SI1514489876

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1514489876

NAMA : YOGI PRATAMA SAPUTRA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1514489876
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputer Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489876
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Aris Martono, S.Kom, M.M.S.I)
NID : 15029
   
NID : 08197




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489876
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1514489876

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Sistem penilaian siswa pada SMKN2 Kab.tangerang belum sepenuhnya terkomputerisasi. Permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu dalam satu sekolah terdapat 2320 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau penilaian siswa dengan menggunakan sistem berbasis web pada SMKN2 Kab.Tangerang. Untuk memenuhi kebutuhan sistem maka di butuhkan metode survey dan metode analisis elisitasi yang menghasilkan 27 butir fungsional dan 4 butir non fungsional. Dalam penelitian ini menggunakan metode SDLC (System Developtment Life Cycle) Sedangkan rancangan model sistem ini menggunakan orientasi objek (Unified Modeling Language) dan implementasinya menggunakan bahasa pemograman PHP serta database MySQL. Dengan demikian sistem berbasis komputer ini dapat mempermudah dalam proses penilaian serta dapat dilakukan dengan cepat dan

akurat..

Kata kunci: Perancangan, Sistem Informasi, Penilaian Siswa.


ABSTRACT


Student assessment system at SMKN2 Kab.tangerang not yet fully computerized. Problems in the current system that is in one school there are 2320 students and each has different values. Not infrequently the storage value of students recorded and stored conventionally, so it takes a very long time in the process. The purpose of this research is to monitor students' assessment by using web-based system at SMKN2 Kab.Tangerang. To meet the needs of the system then the required survey method and elicitation analysis method that produces 27 functional grains and 4 non functional items. In this research using SDLC method (System Developtment Life Cycle) While the design of this system model using object orientation (Unified Modeling Language) and its implementation using PHP programming languages and MySQL database. Thus this computerbased

system can simplify the assessment process and can be done quickly and accurately.

Keywords: Keywords: Design, Information System, Student Assessment.




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS WEB PADA SMKN2 KAB. TANGERANG”.

Laporan ini merupakan penelitian penulisan di SMKN2 Kab.Tangerang, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi..
  5. Bapak Handy Januar Permana, S.E.,MM selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Aris Martono, S.Kom,M.M.S.I selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Saefullah, S.Pd., M.pd Wakasek SMKN2 Kab.Tangerang sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Seluruh Pimpinan dan Staf pada SMKN2 Kab.Tangerang yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
  11. Rekan-rekan seperjuangan CCB dan BBC (Ikhsan, Alda, Andrian,Gagas, Diko, Eko, Dedy, Sendra, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu).
  12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Juli 2018
   
(Yogi Pratama Saputra)
NIM : 1514489876


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1.Pembuatan Prototipe Evolusioner
  2. Gambar 3.1. SMKN 2 Kabupaten Tangerang
  3. Gambar 3.2. Struktur Organisasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang
  4. Gambar 3.3. Use Case Diagaram
  5. Gambar 3.4. Activity Diagram
  6. Gambar 3.5. Sequence Diagram
  7. Gambar 4.1. Use Case Diagram Pada Sistem Usulan Admin
  8. Gambar 4.2. Activity Diagram Pada Sistem Usulan Admin
  9. Gambar 4.3. Activty Diagam Pada Sistem Usulan Guru
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4. Activty Diagam Pada Sistem Usulan Siswa
  13. Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Admin
  14. Gambar 4.6. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Guru
  15. Gambar 4.7. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Siswa
  16. Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Usulan
  17. Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Halaman Utama
  18. Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Login
  19. Gambar 4.11. Home Sistem
  20. Gambar 4.12. Data Guru
  21. Gambar 4.13. Data Siswa
  22. Gambar 4.14. Data Pelajaran
  23. Gambar 4.15. Data Kelas
  24. Gambar 4.16. Data Admin
  25. Gambar 4.17. Data Nilai
  26. Gambar 4.18. Menu Awal
  27. Gambar 4.19. Data Login
  28. Gambar 4.20. Tampilan Home
  29. Gambar 4.21. Data Siswa
  30. Gambar 4.22. Data Kelas
  31. Gambar 4.23. Data Pelajaran
  32. Gambar 4.24. Data Nilai Siswa
  33. Gambar 4.25. Data Guru
  34. Gambar 4.26. Data Admin
  35. Gambar 4.27. Laporan Data Siswa
  36. Gambar 4.28. Laporan Data Kelas
  37. Gambar 4.29. Laporan Data Pelajaran
  38. Gambar 4.30. Laporan Data Nilai Siswa
  39. Gambar 4.31. Laporan Data Guru
  40. Gambar 4.32. Tampilan logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. Fungsi-Fungsi Mysql
  2. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II.
  4. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi
  6. Tabel .4.1 Data guru
  7. Tabel .4.2. Data kelas
  8. Tabel 4.3. Data kelas siswa
  9. Tabel .4.4. Data Nilai
  10. Tabel .4.5. Data Pelajaran
  11. Tabel .4.6. Data Siswa
  12. Tabel .4.7. Data user
  13. Tabel .4.8. Data user
  14. Tabel 4.9. Pengujian Sistem Yang Diusullkan
  15. Tabel 4.10. Time Schedule
  16. Tabel 4.11. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Di saat perkembangan zaman yang cukup pesat dengan adanya teknologi baru yang bermunculan dan seiring waktu teknologi menjadi kebutuhan masyarakat dalam beraktifitas terutama dalam teknologi sistem informasi yang menjadi pokok dalam melakukan rutinitas, sistem pengolahan data nilai yang akan menjadi tolak ukur untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten dan mampu bersaing dengan sekolah-sekoalah lainnnya. Salah satu perbandingan adalah pada penilaian hasil belajar siswa yang biasanya lansung ditangani oleh masing-masing wali kelas. Sekolah adalah salah satu contoh lembaga pendidikan yang terkena dampak dari kemajuan teknologi komputer. Sekolah merupakan bagian yang terpentingnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran dan hasil kerja siswa tersebut. Dalam satu sekolah ada ratusan siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Sementara hasil dari pengolahan data nilai siswa hanya bisa dilihat, baik oleh siswa maupun orang tua siswa hanya pada buku raport. Hal ini menyebabkan para orang tua tidak bisa setiap saat mengecek nilai putra/putrinya di sekolah. Hal ini dilakukan untuk membangun sistem pembantu dalam pengolahan 2 serta penyajian informasi data nilai siswa. Dengan tujuan agar pengolahanya nilai dapat diolah secara efektif dan efisien, sehingga bisa langsung di akses serta informasi dapat tersampaikan dengan baik menggunakan program yang belum terintegrasi dengan database.

SMKN 2 Kab. Tangerang merupakan salah satu pendidikan di Kabupaten Tangerang yang masih menggunakan penympanan data nilai siswa secara manual. Penyimpanan data nilai siswa yang berjalan saat ini belum efektif dan efisien karena dalam pencarian data nilai sisiwa masih mencari satu persatu dari banyaknya siswa yang membutuhkan waktu yang cukup lama, SMKN 2 Kab. Tangerang memiliki 2357 Siswa,8 Jurusan, Memiliki jumlah 50 kelas,Komponen yang dinilai yaitu sebanyak 37 mata pelajaran. Oleh karena itu pencari yang membutuhkan waktu lama cukup menyulitkan bagi petugas yang mencari tersebut. Selain itu penyimpanan manual dapat menimbulkan beberapa masalah yaitu berkas siswa tersebut menjadi rusak dan ada juga hilangnya data siswa karena terlalu banyaknya siswa yang ada.

Berdasarkan pemaparan diatas, untuk dapat mewujudkan konsep-konsep yang diuraikan diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis tehadap sistem yang bejalan pada SMKN 2 Kab. Tangerang yang peneliti tuangkan dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web Pada SMKN 2 Kab. Tangerang”.

Rumusan Masalah

Ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu :

  1. Bagaimana sistem data nilai siswa yang berjalan saat ini pada SMKN 2 Kab. Tangerang ?
  2. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem penilaian yang sedang berjalan pada SMKN 2 Kab. Tangerang ?
  3. Bagaimana membuat Perancangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web untuk memudahkan bagi, tata usaha, guru dan siswa ?

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Penelitian yang akan memfokuskan pada inti dari masalah yang sedang terjadi agar tidak menyimpang dari pokok permaslahan yang sedang diteliti, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas meliputi:

  1. Sistem informasi ini khusus menangani pengolahan nilai,presensi siswa dan informasi mengenai SMKN2 Kab.Tangerang.
  2. Sistem ini bisa diakses oleh guru admin, dan siswa di SMKN2 kab.Tangerang.
  3. Sebatas sistem penilaian seperti nilai UTS, nilai UAS, nilai ulangan harian, dan ada pula mengenai data guru, data siswa serta menu untuk mengatur jadwal input nilai.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu uraian yang menjelaskan secara detail maksud yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan, Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Menghasilkan sistem informasi nilai berbasis web yang dapat mengolah nilaisiswa, pencarian, mengupdate,menyimpan,rekap nilai siswa dan laporan nilai yang dapat diakses dengan mudah dan efektif.
  2. Mengetahui kendala dalam penilaian raport yang berjalan saat ini di SMKN 2 kab. Tangerang.
  3. Membantu orang tua dalam mendapatkan informasi secara cepat tanpa harus berkunjung kesekolah, cukup melalui website tersebut.

Manfaat Penelitian

Berikut beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

  1. Bagi peneliti Sebagai salah satu fasilitas untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat di pergururan tinggi yaitu dengan membuat sebuah sistem yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat dengan merancang atau membangun sistem informasi penilaian siswa di SMKN 2 Kab. Tangerang.
  2. Bagi SMKN 2 Kab. Tangerang Menjadikan sistem yang baru menjadi lebih terkomputerisasi efektif dan efisien.
  3. Bagi murid disekolah Dengan Penulisan skripsi ini menjadi acuan bagi mahasiswa untuk menjadi lebih bersemangat dalam menempuh pendidikan. Dengan penelitian praktek kerja secara langsung ini menambah pengalaman bagi mahasiswa agar siap mengahadapi dunia kerja.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data mengenai analisa sistem pengolahan data nilai pada SMKN 2 kab tangerang sebagai bahan penulisan Skripsi ini. Penelitian menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data diantaranya sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis melakukan penelitian dengan mendatangi sekolah untuk mengetahui secara detail dan menyeluruh kendala atau masalah apa saja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.

  2. Metode Wawancara ( Interview )

    Penulis melakukan penelitian dengan cara wawancara atau Tanya jawab secara lisan dan tertulis kepada stakeholder yang bersangkutan guna mendapatkan data yang diperlukan.

  3. Studi Pustaka

    Refrensi yang didapat dari membaca dan mempelajari bukubuku yang berhubungan dengan judul yang sedang diiteliti guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan, serta dijadikan landasaan teoritis dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan laporan.

Metode Analisa Data

  1. Metode Analisis Sistem

    Untuk menganalisis kinerja dari sistem yang berjalan maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap organisasi terkait, prosedur penerapan sistem, input maupun output yang dihasilkan oleh sistem, Dan sistem ini menggunakan SDLC.

  2. Metode Analisis Kebutuhan

    Untuk menganalisis kebutuhan sistem guna menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari para user, maka akan dilakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan metode analisis elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah menganalisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan membuat rancangan sistem, baik mendesain sistem, maupun memasukan fungsi yang harus terdapat nantinya pada sistem tersebut. oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan, Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHP My Admin, dan Sublime Text merupakan software yang digunakan sebagai code editor dari web yang akan di buat.

Metode Pengujian Sistem

Pengujian adalah tahap yang harus dilakukan sebelum sistem diimplementasikan, tentunya setelah sistem tersebut selesai dibuat. Dalam penulisan laporan ini metode pengujian yang digunakan yaitu, blackbox testing, adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Pada garis besarnya masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab, sistematika penulisan Skripsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian dan yang berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini meliputi: Konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar website, penilaian raport siswa, unified modeling language (UML), literature review, serta teori - teori lainnya.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisis organisasi, gambaran umum sekolah, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan usulan prosedur yang baru berdasarkan hasil analisa pemasalahan di BAB III. Diagram perancangan sistem dibuat dengan menggunakan Unified Modelling Language UML.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penulisan skripsi dan saransaran yang semoga dapat bermanfaat bagi sekolah tersebut dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai definisi perancangan, dan jenis perancangan yaitu sebagai berikut:

Definisi Perancangan

  1. Menurut Aris, Dkk dalam jurnalnya (2016),[1], “perancangan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
  2. Menurut Ahmad Arifin ahmad dalam jurnalnya (2015) mengutip dari hendri (2012:11)[2], “perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.
  3. Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017: 4.6-38),[3], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari perancangan adalah penggambaran dari sebuah perencanaan yang berisi beberapa elemen yang diterapkan menjadi sebuah kesatuan sistem yang utuh serta dapat difungsikan dan diimplementasikan.

Tujuan Perancangan

Menurut Darmawan (2013: 228),[4] tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahliahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Tahap-tahap Perancangan

Menurut Iqbal dkk (2016:17e1),[5] tahap perancangan merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke dalam bentuk presentasi aplikasi. Adapun tahap perancangan sistem menurut Wibowo (2014: E-116), terbagi atas dua bagian:

  1. Perancangan spesifikasi logika : menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran, masukan, antarmuka pemakai proses, database, telekomunikasi,kontrol, keamanan dan tugas sistem informasi.
  2. Perancangan spesifikasi fisik : Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan :
    1. Keluaran, masukan, dan antar muka pemakai sistem.
    2. Hardware, software, database, alat-alat komunikasi, personil, dan prosedur.
    3. Bagaimana komponen-komponen di atas diintegrasikan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Adanya beberapa pendapat dari berbagai ahli tentang definisi sistem, Diantaranya adalah :

Menurut Jogiyanto dalam Winarsih dkk (2015:1),[6] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Sementara Hartono (2013:9),[7] mendefinisikan “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi - fungsinya, menjadi satu kesatuan”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dari system tersebut.

Pengertian Sistem

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah kumpulan dari banyak elemen berupa sistem abstrak maupun fisik, yang disusun secara terorganisir dan saling berinteraksi satu sama lain, guna melakukan sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut DR. Bambang Hartono, SKM, MSc, MM. dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer (2013),[7] bahwa sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut:

  1. Component(Komponen)
    Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
  2. Boundary(Batasan Sistem)
    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
  3. Enviroment(Lingkungan)
    Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Interface(Penghubung Sistem)
    Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnyadengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
  5. Input(Masukan)Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
  6. Output(Keluaran) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
  7. Proses(Pengolahan Sistem)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
  8. Objective and Goal(Sasaran dan Tujuan Sistem)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya

Klasifikasi Sistem

Berikut klasifikasi sistem dari beberapa pandangan diantaranya

  1. Sistem abstrak adalah "sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik”.
    (Contoh: Sistem Teologi hubungan Manusia, Alam dan Allah)
  2. Sistem fisik adalah "sistem yang ada dan tampak secara fisik".
    (Contoh : Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan tinggi.
  3. Sistem alamiah adalah "sistem yang terjadi melalui proses alam Sistem buatan manusia adalah "sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin".
    (Contoh : Sistem Informasi, Sistem Komputer, Sistem Mobil,Sistem Telekomunikasi).
  4. Sistem Tertentu(Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu probalistic Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.
    (Contoh: Sistem Komputer melalui program).
  5. Sistem tak tentu adalah "sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas".
    (Contoh : Sistem Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis)
  6. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    1. Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dan mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar untuk mendapatkan inputan dan melakukan proses sehingga menghasilkan keluaran. Karena sistem ini merupakan sistem yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar atau merupakan sistem yang terbuka, maka sistem ini harus memiliki pengendalian yang baik, sehingga secara relatif tertutup, karena sistem yang tertutup akan secara otomatis akan terbuka untuk pengaruh yang positif saja Contohnya sistem keorganisasian, sistem penilaian akademik, sistem pembayaran listrik dan sistem penggajian
    2. Sistem tertutup (Close System) kebalikan dari sistem terbuka, yaitu sistem yang tidak behubungan dan tidak mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar, sehingga sistem ini tidak melakukan pertukaran materi, energi, ataupun informasi, dan secara otomatis akan bekerja tanpa adanya campur tangan lingkungan Contohnya reaksi kimia dalam sebuah tabung. Secara teoritis sistem tersebut ada, akan tetapi pada kenyataanya sistem tersebut tidak sepenuhnya tertutup, yang ada hanyalahrelatively close system (sistem yang relatif tertutup atau tidak sepenuhnya tertutup),sistem penerimaan mahasiswa baru( SNMPTN),sistem penentuan golongan darah. Sistem Sederhana dan Sistem kompleks dilihat dari tingkat kerumitannya sistem juga dapat dibagi menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Contoh dari sistem sederhana yaitu sistem yang ada pada sepeda, sedangkan contoh dari sistem kompleks yaitu terjaddi pada otak manusia.

Komponen Sistem

Komponen atau Karakteristik sistem adalah bagian yang membentuk sebuah sistem, diantaranya :

  1. Objek, merupakan bagian, elemen atau variabel. Ia dapat berupa benda fisik, abstrak atau keduanya.
  2. Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat kepemilikian sistem dan objeknya.
  3. Hubungan internal, merupakan penghubungan diantara objek-objej yang terdapat dalam sebuah sistem.
  4. Lingkungan, merupakan tempat dimana sistem berada.
  5. Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terkendali. Tentu tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
  6. Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan tersebut dapat berupa hal-hal yang tampak fisik (bahan mentah) atau yang tidak tampak (jasa).
  7. Proses, adalah bagian yang melakukan perubahan dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai (informasi) atau yang tidak berguna (limbah)
  8. Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada sistem informasi berupa informasi atau laporan dan sebagainya.
  9. Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem. Batas disini menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem. Batas juga dapat diubah atau dimodifikai sehingga dapat merubah perilaku sistem.
  10. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, digunakan untuk mengendalikan masukan atau proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi adalah kumpulan dari data data yang telah diolah, yang tentunya telah memiliki arti atau makna. Beberapa pendapat dari para ahli menenai definisi dari informasi berikut diantaranya :

  1. Menurut Lippeveld dkk dalam Hartono (2013:15)[7]“Mendefinisikan informasi sebagai sehimpunan fakta atau data yang memiliki makna”.
  2. Menurut Lucas dalam Hartono(2013:15)[7]“Mengartikan informasi sebagai data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang”.
  3. Menurut Davis dalam Hartono (2013:15)[7]”Mendefinisikan informasi menjadi informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang”.

Berdasarkan pengertian di atas maka informasi merupakan sumberinformasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item serta kumpulan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Kriteria Informasi

Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni :

  1. Ketersediaan (availability)
    Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
  2. Mudah dipahami (comprehensibility)
    Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.
  3. Relevansi
    Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
  4. Bermanfaat
    Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.
  5. Tepat Waktu
    Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
  6. Keandalan
    Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang di sajikan.
  7. Keandalan
    Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang di sajikan.
  8. Akurat
    Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini berarti juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
  9. Konsisten
    Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya,karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia informasi harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi,format maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang bersangkutan.

Karakteristik Informasi

Yakub dalam Ziliwu (2013:16-18)[8]Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik dari informasi yaitu :

  1. Kepadatan Informasi
    Untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci dan kurang padat, karena digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.
  2. Frekuensi Informasi
    Manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
  3. Akses Informasi
    Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik.dengan demikian akses informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. sebaliknya untuk level tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer – manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
  4. Waktu Informasi
    Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategi yang menyangkut nilai masa depan.
  5. Sumber Informasi
    Manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan. Maka manajer tingkat bawah lebih memerlukan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategi yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Konsep Dasar SDLC (System Developmnet Life Cycle)

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi elisitasi yaitu sebagai berikut:

Definisi SDLC (System Development Live Cycle)

Menurut Baswananda (2014:4),[9]“Metode SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi”

Langkah-Langkah Metode SDLC

Menurut Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014),[10]Ada beberapa tahapan dalam metode pengembangan SDLC

  1. Tahap perencanaan sistem
    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum rinci).
  2. Analisa kebutuhan sistem
    Tahap analisa kebutuhan sistem merupakan tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.
  3. Perancangan sistem
    Tujuan pada tahap perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
  4. Implementasi
    Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.
  5. Manajemen dan pemeliharaan
    Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang dilakukan setelah implementasi, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo (2015:166),[11]Elisitasi merupakan suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut S.Guritno dalam Ariawan (2015:63)[12]"Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi".

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulan bahwa, Elisitasi merupakan aktivitas untuk analisa kebutuhan yang berisi usulan rancangan sistem baru dalam rekayasa kebutuhan. Elisitasi dapat dilakukan dengan proses wawancara melalui empat tahap:

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.
  2. ElisitasiTahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memiasahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksutnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti desireable (boleh ada). Maksutnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihiangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential (tidak penting). Maksutnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian dari sistem yang dibahas.
  3. Elitasi Tahap III, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
    4. Elisitasi Tahap 4 (Final Draft Elisitasi) merupakan bentuk akhir dari tahap-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Teori Khusus

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi pengolahan data

Konsep Dasar Penilaian Raport Siswa

Penilaian

Definisi Penilaian

Menurut Sujana dalam Yunus dkk (2014:173)[13]menyatakan bahwa,“Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian juga dilakukan dalam rangka memberikan feedback dan feed forward bagi peserta didik”.

Menurut Sudrajat dalam Yudha (2017:9),[14]“Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan pengguanaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik”.


Berdasarkan dari ketiga pendapat tersebut di simpulkan bahwa arti penilaian adalah proses pengambilan keputusan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam mata pelajaran.

Petunjuk Pengolahan Raport Siswa

Menurut Winarsih dkk (2015:1-2),[6]petunjuk pengolahan raport berdasarkan Departemen Pendidikan Nasional (2006):

  1. Rasional
    Rapor harus komunikatif, dan komprehensif (menyeluruh) untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki aspek berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga orientasi pembelajaran dan penilaian adalah pengusaan kompetensi sesuai dengan aspek masingmasing mata pelajaran. Dengan demikian nilai pada raport untuk setiap mata pelajaran tidak terdiri dari satu nilai tetapi sesuai dengan jumlah aspek pada mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memberikan informasi secara kuntitatif maupun deskriptif tentang pencapaian hasil belajar peserta didik, sehingga dapat diketahui lebih jelas pencapaian hasil belajar30peserta didik. Untuk memudahkan pengisian, maka aspek-aspek penilaian pada raport mengacu pada aspek-aspek yang tertuang dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran. Dengan demikian nilai pada raport untuk setiap mata pelajaran tidak terdiri dari satu nilai tetapi sesuai dengan jumlah aspek pada mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memberikan informasi secara kuntitatif maupun deskriptif tentang pencapaian hasil belajar peserta didik, sehingga dapat diketahui lebih jelas pencapaian hasil belajar peserta didik, sehingga dapat diketahui lebih jelas pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk memudahkan pengisian, maka aspek-aspek penilaian pada raport mengacu pada aspek-aspek yang tertuang dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.
  2. Pemahaman Mengenai Nilai
    Nilai adalah pencapaian hasil belajar peserta didik secara komulatif dalam satu semester. Komulatif artinya perata-rataan dari : rata-rata nilai nilai Ulangan Harian perkompetensi dasar atau indikator, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester. Bobot rata-rata ulangan harian sama atau lebih dari jumlah bobot ulangan tengah semester dan akhir semester. Berikut rumus yang dipergunakan dalam mengolah rapor siswa: Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester bobotnya adalah : 2:1:1. NR = ( 2 x UH + UTS + UAS) / 4 Keterangan : NR : Nilai Raport UH : Ulangan Harian UTS : Ujian Tengah Semester UAS : Ujian Semester Contoh pembobotan nilai rapor : Nilai ulangan harian 1,2 dan 3 = 60, 75, 65 Rata-rata ulangan harian = 66 Ulangan Tengah Semester = 55 Ulangan Semester = 65 Nilai Raport = (2 x 66 + 1 x 55 + 1 x 65 ) / 4 = (132 + 55 + 65 ) / 4 = 252 / 4 = 63

Sistem penilaian semester meliputi penilaian hasil ujian semester dari setiap siswa dan hasil dari nilai semester semua siswa akan dimasukkan ke dalam kumpulan daftar nilai siswa berdasarkan kelas masing-masing serta untuk menentukan ranking siswa maka harus dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan jumlah nilai ujian semester.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006)

Pada SMKN2 Kab.Tangerang metode penilaian menggunakan KTSP 2006 atau Kurikulum 2006.

Menurut Rohman (2015:37-40),[15]Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing–masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut bisa juga disebut dengan kurikulum 2006 karena diluncurkan Departemen Pendidikan Nasional sejak tahun pelajaran 2006/2007 dan merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan keleluasaan penuh kepada setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi masing–masing sekolah dan daerah sekitarnya. Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan umum pendidikan berikut:

  1. Tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  2. Tujuan pendidikan menengah yaitu meningkatkan kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  3. Tujuan pendidikan menengah yaitu meningkatkan kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  4. Tujuan pendidikan menengah kejuruan yaitu meningkatkan kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruannya. Dari sini maka dapat diketahui bahwa secara umum tujuan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu untuk memandirikan dan memperdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebagai sebuah konsep dan program, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memiliki karakteristik.

Menurut Abdullah dalam Rohman (2015,43-44),[15]bahwa karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

  1. Menekankan pada ketercapaiannya kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dna minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang trampil dan mandiri.
  2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
  3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metodeyang bervariasi.
  4. Guru bukan satu-satunya sumber belajar tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
  5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi dan ciri-ciri tersebut harus tercermin dalam praktik pembelajaran.
Standart Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006)

Menurut Abdullah (2014:6-7),[16] pada kurikulum KTSP tahun 2006 sebagaimana terlampir dalan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tanggal 11 juni 2007 tentang Standar penilaian pendidikan, bahwa penilaian hasil belajar peserta didik khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
  2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
  3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
  4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
  5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
  6. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
  7. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
  8. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Sebagaimana dijelaskan di awal bahwa Pendekatan saintifik menurut memberikan ruang gerak kepada siswa untuk dapat mengekplorasikan dan menkonstruksi kemampuan, keterampilan, juga mendorong siswa untuk menemukan fakta-fakta dari suatu geraja atau fenomena di lingkungan sekitar.

Raport

Menurut Triyanto (2013:42),[17]“Raport adalah laporan hasil kegiatan belajar siswa selama periode tertentu yang diimplementasikan dalam bentuk nilai sekelompok mata pelajaran dengan disertai penilaian kepribadian, sikap dan tingkah laku periode yang dimasukkan adalah periode atau jenjang belajar yang berupa periode semesteran (6 bulan)”.

Menurut Mayasari (2014:52),[18]“Raport adalah nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran/nilai raport biasanya dibuat setiap semester, hasil raport tersebut dapat diketahui nilai setiap semesternya apakah mengalami peningkatan atau penurunan”.

Berdasarkan definisi di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, Raport adalah buku yang berisi laporan nilai siswa yang berisi tentang nilai serta prestasi belajar siswa di sekolah dalam periode semesteran yaitu 6 bulan.

Siswa

Menurut Sarwono dalam Martono (2016:422),[19]“Siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan”.

Menurut Sardiman dalam Arifin (2013:204),[20]“Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajarmengajar. Di dalam proses belajar-mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal”.

Dari ketiga definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa, Siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran serta penentu terjadi atau tidaknya proses belajar mengajar disekolah.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Jhonsen dalam Rivai (2014:20),[21]“Website merupakan kumpulan dari halaman-halaman yang berhubungan dengan file–file lain yang saling terkait. Dalam sebuah website terdapat satu halaman yang dikenal dengan sebutan homepage. Website adalah sebuah halaman yang pertama kali akan dilihat ketika seseorang mengunjungi sebuah website.”Menurut Setiawan, dkk (2017:76)“Website adalah kumpulan dari halaman web yang terdapat pada satu domain atau sub domain pada suatu jaringan internet".

Fungsi Web

Menurut Zaki dalam Harminingtyas (2014:46-47),[22]Website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun, tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai :

  1. Media Promosi : Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti koran atau majalah.
  2. Media Pemasaran : Pada toko online atau system afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yangr relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja.
  3. Media Informasi : Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau televisi yang bersifat lokal.
  4. Media Pendidikan : Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya wikipedia.
  5. Media Komunikasi : Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Abass (2017:34),[23]"PHP adalah bahasa scripting umum yang biasanya bertujuan untuk Open Source yang cocok digunakan dalam pengembangan Web dan bisa disematkan ke dalam HTML".

Menurut Sharma (2015:23),[24]"Hypertext pre-processor adalah bahasa pemrograman halaman web yang dirancang untuk menghasilkan halaman web dinamis”.

Berdasarkan definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa, PHP adalah bahasa pemograman yang bertujuan untuk mengembangkan atau menghasilkan web yang interaktif dan dinamis.

Fungsi PHP

Menurut Admin (2013:3),[25]dalam website dinamis atau pun interaktif, bahasa pemrograman PHP dipakai sebagai media untuk mempersingkat tatanan bahasa pemrograman HTML dan CSS. Dalam pembuatan website yang berisi data siswa misalnya. Dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS, maka dibutuhkan baris kode yang sangat panjang (sesuai dengan jumlah data siswa yang ingin diinput), sedangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, baris kode yang dibutuhkan dapat dipersingkat hingga menjadi beberapa baris saja. Selain dapat mempersingkat script bahasa pemrograman, PHP juga dapat digunakan untuk menginput data ke sistem database, mengkonversi halaman yang berisi text menjadi dokumen PDF, melaksanakan manajemen cookie dan session dalam berbagai macam aplikasi, menghasilkan gambar, dan berbagai macam kegunaan lainnya.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Ukem dalam Matemilayo (2017:133),[26]”MYSQL adalah sebuah Sistem Manajemen Database Relasional (RDBMS) digunakan untuk membuat tabel dan data database. MySQL sangat cepat, handal, dan mudah digunakan, dan konektivitasnya, kecepatan, dan keamanan membuatnya sangat sesuai mengakses database".

Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29),[27]“ MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System)”.

Fungsi Mysql

Menurut Kadir dalam Saputra (2014:24-25),[28]menjelaskan tentang sejumlah fungsi yang berawalan mysql_ yang digunakan untuk mengakses database server MySQL sebagai berikut:

Tabel 2.1. Fungsi-Fungsi Mysql

Konsep Dasar XAMPP

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi XAMPP yaitu sebagai berikut:

Definisi Xampp

Menurut Nasril, dan Adri Yanto Saputra dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Riyanto (2011:1),[29]“XAMPP (X Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP.

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Rizkidiniah (2016:90),[30]“Prototype adalah proses interaktive dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah kedalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis”.

Menurut Kendall dan Kendall dalam Astuti (2017:516),[31]“Prototype Sistem Informasi adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.

Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulkan, Prototype adalah sebuah sistem yang memberikan ide bagi calon pengguna ataupun pengembang bagaimana sistem akan berfungsi dan teknik cepat dalam mengumpulkan informasi.

Jenis-jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230),[4]terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru.

Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan.`Pengembangan prototipe evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototype evolusioner. Empat langkah tersebut diantaranya adalah:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta darisistem.
  2. Membuat satu prototipe Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.
  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. Jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototype evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:
    1. Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.
    2. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.
    3. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.
    4. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.

    Sumber: Darmawan (2013: 232)

    Gambar 2.1 Pembuatan Prototipe Evolusioner

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Retnoningsih (2015:3)[32]Unifield Modeling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks pendukung.

Menurut Huda dalam R Plaza (2015:105),[33]“Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem peranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, UML adalah bahasa visual dalam pemodelan, merancang ataupun mengembangkan sebuah sistem dengan udah dikomunikasikan dengann pihak lain.

Fungsi Unified Modeling Language (UML)

Diakses pada Iansyah (2014:1),[34]inilah beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranya:

  1. Bisa memberikan bahasa permodelan visual untuk user dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  2. Bisa membuat suatu perpaduan praktek-praktek dengan baik, dengan prosedur yang sudah ada dalam permodelan.
  3. Bisa memberikan model yang dapat langsung digunakan dan merupakan suatu bahasa permodelan visual yang ekspresif, yang berfungsi untuk mengembangkan sistem serta agar saling menukar model secara mudah.
  4. Bisa sangat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya dapat diketahui informasi dengan detail mengenai koding suatu program.
  5. Bisa memodelkan sistem dengan suatu konsep berorientasi objek, dan perlu di ketahui bahwa UML itu tidak hanya digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (softwere) saja.
  6. Bisa membuat suatu bahasa permodelan agar kedepannya bias dipergunakan oleh manusia maupun oleh mesin.

Bangunan Dasar Metodologi UML

Menurut Arief (2013:3),[35] bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (Things)
    Ada empat things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Structural things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem subsistem.
    4. Annotational things
      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam Unified Modeling Language (UML). Kw o u
  2. Relasi (Relationship)
    Ada empat macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
    1. Kebergantungan
      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.
    2. Asosiasi
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
  3. Diagram
    Ada lima macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
    1. Use Case Diagram
      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktoraktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    2. Class Diagram
      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmukaantarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
    3. Sequence Diagram
      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
    4. State Chart Diagram
      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistemsistem yang reaktif.
    5. Activity Diagram
      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

menurut Arief (2013:3)[35]Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Selain itu, definisikan test integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya, Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis

Ruang Lingkup UML

Dalam kerangka spesifikasi, menurut Arief (2013:4)[35]Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi modelmodel yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat literative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Kumar (2015:32),[36] “Pengujian Kotak Hitam adalah teknik pengujian tanpa mengacu pada struktur internal komponen atau sistem. Dalam Pengujian Kotak Hitam tidak perlu bagi penguji untuk memiliki pengetahuan pemrograman yang baik, karena hanya membahas aspek fundamental dari teori ini sistem tanpa membahas detail.

Menurut Bhasin (2014:36),[37]Pengujian kotak hitam adalah sejenis pengujian yang mengabaikan mekanisme internal suatu system atau komponen dan hanya berfokus pada keluaran yang dihasilkan respon terhadap kondisi input dan eksekusi yang dipilih. Ada banyak cara di mana tugas Pengujian Kotak Hitam bisa dilakukan, beberapa di antaranya adalah Analisis Batas Nilai, Kekokohan, Kasus Terburuk, Kesetaraan, Sebab-Akibat dan Pengujian Berdasarkan Daftar Keputusan. Dalam kasus seperti itu, di mana kode perangkat lunak tidak tersedia, uji kasus yang dihasilkan seharusnya melalui teknik Pengujian Kotak Hitam sehingga kualitas pengujiannya tetap sama. Tujuan utama pengujian adalah untuk mengekspos kesalahan pada perangkat lunak dan untuk menghindari potensi kegagalan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa Black Box Testing adalah teknik pengujian yang berfokus pada keluaran yang dihasilkan respon terhadap kondisi input dan eksekusi yang dipilih serta bertujuan untuk mengekspos kesalahan pada perangkat lunak dan menghindari potensi kegagalan.

Metode Pengujian Black Box

Menurut Kumar dkk (2015:34-36),[36]Black Box testing juga dikenal dengan clear box testing, glass box tesing, dan structural testing. Berikut jenis metdoe pengujian dengan Black Box:

  1. Build Verification Testing (BVT)
    Serangkaian tes yang dijalankan pada setiap membangun dari suatu produk baru untuk memverifikasi bahwa produk yang dibangun dikirim ke tim uji. Build Verification Testing umumnya serangkaian tes yang menjalankan fungsi utama dari aplikasi. Setiap yang dibangun gagal, tes verifikasi ditolak, dan pengujian terus pada membangun sebelumnya.
  2. Smoke Testing
    Smoke Testing dilakukan oleh pengembang sebelum membuat dirilis atau penguji belum menerima pembuatan untuk pengujian lebih lanjut. Smoke testing paling efektif untuk mengidentifikasi dan memoerbaiki cacat pada perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, umumnya terdiri dari kumpulan tes yang dapat diterapkan untuk program komputer yang baru dibuat atau diperbaiki.
  3. Sanity Testing
    Sanity Testing adalah pengujian cepat, luas dan dangkal yang dilakukan setiap kali pengujian sepintas untuk membuktikan aplikasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi. Sanity Testing merupakan subset terkecil dari fungsi aplikasi yang diperlukan untuk menentukan apakah logika aplikasi umumnya fungsional dan benar.
  4. User Interface Testing
    Pengujian antarmuka pengguna yang memastikan bahwa mengikuti standar yang diterima dan memenuhi persyaratan. Biasa disebut Graphic User Interface (GUI) yaitu menguji ekstensi antarmuka aplikasi untuk pengguna.
  5. Usability Testing
    Pengujian yang bertujuan untuk mengamati orang yang menggunakan produk untuk menemukan errors. Umumnya melibatkan pengukuran seberapa baik merespon dalam empat bidang, diantaranya: efisiensi, akurasi recall, emotional response.
  6. Integration Testing
    Salah satu aspek yang paling sulit dari pengembangan perangkat lunak, dan subsistem yang belum teruji. Sistem yang terjadi sering gagal dalam cara yang signifikan, aneh, dan sulit untuk memperbaikinya. Integration Testing dibuat menjadi beberapa unit yang digabungkan untuk membentuk sebuah modul, subsistem, atau sistem. Integration Testing berfokus pada antarmuka antar-unit, untuk memastikan unit bekerja sama.
  7. Compatibility Testing
    Merupakan bagian dari perangkat lunak yang dilakukan pada aplikasi untuk mengevaluasi aplikasi dengan lingkungan komputasi. Lingkungan komputasi yang dimaksud, meliputi:
    1. Database (Oracle, Sybare, DB2, dll)
    2. Sistem Software (Web server, alat jaringan/messaging, dll)
    3. Browser Compatibility (Firefox, Internet Explorer, Netscape, dll)
  8. Retesting
    Retesting merupakan pengujian dimana cek tester yang cacat dalam membangun dilaporkan sebelumnya yang telah diperbaiki. Hal ini memerlukan pengujian kembali kasus yang gagal/cacat.
  9. Regression Testing
    Regression Testing merupakan jenis pengujian perangkat lunak dimana kita memeriksa Bug baru yang diperkenalkan untuk memperbaiki laporan atau perubahan yang dibuat dalam pembangunan sebelumnya.
  10. Performance Testing
    Perfomance Testing adalah bagian dari rekayasa kinerja. Praktek ilmu komputer muncul dan berupaya untuk membangun kinerja kedalam desain dan arsitektur sistem, sebelum terjadinya coding yang sebenarnya. Ini berkaitan dengan pengujian seberapa baik aplikasi untuk mengkompilasi persyaratan kinerja.
  11. Load Testing
    Ini merupakan bentuk paling sederhana dari pengujian. Load Testing biasanya dilakukan untuk memahami perilaku aplikasi dibawah spesifikasi yang diharapkan.
  12. Stress Testing
    Stress Testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi sistem atau komponen pada atau diluar batas persyaratan yang ditentukan. Tujuan utamanya untuk memastikan bahwa sistem gagal.
  13. Volume Testing
    Volume Testing aplikasi untuk volume data tertentu. Volume ini bisa di istilahkan generik, ukuran database atau bisa juga ukuran file interface yang menjadi subjek pengujian volume.
  14. System Testing
    Pengujian sistem dilakukan pada sistem yang terintegrasi lengkap untuk mengevaluasi kepatuhan sistem dengan persyaratan yang ditentukan. Pengujian ini masuk ruang lingkup Black Box yang harus memerlukan pengetahuan tentang desain bagian dalam kode atau logika.
  15. Acceptance Testing
    Accpetance Testing adalah prosedur pengujian tingkat tinggi yang menjamin bahwa aplikasi berperilaku seperti yang diterima oleh klien.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Dewi (2014:125),[38] “Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Menurut Syaodih dalam Faiqoh (2013:70),[39]"Penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature review, literature research) merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau secara kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam tubuh literatur berorientasi akademik (academicoriented literature), serta merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu".

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Literature Riview adalah penelitian yang mengkaji atau meninjau dari pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Manfaat Literature review

Manfaat dari literature review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahankesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Sumber Literature Review

  1. Tinjuan studi dari penelitian Nursaid dkk (2015),[40] “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa pada SMA Negeri 2 Rembang berbasis Web”.Tujuan utama penelitian ini adalah pembuatan sistem informasi yang dapat digunakan untuk penilaian hasil belajar. Penelitian ini diharapkan agar memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan nilai hasil belajar siswa yang dilakukan oleh bapak, ibu guru pengajar dan wali kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kepustakaan, analisis, perencanaan, perancangan atau desain, pembangunan, uji coba sistem serta implementasi sistem.
  2. Tinjuan studi dari penelitian Rivai dkk (2014),[21]“Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web pada SMK Miftahul Huda Ngadirojo”.Tujuan dari penelitian ini adalah mampu membangun sebuah Sistem informasi yang bisa dimanfaatkan oleh SMK Miftahul Huda Ngadirojo untuk membantu mengolah data nilai siswa dengan efektif. Untuk metodologi yang di gunakan yaitu studi lapangan, studi pustaka, perancangan, pembangunan, uji coba dan implementasi serta mengunakan metode SWOT. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa mendapatkan data-data yang akurat yang nantinya dapat mempermudah pengerjaan tugas akhir membangun Sistem informasi pengolahan data nilai siswa dan akhirnya sistem tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan oleh SMK Miftahul Huda untuk mengelola nilai siswa dengan efektif.
  3. Tinjauan studi dari penelitian Surmalinda (2016),[41]“Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Siswa Pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Ngrejeng Kabupaten Bojonegoro”.Penelitian ini bertujuan untuk diharapakan perekapan nilai yang ada pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Ngrejeng Kabupaten Bojonegoro yang dulunya manual dapat menjadi terkomputerisasi dan kinerja menjadi lebih efisien dan dapat juga membantu kinerja dari pihak instansi tersebut. Adapun Metode yang digunakan dalam sistem informasi nilai siswa ini adalah SDLC (System Development Life Cycle). Yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu: identifikasi, analisis, desain, implementasi, testing, maintenance. Metodologi pengembangan yang digunakan adalah model PIECES. Dimana model PIECES merupakan urutan aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari kinerja, ekonomi, keamanan aplikasi, efesiensi, dan pelayanan.
  4. Tinjauan studi pustaka penelitian Verawati dkk (2015),[42]“Analisis Implementasi Sistem Pengolahan Data Nilai Siswa SD Negeri 2 Katekan”.Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang hasil implementasi sistem pengolahan data nilai siswa di SD Negeri 2 katekan yang telah berjalan selama satu semester. Proses analisis dilakukan menggunakan analisis PIECES dengan membandingkan proses pengolahan nilai sebelum penerapan sistem pengolahan data nilai dengan setelah diterapkannya sistem pengolahan data nilai siswa di SD Negeri 2 Katekan .
  5. Tinjauan studi pustaka penelitian Juhriah (2015),>[43]“Perancangan Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa di SMP Negeri 96 Jakarta Berbasis Web”.Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah bagi staff kurikulum maupun guru didalam mengelolah nilai serta bertujuan agar siswa, guru, walikelas serta user lain yang membutuhkan data nilai maupun data tentang siswa dapat diakses secara cepat dan efisien. Metode penelitian adalah metode grounded (grounded search) yaitu suatu metode penelitian berdasarkan pada fakta dan menggunakan menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori.
  6. Tinjauan studi pustaka penelitian Anulika dkk (2014),>[44]“Design and Implementation of Result Processing System for Public Secondary Schools in Nigeria”.Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pengolahan hasil nilai siswa di sekolah menengah dan memiliki beberapa kelebihan seperti pengurangan biaya pengolahan pengurangan waktu yang dihabiskan dalam menghitung hasil nilai siswa serta lebih fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai jenis pencatatan dan pengolahan data. Peneliti menggunakan dengan menggunakan Adobe Dreamweaver, Integrated Development Environment, untuk menciptakan Graphic User Interface dan menulis kode, MYSQL (My Structured Query Language), sebuah Relational Database Management System (RDBMS) untuk membuat tabel database dan Rumah Pribadi halaman Pre-Processor (PHP), bahasa Scripting untuk berkomunikasi dengan dan memanipulasi database.
  7. Tinjauan studi pustaka penelitian Takramah dkk (2015),[45]“Student Database System for Higher Education: A Case Study at School of Public Health, University of Ghana”.Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menerima proses dan menghasilkan laporan akurat dan setiap pengguna dapat mengakses sistem pada internet dengan fasilitas yang disediakan dan juga dimaksudkan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna, konsisten, dan tepat waktu data serta informasi yang efisien dengan mengubah proses kertas ke bentuk elektronik. Sistem ini dikembangkan menggunakan teknologi seperti PHP, HTML, CSS dan MySQL. PHP, HTML dan CSS digunakan untuk membangun user interface dan database yang dibangun menggunakan MySQL. Sistem ini bebas dari kesalahan dan sangat efisien dan kurang memakan waktu karena perawatan yang diambil untuk mengembangkannya.
  8. Tinjauan studi pustaka penelitian Llanda dkk (2016),[46]“Assist Web- Based Grade Entry and Inquiry System”.Tujuan penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari registrar, instruktur dan siswa yang bisa memempersingkat waktu mereka, usaha dan untuk meningkatkan proses dan aliran dari sistem yang ada.metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu PHP, JavaScript, CSS dan bahasa HTML scripting digunakan untuk sistem awal dan MySQL DBMS digunakan untuk sistem akhir. Sistem ini dikembangkan ditemukan untuk dapat digunakan dalam hal yang efisiensi, mempengaruhi, menolong, kontrol, dan kemampuan belajar.
  9. Tinjauan studi pustaka penelitian Herman dkk (2013),[47] “Grade Query System Using Mobile Devices for Students of the Juarez Autonomous University of Tabasco”.Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan aplikasi agar siswa dapat berkonsultasi nilai dengan perangkat mobile pada Universitas Juarez Autonomous di Tabasco. Metodologi untuk mengembangkan layanan Web menggunakan SOHDM (Hypermedia Design Methodology Based on Object-Oriented Scenario) Metodologi ini melibatkan proses siklus dalam arti bahwa, dalam tahap tertentu kembali ke salah satu tahap sebelumnya dapat dilakukan untuk memperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan yang muncul.
  10. Tinjauan studi pustaka penelitian Irfan (2012),[48]“Assessment of Student Result Information System Design in Vocational High School”. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat mengelola data pribadi karyawan, data pribadi siswa dan data laporan hasil belajar siswa pada setiap semester dan setiap tahun dapat akses dari setiap waktu dan setiap tempat. Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan Model Waterfall. Software pengujian dilakukan melalui pengujian kotak putih dan kotak hitam, serta alpha dan beta melalui pengujian oleh sejumlah ahli dan pengguna. Hasil rancangan akhir menggunakan PHP dan MySQL untuk mengelola data pribadi karyawan, data pribadi siswa, dan laporan siswa hasil data belajar setiap semester dan setiap data tahun.

Maka, dari kesepuluh penelitian tersebut dapat disimpulkanbahwa penelitian ini dengan judul Perancangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web pada SMKN 2 Kab.Tangerang berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya tetapi berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.



BAB III

GAMBARAN UMUM INSTANSI DAN ANALISA SISTEM

Gambaran Umum SMKN 2 Kabupaten Tangerang

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat SMKN 2 Kab Tangerang, lokasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang, visi & misi SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Moto SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Struktur Organisasi SMKN 2 Kabupaen Tangerang, serta Tugas Pokok dan Fungsi yang ada di SMKN 2 Kabupaten Tangerang.

Sejarah Singkat SMKN 2 Kabupaten Tangerang

SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang ditetapkan terhitung tanggal 20 Maret 2003 dan mulai beroperasi pada tahun ajar 2003/2004 serta mengawali kegiatanya dengan membuka dan melaksanakan 2 program keahlian yaitu program keahlian Budidaya Tanaman dan program keahlian Budidaya Ikan.

SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang pada dasarnya merupakan sekolah kejuruan alih fungsi yang awalnya bernama SPP – SPMA Daerah kabupaten Tangerang. Selaras dengan perubahan kebijakan dan undang-undang Otonomi Daerah Sebagaimana dituangkan dalam SK Bupati nomor 422/Kep-90HUK/2003, perihal penetapan SPP – SPMA menjadi SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang. Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS), bidang keahlian/program keahlian yang ada akan dikembangkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan lapangan kerja. Seperti yang telah dibuka tahun 2006/2007 ini bidang keahlian bisnis manajemen dengan program keahlian Akuntansi dan program keahlian Administrasi Perkantoran.

Hingga saat ini Tahun ajaran 2016/2017 SMKN 2 Kab Tangerang telah resmi memiliki 8 bidang kejuruan yaitu : Administrasi Perkantoran (AP), Akuntansi (AK), Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultra (ATPH), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Permesinan (TPM), dan Teknik Ketenaga Listrikan (TKL). Yang mana diharapkan dengan ditambahnya jumlah bidang kejuruan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan tuntutan keahlian yang harus dimiliki oleh setiap orang guna penyesuaian dengan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan baik untuk saat ini maupun disaat masa mendatang.

Lokasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang

SMKN 2 Kabupaten Tangerang Berlokasi di “Jalan Raya Mauk, Sepatan, Km 12, Pisangan Jaya , Tangerang - Banten 15520”.

Capturekk2

Gambar 3.1 SMKN 2 Kabupaten Tangerang

(Sumber : goo.gl/G7VdHT ) (Diakses pada : 08-07-2017)

Visi & Misi SMKN2 Kabupaten Tangerang

  1. Visi SMKN2 Kabupaten Tangerang
    Visi SMKN 2 Kabupaten Tangerang meliputi :

    “Terwujudnya Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang melahirkan manusia yang mampu mengembangkan diri pada kehidupan global selaras dengan peingkatan kualitas lingkungan dan berakhlak mulia”.

  2. Misi SMKN2 Kabupaten Tangerang
    Visi SMKN 2 Kabupaten Tangerang meliputi :
    1. Melaksanakan pembelajaran berstandar industri nasional dan internasional.
    2. Meningkatkan sumber daya yang handal.
    3. Meningkatkan mutu pembelajaran.
    4. Meningkatkan kualitas hubungan dengan masyarakat dan dunia usaha/dunia industry.
    5. Menigkatan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pengembangan diri.
    6. Meningkatkan kegiatan keagamaan.
    7. Menciptakan suasana kerja yang nyaman serasi dan harmonis yang didukung oleh rasa kekeluargaan.

Moto SMKN2 Kabupaten Tangerang


“Diburu karena mutu teratas karena kualitas”.

Struktur Organisasi SMKN2 Kabupaten Tangerang

Sebuah Instansi maupun perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian, agar menghindari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti SMKN 2 Kabupaten Tangerang yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas-tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang

(Sumber : SMKN 2 Kabupaten Tangerang)

Tugas Pokok dan Fungsi SMKN 2 Kabupaten Tangerang

Sama halnya seperti sebuah perusahaan SMKN 2 Kabupaten Tangerang juga memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai protokoler organisasi di SMKN 2 Kabupaten Tangerang, berikut tugas pokok dan fungsi yang ada dalam SMKN 2 Kabupaten Tangerang :

  1. Kepala Sekolah
    Bertanggung jawab kepada : Kepala Dinas Pendidikan, dan Bupati Tugas pokok dan fungsi Kepala Sekolah adalah:
    1. Koordinator tercapainya visi dan misi SMK
    2. Koordinator pelaksanaan administrasi sekolah yang baik dan tertib
    3. Supervisor tenaga pendidik dan kependidikan
    4. Supervisor pelaksanaan hokum
    5. Pencipta iklim kerja yang sehat dan kompetitif
    6. koordinator penggunaan anggaran dan sarana pendidikan
    7. pemeriksa kebenaran lapora – laporan
    8. penentu kebijakan sekolah
    9. koordinator kegiatan unit sekolah
  2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah Tugas pokok dan fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum adalah :
    1. Koordinator penyusunan dan pengembangan kurikulum
    2. Koordinator pembagian tugas jam mengajar dan pembagian wali kelas
    3. Penyusun jadwal pelajaran
    4. Penyusun kalender pendidikan
    5. Melakukan koordinasi dengan WMM dan waka SDM dan menyeleksi calon tenaga pendidik
    6. Koordinator proses belajar mengajar
    7. Membuat daftar pembagian kelas
    8. Koordinator evaluasi semester dan evaluasi tahunan UAS/UN
    9. Penyusunan rambu rambu pengisian raport dan tanggal titimangsa pengisian raport
    10. Supervisor guru
    11. Koordinator penulisan STTB/IJAZAH
  3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah Tugas pokok dan fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan adalah :
    1. Koordinator pembinaan siswa
    2. Koordinator perencaaan dan pelaksanaan kegiatan luar sekolah/Ekstrakulikuler
    3. Pembina kepengurusan OSIS, MPK, Pramuka, Paskibra, PMR, dan Ekstrakulikuler lainya
    4. Pembimbing dan pengawas hubungan siswa dengan siswa sekolah lain melalui organisasi sekolah yang ada
    5. Koordinator kegiatan upacara bendera di sekolah, dan upacara hari besar nasional di luar sekolah
    6. Koordinator perlombaan antar sekolah
    7. Memelihara piala atau piagam siswa di sekolah
    8. Administrator data siswa
  4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana
    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana adalah :
    1. Koordinator pengadaan perlengkapan dan kebutuhan rumah tangga sekolah
    2. Koordinator inventarisasi barang
    3. Pengawas penggunaan sarana
    4. Pengelola unit produksi sekolah bersama ketua kompetensi keahlian
    5. Koordinator pengadaan seragam guru dan pegawai
    6. Koordinator pengadaan seragam siswa
    7. Koordinator kebersihan ruang guru, lab dan bengkel dan halaman sekolah sekitarnya
    8. Koordinator pembangunan dan perbaikan sarana sekolah
  5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Dunia Usaha/Dunia Industri
    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Dunia Usaha/Dunia Industri adalah :
    1. Koordinator pelaksanaan program praktik kerja industri bersama wakasek kurikulum
    2. Koordinator pemetaan DU / DI mitra kerja
    3. Fasilitator instansi terkait
    4. Koordinator sinkronisasi kurikulum bersama wakasek kurikulum
    5. Koordinator peningkatan kuantitas dan kualitas kerjasama dengan institusi pasangan
    6. 12 Pelaksana bimbingan karir / bimbingan kejuruan bersama guru BP
    7. Koordinator perolehan MOU dari dunia industry
    8. penyaluran alumni ke dunia industry
    9. Pemeliharaan hubungan baik dengan DU / DI dan stake holder lainya
    10. Pelaksana lomba kompetensi siswa / LKS bersama wakasek kesiswaan
  6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu
    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu :
    1. Pelaksana sosialisasi SMM kepada seluruh Biro / Bidang dan unit kerja
    2. Koordinator pembuatan dokumentasi ISO / SMM kepada Biro / Bidang dan unit kerja
    3. Pemeriksa hasil pembuatan dokumen ISI / SMM dari Biro / Bidang dan unit kerja
    4. Kooordinator imlementasi dokumen ISO / SMM dalam proses kerja seharihari seluruh unit kerja
    5. Pelaksana tindakan koreksi dan pencegahan terhadap ketidak sesuaian implementasi dokumen ISO / SMM yang dilakukan oleh seluruh unit kerja
    6. Penangggung jawab rapat tinjauan manajemen
    7. Penjamin kontinuitas pelaksanaan ISO / SMM dalam selurih proses kerja secara berkesinambungan
  7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sumber Daya Manusia
    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sumber Daya Manusia adalah :
    1. Menyusun DUK bersama – sama Kepala Tata Usaha
    2. Menyeleksi calon Tenaga Pendidik dan Kependidikan bekerjasama dengan WMM dan Waka Kurikulum
    3. Mengelola guru dan pegawai
    4. Pembuatan uraian tugas guru dan pegawai
    5. Pengajuan pendidikan dan pelatihan guru dan pegawai
    6. Administrasi pegawai
    7. Pemeliharaan Piagam/ Piala yang dimiliki guru
    8. Pemeliharaan papan pengumuman / sarana informasi
  8. Koordinator Bursa Kerja Khusus (KBKK)
    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator Bursa Kerja Khusus (KBKK) adalah :
    1. Mengkoordinir kegiatan bursa kerja sekolah
    2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjasama dengan dunia kerja dan industry
    3. Mengkoordinir pelaksanaan promosi sekolah dan pemasaran tamatan
    4. Mengkoordinir penelusuran tamatan
    5. Bekerjasama dengan waka kesiswaan dan koordinator BP untuk mempersiaapkan siswa menghadapi dunia kerja.
    6. Membuat MOU dengan Industri
  9. Ketua Kompetensi Keahlian
    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Ketua Kompetensi Keahlian adalah :
    1. Menganalisa dan mengembangkan kurikulum kompetensi keahlian keahlian
    2. Mengkoordinir tugas guru dikompetensi keahlian keahlian
    3. Mengevaluasi hasil analisis kurikulum dari masing – masing guru binaannya.
    4. Mengkoordinir dan menata ruang praktik
    5. Membantu semua wakil kepala yang ada kaitan dengan kompetensi keahlian
    6. Melaksanakan dan memelihara hubungan dengan dunia kerja / dudi
    7. Membuat daftar kebutuhan Alat dan Bahan dalam program keahlian
    8. Mengkodinir dan melaporkan tingkat kehadiran guru pada kompetensi keahlian setiap bulan pada WAKA SDM
  10. Guru Bimbingan Konseling
    Bertanggung Jawab Kepada :Wakil Kepala Sekolah Bidang KesiswaanTugas Pokok dan Fungsi Guru Bimbingan Konseling :
    1. Membantu peserta didik dalam mengembangkan kehidupan pribadi, mengembangkan kehidupan sosial,Mengembangkan kemampuan belajar, dan mengembangkan karir
    2. Memberikan pelayanan konseling
    3. Memberikan pelayanan mediasi, yaitu membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
    4. Masuk ruang kelas apabila ada guru yang berhalangan hadir
    5. Melaporkan peserta didik yang bermasalah ke wali kelas.

Masalah yang dihadapi

Berdasasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, system penilaian raport siswa yang ada pada SMKN 2 KAB. TANGERANG yang berjalan saat ini masih bersifat manual, sehingga data-data yang mencakup nilai siswa dapat hilang karena kelainan (human error). Proses pencarian data nilai mahasiswa juga memerlukan cukup banyak waktu dan tenaga sehingga kinerja dari system menjadi kurang efektif dan menyita waktu yang sangat lama. Kurang efektifnya pengolahan nilai masih sering terjadi adanya kesalahan dalam memberikan informasi nilai bagi siswa maupun bagi mali murid. Maka pada perkembangan zaman yang seperti saat ini peniliti mengusulkan suatu system pengolahan dan nilai siswa berbasis web sebagai bentuk perkembangan teknologi. Sehingga kebutuhan system hendaknya :

  1. Perlu adanya system yang terkomputerisasi untuk mengoptimalkan pengolohan data nilai sehingga informasi cepat dan akurat
  2. Merancang sebuah system yang terkomputerisasi untuk mendukun proses kerja.

Analisa kekurangan dan kelebihan sistem yang berjalan

Dalam penelitian system nilai raport siswa SMKN 2 KAB. TANGERANG yang berjalan peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan system tersebut :

  1. 1Kelebihanya yaitu prosedur dan data yang selama ini digunakan telah memenuhi kebutuhan informasi
  2. Kekuranganya yaitu system yang berjalan saat ini belum terkomputerisasi juga kurang efektif dan efisien dimana dalam proses penilaian masih manual, sehingga kurang optimal dan sangat membutuhkan waktu yang lama dalam pencatatan dan pencarian data.

Analisis kebutuhan sistem

Pada system administrasi nilai mahasiswa, membutuhkan ketelitian proses perhitungan dan penulisan data-datanya, maka system yang ada seharusnya dapat menunjang teutama dari peralatan computer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) coputer. Oleh karena itu system computer sangat penting dalam kelancaran pengolahan data, sehingga factor kesalahan manusia dapat diperkecil dan hasil yang dicspsi lebih dioptimal.

Analisis control

Pengawasan pada suatu kegiatan merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksaan dalam suatu kegiatan. Bila pengawasannya baik, maka pelaksanaan dalam suatu kegiatan akan berjalan dengan baik dan juga sesuai dengan apa yang tdi rencanakan sebelumnya. Begitu pula sebaiknya, bila halnya pada proses penilaian siswa, diperlukan pengontrolan agar didalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik sehingga data yang dihasilkan lebih efisien dan relevan dan akurat.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan Saat ini

Tata laksana system yang berjalan menggunakan beberapa diagram diantaranya sebagai berikut :

Use Case Diagram

untuk menganalisis sitem yang berjalan. Pada penelitian ini digunakan program unified modelling language (UML) untuk menggambarkan dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini prosedur digunakan use case diagram sebagai berikut :

Capture4

Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram penilaian raport yang berjalan diatas atau system yang berjalan terdiri dari :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penilaian.
  2. Enam actor yang melakukan kegiatan diantaranya: siswa, guru mata pelajaran, staff kurikulum, wali kelas, kepala sekolah, dan wali murid.
  3. Sembilan use case yang biasa dilakukan aktor–aktor tersebut diantaranya: melakukan ujian, menilai hasil ujian, menerima nilai ujian, merekap nilai ujian, menerima rekapan nilai perkelas, mengarsipkan data nilai perkelas, membuat raport, menandatangani raport , menerima raport.

Analisa Sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam system yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Capture5

Gambar 3.4. Activity Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar diatas atau sesuai system yang berjalan mempunyai terdiri dari:

  1. Terdapat satu initial node, objek yang diawali.
  2. Terdapat 13 action state dari sistem diantaranya: mengerjakan ujian menilai hasil ujian, menyerahkan data nilai ujian, menerima data nilai ujian, merekap data nilai ujian, menerima rekapan nilai perkelas, mengarsipkan data nilai perkelas, membuat laporan raport, menandatangani raport, menerima laporan raport, menandatangani laporan raport, memberikan raport, menerima raport.
  3. Terdapat satu final state, objek yang diakhir.

Analisa Sistem yang berjalan pada sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar system (termasuk pengguna , display, dan sebagainya ) berupa message yang digambarkan terhadap waktu . sequence diagram terdiri dari antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait), Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian langkahlangkah yang dilakukan sebagai respon dari event untuk menghasilkan output tertentu.

Adapun sequence diagram pada sistem nilai di SMKN 2 Kab. Tangerang diantaranya sebagai berikut :

Capture6

Gambar 3.5. Sequence Diagram penilaian raport

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram Penilaian Raport yang sedang berjalan saat ini:

  1. Terdapat 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu guru mata pelajaran, siswa, wali kelas, staff kurikulum, kepala sekolah, dan wali murid.
  2. Terdapat 17 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor -aktor.
  3. Terdapat 4 lifeline mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Pengembangan Sistem

Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model prototype. Model prototype (prototyping model) dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman client mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan client kepada pengembang perangkat lunak. Sering client membayangkan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan, proses, dan keluaran.

Di sisi lain seorang pengembang aplikasi harus menspesifikasi sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis. Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client lebih terbayang dengan apa yang diinginkan. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkan lunak sehingga tampak seperti aplikasi yang sudah jadi. Lalu program prototype ini dievaluasi oleh user sampai ditemukan spesifikasi yang diinginkan user.

Dalam pembuatan sistem rencana anggaran biaya project IT dengan metode pengembangan prototype memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

  1. Analisis kebutuhan
  2. Pembuatan prototype
  3. Evaluasi prototype
  4. Coding sistem
  5. Pengujian sistem
  6. Evaluasi sistem
  7. Penggunaan sistem

Konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi Perangkat Keras / Hardware sebagai berikut:
    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : 20” HP LED LCD
    3. Mouse : Optik
    4. Harddisk : 500 GB HDD
    5. Keyboard : Standart
    6. Printer : hp deskjet 1000
    7. RAM : 2 GB
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak / Software sebagai berikut:
    1. Windows 7 Ultimate
    2. Microsoft Office Word 2007
    3. Microsoft Office Excel 2007
    4. Visual paradigm for UML 6.4 Enterpise Edition
    5. Paint
  3. Hak Akses / Brainware sebagai berikut:
    1. Admin
    2. Walikelas
    3. Kepala sekolah
    4. Siswa/wali murid

Pemecahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Sistem yang sedang berjalan sudah mengunakan komputer, namun penggunaan komputer disini hanya diguanakan untuk penyimpanan saja, yakni dengan menggunakan program computer Ms. Word, Ms. Excel saja, sedangkan untuk proses penginputan nilai masih masih dilakukan,secara manual. Adapun permasalahan yang terdapat pada sistem berjalan ini sebagai berikut :

  1. Penilaian raport yang berjalan saat ini di SMKN 2 Kab.Tangerang adalah adanya 2357 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya.
  2. Dalam hal penyimpanan data-data nilai membutuhkan alat tulis yang banyak terutama buku, dan apabila terjadi kerusakan pada buku tersebut dan tidak ada back up data yang memadai dan bisa menyebabkan hilangnya data–data tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah permasalahan yang dihadapi di SMKN 2 Kab.Tangerang, bahwa dalam penelitian ini akan memberikan alternative sebuah pemecahan masalah yang mendukung dan bisa menjadi referensi bagi SMKN 2 Kab.Tangerang. Adapun alternatif pemecahan masalah, diantaranya :

  1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem penilaian raport yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan menerapkan sistem yang Terkomputerisasi.
  2. Membuat sistem penilaian yang menggunakan program PHP dan MySQL. Sistem baru ini diharapkan dapat mempercepat proses penilaian ulangan umum serta menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut, dibandingkan dengan sistem yang lama. Penulis memilih program PHP dan MySQL karena dengan menggunakan program PHP dan MySQL dapat mempermudah penggunanya dalam menyelesaikan pekerjaan.

User Requitment

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap 1 dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai sistem informasi pengelolaan data nilai berbasis web Berikut tabel elisitasi tahap 1 seperti dibawah ini :

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap 1

Capture7
Capture9

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut hasil pengklasifikasian elisitasi tahap II :

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Capture10
Capture11
Capture12


Keterangan :
M : Mandatory
D : Desirable
I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Tabel 3.4.1.2 Elisitasi Tahap II, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML. Berikut tabel elisitasi tahap III :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III


Keterangan :
T : Technical
L : Low
O : Operational
E : Economic
M : Middle
H : Hight

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dibentuk. Berikut tabel final draft elisitasi :

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses penilaian raport siswa secara konfensional menjadi penilaian raport siswa secara online. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 4.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Prosedur sistem usulan penilaian siswa yaitu sebagai berikut:
  1. Admin
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu beranda
    3. Melakukan akses sistem
    4. Melakukan penginputan data siswa,data nilai,dan data guru
    5. Melihat data nilai ulangan harian, data nilai UTS dan data nilai UAS
    6. Menampilkan laporan
    7. Melakukan logout
  2. Guru
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu beranda
    3. Melakukan akses system
    4. Melakukan penginputan data nilai ulangan harian, data nilai UTS dan data nilai UAS
    5. Melihat data siswa dan data guru
    6. Melakukan logout
  3. Siswa/Wali Murid
    1. Melakukan login system
    2. Menampilkan menu beranda
    3. Melakukan akses system
    4. Melihat data siswa, data guru, data nilai ulangan harian, data nilai UTS dan data nilai UAS
    5. Melakukan logout

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 4.1

4.1. Use Case Diagram Pada Sistem Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:
  1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian raport siswa
  2. Terdapat Tiga aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu admin, walikelas,dan siswa.
  3. Terdapat Tiga use case yang dapat dilakukan aktor tersebur yaitu halaman utama, login, halaman utama admin, halaman utama penilaian raport dan logout.
  4. Terdapat 7 include, yaitu edit data siswa, kelas, pelajaran, nilai,guru, nilaiAdmin dan Laporan.
  5. Terdapat 7 extend, yaitu berupan inputan data

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar 4.2 dan 4.3,4.4.
  1. Activity Diagram Pada Sistem Usulan Admin

    4.2. Activity Diagram Pada Sistem Usulan Admin

    Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram terdiri atas:
    1. Satu initial node, sebagai awal objek.
    2. Terdapat 13 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Satu final node, objek yang diakhiri.
  2. Activty Diagam Pada Sistem Usulan Guru

    4.3. Activty Diagam Pada Sistem Usulan Guru

    Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram terdiri atas:
    1. Satu initial node, sebagai awal objek.
    2. Terdapat 9 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Satu final node, objek yang diakhiri.
  3. Activty Diagam Pada Sistem Usulan Siswa

    4.4. Activty Diagam Pada Sistem Usulan Siswa

    Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram terdiri atas:
    1. Satu initial node, sebagai awal objek.
    2. Terdapat 7 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Satu final node, objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 4.5,4.6. dan 4.7 Sebagai berikut :
  1. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Admin

    Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Admin

    Berdasarkan gambar 4.5 sequence diagram pada sistem admin terdapat:
    1. Sepuluh lifeline antar muka yang saling berinteraksi.
    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
    3. Dua puluh tujuh message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
    4. Satu decision node untuk member keputusan.
  2. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Guru

    Gambar 4.6. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Guru

    Berdasarkan gambar 4.6 sequence diagram pada sistem Guru terdapat:
    1. Empat lifeline antar muka yang saling berinteraksi.
    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
    3. Delapan message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
    4. Satu decision node untuk member keputusan.
  3. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Siswa

    Gambar 4.7. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Siswa

    Berdasarkan gambar 4.7. sequence diagram pada sistem Siswa terdapat:
    1. Empat lifeline antar muka yang saling berinteraksi.
    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
    3. enam message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
    4. Satu decision node untuk member keputusan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data pada sistem usulan penilaian raport siswa SMKN 2 Kab.Tangerang digambarkan dengan menggunakan class diagram. Selain itu, rancangan basis data juga berisi spesifikasi basis data yang dibuat.

Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berikut adalah class diagram sistem usulan SMKN 2 Kab.Tangerang :
Capture27

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Usulan


Keterangan Gambar 4.8. :

  1. Terdapat 7 class yaitu : guru, kelas, kelas_siswa, pelajaran, nilai, user, dan siswa.
  2. Terdapat 8 association, yaitu relasi yang menghubungkan antar class.

Spesifikasi Basis Data

Dalam merancang sebuah sistem informasi yang baik, perlu adanya perancangan database atau basis data. Berikut merupakan rancangan basis data pada sistem usulan SMKN 2 Kab.tangerang:
  1. Data Guru

    Tabel .4.1 Data guru


    Keterangan :
    Nama Tabel : Kode_guru
    Media : Hardisk
    Fungsi : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : Kode_guru
    Panjang Record : 44
    Struktur:Id,Kode_kelas,Kode_siswa,Jurusan.

  2. Data Kelas

    Tabel .4.2. Data kelas


    Keterangan :Kode_kelas
    Media : Hardisk
    Fungsi : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : id
    Panjang Record : 43
    kode_kelas,tahun_ajar,kelas,nama_kelas,kode_guru,status_aktif.

  3. Data kelas siswa

    Tabel 4.3. Data kelas siswa

    Capture30


    Keterangan :
    Nama Tabel : id
    Media : Hardisk
    Fungsi : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : id
    Panjang Record : 44
    Struktur:Id,Kode_kelas,Kode_siswa,Jurusan.

  4. Data Nilai

    Tabel .4.4. Data Nilai


    Keterangan :
    Nama Tabel : Data Nilai
    Media : Hardisk
    Fungsi : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : id
    Panjang Record : 141
    Id,Semester,Kode_pelajaran,Kode_guru,Kode_kelas,Kode_siswa,nilai_tugas1,Nilai_tugas2,Nilai_uts,Nilai_uas,Status_aktif

  5. Data Pelajaran

    Tabel .4.5. Data Pelajaran


    Keterangan :
    Nama Tabel : Data Pelajaran
    Media : Hardisk
    Fungsi : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : Kode_pelajaran
    Panjang Record : 204
    Kode_pelajaran,Nama_pelajaran,Keterangan1.

  6. Data Siswa

    Tabel .4.6. Data Siswa


    Keterangan :
    Nama Tabel : Data Siswa
    Media : Hardisk
    Fungsi : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : Kode_siswa
    Panjang Record : 269
    Kode_Siswa,Nis,Nama_siswa,Kelamin,Agama,Tempat_lahir,Tanggal_lahir,Alamat,No_Telepon,Tahun_angkatan,Status,Username,Password,Gambar

  7. Data User

    Tabel .4.7. Data user

    Capture34


    Keterangan :
    Nama Tabel : Data User
    Media : Hardisk
    Fungsi : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : Data_user
    Panjang Record : 334
    kode_kelas,tahun_ajar,kelas,nama_kelas,kode_guru,status_aktif.

Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel .4.8. Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Capture35

Rancangan Prototype/Tampilan

Rancangan Halaman Utama

Halaman ini berisi slide foto-foto sarana dan prasarana SMKN 2 Kab.Tangerang , serta hal-hal mengenai SMKN 2 Kab.Tamgerang.
Capthure36

Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Halaman Utama

Tampilan Prototype Login Sistem

Tampilan prototype login ini berisi tampilan login yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.
Capture37

Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Login

Tampilan Prototype Home Sistem

Tampilan prototype home ini berisi tampilan tentang informasi umum SMKN 2 Kabupaten Tangerang, tampilan ini adalah tampilan home untuk user mengakses menu menu lainya.
Capture38

Gambar 4.11. Home Sistem

Tampilan Prototype Menu Data Guru Sistem

Tampilan prototype master ini berisi tampilan dari menu untuk mengakses data guru.

Gambar 4.12. Data Guru

Tampilan Prototype Menu Data Siswa Sistem

Tampilan prototype master ini berisi tampilan dari menu untuk mengakses data guru.
Capture40

Gambar 4.13. Data Siswa

Tampilan Prototype Menu Data Pelajaran Sistem

Tampilan prototype master ini berisi tampilan dari menu untuk mengakses data Pelajaran.

Gambar 4.14. Data Pelajaran

Tampilan Prototype Menu Data Kelas Sistem

Tampilan prototype master ini berisi tampilan dari menu untuk mengakses data Kelas.

Gambar 4.15. Data Kelas

Tampilan Prototype Menu Data Admin Sistem

Tampilan prototype master ini berisi tampilan dari menu untuk mengakses data guru.

Gambar 4.16. Data Admin

Tampilan Prototype Menu Data Nilai Sistem

Tampilan prototype master ini berisi tampilan dari menu untuk mengakses data Nilai.

Gambar 4.17. Data Nilai

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Prototype merupakan rancangan visualisasi interface/tampilan pada system yang akan dibangun. Setelah dilakukan desain, rancangan sistem yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini

Tampilan Menu Awal

Tampilan halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum SMKN 2 Kabupaten Tangerang tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

Gambar 4.18. Menu Awal

Tampilan Menu Login

Tampilan login ini berisi tampilan login yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.
Capture46

Gambar 4.19. Data Login

Tampilan Menu Home

Tampilan home ini berisi tampilan tentang informasi Penilaian Penlaian siswa umum SMKN 2 Kabupaten Tangerang, tampilan ini adalah tampilan home untuk user mengakses menu menu lainya.

Gambar 4.20. Tampilan Home

Tampilan Menu Data Siswa

Tampilan menu Data Siswa ini befungsi untuk mengelola data Siswa, baik tambah, ubah, ataupun hapus data.

Gambar 4.21. Data Siswa

Tampilan Menu Data Kelas

Tampilan menu Data Kelas ini befungsi untuk mengelola data Kelas, baik tambah, ubah, ataupun hapus data.

Gambar 4.22. Data Kelas

Tampilan Menu Data Pelajaran

Tampilan menu Data Pelajaran ini befungsi untuk mengelola data Pelajaran,baik tambah, ubah, ataupun hapus data.

Gambar 4.23. Data Pelajaran

Tampilan Menu Data Nilai Siswa

Tampilan menu Data NIlai Siswa ini befungsi untuk mengelola data Nilai Siswa,baik tambah, ubah, ataupun hapus data.

Gambar 4.24. Data Nilai Siswa

Tampilan Menu Data Guru

Tampilan menu Data Guru ini befungsi untuk mengelola data Guru,baik tambah, ubah, ataupun hapus data.

Gambar 4.25. Data Guru

Tampilan Menu Data Admin

Tampilan menu Data Admin ini befungsi untuk mengelola data Admin,baik tambah, ubah, ataupun hapus data.

Gambar 4.26. Data Admin

Tampilan Menu Laporan Data Siswa

Tampilan menu Laporan Siswa ini befungsi untuk melihat hasil dari data siswa dan siap dicetak

Gambar 4.27. Laporan Data Siswa

Tampilan Menu Laporan Data Kelas

Tampilan menu Laporan Data kelas ini befungsi untuk melihat hasil dari data Kelas dan siap dicetak

Gambar 4.28. Laporan Data Kelas

Tampilan Menu Laporan Data Pelajaran

Tampilan menu Laporan Data Pelajaran ini befungsi untuk melihat hasil dari data Pelajaran dan siap dicetak

Gambar 4.29. Laporan Data Pelajaran

Tampilan Menu Laporan Data Nilai Siswa

Tampilan menu Laporan Data Nilai Siswa ini befungsi untuk melihat hasil dari data Nilai Siswa dan siap dicetak

Gambar 4.30. Laporan Data Nilai Siswa

Tampilan Menu Laporan Data Guru

Tampilan menu Laporan Data Guru ini befungsi untuk melihat hasil dari data Guru dan siap dicetak.

Gambar 4.31. Laporan Data Guru

Tampilan Menu Logout

Tampilan prototype menu logout berisi sebuah pesanuntuk tetap ataupun keluar dari sistem.
Capture59

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras Yang Digunakan

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
  1. Processor : AMD A12
  2. Monitor : 15 inch
  3. Ram : 8 Gb
  4. Harddisk : 1 TB

Spesifikasi Perangkat Lunak Yang Digunakan

  1. Windows 10
  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
  3. All in one package : XAMPP
  4. Database Server : MySQL
  5. Web Server : Apache
  6. Microsoft Office 2010
  7. Code Editor : Sublime Text
  8. Web Browser : Google Chrome

Hak Akses

Dalam rancangan sistem kehadiran siswa ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah:
  1. Admin
  2. Guru
  3. Siswa

Pengujian Sistem yang diusulkan

Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuan dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem.

Tabel 4.9. Pengujian Sistem Yang Diusullkan

Implementasi

Time Schedule

Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

Tabel 4.10. Time Schedule

  1. Pembuatan Proposal
    Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan.
  2. Pengumpulan Data
    Pada tahap ini, dilakukan wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung guan penulisan laporan ilmiah maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.
  3. Analisa Sistem
    Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.
  4. Perancangan Sistem
    Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program dan mendesain program sesuai dengan kebutuhan user, pembuatan program berlangsung selama waktu yang ditentukan.
  5. Testing Program
    Pada tahap ini dilakukan Testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetahui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.
  6. Evaluasi Program
    Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum di implementasikan nantinya di SMKN 2 Kabupaten Tangerang, waktu evaluasi berlangsung seama waktu yang ditentukan.
  7. Perbaikan Program
    Setelah melakukan Pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat dalam program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.
  8. Implementasi Program
    Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program SMKN 2 Kabupaten Tangerang implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.
  9. Dokumentasi
    Proses dokumentasi terhadap kegiatan yang, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu mengumpulkan data hingga program di implementasikan pada pihak stakeholder.

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan guna memperhitungkan biaya yang dikeluarkan guna penelitian ini mulai ari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat guna sebagai patokan ataupun catatan agar biaya yang dikeluarkan pun sebading dengan hasil dari peneltian ini. Berikut estimasi biaya dari penelitian ini:

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasi penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sistem penilaian Siswa yang berjalan saat ini di SMKN 2 Kab.Tangerang belum sepenuhnya terkomputerisasi. Mekanisme kerjanya adalah menerima berkas penilaian siswa dari setiap guru mata pelajaran setelah itu dicatat dalam bukukumpulan nilai dan menyalinnya kembali dalam satu buku yang disebut dengan raport. Setelah penyalinan tersebut raport disimpan dan dibagikan kepada setiap wali murid pada waktu penyerahan raport berlangsung. Dalam jangka waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah, siswa diminta untuk mengembalikan raport tersebut kepada guru wali setiap kelas.
  2. Kendala dalam penilaian siswa yang berjalan saat ini di SMKN 2 Kab.Tangerang adalah adanya siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Oleh karena itu perekapan nilai siswa disimpan secara tertulis oleh parah guru.
  3. Dalam perancang sistem informasi penilaian siswa yang diusulkan, menggunakan orientasi objek (Unifi1ed Modeling Language), Pengimplementasinya menggunakan PHP serta database MySQL serta pengujiannya menggunakan Black Box Testing sedangkan tampilan menu programnya terdiri dari menu login, data (siswa,guru,dan admin), nilai ekstra (Tugas1,Tugas2), raport (UTS dan UAS) dan transkip nilai.

Saran

Dalam penerapan sistem yang berjalan, penulis ingin mengemukakan saran-saran agar sistem bisa berjalan dengan baik, diantaranya:

  1. Merancang sistem penilaian Siswa berbasis website agar dapat membantu kinerja guru dalam penginputan nilai serta membantu orangtua siswa dalam memantau nilai putra/i-nya di sekolah.
  2. Dalam penerapan sistem penilaian siswa, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (software dan hardware) maupun sumber daya manusia agar sistem dapat berjalan secara maksimal.
  3. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai perubahan dan perkembangan pada SMKN 2 Kab.Tangerang.

Daftar Pustaka

  1. Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani & Eka Sari Dian. 2016. “Perancangan aplikasi sistem informasi penjualan tiket pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web” : Stmik Amikom Yogyakarta.
  2. Arifin Ahmad, Fenina Adline Twince Tobing & Apriliani.2015. “Aplikasi Akumulasi Biaya Pabrikasi Dengan Metode Proses Studi Kasus PT.Vitra Graha Interia” : Jurnal Sisfotek Global.
  3. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. “Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Jurnal Semnasteknomedia Universitas Amikom Yogyakarta.
  4. 4,0 4,1 Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  5. Iqbal, Abdurohman dan Leni Fitriani. 2016. “Perancangan Website Radar Garut di Perusahaan Wahana Semesta Garut”. Garut: Journal STT Garut. Vol.13 No.1:171-172.
  6. 6,0 6,1 Winarsih, Linda Puji, Fransiska dan Danang Aditya Nugraha. 2015. “Sistem Informasi Pengolahan Raport di SMPK ST Antonius Kalipare Berbasis Web”. Diakses pada Link http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JFTI/article/view/505/272 (9 November 2017).
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer. Jakarta : Rineka Cipta.
  8. Ziliwu, Videl Firmansyah. 2013. “Sistem Informasi Akademik di SMA Negeri 1 Margahayu Bandung Berbasis Client Server”. Bandung: Elib Unikom Universitas Komputer Indonesia Bandung Tahun 2013.
  9. Baswananda, Aji Raino 2014. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. (http://eprints.dinus.ac.id/ , diakses pada tanggal 12 Oktober 2017).
  10. Ramadhan Taufiq, Victor G Utomo.2014.Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android (Studi Kasus STMIK Provisi Semarang:Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi.
  11. Prastomo, Universitas Sam Ratulangi. Vol.3 No.1:2-4. Prastomo, Andi. 2015. "Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi". Jakarta: Journal Lppmunindra Universitas Indraprasta PGRI Tahun 2015.
  12. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. "Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web". Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 No.1:63.
  13. Yunus, Muhammad dan Tri Hartiti Retnowati. 2014. "Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Kelas pada Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri di Kabupaten Lombok Tengah". Yogyakarta: Jurnal Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Vol.2 No.2:173.
  14. Yudha, Surya Indra. 2017. “Implementasi Web Service untuk Pengolahan Nilai Raport Siswa SMK Kesehatan Sadewa”. Yogyakarta: Eprints Akakom Yogyakarta Tahun 2017.
  15. 15,0 15,1 Rohman, Abdul. 2015. “Perbandingan Konsep Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 (Kajian Standar Isi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Jenjang SMP)”. Semarang: Eprints Walisongo Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
  16. Abdullah, Lukmanul Hakim. 2014. “Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen Terhadap Kurikulum 2013”. Jurnal Acamedia.
  17. Triyanto, Wahyu, Bebas Widada dan Sri Hariyati Fitriasih. 2013. “Sistem Informasi Penjadwalan Mengajar dan Pengolahan Nilai Raport Secara Multiuser pada SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali”. Boyolali: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Sinar Nusantara. Vol.1 No.2:42.
  18. Mayasari, Diana. 2014. "Evaluasi Status Gizi dan Prestasi Belajar pada Murid Sekolah Dasar Negeri Samar Kilang Kabupaten Bener Meriah Tahun Pelajaran 2012/2013". Aceh: Jurnal Pesona Dasar FKIP Unsyiah. Vol.2 No.3:52.
  19. Martono, Aris, Al Bahra Ladjamudin dan Mulyati. 2016. "Rancang-Bangun Sistem Data Mart Mutu Nilai Siswa Pada Sekolah Lanjutan Atas (Studi Kasus Sman 2 Kota Tangerang)". Lombok: Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM) Hotel Lombok Raya Mataram.
  20. Arifin, Muh Luqman. 2013. “Upaya Konselor dalam Membimbing Belajar Siswa di Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah”. Blora: Jurnal Bimbingan Konseling Islam STAI Khozinatul Ulum Blora, Jawa Tengah. Vol.4 No.2:204.
  21. 21,0 21,1 Rivai, Dani Ainur, dan Bambang Eka Purnama. 2014. “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web pada SMK Miftahul Huda Ngadirojo”. Surakarta: IJNS APMMI (Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia Surakarta) Vol.3 No.2:20.
  22. Harminingtyas, Rudika. 2014. “Analisis Layanan Website Sebagai Media Promosi, Media Transaksi dan Media Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Brand Image Perusahaan pada Hotel Ciputra di Kota Semarang”. Semarang: Jurnal STIE Semarang. Vol.6 No.3:46-47.
  23. Abass. A.Olalere, Samuel A.Olajide dan Babafemi O.Samuel. 2017. “Development of Web-Based Examination System Using Open Source Programming Model. Nigeria: Turkish Online Journal of Distance Education-Tojde”. Vol.18 No.2:34.
  24. Sharma, Manya. 2015. Webdevelopment Technology-PHP. How It Is Related to Web Development Technology ASP.NET. India: International Journal of Scientific & Technology Research. Vol.4:23.
  25. Admin. 2013. “Pengertian PHP dan Fungsinya dalam Ilmu Komputer”. Diakses pada Link http://pengertiandefinisi.com/pengertian-php-dan-fungsinyadalam- ilmu-komputer/ (6 November 2017).
  26. Matemilayo, Olabisi, Dada, et al. 2017. “Design and Implementation of an Integrated Result Processing System in a Networked Environment”. Nigeria: Biomedical Statistics and Informatics Vol.2 No. 5:133.
  27. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong”. Yogyakarta: Jurnal Bianglala Informatika AMIK BSI Yogyakarta. Vol.3 No.1:29.
  28. Saputra, Ardo. 2014. “Aplikasi Penjualan dan Permintaan Produk Semen untuk Permintaan Distributor pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Lampung”. Lampung: Eprints Politeknik Negeri Sriwijaya.
  29. Nasril & Yanto Adri Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online : Jurnal Lentera ICT.
  30. Rizkidiniah, Fatmah, Muh. Yamin dan Nur Fajriah Muchlis. 2016. “Perancangan dan Implementasi Prototype Sistem GPS (Global Positioning System) dan SMS Gateway pada Pencarian Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino Uno”. Kendari: Jurnal Semantik Universitas Halu Oleo, Kendari Vol.2 No.2:90.
  31. Astuti, Kondar Siahaan Dui dan Joni Devitra. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Iain Sultan Thaha Saifuddin Jambi”. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi. Vol.2 No.2:516.
  32. Retnoningsih, Endang. 2015. “Sistem Informasi Simpanan dan Pembiayaan pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Multazam Kabupaten Tegal”. Tegal: Jurnal IJSE AMIK BSI Tegal.
  33. R Plaza, M. Abu Jihad, 2015. “Sistem Informasi Perpustakaan di SMP Negeri 12 Kotabumi Berbasis Borland Delphi 7". Lampung: Jurnal Informatika STMIK Surya Intan Kotabumi Lampung Utara. Vol.15 No.2:105.
  34. Iansyah Belajar. 2014. “Fungsi UML (Unified Modeling Language) dalam mengembangkan Perangkat Lunak”. Diakses pada Link http://www.iansyahbelajar.com/2016/06/apa-itu-uml-unified-modellinglanguage. html?m=0 (6 November 2017).
  35. 35,0 35,1 35,2 Arief. 2013. “Bangunan Dasar Metedologi UML”. Diakses pada Linkhttp://informatika.web.id/bangunan-dasar-metodologi-uml.htm (9 November 2017).
  36. 36,0 36,1 Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh dan Dr. R. K. Dwivedi. 2015. “A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques". India: International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies, Vinoba Bhave University, Hazaribag, Jharkhand, India. Vol.3:32.
  37. Bhasin, Harsh, Esha Khanna dan Sudha. 2014. “Black Box Testing based on Requirement Analysis and Design Specifications".International Journal of Computer Applications. Vol.87 No.18:36.
  38. Dewi, Meta Amalya, Untung Rahardja dan Siti Rahmawati. 2014, “Penggunaan Ekstention Waktu dalam Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Sebagai Penunjang Pelayanan Iduhelp!”. Tangerang: Jurnal CCIT STMIK Raharja. Vol.1:125.
  39. FaiqohZ.2013."BABIII".DiaksespadaLinkhttps://www.google.co.id/url?q=http://digilib.uinsby.ac.id/10386/6/bab%25203.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiI4MnLhe7XAhUW148KHRg1AxsQFjAJegQIAhAA&usg=AOvVaw03NwIQp6k5xMRJ-o7OVEJb (3 Desember2017).
  40. Nursaid, Berliana Kusuma Riasti dan Bambang Eka Purnama. 2015. “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa pada SMA Negeri 2 Rembang berbasis Web”. Surakarta: IJNS APMMI (Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia Surakarta). Vol.4 No.2.
  41. Surmalinda, Sri. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Siswa pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Ngrejeng Kabupaten Bojonegoro”. Surakarta: Jurnal Informa Politeknik Indonusa Surakarta. Vol. 1 No.3.
  42. Verawati, Ike dan Aullya Rachmawati. 2015. “Analisis Implementasi Sistem Pengolahan Data Nilai Siswa SD Negeri 2 Katekan”. Yogyakarta: Jurnal Semnasteknomedia Universitas Amikom Yogyakarta Vol.3 No.1.
  43. Juhriah, Een. 2015. "Perancangan Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa di Smp Negeri 96 Jakarta Berbasis Web”. Jakarta: Journal Lppmunindra Universitas Indraprasta PGRI Tahun 2015.
  44. Anulika, Ezenma A., Emmanuel Bala dan Choji D. Nyap. 2014. “Design and Implementation of Result Processing System for Public Secondary Schools in Nigeria”. Nigeria: International Journal of Computer and Information Technology Vol.3 No.1.
  45. Takramah, Wisdom Kwami dan Wisdom Kwasi Atiwoto. 2015. “Student Database System for Higher Education: A Case Study at School of Public Health, University of Ghana”. Ghana: American Journal of Software Engineering and Applications Vol.4 No.2
  46. Llanda, Christopher John R., Janelyn A. Ambre dan Excel Philip B. Guiding. 2016. “Assist Web-Based Grade Entry and Inquiry System”. Philipina: Scholars Journal of Engineering and Technology Vol.4 No.4.
  47. Herman, Aguilar M., Hernandez T. Jose, Gomez M. Jorge, dan Contreras M. Andres. 2013. “Grade Query System Using Mobile Devices for Students of the Juarez Autonomous University of Tabasco”. London: Proceeding of the World congress on Engineering Vol.2.
  48. Irfan, Rahmatul. 2012. “Assessment of Student Result Information System Design in Vocational High School”. Yogyakarta : Eprints UNY International Conference on Vacational Education an Training (ICVET).

Contributors

YogiPratamaSaputra