SI1512483522

Dari widuri
Revisi per 26 Januari 2017 14.58 oleh A.riff (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

Sistem Informasi Pengelolaan Aset Pada

PT. Energi Sumber Sejahtera



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1512483522
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLEGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET

PADA PT ENERGI SUMBER SEJAHTERA


Disusun Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: business inteligence

 

 

Disahkan Oleh:

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(azizah)
NIP : 99001
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MONITORING LOCATION TRACKER PADA KENDARAAN DINAS

BERBASIS RASPBERRY PI DI PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk


Dibuat Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligance

Disetujui Oleh:

Tangerang, 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(sri rahayu)
   
(Diah aryani)
NID : 0
   
NID : 1

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET PADA

PT.ENERGI SUMBER SEJAHTERA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID : 0
 
NID : 14028
 
NID : 0

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET PADA

PT. ENERGI SUMBER SEJAHTERA

Disusun Oleh:

NIM
: 1512483522
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2017

 
 
NIM : 1512483522

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu nya adalah informasi mengenai aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan, Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat tidak bergerak dan benda yang bersifat bergerak yang dimiliki oleh perusahaan. PT. Energi Sumber Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan (Distributor) sparepart kendaraan. yang dimana saat ini dalam proses pencatatan aset menggunakan ms.excel dan dalam proses pengajuan dan pencatatan terhadap service aset masih menggunakan kertas form sehingga akan menyulitkan dalam pencarian data jika data itu diperlukan kembali dan bisa saja data tersebut rusak atau hilang dalam penyimpanan, Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode di antaranya metode pengumpulan data, seperti dengan wawancara, observasi, dan literature review. Setelah mendapatkan data yang ada, analisis berlanjut pada metode SWOT, metode ini menjabarkan kekurangan dan kelebihan sistem, lalu mencari solusi penyelesaiannya. atas dasar permasalahan tersebut maka penulis mengusulkan sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset dan laporan perbaikan aset, diharapkan dengan sistim informasi pengelolaan aset ini dapat membantu operasional dalam mengelola aset agar informasi terhadap aset mudah di akses dan terstruktur .”


Kata Kunci: KATA1, KATA2, KATA3

ABSTRACT

In this era of globalization, every company needs the information quickly and accurately. One of them is the information on the assets owned by a company, assets are goods or objects comprising objects that are not moving and moving objects that are owned by the company. PT. EnergiSumber Sejahtera is a company engaged in the sale (Distributor) of vehicle spare parts. that which is currently in the process of recording assets using Ms.Excel and in the process of filing and recording of service assets still using a paper form so that it will be difficult in the search data if it is necessary to go back and could have been damaged or lost data in storage, to analyze problems in this study used several methods of which data collection methods, such as interviews, observation, and literature review. After getting the data, the analysis continues on SWOT method, this method describes the advantages and disadvantages of the system, and then look for solutions completion. on the basis of these problems, the authors propose an information system that can manage assets and asset improvement report, expected by the asset management information systems can assist in managing operational assets to assets that information easily accessible and structured..”


Keywords : KATA 1, KATA2, KATA3

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan ke Allah SWT, atas kasih-Nya yang besar, sehingga laporan Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang di ambil yaitu “Sistem informasipengelolaan Aset Pada PT. Energi Sumber Sejahtera”

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun agar lebih dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang ditentukan.

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulisan dalam penyelesaikan laporan Skripsi ini, diataranya :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IBU AZIZAH, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. IBU SRI RAHAYU selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. IBU DIAH ARYANI, selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.
  6. Pak Paryanto selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.
  8. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan, .
  10. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/I yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis bahwa laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.


Tangerang, 2017
Muhamad Arif Nurdin
NIM. 1512483522

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitas Tahap II

Tabel 3.4 Elisitas TahaP III

Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Field Tabel Aset

Tabel 4.3 Field Tabel Kategori

Tabel 4.4 Field Tabel Lokasi

Tabel 4.5 Field tabel Merk

Tabel 4.6 pengguna

Tabel 4.7 Field Table Service

Tabel 4.8 Field tabel Service Detail

Tabel 4.9 Blackbox Testing

Tabel 4.10 Time Schedule

Tabel 4.11 Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan komputerisasi amat lah pesat, contohnya dalam pemanfaatan sisem informasi. Dengan Perkembangan teknologi dan komputerisasi yang pesat Banyak instansi pemerintah, pendidikan, maupun perusahaan memanfaatkan sistem informasi untuk menunjang pekerjaan mereka, karna dengan adanya sistem informasi dapat mempermudah dalam mendapatkan informasi yang mudah, cepat, dan akurat.

PT.Energi Sumber Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif yaitu dalam menjual dan memasok sparepart kendaraan bermotor dalam jumlah besar, PT. Energi Sumber Sejahtera Memiliki aset yang tidak sedikit seperti kendaraan dan peralatan yang di gunakan dalam operasional, dan pengelolaan terhadap keseluruhan aset tersebut masih dilakukan secara semi komputerisasi yang dilakukan dengan menggunakan microsoft excel dan form kertas.

Maka dari uraian diatas di rasa perlu adanya sistem informasi yang dapatmengelola aset yang bertujuan untuk memonitoring melakukan pemeliharaan terhadap aset tersebut agar dapat meningkatkan lifetime dari aset tersebut, karna hal hal tersebut di dapatkan lah judul yaitu “Sistem Informasi Pengelolaan Aset Pada PT.Energi Sumber Sejahtera”.


Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di tarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah manajemen aset yang berjalan saat ini sudah berjalan dengan efektif dan efisien ?

  2. Apa saja kendala dalam sistem manajemen aset yang berjalan saat ini ?

  3. Bagaimana Membuat sebuah sistem yang dapat membantu user dalam mengelola aset agar berjalan dengan efektif dan efisien

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar, maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian ini di batasi pada pendataan aset, pengajuan aset, dan pengontrolan serta laporan perbaikan aset yang di miliki oleh PT.Energi Sumber Sejahtera dapat di terapkan dengan baik..


Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mencari informasi mengenai pengelolaan aset saaat ini untuk di analisa guna mengetahui kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini.

b. Membuat suatu sistem yang dapat mengelola manajemen aset agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

c. Mampu memberikan informasi yang akurat agar dapat di gunakan dalam melakukan pendataan terhadap aset

2. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Dapat membantu bagian terkait dalam memudahkan mengelola aset.

b. Dapat membantu bagian terkait dalam penyimpanan terhadap data.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang di lakukan dalam pengumpulan data yang di gunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan melalui pengamatan secara langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian, yang pada penelitian ini

dilakukan pada PT. Energi Sumber Sejahtera. Yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dari keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

b. Wawancara

Untuk mendapatkan informasi mengenai Pengelolaan Terhadap aset serta sistem yang berjalan pada instansi terkait, maka diperlukan informasi dari bagian terkait yang mengetahui sistem yang

berjalan tersebut. Dengan metode ini, peneliti bisa mendapatkan data atau informasi yang berguna mengenai sistem yang berjalan dengan lebih detail.

c. Studi Pustaka (Library Research)

Pengambilan data yang diambil dari sumber tertulis yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, atau dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang system penulis menggunakan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats), Analisa SWOT digunakan penulis untuk meganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal dari keempat factor tersebut dan juga melalui 3 Tahap Elistasi untuk mengetahui sistem seperti apa yang di butuhkan.

Metode Perancangan Sistem

Dalam penelitian ini metode perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML)yaitu usecase diagram, activity diagram, dan squence diagram untuk menggambarkan rancangan tersebut .

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode ujicoba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu ujicoba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal kesalahan performa.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut ::

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku maupun jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini akan membahas tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem berjalan saat ini, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah

BAB IV : RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisikan usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype/tampilan, testing dan sistem yang diusulkan.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terkahir yang merupakan suatu kesimpulan dari masalah yang diketemukan pada bab sebelumnya, serta saran yang mungkin diperlukan bagi perusahaan.




BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Taufiq (2013:9) Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatutujuan.

Menurut Utami Dewi Widianti dalam jurnal KOMPUTA vol 1 no 2(2012) Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Berdasarkan definisi sistem diatas, maka dapat di simpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan satu sama lain dan berfungsi untuk mencapai sutau tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,yaitu komponen-komponen batasan sistem,lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran.

a) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya salingbekerja sama membentuk suatu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b) Batas sistem (boundary),

Batas sistem iyalah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain nya,atau dengan lingkungan luarnya.Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai sebuah

kesatuan, dan menunjukan ruang ingkup dari sistem tersebut.

c) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah segala apapun di luar sistem yang akan mempengaruhi operasi sistem. Penghubung merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem

lainnya yang berkaitan. Melalui penghubung ini dapat memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap

di jaga dan di pelihara, kalau tidak akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d) Penghubung Sistem (interface)

Melalui penghubung ini dapat memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. dan Dengan penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya dan membentuk satu-kesatuan.

e) Masukan Sistem (input)

Suatu energi yang di masukkan kedalam sistem dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah suatu energi yang di masukkan

supaya sistem tersebut dapat beroperasi, Dan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f) keluaran Sistem (output)

Hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi suatu keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem, keluaran yang di hasilkan adalah suatu

informasi, jadi dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem yang lain.

g) Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses atau bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran sesuai yang di inginkan dan proses tersebut dapat berupa pengklasifikasian,

peringkasan, pencarian dan sebagainya.

h) Sasaran Sistem (objectives)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran dan tujuannya , maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil

jika mengenai sasaran dan tujuannya.

i) Mempunyai Kendali

Suatu komponen sistem perlu selalu di jaga agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.Hal ini bisa dilakukan jika adanya bagian yang berperan menjaga, yaitu bagian

kendali, Bagian kendali itu sendiri mempunyai peran utama untuk menjaga agar proses dalam sistem dapat bekerja dengan normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri, (2012:22) :Sistem merupakan suatu bentuk interaksi antara suatu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu Suatu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

a) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide, sistem abstrak itu sendiri tidak bisa dipegang atau di lihat secara kasat mata atau sering di sebut sebagai prosedur,

Sedangkan sistem fisik itu sendiri merupakan sistem yang ada secara fisik.

b) Sistem Alamiah dan Buatan Manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Contoh : Sistem Perputaran Bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang

oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.Contoh : Sistem Informasi.

c) Sistem Tertentu dan Tak Tentu

Sistem tertentu merupakan suatu operasian dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat

diramalkan.contoh: sistem komputer melalui program. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d) Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan

luarnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam pegambilan keputusan pada suatu keadaan.

Menurut Maimunah dkk. dalam Jurnal CCIT (2012:57). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimaanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan

Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

a) Akurat accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan-gangguan

yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b) Tepat Waktu (Timeliness)

Tepat waktu berarti informasi yang diberikan pada penerima tidak boleh terlambat karena apabila informasi yang diberikan terlambat maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai lagi dan hal

itu sangat merugikan dalam proses pengambilan keputusan.

c) Relevan (Relevancy)

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya karena relevansi suatu sistem informasi oleh tiap-tiap orang berbeda.Nilai informasi seseorang pemakai ditentukan oleh

reabilitas (kehandalan).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis dalam jurnal Utami Dewi Widianti(KOMPUTA) Volume. I Nomor. 2, (2012)sebagai berikut:Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Komponen Sistem Informasi

Menurut sarma fuad dalam buku berjudul Sistem informasi dan implementasi nya.I Putu Agus Eka Pratama.(2014:11) disebutlkan mengenai adanya Komponen-komponen di dalam sebuah sistem informasi. Sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen didalam nya Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas nya Masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitkan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem inforamasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem informasi yang bersangkutan.

Menurut sarma fuad dalam b Berikut Komponen-komponen dan penjelasan nya Masing-masing:

a) Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumen-dokumen dasar.

b) Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c) Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d) Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari

sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware ).

e) Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

f) Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan

dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:48),Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi.penjelasan Klasifikasi sistem informasi sebagai berikut :

a) Sistem informasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

b) Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sisteminformasi perhotelan.

d) Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

dikelompokan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Jogiyanto H.M., (2010:13) Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Pelanggan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

a) Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

b) Ekonomi(Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c) Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat

komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d) Pelayanan Pelanggan(Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya

e) Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f) Fleksibilitas (Fleksibility).

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan

oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Secara bahasa, sistem berasal dari kata sistem yang berarti susunan atau cara. Menurut Henderi, Maimunah, dan Randy Andriandalam jurnal CCIT Vol 4 (2011: 322), Analisis sistem adalah peng-uraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Sutabri (2012:220) memaparkan proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

a) Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b) Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk men-dapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah di capai.

c) Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d) Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e) Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan

f) langkah dan kebijaksanaan.

Menurut Sutabri (2012:220) Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

Teori Khusus

Database

Definisi Database

Menurut Jogiyanto (2010) Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Kadir (2014:218) juga berpendapat bahwa database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkaitsehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.

...

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada suatu komputer sehingga mampu mengelola informasi dengan optimal.

Model Database

Kadir (2014:229) menjelaskan "Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antar data, dan kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi". Model data yang umum pada saat ini ada empat macam, yaitu:

1. Model Data Hirarki

Model ini sering kali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik. Didalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing-masing berupa satu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya dapat memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki sejumlah anak.

2. Model data jaringan

Model data jaringan menyerupai model hirarki, dengan perbedaan:

a. Tidak mengenal akar

b. Jika dibandingkan pada model data sebelumnya, maka pada model ini setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua.

3. ...

...

3. Model Data Relasional

Model data relasional menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang biasanya disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom.


4. Model Data Berbasis Objek

Model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan teknik pemrograman berorientasi objek.


Data Mart

Definisi Data Mart

Menurut Scheps (2008:208) data mart dapat menerima data dari data warehouse, atau secara langsung dari sistem transaksional. Data mart dapat menampilkan transformasi dan kalkulasi pada data yang sama dengan data warehouse. Tapi data mart selalu terbatas pada ruang lingkupnya dan tujuan bisnis.

Turban, dkk (2010:53) mengatakan bahwa data mart adalah subset dari data warehouse dan berfokus pada topik tertentu atau departemen, yang biasanya terdiri dari suatu subyek (misalnya pemasaran, operasi). Terdapat dua jenis data mart, antara lain:

1. Dependent Data Mart, adalah sebuah subset yang dibuat secara langsung dari data warehouse. Memiliki keuntungan dari penggunaan data model yang konsisten dan menyediakan kualitas data.

2. Independent Data Mart, adalah data mart yang mendukung konsep dari single enterprise-wide data model, tetapi data warehouse harus dibuat terlebih dahulu.


3. ...

...

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data mart adalah subset dari data warehouse atau data secara langsung dari sistem transaksional yang berfokus pada topik atau departemen tertentu (misalnya pemasaran).

Definisi Data Warehouse

...

Menurut Pusadan (2013: 1) melalui Inmon, data warehouse merupakan kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, tidak dapat di update, memiliki definisi waktu, yang digunakan untuk mendukung proses manajemen pengambilan keputusan dan kecerdasan bisnis.

Mcleod dan Schell (2004:205), “data warehouse adalah perkembangan dari konsep database yang menyediakan suatu sumber data, data yang lebih baik bagi para pemakai dan memungkinkan pemakai untuk memanipulasi dan menggunakan data tersebut secara intuitif”. Data warehouse berukuran sangat besar, kualitas datanya tinggi,dan sangat mudah diambil datanya.

Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa data warehouse adalah sumber data dengan karakteristik tertentu dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi yang dapat digunakan dalam proses manajemen atau pengambilan keputusan.

Manfaat Data Warehouse

Data warehouse yang digunakan selama ini memberikan kemudahan dan keuntungan, karena data warehouse biasanya digunakan untuk melakukan empat tugas berbeda. Menurut Williams dan Sawyer (2011:533), tugas data warehouse tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan merupakan salah satu kegunaan data warehouse yang paling umum. Dengan menggunakan query sederhana seperti SELECT, fungsi agregasi, dan yang lainnya dalam data warehouse, dapat dihasilkan informasi berdasarkan kurun waktu tertentu seperti per tahun, per kuartal, per bulan bahkan per hari.

3. OnLine Analytical Processing (OLAP)

Data warehouse digunakan dalam melakukan analisis bisnis untuk mengetahui kecenderungan minat pasar dan penyebabnya, karena dalam data warehouse semua informasi yang disimpan baik detil maupun hasil ringkasan yang dibutuhkan dalam proses analisis akan mudah didapat. Dalam hal ini data warehouse merupakan tool yang handal untuk analisis data yang kompleks. Menurut Connolly dan Begg (2010:1153), sebuah organisasi menerapkan beberapa sistem (On-Line Transaction Processing) OLTP yang berbeda untuk menjalankan proses bisnis seperti kendali inventori, invoicing dan POS (point-of-sale). Sistem ini menghasilkan data operasional yang mendetil ,up-to-date, dan dapat diubah–ubah. Data didalam OLTP, diorganisir berdasarkan kebutuhan transaksi yang berhubungan dengan aplikasi bisnis serta mendukung pengambilan keputusan operasional harian. Data yang mendetil itu nantinya akan menjadi cikal bakal data dalam data warehouse. Mulyana (2014: 8) mengatakan bahwa OLAP adalah teknologi untuk menjawab kebutuhan analitik. OLAP dibentuk melalui proses ETL. Masih menurut Mulyana, OLAP mengandung dua tipe data dasar, yaitu measures dan dimensions.

a. Measures adalah data bilangan yang terstruktur atau terukur, seperti kuantitas, harga suatu produk, nilai rata-rata dari kelompok tertentu, dan sebagainya. Measures ini juga bisa dibilang adalah fact table(tabel fakta) dari suatu database OLAP.

b. Dimensions (dimensi) atau tabel dimensi mengacu pada kategori yang digunakan untuk mengatur keterangan khusus. Biasanya data dikelompokkan dalam bentuk bertingkat. Biasanya dalam OLAP terdapat beberapa dimensi yang selalu ada, yaitu dimensi waktu. Pada dimensi ini data yang ada disusun biasanya tahun, kuartal, bulan, dan hari. Pada dasarnya, tabel dimensi mengacu pada:

  1. a. Apa: sesuatu yang merujuk pada objek fakta-fakta bisnis. Misalnya pada kasus penjualan, maka objeknya ialah produk, kategori produk, penyuplai barang, dsb.

  2. b. Berapa: merujuk pada nilai terukur pada suatu transaksi. Contohnya jumlah barang, dan harga barang.

  3. c. Siapa: menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam transaksi.

  4. d. Kapan: merujuk pada waktu terjadinya transaksi

  5. e. Dimana: menunjukkan lokasi terjadinya transaksi.


3. Data Mining

Menurut Proscott, Hoffer dan McFadden (2005:482) data mining adalah penemuan pengetahuan dengan menggunakan teknik-teknik yang terdiri dari beberapa gabungan teknik statistik, tradisional, artificial intelligence dan grafik komputer. Penggunaan data warehouse dalam pencarian pola dan hubungan data, dengan tujuan membuat keputusan bisnis bagi para pihak manajemen. Dalam hal ini, perangkat lunak dirancang untuk pola statistik dalam data untuk mengetahui kecenderungan yang ada, misalnya kecenderungan pasar akan suatu produk tertentu.

4. Proses Informasi Eksekutif

Data warehouse digunakan untuk mencari informasi summary kunci yang penting, dengan tujuan membuat keputusan bisnis, tanpa harus mencari data secara keseluruhan atau mencarinya per kolom dalam tabel. Sehingga membuat proses load data menjadi lebih cepat.


Karakteristik Data Warehouse

...

Pusadan (2013: 1) melalui Inmon mengatakan bahwa data warehouse memiliki empat karakteristik sehingga ia dapat disebut dengan data warehouse, yaitu:

1. Berorientasi Objek

data di organisasi oleh detail dari subjek, seperti pelanggan, dan kebijakan. Data warehouse berbeda dari database operasional dimana database operasional mempunyai sebuah orientasi produk untuk menangani transaksi yang memperbarui database.

2. Terintegrasi

data dalam data warehouse tidaklah hanya satu sumber saja. namun berasal dari sumber - sumber yang berbeda. Sebelum di integrasikan data-data tersebut harus distandarisasikan. Sebagai contoh, data jenis kelamin pada sumber data X adalah jenis tipe data boolean dengan nilai 0 untuk laki-laki dan 1 untuk perempuan dan pada sumber Y bertipe data char(1) untuk ‘m’ laki-laki dan ‘f’ perempuan.


3. Time Variant

data dalam warehouse tidak menyediakan status saat ini. Mereka disimpan untuk beberapa tahun dan digunakan untuk tren, peramalan, dan perbandingan. Waktu memiliki peranan penting dari data warehouse di mana data yang di analisis dari berbagai macam sumber harus memiliki dimensi waktu (misalnya harian, mingguan, atau bulanan).

4. Non-volatile

sekali dimasukkan dalam data warehouse, data hanya akan dapat di baca serta tidak dapat di ubah atau di perbarui. Sebagai gantinya data yang telah usang akan di buang dan perubahan direkam sebagai data baru. Ini memungkinkan data warehouse untuk di sesuaikan secara eksklusif untuk akses data.


3. ...

...

Denormalisasi dan Normalisasi

Berdasarkan Poe (1996:137), denormalisasi adalah proses peng-gabungan tabel agar meningkatkan performance yang ada. Ini merupakan sebuah proses yang melanggar aturan bentuk normal dalam proses normalisasi. Alasan melakukan denormalisasi:

1. Mengurangi jumlah darihubungan yang terjadi antara tabel, yang menyebabkan harus mengalami proses yang lebih lama pada waktu dilakukan pencarian saat ternormalisasi

2. Untuk membuat struktur fisik dari databases emakin mendekati model dimensi dari user.

3. Membuat struktur tabel sesuai dengan yang ingin dinyatakan oleh user, memungkinkan terjadinya akses langsung.

Sementara, normalisasi itu sendiri Menurut Kusrini (2007:40) “normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.” Sedangkan Frieyadie (2010:1), “Normalisasi bertujuan untuk mengurangi ketidaknormalan rancangan tabel yang redudansi atau memiliki struktur atau nilai ganda.”


Model Database Dalam Data Warehouse

Ada beberapa jenis model basis data dalam pembuatan basis data seperti ERD (Entity Relationship Diagram), Snowflake schema, star schema, dll. Namun umumnya dalam data warehouse, star schema atau snowflake schema yang sering dijumpai.

1. Star Schema

Menurut Connolly dan Begg (2010: 1227), star schema adalah model data dimensional yang mempunyai fact table di bagian tengah, dikelilingi oleh tabel dimensi yang terdiri dari data reference (yang bisa di-denormalized). Star schema mengambil karakteristik dari faktual data yang di-generate oleh event yang terjadi dimasa lampau. Star schema terbagi menjadi 2 macam yaitu simple star chema dimana skema ini memiliki 1 tabel fakta dan setiap tabel harus mempunyai primary key yang terdiri atas satu kolom atau lebih. Primary key dari tabel fakta terdiri dari satu atau lebih foreign key. Dan skema bintang dengan beberapa tabel fakta dimana terjadi karena pada tabel fakta berisi kenyataan yang tidak saling berhubungan atau dikarenakan perbedaan waktu pemuatan data. Skema bintang juga dapat meningkatkan kinerja (performance), terutama jika data tersebut dalam jumlah yang besar.

2. Snowflake Schema

Menurut Connolly dan Begg (2010: 1229), Snowflake adalah jenis dari star schema dimana tabel dimensinya tidak mengandung denormalisasi. Berdasarkan Poe (1996:137), denormalisasi adalah proses penggabungan tabel agar meningkatkan performance yang ada.Ini merupakan sebuah proses yang melanggar aturan bentuk normal dalam proses normalisasi.

Proses Perancangan Database Dalam Data Warehouse

Menurut Kimball dan Ross (2010:210), diperlukan sembilan tahapan dalam membangun model database dalam datawarehouse. Sembilan langkah tersebut, yaitu:

1. Choose The Process

Memilih proses (fungsi) bisnis yang sesuai pada subyek permasalahannya atau kebutuhan bisnis serta menganalisis data yang tersedia.

2. Choose The Grain

Memilih grain memilih secara tepat apa yang direpresentasikan oleh record tabel fakta. Grain adalah setiap baris item individual yang ada di dalam tabel fakta. Ketika grain telah dipilih, pemilihan dimensi dapat dilakukan.

3. Identifying and Confirming the Dimensions

Tabel dimensi disiapkan dalam konteks untuk menanyakan pertanyaan tentang fakta yang ada di dalam tabel fakta. Kumpulan dimensi yang dibuat dengan baik akan mempermudah pemahaman serta menggunakan data mart. Kemudian mengidentifikasikan detail dimensi yang diperlukan untuk menggambarkan klien dan properti pada grain yang tepat.

4. Choosing the facts

Grain dari tabel fakta menentukan faktamanayangbisadipakaidalam proses bisnis yang ditentukan. Semua fakta dinyatakan secara pasti oleh grain. Singkatnya, jika grain merupakan setiap baris item individual pada tabel fakta, maka fakta ialah numeric/angka yang mengacu pada baris item tertentu.

5. Storing pre-Calculation in Fact Table

Setelah fakta-fakta yang telah dipilih selanjutnya harus dikaji ulang untuk menentukan apakah ada peluang untuk menggunakan pre-calculations. Sebuah contoh dari kebutuhan untuk menyimpan pre-calculations ialah ketika fakta yang ada terdiri atas keuntungan dan kerugian.

6. Rounding Out the Dimensions Table

Pada tahap ini, kita kembali ke dalam tabel dimensi dan menambahkan deskripsi pada tabel dimensi. Deskripsi harus jelas dan mudah dimengerti.

7. Choosing the Durations of Database

Memilih durasi database adalah mengukur seberapa lama tabel fakta tersebut disimpan. Beberapa perusahaan mempunyai kebutuhan untuk melihat data pada periode tertentu dalam jangka waktu satu atau dua tahun, ada yang lebih tergantung dan sesuai kebutuhan yang di perlukan oleh perusahaan itu sendiri.

8. Tracking Slowly Change Dimensions

Perubahan dimensi dapat terjadi dengan seiring berjalannya waktu pada tabel dimensi. Perubahan yang dimaksud adalah penambahan data (insert) ataupun perubahan data (update). Untuk mengatasinya ada tiga tipe Slowly Changing Dimension (SCD) yaitu :

  1. Menulis ulang semua atribut dimensi yang berubah.

  2. Menambah atribut dimensi yang berubah menyebabkan record dimensi baru dibuat.

9. Deciding the Query Priorities and Query Modes

Dalam langkah ini, memperkirakan untuk membuat rancangan fisikal. Yang paling penting dalam rancangan fisikal yang mempengaruhi persepsi data mart end-user’s adalah urutan dari perintah fisikal yang ada dalam tabel dan ketersediaan ringkasan. Dibalik semua ini ada tambahan rancangan fisikal yang mempengaruhi administration, backup, indexing performance, dan security.

3. ...

...

Prestasi Belajar

Definisi Prestasi

Sardiman (2001: 46) mengatakan bahwa prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Ditambahkan juga oleh Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”, sedangkan W.S Winkel (1996: 165) mengatakan bahwa prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah sesuatu yang dicapai suatu individu dalam bentuk nyata.

Definisi Belajar

Sugihartono (2007: 74) mendefinisikan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara, Slameto (2003) mendefinsikan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut M. Ngalim Purwanto (2006) dalam buku “Psikologi Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.

Bisa dikatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan secara fisik maupun psikis sebagai reaksi dan hasil dalam menghadapi interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Definisi Prestasi Belajar

Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006: 36), prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, sedangkan Bukhari (2009: 45) mengatakan bahwa prestasi dapat kita artikan sebagai hasil yang telah dicapai atau hasil yang sebenarnya dicapai.Dengan demikian, maka segala sesuatu yang berubah pada tingkah laku seseorang menjadi sesuatu yang lebih dapat dikatakan sebagai prestasi belajar.

Siswa

Sarwono (2007) mengatakan siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan. Definisi itu diperkuat lagi oleh Abu Ahmadi (2005) yang juga menuliskan pengertian peserta didik atau siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu.

Maka dengan kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa siswa adalah manusia yang memerlukan bimbingan, pengajaran, pendidikan oleh manusia yang lebih mengerti tentang apa yang ingin dicapai oleh siswa tersebut.

Alat Bantu Perancangan

XAMPP

Nugroho (2010:74) mengemukakan pendapat bahwa XAMPP merupakan paket PHP server yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan paket aplikasi berbasis open source yang digunakan sebagai server bahasa pemprograman web berbasis PHP dengan fitur penunjang database.

PHP

Menurut Arief (2011:43) PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Selain itu, Nugroho (2009:113) juga mengatakan "PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server web".

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa script yang merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam membangun sebuah program atau website.

PHPMyAdmin

Nugroho (2010:88), "PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemprograman PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL". Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki-nya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel. Arief (2011:429) juga mengatakan bahwa PhpMyAdmin adalah salah suatu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin merupakan aplikasi atau software yang digunakan untuk mengelola berbagai database MySQL sebagai pendukung aplikasi XAMPP.

MySQL

Alexander F. K. Sibero (2011: 97), berpendapat bahwa MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”. Menurut Raharjo (2011:21) MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user.

Berdasarkan paragraf di atas, dapat diartikan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Unified Modeling Language

Definisi UML

UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam buku milik Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati (2003: bab 1) mengatakan bahwa sebagai bahasa UML memiliki sintaks dan semantiks. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan–aturan yang harus diikuti, dan bagaimana elemen pada model–model yang ada berhubungan satu sama lain mengikuti standar yang ada yang berarti UML tidak hanya sekedar gambar dan diagram belaka, namun juga menceritakan konteksnya.

Booch (2005: 7) mengatakan bahwa UML adalah Bahasa standar untuk membuat rancangan software. UML biasanya digunakan untuk menggambarkan dan membangun, dokumen artifak dari software–intensive system.

Nugroho (2010: 6) juga memaparkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Bisa dikatakan bahwa UML merupakan bahasa pemodelan standar dalam pembuatan rancangan software sehingga mudah dipahami bagi seorang pembuat program dalam membangun arsitektur dan alur program.

Diagram UML

Beberapa referensi menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, sedang yang lain ada delapan karena beberapa diagram yang digabung. Namun demikian model–model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram-diagram itu menurut Widodo dan Herlawati (2003) antara lain:


a. Diagram kelas, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas–kelas, antar muka, kolaborasi, serta relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, namun sering kali diagram ini memuat kelas–kelas aktif.

b. Diagram paket, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

c. Diagram use case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan dan dibutuhkan oleh pengguna./p></div>

<p style="line-height: 2">d. Diagram interaksi dan sequence (urutan), bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam kurun waktu tertentu.</p>
<p style="line-height: 2">e. Diagram komunikasi, bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek–objek yang menerima serta mengirim pesan.</p>
<p style="line-height: 2">f. Diagram status atau statechart, bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan keadaan pada sistem, membuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini sangat penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, dan sangat penting pada pemodelan sistem yang reaktif.</p>
<p style="line-height: 2">g. Diagram aktivitas, bersifat dinamis. Tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam sebuah sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.</p>
<p style="line-height: 2">h. Diagram komponen, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem. Perangkat lunak pada komponen–komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas, antarmuka, serta kolaborasi.</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.</p>
<p style="line-height: 2">i. Diagram deployment, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Membuat simpul serta komponen yang ada didalamnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).</p>


Elisitasi

Definisi Elisitasi

<p style="line-height: 2">Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:66) berkata, “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem, sedangkan menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.”</p>
<p style="line-height: 2">Demikian bisa dikatakanbahwa elisitasi adalah suatu rancangan yang berupa daftar fungsi dan sistem seperti apa yang diinginkan pada sistem baru dan seperti apa pengembangan yang diperlukan.</p>

Tahapan Elisitasi

<p style="line-height: 2">Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302) elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:</p>


<p style="line-height: 2">1. Elisitasi Tahap I</p>
<p style="line-height: 2">Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p>


<p style="line-height: 2">2. Elisitasi Tahap II</p>
<p style="line-height: 2">Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:</p>
<p style="line-height: 2">a. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</p>
<p style="line-height: 2">b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p>
<p style="line-height: 2">c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.</p>
<p style="line-height: 2">3. Elisitasi Tahap III</p>
<p style="line-height: 2">Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :</p>
<p style="line-height: 2">a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?</p>
<p style="line-height: 2">b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?</p>
<p style="line-height: 2">c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?</p>
<p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi tiga pilihan, yaitu :</p>
<p style="line-height: 2">a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement harus dieleminasi.</p>
<p style="line-height: 2">b. Middle (M): Mampu dikerjakan.</p>
<p style="line-height: 2">c. Low (L): Mudah dikerjakan.</p>


Final Draft Elisitasi

<p style="line-height: 2">Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai konsep dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.</p>

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

<p style="line-height: 2">Leffingwel dalam Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:</p>
<p style="line-height: 2">1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries). Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta usecase bergantung pada pemilihan batasan.</p>
<p style="line-height: 2">2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.</p>
<p style="line-height: 2">3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.</p>

Tahapan Elisitasi Kebutuhan

<p style="line-height: 2">Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:75), berikut ini bagaimana melakukan tahapan elisitasi kebutuhan:</p>
<p style="line-height: 2">1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.</p>
<p style="line-height: 2">2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.</p>
<p style="line-height: 2">3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.</p>
<p style="line-height: 2">4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.Meminta partisipasi dari banyak pihak sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan bias atau semu yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari stakeholder dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.</p>
<p style="line-height: 2">5. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak jelas dan menyelesaikannya.</p>
<p style="line-height: 2">6. Membuat skenario penggunaan untuk membantu user mengidentifikasi kebutuhan utama.</p>

Masalah Dalam Elisitasi

<p style="line-height: 2">Nuseibeh dan Eastbrook dalam Siahaan (2012:68) menjelaskan bahwa tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni:</p>
<p style="line-height: 2">1. Masalah Ruang Lingkup</p>
<p style="line-height: 2">User menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.</p>
<p style="line-height: 2">2. Masalah Pemahaman</p>
<p style="line-height: 2">Hal tersebut terjadi ketika user tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.</p>
<p style="line-height: 2">3. Masalah Perubahan</p>
<p style="line-height: 2">Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu dan mencegah sistem menjadi usang. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.</p>

Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

<p style="line-height: 2">Jogiyanto (2010:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut David (Fred R. David, 2008:8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.</p>
<p style="line-height: 2">Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategisyang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT. Proses ini melibatkan penentuan tujuanyang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuantersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang yang ada,bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan definisi-definisi dan sedikit tambahan mengenai analisis SWOT di atas dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan penilaian terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki suatu organisasi dan menjadikannya peluang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organisasi/perusahaan yang bersangkutan.</p>

Rincian Analisis SWOT

<p style="line-height: 2">Berikut penjelasan mengenai tiap bagian dari analisis SWOT menurut Fred (2008: 47), yaitu:</p>


<p style="line-height: 2">3. Strength</p>
<p style="line-height: 2">Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.</p>
<p style="line-height: 2">3. Weakness</p>
<p style="line-height: 2">Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan–kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.</p>
<p style="line-height: 2">3. Opportunities</p>
<p style="line-height: 2">Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan–kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.</p>
<p style="line-height: 2">3. Threats</p>
<p style="line-height: 2">Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.</p>

Blackbox Testing

<p style="line-height: 2">Roger S. Pressman (2010) memaparkan bahwa pengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian blackbox memungkinkan pengembang rekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian blackbox bukan merupakan alternatif dari teknik whitebox, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode whitebox. Ia juga mengungkapkan bahwa pengujian blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:</p>


  1. <p style="line-height: 2">Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.</p>
  2. <p style="line-height: 2">Kesalahan Interface.</p>
  3. <p style="line-height: 2">Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan kinerja.

  5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

    </ol>

    Literature Review

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011: 86), “literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para penulis lain telah me-nemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Lalu, menurut sumber yang diambil dari presentasi Bapak Yudi Agusta, PhD tahun 2007 mengenai Metode Penelitian : “Literature review merupakan analisis kritis dari penelitian yang sedang di-lakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan”. Literature review membantu kita dalam menysusun kerangka berfikir yang sesuai dengan teori, temuan, maupun hasil penelitian sebelumnya dalam menyelesaikan rumusan masalah pada penelitian yang kita buat. Hasibuan (2007) juga mengatakan bahwa literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.

    Dari tiga definisi menurut para ahli mengenai literature review, juga dapat diartikan sebagai analisis mengenai penelitian orang lain yang relevan atau ada kaitannya dengan penelitian kita sebagai sumber referensi, maupun pembanding sebagai tambahan informasi mengenai masalah teori atau teknis suatu penelitian. Pada dasaranya, Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan yang berarti berkaitan dengan apa yang kita teliti, mutakhir dimana idealnya adalah penelitian tiga tahun terakhir dilakukan atau diterbitkan, dan memadai dimana ada sumber – sumber objek masukan dari penelitian tersebut untuk penelitian kita.

    Sudah banyak pihak-pihak yang sudah meneliti mengenai penelitian yang berkaitan dengan judul pada penelitian ini. Dengan adanya sumber penelitian–penelitian tersebut nantinya akan lebih mendukung analisis dalam penelitian ini antara lain:

    1. Penelitian saudara Munawar dengan judul “Perancangan Data Warehouse untuk Penerimaan Mahasiswa Baru” pada tahun 2013. Penelitian ini mengusulkan perancangan data warehouse untuk penerimaan mahasiswa baru serta pembelian formulir oleh calon mahasiswa yang datanya akan digunakan untuk sistem penunjang keputusan (SPK). Dalam pembangunan SPK untuk penerimaan mahasiswa baru, penting untuk mengetahui lima kekuatan yang mempengaruhi daya tarik pasar. Kelima kekuatan itu adalah pesaing, pendatang potensial, pembeli, penjual dan barang substitusi. Fokus utama analisis pada kebutuhan dalam pembangunan DW dalam penelitian ini adalah bagaimana mengetahui kebutuhan pengguna (user), tujuan perusahaan, data yang mendukung, proses untuk menjawab tujuan perusahaan dengan menggunakan data yang ada serta dukungan data eksternal agar bisa memuaskan pengguna. Dimana Pembangunan DW tidak boleh bertentangan dengan tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk mengakomodir tujuan organisasi ke dalam DW. Dari hasil analisis atas kondisi yang ada, berikut ini bisa disajikan gambaran tentang tujuan organisasi khususnya yang terkait dengan penerimaan mahasiswa baru. Dengan menggunakan teknik IRADAH (Integrated Requirements Analysis for Designing Data Warehouse) untuk mengintegrasikan kualitas data ke seluruh fase pembangunan Data Warehouse. Tujuan utama dari metode ini untuk menjawab kebutuhan untuk mengintegrasikan data kualitas ke fase analisis kebutuhan, konseptual, logikal dan fisikal. Disamping itu, dengan teknis ini bisa juga mengkombinasikan data yang dimiliki perusahaan, tujuan yang diharapkan perusahaan dari pembangunan Data Warehouse serta bagaimana harmonisasinya dengan pengguna dari Data Warehouse.

    2. Penelitian milik Armadyah Amborowati dengan judul “Perancangan Data Warehouse pada Perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta”pada tahun 2008. Dengan menggunakan metode fase Pengembangan data warehouse. Penelitian ini bertujuan merancang data warehouse di perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta. Hasil yang didapat adalah diperlukan pengkodean khusus untuk id dosen dan id mahasiswa pada database data warehouse dan Field yang diperlukan pada tabel waktu sudah disesuaikan dengan kebutuhan manajemen perpustakaan.

    3. Penelitian milik Eko Prasetyo, Lukito Edi Nugroho, Marcus Nurtiantara Aji dengan judul “Perancangan Data Warehouse Sistem Informasi Eksekutif untuk Data Akademik Program Studi” pada tahun 2012. Penelitian ini mengkaji perancangan data warehouse yang merupakan hasil integrasi, transformasi dan load (ETL) data dari beragam aplikasi akademis yang mengakomodasi kebutuhan adanya data history dan pengarsipan untuk mendukung sistem informasi eksekutif dalam bidang akademik. Identifikasi kebutuhan informasi tersebut menggunakan acuan format laporan eksekutif yang berasal dari borang akreditasi program studi, kuesioner Audit Mutu Akademik Internal universitas, laporan tahunan dekan fakultas, borang evaluasi diri Program Hibah Kompetisi (PHK), fitur yang tersedia pada SIE yang sudah ada, dan fitur data eksekutif yang tersedia pada web administrasi akademik universitas. Subjek penelitian ini adalah data mahasiswa berdasarkan tahapan kronologis yang dimulai dari proses seleksi masuk, mahasiswa baru dan mahasiswa pada masa perkuliahan. Keberhasilan perancangan data warehouse ditentukan oleh adanya deskripsi bisnis event yang tepat, data yang valid dan lengkap, perancangan data mart menggunakan metrics architecture bus, perancangan star schema, dan proses ETL untuk integrasikan, mengekstraksi, membersihkan, mentransformasi serta memuatnya ke dalam data warehouse.

    4. Skripsi saudara Lahudin dengan judul “Design Dashoboard Manhours Productivity Using Business Intelligence(BI) Concept at Base Maintenance PT GMF AeroAsia” tahun 2012 menyatakan bahwa DSS (Decision Support System) adalah salah satu kebutuhan primer bagi para pengambil keputusan tingkat manajemen, baik middle-level management atau top-level management. Pengelolaan database DSS yang baik sebagai awal pembuatan aplikasi BI untuk penunjang keputusan tingkat manajemen yang baik sehingga menghasilkan aplikasi DSS yang baik dengan menampilkan data-data yang akurat dimana perusahaan dapat mengambil kebijakannya secara tepat.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Analisis Organisasi

    Sejarah SMAN 2 Kota Tangerang

    Gedung SMA Negeri 2 Tangerang yang berlokasi di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang, Banten, diresmikan pada 15 April 1974 oleh Jendral (Purn.) Ali Sadikin di atas tanah Departemen Kehakiman seluas 11.920 m2.Gedung tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah DKI yang diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat dan selanjutnya dari Gubernur Jawa Barat diterimakan kepada perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun tersebut, gedung sekolah baru itu dijadikan cabang dari SMA Negeri 27 Jakarta yang berada di Jalan Daan Mogot no. 5 (sekarang 50) Tangerang. Tahun 1976 SMA tersebut diusulkan menjadi SMA Filial dari SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang.

    Dengan berkembangnya waktu, mulai tahun 1981 SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang secara administratif diambil alih oleh Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat dan diganti namanya menjadi SMA Negeri Tangerang. SMA Induk menjadi SMA Negeri 1 Tangerang dan SMA Filial dari SMA Negeri 27 Jakarta menjadi SMA Negeri 2 Tangerang.

    Pada tahun 1985, SMA Negeri 2 Tangerang membuka Filial SMA Negeri 3 Tangerang sampai tiga tahun. Setelah SMA Negeri 3 memiliki bangunan sendiri di Jalan Padasuka Pabuaran Tangerang, maka secara resmi SMA Negeri 3 Tangerang berdiri sendiri dan sekarang menjadi SMA Negeri 4 Tangerang.Pada tahun 2002, SMA Negeri 2 Tangerang kembali mengalami peralihan pengelolaan dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Propinsi Banten. Sejalan dengan perkembangan zaman, SMA Negeri 2 Kota Tangerang terus memperbaiki kualitasnya dan perbaikan tersebut tidak lepas dari prestasi orang tua melalui BP-3 (Komite Sekolah) dan dukungan pemerintah.

    Fasilitas SMAN 2 Kota Tangerang

    SMAN 2 Kota Tangerang memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup memadai dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar, diantaranya:

    1. tiga puluh tiga ruang kelas

    2. lapangan upacara

    3. lapangan basket dan olahraga

    4. lapangan parkir

    5. perpustakaan

    6. dua laboratorium komputer

    7. laboratorium biologi

    8. laboratorium kimia/fisika

    9. ruang multimedia

    10. ruang guru

    11. ruang OSIS

    12. ruang bimbingan konseling

    13. ruang wakasek

    14. 4 blok kamar mandi siswa

    15. ruang tata laksana

    16. ruang kepala sekolah

    17. area terbuka hijau

    18. ruang UKS/PMR

    19. ruang pramuka

    20. koperasi

    21. gedung alat olahraga

    22. gedung kesenian

    23. kantin

    24. musholla

    25. post satpam

    26. green house


    Visi dan Misi

    3. ...

    ...

    1. ....

    1. Visi

    Visi SMAN 2 Kota Tangerang terbagi menjadi tiga dan sering disingkat menjadi UTAMA, yang terdiri atas Unggul dalam prestasi, Tampil sebagai teladan, Mampu menjawab tantangan masa depan

    2. Misi

    Misi SMAN 2 Kota Tangerang ialah 7M, yaitu:

    1. Menegakkan disiplin.

    2. Mengembangkan kreativitas.

    3. Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan.

    4. Meningkatkan kualitas pelayanan.

    5. Memelihara semangat kekeluargaan.

    6. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

    7. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.

    Struktur Organisasi

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Kepala Sekolah

    Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor. Pemimpin/leader, inovator dan motivator.

    1. Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses KBM secara efektif dan efisien

    2. Kepala sekolah selaku manager bertugas

      a. menyusun perencanaan

      b. mengorganisasikan kegiatan

      c. mengarahkan kegiatan

      d. mengkoordinasikan kegiatan

      e. melakukan pengawasan

      f. melaksanakan evaluasi hasil kegiatan

      g. menentukan kebijakan

      h. mengadakan rapat

      i. mengambil keputusan

      j. mengatur proses KBM

      k. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan/RAPBS

      l. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

      m. Mengatur hubungan dengan masyarakat dan organisasi terkait.

    3. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi:

      a. perencanaan

      b. pengorganisasian

      c. pengarahan

      d. pengkoordinasian

      e. pengawasan

      f. kurikulum

      g. kesiswaan

      h. ketatausahaan

      i. ketenagaan

      j. kantor

      k. keuangan

      l. perpustakaan

      m. laboratorium

      n. ruang kesenian

      o. BK

      p. UKS

      q. OSIS

      r. Serbaguna

      s. Medis

      t. Gudang

      u. 7K


    4. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai:

      a. Proses KBM

      b. Kegiatan BK

      c. Kegiatan ekstrakurikuler

      d. Kegiatan Ketatausahaan

      e. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan organisasi terkait

      f. Sarana dan prasarana

      g. Kegiatan OSIS

      h. Kegiatan 7K


    5. Kepala sekolah sebagai pemimpin/leader:

      a. Dapat dipercaya, jujur, dan bertanggung jawab.

      b. Memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa.

      c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah.

      d. Mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah.

      e. Membuat, mencari, dan memilih gagasan baru.

    6. Kepala sekolah sebagai innovator:

      a. Melakukan pembaharuan di bidang KBM, BK, ekstrakurikuler, dan pengadaan

      b. Melakukan pembinaan guru dan karyawan.

      c. Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat.

    7. Kepala sekolah sebagai motivator:

      a. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja.

      b. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM/BK

      c. Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum.

      d. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar.

      e. Mengatur halaman/lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur.

      f. Menciptakan hubungan yang harmonis sesame guru dan karyawan.

      g. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan.

      h. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman. Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah.


    2. Wakasek

    Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) membantu Kepala Sekolah dalam KBM sebagai berikut:

    a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksaan program

    b. Pengorganisasian

    c. Pengarahan

    d. Ketenagaan

    e. Pengkoordinian

    f. Pengawasan

    g. Penilaian

    h. Identifikasi dan pengumpulan data

    i. Penyusunan laporan

    3. Wali kelas

    Wali kelas membantu Kelapa Sekolah dalam hal-hal berikut:

    1. Pengelolaan kelas

    2. Penyelenggaraan administrasi kelas

    3. Penyusunan laporan statistic bulanan siswa.

    4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger).

    5. Pembuatan catatan khusus mengenai siswa.

    6. Pencatatan mutasi siswa.

    7. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar.

    8. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

    3. Guru Bidang mata pelajaran

    Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan KBM secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru meliputi:

    a. Membuat perangkat program pengajaran.

    b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

    c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.

    d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

    e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

    f. Mengisi daftar nilai siswa.

    g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses KBM.

    h. Membuat alat pelajaran/alat peraga

    i. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni.

    j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.

    k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

    l. Mengadakan perkembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

    m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.

    n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran.

    o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.

    p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

    4. Guru Bimbingan Konseling (BK)

    Guru BK membantu kepala sekolah melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. Menyusun program dan melaksanakan bimbingan konseling.

    b. Mengkoordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa mengenai tentang kesulitan belajar.

    c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.

    d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

    e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.

    f. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling.

    g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.

    h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling.

    i. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

    5. Koordinator Tata Usaha (TU)

    Koordinator TU sekolah memiliki tugas ketatausahaan sekolah, dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam hal-hal sebagai berikut:

    a. Penyusunan program TU sekolah.

    b. Pengelolaan keuangan sekolah.

    c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

    d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai TU sekolah.

    e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

    f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah.

    g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.

    h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.


    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Pada analisis prosedur sistem yang berjalan, yaitu:

    1. Guru melapor nilai ulangan harian (UH), ulangan tengah semester (UTS), dan ulangan akhir semester (UAS) pada pimpinan. Dalam sistem yang berjalan pimpinannya adalah seorang wakasek kuikulum dimana ia juga berperan mewakili kepala sekolah dalam hal pengawasan dan koordinasi arus sistem pengolahan nilai.

    2. Pimpinan akan menampung nilai dan memeriksa apakah semua guru bidang studi telah melaporkan nilai-nilai semua siswa.

    3. Nilai yang sudah disetorkan akan dikelola oleh operator untuk selanjutnya akan dimasukkan dalam bentuk raport (Legger). Legger adalah format raport yang nantinya akan diserahkan kepada orang tua/wali murid dan dibagikan satu kali selama satu semester. Pembuatan Legger ini masih berlangsung secara manual dengan memasukkan input ke dalam Ms. Excel.

    4. Legger dicetak dan diserahkan kepada pimpinan untuk proses verifikasi dan pengesahan.

    5. Nilai yang sudah sah, selanjutnya akan dicatat dalam legger untuk pengarsipan.

    Use case Sistem yang Berjalan

    use case sistem yang berjalan

    Pada gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa:

    1. Satu sistem yang menjelaskan alur pengolahan nilai siswa.

    2. Empat aktor, yaitu guru mata pelajaran, operator, pimpinan, dan tata usaha.

    3. Lima use case yang mengelola data (nilai siswa) hingga dimasukkan ke dalam arsip.

    Activity Diagram yang Diusulkan

    activity sistem yang berjalan

    Pada gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa:

    1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.

    2. Delapan aksi, yaitu pencatatan nilai siswa, pengumpulan nilai siswa, pemeriksaan nilai, pengolahan nilai siswa, nilai bentuk raport (legger), cetak legger, verifikasi dan pengesahan nilai, penyalinan legger dalam buku induk siswa.

    3. Satu final state, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram yang Diusulkan

    sequence digram pada sistem yang berjalan

    Penjelasan dari diagram tersebut ialah:

    1. Empat aktor, yaitu guru mata pelajaran, pimpinan, operator, dan tata usaha

    2. Dua lifeline, yaitu laporan nilai dan nilai bentuk raport (legger).

    3. Tujuh belas messages, diantaranya:

      a. Satu message yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, yaitu mengumpulkan nilai kepada wakasek kurikulum.

      b. Enam messages yang dapat dilakukan oleh wakasek, yaitu pengumpulan nilai siswa, pelaporan nilai siswa, verifikasi nilai siswa, pembuatan salinan Legger, penyerahan Legger kepada wali kelas dan tata usaha.

      c. Dua messages oleh operator yaitu pengolahan nilai siswa menjadi Legger dan menyerahkannya kembali kepada wakasek kurikulum.

      d. Satu message oleh Legger, yaitu pengolahan nilai bentuk raport (Legger).

      e. Dua messages oleh wali kelas, yaitu verifikasi Legger dan menyerahkan Legger kepada kepala sekolah.

      f. Dua messages oleh kepala sekolah, yaitu verifikasi dan pengesahan Legger serta menyerahkannya kembali kepada wakasek kurikulum.

      g. Satu message yang bisa dilakukan oleh tata usaha, yaitu pengarsipan Legger pada Buku Induk.


    Analisis Sistem yang Berjalan

    Metode Analisis Sistem

    Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Treath).

    faktor internal

    faktor eksternal

    Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2 di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

    strategi S-O strategi S-T strategi W-O strategi W-T


    Analisis Masukan, Proses, dan Keluaran

    1. Analisis masukan

    A. Nama Masukan : Nilai pengetahuan

    Fungsi : Nilai masukan siswa

    Sumber : Nilai ulangan harian (UH), nilai UTS, dan nilai UAS

    Tujuan : Nilai pengetahuan dalam BIS atau raport

    Media : Kertas

    Frekuensi : 1 semester

    Keterangan : berisi nilai nilai ulangan, nilai UTS, nilai UAS, dan nilai pengetahuan untuk BIS atau raport

    Nama Masukan : Nilai keterampilan

    Fungsi : Nilai masukan siswa

    Sumber : Nilai tugas-tugas

    Tujuan : Nilai keterampilan dalam BIS atau raport

    Media : Kertas

    Frekuensi : 1 semester

    Keterangan : berisi nilai keterampilan untuk BIS atau raport

    Nama Masukan : Nilai sikap

    Fungsi : Nilai masukan siswa

    Sumber : Nilai spiritual dan sosial

    Tujuan : Nilai keterampilan dalam BIS atau raport

    Media : Kertas

    Frekuensi : 1 semester

    Keterangan : berisi nilai keterampilan untuk BIS atau raport

    2. Analisis proses

    Nama Proses : Rekap Nilai siswa

    Masukan : Nilai pengetahuan, nilai keterampilan, dan nilai sikap

    Keluaran : Buku Induk Siswa (BIS)l

    Ringkasan Proses : Penyimpanan data nilai siswa dalam BIS

    Nama Proses : Raport

    Masukan : Nilai pengetahuan, nilai keterampilan, dan nilai sikap

    Keluaran : Raport Siswa

    Ringkasan Proses : Proses ini adalah bagian dari pembuatan raport

    3. Analisis keluaran

    Nama Keluaran : Rekap nilai siswa

    Fungsi : pengarsipan

    Media : buku / kertas (BIS)

    Distribusi : Pembuatan rekap nilai siswa untuk sekolah

    Nama Keluaran : Raport siswa

    Fungsi : pembuatan raport siswa

    Media : kertas

    Distribusi : Pembuatan rekap raport untuk orang tua siswa


    User Requirements

    Elisitasi Tahap I

    elisitasi tahap I

    Elisitasi Tahap II

    elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap III

    elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    elisitasi tahap III

    3. ...

    ...

    1. ....

    a.

    b.

    c.

    d.

    e.

    f.

    g.

    h.

    i.

    j.

    k.

    l.

    m.

    n.

    o.

    p.

    q.

    r.

    s.

    t.

    u.


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


    Rancangan Sistem yang Diusulkan

    Berdasarkan analisis sistem pada bab sebelumnya menjelaskan bahwa penyimpanan arsip nilai siswa sekolah belum menggunakan media yang optimal. Hal tersebut terjadi akibat pengelolaan nilai yang masih manual di mana penginputan nilai ke dalam Legger atau pembuatan Buku Induk Sekolah masih menggunakan proses manual dan untuk menginput seluruh mata pelajaran dikerjakan oleh beberapa admin. Selain itu, alur pengarsipan yang panjang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian pembuatan raport yang dibagikan kepada orang tua siswa maupun salinannya. Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, penulis menggunakan Software Paradigm For UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

    Prosedur Sistem yang Diusulkan

    Guest

    Semua yang mengakses halaman ini ketika tidak memiliki akses masuk disebut guest. Jika sudah login hak akses dibagi menjadi empat level user yaitu, admin, tata usaha, guru, dan pimpinan.

    Tata Usaha

    Setelah login, maka user dengan level ‘tata usaha’ akan memiliki hak akses sebagai berikut:

    1. melihat homepage

    2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

    3. mencetak nilai

    4. menonaktifkan login(logout)

    Guru Mata Pelajaran

    Level user ‘guru’ akan mendapatkan hak akses:

    1. melihat homepage

    2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

    3. mencetak nilai

    4. memasukkan nilai

    5. menonaktifkan login(logout)

    Pimpinan

    Level user ‘pimpinan’ akan mendapatkan hak akses:

    1. melihat homepage

    2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

    3. mencetak nilai

    4. melihat laporan

    5. menonaktifkan login(logout)

    Operator/Admin

    Level user ‘pimpinan’ akan mendapatkan hak akses:

    1. melihat homepage

    2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

    3. mencetak nilai

    4. melihat laporan

    5. memasukkan nilai

    6. menyunting data pada database

    7. menonaktifkan login(logout)

    Use Case Diagram yang Diusulkan

    Berdasarkan prosedur sistem yang diusulkan, maka dibuat usulan use case diagram sebagai berikut.


    use case yang diusulkan

    Berdasarkan gambar di atas maka use case yang diusulkan dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1. Use case login

    actor:guest
    Main success scenario: setelah login, guest akan memasuki homepage (halaman utama) dan terbagi menjadi empat level user, yaitu guru mata pelajaran, tata usaha (TU), pimpinan, dan admin.

    2. Use case input nilai

    Actor: guru mata pelajaran
    Main success scenario: setiap user guru mata pelajaran dapat memasukkan nilai sesuai bidang studi yang diajarkan.

    3. Use case view nilai

    Actors: guru mata pelajaran, admin, tata usaha, dan pimpinan
    Main success scenario: use case ini merupakan halaman utama, tiap user/actor dapat melihat nilai-nilai siswa, raport, dan lampiran raport berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria nilai siswa ini berdasarkan mata pelajaran, kelas, semester, dan tahun. Kriteria raport berdasarkan NISN, kelas, semester, dan tahun, sedangkan lampiran raport berdasarkan NISN.

    4. Use case print nilai

    Actors: admin, dan tata usaha.
    Main success scenario: setelah melakukan pencarian terhadap kriteria siswa, maka nilai dapat dicetak.

    5. Use case view laporan nilai

    Actor: pimpinan, admin
    Main success scenario: pimpinan juga dapat melihat laporan tahunan dan laporan prestasi siswa.

    6. Use case add user

    Actor: admin
    Main success scenario: admin memiliki kewenangan untuk menambah user pada tabel ‘user’.

    7. Use case edit user

    Actor: admin
    Main success scenario: admin dapat menyunting data password pada tabel ‘user’.


    Activity Diagram yang Diusulkan

    Activity Guest

    Sudah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa semua yang masuk halaman sebelum login disebut guest. Activity diagram guest ialah sebagai berikut.

    activity guest yang diusulkan

    Melalui gambar di atas dapat dijelaskan bahwa:

    1. Satu initial node, objek mulai

    2. Tiga aksi (actions), yaitu itu terdiri atas login, homepage, dan logout. Aksi login pada gambar di atas mendeskripsikan bahwa semua guest harus melewati aksi login untuk dapat menjadi user. Aksi selanjutnya homepage dimana hanya user yang dapat mengakses homepage, di luar apa yang dilakukan oleh pemilik hak akses. Yang terakhir adalah aksi logout, yaitu menonaktifkan aksi login.

    3. Satu fork node, node ini memisahkan antara guest yang berhasil masuk ke halaman utama yang tidak dapat masuk ke halaman utama

    4. Satu activity final node, objek diakhiri.


    Activity Guru Mata Pelajaran

    Salah satu user dalam penelitian ini adalah guru, dengan hak akses sebagai berikut.

    activity guru yang diusulkan

    Lalu berdasarkan gambar di atas dapat dijabarkan bahwa diagram memiliki:

    1. Satu initial node, objek mulai

    2. Empat aksi, yaitu login, input nilai, view nilai, dan logout. Aksi login sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Aksi view nilai merupakan tampilan halaman utama. Aksi input nilai, guru memiliki akses untuk memasukkan nilai ke dalam database. Lalu ada aksi logout yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya.

    3. Satu activity final node, objek diakhiri.


    Activity Tata Usaha

    Gambar dibawah ini merupakan gambar activity user tata usaha.

    activity tata usaha yang diusulkan

    Gambar di atas terdiri atas:

    1. Satu initial node, objek mulai

    2. Empat aksi, aksi view nilai, print nilai, login, dan logout. Aksi view nilai sudah dijelaskan pada subbab sebelumnya. Aksi print nilai oleh pegawai TU sebagai keperluan administrasi. Lalu aksi login dan logout sudah tertera pada subbab 4.1.3.1.

    3. Satu activity final node, objek diakhiri.

    Activity Pimpinan

    Pada poin ini, dibahas mengenai activity pimpinan yang merupakan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah.

    activity pimpinan yang diusulkan

    Gambar di atas menjabarkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh pimpinan, dan penjabarnya ialah sebagai berikut:

    1. Satu initial node, objek mulai

    2. Empat aksi, yaitu login, view nilai, view laporan, dan logout. Aksi view nilai masih sama dengan subbab 4.1.3.4. View laporan merupakan aksi khusus pimpinan untuk melihat laporan. Lalu aksi login dan logout sama seperti subbab 4.1.3.1.

    3. Satu activity final node, objek diakhiri.


      Activity admin

      activity admin yang diusulkan

      Melalui gambar di atas dapat dijelaskan bahwa aktivitas admin terdiri atas:

      1. Satu initial node, objek mulai

      2. 2. Lima aksi, terdiri atas login, edit data user, view laporan, logout. Aksi yang terdiri view nilai, login, logout, dan view laporan sudah dijelaskan pada subbab sebelumnya. Aksi edit data user, dimana admin dapat mengolah data yang berkaitan hak akses user.

      3. Satu activity final node, objek diakhiri.


        Sequence Diagram yang Diusulkan

        Dengan sistem yang diusulkan pada poin sebelumnya, maka sequence yang diusulkan juga akan berbeda dari sistem yang berjalan.

        sequence diagram yang diusulkan

        Berdasarkan gambar sequence diagram di atas, maka dapat dikatakan bahwa gambar tersebut memiliki:

        1. Lima actors yang melakukan kegiatan yaitu guest, guru mata pelajaran, tata usaha, pimpinan, dan admin.

        2. Lima lifeline terdiri dari menu login, menu utama (life line homepage), menu laporan, menu form input nilai (life line form), dan menu admin. Menu login berfungsi untuk masuk ke halaman utama dengan menggunakan username dan password. Life line homepage merupakan halaman utama atau halaman awal setelah login. Menu Life line form input nilai adalah menu untuk memasukan nilai mata pelajaran terkait yang diisi oleh guru bidang studi. Menu life line laporan nilai adalah halaman untuk melihat hasil belajar dari siswa, dan menu life line halaman admin, yang berfungsi sebagai admin untuk menambahkan user dan menyunting password.

        3. Dua puluh empat messages yang ada di dalam web tersebut, yaitu:

        a. Satu message oleh guest, yaitu saat melakukan login user.

        b. Dua messages oleh life line login, Pada saat login ada dua kemungkinan yaitu ketika salah verifikasi username dan password maka guest tidak dapat masuk ke halaman homepage dan yang kedua ketika verifikasi username dan password benar user dapat masuk ke halaman utama.

        c. Tiga messages oleh guru. Guru bidang studi dapat melihat nilai, memasukkan nilai, dan logout.

        d. Dua messages oleh tata usaha, Tata usaha berkewajiban untuk mencetak dokumen-dokumen yang ada dan lalu diserahkan kepada pihak lain. Contoh kasusnya ialah mencetak lampiran raport atau nilai siswa kepada wali kelas. Selain itu, tata usaha dapat melakukan proses logout.

        e. Empat messages oleh pimpinan, Pimpinan atau kepala sekolah dapat melihat nilai siswa, melihat laporan nilai siswa, dan menonaktifkan program.

        f. Lima messages oleh admin, Admin memiliki hak untuk menyunting data user, melihat nilai siswa, melihat laporan, menonaktifkan program (logout).

        g. Satu messages oleh life line homepage, Yaitu messages yang berupa cetak/print nilai (self-message).

        h. Satu message oleh form input nilai, message ini berupa self-messages yaitu simpan nilai ke database.

        i. Satu message oleh life line laporan nilai, yaitu print laporan nilai tahunan.

        j. Dua messages oleh life line halaman admin, Admin dapat menambah user dan menyunting password user.

        Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

        Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:

        perbedaan sistem yang berjalan dengan usulan

        Rancangan Database yang Diusulkan

        Model Database

        Mengacu pada usulan pada poin sebelumnya, maka rancangan databasenya sebagai berikut:

        ERD yang diusulkan

        Melalui gambar 4.8 dapat dijelaskan bahwa:

        1. Database memiliki tujuh entities, yaitu “semester”, “nilai”, “siswa”, “pegawai”, “mata_pelajaran”, “jurusan”, dan “kelas”.

        2. Database memiliki empat one-to-many relationship dengan tabel nilai sebagai pusatnya, atau dengan kata lain model database ini adalah star schema.

        Spesifikasi Database

        Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

        1. Nama field : Nilai

          Media : Harddisk (HD)

          Isi : nisn, id_user, kode_kelas, kd_mata_pelajaran, nilai_uts, nilai_uas, nilai_uh, kode_semester, tahun, nilai_pengetahuan, nilai_keterampilan, nilai_spiritual, nilai_sosial.

          Primary Key : NONE

          Panjang Record: -

          field tabel nilai

        2. Nama field : Siswa

          Media : HD

          Isi : nip, nama, password, level_user, email

          Primary Key : NIP

          Panjang Record: 10

          field tabel siswa

        3. Nama field : User

          Media : HD

          Isi : nisn, nis, nama_siswa, nama_orang_tua, tempat_lahir, tanggal_lahir.

          Primary Key : NISN

          Panjang Record: 10

          field tabel user

        4. Nama field : Kelas

          Media : HD

          Isi : kode_kelas, nama_kelas

          Primary Key : kode_kelas

          Panjang Record: 2

          field tabel kelas

        5. Nama field : Jurusan

          Media : HD

          Isi : id_jurusan, nama_jurusan

          Primary Key : id_jurusan

          Panjang Record: 11

          field tabel jurusan

        6. Nama field : Mata_pelajaran

          Media : HD

          Isi : id_mata_pelajaran, nama_mata_pelajaran

          Primary Key : id_mata_pelajaran

          Panjang Record: 11

          field tabel mata pelajaran

        7. Nama field : semester

          Media : HD

          Isi : id_semester, semester

          Primary Key : id_semester

          Panjang Record: 3

          field tabel semester

        Konfigurasi Sistem Usulan

        Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

        Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem aplikasi berbasis web ini adalah suatu unit personal komputer atau suatu unit laptop, untuk spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup dengan spesifikasi di bawah ini:

        1. Processor pentium IV, Karena aplikasi sistem yang digunakan berbasis web jadi spesifikasi yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, tetapi penggunaan database dengan berorientasi subjek dan banyaknya redudansi data karena denormalisasi, prosessor dengan teknologi terkini seperti Intel Pentium I3 atau yang lebih baru lebih dianjurkan.

        2. Memori (RAM) 2 GB, Agar mendapatkan proses yang stabil memory dapat dipasang sebesar 1 Gb atau lebih

        3. Hard Disk 128 GB, Untuk menampung data cukup menggunakan kapasitas hardisk 128 Gb atau lebih.

        4. Monitor 15” LCD, Monitor ini sangat baik untuk pemakai komputer dikarenakan monitor ini memiliki radiasi yang cukup rendah.

        5. Printer inkjet/infuse Canon MP230 series, Untuk mencetak dokumen, dengan kelebihan kecepatan dan polusi suara yang ditimbulkan rendah.

        6. UPS (Uninterrupuble Power Suply), Sangat berguna untuk menjaga agar apabila suatu saat listrik padam, maka dapat diselamatkan dulu untuk beberapa saat.

        Desain Perangkat Lunak (Software)

        Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

        1. Sistem Operasi Windows Vista atau versi yang lebih baru.

        2. XAMPP untuk Windows Version 3.2.1 atau yang lebih baru.

        3. Web Browser (ex: Mozilla Firefox 8.0.1 dan Google Chrome 40.0.0.0, atau yang lebih baru).

        Instalasi Perangkat Lunak

        Dalam pembuatan program pada penelitian ini maka digunakan software berikut:

        1. OS WIndows 7

        2. XAMPP for Windows Version 3.1.0

        3. Adobe Photoshop CS3

        4. Macromedia Dreamweaver CS3

        5. Notepad++

        6. Web Browser

        7. Visual Paradigm for UML Versi 6.4 Enterprise Edition

        Penggunaan Program yang Diusulkan

        Pengunaan program yang diusulkan adalah sistem informasi yang dibuat dengan berbasiskan Web yang menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MYSQL sebagai database untuk memudahkan petugas dalam menggunakan aplikasi rancangan tersebut.

        Testing

        BlackBox Testing

        Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

        blackbox testing

        Rancangan ProtoType yang Diusulkan

        Tampilan Layout Login

        Tampilan layout halaman ini hanya berisi tampilan login biasa karena hanya user yang bisa mengakses homepage (halaman utama), dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

        layout login

        Tampilan Layout Secara Umum

        Tampilan layout secara umum meliputi tampilan header dan footer (lihat gambar 4.10) yang tidak berkaitan langsung dengan inti rancangan, tetapi digunakan sebagai penghubung antar fungsi inti dari rancangan ini.

        layout secara umum

        Tampilan layout Homepage

        Halaman utama atau default/home/index berupa tampilan nilai siswa berdasarkan kelas, mata pelajaran, kelas, semester, dan tahun.

        layout login

        Tampilan Layout Masukan Nilai

        Untuk memasukkan nilai, harus berdasarkan kriteria tertentu (kelas, tahun, jurusan, semester, dan mata pelajaran). Setelah mengisi prasyarat tersebut, maka selanjutnya memasukkan nilai siswa dengan multiform seperti yang terlihat pada gambar 4.12.

        layout form input nilai

        Tampilan Layout Laporan Tahunan

        Tampilan laporan ini untuk melihat rataan nilai siswa secara keseluruhan. Nantinya akan disediakan search box dengan kriteria tertentu (lihat gambar 4.13), dan setelah proses penyeleksian kriteria selesai akan menampilkan nilai berdasarkan kriteria yang diinginkan.

        layout laporan tahunan

        Rancangan Web yang Diusulkan

        Tampilan Login

        Untuk semua guest akan dibawa menuju halaman login dan hanya guest yang memiliki akun username dan password terdaftar yang dapat masuk. Tampilan login dapat dilihat pada gambar 4.14.

        login

        Tampilan Website Secara Umum

        Setelah berhasil melalui proses login, maka status guest menjadi user dan dapat melihat halaman utama dari rancangan ini. Berikut rancangan posisi header, footer, dan desain halaman secara keseluruhan seperti yang tersedia pada gambar 4.15.

        tampilan website secara umum

        Tampilan Homepage

        Setelah melakukan login, maka user akan masuk ke halaman utama, seperti yang terlihat pada gambar 4.16

        tampilan homepage

        Tampilan Masukan Nilai

        User yang telah login, dengan level user ‘guru’ dapat menginput nilai siswa (lihat gambar 4.17).

        input nilai

        Tampilan Laporan Tahunan

        Salah satu fitur dalam perancangan ini adalah adanya laporan nilai tahunan untuk mempermudah pimpinan sekolah (lihat gambar 4.18).

        laporan tahunan

        Tampilan Tambah User

        Admin yang berfungsi untuk melakukan tugas maintenance seperti melakukan perubahan data seperti menambah user. Berikut contoh tampilan dari tambah user yang disediakan pada gambar 4.19.

        tambah user

        Time Schedule

        Perancangan dan penelitian ini memiliki tenggang waktu dalam menyelesaikannya sebagai target agar perancangan dapat segera diselesaikan dan dapat bermanfaat bagi pihak sekolah.

        time schedule

        Estimasi Biaya

        Dengan penjadwalan yang sebelumnya telah tertera, maka estimasi biaya dalam perancangan ini adalah sebagai berikut.

        estimasi biaya


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan dan rumusan masalah yang telah diutarakan sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

        1. Mengenai masalah penyimpanan arsip prestasi atau nilai siswa, pihak sekolah belum memiliki sistem penyimpanan yang terkomputerisasi, pelaksanaan masukan, proses, atau keluarannya memang sudah menggunakan komputer, yaitu dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel, tetapi pengolahannya masih manual dengan menggunakan rumus-rumus dan belum terotomatisasi. Di samping itu, ruang penyimpanan hasil keluaran belum memiliki media penyimpanan digital (database) dan hasil keluaran masih berupa penyimpanan arsip berupa Buku Induk Sekolah.

        2. Untuk proses analisis, penulis menggunakan banyak metode analisis, seperti analisis pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan kajian pustaka. Menggunakan ketiga metode tersebut penulis telah datang ke tempat penelitian guna mengetahui mengenai kondisi sistem yang saat ini sedang berjalan. Melalui hasil analisis tersebut diketahui kekurangan dan kelebihan sistem sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem yang saat ini sedang berjalan.

        3. Setelah mengetahui seluk beluk serta kekurangan dan kelebihan sistem yang saat ini berjalan, maka dapat dibuat sistem dengan meminimalisir kekurangan yang ada, tetapi tetap mempertahankan keunggulan sistem saat ini. Awal perancangan, penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan stakeholder sehingga dapat dibuat perancangan sesuai keinginan. Lalu tahapan pengerjaan perancangan, penulis menggunakan metode SLDC dan dilanjutkan dengan metode testing untuk mengetahui bagian apa yang masih bermasalah dan diperbaiki jika memungkinkan.

        Saran

        Setiap sistem memiliki kekurangan dan kelebihan, dan itu juga termasuk sistem di mana penulis melakukan penelitian. Sangat penting untuk menerima masukan sebagai bahan untuk memperbaiki sistem. Meskipun tidak ada sistem yang sempurna, tetapi setidaknya semakin baik sistem, semakin efektif pula pengaplikasiannya. Lalu, saran penulis terhadap sistem yang berjalan ialah:

        1. Dengan analisis sistem saat ini yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu alternatif mengurangi kekurangan sistem ialah dibuat sistem terkomputerisasinya dengan memanfaatkan perancangan berbasis web data mart sesuai dengan judul penelitian.

        2. Teknologi data mart adalah salah satu solusi untuk mempermudah kinerja sistem yang saat ini dilakukan secara manual. Selain itu, penggunaan level user akan lebih memudahkan guru dalam memasukkan nilai di mana tugas tersebut pada sistem yang saat ini berjalan dilakukan oleh admin/operator.

        3. Pengaplikasian sistem berbasis web ini juga memungkinkan untuk dikembangkan menjadi teknologi berbasis web atau mengembangkannya ke data warehouse. Pengembangan sistem yang memfokuskan pada web akan membutuhkan banyak perbaikan baik dari segi masukan, proses, maupun keluaran, sedangkan jika pengembangannya ke data warehouse akan menghasilkan sistem informasi middle/top level management sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan.






        DAFTAR PUSTAKA

        A.M, Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

        Ahmadi, Abu. Prasetyo, Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

        Aimatus, Nurman. 2012. “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Minat Bertanya dan Hasil Belajar (Studi Siswa Kelas X Pemasaran 2 pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-Prinsip Bisnis SMK Negeri 1 Turen)”. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Malang.

        Aisyah, Siti. Kalbuana, Nawang. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. CCIT Jurnal Vol 4 No 2. Tangerang: REC (Raharja Enrichment Centre).

        Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

        Arief, M.Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Php dan Mysql. Yogyakarta: ANDI.

        Booch, G. James, R. Ivar, J. 2005. The Unified Modeling Language User Guide Second Edition. United State: Addison Wesley Professional.

        Bukhari, H. 2009. “Siswa Baru Dibekali Tatakrama di Sekolah”. Diambil dari: http://www.kalimantanpost.com/opini/3958-siswa-baru-dibekali-tatakrama-di sekolah.html (10 Januari 2016).

        Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2010. Database Systems A Practical Approach to Design, Implementation, and Management (5th Edition). Boston: Pearson Education..

        David, Fred R., 2008. Manajemen Strategis, Edisi Sepuluh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

        Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Prenhallindo.

        Frieyadie. 2010. Mudah Belajar Pemrograman Database MySQL Dengan Microsoft Visual Basic 6.0. Yogyakarta: Andi.

        Guritno, Suryo. Sudaryono. Rahardja, Untung. 2011. Theory and Application of IT Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

        Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

        Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. CCIT Jurnal Vol 4 No 2. Tangerang: REC (Raharja Enrichment Centre).

        Hoffer, A. Jeffrey. Prescott, Mary B. Fred R. McFadden, Fred B. 2007. Modern Database Management (8th edition). New Jersey: Prentice-Hall.

        Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman. 2009. “Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 8. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

        Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset.

        JRP, Mulyana. Pentaho: Solusi Open Source Untuk Membangun Data Warehouse. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

        Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerit ANDI.

        Kimball, R. Ross. 2013. The Data Warehouse Lifecycle Toolkit, 3rd Edition. Indianapolis: Wiley Publishing Inc.

        Kusrini. 2007. Strategi Perancang Dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Andi.

        Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital Buku Satu Edisi Sepuluh. Depok: Salemba Empat.

        Madcoms. 2010. Aplikasi Program PHP + MySQL untuk membuat website interaktif. Yogyakarta: Andi.

        Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

        Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode. USDP. Yogyakarta: Andi.

        Poe, Vidette. Reeves, Laura L. 1996. Building a Data Warehouse for Decision Support. New Jersey: Prentice Hall.

        Pressman, R.S. 2010. Software Engineering : a practitioner’s approach. New York: McGraw-Hill.

        Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

        Pusadan, M. Yazdi. 2013. Rancang Bangun Data Warehouse. Yogyakarta: Graha Ilmu.

        Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database Menggunakan MySql. Bandung : Informatika.

        Sarwono. 2007. “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran dalam Kelompok Kecil dengan Strategi Mastery Learning”. Bandung: SPs UPI.

        Scheps. S. 2008. Business Intelligence for Dummies. Hoboken NJ: Wiley.

        Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

        Sibero, Alexander FK. 2011. Kitab Suci Web Programing, Yogyakarta: MediaKom.

        Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

        Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

        Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

        Turban, E. Sharda, R. Delen, D. King, D. Business Intelligence, 2nd Edition. 2010. New Jersey: Prentice Hall.

        Widodo, Prabowo Pudjo. Herawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Penerbit Informatika.

        Williams, B K. and Sawyer, S C. 2011. Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications. (9th edition). New York: McGraw-Hill.

        Wijaya, Cece. Tabrani, Rusyan. 1992. Kemampuan Dsar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

        WS, Winkel. 1996 . Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.



        3. ...

        ...

        1. ....

        a.

        b.

        c.

        d.

        e.

        f.

        g.

        h.

        i.

        j.

        k.

        l.

        m.

        n.

        o.

        p.

        q.

        r.

        s.

        t.

        u.

Contributors

A.riff, Siti Nurhayati