SI1512490135

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1512490135
NAMA

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLEGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512490135
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Sistem Informasi
           
           
           
           
       
(Desy Apriyani, S.Kom. MTI)
NIP : 000594
       
NIP : 010814




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512490135
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, 10 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Janu Ilham Saputro, S.Kom.,M.M)
   
(Arief Saptono,S.Pt,. M.M)
NID : 16001
   
NID : 14023




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1512490135
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2018/2019

 

Dewan Penguji :

Tangerang, .... 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512490135
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
jenjang Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Januari 2020

 
 
 
 
NIM : 1512490135

 


 


 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat dapat memberikan kemudahan dan kecepatan bagi penggunanya baik instansi pemerintahan, swasta bahkan seluruh elemen manusia didunia ini. Memberikan kemudahan serta kecepatan dalam suatu pelayanan publik sangat dibutuhkan sekarang ini. Permohonan Administrasi Kependudukan di seluruh kelurahan wilayah Kecamatan Pasar Kemis saat ini masih menggunakan formulir dan laporan permohonannya masih semi terkomputerisasi yaitu menggunakan Microsoft Excel dan proses penyimpanan data masih dilakukan secara menumpuk. Sehingga sering kehilangan data. Hal tersebut membutuhkan sistem yang terhubung antara seluruh kelurahan dengan Kecamatan Pasar Kemis guna membantu kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan dengan menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Service). Metode perancangan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang digambarkan dengan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor), serta database menggunakan MySQL. Menggunakan Code Igniter dan software XAMPP dengan tools editor menggunakan aplikasi Visual Studio Code. Oleh karena itu diharapkan dapat mengurangi kesalahan penulisan pada saat membuat permohonan administrasi kependudukan.


Kata Kunci : Permohonan, Administrasi Kependudukan, PHP, XAMPP, UML


ABSTRACT

The development of technology that increases development provides convenience and speed for its users both government institutions, the private company and even all human elements in the world. It is expected that with the speed in a place provided by the public. Application for Public Administration in all Pasar Kemis Subdistricts is currently still using form and the application report is still semi-computerized using Microsoft Excel and the data storage process is still done by piling up. So it often loses data.. This requires an integrated system between all district office and the Pasar Kemis sub-district to assist administrative staff in providing population services using the PIECES method (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services). The design method in this study using UML (Unified Modeling Language) which is designed with Use Case Diagrams, Activity Diagrams, and Sequence Diagrams using PHP (Hypertext Preprocessor) programming languages, and databases using MySQL. Using Code Igniter and XAMPP software with an editor using the Visual Studio Code application. It is therefore expected to erase mistakes when making a public administration request.


Keywords :request, public administration, PHP, XAMPP, UML.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT bahwasanya pada hari ini kita masih diberikan nikmat baik islam, iman dan sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KECAMATAN PASAR KEMIS”

Laporan ini adalah hasil penelitian di Kantor Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Tujuan penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi Pada Universitas Raharja.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi, diantaranya :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom., selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Desy Apriyani, S.Kom. M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Strata I (S1).
  5. Bapak Janu Ilham Saputro, S.Kom., M.M selaku Dosen Pembimbing I menyempatkan waktunya untuk membimbing dalam merancang sistem dan penulisan.
  6. Bapak Arief Saptono, S.Pt M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyempatkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan.
  7. 7. Bapak Wakhyu Kurnia selaku Stakeholders yang memberikan kontribusinya kepada peneliti sehingga penelitian ini berjalan dengan sangat baik.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan membantu dalam kelancaran penulisan Skripsi ini.
  9. rekan FUMMRI dan seluruh pasukan iLearning Night.
  10. Anis Khoirotun Nisa yang memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan penulis untuk menyempurnakan dimasa yang akan datang.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 10 Januari 2020
Bagus Priambodo
NIM. 1512490135

Daftar isi




DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draf Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem
  7. Tabel 4.2 User
  8. Tabel 4.3 Keluarga
  9. Tabel 4.4 Kependudukan
  10. Tabel 4.5 Kelurahan
  11. Tabel 4.6 Permohonan KK
  12. Tabel 4.7 Permohonan KTP
  13. Tabel 4.8 Permohonan Pindah
  14. Tabel 4.9 Permohonan SKCK
  15. Tabel 4.10 Catatan Kelahiran
  16. Tabel 4.11 Catatan Kematian
  17. Tabel 4.12 BlackBox Testing
  18. Tabel 4.12 Jadwal Kegiatan
  19. Tabel 4.13 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Peta Wilayah
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi
  3. .Gambar 3.3 Usecase Diagram
  4. . Gambar 3.4 Activity Diagram
  5. . Gambar 3.5 Sequence Diagram
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Bagian Umum Kelurahan
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Bagian Kasi Pemerintahan Kelurahan
  9. Gambar 4.4 Activity Diagram Admin Kecamatan
  10. Gambar 4.5 Activity Diagram Bagian Kasi Pemerintahan Kecamatan
  11. Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.7 Class Diagram yang Diusulkan
  13. Gambar 4.8 Tampilan Login
  14. Gambar 4.9 Tampilan Dashboard
  15. Gambar 4.10 Tampilan Menu User
  16. Gambar 4.11 Tampilan Tambah User



DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Didukung dengan teknologi sistem informasi yang dilakukan secara sistematis, teratur dan efisien. Serta dirancang dengan lingkup sistem yang saling terhubung dan menghasilkan output laporan. Hal ini akan mendukung kelancaran serta memudahkan kinerja kelurahan dan kecamatan diwilayah Kecamatan Pasar Kemis.

Kecamatan Pasar Kemis terletak di Kabupaten Tangerang, Banten. Kecamatan Pasar Kemis memiliki luas wilayah 31,65 km2 yang memiliki 4 Kelurahan dan 5 Desa yaitu Kelurahan Kutabumi, Kelurahan Kutabaru, Kelurahan Kutajaya, dan Kelurahan Sindang Sari.

Berdasarkan data website Dukcapil Kemendagri pembaharuan Juni tahun 2019, Kecamatan Pasar Kemis memiliki 235.494 jiwa yang terdiri dari 119.516 laki - laki dan 115.978 perempuan dengan indeks pertumbuhan penduduk tahun 2018 sebesar 1.00 (%).

Proses awal dalam mengajukan data administrasi kependudukan. Masyarakat melaporkan terlebih dahulu ke pengurus RT/RW setempat untuk membuat surat pengantar atau surat keterangan yang akan diserahkan ke kelurahan. Setelah itu, masyarakat mendatangi kantor kelurahan sesuai dengan wilayah administrasinya untuk mendapatkan surat keterangan permohonan administrasi kependudukan dari kelurahan dengan melampirkan surat keterangan dari RT/RW dan data penunjang. Proses terakhir yaitu masyarakat mendatangi Kantor Kecamatan Pasar Kemis guna mengurus data – data yang diajukan.

Pada tingkat Kelurahan, bagian umum kelurahan membuat surat permohonan administrasi kependudukan yang dilakukan dengan cara mengisi formulir atau sudah memiliki template yang terdapat di Microsoft Word. Kemudian pencatatan data laporan permohonan disetiap kelurahan dibuat menggunakan Microsoft Excel. Dampaknya proses permohonan administrasi kependudukan dan pencatatan data laporannya menjadi lambat dan sering terjadi data yang hilang. Apabila pihak kecamatan meminta laporan jumlah data permohonan administrasi kependudukan dari masing – masing kelurahan. Maka pihak Kelurahan tersebut akan mencari dan menghitungnya secara manual. Selain itu terjadinya data yang menumpuk di Kecamatan yang mengakibatkan banyak data yang tercecer bahkan hilang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti membuat suatu penelitian skripsi guna membantu kinerja staff kelurahan dan kecamatan dalam rangka memperbaiki serta memudahkan proses permohonan administrasi kependudukan dengan judul, “Perancangan Sistem Informasi Permohonan


Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat memberikan beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana teknis permohonan dan laporan administrasi kependudukan saat ini ?
  2. Apakah sistem tersebut telah berjalan secara efektif ?
  3. Bagaimana agar kelurahan memberikan pelayanan permohonan administrasi menjadi lebih baik dan laporan administrasi ke kecamatan menjadi lebih cepat ?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian bertujuan agar permasalahan menjadi terarah. Maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada pembahasan masalah Administrasi Kependudukan di Kecamatan Pasar Kemis yaitu Surat Keterangan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga, Surat Keterangan Mutasi, Surat Keterangan Kelahiran dan Kematian, Surat Pembuatan SKCK. Memulai dari proses penambahan data, pencarian data, dan laporan arsip administrasi.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Selain menambah wawasan bagi peneliti. Adapun tujuan dari penelitian yaitu :

  1. Mengetahui mengetahui alur proses sistem yang berjalan saat ini.
  2. mengetahui masalah – masalah yang dihadapi untuk mengajukan data administrasi kependudukan di Kecamatan Pasar Kemis.
  3. Merancang sistem guna membantu proses pengajuan data administrasi kependudukan sehingga proses tersebut menjadi lebih cepat dan lebih mudah.

 

Manfaat Penelitian

 Manfaat yang akan didapat dari peneliltian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mampu mengetahui kendala yang saat ini terjadi pada proses penempatan area kerja.
  2. Terciptanya sistem yang memudahkan karyawan dalam hal penempatan area kerja dan output laporan penempatan area kerja yang akurat.
  3. Adanya  sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih efektif dalam segi waktu dan efisien dalam segi tenaga.

 

Metode Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini. Adapun beberapa cara untuk mencari serta mengolah informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan beberapa metode penelitian dan metode analisa sebagai berikut  :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Pada saat observasi, penulis mengamati sistem yang berjalan saat ini serta mengamati tingkat efektivitas sistem yang berjalan saat ini pada Instansi terkait.

  3. Metode Wawancara
  4. Peneliti melakukan tanya jawab kepada pejabat serta pegawai di Kecamatan Pasar Kemis yang bertugas dibidang Administrasi Kependudukan dan juga beberapa pihak yang terkait.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Peneliti membaca dari sumber-sumber yang dijadikan sebagai referensi seperti jurnal, skripsi, tesis, serta buku-buku lainnya. Selain membaca, penulis juga merangkum serta mengutip sebagai acuan penulisan dalam menunjang penulisan laporan.


Metode Analisa

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES. PIECES memiliki singkatan yaituPerformance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service.

 

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode UML (Unified Modelling Language). UML terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Metode Pengujian

Untuk menguji sistem berjalan sesuai dengan fungsinya, peneliti menggunakan metode pengujian blackbox testing. Blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari sebuah sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan seluruh penelitian. Peneliti membagi menjadi lima bagian dari bab – bab dengan pokok pikiran sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini menguraikan secara umum tentang latar belakang peneliti, rumusan masalah yang ditanggapi oleh peneliti, tujuan dan manfaat dilakukan penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian serta teori-teori yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian yang meliputi: Konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar website, unified modeling language (UML), literature review, serta teori - teori lainnya.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan analisis organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem serta testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan serta beberapa saran yang sampaikan agar lebih baik dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut argumentasi yang disampaikan oleh Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1] , yaitu “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan pendapat Sutabri dalam Soleh dkk (2018:128)[2], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Hutahaean menyampaikan di dalam buku yang berjudul konsep sistem informasi (2014:3-5)[3], “Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik, maka harus memiliki karakteristik".

  1. Komponen Sistem (Component System)
  2. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap sub sistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatufungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input system)
  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  11. Pengolahan sistem (Process)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  13. Keluaran (Output)
  14. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran atau Tujuan (Objectives)
  16. Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan beranggapan didalam buku sistem informasi manajemen (2014:42-43) [4] yaitu sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
  6. Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian - bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar - benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk sub sistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

“Data adalah sesuatu yang dikumpulkan oleh peneliti berupa fakta empiris yang digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.” (Siyoto dan Sodik, 2015)[5]

  1. Berdasarkan sumbernya (Berdasarkan Sumbernya)
  2. Sumber data terbagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

    1. Data kualitatif adalah data yang tidak disajikan dengan angka-angka. Data kualitatif biasanya dikumpulkan dengan metode wawancara, analisis dokumen, observasi, testimoni, dan lain-lain. Dalam penyajiannya, data kualitatif disajikan berupa kata per-kata. Misalnya, sangat enak, enak, cukup enak, tidak enak.
    2. Data Kuantitatif adalah data yang disajikan berupa angka – angka. Data ini kemudian akan diolah menggunakan Teknik perhitungan matematika.
  3. Berdasarkan sifatnya (Berdasarkan sifatnya)
  4. Berdasarkan sifatnya. Sifat data ada dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

    1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber datanya langsung. Data primer dikumpulkan melalui penelitian, observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), dan lain-lain.
    2. Data Sekunder adalah data yang didapatkan dari studi-studi sebelumnya. Data sekunder dikumpulkan melalui sumber-sumber seperti jurnal, laporan, buku, dan lain-lain.
  5. Berdasarkan Sumber Pengambilan
  6. Sumber pengambilan data ada dua acara yaitu data primer dan data sekunder.

    1. Data Primer adalah data yang diusahakan atau didapat oleh peneliti. Pengumpulan data primer ini membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan data.
    2. Data Sekunder adalah data yang didapat dari orang atau instansi lain. Data ini cenderung siap pakai artinya siap dianalisa dan diolah oleh peneliti.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Kadir, A. (2014:20)[6] berpendapat, “Dalam bentuk yang lebih kompleks, sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagai informasi.”

Sedangkan pendapat Krismiaji dalam buku Sistem Informasi Akutansi (2015)[7] menjelaskan, “Sistem informasi adalah cara - cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara - cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah sistem yang memerlukan jaringan untuk mengumpukan, mengelola dan melaporkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

Komponen Sistem Informasi

Definisi yang disampaikan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[8] yaitu, “Sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen". Sistem informasi terdiri dari 5 (lima) komponen yaitu:

  1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  3. Blok model (Modelingblock), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.
  4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.
  5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Dalam sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing - masing saling berkaitan dan saling berinteraksi yang membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran yang sama.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Kutipan Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015: 22)[9] berpendapat, “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Sedangkan definisi dari Stair yang dikutip oleh Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:203)[10] yaitu, “Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.
Berdasarkan pendapat diatas, perancangan sistem merupakan pengembangan sistem lama guna mendapatkan solusi dari sebuah permasalahan pada sistem sebelumnya.

Tujuan Perancangan Sistem

Sophan Sophian (2014)[11] menjelaskan tahap rancangan sistem mempunyai tujuan utama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada Pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlihat.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Administrasi

Definisi Administrasi

Hendi Haryadi didalam kutipan jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan yang diteliti oleh Aria Mulyapradana, Atik Indah L (2018)[12] yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas:

  1. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperoleh kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit ini sebenarnya lebih tepat disebut dengan tata usaha.
  2. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi pengertian administrasi dalam arti luas memiliki unsur-unsur sekelompok orang, kerja sama, pembagian tugas secara struktur, kegiatan runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan pemanfaatan berbagai sumber.Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada Pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlihat.

Fungsi Administrasi

Berikut fungsi administrasi menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10)[13] yaitu :

  1. Perencanaan(planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
  2. Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
  3. Pergerakan(actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.
  4. Pengawasan controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Konsep Dasar Administrasi Kependudukan

Definisi Administrasi Kependudukan

Berdasarkan Undang – Undang No. 24 Tahun 2013[14] Tentang Perubahan Atas Undang – Undang No. 23 Tahun 2006 [15] Tentang Administrasi Kependudukan. Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan, “Administrasi Kependudukan Adalah Rangkaian Kegiatan Penataan Dan Penertiban Dalam Penerbitan Dokumen Dan Data Kependudukan Melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Serta Pendayagunaan Hasilnya Untuk Pelayanan Publik Dan Pembangunan Sektor Lain.

Definisi Administrasi Kependudukan Daring

Berdasarkan Permendagri No 7 Tahun 2019.[16] Pasal 1 Ayat 2 menjelaskan, “Pelayanan Administrasi Kependudukan Daring yang selanjutnya disebut Pelayanan Adminduk Daring adalah proses pengurusan dokumen kependudukan yang pengiriman data/berkas persyaratannya dilakukan dengan media elektronik yang berbasis web dengan memanfaatkan fasilitas teknologi, komunikasi dan informasi”.


Konsep Dasar Model PIECES

Definisi PIECES

Menurut pendapat Yuli Asbar dan Mochamad Ari Saptari (2017: 40)[17], “Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi”.

Analisis PIECES mengidentifikasikan masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Analisis PIECES terdiri dari :

  1. Performance (Kinerja)
  2. Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Kinerja pun dapat diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan.

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilakn informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk mrnyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Kurangnya informasi yang relevan dalam mengambil keputusan merupakan situasi yang membutuhkan peningkatan informasi.

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Control (Kontrol / Pengawasan)
  8. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

  9. Efficiency (Efisien)
  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebnayakbanyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

  11. Service (Pelayanan)
  12. Kualitas pelayanan sistem dikatakan buruk apabila sistem tidak menghasilkan produk yang akurat, sistem tidak menghasilkan produk yang konsisten, sistem tidak mudah digunakan dan sistem tidak fleksibel.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Defisi UML menurut Retnoningsih (2015:3)[18] yaitu, “Unifield Modeling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks pendukung”. Sedangkan menurut Sri Mulyani (2016: 42) yaitu, “UML memiliki banyak diagram yang digunakan untuk melakukan pemodelan data maupun sistem”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa UML adalah permodelan yang menggunakan diagram.

Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)

Berikut adalah jenis – jenis UML (Unified Modeling Language) yang dijelaskan oleh Tri Hartati dalam jurnal Taknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[19]:

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram atau diagram use case merupakan gambar dari beberapa atau seluruh aktor dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Activity Diagram
  4. Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan work flow (alur kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

  5. Class Diagram
  6. Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

    1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
    2. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut
    3. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

    Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan bataasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti contaiment, pewaris, asosiasi dan lain-lain.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence Diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.


Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Sharma (2015:23)[20], menjelaskan bahwa "Hypertext pre-processor adalah bahasa pemrograman halaman web yang dirancang untuk menghasilkan halaman web dinamis”. Sedangkan pendapat lain menyatakan. PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk html, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk open source product. Jadi, dapat diubah source code dan mendistribusikannya secara bebas. Priyo Sitopo dkk (2016:25)[21]

Pendapat lain yang disampaikan oleh Nugroho dan Dwi dalam International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) (2017:36)[22] menjelaskan, “PHP or shortly known as PHP Hypertext Preprocessor is a programming language function to build a dynamic website”. Artinya PHP atau dikenal sebagai PHP Hypertext Preprocessor merupakan fungsi dalam bahasa pemrograman untuk merancang situs web dinamis.

Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemograman web untuk merancang situs web dinamis dan dapat digunakan di sleuruh sistem operasi /open source.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Albar menjelaskan di dalam Jurnal Sensi Vol. 3 No.2 (2017:254)[23] bahwa “MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database serta menjalankan fungsi sebagai pengolah data”. Sedangkan penjelasan lainnya oleh Loka Diartara dalam Nur dkk (2017:57), “MySQL merupakan database yang dapat menyimpan berbagai informasi dengan membaginya berdasarkan kategori-kategori tertentu. Dimana informasi-informasi tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. MySQL bersifat RDBMS (Relational Database Management System) yang memungkinkan seorang admin dapat menyimpan banyak informasi ke dalam tabel-tabel, dimana table tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keuntungan RDBMS sendiri adalah kita dapat memecah database kedalam tabel-tabel yang berbeda. Setiap tabel memiliki informasi yang berkaitan dengan tabel lainnya. Pasangan yang cocok dengan PHP. Wajar jika banyak hosting saat ini mendukung adanya PHP dan MySQL karena kecepatan, gratis, dan dapat dijalankan disistem operasi manapun.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah suatu software yang dapat dijalan di semua sistem operasi dan dapat menyimpan banyak informasi ke dalam tabel-tabel, dimana table tersebut saling berkaitan satu sama lain.


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Mustaqbal, M. S., dkk (2015:33)[24] menerangkan, “Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Black Box Testing digunakan untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
  2. Kesalahan antarmuka (interface error).
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data.
  4. Kesalahan kinerja (performance error).
  5. Kesalahan Inisialisasi dan terminasi.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Definisi yang dijelaskan oleh Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Fauzi, dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26), “Xampp adalah paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server-nya untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools php Myadmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server”.

Sedangkan Nasril Sany dkk (2018:247)[25] menjelaskan, “XAMPP adalah salah satu paket installer yang berisi Apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-file yang diperlukan website dan phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk perancangan database MySQL”.

Berdasarkan pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah webserver yang dapat memanfaatkan MySQL sebagai database.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi menurut Sunarya, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18), “Elisitasi adalah Rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Sedangkan menurut Siahaan yang dikutip oleh Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2018:8)[26] menyatakan, “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan sistem yang diinginkan oleh pihak lain sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan sistem.

Tahap Elisitasi

Andi Prastomo (2014:166)[27] menguraikan, Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desireable, Inessential), Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang dibahas.
  3. Elisitasi tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. T artinya technical, Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya operational, Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya economy, Maksudnya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.


Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan. Literatur review adalah acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Literatur Review berisi tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan uraian. literatur review ini diarahkan sebagai penyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang suatu pemecahan masalah yang sudah diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review yang baik adalah Literasi yang melakukan evaluasi terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa: Paper dari jurnal llmiah, paper dari conference (Proceedings), Thesis dan Disertasi, Report (Laporan) dari Organisasi yang terpercaya dan buku.
Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah untuk mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban atas pertanyaan - pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.
Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Berikut ini adalah hasil literature review yang digunakan sebagai refrensi dari penelitian ini :
  1. Tinjauan studi dari Penelitian Muhamad Rahman Mulyadi dan Rizqi Eka Saputri, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 1 [Mulyadi dan Saputri 2017] dalam jurnal CICES Vol 3/No 1[28] berjudul “Sistem informasi pengukuran uji kompetensi karyawan berbasis website pada PT. Surya Toto Indonesia tbk kabupaten tangerang”. Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan akan sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi karena pelaksanaan uji kompetensi tertulis yang berjalan saat ini masih berupa kertas dan proses penilaian secara manual, sehingga hasil yang diperoleh dari uji kompetensi tersebut belum efektif dan efisien. Perbedaan sistem ini dengan yang sistem yang saya buat adalah adanya pengukuran uji kompetensi karyawan, yang berfungsi untuk mengetahui keunggunalan dari karyawan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi observasi, studi pustaka, dan wawancara. Penelitian ini berfokus pada uji kompentensi yang belum berjalan maksimal. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang memberikan kemudahan bagi HRD yang tidak lagi memberikan nilai secara manual melainkan oleh sistem, dan mempercepat HRD dalam pembuatan laporan hasil uji kompetensi. Selain itu, sistem ini juga dapat mempermudah karyawan dalam mengetahui langsung hasil nilai kompetensi.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Harfizar, Janu Ilham Saputro, dan Agus Sofyan dalam Jurnal Sensi Vol. 5 No.2 (2019)[29] dari Universitas Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Manajeman Administrasi Dan Pengingat Kontrak Karyawan Pada PT. Putra Dumas Lestari”. Penelitian ini membahas tentang Sistem Administrasi kontrak karyawan yang berjalan pada PT. Putra Dumas Lestari masih terdapat kekurangan diantaranya perpanjang kontrak kerja karyawan, karena untuk membuat surat perpanjang kontrak harus merekap data karyawan kontrak secara satu persatu, belum adanya program pengingat masa kontrak karyawan sehingga HRD terlambat dalam memperbaharui kontrak karyawan. Sistem Manajemen Administrasi dirancang dengan pemodelan Unified Modelling Language (UML) menggunakan bahasa pemograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL sebagai database yang digunakan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Effendy, Ruli Supriati, dan Silva Ayu Lestari dalam Journal SENSI Vol. 4 No. 2 (2018)[30] dari Universitas Raharja yang berjudul, “Rancang Bangun Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah”. Penelitian ini membahas tentang Sistem Registrasi Tempat Usaha di Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang masih menggunakan manual. Sehingga penduduk menunggu sampai beberapa hari untuk mendapatkan surat izin tempat usaha. Sistem menggunakan pemodelan Unified Modelling Language (UML), dengan menggunakan metode Analisa PIECES.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin dalam Journal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017)[31] dari Universitas Raharja dengan judul penelitian, “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem pendataan karyawan pada perusahaan Jasa di Kota Tangerang menggunakan PHP dan MySQL sebagai database.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dony Susandi, dkk dalam Jurnal J-Ensitec Vol. 05 No. 1 (2018)[32] yang berjudul, “Perancangan Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Desa Berbasis Web dengan PHP & POSTGRESQL”. Penelitian ini membahas tentang Sistem SPAPenDes untuk mengolah populasi data yang menampilkan menu, data keluarga, data populasi, statistik dan laporan. Sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML).
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Ripa’i dalam Jurnal Dukcapil Vol. 6 No.1 (2018) yang berjudul, “Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Teknologi Informasi Menuju Single Identity Number Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat”. Penelitian ini membahas tentang penerapan Sistem Informasi Administrasi Berbasis Kependudukan pada nomor identitas tunggal pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif yang bertujuan menggambarkan fenomena yang terjadi sehubungan dengan ruang lingkup penelitian.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Rahma Yunita dalam eJournal Pemerintahan Integrattif Vol. 5 No. 3 (2017)[33] yang berjudul, “Studi Tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan Di Desa Bukit Makmur Kecamatan Kaliorang Kabuoaten Kutai Timur”. Penelitian ini membahas tentang pelayanan administrasi kependudukan di kantor desa Bukit Makmur diantaranya pembuatan KTP dan KK, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Pengantar Akta Lahir, Akta Kematian, Akta Perceraian, Surat Pengantar Nikah dan Surat Pengantar Pindah atau Datang Domisili.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Aria Mulyapradana dan Atik Indah Lazulfa dalam Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan Vol. 1 No 14 (2018)[12] yang berjudul, “Tata kelola Administrasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasu di PT. BAM Kabupaten Tegal”. Penelitian ini membahas tentang kualitas pelayanan administrasi perkantoran sebagai contoh karyawan dalam memberikan informasi kepada calon ABK kurang terperinci sehingga calon ABK masih belum paham atas informasi yang diberikan khususnya tata cara bergabung menjadi ABK di PT. BAM, sistem pencatatan berkas masih bersifat manual yakni pencatatan dengan ditulis tangan yang mengakibatkan lambannya dalam pemberian pelayanan kepada ABK dan membutuhkan waktu dalam pencarian berkas ABK.
  9. Penelitian oleh Lars Klemsdal dan Lars Erik Kjekshus dalam International Journal of Public Administration Vol. 42 No. 2 (2019)[34] yang berjudul, “Designing Administrative Reforms For Maintaining Trust”. Penelitian ini menjelaskan bahwa mengeksplorasi bagaimana menjaga kepercayaan sambil melaksanakan reformasi administrasi. Kontribusi adalah untuk menunjukkan bagaimana kepercayaan dapat ditingkatkan melalui desain rencana reformasi. Bertentangan dengan posisi yang mengunggulkan manajemen berbasis kepercayaan daripada manajemen berbasis otoritas, makalah ini mendukung pemahaman relasional mengelola kepercayaan, yang melibatkan penyeimbangan otoritas dan keterbukaan terhadap keterlibatan karyawan.
  10. Penelitian oleh Dr. Adeyeye Adewole dalam International Journal of Public Administration and Management Research (IJPAMR) Vol. 2 No. 4 (2014)[35] yang berjudul, “Governance Reform and the Challenge of Implementing Public Procurement Law Regime across Nigerian State and Local Goverments”. Penelitian ini menjelaskan bahwa jika negara Nigeria harus mencapai tujuan keterbukaan, transparansi, kejujuran, akuntabilitas, dan pengurangan korupsi sejalan dengan tata kelola terbaik global agenda reformasi kelembagaan, upaya harus diintensifkan untuk memperdalam praktik pengadaan publik di semua negara bagian dan pemerintah daerah selain pemerintah federal.
  11. Penelitian oleh Kalani Mbeye Malema dalam International Journal of Public Administration and Management Research (IJPAMR) Vol. 2 No.4 (2014)[36] yang berjudul, “The Role of Labour Administration System Service In The National Development Process: The Case of Malawi”. Penelitian ini membahas peran administrasi tenaga kerja layanan sistem dalam proses pembangunan nasional. Layanan administrasi tenaga kerja, secara teoritis, berkontribusi terhadap proses pembangunan nasional tetapi praktis ini tidak terjadi di Malawi juga karena pejabat dari Kementerian yang bertanggung jawab atas layanan administrasi tenaga kerja tidak efektif melaksanakan tugasnya sebagaimana diminta atau pemerintah tidak cukup membiayai operasi tenaga kerja layanan administrasi.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Kecamatan Pasar Kemis

Kecamatan Pasar Kemis terletak di Kabupaten Tangerang, Banten. Kecamatan Pasar Kemis memiliki luas wilayah 31,65 km2 yang memiliki 4 Kelurahan dan 5 Desa yaitu Kelurahan Kutabumi, Kelurahan Kutabaru, Kelurahan Kutajaya, dan Kelurahan Sindang Sari. Sedangkan desa meliputi Desa Pasarkemis, Desa Sukaasih, Desa Gelam Jaya, Desa Pangadegan, dan Desa Sukamantri. Berdasarkan data website Dukcapil Kemendagri pembaharuan Juni tahun 2019, Kecamatan Pasar Kemis memiliki 235.494 jiwa yang terdiri dari 119.516 laki - laki dan 115.978 perempuan dengan indeks pertumbuhan penduduk tahun 2018 sebesar 1.00 (%). Pasar Kemis berbatasan dengan Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Sepatan di sebelah utara. Kecamatan Balaraja di sebelah barat. Kecamatan Cikupa di sebelah selatan. Dan Kota Tangerang di sebelah timur.

Sejarah Singkat Kecamatan Pasar Kemis

Kecamatan Pasarkemis setelah hasil pemekaran dari Kecamatan Rajeg pada tahun 1948 yang saat itu bernama Kemantren Pasarkemis, kemudian pada tahun 1950 Kemantren Pasarkemis pecah menjadi Kecamatan Pasarkemis yang memiliki Desa, yaitu :

  1. Desa Kutabumi
  2. Desa Pasarkemis
  3. Desa Pangadegan
  4. Desa Wanakerta
  5. Desa Sindang Sono
  6. Desa Sindang Jaya

Selain nama-nama desa tersebut, Kecamatan Pasarkemis mempunyai batas wilayah sendiri dengan batas-batas sebagai berikut :

  1. Utara : Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Rajeg
  2. Timur : Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Sepatan
  3. Barat : Kecamatan Cikupa
  4. Selatan : Kecamatan Curug (Sekarang Jatiuwung)

Lalu pada tahun 1982 Kecamatan Pasarkemis mengalami lagi pemekaran yang menyebabkan timbul 6 nama-nama desa baru sehingga kecamatan mempunyai 12 desa. Nama-nama desa tersebut adalah :

  1. Desa Kutabumi dimekarkan dengan Desa Kutajaya
  2. Desa Pasarkemis dimekarkan dengan Desa Sukamantri,
  3. Desa Pangadegan dimekarkan dengan Desa Sindang Sari,
  4. Desa Wanakerta dimekarkan dengan Desa Sukaharja,
  5. Desa Sindang Sono dimekarkan dengan Desa Sindang Asih,
  6. Desa Sindang Jaya dimekarkan dengan Desa Sindang Panon,

Kemudian pada tahun 1996 Kecamatan Pasarkemis mengalami lagi pemekaran. Sehingga terjadi beberapa nama dari hasil pemekaran tersebut, yaitu:

  1. Desa Kutabumi dimekarkan dengan Desa Kutabaru,
  2. Desa Kutajaya dimekarkan dengan Desa Gelam Jaya,
  3. Desa Pasarkemis dimekarkan dengan Desa Suka Asih.
  4. Desa Wanakerta dimekarkan dengan Desa Sukaharja,

Sehingga kemudian Kecamatan Pasarkemis memiliki 15 Desa pada tahun tersebut. Nama-nama Desa tersebut adalah :

  1. Desa Kutabumi
  2. Desa Pasarkemis
  3. Desa Pangadegan
  4. Desa Gelam Jaya
  5. Desa Sukamantri
  6. Desa Kutabaru
  7. Desa Sukaasih
  8. Desa Sindang Jaya
  9. Desa Sindang Sono
  10. Desa Sindang Sari
  11. Desa Sindang Asih
  12. Desa Sindang Panon
  13. Desa Wanakerta
  14. Desa Kutajaya
  15. Desa Sukaharja

Kemudian pada tahun 2006 Kecamatan Pasarkemis mengalami pemekaran dengan Kecamatan Sindang Jaya yang termasuk dalam Kecamatan Pasarkemis adalah sebagai berikut :

  1. Desa Kutabumi
  2. Desa Pasarkemis
  3. Desa Pangadegan
  4. Desa Gelam Jaya
  5. Desa Sukamantri
  6. Desa Kuta Baru
  7. Desa Suka Asih
  8. Desa Sindang Sari
  9. Desa Kutajaya

Kemudian pada tahun 2008 terjadi peningkatan status dari Desa menjadi Kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah dan desa-desa yang menjadi kelurahan berjumlah 4 desa, yaitu :

  1. Kelurahan Kutabumi
  2. Kelurahan Kutajaya
  3. Kelurahan Kutabaru
  4. Kelurahan Sindang Sari


 

Gambar 3.1 Peta wilayah Kecamatan Pasar Kemis


Visi dan Misi Kecamatan Pasar Kemis

Visi Kecamatan Pasar Kemis
  1. Memberikan pelayanan terbaik bagi Masyarakat.
  2. Mewujudkan masyarakat pasar kemis yang berkualitas.
  3. Mewujudkan masyarakat pasar kemis yang mandiri.
  4. Mewujudkan masyarakat pasar kemis yang religius.
Misi Kecamatan Pasar Kemis
  1. Memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang seperti pendirian Unit Sekolah Baru (USB), dan meningkatkan sarana dan prasarana, Pendidikan terutama dengan adanya rehab ruang kelas untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.
  2. Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih mudah dan terjangkau..
  3. Memberikan kemudahan dalam pendirian sarana keagamaan, serta menjalin ketenangan dalam menjalankan ibadahnya sesuai dengan agamanya masing-masing.
  4. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.


Struktur Organisasi Kecamatan Pasar Kemis

Berikut adalah lampiran gambar struktur organisasi Kecamatan Pasar Kemis.

 

Gambar 3.2 Struktur Organisasi


Tugas Dan Wewenang

Dalam rangka pembagian unit satuan kerja dan jabatan masing - masing. bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh instansi antara lain:

  1. Camat sebagai pelaksana Pemerintah Daerah di Tingkat Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati dan tugas pemerintahan lainnya.
  2. Sekcam adalah pimpinan sekretariat kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada camat. Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum, penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian, tugas sekretariat kecamatan antara lain:
    1. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian.
    2. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.
    3. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan.
    4. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja.
    5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  3. Kasubag perencanaan dan keuangan mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan rencana anggaran belanja kecamatan, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan kecamatan, tugas dari kasubag perencanaan dan keuangan antara lain :
    1. Perencanaan dan Perumusan bahan kebijakan program kerja berkaitan dengan perencanaan dan keuangan.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data bidang perencanaan dan keuangan.
    3. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan kebijakan serta dalam program kerja kecamatan meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksana.
    4. Pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan.
    5. Pelaksananaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kecamatan.
    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  4. Kasubag Umum Dan Kepegawaian, mempunyai wewnang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusuan rencana kebutuhan serta pengolahan administrasi kepegawaian, tugas Kasubag Umum Dan Kepegawaian antara lain :
    1. Perencanaan dan Perumusan bahan kebijakan kegiatan umum dan kepegawaian di lingkungan kecamatan.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data kegiatan umum dan kepegawaian.
    3. Pelaksanaan pengelolahan kegiatan ketatausahaan meliputi surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan.
    4. Pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas.
    5. Pelaksanaan pengelolahan administrasi kepegawaian meliputi data pegawai, perpindahan, kepangkatan dan pemberhentian pegawai di lingkungan kecamatan.
    6. Pelaksananaan inventarisasi, pengadaan, pendistribusian, dan pemeliharaan barang-barang prasarana dan sarana inventarisasi kantor dan rumah tangga kecamatan.
    7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  5. Kasi Pemerintahan mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan pembinanaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang pemerintahan yang meliputi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan, pemerintahan umum, kependudukan, catatan sipil dan pemberdayaan masyarakat, tugas Kasi Pemerintahan antara lain :
    1. Pengolahan data dan informasi kependudukan di kecamatan
    2. Pelaksanaan fasilitasi dalam hal pembentukan, pemecahan, penghapusan dan penggabungan desa, perubahan status desa menjadi kelurahan, perubahan nama dan batas wilayah desa.
    3. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan anggota BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara pembentukan BPD.
    4. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan Surat Keputusan tentang pengesahan Kepala Desa terpilih berdasarkan laporan dan berita acara panitia Pilkades dan Peraturan BPD.
    5. Pelaksanaan fasilitasi menetapkan dan mengesahkan Pejabat Kepala Desa sesuai peraturan perundang-undangan.
    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya.
  6. Kasi Trantib mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan dibidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, yang meliputi perlindungan masyarakat, Kesatuan Bangsa dan Politik, tugas Kasi Trantib antara lain :
    1. Pelaksanaan perencanaan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.
    2. Pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.
    3. Pelaksanaan koordinasi penanganan pemakaman gelandangan/orang tidak dikenal.
    4. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.
    5. Pelaksananaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kecamatan.
    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  7. Kasi Pembangunan mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi pengawasan dan pengendalian di bidang Pembangunan yang meliputi bina marga dan pengairan, bangunan dan pemukiman, tata ruang, kebersihan, pertamanan dan pemakaman, tugas Kasi Pembangunan antara lain :
    1. Pelaksanaan inventarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan dan jembatan serta tipe jalan Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
    2. Pelaksanaan penetapan jalan desa dan jembatan yang harus dipelihara.
    3. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan kebijakan serta dalam program kerja kecamatan meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksana.
    4. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dan penggunaan jalan dan jembatan di wilayah kecamatan.
    5. Pelaksanaan administrasi Penerbitan Surat Ijin IMB rumah tinggal katagori Permanen dan semi permanen serta pemutihan IMB rumah tinggal perorangan, rumah tinggal tambahan di lingkungan perumahan.
    6. Pelaksanaan pengawasan terhadap bangunan pemerintah dan pembangunan rumah tinggal.
    7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  8. Kasi Pengembangan Ekonomi Dan Pendapatan Daerah, mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang pengembangan ekonomi yang meliputi Industri dan perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, koperasi, usaha kecil dan menengah dan lingkungan hidup, tugas Kasi Pengembangan Ekonomi Dan Pendapatan Daerah antara lain :
    1. Pelaksanaan pemberian rekomendasi atas surat tempat ijin usaha, surat ijin domisili usaha, rekomendasi surat keterangan tempat industri dan rekomendasi surat ijin tempat perdagangan, rekomendasi surat ijin domisili Usaha perdagangan, rekomendasi surat keterangan tempat perdagangan.
    2. Pelaksanaan pendataan industri perdagangan dan koperasi di wilayah kecamatan.
    3. Pelaksanaan pengawasan tempat industri dan perdagangan.
    4. Pelaksanaan koordinasi terkait penanganan pengembangan usaha pertanian skala kecil.
    5. pendataan dan pelaporan lahan kritis.
  9. Kasi Kesejahteraan, mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan, pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang kesejahteraan yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemuda olaraga, kebudayaan dan pariwisata, tugas Kasi Kesejahteraan antara lain :
    1. Pelaksanaan pendataan jumlah keluarga miskin beserta anggota.
    2. pengumpulan dan penyampaian, data pasangan usia subur, data gakin, data prilaku hidup bersih dan sehat tingkat desa, data sarana sanitasi dasar, data pirt, data asi ekslusif, kejadian penyakit dan masalah kesehatan lainnya
    3. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan (Play Group, kelompok bermain dan taman kanak kanak).
    4. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah/lembaga adat daerah Kabupaten Tangerang.
    5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
  10. Desa/Lurah yaitu dipimpin kepala desa atau lurah mempunyai wewenang memberikan laporan Penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati / Walikota, memberikan laporan keterangan pertanggung jawaban kepada BPD serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat, Tugas Kepala Desa atau Lurah antara lain :
    1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa (BPD).
    2. Mengajukan rancangan peraturan desa.
    3. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.
    4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
    5. Membina kehidupan masyarakat desa.
  11. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, kelompok jabatan fungsional kecamatan secara profesional sesuai dengan kebutuhan. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpim oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan kecamatan, kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berikut merupakan prosedur sistem yang berjalan dalam mengajukan data administrasi kependudukan:

  1. Pemohon mendatangi kantor kelurahan sesuai dengan domisilinya untuk mengajukan administrasi kependudukan dengan membawa lampiran berkas persyaratan seperti surat pengantar RT/RW, fotokopi surat keterangan lahir atau akta kelahiran, fotokopi kartu tanda penduduk, fotokopi kartu keluarga dan/ atau data penunjang lainnya..
  2. Bagian Umum Kelurahan menerima berkas dan melakukan pengecekan kelengkapan berkas dari pemohon.
  3. Bagian Umum Kelurahan membuatkan surat permohonan ke kecamatan sesuai dengan berkas yang diajukan oleh pemohon.
  4. Bagian Umum Kelurahan melakukan pencatatan dan membuat laporan hasil rekapan data.
  5. Bagian Kasi Pemerintahan Kelurahan menerima laporan hasil rekapan data sesuai dengan kelurahannya.
  6. Pemohon mendatangi kantor kecamatan dengan membawa surat permohonan dari kelurahan beserta berkas penunjang.
  7. Bagian Admin Kecamatan menerima berkas dan melakukan pengecekan kelengkapan berkas seperti surat permohonan dari kelurahan yang telah ditanda tangani oleh lurah beserta berkas penunjang yang diajukan oleh pemohon.
  8. Bagian Admin Kecamatan melakukan pencatatan surat pengajuan yang telah diajukan ke kecamatan.
  9. Bagian Admin Kecamatan memproses surat permohonan.
  10. Bagian Kasi Pemerintahan Kecamatan menerima laporan hasil rekapan data dari seluruh kelurahan diwilayah Kecamatan Pasar Kemis.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

  2. Gambar 3.3 Use Case Diagram Permohonan Administrasi Kependudukan


    Berdasarkan gambar 3.3 use case diagram diatas terdapat:

    a. 1 (Satu) Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan yang berhubungan dengan permohonan administrasi kependudukan.

    b. 5 (Lima) actor yang melakukan kegiatan yaitu: Pemohon, Bidang Umum Kelurahan, Kasi Pemerintahan Kelurahan, Admin Kecamatan, Kasi Pemerintahan Kecamatan.

    c.10 (Sepuluh) use case yang dilakukan diantaranya : Pengajuan berkas ke kelurahan, penerimaan berkas, membuat surat permohonan ke kecamatan, melakukan pencatatan data, menyerahkan surat permohonan ke kecamatan, menerima surat permohonan, melakukan pencatatan surat permohonan masuk, menerima hasil laporan.

  3. Analisa Sistem Yang Bejalan Pada Activity Diagram

  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Permohonan Administrasi Kependudukan


    Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

    a. 1 (Satu) Initial node yang merupakan mengawali kegiatan.

    b. 5 (Lima) Swimlame yaitu Pemohon, Bagian Umum kelurahan, Kasi Pemerintahan Kelurahan, Admin Kecamatan, Kasi Pemerintahan Kecamatan.

    c. 11 (Sebelas) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    d. 1 (Satu) Descision node untuk membuat keputusan..

    e. 2 (Dua) Final node yang merupakan akhir kegiatan.

  5. Sequence Diagram Yang Berjalan

  6. Gambar 3.5 Sequence Diagram Permohonan Administrasi Kependudukan


    Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

    a. 5 (Lima) actordiantaranya Pemohon, Bagian Umum Kelurahan, Kasi Pemerintahaan Kelurahan, Bagian Admin Kecamatan, Kasi Pemerintahan Kecamatan.

    b. 3 (Tiga) lifeline diantaranya Berkas, Surat Permohonan, Laporan.

    c. 11 (Sebelas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi.



Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti yang akan dibahas adalah permohonan administrasi kependudukan.

Metode Analisa Sistem

Analisa PIECES

Analisa PIECES dilakukan untuk menilai kinerja yang berjalan pada Instansi berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, dan Service. Berikut merupakan hasil analisa PIECES yang telah dilakukan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Analisa PIECES



Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Proses yang memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses untuk menghasilkan dokumen keluaran.

  1. Nama Masukan : Surat Pengantar RT/RW, Berkas penunjang
  2. Fungsi : Sebagai dokumen yang akan diajukan

    Sumber : Pemohon

    Frekuensi : Setiap berkas masuk

  3. Nama Masukan : Formulir Pembuatan Permohonan Dokumen
  4. Fungsi : Sebagai dokumen yang diajukan

    Sumber : Kelurahan

    Frekuensi : Setiap berkas masuk.

    Keterangan : Dokumen yang akan diajukan ke Kecamatan.

Analisa Proses

Proses yang akan digunakan dalam membahas suatu permasalahan.

  1. Nama Modul : Proses Pembuatan Dokumen Permohonan
  2. Masukan : Surat Pengantar RT/RW, Berkas Penunjang

    Keluaran : Formulir Permohonan Administrasi Kependudukan (KTP, KK, Catatan Peristiwa, Pindah)

    Ringaksan Proses : Proses ini dilakukan untuk membuat formulir permohonan.

  3. Nama Modul : Laporan Data Arsip
  4. Masukan : Laporan bulanan

    Keluaran : Laporan jumlah permohonan yang telah dibuat.

    Ringaksan Proses : Proses ini dilakukan untuk membuat laporan rekap data.

Analisa Keluaran

Tujuan analisa sistem keluaran adalah untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang keluar dalam pencatatan akuntansi. Adapun keluaran dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Nama Keluaran : Formulir Permohonan Dokumen
  2. Fungsi : Sebagai pengantar dari kelurahan ke kecamatan.

    Media : Kertas

    Rangkap : 1 rangkap

  3. Nama Keluaran : Laporan Data Arsip
  4. Fungsi : Memberikan Laporan

    Media : Kertas



Konfigurasi Sistem Berjalan

Pada konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi Hardware, spesifikasi Software dan Hak Ases (Brainware).

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : AMD A9-9425 Radeon R5 COMPUTE CORES 2C +3G (2 CPUs)
  2. RAM : 4 GB
  3. Harddisk : 1 TB
  4. Printer : Epson L3310 dan HP Laserjet Enterprise MFP M715dn

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 10 Home 64-bit
  2. Microsoft Office 365

Hak Akses (Brainware)

  1. Bagian Umum Kelurahan.
  2. Kasi Pemerintahan Kelurahan.
  3. Bagian Admin Kecamatan.
  4. Kasi Pemerintahan Kecamatan.



Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Proses pembuatan formulir permohonan administrasi kependudukan di Kelurahan dan Kecamatan Pasar Kemis masih menggunakan formulir.
  2. Sering terjadinya kesalahaan penulisan dan data hilang
  3. Proses pencatatan data atau laporan arsip masih menggunakan Microsoft Excel.

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Setelah menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi. Maka peneliti memberikan beberapa usulan dalam memecahkan masalah yaitu :

  1. Merancang sistem yang terkomputerisasi dan sistem yang terhubung seluruh Kelurahan dan dimonitor oleh Kecamatan Pasar Kemis.
  2. Membuat sistem yang memiliki database sehingga data lebih cepat.
  3. Menggunakan sistem yang terkomputerisasi dan mempersingkat prosedur manual yang ada.



User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara dengan stakeholder. Untuk membuat sistem permohonan administrasi kependudukan. Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat.


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I sifikasikan dari elisitasi tahap I menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innsential). Berikut penjelasan metode MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Pada hal ini requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya Desirable. Pada hal ini requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Innesential. Pada hal ini requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas.


Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi pertanyaan III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi pertanyaan II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari seluruh proses Elisitasi yang menjadi dasar pembuatan suatu sistem yang akan dibuat.




BAB IV
RANCANGAN SISTEM YAG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan penelitian dan melakukan analisa yang telah dilaksanakan pada Instansi Kecamatan Pasar Kemis Tangerang tentang Permohonan Administrasi Kependudukan. Maka langkah selanjutnya membahas sistem yang diusulkan. Sistem usulan ini menggunakan Visual Paradigm 16.0 Community Edition untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Pelaksanaan Sistem Usulan

Pelaksanaan sistem usulan pada sistem permohonan administrasi kependudukan sebagai berikut :

  1. Bagian Umum Kelurahan
  2. Bagian umum kelurahan dapat melakukan registrasi atau penginputan berkas permohonan administrasi di kelurahan masing – masing. Diantaranya :

    a. Dapat melakukan login kedalam sistem.

    b. Menginput data keluarga dan penduduk.

    c. Menginput berkas permohonan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Pindah, Keterangan Kelahiran, Dan Keterangan Kematian.

    d. Mencetak berkas permohonan kependudukan.

    e. Dapat melakukan logout

  3. Kasi Pemerintahan Kelurahan
  4. Kasi Pemerintahan Kelurahan dapat melakukan antara lain :

    a. Dapat melakukan login kedalam sistem.

    b. Melihat data permohonan administrasi kependudukan

    c. Mencari data permohonan administrasi kependudukan.

    d. Mengekspor data kedalam microsoft excel.

    e. Dapat melakukan logout

  5. Admin Kecamatan
  6. Admin Kecamatan dapat melakukan antara lain :

    a. Dapat melakukan login kedalam sistem.

    b. Melihat data permohonan kependudukan

    c. Mencari data permohonan administrasi kependudukan.

    d. Mengekspor data kedalam microsoft excel.

    e. Dapat melakukan logout

  7. Kasi Pemerintahan Kecamatan
  8. Kasi Pemerintahan Kecamatan dapat melakukan antara lain :

    a. Dapat melakukan login kedalam sistem.

    b. Menambah pengguna yang memiliki hak akses sistem.

    c. Melihat data permohonan administrasi kependudukan dari seluruh kelurahan.

    d. Mengekspor data permohonan kedalam microsoft excel.

    e. Melihat data statistik kependudukan.

    f. Mengekspor data statistik kedalam microsoft excel.

    g. Dapat melakukan logout


Prosedur Sistem Usulan


Gambar Use Case Diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, use case diagram Sistem Permohonan Administrasi yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (Sati) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses penempatan area kerja.
  2. 4 aktor yang melakukan kegiatan yaitu: Umum Kelurahan, Kasi Pemerintahan Kelurahan, Admin Kecamatan dan Kasi Pemerintahan Kecamatan
  3. 74 (Tujuh Puluh Empat) usecase yang dilakukan oleh aktor diantaranya: login, dashboard, data master, master keluarga, lihat keluarga, tambah keluarga, edit keluarga, hapus keluarga, master penduduk, tambah penduduk, lihat penduduk, edit penduduk, hapus penduduk, master kelurahan, tambah kelurahan, lihat kelurahan, hapus kelurahan, edit kelurahan, Permohonan Kependudukan, Permohonan KK, Tambah Permohonan KK, Edit Permohonan KK, Hapus Permohonan KK, Lihat Permohonan KK, Cetak Permohonan KK, Permohonan KTP, Tambah Permohonan KTP, Edit Permohonan KTP, Hapus Permohonan KTP, Lihat Permohonan KTP, Cetak Permohonan KTP, Permohonan SKCK, Tambah Permohonan SKCK, Edit Permohonan SKCK, Hapus Permohonan SKCK, Lihat Permohonan SKCK, Cetak Permohonan SKCK, Permohonan Pindah, Tambah Permohonan Pindah, Edit Permohonan Pindah, Hapus Permohonan Pindah, Lihat Permohonan Pindah, Cetak Permohonan Pindah, Keterangan Kelahiran, Tambah Keterangan Kelahiran, Edit Keterangan Kelahiran, Hapus Keterangan Kelahiran, Lihat Keterangan Kelahiran, Cetak Keterangan Kelahiran. Keterangan Kematian, Tambah Keterangan Kematian, Edit Keterangan Kematian, Hapus Keterangan Kematian, Lihat Keterangan Kematian, Cetak Keterangan Kematian, Laporan, Laporan Permohonan Kependudukan Lihat Permohonan Kecamatan, Cari Permohonan Kecamatan, Ekpor Laporan, Laporan Statistik Kependudukan, Lihat Statistik, Cari Statistik, Ekpor Statistik, Setting, User Setup, Tambah User, Edit User, Hapus User, Lihat User, Level User Setup, Lihat Leve User, Edit Level User, Logout.
  4. Tujuh puluh tiga (73) Extend yaitu : login, dashboard, data master, master keluarga, lihat keluarga, tambah keluarga, edit keluarga, hapus keluarga, master penduduk, tambah penduduk, lihat penduduk, edit penduduk, hapus penduduk, master kelurahan, tambah kelurahan, lihat kelurahan, hapus kelurahan, edit kelurahan, Permohonan Kependudukan, Permohonan KK, Tambah Permohonan KK, Edit Permohonan KK, Hapus Permohonan KK, Lihat Permohonan KK, Cetak Permohonan KK, Permohonan KTP, Tambah Permohonan KTP, Edit Permohonan KTP, Hapus Permohonan KTP, Lihat Permohonan KTP, Cetak Permohonan KTP, Permohonan SKCK, Tambah Permohonan SKCK, Edit Permohonan SKCK, Hapus Permohonan SKCK, Lihat Permohonan SKCK, Cetak Permohonan SKCK, Permohonan Pindah, Tambah Permohonan Pindah, Edit Permohonan Pindah, Hapus Permohonan Pindah, Lihat Permohonan Pindah, Cetak Permohonan Pindah, Keterangan Kelahiran, Tambah Keterangan Kelahiran, Edit Keterangan Kelahiran, Hapus Keterangan Kelahiran, Lihat Keterangan Kelahiran, Cetak Keterangan Kelahiran. Keterangan Kematian, Tambah Keterangan Kematian, Edit Keterangan Kematian, Hapus Keterangan Kematian, Lihat Keterangan Kematian, Cetak Keterangan Kematian, Laporan, Laporan Permohonan Kependudukan, Lihat Permohonan Cari Permohonan, Ekpor Laporan, Laporan Statistik Kependudukan, Lihat Statistik, Cari Statistik, Ekpor Statistik, Setting, User Setup, Tambah User, Edit User, Hapus User, Lihat User, Level User Setup, Lihat Leve User, Edit Level User.
  5. 1 (Satu) Include : Halaman Utama.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Activity Diagram menggambarkan aliran aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, decision yang terjadi, dan sistem akhir. Activity Diagram menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut activity diagram yang diusulkan didalam sistem.

Activity Diagram diusulkan untuk Bagian Umum Kelurahan.

Gambar 4.2 Activity Diagram usulan untuk Umum Kelurahan

Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram sistem informasi penempatan, usulan untuk admin diatas terdapat :

  1. 1 (Satu) intial node yang merupakan awal dari kegiatan.
  2. 51 (Lima Puluh Satu) action state yang menggambarkan eksekusi.
  3. 12 (dua belas) fork node
  4. 1 (satu) decision node
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


Activity Diagram diusulkan untuk Kasi Pemerintahan Kelurahan.

Gambar 4.3 Activity Diagram usulan untuk Kasi Pemerintahan Kelurahan

Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram usulan untuk cleaner diatas terdapat :

  1. 1 (satu) intial node yang merupakan awal dari kegiatan
  2. 8 (Delapan) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 3 (Tiga) fork node
  4. 1 (satu) descision node
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) initial node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


Activity Diagram diusulkan untuk Admin Kecamatan.

Gambar 4.4 Activity Diagram usulan untuk Admin Kecamatan

Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram usulan untuk Admin Kecamatan diatas terdapat :

  1. 1 (satu) intial node yang merupakan awal dari kegiatan
  2. 14 (Empat Belas) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 5 (Lima) fork node
  4. 1 (satu) Descision node
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) initial node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


Activity Diagram diusulkan untuk Kasi Pemerintahan Kecamatan.

Gambar 4.5 Activity Diagram usulan untuk Kasi Pemerintahan Kecamatan

Berdasarkan gambar 4.5 activity diagram usulan untuk Admin Kecamatan diatas terdapat :

  1. 1 (satu) intial node yang merupakan awal dari kegiatan
  2. 17 (Tujuh Belas) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 6 (Enam) fork node
  4. 1 (satu) Descision node
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) initial node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


Sequence Diagram Yang Diusulkan


Gambar 4.6 Sequence Diagram usulan

Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram usulan di atas terdapat :

  1. 4 (Empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu : Bagian Umum Kelurahan, Kasi Pemerintahan Kelurahan, Admin Kecamatan, Kasi Pemerintahan Kecamatan.
  2. 17 (Tujuh Belas) life line yaitu : Login, Halaman Utama, Master Keluarga, Master Penduduk, Permohonan KK, Permohonan KTP, Permohonan SKCK, Permohonan Pindah, Keterangan Kelahiran, Keterangan Kematian, .
  3. 35 (Tiga Puluh Lima) Message spesifikasi dari komunikasi objek yang membuat informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang dilakukan oleh aktor.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Usulan



Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Class Diagram yang diusulkan dapat memudahkan dalam merancang suatu database karena didalam class diagram menggambarkan suatu class yang terjadi dari tabel beserta atributnya. Berikut class diagram untuk sistem informasi penempatan area kerja.

Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Pada database digunakan tabel-tabel berikut ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

  1. Nama File : User
  2. Media File : Hardisk

    Primary Key :user_id

    Panjang Record : 556

    Tabel 4.2 User
  3. Nama File : Keluarga
  4. Media File : Hardisk

    primary key: id_keluarga

    Panjang record : 366

    Tabel 4.3 Keluarga
  5. Nama File : Penduduk
  6. Media File : Hardisk

    Primary Key : id_penduduk

    Panjang Record : 532

    Tabel 4.4 penduduk
  7. Nama File : Kelurahan
  8. Media File : Hardisk

    primary key: id_kelurahan

    Panjang record : 179

    Tabel 4.5 Kelurahan
  9. Nama File : permohonan_kk
  10. Media File : Hardisk

    Primary Key : no_pendataan

    Panjang Record : 405

    Tabel 4.6 permohonan kk
  11. Nama File : permohonan_ktp
  12. Media File : Hardisk

    primary key: no_permohonan

    Panjang record : 502

    Tabel 4.7 Permohonan KTP
  13. Nama File : permohonan_pindah
  14. Media File : Hardisk

    Primary Key : no_permohonan

    Panjang Record : 426

    Tabel 4.8 Permohonan Pindah
  15. Nama File : permohonan_skck
  16. Media File : Hardisk

    primary key: no_pendataan

    Panjang record : 391

    Tabel 4.9 Permohonan SKCK
  17. Nama File : keterangan_kelahiran
  18. Media File : Hardisk

    Primary Key : no_pendataan

    Panjang Record : 754

    Tabel 4.10 Keterangan Kelahiran
  19. Nama File : keterangan_kematian
  20. Media File : Hardisk

    primary key: no_pendataan

    Panjang record : 742

    Tabel 4.11 Keterangan Kematian



Implementasi Sistem yang Diusulkan

  1. Halaman pada Menu Login
  2. Gambar 4.8 Tampilan Login


  3. Halaman pada Menu Dashboard Kasi Pemerintahan Kecamatan
  4. Gambar 4.9 Tampilan Dashboard


  5. Halaman Menu User
  6. Gambar 4.10 Tampilan Menu User


  7. Halaman pada Menu Tambah User
  8. Gambar 4.11 Tampilan Menu Tambah User


  9. Halaman pada Menu Master Keluarga
  10. Gambar 4.12 Tampilan Manu Master Keluarga


  11. Halaman Master Tambah Keluarga
  12. Gambar 4.12 Tampilan Tambah Master Keluarga


  13. Halaman pada Menu Master Kependudukan
  14. Gambar 4.13 Tampilan Master Kependudukan



Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Hardware
  2. Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    a. Processor: AMD A9-9425 Radeon R5 COMPUTE CORES 2C +3G (2 CPUs)

    e. RAM: 4 GB

    f. Harddisk: 1 TB

    g. Printer: Epson L3310


  3. Aplikasi Yang Digunakan
  4. Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    a. Windows 10 Home 64-bit

    b. Mozilla Firefox dan Google Chrome

    c. XAMPP

    d. MySQL

    e. Visual Studio Code

    f. Visual Paradigm For 6.4 Community Edition


  5. Hak Akses
  6. Hak akses (Brainware) dalam sistes komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh:

    a. Bagian Umum Kelurahan

    b. Kasi Pemerintahan Kelurahan

    c. Admin Kecamatan

    d. Kasi Pemerintahan Kecamatan



Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan berupa input dan output.

Tabel Pengujian Blackbox



Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan blackbox testing dengan cara melakukan input kedalam program seperti contoh pengujian Login dan User. Jika input yang dilakukan benar maka user dapat masuk kedalam sistem dan jika input yang dilakukan salah maka sistem memberikan pesan “gagal login” dan user mengetahui letak kesalahan dalam proses penginputan.



Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain :

Tabel 4.13 Jadwal Kegiatan


Estimasi Biaya

Rincian biaya dari peneliti sesuai dengan kebutuhan penelitian antara lain :


Tabel 4.14 Estimasi Biaya




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisa permasalahan yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil dari pengamatan peneliti terhadap rumusan masalah yang telah ditetapkan. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Proses permohonan administrasi kependudukan di seluruh kelurahan khususnya di wilayah administrasi Kecamatan Pasar Kemis saat ini masih menggunakan formulir yang diisi oleh bagian umum kelurahan. Hal ini menyebabkan sering terjadinya kesalahan penulisan dan hilangnya data. Selain itu proses pengolahan data laporannya masih semi komputersasi sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengelola laporan permohonan administrasi apabila jumlah data yang dikelola sangat banyak.
  2. Proses permohonan administrasi kependudukan tersebut sudah berjalan cukup efektif. Namun sering terjadi kesalahan penulisan dalam membuat permohonan yang ditulis oleh kelurahan dan sering ditemukan kasus data hilang pada saat pencarian data.
  3. Peneliti mengusulkan sistem yang dapat digunakan oleh seluruh kelurahan khususnya di wilayah Kecamatan Pasar Kemis dalam memproses permohonan administrasi kependudukan. Peneliti menggunakan metode analisis PIECES dan menggunakan metode berorientasi objek UML (unifield modelling language) dengan software Visual Paradigm 16.0 Entreprise Edition. Dibangun menggunakan Bahasa pemograman PHP dengan database MySQL. Sistem yang diusulkan diharapkan dapat mempermudah dalam proses permohonan administrasi dan laporan menjadi lebih efektif, efisien, cepat dan data lebih akurat.


Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran untuk sistem permohonan administrasi kependudukan menjadi lebih baik lagi diantaranya :

  1. Memberikan pelatihan kepada pengguna (user) agar dapat memahami keseluruhan penggunaan sistem.
  2. Melakukan evaluasi secara berkala serta melakukan perubahan sistem sesuai dengan kebutuhan yang lebih spesifik.
  3. Diharapkan dimasa yang akan datang bagi peneliti yang akan meneliti melakukan perubahan pada sistem sehingga sistem menjadi lebih baik lagi.




DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
  2. Oleh Soleh, Futri Yunita Aulia, dan Anis Khoirotun Nisa. 2018. Aplikasi Monitoring Jumlah Bibit Tanaman Menggunakan Analisa Balance Score Card Pada UPTD TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. Universitas Amikom Yogyakarta. ISSN: 2302 – 3805.
  3. Hutahaean, J. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Budi Utama.
  4. A. Rusdiana, Moch.Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: Pustaka Setia.
  5. Siyoto, Sandu., dan Sodik. Ali. 2015. “Dasar Metodelogi Penelitian”. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
  6. Kadir, Abdul. 2014. "Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi". Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  7. Krismiaji. 2015. “Sistem Informasi Akuntansi (Edisi Keempat)”. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
  8. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan, dan Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS5”. Jurnal PROSISKO Vol.2 No.1. Universitas Serang Raya: Serang.
  10. Maimunah, Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016. “Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada RSIA Selaras”. Tangerang: Jurnal CERITA. Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
  11. Sophian Sophan. 2014. “Pengimplementasian Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pengembalian Stok Barang Pada Toko Swastika Servis (SS) Bangunan Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 Didukung Dengan Database Mysql”. Padang: STMIK Indonesia Padang: STMIK Indonesia Padang, Jurnal Momentum Vol. 16 No. 2. Agustus 2014 ISSN: 1693-752X.
  12. 12,0 12,1 Aria Mulyapradana, Atik Indah Lazulfa. 2018. “Tata Kelola Administrasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Di PT. BAM Kabupaten Tegal”. Medan: Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan. Vol. 1 No 1-Febuari 2018.
  13. Sukarna. 2011. “Dasar-Dasar Manajemen”. Bandung: CV. Mandar Maju.
  14. Undang – Undang No. 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan.
  15. Undang – Undang No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
  16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 7 Tahun 2019.
  17. Asbar, Yuli, dan Mochamad Ari Saptari. 2017. “Analisa Dalam Mengukur Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES”. Jurnal Visioner & Strategis. Universitas Malikussaleh Vol. 6 Nomor 2, September 2017: 39-47. Sumber refrensi : https://journal.unimal.ac.id/visi/article/view/301/
  18. Retnoningsih, Endang. 2015. “Sistem Informasi Simpanan dan Pembiayaan pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Multazam Kabupaten Tegal”. Tegal: Jurnal IJSE AMIK BSI Tegal.
  19. Hartati, Tri. 2017. “Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi”. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer. Vol. 06 No. 22:185.
  20. Sharma, Manya. 2015. “Webdevelopment Technology-PHP. How It Is Related to Web Development Technology ASP.NET”. India: International Journal of Scientific & Technology Research. Vol. 4 No 23.
  21. Sitopo. Priyo, dkk. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol. 11 No 1.
  22. Nugroho, Andi dan Dwi Ma’ruf Alvansuri. 2017. “Nearest Automatic Teller Machine (ATM), Minimarket, and Restaurant Finder Application Based On GPS Technology (Global Positioning System)”. International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) Vol. 50 No 1 ISSN : 2231-2803. Sumber Refrensi http://www.ijcttjournal.org/archives/ijctt-v50p106
  23. Albar, Fauzan Manafi, dkk. 2017. “Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409.
  24. Mustaqbal, M.S., Firdaus, R.F. dan Rahmadi, H., 2016. “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN)”. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Vol. 1 No. 3.
  25. Suwarto. Suwarto, Sany. Nasril, dan Eka Indriani. 2018 "Sistem Informasi Tabungan Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG." Jurnal SENSI Vol. 4 No 2.
  26. Hanafri, Muhammad Iqbal, Triono. dan Imam Luthfiudin. 2018. “Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global”. Semarang: STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN: 2088-1762. Vol. 8 No. 1
  27. Prastomo, Andi. 2015. "Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi". Jakarta: Journal Lppmunindra Universitas Indraprasta PGRI. ISSN: 1979-276X.
  28. Muhamad Rahman Mulyadi dan Rizqi Eka Saputri, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 1 [Mulyadi dan Saputri 2017] dalam jurnal CICES Vol 3/No 1.
  29. Hafizar, Ilham. J S, dan Sofyan. Agus. 2019. “Perancangan Sistem Manajemen Administrasi Dan Pengingat Kontrak Karyawan Pada PT. Putra Dumas Lestari”. Jurnal SENSI. Universitas Raharja. ISSN 2461-1409. Vol. 5 No 2 - Agustus 2019.
  30. Yusuf Effendy, Ruli Supriati, dan Silva Ayu Lestari. 2018. “Rancang Bangin Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah”. Tangerang: Jurnal SENSI. Perguruan Tinggi Raharja ISSN 2461-1409 Vol. 4 No 2-Agustus 2018.
  31. Harfizar, Khozin Yuliana, dan Muh Affifudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Tangerang: Jurnal SENSI. Perguruan Tinggi Raharja ISSN 2461-1409 Vol. 3 No 2-Agustus 2017
  32. Susandi. Dony, dkk. 2018. “Perancangan Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Desa Berbasis Web Dengan PHP & POSTGRESQL”. Majalengka: Jurnal J-Insitec. Vol 5 No 1-November 2018.
  33. Yunita, Rahma. 2017. “Studi Tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan Di Desa Bukit Makmur Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur”. Kutai: PeJournal Pemerintahan Integratif. Vol 5 (3): 378-389. 2017
  34. Klemsdal L, Kjekshus L.E. 2019. “Designing Administrative Reforms for Maintaining Trust”. International Journal of Public Administration. Vol 42 No.2
  35. Adeye Adewole. 2014. “Governance Reform and the Challenge of Implementing Public Procurment Law Regime across Nigerian State and Local Goverments”. Nigeria: International Journal of Public Administration and Management Research. Vol 2 No 4-December 2014.
  36. Mbeye M. 2014. “The Role of Labour Administration System Service In The National Development Precess: The Case of Malawi”. International Journal of Public Administration and Management Research (IJPAMR) Vol. 2 No. 4



Contributors

Bagus Priambodo