SI1522483442: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
k (Melindungi "SI1522483442": Sidang Selesai ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)) [runtun])
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini pada 9 Oktober 2019 01.36

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID


SKRIPSI




Disusun Oleh :


NIM
: 1522483442
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY BERBASIS ANDROID

Disusun Oleh :

NIM
: 1522483442
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I)
NIP : 000603
       
NID : 08166




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483442
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Tekhnik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 05060
   
NID : 10020





UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489429
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID

Disusun Oleh :

NIM
: 1522483442
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Eko Bagus Hermanto
NIM. 1522483442

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000

ABSTRAKSI

Komputer telah mengalami perubahan bentuk yang luar biasa untuk membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan seperti proses monitoring laporan penjualan dan kunjungan sales, sehingga pekerjaan dapat mudah terselesaikan dengan cepat. Dalam proses laporan penjualan dan kunjungan sales dibutuhkan system yang terkomputerisasi dimana sistem ini dapat memberikan manfaat dalam mengefektifkan dan mengefesienkan proses bisnis dari sebuah organisasi. Manfaat yang utama adalah pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat membantu proses menjadi lebih cepat, baik dan murah. Namun implementasi PT. Autochem Industry dalam proses laporan dan kunjungan sales masih menggunakan kertas untuk penginputannya. Jika ingin mencari data harus mencari satu persatu diantara banyaknya arsip sehingga memakan waktu yang lama. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka (Literature Review). Metode analisa menggunakan metode analisa Waterfall dari mulai analisa kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengujian program, penerapan program dan pemeliharaan. Metode Perancangannya menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang digambarkan dengan Use Case Diagram,Activity Diagram dan Sequence Diagram. Dengan adanya perancangan sistem informasi kunjungan sales dapat mempermudah karyawan dalam menjalankan pekerjaannya secara efektif dan efisien, sehingga untuk menghasilkan sebuah laporan dan Fix Jurnal Plan (FJP)/kunjungan harian sales tidak perlu menggunakan banyak kertas lagi karena sudah terkomputerisasi.

Kata Kunci: Monitoring, Laporan, Sales


ABSTRACT


Computers have undergone a remarkable change of shape to help humans in carrying out all work activities such as monitoring sales reports and sales visits, so that work can be easily resolved quickly. In the process of reporting sales and sales visits a computerized system is needed where the system can provide benefits in streamlining and streamlining the business processes of an organization. The main benefit is that users can find the information needed quickly, so that it can help the process become faster, better and cheaper. But the implementation of PT. Autochem Industry in the reporting process and sales visits still uses paper for its input. If you want to find data, you have to search one by one among the many archives so that it takes a long time. Data collection methods used in this study are using the method of observation, interviews and literature (Literature Review). The method of analysis uses the Waterfall analysis method from the needs analysis, system design, program code writing, program testing, program implementation and maintenance. The design method uses UML (Unified Modeling Language) which is described by Use Case Diagram, Activity Diagram and Sequence Diagram. With the design of a sales visit information system can facilitate employees in carrying out their work effectively and efficiently, so to produce a report and Fix Journal Plan (FJP) / sales daily visits do not need to use a lot of paper anymore because it is computerized.

Kata Kunci: Monitoring, Reports, Sales



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Tekhnik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :


  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M. Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja .
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I selaku Kepala Program Studi Tekhnik Informatika Universitas Raharja.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, MTI sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Sutrisno, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkanwaktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis. .
  7. Ibu Maria selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmupengetahuan dan motivasi kepada penulis..
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehinggaSkripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Agustus 2019
Eko Bagus Hermanto
NIM. 1522483442



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Gambar 2.2. Arsitektur Apache Cordova

Gambar 3.1 : Pabrik & Depo Tangerang PT. Autochem Industry

Gambar 3.2 : Struktur Organisasi Depo Tangerang PT. Autochem Industry

Gambar 3.3 : Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 : Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.5 : Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.6 : Activity Diagram Proses Permintaan Barang Oleh Sales

Gambar 3.7 : Activity Diagram Proses Pengiriman Barang

Gambar 3.8 : Activity Diagram Proses Laporan

Gambar 4.1 : Use Case Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.2 : Use Case Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.3 : Use Case Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Gambar 4.4 : Activity Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.5 : Activity Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.6 : Activity Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Gambar 4.7 : Sequence Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.8 : Sequence Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.9 : Sequence Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Gambar 4.10 : Class Diagram

Gambar 4.11 : Tampilan Login

Gambar 4.12 : Tampilan Homepage

Gambar 4.13 : Tampilan Menu Store

Gambar 4.14 : Tampilan Menu Add Store

Gambar 4.15 : Tampilan Menu Pilih Tahun

Gambar 4.16 : Tampilan Menu Pilih Jadwal Kunjungan

Gambar 4.17 : Tampilan Menu Jadwal Kunjungan

Gambar 4.18 : Tampilan Menu Pilih Toko/Bengkel

Gambar 4.19 : Tampilan Menu Kunjungan

Gambar 4.20 : Tampilan Menu Detail Kunjungan

Gambar 4.21 : Pengujian Pada Menu Log in

Gambar 4.22 : Pengujian Pada Menu Add Store

Gambar 4.23 : Pengujian Pada Menu Pilih Toko/Bengkel

Gambar 4.24 : Pengujian Pada Menu Detail Kunjungan



DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di era saat ini banyak sekali orang yang ingin membuat usaha sendiri untuk bisa memperbaiki ekonomi mereka sendiri atau per-individu. Banyak sekali usaha-usaha dari mulai usaha kecil, menengah, hingga menjadi sebuah perusahaan yang besar. Demi mencukupi kebutuhan pasar, setiap pengusaha pasti berlomba-lomba untuk menarik para konsumennya. Oleh karena itu bianyak perusahaan atau instasi yang menggunakan sistem informasi dalam kegiatan usahanya, bukan hanya untuk meningkatkan keuntungan tapi juga untuk meningkatkan produktivitas pekerja pada setiap perusahaan.

Dalam perkembangan salah satu kebutuhan primer dan berjalannya suatu kegiatan usaha dalam perusahaan adalah diperlukannya informasi. Informasi yang dihasilkan harus relevan, artinya memiliki kaitan dengan apa yang dibutuhkan, akurat yang merupakan kebenaran dari informasi yang dihasilkan dan tepat waktu adalah informasi sampai pada saat dibutuhkan. Kebutuhan informasi menuntut perusahaan pengolahaan informasi dapat dihasilkan semaksimal mungkin.

dari mulai pengemasan kemasan sampai penjualan produk. Sistem informasi yang berjalan dimulai dari pemesanan produk oleh konsumen sampai laporan penjualan barang yang sudah terjual oleh sales/karyawan.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menjelaskan lebih lanjut dalam bentuk karya tulis ilmiah berupa laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Kunjungan Sales Pada PT. Autochem Industry berbasis Android”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan Skripsi ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi untuk kunjungan sales yang berjalan pada PT. Autochem Industry saat ini ?
  2. Apakah sistem informasi untuk memantau kunjungan sales yang sedang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan ?
  3. Bagaimana meminimalisasi kesalahan pemantauan pada kunjungan sales yang sedang berjalan pada PT. Autochem Industry ?

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Secara garis besar tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai sistem informasi pemasaran pada PT. Autochem Industry. Adapun tujuan dan manfaat penelitian secara khusus sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang di uraikan, maka tujuan dari penulis sebagai berikut :

  1. Membuat monitoring kunjungan sales menjadi lebih mudah dan up to date.
  2. Memudahkan user dalam kontrol laporan penjualan sales berdasarkan data.
  3. Meningkatkan kinerja divisi Marketing.

Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Manfaat Bagi Atasan
    a. Laporan penjualan sales lebih cepat karena data sudah lebih up to date.
    b. Memudahkan dalam membaca laporan karena data yang disampaikan adalah data yang up to date.
    c. Pemantauan menjadi lebih cepat dan akurat.
  2. Manfaat Bagi Sales
    a. Memberikan solusi pada proses kunjungan sales yang dilakukan dengan input data customer menjadi lebih cepat dan efektif.
    b. Memberikan solusi pada sistem yang tidak update secara otomatis setelah kunjungan sales.
    c. Memberikan solusi pada kunjungan sales yang tidak terkontrol berdasarkan data yang di input.

Batasan Masalah

Setelah pokok permasalahan telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan penulisan maka dibutuhkan batasan masalah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis membatasi dan memusatkan permasalahan agar ruang lingkup menjadi lebih jelas, antara lain :

  1. Proses pembuatan sistem kunjungan sales.
  2. Proses pembuatan laporan monitoring kepala cabang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyususan laporan ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian, antara lain :

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)
    Penulis melakukan metode ini dengan cara studi lapangan pada perusahaan serta melihat langsung kinerja perusahaan, sehingga dengan cara ini penulis dapat memperoleh data-data yang diperlukan.
  2. Interview (Wawancara)
    Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada stakeholder pada PT. Autochem Industry. Dikarenakan penulisan laporan mengenai sistem informasi pemasaran, maka penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang berada bagian marketing.
  3. Studi Literature (Studi Pustaka)
    Studi Pustaka yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan pembahasan Skripsi ini.

Metode Waterfall

  1. Analisa Kebutuhan
    Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
  2. Desain Sistem
    Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat permodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram), serta struktur bahasan data.
  3. Penulisan Kode Program
    Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
  4. Pengujian Program
    Tahapan akhir dimana sistem yang baru di uji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangannya dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.
  5. Penerapan Program dan Pemeliharaan
    Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
  6. Sistematika Penulisan

    Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan dibagi beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penulisan berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan Skripsi/Tugas Akhir ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan Manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi (pengamatan langsung), metode interview (wawancara) dan studi pustaka. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang kinerja laporan penjualan, baik dikutip dari berbagai referensi, dari hasil riset yang didapat maupun media lain yang menjadi masukan.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang berjalan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi beserta fungsi-fungsinya. Penjelasan wewenang dan tanggung jawab. Selain menggambarkan organisasi pada BAB ini menggambarkan sistem yang berjalan dengan menggunakan program UML untuk menggambarkan sistem yang berjalan dengan memodelkan secara visual bersifat objek, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram. Gambaran analisa sistem yang berjalan dan permasalah pokoknya dengan menggunakan metode analisa Waterfall. Serta penggunaan Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III, sampai dengan pembuatan draft final untuk pemecahan masalah.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini berisikan tentang menggunakan diagram UML (usecase diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram), Spesifikasi basis data, rancangan layar program, rancangan tampilan output, sampai dengan pengujian sistem.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini berisi poin-poin yang spesifik menjawab kesesuaian antara masalah, pendekatan yang digunakan, dengan solusi yang ditawarkan, yang diperoleh dari tahap-tahap analisa dan perancangan serta saran yang dapat dikerjakan dalam proses pengadaan barang dimasa mendatang, uraian daftar pustaka, dan lampiran-lampiran

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang definisi sistem, di antaranya adalah :

    1. Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[1], dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
    2. Menurut Mulyadi (2016:5)[2] , dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
    3. Menurut Ni Putu Alanita (2014:6))[3], Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih subsistem yang mempunyaii hubungan dan memiliki suatu tujuan yang sama.

    Berdasarkan pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang dapat mendukung sebuah sistem yang lebih besar dan untuk mencapai tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Komponen (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan dan suatu sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Berikut karakteristik dari sebuah system diantaranya :

    1. Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya yang mempunyai batas sistem dan fungsi ataupun tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi.
    2. Lingkungan Luar Sistem (Environment) lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar system yang menguntungkan harus dipelihara dengan baik agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dihilangkan agar tidak mengganggu operasi sebuah sistem.
    3. Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
    4. Masukan sistem (Input) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan dapat berupa masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
    5. Keluaran Sistem (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh suatu sistem.
    6. Pengolah Sistem (Process) Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang sangat diinginkan suatu sistem.
    7. Tujuan Sistem (Goal) Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input suatu sistem yang dibutuhkan dan output suatu sistem yang dihasilkan.

    Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik yang dibutuhkan untuk perancangan sistem yaitu ada 7 karakteristik yang seharusnya dilaksanakan untuk membuat suatu sistem yang baik dan benar.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Fauzan Masykur dkk, (2015)[4] dalam buku yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web” data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf- huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.

    Menurut Yakub dan Maulani dkk. (2016:3)[5] dalam jurnal yang berjudul “Sistem Informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data.” Metode pengolahan data terdiri dari :

    1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
    2. Metode electromechanical, yang merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
    3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).
    4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.

    Menurut Randy Richi Wuaya Jermias, (2016).[6] dalam jurnal berjudul “Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji Dan Upah Pada PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado” data adalah fakta-fakta simbol karakter data atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda, semua itu adalah data. Sumber informasi adalah data juga merupakan bentuk tunggal yang menggambarkan suatu kenyataan yang terjadi pada saat tertentu.

    Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu keadaan, gambar, matematika dan lain sebagainya, yang dimana data tersebut dapat di kelolah menjadi suatu informasi yang berguna dan sesuai dengan fakta yang ada.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Krismaji (2015:14)[7] dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Informasi adalah “data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

    Menurut Untung Rahardja, (2014)[8] dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Viewboard Berbasis Interaktif Javascript Charts Pada Sistem Penilaian Perkuliahan”. Informasi sudah tidak lagi diserap dengan mengandalkan alat-alat yang masih kuno dan konvensional, karenanya peran komputer menjadi sangat krusial dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah, selain itu komputer juga merupakan alat bantu yang sangat baik untuk mengembangkan sistem yang masih ketinggalan zaman.

    Menurut Rizki Yudhi Dewantara, (2017:1)[9] dalam jurnal berjudul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat yang biasa untuk pengambilan keputusan bagi penggunanya.

    Kualitas Informasi

    Kualitas informasi bisa dapat mengalami kesalahan dalam pemberitahuan suatu informasi dan kesalahan dalam cara pengukuran dan pengumpulan suatu informasi dan data sehingga dapat kehilangan suatu data atau data tidak dapat terproses dengan baik, dan juga dapat menerima kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas informasi dapat baik jika memperhatikan 3 hal ini, yaitu suatu informasi harus :

    1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
    2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
    3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi harus mempunyai kualitas tersendiri sehingga informasi tersebut dapat dipercaya oleh kebanyakan masyarakat, informasi yang berkualitas sangat diperlukan demi keberlangsungan hidup seseorang sehingga suatu informasi harus akurat, tepat waktu, relevan.

    Siklus Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 10)[10], “Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu”. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cyle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles)

    Gambar 2.1 Siklus Informasi
    Jeperson Hutahean (2014:11)

    Nilai Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11)[11], Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11), Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras
      Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
    2. Biaya Untuk Analisis
      Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi
    3. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan
      Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
    4. Biaya Perubahan
      Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi stiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
    5. Biaya Operasi
      Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Kadir (2014:9)[12], dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem informasi adalah “sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”

    Menurut Krismaji (2015:15)[13], dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

    Menurut Priyo Sutopo, dkk, 2016[14], dalam jurnal yang berjudul “SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF SEBARAN PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI KALIMANTAN TIMUR BERBASIS WEB”. Berpendapat bahwa Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem di dalam suatu organisasi yang berfungsi mengolah suatu dapa serta menyediakan informasi yang diperlukan bagi pihak yang berkepentingan. Sistem informasi juga merupakan seperangkat komponen suatu sistem yang saling berhubungan dan berintegrasi yang berfungsi untuk memproses data dan serta menyimpan informasi guna mendukung keputusan dan dalam suatu organisasi.

    Komponen Sistem Informasi

    Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia, yang terdiri dari komponen-komponen dalam mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan sebuah informasi. Sistem informasi di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data dan informasi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu untuk mendapatkan laporan- laporan yang diperlukan.

    Menurut Burch dan Grudnitski (2015)[15], dalam buku yang berjudul “Konsep Dasar Sistem Informasi”. ADPG4442/Modul 1”. Mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebutnya sebagai : Blok pembangun (building block), blok pembangun ini kemudian dibagi menjadi Blok Masukan (Input Block), Blok Model (Model Block), Blok Keluaran (Output Block), Blok Teknologi (Technology Block), Blok Basis Data (Database Block), dan Blok Kendali (Controls Block)

    1. Blok Masukan (Input Block) Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (Model Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model-model yang berfungsi untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di dalam basis data, sehingga menjadi keluaran (informasi) tertentu yang diinginkan.
    3. Blok Keluaran (Output Block) Blok keluaran berupa berbagai data keluaran, seperti dokumen keluaran (output) dan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai.
    4. Blok Teknologi (Technology Block) Blok teknologi digunakan untuk menerima masukan (input), menjalankan model, menyimpan dan menelusuri/mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi ini merupakan komponen bantu yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
    5. Blok Basis Data (Database Block) Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tersimpan pada suatu perangkat keras (biasanya komputer) dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
    6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.

    Dari definisi dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi mempunyai komponen yang harus diperhatikan untuk membangun suatu sistem yang baik, akurat dan sesuai dengan kebutuhan user.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Abdul Kadir (2014:345)[16], dalam buku yang berjudul “Konsep Dasar Analisa Sistem”. analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).

    Menurut Suryadi, dan Emi, 2016:270, dalam jurnal CCIT berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

    Menurut Lestari dkk. (2015:10).[17] dalam jurnal berjudul “Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang” dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analisis akan menggali informasi sebanyak- banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini menghasilkan dokumen user requirement ataubisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analisis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah sebuah pembelajaran mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini untuk dapat bisa merancang sistem baru untuk memberikan sistem yang terbaik bagi para user.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Afriyonza, dkk (2014).[18] dalam buku berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI JASA FOTO PERNIKAHAN BERBASIS WEB PADA EUPHORIA PHOTO STUDIO”. Perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

    Menurut Budiman (2017).[19] dalam artikel ilmiah yang berjudul “Perancangan dan Implementasi User Interface Pada Sistem Manajemen Dokumen AIPT Berbasis Web (Studi Kasus : Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal UKSW)” Perancangan sistem yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan metode bootstrap. Tampilan pada aplikasi memanfaatkan framework bootstrap agar lebih menarik dan responsive atau dapat menyesuaikan dengan device yang digunakan.

    Menurut Sidharta dkk (2015:98),[20] dalam jurnal berjudul “Perancangan dan Implemantasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) Berdasarkan Pada Pajak Bumi dan Bangunan” yaitu “Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberi gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Menggambarkan kumpulan dari elemen- elemen yang saling terkait kemudian mengolah dan menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat serta berguna melakukan pengambilan keputusan dana atau untuk dapat mengendalikan suatu organisasi.”

    Dari definisi diatas disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk mulai dari diagram berdasarkan proses bisnis yang ada seperti use case diagram. Kemudian wireframe, hingga codingan. Sehingga dapat memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

    Tujuan Perancangan Sistem Informasi

    Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
    3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

    Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu perancangan sistem informasi tidak dapat berhasil karena tidak mempunyai tujuan yang baik, dengan oleh itu suatu perancangan sistem informasi harus mempunyai beberapa tujuan salah satu tujuan perancangan sistem informasi yaitu : Untuk memenuhi kebutuhan, Untuk memberikan gambaran, Untuk mendukung pengolahan.

    Metode Analisa PIECES

    “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service”. Sholihah (2016:106), Adapun pengertianya sebagai berikut :

    1. Performance (Kehandalan)
      Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :
      1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
      2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dala merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
    2. Information (Informasi)
      Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
    3. Economic (Ekonomi)
      Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
    4. Control (Kendali)
      Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
    5. Eficiency (Efsiensi)
      Efsiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
      1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
      2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan.
      3. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
      4. Data diproses secara berlebihan.
      5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlal berlebihan.
      6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Service (Pelayanan)
      Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatakan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :
      1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
      2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
      3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
      4. Sistem tidak mudah digunakan.
      5. Sistem tidak fleksibel.

    Unified Modeling Language (UML)

    Definisi UML

    “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami”. Esa wijayanti (2014:22)

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:133)[21], “Unified Modeling Languange” (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan dalam di dunia industri untuk menidentifikasi, requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

    Menurut para ahli Onu dan Umeakuka (2016:506)[22], “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as usecases written as text”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, UML atau Unified Modeling Languange adalah sebuah bahasa yang dapat memberikan gambaran suatu analisa yang berorientasikan objek, sehingga dapat dipahami dengan mudah alur suatu sistem tertentu.

    Jenis-Jenis Diagram UML

    Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:140)[23], “Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori”. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

    1. Structure Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure iagram, package diagram dan deployment diagram.
    2. Behavior Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram, Aktivity diagram, State Machine System.
    3. Interaction Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram, Interaction Overview Diagram.
    4. Structure Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.
    5. Use Case Diagram
      Rosa dan M. Salahudin berkata dalam kutipannya (2014:155), “Merupakan permodelan untuk sistem informasi yang akan di buat. Use case mendeskripsikan interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan di buat”.
      1. Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem.
      2. Usecase model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem. Usecase Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan usecase atau antara usecase dan usecase. Hubungan antara actor dan usecase disebut dengan communicate association.
      3. Association / Directed Association Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.
      4. Generalization/Pewarisan, Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
    6. Aktivity Diagram
      “Aktivity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan usecase yang lebih kompleks dan menunjukan interaksiinteraksi satu sama lain. Aktifity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan Start Chart diagram dalam hal menggambarkan aliran data ada model bisnis, tetapi aktifity diagram biasanya di gunakan untuk menggambarkan aktifitas bisnis yang leboh kompleks. Dimana digambarkan antara satu Use case dengan Use case yang lain saling terhubung”. Indrajani (2015: 46).
    7. Sequence Diagram
      “Sequence Diagram menggambarkan kelakuan object pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup object dengan pesan yang di kirimkan dan di terima oleh objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram Squance maka harus di ketahui objek-objek yang terlihat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang di miliki kelas yang diinstasikan menjadi objek”. Rosa dan M. Salahidin (2014:165).
    8. Class Diagram
      “Class Diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class class, hubungan antar class, dan dimana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar class)”. Indrajani (2015:49).

    Tujuan Unified Modeling Language (UML)

    Tujuan dari UML adalah sebagai berikut :

    1. Memberikan model yang telah jadi, bahasa visual yang menggambarkan sistem yang berbasis objek, agar dapat cepat dimengerti secara umum.
    2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.

    Metode Elisitasi

    Langkah-Langkah Elisitasi

    “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Elisitasi di dapat melalui metode wawancara, dan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Elisitasi tahap I, II, dan tahap III”. Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63).

    Tahapan Elisitasi

    Menurut Ariawan dan Wahyuni Dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[24], “Elisitasi dapat dilakukan memalui wawancara dan dilakukan dengan 3 tahap antara lain :

    1. Elisitasi Tahap 1
      Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap 2
      Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:
      1. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. Pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.
      3. Pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luarnya saja.
    3. Elisitasi Tahap 3
      Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :
      1. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut. Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :
      4. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
      5. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan.
      6. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:34)[25] , “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

    Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[26]. “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”.

    Menurut Chinmay (2015:4)[27], “Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi denga struktur logis internal sistem”.

    Definisi Internet

    Menurut Priyanto (2014:12)[28], “Internet adalah Jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia dengan menggunakan teknologi internet”.

    Internet banyak memberikan keuntungan bagi pemakainnya namun dibalik semua manfaat yang diperoleh, internet juga memberikan dampak negatif. Keuntungan pertama yang diperoleh adalah kemudahan mencari informasi. Adapun dampak dari negatif dari internet adalah kemudahan orang untuk melakukan kejahatan seperti menjiplak karya orang lain, kejahatan kartu kredit, perusakan sistem yang berbasis web dan penayangan pornografi.

    Definisi Android

    Menurut Silvia, Haritman dan Muladi (2014:2)[29] : “Android adalah platform open source yang komprehensif dan dirancang untuk mobile devices. Dikatakan komprehensif karena Android menyediakan semua tools dan frameworks yang lengkap untuk pengembangan aplikasi pada suatu mobile device. Sistem Android menggunakan database untuk menyimpan informasi penting yang diperlukan agar tetap tersimpan meskipun device dimatikan.

    ”Sedangkan menurut Vavru dan Ujbanyai (2014:9): “Android is an extensive operating system created by Google, based on open source platform. It is computer software with open source code.(Android adalah sistem operasi yang luas yang dibuat oleh Google, berdasarkan pada platform open source. Ini adalah perangkat lunak komputer dengan kode sumber terbuka).”

    Definisi PHP

    Menurut Betha Sidik (2014:73), “ PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, atau sering dikenal sebagai pemrograman server side”.

    “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”. Arief dalam Iqbal dkk (2017:2).

    “PHP Singakatan dari Hypertext Prepocessor yang merupakan Server-Side Programming, yaitu bahasa pemrograman yang di proses di sisi server.” Abdullah (2016:3).

    JSON

    JSON (JavaScript Object Notation)[30] adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data. JSON terbuat dari dua struktur :

    1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.
    2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

    Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman modern mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini.

    Definisi Apache Cordova

    Phonegap [31] adalah salah satu framework yang opensource yang memungkinkan kita menjadikan aplikasi berbasis web menjadi aplikasi native [12]. Phonegap adalah nama lama, sementara nama baru dari phonegap ini adalah Apache Cordova karena adanya akuisisi dan lain-lain, pengembangannya ditangani oleh ASP (Apache Software Foundation) dan berganti nama menjadi Cordova.

    Dengan framework ini progammer dapat mengembangkan suatu aplikasi mobile yang dapat berjalan di lebih dari satu platform dengan menggunakan script yang sama. Dengan framework ini pengembang tidak harus menguasai bahasa pemrograman Java untuk platform Android atau menguasai bahasa pemrograman Objective-C untuk platform iOS tetapi dengan bantuan Apache Cordova pengembang hanya wajib menguasai HTML5, CSS3 dan Javascript [13].

    Banyak tools framework pendukung Cordova ini yang memudahkan pengembang aplikasi dalam mengembangkan aplikasi mobilenya, seperti Adobe Phonegap dan Ionic Framework.

    Gambar 2.2 Arsitektur Apache Cordova

    Aplikasi yang telah dibuat menggunakan Apache Cordova dikembangkan dengan menggunakan HTML, CSS, dan Javascript yang berada di tingkatan Web App. Aplikasi ini nantinya berjalan melalui file lokal yang bernama index.html. Di dalam Web App sendiri terdapat satu file penting yaitu config.xml dimana dalam file ini terdapat informasi mengenai aplikasi itu sendiri dan beberapa parameter yang menyebabkan bagaimana aplikasi itu nantinya akan bekerja seperti bagaimana aplikasi itu merespon ketika user mengganti orientasi perangkatnya.

    Komponen-komponen yang ada di Web App ini akan dibaca oleh Web View dan disaat yang bersamaan Cordova Plug-in juga dibaca. Plug-in memberikan sebuah interface untuk Cordova dan juga memiliki Plugin Inti (Core Plugin) dimana Core Plugin ini mengijinkan aplikasi untuk mengakses fitur dari perangkat seperti baterai, camera, kontak telepon, dan lain-lain.

    Selain core plugin, ada banyak juga plugin pihak ketiga yang juga mengijinkan aplikasi untuk mengakses fitur device. Pengembang bisa mencari plugin Cordova dengan menggunakan plugin search atau npm. Pengembang juga bisa membuat plugin kita sendiri seperti yang dideskripsikan pada Plugin Development Guide.

    Setelah semua komponen ini dibaca oleh Web View kemudian diteruskan ke sistem operasi perangkat mobile dan aplikasi siap digunakan oleh pengguna.

    Ionic Framework

    [32]Telah disinggung sedikit diatas bahwa salah satu tools pendukung framework Cordova yang memudahkan pengembang dalam mengembangkan aplikasinya adalah Ionic Framework. Ionic sendiri adalah sebuah framework yang bekerja pada front-end, untuk membantu pengembang menggunakan HTML5, CSS3, dan JavaScript. Dalam kasus ini setelah pengembang membangun aplikasi hybrid tersebut, Cordova-lah yang akan membungkus aplikasi itu agar bisa berjalan pada device dan menyedikan plugin-plugin untuk mengakses fungsi native yang tidak bisa dilakukan oleh JavaScript yang berjalan di web browser. Oleh karena itu Ionic Framework memiliki struktur file Cordova [13].

    Gambar 2.3 Arsitektur Ionic Framework

    Bagian yang sangat penting pada framework ini adalah AngularJS karena Ionic dibangun berdasarkan AngularJS. Ionic sendiri sebenarya adalah salah satu module AngularJS yang digabung dengan CSS agar bisa menjadi aplikasi yang menyerupai aplikasi native. Dengan kata lain AngularJS disini bekerja sebagai controller aplikasi tersebut.

    Tidak hanya AngularJS saja yang membantu framework Ionic ini karena framework ini tidak bekerja sendiri. Pembungkus aplikasi menggunakan Cordova dan struktur default-nya, bagian JavaScript telah diserahkan kepada AngularJS, untuk mempercantik tampilan menggunakan CSS3 generasi terbaru atau yang disebut dengan SASS, memaksimalkan pembangunan tools-tools pada framework ini akan dilakukan oleh Gulp, untuk meng-upgrade ke versi yang lebih baru berdasarkan bower.

    Definisi My SQL

    Menurut Betha Sidik (2014: 333), “MySQL merupakan sofware database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasenya yang saat itu bisa dikatak paling cepat, dan jarang ada masalah”.

    “MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya”. Nugroho Dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:49).

    “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data,yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”. Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77).


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Monitoring

    Definisi Monitoring

    Menurut Sutabri (dalam Herlina dan Rasyid,2016:43). “Monitoring juga didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar dapat langsung diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh kemajuan”.

    Jadi, Monitoring adalah kegiatan penilaian pola kerja yang dilakukan dengan cara mengkaji maupun mengamati sesuatu kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

    Tujuan Monitoring

    Monitoring difokuskan pada penggambaran perubahan kondisi yang terjadi dan menjelaskan hubungan suatu akibat yang terjadi, manakala kestabilan di lakukan terhadap efektifitas, efesiensi, serta keseimbangan pihak-pihak yang di libatkan dalam proses perubahan tersebut, sehingga evaluasi akan masuk di dalamnya, untuk lebih jelasnya tujuan monitoring adalah sebagai berikut :

    1. Mengumpulkan data dan informasi yang di perlukan bagi peserta proses pembelajaran.
    2. Mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.
    3. Mengidentifikasikan masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi dengan melakukan penilaian apakah pola kerja manajemen yang digunakan sudah tepat atau belum, serta agar mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa menyimpang dari tujuan.

    Definisi Penjualan (Sales)

    Penjualan (sales) adalah aktivitas atau bisnis yang menjual produk atau jasa. Dalam proses penjualan, penjual atau penyedia barang dan jasa memberikan kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli untuk suatu harga dan barang atau jasa tertentu. Penjualan dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti penjualan langsung, dan melalui agen penjualan.

    Menurut (Mulyadi dalam Sondy Damanik, 2014) berpendapat bahwa, “Penjualan adalah barang yang diproduksi dan dijual perusahaan tersebut. Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.”

    Menurut Basu Swastha dalam Irwan Sahaja (2014:246), “Penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang membutuhkan yang telah ditentukan atas tujuan bersama.”

    Definisi Siklus Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:127). “siklus penjualan merupakan satu rangkaian kegiataan penjualan yang terjadi secara berulang – ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi bisnis.

    Kegiatan Siklus Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:128). “Kegiatan dalam siklus penjualan kurang lebih meliputi :

    1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan,
    2. Menerima order pembelian dari pelanggan,
    3. Menyiapkan kontrak penjualan dan/atau order penjualan,
    4. Menyiapkan barang/jasa,
    5. Menyiapkan pengiriman barang atau penyerahan jasa,
    6. Menyiapkan faktur penjualan,
    7. Melakukan penagihan piutang,
    8. Menerima order pembelian dari pelanggan,
    9. Menerima pembayaran piutang, dan
    10. Proses akuntansi :
    11. Jurnal Penjualan,
    12. Jurnal Penerimaan Kas,
    13. Pemeliharaan kartu piutang,
    14. Pemeliharaan buku besar, dan
    15. Penyiapan laporan akuntansi.

    Komponen-Komponen Siklus Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:130). “cara terbaik untuk memahami siklus penjualan adalah dengan menganalisi dan mendeskripsikan blok – blok, atau komponen – komponen terkait yang membentuk siklus penjualan tersebut yang terdiri dari :

    1. Komponen input,
    2. Komponen proses atau model,
    3. Komponen basis data,
    4. Komponen output,
    5. Komponen teknologi, dan
    6. Komponen pengendalian (control)

    Fungsi Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:128). Dalam siklus penjualan, kontak pertama pelanggan adalah dengan fungsi penjualan. Fungsi ini bertugas antara lain :

    1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan,
    2. Menerima order pembelian dari pelanggan,
    3. Berkoordinasi dengan fungsi keuangan untuk proses persetujuan kredit,
    4. Menyiapkan kontrak penjualan dan/atau order penjualan,
    5. Berkoordinasi dengan fungsi gudang untuk mengetahui informasi tentang status barang dan penyiapan barang,
    6. Berkoordinasi dengan fungsi pengangkutan untuk proses pengiriman barang, dan
    7. Menyiapkan faktur penjualan.

    Prosedur Penjualan

    Tahap-tahap penjualan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

    1. Penyiapan Pesanan Penjualan
      Jika perusahan menerima pesanan dari pembeli, maka pesanan itu harus lebih dahulu disetujui oleh bagian penjualan dan bagian kredit. Apabila perusahaan sudah membuat barang untuk pesanan, maka pesanan tersebut berfungsi sebagai info kepada bagian gudang untuk melepaskan barang yang disebut dalam pesanan tersebut.
    2. Mengirim Barang
      Seorang petugas yang mengumpulkan barang yang akan di jual harus mencocokan barang tersebut dengan pesanan pembeli, dan bagian pengiriman membuat perubahan seperlunya seperti menambah biaya pengangkutan dan biaya lainnya, kemudian tembusan pesanan dikembalikan kepada bagian pembuat faktur.
    3. Pembuat Faktur
      Bagian pembuat faktur membandingkan pesanana penjualan dan tembusannya diterima dari bagian pengiriman barang. Faktur penjualan kemudian di buatkan faktur asli lalau di berikan kepada pembeli, duplikatnya di simpan dengan pesanan pembeli, kemudian duplikat itu diserhkan kebagian pembukuan dan tembusannya dikirim ke bagian penjualan.
    4. Menerima Pembayaran dari Pembeli
      Pembeli melakuakan pembayaran secara langsung, melalui pos maupun melaui transfer rekening kepada perusahaaan.

    Definisi Produk

    Menurut Kotler dan Amstrong (2015:248), Produk adalah sebagai berikut: “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption that might satisfy a want or need”. Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu kegiatan perusahaan yang dapat ditawarkan kepasar untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

    Literature Review

    Definisi Literature Review

    Definisi literature review menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62) mendefinisikan “studi kepustakaan adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”. “Literature review atau tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu”. Aris Martono, dkk dalam (Journal CERITA, Volume 3 No 2 – Agustus 2017).

    Manfaat Literature Review

    Menurut Budy, dkk (2014:29), Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    1. Penelitian yang dilakukan Handayani, I., Warsito, A., & Pangestu, S. (2018)[33], pada CCIT Journal, 10(1), 127-138. ISSN: 1978-8282. Dengan dibuatnya penelitian mengenai NSCCIT atau National Seminar and Call For Paper, diharapkan dapat menjadi solusi terbaik bagi seluruh civitas akademika untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan masalah - masalah yang hendak diteliti dan saling membantu dalam pemecahan masalah.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja, U., Azizah, N., & Dewi, S. (2018)[34], pada CCIT Journal, 7(1), 1-21. ISSN: 1978-8282. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode sistem berbasis online, sistem pelayanan dukungan tersebut akan sangat mudah untuk didapatkan. Adapun ROOSTER merupakan sebuah aplikasi sistem pelayanan dukungan berbasis online yang sangat praktis. Dalam artikel ini di jelaskan mengenai masalahmasalah yang timbul serta pemecahan masalah yang diteliti. Selain itu terdapat 3 (tiga) ciri khas dan 5 (lima) keunggulan dari aplikasi ini. Pada implementasinya ditampilkan tampilan protoype dari aplikasi ROOSTER.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh saefullah, A., Azizah, N., & Ansyah, A. (2018)[35], . Pada CCIT Journal, 9(1), 60-70. ISSN: 1978-8282. Mereka mengusulkan bahwa seorang mahasiswa dapat melakukan pembayaran biaya kuliah melalui mekanisme transfer bank dan hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk mengirim uang dari rekening satu kepada rekening yang lain. Namun terkadang pembayaran biaya kuliah tidak selamanya melalui transfer, ada juga yang melakukan pembayaran harus datang kepada loket pembayaran atau kasir. Pada saat ini teknologi informasi yang sudah sedemikian maju, maka kegiatan datang ke loket dan melakukan pembayaran dengan cara mengantri merupakan kegiatan yang tidak nyaman dan membuang waktu.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh saefullah, A., Immaniar, D., & Juliansah, R. (2018)[36]. pada CCIT Journal, 8(2), 45-56. ISSN: 1978-8282. Penulis mengatakan Dengan berkembangnya teknologi seluler yang tidak hanya digunakan sebagai telephone dan sms saja, tapi juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah robot, seperti halnya smartphone android yang sudah ditanamkan fitur komputer. Sehingga teknologi robot bisa dikendalikan jarak jauh dan sesuai yang diinginkan pengguna. robotjuga merupakan salah satu teknologi yang mampu membantu pekerjaan manusia, seperti proses pekerjaan yang menguras tenaga manusia, serta mempunyai resiko tinggi. Sehingga dibuatlah fungsi robot untuk memperkecil resiko besar yang berhubungan dengan tugas fisik yang berat, memposisikan sebuah benda, dan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja STMIK Raharja ,Qurotul Aini STMIK Raharja, Desy Apriani STMIK Raharja , Alfiah Khoirunisa STMIK Raharja. (2019)[37]. Pada Technomedia Journal, 3(2), 213-223. ISSN: 2620-3383. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode belajar yang masih menggunakan cara konvensional. Metode tersebut tentunya dianggap sebagai cara yang membosankan dan membuang banyak waktu, di mana mahasiswa tidak dapat mengeksplorasi dalam proses pembelajaran yang akan memakan waktu lama untuk melakukan pencarian manual untuk jumlah file yang telah dikumpulkan.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh U Rahardja, NJ Tejosuwito, FS Armansyah.(2017)[38]. Pada Technomedia Journal 1 (2), 51-62. ISSN: 2620-3383. Penelitian mengatakan bahwa Kecanggihan teknologi device yang semakin merambah didunia pengetahuan dan teknologi membuat pengembangan sistem pemanfaatan baru seperti aplikasi Pen+ berbasis mobile yang dimanfaatkan oleh dosen dalam menginput hasil nilai ujian mahasiswa. Seluruh orang didunia pasti memiliki handphone. Teknologi yang digunakan pada handphone kini telah menjadi smartphone yang lebih banyak fitur-fitur aplikasi yang canggih menggunakan jaringan internet.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh A Husain, AHA Prastian, A Ramadhan. (2017)[39] . Pada Technomedia Journal 2 (1), 105-116. ISSN: 2620-3383. Penulis berpendapat bahwa Sistem absensi saat ini perlu memerlukan pembaharuan sistem yang baru. Karena dengan melakukan hal ini akan berdampak sangat baik bagi perusahaan dilihat dari sisi efisien, efektif, dan cepat. Dalam hal ini perusahaan berlomba membuat sistem absensi yang dapat berjalan pada teknologi saat ini seperti smartphone android. Hal tersebut membutuhkan sebuah design rancangan sebelum sistem ini dibuat sehingga dapat mengetahui permasalahan dan solusi pada sistem yang akan dibuat. Design sistem absensi online digunakan untuk mempercepat absen hanya melalui smartphone android yang dimiliki oleh masing-masing karyawan.
    8. Penelitian yang dilakukan K Tiara, T Nurhaeni. (2016)[40]. Pada Technomedia Journal 1 (1), 65-77. ISSN: 2620-3383. Dengan Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan selalu berubah-ubah dari tahun-ketahun membuat inovasi dalam membuat suatu karya yang kreatif, seperti halnya Perguruan Tinggi Raharja sangat membutuhkan sistem informasi yang relevan, akurat, cepat, dan efisien untuk menunjang keberlangsungan aktivitas akademik kedepannya. Green Orchestra Plus atau biasa juga disebut dengan GO+, merupakan sebuah sistem pelayanan informasi pembayaran mahasiswa secara online yang dibuat untuk Perguruan Tinggi Raharja sebagai sistem yang memberikan informasi pembayaran berupa RBK, RBR, dan cara pembayaran dengan menggunakan Virtual Account.
    9. Penelitian yang di lakukan oleh Tonci Grubic, (2014)[41]. Pada Journal of Manufacturing Technology Management, Vol. 25 Issue: 1, pp. This research identify and critically analyse relevant research addressing the topic of remote monitoring technology and servitization and, based on this analysis, propose an agenda to guide future research in this area. The methodology adopted is literature review consisting of three steps: define purpose and research questions, select keywords and databases, and identify and analyse relevant papers.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh W Nashihuddin & DR Aulianto, (2016)[42]. Pada Jurnal Pustakawan Indonesia, Vol. 15, No. 1-2. Journal accreditation program aims to improve the quality and quantity of publications in the scientific community so as to competitiveness on the international scientific periodicals. This study aims to: (1) describe the journals that have been accredited by LIPI and Higher Education, which is viewed from the aspect field of science, the agency issuing, and the city of an issue; and (2) know the effort in preparing for publication journal managers become accredited and reputable international journals. Data sourced from literature studies, in the form of regulatory documents, articles, papers and presentations related to the accreditation of scientific periodicals.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Profil Perusahaan

    PT. Autochem Industry, mengimpor, memproduksi, menjual, dan mendistribusikan pelumas untuk otomotif dan produk perawatan kendaraan. Kami menawarkan bermacam produk perawatan mobil dan sepeda motor dengan berbagai merek internasional. Tujuan kami adalah untuk menyediakan one-stop shop untuk semua kebutuhan perawatan otomotif Anda.

    Merek internasional yang kami tawarkan adalah: Prestone, Autolite, Master, Fram. Prestone memiliki produk berkualitas unggulan untuk perawatan mobil yang meliputi cairan rem, cairan power steering, dan lain-lain. Autolite adalah salah satu pemimpin pasar di Amerika Serikat untuk busi dengan lima kategori busi berbeda: standar, racing, platinum, double platinum dan performa ekstrim. Master menawarkan berbagai pelumas mulai dari oli mesin performa tinggi hingga rantai pelumas sepeda motor. Fram memasarkan berbagai kualitas filter oli, udara dan bahan bakar, dan menjadi merek filter oli nomor satu di Amerika.

    Sejarah Perusahaan

    PT. Autochem Industry didirikan pada tahun 1984 untuk menjadi agen tunggal cairan rem Prestone untuk pasar Indonesia. Pada tahun 1985, kami telah membangun fasilitas pengemasan cairan rem agar lebih responsif terhadap pasar lokal. Kantor pusat dan pabrik kami yang berlokasi di Tangerang, menempati lahan seluas 3,5 hektar. Pada tahun 2011, pabrik kami secara resmi telah bersertifikat sebagai pabrik dengan standar ISO 9001:2008. Kami berusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi produksi dengan tetap menjaga standar kualitas tertinggi. Selain mendirikan pabrik untuk memperluas daerah pemasaran di Indonesia, PT. Autochem Industry juga membuka cabang-cabang atau depo-depo untuk berbagai daerah seperti Palembang, Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan masih banyak di daerah-daerah di Indonesia dengan tujuan untuk membantu dalam penjualan produk.

    Sumber Operational Manager Depo Tangerang PT. Autochem Industry
    Gambar 3.1. Pabrik & Depo Tangerang PT. Autochem Industry

    Visi, Misi dan Strategi Perusahaan

    Visi PT. Autochem Industry adalah untuk secara konsisten melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menawarkan konsep inovatif dan solusi kreatif bagi pelanggan kami. Kami berusaha untuk tetap kompetitif tidak hanya secara nasional tetapi juga secara global dengan menerapkan filosofi perbaikan terus-menerus dalam setiap aspek organisasi. PT Autochem Industry siap untuk memenuhi semua tantangan di pasar global di era globalisasi ini.

    Misi PT. Autochem Industry adalah untuk memberikan produk otomotif berkualitas tinggi melalui jaringan distribusi yang komprehensif. Semua produk kami telah melalui kontrol kualitas yang ketat sebelum didistribusikan ke pasar untuk memastikan pelanggan kami menerima standar kualitas tertinggi. Pada saat yang sama, jaringan distribusi yang komprehensif kami memungkinkan kami untuk menyediakan respon cepat dan layanan pribadi untuk semua pelanggan kami. Melalui pemahaman yang lebih baik dari pasar lokal, posisi stok yang baik untuk pengiriman tepat waktu, dan perwakilan layanan pelanggan terlatih secara profesional, PT Autochem Industry akan memastikan kepuasan bagi pelanggan kami.

    PT. Autochem mempunyai brand promise yang sangat penting sebagai berikut :

    1. Untuk customer - Memberikan pelayanan terbaik dan mengesankan sehingga customer akan senang dan mau untuk menggunakan produk PT. Autochem Industry kembali.
    2. Untuk karyawan - Menjadikan PT. Autochem Industry sebagai tempat untuk berinteraksi dan menjalin kebersamaan sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama.
    3. Untuk shareholder - Memberikan keuntungan dan nilai yang tinggi atas perkembangan perusahaan sehingga bisa menjadi perusahaan Automotive Care pilihan.

    4. Untuk business partner Memberikan pertumbuhan penjualan secara berkesinambungan dengan berlandaskan rasa kepercayaan dan saling menguntungkan.

    Produk Dan Layanan

    PT. Autochem Industry menyediakan beberapa produk yang sesuai dengan konsep Automotive Cares. Diantaranya adalah untuk kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor dan mesin industry. PT. Autochem mempunyai lima brands produk yaitu Prestone, Master, Redex, Autolite dan FRAM. Jumlah item produk terbatas oleh kebutuhan yang sifatnya mendesak.

    Program Promosi

    PT. Autochem Industry mendesain katalog yang menarik untuk media promosi dan disebarkan kepada customer dengan tujuan menarik minat pelanggan untuk menggunakan produk PT. Autochem Industry.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi adalah penggambaran secara grafik struktur kerja dari suatu organisasi, penggambaran ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam koordinasi setiap bagian dari satuan kerja personil dalam melakukan tugas dan fungsi organisasi. Secara garis besar struktur organisasi pada Depo Tangerang PT. Autochem Industry dapat digambarkan sebagai berikut :

    Sumber Operational Manager Depo Tangerang PT. Autochem Industry
    Gambar 3.2. Struktur Organisasi Depo Tangerang PT. Autochem Industry

    Tugas Dan Wewenang

    Tugas Pokok dari masing-masing bagian yang ada di struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :

    1. Direktur
      1. Membuat kebijakan dan peraturan baru yang mencakup semua cabang.
      2. Mengawasi serta mengevaluasi kinerja karyawan.
      3. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan perusahaan.
    2. Area Manager Marketing
      1. Membuat peraturan dan kebijakan yang berlaku pada area yang dikelolanya.
      2. Mengontrol data penjualan pada cabang-cabang yang ada di areanya.
      3. Melakukan kunjungan ke customer-customer besar bersama kepala cabang.
      4. Melakukan evaluasi dan memberikan solusi terhadap depo-depo yang mengalami kesulitan dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.
    3. Operational Manager
      1. Mengawasi kinerja bagian staff operasional depo tangerang.
      2. Memberikan solusi serta pemecahan yang terjadi di bagian staff.
      3. Menandatangani bukti pengeluaran kas/bank sebagai bukti persetujuan operational manager terhadap pengeluaran kas kecil.
      4. Menerima jurnal umum dan laporan perincian kas kecil dari bagian staff credit control dan menandatangani laporan perincian kas kecil.
    4. Kepala Depo
      1. Menerima dan menandatangani bukti pengeluaran kas/bank dari staff finance yang sebelumnya telah disetujui oleh operational manager.
      2. Menandatangani faktur penjualaan.
      3. Mengecek dan menandatangani PO (Purchases Order).
      4. Melakukan kunjungan ke customer – customer besar bersama area manager marketing.
    5. Supervisior Sales
      1. Mengecek dan menandatangani PO (Purchases Order).
      2. Memberikan PO (Purchases Order) rangkap 1 dan 3 kepada bagian staff credit control dan PO ( Purchases Order) rangkap 2 kepada sales yang telah ditandatangani oleh kepala depo.
      3. Menangani dan mengunjungi customer - customer yang bermasalah dengan pembayaran faktur atau tagihan.
      4. Membantu sales dalam mencapai target penjualan.
    6. Staff Credit Control
      1. Menerima copy bukti pengeluaran kas/bank dari bagian finance yang merupakan bukti penerimaan kas kecil dari staff finance pusat.
      2. Menerima bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank dari staff finance yang telah ditandatangani oleh operational manager , kepala depo dan karyawan.
      3. Memeriksa bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank dan mencatat kedalam jurnal umum serta laporan perincian kas kecil.
      4. Memberikan laporan perincian kas kecil kepada staff finance.
    7. Staff Finance
      1. Menandatangani dan menerima copy bukti pengeluaran kas/bank dari staff finance pusat yang dijadikan bukti bahwa staff finance telah menerima uang pengisian kas kecil dan memberikan copy bukti pengeluaran kas/bank kepada bagian staff credit control.
      2. Menerima bukti transaksi dari karyawan yang mengklaim pengeluaran kas kecil dan mencatat bukti transaksi kedalam bukti pengeluaran kas/bank.
      3. Memberikan bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank kepada operational manager dan kepala depo untuk diperiksa dan ditandatangani sebagai persetujuan atas pengeluaran kas kecil.
      4. Memberikan sejumlah uang dan bukti pengeluaran kas/bank kepada karyawan yang mengklaim dan meminta untuk menandatangani bukti pengeluaran kas/bank sebagai bukti bahwa karyawan telah menerima uang sesuai dengan bukti transaksi yang di klaim.
      5. Memberikan bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank yang telah ditandatatangani oleh Operational manager, kepala depo, karyawan kepada bagian credit control.
      6. Menerima laporan perincian kas kecil dari staff credit control dan membuat laporan permintaan pengisian kas kecil yang akan diberikan kepada staff finance pusat.
    8. Staff Administrasi
      1. Menerima PO (Purchases Order) rangkap 1 dan 3 dari bagian staff credit control.
      2. Membuat surat jalan 4 rangkap sesuai dengan PO ( Purchases Order) yang diberikan oleh bagian staff credit control dan melampirkan surat jalan 4 rangkap tersebut dengan PO (Purchases Order) rangkap 3.
      3. Menandatangani surat jalan dan memberikannya kepada bagian gudang.
      4. Mengarsipkan PO (Purchases Order) rangkap 1.
      5. Membuat faktur penjualan 3 rangkap dan memberikannya kepada kepala depo untuk ditandatangani.
    9. Collector
      1. Menerima laporan penagihan, faktur penjualan rangkap 1 dan 3, surat jalan rangkap 1 dari bagian staff credit control untuk ditagih kepada customer.
      2. Memeriksa dan menandatangani laporan penagihan.
      3. Melakukan penagihan ke customer.
      4. Memberikan kas, laporan penagihan, faktur penjualan rangkap 3 kepada bagian staff finance.
    10. Sales
      1. Mengunjungi customer-customer untuk mendapatkan order.
      2. Menulis orderan yang didapat kedalam PO (Purchases Order) 3 rangkap.
      3. Memberikan PO (Purchases Order) 3 rangkap kepada supervisor sales untuk ditandatangani dan nantinya setelah ditandatangani akan diberikan kepada kepala depo untuk ditandatangani juga.
      4. Membuat data penjualan kedalam papan hasil penjualan setiap harinya sesuai dengan order yang didapat.
      5. Mengarsip PO (Purchases Order) rangkap 2 sebagai bukti orderan customer.
    11. Gudang
      1. Menerima dan mengecek surat jalan 4 rangkap yang dilampiri nomor pesanan rangkap 3.
      2. Menandatangani dan menyiapkan barang sesuai dengan surat jalan.
      3. Memberikan surat jalan kepada bagian pengiriman.
      4. Menerima surat jalan rangkap 3 dari bagian pengiriman dan memasukkan data barang kedalam kartu stock.
      5. Mengarsipkan surat jalan rangkap 3 sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang.
    12. Pengiriman
      1. Menerima surat jalan 4 rangkap yang dilampiri dengan nomor pesanan rangkap 3 dari bagian gudang dan menandatangani surat jalan tersebut.
      2. Mengirimkan barang ke customer dan meminta customer untuk menandatangani serta memberikan PO (Purchases Order) rangkap 3 dan surat jalan rangkap 4 kepada customer sebagai bukti penerimaan barang.
      3. Mengembalikan surat jalan rangkap 1 dan 2 yang telah ditandatangani oleh customer kepada bagian staff administrasi dan surat jalan rangkap 3 kepada bagian gudang.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Proses Permintaan Barang Dari Sales
      Pada saat sales kunjungan ke toko sparepart atau bengkel, lalu menanyakan ke toko ada barang yang sudah habis atau belum, bila belum berarti sales hanya mengadakan dengan mengisi atau meminta stempel kunjungan ke bengkel atau toko sparepart. Tapi bila barang di costumer ada yang habis atau kosong, lalu memesan barang, maka sales akan mengisi nota pemesanan. Untuk keesokan harinya di serahkan kepada pihak sales admin , untuk kemudian dibuatkan surat jalan.
    2. Proses Pengiriman Barang
      Setelah bagian sales admin selesai membuat surat jalan, lalu diserahkan ke bagian gudang barang jadi. Bagian gudang barang jadi mempersiapkan barang sesuai surat jalan, bila barang tidak ada, bagian gudang akan berkoordinasi lagi dengan sales admin untuk memesan barang ke gudang produksi. Bila semua barang sudah ready stok lalu pihak gudang barang jadi akan menandatangani surat jalan yang berarti baranag sudah siap untuk dikirim. Lalu driver mengirim ke pelanggan. Untuk seterusnya pelanggan akan mengecek barang, bila tidak sesuai pelanggan akan membuat sebuah catatan di nota pemesanan berwarna biru. Lalu driver akan berkoordanisasi dengan bagian gudang barang jadi untuk menukar barang yang tidak sesuai untuk selanjutnya dikirim kembali kepada pelanggan. Bila sudah sesuai pelanggan akan menandatangani surat jalan, driver akan melaporkan surat jalan yang sudah di tandatangani pelanggan, yang kemudian akan di arsipkan oleh sales admin sampai tanggal jatuh tempo.
    3. Proses Laporan
      Staff gudang menyerahkan laporan stok barang dan laporan pengiriman kepada kepala gudang setiap satu bulan sekali.

    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Guna memperjelas dari pengaturan sistem yang berjalan maka dijelaskan dengan memakai tools UML (Unified Modeling Language).

    Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

    Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Dalam Diagram Use Case yang berjalan diatas terdapat keterangan, antara lain :

    1. Terdapat 3 (tiga) actor yaitu antara lain : Sales, Staff Admin dan Kepala Depo.
    2. Terdapat 11 (empat belas) use case dalam diagram diatas antara lain :
    3. Dan untuk memperjelas gambar diatas yaitu :
      1.Sales melakukan kunjungan ke setiap toko/bengkel.
      2.Kemudian Sales menuliskan orderan kedalam PO (Purchases Order).
      3.Setelah itu Sales memberikan PO (Purchases Order) ke Staff Admin.
      4.Sales membuat laporan penjualan dan diberikan kepada Kepala Depo.
      5.Sales mengarsipkan PO (Purchases Order).
      6.Lalu Staff Admin membuat surat jalan.
      7.Staff Admin menandatangani surat jalan.
      8.Staff Admin membuatkan faktur penjualan.
      9.Kemudian Kepala Depo menandatangi faktur penjualan.
      10.Kepala Depo menandatangi bukti pengeluaran kas/bank.
      11.Kepala Depo melakukan kunjungan ke took/bengkel besar.

    Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai sistem informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakkan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam penyampaian informasi.

    Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar di atas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. Terdapat 10 ( sepuluh ) lifeline antarmuka yaitu : Sales, Staff Admin, Kepala Depo, Toko/Bengkel, PO (Purchases Order), Surat Jalan, Gudang, Faktur, Laporan.
    2. Terdapat 3 ( tiga ) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Sales, Staff Admin dan Kepala Depo PT. Autochem Industry.
    3. Terdapat 15 ( lima belas ) message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya melakukan kunjungan, menuliskan order kedalam PO, membuat laporan penjualan, membuat surat jalan, menandatangani surat jalan, membuat faktur penjualan dan menandatangani faktur penjualan.

    Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Gambar 3.5. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar di atas Activity Diagram sistem yang berjalan terdapat :

    1. Terdapat 1 ( satu ) initial node yang di awali
    2. Terdapat 3 ( tiga ) swimlane yaitu : Sales, Staff Admin dan Kepala Depo.
    3. Terdapat 9 ( Sembilan ) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. Terdapat 1 ( satu ) final node yang di akhiri dalam satu objek.

    Gambar 3.6. Activity Diagram Proses Permintaan Barang Oleh Sales

    Berdasarkan gambar di atas Activity Diagram Proses Permintaan Barang oleh Sales terdapat :

    1. Terdapat 1 ( satu ) initial node yang di awali.
    2. Terdapat 3 ( tiga ) swimlane yaitu : Sales, Customer dan Admin.
    3. Terdapat 7 ( Tujuh ) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. Terdapat 1 ( satu ) final node yang di akhiri dalam satu objek.

    Gambar 3.7. Activity Diagram Proses Pengiriman Barang

    Berdasarkan gambar di atas Activity Diagram Proses Pengiriman Barang terdapat :

    1. Terdapat 1 ( satu ) initial node yang di awali.
    2. Terdapat 3 ( tiga ) swimlane yaitu : Admin, Gudang dan Driver.
    3. Terdapat 6 ( enam ) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. Terdapat 1 ( satu ) final node yang di akhiri dalam satu objek.

    Gambar 3.8. Activity Diagram Proses Laporan

    Berdasarkan gambar di atas Activity Diagram Proses Laporan terdapat :

    1. Terdapat 1 ( satu ) initial node yang di awali.
    2. Terdapat 2 ( dua ) swimlane yaitu : Staff Gudang dan Kepala Gudang.
    3. Terdapat 2 ( dua ) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. Terdapat 1 ( satu ) final node yang di akhiri dalam satu objek.

    Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan analisis yang dilakukan, sistem informasi pada PT. Autochem Industry saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Seiring dengan perkembangan zaman maka kebutuhan informasi masih memerlukan perkembangan lebih baik lagi hingga mencapai sistem yang benar-benar handal dan berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat.

    Metode PIECES

    Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service.

    1. Performance
      Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada konsumen. Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala. Pada saat pelayanan, pegawai tidak selalu rile time.
    2. Information
      Informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan, apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka customer yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan. Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara petugas dengan konsumen.
    3. Economy
      Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Pelayanan yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap pengajuan pelayanan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan.</li
    4. Control
      Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan pelayanan kepada PT. Autochem Industry pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari pengajuan-pengajuan pelayanan, seperti pengajuan New Open Outlet yang mengakibatkan terjadinya double data.
    5. Effisiency
      Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap pengajuan pelayanan, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan pelayanan tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang.
    6. Service
      Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara konsumen dengan sales mengenai pelayanan yang ada. Seperti konsumen telah mengajukan pertanyaan tentang barang yang telah di pesan tetapi belum sampai pada konsumen tersebut.

    Analisa Perangkat Sistem

     Perangkat Keras ( Hardware )

    1. Processor : Pentium 4 (core 2 duo 1,8 – 2,5 GHZ )
    2. Monitor : 17 inc
    3. Keyboard : Standar (ps2)
    4. Mouse : Standar optical (ps2)
    5. RAM : 2 GB DDR3
    6. Hardisk : 160 GB
    7. Printer : Laser Jet 5m

     Perangkat Lunak ( Software )

    1. Windows 7 Profesional
    2. Microsoft Office 2010

     Hak Akses

    1. Kepala Cabang
    2. Staff Admin

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Autochem Industry dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan belum mempunyai manajemen yang baik sehingga proses monitoring kunjungan sales tidak dapat direkap dengan baik karena belum adanya sistem yang dapat memonitoring hal tersebut.

    Sehubung dengan kurang akuratnya laporan monitoring kunjungan sales yang sedang berjalan dan terlalu banyak menggunakan kertas untuk laporan monitoring kunjungan sales setiap harinya. Maka dari itu peneliti akan merangcang sebuah sistem monitoring kunjungan sales pada PT. Autochem Industry dengan penerapan sistem yang terkomputerisasi agar kepala cabang/supervisior dapat memantau dengan akurat dan cepat.

    Dari analisa-analisa di atas telah dilakukan, maka terlihat permasalahan yang dihadapi oleh sistem Monitoring kunjungan sales yang sedang berjalan pada PT. Autochem Industry, Oleh karna itu dari permasalahan tersebut, peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah sebagai solusi untuk permasalahan tersebut.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang di hadapi, antara lain :

    1. Pembuatan Aplikasi Kunjungan Sales untuk membantu Kepala Cabang/Supervisior memantau dengan cepat dan akurat.
    2. Memonitoring history kunjungan sales yang telah di kunjunginya setiap harinya.

    User Requirement

    Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak Stakeholder dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan Stakeholder, berikut lampiran diagram elisitasi tahap I :

    Table 3.1. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II dibentuk berdasrkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklarifikasi melalui metode MDL. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) Dan harus dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu pentimg dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan mrupakan bagian dari luar system.

    Table 3.2. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklarifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya high (H) dan harus dieliminiasi. Berikut adalah requirement tersebut :

    Table 3.3. Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang daat dijadikan acuan dari dasar pengembang sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan diagram final draft elisitasi :

    Table 3.4. Final Draft Elisitasi

    Peyusun

     

     

    Eko Bagus Hermanto
    (1522483442)

    Menyetujui

    Pembimbing 1,

     

     

    (Dedy Iskandar, S.Kom, MTI)

    Pembimbing 2,

     

     

    (Sutrisno, M.Kom)

    Stakeholder

     

     

    (Maria)

    KAPRODI,

     

     

    (Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I)
    NID :

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Perancangan Sistem Usulan

    Rancangan Sistem Usulan

    Tahap analisis serta penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem informasi kunjungan sales PT. Autochem Industry yang sedang berjalan saat ini menghasilkan temuan atas beberapa masalah yang sedang dihadapi. Adapun sistem informasi kunjungan sales yang akan diusulkan diantaranya akan mengubah beberapa proses yang sedang berjalan saat ini. Salah satunya dalam kegiatan kunjungan sales yang masih menggunakan kertas., sistem ini dirasa tidak efektif karena kelemahan dan ketidak akuratan yang ditimbulkan cukup tinggi. Maka dari itu dibuatlah sistem informasi kunjungan sales ini agar dapat membantu memantau kunjungan sales dalam menjalankan pekerjaan-nya yang diharapkan dapat mempermudah serta mendapatkan hasil yang lebih akurat.

    Dalam perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Salesman
      Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh Salesman dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :
      a.Dapat melakukan log-in
      b.Menampilkan tampilan utama/home page
      c.Menampilkan menu store
      d.Menampilkan menu jadwal kunjungan
      e.Dapat melakukan log-out
    2. Kepala Cabang
      Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh Kepala Cabang dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :
      a.Dapat melakukan log-in
      b.Menampilkan tampilan utama/home page
      c.Menampilkan menu jadwal kunjungan
      d.Dapat melakukan log-out

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut use case diagram yang diusulkan untuk sistem informasi kunjungan sales PT. Autochem Industry sebagai berikut :

    1. Use Case Diagram Usulan Kunjungan Sales

    Gambar 4.1. Use Case Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses kunjungan yang meliputi 2 Actor, yakni Sales dan Customer.
    2. 7 (tujuh) use case dalam diagram diatas antara lain :
      a.Sales melakukan log-in
      b.Sales meng-input toko/bengkel yang akan dikunjungi
      c.Sales melakukan kunjungan ke toko/bengkel
      d.Customer melakukan order
      e.Sales men-tag toko/bengkel yang telah dikunjungi

    2. Use Case Diagram Usulan Pemantauan Kunjungan Sales

    Gambar 4.2. Use Case Diagram Usulan Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses pemantauan kunjungan yang meliputi 1 Actor, yakni Kepala Cabang.
    2. 4 (empat) use case dalam diagram diatas antara lain :
      a.Kepala Cabang melakukan log-in
      b.Kepala Cabang memilih tanggal kunjungan
      c.Kepala Cabang mengecek kunjungan sales<br< d.Kepala Cabang membuat laporan

    3. Use Case Diagram Usulan Penjualan

    Gambar 4.3. Use Case Diagram Penjualan Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses penjualan yang meliputi 3 Actor, yakni Sales, Kepala Cabang dan Admin.
    2. 7 (tujuh) use case dalam diagram diatas antara lain :
      a.Sales membuat PO
      b.Sales mengarsipkan PO rangkap 3
      c.Sales memberikan PO kepada Admin
      d.Admin membuat surat jalan
      e.Admin menandatangani surat jalan
      f.Admin membuat faktur penjualan
      g.Admin menandatangani faktur penjualan
      h.Kepala Cabang menandatangani surat jalan
      i.Kepala Cabang menandatangani faktur penjualan

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut Activity diagram yang diusulkan untuk sistem informasi kunjungan sales PT. Autochem Industry sebagai berikut :

    1. Activity Diagram Usulan Kunjungan Sales

    Gambar 4.4. Activity Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. Terdapat 2 swimline yaitu Sales dan Customer
    3. 5 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    4. 1 Final Node

    2. Activity Diagram Usulan Pemantauan Kunjungan Sales

    Gambar 4.5. Activity Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. Terdapat 2 swimline yaitu Kepala Cabang dan Sales
    3. 4 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    4. 1 Final Node

    3. Activity Diagram Usulan Penjualan

    Gambar 4.6. Activity Diagram Penjualan Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. Terdapat 3 swimline yaitu Sales, Admin dan Kepala Cabang
    3. 4 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    4. 1 Final Node

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut sequence diagram yang diusulkan untuk sistem informasi kunjungan sales PT. Autochem Industry sebagai berikut :

    1. Sequence Diagram Usulan Kunjungan Sales

    Gambar 4.7. Sequence Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 2 Actor yaitu Sales dan Customer
    2. 3 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi
    3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi

    2. Sequence Diagram Usulan Pemantauan Kunjungan Sales

    Gambar 4.8. Sequence Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 1 Actor yaitu Kepala Cabang
    2. 2 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi
    3. 4 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi

    3. Sequence Diagram Usulan Penjualan

    Gambar 4.9. Sequence Diagram Penjualan Yang Diusulkan

    Keterangan :

    1. 3 Actor yaitu Sales, Admin dan Kepala Cabang
    2. 3 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi
    3. 9 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


    >

    Table 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Dengan adanya class diagram, maka akan membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem.

    Gambar 4.10. Class Diagram

    Spesifikasi Basis Data

    Berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan :

    1. Table Pengguna
      Nama File : pengguna
      Media : harddisk
      Primary Key : id_user
      Panjang record : 16
    2. Table 4.2. Table Pengguna


    3. Table Salesman
      Nama File : salesman
      Media : harddisk
      Primary Key : id_salesman
      Panjang record : 16
    4. Table 4.3. Table Salesman


    5. Table store
      Nama File : tbl_store
      Media : harddisk
      Primary Key : id_store
      Panjang record : 16
    6. Table 4.4. Table Store


    7. Table Tanggal
      Nama File : tbl_tanggal
      Media : harddisk
      Primary Key : id_tanggal
      Panjang record : 16
    8. Table 4.5. Table Tanggal


    9. Table Tahun
      Nama File : tbl_tahun
      Media : harddisk
      Primary Key : id_tahun
      Panjang record : 16
    10. Table 4.6. Table Tahun


    11. Table Bulan
      Nama File : tbl_bulan
      Media : harddisk
      Primary Key : id_bulan
      Panjang record : 16
    12. Table 4.7. Table Bulan


    13. Table Hari
      Nama File : tbl_hari
      Media : harddisk
      Primary Key : id_hari
      Panjang record : 16
    14. Table 4.8. Table Hari


    15. Table Detail Kunjungan
      Nama File : tbl_detail
      Media : harddisk
      Primary Key : id_detail
      Panjang record : 16
    16. Table 4.9. Table Detail Kunjungan


    17. Table Status Kunjungan
      Nama File : tbl_statuskunjungan
      Media : harddisk
      Primary Key : id_status
      Panjang record : 16
    18. Table 4.10. Table Status Kunjungan


    19. Table Urutkan
      Nama File : tbl_urutkan
      Media : harddisk
      Primary Key : id_urutkan
      Panjang record : 16

    Table 4.11. Table Urutkan

    Rancangan Program

    Tampilan Login

    Gambar 4.11. Tampilan Login

    Tampilan Homepage

    Gambar 4.12. Tampilan Homepage

    Tampilan Menu Store

    Gambar 4.13. Tampilan Menu Store

    Tampilan Menu Add Store

    Gambar 4.14. Tampilan Add Store

    Tampilan Menu Pilih Tahun

    Gambar 4.15. Tampilan Menu Pilih Tahun

    Tampilan Menu Pilih Jadwal Kunjungan

    Gambar 4.16. Tampilan Menu Jadwal Kunjungan

    Tampilan Menu Jadwal Kunjungan

    Gambar 4.17. Tampilan Jadwal Kunjungan

    Tampilan Pilih Toko/Bengkel

    Gambar 4.18. Tampilan Menu Pilih Toko/Bengkel

    Tampilan Menu Visiting

    Gambar 4.19. Tampilan Login

    Tampilan Menu Detail Kunjungan

    Gambar 4.20. Tampilan Menu Detail Kunjungan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel® Core™ i3-8300 Processor
    2. Monitor : LG Flatron W1643S
    3. Mouse : Logitech M100r
    4. Keyboard : Logitech K100
    5. RAM : 4 GB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Printer : EPSON L220 Series

    Spesifikasi Software

    1. Microsoft Office 2007
    2. Google Chrome dan Mozilla Firefox
    3. IIS sebagai Webserver
    4. Cordova & Ionic v3 untuk framework Android

    Spesifikasi Brainware

    1. Salesman
    2. Kepala Cabang

    Testing

    BlackBox Testing

    Untuk melakukan tahap testing, pada penelitian ini menggunakan metode black box testing yang dimana pengujian dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dengan hasil pengujian sebagai berikut :
    1.Hasil pengujian pada menu log in

    Gambar 4.21. Pengujian Pada Menu Login

    2. Hasil pengujian saat tidak menginput salah satu kolom Add Store

    Gambar 4.22. Pengujian Pada Menu Add Store

    3. Pengujian pada saat tidak menginput salah satu toko/bengkel

    Gambar 4.23. Pengujian Pada Menu Pilih Toko/Bengkel

    4. Pengujian pada saat tidak menginput salah satu kolom status kunjungan

    Gambar 4.24. Pengujian Pada Menu Detail Kunjungan

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing seperti yang sudah diuraikan diatas, di dapati hasil bahwa setiap aspek yang telah diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Seperti contoh pengujian pada menu log in, ketika tidak menginput salah satu kolom maka tidak dapat masuk kedalam homepage.

    Implementasi

    Time Schedule

    Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna untuk melaksanakan langkah-langkah dalam menerapkan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule. Berikut time schedule untuk sistem koperasi PT. Autochem Industry Tangerang :

    Table 4.12. Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya perlu untuk digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang sedang diusulkan. Berikut adalah rincian biaya yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian di PT. Autochem Industry Tangerang :

    Gambar 4.13. Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan dan mengajukan saran yang bisa dipergunakan untuk Perancangan sistem informasi kunjungan sales pada PT. Autochem Industry Tangerang.

    Kesimpulan

    Pada akhirnya setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi dan juga solusi pemecahan yang diusulkan pada perancangan sistem informasi kunjungan sales pada PT. Autochem Industry, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Dengan adanya sistem yang sudah terkomputerisasi, maka proses kunjungan sales bisa terkontrol dengan baik.
    2. Mempercepat proses pemantauan kunjungan sales dengan akurat dan up to date seperti yang kita inginkan, sehingga Kepala cabang tidak sulit memantau kunjungan sales yang diinginkan satu persatu.
    3. Mempercepat proses dan mengurangi kesalahan input di setiap kunjungan yang akan berjalan dalam sistem informasi kunjungan sales yang terdapat pada PT. Autochem Industry.

    Saran

    Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang kiranya dapat berguna bagi PT. Autochem Industry dalam sistem informasi kunjungan sales yang terdapat pada PT. Autochem Industry antara lain adalah :

    1. Perlu dilakukan back-up data untuk data-data yang telah diolah, untuk menjamin keamanan data dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
    2. Koordinasi dengan menciptakan komunikasi yang baik pada semua pegawai yang terlibat dalam proses ini agar dapat berjalan dengan baik.
    3. Ketelitian di setiap User pada waktu memasukkan data perlu ditingkatkan agar tingkat kesalahan data akan semakin rendah, dengan demikian keluaran yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diinginkan.
    4. Harus ada pengawasan secara rutin dalam pemeliharaan sistem dan ada nya tanggung jawab dalam menangani sistem yang ada.
    5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan informasi, dengan mengadakan bimbingan dan pelatihan kepada pengguna mengenai penggunaan sistem yang baru.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Romney, Steinbart. (2015:3). “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT LADANG MAKMUR”. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
    2. Mulyadi. (2016:5). “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT LADANG MAKMUR”. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
    3. 3. Putu Alanita Ni. (2014:6). “PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, DAN KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KINERJA INDIVIDU”.
    4. Fauzan Masykur dkk, (2015). “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”.
    5. Yakub dan Maulani dkk. (2016:3.“Sistem Informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data.”
    6. Randy Richi Wijaya Jermias, (2016).“Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji Dan Upah Pada PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado”.
    7. Krismaji. (2015:14). “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT LADANG MAKMUR”. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
    8. Rahardja Untung. 2014. “Implementasi Viewboard Berbasis Interaktif Javascript Charts Pada Sistem Penilaian Perkuliahan”. Tangerang : STMIK Raharja.
    9. Yudhi Dewantara Rizki. (2017:1). “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Malang:Universitas Brawijaya.
    10. Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
    11. Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
    12. Kadir. (2014:9). “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT LADANG MAKMUR”. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
    13. Krismaji. (2015:14). “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT LADANG MAKMUR”. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
    14. Sutopo Priyo, dkk. 2016. “SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF SEBARAN PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI KALIMANTAN TIMUR BERBASIS WEB”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1.
    15. Grudnitski Dan Burch. 2015. “Konsep Dasar Sistem Informasi”.ADPG4442/Modul 1.
    16. Kadir Abdul (2014:345). “Konsep Dasar Analisa Sistem”. Jakarta : Binus.
    17. Lestari dkk. (2015:10).“Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang”.
    18. Afriyona, dkk (2014).“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI JASA FOTO PERNIKAHAN BERBASIS WEB PADA EUPHORIA PHOTO STUDIO”.
    19. Budiman, (2017). “Perancangan dan Implementasi User Interface Pada Sistem Manajemen Dokumen AIPT Berbasis Web (Studi Kasus : Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal UKSW)”
    20. Sidharta dkk, (2015:98).“Perancangan dan Implemantasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) Berdasarkan Pada Pajak Bumi dan Bangunan”.
    21. Rosa A,S dan M. Shalahudin (2014):133).“Unified Modeling Languange” (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan dalam di dunia industri untuk menidentifikasi, requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
    22. Onu dan Umaekuka (2016:506).“UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as usecases written as text”.
    23. Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:140). “Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori”.
    24. Ariawan dan Wahyuni (2015:63) dalam "Jurnal Sisfotek Global"
    25. M. SIdi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:34).“Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.
    26. Pressman dalam Pratiwi (2014:99).“Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”
    27. Chinmay (2015:4).“Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi denga struktur logis internal sistem”
    28. Priyanto (2014:12).“Internet adalah Jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia dengan menggunakan teknologi internet”.
    29. Silvia, Haritman dan Muladi (2014:2).“Android adalah platform open source yang komprehensif dan dirancang untuk mobile devices."
    30. JSON, “Pengenalan JSON”, Diambil dari http://www.json.org/json-id.html, Diakses pada tanggal 25 Mei 2019.
    31. Proweb Indonesia “Apache Cordova sebagai cross platform mobile development” diambil dari “http//www.proweb.co.id/articles/mobile_development/apache_cordova.html” diakses pada tanggal 30 Juni 2019.
    32. CandraLab, “Mengenal Ionic Framework”, Diambil dari https://www.candra.web .id/mengenal-ionic-framework/, diakses pada tgl 30 Juni 2019.
    33. Handayani, I., Warsito, A., & Pangestu, S. (2018). “PEMANFAATAN WEBSITE RAHARJA.AC.ID SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN UPLOAD ARTIKEL UNTUK NS-CCIT MENGGUNAKAN FRAMEWORK YII”.
    34. Raharja, U., Azizah, N., & Dewi, S. (2018). “SISTEM PELAYANAN DUKUNGAN ROLE ONLINE SYSTEM TICKETING RAHARJA (ROOSTER) DENGAN MENGGUNAKAN E-TICKET”.
    35. saefullah, A., Azizah, N., & Ansyah, A. (2018). "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING ANTRIAN PEMBAYARAN KULIAH PADA LKM PERGURUAN TINGGI RAHARJA".
    36. saefullah, A., Immaniar, D., & Juliansah, R. (2018). "SISTEM KONTROL ROBOT PEMINDAH BARANG MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO."
    37. Untung Rahardja STMIK Raharja ,Qurotul Aini STMIK Raharja, Desy Apriani STMIK Raharja , Alfiah Khoirunisa STMIK Raharja. (2019). “Optimalisasi Informasi Manajemen Laporan Assignment Pada Website Berbasis Content Management System”.
    38. U Rahardja, NJ Tejosuwito, FS Armansyah.(2017)."PERANCANGAN APLIKASI PEN+ BERBASIS MOBILE UNTUK MEMUDAHKAN KINERJA DOSEN PADA PERUGURAN TINGGI"
    39. A Husain, AHA Prastian, A Ramadhan. (2017)."Perancangan Sistem Absensi Online Menggunakan Android Guna Mempercepat Proses Kehadiran Karyawan Pada PT. Sintech Berkah Abadi".
    40. K Tiara, T Nurhaeni. (2016). "Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa".
    41. Tonci Grubic, (2014)."Servitization and remote monitoring technology: A literature review and research agenda".
    42. W Nashihuddin & DR Aulianto, (2016)."Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah Sesuai Ketentuan Akreditasi: Upaya Menuju Jurnal Trakreditasi Dan Bereputasi Internasional".

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Ekobagush