SI1512489535

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENEMPATAN AREA KERJA

CLEANING SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. KSO-APS-ISS

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1512489535
NAMA

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLEGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENEMPATAN AREA KERJA

CLEANING SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. KSO-APS-ISS

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512489535
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENEMPATAN AREA KERJA

CLEANING SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. KSO-APS-ISS

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489535
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Bayu Pramono, S.Kom.,M.T.I)
   
NID : 14023
   
NID : 15027




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENEMPATAN AREA KERJA

CLEANING SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. KSO-APS-ISS

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1512489535
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2018/2019

 

Dewan Penguji :

Tangerang, .... 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENEMPATAN AREA KERJA

CLEANING SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. KSO-APS-ISS

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512489535
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

 
 
 
 
NIM : 1512489535

 


 


 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Bandara merupakan salah satu gerbang masuk suatu Negara, yang mana didalam bandara banyak terdapat divisi-divisi kerja yang mendukung dan memperlancar seluruh kegiatan yang ada didalam bandara tersebut, salah satunya yaitu cleaning service yang ikut hadir didalam bandara yang memiliki fungsi yang cukup besar yaitu guna meningkatkan kebersihan dan kenyaman didalam area bandara tersebut, cleaning service yang ada saat ini di bandara Soekarno-Hatta di kelola salah satu anak perusahaan PT. ANGKASA PURA II, yaitu PT. ANGKASA PURA SOLUSI yang membuat kerja sama operasional dengan PT. ISS Indonesia dan menghasilkan PT. KSO-APS-ISS yang merupakan perusahaan yang berfokus pada jasa Cleaning Service di setiap terminal bandara Soekarno-Hatta. Saat ini penempatan area cleaning service memerlukan sistem yang terkomputerisasi karena yang berjalan pada saat sekarang ini masih manual dan terlalu banyak memakan waktu dan melibatkan beberapa bagian pada prosesnya, dan menghambat dalam segi waktu pada proses pembersihan area yang ada di bandara Soekarno-Hatta, untuk mengatasi masalah tersebut peneliti berusaha menganalisa lebih lanjut sistem yang saat ini sudah berjalan di PT. KSO-APS-ISS untuk lebih mudah mengetahui komponen permasalahan sistem yang ada. Oleh sebab itu hasil yang ingin dicapai peneliti pada analisa penelitian ini adalah penerapan sistem yang memudahkan dalam prosesnya yaitu dengan membuat sistem informasi penempatan area kerja cleaning service berbasis web yang dijadikan acuan dalam proses pengembangan sistem nantinya. Meode analisa sistem yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode PIECES, untuk membantu dalam proses analisa sistem yang telah berjalan. Adapun Bahasa Pemrograman yang digunakan dalam membangun sistem ini menggunakan PHP, Xampp dan MySQL sebagai database untuk menyimpan data-data master, transaksi dan usernya.


Kata Kunci : sistem informasi, penempatan, cleaning service.


ABSTRACT

The airport is one of the entry gates of a country, where there are many work divisions in the airport that support and facilitate all activities within the airport, one of which is a cleaning service that is present in the airport which has a large enough function to increase cleanliness and comfort in the airport area, the cleaning service currently at Soekarno-Hatta airport is managed by one of the subsidiaries of PT. ANGKASA PURA II, namely PT. ANGKASA PURA SOLUSI which makes operational cooperation with PT. ISS Indonesia and produce PT. KSO-APS-ISS which is a company that focuses on Cleaning Service in every terminal of Soekarno-Hatta airport. At present the placement of the cleaning service area requires a computerized system because the current one is still manual and too much time consuming and involves several parts of the process, and inhibits in terms of time in the process of cleaning the existing area at Soekarno-Hatta airport, to overcome the problem the researchers tried to analyze further the system that is currently running at PT. KSO-APS-ISS to more easily find out the components of system problems that exist. Therefore the results to be achieved by the researcher in the analysis of this study is the application of a system that facilitates the process, namely by making an information system for the placement of web-based cleaning service work areas as a reference in the system development process later. The system analysis method used by researchers in this study uses the PIECES method, to assist in the process of analyzing the system that has been running. The Programming Language used in building this system uses PHP, Xampp and MySQL as a database to store master data, transactions and users.


Keywords :information system, placement, cleaning service.



KATA PENGANTAR


Alhmadulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENEMPATAN AREA KERJA CLEANING SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. KSO-APS-ISS”. Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom., selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Strata I (S1).
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Andri Cahyo Purnomo, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan maupun motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Apit Joko Priyono selaku Manager HR PT. KSO-APS-ISS, yang telah memberikan tempat untuk melakukan penelitian skripsi didalam perusahannya.
  8. Ibu Ade Dwi Nopa selaku stakeholder yang telah memberikan besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan membantu dalam kelancaran penulisan Skripsi ini.
  10. Terimakasih husus untuk ibu ku yang selalu mendukung ku untuk bisa menyelesaikan pendidikan sarjana ini, juga keluarga yang mendoakan.
  11. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juli 2019
Muhammad Haris Munandar
NIM. 1512489535

Daftar isi




DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Final
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur
  6. Tabel 4.2 User
  7. Tabel 4.3 Karyawan
  8. Tabel 4.4 Area Karyawan
  9. Tabel 4.5 Area
  10. Tabel 4.6 Jadwal Area
  11. Tabel 4.7 Shift
  12. Tabel 4.8 Jadwal
  13. Tabel 4.9 Lokasi
  14. Tabel 4.10 Form
  15. Tabel 4.11 Pengujian Blackbox
  16. Tabel 4.12 Schedule
  17. Tabel 4.13 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 XAMPP
  2. Gambar 3.1 Stuktur Organisasi
  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram Penempatan Area
  4. .Gambar 3.3 Activity Diagram Penempatan Area
  5. . Gambar 3.4 Sequence Diagram Penempatan Area
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Admin
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Cleaner
  9. Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
  10. Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan
  11. Gambar 4.6 Tampilan Login
  12. Gambar 4.7 Tampilan Dashboard
  13. Gambar 4.8 Tampilan Menu Master
  14. Gambar 4.9 Tampilan Lokasi Kerja
  15. Gambar 4.10 Tampilan Area Kerja
  16. Gambar 4.11 Tampilan Jadwal Shift
  17. Gambar 4.12 Tampilan Karyawan
  18. Gambar 4.13 Tampilan User
  19. Gambar 4.14 Tampilan Jadwal Kerja
  20. Gambar 4.15 Tampilan Laporan Jadwal



DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram









BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi berbasis komputer di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang memberikan banyak kemudahan dan keuntungan pada semua bidang dan salah satunya dalam dunia kerja. Memiliki keunggulan dalam bidang teknologi khususnya komputer dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja dan efektivitasnya waktu kerja.

Kemajuan Teknologi yang semakin berkembang pesat memicu pertumbuhan sistem informasi dalam segala bidang. Hal ini terbukti dengan banyaknya peursahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi dalam kegiatan perusahaannya. Setiap manusia yang bekerja pasti akan mendapat berbagai macam tugas untuk memajukan dan demi kelangsungan perusahaan tersebut. Oleh karena itu untuk dapat mengerjakan tugas tersebut, maka dibutuhkan sistem informasi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.

PT. KSO-APS-ISS sebagai penyedia tenaga kerja pihak ketiga dan bisnis ini mendukung kegiatan operasional di PT. Angkasa Pura II, dan pada PT. KSO-APS-ISS ada satu departemen yang menangani kegiatan jasa Cleaning Service.

Pada departemen Cleaning Service banyak sistem yang belum terkomputerisasi salah satunya penempatan area kerja yang saat ini masih menggunakan sistem yang manual. Oleh karena itu peneliti ingin membuat sistem yang memudahkan dalam proses penempatan area kerja, yaitu dengan judul: “Perancangan Sistem Informasi Penempatan Area Kerja Cleaning Service Berbasis Web Pada PT. KSO-APS-ISS”.


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang di atas.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Apa saja yang menjadi permasalahan pada proses penempatan area kerja cleaning service?
  2. Bagaimanakah proses penempatan area kerja Cleaning Service PT. KSO-APS-ISS yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem penempatan area kerja Cleaning Service pada PT. KSO-APS-ISS?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun penelitian ini terarah serta permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, sesuai dengan tujuan penelitian mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu: penempatan area kerja, dan menghasilkan output penempatan area kerja.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui permasalahan pada proses penempatan area kerja Cleaning Service PT. KSO-APS-ISS.
  2. Melakukan perbaikan Sistem yang berhubungan dengan penempatan area kerja serta laporan hasil penempatan area kerja.
  3. Merancang dan membangun suatu sistem informasi penempatan area kerja cleaning service yang terkomputerisasi dan terintegritas dalam satu sistem agar mempemudah dalam pembuatan laporan hasil penempatan area kerja tersebut.

 

Manfaat Penelitian

 Manfaat yang akan didapat dari peneliltian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mampu mengetahui kendala yang saat ini terjadi pada proses penempatan area kerja.
  2. Terciptanya sistem yang memudahkan karyawan dalam hal penempatan area kerja dan output laporan penempatan area kerja yang akurat.
  3. Adanya  sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih efektif dalam segi waktu dan efisien dalam segi tenaga.

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
  2. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada.

  3. Metode Wawancara
  4. Yaitu melakukan studi dengan metode wawancara dengan stakeholder yang ada pada PT. KSO-APS-ISS tentang sistem yang berjalan saat ini dan kekurang yang ada pada sistem saat ini.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini peneliti berusaha untuk mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil. Sehingga peneliti mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.


Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis PIECES, dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service.

 

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modeling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan Stakeholder yang terangkum pada elisitasi.

Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, metode analisa dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan landasan teori yang peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang: Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisa Sistem, Unified Modeling Language (UML), Website.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang PT. KSO-APS-ISS, sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta elisitasi tahap I,II,III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran berkaitan dengan sistem informasi penempatan area kerja setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab-bab yang telah diuraikan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[1] , menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63))[2], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Menurut Subhan dalam penelitian Nasril, dan Adri (2016:48)[3], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut. Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[4], Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melkukam dan mencapai tugas bersama-sama.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[5], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2015:310)[6], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.


Karakteristik Sistem

Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memenuhi karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari server menuju user nya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi :


  1. Komponen Sistem (Component System)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Linkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)
  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsitem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input system)
  10. Masukan adalah energi atau data mentah yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan sistem (Process)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran (Output)
  14. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  15. Sasaran atau Tujuan (Objectives)
  16. Suatu sistem yang memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :


  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem lainnya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem transportasi.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[7], Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[5], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Menurut Gordon B. Davis mendefinisikan “Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”(as cited in CCIT Journal Vol.7 No.1-September 2013)[8].

Jadi, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi penerimanya dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, dan informasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko (2016:2)[9], Kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut :

  1. Kelengkapan (Completeness)
  2. Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencangkup seluruh informasi yang dibutuhkan.

  3. Relevan (Relevance)
  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  5. Akurat (Accurate)
  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan. Akurat juga informasi harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Tanpa Batas Waktu (Timeless)
  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas.


    Nilai Informasi

    Menurut Jogiyanto, H.M. dalam Boyke (2015:20)[10], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat

    Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater dalam Sri Ati dkk, (2015: 6)[11] berikut :

    1. Mudah diakses (Accesibility), sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran informasi.
    2. Luas dan lengkapnya (Comprehensiveness), sifat ini menunjukkan lengkapnya suatu informasi. Hal ini tidak berarti mengenai volumenya, tetapi juga mengenai output informasinya.
    3. Ketelitian (Accuracy), berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan pengeluaran informasi.
    4. Kecocokan (Appropriateness), sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran infromasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.
    5. Ketepatan waktu (Timeliness), berhubungan dengan waktu yang dilalui dan yang lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.
    6. Kejelasan (Clarity), atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan bebas dari istilah-istilah yang sulit dipahami.
    7. Keluwesan (Flexibility), sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi
    8. Dapat dibuktikan (Provable), atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka (No Prejudice), sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur (Quantifiable), sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan pada sistem informasi formal.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Para ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sistem informasi, berikut adalah contohnya :

    1. Menurut Witarto dalam Nur dkk (2017:57)[12], “Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”.
    2. Menurut Hutahaean (2015:13)[13], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
    3. Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:195)[7], Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.

    Peneliti dapat menyimpulkan dari uraian diatas bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen pembentuk sistem yang dapat menghasilkan data dan informasi dalam bidang tertentu.


    Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi menerima sumber data sebagai input dan memprosesnya sebagai informasi sebagai output-nya. Komponen yang terlibat didalam sistem informasi mendayagunakan agar sistem informasi mencapai tujuan.

    Komponen sistem terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[14], sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari 5 (lima), yaitu :

    1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
    2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    3. Blok model (Modelingblock), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.
    4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.
    5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    Sebagai sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing-masing saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran bersama.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[2], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

    Menurut Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1)[15]“Elistasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditatapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

    Menurut Agit Amrullah, dkk dalam Semnasteknomedia Online (2016:27))[16] ,“Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Dapat ditarik kesimpulan dari 3 pendapat para ahli di atas bahwa elisitasi ini adalah kegiatan yang kita lakukan bertujuan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem yang dibutuhkan pihak terkait.

    Tahap Elisitasi

    Menurut Andi Prastomo (2014:166) [17], Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara
    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desireable, Inessential), Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
      2. D pada MDI berarti desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang dibahas.


    3. Elisitasi tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. T artinya technical, Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya operational, Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya economy, Maksudnya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.



    Teori Khusus

    Konsep Dasar Penempatan

    Definisi Penempatan

    Penempatan adalah proses penugasan/pengisian jabatan atau pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau jabatan yang berbeda. Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama untuk pegawai yang baru direkrut, tetapi dapat juga melalui promosi, pengalihan, dan penurunan jabatan bahkan pemutusan hubungan kerja (Hariandja : 2002)[18].

    Penempatan karyawan adalah penugasan seseorang pada suatu jabatan yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya. Penempatan merupakan penugasan atau penugasan kembali dari seseorang karyawan pada sebuah pekerjaan baru. (Mangkuprawira :2004)[18].

    Menurut Sastrohadiwiryo (2003)[18] penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang telah lulus seleksi untuk melaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan serta mampu 11 mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya.[18].

    Jadi penempatan adalah proses menugaskan/memberi wewenang untuk mengisi tempat tertentu untuk menjalankan tugas yang diberi atasan agar semua divisi dalam perusahaan terisi dan bisa membantu perusahaan menciptakan hasil yang diinginkan.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    1. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2015:22)[19],”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
    2. Rosa A.S dan M. Shalahudin (2016:140)[20]. “Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan menjadi 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :
      1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.
      2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior Diagram terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, State Machine System.
      3. Interaction Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction Diagram terdiri dari Sequence”.
    3. Satriawaty Mallu (2015:38)[21] mengutarakan pendapat bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah system”

    Dapat ditarik kesimpulan dari pendapat para ahli diatas Unified Modeling Languange adalah bahasa yang berorientasi objek untuk menciptakan analisis dan desain sebuah model sistem yang kita akan buat bertujuan untuk mudah dipahami.

    Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)

    Berikut ini dijelaskan jenis-jenis UML (Unified Modeling Language) oleh Tri Hartati dalam jurnal Taknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[22], CSF (Critical success Factor) memiliki tipe dan sumber sebagai berikut :

    1. Use Case Diagram
    2. Use Case Diagram atau diagram use case merupakan gambar dari beberapa atau seluruh aktor dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

    3. Activity Diagram
    4. Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan work flow (alur kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

    5. Class Diagram
    6. Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

      1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
      2. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut
      3. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

      Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan bataasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti contaiment, pewaris, asosiasi dan lain-lain.

    7. Sequence Diagram
    8. Sequence Diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.


    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Kadir dalam Kusuma Widodo (2016:10)[23], Menyatakan bahwa“Website merupakan suatu publikasi media elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

    Menurut Sumaryadi (2014)[24], “Website merupakan kumpulan salah satu halaman-halaman website yang dihubungkan dan disajikan dengan cara online kan menggunakan jaringan internet maupun local”.

    Pernyataan yang dikemukakan Taufik Ginanjar (2014:5)[25], website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

    Dapat ditarik kesimpulan dari bebrapa pendapat para ahli diatas bahwa website adalah sebuah lembaran virtual yang berada di internet yang biasanya menyediakan informasi berupa teks atau gambar.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Loka Diartara dalam Nur dkk (2017:57)[26],“MySQL merupakan database yang dapat menyimpan berbagai informasi dengan membaginya berdasarkan kategori-kategori tertentu. Dimana informasi-informasi tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. MySQL bersifat RDBMS (Relational Database Management System) yang memungkinkan seorang admin dapat menyimpan banyak informasi ke dalam tabel-tabel, dimana table tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keuntungan RDBMS sendiri adalah kita dapat memecah database kedalam tabel-tabel yang berbeda. Setiap tabel memiliki informasi yang berkaitan dengan tabel lainnya. Pasangan yang cocok dengan PHP. Wajar jika banyak hosting saat ini mendukung adanya PHP dan MySQL karena kecepatan, gratis, dan dapat dijalankan disistem operasi manapun.

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin dalam Puput Puspito dkk (2016:64)[20], “MySQL adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational Database Management System).” SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (Query), tetapi juga dapat digunakan untuk membuat tabel, menghapus tabel, menambahkan data ke tabel, menghapus data pada tabel, mengganti data pada tabel, serta operasi lainnya. MySQL merupakan aplikasi untuk mengelola database atau manajemen data.

    Sementara itu Menurut Nofyat dkk (2018:13)[27] “MySQL merupakan software RDBMS (atau software database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-treaded)”.

    Dari pengertian di atas, peneliti berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan MySQL adalah sebuah database yang sifatnya RDBMS (Relational Database Management System) yang tabel yang saling berhubungan di dalam database tersebut. MySQL ini dapat berjalan di berbagai sistem operasi dan sangat banyak digunakan karena gratis.


    Konsep Model PIECES

    Definisi PIECES

    Menurut Suyono (2016), Metode PIECES digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

    Menurut Supriyatna yang dikutip oleh Junaidi dalam jurnal Rancang Bangun Sistem Manajemen Aset IT Untuk Pencatatan History Maintenance Sebagai Pendukung Keputusan (2018)[28], analisis PIECES sendiri merupakan suatu alat menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point-point penting yang berguna untuk dijadikan pedoman / acuan dalam menganalisis sistem tersebut. Secara singkat, PIECES mengandung hal-hal penting dalam pengevaluasian sistem, seperti : Performance, Information dan data, Economics, Control and security, Efficiency, dan Service.

    1. Performance
    2. Keandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana memiliki peranan penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handal suatu sistem informasi memproses atau mengolah data untuk menghasilkan informasi dan tujuan yang diharapkan

    3. Information
    4. Informasi dan data yang disajikan ataupun dibutuhkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Informasi yang dihasilkan sistem informasi harus benar-benar memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan

    5. Economics
    6. Ekonomi menjadi suatu parameter apakah dengan pengorbanan perusahaan untuk mengaplikasikan sistem informasi yang saat ini digunakan sepadan dengan hasil yang diperoleh perusahaan.

    7. Control & Security
    8. Suatu sistem jika tidak disertai dengan pengendalian dan pengamanan yang baik, akan menjadi suatu sistem yang sangat lemah sehingga pihak dari luar sistem sangat mudah untuk masuk dan mengacaukan sistem tersebut. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengendalian dan pengamanan terhadap suatu sistem informasi dengan memperhatikan hal-hal yang terkait pengendalian dan pengamanan sistem.

    9. Efficiency
    10. Sistem informasi yang digunakan secara mutlak harus memiliki nilai keunggulan jika dibandingkan dengan penggunaan sistem secara manual. Keunggulan tersebut terletak pada tingkat keefisienan saat sistem informasi tersebut beroperasi.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Sunarfrihantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No.4 (2014:59)[29], Menyatakan bahwa PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

    Menurut Tommy (2016:95)[30] , “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjkan di server”.

    “PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman skrip yang diletakkan dalam server yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi web yang bersifat dinamis. Maksud web dinamis adalah dapat membentuk suatu tampilan web berdasarkan permintaan terkini, dapat dilakukan dengan menampilkan isi database ke halaman web. PHP juga digunakan secara command line, yaitu skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. Dengan menggunakan lisensi GPL (GNU Public License), PHP bebas didistribusikan oleh siapa saja dan kemana saja. PHP tersedia dalam bentuk kode biner maupun kode sumber yang lengkap.” (Loka Dwiartara dalam Nur dkk, 2017:57)[26].

    Jadi, PHP ini adalah sebuah bahasa pemrograman yang berguna untuk membuat sebuah website yang dinamis. PHP ini merupakan open source yang dapat dipakai dihampir semua web server yang ada.


    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Rizky dalam Puput Puspito dkk (2016:64)[2]. “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Black box testing ditunjukan untuk berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu :

    1. Fungsi-fungsi yang tidak sesuai atau hilang.
    2. Kesalahan interface.
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
    4. Kesalahan kinerja.

    Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi (Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177)[31].

    Menurut Shihab dalam Mutiara (2015:22)[32]., “Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”

    Selanjutnya Shihab, mengemukakan ciri-ciri Black box testing, yaitu :

    1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
    2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada White box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.

    Pada black box testing terdapat jenis teknik design tes yang dapat dipilih berdasarkan tipe testing yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Equivalence class Partitioning
    2. Boundary Value Analysis
    3. State Transitions Testing
    4. Cause-Effect Graphing

    Kategori kesalahan/error yang akan diketahui melalui black box testing :

    1. Fungsi yang hilang atau tak benar/salah.
    2. Error dari antar-muka/interface
    3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.
    4. Error dari kinerja atau tingkah laku/perform.
    5. Error dari inisialisasi dan terminasi.


    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Simbol XAMPP

    Peneliti mengambil beberapa pendapat ahli untuk definisi XAMPP sebagai berikut :

    Hidayatullah dan Kawistara (2017:125)[33], dalam bukunya mengatakan bahwa XAMPP support untuk banyak sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan Solaris sehingga tidak terdapat masalah ketika melakukan perpindahan sistem operasi

    Bunafit Nugroho dalam Fauzi, dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[34], Xampp adalah paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server-nya untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools php Myadmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server.

    Wahana Komputer (2015:72)[35], menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

    Manarik kesimpulan para ahli bahwa XAMPP adalah perangkat pembantu yang menyediakan beberapa fitur/tools yang memudahkan untuk pembuatan program.


    Literature Review

    1. Tinjauan Studi dari Penelitian Leonardo William Goni, Adolfina dan Jacky Sumarauw, 2015, Universitas Sam Ratulangi, dalam jurnal EMBA, Vol.3. No.4 Desember 2015, Hal. 44-54[36], berjudul “Pengaruh Pelatihan, Penempampatan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado” Hasil penelitian menunjukkan pelatihan, penempatan kerja, dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Perbedaan dari sistem yang saya buat dengan ini adalah pada pengaruh yang di dapat setelah adanya sistem ini. Pimpinan PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado sebaiknya mempertahankan dan mengembangkan pelatihan yang telah dilaksanakan setiap tahunnya dan juga memperhatikan penempatan kerja dan kompensasi untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugasnya.
    2. Tinjauan Studi dari Penelitian A.A. Inten Suastika Dewi dan Gede Sri Darma, 2017 , Undiknas Graduate School, dalam jurnal Manajeman dan Bisnis, Vol. 14 No. 1 Februari 2017[37], berjudul “Proses Rekrutmen, Seleksi, Pelatihan, Penempatan Dan Kinerja Karyawan”, Mengetahui pengaruh proses pelaksanaan penempatan terhadap Kinerja. Perbedaan sistem ini dan sistem yang saya buat terletak pada proses rekrutmen, seleksi dan pelatihan yang mana tidak ada di sistem yang saya buat. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada 127 orang nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Kuta. Data dianalisis dengan Structural Equation Model (SEM) dengan program AMOS versi 22.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) [38] ,dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.
    4. Tinjauan studi dari Penelitian Muhamad Rahman Mulyadi dan Rizqi Eka Saputri, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 1 [Mulyadi dan Saputri 2017] dalam jurnal CICES Vol 3/No 1[39] berjudul “Sistem informasi pengukuran uji kompetensi karyawan berbasis website pada PT. Surya Toto Indonesia tbk kabupaten tangerang”. Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan akan sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi karena pelaksanaan uji kompetensi tertulis yang berjalan saat ini masih berupa kertas dan proses penilaian secara manual, sehingga hasil yang diperoleh dari uji kompetensi tersebut belum efektif dan efisien. Perbedaan sistem ini dengan yang sistem yang saya buat adalah adanya pengukuran uji kompetensi karyawan, yang berfungsi untuk mengetahui keunggunalan dari karyawan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi observasi, studi pustaka, dan wawancara. Penelitian ini berfokus pada uji kompentensi yang belum berjalan maksimal. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang memberikan kemudahan bagi HRD yang tidak lagi memberikan nilai secara manual melainkan oleh sistem, dan mempercepat HRD dalam pembuatan laporan hasil uji kompetensi. Selain itu, sistem ini juga dapat mempermudah karyawan dalam mengetahui langsung hasil nilai kompetensi.
    5. Tinjauan studi dari Penelitian mulyati, Nurlaila suci rahayu rais dan Hasanah, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 2 [Mulyati, Rahayu dan Hasanah 2017] dalam Jurnal CICES Vol 3 No 2[40] berjudul “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti masalah efektivitas kerja pegawai yang dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin yang ditunjukkan oleh pelaksanaan kerja yang baik, sikap kerja, dan tingkat keahlian pegawai pada kantor Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Perbedaan sistem ini dengan sistem yang saya buat , sistem ini merupakan penilaian dari pengaruh motivasi yang diberikan terhadap kinerja pengawai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, sampel penelitian sejumlah 35 orang diambil dengan cara random sampling. Jenis data yang dipergunakan terdiri dari data primer dan sekunder, dengan alat pengumpulan data studi pustaka, observasi, wawancara, angket (kuesioner). Data dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Untuk analisis statistik ini menggunakan bantuan komputer dengan Software Statistical Program for Sosial Sciences (SPSS) Release 20.0.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Ferlyawan, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 4. No. 2 (2018) [41] yang berjudul “Implementasi Sistem Informasi Pada E-Recruitment Calon Karyawan” Untuk menentukan pegawai yang akan direkrut atau ditempatkan pada posisi tertentu diperlukan suatu prosedur terstruktur dan sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu melalui seleksi. Perbedaan sistem ada dengan sistem yang saya buat adalah ini untuk penerimaan karyawan baru. Tujuan dari penelitian dan penulisan ini adalah agar tercipta sistem dengan kemudahan yang dapat mempercepat proses rekrutmen karyawan. Kemudahan yang dimaksud antara lain : permintaan karyawan pada masing-masing Divisi, Pengumuman lowongan kerja, kemudahan penerimaan informasi lowongan kerja bagi calon karyawan, kemudahan pengiriman lamaran, kemudahan memperoleh informasi diterima/ditolak. Pada penelitian menggunakan metode pendekatan Object Oriented Analysis & Design (OOAD), bahasa pemrograman menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor) serta database MySQL.
    7. Peneliatian yang dilakukan oleh Oswald H F Pokatong, Lisbeth Mananeke dan Sjendri Loindong, dalam Jurnal EMBA Vol. 3, No. 2 Juni 2015[42], yang berjudul “Analisis Kompetensi, Penempatan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Manado”, Kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan atau organisasi serta dari pihak pegawai itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, penempatan, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo Area Manado. Data yang digunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner pada para pegawai PT.PLN (Persero). Jumlah sampel sebanyak 60 responden. Metode analisis yang digunakan regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa kompetensi, penempatan, dan lingkungan kerja secara bersama berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT.PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo Area Manado. Penempatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PLN (Persero). Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT.PLN. Hasil analisis menunjukan kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT.PLN. Sebaiknya pimpinan perusahaan memperhatikan kompetensi terutama berhubungan dengan rekrutmen, penerima pegawai, mutasi dari unit lain, juga sebaiknya disesuaikan kompetensi serta pengalaman kerja masing-masing karyawan.
    8. Tinjauan Studi Pustaka oleh Silva Ayu Lestari, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No.2 (2018) [43], yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah” metode penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan data dengan metode obervasi, wawancara dan studi pustaka. Dengan metode analisa menggunakan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) dan metode perancangan menggunakan alat bantu UML (Unified Modeling Language). Permasalahan yang sedang dihadapi terbilang cukup tertinggal dikarenakan diera globalisasi sekarang proses pembuatan surat perizinan tempat usaha masih menggunakan manual yaitu penduduk diharuskan datang ke kantor kecamatan dan menunggu sampai beberapa hari untuk mendapatkan surat izin tempat usaha tesebut. Pegawai di kecamatan diharuskan menginput dan memproses surat permohonan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerbitkan surat izin tempat usaha tersebut.dengan dibangunnya sistem informasi ini dapat disimpulkan bahwa sistem informasi registrasi tempat usahadapat mempermudah penduduk untuk melakukan proses registrasi dan mempermudah pegawai dalam menginput data permohonan registrasi tempat usaha. Dan dengan adanya sistem informasi registrasi tempat usaha berkas penduduk tersimpan dengan baik dan aman, dikarenakan penginputan data penduduk tersimpan secara otomatis. Sehingga dapat mendukung dalam proses meningkatkan kualitas pelayanan pada kantor kecamatan.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh James K. Kiruri, dalam Jurnal International Journal of Business and Social Science Vol. 4 No. 15 [Special Issue – November 2013] [44], yang berjudul “The Effect of Placement Practices on Employee Performance in Small Service Firms in the Information Technology Sector in Kenya”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh praktik penempatan pada kinerja karyawan di perusahaan jasa kecil di sektor teknologi informasi. Desain penelitian deskriptif diadopsi untuk penelitian ini. Studi ini memilih sampel manajer pemilik dari 36 perusahaan menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang mencakup frekuensi dan persentase. Korelasi pearson bivariat dilakukan untuk menentukan hubungan antara praktik penempatan dan kinerja karyawan.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Khaled Al-Omari dan and Haneen Okasheh, dalam jurnal International Journal of Applied Engineering Research ISSN 0973-4562 Volume 12, Number 24 (2017) [45], dengan judul “The Influence of Work Environment on Job Performance: A Case Study of Engineering Company in Jordan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja. Sebuah perusahaan teknik diambil sebagai studi kasus dengan ukuran sampel 85 karyawan. Metodologi kuantitatif yang menyiratkan survei cross-sectional digunakan untuk memenuhi tujuan penelitian di samping tinjauan literature. Dimensi berbeda diperiksa dalam kaitannya dengan faktor lingkungan kerja, termasuk kebisingan; suhu; udara; cahaya dan warna; ruang dan kepuasan pengusaha. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan (SPSS, Versi 22). Temuan mengungkapkan bahwa kendala situasional terdiri dari faktor-faktor seperti kebisingan, perabot kantor, ventilasi dan cahaya, adalah kondisi lingkungan kerja utama yang memiliki dampak negatif pada kinerja pekerjaan dan harus mendapatkan perhatian lebih. Disarankan bahwa pengusaha harus mengambil inisiatif untuk memotivasi karyawan dengan meningkatkan lingkungan kerja mereka. Ketika karyawan termotivasi, kinerja pekerjaan mereka akan meningkat, dan mereka akan mencapai hasil dan tujuan pekerjaan yang diinginkan. Dengan demikian, meningkatkan kepuasan pengusaha.




    BAB II
    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Analisa Tempat Penelitian

    Gambaran Umum PT. KSO-APS-ISS

    PT. KSO-APS-ISS adalah perusahan yang terletak di bandara Soekarno-Hatta, perusahaan ini bergerak pada bidang jasa cleaning service, yang mana seleruh cleaning service yang ada di terminal 1, 2, dan 3 Ultimate bandara Soekarno-Hatta PT. KSO-APS-ISS yang menanganinya.

    Gambaran Umum PT. KSO-APS-ISS

    PT. Angkasa Pura Solusi (APS) mengelola bisnis cleaning service sejak tahun 2016 bekerja sama dengan ISS Indonesia sebagai mitra KSO. Pada mulanya cakupan wilayah bisnis cleaning service KSO yang dikelola hanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan total manpower sekitar 3500 personel.

    Sejalan dengan pertumbuhan bisnis yang semakin berkembang, APS kemudian mulai mengelola layanan cleaning service KSO di 3 cabang bandara lainnya, yakni Padang, Jambi, dan Medan.

    Dan PT. KSO-APS-ISS yang berfokus pada bidang Facility Service/Cleaning Service yang berjalan dengan kerja sama operasional bertanggung jawab tentang kebersihan yang ada di setiap terminal bandara Soekarno-Hatta.

    Visi dan Misi dari PT. KSO-APS-ISS

    1. Visi PT. KSO-APS-ISS
    2. a. Menjadi penyedia layanan pendukung terkelola bandara yang terintegrasi dan berkelas dunia di kawasan regional.

    3. Misi PT. KSO-APS-ISS
      1. Mendukung para pelanggan berharga kami dalam mencapai keunggulan operasional..
      2. Menyediakan layanan pendukung terkelola bandara level tertinggi dengan mempertahankan standar dan kepuasan pelanggan seiring perusahaan bertumbuh.
      3. Menarik dan mendapatkan pelanggan dengan layanan end-to-end yang bernilai tinggi dan terintegrasi.

    Struktur Organisasi PT. KSO-APS-ISS


     

    Gambar Struktur Organisasi


    Tanggung Jawab dan Pelaksanaan Kerja

    1. President Director
    2. a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

      b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer) yang berada disetiap terminal bandara Soekarno-Hatta.

      c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

      d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.


    3. Evp - Head Of Key Account
    4. a. Memberikan update informasi terbaru yang berhubungan dengan klien perusahaan.

      b. Melakukan deal dan negosiasi dengan klien perusahaan guna mencapai kesepakatan bersama.

      c. Melakukan analisa tentang kebutuhan klien, serta memberikan informasi/solusi untuk tujuan bersama perusahan klien.

      d. Membina hubungan baik dengan klien perusahaan.


    5. Evp – APS Facility Service
    6. a. Manajemen proyek , mengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan kontraktor.

      b. Menghitung dan membandingkan biaya untuk barang atau jasa untuk mencapai nilai dari uang yang diinvestasikan.

      c. Mengelola seluruh aspek dalam gedung perkantoran atau bahkan pabrik sehingga para tenants dan pengunjung merasa aman, nyaman, dan mereka dapat fokus pada kegiatan utama bisnis mereka.

      d. Pengelola perawatan preventive dan perbaikan peralatan.

      e. Mendapatkan informasi dari management mengenai target penambahan karyawan setiap tahun terkait dengan kenaikan target perusahaan.


    7. General Manager
    8. a. Mengelola operasional harian perusahaan.

      b. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

      c. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

      d. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan.

      e. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan degan maksimal.

      f. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal.

      g. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.


    9. Operasional Manager
    10. a. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.

      b. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan.

      c. Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara berkala.

      d. Mengelola program jaminan kualitas.

      e. Mengawasi tata letak operasional , persediaan dan distribusi barang yang dibutuhkan.


    11. Finance & IT Manager
    12. a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan.

      b. Memastikan semua sistem IT dapat berjalan dengan lancar.

      c. Memonitor pelaksanaan strategi dan kebijakan agar sesuai dengan kebijakan perusahaan.

      d. Menyediakan layanan dan pengembangan dalam lingkup IT dan komunikasi.

      e. Melakukan fungsi managerial dan pengawasan serta controlling dalam pembangunan sistem dan aplikasi.

      f. Melakukan analisa, planning dan desain terhadap aplikasi dan sistem IT.

      g. Bertanggung jawab atas pengembangan dan peningkatan sistem IT.

      h. Melaksanakan strategi dan kebijakan perusahaan.

      i. Melakukan analisis terhadap spesifikasi dan efektifitas aplikasi baru.


    13. Tecnician Manager
    14. a. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional.

      b. Menyiapkan desain teknis, standar, gambar kerja

      c. Membuat metode kerja dan SOP.

      d. Menetapkan standar pekerjaan dan sumber daya sesuai syarat kontrak.


    15. Area Head T3
    16. a. Menjadi pimpinan di sebuah area lokasi tertentu yang di tunjuk langsung oleh Genaral Manager.

      b. Mempertahankan kualitas layanan dengan menegakkan standar kualitas dan layanan pelanggan, menganalisis dan menyelesaikan kualitas dan layanan masalah pelanggan, merekomendasikan perbaikan sistem.

      c. Menyelesaikan dan mengevaluasi kinerja staf dengan berkomunikasi, perencanaan, monitoring, dan menilai hasil pekerjaan.

      d. Pengembilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

      e. Bertanggung jawab atas masalah tentang kebersihan yang ada di area terminal masing-masing.


    17. Site Head T3
    18. a. Memberikan intruksi pekerjaan dan pengarahan kepada senior supervisor. Intruksi pekerjaan secara umum.

      b. Mengadakan control terhadap pelaksanaan tugas sesuai intruksi-intruksi yang diberikan baik segi teknis, kuallitas pekerjaan, maupun time schedulenya.

      c. Mengadakan control disiplin kerja agar sesuai SOP dan tidak mengabaikan kesehatan dan keselamatan kerja.

      d. Melakukan komunikasi secara intensif dengan pihak klien tentang apa saja yang dibutuhkan.


    19. Admin
    20. a. Entri data perusahanan

      b. Melakukan arsip data perusahaan.

      c. Menjawab dan menerima telpon, pengetikan, dokumen, surat offline maupun online.

      d. Memastikan segala kegiatan yang bersifat adminstratif/ketatausahaan perusahaan berjalan dengan baik dan lancar.


    21. Senior Supervisor
    22. a. Melakukan Briefing atau pengarahan kepada service supervisor untuk melakukan tugas di area.

      b. Mengontrol dan meberikan evaluasi.

      c. Memberi motivasi kerja.


    23. Service Supervisor
    24. a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh senior supervisor

      b. Mengkoordinasikan tugas-tugas dan tanggung jawab cleaning service.

      c. Mengontrol dan mengarahkan team leader cleaning service agar bekerja dengan teliti.

      d. Memimpin briefing kepada team leader sebelum team leader memberi arahan ke cleaner.


    25. Team Leader
    26. a. Membuat schedule jadwal kerja setiap karyawan yang dipimpinnnya.

      b. Membuat placing penempatan area kerja cleaner.

      c. Mengkoordinasikan dan mengontrol pekerjaan.

      d. Memonitoring job pekerjaan.

      f. Membimbing dan mengarahkan karyawan baru.

      g. Memimpin briefing kepada cleaner sebelum kerja


    27. Cleaner
    28. a. Melaksanakan tugas harian secara periodic sesuai dengan procedure/cleaning metode/SOP.

      b. Melaksanakan tugas yang diberikan atau di intruksikan atasan baik dan benar.

      c. Ikut menjaga dan memlihara mesin, peralatan, bahan kimia agar senantiasa rapih dan di letakkan pada tempatnya.

      d. Menjaga dan memlihara tempat kerja di masing-masing area agar selalu rapih dan bersih.

      e. Mempromosikan nama baik perusahaan.



    Tata Letak Sistem yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan tool Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan analisa sistem yang berjalan.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur yang berjalan saat ini dalam melakukan penempatan area kerja pada PT. KSO-APS-ISS adalah sebagai berikut:

    1. Supervisor memberi absen harian ke Team Leader.
    2. Team Leader memberikan absensi harian kepada Cleaner.
    3. Cleaner melakukan absensi yang diberikan Team Leader.
    4. Team Leader menerima absensi, dan melakukan penempatan berdasarkan absensi
    5. Admin menerima laporan absensi dan penempatan area kerja dari Team Leader.


    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan pada Use Case, Activity dan Sequence Diagram

    1. Use Case Penempatan Area kerja pada PT. KSO-APS-ISS

    2. Gambar Use Case Diagram Penempatan Area

      Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan:


      a. 1 (Satu) sistem penempatan area yang yang mencakup seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penempatan area kerja.

      b. 4 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan: Supervisor, Team Leader, Admin dan Cleaner.

      c. 5 (Empat) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Supervisor memberi absensi ke Team Leader, Cleaner mendapatkan

      absen harian dari Team Leader, Cleaner mengisi absensi harian, Team leader menempatkan area kerja Cleaner, dan terakhir Team Leader melaporkan absensi dan penempatan area kepada Admin.

      d. Menjaga dan memlihara tempat kerja di masing-masing area agar selalu rapih dan bersih.


    3. Analisa Sistem Yang Bejalan Pada Activity Diagram

    4. Gambar Activity Diagram Penempatan Area

      Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan:

      a. 10 (seputuh) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      b. 1 (Satu) Final State, objek yang diawali.

      c. 1 (Satu) Final State, objek yang diakhiri.


    5. nalisa Sistem Yang Bejalan Pada Sequence Diagram

    6. Gambar Sequence Diagram Penempatan Area

      Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

      a. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Supervisor, Team Leader, Cleaner dan Admin.

      b. 6 (Enam) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.



    Analisa Sistem yang Berjalan

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem pasti memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti, bahwa hal yang akan dibahas adalah mengenai permasalahan sistem penempatan area kerja Cleaning Service pada PT. KSO-APS-ISS. Permasalahan yang diambil yaitu mengenai proses-proses penempatan sampai menghasilkan laporan penempatan area kerja Cleaning Service.


    Metode Analisa Sistem

    Analisa PIECES

    Analisa PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:

    1. Performance
    2. Proses penempatan area kerja masih manual sehingga ketika sedang melakukan proses penempatan area kerja memakan waktu yang lama, karena pada proses ini cleaner diharuskan menunggu giliran namanya dipanggil setelah melakukan absensi.

    3. Information
    4. Akurat : Informasi yang dihasilkan sering terjadi kesalah pada proses penempatan area kerja (besar terjadinya human error), oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.

    5. Economy
    6. Terlalu banyak lembar kertas yang digunakan didalam proses penempatan area, dan berdampak pada pengeluaran untuk membeli kertas semakin cepat.

    7. Control
    8. Kontrol Sistem: kontrol yang sering terjadi terhadap penempatan area kerja adalah seringnya cleaner meminta area kerja yang menurut mereka nyaman dan menimbulkan kecemburuan sosial terhadap cleaner yang lainnya.

    9. Efficiency
    10. Sumber daya biaya : adanya kesalahan pada proses mencatat proses penempatan mengakibatkan kertas yang digunakannya bertambah. Sumber Daya Tenaga : Proses penempatan yang masih manual dan belum terkomputerisasi yang dilakukan oleh Team Leader, mengakibatkan Team Leader harus cepat dalam proses penempatan area.

    11. Service
    12. Pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah Team Leader dalam proses penempatan area kerja.

      Hasil dari analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal dan perlu dirancangnya sistem Penempatn Area Kerja Cleaning Service yang tekomputerisasi untuk memudahkan Team Leader dalam proses penempatan area kerja.



    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Analisa Masukan

    Analisa sistem masukan adalah rangkaian dari proses-proses yang terjadi didalam sistem yang berjalan saat ini yang memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses untuk menghasilkan dokumen keluaran.

    1. Nama Masukan : Lembar Absensi Harian
    2. Fungsi : Sebagai pencatat kehadiran cleaner ditempat kerja

      Sumber : Supervisor

      Frekuensi : Setiap awal masuk Cleaner

      Keterangan : hari, tanggal, shift dan nama cleaner.


    3. Nama Masukan : Lembar Penempatan Area Kerja
    4. Fungsi : Sebagai lembar data penempatan area kerja Cleaner

      Sumber : Team Leader

      Frekuensi : Setiap awal masuk dan waktu briefing.

      Keterangan : lokasi, area dan tempat Cleaner ditempatkan.

    Analisa Proses

    Analisa sistem proses menjelaskan tentang semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan, berikut analisa prosesnya :

    1. Nama Modul : Proses pembuatan laporan penempatan area
    2. Masukan : Data absensi karyawan yang hadir

      Keluaran : Laporan penempatan area

      Ringaksan Proses : Proses ini dilakukan untuk menghasilkan laporan penempatan area.


    Analisa Keluaran

    Tujuan analisa sistem keluaran adalah untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang keluar dalam pencatatan akuntansi. Adapun keluaran dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

    1. Nama Keluaran : Laporan Penempatan Area
    2. Fungsi : Sebagai data hasil dari penempatan area

      Media : Kertas

      Rangkap : 1 rangkap

      Distribusi : Admin



    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Pada konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi Hardware, spesifikasi Software dan Hak Ases (Brainware).

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor : Intel Celeron J3060, 1.6 GHz,
    2. RAM : 4 GB
    3. Harddisk : 1 TB
    4. Mouse : Optik
    5. Monitor : LG 19,5 inch
    6. Keyboard : Standar
    7. System Type : 64-Bit Operating system

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7 Home
    2. Microsoft Word
    3. Microsoft Excel

    Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Admin.



    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti pada sistem yang berjalan saat ini, berikut adalah masalah yang terdapat dalam sistem saat ini.

    1. Sistem yang berjalan saat ini hanya menggunakan komputer pada saat pembuatan absensi dan lembar laporan penempatan, dan tidak disimpan pada database.
    2. Proses pada penempatan area kerja masih manual yang membuat waktu banyak terbuang, karena menunggu satu per satu untuk dipanggil namanya.
    3. Banyaknya actor yang terlibat pada proses penempatan area kerja, dikarenakan sistem yang masih manual dan tidak efisien.

    Alternatif Pemecahan Permasalahan

    Setelah menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi, maka peneliti mengusulkan solusi pemecahan masalah yang dihadapi, yaitu :

    1. Membuat sistem penempatan area kerja yang terkomputerisasi seluruhnya, agar memudahkan pembuatan laporan dan mudah dalam pencarian dokumen/laporan, karena sudah ada dalam satu database.
    2. Membuat sistem penempatan area kerja yang terkomputerisasi, agar nantinya karyawan hanya memasukan nama dan nip untuk mendapatkan area kerja, dengan demikian secara otomatis karyawan mendapatkan area kerja dengan cepat dan mudah.
    3. Menggunakan sistem yang terkomputerisasi, dan mempersingkat prosedur manual yang ada.



    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem penempatan area kerja, berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat.

    Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistemyang akan dibuat dalam hal wawancara dilakukan terhadap bagian yang menangani proses penempatan area kerja yang ada ditempat tersebut.

    Tabel Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II adalah hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable dan Innsential (MDI). Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.


    Tabel Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi pertanyaan III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi pertanyaan II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
    2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


    Tabel Elisitasi Tahap III




    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari seluruh proses Elisitasi yang menjadi dasar pembuatan suatu sistem yang akan dibuat.


    Tabel Elisitasi Final



    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YAG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa sistem dan penelitian sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yaitu, prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan sekarang. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, ada langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas proses desain sistem dari awal hingga akhir penellitian. Sistem usulan ini menggunakan Visual Paradigm 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Prosedur sistem usulan pada penempatan area kerja sebagai berikut:

    1. Admin
    2. Admin dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, yaitu antara lain:

      a. Admin dapat melakukan login

      b. Menambah user sesuai hak yang telah ditentukan

      c. Admin dapat menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari dashboard, master lokasi, area, shift, karyawan, area karyawan,

      form dan user.

      d. Dapat melakukan input data lokasi, area, shift, karyawan, dan area karyawan.

      e. Dapat menghapus data lokasi, area, shift, karyawan, dan area karyawan.

      f. Dapat melakukan print/cetak laporan

      g. Dapat melakukan logout


    3. Karyawan/Cleaner
    4. a. Karyawan dapat melakukan login

      b. Karyawan dapat melakukan perubahan data profil karyawan

      c. Karyawan dapat menampilkan area karyawan

      d. Karyawan dapat melakukan logout

    Prosedur Sistem Usulan


    Gambar Use Case Diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas, use case diagram Sistem Penempatan Area Kerja yang diusulkan terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses penempatan area kerja.
    2. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu: admin dan cleaner
    3. 61 use case yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: login, dashboard, master, lokasi, lihat lokasi, tambah lokasi, ubah lokasi, hapus lokasi, cari lokasi, area, lihat area, tambah area, ubah area, hapus area, cari area, shift, lihat shift, tambah shift, ubah shift, hapus shift, cari shift, karyawan, lihat karyawan, tambah karyawan, ubah karyawan, hapus karyawan, cari karyawan, area karyawan, lihat area karyawan, tambah area karyawan, ubah area karyawan, hapus area karyawan, cari area karyawan, form, lihat form, tambah form, ubah form, hapus form, cari form, user, lihat user, tambah user, ubah user, hapus user, cari user, transaksi, jadwal, lihat jadwal, tambah jadwal, ubah jadwal, hapus jadwal, cari jadwal, laporan, laporan jadwal, lihat laporan jadwal, cari laporan jadwal, print laporan jadwal, utility, profil, lihat profil, edit profil, change password dan logout.
    4. 55 Extend yaitu: lokasi, lihat lokasi, tambah lokasi, ubah lokasi, hapus lokasi, cari lokasi, area, lihat area, tambah area, ubah area, hapus area, cari area, shift, lihat shift, tambah shift, ubah shift, hapus shift, cari shift, karyawan, lihat karyawan, tambah karyawan, ubah karyawan, hapus karyawan, cari karyawan, area karyawan, lihat area karyawan, tambah area karyawan, ubah area karyawan, hapus area karyawan, cari area karyawan, form, lihat form, tambah form, ubah form, hapus form, cari form, user, lihat user, tambah user, ubah user, hapus user, cari user, lihat jadwal, tambah jadwal, ubah jadwal, hapus jadwal, cari jadwal, lihat laporan jadwal, cari laporan jadwal, print laporan jadwal, profil, lihat profil, edit profil, dan change password
    5. 2 Include yaitu: jadwal dan laporan jadwal

    Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada berapa eksekusi.

    Activity Diagram Sistem Informasi Penempatan diusulkan untuk admin

    Gambar Activity Diagram usulan untuk admin

    Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram sistem informasi penempatan, usulan untuk admin diatas terdapat :

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
    2. 61 (enam puluh satu) action state yang menggambarkan eksekusi
    3. 12 (dua belas) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
    5. 1 (satu) join node
    6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


    Activity Diagram Sistem Informasi Penempatan diusulkan untuk cleaner

    Gambar Activity Diagram usulan untuk Cleaner

    Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram usulan untuk cleaner diatas terdapat :

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
    2. 9 (Sembilan) action state yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi
    3. 2 (dua) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang ada pada setiap tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram.
    4. 1 (satu) join node
    5. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram.


    Sequence Diagram Yang Diusulkan


    Gambar Sequence Diagram usulan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram usulan di atas terdapat :

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin dan cleaner
    2. 13 (tiga belas) life line, diantaranya : login, dashboard, lokasi, area, shift, karyawan, area karyawan, form, user, jadwal, laporan, utility dan logout.
    3. 65 (enam puluh lima) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

    Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut :

    Tabel Perbedaan prosedur



    Rancangan Basis Data

    Class Diagram Sistem yang Diusulkan

    Class Diagram yang diusulkan dapat memudahkan dalam merancang suatu database karena didalam class diagram menggambarkan suatu class yang terjadi dari tabel beserta atributnya. Berikut class diagram untuk sistem informasi penempatan area kerja.

    Gambar Class Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan pada Sistem Informasi Penempatan Area Kerja terdapat :

    1. 9 (sembilan) Class, yaitu : User, Karyawan, Area_Karyawan, Area, Jadwal_Area, Shift, Jadwal, form, dan Lokasi.

    Spesifikasi Basis Data

    Pada database digunakan tabel-tabel berikut ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

    1. Nama File : User
    2. Tipe File : File User

      Fungsi : Sebagai akun User

      Media : Hard Disk

      Primary Key : no_user


      Tabel User


    3. Nama File : Karyawan
    4. Tipe File : File Pengguna

      Fungsi : untuk menyimpan data pengguna

      Media : Hard Disk

      Primary Key: nip

      Tabel Karyawan


    5. Nama File: Area_Karyawan
    6. Tipe File: File Master

      Fungsi : sebagai area kerja karyawan

      Media : Hard Disk

      Primary Key: nip

      Tabel Area Karyawan


    7. Nama File: Area
    8. Tipe File: File Master

      Fungsi : area yang ada di tempat kerja

      Media : Hard Disk

      Primary Key: Kode_area

      Tabel Area



    9. Nama File:Jadwal Area
    10. Tipe File: File Master

      Fungsi : Penjadwalan Di Area

      Media : Hard Disk

      Primary Key: Id_Jadwal

      Tabel Jadwal Area



    11. Nama File:Shift
    12. Tipe File: File Master

      Fungsi : Shift Kerja

      Media : Hard Disk

      Primary Key: kode_shift

      Tabel Shift


    13. Nama File:Jadwal
    14. Tipe File: File Transaksi

      Fungsi : Shift Kerja

      Media : Hard Disk

      Primary Key: Id_Jadwal

      Tabel Jadwal


    15. Nama File:Lokasi
    16. Tipe File: File Master

      Fungsi : Lokasi yang ada di area kerja

      Media : Hard Disk

      Primary Key: Id_Lokasi

      Tabel Lokasi


    17. Nama File:Form
    18. Tipe File: File Master

      Fungsi : sebagai penandai surat

      Media : Hard Disk

      Primary Key: Id_Form

      Tabel Form



    Implementasi Sistem yang Diusulkan

    1. Halaman pada Menu Login
    2. Gambar Tampilan Login


    3. Halaman pada Menu Dashboard
    4. Gambar Tampilan Dashboard


    5. Halaman pada Menu Master
    6. Gambar Tampilan Menu Master


    7. Halaman pada Menu Master Lokasi Kerja
    8. Gambar Tampilan Lokasi Kerja


    9. Halaman pada Menu Master Area Kerja
    10. Gambar Tampilan Area Kerja


    11. Halaman pada Menu Master Jadwal Shift Kerja
    12. Gambar Tampilan Jadwal Shift Kerja


    13. Halaman pada Menu Master Karyawan
    14. Gambar Tampilan Master Karyawan


    15. Halaman pada Menu User
    16. Gambar Tampilan User


    17. Halaman pada Menu Jadwal Kerja
    18. Gambar Tampilan Jadwal Kerja


    19. Halaman pada Menu Laporan Jadwal
    20. Gambar Tampilan Laporan Jadwal



    Konfigurasi Sistem Usulan

    1. Spesifikasi Hardware
    2. Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

      a. Processor: Intel® Core i3 ®CPU 6100 3.7 GHz

      b. Monitor: 14” LCD Monitor

      c. Mouse: Optical

      d. Keyboard: Standard

      e. RAM: 2 GB

      f. Harddisk: 500 GB

      g. Printer: LQ-1900


    3. Aplikasi Yang Digunakan
    4. Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

      a. Windows

      b. Mozilla Firefox dan Google Chrome

      c. Xampp

      d. MySQL

      e. Notepad++

      f. Visual Paradigm For 6.4 Standard Edition


    5. Hak Akses
    6. Hak akses (Brainware) dalam sistes komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh:

      a. Admin/User



    Testing

    Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan berupa input dan output.

    Tabel Pengujian Blackbox




    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu Login, input karyawan, menu data user, dan menu laporan jadwal. Jika input yang yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian yang sudah dilakukan menggunakan metode blackbox testing seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.



    Implementasi

    Schedule

    Perancangan sistem informasi yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

    Tabel Schedule


    Estimasi Biaya

    Rincian biaya dari peneliti sesuai kebutuhan penelitian antara lain adalah sebagai berikut :

    Tabel Estimasi Biaya






    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil dari pengamatan peneliti terhadap rumusan masalah yang telah ditentukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem penempatan area kerja di PT. KSO-APS-ISS yang berjalan saat ini masih belum memiliki sistem terkomputerisasi yang memudahkan para pegawai dalam menempatkan area kerja cleaner, sehingga belum berjalan dengan cepat pada prosesnya.
    2. Sistem penempatan area kerja ini belum memiliki tempat penyimpanan data sehingga masih sering terjadi kehilangan data yang menimbulkan masalah pada saat pencarian data, maka diperlukan media database agar data tersimpan dengan baik.
    3. Banyaknya actor yang terlibat pada proses penempatan area kerja yang sekarang berlangsung, membuat kinerja para pegawai tidak maksimal pada saat di area, dengan adanya sistem yang terkomputerisasi diharapkan para pegawai lebih memfokuskan kinerja di area yang telah diberikan.


    Saran

    Dalam penerapan sistem yang berjalan peneliti ingin mengemukakan beberapa saran agar sistem penempatan area kerja bisa menjadi lebih baik lagi diantaranya:

    1. Adanya pelatihan yang diberikan kepada pengguna (User) yang akan dijadikan administrator, agar dapat memahami keselurahan penggunaan sistem yang dibuat ini.
    2. Apabila sistem ini sudah dapat berjalan maka adanya evaluasi secara berkala penting dilakukan terhadap sistem yang dibuat, untuk perbaikan sistem sesuai dengan keinginan perusahaan tersebut.
    3. Diharapkan dimasa yang akan datang bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih menarik dan baik.




    DAFTAR PUSTAKA

    1. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.
    2. 2,0 2,1 2,2 Puput Puspito Rini Dkk.2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan. Tangerang: STMIK Global. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No 1.
    3. Nasril & Yanto Adri Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jakarta Pusat: Jurnal Lentera ICT. Vol. 3 number 1, Mei 2016. Diambil dari : https://scholar.google.co.id/citations?user=jl-NZnwAAAAJ&hl=en. (1 Desember 2018)
    4. Mulyati dkk.2018.“sistem informasi absensi berbasis web pada badan penanggulangan bencana daerah kota tangerang”.Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal ICIT. Vol. 04 No. 02, agustus 2018
    5. 5,0 5,1 Romney, Marshall B Dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
    6. Suprihadi,Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    7. 7,0 7,1 Hafizar dkk.2017“perancangan sistem informasi pendataan karyawan pada perusahaan jasa berbasis web”. Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02, agustus 2017.
    8. Sunarya, Lusyani, Radiyanto, Susanti, Erna. 2015. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.1 – September 2013
    9. Setiawan, Eko Budi. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Kuliah Praktek Di Perguruan Tinggi. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara Ultima Infosys Vol Vii No. 1.
    10. Boyke Fitriadi. 2014. Tinjauan Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Transaksi Pembelian Bahan Baku Pada Pt. Bumi Bersama. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
    11. Sri Rahayu, Nur Azizah, Rizky Ferlyawan. 2018. Implementasi sistem informasi pada E-Recruitment calon karyawan. Jurnal SENSI Vol.4 No.2
    12. Nur Azizah, Sri Rahayu, Yuniar Putri, D.S. 2016. Sistem Informasi Aircraft Maintenance Engineer Lisence (AMEL)Berbasis WEB Application Pada PT.GMF Aeroasia Cengkareng. Jurnal SENSI Vol.2. No.1.
    13. Hutahaean, Japerson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    14. 16. Hisbanarto, Y. V. (2014). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    15. Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013”. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
    16. 19. Amrullah, Agit, dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Semnasteknomedia Online. Vol.4 No1.
    17. Andi Prastomo. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Jakarta: Univ. Budi Luhur. Faktor Exacta Vol 7 No 2.
    18. 18,0 18,1 18,2 18,3 ARIF, Muhammad. Analisis Rekrutmen dan Penempatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Oase. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 2018, 15.1: 42-63. Diambil dari : http://journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/view/1584
    19. Wijayanti Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang. Tangerang.
    20. 20,0 20,1 Shalahuddin, M Dan Rosa A.S. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
    21. Mallu, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume I, No 2, 30 April 2015. ISSN :
    22. Tri Hartati dalam jurnal Taknik dan Ilmu Komputer 2017:185
    23. Kusuma, Abdi Pandu dan Tedhi Widodo. 2016. Rancang Bangun Sistem Pendataan Nilai Akademik Siswa Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL Di SMA Islam Hasanuddin Kesamben. ISSN: 1978-5232. Jurnal Antivirus Vol.10 No.1-Mei 2016. Blitar: Universitas Islam Blitar. http://unisbablitar.ejournal.web.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.
    24. Sumaryadi, Adi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
    25. Ginanjar Taufiq. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
    26. 26,0 26,1 Aristania, Nur dan Indah Uly Wardati. 2017. Pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Barang Dan Data Proyek Gypsum Pada Utomo Gypsum. Journal Speed Vol 9 No 1.
    27. Nofyat, Adelina Ibrahim dan Arisandy Ambarita. 2018. Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan Air Berbasis Website Pada PDAM Kota Ternate. Indonesian Journal On Information System, Hal: 10-19.
    28. Junaidi., Novi Cholisoh., Nur Hasanah. 2018. Rancang Bangun Sistem Manajemen Aset IT Untuk Pencatatan History Maintenance Sebagai Pendukung Keputusan. STMIK Raharja : Tangerang
    29. Hendrianto, Dani Eko. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Bebasis Website Pada Sekolah Menengan Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.4.
    30. Tommy. 2016. Trik membuat Software BOT dengn Visual Basic.Net. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    31. Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177), Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi perangkat lunak yang berfokus pada fungsi dan hasil akhir.
    32. Rifta, Mutiara. 2015. Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Berteknologi Android Pada Sma Negeri 6 Palembang. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
    33. Hidayatullah, Priyanto dan J.K. Kawistara. 2017. Pemrograman WEB Edisi Revisi. Bandung : Informatika Bandung
    34. Fauzi Moch Agita, Titis Aji Wicaksono. 2015, System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. ISSN : 2477-3042. Surya Informatika Vol.1 No.1
    35. Wahana Komputer. 2014. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Andi Offset
    36. Leonardo William Goni, Adolfina dan Jacky Sumarauw, 2015, Universitas Sam Ratulangi, dalam jurnal EMBA, Vol.3. No.4 Desember 2015.
    37. A.A. Inten Suastika Dewi dan Gede Sri Darma, 2017 , Undiknas Graduate School, dalam jurnal Manajeman dan Bisnis, Vol. 14 No.
    38. Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) diambil dari : https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1111469716.
    39. Muhamad Rahman Mulyadi dan Rizqi Eka Saputri, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 1 [Mulyadi dan Saputri 2017] dalam jurnal CICES Vol 3/No 1.
    40. mulyati, Nurlaila suci rahayu rais dan Hasanah, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 2 [Mulyati, Rahayu dan Hasanah 2017] dalam Jurnal CICES Vol 3 No 2.
    41. Rizky Ferlyawan, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 4. No. 2 (2018).
    42. Oswald H F Pokatong, Lisbeth Mananeke dan Sjendri Loindong, dalam Jurnal EMBA Vol. 3, No. 2 Juni 2015.
    43. Silva Ayu Lestari, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No.2 (2018).
    44. Jurnal International Journal of Business and Social Science Vol. 4 No. 15 [Special Issue – November 2013]
    45. International Journal of Applied Engineering Research ISSN 0973-4562 Volume 12, Number 24 (2017).