SI1512489660

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1512489660

NAMA : ELISA IKA WAHYUNINGRUM


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSSINES INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1512489660
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489660
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Rosmawati Dwi, S.T., M.Kom)
   
(Bayu Pramono, S.Kom., M.TI)
NID : 17013
   
NID : 14023




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489660
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1512489660
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1512489660

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Dalam sebuah institusi pemerintahan, sistem informasi itu sangatlah penting. Permasalahan yang dihadapi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang yaitu sistem informasi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang selama ini dilakukan masih berjalan secara manual. Sehingga menimbulkan beberapa permasalahan diantarannya kesalahan pengetikan, penggunaan kertas yang terlalu boros karena sering terjadi duplikasi pekerjaan seperti membuat surat Perintah dan SPPD terpisah. Oleh karena itu dilakukan analisa sistem infomasi SPPD pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem yang dapat membantu admin dan para pegawai atau user dalam penginputan data SPPD, memberikan kemudahan pada staff yang berwenang dalam mengolah data tersebut, mempermudah penyimpanan data SPPD ke dalam database dan yang pada akhirnya diharapkan kedepannya data yang sudah tersedia dapat diolah dengan baik. Adapun metode analisa sistem yang digunakan adalah analisa PIECES. Metode pemodelan objek menggunakan UML (Unified Modelling Language). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perancangan sistem untuk menghasilkan sebuah sistem yang dapat membantu admin dan para pegawai atau user lebih cepat dan tepat dalam penginputan data SPPD sehingga tidak ada data yang redudancy.

Kata kunci : Sistem informasi, Surat Perintah Perjalanan Dinas


ABSTRACT


In the government institute, the information system is very important. The problem faced by Dinas Komunikasi dan Informatika in Tangerang Region, namely the information system for Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) which has been carried out, is still procced manually. So that it raises several problems such as misstyping, the use of paper is too wasteful because duplication of work often occurs such as making a warrant and separate SPPD. Therefore the SPPD information system analysis is carried out at Dinas Komunikasi dan Informatika in Tangerang Region which aims to produce a system that can help admin and employees or users input SPPD data, providing convenience to authorized staff in processing the data. Facilitate the storage of SPPD data into the database and which are ultimately expected in the future, available data can be processed properly. The system analysis method used is PIECES analysis. The object modeling method uses UML (Unified Modeling Language). The programming language used is PHP and the database used is MySQL.The conclusion of this study is the system design to produce a system that can help admin and employees or users in inputting SPPD data.

Keywords: information system, Official Travel Orders




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Rosmawati Dwi, S.T., M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.TI. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Bangbang Ismail, S.Sos, MAP. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 15 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1512489660

Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram SPPD
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram SPPD
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram SPPD
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan
  8. Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Usulan
  9. Gambar 4.5 Tampilan Prototype Menu Sign in
  10. Gambar 4.6 Tampilan Prototype Menu Dashboard
  11. Gambar 4.7 Tampilan Prototype Daftar Pegawai
  12. Gambar 4.8 Tampilan Prototype SPPD
  13. Gambar 4.9 Tampilan Prototype Surat Masuk
  14. Gambar 4.10 Tampilan Prototype Surat Perintah
  15. Gambar 4.11 Tampilan Prototype submenu sppd
  16. Gambar 4.12 Tampilan Prototype sppd depan
  17. Gambar 4.13 Tampilan Prototype sppd belakang
  18. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Nota Dinas
  19. Gambar 4.15 Tampilan Prototype Lihat SPPD
  20. Gambar 4.16 Tampilan Prototype Laporan SPPD
  21. Gambar 4.17 Tampilan Prototype History
  22. Gambar 4.18 Tampilan Prototype Pengaturan
  23. Gambar 4.19 Tampilan Sistem Menu Login
  24. Gambar 4.20 Tampilan Sistem Menu Dashboard
  25. Gambar 4.21 Tampilan Sistem Daftar Pegawai
  26. Gambar 4.22 Tampilan Sistem SPPD
  27. Gambar 4.23 Tampilan Sistem Surat Masuk
  28. Gambar 4.24 Tampilan Sistem Surat Perintah
  29. Gambar 4.25 Tampilan Sistem Edit Pengikut
  30. Gambar 4.26 Tampilan Sistem Nota Dinas

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem
  7. Tabel 4.2 Tabel tbl_nota_dinas
  8. Tabel 4.3 Tabel tbl_pegawai
  9. Tabel 4.4 Tabel tbl_surat_masuk
  10. Tabel 4.5 Tabel tbl_surat_perintah
  11. Tabel 4.6 Tabel tbl_user
  12. Tabel 4.7 Tabel tbl_pengikut
  13. Tabel 4.8 Black-box Testing Program
  14. Tabel 4.9 Jadwal Penelitian
  15. Tabel 4.10 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan sistem informasi berbasis komputer di zaman globalisasi ini terasa sangat pesat. Dimana sistem informasi berbasis komputer saat ini sudah menjadi hal yang wajib bagi setiap perusahaan atau instansi daerah sebagai sistem pengolahan data.

Pengolahan data dengan menggunakan teknologi komputer semakin berkembang kemampuan dan manfaatnya bagi dunia perusahaan dan instansi karena sangat membantu efisiensi dan efektifitas pekerjaan kantor. Tidak mengherankan lagi apabila pada saat ini semua instansi seperti dalam penanganan Surat Perintah Perjalanan Dinas dengan menggunakan sistem komputer.

Dalam melakukan kerja praktek di DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG peneliti menemukan permasalahan yaitu Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang masih dilakukan dengan cara manual. Dalam pembuatan SPPD masih menggunakan aplikasi Microsoft Word dan setiap kali melakukan perjalanan dinas harus dilakukan pengeditan. Kekurangan yang ditemui dalam pembuatan SPPD yang ada saat ini yaitu terjadinya kesalahan pengetikan dalam menginputkan data sehingga pembuatan SPPD dilakukan berulang-berulang. Hal ini mengakibatkan banyaknya kertas yang terbuang, selain itu waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama.

Dengan ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan sistem yang ada. Untuk mencapai maksud di atas maka peneliti menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi SPPD yang berjalan pada saat ini?
  2. Apa kekurangan sistem informasi SPPD yang berjalan pada saat ini?
  3. Bagaimana merancang sebuah aplikasi sistem SPPD secara komputerisasi agar mudah dalam pengoperasiannya?

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Ruang lingkup dibuat untuk mempermudah penulisan laporan studi kasus ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik. Adapun batasan masalah penelitian ini yaitu hanya membahas tentang proses pembuatan SPPD agar lebih mudah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan berkaitan dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan hasilnya terdapat pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitian untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merincikan apa saja yang ingin diketahui, sehingga apabila permasalahan telah terjawab maka tujuan penelitian telah tercapai. Dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui dan mempelajari prosedur sistem informasi SPPD yang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui kekurangan pada sistem informasi SPPD yang berjalan saat ini.

  3. Untuk merancang sebuah aplikasi sistem Pengelolaan Perjalanan Dinas secara komputerisasi dan mudah dalam pengoperasiannya.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Dapat memberikan alur proses sistem informasi SPPD yang berjalan selama ini.

  2. Dapat memberikan informasi apa saja kekurangan pada sistem informasi SPPD yang berjalan selama ini.

  3. Dapat memberikan solusi dan informasi terkait pembuatan SPPD pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang peneliti digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan praktek secara langsung di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang, observasi dan praktek langsung dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang sedang berjalan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Peneliti melakukan sesi tanya jawab pembimbing lapangan sebagai narasumber pengambilan data-data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian terhadap sistem dan mengetahui alur kerja yang terjadi dalam Dinas tersebut, khususnya dalam sistem pembuatan SPPD.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Mencari referensi yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan laporan Skripsi, yang bersumber dari berbagai buku analisa guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan penulisan laporan Skripsi ini.


Metode Analisa

Penelti mengggunakan metode analisa PIECES untuk mengetahui kelemahan pada sistem yang lama yang masih menggunakan microsoft word sehingga diharapkan dengan adanya metode ini analisis yang dihasilkan nantinya dapat valid dan bisa di pertanggungjawabkan serta menggunakan elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem. Tahap berikutnya adalah menentukan strategi yang diambil untuk mencapai keberhasilan dari sebuah sistem. Strategi yang di dapatkan dari final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pembuktian pencapaian di dalam tahap implementasi.

Metode Perancangan

Metode perancangan alur sistem yang dilakukan peneliti dengan menggambarkannya menggunakan software Visual Paradigm sebagai salah satu perangkat pemodelan yang berorientasi objek. Diagram UML yang akan peneliti gunakan yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Untuk kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder, peneliti menggunakan metode elisitasi dengan proses penyeleksian yang bermula dari Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan di akhiri dengan Final Elisitasi. Kemudian bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL. Lalu beberapa software penunjang lainnya yaitu Windows 8 sebagai sistem operasi, Google Chrome sebagai browser, XAMPP sebagai web server, Notepad++.

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Metode testing yang digunakan peneliti untuk menganalisa, mendeteksi, dan mengevaluasi kesalahan dalam beberapa aspek pada sistem yang akan diterapkan yaitu dengan metode Black Box testing karena berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Sehingga penguji dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Hal ini memungkinkan pembuat program membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi penulisan menjadi lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem, konsep dasar sistem informasi. konsep dasar organisasi sistem, teori perancangan basis data dan definisi-definisi yang berkaitan dengan sppd serta definisi pendukung lain seperti UML (Unified Modelling Languange), literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini, peneliti menjelaskan gambaran umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Tangerang, sejarah singkat dinas, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bidang, analisis sistem yang berjalan, konfigurasi sistem, permasalahan yang sedang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi dan user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi yaitu tahap elisitasi satu, elisitasi dua, elisitasi tiga, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang telah diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini, peneliti menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada dibab sebelumnya dijelaskan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis dan rancangan sistem yang telah dilakukan serta saran kepada pihak- pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian skripsi ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello dan John Reuter III yang dikutip oleh Puput Puspito dkk (2016:63)[1], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk).”

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd yang dikutip oleh M. Safar dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:2)[2] , “Perancangan Sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.”

Menurut Susanto dalam buku Arisandy dan Muharto (2016:103)[3] yang berjudul Metode Penelitian Sistem Informasi, “Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru.”

Berdasarkan 3 (tiga) definisi perancangan sistem menurut para ahli di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah sekumpulan aktifitas atau kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dari pengguna yaitu menghasilkan sebuah perangkat lunak atau sistem yang baru.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Iwan Sidharta dan Mirna Wati (2015:100)[4] Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Suatu penggambaran dari kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1)[5], “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi, baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/ sasaran tertentu yang sama.”

Menurut Gang Liang, Wenbo He, Chun Xu. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users’ Behavior. In International Journal IEEE Trans On Computational Social System, (2015:65)[6] , “A system is a network made up of users and their have relationship for information sharing.” (Sebuah sistem adalah jaringan yang terdiri dari pengguna dan mereka memiliki hubungan untuk berbagi informasi).

Menurut Kausar, dkk dalam Jurnal Prosisko (2015:22)[7] , “Sistem adalah Pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.”

Berdasarkan 3 (tiga) definisi sistem menurrut para ahli di atas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem

Menurut Japerson (2015:3)[8] , Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang:

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

    Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017:12)[9] secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[10] mendefinisikan bahwa, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya.”

Menurut Japerson (2015:9)[8] , “Informasi adalah data yang menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.”

Berdasarkan 3 (tiga) definisi informasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa kedalam bentuk yang lebih berguna sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang dan bisa dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.


Kualitas Informasi

Menurut Mc Lean dalam penelitian Eko (2015:2)[11] , kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:

  1. Completeness

    Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan pengguna.

  2. Relevance

    Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  3. Accurate

    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  4. Timeliness

    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  5. Format

    Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Krismiaji (2015:16)[12], “Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

Menurut Jeperson (2015:13)[8], “Sistem informasi adalah suatu 7 sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.. Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.”

Menurut Rizki Abdul Rahman dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2017:3)[13] ,“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkoordinasi untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Definisi Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Punjul (2016:18)[14] , “Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah.”

Menurut Yohanes Yahya dalam Jurnal SIMETRIS (2017:4)[15] , “Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.”

Definisi Analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[16] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.”

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang ada agar menjadi lebih efisien.

Teori Khusus

Konsep Dasar Surat

Definisi Surat

Menurut Dadang Haryanto dan Anwar Nasihin (2018:3) [17], “Surat adalah sejenis karangan (komposisi) paparan. Di dalam paparan pengarang menemukan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan diserahkannya. Komunikasi tertulis dapat dilakukan dengan macam-macam cara, salah satunya adalah dengan surat.”

Menurut Dwi Hastuti (2016:45) [18]], “Surat adalah sebuah alat komunikasi tertulis yang digunakan oleh pengirim untuk mengirimkan berita atau informasi kepada penerima.”

Menurut Silmi yang dikutip oleh Fauzan Masykur (2015:2)[19], “Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi secara tertulis.”

Dari pendapat beberapa ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa surat adalah alat komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan maksud maupun informasi secara tertulis dari pihak satu ke pihak yang lain.

Jenis-jenis Surat

Dari beberapa surat yang dikenal dewasa ini terdapat beraneka ragam atau jenis surat, menurut Ramelan yang dikutip oleh Selvy Fitriani (2016:10) [20], aneka macam jenis surat itu dapat digolongkan sebagai berikut:

  1. Penggolongan surat menurut isinya
    1. Surat dinas pemerintah

      Surat dinas pemerintah adalah surat yang dibuat oleh badan pemerintah yang isinya berkaitan dengan pesan kedinasan.

    2. Surat bisnis

      Surat bisnis adalah surat yang dibuat oleh organisasi yang mencari keuntungan.

    3. Surat sosial

      Surat sosial lebih berfungsi untuk membangun hubungan atau citra yang baik.

    4. Surat legal

      Surat legal adalah surat-surat yang memiliki kekuatan hukum.

    5. Surat pribadi

      Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain

  2. Penggolongan surat menurut tujuan penulisannya
    1. Surat informatif

      Surat informatif adalah surat yang bertujuan menyampaikan informasi yang diketahui oleh penulis kepada penerima surat.

    2. Surat persuasif

      Surat persuasif adalah surat yang bertujuan menyampaikan keinginan penulis terhadap penerima surat.

  3. Penggolongan surat menurut wujudnya

    Dari segi wujudnya kita mengenal surat bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram, teleks, faksimile dan surat elektronik (email).

  4. Penggolongan surat menurut besarnya audien

    Audien adalah orang yang dituju. Surat bisa ditujukan kepada: Satu orang, sekelompok orang dan banyak orang.

  5. Penggolongan surat menurut urgensi penyelesaiannya

    Menurut urgensinya, surat bisa dibagi menjadi: Sangat penting, penting, dan biasa.

  6. Penggolongan surat menurut kerahasiaannya.

    Menurut kerahasiaannya, surat digolongkan menjadi: Sangat rahasia, rahasia, konfidensial, dan surat biasa.

Pengertian Surat Tugas

Surat Tugas adalah surat resmi yang dibuat dan dikeluarkan oleh seorang pejabat yang berwenang di instansi atau lembaga tertentu dimana isinya menugaskan seorang pegawai/ staff untuk melakukan suatu pekerjaan.

Umumnya surat tugas dikeluarkan untuk satu jenis pekerjaan saja. Setelah pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan, maka surat tugas tersebut menjadi tidak berlaku.

Banyak yang menganggap surat tugas adalah sama dengan surat dinas, padahal keduanya berbeda. Perbedaannya adalah surat tugas hanya untuk satu jenis pekerjaan saja, sedangkan surat dinas adalah untuk pekerjaan rutin.

Pengertian Surat Perjalanan Dinas

Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) adalah Surat Dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Dalam kedinasan, kadang kala seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperintahkan untuk melakukan tugas tertentu di bidang tertentu atau diperintahkan untuk melakukan tugas ke daerah maupun instansi lainnya. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) sebagai bukti administrasi tugas dilengkapi juga dengan Surat Tugas yang dikeluarkan dan dibubuhi tanda tangan oleh pimpinan atau atasan dari instansi terkait. salah satu fungsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dikeluarkan untuk mencairkan dana transportasi ketika kita bepergian dalam suatu instansi tertentu sebagai sarana kelancaran suatu informasi yang akan diterima dalam suatu urusan instansi.

Surat perintah perjalanan dinas atau SPPD merupakan tanda bukti yang valid dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengizinkan salah satu atau beberapa orang Pegawai Negeri Sipil dalam menjalani dinas baik dalam maupun luar negeri, pengeluaran uang untuk perjalanan dinas atas biaya negara. Hal-hal yang dicantumkan dalam SPPD antara lain:

  1. Pejabat atau Atasan yang memberikan perintah,

  2. Pegawai atau Karyawan yang diberikan perintah berikut dengan orang-orang yang ikut dalam perjalanan dinas,

  3. Maksud dan Tujuan Perjalanan Dinas,

  4. Lamanya perjalanan dinas dilakukan,

  5. Tempat asal dan tempat tujuan dinas,

  6. Pembebanan Anggaran terhadap biaya perjalanan dinas,

  7. Tanda tangan pejabat terkait,

  8. Keterangan Perjalanan yang diisi oleh pegawai yang melakukan perjalanan dinas.

Definisi Disposisi

Disposisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dari sudut pandang administrasi berarti pendapat seorang pejabat mengenai urusan yang termuat dalam suatu surat dinas, yang langsung dituliskan pada surat yang bersangkutan atau pada lembar khusus. Disposisi biasanya merupakan tindakan yang diambil pimpinan sehubungan adanya surat masuk dari luar instansi maupun dari dalam instansi itu sendiri. Meskipun bagian administrasi memahami akan isi dan maksud surat itu namun yang berhak menindaklanjuti atas surat tersebut adalah Pimpinan sehingga pimpinan perusahaan atau instansi akan mengeluarkan disposisi dalam lembar lain atau dalam lembar surat itu juga.

Konsep Dasar Pegawai

Definisi Pegawai

Menurut Musanef yang dikutip oleh Hollid Djafar dkk (2018:5)[21] , “Pegawai adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta.”

Menurut Rahmat Dani Sitepu (2017:257)[22], “Pegawai adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi yang digunakan untuk menggerakkan atau mengelola sumber daya lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan rill organisasi.”

Menurut Soedaryono yang dikutip oleh Sri Ms dkk (2018:203)[23], “Pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan bekerja dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta.”

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, pegawai adalah sumber daya manusia yang melakukan penghidupannya dengan bekerja dan mendapat imbalan berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta.

Definisi Pegawai Negeri

Dalam pasal 1 ayat (1) UU RI No. 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian, dijelaskan:

Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku.

Dalam pasal 2 ayat (1) dan (2) disebutkan bahwasannya:

  1. Pegawai Negeri terdiri dari:
    1. Pegawai Negeri Sipil;
    2. Anggota Tentara Nasional Indonesia;
    3. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
  2. Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) huruf a, terdiri dari:
    1. Pegawai Negeri Sipil Pusat;
    2. Pegawai Negeri Sipil Daerah.

Konsep Dasar UML(Unified Modeling Language)

Definisi UML(Unified Modeling Language)

Menurut mulyati dkk dalam jurnal ICIT (2018:119)[24], UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa visual untuk pemodelan dan pengomunikasian sistem dengan menggunakan diagram dan teks- teks pendukung.

Menurut Sri Mulyani (2016:35)[25], “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.”

Menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2)[26], “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek.”

Beberapa diagram memfokuskan diri pada ketangguhan teori object-oriented dan sebagian lagi memfokuskan pada detail rancangan dan konstruksi. Semua dimaksudkan sebagai sarana komunikasi antar team programmer maupun dengan pengguna.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, antara lain untuk:

  1. Merancang perangkat lunak.
  2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
  3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
  4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses- proses dan organisasinya.

Jenis-jenis Diagram

Ada 4 (empat) jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use case Diagram ,

    Menurut Sri Mulyani (2017: 49)[27], Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram sangat sedikit. Elemen-elemen yang digunakan adalah:

    1. System, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem.
    2. Actor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Actor bisa berupa orang, mesin ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.
    3. Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari sistem.
    4. Association, menggambarkan interaksi antara use case dan actor.
  2. Sequence Diagram,

    Menurut Sri Mulyani (2017: 49)[27], “Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use case”.

  3. Class Diagram,

    Menurut Sri Mulyani (2017: 49)[27], “Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen- komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan objek tersebut.

  4. Activity Diagram,

    Menurut Dewa Ayu Eka Yuliani dalam CCIT Journal (2017: 26)[28], “Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di- trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing)”

Macam-macam Diagram UML(Unified Modeling Language)

Berikut adalah 13 macam diagram UML menurut Rosa dan Shalahuddin, (2015:141-171)[29]yaitu:

  1. Class diagram, yaitu diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

  2. Object diagram, yaitu diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem.

  3. Component diagram, yaitu diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

  4. Composite structure diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.

  5. Package diagram, yaitu menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML.

  6. Deployment diagram, yaitu diagram yang menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

  7. Usecase diagram, yaitu pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.

  8. Activity diagram, yaitu diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

  9. State machine diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin, atau sistem, atau objek.

  10. Sequence diagram, yaitu diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

  11. Communication diagram, yaitu diagram yang menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pesan

  12. Timing diagram, yaitu diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.

  13. Interaction overview diagram, yaitu diagram yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik mempresentasikan diagram interaksi.

Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Tullah yang dikutip oleh Hendra Nusa Putra (2018:64)[30], Analisis PIECES digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan kelemahan sistem lama terhadap kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economy), keamanan (Control), efisiensi (Eficiency), dan pelayanan (Service).

  1. Analisis Kinerja

    Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu, sedangkan waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

  2. Analisis Informasi

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dengan menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul.

  3. Analisis Ekonomi

    Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Analisis Keamanan

    Keamanan dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan.

  5. Analisis Efisiensi

    Efisien menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

  6. Analisis Pelayanan

    Pelayanan diukur berdasarkan kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk atau baik.

Konsep Dasar Database

Pengertian Database

Sutopo, dkk (2016:25)[10]mengatakan bahwa, “Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya.”

Menurut Michael A. Cortez, dkk dalam International Journal of Computer Science and Information Techologies (IJCSIT) (2015:1143)[31], “A database is a collection of information that is organized so that it can easily be retrieved, managed, and updated. In one view, database can be classified according to type of content: bibliographic, full-text, numeric, and images” (Database adalah kumpulan informasi yang disusun sehingga mudah diakses, dikelola, dan diperbarui. Dalam satu tampilan, database dapat diklasifikasikan menurut jenis konten: bibliografi, teks lengkap, numerik, dan gambar).

Pattianakotta, dkk (2015:9)[32]mengatakan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Database mempunyai beberapa kriteria penting yaitu: bersifat data oriented dan bukan program oriented dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya, dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya, dapat memenuhi kebutuhan sistem- sistem baru secara mudah.”

Dari pendapat beberapa ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa database adalah kumpulan data yang saling berelasi yang merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi.

Istilah dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu :

  1. Table

    Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.

  2. Field

    Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

  3. Record

    Record adalah kumpulan field- field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data didalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan inbex.
  2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.
  3. DLC (Data Control Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Definisi XAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[33], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. XAMPP adalah sebuah web server.

Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
  5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).

Definisi MySQL

Menurut Arief yang dikutip oleh Nur Azizah dkk dalam Jurnal Cerita (2015:5)[34]mengatakan bahwa “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free (Anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows yang bersifat shareware). MySQL didistribusikan dengan lisensi open source GPL (General Public License) mulai versi 3.32, pada bulan Juni 2000.

Menurut Agusvianto dalam jurnal JIEET (2017:41)[35], MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem sistem manajemen yang pada basis basis data yang relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis basis dan data data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah inti konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data data, yang memungkinkan pada pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Menurut Nugroho yang dikutip oleh Andini , Mia dan Khairul Anwar Hafidz (2015:49) [36], MYSQL merupakan database yang paling digemari dikalangan programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk manajemen database dengan baik, MYSQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya.”

Definisi PHP

Menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:3)[37]“PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.”

Menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Fahmi Risky Nugraha dalam Jurnal Unisma (2018:11) [38], “PHP adalah dikenal dengan sebagai salah satu bahasa pemrograman yang dapat membentuk HTML dan dapat dijalankan server web, Code HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan Code HTML yang dibentuk dengan editor teks atau editor, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.”

Rohi Abdulloh (2016:3)[39]mengatakan PHP merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database. Data website akan dimasukkan ke database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP.

Konsep dasar Website

Definisi Website

Menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA (2016:134)[40]mengemukakan bahwa “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”

Sovia & Febio (2017:2)[41]mengatakan bahwa Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.

Konsep dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Dede Bactiar dan Atikah (2015:74)[42]Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait serta disanggupi oleh penulis untuk dilaksanakan.”

Menurut Sommerville dan Sawyer yang dikutip oleh Puput Puspito Rini (2016:64)[1], elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pengguna sistem atau pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[43], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[42], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Innesential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang akan usulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep dasar Blackbox Testing

Menurut Ayuliana yang dikutip oleh Puji Astuti dalam Jurnal Factor Exacta (2018:3)[44], “BlackBox Testing yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya.”

Sedangkan menurut Syed Roohullah Jan, dkk. dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (2016:683)[45], “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”, yang artinya Black Box Testing adalah teknik pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Konsep dasar Dreamweaver

Menurut Jubilee Enterprise yang dikutip oleh Shanti Ria Serepia Siregar dkk (2016:77)[46], “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu software yang bisa digunakan untuk membuat sebuah website. Program ini memungkinkan menciptakan sebuah website dari yang sederhana hingga yang paling rumit sekalipun. Adobe Dreamweaver ini mampu berkolaborasi dengan Active Server Pages, PHP, JavaScript, VBScript, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, software ini dapat digunakan untuk melakukan pemrograman berbasis website.”

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript(js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

Konsep dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Nova Adhista dkk dalam Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI)(2017:185)[47], literature Review adalah “Suatu Tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”. ”

Menurut Guritno yang dikutip oleh Michael Ferdinand dalam Jurnal Online Mahasiswa (2017:2) [48], “Literature Review adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini sehingga dapat di identifikasi kekuatan dan kelemahan pustakan tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut di bandingan penelitian atau publikasi lainnya.”

Menurut Punaji (2016: 117)[49], ”Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.”

Berdasarkan 3 definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa literarure review adalah suatu tindakan menguraikan secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini sehingga dapat di identifikasi kekuatan dan kelemahan pustakan tersebut.

Manfaat Literature Review

Menurut Priyo Sutopo dkk (2016)[10], Manfaat literature review antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan membangun diatas landasan dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Dinas Komunikasi dan Informatika

Sejarah Singkat

Pada awal berdirinya di tahun 1996, lembaga pemerintahan ini bernama Kantor Pengelola Data Elektronik atau biasa disingkat KPDE. Ruang lingkup kerja ini lebih banyak mengelola data – data massal seperti data kepegawaian (SimPeg) yang masih menggunakan sistem operasi Unix dengan menggunakan sistem manajemen database Informix. Dan juga mengelola sistem KTP berbasis DOS dengan menggunakan bahasa pemrograman clipper. Sistem KTP ini sudah diaplikasikan ke 36 kecamatan di wilayah kabupaten Tangerang. Sistem KTP ini digunakan sampai adanya sistem e-KTP. Kantor Pengelola Data Elektronik ini terus berkembang sampai dengan tahun 2004.

Seiring dengan perkembangan organisasi tahun 2004 KPDE berubah nama menjadi Bagian Pengelola Teknologi Informasi (BPTI). BPTI ini bertugas mengelola aplikasi – aplikasi seperti Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SimBaDa), Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah. Aplikasi SimBaDa ini berubah nama menjadi Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan (Simkap).

Tahun 2015 hingga sekarang, BPTI kemudian berubah nama menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika. Dalam Dinas Komunikasi dan Informatika terdapat 4 bidang yaitu bidang Telematika, bidang Informasi dan Komunikasi, bidang Telekomunikasi, dan bidang LPSE ( Layanan Pengadaan Secara Elektronik ).

Dinas Komunikasi dan informatika adalah unsur pelaksana otonomi Daerah yang menyelenggarakan pelayanan di bidang Komunikasi dan Informatika. Dinas Komunikasi dan informatika dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Komunikasi dan informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Komunikasi dan Informatika sesuai dengan kewenangan dan kebijakan Pemerintah Daerah. Dinas Komunikasi dan informatika bertempat di Gedung Bupati Lt. 1, 2, 3 dan 5, Jl. H. Somawinata No. 1 Kec. Tigaraksa Kabupaten Tangerang

Dinas Komunikasi dan Informatika juga memiliki visi, misi serta kebijakan sebagai berikut:

Visi

Mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang maju, inovatif dan berwawasan teknologi Informatika menuju Tangerang Gemilang.

Misi

  1. Meningkatkan transparansi aparatur Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui teknologi informasi
  2. Meningkatkan sumber daya aparatur dalam rangka profesionalisme aparatur yang berdasarkan teknologi informatika.
  3. Meningkatkan partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap kebutuhan teknologi informatika.
  4. Meningkatkan dan mengembangkan teknologi informatika untuk melayani masyarakat Kabupaten Tangerang.
  5. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur, memenuhi kebutuhan operasional dinas, meningkatkan kualitas laporan keuangan dan perencanaan dinas.

Kebijakan

Struktur Organisasi

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Tugas dan Fungsi

Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, statistik, dan persandian yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas menyelenggarakan fungsi:

  1. Perumusan kebijakan bidang komunikasi dan informatika, statistik, dan persandian.
  2. Pelaksanaan kebijakan bidang komunikasi dan informatika, statistik, dan persandian.
  3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya.
  4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
  5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Dinas

Tugas kepala dinas sebagai berikut:

  1. Merumuskan program kerja Dinas dalam rangka mendukung melaksanakan fungsi Dinas dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan.
  2. Mengkoordinasikan dengan instansi/lembaga lain terkait di bidang komunikasi dan informatika untuk mendukung fungsi Dinas.
  3. Membina pegawai di lingkungan Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.
  4. Mengarahkan pelaksanaan program kerja Dinas.
  5. Menyelenggarakan program kerja Dinas.
  6. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas, dan
  7. Melaporkan pelaksanaan hasil program kerja.

Sekretaris Dinas

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas. Sekretaris Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam bidang perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian Dinas.

Tugas sekretaris dinas sebagai berikut:

  1. Merencanakan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian Dinas.
  2. Membagi tugas program yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian.
  3. Memberi petunjuk program yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian.
  4. Mengatur program kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian.
  5. Mengevaluasi kegiatan program yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, serta umum dan kepegawaian, dan
  6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Fungsi sekretaris dinas sebagai berikut:

  1. Penyiapan rumusan kebijakan yang berkaitan dengan kesekertariatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
  2. Penyiapan rencana dan program kerja sekretariat mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
  3. Penyiapan pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretraiatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
  4. Pengawasan kinerja pegawai dan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sekretariat Dinas.
  5. Penyiapan bimbingan dan pembinaan kepada bawahannya dilingkup kesekretraiatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
  6. Penyiapan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
  7. Pengelolaan administrasi dinas yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.
  8. Pelaksanaan fasilitasi Pengelola Informasi dan Dokumen (PID).
  • Subbagian Perencanaan

    Kepala Subbagian Perencanaan mempunyai rincian tugas:

    1. Merencanakan kegiatan bidang perencanaan dinas.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
    4. Menyusun usulan, perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan dinas.
    5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan terkait subbagian perencaaan.
    6. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan egovernment.
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi: Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Intansi Pemerintah, Fasilitasi Perencanaan, eReporting, Riviu Penyerapan Anggaran, Data Pembangunan SKPD, dan
    8. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  • Subbagian Keuangan

    Kepala Subbagian Keuangan mempunyai rincian tugas:

    1. Merencanakan kegiatan keuangan dinas.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan keuangan Dinas meliputi: Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS- Bendaharawan, LS-Pihak Ketiga dan Ganti Uang Nihil, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Subbag Keuangan meliputi: Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS- Bendaharawan, LS-Pihak Ketiga dan Ganti Uang Nihil, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
    4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan keuangan
    5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan meliputi: Neraca, Laporan Realisasi (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) dan cash opname.
    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  • Subbagian Umum dan Kepegawaian

    Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas:

    1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian umum dan kepegawaian.
    2. Membimbing pelaksanaan Kegiatan Umum meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas dan stock.
    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan Kepegawaian meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas dan stock.
    4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi : Mutasi, Kenaikan Pangkat, Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Tertentu, Kenaikan Gaji Berkala, Data Pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, Bezetting Pegawai, Kesejahteraan Pegawai, Pembinaan Disiplin Pegawai, Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dan Pensiun Pegawai.
    5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, Inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang inventarisasi dinas dan Stock Opname.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tugas umum dan kepegawaian
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian umum dan kepegawaian; dan
    8. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Bidang Telematika

    Tugas Kepala Bidang Telematika sebagai berikut:

    1. Merumuskan program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    2. Membagi tugas program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    3. Memberi petunjuk program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi
    4. Mengatur program bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    5. Mengevaluasi kegiatan program dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan di bidang pengembangan infrastruktur telematika, pengolahan data elektronik dan statistik serta perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Fungsi Kepala Bidang Telematika sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang telematika.
    2. Penyiapan rencana dan program kegiatan bidang telematika.
    3. Penyiapan Pengendalian dan pengawasan Bidang Pengawasan kegiatan bidang telematika.
    4. Penyiapan Bimbingan teknis pelaksanaan program kegiatan Bidang telematika.
    5. Pengelolaan administrasi Bidang Pengelolaan administrasi Bidang telematika.
  • Seksi Pengembangan Infrastruktur Telematika

    Tugas Kepala Seksi Pengembangan Infrastruktur Telematika sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    4. Merencanakan pengembangan infrastruktur telematika di lingkungan Pemerintah Daerah.
    5. Melaksanakan pengembangan infrastruktur telematika di lingkungan Pemerintah Daerah.
    6. Melaksanakan pemeliharaan infastruktur telematika di lingkungan Pemerintah Daerah.
    7. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait di bidang pengembangan infrastruktur telematika di Daerah.
    8. Melaksanakan perencanakan dan pemeliharaan pengembangan sistem keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait di bidang sistem keamanan informasi.
    10. Menyusun dan melaksanakan rencana pemulihan bencana keamanan informasi (information security disaster recovery plan) dan sistem pencadangan data (backup data system).
    11. Melaksanakan standardisasi, fasilitasi dan bimbingan teknis jaringan telekomunikasi, perangkat keras, perangkat lunak dan keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    12. Melaksanakan audit teknologi informasi dan komunikasi mencakup jaringan telekomunikasi, perangkat keras, perangkat lunak dan keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    13. Melaksanakan pengkajian dan implementasi legal software atau open source software di lingkungan Pemerintah Daerah.
    14. Melaksanakan penyusunan topologi, tata kelola dan pemanfaatan sumber daya jaringan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    15. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika.
    16. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan insfrastruktur telematika, dan
    17. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  • Seksi Pengolahan Data Elektronik dan Statistik

    Tugas kepala Seksi Pengolahan Data Elektronik dan Statistik sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi pengolahan data elektronik dan statistic.
    2. Merencanakan kegiatan seksi pengolahan data elektronik dan statistic.
    3. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi pengolahan data elektronik di lingkungan Pemerintah Daerah.
    4. Melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data elektronik didaerah.
    5. Melaksanakan fasilitasi kompilasi data sistem informasi didaerah.
    6. Melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-Government di lingkungan Pemerintah Daerah.
    7. Melaksanakan integrasi keluaran sistem informasi manajemen seluruh Perangkat Daerah untuk kebutuhan informasi eksekutif dan bahan kebijakan Pemerintah Daerah.
    8. Melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi, serta analisis sistem informasi dan aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan e-business di daerah.
    9. Melaksanakan koordinasi internal mapun eksternal dalam pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik daerah.
    10. Melaksanakan analisis statistik sektoral daerah.
    11. Melaksanakan standardisasi, fasilitasi dan bimbingan teknis pengolahan data elektronik, website, sistem informasi dan data statistik di lingkungan Pemerintah Daerah.
    12. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang pengolahan data elektronik dan statistik sektoral.
    13. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bidang pengolahan data elektronik dan statistik sektoral.
    14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  • Seksi Perencanaan Teknologi dan Komunikasi

    Tugas Kepala Seksi Perencanaan Teknologi Informasi dan Komunikas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    2. Membimbing dan membagi tugas pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    3. Melaksanakan penyusunan rencana induk teknologi informasi dan komunikasi Pemerintah Daerah.
    4. Merencanakan pengembangan dan integrasi sistem informasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    5. Melaksanakan survei dan menganalisis kebutuhan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan e-Government di lingkungan Pemerintah Daerah.
    7. Mengkoordinir perencanaan teknologi informasi dan komunikasi antar Perangkat Daerah.
    8. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis perencanaan teknologi informasi dan komunikasi antar Perangkat Daerah.
    9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi.
    10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan teknologi informasi dan komunikasi, dan
    11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Adapun urutan proses Surat Perintah Perjalanan Dinas yang berjalan pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tangerang:

    1. Surat yang masuk diterima oleh admin, kemudian dicatat dibuku surat masuk;
    2. Admin memberikan surat beserta disposisinya kepada kepala bidang;
    3. Kepala bidang mengecek surat dan memberikan instruksi Surat Perintah kepada admin untuk dibuatkan SPPD;
    4. Admin membuat SPPD lalu memberikannya kepada pegawai yang ditugaskan;
    5. Setelah melakukan perjalanan dinas, pegawai yang ditugaskan memberikan laporan berupa nota dinas kepada admin.

    Analisa Prosedur Sistem yang Berjalan

    Pada analisa yang berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan pada poin 3.2.1. yang akan peneliti gambarkan dalam UML (United Modelling Language).

    Analisa Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

    Gambar 3.2 Use Case Diagram SPPD

    Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan surat masuk;
    2. Empat actor yang melakukan kegiatan, yaitu: bagian umum, kepala bidang, admin dan pegawai;
    3. Enam use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut.

    Analisa Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

    Gambar 3.3 Activity Diagram SPPD

    Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. Satu initial node untuk memulai kegiatan;
    2. Terdapat 4 (empat) swimlane yaitu : bagian umum, kepala bidang, admin dan pegawai;
    3. Empatbelas action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi;
    4. Satu final node untuk mengakhiri kegiatan.

    Analisa Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

    Gambar 3.4 Sequence Diagram SPPD

    Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. Empat Actor diantaranya pengirim surat, bagian umum, kepala dinas, kepala bidang, dan pegawai;
    2. Tujuh lifeline diantaranya surat masuk, disposisi surat, arsip surat, perintah, SPPD, perjalanan dinas, laporan;
    3. Enambelas messege.

    Analisa Sistem Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Analisa Masukan

    Adalah analisa sumber masukan yang menjadi dasar dari proses pada sebuah sistem, sistem informasi surat perintah perjalanan dinas adalah sebagai berikut :

    Nama Masukan :Surat Masuk

    Fungsi : Sebagai data awal surat yang masuk dari pengirim surat

    Sumber : Instansi / SKPD(Satuan Kerja Perangkat Daerah)

    Media : Pengirim Surat

    Frekuensi : Setiap ada surat masuk

    Format : Lampiran

    Keterangan : Berisi perihal isi surat

    Analisa Proses

    Analisa proses menjelaskan tentang semua proses dalam sebuah sistem untuk membahas suatu permasalahan, berikut ini adalah sistem informasi surat perintah perjalanan dinas, yaitu :

    Nama Modul : Sistem Informasi Surat Perintah Perjalanan Dinas

    Masukan : Surat Masuk

    Keluaran : Surat Perintah/ SPPD

    Ringkasan :

    Dari hasil analisa penelitian yang dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika, prosedur SPPD yang berjalan yaitu Surat yang masuk diterima oleh admin, kemudian dicatat dibuku surat masuk. Lalu, Admin memberikan surat beserta disposisinya kepada kepala bidang. Selanjutnya, kepala bidang mengecek surat dan memberikan instruksi Surat Perintah kepada admin untuk dibuatkan SPPD. Admin membuat SPPD lalu memberikannya kepada pegawai yang ditugaskan, setelah melakukan perjalanan dinas, pegawai yang ditugaskan memberikan laporan berupa nota dinas kepada admin.

    Analisa Keluaran

    Keluaran sistem adalah semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau dapat juga tampil pada monitor yang sudah dalam bentuk standar tertentu atau juga sebuah informasi yang dijadikan data untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan, seperti sistem informasi surat perintah perjalanan dinas. Outputnya adalah cetakan surat keluar.

    Nama Keluaran : SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas)

    Fungsi : Bukti Perintah Dinas

    Media : Kertas

    Rangkap : 4 (empat) lembar

    Distribusi : Lembar 1 untuk bagian umum

    Lembar 2&3 untuk admin

    Lembar 4 untuk pegawai

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    Adapun perangkat keras / hardware yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung kinerja dalam sistem pembuatan SPPD pada dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Tangerang :

    a. Processor : Intel® Core™ i3-2120 CPU @ 3.30GHz

    b. Komputer : Lenovo

    c. Mouse : Logitech

    d. Keyboard : Lenovo

    e. RAM : 2GB

    f. Printer : Epson dan Hp

    Spesifikasi Software

    a. Microsoft Office 2010

    Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

    a. User (admin)

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini sebagai berikut :

    1. Sistem informasi SPPD pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini masih bersifat manual,
    2. Adanya duplikasi pekerjaan karena terjadi kesalahan pada pengetikan dan pengeditan sehingga dapat mengakibatkan membuat kertas lebih banyak terbuang,
    3. Adanya juga duplikasi surat karena pembuatan Surat Perintah Tugas dan Surat Perjalanan Dinas yang masih sendiri-sendiri.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, peneliti mengusulkan alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi yaitu membuat sistem pengolahan surat perjalanan dinas yang mudah dioperasikan sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai, membangun aplikasi yang bersifat terbuka dan bisa dilihat dan diakses oleh pegawai terutama admin, dan mempunyai tempat penyimpanan data yang aman.

    User Requirements

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Usulan

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analisa dan hasil penelitian yang dilakukan pada Surat Perintah Perjalanan Dinas pada Diskominfo Kabupaten Tangerang saat ini, dalam pengelolaan datanya masih belum tersistem dengan baik. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

    Berdasarkan kebutuhan sistem tersebut, perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk merancang sistem baru, guna menyempurnakan sistem sebelumnya, dalam menganalisa prosedur yang diusulkan ini menggunakan analisa PIECES dan UML (Unified Modelling Language).

    Prosedur Sistem Usulan

    Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu :

    1. Admin
      1. Dapat melakukan login
      2. Dapat mengakses menu dashboard
      3. Dapat mengelola menu data Pegawai
      4. Dapat mengelola menu SPPD
      5. Dapat mengelola data Surat Masuk
      6. Dapat melihat data Surat Perintah
      7. Dapat mengelola sppd depan dan sppd belakang
      8. Dapat melihat data nota dinas
      9. Dapat melihat menu Laporan SPPD
      10. Dapat melihat menu Lihat SPPD
      11. Dapat melihat History
      12. Dapat mengakses menu pengaturan
      13. Dapat melakukan logout
    2. Kepala Bidang
      1. Dapat melakukan login
      2. Dapat mengakses menu dashboard
      3. Dapat melihat menu data Pegawai
      4. Dapat melihat menu SPPD
      5. Dapat melihat data Surat Masuk
      6. Dapat mengelola data Surat Perintah
      7. Dapat melihat sppd depan dan sppd belakang
      8. Dapat mengelola data nota dinas
      9. Dapat melihat menu Laporan SPPD
      10. Dapat melihat menu Lihat SPPD
      11. Dapat mengakses menu pengaturan
      12. Dapat melakukan logout
    3. Pegawai
      1. Dapat melakukan login
      2. Dapat mengakses menu dashboard
      3. Dapat melihat data Surat Perintah
      4. Dapat melihat sppd depan dan sppd belakang
      5. Dapat mengelola data nota dinas
      6. Dapat melihat menu Laporan SPPD
      7. Dapat melihat menu Lihat SPPD
      8. Dapat mengakses menu pengaturan
      9. Dapat melakukan logout

    Usecase Diagram Usulan

    Untuk penggambaran sistem yang diusulkan menggunakan Use Case dapat di gambarkan sebagai berikut :

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup seluruh rancangan sistem yang diusulkan.
    2. Terdapat 3 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, Kepala Bidang, Pegawai.
    3. Terdapat 15 use case yang dilakukan oleh 3 aktor, yaitu : login, dashboard, daftar pegawai, SPPD, surat masuk, surat perintah, sppd, sppd depan, sppd belakang, nota dinas, laporan SPPD, lihat SPPD, history, pengaturan, logout.
    4. Terdapat 6 extend pada menu dashboard, yaitu daftar pegawai, SPPD, laporan SPPD, lihat SPPD, history, pengaturan.
    5. Terdapat 5 extend pada menu daftar pegawai, yaitu view, search, add, edit, delete.
    6. Terdapat 4 extend pada menu SPPD, yaitu surat masuk, surat perintah, sppd, nota dinas.
    7. Terdapat 5 extend pada submenu surat masuk, yaitu view, search, add, edit, delete.
    8. Terdapat 6 extend pada submenu surat perintah, yaitu view, search, add, edit, delete, print.
    9. Terdapat 2 extend pada submenu sppd, yaitu sppd depan dan sppd belakang
    10. Terdapat 6 extend pada submenu sppd depan, yaitu view, search, add, edit, delete, print.
    11. Terdapat 6 extend pada submenu sppd belakang, yaitu view, search, add, edit, delete, print.
    12. Terdapat 6 extend pada submenu nota dinas, yaitu view, search, add, edit, delete, print.
    13. Terdapat 1 include pada menu laporan SPPD, yaitu view.
    14. Terdapat 1 include pada menu lihat SPPD, yaitu view.
    15. Terdapat 1 include pada menu history, yaitu view.
    16. Terdapat 2 extend pada menu pengaturan, yaitu view dan edit.

    Activity Diagram Usulan

    Sequence Diagram Usulan

    Class Diagram Usulan

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data

    Tampilan Prototype Rancangan Program

    Tampilan Sistem Rancangan Program

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    Spesifikasi Software

    Hak Akses (Brainware)

    Blackbox Testing

    Schedule Implementasi dan Estimasi Biaya

    Jadwal Penelitian

    Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Saran



    Daftar Pustaka

    1. 1,0 1,1 Rini, Puput Puspito Dkk. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan. Jurnal Sisfotek Global. 6(1).
    2. Safar M, dan Dr. Joni Devitra. 2018. Analisis Dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Profile Matching Pada Man Insan Cendekia Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi. 3(3). ISSN: 2528-0082.
    3. Muharto, dan Arisandy Ambarita. 2016. Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi Kesulitan Mahasiswa dalam Menyusun Proposal Penelitian. Yogyakarta. Deepublish.
    4. Sidharta, Iwan dan Mirna Wati. 2015. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) berdasarkan pada pajak bumi dan bangunan. Jurnal Computech & Bisnis. 9 (2) : 95-107. ISSN 2442- 4943.
    5. Maniah, Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
    6. Liang, Gang, Wenbo He and Chun xu. 2015. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In : International Journal IEEE Trans On Computational Social System. Vol 2 :65-76.
    7. Kausar dkk. 2015. Perancangan Video Company Profil Kota Serang dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro Cs5. Jurnal Prosisko 2 (1). ISSN : 2406-7733.
    8. 8,0 8,1 8,2 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    9. Yunaeti, Elisabet., Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    10. 10,0 10,1 10,2 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. 11 (1).
    11. Eko, Budi Setiawan. 2015. Analisis Pengaruh Nilai Teknologi Informasi Terhadap Keunggulan Bersaing Perusahaan (Studi Kasus Pemanfaatan E- Tiketing Terhadap Loyalitas Pengguna Jasa Kereta Api). Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. 12(2). Available at: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin/ article/view/929
    12. Krismiaji. 2015. Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
    13. Rahman, Rizki Abdul, Yudhi Dewantara. 2017. Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online. (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 52(1).
    14. Tyoso, Juluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
    15. Welim, Yohannes Yahya dan Anugrah Rahmat Sakti. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pengelolaan Dana Masjid Pada Yayasan Al-Muhajirin, Tangerang. Jurnal SIMETRIS.7(1). ISSN: 2252- 4983.
    16. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
    17. Haryanto, Dadang dan Anwar Nasihin. 2018. Sistem Informasi Kearsipan Surat Masuk Surat Keluar Di Stikes Mitra Kencana Kota Tasikmalaya. JUTEKIN. 6(2). PISSN : 2338-1477 – EISSN : 2541-6375.
    18. [18] Hastuti, Dwi. Sistem Informasi Penomoran Surat (Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat). Jurnal Teknologi Informasi Universitas Lambung Mangkurat (Jtiulm), 1(2):79-85. ISSN 2528-2514. Available At: Http:// Jtiulm.Ti.Ft.Ulm.Ac.Id/Index.Php/Jtiulm/Article/View/19
    19. Masykur, Fauzan dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja. 2015. Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. 4(3). ISSN: 2302-5700.
    20. Fitriani, Selvy. 2016. Sistem Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Pt Pos Indonesia (Persero) Wilayah Regional III. Other thesis. Politeknik Negeri Sriwijaya. Available at : http://eprints.polsri.ac.id/2473/
    21. Djafar, Hollid, Desie M. D. Warouw, Rejune Lesnussa. 2018. Manfaat Kode Etik Staf Perpustakaan Dalam Melayani Pengunjung Di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kota Tidore. Jurnal Acta Diurna. 7(4).
    22. Sitepu, Rahmat Dani dan Efori Buulolo. 2017. Implementasi Algoritma Nearest Neighbor Pada Penerimaan Pegawai Baru Pada MTS Ikhwanuts Tsalits Talun Kenas. KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer). 1(1). ISSN 2597-4610.
    23. Ms, Sri. , Djuliyati Saleh dan Nurbiah Tahir. 2018. Kinerja Pegawai Di Terminal Kayu Mangiwang Kabupaten Mamuju Tengah. Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik. 4(2).
    24. Mulyati dkk. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT. 04(02).
    25. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
    26. Waspodo, Bayu, Ahmad Nurul Fajar dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi. 8(2).
    27. 27,0 27,1 27,2 Mulyani, Sri. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: AbdiSistematika.
    28. Yuliani, Dewa Ayu Eka, dan Susanti Margaretha Kuway. 2017. Sistem Informasi Pemesanan Dengan Penerapan Konsep Electronic Customer Relation Management Berbasis Web. CCIT Journal. 10(1).
    29. Rosa dan M.Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung : INFORMATIKA.
    30. Putra, Hendra Nusa. 2018. Analisis Pelaksanaan Sistem E-Puskesmas Dengan Menggunakan Metode Pieces Di Puskesmas Pemancungan Padang Tahun 2018. Ensiklopedia of Journal. 1(1). ISSN 2622-9110.
    31. Cortez, D. M. A., Molina, C. M., Mata, K. E., & Bermudez, J. R. D. 2015. Improving Customer Satisfaction through Smart Shopping: A Prototype. International Journal of Computer Science and Information Technologies, 6(2), 1141-1152.
    32. Pattianakotta, Ade, Alicia A.E. Sinsuw & Arie S.M. Lumenta. 2015. Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer. 4(7).
    33. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan . 2(2).
    34. Azizah, Nur, Erna Astriyani dan Listina Nadhia N. 2015. Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor. Jurnal CERITA. (1). ISSN : 2461-14171.
    35. Agusvianto, Hendra. 2017. Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus : PT.Alaisys Sidoarjo. Journal Information Engineering and Educational Technology (JIEET). 01(01). ISSN : 2549-869X.
    36. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafidz. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Dan Informatika. 1(2):48-57
    37. Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
    38. Nugraha, Fahmi Rizky , Abdul Harits, dan Renenata Ardilesmana Siregar. 2018. Implementasi Big Data Menggunakan Metode Waterfall Dan Metode Oline Analitical Processing (Olap) Untuk Summary Report Management Pada Pt.Matahari Departemen Store. Jurnal UNISMA. Tangerang : STMIK Raharja. Diambil dari : jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/sinergi/article/download/1149 /1017
    39. Abdulloh, Rohi. 2016. Easy dan Simple Web Programming. Jakarta: Elex Media Komputindo.
    40. Husain, A., & Ariyanti, F. 2016. Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online. CERITA Journal, 2(2):133-141.
    41. Sovia, R. & Febio, J. 2017. Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal MEDIA PROCESSOR, 6(2). Available at: http://ejournal.stikom-db.ac.id/index.php/processor/article/download /28/27
    42. 42,0 42,1 Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. 5 (1). ISSN : 2088-1762
    43. Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. 1. ISSN:2088-1762.
    44. Astuti, Puji dan Suranto Saputra. 2017. Penerapan Aplikasi Sistem Komparasi Metode K-Nearest Neighbor Dan Neural Network Dalam Menentukan Kepuasan Pelayanan Wali Murid Pada Sekolah Dasar. Jurnal Faktor Exacta. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI. ISSN: 2502-339.
    45. Jan, Syed Roohullah, dkk. 2016. "An Innovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies." International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET), Print ISSN : 23951990.
    46. Siregar, Shanti Ria Serepia , Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur). JURNAL SISFOTEK GLOBAL. 6 (1)
    47. Adhista, Nova. Nur, Azizah. dan Rahayu, Sri. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Perguruan Tinggi Raharja: Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI). 3(2).
    48. Hutabarat, Michael Ferdinand, Dr. Sri Setyaningsih, Dan M.Si, Arie Qur'ania, M.Kom. 2017. Sistem Komputerisasi Data Suku Cadang Kendaraan Bermotor Roda Dua Berbasis Web. Jurnal Online Mahasiswa. Bogor : Universitas Pakuan. 1(1).
    49. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.