SI1521489763

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFIL PENGOLAHAN

SAMPAH MENJADI PUPUK GUNA PENUNJANG

INFORMASI KEPADA MASYARAKAT


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1521489763
Nama



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFIL PENGOLAHAN

SAMPAH MENJADI PUPUK GUNA PENUNJANG

INFORMASI KEPADA MASYARAKAT


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489763
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
               
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
               
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
               
NIP : 006095
               
NIP : 08166
           
           
           
           
       
Rektor
       
UNIVERSITAS RAHARJA
           
           
           
           
       
       
NIP : 000603


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFIL

PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI PUPUK GUNA

PENUNJANG INFORMASI KEPADA MASYARAKAT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489763
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Febuari 2020


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
( Wahyu Hidayat, S.I.Kom.)
NID : 12003
   
NID : 12002






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFIL PENGOLAHAN

SAMPAH MENJADI PUPUK GUNA PENUNJANG

INFORMASI KEPADA MASYARAKAT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489763
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFIL PENGOLAHAN

SAMPAH MENJADI PUPUK GUNA PENUNJANG

INFORMASI KEPADA MASYARAKAT


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489763
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Febuari 2020
Eldy Aufar Mahardhika
NIM. 1521489763

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAKSI

Penelitian bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengolahan sampah menjadi pupuk kompos yang ada di UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan hdiup Kota Tangerang. Media informasi yang ada sebelumnya dinilai kurang efektif dan efisien dalam penyampaiannya, karena media yang digunakan masih berbentuk banner dan foto belum adanya penjelasan informasi melalui audio, sehingga kurang menarik masyarakat. Metodologi penelitian perancangan media menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui kelemahan dan ancaman dari media yang dipergunakan sebelumnya dan mengetahui kelebihan dan mencari peluang dari media rancangan yang diusulkan. Konsep desain menggunakan KPM (Konsep Produksi Media) yang di dalamnya terdapat tahapan-tahapan, diantaranya ada pre production, production dan post production. Alat penunjang perancangan media menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC, Adobe After Effects CC dan Adobe Photoshop CS6. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah masyarakat lebih teredukasi untuk melakukan pengolahan sampah dan lebih memahami cara pengolahan kompos yang bertujuan mengurangi sampah.



Kata kunci: Informasi, Sampah, Pengolahan.


ABSTRACT

Research aims to provide information about the processing of waste into compost fertilizer in upt TPA and Levy of the Sampahan service environment have Tangerang city. The information media that was previously assessed is less effective and efficient in its delivery, because the media used still in the form of banners and photographs the absence of information through audio, so as not to attract the community. The Media planning Research Methodology uses SWOT analysis methods to know the weaknesses and threats of previously used media and to know the advantages and seek opportunities from the proposed draft media. The concept of design using KPM (Media production concept) in which there are stages, including pre production, production and post production. Media Design Support Tools using Adobe Premiere Pro CC, Adobe After Effects CC and Adobe Photoshop CS6 apps. The benefit of this research is that the community is more educated to do waste processing and better understand how to process compost that aims to reduce waste.


Keyword: Information, Garbage, Processing.




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta do’a restu dan dukungan dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “Perancangan Media Video Profil Pengolahan Sampah Menjadi Kompos Guna Penunjang Informasi Kepada Masyarakat”.

Tujuan penelitian Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Perencanaan dan penyusunan laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I., selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, S.Kom. ,selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dengan sangat detail kepada peneliti.
  6. Bapak Diding Sudirman, S.E selaku Stakeholder dan Kepala UPT TPA dan Retribusi Persampahan yang telah memberikan waktu dan tempatnya untuk melakukan penelitian dengan sangat baik.
  7. Bapak Edi, Mas Wiranda selaku pihak UPT TPA dan Retribusi Persampahan yang telah memberikan arahan serta saran yang sangat baik terhadap project penelitian.
  8. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
  9. Saputra, Suhadi, Tomy, Suratma, Mukhlisin dan seluruh sahabat kampus yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah banyak memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan Laporan Skripsi ini.

Dan untuk kedua Orang Tua yang telah mendukung, memberikan do’a dan semangat secara terus-menerus kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.


Tangerang, Febuari 2020
Eldy Aufar Mahardhika
NIM. 1521489763

 


Daftar isi



DAFTAR BAGAN



DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Adobe After Effects CC

Gambar 2.2 Tampilan Adobe Premiere Pro CC

Gambar 4.1 – Menampilkan animasi logo opening Kota Tangerang dan tulisan Dinas Lingkungan Hidup

Gambar 4.2 – Menampilkan animasi slide isi dari projek

Gambar 4.3 – Menampilkan video fly drone TPA Sampah Rawa Kucing

Gambar 4.4 – Menampilkan video landmark TPA Sampah Rawa Kucing Kota Tangerang

Gambar 4.5 – Menampilkan video pelang kompos TPA Rawa Kucing

Gambar 4.6 - Menampilkan video gedung kompos yang nampak dari Depan

Gambar 4.7 - Menampilkan video tulisan perincian pengolahan sampah menjadi kompos

Gambar 4.8 – Menampilkan video bahan baku kompos dari sampah organik

Gambar 4.9 – Menampilkan video proses pemilahan sampah

Gambar 4.10 – Menampilkan video proses pencacahan sampah

Gambar 4.11 – Menampilkan video proses fermentasi sampah

Gambar 4.12 – Menampilkan video proses penjemuran sampah

Gambar 4.13 – Menampilkan video proses pencacahan kembali

Gambar 4.14 – Menampilkan video proses pengayakan

Gambar 4.15 – Menampilkan video proses pengemasan kompos

Gambar 4.16 – Menampilkan video pendistribusian kompos pada masyarakat

Gambar 4.17 – Menampilkan video tong sampah

Gambar 4.18 – Menampilkan animasi logo penutup kota tangerang dan Tulisan Dinas Lingkungan Hidup

Gambar 4.19 – Laptop Asus Vivobook Intel Core i7-7500U, up to 3.5GHz

Gambar 4.20 – Kamera Mirrorless Canon EOS M3 + Lensa Kit 18-55mm

Gambar 4.21 – Drone DJI Phantom 4

Gambar 4.22 – Tripod

Gambar 4.23 – Menampilkan animasi logo opening Kota Tangerang dan tulisan Dinas Lingkungan Hidup

Gambar 4.24 – Menampilkan animasi slide isi dari projek

Gambar 4.25 – Menampilkan video fly drone TPA Sampah Rawa Kucing

Gambar 4.26 – Menampilkan video landmark TPA Sampah Rawa Kucing Kota Tangerang

Gambar 4.27 – Menampilkan video pelang kompos TPA Rawa Kucing”

Gambar 4.28 – Menampilkan video gedung kompos yang nampak dari depan

Gambar 4.29 – Menampilkan video tulisan perincian pengolahan sampah menjadi kompos

Gambar 4.30 – Menampilkan video bahan baku kompos dari sampah organik

Gambar 4.31 – Menampilkan video proses pemilahan sampah

Gambar 4.32 – Menampilkan video proses pencacahan sampah

Gambar 4.33 – Menampilkan video proses fermentasi sampah

Gambar 4.34 – Menampilkan video proses penjemuran sampah

Gambar 4.35 – Menampilkan video proses pencacahan kembali

Gambar 4.36 – Menampilkan video proses pengayakan

Gambar 4.37 – Menampilkan video proses pengemasan kompos

Gambar 4.38 – Menampilkan video pendistribusian kompos pada masyarakat

Gambar 4.39 – Menampilkan video tong sampah

Gambar 4.40 – Menampilkan animasi logo penutup kota tangerang dan Tulisan Dinas Lingkungan Hidup



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Sampah telah menjadi salah satu permasalahan utama di kota-kota besar yang ada di Indonesia, salah satunya di Kota Tangerang. Sampah yang setiap harinya semakin banyak dan melebihi kapasitas penampungan yang disediakan akhirnya menyebabkan banyak orang yang membuang sampah di tempat yang tidak seharusnya seperti di pinggir jalan atau di sungai sekitar pemukiman mereka. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan bencana alam serta menyebarnya wabah penyakit. Berbagai metode telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini, sepeti melakukan seminar dan penyuluhan kepada masyarakat sehingga masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. Namun, sampah yang telah terlanjur bertumpuk di tempat penampungan masih belum dapat ditanggulangi dengan baik. Atas fenomena tersebut penulis ingin berbagi pengetahuan dan informasi dalam mengatasi masalah sampah melalui media audio visual, terutama sampah organik, dengan mengolah sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos yang sangat bermanfaat bagi tanaman, baik untuk tanaman hias, tanaman sayur, maupun tanaman buah.

Sebagai contohnya adalah Unit Kerja TPA Rawa Kucing yang berwenang sebagai pengelola sampah yang berada di seluruh wilayah Kota Tangerang.

Seperti yang kita ketahui, bahwa TPA Rawa Kucing merupakan tujuan akhir dari semua sampah yang berada di seluruh wilayah Kota Tangerang. Namun, berbeda seperti sebelum-sebelumnya yang hanya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah, kini TPA Rawa Kucing sudah menjadi ladang hijau yang penuh dengan pepohonan serta menjadi ladang edukasi bagi semua kalangan untuk mengetahui proses produksi pupuk kompos yang berasal dari sampah sayuran.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka perlu kiranya mengidentifikasikan masalah yang timbul. Hal ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah penelitian sesuai dengan judul, peneliti merumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada dinas lingkungan hidup, yaitu sebagai berikut:

1. Media informasi berbentuk apa saja yang digunakan sebelum media video informasi dibuat ?

2. Media dalam bentuk apa yang tepat untuk menginformasikan cara pengolahan sampah menjadi pupuk pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang kepada Masyarakat ?

3. Bagaimana merancang media video informasi tersebut supaya menarik, efektif dan efisien ?



Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan tidak menyimpang dari topik penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas, adapun permasalahan yang akan dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam perancangan media informasi dalam bentuk video.



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui media yang tepat dan efektif dalam upaya menginformasikan cara pengolahan sampah menjadi pupuk TPA rawa kucing di bawah naungan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang khususnya kepada masyarakat.

2. Merancang media komunikasi visual yang efektif untuk informasi cara pengolahan sampah menjadi pupuk di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dengan tampilan video yang menarik.

3. Mengetahui manfaat setelah dibuatnya media video informasi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Dengan media komunikasi visual dapat menyampaikan informasi yang efektif, detail, terstruktur dan konsisten.

2. Terciptanya dari tiap-tiap media yang dirancang dan diharapkan tidak buang sampah sembarangan.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal perancangan media video informasi serta bagaimana menggunakan aplikasi pendukung untuk nantinya bisa dijadikan pengalaman sebagai acuan yang mampu diterapkan pada dunia kerja.



Metode Penelitian

Memperoleh dan melengkapi data-data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video informasi ini, peneliti menggunakan beberapa metode. Metode yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :

Analisis Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan pada saat peneliti melakukan pertemuan dengan Bapak Diding Sudirman, SE. kepala UPT Pengelola TPA dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang sebagai stakeholder melalui tanya jawab dan interview.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Observasi dilakukan pada TPA rawa kucing di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang yang terletak di Jl. Iskandar Muda RT. 002/002 kedaung wetan kec. Neglasari kota tangerang, Banten 15128 untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan media informasi melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung.
  2. Metode Wawancara
    Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, memperoleh informasi dan gambaran mengenai media penunjang informasi dengan jelas seperti apa yang diinginkan oleh TPA rawa kucing di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.
  3. Studi pustaka
    Studi pustaka adalah pengumpulan data-data berupa teori, mempelajari dan memahami buku-buku diktat. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku-buku, jurnal dan media tertulis lainnya yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) sebagai panduan secara teoritis.

Metode Sumber Data

Menurut sumbernya data dapat dibedakan menjadi dua bagian :

  1. Data Internal
    Data Internal, yaitu data menggambarkan keadaan atau kejadian di dalam suatu instansi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang agar mendapatkan beberapa keterangan atau data yang diperlukan untuk membuat laporan skripsi ini.
  2. Data External
    Data External, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan diluar suatu instansi TPA rawa kucing di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

Metode Analisa Perancangan

Perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang media informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi TPA Rawa kucing di bawah naungan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC, Adobe Affter Effect CC dan Photoshop CS 6.

Konsep Produksi Media (KPM)

Berikut merupakan tahapan-tahapan konsep produksi media :

  1. Pre production
    Pre production adalah tahapan perencanaan dalam proses pembuatan video atau film yang terdiri dari ide atau gagasan, sinopsis, narasi, storyboard, script writing, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran/budget serta peralatan yang digunakan.
  2. Production
    Production adalah proses pengambilan gambar video atau film dengan kerjasama antara pemain dan crew.
  3. Postproduction
    Post production adalah proses penyelesaian akhir dalam suatu pembuatan video atau film untuk menjadi sebuah karya yang sempurna dan mampu menceritakan sebuah cerita serta pesan kepada audience.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampainnya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan konsep-konsep dasar yang mendasari laporan skripsi secara teroritis dan ilmiah, diantaranya Teori Umum, Teori Khusus dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang TPA rawa kucing di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang meliputi Sejarah Singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analysis, Market Potential, Market Segmentation, Marketing Objective, Market Strategy, Budget Production, Konfigurasi Perancangan Hardware, Software dan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Bab ini menjelaskan tentang Konsep Produksi Media (KPM) berbasis video, yang di dalamnya terdapat Preproduction, Production dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan peneliti kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Nadeak, dkk. (2016 : 54) [1], Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.

Adapun menurut Menurut Novitasari dan Indah Uly Wardati (2015: 20) [2], Perancangan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dan menggambarkan rumus kegiatan tertentu yang diyakini dan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, perancangan adalah suatu proses kegiatan yang menghubungkan fakta-fakta yang didapat dan digambarkan urutan kegiatannya untuk mencapai tujuan tertentu.


Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Lusyani Sunarya (2017 : 81) [3], Perancangan secara umum terdiri dari:

  1. Persiapan Data
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
  6. Produksi
    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:74) [4], Informasi merupakan suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.

Adapun menurut Azim Ramadhan, dkk. (2016 : 67) [5], Informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, informasi sangatlah penting karena di dalamnya merupakan suatu hasil pengolahan data atau objek yang dapat memberikan suatu arti bagi penerimanya guna mengambil keputusan secara tepat.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Lusyani Sunarya, dkk. (2015 : 80) [6], Jenis-jenis informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi Masa Lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini
      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Kualitas Informasi

Menurut Parker dalam Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:33) [7], Informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

  1. Ketersediaan (Availability)
    Informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.
  2. Mudah Dipahami (Comprehensibility)
    Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.
  3. Relevan (Relevant)
    Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.
  4. Bermanfaat (Benefits)
    Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga manfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.
  5. Tepat Waktu (Being On/In time)
    Informasi harus tersedia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.
  6. Keterandalan (Reliability)
    Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.
  7. Akurat (Accuracy)
    Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.
  8. Konsisten (Consistent)
    Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2014:31) [8], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu :

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam.
  2. Luas dan lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan arena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan berita baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu
    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menujukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Wahyu Hidayat, dkk. (2016:186) [9], Promosi merupakan rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh produsen melalui jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk memberi produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi dapat dilakukan langsung bertatap muka dengan calon konsumen (personal selling) atau dengan menggunakan media yang ada seperti media massa maupun elektronik.

Sedangkan menurut Dewi Immaniar, dkk. (2014:425-426) [10], Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian di dalam rangkaian pemasaran.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, promosi merupakan sebuah kegiatan menyampaikan sesuatu, bisa berupa mengajak atau meyakinkan untuk mendapatkan langsung sikap dan tingkah laku penerima yang dapat memperluas keberadaan suatu produk atau perusahaan.

Tujuan Promosi

Menurut Ratih Hurriyati (2015) [11], Tujuan promosi terdiri dari menginformasikan, membujuk dan mengingatkan. Secara rinci ketiga tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Menginformasikan (Informing)
    Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaan.
  2. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading)
    Membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesmen).
  3. Mengingatkan (Reminding)
    Dapat terdiri atas: mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

Bentuk Promosi

Menurut Dewi Immaniar, dkk. (2014 : 425-426) [10], Beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain :

  1. Personal Selling (Penjualan Pribadi)
    Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
  2. Mass Selling (Penjualan Massal)
    Penjualan massal adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
  3. Promotion Selling (Promosi Penjualan)
    Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)
    Hubungan masyarakat adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
  5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
    Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi. Umumnya bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Hujair A.H. Sanaky (2015 : 3) [12], Media berasal dari bahasa latin “medium” dan secara harfiah berarti ”perantara atau pengantar”. Media berarti alat yang dapat digunakan sebagai pengantar atau perantara pesan atau informasi. Secara lebih khusus media adalah alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran.

Menurut Lusyani Sunarya, dkk. (2015 : 79) [6], Media adalah saluran penyimpanan pesan komersil kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct email.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, media merupakan suatu alat yang digunakan sebagai tempat menyalurkan pesan atau informasi. Di zaman teknologi yang bergerak sangat cepat ini tentunya peran media sangatlah penting, dimana suatu informasi dapat dibagikan secara cepat dan luas. Maka dari itu zaman sekarang sering disebut zaman informasi.

Alternatif Media

Menurut Lusyani Sunarya, dkk. (2016 : 60-61) [13], Macam-macam media komunikasi grafis dapat di kelompokan, yaitu sebagai berikut :

  1. Media Komunikasi Cetak/Visual, contohnya poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selembaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.
  3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
  4. Tempat Pajang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
  5. Tarang Kenangan, contohnya T-shirt, polo shirt, payung, gelas, aneka souvernir, tas dan sebagainya.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Muhammad Rio Akbar (2016 : 85) [14], Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur. Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatakan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah masalah dengan metode-metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset, brainstorming, pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, desain merupakan perencanaan sebuah konsep yang di dalamnya dapat berupa gambar, model, karya, ataupun deskripsi. Tentunya kata desain tidak jauh dari sesuatu perbuatan yang kreatif.

Pengertian Tipografi

Menurut Johanes Sitorus (2015 : 79) [15], Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Menurut Sooyeon (2016 : 42) [16], Kinetic typography is that it improves the emotional presentation and delivery of information through the text. In particular, it has been widely used in the fields of media art, music video and advertising that require effective delivery and expression of a text. (Tipografi adalah teknik untuk meningkatkan kinetik emosional yang presentasi dan pemberian informasi melalui teks. Tipografi telah banyak digunakan khususnya dibidang seni media dan iklan yang membutuhkan video musik yang efektif dan ekspresi suatu teks).

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, tipografi merupakan seni dalam memilih dan menata bentuk huruf sehingga menjadi suatu susunan kata yang tertata rapi dan terlihat indah untuk dilihat.

Pengertian Warna

Menurut Made Nina Putri Agustina, dkk. [17], Warna dapat diartikan sebagai sebuah spektrum tertentu yang terdapat di dalam cahaya yang sempurna / putih. Dalam dunia desain, Warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda.

Sedangkan menurut Moh. Ghufron Rosyadi Husaini dan Winarno [18], Warna merupakan sebuah unsur visual yang berasal dari gelombang/getaran yang ditangkap oleh indra penglihat. Keberadaannya sangat mempengaruhi penikmat visual.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, warna merupakan pantulan cahaya tertentu menghantarkan gelombang yang diterima oleh mata diakibatkan oleh benda tersebut.

Pengertian Layout

Menurut Deni Darmawan, dkk. [19], Layout adalah sebuah penataan visual. Penataan visual ini yang menjadi bentuk penyeimbang antara konten dan konteks, saling bersinergi dalam suatu harmoni yang tinggi.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, layout merupakan penataan suatu tampilan yang terdiri dari beberapa konten supaya terlihat seimbang dari tampilan satu dengan tampilan lainnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Giandari Maulani, dkk. (2016 : 230) [20], Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan, dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar – gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.

Sedangkan menurut Desy Apriani, dkk. (2018 : 202) [21], Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, video merupakan sebuah teknologi menangkap atau merekam gambar hidup yang dapat dilihat dan didengar dalam waktu bersamaan. Dimana yang dilihat adalah unsur gambar dan yang didengar adalah unsur suara.

Konsep Dasar Periklanan

Pengertian Periklanan

Menurut Iman Satriaputra Sukarno dan Pindi Setiawan (2015:2) [22], Periklanan adalah penggunaan media untuk memberitahukan kepada konsumen tentang sesuatu dan mengajak mereka melakukan sesuatu. Dari mata seorang konsumen, iklan merupakan suatu sumber informasi atau hanya suatu bentuk hiburan. Sedangkan pandangan sosial iklan adalah suatu bentuk jasa suatu kelompok masyarakat. Secara umum iklan membantu menjelaskan akan suatu produk, sedangkan bagi perusahaan itu sendiri iklan merupakan suatu alat pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan.

Sedangkan menurut Agatha Indah Febrianti dan Sampurno Wibowo (2018 : 943) [23], Periklanan adalah sebagai bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan barang atau jasa yang dibayar oleh pihak tertentu. Periklanan juga merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendorong seseorang untuk membeli.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, periklanan merupakan sebuah media yang digunakan untuk menyebarkan suatu informasi yang seringnya berupa promosi keunggulan produk atau jasa kepada masyarakat luas.

Konsep Dasar Teknologi

Pengertian Teknologi

Menurut Yayat Rahmat Hidayat, dkk. (2019 : 154) [24], Teknologi merupakan perkembangan suatu media/alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

Menurut Ana Puji Astuti dan Anike Nurmalita R.P.S. (2014 : 110) [25], Teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan, atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Setiap teknologi selalu menjanjikan perubahan, kemudahan, kemajuan, peningkatan produktivitas, kecepatan, dan popularitas.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, teknologi merupakan sebuah perkembangan dari berbagai kegiatan atau masalah yang sebelumnya memiliki proses yang panjang dan sulit, menjadi lebih singkat dan mudah untuk diselesaikan.

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015 : 2-3) [26], Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.

Sedangkan menurut Jogianto dalam buku A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29) [4], Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang orang yang ada dan terjadi.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, sistem adalah beberapa elemen yang saling menyatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu bersama-sama.

Konsep Produksi Media

Menurut Adi Kusuma Widya Tama, dkk. (2018:101-106) [27], tahap konsep produksi media terbagi menjadi 3, yaitu :

  1. Pre Production, Merupakan proses awal suatu karya atau project video yang akan kita mulai yaitu ide, perencanaan, dan persiapan dari konsep produksi media. Ada 7 tahapan dalam preproduction dalam konsep produksi media. Mulai dari ide/gagasan yang disalurkan secara sistematis, kemudian pembuatan sinopsis, script writting, dan storyboard, penentuan pemain (talent and crew). Dua langkah terakhir adalah setting alat dan time schedule.
  2. Production, Merupakan proses yang sudah memasuki tahap penyusunan dan penyuntingan yang menghasilkan sebuah project video. Dimana kerjasama antara talent dan crew sangat diperlukan agar proses produksi berjalan lancar. Production memiliki empat langkah berupa perencanaan, multimedia, audio visual dan perencanaan broadcasting yang berhungan dengan pengimplementasian video profile ini. Peran sutradara sangat penting dalam tahapan ini untuk mengatur maupun mengarahkan para 'talent yang ikut terlibat dan alur cerita agar sesuai dengan tahapan yang sudah dibuat sebelumnya.
  3. Post Production, Merupakan langkah terakhir diantara tahapan tahapan yang dibuat sebelumnya, yaitu preproduction dan production. Langkah post production bisa disebut juga sebagai tahap finishing sebuah hasil project sampai menjadi karya yang utuh. Dan mampu menyampaikan pesan terhadap audience. Pada tahapan ini dilakukan proses editing yang meliputi suara, gambar, dan alur cerita sesuai sinopsis video profile yang dibuat pada saat proses produksi.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe After Effects CC

Menurut Gregorius Agung (2018 : 1) [ [28], Adobe After Effects merupakan software untuk mengedit dan membuat efek khusus untuk video. Adobe After Effects bekerja hanya di bagian tertentu pada video dan tidak dirancang untuk fungsi editing video berdurasi panjang. Sebagai contoh, apabila ada bagian tertentu dari video, misalnya scene di posisi waktu tertentu, yang perlu diberi efek khusus, misalnya : penampakan hantu, UFO, animasi teks, seleksi tokoh utama, atau lain sebagainya.

Gambar 2.1 Tampilan Adobe After Effects CS6

Adobe Premiere Pro CC

Menurut Gregorius Agung (2018 : 1) [ [28], Adobe Premiere Pro digunakan untuk meng-edit video utuh berdurasi panjang. Jika Anda selesai melakukan proses shooting dan memiliki banyak clip video yang harus segera disusun menjadi sebuah video yang utuh, maka anda bisa mengatur dan menata urutan clip-clip itu sampai menjadi film/video yang kronologis dan enak ditonton menggunakan Adobe Premiere. Dengan Adobe Premiere, Anda bisa memoles video utuh itu dengan menambahkan title, subtitle, efek transisi, dan efek khusus lainnya.

Gambar 2.2 Tampilan Adobe Premiere Pro CS6

Konsep Dasar Analisis SWOT

Menurut Pearce di dalam jurnal Tri Retnasari (2016 : 41)[ [ [29], Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

  1. Strength (Kekuatan), Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
  2. Weakness (Kelemahan), Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
  3. Opportunity (Peluang), Merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.
  4. Threat (ancaman), Merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Sommerville dalam Andi Prastomo (2015 : 166)[ [ [30], Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :

    a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    b. pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

    Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua 'requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?.

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?.

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu :

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    1. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    Menurut Prasetyo Tri Rahayu Kartika Sari (2017 : 333) [31], Literature Review proses dimana dilakukan proses pendalaman pada literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sehingga dapat dijadikan referensi dan perbandingan agar dapat dilakukan proses perbaikan.

    Menurut S. Suwandi (2017:136) [32], Literatur dapat diartikan sebagai sumber ataupun acuan yang digunakan dalam berbagai macam aktivitas di dunia pendidikan ataupun aktivitas lainnya. Literatur juga dapat diartikan sebagai rujukan yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu. Literatur dapat berupa buku ataupun berbagai macam tulisan lainnya.

    Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, Literature Review merupakan proses penelitian yang mengambil beberapa sumber teori dari berbagai aktivitas di dunia pendidikan dan dijadikan sebagai bahan referensi.

    Literature Review

    Sebagai acuan dan materi perbandingan dalam pelaksanaan Skripsi diperlukan literatur-literatur yang terdiri dari jurnal nasional dan internasional, diantaranya :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Ely Purnawati (2016)[33], dari Jurnal Ilmiah Telematika yang berjudul “Perancangan Periklanan Multimedia dengan Teknik Sinematografi untuk Program Publikasi (Studi Kasus: Disporabudpar Kabupaten Banyumas)”. Disporabudpar Kabupaten Banyumas membutuhkan video periklanan baru dengan teknik sinematografi yang mampu merepresentasikan kekayaan potensi daerahnya. Penelitian dilakukan dengan membuat 2 buah video iklan dengan teknik sinematografi yang berbeda kemudian diujikan kepada pihak yang berkompeten. Analisis penilaian menunjukkan tingkat penilaian responden ahli terhadap teknik sinematografi yang digunakan pada video pertama (long shot, eye level, panning, low angle dan still camera) mempunyai skor 57,3 % dengan kecenderungan nilai “Cukup” sedangkan video ke-2 (head and shoulders, frog eye, moving track, hot move dan panning) mempunyai skor 88,7 % dengan kecenderungan nilai “Sangat Kuat”. Sehingga video kedua terpilih sebagai rekomendasi.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Nuriman dan Dwi Yuli Prasetyo (2017)[34], dari Jurnal Sistemasi yang berjudul “Iklan Media Promosi Unisi Berbasis Animasi 2 Dimensi”. Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini sering dikaitkan dengan pentingnya ilmu teknologi didalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya dibidang pendidikan. Pentingnya pendidikan tentu sudah menjadi sesuatu yang harus ditempuh agar terciptanya SDM yang berkualitas dan berilmu pengetahuan. Universitas Islam Indragiri didirikan untuk memberikan kesempatan masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan setelah lulus dari sekolah menengah atas. Sekarang tugas dari UNISI adalah mengajak masyarakat untuk bergabung ke univeristas ini, berbagai kegiatan dilakukan dimulai dengan pemasangan pamflet dan baleho, serta kegiatan PMB serta HUMAS, agar dapat meyakinkan masyarakat betapa pentingnya pendidikan, serta di Indragiri Hilir sekarang ada sebuah Universitas yang dapat dijadikan tempat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem multimedia untuk kegiatan promosi. Untuk mendukung kegiatan tersebut dengan membuat sistem yang baru dengan membuat sebuah iklan promosi berbasis animasi 2 dimensi dengan motion graphic yang dapat membuat masyarakat lebih mengenal UNISI dalam bentuk Audio Visual dan memahami apa saja keunggulan serta kualitas dan kuantitas dari UNISI tersebut. Adapun metode yang digunakan adalah pembuatan karakter animasi yang dirancang secara manual dan di-scan untuk dijadikan gambar digital atau disebut 2D hybrid animation, serta pembuatan motion graphic yang menarik. Sehingga masyarakat dapat mencerna dan memahami Apa saja fakultas dan jurusan yang ada di UNISI serta mengetahui bahwa universitas ini sudah diakui dan terakreditasi, agar tidak ada lagi keraguan dan masyarakat dapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Al Lukman Arif Prayoga, dkk. (2016)[35], dari Jurnal Art Nouveau yang berjudul “Perancangan Iklan TVC Perumahan Cerme Square Residence dengan Teknik Animasi 3D Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness. Tujuan dari desain iklan TVC perumahan Cerme Square Residence adalah untuk meningkatkan kesadaran dan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan kebutuhannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif yang akan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, dan literasi untuk merumuskan konsep iklan TVC. Analisis data menggunakan beberapa tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Setelah data dianalisis, ditemukan konsep desain atau kata kunci dari desain iklan TVC "Lives". Deskripsi "Hidup" adalah keberadaan kehidupan di wilayah Cerme Square Residence. Konsep "Lives" ini akan muncul sebelum kampanye media yang tidak memiliki konsep atau tidak memiliki konsep seragam yang menyebabkan tingkat kesadarannya rendah. Konsep "Lives", bertujuan untuk menciptakan area yang memiliki kehidupan, kegiatan dan acara. Artinya, konsep "Lives" diharapkan menjadi area Cerme Square Residence yang memungkinkan orang untuk melakukan aktivitasnya. Artinya dengan kawasan sekitar masyarakat Cerme Square Residence Cerme tidak lagi harus jauh ke pusat kota Gresik. Untuk konsep "Lives" memberikan gambaran tentang kenyamanan masyarakat yang diperoleh di sekitar Cerme dan membantu meningkatkan kesadaran merek.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, dkk. (2017)[36], dari Jurnal SENSI yang berjudul “Rancangan Video Iklan Pada Perguruan Tinggi Raharja Sebagai Sarana Media Promosi”. Saat ini salah satu cara yang paling tepat untuk menyampaikan informasi adalah dalam bentuk audio maupun visual. Video iklan merupakan salah satu media informasi dan promosi berupa visualisai untuk mengenali suatu lembaga perusahaan dan instansi. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu instansi swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan. Sarana yang tepat untuk mempromosikan nya yaitu dengan pembuatan video iklan pada Perguruan Tinggi Raharja. Video iklan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menginformasikan Perguruan Tinggi Raharja kepada masyarakat. Dengan video iklan ini di harapkan dapat sebagai alat promosi dan informasi sekaligus sebagai dokumentasi. Rumusan masalah dalam video ini adalah bagaimana video iklan ini menjadi daya tarik tersendiri pada masyarakat. Manfaat dari pembuatan video iklan ini adalah sebagai sarana media promosi dan informasi kepada masyarakat dan memberi nilai tambah pada Perguruan Tinggi Raharja. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode, observasi, wawancara, perancangan dan implementasi. Hasil penelitian ini berupa video iklan yang berisi informasi-informasi yang disusun dan dihubungkan satu dengan yang lain menjadi video visual, sehingga masyarakat dapat mengenal Perguruan Tinggi Raharja.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Saepul Rohman (2017)[37], dari Jurnal Sketsa yang berjudul “Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Untuk Mempromosikan Seni Ketangkasan Adu Domba”. Seni ketangkasan Adu domba Garut ini merupakan permainan ketangkasan dan seni pertunjukan rakyat yang berkembang pada masyarakat sunda dan Jawa Barat, Kesenian ini menampilkan ketangkasan jenis domba Garut (priangan) yang "diadukan" berdasarkan peraturan yang sudah disepakati bersama. Dalam mempromosikannya kesenian ini kalah bersaing dengan kegiatan lain yang sudah menggunakan berbagai macam media baik media cetak maupun media digital, maka untuk mempromosikan kesenian ini dibuatlah iklan layanan masyarakat tentang Seni Ketangkasan Adu Domba. Iklan layanan masyarakat itu sendiri merupakan iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi persusasif atau mendidik khalayak yang bersifat sosial, agar masyarakat sebagai audience dapat bertambah pengetahuannya, bertambah kesadaran dan sikapnya, serta berubah perilakunya agar mempunyai pandangan positif dan kehidupan lebih baik. Dengan adanya iklan layanan masyarakat ini diharapkan dapat menarik minat dan rasa ingin tahu masyarakat, menambah pengetahuan tentang kenenian ini dan menambah jumlah wisatawan yang datang ke kabupaten Garut sehingga kesenian ini tetap bertahan di zaman globalisasi pada saat ini.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Kristin Stewart (2019)[38], dari European Journal of Marketing yang berjudul “Examining Digital Video Advertising (DVA) Effectiveness: The Role Of Product Category, Product Involvement, And Device” . Marketers are increasing their use of digital strategies and prioritizing digital tactics, although the effectiveness digital video advertising (DVA) has not been examined empirically. The purpose of this research is to suggest that it is useful for advertisers to consider theories of the past to understand the link between product, advertising format and message processing.
      (Pemasar meningkatkan penggunaan strategi digital dan memprioritaskan taktik digital, meskipun efektivitas iklan video digital (DVA) belum diperiksa secara empiris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyarankan bahwa berguna bagi pengiklan untuk mempertimbangkan teori-teori masa lalu untuk memahami hubungan antara produk, format iklan dan pemrosesan pesan.)
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Jay Newell, dkk. (2017)[39], dari Journal of Advertising Education yang berjudul “Teaching Ad Tech: Assessing Collaborative Teaching In An Advertising, Computer Science And Design Course” . Advertising technology is advancing quickly incorporating digital techniques that may be beyond the experience of the individual faculty member. Collaborative teaching, where faculty members from different disciplines co-teach a course, may be a solution. This report assesses the learning outcomes of an advertising technology course taught by faculty from one university's advertising, computer science and human-computer interaction programs. The course was run twice, with a third one in progress. Students were predominantly advertising majors, with a minority of computer science and design majors. Two semesters of pre- and post-tests were analyzed, finding increases in student comfort with preparing and presenting technologically advanced solutions to advertising challenges.
      (Teknologi periklanan maju dengan cepat menggabungkan teknik digital yang mungkin di luar pengalaman masing-masing anggota fakultas. Pengajaran kolaboratif, di mana anggota fakultas dari berbagai disiplin ilmu mengajarkan kursus, dapat menjadi solusi. Laporan ini menilai hasil pembelajaran dari kursus teknologi periklanan yang diajarkan oleh fakultas dari satu periklanan universitas, ilmu komputer dan program interaksi manusia-komputer. Kursus ini dijalankan dua kali, dengan yang ketiga sedang berlangsung. Siswa didominasi jurusan periklanan, dengan sedikit jurusan ilmu komputer dan desain. Dua semester sebelum dan sesudah tes dianalisis, menemukan peningkatan kenyamanan siswa dengan mempersiapkan dan menghadirkan solusi berteknologi maju untuk tantangan periklanan.)
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Belanche Gracia, dkk. (2017)[40], dari Spanish Journal of Marketing - ESIC yang berjudul “Video Design Adaptation To Youtube Advertising Formats” . This work in progress analyzes how different arousal advertising design may enhance online video advertising effectiveness. Previous research suggests that arousing ending designs could increase ad effectiveness. To test this proposition, our research combines different methodologies: a consumer neuroscience pretest is used to identify high and low arousal sequences; a field study based on a YouTube ad campaign is used as an exploratory study which helps to determine the experimental scenarios to be used in the final study with a large sample size. Preliminary results suggest that ad design need to be adapted to new formats of interactive advertising depending on the advertisers’ goals.
      (Pekerjaan ini dalam proses menganalisis bagaimana perbedaan desain periklanan dapat meningkatkan efektivitas iklan video online. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa membangkitkan desain akhir dapat meningkatkan efektivitas iklan. Untuk menguji proposisi ini, penelitian kami menggabungkan berbagai metodologi: pretest neuroscience konsumen digunakan untuk mengidentifikasi urutan gairah tinggi dan rendah; studi lapangan berdasarkan kampanye iklan YouTube digunakan sebagai studi eksplorasi yang membantu menentukan skenario eksperimental yang akan digunakan dalam studi akhir dengan ukuran sampel yang besar. Hasil awal menunjukkan bahwa desain iklan perlu disesuaikan dengan format baru iklan interaktif tergantung pada tujuan pengiklan.)
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Ruitong Wang, dkk. (2018)[41], dari Agricultural and Resource Economics Review yang berjudul “Does Advertising Content Matter? Impacts Of Healthy Eating And Anti-Obesity Advertising On Willingness To Pay By Consumer Body Mass Index” . This study examines the impacts of two types of advertising content—healthy eating and anti-obesity advertising—on the demand for healthy and unhealthy food and beverage items. We show that differentiating consumers by weight is crucial in fully understanding the effects of advertising content on food and beverage demand. We find that among overweight individuals, anti-obesity advertisements are more effective than healthy eating advertisements at reducing the demand for unhealthy items and increasing the demand for healthy items. Furthermore, the magnitude of this effect increases with BMI. We discuss possible explanations and policy implications based on our results.
      (Studi ini meneliti dampak dari dua jenis konten iklan — makan sehat dan iklan anti-obesitas — terhadap permintaan barang-barang makanan dan minuman yang sehat dan tidak sehat. Kami menunjukkan bahwa membedakan konsumen berdasarkan berat sangat penting dalam memahami sepenuhnya pengaruh konten iklan terhadap permintaan makanan dan minuman. Kami menemukan bahwa di antara individu yang kelebihan berat badan, iklan anti-obesitas lebih efektif daripada iklan makan sehat untuk mengurangi permintaan barang yang tidak sehat dan meningkatkan permintaan untuk barang yang sehat. Selanjutnya, besarnya efek ini meningkat dengan BMI. Kami membahas kemungkinan penjelasan dan implikasi kebijakan berdasarkan hasil kami.)
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Xuying Wang dan Jang Chung Gun (2017)[42], dari ICCESSH 2017 yang berjudul “A Study On The Visual Dynamic Design Of New Media Advertising” . As the informatization level increases in China, the application of the new media in the social development and civil life also have increased. The emergence of new media provides chances for the development of advertisement design. With the spreading of advertisements, the creativity and visual presentation of the advertisements have new mode, which fully makes up for the disadvantages of traditional print media advertising. This paper described the visual dynamic design first, analyzed the design methods of the visual dynamic design in the new media advertising, studied the main points of the visual dynamic design of new media advertising and finally analyzed the application value of the visual dynamic design of new media advertising. It is hoped this study would have its reference significance.
      (Seiring dengan meningkatnya tingkat informatisasi di Cina, penerapan media baru dalam pembangunan sosial dan kehidupan sipil juga telah meningkat. Munculnya media baru memberikan peluang bagi pengembangan desain iklan. Dengan penyebaran iklan, kreativitas dan presentasi visual dari iklan memiliki mode baru, yang sepenuhnya menggantikan kerugian dari iklan media cetak tradisional. Makalah ini menjelaskan desain dinamis visual pertama, menganalisis metode desain dinamis visual dalam iklan media baru, mempelajari poin utama desain dinamis visual dari iklan media baru dan akhirnya menganalisis nilai aplikasi desain dinamis visual baru. iklan media. Diharapkan penelitian ini akan memiliki signifikansi referensi.)



    BAB III

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

    Sejarah Singkat UPT TPA Dan Retribusi Persampahan

    UPT TPA Dan Retribusi Persampahan merupakan pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Tangerang beroperasi sejak tahun 1990 di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum-Sub Dinas Kebersihan. Dan pada tahun 2008 hingga kini TPA Rawa Kucing sudah di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup. Luas area TPA pada tahun 1990 sekitar 18,49 Ha dan memperluas menjadi 34,80 Ha pada tahun 2014.

    Pada awalnya lokasi TPA Rawa Kucing adalah tempat penambangan pasir yang kini dirubah fungsinya menjadi tempat pembuangan akhir yang melayani sampah seluruh masyarakat Kota Tangerang yang terbagi dari 13 Kecamatan 104 Kelurahan.

    Sesuai dengan amanat UU No.18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah dengan system sanitary landfill guna mengurangi timbulan pencemaran terhadap lingkungan.

    Visi dan Misi

    Visi UPT TPA Dan Retribusi Persampahan:

    Menjadikan Kota Tangerang yang bersih, indah, hijau dan nyaman dalam masyarakat yang berakhlaqul karimah.

    Misi UPT TPA Dan Retribusi Persampahan:

    1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan didukung dengan struktur birokrasi yang berintegitas, kompeten, dan profesional.
    2. Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas.
    3. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman.
    4. Meningkatkan pelayanan kebersihan lingkungan yang bersinergi dengan partisipasi aktif masyarakat.
    5. Meningkatkan daya guna sampah sebagai sumber daya yang bernilai ekonomi.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi UPT TPA Dan Retribusi Persampahan sebagai berikut.

    Bagan 3.1. Struktur Organisasi UPT TPA Dan Retribusi Persampahan

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    1. Kepala UPT
      - Melakukan pengaturan, pengawasan, dan melakukan pengelolaan prasarana dan sarana dinas.
      - Melakukan upaya-upaya untuk memperpanjang.
      - Melakukan upaya-upaya dalam rangka mencegah.
      - Menyusun jadwal pemusnahan sampah pada TPA.
      - Merancang proses pemusnahan sampah pada TPA.
      - Melakukan upaya-upaya pemanfaatan potensi.
      - Melaksanakan pengaturan distribusi bahan bakar.
      - Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
      - Mendistribusikan tugas-tugas kedinasan lainnya.
      - Optimalisasi TPA.
    2. KTU
      - Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan.
      - Mendistribusikan administrasi umum.
      - Melakukan administrasi keuangan.
      - Melakukan penyusunan rencana kegiatan UPT.
      - Mendistribusikan tugas pengendalian surat masuk.
      - Menyusun pengelolaan arsip.
      - Melakukan kegiatan kerumahtanggaan.
      - Mendistribusikan tugas pengurusan kebutuhan.
      - Melakukan pengurusan administrasi kepegawaian.
      - Melakukan pembukuan dan penyetoran.
      - Melakukan pengelolaan keuangan UPT.
      - Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya.
    3. Kebersihan
      - Menyapu/membersihkan di Lingkungan TPA dan sekitar.
    4. Taman
      - Melakukan pembibitan, penyiraman tanaman serta pemangkasan pada rumput dan ranting pohon.
    5. Pengendalian Air Lindi dan Kolam
      - Mengontrol pergerakan aerator (alat penggerak untuk air limbah) dan membersihkan kolam dari sampah yang berada di permukaan.
    6. Kompos dan Pirolisis
      - Kompos.
      - Menampung sampah pasar (Organik), mencacah, fermentasi, pengeringan, pengayakan, pengemasan pupuk kompos.
      - Pirolisis.
    7. Umum dan Kepegawaian
      - Umum .
      Mengajukan alat tulis kantor, pengarsipan : surat keluar; surat masuk; dokumen kegiatan.
      - Kepegawaian
      Membuat daftar absen, merekap absensi, menyiapkan surat tugas, pengarsipan dokumen data pegawai.
    8. Pengendalian Armada dan Jembatan Timbang
      - Mengatur lalu lintas armada sampah dan mencatat volume armada sampah.
    9. Sarana dan Prasarana
      - Menyiapkan dan memperbaiki kelistrikan, pencahayaan serta bangunan.
    10. Land Fill dan Alat Berat
      - Mengatur arah pembuangan sampah di tempat semestinya dan mengelola buangan sampah menjadi tertata dengan baik.

    Product Information/Informasi Produk

    Produk

    Media video profil pengolahan sampah menjadi kompos di UPT TPA Dan Retribusi Persampahan berfungsi sebagai salah satu media penunjang informasi berbentuk audio visual, yang akan digunakan oleh Instansi pemerintahan yaitu UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang untuk menunjukan citra/image bagaimana sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang tujuannya untuk menurangi sampah di Kota Tangerang, dan untuk sosialisasi kepada masyarakat dalam suatu kegiatan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang. Video profil pengolahan sampah menjadi pupuk ini berisikan informasi fasilitas pengolahan kompos dengan cara pembuatannya.

    Melalui video profil pengolahan sampah menjadi pupuk ini masyarakat lebih mengenal akan pentingnya pengolahan sampah, yang bisa di olah menjadi pupuk sehingga dapat meningkatkan tingkat keasadaran masyarakat Kota Tangerang, disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh menariknya tampilan video profil. Sehingga pada dasarnya video pengolahan sampah menjadi pupuk akan banyak dilihat oleh masyarakat luas.

    Latar Belakang Produk

    Saat ini UPT TPA Dan Retribusi Persampahan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang secara berkelanjutan menata dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa sampah bisa di kelola dengan cara dijadikan kompos. Terbukti dengan adanya fasilitas pengolahan kompos yang ada di UPT TPA Dan Retribusi Persampahan , namun informasi yang disampaikan sebelumnya kurang menarik masyarakat, hanya berbentuk foto atau tulisan pada website maupun sosial media seperti instagram dan facebook, pada penilitian ini dimaksudkan membuat salah satu media informasi berupa video profil berupa informasi yang disajikan dan dikemas agar lebih menarik sehingga lebik efektif dalam segi waktu kepada masyarakat, melalui video profil pengolahan sampah menjadi pupuk ini masyarakat lebih mengetahui tentang cara pengolahan sampah ini untuk mengurangi sampah di Kota Tangerang.

    Perkembangan Produk

    Keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh kapanpun dan dimanapun. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Sebagai contoh salah satu penerapan teknologi multimedia dalam bidang informasi yakni dalam bentuk Video profil pengolahan sampah menjadi pupuk.

    UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang salah satu lembaga instansi pemerintahan yang membidangi lingkungan hidup yang berada di kota tangerang. Oleh karena itu UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang membutuhkan video profil pengolahan sampah menjadi pupuk yang baru dengan informasi yang up to date sesuai perkembangan Kota Tangerang saat ini. Target yang diharapkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang melalui video profil pengolahan sampah menjadi pupuk yaitu agar Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang mencapai target informasi yang diharapkan yaitu meningkat sebanyak 30%, untuk lebih mengenal cara pengolahan sampah menjadi pupuk di kota Tangerang, dan dapat menarik masyarakat.

    Material Produk

    Dalam proses pembuatan video profil pengolahan sampah menjadi pupuk ini, menggunakan beberapa material produk sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Material Produk

    Spesifikasi Produk

    Pengembangan media audio visual berupa video profil pengolahan sampah menjadi pupuk ini berdurasi empat menit yang informasinya berisikan tentang sampah organik yang di olah menjadi pupuk, sebagai sarana informasi kepada masyarakat. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan diantaranya :

    1. Manfaat
      a. Dapat menambah informasi masyarakat akan pengolahan sampah organik.
      b. Sebagai bahan presentasi Dinas Lingkungan Hidup ketika melakukan sosialisasi pengolahan sampah.
      c. Diharapkan dengan adanya video informasi ini merubah pola pikir akan bahayanya sampah jika tidak di olah dengan baik.
    2. Kelebihan
      a. Lebih dapat menghemat waktu proses penyampaian informasi dan edukasi.
      b. Dapat dilihat dengan internet dimana saja saat melihat video profil pengolahan sampah menjadi pupuk ini.
      c. Mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat.
    3. Kekurangan
      a. Biaya lebih besar dalam pembuatan video profil pengolahan sampah menjadi pupuk kota ini.
      b. Dalam pembuatan video profil pengolahan sampah menjadi pupuk memerlukan waktu yang cukup lama dalam pre production, production dan post production.

    Harga Produk

    Untuk membuat video profil pengolahan sampah menjadi pupuk ini tidaklah murah, karena didalam produksi ini dibutuhkan seorang sutradara, cameraman, assistant cameraman, DOP (Direc Of Photograph), editor, scriptwriter dan crew pembantu lain nya, dan juga membutuhkan peralatan yang memadai dari proses pengambilan gambar menggunakan camera hingga proses editing menggunakan laptop.

    Market Analysis

    Market analysis yakni investigasi terdokumentasi dari pasar yang bertujuan guna menginformasikan kegiatan pengembangan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi dan banyak aspek lain dari instansi. Di dalam market analysis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap instansi.

    Market Positioning

    Positioning adalah penempatan pesan dibenak masyarakat. suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan didalam benak masyarakat.

    UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dalam melakukan informasi dengan cara membuat media informasi cara pengolahan sampah menjadi pupuk. Kurangnya informasi pengolahan sampah menjadi pupuk, kurang menunjukan image Kota Tangerang sebagai salah satu Kota yang memiliki pengolahan sampah yang baik dan kebersihan Kotanya.

    Adapun sasaran video informasi ini adalah masyarakat Kota Tangerang, yang tertarik untuk mengetahui cara pengolahan sampah menjadi pupuk untuk mengurangi sampah yang ada di Kota Tangerang.

    Video informasi cara pengolahan sampah menjadi pupuk kompos yang ada di Kota Tangerang. ini nantinya di implementasikan melalui DVD dan berbagai media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, Website Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Sehingga melalui video profil pengolahan sampah menjadi pupuk di Kota Tangerang ini, Dinas Lingkungan Hidup mencapai target informasi yang diharapkan yaitu masyarakat, untuk lebih mengenal sampah dapat diolah menjadi pupuk kompos, sehingga Kota Tangerang yang layak di tempati, layak investasi, layak dikunjungi.


    Market Potential

    Video profil informasi tentang pengolahan sampah menjadi pupuk ini, sebagai sarana informasi yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang, selain itu video profil ini bertujuan untuk membantu Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang dalam menginformasikan tentang pengolahan sampah menjadi pupuk kompos yang ada di Kota Tangerang.

    Video profil ini akan menjangkau potensial market khususnya pada Kota Tangerang, wilayah kota yang tertarik dengan cara pengolahan sampah menjadi pupuk kompos yang ada di Kota tangerang, sehingga menarik masyarakat untuk lebih peduli dengan pegolahan sampah tersebut.

    Target yang diharapkan Dinas Lingkungan Hidup melalui video profil pengolahan sampah menjadi kompos di Kota Tangerang yaitu agar Dinas Lingkungan Hidup mencapai target informasi yang diharapkan yaitu meningkat sebanyak 30% masyarakat, untuk lebih mengenal pengolahan kompos yang berasal dari sampah organik bermanfat untuk mengurangi sampah dan berguna pupuk tanaman.

    Agar lebih efektif dan tepat sasaran video profil ini nantinya akan di implementasikan melalui DVD dan berbagai media sosial seperti Youtube, facebook dan Website Dinas Lingkungan Hidup.

    Market Segmentation

    Geografi : Wilayah Indonesia

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    2. Kelas Ekonomi : Menengah atas

    Menengah

    Menengah bawah

    3. Usia : Semua Umur(Tidak Ada Batasan Umur)

    4. Sasaran : masyarakat

    Psikografi : Masyarakat Kota Tangerang, masyarakat yang ingin mengetahui informasi lebih detail tentang cara pengolahan sampah menjadi pupuk yang ada di Kota Tangerang.

    Marketing Objective

    Dalam memberikan informasi tentang pengolahan sampah menjadi pupuk kepada masyarakat dalam bentuk video profil dengan konsep audio visual yang bertujuan untuk meningkatkan infromasi masyarakat Kota Tangerang serta mencapai target Dinas Lingkungan Hidup, dalam hal menyampaikan informasi pengolahan sampah menjadi pupuk kepada masyarakat serta meningkatkan daya tarik masyarakat dalam proses pengurangan sampah yang di jadikan pupuk kompos.

    Marketing Strategy

    Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi informasi pengolahan sampah menjadi pupuk ini akan digunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Sedangkan untuk masyarakat umum video informasi pengolahan sampah menjadi pupuk ini digunakan untuk mengetahui hasil karya video profil pengolahan sampah menjadi pupuk kompos.

    Tabel 3.2 Tabel Analisis SWOT


    Budget Production

    Biaya produksi yang dikeluarkan untuk perancangan media video profil pengolahan sampah menjadi pupuk guna penunjang informasi kepada masyarakat ini sebagai berikut :

    Tabel 3.3 Budget Produksi Media

    Konfigurasi Perancangan

    Spesifikasi Hardware

    Perancangan media video informasi ini menggunakan 1 unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

    1. Processor : Intel Core i7 – 7500U, up to 3.5Ghz
    2. Monitor : 14” HD (1366×768) / FHD (1920×1080)
    3. Mouse : Logitech B100
    4. Keyboard : Default A442U
    5. RAM : 8 GB
    6. VGA : 8GB DDR4 2133MHz SDRAM
    7. Harddisk : HDD Seagate 1TB
    8. Speaker : Sonic Master

    Software yang Digunakan

    Dalam konsep perancangan media video iklan ini menggunakan software sebagai berikut :

    1. Adobe Premiere Pro CC
    2. Adobe After Effect CC
    3. Adobe Photoshop CS 6

    Elisitasi

    Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M (Mandotary) : Penting

    D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

    I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

    Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    T (Technical) : Bagaimana pembuatan permintaan yang diusulkan

    O (Operational) : Bagaimana penggunaan permintaan yang diusulkan

    E (Economy) : Berapakah biaya dari permintaan yang diusulkan

    L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

    M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

    H (High) : Sulit untuk dikerjakan

    Final Draft Elisitasi

    Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    KONSEP PRODUKSI MEDIA

    Preproduction

    Preproduction atau pra produksi merupakan tahap awal dari sebuah proses untuk melakukan persiapan pada hal apa saja yang dibutuhkan sebelum tahap produksi dimulai.Langkah-langkah dalam tahap preproduction pada umumnya diawali dari pengumpulan ide atau gagasan untuk menentukan konsep awal, kemudian ide tersebut dirangkai menjadi cerita singkat atau sinopsis, lalu cerita tersebut dibuat lebih detail lagi dengan script writing dan storyboard. Setelah konsep keseluruhan sudah selesai dibuat, maka selanjutnya menentukan time schedule, dilanjutkan dengan menyiapkan peralatan dan mencari talent dan crew sebagai pendukung konsep yang sudah ditentukan. Lebih jelasnya digambarkan pada bagan berikut ini :

    Bagan 4.1 Tahap Preproduction

    Ide atau Gagasan

    Tahap pra produksi diawali dengan menemukan ide atau gagasan yang akan digunakan sebagai dasar perancangan sebuah video. Sebuah ide atau gagasan harus memiliki orisinalitas, kreatif dan menarik. Konsep yang diperlukan dalam perancangan video iklan ini mengambil informasi menyesuaikan bidang perusahaan, yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk. Ide atau gagasan yang dituangkan dalam perancangan video profile ini mengambil tema futuristic. Perancangan video ini sebagian perlumenggunakan teknik motion graphic supaya visual yang ditampilkan dapat terpenuhi sesuai tema dan menarik audience.


    Sinopsis

    Sinopsis merupakan ringkasan cerita dari ide yang telah dikembangkan untuk menggambarkan perancangan awal video yang dibuat. Kerangka cerita itu terdiri dari judul, tokoh, latar, konflik, serta alur. Kemudian dirangkai menjadi sebuah cerita yang menggunakan kalimat-kalimat yang dipadu ke dalam sebuah paragraf. Sinopsis dari Perancangan Media Video profil pengolahan sampah menjadi pupuk guna penunjang informasi kepada masyarakat ini, sebagai berikut :

    ”Sampah telah menjadi salah satu permasalahan utama di kota-kota besar yang ada di Indonesia, salah satunya di Kota Tangerang. Sampah yang setiap harinya semakin banyak dan melebihi kapasitas penampungan yang disediakan akhirnya menyebabkan banyak orang yang membuang sampah di tempat yang tidak seharusnya seperti di pinggir jalan atau di sungai sekitar pemukiman mereka. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan bencana alam serta menyebarnya wabah penyakit. Berbagai metode telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini, sepeti melakukan seminar dan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. Namun, sampah yang telah terlanjur bertumpuk di tempat penampungan masih belum dapat ditanggulangi dengan baik. Atas fenomena tersebut penulis ingin berbagi pengetahuan dan informasi dalam mengatasi masalah sampah melalui media audio visual, terutama sampah organik, dengan mengolah sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos yang sangat bermanfaat untuk pengurangan sampah. Dengan hadirnya fasilitas pengolahan sampah menjadi pupuk kompos di UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang menjadi sarana edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sampah dikelola dengan baik.”

    Narasi

    Narasi merupakan sebuah rangkaian tulisan dapat berupa rekaman suara yang akan dimasukkan ke dalam suatu tokoh karakter pada video. Sebuah narasi digunakan untuk menjalankan suatu proses tertentu pada suatu presentasi. Berikut teks dubbing pada video iklan ini :

    "TPA rawa kucing Kota Tangerang mempunyai fasilitas pengolahan sampah menjadi kompos/ yang beroperasi sejak tahun Dua ribu Empat // Sampah yang bisa di olah menjadi pupuk kompos ialah sampah organik yang berasal dari pasar induk tanah tinggi// Bahan baku yang masuk perharinya satu sampai tiga Truk // Setelah bahan baku datang langsung dipilah karena bahan baku masih tercampur oleh sampah an organik// Bahan baku yang sudah dipilah dimasukan kemesin pencacah agar bahan baku lebih kecil untuk proses selanjutnya// Lanjut proses fermentasi/ ialah proses dimana sampah mengalami pembusukan secara alami selama empat puluh Hari agar bisa menjadi kompos// Selama proses fermentasi sampah harus dibolak balik agar pembusukan merata serta gas metan terurai// Selanjutnya proses penjemuran/ tujuannya untuk menjadikan sampah yang tadinya basah menjadi kering// Disinilah sampah sudah menjadi kompos/ namun harus dilakukan proses pencacahan agar kembali penggumpalan kompos menjadi terpisah dengan residu// Penggumpalan yang sudah dicacah kembali harus dilakukan proses pengayakan agar kompos menjadi lebih halus dan siap digunakan// Inilah proses terakhir yaitu proses pengemasan/dengan adanya pengemasan mempermudah pupuk kompos untuk pendistribusian pada masyarakat Kota Tangerang// Pengolahan kompos ini sangatlah berguna untuk mengurangi sampah///”

    Script Writing

    Script Writing merupakan penulisan naskah narasi yang menguraikan urutan dialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur.

    Tabel 4.1 Script Writing

    Storyboard

    Storyboard merupakan kumpulan sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita untuk menggambarkan sebuah video yang akan dihasilkan. Adanya storyboard ini akan memudahkan dalam pengambilan gambar pada saat proses produksi.

    Gambar 4.1 Scene 1

    Menampilkan animasi logo opening Kota Tangerang dan tulisan Dinas Lingkungan Hidup

    Gambar 4.2 Scene 2 – Menampilkan animasi slide isi dari projek

    Gambar 4.3 Scene 3 Scene 3 – EXT/ Bird Eye /Day

    Menampilkan video fly drone TPA Sampah Rawa Kucing

    Gambar 4.4 Scene 4 – EXT/Full Shoot/Day

    Menampilkan video landmark TPA Sampah Rawa Kucing Kota Tangerang

    Gambar 4.5 EXT/Medium Close Up/Day

    Scene 5 – Menampilkan video pelang kompos TPA Rawa Kucing

    Gambar 4.6 Scene 6 – EXT/Full Shot/Day

    Menampilkan video gedung kompos yang nampak dari depan

    Gambar 4.7 Scene 7 – Menampilkan video tulisan perincian pengolahan sampah menjadi kompos

    Gambar 4.8 Scene 8 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video bahan baku kompos dari sampah organik

    Gambar 4.9 Scene 9 – EXT/Full Shoot/Day

    Menampilkan video Proses Pemilahan sampah

    Gambar 4.10 Scene 10 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses pencacahan sampah

    Gambar 4.11 Scene 11 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses fermentasi sampah

    Gambar 4.12 Scene 12 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video proses penjemuran sampah

    Gambar 4.13 Scene 13 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses pencacahan kembali

    Gambar 4.14 Scene 14 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video proses pengayakan

    Gambar 4.15 Scene 15 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses pengemasan kompos

    Gambar 4.16 Scene 16 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video pendistribusian kompos pada masyarakat

    Gambar 4.17 Scene 17 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video tong sampah

    Gambar 4.18 Scene 18 – Menampilkan animasi logo penutup Kota Tangerang dan tulisan Dinas Lingkungan Hidup

    Rundown

    Rundown adalah susunan kegiatan suatu acara yang tersusun oleh durasi waktu yang telah ditentukan.

    Tabel 4.2 Rundown

    Penyusunan Crew

    Talent atau pemain adalah pegawai UPT TPA dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup. Sedangkan untuk crew atau tim produksi keseluruhan dilakukan secara mandiri. Berikut daftar crew dan talent yang terlibat dalam perancangan video profil ini :

    Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

    Time Schedule

    Time schedule merupakan jadwal waktu untuk melakukan suatu proses sesuai target yang ditentukan. Proses perancangan video iklan ini ditargetkan dapat diselesaikan selama 4 bulan.

    Tabel 4.4 Time Schedule

    Anggaran/Budget

    Budget atau anggaran tentu diperlukan dalam melakukan perancangan suatu video khususnya profile. Berikut anggaran biaya yang dikeluarkan dalam perancangan video profile ini :

    Tabel 4.5 Anggaran/Budget Produksi

    Peralatan yang Digunakan

    Perancangan video profil ini menggunakan beberapa peralatan pendukung, diantaranya Laptop Asus Vivobook Intel Core i7-7500U, up to 3.5GHz, Kamera Mirrorless Canon EOS M3 + Lensa Kit 18-55mm, Drone DJI Phantom 4, Tripod, Shotgun Mic Rode.

    Gambar 4.19 – Laptop Asus Vivobook Intel Core i7-7500U, up to 3.5GHz

    Gambar 4.20 – Kamera Mirrorless Canon EOS M3 + Lensa Kit 18-55mm

    Gambar 4.21 – Drone DJI Phantom 4

    Gambar 4.22 – Tripod

    Production

    Production atau produksi merupakan proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasama antara para kru dan pemain untuk mewujudkan rumusan dari tahap pra produksi dalam bentuk skenario, naskah dan storyboard yang telah direncanakan. Pada tahap produksi semua unsur teknis dan kreatif dijalankan dibawah pengawasan director atau sutradara. Mencapai semua tujuan pada tahap produksi ini diperlukannya proses perancangan multimedia, perancangan audio, perancangan visual dan perancangan broadcasting.

    Bagan 4.2 Tahap Production

    Perencanaan Multimedia

    Perencanaan multimedia dilakukan melalui penggabungan antara visual, audio, teks dan animasi menjadi satu berbentuk video secara utuh yang dapat digunakan untuk penyampaian informasi. Proses perancangan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis yang diantaranya tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Adanya perencanaan multimedia ini diharapkan dapat ditunjukkan untuk menarik masyarakat agar dapat menjangkau lebih luas mengenai video yang akan ditampilkan dan juga tercapainya target yang telah ditentukan.

    Tujuan Multimedia

    Tujuan multimedia merupakan penunjang media informasi dalam memberikan sajian media yang dapat menarik para audience yaitu, masyarakat khususnya di wilayah Kota Tangerang yang ingin mengetahui informasi tentang pengolahan sampah menjadi pupuk untuk dapat edukasi yang bermanfaat untuk pengurangan sampah, cepat menanggapi suatu ancaman, menghemat waktu dalam proses pencarian dan juga menghemat biaya operasional. Melalui media sosial seperti Youtube, Instagram dan Facebook tidak menutup kemungkinan akan memperoleh peningkatan data penyebaran informasi ke masyarakat.

    Strategi Multimedia

    Sebelum melakukan proses produksi, terlebih dahulu harus menentukan strategi multimedia yang akan digunakan, media yang akan dirancang dan dipersiapkan tiga aspek sasaran sebagai berikut :

    Geografi : Wilayah Indonesia

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    2. Kelas Ekonomi : Menengah

    3. Usia : Dewasa

    4. Sasaran : masyarakat umum

    Psikografi : Masyarakat umum yang membutuhkan pengetahuan tentang pengolahan sampah dan aktifitas pada tempat yang dimiliki secara real time dan otomatis.

    Program Multimedia

    Program multimedia pada media video profile ini dibuat dalam tiga tahapan, yaitu :

    1. Picture
      Format gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah .png dan format video yang digunakan adalah .mp4 dan .mov.
    2. Sound
      Media video iklan ini menggunakan suara asli (dubber) dengan background musik serta beberapa efek suara menyesuaikan dengan isi dan situasi yang terdapat di dalam video.
    3. Text
      Penggunaan teks pada perancangan video profile ini memakai font Lithos Pro dan Agency FB pada beberapa animasi teks.

    Perencanaan Audio

    Perencanaan audio pada perancangan video iklan ini tentu sangatlah penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika perancangan video iklan ini tidak menggunakan audio, maka akan terlihat hampa, kurang menarik atau memuaskan untuk dilihat dan membuat para audience menjadi lebih mudah bosan. Membuat perencanaan audio diperlukan tujuan audio, strategi audio dan program audio.

    Tujuan Audio

    Tujuan audio ini untuk video iklan yang dirancang agar informasi yang ingin disampaikan dapat mudah dipahami dan dimengerti oleh para audience. Tujuan audio juga digunakan untuk menjelaskan setiap scene video yang sedang diputar atau ditayangkan, sehingga isi informasi menjadi lebih hidup pada video iklan ini. Audio ini berperan besar terhadap pembentukkan dan penempatan sebuah suara dengan background gambar yang sesuai, sehingga pesan dalam video iklan ini disampaikan lebih jelas.

    Strategi Audio

    Strategi audio dibutuhkan untuk mencari audio yang sesuai dengan isi video. Perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan dengan menggunakan suara dubber menyesuaikan background gambar yang pas mengikuti narasi yang telah dibuat. Sehingga informasi pada video iklan ini dapat diterima dan dimengerti oleh para audience. Perancangan media ini terdapat tiga aspek yang harus disiapkan, diantaranya :

    Geografi : Wilayah Indonesia

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    2. Kelas Ekonomi : Menengah ke atas

    3. Usia : Dewasa

    4. Sasaran : masyarakat umum

    Psikografi : Masyarakat umum yang membutuhkan pengetahuan tentang pengolahan sampah dan aktifitas pada tempat yang dimiliki secara real time dan otomatis.

    Program Audio

    Audio pada perancangan video profil ini harus disiapkan dan disesuaikan dengan setiap scene video yang ada agar terlihat seimbang. Audio yang digunakan seperti suara instrumen musik untuk backsound, efek suara untuk menyesuaikan situasi gambar dan suara yang dihasilkan dari suara manusia atau disebut dubber. Mendapatkan audio yang sesuai dengan isi video profil yang dirancang, program audio yang digunakan terbagi menjadi tiga tahapan yang diantaranya :

    1. Background Music
      Latar belakang musik yang digunakan dalam video profil ini menggunakan musik dari Fredji - Happy Life (No Copyrigt Music)
    2. Sound Effect
      Efek suara Royalty Free - Pencil Sketch Logo Reveal digunakan supaya video profil ini dibuat menjadi lebih menarik. Efek suara yang digunakan menyesuaikan setiap scene video yang perlu ditambahkan efek suara.
    3. Dubbing
      Dubbing merupakan pengisian suara pada video yang dibuat mengikuti narasi dan disesuaikan dengan gambar yang ada. Suara yang dihasilkan dari dubbing harus jelas dan tepat dengan harapan video profil ini akan menjadi lebih menarik lagi.

    Perencanaan Visual

    Perencanaan visual merupakan proses merancang suatu image dan kesan yang ingin ditampilkan dalam video. Menggabungkan gambar, video, suara dan teks akan menghasilkan satu video utuh berisikan informasi yang akan disampaikan. Gambar dan video yang sudah diproduksi diurutkan, lalu teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, serta suara yang dihasilkan dari narasi kemudian di-edit dan di-render sampai menghasilkan video yang menarik untuk disampaikan. Sehingga dengan adanya perencanaan visual ini, semua tahapan dapat terlaksana dengan baik dan akurat.

    Tujuan Visual

    Tujuan visual ini adalah untuk merancang sebuah video berbentuk iklan menggunakan teknik motion graphic agar memiliki kesan tampilan yang menarik dan dapat menyesuaikan tema yang telah ditentukan.

    Strategi Visual

    Pesatnya kemajuan teknologi komputer saat ini, sangat mempermudah pekerjaan manusia khususnya dalam perancangan video profil ini. Visualisasi pada video profil ini dapat dihasilkan seperti benar-benar nyata dan lebih menarik. Setiap scene video dibuat dengan tampilan visualisasi yang berbeda-beda yang menjadikannya memiliki daya tarik tersendiri untuk setiap gambar, video, suara, ataupun teks yang ditampilkan.

    Program Visual

    Program visual yang akan dirancang di dalam video profil ini menggunakan aplikasi atau software seperti Adobe Premiere Pro CC, Adobe Aftter Effect CC dan Adobe Photoshop CS6, yang merupakan kemajuan pada teknologi. Di sini storyboard menjadi acuan yang diubah animatrix yang diisi beberapa efek visual lainnya, suara dubbing, background music, ataupun efek suara lainnya.

    Gambar 4.23 Scene 1 – Menampilkan animasi logo opening Kota Tangerang dan tulisan Dinas Lingkungan Hidup

    Gambar 4.24 Scene 2 – Menampilkan animasi slide isi dari projek

    Gambar 4.25 Scene 3 – EXT/ Bird Eye /Day

    Menampilkan video fly drone TPA Sampah Rawa Kucing

    Gambar 4.26 Scene 4 – EXT/Full Shoot/Day

    Menampilkan video landmark TPA Sampah Rawa Kucing Kota Tangerang

    Gambar 4.27 Scene 5 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video pelang kompos TPA Rawa Kucing

    Gambar 4.28 Scene 6 – EXT/Full Shot/Day

    Menampilkan video gedung kompos yang nampak dari depan

    Gambar 4.29 Scene 7 – Menampilkan video tulisan perincian pengolahan sampah menjadi kompos

    Gambar 4.30 Scene 8 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video bahan baku kompos dari sampah organik

    Gambar 4.31 Scene 9 – EXT/Full Shoot/Day

    Menampilkan video Proses Pemilahan sampah

    Gambar 4.32 Scene 10 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses pencacahan sampah

    Gambar 4.33 Scene 11 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses fermentasi sampah

    Gambar 4.34 Scene 12 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video proses penjemuran sampah

    Gambar 4.35 Scene 13 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses pencacahan kembali

    Gambar 4.36 Scene 14 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video proses pengayakan

    Gambar 4.37 Scene 15 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video proses pengemasan kompos

    Gambar 4.38 Scene 16 – EXT/Medium Full Shoot/Day

    Menampilkan video pendistribusian kompos pada masyarakat

    Gambar 4.39 Scene 17 – EXT/Medium Close Up/Day

    Menampilkan video tong sampah

    Gambar 4.40 Scene 18 – Menampilkan animasi logo penutup Kota Tangerang dan tulisan Dinas Lingkungan Hidup

    Perencanaan Broadcasting

    Perencanaan broadcasting sangatlah dibutuhkan dalam menjangkau audience. Perencanaan broadcasting dibutuhkan pemasaran atau promosi yang lebih luas, sehingga dapat memberikan informasi dari video promosi yang dirancang kepada audience lebih mudah dan mencapai target yang jangkauan informasinya dapat mengenai sasaran. Perencanaan broadcasting ini terdiri dari tiga tahapan yang diantaranya tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

    Tujuan Broadcasting

    Tujuan broadcasting tentunya untuk menjangkau audience secara luas dengan harapan informasi yang disampaikan melalui perancangan video profil ini dapat tersampaikan dengan tepat sasaran. Hal ini semua khalayak berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan suatu pandangan yang lebih baik dari masyarakat luas terhadap video profil ini.

    Strategi Broadcasting

    Mempromosikan video profile ini perlu adanya strategi yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang mudah terjangkau seperti menggunakan media internet dalam menyebarkan informasi. Platform media internet yang digunakan seperti youtube dan untuk media offline dapat berupa DVD dan kegiatan pameran.

    Program Broadcasting

    Program broadcasting dilakukan untuk menunjukkan kepada para pelaku usaha atau masyarakat umum mendapatkan informasi yang berkaitan dengan video profile ini tentang pengolahan sampah menjadi pupuk. Pemutaran hasil dari produksi video profile ini memanfaatkan media internet. Detail dari program broadcasting media informasi dan promosi yang telah dibuat dari hasil editing perancangan media video profile tentang pengolahan sampah menjadi sampah pada TPU Rawa kucing akan disalurkan melalui media :

    1. Youtube
      Melalui Youtube, informasi dari video profile yang telah dihasilkan akan menjadi lebih mudah untuk diakses di manapun dan kapanpun. Video profile tersebut dapat diakses di channel Youtube Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang.
    2. Website
      Melalui website, sama akan halnya melalui Youtube dimana video profile yang telah dihasilkan mudah untuk diakses. Video profile tersebut dapat dilihat langsung melalui link website resmi Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang.

    Post Production

    Post production merupakan proses finishing sebuah karya yang dimana berawal dari karya mentah menjadi sebuah video yang utuh dan sempurna dan mampu menceritakan pesan dan informasi di dalamnya dengan menarik kepada audience. Di dalam proses post production diperlukannya beberapa tahapan seperti Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar.

    Bagan 4.3 Tahap Post Production

    Digitizing

    Digitizing merupakan pemindahan data sebuah gambar atau video dari kamera yang digunakan untuk proses produksi ke dalam perangkat komputer maupun harddisk untuk melalui proses selanjutnya.

    Editing

    Pada tahap editing ini gambar atau video yang sudah dipindahkan akan dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan menyesuaikan ide dari director dengan naskah dan storyboard yang telah dibuat.

    Mixing

    Mixing merupakan proses menggabungkan antara gambar, video, audio, teks dan efek animasi lainnya menyesuaikan dengan naskah dan storyboard yang sudah dibuat agar tampilan video profile yang dirancang menjadi lebih menarik. Perpaduan antara gambar, video teks, efek animasi dan juga dubbing, background music, efek suara lainnya harus diperhatikan secara seksama agar penempatannya serasi dan berkesinambungan sehingga dapat dilihat dan terdengar dengan jelas.

    Finishing

    Pada tahap finishing ini akan melakukan pengecekan kembali apakah semua penggabungan pada setiap scenevideo dan audio sudah disusun rapi secara keseluruhan. Jika semuanya sudah diperiksa kembali maka akan disatukkan ke dalam satu video utuh.

    Exporting

    Exporting ini merupakan tahap akhir dari proses penggabungan setelah keseluruhan video dan audio telah di-edit melalui software Adobe Premiere Pro CC dan Adobe Photoshop CS6, lalu di-render menjadi satu video utuh dengan format yang telah ditentukan. Keterangan format video profile ini di-export ¬dengan kualitas video FHD(1920x1080p), frame rate 25fps dan format .mp4.

    Segmen Pasar

    Pada tahap segmen pasar ini adalah tahap dimana video utuh yang sudah disatukkan dan dihasilkan segeraditentukannya target pasaruntuk mencapai jangkauan masyarakat luas.Video profile ini nantinya akan di-upload ke Youtube Dinas Lingkungan Hidup Kota tangerang. Diharapkan melalui perancangan video profile ini nantinya target calon customer dapat meningkat dari sebelumnya.


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kurang lebih selama 4 bulan di UPT TPA Dan Retribusi Persampahan tentang perancangan media video profil pengolahan sampah menjadi kompos yang akan digunakan sebagai alat informasi ini, dapat diambil beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah yang ada. Kesimpulan tersebut diantaranya sebagai berikut :

    1. Media informasi yang digunakan pada UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang sebelumnya, yaitu berupa foto atau banner, sehingga kurang menarik masyarakat akan informasi tersebut.
    2. Media video profil merupakan media yang tepat untuk menginformasikan pengolahan sampah menjadi kompos yang ada di UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, di dalamnya dapat menjelaskan cara pengolahan sampah menjadi kompos melalui visual, audio dan dubbing dalam penyampainnya.
    3. Perancangan media video profil ini dibuat menarik dengan mengambil tema futuristic dan menggunakan tampilan berbentuk pada sebagian isi video, ditambah beberapa efek suara untuk mendukung tampilan animasi. Efektif dan efisien menggunakan audio dan dubbing untuk dapat memperkuat penjelasan informasi pada setiap isi tampilan video.


    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, peneliti mengajukan beberapa saran terhadap permasalahan yang belum terpecahkan. Saran tersebut diantaranya sebagai berikut :

    1. Peneliti berharap UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dapat memperkenalkan Pengolahan sampahnya lebih luas melalui media informasi seperti media cetak berbentuk katalog ataupun elektronik berbentuk e-book yang dibagikan melalui internet.
    2. Disarankan pada UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dapat aktif melakukan update informasi menggunakan media sosial ataupun dapat membuat konten video baik edukasi atupun sosialisai yang sesuai dengan bidang instansi, agar masyarakat tau bahwa pentingnya pengolahan sampah.
    3. Peneliti berharap perancangan media video profil ini akan ada penelitian dan pengembangan selanjutnya menyesuaikan dengan informasi yang telah update dan penyajian yang lebih menarik audience. Sehingga penyampaian informasi setiap tahunnya bisa semakin bertambah luas sesuai target yang diinginkan oleh UPT TPA Dan Retribusi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. [ Nadeak, Berto. Abbas Parulian, Pristiwanto.Saidi Ramadan Siregar. 2016. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Internet Dengan Menggunakan Metode Computer Based Instruction. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM). Medan : STMIK Budi Darma. Vol. 3. No. 4. ]
    2. [ Novitasari. Indah Uly Wardati. 2015. Sistemin formasi Pembayaran Biaya Operasional Sekolah Siswa Pada “Bank Mini Arta Prima” Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Pacitan. Indonesian Journal of Networking and Security. Vol. 4. No. 3. ]
    3. [ SSunarya, Lusyani. 2017. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.]
    4. 4,0 4,1 [ Rusdiana, H.A..Moch. Irfan. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV.Pustaka Setia. ]
    5. [ Ramadhan, Azim. Ika Purwati Ningrum. Muh. Yamin. 2016. Siaset Fakultas Teknik UniversitasHalu Oleo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. Jurnalseman TIK. Kendari : Universitas Halu Oleo. Vol. 2. No. 2. ]
    6. 6,0 6,1 [ Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto. Jasmine Darra Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 9. No. 1. ]
    7. [ Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta :Deepublish.]
    8. [ Sutabri, Tata. 2015. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher.]
    9. [ Hidayat, Wahyu. Riri Mahmuriyah. Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. Journal SENSI. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 2. No. 2. ]
    10. 10,0 10,1 [ Immaniar, Dewi. Sudaryono. Dwi Ayu Ningrum. 2015. Enriching Media Mesrchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Book-Store. CCIT Journal. Tangerang :STMIK Raharja. Vol. 7. No.3. ]
    11. [ Hurriyati, Ratih. 2015. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta. ]
    12. [ Sanaky, HujairA.H.. 2015. Pembaruan Pendidikan Islam : Paradigma, Tipologi, dan Pemetaan Menuju Masyarakat Madani Indonesia. Jogjakarta: Kaukaba Dipantara. ]
    13. [ Sunarya, Lusyani. Ogi Dermawan. Muhammad Hanif Amrullah. 2016. Desain Media Sign System Dan Himbauan Sebagai Penunjang Informasi Pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa. CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol.2. No.1. ]
    14. [ Akbar, Muhammad Rio. 2016. Perancangan Logo Koperasi Alumni Sma 2 Padang Ar’rozak (KopasmandaAr’rozak).Journal System. Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK Padang. Vol. 23. No. 2. pp 21. ]
    15. [ Sitorus, Johanes. 2015. Perancangan Aplikasi Pengenalan Pola Huruf Aksara Batak Toba Menerapkan Metode Direction Feature Extraction (Dfe). Jurnal Riset Komputer (JURIKOM). Medan : STMIK Budi Darma. Vol. 2 No. 6. ]
    16. [ Lim, Sooyeon. 2016. Design of Kinetic Typography Interaction based on the Structural Characteristics of Hangul. International Journal of Contents. South Korea :Dongyang University. Vol. 12. No. 3. ]
    17. [ Agustina, Made Nina Putri. I KetutPudjawan.LuhAyuTirtayani. 2016. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Anak Kelompok A Di Paud Pradnya Paramita. e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini. Bali  :Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4. No. 2. ]
    18. [ Husaini, Moh. Ghufron Rosyadi. Winarno. 2017. Komposisi Warna Pada Lukisan Makhfoed Yang Berjudul Perjalanan Periode 2001-2016. Jurnal Seni Rupa. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Vol. 5. No. 3. ]
    19. [ Darmawan, Deni. Pipih Septiawati. Didi Supriadie. 2017. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis English simple Sentencespada Mata Kuliah Basic Writing Di STKIP Garut. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan. Bandung  :Universitas Pendidikan Indonesia. Vol. 15. No. 1. ]
    20. [ Maulani, Giandari.Untung Rahardja.Lalita Tri Adila. 2016. Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa. CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 9. No. 2. ]
    21. [ Apriani, Desy. Rosdiana.Asriyani. 2018. Sarana Promosi Dan Informasi Sebagai Video Profile Smk Yuppentek 2 Curug Kabupaten Tangerang. Journal Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science. Tangerang : STMIK Raharja. Vol.4. No.2. ]
    22. [ Sukarno, Iman Satria putra. Pindi Setiawan. 2015. Perancangan Motion Graphic Ilustratif Mengenai Majapahit Untuk Pemuda Pemudi. Jurnal Tingkat Sarjana Seni rupa Dan Desain. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Vol. 3. No. 1. ]
    23. [ Febrianti, Agatha Indah. Sampurno Wibowo. 2018. Efektivitas Iklan Dan Event Berdasarkan Metode Epic Model Studi Kasus Pada Radio Play99ers 100 FM Bandung 2018). Jurnale-Proceeding of Applied Science. Bandung : Telkom University. Vol. 4. No.3. pp. 942-948. ]
    24. [ Hidayat, Yayat Rahmat. Dina Dwirayani. Ismail Saleh. 2019. Kajian Penerapan Teknologi Terhadap Pendapatan Usaha tani Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L.) (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Majalengka Dan Kabupaten Cirebon). Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. Malang : Universitas Brawijaya. Vol. 3. No. 1. ]
    25. [ Astuti, Ana Puji. Anike Nurmalita Rizki Putri Suryono. 2015. Teknologi Komunikasi Dan Perilaku Remaja. Jurnal Analisa Sosiologi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Vol. 3. No. 1. ]
    26. [ Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. ]
    27. [Tama, Adi Kusuma Widya. Azwar Aditya Putra.Muhamad Azis Fikri. 2018. Video Profile Jurusan Sistem Komputer Jenjang Strata Satu Pada Stmik Raharja Tangerang. CERITA Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 4. No. 2.]
    28. 28,0 28,1 [ Agung, Gregorius. 2018. Adobe After Effects Komplet.Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. ]
    29. [ Retnasari, Tri. 2016. Implementasi Teknologi Informasi Pada Strategi Pemasaran Agribisnis Peternakan Unggas Menggunakan Analisa Swot. Prespektif Jurnal. Jakarta : STMIK Nusamandiri. Vol. 14. No. 2. ]
    30. [ Prastomo, Andi. 2015. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Jakarta : Universitas Budi Luhur. ]
    31. [ Sari, Prasetyo Tri Rahayu Kartika. 2017. Prediksi Nilai Gross Domestic Product (Gdp) Perkapita Indonesia Dengan Metode Principal Component Analysis (Pca) Dan Regresi .Kediri : Universitas Nusantara PGRI. ISSN : 978-602-61393-0-6. e-ISSN : 2549-7952. ]
    32. [ Suwandi, Suwandi. 2017. Literasi Abu – Abu Dalam Perpustakaan. Jurnal Iqra Perpustakaan dan Informasi. Medan :Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Vol. 11. No. 1. ]
    33. [ Purnawati, Ely. 2016. Perancangan Periklanan Multimedia dengan Teknik Sinematografi untuk Program Publikasi (Studi Kasus: Disporabudpar Kabupaten Banyumas). Jurnal Ilmiah Telematika. Purwokerto : STMIK Amikom Purwokerto. Vol. 9. No. 1. ]
    34. [ Nuriman, Dede. Dwi Yuli Prasetyo. 2017. Iklan Media Promosi Unisi Berbasis Animasi 2 Dimensi. Jurnal Sistemasi. Riau : Universitas Islam Indragiri. Vol. 6. No. 3. ]
    35. [ Prayoga, Al Lukman Arif. Muh Bahruddin. Dhika Yuan Yurisma. 2016. Perancangan Iklan TVC Perumahan Cerme Square Residence dengan Teknik Animasi 3D Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness. Jurnal Art Nouveau. Surabaya : STIKOM Surabaya. Vol. 5. No. 2. ]
    36. [ Maulani, Giandari. Siti Aisah Febriani.Restu Amalia. 2017. Rancangan Video Iklan Pada Perguruan Tinggi Raharja Sebagai Sarana Media Promosi. Jurnal SENSI. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 3. No. 2. ]
    37. [ Rohman, Agus Saepul. 2017. Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Untuk Mempromosikan Seni Ketangkasan Adu Domba. Jurnal Sketsa. Bandung :Universitas BSI. Vol. 4. No. 2. ]
    38. [ Stewart, Kristin. 2019. Examining Digital Video Advertising (DVA) Effectiveness: The Role Of Product Category, Product Involvement, And Device. European Journal of Marketing. UK : Emerald Publishing. ]
    39. [ Newell, Jay.Wallapak Tavanapong. Sherry Berghefer. 2017. Teaching Ad Tech: Assessing Collaborative Teaching In An Advertising, Computer Science And Design Course. Journal of Advertising Education. USA : SAGE Publishing. Vol. 21. No. 2. ]
    40. [ Gracia, Daniel Belanche. Carlos Flavián Blanco. Alfredo Pérez-Rueda. 2017. Video Design Adaptation ToYoutube Advertising Formats. Spanish Journal of Marketing. Sevilla : ESIC. ]
    41. [ Wang, Ruitong. Jura Liaukonyte and Harry M. Kaiser. 2018. Does Advertising Content Matter? Impacts Of Healthy Eating And Anti-Obesity Advertising On Willingness To Pay By Consumer Body Mass Index.Agricultural and Resource Economics Review. UK : Cambridge University Press Vol. 47. No. 1. ]
    42. [ Wang, Xuying. Jang Chung Gun. 2017. A Study On The Visual Dynamic Design Of New Media Advertising.International Conference on Contemporary Education, Social Sciences and Humanities (ICCESSHH 2017). France : Atlantis Press Vol. 124. ]

Contributors

Eldy