SI1521489402

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO DOKUMENTER TARI

COKEK GUNA PENUNJANG INFORMASI DAN

PROMOSI PADA KECAMATAN NEGLASARI


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1521489402

NAMA : Ramadhan Dwi Syahputra


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO DOKUMENTER TARI

COKEK GUNA PENUNJANG INFORMASI DAN

PROMOSI PADA KECAMATAN NEGLASARI


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489402
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
           
Ketua Program Studi
           
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
           
NIP : 006095
           
NIP : 073009


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN MEDIA VIDEO DOKUMENTER TARI

COKEK GUNA PENUNJANG INFORMASI DAN

PROMOSI PADA KECAMATAN NEGLASARI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489402
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Azwar Aditya Putra, M.Ds.)
   
NID : 16017
   
NID : 08197




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO DOKUMENTER TARI

COKEK GUNA PENUNJANG INFORMASI DAN

PROMOSI PADA KECAMATAN NEGLASARI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489402
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO DOKUMENTER TARI

COKEK GUNA PENUNJANG INFORMASI DAN

PROMOSI PADA KECAMATAN NEGLASARI


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489402
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1521489402


 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;







ABSTRAKSI

Dengan adanya media promosi yang berperan penting dalam mempermudah menggali informasi karena mudah dicerna dan mudah dipahami, media audio visual yang dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan penyajiannya yang sederhana namun menarik membuat yang melihatnya seolah terseret ke dalam alur video tersebut. Tari cokek merupakan tarian adat khas Tangerang, Kecamatan Neglasari, tari cokek biasanya digunakan pada penyambutan tamu istimewa pada acara-acara tertentu. Video dokumenter ini ialah sebagai wadah informasi, pengenalan, dan pemasaran yang dibutuhkan untuk menambah minimnya informasi mengenai tari cokek bagi masyarakat luas. Tujuan penelitian ini ialah untuk menyampaikan informasi seluas-luasnya perihal tarian cokek khas kota Tangerang khususnya Kecamatan Neglasari.

Kata kunci: Media Promosi, Tari Cokek, Video Dokumenter, Masyarakat.


ABSTRACT


With the presence of promotional media that plays an important role in making it easier to dig up information because it is easily digested and easily understood, audio-visual media that can convey information clearly and present its simple but interesting content makes the viewer seem to be dragged into the video's plot. Cokek dance is a traditional dance from Tangerang, Neglasari Subdistrict, cokek dance is usually used for welcoming special guests on certain occasions. This documentary video is a forum for information, introduction, and marketing needs to increase the lack of information about the cokek dance for the wider community. The purpose of this study is to convey the widest possible information regarding the typical Cokek dance in Tangerang, especially Neglasari District.

Keywords: Promotion Media, Cokek Dance, Documentary Video, Community.




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta do’a restu dan dukungan dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “Perancangan Media Video Dokumenter Tari Cokek Guna Penunjang Informasi dan Promosi Pada Kecamatan Neglasari”.

Tujuan penelitian Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Perencanaan dan penyusunan laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.Ti selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  4. Bapak Azwar Aditya Puta, M.Ds., selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Aris Martono, S. Kom., M.M.SI., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dengan sangat detail kepada peneliti.
  6. Bapak H. Ubaidillah Anshar, S.sos, M.Si. selaku Stakeholder yang telah memberikan waktu dan tempatnya untuk melakukan penelitian dengan sangat baik.
  7. Bapak Wahyu Hidayat S.IKom., selaku Dosen Pembimbing KKP
  8. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
  9. Fachri, Kukoh, Irwan, Mila dan teman – teman lainnya yang telah memberi masukan kepada penulis selama mengerjakan Laporan Skripsi ini.

Dan untuk kedua Orang Tua yang telah mendukung, memberikan do’a dan semangat secara terus-menerus kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.


   

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1521489402








Daftar isi


DAFTAR BAGAN

  1. Bagan 3.1 : Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang
  2. Bagan 4.1 : Tahap Konsep Produksi Media(KPM)
  3. Bagan 4.2 : Tahap Pre Production
  4. Bagan 4.3 : Tahap Production
  5. Bagan 4.4 : Tahap Post Production

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 : Tabel Literature Review
  2. Tabel 3.1 : Tabel Material Produk
  3. Tabel 3.2 : Tabel Budget Produksi Media
  4. Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.4 : Tabel Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.5 : Tabel Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.6 : Tabel Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1 : Tabel Script Writting
  9. Tabel 4.2 : Tabel Rundown
  10. Tabel 4.2 : Rundown
  11. Tabel 4.3 : Tabel Susunan Crew dan Talent
  12. Tabel 4.4 : Tabel Time Schedule
  13. Tabel 4.5 : Tabel Anggaran Produksi
  14. Tabel 4.6 : Tabel Kesan Visual Effect

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1  : Tampilan Adobe After Effects CC 2017
  2. Gambar 2.2  : Tampilan Adobe Premiere Pro CC 2017
  3. Gambar 3.1  : Struktur Organisasi Kecamatan Neglasari
  4. Gambar 4.1  : Konsep Produksi Media (KPM)
  5. Gambar 4.2  : Pre-Production
  6. Gambar 4.3  : Menampilkan Logo Kecamatan Neglasari
  7. Gambar 4.4  : Menampilkan Tarian Cokek
  8. Gambar 4.5  : Menampilkan narasumber 1 berbicara asal tari cokek
  9. Gambar 4.6  : Gambang Kromong
  10. Gambar 4.7  : Menampilkan Narasumber berbicara tentang Tari Cokek dari Sudut pandang luas
  11. Gambar 4.8  : Menampilkan Betawi yang mirip Tarian Cokek
  12. Gambar 4.9  : menampilkan Tari Cokek
  13. Gambar 4.10 : menampilkan narasumber 2 tentang busana yang dipakai oleh penari cokek
  14. Gambar 4.11 : Menampilkan Klenteng
  15. Gambar 4.12 : Menampilkan Busana
  16. Gambar 4.13 : Menampilkan Narasumber 2 Gerakan Khas Tari Cokek
  17. Gambar 4.14 : Menampilkan gerakan khas Tari Cokek
  18. Gambar 4.15 : menampilkan Tari Cokek
  19. Gambar 4.16 : menampilkan narasumber 1 berbicara agar tarian cokek tetap lestari dan tidak punah
  20. Gambar 4.17 : Menampilkan Tari Cokek
  21. Gambar 4.18 : Menampilkan Narasumber 2 berbicara tentang pesan untuk generasi penerus
  22. Gambar 4.19 : Menampilkan Tari Cokek
  23. Gambar 4.20 : Menampilkan Ending dan Judul Tari Cokek
  24. Gambar 4.21 : Gambar Camera 60 D
  25. Gambar 4.22 : Gambar Lensa Canon Zoom Lens EF-S 18-55mm
  26. Gambar 4.23 : Gambar Memory Card Sandisk 32GB
  27. Gambar 4.24 : Tripod
  28. Gambar 4.25 : Lighting
  29. Gambar 4.26 : Gimbal
  30. Gambar 4.27 : Laptop
  31. Gambar 4.28 : DVD RW
  32. Gambar 4.29 : Production
  33. Gambar 4.30 : Menampilkan Logo Kecamatan Neglasari
  34. Gambar 4.31 : Menampilkan Tarian Cokek
  35. Gambar 4.32 : Menampilkan Narasumber 1 tentang Musik yang dipakai
  36. Gambar 4.33 : Menampilkan Gambang Kromong
  37. Gambar 4.34 : Menampilkan Narasumber berbicara tentang Tari Cokek dari Sudut pandang luas
  38. Gambar 4.35 : Menampilkan Betawi yang mirip Tarian Cokek
  39. Gambar 4.36 : Menampilkan Tarian Cokek
  40. Gambar 4.37 : Menampilkan Narasumber 2 tentang Busana yang dikenakan
  41. Gambar 4.38 : Menampilkan Klenteng
  42. Gambar 4.39 : Menampilkan Busana
  43. Gambar 4.40 : Menampilkan Narasumber 2 Gerakan Khas Tari Cokek
  44. Gambar 4.41 : Menampilkan gerakan khas Tari Cokek
  45. Gambar 4.42 : Menampilkan Tari Cokek
  46. Gambar 4.43 : Menampilkan Narasumber 1 berbicara tentang pesan untuk generasi penerus
  47. Gambar 4.44 : Menampilkan Menampilkan Tari Cokek
  48. Gambar 4.45 : Menampilkan Narasumber 2 berbicara tentang pesan untuk generasi penerus
  49. Gambar 4.46 : Menampilkan Ending dan Judul Tari Cokek
  50. Gambar 4.47 : Tahap Postproduction
  51. Gambar 4.48 : Digitalizing
  52. Gambar 4.49 : Editing
  53. Gambar 4.50 : Mixing
  54. Gambar 4.51 : Finishing
  55. Gambar 4.52 : Exporting


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini bukan hanya instansi atau perusahaan yang menggunakan media video untuk mempromosikan tentang instansi atau perusahaan tersebut, tetapi acara-acara tertentu juga menggunakan media video, untuk mempromosikan dan menginformasikan keunggulan yang ada di Video tersebut. Video promosi adalah media audio visual dengan durasi yang singkat tetapi dapat mempromosikan secara detail sehingga menjadi jauh lebih menarik.

Tari Cokek sudah dikukuhkan sebagai budaya khas Tangerang oleh Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud) lewat bentuk sertifikat. Budayawan Banten, Tubagus Saptani Suria mendaftarkannya langsung dengan membawa data-data yang membuktikan jika Tari Cokek memang berasal dari Tangerang.

Tari Cokek sendiri mirip dengan sintren atau ronggeng dari Jawa Tengah. Tari Cokek adalah sebuah tarian yang di warnai etnik Tionghoa dan biasanya diiringi oleh Gambang Keromong. Tarian ini dimainkan pertama kali pada abad ke 19. Kala itu, Tan Sio Kek, tuan tanah di Tangerang sedang mengadakan pesta. Tan Sio Kek mengundang beberapa orang ternama di Tangerang, lalu mengundang tiga musisi yang berasal dari daratan Cina dan membawa beberapa alat musik asal negaranya.

Awalnya tari dimainkan oleh tiga penari perempuan, tapi sekarang biasanya dimainkan oleh 5-7 orang dan memakai pakaian khas Banten, Kebaya dan kain panjang sebagai bawahan. Satu komponen lain yang tak boleh tertinggal adalah selendang.

Tari Cokek biasanya menjadi hiburan saat masyarakat Cina Benteng menggelar acara pernikahan. Selain acara pernikahan, Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu yang berkunjung ke Tangerang. Jadi ketika para tamu terhormat datang ke Tangerang, tentu akan di sambut dengan Tarian khas Tangerang ini.

Video promosi Dokumenter Tari Cokek ini, akan diimplementasikan ke social media seperti Instagram, Youtube dan video promosi ini akan dikirimkan kepada pihak Kantor Kecamatan Neglasari untuk ditampilkan di LCD mereka.

Melalui perancangan yang berjudul PERANCANGAN MEDIA VIDEO DOKUMENTER TARI COKEK GUNA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA KECAMATAN NEGLASARI, akan membantu Kantor Kecamatan Neglasari, dalam menginformasikan serta mempromosikan Tarian Cokek Khas Neglasari, agar dapat lebih dikenal lagi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang disampaikan, maka dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada Kecamatan Neglasari, yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana agar masyarakat luas mengetahui tentang Tari Cokek?
  2. Bagaimana merancang video dokumenter yang menarik agar dapat dilihat semua kalangan?
  3. Apa media yang digunakan untuk meyebar-luaskan informasi tari cokek agar menjadi salah satu pelestarian budaya tari dan Dearah Wisata.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari masalah yang ada lebih terarah, oleh karena itu perlu adanya pembatasan ruang lingkup penelitian yaitu perancangan media video promosi pada Kecamatan Neglasari yang meliputi informasi – informasi seputar profil, fasilitas.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk membantu menginformasikan Tarian Cokek agar di kenal orang banyak di kalangan muda maupun tua.

  2. Untuk merancang media video promosi yang menarik secara visualisasi dan informasi, agar pengunjung lebih tertarik dengan Tarian Khas Tangerang.

  3. Untuk membantu dalam mempromosikan dan memperkenalkan Tarian Cokek Khas Neglasari Kota Tangerang melalui strategi promosi pada media sosial, youtube dan promosi ke relasi.

Manfaat Penelitian

  1. Melalui video dokumenter ini dapat menginformasikan bahwa Tarian Cokek adalah Tarian Khas Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.

  2. Dengan adanya video dokumenter ini, maka salah satu tarian budaya khas Tangerang ini dapat dilestarikan dan diabadikan.

  3. Selain sebagai pelestarian budaya melalui media video, tetapi juga untuk mensejahterakan tarian itu sendiri melalui para pelaku Tari Cokek dan melalui informasi yang diterima masyarakat.

Metode Penelitian

Analisis Permasalahan

Permasalahan utama adalah kurangnya infomasi yang dapat diperoleh dari media social oleh karena itu penulis ingin mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang Tarian Cokek tersebut.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Observasi dilakukan guna pengambilan data yang diperlukan dalam perancangan video promosi ini. Melalui pengamatan dan pencatatan terhadap unsur – unsur yang telah diteliti pada Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara pewawancara dan narasumber guna memperoleh data mengenai informasi yang akan dituangkan ke dalam perancangan video promosi, yang diinginkan oleh pihak Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Analisis permasalahan didapatkan dengan melakukan pertemuan dengan stakeholder Kecamatan Neglasari, yaitu bapak H. Ubaidillah Anshar, S.sos, M.Si sebagai Camat pada hari Selasa, 12 oktober2019 yang bertempat di Kantor Kecamatan Neglagasi Kota Tangerang. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ini maka didapatkan permasalahan mengenai media promosi yang digunakan, yang dimana sebelumnya hanya menggunakan social media seperti instagram dan website sederhana. Sehingga diperlukannya video promosi untuk memecahkan permasalahan yang ada.

  3. Studi Pustaka.

    Studi pustaka yaitu pengumpulan data – data yang diperoleh dari mempelajari dan memahami buku – buku atau jurnal dan media tertulis yang lain yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

Metode Analisa Perancangan Media

Perancangan video promosi Tarian Cokek menjadi sarana informasi dan promosi yang dirancang berdasarkan analisa terhadap media sebelumnya, selain itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada steakholder. Dalam perancangan video promosi ini menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media – media yang digunakan dalam sarana promosi Tarian Cokek, dirancang menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Audition CC 2015 dan Adobe Photoshop CC 2015.

Metode Konsep Produksi Media (KPM)

Berikut tahapan – tahapan dari konsep produksi media yaitu:

  1. a) Pre-Production

    Preproduction merupakan tahapan dalam proses perancangan video yang terdiri dari ide cerita atau gagasan, sinopsis, narasi, script writing, storyboard, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran / budget dan peralatan apa aja yang digunakan.

  2. b) Production

    Production merupakan semua perencanaan dan perancangan yang dilakukan saat preproduction mulai dijalankan sesuai konsep yang dibuat.

  3. c) Post-Production

    Posproduction merupakan proses penyelesaian akhir dalam pembuatan video untuk menjadi sebuah video yang sempurna serta mampu menyampaikan informasi kepada audience.

    Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dan dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisikan tentang Latar Belakang Penelitian pada Tarian Cokek, Rumusan Masalah Tarian Cokek, Ruang Lingkup Penelitian pada Tarian Cokek, Tujuan dan Manfaat Penelitian pada Tarian Cokek, Metode Penelitian pada Tarian Cokek, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam penulisan laporan penelitian skripsi.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulis sesuai dengan topik perancangan dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi pengertian dan definisi, yang terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

    BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

    Menjelaskan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti yaitu, Sejarah Tarian Cokek, Visi dan Misi Kecamatan Neglasari, Struktur Organisasi Kecamatan Neglasari, Wewenang dan Tanggung Jawab Kecamatan Neglasari, Informasi tentang fasilitas dan keunggulan Kecamatan Neglasari, informasi Produk, Market Analysis, Potensial Market, Market Segmentation, Tujuan Pemasayaran, Marketing Strategy, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware, Elisitasi.

    BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

    menjelaskan tentang Konsep Produksi Media, yang membahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam produksi rancangan media diantaranya preproduction, production, dan postproduction.

    BAB V PENUTUP

    berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan kepada Kantor Kecamatan Neglasari sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Daftar pustaka berisikan tentang referensi yang digunakan dalan penyusunan laporan skripsi.

    LAMPIRAN

    Lampiran berisikan tentang daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan.



    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan

    Pengertian Perancangan

    Pada teori perancangan ini, adalah bagaimana sebuah dasar dari proses pembuatan sebuah konsep yang akan dikerjakan. Perancangan itu sendiri adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign suatu bentuk baru yang untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif yang terbaik.

    Proses perancang itu sendiri sangat penting, karena perancangan adalah suatu pola yang dibuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis terlebih dahulu. Dalam laporan ini, diambil dari beberapa sumber buku tentang pengertian akan perancangan.

    Menurut Shiyuti (2015:25).[1]“Perancangan adalah persediaan awal yang dilakukan untuk melakukan sesuatu perkara.”

    Menurut Arif Muhammad (2016:2).[2]“Perancangan menggambarkan rencana umum suatu kegiatan rancangan proyek dan aktivitas-aktivitas khusus yaitu teknik atau metode-metode dalam merancang sesuatu. Perancangan adalah memberikan kepastian apakah aktivitas-aktivitas tersebut benar-benar realistik dengan batasan waktu dan sumber-sumber yang telah ditetapkan”.

    Proses Perancangan Secara Umum

    1. A. Persiapan Data

      Secara umum seperti halnya kegiatan-kegiatan yang lain, harus ada persiapan untuk berlanjut ke tahap berikutnya. Setiap metode analisis harus diawali dengan tahapan persiapan data. Persiapan data adalah sebuah rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun beberapa hal penting yang harus dilakukan yang bermaksud untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan.

      Hendratman memaparkan (2015:21).[3]secara umum Proses Perancangan Grafis mulai dari konsep sampai produksi sebagai berikut :

      1. 1. Mencari Informasi Kebutuhan :

        a. Target

        b. Kriteria

        c. Media

        d. Selera Perusahaan

        e. Studi

        f. Revisi-revisi

      2. 2. Membuat Kerangka Kerja :

        a. Tujuan Spesifik

        b. Teknis Media

        c. Ukuran Media

        d. Batasan Konten

        e. Batasan Waktu

        f. Batasan Biaya

      3. 3. Mencari Ide Kreatif :

        a. Tema

        b. Slogan

        c. Sketsa Ide

        d. Konsep

        e. Jalan-Jalan

        f. Revisi-revisi

      4. 4. Olah Data :

        a. Koreksi Data

        b. Image,Teks,Audio Visual

        c. Seleksi Data

        d. Organisasi Data

        e. Konversi Data

      5. 5. Visualisasi :

        a. Layout

        b. Logo pada media

        c. Dummy

        d. Prototype

      6. 6. Produksi :

        a. Penempatan pada media

        b. Ukuran Sebenarnya

        c. Teknik Produksi

        d. Cek Warna

        e. Kualitas Cetak


        Konsep Dasar Informasi

        Perancangan Data

        Data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya, masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu gambar, suara, huruf, angka, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

        Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014 : 64).[4]menyebutkan bahwa “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa, ataupun simbol - simbol lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun konsep.”

          a. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol – simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing – masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah, dan lain – lain.

          b. Data yang ter-format, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

          c. Citra (Image), adalah data delam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

          d. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain – lain.

          e. Video, adalah gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas – aktivitas dalam bentuk film.

          Definisi Informasi

          Informasi adalah hasil olahan dari model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki makna tertentu, dan digunakan untuk menambah pengetahuan untuk yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek atau dengan kata lain informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat untuk penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.

          Menurut Djahir, dkk (2015 : 8).[5]“informasi merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan.”

          Menurut Hutahaean (2015 : 9).[5]“informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.”

          Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

          Jenis-Jenis Informasi

          Hermawaty (2017:250).[6]suatu informasi memiliki 7 kriteria atau jenis sebagai berikut :

            a. Efektifitas (Effectiveness), menguraikan informasi yang relevan dan berhubungan dengan proses bisnis yang disampaikan tepat pada waktunya dengan cara yang benar, konsisten dan tepat digunakan.

            b. Efisiensi (Efficiency), menyangkut ketentuan informasi melalui penggunaan sumberdaya yang optimal (lebih produktif dan ekonomis).

            c. Kerahasiaan (Confidentiality), menyangkut perlindungan informasi yang sensitif dari akses yang tidak sah.

            d. Integritas (Integrity), berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi juga keabsahannya yang sesuai dengan harapan (Expectation) dan nilai bisnis.

            e. Ketersediaan (Availability), berkaitan dengan informasi yang tersedia yang diperlukan oleh proses bisnis saat ini dan yang akan datang, juga menyangkut penjagaan sumberdaya yang perlu dan kemampuan yang terkait.

            f. Pemenuhan (Compliance), menguraikan pemenuhan hukum, peraturan dan persetujuan yang bersifat kontrak dimana proses bisnisnya merupakan subjek, yakni kriteria bisnis yang ditentukan dari luar.

            g. Keterandalan informasi (Reliability of Information), berkaitan dengan ketentuan informasi yang memadai bagi manajemen untuk menjalankan dan melaksanakan keseluruhan finansialnya dan pemenuhan laporan tanggung jawab.

            Kualitas Infomasi

            Menurut Tyoso (2016 : 33).[7]informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan, sebagai berikut:

            1. a. KetersediaanInformasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saatpada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.
            2. b. Mudah Dipahami (Comprehensibility)

              Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit , maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu dgunakan untuk membahasnya.

            3. c. Relevan (Relevant)

              Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.

            4. d. Bermanfaat (Benefits)

              Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga pemanfaatannya terlihat jelas.

            5. d. Bermanfaat (Benefits)

              Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga pemanfaatannya terlihat jelas.

            6. e. Tepat Waktu (Being On/In Time)

              Informasi harus tersdia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.

            7. f. Keterandalan (Reliability)

              Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.

            8. g. Akurat (Accuracy)

              Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari kata.

            9. h. Konsisten (Consisten)

              Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

              Nilai Informasi

              Menurut Hutahaean (2014 :11 – 12).[8]nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

              1. a. Biaya Perangkat Keras

                Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

              2. b. Biaya Untuk Analisis

                Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

              3. c. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan

                Biaya ini setengah berubah atau semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

              4. d. Biaya Perubahan

                Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

              5. e. Biaya Operasi

                Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

                Konsep Dasar Media

                Pengertian Media

                Menurut Cangara (2015 : 137).[9]“media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyimpan pesan dari komunikator kepada khalayak.”

                Sedangkan menurut Saputro, Rujianto Eko dan Dhanar Intan Surya Saputra dkk dalam Pengembangan Media Pembelajaran Mengenal Organ Pencernaan Manusia Menggunakan Teknologi Augmented Reality (2014).[10]“secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.”

                Dari dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana, perantara dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan suatu pesan dan gagasan kepada penerima.

                Pengertian Media

                Sunarya, dkk (2016:60-61).[11]Macam-macam media komunikasi grafis dapat di kelompokkan, yaitu sebagai berikut :

                  a. Media Komunikasi Cetak/Visual, contohnya poster (dalam dan luar), sticker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selembaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah, dan surat kabar.

                  b. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.

                  c. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi computer.

                  d. Tempat Pajang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.

                  e. Barang Kenangan, contohnya T-shirt, polo shirt, payung, gelas, aneka souvernir, tas dan sebagainya.

                  Teori khusus

                  Konsep Dasar Multimedia

                  Definisi Multimedia

                  Menurut Gunawan dan Fitri (2016 : 70).[12]Multimedia merupakan suatu cara penyampaian informasi atau materi yang menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu materi yang menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.”

                  Sedangkan menurut Rahman dan Dewi (2016 : 185).[13]“Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, video, yang disampaikan melalui komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif.”

                  Dapat disimpulkan dari kutipan diatas bahwa multimedia adalah sebuah gabungan teks, gambar, suara, dan animasi, yang dipadupadankan secara kompleks menjadi sebuah informasi secara interaktif untuk publik.

                  Jenis Multimedia

                  Menurut Setyorini dan Verra Sofica (2015: 87).[14]multimedia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

                    a. Multimedia Interaktif Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

                    b. Multimedia Hiperaktif Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemem-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkanya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

                    c. Multimedia Linear Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

                    Konsep Dasar Audio

                    Definisi Audio

                    Menurut Hasanah, Sutardi dan Rahmat (2017 : 81).[15]“Audio adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu yang disebut frekuensi.”

                    Sedangkan Fiqar dan Tohari (2017 : 316).[16]“Berpendapat Bahwa audio merupakan representasi dari gelombang analog suara.”

                    Dari kesimpulan diatas audio merupakan suatu gelombang getaran yang diukur, dan menhasilkan analog suara.

                    Macam-macam Audio

                    1. a. Percakapan (speech) berupa suara dari orang yang berbicara.
                    2. b. Musik berupa suara yang dihasilkan oleh alat-alat musik, baik alat musik akustik, elektronik, maupun synthersizer.
                    3. c. Efek Suara (Sound Effect) Merupakan suara selain percakapan dan musik, misalnya suara pesawat terbang, suara mobil, suara gelas.

                      Konsep Dasar Visual

                      Pengertian Visual

                      Menurut Garvey dan Williams (2014:14).[17]“Visual adalah pemahaman dasar tentang berbagai proses di sekeliling kita atau melihat sebuah foto adalah dasar yang penting bagi apresiasi kita akan beberapa prinsip dasar komposisi dalam fotografi yang akan kita pelajari”.

                      Menurut Saifuddin (2014:132).[18]Visual berfungsi untuk menyalurkan pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu visual juga untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.

                      Menurut dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa visual adalah sebauh bentuk yang dapat dilihat untuk dapat menyalurkan pesan yang ingin disampaikan.

                      Konsep Dasar Broadcasting

                      Pengertian Broadcasting

                      Menurut Gama (2017: 519).[19]Penyiaran atau broadcasting memiliki pengertian sebagai kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut, atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

                      Menurut Akhmad dan Rachmad Hidayat (2015: 156).[20]Televisi & Radio (Broadcasting) adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio.

                      Dapat disimpulkan bahwa Broadcasting memliki arti yang sangat luas, dalam hal ini broadcasting adalah sebuah penyiaran yang dalam hal ini mempunyai arti sebuah “siaran” yang dikirim melalui pemancar dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) melalui berbagai media yang dapat diterima oleh masyarakat, siaran dalam hal ini adalah kegiatan kreatif yang berhubungan dengan televisi atau radio yang ditayangkan.

                      Konsep Dasar Video

                      Pengertian Video

                      Hidayat, dkk (2016 : 50).[21]menjelaskan bahwa “Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakili gambar bergerak”.

                      Sedangkan Sunarya, dkk (2016:100).[21]menjelaskan “Video merupakan gambaran-gambaran mati yang dibaca secara berurutan dalam suatu waktu atau kecepatan tertentu.”

                      Dapat di simpulkan dari penjelasan di atas bahwa video merupakan pemrosesan sinyal elektronik dengan menampilkan gambar-gambar dalam suatu waktu tertentu.

                      1. a. Macam-macam Video

                        Menurut Nasution (2017 :24).[22]Media video adalah salah satu jenis media audio visual yang menampilkan unsur suara dan gambar bergerak. Maka dari itu video dibagi dua jenis yaitu :

                        1. 1) Video Analog

                          Video analog merupakan produk dari industri pertelevisian, oleh karena itu dijadikan sebagai standar televisi. Video analog adalah video yang disimpan bukan dalam komputer seperti bentuk video televisi, video tape, dan film. Video analog adalah gambar dan audio direkam dalam bentuk sinyal magnetik pada pita magnetik.

                        2. 2) Video Digital

                          Video digital adalah produksi dari industri komputer, oleh karena itu dijadikan standar data digital. Video digital dikembangan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada pada video analog. Kelebihan video digital adalah kualitas gambar tetap dan tahan lama, kelemahanya adalah ukuran file untuk menyimpan video digilat agak besar.

                      2. b. Format Video

                        Menurut Nugroho (2014: 69).[23]terdapat banyak format video diantaranya:

                        1. 1. AVI

                          AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format lainnya, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Pada awalnya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan refreshrate 15 frame per detik. Namun bersamaan dengan perkembangan Windows dan DirctX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refreshrate sampai 30 frame per detik.

                        2. 2. MPEG – 1

                          MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG – 1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.

                        3. 3. MPEG – 2

                          MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keping Super VCD, DVD, dan siaran digital TV.

                        4. 4. MPEG – 4

                          Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang lebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkan mn,mn,n, rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia

                        5. 5. MOV

                          MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Macintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.

                        6. 6. MJPEG

                          Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, sinkronisasi data video dan audio belum diimplementasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.

                        7. 7. ASF

                          Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus – menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yang direkomendasikan.

                        8. 8. WMV

                          Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.

                        9. 9. AAC

                          AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.

                        Konsep Dasar Produksi

                        Pre Production (Pra Produksi)

                        Pre Production yang dijelaskan oleh Wibowo, Dewi dan Mega (2017 : 65).[24]“ Pre Production adalah step atau langkah awal dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan.

                        Production (Produksi)

                        Produksi adalah pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah – kaidah yang berlaku bagi pertelevisian. Seperti telah kita ketahui bahwa acara televisi, khususnya acara pendidikan, dapat dibuat di dalam maupun di luar studio dan pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa kamera atau hanya satu kamera jinjing saja.

                        Post Production (Paksa Produksi)

                        Tahapan postproduction ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera. Penyelesaian pekerjaan meliputi :

                        1. 1. Melakukan penyuntingan suara maupun gambarnya;
                        2. 2. Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan sebagainya;
                        3. 3. Pengisian narasi;
                        4. 4. Pengisian ilustrasi musik, dan
                        5. 5. Pengevaluasian program yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat kekurangan.

                          Pada setiap tahapan, dari segi perencanaan sampai dengan penyelesaian akhir, harus ditaati, kecuali acara yang terikat aktualitasnya, misalnya berita. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa berbagai jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan tidak dilaksanakan, sebab setiap jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan itu merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dari lainnya.

                          Program Aplikasi Penunjang Medio Visual

                          Adobe Premier

                          Yulandina, Condra dan Ardiman (2018 : 5).[25]“Adobe Premiere Pro adalah software editing video yang memiliki fitur lengkap dan telah popular digunakan di masyarakat secara luas. Karena masih dalam satu kelompok dengan adobe, adobe preimere pro memiliki kesamaan interface dengan adobe after effects dan adobe photoshop.”

                          Menurut Putra, I Gede dan I Made Putrama (2017 : 3).[26]“Adobe Premiere Pro merupakan pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahan pembuatan animasi/sinetron, broadcasting, dan pertelevisian.”

                          Gambar 2.1. Logo Adobe Premiere

                          Adobe After Effect

                          Adobe After Effects adalah salah satu software compositting yang telah digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film dan web. After Effects terutama dipakai dalam penambahan efek khusus seperti efek petir, hujan, salju, ledakan bom, dan efek khusus lainnya. Palguna, I Made Gede dan I Made Putrama (2016 : 3).[27]

                          Gambar 2.2. Logo Adobe After Effects

                          Konsep Dasar Komunikasi Organisasi

                          Komunikasi memiliki peran yang sangat penting untuk hampir garis kehidupan manusia. Dengan komunikasi manusia berbagai interaksi dengan hampir semua pihak dalam kegiatan sehari-hari dilakukan oleh manusia.

                          Menurut Yusuf Sapari, (2018 : 1).[28]“Komunikasi di bidang organisasi memiliki peran dan fungsi yang sangat bermakna untuk mengatur segala sesuatu dalam organisasi. Dengan komunikasi, organisasi dapat dipantau dan evaluasi proses kegiatan dalam organisasi dilakukan.” Komponen dalam komunikasi menjadi media interaksi di menjembatani unit yang ada dalam organisasi sehingga dapat menciptakan keseimbangan sistem dalam organisasi.

                          Strategi dan model komunikasi yang harus dikembangkan dalam mengatur dan mengawasi jalannya organisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga proses komunikasi dapat berjalan sesuai dengan budaya, norma dan peraturan yang ada dalam organisasi sehingga roda organisasi berjalan dengan baik

                          Budaya

                          Pengertian Budaya

                          Menurut Mulyono (2016 : 22) mengatakan[29]kebudayaan sebagai bentuk ungkapan tentang semangatmendalam suatu masyarakat yang direfleksikan dalam seni, sastra, religi,dan moral.

                          Sedangkan pengertian budaya menurut Prijono (2016 : 2).[30]“segala sesuatu yang dihasilkan oleh cipta, rasa, dankarsa manusia yang bersifat lahiriah ataupun rohaniah.”

                          Dari dua pengertian tentang budaya, dapat disimpulkan kebudayaan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh cipta, rasa, dankarsa manusia yang direfleksikan dalam seni, sastra, religi,dan moral.

                          Pengertian Budaya Organisasi

                          Menurut Hairy, dkk (2014:401).[31]Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan organisasi, dan sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan organisasi.

                          Manfaat Budaya Organisasi

                          Menurut Sumual (2015:77).[32]Budaya organisasi pada perguruan tinggi melekat pada nilai-nilai yang dimiliki organisasi seperti disiplin kerja saat masuk kantor dan pulang kerja, disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan, kreativitas kerja, budaya inovatif, kemampuan bekerjasama dan memiliki nilai-nilai kejujuran yang terinternalisasi pada setiap diri pegawai.

                          Konsep Dasar Elitsitasi

                          Menurut Hanafri, dkk (2018 : 82).[33]“Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

                          Sedangkan Ariawan, dkk (2015:63).[34]“Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

                          1. 1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen perusahaan melalui proses wawancara.
                          2. 2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

                            a. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

                            b. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

                            c. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

                          3. 3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

                            a. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata caraatau teknik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan.

                            b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

                            c. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

                          4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

                            a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

                            b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

                            c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

                          5. 4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

                            Konsep Dasar Literatur Review

                            Pengertian Literature Review

                            Menurut Find dalam Mwanga (2015 : 20).[35], a literature review is a systematic, explicit, and reproducible method for identifying, evaluating, and synthesizing the existing body of completed and recorded work produced by researchers, scholars, and practitioners.

                            (Kajian pustaka adalah metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi mengevaluasi dan sintesis tubuhyang ada pekerjaa nselesai dan rekaman yang diproduksi oleh para peneliti, sarjana dan praktisi).

                            Menurut Machi dalam Kargbo (2015 : 12).[36],a literature review is a sensibly argued case based on a broad understanding of a state of knowledge about a study topic. It is a well thought out way to re-search a topic.

                            (Kajian pustaka adalah kasus bijaksana dikatakan didasarkan pada pemahaman yang luas dari Negara pengetahuan tentang topic penelitian. Itu adalah dipikirkan cara untuk penelitian topic dengan baik). Dari dua pengertian diatas maka literature review adalah metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan didasarkan pada pemahaman tentang topic penelitian.

                            Literature Review

                            Dewi, Candra Ahmadi dan I Gede (2015 : 2).[37]“Literature Review merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungan dengan objek penelitian.”

                            Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja serta Jurnal Internasional, penulis mendapatkan beberapa Literature Review diantaranya sebagai berikut :

                            1. Penelitian yang dilakukan oleh Palguna, Kadek Dwi Yoga Adi. I Made Gede Sunarya. dan, I Made Putrama (2016).[38]Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan aransemen musik dan video profil pendidikan teknik informatika, mengetahui respon pengguna terhadap aransemen musik dan video profil pendidikan teknik informatika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Aplikasi ini diimplementasikan menggunakan Presonus Studio One sebagai pembuat aransemen lagu serta Pinnace Version 14 sebagai pembuat video dengan bantuan Adobe After Effect sebagai penambahan efek video. Pemanfaatan aplikasi pembuat musik dan video dari dampak kemajuan teknologi menyebabkan para remaja atau anak muda mampu berkreasi dalam mengarangsemen serta mengolah video dengan berbagai efek sesuai kemampuan dan keingan sehingga musik dan video dapat dijadikan berbagai saran yang viral dalam berbagai media promosi.
                            2. Penelitian yang dilakukan Susanto, Heri. Rizski Pamudiningtyas. dan Muri Mukhrianto (2014).[39]Tujuan umum penelitian ini adalah guna menunjang persiapan para siswa SMA/MAN/SMK dalam menghadapi Ujian Nasional dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Tujuan khusus penelitian adalah mengoptimalisasi perancangan video pembelajaran bahasa inggris melalui website, menganalisa antusiasme siswa pengunjung website pembelajaran, dan meningkatkan aktivitas edukasi siswa melalui internet. Kegiatan penelitian optimalisasi perancangan ini memiliki tahap berupa perancangan video pembelajaran bahasa inggris, perancangan website, pengunggahan video pada website, evaluasi keefektifan perancangan video berbasis website. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang didukung dengan penyebaran kuesioner dan observasi lapangan. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa fitur video pembelajaran sangat diminati oleh pada siswa (80%) dibandingkan fitur lainnya.
                            3. 3. Penelitian yang dilakukan Irawan. sihkabuden. dan sulthoni (2017)[40]Tujuan dari pengembangan yaitu untuk menghasilkan suatu produk video pembelajaran yang valid dalam pembelajaran biologi pembuatan tempe dan yoghurt. Penelitian ini menggunakan model ASSURE, langkah-langkah pengembangan ini yaitu analyze, learner, state standars and objectives, select strategis, teknology, media, and materials, utilize technology, media and materials, requere learner participan, evaluate and revise.
                            4. Penelitian yang dilakukan oleh Damayanti, Ivoni Putri. dan Bijaksana Prabawa (2017).[41]Cirebon memiliki kekayaan wisata budaya dan sejarah yang begitu tinggi, salah satu wisata sejarah cirebon yang berpotensi adalah objek wisata taman air gua sunyaragi peninggalan sunan Gunung Jati. Namun sangat disayangkan bahwa tempat wisata ini masih belum dikenal masyarakat luas karena promosi yang dilakukan belum maksimal. Penulis memperoleh data yang dibutuhkan melalui metode pengamatan langsung, wawancara kepada pengelola, dan pemandu taman air gua sunyaragi. Kemudian penulis melakukan analisis SWOT dan matriks perbandingan untuk mengetahui potensi lebih lanjut sebagai landasan perancangan. Berdasarkan hasil analisis maka diracanglah media promosi dengan konsep “Kembali ke masa lampau” dengan memanfaatkan media Offline maupun Online.
                            5. Research conducted by Hak Hyun Choi. Seung Ae Lim. and, Jung Hee Kim (2017)[42]In order to respond to the flow of the many changes that changes every day in the digital era of constantly evolving, it will evolve, new research for the content production is required. In this research and it is an object of the invention is to provide a technique of public relations video editing untilizing the science of color for video content creation creative. This may be in terms of corporations, to obtain the effect marketing specifically effective. The research method, and is intended to explain how to implement based on the expected effect obtained by fusion technique stop motion which is the color extracted with monochrome image, the experimental video image produced by the image it. Describing the theoritical background for the color marketing prior to this, public relations, and theoretial understanding of marketing. Use the adobe premiere and adobe photoshop, implementation method was to allow the process simple and effective from the standpoint of the user. Then, so as to propose a new video technique with the help of color marketing and the result of the analysis is utilized to know who the effective activitio and development of social video marketing in the future, and tries to present a technique for the ne approachbe.

                              (Untuk menanggapi aliran dari banyak perubahan yang berubah setiap hari di era digital yang terus berkembang, ia akan berevolusi, penelitian baru untuk produksi konten yang diperlukan. Dalam penelitian ini dan tujuan dari penemuan ini adalah untuk menyediakan teknik editing video hubungan masyarakat memanfaatkan ilmu pengetahuan warna untuk pembuatan konten video kreatif. Ini mungkin dalam hal perusahaan, untuk mendapatkan efek pemasaran yang efektif secara khusus. Metode penelitian dan dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana menerapkan berdasarkan pada efek yang diharapkan diperloleh dengan teknik fusi stop motion yang merupakan warna yang di ekstraksi dengan gambar monokrom, gambar video eksperimental yang dihasilkan oleh gambar itu menggambarkan latar belakang teoritis untuk pemasaran warna sebelum ini, hubungan masyarakat, dan pemahaman teoritis tentang pemasaran. Gunakan adobe premiere dan adobe photoshop, metode implementasi adalah untuk memungkinkan proses sederhana dan efektif dari sudut pandang pengguna. Kemudian, agar dapat mengusulkan teknik video baru dengan bantuan pemasaran warna dan hasilnya analisis digunakan untuk mengetahui siapa aktivasi dan pengembangan yang efektif pemasaran video sosial di masa depan, dan mencoba menyajikan teknik untuk pendekatan baru).

                            6. Penelitian ini dilakukan oleh Sinclair (2015)[43]Penelitian ini menjelaskan bahwa: The study explains that making video parsipatif as supporting health promotion to improve health in aboriginal tribes that reside in Australia. The study also describes a mthod of participatory video (PV) as a means to attract children in remote Aboroginal communities as participans in health research. Method of PV piloted at two remote communities in Western Australia Goldfields region. There is wide public acceptance of this approach and the initial findings are discussed with reference to the key themes of perspectives on health, the benefits to participants and the benefits for the community. PV method has a numbr of advamtages, including flexibility to respond to community prioreties, yhe lack of dependence on oral or written data collection, and the ability the generate direct benefits for participants. While methodological problems, without pilot projects shows that the method of PV is suitable for remote Aboriginal communities that participated.

                              (Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembuatan video partisipatif sebegai penunjang promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan pada suku Aborogn yang berada di Australia. Penelitian ini juga menjelaskan metode PV vedopartisipatif sebagai sarana untuk menarik anak-anak di masyarakat Aborigin terpencil sebegai peserta dalam penelitian kesehatan. Metode PV mengujicobakan di dua masyarakat terpencil di wilayah Goldfields Australia Barat. Ada penerimaan masyarakat luas pendekatan ini dan temuan awal dinahas dengan mengacu pada tema-tema perspektif pada kesehatan, manfaat kepada peserta dan manfaat bagi masyarakat. Metode PV memiliki sejumlah kelebihan, termasuk fleksibilitas untuk menanggapi prioritas masyarakat. Kurangnya ketergantngan pada pengumpulan data lisan atau tertulis, dan kemampuan untuk menghasilkan manfaat langsung bgi peserta. Sementara tanpa masalah metodologis, proyek-proyek percontohan ini menunjukan bahwa metode PV cocok untuk mesyarakat Aborigin terpencil yang berpartisipasi).

                            7. Penelitian dilakukan oleh Nelamsari (2017)[44]Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kegiatan penyampaian informasi oleh humas kepada publik internal , kegiatan penyampaian informasi oleh humas kepada publik eksternal, dan media yang digunakan dalam penyelenggaraan humas di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Wakasek humas dan staf humas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi untuk menjamin keabsahan data. Hasil penelitian ini adalah kegiatan penyampaian informasi ke publik eksternal yang berwujud kerja sama dengan DU/DI dan penyampaian informasi kepada alumni, kegiatan penyampaian informasi ke publik internal yang berwujud rapat rutin dan upacara bendera, serta media komunikasi yang digunakan, yaitu home visit, kerjasama dengan DU/DI, rapat rutin, upacara bendera, kalender, brosur, surat resmi, spanduk, website, baliho, buku kenangan, iklan video, speaker, papan pengumuman, dan majalah sekolah.
                            8. Penelitian ini dilakukan oleh Brumberger (2014)[45]We introduce a novel cross-network collaborative problem in this work: given Youtube videos, to find optimal Twitter followees that can maximize the video promotion on Twitter. Since Youtube videos and Twitter followees distribute on heterogeneous spaces, we present a cross-network association-based solution framework. Three stages are addressed: (1) heterogeneous topic modeling, where Youtube videos and Twitter followees are modeled in topic level; (2) cross-network topic association, where the overlapped users are exploited to conduct cross-network topic distribution transfer; and (3) referrer identification, where the query Youtube video and candidate Twitter followees are matched in the same topic space. Different methods in each stage are designed and compared by qualitative as well as quantitative experiments. Based on the proposed framework, we also discuss the potential applications, extensions, and suggest some principles for future heterogeneous social media utilization and cross-network collaborative applications.

                              (Kemampuan untuk membaca gambar, kadang-kadang dikenal sebagai visual keaksaraan, universal dan kedua, bahwa gambar, ikon warna, dan unsur-unsur lain yang terdiri dari komunikasi visual mengatasi perbedaan budaya. Melihat komunikasi publik di pasar global dengan cepat membuat jelas konotasi budaya yang dibawa oleh citra visual yang lebih kompleks. Untuk membuat keputusan informasi dan efektif desain untuk berbagai khalayak dan konteks, kita perlu suatu kerangka untuk memahami aspek budaya komunikasi visual. Melalui sebuah tinjauan yang ada pengetahuan praktisi, kategorisasi teoritis danpenelitian empiris pada komunikasi antar budaya visual, artikel ini mensintesis apa yang kita tahu, dan meneliti apa yang masih kita perlu pelajari untuk mengembangkan suatu kerangka kerja secara efektif untuk berlatih komunikasi visual dalam sebuah lingkungan global. Saya mulai dengan ikhtisar dari filsafat perspektif tentang universalitas atau ketiadaan komunikasi visual).

                            9. Penelitian yang dilakukan oleh Oladumiyte (2014)[46]The concept of communication graphics is characterized by the technology that is infused with informationand communication technology which cover any products that sores, retrieves, manipulates, transmits or receive informations that helps in disseminating knowledge through graphic device visuals. That generates interest which is the key note to instruction, motivation, stimulation, and ultimate finding relevance through the provision og changing experiences in knowledge disseminating. It is a genetic term that incorporates many profesionals fields of wide spectrum which rangers from product designs that communicate with various forms of electronic gadgetsand tools from the information and communication technology sector such as project computer, television channels and other emerging media that allows organization tho share information in learning process. The study highlights the historical of graphics communication and the appraisal of graphic design communication in comtemporary Nigeria. It discusses the role that communication plays in Nigerian comtemporary education. It goes further to discuss the issues ingraphic communication as regards to art of learning and finally concludes with the efficacy of grapchic communication in contemporary Nigerian education.

                              (Konsep grafis komunikasi dicirikan oleh teknologi yang diresapi dengan informasi dan teknologi komunikasi yang meliputi setiap produk yang menyimpan, mengambil, memanipulasi, mengirimkan, atau menerima informasi yang membantu dalam menyebarluaskan pengetahuan melalui grafis perangkat visual. Yang menghasilkan bunga yang catatan kunci untuk instruksi, motivasi, stimulasi, dan akhir menemukan relevansi melalui penyediaan mengubah pengalaman dalam pengetahuan menyebarkan. Ini adalah istilah genetik yang menggabungkan berbagai bidang professional dari spektrum luas yang berkisar dari desain produk yang berkomunikasi dengan nerbagai bentuk gadget elektronik dan alat-alat dari sector teknologi informasi dan komunikasi seperti proyek komputer, saluran televise, dan media lainnya muncul yang memungkinkan organisasi untuk berbagi informasi di proses pembelajaran. Studi ini menyoroti latar belakang historis grafis komunikasi dan penilaian desan grafis komunikasi di Nigeria. Ini membahas peran yang komunikasi di Nigeria pendidikan kontemporer. Itu berjalan lebih jauh untuk membahas isu-isu di grafis komunikasi menganggap seni belajar dan akhirnya diakhiri dengan efektivitas grafis komunikasi dalam pendidikan Nigeria kontemporer).

                            10. Penelitian yang dilakukan oleh Emmanouil (2015)[47]Perhaps more thanany other profesionak group in modern history, designers have felt compelled to undertake the responsibility of addressing and engaging with societal problems in their practice. Initially, this liability involved concerns of form and production methods during the industrial revolution era, and developed into existential, ethical and context-specific (Western) priorities of working and living during the twentieth century. Today, citizenship by design involves efforts that are directed towards creating social change for and with the audience. Drawn from empiralresearch, this artcle presents the challenges met and lessons learnt when introducing human-centred design practies to Visual Communication Design (Graphic Design) studentsin Turkey. As a self-reflixive study., it draws from students reception and feedback on a studio project on social awareness, accesbility and authority sharing with visualy impaired people, and an applied workshop on the benefit of user collaboration in design. It aims a raise questions of relevance and assimilation of a socially oriented design practice in a non-Western, commercedriven economy that the urge of the modernization. Moreover, acknowledging the strong element of conformity with peer members in Turkish society (such as the government, family, and teachers), this work also aims to examine hierarchy-challenging design practice in an dotside Turkish classroom.

                              (Mungkin ini lebih profesional dari kelompok lainnya dalam sejarah modern, desainer merasa terdorong untuk melakukan tanggung jawab menangani dan terlibat dengan masalah-masalah masyarakat dalam praktik mereka. Pada awalna, kewajiban ini terlibat keprihatinan metode bentuk dan produksi selama era revolusi industri, dan berkembang menjadi eksistensial, etika dan konteks khusus (Barat) prioritas bekerja dan hidup selama abad kedua puluh. Hari ini, kewarganergaraan oleh desain melibatkan upaya yangjuga diarahkan untuk menciptakan perubahan sosial dan dengan penonton. Ditarik dari penelitian empiris, artikel ini menyajikan tantangan bertemu dan pelajaran yang dipelajari ketika memperkenalkan desain berpusat pada manusia praktik desain komunikasi visual (desain grafis) siswa di Turki. Sebagai studi refleksi diri, itu menarik dari siswa penerimaan danumpan balik pada sebuah studio proyek pada kesadaran sosial, aksebilitas dan otoritas yang berbagi dengan orang-orang tunanetra, dan lokakarya yang diterapkan pada manfaat pengguna kaloborasi dalam desain. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pertanyaan relevansi dan asimilasi praktek desain beroirientasi sosial di non-Barat, perdagangan-driven ekonomi dorongan modernisasi. Selain itu, mengakui unsur kuat kesesuaian dengan rekan anggota di masyarakat Turki (seperti pemerintahan, keluarga, dan guru), karya ini juga bertujuan untuk menguji praktek desain menantang hirarki dalam danluar kelas Turki).

                            Tabel 2.1. Literature Review

                            Keunggulan project yang dibuat oleh Peneliti & Referensi Literature Review yang digunakan :

                            Keunggulan dari project atau penelitian yang berjudul “Perancangan Video Dokumenter Tari Cokek Guna Penunjang Informasi dan Promosi Pada Kecamatan Neglasari” memiliki berbagai konsep dan video tentang Tari Cokek.

                            Dalam project ini tidak semua tarian ditampilkan walaupun demikian penulis tidak ingin mengurangi sama sekali kesan baik terhadap Tarian Cokek yang ada, maka dari itu pemilihan tempat yang ada di video ini adalah tempat – tempat yang ada dikawasan Kecamatan Neglasari.

                            Project ini dikemas dalam bentuk audio visual yang bertujuan untuk memudahkan dalam mempromosikan serta menginformasikan Tari Cokek secara ringan agar mudah dipahami oleh semua kalangan.

                            Dengan konsep yang menarik dan menampilkan informasi nama tempat pariwisata dengan lowthird, backsound memberikan kesan yang baik kepada audience karerna pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

                            Tidak hanya menampillkan budaya Tarian Cokek didalam video promosi pariwisata ini juga terdapat suasana yang ada dikawasan Kecamatan Neglasari. Serta tempat – tempat ibadah lintas agama juga terdapat dalam video promosi pariwisata ini agar menimbulkan kesan damai serta bertoleransi kepada sesama manusia.

                            Berdasarkan literature review diatas maka penelitian ini mengambil referensi pada literature review nomor 2 yang ditulis oleh Maulani, dkk (2016 : 207 – 220).[34]Dikarenakan metodologi penelitian yang digunakan sama diantaranya metode analisa permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan, dan Konsep Produksi Media (KPM). Dimana KPM sendiri terdiri dari, preproduction, production, dan postproduction.


                            BAB III

                            IDENTIFIKASI MASALAH

                            Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

                            Infomasi Singkat

                            Informasi Mengenai Kecamatan Neglasari adalah sebuah Kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. Kecamatan Neglasari terletak di bagian utara Kota Tangerang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang di seblah utara dan barat. Kecamatan ini memiliki akses menuju Kecamatan Neglasari melalui jalan Marsekal Suryadarma dan Bandara Soekarno Hatta melalui gerbang M1. Di bagian timur kecamatan ini terdapat sebagian Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

                            Kecamatan Neglasari memiliki luas 16,08 km² dengan kepadatan penduduk 5.289 jiwa/km², Kecamatan neglasari juga memiliki 7 kelurahan.

                            Visi dan Misi

                            Visi

                            Visi Terdepan Dalam Pelayanan Prima Menuju Kecamatan Industri, Perdagangan, Jasa dan Pariwisata yang Berakhlakul Karimah

                            Misi

                            Misi Kecamatan Neglasari antara lain :

                              a) Meningkatkan Kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya apatur

                              b) Meningkatkan kualitas pembangunan

                              c) Meningkatkan kualitas pelayanan publik

                              d) Meningkatkan keaman, ketentraman dan ketertiban masyarakat.

                              Tujuan

                              Tujuan Kecamatan Neglasari dalam kebudayaan antaralain :

                              1. 1. Untuk membantu dalam mempromosikan dan memperkenalkan Tarian Cokek Khas Neglasari Kota Tangerang melalui strategi promosi pada media sosial, youtube dan promosi ke relasi.
                              2. 2. Untuk merancang media video promosi yang menarik secara visualisasi dan informasi, agar pengunjung lebih tertarik dengan Tarian Khas Tangerang.
                              3. 3. Untuk membantu menginformasikan Tarian Cokek agar di kenal orang banyak di kalangan muda ataupun tua.

                                Struktur Organisasi

                                Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kecamatan Neglasari (sumber dari ketentuan pemerintah melalui website Kecamatan Neglasari)

                                Wewenang Jabatan

                                • 1. Camat

                                  Camat mempunyai wewenang dan tanggung jawab, yaitu :

                                  Wewenang :

                                  • Penetapan kebijakan teknis dalam rangka penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat;
                                  • Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat;
                                  • Pengkoordinasian kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;
                                  • Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, dan rehabilitasi prasarana dan sarana fisik di lingkup tugas kecamatan;
                                  • Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan kecamatan;
                                  • Evaluasi terhadap penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat;
                                  • Pelaporan

                                  Tanggung Jawab :

                                  • Pelaksanaan opini dan data informasi publik.
                                  • Pelasanaan pembangunan, pengembangan pengintegrasian dan pemeliharaan sistem aplikasi.
                                  • Pelaksanaan penyediaan sarana prasarana dan pemeliharaan insfrastruktur jaringan teknologi informasi komunikasi.
                                  • Pelaksanaan penyelenggaraan persandian.
                                  • Pelaksanaan pengembangan Smart City pada Pemerintah Daerah.
                                  • Pelaksanaan penyelenggaraan statistic pada Pemerintah Daerah.
                                • 2. Sekertariat

                                  Sekertariat mempunyai wewenang dan tanggung jawab, yaitu :

                                  Wewenang :

                                  • Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan camat dalam penyelenggaraan kewenangankewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan;
                                  • Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sekretariat;
                                  • Penyelenggaraan penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan;
                                  • Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, dan administrasi perencanaan;
                                  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala sub bagian yang dibawahkannya;
                                  • Pelaporan

                                  Tanggung Jawab :

                                  • Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen hasil monitoring dan evaluasi bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan.
                                  • Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan monitoring dan evaluasi bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan.
                                  • Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan penatausahaan keuangan bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan Dinas.
                                  • Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen catatan atas laporan keuangan Dinas.
                                  • Pengoordinasian kesejahteraan pegawai, hukuman disiplin pegawai, permasalahan yang dihadapi pegawai yang berdampak pada kinerja pegawai dengan Unit Kerja/ lembaga/ instansi terkait.
                                  • Pengoordinasian penyusunan dan analisa kebutuhan pegawai/ pengadaan barang/pemeliharaan aset Dinas/ perjalanan Dinas/ penyelenggaraan rapat Dinas.
                                  • Pengoordinasian penyusunan dan analisa kebutuhan pegawai/ pengadaan barang/pemeliharaan aset Dinas/ perjalanan Dinas/ penyelenggaraan rapat Dinas.
                                • 3. Sub Bagian Keuangan

                                  Sub bagian keuangan mempunyai wewenang dan tanggung jawab, yaitu :

                                  • Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian keuangan;
                                  • Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan;
                                  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
                                  • Pelaporan
                                • 4. Sub Bagian kepegawaian

                                  Sub bagaian kepegawaian mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

                                  • Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian umum dan kepegawaian;
                                  • Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian;
                                  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
                                  • Pelaporan
                                • 5. Seksi Pemerintahan

                                  Seksi Pemerintahan mempunyai wewenang dan tanggung jawab, yaitu :

                                  • penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi tata pemerintahan;
                                  • perumusan kebijakan camat dalam lingkup urusan tata pemerintahan;
                                  • pelaksanaan kegiatan dan pembinaan pelayanan publik dalam lingkup urusan tata pemerintahan;
                                  • pelaporan
                                • 6. Seksi Trantib

                                  Seksi Trantib mempunyai wewenang dan tanggung jawab, yaitu :

                                  • Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi ketentraman dan ketertiban umum
                                  • Pelaksanaan kebijakan camat dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum
                                  • Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum
                                  • Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum
                                  • Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya
                                  • Pelaporan
                                • 7. Seksi Pembangunan dan Keuangan

                                  Seksi Pembangunan dan Keuangan mempunyai wewenang dan tanggung jawab, yaitu :

                                  • Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Ekonomi Dan Pembangunan;
                                  • Pelaksanaan kebijakan Camat dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;
                                  • Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;
                                  • Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;
                                  • Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
                                  • Pelaporan
                                • 8. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

                                  Seksi Pemberdaya Masyarakat mempunyai wewenang dan tanggung jawab, yaitu :

                                  • Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
                                  • Pelaksanaan kebijakan Camat dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;
                                  • Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;
                                  • Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;
                                  • Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
                                  • Pelaporan

                                Produk Infomasi

                                Produk

                                Media Video dokumenter tentang Tarian Cokek adalah media penunjang informasi tentang yang efektif dalam bentuk audio visual, video ini juga dapat digunakan juga untuk instansi Pemerintahan Kecamatan Neglasari dalam menampilkan salah satu Tarian Khas yaitu Tarian Cokek sebagai citra yang baik untuk masyarakat dan untuk mempromosikan Kecamatan Neglasari.

                                Video dokumenter ini juga telah didiskusikan oleh stakeholder sebagai media informasi yang dapat menyampaikan informasi tentang Tarian Cokek dan salah satu Tarian khas tentang Kecamatan Neglasari.

                                Latar Belakang Produk

                                Saat ini kurangnya Informasi tentang Tarian Cokek membuat penulis ingin memberikan infomasi lebih banyak tentang Tarian Cokek agar dapat di ketahui oleh masyarakat luas dan untuk semua kalangan.

                                Dan kurangnya video dokumenter tentang Tarian Cokek, menjadikan penulis untuk merancanga video dokumenter Tarian Cokek yang dapat dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

                                Di harapkan dengan adanya project yang di buat oleh penulis ini agar dapat menambah informasi tentang Tarian Cokek Khas Kota Tangerang.

                                Perkembangan Produk

                                Perkembangan Di era Digital ini kita semakin mudah mendapatkan informasi tentang apapun, karena itu penulis ingin membuat Video Dokumenter ini agar dapat di sebarluaskan di Media Sosial agar masyarakat luas dapat menambah pengetahuan tentang Tarian Cokek Khas Kota Tangerang.

                                Material Produk

                                Dalam perancangan karya ini penulis menggunakan material produk berupa media audio visual, yaitu :

                                Tabel 3.1 Material Produk

                                Spesifikasi Produk

                                Perancangan Video Dokumenter memberikan informasi tentang Tarian Cokek Khas Kecamatan Neglasari dalam perancangan terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan diantaranya :

                                1. a. Manfaat

                                  1. Dapat menambah pengetahuan masyarakat luas.

                                  2. Sarana promosi untuk Kecamatan Neglasari.

                                  3. Sarana promosu untuk Kantor Kecamatan Neglasari.

                                2. b. Kelebihan

                                  1. Memanfaatkan era digital untuk menyebarluaskan tentang tarian khas Kota Tangerang.

                                  2. Dapat dilihat siapapun, dimanapun, kapanpun.

                                  3. Visualisasi yang menarik.

                                3. c. Kekurangan

                                  1. Lama nya waktu yang diperlukan dalam pembuatan Video Dokumenter Tarian Cokek Khas Kecamatan Neglasari.

                                  2. Membutuhkan waktu yang lama untuk preproduction, production, dan prostproduction.

                                  3. Harus menyesuaikan jadwal para penari yang tidak menentu.

                                  Market Analysis

                                  Market Analisis adalah penyelidikan yang bertujuan untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan marketing. Market analisi sendiri sangat bermanfaat untuk membantu memberikan informasi pada pasar yang akan dituju, analisa yang dilakukan dapat juga di tuju untuk instansi pemerintah.

                                  Market Positioning

                                  Market Positioning adalah penempatan pemasaran dalam strategi marketing yang nantinya diharapkan dapat memberikan pesan mengenai produk ataupun jasa kepada konsumen.

                                  Dinas Kecamatan Neglasari seksi Kehumasan atau Humas Kecamatan mempunyai kewajiban dalam mempublikasikan lebih lanjut informasi Adat yang ada di Kota Tangerang agar dapat menunjukan bahwa Kota Tangerang juga memiliki Adat yang beragam.

                                  Video promosi pariwisata ini nantinya diimplementasikan melalui media sosial s eperti Youtube, Instagram dan juga Twitter, video promosi ini.

                                  juga akan dipublikasikan pada berbagai acara yang ada di Kota Tangerang.

                                  Potensial Market

                                  Dengan adanya Video Dokumenter ini masyarakat khususnya di Tangerang akan bertambah pengetahuannya tentang Tarian Cokek ini, karna mudahnya dilihat di Media Digital yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun.

                                  Market Segmentation

                                  1. Geografi : Kota Tangerang
                                  2. Demografi

                                    a. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

                                    b. Usia : Semua Umur

                                    c. Sasaran : Seluruh Masyarakat

                                  3. Psikografi

                                    Seluruh Masyarakat luas yang ingin mengetahui info lebih lanjut dari Tarian Cokek yang menurut penulis sedikitnya informasi tentang tarian tersebut.

                                    Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

                                    Adanya Video Dokumenter ini diharapkan bisa membantu seluruh masyarakat luas untuk mendapatkan informasi tentang tarian tersebut dan diharapkan dapat menjadi bahan Observasi lebih lanjut agar masyarakat lebih mudah mencari informasi tentang Tarian Khas Kota Tangerang khususnya Kecamatan Neglasari.

                                    Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

                                    Strategi pemasaran yang dilakukan adalah membagian Video ke media sosial melalui Platform yauitu Youtube, Instagram, Twitter. Video ini juga akan ditampilkan di beberapa acara yang berkaitan dengan Kecamatan Neglasari bila diperlukan. Dengan dilakukannya strategi tersebut diharapkan akan mempermudah untuk mendapatkan informasi yang lebih kepada masyarakat luas.

                                    Budget Produksi Media

                                    Berikut ini adalah rincian budget yang dikeluarkan pada perancangan video dokumenter Tarian Cokek.

                                    Tabel 3.2 Tabel Budget Produksi Media


                                    Konfigurasi Hardware

                                    Spasifikasi Hardware

                                    Perancangan video dokumenter Tarian Cokek ini menggunakan satu unit laptop berspesifikasi yaitu :

                                    1. Processor : Intel Core i7-770HQ
                                    2. Sistem Operasi : Windows 10 Home
                                    3. Memori : 2 x SO-DIMM socket, up to 16GB SDRAM
                                    4. Display : 15.6” (16:9) LED-backlit FDH
                                    5. Grafis : NVIDIA GeForce GTX 1050 4GB
                                    6. RAM : 16GB
                                    7. SSD : 128GB
                                    8. Mouse : Logitech Prodigy

                                    Software Yang Digunakan

                                    1. Dalam konsep media informasi dan promosi menggunakan software :
                                    2. Adobe Premier Pro CC 2017
                                    3. Adobe After Effect CC 2017

                                    Elisitasi

                                    Elisitasi Tahap 1

                                    3.3. Tabel Elisitasi Tahap I

                                    Elisitasi Tahap 2

                                    3.4. Tabel Elisitasi Tahap II

                                    Keterangan:

                                    1. M : Mandatory (diinginkan)
                                    2. D : Desirable (diperlukan)
                                    3. I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

                                    Elisitasi Tahap 3

                                    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

                                    Keterangan:

                                    1. T = Technical
                                    2. O : Operational
                                    3. E : Economic
                                    4. L : Low
                                    5. M : Middle
                                    6. H : High

                                    Final Draft Elisitasi

                                    Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi


                                    BAB IV

                                    KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

                                    Produksi media merupakan cara untuk membuat dan menghasilkan media terutama yang ditekankan disini adalah pembuatan media pendidikan. Dapat digaris bawahi cara disini untuk menciptakan media terutama media elektronik bukan membuat alatnya tetapi membuat apa yang akan ditampilkan di dalam alat tersebut. Media dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti media visual, audio visual, media cetak, elektronik, media 2 dimensi dan media 4 dimensi.

                                    Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

                                    Pre-production

                                    Preproduction merupakan tahapan dalam proses perancangan video yang terdiri dari ide cerita atau gagasan, sinopsis, narasi, script writing, storyboard, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran / budget dan peralatan apa aja yang digunakan.

                                    Gambar 4.2. Pre-Production

                                    Ide

                                    Dibuatnya penelitian ini karena kurangnya informasi tentang Tarian Cokek, dan belum adanya video dokumenter yang dibuat, dan juga agar membuat suatu gagasan baru yang diharapkan bisa lebih dapat dimengerti oleh semua kalangan, karena video yang dikemas secara ringan akan mudah dimengerti apa yang ada didalam video tersebut.

                                    Sinopsis

                                    Berjudul Perancangan Media Video Dokumenter Tari Cokek Guna Penunjang Informasi dan Promosi pada Kecamatan Neglasari, yang diawali dengan menampilkan suasana pada suatu tempat di Kecamatan Neglasari dari mulai suasana jalanan sampai suasana suatu desa. Dilanjutkan dengan Informasi yang di sampaikan oleh Narasumber 1, dan Stekholder dengan di sisipkan sekilas Tarian Cokek tersebut. Dan diakhiri dengan selesainya Tarian Cokek tersebut.

                                    Narasi

                                    Pada Tanggal 15 Januari pagi penulis menyiapkan peralatan untuk pengambilan gambar-gambar yang dibutuhkan untuk projek penelitian skripsi. Penulis beserta Crew mengunjungi suatu daerah di Kecamatan Neglasari untuk mengambilan stockshot untuk projek penulisan penelitian skripsi, pengambilan stockshot dimulai dengan mengambilan gambar gerak (Video) suasana jalanan yang ada di kawasan tersebut, dilanjutkan dengan pengambilan video disuatu Desa yang dekat dengan kantor Kecamatan Neglasari, mengambil gambar detail-detail yang ada di desa tersebut. Setelah selesai pengambilan data atau stock video penulis dan crew menyusun data dan memindahkan ke perangkat untuk diedit menjadi satu rangkaian Video Documenter.

                                    Pembuatan Storyboard

                                    Storyboard adalah suatu rangkaian gambar ilustrasi yang menjelaskan bahasa tulisan dari sinopsis dalam bahasa visual.

                                    Gambar 4.3 / Scene 1 / Menampilkan Logo Kecamatan Neglasari

                                    Gambar 4.4. INT / Scene 2 / Menampilkan Tarian Cokek

                                    Gambar 4.5. EXT / Scene 3 / Menampilkan narasumber 1 berbicara darimana asal tari cokek

                                    Gambar 4.6. / Scene 4 / Gambang Kromong

                                    Gambar 4.7. / scene 5 / Menampilkan Narasumber berbicara tentang Tari Cokek dari Sudut pandang luas

                                    Gambar 4.8. INT / scene 6 / Menampilkan Betawi yang mirip Tarian Cokek

                                    Gambar 4.9. INT / scene 7 / menampilkan Tari Cokek

                                    Gambar 4.10. INT / scene 8 / menampilkan narasumber 2 tentang busana yang dipakai oleh penari cokek

                                    Gambar 4.11. EXT / scene 9 / Menampilkan Klenteng

                                    Gambar 4.12. INT / scene 10 / Menampilkan Busana

                                    Gambar 4.13. / scene 11 / Menampilkan Narasumber 2 Gerakan Khas Tari Cokek

                                    Gambar 4.14. INT / scene 12 / Menampilkan gerakan khas Tari Cokek

                                    Gambar 4.15. INT / scene 13 / menampilkan Tari Cokek

                                    Gambar 4.16. INT / scene 14 / menampilkan narasumber 1 berbicara agar tarian cokek tetap lestari dan tidak punah

                                    Gambar 4.17. INT / scene 14 / Menampilkan Tari Cokek

                                    Gambar 4.18. INT / scene 16 / Menampilkan Narasumber 2 berbicara tentang pesan untuk generasi penerus

                                    Gambar 4.19. INT / Scene 17 / Menampilkan Tari Cokek

                                    Gambar 4.20. / Scene 18 / Menampilkan Ending dan Judul Tari Cokek

                                    Script Writing

                                    Tabel 4.1.Script Writting

                                    Rundown

                                    Merupakan susunan inti cerita dengan rancangan durasi waktu yang sesuai. Berikut Rundown dari perancangan video dokumenter Tari Cokek :

                                    Tabel 4.2. Rundown

                                    Penyusunan Crew

                                    Dalam penyusunan crew dibutuhkan jobdesk masing masing, perancangan video jobdesk tersebut diantara lain Sutradara, Camera Person, Lightingman, Audioman, Script Writter, Editor. Berikut adalah susunan crew yang terlibat pada perancangan video dokumenter Tari Cokek :

                                    Tabel 4.3. Penyusunan Crew.

                                    Time Schedule

                                    Time Schedule merupakan waktu yang diperkirakan untuk menyelesaikan proses produksi secara keseluruhan dengan waktu ynag di tetapkan. Berikut adalah time schedule perancangan video dokumenter Tari Cokek :

                                    Tabel 4.4.Time Schedule

                                    Anggaran Produksi

                                    Anggaran adalah keuangan yang dikeluarkan selama pembuatan projek video dokumenter. Berikut adalah anggaran yang dikeluarkan adalam perancangan produksi Tarian Cokek :

                                    Tabel 4.5. Anggaran Produksi

                                    Peralatan yang Digunakan

                                    Pembuatan video dokumenter Tarian Cokek ini menggunakan peralatan seperti :

                                    Gambar 4.21. Camera Canon 60 D

                                    Gambar 4.22. Lensa Canon Zoom Lens EF-S 18-55mm

                                    gambar 4.23. Memory Card SanDisk 32gb

                                    Gambar 4.24. Tripod

                                    Gambar 4.25. Lighting

                                    Gambar 4.26. Gimbal

                                    Gambar 4.27. Laptop

                                    Gambar 4.28. Dvd RW

                                    Production

                                    Production merupakan tahapan sebuah proses pengambilan gambar atau shooting yang dimana pengambilan gambarnya dipimpin oleh sutradara dan kerjasama dengan crew sesuai jobdesk masing – masing sangat dibutuhkan agar produksi bisa berjalan lancar dan hasilnya lebih memuaskan.

                                    Dalam perancangan video dokumenter Tari Merak sebagai pelestarian Budaya Nusantara., ide atau gagasan yang telah dibuat sebelumya dimasukkan kedalam proses shooting dan perlu persiapan pada tahap produksi yang harus diperhatikan dengan baik seperti semua unsur teknis, naskah, pemain, dan sinematografi yang dijalankan sesuai dengan arahan Sutradara. Dalam menjalankan tahapan production, memerlukan tahapan perencanaan multimedia, perencanaan audio visual, dan perencanaan broadcasting.

                                    Gambar 4.29. Production

                                    Tujuan Media

                                    Tujuan Penelitian yang penulis lakukan untuk membantu menginformasikan Tarian Cokek agar di kenal orang banyak di kalangan muda maupun tua, merancang media video promosi yang menarik secara visualisasi dan informasi, agar orang-orang lebih tertarik dengan informasi tantang Tarian Cokek, membantu dalam mempromosikan dan memperkenalkan Tarian Cokek Khas Neglasari Kota Tangerang melalui strategi promosi pada media sosial, youtube dan promosi ke relasi.

                                    Strategy Multimedia

                                    Sebelum memulai ke tahapan produksi, merumuskan strategi multimedia sangat diperlukan terkait apa yang dirancang, dipersiapkan dan dipergunakan. Ada tiga aspek yang harus dipersiapkan sebagai berikut :

                                      Geografi : Wilayah Kota Tangerang

                                      Demografi : Jenis Kelamin : Pria & Wanita

                                      Usia : Semua Usia

                                      Usia : Semua umur

                                      Sasaran : Seluruh Masyarakat

                                      Psikografi : : Seluruh Masyarakat luas yang ingin mengetahui info lebih lanjut dari Tarian Cokek yang menurut penulis sedikitnya informasi tentang tarian tersebut.

                                      Program Multimedia

                                      Perancangan Video dokumenter Tari Cokek sebagai pelestarian Budaya Nusantara, program Multimedia media video informasi yang dibuat ada tiga tahapan, yaitu :

                                      1. a. Teks

                                        Dalam video dokumenter Tari Cokek sebagai pelestarian Budaya Nusantara, teks yang digunakan pada judul menggunakan Font Southern Aire Personal Use Only pada judul Tari Cokek.

                                      2. b. Picture

                                        Gambar yang digunakan di Video Dokumenter Tari Cokek Sebagai Pelestarian Budaya Nusantara yang digabungkan dengan foto-foto stokshoot yang bereksistensi dalam format video .mp4.

                                      3. c. Sound

                                        Suara yang digunakan di dokumenter Tari Cokek sebagai pelestarian Budaya Nusantara adalah pengisi backsound instrumental.

                                        Perencanaan Audio

                                        Dalam menyampaikan informasi penting dalam sebuah media video dokumenter. Perencanaan audio dalam bentuk suara sangat dibutuhkan pada pembuatan video dokumenter Tari Cokek untuk menyampaikan informasi dalam bentuk audio yang baik agar video dokumenter terkesan lebih informatif dan kreatif. Karena jika tidak menggunakan audio, video dokumenter yang dibuat akan terkesan monoton dan kurang menarik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu tujuan audio, strategi audio dan program audio.

                                        Tujuan Audio

                                        Perencanaan audio dalam bentuk suara sangat dibutuhkan pada pembuatan video dokumenter Tari Cokek untuk menyampaikan informasi dalam bentuk audio yang baik agar video dokumenter terkesan lebih informatif dan kreatif. Karena jika tidak menggunakan audio, video dokumenter yang dibuat akan terkesan monoton dan kurang menarik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu tujuan audio, strategi audio dan program audio.

                                        Strategi Audio

                                        Strategi audio adalah strategi yang memperhatikan isi video agar memberikan audio yang sesuai dengan isi yang ada didalam video tersebut. Dalam perancanagan video Tari Cokek, setiap scene akan dilatar belakangi musik sesuai dengan apa yang ditampilkan dalam video tersebut, sebab harus memperhatikan setiap intonasi dari setiap narasi yang dibacakan. Tahap tersebut tentunya akan menjadi point untuk menjangkau target atau sasaran yang akan dicapai. Berikut tiga aspek strategi audio yang harus diperhatikan, yaitu :

                                          Geografi : Wilayah Kota Tangerang

                                          Demografi : Jenis Kelamin : Pria & Wanita

                                          Usia : Semua Usia

                                          Usia : Semua umur

                                          Sasaran : Seluruh Masyarakat

                                          Psikografi : : Seluruh Masyarakat luas yang ingin mengetahui info lebih lanjut dari Tarian Cokek yang menurut penulis sedikitnya informasi tentang tarian tersebut.

                                          Program Audio

                                          Dalam perancangan video dokumenter Tarian Cokek program audio berperan sangat penting untuk mengolah suara dan disisipkan dalam video tersebut. Audio yang digunakan saat pembuatan project seperti suara instrument music dengan format mp3 dan audio yang dibuat sebagai informasi. Backsound yang digunakan dalam video dokumenter Tari Cokek adalah berupa instrumental sumber dari Youtube yang free tanpa hak cipta berjudul Gambang Kromong.

                                          Perencanaan Visual

                                          Perencanaan visual adalah proses merencanakan gambar atau kesan yang akan ditampilkan dalam video, menciptakan hal menarik dalam video. Dengan menggabungkan gambar, teks, animasi, suara dan video untuk menghasilkan video yang berisi informasi tentang Tarian Cokek untuk memberikan media informasi dan promosi yang komunikatif, presentatif dan interaktif. Dengan menggabungkan gambar atau video yang sudah diambil dengan di latarbelakangi oleh backsound, kemudian menggabungkan teks dengan format yang menarik dan sesuai dengan yang ditentukan.

                                          Tujuan Visual

                                          Dalam tujuan visual, perancangan video documenter Tari Cokek dirancang dengan semenarik mungkin agar diminati oleh para audience yang menonton video tersebut. Dengan effect visual yang bagus akan membuat kesan visual yang terbaru sehingga memperlihatkan keindahan dalam setiap tampilan didalam video tersebut.

                                          Tabel 4.6. Kesan Visual effect

                                          Strategi Visual

                                          Dengan kemajuan teknologi, strategi visual merupakan strategi yang mudah dalam memberikan sentuhan visual effect pada video yang dirancang agar dapat terlihat lebih menarik dan terlihat lebih nyata. Tampilan Visual effect yang digunakan dalam perancangan video dokumenter ini, menampilkan beberapa unsur seperti : opening menari tari merak,suasana Gedung Sate, suasana Kecamatan Neglasari.

                                          Program Visual

                                          Dalam proses produksi ini program visual menggunakan aplikasi software Adobe Premiere Pro CC 2017 dan Adobe After Effect CC 2017 yang merupakan aplikasi dari kemajuan teknologi.

                                          Gambar 4.30. / scene 1 / Menampilkan Logo Kecamatan Neglasari

                                          Gambar 4.31. INT / scene 2 / Menampilkan Tarian Cokek

                                          Gambar 4.32. INT / scene 3 / Menampilkan Narasumber 1 Berbicara tentang Musik yang dipakai

                                          Gambar 4.33. / scene 4 / Menampilkan Gambang Kromong

                                          Gambar 4.34. INT / scene 5 / Menampilkan Narasumber berbicara tentang Tari Cokek dari Sudut pandang luas

                                          Gambar 4.35. INT / scene 6 / Menampilkan Betawi yang mirip Tarian Cokek

                                          Gambar 4.36.INT / scene 7 / Menampilkan Tarian Cokek

                                          Gambar 4.37. INT / scene 8 / Menampilkan Narasumber 2 tentang Busana yang dikenakan

                                          Gambar 4.38. EXT / scene 9 / Menampilkan Klenteng

                                          Gambar 4.39. INT / scene 10 / Menampilkan Busana

                                          Gambar 4.40. INT / scene 11 / Menampilkan Narasumber 2 Gerakan Khas Tari Cokek

                                          Gambar 4.41. INT / scene 12 / Menampilkan gerakan khas Tari Cokek

                                          Gambar 4.42. INT / scene 13 / Menampilkan Tari Cokek

                                          Gambar 4.43. INT / scene 14 / Menampilkan Narasumber 1 berbicara tentang pesan untuk generasi penerus

                                          Gambar 4.44. INT / scene 15 / Menampilkan Menampilkan Tari Cokek

                                          Gambar 4.45. INT / scene 16 / Menampilkan Narasumber 2 berbicara tentang pesan untuk generasi penerus

                                          Gambar 4.46. INT / scene 17 / Menampilkan Ending dan Judul Tari Cokek

                                          Perencanaan Broadcasting

                                          Perencanaan Broadcasting merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Dalam perencanaan broadcasting memiliki tujuan sangat penting agar menjangkau target audience dengan dibutuhkannya pendistribusian yang efektif serta efisien sehingga perencanaan broadcasting sangat diperlukan. Perencanaan Broadcasting ini menjadi suatu arahan untuk tercapainya target audience sesuai yang diinginkan. Perencanaan broadcasting terdiri dari tiga aspek yaitu Tujuan Broadcasting, Strategi Broadcasting, dan Program Broadcasting.

                                          Tujuan Broadcasting

                                          Tujuan Broadcasting adalah tujuan untuk menjangkau audience secara luas. Dan yang diharapakan dari perancangan media video dokumenter ini dapat mencapai target yang diinginkan setiap tahunnya dapat meningkat dengan persentase 30%, serta yang diharapkan dengan adanya media video dokumenter ini juga dapat lebih menarik audience secara luas.

                                          Strategi Broadcasting

                                          Strategi Broadcasting sangat dibutuhkan untuk mempromosikan video dokumenter Tari Merak, agar dapat mencapai target serta efektifitas dalam memberikan informasinya. Strategi yang dilakukan yaitu melalui akun youtube dan social media (instagram,).

                                          Program Broadcasting

                                          Program broadcasting merupakan program pemanfaatan media elektronik dan internet untuk mendistribusikan hasil project yang dibuat. Untuk secara detailnya mengenai hasil dari perancangan media video dokumenter Tari Merak, akan didistribusikan melalui media :

                                        1. 1. Youtube

                                          Media video promosi yang akan di upload melalui Youtube channel milik Universitas Pendidikan Indonesia bernama “Fakultas Pendidikan Seni dan Desain” bertujuan untuk menyebarluaskan dan mempermudah masyarakat untuk menonton video dokumenter ini secara lengkap, sehingga dengan diuploadnya video dokumenter kedalam Youtube ini, sangatlah tepat untuk mengimplementasikan video karena dapat dengan mudah diakses dimanapun selama memiliki jaringan internet.

                                        2. 2. Instagram

                                          Di zaman modern ini hampir semua masyarakat memiliki akun DVD secara garis besar DVD digunakan untuk pendistribusian video dokumenter Tari Cokek guna menjadi penunjang informasi dan promosi yang diputar dilaptop pada saat ada event.

                                          Post Production

                                          Post Production merupakan tahap akhir dalam sebuah produksi, tahap post production proses finishing dan mixing dalam merencanakan video company profile untuk membuat sebuah informasi yang menarik dalam video tersebut. Tahap yang diperlukan pada saat proses post production yaitu Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting, dan Segmen Pasar.

                                          Gambar 4.47. Tahap Postproduction

                                          Digitalizing

                                          Digitizing adalah pemindahan sebuah data gambar atau video dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Dalam hal ini, digitizing harus segera dilakukan, karena selain untuk me-review hasil shooting dan juga menghindari kartu memori rusak atau hilang.

                                          Gambar 4.48. Digitalizing

                                          Editing

                                          Tahapan editing ini merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahapan digitizing dan memerlukan waktu yang cukup lama karena harus menyusun video dan memoton video sesuai dengan yang diinginkan agar menghasilkan video yang utuh. Pada tahap editing ini, editor juga menggunakan software Adobe Premiere CC 2019 dan beberapa softtware pendukung lainnya.

                                          Gambar 4.49. Editing

                                          Mixing

                                          Mixing merupakan proses menggabungkan atau mencampurkan gambar-gambar yang sudah di edit dengan audio dan ditambahkan dengan beberapa teks, animasi, dan effect visual. Dengan penggabunagn ini jadilah sebuah video Dokumenter Tari Cokek yang lebih menarik dan dapat dinikmati oleh para audience.

                                          Gambar 4.50. mixing

                                          Finishing

                                          Pada tahap finishing, Editor mengecek ulang agar tidak ada file video yang hilang atau rusak. Dan untuk memastikan semua gambar, backsound, sudah tersusun rapih dan sesuai dengan susunan Pre Production (Storyboard, Sinopsis, Narasi dan Script Writing).

                                          Gambar 4.51. finishing

                                          Exporting

                                          Tahap exporting merupakan tahap akhir pada proses pembuatan sebuah video Documenter Tari Cokek. Dalam proses ini untuk meng export hasil akhir project yang sudah siap saat proses editting pada tahapan sebelumnya menggunakan softwere Adobe Premiere Pro CC 2017. Pada video Dokumenter Tari Cokek 1920x1080 pixel dan frame rate 25 fps. Kemudian selanjutnya akan diupload kedalam media internet yaitu youtube.

                                          Gambar 4.52. Exporting

                                          Segment Pasar

                                          Pada tahap segmen pasar ini adalah tahapan target pasar yang akan dituju untuk menjangkau pangsa pasar daerah Kecamatan Neglasari, Tangerang dan jangkauan luas yaitu masyarakat seluruh Indonesia. Dengan adanya perancangan video dokumenter Tari Cokek ini diharapkan akan menjadi lebih menarik audience yang ingin mengetahui tentang Tari Cokek, juga diharapkan dengan adanya video dokumenter ini juga dapat mencapai target pasar.


                                          BAB V

                                          PENUTUP

                                          Kesimpulan

                                          Setelah melakukan penelitian di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, dapat disimpulkan bahwa Video Documenter sebagai sarana informasi yang dikemas dengan simple dan mudah di pahami.

                                          Pada penelitian ini, menyesuaikan hasil diskusi dengan stekholder dalam pembuatan konsep video, tampilan, dan pembuatan visual. Hal ini memperkuat dalam menginformasi tentang Tarian Cokek.

                                          Penulis melakukan penelitian dengan judul PERANCANGAN MEDIA VIDEO DOKUMENTER TARI COKEK GUNA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA KECAMATAN NEGLASARI. Adapun kesimpulan terhadap rumusan masalah yang terdapat pada BAB I, sebagai berikut :

                                          1. Dibuatnya video dokumenter ini agar masyarakat yang melihat dapat menambah pengetahuan atau informasi tetang Tarian Cokek karena dibuat dengan simple agar mudah dipahami semua kalangan umur.
                                          2. Dibuatnya video yang dikemas dengan simple dan mudah dipahami membuat yang melihat video ini mudah mendapatkan informasi tentang Tarian Cokek tersebut.
                                          3. Karena sedang ramainya social media disemua kalangan umur, penulis akan mengimplementasikan video dokumenter ini melalui Youtube, Instagram, dan Twitter. Dengan durasi yang tidak terlalu lama akan membuat kesan tidak membosankan bila di lihat sampai habis, maka dari itu diharapkan agar Tarian khas Kota Tangerang khususnya Kecamatan Neglasari ini tetap dilestarian oleh generasi-generasi berikutnya dan menjadikan Kecamatan Neglasari menjadi daerah wisata Kultur yang baru untuk wilayah Tangerang.

                                          Saran

                                          Berdasarkan hasil penelitian yang penulis simpulkan, berikut adalah beberapa saran yaitu :

                                          1. Dengan adanya video dokumenter ini dapat menjadikan semua kalangan mengetahui tentang tarian cokek ini, dan bila bisa dilakukan video dokumenter ini bisa diputar di acara-acara dari instansi Kecamatan Neglasari ketika ada acara semisal Ulang Tahun Kecamatan Neglasari, Festival Cisadane, bahkan Hut Kota Tangerang, karena Tarian ini khas dari Kota Tangerang itu sendiri.
                                          2. Diharapkan untuk generasi penerus agar tetap melestarikan Budaya-Budaya yang ada di Indonesia, karena apabila tidak di lestarikan Budaya kita akan punah. Juga memperbanyak menggali informasi tentang budaya-budaya itu sendiri.



                                          Daftar Pustaka

                                          1. Shiyuti. 2015. YA ISLAM ITU MUDAH. E-book ISBN : 978-967-86-0588-5. Hal : 25.
                                          2. Arif, Muhammad. 2016. Bahan Ajar Rancangan Teknik Industri. e-book. Yogyakarta : Deepublish. Hal : 2.
                                          3. Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung : Informatika. Hal : 21.
                                          4. Moch. Irfan, Rusdiana. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA. Hal : 64.
                                          5. 5,0 5,1 Yulia Djahir 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen Ed.1, Cet. 1. Yogyakarta : Deepublish, ISBN 978-602-280-786-5. Hal : 8
                                          6. Hermawaty. 2017. Tata Kelola Model IT Governance pada Layanan Akademik Menggunakan Framework COBIT 4.1 pada Domain (Delivery and Support) dan (Monitoring and Evaluation). Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3 No. 2 : 250. Hal : 250.
                                          7. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish. Hal : 33.
                                          8. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Ed. 1, Cet. 1 Yogyakarta : Deepublish. ISBN : 978-602-280-672-1. Hal : 9.
                                          9. Cangara, Hafied. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers Hal : 11-12
                                          10. Dhanar Intan Surya Saputra. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Mengenal Organ Pencernaan Manusia Menggunakan Teknologi Augmented Reality. Jurnal Buana Informatika Vol. 6, No. 2, Hal. : 153 – 162 . Jawa Tengah : STMIK AMIKOM Purwokerto.
                                          11. Sunarya, Lusyani. Putri Apryllia dan Siti Isnaini. 2016. Desain Video Profile Based Multimedia Audio Visual And Broadcasting As A Media Promotion. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.3 : 320. Hal : 60-61, 100.
                                          12. Gunawan Dan Fitri Kurniawan. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk Pengenalan Satwa Bagi Anak Usia Dini. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Journal Duta.com . Vol. 1 No. 10 : 70.
                                          13. Rahman, Ridwan Arif. Dan, Dewi Tresnawati. 2016. Pengembangan Game Edukasi Pengalan Nama Hewan Dan Habitatnya Dalam 3 Bahasa Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Multimedia. Garut : Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Journal Algoritma. Vol. 13 No. 1 : 185.
                                          14. Setyorini, Ika. Verra Sofica. 2015. Animasi Interaktif Kosakata Dalam Dua Bahasa (ArabInggris) Pada RA Kuwait Pusdiklat Dewan Da’wah Bekasi. Bina Insani Ict Journal , Vol. 2, No.2. Bekasi : STMIK BINA INSANI : Bekasi.
                                          15. Hasanah, Sutardi, Rahmad. 2017. Implementasi Alogaritma Arithmetic Coding Pada Komprensi File Audio Via FTP ( File Transfer Protocol). Kendari : Universitas Halu Oleo. Journal SemanTIK. Vol.3 No.2 : 81.
                                          16. Fiqar, Tegar Palyus. Dan, Tohari Ahmad. 2017. Peningkatan Kapasitas penyisipan Audio Data Hiding Berbasiskan Modifikasi Metode least Significant Digit. Indonesia. Journal JNTETI. Vol. 6 No. 3 : 316.
                                          17. Garvey, Richard dan Williams. 2014. Mastering Composition. Jakarta: PT Flex Media Komputindo Hal : 316
                                          18. Saifuddin, 2014, Pengelolaan Pembelajaran Teroritis dan Praktis, Yogyakarta : Deepublish. Hal : 14
                                          19. Gama. 2017. Materi Kuliah Dasar-dasar Penyiaran. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. Hal : 132
                                          20. Sabarudin. dan Rachmad Hidayat. 2015. Pemetaan Potensi Industri Kreatif Unggulan Madura. Madura : Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. ISSN 1693-2390. Vol.12, No.2 : 156.
                                          21. 21,0 21,1 Sabarudin. dan Rachmad Hidayat. 2015. Pemetaan Potensi Industri Kreatif Unggulan Madura. Madura : Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. ISSN 1693-2390. Vol.12, No.2 : 156.
                                          22. Nasution, Muhammad Faisal Ansari. 2017. Perbedaan Pengaruh Media Gambar Dengan Media Video Terhadap Hasil Ketepatan Flick Atlet Putra Sekolah Hoki Indonesia Bangkit. Indonesia : Journal Ilmu Keolahragaan. ISSN : 2621-4717 Vol.16, No.1 : 24.
                                          23. Sarwo. 2014. Manajemen Warna Dan Desain. Yogyakarta : CV Andi Offset. Hal : 24
                                          24. Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja. Seminar Internasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. ISSN : 2302-3805. 62- 65.
                                          25. Yulandina, Aldilla. Condra Antoni. Dan Ardiman Firmanda. 2018. Optimalisasi Unsur Live Shoot dan Motion Graphic Untuk Promosi Digital Lembaga Paud. Batam : Politeknik Negri Batam. Jpurnal of Digital Education, Communication, and Arts. ISSN : 2614-6916. Vol.1, No.5 : 5
                                          26. Putra, I Putu Andika Subagya. I Gede Mahendra Darwawiguna. Dan, I Made Putrama. 2017. Film Seri Animasi 3D “Belajar Bahasa Indonesia Bersama Made” Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing Di Undiksha. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Journal KARMAPATI. Vol. 6 No. 1 : 3.
                                          27. Putra, I Putu Andika Subagya. I Gede Mahendra Darwawiguna. Dan, I Made Putrama. 2017. Film Seri Animasi 3D “Belajar Bahasa Indonesia Bersama Made” Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing Di Undiksha. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Journal KARMAPATI. Vol. 6 No. 1 : 3.
                                          28. Yusuf Sapari. 2018. Komunikasi dan Motivasi Dalam Organisasi. Vol. 1 Hal : 1
                                          29. Mulyono, Agung. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Model Assure Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Assalam Catakgayam Mojowarno Jombang. Surabaya : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Hal : 22.
                                          30. Prijono, Sudarti. 2016. Aspek Adaptasi Dan Akulturasi Budaya Di Situs Bumi Rongsok, Tasikmalaya. Bandung : Balai Arkeologi Bandung. Hal : 2.
                                          31. KOSONG
                                          32. Sumual, Tinneke E.M. 2015. Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan, Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Universitas Negeri Manado. Mimbar, Vol. 31, No. 1 (Juni, 2015): 71-80. Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba.
                                          33. Hanafri, Muhammad Iqbal, Triono. dan Imam Luthfiudin. 2018. Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. Semarang : STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN: 2088 – 1762. Vol. 8 No. 1 : 82.
                                          34. 34,0 34,1 Ariawan, Ariawan dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web . Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015. . STMIK Bina Sarana Global.
                                          35. Mwanga, Vivian. 2015. Fast –Track (Enhanced Recovery Program) in Colorectal Surgery). Degree programme in Nursing.
                                          36. Kargbo, Fatima dan Malachy Obodoeze. 2015. Nurses Role In Prevention Of Infant And Under-Five Child Mortality In Africa. Degree programme in Nursing.
                                          37. Dewi, Zara Rizq Azzindani Trisna, Candra Ahmadi. Dan, I Gede Suardika. 2015. Dasboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. Bali: STIKOM Bali. Journal Eksplora Informatika. Vol. 1 No. 1 : 2.
                                          38. Kadek Dwi Yoga Adi. I Made Gede Sunarya. dan, I Made Putrama (2016) “Pengembangan Media Promosi Berbasis Aransemen Musik Dan Video Profil Jurusan Pendidikan Teknik Informatika”.
                                          39. Susanto, Heri. Rizski Pamudiningtyas. dan Muri Mukhrianto (2014) “Optimalisasi Perancangan Video Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Web.”
                                          40. Irawan. sihkabuden. dan sulthoni (2017) “Pengembangan Media Video Pembelajaran Biologi Pembuatan Tempe Dan Yoghurt”.
                                          41. Damayanti, Ivoni Putri. dan Bijaksana Prabawa (2017), “Perancangan Media Promosi Objek Wisata Taman Air Gua Sunyaragi Di Cirebon”.
                                          42. by Hak Hyun Choi. Seung Ae Lim. and, Jung Hee Kim (2017)[45], “Promotional Video Editing Techniques UtilizingColor”.
                                          43. Sinclair (2015) dalam International Journal of Critical Indigenous Studies yang berjudul ”Participatory Video Making For Research And Health Promotion In Remote Australian Aboroginal And Ethical Implications”.
                                          44. Nelamsari (2017) Dari Jurnal Hanata Widya “Penyelenggaraan Humas Di Smk Muhammadiyah 3 Yogyakarta”.
                                          45. Brumberger (2014) dari USA yang berjudul“Toward A Framework for Intercultural Visual Communication A Critical Review And Call for Research”.
                                          46. Oladumiyte (2014) dari Nigeria yang berjudul“Graphics Communications an Appraisal of an Art of Learning in Contemporary Nigerian Education”.Penelitian ini menjelaskan bahwa:
                                          47. Emmanouil (2015) dari Turki yang berjudul “Human-Centred Design Projects and Co-design in/outside the Turkish Classroom: Responses and Challenges”.Penelitian ini menjelaskan bahwa: