SI1514490202

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOCIAL MEDIA

ADVERTISE MAINTENANCE PADA

PT RED EYE UTAMA



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1514490202

NAMA : YUNI KRISTINA DEWI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA (2018/2019)




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOCIAL MEDIA

ADVERTISE MAINTENANCE PADA

PT RED EYE UTAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490202
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOCIAL MEDIA

ADVERTISE MAINTENANCE PADA

PT RED EYE UTAMA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490202
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, ST,. MMSI)
   
NID : 08182
   
NID : 05066




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOCIAL MEDIA

ADVERTISE MAINTENANCE PADA

PT RED EYE UTAMA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490202
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOCIAL MEDIA

ADVERTISE MAINTENANCE PADA

PT RED EYE UTAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490202
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Yuni Kristina Dewi)
NIM : 1514490202

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Media sosial saat ini menjadi bagian dari gaya hidup. Berjam-jam dalam sehari dihabiskan dengan berseluncur membagikan berbagai hal melalui media sosial, tidak terkecuali pemasaran sebuah produk. Dikenal sebagai digital marketing, proses pemasaran seperti ini dilakukan secara digital dengan membagikan konten iklan di media sosial dan mesin pencarian dibanding melalui media konvensional seperti baliho, koran dan sebagainya. Akses terhadap iklan tidak lagi terbatas ruang dan waktu karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja selama perangkat terhubung ke internet. Hal itu pula lah yang dimanfaatkan oleh banyak penyedia layanan jasa iklan, meski pada praktiknya proses pelayanan iklan sosial media yang berjalan masih berbelit-belit dan membuang banyak tenaga, waktu dan biaya hanya untuk sebuah proyek saja. Negosiasi harga dan paket iklan dilakukan secara persuasif dengan customer menyebabkan diperlukannya waktu untuk menunggu jadwal pertemuan juga biaya dan tenaga untuk transportasi menuju tempat pertemuan. Oleh karena itu, salah satu solusi pemecahan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini adalah dengan membuat Perancangan Sistem Informasi Social Media Advertise Maintenance, karena dengan adanya sistem tersebut customer akan lebih mudah mengakses informasi paket yang ada dan memilih yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan menggunakan metode analisis SWOT dan UML sebagai diagram analisis, PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai basis datanya, diharapkan sistem ini dapat memudahkan kedua belah pihak baik customer atau perusahaan agar tidak perlu lagi direpotkan dengan pembuatan janji temu yang memakan banyak waktu, tenaga dan biaya karena seluruh diskusi mengenai paket disediakan dalam sistem tersebut.

Kata Kunci : Social Media, Digital Marketing, SWOT, PHP, UML (Unified Modeling Language).


ABSTRACT


Social media is part of the lifestyle these days. People spending hours in a day surving shares various things through the social media, including marketing of a product. Known as digital marketing, this marketing process is done digitally by distributing advertising content on social media and search engines compared to conventional media such as billboards, newspapers and so on. Access to advertising is no longer limited to space and time because it can be done anywhere and anytime as long as the device is connected to the internet. It was also used by many advertising service providers, although in practice the process of running social media advertising services was still complicated and wasted a lot of energy, time and money just for a project. Price negotiations and advertising packages are carried out persuasively with the customer causing the time needed to wait for the meeting schedule as well as costs and labor for transportation to the meeting place. Therefore, one of the solutions to solve that problem in the current system is to make a Social Media Advertise Maintenance Information System Design, because with this system the customer will easily access existing package information and choose the one that suits their needs. By using SWOT and UML analysis methods as analysis diagrams, PHP as a programming language and MySQL as its database, it is expected that this system can facilitate both parties, customers and companies so that they do not need to be bothered with making appointments that take a lot of time, effort and cost because all discussions about packages are provided in the system.

Keywords: Social Media, Digital Marketing, SWOT, PHP, UML (Unified Modeling Language).




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Social Media Advertise Maintenance pada PT. Red Eye Utama”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Salawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa ajaran agama Islam sebagai pedoman hidup yang sempurna.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah M. Kom. selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja
  5. Ibu Sri Rahayu ST., MMSI. selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak bimbingan dan masukan kepada penulis.
  6. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom., selaku pembimbing II yang telah memberikan banyak arahan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Musa Riyadhi selaku pembimbing lapangan juga seluruh staff Red Eye Group yang telah memberikan banyak wawasan baru bagi penulis.
  8. Papah, Mamah, serta Abang dan Cici ku tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Day6, Chanyeol, Jimin Park, Jang Ki Young serta seluruh panutan yang selalu memberikan semangat dan inspirasi bagi penulis.
  10. Rekan seperjuanganku, Miatri Oktaviani, Irma Juliany, Deby Yudasmara. Tanpa kalian, aku sudah menyerah sejak lama.
  11. Sahabat tersayang, Cangkal fams, Iposo Final Ver, Day6’s Fanartists Indonesia (DFI), Mydays, Pembacaku, Keluarga Besar Komasi Raharja serta handai tolan lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Yuni Kristina Dewi)
NIM : 1514490202



Daftar isi




DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Sistem Tertutup
Gambar 2.2 Sistem Terbuka
Gambar 2.3 Daur Hidup Sistem
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Red Eye Utama
Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan
Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan
Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan
Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan
Gambar 4.2 Activity Diagram sistem yang diusulkan
Gambar 4.3 Sequence Diagram sistem yang diusulkan
Gambar 4.4 Class Diagram sistem yang diusulkan
Gambar 4.5 Tampilan Home
Gambar 4.6 Tampilan Login
Gambar 4.7 Tampilan Registrasi
Gambar 4.8 Tampilan Paket Socmed
Gambar 4.9 Tampilan Laman Daftar Harga Paket
Gambar 4.10 Tampilan Form Order
Gambar 4.11 Tampilan Form Analisa Admin
Gambar 4.12 Tampilan Hasil Analisa
Gambar 4.13 Tampilan Form Pembayaran
Gambar 4.14 Tampilan Form Konfirmasi Payment
Gambar 4.15 Tampilan Order dan Status Order (Admin)
Gambar 4.16 Tampilan Order dan Status Order (User)
Gambar 4.17 Tampilan Form Tambah Paket





DAFTAR TABEL


Tabel Simbol Use-case Diagram
Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel Simbol Class Diagram
Tabel 2.1 Daftar Literature Review
Tabel 3.1 Tabel Strategi SWOT
Tabel 3.2 Requirement Elicitation Tahap I
Tabel 3.3 Requirement Elicitation Tahap II
Tabel 3.4 Requirement Elicitation Tahap III
Tabel 3.5 Requirement Elicitation Tahap Final
Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Yang Usulan
Tabel 4.2 Tabel paket
Tabel 4.3 Tabel sub_paket
Tabel 4.4 Tabel analisis
Tabel 4.5 Tabel orderdigi
Tabel 4.6 Tabel status
Tabel 4.7 Tabel user_role
Tabel 4.8 Tabel user
Tabel 4.9 Tabel payment
Tabel 4.10 Tabel user_acces_menu
Tabel 4.11 Tabel user_menu
Tabel 4.12 Tabel user_submenu
Tabel 4.13 Tabel targeting
Tabel 4.14 Tabel login
Tabel 4.15 Black Box Testing
Tabel 4.16 Time Schedule
Tabel 4.17 Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan bisnis apapun, marketing sangat diperlukan sebagai upaya memperkenalkan produk atau jasa secara meluas, salah satunya adalah dengan iklan. Seiring berkembangnya teknologi dewasa ini, dikenal istilah digital marketing dimana proses pemasaran produk dilakukan secara digital melalui sosial media dan mesin pencarian dibanding melalui iklan radio, koran atau baliho. Berkat adanya digital marketing akses terhadap iklan tidak lagi terbatas ruang dan waktu karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja selama perangkat terhubung ke internet.

Namun, kemudahan ini juga berarti memungkinkan customer dari berbagai kalangan untuk beriklan secara digital mulai dari kecil, menengah hingga atas. Fakta ini membuat pihak pengiklan cukup kewalahan jika harus menangani permintaan iklan yang bernilai kecil dengan penanganan persuasif dan penjelasan produk secara langsung.

Melihat hal tersebut, sebuah ruang atau tempat untuk pihak pembuat iklan menawarkan produk mereka dirasa perlu demi proses bisnis yang lebih efektif dan efisien. Melalui media periklanan ini juga akan ditampilkan paket-paket produk dengan berbagai jenjang harga dan kebutuhan customer dengan harapan, customer dapat lebih mudah memutuskan jenis iklan yang ingin mereka gunakan. Kondisi itulah yang mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut dengan mengangkat judul “Perancangan Sistem Informasi Social Media Advertise Maintenance pada PT. Red Eye Utama” untuk menjadi laporan penelitian Skripsi.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem Social Media Advertise Maintenance pada PT. Red Eye Utama yang berjalan saat ini?
  2. Apa saja permasalahan yang terjadi pada sistem Social Media Advertise Maintenance pada PT. Red Eye Utama yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana rancangan sistem informasi Social Media Advertise Maintenance yang dibutuhkan PT. Red Eye Utama?


Ruang Lingkup

Demi terarahnya proses penelitian dan penulisan laporan Skripsi ini maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian Skripsi ini hanya membatasi pada Social Media Advertise Maintenance, mulai dari proses order, analisis order oleh admin, konfirmasi pembayaran, sampai close order.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menganalisa seperti apa sistem social media advertise maintenance pada PT. Red Eye Utama yang berjalan saat ini.
  2. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang terjadi pada sistem social media advertise maintenance pada PT. Red Eye Utama yang berjalan saat ini.
  3. Untuk merancang sistem yang dibutuhkan PT. Red Eye Utama agar menunjang proses bisnisnya menjadi lebih efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan dapat memenuhi beberapa manfaat antara lain:

  1. Mempercepat proses penerimaan order iklan sosial media.
  2. Mempermudah client dalam memilih paket order yang sesuai dengan budget yang dimiliki.
  3. Memudahkan perusahaan dalam mengelola data order sehingga proses penayangan iklan dapat lebih cepat dilaksanakan.
  4. Memberikan masukan ilmu pengetahuan, khususnya melalui penelitian Skripsi.
  5. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa yang melakukan penelitian agar dapat menerapkan ilmu teoritis yang diajarkan selama masa perkuliahan.
  6. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis agar siap menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode antara lain:

  1. Metode Observasi

    Penulis melakukan pengamatan langsung pada sistem yang berjalan di PT. Red Eye Utama dengan terlibat dalam proses bisnis yang ada. Kemudian dari pengamatan tersebut, penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk dianalisis agar dapat mengembangkan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara

    Penulis melakukan proses tanya jawab dengan beberapa narasumber salah satunya adalah digital director pada PT. Red Eye Utama yang merupakan tempat Skripsi berlangsung. Metode ini dilakukan agar mendapatkan data yang lebih detail serta memperkuat data yang didapat sebelumnya dari proses pengamatan secara langsung.

  3. Metode Studi Pustaka

    Penulis mengumpulkan informasi terkait dari berbagai sumber atau buku untuk menunjang proses penelitian.

Metode Analisis dan Perancangan

Dalam prosesnya, penulis menggunakan beberapa metode analisa dan perancangan sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Analisis

    Metode yang digunakan adalah metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Metode ini digunakan untuk menganalisa apa saja kekuatan (Strengths) pada sistem yang berjalan saat ini, kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) juga ancaman (threats) yang bisa mempengaruhi sistem pada PT. Red Eye Utama saat ini juga di masa depan.

  2. Perancangan

    Dalam skripsi ini, metode perancangan sistem yang digunakan adalah UML (Unified Modelling language), dengan bahasa pemrograman yang digunakan PHP (Hypertext prepocessor), MySQL sebagai pengelolaan basis datanya, juga HTML (Hypertext Markup Language) sebagai interface website dan XAMPP sebagai web servernya.

Metode Pengujian

Dalam pengujian sistem, metode yang digunakan adalah metode Black Box Testing. Metode ini memfokuskan pada keperluan software, karena itu metode Black Box Testing memungkinkan pengembang membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf fungsional suatu program. Metode ini juga membantu menemukan kesalahan yang ada misalnya pada fungsionalnya yang tidak seperti seharusnya (salah atau hilang), kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, dan lain-lain.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membuat laporan serta pembahasan yang sistematis, maka laporan Skripsi ini dibuat dengan beberapa sub bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan beberapa informasi umum seperti latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjabarkan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian serta sumber-sumber data tersebut yaitu teori umum, teori khusus, dan literature review.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan metode SWOT, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan analisis kebutuhan sistem, juga user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti ulasan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan, konfigurasi sistem usulan, pengujian sistem, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan bagian penutup yang berisikan kesimpulan serta saran sebagai bentuk optimalisasi dari pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

Rini Asmara (2016) [1] mengutip definisi sistem menurut Mulyadi yaitu sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Dalam kesempatan yang sama pengertian lain dikutip dari definisi yang dikemukakan Winarno yaitu sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi lain dikemukakan oleh I Putu Agus Eka (2016) [2] yaitu, sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, yang tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses.

Dalam buku yang sama, Putu (2016) Romney dan Steinbart (2015) [2] juga mengutip definisi sistem menurut John Mc Manama yang menyatakan sistem sebagai sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan, yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen yang kompleks, memiliki fungsi yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

Karakteristik Sistem

Ada beberapa karakteristik sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa sub-sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar Sistem (Environment)

    Lingkungan Luar Sistem merupakan di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga atau yang merugikan yang harus dikendalikan jika tidak akan menganggu kelangsungan hidup sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolah Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objective)

    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2014) [3] Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak (abstract system) merupakan bentuk sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi akan gagasan tentang konsep hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan bentuk sistem yang secara fisik dapat dilihat, misal sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Close System)

    Sistem terbuka (Open System) adalah bentuk sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu contoh sistem perusahaan dagang. Sedangkan sistem tertutup (Close System) merupakan bentuk sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan yang ada.

    Gambar 2.1 Sistem Tertutup
    Gambar 2.2 Sistem Terbuka
  3. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang termasuk dalam klasifikasi sistem jika dipandang dari bagian pelaku object/pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan tidak memiliki batasan dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia secara langsung namun beberapa sistem sudah mulai beralih dikembangkan dan dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang dasar proses kerjanya dilakukan oleh manusia secara langsung, sebagai contoh pelaku sistem pengorganisasian, sistem akademik dan managemen yang masih manual, transaksi pengalihan data informasi disebagian perusahaan yang masih konfensional, dll. Adapun sistem mesin meupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan secara langsung oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  4. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari bentuk tingkat kekompleskan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponenya yang di pergunakan dalam kinerja sistemnya pun sedikit. Sedangkan dengan sistem kompleks merupakan sistem yang banyak memiliki sub-sub sistemnya dalam kinerja sistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  5. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Klasifikasi sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari object/pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan dalam jangka waktu yang pendek atau sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan pemimpin negara dan dewan pemerintahan, setelah proses pemilihan wakil rakyat terlaksana sistem ini secara tidak langsung tidak akan dipakai lagi dan untuk pemilihan selanjutnya kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan pemimpin negara dengan desain sistem yang baru.

    Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dapat di pakai untuk jangka waktu yang lama atau digunakan selamanya, salah satu contohnya adalah sistem pencernaan pada tubuh manusia, sistem tersebut tidak akan berhenti sampai selamanya selama manusia tersebut masih hidup.

Daur Hidup Sistem

Daur hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. (Tata Sutabri : 2014) [3]

  1. Mengenali adanya kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali.Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  2. Pembangunan sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  3. Pemasangan sistem

    Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem.Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  4. Pengoperasian sistem

    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    Gambar 2.3 Daur Hidup Sistem
  5. Sistem menjadi usang

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Rini Asmara (2016) [1] berpendapat bahwa Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Rini (2016) [1] juga mengutip definisi yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis yang menyatakan bahwa informasi adalah daya yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016) [4] mengutip beberapa definisi Informasi yang dikemukakan para ahli, yaitu sebagai berikut :

  1. Informasi menurut Jogiyanto adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pelakunya
  2. Informasi menurut Sutarman adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan denganc ara tertentu, sheingga mereka mempunyai arti bagi si penerima
  3. Informasi menurut Raymond Mc. Leod, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Fungsi Informasi

Informasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan pengetahuan pemakai.
  2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
  3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.

Kualitas Informasi

Tata Sutabri (2014) [3] mengemukakkan beberapa kriteria untuk Kualitas Informasi, diantaranya sebagai berikut:

  1. Akurat

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. 3. Relevan

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Kualitas Informasi

Maniah dan Hamidin (2017) [5]menjelaskan dalam bukunya bahwa, Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diformulasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang/tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi:

  1. Bagaimana informasi diciptakan

    Systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environmental (berhubungan dengan lingkungan).

  2. Bagaimana informasi disampaikan

    One-to-many presen tation, white paper, website FAQ, website informational, website directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke website tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.

  3. Bagaimana informasi setelah dikelola

    Kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.

  4. Jenis informasi yang diciptakan

    Tacit (diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), Explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network website/intranet, knowledge management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.

  5. Nilai Sumber

    Usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

Nilai Informasi

Menurut Hutahean (2014) [6], Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.Biaya informasi lerdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras

    Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi

  2. Biaya untuk analisis

    Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi

  3. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan

    Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya perubahan

    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya operasi

    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai sistem informasi diantaranya, Hutahean (2014) [6] yang mendefinisikan Sistem Informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Tidak jauh berbeda, Anggraini dan Rita (2017) [7] dalam bukunya menjelaskan Sistem Informasi sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan startegi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Sementara Triyono dkk (2018) [8] mengemukakan definisi Sistem Informasi sebagaimana dikutip dari buku S. Azhar yaitu, Kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yatitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.


Komponen Sistem Informasi

Ada beberapa komponen sistem informasi menurut Stair sebagaimana dikutip oleh Muslihudin dan Oktafianto (2016) [9] dalam bukunya, Sistem Informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi terdiri dari komponen sebagai berikut:

  1. Perangkat keras
  2. Perangkat lunak
  3. Database
  4. Telekomunikasi
  5. Manusia

Pendapat lain berasal dari Tata Sutabri (2014) [3] dimana Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (block building) yang terdiri dari blok-blok sebagai berikut:

  1. Blok masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sebuah sistem informasi. Input yang dimaksud merupakan metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi tidak lain adalah keluaran yang merupakan informasi yang haru berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan penerima informasi serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima inputan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data yang ada, menghasilkan dan mengirimkan hasil keluaran dan membantu mengolah dan pengendalian dari sistem serta keseluruhan sistem. Blok teknologi juga terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu, teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok basisdata (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasi data. Data perlu disimpan didalam sebuah basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data juga perlu diorganisasikan sedemikan rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas baik. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisien kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  6. Blok kendali (Control Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi dalam penanganan perbaikannya.

Karakteristik Sistem Informasi

Patma, Maskan dan Utaminingsih (2018) [10] berpendapat, sistem informasi yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana
  2. Menciptakan aliran data yang lebih efisien
  3. Mepunyai model penyajian yang informatif dan standar (mudah dipaham oleh user)
  4. Menditribusikan informasi secara efektif (kepada yang berhak menerima informasi).

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016)[11] ,Analisis sistem Adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem.

Definisi lainnya dikemukakan oleh Jogiyanto sebagaimana dikutip oleh Rani Asmara (2016)[1], Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan kesempatan.

Sri Rahayu dkk (2018) [12]berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan kebaikan-kebaikannya dalam sistem yang diusulkan.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengindefikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Tahapan Analisis Sistem

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengindetifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisis terhadap sistem.
  4. Report , yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam Jurnalnya, Wahyu Hidayat dkk (2016)[13]mengemukakan Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah di rencanakan.

Definisi lain disampikan oleh Sri Mulyani (2016) [14]dalam bukunya yaitu perancangan sistem adalah mendesain solusi sistem yang telah dikonsep pada saat analisis sistem berdasarkan kebutuhan dan permasalahan sistem sehingga sistem bisa diterapkan dengan menggunakan teknologi komputerisasi.

Mengutip dari buku Susanto, Muharto (2016) [14]menjelaskan perancangan sistem merupakan proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru.

Tujuan Perancangan Sistem

Agus dkk (2015), [15]mengutip pernyataan Sutabri dan menyampaikan beberapa tujuan dari perancangan sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk infomrasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur yang akan diatur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman dalam pemrograman sistem serta keluwesan/fleksibilitas keluaran informasi yang dibutuhan.
  3. Penulisan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai saran pengolahan data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan sehingga dapat memudahkan dalam mengidentifikasi, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusutan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Hutahean (2014) [6]sebagaimana dikemukan oleh Gordon B. Davis, data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Khozin Yuliana dkk (2018) [16]mengutip pendapat Mia Andini dan Khairul Hafizd mendefinisikan Data sebagai kumpulan infomrasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mulyati dkk (2018) [17]dengan mengutip dari Jurnal Aris dkk yaitu, Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Teknik Pengumpulan Data

Indrajani (2018) [18]menjelaskan, teknik pengumpulan data atau fact finding techniques adalah proses formal menggunakan teknik seperti wawancara dan daftar pertanyaan unutk mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan, dan pilihan.

Terdapat 5 (lima) teknik pencarian fakta yang digunakan:

  1. Uji dokumentasi

    Ini bermanfaat jika kita sedang berusaha mendalami kebutuhan basis data/sistem yang akan datang.

  2. Wawancara

    Teknik yang paling sering digunakan dan sangat berguna dibandingkan teknik yang lainnya, terdapat dua jenis wawancara: wawancara tidak terstruktur, dan wawancara terstruktur.

  3. Observasi

    Adalah salah satu teknik pencarian data yang paling efektif unutk pemahaman suatu sistem.

  4. Riset

    Riset aplikasi dan masalah, jurnal komputer, buku petunjuk, dan internet seperti buletin merupakan sumber-sumber informasi yang baik dan dapat menyediakan informasi mengenai bagaimana ornag lain memecahkan masalah.

  5. Kuesioner

    Merupakan teknik pencarian data dengan melakukan survei melalui daftar pertanyaan. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam kuesioner: free format yang memberikan kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan, dan fix format yang memerlukan tanggapan spesifik dari individu. Responden harus memilih jawaban yang tersedia

Hirarki Data

Indrajani (2018) [14] menyatakan hirarki data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki – hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditujukan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data bisa diorganisasikaan menjadi 6 tingkatan yaitu:

  1. Bit

    Bit adalah unit terkecil dari data yang di representasikan dengan nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik, sedangkan 1 mempunyai arus listrik.

  2. Byte

    Byte adalah kumpulan dari bit – bit yang membentuk suatu karakter.

  3. Field (Elemen Daya)

    Field adalah kumpulan karakter yang membentuk sekelompok data atau angka.

  4. Record

    Record adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.

  5. File

    File adalah kumpulan record yang berhubungan dengna objek tertentu.

  6. Database

    Database adalah kumpulan data yang tersimpan ke dalam file – file.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Sri Rahayu dkk (2015) [19]menyatakan dalam jurnalnya menyatakan, Basis Data merupakan kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat. Sedang beberapa definisi database dalam buku Subandi dan Aulia (2018) [20] termuat antara lain sebagai berikut:

  1. Basis Data adalah sebuah kumpulan terorganisasi dari data-data yang berhubungan secara logika. Basis data biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari multiple user dalam sebuah organisasi. – Jeffrey A. Hoffer, Mary B, Prescott dan Fred R.
  2. Basis Data merupakan kumpulan data, umunya mendeskripsikan suatu organisasi yang berhubungan atau lebih. – Raghu Ramakrishnan dan Johannes Gehrke
  3. Basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. – Rosa A. S. Dan M. Shalahuddin

Secara sederhana, basis data dapat diungkapan sebagai pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkannya dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup permodelan data maupun permanipulasian data seperti menambah serta menghapus data.

Teori Khusus

Konsep Dasar Social Media

Definisi Sosial Media

Menurut Wikipedia (2018) [21] media sosial adalah sebuah media daring, dengan para pengunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

Dalam kesempatan yang sama, dikutip pula definisi sosial media menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein yaitu media sosial merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi web dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.

Fungsi dan Tujuan Sosial Media

Maxmanroe (2018) [22] pada laman web-nya menyebutkan fungsi dan tujuan media sosial antara lain sebagai berikut:

Fungsi:

  1. Memperluas interaksi sosial manusia dengan memanfaatkan teknologi internet dan website.
  2. Menciptakan komunikasi dialogis antara banyak audiens (many to many).
  3. Melakukan transformasi manusia yang dulunya pemakai isi pesan berubah menjadi pesan itu sendiri.
  4. Membangun personal branding bagi para pengusaha ataupun tokoh masyarakat.
  5. Sebagai media komunikasi antara pengusaha ataupun tokoh masyarakat dengan para pengguna media sosial lainnya.

Tujuan:

  1. Aktualisasi Diri

    Bagi sebagian besar orang, media sosial merupakan tempat untuk aktualisasi diri. Mereka menjunjukkan bakat dan keunikan di media sosial sehingga dapat dilihat banyak orang. Tidak heran kenapa saat ini banyak artis berlomba-lomba untuk terkenal di media sosial mereka.

  2. Membentuk Komunitas

    Komunitas online sangat mudah ditemukan saat ini, baik itu di situs forum maupun di situs social network lainnya. Media sosial menjadi wadah tempat berkumpulnya masyarakat online yang memiliki minat yang sama untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi atau pendapat.

  3. menjalin Hubungan Pribadi

    Media sosial juga berperan penting dalam aktivitas menjalin hubungan personal dengan orang lain secara pribadi. Ada banyak sekali pengguna media sosial yang menemukan pasangan hidup, sahabat, rekan bisnis, di media sosial.

  4. Media Pemanasan

    Pengguna media sosial yang jumlahnya sangat banyak tentu saja menjadi tempat yang sangat potensial untuk memasarkan sesuatu. Bisnis online yang banyak berkembang sekarang ini banyak dipengaruhi oleh media sosial sebagai tempat promosi.

Jenis Social Media

Menurut Wikipedia (2018) [21] mengutip klasifikasi jenis sosial media menurut Kaplan dan Haenlein yaitu sebagai berikut:

  1. Proyek kolaborasi

    Situs web mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun menghapus konten-konten yang ada di situs web ini.

  2. Blog dan microblog

    User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah.

  3. Konten

    Para user dari pengguna situs web ini saling meng-share konten-konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain-lain.

  4. Situs jejaring sosial

    Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto.

  5. Virtual game world

    Dunia virtual, di mana mengreplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya gim daring.

  6. Virtual social world

    Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan.

Konsep Maintenance

Definisi Maintenance

Giandari dkk (2018) [23] dalam jurnalnya mengatakan bahwa maintenance adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya, sampai pada suatu kondisi yang bisa diterima.

Konsep Dasar Digital Marketing

Definisi Digital Marketing

Madu Balla dan Deepak Verma (2018) [24] mengutip pendapat dari Chaffey dalam jurnlanya, “Digital marketing is the use of technologies to help marketing activities in order to improve customer knowledge by matching their needs” .

Adapun beberapa definisi menurut para ahli yang di kutip oleh Hisam (2018) [25] diantaranya sebagai berikut:

  1. Digital Marketing menggunakan internet dan teknologi informasi untuk memperluas dan meningkatkan fungsi marketing tradisional. Definisi ini berkonsentrasi pada seluruh marketing tradisional. Kita juga dapat menyatakan bahwa pendapat seperti interactive marketing, one to one marketing dan e-marketing erat kaitannya dengan digital marketing. – Urban
  2. Digital Marketing ialah penggunaan internet dan penggunaan teknologi interaktif lain untuk membuat dan menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah terindentifikasi. – Coviello, Milley dan Marcolin
  3. Digital Marketing ialah kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog, website, e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial. – Ridwan Sanjaya & Josua Tarigan

Langkah Digital Marketing

Mengutip dari Majalah Digital Marketing Award tahun 2016, wikipedia (2018) [21] mengatakan dalam aktifitas pemasraan digital terdapat istilah AIDA (Awareness, Interest, Desire dan Action), khususnya dalam proses memperkenalkan produk atau jasa ke konsumen.

Menurut Wikipedia (2018) [21] mengutip klasifikasi jenis sosial media menurut Kaplan dan Haenlein yaitu sebagai berikut:

  1. Awareness (Kesadaran)

    Dalam ranah digital, pemasar membangun kesadaran konsumen dengan memasang iklan terlebih dahulu di media online.

  2. Interest (Ketertarikan)

    Ketertarikan muncul setelah membangun kesadaran pada konsumen. Sistem offline, konsumen langsung mencari informasi di pasar. Sistem online, konsumen mencari tahu tentang produk melalui mesin pencari dan jejaring sosial.

  3. Desire (Keinginan)

    Timbul keyakinan pada konsumen sehingga berkeinginan untuk mencoba produk atau jasa. Sistem online ditandai dengan mencari keterangan lengkap tentang produk atau jasa melalui situs web.

  4. Action (Tindakan)

    Tahap terakhir sebagai penentuan dari pihak konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Seperti yang dikutip oleh Ruli Dkk (2018) [26] dari jurnal Murad dkk, Website didefinisikan sebagai sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Sementara menurut Rogi Abdulloh (2016) [27] Website diartikan sebagai sekumpulan halaman yang terdiri atas beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital, baik berupa teks, gambar, video, audio dan animasi lainnya yang disdiakan melalui jalur koneksi internet.

Pendapat lain dari Jurnal Desi Hernandhi dkk (2018) [28] mengatakan website adalah infromasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen-dokumen hypermedia (file-file komputer) disimpan dan kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan metode penentuan alamat unik.

Fungsi Website

Desi Hernandhi dkk (2018) [28] mengutip beberapa fungsi menurut Aziz yaitu sebagai berikut:

  1. Media promosi

    Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau online atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti koran atau majalah.

  2. Media Pemasaran

    Pada toko online atau sistem afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tidak ditempat, serta diakses darimana saja.

  3. Media Informasi

    Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi yang konvensional.

  4. Media Pendidikan

    Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah, misalnya Wikipedia.

  5. Media Pendidikan

    Banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

Konsep Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML

Menurut Indra dan George Pri (2017), [29] Unifed Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu mendeskripsikan dan desain sistem perangkat lunak khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berbasis objek.

UML juga didefinisikan sebagai bahasa permodelan visual yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan mekanisme yang efektif. – Sri Rahayu, Euis Siti Nur Aisyah, Rivka Farizi (2018) [30]

Pendapat lain disampaikan oleh Ade (2016) [31] dengan mengutip pendapat Windu Gata, UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak.

Euis dkk (2015) [32] juga menyatakan UML sebagai bahasa permodelan standar yang memiliki sintaks dan semantic. UML bukan sekedar standar, tapi juga menceritakan konteksnya.

Mengutip pendapat dari L. Whitten, dalam jurnalnya, Anisah dan Kuswaya (2017) [33] menyatakan UML merupakan suatu kumpulan konvensi permodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Konsepsi Permodelan UML

Dalam jurnalnya, Suendri (2018) [34] mengutip pendapat Nugroho yang menyatakan sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu:

  1. Klasifikasi Struktural (Structural Classification
  2. Perilaku Dinamis (Dinamic Behaviour)
  3. Pengolahan atau Manajemen Model (Model Management)

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Mengutip dari Firdaus, Deden dkk (2019) [35] mengatakan MySQL merupakan sebuah tempat database yang menghubungkan script PHP dengan menggunakan query dan escape character yang sama dengan PHP. MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudah user dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengijinkan proses yang akan dilakukan.

Yaulie dkk (2015) [36] dalam jurnalnya mengutip pendapat beberapa pendapat mengenali definisi MySQL diantaranya sebagai berikut:

MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. – Kustiyahningsih

MySQL adalah database server open source yang cukup popular keberadaannya. Dengan berbagai kunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. – Wahana Komputer

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Mengutip dari Riyanto, dalam jurnalnya Supriyanta dan Suparlan (2017) [37] menyatakan Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebgai toll pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yaulie dkk (2015) [36] XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Nama XAMPP merupakan singkata dari X (empat sistem operasi apapun), Apache. MySQL, PHP dan Perl.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Angelo I. Reyes (2015) [38] menyatakan dalam jurnalnya “PHP or HyperText Preprocessor is a programming language that is used mostly for building interactive websites”.

Achmad Solihin (2017) [39] dalam bukunya mengatakan PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang dibuat secara khusus untuk membangun aplikasi berbasis web.

Sedangkan R.H Sianipar (2015), [40] PHP merupakan bahasa skrip yang ditanam dalam HTML Ini berarti kode PHP dan HTML dapat digabungkan dalam file yang sama.

Pendapat lain dari Deden dkk (2019) [41] dalam jurnalnya dengan mengutip Betha Sidik, PHP dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen html yang dieksekusi di server web.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. - Giandari dkk (2018) [42]

Dalam Jurnalnya, Kristina dkk (2017) [43] menyatakan black box testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sebuah sistem atau komponen, dan berfokus semata-mata pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input dan kondisi eksekusi yang dipilih.

Di dalam metode ini, penguji tidak atau tidak seharusnya memiliki akses ke kode sumber. Kode ini dianggap sebagai suatu kotak hitam yang dapat dimasukkan suatu informasi dan kemudian akan menghasilkan suatu keluaran yang diharapkan.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Dio dan Wiyli (2016) [44] dalam jurnalnya menjelaskan definisi HTML sebagai bahasa markup yang umum digunakan untuk membuat halaman web. HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. Apabila ditinjauh dari namanya, HTML merupakan bahasa markup atau pendandaan terhadap sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atau style dari teks yang ditandai.

Sedang Wikipedia [45] menjelaskan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) sebagai sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. HTML merupakan sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT menurut Salusu (2015) [46] sebagaimana mengutip dari Barry adalah suatu metode dalam perencanaan startejik yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT sendiri adalah akronim dari Strengths, Weakness, Opportunity dan Threats.

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014) [47] Analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

  1. Kekuatan (Strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.
  2. Kelemahan (Weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.
  3. Peluang (Opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.
  4. Ancaman (Threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Karinov (2018) [48] menjelaskan, secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman).

  1. Strength' (Kelebihan)

    Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:

    1. Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organsiasi kita?
    2. Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih baik dari perusahaan atau organisasi lainnya?
    3. Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi kita?
  2. Weakness (Kelemahan)

    Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:

    1. Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan?
    2. Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan kita?
    3. Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
    4. Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari perusahaan kita?
  3. Opportunities (Peluang)

    Opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:

    1. Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
    2. Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan atau organisasi kita?
  4. Threats (Ancaman)

    Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari perusahaan atau organisasi tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:

    1. Hambatan apa yang sedang kita hadapi sekarang?
    2. Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan kita? Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi perusahaan kita?

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta dengan judul Prototype Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter (2014), [49] “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya operasional Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Pada tahap ke III ini, poin TOE tadi dikelasifikasikan lagi ke dalam HML, yang artinya sebagai berikut:

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : mudah untuk dikerjakan

Literature Review

Daftar Literature Review

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan atau tidak.

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang dibahas dalam laporan Skripsi ini.

Tabel 2.1. Daftar Literature Review
No Identitas dan Judul Metode Hasil Penelitian
1 Irfan Fadmara (2016), “Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Berbasis Web Pada CV. Ihyaa&Co”. Perancangan sistem informasi manajemen pemasaran ini menggunakan waterfall sebagai metodologi pengembangan sistemnya dengan tools yang digunakan yaitu PHP versi 5.1.1 sebagai antar muka pengguna dan MySQL sebagai database. Hasil akhir yang dicapai adalah Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Berbasis Web ini dapat mempermudah pihak Manajer dalam hal pengawasan aktifitas pemasaran dan penjualan yang bisa dijadikan acuan evaluasi kinerja pasar. Membantu dalam pendataaan dalam bentuk database, sehingga dapat disimpan dan diakses secara realtime. Juga mempermudah pihak manajer dalam mendapatkan laporan secara realtime.
2 Reza Pahlava (2014), “Analisa Sistem Manajemen Aset IT Pada PT IMS Logistics”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kepustakaan, UML (Unified Modelling languange), serta rancangan prototype yang akan dibangun. Hasil penelitian bahwa sistem manajemen aset IT adalah untuk memudahkan perusahaan dalam mendata aset IT yang ada, mengetahui keberadaan aset IT, dan membantu pengambilan keputusan terhadap kebutuhan asset IT yang ada.
3 Himawan, Asep Saefullah, Sugeng Santoso (2014), “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online (E-commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif”. Metode yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) sebagai model metodologi pengembangan sistemnya. Perancangan menggunakan UML (Unified Modelling languange), menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Hasil penelitian ini adalah prototype sistem yang menggambarkan daftar produk batik dijual juga menu-menu kategori pilihan batik yang sesuai keinginan konsumen.
4 Fahmi Ratna Juwita Dan Nusya Citra Riyanti (2016), “Analisis dan Perancangan E- Commerce Berbasis Web Pada PT. Garuda Nustantara Sakti”. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall untuk pengembangan sistemnya dan Perancangan menggunakan UML (Unified Modelling languange). Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi ini dapat mempermudah petugas dalam administrasi data aset secara detail, pencarian data aset, pelaporan aset dan monitoring aset secara keseluruhan.
5 Maria Rosario Borroek (2014), “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada STIKOM Dinamika Bangsa Jambi”. Penelitian ini menggunakan metode model pengembangan sistem yang digunakan adalah Unified Modeling Language yakni use case diagram, class diagram dan activity diagram. Hasil akhir dari penelitian ini sistem mampu mempersingkat waktu pemesanan, mempermudah transaksi customer, juga kemudahan bagi perusahaan untuk menampilkan update terbaru mengenai produk atau perkembangan perusahaan.
6 Sri Rezeki Candra Nursari, Yossela Immanuel (2018), “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online”. Perancangan sistem informasi penjualan online ini menggunakan waterfall sebagai metodologi pengembangan sistemnya dengan tools yang digunakan yaitu PHP5 sebagai antar muka pengguna dan MySQL sebagai database. Hasil penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi penjualan online, informasi produk terbaru dan proses transaksi jadi lebih mudah. Pelanggan juga dapat memberikan testimoni dan menyampaikan keluhan pada sistem.
7 Rahmat Tulloh dan Indra Ranggadara (2019), “Warehouse Rental Applications Development At Multi Indamil Stia Hutama”. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall untuk pengembangan sistemnya. Perancangan menggunakan UML (Unified Modelling languange) serta metode SWOT sebagai metode analisa sistem. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi yang dapat mempermudah sistem penyewaan gudang sebagai solusi untuk memantau atau mengatur masuk dan keluarnya barang secara efektif dan efisien.
8 Sandy Kosasi (2016), “Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Online Untuk Memperluas Segmentasi Pasar Properti”. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall untuk pengembangan sistemnya. Perancangan prototype menggunakan CSS, PHP, CI dan Javascript. Hasil pengujian sistem menunjukkan 75% responden menilai aplikasi ini baik, 25% menilai sangat baik, dan 5% menilai kurang baik.
9 M. Samsudin (2015), “Analisa Perancangan Sistem Informasi PemasaranBerbasis Website”. Sistem ini dirancang menggunakan metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling languange) serta observasi, wawancara dan studi pustaka sebagai metode pengumpulan datanya. Hasil dari penelitian ini adalah dibangun sebuah kerangka kerja sistem informasi pemasaran berbasis website, yang menghasilkan rancangan desain yang bersih, mudah dimengerti, seimbang, dan lengkap. Penelitian ini juga dapat memberikan masukan dan kemudahan bagi para pengguna dan pencari informasi seputar pendidikan.
10 Hani Dewi Ariessanti, Nur Azizah, Heni Handayani (2015), “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada PT. Jumbo Power Internasional”. Sistem ini dirancang menggunakan UML (Unified Modelling languange) sebagai metode perancangannya serta SWOT sebagai metode analisa sistem. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem penjualan online yang dapat menjadi sarana alternatif untuk pelanggan dalam melakukan transaksi pembelian barangan dan keuntungannya adalah penghematan biaya cetak brosur dan waktu pelayanan.


Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis mengambil beberapa acuan dalam penerapan model perancangan sistem yaitu UML (Unified Modelling Language), PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai pengelolaan basis datanya. Sedangkan perbedaannya, metode analisis yang penulis gunakan adalah metode SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats).



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Red Eye Utama

PT. Red Eye Utama atau dikenal sebagai Red Eye Group adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2011. Sebagai salah satu perusahaan komunikasi terpadu, Red Eye Group memiliki tujuan inti yaitu menjadi pemenang di hati setiap pelanggan. Dengan Moto “We Make Ideas Alive” Red Eye Group berusaha menjadikan keinginan pelanggan menjadi kenyataan. Menyampaikan pesan yang ingin pelanggan sampaikan kepada masyarakat dengan produk yang kreatif dan kampanye yang membekas.

Dalam proses bisnisnya, Red Eye Group memiliki beberapa tim yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, diantaranya sebagai berikut:

  1. Digitize
  2. Sebagai sebuah Digial Communication Concultant, Digitize sudah menjadi Google Advertising Certified Partner yang membantu banyak merek dan perusahaan untuk meningkatkan eksistensi mereka di dunia digital.

    Dengan moto “We always understand you”, Digitize selalu berusaha memberikan pelayanan sesuai keinginan pelanggan dengan tetap memberikan masukan kreatif sehingga tujuan pelanggan dapat dicapai secara maksimal.

    Digitize sendiri memberikan pelayan dari berbagai aspek pengiklanan di dunia digital mulai dari media publishing ads, creative content, web & mobile development, dan social media & google ads.

    Dalam pelayanannya, Digitize memanfaatkan perkembangan teknologi dan media sosial untuk memasarkan produk sesuai pesanan pelanggan. Dengan menggunakan strategi SEO (Search Engine Optimize), Digital Analytics System, Social Media Content Management dan Programing Development, kampanye terhadap produk atau jasa yang dipesan oleh pelanggan dapat tersampaikan dengan lebih maksimal dibanding pemasaran non digital.

    Beberapa proyek yang sudah ditangani oleh Digitize, antara lain sebagai berikut:

    1. Hisense – Hicontest Photo Challenge
    2. Unilever – Unilver Green and Clean
    3. Unilever Unite App
    4. May & June
    5. Alleira
    6. Autocillin
    7. Telkomsel
    8. Satgas Peradilan
    9. The Trans Luxury Hotel
    10. The Goods Dept
    11. Korting Discount App
    12. Nuni Social Dating App
    13. Revamping Bukalapak
  3. Red Eye Movement
  4. Red Eye Movement adalah departemen yang khusus menangani acara kegiatan atau dikenal sebagai Event Organizer. Dengan membantu pelanggan menyampaikan tujuan bisnisnya sebagai kegiatan interaktif, Red Eye Movement mendukung kegiatan tersebut dengan konsep dan strategi matang yang disiapkan oleh tim berpengalaman. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan adalah:

    1. Unilever Indonesia – Safety Day Event
    2. Unilever Indonesia – HKN 2013
    3. Shell Indonesia – Corporate Event
    4. 3M Indonesia Nexcare Give Campaign
    5. Unilever Indonesia Partner To Win 2013
    6. PT. Kalbe Farma – National Sales Conference 2013
    7. PT. KTM Indonesia – Booth Activation at OTO Bursa 2013
    8. PT. Reswara – Booth Activation
    9. INKOMPAS Internship Journey 2016
    10. EMP Annual Meeting 2016
    11. Greensands JackCloth Expo 2017
    12. PONDS Beauty Fest 2017
    13. Sampoerna Annual Meeting
    14. Sampoerna Peterhaase Farewell
    15. Honda Mudik Hebat Kotakasablanka
    16. Galva Technovision 70 Anniversary
    17. Mandiri Family Gathering
    18. Pizza Hut Annual Meeting
    19. Yeo’s Soyrich Energize with Goldgym
    20. Samsung Galazy Z2 Press Release
    21. BGR Anniversary
    22. JNE 26 Anniversarry
    23. Wartsila Annual Meeting
    24. Sampoerna Work Smart IS Booth
    25. BGR Pisah Sambut 2016
    26. CITI Global Community Day 2017
  5. Byline
  6. Byline adalah sebuah public relation agency. Byline membantu pelanggan untuk menangani kenferensi pers dan kegiatan gathering. Dengan relasi yang kuat dengan banyak media di Asia terutama Indonesia, Bycline percaya dapat membantu pelanggan memaksimalkan kegiatan tersebut. Beberapa pelanggan yang sudah menggunakan jasa Byline adalah:

    1. Hisense – Hicontest Photo Challenge
    2. Unilever – Unilver Green and Clean
    3. Alleira
    4. Autocillin
    5. Telkomsel
    6. Satgas Peradilan
  7. Photosphere
  8. Photosphere melayani jasa fotografi. Dengan studio, peralatan yang lengkap dan fotografer handal, photosphere siap melayani kebutuhan fotografi produk dan moment berharga pelanggan. Beberapa pelanggan yang sudah menggunakan jasa Photosphere adalah sebagai berikut:

    1. Elnusa
    2. Hisense
    3. Madniri
    4. Firt Media
    5. Pengadaian
    6. SGM
    7. Samsung
    8. Simpedes
    9. Dll


    Visi dan Misi

    Visi :

    “To be the most well known and reliable full service communication group in Indonesia.”

    Misi :

    1. To develop the most effective and efficient communication strategy that suits to clients needs and wants/
    2. To develop the most creative idea that suits the clients needs and wants.
    3. To own a positive management culture, helpful, responsive and Professional.


    Struktur Organisasi

    Berikut adalah diagram struktur organisasi yang dimiliki PT. Red Eye Utama.

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Red Eye Utama



    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Urutan prosedur ini merupakan proses penanganan pesanan yang sedang berjalan. Setelah Tim Business Development mendapat proyek, Tim menghubungi client dan membuat janji temu. Setelah waktu disepakati, tim dan client bertemu untuk memaparkan apa kebutuhan client. Setelah itu Tim Business Development menindaklanjuti konsep tersebut dengan melakukan diskusi bersama Tim internal. Selanjutnya Tim Internal dan Account menyiapkan materi untuk presentasi proposal. Begitu proposal sudah disetujui oleh client, Account melakukan negosiasi harga. Hingga semua ketentuan, harga, kontrak dan perjanjian lainnya telah disepakati, barulah proyek dijalankan. Laporan diserahkan begitu seluruh proyek rampung.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Use Case Diagram

    Use case diagram digunakan untuk menggambarkan bentuk sederhana interaksi aktor ke sistem. Aktor dalam konteks use case dapat berupa pengguna atau dapat berupa sistem lainnya. Tiap aktor dalam use case biasanya memiliki peran dan aksesibilitas yang berbeda. Komponen penyusun use case diagram hanya dua, aktor yang digambarkan sebagai stick figure dan use case yang digambarkan dengan elips.

    Menurut pengamatan dan analisis yang telah penulis lakukan, berikut adalah use case diagram untuk sistem yang berjalan.

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan pada gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

    1. 1 (satu) Sistem marketing PT Red Eye Utama
    2. 6 (enam) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Business Development Team, Client, Internal Team, Account Team, Finance, dan Leader.
    3. Business Development Team sebagai perantara antara client dan perusahaan.
    4. Client sebagai pemesan atau pencetus proyek.
    5. Internal Team sebagai tim yang bertugas mengerjakan proyek.
    6. Account Team sebagai negosiator perusahaan pada client.
    7. Finance sebagai pihak yang bertugas mengurusi masalah keuangan.
    8. Leader sebagai pemegang kepemimpinan tertinggi dan berwenang menerima laporan.

    Activity Diagram

    Activity diagram (diagram aktifitas) digunakan untuk memodelkan komputasi atau alur kerja yang terjadi dalam sistem. Komponen penyusun diagram aktifitas ada lima, yaitu: Persegi panjang bulat (kapsul) digunakan untuk menggambarkan aktifitas. Belah ketupat untuk menggambarkan keputusan (analisa kasus). Persegi hitam (bar) digunakan untuk menggambarkan proses yang dilakukan pararel. Proses pararel diawali dan diakhiri dengan persegi hitam ini. Lingkaran hitam menggambarkan awal dari alir kerja. Lingkaran hitam yang dilingkari menggambarkan akhir dari alir kerja.

    Menurut pengamatan dan analisis yang telah penulis lakukan, berikut adalah Activity diagram untuk sistem yang berjalan.

    Gambar 3.2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan pada gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya:

    1. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai
    2. 20 (dua puluh ) Action State yang dimulai dari Business Development mendapat proyek.
    3. 3 (Tiga) Decision Node untuk menentukan pilihan ya atau tidak.
    4. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.

    Sequence Diagram

    Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu.

    Menurut pengamatan dan analisis yang telah penulis lakukan, berikut adalah Activity diagram untuk sistem yang berjalan :

    Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. 3 (Tiga) Lifeline antarmuka yaitu Proposal Presentasi, Kontrak Perjanjian, Faktur Pembayaran.
    2. 4 (empat) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Client, Internal Team, Account Team, Finance.
    3. 16 (Dua puluh dua) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor – actor tersebut.


    Analisis Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisis Sistem

    Metode Analisis SWOT

    Berdasarkan sistem yang berjalan saat ini pada Digitize, penulis melakukan beberapa analisis penelitian. Analisis ini dilakukan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) atau dikenal dengan analisis SWOT.

    1. Strength (Kekuatan)
      1. Sumber Daya Manusia di PT. Red Eye Utama memiliki kompetensi dasar kualifikasi di bidang digital komputer dan telekomunikasi yang mumpuni.
      2. Sarana dan Prasarana penunjang komunikasi dan informasi jaringan, akses internet, email dan printer.
    2. Weakness (Kelemahan)
      1. Proses bisnis terlalu panjang dan rumit.
      2. Negosiasi proyek dengan client masih persuasif.
      3. Sistem yang berjalan membuat perusahaan sulit mengambil proyek dari client di luar domisili.
    3. Opportunities (Peluang)
      1. Kebutuhan penyelesaian pesanan yang lebih cepat.
      2. Perkembangan teknologi informasi di bidang periklanan digital semakin menjanjikan.
      3. Semakin banyak usaha barang/jasa yang beriklan digital di sosial media.
    4. Threats (Ancaman)
      1. Gangguan pada komputer seperti jaringan maupun gangguan LAN/WAN yang tidak berfungsi.
      2. Layanan serupa dari perusahaan pesaing.
      3. Ancaman virus, spyware, malware dan cracker yang dapat membuat kerja sistem terganggu
    Tabel 3.1. Tabel Strategi SWOT
    Internal/ Eksternal S (Strenghts)

    a. Sumber Daya Manusia di PT. Red Eye Utama memiliki kompetensi dasar kualifikasi di bidang digital komputer dan telekomunikasi yang mumpuni. b. Sarana dan Prasarana penunjang komunikasi dan informasi jaringan, akses internet, email dan printer. c. Perusahaan memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam dunia periklanan baik digital maupun non digital

    W (Weaknesses)

    a. Proses bisnis terlalu panjang dan rumit. b. Negosiasi proyek dengan client masih persuasif. c. Sistem yang berjalan membuat perusahaan sulit mengambil proyek dari client di luar domisili.

    O (opportunities)

    a. Kebutuhan penyelesaian pesanan yang lebih cepat. b. Perkembangan teknologi informasi di bidang periklanan digital semakin menjanjikan. c. Semakin banyak usaha barang/jasa yang beriklan digital di sosial media.

    SO

    Dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang mumpuni saat ini sangat memungkinkan untuk dilakukan perbaikan sistem yang terkomputerisasi, agar kebutuhan menyelesaikan pesanan dengan cepat dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah pelayanan juga memperkuat brand perusahaan di kalangan pelaku usaha.

    WO

    Sebuah sistem yang memuat daftar layanan juga paket iklan sosial media dengan rentang budget yang berbeda-beda memungkinkan client untuk memilih paket iklan yang sesuai dengan kebutuhan secara digital tanpa harus melibatkan pertemuan persuasif sehingga dimanapun client berada, client tetap bisa menggunakan jasa perusahaan.

    T (Threats)

    a. Gangguan pada komputer seperti jaringan maupun gangguan LAN/WAN yang tidak berfungsi. b. Layanan serupa dari perusahaan pesaing. c. Ancaman virus, spyware, malware dan cracker yang dapat membuat kerja sistem terganggu d. Human error.

    ST

    Dengan mengandalkan kualifikasi sumber daya yang ada,menciptakan sebuah layanan yang mudah diakses dan terus berkembang sesuai kebutuhan sehingga dapat terus mengikuti persaingan yang ada.

    WT

    Sistem yang terkomputeriasasi akan membantu meminimalisir error yang disebabkan oleh manusia, mempermudah client memilih paket iklan sesuai kebutuhannya dan memungkinkan menjangkau client lintas daerah dan dan lintas negara.


    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Adapun konfirgurasi yang dibutuhkan pada sistem Social Media Advertise Maintenance adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel Core i3 3217U
    2. Monitor : 14.0 Inci
    3. Memory : 2 GB RAM
    4. Hardrive : 500 GB
    5. Mouse : E-Blue Auroza
    6. Printer : HP LaserJet P1 102


    Spesifikasi Perangkat Lunak (Softare)

    Adapun konfirgurasi sistem software yang dibutuhkan pada sistem Social Media Advertise Maintenance adalah sebagai berikut:

    1. Web Browser
    2. Google Slide
    3. Ms. Word 2007

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Analisis Kebutuhan Sistem

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Red Eye Utama pada sistem yang berjalan khususnya pada social media advertise maintenance adalah proses penerimaan pesanan yang tidak efektif dan efisien sehingga banyak membuang waktu, tenaga, biaya serta peluang proyek lain yang seharusnya bisa diambil. Negosiasi harga dan paket dilakukan secara persuasif dengan client menyebabkan diperlukannya waktu untuk menunggu jadwal pertemuan, memerlukan biaya dan tenaga untuk transportasi menuju tempat pertemuan. Hal-hal yang dapat diringkas jika ada sebuah sistem yang mewadahi informasi mengenai paket dan pelayanan yang disediakan oleh PT. Red Eye Utama khususnya penanganan proyek yang tidak terlalu besar seperti iklan sosial media.


    Analisis Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, penulis mendapatkan beberapa solusi kebutuhan sistem yaitu sebagai berikut:

    1. Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berbasis internet untuk menunjang sistem Social Media Advertise Maintenance dan meningkatkan jumlah pelayanan pada PT. Red Eye Utama.
    2. Membuat sebuah sistem informasi Social Media Advertise Maintenance yang dapat memberikan informasi lengkap mengenai paket layanan sesuai budget yang dimiliki client.
    3. Membuat Sistem Informasi yang memudahkan baik itu client atau perusahaan sehingga tercapai proses bisnis yang lebih efektif dan efisien

    Untuk itu penulis merekomendasikan perlu adanya sebuah rancangan usulan yang dapat digunakan sebagai salah satu solusi pemecahan masalah pada sistem yang sedang berjalan dengan membuat perancangan Sistem Informasi Social Media Advertise Maintenance, karena dengan adanya sistem tersebut client akan lebih mudah mengakses informasi paket yang ada dan memilih yang sesuai dengan kebutuhannya. Kedua belah pihak baik client atau perusahaan juga tidak perlu lagi direpotkan dengan pembuatan janji temu yang memakan banyak waktu, tenaga dan biaya karena seluruh diskusi menganai paket disediakan dalam sistem tersebut. Akhirnya alur bisnis bisa dipersingkat yang berimbas juga pada lebih banyaknya proyek yang bisa digarap karena tidak banyak membuang waktu pada proses penyelesaian satu proyek saja. Biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit untuk kedua belah pihak.


    User Requirement

    Elisitasi Tahap 1

    Elsitasi tahap 1 merupakan daftar yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut adalah hasil elisitasi tahap 1 :

    Tabel 3.2. Requirement Elicitation Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

    Keterangan :

    M (Mandatory) = Yang diinginkan

    D (Desirable) = Diperlukan

    D (Desirable) = Diperlukan

    Tabel 3.3. Requirement Elicitation Tahap II


    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    Tabel 3.4. Requirement Elicitation Tahap III

    Final Elisitasi

    Final Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk, komponen-komponen yang terdapat di tahap ini lah yang harus ada dalam fungsional sistem yang akan diimplementasikan. Berikut bentuk penelitian lampirkan tabel final draft elisitasi.

    Tabel 3.5. Requirement Elicitation Tahap Final


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan analisis sistem yang berjalan, dapat diketahui bahwa dalam proses penanganan order iklan sosial media yang berjalan pada PT. Red Eye Utama saat ini masih mengalami beberapa kendala. Untuk meningkatkan pelayanan yang ada dapat dilakukan dengan merancang sebuah sistem yang bertujuan untuk memudahkan proses order layanan iklan sosial media sehingga customer dapat melakukan pemesanan langsung dari web dan dapat memilih paket yang sesuai dengan kebutuhannya.

    Prosedur Sistem Yang Diusulkan

    Pada prosedur sistem yang diusulkan akan dijelaskan bagaimana proses dari sistem yang diusulkan berjalan sehingga lebih memudahkan baik customer dan perusahaan untuk melakukan pelayanan jasa iklan sosial media.

    Jika sebelumnya customer dan pihak internal perusahaan harus melakukan pertemuan terlebih dahulu untuk mendiskusikan seperti apa layanan yang diinginkan dan paket yang dibutuhkan maka dalam sistem usulan, customer hanya perlu mengakses web yang telah disediakan.

    Dalam web ini telah tersedia pilihan jasa iklan untuk beberapa sosial media seperti facebook, instagram, youtube dan google dengan berbagai pilihan harga dan waktu tayang beserta spesifikasi layanan yang telah disesuaikan untuk masing-masing harga dan socmed.

    Untuk melakukan order, customer diharuskan melakukan registrasi dan login pada sistem lalu memilih paket iklan yang diinginkan. Pada saat melakukan pengisian form order, customer diminta mengisi beberapa data yang selanjutnya akan menjadi bahan analisis bagi admin mengenai campaign iklan yang akan ditayangkan seperti hastag atau tagar yang akan digunakan juga hal-hal lain terkait iklan sosial media tersebut.

    Jika hasil analisis yang diberikan admin dirasa sesuai, customer dapat melanjutkan pemesanan dan melakukan pembayaran agar order dapat segera diproses. Jika tidak, customer dapat membatalkan proses order tanpa dikenai charge atau sangsi apapun. Setelah proses penayangan iklan selesai, order akan ditutup dan customer dapat melakukan order lainnya jika diinginkan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem yang diusulkan.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan pada gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan menjelaskan adanya :

    1. 1 (satu) Sistem socmed advertise maintenance untuk proses bisnis yang ada.
    2. 3 (tiga) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Customer, Admin dan Leader.
    3. 11 (sebelas) use case dalam kegiatan yang digunakan actor.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan pada gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan menjelaskan adanya :

    1. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.
    2. 16 (enam belas) Action State dimulai customer melakukan login.
    3. 2 (Dua) Decision Node untuk menentukan pilihan ya atau tidak.
    4. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.


    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan pada gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan menjelaskan adanya :

    1. 10 (Sepuluh) Lifeline antarmuka yaitu Form Login, Data User, Laman Daftar Paket Socmed, Form Order, Form Analisa Admin, Form Pembayaran, Form Konfirmasi Pembayaran, Daftar dan status Order, Laporan.
    2. 3 (tiga) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Customer, Admin, Leader.
    3. 25 (dua puluh lima) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor – actor tersebut.

    Perbedaan Antara Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

    Adapun beberapa perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan akan disajikan dalam tabel berikut:


    Tabel 2.1. Daftar Literature Review
    No Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
    1 Proses Bisnis terlalu panjang dan rumit. Dengan adanya web yang bisa diakses dengan mudah membuat banyak regulasi bisa disederhanakan.
    2 Dalam negoisasi dan kesepakatan proyek diperlukan pertemuan tatap muka sehingga memakan banyak waktu dan biaya. Berbagai paket sosial media dengan rentang masa iklan dan harga telah disediakan sesuai kebutuhan customer.
    3 Banyak sekali peluang mendapatkan customer yang terbuang karena masalah domisili dan kesulitan dalam mengatur janji temu. Paket layanan iklan sosial media telah disediakan di website sehingga customer bisa mengakses dan melakukan order kapanpun dan dimanapun.


    Rancangan Basis Data

    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan pada gambar 4.4. Class Diagram Yang Diusulkan menjelaskan adanya :

    1. 13 (Tiga belas) Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi diantaranya paket, sub_paket, analisis, orderdigi, status, user_role, user, payment, user_access_menu, user_menu, user_submenu, targeting, dan login.
    2. 14 (Empat belas) Associaton,hubungan antar objek satu dengan objek yang lain.

    Spesifikasi Basis Data Sistem Yang Diusulkan

    Spesifikasi Basis data merupakan disain basis data yang dianggap telah normal. Disain basis data ini menjelaskan mengenai media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record.

    Di dalam sistem yang diusulkan, database yang digunakan diberi nama dengan nama dbdigi dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Tabel paket
    2. Tabel sub_paket
    3. Tabel analisis
    4. Tabel orderdigi
    5. Tabel status
    6. Tabel user_role
    7. Tabel user
    8. Tabel payment
    9. Tabel user_access_menu
    10. Tabel user_menu
    11. Tabel user_submenu
    12. Tabel targeting
    13. Tabel login

    Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

    Berikut adalah rancangan tampilan sistem yang diusulkan.

    1. Tampilan Home
    2. Gambar 4.5. Home

      Tampilan home yang akan muncul saat user pertama kali mengunjungi website.

    3. Tampilan Login
    4. Gambar 4.6. Login

      Tampilan form login yang harus user lakukan sebelum melakukan order. Setelah login user akan diarahkan pada halaman sesuai role masing-masing. Customer diarahkan ke home dan Admin pada dashboard admin.

    5. Tampilan Registrasi
    6. Gambar 4.7. Registrasi

      Jika belum memiliki akun yang terdaftar, user diharuskan melakukan registrasi dan diarahkan ke form login.

    7. Tampilan Paket Sosmed
    8. Gambar 4.8. Paket Sosmed

      Tampilan halaman paket sesuai sosial media yang memuat beberapa keuntungan beriklan sosial media dan daftar harga paket.

    9. Tampilan Laman Daftar Harga Paket
    10. Gambar 4.9. Daftar Harga Paket
    11. Tampilan Form Order
    12. Gambar 4.10. Form Order

      Form yang harus diisi oleh customer jika ingin melakukan pemesanan paket sosial media lalu di arahkan ke daftar order user jika telah berhasil melakukan pemesanan.

    13. Tampilan Form Analisa Admin
    14. Gambar 4.11. Form Analisa Admin

      Setelah order masuk, admin melakukan analisa dan memberikan campaign name juga menyertakan beberapa keyword yang dirasa potensial untuk meningkatkan jangkauan iklan.

    15. Tampilan Form Hasil Analisa
    16. Gambar 4.12. Form Hasil Analisa

      Berdasarkan hasil analisa, customer dapat memutuskan apakah akan melanjutkan proses order atau tidak pada form hasil analisa.

    17. Tampilan Form Pembayaran
    18. Gambar 4.13. Form Pembayaran
    19. Tampilan Form Konfimasi Payment
    20. Gambar 4.14. Form Konfirmasi Payment

      Jika setuju melanjutkan order, customer dapat mengirimkan bukti transfer sesuai harga paket yang dipilih pada form konfirmasi payment.

    21. Tampilan Order dan Status Order (Admin)
    22. Gambar 4.15. Daftar dan Status Order(Admin)

      Halaman data order admin.

    23. Tampilan Order dan Status Order (User)
    24. Gambar 4.16. Daftar dan Status Order(User)

      Halaman daftar order customer.

    25. Tampilan Form tambah paket
    26. Gambar 4.17. Daftar dan Status Order(User)

      Form untuk menambahkan paket sosial media. Jika form berhasil diinput, daftar paket di dashboard admin akan bertambah dan paket baru akan muncul di pilihan menu pada website.


    Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem Socmed Advertise Maintenance adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel Core i3 3217U
    2. Monitor : 14.0 Inci
    3. Memory : 2 GB RAM
    4. Hardrive : 500 GB
    5. Mouse : E-Blue Auroza
    6. Printer : HP LaserJet P1 102


    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Adapun konfirgurasi sistem software yang dibutuhkan pada sistem Social Media Advertise Maintenance adalah sebagai berikut:

    1. Web Browser
    2. Ms. Word 2007
    3. Database Server MySQL
    4. Xampp
    5. Notepad++
    6. Codeigniter
    7. Visual Paradigm for UML

    Hak Akses (Brainware)

    Untuk pengoperasian sistem usulan, yang berhak mengakses sistem adalah sebagai berikut:

    1. Admin
    2. Customer


    Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

    Dalam skripsi ini, dilakukan pengujian Black Box untuk mengetahui kondisi input yang akan memenuhi seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Table 4.15 Blackbox testing


    Time Schedule

    Table 4.16 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Table 4.17 Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan yang akan penulis kemukakan di bawah ini. Sebagai hasil evaluasi penelitian terhadap sistem Social Media Advertise Maintenance yang berjalan saat ini pada PT. Red Eye Utama, adapun kesimpulannya yaitu sebagai berikut:

    1. Berdasarkan analisis, sistem informasi Social Media Advertise Maintenance pada PT. Red Eye Utama belum optimal karena proses penanganan order proyek yang berbelit-belit dan memakan banyak waktu, biaya dan tenaga.
    2. Dari hasil analisis sistem yang berjalan saat ini, beberapa kendala yang dihadapi diantaranya adalah karena proses penanganan order masih dilakukan secara persuasif atau tatap muka. Dimana penjelasan mengenai paket produk yang ditawarkan, detail kebutuhan, hingga negosiasi harga masih harus melalui pertemuan langsung dengan client sehingga memakan banyak waktu, menguras tenaga dan membutuhkan biaya lebih untuk transportasi dan sebagainya.
    3. Dari hasil analisis sistem informasi Social Media Advertise Maintenance pada PT. Red Eye Utama, rancangan sistem yang diperlukan adalah sebuah sistem yang bisa menampilkan informasi mendetail mengenai paket produk yang ada juga sesuai dengan budget yang dimiliki oleh client. Dengan adanya sistem tersebut maka client dan perusahaan tidak lagi harus melakukan pertemuan untuk setiap pesanan jasa iklan sosial media karena seluruh detail paket mulai dari harga, spesifikasi layanan, juga pilihan paket sudah tersedia di sistem. Dengan demikian, proses bisnis menjadi lebih singkat, kinerja pelayanan juga dapat ditingkatkan.

    Saran

    Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah semoga selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik dari berbagai aspek sehingga kekurangan yang ada dalam penelitian ini bisa dilengkapi juga diperbaiki untuk perkembangan sistem selanjutnya. Beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menindaklanjuti penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Penelitian ini masih dilakukan secara independen terhadap sistem informasi yang lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar sistem informasi yang saling terkait di perusahaan dapat terintegrasi misalnya dengan bagian finance dan lain sebagainya.
    2. Dalam menerapkan sistem informasi Social Media Advertise Maintenance ini sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi sumber daya manusia, maupun alat penunjang seperi hardware dan software-nya.
    3. Perluasan cakupan layanan juga bisa dikembangkan karena sistem ini masih sebatas maintenance untuk order iklan sosial media saja.






    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Asmara, Rini. 2016. “Sistem Informasi Pengolahan Data Penanggulangan Bencana pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman”. Padang: Jurnal J- Click. Vol.3, No.2 Desember 2016 https://bit.ly/2Akgawc
    2. 2,0 2,1 Eka, I Putu Agus. 2016. “Integrasi Dan Migrasi Sistem”. Bandung: Informatika Bandung.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Sutabri, Tata. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Penerbit Andi.
    4. Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta : Penerbit Andi. https://bit.ly/2z7Z44W
    5. Maniah dan Hamidin, Dini. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus.” Yogyakarta, Indonesia : Deepublish. https://bit.ly/2Sh1buF
    6. 6,0 6,1 6,2 Hutahean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish. https://bit.ly/2Ppxc6s
    7. Anggraini, Elisabet Yunaeti dan Rita Irviani. 2017. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Penerbit Andi. https://bit.ly/2JUM9HP
    8. Triyono, Diah Minarsih, dan Dwi Oktavia. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web pada Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018
    9. Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta : Penerbit Andi. https://bit.ly/2z7Z44W
    10. Patma, T. S., Maskan, M., dan Utaminingsih, A. (2018). “Sistem Informasi Manajemen: Guna Mendukung Keputusan.” Malang, Indonesia: UPT Percetakan dan Penerbitan Polinema https://bit.ly/2r4rEQn
    11. Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta : Penerbit Andi. https://bit.ly/2z7Z44W
    12. Sri Rahayu, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi pengelolaan keuangan pada UPT Dinas Pendidikan kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018.
    13. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahri. “Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group”. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 Februari 2016
    14. 14,0 14,1 14,2 Mulyani, Sri. (2016). “Metode Analisis dan perancangan Sistem” Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika. https://bit.ly/2Aq8ybF
    15. Irwandi, Agus. Winda Sari, Ulya Ulfah. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Nilai Siswa (Studi Kasusu: SDN 02 Anjir Serapat Tengah)”. Jurnal POSITIF Tahun 1 No. 1 November 2015 : 29 – 36. https://bit.ly/2ITp6jJ
    16. Khozin Yuliana, Muhammad Zahrudin, dan Tri Utari. 2018. “Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan Pengembalian Buku Perpustakaan Pada SMA Nusantara 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018
    17. Mulyati, Astri Wulan Sari, dan Siti Ika Danti. 2018. “Aplikasi Graduation Organizer Berbasis Mobile Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Jurnal ICIT. Vol.4, No.1 Februari 2018
    18. Indrajani. (2018). “Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study. “ Jakarta : PT Elex Media Komputindo
    19. Rahayu, Sri. Muhamad Yusup. Sinta P. D. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII”. Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 September 2015 https://bit.ly/2F0KIqo
    20. Subandi. Aulia Syahidi. “Basis Data: Teori dan Praktik menggunakan Microsoft Office Access”. Yogyakarta, Indonesia : Deepublish. https://bit.ly/2tNxtmE
    21. 21,0 21,1 21,2 21,3 Wikipedia. “Media Sosial”. https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial. Diakses pada 11 November 2018.
    22. Maxmanroe. “Pengertian Media sosial secara umum, fungsi, tujuan dan jenis sosmed.” https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-media-sosial.html. Diakses pada 11 November 2018.
    23. Maulani, Ginadari dkk. “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. Jurnal ICIT Vol. 4 No. 2 Agustus 2018 https://bit.ly/2C84BKi
    24. Bala, Madhu dan Verma, Deepak. “A Critical Review of Digital Marketing”. International Journal of Management, IT & Engineering Vol. 8 Issue 10, October 2018. https://bit.ly/32A2Vor. Diakses pada 12 Januari 2019.
    25. Sam, Hisam. “Digital Marketing pengertian menurut para ahli & manfaat – kelebihan - kekurangan”. https://www.dosenpendidikan.com/digital-marketing-pengertian-menurut-para-ahli-manfaat-kelebihan-kekurangan/. Diakses pada 12 November 2018.
    26. Ruli Supriati, Agus Salim Saputra, dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT. Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018
    27. Abdulloh, Rogi. 2016. “Easy & Simple Web Programming”. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo https://bit.ly/2Ps3sWA
    28. 28,0 28,1 Desi Tri Hernandhi, Endang Siti Astuti, dan Swasta Priambada. 2018. “Desain Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website Untuk Promosi”. Malang: Jurnal JAB. Vol.55, No.1 Februari 2018 https://bit.ly/2Ptuflu
    29. Isa, Indra Griha Tofik dan Hartawan, George Pri. 2017. “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web”. Sukabumi: Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Vol.5, Edisi. 10 Maret 2017 https://bit.ly/2AokQBv
    30. Rahayu, Sri. E.S.N. Aisyah. R. Farizi. “Lapalgue.co : E-Commerce Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pada Komunitas Tangerang Punya GUE”. Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 https://bit.ly/2NXzzd4
    31. Hendini, Ade. 2016. “Permodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan Stok Barang”. Pontianak: Jurnal Khatulistiwa Infomatika. Vol.4, No. 2 Desember 2016 https://bit.ly/2KAxIsG
    32. Aisyah, E.S.N. N. Khoirunisa. S. Devi. “Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Bahu Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”. Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015. https://bit.ly/2TMVQjb
    33. Anisah dan Kuswaya. 2017. “Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pengeluaran, Penggunaan Bahan dan Hutang Dalam Pelaksanaan Proyek Pada PT. Banamba Putrautama”. Kudus: Jurnal SIMENTRIS. Vol.8, No. 2 November 2017 https://bit.ly/2BwjXbB
    34. Suendri. 2018. “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle”. Medan : ALGORITMA: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika. Volume: 03, Number : 01, November 2018. https://bit.ly/32qEauW. Diakses pada 11 Januari 2019.
    35. Rustiana, Deden. M. Faisal, Lina Iamayanti. “Prototype Analisa Sistem Informasi Penilaian E-Raport Menggunakan SWOT”. Jurnal ICIT Vol. 5 No. 1 Februari 2019 https://bit.ly/2J3dJpM
    36. 36,0 36,1 Palit, Randi V. Yaulie D.Y. R. Arie S.M.L. “Rancangan Sistem Informasi Keuangan Gereja Berbasis Web Di Jemaat GMIM Bukit Moria Malalayang”. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 2015. https://bit.ly/2C9z8HW
    37. Supriyanta. Suparlan. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pakaian Pada Alea Zhara Shop Yogyakarta”. Jurnal Bianglala Informatika Vol. 5 No. 1 Mei 2017. https://bit.ly/2EYfLDq
    38. Reyes, Angelo. “Implementation of an Asset Management and Maintenance System for the College of Information and Communications Technology”. International Journal of Innovation and Applied Studies Vol. 12 No. 2 Juli 2015 https://bit.ly/2lA0BNd
    39. Solihin, Achmad. “Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL.”. Jakarta : Penerbit Budi Luhur, 2017. https://bit.ly/2EPdcUg
    40. Sianipar. R.H. “Membangun Web dengan PHP dan MySQL Untuk Pemula dan Programmer”. Bandung : Penerbit Informatika, 2015. https://bit.ly/2EBVkKV
    41. Rustiana, Deden. M. Faisal, Lina Iamayanti. “Prototype Analisa Sistem Informasi Penilaian E-Raport Menggunakan SWOT”. Jurnal ICIT Vol. 5 No. 1 Februari 2019 https://bit.ly/2J3dJpM
    42. Maulani, Giandari dkk. “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. Jurnal ICIT Vol. 4 No. 2 Agustus 2018 https://bit.ly/2C84BKi
    43. Kristina. Genrawan H. Sandi T. “Penggunaan Metode Kota Hitam dan Kotak Putih dalm Menguji Sebuah Produk Sistem Informasi”. Jurnal InTekSis Vol. 4 No. 1 2017. https://bit.ly/2NPmP8h
    44. Lavarino, Dio. Wiyli Yustanti. “Rancang Bangun E-Voting Berbasis Website Di Universitas Negeri Surabay”. Jurnal Manajemen Informatika. Vol. 6 No. 1 2016. https://bit.ly/2STDqZs
    45. Wikipedia. “HTML”. https://id.wikipedia.org/wiki/HTML. Diakses pada 9 Maret 2019.
    46. Salusu, J. 2015. “Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit”. Jakarta : PT. Grasindo https://bit.ly/2QHWDgh
    47. Yakub, Hisbanarto, Vico. 2014. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    48. Karinov. “Contoh Analisis Swot Perusahaan dan cara Pembuatannya”. https://bit.ly/2P2ZTRD. Diakses pada 26 November 2018.
    49. Andi, P. 2014." Prototype Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codelgniter". Studi Kasus SMP Yamad Bekas. Faktor Exacta 7 (2), 165-175.

Contributors

Admin, Yuni Kristina Dewi