SI1512490417

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN

JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1512490417

NAMA : FRANSISKA DIKA MEGA ROSITA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN

JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1512490417
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN

JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512490417
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(H.Abdul Hamid Arribathi, S.Ag, M.M, iCP)
   
(Bayu Pramono, S.Kom., M.TI)
NID : 13005
   
NID : 14023




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN

JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512490417
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN

JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1512490417
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Juli 2019
Fransiska Dika Mega Rosita
NIM : 1512490417

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Pelayanan keluhan yang diberikan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang ditangani oleh IT Support, laporan keluhan mengenai masalah jaringan atau perangkat diterima melalui telepon atau pegawai dinas datang langsung ke kantor dengan menyertakan perangkat keras. IT Support memanfaatkan Microsoft word sebagai aplikasi untuk menginput data laporan mengenai keluhan jaringan, Sistem yang berjalan dirasa kurang efektif dan dapat menimbulkan kesalahan pada saat penginputan. Oleh karena itu perlu diadakan analisa sistem pelayanan keluhan yang dapat menunjang kinerja, dengan dibuatnya sistem pelayanan keluhan jaringan dan komputer yang terkomputerisasi dapat memudahkan dalam penyampaian keluhan jaringan dan komputer dan penginputan laporan menjadi efektif dan efisien. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara serta studi pustaka dari berbagai penelitian sebelumnya. Metode analisa sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service), sedangkan Pemrograman menggunakan PHP dan MySQL sebagai database. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem pelayanan keluhan dapat mempermudah pegawai dinas dalam menyampaikan keluhan jaringan sehingga IT Support dapat menangani secara cepat serta mendapatkan informasi yang terbaru.

Kata kunci: Keluhan, Pelayanan, dan IT Support.


ABSTRACT


Complaint services provided at the Tangerang Regency Communication and Information Agency were invited by IT Support, complaints about network problems or computer by telephone or official employees came directly to the office using hardware. IT support utilizes Microsoft words to input data about network complaints, the system that runs is considered to be less effective and can cause errors during inputting. Therefore it is necessary to analyze the service system that can support the needs, with the establishment of an approval service system and computerized computers that can provide in the delivery of network and computer complaints and inputting reports produced effectively and efficiently. The method of data collection is done by conducting observations, interviews and literature studies from various previous studies. System analysis methods use UML (Unified Modeling Language) and PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services), while Programming uses PHP and MySQL databases. The conclusion of this study is to present a service system that can help service staff in responding to network complaints so that IT can help get the latest information.

Keywords: Complaints, Services, and IT Support.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak H. Abdul Hamid Arribathi, S.Ag, iCP, MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.TI. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Bangbang Ismail, S.Sos, MAP. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 15 Juli 2019
Fransiska Dika Mega Rosita
NIM : 1512490417

 

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang berjalan dan Sistem Yang Diusulkan
  7. Tabel 4.2 Database Menu Laporan
  8. Tabel 4.3 Database Menu Keluhan
  9. Tabel 4.4 Database Menu Akun
  10. Tabel 4.5 Black box Testing
  11. Tabel 4.6 Schedule Implementasi
  12. Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Pelayanan keluhan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Pelayanan keluhan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Pelayanan keluhan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Pelayanan keluhan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Pelayanan keluhan
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Pelayanan keluhan
  8. Gambar 4.4 Class Diagram Pelayanan keluhan
  9. Gambar 4.5 Tampilan Prototype Menu Login
  10. Gambar 4.6 Tampilan Prototype Menu Registrasi
  11. Gambar 4.7 Tampilan Prototype Menu Beranda
  12. Gambar 4.8 Tampilan Prototype Menu Keluhan
  13. Gambar 4.9 Tampilan Prototype Menu Status
  14. Gambar 4.10 Tampilan Prototype Laporan Petugas
  15. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Laporan
  16. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Pengguna
  17. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Riwayat
  18. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Akun
  19. Gambar 4.15 Tampilan Menu Login
  20. Gambar 4.16 Tampilan Menu Beranda
  21. Gambar 4.17 Tampilan Menu Keluhan
  22. Gambar 4.18 Tampilan Menu Status
  23. Gambar 4.19 Tampilan Menu Pengaturan
  24. Gambar 4.20 Tampilan Menu Laporan Petugas
  25. Gambar 4.21 Tampilan Menu Laporan
  26. Gambar 4.22 Tampilan Menu Pengguna

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan peranan sistem informasi dalam kegiatan memenuhi layanan akan informasi yang akurat, efektif dan efisien juga semakin meningkat. Perkembangan teknologi informasi menciptakan suatu inovasi baru yang memberikan manfaat positif bagi penggunanya.

Pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa atas nama pemerintah ataupun pihak swasta, pada lembaga pemerintahan seperti di Dinas Komunikasi dan Informatika berwenang untuk memberikan pelayanan mengenai sarana dan prasarana layanan informasi.. Laporan mengenai rusaknya jaringan mengakibatkan informasi tidak dapat di-akses atau tidak terbacanya data dalam komputer. Pelayanan keluhan yang ada di dinas selama ini pegawai harus datang langsung ke Dinas Komunikasi dan Informatika atau menggunakan media telepon, sedangkan untuk pembuatan laporan penyelesaian keluhan masih menggunakan sistem berbasis komputer berupa program Microsoft Word, yang dirasa masih belum terkomputerisasi secara sempurna.

Karena itu sangat tepat jika ada sistem pelayanan keluhan jaringan dan komputer yang mendukung seluruh aktivitas dalam manajemen kerja, yang dibuat terkomputerisasi dan mempermudah untuk mengetahui keluhan jaringan dan komputer yang dialami setiap bidang dengan cepat dan segera dapat menugaskan teknisi untuk pergi memperbaiki.

DISKOMINFO (Dinas Komunikasi dan Informatika) adalah lembaga pemerintahan yang bergerak dalam urusan pemerintahan daerah dalam bidang komunikasi dan informatika untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang komunikasi dan informatika. Terdapat beberapa bidang dalam Dinas Komunikasi dan Informatika yaitu bidang Telematika, bidang sekretariat, bidang Informasi dan Komunikasi, dan bidang Telekomunikasi.

Dalam melaksanakan Skripsi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang, peneliti akan memfokuskan pada sistem pengaduan keluhan dan laporan penyelesaian keluhan, supaya dapat dengan mudah di-akses oleh lembaga pemerintahan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengangkat Skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Keluhan Jaringan dan Komputer berbasis Website pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti menarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana prosedur pelayanan keluhan jaringan dan komputer pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang selama ini?
  2. Apa saja kendala–kendala yang ada pada pelayanan keluhan jaringan dan komputer yang berjalan saat ini pada Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Tangerang?
  3. Bagaimana merancang sistem pelayanan keluhan jaringan dan komputer berbasis web pada dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Tangerang untuk mengetahui keluhan yang tejadi pada setiap bidang?

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Agar mempermudah penulisan Skripsi dan juga mendapat penelitian yang terfokus dan terarah, maka perlu dibuat suatu batasan masalah untuk menghindari kekeliruan dan memudahkan pembaca dalam memahami penulisan skripsi ini. Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu proses penyampaian informasi mengenai keluhan dari pegawai, laporan penyelesaian, dan penginputan laporan, agar sistem dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan ini peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Bertujuan untuk mengetahui prosedur pada sistem pelayanan keluhan jaringan dan komputer yang diterapkan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang saat ini.

  2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang terjadi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang supaya dapat memperoleh penanganan secepatnya.

  3. Untuk memperoleh rancangan dari penelitian yang diharapkan dapat memberikan solusi dari masalah dalam sistem pelayanan keluhan jaringan dan komputer guna memperoleh informasi mengenai keluhan jaringan dan komputer pada setiap bidang dan menghasilkan laporan yang akurat.

Manfaat Penelitian

Dalam laporan penelitian ini, peneliti memiliki manfaat penelitian yang ingin didapatkan diantaranya:

  1. Peneliti dapat memberikan informasi tentang proses layanan keluhan yang berjalan selama ini pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang.

  2. Dapat memberikan informasi mengenai kendala yang ada pada sistem layanan keluhan yang berjalan selama ini pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang sehingga nantinya dapat diminimalisir.

  3. Dapat memberikan sebuah sistem baru yang lebih efektif dan efisien dalam layanan keluhan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang peneliti terapkan dalam penelitian ini pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Pada metode ini peneliti melakukan pengamatan terhadap masalah yang ada secara cara langsung terkait pelayanan keluhan jaringan dan komputer saat ini, dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan laporan penyelesaian keluhan jaringan dan komputer.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Suatu metode yang dilakukan untuk memperoleh data-data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada narasumber pada bagian terkait pelayanan keluhan jaringan dan komputer, supaya dapat memahami hal yang akan diteliti.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara. Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang terkait dengan laporan penelitian pada perpustakaan, dan juga mengumpulkan informasi yang didapat melalui internet.

Metode Analisa

Metode Analisa adalah metode yang digunakan untuk melakukan penelitian dalam perancangan sistem yang akan dibuat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service). Metode Pieces adalah metode analisa sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis. Peneliti menggunakan meode PIECES karena untuk mengembangkan sistem layanan keluhan jaringan dan komputer supaya menjadi lebih baik dan terkomputerisasi, menghindari kesalahan dalam penginputan laporan keluhan dan penyelesaian.

Metode Perancangan Sistem

Aplikasi Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Keluhan Jaringan dan Komputer Berbasis Website pada dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang menggunakan beberapa software antara lain:

  1. Visual Paradigm Enterprise Edition for Unified Modeling Language (UML) adalah software yang digunakan untuk membuat model diagram-diagram.

  2. Hypertext Preprocessor (PHP) adalah salah satu bahasa pemrograman yang dipakai dalam membuat program.

  3. XAMPP adalah tool yang mendukung untuk banyak sistem operasi.

  4. MySQL adalah database yang akan digunakan dalam sistem.

  5. Adobe Dreamweaver adalah software yang digunakan untuk men-design sistem yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Dalam penulisan skripsi ini metode pengujian yang digunakan adalah metode black box testing. Metode black box testing adalah pengujian yang dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi uji data berupa pengujian terhadap software. Tujuan dari metode black box testing untuk menemukan kesalahan pada beberapa bagian, berupa fungsi yang salah atau hilang, kesalahan pada interface, kesalahan pada struktur data atau akses database, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi atau pemberian nilai pada variabel.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi penulisan menjadi lima bab yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pendahuluan dimana menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori yang bersumber dari beberapa buku dan literature review berupa pengertian dan penjelasan yang berkaitan dengan penyusunan skripsi.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, penjelasan wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, analisa sistem berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi, yaitu elisistasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini, peneliti menjabarkan sistem yang diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan database, rancangan program, konfigurasi sistem, metode testing, implementasi dan estimasi biaya penyusunan program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, rekomendasi dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi pelayanan keluhan jaringan dan komputer yang dirancang pada Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Rancang Bangun

Pengertian Rancang Bangun

Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ), kata “rancang” merupakan kata dasar dari “merancang” yang berarti mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu) atau merencanakan.

Menurut Pressman yang dikutip oleh Buchari dkk dalam jurnal E-Journal Teknik Informatika Vol. 6 No. 1 (2015)[1], rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan.

Menurut Pressman yang dikutip oleh Taufan dalam jurnal E-Journal Teknik Informatika Vol. 11 No. 1 (2017)[2],“bangun atau pembangunan adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan”.

Menurut Maulani dkk dalam Jurnal ICIT Vol. 4 No. 2 (2018:157)[3],“Rancang bangun adalah menciptakan dan membuat suatu aplikasi ataupun sistem yang belum ada pada suatu instansi atau objek tersebut”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa rancang bangun adalah gambaran dari sistem untuk menciptakan sistem baru atau memperbaharui sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan secara bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[4], Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Menurut Mulyadi (2016:5)[5],“sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut Mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[6],“sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas bersama-sama”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk melaksanakan kegiatan pokok.

Karakterisitik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3)[7], adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen

    Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

  5. Masukkan sistem (input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

  6. Keluaran sistem (output)

    Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.

  7. Pengolah sistem

    Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.

  8. Sasaran sistem

    Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6-7)[7], sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem 11 reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Pengertian Data

Pengertian data ada bermacam-macam, secara umum menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), Data merupakan satuan terkecil yang diwujudkan dalam bentuk simbol angka, simbol huruf, atau simbol gambar yang menggambarkan nilai suatu variabel tertentu sesuai dengan kondisi data di lapangan.

Menurut Lubis (2016:1)[8], data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu.

Menurut Kanal dalam International Journal Vol. 7 (2016:5)[9]mengatakan, data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization (data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

Menurut Ajika Pamungkas (2017:1)[10], data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa data merupakan sekumpulan fakta yang didalamnya berisi tulisan atau gambar untuk melakukan pendekatan bisnis.

Pengertian Informasi

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya.

Menurut Handoko (2016:83)[11], informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[12], informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[4], informasi adalah kumpulan data yang diproses dan diolah menjadi data yang memiliki arti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan dipahami.

Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berguna dan memiliki arti bagi penerimanya.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri yang dikutip oleh Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016 : 10)[13], mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

  1. Informasi harus akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu

    Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutapean (2015 : 12-13)[7], bahwa nilai informasi ditemtukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras : merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya untuk analisis : merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk tempat dan factor control lingkungan : Biaya ini setengah berubah / semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya perubahan : Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari suatu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya operasi : Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam–macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Suryana dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1. (2015:80)[14], informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi masa lalu, adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini, adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen (bersumber dari wikipedia).

Menurut Rahayu dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 (2018:3)[15], sistem infomasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.

Menurut Hutahaean (2015:13)[7], sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Purba (2016:48)[16], Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan elemen saling berinteraksi yang data yang dikelola untuk diproses menjadi suatu bentuk yang dapat dipahami.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017:13)[17], terdapat beberapa komponen sistem informasi:

  1. Blok Masukan (input block) : data yang masuk ke dalam sistem informasi.
  2. Blok Model (model block) : kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang terseimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (output block) : hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang serbaguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (technology block) : alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
  5. Blok Basis Data (database block) : kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.
  6. Blok Kendali (control block) : komponen yang mengendalikan gangguan terhadapat sistem informasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Pengertian Analisa Sistem

Menurut Yahya dalam Jurnal SIMETRIS Vol. 7 No.1 (2016:4)[18], analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin yang dikutip oleh Dani Anggoro dkk dalam Jurnal SENTIKA (2015:2)[19], analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, bagaimana yang bagus dan tidak bagus dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dengan sisem yang baru.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:7)[20], analisa sistem yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah kegiatan untuk mengindentifikasi sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan yang ada supaya dapat memodifikasi sesuai kebutuhan yang diperlukan.

Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso (2016:18)[21], analisa sistem memiliki beberapa prinsip yang dapat dilakukan pada saat penelitian yang terdiri dari:

  1. Mendefinisikan masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (system boundaries), pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem, kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi sistem, sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Pengertian Analisa PIECES

Menurut Priyanto dan Fanji (2017:188)[22], analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat.

Menurut Nurjamiyah dan Arie dalam jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 (2018)[23], PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik.

Menurut Widiati (2016:106)[24], analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa analisa PIECES adalah metode untuk menganalisa sistem dari segi kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan agar memperoleh pokok permasalahan.

Komponen PIECES

Dalam PIECES terdapat enam komponen yang dapat digunakan dalam evaluasi kepuasan pengguna sistem informasi, yaitu:

  1. Performance (Kehandalan) Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:
    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah atau program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
  2. Information (Informasi) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
  3. Economic (Ekonomi) Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
  4. Control (Kendali) Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
  5. Eficiency (Efsiensi) menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan.
    3. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    4. Data diproses secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Service (Pelayanan) Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut:
    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
    4. Sistem tidak mudah digunakan
    5. Sistem tidak fleksibel

Teori Khusus

Pengertian Pelayanan

Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Menurut Wasistiono yang dikutip oleh Jenie dalam jurnal IJSE Vol. 2 No. 1 (2016:45-46)[25], pelayanan adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

Menurut Moenir yang dikutip oleh Satrio dkk dalam jurnal EMBA Vol. 6 No. 3 (2018)[26], pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

Menurut Kotler yang dikutip Lina oleh Jurnal Administrative Reform Vol. 5 No. 2 (2017:71)[27], definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Sesuai dengan judul penelitian yang berkaitan dengan Pelayanan keluhan, peneliti menyimpulkan bahwa pelayanan merupakan tindakan dalam pemberian jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau sekelompok orang guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan orang lain.

Dimensi Pelayanan

Pelayanan minimal memiliki lima dimensi yaitu:

  1. Tangible (Bukti fisik) yakni adanya penampakan berupa fasilitas - fasilitas penunjang, petugas ataupun sarana komunikasi yang menyertai produk tersebut.
  2. Reliability (Keandalan) yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
  3. Responsiveness (Daya Tanggap) yakni keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan yang tanggap.
  4. Assurance (Jaminan) men cakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keraguan.
  5. Emphaty (Empati) yakni meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para konsumen.

Macam-macam Pelayanan

Menurut Moenir terdapat tiga macam pelayanan yaitu:

  1. Layanan secara lisan, dilakukan oleh petugas-petugas di bidang hubungan masyarakat, bidang informasi dan bidang-bidang lain yang tugasnya, memberikan penjelasan dan keterangan kepada siapapun yang memerlukan agar setiap layanan berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
  2. Layanan melalui tulisan merupakan bentuk layanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas, tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi perannya, pada umumnya layanan melalui tulisan cukup efisien bagi layanan jarak jauh karena faktor biaya agar layanan dalam bentuk tulisan dapat memuaskan pihak yang dilayani perlu diperhatikan faktor kecepatan baik dalam pengolahan masalah - masalah maupun proses penyelesaiannya.
  3. Layanan dengan perbuatan, pada umumnya layanan dalam bentuk perbuatan 70 sampai 80% dilakukan oleh petugas tingkat menengah dan bawah, karena itu faktor keahlian dan keterampilan petugas tersebut sangat menentukan terhadap hasil pekerjaan.

Pengertian Keluhan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keluhan berarti apa yang dikeluhkan (keluh kesah). Keluhan merupakan sebuah komunikasi aktif yang bisa menjurus ke dalam sebuah “interaksi“.

Menurut Burhanudin yang dikutip oleh Awan dan Rahmaharati dalam jurnal Perilaku dan Strategi Bisnin Vol. 5 No. 2 (2017:195)[28], komplain atau keluhan adalah tanggapan yang disebabkan oleh ketidakpuasan yang dirasakan seseorang ketika melakukan pembelian.

Menurut Tjiptono yang dikutip oleh Susi dan Selvy dalam jurnal Bisnis Darmajaya Vol. 2 No. 1 (2016)[29], keluhan adalah ungkapan ketidakpuasan atau kekecewaan.

Menurut Fitriani Iskandar dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 3 No. 2 (2017:315)[30], keluhan adalah satu pernyataan atau ungkapan rasa kurang puas terhadap satu produk atau layanan, baik secara lisan maupun tertulis, dari pelanggan internal maupun eksternal.

Sesuai dengan judul penelitian yang berkaitan dengan keluhan terhadap masalah jaringan yang dialami oleh setiap bidang. Peneliti menyimpulkan bahwa keluhan adalah ungkapan ketidakpuasan yang dirasakan seseorang terhadap suatu produk.

Pengertian Jaringan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jaringan berasal dari kata dasar jaring yang berarti mengikat dan menyokong berbagai susunan. Jaringan (network) merupakan sebuah sistem operasi yang terdiri atas sejumlah komputer serta perangkat jaringan lainnya yang bekerja secara bersama - sama untuk mencapai suatu tujuam yang sama.

Menurut Nugroho dalam jurnal SNIT Vol. 1 No. 1 (2015)[31], jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu.

Menurut Daryanto yang dikutip oleh Yuisar dkk dalam jurnal Media Infotama Vol. 11 No. 1 (2015:82)[32], jaringan komputer (computer networks) adalah himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Kata autonomous mengandung pengertian bahwa komputer tersebut kendali atas dirinya sendiri.

Menurut Forouzan yang dikutip oleh Eri Haryanto dalam jurnal Informasi Interaktif Vol. 2 No. 1 (2017:30)[33], jaringan adalah seperangkat devices (biasanya disebut sebagai nodes) yang dihubungkan melalui communication links.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa jaringan merupakan sistem koneksi dengan kabel yang memungkinkan berbagai komputer bekerja bersama – sama untuk mencapai tujuan.

Jenis-jenis Jaringan

Menurut Gilang (2010) Secara umum jaringan dibagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
  2. Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
  3. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
  4. Internet, sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
  5. Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Tujuan Jaringan

  1. Untuk mendapatkan suatu informasi agar tetap tidak ketinggalan dan terbaru
  2. Untuk membantu suatu perusahaan agar karyawannya dapat berkomunikasi dengan karyawan lainya dengan lebih efisien
  3. Untuk membantu dalam melayani rekan kerja secara efektif
  4. Untuk mempercepat suatu proses data sharing (berbagi data)

Pengertian Komputer

Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin Computare yang berarti menghitung (to compute atau reckon). Menurut Musliani dkk dalam jurnal Inovtek Polbeng Vol. 2 No. 1 (2017:41)[34], komputer merupakan salah satu alat bantu manusia yang digunakan untuk proses pengolahan data, baik diinstansi pemerintah, pendidikan, kesehatan, swasta maupun usaha lain.

Menurut Hartono yang dikutip oleh Ibnu dkk dalam jurnal e-Proceeding of Engineering Vol. 5 No. 3 (2018)[35], komputer adalah sebuah mesin yang dapat dikendalikan melalui perintah yang dirancang untuk secara otomatis melakukan serangkaian urutan perhitungan atau proses-proses yang diurutkan secara logis.

Menurut Henrico dalam jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma Vol. 3 No. 1 (2016)[36], komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut menurut seperangkat instruksi yang tersimpan dalam komputer tersebut dan menghasilkan keluaran informasi yang dihasilkan setelah diolah.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa komputer adalah sebuah mesin yang dirancang untuk dapat mengolah data secara otomatis dengan mengikuti perintah.

Jenis-jenis Komputer

Jenis jenis komputer terdapat beberapa macam, untuk membedakannya dapat dibagi berdasarkan klasifikasi komputer. Secara umum klasifikasi komputer terbagi dalam 3 kategori yaitu:

  1. Klasifikasi komputer berdasarkan Prinsip Operasional (Operasional principle).
    1. Komputer Analog, jenis Komputer ini digunakan untuk menerima sinyal analog, berfungsi melakukan pengecekan data yg tidak berbentuk angka, karena data yg didapatkan adalah data yg bersifat gelombang.
    2. Komputer Digital, jenis komputer ini merupakan komputer kebanyakan yg kita kenal. Data yg diterimanya adalah data yg sudah berupa data digital. Sedangkan fungsinya digunakan untuk mengolah data yg bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, huruf, tanda baca dan lain-lain.
    3. Komputer Hybrid, jenis komputer ini adalah penggabungan dari analog dan digital yg memiliki tugas melakukan pengendalian proses dengan konversi sinyal analog ke digital maupun sebaliknya.
  2. Klasifikasi komputer berdasarkan Daya Pengolahan (Processing power).
    1. Mainframe adalah jenis komputer besar yg digunakan memproses data dan aplikasi yang besar. Mainframe digunakan dalam Perusahaan atau Organisasi Besar, menggunakan mainframe untuk aplikasi yang sangat kritis seperti pengolahan data seperti sensus, riset penelitian, keperluan militer atau transaksi finansial.
    2. Mikrokomputer, komputer ini khususnya digunakan untuk single user, biasa disebut juga dengan komputer desktop atau komputer pribadi (personal computer).
  3. Klasifikasi komputer berdasarkan Penggunaan Pribadi (Personal Computer).
    1. Desktop adalah komputer pribadi yang ditujukan digunaan secara umum di satu lokasi serta dirancang untuk diletakkan dan digunakan di atas meja di rumah atau kantor. Periferal periferal Desktop seperti tampilan komputer, CPU, keyboard terpisah satu sama lain dengan ukuran relatif besar.
    2. Laptop, pengoperasiannya mirip dengan desktop, namun keunggulan laptop dapat dibawa kemana saja atau portable serta sudah satu paket dengan keyboard dan mouse.
    3. Netbook, fungsinya sama persis dengan laptop hanya saja yang membedakan adalah spesifikasi dari dari netbook yang lebih kecil serta ukurannya lebih kecil dari laptop.
    4. Komputer server dirancang untuk menyediakan layanan kepada mesin klien dalam jaringan komputer. Mereka memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dan prosesor yang kuat.
    5. Komputer Table adalah jenis komputer bergerak,menggunakan teknologi layar sentuh. Apple iPad didefinisikan sebagai kelas komputer tablet.

Manfaat Komputer

Komputer memliki beberapa manfaat diantaranya:

  1. Memudahkan Pekerjaan, dalam pekerjaan kita yang tentunya perlu menggunakan komputer, akan sangat terbantu sekali dengan adanya komputer ini. Sehingga pekerjaan lebih cepat selesai. Misalnya, untuk membuat dokumen atau untuk menghitung gaji dan sebagainya.
  2. Pengendali/controlling, pada instansi besar seperti perhotelan, pabrik dan perusahaan lainnya, komputer dapat dipakai sebagai sarana untuk mengendalikan satu atau beberapa system seperti pengendali lampu lalu lintas, operasi elevator dan escalator, pengatur kamera CCTV, pengendalian jaringan, control mekanisme pabrik dan lain-lain.
  3. Alat hiburan, dengan komputer kita dapat mengghibur dirikita dengan berbagai fasilitas yang terdapat pada kompute. Misalnya, memutar lagu dan menonton Film atau bermain Game.
  4. Sarana Komunikasi, dengan komputer kita dapat Berbicara atau chating dengan teman atau saudara kita menggunakan webcam atau dapat mengirim email kepada mereka.

Konsep Dasar Website

Pengertian Website

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 1 No. 1 (2017:52)[37], website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.

Menurut Abdullah (2015:1)[38], web dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet.

Menurut Triyono dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 (2018:23)[39], website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa website merupakan situs berupa halaman – halaman yang berisi informasi text, gambar, video, audio, animasi yang bersifat dinamis dan saling terkait.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Menurut Waspodo dkk dalam jurnal Sistem Informasi Vol. 8 No. 2 (2015)[40], UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek.

Menurut Vani dalam International Research Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213)[41], The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system. (UML adalah bahasa untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat, mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak yang intensif).

Menurut Mulyani (2017:48)[42], Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan pengertian dari Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk membangun perangkat lunak atau berorientasi dengan objek.

Bangunan Dasar UML

Untuk memahami UML, kita membutuhkan model konseptual dari ”bahasa” ini. Metodologi UML menggunakan 3 bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang dikembangkan, yaitu:

  1. Benda (Things)
  2. Relasi (Relationship)
  3. Diagrams

Setiap bangunan dasar dapat diterapkan sepanjang tahap pengembangan sistem. Ketiga jenis bangunan dapat digunakan secara saling melengkapi satu sama lain.

Tipe-tipe Diagram UML

  1. Usecase Diagram

    Menurut Sukma Kharisma Vol. 12 No. 35 (2017:4)[43], Usecase diagram menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem.

  2. Activity Diagram

    Menurut Maimunah dalam Jurnal CERITA Vol. 1 No.2 (2016:26)[44], Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Mulyani (2017: 249)[42], Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah usecase.

  4. Class Diagram

    Menurut Mulyani (2017: 249)[42], Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka.

Konsep Dasar Database

Pengertian Database

Menurut Prasetyo (2015:22)[45], database adalah tempat media penyimpanan data kita dalam membuat sebuah program yang berisikan table, field, dan record yang diselimuti namaya DBMS (database Management System).

Menurut Ladjamudin yang dikutip oleh Canggih dalam jurnal INFORMA Vol. 1 No. 2 (2015:10)[46], database merupakan sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.

Menurut Indrajani (2015:70)[47], basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Bedasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang terkomputerisasi yang berisikan tabel, fields, dan record.

Jenis Database yang digunakan

  1. MySQL

    Menurut Albar dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No.2 (2017:254)[48], MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database serta menjalankan fungsi sebagai pengolah data.

  2. XAMPP

    Menurut bulla dkk dalam International Journal od Engineering Science and Computing (2017:12632)[49],XAMPP is a free and open source cross-platfrom web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming Languages (XAMPP adalah web server platform cross-platfrom gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl).

  3. PHP

    Menurut Enterprise (2017:1)[50], mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Menurut Rahayu dkk dalam CCIT Jurnal Vol.9 No.1 (2015: 53)[51], PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

  4. Webserver

    Menurut Fathyansyah yang dikutip oleh Prayitno dalam Jurnal IJSE Vol. 1 No.1 (2015:2)[52], pengertian web server adalah server web (web server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atau berkas–berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Pengertian Adobe Dreamweaver

Menurut Damar dkk dalam jurnal Geodesi Vol. 4 No. 1 (2015)[53], Adobe dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran adobe sistem yang dulu dikenal sebagai macromedia dreamweaver keluaran macromedia.

Menurut Imam dkk dalam jurnal Dinamika Teknik Vol. 9 No. 1 (2015)[54], Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh macromedia.

Menurut Ardhini dalam jurnal Manajemen Informatika Vol. 4 No. 2 (2015)[55], Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesign web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa Adobe Dreamweaver adalah sebuah program editor untuk membuat atau mengelola halaman web.

Konsep Dasar Testing

Pengertian Testing

Menurut Martono dalam Jurnal Sistem Komputer Vol. 5 No. 1 (2015:26)[56], mengatakan bahwa Testing merupakan tahap pengujian dari rototype yang sudah dihasilkan.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CSRID Vol 8, No 1 (2016)[57], testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi.

Menurut Mustaqbal dalam Jurnal JITTER Vol. 1 No. 3 (2015:1)[58], Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa testing adalah proses pengujian dari program yang ada untuk menemukan kesalahan.

Jenis-jenis pengujian Testing

Ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak menurut khan dalam Mustaqbal dkk (2015:30)[58], antara lain:

  1. Pengujian White Box merupan pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan menggunakan struktur control dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian kedalam beberapa kasus pengujian.
  2. Pengujian Black Box Testing adalah salah satu cara pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Konsep Dasar Elisitasi

Pengertian Elisitasi

Menurut Sudaryono (2015:183)[59], elisitasi kebutuhan (requirement elicitation) adalah proses untuk menemukan atau mendapatkan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lainnya yang berhubungan dengan sistem yang akan dikembangkan.

Menurut Iqbal Hanafri dkk dalam jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1 (2017:7)[60], elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Sofiana dalam Jurnal Informatika Universitas Pamulang Vol. 2 No. 1 (2017:2)[61], elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu rancangan sistem berdasarkan sistem baru atau sistem yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan stakeholder.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tahapan-tahapan, sebagai berikut:

  1. Tahap I

    Berisi seluruh hasil rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Berisi hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disetujui oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Ialah requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti desirable. Ialah requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunkan dalam pembentukan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti inessential. ialah requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III

    Berisi hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option yaitu:

    1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L)  : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi adalah hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Punaji (2016: 117)[62], Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau peneliti, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.

Tujuan dari Studi Pustaka (Literature Review)

  1. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik atau bidang penelitian
  2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminology
  3. Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pelayanan keluhan ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu metode penelitian yang akan dilakukan, bentuk literature review sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, Septiyan, dan Bayu Setiawan[63]tahun 2016 yang berjudul Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Rsia Selaras. Proses pelayanan masih bersifat manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pendaftaran pasien baru, pembuatan ID card pasien, pencarian data pasien yang sudah terdaftar, data riwayat pasien, laporan data pasien dan data- data obat yang berada di apotik, maka di rancang lah sistem informasi pelayanan pasien berbasis DBMS. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk merancang aplikasi ini adalah Visual Basic 6.0 sedangkan peneliti merancang menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Hidayat Ibrahim dan Idria Maita[64] tahun 2017 yang berjudul Sistem Informasi Pelayanan Publik Berbasis Web Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kampar. Prosedur yang berjalan saat ini masyarakat harus membuat proposal, meminta persetujuan pemerintah daerah setempat untuk malakukan permohonan perbaikan, kemudian proposal dikirimkan kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Kampar yang selanjutnya akan diproses oleh bagian Sekretariat Dinas Bina Marga yang menangani pembangunan jalan dan jembatan. Maka dibuatlah Sistem informasi pelayanan publik berbasis web yang mampu membantu menghubungkan masyarakat dengan pemerintahan. Sistem ini memiliki 3 aktor yaitu masyarakat, admin, dan Kepala Dinas Bina Marga, sedangkan peneliti dalam merancang sistem ini membuat 4 actor yaitu Pegawai dinas, admin, IT Support, dan Kepala bidang Telematika.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Suryana, M. Devi Adiansyah, dan Imami Fatimatun[65] tahun 2016 yang berjudul Perancangan Aplikasi Mobile Sistem Informasi “Kiform” Berbasis Android Untuk Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Publik Terhadap Masyarakat Pada Kelurahan Sukasari. Penelitan ini dilakukan karena kegiatan pelayanan yang ada di kelurahan Sukasari masih manual sehingga terjadi penumpukan tugas di bagian administrasi kelurahan yang menyebabkan terjadinya kelambatan pelayanan terhadap masyarakat. Karena itu dibuat aplikasi mobile sistem aplikasi pelayanan publik kiform, Kiform merupakan sistem aplikasi mobile berbasis android yang dirancang untuk memudahkan akses informasi di kelurahan Sukasari. Analisa masalah berdasarkan observasi dan wawancara, sedangkan peneliti dalam menganalisa sistem usulan dari observasi, wawancara, dan studi pustaka.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Jenie Sundari[66] tahun 2016 yang berjudul Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas Berbasis Web. Dengan dibuatnya aplikasi sistem informasi eservice ini sangat bermanfaat dalam media informasi sebagai bentuk perkembangan teknologi, informasi, dan menjadi solusi alternatif dari pemecahan masalah dalam pengolahan data registrasi dan pengambilan nomor antrian pasien. Dalam perancangan sistem ini menggunakan diagram ERD sedangkan peneliti menggunakan diagram UML.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Reza Andita, Paramidita Nurul, Panji Rachmatullah, Satria Akbar, Shinta Permata, dan Siti Mulyaningsih[67] tahun 2016 yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Obat di Apotek Generik. Dibuatnya Sistem Pelayanan Obat untuk mengetahui apakah stoknya masih ada. Jadi, customer tidak akan sia-sia kesana karena obat yang diinginkan habis Sistem ini dapat memberikan kemudahan dalam melihat informasi obat yang ingin dicari serta stok obat itu sendiri. Pada pembuatan sistem ini menggunakan 2 metode yaitu metode wawancara dan kuesioner, sedangkan peneliti menggunakan 3 metode yaitu metode pengumpulan data, metode analisa, dan metode perancangan sistem.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Aang Alim Murtopo[68] tahun 2017 yang berjudul Sistem Informasi Pelayanan Tagihan Rekening Dan Pengaduan Pelanggan Berbasis SMS Gateway Di PDAM Kota Tegal. Penelitian ini dilakukan untuk mengirimkan informasi kepada pelanggan terutama tentang tagihan rekening pemakaian air agar pelanggan dapat menerima informasi tepat waktu dan tidak terlambat dalam membayar tagihan. Informasi tersebut dikirim secara otomatis oleh PDAM lewat layanan SMS gateway, selain itu layanan SMS sebagai pelayanan pengaduan (komplain) tanpa harus datang langsung kekantor PDAM. Untuk merancang sistem ini menggunakan diagram ERD sedangkan peneliti menggunakan diagram UML.
  7. Penelitian ini dilakukan oleh Bayu Waspodo, Ahmad Nurul Fajar, dan Noor Hadi Prayitno[69] tahun 2015 yang berjudul Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Sistem ini menjadi solusi bagi pihak pelayanan perizinan dalam melakukan pendaftaran, pemeriksaan dan penerbitan izin karena proses pelayanan perizinan sudah saling terhubung antar masing-masing bagian kerja. Masyarakat dengan mudah bisa mengetahui informasi tata cara pembuatan permohonan IMB dan IPPT, bisa melakukan pendaftaran IMB atau IPPT secara online, serta pemohon izin bisa memantau status permohonan IMB atau IPPT melalui website. Sistem ini memiliki 9 actor yaitu pemohon, petugas informasi, bendahara, bagian pendaftaran, kasubid, kabid , bagian pengendalian pengawasan, SMS gateaway, bagian penomoran penyerahan, sedangkan peneliti dalam merancang sistem ini membuat 4 actor yaitu Pegawai dinas, admin, IT Support, dan Kepala bidang Telematika.
  8. Penelitian ini dilakukan oleh Nofyat, Adelina Ibrahim, dan Arisandy Ambarita[70] tahun 2018 yang berjudul Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan Air Berbasis Website Pada PDAM Kota Ternate. Penelitian ini dilakukan untuk mempermudah pelanggan dalam mengadukan keluhan air di manapun dan kapanpun tanpa harus datang ke kantor PDAM Kota Ternate, pelanggan dapat melakukan registrasi di sistem secara otomatis yang terkoneksi dengan id pelanggan yang sudah terdaftar sebagai pelanggan sebelumnya. Metode penelitian berupa observasi dan wawancara, analisa sistem menggunakan flowchart, sedangkan peneliti melakukan metode penelitian berupa observasi, wawancara dan studi pustaka, analisa sistem menggunakan UML.
  9. Penelitian ini dilakukan oleh I Gede Totok Suryawan, I Putu Susila Handika[71] tahun 2018 yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pengaduan Layanan Akademik Stmik Stikom Indonesia. Sistem pengaduan layanan akademik ini memfasilitasi pengguna untuk menyampaikan keluhan-keluhan terhadap setiap layanan yang disediakan. Keamanan data-data pengaduan dapat dijaga dengan baik dengan adanya fasilitas enkripsi dan deskripsi. Diagram use case, diagram activity yang digunakan dalam perancangan sistem ini, sedangkan peneliti membuat diagram usecase, diagram activity, sequence diagram, dan class diagram.
  10. Penelitian ini dilakukan oleh Cahya Firmansyah dan Cucu Tohir S[72] tahun 2018 yang berjudul Sistem Layanan Pengaduan Masyarakat Lingkup Desa Gunungtanjung Berbasis Web Dan Sms Gateway Dengan Metode Antrian Fifo. Penelitian ini dilakukan untuk menerima pengaduan dari masyarakat sehingga masyarakat hanya mengirim pesan singkat melalui handphone dan aplikasi akan menerima pengaduan masyarakat tersebut, setiap pengaduan yang masuk akan ditampilkan pada website secara publik. Sistem layanan pengaduan masyarakat ini menggunakan metode antrian FIFO (First In First Out) , jadi yang pertama memberikan pengaduan maka yang pertama pula yang ditangani. Dalam perancangan sistem ini menggunakan diagram ERD sedangkan peneliti menggunakan diagram UML.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Dinas Komunikasi dan Informatika

Sejarah Singkat

Tahun 1996 berdiri lembaga pemerintahan bernama Kantor Pengelola Data Elektronik atau biasa disingkat KPDE. Ruang lingkup kerja ini lebih banyak mengelola data–data massal seperti data kepegawaian (SimPeg) masih menggunakan sistem operasi Unix dengan menggunakan sistem manajemen database Informix. dan Sistem KTP berbasis DOS dengan menggunakan bahasa pemrograman clipper. Sistem KTP ini sudah diaplikasikan ke-36 kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang. Sistem KTP ini digunakan sampai adanya sistem e-KTP. Kantor Pengelola Data Elektronik ini terus berkembang sampai dengan tahun 2004.

Seiring dengan perkembangan organisasi tahun 2004 KPDE berubah nama menjadi Bagian Pengelola Teknologi Informasi (BPTI). BPTI ini bertugas mengelola aplikasi–aplikasi seperti Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SimBaDa), Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah. Aplikasi SimBaDa ini berubah nama menjadi Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan (Simkap). Sejak Tahun 2015 hingga sekarang BPTI kemudian berubah nama menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika, dalam Dinas Komunikasi dan Informatika terdapat 4 bidang yaitu bidang Telematika, bidang Informasi dan Komunikasi, bidang Telekomunikasi, dan bidang LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik).

Dinas Komunikasi dan Informatika adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang menyelenggarakan pelayanan di bidang Komunikasi dan Informatika. Dinas Komunikasi dan Informatika dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Komunikasi dan Informatika sesuai dengan kewenangan dan kebijakan Pemerintah Daerah. Dinas Komunikasi dan Informatika bertempat di Gedung Bupati Lt. 1, 2, 3 dan 5, Jl. H. Somawinata Nomor 1 Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika

  1. Visi

    Mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang maju, inovatif dan berwawasan teknologi Informatika menuju Tangerang Gemilang.

  2. Misi
    1. Meningkatkan transparansi aparatur Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui teknologi informasi
    2. Meningkatkan sumber daya aparatur dalam rangka profesionalisme aparatur yang berdasarkan teknologi informatika.
    3. Meningkatkan partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap kebutuhan teknologi informatika.
    4. Meningkatkan dan mengembangkan teknologi informatika untuk melayani masyarakat Kabupaten Tangerang.
    5. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur, memenuhi kebutuhan operasional dinas, meningkatkan kualitas laporan keuangan dan perencanaan dinas.

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Tugas dan Fungsi

Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, statistik, dan persandian yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas menyelenggarakan fungsi:

  1. Perumusan kebijakan bidang komunikasi dan informatika, statistik, dan persandian.
  2. Pelaksanaan kebijakan bidang komunikasi dan informatika, statistik, dan persandian.
  3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya.
  4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
  5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
  1. Kepala Dinas

    Tugas kepala dinas sebagai berikut:

    1. Merumuskan program kerja Dinas dalam rangka mendukung melaksanakan fungsi Dinas dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan.
    2. Mengkoordinasikan dengan instansi/lembaga lain terkait di bidang komunikasi dan informatika untuk mendukung fungsi Dinas.
    3. Membina pegawai di lingkungan Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.
    4. Mengarahkan pelaksanaan program kerja Dinas.
    5. Menyelenggarakan program kerja Dinas.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas, dan
    7. Melaporkan pelaksanaan hasil program kerja.
  2. Sekretariat

    Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas. Sekretaris Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam bidang perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian Dinas.

    Tugas sekretaris dinas sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian Dinas.
    2. Membagi tugas program yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian.
    3. Memberi petunjuk program yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian.
    4. Mengatur program kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian.
    5. Mengevaluasi kegiatan program yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian, dan
    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Fungsi sekretaris dinas sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan yang berkaitan dengan kesekertariatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
    2. Penyiapan rencana dan program kerja sekretariat mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
    3. Penyiapan pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretraiatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
    4. Pengawasan kinerja pegawai dan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sekretariat Dinas.
    5. Penyiapan bimbingan dan pembinaan kepada bawahannya dilingkup kesekretraiatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
    6. Penyiapan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
    7. Pengelolaan administrasi dinas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
    8. Pelaksanaan fasilitasi Pengelola Informasi dan Dokumen (PID).
  3. Subbagian Perencanaan

    Kepala Subbagian Perencanaan mempunyai rincian tugas:

    1. Merencanakan kegiatan bidang perencanaan dinas.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
    4. Menyusun usulan, perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan dinas.
    5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan terkait subbagian perencaaan.
    6. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan egovernment.
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi: Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Intansi Pemerintah, Fasilitasi Perencanaan, eReporting, Riviu Penyerapan Anggaran, Data Pembangunan SKPD, dan
    8. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  4. Subbagian Keuangan

    Kepala Subbagian Keuangan mempunyai rincian tugas:

    1. Merencanakan kegiatan keuangan dinas.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan keuangan Dinas meliputi: Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS- Bendaharawan, LS-Pihak Ketiga dan Ganti Uang Nihil, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Subbag Keuangan meliputi: Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS- Bendaharawan, LS-Pihak Ketiga dan Ganti Uang Nihil, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
    4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan keuangan
    5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan meliputi: Neraca, Laporan Realisasi (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) dan cash opname.
    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  5. Subbagian Umum dan Kepegawaian

    Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas:

    1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian umum dan kepegawaian.
    2. Membimbing pelaksanaan Kegiatan Umum meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas dan stock.
    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan Kepegawaian meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas dan stock.
    4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi : Mutasi, Kenaikan Pangkat, Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Tertentu, Kenaikan Gaji Berkala, Data Pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, Bezetting Pegawai, Kesejahteraan Pegawai, Pembinaan Disiplin Pegawai, Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dan Pensiun Pegawai.
    5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, Inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas dan Stock Opname.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tugas umum dan kepegawaian
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian umum dan kepegawaian; dan
    8. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  6. Bidang Telematika

    Tugas Kepala Bidang Telematika sebagai berikut:

    1. Merumuskan program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    2. Membagi tugas program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    3. Memberi petunjuk program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi
    4. Mengatur program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    5. Mengevaluasi kegiatan program dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan di bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Fungsi Kepala Bidang Telematika sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang telematika.
    2. Penyiapan rencana dan program kegiatan bidang telematika.
    3. Penyiapan Pengendalian dan pengawasan Bidang Pengawasan kegiatan bidang telematika.
    4. Penyiapan Bimbingan teknis pelaksanaan program kegiatan Bidang telematika.
    5. Pengelolaan administrasi Bidang Pengelolaan administrasi Bidang telematika.
  7. Seksi Pengembangan Infrastruktur Telematika

    Tugas Kepala Seksi Pengembangan Infrastruktur Telematika sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    4. Merencanakan pengembangan infrastruktur telematika di lingkungan Pemerintah Daerah.
    5. Melaksanakan pengembangan infrastruktur telematika di lingkungan Pemerintah Daerah.
    6. Melaksanakan pemeliharaan infastruktur telematika di lingkungan Pemerintah Daerah.
    7. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait di bidang pengembangan infrastruktur telematika di Daerah.
    8. Melaksanakan perencanakan dan pemeliharaan pengembangan sistem keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait di bidang sistem keamanan informasi.
    10. Menyusun dan melaksanakan rencana pemulihan bencana keamanan informasi (information security disaster recovery plan) dan sistem pencadangan data (backup data system).
    11. Melaksanakan standardisasi, fasilitasi dan bimbingan teknis jaringan telekomunikasi, perangkat keras, perangkat lunak dan keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    12. Melaksanakan audit teknologi informasi dan komunikasi mencakup jaringan telekomunikasi, perangkat keras, perangkat lunak dan keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    13. Melaksanakan pengkajian dan implementasi legal software atau open source software di lingkungan Pemerintah Daerah.
    14. Melaksanakan penyusunan topologi, tata kelola dan pemanfaatan sumber daya jaringan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    15. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    16. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika, dan
    17. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  8. Seksi Pengolahan Data Elektronik dan Statistik

    Tugas kepala Seksi Pengolahan Data Elektronik dan Statistik sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi pengolahan data elektronik dan statistic.
    2. Merencanakan kegiatan seksi pengolahan data elektronik dan statistic.
    3. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi pengolahan data elektronik di lingkungan Pemerintah Daerah.
    4. Melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data elektronik didaerah.
    5. Melaksanakan fasilitasi kompilasi data sistem informasi didaerah.
    6. Melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-Government di lingkungan Pemerintah Daerah.
    7. Melaksanakan integrasi keluaran sistem informasi manajemen seluruh Perangkat Daerah untuk kebutuhan informasi eksekutif dan bahan kebijakan Pemerintah Daerah.
    8. Melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi, serta analisis sistem informasi dan aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan e-business di daerah.
    9. Melaksanakan koordinasi internal mapun eksternal dalam pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik daerah.
    10. Melaksanakan analisis statistik sektoral daerah.
    11. Melaksanakan standardisasi, fasilitasi dan bimbingan teknis pengolahan data elektronik, website, sistem informasi dan data statistik di lingkungan Pemerintah Daerah.
    12. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang pengolahan data elektronik dan statistik sektoral.
    13. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bidang pengolahan data elektronik dan statistik sektoral.
    14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  9. Seksi Perencanaan Teknologi dan Komunikasi

    Tugas Kepala Seksi Perencanaan Teknologi Informasi dan Komunikas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    2. Membimbing dan membagi tugas pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    3. Melaksanakan penyusunan rencana induk teknologi informasi dan komunikasi Pemerintah Daerah.
    4. Merencanakan pengembangan dan integrasi sistem informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    5. Melaksanakan survei dan menganalisis kebutuhan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan e-Government di lingkungan Pemerintah Daerah.
    7. Mengkoordinir perencanaan teknologi informasi dan komunikasi antar Perangkat Daerah.
    8. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis perencanaan teknologi informasi dan komunikasi antar Perangkat Daerah.
    9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi, dan
    11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  10. Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

    Tugas Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    2. Membagi tugas program bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    3. Memberi petunjuk program bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    4. Mengatur program bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    5. Menyelenggarakan fasilitasi dan pelayanan informasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
    6. Melaksanakan kerja sama dan koordinasi dengan instansi atau lembaga atau unit kerja lain terkait pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
    7. Menyelenggarakan fasilitasi registrasi dan verifikasi pengguna Sistem Pengadaan Secara Elektronik.
    8. Menyelenggarakan edukasi, sosialiasi, bimbingan teknis dan pelatihan penggunaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
    9. Menyelenggarakan fungsi administrator pengadaan secara elektronik sebagai administrator tertinggi sistem informasi layanan pengadaan secara elektronik.
    10. Mengevaluasi kegiatan program bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan di bidang kepada Kepala Dinas.
    11. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Fungsi Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    2. Penyiapan rencana dan program bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    3. Penyiapan Pengendalian kegiatan bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    4. Penyiapan Bimbingan kegiatan bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
    5. Pengelolaan administrasi kegiatan bidang pengembangan sistem dan layanan pengadaan secara elektronik.
  11. Seksi Pengembangan Layanan LPSE

    Tugas Kepala Seksi Pengembangan Layanan LPSE sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan pengembangan layanan LPSE.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi bidang pengembangan layanan LPSE.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi bidang pengembangan layanan LPSE.
    4. Melaksanakan penjelasan atas berbagai hal menyangkut layanan pengadaan secara elektronik kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Pembuat Komitmen, dan penyedia/rekanan/vendor, baik langsung melalui telepon maupun e-mail dan tanya jawab diwebsite khusus.
    5. Melaksanakan fungsi administrator dalam sistem pengadaan secara elektronik.
    6. Melaksanakan pelatihan dan sosialiasi layanan pengadaan secara elektronik kepada Panitia Pengadaan Barang atau Jasa, Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia atau Rekanan atau Vendor serta pihak-pihak terkait yang dianggap perlu.
    7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan layanan LPSE.
    8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan layanan LPSE, dan
    9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  12. Seksi Pengembangan Sistem LPSE

    Tugas kepala Seksi Pengembangan Sistem LPSE sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi pengembangan sistem LPSE.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan sistem LPSE.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan sistem LPSE.
    4. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penerapan sistem pengadaan secara elektronik.
    5. Melaksanakan pendayagunaan dan dukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk sistem pengadaan secara elektronik.
    6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga atau unit kerja terkait pemeliharaan keamanan jaringan komputer, aplikasi server, pemeliharaan database dan pemeliharaan aplikasi layanan pengadaan barang secara elektronik serta monitoring server.
    7. Melaksanakan fungsi administrator dalam sistem pengadaan secara elektronik.
    8. Menyelesaikan permasalahan terkait dengan fungsi sistem aplikasi dan perangkat teknis untuk menjamin keandalan maupun ketersediaan layanan.
    9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan sistem LPSE.
    10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan sistem LPSE, dan
    11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  13. Bidang Telekomunikasi

    Tugas Kepala Bidang Telekomunikasi sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang layanan telekomunikasi dan persandian serta pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    2. Membagi tugas program bidang layanan telekomunikasi dan persandian serta pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    3. Memberi petunjuk program bidang layanan telekomunikasi dan persandian serta pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    4. Mengatur program bidang layanan telekomunikasi dan persandian serta pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    5. Menyiapkan dan mengusulkan pemberian rekomendasi perijinan bidang telekomunikasi kewenangan Pemerintah Daerah.
    6. Mengkoordinir pengawasan dan pengendalian bidang telekomunikasi kewenangan Pemerintah Daerah.
    7. Mengevaluasi kegiatan program bidang layanan telekomunikasi dan persandian serta pengawasan dan pengendalian telekomunikasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan di bidang kepada Kepala Dinas.
    8. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Fungsi Kepala Bidang Telekomunikasi sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang telekomunikasi.
    2. Penyiapan rencana dan program bidang layanan telekomunikasi.
    3. Penyiapan Pengendalian kegiatan bidang layanan telekomunikasi.
    4. Penyiapan Bimbingan kegiatan bidang layanan telekomunikasi.
    5. Pengelolaan administrasi kegiatan bidang layanan telekomunikasi telekomunikasi;
  14. Seksi Layanan Telekomunikasi dan Persandian

    Tugas Kepala Seksi Layanan Telekomunikasi dan Persandian sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi layanan telekomunikasi dan persandian.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi layanan telekomunikasi dan persandian.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi layanan telekomunikasi dan persandian.
    4. Melaksanakan pemprosesan pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan penyelenggaraan jaringan tetap local wireline (end to end) di Daerah, perijinan mendirikan bangunan menara telekomunikasi, perijinan galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi lintas Kecamatan atau jalan Kabupaten (STU Kabupaten).
    5. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kegiatan dan pendataan RAPI dan ORARI, teknis terhadap penempatan Radio Base Station (RBS), pengembangan kemitraan media radio dan televisi di daerah.
    6. Melaksanakan pendataan penyelenggaraan radio swasta, lembaga penyiaran publik lokal (LPPL), stasiun televisi, radio komunitas, serta pendataan dan bimbingan teknis bagi agen usaha jasa telekomunikasi di daerah.
    7. Melaksanakan pembinaan usaha jasa telekomunikasi di daerah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan pemerintah.
    8. Menyusun peraturan teknis tata kelola dan pengawasan persandian untuk pengamanan informasi yang meliputi pengelola informasi berklasifikasi, pengelolaan sumber daya sandi, pengelolaan perangkat lunak persandian, pengelolaan perangkat keras persandian dan pengelola jaringan komunikasi sandi.
    9. Mengelola informasi berklasifikasi melalui pengklasifikasian dan pengamanan informasi milik Pemerintah Daerah.
    10. Melaksanakan pengiriman, penyimpanan, pemanfaatan dan penghancuran informasi berklasifikasi.
    11. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga atau unit kerja terkait pengembangan sumber daya manusia dan perangkat persandian.
    12. Melaksanakan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP), Sistem Pengendalian Intern (SPI).
    13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi layanan telekomunikasi dan persandian.
    14. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi layanan telekomunikasi dan persandian, dan
    15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  15. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Telekomunikasi

    Tugas Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Telekomunikasi sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    4. Merencanakan sistem pengawasan dan pengendalian bidang telekomunikasi kewenangan Pemerintah Daerah secara terpadu, efektif dan efisien berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
    5. Membentuk tim pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi, gelaran jaringan telekomunikasi dan galian kabel telekomunikasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.
    6. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan Penertiban terhadap pelanggaran atas ketentuan standarisasi pos dan telekomunikasi, menara telekomunikasi, gelaran jaringan telekomunikasi dan galian kabel telekomunikasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.
    7. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga atau unit kerja terkait pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi, gelaran jaringan telekomunikasi dan galian kabel telekomunikasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.
    8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga atau unit kerja terkait pengawasan dan pengendalian usaha jasa telekomunikasi di Daerah.
    9. Melaksanakan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP), Sistem Pengendalian Intern (SPI).
    10. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang Seksi pengawasan dan pengendalian telekomunikasi.
    11. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bidang pengawasan dan pengendalian telekomunikasi, dan
    12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  16. Bidang Informasi dan Komunikasi

    Tugas Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang bidang informasi publik, pemberitaan dan informasi media serta publikasi dan dokumentasi.
    2. Membagi tugas program bidang informasi publik, pemberitaan dan informasi media serta publikasi dan dokumentasi.
    3. Memberi petunjuk program bidang informasi publik, pemberitaan dan informasi media serta publikasi dan dokumentasi.
    4. Mengatur program bidang informasi publik, pemberitaan dan informasi media serta publikasi dan dokumentasi.
    5. Melaksanakan program diseminasi informasi dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
    6. Melaksanakan koordinasi kegiatan kehumasan Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah, kemitraan media informasi guna mendukung program kerja Pemerintah Daerah.
    7. Mengevaluasi kegiatan program bidang informasi publik, pemberitaan dan informasi media serta publikasi dan dokumentasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan di bidang kepada Kepala Dinas.
    8. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Fungsi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang informasi dan komunikasi.
    2. Penyiapan rencana dan program bidang informasi dan komunikasi.
    3. Penyiapan Pengendalian kegiatan bidang informasi dan komunikasi.
    4. Penyiapan Bimbingan pengendalian kegiatan bidang informasi dan komunikasi.
    5. Pengelolaan administrasi kegiatan kegiatan bidang informasi dan komunikasi.
  17. Seksi Informasi Publik

    Tugas Kepala Seksi Informasi Publik sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan Seksi Informasi publik.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Informasi publik.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Informasi publik.
    4. Melaksanakan tata usaha kelembagaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
    5. Melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dan koordinasi terhadap Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pembantu di tingkat Perangkat Daerah baik secara teknis dan kelembagaan.
    6. Melaksanakan perencanaan pembangunan dan pengembangan Document Management System untuk kebutuhan pengelolaan informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi.
    7. Memfasilitasi sengketa informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    8. Melaksanakan standardisasi, fasilitasi, dan bimbingan teknis bagi kelembagaan, pelaksana pelayanan informasi dan media informasi publik di lingkungan Pemerintah Daerah.
    9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan informasi publik;
    10. membuat laporan pelaksanaan kegiatan informasi publik, dan
    11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  18. Seksi Pemberitaan dan Informasi Media

    Tugas Seksi Pemberitaan dan Informasi Media sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan bidang Seksi pemberitaan dan informasi media.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan membimbing pelaksanaan kegiatan bidang Seksi pemberitaan dan informasi media.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan bidang Seksi pemberitaan dan informasi media.
    4. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Perangkat Daerah serta Media Massa terkait media penyampaian program pembangunan Pemerintah Daerah.
    5. Melaksanakan kegiatan press gathering media, kunjungan kerja wartawan (pres tour) dalam rangka pemberian informasi mengenai program pembangunan Pemerintah Daerah.
    6. Menyelenggarakan jumpa pers (press conference) dalam rangka pemberian informasi mengenai kebijakan Pemerintah Daerah, terkait dinamika pemerintahan dan kehidupan masyarakat serta opini publik di Daerah yang berpengaruh terhadap kebijakan Pemerintah Daerah.
    7. Memfasilitasi pers dalam mendapatkan informasi pembangunan dan peliputan serta ruangan pers (press room).
    8. Melaksanakan evaluasi dan klasifikasi berita media massa baik cetak, online dan elektronik.
    9. Menyusun buku profil Pemerintah Daerah, buku proyeksi pembangunan Daerah, buku agenda kerja, kalender, stiker dan/atau cendera mata lainnya hasil perancangan grafis yang ditetapkan dinas.
    10. Melaksanakan penerbitan dan pengelolaan media informasi Pemerintah Daerah baik cetak dan elektronik.
    11. Melaksanakan hak jawab terkait pengaduan masyarakat melalui media cetak atau elektronik
    12. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi pemberitaan dan informasi media;
    13. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi pemberitaan dan informasi media, dan
    14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  19. Seksi Publikasi dan Dokumentasi

    Tugas kepala Seksi Publikasi dan Dokumentasi sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi publikasi dan dokumentasi.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi publikasi dan dokumentasi
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi publikasi dan dokumentasi.
    4. Melaksanakan publikasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Daerah melalui mobil penerangan, tatap muka, media tradisional dan media baru serta pameran.
    5. Melaksanakan diseminasi informasi program pembangunan daerah melalui media tatap muka, elektronik, cetak dan pedesaan.
    6. Melaksanakan perekaman video dan pemotretan liputan kegiatan kedinasan Bupati/Wakil Bupati dan kegiatan resmi Pemerintah Daerah.
    7. Menyampaikan informasi kegiatan pembangunan dalam bentuk penanyangan iklan Pemerintah Daerah melalui media cetak, eletronik, radio dan media online.
    8. Melaksanakan perancangan grafis media publikasi Pemerintah Daerah sesuai kaidah dengan memperhatikan keterbacaan pesan yang dipublikasikan.
    9. Melaksanakan standardisasi perancangan grafis media publikasi Pemerintah Daerah di lingkungan Perangkat Daerah.
    10. Menyampaikan dan mendokumentasikan program dan kegiatan penyebaran informasi melalui media ruang (spanduk, baligo, bando, billboard, leaflet, dan gambar dinding atau jenis lainnya).
    11. Membuat film documenter dan visualisasi kegiatan Pemerintah Daerah.
    12. Melaksanakan kegiatan dan perlombaan yang mendorong partisipasi masyarakat dalam publikasi pembangunan Pemerintah Daerah.
    13. Melaksanakan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Derah terkait publikasi dan dokumentasi pembangunan daerah.
    14. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi publikasi dan dokumentasi.
    15. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi publikasi dan dokumentasi, dan
    16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur sistem pelayanan jaringan yang berjalan saat ini pada dinas Komunikasi dan Informatika antara lain:

  1. Pegawai datang ke dinas Komunikasi dan Informatika bidang Telematika.
  2. Setelah itu, pegawai mengajukan keluhan jaringan atau komputer seperti absen tidak terinput, komputer yang tidak terkoneksi, Wifi yang eror, fingerprint, VPN, dan lain sebagainya kepada bagian IT Support.
  3. IT Support memproses keluhan jaringan atau komputer yang diajukan.
  4. IT Support menanggapi keluhan tentang jaringan.
  5. IT Support mengkonfirmasi keluhan jaringan sudah ditangani.
  6. IT Support membuat laporan kemudian diserahkan kepada kepala bidang.

Rancangan Prosedur yang Sedang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, peneliti menggunakan program Unified Modelling Language (UML), yaitu:

Usecase Diagram

Usecase diagram sistem yang berjalan saat ini pada proses pelayanan keluhan jaringan dan komputer dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Usecase Diagram Pelayanan keluhan jaringan dan komputer

Berdasarkan skema diagram di atas, maka penjelasannya peneliti uraikan di dalam skenario berikut ini:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu: It support, pegawai, dan kepala bidang telematika.
  3. 4 (empat) usecase yang dilakukan oleh actor
    1. Nama Usecase : keluhan

      Actor : Pegawai

      Skenario :

      Pada usecase proses ini pegawai datang ke Dinas Komunikasi dan Informatika bagian Telematika, bertemu dengan IT Support lalu mengajukan keluhan.

    2. Nama Usecase : tanggapan terhadap keluhan

      Actor : IT Support dan Pegawai

      Skenario :

      Pada usecase proses ini setelah pegawai mengajukan keluhan kepada IT Support, keluhan akan ditanggapi oleh IT Support dan pegawai bisa menjawab tanggapan.

    3. Nama Usecase : Konfirmasi keluhan

      Actor : IT Support dan Pegawai

      Skenario :

      Pada usecase proses ini IT Support membuat laporan pengaduan keluhan dan membuat penyelesaiannya, kemudian menyerahkan laporan tersebut kepada Kepala bidang Telematika.

    4. Nama Usecase : Laporan keluhan

      Actor : IT support dan Kepala bidang Telematika

      Skenario :

      Pada usecase proses ini IT Support membuat laporan pengaduan keluhan dan membuat penyelesaiannya, kemudian menyerahkan laporan tersebut kepada Kepala bidang Telematika.

Activity Diagram

Activity diagram merupakan bentuk diagram yang memodelkan sebuah alur kerja, proses dan urutan suatu aktifitas pada suatu proses. Activity diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada sistem Pelayanan keluhan jaringan dan komputer pada dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 Activity Diagram Pelayanan keluhan jaringan dan komputer

Berdasarkan skema diagram di atas, maka penjelasannya peneliti uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

  1. Terdapat 3 (tiga) swimlane yaitu: Pegawai, IT Support, dan Kepala bidang Telematika
  2. Terdapat 1 (satu) initial node dimana objek pertama dimulai
  3. Terdapat 10 (sepuluh) action yang menunjukkan semua aliran kegiatan, yaitu: menyampaikan keluhan, menerima keluhan, menangani keluhan, memberikan tanggapan keluhan, menerima tanggapan terhadap keluhan, melakukan konfirmasi terhadap keluhan, menerima konfirmasi keluhan, membuat laporan keluhan, memberikan hasil laporan, dan menerima hasil laporan
  4. Terdapat 1 (satu) final node yang merupakan aktivitas akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

Sequence Diagram

Sequence diagram sistem yang berjalan saat ini pada Pelayanan keluhan jaringan dan komputer di Dinas Komunikasi dan Informatika dapat dilihat pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pelayanan keluhan jaringan dan komputer

Berdasarkan skema diagram di atas, maka penjelasannya peneliti uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

  1. Terdapat 3 aktor yaitu: Pegawai, IT Support, dan Kepala bidang Telematika
  2. Terdapat 4 Lifeline Procedure yaitu: keluhan, tanggapan, konfirmasi, dan laporan
  3. 11 Message.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa Sistem

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, peneliti menggunakan metode analisa PIECES yaitu Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economy), Pengendalian (Control), Efisiensi (Eficiency) dan Pelayanan (Service).

Tabel 3.1 Analisa PIECES

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Pada analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran berdasarkan pada Prosedur Sistem yang berjalan.

  1. Analisa Masukan

    Analisa masukan merupakan penjelasan dari masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem yang ada, berupa :

    Nama Masukan : keluhan.

    Fungsi : untuk mengetahui keluhan.

    Sumber : pegawai.

    Media : kertas.

    Frekuensi : setiap ada yang mengajukan keluhan.

    Format : lampiran.

    Keterangan : berisi keluhan yang diajukan oleh pegawai.

  2. Analisa Proses

    Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

    Nama Modul : pengecekan keluhan.

    Masukan : data keluhan.

    Keluaran : laporan keluhan.

    Ringkasan Proses : pada proses ini IT Support melakukan pengecekan pada jaringan atau komputer dan menanganinya.

  3. Analisa Keluaran

    Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

    Nama Keluaran : laporan keluhan.

    Fungsi : sebagai informasi data laporan keluhan beserta penyelesaiannya.

    Media : kertas.

    Rangkap : 2 rangkap

    Distribusi : 1 rangkap untuk arsip dan 1 rangkap untuk kepala bidang.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

Adapun perangkat keras / hardware yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung kinerja dalam sistem pelayanan keluhan jaringan pada dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang :

a. Processor : Intel® Core™ i3-2120 CPU @ 3.30GHz

b. Komputer : Lenovo

c. Mouse : Logitech

d. Keyboard : Lenovo

e. RAM : 2GB

f. Printer : Epson dan Hp

Spesifikasi Sofware

Adapun perangkat lunak / software yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung kinerja pada bagian Pelayanan keluhan jaringan diantaranya:

a. Microsoft Word

Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan dan mengolah Sistem Pelayanan keluhan jaringan, yang memiliki hak akses diantaranya:

a. User (IT Support dan kepala bidang)

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

    Dalam hal permasalahan yang dihadapi seperti yang telah dibahas dalam BAB 1 yaitu :

    1. Pegawai datang langsung ketempat melaporkan keluhan diterima menyebabkan teknisi kerepotan sehingga kurang maksimalnya penyelesaian keluhan.
    2. Pengiputan laporan keluhan masih menggunakan microsoft word, laporan keluhan dan penyelesaiannya diinput oleh teknisi setiap harinya.
    3. Laporan keluhan beserta penyelesaiannya dan bukti gambar dicetak setaip akhir bulan untuk diperiksa oleh kepala bidang.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Dalam menanggapi beberapa bentuk analisa permasalahan yang ada di dalam sistem yang sudah berjalan, peneliti bermaksud memberikan alternatif pemecahan masalah, diantaranya :

    1. Untuk memaksimalkan layanan keluhan yang diberikan dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang, maka dibuatnya sistem pelayanan keluhan jaringan dan komputer supaya pegawai yang memiliki keluhan tidak perlu datang ke kantor
    2. Penginputan Laporan data keluhan jaringan oleh IT Support bisa dilakukan disistem yang telah dibuat, jadi setelah IT Support menangani keluhan bisa segera menginput penyelesaiannya.
    3. Sistem tersebut akan memiliki 4 user, termasuk kepala bidang yang akan bisa mengecek laporan setiap harinya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan, dan pengembangannya.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang, maka diketahui bahwa sistem yang ada masih belum terkomputerisasi secara sempurna atau kurang optimal. Selanjutnya akan dibahas tahap dalam perancangan sistem yang akan diusulkan untuk memenuhi kebutuhan yang belum ada pada sistem sebelumnya.

Dalam perancangan sistem yang diusulkan ini peneliti menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pegawai
    1. Pegawai melakukan Registrasi
    2. Pegawai melakukan log in
    3. Pegawai dapat melihat keluhan–keluhan beserta bidang
    4. Pegawai dapat menginput keluhan yang terjadi pada bidangnya
    5. Pegawai dapat melihat status dari keluhan yang diajukan
    6. Pegawai dapat menghapus keluhan yang diajukan
    7. Pegawai dapat merubah data diri
    8. Pegawai dapat melakukan log out.
  2. Admin
    1. Admin melakukan log in
    2. Admin mengubah status keluhan
    3. Admin dapat menghapus keluhan masuk
    4. Admin menginput petugas
    5. Admin dapat melihat daftar pengguna
    6. Admin dapat mengubah status pengguna
    7. Admin dapat merubah data diri
    8. Admin dapat melihat laporan harian IT Support
    9. Admin dapat melihat laporan keseluruhan
    10. Admin dapat mencetak laporan
    11. Admin dapat melakukan log out.
  3. It Support
    1. It support melakukan log in
    2. It support dapat melihat keluhan yang ditugaskan
    3. It support menangani keluhan
    4. It support menginput laporan penyelesaian
    5. It support dapat melihat riwayat keluhan yang telah ditangani
    6. It support dapat melakukan log out.
  4. Kepala bidang Telematika
    1. Kepala bidang melakukan log in
    2. Kepala bidang dapat melihat keluhan yang masuk
    3. Kepala bidang dapat menginput petugas
    4. Kepala bidang dapat melihat laporan
    5. Kepala bidang dapat melihat daftar pengguna
    6. Kepala bidang dapat mengubah status pengguna
    7. Kepala bidang dapat melakukan log out.

Usecase Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Usecase Diagram yang diusulkan

Berdasarkan skema diagram pelayanan keluhan jaringan dan komputer di atas, maka dapat dijelaskan skenario yang terjadi sebagai berikut :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh rancangan sistem yang diusulkan.
  2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu: pegawai, admin, it support, dan kepala bidang.
  3. 13 (tiga belas) usecase yang dilakukan aktor, yaitu: Log in, Beranda, Keluhan, Keluhan sementara, Keluhan lainnya, Status, Laporan petugas, Laporan, Akun, Pengaturan, Pengguna, Riwayat, Log out.
  4. 7 (tujuh) extend yang terdapat pada menu Beranda, yaitu: keluhan, status, laporan petugas, laporan, akun, pengguna, riwayat.
  5. 2 (dua) extend yang terdapat pada menu Keluhan, yaitu: keluhan sementara, keluhan lainnya.
  6. 4 (empat) extend yang terdapat pada menu Keluhan Sementara, yaitu: add, view, edit, delete.
  7. 4 (empat) extend yang terdapat pada menu Keluhan Lainnya, yaitu: add, view, edit, delete.
  8. 2 (dua) extend yang terdapat pada menu Status, yaitu: view, delete.
  9. 3 (tiga) extend yang terdapat pada menu Laporan Petugas, yaitu: view, search, print.
  10. 4 (empat) extend yang terdapat pada menu Laporan, yaitu: add, view, edit, delete.
  11. 2 (dua) extend yang terdapat pada menu Pengaturan, yaitu: view, edit.
  12. 4 (empat) extend yang terdapat pada menu Pengguna, yaitu: search, view, edit, delete.
  13. 2 (dua) extend yang terdapat pada menu Riwayat, yaitu: view, search.
  14. 1 (satu) include yang terdapat pada menu Akun, yaitu: pengaturan.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan skema diagram pelayanan keluhan jaringan dan komputer di atas, maka dapat dijelaskan skenario yang terjadi sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang mengawali.
  2. 37 (tiga puluh tujuh) action state yang berawal dari log in, kemudian masuk ke menu beranda, kemudian menginput keluhan pada menu keluhan selanjutnya mengubah status dan menginput nama petugas pada menu keluhan sementara, kemudian menginput laporan penyelesaian pada menu keluhan, setelah itu mengecek laporan pada menu laporan petugas, kemudian laporan pada menu laporan dicetak setiap bulannya, kemudian melakukan log out.
  3. 1 (satu) decision note sebagai suatu tindakan yang harus diambil pada kondisi tertentu.
  4. 1 (satu) activity final node sebagai objek yang mengakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan

Berdasarkan skema diagram pelayanan keluhan jaringan dan komputer di atas, maka dapat dijelaskan skenario yang terjadi sebagai berikut :

  1. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu pegawai, admin, it support, kepala bidang telematika.
  2. 10 (sepuluh) lifeline yaitu log in, beranda, keluhan, status, laporan petugas, laporan, pengguna, akun, riwayat, dan log out.
  3. 66 (tujuh puluh) message yang berawal dari tampilan log in dengan menginput username dan password jika gagal atau salah maka harus menginput username dan password kembali dan jika berhasil akan masuk ke menu beranda, kemudian pegawai dapat menginput keluhan pada menu keluhan, mengecek status pada menu status, selanjutnya admin dapat mengubah status dan menginput pegawai yang menangani, kemudian it support menangani keluhan lalu menginput laporan penyelesaian pada menu keluhan, kemudian admin mengecek laporan harian IT Support di menu laporan pegawai, kemudian admin mencetak laporan setiap bulan pada menu laporan.
  4. 4 (empat) self message.

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan skema diagram di atas, maka dapat dijelaskan skenario yang terjadi sebagai berikut :

  1. 3 (tiga) class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi.
  2. 2 (dua) association, hubungan antara objek satu dengan objek lain yang mempunyai nilai.

Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk sistem informasi pelayanan keluhan jaringan dan komputer adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan data yang dianggap telah normal. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Nama File : tbl_penyelesaian

    Media : Hard disk

    Primary Key : id_penyelesaian

    Panjang Record : 13

    Tabel 4.2 Database Menu Laporan

  2. Nama File : tbl_keluhan_sementara

    Media : Hard disk

    Primary Key : no_ticket

    Panjang Record : 128

    Tabel 4.3 Database Menu Keluhan

  3. Nama File : tbl_user

    Media : Hard disk

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 125

Tabel 4.4 Database Menu Akun

Rancangan Program

Berikut merupakan rancangan tampilan layar dari Sistem Informasi Pelayanan Keluhan Jaringan dan Komputer pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang

  1. Tampilan Prototype menu log in

    Gambar 4.5 Tampilan Prototype menu log in

    Menu ini untuk menampilkan tampilan utama untuk memasukkan username dan password.

  2. Tampilan Prototype menu registrasi

    Gambar 4.6 Tampilan Prototype menu registrasi

    Menu ini menampilkan form untuk membuat akun sebagai pengguna baru.

  3. Tampilan Prototype menu beranda

    Gambar 4.7 Tampilan Prototype menu beranda

    Menu ini menampilkan diagram keluhan yang diajukan.

  4. Tampilan Prototype menu keluhan

    Gambar 4.8 Tampilan Prototype menu keluhan

    Menu keluhan untuk mengajukan keluhan dengan mengisi form keluhan.

  5. Tampilan Prototype menu Status

    Gambar 4.9 Tampilan Prototype menu Status

    Menu status untuk menampilkan status dari keluhan yang diajukan.

  6. Tampilan Prototype menu Laporan Petugas

    Gambar 4.10 Tampilan Prototype menu Laporan Petugas

    Menu laporan petugas untuk menampilkan laporan harian yang telah dibuat 'IT Support'.

  7. Tampilan Prototype menu Laporan

    Gambar 4.11 Tampilan Prototype menu Laporan

    Menu laporan untuk menampilkan laporan keseluruhan 'IT Support' setiap bulan.

  8. Tampilan Prototype menu Pengguna

    Gambar 4.12 Tampilan Prototype menu Pengguna

    Menu pengguna untuk menampilkan daftar pengguna akun dan levelnya.

  9. Tampilan Prototype menu Riwayat

    Gambar 4.13 Tampilan Prototype menu Riwayat

    Menu riwayat berisikan keluhan yang telah diselesaikan 'IT Support'.

  10. Tampilan Prototype menu Akun

    Gambar 4.14 Tampilan Prototype menu Akun

Menu ini berisikan data diri pengguna akun.

Tampilan Program

  1. Tampilan menu Log in

    Gambar 4.15 Tampilan menu Log in

    Menu ini menampilkan tampilan utama untuk memasukkan username dan password.

  2. Tampilan menu Beranda

    Gambar 4.16 Tampilan menu Beranda

    Menu ini menampilkan diagram keluhan yang diajukan.

  3. Tampilan menu Keluhan

    Gambar 4.17 Tampilan menu keluhan

    Menu ini untuk menampilkan form pengajuan keluhan dan keluhan masuk

  4. Tampilan menu Status

    Gambar 4.18 Tampilan menu Status

    Menu ini menampilkan status dari keluhan yang diajukan.

  5. Tampilan menu Pengaturan

    Gambar 4.19 Tampilan menu Pengaturan

    Menu pengaturan untuk mengubah data diri pengguna.

  6. Tampilan menu Laporan Petugas

    Gambar 4.20 Tampilan laporan Petugas

    Menu ini untuk menampilkan laporan penyelesaian harian yang dibuat IT Support.

  7. Tampilan menu Laporan

    Gambar 4.21 Tampilan menu Laporan

    Menu laporan menampilkan laporan bulanan petugas.

  8. Tampilan menu Pengguna

    Gambar 4.22 Tampilan menu Pengguna

Menu pengguna untuk menampilkan daftar akun yang terdaftar.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang ada. Konfigurasi sistem yang dibutuhkan yaitu :

  1. Processor :  Intel® Core™ i3-2120 CPU @ 3.30GHz
  2. Komputer : Lenovo
  3. Mouse : Logitech
  4. Keyboard : Lenovo
  5. RAM : 2GB
  6. Printer : Epson dan Hp

Spesifikasi Sofware

Perangkat lunak yang diusulkan dalam sistem, adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Windows 10
  2. Microsoft Office 2016
  3. Google Chrome
  4. Xampp
  5. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition
  6. MySQL

Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

  1. Kepala bidang Telematika
  2. Admin
  3. Pegawai
  4. It Support

Black box Testing

Metode ini digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan:

Tabel 4.5 Black box Testing

Schedule Implementasi dan Estimasi Biaya

Schedule Implementasi

Tahapan ini adalah perencanaan terhadap waktu yang diperlukan dan digunakan oleh peneliti dalam proses penelitian. Sistem yang direncanakan ini dibentuk dalam tabel schedule sebagai berikut :

Tabel 4.6 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.7 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Dari analisa pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, pelayanan masih belum terkomputerisasi dengan sempurna dimana para pegawai datang ke kantor untuk menyampaikan keluhan, sehingga pelayanan tersebut dirasa masih kurang efektif. Penginputan laporan masih menggunakan Microsoft Word.
  2. Kendala–kendala dalam layanan keluhan pada dinas saat ini adalah penyampaian masalah keluhan diterima melalui komunikasi secara langsung antara pegawai dengan teknisi menyebabkan kurang maksimal dalam pelayanan keluhan, dan antrian pegawai yang tidak teratur sehingga teknisi kerepotan dalam menangani.
  3. Untuk merancang sistem pelayanan keluhan jaringan dan komputer berbasis website, peneliti menggunakan Visual Paradigm Enterprise Edition for Unified Modeling Language (UML) untuk membuat model diagram-diagram, Hypertext Preprocessor (PHP) sebagai bahasa pemrograman dalam membuat program, XAMPP adalah tool yang mendukung untuk banyak sistem operasi, MySQL sebagai database yang akan digunakan dalam sistem, dan Adobe Dreamweaver untuk men-design sistem yang akan dibuat.

Rekomendasi

Dalam penerapan sistem yang baru peneliti ingin mengemukan beberapa rekomendasi untuk pelayanan keluhan jaringan dan komputer, diantaranya :

  1. Untuk dapat menggunakan website ini dengan baik maka perlu dilakukan pelatihan bagi admin atau pengguna.
  2. Sistem yang diusulkan ini bisa dengan mudah mendapatkan informasi keluhan jaringan dan komputer.
  3. Karena pentingnya pelayanan keluhan jaringan dan komputer pada dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Tangerang, maka diperlukan adanya penambahan SDM yang sesuai dengan bidangnya.

Saran

Dalam penerapan sistem yang baru peneliti ingin mengemukan beberapa saran agar pelayanan keluhan jaringan dan komputer bisa menjadi lebih baik diantaranya :

  1. Diharapkan sistem ini dapat memperluas cakupan pelayanan keluhan untuk seluruh dinas yang ada di kabupaten Tangerang.
  2. Diharapkan sistem ini dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi mobile.
  3. Diharapkan sistem ini menampilkan penilaian dari pegawai terhadap pelayanan yang diberikan Dinas Komunikasi dan Informatika terutama pada IT Support.

Daftar Pustaka

  1. Buchari, Muhamad Z., Steven R. Sentinuwo., dan Oktavian A. Lantang. 2015. Rancang Bangun Video Animasi 3 Dimensi Untuk Mekanisme Pengujian Kendaraan Bermotor di Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi. E-Journal Teknik Informatika. 6(1).
  2. Aslah, Taufan Yusuf., Hans F. Wowor., dan Virginia Tulenan. 2017. Perancangan Animasi 3D Objek Wisata Museum Budaya Watu Pinawetengan. E-Journal Teknik Informatika. 11(1).
  3. Maulani, Giandari., Septiani, D., dan Sahara, P. N. F. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada Pt. Pln (Persero) Tangerang. ICIT Journal. 4(2).
  4. 4,0 4,1 Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Edisi 13.
  5. Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  6. Mulyati, Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT. 4(2).
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Hutahaean, Japerson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Kanal, Abhishek dan Aishwarya Raman. 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies. 7(5). Diambil dari : http://ijcsit.com/ijcsit/index.php/IJCSIT/article/view/6/6
  10. Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: Deepublish.
  11. Handoko. 2016. Pemanfaatan Windows api untuk sistem informasi informasi AMIK Cipta Darma Surakarta. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain. STMIK PalCOmtech.
  12. Hafizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI. 3(2).
  13. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  14. Lusyani, Sunarya., Po. Abas Sunarya dan Jasmine Daara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Ejournal STIMIK Raharja. 9(1).
  15. Rahayu, Sri., Ai Ratna Sari dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Jurnal SENSI. 4(1).
  16. Purba, Minda Mora. 2016. Penerapan E-Bisnis Dalam Sistem Informasi Pemesanan Kamar Hotel. Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma. 3(1).
  17. Anggraeni, Elisabeth Yunaeti, dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  18. Welim, Yahya Yohannes, dan Anugrah Rahmat Sakti. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pengelolaan Dana Masjid Pada Yayasan Al-Muhajirin. Jurnal SIMETRIS Universitas Budi Luhur. 7(1). ISSN: 2252-4983.
  19. Rosa A.S., dan M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung : INFORMATIKA.
  20. Maniah dan Dini Hamdini. 2017. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.Yogyakarta: Deepublish.
  21. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
  22. Priyanto, A., dan Pati, F. U. S. A. 2017. Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Jawa Untuk Media Bantu Belajar Siswa SMK Salafiyah Berbasis Android. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security. 6(4).
  23. Nurjamiyah, dan Arie Rafika Dewi. 2018. Analisis Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan PIECES Pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan. Jurnal Sistem Informasi. 2(2). ISSN 2579-5341.
  24. Widiati, Sholihah, Ina., dkk. 2016. Penerapan Kerangka Kerja Zachman Untuk Merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech. Diambil dari : http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/downloads/2016/06/IT19_Ina-Sholihah-Widiati.pdf
  25. Jenie Sundari. 2016. Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas Berbasis Web. IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering. 2(1). ISSN : 2461-0690.
  26. Winarno, Satrio., Lisbeth Mananeke., dan Imelda W.J Ogi. 2018. Analisis Pelayanan Konsumen Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Konsumen Kedai Kopi Maxx Coffee Cabang Hotel Aryaduta Manado. Jurnal Emba. 6(3): 1248 – 1257. ISSN 2303-117.
  27. Marliana, Lina. 2017. Analisis Manajemen Layanan Keluhan Pasien Terhadap Kualitas Layanan Kesehatan Di RSUD. Am. Parikesit Tenggarong. Jurnal Administrative Reform. 5(2). ISSN:2337-7542.
  28. Santosa, Awan dan Putri, Rahmaharati Esa. 2017. Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Tingkat Komplain Pengguna Kartu Kredit Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Perilaku Dan Strategi Bisnis. 5(2).
  29. Susi, Indriyani., dan Selvy. 2016. Pengaruh Penanganan Keluhan (Complaint Handling) Terhadap Kepercayaan Dan Komitmen Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Bandar Lampung. Mardiana. Jurnal Bisnis Darmajaya. 2(1).
  30. Iskandar, Anggi Fitrianti. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Pt. Telkom Indonesia, Tbk Cabang Lembong Bandung. e-Proceeding of Applied Science. 3(2). ISSN : 2442-5826
  31. Kukuh, Nugroho. 2015. Analisis Penggunaan Tipe Pengkabelan Crossover Pada Gigabit-Ethernet. Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT). 1(1): 38.
  32. Yuisar., Liza Yulianti., dan Yanolanda Suzantry H. 2015. Analisa Pemanfaatan Proxy Server Sebagai Media Filtering Dan Caching Pada Jaringan Komputer. Jurnal Media Infotama. 11(1): 81. ISSN 1858 – 2680.
  33. Haryanto, Eri. 2017. Perancangan Jaringan Komputer Di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Janabadra Berbasis Mikrotik. Jurnal Informasi Interaktif. 2(1). ISSN 2527-5240.
  34. Musliani., Lidya Wati., Dan Sri Mawarni. 2017. Aplikasi Pengolahan Data Posyandu. Jurnal INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA. 2(1). ISSN : 2527-9866.
  35. Muhlisin, Ibnu., Irfan Darmawan., dan Umar Yunan Kurnia Septo Hediyanto. 2018. Analisis Dan Perancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Service Operation Menggunakan Iso 20000 Dan Itilv3 Dengan Metodologi Pdca (Plan, Do, Check, Act) Pada Unit Kerja Sistem Informasi Bagian It Support PT Len Industri (Persero). e-Proceeding of Engineering. 5(3). ISSN : 2355-9365.
  36. Junior, Henrico. 2016. Evolusi Komputer, Kinerja Komputer Dan Interconnection Networks Dalam Perkembangan Dunia Teknologi Informatika. Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma. 3(1).
  37. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi. 1(1): 2579-5341.
  38. Abdullah, Rohi. 2015. Web Programing is Easy. Jakarta: Elek Media Komputindo.
  39. Triyono, Diah Minarsih., dan Dwi Oktavia. Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web Pada Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang. Jurnal SENSI. 4(1). ISSN 2461-1409. Diambil dari: https://drive.google.com/file/d/1nTqgsoka_BdKLRSNr_3ZaoQ0uoIrbGv4/view
  40. Waspodo, Bayu., Ahmad Nurul Fajar., dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan dan Peruntukkan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Studi Informatika : Jurnal Sistem Informasi. 8(2). ISSN : 1979-0767.
  41. Vani. M. L. V. Roopa., Kumari. M. Chandrika., Priya. M. Hari., dan Harika. N. 2015. “An Effective Language for Object Oriented Design-UML(Unified Modeling Language)”. India: Institute of Engineering & Technology.
  42. 42,0 42,1 42,2 Mulyani, Sri. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: AbdiSistematika.
  43. Kharisma, Sukma Rizqi, Muhammad Aziz Fatchu Rachman. 2017. Pembuatan Aplikasi Notes Menggunakan Algoritma Kriptografi Polyalphabetic Substitution Cipher Kombinasi Kode ASCII dan Operasi XOR Berbasis Android. Jurnal Teknologi Informasi. 12(35). ISSN : 1907-2430.
  44. Maimunah, dkk. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sami Berbasi Web. Tangerang : Jurnal CERITA. 1(2).
  45. Prasetyo, E.,Kom S.,& Kom,M. 2015. Rancang Bangun sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmanyah Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Website. Jurnal Informatika. 1(2).
  46. Pamungkas, Canggih Ajika dan Sudarmaji. 2015. Rancang Bangun E-Learning Center Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Media Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta. 1(2). ISSN : 2442-7942.
  47. Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  48. Albar. Fauzan Manafi, dkk. 2017. Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Tangerang : Jurnal SENSI. 3(2). Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/https://drive.google.com/file/d/0B5c7mrEq2mXVV1FSWklzUzRTM2s/view.
  49. Bulla, C., Bakanetti. S., Bhosale . J., Patil. K., & Gujanal. P. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science (IJESC). 7(6). Diambil dari : https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=My%20+Campus+Android+Application&btnG=
  50. Enterprise, Jubilee. 2017. "PHP Komplet". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  51. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 9(1). ISSN: 1978-8282.
  52. Prayitno, Agus dan Yulia Safitri. 2015. Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Website Untuk Para Penulis. Jakarta : Jurnal IJSE. 1(1).
  53. Ismoyo, Damar, Andri Suprayogi dan Moehammad Awaluddin. 2015. Pemetaan Trayek Angkutan Umum Dan Fasilitas Sosial Berbasis Webgis. Jurnal Geodesi Undip. 4(1).
  54. Amin, Imam Husni Al dan Nur Hasan. 2015. Impementasi CRM Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Pada Layanan Catering. 9(1).
  55. Utami, Ardhini Warih. 2015. Sistem Informasi Surat Menyurat Untuk Mahasiswa Berbasis Web (Studi Kasus : Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya). Jurnal Manajemen Informatika. 4(2).
  56. Martono, Kurniawan Teguh. 2015. “Pengembangan Game Dengan Menggunakan Game Engine Game Maker”. Jurnal Sistem Komputer. 5(1).
  57. Maimunah, Illamsyah dan Muhammad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. STMIK RAHARJA : CSRID Journal. 8(1):26.
  58. 58,0 58,1 Mustaqbal, M. Sidi. dkk. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Bandung : Jurnal JITTER. 1(3).
  59. Sudaryono. 2015. Metodologi Riset Di Bidang TI (Panduan Praktis, Teori dan Contoh Kasus). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  60. Hanafri, Muhammad Iqbal dkk. 2017. Proses Perakitan Trafo dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. 7(1). ISSN: 2088 – 1762.
  61. Sofiana, Sofa. 2017. Rancang Bangun Dashboard Administrasi Akademik di SMK Fadilah Tangerang Selatan. Tangerang : Jurnal Informatika Universitas Pamulang. 2(1).
  62. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.
  63. Maimunah., Septiyan., Setiawan, B. (2016). Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada RSIA Selaras”. Jurnal CERITA. 2(2). ISSN : 2461-1417.
  64. Ibrahim, W, H., Indria M. 2017. “Sistem Informasi Pelayanan Publik Berbasis Web Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kampar”. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi . 3(2):17-22. e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181.
  65. Suryana, Endang, M. Devi Adiansyah dan Imami Fatimatun. 2016 . Perancangan Aplikasi Mobile Sistem Informasi “Kiform” Berbasis Android Untuk Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Publik Terhadap Masyarakat Pada Kelurahan Sukasari. Jurnal CERITA. 2(2). ISSN : 2461-1417.
  66. Sundari, J. 2016. Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas Berbasis Web. IJSE - Indonesian Journal on Software Engineering. 2(1).
  67. Andita, Reza , ParamiditaNurul dkk. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Obat di Apotek Generik. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN). 2(1). ISSN 2460-7041.
  68. Murtopo, A, A., Angesti, D,C. 2017. ”Sistem Informasi Pelayanan Tagihan Rekening dan Pengaduan pelanggan berbasis SMS Gateway di PDAM Kota Tegal”. Jurnal Simetris. 8(2). ISSN: 2549-3108.
  69. Waspodo, B., Fajar, A, N., Prayitno, N, H. 2015. “Sistem Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang”. Jurnal Sistem Informasi. 8(2).
  70. Nofyat., Ibrahim, A., Ambarita, A. 2018. “Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan Air Berbasis Website Pada Pdam Kota Ternate”. IJIS - Indonesian Journal of Information System. 3(1).
  71. Suryawan, I, G, T., Handika, I, G, S. 2018. “Rancang Bangun Sistem Pengaduan Layanan Akademik Stmik Stikom Indonesia”. SINTECH Journal. 1(2).
  72. Firmansyah, C., S, C, T. 2018. “Sistem Layanan Pengaduan Masyarakat Lingkup Desa Gunungtanjung Berbasis Web Dan Sms Gateway Dengan Metode Antrian Fifo”. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika. 1(1).