SI1521489075: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Final Draft Elisitasi)
(Elisitasi Tahap III)
Baris 1.590: Baris 1.590:
 
''E (Economi) – L (Low)''<br>
 
''E (Economi) – L (Low)''<br>
 
</p></div>
 
</p></div>
 +
 +
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB V'''</div>=
 +
 +
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''PENUTUP'''</div>
 +
 +
=='''Kesimpulan'''==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Kesimpulan yang dapat diambil dari proses pengalaman penulis setelah melakukan penelitian di SMK Islamic Village Tangerang yaitu :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol>
 +
<li style="line-height: 2">Dengan adanya media berbasis ''video profile'' ini diharapkan calon siswa atau siswi mendapatkan informasi secara lengkap tentang profile sekolah, fasilitas, visi misi, dan keunggulan keunggulan yang dimiliki oleh SMK Islamic Village Tangerang.</li>
 +
 +
<li style="line-height: 2">Dalam merancang ''video profile'' yang memiliki daya tarik dengan cara menampilkan informasi profile sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan fasilitas yang dimiliki sekolah dengan cara menyatukan berbagai ''effect visual'' yaitu animasi teks, gambar, dan ''backsound'' dengan durasi yang tidak terlalu panjang sehingga dapat menarik perhatian calon siswa atau siswi baru.</li>
 +
 +
<li style="line-height: 2">Target yang diharapkan yaitu memberikan informasi dan promosi kepada calon siswa atau siswi baru tentang SMK Islamic Village Tangerang dan mencapai ''persentase'' 20% jumlah calon siswa atau siswi baru yang akan mendaftar atau bergabung di SMK Islamic Village Tangerang. </li></ol>
 +
</div>
 +
 +
{{Pagebreak}}
 +
 +
=='''Saran'''==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dengan adanya media promosi dan informasi pada SMK Islamic Village ini penulis menyarankan :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol>
 +
<li style="line-height: 2">Dengan adanya media promosi dan informasi berbentuk ''video profile'', diharapkan media tersebut dipergunakan agar visi dan misi SMK Islamic Village Tangerang dapat tercapai.</li>
 +
 +
<li style="line-height: 2">''Video profile'' sebaiknya ditampilkan pada saat proses penerimaan calon siswa atau siswi baru, agar dapat menarik calon siswa atau siswi baru untuk bergabung dengan SMK Islamic Village Tangerang.</li>
 +
 +
<li style="line-height: 2">SMK Islamic Village Tangerang diharapkan dapat menampilkan ''video profile'' dalam program promosi baik didalam maupun diluar lingkungan Sekolah agar calon siswa atau siswi baru yang bergabung atau masuk dapat meningkat setiap tahunnya.</li></ol>
 +
</div>
 +
 +
{{Pagebreak}}
  
 
===''Final Draft'' Elisitasi===
 
===''Final Draft'' Elisitasi===

Revisi per 21 Agustus 2018 07.12


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA

SMK ISLAMIC VILLAGE TANGERANG

 

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489075
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MAVIB

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA

SMK ISLAMIC VILLAGE TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489075
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual & Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung RahardjaM.T.I., MM.)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA

SMK ISLAMIC VILLAGE TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489075
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi MAVIB


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Wahyu Hidayat S.I.Kom)
   
(Triyono, S.Kom.)
NID : 12002
   
NID : 05078

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA

SMK ISLAMIC VILLAGE TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489075
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Teknik Informatika

Konsentrasi MAVIB

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA

SMK ISLAMIC VILLAGE TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489075
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: MAVIB

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1521489075

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi yang kian hari semakin berkembang membawa pengaruh besar di segala aspek bidang, salah satunya bidang promosi dan informasi. Promosi dan informasi menjadi hal penting bagi setiap instansi sekolah baik negeri maupun swasta. Penyebaran promosi dan informasi melalui video profile dinilai lebih efektif dan efisien, karena melalui video profile dapat menyampaikan informasi tentang sekolah yang akurat dan terbaru. Video profile sekolah SMK Islamic Village Tangerang menampilkan tentang profil sekolah, jurusan sekolah, ruang kelas, prestasi sekolah, dan fasilitas sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan media dan konsep produksi media. Di dalam konsep produksi media terdapat tahap preproduction, production, dan postproduction. Software yang digunakan dalam pembuatan video profile yaitu adobe premeire pro untuk menggabungkan video yang telah di shooting menjadi satu dan adobe after effect digunakan untuk membuat opening bumper dan memberikan efek pada video profile. Dengan adanya video profile ini dapat memberikan promosi dan informasi yang menarik bagi calon siswa atau siswi dan masyarakat umum untuk bergabung dengan sekolah SMK Islamic Village Tangerang dan dapat meningkatkan angka pendaftaran SMK Islamic Village Tangerang setiap tahunnya.

Kata kunci: Video Profile, Promosi dan Informasi



ABSTRACT

Technological advances are increasingly growing day carry great influence in all aspects of the field, one of the areas of the promotion and information. Promotion and information becomes important for every instance of schools both public and private. The dissemination and promotion of information through video profile is judged more effective and efficient, because through the video profile may convey information about the school that is accurate and up-to-date. Video profile of school SMK Islamic Village Tangerang displays about the school profile, Department of school, classroom, school achievement, and school facilities. Research methods used in this study is the analysis of the problems, data collection, analysis of the design of media and media production concept. In the concept of media production there are stages of preproduction, production, and postproduction. The software used in the making of the video profile adobe premeire pro to combine a video that had been at the shooting became one and adobe after effects was used to make the opening bumper and give effect on a video profile. The existence of this profile video can provide the promotion and information of interest to prospective students or students and the general public to join the school SMK Islamic Village Tangerang and can increase the registration rate of SMK Islamic Village Tangerang every year.

Keywords: Video Profile, Promotion and Information

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Promosi dan Informasi Pada SMK Islamic Village Tangerang”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) pada STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.

Penulis pun menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Wahyu Hidayat S.I.Kom, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada Penulis.
  5. Bapak Triyono S.Kom, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada Penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Dian Affriady M.Kom, selaku stakeholder yang telah membantu dan memberikan arahan selama melaksanakan Observasi.
  8. Kepala Sekolah SMK Islamic Village Tangerang yang telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di SMK Islamic Village Tangerang.
  9. Seluruh Guru, Staff, Siswa dan siswi SMK Islamic Village Tangerang yang telah membantu saya selama proses shooting.
  10. Bapak, Mamah, dan Keluarga saya yang telah membantu saya memberikan materi dan memberikan doa demi kelancaran hingga Skripsi ini selesai.
  11. Rekan-rekan Dead Trigger dan Kantin Bwank yang telah membantu dan memberi support dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  12. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan Skripsi ini, untuk itu Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita – cita menuju kesuksesan, Amin Ya Rabbal’alamin.


Tangerang, Juli 2018
(Nur Arifin)
NIM. 1521489075



Daftar isi



DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru dan Staff

Tabel 3.2 Material Produk

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing

Tabel 3.4 Analisis SWOT

Tabel 3.5 Budget Produksi Media

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.9 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writting

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Penyusunan Crew atau Pemain

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran/Budget

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Islamic Village Tangerang

Gambar 4.1 Preproduction

Gambar 4.2 Bumper Opening (Storyboard)

Gambar 4.3 Baliho Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.4 Gedung Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.5 Visi dan Misi Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.6 Ruang Kelas (Storyboard)

Gambar 4.7 Ruang Ujian (Storyboard)

Gambar 4.8 Piala Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.9 Laboratorium Komputer (Storyboard)

Gambar 4.10 Laboratorium Multimedia (Storyboard)

Gambar 4.11 Perpustakaan Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.12 Masjid Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.13 Parkiran Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.14 Kantin Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.15 Wawancara Siswa dan Siswi (Storyboard)

Gambar 4.16 Wawancara Ka. Program Multimedia (Storyboard)

Gambar 4.17 Alamat Sekolah (Storyboard)

Gambar 4.18 Kamera Nikon D5200

Gambar 4.19 Tripod

Gambar 4.20 Mic Clip On

Gambar 4.21 Memori Transcend

Gambar 4.22 DVD

Gambar 4.23 Bumper Opening (Visual)

Gambar 4.24 Baliho Sekolah (Visual)

Gambar 4.25 Gedung Sekolah (Visual)

Gambar 4.26 Visi dan Misi Sekolah (Visual)

Gambar 4.27 Ruang Kelas (Visual)

Gambar 4.28 Ruang Ujian (Visual)

Gambar 4.29 Piala Sekolah (Visual)

Gambar 4.30 Laboratorium Komputer (Visual)

Gambar 4.31 Laboratorium Multimedia (Visual)

Gambar 4.32 Perpustakaan Sekolah (Visual)

Gambar 4.33 Masjid Sekolah (Visual)

Gambar 4.34 Parkiran Sekolah (Visual)

Gambar 4.35 Kantin Sekolah (Visual)

Gambar 4.36 Wawancara Siswa dan Siswi (Visual)

Gambar 4.37 Wawancara Ka. Program Multimedia (Visual)

Gambar 4.38 Alamat Sekolah (Visual)


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Permintaan Penerbitan Dokumen

Lampiran 2 Form Permohonan Pergantian Judul Tugas Akhir / Skripsi

Lampiran 3 Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja

Lampiran 4 Surat Keterangan Observasi (Sesuai Judul)

Lampiran 5 Surat Survei (sesuai judul)

Lampiran 6 Validasi Skripsi dan Kwitansi

Lampiran 7 KSTF Mahasiswa

Lampiran 8 Formulir Seminar Proposal

Lampiran 9 Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

Lampiran 10 Surat Undangan Stakeholder

Lampiran 11 Formulir Pertemuan dengan Stakeholder

Lampiran 12 Daftar Wawancara

Lampiran 13 Elisitasi Tahap 1

Lampiran 14 Elisitasi Tahap 2

Lampiran 15 Elisitasi Tahap 3

Lampiran 16 Final Draft Elisitasi

Lampiran 17 Surat Keterangan Implementasi

Lampiran 18 Sertifikat Prospek

Lampiran 19 Sertifikat TOEFL RCEP

Lampiran 20 Sertifikat Penghargaan Pemenang

Lampiran 21 Sertifikat Seminar IT Nasional dan Internasional

Lampiran 22 Tridharma

Lampiran 23 Katalog Produk

Lampiran 24 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 25 Fomulir CekList Validasi Sidang

Lampiran 26 Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang kian hari semakin berkembang membawa pengaruh besar di segala aspek bidang, salah satunya bidang promosi dan informasi. Berkembangnya ilmu teknologi turut membantu manusia untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan mudah. Saat ini, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin tinggi. Dalam perkembangan informasi, semua pihak yang terkait baik itu perusahaan, organisasi, ataupun sekolah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas agar mampu bersaing dengan instansi-instansi yang lainnya salah satunya dengan cara melakukan promosi. Promosi merupakan sarana untuk menawarkan atau menginformasikan barang atau jasa kepada produsen maupun konsumen. Promosi menjadi hal yang penting bagi setiap sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Pentingnya promosi yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan target pencapaian siswa atau siswi baru dan memberi peluang kepada calon siswa atau siswi, agar mengetahui informasi penting mengenai sekolah yang akan di pilihnya. Saat ini sudah banyak sekolah yang memberikan informasi sekaligus promosi untuk mencapai target calon siswa atau siswi baru, yaitu melalui media video profile. Media promosi dan informasi dalam bentuk video profile membantu sekolah agar lebih efektif untuk penyebaran promosi dan informasi. Karena pada era teknologi yang semakin canggih ini, video profile yang dibuat tinggal dimasukkan atau diupload ke youtube atau media sosial lainnya sehingga mudah di akses oleh semua kalangan termasuk calon siswa atau siswi baru.

SMK Islamic Village Tangerang berlokasi Jl. Islamic Raya Blok C2 No 1, Kelapa Dua, Cibodas, Kab.Tangerang, Banten, 15810. SMK Islamic Village Tangerang mempunyai 4 program jurusan, diantaranya Program Akuntasi, Program Multimedia, Program Teknik Komputer Jaringan (TKJ), dan Desain Komunikasi Visual. SMK Islamic Village Tangerang mempunyai motto Santun, Terampil, Disiplin, dan Mandiri. Selain itu, SMK Islamic Village Tangerang ini mempunyai prestasi baik akademik maupun non akademik. Prestasi akademik yang pernah diraih oleh SMK Islamic Village Tangerang yaitu Juara I dan III lomba karya tulis ilmiah tingkat Jabodetabek di Universitas Mercubuana, Juara II lomba desain grafis tingkat Kabupaten Tangerang, dan lain-lain. Sedangkan prestasi non akademik yang pernah diraih yaitu Juara I Volleyball tingkat Kabupaten Tangerang, Juara I Kejurda Karate, dan lain-lain.

Maka pada kesempatan ini penulis mengambil topik penelitian dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK ISLAMIC VILLAGE TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis mengambil beberapa pokok yang akan dibahas yaitu :

  1. Media apa yang digunakan untuk promosi dan informasi pada sekolah SMK Islamic Village Tangerang?
  2. Perancangan audio visual seperti apakah agar menarik perhatian calon siswa atau siswi baru pada SMK Islamic Village Tangerang?
  3. Target seperti apa yang diharapkan melalui perancangan media promosi dan informasi pada SMK Islamic Village Tangerang?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan lebih teliti dan terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah yang dibahas yaitu video profile sekolah, sejarah, visi misi, gedung sekolah, lab-lab sekolah, prestasi sekolah, masjid sekolah, kantin sekolah, parkiran sekolah, dan alamat sekolah.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Menghasilkan video profile dengan informasi terbaru atau up to date pada SMK Islamic Village Tangerang.
  2. Dengan adanya video profile diharapkan menjadi daya tarik bagi calon siswa atau siswi baru untuk masuk atau bergabung pada SMK Islamic Village Tangerang.
  3. Dengan adanya video profile diharapkan dapat meningkatkan target jumlah calon siswa atau siswi baru pada SMK Islamic Village Tangerang.

Manfaat Penelitian

  1. Melalui video profile yang dirancang dan dibuat ini calon siswa atau siswi baru mendapat informasi yang lengkap, dan tertarik masuk ke SMK Islamic Village Tangerang.
  2. Agar dapat menunjang promosi dan informasi untuk lebih menarik minat calon siswa atau siswi baru pada SMK Islamic Village Tangerang.
  3. Melalui video profile ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah target siswa atau siswi SMK Islamic Village Tangerang pada tahun berikutnya.

Metode Penelitian

Pada metode ini, penulis melakukan beberapa metode penelitian sebagai berikut:

Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan didapatkan pada saat melakukan wawancara atau interview dengan stakeholder SMK Islamic Village Tangerang yaitu dengan Bapak Dian Affriady, M.Kom sebagai ketua jurusan Multimedia pada tanggal 8 Maret 2018.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan datang ke SMK Islamic Village Tangerang yang beralamat di Jl. Islamic Raya Blok C2 No 1, Kelapa Dua, Cibodas, Kab.Tangerang, Banten, 15810 guna mendapatkan bagian-bagian yang diperlukan dalam pembuatan video profile.
  2. Metode Wawancara
    Melakukan wawancara dengan stakeholder, siswa, dan siswi untuk menanyakan materi-materi yang digunakan dalam penyusunan laporan.
  3. Studi pustaka
    Landasan yang digunakan sebagai materi yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari buku, jurnal, internet, perpustakaan nasional, dan referensi yang lain yang diperlukan dalam penyusunan.

Analisa Perancangan Media

Perancangan video profile sebagai penunjang media promosi dan informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang dengan menggunakan video profile. Media yang akan dipergunakan sebagai sarana penunjang promosi dan informasi pada SMK Islamic Village Tangerang.

Konsep Produksi Media (KPM)

Berdasarkan panduan dalam perancangan media yang berbasis video, maka menggunakan panduan konsep produksi media MAVIB, adapun dalam konsep tersebut berisi mengenai :

  1. Pre-production
    Pre-production merupakan proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video.
  2. Production
    Production merupakan proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses Pre-Production.
  3. Postproduction
    Postproduction merupakan akhir dari pengambilan gambar dan masuk kepenyelesaian akhir yaitu editing atau pengeditan gambar, penambahan tittle, animasi dan special effects, grafik, musik, sound effects, audio dubbing dan output ke media video.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai Skripsi ini, maka dikelompokkan materi ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaiannya disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan Skripsi, yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum, Teori Khusus, Literature Review dan lain-lain.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti meliputi Sejarah Singkat sekolah, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Sekolah, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi SMK Islamic Village Tangerang, Market Analysis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Strategi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan dan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Bab IV Konsep produksi media dalam penelitian ini menggunakan Konsep Produksi Media MAVIB atau konsep produksi media yang berbasis video. Adapun dalam konsep produksi tersebut terdapat tahapan-tahapan diantaranya: Preproduction, Production dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil Skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi Skripsi sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Vidila Rosalina (2015 : 22)[1], Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Tahap perancangan mempunyai dua tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

Menurut Intan Komala Dewi, dkk (2014 : 22)[2], Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa perancangan yaitu pengembangan sistem yang sudah ada ataupun sistem yang baru. Perancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan bertujuan untuk memberikan gambaran kepada penggunanya mengenai sistem yang baru.

Proses Perencanaan Secara Umum

  1. Persiapan Data
    Menurut Edi Wibowo, dkk (2017 : 62)[3], Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.
  6. Produksi
    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Dewi Immaniar Desrianti, dkk (2014 : 425)[4], Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

Menurut Melita Yesi Agustin (2016 : 482)[5], Promosi merupakan sebuah alat/aktivitas perusahaan untuk dapat berkomunikasi dengan konsumennya secara langsung maupun tidak langsung.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa promosi yaitu alat atau aktivitas untuk menyampaikan suatu produk atau merk kepada konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tujuan Promosi

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2015 : 80)[6], Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Bentuk Promosi

Menurut Dewi Immaniar Desrianti, dkk (2014 : 425)[4], beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain:

  1. Personal Selling
    Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
  2. Mass Selling
    Mass Selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
  3. Promosi Penjualan
    Promosi Penjualan, adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  4. Public Relations
    Public relations (hubungan masyarakat), adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
  5. Direct marketing
    Direct marketing (pemasaran langsung), adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi. Umumnya bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Saifuddin (2014 : 129)[7], Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan agar dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Menurut Putu Mardiyasa Adi Saputra, dkk (2016) [8], Kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa media yaitu alat bantu untuk memudahkan pekerjaan agar terselesaikan dengan baik dan memuaskan. Selain itu, media adalah benda yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca atau dibicarakan yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Alternatif Media

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 60-61)[9], Macam-macam media komunikasi grafis dapat di kelompokan, yaitu sebagai berikut :

  1. Media Komunikasi Cetak/Visual, contohnya poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selembaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar
  2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.
  3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi computer.
  4. Tempat Pajang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
  5. Barang Kenangan, contohnya T-shirt, polo shirt, payung, gelas, aneka souvernir, tas dan sebagainya

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Arthana dan Yudhi W (2016 : 64)[10], Informasi merupakan hasil dari proses pengolahan data. Dikatakan bernilai jika memiliki kaitan dengan pengambil keputusan. Informasi sangat erat kaitannya dengan data, karena untuk mengahsilkan informasi diperlukan data-data yang mendukung.

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2015 : 10)[11], Informasi adalah saah satu jenis sumber daya yang paling utama dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut. Tanpa informasi, maka tidak aka nada organisasi. Informasi melalui komunikasi menjadi perekat bagi suatu organisasi sehingga organisasasi tersebut bias bersatu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa pengertian informasi adalah sebuah data yang diolah dan disampaikan menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna yang memiliki nilai yang bermanfaat bagi si pengguna dalam mengambil keputusan.

Definisi Informasi

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2015 : 8)[11], Informasi merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan.

Jeperson Hutahaean (2014 : 9)[12], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa definisi informasi merupakan kesatuan yang tampak maupun tidak nampak, informasi diambil bertujuan untuk informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan. Hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2015 : 80)[6]Jenis-jenis informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi Masa Lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini
      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Kualitas Informasi

Menurut Jaluanto Tyoso dan Sunu Punjul (2016 : 33)[13]Informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

  1. Ketersediaan (availability), Informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka daitu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.
  2. Mudah dipahami (comprehensibility), Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumir, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.
  3. Relevan (Relevant), Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.
  4. Bermanfaat (Benefits), Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.
  5. Tepat Waktu (Being On/In time), Informasi harus tersedia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.
  6. Keterandalan (Reliability), Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.
  7. Akurat (Accuracy), Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.
  8. Konsisten (Consistent), Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 11-12)[12], Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Biaya informasi terdiri dari :

  1. Biaya perangkat keras :
    Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkatkan untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi
  2. Biaya untuk analisis :
    Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi
  3. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan :
    Biaya ini untuk setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi
  4. Biaya perubahan :
    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain
  5. Biaya operasi :
    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Vidila Rosalina, dkk (2015: 21)[1], Istilah video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Dalam kamus bahasa indonesia adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Video adalah teknologi perekaman, pengolahan, penyimpanan, pemindahan, dan perekonstruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik. Video menyediakan sember daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia.

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 100)[9], Video merupakan gambaran-gambaran mati yang dibaca secara berurutan dalam suatu waktu atau kecepatan tertentu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, video yaitu teknologi perekaman urutan gambar dengan adegan-adegan gerak secara berurutan dalam waktu atau kecepatan tertentu.

Format Video

Menurut Edi Wibowo, dkk (2017 :63)[3], terdapat beberapa format video yang sering digunakan diantaranya :

  1. AVI
    AVI adalah Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gambar bergerak/video dan suara/audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompressor/codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran/resolusi, bitrate dll sehingga anda bebas mengaturnya.
  2. MPEG – 1
    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 901n sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan aslinya yang tanpa kompresi.
  3. MPEG – 2
    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichanel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.
  4. MOV
    Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec Animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Channel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
  5. ASF
    ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh/download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.
  6. WMF
    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembnagkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Systems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.
  7. MP4
    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG(.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handphone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.

Macam-macam Video

Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layer computer, yaitu sebagai berikut :

  1. Video Analog
    Video Analog mengcodekan informasi dengan gambar memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :
    1. NTSC
    2. PAL
    3. SECAM

    Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut

    1. RF
    2. Composite Video
    3. Component Video
    4. RGB

    Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

    1. Ampex
    2. VERA (BBC)
    3. U-Matic (Sony)
    4. Betamax (Sony)
    5. Betacam
    6. Betacam SP
    7. VHS (JVC)
    8. S-VHS (JVC)
    9. VHS-C (JVC)
    10. Video 2000 (Philips)
    11. 8 mm (Tape)
    12. Hi8
  2. Video Digital
    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu. Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :
    1. D1 (Sony)
    2. D2 (Sony)
    3. D3
    4. D4
    5. D5
    6. BDigital Batacam (Sony)
    7. Batacem IMX (Sony)
    8. D-VHS (JVC)
    9. DV
    10. MiniDV
    11. MicroMV
    12. Digital8 (Sony)

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Agus Purwanto dan Shofwan Hanief (2016 : 4.8-13)[14], Multimedia merupakan gabungan beberapa media diantaranya teks, suara, bunyi, dan gambar, dimana semua media ini dibuat dijadikan sebuah satu kesatuan sehingga membentuk sebuah multimedia yang mampu memberikan tampilan dengan teknologi yang menarik.

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 320)[15], Multimedia adalah penggunaan computer untuk menampilkan teks,grafik, video, animasi, dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis computer yang dapat dialami secara interaktif.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa Multimedia adalah gabungan beberapa media antara teks, grafik, audio, dan visual dimana semua media ini disatukan membentuk sebuah multimedia yang memberikan tampilan dengan teknologi yang menarik.

Jenis-jenis Multimedia

Menurut Deni Darmawan, dkk (2017 : 634)[16], Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu :

  1. Multimedia Linier
    Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya adalah TV dan film.
  2. Multimedia Interaktif
    Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.

Pengertian Audio Visual

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 320)[15], Audio Visual merupakan gabungan dari dua kata Audio yang berarti suara dan visual yang berarti gambar atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan di dengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara.

Menurut Putu Putri Agustini, dkk (2016 : 9)[8], Audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa Audio Visual merupakan gabungan antara suara dan gambar sehingga menghasilkan gambar bergerak yang menimbulkan suara.

Pengertian Broadcasting

Menurut Lupita Faradiba (2015 : 30)[17], Broadcasting adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

Menurut I Made Aditya Purnama, dkk (2017 : 3)[18], Broadcasting adalah media massa, dalam melakukan komunikasi dengan audiensinya. Salah satunya adalah distribusi program televisi (video) dan radio (audio), disampaikan kepada para penonton dan pendengarnya. Dengan penyampaian informasi singkat, padat dengan bahasa yang ringan sehingga mudah di pahami.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa Broadcasting yaitu pesan dalam bentuk suara dan gambar yang berupa grafis dan karakter yang bersifat interaktif maupun tidak dengan penyampaian informasi yang singkat sehingga mudah untuk di pahami.

Pengertian Video Profile

Menurut Vidila Rosalina, dkk (2016 : 19)[1], Video Company profile adalah alat propaganda untuk melakukan promosi perusahaan atau suatu daerah tertentu yang efektif.

Menurut Sutrisno dan Aziz Ahmadi (2014 : 26)[19], Video profile merupakan salah satu media yang efektif dalam mempropagandakan perusahaan, produk, hingga propaganda untuk potensi daerah. Dengan komunikasi melalui audio dan visual tentunya penyampaian propaganda atau promosi semakin efektif. Selain dikemas dalam format linier (dioperasikan melalui media player seperti VCD atau DVD) yang juga dapat di produksi melalui format CD interaktif di operasikan melalui komputer.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa video profile yaitu alat untuk mempromosikan sebuah perusahaan, produk, propaganda, dan lain-lain agar promosi yang dibuat menjadi efektif.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Pengertian Adobe Premiere

Menurut Alan Stevenres Bentelu, dkk (2016 : 4)[20], Adobe Premiere adalah salah satu software yang populer dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe Photoshop. Adobe Premiere dan Adobe After Effect adalah untuk memberikan kemudahan penggunaan, gambar-gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek-efek khusus juga dapat disiapkan dari Adobe After Effect. Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi dibidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan fungsi utama Adobe Premiere lebih untuk merangkai gambar, video, dan audio, bukan untuk animasi, agar penampilan multimedia anda lebih menarik.

Menurut Putu Virgo Sastrawan, dkk (2017 : 4)[8], Adobe Premiere Pro adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa Adobe Premiere yaitu program video editing yang umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi, dan lain-lain. Fungsi Adobe Premiere ini lebih tepat untuk merangkai gambar, video, dan audio agar hasil video yang dibuat lebih menarik.

Pengertian Adobe After Effects

Menurut Menurut Daniel (2015 : 23-24)[21], Adobe After Effect adalah program pengolah video editing. Adobe After Effect adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek khusus dalam pembuat video acara - acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri. Berikut ini cara membuat lembar kerja baru di Adobe After Effect pada Windows Klik Start >> All Program >> Adobe After Effect maka anda akan melihat tampilan seperti ini :

  1. Menu Utama
    Tempat kumpulan menu – menu untuk mengakses fitur yang ada di After Efect terdiri dari File, Edit, Composite, Layer, Effect, Animation, dll.
  2. Tool Bar
    Tempat alat – alat untuk Edit Video nantinya seperti Zoom, Teks, Shape, Clone.
  3. Library dan Effect View
    Tempat file source dan juga tampilan efek yang akan dimunculkan di Video anda. Ini adalah tempat semua import Komposisi, Video, Audio, Graphics.
  4. Kumpulan Pallete
    Ada beberapa seperti Time, Audio, Efek dll. Ini panel yang besar namun tidak sepenuhnya diperlukan untuk pengguna dasar.
  5. Komposisi
    Menampilkan isi frame untuk komposisi yang dipilih.
  6. Detail Efek dan Layer
    Seperti halnya program desain grafis lainnya, palette ini digunakan untuk navigasi anda dalam mengedit video serta memberikan sentuhan permainan layer mode, blends mode maupun masking untuk menggabungkan dua gambar atau lebih sehingga terlihat menjadi satu tampilan animasi.
  7. Timeline
    Timeline adalah fungsinya menampilkan durasi dan panjang video serta tampilan layer dan keyframe.

Pengertian Adobe Audition

Menurut Leno Sambodo, dkk (2016 : 4)[22], Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor dan mixer yang sudah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara. Dengan Adobe Audition penulis dapat merekam suara, memperbaiki kualitas suara, menambahkan berbagai efek suara, dan menggabungkan dengan berbagai track suara menjadi satu track, dan menyimpannya dalam berbagai format. Adobe Audition banyak digunakan oleh musician recording master, demo cd, produser atau programing stasiun radio.

Menurut Muhammad Daru Kardewa dan Arta Uly Siahaan, M. Pd. (2017 : 29)[23], Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa Adobe Audition yaitu produk adobe yang digunakan untuk merekam suara, menambahkan efek suara, dan menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan juga untk mengatur suara.

Konsep Dasar Produksi

Preproduction (Pra Produksi)

Menurut Edi Wibowo, dkk (2017  : 64)[3], Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan.

  1. Ide dan Konsep
    Ide cerita sebenarnya merupakan inti dari sebuah video. Ide merupakan hal yang mendasar untuk perkembangan sebuah karya video animasi. Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research. Setelah itu data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis.
  2. Perencanaan
    Tahap perencanaan meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain itu, persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
  3. Persiapan
    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Production (Produksi)

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

Postproduction (Pasca Produksi)

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi. yang meliputi, offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan. Postproduction juga adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media.

Pengertian Analisis SWOT

Menurut Suhudi dan Anggit Dwi Hartanto (2014 : 54-55)[24], Analisis SWOT adalah suatu cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistemastis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT didahului dengan indentifikasi posisi perusahaan melalui evaluasi nilai faktor eksternal.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :

  1. Strengths (Kekuatan)
    Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
  2. Weakness (Kelemahan)
    Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam prganisasi, proyek atau konsep bsnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
  3. Opportunities (Peluang)
    Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
  4. Threats (Ancaman)
    Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Konsep Dasar Elisitasi

Pengertian Elisitasi

Menurut Muhammad Iqbal Hanafri, dkk (2017 : 7)[25], Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Tahapan-tahapan Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015 : 74), [26], Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. "M" pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. "D" pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. "I" pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature review merupakan hasil tinjauan pustaka tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya mengenai topik yang hendak dibahas pada sebuah penelitian. Bagian utama dari literature review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian.

Berdasarkan hasil tinjauan dari kampus Raharja serta Jurnal Internasional, maka penulis mendapatkan beberapa Literature Review, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ivan Riansyah (2017)[27], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE SEBAGAI SARANA PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMA YUPPENTEK 1 KOTA TANGERANG”. Penelitian ini menjelaskan media video company profile yang dibuat menggunakan konsep produksi media yang terdapat tahapan preproduction, production, dan postproduction sehingga menghasilkan video yang baik, menarik, dan berkualitas.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hirzi Supriadi Saputra (2017)[28], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PADA PT. DUTA ANGKASA PRIMA KARGO KOTA TANGERANG”. Penelitian ini menjelaskan media video profile yang dibuat diharapkan dapat memberikan informasi dan promosi mengenai perusahaan yang lebih efektif, menarik, dan mudah diterima oleh masyarakat luas. Serta dapat membantu perusahaan dalam mencapai targetnya.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Lukmana (2016)[29], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI DI SMA ISLAM AL-HASYIMIYYAH KOTA TANGERANG”. Penelitian ini menjelaskan penyampaian informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seluruh ruang lingkup Sma Islam Al-hasyimiyyah. Mulai dari tahapan pembelajaran, keunggulan, dan fasilitas sekolah kepada masyarakat Kota Tangerang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Pipin Maulyda Akhadiyani (2018)[30], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO COMPANY PROFILE GUNA MENUNJANG SARANA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. GARDENA KARYA ANUGRAH KOTA TANGERANG”. Penelitian ini menjelaskan video company profile yang menunjang target pemasaran dan dapat meningkatkan image dari perusahaan tersebut dan juga mampu menjalin kerja sama dengan perusahaan lainnya.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Yudi Prastiawan (2016)[31], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG EFEKTIVITAS PROGRAM PROMOSI PADA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) ISLAMIC VILLAGE TANGERANG”. Penelitian ini menjelaskan video profile yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat untuk mendaftarkan diri ke Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Islamic Village Tangerang dan dapat meningkatkan perolehan calon mahasiswa setiap tahunnya.
  6. Research conducted by S. Pandiammal and friends (2018) [32], “An Enhanced Approach for Video Compression”. Video compression technique is now mature as is proven by the large number of applications that make use of DWT and DCT technology. Now day’s lot of video compression techniques proposed. With efficient compression techniques, a significant reduction in file size can be achieved with little or no adverse effect on the visual quality.This paper gives the idea about for video compression technique but not very much good for the real time video compression techniques either have a demerit of loosely techniques like DCT and DWT but here we are going to present a noble technique in which we will use object position change finding algorithm to get our video process in real time and having lossless decompressions. Compression is done in real time, such a way while maintaining the benefits of keeping all of the information of the source and also the benefits of compression during the production process.
    (Teknik kompresi video sekarang dewasa seperti yang dibuktikan dengan besar jumlah aplikasi yang membuat penggunaan teknologi DWT dan DCT. Sekarang hari banyak teknik kompresi video diusulkan. Dengan teknik kompresi yang efisien, penurunan yang signifikan dalam ukuran file dapat dicapai dengan sedikit atau tidak ada efek buruk pada kualitas visual. Makalah ini memberikan gagasan tentang untuk teknik kompresi video tetapi tidak sangat baik untuk video teknik kompresi memiliki kekurangan longgar teknik seperti DCT dan DWT, tetapi di sini kita akan hadir noble teknik di mana waktu nyata kami akan menggunakan objek posisi mengubah algoritma mencari untuk mendapatkan proses video kami di real time dan memiliki decompressions lossless. Kompresi dilakukan secara real time, seperti sambil mempertahankan manfaat menjaga semua informasi sumber dan juga manfaat dari kompresi selama proses produksi).
  7. Research conducted by Marios Kastrinakis and friends (2017)[33], “Video frame size modeling for user-generated traffic in an enterprise-like environment”. Smart mobile devices have displaced personal computers in many daily applications such as internet browsing and email. However, for content creation, users still need to use a large display, keyboard and mouse. Many initiatives are currently working on enabling I/O functionality for content creation and peripheral access, and on preserving the grab-and-go experience where the mobile device is not tethered to the docking station but merely placed in proximity of it and the traffic is carried over Wi-Fi. Main- taining the Quality of Service (QoS) and Experience (QoE) of low-latency, high fidelity video (for example the desktop view of a smart device) when transmitted over a Wi-Fi link in heavily loaded environments has been proven problematic. In this work, we propose for the first time in the relevant literature to the best of our knowledge, a highly accurate video traffic model that is capable of predicting the volume of video traffic generated by an average user’s computer during a day. Our modeling techniques are tested on real user-generated screen mirroring traffic from a large shared cube space similar to an enterprise environment, and can be easily used as source traffic generators in order to facilitate the study of H.264 transmission performance over wireless networks.
    (Ponsel pintar telah kehilangan tempat tinggal komputer pribadi dalam sehari hari banyak aplikasi seperti email dan browsing internet. Namun , untuk menciptakan konten , pengguna masih membutuhkan untuk menggunakan sebuah layar besar , keyboard dan mouse .Saat ini bekerja di berbagai inisiatif yang memungkinkan I / O fungsionalitas untuk menciptakan dan akses konten perifer , dan pada pelestarian ambil dan pergi pengalaman di mana ponsel tidak diikat ke docking station namun hanya ditempatkan di dekat itu dan kelancaran lalu lintas adalah tempat di wi-fi .Main- taining kualitas pelayanan ( qos ) dan pengalaman ( qoe ) dari latensi rendah, kesetiaan yang tinggi video ( sebagai contoh pandangan desktop ) perangkat cerdas ketika ditularkan lebih dari satu wi-fi link dalam lingkungan sangat dimuat telah terbukti bermasalah .Dalam kegiatan ini , kami mengusulkan untuk pertama kalinya di lembaga sastra yang lebih baik dari pengetahuan kita , video yang sangat akurat lalu lintas model yang maha kuasa atas memperkirakan masa volume lalu lintas video yang dihasilkan oleh rata rata orang pada suatu komputer).
  8. Research conducted by Debra Bourdeau and friends (2017)[34], “A Study of Video-Mediated Opportunities for Self-Directed Learning in Required Core Curriculum”. Improving a required course in our curriculum that has proven to be a challenge for our students was the focus of this study. Surveys of both students and instructors attempted to identify specific problem areas. Using the information from these surveys, the researchers developed a series of videos to explain vital course concepts and deployed these into the course sections. The purpose of the videos is to provide consistency across the multiple modalities in which we offer our courses (including online, classroom and via videoconferencing) and to improve overall student understanding. This project seeks to determine how supplemental content focusing on material identified as “difficult,” by students and instructors, can impact student performance. Challenges include the deployment of the videos across various modalities and obtaining sufficient student feedback.
    (Meningkatkan suatu pelajaran yang diharuskan dalam kurikulum kami yang telah terbukti menjadi sebuah tantangan bagi siswa kami adalah fokus dari studi ini. Survei siswa dan instruktur berusaha untuk mengidentifikasi daerah-daerah masalah tertentu. Menggunakan informasi dari survei ini, para peneliti mengembangkan serangkaian video untuk menjelaskan konsep-konsep penting lapangan dan disebarkan ke bagian lapangan. Tujuan dari video adalah untuk memberikan konsistensi di beberapa modalitas yang kami tawarkan kursus kami (termasuk kelas online, dan melalui video conference) dan meningkatkan keseluruhan siswa pemahaman. Proyek ini berusaha untuk menentukan bagaimana tambahan konten yang berfokus pada bahan yang dikenali sebagai "sulit" oleh siswa dan instruktur, dapat mempengaruhi kinerja siswa. Tantangan termasuk penggunaan video di berbagai modalitas dan mendapatkan cukup feedback mahasiswa).
  9. Research conducted by Yao-Chuan Tsai and friends (2017)[35], “The Influence of Video Clips on Travel Intention and Destination Image”. Currently, national tourism organizations are releasing video clips to promote tourism. As a means by which to access information, video clips provide images of a place. However, unlike films and micro films, video clips are short and lack a story line. This research makes use of a video clip, Taiwan’s 2015 Global Tourism Transit Promotion Film, which was produced by the Taiwan Tourism Bureau to exam the immediate impacts of a video clip on viewers’ images of and travel intention toward Taiwan. The results show that both cognitive and affective images of as well as travel intention toward a destination can be influenced by watching a video clip.
    (Saat ini, Organisasi Pariwisata Nasional melepaskan klip video untuk mempromosikan pariwisata. Sebagai sarana yang digunakan untuk mengakses informasi, video klip memberikan gambar tempat. Namun, tidak seperti film dan mikro film, klip video pendek dan kurangnya alur cerita. Penelitian ini membuat penggunaan klip video, Taiwan 2015 Global pariwisata Transit promosi Film, yang diproduksi oleh Biro Wisata Taiwan untuk ujian dampak langsung video klip pada gambar pemirsa dan perjalanan niat menuju Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa gambar kognitif dan afektif serta niat perjalanan menuju tujuan yang dapat dipengaruhi oleh menonton klip video).
  10. Research conducted by Valarie L Akerson and friends (2018)[36], “A Video-Based Measure of Preservice Teachers’ Abilities to Predict Elementary Students’ Scientific Reasoning”. Article History In this mixed methods study, the researchers developed a video-based measure called a Prediction Assessment to determine preservice elementary teachers’ Received abilities to predict students’ scientific reasoning. The instrument is based on 28 December 2016 teachers’ need to develop pedagogical content knowledge for teaching science.Developing a knowledge base for aiding teachers in their abilities to predict Accepted students’ scientific reasoning promotes student learning because it enables 19 June 2017 teachers to understand students’ current conceptions and to be able to build lessons to improve upon those ideas.
    (Artikel sejarah ini beragam metode penelitian, para peneliti mengembangkan ukuran video berbasis disebut prediksi penilaian untuk menentukan dasar pelayanan guru diterima kemampuan untuk memprediksi siswa ilmiah penalaran. Instrumen ini didasarkan pada 28 Desember 2016 guru perlu mengembangkan pedagogis konten pengetahuan untuk mengajar ilmu pengetahuan. Mengembangkan pengetahuan dasar untuk membantu guru dalam kemampuan mereka untuk memprediksi diterima mahasiswa ilmiah penalaran mempromosikan pembelajaran karena memungkinkan 19 Juni 2017 guru untuk memahami siswa saat ini konsepsi dan mampu membangun pelajaran memperbaiki ide-ide tersebut).

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat SMK Islamic Village Tangerang

SMK Islamic Village Tangerang berdiri pada tahun 1998. Pada awal berdirinya SMK Islamic Village Tangerang hanya memiliki satu jurusan yaitu Akuntasi. Saat ini, SMK Islamic Village Tangerang sudah memiliki empat jurusan yaitu Akuntasi, Multimedia, Teknik Komputer Jaringan, dan Desain Komunikasi Visual. SMK Islamic Village Tangerang adalah sekolah yang bernaung dibawah Yayasan Islamic Village.

SMK Islamic Village Tangerang berada di Komplek Islamic Village yang berlokasi di Jl. Islamic Raya Blok C2 No 1, Kelapa Dua, Cibodas, Kab.Tangerang, Banten, 15810. Sekolah ini mempunyai luas lahan 3000 m2.

SMK Islamic Village Tangerang mempunyai motto Santun, Terampil, Disiplin, dan Mandiri. Sekolah ini telah meluluskan ribuan siswa yang telah bekerja di beberapa perusahaan swasta maupun instansi Pemerintah. SMK Islamic Village mempunyai beberapa jaringan kerjasama diantaranya Bank BTN, PT. Telkom, Jamsostek, dll. Prestasi yang pernah diraih oleh SMK Islamic Village Tangerang yaitu Juara I dan Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Jabodetabek di Universitas Mercubuana, Juara II Lomba Disain Grafis Tingkat Kab.Tangerang, Juara I Kejurda Karate, dll.

Visi dan Misi SMK Islamic Village Tangerang

Visi

Menjadikan SMK Islamic Village Tangerang sebagai penghasil tamatan yang beriman, terdidik, mandiri, memiliki Pengetahuan dan Keterampilan.

Misi

  1. Melaksanakan Pendidikan yang berorientasi Islam.
  2. Pemberdayaan kemampuan spesialisasi, intelektual dan emosional peserta didik melalui program pendidikan berorientasi kecakapan hidup.
  3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tamatan yang siap kerja
  4. Menyiapkan tenaga trampil yang memiliki etos kerja dan kepribadian
  5. Menciptakan sekolah yang berdisiplin tinggi.

Struktur Organisasi SMK Islamic Village Tangerang

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Islamic Village Tangerang

 

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang dan tanggung jawab yang ada pada struktur organisasi pada SMK Islamic Village Tangerang :

  1. Kepala Sekolah
    1. Wewenang :
      1. Membuat kebijakan mutu organisasi
      2. Mengarahkan kegiatan.
      3. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
      4. Melakukan pengawasan dan supervisi tugas guru dan staf.
      5. Menentukan atau mengusulkan siswa memperoleh beasiswa.
      6. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
      7. Merevisi personal struktur organisasi.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Membuat program kerja organisasi.
      2. Bertanggung jawab atas bimbingan dan penyuluhan disekolah.
      3. Bertanggung jawab seluruh kegiatan ketata usahaan.
      4. Meningkatkan kualitas SDM.
  2. Kabag Tata Usaha
    1. Wewenang :
      1. Penyusunan administrasi keuangan.
      2. Penyusunan administrasi perlengkapan.
      3. Pelaksanaan administrasi siswa.
      4. Pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana.
      5. Pelaksanaan administrasi kurikulum.
      6. Memberikan masukan atau pendapat untuk peningkatan mutu dan peningkatan pelayanan pendidikan.
      7. Memberikan masukan atau pertimbangan tentang kenaikan tingkat pelulusan siswa.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Mempertanggung jawabkan seluruh pekerjaan administratif kepada kepala sekolah.
      2. Mempertanggung jawabkan atas pengajuan sarana dan prasarana kepada kepala sekolah.
      3. Mempertanggung jawabkan segala pemasukan dan pengeluaran.
      4. Mengelola Sistem Manajemen Mutu Organisasi.
      5. Menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.
  3. Wakasek Kurikulum
    1. Wewenang :
      1. Mengontrol pelaksanaan KBM sehari-hari.
      2. Melakukan koordinasi dengan bidang keahlian terkait dalam mengembangkan kurikulum.
      3. Mengembangkan kurikulum sesuai tuntutan perkembangan teknologi.
      4. Mengikuti pemantapan/Work shop untuk meningkatkan kompetensi.
      5. Melakukan tindakan koordinasi pelaksanaan studi banding.
      6. Mengambil inisiatif pembinaan lomba-lomba bidang akademis.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Menganalisis dan mengembangkan kurikulum sesuai tuntutan perkembangan teknologi.
      2. Menyediakan perangkat pengoperasionalan pendukung pendidikan dan pelatihan.
      3. Membuat proposal pengembangan program pendidikan dan pelatihan.
      4. Membantu guru dalam penyusunan satuan acara pembelajaran.
  4. Wakasek Kesiswaan
    1. Wewenang :
      1. Menyeleksi Calon Siswa Baru.
      2. Membagi Tugas Pembinaan Kepada Guru Pembina Osis.
      3. Mengontrol Pelaksanaan Pembinaan Osis.
      4. Mengusulkan calon pembina osis dan pembina ekstakurikuler.
      5. Memberikan masukan atau pendapat guna peningkatan mutu dan peningkatanpelayanan pendidikan.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Melaksanakan Penerimaan Siswa Baru.
      2. Membuat Program Pembinaan Kesiswaan atau Osis.
      3. Mengkoordinir Pembina Osis Sekolah Dalam Pelaksanaan Tugas.
      4. Melaksanakan Bimbingan, Pengarahan Dan Mengendalikan Peserta Diklat Dalam Rangka Menegakkan Disiplin Dan Tata Tertib Sekolah.
  5. Wakasek Sarana dan Prasarana
    1. Wewenang :
      1. Mengatur pendistribusian bahan dan alat pemelajaran.
      2. Mengusulkan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.
      3. Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
      4. Merencanakan dan melaksanakan program pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Membuat program pemeliharaan/pengadaan saranadan prasarana.
      2. Merencanakan anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana.
      3. Membuat inventaris sarana dan prasarana.
  6. Wakasek Humas
    1. Wewenang :
      1. Memeriksa dan menyetujui rencana praktik kerja industri tiap program keahlian.
      2. Memberikan pembekalan praktik kerja industri untuk siswa dan orang tua atau wali murid.
      3. Pengantaran, memonitoring, dan penjemputan peserta didik prakerin.
      4. Menyelesaikan permasalahan (apabila ada) selama pelaksanaan prakerin.
      5. Mengusulkan pembukaan Kompetensi Keahlian yang diminati atau dibutuhkan masyarakat.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Membuat program kerja humas.
      2. Mensosialisasikan dan mempromosikan program sekolah ke industri dan masyarakat terkait.
      3. Membantu wilayah lingkungan sekolah dalam kegiatan social dan kegiatan-kegiatan lainya.
  7. Ka. Program Akuntansi
    1. Wewenang :
      1. Mengusulkan personil uji kompetensi keahlian Akuntansi.
      2. Menentukan personil dalam struktur organisasi Kompetensi Keahlian Akuntansi.
      3. Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Akuntansi.
      4. Mengusulkan anggaran kompetensi keahlian Akuntansi.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan Akuntansi.
      2. Mengembangkan perangkat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Akuntansi.
      3. Mengelola pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Kompetensi Keahlian Akuntansi.
      4. Menyusun program kerja Kompetensi Keahlian Akuntansi.
  8. Ka. Program Multimedia
    1. Wewenang :
      1. Mengusulkan personil uji kompetensi keahlian Multimedia.
      2. Menentukan personil dalam struktur organisasi Kompetensi Keahlian Multimedia.
      3. Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Multimedia.
      4. Mengusulkan anggaran kompetensi keahlian Multimedia.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan Multimedia.
      2. Mengembangkan perangkat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Multimedia.
      3. Mengelola pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Kompetensi Keahlian Multimedia.
      4. Menyusun program kerja Kompetensi Keahlian Multimedia.
  9. Ka. Program Teknik Komputer Jaringan (TKJ)
    1. Wewenang :
      1. Mengadakan koordinasi dengan Guru dalam mendistribusikan siswa ke industri.
      2. Menentukan personil dalam struktur organisasi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
      3. Mengusulkan personil uji kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan.
      4. Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
    2. Tanggung Jawab :
      1. Menyusun program kerja Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
      2. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
      3. Mengembangkan perangkat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
      4. Mengelola pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
  10. Ka. Program Desain Komunikasi Visual
    1. Wewenang :
      1. Mengusulkan personil uji kompetensi keahlian Desain Komunikasi Visual.
      2. Menentukan personil dalam struktur organisasi Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual.
      3. Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual.
      4. Mengusulkan anggaran kompetensi keahlian Desain Komunikasi Visual.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Menyusun program kerja Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual.
      2. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan Desain Komunikasi Visual.
      3. Mengembangkan perangkat pembelajaran di Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual.
      4. Mengelola pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual.
  11. Dewan Guru
    1. Wewenang :
      1. Memberi penilaian hasil belajar.
      2. Memberi sanksi dan penghargaan kepada siswa.
      3. Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan bidang studi.
      4. Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
    2. Tanggung Jawab :
      1. Guru harus menuntun murid-murid belajar.
      2. Memberikan bimbingan kepada murid.
      3. Melakukan pembinaan terhadap diri anak (kepribadian, watak, dan jasmani).
      4. Tanggung jawab meningkatkan profesional guru.
  12. Siswa dan Siswi
    1. Wewenang :
      1. Belajar dan Mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).
      2. Berbuat Baik Kepada Guru dan Teman di Sekolah.
      3. Menaati tata tertib sekolah.
      4. Turut membina suasana sekolah yang aman, tertib dan tenteram, di mana suasana keagamaan menjadi dominan.
      5. Senantiasa menjaga kebersihan kelas dan lingkungannya.
      6. Memelihara keamanan dan ketertiban kelas sehingga suasana belajar menjadi aman, tentram dan nyaman.

Data Guru dan Staff

Tabel 3.1 Data Guru dan Staf

Product Information (Informasi Produk)

Produk

Media Video Profile merupakan salah satu rancangan untuk menyampaikan promosi dan informasi tentang SMK Islamic Village Tangerang. Video Profile ini menjelaskan semua informasi tentang sekolah mulai dari gedung sekolah, ruang kelas, lab-lab sekolah, serta fasilitas sarana dan prasarana sekolah SMK Islamic Village Tangerang.

Bentuk media Video Profile merupakan permintaan dari stakeholder sebagai media promosi dan informasi agar menjadi daya tarik calon siswa atau siswi baru untuk bergabung pada sekolah SMK Islamic Village Tangerang. Melalui perancangan Video Profile diharapkan mampu meningkatkan target pemasaran dalam meningkatkan jumlah siswa atau siswi SMK Islamic Village Tangerang.

Latar Belakang Produk

Saat ini media promosi dan informasi yang digunakan oleh SMK Islamic Village Tangerang masih berupa media cetak seperti : Banner, Brosur, Spanduk, flyer, dan Merchandise. Sehingga bentuk promosi dan informasi tersebut dilihat masih kurang dalam menjelaskan informasi tentang sekolah SMK Islamic Village Tangerang agar calon siswa atau siswi dan masyarakat umum mendapatkan informasi yang terbaru atau up to date. Melalui video profile ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah calon siswa atau siswi baru yang mendaftar pada sekolah SMK Islamic Village Tangerang. Serta dapat dipergunakan oleh pihak sekolah untuk melakukan promosi kepada calon siswa atau siswi dan masyarakat umum setiap tahunnya.

Perkembangan Produk

SMK Islamic Village membutuhkan media promosi dan informasi yang lebih menarik dengan membuat video profile agar penyampaian informasi menjadi akurat dan up to date. Video profile yang dibuat akan ditambahkan dengan unsur effect, gambar, dan audio agar menarik minat calon siswa atau siswi baru dan masyarakat umum untuk bergabung dengan SMK Islamic Village Tangerang dan diharapkan mencapai target yang diharapkan sekolah setiap tahunnya sebesar 20%.

Material Produk

Dalam proses pembuatan Video Profile, alat-alat yang digunakan yaitu :

Tabel 3.2. Material Produk

Spesifikasi Produk

Perancangan media promosi dan informasi berupa Video Profile pada SMK Islamic Village yang berdurasi 06.20 menit untuk menunjang promosi dan informasi kepada calon siswa atau siswi baru. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan sebagai berikut:

  1. Manfaat
    1. Untuk menarik minat calon siswa atau siswi baru.
    2. Menambah media promosi dan informasi sekolah.
    3. Dikenal oleh masyarakat luas.
  2. Kelebihan
    1. Menghasilkan media promosi dan informasi yang terbaru atau up to date.
    2. Mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat luas.
    3. Tampilan lebih menarik secara visualisasi.
  3. Kekurangan
    1. Proses produksi membutuhkan waktu yang lama dan sulit.
    2. Membutuhkan biaya produksi yang besar.
    3. Membutuhkan peralatan yang lengkap dan memadai.

Harga Produk

Dalam perancangan video profile ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena dalam pembuatan video profile ini membutuhkan seorang sutradara, kameramen, editor dan beberapa kru pembantu serta pemeran atau pemain yang memerankan video profile sekolah tersebut.

Market Analysis

Market analysis yaitu investigasi dalam pelaksanaan marketing untuk menentukan menarik atau tidaknya suatu produk. Dalam hal ini berkaitan dengan promosi dan informasi yang disajikan mengenai kondisi pasar pesaingnya. Terdapat 2 (dua) aspek yang sangat berpengaruh :

Market Positioning

Market positioning yang dilakukan oleh SMK Islamic Village Tangerang dalam merancang dan memasarkan video profile agar menarik minat calon siswa atau siswi baru dan masyarakat umum supaya meningkatkan angka pendaftaran yang telah ditargetkan oleh sekolah.

SMK Islamic Village Tangerang merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang pendidikan. Dengan adanya video profile ini diharapkan calon siswa atau siswi mengetahui informasi tentang sekolah SMK Islamic Village Tangerang.

Perancangan video profile SMK Islamic Village Tangerang ini nantinya akan di implementasikan melalui DVD, media sosial seperti Youtube, facebook, dll. Sehingga melalui perancangan video profile ini dapat menarik minat calon siswa atau siswi baru.

Kondisi Pesaing

SMK Islamic Village Tangerang saat ini merupakan salah satu sekolah yang sedang berkembang, yang dimana didalam perkembangannya tersebut memiliki beberapa sekolah baik negeri maupun swasta. Adapun pesaing SMK Islamic Village Tangerang antara lain :

Tabel 3.3. Kondisi Pesaing

 

Potensial Market

Media Video Profile sebagai sarana promosi dan informasi ini ditujukan untuk calon siswa atau siswi baru, relasi, dan masyarakat agar mengetahui informasi dan ruang lingkup sekolah SMK Islamic Village Tangerang.

Potensi pasar dari lembaga ini berada di Kabupaten Tangerang. Target market pada tahun-tahun berikutnya akan meningkat sebesar 20% siswa atau siswi baru. SMK Islamic Village Tangerang berusaha menarik minat calon siswa atau siswi baru dengan membuat video profile yang menarik dan up to date.

Market Segmentation

  1. Geografi : Wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Sekitarnya.
  2. Demografi :
    1. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
    2. Kelas Ekonomi : Menengah
    3. Usia :15-17 Tahun
    4. Sasaran :
    1. Siswa dan Siswi SMP.
    2. Relasi.
    3. Transfer atau Pindahan.
    4. Masyarakat.
  3. Psikografi :

Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa-siswi transfer, relasi, dan masyarakat umum untuk mengetahui informasi lebih detail tentang sekolah SMK Islamic Village Tangerang dan yang ingin melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Marketing Objektive (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan informasi tentang SMK Islamic Village Tangerang berupa video profile sebagai sarana promosi dan informasi agar dapat menarik minat calon siswa atau siswi baru untuk bergabung dengan di SMK Islamic Village Tangerang. Melalui video profile ini diharapkan persentase angka pendaftaran siswa atau siswi baru dapat meningkat.

Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh SMK Islamic Village Tangerang yaitu menggunakan video profile melalui DVD, media sosial seperti youtube, facebook, dll. Video profile akan digunakan pada saat penerimaan siswa atau siswi baru, presentasi ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan pertemuan dengan orang tua siswa atau siswi baru.

Tabel 3.4. Analisis SWOT

Budget Produksi Media

Budget produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan media video profile adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5. Budget Produksi Media

 

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Pembuatan video profile ini menggunakan 1 unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i7-4500U CPU @ 1.80GHz
  2. Monitor : LCD 14 inchi"
  3. Mouse : Wireless Mouse Invisible Optic
  4. Keyboard : Standard Ps/2
  5. RAM : 8 GB
  6. Harddisk : 1 TB
  7. Speaker : Maxx Audio 4

Software yang digunakan

Dalam konsep media promosi dan informasi, penulis menggunakan software :

  1. Adobe Premier Pro
  2. Adobe After Effect


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap I

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II berisi hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap II

 

Keterangan:
M (Mandotary) : Penting
D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting
I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap III

 

Keterangan:
T (Technical) – H (High)
O (Operational) – M (Middle)
E (Economi) – L (Low)

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari proses pengalaman penulis setelah melakukan penelitian di SMK Islamic Village Tangerang yaitu :

  1. Dengan adanya media berbasis video profile ini diharapkan calon siswa atau siswi mendapatkan informasi secara lengkap tentang profile sekolah, fasilitas, visi misi, dan keunggulan keunggulan yang dimiliki oleh SMK Islamic Village Tangerang.
  2. Dalam merancang video profile yang memiliki daya tarik dengan cara menampilkan informasi profile sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan fasilitas yang dimiliki sekolah dengan cara menyatukan berbagai effect visual yaitu animasi teks, gambar, dan backsound dengan durasi yang tidak terlalu panjang sehingga dapat menarik perhatian calon siswa atau siswi baru.
  3. Target yang diharapkan yaitu memberikan informasi dan promosi kepada calon siswa atau siswi baru tentang SMK Islamic Village Tangerang dan mencapai persentase 20% jumlah calon siswa atau siswi baru yang akan mendaftar atau bergabung di SMK Islamic Village Tangerang.

Saran

Dengan adanya media promosi dan informasi pada SMK Islamic Village ini penulis menyarankan :

  1. Dengan adanya media promosi dan informasi berbentuk video profile, diharapkan media tersebut dipergunakan agar visi dan misi SMK Islamic Village Tangerang dapat tercapai.
  2. Video profile sebaiknya ditampilkan pada saat proses penerimaan calon siswa atau siswi baru, agar dapat menarik calon siswa atau siswi baru untuk bergabung dengan SMK Islamic Village Tangerang.
  3. SMK Islamic Village Tangerang diharapkan dapat menampilkan video profile dalam program promosi baik didalam maupun diluar lingkungan Sekolah agar calon siswa atau siswi baru yang bergabung atau masuk dapat meningkat setiap tahunnya.

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

 


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Nurarifin