SI1512483522

Dari widuri
Revisi per 20 Februari 2017 03.44 oleh A.riff (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

Sistem Informasi Pengelolaan Aset Pada

PT. Energi Sumber Sejahtera



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1512483522
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLEGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET

PADA PT ENERGI SUMBER SEJAHTERA


Disusun Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: business inteligence

 

 

Disahkan Oleh:

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(azizah)
NIP : 99001
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MONITORING LOCATION TRACKER PADA KENDARAAN DINAS

BERBASIS RASPBERRY PI DI PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk


Dibuat Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligance

Disetujui Oleh:

Tangerang, 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(sri rahayu)
   
(Diah aryani)
NID : 0
   
NID : 1

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET PADA

PT.ENERGI SUMBER SEJAHTERA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID : 0
 
NID : 14028
 
NID : 0

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET PADA

PT. ENERGI SUMBER SEJAHTERA

Disusun Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2017

 
 
NIM : 1512483522

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu nya adalah informasi mengenai aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan, Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat tidak bergerak dan benda yang bersifat bergerak yang dimiliki oleh perusahaan. PT. Energi Sumber Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan (Distributor) sparepart kendaraan. yang dimana saat ini dalam proses pencatatan aset menggunakan ms.excel dan dalam proses pengajuan dan pencatatan terhadap service aset masih menggunakan kertas form sehingga akan menyulitkan dalam pencarian data jika data itu diperlukan kembali dan bisa saja data tersebut rusak atau hilang dalam penyimpanan, Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode di antaranya metode pengumpulan data, seperti dengan wawancara, observasi, dan literature review. Setelah mendapatkan data yang ada, analisis berlanjut pada metode SWOT, metode ini menjabarkan kekurangan dan kelebihan sistem, lalu mencari solusi penyelesaiannya. atas dasar permasalahan tersebut maka penulis mengusulkan sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset dan laporan perbaikan aset, diharapkan dengan sistim informasi pengelolaan aset ini dapat membantu operasional dalam mengelola aset agar informasi terhadap aset mudah di akses dan terstruktur .”


Kata Kunci: KATA1, KATA2, KATA3

ABSTRACT

In this era of globalization, every company needs the information quickly and accurately. One of them is the information on the assets owned by a company, assets are goods or objects comprising objects that are not moving and moving objects that are owned by the company. PT. EnergiSumber Sejahtera is a company engaged in the sale (Distributor) of vehicle spare parts. that which is currently in the process of recording assets using Ms.Excel and in the process of filing and recording of service assets still using a paper form so that it will be difficult in the search data if it is necessary to go back and could have been damaged or lost data in storage, to analyze problems in this study used several methods of which data collection methods, such as interviews, observation, and literature review. After getting the data, the analysis continues on SWOT method, this method describes the advantages and disadvantages of the system, and then look for solutions completion. on the basis of these problems, the authors propose an information system that can manage assets and asset improvement report, expected by the asset management information systems can assist in managing operational assets to assets that information easily accessible and structured..”


Keywords : KATA 1, KATA2, KATA3

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan ke Allah SWT, atas kasih-Nya yang besar, sehingga laporan Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang di ambil yaitu “Sistem informasipengelolaan Aset Pada PT. Energi Sumber Sejahtera”

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun agar lebih dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang ditentukan.

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulisan dalam penyelesaikan laporan Skripsi ini, diataranya :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IBU AZIZAH, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. IBU SRI RAHAYU selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. IBU DIAH ARYANI, selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.
  6. Pak Paryanto selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.
  8. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan, .
  10. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/I yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis bahwa laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.


Tangerang, 2017
Muhamad Arif Nurdin
NIM. 1512483522

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur organisasi

Gambar 3.2. Usacase Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3. activity Diagram proses pengadaan aset

Gambar 3.4. Activity Diagram Proses perbaikan aset

Gambar 3.5. Squance Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.6. form permohonan service

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.3. ActivityDiagram untuk pimpinan

Gambar 4.4. Sequence Diagram

Gambar 4.5. Class Diagram

Gambar 4.6. Prototype Login

Gambar 4.7. Prototype Menu Aset

Gambar 4.8. Prototype Menu Service

Gambar 4.9. Tampilan Login

Gambar 4.10. Tampilan Home

Gambar 4.11. Menu Aset

Gambar 4.12. Admin Create Aset

Gambar 4.13. Pimpinan aprove create aset

Gambar 4.14. Menu Service

Gambar 4.15. Admin Create Service

Gambar 4.16. Pimpinan Approved Service


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Usecase diagram.

Class diagram.


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Simbol Activity Diagram


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Field Tabel Aset

Tabel 4.3. Field Tabel Kategori

Tabel 4.4. Field Tabel Lokasi

Tabel 4.5. Field tabel Merk

Tabel 4.6. pengguna

Tabel 4.7. Field Table Service

Tabel 4.8. Field tabel Service Detail

Tabel 4.9. Blackbox Testing

Tabel 4.10. Time Schedule

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan komputerisasi amat lah pesat, contohnya dalam pemanfaatan sisem informasi. Dengan Perkembangan teknologi dan komputerisasi yang pesat Banyak instansi pemerintah, pendidikan, maupun perusahaan memanfaatkan sistem informasi untuk menunjang pekerjaan mereka, karna dengan adanya sistem informasi dapat mempermudah dalam mendapatkan informasi yang mudah, cepat, dan akurat.

PT.Energi Sumber Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif yaitu dalam menjual dan memasok sparepart kendaraan bermotor dalam jumlah besar, PT. Energi Sumber Sejahtera Memiliki aset yang tidak sedikit seperti kendaraan dan peralatan yang di gunakan dalam operasional, dan pengelolaan terhadap keseluruhan aset tersebut masih dilakukan secara semi komputerisasi yang dilakukan dengan menggunakan microsoft excel dan form kertas.

Maka dari uraian diatas di rasa perlu adanya sistem informasi yang dapatmengelola aset yang bertujuan untuk memonitoring melakukan pemeliharaan terhadap aset tersebut agar dapat meningkatkan lifetime dari aset tersebut, karna hal hal tersebut di dapatkan lah judul yaitu “Sistem Informasi Pengelolaan Aset Pada PT.Energi Sumber Sejahtera”.


Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di tarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah manajemen aset yang berjalan saat ini sudah berjalan dengan efektif dan efisien ?

  2. Apa saja kendala dalam sistem manajemen aset yang berjalan saat ini ?

  3. Bagaimana Membuat sebuah sistem yang dapat membantu user dalam mengelola aset agar berjalan dengan efektif dan efisien

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar, maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian ini di batasi pada pendataan aset, pengajuan aset, dan pengontrolan serta laporan perbaikan aset yang di miliki oleh PT.Energi Sumber Sejahtera dapat di terapkan dengan baik..


Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mencari informasi mengenai pengelolaan aset saaat ini untuk di analisa guna mengetahui kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini.

b. Membuat suatu sistem yang dapat mengelola manajemen aset agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

c. Mampu memberikan informasi yang akurat agar dapat di gunakan dalam melakukan pendataan terhadap aset

2. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Dapat membantu bagian terkait dalam memudahkan mengelola aset.

b. Dapat membantu bagian terkait dalam penyimpanan terhadap data.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang di lakukan dalam pengumpulan data yang di gunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan melalui pengamatan secara langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian, yang pada penelitian ini

dilakukan pada PT. Energi Sumber Sejahtera. Yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dari keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

b. Wawancara

Untuk mendapatkan informasi mengenai Pengelolaan Terhadap aset serta sistem yang berjalan pada instansi terkait, maka diperlukan informasi dari bagian terkait yang mengetahui sistem yang

berjalan tersebut. Dengan metode ini, peneliti bisa mendapatkan data atau informasi yang berguna mengenai sistem yang berjalan dengan lebih detail.

c. Studi Pustaka (Library Research)

Pengambilan data yang diambil dari sumber tertulis yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, atau dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang system penulis menggunakan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats), Analisa SWOT digunakan penulis untuk meganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal dari keempat factor tersebut dan juga melalui 3 Tahap Elistasi untuk mengetahui sistem seperti apa yang di butuhkan.

Metode Perancangan Sistem

Dalam penelitian ini metode perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML)yaitu usecase diagram, activity diagram, dan squence diagram untuk menggambarkan rancangan tersebut .

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode ujicoba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu ujicoba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal kesalahan performa.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut ::

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku maupun jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini akan membahas tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem berjalan saat ini, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah

BAB IV : RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisikan usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype/tampilan, testing dan sistem yang diusulkan.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terkahir yang merupakan suatu kesimpulan dari masalah yang diketemukan pada bab sebelumnya, serta saran yang mungkin diperlukan bagi perusahaan.




BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Taufiq (2013:9)[1] Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatutujuan.

Menurut Utami Dewi Widianti dalam jurnal KOMPUTA vol 1 no 2(2012)[2] Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Berdasarkan definisi sistem diatas, maka dapat di simpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan satu sama lain dan berfungsi untuk mencapai sutau tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3] Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,yaitu komponen-komponen batasan sistem,lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran.

a) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya salingbekerja sama membentuk suatu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem

dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b) Batas sistem (boundary),

Batas sistem iyalah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain nya,atau dengan lingkungan luarnya.Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai sebuah

kesatuan, yang tidak dapat dipisahkan.

c) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah segala apapun di luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut di sebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar tersebut dapat menguntungkan

serta merugikan,Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap di jaga dan di pelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan kalau tidak akan .

menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d) Penghubung Sistem (interface)

Melalui penghubung ini dapat memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. dan Dengan penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya dan membentuk satu-kesatuan.

e) Masukan Sistem (input)

Suatu energi yang di masukkan kedalam sistem dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan “data” adalah signal input yang digunakan ntuk mengolah informasi. .

f) keluaran Sistem (output)

Hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi suatu keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem, keluaran yang di hasilkan adalah suatu

informasi, jadi dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem yang lain.

g) Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses atau bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran sesuai yang di inginkan dan proses tersebut dapat berupa pengklasifikasian,

peringkasan, pencarian dan sebagainya.

h) Sasaran Sistem (objectives)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran dan tujuannya , maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil

jika mengenai sasaran dan tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri, (2012:22)[3] :Sistem merupakan suatu bentuk interaksi antara suatu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu Suatu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

a) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide, sistem abstrak itu sendiri tidak bisa dipegang atau di lihat secara kasat mata atau sering di sebut sebagai prosedur,

Sedangkan sistem fisik itu sendiri merupakan sistem yang ada secara fisik.

b) Sistem Alamiah dan Buatan Manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Contoh : Sistem Perputaran Bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang di

rancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.Contoh : Sistem Informasi.

c) Sistem Determinasi dan Probabilistik

SSistem Determinasi merupakan suatu operasian dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat

diramalkan.contoh: sistem komputer melalui program. Sedangkan sistem Probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas..

d) Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan

luarnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam pegambilan keputusan pada suatu keadaan.

Menurut Maimunah dkk. dalam Jurnal CCIT (2012:57)[4]. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimaanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan

Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

a) Akurat accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi

gangguan-gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b) Tepat Waktu (Timeliness)

Tepat waktu berarti informasi yang diberikan pada penerima tidak boleh terlambat karena apabila informasi yang diberikan terlambat maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai lagi dan hal

itu sangat merugikan dalam proses pengambilan keputusan.

c) Relevan (Relevancy)

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya karena relevansi suatu sistem informasi oleh tiap-tiap orang berbeda.Nilai informasi seseorang pemakai ditentukan

oleh reabilitas (kehandalan).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis dalam jurnal Utami Dewi Widianti(KOMPUTA) Volume. I Nomor. 2, (2012)[2]sebagai berikut:Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Komponen Sistem Informasi

Menurut sarma fuad dalam buku berjudul Sistem informasi dan implementasi nya.I Putu Agus Eka Pratama.(2014:11)[5] disebutlkan mengenai adanya Komponen-komponen di dalam sebuah sistem informasi. Sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen didalam nya Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas nya Masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitkan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem inforamasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem informasi yang bersangkutan.

Menurut sarma fuad dalam b Berikut Komponen-komponen dan penjelasan nya Masing-masing:

a) Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumen-dokumen dasar.

b) Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c) Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d) Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari

sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware ).

e) Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

f) Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan

dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:48)[3],Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi.penjelasan Klasifikasi sistem informasi sebagai berikut :

a) Sistem informasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

b) Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sisteminformasi perhotelan.

d) Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

dikelompokan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Jogiyanto H.M., (2010:13)[6] Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Pelanggan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

a) Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

b) Ekonomi(Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c) Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat

komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d) Pelayanan Pelanggan(Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya

e) Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f) Fleksibilitas (Fleksibility).

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan

oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Secara bahasa, sistem berasal dari kata sistem yang berarti susunan atau cara. Menurut Henderi, Maimunah, dan Randy Andriandalam jurnal CCIT Vol 4 (2011: 322)[7], Analisis sistem adalah peng-uraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[3] memaparkan proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

a) Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b) Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk men-dapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah di capai.

c) Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d) Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e) Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Menurut Sutabri (2012:221)[3] Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

a) Mengumumkan penelitian sistem

Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

b) Mengorganisasikan tim proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek.Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif.

c) Mendefinisikan kebutuhan sistem

Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

d) Mendefinisikan kriteria kinerja system

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya

adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem,yaitu kriteria kinerja sistem.

e) Menyiapkan usulan rancangan

Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

f) Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan proyek maju ke tahap rancangan.

Teori Khusus

Definisi Aset

Aset berasal dari kata asset dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “kekayaan”. Aset adalah segalah sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu, perusahaan, maupun dimilik pemerintah yang dapat dinilai secara finansial.

Pengertian aset secara umum adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyainilai ekonomi (economic value),nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value)yang dimiliki oleh instansi,organisasi,badan usaha ataupun individu perorangan.Secara khusus aset atau aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas atau lembaga sebagai sebab akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana maanfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas atau lembaga (Bastian,I) diambil dariYusup ferdiansyah, eko budi seiawan.Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, 2014[8].

Definisi Manajemen

Menurut James A.F Stoner dalam Irham Fahmi. (2011)[9] manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Definisi Manajemen Aset

Berikut definisi manajemen aset menurut:

a) Menurut Sugiama (2013)[10] Manajemen Aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakankebutuhan aset.Mendapatkan menginventarisasi, menilai, mengoprasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.

b) Menurut Beni Pekei dalam jurnal ijbmi Volume 3 (2014) [11]manajemen aset memberikan pemahaman bahwa aset adalah barang atau sesuatu yang memiliki Nilai tukar ekonomi, nilai komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh badan usaha.

c) Menurut Hindrawan, dkk dalam jurnal JSIKA Vol 3, No 2 (2013)[12]manajemen aset merupakan suatu proses pemberian petunjuk mengenai pengadaan, penggunaan, dan penghapusan aset untuk menghasilkan manfaat sebesar mungkin dan mengelola resiko dan biaya yang timbul selama masa pemanfaatan aset. Tujuan utama dari manajemen aset adalah membantu organisasi agar dapat memenuhi tujuan penyediaan pelayanan secara efektif dan efisien.

Tujuan Manajemen Aset

Menurut Hambali (2010)[13]. Ada lima tujuan dari manajemen asset Tujuan-tujuan dari manajemen aset meliputi:

a) Kejelasan status kepemilikan asset.

b) Inventarisasi kekayaan daerah dan masa pakai asset.

c) Optimasi penggunaan dan pemanfaatan dimana aset dapat di manfaatkan sesuai peruntukan yang di tetapkan. Selain itu optimasi aset dapat mengidentifikasi dan mengetahui pemanfaatanya

untuk apa peruntukkan aset kepada siapa dan mampu mendatangkan pendapatan bagi pengelola asset.

d) pengamanan asset.

e) dasar penyusunan neraca asset.

Menurut Hidayat,di ambil dariIndah Safarina dkk,Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence Vol. 1, No. 2, 2015 [14] Tujuan utama dari manajemen aset adalah membantu

suatu organisasi dalam memenuhi tujuan penyediaan pelayanan secara efektif dan efisien.

Berdasarkan pendapat di atas, secara umum tujuan dari pengelolaan aset adalah membantu suatu entitas dalam memenuhi tujuan penyediaan pelayanan secara optimal, efektif dan efisien.Hal ini mencakup perencanaan, panduan pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, optimasi, penghapusan aset dan pengaturan risiko serta biaya yang terkait selama siklus hidup aset.Pengelolaan aset juga bertujuan untuk mengetahui kejelasan dari kepemilikan aset sehingga pemilik aset dapat dengan aman dan tidak terbentur masalah legalitas dalam mendayagunakan aset yang dimilikinya.

Alur Manajemen Aset

Menurut Sugiama (2012)[10] seluruh proses manajemen aset dapat juga disebut fungsi dalam manajemen aset/alur manajemen aset. Terdapat tahapan-tahapan dalam manajemen aset yang merupakan sub-unit kegiatan yang sistematis dan teritegrasi.Masing-masing tahapan saling mempengaruhi dan dipengaruhi.Seluruh kegiatan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahan fatal. Secara umum alur dari manajemen aset adalah Perencanaan Aset, Pengadaan Aset, Inventarisasi Aset, Legal Audit Aset, Operasi Aset, Pemeliharaan Aset, hingga Pengalihan Aset dan Penghapusan Aset.

Adapun penjelasan dari setiap langkah dalam siklus hidup aset tersebut adalah:

a) Pengadaan Aset : Kegiatan pengadaan (barang dan jasa) adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset/ barang maupun jasa baik yang dibiayai oleh sendiri maupun yang dibiayai oleh pihak luar atau dilaksanakan secara swakelola (sendiri), maupun oleh penyedia barang dan jasa.

b) Inventarisasi Aset : Rangkaian kegiatan mengidentifikasi kualitas dan kuantitas aset secara fisik non fisik, dan secara yuridis / legal. melakukan kodefikasi dan mendokumentasikannya untuk kepentingan pengelolaan aset bersangkutan.

c) Legal Audit Aset : Kegiatan pengauditan tentang status aset, sistem dan prosedur penguadaan, sistem dan prosedur pengalihan, pengidentifikasian adanya indikasi permasalahan legalitas, pencarian solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau terkait dengan penguasaan dan pengalihan aset.

d) Penilaian Aset : Sebuah proses kerja untuk menentukan nilai aset yang dimiliki, sehingga dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, atau yang akan dialihkan maupun yang akan dihapuskan.

e) Operasi dan Pemeliharaan Aset : Kegiatan menggunakan atau memanfaatkan aset dalam menjalankan tugas dan pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan pemeliharaan aset adalah kegiatan menjaga dan memperbaiki seluruh bentuk aset agar dapat dioperasikan dan berfungsi sesuai dengan harapan.

f) Penghapusan Aset: Kegiatan untuk menjual, menghibahkan atau bentuk lain dalam memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit atau unsur terkecil dari aset yang dimiliki.

g) Rejuvinasi Aset / Review : Upaya peremajaan aset dengan tujuan aset dapat didayagunakan kembali sebelum umur ekonomisnya habis. Peremajaan ini dapat berupa perbaikan menyeluruh ataupun penggantian suku cadang dengan tujuan aset dapat beroperasi seperti pada keadaan semula.

h) Pengalihan Aset : Upaya memindahkan hak dan atau tanggung jawab, wewenang, kewajiban penggunaan, pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit yang lainnya di lingkungan sendiri.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[15], Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Arief (2011:43)[16]. PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML.

Sejarah PHP

Pada tahun 1994 seseorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya membuat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditunjukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski.

Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi terakhir pada saat ini. Aplikasi bahasa PHP dapat dipergunakan diantaranya untuk:

a) PHP digunakan sebagai landasan operasi pada pemograman jaringan berbasis web.

b) PHP digunakan juga untuk pemograman database.

c) PHP digunakan untuk membuat aplikasi web.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut pandangan beberapa ahli xampp dapat diartikan sebagai berikut: Menurut Puspitasari (2011:1)[17], berpendapat bahwa XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan. Menurut Kartini (2013:26-27) [18] berpendapat bahwa, Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

Mengenal XAMPP

Menurut Kartini (2013:26-27)[18], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

a) (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

b) (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

c) (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

d) (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

e) (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011: 97)[19], berpendapat bahwa MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data.

Menurut Raharjo (2011:21)[20] MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user.

Berdasarkan definisi di atas, dapat diartikan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Definisi PHP Myadmin

Nugroho (2011:88)[21], PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemprograman PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL. Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki-nya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel. Arief (2011:429)[16] juga mengatakan bahwa PhpMyAdmin adalah salah suatu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin merupakan aplikasi atau software yang digunakan untuk mengelola berbagai database MySQL sebagai pendukung aplikasi XAMPP.

Konsep Dasar YII Framework

Definisi Yii Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkanfront-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii:

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :(Yii, 2014)

a) Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

b) Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

c) Form input dan validasi. Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.

d) AJAX Widget. Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

e) Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

f) (skin dan theme) yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengenbangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

g) Internationalization (I18N) dan localization (L10N). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

h) Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services.

i) Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, mem-cache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

j) Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

k) Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting(XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

l) Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

m) Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model,dan CRUD.

n) Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Unified Modeling Language

Definisi UML

UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam buku milik Prabowo, Pudjo Widodo dan Herlawati (2011: 6)[22] mengatakan bahwa sebagai bahasa UML memiliki sintaks dan semantiks. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan–aturan yang harus diikuti, dan bagaimana elemen pada model–model yang ada berhubungan satu sama lain mengikuti standar yang ada yang berarti UML tidak hanya sekedar gambar dan diagram belaka, namun juga menceritakan konteksnya.

Bisa dikatakan bahwa UML merupakan bahasa pemodelan standar dalam pembuatan rancangan software sehingga mudah dipahami bagi seorang pembuat program dalam membangun arsitektur dan alur program.

Diagram UML

Beberapa referensi menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, sedang yang lain ada delapan karena beberapa diagram yang digabung. Namun demikian model–model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram-diagram itu menurutPrabowo, Pudjo Widodo dan Herlawati (2011:10)[23] antara lain:

a) Diagram kelas, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas–kelas, antar muka, kolaborasi, serta relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, namun sering kali diagram ini memuat kelas–kelas aktif.

b) Diagram paket, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

c) Diagram use case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan dan dibutuhkan oleh pengguna

d) Diagram interaksi dan sequence (urutan), bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam kurun waktu tertentu.

e) Diagram komunikasi, bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek–objek yang menerima serta mengirim pesan.

f) Diagram status atau statechart, bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan keadaan pada sistem, membuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini sangat penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, dan sangat penting pada pemodelan sistem yang reaktif.

g) Diagram aktivitas, bersifat dinamis. Tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam sebuah sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

h) Diagram komponen, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem. Perangkat lunak pada komponen–komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas, antarmuka, serta kolaborasi yang Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

i) Diagram deployment, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Membuat simpul serta komponen yang ada didalamnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:66)[24] berkata, Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno (2011:302)[25], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Dari pendapat tersebut bisa dikatakan bahwa elisitasi adalah suatu rancangan yang berupa daftar fungsi dan sistem seperti apa yang diinginkan pada sistem baru dan seperti apa pengembangan yang diperlukan.

Tahapan Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[25] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

a) Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b) Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c) Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi tiga pilihan, yaitu :

1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement harus dieleminasi.

2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

3. Low (L): Mudah dikerjakan.

d).Final Draft Elisitasi Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai konsep dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel dalam Siahaan (2012:67)[24], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries). Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta usecase bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Tahapan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan[24] (2012:75), berikut ini bagaimana melakukan tahapan elisitasi kebutuhan:

a) Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

b) Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

c) Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

d) Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.Meminta partisipasi dari banyak pihak sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan bias atau semu yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari stakeholder dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

e) Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak jelas dan menyelesaikannya.

f) Membuat skenario penggunaan untuk membantu user mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh dan Eastbrook dalam Siahaan. (2012:68)[24] menjelaskan bahwa tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni:

a) Masalah Ruang Lingkup

User menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yangmungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

b) Masalah Pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika user tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

c) Masalah Perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu dan mencegah sistem menjadi usang. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Tahapan Analisis

Definisi Analisis SWOT

Menurut Xia Chan dalam jurnal international Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 11 (2011)[26] Analisis strategi SWOT adalah metode perencanaan strategis dasar yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan,Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang terlibat dalam sebuah proyek atau usaha bisnis sehingga membuat strategi menjadi layak.

Blackbox Testing

Menurut Srinivas Nidhra, Jagruthi Dondeti dalam jurnal (IJESA) Vol.2, No.2,(2012)[27] Blacxbox testing memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak, membantu validasi fungsi keseluruhan dari sistem.

Menurut Roger S. Pressman (2010)[28] memaparkan bahwa pengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian blackbox memungkinkan pengembang rekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian blackbox bukan merupakan alternatif dari teknik whitebox, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode whitebox.

Ia juga mengungkapkan bahwa pengujian blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan Interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Study Pustaka (Literature Review)

1.Penelitian yang dilakukan oleh Endriawan pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT. Pertamina” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah melakukan penelitian untuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset, meliputi, mencatat aset perusahaan pada unit operasi, mencatat aset perusahaan pada cost center mencatat aset perusahaan yang dibawa oleh pekerja, memungkinkan sentralisasi pencatatan aset perusahaan sehingga dapat mengawasai aset perusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan membantu proses perpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Pahlava pada tahun 2013 dengan judul “ Analisa Sistem Manajemen Aset IT Pada PT.IMS Logistics” yang menjelaskan tentangpenelitian untuk mengintegrasikan manajemen aset PT.IMS yang tersebar di 7 cabang PT tersebut

3. Penelitian Yang Dilakukan oleh Utami Dewi Widiantidengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI ASET DI PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) BERBASIS WEB”yang menjelasakan tentang pembuatan web untukmempermudah dalam mengelola aset sistem tersebut di buat dengan php dan mysql.

4. Penelitian yang dilakukan oleh dewi puspitasari dengan judul"Analisa Sistem Penunjang Keputusan Dalam Pengelolaan Aset Perusahaan Oleh Divisi Fixed Aset dan IT Financial Control Pada PT.Nestle Indonesia Cikupa Factory" .yang menjelasakan tentang pengelolaan aset yang di lakukan oleh PT.Nestle Indonesia Cikupa Factory tidak spesifik dan bersifat konvensional oleh sebab itu penulis tersebut menggunakan metode SAP untuk mempermudah pengelolaan aset tersebut.

5. Penelitian yang dilakukan Srimauli dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Montoring Aset Pada Koperasi Karyawan PT.GMF Aeroasia Sejahtera”. Dimana dalam penelitian itu dijelaskan Sistem monitoring aset pada Koperasi Karyawan PT GMF AeroAsia Sejahtera yang sedang berjalan masih menggunakan sistem manual oleh sebab itu penulis tersebut mengajukan sebuah sistem infromasi yang bisa membantu memonitoring aset tersebut


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisis Organisasi

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Energi Sumber Sejahtera adalah anak cabang dari PT. Distribusi Nasional Alami Sejahtera, PT. Energi Sumber Sejahtera di bentuk karna PT. Distribusi Nasional Alami Sejahtera yang merupakan PT pusat kewalahan dalam melayani permintaan dari konsumen di kota Tangerang oleh sebab itu didirikanlah PT. Energi Sumber Sejahtera pada tanggal 22 januari 2010, di dirikan oleh Lisawati Tansil selaku Komisaris dan romi wirantono selaku direktur yang selanjutnya di gantikan oleh Irfan sebagai direktur.

PT. Energi Sumber Sejahtera yang berlokasi di. Jl. Pinus I NO.52 RT.06 RW.016 Taman Royal I Tangerang. PT. Energi Sumber Sejahtera bergerak dalam bidang distribusi dan penjualan sparepart dan aksesoris kendaraan bermotor.

Visi dan Misi

Visi

Visi memberikan produk yang baik dan berkualitas dengan harga yang kompetitif bagi pelanggan.

Misi

Menjadikan PT. Energi Sumber Sejahtera sebagai distributor sparepart yang terpercaya dan dicintai pelanggan

Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur organisasi.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Komisaris

1. Menetukan Visi Misi dan tujuan perusahaan

2. Melakukan pengontrolan terhadap jalan nya perusahaan agar sesuai dengan tujuan yang telah di rencanakan.

3. Mereview laporan keuangan dan operasional perusahaan untuk di bahas saat rapat

2. Direktur

1. Menyusun rencana kerja perusahaan agar dapat tercapai nya tujuan yang telah di rencanakan .

2. Menyampaikan keadaan perusahaan kepada dewan komisaris tiap bulan nya untuk di jadikan bahan pertimbangan tujuan perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan mengkordinir tugas-tugas dan kegiatan perusahaan yang di lakukan oleh karyawan

4. Memiliki wewenang untuk merekrut atau memberhentikan karyawan

3. Acounting&Finance

1. Bertanggung jawab dalam membuat laporan cash flow perusahaan

2. Bertanggung jawab atas pencatatan piutang perusahaan

3. Memiliki wewenang dalam pengeluaran uang oprasional berdasarkan persetujuan Direktur.

4. Fakturis

1. Bertanggung jawab atas faktur/invoice order barang ke suplier

2. Bertanggung jawab atas faktur/invoice penjualan barang

3. Melakukan pencatatan terhadap transaksi yang terjadi dalam kegiatan perusahaan

5. Kabag Sales

1. Memiliki wewenang untuk pengarahan wilayah operasional sales

2. Dan bertanggung jawab atas pengawasan para sales

3. Bertanggung jawab atas target penjualan sales

6. Admin Sales

1. Mengurus kebutuhan sales

2. Membuat report aktifitas penjualan sales

3. Menerima telpon order konsumen

7. Kepala Gudang

1. Bertanggung jawab atas stock barang yang ada di gudang

2. Memiliki wewenang terhadap surat jalan driver

3. Bertanggung jawab atas pengiriman barang ke konsumen

4. Bertanggung jawab atas claim/retur barang

8. Admin Gudang

1. Pencatatan barang yang ada di gudang

2. Pencatatan barang keluar dari gudang

3. Pencatatan barang yang di claim/retur


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan serta hasil diskusi dengan bagian terkait, yang dilakukan pada PT. Energi Sumber Sejahtera dalam hal pengelolaan manajemen aset yang berjalan di dapatkan lah hasil seperti penjabaran di bawah.

1 Analisis prosedur sistem yang berjalan pada proses permohonan pengadaan aset yaitu:

a) Kepala bagian membuat pengajuan yang berisi data-data kebutuhan aset yang di perlukan, tujuan pembelian dan perkiraan harga aset tersebut lalu menyerahkan nya kepada Finance .

b) Finance menerima pengajuan dan menyerahkan pada direktur untuk persetujuan

c) Direktur menerima pengajuan tersebut lalu menganalisa, lalu menyetujui dan menandatangani pengajuan tersebut lalu diserahkan pada bagian finance.

d) Finance menerima pengajuan tersubut lalu membeli aset melakukan pencatatan terhadap aset dan memberi laporan kepada direktur.

2. Analisis prosedur sistem yang berjalan pada proses perbaikan/service aset,yaitu:

a) karyawan membuat laporan kepada kepala bagian untuk melaukan perbaikan/service aset.

b) Kepala bagian melakukakn pengecekan terhadap aset untuk menentukan layak atu tidak nya di lakukan perbaikan/ service.

c) Jika aset itu layak untuk di perbaiki maka kepala bagian membuat pengajuan yang di serahkan pada finaance untuk melakukan perbaikan/service aset.

d) Finance menyerahkan pengajuan tersebut pada direktur untuk persetujuan

e) Direktur menandatangani pengajuan tersebut utuk di serahkan kepada bagian finance untuk biaya perbaikan/service.

f) Finance memberikan biaya perbaikan aset kepada kepala bagian

g) Kepala bagian menerima biaya perbaikan/service terhadap aset lalu memberikan nya pada karyawan bawahan nya.

h) Karyawan melakukan perbaikan/sevice terhadap aset dan memberikan laporan biaya kepada kepala bagian.

i) Kepala bagian menyerahkan laporan tersebut kepada bagian finance.

j) Bagian fianance menerima laporan dan melakukan pencatatan terhadap aset yang telah di perbaiki/service dan memberikan laporan kepada Direktur.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Dalam menggambarkan rancangan sistem yang berjalan pada proses pengelolaan aset di PT.Energi Sumber Sejahera digunakan lah daigram uml

1. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan.

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait antar aktor yang memiliki kepentingan dalam sistem pengeolaan aset yang berjalan saat ini, dengan menggunakan usecase diagram.

Gambar 3.2. Usacase Diagram Sistem Berjalan.

2.Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait dalam sistem pengeolaan aset yang berjalan saat ini, dengan menggunakan Activity diagram

a). Activity diagram pada proses permohonan pengadaan aset

Gambar 3.3. activity Diagram proses pengadaan aset.

Pada proses permohonan pengadaan aset terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node

b. 10(sepuluh) Action

c. 1 (satu) fork node

d. 1 (satu) join node

e. 1 (satu) Activity

f. Final Node, Aktifitas yang diakhiri

b). Activity diagram pada proses permohonan service aset

Gambar 3.4. Activity Diagram Proses perbaikan aset.


Pada proses perbaikan/service aset terdapat:</p>

a. 1 (satu) Initial Node

b. 16 (enam belas) Action

c. 1 (satu) Fork node

d. 1(satu) Join note

e. 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri

3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait dalam sistem pengeolaan aset yang berjalan saat ini, dengan menggunakan sequence diagram.

Gambar 3.5. Squance Diagram Sistem Berjalan.


Dalam squance tersebut Terdapat:

a) 4 (Empat)actor

b) 5 (Lima)lifeline

c) 21 (Dua puluh satu)messages

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Sistem analisis Swot di gunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan/ Strengths, peluang/opportunities, kelemahan/ weaknesess, dan ancaman/threats . (SWOT), (strategiS-O) dengan mengg unakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia. (strategi S-T) menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada. (strategi W-O) untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada. (strategi W-T) untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam mengatasiancaman yang ada.

Analisa Kekurangan Sistem Berjalan

Berdasarkan Analisis dalam hal prosedur yang berjalan saat ini terhadap pengelolaan aset pada PT. Energi Sumber Sejahtera masih belum berjalan dengan baik, pencatatan data aset masih menggunakan ms.excel dan untuk pengelolaan perbaikan/service aset masih dengan cara manual menggunakan media kertas dan di simpan sehingga jika data nya di butuhkan kembali bisa saja data itu rusak atau hilang.

Analisa Masukan, Proses, dan Keluaran

1. Analisa masukan

a) Nama Masukan : Form Perbaikan aset

Fungsi : permohonan perbaikan/service aset

Sumber : Karyawan, Kepala bagian

Tujuan : perbaikan/service aset

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap Adanya keperluan perbaikan

Keterangan : Berisi data aset yang akan di perbaiki

Perkiraan biaya perbaikan

Contoh form permohonan service aset

Gambar 3.6. form permohonan service.

b) Nama Masukan : Form Permohonan pengadaan aset

Fungsi : permohonan pengadaan aset

Sumber : Karyawan

Tujuan : Pengadaan aset

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap Adanya permohonan pengadaan aset

Keterangan : Berisi permohonan pengadaan aset

Perkiraan biaya pengadaan

2. Analisa Proses

Nama Proses : Perbaikan aset

Masukan : Aset yang akan diperbaiki

Keluaran : Bukti kwitansi perbaikan aset

Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah melakukan perbaikan terhadap

Aset dan menyerahkan bukti kwitansi total biaya perbaikan

Nama Proses : Pengadaan aset

Masukan : Aset yang akan dibeli

Keluaran : Bukti kwitansi pembelian aset

Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah melakukan pembelian terhadap

Aset dan menyerahkan bukti kwitansi pembelian

3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Laporan perbaikan aset

Fungsi : memberikan laporan rekap data perbaikan aset

Media : Kertas

Nama Keluaran : Laporan pengadaan aset

Fungsi : memberikan laporan rekap data pengadaan aset

Media : Kertas

Konfigurasi Sistem

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : intel dual core

b. Monitor : 15inc

c. Keyboard : Logitech

d. Mouse : Logitech

e. RAM : 1GB

f. Harddisk : 256GB

g. Printer : Hp 1510

2. SpesifikasiSoftware

a. Microsoft windows 7

b. Microsoft office 2007

3. HakAkses(Brainware)

a. Accountin/finance

b. Direktur

Permasalahan Yang Di Hadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan Yang Di Hadapi

Berdasarkan analisis yang dilakukan, terhadap pengelolaan aset yang berjalan pada PT. Energi Sumber Sejahtera saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sehingga memerlukan perkembangan lebih baik lagi agar proses pengelolaan aset tersebut dapat berjalan dengan baik

Dalam penelitian ini sistem yang berjalan pada PT. Energi Sumber Sejahtera, pada proses pengelolaan aset maka dapat disimpulkan kekurangan pada sistem tersebut :

a) Adapunkekurangandarisistem yang telah berjalan saat ini yaitu proses pendataan terhadap record perbaikan aset masih menggunakan kertas form sebagai media permohonan dan penyimpanan sehingga jika data itu dibutuhkan akan menyulitkan dalam pencarian data tersebut.

b) Tidak adanya recovery dari data data aset tersebut sehingga bisa saja data itu hilang atau rusak .

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menganalisa dan meneliti dari beberapa permaslahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, ada beberapa alternative pemecehan masalah yang dihadapi , yaitu :

a) Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang kesuluruhan aset yang tersedia.

b) Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang record kerusakan dan perbaikan terhadap aset.

c) Sistem dapat melakukan recovery terhadap data fisik seperti kwitansi biaya service.

User Requirements

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan bagian yang tekait.

 

Fungsional

No.

Analisis kebutuhan:

Saya ingin sistem ini dapat

1

Menampilkan halaman utama

2

Menampilkan halaman  login

3

Menampilkan logo perusahaan

4

 

Menampilkan alamat dan no telpon

5

Menampilkan menu kontak

 

6

Menampilkan background perusahaan pada halaman login

7

Menampilkan logout

8

Menampilkan ‘warning’ saat login form username dan password kosong/salah

9

Menampilkan menu data aset

10

Menampilkan menu record/history perbaikan aset

11

Melakukan input perbaikan aset

12

Mencetak laporan aset

13

Menampilkan menu pengadaan aset baru

14

 

Dapat Melakukan input pengadaan aset baru

15

 

Dapat melakukan simpan data

16

Dapat melakukan hapus data

17

 

Dapat melakukan edit data

18

Menampilkan tanggal dan waktu

Non-fungsional

No.

Analisis kebutuhan:

Saya ingin sistem ini dapat

1

Memiliki tampilan yang menarik

2

Memiliki tampilan yang User frendly, dan Mudah digunakan

3

Melakukan pengaksesan sesuai hak akses

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberiopsi (M)Mandatory /Penting, (D)Desirable/Tidak Terlalu Penting InessentialTidak penting dan harus dieliminasi:

 

Fungsional

No.

Analisis kebutuhan:
Sayaingin Sistem ini dapat

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan halaman utama

ü   

 

 

2

Menampilkan halaman  login

ü   

 

 

3

Menampilkan logo perusahaan

ü   

 

 

4

 

 

Menampilkan Alamat dan no telpon

 

 

ü   

5

 

 

Menampilkan Menu kontak

 

 

ü   

6

Menampilkan background perusahaan pada halaman login

 

 

7

Menampilkan logout

ü   

 

 

8

Menampilkan ‘warning’ saat login form username dan password kosong/salah

ü   

 

 

9

Menampilkan menu data aset

ü   

 

 

10

Menampilkan menu record perbaikan aset

ü   

 

 

11

Melakukan input perbaikan aset

ü   

 

 

12

melakukaninput data aset

ü   

 

 

13

Menampilkan menu pengadaan aset

ü   

 

 

14

Melakukan input pengadaan aset

ü   

 

 

15

 

 

Dapat melakukan simpan data

 

 

 

ü   

 

 

16

 

 

Dapat melakukan hapus data

ü   

 

 

17

 

 

Dapat melakukan edit data

ü   

 

 

18

Menampilkan tanggal dan waktu

ü   

 

 

Non-fungsional

No

Analisiskebutuhan:

Sayainginaplikasiinidapat

Keterangan

M

D

I

1

Memiliki tampilan yang menarik

ü   

 

 

2

Memiliki tampilan yang User frendly, Mudah digunakan dan dipahami user

ü   

 

 

3

Melakukan pengaksesan sesuai hak akses

ü   

 

 



Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

1. Technical (T) :bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

2. Operational (O): bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

3. Economic (E): berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

1. Hight (H): Sulit untuk dikerjakan,

2. Midle (M): Mampu dikerjakan.

Low (L): Mudah dikerjakan

<tbody> </tbody>

Fungsional

No

Analisis kebutuhan:
Saya ingin Sistem ini dapat

T

O

E

H

M

L

H

M

L

H

M

L

1

Menampilkan halaman utama

 

 

 

 

 

 

2

Menampilkan halaman  login

 

 

 

 

 

 

3

Menampilkan logo perusahaan

 

 

 

 

 

 

4

Menampilkan logout

 

 

 

 

 

 

5

Menampilkan ‘warning’ saat login form username dan password kosong/salah

 

 

 

 

 

 

6

Menampilkan menu data aset

 

 

 

 

 

 

7

Menampilkan menu record perbaikan aset

 

 

 

 

 

 

8

Melakukan input perbaikan aset

 

 

 

 

 

 

9

Melakukan input data aset

 

 

 

 

 

 

10

Menampilkan menu pengadaan aset

 

 

 

 

 

 

11

Melakukan input pengadaan aset

 

 

 

 

 

 

12

 

 

Dapat melakukan simpan data

 

 

 

 

 

 

13

 

 

Dapat melakukan hapus data

 

 

 

 

 

 

14

 

 

Dapat melakukan edit data

 

 

 

 

 

 

15

Menampilkan tanggal dan waktu

 

 

 

 

 

 

Non-fungsional

NOo

Analisis kebutuhan:
Saya ingin Sistem ini Dapat

T

O

E

H

M

L

H

M

L

H

M

L

1

Memiliki tampilan yang

Menaik

 

 

 

 

 

 

2

Memiliki tampilan yang User frendly, dan mudah di gunakan

 

 

 

 

 

 

3

Melakukan pengaksesan sesuai hak akses

 

 

 

 

 

 

Final Draft Elisitasi

Setelah melewati tahap elisitasi I, II, III di dapatkan lah elisitasi final sebagai berikut:

Fungsional

No.

Analisiskebutuhan:
Sayainginaplikasidapat

1

Menampilkanhalamanutama

2

Menampilkanhalaman  login

3

Menampilkan logo perusahaan

4

Menampilkan logout

5

Menampilkan ‘warning’ saat login form usernamedan password kosong/salah

6

Menampilkan menu data aset

7

Menampilkan menu record perbaikan aset

8

Melakukan input perbaikan aset

9

Melakukan input data aset

10

Menampilkan menu pengadaan aset

11

Melakukan input pengadaan aset

12 

Dapat melakukan simpan data

13 

Dapat melakukan hapus data

14

Dapat melakukan edit data

15

Menampilkan tanggal dan waktu

Non-fungsional

No.

Analisiskebutuhan:

Sayainginaplikasiberbasis web inidapat

1

Memiliki tampilan yang Menarik

2

Memiliki tampilan yang User frendly, Mudah digunakan dan dipahami user

3

Melakukan pengaksesan sesuai hak akses

 

 

 

 

 

Tangerang, ………………..2017

Penyusun,

 

 

 

 

Muhamad  Arif Nurdin

(1512483522)

 

Mengetahui,

Pembimbing I

 

 

Sri Rahayu, ST,.MMSI

NID :08182

Pembimbing II

 

 

Diah Aryani, ST.,M.Kom

NID : 11010

Menyetujui,

Stakeholder

 

 

Irfan

Direktur PT. Energi Sumber Sejahtera

KepalaJurusan

 

 

NurAzizah, M.Akt.,M.Kom.

NIP : 078010

 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Setelah analisis dan penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan pada PT Energi Sumber Sejahtera, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengelolaan aset yang berjalan saat ini.

Berdasarkan perubahan sistem dalam pengajuan aset dan service aset yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm untuk menggambarkanuse case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Admin(Finance)

a. Melakukan login

b. Menampilkan Menu home

c. Melakukan penginputan master aset

d. Melakukan penginputan create aset

e. Melakukan penginputan create service

f. Melihat laporan aset/service

g. Logout

Pimpinan

a. Melakukan login

b. Menampilkan menu home

c. Melakukan aprove pengajuan aset

d. Melakukan aprove pengajuan service

e. Melihat laporan aset/service

f. Logout

Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram sistem yang Diusulkan Pada proses pengelolaan aset pada PT. Energi Sumber Sejahtera yang akan menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan


Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

1. Use case login

Actor  : finance, direktur

Main success scenario  : setelah login, finance, direktur akan memasuki tampilan utama.

2. Use case data master aset

Actor  : finance

Main success scenario: finance dapat masuk ke menu data master aset dan melakkan input, edit dan delete.

3. Use case pengajuan aset/perbaikan aset

Actors  : finance, direktur

Main success scenario: finance dan direktur dapat masuk kedalam menu ini finance dapat melakukan create pengajuan dan edit. Sedangkan direktur dapat melakukan approve pengajuan dan delete.

4. Use case laporan

Actor  : finance, direktur.

Main success scenario  : finance dan direktur dapat melihat laporan aset dan laporan perbaikan aset serta dapat di exsport ke dalam ms.excel dan pdf.

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity Admin Finance

Berikut ini adalah activity Diagram pada Admin/Finance

Gambar 4.2. Activity Diagram untuk Admin .


Berdasarkan Gambar 4.2 ActivityDiagram untuk admin terdapat:

a) Satu (1) Initial Node, objek yang di awali.

b) Tiga belas (13) action

c) Satu (1) decision node

d) Tiga (3) fork node

e) Satu (1) join no de

f) 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri.


Activity Pimpinan

Berikut ini adalah activity diagram pada Pimpinan

Gambar 4.3. Activity Diagram untuk pimpinan .


Berdasarkan Gambar 4.3 ActivityDiagram untuk pimpinan terdapat: </div>

a) Satu (1) Initial Node, objek yang di awali.

b) Sembilan (9) action

c) Satu (1) decision node

d) Tiga (3) fork node

e) Satu (1) join node

f) 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri.



Sequence Diagram yang Diusulkan

Berikut ini adalah squance diagram yang di usulkan:

Gambar 4.4. Sequence Diagram.


Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

a) 2 (Dua) actor yaitu admin dan pimpinan

b) 7 (tujuh) lifeline yang terdiri dari akses halaman sistem, login, tampilan home, master data aset, pengajuan, lihat laporan, dan logout

c) 15 (Lima belas) messages, yang menjelaskan prosedur dari sistem tersebut dari proses login samapai logout

Class Diagram yang Diusulkan

Berikut ini adalah Class diagram yang di usulkan:

Gambar 4.5. Class Diagram .

Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan terhadap sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan perbedaan nya adalah sebagai berikut:

Table 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Sistem Yang Berjalan

Sistem Yang Diusulkan

1. Menggunakan ms.excel sebagai media pencatatan aset yang dimiliki.

1. menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi.

2. Dalam proses pengelolaan service aset. pengajuan nya masih dilakukan dengan menggunakan kertas form.

2. Tidak membutuhkan kertas form dalam proses nya.

3. proses pencarian terhadap data service aset membutuhkan waktu lama.

3. data bisa dicari dengan mudah dan cepat.

Rancangan Database yang Diusulkan

Spesifikasi Database

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:


1. Nama field

 :

Aset/Barang

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

Id, kategori_id, merk_id, serial, nama, photo, tgl_perolehan, lokasi_id, harga, status_id, last_update, user_update.

Primary key

 :

Id

Panjang record

 :

10

Tabel 4.2 Field Tabel Aset

No

Nama Field

Type

Panjang

Keterangan

1

Id

String

10

Id

2

kategori_id

Int

4

Foreigent key dari

table kategori

3

merk_id

Int

4

Foreigent key dari table merk

4

Serial

String

50

Serial

5

Nama

String

50

Nama

6

Photo

Text

Photo

7

tgl_perolehan

Date

10

tgl_perolehan

8

lokasi_id

Int

4

Foreigent key dari

table lokasi

9

Harga

Int

12

Harga

10

status_id

Int

4

Foreigent key dari

Table status

11

last_updated

Datetime

19

last_updated

12

user_updated

String

10

user_updated

2. Nama field

 :

Kategori

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

kategori_id, nama_kategori

Primary key

 :

Kategori_Id

Panjang record

 :

11

Tabel 4. 3 Field Tabel Kategori

No

Nama Field

Type

Panjang

Keterangan

1

kategori_id

Int

11

kategori_id

2

nama_kategori

String

20

nama_kategori

3. Nama field

 :

Lokasi

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

lokasi_id, nama_lokasi.

Primary key

 :

lokasi_Id

Panjang record

 :

11

Tabel 4. 4 Field Tabel Lokasi

No

Nama Field

Type

Panjang

Keterangan

1

lokasi_id

Int

11

lokasi_id

2

nama_lokasi

String

20

nama_lokasi

4. Nama field

 :

Merk

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

merk_id, nama_merk.

Primary key

 :

merk_id

Panjang record

 :

11

Tabel 4. 5 Field Table Merk

No

Nama Field

Type

Panjang

Keterangan

1

merk_id

Int

11

merk_id

2

nama_merk

String

20

nama_merk

5. Nama field

 :

Pengguna

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

Username, nama, password, authkey, token.

Primary key

 :

Username

Panjang record

 :

10

Tabel 4. 6 Field Table Pengguna

No

Nama Field

Type

Panjang

Keterangan

1

Username

String

10

username

2

Nama

String

35

nama

3

Password

text

password

4

Authkey

String

16

authkey

5

Token

String

20

token

6. Nama field

 :

Service

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id, tgl, barang_id, status_id, foto, last_created, user_created.

Primary key

 :

id

Panjang record

 :

11

Tabel 4. 7 Field Table Service

No

Nama Field

Type

Panjang

Keterangan

1

Id

Int

11

Id

2

Tgl

Date

10

Tgl

3

barang_id

String

10

barang_id

4

status_id

Int

4

status_id

5

foto_kwitansi

Blob

65535

foto_kwitansi

6

last_created

Datetime

19

last_created

7

user_created

String

30

user_created

7. Nama field

 :

Service_detail

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id, service_id, biaya, nama_service.

Primary key

 :

Id

Panjang record

 :

11

Tabel 4. 8 Field Table Service_detail

No

Nama Field

Type

Panjang

Keterangan

1

Id

Int

11

Id

2

service_id

Int

11

service_id

3

Biaya

Int

12

biaya

4

nama_service

String

50

nama_service

Rancangan ProtoType yang Diusulkan

Untuk menggambarkan sistem yang diusulkan dan akan di buat di gunakan lah prototype sebagai gambaran dari hasil akhir sistem yang nantinya dibuat seperti berikut:

Tampilan Prototype login

Berikut ini adalah prototype tampilan prototype dari halaman login

Gambar 4.6. Prototype Login.


Tampilan Prototype menu aset

Berikut ini adalah prototype tampilan dari halaman menu aset prosedurnya adalah admin(finance) bisa mengajukan aset dengan create aset dan piminan akan aprove pengajuan bila di setujui atau delete jika di tolak

untuk gambar tprototype aset

Gambar 4.7. Prototype Menu Aset.

Tampilan Prototype Menu Service

Berikut ini adalah prototype tampilan dari menu service prosedurnya adalah admin(finance) bisa mengajukan service aset dengan create service dan piminan akan aprove pengajuan bila di setujui atau delete jika di tolak

</p> unuk gambar menu service prototype</p>

Gambar 4.8. Prototype Menu Aset.

Konfigurasi Sistem Usulan

Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem aplikasi berbasis web ini adalah suatu unit personal komputer atau suatu unit laptop, untuk spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup dengan spesifikasi di bawah ini:

1. Processor intel dualcore.

Untuk menjalankan sistem yang digunakan ini tidak memerlukan spek komputer yang tinggi spek komputer intel dualcore dirasa sudah cukup.

2. Memori (RAM) 1 GB.

Tidak memerlukan ram yang berkapastas besar tetapi Agar mendapatkan proses yang stabil memory dapat dipasang sebesar 1 Gb atau lebih

3. Hard Disk 256 GB.

Untuk menampung data cukup menggunakan kapasitas hardisk 256 Gb atau lebih.

4. Monitor 15” LCD.

Monitor ini sangat baik untuk pemakai komputer dikarenakan monitor ini memiliki radiasi yang cukup rendah.

5. Printer/Scaner Hp 1510

Untuk mencetak dokumen, dan scan berkas berkas yang di perlukan menggunakan printer tersebut

6. UPS (Uninterrupuble Power Suply)

Sangat berguna untuk backup apabila suatu saat listrik padam sehingga sistem masih bisa digunakan.

Desain Perangkat Lunak Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7 atau versi yang lebih baru.

2. XAMPP untuk Windows Version 3.2.1 atau yang lebih baru.

3. Web Browser (ex: Mozilla Firefox 8.0.1 dan Google Chrome 40.0.0.0, atau yang lebih baru).

Instalasi Perangkat Lunak Software

Dalam pembuatan program pada penelitian ini maka digunakan software berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7

2. XAMPP for Windows Version 3.1.0

3. Sublime Text 3

4. Web browser

5. Visual Paradigm for UML Versi 6.4 Enterprise Edition

Testing

BlackBox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.9. Blackbox testing.

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Tampilan Login

Untuk mengakses sistem ini sumua user akan menuju halaman login dan hanya yang memiliki akun username dan password terdaftar yang dapat masuk. Berikut adalah tampilan login

Gambar 4.9. Tampilan Login .


Tampilan Home

Setelah berhasil melakukan login, maka user akan masuk ke halaman utama, Berikut adalah tampilan home

Gambar 4.10. Tampilan Home.


Tampilan Menu Aset

Dalam menu aset admin(finance) bisa melakukan create aset sedangkan pimpinan bisa melakukan approve aset yang di create.

Gambar 4.11. Menu Aset.

Gambar 4.12. Admin Create Aset.

Gambar 4.13. Pimpinan aprove create aset.


Tampilan Menu service

Dalam menu service admin(finance) bisa melakukan create service sedangkan pimpinan bisa melakukan approve service yang di create.

Gambar 4.14. Menu Service.

Gambar 4.15. Admin Create Service.

Gambar 4.16. Pimpinan Approved Service.

Time Schedule

Tabel 4.10. .

Estimasi Biaya


 

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga    satuan

Biaya

1

Laporan dan dokumentasi penelitian

Kertas A4 (satuan dalam rim / 500 lembar)

6

50000

300000

Tinta cartbridge

3

100000

300000

2

Peralatan Penelitian

Internet

  3/bulan

75000

225000

  Flashdisk  32 Gb

1

100000

100000

 

 

 

 

 

3

Biaya lain lain

Biaya transportasi

15x

15000

225000

Biaya Tidak Terduga

 

50000

50000

Jumlah

1200000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan pada sistem yang berjalan saat ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pada sistem yang berjalan saat ini pada proses pengelolaan aset pada PT Energi Sumber Sejahtera perlu dikembangkan karena pengeloaan terhadap data barang/aset masih menggunakan metode manual yaitu form kertas  dan ms.excel belum mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan mudah karena sistem masih bersifat semi terkomputerisasi.

  1. Diharapkan Dengan adanya Sistem pengelolaan data  aset ini. Kendala yang dihadapi dalam mengelola aset dan  informasi mengenai data record aset dapat diakses dengan mudah, cepat, dan efisien.

  2. Untuk mempermudah pengelolaan aset maka di buatlah sebuah sistem informasi pengelolaan aset, sehingga Dengan adanya sistem ini informasi terhadap data aset diharapkan akan mudah di kelola sehingga proses nya menjadi efektif dan efisien

Saran

  1. Diperlukannya pelatihan bagi user untuk menjalankan sistem yang dibangun

  2. Diperlukan nya ketelitian dalam penginputan data aset agar meminimalisir kesalahan terhadap data yang di inputkan

  3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan sistem

DAFTAR PUSTAKA

  1. Taufiq, Rohmat, 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. 2,0 2,1 Utami Dewi Widianti, 2012. Pembangunan Sistem Informasi Aset Di PT.Indrusti Telekomunikasi Indonesia (Persero) Berbasis Web. Bandung: jurnal KOMPUTA vol 1 no 2
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Sutabri,Tata. 2012.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
  4. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati.2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Tanggerang:Jurnal CCIT vol-5 no.3-mei 2012 STMIK Raharja.
  5. I Putu Agus Eka Pratama. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
  6. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi.
  7. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi Elearning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tanggerang: Jurnal CCIT Vol-4 No.3 Mei. 2011 STMIK Raharja.
  8. Yusup Ferdiansyah , Eko Budi Setiawan. 2014. Sistem Pengendalian Aset Mengunakan Metode Straight Line dan Simple Additive Weighting. Bandung: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014.
  9. Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Teori. Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta
  10. 10,0 10,1 Sugiama,A Gima. 2013 Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta.
  11. Beni Pekei , Djumilah Hadiwidjojo , Djumahir, Sumiati . 2014. “The Effective ness Of Local Asset Management (A Study On The Government Of Jayapura)” Malang, Indonesia International Journal of Business and Management Invention (IJBMI).
  12. Gusti Ayu Eka Candra Dewi, Haryanto Tanuwijaya, Mochammad Arifin. 2013. “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Aset Komputer dan Pheriperal Pada PT. Sucofindo”. Yogyakarta: Jurnal JSIKA Vol 3, No 2, STMIK Stikom
  13. Hambali. 2010. Inventarisasi Barang Milik Negara. Bandung: Politeknik Negeri.
  14. ndah Safarina, Indra Kharisma Raharjana, Endah Purwanti. 2015. Perancangan Arsitektur Perusahaan untuk pengelolaan aset di PT. Musdalifah Group menggunakan kerangka kerja zachman. Surabaya: Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence Vol. 1, No. 2, Universitas airlangga.
  15. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 7, No. 1, 2013. STMIK Raharja.
  16. 16,0 16,1 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  17. Puspitasari. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta
  18. 18,0 18,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  19. Alexander F. K. Sibero, 2011, Kitab Suci Web Programing, Yogyakarta: MediaKom.
  20. Raharjo. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika
  21. Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. 2011. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Jusi Vol. 1, No.2, Universitas Ahmad Dahlan
  22. widodo,prabowo pudjo, dan herlawati. 2011. Menggunakan UML Unifield Modeling Language. Bandung : Informatika.
  23. widodo,prabowo pudjo, dan herlawati. 2011. Menggunakan UML Unifield Modeling Language. Bandung : Informatika.
  24. 24,0 24,1 24,2 24,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
  25. 25,0 25,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  26. Xia chan. 2011. A SWOT Study of the Development Strategy of Haier Group as One of the Most Successful Chinese Enterprises. Guangzhou, China: International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 11.
  27. Srinivas Nidhra, Jagruthi Dondeti. 2012. Black Box and White Box Testing Techniques-A Literature Review. Karlskrona, Sweden: International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2,
  28. Pressman, Roger, S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s approach, McGraw-Hill, New York.

Contributors

A.riff, Siti Nurhayati