SI1514489991: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Analisis PIECES)
Baris 727: Baris 727:
 
=====Siklus Hidup Informasi=====
 
=====Siklus Hidup Informasi=====
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Maniah dan Hamidin (2017)<ref name="Hamidin2017"> [21] Maniah dan Hamidin, Dini. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia : Deepublish.</ref> menjelaskan dalam bukunya bahwa, Siklus hidup informasi (''information life cycle'') merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diformulasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang/tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi:</div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Maniah dan Hamidin (2017)<ref name="Hamidin2017">Maniah dan Hamidin, Dini. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia : Deepublish.</ref> menjelaskan dalam bukunya bahwa, Siklus hidup informasi (''information life cycle'') merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diformulasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang/tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi:</div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">

Revisi per 11 September 2019 09.53


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI APLIKASI KONTROL

RENCANA TINDAK 5R BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1514489991

NAMA : Miatri Oktaviani


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA (2018/2019)




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGANGAN SISTEM INFORMASI APLIKASI KONTROL

RENCANA TINDAK 5R BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489991
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISITEM INFORMASI APLIKASI KONTROL

RENCANA TINDAK 5R BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489991
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 08182
   
NID : 15017




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGANGAN SISTEM INFORMASI APLIKASI KONTROL

RENCANA TINDAK 5R BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489991
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI APLIKASI KONTROL

RENCANA TINDAK 5R BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489991
Nama
Program Pendidikan
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. Serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

 


(Miatri Oktaviani)
NIM : 1514489991

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Rencana Tindak 5R adalah sebuah metode untuk mengatur, mengelola, menjadwalkan kegiatan secacara keseluruhan. Untuk membantu melakukan hal tersebut, diperlukan sebuah aplikasi yang mampu membantu pihak perusahaan dalam melakukan kontrol kondisi tempat kerja. PT Bimasakti Karyaprima berkeinginan untuk memperbarui aplikasi sistem kontrol perbaikan 5R lebih khususnya di aplikasi rencana tindak, yang mana mereka sebelumnya masih bersifat semi komputerisasi menjadi aplikasi yang terkomputerisasi karena alasan pada sistem lama kegiatan Rencana Tindak 5R hanya bisa dilakukan oleh pihak tertentu penjadwalan yang belum pasti. Waktu untuk mengirimkan informasi yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa permasalahan yang terjadi untuk kemudian memberikan usulan rancangan sistem pada PT Bimasakti Karyaprima. Peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisa yang digunakan peneliti adalah

analisa "PIECES". Peneliti menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu untuk membuat rancangan model dan desain sistem. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem aplikasi kontrol perbaikan yang di buat menggunakan "framework Codeigniter" dengan "PHP" sebagai bahasa pemrogramannya dan "MySQL" sebagai database. Terakhir, peneliti menggunakan (QA) Quality Assurance Testing untuk menguji fungsionalitas sistem aplikasi yang peneliti buat ini.

Kata Kunci: Rencana tindak 5R, Penjadwalan,Aplikasi Kontrol


ABSTRACT


The 5R Action Plan is a method for organizing, managing, scheduling activities as a whole. To help do this, an application is needed that can help the company to control workplace conditions. PT Bimasakti Karyaprima wants to update the 5R repair control system application more specifically in the action plan application, where they were previously semi-computerized into a computerized application because the old system of 5R Action Plan activities can only be done by certain parties that are uncertain scheduling. time to send information long enough. This study aims to analyze the problems that occur to then provide a system design proposal at PT Bimasakti Karyaprima. The researcher collects data by observing, interviewing, and studying literature. The analytical method used by the researcher is PIECES analysis. The researcher uses the Unified Modeling Language (UML) as a tool to create a model design and system design. The results of this study are a repair control application system that is created using the Laravel framework with PHP as its programming language and MySQL as a database. Finally, the researchers used Quality Asurance Testing to test the application system functionality that the researchers made.

Keywords: Action 5R plan, Scheduling, Application control




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA PT BIMASAKTI KARYAPRIMA”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini disusun adalah sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Kritik dan saran sangat diterima agar kesalahan demi kesalahan tidak terulang lagi.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M. Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah M. Kom. selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja
  5. Bapak Padeli, M. Kom. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
  6. Bapak Suwarto, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan yang mendukung kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
  7. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  8. Ibu Sari selaku stakeholder pada PT BIMASAKTI KARYAPRIMA yang telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian skripsi ini
  9. Kedua Orang tua penulis yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan baik materi maupun moral, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya
  10. Kepada seluruh anggota HMJ KOMASI Raharja dan kepada rekan-rekan seperjuangan; Irma, chichi, Deby, melin,bilqis yang saling mendukung dan membantu dalam penyusunan Skripsi ini
  11. Kepada Faisal Rasidi yang selalu menyemangati dan memberi dukungan bagi penulis

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Miatri Oktaviani)
NIM : 1514489991

Daftar isi




DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima
Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan
Gambar 2.3 Hubungan antara Data dan Informasi
Gambar 2.4 Aliran Biaya
Gambar 2.5 Model Data dan Arsitektur ANSI-SPARC
Gambar 2.6 Hirarki Tipe Diagram UML
Gambar 3.1 Salah satu produk Sepatu FANS
Gambar 3.2 Pabrik PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Gambar 3.4 Use case Diagram Prosedur yang Berjalan
Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur yang Berjalan
Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur yang Berjalan
Gambar 4.1 Use case Diagram Sistem usulan Aplikasi Informasi Biaya Produksi
Gambar 4.2 Usulan Activity Diagram Project
Gambar 4.3 Usulan Activity Diagram Master Data
Gambar 4.4 Usulan Sequence Diagram Admin
Gambar 4.5 Usulan Sequence Diagram Development
Gambar 4.6 Usulan Sequence Diagram Purchasing
Gambar 4.7 Usulan Class Diagram
Gambar 4.8 Prototipe Halaman Login
Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
Gambar 4.10 Prototipe Halaman Tambah Data
Gambar 4.11 Prototipe Halaman Master Kategori
Gambar 4.12 Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
Gambar 4.13 Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
Gambar 4.14 Prototipe Halaman Tambah Data Material
Gambar 4.15 Halaman Login
Gambar 4.16 Halaman Project
Gambar 4.17 Halaman Tambah Data Project
Gambar 4.18 Halaman Master data Kategori
Gambar 4.19 Halaman Tambah Data Master data Kategori
Gambar 4.20 Halaman Master data Pelanggan
Gambar 4.21 Halaman Tambah Data Master data Pelanggan
Gambar 4.22 Halaman Master data Material
Gambar 4.23 Halaman Tambah Data Master data Material





DAFTAR TABEL


Tabel Simbol Use-case Diagram
Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel Simbol Class Diagram
Tabel 2.1 Daftar Literature Review
Tabel 3.1 Pendefinisian Aktor
Tabel 3.2 Analisis PIECES
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Master Data Pelanggan
Tabel 4.2 Master Data Kategori
Tabel 4.3 Master Data Material
Tabel 4.4 Master Data Shoes
Tabel 4.5 Master Data Role
Tabel 4.6 Master Data User
Tabel 4.7 Master Data Menu
Tabel 4.8 Transaksi Upper
Tabel 4.9 Transaksi Bottom
Tabel 4.10 Transaksi Lining
Tabel 4.11 Transaksi Packing
Tabel 4.12 Transaksi Logo
Tabel 4.13 Transaksi HPP
Tabel 4.14 Perbedaan Sistem berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.15 Black-box Testing
Tabel 4.16 Rincian Time Schedule
Tabel 4.17 Rincian Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada saat ini banyak perusahaan atau pabrik yang sangat mengutamakan kebersihan dan kesehatan tempat serta lingkungan kerja yang ada pada perusahaan guna meningkatkan produktivitas karyawan yang ada. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan sehat, kita perlu belajar untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan kerja, selain itu juga perlu adanya sebuah budaya kerja yang baik yang bisa dijadikan pedoman atau acuan oleh pihak karyawan.

Saat ini, PT Bimasakti Karyaprima menggunakan budaya kerja 5R yang terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin yang mana budaya kerja ini merupakan adaptasi dari budaya kerja 5S yang berasal dari Jepang. Untuk memantau budaya kerja yang ada saat ini, PT Bimasakti Karyaprima membuat sistem kontrol rencana tindak 5R, yang mana sistem kontrol tersebut berisikan jadwal kegiatan dan rencana tindak apa saja yang ingin dilakukan pada perusahaan.

Sistem kontrol rencana tindak 5R yang berjalan pada PT Bimasakti Karyaprima saat ini masih bersifat semi komputerisasi karena masih dikerjakan pada sebuah template menggunakan aplikasi pengolah kata. Di sini peneliti beranggapan bahwa perlu adanya pembaharuan pada sistem yang berjalan saat ini, karena jika sistem kontrol dikerjakan menggunakan template pada aplikasi pengolah kata maka tidak banyak orang yang bisa melakukan Kontrol dan rencana tindak 5R terhadap ligkungan kerja yang ada, dan lagi kurang terpeliharanya data kontrol rencana tindak 5R yang ada pada sebuah komputer.

Pada dasarrnya, peneliti bertujuan untuk mengembangkan sistem yang ada agar semua orang yang merupakan bagian dari PT Bimasakti Karyaprima bisa melakukan kontrol rencana tindak 5R lingkungan perusahaan dan agar sistem yang berjalan saat ini menjadi lebih baik. Karena alasan tersebut, maka peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Kontrol Rencanan Tindak 5R Berbasis Web Pada Pt Bimasakti Karyaprima"


Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah peneliti uraikan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang harus dijawab yaitu :

  1. Bagaimanakah rancangan sistem aplikasi kontrol rencana tindak 5R berbasis Web pada PT Bimasakti Karyaprima?
  2. Apa saja kendala yang dialami dalam sistem kontrol Rencana Tindak 5R yang berjalan saat ini pada PT Bimasakti Karyaprima?
  3. Bagaimana tingkat kelayakan sistem Aplikasi kontrol rencana tindak 5R pada PT Bimasakti Karyaprima?
  4. Bagaimana membuat rancangan sisitem aplikasi kontrol rencana tindak 5R?


Ruang Lingkup

Sebagai batasan pembahasan pada penyusunan laporan ini agar tetap sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka peneliti memberikan ruang lingkup penelitian yang meliputi: Pengelolaan data jadwal kerja rencana tindak 5R dan lokasi atau tempat yang ada pada perusahaan, pengelolaan data kontrol jadwal kegiatan rencana tindak 5R dengan menerapkan prinsip 5R, pengelolaan data anggota perusahaan dan pembuatan laporan dalam bentuk notifikasi dan dokumen berformat .pdf.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dituju atau dicapai dalam sebuah penelitian yang dilakukan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Agar PT Bimasakti Karyaprima mempunyai sistem kontrol rencana tindak 5R yang bisa dipergunakan oleh setiap orang yang merupakan bagian dari pada perusahaan.
  2. Agar setiap orang yang berada di lingkungan perusahaan bisa membantu memperbaiki dan melaksanakan sistem kontrol rencana tindak 5R dengan cara memberikan ide serta solusi yang kreatif melalui aplikasi yang disediakan.
  3. Agar mereka yang berada pada lingkungan PT Bimasakti Karyaprima dapat melihat penjadwalan kegiatan kerja setelah dilakukannya evaluasi menggunakan sistem kontrol rencana tindak 5R.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan apa yang telah peneliti uraikan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang harus dijawab yaitu:

  1. Memberikan sebuah informasi kepada orang-orang yang berada di lingkungan perusahaan terkait kondisi lingkungan kerja disertai dengan perbaikan yang harus dan telah dilakukan.
  2. Membantu pihak perusahaan dalam melakukan kontrol lingkungan kerja. Karena dengan adanya aplikasi ini, setiap orang yang ada di lingkungan perusahaan bisa membantu melakukan kontrol rencana tindak 5R dengan cara membuat laporan yang berisikan solusi bermasalah.
  3. Membantu pihak perusahaan dalam mencegah kesalahan-kesalahan dan permasalahan yang mungkin bisa terjadi dengan menggunakan ide atau solusi yang diberikan oleh mereka yang ada di lingkungan perusahaan.


Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 pendekatan yaitu:

  1. Metode Observasi
    Dalam metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan prosedur pengelolaan data kontrol rencana tindak 5R agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.
  2. Metode Wawancara
    Pada metode ini peneliti berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan, serta mencoba memahami dan mengembangkan informasi yang .berkaitan dengan masalah yang akan disusun.
  3. Metode Studi Pustaka
    Terlepas dari dua metode pengumpulan data yang telah disebutkan, peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai situs internet, jurnal, dan juga artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai bahan acuan atau referensi yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi kontrol rencana tindak 5R.
  4. Metode Analisis Data

    Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Statechart Diagram.

    Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

    Analisa Sistem

    Peneliti menggunakan metode Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) sebagai metode analisa sistem. Peneliti menggunakan teknik analisa PIECES karena teknik ini merupakan teknik analisa sistem yang biasa dipergunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

    Metode Perancangan Sistem

    Perancangan sistem menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain : PHP MyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome. Serta menggunakan framework CodeIgniter. yang dipergunakan untuk merancang sistem berdasarkan kebutuhan stakeholder.

    Metode Pengujian Sistem

    Metode testing yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan Quality Assurance (QA). Dalam metode Quality Assurance (QA) berfokus pada fungsional pada software, sesuai dengan kebutuhan dari software, lebih dari pada itu, metode Quality Assurance (QA) merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error.

    Sistematika Penulisan

    Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah untuk dipahami, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub-bab dengan aturan penyampaiannya yang sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab I ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab II Bab ini berisikan beberapa teori dasar dan beberapa definisi serta literature review yang akan mendukung pembahasan masalah yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

    BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

    Bab III Bab ini berisikan gambaran umum PT Bimasakti Karyaprima, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, II, II dan final draft elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab IV merupakan penguraian sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data dan spesifikasi basis data. Diagram sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem, rancangan sistem, pengujian sistem, evaluasi, schedule implementasi dan estimasi biaya yang diperlukan.

    BAB V KESIMPULAN

    Bab V Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI
    Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Terdapat beberapa pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

    Rini Asmara (2016) [1] mengutip definisi sistem menurut Mulyadi yaitu sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Dalam kesempatan yang sama pengertian lain dikutip dari definisi yang dikemukakan Winarno yaitu sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
    Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information System – Procedia Computer Science (2015:675) [2] Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”
    Definisi lain dikemukakan oleh I Putu Agus Eka (2016) [3] yaitu, sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, yang tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses.
    Dalam buku yang sama, Putu (2016) [3] Systems: juga mengutip definisi sistem menurut John Mc Manama yang menyatakan sistem sebagai sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan, yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
    Karakteristik Sistem
    Ada beberapa karakteristik sistem yaitu sebagai berikut:
    1. Komponen
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
    2. Batasan sistem (boundary)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
    Lingkungan Luar Sistem (environment)
    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
    4. Penghubung sistem (interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsitem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
    5. Masukkan Sistem (input)
    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran sistem (output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
    7. Pengolah sistem
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
    8. Sasaran sistem
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
    Klasifkasi Sistem
    Menurut Tata Sutabri (2015) [4] Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
      Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
    2. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Close System)
      Sistem terbuka (Open System) adalah bentuk sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu contoh sistem perusahaan dagang. Sedangkan sistem tertutup (Close System) merupakan bentuk sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan yang ada.
    3. Gambar 2.1. Sistem Tertutup
      Gambar 2.2. Sistem Terbuka
    4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
      Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang termasuk dalam klasifikasi sistem jika dipandang dari bagian pelaku object/pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan tidak memiliki batasan dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia secara langsung namun beberapa sistem sudah mulai beralih dikembangkan dan dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
      Sistem manusia adalah suatu sistem yang dasar proses kerjanya dilakukan oleh manusia secara langsung, sebagai contoh pelaku sistem pengorganisasian, sistem akademik dan managemen yang masih manual, transaksi pengalihan data informasi disebagian perusahaan yang masik konfensional, dll. Adapun sistem mesin meupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan secara langsung oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
    5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
      Sistem dilihat dari bentuk tingkat kekompleskan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponenya yang di pergunakan dalam kinerja sistemnya pun sedikit. Sedangkan dengan sistem kompleks merupakan sistem yang banyak memiliki sub-sub sistemnya dalam kinerja sistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
    6. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
      Klasifikasi sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari object/pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan dalam jangka waktu yang pendek atau sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan pemimpin negara dan dewan pemerintahan, setelah proses pemilihan wakil rakyat terlaksana sistem ini secara tidak langsung tidak akan dipakai lagi dan untuk pemilihan selanjutnya kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan pemimpin negara dengan desain sistem yang baru.
      Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dapat di pakai untuk jangka waktu yang lama atau digunakan selamanya, salah satu contohnya adalah sistem pencernaan pada tubuh manusia, sistem tersebut tidak akan berhenti sampai selamanya selama manusia tersebut masih hidup.
    Daur Hidup Sistem
    Daur hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. (Tata Sutabri : 2015)[4].
    1. Mengenali adanya kebutuhan
      Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali.Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
    2. Pembangunan sistem
      Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
    3. Pemasangan Sistem
      Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem.Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
    4. Pengoperasian sistem
      Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
    5. Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem
    6. Sistem menjadi usang
      Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    Definisi Analisis Sistem
    Menurut Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016),[5] Analisis sistem Adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem.
    Definisi lainnya dikemukakan oleh Jogiyanto sebagaimana dikutip oleh Rini Asmara (2016),[1] Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan kesempatan.
    Sri Rahayu dkk (2018)[1] berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan kebaikan-kebaikannya dalam sistem yang diusulkan.
    Fungsi Analisis Sistem
    Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut:
    1. Mengindefikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
    Tahapan Analisis Sistem
    Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:
    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengindetifikasi masalah.
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
    3. Analysis, yaitu melakukan analisis terhadap sistem.
    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi
    Rini Asmara (2016)[1] berpendapat bahwa Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
    Rini Asmara (2016)[1] juga mengutip definisi yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis yang menyatakan bahwa informasi adalah daya yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
    Sri Rahayu dkk (2018)[6]berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan kebaikan-kebaikannya dalam sistem yang diusulkan.
    Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016)[5] mengutip beberapa definisi Informasi yang dikemukakan para ahli, yaitu sebagai berikut :
    1. Informasi menurut Jogiyanto adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pelakunya
    2. Informasi menurut Sutarman adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan denganc ara tertentu, sheingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
    3. Informasi menurut Raymond Mc. Leod, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
    Fungsi Informasi
    Informasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:
    1. Untuk meningkatkan pengetahuan pemakai.
    2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
    3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
    Kualitas Informasi
    Tata Sutabri (2015)[7] mengemukakan beberapa kriteria untuk Kualitas Informasi, diantaranya sebagai berikut:
    1. Akurat
    2. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    3. Tepat
    4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    5. Relevan
    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

    Siklus Hidup Informasi
    Maniah dan Hamidin (2017)[8] menjelaskan dalam bukunya bahwa, Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diformulasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang/tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi:
    1. Bagaimana informasi diciptakan
    2. Systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environmental (berhubungan dengan lingkungan).

    3. Bagaimana informasi disampaikan
    4. One-to-many presentation, white paper, website FAQ, website informational, website directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke website tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.

    5. Bagaimana informasi setelah dikelola
    6. Kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.

    7. Jenis informasi yang diciptakan
    8. Tacit (diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), Explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network website/intranet, knowledge management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.

    9. Nilai Sumber
    10. Usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

    Nilai Informasi
    Menurut Hutahean (2015), Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.Biaya informasi lerdiri dari :
    1. Biaya perangkat keras
    2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya untuk analisis
    4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    5. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan
    6. Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    7. Biaya perubahan
    8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    9. Biaya operasi
    10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi
    Sistem Informasi dan komputerisasi semakin maju dan modern seiring dengan kebutuhan pemakai (user) untuk memperoleh suatu karya atau inovasi maksimal serta memperoleh kemudahan dalam segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan (Sri Rahayu dan Augury El Rayeb : 2011)[9]
    Menurut I Putu Agus Eka Pratama dalam Maimunah (2018:193)[10] "Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat".
    Melihat hal tersebut, beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai sistem informasi diantaranya, Hutahean (2014) yang mendefinisikan Sistem Informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
    Tidak jauh berbeda, Anggraini dan Rita (2017)[11] dalam bukunya menjelaskan Sistem Informasi sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan startegi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
    Sementara Triyono dkk (2018)[12] mengemukakan definisi Sistem Informasi sebagaimana dikutip dari buku S. Azhar yaitu, Kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yatitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
    Komponen Sistem Informasi
    Ada beberapa komponen sistem informasi menurut Stair sebagaimana dikutip oleh Muslihudin dan Oktafianto (2016)[5] dalam bukunya, Sistem Informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi terdiri dari komponen sebagai berikut :
    1. Perangkat keras
    2. Perangkat lunak
    3. Database
    4. Telekomunikasi
    5. Manusia
    Pendapat lain berasal dari Tata Sutabri (2015)[7] dimana Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (block building) yang terdiri dari blok-blok sebagai berikut:
    1. Blok masukan (Input Block)
    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sebuah sistem informasi. Input yang dimaksud merupakan metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)
    6. Produk dari sistem informasi tidak lain adalah keluaran yang merupakan informasi yang haru berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan penerima informasi serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)
    8. Teknologi digunakan untuk menerima inputan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data yang ada, menghasilkan dan mengirimkan hasil keluaran dan membantu mengolah dan pengendalian dari sistem serta keseluruhan sistem. Blok teknologi juga terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu, teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)
    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasi data. Data perlu disimpan didalam sebuah basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data juga perlu diorganisasikan sedemikan rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas baik. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisien kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)

    11. Blok Kendali (Control Block)
    12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi dalam penanganan perbaikannya.

    Karakteristik Sistem Informasi
    Patma, Maskan dan Utaminingsih (2018) berpendapat, sistem informasi yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut:
    1. Memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana
    2. Menciptakan aliran data yang lebih efisien
    3. Mepunyai model penyajian yang informatif dan standar (mudah dipaham oleh user)
    4. Menditribusikan informasi secara efektif (kepada yang berhak menerima informasi).

    Konsep Dasar Sistem Data

    Definisi Data
    Menurut Hutahean (2015) sebagaimana dikemukan oleh Gordon B. Davis, data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.
    Khozin Yuliana dkk (2018)[13] mengutip pendapat Mia Andini dan Khairul Hafizd mendefinisikan Data sebagai kumpulan infomrasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat.
    Pendapat lain dikemukakan oleh Mulyati dkk dengan mengutip dari Jurnal Aris dkk yaitu, Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
    Teknik Pengumpulan Data
    Indrajani (2018)[14] menjelaskan, teknik pengumpulan data atau fact finding techniques adalah proses formal menggunakan teknik seperti wawancara dan daftar pertanyaan unutk mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan, dan pilihan. Terdapat 5 (lima) teknik pencarian fakta yang digunakan:
    1. Uji dokumentasi
    2. Ini bermanfaat jika kita sedang berusaha mendalami kebutuhan basis data/sistem yang akan datang.

    3. Wawancara
    4. Teknik yang paling sering digunakan dan sangat berguna dibandingkan teknik yang lainnya, terdapat dua jenis wawancara: wawancara tidak terstruktur, dan wawancara terstruktur.

    5. Observasi
    6. Adalah salah satu teknik pencarian data yang paling efektif unutk pemahaman suatu sistem.

    7. Riset
    8. Riset aplikasi dan masalah, jurnal komputer, buku petunjuk, dan internet seperti buletin merupakan sumber-sumber informasi yang baik dan dapat menyediakan informasi mengenai bagaimana ornag lain memecahkan masalah.

    9. Kuesioner
    10. Merupakan teknik pencarian data dengan melakukan survei melalui daftar pertanyaan. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam kuesioner: free format yang memberikan kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan, dan fix format yang memerlukan tanggapan spesifik dari individu. Responden harus memilih jawaban yang tersedia.

    Hirarki Data
    Dalam bukunya, Mulyani (2016)[15] menyatakan hirarki data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki – hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditujukan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data bisa diorganisasikaan menjadi 6 tingkatan yaitu :
    1. Bit
    2. Bit adalah unit terkecil dari data yang di representasikan dengan nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik, sedangkan 1 mempunyai arus listrik.

    3. Byte
    4. Byte adalah kumpulan dari bit – bit yang membentuk suatu karakter.

    5. Field (elemen data)
    6. Field adalah kumpulan karakter yang membentuk sekelompok data atau angka.

    7. Record
    8. Record adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.

    9. File
    10. File adalah kumpulan record yang berhubungan dengna objek tertentu.

    11. Database
    12. Database adalah kumpulan data yang tersimpan ke dalam file – file.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem
    Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) mengatakan bahwa: Desainer dapat menjadi bagian dari pengembangan sistem bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dengan memberikan perspektif yang berkelanjutan dan cara untuk memahami produksi dan konsumsi produk dan layanan. Tanggapan desain terhadap tanggung jawab sosial, sejalan dengan respons bisnis, telah mencerminkan gerakan aktivis yang hebat. Memang, ini telah menjadi tema yang berulang; dengan desainer menangani masalah yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial. Ketika diketahui bahwa para perancang dapat secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kinerja lingkungan dan sosial dari produk dan layanan serta cara di mana proses baru, layanan dan produk dikirimkan.
    Menurut Maimunah dkk (2018:38),[10] “Perancangan sistem yaitu fase untuk melakukan perancangan aplikasi, yang dapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan antarmuka, perancangan isi, dan perancangan program”.
    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah tahapan setelah proses analisa dan perancangan sendiri menggambarkan secara umum seperti apa sistem yang akan dibuat.
    Tujuan Perancangan Sistem
    Menurut Iwan Sidharta dkk (2015:98), tujuan dari perancangan system yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai system, memberikan gambaran secara umum tentang system yang baru. Suatu penggambaran dari kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.
    Tahap-Tahap Perancangan Sistem
    Menurut Yudi Wahyu Wibowo (2014: E-116), Secara umum tahap perancangan sistem terbagi atas dua bagian :
    1. Perancangan spesifikasi logika : Menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi).
    2. Perancangan spesifikasi fisik : Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan.
    Definisi "Framework Codeigniter"
    Menurut Bertha Sidik (2018:2)[16] Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.
    Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (from scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses libararinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Rancang Bangun

    Definisi Rancang
    Menurut R. Pressman dalam Mochammad Farid Yusuf dan Yerry Soepriyanto (2017:12), “Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan”.
    Definisi Bangun Atau Pembangunan Sistem
    Menurut R. Pressman dalam Mochammad Farid Yusuf dan Yerry Soepriyanto (2017:12), “adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian”.

    Konsep Dasar Aplikasi

    Definisi Aplikasi
    Menurut Martono, Kartika dkk dalam jurnalnya (2018) mengutip dari yuhefizar (2011)[17] “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu.
    Menurut Hasan dan Asep dalam jurnalnya (2015), “aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan daya yang diharapkan”.
    Pengertian aplikasi secara umum adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user.
    Aplikasi software yang dirancang untuk suatu tugas khusus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
    1. Aplikasi Software Spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
    2. b. Aplikasi Software, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.

    Konsep Dasar Kontrol

    Definisi Kontrol
    Menurut Martono, A., Supriyono, I. A., & Padeli, P. dalam jurnal KNSI dengan Judul Smart Power Control Sistem Arus Listrik Jarak Jauh Berbasis Raspberry Pi Pada Sekolah (Studi Kasus Sekolah Mawar Saron). (2018:1),[17] ),” Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”. Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.
    Dalam sistem pengendali dikenal adanya sistem pengendali loop terbuka (Open-loop Control System) dan sistem pengendali loop tertutup (Closed-loop Control System).

    Konsep Dasar 5R

    Definisi 5R
    Menurut Raliby (2014:266),[18] "5R adalah memanfaatkan tempat kerja (yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruang) untuk melatih kebiasaan para pekerja dalam usaha meningkatkan disiplin kerja yang dimulai dengan R1-Ringkas-Pemilahan (Seiri), R2-Rapi-Penataan (Seiton), R3-Resik-Pembersihan (Seiso), R4-Rawat-Pemantapan (Seiketsu). R1, R2 dan R3 dimulai pada saat bersamaan yang sesuai dengan prosedur standar yang ditetapkan pada R4. Apabila karyawan telah memenuhi seluruh kegiatan tersebut di atas, maka ia telah memperoleh status R5-Rajin-Disiplin (Shitsuke) atau telah ikut serta sepenuhnya".
    Menurut Samsul Huda dan Misbach Munir (2016:14),[19] "5R+1S adalah cara atau metode untuk mengatur atau mengelola tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara keseluruhan".
    Definisi Patroli 5R
    Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol 3 (2016 : 55),[18] "Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak".
    Menurut Adi Nugroho dalam Maimunah, dkk (2017: 4.5-1),[10] “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami".
    Menurut Fergus (2016:506),[20] “A UML is a standard modeling language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagram is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts".
    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk mendokumentasi sistem perangkat lunak.
    Jenis-Jenis UML
    UseTerdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah :
    1. "Use Case Diagram"
    2. Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2016:58),[21] “Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan". 
      Menurut Carina Titus (2016:20),“Use case modeling is the way of showing how the system stake holders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details. 
      
    3. "Activity Diagram"
    4. Menurut Afriyonza, dkk (2014:199),[21] “Activity diagram, diagram yang menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, alur kerja atau aktivitas, dan skenario dalam sebuah proses". 
      
    5. "Sequence Diagram"
    6. Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37),[22] “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user. 
      Menurut Carina Titus (2016:20,  “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario. 
      
    7. "Class Diagram"
    8. Menurut Carina Titus (2016:20, “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes. 
      Menurut Maimunah, dkk (2016:29),[10] “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. 
      

    Konsep Dasar Analisis PIECES

    Definisi Analisis PIECES
    Menurut Taufiq dalam jurnal (Sole, Astriza & Hamid, 2017)[23] Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.
    1. Kehandalan (Performance)
    2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut : 
      
      • Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
      • Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
      Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.: 
      
    3. Informasi (Infromation)
    4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. 
      
    5. Analisis Ekonomi (Economic)
    6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. 
      
    7. Analisis Kemanan (Security)
    8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan. 
      
    9. Analisis Efisiensi (Efficiency)
    10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyakbanyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien  : 
      
      • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
      • Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
      • Data diproses secara berlebihan.
      • Informasi dihasilkan secara berlebihan.
      • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
      • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    11. Analisis Layanan (Services)
    12. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECEBerikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk : 
      
      • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
      • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
      • Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
      • Sistem tidak mudah dipelajari.
      • Sistem tidak mudah digunakan.
      • Sistem canggung untuk digunakan.
      • Sistem tidak fleksibel.

    Literature Review

    Daftar Literature Review

    Menurut Dewi (2015:125).[24] “Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Literature Riview adalah penelitian yang mengkaji atau meninjau dari pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

    Manfaat Literature Review

    Manfaat dari literature review ini antara lain :
    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Sumber Literature Review

    1. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Oesman Raliby pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang pada tahun 2014[18] yang berjudul “ANALISIS PENERAPAN METODE 5R PADA INDUSTRI KERAJINAN SERAT ALAM MENUJU PENCAPAIAN SERTIFIKASI CE MARK” Tujuan program pendampingan ini adalah implementasi Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) untuk mengarah pada perolehan sertifikasi. Hasil analisis ada beberapa hal yang menyebabkan tidak berjalannya program 5R dengan baik. Diantaranya, kurangnya pemahaman akan konsep 5R, kurangnya dukungan dari seluruh elemen yang terkait, implementasi dilaksanakan secara parsial. Sehingga, dalam upaya meningkatkan mutu dan keamanan produk perusahaan akan sulit untuk dicapai.
    2. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Herriyan Tri Wibowo, Rizkiyah Nur Putri pada Program Studi Teknik Operasi Mesin Akademi Komunitas Semen Indonesia – Gresik pada tahun 2018 “PENERAPAN HOUSEKEEPING 5R DI BENGKEL AKADEMI KOMUNITAS SEMEN INDONESIA” Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Program 5R di Bengkel AKSI dapat bermanfaat untuk meningakatan kualitas Mahasiswa, meningkatakan kebiasaan positif para Mahasiswa. Dalam penerapan Program 5R ada beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu sumber daya manusia dan management. Dari faktor sumber daya manusi dipengaruhi oleh kebisaan yangtidak baik, jenuh, dan training. Sedangkan, dari faktor manajemen dipengaruhi oleh pengawasan.
    3. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Fega Belindasari Nasution , Wibowo Arninputranto,Rina Sandora pada Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111 pada tahun 2018[25] yang berjudul “CHECKLIST INSPEKSI SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN 5R BERBASIS WEB RESPONSIF DENGAN PENDEKATAN SIKLUS PDCA (STUDI KASUS : PERUSAHAAN GULA)” Pada penelitian kali ini peneliti memanfaatkan aplikasi Xampp dan juga Notepad ++ untuk mempermudah dalam pembuatan aplikasi ini. Dimana proses kerja dari checklist ini dilaksanakan oleh pengguna baik user maupun admin selaku penanggung jawab. Pengguna yang sudah terdaftar dapat langsung memulai inspeksi menggunakan leptop, pc, tablet maupun smartphone yang dimulai dari tahap menu utama, tahap Plan, tahap Do, Check, dan tahapan ACT atau tindak lanjut dari hasil yang sudah dilakukan pada tahap Check. Ketika ditemukan ketidak sesuaian dengan plan awal maka dilakukan inspeksi ulang. Dimana aplikasi ini dilaksanaan pada area kerja baik diarea kantor maupun area produksi pada Perusahaan Gula. Penulis berfokus pada metode 5R dengan menggunakan pendekatan PDCA merupakan metode yang cukup efektif dalam mengurangi efisiensi waktu hingga penggurangan intensitas kecelakaan kerja dilingkungan perusahaan.
    4. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Herriyan Tri Wibowo, Rizkiyah Nur Putri pada Program Studi Teknik Operasi Mesin Akademi Komunitas Semen Indonesia – Gresik pada tahun 2018 “PENERAPAN HOUSEKEEPING 5R DI BENGKEL AKADEMI KOMUNITAS SEMEN INDONESIA” Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Program 5R di Bengkel AKSI dapat bermanfaat untuk meningakatan kualitas Mahasiswa, meningkatakan kebiasaan positif para Mahasiswa. Dalam penerapan Program 5R ada beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu sumber daya manusia dan management. Dari faktor sumber daya manusi dipengaruhi oleh kebisaan yangtidak baik, jenuh, dan training. Sedangkan, dari faktor manajemen dipengaruhi oleh pengawasan.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Saefulloh Nugraha, Arie Desrianty dan Lauditta Irianti[25] mengenai “USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X”. Penelitian ini membahas mengenai perbaikan area kerja. Metode yang digunakan untuk pengaturan area kerja menggunakan pendekatan dasar konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Model penilaian untuk mengetahui kondisi area kerja dengan menggunakan cara audit. Melalui metode ini area kerja akan berjalan lebih terorganisir dan terpelihara sehingga dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan pada area kerja. Metode ini juga dapat mengontrol dan mempertahankan agar area kerja tetap teratur. Saat ini area kerja yang ada di perusahaan berjalan tidak teratur dan tidak terorganisir, tidak ada sistem atau kebijakan untuk menciptakan atau pemeliharaan terhadap area kerja agar terciptanya area kerja yang efektif. Area kerja yang saat ini masuk ke dalam kriteria sangat buruk. Setelah dilakukannya perbaikan pada area kerja menghasilkan nilai program 5S sebesar 77,78% dan masuk ke dalam kriteria baik.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Shekhar Sahu, Lakhan Patidar dan Pradeep Kumar Soni[26] yang berjudul “5S TRANSFUSION TO OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) FOR ENHANCING MANUFACTURING PRODUCTIVITY”. In today highly stern market, not a single concept for any industry is fit in all terms hence 5S and OEE may be adopted synergistic to improve the industrial performance. Objective of the integrated concept is to create a systematic, clean and tidy workplace and improve overall equipment effectiveness, quality, employee’s satisfaction so that manufacturing productivity of industry can be improve. An analysis work has been carried out in the reviewed papers to prove that the implementation of 5S, calculation of OEE, analysis of the current status of OEE on manufacturing cells, assesses current performance of the assembly line and identify the major factors for improvement in the productivity. The main contribution of this paper is to identify the relationship among 5S, OEE and manufacturing productivity as a conceptual model. This proposed conceptual model will help industry to have better model understanding on the relationship between these techniques and step by step implementation to improve manufacturing productivity.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Ila A Kulkarni, Abhay B Kulkarni dan Vandana A Kulkarni[27] yang berjudul “Efficiency Enhancement by 5S Implementation– A Case Study”. 5S technique is a world-known work place organisation method. It is based on set of five standard principles or ‘S’ that allow step by step approach in achieving and maintaining workplace transformations for efficiency, value and waste reduction. The concept of 5S is necessary for TPM .In fact implementation of all the pillars of TPM is on this sound base of 5S. Considering the home as a workplace for all family members, a case study, for applying 5S principle at our home, has been discussed in this paper. We have applied 5S principles to reorganise our home to leave competently.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Ravi Shankar Kalva, A.Prabhu Kumar dan V. Srinivasu[28] yang berjudul “Micro & Macro Plan for Implementation of 5S in a Manufacturing Organisation”. The global economic challenges have changed the perspectives of working culture towards excellent working performance with the adoption of best practices. Companies are eager to implement Lean into their operations quickly. However, before Lean can be implemented, the proper foundation must be laid through the implementation of standardized work and visual controls through Plan –Do-Check-Adjust (PDCA). Today, it is increasingly recognized that 5S management techniques enhance productivity and competitiveness. In order to become a World Class Gemba, an organisation has to go through a continuous and systematic process to identify, reduce and eliminate waste, enhance teamwork, enhance operational effectiveness in a better working environment. As each 5S management a technique begins with an S, this approach has been named 5S.Many companies are kicking off 5S (Sort, Set in Order, Shine, Standardize, and Sustain) initiatives to clean up the work area and marking off where things are to be located. One of the tools to achieve organisational excellence is the 5S management techniques. 5S management techniques have contributed significantly to improve internal efficiencies, operational effectiveness and foster on time delivery system to the delight of customers. To achieve this, organisations should integrate 5S activities into their business functions as their organisational culture.
    9. Dalam Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Sistem Informasi yang dilakukan oleh Zarnelly (Tahun 2017)yang berjudul “Sistem Informasi E-Budgeting Menggunakan Pendekatan Berorientasi Objek” penelitian ini bertujuan untuk pengolaan anggaran dalam perencanaan , pengontrolan, serta laporan dalam pemakaian angggaran setiap tahunnya. Sistem yang akan dibangun adalah Sistem Informasi E-Budgeting, menggunakan metode Berorientasi Objek, menggunakan Diagram UML untuk menggambarkan proses bisnisnya, seperti Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.
    10. Penelitian dalam sebuah skripsi yang disusun oleh Meytasari mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang (Tahun 2016) dengan judul “Sistem Informasi E-Budgeting Anggaran Perjalanan Dinas Pada Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang” bertujuan untuk mengatur anggaran surat perjalanan dinas yang akan menentukan biaya estimasi berdasarkan peraturan mentgeri keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode prototype model yang terdiri dari 5 tahap yaitu komunikasi, perencanaan, pemodelan, prototype, dan penyerahan sistem. Perancangan program menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Kausar .Ahmad, Yusuf Fazri Setiawan, dan Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profil Kota Serang dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premire Pro Cs5”. Jurnal Prosisko ISSN : 2406-7733 Vol. 2 No. 1 Universitas Serang Raya Kota Serang Banten
    2. Arnold, R.D. and Wade, J.P. 2015. “A definition of systems thinking: a systems approach. Procedia Computer Science, 44, pp.669-678."
    3. 3,0 3,1 Pratama, I Putu Agus Eka. 2016. “Integrasi Dan Migrasi Sistem”. Bandung: Informatika Bandung.
    4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2015. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Penerbit Andi
    5. 5,0 5,1 5,2 Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta : Penerbit Andi.
    6. Sri Rahayu, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi pengelolaan keuangan pada UPT Dinas Pendidikan kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018.
    7. 7,0 7,1 Sutabri, Tata. 2015. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Penerbit Andi.
    8. Maniah dan Hamidin, Dini. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia : Deepublish.
    9. Sri Rahayu, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi pengelolaan keuangan pada UPT Dinas Pendidikan kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018.
    10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Maimunah, Rifki Adi Syahputra. 2018. “DESAIN MEDIA INFORMASI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BANTEN”. Tangerang: STMIK Raharja. CCIT Journal. Vol. 11 No. 2. ISSN : 1978-8282.
    11. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Rita Irviani. 2017. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Penerbit Andi.
    12. Triyono, Diah Minarsih, dan Dwi Oktavia. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web pada Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018
    13. Khozin Yuliana, Muhammad Zahrudin, dan Tri Utari. 2018. “Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan Pengembalian Buku Perpustakaan Pada SMA Nusantara 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018
    14. [14] Indrajani. (2018). “Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study. “ Jakarta : PT Elex Media Komputindo
    15. Mulyani, Sri. (2016). “Metode Analisis dan perancangan Sistem” Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
    16. Bertha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika
    17. 17,0 17,1 Martono, A., Supriyono, I. A., & Padeli, P. (2018). Smart Power Control Sistem Arus Listrik Jarak Jauh Berbasis Raspberry Pi Pada Sekolah (Studi Kasus Sekolah Mawar Saron). Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018.
    18. 18,0 18,1 18,2 Raliby, Oesman. 2014. ANALISIS PENERAPAN METODE 5R PADA INDUSTRI KERAJINAN SERAT ALAM MENUJU PENCAPAIAN SERTIFIKASI CE MARK. Seminar Nasional IENACO – 2014. Magelang: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang.
    19. [13] Huda, Samsul., Misbach Munir. 2016. IMPLEMENTASI 5R+1S SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA. Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE). Pasuruan: Program Studi Teknik Industri Universitas Yudharta Pasuruan (UYP). Vol. 3 NO. 3. P-ISSN:
    20. Onu, Fergus U, dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Abakaliki: International Journal of Computer Applications Technology And Research, Vol.5 Issue.8.
    21. 21,0 21,1 Nasril, Adri Yanto Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1-Mei 2016.
    22. Sukamto, Titien S., Lukito Edi Nugroho, Wing Wahyu Winarno. 2016. Desain Sistem Informasi Akreditasi Program Studi Berbasis Website di Indonesia. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi), ISSN: 1907 – 5022.
    23. Sole, Febby Astriza & Vischa Arrofiv Hamid (2017). ANALISA MASALAH SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN MENGGUNAKAN METODE PIECES DI SMK AM MA’MUR. In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-127).
    24. Dewi, Meta Amalya, et al. (2015), “Penggunaan Ekstention Waktu Dalam Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Sebagai Penunjang Pelayanan Iduhelp!”. Jurnal CCIT. Vol (1), 125.
    25. 25,0 25,1 Nasution, F. B., Arninputranto, W., & Sandora, R. (2018, January). Checklist Inspeksi Sistem Informasi Pelaksanaan 5R Berbasis Web Responsif Dengan Pendekatan Siklus PDCA (STUDI KASUS: PERUSAHAAN GULA). In Seminar K3 (Vol. 1, No. 1, pp. 110-114).
    26. Sahu, S., Patidar, L., & Soni, P. K. (2015). 5S Transfusion to overall equipment effectiveness (OEE) for enhancing manufacturing productivity. International Research Journal of Engineering and Technology, 2(7), 1211-1216.
    27. Kulkarni, Ila A., Abhay B Kulkarni & Vandana A Kulkarni. 2018. Efficiency Enhancement by 5S Implementation– A Case Study. International Journal of Applied Engineering Research. Vol 13. Number 17. ISSN: 0973-4562
    28. Kalva, Ravi Shankar., A.Prabhu Kumar & V. Srinivasu. 2018. Micro & Macro Plan for Implementation of 5S in a Manufacturing Organisation. International Journal of Engineering Development and Research. Vol 6. Issue 1. ISSN: 2321-9939.

Tangerang, Juli 2019

       
       
       

Contributors

Admin, Miatri Oktaviani