SI1511490377

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
      

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN TANAH WAKAF PADA

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN CIKUPA


SKRIPSI


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490377
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN TANAH WAKAF PADA

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN CIKUPA


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490377
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
UNIVERSITAS RAHARJA
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN TANAH WAKAF PADA

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN CIKUPA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490377
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2019

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
       
NID : 15028
       
NID : 11003




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN TANAH WAKAF PADA

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN CIKUPA


Dibuat Oleh :

NIM
: 15111490377
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN TANAH WAKAF PADA

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511490377
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dati Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1511490377

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) / Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi mengenai geografis yang sangat berkembang sampai dengan saat ini. Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna, ukuran, dan simbol. SIG dapat digunakan oleh berbagai bidang ilmu, pekerjaan, dan peristiwa. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi di era modern, pelayanan pemerintah kepada masyarakat harus menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Kreativitas dan inovasi sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang mutlak dan sangat dibutuhkan, salah satunya adalah dengan menyediakan layanan-layanan berbasis teknologi sistem informasi. Kantor Urusan Agama adalah kantor yang melaksanakan sebagian tugas kantor Kementerian Agama Indonesia di kabupaten dan kotamadya bidang urusan agama islam dalam wilayah kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki pengelolaan harta benda wakaf dengan menampilkan lokasi-lokasi geografis tanah wakaf supaya lebih mudah untuk melihat lokasi wakaf supaya dapat lebih dimaksimalkan pemanfaatannya melalui sistem informasi geografis pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa. Harta benda wakaf adalah aset umat yang harus diselamatkan, dikelola dengan baik, serta dikembangkan untuk kepentingan yang bermanfaat. Metode analisa sistem yang digunakan adalah analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), metode perancangan sistem menggunakan daigram UML (Unified Modelling Language). Dengan sistem informasi geografis pemetaan tanah wakaf pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa ini dapat menampilkan lokasi tanah wakaf yang terdapat di Kecamatan Cikupa melalui peta digital yang terdapat dalam sistem informasi geografis.


Kata kunci : Sistem, Pemetaan, Wakaf, Geografis




ABSTRACT

Geographic Information System Technology (GIS) / Geographic Information System (GIS) is an information system regarding geography that is very developed until now. Geographical Information Systems have a very good ability in visualizing spatial data and its attributes, modifying shapes, colors, sizes, and symbols. GIS can be used by various fields of science, work, and events. Along with the advancement of information technology in the modern era, government services to the public must adapt to the demands of the times. Creativity and innovaton as a form of service to the community are absolute and very needed, one of which is to provide information technology-based services. The Office of Religious Affairs is an office that carries out part of the duties of the Indonesian Ministry of Religion office in districts and municipalities in the field of Islamic religious affairs in the sub-district area. The purpose of this study is to improve the management of waqf property by displaying the geographical locations of waqf land so that it is easier to see the location of waqf so that it can be more maximized through geographic information systems at the Office of Religious Affairs in Cikupa District. Endowments are assets of the people who must be saved, managed well, and developed for useful purposes. The system analysis method used is the SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), the system design method using the UML (Unified Modeling Language) daigram. With the geographical information system mapping waqf land at the Office of Religious Affairs Cikupa District can display the location of waqf land in Cikupa District through digital maps contained in geographic information systems.


Keywords : System, Mapping, Waqf, Geographical





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TANAH WAKAF PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN CIKUPA”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis sadar bahwa tanpa adanya bimbingan, dorongan dan dukungan yang sangat berarti dari Orang Tua, Keluarga serta dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis dengan ketulusan hati ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Harfizar, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan serta masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Bapak H. Munawirudin selaku stakeholder yang teleh memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian Skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Rekan-rekan mahasiswa/i serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Tangerang, 19 Juli 2019
Mohamad Ali Fikri
NIM: 1511490377

Daftar isi




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) / Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi teknologi mengenai grafis yang sangat berkembang sampai dengan saat ini. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna, ukuran dan simbol.

Sistem informasi geografis dapat digunakan oleh berbagai bidang ilmu, pekerjaan dan peristiwa. Seperti dalam bidang pertanian bisa dimanfaatkan dalam hal pemetaan lahan pertanian, dalam bidang ilmu kesehatan dapat digunakan dalam pemetaan daerah rawan penyakit, dan didalam bidang perwakafan dapat dimanfaatkan dalam hal pemetaan tanah wakaf.

Wakaf adalah perbuatan hukum wakif (pihak yang melakukan wakaf) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum sesuai syariah. Objek wakaf yang dapat diwakafkan adalah benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang dimiliki. Benda tidak bergerak dapat dalam bentuk tanah, hak milik atas tanah. Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, unsur wakaf ada enam, yaitu wakif (pihak yang mewakafkan hartanya), nazhir (pengelola harta wakaf), harta wakaf, peruntukan, akad wakaf, dan jangka waktu wakaf.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi di era modern, pelayanan pemerintah kepada masyarakat harus menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Kreativitas dan inovasi sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat mutlak dan sangat dibutuhkan dan salah satunya adalah dengan menyediakan layanan-layanan berbasis teknologi informasi.

Sistem informasi pemetaan tanah wakaf dapat dipandang sebagai suatu strategi, solusi dan upaya untuk membeantu perbaikan manajemen tanah wakaf dalam jangka waktu panjang dan memberikan keuntungan dan keunggulan sebagai suatu rangkaian sistem terpadu yang diharapkan dapat meminimalisir seperti peristiwa hilangnya sejumlah wakaf.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikupa merupakan instansi pemerintahan dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Tangerang yang memiliki luas wilayah 43.407 km2, jumlah penduduk 224.678 jiwa, terdapat 12 desa dan 2 kelurahan. Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa bergerak dalam hal pelayanan munakahat, perwakafan, zakat, ibadah sosial, kepenyuluhan dan lain-lain, membina badan / lembaga semi resmi seperti MUI, BAZ, BP4, LPTQ dan tugas lintas sektoral di wilayah Kecamatan. Pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikupa dalam sistem pencarian tanah wakaf masih menggunakan bukti fisik di dalam suatu ruangan, sehingga jika membutuhkan data yang diinginkan harus mencari satu persatu diruang arsip.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas serta terdapat masalah dalam sistem yang sedang berjalan saat ini maka, melalui sistem informasi geografis yang dibangun, diharapkan pengaksesan informasi tentang titik lokasi tanah wakaf kedepannya dapat lebih mudah dilihat. Oleh karena itu, dalam membuat laporan skripsi penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Tanah Wakaf pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah yang diambil yaitu :

  1. Bagaimana proses sistem perwakafan yang berjalan saat ini di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa?

  2. Bagaimana mengolah sistem informasi geografis pemetaan tanah wakaf pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa?

  3. Bagaimana membuat sebuah perancangan sistem informasi geografis untuk pemetaan tanah wakaf pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam analisa penelitian ini hanya difokuskan pada proses sistem informasi geografis pemetaan tanah wakaf yang sedang berjalan saat ini, mulai dari proses penerimaan akta ikrar wakaf / sertifikat tanah wakaf, penginputan tanah wakaf, pengolahan dan update tanah wakaf.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini sebagai berikut :

  1. Mengetahui proses perwakafan yang sedang berjalan saat ini pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa.

  2. Untuk mengetahui pemetaan tanah wakaf dengan sistem informasi geografis pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa.

  3. Menciptakan sistem informasi geografis pemetaan tanah wakaf pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan serta pandangan penulis terhadap sistem informasi perwakafan pada Kantor Urusan Agama dan perkembangan penerapan disiplin ilmu sistem informasi.

  2. Dapat meningkatkan mutu pelayanan perwakafan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa.

  3. Dapat memberikan masukan yang positif untuk perkembangan sistem informasi geografis pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa.


Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Observasi adalah peninjauan secara cermat. Pada metode ini penulis melakukan observasi dengan datang ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa. Dengan cara ini penulis dapat mengamati langsung bagaimana proses pengelolaan tanah wakaf yang terjadi pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Penulis mencari informasi dengan cara melakukan wawancara atau interview yang dibantu oleh bapak H. Munawirudin selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan tanah wakaf yang sedang berjalan saat ini serta mengetahui apa saja kebutuhan sistem yang diharapkan untuk membangun sebuah sistem yang lebih terkomputerisasi.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tambahan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan yang penulis sedang teliti saat ini. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku referensi, internet dan sebagainya.

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisis sistem informasi ini, penulis menggunakan metode analisa SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dari empat faktor tersebut peneliti dapat melihat gambaran tentang sistem yang sedang berjalan. Peneliti akan mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan serta mengurangi kelemahan dan ancaman sistem.

Metode Perancangan Sistem

Pada metode analisis rancangan sistem informasi untuk melakukan analisis terhadap prosedur yang berjalan penulis menggunakan alat bantu (tools) berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis object orientied programming melalui tahap : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram dan class diagram.

Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian sistem informasi geografis pemetaan tanah wakaf pada Kantor urusan Agama Kecamatan Cikupa, peneliti menggunakan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini, sistematika penulisan skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa sub-sub dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar sistem informasi geografis dan definisi lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas berdasarkan beberapa referensi dan literature review.

BAB III RANCANGAN SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikupa, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, danuser requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta draft final elisitasi yang merupakan final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, Unified Modelling Language (UML) sistem yang diusulkan, tampilan layar serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan dari hasil laporan skripsi yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119) [1] “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Sementara Budiarto, dkk dalam Jurnal CICES (2018:218)[2] berpendapat bahwa “perancangan merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut McKay, et al dalam International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[3] berpendapat bahwa:

Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

Artinya, desain teknik adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial diatasi dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain rekayasa berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desainG teknik menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi teknik yang beralasan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan kondisi dimana ada pengembangan sebuah sistem atau aplikasi akan dibangun yang sebelumnya telah dianalisis untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis komputer yang lebih baik lagi.

Tujuan Perancangan

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103),[4] “Tujuan Perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Jenis-Jenis Perancangan

Menurut Subhan (2012:109) dalam penelitian Nasril dan Saputra (2016:48)[5], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online terdapat beberapa jenis perancangan diantaranya:

  1. Perancangan Model
  2. Perancangan Keluaran
  3. Perancangan Masukan
  4. Perancangan Basis Data

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem, sistem menurut M. Thoha dan Miyanto (2015:58)[6] : Setiap sistem baik sistem skala yang besar maupun dalam skala yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem. Komponen-komponen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal Kompak (2016:11)[7] mengatakan bahwa “Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidini (2017:1)[8] “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Harfizar, dkk (2017:192-193)[9] ada sepuluh karakteristik sistem yang dikemukakan oleh Bambang Hartono, (2013:9) :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antarbagian (Interface)

    Suatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian.

  3. Batas (Boundary System)

    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (Environments)

    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input)

    Sesuatu yang merupakan bahan diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme Pengolahan (Processimg)

    Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (Output)

    Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (Goal/objective)

    Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan Kendali (Sensor & Control)

    Sesuatu yang bertugas memantau dan mengifornasikan perubahan-peruabahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan Balik (Feedback)

    Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubaha (penyimpanan) dalam diri sistem mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini dalam Amin (2017:114)[10], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologis, yaitu sistem yang berupa pemkiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan lain sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh man-machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan dengan mengandung unsur probabilitas.

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbukan hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Maimunah, dkk yang dikutip Harfizar, dkk (2017:192)[9] dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2, dalam “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Sementara, Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861) [11] menjelaskan bahwa, “Informasi adalah data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[12], “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data penting yang telah diolah yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[13], Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (Timelines)

    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17) [14], ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Giandari, dkk dalam Jurnal CCIT (2018:157) [15] mendefinisikan bahwa “ Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Sementara, Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11) [13] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang menyediakan informasi untuk pegambilan suatu keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12) [13] menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Perangkat Keras

    Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

  2. Perangkat Lunak

    Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  3. Database

    Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  4. Telekomunikasi

    Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  5. Manusia

    Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Rangkuti F yang dikutip oleh Nina Rahayu, dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:44) [16], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi analisis sistem, diantaranya adalah sebagai berikut :

Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[17] mengatakan bahwa “ Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:6)[18] “Analisis sistem informasi digunakan untuk menciptakan dan mengelola sistem informasi dalam melakukan fungsi dasar bisnisnya”.

Sementara, Abi Burrahman (2017:36)[19] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip Analisis Sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18) [17] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Teori Khusus

Konsep Dasar Koperasi

Definisi Koperasi

Menurut UU No.25 Pasal 1 Tahun 1992 [20] yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu :

  1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi.

  2. Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu kopersi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Umumnya koperasi dikendaliakn secara bersama oleh seluruh angggota, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasanya disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) dihitung berdarsarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian deviden berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

Menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) dalam Journal of Management Vol.2 No.2 (2016) [21] “Koperasi adalah usaha bersama untuk /memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.

Menurut P.J.V Dooren yang dikutip oleh aris dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:8) Dalam UU No.25 Pasal 3 Tahun 1992[20] “ Koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corpprate)”.

Tujuan Koperasi

Dalam UU No.25 Pasal 3 Tahun 1992 [20] disebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 Pasal 4 Tahun 1992 [20] dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut :

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi angggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi dan sosialnya.

  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 Pasal 5 Tahun 1992[20]dijelaskan prinsip koperasi yaitu :

  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

  3. Pembagiaan Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (adil anggota tersebut dalam koperasi).

  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal kemandirian.

  5. Kemandirian

  6. Pendidikan perkoperasian.

  7. Kerja sama antar koperasi.

Jenis-jenis Koperasi

Menurut UU No.25 Tahun 1992 [20] Tentang Perkoperasian koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit (Jasa Keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu :

  1. Koperasi Simpan Pinjam

    Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya.

  2. Koperasi Konsumen

    Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non-anggota.

  3. Koperasi Produsen

    Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non-anggota.

  4. Koperasi Pemasaran

    Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

  5. Koperasi Jasa

    Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.

Konsep Dasar Simpan Pinjam

Definisi Simpanan

Menurut Renna Kurnia Sari (2015:50)[22] “Simpanan adalah milik anggota koperasi, sehingga hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri. Pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman”.

Jenis-jenis Simpanan

  1. Simpanann Pokok

    Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 [20] tentang Perkoperasian, Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

  2. Simpanan Wajib

    Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 [20] tentang Perkoperasian, Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

  3. Simpanan Sukarela

    Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 [20] tentang Perkoperasian, Simpanan Sukarela adalah simpanan berupa uang yang nilainya tidak ditentukan oleh koperasi. Biasanya tergantung kemampuan anggota dan sifatnya tidak memaksa.

Definisi Pinjaman

Menurut Renna Kurnia Sari (2015:50) [22] “Pinjaman adalah uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan”.

Jenis-jenis Simpanan

  1. Pinjaman Jangka Panjang

    Menurut Reeve dalam jurnal Nur Fajrina (2015:5) [23] “Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun dan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan yang bersifat investasi”.

  2. Pinjaman Jangka Pendek

    Menurut R. Taufik Hidayat (2016:22) [24] “Pinjaman jangka pendek adalah pinjaman yang digunakan baik untuk kebutuhan modal maupun untuk menambah likuiditas koperasi. Jangka waktu pembayarannya kurang dari setahun”.

Definisi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah badan usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan yang bergerak dalam bidang simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam biasa juga disebut koperasi kredit. Koperasi kredit adalah suatu bentuk koperasi yang independen dimana anggotanya adalah gabungan antara orang-orang atau badan-badan tertentu. Orang yang tidak terdaftar sebagai anggota tidak bisa menyimpan apalagi meminjam dana dari koperasi simpan pinjam.

Berdasarkan UU No. 25 Pasal 44 Tahun 1992 [20], Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari/ dan untuk :

  1. Anggota koperasi yang bersangkutan.

  2. Koperasi lain dan atau anggota.

Jadi, kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyalurkannya dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan.

Tujuan Simpan Pinjam

Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 [25], Tujuan Koperasi Simpan Pinjam adalah :

“Koperasi Simpan Pinjam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan”.

Definisi Analisis PIECES

Analisis PIECES

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol:4 No:2 (2015:31) [26], Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service) adalah:

  1. Performance Kehandalan

    Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

  2. Information Informasi

    Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

  3. Economic Ekonomi

    Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  4. ControlKendali

    Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

  5. EfficiencyEfisiensi

    Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

  6. ServicePelayanan

    Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi Unified Modeling Language (UML), diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29) [27] “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Adi N yang dikutip Maimunah, dkk (2017:1) [28] “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) Vol:5 Issue:8 (2016:506) [29] “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah standar bahasa yang banyak digunakan dalam industri untuk visualisasi, merancang, mendokumentasi sistem piranti lunak dan membangun sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming).

Tipe-tipe UML (Unified Modelling Language)

Menurut Majid Rahardi (Open Journal System Semnasteknomedia Online (2016:62-64) [30], tipe-tipe UML diantaranya adalah :

  1. Usec Case Diagram

    Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

  2. Sequence Diagram

    Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horizontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen.

    Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

    • Object

      Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    • Actor

      Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

    • Lifeline

      Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object.

    • Activation

      Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah object yang akan melakukan sebuah aksi.

    • Message

      Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara object.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

    • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

    • Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.

    • Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.

    • Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

    • Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa usecase pada usecase diagram.

  4. Class diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

    • Object

      Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    • Class

      Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas tiga bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

    • Assocation

      Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara dua class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara dua class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship. (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

    • Dependency

      Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

    • Aggregation

      Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12) [31] adapun jenis-jenis diagram antara lain :

  1. Usec Case Diagram

    Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams

  2. Class Diagram

    Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

  3. Activity Diagram

    Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

  4. Sequence Diagram

    Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2017:6) [32] langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    • Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    • Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi database yaitu sebagai berikut :

Menurut Budi R yang dikutip Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54) [33] “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Syahrial Chan (2017:161) [34] “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Sementara Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192) [35] mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan Database adalah sekumpulan data yang tersimpan didalam media penyimpanan, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Pengguna Database

Menurut Anhar (2016:20)[36], Berdasarkan cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.

  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.

  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan

Konsep Dasar PHP (Programming Hypertext Processor)

Definisi PHP (Programming Hypertext Processor)

Berikut adalah beberapa definisi PHP menurut para ahli diantaranya :

Menurut Anhar yang dikutip Aris, dkk dalam jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2016:4) [37] “PHP singkatan dari Programming Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [38], mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Menurut B. Permana yang dikutip Rahayu, dkk dalam jurnal Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) Vol.7 No.2 (2015:53) [33] “PHP (Hypertext Preprocessing) adalah Bahasa server side scripting yang menyatu pada HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi web yang menyatu dengan HTML dan berada pada server.

Kelebihan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15) [39] kelebihan PHP yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.

  2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.

  3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.

  4. Mendukung banyak database.

  5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.

Kekurangan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15) [39] Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Diantaranya yaitu :

  1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.

  2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.

  3. Tidak mengenal package.

  4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.

Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333)[40] “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Menurut Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77) [41] , “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”.

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57) [42] menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah software database yang dilengkapi dengan source code yang digemari di kalangan programmer web.

Definisi XAMPP

Beberapa definisi XAMPP menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Riyanto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:49) [43] “XAMPP (X Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”.

Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632) [44], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.6 No.1 (2016:77) [41] “XAMPP adalah salah satu pake instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak maka tidak perlu lagi menginstal perangkat lunak seperti PHP, MySQL, Apache, PhpMyAdmin, dan lain-lain secara manual.

Definisi HTML

Berikut beberapa pendapat mengenai definisi HTML menurut para ahli, sebagai berikut :

Menurut Gisma Gerry Kurniawan (2018:1) [45] “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi”.

Sementara, Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95) [46] “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) merupakan bahasa untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program web browser.

Definisi Sublime Text

Vidiandry Putratama Supono (2016:14) [47] menjelaskan bahwa, “Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer”.

Miftah Faridi (2015:3) [48] mendefinisikan bahwa, “Sublime Text 3 adalah editor berbasis python, sebuah text editor yang elegan, kaya akan fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sublime text ialah text editor yang digunakan untuk untuk membuat program aplikasi yang secara otomatis untuk mempermudah programmer dalam mengetikkan kode editor.

Definisi Framework Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2018:2) [49] Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (form scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses libararinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Definisi Website

Menurut Priyo dkk (2016:25) [50] “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Doni Wahyudi dalam Eviana Septiana Rachman dan Beni Noviyanto (2017:46) [51] “Web/situs adalah suatu kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing digubungkan dengan link”.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380) [52] “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahawa web adalah kumpulan halaman dijaringan internet yang berisikan informasi, iklan serta program aplikasi.

Definisi Black Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal, dkk yang dikutip oleh Giandari Maulani, dkk. Vol.4 No.2 (2015:157) [15] “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115) [53] “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Sementara, Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683) [54], mengatakan bahwa “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Black box testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Khotimah dalam Jurnal Teknologi Vol. 8 No.2 (2016:54) [55] “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana perangkat lunak yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang banyak digunakan”.

Menurut Mulyani (2016:26) [56] “Prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan system yang akan dilakukannya.”

Beradasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan software dengan model sederhana yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta pengujian awal.

Tipe-tipe Prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27) [56], mendefinisikan dua tipe dari prototype yaitu :

  1. Evolutionary Prototype

    Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

  2. Requirement Prototype

    Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Beberapa definisi elisitasi menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Suryana, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18) [57]“Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[58] “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah sebuah rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat sesuai keinginan pihak terkait.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27) [58], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Adhista, dkk dalam Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol.3 No.2 (2017:18) [59] berpendapat bahwa “Literature review adalah suatu Tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62) [60] “Literature review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Sementara, Hasibuan yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138) [61] menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Literature Review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Menurut suryo, dkk yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[61], Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), di antaranya terdapat lima jurnal nasional dan lima jurnal internasional yaitu:

  1. Penelitian dalam sebuah Jurnal Manajemen Sistem Informasi yang dilakukan oleh Herly Kusuma Wati dan Kondar Siahaan (2017) [62] dari STIKOM Dinamika Bangsa, yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web pada MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengelolaan data pada Koperasi simpan pinjam MTs Negeri Talang Bakung. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan alat bantu UML (United Modelling Language). Sedangkan dalam pembuatan prototype sistem menggunakan adobe dreamweaver dan untuk merancang basis data menggunakan MySQL. Sehingga dapat menghasilkan prototype sistem informasi koperasi simpan pinjam berbasis web pada MTs Negeri Talang Bakung yang dapat mengelola simpan pinjam secara komputerisasi.

  2. Penelitian dalam sebuah Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi yang dilakukan oleh Indra Griha Tofik Isa dan George Pri Hartawan (2017) [63] dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi, yang berjudul “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia)”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu aplikasi web yang dapat mempermudah Koperasi Mitra Setia dalam kegiatan operasionalnya, dimulai dari pencatatan dan perekapan data simpan pinjam, pencarian data, proses pelaporan dan pencatatan simpan pinjam. Metode perancangan sistem menggunakan metode perancangan berbasis objek, dengan pemodelan Unified Modelling Language (UML). Dalam proses implementasi program, menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL.

  3. Penelitian dalam sebuah jurnal CERITA yang dilakukan oleh Abdul Hayat, Euis Sitinur Aisyah dan Serly Ovtavia Ningrum (2015) [64] dari STMIK Raharja, yang berjudul “Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pegawai pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Permasalahan yang dihadapi yaitu pengelolaan koperasi simpan pinjam di SMK Yuppentek 1 Tangerang ini masih menggunakan sistem konvensional yaitu menggunakan buku dan Microsoft Excel. Cara ini masih kurang efektif karena transaksi simpan pinjam yang terjadi semakin tinggi sehingga perhitungan juga semakin marak, selain kegiatan simpan pinjamnya proses backup data tidak secara otomatis dan kurang memadainya tempat untuk menyimpan data-data, sehingga terjadinya penumpukan kertas-kertas. Dengan adanya permasalahan tersebut, koperasi ini perlu menggunakan aplikasi simpan pinjam yang dapat membantu dalam proses pengolahan data simpan pinjam dan akuntasi. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pustaka, wawancara, observasi, analisis sistem,perancangan sistem, dan implementasi sistem. Hasil yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan database MySql.

  4. Penelitian dalam sebuah jurnal IJSE (Indonesian Journal on Software Engineering) yang dilakukan oleh Ela Nurelasari (2016) [65] dari AMIK Bina Sarana Informatika, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Soliamitra)”. Permasalahan yang dihadapi yaitu sulit mencari informasi tentang data anggota dan data simpan pinjam serta pembuatan laporan data simpan pinjam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi dekstop yang diharapkan akan dapat mengatasi masalah tersebut. Program aplikasi desktop dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Visual Basic.6.0, Miccrosoft Acces 2007 untuk database dan menggunakan peralatan pendukung (Tools System) UML (Unified Modeling Language) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

  5. Penelitian dalam sebuah jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta yang dilakukan oleh Aris, Muhammad Akbar Fadillah, Faisal Zakky Muttaqin dan Ahmad Milly Van Barry Marbun (2016) [37] dari STMIK Raharja, yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang”. Permasalahan yang dihadapi yaitu administrasi simpan pinjam masih dikerjakan secara manual sehingga terdapat kelemahan-kelemahan dalam kegiatan operasionalnya, anatara lain: lamanya waktu proses pengolahan data, kurang tepatnya dalam perhitungan, lambatnya penyajian laporan dari hasil proses pengolahan data. Untuk itu dalam meningkatkan usahanya, koperasi tersebut sangat membutuhkan suatu pendukung untuk pengolahan data simpan pinjam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi sehingga dapat membantu permasalahan yang sedang terjadi. Sehingga admin dapat mengelolah dengan baik inputan data mulai dari anggota, simpanan, maupun laporan yang dapat di tampilkan sesuai dengan periode yang diinginkan.

  6. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Tumwine Frank, Dr.Mbabazi Mbabazize, dan Dr. Jaya Shukla (2015) [66] dari Jommo Kenyatta University of Agriculture and Technology, Kigali Campus, yang berjudul “Savings And Credit Cooperatives (Sacco’s) Services’ Terms and Members’ Economic Development in Rwanda”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi persyaratan layanan SACCO terhadap pengembangan ekonomi anggota dengan menggunakan Zigama sebagai studi kasus. Penelitian ini didasarkan pada tiga tujuan spesifik, yaitu untuk menguji sifat persyaratan layanan di Zigama, untuk menilai pengaruh persyaratan layanan tabungan terhadap perkembangan ekonomi anggota di Zigama dan untuk menganalisis pengaruh persyaratan layanan kredit terhadap pengembangan ekonomi anggota di Zigama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini mengadopsi desain penelitian cross sectional, korelasional dan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara tatap muka dan metode observasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode statistik, (statistik deskriptif, analisis Korelasi dan regresi).

  7. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Odhiambo Odera (2014) [67] dari University of Southern Queensland, Australia and Masinde Muliro, University of Science and Technology, Kenya , yang berjudul “Corporate Governance Problems of Savings, Credit and Cooperative Societies”. Tujuan penelitian ini adalah membahas masalah Tata Kelola Perusahaan dari permasalahan Tabungan, Kredit dan Koperasi masyarakat (SACCOs). Masalah yang sering terjadi di SACCO karena satu atau lebih alasan beriku :kurangnya aturan yang jelas dan tepat yang memisahkan manajemen dari pengambilan keputusan, personil yang tidak memenuhi syarat dalam manajemen, daya saing manajerial yang tidak memadai, kegagalan keanggotaan dan dewan untuk melaksanakan tanggung jawab fidusia dan sistem satu anggota satu suara (OMOV).

  8. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Aimé Muyombano and Mbabazi Mbabazize (2016) [68] dari JKUAT University, Kigali- Rwanda , yang berjudul “Contribution of Umwalimu Savings and Credit Cooperative (Umwalimu Sacco) On Socio –Economic Development of Teachers in Rwanda”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kontribusi tabungan pada Umwalimu Saccothat guna meningkatkan perkembangan sosio-ekonomi guru di Rwanda, untuk memeriksa dampak pinjaman / kredit yang diberikan oleh pengembangan ekonomi Umwalimu socio guru di Rwanda dan yang terakhir menentukan pentingnya koperasi guru yang didukung oleh Umwalimu Sacco pada pengembangan kesejahteraan sosial-ekonomi guru di Rwanda. Penelitian ini menggunakan sampel yang nyaman yang mencakup 90 responden dari 1276 anggota Guru Pratama dan Kedua dari Umwalimu Sacco di Distrik Gasabo, Pejabat Umwalimu Sacco dan akhirnya para pejabat Distrik Gasabo. Survei dilakukan secara anonim melalui internet dan peserta diminta untuk menjawab kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti seperti kontribusi penghematan pada Umwalimu Sacco, pentingnya pinjaman / kredit dan dampak koperasi guru terhadap pembangunan sosio-ekonomi guru di Rwanda.

  9. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Melania D. Kwai dan Justin K. Urassa (2015) [69] dari Sokoine University of Agriculture, Development Studies Institute (DSI), yang berjudul “The Contribution of Saving and Credit Cooperative Societies to Income Poverty Reduction”. Masalah yang dihadapi yaitu data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur, diskusi kelompok fokus dan wawancara informan kunci. Data kuantitatif dianalisis menggunakan SPSS di mana statistik deskriptif dan inferensial ditentukan: data kualitatif dianalisis menggunakan analisis konten. Temuan studi menunjukkan bahwa SACCOS melakukan kegiatan yang berbeda dalam penyediaan layanan keuangan dan non-keuangan kepada anggota. mereka menyediakan saham, peluang investasi, tabungan, kredit, dan pelatihan keterampilan kewirausahaan. Analisis test menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,001). Menggunakan analisis MLR, dampak SACCOS terhadap pengurangan kemiskinan pendapatan adalah signifikan (p<0,05). Pada umumnya, sikap responden terhadap SACCOS sangat cocok. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SACCOS memainkan peran penting dalam meningkatkan kondisi petani kecil. Penelitian ini bertujuan merekomendasikan bahwa SACCOS diberdayakan untuk memungkinkan mereka bekerja lebih baik dan menyediakan berbagai layanan kepada anggota sehingga membantu penerima manfaat untuk mengurangi kemiskinan pendapatan mereka.

  10. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Adenegan KE, Adewoye RA, dan Adedoja HA (2017) [70], yang berjudul “Numerical and Comparative Analysis of Savings and Loan Schemes Using cooperative Societies, Banks and Contributory Schemes”. Masalah yang dihadapi pada penelitian ini yaitu Kebutuhan manusia yang tak terpuaskan dan kerinduan dan aspirasi selalu ada untuk memuaskan keinginan kita dengan tidak mencukupi dan gaji, pendapatan dan keuntungan finansial yang mengejutkan di tempat kerja, transaksi bisnis atau finansial. Kebanyakan orang memutuskan untuk menabung uang dan mengambil pinjaman dari bank atau masyarakat koperasi untuk memenuhi kebutuhan mereka sementara beberapa orang lain ikut berkontribusi dan bergeser kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan numerik dan komparatif analisis skema simpan pinjam menggunakan beberapa koperasi terpilih, bank dan skema kontribusi di Ondo West Pemerintah Daerah Ondo. Hipotesis penelitian dirumuskan dan korelasi produk pearson digunakan untuk analisis mereka.


BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa

Sejarah Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa

Pada tahun 1946, berdasarkan keputusan Kementrian Agama RI, telah terbentuk Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa, namun belum ada bangunan gedung kantor. Dalam rangka hajat masyarakat dalam kegiatan NTCR khususnya dan keagamaan pada umumnya, gedung kantor dengan cara sewa.

Sekitar pada tahun 1960 an telah dibangun gedung Kantor Urusan Agama kecamatan Cikupa yang baru, biayanya didapat dari dana APBN tahun anggaran 1983/1984.

Pembangunan gedung kantor dimaksud dibangun diatas tanah Pemda Kabupaten Tangerang dengan status hak guna bangunan (HGB). Sedangkan biaya pembangunannya didapat dari donatur BKM Kabupaten Tangerang, BKM Provinsi dan BKM Pusat serta dari swadaya masyarakat.

Pada tahun 1983 telah dibangun gedung Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa yang baru baiayanya didapat dari APBN yaitu di Kp. Cirewed, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Dari perwakilan keagamaan dibentuklah Urusan Keagamaan di Kecamatan yang disebut Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan se-Kabupaten Tangerang. Berdirilah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikupa sejak tahun 1946. Sejak berdirinya lokasi KUA Kecamatan Cikupa telah mengalami beberapa kali perpindahan yang pertama kali mengontrak sebuah rumah penduduk dikampung Cikupa induk dibelakang pasar Cikupa Desa Cikupa Kecamatan Cikupa. Kemudian pada tahun 1968 pindah ke Kp. Cirewed Desa Sukadamai dan dibangun kantor gedung sederhana secara swadaya yang tanahnya milik desa dengan ukuran luas tanah sekitar 450 m dan luas bangunan 90 m. Dibangunnya Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikupa dari APBN yaitu pada tahun 1982 dan dibangun rehab berat pada tahun 2008 dan lokasi yang sekarang yaitu di Jalan Raya Serang km.13,5 Kp. Cirewed Desa Sukadamai Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Selain perpindahan lokasi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikupa telah mengalami pergantian pimpinan/ kepala kantor sejak pertama sampai sekarang diantaranya :

  1. Mualim Sa’ban bertugas sejak tahun 1946 - 1955
  2. Samaun bertugas sejak tahun 1955 - 1960
  3. H. Asmuni bertugas sejak tahun 1960 - 1970
  4. H. Abdul Jabar bertugas sejak tahun 1970 – 1974
  5. H. Sahal bertugas sejak tahun 1974 – 1975
  6. H. M. Nur bertugas sejak tahun 1975 – 1976
  7. M. Suganda bertugas sejak tahun 1976 - 1977
  8. H. Muhtar bertugas sejak tahun 1977 – 1980
  9. H. Madhasan bertugas sejak tahun 1980 – 1983
  10. Madrosin bertugas sejak tahun 1983 – 1988
  11. H. Ma’mun bertugas sejak tahun 1988 – 1990
  12. H. Suharta bertugas sejak tahun 1990 – 1994
  13. H. Muhdi bertugas sejak tahun 1994 – 1999
  14. H. Muslih bertugas sejak tahun 1999 – 2001
  15. H. Syafrudin bertugas sejak tahun 2001 – 2004
  16. Drs. H. Maman Permana bertugas sejak tahun 2004 – 2008
  17. H. M. Alihudin, S.Ag bertugas sejak tahun 2008 – 2011
  18. Drs. H. Hariri bertugas sejak tahun 2011 – 2014
  19. H. Dasman, S.Ag bertugas sejak tahun 2014 – 2018
  20. H. Munawirudin S.Ag bertugas sejak tahun 2018 sampai sekarang

Visi, Misi dan Motto Kantor Urusan Agama Cikupa

Setiap instansi memiliki visi, misi dan motto yang harus dicapai, Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Cikupa memilki :

Visi KUA

Visi KUA Kecamatan Cikupa adalah “Terciptanya pelayanan prima dibidang urusan agama islam, haji, zakat dan wakaf”.

Misi KUA

  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kantor.
  2. Meningkatkan profesionalisme personil KUA
  3. Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk.
  4. Meningkatkan pembinaan keluarga sakinah.
  5. Meningkatkan pelayanan konsultasi BP-4.
  6. Meningkatkan pemberdayaan zakat.
  7. Meningkatkan pelayanan wakaf.
  8. Meningkatkan pemahaman makanan halal dan haram.
  9. Meningkatkan kemitraan umat beragama.
  10. Meningkatkan pelayanan konsultasi dan bimbingan manasik haji.
  11. Meningkatkan kualitas penyimpanan statistik dan dokumentasi.

Motto KUA

Motto KUA Kecamatan Cikupa adalah “Mengutamakan pelayanan mengoptimalkan pembinaan”.

Tujuan Kantor Urusan Agama Cikupa

Adapun tujuan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa meliputi :
  1. Terciptanya pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat dalan pencatatan nikah dan rujuk.
  2. Terbangunnya sistem pengelolaan masjid yang professional.
  3. Membangun sistem penegelolaan zakat, wakaf, baitul mal dan ibsos yang produktif untuk perkembangan kesejahteraan umat.
  4. Mewujudkan masyarakat yang terbangun dari keluarga yang harmonis, bahagia, sejahtera, aman, tentram dan damai sehingga tercipta keluarga bangsa yan religius, metropolitan dan madani.
  5. Meningkatkan pelayanan dan pembinaan kehidupan ummat beragama dan memantapkan pemahaman serta pengaplikasiannya pemahaman dan pengaplikasiannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  6. Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana kantor guna mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat.

Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama Cikupa

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KUA Kecamatan

Tugas dan Tanggung Jawab

Sehubungan dengan bagan struktur organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa, maka dapat dijelaskan mengenai tanggung jawab dan wewenang berdasarkan struktur organisasi tersebut. Adapun pembahasan mengenai tanggung jawab dan wewenang tersebut sebagai berikut :

  1. Kepala Kantor Urusan Agama
    1. Memimpin pelaksanaan tugas dilingkungan Kantor Urusan Agama Kecamatan.
    2. Menyusun visi, misi, program, dan rencana kerja Kantor Urusan Agama.
    3. Membagi tugas dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan.
    4. Memantau, menggerakan, membimbing, dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan.
    5. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan di bidang kepenghuluan/NR.
    6. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan dibidang pengembangan keluarga sakinah.
    7. Memberikan bimbingan dan pelayanan dibidang kemasjidan, zakat, wakaf, ibadah sosial, pangan halal dan kemitraan umat.
    8. Melaksanakan dan mengembangkan kerja sama lintas sektoral dengan instansi terkait dan lembaga-lembaga keagamaan dibidang pelaksanaan tugas KUA Kecamatan.
    9. Menganggapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul dibidang pelaksanaan tugas KUA Kecamatan.
    10. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten.
  2. Penghulu Muda/ Kepala Urusan Tata Usaha, Pengadministrasian Zakat, Haji, Ibsos & Wakaf
    1. Perencanaan kegiatan kepenghuluan.
    2. Pengawasan pencatatan nikah/rujuk.
    3. Meneliti kebenaran data Catin, Wali, dan Saksi.
    4. Melakukan penetapan dan penolakan kehendak Nikah dan Rujuk.
    5. Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk dan menetapkan legalitas akad nikah dan rujuk.
    6. Menerima dan melaksanakan Taukil Wali Nikah/Tauliyah Wali Hakim.
    7. Memandu pembacaan Shigat Ta’lik.
    8. Memimpin pelaksanaan tugas ketatausahaan pada KUA Kecamatan.
    9. Menyusun sasaran program dan kegiatan ketatausahaan.
    10. Memantau, menggerakan, membimbing dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan.
    11. Melakukan pelayanan dan bimbingan pelayanan tugas dibidang nikah rujuk, BP4, keluarga sakinah, kemasjidan, haji, zakat, wakaf, pangan halal, dan kemitraan umat.
    12. Menyiapkan bahan bimbingan dan pengadministrasian Zakat, Haji, Ibsos dan Wakaf.
    13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan.
    14. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Atasan.
  3. Penghulu Pertama/ Pengadministrasian BP.4 dan Keluarga Sakinah
    1. Perencanaan kegiatan kepenghuluan.
    2. Pengawasan pencatatan nikah/rujuk.
    3. Melakukan pendaftaran dan meneliti kelengkapan terhadap pengumuman peristiwa nikah dan rujuk.
    4. Mengolah dan memverifikasi data calon pengantin.
    5. Menyisipkan bukti pendaftaran nikah/rujuk.
    6. Membuat materi pengumuman peristiwa nikah dan rujuk.
    7. Mengolah dan menganalisis tanggapan masyarakat terhadap pengumuman peristiwa nikah dan rujuk.
    8. Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguj kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk dan menetapkan legalitas akad nikah dan rujuk.
    9. Menerima dan melaksanakan Taukil Wali Nikah/ Tauliyah Wali Hakim.
    10. Memandu pembacaan Sighat Ta’lik.
    11. Mengumpulkan data kasus nikah.
    12. Memberikan penasehatan dan konsultasi nikah/rujuk.
    13. Menyiapkan dan mencatat rencana anggaran pembiayaan KUA.
    14. Menerima dan mencatat berkas data serta per undang-undangan BP4 dan Keluarga Sakinah.
    15. Mengoptimalkan kegiatan gerakan keluarga sakinah disetiap Kelurahan.
    16. Melaksanakan penasehatan Catin dan Konsutasi Keluarga.
    17. Melaksankan pembinaan keluarga sejahtera dan karang taruna.
    18. Menerima, membukukan, mengeluarkan serta mempertanggung jawabkan keuangan BP4.
    19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan
    20. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Atasan.
  4. Pramu Kantor
    1. Menjaga keamanan dan ketertiban kantor.
    2. Membersihkan ruang kerja dan halaman kantor.
    3. Menyiapkan minum para karyawan KUA.
    4. Mengantar surat.
    5. Menata dan merawat tanaman.
    6. Memelihara sarana telepon, listrik dan air.
    7. Melaksanakan tugas lain dari pimpinan.
    8. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Atasan.
  5. Pengadministrasian Nikah dan Rujuk
    1. Menerima dan mencatat pemberitahuan kehendak nikah dan rujuk.
    2. Meneliti dan memeriksa kelengkapan nikah dan rujuk.
    3. Mengagendakan jadwal pelaksanaan nikah rujuk bagi catin.
    4. Mencatat hasil pemeriksaan nikah rujuk kedalam model NB.
    5. Mencatat kedalam buku akta nikah model N
    6. Menulis dan menyerahkan kutipan akta nikah model NA kepada catin.
    7. Mengerjakan buku stok formulir umum dan khusus.
    8. Mengadministrasikan penghapusan semua model formulir NR.
    9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan.
    10. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Atasan.
  6. Pengadministrasian Kepegawaian, Surat dan Karsipan.
    1. Melakukan pelayanan administrasi kepegawaian, kelengkapan dan rumah tangga KUA.
    2. Menerima, mencatat, meneruskan dan mengarsipkan surat dan laporan KUA
    3. Mengetik surat-surat naskah.
    4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan.
    5. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Atasan.
  7. Pengadministrasian Pangan Halal, Tempat Ibadah & Kemitraan Umat
    1. Menerima dan mencatat bahan data per UU dibidang oangan halal, kemasjidan dan kemitraan umat.
    2. Menyiapkan bahan bimbingan, pangan halal, kemasjidan dan kemitraan umat.
    3. Mengadministrasikan, pangan halal, kemasjidan dan kemitraan umat.
    4. Melaksanakan penyiapan kegiatan bimbingan dan penyuluhan pelaksanaan pengan halal, kemasjidan dan kemitraan umat.
    5. Melaksanakan tugas lain yang diberika oleh atasan.
    6. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.
  8. Pengadministrasian Keuangan
    1. Menyiapkan dan mencatat rencana anggaran pembiayaan KUA.
    2. Membukukan dan menyusun konsep laporan dan pertanggung jawaban PNBP NR.
    3. Mengadministrasikan biaya operasional KUA.
    4. Mengajukan rencana penggunaan dana BOP KUA kepada bendahara Kemenag.
    5. Membukukan dan menyusun laporan pertanggung jawaban pengguanaan dana BOP KUA.
    6. Membukukan dan menyusun laporan pertanggung jawaban dana BINSIK Haji.
    7. Membukukan dan menyusun laporan pertanggung jawaban dana BOP Haji
    8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
    9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Tatalaksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

  1. Wakif, nadzir dan saksi-saksi datang ke Kepala KUA Kecamatan sebagai PPAIW untuk mendaftarkan harta benda yang akan di wakafkan.
  2. PPAIW memeriksa surat-surat (dokumen asli) harta benda yang akan di diwakafkan dan persyaratan wakaf lainnya.
  3. Wakif mengucapkan ikrar wakaf kepada nadzir di hadapan PPAIW dan saksi-saksi.
  4. PPAIW membuat akta ikrar wakaf/akta pengganti akta ikrar wakaf (AIW/APAIW)
  5. PPAIW mengesahkan nadzir.
  6. PPAIW atas nama nadzir mendaftarkan wakaf ke Kantor Kementrian Agama.
  7. Kantor Kementrian Agama mendaftarkan wakaf ke kantor pertanahan.
  8. Kantor Pertanahan memberikan serifikat tanah wakaf ke nadzir.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Berikut ini merupakan sistem proses perwakafan tanah wakaf yang berjalan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa:

  1. Use Case Diagram
  2. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Use case diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada prosedur perwakafan tanah wakaf pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa dapat dilihat seperti gambar 3.2 .

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram sistem perwakafan tanah wakaf yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. Satu sistem yaitu pendaftaran tanah wakaf.
    2. Enam actor yang melakukan kegiatan, diantaranya wakif, saksi-saksi, nadzir, PPAIW, Kepala Kantor Kementrian Agama, Kepala Kantor Pertanahan.
    3. Enam use case diagram, diantaranya mendaftarkan harta benda wakaf, memeriksa keaslian dokumen, mengucapkan ikrar wakaf kepada nadzir dihadapan PPAIW, membuat AIW/APAIW, mengesahkan nadzir, mendaftarkan wakaf, mendaftarkan wakaf ke kantor pertanahan, memberikan sertifikat tanah.

  3. Aktivity Diagram
  4. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sisem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagramsistem yang berjalan saat ini pada perwakafan tanah wakaf Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa dapat dilihat seperti gambar 3.3.

    Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan


    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram sistem perwakafan tanah wakaf yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. Satu initial node, yaitu sebagai objek yang diawali.
    2. Lima swimline, diantaranya wakif, saksi, nadzir, PPAIW, Kepala Kantor Kementrian Agama dan Kantor Pertanahan.
    3. Sebelas action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya mendaftarkan harta benda wakaf. Mendaftarkan harta benda wakaf, memeriksa keaslian dokumen, mengucapkan ikrar wakaf, membuat AIW/APAIW, mengesahkan nadzir, mendaftarkan ke Kantor Kementrian Agama, memproses pendaftaran, mendaftarkan ke Kantor Pertanahan, membuat sertifikat wakaf, menerima sertifikat wakaf.
    4. Satu final state, yaitu sebagai objek yang di akhiri.

  5. Sequence Diagram
  6. Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini pada Pendaftaran tanah wakaf pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa dapat dilihat seperti gambar 3.4

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram sistem perwakafan tanah yang berjalan saat ini terdapat :

    1. Empat actor yang melakukan kegiatan yaitu : wakif, nadzir, saksi, PPAIW.
    2. Tiga life line antarmuka yaitu : AIW/APAIW, Kantor kementrian Agama dan Kantor Pertanahan.
    3. Enam belas Message, yaitu spesifikasi komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktivitas yang terjadi.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Metode analisis sistem yang digunakan adalah metode analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi faktor lingkungan internal yaitu kekuatan (stength) dan kelemahan (weakness) serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat).

Berikut adalah tabel analisis SWOT pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa


Tabel 3.1 Analisis SWOT Sistem Berjalan

Kemudian setelah mengidentifikasi dari tabel diatas dengan menggunaan metode SWOT , selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik Swot ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi KUA dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategi. Yaitu strategi S-O (Kekuatan-Peluang), strategi W-O (Kelemahan-Peluang), strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), strategi W-T (Kelemahan-Ancaman).

Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisis Masukan

  1. Nama Masukan : Akta Ikrar Wakaf (AIW)
  2. Fungsi : Ikrar Wakaf

    Sumber : PPAIW

    Tujuan : Wakif, nadzir dan saksi

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap melakukan ikrar wakaf

    Format : Lampiran Bentuk W.1.

    Keterangan  : Berisi data dari wakif, data nadzir, data saksi dan data tanah wakaf

Analisis Proses

  1. Nama Modul` : Pembuatan AIW
  2. Masukan : Data dari wakif, data nadzir, data saksi dan data tanah wakaf

    Keluaran : AIW

    Ringkasan Proses : Menghasilkan AIW yang dibutuhkan sebagai bukti keabsahan tanah wakaf

Analisis Keluaran

  1. Nama Keluaran : AIW
  2. Fungsi : Untuk menjaga keabsahan dan kemaslahatan harta benda wakaf

    Media : Kertas

    Distribusi  : Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i5
  2. Monitor  : 15 Inch
  3. Mouse : Wireless
  4. Keyboard : USB
  5. RAM : 4 GB
  6. Harddisk  : 500 GB
  7. Printer  : Catridge

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Windows 10
  2. Microsoft Office 2010
  3. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Kepala Kantor Urusan Agama/PPAIW
  2. Wakif
  3. Nadzir
  4. Saksi
  5. Masyarakat

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan saat ini pada proses pendaftaran tanah wakaf yang ada pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu :

  1. Pengolahan data masih menggunakan kertas sehingga memungkinkan banyak berkas-berkas yang tercecer dan data mudah sekali untuk hilang.
  2. Aktivitas pemetaan wakaf yang dilakukan di dalam Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa masih belum ada, dikhawatirkan pada saat pencarian lokasi wakaf masih sulit dilakukan sehingga masyarakat yang ingin melihat lokasi kemungkinan resiko tersesat besar.
  3. Pencarian data membutuhkan waktu yang lama sehingga menjadi tidak efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Setelah dijabarkan permasalahan yang dihadapi diatas, maka penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

  1. Membangun sistem aplikasi agar memudahkan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa.
  2. Membangun suatu sistem yang dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal.
  3. Sistem terkomputerisasi sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi, mencegah hilangnya data tanah wakaf dengan melakukan backup pada data yang telah diinput dan mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dalam pengumpulan data mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode Mandatory, Desirable, dan Inessential (M.D.I). Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan : M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting, D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting, I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode Technical, Operational, dan Economic (T.O.E) dengan opsi High Middle Low (H.M.L). Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Use Case Diagram User

Use Case Diagram Admin

Use Case Diagram PPAIW

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity Diagram Input Data Tanah Wakaf

Activity Diagram User Cetak Data Wakaf

Activity Diagram PPAIW Cetak Data Wakaf

Activity Diagram PPAIW Tambah Admin

Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence Diagram Input Data Tanah Wakaf

Sequence Diagram User Cetak Data Wakaf

Sequence Diagram PPAIW Cetak Data Wakaf

Sequence Diagram PPAIW Tambah Admin

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Rancangan Prototype

Rancangan Program

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Hak Akses (Brainware)

Pengujian (Testing)

Blackbox Testing

Evaluasi

Jadwal Penelitian

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa, maka dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah mengenai sistem informasi geografis pemetaan tanah wakaf yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa masih kurang optimal. Pengendalian dalam sistem sangatlah diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Kontrol sistem dalam mengisi data pendaftaran wakif, saksi dan nadzir dan pendaftaran tanah wakaf yaitu masih menggunakan formulir pendaftaran sehingga hal tersebut masih kurang efektif dan belum adanya pemetaan tanah wakaf melalui peta digital untuk mengetahui titik koordinat yang akurat untuk membantu pihak yang ingin mengetahui lokasi tanah wakaf.
  2. Pengolahan sistem informasi geografis pematauan tanah wakaf yang dapat menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintergrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis yang memiliki kekuatan lebih fleksibel dari pada lembaran peta kertas.
  3. Rancangan sistem informasi geografis pemantauan tanah wakaf menggunakan bahasa pemrograman php, java script dan database MySql. Navigasi dan interaksi sistem aplikasi dengan browser menggunakan Google Maps API untuk menampilkan dan menggambarkan informasi berujuk pada lokasi geografis objek wakaf sehingga dapat menampilkan lokasi wakaf secara akurat dan cepat.

Saran

Setelah melakukan analisa yang berkaitan dengan kesimpulan diatas maka penulis memberi saran yang dapat dijadikan gambaran untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem perwakafan tanah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikupa sebagai berikut :

  1. Agar proses pendaftaran lebih efektif dan efisien, perlu diciptakan sistem yang berbasis web sig sehingga dokumen yang di perlukan dari pihak lain pun bisa langsung diakses dengan mudah.
  2. Pengolahan tanah wakaf yang berjalan dengan terkomputerisasi yang lebih kompleks dapat memberikan informasi yang bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi yang cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan user.
  3. Merancang suatu sistem informasi geografis pemantauan tanah wakaf yang dapat mengolah, menyimpan dan memantau data tanah wakaf dengan cepat dan akurat serta dapat meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang terjadi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyati, Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018). Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT. Vol. 04 No. 02, agustus 2018, 117-127. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/558/412 (diakses 16 Juni 2019).
  2. Budiarto, M., Bella, U., & Yuliania, N. (2018). Media Promosi dan Informasi pada PT. Gardena Karya Anugrah Berbentuk Video Company Profile. CICES Journal, 4(2), 217-227. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cices/article/view/581/427 (diakses 20 Juni 2019).
  3. Mckay,Alison., George N Stiny and Alan de Pennington. (2016). Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 Issue.3 , 237-250. Diambil dari : https://doi.org/10.1080/0951192X.2014.1003412 (diakses 13 Juni 2019).
  4. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Yogyakarta: Depublish.
  5. Nasril, & Saputra, A. Y. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. JURNAL LENTERA ICT, 47-53. Diambil dari : dari https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrict/article/view/24/14 (diakses 19 Juni 2019).
  6. Thoha, M., Miyanto. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 2 September 2015, 58-61.
  7. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. (2016). Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No.1.
  8. Maniah dan Dini, Hamidin. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
  9. 9,0 9,1 Harfizar, Yuliana, K., & Afiffudin, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017, 190-207. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/665 (diakses 20 Juni 2019).
  10. Amin, Ruhul. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer, Vol. 2, No. 2, 113 - 121. Diambil dari : http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/jitk/article/view/282/240 (diakses 20 Juni 2019).
  11. Brata, Muhamad Evan Widyawan., Dini Wahjoe Hapsari dan Siska Priyandani Yudowati. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan (Studi Kasus Pegawai Keuangan Universitas Telkom). e-Proceeding of Managementi. Vol.5 No. 1 Maret 2018. ISSN : 2355-9357. a. http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6316/6294
  12. Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
  13. 13,0 13,1 13,2 Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  14. Azizah, Nur., Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.1-Februari 2017. ISSN: 2461-1409.
  15. 15,0 15,1 Maulani, Giandari, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 – Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  16. Rahayu, Nina., Putri Sugiarti dan Siti Islamiyah. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia . Vol 5 No 1. ISSN : 2302-3805.
  17. 17,0 17,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  18. Maniah dan Dini, Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
  19. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. ISSN : 2302-8149. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=490324&val=10006&title=MEMBANGUN%20SISTEM%20INFORMASI%20AKADEMIK%20BERBASIS%20WEB%20PADA%20PONDOK%20PESANTREN%20SALAFIYAH%20ALBAQIYATUSSA%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2DIYYAH%20TEMBILAHAN
  20. 20,0 20,1 20,2 20,3 20,4 20,5 20,6 20,7 20,8 20,9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
  21. Rusyana., Azis Fathoni dan M. Mukeri Warso. 2016. Pengaruh Partisipasi, Komitment Dan Kemampuan Inovasi Anggota Terhadap Arah Pengembangan Koperasi : Studi Empiris pada Koperasi Primer S-22 Kodam IV Diponegoro Kota Semarang. Journal of Management. Vol.2 No.2.
  22. 22,0 22,1 Sari, Renna Kurnia. 2015. Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pt. Adis Dimension Footwear Tangerang. SKRIPSI. Tangerang : STMIK Raharja.
  23. Fatimah, Nur Fajrina. 2015. Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal Terhadap Profitabilitas BUMN yang Go Public di BEI Periode 2008-2013. SKRIPSI Institut Pertanian Bogor
  24. Hidayat, R. Taufik. 2016. Penerapan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan –Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) Untuk Pelaporan Keuangan Bagi Entitas Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menghadapi Di Indonesia. STIE Tri Bhakti Bekasi.
  25. UU Nomor 17 tahun 2012, UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, http://www.depkop.go.id
  26. Bariah,Siti Husnul. 2015. Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.4 No.2 . ISSN : 2086-4280
  27. Warsito, Ary Budi., Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.2 . ISSN : 1978-8282.
  28. Maimunah., Dedeh Supriyanti dan Hendrian. 2017. Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery . Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol.5 No.1 . ISSN : 2302-3805.
  29. Onu, Fergus and Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol.5 No.8 . ISSN : 2319-8656.
  30. Rahardi, Majid., Lukito EdiNugroho dan Ridi Ferdiana. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Universitas Gadjah Mada. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805.
  31. Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika (MJI). Vol. 9 No. 1 Juni 2017. ISSN : 2477-2542.
  32. Henderi. 2017. Diktat Object Modelling With Unified Modelling Language (UML). Tangerang: STMIK Raharja.
  33. 33,0 33,1 Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.1- September 2015. ISSN: 1978-8282.
  34. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  35. Faridi., Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.2 No.2-Agustus 2016. ISSN: 2461-1417.
  36. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta
  37. 37,0 37,1 Aris., Muhammad Akbar Fadillah., Faisal Zakky Muttaqin dan Ahmad Milly Van Barry Marbun. 2016. Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang. Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta , 6-7 Februari 2016. ISSN : 2302-3805.
  38. Koshti, Megha and Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue.5 ISSN: 2319-8753.
  39. 39,0 39,1 Lula, Alaika Wiwnety. 2018. Virtual Dressing Room Dengan Metode Augmented Reality Untuk Pemasaran Fashion (Studi Kasus : Wla New Innovation Collection Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat). Skripsi Thesis, Stmik Akakom Yogyakarta.
  40. Santoso dan Wan Yuliyanti. 2016. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Jurnal Seniati (Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri). Politeknik Negeri Tanah Laut: Kalimantan Selatan. Issn : 2085-4218.
  41. 41,0 41,1 Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1. ISSN : 2088-1762.
  42. Desai, Prashant Ramchandra. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol.4 Issue.7. E-ISSN: 2347-2693. https://www.researchgate.net/profile/Prashant_Desai13/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers/links/57b45c0808aede8a665a4bf0.pdf
  43. Nasril dan Adri Yanto Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1. ISSN : 2338-3143.
  44. Bulla, Chetan., Sachin Bakanetti., Jayant Bhosale., Kiran Patil and Poornima Gujanal. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC). Vol. 7 Issue No. 6. http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdf
  45. Gerry, Kurniawan Gisma. 2018. Implementasi Teknologi Framework YII Untuk Sistem Penjualan Online di Toko Passion Yogyakarta. Yogyakarta. Skripsi (Thesis) : STMIK Akakom.
  46. Masykur, Fauzan dan Fiqiana Prasetiyowati. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol.14 No.1. ISSN Online: 2407-0939.
  47. Supono dan Virdiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  48. Faridi, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3 Surabaya: Stikom Surabaya.
  49. Betha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
  50. Sutopo, Priyo., Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
  51. Rachman, Eviana Septiana dan Beni Noviyanto. 2017. Pemanfaatan E-Government pada Desa Wonokarto untuk Meningkatkan Akurasi dan Informasi Potensi Desa. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No.1-Juli 2017. ISSN : 2339-1103.
  52. Ariyani, Wiga., Djoko Hanantjo and Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 Issue.5 . ISSN (O) : 2319-7064. Diambil dari : https://www.ijsr.net/archive/v4i5/SUB154122.pdf
  53. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. E-ISSN : 2527-4864. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/jitk/article/view/282.
  54. Jan, Syed Roohullah., Syed Tauhid Ullah Shah.,Zia Ullah Johar., Yasin Shah and Fazlullah Khan. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol.2 Issue.2 . ISSN: 2394-4099.
  55. Khotimah, Khusnul. 2016. Pengembangan Prototipe Computer Assisted Test (CAT) Menggunakan Arsitektur Model View Controller Pada Badan Kepegawaian Negara. Jakarta: Univesitas Indraprasta PGRI. Jurnal Teknologi. Vol.8 No.2, Juli 2016 ISSN: 2085-1669.
  56. 56,0 56,1 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
  57. Suryana, Abas., Sudaryono dan Sugeng Santoso. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  58. 58,0 58,1 Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805
  59. Adhista, Nova., Nur Azizah dan Sri Rahayu. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI). Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.2
  60. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 No.1-Maret 2015. ISSN : 2088 – 1762
  61. 61,0 61,1 Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.3 . ISSN : 1978-8282.
  62. Wati, Herly Kusuma. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Jambi : STIKOM Dinamika Bangsa. Vol.2 No.4, Desember 2017. ISSN : 2528-0082.
  63. Isa, Indra Griha Tofik., George Pri Hartawan. 2017. Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Jawa Barat : Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Vol.5 Edisi 10, Maret 2017. ISSN : 2088-6969.
  64. Hayat, Abdul., Euis Sitinur Aisyah., Serly Ovtavia Ningrum. 2015. Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.1 No.1 – Agustus 2015. ISSN : 2461-1417.
  65. Nurelasari, Ela. 2016. Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Soliamitra). IJSE (Indonesian Journal on Software Engineering). Vol.2 No.2. ISSN : 2461-0690.
  66. Frank, Tumwine., Dr. Mbabazi Mbabazize dan Dr. Jaya Shukla. 2015. Saving And Credit Cooperative (Sacco’s) Service’ Terms and Member’s Economic Development in Rwanda: A Case Study of Zigama Sacco Ltd. University of Agriculture and Technology, Kigali Campus. International Journal of Community and Cooperative Studies. Vol.3 , No.2 , pp.1-56, June 2015. ISSN: 2057-2611 (P) – 2057-262X (O) . www.eajournals.org.
  67. Odera, Odhiambo. 2012. Corporate Governance Problems of Saving, Credit and Cooperative Societes. University of Southern Queensland, Australia and Masinde Muliro, University of Science and Technology, Kenya. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. Vol.2, No.11, November 2012. ISSN: 2222-6990. www.hrmars.com/journals.
  68. Muyombano, Aime dan Mbabazi Mbabazize. 2016. Contribution of Umwalimu Saving and Credit Cooperative (Umwalimu Sacco) On Socio – Economic Development of Teachers in Rwanda. JKUAT University, Kigali-Rwanda. International Journal of Scientific and Research Publications. Vol.6, Issue.12, December 2016. ISSN: 2250-3153 . www.ijsrp.org
  69. Kwai, Melania D. dan Urassa, Justin K. 2015. The Contribution of Saving and Credit Cooperative Societies to Income Poverty Reduction. Journal of African Studies and Development. Morogoro-Tanzania : Sokoine University of Agriculture, Development Studies Institute (DSI). Vol.7 (4), PP 9-111, April 2015. ISSN : 2141-2189.
  70. KE, Adenegan., Adewoye RA dan Adedoja HA. 2017. Numerical and Comparative Analysis of Saving and Loan Schemes Using Cooperative Societes, Banks and Contributory Schemes. Indian Journal of Arts. Vol.7, No.22, April-June 2017. ISSN: 2320-6659, EISSN: 2320-687X.


Contributors

Admin, MohamadAliFikri