SI1514490185

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
      

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PEMBAYARAN INVOICE

PADA PT PINUS MERAH ABADI


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1514490185
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PEMBAYARAN INVOICE

PADA PT PINUS MERAH ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490185
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua
       
Rektor
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
       
Universitas Raharja
           
           
           
           
       
(Desy Apriani S.Kom., MTI)
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
       
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PEMBAYARAN INVOICE

PADA PT PINUS MERAH ABADI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490185
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2020

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
(Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I.)
       
NID : 14023
       
NID : 15027



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PEMBAYARAN INVOICE

PADA PT PINUS MERAH ABADI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490185
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PEMBAYARAN INVOICE

PADA PT PINUS MERAH ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490185
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 18 Januari 2020
Adiputra Kencana
NIM : 1514490185

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi terjadi dengan cepat. Hal ini mendorong badan usaha atau perusahaan untuk menggunakan teknologi informasi tersebut guna mendukung perkembangan kinerja karyawan agar lebih mudah dan efisien. Penerapan sistem informasi di berbagai bidang saat ini juga sudah banyak digunakan salah satunya pada bidang akuntansi. Namun, belum semua perusahaan menerapkan sistem informasi berbasis web salah satu contoh pada PT. Pinus Merah Abadi. Permasalahan yang terjadi pada PT. Pinus Merah Abadi adalah sistem penagihan pembayaran invoice yang masih menggunakan semi komputerisasi sehingga staff A.R mengalami kesulitan dapat proses pembuatan tagihan, follow up pembayaran invoice & penarikan report tagihan yang sudah di bayarkan maupun belum dibayarkan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin membuat sistem penagihan pembayaran invoice berbasis web pada PT. Pinus Merah Abadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisa SWOT, elisitasi kebutuhan sistem dan perancangan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi. Selain itu, bahasa pemrograman yang dipakai adalah PHP (Hypertext Preprocessor), database server dengan MySQL, sublime text 2, framework Codeigniter dan web server dengan XAMPP. Dengan adanya sistem penagihan pembayaran invoice ini bertujuan untuk mempermudah staff A.R (Account Receivable) dalam memonitoring piutang customer dan juga memudahkan dalam membuat dan menghasilkan laporan pembayaran serta laporan piutang yang akurat.


Kata Kunci: Sistem, Informasi, Invoice, Tagihan



ABSTRACT

Progress and development of information technology is happening fast. This encourages business entities or companies to use information technology to support the development of employee performance to make it easier and more efficient. The application of information systems in various fields today has also been widely used, one of which is in the field of accounting. However, not all companies have implemented a web-based information system as an example in PT. Eternal Red Pine. Problems that occur at PT. Pinus Merah Abadi is an invoice payment billing system that still uses semi-computerization so that A.R staff has difficulty in the process of making invoices, following up on invoice payments & withdrawing report bills that have been paid or not paid. Based on the background of the problem, the writer wants to create a web-based invoice payment billing system at PT. Eternal Red Pine. This research was carried out with the SWOT analysis method, elicitation of system requirements and system design using UML (Unified Modeling Language) to visualize. In addition, the programming language used is PHP (Hypertext Preprocessor), database server with MySQL, sublime text 2, Codeigniter framework and web server with XAMPP. With this invoice payment billing system, it can facilitate A.R (Account Receivable) staff in monitoring customer receivables and also makes it easy to create and produce payment reports and accounts receivable reports accurately.


Keywords: Systems, Information, Invoice, Bill



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PEMBAYARAN INVOICE PADA PT. PINUS MERAH ABADI”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Andri Cahyo Purnomo,M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Rendy Chandika selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 18 Januari 2020
Adiputra Kencana
NIM. 1514490185

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Pinus Merah Abadi

Gambar 3.2. Usecase Diagram Penagihan Pembayaran Piutang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Penagihan Pembayaran Piutang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Penagihan Pembayaran Piutang Berjalan

Gambar 4.1. Usecase Diagram Penagihan Pembayaran Piutang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Staff A.R Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Manager Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram Direktur Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Staff A.R Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Manager Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Direktur Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Tampilan Menu Login

Gambar 4.10. Tampilan Menu Halaman Utama

Gambar 4.11. Tampilan Menu Data User

Gambar 4.12. Tampilan Menu Input Data Produk

Gambar 4.13. Tampilan Menu View Data Produk

Gambar 4.14. Tampilan Menu Input Data Customer

Gambar 4.15. Tampilan Menu View Data Customer

Gambar 4.16. Tampilan Menu Input Transaksi Penjualan

Gambar 4.17. Tampilan Menu View Transaksi Penjualan

Gambar 4.18. Tampilan Menu Input Transaksi Pembayaran

Gambar 4.19. Tampilan Menu View Transaksi Pembayaran

DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin majunya perkembangan teknologi yang sangat cepat dan mempunyai perananan penting diberbagai segmentasi dalam kehidupan manusia. Komputer menjadi komoditas penting dalam peningkatan teknologi informasi zaman ini. Hal itu juga yang sangat menuntut untuk sebuah perusahaan menggunakan pengelolaan keuangan yang sistematis bertujuan agar dapat mempercepat penagihan pembayaran, pencatatan pembayaran dan meminimalisir waktu yang ada. Sistem mempunyai fungsi untuk menghasilkan input yang berbentuk jurnal dan menghasilkan output yang berbentuk print out dalam laporan keuangan maupun rekap piutang.

Sistem informasi saat ini sudah menjadi nilai pokok dalam pengambilan suatu keputusan untuk menghadapi suatu masalah agar dapat mencapai target yang akan diinginkan. Informasi yang dijadikan acuan pengambilan satu keputusan adalah informasi yang beerelevan, sumbernya yang jelas, akurat dan tepat waktu yaitu informasi sampai pada saat dibutuhkan. Kebutuhan informasi itu menuntut perusahaan agar informasi yang digunakan dapat memaksimalkan kinerja dalam perusahaan.

Piutang dalam satu perusahaan merupakan salah satu hal atau bagian yang amat sangat penting, mengingat piutang sendiri merupakan harta dari masing-masing perusahaan. Karena piutang, keuangan di satu perusahaan berputar dan tidak mengendap didalam suatu tempat saja, piutang juga dapat artikan menjadi tolak ukur penjualan sebuah perusahaan meskipun tidak semua penjualan itu dikreditkan.

Agar memperoleh suatu laporan keuangan yang sangat tepat, maka dari itu proses penagihan pembayaran invoice yang dikerjakan oleh satu perusahaan harus dapat dilakukan dengan cara cepat dan tepat. Di penelitian skripsi ini, sistem pada penginputan barang pesanan dan pembayaran sudah berjalan semi komputerisasi yaitu memakai MS. Excel. Sehingga staff finance pun kesulitan mencatat invoice dengan benar dan hal tersebut tentu memakan banyak waktu dalam merekap total tagihan invoice sehingga menyebabkan keterlambatan pada saat pengiriman invoice tagihan bahkan bisa mengakibatkan pembayaran piutang yang tidak tertagih.

Maka demikian, sangat dibutuhkannya satu sistem pengelolaan proses pengiriman invoice dan pencatatan pembayaran dengan menggunakan fasilitas internet yang saat ini menjadi media sarana informasi yang paling berkembang. Dimana sistem pencatatan pengiriman invoice tagihan dan pembayaran invoice tagihan tersebut bisa dikelola degan lebih rapi dan terstruktur dengan baik dan juga di pergunakan oleh bagian finance guna memonitoring invoice dan menjadi alat yang efektif membantu pimpinan manajemen dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan sehari-hari guna memimpin perusahaan.

Atas dasar demikian, peneliti melakukan observasi penelitian lalu menggambil skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Invoice Pada PT. Pinus Merah Abadi”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun di dalam bentuk kalimat tanya. Pada penelitian ini rumusan masalah yang diperoleh yaitu :

  1. Bagaimanakah sistem informasi pengiriman dan penagihan Invoice yang saat ini sedang dijalankan oleh PT. Pinus Merah Abadi?

  2. Bagaimanakah cara merancang sebuah sistem mengelola penagihan piutang agar dapat meminimalisir pembayaran lewat dari jatuh tempo atau Piutang tidak tertagih?

  3. Bagaimanakah cara pengelolaan piutang secara data yang ada maupun pengendalian secara intern dan tidak terjadi kesalahan dalam rekap piutang?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian skripsi yang dikerjakan oleh peneliti dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Invoice Pada PT. Pinus Merah Abadi” memiliki beberapa batasan masalah yaitu :

  1. Proses analisa yang dilakukan hanya sistem monitoring piutang penjualan dari customer dan laporan akhir pembayaran.

  2. Sistem yang akan dibuat meliputi sistem untuk monitoring tanggal jatuh tempo pembayaran piutang, kelola data pembayaran piutang, laporan saldo akhir piutang.

  3. Sistem yang akan dibuat ditujukan untuk bagian staff A.R, Manager & Direktur.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam proses penelitian skripsi ini, peneliti membuat tujuan dari penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Invoice Pada PT. Pinus Merah Abadi” yaitu:

  1. Untuk mengetahui proses pengiriman tagihan & penagihan pembayaran invoice yang saat ini sedang berjalan pada PT. Pinus Merah Abadi.

  2. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang terjadi dalam proses penagihan pembayaran invoice ke customer yang sedang berjalan pada PT. Pinus Merah Abadi guna meminimalisir pembayaran lewat dari jatuh tempo atau piutang tidak tertagih.

  3. Untuk dapat mengolah hasil rancangan dan pembuatan sistem informasi pengiriman tagihan dan pembayaran invoice tagihan pada PT. Pinus Merah Abadi.

Manfaat Penelitian

Selain daripada tujuan itu, manfaat yang bisa didapatkan peneliti dari laporan penelitian skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Invoice Pada PT. Pinus Merah Abadi” yaitu :

  1. Guna mengembangkan sistem pengiriman & penagihan invoice yang berjalan saat ini dengan lebih efisien & efektif tanpa memakan waktu yang lama.

  2. Guna meminimalisir pembayaran invoice tagihan yang lewat dari tanggal jatuh tempo maupun Piutang yang lupa tertagih serta menimimalisir kesalahan di dalam pembuatan tagihan.

  3. Guna mempermudah Staff Keuangan dalam mengelola laporan piutang yang sudah dibayarkan maupun yang belum di bayarkan.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk dapat memperoleh dan mengumpulkan data-data dengan fungsi dan tujuan tertentu.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, jenis penelitian yang dilakukan peneliti ialah lebih mengarah pada jenis penelitian yang deskriptif yaitu melakukan penelitian secara langsung,mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai situasi objek penelitian agar mendapatkan data yang relevan dan akurat.

Dari metode penelitian tersebutlah, peneliti bisa merancang tentang sistem pembuatan tagihan, pengiriman tagihan & penagihan pembayaran yang saat ini berjalan pada PT. Pinus Merah Abadi.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Dengan memakai metode ini, peneliti dapat melakukan proses observasi dengan peninjauan langsung ke PT. Pinus Merah Abadi guna mendapakan gambaran dari awal mengenai proses pembuatan tagihan, pengiriman tagihan dan penagihan piutang yang ada di PT. Pinus Merah Abadi.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Melengkapi hasil dari observasi tersebut, peneliti juga melakukan metode wawancara atau sesi tanya jawab dengan stakeholder PT. Pinus Merah Abadi guna mendapatkan suatu data yang akurat & relevan.

  3. Metode Studi Pustaka (Study Literature)

    Metode lainnya dengan menggunakan metode studi pustaka. Yaitu peneliti melakukan studi kepustakaan untuk mendapat data yang lebih akurat dengan mengumpulkan data teoritis yang dikutip dari buku, jurnal, laporan penelitian dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini. Agar peneliti mendapatkan tambahan gambaran menganalisa, merancang dan menulis skripsi ini.

Metode Analisa Sistem

Setelah proses pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu menentukan metode menganalisa sistem yang berfungsi untuk memperoleh satu hasil akhir yang mempunyai manfaat bagi penelitian.

Guna merancang sebuah sistem, metode yang digunakan adalah analisa SWOT. SWOT kepanjangannya yaitu Strength, Weakness, Opportunity, Threats.

Pemilihan metode analisa SWOT tersebut beralasan agar dapat diterapkan dengan menganalisa dan memilih hal yang dapat mempengaruhi keempat faktor kemudian diterapkan dalam gambar matriks SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Metode rancangan sistem yang dipakai yaitu UML (Unified Modeling Language) sebagai modeling tools yaitu dengan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Selain itu juga memakai bahasa pemrograman PHP, database server MySQL, sublime text 2, framework Codeigniter dan web server dengan XAMPP.

Metode Testing

Pada Perancangan Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Invoice Pada PT. Pinus Merah Abadi ini peneliti memakai metode pengujian Black Box Testing yang merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software (perangkat lunak).

Dalam metode Black Box tersebut peneliti berusaha menemukan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahap pengujian di beberapa kategori, contohnya fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan akses database eksternal, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian yang dibuat peneliti berfungsi untuk mempermudah dalam membaca dan juga membantu dalam memahami isi dari tiap bab yang terdapat pada skripsi ini. Adapun pembagian dari sistematika penelitian yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I adalah bab yang menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II berisi tentang pengertian dan definisi yang diambil dengan cara mengutip buku, jurnal, laporan penelitian dan sumber-sumber lain yang menjadi literature review dari penyusunan skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab III berisikan tentang gambaran umum PT. Pinus Merah Abadi, struktur organisasi perusahaan, dan pembahasan tentang sistem yang berjalan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Analisa permasalahan sistem dengan metode SWOT, analisa kebutuhan sistem yang direncanakan, solusi yang diberikan, user requirement dengan menggunakan Elisitasi tahap 1,2,3 dan draft final sebagai landasan untuk mendesain atau membuat sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada Bab IV akan membahas tentang perancangan sistem usulan yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan UML, spesifikasi basis data, rancangan (prototype) layar program, rangkaian tampilan output sampai dengan tahap implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab V berisi tentang berbagai kesimpulan dan saran dari peneliti mengenai hasil laporan Skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Gatoet di dalam penelitian Maimunah, David Ericson Manalu, Dina Budi Kusuma, dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2017:38) [1] berpendapat bahwa “Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Hanif Al Fatta didalam penelitian Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani dan Eka Sari Dian dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2016:26) [2] mengemukakan bahwa “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan perancangan adalah suatu cara yang dibuat untuk menentukan membuat rancangan sistem yang dibutuhkan oleh pengguna.

Tujuan Perancangan

Menurut Muharto & Arisandy, (2016:103) [3] mempunyai pendapat bahwa ‘Tujuan perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user), untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sugiarti yang dikutip oleh Nur Azizah, Lina Yuliana dan Elsa Juliana didalam Jurnal SENSI, Vol.3 No.1, (2017:16) [4], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Menurut Sri Mulyani, (2016:2) [5], berpendapat “Sistem adalah sekumpulan subsistem, komponen ataupun elemen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang ditentukan sebelumnya”.

Berdasarkan atas pengertian sistem di atas dapat diberi disimpulkan bahwa sistem yaitu satu perangkat elemen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang dapat mendukung sebuah sistem yang lebih besar dan untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin dalam Jurnal Informatika Mulawarman, (2016:24) [6], berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem

    Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan luar sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Implementasi Sistem

Menurut V. Wiratna Sujarweni, (2015:25) [7], mempunyai pendapat bahawa implementasi sistem adalah “Penerapan sistem yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis sistem dan desain sistem yang telah dilakukan oleh analisis. Setelah sistem disetujui maka program yang telah dibuat siap untuk dioperasikan”

Pada uraian tersebut sistem membuat dokumen yang disebut laporan final implementasi sistem, yaitu:

  1. Rencana implementasi sistem

  2. Hasil implementasi sistem. Untuk melaksanakan implementasi sistem perlu dipersiapkan beberapa hal seperti berikut :

    1. Persiapan implementasi

    2. Pendidikan dan pelatihan karyawan untuk mengetahui sistem yang baru

  3. Konversi sistem

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut pendapat Martono, Kartika, Putri Aullia, (2017 : 231) [8] di Jurnal CCIT, Vol 10 No 2, mengatakan bahwa “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.”

Menurut Abhishek Kanal dan Aishwarya, (2016:5) [9], didalam Journal Of Computer Science And Information Technologies berpendapat bahwa “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”. Artinya data merupakan pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi.

Merujuk beberapa paparan di atas maka disimpulkan bahwa data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dapat berupa angka, huruf, simbol, gambar dan video yang perlu diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Noor, (2015:138-141) [10], mengemukakan bahwa umumnya terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yaitu:

  1. Wawancara

    Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada lain kesempatan.

  2. Kuesioner / Angket

    Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.

  3. Observasi

    Pada teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.

  4. Dokumen

    Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.

  5. Focus Group Discussion (FGD)

    Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan bertujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut pendapat Lusyani Sunarya, Ogi Dermawan, Muhammad Hanif Amrullah, dalam Jurnal SENSI, Vol 2 No 1, (2016 : 60) [11] mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Utari, Muhammad Ichwan, Ika Purwanti Ningrum, dan Muh Yamin dalam Jurnal Semantik, (2016:188) [12], berpendapat bahwa informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk pengetahuan bagi yang menerimanya.

Merujuk beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data dapat diolah dan digunakan untuk mengambil satu keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Maniah dan Dini Hamidin, (2017:2) [13] , mengemukakan bahwa “Kualitas informasi (Information Quality) adalah informasi yang dirasakan dan digunakan oleh penggunanya yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan”.

Sementara itu Sutabri dalam buku karya Muslihudin M dan Oktavianto, (2016:10) [14] , berpendapat bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :

  1. Informasi harus akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (on time)

    Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut kutipan Krismiaji, (2016:201) [15], dalam Ilamsyah, Desy Wiriyanty, Eva Setiawati, Jurnal SENSI, Vol.2 No.2, berpendapat bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang terorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Merujuk Gilang Ramadhan, Edy Budiman, dan Andi Syakir, (2017 : 256-262) [16], dalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Maret 2017, mengemukakan pendapat bahwa sistem informasi adalah sistem yang didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan).

Merujuk paparan di atas disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu proses sistem yang dapat mengolah data hingga menjadi suatu informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna media informasi untuk dijadikan suatu alat dalam mengambil keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Latif dan Aditya dalam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 1, (2015:23) [17], mengemukakan pendapat bahwa dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

  1. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

  3. Basis data, adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  4. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemproses data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Nina Rahayu, Putri Sugiarti, Siti Islamiyah, (2017:44) [18], di Jurnal Semnasteknomedia, Vol 5 No 1, mengemukakan bahwa tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Reliability). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Flexibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Suryadi, dan Emi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 3, (2016:270) [19], mengemukakan bahwa “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global, Vol. 5 No. 1, (2015:72) [20], mengatakan bahwa “Analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan- kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

Menurut Hanif dikutip dari Dimas, Mochammad Al Musadieq, Heru Susilo, dalam Jurnal Administrasi Bisnis, (2017 : 20) [21], mengidentifikasi bahwa “Analisis sistem adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan di pelajari dan sistem pengganti diusulkan”.

Merujuk paparan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi analisa sistem adalah suatu cara untuk mengidentifikasi sistem yang sedang berjalan serta mencari kekurangan nya untuk dijadikan referensi membuat perkembangan dari sistem yang sedang berjalan itu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Husda N dan Yvonne Wangdra, (2016:107) [22], mengidentifikasi di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem yaitu sebagai berikut :

  1. Identification, yaitu mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso J, (2016:18) [23], mengidentifikasi analisis sistem memiliki contoh yang baik dari pendekatan sistem yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Prinsip-prinsip analisis sistem berfungsi untuk :

  1. Mengidentifikasi masalah

  2. Menyatakan sasaran sistem

  3. Menetapkan batasan sistem

  4. Menetapkan kendala sistem

  5. Dekomposisi sistem (dibagi menjadi subsistem)

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Budi R yang dikutip dari Sri Rahayu, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi dalam Jurnal CCIT, Vol.9 No.1, (2015:54) [24], mengidentifikasi “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Merujuk paparan Faridi, Peni Aripianti dan Retno Widuri dalam Jurnal CERITA, Vol.2 No.2, (2016:192) [25], mengidentifikasikan bahwa database merupakan sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.

Sementara itu paparan Arie Nugroho dan Arik Sofan Tohir, dalam Jurnal Semnasteknomedia, Vol 5 No 1, (2017 : 50) [26], mengidentifikasi "Database" dari hasil penelitian ini file XML dapat diimplementasikan untuk membuat otomatisasi SQL untuk membentuk database dan struktur tabel, stored procedure (insert, update, delete dan select join table) untuk database engine MySQL dan Microsoft SQL Server. File XML juga dapat digunakan untuk membentuk database dan struktur tabel dan membuat view pada database engine SQLite.

Merujuk pendapat di atas disimpulkan bahwa definisi database (basis data) merupakan data yang dikumpulkan dan disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (aplikasi) guna menghasilkan satu informasi.

Pengguna Database

Menurut Anhar, (2016:20) [27] mengidentifikasikan bahwa pengguna basis data itu dapat di bedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.

  3. Sophisticated User (pengguna yang ahli) maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.

  4. Specialized User (pengguna yang mempunyai keahlian di bidang tertentu) maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

  5. Naive User (pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas). Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Invoice

Definisi Invoice

Pada Hutabarat dalam Sutedi (2014:30) [28], berpendapat “invoice (faktur) adalah suatu dokumen penting dalam perdagangan sebab dengan data-data dalam invoice ini dapat diketahui berapa jumlah wesel yang akan ditarik, jumlah penutupan asuransi, dan penyelesaian segala macam bea masuk.”

Pada pendapat lain Komang (2014:18) [29], mengidentifkasi bahwa “invoice merupakan tanda bukti transaksi atau surat tagihan yang diterbitkan oleh penjual kepada pembeli untuk membayar harga barang yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.”

Merujuk paparan di atas disimpulkan definisi Invoice ialah dokumen sangat penting berfungsi sebagai tanda dalam suatu transaksi jual beli.

Konsep Sistem Pembayaran

Definisi Sistem Pembayaran

Menurut Maharani dalam Jurnal Informatika Vol.1, (2015:21) [30], berpendapat bahwa pembayaran adalah memberikan uang sebagai pengganti barang atau jasa yang diterima.

Dalam Undang-Undang No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal 1 angka 6) [31] berbunyi: Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Dari beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi sistem pembayaran adalah sistem pemindahan sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lainnya.

Konsep Dasar Piutang

Definisi Piutang

Menurut Hery, (2015:150) [32], mengidentifikasikan “Piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dan memungkinkan piutang wesel)”.

Menurut Fahmi dan Irham, (2016:137) [33], mengidentifikasi bahwa “Piutang merupakan bentuk penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dimana pembayarannya tidak dilakukan secara tunai, namun bersifat bertahap”.

Merujuk paparan di atas disimpulkan bahwa piutang merupakan bagian dari aktiva lancar dimana pihak yang berhutang kepada perusahaan dan dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap.

Klasifikasi Piutang

Menurut Hery, (2015:151) [34], memaparkan bahwa piutang umumnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis sebagai berikut:

  1. Piutang Usaha (Accounts Receivable)

    Piutang Usaha adalah jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki saldo normal di sebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk asset. Piutang usaha biasanya diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 hingga 60 hari. Setelah ditagih, secara pembukuan, piutang usaha akan berkurang disebelah kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca aset lancar (current asset).

  2. Piutang Wesel (Notes Receivable)

    Piutang Wesel yaitu tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berhutang pada perusahaan, baik melalui pembelian barang jasa atau secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang. Pihak yang berutang berjanji kepada perusahaan (selaku pihak yang diutangkan) untuk membayar sejumlah uang tertentu berikut bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati. Anki pembayaran tersebut ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau prones (promissory note). Perhatikanlah baik-baik bahwa piutang wesel mengharuskan debitur untuk membayar bunga.

  3. Piutang Lain-Lain (Other Receivables)

    Piutang lain-lain umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan secara terpisah dalam neraca. Contohnya adalah piutang bunga, piutang dividen (tagihan kepada investor sebagai hasil atas hasil investasi).

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Menurut Febriyanto, (2015 : 24) [35], mengidentifikasikan “Penjualan adalah ilmu dan seni untuk mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkannya”.

Sementara itu pada Irmansyah di Jurnal Sistem Informasi, (2016 : 76-81) [36], memaparkan “Salah satu aktivitas terpenting dalam perusahaan adalah aktivitas penjualan, dimana penjualan adalah kegiatan utama suatu perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah tingkat penjualan yang besar dan laba yang besar serta pengembalian investasi yang sudah ditanamkan”.

Menurut Titik W, (2017:3) [37] mengidentifikasikan “Penjualan adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai target pasar dan sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan”.

Merujuk paparan di atas disimpulkan pengertian penjualan merupakan usaha yang dilakukan penjual atau perusahaan guna menyalurkan barang dan jasa yang diinginkan sesuai kebutuhan pembeli, juga mencari laba dari hasil barang atau jasa yang dijualnya.

Konsep Penjualan

Menurut Yunita Sari, Gatot Wahyu Nugroho dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, Vol 5 No 10, (2017 : 94-108) [38], mengidentifikasikan bahwa “Konsep penjualan berkeyakinan para konsumen bisnis jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan”. Oleh karena itu harus dilakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Alasannya karena konsumen umumnya menunjukkan penolakan pembelian sehingga terkadang harus dibujuk terlebih dahulu agar mau membeli. Tujuannya adalah untuk menjual apa yang dihasilkan mereka bukan menghasilkan apa yang diinginkan pasar sekarang.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Wiga Ariyani, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama dalam International Journal of Science and Research (USR), (2015:380) [39], mengidentifikasikan bahwa “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi, Vol.1 No.1, (2017:52) [40] memaparkan bahwa “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet”.

Menurut Jurnal Nasional dari Indra Griha Tofik Isa, George Pri Hartawan Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak dan Manajemen), Vol. 5 Edisi 10, (2017 : 139-151) [41], menyimpulkan bahwa “Web adalah kumpulan kumpulan halaman web yang di dalamnya terdapat sebuah domain mengandung informasi”.

Merujuk paparan di atas disimpulkan pengertian “Website merupakan halaman yang saling berkoneksi dan didalamnya terdapat informasi yang diberikan oleh salah satu individu, kelompok, atau organisasi yang dapat diakses menggunakan internet.

Jenis – Jenis Website

Menurut paparan Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, Khanna Tiara dan Imam Prayogi dalam Jurnal CCIT, Vol 8 no.3, (2015:249) [42], memaparkan bahwa bila ditinjau dari aspek content atau isi, web dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Seth, (2015 : 20) [43], memaparkan Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (peluang dan ancaman). Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman). Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

Sementara Sarsby memaparkan, (2016 : 35) [44], berpendapat bahwa SWOT telah ada selama beberapa dekade dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di zaman modern. Ini digunakan oleh industri, perdagangan, dan organisasi amal dan sukarela. Di perguruan tinggi, SWOT sering kali dalam kurikulum studi bisnis dan kursus strategi pelatihan. Jika Anda pernah mengajukan pinjaman bank bisnis, kemungkinan bank tersebut ingin melihat analisis SWOT atau sejenisnya.

Menurut Zahrutuk Nisak Nisak, (2015:3) [45], memaparkan analisis SWOT (SWOT analysis) mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengenai peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan, rekan di perusahaan lain.

Merujuk paparan di atas disimpulkan pengertian SWOT yaitu suatu metode analisis yang dapat melihat dari sisi kelemahan, kekuatan, ancaman dan peluang sebelum mengembangkan sistem yang dikerjakan.

Manfaat Analisa SWOT

Dalam paparan Suryatama dalam Bilung di E-Journal Administrasi Bisnis, Vol. 4, ISSN 2355-5408, (2016:119) [46] mengemukakan beberapa manfaat yang bisa didapat dari analisa SWOT diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa anak datang.

  2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan.

  3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.

  4. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Pada paparan Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup., Moh. Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT, Vol 8 No 2, (2015:29) [47], memaparkan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Dalam paparan Maimunah , Ilamsyah, Muhamad Ilham, dalam Jurnal CSRID, Vol.8 No.1, (2016 : 25-36) [48], mengidentifikasikan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Rajesh Ku. Sahoo, Santosh Kumar Nanda dan Manas Ranjat Patra dalam International Journal dari MECS, (2017: 43) [49], memaparkan bahwa “UML is a modeling language which specified for analysis and design of software. It is important for the design of test cases, reduce cost and improve the quality of software. UML specifies the behavior and structure of the system. UML provides the structural analysis of the higher level system”. Artinya UML adalah bahasa pemodelan yang ditentukan untuk analisis dan desain perangkat lunak. Hal ini penting untuk desain uji kasus, mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas perangkat lunak. UML menentukan perilaku dan struktur sistem. UML memberikan analisis struktural dari sistem tingkat yang lebih tinggi.

Merujuk paparan di atas disimpulkan yaitu Unified Modeling Language (UML) adalah suatu metode untuk membangun rancangan sistem yang berorientasi objek.

Jenis-Jenis UML

  1. Use Case Diagram

    Menurut pendapat Indrajani, (2015:45) [50], use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  2. Activity Diagram

    Dalam pemaparan Nasril dan Adri Yanto Saputra dalam Jurnal Lentera ICT, Vol.3 No.1, (2016 : 49) [51], berpendapat bahwa activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem bukan apa yang dilakukan actor.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Indrajani, (2015:50) [52], menyampaikan bahwa sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu.

  4. Class Diagram

    Pada pemaparan Nugroho dan Andri Yanto dalam Jurnal Ilmiah Go Infotech, Vol 21 No 1, (2015 : 9) [53], class diagram digunakan untuk menggambarkan suatu class lainnya dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana cara agar saling dapat berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Dalam paparan Saefudin dan Sri Lestari dalam Jurnal Protekinfo, Vol 2, (2015 : 40-43) [54], MySQL adalah salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL.

Pada pemaparan Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi, Vol.9 No.1, (2016:13) [55] berpendapat bahwa MySQL adalah database server, database yang dibuat di MySQL dapat diakses dalam komputer jaringan, baik untuk aplikasi single user maupun multi user.

Pada pendapat Nahlah, Amiruddin., Adam Rasid dalam jurnal Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M), (2017 : 11-16) [56] mengemukakan bahwa MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara mendownload di internet secara gratis.

Merujuk paparan diatas disimpulkan MySQL merupakan database server yang paling sering digunakan karena akses yang diberikan open source (boleh digunakan siapa saja dan bisa dikembangkan oleh siapapun).

Kelebihan MySQL

Menurut Hastomo dalam Seminar Nasional Sains Dan Teknologi yang dilakukan oleh Fauziah, Helmi Yulianti, Sukowati, Antonius Irianto Dan Purwanto Imam, (2017:4) [57] mengidentifikasikan kelebihan MySQL sebagai database server antara lain :

  1. Source MySql dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.

  2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.

  3. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.

  4. MySQL merupakan program yang multi threaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi CPU.

  5. Program umum seperti C++, Java, Perl, PHP, Python, dsb.

  6. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi).

  7. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem operasi.

  8. Memiliki sistem security yang cukup baik dengan verifikasi host.

  9. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.

  10. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Tommy, (2016:95) [58] mengemukakan bahwa PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server.

Menurut Aris, Indah Puspita Sari, Desi Artriyani, Tia Cahya Restiqi, ISSN : 2302-3805, dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2016 : 58 ) [59] menyimpulkan bahwa PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server - side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date).

Menurut Abdulloh, (2016:3) [60] menyimpulkan bahwa PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database.

Dari beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP awalnya memiliki arti Personal Home Page namun dikarenakan adanya perkembangan versi dari PHP maka saat ini PHP merupakan singkatan dari Programming Hypertext Preprocessing. PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang saat ini banyak digunakan oleh pengguna untuk membuat dan mengembangkan suatu situs web.

Kelebihan dan Kekurangan PHP

Menurut Wiwenty Lula Alaika, (2018:15) [61] mengidentifikasikan PHP memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:

Kelebihan PHP :

  1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.

  2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.

  3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.

  4. Mendukung banyak database.

  5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.

Kekurangan PHP :

  1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.

  2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.

  3. Tidak mengenal package.

  4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Adi Tri dan Agus Ganda Permana dalam e-Proceeding of Applied Science, Vol.1 No. 1, (2015:723) [62] menyimpulkan Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split.

Menurut Vidiandry Putratama Supono, (2016:14) [63] berpendapat bahwa Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau mengedit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer.

Menurut Pasaribu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume III, No 2, (2017:158) [64] berpendapat bahwa Sublime Text merupakan editor teks untuk berbagai bahasa pemrograman termasuk pemrograman PHP. Sublime Text merupakan editor text lintas platform dengan Python Application Programming Interface (API). Sublime Text juga mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin, dan Sublime Text tanpa lisensi perangkat lunak.

Merujuk paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text adalah suatu editor teks yang digunakan untuk melakukan edit kode (code) dan teks dalam membuat sebuah situs web.

Konsep Dasar Codeigniter

Definisi Codeigniter

Menurut Donni Prabowo dalam Jurnal Ilmiah DASI, (2015 : 24) [65] menyimpulkan Codeigniter adalah sebuah framework untuk web yang dibuat dalam format PHP. Format yang dibuat ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat sistem aplikasi web yang kompleks. Codeigniter dapat mempercepat proses pembuatan web, karena semua class dan modul yang dibutuhkan sudah ada dan programmer hanya tinggal menggunakannya kembali pada aplikasi web yang akan dibuat.

Menurut Betha Sidik, (2018:2) [66] menyimpulkan bahwa Codeigniter (CI) merupakan framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Merujuk paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Codeigniter adalah framework atau template yang digunakan mendukung dalam proses pembuatan web dimana di dalamnya terdiri dari model, view, controller dan juga bersifat open source.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Rizkidiniah dalam Jurnal Semantik Universitas Halu Oleo, Kendari Vol.2 No.2, (2016:90) [67] menyimpulkan bahwa prototype adalah proses interaktive dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis.

Menurut Astuti, Kondar Siahaan Dui dan Joni Devitra, dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi, (2017:516) [68] berpendapat bahwa prototype sistem informasi adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna.

Menurut Syahrina Ramadhina dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (2015:328) [69] menyimpulkan bahwa Prototype adalah suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sebuah program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pengguna (user).

Merujuk paparan di atas disimpulkan prototype merupakan cara membuat gambaran sistem yang akan dibuat melalui model sederhana sistem.

Tahapan Prototype

Terdapat 6 (enam) tahapan yang dilakukan pada prototype menurut Roger S Pressman dalam Effendy dan Nyimas pada Jurnal Ilmiah MATRIK, (2017:32-33) [70], yaitu:

  1. Komunikasi dan pengumpulan data awal, yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna.

  2. Quick design (desain cepat), yaitu pembuatan desain secara umum untuk selanjutnya dikembangkan kembali.

  3. Pembentukan prototype, merupakan pembuatan perangkat prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan.

  4. Evaluasi terhadap prototype, mengevaluasi dan memperhalus analisis terhadap kebutuhan pengguna.

  5. Perbaikan prototype, yaitu pembuatan tipe yang sebenarnya berdasarkan hasil dari evaluasi prototype.

  6. Produksi akhir, yaitu memproduksi perangkat secara benar sehingga dapat digunakan oleh pengguna.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sunarya, Sudaryono dan Sugeng Santoso dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT), (2015:18) [71] menyimpulkan bahwa elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global, ISSN : 2088-1762, Vol. 5 No.1, (2015:74) [72] memaparkan bahwa elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Pada pemaparan Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, (2016:27) [73] menyimpulkan bahwa elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Merujuk paparan di atas disimpulkan bahwa elisitasi merupakan cara yang dilakukan peneliti dengan stakeholder dalam menganalisa sistem yang diusulkan agar dapat digunakan.

Tahapan Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, (2016:27) [74], Elisitasi di dapat dilakukan dengan metode wawancara dan dilakukan melalui 4 (empat) tahap, sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable.

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential.

      Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Yaitu hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical.

      Merupakan tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational.

      Yaitu tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. “E” artinya Economy.

      Yaitu berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    </ol>

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal yang dikutip oleh Giandari Maulani, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara, dalam Jurnal CCIT, Vol.4 No.2, (2015:157) [75] menyimpulkan bahwa Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Menurut Himawan, Cahyadi, Dede Munawati dalam Jurnal CCIT, Vol.9 No.3, (2016:342) [76] mengemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.

  3. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

  4. Kesalahan performa.

Menurut Syed Rohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET), Vol.2 Issue.2, (2016:683) [77] menyimpulkan bahwa Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing. Yang artinya Black box testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Merujuk paparan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi black box testing adalah suatu cara atau metode untuk menguji sistem yang sudah dibuat dengan mengamati hasil eksekusi dan memeriksa fungsi dari perangkat lunak tersebut atau jika diumpamakan seperti kita melihat penampilan luar dari kotak hitam tanpa tahu ada apa saja isi di dalam kotak hitam tersebut.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup., Moh. Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT, (2015:29) [78] mengemukakan bahwa metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Menurut Djiwandono, (2015:27) [79] menerangkan bahwa literature review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Menurut Semiawan, (2016: 104) [80] menyimpulkan bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi literature review adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya sebagai referensi (penelitian yang relevan) bagi peneliti yang akan meneliti hal yang hampir mirip atau yang sama.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan, (2014:45) [81], tinjauan pustaka adalah penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, antara lain :

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.


Studi Pustaka Literature Review

Guna metode studi pustaka, peneliti juga mencari beberapa referensi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pembayaran invoice ataupun yang masih berkaitan dengan akuntansi. Dibawah ini beberapa penelitian yang dilakukan serta hasil yang di dapat :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Deden Roni Nurjaman, Turki Salim, dan Risma Damayanti dalam Jurnal CERITA, ISSN  : 2461-1417, Vol 5 No 1, (2019 : 89-96) [82]. Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yaitu pada saat proses pembukuan sering terjadi masalah seperti tidak tercatatnya dengan baik setiap transaksi yang kecil dan rutin, adanya kesalahan perhitungan yang disebabkan human error, lambatnya proses perhitungan sisa hasil usaha yang menyebabkan tertundanya pembuatan laporan. Metode penelitian yang digunakan ada beberapa macam yaitu metode pengumpulan data dengan interview, observasi, dan literature review. Metode analisa menggunakan PIECES. Metode perancangan dengan UML dan metode testing menggunakan Black Box Testing. Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan model sistem informasi pembukuan dalam bentuk usecase diagram sebagai model rancangan dan class diagram sebagai model database serta aplikasi sistem sebagai bentuk implementasi, sehingga hal ini mampu menciptakan suatu sistem informasi pembukuan untuk monitoring transaksi koperasi dalam mendukung perhitungan sisa hasil usaha secara efisien, cepat dan akurat.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Ibnu Safari, Marviyana, Irfan Setiawan dalam Jurnal CERITA, ISSN : 2461-1417, Vol 2 No 2, (2016 : 236-246) [83]. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem komputerisasi yang tepat dan akurat. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi sehingga mengalami kelemahan pada aplikasi perhitungan piutang yang digunakan pada Showroom Mobil Alya Motor tersebut. Dengan kurangnya sistem yang terkomputerisasi ini, maka banyak sekali masalah yang terjadi khususnya dalam menyusun laporan penjualan dan menentukan limit kredit pada Showroom Mobil Alya Motor. Antara lain yaitu belum adanya sistem input data laporan kredit sehingga sulit untuk pengambilan keputusan, pembuatan laporan masih belum menghasilkan data yang tepat dan akurat karena sering terjadinya kesalahan dalam penghitungan keluar masuknya uang, dan sering terjadinya selisih / tidak balance akibatnya proses pembuatan laporan jadi tidak tepat waktu. Metode penelitian yang dilakukan ialah dengan metode perancangan UML dan implementasi rancangan sistem pengkreditan. Hasil penelitian ini adalah hasil yang didapatkan setelah tahapan uji coba implementasi terhadap sistem cukup memuaskan karena dapat memenuhi kebutuhan user sekaligus mempermudahkan proses transaksi kredit oleh pelanggan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ruli Supriati, Yovina Niawan Putri dalam Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015, STMIK STIKOM Bali, 9 – 10 Oktober 2015, (2015 : 379-384) [84]. Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yang ada dalam perusahaan yaitu proses pembayaran pembayaran piutang customer masih menggunakan sistem berkas/arsip dengan penulisan tangan, hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya keterlambatan dalam pembuatan laporan dan tidak optimalnya pelayanan pada perusahaan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem pada perusahaan agar pelayanan menjadi tepat waktu dan efisien serta akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus pada PT Logistik Indoraya. tahap penelitian yang dilakukan diawali dengan menganalisis dan merumuskan permasalahan, lalu dilanjutkan dengan tinjauan studi yang terdiri dari tinjauan pustaka dan literature review, rancangan sistem digambarkan dengan pemodelan UML, perancangan basis data dibuat menggunakan database MySql dan rancangan prototype adalah berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP. Hasil dari penelitian ini adalah prototype sistem monitoring pembayaran piutang customer berbasis web. Sistem ini digunakan untuk pengolahan data piutang customer, pembuatan invoice dan penyajian laporan untuk memonitoring pembayaran piutang customer.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Khairil Ahsyar, Tengku. Abd Rahman dalam Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, ISSN 2460-8181, (2018 : 142-149) [85]. Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yang ada dalam perusahaan yaitu pada pengolahan data piutang dan data inventori pada PT. Anugrah Citra Pestisindo yang masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan buku besar dan arsip yang dilakukan dengan penulisan tangan. Penggunaan barang gudang oleh teknisi lapangan seringkali hanya mencatat di kertas kecil dan ditempelkan di halaman dinding. Bagian gudang juga harus memeriksa satu-persatu lembaran data yang ada untuk mengetahui keberadaan barang yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dan model Unified Modelling Language (UML), teknik pengujian sistem menggunakan teknik User Acceptance Testing (UAT) dengan hasil 100% sistem berjalan dengan baik, dengan metode pengembangan sistem menggunakan metode waterfall dan analisa sistem menggunakan metode PIECES. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem monitoring piutang dan inventori.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ryfan Racel Rompas, Inggriani Elim, I Gede Suwetja dalam Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Vol 13 No.3, (2018 : 285-293) [86]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen piutang dan kerugian atas piutang tak tertagih di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bitung. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan menentukan, mengumpulkan, mengklasifikasi, dan menafsirkan menghasilkan gambaran yang jelas tentang kontrol piutang terhadap risiko kredit macet. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan observasi dan wawancara. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Pengelolaan piutang tak tertagih pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bitung menggunakan metode cadangan atau penyisihan berdasarkan kategori umur piutang. Semakin lama umur piutang maka semakin besar juga persentase kerugian sementara yang akan ditanggung oleh perusahaan dan kemungkinan akan tidak tertagihnya juga semakin besar. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bitung mengestimasi piutang bermasalah sebesar 3%. Apabila piutang tak tertagih <3%, maka pengelolaan piutangnya baik.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Charles Adusei dalam Journal of Finance & Banking Studies, Volume 6 No 1, ISSN: 2147-4486, (2017: 101-112) [87]. This paper studies how Zoomlion Company Limited manages its trade receivables. Based on multiple linear regression analysis, Kendall's concordance coefficient and One sample test, the results show an effective credit control system by the company. However, poor supervision and lack of effective follow-up measures are the main challenges of debt management. The method used is primary data, five likert scale, secondary data and purposive sampling. The results of this study are the coefficients of the lack of appropriate evaluations which look into the careful assessment of prospective debtors before the approval of credit facilities has a positive and significant impact on the challenges of debt collection which requires more time from debt management staff to do more monitoring for collect debt. If more rigorous and precise evaluations are carried out less time will be spent on monitoring and even if the same time will be used this can be used to build customer relationships to develop long-term engagement to improve company performance. This finding agrees with Burt (2004) which states that many credit problems will be avoided if the organization ensures the holistic assessment of their customers' credit. (Makalah ini mempelajari bagaimana Zoomlion Company Limited mengelola piutang dagangnya. Berdasarkan analisis regresi linier berganda, koefisien konkordansi Kendall dan One sample test, yaitu hasilnya menunjukkan sistem kontrol kredit yang efektif oleh perusahaan. Namun, pengawasannya buruk dan kurang langkah-langkah tindak lanjut yang efektif adalah tantangan utama manajemen utang. Metode yang digunakan adalah data primer, skala lima likert, data sekunder dan pengambilan sampel purposive. Hasil dari penelitian ini adalah koefisien dari kurangnya evaluasi yang tepat yang melihat ke dalam penilaian hati-hati calon debitur sebelum persetujuan pemberian fasilitas kredit memiliki dampak positif dan signifikan terhadap tantangan penagihan utang yang membutuhkan lebih banyak waktu dari staff manajemen utang untuk melakukan lebih banyak pemantauan untuk menagih hutang. Jika evaluasi yang tepat dan lebih ketat dilakukan lebih sedikit waktu akan dihabiskan untuk pemantauan dan bahkan jika sama waktu akan digunakan ini dapat digunakan untuk membangun hubungan pelanggan untuk mengembangkan keterlibatan jangka panjang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Temuan ini setuju dengan Burt (2004) yang menyatakan bahwa banyak masalah kredit akan dihindari jika organisasi memastikan penilaian kredit holistik pelanggan mereka).

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Francis Munene dan Dr. Charles Yugi Tibbs dalam International Academic Journal of Economics and Finance, Volume 3, Issue 2, ISSN 2518-2366, (2018 : 216-240) [88]. This research was conducted to determine the effect of the accounts receivable management of the financial performance of PT Embu Water and Sanitation Company Limited, Embu District, Kenya. Because the problem faced is the ability to maximize income is limited due to inadequate infrastructure coverage, dilapidated infrastructure that affects companies losing a sizeable percentage, water supply, and inability to regulate economic water tariffs. The method used is secondary data obtained from accounts and departments of finance, descriptive and inferential statistics statistical techniques used to analyze data and presented in tables. The results of this study are that inventory turnover on a daily basis has a negative relationship with Return on Equity, which means that company financial performance can be increased by reducing inventory in a few days. The average collection period and current ratio are found to be a significant positive relationship with Return on Equities, indicating that if the debtor repayment period increases then the overall financial performance of Embu Water and Sanitation Company Limited in Jakarta, Embu District, Kenya also improves. (Penelitian ini dilakukan untuk menentukan efek piutang usaha manajemen kinerja keuangan PT Perusahaan Air dan Sanitasi Embu terbatas, Kabupaten Embu, Kenya. Karena masalah yang dihadapi adalah kemampuan untuk memaksimalkan pendapatan terbatas karena cakupan infrastruktur yang tidak memadai, infrastruktur bobrok yang mempengaruhi perusahaan kehilangan persentase yang cukup besar, pasokan air, dan ketidakmampuan untuk mengatur tarif air ekonomi. Metode yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari akun dan departemen keuangan, statistik deskriptif dan inferensial teknik statistik digunakan untuk menganalisis data dan disajikan dalam tabel. Hasil dari penelitian ini adalah perputaran persediaan dalam hitungan hari memiliki hubungan negatif dengan Return on Ekuitas yang berarti perusahaan kinerja keuangan dapat ditingkatkan dengan mengurangi persediaan dalam beberapa hari. Rata-rata periode pengumpulan dan rasio saat ini ditemukan menjadi hubungan positif yang signifikan dengan Return on Equities, menunjukkan bahwa jika waktu periode pembayaran debitur meningkat kemudian keseluruhan kinerja keuangan Embu Perusahaan Air Minum dan Sanitasi Terbatas di Jakarta Kabupaten Embu, Kenya juga membaik).

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Paul, S dalam Journal of Accounting in Emerging Economies, Emerald Publishing, JAEE-01-2017-0005, (2018 : 166-184) [89]. This paper investigates the factors that influence the level of investment in accounts receivable in the Malaysian manufacturing sector. We test several theories of the level of investment in accounts receivable, using a cross-section of 262 listed manufacturing firms over a period of five years (2007-2011). Both fixed and random effect approaches are adopted to deal with potential heterogeneity across firms. Our results show that investment in accounts receivable in Malaysia are influenced by firm size, short-term finance, sales growth, and collateral. Profit, liquidity and gross margins have no role in affecting the decision of trade credit granting to customers. Our results are inconsistent with previous studies. Size and short-term finance have a negative, rather than positive, impact. Liquidity and gross margins have no, rather than positive, effect. While profit and sales growth are predicted to feature a U-shaped relationship with investment in accounts receivable, the former is insignificant while the latter is strictly increasing. The only factor found to be consistent with prior studies is collateral. This has important implications for policy makers in Malaysia and may apply to emerging economies. (Makalah ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam akun piutang di sektor manufaktur Malaysia. Kami menguji beberapa teori tingkat investasi dalam piutang, menggunakan penampang 262 perusahaan manufaktur yang terdaftar selama lima tahun (2007-2011). Kedua pendekatan efek tetap dan acak adalah diadopsi untuk menangani heterogenitas potensial di seluruh perusahaan. Hasil kami menunjukkan investasi itu dalam piutang di Malaysia dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, keuangan jangka pendek, penjualan pertumbuhan, dan jaminan. Laba, likuiditas dan margin kotor tidak memiliki peran dalam mempengaruhi keputusan pemberian kredit perdagangan kepada pelanggan. Hasil kami tidak konsisten dengan sebelumnya studi. Ukuran dan keuangan jangka pendek memiliki dampak negatif, bukan positif. Likuiditas dan margin kotor tidak memiliki efek, bukan positif. Sementara laba dan pertumbuhan penjualan diperkirakan fitur hubungan berbentuk U dengan investasi dalam piutang, yang pertama tidak signifikan sementara yang kedua semakin meningkat. Satu-satunya faktor yang ditemukan konsisten dengan penelitian sebelumnya adalah jaminan. Ini memiliki implikasi penting bagi kebijakan pembuat di Malaysia dan dapat berlaku untuk negara berkembang).

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Mary Nelima Lyani Sindani dalam Expert Journal of Finance, Volume 6, ISSN 2359-7712, (2018 : 1-11) [90]. The purpose of this study is to evaluate the effect of trade receivable financing practices on the growth of SMEs in Kenya. Descriptive survey design and purposive random sampling were used in this case empirical studies, based on a sample of 359 respondents. Secondary data was obtained from the Kakamega District Revenue Department, for the period of time examined. The assumptions that form the basis for the use of regression models are tested using homosexuality and autocorrelation. The Ordinary Least Square method is used to determine the causal relationship between variables, while the main hypothesis is tested at a significance level of 5%. The findings revealed that accounts for the practice of financing receivables led to growth when they were adopted by SMEs. This finding provides a basis for governments and policy makers to formulate strategies and policies that will help reduce the level of bound capital in the form of accounts receivable. This study also forms the basis for further research and adds to the existing body of knowledge. (Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efeknya praktik pembiayaan piutang usaha pada pertumbuhan UKM di Kenya. Desain survei deskriptif dan purposive random sampling digunakan dalam hal ini studi empiris, berdasarkan sampel 359 responden. Data sekunder diperoleh dari Departemen Pendapatan Kabupaten Kakamega, untuk jangka waktu yang diperiksa. Itu asumsi yang membentuk dasar untuk penggunaan model regresi diuji menggunakan homoseksualitas dan autokorelasi. Metode Ordinary Least Square digunakan untuk menentukan hubungan sebab-akibat antar variabel, sedangkan hipotesis utama diuji pada tingkat signifikansi 5%. Temuan mengungkapkan bahwa Akun praktik pembiayaan piutang menyebabkan pertumbuhan ketika mereka diadopsi oleh UKM. Temuan ini memberikan dasar bagi pemerintah dan pembuat kebijakan untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang akan membantu mengurangi level modal terikat dalam bentuk piutang. Studi ini juga membentuk dasar untuk penelitian lebih lanjut dan menambah tubuh pengetahuan yang ada).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Dedeh Supriyanti, Siti Fairuz Aminah Mustapha, Holly Yang dalam Aptisi Transactions on Agriculture, Vol 1 No 1, ISSN: 2622-6812, (2017 : 44-49) [91]. This study produced a web-based online accounting system version 2.0. This system has a user-friendly system with navigation that makes it easy for financial management to use it. Starting from the creation of a cash account the company is used as a cash account and company bank account on the system, deleting or archiving cash accounts, to the feature of making invoice transfers, receiving and sending money. Thus, this system is very effective and efficient in managing income and cash disbursing companies. (Penelitian ini menghasilkan suatu sistem akuntansi online berbasis web versi 2.0. Sistem ini memiliki sistem yang ramah pengguna dengan navigasi itu membuatnya mudah bagi manajemen keuangan untuk menggunakannya. Mulai dari penciptaan perusahaan rekening kas digunakan sebagai rekening kas dan rekening bank perusahaan pada sistem, penghapusan atau pengarsipan rekening tunai, hingga fitur pembuatan faktur transfer, terima dan kirim uang. Dengan demikian, sistem ini sangat efektif dan efisien dalam pengelolaan pendapatan dan perusahaan pencairan uang tunai).


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT Pinus Merah Abadi (PMA)

PT. Pinus Merah Abadi merupakan satu perusahaan nasional cepat yang bergerak dan mepunyai kemampuan di bidang manajemen penjualan & distribusi dalam lingkup nasional, yang mencakup saluran pasar tradisional dan modern. PT. Pinus Merah Abadi saat ini terdapat sejumlah cabang untuk melayani secara langsung ratusan ribu outlet ada di seluruh Indonesia.

Untuk skala levarage bisnis, PT. Pinus Merah Abadi menjalin kesepakatan kemitraan dengan beberapa distributor lokal untuk menyebarkan produknya dari mulai dari Sabang ke pulau Marauke. Meskipun begitu, perusahaan ini secara terus memperluas pasar dengan membuka lebih banyak cabang untuk semakin dekat diri kepada pelanggan.

PT. Pinus Merah Abadi juga telah bertransformasi menjadi perusahaan distribusi yang sudah dewasa dengan berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia, Sistem Distribusi, Inventarisasi, dan Praktik Pemerintahan yang baik.

Oleh karenanya, di periode tertentu PMA memperoleh pencapaian besar dalam pertumbuhan penjualan, distribusi yang cepat menyebar.

Visi dan Misi PT. Pinus Merah Abadi (PMA)

Visi Perusahaan PT.Pinus Merah Abadi (PMA)

“Menjadikan sebuhan perusahaan terkemuka dalam bidangnya. Dimulai dengan doa, teamwork, inovasi, dan development.”

Misi PT.Pinus Merah Abadi (PMA)

“Fokus untuk menghasilkan karya yang berkualitas, melalui kerja yang tertata, efisien, dengan SDM yang terlatih di bidangnya, teknologi unggul dan inovasi.”

Budaya Kerja PT.Pinus Merah Abadi (PMA)

Budaya Kerja PT. Pinus Merah Abadi (PMA) yaitu :

  1. Doa dan Kerja

  2. Kejujuran, Ketaatan, dan Loyalitas Penuh

  3. Team Work dan Kebersamaan

  4. Tanggung Jawab

  5. Bersih dan Tertata

  6. Praktis dan Efektif

  7. Terencana dan Selalu Berusaha Menghasilkan Yang Terbaik

  8. Inovatif

Struktur Organisasi Perusahaan

Agar pertumbuhan perusahaan dapat berjalan dengan efisien dan optimal, maka perusahaan yang telah mempekerjakan sejumlah tenaga kerja tentunya akan membagi sumber daya manusia tersebut dalam bagian-bagian yang sesuai dengan keahliannya, sehingga masing - masing individu tersebut memiliki gambaran yang jelas tentang posisi, fungsi dan haknya. Bagian tersebut sering kita kenal dengan nama “Struktur Organisasi”.

Struktur organisasi merupakan penetapan batas tugas dan tanggung jawab atas bagian atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, serta wewenang dari masing-masing karyawan. Struktur organisasi mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

STRUKTUR ORGANISASI PT. SARANA ANUGERAH PERDANA

bagan.jpg

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pinus Merah Abadi (PMA)


Wewenang Dan Tanggung Jawab

Dalam manajemen perusahaan untuk mencapai suatu tujuan organisasi adalah terciptanya suatu struktur organisasi yang baik dan tepat. Struktur organisasi sangat berpengaruh antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu struktur pengorganisasian dibuat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, maka diperlukan bagian organisasi yang menunjukan hubungan-hubungan dalam struktur berdasarkan wewenang yang sah.

Adapun uraian tugas dari masing–masing jabatan pada struktur organisasi PT. Pinus Merah Abadi (PMA) yang akan dijelaskan sebagai berikut :

  1. Komisaris / Owner

    Komisaris / Owner merupakan Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

    Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris / Owner :

    1. Pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali.

    2. Komisaris bertugas mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.

    3. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

  2. Direktur Utama

    Direktur Utama merupakan orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris.

    Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Utama :

    1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

    2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

    3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

    4. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

    5. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan perusahaan, mulai dari administrasi, kepegawaian hingga penggandaan barang.

    6. Mengangkat dan memberhentikan karyawan

  3. Direktur

    Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan Terbatas (PT). Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas.

    Tugas dan Tanggung Jawab Direktur :

    1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

    2. Merencanakan pembagian tugas yang akan diberikan kepada seluruh karyawan.

    3. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian.

    4. Menyetujui anggaran perusahaan

  4. Finance & Accounting Manager

    Tugas dan Tanggung Jawab Finance & Accounting Manager :

    1. Mengelola data akuntansi guna memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

    2. Koordinasi dan kontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

    3. Mengkoordinasikan, merancang dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional.

  5. General Affair

    Tugas dan Tanggung Jawab General Affair :

    1. Mempersiapkan kegiatan sehubungan dengan karyawan mulai dari perekrutan, absensi, tunjangan kesehatan bagi karyawan, sampai dengan penggajian.

    2. Bertanggung jawab tentang perjanjian-perjanjian orang asing.

    3. Building Management, Asset management.

    4. Alat Tulis Kantor (ATK).

    5. Penanganan Listrik, Air, dll.

  6. Marketing Manager

    Tugas dan Tanggung Jawab Marketing Manager :

    1. Menetapkan tujuan dan target jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen.

    2. Menganalisa pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.

    3. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.

    4. Mengoptimalkan staff dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

    5. Membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.

  7. Marketing

    Tugas dan Tanggung Jawab Marketing :

    1. Mempromosikan kepada pihak luar.

    2. Berkomunikasi dengan klien tentang proyek yang akan atau sedang berjalan.

    3. Meneliti kondisi pasar dan melaporkanya kepada pimpinan.

    4. Memberikan masukan ide atau terobosan baru untuk menunjang kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan.

    5. Bertugas untuk menyerap data informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas dan penjualan produk.

  8. Procurement

    Tugas dan Tanggung Jawab Procurement :

    1. Melaksanakan proses penjualan melalui telepon terhadap target konsumen.

    2. Melakukan follow up pelayanan, untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

    3. Melaksanakan proses pemasaran lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh manajer penjualan.

    4. Memastikan agar tercapainya target sales sesuai business plan.

  9. Account Receivable

    Tugas dan Tanggung Jawab Account Receivable :

    1. Pencatatan dan melakukan pengarsipan seluruh transaksi penjualan dengan benar.

    2. Membuat file rekap piutang penjualan dengan benar.

    3. Menyiapkan data piutang dagang.

    4. Memeriksakan data laporan tanda terima tagihan.

    5. Rekap performance piutang salesman.

    6. Bertanggung jawab atas keberadaan faktur-faktur kredit.

    7. Mengingatkan bagian salesman untuk segera menyelesaikan faktur bermasalah.

  10. Account Payable

    Tugas dan Tanggung Jawab Account Payable :

    1. Bertanggung jawab untuk pelaksanaan pembelian bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pemebelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga yang akan bersaing dalam memasarkan produknya.

    2. Bertanggung jawab terkait usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang bisa menguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan.

    3. Menjaga komunikasi & hubungan dengan supplier yang baik.

  11. Accounting Pajak

    Tugas dan Tanggung Jawab Accounting Pajak :

    1. Melaksanakan tugas rutin dan pengembangan di Divisi Keuangan dan Pajak.

    2. Mengkonsolidasikan dan merencanakan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

    3. Rekap daftar gaji, honorarium, pengeluaran dana pajak, dana pensiun, zis, THT dan atau potongan lain.

    4. Melaksanakan dan menyusun prosedur/mekanisme kerja Divisi Keuangan dan Pajak meliputi prosedur pembayaran, penerimaan dan pelaporannya.

    5. Mengerjakan laporan perhitungan, pemotongan, penyetoran, pencatatan dan pelaporan PPh pasal 21.

    6. Melaporkan aktivitas Divisi Keuangan dan Pajak kepada Direktur Keuangan dan Anggaran.

  12. Kasir

    Tugas dan Tanggung Jawab Kasir :

    1. Membuat pencatatan nota, mencatat kas keluar, dan kas masuk.

    2. Memeriksa kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.

    3. Mengarsipkan semua dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

    4. Pengecekan hasil data bagian administrasi kas kasir atas penggunaan kas kecil pada perusahaan.

  13. Staff Keuangan

    Tugas dan Tanggung Jawab Staff Keuangan :

    1. Membuatkan, memeriksakan dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan untuk memastikan status hutang/piutang.

    2. Membuatkan, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

    3. Mengarsipkan seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

  14. Administrasi Gudang

    Tugas dan Tanggung Jawab Administrasi Gudang :

    1. Membuatkan laporan mengenai pergudangan dan logistic.

    2. Membuatkan Standar Operasional Perusahaan yang berhubungan dengan gudang.

    3. Membuatkan memo internal yang berhubungan dengan pergudangan.

    4. Mengecek stock barang.

Tata Letak Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Staff Procurement membuat PO untuk customer kepada Staff A.R.

  2. Staff Gudang membuat surat jalan untuk Staff A.R yang kemudian akan diberikan kepada supir untuk pengiriman barang kepada customer.

  3. Sebelum barang dikirim, Staff A.R membuat invoice untuk customer terkait.

  4. Kemudian Staff A.R memberikan invoice melalui kurir untuk customer setelah proses pengiriman barang.

  5. Setelah barang dikirim dan diterima, kemudian customer melakukan pembayaran hutang mereka kepada perusahaan. Bisa melalui cash atau transfer.

  6. Staff A.R kemudian melakukan rekap pembayaran dari customer di perusahaan yang ditujukan untuk Manager.

  7. Setelah rekap pembayaran, kemudian Staff A.R melakukan kembali rekap piutang perusahaan.

  8. Kemudian Staff A.R membuat laporan piutang untuk diberikan kepada Manager.

  9. Manager memeriksa laporan piutang yang telah dibuat oleh Staff A.R.

  10. Manager memberikan laporan hasil piutang perusahaan kepada Direktur.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan Pada Use Case Diagram

Use Case Diagram Sistem Berjalan Penagihan Pembayaran Invoice PT Pinus Merah Abadi.

usecase%2Bberjalan.jpg

Gambar 3.2 Use case Diagram Penagihan Pembayaran Invoice Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use case Diagram Penagihan Pembayaran Invoice Berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Sistem yang mencakup proses penagihan pembayaran invoice yang saat ini berjalan pada PT Pinus Merah Abadi.

  2. Enam actor yang menjalankan proses penagihan pembayaran invoice diantaranya: Staff Procurement, Staff Gudang, Staff A.R, Customer, Manager dan Direktur.

  3. Sepuluh use case yang dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya :

    • Membuat PO

      1. Actor : Staff Procurement dan Staff A.R

      2. Skenario : Staff Procurement membuat PO untuk customer kepada Staff A.R

    • Membuat Surat Jalan

      1. Actor : Staff Gudang dan Staff A.R

      2. Skenario : Staff Gudang membuat surat jalan untuk Staff A.R yang kemudian akan diberikan kepada supir untuk pengiriman barang kepada customer.

    • Membuat Invoice

      1. Actor : Staff A.R dan Customer

      2. Skenario : Sebelum barang dikirim, Staff A.R membuat invoice untuk customer terkait.

    • Memberikan Invoice

      1. Actor : Staff A.R dan Customer.

      2. Skenario : Lalu Staff A.R memberikan invoice melalui kurir untuk customer setelah proses pengiriman barang.

    • Melakukan Pembayaran

      1. Actor : Customer dan Staff A.R

      2. Skenario : Apabila barang dikirim dan sudah diterima, lalu customer melakukan pembayaran hutang mereka kepada perusahaan. Bisa melalui cash atau transfer.

    • Melakukan Rekap Pembayaran

      1. Actor : Staff A.R dan Manager

      2. Skenario : Staff A.R lalu melakukan rekap pembayaran dari customer di perusahaan yang ditujukan untuk Manager.

    • Melakukan Rekap Piutang

      1. Actor : Staff A.R dan Manager

      2. Skenario : Setelah rekap pembayaran, kemudian Staff A.R melakukan kembali rekap piutang perusahaan.

    • Membuat Laporan Piutang

      1. Actor : Staff A.R dan Manager

      2. Skenario : Staff A.R membuatkan laporan piutang untuk diberikan kepada Manager.

    • Memeriksa Laporan Piutang

      1. Actor : Manager dan Staff A.R

      2. Skenario : Manager periksa laporan piutang yang telah dibuat oleh Staff A.R

    • Memberikan Hasil Laporan Piutang

      1. Actor : Manager dan Direktur.

      2. Skenario : Manager berikan laporan hasil piutang perusahaan kepada Direktur.

  4. Dua include yaitu : cash dan transfer.

Prosedur Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

Activity Diagram Sistem Berjalan Penagihan Pembayaran Invoice Pada PT Pinus Merah Abadi :

Activity%2BDiagram%2BBerjalan%2B%25282%2529.jpg

Gambar 3.3 Activity Diagram Penagihan Pembayaran Invoice Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Penagihan Pembayaran Invoice Berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Ada enam Vertical Swimlane mencakup semua kegiatan penagihan pembayaran Invoice yang berjalan pada pada PT Pinus Merah Abadi yang dikerjakan oleh : Staff Procurement, Staff A.R, Staff Gudang, Customer, Manager, Direktur.

  2. Dan satu Initial Node, sebagai tahap awal melakukan kegiatan.

  3. Ada sebelas Action State di sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi sebagai berikut : Membuatkan PO, membuatkan surat jalan, membuatkan invoice, memberikan invoice, melakukan pembayaran, melakukan rekap piutang pembayaran, melakukan rekap piutang, membuat laporan piutang, memeriksa laporan piutang, memberikan laporan piutang, dan menerima laporan piutang.

  4. Terdapat satu Activity Final Node, untuk mengakhiri kegiatan.

Prosedur Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

Sequence Diagram Sistem Berjalan Penagihan Pembayaran Invoice Pada PT Pinus Merah Abadi

Sequence%2BDiagram%2BBerjalan%2B%25282%2529.jpg

Gambar 3.4 Sequence Diagram Penagihan Pembayaran Invoice Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Penagihan Pembayaran Invoice Berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Ada enam actor yang melakukan proses penagihan pembayaran invoice diantaranya : Staff Procurement, Staff Gudang, Staff A.R, Customer, Manager dan Direktur.

  2. Ada empat lifeline antarmuka yaitu : proses pemesanan, proses pengiriman, proses pembayaran, proses pembuatan laporan.

  3. Ada sembilan message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya : membuatkan PO, membuatkan surat jalan, membuatkan invoice, memberikan invoice, melakukan pembayaran, melakukan rekap pembayaran, melakukan rekap piutang, membuat laporan piutang, memeriksa laporan piutang, dan memberikan hasil laporan piutang.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

analisa%2Bsistem%2B1.jpg
analisa%2Bsistem%2B2.jpg

Tabel 3.1 Analisa SWOT Sistem Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan
  1. Nama Masukan : Permintaan Pesanan Barang
  2. Fungsi : Untuk data awal dalam proses pemesanan barang (PO).

    Sumber : Staff Procurement

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap ada pesanan barang

    Format : Lampiran berupa memo berisi nama barang, permintaan jumlah barang.

    Keterangan : Berisi data permintaan barang yang dibutuhkan.

  3. Nama Masukan : Data Transaksi
  4. Fungsi : Untuk proses pencatatan transaksi penjualan dan keluaran berupa invoice.

    Sumber : Staff A.R (Account Receivable)

    Media : Keyboard

    Frekuensi : Setiap melakukan transaksi penjualan.

    Keterangan : Berisi nama barang, Qty, total harga.

  5. Nama Masukan : Data Pembayaran
  6. Fungsi : Data agar membuat laporan penjualan dan keluaran berupa kwitansi.

    Sumber : Staff A.R (Account Receivable)

    Media : Keyboard

    Frekuensi : Setiap melakukan transaksi penjualan.

    Keterangan : Terdapat nomor invoice, nomor kwitansi, tanggal kwitansi, nama customer dan nominal pembayaran.

  7. Nama Masukan : Data Piutang
  8. Fungsi : Data untuk membuat laporan piutang.

    Sumber : Staff A.R (Account Receivable)

    Media : Keyboard

    Frekuensi : Setiap ada transaksi yang berkaitan dengan piutang.

    Keterangan : Berisi nomor invoice, nama customer, tanggal penjualan, tanggal jatuh tempo pembayaran, saldo piutang.

Analisa Proses
  1. Nama Modul  : Proses Pembuatan PO
  2. Masukan : Data permintaan pesanan barang

    Keluaran : Purchase Order

    Ringkasan : Staff Procurement membuat PO kepada Staff A.R untuk customer.

  3. Nama Modul  : Proses Pembuatan Invoice
  4. Masukan : Data Transaksi

    Keluaran : Invoice

    Ringkasan : Staff A.R membuat invoice untuk customer

  5. Nama Modul  : Proses Pembuatan Kwitansi
  6. Masukan : Data Pembayaran

    Keluaran : Kwitansi

    Ringkasan : Staff A.R membuat kwitansi untuk customer sebagai tanda pembayaran cicilan piutang.

  7. Nama Modul  : Proses Pembuatan Laporan Piutang
  8. Masukan : Data piutang

    Keluaran : Laporan Piutang

    Ringkasan : Staff A.R membuat laporan piutang untuk diberikan kepada manager

Analisa Keluaran
  1. Nama Keluaran : Purchase Order
  2. Fungsi : Menampilkan nama item barang dan harga barang yang akan dibeli.

    Media : Kertas

    Rangkap : 3

    Distribusi : Lembar 1 (putih) untuk customer, Lembar 2 (hijau) untuk accounting, Lembar 3 (merah) untuk staff procurement

  3. Nama Keluaran : Invoice
  4. Fungsi : Sebagai data bukti transaksi untuk diberikan kepada customer dan sebagai data perusahaan.

    Media : Kertas

    Rangkap : 2

    Distribusi : Customer dan Staff A.R

  5. Nama Keluaran : Kwitansi
  6. Fungsi : Sebagai data bukti pembayaran untuk diberikan kepada customer dan sebagai data perusahaan.

    Media : Kertas

    Rangkap : 2

    Distribusi : Customer dan Staff A.R

  7. Nama Keluaran : Laporan Piutang
  8. Fungsi : Sebagai data hasil piutang yang telah masuk ke dalam perusahaan.

    Media : Microsoft Excel

    Rangkap : 2

    Distribusi : Staff A.R dan Manager

Konfigurasi Sistem Berjalan

Di konfigurasi sistem yang sedang berjalan berisi tentang spesifikasi Hardware, spesifikasi Software dan Hak Akses (Brainware).

Spesifikasi Hardware
  1. Processor : Dual Core

  2. Monitor : 14” LED

  3. Mouse : Optical

  4. Keyboard : 108 Keys

  5. RAM : 2 GB

  6. Harddisk : 80 GB

  7. Flashdisk : 16 GB

  8. Printer : Inkjet

Spesifikasi Software

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7

  2. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data dapat dilakukan oleh 3 orang yaitu :

  1. Direktur

  2. Manager

  3. Staff A.R (Account Receivable)

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan kini yang terdapat dari sistem yang berjalan adalah sistem penagihan pembayaran invoice yang masih kurang terkendali atau semi komputerisasi yang mengakibatkan masih adanya customer yang tidak disiplin dalam pembayaran tagihannya (terlambat). Juga dalam pembuatan laporannya yang masih menggunakan menggunakan microsoft excel.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dilihat dari masalah yang dihadapi di sistem yang sedang berjalan maka alternatif pemecahan masalah yang dapat membantu sistem kerja di penagihan pembayaran invoice yaitu dengan membuat suatu rancangan sistem baru berbasis web, supaya dalam penginputan data lebih cepat, tepat dan akurat. Agar bisa memudahkan staff A.R dalam mengerjakan penagihan pembayaran invoice serta dalam merekap suatu laporan piutang.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I adalah elisitasi yang berisi semua rancangan sistem baru yang diusulkan oleh stakeholder kepada peneliti dengan tahap wawancara juga observasi ke lapangan.

Berikut gambar tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

elisitasi%2Ba.JPG
elisitasi%2Bb.jpg
elisitasi%2Bc.jpg
elisitasi%2Bd.JPG
elisitasi%2Be.jpg

Berikut gambar tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

elisitasi%2Bf.JPG
elisitasi%2Bg.JPG
elisitasi%2Bh.JPG
elisitasi%2Bi.jpg
elisitasi%2Bj.jpg
elisitasi%2Bk.jpg
elisitasi%2Bl.jpg


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Terkait hasil dari penelitian yang dilakukan pada sistem penagihan pembayaran Invoice yang sedang berjalan pada PT Pinus Merah Abadi maka pembahasan selanjutnya yaitu bahasan rancangan usulan pada sistem yang akan dikembangkan oleh peneliti.

Adapun usulan yang dapat diberikan bertujuan untuk memaksimalkan sistem penagihan pembayaran invoice yang sedang berjalan saat ini yaitu mengubah sistem penagihan dan pembuatan laporan pembayaran yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi sistem penagihan pembayaran invoice penjualan yang terkomputerisasi dan berbasis web. Selain itu, kemudahan yang didapatkan adalah dalam penginputan data menjadi cepat, tepat dan akurat. Serta memudahkan staff A.R dalam melakukan rekap pembayaran tagihan dan juga dalam membuat laporan piutang.

Di pembuatan sistem usulan ini, peneliti memakai software Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver 15.1 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan Sistem Penagihan Pembayaran Invoice pada PT. Pinus Merah Abadi yaitu :

  1. Staff A.R (Account Receivable)

    Staff A.R bisa melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, seperti :

    1. Staff A.R dapat melakukan login

    2. Menambah menu user sesuai hak akses yang telah ditentukan.

    3. Staff A.R dapat melakukan edit, delete dan menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari dashboard, data user, data produk, data customer, transaksi penjualan, transaksi pembayaran, monitoring piutang, laporan pembayaran dan laporan piutang.

    4. Staff A.R dapat melakukan logout.

  2. Manager

    Manager dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain :

    1. Manager dapat melakukan login

    2. Menampilkan halaman utama berupa dashboard

    3. Menampilkan atau Melihat proses di menu transaksi penjualan dan transaksi pembayaran juga melihat hasil akhir dari laporan pembayaran dan laporan piutang.

    4. Manager juga bisa melakukan monitoring piutang seperti staff A.R tetapi hanya dapat melihatnya.

    5. Manager dapat melakukan logout

  3. Direktur

    Direktur dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain :

    1. Direktur dapat melakukan login

    2. Menampilkan halaman utama berupa dashboard

    3. Menampilkan dan Melihat hasil akhir di menu laporan pembayaran dan juga laporan piutang.

    4. Direktur dapat melakukan logout

Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use%2BCase%2BDiagram%2BUsulan.jpg

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, usecase diagram Sistem Penagihan Pembayaran Invoice yang diusulkan terdapat :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan proses monitoring piutang penjualan.

  2. Tiga actor yang melakukan kegiatan yaitu : Staff A.R, Manager dan Direktur.

  3. Dua Puluh usecase yang akan dilakukan oleh actor tersebut yaitu : Login, Dashboard, Data Master, Data User, Data User Statement, Data Produk, Data Produk Statement, Data Customer, Data Customer Statement, Transaksi Penjualan, Invoice Statement, Transaksi Pembayaran, Kwitansi Statement, Monitoring Piutang, Laporan, Laporan Pembayaran, Laporan Pembayaran Statement, Laporan Piutang, Laporan Piutang Statement, dan Logout.

  4. Tujuh Extend yaitu : Data User Statement, Data Produk Statement, Data Customer Statement, Invoice Statement, Kwitansi Statement, Laporan Pembayaran Statement, dan Laporan Piutang Statement.

  5. Tujuh Include yaitu : Dashboard, Data Master, Transaksi Penjualan, Transaksi Pembayaran, Monitoring Piutang, Laporan, Logout.

Berdasarkan Gambar 4.1 Deskripsi Usecase Yang Diusulkan terdapat :

  1. Nama Usecase : Login
  2. Actor : Staff A.R, Manager, Direktur.

    Scenario : Staff A.R, Manager, dan Direktur melakukan login ke sistem sesuai dengan username dan password masing-masing.

  3. Nama Usecase : Dashboard
  4. Actor : Staff A.R, Manager, Direktur.

    Scenario : Staff A.R, Manager, dan Direktur masuk ke halaman utama yang berupa dashboard.

  5. Nama Usecase : Data Master
  6. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melakukan add, edit, delete pada semua menu yang tedapat dalam menu data master.

  7. Nama Usecase : Data User
  8. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melakukan add user, edit, delete pada menu master data user.

  9. Nama Usecase : Data User Statement
  10. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melihat data user statement.

  11. Nama Usecase : Data Produk
  12. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melakukan add data produk, edit, delete pada menu master data produk.

  13. Nama Usecase : Data Produk Statement
  14. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melihat data produk statement.

  15. Nama Usecase : Data Customer
  16. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melakukan add data customer, edit, delete pada menu master data customer.

  17. Nama Usecase : Data Customer Statement
  18. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melihat data customer statement.

  19. Nama Usecase : Transaksi Penjualan
  20. Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario : Staff A.R dapat melakukan add, edit, delete dan juga Manager dapat melihat dari transaksi penjualan.

  21. Nama Usecase : Invoice Statement
  22. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melihat dan print invoice statement.

  23. Nama Usecase : Transaksi Pembayaran
  24. Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario : Staff A.R dapat melakukan add, edit, delete dan juga Manager dapat melihat dari transaksi pembayaran.

  25. Nama Usecase : Kwitansi Statement
  26. Actor : Staff A.R

    Scenario : Staff A.R dapat melihat dan print kwitansi statement.

  27. Nama Usecase : Monitoring Piutang
  28. Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario : Staff A.R dan Manager dapat melakukan monitoring piutang pada menu ini.

  29. Nama Usecase : Laporan
  30. Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario : Staff A.R, Manager dan Direktur dapat memilih tanggal dan melihat dari menu laporan ini.

  31. Nama Usecase : Laporan Pembayaran
  32. Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario : Staff A.R, Manager dan Direktur dapat memilih tanggal dan melihat dari menu laporan pembayaran ini.

  33. Nama Usecase : Laporan Pembayaran Statement
  34. Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario : Staff A.R dan Manager dapat melihat dan print laporan pembayaran statement.

  35. Nama Usecase : Laporan Piutang
  36. Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario : Staff A.R, Manager dan Direktur dapat memilih tanggal dan melihat dari menu laporan piutang ini.

  37. Nama Usecase : Laporan Piutang Statement
  38. Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario : Staff A.R dan Manager dapat melihat dan print laporan piutang statement.

  39. Nama Usecase : Logout
  40. Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario : Staff A.R, Manager dan Direktur dapat melakukan logout pada menu logout ini.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Staff A.R (Account Receivable)
Activity%2BDiagram%2BUsulan%2BStaff%2BA.R.jpg

Gambar 4.2 Activity Diagram Staff A.R yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Activity Diagram Staff A.R yang diusulkan terdapat :

  1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

  2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staff A.R.

  3. Empat Puluh action state, yang menggambarkan eksekusi kegiatan.

  4. Satu decision node, yaitu menggambarkan saat melakukan login ada dua kemungkinan yang dapat terjadi. Pertama apabila login salah maka harus konfirmasi kembali username dan password. Lalu kedua apabila login benar maka akan masuk ke menu halaman utama.

  5. Lima Belas Fork Node merupakan pilihan dari Action tersebut.

  6. Satu Activity Final Node, untuk mengakhiri kegiatan.

Activity Diagram Manager
Activity%2BDiagram%2BUsulan%2BManager.jpg

Gambar 4.3 Activity Diagram Manager yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Activity Diagram Manager yang diusulkan terdapat :

  1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

  2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manager.

  3. Tujuh Belas action state, yang menggambarkan eksekusi kegiatan.

  4. Satu decision node, yaitu dengan menggambarkan saat melakukan login ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama apabila login salah maka harus konfirmasi kembali username dan password. Kedua apabila login benar maka akan masuk ke menu halaman utama.

  5. Tujuh Fork Node yang merupakan pilihan dari Action tersebut.

  6. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Activity Diagram Direktur
activity%2Bdiagram%2Bdirektur.JPG

Gambar 4.4 Activity Diagram Direktur yang diusulkan

Berdasarkan gambar di atas tersebut, Activity Diagram Direktur yang diusulkan terdapat :

  1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

  2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Direktur.

  3. Sebelas action state, yang menggambarkan eksekusi kegiatan.

  4. Satu decision node, yaitu menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang terjadi. Yang pertama apabila login salah maka harus konfirmasi kembali username dan password. Yang kedua apabila login benar maka akan masuk ke menu halaman utama.

  5. Empat Fork Node yang merupakan pilihan dari Action tersebut.

  6. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Staff A.R
Sequence%2BDiagram%2BUsulan%2BStaff%2BA.R.jpg

Gambar 4.5 Sequence Diagram Staff A.R yang diusulkan

Berdasarkan gambar di atas, sequence diagram Staff A.R yang diusulkan terdapat :

  1. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff A.R.

  2. Tiga Belas Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Home, Register, Login, Halaman Utama, Master Data, Transaksi Penjualan, Invoice, Transaksi Pembayaran, Kwitansi, Monitoring Piutang, Laporan Pembayaran, Laporan Piutang, Logout.

  3. Dua Belas pesan / message spesifikasi terkait komunikasi antar objek dimana memuat informasi yang sedang dikerjakan actor, antara lain : masuk ke menu home, lalu registrasi agar dapat login, lalu input username dan password, validasi, login gagal, login berhasil, add, edit, delete master data, add, edit, delete transaksi penjualan, print invoice, add, edit, delete transaksi pembayaran, print kwitansi, melakukan monitoring piutang, dengan memilih tanggal dan menampilkan sebuah laporan pembayaran, pilih tanggal dan tampilkan laporan piutang, logout.

Sequence Diagram Manager
Sequence%2BDiagram%2BUsulan%2BManager.jpg

Gambar 4.6 Sequence Diagram Manager yang diusulkan

Berdasarkan gambar di atas, sequence diagram Manager yang diusulkan terdapat :

  1. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.

  2. Sepuluh Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, antara lain : Home, Register, Login, Halaman Utama, Transaksi Penjualan, Transaksi Pembayaran, Monitoring Piutang, Laporan Pembayaran, Laporan Piutang, Logout.

  3. Sembilan pesan / message spesifikasi terkait komunikasi antar objek yang memuat informasi yang dilakukan oleh actor, diantaranya : masuk ke menu home, melakukan registrasi untuk dapat login, masukkan username dan password, validasi, login gagal, login berhasil, view menu transaksi penjualan, view menu transaksi pembayaran, view monitoring piutang, pilih tanggal dan tampilkan laporan pembayaran, pilih tanggal dan tampilkan laporan piutang, logout.

Sequence Diagram Direktur
Sequence%2BDiagram%2BUsulan%2BDirektur.jpg

Gambar 4.7 Sequence Diagram Direktur yang diusulkan

Berdasarkan gambar di atas, sequence diagram Direktur yang diusulkan terdapat :

  1. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu Direktur.

  2. Tujuh Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Home, Register, Login, Halaman Utama, Laporan Pembayaran, Laporan Piutang, Logout.

  3. Enam message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi yang dilakukan oleh actor, diantaranya : masuk ke menu home, melakukan registrasi untuk dapat login, masukkan username dan password, validasi, login gagal, login berhasil, pilih tanggal dan tampilkan laporan pembayaran, pilih tanggal dan tampilkan laporan piutang, logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan.

perbedaan%2Bsistem.jpg

Rancangan Basis Data

class%2Bdiagram.jpg

Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.8 Class Diagram yang diusulkan :

  1. Terdapat 5 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut dan operasi yang sama antara lain t_user, t_produk, t_customer, t_penjualan, t_pembayaran.

  2. Terdapat 5 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai sebuah nilai.

Spesifikasi Basis Data

  1. Tabel User
  2. Nama Tabel : m_user

    Media : Harddisk

    Isi  : Id_User+Username+Password+Role+Fullname

    Primary Key : Id_User

    Panjang Record : 109

    Tabel 4.2 Tabel m_user

    tabel%2Buser%2Ba.jpg
  3. Tabel Produk
  4. Nama Tabel : m_produk

    Media : Harddisk

    Isi  : Id_Produk+Kode_Produk+Nama_Produk+Harga_Produk

    Primary Key : Id_Produk

    Panjang Record : 51

    Tabel 4.3 Tabel m_produk

    tabel%2Bproduk%2Ba.jpg
  5. Tabel Customer
  6. Nama Tabel : m_customer

    Media : Harddisk

    Isi  : Id+Kode_Customer+Nama_Customer+Alamat+Email

    Primary Key : Id_Customer

    Panjang Record : 351

    Tabel 4.4 Tabel m_customer

    tabel%2Bcustmer%2Ba.jpg
  7. Tabel Transaksi Penjualan
  8. Nama Tabel : transaksi_penjualan

    Media : Harddisk

    Isi  : Id_Penjualan+Tgl_Piutang+Id_Customer+Id_Produk+Qty+Tgl_Jatuh_Tempo+Createdby+Createdtime+Id_Invoice

    Primary Key : Id_Penjualan

    Panjang Record : 48

    Tabel 4.5 Tabel transaksi_penjualan

    tabel%2Bpenjualan%2Ba.jpg
    tabel%2Bpenjualan%2Bb.jpg.png
  9. Tabel Transaksi Pembayaran
  10. Nama Tabel : transaksi_pembayaran

    Media : Harddisk

    Isi  : Id_Pembayaran+Id_Penjualan+Jumlah_Bayar+Tgl_Bayar+Jenis_Bayar+Keterangan+Createdby+Createdtime

    Primary Key : Id_Pembayaran

    Panjang Record : 236

    Tabel 4.6 Tabel transaksi_pembayaran

    tabel%2Bpembayarana.jpg

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Berikut merupakan tampilan interface tentang sistem informasi penagihan pembayaran invoice penjualan pada PT. Pinus Merah Abadi sebagai berikut :

  1. Tampilan Menu Home Login

    login.jpg

    Gambar 4.9 Tampilan Menu Login

    Tampilan menu login ini berisi username dan password. Setiap user yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

  2. Tampilan Menu Halaman Utama

    halaman%2Butama.jpg

    Gambar 4.10 Tampilan Menu Halaman Utama

    Tampilan menu halaman utama ini berisi Data Barang, Permintaan Staff, Stok dan lain lain.

  3. Tampilan Menu Data User

    data%2Buser.jpg

    Gambar 4.11 Tampilan Menu Data User

    Tampilan menu data user tersebut berisi terkait hasil masukan di menu register yang di input user sebelum melakukan login. Atau merupakan data-data user untuk mengakses sistem.

  4. Tampilan Menu Input Data Produk

    input%2Bproduk.jpg

    Gambar 4.12 Tampilan Menu Input Data Produk

    Tampilan menu input data produk mempunyai fungsi menambah data produk.

  5. Tampilan Menu View Data Produk

    view%2Bproduk.jpg

    Gambar 4.13 Tampilan Menu View Data Produk

    Tampilan menu view data produk terdapat hasil masukan dari menu input data produk yang ada pada perusahaan.

  6. Tampilan Menu Input Data Customer

    input%2Bcustomer.jpg

    Gambar 4.14 Tampilan Menu Input Data Customer

    Tampilan menu input data customer berfungsi menambah data customer di dalam perusahaan.

  7. Tampilan Menu View Data Customer

    view%2Bcustomer.jpg

    Gambar 4.15 Tampilan Menu View Data Customer

    Tampilan menu view data customer berfungsi sebagai hasil masukan dari menu input data customer yang ada di perusahaan.

  8. Tampilan Menu Input Transaksi Penjualan

    input%2Bpenjualan.jpg

    Gambar 4.16 Tampilan Menu Input Transaksi Penjualan

    Tampilan menu input transaksi penjualan berfungsi menambah data dari proses transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.

  9. Tampilan Menu View Transaksi Penjualan

    transaksi%2Bpenjualan.jpg

    Gambar 4.17 Tampilan Menu View Transaksi Penjualan

    Tampilan menu view transaksi penjualan berfungsi sebagai hasil masukan dari menu input transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan.

  10. Tampilan Menu Input Transaksi Pembayaran

    input%2Bpembayaran.jpg

    Gambar 4.18 Tampilan Menu Input Transaksi Pembayaran

    Tampilan menu input transaksi pembayaran berfungsi menambah data pembayaran dari customer yang dilakukan perusahaan.

  11. Tampilan Menu View Transaksi Pembayaran

    view%2Bpembayaran.jpg

    Gambar 4.19 Tampilan Menu View Transaksi Pembayaran

    Tampilan menu view transaksi pembayaran berfungsi untuk masukan dari menu input transaksi pembayaran dari customer yang dilakukan perusahaan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Minimal AMD E1 – 1500 APU With Radeon (tm) HD Grapics 1,48 GHz

  2. Monitor : 14” LED

  3. Mouse : Standard

  4. Keyboard : Standard

  5. RAM : Minimal 2 GB

  6. Harddisk : 250 GB

  7. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps

Spesifikasi Software

Selain daripada perangkat keras, spesifikasinya yang dibutuhkan selanjutnya yaitu perangkat lunak. Berikut konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan :

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.

  2. Browser yang dapat dipakai Google Chrome dan Mozila Firefox.

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Penagihan Pembayaran Invoice harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Sistem Penagihan Pembayaran Invoice, diantaranya :

  1. Staff A.R (Account Receivable)

  2. Manager

  3. Direktur

Testing (Pengajuan)

Implementasi program pada Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Piutang dengan menggunakan Black Box Testing yaitu dengan melakukan pengujian terhadap program dengan mengutamakan pengujian kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan metode Black Box Testing untuk menemukan salah fungsi terkait program contohnya fungsi yang tidak berfungsi atau hilang, kesalahan interface, kesalahan akses database eksternal, kesalahan inisialisasi dan terminasi.


Black Box Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Invoice ini menggunakan Black Box Testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Black Box Testing sebagai berikut :

Tabel 4.7 Pengujian Black Box Testing

black%2Bbox%2Btesting.JPG
black%2Bbox%2Btesting-1.JPG

Time Schedule

Time schedule yaitu perencanaan waktu atau penjadwalan yang digunakan peneliti guna melakukan sebuah observasi sampai pada proses implementasi terkait “Perancangan Sistem Informasi Penagihan Pembayaran Invoice Penjualan Berbasis Web Pada PT. Pinus Merah Abadi”. Berikut adalah jadwal kegiatan peneliti yaitu :

Tabel 4.8 Time Schedule

jadwal%2Bwaktu.jpg

Estimasi Biaya

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

estimasi%2Bbiaya%2Ba.jpg


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada PT Pinus Merah Abadi, dapat ditarik kesimpulan antara lain :

  1. 1. Sistem informasi penagihan pembayaran invoice yang saat ini berjalan di PT Pinus Merah Abadi masih semi komputerisasi dengan microsoft excel. Selain dari sistem penagihan, pencatatan transaksi penjualan dan transaksi pembayaran sampai dengan pembuatan laporan penjualan dan laporan piutang juga masih dilakukan pada microsoft excel sehingga prosesnya harus dilakukan secara manual dan kemungkinan terjadi human error di proses pengolahannya.

  2. Permasalahan yang ada pada sistem pengihan pembayaran invoice yang berjalan saat ini yaitu mengenai keluhan dari stakeholder yang meminta agar dapat merancang sistem penagihan mengenai pembayaran invoice mengingat sistem yang berjalan masih jauh dari maksimal dimana masih banyak kesulitan membedakan mana tagihan customer yang akan jatuh tempo dan yang sudah lewat tanggal jatuh tempo (telat bayar).

  3. 3. Untuk mengetahui sistem informasi penagihan pembayaran invoice yang dibuat berjalan dengan baik yaitu dengan melakukan proses testing atau pengujian dengan menggunakan black box testing lalu dengan melakukan survei kepuasan user yang menggunakan sistem tersebut.

Saran

Dalam penerapan sistem baru ini, peneliti ingin mengemukakan beberapa rekomendasi untuk sistem penagihan pembayaran invoice, diantaranya :

  1. Diharapkan sistem ini dapat berkembang menjadi sistem penagihan pembayaran invoice berbasis web yang tidak hanya fokus untuk piutang namun untuk transaksi lainnya.

  2. Diharapkan penagihan pembayaran invoice dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi mobile.

  3. Diharapkan sistem ini dapat menunjang pekerjaan terutama pada bagian keuangan guna segala proses dalam penginputan bisa menjadi lebih cepat dan data dihasilkan akurat.

  4. Untuk bisa memakai sistem ini dengan baik maka perlu adanya pelatihan bagi pengguna yaitu staff A.R, Manager dan Direktur.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. “Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Jurnal Semnasteknomedia Universitas Amikom Yogyakarta. Vol. 5 number 1, Februari 2017. Hal : 4.5-1 sampai 4.5-6. Diambil dari  : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795. (1 Desember 2018)
  2. Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani dan Eka Sari Dian. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web”. Yogyakarta: Stmik Amikom Yogyakarta. Vol 4. number 1, Februari 2016. Diambil dari  : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1282. (1 Desember 2018)
  3. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. “Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish
  4. Sugiarti. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia”. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 3 No 1. ISSN: 2461-1409. Hal : 14-21. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/647/490 (1 Mei 2019)
  5. Mulyani, Sri. 2016. “Metode Analisis dan Perancangan Sistem”. Bandung. Abdi Sistematika
  6. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. Hal : 23-28. Diambil dari : https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8 (1 Mei 2019)
  7. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. “Sistem Akuntansi”. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
  8. Martono, Kartika, Putri Aullia. 2017. “APLIKASI JENJANG SOSIAL PENDATAAN KARTU KELUARGA BERBASIS WEB”. CCIT JOURNAL. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 10 No 2. ISSN : 1978 -8282. Hal : 230-238. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18 (1 Mei 2019)
  9. Kanal, Abhisek and Aishwarya . 2016. “Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax”. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies, Pages
  10. Noor, Juliansyah. 2015. “Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”. Ed.1,Cetakan ke-5. Jakarta : Prenadamedia Group
  11. Sunarya, Lusyani., Ogi Dermawan., Muhammad Hanif Amrullah. 2016. “Desain Media Sign System Dan Himbauan Sebagai Penunjang Informas. Pada Yayasan Perguruan Islam AT Taqwa”. SENSI JOURNAL. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 2 No 1. ISSN: 2461-1409. Hal : 58-69. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/641/485 (1 Mei 2019)
  12. Utari, Muhammad Ichwan, Ika Purwanti Ningrum, and Muh Yamin. 2016. “Sistem Informasi Kepegawaian Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Sub-Sistem Utility dan Penggajian”. SEMANTIK. Universitas Halu Oleo. Vol.2 No.1. ISSN : 2502-8928. Hal : 187-194. Diambil dari : http://ojs.uho.ac.id/index.php/semantik/article/viewFile/780/550 (1 Mei 2019)
  13. Maniah dan Dini Hamidin. 2017 : 2. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish
  14. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016 : 10. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  15. Ilamsyah, Desy Wiriyanty, Eva Setiawati. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA”. SENSI JOURNAL. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 2 No 2. ISSN: 2461-1409. Hal : 198-211. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/631/476 (1 Mei 2019)
  16. Ramadhan, Gilang, Edy Budiman, dan Andi Syakir. 2017. “Pengembangan Media Informasi Pengenalan Lagu Daerah Kalimantan Timur Berbasis Web”. Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Vol 2 No.1. Maret 2017. Universitas Mulawarman. e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X. Hal : 256-262. Diambil dari : http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/SAKTI/article/view/268/pdf (1 Mei 2019)
  17. Latif Fauziah, Aditya Wirangga Pratama. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Elektronik (E-Arsip) Berbasis Microsoft Access Pada PT HI-Test. Politeknik Negeri Batam”. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol. 3 No. 1. ISSN: 2337-7887. Hal : 21-31. Diambil dari : https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAEMB/article/view/180/168 (1 Mei 2019)
  18. Rahayu, Nina., Putri Sugiarti., Siti Islamiyah. 2017 : 44. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia. Vol 5 No 1. STMIK AMIKOM Yogyakarta. ISSN : 2302-3805. Diambil dari : http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1643/1634 (1 Mei 2019)
  19. Suryadi, and Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. CCIT Vol 9 No 3. STMIK Raharja.
  20. Bachtiar, Dede., Atikah. 2015 : 72. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol 5 No 1. STMIK Bina Sarana Global. ISSN : 2088 - 1762. Diambil dari : https://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/69/71 (1 Mei 2019)
  21. Bhirawa Maharisna, Dimas., Mochammad Al Musadieq, Heru Susilo. 2017:20. “Analisis dan Desain Sistem Informasi Transportasi Dengan Metode Vogel's Approximation (Studi Kasus pada UD. Sumber Jaya Grosir Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.43 No.2. Februari 2017. Universitas Brawijaya. Diambil dari : http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1718/2098 (1 Mei 2019)
  22. Husda, Nur Elfi dan Yvonne Wangdra. 2016 : 107. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Baduose Media.
  23. Tyoso, Jaluanto, Sunu, Punjul. 2016. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Deepublish
  24. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015 : 54. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII”. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.1- September 2015. ISSN: 1978-8282. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/157/74 (1 Mei 2019)
  25. Faridi., Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. “Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web”. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.2 No.2-Agustus 2016. ISSN: 2461-1417. Hal : 189-198. Diambil dari : file:///C:/Users/Ervina/Documents/368-Article%20Text-567-1-10-20180425.pdf (1 Mei 2019)
  26. Nugroho, Arie., Arik Sofan Tohir. 2017. “Otomatisasi Sql Query Untuk Database Engine”. Yogyakarta : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Vol 5 No 1. ISSN : 2302-3805. Diambil dari : http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1780/1503 (1 Mei 2019)
  27. Anhar. 2016. “Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi”. PT Elex Media Komputindo: Jakarta
  28. Andika Jaya, Kriyan. Novi Safriadi. Anggi Perwitasari. 2018 : 22-27. “Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur di Kejaksaan Negeri Mempawah”. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Kalimantan : Universitas Tanjungpura. Vol. 6, No. 1, Januari 2018. ISSN : 2460-3562. Diambil dari : http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/view/23314/18415 (1 Mei 2019)
  29. Fauzia, Ellien. Marini. 2018 : 657-662. “Sistem Informasi Laporan Monitoring Evaluasi (MONEV) Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Tengah”. Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018. Pangkalpinang : STMIK ATMA LUHUR. Diambil dari : http://jurnal.atmaluhur.ac.id/index.php/knsi2018/article/view/431/356 (1 Mei 2019)
  30. Maharani, Putri. 2015. “Sistem Informasi Pengolahan Data Pembayaran Kursus pada Cambrichindo English Language Center (CELC) Palembang”. Jurnal Informanika, Vol.1, Januari-Juni 2015. Hal : 19-29. Diambil dari : http://s3.amazonaws.com/ (12 April 2017)
  31. Undang-Undang No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal 1 angka 6)
  32. Hery. 2015. “Praktis Menyusun Laporan Keuangan”. Jakarta : Grasindo
  33. Fahmi dan Irham. 2016. “Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab”. Alfabeta, Bandung.
  34. Hery. 2015 : 151. “Praktis Menyusun Laporan Keuangan”. Jakarta : Grasindo
  35. Febriyanto, Noer Aji. 2015. “Pengaruh Pengembangan Produk terhadap Volume Penjualan pada Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal”. Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Diambil dari : http://eprints.walisongo.ac.id/5448/1/112411057.pdf (1 Mei 2019)
  36. Irmansyah. 2016. “Sistem Informasi Penjualan Benang Tekstil”. Jurnal Sistem Informasi. Volume V. pp. 76-81
  37. Wijayanti, Titik. 2017. “Marketing Plan Dalam Bisnis”. Jakarta: Elex Medua Komputindo.
  38. Sari, Yunita., Gatot Wahyu Nugroho. 2017 : 94-108. “Pengaruh Audit Internal Terhadap Operasi Penjualan (Studi Kasus pada PT. Selamat Lestari Mandiri)”. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Vol 5 No 10. ISSN 20886969. Diambil dari : http://eprints.ummi.ac.id/61/3/Pengaruh%20Audit%20Internal%20Terhadap%20Operasi%20Penjualan%20(Studi%20Kasus%20pada%20PT.%20Selamat%20Lestari%20Mandiri).pdf
  39. Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2015. “E-Commerce Web Development in Wiga Art”. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5. ISSN : 2319-7064. Hal : 379-384. Diambil dari : http://bep.ejurnal.net/index.php/int/article/view/15 (1 Mei 2019)
  40. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. “Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh)”. Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1. April 2017. ISSN 2579-5341. Diambil dari : http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/query/article/view/659/469 (1 Mei 2019)
  41. Pri Hartawan, George., Indra Griha Tofik Isa. 2017 : 139-151. “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia)”. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak dan Manajemen). Vol. 5 Edisi 10. ISSN 20886969. Diambil dari : http://eprints.ummi.ac.id/60/3/Perancangan%20Aplikasi%20Koperasi%20Simpan%20Pinjam%20Berbasis%20Web%20%28Studi%20Kasus%20Koperasi%20Mitra%20Setia%29.pdf (1 Mei 2019)
  42. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015 : 246-257. “Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3. ISSN : 1978 - 8282. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/176/89 (1 Mei 2019)
  43. Seth, Cristophe. 2015. “The SWOT Analysis: A Key Tool For Developing Your Business Strategy”. 50MINUTES.COM.
  44. Sarsby, Alan. 2016. “SWOT Analysis”. United Kingdom: Leadership Library.
  45. Nisak, Zahrutuk Nisak. 2015:3. “ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI KOMPETITIF”. Malang.
  46. Bilung, Septinor. 2016. “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur”. eJournal Administrasi Bisnis. Vol. 4 No 1. ISSN 2355-5408. Diambil dari : http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/02/Jurnal%20Septi%20(02-11-16-05-36-45).pdf (1 Mei 2019)
  47. Budi Warsito, Ary., Muhamad Yusup., Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8 No 2. Januari 2015. ISSN : 1978 – 8282. Hal : 24-33. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/142/60 (1 Mei 2019)
  48. Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham. 2016 : 25-36. “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. CSRID Journal. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8 No 1. Diambil dari : http://103.15.240.150/ojs/index.php/CSRID/article/viewFile/54/50 (1 Mei 2019)
  49. Rajesh Ku. Sahoo, Santosh Kumar Nanda dan Manas Ranjat Patra. 2017. “Model Driven Test Case Optimization of UML Combinational Diagrams Using Hybrid Bee Colony Algorithm”. MECS. Vol 6. Page 43. June 2017. Diambil dari: http://www.mecs-press.org/ijisa/ijisa-v9-n6/IJISA-V9-N6-5.pdf
  50. Indrajani. 2015. “Database Design”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  51. Nasril, Adri Yanto Saputra. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online”. Jurnal Lentera ICT. Vol 3 No 1. Politeknik LP3I Jakarta. ISSN 2338-3143. Hal : 47-53. Diambil dari : https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrict/article/viewFile/24/14 (1 Mei 2019)
  52. Indrajani. 2015. “Database Design”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  53. Andri Yanto, Ernes Cahyo Nugroho. 2015. “Sistem Informasi Shonia Fashion Store Berbasis Client Server Pada Jaringan MAN”. Jurnal Ilmiah Go Infotech. Vol 21 No 1. Juni 2015. ISSN : 1693-590x. Hal : 7-12. Diambil dari : http://jurnal.stmik-aub.ac.id/index.php/goinfotech/article/view/27 (1 Mei 2019)
  54. Saefudin., Sri Lestari. 2015. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Karyawan PT. Mulya Spindo Mills Menggunakan Metode Algoritma C4.5”. Serang : Universitas Serang Raya : Jurnal PROTEKINFO Vol 2. Hal : 40-43. Diambil dari : http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/ProTekInfo/article/view/48/42 (1 Mei 2019)
  55. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode Fifo Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9 No.1. Dikutip dari http://journal.stekom.ac.id/index.php/kompak/article/viewFile/181/173 (1 Juni 2019)
  56. Nahlah., Amiruddin., Adam Rasid. 2017. “Perancangan Website E-Commerce Berbasis Php Dan Mysql Pada Usaha Ikan Abon Tuna Radia Di Kabupaten Baru”. Makassar : Politeknik Negeri Ujung Pandang. Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M). ISSN : 978-602-60766-3-2. Hal : 11-16. Diambil dari : http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/snp/article/viewFile/206/144 (1 Mei 2019)
  57. Fauziah, Helmi Yulianti, Sukowati, Antonius Irianto Dan Purwanto Imam. 2017. “Rancang Bangun Sistem Absensi Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Cendekia (STTC) Berbasis Radio Frequency Identification (RFID)”. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi. ISSN : 2407:1846. Hal :1-8. Diambil dari : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/1900/1554 (1 Mei 2019)
  58. Tommy. 2016. “Trik membuat Software BOT dengan Visual Basic.Net”. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  59. Aris., Indah Puspita Sari., Desi Artriyani., Tia Cahya Restiqi. 2016. “DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN SECARA ONLINE PADA PT.ULTINET INDONESIA”. Tangerang : STMIK Raharja ISSN : 2302-3805. Diambil dari : http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1132/1088 (1 Mei 2019)
  60. Abdulloh, Rohi. 2016. “Easy & Simple Web Programming”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  61. Lula, Alaika Wiwnety. 2018. “Virtual Dressing Room Dengan Metode Augmented Reality Untuk Pemasaran Fashion (Studi Kasus : Wla New Innovation Collection Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat)”. Skripsi Thesis. Stmik Akakom Yogyakarta.
  62. Tri, Soelistio Adi, Tody Ariefianto Wibowo dan Agus Ganda Permana. 2015. “Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Pengelolaan Padi Di Pulau Jawa Berbasis Web” : e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, number 1, April 2015. Hal : 720-731. Diambil dari : http://www.academia.edu/36028989/aplikasi_sistem_informasi_geografis_sig_untuk_pengelolaan_padi_di_pulau_jawa_berbasis_web_application_of_geographic_information_system_gis_for_management_paddy_in_java_island_based_web. (1 Desember 2018)
  63. Supono dan Virdiandry Putratama. 2016. “Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter”. Yogyakarta : Deepublish.
  64. Pasaribu, S, Johni. 2017. “Penerapan Framework Yii Pada Pembangunan Sistem Ppdb Smp Bppi Baleendah Kabupaten Bandung”. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume III, No 2. Hal : 154-163. Diambil dari : http://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/220/153 (1 Mei 2019)
  65. Prabowo, Donni. 2016. “WEBSITE E-COMMERCE MENGGUNAKAN MODEL VIEW CONTROLLER ( MVC ) DENGAN FRAMEWORK CODEIGNITER Studi Kasus : Toko Miniatur Yogyakarta” : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 1. Hal : 23-29. Diambil dari : https://media.neliti.com/media/publications/91915-ID-website-e-commerce-menggunakan-model-vie.pdf ( 1 Juni 2019 )
  66. Betha Sidik. 2018. “Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3”. Bandung: Informatika.
  67. Rizkidiniah, Fatmah, Muh. Yamin dan Nur Fajriah Muchlis. 2016. “Perancangan dan Implementasi Prototype Sistem GPS (Global Positioning System) dan SMS Gateway pada Pencarian Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino Uno”. Kendari: Jurnal Semantik Universitas Halu Oleo, Kendari Vol.2 No.2:90. Hal : 87-92. Diambil dari : http://ojs.uho.ac.id/index.php/semantik/article/viewFile/1655/1148 (1 Juni 2019)
  68. Astuti, Kondar Siahaan Dui dan Joni Devitra. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Iain Sultan Thaha Saifuddin Jambi”. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi. Vol.2 No.2:516. Diambil dari : http://jurnalmsi.stikom-db.ac.id/index.php/jurnalmsi/article/viewFile/93/102 (1 Juni 2019)
  69. Ramadhina Syahrina. 2015. “Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Bengkel Di Sekolah Menengah Kejujuran Negeri 3 Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol.22 No.3 2015
  70. Irman dan Nyimas. 2017. “Penggunaan Prototyping dalam Pembuatan Aplikasi Mobile untuk Latihan Tes Tertulis Izin Mengemudi”. Palembang: Jurnal Ilmiah MATRIK. Vol. 19, No. 1
  71. Sunarya, Abas., Sudaryono dan Sugeng Santoso. 2015. “Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi”. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  72. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang”. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1. Hal : 71-77. Diambil dari : https://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/viewFile/69/71 (1 Juni 2019)
  73. Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805
  74. Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805
  75. Maulani, Giandari, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. "Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 - Agustus 2018. ISSN : 2356-5195. Hal : 156-167. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/563/416 (1 Juni 2019)
  76. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. “Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3. Hal : 336-343. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/116/32 (1 Juni 2019)
  77. Jan, Syed Roohullah., Syed Tauhid Ullah Shah.,Zia Ullah Johar., Yasin Shah and Fazlullah Khan. 2016. "An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies". International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol.2 Issue.2 . ISSN: 2394-4099. Hal : 682-689. Diambil dari : https://www.researchgate.net/profile/Fazlullah_Khan2/publication/303280520_An_Innovative_Approach_to_Investigate_Various_Software_Testing_Techniques_and_Strategies/links/576e56e008ae842225a849ca.pdf (1 Juni 2019)
  78. Budi, Ary. Warsito, dkk. 2015. "Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8 No 2, Januari 2015. Hal : 24-33. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/142/60 (1 Juni 2019)
  79. Patrisius Istiarto Djiwandono. 2015. “Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa”. Yogyakarta: Deepublish.
  80. Dewi. 2016. “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometric Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi”. Skripsi. Tangerang
  81. Hermawan, Asep. 2014. “Penelitian Bisnis”. Jakarta : Grasindo.
  82. Roni Nurjaman, Deden., Turki Salim., Risma Damayanti. Februari 2019. “Model Sistem Informasi Pembukuan Untuk Monitoring Transaksi Koperasi Dalam Mendukung Perhitungan Sisa Hasil Usaha”. Jurnal CERITA : Universitas Raharja. Vol 5 No 1. ISSN:2461-1417. Hal : 89-96. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/691/521 (8 Mei 2019)
  83. Safari, Ibnu., Marviyana., Irfan Setiawan. Agustus 2016. “Perancangan Sistem Pengkreditan Pada Showroom Mobil Alya Motor”. Jurnal CERITA : Universitas Raharja. Vol 2 No 2. ISSN : 2461-1417. Hal : 236-246. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/372/260 (8 Mei 2019)
  84. Siti Nur Aisyah, Euis. Ruli Supriati. Yovina Niawan Putri. 2015 : 379-384. “Sistem Monitoring Pembayaran Piutang Customer Pada PT. LI”. Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 : STMIK STIKOM Bali. Diambil dari : file:///C:/Users/Ervina/Documents/507-965-1-SM.pdf (1 Juni 2019)
  85. Ahsyar, Khairil., Tengku. Abd Rahman. 2018 : 142-149. “Sistem Monitoring Piutang Dan Inventori Barang Di PT. Anugrah Citra Pestisindo”. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4 No. 2. UIN SUSKA Riau. Agustus 2018. e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181. Diambil dari : file:///C:/Users/Ervina/Documents/6404-15917-1-SM.pdf (1 Juni 2019)
  86. Racel Rompas, Ryfan., Inggriani Elim., I Gede Suwetja. 2018 : 285-293. “Analisis Pengelolaan Piutang Dan Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bitung”. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. Vol. 3 No. 3. Universitas Sam Ratulangi. Diambil dari : file:///C:/Users/Ervina/Documents/20172-40908-1-SM.pdf (1 Juni 2019)
  87. Charles Adusei. 2017: 101-112. “Accounts Receivables Management: Insight and Challenges”. Journal of Finance & Banking Studies 6. Volume 6 No 1. Department of Accounting, Finance and Banking, Garden City University College. Kumasi, Ghana. ISSN: 2147-4486. Diambil dari : https://search.proquest.com/openview/7f08c98d31548224c1ed56d2dc63f80e/1?pq-origsite=gscholar&cbl=2032018 (5 Mei 2019)
  88. Munene, Francis., Dr. Charles Yugi Tibbs. 2018 : 216-240. “ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT AND FINANCIAL PERFORMANCE OF EMBU WATER AND SANITATION COMPANY LIMITED, EMBU COUNTY, KENYA”. International Academic Journal of Economics and Finance. Volume 3 Issue 2. Kenyatta University, Kenya. ISSN 2518-2366. Diambil dari : http://www.iajournals.org/articles/iajef_v3_i2_216_240.pdf (10 Mei 2019)
  89. Paul, S. 2018. “Why Do Firms Invest In Accounts Receivable? An Empirical Investigation Of The Malaysian Manufacturing Sector”. Journal of Accounting in Emerging Economies, Emerald Publishing. University of Plymouth PEARL, Faculty of Business. JAEE-01-2017-0005. Hal : 166-184. Diambil dari : https://www.emeraldinsight.com/doi/pdfplus/10.1108/JAEE-01-2017-0005 (5 Mei 2019)
  90. Nelima Lyani Sindani, Mary. 2018 : 1-11. “Effects of Accounts Receivable Financing Practices on Growth of SMEs in Kakamega County, Kenya”. Expert Journal of Finance. Volume 6. University of Science and Technology, Kenya. ISSN 2359-7712. Diambil dari : https://www.researchgate.net/profile/Mary_Lyani2/publication/326439670_Effects_of_Accounts_Receivable_Financing_Practices_on_Growth_of_SMEs_in_Kakamega_County/links/5b4db748aca27217ff9b62c0/Effects-of-Accounts-Receivable-Financing-Practices-on-Growth-of-SMEs-in-Kakamega-County.pdf (10 Mei 2019)
  91. Azizah, Nur., Dedeh Supriyanti., Siti Fairuz Aminah Mustapha., Holly Yang. “The Role of Web Based Accounting Online System 2.0 as the Company's Income and Expense Management”. Aptisi Transactions on Agriculture. Vol 1 No 1. Neliti. ISSN: 2622-6812. Page : 44-49. Diambil dari : https://www.neliti.com/publications/274979/the-role-of-web-based-accounting-online-system-20-as-the-companys-income-and-exp (10 Mei 2019)

Contributors

Adiputra Kencana