SI1521489057

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO KAMPUNG MARKISA

GUNA PENUNJANG INFORMASI PADA DINAS

KEBUDAYAAN PARIWISATA PERTAMANAN

KOTA TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1521489057

NAMA : Andri Rikardo


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO KAMPUNG MARKISA

GUNA PENUNJANG INFORMASI PADA DINAS

KEBUDAYAAN PARIWISATA PERTAMANAN

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489057
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
           
Ketua Program Studi
           
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
           
NIP : 006095
           
NIP : 073009


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN MEDIA VIDEO KAMPUNG MARKISA

GUNA PENUNJANG INFORMASI PADA DINAS

KEBUDAYAAN PARIWISATA PERTAMANAN

KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489057
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 12003
   
NID : 12002




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO KAMPUNG MARKISA

GUNA PENUNJANG INFORMASI PADA DINAS

KEBUDAYAAN PARIWISATA PERTAMANAN

KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489057
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO KAMPUNG MARKISA

GUNA PENUNJANG INFORMASI PADA DINAS

KEBUDAYAAN PARIWISATA PERTAMANAN

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489057
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik dilingkungan Universitas Raharja, maupun Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sangsi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1521489057


 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;







ABSTRAK

Media audio-visual telah menjadi salah satu media pendukung dalam penyampaian informasi dan promosi yang sangat efektif, serta lebih menarik untuk penyajiannya. Kampung Markisa adalah salah satu tempat Kampung Wisata yang terletak di Daerah Kota Tangerang. Permasalahannya, media informasi dan promosi yang digunakan sebelumnya oleh Kampung Markisa, yaitu berupa media sederhana seperti media cetak berupa brosur, hal ini membuktikan bahwa informasi dan promosi masih belum efektif untuk diinformasikan kepada pengunjung wisata Kampung Markisa. Video promosi yang ditampilkan meliputi : Profil Kampung Markisa, Kolam Budidaya Ikan Tawar, Tanaman Kelompok Wanita Tani (KWT), Mural ART 3D, Tanaman Kampung Markisa, Ipal, Saung Markisa, dan Penetapan Sebagai Kampung Pancasila yang ada di Kampung Markisa, yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan masyarakat untuk berkunjung ke Kampung Markisa. Metode penelitian yang digunakan meliputi : Pengumpulan Data, Analisa SWOT, Analisa Perancangan Media Dengan menggunakan aplikasi : Adobe Premiere Pro CS6, Adobe Audition CS6 dan Konsep Produksi Media (KPM) yang didalamnya meliputi Preproduction, Production dan Postproduction. Media yang dibutuhkan dan mampu menunjang informasi dan promosi pada Kampung Markisa adalah video promosi. Melalui perancangan video promosi ini, dapat membantu Kampung Markisa dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai Kampung Wisata yang ada di Kampung Markisa sehingga akan meningkatkan daya tarik pengunjung setiap tahunnya dan Kampung Markisa dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Kata Kunci: Vidio Promosi, Informasi


ABSTRACT


Audio-visual media has become one of the supporting media in delivering information and promotion that is very effective, and more attractive for its presentation. Kampung Markisa is one of the places in Kampung Wisata located in Tangerang City area. The problem, information media and promotion used previously by Kampung Markisa, which is a simple media such as print media in the form of brochures, it proves that the information and promotion is still not effective to be informed to Visitors to Kampung Markisa. The promotional videos featured include: Kampung Markisa profile, freshwater aquaculture pond, farmer's Peasant Group (KWT), 3D ART Mural, Kampung Markisa plant, Ipal, Saung Markisa, and the establishment as a village of Pancasila in Kampung Markisa, which aims to improve the attraction of tourists and people to visit Kampung Markisa. The research methods used include: Data collection, SWOT analysis, Media planning analysis by using the application: Adobe Premiere Pro CS6, Adobe Audition CS6 and Media production concept (KPM) that includes Preproduction, Production and Postproduction. Media that is needed and able to support information and promotion at Kampung Markisa is a promotional video. Through the design of this promotional video, can help Kampung Markisa in delivering information and promotion about Kampong Wisata in Kampung Markisa so that it will improve the attraction of visitors every year and Kampung Markisa can be more Known to the wider community.

Keywords: Video, promotion, information




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO KAMPUNG MARKISA GUNA PENUNJANG INFORMASI PADA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PERTAMANAN KOTA TANGERANG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulisan tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.Ti selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dengan sangat detail kepada peneliti.
  6. Bapak Muhamad Kailani, S.Kom, selaku Stakeholder yang telah memberikan waktu dan tempatnya untuk melakukan penelitian dengan sangat baik.
  7. Bapak Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materi sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1521489057








Daftar isi


DAFTAR BAGAN

  1. Bagan 3.1 : Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang
  2. Bagan 4.1 : Tahap Konsep Produksi Media(KPM)
  3. Bagan 4.2 : Tahap Pre Production
  4. Bagan 4.3 : Tahap Production
  5. Bagan 4.4 : Tahap Post Production

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 : Literature Review
  2. Tabel 3.1 : Material Produk
  3. Tabel 3.2 : Tabel Analisis SWOT
  4. Tabel 3.3 : Budget Produksi Media
  5. Tabel 3.4 : Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.5 : Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.6 : Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.7 : Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 : Script Writing
  10. Tabel 4.2 : Rundown
  11. Tabel 4.3 : Daftar Pemain dan Crew
  12. Tabel 4.4 : Time Schedule Produksi
  13. Tabel 4.5 : Anggaran/Budget Produksi
  14. Tabel 4.6 : Kesan Visual Effect

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1  : Tampilan Adobe Premiere Pro CS6
  2. Gambar 2.2  : Tampilan Adobe Audition Pro CS6
  3. Gambar 4.1  : Storyboard Bumper Opening
  4. Gambar 4.2  : Storyboard Spot Jalan Arah Kampung Markisa
  5. Gambar 4.3  : Storyboard Foto Peresmian Kampung Markisa
  6. Gambar 4.4  : Storyboard Rumah Penjual Pot dan Bunga
  7. Gambar 4.5  : Storyboard Taman Toga
  8. Gambar 4.6  : Storyboard Posyandu Kampung Markisa
  9. Gambar 4.7  : Storyboard Saung Markisa
  10. Gambar 4.8  : Storyboard Stockshot Pohon Markisa
  11. Gambar 4.9  : Storyboard Pintu Masuk Kampung Markisa
  12. Gambar 4.10 : Storyboard Stockshot Pohon Markisa
  13. Gambar 4.11 : Storyboard Contoh Rumah Sehat
  14. Gambar 4.12 : Storyboard Tanaman Kampung Markisa
  15. Gambar 4.13 : Storyboard Stockshot Pohon Markisa
  16. Gambar 4.14 : Storyboard Kolam Budidaya Ikan Tawar
  17. Gambar 4.15 : Storyboard Stockshot Pohon Markisa
  18. Gambar 4.16 : Storyboard Mural ART 3D
  19. Gambar 4.17 : Storyboard Tanaman Kelompok Wanita Tani (KWT)
  20. Gambar 4.18 : Storyboard Stockshot Cuci Tangan
  21. Gambar 4.19 : Storyboard Gotong Royong
  22. Gambar 4.20 : Storyboard Situasi Kampung Markisa
  23. Gambar 4.21 : Storyboard Saluran Air
  24. Gambar 4.22 : Storyboard Ipal
  25. Gambar 4.23 : Storyboard Situasi Kampung Markisa
  26. Gambar 4.24 : Storyboard Penetapan Kampung Markisa sebagai Kampung Pancasila
  27. Gambar 4.25 : Storyboard Kampung Markisa dan Alamat
  28. Gambar 4.26 : Kamera Canon EOS 60D
  29. Gambar 4.27 : Monopod
  30. Gambar 4.28 : Drone DJI AIR MAVIC
  31. Gambar 4.29 : Menampilkan Video dan Logo Kota Tangerang
  32. Gambar 4.30 : Menampikan Video Jalanan Arah Kampung Markisa
  33. Gambar 4.31 : Menampilkan Video Peresmian Kampung Markisa
  34. Gambar 4.32 : Menampikan Video Rumah Penjual Pot dan Bunga
  35. Gambar 4.33 : Menampilkan Video Tanaman Toga
  36. Gambar 4.34 : Menampilkan Video Posyandu Marksia
  37. Gambar 4.35 : Menampilkan Video Saung Markisa
  38. Gambar 4.36 : Menampilkan Video Stockshot Pohon Markisa
  39. Gambar 4.37 : Menampilkan Video Pintu Masuk Kampung Markisa
  40. Gambar 4.38 : Menampilkan Video Stockshot Pohon Markisa
  41. Gambar 4.39 : Menampilkan Video Contoh Rumah Sehat
  42. Gambar 4.40 : Menampilkan Video Tanaman Kampung Markisa
  43. Gambar 4.41 : Menampilkan Video Stockshot Pohon Markisa
  44. Gambar 4.42 : Menampilkan Video Kolam Budidaya Ikan Air Tawar
  45. Gambar 4.43 : Menampilkan Video Stockshot Pohon Markisa
  46. Gambar 4.44 : Menampilkan Video Mural ART 3D
  47. Gambar 4.45 : Menampilkan Video Tanaman Kelompok Wanita Tani (KWT)
  48. Gambar 4.46 : Menampilkan Video Stockshot Cci Tangan
  49. Gambar 4.47 : Menampilkan Video Gotong Royong
  50. Gambar 4.48 : Menampilkan Video Situasi Kampung Markisa
  51. Gambar 4.49 : Menampilkan Video Saluran Air
  52. Gambar 4.50 : Menampilkan Video Instalasi Ipal
  53. Gambar 4.51 : Menampilkan Video Situasi Kampung Marksia
  54. Gambar 4.52 : Menampilkan Video Penetapan Kampung Markisa sebagai Kampung Pancasila
  55. Gambar 4.53 : Menampilkan Video Rumah Warga Kampung Markisa dan Menambahkan Teks Alamat Kampung Markisa


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Promosi menjadi salah satu cara penting untuk menginformasikan sesuatu, yang mempunyai nilai jual. Nilai jual disini pun bisa berupa mereka yang mempunyai usaha di bidang penjualan, bidang jasa, bidang pendidikan, bidang kesehatan dan masih banyak lagi. Pada zaman modern sekarang ini sudah bermacam – macam media yang bisa digunakan sebagai media promosi, mulai dari cara offline hingga online. Cara promosi menggunakan media offline biasanya menggunakan spanduk, brosur, banner, video, dan serta masih banyak lagi. Sementara itu, cara promosi menggunakan media online pun bervariasi, mulai dari bisa mempromosikan pada website atau melalui media – media sosial yang sekarang ini sedang banyak digunakan masyarakat.

Media video saat ini paling menjadi sorotan, sebagai sarana promosi dan informasi, karena audio visual dirasa lebih baik dari segi informasi audio dan visual. Penyampaian media video sebagai promosi dianggap lebih menarik oleh mereka yang membutuhkan promosi tersebut. Durasi waktu yang ditawarkan pada media video pun dirasa cukup untuk menginformasikan promosi yang dimaksud.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang resmi berdiri pada tanggal 1 Desember 2016 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis yang berada di bawah Pemerintahan Kota Tangerang,mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pertamanan dan Dekorasi Kota yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan pada Daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta fungsi dinas sebagai perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan, pariwista, pertamanan dan dekorasi kota, penulis merealisasikan dan menjadikannya topik pembahasan skripsi dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO KAMPUNG MARKISA GUNA PENUNJANG INFORMASI PADA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PERTAMANAN KOTA TANGERANG” .

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah disampaikan, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan, yaitu:

  1. Media apa yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang?
  2. Konsep video Kampung Markisa seperti apa yang dibutuhkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang agar media video lebih menarik?
  3. Strategi informasi seperti apa yang dilakukan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang untuk menarik masyarakat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari permasalahan yang ada lebih terarah, maka diperlukan pembatasan ruang lingkup dari perancangan video Kampung Markisa yang akan dibuat. Adapun perancangan video Kampung Markisa pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang meliputi hal-hal yang akan digunakan sebagai media penunjang informasi terkait dengan seluruh ruang lingkup Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang ini nantinya pun akan memberikan informasi – informasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Untuk membantu developer dan/ Agent dalam penyampaian informasi dan promosi yang dibutuhkan dengan lengkap dan update, terkait dengan keseluruhan ruang lingkup Perumahan Persada Banten.

  2. Untuk merancang media video promosi Perumahan Persada Banten dengan konsep video yang lebih kreatif dan inovatif berbasis motion graphic 2D sebagai daya tarik utama menyampaikan informasi dan promosi Perumahan Persada Banten.

  3. Untuk meningkatkan minat calon konsumen/pembeli baru pada Perumahan Persada Banten serta membantu kegiatan promosi tim marketing.

Manfaat Penelitian

  1. Memiliki media penunjang informasi dan promosi tambahan dengan menggunakan video Kampung Markisa diharapkan bermanfaat sebagai penunjang informasi yang efektif, lengkap, dan menarik dari segi tampilan.

  2. Dengan adanya video Kampung Markisa pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang yang informatif dapat menarik minat masyarakat untuk menjadikan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang sebagai pilihan yang tepat khusus yang utama.

  3. Melalui strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan implementasi melalui CD/DVD, sosial media seperti Youtube atau Instagram, sehingga Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang dikenal khalayak luas serta masyarakat juga dapat mengetahui informasi mengenai video kampung markisa.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data–data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video kampung markisa berbasis media elektronik, menggunakan beberapa metode penelitian. Metode yang digunakan ialah sebagai berikut:

Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Metode observasi dilakukan guna pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian skripsi yaitu pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang untuk membantu dalam perancangan media video kampung markisa pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.

  2. Wawancara

    Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara komunikasi dua arah atau bertatap muka secara langsung dengan narasumber, untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang apa saja hal dibutuhkan dan diinginkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang dalam video kampung markisa dan diadakan pertemuan dengan beberapa staf Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang, stakeholder, di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.

  3. Studi Pustaka.

    Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang berupa teori tulisan, memperoleh data dari membaca, memahami dan mempelajari buku–buku, jurnal, dan media tertulis lainnya yang terkait dengan penelitian penulisan laporan skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting.

Analisis SWOT

Dalam perancangan media video promosi ini dilakukan analisa SWOT (Strengths = Kekuatan, Weaknesses = Kelemahan, Opportunities = Peluang, Threats = Ancaman). Analisa ini dilakukan bertujuan sebagai acuan dalam pembuatan media video kampung markisa pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.

Analisis Perancangan Media

Analisa perancangan video kampung markisa pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang sebagai penunjang informasi menggunakan aplikasi komputer grafis, dengan menggunakan software Adobe Premiere Pro CS6 dan Adobe Audition Pro CS6.

Konsep Produksi Media (KPM)

Metode Konsep Produksi Media dibagi menjadi 3 bagian, antara lain sebagai berikut :

  1. Pre Production

    Menjelaskan tentang hal – hal yang akan dilakukan sebelum kegiatan production berlangsung seperti membuat rundown ataupun menulis script.

  2. Production

    Menjelaskan tentang pelaksanaan produksi yang meliputi kerjasama bersama – sama dengan tim dalam pengambilan media video serta membuat catatan pengambilan media video yang sudah atau akan dilakukan.

  3. Post Production

    Merupakan tahap akhir dari produksi yang dimana akan langsung berlanjut ke tahap editing dan mixing.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I menjelaskan tentang Latar Belakang Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan yang menjelaskan tentang keterangan masing – masing Bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II menjelaskan tentang Teori Umum, Teori Khusus dan Literature Review sebagai landasan yang ada dalam penelitian skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab III menjelaskan secara rinci tentang gambaran – gambaran umum obyek yang diteliti meliputi sejarah Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab masing – masing jabatan pada lembaga sekolah, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategy (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan dan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Bab IV menjelaskan tentang konsep – konsep yang ada pada produksi media, yaitu sebagai berikut : Preproduction, Production dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran untuk Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang sebagai pemecahan permasalahan dan perancangan yang telah selesai dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Mencakup seluruh referensi yang digunakan dalam laporan skripsi.

LAMPIRAN

Seluruh lampiran – lampiran yang dikumpulkan guna melengkapi suatu lampiran.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Pengertian Perancangan yaitu menurut Nadaek, dkk (2016:54).[1], “Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik."

Pengertian perancangan menurut Dana Pranata, dkk (2015:27).[2]“Perancangan adalah Proses rancang bangun sistem serta menulis spesifikasi desain yang detail dan menyusun rencana-rencana implementasi.”

Jadi kesimpulannya, perancangan adalah merancang atau men-desain sebuah sistem yang dimana langkah-langkah dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem dapat berfungsi dengan baik.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Wibowo, dkk (2017 : 62).[3], Perancangan secara umum terdiri dari:

  1. a. Persiapan Data

    Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

  2. b. Ide

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  3. c. Konsep

    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  4. d. Media

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dan lain-lain.

  5. e. Visualisasi

    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  6. f. Produksi

    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

    Konsep Dasar Informasi

    Pengertian Data

    Menurut Eka Iswandy (2015:73).[4]“Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep”.

    Sementara, menurut Nydia Nordica Binilang, dkk (2017:1436).[5]“Data adalah sekumpulan informasi, dalam pengertian bisnis, data merupakan sekumpulan informasi dalam pengambilan keputusan”.

    Berarti bahwa data adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau sumber dari informasi. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

      1. Teks, adalah bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran berupa sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol.

      2. Data yang terformat, adalah data yang terstruktur dengan suatu format tertentu, contoh data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

      3. Citra (Image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

      4. Audio, adalah data dalam bentuk suara seperti suara manusia, suara hewan, alarm, dll.

      5. Video, adalah rekaman gambar hidup yang bergerak dan dilengkapi dengan suara, contohnya suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

      Pengertian Informasi

      Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016:80).[6]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”

      sedangkan, menurut Melan Susanti (2016:92).[7]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang penerimanya”. Berarti, informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai dan berguna.

      Jenis-Jenis Informasi

      Lusyani Sunarya, dkk (2015:80-81).[8]menjelaskan mengenai jenis-jenis informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:

        1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

        2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:

        a. Informasi masa lalu, informasi ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyampaiannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

        b. Informasi masa kini. Dari istilahnya sendiri adalah informasi mengenai pristiwa-pristiwa yang terjadi sekarang.

        Kualitas Informasi

        Menurut Menurut Kusumah Nagara ,dkk (2018:669).[9]Kualitas Informasi merupakan mengukur kualitas output dari sistem informasi,yaitu kualitas yang dihasilkan oleh sistem informasi yang baik adalah informasiyang akurat, relevan, dapat dipahami, dan tepat waktu.

        Nilai Informasi kualitas Informasi terdapat:

          1. Kecermatan (Accuracy) yaitu perbandingan antara informasi yang benar terhadap total informasi yang dihasilkan dalam suatu periode.

          2. Penyajian yang tepat waktu (Timeline) yaitu kegiatan yang menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat informasi tersebut dibutuhkan, yang mampu menutup peluang bagi pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih cepat.

          3. Kelengkapan (Completeness) yaitu adanya relevansi antara informasi dan penggunanya.

          4. Ringkas (Conciseness) yaitu informasi yang disajikan telah diikhtisarkan sesuai kebutuhan pengguna dan bidang-bidang yang menjadi fokus utama.

          Konsep Dasar Promosi

          Pengertian Promosi

          Wahyu Hidayat, dkk (2016:50).[10]menjelaskan bahwa “Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan”.

          Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

          Bentuk Promosi

          Menurut Dewi Immaniar Desrianti, dkk (2015:425-426).[11]beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain:

          1. 1. Personal Selling

            Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

          2. 2. Mass Selling

            Mass Selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

          3. 3. Promosi Penjualan

            Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

          4. 4. Public Relations

            Public Relations (hubungan masyarakat), adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

          5. 5. Direct Marketing

            Direct Marketing (pemasaran langsung), adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi.

            Konsep Dasar Desain

            Pengertian Desain Grafis

            Menurut Lusyani Sunarya dkk (2016:60).[6]Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

            Sementara, Danton Sihombing (2015).[12]“Desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat lewat tipografi dan gambar baik dengan Teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi”.

            Secara umum definisi desain adalah bentuk rumusan dari proses pemikiran pertimbangan dan perhitungan dari desainer yang dituangkan dalam wujud gambar. Pada dasarnya desain dibuat melalui gambaran kasar dahulu untuk mendapatkan ide yang sesuai dengan keinginan melalui storyboard.

            Fungsi – Fungsi Desain

            Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016:60).[6]menjelaskan fungsi-fungsi desain:

              1. Fungsi Informasi, desain selalu menyampaikan informasi dan mengirim pesan secara visual.

              2. Fungsi Identifikasi, desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

              3. Fungsi Persuasi, desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonasi atau getaran emosi lewat bahasa visual sehingga dapat menimbulkan persuasi.

              Konsep Psikologi Warna

              Pengertian Warna

              Menurut Hendi Hendratman (2015:121).[13],“Warna adalah bagian/komponen dari desain. dengan warna kita dapat mempresentasikan suasana hati/mood atau pesan tertentu. karena dapat memperngaruhi suasana hati oleh karena itu warna sangat mempengaruhi psikologi manusia. meskipun di beberapa tempat dan budaya, sebuah warna mempunyai arti yang berbeda, berikut arti warna dalam lingkup yang universal".

              Klasifikasi Warna

              Menurut Sarwo Nugroho (2015:33-36).[14],terdapat lima klasifikasi warna diantaranya yaitu:

              1. 1. Warna Primer

                Warna primer disebut warna pertama atau warna pokok. Disebut warna primer karena warna tersebut tidak dapat dibentuk dari warna lain. Disebut warna pokok karena warna tersebut dapat digunakan sebagai pokok percampuran untuk memperoleh warna-warna yang lain.

              2. 2. Warna Sekunder

                Warna sekunder atau disebut warna kedua adalah warna jadian dari percampuran dua warna primer/pokok/pertama.

              3. 3. Warna Intermediate

                Warna intermediate adalah warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna.

              4. 4. Warna Tersier

                Warna tersier atau warna ketiga adalah warna hasil percampuran dari dua warna sekunder atau warna kedua.

              5. 5. Warna Kuarter

                Warna kuarter atau warna keempat, yaitu warna hasil percampuran dari dua warna tersier atau warna ketiga.

                Jenis atau Bentuk Warna

                1. 1. Merah

                  a) Representasi dari objek alam : Api, darah dll.

                  b) Citra Positif : Emosi Yang Kuat, Energi Keberanian, Perjuangan, Gairah Dan Kemauan Keras.

                  c) Citra Negatif : Nafsu, Aktif, Agresif, Marah, Dominasi, Panas, Bahaya.

                2. 2. Biru Tua

                  a) Representasi dari objek alam : Langit di malam hari.

                  b) Citra positif : Konsentrasi, kooperatif, cerdas, tenang, bijaksana, integratif, banyak teman, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, dll.

                  c) Citra negatif : Kaku, keras, perasa, serius.

                3. 3. Biru Muda

                  a) Representasi dari objek alam : Langit, lautan.

                  b) Citra positif : Ketenangan, ketentraman, kesedihan, teduh, kepercayaan, dll.

                  c) Citra negatif : Santai, tidak enak dimakan.

                4. 4. Hijau

                  a) Representasi dari objek alam : Pohon, tanaman.

                  b) Citra positif : Alami, sehat, rileks, kesuburan, pertumbuhan, penyembuhan, muda, pembaruan, sukses, keinginan, keberuntungan, kebanggaan, kekerasan hati dan berkuasa.

                  c) Citra negatif : Kurang formal, kurang serius, terlalu umum alias kurang unik / ekslusif bagi beberapa orang.

                5. 5. Kuning

                  a) Representasi dari objek : Sinar matahari, lebah, bunga dan jeruk lemon.

                  b) Citra positif : Menonjol, akrab, spontan, semangat, ceria, main-main, kreatif, bebas.

                  c) Citra negatif : Pengecut, tidak punya sikap.

                6. 6. Ungu/Jingga

                  a) Representasi dari objek : Bunga anggrek, buah manggis.

                  b) Citra positif : Spiritual, kebangsawanan, fantasi, mimpi.

                  c) Citra negatif : misteri, sombong, kasar, keangkuhan, kurang teliti, tidak membumi, tidak masuk akal, tidak akrab.

                7. 7. Orange

                  a) Representasi dari objek : Jeruk.

                  b) Citra positif : Energi, semangat, flamboyan, segar, kemajuan, muda, keseimbangan, ceria, hangat, ramah, kreatif.

                  c) Citra negatif : Murah, feminim.

                8. 8. Hitam

                  a) Representasi dari objek : Arang, batu bara, minyak mentah.

                  b) Citra positif : Power, kepatuhan / tunduk, kemakmuran, canggih, anggun, tidak bersalah, sederhana, abadi, berkelas.

                  c) Citra negatif : Simbol kejahatan, formal, kematian, horror, misteri, mistik, alam gaib, ketakutan, berduka.

                9. 9. Coklat

                  a) Representasi dari objek : Tanah / Bumi, kayu, tanaman, kopi / coklat, kotoran, dll.

                  b) Citra positif : Kenyamanan, daya tahan, antik, kekuatan, solidaritas, membumi, tenang, matang dan handal.

                  c) Citra negatif : Kotor, kumal, kuno, konvensional, kurang bersemangat, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan masa depan.

                10. 10. Abu-abu

                  a) Representasi dari objek : Batu, beton, pasir.

                  b) Citra positif : Netral, tidak berpihak, keamanan, kehandalan, kesederhaan, kedewasaan, futuristik, milenium.

                  c) Citra negatif : Kurang energi, tidak menyakinkan, tidak peduli, tidak merangsang, tidak jelas, tidak menarik, kurang intelek, sedih.

                11. 11. Putih

                  a) Representasi dari objek : Awan, salju.

                  b) Citra positif : Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, sederhana.

                  c) Citra negatif : Tidak tegas, kosong, tanpa ekspresi, kurang usaha, santai.

                  Konsep Dasar Tipografi

                  Pengertian Tipografi

                  Pendapat Atalya Sharon Wibowo Turangan, dkk (2016:13).[15]bahwa “Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara, tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain”.

                  Menurut Hendi Hendratman (2015:151).[13],Tata huruf (Typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang penempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal. Selain itu juga seni typografi yang lebih mengutamakan explorasi fisik pada huruf dan mengabaikan segi keterbacaannya, Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

                  Hasil yang disimpulkan dari dua pendapat diatas bahwa tipografi merupakan elemen penting yang sangat diperlukan guna mendukung proses penyampaian pesan verbal maupun virtual dan memiliki ciri khas bentuk huruf dalam desain sebagai simbol komunikasi.

                  Pengertian Layout

                  Puji Anto, dkk (2017:97).[16]menjelaskan “Layout adalah tata letak dari suatu elemen desain yang ditempatkan dalam sebuah bidang yang tujuannya mengatur desain supaya menjadi indah dan menarik. Layout sangat berperan penting dalam perancangan buku pedoman ejaan bahasa Indonesia. Pada perancangan ini menggunakan layout yang menarik disesuaikan dengan segmentasinya, yaitu peserta didik”.

                  Menurut Dewi Desrianti, dkk (2015:288).[11]jenis-jenis layout diantaranya:

                  1. 1. Layout Kasar

                    Adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

                  2. 2. Layout Komprehensif

                    Adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

                  3. 3. Final Artwork

                    Adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

                    Konsep Analisis SWOT

                    Pengertian Analisis SWOT

                    Menurut Mei Iis Susilawati dan Muhammad Harun (2017:112).[17]“menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkan dalam pokok permasalahan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan".

                    Menurut Sri Hermuningsih, dkk (2016:148).[18]“analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths)".

                    Dari dua kutipan diatas pengertian dari analisa SWOT adalah sebuah analisis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan untuk merancang sebuah strategi dalam program kerja yang sedang dikerjakan.

                    Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

                    1. 1. Strategi SO (SO Strategyc)

                      Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.

                    2. 2. Strategi WO (WO Strategic)

                      Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.

                    3. 3. Strategi ST (ST Strategic)

                      Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.

                    4. 4. Strategi WT (WT Strategic)

                      Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi lit WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya amat sedikit memberikan ruang gerak bagi manajemen. Perusahaan telah sampai pada soal mati atau hidup (survival), bahkan mungkin harus memilih untuk melakukan likuidasi.

                      Internal dan Eksternal Pada Analisis SWOT

                      Penelitian dari Zuhrotun Nisak (2015:3).[19]unsur SWOT atau Kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threats) adalah:

                      1. 1. Faktor Eksternal

                        Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.

                      2. 2. Faktor Internal

                        Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini terus mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.

                        Elisitasi

                        Dalam kutipan M. Iqbal Dzulhaq, dkk (2017:1).[20]menurut Siahaan “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

                        Sedangkan menurut Andi Prastomo (2014:166).[21]“elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

                        Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

                          1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

                          2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasi elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI betujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

                          3. Elisitasi tahap II, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.

                          4. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan dan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

                          Teori khusus

                          Konsep Dasar Video

                          Pengertian Video

                          Menurut Ningsih, dkk (2017:44).[22]“menerangkan bahwa “Video adalah gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate”.

                          Menurut Dimas Sasongko Suyatno (2016:12).[23]“Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak”.

                          Disimpulkan bahwa Video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang berupa audio visual dan terdapat ilusi gambar serta fantasi yang bergerak untuk memberikan informasi yang dibahas.

                          Kelebihan dan Kekurangan Video

                          Menurut Ahmad dan Rahmi (2017:32).[24]keuntungan atau kelebihan media berbasis video adalah:

                            1. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain.

                            2. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan.

                            3. Disamping dapat mendorong dan meningkatkan motivasi media video juga dapat menanamkan sikap dari segi-segi afektif lainnya.

                            4. Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar dan kecil, heterogen maupun perorangan.

                            Sedangkan kekurangan media video adalah:

                              1. Video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.

                              2. Gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut.

                              3. Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan.

                              Konsep Dasar Multimedia

                              Pengertian Multimedia

                              Wahyu Hidayat, dkk (2016:50).[10]multimedia adalah sistem yang menggunakan lebih dari satu media presentasi (teks, suara, citra, animasi dan video) secara bersamaan dan melibatkan keikutsertaan pemakai untuk memberikan perintah, mengendalikan dan memanipulasi. Kegiatan berinteraksi yang dilakukan oleh pemakai komputer dengan pengguna komputer tersebut memberikan suatu perintah, maka pengguna komputer tersebut melihat langsung hasilnya pada perangkat keluaran seperti pada monitor.

                              Menurut Deni Darmawan, dkk (2017:634).[25]menjelaskan bahwa multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

                              1. 1. Multimedia Linier

                                Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya adalah TV dan film.

                              2. 2. Multimedia Interaktif

                                Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.

                                Unsur Multimedia

                                Menurut Rizqi Sukma Kharisma, dkk (2015:43).[26]juga mengungkapkan unsur yang terdapat pada Multimedia, yaitu:

                                1. 1. Teks

                                  Merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan. Kebutuhan teks tergantung pada kegunaan aplikasi multimedia.

                                2. 2. Grafik

                                  Grafik merupakan rangka untuk membentuk suatu objek visualisasi tabel. Tabel yang berupa angka dapat disajikan dalam bentuk gambar, garis, batang.

                                3. 3. Gambar

                                  Gambar merupakan cara yang lebih berguna dalam meringkas dan menyajikan data yang kompleks.

                                4. 4. Audio

                                  Audio merupakan salah satu unsur penting dalam multimedia. Ada tiga belas jenis objek bunyi yang terdapat dalam produksi multimedia, yakni format waveform audio, aiff dat, ibf, mod, rni, sbi, snd, voc, au, MIDI soundtrack, compact disk audio, dan MP3 file.

                                5. 5. Video

                                  Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia: live video feeds, videotape, videodisc, dan digital video.

                                6. 6. Animasi

                                  Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar.

                                  Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

                                  Pengertian Audio

                                  Sri Maryati dan Bambang Eka Purnama (2015:22).[27]berpendapat “ adalah segala sesuatu yang dapat didengar. atau suara dalam komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog digital. sangat berguna memberi tekanan dalam sebuah adegan atau memberikan efek suara dalam sebuah karya multimedia”.

                                  Pengertian Visual

                                  Maimunah, dkk (2017:37).[28]“Media Komunikasi adalah sarana media informasi dan promosi yang dapat mempresentasikan citra/image perusahaan dan memperkenalkan aktifitas perusahaan secara detail yang dikemas semenarik mungkin untuk meningkatkan perkembangan perusahaan setiap tahunnya dan menarik perhatian relasi pihak perusahaan dan masyarakat”.

                                  Pengertian Broadcasting

                                  Lusyani Sunarya, dkk (2016:320).[6]mengungkapkan “Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton”.

                                  Pengertian Sinopsis

                                  Menurut Jendi Suryadi, dkk (2017:233).[29],“Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut”.

                                  Menurut Puji Danisa Astuti dan Desriyeni (2018:184).[30],“Sinopsis yaitu ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan isi dari suatu film atau pementasan yang dilakukan baik secara konkrit maupun secara abstrak”.

                                  Dari kedua kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa definisi sinopsis adalah naskah ataupun ringkasan cerita tentang suatu project yang menjelaskan isi dari project tersebut.

                                  Pengertian Storyboard

                                  Menurut Jendi Suryadi, dkk (2017:233).[29],,“StoryBoard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.”

                                  Menurut Adapun pengertian Storyboard berdasarkan pendapat Adi Kusuma Widya Tama,dkk (2017:5).[31],Storyboard ialah sebuah gambaran scene dalam bentuk visual dalam perancangan, durasi serta keterangan dari narasi suara yang akan dirancang didalam perancangan storyboard.

                                  Dapat disimpulkan dari dua kutipan diatas, definisi dari storyboard adalah suatu susunan gambar yang menjelaskan tentang peristiwa yang terekam dalam video.

                                  Naskah

                                  Naskah menurut Jessica (2017: 2).[32]ialah “Script atau naskah adalah susunan suatu kalimat yang membentuk headline atau pesan utama dalam sebuah iklan”.

                                  Konsep Dasar Produksi

                                  Atalya Sharon Wibowo Turangan, dkk (2016:13).[33]menjelaskan bahwa tahap konsep produksi media terbagi menjadi 3, yaitu:

                                  1. 1. Pra Produksi (Pre Production)

                                    PreProduction adalah langkah awal suatu karya yang akan kita mulai diantaranya ide, perencanaan, dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Terdapat tujuh langkah PreProduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide / Gagasan, Sinopsis, Script Writing, Story Board, produksi crew dan talent, seting alat, Time schedule.

                                  2. 2. Produksi (Production)

                                    Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap PreProduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat.

                                  3. 3. Pasca Produksi (Post Production)

                                    Post Production adalah tahapan terakhir dari perancangan Konsep Produksi Media (KPM). Tahap Post Production adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience.

                                    Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

                                    Adobe Premiere Pro CS6

                                    Menurut Putu Virgo Sastrawan, dkk (2017:4).[34]“Adobe Premiere Pro CS6 adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro CS6 merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. program ini banyak digunakan oleh perusahaan pembuatan film/sinetron, Broadcasting, dan pertelevisian”.

                                    Lusyana Sunarya,dkk (2017:162).[35]“Adobe Premiere Pro CS6 adalah salah satu software yang populer dan digunakan secara luas dalam pengeditan video, dan adobe premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi, dan praktis dibidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan fungsi utama Adobe Premiere Pro CS6 lebih untuk merangkai gambar, video, dan audio bukan untuk animasi, agar penampilan multimedia lebih menarik”.

                                    Kesimpulan dari dua kutipan diatas adalah Adobe Premiere Pro CS6 adalah sebuah software yang dikembangkan oleh Adobe System untuk membantu penggunanya dalam penyuntingan video secara cepat.

                                    Gambar 2.1 Tampilan Adobe Premiere Pro CS6

                                    Adobe Audition Pro CS6

                                    Adobe Audition adalah aplikasi multimedia untuk mengolah file audio. Aplikasi ini secara khusus digunakan untuk membantu pengguna komputer yang ingin mengolah dan membuat komposisi audio dengan cepat. Tidak hanya itu, dengan Adobe Audition, pengguna komputer dapat merekam audio, memperbaiki kualitas audio, menambahkan bermacam efek suara, menggabungkan beberapa file audio, hingga pengguna dapat menyimpan audio dengan beberapa format suara.

                                    Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor dan mixer yang mudah digunakan serta memiliki beberapa fasilitas pengolahan audio. Adobe Audition memberikan fasilitas perekaman audio hingga 128 track hanya dengan satu sound card. Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi seorang sound editor untuk bereksperimen lebih jauh.

                                    Pengeditan audio dapat dilakukan dalam bentuk .wav dan file output-nya dapat dikonversi dalam berbagai bentuk format audio, seperti .wma, .mp3, mp2pro, dan lain sebagainya. Dalam mengaransemen sebuah audio dapat dilakukan dengan menambah beberapa alat musik, serta dihubungkan dengan line in atau microphone dari sound card. Adobe Audition memberikan view yang berbeda untuk mengedit file Audio. Jika ingin mengedit audio secara individual, maka gunakan Waveform Editor. Jika ingin mengolah beberapa file audio dan mengintegrasikan denga file video, maka gunakan Multitrack Editor. Waveform Editor dan Multitrack Editor menggunakan metode editing berbeda dan masing-masing memiliki kelebihan yang unik.

                                    Gambar 2.2 Tampilan Adobe Audition Pro CS6

                                    Konsep Dasar Literature Review

                                    Pengertian Dasar Literature Review

                                    Mariona Llopart and Moised Esteban-Guitart (2016:11) mengatakan[36]“The literature reviewed shows that there is plenty of scope for a fruitful dialogue between the two models because it reveals a shared critical perspective aimed at social transformation in favour of inclusion and equality in education”.

                                    “Literature yang ditinjau menunjukkan bahwa ada banyak ruang lingkup untuk dialog yang bermanfaat antara kedua model karena mengungkapkan kritik bersama perspektif yang ditujukan pada transformasi sosial yang mendukung inklusi dan persamaan dalam pendidikan”.

                                    Menurut Tokan P. Ratu Ile (2016:11-13).[37]“Data penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Peneliti yang kreatif dan inovatif bisa menggunakan data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan dengan menggabungkan keduanya secara bersamaan dengan menggabungkan keduanya dalam penelitian”. Akan tetapi, penggabungan kedua jenis data ini jarang dilakukan karena alasan yang kompleks."

                                    1. 1. Data Kuantitatif

                                      Data kuantitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit atau nominal, dan data kontinum.

                                      a. Data diskrit atau data nominal adalah data yang diperoleh melalui pengelompokkan atau penggolongan secara terpisah atau secara diskrit atau secara kategorial menurut ciri tertentu.

                                      b. Data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran, biasanya bervariasi menurut tingkatannya.

                                    2. 2. Data Kualitatif

                                      Data kualitatif merupakan data naratif atau deskriptif yang menjelaskan tentang kualitas suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena tersebut biasanya tidak mudah atau tidak bisa diukur secara numerik bahan-bahan yang direkam atau ditulis secara aktif oleh peneliti itu sendiri. Bahan-bahan tersebut menyangkut hal-hal khusus yang masih merupakan bahan mentah yang akan dianalisis dalam sebuah proses.

                                      Literature Review

                                      Berdasarkan studi pustaka dari perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya sebagai berikut :

                                      1. Penelitian oleh Ramadhan, dkk (2015 : 3).[38]Bandung memiliki potensi melalui wisata budaya warisan dalam bentuk bangunan tua pariwisata besar berseni Belanda kolonial arsitektur Art Deco yang banyak di Asia Afrika dan Braga. Art Deco mencirikan identitas atau merek Asia Afrika dan Braga. Perbaikan infrastruktur dan revitalisasi budaya dibawa keluar oleh pemerintah kota Bandung baru – baru ini, penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi merek pengetahuan yang terdiri dari kesadaran merek dan citra merek dari Art Deco di kawasan cagar budaya (warisan budaya) Asia-Afrika dan Barga untuk mengukur bagaimana gambar atau identitas pariwisata Bandung sebagai kota Art Deco sebagaimana dinyatakan dalam rencana induk Pariwisata Nasional 2010 – 2025. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, contoh yang digunakan adalah 100 wisatawan yang berkunjung ke Asia Afrika dan Braga dengan distribusi kuesioner online. Selain analisis data juga didukung oleh studi sastra dan observasi langsung di situs studi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kesadaran dari wisata Art Deco pada kategori tengah yang berarti wisatawan tidak begitu akrab dengan seni Deco ini adalah karena kurangnya instruksi atau papan informasi tentang Art Deco di sekitar Asia Afrika dan Braga, selain banyak wisatawan sendiri yang tidak tahu ada Art Deco, tapi hasil analisis menunjukkan gambar citra merek dalam kategori baik. Bangunan warisan arsitektur Art Deco terlihat unik dan indah ini memberikan nilai lebih untuk Asia Afrika dan Braga, berdasarkan hal ini dianggap sesuai dengan citra pariwisata di kota Bandung sebagai kota Art Deco.
                                      2. Penelitian oleh Maulani, dkk (2016 : 207 – 220).[39]Saat ini Dinas PORPAREKRAF, memberikan informasi dan promosi berupa video pariwisata melalui beberapa media yaitu berupa media sosial, maupun website yang dirasa masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan promosi pariwisata yang dirasa kurang uptodate. Dinas PORPAREKRAF harus memiliki sarana media informasi dan promosi yang dapat menunjang kemajuan pariwisata Kota Tangerang.
                                      3. Penelitian oleh Hayati (2014 : 1).[40]Zaman kolonial di Indonesia mewariskan sejumlah bangunan sekolah, bank dan kantor. Bangunan yang memiliki nuansa arsitektur Belanda, oleh karena itu menjadi warisan budaya dan atraksi pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah pemanfaatan bangunan di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun dalam penelitian ini dipilih tiga bangunan yang dikembangkan sebagai cagar budaya, yaitu Benteng Rotterdam, Museum Kota dan Gedung Kesenian Makassar. Ketiga bangunan bersejarah dipilih sebagai lokasi penelitian karena potensi fisik bangunan arsitektur yang dilengkapi dengan potensi bebas fisik nilai sejarah dan budaya. Penelitian yang diterapkan manajemen objek wisata ini, siklus hidup kawasan pariwisata oleh pelayan pribadi dan pemasaran pariwisata teori untuk mengetahui siklus hidup evolusi setiap bangunan kemudian mengatur strategi yang efektif untuk mengembangkan Fort Rotterdam, Museum Kota dan Gedung Kesenian sebagai cagar budaya di kota Makassar. Artikel berpendapat bahwa pemanfaatan Fort Rotterdam sebagai daya tarik turis diklasifikasikan ke dalam tahap pengembangan. Fort Rotterdam telah beberapa kali direnovasi dengan mengembangkan La Galigo Museum untuk meningkatkan daya tarik. Pemerintah daerah juga memiliki banyak promosi. Museum Kota dan Gedung Kesenian Makassar diklasifikasikan ke dalam tahap eksplorasi sejak dua bangunan bersejarah perlu perbaikan fisik, penataan ruang pamer dan fasilitas menangani koleksi Museum Kota dan jaminan bangunan pengelolaan dan pemeliharaan Gedung Kesenian. Berdasarkan hasil penelitian Fort Rotterdam, Museum Kota dan Gedung Kesenian Makassar tidak hanya memiliki potensi fisik bangunan dan nilai sejarah tetapi juga untuk menjadi daya tarik wisata yang menarik yang perlu ditingkatkan dengan mempertahankan identitas arsitektur sebanyak mungkin, memberikan fasilitas pendukung yang diperlukan oleh wisatawan dan meningkatkan promosi oleh pemerintah daerah.
                                      4. Penelitian yang dilakukan Imam, dkk (2017).[41]Tujuan dari desain media promosi Sanggar Gubug Wayang Mojokerto di video youtube berbasis budaya adalah untuk meningkatkan kesadaran merek sebagai sumber informasi agar publik dapat mengetahui dan melestarikan budaya Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis penelitian dengan deskriptif kualitatif yang terdiri dari observasi, wawancara, dan sastra studi untuk mendapatkan data yang digunakan untuk mendukung produksi desain media promosi Sanggar Gubug Wayang Mojokerto di video youtube. Dan dianalisa menggunakan beberapa tahapan, yaitu pengamatan memperpanjang, meningkatkan kegigihan,triangulasi, negatif analisiskasus, penggunaan bahan referensi, dan menggunakan check.
                                      5. Penelitian yang telah diselesaikan oleh Larasati, dkk (2015).[42]Motivasi kesehatan wanita usia subur merupakan dorongan mental yang dapat tumbuh dari dalam diri wanita usia subur sendiri maupun akibat rangsangan dari luar kemudian mengakibatkan seseorang (wanita usia subur) untuk bertindak memenuhi kebutuhan akan kesehatan reproduksinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media promosi kesehatan video yoga dalam meningkatkan motivasi kesehatan wanita usia subur tentang kesehatan reproduksinya. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental dan menggunakan pendekatan one group pretets-postest without Control Group Design. Subjek penelitian adalah Wanita Usia Subur (20-45 tahun) dengan populasi sebanyak 50 orang diambil dengan metode convenience sampling, tetapi yang bersedia menjadi responden sebanyak 25 orang. Analisis data dilakukan menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis Uji Wilcoxon dengan program SPSS, diperoleh nilai Z = -2,586 dengan taraf significancy 0,001 (p 0,05), nilai Sig. (2-tailed) d” taraf nyata (á/2) dan dapat ditarik kesimpulan H0 ditolak. Penggunaan Media Promosi Kesehatan Video Yoga Efektif Dalam Meningkatkan Motivasi Kesehatan Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksinya.
                                      6. Research conducted by Nuansa, dkk (2014 : 82 – 85).[43]This study examines the suitability concept of destination branding with existing models of Malang tourism promotion. This research is qualitative by taking the data directly in the form of existing promotional models of Malang, namely : information portal sites, blogs, social networking, and video via the internet. This study used SWOT analysis to find strengths, weaknesses, opportunities, and threats on existing models of the tourism promotion. The data is analyzed based on destination branding’s concept indicators. Results of analysis are used as a basis in designing solutions for Malang tourism promotion through a new integrated tourism advertising model. Through the analysis we found that video is the most suitable media that used to promote Malang tourism in the form of advertisements. Videos are able to show the objectivity of the fact that intact better through - form, making it easier to associate the viewer thoughts on the phenomenon of destination. Moreover, video creation of Malang tourism as well as conceptualized advertising is still rare. This is an opportunity, because later models of - advertisements made of this study is expected to be an example for concered parties to conceptualize the next Malang tourism advertising.

                                        (Studi ini meneliti konsep kesesuaian tujuan branding dengan model promosi pariwisata Malang. Penelitian kualitatif dengan mengambil data secara langsung dalam bentuk model promosi Malang, yaitu : situs portal informasi, blog, jaringan sosial, dan video melalui internet. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di model yang ada pada promosi pariwisata. Data dianalisis berdasarkan konsep indikator tujuan branding.Hasil analisis yang digunakan sebagai dasar dalam merancang solusi untuk promosi pariwisata Malang melalui model iklan pariwisata terpadu baru.Melalui analisis kami menemukan bahwa video adalah media yang paling cocok yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata Malang dalam bentuk iklan. Video mampu menunjukkan objektivitas fakta dengan utuh yang lebih baik melalui audio-visual, membuatnya lebih mudah untuk mengaitkan tujuan dari pikiran penampil fenomena.Selain itu, penciptaan video pariwisata Malang dikonseptualisasikan iklan masih jarang.Ini adalah kesempatan, karena kemudian model iklan audio-visual dari penelitian ini diharapkan menjadi contoh bagi pihak – pihak yang bersangkutan dengan iklan pariwisata Malang berikutnya).

                                      7. Research conducted by Deborah Lupton (2014).[44]There are various ways and methods used in video recommendation which are purely statistical. These would give recommendations to users based on either their previous search or other criteria. These systems set up a large number of context collectors at the terminals. However, the context collecting and exchanging result in heavy network overhead, and the context processing consumes huge computation. Due to these criterion users end up getting unnecessary content which makes the browser slow. In this paper we propose a user specific category based promotion, we propose and provide for characterization of individual content as well as social attributes that help distinguish each user class. Thus a user defined video recommendation would ensure faster access to only important information which is in the user's domain of interest which utilises low buffer space and increase the speed of the system for user satisfaction.

                                        (Ada berbagai cara dan metode yang digunakan dalam rekomendasi video yang murni bersifat statistik. Ini akan memberi rekomendasi kepada pengguna berdasarkan penelusuran sebelumnya atau kriteria lainnya. Sistem ini mengatur sejumlah besar pengumpul konteks di terminal.Namun, konteks pengumpulan dan pertukaran hasil overhead jaringan yang berat, dan pengolahan konteks menggunakan perhitungan yang sangat besar.Karena pengguna kriteria ini akhirnya mendapatkan konten yang tidak perlu yang membuat browser menjadi lambat.Dalam makalah ini kami mengusulkan promosi berbasis kategori khusus pengguna, kami mengusulkan dan menyediakan karakterisasi konten individual serta atribut sosial yang membantu membedakan setiap kelas pengguna. Dengan demikian, rekomendasi video yang ditentukan pengguna akan memastikan akses lebih cepat ke hanya informasi penting yang ada dalam domain kepentingan pengguna yang memanfaatkan ruang penyangga rendah dan meningkatkan kecepatan sistem untuk kepuasan pengguna).

                                      8. Research conducted by Ming Yan (2014).[45]We introduce a novel cross-network collaborative problem in this work: given Youtube videos, to find optimal Twitter followees that can maximize the video promotion on Twitter. Since Youtube videos and Twitter followees distribute on heterogeneous spaces, we present a cross-network association-based solution framework. Three stages are addressed: (1) heterogeneous topic modeling, where Youtube videos and Twitter followees are modeled in topic level; (2) cross-network topic association, where the overlapped users are exploited to conduct cross-network topic distribution transfer; and (3) referrer identification, where the query Youtube video and candidate Twitter followees are matched in the same topic space. Different methods in each stage are designed and compared by qualitative as well as quantitative experiments. Based on the proposed framework, we also discuss the potential applications, extensions, and suggest some principles for future heterogeneous social media utilization and cross-network collaborative applications.

                                        (Kami memperkenalkan masalah kolaborasi lintas jaringan baru dalam pekerjaan ini: memberikan video Youtube, untuk menemukan pengikut Twitter yang optimal yang dapat memaksimalkan promosi video di Twitter.Karena video Youtube dan pengikut Twitter didistribusikan di ruang heterogen, kami menyajikan kerangka solusi berbasis asosiasi lintas jaringan. Tiga tahap dibahas: (1) pemodelan topik heterogen, di mana video Youtube dan pengikut Twitter dimodelkan dalam tingkat topik; (2) asosiasi topik lintas jaringan, di mana pengguna yang tumpang tindih dieksploitasi untuk melakukan transfer distribusi topik lintas jaringan; dan (3) pengidentifikasi perujuk, di mana kueri video Youtube dan calon pengikut Twitter dicocokkan dalam ruang topik yang sama. Metode yang berbeda dalam setiap tahap dirancang dan dibandingkan dengan kualitatif serta eksperimen kuantitatif. Berdasarkan kerangka yang diusulkan, kami juga membahas aplikasi potensial, ekstensi, dan menyarankan beberapa prinsip untuk pemanfaatan media sosial heterogen masa depan dan aplikasi kolaboratif lintas jaringan.)

                                      9. Research conducted by Mahalakshmi at all (2017).[46]Video Compression is the term used to define a method for reducing the data used to encode digital video content. This reduction in data translates to benefits such as smaller storage requirements and lower transmission bandwidth requirements.

                                        (Kompresi Video adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan metode untuk mengurangi data yang digunakan untuk menyandikan konter video digital. Pengurangan data ini diterjemahkan menjadi manfaat seperti penyimpanan yang lebih kecil persyaratan dan persyaratan bandwidth transmisi yang lebih rendah)

                                      10. 10. Research conducted by Yao-Chuan Tsai, et al (2017).[47]Also consumers might not have time to watch a film or micro-film when searching for the information about travel destinations. Due to the above reasons, some national tourism organizations have started to promote their countries with video clips that contain less information than other forms of promotion, because viewers can watch them within a few minutes.

                                        (Konsumen juga mungkin tidak punya waktu untuk menonton film atau mikro-film ketika mencari informasi tentang tujuan perjalanan.Karena alasan di atas, beberapa organisasi pariwisata nasional telah mulai mempromosikan negara mereka dengan klip video yang mengandung informasi lebih sedikit daripada bentuk promosi lainnya, karena pemirsa dapat awasi mereka dalam beberapa menit).

                                      Tabel 2.1. Literature Review

                                      BAB III

                                      IDENTIFIKASI MASALAH

                                      Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

                                      Sejarah Singkat Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang

                                      Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang resmi berdiri pada tanggal 1 Desember 2016 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis yang berada di bawah Pemerintahan Kota Tangerang,mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pertamanan dan Dekorasi Kota yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan pada Daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta fungsi dinas sebagai perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan, pariwista, pertamanan dan dekorasi kota.

                                      Berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 76 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Tugas Pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pertamanan dan Dekorasi Kota yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan pada daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

                                      Ruang Lingkup

                                      Saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang adalah dinas yang bergerak dibidang pariwisata dan kebudayaan, juga bekerjasama dengan berbagai pemuda di Kota Tangerang.

                                      Visi dan Misi

                                      Visi

                                      Terwujudnya Kota Tangerang Sebagai Kota Budaya Dan Wisata Yang Indah, Hijau Dan Nyaman Berlandaskan Akhlakul Karimah.

                                      Misi

                                        1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan dalam bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pertamanan dan Dekorasi Kota didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten, dan profesional.

                                        2. Meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dan kesenian.

                                        3. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau Kab/kota lain.

                                        4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional.

                                        5. Mewujudkan pembangunan taman dan dekorasi kota yang berwawasan lingkungan, bersih, sehat, dan nyaman.

                                        Tujuan

                                        Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan ekonomi kreatif bertujuan untuk mempermudah para pemuda dalam mengembangkan pariwisatata dan olah raga di Kota Tangerang.

                                        Struktur Organisasi

                                        Bagan 3.1 Struktur Organisasi

                                        Tugas dan Tanggung Jawab

                                        1. 1. Kepala Dinas

                                          Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika.

                                        2. 2. Sekretariat

                                          Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijaksaaan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian dan perencanaan.

                                        3. 3. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

                                          Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umun dan administrasi kepegawaian.

                                        4. 4. Sub Bagian Keuangan

                                          Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat dibidang administrasi keuangan.

                                        5. 5. Sub Bagian Perencanaan

                                          Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan.

                                        6. 6. Bidang Kepemudaan

                                          Bidang Kepemudaan memiliki tugas pokok yakni menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembinaan khususnya organisasi kepemudaan dan pengembangan pemuda.

                                          Bidang kepemudaan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas melalui sekretaris.

                                        7. 7. Seksi Organisasi Kepemudaan

                                          Seksi Organisasi Kepemudaan memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang kepemudaan yang berkenaan dengan pembinaan organisasi kepemudaan.

                                          Seksi Organisasi Kepemudaan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang Kepemudaan.

                                        8. 8. Seksi Pemberdayaan Dan Pengembangan Pemuda

                                          Seksi Pemberdayaan Dan Pengembangan Pemuda memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang kepemudaan yang berkenaan dengan pemberdayaan dan pengembangan pemuda.

                                          Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kepemudaan.

                                        9. 9. Seksi Sarana dan Prasarana Kepemudaan

                                          Seksi Sarana dan Prasarana Kepemudaan memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kepemudaan yang berkenaan dengan pengembangan sarana dan prasarana Kepemudaan.

                                          Seksi Sarana dan Prasarana Kepemudaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kepemudaan.

                                        10. 10. Bidang Olahraga

                                          Bidang Olahraga memiliki tugas pokok yaitu menyelenggarakan tugas Dinas dalam lingkup pembinaan, fasilitas dan pengembangan di Bidang Olahraga.

                                          Bidang Olahraga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

                                        11. 11. Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga

                                          Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga mengembang tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Olahraga yang berkenaan dengan pembinaan peningkatan prestasi Olahraga.

                                          Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Olahraga.

                                        12. 12. Seksi Pemberdayaan Olahraga

                                          Seksi Pemberdayaan Olahraga mengembang tugas pokok yakni melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Olahraga yang berkenaan dengan pembinaan dan fasilitasi dalam rangka pemberdayaan Olahraga.

                                          Seksi Pemberdayaan Olahraga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Olahraga.

                                        13. 13. Seksi Sarana Dan Prasarana Keolahragaan

                                          Seksi Sarana Dan Prasarana Keolahragaan mengembang tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Olahraga yang berkenaan dengan pengembangan sarana dan prasarana ke olahragaan.

                                          Seksi Sarana Dan Prasarana Keolahragaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Olahraga.

                                        14. 14. Bidang Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif

                                          Bidang Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif memiliki tugas pokok menyelenggarakan tugas dinas dalam lingkup pembinaan dan pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

                                          Bidang Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

                                        15. 15. Seksi Promosi Dan Destinasi Pariwisata

                                          Seksi Promosi Dan Destinasi Pariwisata memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berkenaan dengan pelaksanaan promosi serta Pengembangan Destinasi Pariwisata.

                                          Seksi Promosi Dan Destinasi Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

                                        16. 16. Seksi Pengembangan Potensi Pariwisata

                                          Seksi Pengembangan Potensi Pariwisata memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bersinggungan dengan Pengembangan Potensi Pariwisata. Seksi Pengembangan Potensi Pariwisata dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

                                        17. 17. Seksi Bina Ekonomi Kreatif

                                          Seksi Bina Ekonomi Kreatif tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bersinggungan dengan pembinaan Ekonomi Kreatif.

                                          Seksi Bina Ekonomi Kreatif dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

                                          Product Information

                                          Produk

                                          Media Video Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang berfungsi sebagai salah satu media penunjang informasi dan promosi berbentuk audio visual, yang biasanya dipakai oleh Instansi pemerintahan Kota Tangerang untuk menunjukkan citra/image video Kampung Markisa di Kota Tangerang, dan untuk presentasi dalam suatu kegiatan yang dilakukan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang. Video Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang ini berisikan informasi video Kampung Markisa Guna Penunjang Informasi.

                                          Melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang ini masyarakat lebih mengenal Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang, sehingga di kenal masyarakat luas dari kampong markisa. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang akan banyak dilihat oleh masyarakat luas.

                                          Latar Belakang Produk

                                          Saat ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang secara berkelanjutan menata dan mempromosikan aset Kampung Markisa sebagai bagian dari upaya meningkatkan budaya warga Kota Tangerang dan meningkatkan peran Kota Tangerang dalam kebudayaan. Terbukti dengan adanya Kampung Markisa Kota Tangerang, namun seiring berkembangnya informasi mengenai Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang membutuhkan video dengan informasi yang sesuai perkembangan Kota Tangerang saat ini, agar melalui pengembangan video Kampung Markisa ini masyarakat lebih mengenal Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang seperti taman dan keindahan lingkungan, sehingga dapat meningkatkan masyarakat mengetahuinya, dimana Kampung Markisa sebagai salah satu Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.

                                          Perkembangan Produk

                                          Keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh kapanpun dan dimanapun. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Sebagai contoh salah satu penerapan teknologi multimedia dalam bidang promosi yakni dalam bentuk Video Kampung Markisa.

                                          Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang salah satu lembaga instansi pemerintahan yang membidangi Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang. Oleh karena itu Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang membutuhkan video Kampung Markisa yang baru dengan informasi yang up to date sesuai perkembangan Kota Tangerang saat ini. Target yang diharapkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang melalui video Kampung Markisa Kota Tangerang yaitu agar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang mencapai target informasi yang diharapkan yaitu meningkat sebanyak 40%, untuk lebih mengenal Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang.

                                          Material Produk

                                          Proses pembuatan video informasi ini menggunakan beberapa material produk, antara lain sebagai berikut :

                                          Tabel 3.1 Material Produk

                                          Spesifikasi Produk

                                          Pengembangan media audio visual berupa video Kampung Markisa Kota Tangerang ini berdurasi tujuh menit yang informasinya berisikan tentang Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang, sebagai sarana informasi kepada masyarakat. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan diantaranya :

                                          1. 1. Manfaat

                                            1. Dapat menarik masyarakat.

                                            2. Memperoleh kerjasama dengan instansi pemerintah di Kota-kota lain yang ada di Indonesia.

                                            3. Dikenal oleh masyarakat luas.

                                          2. 2. Kelebihan

                                            1. Lebih dapat menghemat waktu proses penyampaian informasi dan promosi.

                                            2. Dapat dilihat dengan internet dimana saja saat melihat Kampung Markisa Kota Tangerang.

                                            3. Mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat.

                                          3. 3. Kekurangan

                                            1. Biaya lebih besar dalam pembuatan video Kampung Markisa Kota Tangerang ini.

                                            2. Dalam pembuatan video Kampung Markisa memerlukan waktu yang cukup lama dalam pre production, production dan postproduction.

                                            Harga Produk

                                            Untuk membuat video promosi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang ini tidaklah murah, karena didalam produksi ini dibutuhkan seorang sutradara, cameraman, assistant cameraman, DOP (Direc Of Photograph), editor, scriptwriter dan crew pembantu lain nya, dan juga membutuhkan peralatan yang memadai dari proses pengambilan gambar menggunakan camera hingga proses editing menggunakan laptop.

                                            Market Analysis

                                            Market analysis yakni investigasi terdokumentasi dari pasar yang bertujuan guna menginformasikan kegiatan pengembangan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi dan banyak aspek lain dari instansi. Di dalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap instansi.

                                            Market Positioning

                                            Positioning adalah penempatan pesan dibenak masyarakat. suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan didalam benak konsumen.

                                            Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang dalam melakukan promosi dengan cara membuat media informasi Kampung Markisa. Kurangnya informasi tentang video Kampung Markisa Kota Tangerang, kurang menunjukkan image Kota Tangerang sebagai salah satu kota yang memiliki banyak sektor taman yang menarik untuk dikunjungi.

                                            Adapun sasaran video informasi ini adalah masyarakat Kota Tangerang, masyarakat, yang tertarik untuk mengetahui berbagai Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang.

                                            Video informasi Kampung Markisa Kota Tangerang ini nantinya di implementasikan melalui CD/DVD dan berbagai media sosial yaitu seperti Youtube atau Instagram Kota Tangerang, atau Instagram Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang. Sehingga melalui pengembangan video Kampung Markisa Kota Tangerang ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang mencapai target informasi yang diharapkan yaitu masyarakat, untuk lebih mengenal Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang, sehingga Kota Tangerang, yaitu Kota yang layak di tempati, layak investasi, layak dikunjungi.

                                            Potensial Market

                                            Video promosi Kampung Markisa Kota Tangerang ini, sebagai sarana informasi yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang, selain itu video ini bertujuan untuk membantu Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang dalam mempromosikan Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang.

                                            Video ini akan menjangkau potensial market khususnya pada Kota Tangerang, wilayah Indonesia bahkan Dunia yang tertarik mengenal Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang, sehingga menarik wisata lokal untuk berkunjung ke Kota Tangerang.

                                            Target yang diharapkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang melalui video Kampung Markisa Kota Tangerang yaitu agar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang mencapai target informasi yang diharapkan yaitu meningkat sebanyak 40% masyarakat atau wisata, untuk lebih mengenal obyek-obyek seperti Kampung Markisa Kota Tangerang, dan dapat menarik wisata, dan dapat meningkatkan sumber pendapatan daerah, sehingga Kota Tangerang menjadi Kota yang layak di tempati, layak investasi, layak dikunjungi.

                                            Agar lebih efektif dan tepat sasaran video ini nantinya akan di implementasikan melalui CD/DVD berbagai media sosial seperti, Youtube atau Instagram Kota Tangerang, atau Instagram Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.

                                            Market Segmentation

                                            1. 1. Geografi

                                              a. Khusus : Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang

                                              b. Umum : Seluruh Indonesia

                                            2. 2. Demografi

                                              a. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

                                              b. Kelas Ekonomi : Menengah

                                              c. Usia : Semua Umur

                                            3. 3. Sasaran

                                              a. Masyarakat

                                              b. Wisatawan Lokal dan Asing

                                            4. 4. Psikografi

                                              Masyarakat Kota Tangerang, wisatawan lokal dan asing yang ingin mengetahui informasi lebih detail tentang seluruh wisata seperti Kampung Markisa yang ada di Kota Tangerang.

                                              Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

                                              Dalam memberikan informasi tentang Kampung Markisa Kota Tangerang kepada masyarakat dalam bentuk video Kampung Markisa dengan konsep audio visual yang bertujuan untuk meningkatkan image Kota Tangerang serta mencapai target Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang, dalam hal menyampaikan informasi Kampung Markisa Kota Tangerang kepada masyarakat serta meningkatkan daya tarik wisata yang berkunjung setiap tahunnya.

                                              Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

                                              Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi informasi Kampung Markisa Kota Tangerang ini akan digunakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang dalam rangka meningkatkan penjualan Kampung Markisa yang berkunjung ke Kota Tangerang. Sedangkan untuk masyarakat umum video Kampung Markisa Kota Tangerang ini digunakan untuk mengetahui hasil karya Kampung Markisa Kota Tangerang.

                                              Tabel 3.2 Analisis SWOT

                                              Budget Produksi Media

                                              Budget biaya produksi media adalah biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan perancangan video informasi Kampung Markisa pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.

                                              Tabel 3.3 Budget Produksi Media

                                              Konfigurasi Perancangan

                                              Konfigurasi Hardware

                                              Perancangan tersebut menggunakan 1 laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

                                              1. Processor : Intel Core i3-6006U 2.0 GHz
                                              2. Monitor : LED 14.0 inci HD
                                              3. Mouse : Optical Mouse
                                              4. RAM : 4GB DDR3L
                                              5. RAM : 4GB DDR4
                                              6. Harddisk : WD My Passport Ultra 1TB
                                              7. Speaker : Sonic Master

                                              Software Yang Digunakan

                                              1. Adobe Premiere Pro CS6 Sebagai media editing rangkaian video
                                              2. Adobe Audiotion Pro CS6 Sebagai media editing rangkaian audio

                                              Elisitasi

                                              Elisitasi Tahap 1

                                              Elisitasi tahap I adalah yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen dalam hal ini pihak sekolah yakni kepala sekolah dan guru terkait melalui proses wawancara, dalam hal ini elisitasi yang penulis rangkum dalam hasil observasi sebagai berikut :

                                              Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

                                              Elisitasi Tahap 2

                                              Elisitasi tahap II adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak sekolah rangkum sebagai berikut :

                                              Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

                                              Keterangan:

                                              1. M : Mandatory (diinginkan)
                                              2. D : Desirable (diperlukan)
                                              3. I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

                                              Elisitasi Tahap 3

                                              Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

                                              Keterangan:

                                              1. T : Technical (tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam speracangan media yang diusulkan).
                                              2. O : Operational (tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistema yang akan dikembangkan).
                                              3. E : Economic (biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual).
                                              4. L : Low (Mudah).
                                              5. M : Middle (Mampu).
                                              6. H : High (Sulit).

                                              Final Draft Elisitasi

                                              Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi


                                              BAB IV

                                              KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

                                              Preproduction

                                              Konsep Produksi Media ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB merupakan singkatan dari Multimedia Audio Visual dan Broadcasting yang merupakan bidang ilmu desain dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi Media video yang dibuat akan menjadi lebih baik. Baik dalam segi produksi maupun teoritisnya.Langkah dari Konsep Produksi Media dimulai dari Praproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction.

                                              Bagan 4.1. Tahap Konsep Produksi Media (KPM)

                                              Preproduction

                                              Preproduction atau pra produksi merupakan tahap awal dari sebuah proses untuk melakukan persiapan pada hal apa saja yang dibutuhkan sebelum tahap produksi dimulai. Langkah-langkah dalam tahap preproduction pada umumnya diawali dari pengumpulan ide atau gagasan untuk menentukan konsep awal, kemudian ide tersebut dirangkai menjadi cerita singkat atau sinopsis, lalu cerita tersebut dibuat lebih detail lagi dengan script writing dan storyboard. Setelah konsep keseluruhan sudah selesai dibuat, maka selanjutnya menentukan time schedule, dilanjutkan dengan menyiapkan peralatan dan mencari talent dan crew sebagai pendukung konsep yang sudah ditentukan. Lebih jelasnya digambarkan pada bagan berikut ini :

                                              Bagan 4.2. Preproduction

                                              Ide atau Gagasan

                                              Video profile merupakan media yang sangat efektif dan efisien untuk mempromosikan suatu perusahaan atau instansi karena manusia dapat mengingat sebanyak 20% apa yang dilihat, didengar dan dialaminya secara bersamaan. Didalam perkembangannya Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang ingin memperluas informasi dan wilayah promosi khususnya pada bidang pariwisata pertanaman, dari hal tersebut maka menjadi garis besar terciptanya ide gagasan untuk merancang video kebudayaan pariwisata oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.

                                              Sinopsis/Cerita

                                              Adalah ringkasan cerita atau film, menjadi bentuk pendekatan dari sebuah feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter. Sinopsis perancangan video sebagai penunjang media informasi dan promosi pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang ini adalah :

                                              Kampung Markisa terletak di Rw.002 Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Kampung Markisa diresmikan oleh Wali Kota Tangerang H. Arief R Wismansyah pada tahun 2018. Pembentukan Kampung Markisa adalah upaya untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan dan penataan kota.

                                              “Kampung Markisa ternyata bukan dari kegemaran warga yang gemar menanam pohon markisa, melainkan nama dari markisa yaitu singkatan dari “Mari Kita Sadar” terkait lingkungan sekitar yang terlihat kumuh dan kini masyarakat kampung markisa tersebut menanam pohon markisa agar menjadi suatu simbolis Kampung Markisa.

                                              Kini Kampung Markisa sudah terlihat menarik karena terdapatnya beberapa mural art 3D di setiap dinding rumah warga, terdapatnya rumah kreatif, dan terdapat seniman pelukis yang dimana lukisan tersebut menggunakan limbah daun kering. Kemudian secara bertahap wargapun tergerak untuk merubah kampung nya yang dahulu terlihat kumuh dan tidak layak dikunjungi menjadi kampung wisata yang asri dan layak di kunjungi dan kini saluran air yang tercemar sudah terkelola secara baik dengan adanya ipal. Ipal merupakan sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah logis dan kimiawi dari air, sehingga memungkinkan air tersebut dapat digunakan untuk aktivitas lain Warga di Kampung Markisa pun rutin melakukan kegiatan Gotong royong agar kampung tersebut tetap masuk dalam 7 unsur pariwisata, penataan Kampung Markisa sampai saat ini sudah berjalan baik dan terbukti banyak pengunjung yang datang ke Kampung Markisa, Pengunjung yang datangpun tidak hanya dalam daerah melainkan hingga luar daerah untuk menjadikan Kampung Markisa sebagai kampung percontohan di daerah mereka. Prestasi yang di raih oleh Kampung Markisa, mulai dari tingkat Kota sampai dengan tingkat Nasional, Kampung Markisa pun tidak luput ikut mengapresiasi berbagai program pemerintahan seperti membangun Kampung PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat ), menanam sepuluh tanaman obat, menanam tanaman Hidroponik dan menciptakan sebuah kreativitas Kampung Markisa.

                                              Narasi

                                              Narasi merupakan sebuah rangkaian tulisan dapat berupa rekaman suara yang akan dimasukkan ke dalam suatu tokoh karakter pada video. Sebuah narasi digunakan untuk menjalankan suatu proses tertentu pada suatu presentasi. Berikut teks dubbing pada video Kampung Markisa ini :

                                              Kampung Markisa Terletak Di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Karawaci Kota Tangerang / Kampung Markisa Diresmikan Oleh Wali Kota Tangerang H Arief R. Wismansyah / Pada Tahun 2018 // Pembentukan Kampung Tematik Adalah Upaya / Untuk Melibatkan Masyarakat Dalam Pembangunan Dan Penataan Kota / Terbentuk Nya Kampung Markisa Ternyata Bukan Dari Kegemaran Warga Yang Gemar Menanam Pohon Markisa Loh / Melainkan Nama Dari Markisa Yaitu Singkatan Dari / Mari Kita Sadar / Mari Kita Sadar Terhadap Lingkungan Sekitar Yang Terlihat Kumuh // Kini Masyarakat Sekitar Tergugah Untuk Menanam Pohon Markisa Sebagai Icon Kampung Tersebut / Kampung Markisa Sudah Terlihat Menarik Dengan Adanya Mural Di Setiap Dinding Rumah Warga // Kemudian Secara Bertahap / Wargapun Tergerak Untuk Merubah Kampung Nya / Yang Dahulu Terlihat Kumuh Dan Tidak Layak Huni / Menjadi Kampung Wisata Yang Asri Dan Layak Di Kunjungi// Kini Saluran Air Yang Tercemar Sudah Terkelola Secara Baik Dengan Adanya Ipal / Ipal Merupakan Sebuah Struktur Yang Dirancang Untuk Membuang Limbah Logis Dan Kimiawi Dari Air,/ Sehingga Memungkinkan Air Tersebut Dapat Digunakan Untuk Aktivitas Lain / Kampung Markisa Pun Menjadi Wilayah Percontohan Skala Nasional Dan Telah Meraih Penghargaan Nasional / Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Telah Menetapkan Kampung Markisa Sebagai Kampung Pancasila / Karena Kerukunan Warga Yang Terjalin//

                                              Storyboard

                                              Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

                                              Gambar 4.1. Scene 1:EXT/ Ful Shot/Day Bumper opening

                                              Gambar 4.2. Scene 2: EXT/ Ful Shot/Day/Spot Jalanan Arah Kampung Markisa

                                              Gambar 4.3. Scane 3: EXT/Medium Ful Shot/Day/Foto Peresmian Kampung Markisa

                                              Gambar 4.4. Scene 4: EXT / Medium Shot/Day/rumah penjual bunga dan pot

                                              Gambar 4.5. Scene 5: EXT/ Medium Shot/Day/Taman Toga

                                              Gambar 4.6. Scene 6: EXT/Medium Shot/Day/ Posyandu

                                              Gambar 4.7. Scene 7: EXT/ Medium Shot/Day/Saung Markisa

                                              Gambar 4.8. Scene 8: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa

                                              Gambar 4.9. Scene 9: EXT/ Medium Shot/Day/Pintu Masuk Kampung Markisa

                                              Gambar 4.10. Scene 10: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa

                                              Gambar 4.11. Scene 11: EXT/ Full Shot/Day/contoh rumah sehat

                                              Gambar 4.12. Scene 12: EXT/ Full Shot/Day/Tanaman Kampung Markisa

                                              Gambar 4.13. Scene 13: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa

                                              Gambar 4.14. Scene 14: EXT/ Medium Ful Shot/Day/Kolam budidaya ikan air tawar

                                              Gambar 4.15. Scene 15: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa

                                              Gambar 4.16. Scene 16: EXT/ Medium Shot/Day/ART Mural 3D

                                              Gambar :4.17. Scene 17: EXT/Medium Full Shot/Day/Tanaman Kelompok Wanita Tani (KWT)

                                              Gambar 4.18. Scene 18: EXT/Medium Shot/Day/Menampilkan stockshot cuci tangan

                                              Gambar 4.19. Scene 19: EXT/Full Shot/Day/Gotong Royong

                                              Gambar 4.20. Scene 20 : EXT?Full Shot/Day/Situasi Kampung Markisa

                                              Gambar 4.21. Scene 21 : EXT/Full Shot/Day/Saluran Air

                                              Gambar 4.22. Scene 22: EXT/Medium Shot/Day/Ipal

                                              Gambar 4.23. Scene 23: EXT/Full Shoot/Day/situasi kampung markisa

                                              Gambar 4.24. Scene 24: EXT/Full Shot/Day/Penetapan Kampung Markisa sebagai Kampung Pancasila

                                              Gambar 4.25. Scene 25: EXT/Full Shot/Day/Closing Kampung Markisa Dan Alamat

                                              Script Writing

                                              Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :

                                              Tabel 4.1.Script Writting

                                              Rundown

                                              Penjelasan secara rinci tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penganbilan gambar, dan sesuai urutan scene.

                                              Tabel 4.2. Rundown

                                              Pemilihan Pemain dan Crew

                                              Pencarian pemain sesuai dengan karakter dari Video yang terdapat pada Storyline. Sehubungan produksi media video ini, materi sebagian besar adalah gambar-gambar hasil dokumentasi yang diperoleh dari pihak dinas, namun pada adegan gambar-gambar tambahan pemain diambilkan dari usaha kecil dan menengah.

                                              Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile ini antara lain:

                                              Tabel 4.3. Daftar Pemain dan Crew.

                                              Time Schedule

                                              Tabel 4.4.Time Schedule Schedule produksi

                                              Anggaran/Budget

                                              Tabel 4.5. Anggaran Produksi

                                              Peralatan yang Digunakan

                                              Dalam pembuatan video informasi menggunakan alat kamera, Tripod, dan Microphone. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Kamera Canon EOS 60D dan Drone DJI MAVIC AIR. Dalam Video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam outdoor. Monopod menggunakan SLIK dengan kualitas standar dan juga perangkat tambahan menggunakan slider agar gambar dapat lebih bagus.

                                              Gambar 4.26. Kamera Canon EOS 60 D

                                              Gambar 4.27. Monopod

                                              Gambar 4.28. Drone DJI MAVIC AIR

                                              Production

                                              Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

                                              Bagan 4.3 Tahap Production

                                              Perencanaan Multimedia

                                              Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan lain-lain. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

                                              Tujuan Multimedia

                                              Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai media promosi dan informasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

                                              Strategi Multimedia

                                              Media audio visual yang menyampaikan promosi dan informasi tentang seni dan bangunan bersejarah nasional sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu:

                                                Geografi : Wilayah indonesia

                                                Demografi : Jenis Kelamin : Pria & Wanita

                                                Kelas Ekonomi : Menengah Atas, Menengah, Menengah Bawah

                                                Usia : Semua umur

                                                Sasaran : Masyarakat

                                                Psikografi : Masyarakat indondesia, yang ingin mengetahui informasi dan promosi lebih detail tentang Kampung Markisa.

                                                Program Multimedia

                                                Program multimedia dalam media informasi video informasi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

                                                1. 1. Teks

                                                  Teks dalam video ini memakai tipe Lucida fax diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.

                                                2. 2. Picture

                                                  Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk JPG dan MOV untuk videonya.

                                                3. 3. Sound

                                                  Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca naskah pada video tersebut.Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

                                                  Perencanaan Audio

                                                  Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

                                                  Tujuan Audio

                                                  Tujuan pemberian audio pada perancangan video promosi Kampung Markisa, agar informasi yang ingin disampaikan mudah dipahami oleh masyarakat, karena melalui tambahan audio dapat menerangkan setiap gambar yang ditampilkan dalam video yang telah di buat, sehingga dapat menjadi solusi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang dalam menarik masyarakat Kota Tangerang, dan luar Kota Tangerang, agar dapat mendatangi sektor-sektor seni dan bangunan bersejarah nasional yang ada di Kota Tangerang.

                                                  Strategi Audio

                                                  Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik agar lebih memantapkan visualisasi terhadap visual.

                                                  Program Audio

                                                  Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik Mp3, mencari background sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio.

                                                  Perencanaan Visual

                                                  Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image tertentu dalam video yang ditampilkan.

                                                  Tujuan Visual

                                                  Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek bola berputar, efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame.

                                                  Tabel 4.6. Kesan Visual effect

                                                  Strategi Visual

                                                  Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan nyata atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti :Bumper, Opening, Closing.

                                                  Program Visual

                                                  Didalam proses produksi ini perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slideshow dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

                                                  Gambar 4.29. Scene 1:EXT/Bird’s Eye View/Day/Bumper opening

                                                  Gambar 4.30. Scene 2: EXT/ Bird’s Eye View/Day/Spot Jalanan Arah Kampung Markisa.

                                                  Gambar 4.31. Scane 3: EXT/Medium Ful Shot/Day/Foto Peresmian Kampung Markisa.

                                                  Gambar 4.32. Scene 4: EXT / Medium Shot/Day/rumah penjual bunga dan pot.

                                                  Gambar 4.33. Scene 5: EXT/ Medium Shot/Day/Taman Toga.

                                                  Gambar 4.34. Scene 6: EXT/Medium Shot/Day/ Posyandu.

                                                  Gambar 4.35. Scene 7: EXT/ Medium Shot/Day/Saung Markisa.

                                                  Gambar 4.36. Scene 8: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa.

                                                  Gambar 4.37. Scene 9: EXT/ Medium Shot/Day/Pintu Masuk Kampung Markisa.

                                                  Gambar 4.38. Scene 10: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa.

                                                  Gambar 4.39. Scene 11: EXT/ Full Shot/Day/contoh rumah sehat.

                                                  Gambar 4.40. Scene 12: EXT/ Full Shot/Day/Tanaman Kampung Markisa.

                                                  Gambar 4.41. Scene 13: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa.

                                                  Gambar 4.42. Scene 14: EXT/ Medium Ful Shot/Day/Kolam budidaya ikan air tawar.

                                                  Gambar 4.43. Scene 15: EXT/ Medium Shot/Day/stockshot pohon markisa.

                                                  Gambar 4.44. Scene 16: EXT/ Medium Shot/Day/ART Mural 3D.

                                                  Gambar 4.45. Scene 17: EXT/Medium Full Shot/Day/Tanaman Kelompok Wanita Tani (KWT).

                                                  Gambar 4.46. Scene 18: EXT/Medium Shot/Day/Menampilkan stockshot cuci tangan.

                                                  Gambar 4.47. Scene 19: EXT/Full Shot/Day/Gotong Royong.

                                                  Gambar 4.48. Scene 20 : EXT?Full Shot/Day/Situasi Kampung Markisa.

                                                  Gambar 4.49. Scene 21 : EXT/Full Shot/Day/Saluran Air.

                                                  Gambar 4.50. Scene 22: EXT/Medium Shot/Day/Ipal.

                                                  Gambar 4.51. Scene 23: EXT/Full Shoot/Day/situasi kampung markisa.

                                                  Gambar 4.52. Scene 24: EXT/Full Shot/Day/Penetapan Kampung Markisa sebagai Kampung Pancasila.

                                                  Gambar 4.53. Scene 25: EXT/ Bird’s Eye View/Day/Closing Kampung Markisa Dan Alamat

                                                  Perencanaan Broadcasting

                                                  Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat.Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

                                                  Tujuan Broadcasting

                                                  Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi dan promosi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi dan promosi ini diharapkan akan menjangkau 20% dari khalayak yang ditetapkan seperti masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target yang ditetapkan.

                                                  Strategi Broadcasting

                                                  Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas CD/DVD, Instagram , You-Tube.

                                                  Program Broadcasting

                                                  Program broadcasting memang melingkupi pada khalayak yang luas.Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. melalui media :

                                                  1. DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan.
                                                  2. Youtube, media informasi yang dibuat diupload melalui You-tube, account harus dipunyai sebelum melakukan aktifitas upload, biasanya dengan secara otomatis You-tubeakan meminta account aktifasi. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.
                                                  3. Instagram, sama halnya seperti You-tube, Instagram juga akan meminta account untuk sign-in terlebih dahulu sebelum melakukan upload. Jika sudah mempunyai account yang tinggal dilakukan hanya membuka menu video yang ada disamping kanan atas berdampingan dengan beranda dan profil, proses upload mengikuti instruksi pada setiap permintaan.

                                                  Post Production

                                                  Tahap post production adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses post production semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses post production. Tahapan proses post production, yaitu :

                                                  Bagan 4.4. Postproduction

                                                  Capturing

                                                  Tahap pertama yang dilakukan adalah capturing atau digitalisasi hasil shooting yang masih analog di-capture melalui capture card atau firewire lalu diubah menjadi file data digital kemudian disimpan dalam harddisk dan setiap saat bias dipanggil kembali bila diperlukan.

                                                  Editing

                                                  Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

                                                  Mixing

                                                  Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

                                                  Finishing

                                                  Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video.


                                                  BAB V

                                                  PENUTUP

                                                  Kesimpulan

                                                  Berdasarkan rumusan masalah terkait dengan penelitian yang dilakukan di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang dengan membuat media promosi dan informasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

                                                  1. Media yang tepat untuk informasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang. Dimana setiap media tersebut memberikan informasi sesuai dengan fungsinya masing-masing menarik dan efektif digunakan dalam melengkapi media informasi pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.
                                                  2. Agar rancangan media Video Kampung Markisa dapat di jadikan daya tarik dalam menginformasikan image positive pada masyarakat, di gunakan konsep produksi media rancangan yang terdapat tahapan Preproduction, Production dan Postproduction. Agar dapat tercapai nilai efesiensi dalam produksi media di gunakan aplikasi program penunjang software Adobe Premiere Pro CS6 dan Adobe Audition Pro CS6.
                                                  3. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang untuk menarik minat calon masyarakat adalah dengan implementasi media pada social media. dan masyarakat dapat mengetahui informasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang serta semakin dikenal khalayak luas.

                                                  Saran

                                                  Dari hasil upaya penelitian yang telah dilaksanakan, adapun beberapa saran untuk Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang, antara lain sebagai berikut :

                                                  1. Sesuai dengan selalu meningkatnya kemajuan teknologi informasi, selalu terdapat perubahan-perubahan formasi susunan ketenaga kerjaan, hendaknya selain data-data informasi selalu update mengikuti perkembangan dan kebutuhan sesuai dengan arah manajemen, setidaknya bentuk media sarana-sarana penunjang informasi selalu disesuikan dengan kebutuhan.
                                                  2. Agar setiap sajian informasi selalu dapat ditampilkan dengan menarik pada setiap penyelenggaraan kegiatan hendaknya fasilitas-fasilitas yang menyertai publikasi disesuaikan dengan standar penyajian tayangan yang seharusnya.
                                                  3. Penulis berharap akan ada penelitian selanjutnya dalam mengembangkan media promosi dan informasi yang telah ada dengan konsep dan penyajian yang lebih menarik audience. Sehingga setiap tahun jumlah calon pengunjung semakin bertambah sesuai target yang diinginkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pertamanan Kota Tangerang.



                                                  Daftar Pustaka

                                                  1. Nadaek, Berto. Parulian, Abbas. Pristiwanto. Siregar, Saidi Ramadan. 2016. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Internet Dengan Menggunakan Metode Computer Based Instruction. Journal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 4 Medan : STMIK Budi Darma.
                                                  2. Pranata, dana. Hamdani. 2015. RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN). Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015. Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Mulawarman.
                                                  3. Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. PerancanganVideo Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805.Vol 1, No 3 : 62-65.
                                                  4. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Padang: STMIK Jayanusa Padang. Jurnal TEKNOIF. ISSN : 2338-2724. Vol.3 No.2 : 73.
                                                  5. Binilang, Nydia Nordica. James D.D Massie dan Imelda Ogi. 2017. Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja karyawan Pada Hotel Boulevard Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado. Indonesian Jurnal on Networking and Security (IJNS). ISSN 2303-1174. Vol.2 No.5 : 1436.
                                                  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Sunarya, Lusyani. Desi Wahyu Kartika Sari dan Pajrin Wurika Sahara. 2016. Perancangan Media Iklan Sebagai Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Hotel Sitamiang 2 Bogor. Tangerang: STMIK Raharja. ICIT Journal. ISSN: 2356-5195. Vol.2 No.1 : 17.
                                                  7. Susanti, Melan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Jurnal Informatika. ISSN: 2355-6579. Vol.3 No.1 : 92.
                                                  8. [30] Sunarya, Lusyani. Desi Wahyu Kartika Sari dan Pajrin Wurika Sahara. 2016. Perancangan Media Iklan Sebagai Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Hotel Sitamiang 2 Bogor. Tangerang: STMIK Raharja. ICIT Journal. ISSN: 2356-5195. Vol.2 No.1 : 17.
                                                  9. Nagara, Kusumah. Sri Rahayu, Anisa Nurbaiti 2018, PENGARUH KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKABUMI), e-Proceeding of Management : Vol.5, No.1 Maret 2018 ISSN : 2355-9357, Universitas Telkom.
                                                  10. 10,0 10,1 Hidayat, Wahyu. Anita B. Wandanaya. Recha Fardiansyah. 2016. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi dan Informasi di SMK Aviciena Rajeg Tangerang. Tangerang: STMIK Raharja. CERITA Journal. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.1 : 50.
                                                  11. 11,0 11,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono. Dwi Ayu Ningrum. 2015. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Tangerang: STMIK Tinggi Raharja, Journal CCIT. Vol. 7 No.3 - Mei 2014.
                                                  12. Sihombing, Danton. 2015. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
                                                  13. 13,0 13,1 Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung: Informatika Bandung.
                                                  14. Nugroho, Sarwo. 2015. Manajemen Warna dan Desain. Jakarta: Penerbit Andi.
                                                  15. Wibowo. 2016. Perancangan Buku Interaktif Belajar Baca Tulis Bagi Orangtua Anak Penderita Disleksia di Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Journal DeKaVe, Vol. 9 No.2 : 13.
                                                  16. Anto, Puji. M. Sjafei Andrijanto. Taufiq Akbar. 2017. Perancangan Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Sebagai Media Pembelajaran Ejaan di Sekolah. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Jurnal Desain.ISSN: 2339-0107. Vol.4 No.2 : 97.
                                                  17. Susilawati, Iis Mei. Muhammad Harun. 2017. “Analisis SWOT Sebagai Dasar Strategi Branding Pada Madrasah Ibtidaiyah Alhidayah, Cireunde, Ciputat.”. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gotong Royong. Jurnal Tarbawi. ISSN: 2442-8809. Vol. 3. No. 01: 112
                                                  18. Hermuningsih, Sri. Siti Sumartiah. Dewi Kusuma Wardani. 2016. “Analisis Strategi Pengembangan Industri Kreatif (Custom Distro Clothing) Untuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal di Kota Yogyakarta.” Yogyakarta : Universitas Sarjana wiyata Taman siswa Yogyakarta. Jurnal Penelitian BAPPEDA Kota Yogyakarta. ISSN : 1978-0052. Vol.12 : 148.
                                                  19. Nisak, Zuhrotun.2015. Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Lamongan: Universitas Islam Lamongan. Jurnal Unisla. Vol. 9 No.2 : 3.
                                                  20. Dzulhaq, M.Iqbal. Rahmat Tullah. Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN: 2088-1762. Vol. 7 No. 1 : 1.
                                                  21. Prastomo, Andi. 2015. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta : Universitas Budi Luhur. Jurnal Faktor Exacta. ISSN: 1979-276X. Vol. 7 No. 2 : 166.
                                                  22. Ningsih, Listina Nadhia. Ray Tri Nugroho dan I Nyoman Lingga Anjana. Produksi Program Musik Chamber Dalam Bentuk Video Dokumenter Pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV). Tangerang : STMIK Raharja Jl.Jend Sudirman No.40, Modern Cikokol.
                                                  23. Suyatno, Dimas Sasongko. 2016. Pembangunan Kamera Pemantau
                                                  24. Ahmad. Rahmi. 2017. Korelasi Motivasi Belajar Menggunakan Media Berbasis Video dengan Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Gejala Alam di Kelas V SD Negeri 1 Peusangan. Aceh : Universitas Almuslim Bireuen. Jurnal Pendidikan Almuslim. ISSN : 2338-7394. Vol. 5 No. 1 : 32.
                                                  25. [5] Darmawan, Deni. Pipih Setiawati. Didi Supriadie. Muthia Alinawati. 2017. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis English Simple Sentences Pada Mata Kuliah Basic Writing di STKIP Garut. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Pedagogia: Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol.15 No.1 : 634.
                                                  26. Kharisma, Sukma Rizqi. Reno Kurniawan. Andre Cristian Wijaya. 2015. “Perancangan Media Pembelajaran Berhitung Berbasis Multimedia Flash. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 02.
                                                  27. Maryati, Sri dan Bambang Eka Purnama. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Polokarto Kabupaten Sukoharjo Dengan Menggunakan Komputer Multimedia. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol.5 No.1. Surakarta : Universitas Surakarta.
                                                  28. Maimunah, David Ericson Manalu. Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT. Sulindafin. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Semnasteknomedia Online. ISSN: 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 37.
                                                  29. 29,0 29,1 Suryadi, Jendi. Muhammad Arief. Winoto. 2017. “Multimedia Audio Visual and Broadcasting Bagian Detik TV PT. Agranet Multicitra Siberkom Jakarta Selatan”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CICES ISSN 2356-5209. Vol. 03 No. 02 : 233.
                                                  30. Astuti, Puji Danisa. Desriyeni. 2018. “Pembuatan Video Sebagai SaranaPromosi Perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pesisir Selatan.” Padang : FBS Universitas Negeri Padang. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan ISSN 2302-3511 Vol. 07 No.01 : 184.
                                                  31. Tama, Adi Kusuma Widya. Herry Setiawan. Fadli Faturohman. 2017. Perancangan Media Video Profile Pada SMK Bhakti Anindya Kota Tangerang .Tangerang: Seminar Nasional Disiplin Ilmu.ISSN : 2598-4696 : 4-7.
                                                  32. Jessica Lidya. 2017. Pengaruh Advertising Appeal, Attitude Toward Brand, dan Attitude Toward Advertising Terhadap Variabel Brand Prefereence Pada Objek Iklan Popmie Edisi Gadis Hongkong. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Jurnal Strategi Pemasaran. Vol.3 No.2 : 2.
                                                  33. Turangan, Atalya Sharon. Wibowo. Rika Febriani. 2016. Perancangan Buku Interaktif Belajar Baca Tulis Bagi Orangtua Anak Penderita Disleksia di Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Journal DeKaVe, Vol. 9 No.2 : 13.
                                                  34. Sastrawan, Putu Virgo. I Ketut Resika Arthana dan I Gede Partha Sindu. 2017. “Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi”. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). ISSN 2252 – 9063. Vol 6 No 1 : 4.
                                                  35. Sunarya, Lusyani. Hirzi Supriadi Saputra. Dwi Ramadhiani. 2017 Perancangan Video Profile Pada SMK Islamic Village Kabupaten Tangerang .Tangerang : STMIK Raharja. SENSI Journal ISSN : 2462-1409.Vol 3,No.2 :162-169.
                                                  36. Llopart, Mariona. Moised Esteban-Guitart. 2016. Funds of Knowledge in 21st Century Societies: Inclusive Educational Practices For Under-represented Students. A Literature Review. Spain: University of Girona. Journal of Curriculum Studies. ISSN: 0022-0272.
                                                  37. Tokan, P. Ratu Ile. 2016. Manajemen Penelitian Guru. Jakarta: PT Grasindo.
                                                  38. Ramadhan, dkk (2015 : 3)“Citra Pariwisata Kota Bandung Sebagai Kota Art Deco : Studi Kasus Kawasan Asia Afrika dan Braga”.
                                                  39. Maulani, dkk (2016 : 207 – 220)“Pengembangan Media Promosi Pariwisata Kota Tangerang Dalam Bentuk Video Digital Pada Dinas PORPAREKRAF”.
                                                  40. Hayati (2014 : 1) “Pemanfaatan Bangunan BersejarahSebagai Wisata Warisan Budaya Di Kota Makassar”
                                                  41. Imam, dkk (2017) “Perancangan Media Promosi Video Youtube Koleksi Sanggar Gubug Wayang Mojokerto Berbasis Budaya Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”.
                                                  42. Larasati, dkk (2015) “Efektivitas Penggunaan Media Promosi Kesehatan Video Yoga Dalam Meningkatkan Motivasi Kesehatan Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksinya”.
                                                  43. Nuansa, dkk (2014 : 82 – 85)“Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Media”.
                                                  44. Deborah Lupton (2014), “Health promotion in the digital era: a critical commentary”.
                                                  45. Ming Yan (2014)“Mining Cross-network Association for Youtube Video Promotion”
                                                  46. Mahalakshmi at all (2017),“Analysis of Video Compression Technique”
                                                  47. Yao-Chuan Tsai, et al (2017)“The Influence of Video Clips on Travel Intention and Destination Image”.

                                                  Contributors

                                                  Andri.rikardo