SI1521490192

Dari widuri
Revisi per 18 September 2019 12.53 oleh Ahmad Bahrul Ulum (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN MEDIA DESAIN INFORMASI DAN'''</p></div> <div...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA DESAIN INFORMASI DAN

PROMOSI BERBENTUK MAJALAH PADA PT

PRABAYAKSA SURYA ALBANTANI

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1521490192
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL DAN BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA DESAIN INFORMASI DAN

PROMOSI BERBENTUK MAJALAH PADA PT

PRABAYAKSA SURYA ALBANTANI

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1521490192
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603
       
NIP : 08166





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN MEDIA DESAIN INFORMASI DAN

PROMOSI BERBENTUK MAJALAH PADA PT

PRABAYAKSA SURYA ALBANTANI

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1521490192
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

Disetujui Oleh :


Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Wahyu Hidayat, S.I.Kom)
 
NID : 12002
 
NID : 16017





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN MEDIA DESAIN INFORMASI DAN

PROMOSI BERBENTUK MAJALAH PADA PT

PRABAYAKSA SURYA ALBANTANI

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1521490192
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

TA. 2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang, 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA DESAIN INFORMASI DAN

PROMOSI BERBENTUK MAJALAH PADA PT

PRABAYAKSA SURYA ALBANTANI

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1521490192
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Ahmad Bahrul Ulum
NIM. 1521490192


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk menarik simpati kepada masarakat dalam hal potensi pariwisata yang berada di Kabupaten Tangerang guna meningkatkan jumlah pengunjung wisata yang berada di Kabupaten Tangerang, dengan demikian peningkatan sumber penghasilan daerah di Kab. Tangerang. Metode analisa dengan menggunakan metode penelitian Swot: yakni: Mencari kekurangan dari bentuk media yang sebelumnya, mengajukan kelebihan dari media yang dirancang dan mendapatkan peluang untuk mengajukan media dengan bentuk lain sehingga potensi media yang digunakan akan maksimal, untuk menghasilkan rancangan media yang baik, berkualitas dan efektif dipergunakan konsep media yang disebut KPM (Konsep Produksi Media) MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadscasting), dalam konsep tersebut terdapat tahapan Preproductions, Productions dan Postproductions. Dalam video profile ini berisi tentang potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Tangerang diantaranya : Pantai Tanjung Pasir, Pelabuhan Cituis, Tangerang Mangrove Center, Pasir Puti Madatho, Telaga Biru Cigaru, Tebing Koja dan berapa tempat bersejarah seperti Makam R. Aria Wangsakara dan Wisata Ziara Makam Keramat Solear. Adapun manfaat dari penelitian yang menghasilkan Rancangan Media Profile yang memudahkan menginformasikan dan mempromosikan Potensi Wisata yang ada di Kab. Tangerang sehingga Pendapatan Daerah Kab. Tangerang juga akan meningkat.

Kata Kunci : Media, Profil, Pariwisata

ABSTRACT

The purpose of the study was to attract sympathy to the community in terms of tourism potential in Tangerang Regency in order to increase the number of tourist visitors in Tangerang Regency, thereby increasing the source of regional income in the Regency. Tangerang. The method of analysis is using the Swot research method: namely: Finding the shortcomings of the previous media form, proposing the advantages of the media designed and getting the opportunity to submit media with other forms so that the potential of the media will be maximized, to produce good, quality and effective use of media concepts called KPM (Concept of Media Production) MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadscasting), in the concept there are stages of Preproductions, Productions and Postproductions. In this video profile the tourism potential in Tangerang Regency includes: Tanjung Pasir Beach, Cituis Harbor, Tangerang Mangrove Center, Pasir Puti Madatho, Telaga Biru Cigaru, Koja Cliff and how many historical places such as Makam R. Aria Wangsakara and Ziara Makam Tourism Sacred Solear. As for the benefits of the research that produces a Media Profile Design that makes it easy to inform and promote Tourism Potential in Kab. Tangerang so that the District Revenue Tangerang will also increase.

Keywords : Media, Profile, Tourism





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM PROMOSI PADA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN TANGERANG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si. sebagai Dosen, Dosen Pembimbing I dan Koordinator DTYM yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Adi Kusuma Widya Tama S.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Mohamad Tarlan S.Sos selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Haris Julianto
NIM. 1511489380





Daftar isi





DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Anatomi Huruf

Gambar 2.2. Adobe Premiere Pro CC 2018

Gambar 2.3. Adobe After Effect Pro CC 2018

Gambar 2.4. Adobe Audition Pro CC 2018

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Disporabudpar

Gambar 4.1. Konsep Produksi Media

Gambar 4.2. Tahapan Preproduction

Gambar 4.3. Bumper Opening

Gambar 4.4. Gedung Usaha-usaha Daerah

Gambar 4.5. Alun-alun Tigaraksa

Gambar 4.6. Majid Al- Amjad

Gambar 4.7. Welcome Park

Gambar 4.8. Gerbang Kabupaten Tangerang

Gambar 4.9. Tugu Pahlawan

Gambar 4.10. Kepala Disporabudpar

Gambar 4.11. timelepse Lampu Merah Tigaraksa

Gambar 4.12. Pantai Tanjung Pasir

Gambar 4.13. Tebing Koja

Gambar 4.14. Tebing Koja dari Drone

Gambar 4.15. Tangerang Mangrove Center

Gambar 4.16. Tangerang Mangrove Center dari Drone

Gambar 4.17. Pantai Pasir Puti Ema Dato

Gambar 4.18. suasana Pasir Putih

Gambar 4.19. Telaga Biru Cigaru

Gambar 4.20. Kapal Wisata Cigaru

Gambar 4.21. Pelabuhan Cituis

Gambar 4.22. Makam Solear

Gambar 4.23. Tugu Makam R. Aria Wangsakara

Gambar 4.24. Makam R. Aria Wangsakara

Gambar 4.25. Camera Canon EOS 200D'

Gambar 4.26. Lensa Tamron

Gambar 4.27. lensa Fix 50mm

Gambar 4.28. Tripod

Gambar 4.29. Slider

Gambar 4.30. Drone Dji Spark'

Gambar 4.31. Tahap Production

Gambar 4.32. Bumper Opening Video

Gambar 4.33. Gedung Disporabudpar

Gambar 4.34. Gedung Disporabudpar dari Drone

Gambar 4.35. Alun-alun Tigaraksa

Gambar 4.36. Masjid Al-amjad

Gambar 4.37. Tulisan Masjid Agung Al-amjad

Gambar 4.38. Welcome Park

Gambar 4.39. Tugu Pahlawan Tigaraksa

Gambar 4.40. Wawancara Kepala Disporabudpar

Gambar 4.41. Tulisan Bidang Pemuda

Gambar 4.42. Tampilan Halaman Form Submit Berkas PO

Gambar 4.43. Tulisan Bidang Olahraga

Gambar 4.44. Tulisan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata

Gambar 4.45. Struktur Organisasi

Gambar 4.46. Timelepse Lampu Merah Tigaraksa

Gambar 4.47. Tulisan Pantai Tanjung Pasir

Gambar 4.48. Pantai Tanjung Pasir

Gambar 4.49. Suasana Pantai Tanjung Pasir

Gambar 4.50. Pintu Masuk Tebing Koja

Gambar 4.51. Perahu Tebing Koja

Gambar 4.52. Tebing Koja dari Drone

Gambar 4.53. Tangerang Mangrove Center

Gambar 4.54. Tangerang Mangrove Center dari Drone

Gambar 4.55. Suasana Hutan Mangrove

Gambar 4.56. Pantai Pasir Puti Ema Dato

Gambar 4.57. Suasana Pantai Pasir Putih Ema Dato

Gambar 4.58. Telaga Biru Cigaru

Gambar 4.59. Kapal Wisata Cigaru

Gambar 4.60. Wahana Telaga Biru Cigaru

Gambar 4.61. Telaga Biru Cigaru dari Drone

Gambar 4.62. Pelabuhan Cituis

Gambar 4.63. Pelabuhan Cituis dari Drone

Gambar 4.64. Makam Keramat Solear

Gambar 4.65. Makam Pahlawan R. Aria Wangsakara

Gambar 4.66. Makam Pahlawan R. Aria Wangsakara

Gambar 4.67. Tahap Postproduction




DAFTAR TABEL






BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyampaian informasi pada saat sekarang ini mengalami kemajuan yang cukup pesat. Informasi menjadi hal penting, karena adanya sebuah informasi akan semakin banyak orang yang mengetahuinya. Untuk itu dibutuhkan sarana media penyampaian informasi yang efektif guna mempercepat tersebarnya sebuah informasi di era sekarang ini. Multimedia audio visual dinilai sangat tepat dan efektif, mempunyai peranan penting dalam komunikasi dan sarana untuk promosi dalam menginformasikan sesuatu kepada masyarakat. Dengan media yang lebih menarik menjadi perhatian bagi banyak orang dan sebuah informasi akan tersampaikan dengan baik.

Kabupaten Tangerang merupakan salah satu bagian dari Provinsi Banten. Kabupaten Tangerang memiliki wilayah yang cukup luas, terdiri dari 29 kecamatan, 28 keluaran dan 246 desa. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak, serta di sebelah timur berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan DKI Jakarta. Kabupaten Tangerang memiliki berbagai macam Dinas pada sebuah pemerintahannya, salah satunya yaitu Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata.

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang yang merupakan instansi pemerintahan yang menaungi berbagai macam elemen, diantaranya bidang Pemuda, Olahraga dan Pariwisata yang menjadikan Kabupaten Tangerang semakin dipandang, salah satu hal yang giat dilakukan yaitu promosi dan memperkenalkan ke masyarakat potensi pariwisata dan budaya yang tersedia sekarang. Dengan berkembangnya teknologi lebih mudah mengakses semua informasi baik secara visual melalui sebuah video profil.

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) Kabupaten Tangerang merupakan Dinas yang mempunyai wewenang untuk mempromosikan program dalam bidang pemuda, olahraga maupun sektor pariwisata. Sebagai upaya meningkatkan minat masyarakat untuk mengetahui apa saja yang bisa diperoleh pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata. Kabupaten Tangerang saat ini banyak sekali mempunyai potensi pariwisata yang cukup memadai dan menarik untuk menjadi destinasi favaorit yang berada di Provinsi Banten. Dengan obyek-obyek wisata yang sudah ada akan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah sekaligus promosi dalam bidang yang lain.

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) memiliki cukup banyak warisan budaya dan destinasi wisata yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Perancangan media berbentuk video profil yang up to date agar menambah pengetahuan informasi masyarakat dan daya tarik wisatawan asing, lokal maupun investor lokal, serta meningkatkan sumber pendapatan daerah. Sektor pariwisata dan pusat perbelanjaan yang berada di Kabupaten Tangerang sebagai salah satu lambung devisa yang memiliki value ekspetasi yang tinggi. Dengan potensi yang cukup banyak yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata harus memiliki sarana media informasi untuk menunjang efektivitas dalam mempromosikan budaya dan pariwisata yang berada di Kabupaten Tangerang. Hal itu sangat berperan terutama pada nilai-nilai pariwisata. Berikut mengenai destinasi objek Pariwisata dan Budaya di Kabupaten Tangerang memiliki beberapa tujuan yaitu : Pantai Tanjung Pasir ( Hutan Mangrove), Pantai Tanjung Kait, Telaga Biru Cigaru, Tebing Koja, Taman Hutan Makam Solear, Kampung Wisata Desa Ketapang, Pelabuhan Cituis dan untuk peninggalan Budaya ada beberapa yang menjadi sasaran yaitu : Makam Aryawasangkara dan rumah peninggalan, Klenteng Tjo Soe Kong di Kecamatan Mauk dan Peninggalan Tari-tarian.

Saat ini Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) belum mempunyai media yang cukup untuk dapat mempromosikan program apa saja yang dapat di ikuti oleh masyarakat, khususnya di bidang pemuda dan olahraga dan menarik wisatawan asing maupun lokal untuk lebih mengetahui budaya dan destinasi pariwisata yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Maka dalam penelitian ini dilakukan Perancangan video profil pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Dari analisa wawancara dengan stakeholder yang dilakukan pada DISPORABUDPAR, maka dibutuhkan sebuah media informasi dan promosi yang menarik dan juga up to date untuk memudahkan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) dalam menyampaikan informasi dan promosi mengenai program– program pemuda dan olahraga serta memperkenalkan budaya dan destinasi pariwisata yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang, sekaligus menjadi bahan promosi terhadap instansi yang berkunjung ke Kabupaten Tangerang. Selain itu agar lebih di kenal oleh masyarakat luas, menarik wisatawan lokal dan asing, serta meningkatkan sumber pendapatan daerah.

Berdasarkan hasil analisa diatas, maka penilitan ini mengambil tema dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM PROMOSI PADA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diuraikan beberapa permasalahan diantaranya :

  1. Media dalam bentuk apa yang dapat menunjang sarana informasi dan promosi pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tangerang ?
  2. Bagaimana merancang media yang memiliki nilai daya tarik kepada masyarakat, wisatawan dan instansi agar dapat lebih mengetahui destinasi wisata dan budaya melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang ?
  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui perancangan media informasi dan promosi berbentuk Video Profile tersebut ?


Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan dapat fokus dan terarah, ruang lingkup pembahasan permasalahan dibatasi. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini antara lain merancang sebuah media informasi dan promosi dalam bentuk Video Profil yang di dalamnya terdapat profil Kabupaten Tangerang khususnya Pariwisata dan Budaya di Kabupaten Tangerang, meliputi tentang Pantai Tanjung Pasir, Pantai Tanjung Kait, Telaga Biru Cigaru, Tebing Koja, Tangerang Manrove Center, Pelabuhan Cituis dan untuk peninggalan Budaya ada beberapa yang menjadi sasaran yaitu : Taman Hutan Makam Solear dan Makam R. Aria Wangsakara.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan dari perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang promosi dan informasi sekolah sebagai berikut :

  1. Membuat media dalam bentuk Video profile sebagai penunjang sarana informasi dan promosi yang lengkap dan terperinci pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) Kabupaten Tangerang.
  2. Merancang sebuah media informasi dan promosi yang dinilai efeketif untuk memperkanalkan Destinasi wisata kepada masyarakat melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.
  3. Mengimplementasikan hasil perancangan media Video Profil agar mencapai target Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang dalam hal menyampaikan informasi dan promosi khususnya kepada masyarakat, wisatawan maupun instansi pemerintah lainnya.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian bagi penulis, antara lain :

  1. Dengan menggunakan media audio visual masyarakat, wisatawan dan instansi akan lebih mudah mendapatkan sebuah informasi yang berada pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.
  2. Dapat dijadikan salah satu media yang efektif untuk memperkenalkan Destinasi Wisata khususnya di Kabupaten Tangerang.
  3. Melalui perancangan media berbentuk Video profile ini diharapkan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang akan mendapatkan hasil maksimal dalam hal penyampaian informasi dan promosi kepada masyarakat, wisatawan maupun instansi.

Metode Penelitian

Metode – metode yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :

Metode Analisa Permasalahan

Dalam menentukan topik penelitian skripsi ini permasalahan di tentukan berdasarkan hasil analisa melalui interview dengan pihak terkait dalam melaksanakan wawancara dengan Bapak Mohamad Tarlan S.sos selaku Kepala Sub Bagian Umum Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Bahwa bentuk-bentuk media yang saat ini digunakan perlu ditingkatkan dari sisi bentuk dan kualitas media promosi desainnya.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

  1. Observasi

    Metode pengumpulan data ini dengan cara mendatangi secara langsung ke kantor Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang agar mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

  2. Wawancara

    Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertatap muka dengan orang yang diwawancarai. Wawancara ini dilakukan dengan Bapak Maftu selaku Kepala Bidang Budaya dan Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

  3. Studi Pustaka'

    Materi – materi yang digunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu membaca buku-buku, jurnal dan media tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Analisis Perancangan Media

Metode analisis perancangan media informasi dan promosi adalah tahapan-tahapan penyelesaian media komunikasi visual yang dibutuhkan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Media yang akan digunakan sebagai sarana pembuatan Video profile diperlukan aplikasi penunjang yang digunakan, diantaranya Adobe Premiere Pro CC 2017 dan Adobe After Effect CC 2018.

Konsep Desain

Konsep desain yang digunakan penulis dalam penelitian Skripsi ini, antara lain :

Untuk menghasilkan rancangan media berbasis video yang baik dan berkualitas dipergunakan konsep desain yang disebut KPM Konsep Produksi Media MAVIB (Muktimedia Audio Visual and Broadcasting), dalam Konsep Produksi Media tersebut terdapat tahapan Preproductions, tahapan Productions dan tahapan Postproductions.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ilmiah ini terdapat 5 (lima) bab, yaitu antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menjelaskan konsep-konsep dasar/umum, teori-teori khusus, dan literaute review yang akan mendasari laporan penelitian skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti yaitu, mengenai sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective dan marketing strategy, budget produksi media, konfigurasi media, konfigurasi hardware, dan elisitasi.

BAB IV KONSEP DESAIN

Berisi tentang perencanaan media yang didalamnya terdapat (tujuan media, strategi media, program media), perencanaan pesan yang terdiri dari (tujuan kreatif, strategi kreatif), dan perencanaan visual yang terdiri dari (tujuan visual, strategi visual, penulisan naskah, pengarahan visualisasi, dan proses desain).

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang didapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan.

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi laporan skripsi yang dibuat.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Santoso, dkk (2018:850)[1]“Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Maya,dkk (2016:100)[1] menjelaskan “Perancangan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan terbaik.”

Menurut Novitasari dkk ( 2015:20)[2] dari artikel Journal INFOTEK VOL.3 2018 No.1 “Perancangan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa dating dan menggambarkan rumus kegiatan tertentu yang diyakin dan diperlukan untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.”

Sedangkan pengertian perancangan yaitu menurut Ambon Saragih dkk ( 2015:30)[3]”Perancangan adalah suatu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang system yang diusulkan”.

Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem.

Dari teori dasar yang dikemukan di atas Pengertian Perancangan adalah proses, cara merancang atau menggambar rumusan suatu kegiatan yang akan dilakukan dan menghasilkan suatu data yang akan diperlukan dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Menjadi suatu informasi yang berbentuk data dan fakta diambil dari, gambar, angka, kata, dan huruf yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi dan situasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan yang kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah konsep perancangan.

Proses Perancangan Secara Umum

Memaparkan Hendratman ( 2015:21)[4]secara umum Proses Perancangan Grafis dari konsep sampai produksi sebagai berikut :

  1. Mencari Informasi
    1. Target
    2. Kriteria
    3. Media
    4. Selera Perusahaan
    5. Studi Banding
    6. Revisi-revisi
  2. Membuat Kerangka Kerja
    1. Tujuan Spesifik
    2. Jenis Media
    3. Ukuran Media
    4. Batasan Konten
    5. Batasan Waktu
    6. Batasan Biaya
  3. Mencari Ide Kreatif
    1. Tema
    2. Slogan
    3. Sketsa Ide
    4. Konsep 'gila'
    5. Brainstorming
    6. Jalan-jalan
    7. Revisi-revisi
  4. Olah Data
    1. Koreksi Data
    2. Image, Teks, Audio Video
    3. Seleksi Data
    4. Organisasi Data
    5. Konversi Data
  5. Visualisasi
    1. layout
    2. Logo pada media
    3. Dummy
    4. Prototype
    5. 3D
    6. Alternatif
    7. Revisi-revisi
  6. Produksi
    1. Penempatan pada media
    2. Ukuran sebenarnya
    3. Teknis produksi
    4. Cek warna
    5. Kualitas Cetak

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Maulani, dkk (2019:3)[5], Informasi adalah Data-data yang telah diolah, ditujukan untuk seseorang, organisasi, atau siapa saja yang membutuhkannya.

Menurut Nurhayati, dkk (2016 : 59)[6], informasi adalah kegiatan untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Begitu juga proses dan penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.

Menurut Ramadhan, dkk (2016 : 67)[7] informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Rommey dan Steinbart dalam artikel Journal Accounting Information System Vol.2015 No.4[8] “informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan”.

Jadi kesimpulan dari informasi adalah sekumpulan informasi yang sudah dikelola dan di proses untuk diolah menjadi sebuah bentuk data sehingga menjadi sebuah informasi yang tepat bagi siapa saja yang membutuhkan.


Jenis-Jenis Informasi

  1. Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan, adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah :
    1. Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.
    2. Informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain.
    3. Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll),
    4. Informasi berdasarkan format penyajian, adalah informasi yang berdasarkan bentuk penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, karikatur, foto, ataupun lukisan abstrak.
    5. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri.
    6. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
    7. Berdasar penyampaian :
      • Informasi yang disediakan secara berkala
      • Informasi yang disediakan secara tiba-tiba
      • Informasi yang disediakan setiap saat
      • Informasi yang dikecualikan
      • Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan
  2. Ciri-Ciri Informasi yang berkualitas, yaitu :
    1. Informasi harus Relevan, yang artinya informasi tersebut mempunyai manfaat oleh pemakainya.
    2. Informasi harus Akurat, yang artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
    3. Tepat pada waktunya, yang artinya informasi yang diterima tidak boleh terlambat.
    4. Konsisten, yang artinya informasi yang diterima sesuai dengan datanya tidak mengalami perubahan yang tidak benar.

Kualitas Informasi

Raminda dan Lilis Ardiani (2014 : 5)[9] Menjelaskan bahwa “Kualitas informasi menunjukan kualitas prosuk yang dihasilkan oleh aplikasi system informasinya dan akan memounyai pengaruh pada pemakaiannya dan sistemnya. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

  1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka berakibat fatal untuk organinasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut di dapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
  3. Relavan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akauntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli eknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

Nilai Informasi

Hutahean (2014 : 11-12)[10], Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

  1. Biaya Perangkat Keras
  2. Merupakan biaya terap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya Untuk Analisis
  4. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan
  6. Biaya ini setengah berubah semivariabel. Biasanya biaya ini menignkat seusai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  7. Biaya Perubahan
  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode yang lain.

  9. Biaya Operasi
  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitan dan system.


Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Maimunah, dkk (2017:37)[11], “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagi unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto”.

Menurut Harahap, (2015 : 117)[12] Menjelaskan media adalah suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi sebagai alat bantu untuk memperlancar penyelenggaraan.

Menurut Sunarya, (2015 : 79)[13] Media adalah saluran penyimpanan pesan komersil kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct email.

Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan dan segala bentuk sarana penyempaian informasi kepada khalayak sebagai bentuk pembelajaran.

Alternatif Media

Menurut Sugeng Widada dalam materi perkuliahan Pertemuan ke 1 Desain Karakter & Modeling Tahun 2016[14] Macam-macam media komunikasi grafis dapat di kelompokkan, yaitu sebagai berikut:

  1. Media Komunikasi Cetak/visual, contohnya poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selebaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog,iklan majalah dan surat.
  2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil books.
  3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
  4. Tempat Pajang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase,desain gantung, floor stand.
  5. Barang Kenangan, contohnya kaos, topi, payung, gelas, aneka souvenir, tas, dan sebagainya.

Menurut Lusyani Sunarya dalam materi perkuliah pembelajaran MAVIB II Tahun 2017[15] Setiap jenis media grafis memilki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh :


  1. Poster
  2. Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/illustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana, dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

  3. Sticker
  4. Sticker merupakan media komunikas grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat dtempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

  5. Cover Buku
  6. Cover buku merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau illustrasi, pengarang, judul, dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulsan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

  7. Pembungkus (packaging)
  8. Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

  9. Folder
  10. Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memilki beberapa lipatan.

  11. Selebaran atau leaflet
  12. Selebaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

  13. Amplop dan kop surat
  14. Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo dan teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

  15. Tas belanja (Shopping bag)
  16. Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara,berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identtas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

  17. Katalog (Cataloque)
  18. Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang di dalamnya berisi aneka jenis produk, harga, dan cara penggunaannya.

  19. Iklan Surat kabar
  20. Iklan surat kabar adalah media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai denagn kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

  21. Iklan majalah
  22. Media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, dengan informasi yang dibuat secara rinci.

  23. Spanduk (Banner)
  24. Media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, Pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit, dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna mencolok dan komunikatif.

  25. Umbul-umbul
  26. Umbul-umbul merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedkit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

  27. Papan nama (Name board)
  28. Papan nama merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

  29. Neon box
  30. Neon box merupakan media komunikas grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

  31. Neon sign
  32. Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

  33. Baliho
  34. Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna teks, warna, dan illustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

  35. Billboard
  36. Billboard merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan illustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

  37. Halte bus
  38. Halte bus merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dpasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama.

  39. Reklame mobil box
  40. Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur – unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan llustrasi.

  41. Etalase
  42. Etalase merupakan media grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

  43. Desain gantung (Hanging design)
  44. Hanging design merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

  45. Point of Purchase
  46. Point of purchase merupakan media komunkasi grafis dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase – etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur – unsur yang dpergunakan adalah warna, teks, dan llustrasi.

  47. Floor Stand
  48. Media komunikasi grafis terbuat dari bahan karton, triplek, dan sebagainya yang diletakan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dmensi. Unsur – unsurnya terdiri dari warna, teks, dan illustrasi.

  49. Kaos (T-shirt)
  50. Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan illustrasi.

Konsep Dasar Project

Pengertian Project

Menurut Dipohusodo dalam jurnal yang berjudul “Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Jalan Serua Raya Depok dengan Metode Time Cost Trade Off Tahun 2018[16] “Upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu”.


Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Tama, (2017 : 99)[17], Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi , mempengaruhi membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan prosuknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Sunarya, dkk (2017:3)[13] Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi merek atau produk. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran dan memiliki visual yang kuat, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam usaha untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan cara memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

Menurut Manap (2016:301)[18] “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”.

Menurut Buchari Alma dalam Ratih Hurriyati (2018:57)[19] ”Promosi adalah suatu bentuk kominkasi pemasaran. Yang merupakan aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan

Buchari Alma dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pembelian Sebagai Variabel Intervening”. Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Kesimpulannya promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi adalah bentuk komunikasi untuk menginformasikan kepada public dengan menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk konsumen agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.


Tujuan Promosi

Manap (2016:303)[18]berpendapat “Tujuan utama dari promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan”


Bentuk Promosi

Promosi terbagi menjadi lima metode menurut Sunyoto (2015:159)[20]

  1. Penjualan Tatap Muka ( Personal Selling )
  2. Penjualan probadi adalah suatu penyajian (presentasi) promosi kepada konsumen akhir yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang representative.

  3. Perikalanan (Advertising)
  4. Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran oleh sponsor tertentu.

  5. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
  6. Promosi penjualan adalah suatu perencanaan untuk membantu atau melengkapi koordinasi periklanan atau penjualan pribadi.

  7. Publisitas ( Publicity )
  8. Publisitas adalah semacam periklanan yang dilakukan dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang permintaan.

  9. Hubungan Masyarakat ( Public Relation )
  10. Hubungan masyarakat adalah usaha terencana oleh suatu organisasi untuk memengaruhi sikap atau golongan.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Sumawardani pada jurnal nasioanal yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Desain, Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Yang Berdampak Pada Peningkatan Penjualan Di Percetakan Teaching Factory Gradasi Semarang Vol.2 (2016 : 2)[21],”Desain adalah dimensi yang unik dari sebuah produk, dimensi ini banyak memberikan aspek emosional yang tinggi dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan”.

Kesimpulan dari pengertian diatas bahwa desain adalah dimensi yang unik dari sebuah produk dalam melakukan pemikiran dengan bantuan data yang didapatkan dalam tahap analisa. Desain dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Typografi

Menurut I Made Marthana Yusa, dkk dalam Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) (Volume 5, Nomor 1, Maret 2016 : 2)[22], “Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Tipografi atau typography dalam memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihann, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada halaman cetak. Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya”.

Menurut Sooyeon, (2016 : 42)[23], “Kinetic typography is that it improves the emotional presentation and delivery of information through the text. In particular, it has been widely used in the fields of media art, music video and advertising that require effective delivery and expression of a text”. ( Tipografi adalah teknik untuk meningkatkan kinetic emosional yang presentasi dan pemberian informasi melalui teks. Tipografi telah banyak digunakan khususnya dibidang seni media dan iklan yang membutuhkan video music yang efektif dan ekspresi suatu teks).

Berdasarkan beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan tipigrafi adalah kesenian, teknik memilih menata huruf dengan pengaturan penyebaran pada ruang yang tersedia dan menentukan huruf dan jenis kata sehingga mejadi suatu susunan baris yang tertata rapih.

Dalam mempelajari tipografi langkah awal yang harus dipelajari adalah memahami anatomi huruf. Gabungan dari komponen suatu huruf merupakan identitas visual yang dibedakan antara huruf yang satu dengan yang lainnya, setelah kita memahami anatomi huruf secara baik, maka dengan mudah kita dapat mengenal karakter dan sifat dari setiap jenis huruf.

Menurut Si Hombing, (2017 : 162)[24] anatomi huruf dibagi menjadi 6 yaitu :

  1. Baseline
  2. Garis maya horisontal yang menetepkan huruf – huruf dalam posisi sejajar. Garis maya ini merupakan batas dari bagian terbawah huruf besar dan badan huruf kecil (tanpa ascender dan descender).

  3. Cap Height
  4. Garis maya horizontal yang menjadi batas dan bagian teratas huruf besar. Desain huruf umumnya memiliki tinggi ascender sedikit diatas cap height, oleh karenanya terdapat terminology ascender height yang menjadi garis batas ascender.

  5. Meanline
  6. Garis maya horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan huruf kecil.

  7. X-Height
  8. Tinggi dari badan huruf kecil, tanpa ascender dan descender. X-Height dimulai dari baseline hingga meanline. Cara yang termudah melihat ketinggian badan huruf kecil adalah dengan menggunakan huruf kecil “x”.

  9. Ascender
  10. Bagian dari anatomi huruf kecil yang mengarah ke atas dan posisinya berada diatas meanline.

  11. Descender
  12. Bagian dari anatomi huruf kecil yang mencegah kebawah dan posisinya berada dibawah baseline.

Gambar 2.1. Anatomi Huruf

Pengertian Layout

Menurut Ardhanariswari (2014 : 261-262)[25], “layout adalah sebuah model atau pola penyusunan dalam suatu halaman atau bidang iklan. Tipe layout adalah aplikasi dalam mengolah bidang atau halaman.

Format layout adalah klasifikasi dalam hal menempatkan perpaduan antara naskah dengan artwork dalam suatu mengidentifikasinya, yakni bagaimana iklan-iklan tersebut menerapkan desain layout sehingga iklan ini merupakan iklan yang mempunyai kekuatan desain yang komunikatif”.

Sedangkan menurut Darmawan, (2015 : 51)[26], “Layout adalah sebuah penataan visual. Penataan visual ini yang menjadi bentuk penyeimbang antara konten dan konteks, saling bersinergi dalam suatu harmoni yang tinggi”.

Kesimpulan dari penegertian diatas dapat diketahui bahwa layout adalah sebuah pola penyusunan dalam sebuah halaman dan penataan visual yang mempunyai unsur grafis sehingga menjadi satu kesatuan dalam kemasan secara utuh.

  1. Jenis Layout
  2. Menurut Desrianti dkk (2014 : 434)[27], jenis-jenis layout diantaranya adalah :

    • Layout Kasar
    • Layout kasar merupakan gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah gambar yang akan dibuat. Pada layout kasar dibuat hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang dibuat secara manual.

    • Layout Komprehensif
    • Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

    • Final Artwork
    • Final Artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsur-unsur seudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).


Pengertian Desain Komunikasi Visual

Menurut Sugiharjanto, (2017 : 20)[28]. Desain Komunikasi Visual adalah perancangan bahasa visual mengenai pengungkapan ide atau pesan yang disampaikan melalui bentuk-bentuk visual tersebut diantaranya adalah gambar, symbol, lambing, warna, ilustrasi dan seni menulis (typography).

Menurut Hidayat, dkk (2016:184)[29]. “Desain Komunikasi Visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi.

Menurut Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widriyana (2014: 47-52)[30]. Desain Komunikasi Visual dikenal dengan prinsip – prinsip desain sebagai panduan kerja maupun sebagai konsep desain. Prinsip – prinsip itu adalah :

  1. Keseimbangan (balance)
  2. Tekanan (emphasis)
  3. Irama (rhythm)
  4. Kesatuan (unity)

Secara garis besar desain komunikasi visual mempunyai elemen tersendiri. Elemen desain komunikasi visual berupa gambar atau foto, huruf, warna, dan tata letak dalam berbagai media, baik media cetak, elektronik, massa, maupun audio visual.

Dari dua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa desain komunikasi visual yaitu sebuah perancangan dalam bentuk visual dan memiliki prinsip – prinsip desain sebagai panduan kerja.


Konsep Dasar Analisis SWOT

Pengertian Analisis SWOT

Menurut Freddy dalam Suarto (2016:53-54)[31], analisis SWOT merupakan salah satu metode mengembangkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, poyek atau konsep bisnis yang berdasarkankan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar yaitu strengths, weakness, opportunities dan threats, metode ini paling sering di gunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan di lakukan analisis SWOT hanya mengambarkan situasi yang terjadi bukan hanya memecahkan masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor yaitu :

  1. Kekuatan (Strengths)
  2. Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kekutan yang di analisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek konsep bisni situ sendiri, yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata, dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat di kembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasara dan mampu bersain untuk perkembangan selanjunya yang menyangkut pariwisata.

  3. Kelemahan (Weakness)
  4. Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kelemahan yang di analisis, merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, yaitu segala faktor yang tidak menguntunkan atau merugikan bagi pengembangan objek wisata.

  5. Peluang (Opportunities)
  6. Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi, kondisi yang tejadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis, itu sendiri misalnya kompetitor kebijakan.

  7. Ancaman (Threats)
  8. Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Teori Khusus

Konsep Dasar Multimedia

Definisi Multimedia

Menurut Balasubramanian & Saminathan (2015:18)[32], “multimedia is the combination of various digital media, into an integrated multi-sensory interactive application or presentation to convey information to an audience”. ( Multimedia adalah kombinasi dari berbagai media digital menjadi multi-sensor yang terintregrasi. Aplikasi interaktif atau presentasi untuk menyampaokan informasi ke penonton)

Menurut Kausar, dkk (2015:24)[33], “Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vekttor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyimpan atau menghantar pesan kepada publik”.

Dapat disimpulkan dari dua definisi di atas bahwa multimedia adalah berasal dari kata Multi yang berarti banyak, dan Media yang berarti bentuk dan sarana komunikasi, jadi multimedia adalah gabungan dari paling sedikit dua media input atau output yang dimanipulasi secara digital. Media ini dapat berupa audio, video, teks atau media lainnya.

Jenis Multimedia

Menurut Setyorini dan Verra Sofica (2015:87)[34], multimedia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

  1. Multimedia interaktif pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
  2. Multimedia Hiperaktif, Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat diaktakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
  3. Multimedia Linear Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Konsep Dasar Video

Definisi Video

Hidayat, dkk (2016:50)[29], menjelaskan bahwa “Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakili gambar bergerak”.

Sedangkan Sunarya, dkk (2016:100)[13], menjelaskan “Video merupakan gambaran-gambaran mati yang dibaca secara berurutan dalam suatu waktu kecepatan tertentu”.

Menurut Maulani dkk, (2016 : 230)[5], “Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentrasmisikan, dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu”.

Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa video merupakan pemrosesan sinyal elektronik dengan menampilkan gambar-gambar dalam suatu waktu tertentu.

Format Video

Menurut Nugroho (2014:69)[35], terdapat banyak format video diantaranya :

  1. AVI
  2. AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format lainnya, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Pada awalnya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan perkembangan Windows dan DirectX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refreshrate sampai 30 frame per detik.

  3. MPEG – 1
  4. MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG-1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.

  5. MPEG - 2
  6. MPEG - 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keeping super VCD,DVD, dan siaran digital TV.

  7. MPEG - 4
  8. Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang kebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkan mn,mn,n, rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia.

  9. MOV
  10. MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Machintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.

  11. MJPEG
  12. Singkatan dari Moction JPEG, format ini boleh dibilang berada siantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, singkronisasi data video dan audio belum diimplemantasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.

  13. ASF
  14. Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang kebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus-menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yang direkomendasikan.

  15. WMV
  16. Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft,

  17. AAC
  18. AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil.ketimbang MP3.

Standar Video

Menurut Kausar, (2015:21)[33], Standar video merupakan aturan yang berlaku pada sebiha file diantaranya NTSC, PAL, SECAM dan yang HDTV.

  1. NTSC
  2. NTSC (National Television Standards Commite) dikembangkan pad atahun 1950 yang mendefinisikan standar video yang dibuat dengan layar lebar 525 gambar garis scan horizontal setiap 1/30 detik dengan electron yang bergerak cepat. Standar video NTSC digunakan pada Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Greenland, Mexico, Kuba, Philipina, Puerto Rico dan pada Negara-negara Amrika dibagian selatan. Resolusi NTSC :

    • NTSC = 640 x 480
    • NTSC DV = 720 x 480
    • NTSC WideScreen = 720 X 480
    • NTSC DI = 720 X 486
    • NTSC Square Pix = 720 X 540
    • Frame Rate = 30 fps ( Frame per second)
  3. PAL
  4. PAL (Pahse Alternate Line) merupakan standar yang digunakan di Eropa Barat dan Negara-negara lainnya seperti Australia, Afrika Selatan, China, dan lainnya. Ini merupakan metode terintergrasi penambahan sinyal televisi yang mengandung 626 garis pada sebuah frame rate (25 frame rate per second) garis genap dan ganjil digabungkan, masing-masing membutuhkan 1/50 detik untuk menggambarkan (50Hz). Resolusi PAL :

    • PAL D1/DV : 720 X 576
    • PAL DV1/DV Square Pix : 768 X 576
    • PAL DV1/DV Wide Screen : 720 X 576
    • Frame Rate : 25 fps (Frame Per Second)
  5. SECAM
  6. SECAM (Sequential Colour and Memory System) merupakan standar video yang digunakan di Perancis, Eropa Timur Negara-negara pecahan soviet seperti Rusia dan bebrapa negara lain. Sistem ini memiliki lebar layar 625 garis 50Hz, namun berbeda dari sistem warna NTSC dan PAL dalam hal teknologi dan metode penyiaran.

  7. HDTV
  8. HDTV (High Definistion TV) merupakan standar baru dalam teknologi televisi yang menyediakan gambar yang lebih tajan jika dibandingkan dengan NTSC, PAL dan SECAM. Kualitas gambar serupa layar lebar dengan film 35mm dengan suara berkualitas compact disc (CD). HDTV menampilkan gambar yang terperinci/detail dan jernih, HDTV lebih lebar lebih tinggi aspek rasionya yaitu 16:9, sedangkan televisi standar aspek rasionya hanya 4:3. Munir menyatakan: “Resolusi HFTV Mencapai 1080 garis aktif (total 1125), Sedangkan televisi standar mempunyai resolusi hanya 486 garis aktif (total 525) HDTV dapat digunakan dalam 1.125 baris. Frame rate 29,9 fps (frame rate per second).

Konsep Dasar Audio

Definisi Audio

Menurut Munir yang dikutip oleh Kausar, dkk (2015:20)[36], menyatakan Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa untuk suara latar.” Audio juga untuk menyampaikan pesan duka, sedih, senang, ketakutan dan sebagainya, disesuaikan situasi dan kondisi. Audio dalam multimedia dapat berbentuk narasi, lagu, dan sound effect, narasi bisanya ditampilkan berbarengan dengan teks atau foto untuk memperjelas informasi yang disampaikan.

Jenis-jenis format audio sebagai berikut :

  1. Type file = .aiff (audio interchang file format)
  2. Type file = .au dan .snd
  3. Type file = .ra atau .rm (real audio)
  4. Type file = .mp3 ( MPEG audio Layer 3 )
  5. Type file = .mov (Quicktime Movie)
  6. Type file = .swa ( shockware Audio )
  7. Type file = .asf ( Advance Streaming Format )

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa audio adalah bunyi atau suara yang berhubungan dengan indera pendengaran yang dapat menjadi simbol dalam menjelaskan perasaan atau informasi.

Konsep Dasar Visual

Definisi Visual

Menurut Garvey dan Williams (2014:14)[37], “Visual adalah pemahaman dasar tentang berbagai proses di sekeliling kita atau melihat sebuah foto adalah dasar yang penting bagi apresiasi kita akan beberapa prinsip dasar komposisi dalam fotografi yang akan kita pelajari”

Menurut Saifuddin (2014:132)[38], Visual berfungsi untuk menyalurkan pesan yang akan disampaikan diruangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selian itu visual juga untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta untuk mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.

Menurut dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa visual adalah sebuah bentuk yang dapat dilihat untuk dapat menyalurkan pesan yang ingin disampaikan.

Konsep Dasar Broadcasting

Pengertian Broadcasting

Menurut Gokul et al (2016:29)[39], “how the data is broadcasted in the network and uses a storage for packet information and once there is a node failure it studies why the failure occurs if due to a technical failure or incapacity of sever to process the request or the client ti receive the data it is analysed and resend or if a deliberate rejection from client or some middle man acquiring packets or destination ip and the receivers ip don’t match it drops the node and uses optimal grouping to decide the next best linking if a node is dropped to achieve the best throughput rather than a random selection of link and in turn making it very inefficient even for a small roundtrip”. (Bagaimana data disiarkan di jaringan dan menggunakan penyimpanan untuk paket informasi dan sekali ada kegagalan node studi mengapa kegagalan terjadi jika karena kegagalan teknis atau ketidakmampuan memutuskan untuk memproses permintaan atau klien untuk menerima data ini diteliti dan kirim kembali atau jika penilakan disengaja dari klien atau beberapa orang tengah memperoleh paket atau tujuan ip da nip penerimaan tidak cocok itu turun node dan menggunakan pengelompokan optimal untuk memmutuskan yang terbaik berikutnya yang menghubungkan jika sebuah node menjatuhkan untuk mencapai yang terbaik melalui menempatkan dari pada pilihan acak link dan pada gilirannya membuatnya sangat tidak efisien bahkan untuk ulank-aling kecil.).

Menurut Gama (2017:519)[40],Penyiaran atau broadcasting memiliki pengertian sebagai kegiatan pemencar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan / atau sarana transmisi di darat, di laut, atau di antariksa dengan menggunakan spectrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kebel, atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

Menurut Akhmad dan Rachmad Hidayat (2015:156)[41], Televisi & Radio (Broadcasting) adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televise (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televise dan radio.

Dapat disimpulkan bahwa Broadcasting memiliki arti yang sangat luas, dalam hal ini broadcasting adalah sebuah penyiaran yang dalam hal ini mempunyai arti sebuah “siaran” yang dikirim melalui pemancar dengan menggunakan spectrum frekuensi radio (sinyal radio) melalui berbagai media yang dapat diterima oleh masyarakat, siaran dalam hal ini adalah kegiatan kreatif yang berhubungan dengan televisi atau radio yang di tayangkan.

Konsep Dasar Video Profil

Pengertian Video Profil

Dalam bukunya yang berjudul “Produksi Indonesia” dalam Journal Speed- Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi tahun 2014 Vol. 6 No. 4 “Video Profil merupakan salah satau media yang efektif dalam mempromosikan perusahaan, produk, hingga promosi untuk potensi daerah. Dengan komunikasi melalui audio dan visual tentunya penyampaian promosi semkain efektif. Selain dioperasikan melalui media player seperti Video Compact Disc (VCD) atau Digital Video Disc (DVD) yang juga dapat diproduksi melalui format Compact Disc (CD) interaktif dioperasikan melalui komputer.

Pengertian Skenario

Menurut Habgood et al dalam Journal Speed- Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi tahun 2014. Skenario merupakan unsur paling penting dalam sebuah produksi film (televisi maupun video) karena merupakan pondasi atau rancangan awal suatu film. Skenario adalah bantuk tertulis dari keseluruhan rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik.

Menurut Andreanus (2015:3)[42], “Naskah adalah karya tulis yang dibuat khusus untuk program film atau televisi. Berikut gerakan, tindakan, ekspresi dan dialog karakter yang diriwayatkan”.

Dapat disimpulkan skenario adalah hasil karya yang dituangkan kedalam tulisan yang berisi rincian adegan-adegan yang membuat cerita film atau program.

Pengertian Storyboard

Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[43], “Storyboard itu sendiri yakni penyelenggaraan grafis seperti rangkaian ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan yang bertujuan untuk pra-visualiasi gambar yang bergerak, animasi, motion, grafik atau urutan media interaktif”.

Menurut Andy Sutomo dalam dalam Journal Speed- Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi tahun 2014 Vol 6 No1. Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang berisi gambaran dari video, teks, animasi dan suara dalam suatu scane. Penggunaan storyboard ini untuk mereflesikan aliran aplikasi multimedia. Hal ini dapat membantu memvisualkan bentuk aplikasi multimedia dan membantu membuat desain sebelum diproduksi.

Dari dua teori diatas dapat disimpulkan storyboard adalah daftar pengambilan gambar pada setiap adegan untuk memprevisualisasikan adegan sebelumnya dibuat hasil karyanya dan memvisualkan bentuk aplikasi multimedia dan membantu membuat desain sebelum produksi.

Konsep Dasar Produksi

Preproduction (Pra Produksi)

Menurut Sarwo Nugroho dalam bukunya yang berjudul “Teknik Dasar Videografi” Yogyakarta, (2014: 106-110)[35], tahapan ini menciptakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan dating bermula dari timbulnya gagasan atau lazimnya disebut ide. Berpijak dari gagasan ini, prosedur mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan sebagai bahan pengembangan gagasan tersebut. Selanjutnya, dengan bekal informasi dari produser, penulis naskah mulai merangkai berbagai data menjadi suatu naskah dengan format yang telah ditentukan sebelumnya.

Apabila naskah dinilai telah memenuhi syarat, maka produser menyelenggarakan planning meeting (penjelasan rencana) dengan mengundang anggota kerabat kerja inti (key members), yang terdiri atas pengarah acara, technical director (TD), audio engineer, lighting engineer, art director. Dalam planning meeting ini, produser melakukan pendekatan produksi (production approach) tentang rencana produksinya dan seluruh anggota ini tersebut memberikan berbagai masukan yang diperlukan sehingga akhirnya rencana produksi tersebut dapat direalisasikan.

Selanjutnya, produser mempersiapkan berbagai hal yang bersifat mendukung rencananya, misalnya, melukukan casting artis pendukungnya, menyusun anggaran yang diperlukan, dan sebagainya. Sedangkan para anggota ini mempersiapkan sesuatu yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Production (Produksi)

Yang dimaksud dengan produksi adalah pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlkau bagi pertelevisian. Seperti telah kita ketahui bahwa acara televisi, khususnya acara pendidikan, dapat dibuat di dalam maupun diluar stusdio dan pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa kamera atau hanya satu kamera jinjing saja.

Postproduction (Paska Produksi)

Tahapan postproduction ini merupakan suatu kerja pada tahapan terkahir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera. Penyelesaian pekerjaan meliputi :

  1. Melakukan penyuntingan suara maupun gambarnya;
  2. Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan sebagainya;
  3. Pengisian narasi
  4. Pengisian ilustasi musik, dan
  5. Pengevalusian program yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat kekurangan.

Pada setiap tahapan, dari segi perencanaan sampai dengan penyelesaian akhir, harus ditaati, kecuali acara yang terikat aktualisasinya, misalnya berita. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa berbagai jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan tidak dilaksanakan, sebab setiap kenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan itu merupakan seuatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dari lainnya.

Program Aplikasi Penunjang Media Video

Adobe Premiere CC (2018)

Adobe (2015:1-2) menjelaskan, Production with Premiere Pro CC, the industry-leading video editing software. Whether you’re just starting out or a seasoned pro, you can edit, adjust colour, refine audio, and more-all in one seamless, integrated workflow. Premiere pro is used by filmmakers, Youtubers, Videographers, Designers.

Gambar 2.2 Tampilan Adobe Premiere Pro CC 2018

(Produksi dengan Premiere Pro CC, perusahaan aplikasi pengeditan video terkenal. Ketika ada hanya seseorang yang baru atau yang ahli dibidang ini, anda bisa mengedit, menyesuaikan warna, bahkan lebih dari itu-semua dalam satu alur kerja yang terpadu. Premiere pro digunakan oleh seorang pembuat film, youtuber, dan desainer).

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunakan di Negara Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunakan di Negara Inggirs, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar penyiaran NTSC sering dipergunakan oleh Negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu : Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat penyimpanan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu, tabproject yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan disebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audiometer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, disebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequence Monir Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline'.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian di edit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razer Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Adobe After Effects CC (2017)

Menurut Daniel (2015:23-24)[44], Adobe After Effect adalah program pengolah video editing. Adobe After Effect adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek khusus dalam pembuat video acara -acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri. Berikut ini cara membuat lembar kerja baru di Adobe Afte Effect pada Windows Klik Start >> All Program >> Adobe After Effect maka anda akan melihat tampilan seperti ini :”

Gambar 2.3 Tampilan Adobe After Effect CC 2017

Adobe after effect awalnya di desain oleh CoSa (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe after effects merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembutan film. Dengan pendekatan sombolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Antomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert and Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industry melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

Adobe after effects merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

Adobe after effects biasa dipakai untuk :

  1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
  2. Movie Intro Game
  3. Bumper atau animasi jeda
  4. Video efek dan animasi teks untuk iklan
  5. Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar.

Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

  1. Corel Draw, Freehand atau Adobe Ilustrator
  2. Adobe Photosop
  3. Adobe Premiere
  4. 3D Studio Max
  5. Particle Illusion
  6. Sound : Wav & Mp3 Editor
  7. Utility : TMP Gencorder

Format – format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effects adalah :

  1. AVI
  2. AVI video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas hard disk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.

  3. SQuicktime
  4. Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.

  5. Macromedia Flash
  6. Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali di distribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

Footage adalah sebutan untuk file-file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh after effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photosop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premiere, GIF89a, SWF dan PDF.

Adobe Audition CC (2018)

Menurut Wahana Komputer, (2014:2-3)[45], Adobe Audition adalah aplikasi multimedia untuk mengolah file audio. Aplikasi ini secara khusus digunakan untuk membantu pengguna komputer yang ingin mengolah dan membuat komposisi audio dengan cepat. Tidak hanya itu, dengan Adobe Audition, pengguna komputer dapat merekam audio, memperbaiki kualitas audio, menambahkan bermacam efek suara, menggabungkan beberapa file audio hingga pengguna dapat menyimpan audio dengan beberapa format suara

Gambar 2.4 Tampilan Adobe Audition CC 2018

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Sommerville dalam prastomo (2015 : 166)Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan likakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elsitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai motode MDI :
    • M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    • D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    • T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    • O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    • E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tekhnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieleminasi.
    • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topic yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh oeneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Penulis mendapatkan beberapa Literature Review diantaranya sebagai berikut :

Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Kausar dkk (2015)[33] “Perancangan Media Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS5”. Di Indonesia khususnya Provinsi Banten mengetahui hal tentang terbentuknya Kota Serang dan potensi pariwisata yang ada dalam wilayah Kota Serang ini. Sangat disayangkan jika ada masyarakat di luar Provinsi Banten yang beranggapan Ibu Kota dari Provinsi Banten adalah Kota Tangerang, dan Humas Kota Serang masih dalam bentuk manual (dengan menggunakan buku) sebagai media promosi dan publikasi. Hal ini membuat Kota Serang tidak diketahui keberadaannya dan penyebaran buku ini pun hanya tersimpan di perpustakaan daerah. Maka dari itu terbentuklah Perancangan Media Company Profile Kota Serang sebagai Sarana Media Informasi, Promosi dan Publikasi.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Maulani, dkk (2016: 207 – 220 )[5] ”Pengembangan Media Promosi Pariwisata Kota Tangerang Dalam Bentuk Video Digital Pada Dinas PORPAREKRAF”. Saat ini Dinas PORPAREKRAF, memberikan informasi dan promosi berupa video pariwisata melalui beberapa media yaitu berupa media sosial, maupun website yang dirasa masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan promosi pariwisata yang dirasa kurang uptodate. Dinas PORPAREKRAF harus memiliki sarana media informasi dan promosi yang dapat menunjang kemajuan pariwisata Kota Tangerang.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rindang Kusumaninggar (2017)[46] yang berjudul “Perancangan Media Video Promosi Wisata GOA Pindul Pada Pariwisata Yogyakarta”. Dalam bidang promosi, audio visual menjadi salah satu media pendukung dalam penyampaian informasi yang efektif, serta lebih menarik dalam penyajiannya. Contohnya dalam bidang pariwisata yang mulai menggunakan media video untuk mempromosikan keindahan dan keunikan dari tempat wisatanya. Salah satunya brand operator resmi pengelola wisata Goa Pindul yaitu Wirawisata. Saat ini Wirawisata memerlukan perancangan media berupa audio visual karena dalam penyajian informasi dan promosi Goa Pindul yang ada sampai saat ini baru berupa media cetak seperti pamflet, brosur, spanduk, poster, dan x-banner. Tujuan penelitian ini adalah Untuk merancang media berbasis audio visual agar dapat bermanfaat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan wisata Goa Pindul serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Adapun metodologi penelitian yang dilakukan selama penelitian ini berlangsung yaitu metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan dan metode konsep produksi media. Dari perancangan video promosi wisata ini diharapkan masyarakat, wisatawan local dan asing dapat lebih mengetahui mengenai keindahan dan pesona Goa Pindul serta objek wisata lainnya yang menjadi potensi dan daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul Yogyakarta.
  4. Penelitian yang dilakukan Putri Apriliyani pada tahun 2015, yang berjudul “Perancangan Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel”. Penelitian yang bertujuan meningkatkan dan merancang media informasi dan promsi dalam bentuk video profile. Dikemas dalam tampilan yang menarik yang memberikan informasi mengenai features, fasilitas dan keunggulan yang disediakan oleh Padjajaran Suites Business & Conference Hotel. Media video profile ini bertujuan mempermudah pihak hotel memperkenalkan Padjajaran Suites Business & Conference Hotel kepada masayarakat luas.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rahmadhiani (2017)[47] “Perancangan Video Promosi Pada Kedaton Golf And Country Club Kabupaten Tangerang” Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, persaingan dalam menggunakan berbagai bentuk media penyampaian program promosi terutama dalam bidang bisnis olahraga, membutuhkan bentuk sarana media yang dapat menarik perhatian masyarakat pada umumnya. Saat ini Kedaton Golf and Country Club membutuhkan perancangan media informasi berupa audio visual, karena penyajian informasi dan promosi Kedaton Golf and Country Clubsebelumnya hanya berupa brosur, spanduk, pamflet, poster, dan website saja. Agar dapat menyampaikan informasi yang lebih efektif Kedaton Golf and Country Club harus mempunyai sarana media yang baru. Video Promosi merupakan sarana media penunjang informasi yang cocok untuk Kedaton Golf and Country Club karena dapat memberikan informasi yang lebih jelas, menarik, dan efektif kepada member baru, relasi, dan masyarakat lokal maupun asing. Metodologi penelitian yang dilakukan selama penelitian ini berlangsung yaitu metode pengumpulan data, metode analisis perancangan media, dan metode konsep produksi media yang di dalamnya terdapat preproduction, production dan postproduction. Dengan demikian dalam penelitian pembuatan perancangan video promosi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang dan menjadi member resmi di Kedaton Golf and Country Club, dapat menjalin relasi yang baik dengan klien serta Kedaton Golf and Country Club semakin dikenal khalayak luas.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Laziem, dkk (2015 : 1-2)[48] “Perancangan Media Promosi Ekwisata Mangrove Wonorejo Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”. Ekowisata Mangrove Wonorejo merupakan salah satu tempat wisata yang memiliki potensi di Kota Surabaya. Mangrove Wonorejo juga memiliki potensi keindahan alam dan kekayaan budaya yang bernilai tinggi di pasar industri Ekowisata. Masalahnya adalah kurang dikenal sebagai turis lainnya. Dalam hal promosi, saat ini Mangrove Wonorejo hanya melakukan kegiatan promosi berupa spanduk dan hanya dipasang di sekitar pemandangan saja. Selain itu, situs yang dirancang Mangrove Wonorejo tidak banyak dikunjungi oleh pengunjung. Hal ini mengakibatkan informasi tentang Ekowisata Mangrove Wonorejo kurang dikenal masyarakat. Tujuan dari penelitian ini diarahkan pada perancangan kampanye media Ekowisata Mangrove Wonorejo untuk meningkatkan brand awareness.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Degey, dkk (2017)[49] dengan judul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire (Studi kasus : Dinas Kebudayaan, Pemuda , Olahraga dan Pariwisata Nabire)”. Media video promosi ini bertujuan untuk untuk mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Kab.Nabire. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah Linier Strategi, penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah Linier Strategi, sehingga menghasilkan video promosi yang mampu mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Nabire kepada calon wisatawan baik domestik ataupun mancanegara. Metodenya adalah identifikasi masalah, pengumpulan data, perancangan video dan pengujian video dan proses yang dilakukan adalah preproduction, production, post production dan tools Adobe Premiere CS6.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Oktaviyanti Dwi Wahyurini (2016)[50] “Perancangan Video Promosi Pasar Seni Tradisional Kumbasari Sebagai Pusat Busana Khas Bali Di Denpasar”. Pasar Kumbasari saat ini sepi pengunjung, hanya sedikit wisatawan nusantara yang mengetahui pasar Kumbasari sebagai tempat berbelanja oleh-oleh khas Bali di Denpasar, sebagian besar memilih pusat oleh-oleh modern sebagai tempat berbelanja. Maka dari itu perlu adanya usaha untuk memperkenalkan pasar Kumbasari sebagai pilihan alternatif berbelanja oleh-oleh khas Bali di Denpasar. Beberapa metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengatasi permasalahan di atas diantaranya seperti, penelitian deskriptif berupa pengolahan data sekunder, observasi lapangan, dokumentasi, depth interview, kuesioner, diagram afiniti, brainstorming dan sketsa untuk menyampaikan konsep desain yang disimpulkan. Kemudian luaran desain yang dihasilkan diujikan dengan post test kepada target pasar. Hasil akhir dari perancangan ini berupa video promosi untuk memperkenalkan dan mempromosikan pasar Kumbasari ke wisatawan nusantara. Nantinya hasil akhir dari penilitian ini akan diimplementasikan dalam bentuk video promosi yang ditempatkan di berbagai media, seperti website PD Pasar Kota Denpasar, website travel, Youtube, dan Youtube ads, Facebook, dan BBM.
  9. Research conducted by Sinclair, et al (2015)[51] “Participatory Video Making For Research And Health Promotion In Remote Australian Aboriginal Communities: Methodological And Ethical Implications”. The study explains that making a video pertisipatif as supporting health promotion to improve health in aboriginal tribes that reside in Australia. The study also describes a method of participatory video (PV) as a means to attract children in remote Aboriginal communities as participants in health research. Method of PV piloted at two remote communities in Western Australia Goldfields region. There is wide public acceptance of this approach and the initial findings are discussed with reference to the key themes of perspectives on health, the benefits to participants and the benefits for the community. PV method has a number of advantages, including flexibility to respond to community priorities, the lack of dependence on oral or written data collection, and the ability to generate direct benefits for participants. While methodological problems, without pilot projects shows that the method of PV is suitable for remote Aboriginal communities that participated. (Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembuatan video pertisipatif sebagai penunjang promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan pada suku Aborigin yang berada di Australia. Penelitian ini juga menjelaskan metode (PV) video partisipatif sebagai sarana untuk menarik anak-anak di masyarakat Aborigin terpencil sebagai peserta dalam penelitian kesehatan. Metode PV mengujicobakan di dua masyarakat terpencil di wilayah Goldfields Australia Barat. Ada penerimaan masyarakat luas pendekatan ini dan temuan awal dibahas dengan mengacu pada tema-tema perspektif pada kesehatan, manfaat kepada peserta dan manfaat bagi masyarakat. Metode PV memiliki sejumlah kelebihan, termasuk fleksibilitas untuk menanggapi prioritas masyarakat, kurangnya ketergantungan pada pengumpulan data lisan atau tertulis, dan kemampuan untuk menghasilkan manfaat langsung bagi peserta. Sementara tanpa masalah metodologis, proyek-proyek percontohan ini menunjukkan bahwa metode PV cocok untuk masyarakat Aborigin terpencil yang berpartisipasi.)
  10. Research Conducted by Dimovski and Irma Puškarević (2017)[52] with the title “Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography”. The first method considers artwork analysis, particularly, the analysis of paintings. In order to present complex narratives that exist below the surface of an artwork, art history methods apply concepts that are hard for a learner to follow and understand. The use of the common means of visual learning (graphics, charts, maps) may enhance the acquisition of knowledge. However, if we try to push this means further, we may suggest a creative approach to visual learning that uses more elements. Some of them can be found in the field of motion graphic design, video compositing and editing, animation, and film. Similarly, creative visual learning concepts can be found in the practice of graphic design, that is, typography. The analysis of rhetorical figures in advertisement, for example, presents us with an inspiring notion of applying figuration to a typeface design. This concept is suggested, by researchers, to increase positive cognitive effort and memory. Therefore, effects of functional and semantic properties of typefaces should be a matter for consideration in the future tools for visual literacy. (Metode pertama menganggap analisis karya seni, khususnya, analisis lukisan. Untuk menyajikan kompleks narasi yang ada di bawah permukaan sebuah karya seni, metode sejarah seni menerapkan konsep-konsep yang sulit untuk belajar untuk diikuti dan dipahami. Penggunaan sarana belajar visual yang umum (Grafik, Grafis, Peta) dapat meningkatkan pengetahuan. Namun, Jika kita mencoba mendorong ini lebih jauh, kita mungkin menyarankan pendekatan kreatif untuk pembelajaran visual yang menggunakan lebih banyak elemen. Beberapa di antaranya bisa ditemukan di bidang desain grafis, komposit video dan editing, animasi, dan film. Demikian pula, konsep pembelajaran visual kreatif dapat ditemukan dalam praktik desain grafis, yaitu tipografi. Analisis angka retorik dalam iklan, misalnya, memberikan kita gagarsan inspiratif untuk menerapkan figurasi pada desain tipe huruf. Konsep ini disarankan, oleh peneliti, untuk meningkatkan usaha dan memori kognitif positif. Oleh karena itu, efektif sifat fungsional dan semantic tipografi harus menjadi bahan pertimbangan alat-alat untuk melihat visual di masa depan).

Tabel 2.1 Literature Review

Peneliti & Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian
Kausar dkk (2015)[33] “Perancangan Media Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS5”. Tujuan Penelitian ini ialah menyajikan video company profile Kota sebagai alat publikasi dan informasi kepada masyarakat dalam bentuk audio visual. Metode penelitian yang digunakan penulis diantaranya seperti :
  1. Wawancara.
  2. Observasi lapangan.
  3. Studi Pustaka.
  4. Konsep Produksi Media.
ini tools yang digunakan dalam merancang sebuah video yaitu :

Adobe Premiere Pro CS5

Konsep Video, konten didalam video. Media video company profile untuk Kota Serang.
Maulani, dkk (2016: 207 – 220 )[5] ”Pengembangan Media Promosi Pariwisata Kota Tangerang Dalam Bentuk Video Digital Pada Dinas PORPAREKRAF”. Untuk memberikan informasi dan promosi pariwisata di Kota Tangerang yang lebih uptodate. Karena Kota Tangerang memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi masyarakat mulai dari Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Kuliner, Wisata Religi, dan lainnya. Metodologi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini antara lain metode analisa permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan, dan Konsep Produksi Media (KPM). Dimana KPM sendiri terdiri dari, preproduction,production, dan postproduction Perbedaan dari penelitian ini adalah software yang digunakan berbeda, dan tahap produksi media. Video Digital DInas PORPARERAF
Rindang Kusumaninggar (2017)[46] yang berjudul “Perancangan Media Video Promosi Wisata GOA Pindul Pada Pariwisata Yogyakarta”. mempromosikan objek wisata Goa Pindul adalah video promosi wisata karena dapat memberikan informasi yang efektif mengenai keindahan objek – objek wisata yang ada di Goa Pindul dengan bahasa yang mudah dipahami oleh wisatawan disertai dubbing dengan penyampaian bahasa yang jelas, lugas, dan menarik. Metode yang digunakan adalah Metode Observasi, Wawancara dan Studi Pustaka Konsep Produksi Media (KPM). Dimana KPM sendiri terdiri dari preproduction, production,dan postproduction Tampilan project, konsep video, Konten isi. Video Promosi Pariwisata GOA Pindul Yogyakarta
Putri Apriliyani pada tahun 2015, yang berjudul “Perancangan Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel”. Menjelaskan tentang bagaimana profil perusahaan Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel sebagai penunjang promosi Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang terdiri dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi.

Tools : Adobe illustrator, Adobe After Effects, Adobe Premiere Pro.

Perbedaan pada penelitian ini adalah pada penggunaan software yang cukup banyak. Video Promosi
Dwi Rahmadhiani (2017)[47] “Perancangan Video Promosi Pada Kedaton Golf And Country Club Kabupaten Tangerang” Menjelaskan tentang profil pada Kedaton Golf And Country Club Kabupaten Tangerang Metode yang digunakan adalah Metode Observasi, Wawancara dan Studi Pustaka Konsep Produksi Media (KPM). Dimana KPM sendiri terdiri dari preproduction, production,dan postproduction Konsep Video, konten didalam video Video Promosi
Laziem, dkk (2015 : 1-2)[48] “Perancangan Media Promosi Ekwisata Mangrove Wonorejo Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan brand awarenessdi tempat Ekowisata Mangrove Wonorejo. Salah satunya yaitu melalui perancangan media promosi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang Ekowisata Mangrove Wonorejo. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai acuan dalam penelitian. Dengan metode penelitian kualitatif ini diharapkan dapat menghasilkan data yang deskriptif. Bentuk media, konten didalam media informasi, tools yang di gunakan... Video Promosi Ekowisata Mangrove Wonorejo
Degey, dkk (2017)[49] dengan judul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire (Studi kasus : Dinas Kebudayaan, Pemuda , Olahraga dan Pariwisata Nabire)”. Media video promosi ini bertujuan untuk untuk mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Kab.Nabire. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah Linier Strategi,dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan menggunkan konsep PreProduction,Production, Post Production.

Tools : Adobe Premiere CS6

Konsep Video, konten didalam video Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire
Kurniawan dan Oktaviyanti Dwi Wahyurini (2016)[50] “Perancangan Video Promosi Pasar Seni Tradisional Kumbasari Sebagai Pusat Busana Khas Bali Di Denpasar”. Menjelaskan tentanh potensi pasar seni tradisional kumbasari sebagai Pusat Busana Khas Bali Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data yang sudah ada dengan menggunakan observasi, wawancara dan studi pustaka, dan menggunakan tahapan Pre Production, Production, dan Post Production. Konsep video dan Tools yang digunakan.. Video Promosi Pasar Tradisional Kumbasari
Sinclair, et al (2015)[51] “Participatory Video Making For Research And Health Promotion In Remote Australian Aboriginal Communities: Methodological And Ethical Implications”. Untuk meningkatkan kesehatan pada suku Aborigin yang berada di Australia. Metode (PV) video partisipatif sebagai sarana untuk menarik anak-anak di masyarakat Aborigin terpencil sebagai peserta dalam penelitian kesehatan. Metode yang dilakukan yaitu studi pengaturan yang merupakan bagian dari sebuah proyek yang lebih luas melalui kompakan komunitas seniman disediakan, GoPro sebuah kamera digital yang mudah dioperasikan dan peralatan mengedit video untuk digunakan masyarakat. Konsep Video, konten didalam video Video Edukasi Tentang Kesehatan di Australia
Dimovski and Irma Puškarević (2017)[52] with the title “Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography”. Penelitian ini bertujuan untuk pembelajaran visual kreatif dapat ditemukan dalam praktik desain grafis, yaitu tipografi. Penelitian ini juga untuk meningkatkan usaha dan memori kognitif positif. Oleh karena itu, efektif sifat fungsional dan semantic tipografi harus menjadi bahan pertimbangan alat-alat untuk melek visual di masa depan. Metode yang digunakan, yaitu:

1. Metode Analisa Data 2. Studi Pustaka Tools dalam merancang video ini menggunakan : 1. Screencasts or screen captures 2. software GUI (Graphic User Interface).

Konsep video dan Tools yang digunakan. Media infomasi berbentuk infografis.

Keunggulan Project Peneliti & Referensi Literature Review yang digunakan:

Setelah mendapatkan 10 Literature Review diatas dari jurnal nasional dan Internasional dapat terlihat bahwa video yang dirancang dengan bentuk audio visual sangatlah banyak digunakan oleh masyarakat ataupun perusahaaan bahkan instansi-instansi dalam mempromosikan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang dimilikinya. Dengan banyaknya yang menggunakan media yang berbentuk audio visual ini dapat terlihat bahwa media ni sangatlah membantu dalam mendukung media promosi untuk menarik target pasar yang mereka tujuan seperti konsumen, investor dan masyarakat. Hal tersebut tak dapat dipungkiri karena adanya perkembangan teknologi multimedia yang sangat pesat hal tersebut sangat membantu dalam memudahkan perancangan media video promosi ini. Oleh karena itu video promosi sangat dibutuhkan untuk sekarang ini karena media video promosi dapat menunjang informasi promosi yang diberikan oleh perusahaan dan membantu dalam memperkenalkan produk ataupun jasa kepada masyarakat luas dan menarik minat para audience. Oleh karena ini penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang sebuah media video promosi yang lebih menarik dan dapat diterima oleh para audience.

Maka penelitian ini yang berjudul “Perancangan Video Profil Sebagai Penunjang Program Promosi dan Informasi Pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang” akan merancang media yang disajikan dengan sajian yang lebih menarik sehingga mampu meningkatkan minat para konsumen investor dan masyarakat.

Dengan keunggulan yang diberikan oleh perancangan ini adalah memberikan media video promosi yang lebih singkat namun jelas demi memberikan informasi yang jelas mengenai destinasi pariwisata dan budaya di Kabupaten Tangerang. Dan video ini didukung oleh suara atau backsound yang sesuai dengan isi didalam video. Sehingga hal tersebut dapat menarik para audience untuk melihatnya.

Dari 10 (sepuluh) literature review yang dijadikan pedoman terdapat satu referensi yang dijadikan ajuan pasti dalam penelitian ini yaitu pada literature review nomor 1 yang dirancang oleh Rindang Kusumaninggar (2017)[46] yang berjudul “Perancangan Media Video Promosi Wisata GOA Pindul Pada Pariwisata Yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan metodologi yang hampir sama yaitu dengan menganalisa data dan mengumpulkan data yang diperoleh dan menggunakan proses dengan cara praproduction,production and post production.

Namun, perancangan didalam penelitian berbeda dengan acuan penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini yaitu dengan konsepnya. Penelituan ini dirancang dengan menggunakan konsep hal-hal yang berkaitan dengan Pariwisata dan Budaya di Kabupaten Tangerang sehingga konsepnya didalam penelitian ini lebih luas dalam memberikan infromasinya. Namun apabila penelitian yang dijadikan sebagai acuan merancang dengan konsep yang lebih singkat karena hanya menampilkan isi yang mengenai tempat wisata GOA Pindul di Yogyakarta.




BAB III

PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

Sejarah Singkat

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang terbentuk sejak tahun 2008. Instansi Pemerintahan ini membidangi tiga urusan, yaitu urusan kepemudaan dan olahraga, urusan kebudayaan dan urusan pariwisata. Adapun lembaga tersebut terletak di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang Gedung Usaha-usaha Daerah Lt.4 yang beralamatkan di Jln.H.Somawinata No.1, Kadu Agung, Tigaraksa, Tangerang Banten. saat ini Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. tangerang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bernama Bapak Drs. H. Ahmad Taufik, M.Si. terdapat satu sekretariat dan tiga bidang. yaitu, bidang Pemuda, bidang Olahraga serta bidang budaya dan Pariwisata.

Ruang Lingkup

Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut :

Perguruan Tinggi Raharja tentunya telah memegang prinsip untuk membantu peran pemerintah dan masyarakat kota Tangerang untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh salah satu Yayasan yaitu Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang telah berdiri sejak tahun 2001 hingga pada saat ini, Sehingga menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik terutama dalam bidang pendidikan Komputer.

  1. Kepala Dinas ;
  2. Sekretaris ;
    • Subag Perencanaan;
    • Subag Perencanaan dan Keuangan;
  3. Bidang Pemuda ;
    • Seksi Organisasi Pelajar;
    • Seksi Organisasi Pemuda;
  4. Bidang Olahraga ;
    • Seksi Olahraga Pelajar dan Prestasi;
    • Seksi Olahraga Masyarakat dan Rekreasi;
  5. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata ;
    • Seksi Kebudayaan;
    • Seksi Pariwisata;
  6. Unit Pelaksana Teknis;
  7. Kelompok Jabatan Fungsional;


Visi dan Misi Disporabudpar Kabupaten Tangerang

  1. Visi
  2. Visi adalah cara pandang jauh ke depan yang mengarahkan organisasi harus dibawa kemana agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang untuk keadaan masa depan yang diinginkan oleh masyarakat. Visi ini mencerminkan apa yang hendak dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis, memiliki orientasi yang jelas terhadap masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran organisasi serta mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi. Visi ini perlu ditanamkan pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada.

    Visi disusun dengan mempertimbangkan sintesa antara potensi dan kekuatan realistik yang dimiliki dengan permasalahan, tantangan, serta keterbatasan yang dihadapi, dan memperhatikan kesesuaiannya dengan kecenderungan pertumbuhan daerah. Visi tersebut juga disusun dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan fungsi dan peran daerah dalam konteks pembangunan wilayah. Di dalam fungsinya, kegiatan-kegiatan yang dibangun untuk mewujudkan visi dapat membuat kehidupan internal daerah berlangsung efektif. Kegiatan-kegiatan pembangunan itu juga diharapkan memiliki peran yang kuat sehingga memberikan pengaruh dan turut mendukung kemajuan daerah dalam konstelasi wilayah yang lebih luas. Selain itu, secara praktis visi haruslah mencerminkan kondisi yang realistik, dapat dicapai dan terukur.

    Berdasarkan pendekatan di atas, dengan mempertimbangkan kondisi objektif seluruh sumber daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik, maka ditetapkan Visi sebagai berikut :

    1. Generasi Muda adalah sifat atau keadaan kelompok individu itu masih berusia muda dalam kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban oleh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang erat hubungannya dengan generasi penerus. Namun dalam rangka untuk pelaksanaan suatu program pembinaan bahwa "Generas Muda" ialah bagian suatu generasi yang berusia 0 – 30 tahun.
    2. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah jasmani, rohani maupun mental.
    3. Prestasi adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang yang dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan.
    4. Berbudaya adalah memiliki nilai, norma yang luhur dan adat istiadat serta Kearifan Lokal yang baik dan berkembang di masyarakat.
    5. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
  3. Misi
  4. Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas maka ditetapkan 5 (lima) misi yang memuat tujuan dan sasaran strategi pembangunan di bidang pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata yang bersinergi dengan visi dan misi Kabupaten Tangerang dalam periode 2013 -2018 sebagai berikut

    • Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan daerah melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan pemuda dalam berorganisasi, kewirausahaan, kepemimpinan yang berprestasi pada bidang ekstra kulikuler dan pemberdayaan pemuda.
    • Meningkatkan taraf kebugaran jasmani bagi generasi muda untuk mencapai prestasi olahraga yang optimal.
    • Meningkatkan kesadaran dan peran serta generasi muda dalam upaya pelestarian budaya.
    • Meningkatkan peran serta generasi muda dalam pengembangan objek daerah tujuan wisata.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Disporabudpar Kabupaten Tangerang

Tugas dan Kewajiban Tiap Departemen

  1. Kepala Dinas
  2. Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai Kepala Dinas bertugas membantu Bupati merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, mimbina dan mengendalikan urusan pemerintahan bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah.

    Untuk melaksanakan rincian tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan program kerja Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata;/li>
    2. Mengkoordinasikan pelaksanaan program kegiatan dinas dalam rangka mendukung pelaksanaan fungsi dinas pemuda, olahraga, kebudayaan dan periwisata;
    3. Membina pegawai dilingkungan dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Periwisata;
    4. Mengarahkan dan merencanakan program kegiatan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan;
    5. Menyelenggarakan program kegiatan dinas dalam rangka pelaksanaan fungsi dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata;
    6. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dilingkungan dinas; dan
    7. Melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana kegiatan.
  3. Sekretariat Dinas
  4. mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian sebagian tugas dinas dalam bidang perencanaan keuangan, umum dan kepegawaian.

    Untuk melaksanakan rincian tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:

    1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan umum dan kepegawaian;
    2. Penyiapan rencana dan program kerja sekretariat mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
    3. Penyiapan pengendalian pemantauan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretariatan : Perencanaan dan Keuangan serta Umum dan Kepegawaian;
    4. Penyiapan bimbingan dan pembinaan kepada bawahannya di lingkup kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian untuk meningkatkan kinerja pegawai ;
    5. Penyiapan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian untuk meningkatkan kinerja pegawai;
    6. Pengelolaan administrasi dinas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
    7. Pelaksanaan fasilitasi Pengelola Informasi dan Dokumen (PID);
    8. Penyiapan dan pelaksanaan pengembangan e-governance;

    Dalam melaksanakan fungsi dimaksud, sekretaris dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. merencanakan perumusan kebijakan teknis yang berkaiatan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
    2. membagi tugas dan program yang berkaitanm dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
    3. memberi petunjuk program yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
    4. mengatur program dan kegiatan yang berkaitan yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
    5. mengevaluasi kegiatan program bidang kesekretariatan yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian;
    6. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Sekretariat dibantu oleh 2 Sub Bagian, yaitu :

    • Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
    • Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
    1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
    2. mempunyai tugas pokok melakukan penyusunan kegiatan perencanaan dan keuangan. Untuk melaksanakan rincian tugas sebagaimana dimaksud,Sub Bagian Perencanaan dan keuangan mempunyai rincian tugas :

      • Merencanakan kegiatan perencanaan dan keuangan dinas;
      • Melaksanakan kegiatan bidang perencanaan meliputi : pengumpulan, pengelolaan, pengenalisaan data kegiatan dinas, membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi : RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusuanan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
      • Melaksanakan kegiatan keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran ;
      • Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisaan data kegiatan dinas, membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi : RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ;
      • Membimbing pelaksanaan kegiatan keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran;
      • Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran;
      • Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, LS- Bendahara , LS- Pihak Ketiga dan Ganti Uang Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Cash Opname, Pembukuan serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran;
      • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait Perencanaan dan Keuangan;
      • Merencanakan dan melaksanakan pengembangan e- governance;
      • Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub bagian Perencanaan dan Keuangan meliputi : Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Fasilitasi Prencanaan, e- Reporting, Riviu Penyerapan Anggaran, Data Pembangunan SKPD, Neraca, Laporan Realisasi (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Cash Opname dan catatan atas laporan keuangan (CALK);
      • Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
    3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
    4. mempunyai tugas pokok melakukan penyusunan kegiatan umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas :

      • Merencanakan kegioatan umum dan kepegawaian;
      • Membimbing pelaksanaan kegiatan umum meliputi  : surat menyurat, penggandaan, pengiriman pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas, stock opname ;
      • Membimbing pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi : mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan jenjang jabatan fungsional tertentu, kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, Bezzetting Pegawai, Kesejahtraan Pegawai, Pembinaan Disiplin Pegawai, Pendidikan dan pelatihan pegawai dan pensiun pegawai ;
      • Membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum meliputi : surat menyurat, penggandaan, pengiriman pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas, stock opname ;
      • Membagi tugas pelaksanaan kepegawaian meliputi : mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan jenjang jabatan fungsional tertentu, kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, Bezzetting Pegawai, Kesejahtraan Pegawai, Pembinaan Disiplin Pegawai, Pendidikan dan pelatihan pegawai dan pensiun pegawai ;
      • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
      • Melaksanakan fasilitasi pengelolaan informasi dan dokumen (PID);
      • Membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian;
      • Merencanakan dan melaksanakan pengembangan e- governance;
      • Membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian;
  5. Bidang Pemuda
  6. mempunyai Tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian Bidang Pemuda. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pemuda mempunyai fungsi :

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis program kegiatan yang berkaitan dengan bidang pemuda meliputi organsiasi pelajar, mahasiswa, pemuda, pramuka;
    2. Penyiapan rencana dan program kegiatan yang berkaitan dengan bidang pemuda meliputi organsiasi pelajar, mahasiswa, pemuda, pramuka;
    3. Penyiapan pengendalian dan pengkoordinasi kegiatan bidang pemuda dengan instansi/lembaga terkait lainnya;
    4. Penyiapan bimbingan pelaksanaan program kegiatan bidang pemuda;
    5. Pengelolaan administrasi dan pelaporan kegiatan bidang pemuda.

    Dalam melaksanakan fungsi di maksud kepala bidang pemuda mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. Merencanakan perumusan kebijakan teknis program bidang pemuda meliputi : pembinaan, penghargaan kepemudaan dan pelajar berprestasi dan pelatihan penmdidikan kewirausahaan dalam rangka pembinaan organisasi pelajar, mahasiswa, pemuda dan pramuka;
    2. Membagi tugas bidang pemuda meliputi penyusunan data dan informasi, penghargaan kepemudaan dan pelajar berprestasi dan kegiatan pembinaan pendidikan jiwa kemandirian organisasi pelajar, mahasiswa, pemuda dan pramuka;
    3. Memberi petunjuk program bidang pemuda;
    4. Mengatur program bidang pemuda dan melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait pembinaan organisasi pelajar, mahasiswa, pemuda dan pramuka;
    5. Mengevaluasi kegiatan program monitoring dan pelaporan kegiatan bidang pemuda;dan
    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya.
    7. Bidang Pemuda terdiri dari :

    • Seksi Organisasi Pelajar;
    • Seksi Organisasi Pemuda;

    Tiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

  7. Bidang Olahraga
  8. mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang olahraga. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Olahraga mempunyai fungsi :

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang olag raga;
    2. Penyiapan rencana dan Program kegiatan yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Peraturan Perundang-undangan ;
    3. Penyiapan pengendalian hal-hal yang terkait dengan bidang olah raga;
    4. Penyiapan bimbingan pelaksanaan program bidang olah raga;
    5. Pengelolaan administrasi kegiatan bidang olah raga.
    6. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Olah Raga mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. Merencanakan perumusan kebijakan program kegiatan bidang olah raga meliputi : olah raga pelajar berprestasi, mahasiswa, pegawai, penyandang cacat, olah raga masyarakat dan rekreasi;
    2. Membagi tugas program kegiatan bidang olah raga;
    3. Melaksanakan penyusunan data dan pembuatan profil data organisasi olag raga pelajat dan prestasi, olag raga masyarakat dan rekreasi;
    4. Memberi petunjuk program kegiatan bidang olah raga meliputi olah raga pelajar berprestasi, mahasiswa, pegawai, penyandang cacat, olah raga masyarakat dan rekreasi;
    5. Mengatur program bidang olah raga dan melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait olah raga prestasi dikalangan pelajar, mahasiswa, pegawai, penyandang cacat dan masyarakat;
    6. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan monitoring dan pelaporan kegiatan bidang olah raga;
    7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
    8. Bidang Olahraga terdiri dari :

    • Seksi Olahraga Pelajar dan Prestasi;
    • Seksi Olahraga Masyarakat dan Rekreasi.

    Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab Kepada kepala Bidang.

  9. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata
  10. mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan , koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi :

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis program bidang kebudayaan dan pariwisata;
    2. Penyiapan rencana dan program kegiatan yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Perundang-undangan;
    3. Penyiapan pengendalian hal-hal yang terkait dengan bidang kebudayaan dan pariwisata;
    4. Penyiapan bimbingan pelaksanaan program bidang olah raga;
    5. Pengelolaan administrasi bidang kebudayaan dan pariwisata.
    6. Dalam melaksanakan funsi sebagaimana di maksud Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. Merencanakan perumusan kebijakan teknis program bidang kebudayaan dan pariwisata;
    2. Membagi tugas program dan kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata meliputi : penyusunan , pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data dan informasi, pembinaan, pelestarian budaya, perijinan usaha, pengembangan kesenian, objek dan daya tarik wisata, promosi dan usaha pariwisata, sarana dan prasaranaserta tenaga kerja pariwisata daera;
    3. Memberi petunjuk program dan kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata;
    4. Mengatur program dan kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata;
    5. Mengevaluasi program dan kegiatan melaksanakan monitoring, pelap[oran kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata;
    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
    7. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari :

    • Seksi Kebudayaan;
    • Seksi Pariwisata.

    Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

  11. Pada Dinas dapat dibentuk Unit PElaksana Teknis (UPT)
    1. Untuk melaksanakan kegiatan teknis op[erasional dan / ataua kegiatan teknis penunjang dilingkungan Dinas dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis.
    2. Unit Pelaksana Teknis berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas.
    3. Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang kepala
    4. Unit Pelaksana Teknis dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu.
    5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis diatur dengan Peraturan Bupati.
  12. Kelompok Jabatan Fungsional
  13. mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.

    1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya.
    2. Kelompok Jabatan Fungsional dalam Pelaksanaan tugas pokok berpedoman kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
    3. Kelompok Jabatan Fungsional dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada kepala dinas.
    4. Kelompok Jabatan Fungsional dalam pelaksanaan tugas di koordinasikan oleh tenaga fungsional.
    5. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan prundang-undangan yang berlaku

Informasi Produk

Produk

Media Video informasi dan promosi Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang bertujuan menjadi salah satu media penunjang informasi dan promosi berbentuk audio visual, biasanya dipergunakan oleh sebuah perusahaan atau instansi pemerintah untuk menunjukan citra/image sebuah brand atau Program unggulan seperti destinasi Pariwisata dan Kebudayaan. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang selaku dinas yang menangani program tersebut mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan hal tersebut. Video informasi pariwisata ini berisikan tentang seluruh destinasi dan budaya yang berada diwilayah Kabupaten Tangerang.

Melalui perancangan video promosi wisata dan budaya yang berada di Kabupaten Tangerang ini, di harapkan dapat menarik minat wisatawan dan masyarakat agar lebih mengenal dan mengetahui obyek-obyek wisata dan budaya yang ada di Kabupaten Tangerang sehingga dapat meningkatkan sumber pendapatan daerah dan pengelola.

Latar Belakang Produk

Saat ini media promosi dan informasi pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang kurang up to date mengenai mempromosikan obyek-obyek wisata dan budaya yang sekarang menjadi sebuah wisata bagi masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang secara berkelanjutan membenahi dan menata aset wisata di Kabupaten Tangerang sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat masyarakat Kabupaten Tangerang dan meningkatkan peran pemerintah untuk lebih serius membangun objek wisata yang ada di Kabupaten Tangarang. Di jaman era sekarang ini penyebaran informasi mengenai objek wisata yang berada di Kabupaten Tangerang, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang membutuhkan sebuah perancangan video guna menambah daya tarik masyarakat dan wisatawan lokal maupun asing. melalui perancangan video promosi wisata ini berharap masyarakat lebih mengenal obeyek wisata apa saja yang sekarang ada di Kabupaten Tangerang diantaranya : Pantai Tanjung Pasir, Pantai Pasir Putih Madhato, Pelabuhan Cituis, Telaga Biru Cigaru, Tebing Koja dan beberapa peninggalan bersejarah seperti Taman Makam Solear dan Makam Aria Wangsakara.

Melalui perancangan media video profil sebagai penunjang program promosi pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Target yang diharapkan yaitu membantu pemerintah melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang dalam hal mempromosikan dan manyampaikan informasi tentang objek wisata dan budaya di wilayah Kabupaten Tangerang kepada masyarakat, wisatawan dan investor. Sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan terhadap tempat tersebut serta meningkatkan pendapatan daerah dan pengelola nya sendiri.

Perkembangan Produk

Media informasi saat ini sangat berkembang pesat dengan keterkaitannya dengan teknologi di dalamnya, dengan penyebaran informasi di era sekarang memudahkan orang untuk mengaksesnya dimanapun dan kapanpun. Penerapan teknologi multimedia audio and broadcasting dalam bidang informasi yakni dalam bentuk video profil sebagai sarana penunjang program promosi objek wisata melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Melalui perancangan video profil sebagai sarana promosi objek wisata dan budaya di Kabupaten Tangerang, diharapakan mencapai target sebesar 70% dalam peningkatan di setiap kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Serta meningkatkan sumber pendapatan daerah dan meningkatkan image Dinas pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Material Produk

Dalam penelitian ini menggunakan material produk berupa audio visual yang didalamnya terdapat media sebagai berikut :

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Pengembangan media audio visual berupa video informasi dan promosi pariwisata dan budaya ini berdurasi dua belas menit yang menginformasikan tentang objek wisata dan peninggalan budaya di wilayah Kabupaten Tangerang, sebagai sarana informasi dan promosi terhadap wisatawan lokal maupun asing dan masyarakat. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya :

  1. Manfaat
    • Dapat menarik wisatawan, baik lokal maupun asisng.
    • Mendapatkan kerjasama dengan investor atau instansi pemerintah lain yang ada di Indonesia
    • Dikenal masyarakat luas
  2. Kelebihan
    • Menghemat waktu dalam proses penyampain informasi
    • Dapat dilihat dengan internet dimana saja saat melihat video profil Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang
    • Tidak lekang oleh waktu.
    • Menarik secara visualisasi, mudah dimengerti dan dipahami oleh audience.
  3. Kekurangan
    • Membutuhkan biaya yang cukup besar dalam proses produksi
    • Membutuhkan waktu yang cukup lama didalam proses preproduction, production, dan post production.
    • Memerlukan peralatan yang memadai seperti : camera, laptop, Drone dan sebagainya.

Market Analysis

Market Analysis adalah penyelidikan/investigasi ke dalam pelaksanaan marketing untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi, agar mendapat hasil maksimal dan efek dari hasil tersebut dalam marketing. arket analysis sangat membantu dalam rencana bisnis yang menyajikan informasi mengenai pangsa pasar yang dituju. Analisa dilakukan untuk mendapatkan data kemajuan proses marketing, sehingga nantinya dapat merumuskan strategi bagaimana cara yang tepat menjalankan marketing selanjutnya.

Market Positioning

Positioning yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang yaitu untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu yang dinginkan masyarakat. Sehingga demikian masyarakat dapat memahami dan menghargai media informasi yang diberikan oleh Disporabudpar. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata selaku dinas yang bertanggung jawab dalam memberikan informasi terkait pariwisata dan budaya selalu berupaya memberikan informasi tentang objek-objek pariwisata dan kebudayaan yang berada di Kabupaten Tangerang. Dalam merancang sebuah media informasi berbentuk video promosi untuk menarik minat wisatawan asing maupun lokal dan masyarakat luas membutuhkan konsep dan ide kreatif untuk menampilkan sebuah video profil. Adapun setiap tahunnya diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus meningkatkan sumber pendapatan daerah dan memberikan image positif pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang dalam melakukan promosinya dengan cara membuat media promosi wisata. Adapun sasaran video promosi ini adalah masyarakat, wisatawan lokal dan asing yang tertarik untuk mengetahui berbagai destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tangerang.

Video profil Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang ini nantinya di implementasikan melalui DVD dan berbagai media social seperrti Youtube, website Kabupaten Tangerang www.tangerangkab.co.id dan Website Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Sehingga melaui perancangan media video profil pariwisata di Kabupaten Tangerang mencapai target promosi yang diharapkan yaitu masyarakat, wisatawan lokal maupun asing serta lebih mengenal objek –objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Potensial Market

Video promosi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, sebagai sarana informasi dan promosi yang ditujukan kepada seluruh masyarakat kabupaten tangerang, para wisatawan asing maupun lokal dan instansi-instansi pemerintah daereah yang berada di Indonesia. Selain itu video ini bertujuan untuk membantu Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang dalam menginformasikan destinasi pariwisata dan kebudayaan.

Target yang diharapkan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang melalui video profil ini yaitu agar Disporabudpar mencapai target yang diharapkan sebanyak 50% untuk setiap kunjungan masyarakat atau wisatawan terhadap tempat-tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Selain itu untuk mempromosikan Disporabudpar kepada instansi pemerintah dan kunjungan kerja dan dapat meningkatkan sumber pendapatan daerah.

Market Segmentation

Geografi : Wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia, Internasional

Demografi :

  • Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
  • Kelas Ekonomi : Menengah
  • Usia : Semua Umur
  • Sasaran :
    1. Masyarakat
    2. Wisatawan Lokal
    3. Wisatawan Asing

Psikografi :Masyarakat Kabupaten Tangerang dan wisatawan lokal maupun asing yang ingin mengetahui informasi tentang Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata serta destinasi wisata yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Marketing Objective ( Tujuan Pemasaran )

Dalam memberikan informasi tentang profil Disporabudpar dan destinasi wisata yang berada di Kabupaten Tangerang kepada masyarakat dalam bentuk video promosi wisata dengan konsep audio visual yang bertujuan untuk meningkatkan image Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang dalam hal menyampaikan sebuah informasi dan promosi. Serta meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Marketing Strategy ( Strategi Pemasaran )

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang merancang sebuah media informasi dan promosi yang dapat memperluas informasi mengenai program kegiatan, destinasi wisata maupun tentang peninggalan budaya. Video promosi ini sebagai strategi untuk menyeberluaskan informasi terkait nilai-nilai budaya dan destinasi wisata yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Berikut adalah table Matriks Analisis SWOT :

Tabel 3.2. Analisis SWOT

Budget Produksi Media

Berikut adalah budget produksi media yang dikeluarkan untuk pembuatan media video profil Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Tabel 3.3. Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan video profil Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang ini menggunakan Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Processor Intel Core i5-8250U CPU @1.60Ghz 1.80Ghz
  2. Monitor : LCD 14” FHD Widescreen
  3. Mouse : Logitecth optical mouse
  4. Keyboard : Ergonomic backlit keyboard
  5. RAM : 8.00 GB
  6. Hardisk : 1 TB + 128 SSD
  7. Speaker : SonicMaster

Software yang digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi menggunakan Software:

  1. Adobe Premiere CC 2018
  2. Adobe Premiere CC 2017
  3. Adobe Audition CC 2018

Elisitasi

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi tahap 1 berisi sebuah rancangan sistem baru atau konten- konten yang akan dimiat dalam video yang di inginkan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang melalui wawancara, lalu didapatlah hasil observasi berikut :

    Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Elisitasi tahap II adalah merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi sebelumnya yaitu tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan video rancangan yang penting dan harus ada pada video campany profile dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak hotel rangkum sebagai berikut :

    Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Elisitasi Tahap III merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang optionnya I ( inessential) pada metode sebelumnya yaitu metode MDI. Selanjutnya requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE yang dirangkum sebagai berikut :

    Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi


BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksti Media Mavib

Konsep Produksi Media dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) merupakan cara untuk membuat dan menghasilkan sebuah media sesuai dengan apa yang diinginkan. Media dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti media visual, media audio visual, media cetak, media elektronik, media 2 dimensi, media 3 dimensi dan media 4 dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Konsep Produksi Media ini terdiri dari 3 sub-proses yaitu dimulai dari Preproduction lalu Production dan Postproduction. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi Media di ilustrasikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Preproduction

Preproduction atau pra produksi merupakan awal dari suatu proses atau persiapan untuk melakukan perencanaan dalam hal – hal yang dibutuhkan dalam sebuah proses produksi. Dimulai dengan menentukan ide cerita/gagasan yang kemudian dituangkan kedalam sinopsis. Setelah sinopsis selesai dilanjutkan membuat sebuah narasi untuk memperjelas jalannya cerita yang dibuat. Kemudian masuk ketahapan pembuatan script writing dan storyboard. Lalu pembuatan rundown, tahapan berikutnya yaitu penyusunan Crew, Time Schedule, Anggaran atau Budget serta peralatan yang digunakan selama proses produksi nantinya. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagian berikit ini :

Gambar 4.2 Tahap Preproduction

Ide/Gagasan

Secara sederhana ide dapat diartikan sebuah rencana awal. Selama ide/gagasan belum dapat dituangkan menjadi suatu komsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata maka tahapan preproduction selanjutnya belum dapat dilakukan. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang bertujuan memperluas informasi dan wilayah promosi khususnya pada bidang pariwisata, dalam hal ini akan menjadi ide untuk merancang sebuah video informasi tentang pariwisata oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Sinopsis/Cerita

Sinopsis merupakan inti cerita yang dibentuk menjadi cerita singkat, padat dan jelas tanpa menghilangkan unsur penting dalam keseluruhan ceritanya. Sinopsis perancangan video profil sebagai penunjang media informasi dan promosi pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang ini adalah :

“Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang secara bertahap menyusun dan mempromosikan Pariwisata dan Kebudayaan yang berada di Kabupaten Tangerang sebagai bagian dari mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang serta meningkatkan peran pemerintah daerah dalam membangun citra pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Tangerang. Semakin pesat perkembangan informasi menganai pariwisata dan budaya yang berada di Kabupaten Tangerang, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang memperlukan sebuah perancangan media berbentuk video untuk memberikan informasi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Tangerang. Pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata terus berupaya memberikan informasi yang up to date sesuai perkembangan di Kabupaten Tangerang saat ini. Melalui perancangan video profil yang memberikan informasi mengenai pariwisata dan kebudayaan masyarakat lebih mengenal potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Tangerang. Dengan adanya perancangan video profil ini dapat menarik minat masyarakat dan wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke berbagai potensi pariwisata di Kabupaten Tangerang dan meningkatkan sumber pendapatan daerah. Dalam menyampaikan informasi mengenai pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang harus memiliki sarana media yang dapat menunjang efektivitas dalam mempromosikan Pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten Tangerang.”

Narasi

Narasi adalah suatu karangan maupun ide cerita yang menyajikan suatu kejadian atau peristiwa yang berlangsung berdasarkan urutan waktu. Narasi sendiri berguna untuk menunjang keefektifan penyampaian informasi yang disampaikan oleh dubber. Berikut narasi yang digunakan dalam pembuatan video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

KABUPATEN TANGERANG MEMILIKI WILAYAH YANG CUKUP LUAS/ TERDIRI DARI 29 KECAMATAN, 28 KELURAHAN DAN 246 DESA/ DENGAN LUAS WILAYAH MWNCAPAI 95.961 Ha ATAU 959,61 Km2/ DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN TANGERANG/ SALAH SATU INSTANSI YANG BERADA DALAM PEMERINTAHAN YANG FOKUS KEDALAM TIGA URUSAN/ YAITU, URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA, URUSAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA/ DI PIMPIN OLEH SEORANG KEPALA DINAS YANG BERNAMA BAPAK DRS. H. AHMAD TAUFIK, M.SI/ TERDAPAT SATU SEKRETARIAT DAN TIGA BIDANG// YAITU BIDANG PEMUDA, BIDANG OLAHRAGA SERTA BIDANG BUDAYA DAN PARIWISATA

Storyboard

Storyboard adalah sketsa yang digambar berurutan atau sesuai dengan naskah, dengan Storyboard kita bisa menyampaikan suatu ide kepada orang lain agar lebih mudah dipahami. Selain itu storyboard juga membantu memperjelas gambaraan dari sinopsis yang sudah dibuat. Berikut beberapa gambaran storyboard video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Gambar 4.3 Bumper Opening

Menampilkan Logo Kabupaten Tangerang

Gambar 4.4 Ext/Gedung/Day/Medium Shoot

Menampilkan Tulisan Gedung Usaha Daerah

Gambar 4.5 Ext/Alun-alun Tigaraksa/Day/Long Shoot

Menampilkan Tulisan Alun –alun Tigaraksa

Gambar 4.6 Ext/Mesjid Al-amjad/Day/Drone Shoot

Menampilkan Bangunan Mesjid Al-amjad

Gambar 4.7 Ext/Welcome Park/Day/Drone Shoot

Menampilkan Tulisan Selamat Datang di Kabupaten Tangerang

Gambar 4.8 Ext/icon Kabupaten Tangerang/Day/Drone Shoot

Menampilkan Tulisan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.9 Ext/icon Tugu Pahlawan/Day/Drone Shoot

Menampilkan Tugu Bugel Pahlawan Tigaraksa

Gambar 4.10 int/Kepala Disporabudpar/Day/Medium Shoot

Menampilkan Wawancara Potensi Pariwisata dengan Kepala Disporabudpar

Gambar 4.11 Ext/Pantai Tanjung Pasir/Day/Medium Shoot

Menampilkan Tulisan Selamat Datang

Gambar 4.12 Ext/Pantai Tanjung Pasir/Day/Drone Shoot

Menampilkan suasana Pantai dari atas Drone

Gambar 4.13 Ext/Tebing Koja/Day/Full Shoot

Menampilkan Pintu Masuk Tebing Koja

Gambar 4.14 Ext/Tebing Koja/Day/Drone Shoot

Menampilkan suasana Tebing Koja dari atas Drone

Gambar 4.15 Ext/TangerangMangrove Center/Day/Medium Shoot

Menampilkan Tulisan Mangrove

Gambar 4.16 Ext/TangerangMangrove Center/Day/Drone Shoot

Menampilkan suasana dari Mangrove dari atas Drone

Gambar 4.17 Ext/Pantai Pasir Puti Ema Dato/Day/Medium Shoot

Menampilkan Tulisan Selamat dating di Pantai Pasir Puti Ema Dato

Gambar 4.18 Ext/Pantai Pasir Puti Ema Dato/Day/Full Shoot

Menampilkan suasana pantai

Gambar 4.19 Ext/Telaga Biru Cigaru/Day/Medium Long Shoot

Menampilkan Tulisan Selamat Datang

Gambar 4.20 Ext/Kapal Wisata Cigaru/Day/Medium Shoot

Menampilkan Kapal Wisata Cigaru

Gambar 4.21 Ext/Pelabuhan Cituis/Day/Medium Shoot

Menampilkan Kegiatan Nelayan

Gambar 4.22 Ext/Makam Solear/Day/Medium Shoot

Menampilkan Tulisan Wisata Ziarah Keramat Solear

Gambar 4.23 Ext/Tugu Makam R. Aria Wangsakara/Day/LongShoot

Menampilkan Tugu R. Aria Wangsakara

Gambar 4.24 Ext/Makam R. Aria Wangsakara/Day/Medium Shoot

Menampilkan Tulisan Makam R. Aria Wangsakara

Script Writing

Script Writing yaitu membuat rancangan naskah penulisan yang detail supaya mempermudah proses editing. Berisi tampilan – tampilan awal hingga akhir konten video beserta audio yang digunakan dalam proses editing. Berikut adalah Script dan video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang :

Tabel 4.1 Script Writing

Rundown

Rundown merupakan susunan inti cerita dari sebuah project yang dibatasi oleh durasi ( panjang item video ). Lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.2 Rundown

Penyusunan Crew

Talent dari produksi yang terlibat dalam perancangan video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang

Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

Time Schedule

Tabel 4.4 Time Schedule

Peralatan Yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Video Profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang antara lain :

Gambar 4.25 Camera Canon EOS 200D

Gambar 4.26 Lensa Tamron 18-200

Gambar 4.27 Lensa FIX 50mm

Gambar 4.28 Tripod

Gambar 4.29 Slider

Gambar 4.30 Drone Dji Spark

Anggaran

Anggaran adalah keuangan yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah project. Berikut ini adalah adalah anggaran dalam pembuatan media video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Tabel 4.5 Anggaran

Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjamasanya antara pemain dan crew untuk perwujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production keberadaan crew sangat penting untuk membantu kelancaran saat shooting berlangsung, sehingga crew harus ikut andil pada tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam menjalankan proses production pengambilan gamabr atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diantaranya : desain produk termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting.

Gambar 4.31 Tahap Production

Perancanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif dan efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa special efek. Maka dari itu untuk menyukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

  1. Tujuan Multimedia
  2. Adapun tujuan multimedia dalam konsep perancangan media ini adalah untuk menjangkau lebih kurang 80% dari target audience yang diinginkan oleh pihak lembaga. Adapun audience yang dimaksud dalam laporan ini adalah masyarakat Kabupaten Tangerang dan wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Tangerang sebagai sosialisasi mengenai profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Secara spesifik dapat disampaikan bahwa tujuan dari multimedia adalah untuk meningkatkat jumlah pengunjung ke Kabupaten Tangerang khususnya sektor pariwisata.

  3. Srategi Multimedia
  4. Media audio visual yang guna menyampaikan informasi dan promosi tentang Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang, dan dipersiapkan untuk memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    1. Geografi : Wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia, Internasional
    2. Demografi :
      • Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
      • Kelas Ekonomi : Menengah
      • Usia : Semua Umur
      • Sasaran :
        1. Masyarakat
        2. Wisatawan Lokal
        3. Wisatawan Asing
    3. Psikografi
    4. Klien Perseorangan, relasi perusahaan, pemerintahan, dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan promosi mengenai potensi pariwisata di Kabupaten Tangerang.

  5. Program Multimedia
  6. Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat oleh tiga tahapan yaitu :

    1. Teks
    2. Teks dalam video ini memakai font Impact dan Geometry Soft Pro diterapkan sebagai media memberikan informasi dengan beberapa tambahan efek.

    3. Picture
    4. Format pada gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah jpg dan digabungkan dengan video yang berformat .mp4 dan .avi.

    5. Sound
    6. Suara yang digunakan dalam media video profile ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber), serta musik yang digunakan sebagai video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang berjudul Lights & Motion music suara manusia sebagai pembaca naskah pada video tersebut. Penerapan dubber disesuaikan dengan konten dan video agar memperkuat gambar yang ditampilkan.

Perancanaan Audio

Dalam perancangan video profile, audio sangat berperan penting dalam pemyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio, video profile yang dibawakan atau di putar menjadi kurang memuaskan dan membosankan. Dalam konsep produksi ini perencanaan audio berupa Tujuan Audio, Strategi Audio, dan Program Audio.

  1. Tujuan Audio
  2. Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini adalah agar dapat memberikan ketertarikan kepada masyarakat hingga edukasi sampai ke masyarakat. Video yang telah dibuat dapat dimengerti oleh audience dan dapat menjadi salah satu jalan untuk menaikan jumlah kunjungan dari sebelumnya khususnya mmeberikan pendapatan lebih bagi daerah. Tujuan audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi ini akan lebih hidup dan memberikan edukasi bagi masyarakat. Media video profile ini dapat menjadi acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang luas dan lengkap mengenai Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan dan penempatan suara dengan latar background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang disampaikan lebih jelas dan memiliki arti.

  3. Strategi Audio
  4. Dalam strategi audio, setidaknya memenuhi tiga aspek yaitu geografi, demografi dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan. Dalam pembuatan audio ini menggunakan manusia yaitu dengan dubber, membaca naskah sesuai dengan background gambar yang pas. Dengan memberikan suara dubber maka informasi yang disampaikan akan terlihat jelas, gambar dan suara yang sesuai memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    1. Geografi : Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia, Internasional
    2. Demografi :
      • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      • Kelas Ekonomi : Menengah
      • Usia : Semua Umur
      • Sasaran :
        1. Masyarakat
        2. Wisatawan Lokal
        3. Wisatawan Asing
    3. Psikografi
    4. Klien Perseorangan, relasi perusahaan, pemerintahan, dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan promosi mengenai potensi pariwisata di Kabupaten Tangerang.

  5. Program Audio
  6. Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang digunakan seperti suara instrument musik dengan format mp3. Adapun audio yang dihasilkan yaitu suara manusia yang disebut dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan diputar. Dalam melakukan dubbing suara yang dihasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan diputar. Dengan adanya program audio, media video profile ini akan menjadi lebih baik karena ada penambahan dari suara dubbing untuk memperjelas gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dapat diatur di volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi terdapat tiga tahapan yaitu :

    1. Sound Effect
    2. Sound Effect digunakan sebagai background effect yang ada untuk sound effect yang dioakai pada efek bumper opening tulisan dan logo Kabupaten Tangerang mengambil suara awalan musik Scarlet Fire Sting.

    3. Music Background
    4. Music background yang digunakan pada perancangan media video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang menggunakan music Lights & Moon instrument.

    5. Dubbing
    6. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan software Adobe Audiotion CC 2018.

Perancanaan Visual

Perencanaan visual yang telah dihasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang digunakan untuk memberikan sebuah informasi maupun promosi pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Gambar gambar yang diambil dan diedit sedemikian rupa agar menarik perhatian audience yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image tertentu dalam video yang ditampilkan.

  1. Tujuan Visual
  2. Dalam tujuan visual ini merancang sebuah media visual dalam bentuk video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang dengan kesan visual yang menarik dan memberikan kesan modern. Didalammya terdapat beberapa effect visual yang akan memperindah dan memperkaya disetiap tampilan video sehingga mudah dimengerti oleh audience.

  3. Strategi Visual
  4. Visual effect dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk image yang benar-benar terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper Opening, suasana Gedung Disporabudpar, icon yang ada di Kabupaten Tangerang dan beberapa potensi pariwisata yang berada di Kabupaten Tangerang. Semua dirancang dan disajikan dengan efisien dan efektif.

  5. Program Visual
  6. Didalam proses produksi inilah perancangan special effect dibuat menggunakan aplikasi Adobe After Effect CC 2017 dan Adobe Premiere Pro CC 2018 yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Adapun tampilan special effect video storyboard dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.32 Bumper Opening

Menampilkan Logo Kabupaten Tangerang

Gambar 4.33 Gedung DISPORABUDPAR

Menampilkan Tulisan Gedung Usaha-usaha Daerah

Gambar 4.34 Gedung DISPORABUDPAR

Menampilkan Gedung Disporabudpar dari atas Drone

Gambar 4.35 Alun-alun Tigaraksa

Menampilkan Tulisan Alun-alun Tigaraksa

Gambar 4.36 Masjid Agung Al-amjad

Menampilkan Masjid Agung Al-Amjad dari atas Drone

Gambar 4.37 Masjid Agung Al-amjad

Menampilkan Tulisan Masjid Agung Al-Amjad

Gambar 4.38 Welcome Park

Menampilkan Tulisan Selamat Datang Di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.39 Gerbang Kabupaten Tangerang

Menampilkan Tulisan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.40 Patung 3 Pahlawan

Menampilkan Patung 3 Pahlawan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.41 Wawancara Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwiasata Kabupaten Tangerang

Gambar 4.42 Tulisan Bidang Pemuda Disporabudpar

Menampilkan Tulisan Bidang Pemuda Disporabudpar Kabupaten Tangerang

<img width="400px"
src="2019-08-24.png" />

Gambar 4.43 Tulisan Bidang Olahraga Disporabudpar

Menampilkan Tulisan Bidang Olahraga Disporabudpar Kabupaten Tangerang

Gambar 4.44 Tulisan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Disporabudpar

Menampilkan Tulisan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Disporabudpar Kabupaten Tangerang

Gambar 4.45 Struktur Organisasi Disporabudpar Kabupaten Tangerang

Menampilkan Struktur Organisasi Disporabudpar Kabupaten Tangerang

Gambar 4.46 Lampu Merah Tigaraksa

Menampilkan timelepse

Gambar 4.47 Tanjung Pasir

Menampilkan Tulisan Taman Wisata Tanjung Pasir

Gambar 4.48 Pantai Tanjung Pasir

Menampilkan suasana dari atas Drone

Gambar 4.49 Pantai Tanjung Pasir

Menampilkan kegiatan wisatawan

Gambar 4.50 Tebing Koja

Menampilkan Pintu masuk Tebing Koja

Gambar 4.51 Tebing Koja

Menampilkan wisatawan menaiki Perahu

Gambar 4.52 Tebing Koja

Menampilkan suasana dari atas Drone

Gambar 4.53 Tangerang Mangrove Center

Menampilkan Tulisan Mangrove

Gambar 4.54 Tangerang Mangrove Center

Menampilkan suasana dari atas Drone

Gambar 4.55 Tangerang Mangrove Center

Menampilkan suasana Hutan Mangrove

Gambar 4.56 Pantai Ema Dato

Menampilkan Tulisan Selamat Datang di Pantai Ema Dato

Gambar 4.57 Pantai Pasir Puti Madatho

Menampilkan kegiatan wisatawan

Gambar 4.58 Telaga Biru Cigaru

Menampilkan pintu masuk Cigaru

Gambar 4.59 Kapal Wisata Cigaru

Menampilkan Kapal Wisata Cigaru

Gambar 4.60 Wahana Telaga Biru Cigaru

Menampilkan Wisatawan menaiki sepeda gantung

Gambar 4.61 Telaga Biru Cigaru

Menampilkan suasana dari atas Drone

Gambar 4.62 Pelabuhan Cituis

Menampilkan Kegiatan Nelayan

Gambar 4.63 Pelabuhan Cituis

Menampilkan suasana dari atas Drone

Gambar 4.64 Makam Keramat Solear

Menampilkan Tulisan Wisata Ziarah Keramat Solear

Gambar 4.65 Makam Pahlawan

Menampilkan Tugu Makam R. Aria Wangsakara

Gambar 4.66 Makam Pahlawan

Menampilkan Makam Pahlawan R. Aria Wangsakara

Perancanaan Broadcasting

Perencanaan Broadcasting adalah tahapan terakhir dalam proses production yang disajikan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi dan promosi menjadi suatu arahan untuk tercapainya sebuah target dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting.

  1. Tujuan Broadcasting
  2. Tujuan Broadcasting adalah untuk menjangkau khalayak luas tanpa adanya filter atau klasifikasi khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Namun tujuan broadcasting pembuatan media video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang ini diharapkan dapat meningkatkan 70% dari pengunjung di tahun sebelumnya.

  3. Strategi Broadcasting
  4. Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu pemanfaatan fasilitas tempat yang ada seperti internet, strategi broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, social media, website dan upload ke Youtube.

  5. Program Broadcasting
  6. Program broadcasting mencakup pada khalayak luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memenfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk lebih spesifik program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang disalurkan melalui media :

    • DVD
    • DVD secara garis besarnya sama dengan CD nama DVD mempunyai kapasitas yang lebih besar dari CD. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan.

    • Youtube
    • Media informasi dan promosi yang diupload melalui Youtube harus mempunyai account terlebih dulu sebelum melakukan aktifitas upload video, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta account aktifasi. Jika telah mempunyai account youtube maka tinggal browse dimana video tergantung dari besar kecilnya kapasitas video, semakin lama durasi dan besar kapasitasnya maka semakin lama proses upload.

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh dan siap untuk disebar luaskan. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di review, dipilih dan proses editing oleh editior. Kegiatan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction yaitu :

Gambar 4.67 Tahap Postproduction

Digitizing

Digitizing adalah proses pemindahan gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Digitizing juga dapat diartikan transfer format film ke digitak agar dapat diproses dalam mesin offline dan online.

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gaagsan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing adalah proses editing dan penggabungan suara. Suara meliputi dubbing, music, dan effect suara. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagain yang penting dalam postproduction sudah selesai. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terkahir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export videodari Adobe Premiere Pro CC 2018 menjadi format video. Kemudian hasil export video di burning ke DVD dan di unggah ke youtube untuk menyebarkan video informasi dan promosi ini kepada sasaran-sasaran yang telah ditentukan dalam potensi pasar.

  1. Tahap Keluaran
  2. Tahap exporting ini video mengikuti format format yang diinginkan mulai dari format video, format audio, dan nama keluaran dari video. Selanjutnya hasil export video akan di burning ke DVD, dan selanjutnya akan di upload ke dalam situs website maupun pemutar video yaitu yaitu youtube.

  3. Segmen Pasar
  4. Segmen pasar adalah tahap paling akhir, di mana video profile ini diliris, di upload dan dipublikasikan ke publik. Diharapkan video profile ini mencapai target dan meningkatkan presentase minat masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Tangerang.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa permasalahan yang dilakukandan hasil penelitian yang menghasilkan Perancangan Video Profile dengan judul: Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Program Promosi Pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang. Sesuai dengan point-point permasalahan yang disampaikan pada rumusan masalah yang terdapat pada laporan BAB I, beberapa kesimpulan dari rumusan masalah adalah sebagai berikut :

  1. Media yang dapat digunakan untuk menginformasikan dan mempromosikan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang video promosi pariwisata karena dapat memberikan informasi secara efeketif mengenai keindahan potensi pariwisata yang berada di Kabupaten Tangerang dengan bahasa yang rapih dan mudah dipahami oleh masyarakat dan wisatawan disertai dubbing dengan penyampaian bahasa yang jelas, lugas, dan menarik, selain itu tampilan visual yang selaras dengan audio dan efek visual yang disajikan, kemudian pesan yang disampaikan mudah dan di pahami oleh masyarakat dan wisatawan lokal maupun asing.
  2. Dalam merancang media video informasi promosi yang menarik dan efektif untuk menginformasikan dan mempromosikan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang adalah dengan menampilkan banyak pilihan gambar , suara, musik dengan menyatukan berbagai effect visual dan ditampilkan dalam durasi yang tidak terlalu panjang agar tidak membosankan audience, agar lebih efektif dan tepat sasaran video profile ini di implementasikan melalui DVD dan berbagai macam sosial media seperti youtube, website Kabupaten Tangerang dan berbagai acara kunjungan kerja daerah.
  3. Target yang ingin dicapai melalui video profile Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang adalah dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi pariwisata di Kabupaten Tangerang, selain itu untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Tangerang serta meningkatkan pendapatan daerah tiap tahunnya.

Saran

Berdasarkan penilitian yang telah dilkukan, penulis dapat membaeri masukan adalah sebagai berikut :

  1. Dengan adanya media informasi dan promosi berupa video profile ini diharapkan video tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pihak Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang untuk memberikan informasi dan promosi terhadap masyarakat dan wisatawan yang ingin berkunjung ke Kabupaten Tangerang.
  2. Disarankan kepada pihak Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang untuk selalu menggunakan video informasi dan promosi pada acara-acara yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Tangerang maupun kegiatan kunjungan kerja daerah.
  3. Agar lebih efektif dalam menginformasikan dan mempromosikan potensi wisata yang berada di Kabupaten Tangerang, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang harus lebih giat dalam memberikan edukasi wisata terhadap masyarakat Kabupaten Tangerang. Tidak hanya melalui media sosial tapi promosi juga dapat dilakukan dengan cara menampilkan video profile ini dalam acara HUT Kabupaten Tangerang maupun event yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang agar bantak wisatawan yang ingin berkunjung ke berbagai potensi pariwisata di Kabupaten Tangerang.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Santoso, S., Azizah, N., & Astari, A. (2018). Aplikasi Sistem Informasi Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018.
  2. Wardati Indah Uly, Novitasari, 2015. Sistem informasi Pembayaran Biaya Oprasional Skolah Siswa Pada “Bank Mini Arta Prima” .Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Pacitan. No 3. ISSN: 2302-5700.
  3. Saragih Ambon dkk, 2015. Perancangan Aplikasi ELibrary Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Pada Universitas Methodist Indonesia. No 1. ISSN: 23373601.
  4. Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design.Bandung : Informatika
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Maulani, G., Karina, M. T., & Setiawan, I. (2019). Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT. PLN (Persero) Tangerang. CCIT Journal, 12(1), 1-12.
  6. Nurhayati, Siti dan Arfah Elly. 2016. TERBITAN BIBLIOGRAFI SEBAGAI ALAT BANTU PENELUSURAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Jurnal Pari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Vol. 2. No. 2.
  7. Ramadhan, Azhim, Ika Purwati Ningrum dan Muh. Yamin. 2016. SIASAT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN METODE WEIGHTED PRODUCT DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB, scmanTIK. Kendari : Universitas Halu Oleo. Vol. 2 No. 2.
  8. Marshall B. Rommey, Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information. System, Ninth Edition, Prentice Hall.
  9. Raminda, All Natri Ayu dan Lilis Ardiani. 2014. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna Accurate Terhadap Kinerja Individu. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akutansi. Vol.3 No.9 : 5.
  10. Hutahean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  11. Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknomedia 2017. ISSN : 2302-3805 : 37.
  12. Harahap, Baikuni. 2015. METODE DAN MEDIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Padang : Institut Agama Islam Negeri Padang.
  13. 13,0 13,1 13,2 Sunarya, Lusyani, Mukti Budiarto dan Jasmine Darra Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja, CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 9. No. 1
  14. Widada, Sugeng. 2016. Diktat Mata Kuliah Desain Karakter & Modeling . Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  15. Sunarya, Lusi. 2017. Diktat Mata Kuliah MAVIB 2 . Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  16. Dipohusodo. 2018. Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Jalan Serua Raya Depok Dengan Metode Time Cost Trade Off. Bogor : Fakultas Teknik Universitas Pakuan. Jurnal Teknik Sipil. Vol.1 No.1 (2018)
  17. Tama, Adi Kusuma Widya, Maria Dingi Novena dan Sefty Lestari. 2017. Perancangan Merchandise Guna Menunjang Efektivitas Promosi, Jurnal SENSI. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 3. No. 1.
  18. 18,0 18,1 Manap, Abdul. 2016. Revolusi Manajemen Pemasaran. Jakarta : Mitra Wacana Media.
  19. Alma, Buchari. 2018. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pembelian Sebagai Variabel Intervening. Semarang : Universitas Pandanaran Semarang. Journal of Management. Vol 4. No 4 (2018). ISSN : 2502-7689.
  20. Sunyoto, Danang. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.
  21. Sumawardani, Pmaria M Minarsih, M mukeri Warso. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan , Desain, Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Yang Berdampak Pada Peningkatan Penjualan Di Percetakan. Journal Of Management Vol. 2 No. 2, Maret.
  22. Yusa Marthana, I Made, S,Ds., M.Ds., I Putu Septian Saputra. 2016. Pemanfaatan Animasi 2 Dimensi Model Infofrafik dalam Perancangan Video Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Denpasar. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 5, Nomor 1.
  23. Sooyeon Lim. 2016. Design of Kinetic Typography Interaction based on the Structural Characteristics of Hangul, International Journal of Contents. South Korea : Dongyang University. Vol 12. No.3.
  24. Si hombing, Danton. 2017. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
  25. Ardhanariswari, Kartika Ayu dan Retno Hendariningrum. 2014. Desain Layout Dalam Iklan Cetak (Analisis Deskriptif pada Iklan di Majalah Kartini). Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 13, Nomor 3, September – Desember.
  26. Darmawan, Deni, Pipih Septiawati dan Didi Supriadie. 2017. PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ENGLISHSIMPE SENTENCES PADA MATA KULIAH BASIC WRITING DI STKIP GARUT. PEDAGOGIA Jurnal llmu Pendidikan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Vol 15, No. 1.
  27. Desrianti, Dewi Immaiar. Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Tangerang: STMIK Raharja.
  28. Sugiharjanto, Asto Adi. 2017. PERUBAHAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI SURAKARTA. Canthing Jurnal. Surakarta : Universitas Sahid Surakarta. Vol. 4, No. 1.
  29. 29,0 29,1 Hidayat, W., Mahmuriyah, R., & Safitri, S. N. R. (2016). Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. SENSI Journal, 2(2), 184-197.
  30. Sriwitari, Ni, S.Sn., M.Ds., dan I Gusti Nyoman Widnyana, M.Eng. 2014. “Desain Komunikasi Visual”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  31. Suarto, Edi. 2016. Pengembangan Objek Wisata Berbasis Analisis SWOT. Sumatra Barat: Jurnal Spsial. Vol 3 No.1: 53-54.
  32. Balasubramanian dan Saminathan. 2015. Use of Multimedia – As A tool for Effective Learning. International Journal Of Scientific Research volume 4, Issue 12. Marocco
  33. 33,0 33,1 33,2 33,3 Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan dan Vidila Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS5. Serang : Universitas Serang Raya : Jurnal PROSISKO.Vol-2.No.1: 20.
  34. Setyorini, Ika dan Verra Sofica. 2015. Animasi Interaktif Kosakata Dalam Dua Bahasa (Arab Inggris) Pada RA Kuwait Pusdiklat Dewan Da’wah Bekasi. Bekasi : STIMIK BINA INSANI. ICT Journal , Vol. 2, No. 2.
  35. 35,0 35,1 Nugroho, Sarwo, 2014. Teknik Dasar Videografi, Yogyakarta.
  36. Munir. 2015. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  37. Garvey, Richard dan Williams. 2014. Mastering Composition. Jakarta:PT Flex Media Komputindo
  38. Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish.
  39. G, Gokul. Baskaran T. Ramakrishnan R. 2016. “Feasibility Optimal Broadcasting Policy Framework in Wireless Network”. International Journal of Scientific Research in Science and Technology Vol. 2 No. 2.
  40. Gama, Betty. Hariyanto dan Henny Sri Kusumawati. 2017. Radio Broadcasting Training Saman at SMA Negeri 1 Manyaran Wonogiri. Prosiding Implementasi Penelitian Pada Pengabdian Menuju Masyarakat Mandiri Berkemajuan. Semarang : Universitas Muhammadyah Semarang.
  41. Akhmad, Sabrudin dan Rachmad Hidayat. 2015. Pemeteaan Potensi Industri Kreatif Unggulan Madura. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Riau : Fakultas Sains dan Telknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau.Vol. 12, No. 2.
  42. Andreanus, Jansen. 2015. “Tindak Ujar Ekspresif Dalam Film Freedom Writer Karya Erin Grauwell suatu Kajian Pragmatik”. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi. Manado : Universitas Ratulangi.
  43. Fatoni, Ahmad. Nofi Puspitasari. 2016. “Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Progamming Penyaluran Dana Zakat Di Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia”. Jurnal Prosisko Vol. 3 No.2.
  44. Setiawan, Daniel Okta. 2014. Rancang Bangun Website Company Profile Windo Jaya Printing Untuk Mengenalkan Identitas Perusahaan. Jawa Timur : STIKOM Surabaya.
  45. Wahana Komputer. 2014. Shortcpurse Mudah Menguasai Adobe Ilustrator CS6. Yogyakarta : Andi.
  46. 46,0 46,1 46,2 Kusumaninggar, Rindang. 2017. “Perancangan Media Video Promosi Wisata GOA Pindul Pada Pariwisata Yogyakarta”. Tangerang : STMIK RAHARJA
  47. 47,0 47,1 Rahmadhiani, Dwi. 2017. Perancangan Video Promosi Pada Kedaton Golf And Country Club Kabupaten Tangerang. Tangerang : STIMIK RAHARJA.
  48. 48,0 48,1 Laziem, Syarful. Muh Bahruddin dan Sigit Prayitno Yosep, S.T. 2015. Perancangan Media Promosi Ekswisata Mangrove Wonorejo Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness. Surabaya: Jurnal Art Nouveu. Vol. 4 No. 1: 1-2.
  49. 49,0 49,1 Degey, Septinus. T Arie Setiawan dan Anthony Tumimomor .2016. Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire (Studi Kasus : Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan PariwisataNabire). Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.Artikel Ilmiah :9.
  50. 50,0 50,1 Kurniawan, Hendry dan Oktaviyanti Dwi Wahyurini. 2017. Perancangan Video Promosi Pasar Seni Tradisional Kumbasari Sebagai Pusat Busana Khas Bali di Denpasar. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jurnal Sains dan Seni. ISSN: 2337-3520. Vol 5. No. 2 : 1.
  51. 51,0 51,1 Sinclair, Craig. Peter Keelan. Samuel Stokes. Annette Stokes and Christine Jeffries-Stokes. 2015. Participatory Video Making For Research And Health Promotion In Remote Australian Aboriginal Communities: Methodological And Ethical Implications. International Journal of Critical Indigenous Studies Volume 8 Number 1. Australia : University of Western Australia Albany Centre.
  52. 52,0 52,1 Dimovski, Vladimir and Irma Puškarević. 2017. Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography. Hungaria : University of Technology and Economy Budapest. Opus et Educatio. ISSN :2064-9908. Vol. 4 No. 2.




LAMPIRAN

[ File Lampiran]



Contributors

Admin, Ahmad Bahrul Ulum