SI1522488695: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 713: Baris 713:
 
=<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
=<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 +
<p style="line-height:2">Untuk dapat mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.</p></div>
  
 
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Teori Umum'''</div>==
 
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Teori Umum'''</div>==

Revisi per 12 Agustus 2019 13.29

APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI

PENJUALAN ONLINE BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA USAHA TERPADU


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1522488695
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

SKRIPSI 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI

PENJUALAN ONLINE BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA USAHA TERPADU


Disusun Oleh :

NIM
: 1522488695
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering



Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI

PENJUALAN ONLINE BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA USAHA TERPADU

SKRIPSI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522488695
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir.Mukti Budiarto, M.T.I)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 02010
   
NID : 10020




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI

PENJUALAN ONLINE BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA USAHA TERPADU


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522488695
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Skripsi 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI

PENJUALAN ONLINE BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA USAHA TERPADU


Disusun Oleh :

NIM
: 1522488695
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1522488695


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

PT. Mitra Usaha Terpadu merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan online, barang yang dijual berupa makanan impor seperti biji-bijian, perlengkapan yoga seperti matras dan perlengkapan lainnya. Penjualannya tidak hanya melalui web perusahaan tetapi melalui e-commerce juga. Untuk pencatatan laporan transaksi penjualan masih semi komputerisasi karena komputer tidak saling terintegrasi antara admin dengan bagian keuangan. selain itu pencatatan stok barang di Gudang masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara dicatat di Excel. Permasalahan tersebut sering menimbulkan selisih, baik dalam jumlah nominal pendapatan penjualan, maupun selisih jumlah stok barang. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mempunyai ide untuk membuat aplikasi sistem pengolahan data transaksi penjualan online berbasis web pada PT. Mitra Usaha Terpadu. Sistem ini meliputi proses input data transaksi penjualan yang masuk via web atau e-commerce, input stok ketersediaan barang dan juga menghasilkan laporan stok secara real time. Penulis melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya pengumpulan data, analisis sistem menggunakan SWOT, perancangan sistem menggunakan UML, pembuatan prototype dan menggunakan blackbox testing. Pembuatan aplikasi menggunakan Framework Code Igniter sebagai programming tools, Navicat sebagai tools pengelola database MySQL dan Sublime Text sebagai text editor- nya. Aplikasi ini berfungsi untuk mempermudah admin dalam proses input data transaksi penjualan yang bersumber dari web dan berbagai e-commerce, mempermudah divisi keuangan melakukan pengecekan transaksi penjualan yang masuk ke rekening perusahaan tanpa perlu melakukan pendataan ulang karena sistem yang dibuat saling terintegrasi antar divisi, serta menghasilkan laporan stok secara real time.

Kata Kunci : E- Commerce, PT. Mitra Usaha Terpadu, Penjualan Online, Pengolahan Data Transaksi.


ABSTRACT

PT. Mitra Usaha Terpadu is a company engaged in online sales, goods sold in the form of imported food such as grains, yoga equipment such as mattresses and other equipment. Sales are not only through web companies but also through e- commerce. For the recording of sales transaction reports are still semi- computerized because computers are not mutually integrated between the admin and the finance department. besides that the recording of the stock in the Warehouse is still using the manual method by recording it in the Excel. These problems often lead to differences, both in the nominal amount of sales revenue, as well as the difference in the amount of stock. Based on the description above, the writer has the idea to create a web-based online sales transaction data processing system application at PT. Mitra Usaha Terpadu. This system includes the process of inputting sales transaction data via web or e-commerce, stock input of goods availability and also generating stock reports in real time. The author analyzes the system that runs by using several methods including data collection, system analysis using SWOT, system design using UML, making a prototype and using blackbox testing. Making applications using the CodeIgniter Framework as programming tools, Navicat as a database management tool MySQL and Sublime Text as its text editor. This application serves to facilitate the admin in the process of inputting sales transaction data sourced from the web and various e-commerce, making it easier for the financial division to check sales transactions that enter the company's account without the need for re-data collection because the systems are integrated with each other and produce stock reports in real time.

Keywords: E-Commerce, PT. Mitra Usaha Terpadu, Online Sales, Transaction Data processing.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN ONLINE BERBASIS WEB PADA PT. MITRA USAHA TERPADU”. Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Ir. Mukti Budiarto, M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Sutrisno, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
  7. Ibu Eni Mareta selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Kepada kedua Orang Tua yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Ahmad Ajie Sajidin
NIM. 1522488695




DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Mitra Usaha Terpadu

Gambar 3.2. Form Pemesanan Barang

Gambar 3.3. Invoice

Gambar 3.4. Surat jalan barang masuk

Gambar 3.5. Laporan stok barang

Gambar 3.6. Use Case diagram sistem penjualan barang

Gambar 3.7. Activity diagram penjualan

Gambar 3.8. Activity diagram pembuatan laporan stok

Gambar 3.9. Sequence diagram sistem penjualan

Gambar 4.1. Use Case diagram usulan

Gambar 4.2. Activity diagram staf admin

Gambar 4.3. Activity diagram usulan staf gudang

Gambar 4.4. Activity diagram usulan staf keuangan

Gambar 4.5. Sequence diagram login dan laporan stok

Gambar 4.6. Sequence diagram admin dan keuangan

Gambar 4.7. Sequence diagram gudang

Gambar 4.8. Class diagram sistem usulan

Gambar 4.9. Halaman Login

Gambar 4.10. Halaman Dashboard

Gambar 4.11. Halaman Form Pembelian

Gambar 4.12. Halaman Pembelian

Gambar 4.13. Halaman Form Penjualan

Gambar 4.14. Halaman Penjualan

Gambar 4.15. Halaman Laporan Stok

Gambar 4.16. Halaman User

Gambar 4.17. Halaman Kategori

Gambar 4.18. Halaman Pelanggan

Gambar 4.19. Halaman Jenis Penjualan

Gambar 4.20. Halaman nama barang

Gambar 4.21. Tampilan Login

Gambar 4.22. Tampilan Dashboard

Gambar 4.23. Tampilan Pembelian

Gambar 4.24. Tampilan Penjualan

Gambar 4.25. Tampilan laporan stok

Gambar 4.26. Tampilan User

Gambar 4.27. Tampilan Kategori

Gambar 4.28. Tampilan Pelanggan

Gambar 4.29. Tampilan Jenis Penjualan

Gambar 4.30. Tampilan Nama Barang



DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Activity Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram





DAFTAR LAMPIRAN



Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini perkembangan penjualan online sedang meningkat seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan pemakaian internet yang sangat tinggi membuat sebagian besar orang lebih memilih untuk berbelanja online karena memudahkan dalam memilih barang yang diinginkan tanpa harus mengunjungi toko offline. Toko online sangat mendominasi sebagian besar penjualan saat ini dibandingkan dengan toko offline, ini terbukti dengan banyaknya bermunculan web ataupun e-commerce yang menggeluti penjualan online, bahkan Department Store saja sekarang menjual barangnya dengan cara online. Semakin berkembang penjualan online maka semakin ketat juga persaingan antara sesama penjual online, terbukti juga dengan persaingan web ataupun e-commerce dengan perbedaan fitur yang dimilikinya membuat web atau e-commerce saling bersaing untuk menjadi yang terdepan.

PT. Mitra Usaha Terpadu merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan online berbasis web, dimana semua transaksi penjualan nya dipasarkan melalui web dan e-commerce. barang yang dijual berupa makanan impor seperti biji-bijian dan menjual juga perlengkapan yoga seperti matras dan perlengkapan lainnya. Barang yang dijual disimpan didalam gudang dan dipasarkan melalui web dan e-commerce, namun untuk pencatatan laporan transaksi penjualan dan stok barang di Gudang bersifat semi komputerisasi, atau masih menggunakan buku catatan dan dipindahkan ke Microsoft Excel. Dengan pencatatan jumlah transaksi penjualan dalam satu bulan lebih dari 200 penjualan dan untuk pencatatan stok barang lebih dari 350 jenis barang. Pencatatan yang dilakukan manual ini sering membuat timbulnya selisih, baik dalam jumlah nominal pendapatan penjualan, maupun selisih jumlah stok barang.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperoleh sebuah judul untuk penelitian Skripsi ini yaitu “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Transaksi Penjualan Online Berbasis Web Pada PT. Mitra Usaha Terpadu” Tujuan dibuatkannya aplikasi ini adalah untuk mempermudah dalam melakukan rekapitulasi pencatatan transaksi penjualan dari web maupun e-commerce dan tentunya diharapkan mudah diakses dimana saja dan kapan saja, selain itu proses penjualan dapat diawasi langsung oleh atasan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pengamatan yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah penulisan ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pengolahan data transaksi penjualan yang berjalan saat ini pada PT. Mitra Usaha Terpadu?
  2. Bagaimana kendala yang dihadapi pada sistem pengolahan data transaksi penjualan yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana rancangan sistem Aplikasi Pengolahan Data Transaksi Penjualan berbasis web pada PT. Mitra Usaha Terpadu?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini dimulai dari proses pengolahan data transaksi penjualan yang masuk lewat web dan e-commerce, yang meliputi input data penjualan yang masuk setiap harinya, input data pembelian stok barang masuk, input data pelanggan dan melihat laporan penjualan beserta sisa stok barang.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan penelitian Skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data transaksi penjualan.
  2. Untuk mengetahui kendala sistem yang sedang berjalan.
  3. Untuk merancang sistem aplikasi pengolahan data transaksi penjualan berbasis web pada PT. Mitra Usaha Terpadu sebagai upaya perbaikan dari sistem yang berjalan sebelumnya.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan didapat dari penelitian Skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan pada PT. Mitra Usaha Terpadu.
  2. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif mengenai sistem transaksi penjualan.
  3. Mengetahui kebutuhan sistem pengolahan data transaksi penjualan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Dalam metode ini penulis mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lapangan kerja yaitu pada PT. Mitra Usaha Terpadu agar penulis mendapatkan data yang dibutuhkan dan bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk membuat penelitian ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Dalam Metode ini penulis mewawancarai ibu Eni selaku supervisor dan ibu Hanny selaku manajer di PT. Mitra Usaha Terpadu. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

    Dalam metode ini penulis melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan penelitian dan juga melakukan pencarian melalui berbagai situs internet, jurnal, dan juga artikel.

Metode Analisis Sistem

Tahap analisis ini merupakan tahap penelitian terhadap sistem yang berjalan saat ini dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) yang digunakan untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, antara lain (1). bagaimanakah kekuatan dari sistem yang berjalan saat ini sehingga mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang yang sudah ada. (2). Mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan dari sistem yang berjalan saat ini. (3). Bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman dari segala faktor eksternal perusahaan. Dan (4). Bagaimanakah cara mengatasi kelemahan yang mampu menjadi ancaman nyata atau dapat menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan menggunakan analisis ini Penulis dapat menggambarkan secara jelas kelemahan sistem, ancaman yang dihadapi, memanfaatkan peluang yang ada hingga menjadikan kekuatan sistem yang dibangun.

Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram untuk menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan. Sementara untuk pembuatan program dibuat berdasarkan kebutuhan stakeholder yang telah dirangkum ke dalam bentuk elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Codeigniter sebagai tools Programming, Database yang digunakan adalah MySQL, Xampp sebagai web server dan sublime text 3 sebagai text editor.

Metode Prototype

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode prototype Throw-Away. Metode Prototype ini berguna untuk membantu dalam menemukan kebutuhan sistem pada saat tahap awal perancangan dan prototype ini juga berguna untuk membuat desain sebuah sistem yang akan dirancang. Metode ini dipilih karena spesifikasi sistem yang dibutuhkan oleh stakeholder telah diketahui oleh penulis di awal melalui wawancara dan observasi, sehingga pada saat proses prototyping ini nantinya bisa mengurangi resiko kebutuhan sistem yang tidak terpenuhi.

Metode Testing

Dalam pengujian perangkat lunak, penulis menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian yang didasarkan pada fungsionalitas akhir perangkat lunak melalui pengujian data dan hasil eksekusi, dengan arah yang bertentangan dengan struktur dan alur kerja dari perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar dalam penyusunan dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti Use case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisis sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1, 2, 3, dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada PT. Mitra Usaha Terpadu, yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk dapat mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Definisi Perancangan

Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan ( 2015 )[1] "Perancangan adalah tahap yang paling penting, dimana pada tahap perancangan akan diadakan identifikasi masalah-masalah apa yang akan digunakan sebagai bahan rancangan, sehingga dapat menghasilkan sistem informasi yang baik."

Menurut Maimunah , David Ericson Manalu , Dian Budi Kusuma ( 2017 )[2] "Perancangan adalah setiap rancangan harus kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini."

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[3], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar”.

Menurut Tyoso (2016:1)[4] mengatakan bahwa, “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisasi dan sistem informasi adalah sistem fisik dan social yang ditata sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah suatu jaringan kerja yang terkumpul untuk melakukan suatu tujuan tertentu dan saling tergantung satu sama lain.


Karakteristik sistem

Menurut Hutahaean (2014:3)[5], Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[6], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

Klasifikasi Sistem sebagai :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

Sistem diklasifikasikan sebagai :

  1. Sistem Alamiah (Natural System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

  2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

Sistem diklasifikasikan sebagai :

  1. Sistem Tertentu (Deterministic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

  2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

Sistem diklasifikasikan sebagai :

  1. Sistem Tertutup (Close System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

  2. Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Definisi Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri .I.D [7] “perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur prosedur."


Konsep Dasar Penilaian Objektif

Definisi Penilaian

Menurut Jelantik (2015 : 96)[8], "Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan penilaian, berakhir pada pengambilan keputusan."

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Penilaian merupakan suatu proses pengolahan dari hasil yang dilakukan untuk menilai suatu kegiatan dalam pengambilan keputusan.


Definisi Objektif

Menurut Wikipedia [9], Objektif sebagai kata benda merupakan serapan dari bahasa inggris yang berarti “tujuan, sasaran”. Kata ini pertama kali diformulasikan pada tahun 1738 sebagai istilah militer dalam perang saudara Amerika Serikat dan dimaknai sebagai “obyektif dari suatu pikiran;” yang juga berarti “arahan” dan berasal dari bahasa Perancis. Kata ini lalu digunakan secara luas pada awal 1881.


Definisi Penilaian Objektif

Penilaian Objektif adalah penilaian yang diyakini keabsahan nya. Penelitian Objektif meliputi poin-poin penting yang harus dikerjakan mahasiswa secara individual untuk penilaian sidang nanti. Untuk menyelesaikan Penilaian Objektif tersebut mahasiswa dapat dibimbing oleh masing-masing dosen pembimbing.


Konsep Dasar Validasi

Definisi Validasi

Menurut Riyanto (2015:7)[10], Validasi adalah konfirmasi melalui bukti-bukti pemeriksaan dan telah sesuai dengan tujuan pengujian. Validasi harus dilakukan terhadap metode non-standar dan metode yang dikembangkan laboratorium. Rentang ukur dan akurasi dapat diperoleh dari hasil validasi metode yang sesuai dengan kebutuhan customer. Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.

Parameter-parameter yang harus dilakukan untuk memvalidasi metode uji yaitu:

  1. Repeatability dan reproducibility
  2. Akurasi (ketepatan accuracy)
  3. Perolehan kembali (recovery)
  4. Limit deteksi dan limit kuantitasi.
  5. Ketidakpastian (uncertainty)
  6. Daerah linier pengukuran dan daerah kerja
  7. Robustness terhadap pengaruh eksternal
  8. Konformasi identitas, selektivitas, spesifisitas
  9. Sensitivitas silang gangguan dari matrik sample.

Menurut Ernawati, L., & Suryani, E. (2013:3)[11] validasi adalah penentuan apakah model konseptual simulasi adalah representasi akurat dari sistem nyata yang dimodelkan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, validasi merupakan suatu tindakan atau metode yang digunakan untuk pengujian dan akurasi dari suatu data guna meningkatkan mutu kualitas dari data tersebut.


Langkah-Langkah Pelaksanaan Validasi

Begitu luasnya cakupan validasi, terkadang membingungkan kalangan praktisi di industri farmasi untuk melaksanakan validasi. FDA dalam “Guideline on General Principles of Process Validation”, memberikan panduan langkah-langkah dalam pelaksanaan validasi, yang tertuang dalam “validation life cycle” berikut ini, yaitu:

  1. Membentuk Validation Committee (Komite Validasi) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.
  2. Menyusun Validation Master Plan (Rencana Induk Validasi), yaitu dokumen yang menguraikan (secara garis besar) pedoman pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.
  3. Membuat Dokumen validasi, yaitu protap (prosedur tetap), protokol serta laporan validasi.
  4. Pelaksaan validasi.
  5. Melaksanakan Peninjauan Periodik, change control dan validasi ulang (revalidation).


Definisi Pascasarjana

Konsep Dasar Media

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[12], media adalah alat, alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan dan sebagainya), wayang juga dapat dipakai sebagai media, pendidikan, perantara dan penghubung, -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat - alat elektronik modern, misalnya radio, televisi dan film.
  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, layar, proyektor) atau alat penghubung yang berupa film.
  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.
  4. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi dan radio.
  5. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:75)[13], “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

Menurut Hutahaean, (2014)[5] "informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan datang."


Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6)[14], “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Menurut Taufiq (2013:17)[15], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang terdiri dari sub sistem yang saling terintegrasi dan dapat mengumpulkan lalu memproses data menjadi sebuah informasi sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi si pengguna.


Konsep Dasar Business Intelligence

Definisi Business Intelligence

Menurut Avinda, dkk (2017:2)[16], "Business Intelligence adalah alat yang dapat digunakan perusahaan untuk mengolah data menjadi informasi. Dimana informasi-informasi tersebut diolah kembali dan menjadi sebuah knowledge."

Menurut Wayan (2015:10)[17], "Business Intelligence merupakan alat pengolah data yang volume nya terus membesar dan ragamnya yang makin kompleks."

Dikutip dari jurnal Muhammad Arifin, (2014:2)[18], "Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi yang digunakan untuk membantu kegiatan seperti mengumpulkan data, menyediakan akses serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan. Dengan kegiatan BI tersebut maka sebuah organisasi atau perusahaan akan dengan mudah dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat."

Menurut Armadyah Amborowati dan M.Suyanto (2015)[19], "Business Intelligence adalah dukungan strategi pemasaran yang digunakan untuk menjawab pertanyaan top manajemen dan menyediakan fakta yang ada di lingkungan organisasi."

Berdasarkan beberapa definisi Business Intelligence tersebut dapat disimpulkan bahwa Business Intelligence merupakan Data yang digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama yang menggunakan media komputer untuk mengolah data mentah.


Teori Khusus

Definisi Viewboard

Menurut Untung Rahardja, Khanna Tiara, dan Maya Ima Erviani (2013 : 62)[20], "Definisi viewboard : Technology Partners (2014), ViewBoard is a custom application created by Technology Partners, with it you can have the most important information you need to make mission critical business decisions on a daily basis in one easy to read dashboard. From metrics and socials to department level critical information, you decide what you want to have in your custom dashboard. The dashboard interface is fully dynamic, you are able to connect it to a CMS system or have it directly access your database to manage the information feeds. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa viewboard adalah aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya agar dapat mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan".

Menurut Untung Rahardja, Deddy Pratama dan Ely Susanti (2016 : 251)[21], “Viewboard merupakan sistem aplikasi yang menampilkan informasi dalam bentuk panel yang sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan (yang dapat di-analogikan di sini sebagai driver organisasi) dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan”.

Dalam Perguruan Tinggi Raharja Dashboard lebih dikenal dengan nama viewboard yang merupakan suatu aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya untuk mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan, dan sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan (yang dapat di-analogikan di sini sebagai driver organisasi) dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan .

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Dashboard merupakan visualisasi dari informasi penting guna mecapai suatu tujuan tertentu.

Konsep Dasar FIR

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus dilakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.


Jenis-Jenis FIR

Adapun jenis-jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS

    Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SIS+ merupakan sistem yang dibuat khusus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada Pribadi Raharja.

  2. RhjFox

    RhjFox, forum yang berupa open source PHPBB yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai media aktivitas/kegiatan, sarana komunikasi.

  3. Magics Channel

    Magics Channel merupakan kependekan dari Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services. Dalam dunia internet semacam YouTube, Dailymotion, Vimeo, dll. Kegunaannya bukan hanya untuk meng-upload video, tetapi juga dapat meng-upload image dan audio.

  4. PEN+

    PEN+ merupakan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa. Dosen bisa mengakses PEN+ dengan cara mengunjungi sisplus.raharja.ac.id maka dosen bisa menginput nilai UAS, UTS, dan Tugas Mandiri hasilnya akan langsung tersubmit dan terkirim berupa notifikasi ke email mahasiswa bagian kelas yang terkait.

  5. Airzone

    Airzone merupakan situs web yang bergerak dibidang E-Commerce dengan nama situs airzone.me terbentuk pada tanggal 5 Mei 2014 dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumen), adalah metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  6. FGR (First Generation Resources)

    FGR merupakan suatu jasa professional services yang menyediakan jasa scan plagiarisme untuk Laporan Skripsi, TA (Tugas Akhir), KKP (Kuliah Kerja Praktek), tugas-tugas dan penjiplakan dari suatu tulisan atau karangan atas karya orang lain.

  7. GO+ (Green Orchestra Plus)

    GO+ merupakan sebuah sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang isinya terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Dengan adanya GO+, mahasiswa tidak harus datang ke kampus hanya untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan.

  8. Virtual Account

    Virtual Account adalah nomor unik yang mewakili sebuah rekening melalui kombinasi nomor kode bank dan nomor ID nasabah yang bisa digunakan oleh nasabah untuk membayar tagihan. Nomor virtual account yang ada di Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 5 digit kode bank dan 10 digit NIM mahasiswa. Jadi lebih mudah untuk dihafal oleh mahasiswa. Untuk virtual account Perguruan Tinggi Raharja menggunakan bank BCA.

  9. ZPreneur

    ZPreneur merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Untung Rahardja. ZPreneur lebih kearah pengusaha yang memanfaatkan high-tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu adalah memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  10. ZFord

    ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  11. iLP (iLearning Plus)

    Merupakan suatu inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning yang sebelumnya sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  12. DID (Dream Innovation Day)

    Merupakan sebuah bentuk dan wadah untuk kemampuan, sebuah karya, atau inovasi bagi para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan cara mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah di informasikan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day).

  13. PESSTA+

    Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus merupakan sebuah sistem pemberian nilai validasi jurnal dan hibah secara online.

  14. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

    Yaitu sistem yang dimiliki kampus Raharja untuk memberikan hak paten pada suatu karya yang harus diberikan hak paten agar tidak terjadi penjiplakan


Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Thesis Akhir Plus) merupakan sebuah sistem validasi Kartu Bimbingan dan Seminar Proposal, Kutipan Jurnal, Materi, Sertifikat Tridharma, Bimbingan Konsultasi, Jurnal, Surat Implementasi, Sertifikat Nasional & Internasional, dan Sertifikat Toefl yang dapat diakses oleh mahasiswa secara mandiri dan online dimanapun dan kapanpun mahasiswa inginkan. Perancangan PESSTA+ untuk menyempurnakan proses Penilaian Objektif (PO) Sidang seputar pendataan ke-9 PO. Pada Perguruan Tinggi Raharja sudah ditetapkan sistem PESSTA+ yang dapat diakses melalui pesstaplus.raharja.ac.id.


Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi sertifikat sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi sertifikatnya kapanpun dan dimanapun mereka inginkan.


Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.1. Logo Penilaian Sidang Thesis Akhir Plus (PESSTA+)

(Sumber: http://pesstaplus.raharja.me/ )


PESSTA+ terdiri dari 1 tangkai daun & 2 warna yaitu hijau tosca dan hijau tua Berikut penjelasan dari warna yang menjadi filosofi logo PESSTA+ :

  1. Filosofi warna Hijau tua

    Warna hijau tua melambangkan kebijaksanaan, layaknya PESSTA+ yang memiliki kebijaksanaan dalam peraturan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan persidangan.

  2. Filosofi warna hijau muda

    Hijau tua melambangkan ketenangan, fokus, dan juga rasa aman, seperti PESSTA+ yang berfokus kepada hal seputar sidang dan juga dapat memberikan rasa aman karena Sistem PESSTA+ hampir tidak ada celah bagi para “Hacker” yang usil.

  3. Filosofi setangkai daun

    melambangkan bahwa PESSTA+ itu hidup dan berkembang layaknya sebuah daun yang dapat tumbuh dan berkembang, seperti Sistem PESSTA+ yang selalu dikembangkan.


Tujuan PESSTA+

Adapun tujuan dari PESSTA+ yaitu:

  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan keabsahan setiap validasi 9 PO
  2. Menerapkan Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Mahasiswa bisa submit seluruh validasi 9 PO secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa submit seluruh PO sejak semester 1 jika memang sudah ada.


Konsep Dasar Ten Pilar iLearning (TPi)

Definisi Ten Pilar iLearning (TPi)

Dikutip dari site iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja.

Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC). Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pillar IT iLearning, meliputi : iRMe (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), Rinfo (Email Raharja.info), iRAN (iLearning Raharja Ask & News), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja), iMe (iLearning Media), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iSur (iLearning Survey).


Konsep Dasar Rinfo

Definisi Rinfo

Menurut Rahardja (2014:104)[22], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “ Merupakan layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Handayani, dkk dalam Jurnal Technomedia Journal (2018:20)[23], Rinfo merupakan sebuah layanan email yang dibuat khusus oleh Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan alat media komunikasi vital yang hanya bisa digunakan oleh para Pribadi Raharja.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rahardja, dkk dalam Jurnal Sisfotenika (2018:82)[24], mengatakan bahwa Rinfo adalah salah satu dari TPi (Ten pilar IT learning) yang berfungsi sebagai kunci untuk bisa terhubung dengan kesembilan pilar lainnya. Selain itu, Rinfo digunakan sebagai email resmi untuk mahasiswa, dosen dan juga staff yang digunakan sebagai media komunikasi utama.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rahardja, dkk dalam Jurnal CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal) (2016:195)[25], mengatakan bahwa Rinfo atau Email Raharja Info merupakan salah satu media komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Rinfo adalah alat komunikasi email yang paling vital dengan fokus pengguna yaitu Pribadi Raharja. Rinfo memiliki platform yang sama dengan Google, yaitu Google. Salah satu yang menjadi pembeda adalah domain yang ada di belakangnya. Jika Gmail memiliki domain gmail.com, sedangkan Rinfo memiliki domain raharja.info. Dalam lingkup pengguna, Gmail digunakan oleh umum (public) sedangkan Rinfo adalah merupakan media komunikasi email yang dikhususkan bagi para Pribadi Raharja. Rinfo sudah menjadi sebuah identitas bagi setiap Pribadi Raharja.

Dari 3 (tiga) definisi Rinfo yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Rinfo adalah Email yang di khususkan bagi para Pribadi Raharja yang berfungsi sebagai media komunikasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 2.2. Logo Rinfo

(Sumber: http://raharja.ac.id/ )

Fitur Rinfo meliputi :

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh
  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive
  3. Tanpa iklan
  4. Rinfo terintegrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Konsep Dasar Single Sign On

Definisi Single Sign On

Single Sign On (SSO) adalah suatu mekanisme dimana masing - masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu - satunya. Satu akun tersebut digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam sesi tertentu. Single Sign On mengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.


Definisi Google Drive

Menurut Rahardja, dkk (2014:108)[22], Rinfo Drive merupakan sebuah platform untuk menyimpan dan membagikan (share) beberapa file, termasuk dokumen, video, gambar, dan file lainnya.

Menurut Ni’Matussholliha (2016:12)[26], Google Drive adalah layanan berbasis komputasi awan yang dapat digunakan untuk membuat, membagi, mengolaborasikan, dan menyimpan data hingga 1 terabite (1 TB).

Dapat disimpulkan bahwa Rinfo Drive merupakan tools yang terdapat pada Rinfo (Raharja.Info) yang di dalamnya memuat banyak tools yang dapat dengan mudah digunakan untuk menyimpan file bahkan dalam ukuran besar.


Konsep Dasar Rapi

Definisi Rapi

API atau Raharja Application Programming Interface adalah sebuah pusat sistem informasi yang berada pada Perguruan Tinggi Raharja yang kelahirannya di desain untuk melayani kebutuhan dan permintaan data dari aplikasi yang ada di Raharja atau pihak lain yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Raharja. Fasilitas yang saat ini bisa digunakan adalah Web service sedangkan untuk API segera diluncurkan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Ary Budi Warsito dalam RAPI (2015).

Web service yang ada di Raharja ini di pergunakan untuk mendapatkan informasi data yang ada di Perguruan Tinggi Raharja seperti nama tabel, field dan data. dan seluruh informasi ini bisa di ambil dengan menggunakan JSON. Dengan adanya ini aplikasi dari pihak lain bisa mengambil informasi secara live.

API yang ada di Perguruan Tinggi Raharja ini digunakan untuk mendapatkan informasi secara terinci dan detail dan di sini juga disediakan fasilitas untuk hapus dan tambah data informasi yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Karena begitu pentingya sistem ini maka untuk mendapatkan fasilitas ini akan disediakan sebuah token unik pada setiap aplikasi yang bergabung. (RAPI Team, http://rapi.raharja.me )


Konsep Dasar J.Son

Definisi J.son

JSON yang merupakan singkatan dari JavaScript Object Notation adalah standar berbasis teks untuk pertukaran data. Format JSON dikenal ringan (berukuran kecil), mudah untuk dibaca, ditulis, dan dipahami manusia serta mudah untuk diuraikan dan dibuat oleh mesin. Format ini dibuat berdasarkan bahasa pemrograman JavaScript, standar ECMA-262 edisi ketiga – Desember 1999.

JSON bersifat language independent namun menggunakan kaidah penulisan yang dikenal luas oleh programmer dari keluarga bahasa C (C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python, dll), hal tersebut menjadikan JSON sangat ideal sebagai bahasa dalam pengiriman data (JSON Team, http://www.json.org )


Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2013:19)[27], analisis SWOT diartikan sebagai: “Analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)”.

Menurut Hasbullah, (2014:45)[28], “Analisis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks.”

Dari kedua definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah sebuah metode analisa yang memaksimalkan 4 hal yaitu kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threats).


Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Ary Budi dkk (2014:439)[29] Yii Framework adalah sebuah kerangka kerja dapat diartikan sebagai kumpulan script yang di manfaatkan untuk membantu developer atau programmer dalam memecahkan sebuah permasalahan dengan terciptanya suatu program yang bermanfaat.

Dikutip dari Website resmi yiifamework.com (2010), Menyebutkan bahwa Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi Web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front controller (controller depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

Gambar 2.3. Logo Yii Framework

Versi Yii

Yii saat ini memiliki dua versi mayor, yakni: Yii 1.1 dan Yii 2.0. Yii versi 1.1 yang merupakan versi lama, saat ini hanya dalam tahap pemeliharaan semata. Sedangkan Yii 2.0 adalah hasil penulisan ulang dari Yii 1.1 dengan mengadopsi teknologi dan protokol terbaru seperti Composer, PSR, namespace, trait dan sebagainya. Yii versi 2.0 adalah generasi terbaru Yii dan akan menerima setiap usaha pengembangan utama (sekarang). Panduan ini ditujukan untuk Yii versi 2.0.


Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

  1. Menggunakan pola Mvc. Yli mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Reco dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.
  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
  6. Skin dan theme: Yii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.
  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat menin performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi. 11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL inyection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
  11. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fingsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.
  12. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.
  13. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.


Keunggulan Yii Framework

Dari kesekian banyaknya PHP Framework itu,Yii adalah salah satu yang dapat di andalkan sehingga dapat di pertimbangkan dalam dunia programmer dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan suatu aplikasi yang berbasis Website. Dibawah ini adalah beberapa keunggulan dari Yii Framework serta banyak PHP Framework yang ada.

  1. Gii code generator

    Gii merupakan tampilan Yii Framework guna mengadakan view ,template model control dan form yang di dalamnya terdapat CRUD lain lagi dengan PHP Framework yang di dalamnya menerapkan berbagai file ataupun data-data yang orientasi.

  2. Form handling

    Gii menciptakan form “activefields. Yang berhubungan jika sebuah Form akan di pasangkan kepada required Yii Framework akan bisa menyiapkan layanan yang dibutuhkan.

  3. HTML Grid component

    Dapat menampilkan data-data dalam bentuk fitur dengan fasilitas paging, automatic sorting dan odd rows, coloring of even dan lain-lain.

  4. jQuery integration

    adalah semua hal yang ada baik itu tampilan websitenya yang akan di implementasikan di dalam suatu baris code bahasa pemrograman dan tidak diharuskan menggunakan bahasa pemrograman HTML, Java script ataupun CSS supaya menjadikannya tampilan yang lebih indah dan

  5. Translations membuat website multifungsi di Yii sehingga menjadikan lebih mudah.
  6. Database relations

    Yii mendukung dengan lazy loading. Itu berarti tidak harus menuliskan JOIN pada setiap kali akan mendapatkan nilai berupa angka dari sebuah tabel yang lain.

  7. Consistency

    Dari ketiga teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa Yii Framework adalah sebuah tampilan yang terdapat kumpulan script sehingga membantu programmer dalam mengerjakan project yang akan dibangun.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[30], mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering .It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.

Menurut Andi Prastomo (2014)[31] "Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi."

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[32], Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk mendesign atau merancang sebuah model untuk sistem yang akan dibuat.


Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Dalam UML terdapat berbagai macam diagram diantaranya yaitu:

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Menurut Carina Titus (2016:20)[33] dalam jurnal internasional mengemukakan “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.

  2. Diagran Use-Case (Use-Case Diagram)

    Memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini dikatakan penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan.

  3. Diagram Interaksi (Sequence Diagram)

    Berisi interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  4. Diagram Sequence

    Menurut Wijayanto (2013:35)[34],”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

  5. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    Tipe khusus dari diagram diatas yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.


Relasi Unified Modeling Language (UML)

Ada 4 (empat) relasi dalam Unified Language Modeling (UML), yaitu:

  1. Ketergantungan (Dependency)

    Merupakan hubungan dimana terjadi perubahan yang ada pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri.

  2. Gambar 2.4. Relasi Dependency


  3. Asosiasi (Association)

    Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu projek dengan bagian-bagiannya. Suatu bentuk asosiasi merupakan agregasi untuk menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  4. Gambar 2.5. Relasi Association


  5. Generalisasi (Generalization)

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

  6. Gambar 2.6. Relasi Generalization


  7. Realisasi (Realization)

    Merupakan operasi yang seutuhnya dilakukan oleh suatu objek. Dimana realisasi ini menunjukan hubungan elemen yang ada di bagian tanpa anak panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ditunjuk anak panah.

  8. Gambar 2.7. Relasi Realization


Definisi Flowchart

Menurut Julianto, W (2014 : 36)[35], Flowchart merupakan gambaran dari alur sistem yang dikerjakan secara keseluruhan maupun secara terpisah dalam suatu proses tertentu dan menjelaskan prosedur – prosedur yang ada dalam sistem. Pada system ini data training akan diolah untuk menjadi aturan atau Rule, kemudian aturan tersebut akan dijadikan sebuah aturan baku yang digunakan sebagai prediksi keputusan data-data yang baru.

Menurut Rachmat Hidayat (2014:41)[36], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa Flowchart adalah suatu diagram dengan simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses atau prosedur dalam suatu program secara mendetail sehingga dapat membantu analyst dan programmer dalam memecahkan masalah dalam suatu program.


Definisi HIPO

Menurut Hesti Rian (2014:13)[37], HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efisiensi usaha perawatan program, dengan tujuan untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi kebutuhan user.

Menurut Suciningtyas (2014:118)[38], HIPO adalah alat dokumentasi program yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, dimana tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.


Definisi Black-Box Testing

Menurut Mustaqbal dkk (2015:24)[39], Black Box Testing lebih berfokus kepada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.

Menurut Arzan Muharom, Rinda Cahyana dan H. Bunyamin (2013 : 2)[40], “Black-Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Menurut Sukamto, Rosa. A dan Shalahuddin (2013:275)[41], Menyebutkan bahwa “Black-Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi. fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing merupakan sebuah testing yang yang prosesnya tidak dapat diidentifikasi dan tidak diketahui yang dimana fokusnya lebih kepada perangkat lunak.

Literature Review

Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Indri Handayani pada tahun (2015)[42] yang berjudul “Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di PESSTA+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah Dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika”. Penelitian ini menjelaskan sistem PESSTA ini belum bisa secara otomatis mengakses poin validasi jurnal dan juga belum diberlakukan SK (Surat Keputusan) yang menentukan jurnal yang diakui dan tidak diakui di Perguruan Tinggi Raharja. Maka dari itu penulis melakukan metode pengumpulan data dan rumusan masalah yang sering terjadi saat ini. Hasil akhir penelitian ini adalah menggunakan sebuah sistem baru yang bernama PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) yang saat ini sedang dalam tahap pembuatan. Dalam implementasinya terdapat beberapa poin salah satunya adalah validasi jurnal. Dengan adanya sistem ini diharapkan mahasiswa dapat dengan mudah melakukan validasi jurnal dan mendapatkan nilai yang valid sebagai salah satu syarat kelulusan pada Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, dan Yulianto pada tahun (2014)[29] dengan judul “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Membangun website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Yii Framework berbasis PHP dengan menggunakan metode MVC. Pengembangan sebuah website dengan menggunakan framework YII mudah dilakukan pada semua jenis aplikasi website serta sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu-lintas tinggi. Penulis mengadopsi untuk menggunakan YII Framework dalam mengembangkan formulir Online karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Setiawan (2015)[43] dengan judul PENERAPAN WEB SERVICE BERBASIS JSON PADA SISTEM TRANSAKSI PULSA STUDI KASUS: PT. GLOBAL CIPTA MEDIA. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem informasi dengan menggunakan teknologi web service dengan menggunakan protokol JSON yang diimplementasikan dalam sistem transaksi server pulsa pada perusahaan PT. Global Cipta Media. Pada umumnya, dalam cara transaksi perusahaan tersebut menyediakan layanan berupa SMS bagi member-membernya. Penggunaan SMS menjadi hambatan yang cukup dirasakan oleh para member server pulsa untuk berkembang, karena biaya SMS yang harus mereka keluarkan pada saat transaksi telah mengurangi pendapatan yang didapat. Peneliti coba mengimplementasi teknologi web service, supaya diharapkan akan menjadi sebuah solusi dan alternatif bertransaksi bagi member server pulsa untuk lebih efisien dalam hal biaya.
  4. Penelitian Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, dan Yulianto (2014)[29] dengan judul “ Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi.” Pembuatan sistem dibuat menggunakan Yii Framework. Dengan adanya framework akan lebih mempermudah memahami mekanisme kerja dari sebuah aplikasi. Ini tentunya akan sangat membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara team. Semua anggota diwajibkan untuk mempelajari proses bisnis yang dikehendaki oleh sistem untuk kemudian dituangkan ke dalam framework tersebut. Dalam artian setiap orang harus mempunyai metode yang sama dalam menyelesaikan aplikasi.
  5. Penelitian Alam Rahmatulloh, dkk. Pada tahun 2018 [44] yang berjudul “ Keamanan RESTful Web Service Menggunakan JSON Web Token ( JWT ) HMAC SHA-512” Pada penelitian ini dirancang suatu sistem informasi dengan menggunakan teknologi web service dengan menggunakan protokol JSON.
  6. Penelitian dilakukan oleh Muliantara, dkk. Pada tahun 2016[45] yang berjudul “Prototype of Cloud Based Document Management for Scientific Work Validation”. Penelitian ini menjelaskan Salah satu tugas utama dosen adalah melakukan fakultas penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian dalam karya ilmiah. Untuk menghindari plagiarisme, Universitas Udayana menugaskan Badan Penjaminan Mutu Universitas (BPMU) dan masing-masing fakultas untuk memvalidasi karya ilmiah dosen. Di tingkat universitas file kerja diunggah melalui sistem, sedangkan ditingkat fakultas masih menggunakan file fisik. Jika proses validasi difakultas dan universitas bisa dilakukan melalui satu pintu, maka waktu dan biaya yang dibutuhkan bisa diminimalisir. Namun, sistem digitalisasi karya ilmiah juga memliki kekurangan karena dibutuhkan media penyimpanan yang besar. Oleh karena itu diperlukan suatu perangkat lunak validasi sistem informasi ilmiah yang didukung oleh pengelolaan media penyimpan yang efisien.
  7. Penelitan yang dilakukan oleh Jenine R.Leal, dkk (2016)[46] yang berjudul “ The Validation of a Novel Surveillance System for Monitoring Bloodstream Infections in the Calgary Zone” penelitian ini mengulas tentang sistem surveilans elektronik (ESSs) yang memanfaatkan informasi yang ada di database lebih efisien dari pada laboraturium dan rumah sakit pada bagian administrasi database dan menggunakan definisiyang ditetapkan untuk menecualikan kontaminan dan duplikat isolate. Infeksi diklasifikasikan sebagai rumah sakit acquired (HA), terkait kesehatan masyarakat-onset (HCA), atau komunitas mengambil alih (CA), sampel acak dari pasien dari ESS kemudian dibandingkan dengan peninjauan rekam medis yang independen. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk memvalidasi sistem pemantauan keamanan elektronik yang dikembangkan sebelumnya (ESS) untuk aliran darah difection (BSIS) dengan menilai perjanjian dengan catatan medis tradisional review (MRR).
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sharma, dkk. (2016)[47] yang berjudul “Testing and Validation of Power System Dynamic State Estimators Using Real Time Digital Simulator (RTDS)” penelitian tersebut mengulas tentang suatu pendekatan untuk menguji dan memvalidasi sejumlah kekuatan sistem dinamis negara estimasi (PSDSE), alat simulasi real-time yang telah digunakan untuk menunjukan pendekatan yang diusulkan. Hasil simulasi menunjukan bahwa metodologi pengujian dan validasi yang diusulkan dari PSDSE dapat membantu pendekatan yang benar , yang dapat memastikan penggunaan semua RTU tersedia dan PMU mengukur waktu terikat dengan cara menunjukan bahwa PSDSE dapat digunakan untuk visualisasi online serikat sistem kekuasaan dibawah kondisi operasi real-time. Oleh karena itu, pendekatan yang diusulkan dapat digunakan sebagai patokan untuk pengujian dan validasi kinerja berbagai olgaritma DSE dibawah real – time.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Alexandra Konig, dkk. (2014)[48] yang berjudul “Validation of an Automatic Video Monitoring System for the Detection of Instrumental Activities of Daily Living in Dementia Patients” sistem ini mengulas tentang penggunaan teknologi baru untuk dukungan orang tua dan pasien tertentu yang menerima bunga meningkat. Dengan penggunaan video moinotirng sistem sebagai cara otomatis pengakuan untuk penilaian instrumental kegiatan sehari-hari (IADL) pada pasien. Peserta (19 subyek sehat HC dan 19 kerusakan kognitif ringan (MCI) pasien) harus melaksanakan sebuah sknario standar yang terdiri dari beberapa IADLs seperti membuat panggilan telepon ketika mereka direkod oleh 2D video kamera. Setelah sesi rekaman data diproses olet platform analisis sinyal video untuk mengekstrak kinematis parameter mendeteksi kegiatan yang dilakukan oleh peserta. Ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kelompok sesuai dengan skala IADL. Hasil menunjukan bahwa untuk menilai IDAL berfungsi dengan bantuan pemantauan sistem dan bahkan berdasrkan data diekstraksi dengan menggunakan video otomatis, dengan perolehan yang signifikan.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ashirwad J. Chowriappa (2013)[49] penelitian ini berjudul “Development and Validation of a composite scoring system for robot-assisted surgical training-the Robotic skills Assessment Score”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebuah sistem penilaian standar tidak ada dalam penilaian maya berbasis realitas metrik untuk menggambarkan keterampilan bedah aman dan penting dalam operasi dibantu oleh robot. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan mencetak penilaian bersama dengan validasi konstruk. Robotic Keterampilan Penilaian terutama berfokus pada keselamatan di bidang operasi, kesalahan kritis, ekonomi, bimanual ketangkasan, dan waktu. Berikut, RSA-Score yang dievaluasi lebih lanjut untuk validasi konstruk dan kelayakan. uji korelasi Spearman dilakukan antara tugas menggunakan RSA-Skor menunjukkan tidak ada korelasi silang. Hasil penelitian diusulkan RSA-Score ini dievaluasi ahli bedah non-robot (n ¼ 15) dan ahli bedah ahli-robot (n ¼ 12). Kelompok ahli menunjukkan secara signifikan lebih baik kinerja pada semua empat tugas dibandingkan dengan kelompok pemula. Validasi RSAScore yang dalam penelitian ini dilakukan pada Simulator Bedah Robotic. Kesimpulan: RSA-Score adalah sistem penilaian yang valid yang dapat dimasukkan dalam maya berbasis realitas simulator bedah untuk mencapai standar penilaian fundamental tenda bedah selama operasi dibantu oleh robot.
  11. Penelitian ini dilakukan oleh Ketan Joshi, Siddesh Masurkar, Akhilesh Tawde dan Jyotsna Gharat pada tahun (2017)[50], yang berjudul “Business Intelligence (BI) Dashboard Utility”. Penelitian ini membahas tentang penggunaan Dashboard Business Intelligence sebagai sarana penunjang keputusan dalam perekrutan pada departemen pemerintahan Maharashtra (India),


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sumber daya manusia makin hari semakin diperhitungkan guna kemajuan suatu negara yang sangat berpengaruh sekali terhadap segala macam bidang terutama dari bidang pendidikan yang berfokus dalam bidang komputer khususnya di Perguruan Tinggi daerah Kota Tangerang yang semakin marak berbondong-bondong untuk menjadi yang terbaik dan memberikan inovasi baru untuk masyarakat umum.

Sebagaimana diketahui dunia komputer dan seluruh perangkat yang serba modern serta berbagai macam kecanggihan dalam penggunaannya khususnya dalam dunia kerja baik instansi pemerintahan maupun swasta selalu ada perubahan dengan cepat dan akurat. Maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja dalam prosesnya tentu memiliki tujuan untuk membantu dan menunjang peran pemerintah dalam hal membenahi kehidupan bangsa Indonesia dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu menghadapi dan mengikuti setiap perkembangan zaman yang semakin modern dan tidak lepas dari teknologi.

Perguruan Tinggi Raharja tentunya telah memegang prinsip untuk membantu peran pemerintah dan masyarakat kota Tangerang untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh salah satu Yayasan yaitu Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang telah berdiri sejak tahun 2001 hingga pada saat ini, Sehingga menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik terutama dalam bidang pendidikan Komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Sebagaimana diketahui seperti Perguruan Tinggi yang berbasis komputer pada umumnya termasuk Perguruan Tinggi Raharja yang pada awal mulanya hanya sebuah lembaga kursus komputer yang sering disebut LPPK ( Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) yang berlokasi di Jl.Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. Berikut ini Sejarah Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://www.raharja.ac.id/ )


Berikut di bawah ini merupakan Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada table 3.2 :

Tabel 3.2. Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja


Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja
  2. Tabel 3.3. Jurusan/Prodi STMIK Raharja


Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Berikut ini visi dari Perguruan Tinggi Raharja :

    Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi dari Program Studi Magister Teknik Informatika sejalan dengan visi STMIK Raharja yaitu “Menjadikan Pribadi Raharja Unggulan melalui Program Magister Teknik Informatika yang berperan aktif mengembangkan infrastruktur IT dan komunikasi secara harmonis dan holistik di Indonesia pada tahun 2025.

  2. Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Misi Program Studi Magister Teknik Informatika adalah : Menyiapkan Pribadi Raharja yang berkompeten dalam memadukan teknologi mapan (mature technology) dengan teknologi baru (emerging technology) yang harmonis dengan kebutuhan bangsa Indonesia dalam bidang Teknologi Informasi. Mensinergikan berbagai aspek latar belakang non-IT pada masyarakat dengan pengetahuan teknologi informasi mutakhir sehingga menghasilkan Pribadi Raharja unggulan yang mampu bersaing secara global, khususnya dalam melakukan integrasi aspek teknologi dengan non-teknologi. Mengembangkan pusat riset, kerjasama dan kemitraan Pribadi Raharja dengan dunia industri, pendidikan dan bisnis dalam pelayanan dan pengembangan Teknologi Informasi, serta impelementasinya ditengah masyarakat sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat..

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

Komposisi warna yang digunakan antara lain merah, hijau, biru, abu-abu serta putih dengan makna sebagai berikut:

  1. Warna merah yang bermakna melambangkan kedinamisan dan keberanian untuk melakukan terobosan-terobosan terbaru.
  2. Warna hijau yang bermakna mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian/ persaudaraan.
  3. Warna biru yang bermakna mencerminkan keabadian dan kesahajaan dalam kehidupan.
  4. Warna abu-abu yang bermakna mencerminkan kemajuan pemikiran, kemodernan dan keintelegensian.
  5. Warna putih yang bermakna mencerminkan ketulusan dan keikhlasan.


Arti Nama Raharja

Gambar 3.2. Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/ )

Kata Raharja berawal dari Motto kota dan kabupaten Tangerang adalah Bhakti yang artinya Adhi Kerta Raharja dan Setya Kerta Raharja yang mempunyai arti kesejahteraan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri agar mampu membantu pemerintah untuk ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera dalam menguasai teknologi.


Arti Green Campus

Gambar 3.3. Green Campus

(Sumber: http://raharja.ac.id/ )

Green Campus, yaitu Kampus Hijau yang mempunyai arti yang luas "Green" atau bisa disebut juga dengan "Green Leaves" sering dimaknai dengan masih hijau generasi muda Indonesia ialah bibit-bibit unggul yang masih hijau serta green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang berhasil dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power bermakna kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk mendorong seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).


Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.4. Pribadi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/ )

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang harus memiliki keyakinan sesungguhnya Perguruan Tinggi merupakan lembaga ilmiah dan kampus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) ialah suatu satu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademik, diantaranya Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma pada Perguruan Tinggi.


Lokasi Kampus

Gambar 3.5. Lokasi Raharja

(Sumber: Google Map)

Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.


Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus memiliki sebuah struktur organisasi yang dapat digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha yang berguna menunjukkan kerangka hubungan antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Di samping hal tersebut, juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/struktur_organisasi_raharja)


Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur
  2. Tabel 3.7. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur


  3. Direktur
  4. Tabel 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur


  5. Penasehat Pimpinan
  6. Tabel 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Penasehat Pimpinan


  7. Gugus Kendali Mutu
  8. Tabel 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Gugus Kendali Mutu


  9. Penasehat Umum dan Staff Ahli
  10. Tabel 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Penasehat Umum dan Staff Ahli


  11. Divisi Operasi
  12. Tabel 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Operasi


  13. Divisi Pemasaran
  14. Tabel 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Pemasaran


  15. Divisi Keuangan
  16. Tabel 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Keuangan


  17. Ketua REC
  18. Tabel 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua REC


  19. Kepala Jurusan
  20. Tabel 3.16. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan


Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut Pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja:

Sertifikat Akreditasi Manajemen Informatika (B)


Sertifikat Akreditasi Komputerisasi Akuntansi (A)


Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)


Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)


Sertifikat Akreditasi Sistem Komputer (B)


Sertifikat Akreditasi Sistem Informasi (B)


Certificate No : JKT 6007007 Approved by Lloyd’s Register Quality Assurance to the following Quality Management System Standards : ISO 9001:2008

Gambar 3.7. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja )


Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Dibawah ini yaitu gambaran wujud komitmen kampus yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing pada era globalisasi saat ini.

Gambar 3.8. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja


Kerjasama Perguruan Tinggi Raharja

Kerjasama Dalam Negeri

Gambar 3.9. Kerjasama Dalam Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/kerjasama/ )


Kerjasama Luar Negeri

Gambar 3.10. Kerjasama Luar Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja )


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Yang Berjalan

Penilaian sidang tesis yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja saat ini masih bersifat manual yang diinput tanpa adanya sistem. Dalam proses tersebut mahasiswa diharuskan memberikan semua berkas-berkas penilaian objektif ke RPU setelah itu RPU akan menyerahkan semua berkas mahasiswa sidang kepada kaprodi untuk di cek keabsahan berkasnya.

Dengan proses penilaian yang berjalan saat ini masih dinilai kurang efektif dan efesien yang dimana proses penilaiannya masih bersifat manual yang bisa memakan banyak waktu dan ketelitian saat proses penilaian berlangsung. Dan mahasiswa yang akan sidang thesis masih diminta untuk membawa semua berkas saat sidang berlangsung.


Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) untuk memaparkan rancangan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.


Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.11. Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.12 Use Case Diagram Alur yang Berjalan


Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 1 proses kegiatan yang berjalan saat ini
  2. Terdapat 3 (tiga) Actor, yaitu Mahasiswa, RPU, dan Kaprodi
  3. Terdapat 6 (lima) behavior, yaitu Menyerahkan Berkas PO, Memeriksa Kelengkapan Data, Memberi Berkas PO, Menerima Berkas PO, Mengecek Keabsahan Berkas PO, Memberitahu Nilai PO.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.13 Activity Diagram yang Berjalan


Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. Terdapat 5 (lima) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Menyerahkan Berkas PO, Memeriksa Kelengkapan Data, Memberi Berkas PO, Mengecek Keabsahan Berkas PO, Memberitahu Nilai PO.
  3. Terdapat 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.14 Sequence Diagram Alur yang Berjalan


Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 3 (tiga) Actor, yaitu Mahasiswa, RPU, dan Kaprodi
  2. terdapat 4 (empat) Object, yaitu Menyerahkan Berkas, Kelengkapan Data, Keabsahan PO, Nilai PO
  3. Terdapat 6 (enam) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :
    1. Mengerjakan Semua PO.
    2. Menerima Berkas PO Mahasiswa.
    3. Memeriksa Kelengkapan Data.
    4. Menerima Berkas PO dari RPU.
    5. Memeriksa Keabsahan Berkas PO.
    6. Memberi Nilai PO kepada Mahasiswa.


Analisa SWOT Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Pada metode ini di identifikasi kan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur - unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem PESSTA+ S2 di Perguruan Tinggi Raharja :

Tabel 3.19. Analisa SWOT


Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :

  1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
  2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.
  3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.

Tabel 3.20. Matriks SWOT

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecah Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Pada Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta selalu mengadakan Sidang Thesis dimana tujuannya diadakan ujian tersebut salah satunya adalah untuk mengetahui seberapa jauh hasil penelitian dan analisa yang didapatkan selama proses penelitian berlangsung. Di Perguruan Tinggi Raharja menerapkan sistem PESSTA+ S2 sebagai sarana media informasi, akan tetapi dalam PESSTA+ S2 tidak tersedia informasi yang dapat memberikan kemudahan bagi Panitia Sidang, Dosen maupun Mahasiswa dalam memonitoring proses persiapan sidang thesis.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas maka peneliti berniat untuk membuat sistem PESSTA+ S2 agar menyediakan informasi seputar Penilaian objektif Sidang mahasiswa pascasarjana.


Analisa Batasan Alur

Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan peneliti adalah untuk memudahkan Panitia Sidang, Dosen, Mahasiswa dan seluruh Pribadi Raharja dalam hal penyampaian informasi seputar Penilaian Objektif sidang thesis.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati hingga meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

  1. Dengan dibuatnya sistem informasi PESSTA+ S2 diharapkan Panitia Sidang dapat melihat sejauh mana proses yang sedang berjalan mengenai kesiapan penyelenggaraan sidang.
  2. Dengan adanya viewboard Persiapan Sidang dapat memberikan kemudahan bagi Dosen maupun Mahasiswa untuk melihat informasi tentang jalannya persiapan sidang.
  3. Dengan dibuatnya sistem viewboard yang bisa diakses secara public agar memudahkan Pribadi Raharja dalam mengakses informasi seputar persiapan sidang.


User Requirement (Elisitasi)

Menurut Untung Rahardja, Dkk (2011), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”.Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Format : Lampiran
  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements

    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Nonfunctional requirements

    Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  3. Constraints (psudo requirement)

    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.


Elisitasi Tahap 1

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait dengan melalui proses wawancara.

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable, dan Innsential (MDI).

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengenleminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Tabel 3.23. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi disajika berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.24. Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisa dan penelitian pada proses penilaian objektif sidang mahasiswa pascasarjana yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja, maka tahapan selanjutnya adalah membahas mengenai usulan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem yang akan diusulkan ini akan menyediakan informasi bagi Panitia Sidang, Dosen, Mahasiswa dan semua Pribadi Raharja perihal Penilaian Objektif, selain itu juga dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk melakukan submit penilaian objektif dimanapun dan kapanpun serta mempermudah dosen pembimbing untuk memonitoring PO setiap mahasiswa bimbingannya.

Berdasarkan kebutuhan sistem tersebut, perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama, dalam menganalisa prosedur yang diusulkan ini menggunakan Flowchart dan UML (Unified Modelling Language), lalu dalam hal perancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan peneliti menggunakan HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output).


Use Case Diagram yang Diusulkan

Menurut Untung Rahardja dkk (2014: 491)[51] use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.

Usecase Diagaram Proses Submit Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan untuk mahasiswa


Dapat dijelaskan gambar 4.1. Use Case diagram yang diusulkan, yaitu terdiri dari 1 Actor, yaitu: Mahasiswa. Dan juga mempunyai 3 Behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

  1. Akses PESSTA+ S2
  2. Login SSO
  3. Submit berkas PO


Usecase Diagaram Proses Submit Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2. Use Case Diagram Kelola Untuk Admin

Dapat dijelaskan gambar 4.2. Use Case diagram yang diusulkan untuk admin terdiri dari 1 Actor yaitu : Admin, dan terdiri dari 4 (empat) Behavior atau kebiasaan diantaranya :

  1. Mengakses PESSTA+
  2. Login pada sistem PESSTA+
  3. Memeriksa data berkas PO
  4. Mengeksekusi data berkas PO

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity Diagram yang Diusulkan untuk Mahasiswa

Gambar 4.3. Activity Diagram Yang Diusulkan untuk mahasiswa

Dapat dijelaskan pada Gambar 4.3. Activity Diagram yang Diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) initial node sebagai objek yang diawali.
  2. 6 (Enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu :
    1. Akses PESSTA+ S2
    2. Login menggunakan SSO
    3. Submit berkas PO.
    4. Data submit telah di approve.
    5. Menampilkan data detail yang telah di submit
    6. cek validasi
  3. 1 (satu) kondisi dimana jika telah submit dengan ketentuan maka nilai akan tervalidasi, dan jika submit tidak sesuai dengan ketentuan maka mahasiswa akan mengulang submit kembali
  4. 1 (Satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


Activity Diagram yang Diusulkan untuk Admin

Gambar 4.4. Activity Diagram Yang Diusulkan untuk mahasiswa

Dapat dijelaskan Gambar 4.4. diatas Activity diagram kutipan jurnal yang diusulkan untuk Admin, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
  2. 4 (empat) Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Mengakses PESSTA+, login SSO, memeriksa data submit validasi kutipan jurnal, dan mengeksekusi data submit validasi kutipan jurnal
  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Kutipan Jurnal yang diusulkan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut:

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan admin.
  2. 2 (dua) Boundary lifeline yang menggambarkan suatu sistem, yaitu PESSTA+ dan berkas PO.
  3. 1 (satu) Control Lifeline menggambarkan suatu validasi sistem, yaitu validasi
  4. 13 (tiga belas) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
    1. Mahasiswa mengakses PESSTA+ S2
    2. Mahasiswa melakukan Login menggunakan Rinfo
    3. Masuk pada halaman utama
    4. Menuju menu berkas PO
    5. Mahasiswa melakukan pengisian form submit berkas PO
    6. Mahasiswa menerima notifikasi email
    7. Admin menerima notifikasi email
    8. Admin, mengakses PESSTA+
    9. Admin melakukan Login menggunakan Rinfo
    10. Admin melakukan pengecekan data berkas PO
    11. Admin memvalidasi data berkas PO
    12. Mahasiswa menerima notifikasi email mengenai status data yang telah di submit (Reject/Approved)
    13. Mahasiswa melakukan cek validasi


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan.

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Analisa Sistem yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini akan dijabarkan mengenai analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal lingkungan, lalu terdapat faktor eksternal lingkungan yang terdiri dari kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan


Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan


Flowchart Sistem yang Diusulkan

Prosedur submit berkas PO

Gambar 4.6. Prosedur Proses Submit Berkas PO Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa


Gambar diatas merupakan flowchart prosedur submit kutipan jurnal menggunakan sistem PESSTA+, pada gambar diatas proses dimulai dari Mahasiswa mengakses PESSTA+, kemudian login SSO menggunakan email Rinfo, kemudian menuju menu kutipan jurnal, mengisi form submit kutipan jurnal, kemudian klik button submit untuk mengkonfirmasi submit validasi kutipan jurnal, jika data telah di terima (Approved) maka selanjutnya adalah cek validasi kutipan jurnal.


Prosedur kelola Berkas PO Mahasiswa.

Gambar 4.7. Prosedur kelola Berkas PO Mahasiswa Yang Diusulkan Untuk Admin


Gambar diatas merupakan flowchart prosedur kelola berkas PO mahasiswa menggunakan sistem PESSTA+, pada gambar diatas proses dimulai dari Admin mengakses PESSTA+, kemudian login SSO menggunakan email Rinfo, kemudian menuju menu kelola berkas PO, cek keabsahan data berkas PO, kemudian klik button kelola untuk mengkonfirmasi submit validasi berkas PO, jika data telah di terima (Approved) maka selanjutnya adalah cek validasi kutipan jurnal.


Rancangan Program

Dalam proses pembuatan sistem PESSTA+ S2, maka rancangan program sangat dibutuhkan, rancangan program akan menjelaskan penggunaan dari sistem yang dibuat, dalam hal ini peneliti menggunakan HIPO (Hieararchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan metode pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang digambarkan berupa struktur yang berisi diagram, dimana dalam diagram ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, sepeti yang tertera pada gambar 4.5. berikut ini.


Rancangan Program HIPO Validasi Berkas PO (Mahasiswa)

Gambar 4.8. HIPO Pada PESSTA+ S2


Berikut ini merupakan spesifikasi program PESSTA+ S2 untuk mahasiswa , diantaranya yaitu :

  1. Menu Login

    Fungsi : untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+.

    Hak Akses : Seluruh Pribadi Raharja.

    Proses :

    1. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/
    2. Arahkan kursor ke menu login
    3. Jika berhasil akan menampilkan halaman utama
  2. Menu Utama

    Nama Program : Halaman Utama

    Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama pada program.

    Proses : Pada menu utama terdapat 10 menu pilihan yaitu:

    1. Kartu Bimbingan Dan Seminar Proposal

      Fungsi : Untuk melakukan submit dan mengecek validasi

      Proses : Pada bagian menu kutipan jurnal terdapat 3 sub menu pilihan yaitu:

      1. Submit Kartu Bimbingan dan Seminar Proposal

        Nama program : Submit kartu bimbingan

        Fungsi : untuk melakukan submit kartu bimbingan.

        Proses : Pada menu kartu bimbingan arahkan kursor pada submit kartu bimbingan.

      2. My Kartu Bimbingan

        Nama program : my kartu bimbingan

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu kartu bimbingan arahkan kursor pada my kartu bimbingan.

      3. Validasi Kartu Bimbingan

        Nama program : Validasi kartu bimbingan

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu kartu bimbingan arahkan kursor pada validasi kartu bimbingan.

    2. Kutipan Jurnal
      1. Submit kutipan jurnal

        Nama program : Submit kutipan jurnal

        Fungsi : untuk melakukan submit kutipan jurnal

        Proses : Pada menu kutipan jurnal arahkan kursor pada submit kutipan jurnal.

      2. My kutipan jurnal

        Nama program : my kutipan jurnal

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu kutipan jurnal arahkan kursor pada my kutipan jurnal.

      3. Validasi kutipan jurnal

        Nama program : Validasi kutipan jurnal

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu kutipan jurnal arahkan kursor pada validasi kutipan jurnal

    3. Materi
      1. Submit materi

        Nama program : Submit materi

        Fungsi : untuk melakukan submit materi

        Proses : Pada menu materi arahkan kursor pada submit materi.

      2. My materi

        Nama program : my materi

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu materi arahkan kursor pada my materi.

      3. Validasi materi

        Nama program : Validasi materi

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu materi arahkan kursor pada validasi materi

    4. Tridharma
      1. Submit Tridharma

        Nama program : Submit Tridharma

        Fungsi : untuk melakukan submit Tridharma

        Proses : Pada menu Tridharma arahkan kursor pada submit Tridharma.

      2. My Tridharma

        Nama program : my Tridharma

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu Tridharma arahkan kursor pada my Tridharma.

      3. Validasi Tridharma

        Nama program : Validasi Tridharma

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu Tridharma arahkan kursor pada validasi Tridharma.

    5. Bimbingan Konsultasi
      1. Submit Bimbingan Konsultasi

        Nama program : Submit Bimbingan Konsultasi

        Fungsi : untuk melakukan submit Bimbingan Konsultasi

        Proses : Pada menu Bimbingan Konsultasi arahkan kursor pada submit Bimbingan Konsultasi.

      2. My Bimbingan Konsultasi

        Nama program : my Bimbingan Konsultasi

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu Bimbingan Konsultasi arahkan kursor pada my Bimbingan Konsultasi.

      3. Validasi Bimbingan Konsultasi

        Nama program : Validasi Bimbingan Konsultasi

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu Bimbingan Konsultasi arahkan kursor pada validasi Bimbingan Konsultasi

    6. Jurnal
      1. Submit Jurnal

        Nama program : Submit Jurnal

        Fungsi : untuk melakukan submit Jurnal

        Proses : Pada menu Jurnal arahkan kursor pada submit Jurnal.

      2. My Jurnal

        Nama program  : my Jurnal

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu Jurnal arahkan kursor pada my Jurnal.

      3. Validasi Jurnal

        Nama program  : Validasi Jurnal

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu Jurnal arahkan kursor pada validasi Jurnal.

    7. Surat Implementasi
      1. Submit Surat Implementasi

        Nama program : Submit Surat Implementasi

        Fungsi : untuk melakukan submit Surat Implementasi

        Proses : Pada menu Surat Implementasi arahkan kursor pada submit Surat Implementasi.

      2. My Surat Implementasi

        Nama program : my Surat Implementasi

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu Surat Implementasi arahkan kursor pada my Surat Implementasi.

      3. Validasi Surat Implementasi

        Nama program : Validasi Surat Implementasi

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu Surat Implementasi arahkan kursor pada validasi Surat Implementasi

    8. Sertifikat
      1. Submit Sertifikat

        Nama program : Submit Sertifikat

        Fungsi : untuk melakukan submit Sertifikat

        Proses : Pada menu Sertifikat arahkan kursor pada submit Sertifikat.

      2. My Sertifikat

        Nama program : my Sertifikat

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu Sertifikat arahkan kursor pada my Sertifikat.

      3. Validasi Sertifikat

        Nama program : Validasi Sertifikat

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu Sertifikat arahkan kursor pada validasi Sertifikat.

    9. Toefl
      1. Submit Toefl

        Nama program : Submit Toefl

        Fungsi : untuk melakukan submit Toefl

        Proses : Pada menu Toefl arahkan kursor pada submit Sertifikat.

      2. My Toefl

        Nama program : my Toefl

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu Toefl arahkan kursor pada my Toefl.

      3. Validasi Toefl

        Nama program : Validasi Toefl

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu Toefl arahkan kursor pada validasi Toefl.


Strategi

Strategi merupakan sebuah cara untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan diraih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut.

Setelah melakukan identifikasi kebutuhan sistem informasi yang telah dianalisi menggunakan analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi PESSTA+ S2. Pembahasan dalam strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, diantaranya sebagai berikut :

  1. Pada sistem PESSTA+ S2 terdapat tampilan manage yang terdiri dari 3 status confirm
  2. Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 1


  3. Menampilkan 4 warna bar chart pada manage PESSTA+ S2 dengan 4 status ( process, reject, approve, submit).
  4. Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 2


  5. Menampilkan 4 bar chart pada manage PESSTA+ S2 dengan 4 status ( process, reject, approve, submit)
  6. Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 3


  7. Sistem dapat login menggunakan Rinfo ( SSO )
  8. Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 4


  9. Sistem dapat menampilkan sidebar pada validasi 4 PO
  10. Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 5


  11. Pada sistem PESSTA+ S2 dapat menampilkan 4 menu form submit PO (ini adalah salah 1 contoh form dari 4 menu form submit pada PO)
  12. Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 6


  13. Sistem dapat menampilkan sub menu 4 PO
  14. Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 7


  15. Pada form submit sistem dapat menampilkan NIM, Nama Lengkap dan Email Rinfo secara otomatis
  16. Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 8


  17. Sistem dapat menampilkan NIM, Nama, Rinfo, & foto mahasiswa secara otomatis pada validasi 4 PO
  18. Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 9


  19. Sistem dapat menampilkan validasi Layak dan Tidak Layak pada 9 validasi PO
  20. Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 10


  21. Terdapat 3 mahasiswa yang submit PO pada PESSTA+
  22. Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 11


  23. Sistem dapat menampilkan 9 data mahasiswa sidang thesis
  24. Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 12


  25. Membuat 5 video Project
  26. Gambar 4.21. Pembuktian Strategi 13


  27. Membuat 15 cermi turorial seputar PESSTA+ S2 pada iran
  28. Gambar 4.22. Pembuktian Strategi 14


  29. Melakukan 5 sosialisasi ke dosen pembimbing
  30. Gambar 4.23. Pembuktian Strategi 15


</div>

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi PESSTA+ S2 dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut.


Blackbox Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem PESSTA+ ini memakai metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut merupakan beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box).

Berikut ini terdapat 2 (dua) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi:

Tabel 4.4. Testing


  1. Login Sistem PESSTA+ S2
  2. Berikut ini adalah tabel pengujian black box testing berdasarkan pengembangan sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi. Login pada sistem PESSTA+ S2 menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

    Tabel 4.5. Testing Login Sistem PESSTA+ S2

  3. Menu Submit Kartu Bimbingan
  4. Tabel 4.6. Testing Menu Submit Kartu Bimbingan


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti pengujian pada login Single Sign On (SSO) yang menggunakan email Rinfo. Jika menggunakan email Rinfo mahasiswa S1 maka sistem akan menampilkan pesan, sehingga yang dapat masuk ke dalam sistem PESSTA+ khusus mahasiswa pascasarjana yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah pengujian pada sistem yaitu menyisipkan link pada form submit kartu bimbingan.


Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Dalam proses pembuatan PESSTA+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Dual-Core M30 50
  2. Monitor : 14”
  3. RAM : 2 GB
  4. Hardisk : 500 GB


Spesifikasi Software

Dalam proses pembuatan PESSTA+ S2 ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi software sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 8
  2. Mozila Firefox
  3. Codeanywhere (web)
  4. XAMPP
  5. Sublime Text 3
  6. WinRAR


Hak Akses (Brainware)

User yang dapat mengakses viewboard PESSTA+ ini diantaranya adalah :

  1. Admin
  2. Mahasiswa Pascasarjana
  3. Operator PESSTA+ S2

Implementasi

Tampilan Layar Sistem yang Diusulkan

  1. Halaman utama
  2. Gambar 4.24. Halaman utama


  3. Tampilan Halaman Menu PESSTA+ S2
  4. Gambar 4.25. Tampilan Halaman Menu PESSTA+ S2


  5. Tampilan Halaman Form Submit Berkas PO (Contoh : Kartu Bimbingan)
  6. Gambar 4.26. Tampilan Halaman Form Submit Berkas PO


  7. Halaman Proses Setelah Submit Kartu Bimbingan
  8. Gambar 4.27. Halaman Proses Setelah Submit Kartu Bimbingan


  9. Halaman My Kartu Bimbingan
  10. Gambar 4.28. Halaman My Kartu Bimbingan


  11. Halaman Validasi
  12. Gambar 4.29. Halaman Validasi


  13. Halaman Kelola Kartu Bimbingan
  14. Gambar 4.30. Halaman Kelola Kartu Bimbingan


  15. Halaman View Kartu Bimbingan
  16. Gambar 4.31. Halaman View Kartu Bimbingan


  17. Halaman Update Kartu Bimbingan
  18. Gambar 4.32. Halaman Update Kartu Bimbingan


  19. Halaman View Setelah Kelola Kartu Bimbingan
  20. Gambar 4.33. Halaman View Setelah Kelola Kartu Bimbingan


Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya, yang disajikan dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7. Time Schedule


Estimasi Biaya

Tabel 4.8. Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari Analisa yang sudah dijelaskan pada BAB I dalam rumusan masalah sistem yang ada saat ini diruang linngkup Perguruan Tinggi Raharja, maka kesimpulannya bahwa :

  1. Jika sebelumnya pada proses penilaian objektif belum menyediakan informasi yang akurat , maka setelah dirancangnya PESSTA+ S2 dosen pembimbing maupun panitia sidang dapat melihat informasi dan dapat dengan mudah memonitoring proses jalannya pengecekan dan penilaian PO sidang thesis.
  2. Jika sebelumnya pada proses penilaian objektif sidang masih bersifat manual sehingga membuat kesulitan bagi mahasiswa dan dewan penguji ,maka setelah dirancangnya PESSTA+ S2 menggunkan platform yang bersifat user friendly serta dirancangnya viewboard pada PESSTA+ S2 maka Dosen ataupun Mahasiswa dapat mengakses dan mengetahui informasi mengenai penilaian objektif sidang mahasiswa pascasarjana secara akurat sehingga hal tersebut memudahkan baik untuk mahasiswa maupun dewan penguji
  3. Jika sebelumnya proses validasi penilaian objektif sidang thesis yang masih bersifat offline / manual, maka setelah dirancangnya PESSTA+ S2 proses validasi PO ( penilaian Objektif ) akan menjadi mudah karna dapat diakses dimana pun dan kapanpun sehingga waktu pelaksanaan sidang menjadi efektif.

Saran

Untuk meningkatkan PESSTA+ S2 pada Perguruan Tinggi Raharja, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

  1. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya menambahkan fitur baru agar sistem dapat terintegrasi ke Rinfo drive pada saat proses submit 9 PO guna menyimpan seluruh data hasil submitan.
  2. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat menambahkan elemen design baru sehingga PESSTA+ S2 ini nantinya akan terlihat lebih user friendly.
  3. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat membuat PESSTA+ berbasis Apps agar mempermudah dalam mengakses informasi dimanapun dan kapanpun.
  4. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat menambahkan field penulis pada PO jurnal sehingga penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk akreditasi.
  5. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat menambahkan butir sertifikat maupun toefl sehingga penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk SKPI.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Syukron, A., & Hasan, N. (2015). Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Bianglala Informatika, 3(1).
  2. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6.
  3. Romney, M. B., Steinbart, P. J., & Cushing, B. E. (2000). Accounting information systems (pp. 638-641). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
  4. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  5. 5,0 5,1 Hutahaean, Jeperson. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  6. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  7. Indraswuri, I. D. (2013). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 7(3).
  8. Jelantik, ketut A.A. 2015. Menjadi Kepala Sekolah Yang Professional : Panduan Menuju PKKS, Yogyakarta : Deepublish.
  9. Wikipedia.org, Objektif. Diakses pada tanggal 16 Juni 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Objektivitas_(filsafat)
  10. Riyanto. 2015. Validasi &Verifikasi Metode Uji : Sesuai Dengan Iso/Iec 17025 Laboratorium Pengujian Dan Kalibrasi. Yogyakarta : Deepublish".
  11. Ernawati, L., & Suryani, E. (2013). Analisis Faktor Produktivitas Gula Nasional dan Pengaruhnya terhadap Harga Gula Domestik dan Permintaan Gula Impor dengan Menggunakan Sistem Dinamik. Jurnal Teknik POMITS, 1(1), 1-7.
  12. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media. Diakses pada tanggal 18 Januari 2018. Tersedia di http://kbbi.web.id/media
  13. Dr. H.A. Rusdiana, M., & Moch. Irfan, S. M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung:Pustaka Setia.
  14. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akutansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish.
  15. Taufiq, R. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  16. Avinda, M., Tarigan, R. E., & Widjaja, A. E. (2017). Evaluasi Aplikasi Business Intelligence pada Proyek Indonesia WIFI PT. PINS Indonesia. Prosiding SISFOTEK, 1(1), 1-6.
  17. Wijaya, W. M. (2015). Teknologi Big Data: Sistem Canggih dibalik Google Facebook Yahoo! IBM. Vijjam Wjaya.
  18. Arifin, M. (2014). Business Intelligence untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi. Prosiding SNATIF, 279-286.
  19. Amborowati, A. & Suyanto, M., (2015). December. “Studi Dukungan Marketing Intelligence Pada Strategi Pemasaran”. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 1).
  20. Rahardja, U., Tiara, K., & Erviani, M. I. (2016). OPTIMALISASI VIEWBOARD RHJFOX BERBASIS BOOTSTRAP SEBAGAI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN. Technomedia Journal, 1(1), 50-64.
  21. Rahardja, U., Pratama, D., & Susanti, E. (2016). Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, 9(03), 251-257.
  22. 22,0 22,1 Rahardja, U., Tiara, K., & Wijaya, R. I. T. (2014). Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(1), 101-115.
  23. Handayani, I., Dewanto, I. J., & Andriani, D. (2018). Pemanfaatan RinfoForm Sebagai Media Pengumpulan Data Kinerja Dosen. Technomedia Journal, 2(2), 14-28.
  24. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Anjani, D. (2018). Pemanfaatan Rinfogroup Sebagai Media Diskusi Dan Penilaian Keaktifan Mahasiswa. Sisfotenika, 8(1), 81-92.
  25. Rahardja, U., Handayani, I., & Pahad, B. A. (2016). Pemanfaatan Rinfoform Sebagai Media Request Update Artikel Pada iRan. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(3), 191-200.
  26. Ni'matussholiha, A. Google Drive for Storing Archives: Mengoptimalisasi Penggunaan Google Drive sebagai Tempat Penyimpanan Arsip bagi Pelajar. Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 9(1), 11-22.
  27. Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
  28. Hasbullah, R., Surahman, M., Yani, A., Almada, D. P., & Faizaty, E. N. (2014). Model pendampingan UMKM pangan melalui inkubator bisnis perguruan tinggi. Jurnal ilmu Pertanian indonesia, 19(1), 43-49.
  29. 29,0 29,1 29,2 Warsito, A. B., & Yusup, M. (2014). Kajian Yii Framework dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. CCIT Journal, 7(3), 437-451.
  30. Arif, M., & Sarwar, S. (2015). Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications, 120(15).
  31. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  32. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
  33. Titus, C. (2016). A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Applications, 145(9).
  34. Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  35. Windy, J., Rika, Y., & Mochammad, K. S. (2014). Algoritma C4. 5 Untuk Penilaian Kinerja Karyawan. Scan: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 9(2), 33-39.
  36. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Jurnal Sisfotek Global, 4(2).
  37. Rian, H. (2017). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA SERVIS PADA ASTRA HONDA GANDARIA JAKARTA. JURNAL LENTERA ICT, 2(1).
  38. Suciningtyas, Utomo, A. P., & Setiaji, P. (2014). VISUALISASI PRODUK BERPOTENSI HKI BERBASIS WEB GIS DI KABUPATEN KUDUS. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 5(2), 115-120.
  39. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (STUDI KASUS: APLIKASI PREDIKSI KELULUSAN SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
  40. Muharom, A., Cahyana, R., & Bunyamin, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma, 10(1).
  41. Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika
  42. Handayani, I., Aini, Q., & Oktaviani, F. (2016). PENERAPAN SISTEM VALIDASI JURNAL DI PESSTA+ SEBAGAI PENILAIAN ARTIKEL ILMIAH DALAM MENDUKUNG KEGIATAN CIVITAS AKADEMIKA. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(3), 177-190.
  43. Setiawan, T. (2015). PENERAPAN WEB SERVICE BERBASIS JSON PADA SISTEM TRANSAKSI PULSA STUDI KASUS: PT. GLOBAL CIPTA MEDIA (Doctoral dissertation, Universitas Widyatama).
  44. Rahmatulloh, A., Sulastri, H., & Nugroho, R. (2018). Keamanan RESTful Web Service Menggunakan JSON Web Token (JWT) HMAC SHA-512. Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI), 7(2).
  45. Muliantara, A., Sanjaya, N. A., Widiarth, I. M., & Setiawan, I. M. A. (2015, September). Prototype of cloud based document management for scientific work validation. In Information & Communication Technology and Systems (ICTS), 2015 International Conference on (pp. 237-240). IEEE.
  46. Leal, J. R., Gregson, D. B., Church, D. L., Henderson, E. A., Ross, T., & Laupland, K. B. (2016). The validation of a novel surveillance system for monitoring bloodstream infections in the Calgary zone. Canadian Journal of Infectious Diseases and Medical Microbiology, 2016.
  47. Sharma, A., Srivastava, S. C., & Chakrabarti, S. (2016). Testing and validation of power system dynamic state estimators using real time digital simulator (RTDS). IEEE Transactions on Power Systems, 31(3), 2338-2347.
  48. König, A., Crispim Junior, C. F., Derreumaux, A., Bensadoun, G., Petit, P. D., Bremond, F., ... & Robert, P. (2015). Validation of an automatic video monitoring system for the detection of instrumental activities of daily living in dementia patients. Journal of Alzheimer's Disease, 44(2), 675-685.
  49. A. Sharma. 2016. Testing and Validation of Power System Dynamic State Estimators Using Real Time Digital Simulator (RTDS) VOL.31,NO.3. IEEE TRANSACTION SON POWER SYSTEMS
  50. Joshi, K., Masurkar, S., Tawde, A., & Gharat, J. (2017). Business Intelligence (BI) Dashboard Utility.
  51. Rahardja, U., Dewi, M. A., & Prastiwi, W. (2014). Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. CCIT Journal, 7(3), 480-496.



LAMPIRAN

[ File Lampiran]


Contributors

Admin, Ahmad Ajie Sajidin