SI1514489992

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-BUDGETING UNTUK

MONITORING PENGGUNAAN BUDGET DIVISI PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 151449992

NAMA : Deby Yudasmara


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA (2018/2019)




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGANGAN SISTEM INFORMASI E-BUDGETING UNTUK

MONITORING PENGGUNAAN BUDGET DIVISI PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489992
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang,Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Euis SitiNur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 060003



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-BUDGETING UNTUK

MONITORING PENGGUNAAN BUDGET DIVISI PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489992
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Oleh :

Tangerang,Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Padeli, M. kom)
   
(Euis Sitinur Aisyah, M. kom)
NID : 03002
   
NID : 05066




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-BUDGETING UNTUK

MONITORING PENGGUNAAN BUDGET DIVISI PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489992
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang,Juli 2019

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-BUDGETING UNTUK

MONITORING PENGGUNAAN BUDGET DIVISI PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489992
Nama
Program Pendidikan
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. Serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

(Deby Yudasmara)
NIM : 1514489992

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi pada saat ini sudah berkembang begitu pesat dengan adanya media internet yang sudah banyak digunakan untuk mempermudah pengolahan data serta pengambilan keputusan, khususnya pengambilan keputusan untuk pengaturan budgeting. Budgeting suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. PT Bimasakti Karyaprima adalah perusahaan dibidang manufaktur yang memproduksi sepatu, sehingga membutuhkan sebuah pengaturan budgeting bagi masing-masing divisi didalamnya. Proses budgeting yang berjalan saat ini masih belum efektif dan efisien sehingga data tidak terkontrol dengan baik, serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk pencairan dana, selain itu juga kurangnya transparansi dana pemakaian budget. Pada permasalahan ini penulis mengambil sebuah kesimpulan dan jalan keluar dengan membangun sebuah aplikasi sistem yang berbasis web yaitu E-Budgeting untuk mempermudah monitoring pencairan serta penggunaan budget. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam analisis ini menggunakan metode observasi wawancara, dan studi pustaka data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk Unified Modelling Language, dan dirancang mengunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan dengan database MySql, Dengan adanya sistem informasi E-Budgeting maka penggunaan budgeting dapat dimonitoting dengan lebih cepat dan terkontrol dengan baik.

Kata Kunci :E-Budgeting, Sistem Informasi, dan Divisi.


ABSTRACT


The development of technology at this time has developed so rapidly with the presence of internet media that has been widely used to facilitate data processing and decision making, especially decision making for budgeting arrangements. Budgeting is a plan that is systematically arranged in the form of numbers and is expressed in monetary units that cover all company activities for a certain period (period) in the future. Because the plans drawn up are expressed in the form of monetary units, the budget is often referred to as a financial plan. PT Bimasakti Karyaprima is a company in manufacturing that produces shoes, so it requires a budgeting arrangement for each division in it. The current budgeting process is still ineffective and inefficient so that the data is not well controlled, and requires a considerable amount of time to disburse funds, in addition to the lack of transparency in budget funds. In this problem the author draws a conclusion and a way out by building a web-based system application, namely E-Budgeting to facilitate liquefaction monitoring and budget use. The data collection method used in this analysis uses interview observation method, and literature study. The data obtained is analyzed in the form of Unified Modeling Language, and is designed using the PHP (Hypertext Preprocessor) programming language and with the MySql database. budgeting can be monitored faster and better controlled.

Keywords: E-Budgeting, Information Systems, and Divisions.



KATA PENGANTAR


Alhamdullilah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga prnulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-BUDGETING UNTUK MONITORING PENGGUNAAN BUDGET DIVISI PADA PT BIMASAKTI KARYAPRIMA”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini disusun adalah sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Tujuan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Sastra 1 Program Srudi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M. Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah M. Kom. selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja
  5. Ibu Sri Rahayu ST., MMSI. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
  6. Bapak Padeli, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  8. Ibu Sutarmi selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penilitian Skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen dan Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Mamah Liana, Bapak Budi Suyatno dan Adik Nabila yang tersayang, telah memberikan sebuah bekal ilmu yang tidak bisa sama sekali diberikan oleh siapapun yang amat berguna untuk penulis dalam situasi apapun, serta yang memberikan semangat, motivasi tiada henti.
  11. Miatri, Yuni (Cici), dan Irma yang telah memberikan sebuah makna arti pertemanan yang ada dalam suka maupun duka selama menuntut ilmu di Universitas Raharja.
  12. KOMASI yang telah mengajarkan sebuah cara menghargai, menghormati, serta menjadikan diri ini berani dalam bertindak sehingga penulis mampu kuat dalam menulis Skripsi.
  13. Hardikan, Ahmad, Dede, Putu, dll yang telah memberikan motivasi, semangat, serta sharing pengalaman dalam mengerjakan Skripsi, sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini.
  14. Dinda, Jessi, Bundo Friska, Puansa, Mega, Ranty, dan Kumar yang telah memberikan canda tawa serta semangat disetiap harinya bagi penulis, sehingga menguatkan penulis dalam mengerjakan skripsi ini sampai dengan selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Deby Yudasmara)
NIM : 1514489992




DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima
Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan
Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan
Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini
Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan sistem E-Budgeting
Gambar 4.2 Activity Diagram Budget yang Diusulkan
Gambar 4.3 Activity Diagram Realitation E-Budgeting yang Diusulkan
Gambar 4.4 Activity Diagram Report yang Diusulkan
Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin yang Diusulkan
Gambar 4.6 Sequence Diagram Divisi yang Diusulkan
Gambar 4.7 Sequence Diagram Accounting yang Diusulkan
Gambar 4.8 Sequence Diagram Pimpinan yang Diusulkan
Gambar 4.9 Class Diagram E-Budgeting
Gambar 4.10Tampilan Halaman Login
Gambar 4.11Tampilan Halaman Transaksi Input Budget
Gambar 4.12Tampilan Input Satuan
Gambar 4.13Tampilan Input Departement
Gambar 4.14Tampilan Input Departement
Gambar 4.15Tamnpilan waitting approve accounting
Gambar 4.16Tampilan setelah approve budget oleh accounting





DAFTAR TABEL


Tabel Simbol Use-case Diagram
Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel Simbol Class Diagram
Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.2 Master Data Dept
Tabel 4.3 Master Data Suplier
Tabel 4.4 Master Data User
Tabel 4.5 Master Data Role
Tabel 4.6 Master Data Menu
Tabel 4.7 Master Data Satuan
Tabel 4.8 Transaksi Keluar Budget
Tabel 4.9 Transaksi Keluar Budget Detail
Tabel 4.10Daftar Pengujian
Tabel 4.11Pengujian Login
Tabel 4.12 Pengujian Input Budget
Tabel 4.13 Pengujian Approve
Tabel 4.14 Pengujian Terhadap Logout
Tabel 4.15 Time Scheedule
Tabel 4.16 Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perusahaan manufacture merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi kemudian menjual bahan jadi tersebut. Dalam sebuah perusahaan manufacture untuk mengolah bahan baku mentah sudah pasti memerlukan rancangan anggaran belanja. Anggaran merupakan sebuah tahapan perencanaan keuangan pada masa yang akan mendatang serta mencakup pendapatan, biaya, dan transaksi keuangan lain dalam periode waktu tertentu.

Kegiatan perencanaan sebuah anggaran belanja tahunan merupakan kegiatan rutin yang harus dipersiapkan oleh masing – masing divisi di PT. Bimasakti Karyaprima. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan – kegiatan yang tidak terlepas dari penggunaan anggaran. Penyusunan anggaran belanja pada PT. Bimasakti Karyaprima direncanakan di setiap awal tahun berdasarkan rencana – rencana kegiatan yang akan direncanakan oleh masing – masing divisi.

Dalam proses pengajuan anggaran belanja yang diajukan oleh masing – masing divisi di PT. Bimasakti Karyaprima saat ini masih melakukan kegiatan dengan hanya menggunakan microsoft word dan microsoft excel serta memerlukan waktu yang cukup lama 2 hari sampai dengan 7 hari untuk pencairan dana, sehingga hal ini menyulitkan bagi pihak keuangan untuk mengatur serta memonitoring rencana anggaran belanja serta pelaporan anggaran belanja, selain itu juga masing – masing divisi merasa kesulitan dalam melakukan monitoring anggaran yang telah digunakan. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem perangkat lunak yang dapat memonitoring serta mengontrol secara khusus terhadap rencana serta penggunaan anggaran belanja pada masing – masing divisi.

Dari permasalahan diatas maka peneliti memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang masih belum termonitoring dan terkontrol dengan baik. Sehingga sudah seharusnya PT. Bimasakti Karyaprima bisa mengembangkan diri dengan membuat sebuah sistem informasi yang bisa memberikan layanan informasi dengan cepat, tepat dan akurat untuk perencanaan serta laporan anggaran belanja dari masing – masing divisi. Oleh karena itu, dengan adanya masalah ini peneliti melakukan observasi sistem anggaran belanja divisi pada PT. Bimasakti Karyaprima sebagai bahan tugas skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-BUDGETING UNTUK MONITORING PENGGUNAAN BUDGET DIVISI PADA PT. BIMASAKTI KARYAPRIMA”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah, masalah merupakan kesengajaan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem anggaran belanja divisi pada PT. Bimasakti Karyaprima. Pada skripsi ini akan diberikan uraian mengenai permasalahan yang telah terjadi pada PT. Bimasakti Karyaprima yang berjalan saat ini. Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana analisa Sistem Informasi Anggaran Belanja Divisi pada PT. Bimasakti Karyaprima yang berjalan saat ini ?
  2. Seperti apa kendala – kendala yang ada pada Sistem Informasi Anggaran Belanja Divisi PT. Bimasakti Karyaprima yang berjalan saat ini ?
  3. Bagaimana merancang Sistem Informasi e-budgeting pada PT. Bimasakti Karyaprima agar lebih optimal ?


Ruang Lingkup

Setiap insan pasti memiliki pemikiran, ide serta pemahaman yang berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal maupun beberapa hal. Oleh karena itu, kita perlu memberikan batasan terhadap penelitian untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan. Untuk menghindari kekeliruan serta kesalahan sekaligus untuk mempermudah pembaca untuk memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesinambungan dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini berfokus mengenai Anggaran belanja divisi yang meliputi 4 (empat) divisi yaitu R&D (Research and Development), marketing, accounting, dan SCM (Supply Chain Management), dengan ruang lingkup terdiri dari proses perencanaan anggaran dari setiap divisi, proses realisasi pemakaian anggaran sampai dengan proses laporan E-Budgeting.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian yang adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menganalisa sistem anggaran belanja divisi yang saat ini sedang berjalan pada PT. Bimasakti Karyaprima.
  2. Untuk mengetahui kendala yang dialami PT. Bimasakti Karyaprima pada sistem yang berjalan saat pengaturan anggaran belanja divisi.
  3. Untuk merancang sistem informasi e-budgeting yang lebih bermanfaat bagi PT. Bimasakti Karyaprima.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat terciptanya suatu rancangan sistem informasi e-budgeting pada PT. Bimasakti Karyaprima yang akan lebih optimal dari sistem yang berjalan saat ini.
  2. Dengan teridentifikasinya kelemahan serta kekurangan pada sistem yang berjalan saat ini, akan memberikan kemudahan untuk melakukan pengajuan serta pelaporan anggaran belanja divisi sehingga bermanfaat untuk jangka panjang perusahaan dan dapat dikembangkan.
  3. Sistem informasi anggaran belanja divisi yang lebih optimal atau cepat dari sisi waktu dan juga maksimal dari sisi tenaga.


Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitian terhadap pihak perusahaan dalam mencari dan mengumpulkan data yang tepat dan akurat. Metode dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

  1. Observation (Pengamatan Langsung)

    Dalam metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati secara langsung bagaimana proses sistem yang berjalan saat ini mengenai anggaran belanja divisi pada PT. Bimasakti Karyaprima.

  2. Interview (Wawancara)

    Peneliti melaksanakan proses tanya jawab kepada staff keuangan untuk mengetahui data-data mengenai anggaran belanja divisi yang tepat serta akurat.

  3. Studi Pustaka

    Terlepas dari dua metode pengumpulan data yang telah disebutkan, peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai situs internet, jurnal, dan juga artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai bahan acuan atau referensi yang berhubungan dengan anggaran belanja divisi.

Metode Analisis

Peneliti menggunakan metode Analisa PIECES(Performance, Information, Economy, Control, Efeciency, Services) sebagai metode analisa sistem. Peneliti menggunakan teknik analisa PIECES karena teknik ini merupakan teknik analisa sistem yang biasa dipergunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan. Selain itu juga peneliti menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) sebagai metode menggambarkan alur sistem yang sedang berjalan.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan menggunakan menggunakan tools (UML) Unified Modeling Language dengan software Visual Paradigm for UML 8.0 Interprise Edition yang melalui tahap Usecase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Dalam perancangan sistem yang akan dibuat penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi yang dibutuhkan sistem. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang dibutuhkan oleh user. Pada proses desain penulis memakai bahasa pemrograman PHP (Programming Hypertext Preprocessor) dan Sublime Text sebagai script editor, Navicat, dan MySQL sebagai database yang digunakan.

Metode Pengujian

Tahap pengujian desain yang sudah berbentuk program yang siap untuk dioperasikan. Peneliti menggunakan metode Blackbox Testing dimana metode ini dapat medeteksi atau mengetahui kesalahan pada fungsi sistem dan apakah sistem berjalan dengan baik.

Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah untuk di fahami, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan aturan penyampaiannya yang sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai masalah yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, diantaranya latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang kinerja laporan tentang sistem E-Budgeting dalam beberapa referensi, yang dimulai dari penjelasan secara umum dan secara khusus. Serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum PT Bimasakti Karyaprima, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, melakukan analisa dengan PIECES, serta elisitasi tahap I, II, II dan final draft elisitasi terhadap sistem yang berjalan serta sistem yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi uraian mengenai usulan prosedur yang baru, rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk diagram UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, rancangan basis data, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, implementasi, dan estimasi biaya terhadap sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Berikut beberapa definisi sistem secara umum :

Menurut Romney dan Steintbart (2015:3) [1]dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Sedangkan menurut Sugiarti yang dikutip oleh Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 (2017:16)[2]dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.”

Berdasarkan pendapat yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sebuah bentuk rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen yang saling terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Terdapat karakteristik atau sifat-sifat tertentu pada suatu sistem yang merinci bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai tujuan sistem.

Rosmila, Muh. Yamin, dan LM. Tajidun. 2016.[3]dalam hasil penelitiannya menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Memiliki Komponen, suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem.
  2. Batas sistem (Boundary), batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment), adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya
  5. Masukkan Sistem (Input), merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output), merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
  7. Pengolahan Sistem (Process), merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:6-7),[4]mengatakan dalam sebuah bukunya bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak (system abstract)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran – pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.

  3. Sistem Fisik (physical system)
  4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  5. Sistem Alamiyah (natural system)
  6. Sistem alamiyah adalah sistem yang melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

  7. Sistem Buatan Manusia (human made system)
  8. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antar manusia dengan mesin

  9. Sistem Tertentu (deterministical system)
  10. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah ada dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

  11. Sistem tak Tentu (probabilistic system)
  12. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  13. Sistem Tertutup (close system)
  14. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively close system.

  15. Sistem Terbuka (open system)
  16. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231),[5]dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Sedangkan menurut P. Nithya, G. Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3),[6]Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database. ("Data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda").

Berdasarkan penjelasan dari kutipan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa data merupakan sesuatu fakta yang berwujud seperti kejadian, objek, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna serta dapat diolah oleh si pemakai.

Penggolongan Data

Menurut Gani dkk (2015:2),[7]menyatakan hasil dalam penelitiannya bahwa data dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Data berdasarkan sumber
  2. Data berdasarkan sumber terdiri dari dua kelompok, yaitu dua primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama, baik dari hasil pengukuran alat observasi langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama.

  3. Data berdasarkan jenis
  4. Data berdasarkan jenis terbagi dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatis adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Sementara itu, data kuantitatif adalah data yang terbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88),[8]hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:58),[9]hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaan dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data berupa fakta yang telah diklasifikasikan untuk mempermudah pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279),[10]Terbentuknnya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)
  2. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

  3. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)
  4. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 (2017:17),[10]Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility), Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  4. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  5. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  6. Dapat Dibuktikan (Verified) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  7. Dapat Diukur (Measurable) Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  8. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:34),[11]dalam hasil penelitiannya yang mengutip dari Sutabri (2012) mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan Menurut Euis Sitinur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24),[12]hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang berada dalam organisasi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan yang dilakukan secara manual maupun terkomputerisasi sehingga mendukung fungsi operasi organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12), [13]menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

  1. Perangkat Keras
  2. Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.
  3. Perangkat Lunak
  4. Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  5. Database
  6. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  7. Telekomunikasi
  8. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  9. Manusia
  10. Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.4 No.2 (2015:23),[14]menyatakan dalam penelitiannya bahwa “analisis sistem (systems analysis) adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada agar selanjutnya dapat dilakukan pembenahan”.

Sedangkan menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72),[15]hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Analisa Sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya”.

Berdasarkan pengertian yang dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan beberapa langkah dalam mengidentifikasi sebuah masalah serta penelitian terhadap kebutuhan sistem dan kekurangan sistem.

Langkah – Langkah Analisa Sistem

Menurut Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra dalam Indonesian Journal on Networking and Security (2015:22),[14]hasil penelitiannya menyatakan bahwasanya dalam melakukan analisa sistem (system analysis) , melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Identifiy
  2. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, dimana suatu masalah adalah pertanyaan yang harus dapat dipecahkan untuk mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan.

  3. Understand
  4. Langkah selanjutnya adalah memahami cara kerja sistem yang sedang berjalan. Untuk dapat memahami sistem yang ada diperlukan data-data yang diperoleh dari langkah pertama identifikasi secara terperinci.

  5. Analyze
  6. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, maka dilakukan analisis hasil penelitian. Dimana dalam hal ini diperlukan suatu pengalaman yang cukup untuk mendapatkan hasil maksimal, karena biasanya seorang analisis sistem yang baru merasa kesulitan pada tahapan ini. Analisa sistem yang dilakukan harus dapat menjawab pertanyaan apa, bagaimana, siapa dan dimana sistem tersebut dikerjakan? Kemudian mengapa dikerjakan?

  7. Report
  8. Langkah terakhir dari analisis sistem adalah pembuatan laporan dari hasil penelitian yang kemudian dicatat dan didokumentasikan sebagai panduan untuk mendesain sebuah sistem.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[16]yang menyatakan bahwa “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Sedangkan menurut, According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237),[17]Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems. (“Perancangan Sistem Informasi adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana masyarakat tantangan diatasi dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain rekayasa berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desain teknik menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi teknik yang beralasan ”.

Berdasarkan pengertian perancangan sistem yang telah dijelaskan diatas maka dari tiu dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem merupakan beberapa tahap untuk menyusun atau menciptakan suatu sistem guna untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan perancangan Sistem

Menurut Susanto (2016:62),[18]dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :


  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan – Tahapan Perancangan Sistem

Dalam sebuah perancangan sistem maka diperlukanlah sebuah tahapan – tahapan untuk merancang sistem tersebut. Menurut McLeod dalam jurnal Telematika Vol.8 No.2 (2015:7)[19]hasil penelitiannya menyatakan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:


  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife.
  4. Memilih konfigurasi terbaik.
  5. Menyiapkan usulan implementasi.
  6. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar E-Budgeting

Definisi E-Budgeting

Menurut Rizky Amaliah Yahya (2017),[20]dalam kutipanya menyatakan bahwa, “E-Budgeting merupakan sebuah sistem keuangan yang disimpan secara online dengan tujuan transparansi bagi setiap pihak”.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa E-Budgeting merupakan sebuah sistem secara elektronik yang dapat memfasilitasi kegiatan penganggaran secara online dan transparansi.

Manfaat E-Budgeting

Menurut Rizky Amaliah Yahya (2017),[20]yaitu:

  1. Kontrol akan lebih mudah dilakukan.
  2. Kontrol akan lebih mudah dilakukan.
  3. Transparansi anggaran dapat ditingkatkan.
  4. Kontrol realisasi anggaran akan menjadi lebih mudah dilakukan.

Keunggulan Sistem E-Budgeting

Dalam sebuah penggunaan E-Budgeting tentu saja ada keunggulannya, menurut Rizky Amaliah Yahya (2017),[20]menyatakan keunggulan E-Budgeting sebagai berikut :

  1. Mencegah tindakan korupsi.
  2. Prinsip transparansi publik.
  3. Efisiensi pendataan keuangan.

Kelebihan dan kekurangan E-Budgeting

Berikut ini juga Rizky Amaliah Yahya (2017),[20]menjelaskan dalam hasil penelitiannya bahwa ada beberapa kekurangan serta kelebihan penggunaan E-Budgeting yaitu :

  1. Kelebihan E-budgeting
    1. Fleksibilitas
    2. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa E-Budgeting merupakan sebuah sistem secara elektronik yang dapat memfasilitasi kegiatan penganggaran secara online dan transparansi.E-budgeting menyediakan fleksibilitas dari kinerja organisasi. Menghilangkan tugas akuntansi rumit:

      Membuat angka dari file yang berbeda, cut dan paste, masuk dan meng-upload data dan rekonsiliasi terus melakukan adalah tugas yang banyak. Manajer keuangan tidak memiliki waktu untuk tugas-tugas yang berulang-ulang tersebut. Oleh karena itu, solusi berbasis web memungkinkan departemen keuangan untuk menyalurkan energi mereka pada perumusan strategi bukan pada kertas kerja.

    3. Aksesibilitas
    4. E-budgeting menyediakan akses anggaran dimana saja, kapan saja, dan memperluas ketersediaan pengguna anggaran kepada masyarakat. Manajer perusahaan dan karyawan dengan tanggung jawab penganggaran dapat memperoleh akses ke anggaran melalui Internet.

    5. Keamanan
    6. E-budgeting menggabungkan "check-out atau check-in" otomatis pada proses yang menyediakan banyak fleksibilitas bagi distribusi pengguna, dan menjaga keamanan ketat untuk informasi sensitif.

    7. Keanekaragaman
    8. Karyawan di luar departemen keuangan tanpa memiliki pengetahuan keuangan juga dapat secara aktif berpartisipasi dalam proses penganggaran.

    9. Strategic Planning Tool
    10. Sistem E-budgeting membantu membangun beragam jenis anggaran seperti modal, biaya, sumber daya manusia dan pendapatan dengan mudah dan fleksibilitas.

    11. Perencanaan Contingency
    12. E-budgeting memfasilitasi "what-if" dalam kemampuan modeling. Misalnya controller akan mengusulkan "apa yang akan terjadi jika kita meningkatkan pendapatan sebesar 15% atau memotong R & D sebesar 2%". Aplikasi menunjukkan model hasilnya.

  2. Kekurangan E-budgeting
    1. Hanya sedikit dari pemerintah pusat dan daerah yang memiliki staf anggaran atau akuntansi yang memiliki kemampuan yang memadai untuk mengidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya.
    2. Banyak jasa dan aktivitas pemerintah tidak dapat langsung terukur dalam satuan unit output atau biaya per unit yang dapat dimengerti dengan mudah.
    3. Akun-akun dalam pemerintahan telah secara khusus dibuat dengan dasar anggaran yang dikeluarkan (cash basis). Hal ini membuat pengumpulan data untuk keperluan pengukuran kinerja sangat sulit, bahkan kadang kala tidak memungkinkan.
    4. Kadang kala, aktivitas langsung diukur biayanya secara detail dan dilakukan pengukuran secara detail lainnya tanpa adanya pertimbanga nmemadai yang diberikan pada perlu atau tidaknya aktivitas itu sendiri.
    5. menurunkan peran badan legislatif dalam proses perumusan kebijaksanaan dan penentuan anggaran.
    6. Tidak terdapat kejelasan tentang penanggung jawab dan siapa yang menanggung dampak dari setiap keputusan.
    7. Tidak semua kegiatan dapat distandarkan dan diukur secara kuantitatif.
    8. Permainan discount volume (harga eceran dengan harga partai tentu beda).
    9. Saat pembelian/penjualan. Mulai dari permainan spesifikasi teknis, harga, garansi atau jaminan purna jual, dan sebagainya.
    10. atau komitmen kepada rekanan untuk memperoleh order, itu pun merupakan celah adanya korupsi.

Konsep Dasar Anggaran (Budget)

Definisi Anggaran (Budget)

Menurut Neni Damayanti (2015),[21]hasil penelitiannya menyatakan, Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan.”

Berdasarkan penjelasan mengenai budget diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Anggaran (Budget) merupakan suatu rencana tertulis penganggaran atau rencana anggaran guna untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Tujuan Anggaran (Budget).

Anggaran sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan karena anggaran dapat mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang. Menurut M. Nafarin dalam buku “Penganggaran Perusahaan” (2004:15) yang dikutip oleh Ryuu Sasori (2017), [22]menyatakan bahwa tujuan anggaran adalah:

  1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
  2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan.
  3. jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan.
  4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
  5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
  6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol:4 No:2 (2015:31),[23]Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service) adalah:

  1. Performance (Kehandalan)
  2. Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

  3. Information (Informasi)
  4. Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

  5. Economic (Ekonomi)
  6. Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  7. Control (Kendali)
  8. Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

  11. Service (Pelayanan)
  12. Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Terdapat beberapa penjelasan mengenai definisi UML (Unified Modeling Language) yaitu sebagai berikut :

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[19]“UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Berdasarkan penjelasan mengenai UML (Unified Modeling Language) diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) merupakan suatu pepodelan berorientasi objek (OOP) yang dapat digunakan sebagai penyederhanaan permasalahan – permasalahan untuk mendukung pengembangan sebuah sistem.

Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)

Terdapat beberapa jenis dari UML (Unified Modeling Language), menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasahn (2015:30),[24]jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari :

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

  3. Activity Diagram
  4. Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram air, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

  5. Class Diagram
  6. Class Diagram yaitu menggambarkan jenis dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung..

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

  9. Component Diagram
  10. Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari komponen perangkat lunak dalam sistem.

  11. Deployment Diagram
  12. Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Fitri Anasari dkk (2015:13), [25]UML (Unified Modelling Language) mempunyai tujuan sebagai berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Langkah – langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Adapun langkah – langkah dalam penggunaan UML (Unified Modeling Language) , berikut menurut Henderi (2017:6),[26]langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. finisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54),[27]“Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi database diatas, maka penulis dapat menyimpulkan database merupakan data yang telah terintegrasi dan diatur dengan benar sehingga dapat dicari secara cepat.

Pengguna Database

Menurut Fathansyah yang dikutip oleh Santoso, dkk dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:85),[28]dalam Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, ada beberapa tipe yaitu:

  1. Programmer Aplikasi.
  2. UPemakai berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language, yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk.

  3. User Mahir (Casual User).
  4. Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program.

  5. User Umum (End User Naïve User)
  6. Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.

  7. User Khusus (Specialized User)
  8. Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan khusus.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:192),[29]“MySQL adalah sebuah server database open source yang populer keberadaannya. MySQL umumnya digunakan bersamaan dengan script PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerfull.

Berdasarkan penjelasan mengenai MySQL diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa MySQL merupakan software yang dapat mengelola database secara cepat.


Konsep dasar XAMPP

Definisi XAMPP

menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.6 No.1 (2016:77), [30]“XAMPP adalah salah satu pake instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan”.

Berdasarkan penjelasan mengenai XAMPP diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa XAMPP merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu sebuah sistem terelasi dengan data paket sehingga membuat sistem tersebut berjalan dengan baik.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP (Programming Hypertext Preprocessor)

Definisi menurut Supono dan Virdiandry Putratama (2016:3) [31]dalam hasil penelitiannya , dapat disimpulkan bahwa PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatuu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Berdasarkan penjelasan definisi mengenai PHP (Programming Hypertext Preprocessor) diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa PHP (Programming Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan kode program menjadi kode mesin yang dimengerti oleh komputer secara dinamis.

Cara Kerja PHP (Programming Hypertext Preprocessor)

Ada beberapa cara kerja PHP menurut Raharjo (2016:39) [31]dalam hasil penelitiannya, cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).
  2. Web browser mengirimkan pesan di atas ke komputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.
  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.
  4. Interpreter PHP membaca file catalog.php dari disk drive.
  5. Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.
  6. Interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Adi Tri dalam jurnalnya (2015:723),[32]Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan – potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split

Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sublime text merupakan sebuah editor teks untuk mempermudah perancangan program.

Konsep Dasar Codeigniter

Definisi Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2018:2),[33]Codeigneiter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Pemograman tidak perlu membuat program dari awal (form scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang senderhana untuk mengakses librarinya. Pemogram dapak memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa codeigniter emerupan sebuah media framework bagi programer untuk membuat program tanpa kesulitan karena sudah tersedia di CI berbagai librarinya.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut padeli, dkk (2017:149)[34]dalam hasil penelitiannya menyatakan, “Blackbox Testing merupakan metode uji coba yang fokus terhadap perangkat lunak atau software. Dengan metode ini maka dapat deiketahui kondisi mengenai sistem yang telah peneliti buat. Metode pengujian blackbox testing untuk mengetahui kesalahan fungsi atau hilang dari sistem yang telah peneliti buat kesalahan dari interface, struktur data, maupun akses kedalam database. Dengan metode ini kita dapat terbantu dalam uji sistem”.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi Blackbox Testing di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Blackbox Testing merupakan sebuah metode uji coba sistem secara fokus untuk mengetahui kesalahan fungsi sistem.

Konsep dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27) [35]menjelaskan dalam sebuah penelitiannya bahwa “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi elisitasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa elisitasi merupakan aktivitas ataupun rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang diinginkan oleh managemen terhadap kebutuhan suatu sistem.

Tahapan – tahapan Elisitasi

Adapun beberapa tahapan – tahapan elisitasi menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27), [35]Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).
    2. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    3. “D” pada MDI itu artinya Desirable
    4. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    5. “I” pada MDI itu artinya Inessential
    6. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical
    2. Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    3. “O” artinya Operational
    4. Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    5. “E” artinya Economy
    6. Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.
    3. (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literature Review

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Hasibuan yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138),[36]menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

    Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa literature review merupakan teori – teori yang dipelajari serta dicari untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang masalah penelitian.

    Langkah – Langkah Kajian Literature Riview

    Menurut Suryo dkk dalam Budianto, Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138),[37]dalam sebuah penelitiannya menyebutkan langkah – langkah dalam melakukan kajian literature review adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Literature Review

    Metode studi pustaka ('Literature Review) merupakan kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian yang berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan legiatan penelitian.

    Tujuan adanya studi pustaka (literature review) adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan maslah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berfikir ilmiah.

    Berikut ini adaa 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu :

    1. Penelitian dalam sebuah Jurnal Simetris yang dilakukan oleh Rully Khoirul Anwar dan Tri Listyorini (Tahun : 2018) yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi E-Budgeting Untuk Mengontrol Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas Muria Kudus Berbasis Web (Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus)” penelitian ini bertujuan sebagai alat bantu untuk mempermudah pengguna dalam mengelola data Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas di Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus. Sistem database realtime ini dirasa sangat efektif karena dirancang untuk memberikan informasi yang akurat tentang detail pengeluaran anggaran, sehingga user dapat mengetahui rinciannya masing – masing.
    2. Penelitian dalam sebuah skripsi yang disusun oleh Meytasari mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang (Tahun 2016) dengan judul “Sistem Informasi E-Budgeting Anggaran Perjalanan Dinas Pada Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang” bertujuan untuk mengatur anggaran surat perjalanan dinas yang akan menentukan biaya estimasi berdasarkan peraturan mentgeri keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode prototype model yang terdiri dari 5 tahap yaitu komunikasi, perencanaan, pemodelan, prototype, dan penyerahan sistem. Perancangan program menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL.
    3. Penelitian dalam sebuah jurnal sistem informasi indonesia yang di teliti oleh Soleh Hadi Setiawan (Tahun 2014) yang berjudul “ Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Anggaran dan Pengendalian Aktivitas Sekolah Multi Jenjang” penelitian inin bertujuan untuk Perencanaan aktivitas dan penganggaran dapat dilakukan secara bersamaan dan online, dan dapat dipantau oleh pengendali kegiatan dan pimpinan, yang dapat memberikan koreksi terhadap perencanaan dan penganggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan.Setelah terbentuk perencanaan aktivitas dan anggarannya, maka pelaksana kegiatan dapat merencanakan kapan saja akan dilakukan kontrak dan pencairan/realisasi keuangan, dan kapan setiap aktivitas/pekerjaan mencapai status 100% selesai. Metodelogi pengembangan software yang digunakan dalam penelitian ini adalah Incremental Software Development Life Cycle.
    4. Dalam Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Sistem Informasi yang dilakukan oleh Zarnelly (Tahun 2017)yang berjudul “Sistem Informasi E-Budgeting Menggunakan Pendekatan Berorientasi Objek” penelitian ini bertujuan untuk pengolaan anggaran dalam perencanaan , pengontrolan, serta laporan dalam pemakaian angggaran setiap tahunnya. Sistem yang akan dibangun adalah Sistem Informasi E-Budgeting, menggunakan metode Berorientasi Objek, menggunakan Diagram UML untuk menggambarkan proses bisnisnya, seperti Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.
    5. Penelitian dalam sebuah jurnal internasional yang dilakukan Supanji Setyawan, Nuwun Priyono, dan Chaidir Iswanaji (Februari 2018)yang berjudul “Development Model of E-Budgeting and E-Reporting System on the Management of Village Fund Finance” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan desa dalam melakukan pengelolaan dana desa dan kemudian mengembangkan sistem e-budgeting dan e-reporting untuk efisiensi realisasi alokasi dana desa di Desa Balesari. Research method used was research and development research model in which the research was conducted to develop a system. The research method used was qualitative method with case study model. The research informant was village apparatus with 10 officers. Research data was obtained by depth interview method with interviewees and field observation. The result of the research showed that the compilation of e-budgeting in budget activities of Magelang Regency Government has helped to efficient village fund realization that was by making the budget activities process, starting from planning, budgeting, to budget control became faster and could reduce the cost spent by Balesari Village Government in achieving budget realization. All of the data from the proposal stage until the end of the budget year has been integrated and stored properly so that if it is necessary the search for the origin of the budget and implementation can be quickly obtained through e-budgeting and e-reporting system. The conclusion of this study is the model of village finance that is appropriate to use is a village financial system that has been provided by the government.
    6. Penelitian dalam jurnal internasional yang dilakukan Purwohandoko dan Sanaji (Januari 2015) yang berjudul “The Successful Implementation of E-Budgeting In Public University: A Study at Individual Level” di Department of Management, State University of Surabaya, Surabaya, Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan dukungan organisasi, dukungan pengawas, dan pengguna pengalaman sebelumnya tentang implementasi e-budgeting yang berhasil, yang dimediasi oleh persepsi kemudahan penggunaan (PEoU) dan manfaat yang dirasakan (PU) dari TAM. A survey from the users of e-budgeting indicated that supervisor support gave the most contribution on the success of the program. Finally, user satisfaction, user commitment, and user performance were positively influenced by PEoU and PU.
    7. Penelitian dalam tugs akhir yang dilakukan oleh Imami Fatimatun (Tahun 2017) yang berjudul "Perancangan Aplikasi E-Budgeting Untuk Alokasi Dana Promosi Pada Divisi Marketing Perguruan Tinggi Raharja" metode perancangan yang digunakan akan dimulai dengan struktur pertamanya yaitu pembuatan UML, pembuatan database lalu pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan adminitrasi. Kemudian untuk bahasa pemograman menggunakan PHP dan untuk database menggunakan MySQL, sedangkan software pendukung dalam mode desainnya menggunakan Xampp juga mengunakan tools Visual Paradigma. Sistem pengelolaan untuk anggaran dan kegiatan promosi masih sangat sederhana, sehingga pengolahan data tersebut tidak berjalan efektif dalam segi waktu dan tidak efisien dalam segi tenaga. Dalam pengiputan anggaran dan dana karna masih manual maka untuk hasil penyampain laporannya pun kurang baik karena sulit untuk melihat keseluruhannya. Merancang Aplikasi E-Budgeting untuk dana alokasi promosi divisi marketing pada Perguruan Tinggi Raharja yang mudah dipahami, laporan otomatis yang cepat dan akurat untuk melihat keseluruhan laporan.
    8. Penelitian dalam jurnal Akuntansi yang dilakukan oleh Rizky Gunawan (Tahun 2017) yang berjudul Penerapan Sistem E-Budgeting Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Keuangan Publik (Studi Pada Pemerintah Kota Surabaya) Surabaya adalah salah satu kota yang menggunakan teknologi informasi dalam akuntabilitas dan transparansi anggaran melalui pelaksanaan e-budgeting. Surabaya juga salah satu kota yang memiliki transparansi anggaran yang baik dan dilakukan secara online dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi. Penerapan akuntabilitas dan transparansi anggaran pemerintah di kota Surabaya telah terwujud. Realisasi akuntabilitas bisa dilihat dari upaya pemerintah mempublikasikan pelaksanaan proses penganggaran dan program kegiatan Pemerintah Kota secara menyeluruh. Perwujudan transparansi informasi anggaran dalam penelitian ini dapat dilihat melalui informasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Implementasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur operasional standar. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pemerintah kota Surabaya.
    9. Penelitian dalam skripsi yang dilakukan Verina Wahyu Rosalina (Tahun 2016) yang berjudul " Implementasi E-Budgeting Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surabaya Dengan Pengendalian Internal Sebagai Variabel Moderasi " Surabaya adalah salah satu kota yang menggunakan teknologi informasi dalam akuntabilitas dan transparansi anggaran melalui pelaksanaan e-budgeting. Surabaya juga salah satu kota yang memiliki transparansi anggaran yang baik dan dilakukan secara online dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi. Penerapan akuntabilitas dan transparansi anggaran pemerintah di kota Surabaya telah terwujud. Realisasi akuntabilitas bisa dilihat dari upaya pemerintah mempublikasikan pelaksanaan proses penganggaran dan program kegiatan Pemerintah Kota secara menyeluruh. Perwujudan transparansi informasi anggaran dalam penelitian ini dapat dilihat melalui informasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Implementasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur operasional standar. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pemerintah kota Surabaya.
    10. Penelitian dalam sebuah jurnal TECH-E yang dilakukan oleh Yozia Josephine (Tahun 2017) yang berjudul "Implementasi eBudgeting Terhadap Kinerja PT Primer Eka Properti Melalui Pengendalian Internal" dalam penelitin ini menggunakan metode analisa SWOT, selain itu juga menggunakan metoge perancangan Transformasi Diagram ER Ke Logical Record Structure Aplikasi ini dapat membantu bagian keuangan dalam membuat anggaran, memproses tagihan yang langsung terhubung dengan anggaran yang disusun hingga menciptakan suatu laporan yang dapat berguna bagi semua divisi dan direksi.

    Berdasarkan literature review diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian saat ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi E-Budgeting Untuk Memonitoring Pengguaan Budget Divisi Pada PT. Bimasakti Karyaprima” berhubungan erat dengan penelitian yang dijadikan sebagai literature review, namun perbedaannya adalah pada penelitian ini peneliti menggunakan metodologi analisa sistem PIECES yang dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service, serta metode penggambaran sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language), dan peneliti menggunakan metode perancangan sistem UML (Unified Modeling Language) untuk metode perancangan sistem usulan serta menggunakan PHP (Programming Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemograman.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum PT Bimasakti Karyaprima

    Sejarah Singkat Perusahaan PT Bimasakti Karyaprima

    Diawali dengan bisnisnya sebagai tender sepatu olahraga, dengan berjalannya waktu serta melihat peluang sebuah segmen pasar menengah kebawah, dibuatlah sebuah merek Fans, dengan tujuan untuk berkontribusi mengembangkan sebuah industri sepatu di Indonesia. Merk Fans dipilih karena mudah untuk diingat serta memiliki arti yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktifitas bagi konsumen seluruh Indonesia.

    Sepatu Fans pertama kali di produksi oleh sebuah perusahaan CMT yang juga memproduksi sepatu merk lain. Kekita naiknya permintaan Fans semakin meningkat, diputuskanlah untuk membuka unit produksi sendiri di wilayah Jatake-Tangerang. Pada awal berdirinya di tahun 2001 Fans dikenal dengan sepatu joggingnya, pada tahun 2004 Fans membuat sepatu Taekowndo yang dinamakan Xtrial yang di gemari oleh masyarakat sampai sekarang, pada tahun 2010 Fans meluncurkan sepatu Hiking yang sedang trend pada era sekarang ini di kalangan komunitas muda di Indonesia dan Asia Tenggara.

    Perusahaan PT Bimasakti Karyaprima memiliki visi yaitu Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan, kesehatan & keamanan, melalui peningkatan kualitas, serta juga memiliki Misi yaitu Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi & kualitas yang berkesinambungan.

    Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima

    Adapun struktur organisasi dari PT Bimasakti Karyaprima sebagai berikut :

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Adapun tugas dan tanggung jawab dari PT Bimasakti Karyaprima yaitu :

    1. Direktur
    2. Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan.

    3. Accounting
    4. Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan

    5. HRD
    6. Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia

    7. SCM
    8. Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan membuat rencana produksi.

    9. Marketing
    10. Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan.

    11. RND
    12. Bertugas untuk memperbaiki dan mengembangkan produk baru.

    13. Kepala Produksi
    14. Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas produksi.

    15. Kepala Gudang
    16. Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan, dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.

    17. Kepala Regu
    18. Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.

    19. Mekanik
    20. Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin.

    21. Operator Gudang RAW Matrial
    22. Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah

    23. Operator Gudang Finish Good
    24. Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi

    25. Operator Gudang Eva / Rubber
    26. Bertugas untuk mengatur keluar masuknya barang setengah jadi

    27. Driver
    28. Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer / showroom.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Pengajuan anggaran.
    2. Dalam prosedur ini setiap divisi diwajibkan untuk melakukan pengajuan anggaran dengan cara membuat daftar list anggaran kebutuhan budget setiap divisi yang akan diberikan kepada pihak Accounting.

    3. Realisasi anggaran.
    4. Dalam prosedur ini list anggaran yang diberikan oleh setiap divisi Accounting akan merealisasikan list anggaran tersebut sebelum pimpinan memutuskan pengajuan tersebut, serta akan ditandatangani oleh bagian Accounting.

    5. Keputusan .
    6. Dalam prosedur ini pimpinan akan memutuskan list anggaran yang diajukan oleh setiap divisi, serta menandatangani untuk bukti telah disetujui serta dana dapat diproses, dan akan diberikan kepada pihak Accounting kembali.

    7. Pencairan anggaran.
    8. Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan membuat rencana produksi.

    9. Laporan pemakaian anggaran
    10. Dalam prosedur ini setiap divisi diwajibkan untuk membuat laporan pemakaian anggaran yang akan diteruska pada bagian Accounting.

    Rancangan Sistem Prosedur Yang Berjalan

    Sistem Yang Berjalan Pada Usecase Diagram

    Gambar 3.2 Usecase Diagram sistem yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram sistem pengajuan anggaran belanja terdapat penjelasan seperti dibawah ini :

    1. Nama Use Case : Membuat list anggaran
    2. Aktor : Divisi

      Skenario : Divisi membuat atau mencatat list anggaran belanja untuk keperluan divisi lalu ditandatangani.

    3. Nama Use Case : Pengajuan list anggaran
    4. Aktor : Divisi dan Accounting

      Skenario : Divisi memberikan list anggaran belanja yang telah dicatat lalu diberikan kepada staff accounting.

    5. Nama Use Case : Merealisasikan anggaran
    6. Aktor : Accounting

      Skenario : Accounting merealisasikan list anggaran yang diberikan oleh divisi untuk dipilah mana yang perlu dan tidak perlu lalu ditandatangani.

    7. Nama Use Case : Meminta Persetujuan
    8. Aktor : Accounting dan Pimpinan

      Skenario : accounting meminta persetujuan kepada pimpinan mengenai list anggaran belanja yang telah di list oleh divisi dan telah direalisasikan, lalu ditandatangani jika sudah disetujui oleh pimpinan.

    9. Nama Use Case : Pencairan anggaran
    10. Aktor : Accounting dan Divisi

      Skenario : Accounting mencairkan anggaran untuk keperluan divisi.

    11. Nama Use Case : Laporan pemakaian anggaran
    12. Aktor : Divisi, Accounting, dan Pimpinan.

      Skenario : Divisi yang telah memakai anggaran tersebut diharuskan membuat laporan pemakaian anggaran yang akan diserahkan kepada accounting lalu diteruskan pada pimpinan.

    Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
    2. 15 (lima belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari satu aksi.
    3. 1 (satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai eksekusi.
    4. 1 (satu) Final State, objek yang di akhiri.

    Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diadgram yang berjalan saaat ini diatas terdapat penjelasan yaitu :

    1. 1. Terdapat 7 (Tujuh) Life Line, yaitu : membuat list anggaran, pengajuan list anggaran, merealisasikan anggaran, meminta persetujuan, Revisi, pencairan anggaran, dan laporan pemakaian anggaran.
    2. 2. Terdapat 3 (tiga) Actor, yaitu : divisi, accounting, dan pimpinan.
    3. 3. Terdapat 13 (tiga belas) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut diantaranya :
    1. Divisi membuat list kebutuhan anggaran.
    2. Divisi mengajukan list anggaran.
    3. Accounting menerima list kebutuhan anggaran.
    4. Accounting merealisasikan list kebutuhan anggaran divisi.
    5. Accounting meminta persetujuan.
    6. Pimpinan menyetujui list kebutuhan anggaran dan ditandatangani.
    7. Pimpinan tidak menyetujui dan meminta revisiketika pimpinan tidak menyetujui dan perlu revisi
    8. Divisi melakukan revisi ulang
    9. Accounting menerima laporan bahwa telah disetujui
    10. Accounting mencairkan dana.
    11. Divisi menerima pencairan dana.
    12. Divisi membuat laporan pemakaian anggaran terpakai.
    13. Accounting menerima laporan.

    Analisis Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa PIECES

    Analisa PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance,Information, Economy, Control, Efeciency, dan Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan :

    1. Performance.
    2. Setiap divisi pada PT Bimasakti Karyaprima untuk memenuhi kebutuhan anggarannya divisi diharuskan untuk membuat list pengajuan anggaran, setelah meembuat list tersebut diberikanlah pada bagian accounting, lalu direalisasikan, setelah itu meminta persetujuan pimpinan barulah pencairan dana, segala proses tersebut masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang lama, serta proses laporan pun menggunakan proses manual.

    3. Information.
    4. Akurat : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat sehingga masih besar kemungkinan terjadinya human error, oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.

    5. Economy.
    6. Biaya : mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pengajuan anggaran belanja hingga pengolahan laporan serta proses keuangan pun masih menggunakan MS. Excell.

    7. Control
    8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Control pada sistem anggaran tidak ada jadi accounting kesulitan dalam mengetahui bagaimana pengeluaran anggaran pertahun.

    9. Efeciency.
    10. Sumber Daya Biaya : kertas yang digunakan untuk mencetak list pengajuan serta laporan yang tidak akurat atau terjadi kesalahan. Sumber Daya Tenaga : pengerjaan yang dilakukan oleh divisi yang proses pengerjaannya belum menggunakan sistem terkomputerisasi, sehingga proses laporan serta pengajuan memerlukan waktu yang cukup lama.

    11. Service.
    12. Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah divisi dalam proses pengajuan dan laporan anggaran belanja.

    Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal serta ditambah dengan hasil analisa UML yang memperkuat landasan untuk dirancangnya e-budgeting untuk mempermudah divisi dalam proses pengajuan anggaran dan laporan pemakaian anggaran.

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Analisa sistem masukan adalah rangkaian dari proses – proses yang terjadi didalam sistem yang berjalan saat ini yang memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses untuk menghasilkan dokumen keluaran.
    1. Analisa Masukan
      1. Nama Masukan : List pengajuan anggaran
      2. Fungsi : Untuk pencairan anggaran
      3. Sumber : Accounting
      4. Media : Kertas
      5. Frekuensi : Setiap ada kegiatan atau keperluan belanja
      6. Format : Bisa dilihat pada lampiran
      7. Keterangan : Tanggal, nomor, keterangan, nama barang, jumlah, satuan, harga, diskon, subtotal, dan tanda tangan.
    2. Analisa Proses
      1. Nama Modul (proses) : Sistem Pengajuan anggaran
      2. Masukan : List pengajuan anggaran
      3. Keluaran : Anggaran belanja sesuai kebutuhan divisi
      4. Media : kertas
      5. Format : format dapat dilihat dalam lampiran
      6. Ringkasan proses : proses ini akan menghasilkan pencairan dana atau anggaran belanja kebutuhan divisi.
    3. Analisa Keluaran
      1. Nama Keluaran : Laporan pemakaian anggaran
      2. Fungsi : sebagai laporan yang menunjukan pemakaian anggaran.
      3. Media : Komputer (MS. Excel atau MS. Word)
      4. Frekuiensi : Tidak menentu
      5. Format : dapat dilihat pada lampiran
      6. Keterangan : Tanggal, nomor, keterangan, nama barang, jumlah, satuan, harga, diskon, subtotal, dan tanda tangan.

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Perangkat Keras (Hardware)
      1. Processor : Intel Pentium
      2. RAM : 1024 MB
      3. HDD : 120 GB
      4. Printer : HP Laserjet 1020
    2. Perangkat Lunak (Software)
      1. Windows Server
      2. Microsoft Excel
      3. Google Chrome
    3. Hak Akses (Brainware)
    4. Untuk mengoperasikan komputer atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh bagian accounting.

    Permasalahan Dan Alternatif

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Permasalahan yang dihadapi pada sistem anggaran belanja divisi pada PT Bimasakti Karyaprima yaitu :

    1. Divisi harus membuat list pengajuan anggaran terlebih dahulu lalu ditandatangani oleh pihak divisi terkait, dengan menggunakan MS.Word yang lalu akan diserahkan pada bagian accounting.
    2. Accounting perlu merealisasikan pengajuan anggaran yang telah diajukan oleh setiap divisi untuk dipilah mana yang perlu dan tidak perlu, sehingga accounting perlu membuat ulang kembali list anggran belanja setiap divisi, lalu menandatanganinya serta meminta persetujuan pimpinan.
    3. Setiap meminta persetujan untuk anggaran belanja kegiatan harus menunggu pimpinan berada di kantor untuk tanda tangan persetujuan, sehingga memerlukan banyak waktu.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang ada saat ini, maka peneliti melakukan suatu pemikiran sebagai alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :

    1. Sistem yang berjalan saat ini perlu dikembangkan menjadi sistem e-budgeting agar mempermudah segala akses terkait anggaran belanja divisi.
    2. Dengan adanya sistem e-budgeting akan meminimalisir pemakaian kertas serta kinerja ulang pada staff accounting PT Bimasakti Karyaprima.

    User Recruitmen

    User Recruitmen biasanya digunakan untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap III

    Tahap Final Draft Elisitasi

    Tabel 3.4 Tahap Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada bagian keuangan PT Bimasakti Karyaprima, maka tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. Sistem yang diusulkan akan merubah proses pengajuan anggaran belanja, realisasi anggaran belanja, serta laporan anggaran belanja yang terpakai yang dimana bagian accounting serta 4 (empat) divisi terkait melakukan proses tersebut secara manual. Dengan adanya sistem usulan ini akan memperjelas pembagian pekerjaan pada organisasi yang ada, yang dimana dalam pembuatan rencana anggaran, realisasi anggaran, dan laporan anggaran terpakai yang dilakukan oleh accounting sebagai divisi memonitoring serta 4 (empat) divisi lainnya mengajukan rencana anggaran belanja dapat melakukannya lebih mudah serta dapat termonitoring dengan efektif dan efisien.

    Dalam rencana penganggaran yang dilakukan oleh 4 (empat) divisi dan akan dipantau oleh divisi accounting, akan dapat diupdate secara terus menerus hingga mendapatkan suatu hasil yang diinginkan dan dalam pembuatan laporan pemakaian anggaran akan dibuat secara otomatis secara sistem berdasarkan parameter yang ditentukan.

    Terdapat juga dashboard pada halaman utama yang berguna untuk mempermudah setiap user yang untuk melihat transparansi pemakaian anggaran.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Admin Sistem
    2. Admin sistem dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam aplikasi, yaitu antara lain:

      1. Admin dapat melakukan login
      2. Admin dapat menampilkan semua dashboard dan master data
      3. Admin dapat melakukan logout.
    3. Acccounting
    4. Accounting dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:

      1. Accounting dapat melakukan login
      2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
      3. Accounting dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat budget, keluar budget, dan keluar budget detail, pada data transasksi setelah melakukan proses pada masterdata.
      4. Accounting dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
      5. Accounting dapat melakukan transaksi pada menu report yang di dalamnya terdapat Transparansi dana, dan report berupa voucher.
      6. Dapat melakukan logout.
    5. Marketing
    6. Marketing dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

      1. marketing dapat melakukan login
      2. menu utama atau dashboard.
      3. marketing dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat budget, keluar budget, dan keluar budget detail, pada data transasksi setelah melakukan proses pada masterdata.
      4. marketing dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
      5. marketing dapat melakukan transaksi pada menu report yang di dalamnya terdapat Transparansi dana, dan report berupa voucher.
      6. Dapat melakukan logout.
    7. SCM
    8. SCM dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

      1. SCM dapat melakukan login
      2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
      3. SCM dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat budget, keluar budget, dan keluar budget detail, pada data transasksi setelah melakukan proses pada masterdata.
      4. SCM dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
      5. SCM dapat melakukan transaksi pada menu report yang di dalamnya terdapat Transparansi dana, dan report berupa voucher.
      6. Dapat melakukan logout.
    9. R&D
    10. R&D dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

      1. R&D dapat melakukan login
      2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
      3. R&D dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat budget, keluar budget, dan keluar budget detail, pada data transasksi setelah melakukan proses pada masterdata.
      4. R&D dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
      5. R&D dapat melakukan transaksi pada menu report yang di dalamnya terdapat Transparansi dana, dan report berupa voucher.
      6. Dapat melakukan logout.
    11. Pimpinan
    12. Pimpinan melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

      1. Pimpinan dapat melakukan login
      2. Manampilkan menu utama atau dashboard
      3. Pimpinan dapat melakukan transaksi pada menu report yang di dalamnya terdapat yang hanya bisa melihat menu Transparansi dana.
      4. Dapat melakukan logout.

    Usecase Diagram Sistem E-Budgeting yang Diusulkan

    Diagram Usecase yang diusulkan pada sistem E-Budgeting adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.1 usecase diagram yang diusulkan sistem E-Budgeting

    Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

    1. Terdapat 6 aktor yaitu Admin, Accounting,Marketing, SCM, R&D, dan Pimpinan.
    2. Terdapat 18 usecase.
    3. Terdapat 4 include yaitu Dashboard, master data, transaksi, dan report.

    Activity Diagram Budget yang Diusulkan

    ''Activiti diagram budget yang diusulkan dalam sistem E-Budgeting adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.2 Activity Diagram Budget yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Budget yang diusulkan diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali.
    2. 16 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Realitation E-Budgeting yang Diusulkan

    Activity diagram realitation dalam sistem E-Budgeting yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.3 Activity Diagram Realitation E-Budgeting yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Realitation yang diusulkan diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 8 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Report yang Diusulkan

    Activity diagram report dalam sistem E-Budgeting yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.4 Activity Diagram Report yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Report yang diusulkan diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 10 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Admin yang Diusulkan

    Sequence diagram admin dalam sistem E-Budgeting yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Admin yang diusulkan terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin.
    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 11 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Sequence Diagram Divisi yang Diusulkan

    Sequence diagram divisi dalam sistem E-Budgeting yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Divisi yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram Divisi yang diusulkan terdapat :

    1. 4 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Accounting, SCM, R&D, dan Marketing.
    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 17 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Sequence Diagram Accounting yang Diusulkan

    Sequence diagram accounting dalam sistem E-Budgeting yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Accounting yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram Accounting yang diusulkan terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Accounting.
    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 8 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Sequence Diagram Pimpinan yang Diusulkan

    Sequence diagram pimpinan dalam sistem E-Budgeting yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Pimpinan yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram Pimpinan yang diusulkan terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pimpinan.
    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 11 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem Budgeting, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

    Gambar 4.9 Class Diagram E-Budgeting

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Master Data Dept
    2. Tabel 4.2 : Master Data Dept
    3. Tabel Master Data Supplier
    4. Tabel 4.3 : Master Data Suplier
    5. Tabel Master Data User
    6. Tabel 4.4 : Master Data User
    7. Tabel Master Data Role
    8. Tabel 4.5 : Master Data Role
    9. Tabel Master Data Menu
    10. Tabel 4.6 : Master Data Menu
    11. Tabel Master Data Satuan
    12. Tabel 4.7 : Master Data Satuan
    13. Tabel Transaksi Keluar Budget
    14. Tabel 4.8 : Transaksi Keluar Budget
    15. Tabel Transaksi Keluar Budget Detail
    16. Tabel 4.9 : Transaksi Keluar Budget Detail

    Rancangan Program

    1. Tampilan Halaman Login.
    2. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login

      Tampilan diatas meruupakan tampilan awal sebelum masuk kehalaman sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

    3. Tampilan Halaman Transaksi Input Budget
    4. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Transaksi Input Budget

      Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman transaksi Budget yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input transaksi budget. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data, dan hapus data.

    5. Tampilan Input Satuan
    6. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Transaksi Input Budget

      Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman transaksi satuan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input satuan barang. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data, dan hapus data.

    7. Tampilan Input Supplier
    8. Gambar 4.13 Tampilan Input Supplier

      Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman transaksi supplier yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input data supplier. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data, dan hapus data.

    9. Tampilan Input Departement
    10. Gambar 4.14 Tampilan Input Departement

      Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman Departemen yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input data departement. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data, dan hapus data.

    11. Tampilan waiting budget sebelum di approve oleh accounting
    12. Gambar 4.15 Tamnpilan waitting approve accounting

      Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman waitting approve accounting yang dimana setelah transaksi input kebutuhan budget selesai maka akan muncul tampilan seperti diatas yang artinya status budget sedang waitting approve oleh accounting.

    13. Tampilan pemberitahuan cancle atau oke budget setelah di approve oleh accounting
    14. Gambar 4.16 Tampilan setelah approve budget oleh accounting

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman waitting approve accounting yang dimana setelah transaksi input kebutuhan budget selesai maka akan muncul tampilan seperti diatas yang artinya status budget sedang waitting approve oleh accounting.Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 2 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Pemantauan Penjualan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Pemantauan Penjualan, diantaranya:

    1. Admin
    2. SCM
    3. Marketing
    4. R&D
    5. Pimpinan
    6. Accounting

    Testing

    Metode Testing

    1. Blackbox Testing
    2. Pengujian terhadap sistem E-Budgeting ini menggunakan blackbox testing yang dimana memiliki tugas pokok pengujian blackbox testing untuk mengetahui kesalahan fungsi atau hilang dari sistem yang telah peneliti buat kesalahan dari interface, struktur data, maupun akses kedalam database. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan blackbox testing sebagai berikut :

      Tabel 4.10 Daftar Pengujian
      1. Pengujian Login
      2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada sistem E-Budgeting dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di sistem E-Budgeting. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :

        Tabel 4.11 : Pengujian Login
      3. Pengujian pada input budget
      4. Pengujian pada input budget ini berfungsi sebagai proses fungsi input budget dengan benar yang diharapkan beberapa dsata harus diisi dengan lengkap. berikut ini merupakan hasil pengujian pada input budget pada sistem E-Budgeting:

        Tabel 4.12 : Pengujian Input Budget
      5. Pengujian terhadap approve budget
      6. Pengujian pada approve budget ini berfungsi sebagai proses fungsi approve budget dengan menyetujui budget atau tidak menytujui budget tersebut. berikut ini merupakan hasil pengujian approve budget pada sistem E-Budgeting :

        Tabel 4.13 : Pengujian Approve
      7. Pengujian terhadap logout
      8. Tabel 4.14 : Pengujian Terhadap Logout

    Evaluasi

    seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji dengan blackbox testing bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, input budget, approve budget dan logout dapat berjalan dengan baik.

    Implementasi

    Time scheedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

    Tabel 4.15 Time Scheedule

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.16 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dan berdasarkan uraian pada bab bab sebelumnya. Maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem anggaran belanja divisi yang ada pada PT. Bimasakti Karyaprima yang masih berjalan saat ini masih menggunakan sistem pengolahan data menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel, serta belum termonitoring dengan baik dan benar, serta memerlukan waktu yang cukup lama 2 hari sampai dengan 7 hari untuk pencairan dana, sehingga hal ini menyulitkan bagi pihak keuangan untuk mengatur serta memonitoring rencana anggaran belanja serta pelaporan anggaran belanja, selain itu juga masing – masing divisi merasa kesulitan dalam melakukan monitoring anggaran yang telah digunakan. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem perangkat lunak yang dapat memonitoring serta mengontrol secara khusus terhadap rencana serta penggunaan anggaran belanja pada masing – masing divisi, dengan adanya sistem usulan makan monitoring anggaran belanja akan berjalan lebih baik dari sebelumnya.
    2. Kendala dalam sistem anggaran belanja divisi yang berjalan saait ini belum dapat mempermudah divisi – divisi untuk mengatur pengajuan anggaran dan laporan anggaran terpakai, dan juga membuat divisi accounting kesusahan dalam merealisasikan pengajuan anggaran dikarenakan pengajuan masih menggunakan data print out sehingga divisi accounting melakukan pembuatan pengajuan anggaran belaja yang telah direalisasikan.
    3. Dalam merancang Sistem Informasi E-Budgeting, penulis menggunakan orientasi objek Unified Modeling Language yang terdiri dari bebrapa aktivitas system yang berjalan sampai dengan system usulan yang di gambarkan dengan UML (Unified Modelling Language), menggunakan bahasa pemograman PHP yang dapat menampilkan menu-menu seperti login, dashboard, input budget, approve budget, serta report pemakaian budget, serta penggunaan database MySQL.

    Saran

    1. Dikembangkan menjadi sistem berbasis android supaya lebih mempermudah pengguna dalam pemakaian.
    2. Dapat dilakukan untuk pengembangan agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau defect yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.
    3. Adanya sosialisasi terhadap sistem usulan dan yang telah dibuat kepada staff atau jajaran yang ada pada organisasi selaku user dari sistem tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Romney, Marshall B., dan Paul John Steintbart. 2015.Accounting Information Systems,13th Ed. England: Pearson Educational Limited.
    2. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem.Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2016/09/13/sensi039/.
    3. Rosmila, Muh. Yamin, dan LM. Tajidun. 2016.Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma GenetikaJurnal SemanTIK. Vol.2 No.2, ISSN : 2501-8928 , diambil dari : http://ojs.uho.ac.id/index.php/semantik/article/view/1849
    4. Hutahaean, Jeperson. 2015.Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
    5. Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017.Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis WebJurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282 diambir dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18
    6. Nithya, P. G.Lakshmipriya. 2015. Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications”. International Journal Of Computer Science Trends an Technology Vol 3 No 1, ISSN : 2347-8578 diambil dari : http://www.ijcstjournal.org/volume-3/issue-1/IJCST-V3I1P16.pdf
    7. Gani, Irwan., dan Siti Amalia. 2015.Alat Analisis Data; Aplikasi Statistik untik Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial.Yogyakarta: Andi
    8. Agustinus, haryanta ,et all. 2017.Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home IndustriTangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
    9. M.Thoha. 2015.“Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang”.Serang : Jurnal Prosisko. Vol. 2 No. 2.
    10. 10,0 10,1 Rusdiana, Dewi, et all. 2017.Disain Sistem Informasi Website Jurusan Komputerisasi Akuntansi D-III Pada Perguruan Tiggi Raharja.Tangerang: Semnasteknomedia Online. Vol.5 No.1.
    11. Tiara, Khana, Dewi Immaniar dan Fiqih arzia. 2015.Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja.Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.1, ISSN : 1978-8282 diambil diambil dari :http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/155
    12. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny.Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem.Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2016/09/13/sensi039/
    13. Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016.Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML.JYogyakarta: CV Andi Offset.
    14. 14,0 14,1 Setiawan, Eko Budi. 2016.Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi. Jurnal Ultima InfoSys. Vol. 7 nomor 1, Juni 2016. Diambil dari: http://ejournals.umn.ac.id/index.php/SI/article/view/506
    15. Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015.Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang.. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015. Diambil dari: http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/6
    16. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018.Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
    17. Mckay,Alison., George N Stiny and Alan de Pennington. 2016.Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing.Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
    18. Rahardi, Majid., Lukito Edi Nugroho dan Ridi Ferdiana. 2016.Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile.Universitas Gadjah Mada. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805.
    19. 19,0 19,1 Warsito, Ary Budi., Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015.Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.2 . ISSN : 1978-8282.
    20. 20,0 20,1 20,2 20,3 Amaliah Yahya, Rizky.Makalah E Budgeting,diambil dari : http://irmajhe.blogspot.com/2017/07/makalah-e-budgeting.html
    21. Damayanti, Neni. 2015.Konsep Dasar Anggaran Perusahaan.diambil dari : https://nenidamayanti95.wordpress.com/2015/01/08/konsep-dasar-anggaran-perusahaan/
    22. Sasori Ryuu. 2017.Konsep Dasar Penganggaran.diambil dari : http://makalah-xyz.blogspot.com/2017/03/pengertian-dan-konsep.html
    23. Bariah,Siti Husnul. 2015. Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor.Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.4 No.2 . ISSN : 2086-4280
    24. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan, 2015, Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas WinongJurnal Bianglala Informatika, Vol.3, No.1.
    25. Anasari, Fitri, Addy Suyatno, Indah Fitri Astuti. 2015.Sistem Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mulawarman)Jurnal Informatika Mulawarman Vol 10 No 1. diambil dari :http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/18/pdf
    26. Henderi. 2017.Diktat Object Modelling With Unified Modelling Language (UML).Tangerang: STMIK Raharja
    27. Rahayu, Sri, dkk.2015.Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII.Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1-September 2015.
    28. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017.Perencanaan Dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas(Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut).Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 ISSN : 2548-9828. Diambil dari: https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JI/article/view/288/277
    29. Faridi,. Peni Aripianti dan Retni Widuri. 2016.Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web.Jurnal CERITA Vol.2 No.2-Agustus ISSN : 2461-1417. Diambil dari: http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/download/368/256/
    30. Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016.Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur.Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1. ISSN : 2088-1762.
    31. 31,0 31,1 Supono., dan Vidiandry Putratama. 2016.Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.
    32. Tri, Soelistio Adi, Tody Ariefianto Wibowo dan Agus Ganda Permana. 2015.Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Pengelolaan Padi Di Pulau Jawa Berbasis Web : e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, number 1, April 2015.Diambil dari : http://www.academia.edu/36028989/aplikasi_sistem_informasi_geografis_sig_untuk_pengelolaan_padi_di_pulau_jawa_berbasis_web_application_of_geographic_information_system_gis_for_management_paddy_in_java_island_based_web.
    33. Bertha Sidik. 2018.Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3.Bandung: Informatika.
    34. Padeli, Mulyati, dan Avega Awanda. 2017.BUILDING DATABASEHASIL EVALUASI BELAJAR SISWA PADA SMAN 2 KOTA TANGERANG.Cerita Journal. ISSN : 2461-1417.
    35. 35,0 35,1 Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa A, Danang Sutedjo, Renna Yanwastika Ariyana, Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan MultimediaISSN: 2302-3805. Diambil dari: http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/download/1344/1263
    36. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.3 . ISSN : 1978-8282.
    37. Budianto dkk. Mei 2015.Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP.Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3

Tangerang, Juli 2019

       
       
       

Contributors

Admin, Deby Yudasmaraa