sistem Berjalan

Dalam pembuatan analisa skripsi menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

Perangkat Keras (hardware)

  1. Processor : Intel atom
  2. Monitor  : LED backlight
  3. RAM : 2GB
  4. Harddisk  : 500 GB Serial ATA 5400 RPM

Perangkat Keras (software)

  1. Windows 2007
  2. Monitor  : LED backlight
  3. Ms. Word 2010
  4. Visual paradigm

Hak Akses (brainware)

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah Yang Dihadapi

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem produksi barang yang sedang berjalan saat ini di PT Harsindo Oetama Perkasa belum berjalan dengan baik, karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pemberkasan dokumen pengajuan jasa. Sedangkan permintan dari client melalui web cukup banyak.

Masalah Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

Mengembangkan suatu aplikasi sistem berbasis web yang sudah ada untuk memudahkan pihak Staf legal dalam memproses pengajuan pajak secara online. Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas dapat dilakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dikembangkan aplikasi sistem berbasis web yang sudah ada karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis online di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
  2. Mengembangkan aplikasi sistem pengajuan pajak secara online yang sudah ada yang dapat digunakan oleh pihak Staf legal.
  3. Pengembangan aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Penelitian sistem dibuat dengan menggunakan SWOT untuk mengelola databasenya. yang akan mengembangkan sistem pengajuan pajak secara online yang ada dan bermaanfaat untuk pihak Staf legal agar kinerja tidak membutuhkan waktu yang lama dan akurat.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang merupakan observasi secara langsung kepada Stakeholder dalam sistem yang disulkan, berikut daftar tabel elisitasi tahap I :



Table 3.3. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II adalah hasil dari pengklasifikasian dari tahap Elisitasi Tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi.

Keterangan :

M  : Mandatory

D  : Desirable

I  : Inessential




Table 3.4. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III merupakan penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High




Table 3.5. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III, dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat sistem pengajuan permohonan jasa pajak.



Table 3.6. Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Setelah menganalisa proses sistem pengajuan jasa urus pajak yang sedang berjalan pada PT Harsindo Oetama Perkasa, maka selanjutnya yang akan di bahas adalah rancangan sistem yang di usulkan berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa masalah sebelumnya sudah diuraikan memperbaiki masalah yaitu masih pada sistem penerimaan siswa. Karena faktor-faktor yang sudah disebutkan pada bab sebelumnya. Sistem yang diusulkan untuk memperbaiki masalah mengenai pengajuan jasa urus pajak yang awalnya pengajuan tersebut memerlukan waktu yang lebih cukup lama karena harus langsung dating ke kantor dengan membawa mengisi formulir dan menanyakan informasi persyaratan data untuk kemudian baru disiapkan dan kembali dating untuk melengkapi berkas persyaratan tersebut, serta dalam pembuatan laporan yang maasih menggunakan berkas kertas yang dikhawatirkan terjadi kesalahan seperti terselip atau hilang. Sehingga pengolahan data tidak tepat waktu dan efisien.

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem pengajuan jasa urus pajak yang bertujuan untuk mempermudah client wajib pajak dalam mengajukan dan mempermudah pihak konsultan jasa pajak dalam pengolahan data dan pengambilan keputusan untuk break down nominal pajak. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (UnifieldModelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, class diagram, dan Statechart diagram serta menggunakan Adobe Dreamweaver dan MySQL.

Rancangan Diagram Sistem

Use Case Diagram yang Diusulkan


Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 buah sistem yang merupakan rangcangan usulan proses sistem jasa pajak
  2. 2 aktor yaitu admin dan client
  3. 19 use case yaitu membuka membuka website, home web client, profil, jenis layanan pajak, pengajuan, mengisi form data dan upload berkas, kirim, kode pengajuan dikirim ke email client.

Activity Diagram yang Diusulkan


Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan
  2. 2 (dua) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram.
  3. 22 (Dua puluh dua) action state yang mencerminkan dari suatu aksi.
  4. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
  5. 1 (satu) final node merupakan akhir dari kegiatan admin.

Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Admin


Gambar 4.3 Sequence Diagram pada Admin

Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram terdiri dari :

  1. 1 (Satu) actor yaitu admin.
  2. 8 (delapan) life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. 10 (sepuluh) message yang membuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi
  4. 1 (satu) meesage to self menghubungkan objek yang menunjukkan urutan yang terjadi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada client


Gambar 4.4 Sequence Diagram pada client

Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram terdiri dari :

  1. 1 (Satu) actor yaitu client.
  2. 4 (empat) life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. 9 (sembilan) message yang membuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi
  4. 1 (satu) meesage to self menghubungkan objek yang menunjukkan urutan yang terjadi.

Class Diagram yang Diusulkan


Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 class diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 5 (lima) class, himpunan dari dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. 1 (satu) Association, yaitu hubungan dari objek satu dengan objek yang lainnya.

Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan


Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : Jenis
  2. Media : Hardisk atau Server

    Fungsi : Untuk menyimpan data jenis pajak

    Primary Key : id_jenis

    Panjang Record : 144

    Tabel 4.2 tabel id_jenis


  3. Nama Tabel : Pengajuan
  4. Media : Hardisk atau Server

    Fungsi : Untuk menyimpan data jenis pajak

    Primary Key : id_pengajuan

    Panjang Record : 293

    Tabel 4.3 tabel id_pengajuan




  5. Nama Tabel : Profil
  6. Media : Hardisk atau Server

    Fungsi : untuk menyimpan data profil perusahaan

    Primary Key : id_profil

    Tabel 4.4 tabel id_profil


  7. Nama Tabel : Slider
  8. Media : Hardisk atau Server

    Fungsi : untuk menampilkan halaman web

    Primary Key : id_slider

    Tabel 4.5 tabel id_slider


  9. Nama Tabel : User
  10. Media : id_user

    Fungsi : untuk menyimpan data w

    Primary Key : No pendaftaran

    Panjang Record : 253

    Tabel 4.6 tabel id_user


Rancangan Prototype Pengajuan jasa pengurusan pajak

Dalam sistem Pengajuan jasa urus pajak yang diusulkan, penulis merangcang beberapa menu yang dapat digunakan oleh divisi humas legalitas dan client jasa pajak. Untuk mempermudah client jasa pajak yang ini mengajukan.

  1. Halaman login
  2. Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna yaitu dimana pengguna (user) yang bertindak sebagai administrator memiliki hak akses untuk menggunakan sistem ini atau tidak.

  3. Halaman Home / Tampilan awal Program
  4. Halaman home merupakan tampilan awal program yang berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem Pengajuan jasa urus pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa. Berikut adalah tampilan yang ada pada sistem Pengajuan jasa urus pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Home / Tampilan Awal Web Client


Gambar 4.6 Tampilan menu home

Halaman home berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem seperti profil, jenis pajak, formulir pengajuan jasa pajak dan admin.

Profil


Gambar 4.7 Tampilan menu profil

Halaman profil berfungsi untuk menampilkan sejarah singkat visi misi, prosedur layanan, sampai dengan kualitas layanan jasa urus pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

Jenis Pajak


Gambar 4.8 Tampilan daftar jenis pajak

Halaman jenis pajak yaitu untuk menampilkan deskripsi jenis pajak yang akan di ajukan oleh client, setelah memilih jenis pajak yang ingin di ajukan maka client masuk ke menu pengisian formulir pengajuan.

Permohonan Online


Gambar 4.9 Tampilan menu permohonan online

Halaman permohonan online berfungsi untuk menampilkan permohonan pajak secara online dan mengisi data diri dan data perusahaan sebagai langkah untuk mendaftar bagi client yang ingin mendaftar pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

Halaman Login Admin

Dalam halaman login admin, terdapat field username dan password. Hal ini bertujuan sebagai hak akses user untuk mengakses.:


Gambar 4.10 Tampilan awal login admin

Setiap yang menggunakan sistem ini diharuskan memiliki akun, akun tersebut berfungsi sebagai hak akses bagi user. Tidak semua divisi dapat membuka atau mengakses sistem ini. Berikut merupakan penjelasan dari rancangan tampilan menu login:

  1. Menu login hanya berlaku untuk user yang mempunyai hak akses.
  2. Menu login berfungsi untuk menjaga data pada sistem ini.

Halaman Admin

Tampilan ini bisa dibuka apabila berhasil melakukan proses login menggunakan akun admin, dan sistem langung membuka tampilan menu utama.


Gambar 4.11 Tampilan menu halaman admin

Tampilan dapat dibuka apabila admin telah memasukan username dan password yang benar. Sistem akan menampilkan berbagai menu, dari lihat website, profil website, slide, jenis pajak dan data pengajuan pajak. :

Menu Profil Website


Gambar 4.12 Tampilan menu kelola profil website

Halaman menu profil website pada admin berfungsi untuk mengedit beberapa keterangan mengenai sejarah singkat perusahaan,

Menu Slider


Gambar 4.13 Tampilan kelola slide galeri

Halaman menu slider pada admin berfungsi untuk mengedit beberapa keterangan pajak. Perusahaan maupun perorangan

Menu Daftar Pengajuan


Gambar 4.14 Tampilan data pendaftar

Halaman tampilan data daftar permohonan pada admin berfungsi untuk melihat data client yang mendaftar permohonan pengajuan pajak dan memeriksa persyaratan pengajuan dan memberikan informasi pada client yang sudah mendaftar pada PT Harsindo Oetama Perkasa.

Menu Status Pendaftar


Gambar 4.15 Tampilan kelola status pendaftar

Halaman status pendaftar pada admin berfungsi untuk mengkonfrimasi kepada client apakah client telah mengisi data pada halaman pendaftaran dan megirimkan persyaratan untuk selanjutnya bisa dilakukan proses diterima atau tidaknya berkas client.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Komputer atau laptop. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem yang diusulkan adalah :

  1. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate” Xampp / Apache & Mysql.
  2. Google Chrome.
  3. Dreamweaver CS5.

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diinginkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Personal computer atau laptop
  2. Processor :intel dual core
  3. Monitor : 17”
  4. Harddisk : 500 GB

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Panitia PSB yang bertugas sebagai Admin dan Kepala Sekolah hanya mendapat laporan siswa yang sudah mendaftar.

  1. Admin bertugas untuk mengelola sistem secara keseluruhan dan admin memiliki hak akses ke setiap peran yang ada.
  2. Client hanya dapat mengakses halaman web client untuk melihat konten website dan melakukan pendaftaran secara online.

Testing

Black Box Testing

Metode Black box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian atas kebutuhan fungsi dari suassstu program. Tujuan dari metode Black box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan yang ada pada sebuah program.

Metode ini merupakan pengujian dari sebuah program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan suatu sistem atau program. Tujuan dari metode ini untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan balck box testing ini hanya dilakukan untuk mengganti suatu hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalnya tanpa hal apa saja dalam proses detail, melinkan hanya mengetahui input dan output. Berikut ini pengujian sistem menggunakan metode black box testing.

Tabel 4.7 Black Box Testing




Schedule implementasi

Schedule implementasi adalah jadwal yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang diperlukan dalam proses implementasi “Rancangan aplikasi Pengajuan jasa urus pajak Berbasis Website Pada PT Harsindo Oetama Perkasa”.

Berikut merupakan jadwal penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Jadwal Penelitian


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dan digunakan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Ranvangan Aplikasi Pengajuan jasa urus pajak Berbasis Website Pada PT Harsindo Oetama Perkasa”.

Tabel 4.9 Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem permohonan pengajuan jasa pajak pada PT Harsindo Oetama Perkasa maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien masih dilakukan secara manual dengan cara menuliskan data ke dalam buku besar sehingga memakan arsip yang cukup banyak akan sulit dicari bila dibutuhkan kembali dan kemungkinan besar data akan rusak maupun hilang.
  2. Kendala dalam proses pengambilan keputusan yang berjalan sering terjadinya manipulasi data analog yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
  3. Proses pengambil keputusan yang berjalan masih secara manual yaitu mengandalkan perkiraan setiap harinya dan dapat menyebabkan target produksi menjadi berlebihan atau kekurangan.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Melakukan pembaharuan sistem yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi Staf Gudang dan Marketing agar lebih memahami sistem yang ada.
  2. Diperlukan back up data secara berkala untuk menghindari kehilangan data.
  3. Diharapkan selalu adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala atau terus menerus agar aplikasi ini dapat selalu digunakan dengan baik dan berjalan semestinya.




DAFTAR PUSTAKA

  1. Dini Hamidini dalam Jurnal ICIT. Vol. 4 No. 1 (2018:16).
  2. Saputro, Janu Ilham., Cici Alviona Roza, dan Marini Ekawati.2017.RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA RAHARJA KAB. TANGERANG. Tangerang: STMIK Raharja. Journal ICIT. Vol. 3 No. 1. ISSN : 2461- 1409.
  3. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
  4. Julitta dan Fitri Wahyuningsih 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Sparepart Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No.1.
  5. Rafika Ageng, Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  6. 6,0 6,1 6,2 Fajarianto,otto., Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya.2017."Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Dengan Metode Weighted Product” JurnalSisfotek Global. Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
  7. Maimunah, dini luigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
  8. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  9. 9,0 9,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen. Sleman: Deepublish.
  10. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP STIM YKPNINFORMASI.
  11. Eka Fitriani, S.P. dan Nia Karnita, S.P., 2015. Big Book Matematika & IPA SMP Kelas 1, 2, & 3 Edisi Bundling Tuti, E. Nunu, & Jimmy, eds., Jakarta: Cmedia Imprint Kawan Pustaka.
  12. Yuliana,Khozin., Muhamad Zahrudin dan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
  13. 13,0 13,1 13,2 Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  14. Thoha, M . dan Miyanto. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Serang: Jurnal PROSISKO Vol.2 No.2.
  15. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 9 No.1:80.
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Maimunah, dini luigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
  17. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  18. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  19. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  20. 20,0 20,1 20,2 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
  21. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
  22. Maimunah, M., Supriyanti, D., & Hendrian, H. (2017) "Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android pada Outlet Pizza Hut Delivery," Semnasteknomedia Online, vol. 5, no. 1, pp. 4-5.
  23. Haryanta, Agustinus, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/132/129 (23 Oktober 2017).
  24. Sanjaya, D., Dianova L., &Nugraha, L.S.(2015). “Perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML (Unified Modelling Language)”. Makalah, Sistem Informasi.
  25. Agustinah, D. (2017). “Pengembangan Website pada PT Ungaran Printing Apparel Menggunakan Analisis Csf dan Analisis SWOT”. Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer.
  26. Aryani, Diah, Ade Setiadi dan Fifit Alfiah. 2015. “Aplikasi Web Pengiriman Dan Penerimaan Sms Dengan Gammu Sms Engine Berbasis PHP”. ISSN : 1978 -8282 Vol 8.
  27. 27,0 27,1 Sumarasan, Thomas. 2015. Perpajakan Indonesia, Edisi 4. Jakarta Barat: Indeks.
  28. 28,0 28,1 Mardiasmo, 2016. Perpajakan. Edisi Terbaru 2016. ANDI.Yogyakarta.
  29. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database dengan PowerBuilder 12.6 dan MySQL. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  30. Kusmanto . 2018. Perancangan Aplikasi Pendataan Suplayer Getah Karet Pada PT Rubber Hock Lie Menggunakan Visual Basic.Net. Jurnal INFOTEK, Vol 3:200.
  31. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  32. 32,0 32,1 Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
  33. Maimunah, Supra Singgih, Supriyadi, Anwar Supriyadi. 2017.“Rancang Bangun Sistem Sms Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan”. Jurnal Cerita Vol 3 No 1 ISSN : 2461-1417.
  34. Ali,syukri Ambarita, Arisandy. 2016.” Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate” indonesian journal on information system.
  35. 35,0 35,1 35,2 35,3 Supono dan Vidiandry Putratama. 2018. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  36. Fuad, Hilmi., Sutarman,Yayah. 2018.‟Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda”. Jurnal Sisfotek Global.Vol. 8 No. 1.ISSN : 2088 – 1762.
  37. 37,0 37,1 Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
  38. Salusu. 2015. Pengambilan Keputisan Statejik. Jakarta: Grasindo.
  39. 39,0 39,1 Abdullah, Yohanes dan Irra Hegwisi. 2017. KPI A to Z: Panduan Implementasi KPI yang Workable. Jakarta: PT Grasindo.
  40. Fahmi, Irham. 2016. Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
  41. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal Vol.8 No.2:32.
  42. 42,0 42,1 Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. ‟Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”, Tangerang: Jurnal CCIT Vol. 9, No. 3. Agustus 2016.
  43. Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. ‟Predicting Fault in the Aplications using Data Mining” Vol.131, Process of Producing Important Android Techniques. International Journal of Computer Applications. No.13, December 2015.ISSN : 0975-8887.
  44. Handayani, Indri., Siti Mutmainah, Olis Rosmawati. 2017. Penerapan Rinfo Form Sebagai Media Pengumpulan Data Hasil Kinerja Dosen iLearning. Tangerang: STMIK Raharja. Technomedia Journal (TMJ). Vol. 2, No. 1. E-ISSN: 2528 – 6544.
  45. 45,0 45,1 Adiati, A. K., & Rahmawati. (2015). Manajemen Laba, Large Book-Tax Differences , dan Persistensi Laba. In Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XVIII, Medan.
  46. Adiputra, I. M. P., & Martani, D. (2017). Tanggung Jawab Sosial, Tata Kelola Perusahaan dan Tindakan Pajak Agresif. In Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember.
  47. Mangoting, Y., & Benata, C. (2017). Persepsi dan Preferensi Wajib Pajak Terhadap Praktisi Pajak: Agent of Compliance atau Agent of Client? Studi Mix Method. In Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember.
  48. Suprianto, E., & Setiawan, D. (2017). Manajemen Laba di Indonesia: Studi Sebuah Bibliografi. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 21(2), 287– 301.
  49. Gebby Gabriella Waha, Sifrid S. Pangemanan, Jessy D.L Warongan https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/23547.
  50. Ulhak, Zia. "ANALISIS INOVASI PELAYANAN PUBLIK PADA SAMSAT DRIVE THRU SAPE BIMA." Jurnal Administrasi Negara 15.3 (2018).

Contributors

Raihan Baihaqi