SI1522483458: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
k (Melindungi "SI1522483458": Sidang Selesai ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)) [runtun])
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini pada 9 Oktober 2019 01.35


PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN PENGHARGAAN

TERHADAP DIV. MARKETING BERBASIS WEB

PADA PT. PHOSPHATINDO PERKASA


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522483458

NAMA : DIANA SETIAWATI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN

PENGHARGAAN TERHADAP DIV. MARKETING

BERBASIS WEB PADA PT. PHOSPHATINDO PERKASA


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483458
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN

PENGHARGAAN TERHADAP DIV. MARKETING

BERBASIS WEB PADA PT. PHOSPHATINDO PERKASA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483458
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Khozin Yuliana, MM)
   
(Triyono, S.Kom.)
NID : 15015
   
NID : 5078




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN

PENGHARGAAN TERHADAP DIV. MARKETING

BERBASIS WEB PADA PT. PHOSPHATINDO PERKASA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483458
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN

PENGHARGAAN TERHADAP DIV. MARKETING

BERBASIS WEB PADA PT. PHOSPHATINDO PERKASA


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483458
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Juli 2019

 
(Diana Setiawati)
NIM : 1522483458

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;

       
       
       
       




ABSTRAKSI

PT Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian alat-alat industri, bahan kimia industri, elektrikal dan juga jasa melayani perawatan secara periodik untuk alat-alat industri. Sebelumnya PT Phosphatindo Perkasa hanya bergerak pada penjualan bahan kimia, elektrikal dan mekanikal saja. Dalam penelitian ini penulis akan membuat perancangan sistem penilaian kinerja dan penghargaan terhadap div. marketing berbasis web atau aplikasi untuk memberikan apresiasi pada karyawan yang disiplin baik dalam kehadiran maupun dalam pekerjaan. Di dalam perusahaan tersebut setiap karyawan yang kehadirannya ataupun pekerjaannya sangat baik, sudah mendapat penghargaan hanya saja penghargaan yang mereka terima masih belum sesuai dengan pencapaian dari tiap target pekerjaan mereka, sehingga menyebabkan dari beberapa karyawan yang mulai tidak disiplin baik dalam kehadiran maupun pekerjaan yang diberikan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan penilaian bagi perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu perancangan sistem penilaian kinerja dan penghargaan terhadap div. marketing berbasis web untuk meningkatkan kembali kedisiplinan para karyawan baik dalam kehadiran maupun pekerjaan agar mereka lebih semangat dalam bekerja dan dapat meningkatkan penilaian kembali bagi perusahaan tersebut.

Kata kunci : [Penilaian Kinerja, Penghargaan]


ABSTRACT


PT Phosphatindo Perkasa is a company engaged in the sale and purchase of industrial equipment, industrial chemicals, electrical and also services that provide periodic maintenance for industrial equipment. Previously, PT Phosphatindo Perkasa only engaged in the sale of chemicals, electricity and mechanics. In this study the author will design a system of performance appraisal and respect for divs. web-based marketing or application to give appreciation to employees who are disciplined both in attendance and at work. In the company, every employee whose presence or job is very good, has received an award, except that the award they receive is still not in accordance with the achievement of each of their work targets, causing some employees to begin to be undisciplined both in attendance and given work so resulting in a decrease in valuation for the company. For that we need a system of performance appraisal and respect for div. web-based marketing to improve the discipline of employees both in attendance and work so that they are more enthusiastic in their work and can improve the revaluation of the company.

Keywords: [Performance Assessment , Reward]




KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya karena penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini dibuat dan disajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP DIV. MARKETING BERBASIS WEB PADA PT. PHOSPHATINDO PERKASA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Ir. Khozin Yuliana, MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Triyono, S.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Rika Ruthiani selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 2020
Diana Setiawati
NIM. 1522483458

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Analisis SWOT Sistem Berjalan
  2. Tabel 3.2. Hak Akses Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Berbasis Web Pada PT. Phosphatindo Perkasa
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6. Final Elisitasi
  7. Tabel 3.7. Jadwal Observasi
  8. Tabel 3.8. Hasil Observasi
  9. Tabel 4.1. Tabel Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  10. Tabel 4.2. Tabel User
  11. Tabel 4.3. Tabel Karyawan
  12. Tabel 4.4. Tabel Absen
  13. Tabel 4.5. Tabel Barang
  14. Tabel 4.6. Tabel Customer
  15. Tabel 4.7. Tabel Penjualan
  16. Tabel 4.8. Tabel Reward
  17. Tabel 4.9.
  18. Tabel 4.10.
  19. Tabel 4. Testing Black box pada menu login divisi purchasing
  20. Tabel 4. Testing Black box pada menu login divisi lain
  21. Tabel 4. Estimasi Biaya
  22. Tabel 4. Rancangan Waktu

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Gambar Struktur Organisasi PT Phosphatindo Perkasa
  2. Gambar 3.2 SGambar Use Case Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Sistem Berjalan
  3. Gambar 3.3 Gambar Sequence Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Sistem Berjalan
  4. Gambar 3.4 Gambar Activity Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Sistem Berjalan
  5. Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing
  6. Gambar 4.2 Gambar Activity Diagram Admin Marketing Perancangan Sistem Penilaian Kinerja dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Berbasis Web
  7. Gambar 4.3 Gambar Sequence Diagram Admin Marketing Perancangan Sistem Penilaian Kinerja dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Berbasis Web
  8. Gambar 4.4 Gambar Class Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Berbasis Web
  9. Gambar 4.5 Prototype Tampilan Home Beranda
  10. Gambar 4.6 Prototype Tampilan Menu Home Latar Belakang
  11. Gambar 4.7 Prototype Tampilan Menu Home Alamat
  12. Gambar 4.8 Prototype Tampilan Menu Register
  13. Gambar 4.9 Prototype Tampilan Menu Login
  14. Gambar 4.10 Prototype Tampilan Menu Halaman Utama
  15. Gambar 4.11 Prototype Tampilan Menu Data User
  16. Gambar 4.12 Prototype Tampilan Menu Data Input User
  17. Gambar 4.13 Prototype Tampilan Menu Data Staff Marketing
  18. Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu Input Data Staff Marketing
  19. Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu Data Absen
  20. Gambar 4.16 Prototype Tampilan Menu View Data Absen
  21. Gambar 4.17 Prototype Tampilan Menu Data Barang
  22. Gambar 4.18 Prototype Tampilan Menu Input Data Barang
  23. Gambar 4.19 Prototype Tampilan Menu Input Data Customer
  24. Gambar 4.20 Prototype Tampilan Menu View Data Customer
  25. Gambar 4.21 Prototype Tampilan Menu Input Data Penjualan
  26. Gambar 4.22 Prototype Tampilan Menu View Data Penjualan
  27. Gambar 4.23 Prototype Tampilan Menu Proses Seleksi
  28. Gambar 4.24 Prototype Tampilan Menu View Proses Seleksi
  29. Gambar 4.25 Prototype Tampilan Menu Input Laporan Penilaian
  30. Gambar 4.26 Prototype Tampilan View Laporan Penilaian
  31. Gambar 4.27 Tampilan Menu Home Beranda
  32. Gambar 4.28 Tampilan Menu Register

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era zaman sekarang yang semakin pesat saat ini, mengharuskan kita sebagai generasi harus turut serta dalam mengikuti perkembangan yang berkembang secara pesat saat ini terutama di bidang teknologi.

Dari perkembangan teknologi saat ini kita dapat membantu dalam menghasilkan suatu sistem informasi secara cepat, akurat, relevan, dan tepat waktu, dimana suatu informasi tersebut sangat dibutuhkan dalam sektor yang akan mendukung perkembangan di segala bidang salah satunya teknologi dapat digunakan untuk menjadi tolak ukur dalam suatu sistem yang dipergunakan untuk menilai suatu penilaian kinerja untuk memberikan suatu penghargaan atau aspirasi kepada karyawan yang bekerja di suatu perusahaan swasta ataupun negeri yang ada di Indonesia.

Sistem tersebut dapat membantu dalam memecahkan suatu masalah untuk dapat menghasilkan suatu keputusan yang tepat, sistem komputerisasi yang berbasis web merupakan salah satu bentuk pemanfaatan komputer untuk dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang diinginkan secara cepat, akurat, relevan dan tepat waktu.

Setiap perusahaan menginginkan sistem yang terkomputerisasi baik untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi waktu kerja pada karyawannya. Demikian halnya dengan PT. Phosphatindo Perkasa dalam sistem penilaian kinerja karyawan untuk memberikan suatu penghargaan terhadap kinerja manajerial karyawannya perlu adanya suatu sistem yang dapat memudahkan pembuatan data laporan dan pengecekan data karyawan yang selalu mencapai target yang sudah ditentukan oleh perusahaan dalam proses penjualan, selalu hadir tepat waktu adalah salah satu target yang diberikan perusahaan untuk menilai kinerja karyawan, dan selalu tepat dan cepat dalam suatu pekerjaan merupakan suatu penilaian yang dipertimbangkan.

Data yang dikumpulkan harus diidentifikasi, dikelola, dan direpresentasikan dengan baik, sehingga menghasilkan suatu pencapaian yang diharapkan perusahaan. Realita yang terjadi di lapangan menunjukkan banyak hal yang sebenarnya terjadi dapat dipermudah dalam proses pengerjaannya, sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk penilaian kinerja karyawan masih sangat manual, pada cara penilaian kinerja yang digunakan dalam perusahaan tersebut masih melihat dari data yang masih semi komputerisasi.

Di dalam penelitian ini maka penulis dapat di menjelaskan bahwa permasalahan yang terjadi pada sebuah sistem penilaian kinerja yang ada pada PT. Phosphatindo Perkasa masih sangat manual sehingga perusahaan tersebut sulit untuk menilai kinerja karyawan yang memiliki loyalitas tinggi, dalam penelitian ini dibuat agar penelitian tetap fokus pada tujuan awal, setelah mendapatkan rumusan masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut maka peneliti juga harus mampu membuat suatu pemecahan masalah, sehingga penelitian yang diajukan semakin jelas arah dan tujuannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka penulis dapat mengambil suatu judul penelitian yang sudah dipertimbangkan dengan baik oleh penulis, yaitu,“PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP DIV. MARKETING BERBASIS WEB PADA PT. PHOSPHATINDO PERKASA” judul yang diambil oleh penulis dapat dijadikan sebuah penelitian yang menjadi tolak ukur pada PT. Phosphatindo Perkasa untuk melakukan penilaian kinerja karyawan dan memberikan suatu penghargaan untuk karyawan terbaik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem data penilaian kinerja yang sedang berjalan pada PT. Phosphatindo Perkasa?
  2. Apakah kendala yang dihadapi dalam proses pengumpulan dan pengolahan data penilaian kinerja secara manual?
  3. Bagaimana sistem penilaian kinerja dan penghargaan terhadap div.marketing yang akan dibuat ini mampu menjalankan fungsi dengan baik pada PT. Phosphatindo Perkasa?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian skripsi agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Menganalisa proses pendataan sistem penilaian kinerja yang berjalan.
  2. Menganalisa kebutuhan hal-hal dalam penilaian kinerja karyawan.
  3. Menganalisa aplikasi sistem penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. marketing pada PT. Phosphatindo Perkasa agar dapat diterapkan dan digunakan dengan baik.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan suatu rancangan sistem penilaian kinerja karyawan dalam memberikan suatu penghargaan pada PT. Phosphatindo Perkasa sehingga dalam proses penilaian kinerja karyawan dalam memberikan penghargaan terhadap div. marketing dapat terlaksana dengan baik sebagaimana mestinya.

Dalam menulis laporan ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan dalam (3) tiga kriteria sebagai berikut :

  1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku kuliah pada dunia kerja.
  2. Membuat aplikasi perancangan sistem penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. marketing melalui web.
  3. Mampu menganalisa sistem penilaian kinerja karyawan pada PT. Phosphatindo Perkasa.

Manfaat Penelitian

Adapun penulis berharap mendapatkan manfaat dari penelitian ini, antara lain adalah:

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah pada dunia kerja dengan membuat laporan secara sistematis.

  2. Memudahkan dan memfasilitasi user dalam melaporkan dan mendokumentasikan sistem penilaian kinerja dan penghargaan terhadap div. marketing.

  3. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur pengelolaan aplikasi sistem penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. marketing berbasis web pada PT. Phosphatindo Perkasa.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Observasi (Pengamatan Langsung)

Metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Phosphatindo Perkasa yang berlokasi di KP. Cimanggis Gang Sawo RT. 02/02, Desa Curug, Kecamatan Cimanggis, Depok untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

Metode Studi Kepustakaan

Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Wawancara

Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara mendatangi narasumber, yang berkaitan langsung dengan bagian sistem yang melaporkan data para kinerja yang akan diteliti dengan penyampaian secara lisan.

Metode Analisa

Penulisan menggunakan metode analisa berorintasi objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Languange) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Metode Testing

Metode testing atau pengujian yang digunakan dalam penelitian ini black box testing, dimana metode uji coba ini memfokuskan pada keperluan perangkat lunak. Uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi masukan atau input yang akan melatih seluruh kondisi fungsional sebuah program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface,kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokkan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan dan sistem yang berjalan saat ini menggunakan UML.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang usulan sistem dan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, dan rancangan tampilan sistem.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan isi dari kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari peneliti untuk meningkatkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Edi Faizal dan Ernawati (2015:13)[1]"Perancangan sistem merupakan merancang suatu sistem agar projek yang akan dikerjakan nanti tidak mengalami kesalahan alur program yang fatal dan perancangan sistem yang baik akan mempermudah programer dalam membuat programnya."

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses merancang suatu sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dapat membuat sistem yang baik dan tidak terdapat kesalahan alur program untuk mempermudah kerja programmer.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[2], Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mc. Leod dalam buku karya Muhamad, Muslihudin. dan Oktafianto. (2016:2)[3], “mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan."

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[3], “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja”.

Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310)[4], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut I Gusti Ngurah Suryantara (2017:1)[5], “Sistem terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari beberapa definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai elemen yang saling terhubung satu sama lain menjadi suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu yang terorganisir.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean, J. (2015:3-5)[6], mengatakan bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karateristrik sistem sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment System) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh: di dalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goals) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean, J. (2015:3-5)[6], mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem Sebagai :

    1. Sistem Abstrak (abstract system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (physical system) Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Alamiyah (narutal system) Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem Buatan Manusia (human made system) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertentu (deterministicl system) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem tak Tentu (probalistic system) Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertutup (close system) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem Terbuka (open system) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Krismaji (2015:14)[7], “dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Informasi adalah “data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Menurut Untung Rahardja, 2014[8], dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Viewboard Berbasis Interaktif Javascript Charts Pada Sistem Penilaian Perkuliahan”. Informasi sudah tidak lagi diserap dengan mengandalkan alat-alat yang masih kuno dan konvensional, karenanya peran komputer menjadi sangat krusial dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah, selain itu komputer juga merupakan alat bantu yang sangat baik untuk mengembangkan sistemyang masih ketinggalan zaman.

Menurut Lusyani Sunarya, Ogi Dermawan, dkk. Vol 2 No 1 (2016): SENSI JOURNAL [9], dalam jurnal berjudul “Desain Media Sign System dan Himbauan sebagai Penunjang Informasi pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa”. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat yang bias untuk pengambilan keputusan bagi penggunanya.

Nilai Informasi

Kualitas informasi bias dapat mengalami kesalahan dalam pemberitahuan suatu informasi dan kesalahan dalam cara pengukuran dan pengumpulan suatu informasi dan data sehingga dapat kehilangan suatu data atau data tidak dapat terproses dengan baik, dan juga dapat menerima kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas informasi dapat baik jika memperhatikan 3 hal ini, yaitu suatu informasi harus :

  1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
  2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
  3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
  4. Untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi harus mempunyai kualitas tersendiri sehingga informasi tersebut dapat dipercaya oleh kebanyakan masyarakat, informasi yang berkualitas sangat diperlukan demi keberlangsungan hidup seseorang sehingga suatu informasi harus akurat, tepat waktu, relevan.

Kualitas Informasi

Nilai informasi dapat ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai baik bila suatu nilai informasi dapat di manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi mempunyai nilai tersendiri sesuai dengan informasi yang diberikan.


Konsep Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Ardi Pramono dalam jurnal transformatika (2017:88)[10], menyatakan bahwa: Analisis sistem bertujuan untuk memahami masalah yang sedang dihadapi dengan sistem yang ada saat ini, sehingga diharapkan dengan mengetahui masalah-masalah tersebut, kita bisa merancang suatu sistem baru yang akan menyelesaikan atau paling tidak mengurangi masalah-masalah yang ada.

Menurut Abdul Kadir (2014:345)[11], dalam buku yang berjudul “Konsep Dasar Analisa Sistem”. Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).

Menurut Suryadi, dan Emi dalam jurnal CCIT Vol. 9 No. 3[11], dalam buku yang berjudul “Konsep Dasar Analisa Sistem”. Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).

Menurut Suryadi, dan Emi dalam jurnal CCIT Vol. 9 No. 3[12], yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”, 2016:270, berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Lestari dkk. (2015:10)[13], dalam jurnal berjudul “Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang” dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analisis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dariuser sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini menghasilkan dokumen user requirement ataubisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analisis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah sebuah pembelajaran mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini untuk dapat bisa merancang sistem baru untuk memberikan sistem yang terbaik bagi para user.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18). Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut:

  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
  3. Analyze, yaitu menganalisais sistem
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Setelah tahap analisis sistem telah dilakukan, maka analisis sitem telah mendapatkan gambaran apa yang perlu dikerjakan selanjutnya. Tahap berikutnya 19 adalah tahap desain sistem yaitu analis sitem akan memikirkan bagaimana proses membentuk sistem tersebut berjalan.

Menurut Hartono (2014:15),[14]“Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Robi Yanto (2016:12),[15]adalah “Informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi”.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari definisi diatas yaitu data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Fauzan Masykur dkk, 2015, [16], dalam buku yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web” data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.

Menurut Yakub dalam Maulani dkk. (2016:3)[17], dalam jurnal yang berjudul “Sistem Informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data.”

Metode pengolahan data terdiri dari :

  1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
  2. Metode electromechanical, yang merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
  3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).
  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi. Menurut Randy Richi Wuaya Jermias, 2016 dalam jurnal berjudul “Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji Dan Upah Pada PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado” data adalah fakta-fakta simbol karakter data atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda, semua itu adalah data. Sumber informasi adalah data juga merupakan bentuk tunggal yang menggambarkan suatu kenyataan yang terjadi pada saat tertentu.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu keadaan, gambar, matematika dan lain sebagainya, yang dimana data tersebut dapat di kelolah menjadi suatu informasi yang berguna dan sesuai dengan fakta yang ada.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penilaian Kerja

Definisi Penilaian Kerja

Penilaian kinerja menurut Indria (2015:166)[18]adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.
Menurut Budiharjo (2015:15)[19]“Penilaian Kinerja pada dasarnya merupakan upaya guna mengadakan pengukuran atas kinerja dari setiap pegawai yang dikaitkan dengan tingkat produktivitas dan efetivitas kinerja dari pegawai dalam menghasilkan karya tertentu sesuai dengan job description yang diberikan kepada pegawai terkait”.

Berdasarkan pengertian beberapa ahli mengenai penilaian kinerja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian kinerja merupakan upaya perusahaan dalam mengevaluasi kinerja seorang pegawai terkait produktivitas dan efektivitas dalam melakukan tanggung jawab yang diberikan.

Manfaat Penilaian Kinerja

Sehubungan dengan teori yang disampaikan mengenai definisi penilaian kinerja, Budiharjo (2015:16)[19]juga mengatakan bahwa penilaian kinerja sendiri memiliki manfaat terhadap pegawai yang menyebabkan terpicunya semangat berkompetisi untuk menjadi lebih baik ke depannya. Salah satunya ditandai dengan peningkatan etos kerja para pegawai itu sendiri. Sementara itu, bagi organisasi akan berdampak pada adanya peningkatan produktivitas organisasi.

Konsep Dasar Kinerja

Definisi Kinerja

Dikutip pada tahun 2016 Menurut Moeheriono (dalam Rosyida 2014:11)[20], Dalam bukunya menyimpulkan pengertian kinerja atau definisi kinerja atau performance sebagai hasil kinerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, sesuai dengan kewewenangan, tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika.
Kinerja menurut Fahmi (2014)[21] adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah sebuah kualitas atau kemampuan yang dicapai atau dihasilkan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang diberikan kepadanya.
Faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Widodo (2015) adalah sebagai berikut :
  1. Sasaran: adanya rumusan sasaran yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh organisasi untuk dicapai.
  2. Standar: apa ukurannya bahwa seseorang telah berhasil mencapai sasaran yang diinginkan.
  3. Umpan balik: informasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan upaya mencapai sasaran sesuai standar yang telah ditentukan.
  4. Peluang: beri kesempatan orang itu untuk melaksanakan tugasnya mencapai sasaran tersebut.
  5. Sarana: sediakan sarana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya.
  6. Kompetensi: beri pelatihan yang efektif, yaitu bukan sekedar belajar tentang sesuatu, tetapi belajar bagaimana melakukan sesuatu.
  7. Motivasi: harus bisa menjawab pertanyaan “mengapa saya harus melakukan pekerjaan ini”?

Konsep Reward

Definisi Reward

Menurut Irmayanti (2015)[22] reward disebut juga imbalan intrinsik yaitu imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan.
Menurut Matteson dalam Koencoro (2015:2)[22] reward dibagi menjadi dua jenis yaitu ekstrinsic reward dan instrinsic reward. Penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic reward) adalah suatu penghargaan yang datang dari luar diri orang tersebut.
Penghargaan ekstrinsik terdiri dari penghargaan finansial yaitu gaji, tunjangan, bonus/insentif dan penghargaan non finansial yaitu penghargaan interpersonal serta promosi. Penghargaan intrinsik (intrinsic reward) adalah suatu penghargaan yang diatur oleh diri sendiri yang terdiri dari penyelesaian (completion), pencapaian (achievement), dan otonomi.

Tujuan Reward

Tujuan dari sistem penghargaan pada sebagian besar organisasi adalah untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi pegawai yang berkualitas. Struktur kompensasi organisasi haruslah adil dan konsisten untuk memastikan kesetaraan perlakuan dan kepatuhan terhadap hukum. Kompensasi juga harus merupakan penghargaan yang adl untuk kontribusi individu pada organisasi, meskipun dalam sebagian besar kasus kontribusi –kontribusi tersebut sulit, atau justru tidak mungkin, untuk diukur secara objektif. Dengan adanya batasan ini, manajer haruslah adil dan sepantas mungkin. Akhirnya, sistem tersebut haruslah kompetitif terhadap pasar tenaga kerja eksternal agar organisasi mampu menarik dan mempertahankan pekerja kompeten dalam bidang yang sesuai. (Moorhead dan Griffin, 2015:158)[23].

Jenis Jenis Reward

Sebagian besar organisasi menggunakan jenis penghargaan yang berbeda. Penghargaan paling umum adalah bayaran dasar (upah atau gaji), sistem insentif, tunjangan, hak istimewa, dan hadiah. Penghargaan-penghargaan ini dikombinasikan untuk menciptakan paket kompensasi (compensation package) seorang individu. (Moorhead dan Griffin, 2015:159)[23].
  1. Bayaran Dasar Untuk sebagian besar orang, penghargaan yang paling penting untuk bekerja adalah bayaran yang mereka terima. Jelas uang adalah penting karena barangbarang dapat dibeli dengan uang, tetapi uang juga dapat menyimbolkan nilai seorang pegawai. Bayaran adalah sangat penting bagi sebuah organisasi untuk beragam alasan. Untuk satu hal, sistem bayaran yang direncanakan dan dikelola dengan efektif dapat meningkatkan motivasi dan kinerja. Untuk hal lain, kompensasi karawan adalah biaya utama dalam melakukan bisnis sehingga sebuah sistem yang dirancang dengan buruk juga dapat menjadi rencana yang mahal. Akhirnya, karena bayaran dianggap sebagai sumber utama ketidakpuasan pegawai, sebuah sistem yang dirancang dengan buruk dapat mengakibatkan masalah di area-area lain, seperti perputaran modal dan moral yang rendah.
  2. Sistem Insentif (incentive system) adalah rencana dimana pegawai dimungkinkan untuk memperoleh kompensasi tambahan sebagai imbalan untuk jenis-jenis kinerja tertentu.
    Contoh-contoh program insentif adalah sebagai berikut:
    1. Program kerja-satuan, yang menghubungkan pendapatan pekerja dengan jumlah unit yang diproduksi.
    2. Program pembagian-keuntungan, yang memberikan pendapatan tambahan kepada pegawai atau kelompok kerja untuk ide-ide pengurangan-biaya.
    3. Sistem bonus, yang memberi manajer pembayaran tunai dari dana khusus berdasarkan pada kinerja finansial organisasi atau unit.
    4. Kompensasi jangka-panjang, yang memberi manajer penghasilan tambahan berdasarkan kinerja.
    5. Rencana opsi saham pegawai, yang menyisihkan saham dalam perusahaan untuk dibeli pegawai dengan harga lebih murah.
  3. Tunjangan Tunjangan (benefits) khusus yang disedakan oleh perusahaan mencakup sebagai berikut:
    1. Pembayaran untuk waktu tidak bekerja. Baik pada pekerjaan, maupun tidak pada pekerjaan. Waktu bebas pada pekerjaan termasuk makan siang, istirahat, waktu minum kopi, dan waktu membersihkan diri atau bersiap-siap. Waktu tidak bekerja di luar pekerjaan termasuk liburan, cuti sakit, hari besar, dan hari pribadi.
    2. Kontribusi jaminan sosial. Pemberi kerja mengontribusikan separuh dari uang yang dibayarkan ke dalam sistem yang dibentuk di bawah undang-undang yang berlaku.
    3. Kompensasi pengangguran. Orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka atau diberhentikan sementara waktu memperoleh persentase dari upah mereka dari program sejenis asuransi.
    4. Tunjangan cacat dan kesehatan. Pemberi kerja mengontribusikan dana untuk membantu pekerja yang tidak dapat bekerja karena luka-luka pekerjaan atau penyakit.
    5. Program asuransi jiwa dan kesehatan. Sebagian besar organisasi menawarkan asuransi dengan biaya jauh dibawah apa yang bersedia dibayar individu untuk membeli asuransi mereka sendiri.
    6. Rencana pensiun atau berhenti kerja. Sebagian besar organisasi menawarkan rencana untuk memberikan penghasilan tambahan kepada pegawai setelah mereka berhenti bekerja.
  4. Hak Istimewa Hak istimewa (perquisites) adalah hak yang dihadiahkan kepada anggota organisasi terpilih. Contohnya adalah penggunaan pesawat jet, rumah, motor, mobil, tergantung kapabilitas organisasi. Tunjangan ini menambah status penerimanya sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi turnover.
  5. Hadiah Pada banyak perusahaan, pegawai menerima hadiah untuk semua hal, dari senioritas hingga kehadiran sempurna, dari kerusakan nol (kerja berkualitas) hingga saran pengurangan biaya. Program hadiah dapat berbiaya tinggi dalam waktu yang dibutuhkan untuk menjalankannya dan dalam uang jika diberikan hadiah uang. Namun, sistem hadiah dapat meningkatkan kinerja dalam kondisi yang tepat. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa rewards yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup semua jenis rewards yang telah disebutkan di atas, yaitu bayaran dasar, sistem insentif, tunjangan, hak istimewa, dan hadiah.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19), “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2014:18)[24], Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).
Menurut Ahmadi (2014:31)[25] Database adalah Sistem penyimpanan beragam jenis data dalam sebuah entitas yang besar untuk diolah sedemikian rupa agar mudah dipergunakan kembali.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu penyimpanan beragam jenis data yang pengorganisasian datanya dibantu dengan computer agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Pengguna Database

Menurut (Anhar, 2016:20). Berdasar cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut:

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basisdata, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basisdata menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basisdata terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basisdata melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Menurut Fathansyah dalam Jurnal Ratna Nurmalina (2017:85) menyatakan Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, ada beberapa tipe yaitu:

  1. Programmer Aplikasi

    Pemakai berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language, yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk.

  2. User Mahir (Casual User)

    Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program.

  3. User Umum (End User Naïve User)

    Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanent yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.

  4. User Khusus (Specialized User)

    Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan khusus.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengguna database untuk mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

Konsep Dasar Web

Definisi Dasar Web

Menurut Al Husain, dkk (2016:134)[26] “Web atau sering disebut dengan situs bisa diartikan sebagai kumpulan dari halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai informasi diantaranya yaitu, informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statetis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jarigan-jaringan halaman”.

Menurut Sudarmaji (2014)[26] “Web pada dasarnya adalah database dari jaringan komputer di dunia, yang menggunakan sebuah arsistektur pengambilan informasi yang umum dan berisi tentang kumpulan informasi pada beberapa serverkomputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet.”

Dari beberapa definisi diatas menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa web adalah sebuah database atau kumpulan dari halaman halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai informasi umum baik bersifat statetis atau dinamis yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet.

Komponen Web

Menurut Sudarmaji (2014)[27] Untuk membangun website diperlukan beberapa unsur yang harus agar website dapat berjalan dengan baik dan sesuai yangd iharapkan. Unsur-unsur yang harus ada dalam web antara lain :
  1. Domain Web
    Merupakan alamat permanen web di internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah web atau dengan kata lain doamain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan web kita di internet
  2. Hosting
    Jika anda mengakses website melalui browser akan terlihat tampilan berupa gambar, tulisan, video dan link-link menuju alamat website yang lain. Jika ingin file web anda terlihat di internet, anda harus menyimpan file-file tersebut pada web server.

Konsep Dasar Web Browser

Definisi Web Browser

Menurut Menurut Ramadhani H dan Nugraha A.R (2018)[28] “Web browser adalah perangkat lunak yang memungkinkan mengambil hypermedia dengan mengetik parameter pencarian atau mengklik grafik”.

Konsep Dasar Unified Modeling Language

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Warsito ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[29], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek (Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2014:133).

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Warsito dkk (2014:29)[29] “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Hendini A (2016), alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut:

  1. Use case diagram
    Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuakn (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
  2. Sequence Diagram
    Sequence Diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
  3. Activity diagram
    Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
  4. Class diagram
    Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Class Diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan operasi-operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan dengan objek yang dikoneksikan.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT =

Menurut Zahrutuk Nisak Nisak,[30], 2015:3 dalam jurnal berjudul “Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif”. Berpendapat bahwa Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan, rekan diperusahaan lain.

Menurut Rahardjo (2014: 3),[31], Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan suatu langkah yang dapat mengenalkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja dari sebuah sistem.


Konsep Dasar PHP

Definisi Dasar PHP

Menurut Priyo Sutopo, dkk. (2016:25)[32] “PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Jadi, dapat diubah source code dan mendistribusikanya secara bebas”.

Menurut Arisandy Ambarita dkk,[33] 2016 dalam jurnal berjudul “Information System Of Inventory Goods Web-Based On The State Prosecutor Ternate” berpendapat bahwa PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis.

Menurut Aris dkk, ISSN : 2302-3805[34] 2016 dalam jurnal berjudul “Desain Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Secara online Pada PT. Ultinet Indonesia” berpendapat bahwa PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu Bahasa pemrograman web server–side yang bersifat open source, kebanyakan Bahasa pemrograman PHP digunakan oleh kalangan pemula yang ingin belajar mengenal sebuah kodingan secara singkat, gampang dimengerti.

Konsep Dasar Frame Code Ignitier

Definisi Frame Code Ignitier

Menurut Donni Prabowo[35] 2016, dalam jurnal berjudul “Website E-Commerce Menggunakan Model View Controller ( Mvc ) Dengan Framework Codeigniter Studi Kasus : Toko Miniatur” berpendapat bahwa Codeigniter adalah sebuah framework untuk web yang dibuat dalam format PHP. Format yang dibuat ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat sistem aplikasi web yang kompleks. Codeigniter pembuatan web, karena semua class dan modul yang dibutuhkan sudah ada dan programmer hanya tinggal menggunakannya kembali pada aplikasi web yang akan dibuat.

Menurut Eka Nur Ahmad Romadhoni dkk[36] 2015 dalam jurnal berjudul “Implementasi Model Waterfall Pada Pengembangan Sistem Informasi Alumni SMKN 1 Jenangan Ponorogo” berpendapat bahwa Pengimplementasian sistem informasi alumni menggunakan framework Codeigniter. Penggunaan framework Codeigniter mempermudah pengimplementasian tahap perancangan menjadi sistem informasi.

Menurut Untung Raharja, Ninda Lutfiani, Wahyu Setya Wardana[37] dalam penelitiannya yang dimuat pada Jurnal TEKNOINFO, Vol. 12, No. 2, 2018, 66-71, ISSN 2615-224X , yang berjudul “Penjadwalan Agenda Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Secara Online Menggunakan Google Calendar” dijelaskan bahwa sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbasis Web dengan menggunakan Framework Codeigniter dapat memberikan informasi jadwal praktik dokter dengan cepat dan akurat dan menjadikan proses penjadwalannya lebih efisien.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Codeigniter merupakan aplikasi sumber terbuka yang berupa kerangka kerja PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun suatu website yang bersifat dinamis dengan menggunakan Bahasa pemrograman PHP.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi Dasar XAMPP

Menurut Dwi Fajar S dkk[38] 2017, dalam jurnal berjudul “Aplikasi Manajemen Perpustakaan Berbasis Web Di SMAN 8 Bandung” berpendapat bahwa XAMPP adalah kompilasi software yang membangun Apache HTTP server, MySQL, PHP dan Perl. Dengan meggunakan XAMPP, instalasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah.

Menurut Moh Nur Imam dkk[39] 2016, dalam jurnal berjudul “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Pegawai Pada PT. Nusantara Sakti Group Dengan Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)” berpendapat bahwa Xampp merupakan software open source yang berisi paket PHP yang dikembangkan oleh komunitas open source.

Menurut B. Raharjo[40] 2015 dalam buku berjudul “Belajar Otodidak Framework CodeIgniter”, in Teknik Pemrograman Web dengan PHP dan Framework CodeIgniter (Definisi XAMPP)” berpendapat bahwa XAMPP adalah kompilasi software yang membangun Apache HTTP server, MySQL, PHP dan Perl. Dengan meggunakan XAMPP, instalasi Package software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support PHP programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Meta Amalya Dewi, dkk (2014:121) “Internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas”.

Menurut Rulia Puji Hastanti dkk. (2015:2) "Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari negara ke negara di seluruh dunia.”

Ada beberapa fasilitas dari internet yang sering kita temui bahkan digunakan antara lain:

  1. E-mail
  2. Browsing atau surfing
  3. World Wide Web (WWW)
  4. Newsgroup
  5. Telnet
  6. Chat
  7. File Transfer Protocol (FTP)
  8. Download
  9. Upload

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut McLeod dalam Purwanto dan Abdul (2014:62)[41] “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat (developer system) maupun pemakai (user) tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya dan proses untuk menghasilkan prototype disebut protoptyping.”

Menurut Ami dalam Riyadi dan Abdul (2014:62)[41]Prototyping adalah proses pembuatan software dengan model sederhana yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasat tentang program serta melakukan pengujian awal.”

Menurut Mulyani (2016:26)[42], “menerangkan bahwa prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan system yang akan dilakukannya.”

Tipe - Tipe Prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27)[42],mendefinisikan 2 (dua) tipe dari prototype yaitu:

  1. Evolutionary Prototype

    Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

  2. Requirement Prototype

    Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Kelebihan dari teknik pengembangan prorotyping yaitu :

  1. Menghemat waktu pengembangan.
  2. Menghemat biaya pengembangan.
  3. Pengguna aau pemilik system ikut terlibat dalam pengembangan, sehingga kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahanpahaman dalam system bisa diminimalisir.
  4. Impelementasi akan menjadi mudah, karena pengguna atau pemilik system sudah mempunyai gambaran tentang system.
  5. Kualitas sistem yang dihasilkan baik
  6. Kemungkinan tim pengembang system aplikasi memprediksi dan memperkirakan pengembangan-pengambangan system selanjutnya.

Sedangkan kelemahannya adalah:

  1. Pengguna atau pemilik system bisa terus menerus menambah kompleksitas sistem sehingga system menjadi sangat kompleks, hal ini bisa menyebabkan pengembang meningkatkan pekerjaannya sehingga system yang dikerjalkan tidak akan pernah selesai.

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Irma Kurnia Juliany, dkk (2018:20) “CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheets. Sesuai dengan namanya CSS memiliki sifat style sheet language yang berarti bahasa pemrograman yang digunakan untuk web design. CSS adalah bahasa pemrograman yang di gunakan untuk men-design sebuah halaman website. dalam merancang halaman website, CSS menggunakan penanda yang kita kenal dengan id dan class.”

Sedangkan menurut Susanto H (2018:3) mengutip dari Rian Ariona “CSS (Cascading Style Sheet) berfungsi untuk mempercantik penampilan HTML atau menentukan bagaimana elemen HTML ditampilkan, seperti menentukan posisi, merubah warna teks atau background dan lain sebagainya.”

Menurut Mariam W Alawar dan Samy S Abu Naser dalam International Journal of Academic Research and Development (2017)” CSS is a language that designates the style of an HTML manuscript ,CSS defines how HTML elements should be presented.”

Secara singkat CSS bisa diartikan sebagai aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:166) Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Konsep Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Black Box Testing merupakan pengujian fungsi apakah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak dan berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Pengujian black box memungkinkan perekayasaan perangkat lunak untuk mendapatkan serangkaian kondisi input suatu program. Pengujian sistem juga dapat dilakukan dengan cara menganalisis kesalahan yang ada, kesalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Kesalahan Bahasa (language error)

    Kesalahan bahasa atau bisa disebut dengan kesalahan penulisan (syntax error) dan terjadi jika penulisan kode program tidak sesuai dengan yang telah ditentukan oleh aturan penulisan kode program. Kompiler akan memberitahu letak kesalahan untuk diperbaiki setelah melakukan kompiler pada program. Ini adalah contoh pemanggilan.

    Include yang terdapat kesalahan pengetikan dan akan muncul pesan kesalahannya.

    <?php include "../../../config/kkoneksi.php";?>

  2. Kesalahan Sewaktu Proses (Run-Time-Error)

    Kesalahan ini biasanya terjadi pada saat executeable program dijalankan dan menyebabkan proses program berhenti sesaat sebelum selesai pada waktunya. Letak kesalahan yang ditunjukkan oleh compiler dapat ditemukan sehingga penanganannya dapat dilakukan dengan perbaikan pada listing program seperti pada penanganan kesalahan penulisan (Syntax Error).

  3. Kesalahan Logika (Logical Error)

    Kesalahan ini muncul dari logika program dan cukup sulit ditemukan karena tidak ada pemberitahuan letak kesalahannya dan hasil dari proses programnya tetap akan didapatkan, namun hasilnya salah. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukan dengan uji data, yaitu menjalankan program dengan menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil Pengelolaannya dengan hasil yang sudah diketahui. Penggunaan fungsi query yang salah menyebabkan pemanggilan file tidak sesuai.

    Program dalam sistem ini sudah dapat dijalankan dengan baik dan tidak ada kesalahan pada program.

  1. Definisi Blackbox

    Menurut Himawan dkk (2016:342), bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
    2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
    3. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
    4. Kesalahan performa.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan mengenai sistem administrasi penjualan pada penelitian ini, Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh A. Mahmudi Aviv, 2015 “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Dan Karyawan Berbasis Web”, Jurnal Surya Informatika, Vol. 1, No. 1, ISSN : 2477-3042. Penilaian kinerja selama ini dilakukan secara manual dengan melakukan penyebaran kuesioner, melalui persepsi mahasiswa, rekan sejawat serta atasan langsung. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan sistem informasi penilaian kinerja berbasis web. Hasil penelitian beripa aplikasi dengan informasi hasil evaluasi kinerja dosen dan karyawan yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan kinerja maupun sebagai dasar dalam pemberian reward untuk dosen dan karyawan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nana Yuliana dan Nurhadi, 2017 “Analisis dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada SMK Yadika Jambi”, Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2, No. 1, Maret. Bertambahnya guru ini sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan untuk menentukan guru berprestasi. Selain jumlah yang banyak, guru juga semakin komplek sehingga sangat sulit memilih guru yang berprestasi menurut lembaga dan sulitnya menentukan prioritasnya. Dari uraian masalah di atas, maka perlu adanya sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu proses pengambilan keputusan suatu masalah sehingga keputusan yang diberikan atau dihasilkan diharapkan dapat memenuhi batasan yang ditentukan. Metode yang digunakan oleh Penulis adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode SAW ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan denga proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Husein Muhammad, 2016 “Analisa Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tingkat Smp Kabupaten X”, Cogito Smart Journal/Vol. 2/No. 2/Desember. Untuk menjaga kualitas kinerja kepala sekolah, setiap tahunnya Dinas Pendidikan melakukan penilaian kinerja untuk mengukur pencapaian kerja setiap kepala sekolah. Penilaian tersebut memerlukan waktu yang cukup lama karena melalui beberapa tahap perhitungan dan musyawarah. Penelitian ini menggunakan metode topsis,yaitu salah satu metode pengambilan keputusan dimana alternative yang terpilih merupakan alternatif terbaik yang mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Dengan sistem yang akan dibangun diharapkan dapat memberikan alternatif pada Dinas Pendidikan untuk melakukan penilaian dengan cepat dan mempengaruhi kinerja kepala sekolah untuk berkompetisi secara baik dengan menunjukkan kualitas.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Antika Ririn dan Tri Susilowati, 2017 “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada SMA N 1 Sukoharjo menggunakan Metode SAW (Simple Additive Weighting)”, Vol. 5, No. 1. Permasalahan yang terjadi dalam proses penilaian penilaian kinerja karyawan standar kualitas pendidik dalam sekolah khususnya dalam SMA N 1 Sukoharjo yang masih bersifat subyektif. Untuk mengurangi sifat subyektifitas tersebut maka perlu dirancang sebuah sistem penilaian kinerja karyawan menggunakan metode SAW sebagai dasar pengambilan keputusan. Metode SAW merupakan metode pengambilan keputusan yang multi kriteria. Banyaknya kriteria inilah yang menyulitkan pihak manajemen untuk memberi bobot setiap kriteria oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. yaitu mencari alternative terbaik dengan Proses perhitungan SAW ini dilakukan untuk menentukan rekomendasi kinerja karyawan dalam penilaian kinerja karyawan. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini yaitu terciptanya kinerja karyawan yang memadai dan dapat membantu sekolah dalam mengambil keputusan yang relevan untuk penilaian kinerja karyawan menggunakan metode SAW dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dan prestasi karyawan yang lainnya.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Dwipayana Arif dkk, 2015 “Penerapan Sistem Penilaian Kinerja : Dampaknya Terhadap Kepuasan Dan Stres Kerja Karyawan”, ISSN : 2337-3067, E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.10 : 643-664. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja dan pengaruh penerapan sistem penilaian kinerja terhadap stres kerja serta pengaruh kepuasan kerja terhadap stres kerja. Teknik analisa data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) berbasis covarian yaitu partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan sistem penilaian kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Sistem penilaian kinerja berpengaruh negative dan signifikan terhadap stres kerja. Kepuasan kerja berpangaruh negatif dan signifikan terhadap stres kerja. Implikasi penelitian ini adalah menjalankan seluruh indicator dan prosedur sistem penilaian kinerja dengan meningkatkan kepuasan kerja sehingga stres kerja karyawan semakin rendah.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Elliott Kerry, 2015 “Teacher Performance Appraisal: More about Performance or Development?”, Australian Journal of Teacher Education, Vol. 40, Issue 9. Given that “teacher appraisal can be a key lever for increasing the focus on teaching quality” (OECD, 2013b, p.9) and that many reforms in the past have failed (Kleinhenz & Ingvarson, 2004), an understanding of the various aspects of successful performance appraisal is essential. This paper discusses some of the key research connected with teacher performance appraisal, including aspects and outcomes and points to the need for a better understanding of how they are connected to bigger ideas. Highlighting the importance of an enhanced understanding of performance appraisal as a discursive approach to building teaching quality, this paper identifies elements that need further research if we are to grasp the implications of performance appraisal.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Cravens Karen S dkk, 2015 “Workplace Culture Mediates Performance Appraisal Effectiveness and Employee Outcomes: A Study in a Retail Setting”, Journal of Management Accounting Research, Fall 2015, Vol. 27, No. 2, pp. 1-34. Performance measures have long played a central role in motivating employees to help achieve organizational objectives. However, previous research regarding the effectiveness of performance measures and the performance appraisal process does not provide consistent recommendations for improvement. Using a large sample of sales associates from a national retailer, our results indicate that workplace culture mediates the relationship between the effectiveness of the performance appraisal process and job satisfaction, employee retention, and self-reported performance.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Harrington James R and Lee Ji Han, 2014 “What Drives Perceived Fairness of Performances Appraisal? Exploring the Effects of Psychological Contract Fulfillment on Employees’ Perceived Fairness of Performances Appraisal in U.S. Federal Agencies”, Journal Indexing & Metrics, Vol. 44, Issue 2. In regards to employees’ perception of performance appraisal fairness, most studies have focused on the structural factors rather than the cognitive or psychological perspectives. Particularly, one of the key overlooked factors driving employees’ perceived fairness of performance appraisal is psychological contract fulfillment, which describes the expectations between an employee and the employer and what each gives and expects in return from the other. This study examines whether psychological contract fulfillments are associated with employees’ perceived fairness of performance appraisals in U.S. federal agencies. Using the Federal Employee Viewpoint Survey, this study finds that psychological contract fulfillments have a positive impact on federal employees’ perceived fairness of performance appraisals.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Kampkotter Patrick, 2016 “Performance Appraisals and Job Satisfaction”, The International Journal of Human Resource Management, Vol. 28, Issue 5. The research in this article is focused on formal performance appraisals (PA), one of the most important human resource management practices in firms. In detail, the study analyzes the effect of PAs on employees’ overall job satisfaction. The results demonstrate that PAs linked to monetary outcomes are a powerful HR management tool that is appreciated by employees. Furthermore, we explore the moderating effects of personality traits (Big Five, locus of control) on the relationship between PAs and job satisfaction. The results show that if tangible benefits cannot be provided or are not tied to the assessment procedure, the use of appraisals with no monetary consequences can be detrimental for open-minded and self-determined employees, as appraisals could then potentially raise expectations that are not fulfilled.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Kadiresan Vimala dkk, 2015 “Performance Appraisal and Training and Development of Human Resource Management Practices (HRM) on Organizational Commitment and Turnover Intention”, Asian Social Science; Vol. 11, No. 24, ISSN 1911-2017, E-ISSN 1911-2025. It is widely agreed that the impact of human resource management (HRM) practices can create comparative advantage for the organizational performance when organizational commitment matters. The main intention of this study is to demonstrate a relationship between HRM practices and organizational commitment and its impact on turnover intention. The outcome reflects a correlation among Performance Appraisal and Training and Development (HRM practices) with organizational commitment which in turn contributed an inverse relationship with employee turnover intention. The greater commitment developed among employees will improve the organizational effectiveness through maintained skilled and experienced employees thus reducing turnover intentions. Therefore, this study dedicates to the knowledge on the impact of HRM practices on organizational commitment and turnover intention.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah PT Phosphatindo Perkasa

PT Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian alat-alat industri, bahan kimia industri, elektrikal dan juga jasa melayani perawatan secara periodik untuk alat-alat industri. Sebelumnya PT Phosphatindo Perkasa hanya bergerak pada penjualan bahan kimia, elektrikal dan mekanikal saja.

Adapun macam-macam alat industri yang dijual seperti boiler, colling tower, safety valve, bellow assembling, pump, fillter press, phraser tank, media filter dan banyak macam lainnya. Sedangkan untuk bahan kimia industri seperti carbon aktif, garam NaCi pharma grade, garam NaCi food grade, alkaline liquid, cooling water treatment chemicals, anionic polymer, antracite dan lain sebagainya.

PT Phosphatindo Perkasa didirikan oleh Ibu Hanna Rutiana pada tahun 2008 yang bertempat di Kp. Cimanggis Gang Sawo RT. 02/ RW. 02 Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok 16953, dengan jumlah awal karyawan pada saat itu 15 orang. Kegiatan utama pada saat itu adalah menjual bahan kimia, elektrikal dan mekanikal.

Saat ini PT Phosphatindo Perkasa telah bergerak dibidang kimia industri, elektrikal, mekanikal, peralatan industri atau mesin pabrik seperti mesin boiler, colling tower dan pelayanan untuk perawatan peralatan industri. Untuk menjadi perusahaan terkemuka di penjualan alat-alat industri PT Phosphatindo Perkasa tidak hanya menjual tetapi juga memberikan layanan purna jual terbaik. Beberapa layanannya adalah memberikan perawatan untuk alat-alat industri per tiap periodik dengan mengirimkan tenaga-tenaga ahli yang telah berpengalaman.

PT Phosphatindo Perkasa saat ini juga sudah dilengkapi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Terdaftar yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak dengan nomor PEM-78/WPJ.08/KP.0503/2003 dan mendapatkan nomor NPWP atas nama PT Phosphatindo Perkasa dengan nomor 01.910.743.2-412.000.

Visi dan Misi Perusahaan

PT Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang memiliki visi dan misi serta value, yaitu :

  1. Visi Perusahaan
    1. Menjadi perusahaan penyedia peralatan industri dan bahan kimia yang terbaik, terbesar dan andalan bagi dunia industri di Indonesia.
    2. Menjadi perusahaan yang dapat bersaing dengan perusahaan nasional maupun internasional dengan hasil kerja yang berkualitas terbaik.
    3. Menjadi perusahaan yang mendapatkan kepercayaan dan kepuasan dari para pelanggan.
  2. Misi Perusahaan
    1. Mengutamakan pelayanan, kenyamanan dan kepuasan pelanggan maupun mitra usaha untuk hasil yang optimal dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
    2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah bagi pelanggan.
    3. Bekerja secara profesional dan memiliki kerja tim yang baik.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah perusahaan tentunya membutuhkan tenaga kerja agar dapat menjalankan visi dan misinya selain untuk dapat beroperasi dan berproduksi. Karenanya perusahaan mempekerjakan sejumlah tenaga kerja yang akan dibagi sesuai dengan sumber daya manusia kedalam bagian-bagian yang sesuai dengan keahliannya, sehingga masing-masing individu mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya serta hak-haknya.

Susunan pembagian tugas berdasarkan posisinya tersebut kita kenal sebagai struktur organisasi perusahaan. Dengan adanya sebuah struktur organisasi maka akan mudah membagi tugas dan tanggung jawab masing-masing individu yang masuk kedalam struktur tersebut. Dan jika semua individu dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan tanggung jawabnya, maka di dalam perusahaan tersebut akan tercipta suatu kerjasama yang dapat dikoordinasikan dengan baik demi kemajuan perusahaan.

PT Phosphatindo Perkasa memiliki struktur organisasi fungsional dimana organisasi disusun berdasarkan kegiatan kerja. Secara langsung PT Phosphatindo Perkasa dipimpin oleh pemilik perusahaan yang dibantu oleh kepala divisi dari masing-masing bagian.

Berikut adalah struktur organisasi PT Phosphatindo Perkasa yang berjalan saat ini, yaitu:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Jadwal_Pelaksanaan

Wewenang dan Tanggung Jawab

Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana selalu terdapat dua macam hubungan antara sekelompok orang yang disebut atasan dan sekelompok orang lain yang disebut bawahan yaitu yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatannya. Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi atau bagian pada PT Phosphatindo Perkasa, yaitu :

  1. Direktur
    1. Memimpin dan menjalankan perusahaan dengan memutuskan, menentukan, menerapkan sistem dan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
    2. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan dengan mengkoordinasikan dan mengawasi semua, mulai dari bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
    3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan, pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
    4. Memimpin rapat umum dalam hal untuk memastikan pelaksanaan tata tertib, memberi penjelasan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan
    5. Menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan pihak luar dari perusahaan.
    6. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
  2. HRD (Human Resource Development)
    1. Menyusun rencana kerja.
    2. Mengontrol pelaksanaan sumber daya manusia.
    3. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia.
    4. Mempersiapkan perjanjian kerja karyawan baru.
    5. Mengadakan pelatihan demi meningkatnya kualitas kerja karyawan.
  3. Staff
    1. Mengumpulkan data.
    2. Menginterpretasikan data.
    3. Membantu tugas manajerial yang terkait.
    4. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan.
  4. Marketing
    1. Memonitor perolehan order serta menrangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    2. Memonitor jumlah stock seluruh departemen marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    3. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh tim sales untuk memastikan tercapainya target kepuasaan pelanggan yang telah ditentukan.
    4. Menganalisis dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang telah ditentukan.ditetapkan.
    5. Menganalisis dan memberikan arah pengembangan desain dan warna untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Menerapkan sistem, budaya dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan secara optimal.
  5. Marketing Support
    1. Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan marketing.
    2. Membuat quotations kepada customer. Quotations merupakan surat penawaran yang diberikan kepada pelanggan setelah adanya permintaan penawaran. Quotations ini biasanya berisi kode dan deskripsi barang yang ditawarkan.
    3. Mengirimkan quotations kepada customer.
    4. Melakukan follow up kepada customer.
    5. Mengelola segala kebutuhan promosi dan komunikasi, baik hard maupun softcopy.
    6. Melakukan follow up kepada customer.
    7. Membuat materi keperluan marketing, misalnya dalam membuat brosur, promosi, quotation, email blast, korespondensi dengan customer.
    8. Melakukan pengklasifikasian dan menjaga data-data.
    9. Memasukkan data-data ke sistem.
    10. Melakukan back up terhadap data-data penting, seperti data-data customer dan data-data penjualan.
    11. Membuat laporan dan notulen.
  6. Purchasing
    1. Menerima dan meriview surat permintaan barang dari seluruh bagian, baik yang harian maupun yang bulanan.
    2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.
    3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier.
    4. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.
    5. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisis ketepatan berdasarkan anggaran.
    6. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi barang dan waktu pengiriman.
  7. Accounting
    1. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan.
    2. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca R/L.
    3. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.
    4. Mengevaluasi dan menganalisis implementasi sistem akunting untuk memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis.
    5. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting.
    6. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.
  8. Produksi
    1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
    2. Menentukan standar kontrol kualitas produk.
    3. Mengawasi proses produksi.
    4. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
    5. Mengawasi kelayakan produksi.
    6. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.
    7. memperkirakan serta melakukan negosiasi rentang waktu dengan klien dan manajer dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi.
  9. Warehouse
    1. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakan barang tersebut sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.
    2. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan pembelian dengan fakturnya.
    3. Membuat bukti barang masuk.
    4. Membuat laporan bulanan stock barang kepada direktur logistik.
    5. Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.
    6. Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur logistik.
    7. Mempacking barang-barang yang akan dikirim dengan benar.
    8. Menyiapkan barang-barang dengan benar dan cepat sesuai dengan Sales Order (SO) dan Surat Pengantar (SP) yang diterima.
    9. Membantu Proses bongkar muat barang.
  10. Driver
    1. Menerima perintah yang diberikan untuk tugas keluar terutama dalam hal pengiriman barang ke customer.
    2. Mengirimkan barang ke customer dengan tepat waktu.
    3. Bertanggung jawab terhadap barang-barang yang dikirim serta terhadap kendaraan operasional perusahaan.
    4. Serta bertanggung jawab atas surat jalan yang telah diberikan oleh staff gudang.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan saat ini masih bersifat manual dan memakan waktu. Adapun urutan prosedur sistem yang berjalan saat ini masih manual, adalah sebagai berikut:

HRD

HRD masih mendapat laporan tentang karyawan dari Kepala Departement dengan berupa berkas.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) Versi 8.0 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.

Analisa Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.2. Use Case Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing

Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan penilaian kinerja karyawan.
  2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Marketing, Admin Marketing, Supervisor dan HRD.
  3. 8 (delapan) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu memberikan laporan kinerja, menerima laporan kinerja, memproses laporan kinerja, memberikan hasil laporan kinerja, menganalisa laporan, memberikan laporan analisa kinerja, mempublikasi penilaian kinerja, dan memberikan penilaian.

Sequence Diagram

Gambar 3.3. Sequence Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 4 (Empat) Vertical swimeline yaitu Marketing, Admin Marketing, SPV, dan HRD.
  3. Terdapat 8 (Delapan) Activity dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu a.
  4. 1 (Satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.

Activity Diagram

Gambar 3.4. Activity Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat

  1. 1 (Satu) initial node , objek yang diawali
  2. 8 (Delapan) Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (Satu) Activity Final Node, objek yang di akhiri.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisis sistem yang dipakai adalah analisis SWOT di Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya - upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan Kinerja Sistem.

Berikut adalah tabel analisis SWOT pada sistem informasi di PT Phosphatindo Perkasa :

Tabel 3.1 Analisis SWOT Sistem Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Adalah analisa sumber masukan yang menjadi dasar dari proses pada sebuah sistem, sistem penilaian kinerja dan karyawan terhadap div. Marketing pada PT Phosphatindo Perkasa adalah sebagai berikut :

  1. Marketing memberikan berkas berupa dokumen penjualan kepada Admin Marketing.
  2. Marketing menyerahkan dokumen kepada Admin Marketing berupa sebagai berikut :

    Nama masukan: Dokumen Penjualan Produk

    Fungsi : Sebagai Laporan Penjualan

    Sumber : Marketing

    Media : Kertas

    Struktur data : Awalan dokumen, Isi dokumen, dan Akhiran dokumen

Analisa Proses

Analisa proses menjelaskan tentang semua proses dalam sebuah sistem yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan yang terjadi sebagai berikut ini adalah perancangan sistem penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. Marketing :

Nama Modul : Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Berbasis Web

Masukan : Dokumen

Keluaran : Laporan Penjualan

Ringkasan : Dari hasil analisa penelitian yang dilakukan pada PT. Phosphatindo Perkasa, analisa proses awal sistem hanya berbentuk dokumen untuk laporan penjualan, proses diawali ketika marketing memberikan berkas laporan penjualan yang berupa dokumen kepada admin marketing sebagai laporan dari kinerja para karyawan marketing. Lalu setelah laporan tersebut diterima oleh admin marketing, kemudian admin marketing memberikan laporan tersebut kepada supervisor (SPV) dan setelah itu supervisor menyerahkan laporan tersebut kepada HRD untuk dianalisa dan selesai dianalisa maka dari laporan tersebut sudah ditentukan siapa saja karyawan yang berhak untuk mendapatkan penghargaan tersebut.

Analisa Keluaran

Keluaran sistem adalah semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau dapat juga tampil pada monitor yang sudah dalam bentuk standar tertentu atau sebuah informasi yang dijadikan data untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan, seperti sistem penilaian karyawan dan penghargaan terhadap div. Marketing pada PT. Phosphatindo Perkasa. Output dari sistemnya adalah sebuah kebijakan pengambilan keputusan.

Nama Keluaran : Penghargaan

Fungsi : Untuk mengetahui Karyawan Terbaik

Media : Papan Pengumuman

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2010 @2.80GHz
  2. Monitor : Lenovo LG 19”
  3. Mouse : Logitech USB
  4. Keyboard : Logitech USB
  5. RAM : 4 GB
  6. Hardisk : 1000 T
  7. Printer : Epson L110 dan Epson LX 310

Spesifikasi Softtware

  1. Monitor : Windows 7
  2. Mouse : Microsoft Office 2007

Hak Akses (Brainware)

Seseorang yang mempunyai atau dapat melakukan pengaksesan pada sistem penilaian karyawan dan penghatgaan terhadap div. Marketing sebagai berikut :

Table 3.2 Hak Akses Sistem Penilaian Kinerja Penghargaan Terhadap Div. Marketing

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa kekurangan dan masalah yang terdapat pada prosedur sistem yang berjalan, diantara lain yaitu :

  1. Dalam sistem penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. Marketing berbasis web pada PT. Phosphatindo Perkasa yang berjalan saat ini masih berjalan secara manual, terkadang mengakibatkan kekeliruan dalam proses untuk melaporkan kinerja karyawan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan penelitian dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, supaya memudahkan koordinasi tentang cara penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. Marketing, alternatif dalam pemecahan masalah yang penulis usulkan sebagai berikut:

  1. Membuat rancangan program perancangan sistem penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. Marketing dimana setiap 3 bulan sekali divisi marketing dapat melaporkan hasil penjualannya kepada admin marketing untuk diberikan kepada supervisor dan HRD untuk dianalisa siapa saja karyawan terbaik yang berhak mendapatkan penghargaan. Dalam sistem tersebut terdapat notifikasi dimana dari situ dapat terlihat karyawan mana saja yang layak dan berhak untuk mendapatkan suatu penghargaan.
  2. Menerapkan rancangan aplikasi sistem penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. Marketing tersebut pada PT. Phosphatindo Perkasa, sehingga dapat dipergunakan sebagaimana kegunaan dari sistem tersebut pada divisi yang terkait.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Table 3.3 Elisitasi Tahap I

Elistasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut gambar tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Table 3.4 Elisitasi Tahap II

Elistasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Table 3.5 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Berdasarkan elisitasi tahap I, II dan III diatas, dibentuklah final elisitasi yang di dapatkan dari tahap elisitasi I, II dan III. Berikut adalah gambar final elisitasi tersebut :

Table 3.6 Final Elisitasi

Hasil Observasi

Berikut hasil observasi dan jadwal yang dilakukan penulis selama proses penulisan terjadi pada PT Phosphatindo Perkasa:

Table 3.7 Jadwal Observasi
Table 3.8 Hasil Observasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada saat ini di PT Phosphatindo Perkasa maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.
penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Use Case Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem monitoring permintaan perlengkapan peralatan kantor berbasis web pada PT Phosphatindo Perkasa :

Gambar 4.1. Use Case Diagram Perancangan Sistem Penilaian Kinerja
Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas yang diusulkan saat ini terdapat:
  1. 1 (Sat)u sistem yang mencangkup kegiatan sistem penilaian kinerja dan penghargaan Pada PT. Phosphatindo Perkasa.
  2. Aktor yang melakukan kegiatan di dalam sistem yaitu : 3 aktor, yaitu Admin marketing, SPV dan HRD.
  3. 13 (Tiga Belas)usecase yang akan dilakukan oleh actor tersebut yaitu : Login, Dashboard, Data Master, Data User Statement, Data Staff Marketing Statement, Data Absen Statement, Data Barang Statement, Data Customer, Data Penjualan Statement.
  4. 7 (Tujuh) Extend yaitu : Data User Statement, Data Staff Marketing Statement, Data Absen Statement, Data Barang Statement, Data Customer, Data Penjualan Statement, dan Laporan Penilaian Statement.
  5. 6 (Enam) Include yaitu : Login, Dashboard, Data Master, Laporan Penilaian, Proses Seleksi, Logout.

Berdasarkan Gambar 4.1 Deskripsi Usecase Yang Diusulkan terdapat :

  1. Nama Usecase : Login
    Actor : Admin Marketing, SPV dan HRD.
    Scenario : Admin Marketing, SPV dan HRD melakukan login ke sistem sesuai dengan username dan password masing-masing.
  2. Nama Usecase : Dashboard
    Actor : Admin Marketing, SPV dan HRD
    Scenario : Admin Marketing, SPV dan HRD masuk ke halaman utama yang berupa dashboard.
  3. Nama Usecase : Data Master
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melakukan add, edit, delete pada semua menu yang tedapat dalam menu data master.
  4. Nama Usecase : Data User
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melakukan add user, edit, delete pada menu master data user.
  5. Nama Usecase : Data User Statement
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melihat data user statement.
  6. Nama Usecase : Data Staff Marketing
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melakukan add data staff marketing, edit, delete pada menu master data staff marketing.
  7. Nama Usecase : Data Staff Marketing Statement
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melihat data staff marketing statement.
  8. Nama Usecase : Data Absen
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melakukan add data absen, edit, delete pada menu master data absen.
  9. Nama Usecase : Data Absen Statement.
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melihat data absen statement.
  10. Nama Usecase : Data Barang.
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melakukan add, edit, delete pada menu master data data barang.
  11. Nama Usecase : Data Barang Statement.
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melihat data barang statement.
  12. Nama Usecase : Data Customer
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melakukan add data absen, edit, delete pada menu master data customer.
  13. Nama Usecase : Data Customer Statement
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melihat data customer statement.
  14. Nama Usecase : Data Penjualan
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melakukan add, edit, delete pada menu master data penjualan.
  15. Nama Usecase : Data Penjualan Statement.
    Actor : Admin Marketing
    Scenario : Admin Marketing dapat melihat data penjualan statement.
  16. Nama Usecase : Laporan Penilaian
    Actor : SPV dan HRD
    Scenario : SPV dan HRD dapat melakukan add, edit, delete pada menu laporan penilaian .
  17. Nama Usecase : Laporan Penilaian Statement
    Actor : SPV dan HRD
    Scenario : SPV dan HRD dapat melihat data penjualan statement.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Activity Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem monitoring permintaan perlengkapan peralatan kantor berbasis web pada PT Phosphatindo Perkasa :
Gambar 4.2. Activity Diagram Admin Marketing Perancangan Sistem Penilaian Kinerja dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Berbasis Web
Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Admin Marketing diatas yang diusulkan saat ini terdapat:
  1. Satu Initial Node, objek yang diawali.
  2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin Marketing.
  3. Tiga puluh lima action state, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  4. Satu decision node, yaitu menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang terjadi. Yang pertama apabila login salah maka harus konfirmasi kembali username dan password. Yang kedua apabila login benar maka akan masuk ke menu halaman utama.
  5. Empat Fork Node yang merupakan pilihan dari Action tersebut.
  6. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Admin Marketing Perancangan Sistem Penilaian Kinerja dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing Berbasis Web

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan.

Rancangan Basis Data

Berdasarkan gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan :
  1. Terdapat 7 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya t_user, t_karyawan, t_absen, t_barang, t_customer, t_penjualan, t_reward.
  2. Terdapat 7 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

  1. Tabel User
    Nama Tabel : m_user
    Media : Harddisk
    Isi : Id_User+Username+Password+Nama_Lengkap+NIK
    Primary Key : Id_User
    Panjang Record : 99
    Tabel 4.2 Tabel m_user
  2. Tabel Karyawan
    Nama Tabel : m_karyawan
    Media : Harddisk
    Isi : Id+Kode_Karyawan+Nama_Karyawan+NIK+Alamat+Email+Nomor_HP
    Primary Key : Kode_Karyawan
    Panjang Record : 333
    Tabel 4.3 Tabel m_karyawan
  3. Tabel Absen
    Nama Tabel : m_absen
    Media : Harddisk
    Isi : Id_Absen+Id_Karyawan +Bulan+Ijin+Sakit+Hadir
    Primary Key : Id_Absen
    Panjang Record : 55
    Tabel 4.4 Tabel m_absen
  4. Tabel Barang
    Nama Tabel : m_barang
    Media : Harddisk
    Isi : Id +Kode_Barang +Nama_Barang +Harga_Barang
    Primary Key : Kode_Barang
    Panjang Record : 73
    Tabel 4.5 Tabel m_barang
  5. Tabel Customer
    Nama Tabel : m_customer
    Media : Harddisk
    Isi : Id +Kode_Customer +Nama_Customer +Alamat+No_HP+Dikumpulkan_Oleh
    Primary Key : Id_Customer
    Panjang Record : 302
    Tabel 4.6 Tabel m_customer
  6. Tabel Penjualan
    Nama Tabel : m_penjualan
    Media : Harddisk
    Isi : Id+Kode_Penjualan+Id_Barang+Qty+Id_Customer+Tanggal_Pemesanan +Total_Penjualan+Dijual_Oleh
    Primary Key : Kode_Penjualan
    Panjang Record : 70
    Tabel 4.7 Tabel data_penjualan
  7. Tabel Reward
    Nama Tabel : m_reward
    Media : Harddisk
    Isi : Id_Reward+Id_Karyawan +Reward+Periode
    Primary Key : Id_Reward
    Panjang Record : 117
    Tabel 4.8 Tabel proses_seleksi

Rancangan Prototype

Berikut ini adalah rancangan prototype atau tampilan dari perancangan sistem monitoring pembayaran piutang pada PT. Sarana Anugerah Perdana yang akan dibuat, yaitu :
  1. Tampilan Prototype Menu Home Beranda
    Tampilan prototype menu home beranda ini hanya berisi tentang contoh dari gambar sebuah perusahaan yang biasanya disimbolkan dengan sebuah gedung bertingkat.
    Gambar 4.5 Tampilan Prototype Home Beranda
  2. Tampilan Prototype Menu Home Latar Belakang
    Tampilan prototype menu home latar belakang ini berisi tentang keterangan latar belakang perusahaan.
    Gambar 4.6 Tampilan Prototype Home Latar Belakang
  3. Tampilan Menu Home Alamat
    Tampilan prototype menu home alamat ini berisi tentang alamat dari perusahaan tersebut.
    Gambar 4.7 Tampilan Prototype Home Alamat
  4. Tampilan Menu Register
    Tampilan prototype menu home register ini berisi tentang registrasi user yang ingin mengakses sistem sebelum login.
    Gambar 4.8 Tampilan Prototype Home Register
  5. Tampilan Menu Login
    Tampilan prototype menu login ini berisi username dan password. Setiap user yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.
    Gambar 4.9 Tampilan Prototype Home Login
  6. Tampilan Menu Halaman Utama
    Tampilan prototype menu halaman utama ini berisi dashboard seperti jumlah produk yang terjual beserta grafiknya, jumlah hutang jatuh tempo beserta grafiknya.
    Gambar 4.10 Tampilan Prototype Menu Halaman Utama
  7. Tampilan Menu Data User
    Tampilan prototype menu data user ini berisi tentang hasil masukan pada menu register yang dilakukan user sebelum login. Atau merupakan data-data user yang dapat mengakses sistem tersebut.
    Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu Data User
  8. Tampilan Menu Data Input User
    Tampilan prototype menu data input user ini berisi untuk menambah data user yang ada di perusahaan.
    Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Data Input User
  9. Tampilan Menu Data Staff Marketing
    Tampilan prototype menu data staff marketing ini berisi data diri dari para staff marketing di perusahaan.
    Gambar 4.13 Tampilan Menu Data Staff Marketing
  10. Tampilan Menu Input Data Staff Marketing
    Tampilan prototype menu input data staff marketing ini berisi untuk menambah atau menghapus data para staff marketing yang ada pada perusahaan.
    Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Input Data Staff Marketing
  11. Tampilan Menu Data Absen
    Tampilan prototype menu data absen ini berisi hasil kehadiran dari para karyawan staff marketing yang ada pada perusahaan.
    Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Data Absen
  12. Tampilan Menu View Data Absen
    Tampilan prototype menu view data absen ini berisi hasil masukan dari menu data absen yang ada pada perusahaan.
    Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu View Data Absen
  13. Tampilan Menu Data Barang
    Tampilan prototype menu data barang ini berisi tentang data barang apa saja yang dijual oleh perusahaan.
    Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Data Barang
  14. Tampilan Menu Input Data Barang
    Tampilan prototype menu input data barang ini berisi untuk menambah, mengedit atau menghapus data barang yang akan dijual kepada customer.
    Gambar 4.18 Tampilan Prototype Menu Input Data Barang
  15. Tampilan Menu Input Data Customer
    Tampilan prototype menu input data customer ini berisi untuk menambah data berapa banyak target customer yang didapat.
    Gambar 4.19 Tampilan Prototype Menu Input Data Customer
  16. Tampilan Menu View Data Customer
    Tampilan prototype menu view data customer ini berisi hasil masukan dari menu input data customer.
    Gambar 4.20 Tampilan Prototype Menu View Data Customer
  17. Tampilan Menu Input Data Penjualan
    Tampilan prototype menu input data penjualan ini berisi untuk menambah data penjualan yang sudah dicapai oleh staff marketing.
    Gambar 4.21 Tampilan Prototype Menu Input Data Penjualan
  18. Tampilan Menu View Data Penjualan
    Tampilan prototype menu view data penjualan ini berisi hasil masukan dari menu input data penjualan.
    Gambar 4.22 Tampilan Prototype Menu View Data Penjualan
  19. Tampilan Menu Proses Seleksi
    Tampilan prototype menu proses seleksi ini berisi untuk menyeleksi para staff marketing atau karyawan terbaik mana yang berhak untuk diberikan penghargaan.
    Gambar 4.23 Tampilan Prototype Menu Proses Seleksi
  20. Tampilan Menu View Proses Seleksi
    Tampilan prototype menu view proses seleksi ini berisi laporan para staff marketing mana yang layak ataupun tidak untuk menerima penghargaan.
    Gambar 4.24 Tampilan Prototype Menu View Proses Seleksi
  21. Tampilan Menu Input Laporan Penilaian
    Tampilan prototype menu input laporan penilaian ini berisi data para staff marketing yang akan diinput untuk melihat bagaimana hasil kinerja selama 3 bulan.
    Gambar 4.25 Tampilan Prototype Menu Input Laporan Penilaian
  22. Tampilan Menu Data Absen
    Tampilan prototype menu data absen ini berisi hasil kehadiran dari para karyawan staff marketing yang ada pada perusahaan.
    Gambar 4.26 Tampilan Prototype Menu Laporan Penilaian

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambaran tampilan interface mengenai sistem informasi monitoring pembayaran piutang penjualan pada PT. Sarana Anugerah Perdana dapat dilihat pada gambar berikut ini :
  1. Tampilan Menu Home Beranda
    Gambar 4.27 Tampilan Menu Home Beranda
    Tampilan menu home beranda ini berisi tentang beberapa background gambar dari perusahaan dan menampilkan beberapa pelayanan yang disediakan oleh perusahaan.
  2. Tampilan Menu Register
    Gambar 4.28 Tampilan Menu Register
    Tampilan menu home register ini berisi tentang registrasi user yang ingin mengakses sistem sebelum login.
  3. Tampilan Menu Login
    Gambar 4.32 Tampilan Menu Login
    Tampilan menu login ini berisi username dan password. Setiap user yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.
  4. Tampilan Menu Halaman Utama
    Gambar 4.33 Tampilan Menu Halaman Utama
    Tampilan menu halaman utama ini berisi dashboard seperti jumlah produk yang terjual beserta grafiknya, jumlah hutang jatuh tempo beserta grafiknya.
  5. Tampilan Menu Data User
    Gambar 4.34 Tampilan Menu Data User
    Tampilan menu data user ini berisi tentang hasil masukan pada menu register yang dilakukan user sebelum login. Atau merupakan data-data user yang dapat mengakses sistem tersebut.
  6. Tampilan Menu Staff Marketing
    Gambar 4.35 Tampilan Menu Staff Marketing
    Tampilan menu staff marketing ini berisi tentang data diri para staff marketing yang ada di perusahaan.
  7. Tampilan Menu Absensi
    Gambar 4.36 Tampilan Menu Absensi
    Tampilan prototype menu data absen ini berisi hasil kehadiran dari para karyawan staff marketing yang ada pada perusahaan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :
  1. Processor : Minimal AMD E1 – 1500 APU With Radeon (tm) HD Grapics 1,48 GHz
  2. Monitor : 14” LED
  3. Mouse : Standard
  4. Keyboard : Standard
  5. RAM : Minimal 2 GB
  6. Harddisk : 250 GB
  7. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps

Spesifikasi Software

Selain dari perangkat keras, spesifikasi yang dibuthkan selanjutnya adalah perangkat lunak. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan :
  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome dan Mozila Firefox.

Hak Akses(Brainware)

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Penilaian Kinerja dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Sistem Penilaian Kinerja dan Penghargaan Terhadap Div. Marketing, diantaranya :
  1. Admin Marketing
  2. Supervisor (SPV)
  3. HRD

Testing (Pengajuan)

Implementasi program pada Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang dengan menggunakan Black Box Testing dimana artinya adalah melakukan pengujian terhadap program dengan mengutamakan pengujian kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program misalnya fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan akses database eksternal, kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Cara pengujian Black Box Testing adalah dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila input yang diberikan ketika proses menghasilkan yang sesuai maka program tersebut sudah benar dibuat. Tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya maka program tersebut masih terdapat kesalahan dan harus dilakukan penelusuran atau perbaikan kembali.

Black Box Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang ini menggunakan Black Box Testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Black Box Testing sebagai berikut :
Tabel 4.7 Pengujian Black Box Testing

Time Schedule

Time schedule adalah perencanaan terhadap waktu atau penjadwalan yang diperlukan dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian sampai dengan pada proses implementasi tentang “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Penjualan Berbasis Web Pada PT. Sarana Anugerah Perdana”. Berikut adalah jadwal kegiatan yang diperlukan peneliti yaitu :
Tabel 4.8 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.9 Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada bagian penilaian kinerja karyawan dan penghargaan terhadap div. marketing, maka dapat diambil kesimpulan yaitu antara lain:

  1. Sistem data penilaian kinerja yang masih berjalan saat ini sudah semi terkomputerisasi yaitu dengan menggunakan dokumen. Dokumen yang dimaksud yaitu dokumen yang terdiri dari beberapa lembar kertas yang berisi tentang laporan penjualan dari div. marketing. Saya mengajukan sistem ini karena menurut saya sistem yang sedang berjalan masih kurang maksimal, dikarenakan sistem tersebut masih semi terkomputerisasi jadi masih ada kemungkinan dokumen yang diberikan marketing kepada admin marketing bisa saja dirubah isinya hanya untuk mendapatkan penghargaan karena belum dibatasinya hak untuk mengakses sistem tersebut oleh PT. Phosphatindo Perkasa.
  2. Dalam proses pengumpulan dan pengolahan data penilaian kinerja secara manual terdapat beberapa kendala, yaitu tidak adanya sikap jujur dan professional dari para karyawan div. marketing karena sistem masih semi terkomputerisasi jadi tidak ada batas untuk hak akses yang menyebabkan dapat berubahnya isi dari laporan penjualan yang diberikan hanya untuk mendapatkan sebuah apresiasi atau penghargaan. Maka dari itu saya mengajukan perancangan sistem penilaian kinerja dan penghargaan terhadap div. marketing berbasis web agar dapat mengurangi tingkat kecurangan yang sering terjadi dan dapat meningkatkan kinerja para karyawan khususnya bagian div. marketing dengan memberikan suatu apresiasi atau sebuah penghargaan kepada para karyawan terbaik yang nantinya akan berdampak positif juga untuk meningkatkan produktivitas pada PT. Phosphatindo Perkasa.
  3. Dengan melakukan pengujian dan testing pada PT. Phosphatindo Perkasa sebelum nantinya diterapkan dan menanyakan kepada user yang memakai seberapa menarik dan bermanfaat sistem yang diajukan tersebut.

Saran

Berikut adalah saran yang diberikan penulis untuk dapat diperhatikan dalam menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, saran yang dapat diberikan adalah :

  1. Diperlukan keamanan yang dapat menjaga kerahasiaan data perusahaan maka perlu adanya instalasi software antivirus yang dapat melindungi semua data perusahaan.
  2. Perlunya instalasi beberapa software pendukung untuk menjalankan program serta melakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada admin marketing, supervisor dan HRD.
  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan berfungsi dengan baik, maka perlu dianalisa kembali sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem penilaian kinerja dan penghargaan terhadap div. marketing.

Daftar Pustaka

  1. Faizal Edi, dan Ernawati. 2015. Pemrograman Java Web (JSP,JSTL & SERVLET) “Sistem Informasi Klinik Diimplementasikan dengan Netbeans IDE 7.2 dan MySQL”. Yogyakarta: Gava Media.
  2. Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  3. 3,0 3,1 Muslihudin Muhamad., dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  4. Suprihadi, et all. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller.” Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  5. Gusti, Ngurah Suryantara. 2017. “Merancang Aplikasi dengan Metedologi Extreme Programmings.” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  6. 6,0 6,1 Hutahaean, J. 2015. “Konsep Sistem Informasi.” Jakarta: Deepublish.
  7. Krismaji. 2015:14. “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer pada PT Ladang Makmur”.Sensi Jurnal Vol 2 No 1.
  8. Rahardja Untung. 2014. “Implementasi Viewboard Berbasis Interaktif Javascript Charts Pada Sistem Penilaian Perkuliahan”. Tangerang : STMIK Raharja.
  9. Sunarya Lusyani, Ogi Dermawan, dkk. 2016. “Desain Media Sign System dan Himbauan sebagai Penunjang Informasi pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa”. Malang:Universitas Brawijaya.
  10. Pramono Ardi. 2017 “Aplikasi Mobile Augmented Reality Berbasis Vuforia Dan Unity Pada Pengenalan Objek 3D”. Universitas Semarang Jurnal Transformatika, volume 14, nomor 2, januari 2017.
  11. 11,0 11,1 Kadir Abdul 2014:345. “Konsep Dasar Analisa Sistem”. Jakarta : Binus.
  12. Suryadi, and Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. CCIT 9: 3.
  13. Lestari Arinda, John Roni Coyanda, Dasrial. 2015. “Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online Pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang”. Jurnal Informatika Global. Palembang:Universitas Indo Global Mandiri. (Vol 6 No 1 - Desember 2015)
  14. Hartono. 2014. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Computer”. Jakarta:Rineka Cipta.
  15. Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta.
  16. Masykur Fauzan dkk. 2015. “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”. Universitas Muhammadiyah Ponorogo : IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 4 No 3.
  17. Maulani Giandari, Kartika Chandra Buana Sejati, Siti Pujianingsih. 2016. “Sistem Informasi Pengelolaan Data Pembinaan Kegiatan Kerja Narapidana Berbasis Website pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja.” (Vol. 2 No. 1. Feb.2016).
  18. Rani, Indria Hangga dan Mega Mayasari. 2015. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi.” Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.3 No.2 Hal: 164-170.
  19. 19,0 19,1 Budiharjo, M. 2015. Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.
  20. Moeheriono. 2014. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia.
  21. Irham Fahmi. 2014. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung : CV. Alfabeta
  22. 22,0 22,1 Koencoro, Galih Dwi. 2015. Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja. Skripsi. Universitas Brawijaya
  23. 23,0 23,1 Moorhead dan Griffin. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
  24. Haerudin, Ruli Supriati & Abdul Hakim. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang”. Vol.7 No.1 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  25. Ahmadi. 2014. “Aplikasi Visual Basic Berbasis Client Server Pada Perpustakaan SMAN 1 Talangpadang”.
  26. 26,0 26,1 Al-Husain ,Felita Ariyanti,Sinudarwati.2016.PERANCANGAN DATABASE RELATIONAL PADA TOKO BUKU ONLINE.Jurnal Cerita STMIK Raharja . Vol 2 No 2 – Agustus 2016
  27. Sudarmaji.2014.Studi Pengembangan Teknologi Informasi Pengolah Data Nilai Akhir Mahasiswa Berbasis Web Sebagai Sarana Informasi Akhir Pada Program Diploma 3 Manajemen Informatika Universitas Muhammadiyah Metro ( Penelitian OPR UM Metro , tahun 2014)
  28. Ramadhani H, Nugraha A R.2018 . Aplikasi Web Pengiriman dan Penerimaan SMS Dengan Gammu Engine Berbasis PHP . JUMANTAKA Vol 01 No 01 PISSN: 2613-9138 – EISSN : 2613-9146
  29. 29,0 29,1 Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusuf, dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SiS+ Menggunakan metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT, Vol. 8 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  30. Nisak Zahrutuk Nisak, 2015:3, “Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif”, Malang.
  31. Rahardjo. 2014. “Pengelolaan Pendapatan & Anggaran”. Daerah. Graha Ilmu, Yogyakarta.
  32. Priyo Sutopo Dkk. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari (2016:25)”
  33. Ambarita Arisandy dkk. 2016. “Information System Of Inventory Goods Web-Based On The State Prosecutor Ternate” Maluku Utara: Indonesian Journal on Information System Vol 1, No 1.
  34. Aris dan Indah Puspita sari. 2016. “DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN SECARA ONLINE PADA PT.ULTINET INDONESIA. STMIK AMIKOM.” Yogyakarta, 6-7 Februari 2016. ISSN : 2302-3805
  35. Prabowo Donni. 2016. “Website E-Commerce Menggunakan Model View Controller ( Mvc ) Dengan Framework Codeigniter Studi Kasus : Toko Miniatur” Yogyakarta : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 1.
  36. Nur Eka Ahmad Romadhoni dkk. 2015. “Implementasi Model Waterfall Pada Pengembangan Sistem Informasi Alumni SMKN 1 Jenangan Ponorogo”. Malang : Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia.
  37. Raharja Untung, Ninda Lutfiani, Wahyu Setya Wardana. 2018. “Penjadwalan Agenda Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Secara Online Menggunakan Google Calendar”. TEKNOINFO, Vol. 12, No. 2, 2018, 66-71, ISSN 2615-224X.
  38. Fajar Dwi S. 2017. “Aplikasi Manajemen Perpustakaan Berbasis Web Di SMAN 8 Bandung”. Bandung : e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 : Universitas Telkom Indonesia.
  39. Nur Moh Imam dkk. 2016. “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Pegawai Pada PT. Nusantara Sakti Group Denga Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)”. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
  40. B. Raharjo, “Belajar Otodidak Framework CodeIgniter," in Teknik Pemrograman Web dengan PHP dan Framework CodeIgniter (Definisi XAMPP)”. Bandung, Informatka Bandung, 2015, p. 25.
  41. 41,0 41,1 Purwanto, Riyadi dan Abdul Rohman S. 2014. Sentralisai Database Penduduk Desa Pandansari Kabupaten Brebes. Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7.
  42. 42,0 42,1 Mulyani, Sri. 2016. “Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika”. ISBN : 978-979-19906-2-2.

Contributors

Admin, Diana Setiawati