SI1512483551: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
k (Melindungi "SI1512483551": Sidang Selesai ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)) [runtun])
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini pada 9 Oktober 2019 01.33


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MONITORING

PENDAFTARAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN RAJEG BERBASIS WEB


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1512483551
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MONITORING'

PENDAFTARAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN RAJEG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1512483551
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.S)
       
NIP : 00063
       
NIP : 078010

UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MONITORING

PENDAFTARAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN RAJEG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512483551
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, ST,.MMSI)
   
(Gilang Kartika Hanum Ramadhan, M.Pd)
NID : 08182
   
NID : 15032

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MONITORING

PENDAFTARAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN RAJEG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512483551
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Skripsi 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MONITORING

PENDAFTARAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN RAJEG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1512483551
Nama
Jenjang Studi
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

 
 
 
 
 
Khairun Nisa Nabila
NIM : 1512483551




 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Rajeg sudah memiliki website, tetapi KUA tersebut belum menggunakan sistem informasi yang secara khusus menangani data pendaftaran persyaratan nikah di KUA. Aktivitas penginputan data dan pengolahan data masih menggunakan sistem manual. Sistem tersebut berjalan tidak optimal karena kompleksitas pada prosesnya, mulai dari pengisian data diformulir pendaftaran oleh calon mempelai dibuku, proses pengolahan berkas-berkas pendaftaran, sampai dengan proses untuk menghasilkan laporan. Hambatan atau kendala saat pembuatan laporan terjadi karena berkas tidak tersimpan di satu bagian saja, akibatnya pihak administrasi mengalami keterlambatan dan mengalami kesalahan saat pembuatan laporan karena berkas yang tersebar. Setelah meneliti dan menganalisa permasalahan yang ada dalam sistem saat ini, user perlu difasilitasi sebuah sistem informasi pendaftaran persyaratan nikah berbasis web untuk mempermudah calon mempelai untuk memperoleh informasi dan pendaftaran nikah, maupun pihak adminitrasi dalam mengolah data calon mempelai. Dengan object oriented methodology menggunakan UML (Unified Modeling Language), peneliti menspesifikasikan objek-objek apa saja yang diperlukan agar sesuai dengan kebutuhan user.


Kata Kunci: pendaftaran menikah, website, sistem informasi.

ABSTRACTION

KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Rajeg already has a website, but it has not used an information system that specifically handles data on marriage registration requirements at KUA. Data inputting and data processing activities still use manual systems. The system is not running optimally because of the complexity of the process, starting from filling in the data on the registration form by prospective brides in the book, processing registration files, to the process of making reports. Reporting constraints occur because the file is not stored in only one part, this causes the administration to experience delays and errors when making reports. After researching and analyzing the problems that exist in the current system, the user needs to be facilitated with a web-based registration information system for marriage requirements to make it easier for prospective brides to obtain information and marriage registration, as well as for the prospective bride administration in processing data. With object oriented methodology using UML (Unified Modeling Language), researchers specify objects that are designed to suit user needs.


Keywords : marriage registration, website, information system.


KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur atas ke kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MONITORING PENDAFTARAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN RAJEG BERBASIS WEB”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Sri Rahayu, ST., MMSI sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Gilang Kartika Hanum .M. Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bpk M. A A Tohha selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  10. Rekan suport Mira Purwasari, Hartika Yusman, Abdul Rizki Zarkasy yang sudah memberikan dukungan , waktu ,doa untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini .
  11. Rekan sahabat-sahabat BLACK PINK ( Maulidah Fitria , Nur Hikmah ,Egi Wijatriana.B. ,Arini Dwi lestari , Nia Damayanti ) yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk keberhasilan penulis.
  12. Seluruh karyawan Kantor Urusan Agama (KUA) yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juli 2019
Khairun Nisa Nabila
NIM. 1512483551

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.2 Diagram Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Diagram Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Struktur Tabel Akad_nikah

Tabel 4.3 Struktur Tabel Berkas File

Tabel 4.4 Struktur Tabel Calon Istri

Tabel 4.5 Struktur Tabel Calon Suami

Tabel 4.6 Stuktur Tabel Orang tua istri ayah

Tabel 4.7 Stuktur Tabel Orang tua istri ibu

Tabel 4.8 Struktur Tabel Orang taua suami ayah

Tabel 4.9 Struktur Tabel Orang taua suami ibu

Tabel 4.10 Struktur Tabel Registrasi

Tabel 4.11 Struktur Tabel Upload Pembayaran

Tabel 4.12 Struktur Tabel Users

Tabel 4.13 Struktur Tabel wali istri

Tabel 4.14 Struktur Tabel wali suami

Tabel 4.15 Blackbox Testing

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KUA Kecamatan Rajeg

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram.

Gambar 3.4 Squence Diagram

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Pendaftaran Nikah

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Pendaftaran Nikah

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Pendaftaran Nikah

Gambar 4.6 Halaman Home

Gambar 4.7 Halaman Registrasi

Gambar 4.8 Halaman Login

Gambar 4.9 Halaman Registrasi Formulir

Gambar 4.10 Halaman Input Form Nikah

Gambar 4.11 Halaman Data No Registrasi

Gambar 4.12 Halaman Status Form

Gambar 4.13 Halaman Home Staff

Gambar 4.14 Halaman Laporan



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini di era globalisasi berlangsung sangat cepat, dan seiring dengan tuntutan masyarakat yang menghendaki adanya kualitas pelayanan yang serba cepat dari instansi pemerintah, tidak terkecuali di dalamnya adalah pelayanan dalam persoalan keagamaan. Dalam Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang harus merespon tuntutan tersebut dan penting dalam konteks pelayanan dalam persoalan keagamaan di tingkat kecamatan.

Kantor Urusan Agama merupakan unit kerja terdepan sekaligus sebagai ujung tombak dari Dapartemen Agama yang secara langsung membina dan memberikan pelayanan kepada masyarakat di tingkat kecamatan. Hal ini merupakan implementasi dari Keputusan Mentri Agama (KMA) 517 tahun 2001 tentang penataan organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang selaku instansi pemerintahan yang salah satu nya mengurusi hal Persyaratan data pernikahan, yang meliputi pendaftaran nikah dan rujuk. Persyaratan datayang dilakukan pada Instansi Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg masih dikerjakan menggunakan media kertas sebagai bukti pendaftaran yang dicatat dalam buku besar, sehingga untuk pelayanan masyarakat pada KUA Kecamatan Rajeg masih kurang optimal. Selain masih dibutuhkannya waktu pengerjaan, terutama masih mengalami hambatan dalam persyaratan dan pembuatan laporan pernikahan.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi maka perlu adanya suatu sistem yang sangat efektif dalam penggunaannya. Agar dapat menyelesaikan pemasalahan yang terjadi maka Penulis mengambil judul “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MONITORING PENDAFTARAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN RAJEG BERBASIS WEB“. yang bertujuan untuk memudahkan persyaratan nikah sekaligus membuat laporan pernikahan.

Rumusan Masalah

Dalam pembuatan sebuah sistem, tentu tidak akan terlepas dari beberapa permasalahan. Dari latar belakang diatas maka, dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Apakah sistem pendaftaran persyaratan nikah yang berjalan pada KUA Kecamatan Rajeg saat ini sudah optimal ?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi pendaftaran nikah yang memenuhi kebutuhan KUA Kecamatan Rajeg ?
  3. Bagaimana pengujian dan implementasi sistem informasi untuk memonitoring pendaftaran nikah pada KUA kec.rajeg berbasis web?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini, ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai pendaftaran pernikahan. Yang dalam hal ini penulis membatasi permasalan yang akan dibahas yaitu mulai dari pendaftaran pihak yang akan menikah, persyaratan yang harus dipenuhi, proses penjadwalan, informasi jadwal nikah, pembuatan buku nikah sampai pembuatan laporan nikah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan penulis. Tujuan dan manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

  1. Mengidentifikasi permasalahan pada sistem pendaftaran persyaratan nikah pada KUA Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang yang sedang berjalan saat ini.
  2. Untuk melakukan perancangan sistem pendaftaran persyaratan nikah pada KUA Kecamatan Rajeg
  3. Memudahkan masyarakat dalam melakukan proses pendaftaran persyaratan nikah
  4. Memudahkan user memonitoring jadwal nikah

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi KUA yang berjalan di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang
  2. Mempermudah masyarakat dalam melakukan proses pendaftaran persyaratan nikah
  3. Mempermudah staff dalam menginput laporan yang terkomputerisasi sehingga akan menjadi lebih efektif, serta resiko kehilangan dan kerusakan data lebih aman dan terjaga keakuratannya.
  4. Dalam proses pembuatan laporan persyatan akan menjadi lebih cepat dan efisien.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi ( Observation Research )
    Adalah metode untuk mengadakan penelitian secara langsung di KUA Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang yang menjadi penelitian guna memperoleh data informasi dan keterangan yang sesuai, serta menganalisa suatu sistem yang sedang berjalan.
  2. Metode Wawancara ( Interview )
    Pada metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara langsung kepada pihak – pihak yang terkait.
  3. Metode Study Pustaka ( Study Literature )
    Study pustaka merupakan pengumpulan beberapa informasi yang relavan dengan topic atau masalah yang sedang di teliti dari berbagai macam sumber yang berupa buku, jurnal, media elektronik, dan sebagainya.

Metode Analisa Sistem

Metode analisis merupakan penelitian yang menggunakan analisis SWOT ( strengths, weaknesses, opportunities, threats ).Analisa SWOT merupakan suatu metode digunakan untuk mengevaluasi kondisi KUA Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Sehingga analisa ini dapat diterapkan dan membantu cara menganalisis berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya lalu menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode analisis merupakan penelitian yang menggunakan analisis elisitasi

Metode Perancangan

Metode perancangan yang saya lakukan dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan UML, dengan menggunakan UML agar saya dapat menjelaskan alur kerja dalam sistem Pendaftaran Persyaratan Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode testing yang digunakan yaitu Blackbox testing. Blackbox testing adalah metode uji coba perangkat lunak yang memfokuskan keperluan sofware. Karena uji coba Blackbox untuk memeriksa fungsionalitas suatu program.

Metode Blackbox untuk menemukan kesalahan dalam beberapa hal yaitu :

  1. Fungsi – fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  4. Kesalahan performa
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan laporan dan pembahasannya sistematis ini. Maka penulis laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab, dimana setiap bab akan membahas dan menguraikan pokok bahasan dengan lebih terperinci, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg yang terdiri dari sejarah singkat, visi dan misi, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab IV menjelaksan perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode UML( Unifed Modeling Language )yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram, dan class diagram, serta hasil rancangan sistem yang diusulkan penulis.

BAB V PENUTUP

Bab V ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem berdasarkan uraian pada bab-bab Sssebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definsi Sistem

Menurut Muhammad Muslihudin, Oktafianto(2016)[1], “ Sistem adalah Sekumpulan Kompenen atau jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Menurut Jeperson Hutaehan (2015)[2], “ Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan Sistem adalah suatu komponen atau jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sitem.
  2. Batasan Sistem (Boundary System)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem ( Environment System)
    Lingkungan Luar Sistem (Environment System) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi lain. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus tetap dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Penghubung Sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
  5. Masukkan Sistem ( Input System)
    Masukkan sistem adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diperoses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer,program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan ,sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
  7. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran Sistem (Objective System)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menemukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklarifikasikan menjadi seperti berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstrak System) dan Sistem fisik (Physical system)
    Sistem Abstrak (Abstrak System) adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,sedangkan Sistem Fisik (Physical System) adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probabilistic System)
    Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah suatu sistem yang operasinya dapat dipredisikan secara cepat,sedangkan Sistem Tak Tertentu (Probabilistic System) adalah sistem dengan perilaku kedepan yang tidak dapat diprediksi.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar atau otomatis, sedangkan Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Arisdkk dalam jurnal SENSI Vol2 No.1 (20016: 74) “ Data adalah kenytaan yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul- betul ada dan terjadi.

Menurut Laudon dan Laudon ” Data merupakan fakta – fakta yang mewakili kejadian- kejadian yang berlangsung dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum di data dan diatur kedalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang”.

Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (Event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

Menurut Muslihudin,Oktafianto (2016)[1], “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan .infomasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidak pastian (atau meningkatkan pengetahuan)”.

Menurut Mulyati dkk, (2018)[3], “ informasi adalah sebuah nilai arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menuurut Jeperson Hutahean (2015)[2], “Sistem Informasi adalah Sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian ,mendukung operasi,bersifat manajerial,dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Ana Nur Cahyanti,Bambang Eka Purnama (2017)[4], “Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling behubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi”.

Menurut Sri Rahayu dkk (2016)[5], “ sistem informasi adalah yang dihasilkan harus cepat, dan akurat sehingga sistem memberikan informasi yang memenuhi kebutuhan user”.

Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

  1. komponen masukan (component input) adalah data yang termasuk kedalam sistem informasi.
  2. Komponen model (component model) adalah kombinasi prosedur,logika, dan model matematika yang memproses data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Komponen keluaran (component output) adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Komponen teknologi (component technology) adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
  5. Komponen basis data (component database) adalah komponen data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.
  6. Komponen kontrol (component control) adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap gangguan sistem informasi.

Karakteristik Sistem Informasi

Karakteristik dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

  1. sistem informasi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi trsebut misalnya bagian input, proses,,output. Contoh input adalah selesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keybooard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut.
  2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang menggunakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
  3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut,sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
  4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini perlu dipertimbangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis.

Fungsi Sistem Informasi

Fungsi dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

  1. untuk meningkatkan aksestabilitas data yang ada secara efektif dan efesien kepada pengguna, tanpa dngan perantara sisten informasi.
  2. Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
  3. Menjamin tersediannya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
  4. Mengindentifikasikan kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Mengantisipasikan dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
  6. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
  7. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisis sistem

Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem dalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

Analisis sistem merupakan tahap paling awal dalam pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.

Tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. Tahap ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasi dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengindetifikasi kebutuhan nya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail proses-proses bisnisnya.

Tahap-tahap Analisis sistem

Tahap analisis sistem digambarkan pada gambar dibawah ini :

1. Penetapan Ruang Lingkup

Pada bagian penetapan ruang lingkup memiliki tahapan antara lain :

  1. mengindentifikasi masalah awal yang ada pada sistem saat ini,seperti
  2. seberapa urgensi,tingkat visitabilitas,berapa keuntungan yang akan diperoleh dari pemecahan masalah, prioritas dan penetapan solusi untuk memecahkan masalah.

  3. Menegosiasikan ruang lingkup untuk proyek pengembangan sistem.
  4. Menilai kelayakan proyek.
  5. Mengembangkan jadwal dan anggaran awal.
  6. Mengkomunikasikan encana proyek.

2. Analisis Masalah

Selalu ada sistem saat ini atau yang sudah ada, fase ini menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan atau perintah yang lebih dalam memacu proyek. Pada bagian analisis masalah memiliki tahapan antar lain :

  1. Memahami bidang masalah. Tim analisis mencoba mempelajari sistem saat ini. Pemilik dan pengguna sistem, memiliki persepsi berbeda tentang sistem yang ada,studi yang dilakukan dengan baik dapat mengungkapkan kepentingan semua pihak.
  2. Menganalisis maslah-masalah dan kesmpatan-kesempatan. Meski sudah dilakukan difase sebelumnya, tetapi masalah-masalah awal tersebut hanya gejala, bukan masalah yang dipahami oleh pengguna sistem. Analisis masalah adalah keterampilan yang sulit sikuasai, tiap masalah dianalisis penyebab dan akibatnya.
  3. Menganalisis proses-proses bisnis. Dikenal juga sebagai desgn ulang proses bisnis. Tim analis akan memeriksa setiap proses bisnis dengan lebih rinci untuk mengukur nilai yang akan ditambahkan atau dikurangi.
  4. Menentukan tujuan-tujuan perbaikan sistem
  5. Memperbaharui rencana proyek
  6. Mengkomunikasikan penemuan-penemuan dan rekomendasi.

3. Analis Persyaratan

Hal fatal setelah fase analisis masalah adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis, salah satu kesalahan yang kerap terjadi didalam sistem informasi terbaru ditunjukan dalam pernyataan “ memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan”. Ini sebaiknya “apa” dan bukan “bagaimana”. Yang harus dipikirkan adalah apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna sistem yang baru. Sistem yang baru akan selalu dievakuasi apakah memenuhi atau tidak memenuhi kebutuhan bisnis, karena itu fase ini tidak dapat diabaikan.

Pada bagian analisis persyaratan memiliki tahapan antara lain :

  1. Mengidentifikasi dan menyatakan kebutuhan atau pesyaratan bisnis. Tugas ini menterjemahkan sasaran-sasaran kedalam Functional requitment. Functional requitment adalah deskripsi mengenai aktivitas dan layanan yang harus diberikan atau disediakan oleh sistem.
  2. Membuat prioritas persyaratan sistem. Tidak semua pesyaratan dibuat sama,Karena tingkat kebutuhannya berbeda, karena itu pemilik dan pengguna sistem harus membuat prioritas persyaratan sistem.
  3. Memperbaharui atau memperhalus rencana proyek. Ruang lingkup adalah sebuah target yang berubag. Setelah mengidentifikasika persyaratan bisnis, kita harus mundur dan menetapkan kembali pemahaman kita mengenai ruang lingkup dan memperbaharui rencana proyek kita untuk menyelesaikan penyesuaian.
  4. Mengkomunikasikan persyaratan kebutuhan atau persyaratan. Komunikasikan adalah sebuah tugas fase persyaratan yang brlangsung terus-menerus. Kita harus mengkomunikasikan persyaratan dan pioritas kepada komunitas bisnis melalui fase ini.

4. Desain Lojik

Pada fase ini kita menggambarkan berbagai model sistem untuk mendokumentasikan persyaratan untuk sistem baru dan sistem yang ditingkatkan.

5. Analisis Keputusan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita dapat menekankan bagaimana sistem baru dapat di implementasikan dengan teknologi. Difse ini kita mengenali kandisat solusi, menganalisa kandisat solusi dan merekomendasi sebuah sistem yang akan dirancang, dibangun dan di implementasikan.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem yang menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet Protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP.Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik. Suatu data gram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut :

  1. Adanya bit error pada saat pentrasmisian datagram pada suatu medium.
  2. Router yang dilewati men-discard datagram karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang pada memori buffer.
  3. Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down.
  4. Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping.

Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil komunikasi yang berjalan dan sebaliknya, semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara kendala datagram.Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini. IP (Internet Protocol) address (alamat IP) adalah suatu identitas yang unik dari suatu host atau komputer pada jaringan (network).

Format alamat dari IP adalah W.X.Y.Z. dimana masing-masing huruf tersebut terdiri dari 8 bit, sehingga apabila ditampilkan dalam bentuk desimal menjadi angka 0-255 dan dipisahkan oleh notasi titik (dot).

1. Jaringan Komputer Nirkabel (Wireless)

Jaringan nikabel merupakan sebuah LAN dimana transmisi dan (pengiriman maupun penerimaan data) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan sebagian besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media nirkabel atau kawat. Muncul dan berkembangnya sistem jaringan nirkabel dipicu oleh kebutuhan akan biaya pengeluaran yang lebih rendah menyangkut infrastruktur jaringan dan untuk mendukung aplikasi jaringan bergerak dalam akurasi dan biaya pengeluaran yang rendah dalam hitungan bisnis.

Beberapa diantaranya adalah kemudahan bergerak (Mobilitas) memungkinkan pengguna untuk berpindah-pindah secara fisik, ketika menggunakan aplikasi seperti handheld PC (seperti PDA/personal digital assistance dan semacamnya) atau data collector (alat seperti kalkulator yang biasa dibawa untuk pengecekan dan pengisian data) Aplikasi bergerak membutuhkan jaringan tanpa kabel termasuk semua yang berhubungan atau bergantung pada sistem real time dalam mengakses database, biasanya disimpan dalam didalam datbase yang terpusat.

Ada dua jenis jaringan wireless, diantaranya :

  1. Sebuah “ad-hoc” atau peer-to-peer wireless network yang mencakup sejumlah komputer dimana setiap komponennya dilengkapi dengan kartu antar muka jaringan nirkabel (w-NIC – wireless Network Interface Card).
  2. Sebuah jaringan wireless juga dapat menggunakan acces point, atau base station. Pada tipe jaringan wireless ini, access point bekerja seperti layaknya Hub yang menyediakan sambungan untuk komputer wireless. Juga dapat menyambungkan (sebagai bridge) dari jaringan lokal wireless ke jaringan kabel (Wireless LAN to Wired LAN).Standar yang digunakan pada perangkat wireless yang di gunakan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah 802.11. Untuk lebih melengkapi, akan di jelaskan beberapa protokol pada wireless LAN sebagai berikut :
    1. 802.11b
      Pertama kali digubakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekunsi 2,4 GHz, maksimun bandwith yang dapat dicapai adalah 11 Mbps (Mega bit per second), radio sinyal yang digunakan adalah DSSS( Direct Sequence Spreed Spectrum ). Kanal yang tidak overlapping ada 3 (yaitu kanal 1, kanal 6, dan kanal 11). Kompitibel dengan tipe g jika dijalankan pada mode mixed.
    2. 802.11a
      Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekunsi 5,8 GHz. Maksimum bandwith yang bisa dicapai 54 Mbps, radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih) dan tidak kompitibel dengan tipe b dan g.
    3. 802.11g
      Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai pada awal pertama kali keluar sebesar 54 Mbps. Dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah bisa mencapai 108 Mbps.
    4. 802.11a/g
      Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai adalah 5,4 GHz, modulasi sinyal yang digunakan OFDM. Tipe a/g ini diberi keleluasaan untuk menggunakan salah satu dari protokol; yang dapat digunakan pada jaringan Wi-Fi.

Konsep Dasar Perancangan sistem

Definisi Perancangan sistem

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut T.Triyono dkk (2018)[6], “ Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu, perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan, sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perencanaan sistem mempunyai maksud dan tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli- ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pendaftaran dan Pernikahan

Definisi Pendaftaran

Menurut MR.Ramadhan dkk (2017)[7], “Pendaftaran merupakan proses pendataan yang dilakukan secara konvensional. Dan menurut kamus besar bahasa indonesia (KBB) pendaftran sendiri berasal dari kata dasar daftar, yang mempunyai definisi sebagai catatan sejumlah nama, atau hal (tentang kata-kata, nama orang, barang, dan sebagainya) yang disusun berderet dari atas sampai bawah”.

Definisi Pernikahan

Pernikahan adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua belah pihak, dengan dasar sukarela dan keridhaan kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih sayang dan ketentraman dengan cara-cara yang diridhai oleh Allah.

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.”

Pernikahan adalah pintu bagi bertemunya dua hati dalam naungan pergaulan hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, yang di dalamnya terdapat berbagai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, bahagia, harmonis, serta mendapat keturunan. Perkawinan itu merupakan ikatan yang kuat yang didasari oleh perasaan cinta yang sangat mendalam dari masing-masing pihak untuk hidup bergaul guna memelihara kelangsungan manusia di bumi.

Definisi Kantor Urusan Agama (KUA)

Menurut Daniel Rabitha (2015)[8], “Kantor Urusan Agama (KUA) Adalah salah satu insitusi penyelenggara negara dibawah kementrian agama yang menjadi organisasi pelayanan publik (masyarakat). Rangkaian kegiatan yang dilayani oleh KUA tentu tidak terlepas dari PMA (Peraturan Mentri Agama ) No.39 thn 2012 tentang organisasi dan tata kerja kantor urusan agama”.

Definisi Database

Menurut syahrial chan (2018) “ Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang teroganisir dari skema, tabel, skema, view, query, store prosedure dan objek-objek lainnya”.

Menurut Sri Mulyani (2018) “ Database adalah sekumpulan dari semua data yang diperlukan oleh sistem”.

Menurut Anhar (2018) “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sebuah tempat yang menampung sekumpulan data dan prosedur ,diorganisir dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Definisi Monitoring

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai apa yang ingin diketahui, agar dapat membuat proses pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program/memantau perubahan yang menunjukan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu.

Menurut Desy Apriani dkk (2019)[9], “Monitoring merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk memantau atau mengamati sesuatu”.

Menurut Sri Rahayu dkk (2017)[10], “Monitoring adalah proses pengumpulan informasi secara berkelanjutan dengan tujuan untuk mengawasi kegiatan yang telah dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan tujuan kita agar tercapai.”

Konsep Dasar UML ( Unified Modelling Language)

Definisi UML ( Unified Modelling Language)

Menurut Rosa dan Sholahuddin (2018) “ Unifed Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”

Menurut Diah Aryani, Dkk (2017)[11], “Unifed Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendekomendasikan sistem perangkat lunak yang akan dibuat”.

Langkah-langkah Pengguna UML

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan usecase untuk tiap business proses untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalisme yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalususecase diagram dan lengkapi dngan requitment, contraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagramn secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requitment lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan usecase diagram,mulailah membuat activity diagram
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sqiuence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah usecase memiliki kemungkinan air normal dan eror,buatlah satu diagram untuk masing-masing air.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjelaskan scenario usecase.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap pancage atau domain dipecah menjadi hiearki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen.karena itu buatlah component diagram pada tahap ini juga didentifikasikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deploment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requitment piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam mode.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
    1. Pendekatan usecase, dengan meng-assign setiap usecase kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji model dan uji integritasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang actual.
  13. Piranti lunak siap dirilis.

Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Touseef, Anwer, Hussain, & Nadeem (2015)[12], pemodelan UML menggunakan diagram sebagai berikut :

  1. Diagram usecase adalah didapatkan dari menganalisa interaksi yang disediakan pada antarmuka aplikasi,
  2. Class diagram adalah merupakan salah satu jenis diagram pada UML yang akan digunakan untuk menampilkan kelas-kelas atau pun paket-paket pada sistem yang akan digunakan.
    clas
  3. Activity diagram adalah merupakan salah satu jenis diagram yang terdapat pada UML yang dapat memodelkan seluruh proses yang terjadi dalam sistem.
  4. Diagram sequence adalah diagram yang menjelaskan interaksi pada objek berdasarkan urutan waktu. Sequence diagram memiliki fokus pada perilaku di dalam sistem, mengilustrasikan bagaimana objek berinteraksi dengan objek lainnya. Di dalam sequence diagram terdapat objek dan pesan yang di kirim antar objek. Biasanya sequence diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi objek yang terjadi dalam suatu use case. Untuk satu use case hanya diperlukan satu sequence diagram, jika terdapat beberapa skenario dalam use case maka bisa ilustrasikan sebagai fragmen dalam sequence diagram.

Menurut Sri Rahayu dkk(2017)[13], “Class diagram yaitu menunjukan hubungan antar object class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berelasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung

Definisi Web

Menurut Dewi Immaniar, Achmad Rizal Kurniawan (2018)[14], “ Website (Web) adalah fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut dengan web page dan link dalam website memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu page ke page yang lain (hyper text), baik diantara page yang disimpan dalam server yang sama maupun server seluruh dunia”.

Menurut Diah Aryani, Ade setiadi, Dkk (2015)[15], “ Web adalah merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribuan informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan satu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain”.

Fungsi Web

Menurut Dewi Immaniar Desrianti, Achmad Rizal Kurniawan (2018)[16], “ Website berfungsi untuk memberikan informasi-informasi kepada intansi ke pegawai ataupun masyarakat luas”.

MySQL

Menurut Faridi, Dkk (2016)“MySQL adalah sebuah server database opensource yang populer keberadaannya. MySQL pada umumnya digunakan bersamaan dengan script PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerfull”.

Menurut Maimunah, Dkk (2017) “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakan nya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial)”.

Menurut Damodaran, Salim, dan Marium (2016) [17], “MySQL is a popular open-source relational database management system (RDBMS) that is distributed, developed, and supported by Oracle Corporation. The relational systems like, MySQL stores data in tabular form and uses structured query language (SQL) for accessing of data”

Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan Design memfasilitasi desain cepat dan pembuatan kode seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan manipulasi elemen HTML. Dreamweaver memiliki fitur browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web browser yang telah terinstall. Aplikasi ini menyediakan transfer dan fitur sinkronisasi, kemampuan untuk mencari dan mengganti baris teks atau kode untuk mencari kata atau kalimat biasa di seluruh situs, dan templating feature yang memungkinkan untuk berbagi satu sumber kode atau memperbarui tata letak di seluruh situs tanpa server side includes atau scripting. Behavior Panel juga memungkinkan penggunaan JavaScript dasar tanpa pengetahuan coding, dan integrasi dengan Adobe Spry Ajax framework menawarkan akses mudah ke konten yang dibuat secara dinamis dan interface.

WAMPP

Menurut Hartanto P,dkk(2016)[18], “WampsServer adalah aplikasi yang menggambungkan antara Apache, MySQL, dan PHP. Kegunaan dari WampSever untuk membuat jaringan lokal sendiri dalam artian pengguna dapat membuat website secara offline. WampServer hanya bisa digunakan untuk sistem operasi windows saja, jadi untuk pemakai linux tidak bisa memakai aplikasi ini”.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi SWOT

Menurut Mulyati, Rasyid Tarmizi,Dkk (2018)[19], “ SWOT merupakan metode perancanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari suatu projek”

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru

Tujuan Penerapan SWOT

MenurutTitus Kristanto, Dkk (2017)[20], “ Tujuan SWOT menggunakan analisis SWOT adalah untuk mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).”

Menurut Elysa Paramitha Putri (2015)[21], “ Tujuan dari analisa SWOT dapat digunakan untuk mengetahui keunggulan bersaing yang dimiliki oleh suatu perusahaan serta produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan mengoptimalkan peluang yang dimiliki suatu perusahaan tersebut”.

Manfaat SWOT

Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajement yang tepat sesuai kondisi
  2. Untuk membuat rekomendasi
  3. Informasi lebih akurat
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan berkali-kali (double decision)
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Langkah-langkah Penyusunan Analisa SWOT

Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.
  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
  3. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI
    Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
  4. Kuisioner Riset SWOT
    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).
  5. Identifikasi Penyebab Masalah
    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
  6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
  7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
  8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT
    Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
  9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator.
    Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
  10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
  11. Melakukan Cascading SWOT
    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
  12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
  13. Analisis Anggaran dan Model Keuangan
    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
  14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
    Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut jesa Ariawan, Sri Wahyuni (2018) “ Literature Riview adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian”

Menurut Nur Azizah, Dkk (2018)[22]“Literature Review adalah survey tentang penemuan-penemuan yang dilakukan peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian”



Menurut Llopart dan Moised Esteban-Guitart (2016 : 11). [23]the literature reviewed shows that there is plenty of scope for a fruitful dialogue between the two models because it reveals a shared critical perspective aimed at social transformation in favour of inclusion and equality in education.

Tujuan Literature Riview

Menurut “ Tujuan Literature Riview adalah mengindentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dengan dibidang ini.

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengarsipan dokumen dan penellitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya merancang dan menyempurnakan perancangan ini perlu dilakukan study pustaka (Literatur Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan,diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dijalankan oleh Dwi Lestari (2017)[24], yang berjudul “ Pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran Kadater 3D Berbasis Web” Penelitian ini mengulas tentang sebuah sistem basis data kadaster 3D. Selain itu, model 3D dari rumah susun Grudo berhasil divisualisasikan pada website sistem informasi pendaftaran kadaster 3D yang telah dibuat. Website tersebut dapat diakses secara online dengan domain. Dari website yang telah dibuat dilakukan pengujian dengan cara pemberian penelian dari pengguna melalui kuesioner uji kebergunaan atau usability yang terdapat pada website. Berdasarkan hasil rekapitulasi uji kebergunaan total 94 responden dengan presentas hasil sebesar 84,56% artinya website sistem informasi.
  2. Penelitian yang dijalankan oleh Mahmud Huda, Fida Sylvia (2016)[25], yang berjudul “ Tinjauan Hukum Islam terhadap penolakan petugas KUA atas awali nikah mempelai hasil hubungan diluar nikah ( studi kasus diKUA dander bojonegoro)” penulisan ini mengulas tentang tinjauan hukum islam terhadap penolakan petugas KUA dander atas wali nikah mempelai hasil hubungan diluar nikah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, metode yang dipakai adalah observasi, wawancara,dokumentasi dengan sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis.hasil penelitian baha prosedur pendaftaran nikah wanita hamil diluar nikah di KUA dander bahwasannya sama dengan prosedur pendaftaran nikah calon mempelai yang tidak hamil. Tetapi, KUA dander memberikan persyaratan khusus yaitu pembuatan pernyataan kebenran yang ditulis diatas materai 6.000 yang dilakukan oleh kedua calon mempelai kasus hamil diluar nikah didalam majelis tertutup. Dasar pertimbangan hukum KUA atas penolakan wali nikah mempelai hasil hubungan diluar nikahyaitu berdasarkan mazhab syaf’i. Bahwa batas minimal kehamilan adalah enam bulan. Anak zina yang lahir setelah enam bulan dari perkawinan orang tuanya dinasabkan kepada bapaknya. Akan tetapi jika anak tersebut lahir sebelum enam bulan dari perkawinan orang tuanya maka dinasabkan kepada ibunya.
  3. Penelitian yang dijalankan oleh Tengku Erwunsyahbana (2018)[26], yang berjudul “ Problematika Kepastian Hukum Persyaratan Pendaftaran Pasangan Calon Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah” penulisan ini mengulas tentang pendaftaran pasangan calon kepala daerah sebagaimana diatur dalam pasal 45 ayat (2) UU No.8 Tahun 2015 belum menjamin adanya kepastian hukum dalam penyelenggaraan pilkada, sehingga perlu direvisi kembali.
  4. Penerapan ini dilakukan oleh Indri Handayani, Qurotul Aini, Priyatna Abdul A (2018)[27], yang berjudul “Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi” Penelitian ini tentang sistem generate penjadwalan sidang TA/Skripsi pada perguruan tinggi merupakan  sebuah sistem informasi yang berbasis Yii Framework dimana  sistem dapat mempermudah penjadwalan secara efektif dan efisien . Mempermudah proses penjadwalan dan aplikasi penjadwalan nya berfungsi untuk mempercepat dan mempermudah  penyampaian informasi jadwal sidang TA/Skripsi. dengan adanya validasi data mahasiswa, jadwal dosen, ruangan, waktu dan hari sehingga mempercepat proses penjadwalan sidang TA/Skripsi  dan juga mempercepat kinerja dalam menyusun jadwal siding.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Saraswati, Luthfi Effendi dan Shinta Hadiyantina pada tahun 2018 [28], yang berjudul “Pelaksanaan penilaian kinerja pada jabatan fungsional pembimbing kemasyarakatan berdasarkan peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 22 tahun 2016 tentang jabatan fungsional pembimbing kemasyarakatan” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis  pelaksanaan penilaian kinerja pada jabatan fungsional pembimbing kemasyarakatan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh T. Tan Zizi, N. Othman, N. Zainudin, N. S. A. Wahab, N. A. Hasbullah, S. Ramli dan N. Ibrahim (2016) penelitian dengan judul “Lecturer Promotion System based on Fuzzy Logic”. Sistem Penilaian Promosi Dosen Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan ini dibangun untuk membantu promosi dosen penguji unggulan untuk melakukan penilaian awal terhadap status kelayakan dosen. Dosen akan diperlakukan layak, dalam pengamatan atau nilai pasang surut yang telah ditetapkan untuk dilanjutkan dengan promosi aplikasi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Aryani, Qurotul aini dan Tasya Novelia pada jurnal SENSI tahun 2017 dengan judul “Perancangan PEN+ menggunakan Metode Yii Framework pada Perguruan Tinggi Raharja” Penelitian ini bertujuan untuk pembangunan sistem informasi yang dapat memudahkan dosen mata kuliah dalam mengisi nilai karena dapat mengakses nilai melalui website. Selain efektif, sistem ini dapat mengurangi bebasn divisi RPU, tidak lagi menggunakan sistem yang repot serta dosen yang bersangkutan dalam proses penilaian harus datang ke kampus.”
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Sri Rahayu dan Nova Adhista pada Journal SENSI tahun 2017 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG berstatus kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW).” Mereka membahas tentang sistem penilaian kinerja SPG yang berjalan saat ini masih manual dan hasil penilaian seringkali tidak akurat sehingga karyawan yang terpilih sering kali tidak sesuai dengan harapan dan kriteria yang dibutuhkan oleh karyawan. Untuk mengatasinya makan dibuatlah sistem Simple Additive Weighting (SAW).

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kantor Urusan Agama

Sejarah Singkat Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg

Kecamatan Rajeg adalah Kecamatan yang lebih muda berdiri dari pada Kecamatan Mauk sehingga keberadaan Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg pun keberadaannya lebih muda dibandingkan dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan Mauk. Pada awalnya pencatatan nikah warga Kecamatan Rajeg dilakukan di KUA Kecamatan Mauk, dengan kata lain Kecamatan Rajeg masih menginduk pada KUA Kecamatan Mauk. Pada waktu itu ada dua Kecamatan yang menginduk pada KUA Kecamatan Mauk dalam pencatatan pernikahan warganya yakni Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Pasar Kemis.

Diperkirakan pada tahun 1953 Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg memisahkan diri dengan KUA Kecamatan Mauk (definitive). Pada tahun inilah pencatatan nikah warga Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Pasar Kemis di Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg.

Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg pertama kali menumpang di rumah bapak H. Mustopa yang berlokasi di Desa Rajeg. Beliau pula yang menjadi Kepala KUA Kecamatan Rajeg yang pertama. Pada tahun 1967 KUA Kecamatan Rajeg hijrah dari rumah bapak H.Mustopa ke Madrasah Ibtidaiyah yang letaknya di Kelurahan Sukatani tepatnya di Kp.Kukun Desa Sukatani Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Pada tahun 1980 KUA Rajeg mendapat ijin dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang yang suratnya di setujui oleh Gubernur Jawa Barat, menggunakan tanah milik PU seluas 720 meter persegi yang terletak disamping Madrasah yang digunakan untuk Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg. Beberapa tahun kemudian dibangunlah KUA Kecamatan Rajeg diatas tanah tersebut tepatnya persis berhadapan dengan jalan Raya Kukun Daon. Sampai tahun 2009 ini Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg masih kokoh berdiri diatas tanah milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang tepatnya beralamat di Jalan Kukun Daon Km 1 Kelurahan Sukatani Kecamatan Rajeg kode pos 15540.

Dari sejak berdirinya, Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg sudah beberapa kali berganti pemimpin. Setelah H.Mustopa, KUA Kecamatan Rajeg dipimpin oleh Madrosim setelahnya terus berganti-ganti diantaranya Yasa’ , H.Sardawi, Samsudin, Horman Bakri, Wasilun, Rohimin dan yang sekarang masih memimpin bapak Nurkholiq.

Visi dan Misi KUA Kecamatan Rajeg

VISI

Visi Kantor Urusan Agama (KUA) Rajeg antara lain :

Tercipta nya pelayanan prima dibidang urusan agama

islam,haji,zakat dan wakaf.

MISI

Misi Kantor Urusan Agama (KUA) Rajeg antara lain :

  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kantor
  2. Meningkatkan profesionalisme personil KUA
  3. Meningkatkan pembinaan keluarga sakinah
  4. Meningkatkan pelayanan konsultasi bp4
  5. Meningkatkan pemberdayaan zakat
  6. Meningkatkan pelayanan wakaf
  7. Meningkatkan kemitraan umat beragama
  8. Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk
  9. Meningkatkan pemahaman makanan halal dan haram
  10. Meningkatkan kualitas penyimpanan statistik dan dokumentasinya
  11. Meningkatkan pelayanan konsultasi dan bimbingan manasik haji

Struktur Organisasi KUA Kecamatan Rajeg

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KUA Kecamatan Rajeg

Tugas dan Wewenang

Kepala Kantor Urusan Agama

Tugas dan tanggung jawab

  1. Memimpin pelaksanaan tugas kantor urusan agama menetapkan / merumuskan visi dan misi, kebijakan, sasaran, program dan kegiatan kantor urusan agama
  2. Membagi tugas, menggerakan, mengarahkan, membimbing dan mengkoordinasikan pelaksaan tugas kantor urusan agama
  3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas bawahan
  4. melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang ketatausahaan
  5. melakukan pelayanaan dan bimbingan di bidang Nikah, Rujuk, dan keluarga sakinah
  6. melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang Zakat, dan Wakaf serta ibadah sosial.
  7. Melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang data keagamaan dan tempat indah
  8. Melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang kemitraan umat islam dan pembinaan syariah
  9. Melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang urusan haji dan umrah
  10. Melakukan penelahan dan pemecahan masalah yang timbul di lingkungan KUA
  11. Melakukan usaha pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanaan dibidang pelaksanaan tugas KUA
  12. Mempelajari dan menilai/mengoreksi laporan pelaksanaan tugas di bawahan
  13. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait
  14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
  15. Melaporkan proses dan pelaksanaan tugas

Wewenang

  1. Kepala KUA kecamatan rajeg wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan KUA dengan instansi vertikal kementrian agama lainnya maupun antara unsur kementrian dikecamatan dengan unsur pemerintahan daerah
  2. Kepala KUA kecamatan wajib bertanggung jawab memimpin bawahan nya masing-masing serta memberikan pedoman,bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
  3. Kepala KUA kcamatan wajib mengetahui dan mematuhi atasan nya dan melaporkan hasil pelaksaan tugas nya kepada atasan
  4. Kepala KUA kecmatan menympaikan laporan kepda kantor kementrian agama kabupaten/kota yang membawahinya untuk selanjutnya disusun dan diolah sebagai laporan berkala kantor kementrian agama kabupaten/kota

Tugas administrasi keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Menyiapkan rencana anggaran, menerima, membukukan, menyetorkan dana kepada kantor kementrian agama di kabupaten
  2. Menyiapkan bahan dan pencatatan kerja
  3. Menerima biaya nikah

Tugas administrasi nikah dan rujuk

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Mempelajari dan meneliti berkas permohonan nikah rujuk
  2. Mengisi from NB dan menyiapkan jadwal nikah serta menyiapkan konsep pengumuman kehendak nikah

Tugas Penghulu

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Pelaksanaan pencatatan nikah / rujuk bagi umat islam
  2. Pelaksanaan nikah wali hakim
  3. Pengawasan kebenaran peristiwa nikah/rujuk
  4. Pembinaan hukum munakahad atau ahwal syahsiyah
  5. Pembinaan calon pengantin
  6. Pembinaan keluarga sakinah

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

  1. Calon pengantin / Tamu memberikan data persyaratan nikah dari RT, Kelurahan kepada Resepsionis
  2. Resepsionis menginput data persyaratan nikah kepada penghulu
  3. Penghulu melakukan menginput penjadwalan nikah. Jika data valid diarahkan kebagian Administrasi
  4. Administrasi memberikan informasi pembayaran biaya nikah
  5. Calon pengantin melakukan transfer pembayaran nikah
  6. Calon pengantin menunjukan tanda bukti transfer ke adminitrasi
  7. Administrasi menginput data pembayaran kepada penghulu
  8. Penghulu membuat surat keterangan daftar nikah / N7

Analisa Prosedur Berjalan

1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Usecase Diagram

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan usecase diagram. Berikut ini adalah usecase diagram untuk sistem persyaratan nikah di Kantor Urusan Agama kecamatan rajeg.

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar usecase diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi kantor urusan agama pada kecamatan rajeg.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan,yaitu : Calon Pengantin, Resepsionis, Administrasi, Penghulu.
  3. 8 (delapan) use case yang bisa dilakukan oleh actor tersebut diantaranya memberikan data persyaratan nikah, menginput data persyaratan nikah, melakukan transfer pembiayaan nikah, menunjukan bukti transfer, menginput jadwal nikah, memberikan informasi pembayaran nikah, menginput data pembayaran, membuat surat keterangan nikah.

2. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masingalir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar activity diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 (satu) inital node, objek yang diawali kegiatan.
  2. 8 (delapan) action state, diantaranya : memberikan data persyaratan nikah, menginput data persyaratan nikah, melakukan transfer pembiayaan nikah, menunjukan bukti transfer, menginput jadwal nikah, memberikan informasi pembayaran nikah, menginput data pembayaran, membuat surat keterangan nikah.
  3. 1 (satu) activity final state, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

3. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek.

Gambar 3.4 Squence Diagram

Berdasarkan gambar squence diagram diatas yang sedang berjalan saat ini,terdapat :

  1. 4 (empat) actor yang dimiliki kegiatan diantaranya : tamu/calon pengantin, resepsionis, penghulu, administrasi.
  2. 8 (delapan) object yang saling berinteraksi yaitu : persyaratan, input persyaratan, transfer pembayaran, bukti transfer, jadwal nikah, data persyaratan, informasi pembayaran, surat keterangan nikah.
  3. 8 (delapan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa Sistem

Sistem persyaratan nikah pada kecamatan rajeg belum menggunakan sistem terkomputerisasi secara optimal. Analisa sistem yang berjalan saat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain adalah :

1. Kekuatan (strength)

Strength merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisa merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau bisnis itu sendiri.

Yang menjadi kekuatan kantor urusann agama pada kecamatan rajeg ini adalah :

  1. Pengunjung KUA (kurang lebih 10 orang/hari), baik untuk pendaftaran nikah atau mengantarkan data. Hal ini menunjukan bahwa masih ada calon pengantin yang datang pada kantor urusan agama
  2. Staff kantor urusan agama yang friendly. Staff Kantor Urusan Agama berjumlah 15 orang, dengan sikap yang ramah dan membantu calon pengantin mendaftarkan nikah menjadikan Kantor Urusan Agama selalu ada pengunjung.

2. Kelemahan ( Weakness )

Weakness adalah kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

Yang menjadi kelemahan kantor urusan agama pada kecamatan rajeg ini adalah :

  1. Tidak di dukung website kantor urusan agama yang baik. Sistem pendaftaran tidak berjalan secara maksimal karena tidak didukung oleh website pendaftaran yang baik. Kegiatan yang dilakukan masih secara manual.
  2. Tidak memiliki fasilitas AC diruangan. Hal ini membuat pengunjung merasa tidak nyaman berada di kantor urusan agama.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    Processor : Intel Core 2 Duo E4500 2.20 GHz
    Hardisk : 500 GB HDD
    RAM : 2 GB
    Printer : Canon mp258
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    Googel chrome
    Adobe reader X
    Mozilla firefox
  3. Hak Akses (Brainware)
    Admin Persyaratan
    Admin Komputer
    Penghulu
    Kepala KUA

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan, sistem persyaratan nikah pada Kecamatan Rajeg saat ini masih kurang maksimal dikarenakan masih mencatat data masuk dan data keluar secara manual pada form dan proses dalam menghasilkan laporan terkadang mengalami keterlambatan dan kesalahan. Hal tersebut dikarenakan beberapa permasalahan diantaranya adalah :

  1. Sistem masih dilakukan secara tertulis dalam buku besar sehingga masih memungkinkan terjadinya penumpukan berkas-berkas laporan persyaratan pernikahan.
  2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga memakan waktu dalam proses pembuatannya.
  3. Sistem pendaftaran data masuk yang berjalan saat ini belum memiliki tempat penyimpanan secara integrasi, kemungkinan berkas yang hilang atau tercecer sangatlah besar, sehingga dapat mempersulit untuk pembuatan laporan pada waktu yang dibutuhkan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan,agar memudahkan dalam pembuatan laporan harian calon pengantin di Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg diperlukan sistem yang terkomputerisasi.

Alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan yaitu dengan merancang, membuat, dan membangun suatu sistem persyaratan nikah berbasis website sehingga dapat memudahkan admin dalam pengolahan datanya. Dalam sistem sudah menggunakan basis data sehingga hilanglah penumpukan data yang menggunakan kertas-kertas, serta proses pencarian data lebih cepat pada saat dibutuhkan dalam pebuatan laporan.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem yang baru adalah untuk menunjang, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja sistem yang sedang berjalan saat ini, agar dapat memenuhi harapan manajemen Kantor Urusan Agama dalam memperkecil masalah-masalah yang ada didalam kegiatan operasional Kantor Urusan Agama. Adapun yang ingin dicapai tersebut meliputi :

  1. meminimaliskan waktu penyerahan data dari desa.
  2. sistem yang baru dapat mengendalikan proses penyampaian informasi perbaikan peralatan secara akurat, tepat waktu, dan relavan.
  3. Mengurangi ketidak sesuaian data Akta dengan KTP ataupun dengan Kartu Keluarga.
  4. Penganan pengarsipan yang lebih baik dengan menggunakan sistem database.
  5. Dapat memberikan pelayanan yang baik kepada calon pengantin

Tahap - TahapElisitasi

ElisitasiTahap 1

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan, dan kebutuhan penggunan sistem yang belum dipenuhi. Berikut Elisitasi Tahap 1 seperti tabel :

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap 1

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin system dapat

1

Menampilkan Logo

2

MenampilkanProfil

3

Menampilkan Login

4

Menampilkan menu Forgot Password

5

Menampilkan Slider Halaman Utama

6

Menampilkan Favicon

7

Menampilkan Menu Help

8

Menampilkan Contact

9

Menampilkan Form Registrasi Akun

10

Menampilkan Form Nomor Registrasi

11

Menampilkan Form Calon Suami

12

Menampilkan Form Calon Istri

13

Menampilkan Form Akad Nikah

14

Menampilkan Upload Pembayaran

15

Menampilkan Status Form

16

Sistem Dapat Mencetak Form – Form

17

Menampilkan Dashboard JumlahTotal ,Diterima , Prosses dan Reject

18

Menampilkan Grafik Registrasi

19

Menampilkan Laporan  Harian 

20

Menampilakn Laporan Mingguan

21

Menampilakan Laporan Bulanan

22

Menampilkan Video Alur Registrasi

23

User dapat mengganti photo profil

24

User dapat mengganti password

25

Menampilkan Galeri

Non Functional

Saya ingin system dapat : 

1

Mempunyai tampilan menarik

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II merupakan hasil pengklarifikasian dari elisitasitahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk diesekusi. Berikut dijelaskan elisitasitahap II seperti pada tabel :

Tabel 3.2 Diagram Elisitasi Tahap II

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin system dapat

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan Logo

   

2

MenampilkanProfil

   

3

Menampilkan Login

   

4

Menampilkan menu Forgot Password

   

5

Menampilkan Slider Halaman Utama

   

6

Menampilkan Favicon

   

7

Menampilkan Menu Help

 

 

8

Menampilkan Contact

 

 

9

Menampilkan Form Registrasi Akun

   

10

Menampilkan Form Nomor Registrasi

   

11

Menampilkan Form Calon Suami

   

12

Menampilkan Form Calon Istri

   

13

Menampilkan Form Akad Nikah

   

14

Menampilkan Upload Pembayaran

   

15

Menampilkan Status Form

   

16

Sistem Dapat Mencetak Form – Form

   

17

Menampilkan Dashboard JumlahTotal ,Diterima , Prosses dan Reject

 

 

18

Menampilkan Grafik Registrasi

 

 

19

Menampilkan Laporan  Harian 

   

20

Menampilakn Laporan Mingguan

 

 

21

Menampilakan Laporan Bulanan

 

 

22

Menampilkan Video Alur Registrasi

   

23

User dapat mengganti photo profil

 

 

24

User dapat mengganti password

 

 

25

Menampilkan Galeri

   

Non Functional

Saya ingin system dapat : 

1

Menpunyai tampilan menarik

   

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Di inginkan)

D = Desirable (Diperlukan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)


ElisitasiTahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklarifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut dijelaskan elisitasitahap III seperti pada tabel :

Tabel 3.3 Diagram Elisitasi Tahap III

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

Feasibility

T

O

E

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan Logo

   

   

   

2

Menampilkan Login

 

 

   

   

3

Menampilkan Slider Halaman Utama

 

 

     

 

4

Menampilkan Menu Help

   

   

   

5

Menampilkan Contact

   

   

   

6

Menampilkan Form Registrasi Akun

 

   

   

 

7

Menampilkan Form Nomor Registrasi

 

   

   

 

8

Menampilkan Form Calon Suami

 

   

   

 

9

Menampilkan Form Calon Istri

 

   

   

 

10

Menampilkan Form Akad Nikah

 

   

   

 

11

Menampilkan Upload Pembayaran

 

   

   

 

12

Menampilkan Status Form

 

   

   

 

13

Sistem Dapat Mencetak Form - Form

   

   

   

14

Menampilkan Dashboard Jumlah Total ,Diterima , Prosses dan Reject

 

 

     

 

15

Menampilkan Grafik Registrasi

 

 

     

 

16

Menampilkan Laporan  Harian 

 

   

   

 

17

Menampilkan Laporan Mingguan

 

   

   

 

18

Menampilakan Laporan Bulanan

 

   

   

 

19

User dapat mengganti photo profil

 

   

   

 

20

User dapat mengganti password

 

   

   

 

Non Functional

Saya ingin system dapat

1

Mempunyai tampilan menarik

 

   

   

 

Keterangan:

T = (Technical)

O = (Operational)

E = (Economic)

L = (Low)

M = (Middle)

H = (High)


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Elisitasi :

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin system dapat

Feasibility

Risk

1

Menampilkan Logo

2

Menampilkan Login

3

Menampilkan Slider Halaman Utama

4

Menampilkan Menu Help

5

Menampilkan Contact

6

Menampilkan Form Registrasi Akun

7

Menampilkan Form Nomor Registrasi

8

Menampilkan Form Calon Suami

9

Menampilkan Form Calon Istri

10

Menampilkan Form Akad Nikah

11

Menampilkan Upload Pembayaran

12

Menampilkan Status Form

13

Sistem Dapat Mencetak Form – Form

14

Menampilkan Dashboard Jumlah Total ,Diterima , Prosses dan Reject

15

Menampilkan Grafik Registrasi

16

Menampilkan Laporan  Harian 

17

Menampilakn Laporan Mingguan

18

Menampilkan Laporan Bulanan

19

User dapat mengganti photo profil

20

User dapat mengganti password

Non Functional

Saya ingin sistem dapat

1

Mempunyai tampilan menarik

Penyusun,


(Khairun Nisa Nabila)

NIM :1512483551

Mengetahui

Pembimbing 1


 

( Sri Rahayu, S.T., M.M.SI. )

NID: 08182

Pembimbing 2


 

( Gilang Kartika Hanum, M.Pd. )

NID : 15032

Menyetujui

Stakeholder


 

( H. AA Toha )

Kepala Program Studi

Sistem Informasi

 

( Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. )

NID: 05066

BAB IV

HASIL PENELITIAN

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

Setelah menganalisa perancangan sistem informasi untuk monitoring pendaftaran nikah pada kantor urusan agama kecamatan rajeg berbasis web, Maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai sistem yang diusulkan berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa masalah telah diuraikan sebelumnya yaitu Persyaratan data yang dilakukan pada Instansi Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajeg masih dikerjakan menggunakan media kertas sebagai bukti pendaftaran yang dicatat dalam buku besar, sehingga untuk pelayanan masyarakat pada KUA Kecamatan Rajeg masih kurang optimal. Selain masih dibutuhkannya waktu pengerjaan, terutama masih mengalami hambatan dalam persyaratan dan pembuatan laporan pernikahan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm CE12.1 for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram untuk menggambarkan proses pada sistem yang diusulkan.

  1. Calon pengantin
    1. Mengakses Halaman Home
    2. Mengisi form pendaftaran akun
    3. Login ke sistem
    4. Menampilkan halaman dashboard pendaftar
    5. Mengisi Form Nikah
    6. Menampilkan status Form
  2. Staff KUA
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu home
    3. Menampilkan tampilan dashboard
    4. Menampilkan data pendaftar
    5. Menampilkan data isian form pendaftar
    6. Melakukan konfirmasi update status
    7. Log out

Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Usecase Diagram berfungsi untuk menggambarkan system dengan pemakai (user) yang disebut actor. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya.

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 usecase diagram admin system yang diusulkan diatas terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pendaftaran nikah di KUA Kec.Rajeg
  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : calon pengantin dan staff
  3. 8 (delapan) usecase dan sudah di rangkum menjadi beberapa yang terpenting, diantaranya : akses halaman utama, registrasi akun, login, isi form nikah, lihat status form,view data dashboard, konfirmasi logout

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, descision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa esekusi.

Activity Diagram Sistem Informasi Calon Pengantin

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Pendaftaran Nikah

Activity Diagram Sistem Usulan untuk Staff

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Pendaftaran Nikah

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Pendaftaran Nikah

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : tbl_akad_nikah
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, tempat, tanggal, waktu)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record :171
  2. Tabel 4.2 Struktur Tabel Akad_nikah
  3. Nama Tabel : tbl_berkas_file
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, photo_calon_suami, photo_calon_istri)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record :106
  4. Tabel 4.3 Struktur Tabel Berkas File
  5. Nama Tabel : tbl_calon_istri
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, bin, nama_lengkap, alamat, tempat_lahir, tanggal_lahir, kewarganegaraan, agama, pekerjaan,status)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 380
  6. Tabel 4.4 Struktur Tabel Calon Istri
  7. Nama Tabel : tbl_calon_suami
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, bin, nama_lengkap, alamat, tempat_lahir, tanggal_lahir, kewarganegaraan, agama, pekerjaan,status)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record :380
  8. Tabel 4.5 Struktur Tabel Calon Suami
  9. Nama Tabel : tbl_orang_tua_istri_ayah
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, nama, bin, tempat_lahir, tanggal_lahir, alamat, agama)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 342
  10. Tabel 4.6 Stuktur Tabel Orang tua istri ayah
  11. Nama Tabel : tbl_orang_tua_istri_ibu
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, nama, bin, tempat_lahir, tanggal_lahir, alamat, agama)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 342
  12. Tabel 4.7 Stuktur Tabel Orang tua istri ibu
  13. Nama Tabel : tbl_orang_tua_suami_ayah
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, nama, bin, tempat_lahir, tanggal_lahir, alamat, agama)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 342
  14. Tabel 4.8 Struktur Tabel Orang taua suami ayah
  15. Nama Tabel : tbl_orang_tua_suami_ibu
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, nama, bin, tempat_lahir, tanggal_lahir, alamat, agama)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 342
  16. Tabel 4.9 Struktur Tabel Orang taua suami ibu
  17. Nama Tabel : tbl_registrasi
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, status, keterangan, tanggal_registrasi, tanggal_confrimasi, user_confrimasi )
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 258
  18. Tabel 4.10 Struktur Tabel Registrasi
  19. Nama Tabel : tbl_upload_pembayaran
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi,bukti_pembayaran)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 56
  20. Tabel 4.11 Struktur Tabel Upload Pembayaran
  21. Nama Tabel : tbl_users
    Media : Hardisk
    Isi : (id_users, username, password, role, nik, nama_lengkap, jenis_kelamin, hp)
    Primary key : id_user
    Jumlah Record : 111
  22. Tabel 4.12 Struktur Tabel Users
  23. Nama Tabel : tbl_wali_istri
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, nama, alamat, agama)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 252
  24. Tabel 4.13 Struktur Tabel wali istri
  25. Nama Tabel : tbl_wali_suami
    Media : Hardisk
    Isi : (id_registrasi, nik, nama, alamat, agama)
    Primary key : id_registrasi
    Jumlah Record : 252

Tampilan Program



Gambar 4.6 Halaman Home

Gambar 4.7 Halaman Registrasi

Gambar 4.8 Halaman Login

Gambar 4.9 Halaman Registrasi Formulir

Gambar 4.10 Halaman Input Form Nikah

Gambar 4.11 Halaman Data No Registrasi

Gambar 4.12 Halaman Status Form

Gambar 4.13 Halaman Home Staff

Gambar 4.14 Halaman Laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (Hadware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU T5750 @ 2.00GHz (2 CPUs), ~2.0GHz
  2. Monitor : Compaq 14.1” HD LED LCD
  3. RAM : 4 GB DDR3 Memory
  4. Hardisk : 500 GB HDD
  5. Printer : HP 2060 K110

Aplikasi Yang Diusulkan

Perangkat lunak (software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

  1. Windows 7
  2. Mozila Firefox dan Google Chrome
  3. Notepad ++
  4. Wampserver
  5. Yii Framework
  6. Visual Paradigm For UML 10.2 Enterprice Edetion
  7. MySQL

Hak Akses

Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh calon pengantin, staff KUA.

Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan output.

Tabel 4.15 Blackbox Testing

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

No

Keterangan

Waktu

Feb

Mar

Aprl

Mei

Juni

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

1

observasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Pengumpulan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pengolahan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Desain Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Pembuatan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Evaluasi Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Testing Model

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Implementasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Estimasi Biaya

Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1

Pengumpulan Dan Analisa Data

Pengumpulan Dan Pengolahan Data

 

 

500.000

Desain Dan Pembuatan Program

 

 

2.000.000

Testing Model Dan Implementasi

 

 

500.000

 

3.000.000

2

Bahan Dan Peralatan Penelitian

Biaya Internet

5 bulan

100.000

500.000

 

 

500.000

3

Lain-lain

Ongkos transportasi

4 bulan

 

600.000

Fotocoppy

2 paket

30.000

60.000

Print

2 paket

100.000

200.000

Laporan Penyelesaian Tugas

2 bundel

50.000

100.000

 

960.000

 

Jumlah Estimasi Biaya

4.460.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi untuk monitoring pendaftaran nikah pada kantor urusan agama kecamatan rajeg dapat memberikan kemudahan bagi staff KUA dan calon pengantin dalam melaksanakan aktivitas dalam KUA.

  1. Berdasarkan hasil analisa yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa proses persyaratan nikah di Kantor Urusan Agama pada Kecamatan Rajeg masih manual atau belum menggunakan sistem komputerisasi. Persyaratan yang di dapat dari desa harus melalui beberapa proses dahulu sehingga calon penggantin harus bolak-balik ke kantor KUA.
  2. Sistem informasi pendaftaran nikah di KUA kec.Rajeg dirancang, dibuat, dan dibangun berbasis website, sehingga dapat memudahkan admin dalam pengelolahan datanya. Dan system ini dibuat menggunakan basis data sehingga hilangnya penumpukan data yang menggunakan kertas serta pencarian informasi lebih cepat pada saat dibutuhkan dalam pembuatan laporan juga lebih akurat.
  3. Berdasarkan uji coba system informasi untuk memonitoring pendaftaran nikah pada KUA kec.Rajeg berbasis web dapat membantu staff KUA dalam melakukan data calon pengantin mana yang belum memenuhi persyaratan nikah dan yang sudah memenuhi persyaratan nikah, serta memudahlan calon pengantin dalam melakukan pendaftaran nikah.

Saran

Dari pembahasan dan penjelasan diatas maka penulis singin memberikan beberapa saran sebagai alternative pemikiran yang dapat dijadikan masukan yang nantinya akan berguna antara lain:

  1. Pada waktu penginputan data perlu ditingkatkan ketelitian agar kesalahan data bisa diminimalkan.
  2. Agar selalu menggunakan proteksi file, karena hal ini sangat beragam untuk menghindari pemakai (user) lain yang tidak berkepentingan mengakses file tersebut.
  3. Mengembangkan sistem persyaratan pernikahan yang sedang berjalan saat ini dengan lebih baik lagi mengingat yang penulis buat masih dalam tahap pembelajaran sehingga masih ada kekurangan yang diperoleh dari sistem persyaratan nikah berbasis web pada kantor urusan agama kecamatan rajeg ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Muslihudin, M. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunkan Model Terstruktur dan UML. Penerbit Andi
  2. 2,0 2,1 Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  3. Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018). SISTEM INFORMASI ABSENSI BERBASIS WEB PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 117-127.
  4. Cahyanti, A.N., & Purnama, B. E. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan. Speed- Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(4).
  5. Rahayu, S. (2016). Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada SMK Negeri 5 Tangerang. Eksplora Informatika, 5(2). http://ejournal.stikom-bali.ac.id/index.php/0f410362/article/view/1279/301
  6. Triyono, T., Safitri, R., & Gunawan, T. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF PADA SMK PANCAKARYA TANGERANG BERBASIS WEB. SENSI Journal, 4(2), 153-167.s
  7. Ramdhan, M. R., Ugiarto, M., & Hasudungan, R. (2017, March). SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DEWANTARA SCOUT COMPETITION 2015. In Prosiding SAKTI (Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi) (Vol. 2, No. 1, pp. 213-221).
  8. Rabitha, D. (2015). Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah di Kabupaten Purwakarta: Kasus KUA Purwakarta, Cibatu, dan Babakan Cikao. Penamas, 28(3), 505-524.
  9. Apriani, D., Munawar, K., & Setiawan, A. (2019). ALAT MONITORING PADA DEPO AIR MINUM BIRU CABANG NAGRAK KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN AIR GALON BERBASIS SMS GATEWAY. SENSI Journal, 5(1), 109-117.
  10. Rahayu, S., Nurhaeni, T., & Pangestu, P. B. (2017). Monitoring Home Sales Data with Optimization of Information Systems. Aptisi Transactions On Management, 1(2), 70-79. https://www.neliti.com/publications/275082/monitoring-home-sales-data-with-optimization-of-information-systems
  11. Aryani, D., Nurdin, M. A., & Baskara, P. (2017). SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET KENDARAAN BERMOTOR PADA STMIK RAHARJA TANGERANG. CERITA Journal, 3(1), 75-84.
  12. Touseef, Anwer, Dkk (2015). Pemodelan UML menggunakan diagram.
  13. Rahayu, S., Syarah, S., & Wardani, D. H. (2017). OPTIMALISASI KARTU KENDALI PADA SISTEM INFORMASI PENDATAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR. SENSI Journal, 3(1), 105-115. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/657/498
  14. Desrianti, D. I., & Kurniawan, A. R. (2018). PROFILE SMK MULTIMEDIA MANDIRI MELALUI WEBSITE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI. ICIT Journal, 4(1), 41-51.
  15. Aryani, D., Setiadi, A., & Alfiah, F. (2015). Aplikasi Web Pengiriman Dan Penerimaan SMS Dengan GAMMU SMS Engine Berbasis PHP. CCIT Journal, 8(3), 174-190.
  16. Desrianti, D. I., & Parmania, D. F. (2015). PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA RHJFOX SEBAGAI FORUM DISKUSI. CCIT Journal, 8(3), 147-164.
  17. Dipina Damodaran., Shirin Salim, and Surekha Marium Vargese. (2016). Performance Evaluation of MySql and MongoDB Databases. India: M A College of Engineering. International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI). Vol. 5 No. 2, April 2016.
  18. Hartanto, P., & Utami, A. (2016). Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Material Requirement Planning (MRP) Di CV. Istana Pita Semarang. JURNAL ILMIAH KOMPUTER AKUNTANSI, 9(1).
  19. Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018). SISTEM INFORMASI ABSENSI BERBASIS WEB PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 117-127.
  20. Kristanto, T., Muliawati, E. C., Arief, R., & Hidayat, S. (2017). STRATEGI PENINGKATAN OMSET UKM PERCETAKAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT. SESINDO 9, 2017.
  21. BATIK, U., & PUTRI, E. P. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN DAYA SAING PADA BISNIS.
  22. Azizah, N., Oktaviani, D., & Safitri, W. L. (2015). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STANDAR HARGA BARANGPADA KOTA TANGERANG. CCIT Journal, 8(2), 78-90.
  23. Mariona dan Moised Esteban-Guitart. (2016). Funds of knowledge in 21st century societies: Inclusive educational practices for under-represented students. A literature review. Journal of Curriculum Studies. 11.
  24. Lestari, I. D. (2017). Pembuatan sistem informasi pendaftaran kadaster 3D berbasis web (Studi Kasus: Rumah Susun Grudo, Surabaya) (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
  25. Huda, M., & Sylvia, F. (2017). Tinjauan Hukum Islam terhadap Penolakan Petugas KUA atas Wali Nikah Mempelai Hasil Hubungan di Luar Nikah (Studi Kasus di KAU Dander Bojonegoro). Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(2), 191-215.
  26. Erwinsyahbana, T. (2018). Problematika Kepastian Hukum Persyaratan Pendaftaran Pasangan Calon Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah.
  27. (Handayani, I., Aini, Q., & Azis, P. A. (2018). Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 1-13.)
  28. (Saraswati, A. (2018). Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pada Jabatan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Jakarta Pusat)(Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

LAMPIRAN


Contributors

Admin, KhairunNisaNabila