SI1511490283

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT. MULTI MORTAR



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1511490283

NAMA : JULIO FAHMI MAULANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BAHAN BAKU

PADA PT. MULTI MORTAR


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490283
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT. MULTI MORTAR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490283
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar, M.Kom)
   
NID : 15028
   
NID : 08167




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT. MULTI MORTAR

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490283
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT. MULTI MORTAR


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490283
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 19 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1511490283

 








)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini banyak menarik perhatian masyarakat luas. Teknologi informasi sebagai unsur terpenting untuk menjalankan suatu usaha, maka dari itu sistem komputerisasi adalah salah satu penunjang keberhasilan usaha. Karena dengan sistem komputerisasi dapat memudahkan penggunaannya dalam melakukan aktivitas atau kegiatan. Perkembangan komputer yang terus dinamis dan membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan sistematis serta tidak memerlukan waktu yang lama. Komputer telah menjadi alat bantu utama dalam tiap kegiatan manusia. Tidak hanya untuk aplikasi bisnis, namun juga dalam kegiatan sehari-hari dari setiap perusahaan. Hal ini menunjukkan bagaimana komputer telah menjadi bagian dari evolusi manusia terhadap teknologi. Khususnya sistem persedian bahan baku memegang peranan sangat penting bagi proses penjualan di PT. Multi Mortar dalam hal bidang persediaan. Dimana masih menggunakan sistem kartu stok. Pengolahan datanya yang masih manual menggunakan Microsoft Excel dan sering mengakibatkan kurang akurat dalam penginputan, dengan kessalahan yang terjadi pada saat pencatatan data barang masuk dan keluar sehinnga data inventory barang yang ada tidak efektif dan efisien. Dengan kurang maksimal nya suatu data persediaan bahan baku maka akan memperlambat suatu informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan. Dan penelitian ini menggunakan rancangan sistem di implementasikan dengan Unified Modelling Language (UML). Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana penulis menganalisa sistem persediaan bahan baku yang ada pada PT. Multi Mortar sehingga dapat memudahkan dalam menginput data persediaan barang tersebut untuk mendapatkan laporan-laporan yang efisien dan akurat.

Kata kunci : Sistem, Persediaan, Bahan Baku, Unified Modelling Language (UML)


ABSTRACT


The rapid technological development now attracts the attention of the wider community. Information technology as the most important element to run a business, therefore a computerized system is one of supporting business success. Because with a computerized system can facilitate its use in carrying out activities or activities. The development of computers that continues to be dynamic and requires information that is fast, precise and systematic and does not require a long time. Computers have become the main tool in every human activity. Not only for business applications, but also in the daily activities of each company. This shows how computers have become part of human evolution in technology. Especially the raw material supply system plays a very important role for the sales process at PT. Multi Mortar in the case of inventory fields. Where to still use the stock card system. Data processing is still manually using Microsoft Excel and often results in less accurate input, with errors that occur when recording data items in and out so that the inventory data of existing items is ineffective and inefficient. With less than a maximum of raw material inventory data it will slow down the information needed by the leader. And this research uses system design implemented with Unifled Modeling Language (UML). This is the rationale for how the author analyzes the raw material inventory system at PT. Multi Mortar so that it can facilitate inputting goods inventory data to get efficient and accurate reports.

Keywords: Systems, Inventories, Raw Materials, Unified Modeling Language (UML)




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. MULTI MORTAR”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Saryani, S.Kom.,M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Ismail selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Kedua orang tua tercinta, adik dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Sahabat yang telah memberikan doa, dukungan moril sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   


Tangerang, 19 Juli 2019
Julio Fahmi Maulana
NIM. 1511490283

Daftar isi



DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Matriks SWOT Sistem Berjalan

    Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Berjalan

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.2 Tabel m_satuan

    Tabel 4.3 Tabel m_barang_keluar

    Tabel 4.4 Tabel m_barang_masuk

    Tabel 4.5 Tabel m_kategori

    Tabel 4.6 Tabel m_user

    Tabel 4.7 Tabel m_role

    Tabel 4.8 Tabel m_menu

    Tabel 4.9 Pengujian Black Box Testing

    Tabel 4.10 Time Schedule

    Tabel 4.11 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Multi Mortar

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

    Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan Admin

    Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Usulan Purchasing dan Gudang

    Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Usulan Pimpinan

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan Purchasing dan Gudang

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Usulan Pimpinan

    Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

    Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.10 Tampilan Halaman Dashboard

    Gambar 4.11 Tampilan Halaman Input Barang Masuk

    Gambar 4.12 Tampilan Halaman Menu Barang Masuk

    Gambar 4.13 Tampilan Halaman Input Barang Keluar

    Gambar 4.14 Tampilan Halaman Menu Barang Keluar

    Gambar 4.15 Tampilan Halaman Report Stock

    Gambar 4.16 Tampilan Halaman Menu Master Data (User)

    Gambar 4.17 Tampilan Menu Master Data (Kategori)

    Gambar 4.18 Tampilan Halaman Menu Master Data (Satuan)

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Menu Change Password



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Tabel 2 Simbol Sequence Diagram

Tabel 3 Simbol Activity Diagram

Tabel 4 Simbol Class Diagram



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pada era globalisasi terutama di bidang teknologi informasi saat ini perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membutuhkan informasi yang tepat, cepat, dan sistematis serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam menggali informasi yang dibutuhkan seperti mengelola data, termasuk memproses, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Dalam sebuah keadaan di mana hal yang begitu sulit dilakukan tetapi dengan adanya teknologi informasi semua pekerjaan menjadi lebih mudah. Untuk mewujudkan informasi yang tepat bagi perusahaan diperlukan sistem informasi yang handal guna menunjang operasional perusahaan. Oleh karena itu, hampir semua instansi baik pemerintah maupun swasta menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pekerjaan dan pengolahan data.

Krisis ekonomi berkepanjangan mengakibatkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Hanya perusahaan yang mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin dengan tanpa mengurangi kualitas produk yang dapat bertahan. Salah satu cara menekan biaya produksi dengan menekan total biaya persediaan bahan baku yang seminimum mungkin, baik dalam biaya pesanan, penyimpanan, kehilangan, dan kerusakaan bahan baku. Persediaan bahan baku harus dapat memenuhi kebutuhan rencana produksi, karena jika persediaan bahan baku tidak dapat dipenuhi, akan menghambat proses produksi. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan konsumen dapat merugikan perusahaan dalam hal image yang kurang baik. Sedangkan jika persediaan bahan baku berlebihan dapat meningkatkan biaya penyimpanan, kerusakan, dan kehilangan bahan baku. Persedian bahan baku PT. Multi Mortar belum direncanakan dan dikendalikan, sehingga sering terjadi proses produksi terhambat, karena kehabisan bahan baku atau bahan baku yang dipesan belum diterima maupun barang jadi. Pada saat-saat tertentu bahan baku tersedia di gudang secara berlebihan, sehingga tidak jarang ada kehilangan bahan baku. Selain itu komputer PT. Multi Mortar masih belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu perlu adanya peramalan kebutuhan produk, perencanaan dan pengendalian persediaan yang didukung oleh sistem informasi persediaan bahan baku dan barang jadi terkomputerisasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu dirumuskan: “Bagaimanakah perancangan sistem informasi persediaan bahan baku terkomputerisasi PT. Multi Mortar”

Dalam proses pengolahan data transaksi yang sedang berjalan saat ini pada PT. Multi Mortar sudah terkomputerisasi. Akan tetapi, dalam sistem komputerisasi dengan Microsoft Office Excel ini belum maksimal Karena hal tersebut dituntut untuk dikelola dengan lebih efektif dan efisien sehingga di dalam pengolahan data tidak akan ada data yang rangkap, hilang, rusak dan laporan menjadi tidak lambat serta dapat mempermudah penyajian data transaksi yang ada.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul Skripsi “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. MULTI MORTAR”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, diantaranya :

  1. Bagaimana sistem informasi persediaan bahan baku yang berjalan saat ini pada PT. Multi Mortar ?

  2. Apakah sistem informasi persediaan bahan baku pada PT. Multi Mortar sudah akurat dalam pengoperasiannya ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi persediaan bahan baku pada PT. Multi Mortar ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Mengetahui proses persediaan bahan baku yang sedang berjalan saat ini pada PT. Multi Mortar.
  2. Menciptakan sistem persediaan bahan baku yang lebih efektif dan efisien.
  3. Merancang sebuah sistem informasi persediaan bahan baku yang dapat meminimalkan kesalahan pada PT. Multi Mortar .

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan serta pandangan penulis terhadap sistem informasi persediaan bahan baku dan perkembangan penerapan disiplin ilmu sistem informasi.
  2. Dapat memberikan masukan yang positif untuk perkembangan sistem persediaan baha baku pada PT. Multi Mortar.
  3. Mengurangi kesalahan pencatatan yang ditimbulkan dari human error.
  4. Dapat memberikan sistem informasi tentang persediaan yang efektif dan efisien.

Ruang Lingkup Penelitian

Bedasarkan permasalahan yang ada, penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem persediaan bahan baku. Pembahasan yang akan dilakukan dari persediaan bahan baku, barang masuk, barang keluar, dan laporan pada PT. Multi Mortar.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)
  2. Pada metode ini, penulis untuk mendapatkan data dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap sistem yang dipakai, sehingga dapat melihat langsung permasalahan yang ada saat ini.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau wawancara langsung terhadap pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas terhadap sistem pengelolaan simpan pinjam yang diterapkan.

  5. Metode Studi Pustaka (Library Research)
  6. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tambahan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan yang penulis sedang teliti saat ini. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku referensi, internet dan sebagainya.

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa sistem informasi ini, penulis menggunakan metode SWOT yaitu untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) menjadi strategi dalam mengoptimalkan usaha yang lebih menguntungkan karena analisis SWOT adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik mengenai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki PT. Multi Mortar. Penulis juga melakukan analisis terhadap prosedur sistem berjalan dan menggambarkannya menggunakan alat bantu berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm.

Metode Perancangan

Pada metode analisis rancangan sistem informasi untuk melakukan analisis terhadap prosedur yang berjalan penulis menggunakan alat bantu (tools) berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis object orientied programming melalui tahap : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram dan class diagram yang dilakukan melalui empat tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. Analisis terhadap temuan survey.
  3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap I mencakup semua kebutuhan sistem, tahap II melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap III dengan TOE (Technical, Operational, dan Economic) serta tahap final.
  4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Sublime Text.

Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian sistem informasi persediaan bahan baku dan barang jadi pada PT. Multi Mortar, peneliti menggunakan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses data base eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini, sistematika penulisan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas berdasarkan beberapa referensi dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum PT. Multi Mortar, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, Unified Modeling Languege (UML) sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan dari hasil laporan skripsi yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam membuat sistem, perlu dibuatnya suatu perancangan sistem. Berikut ini ada tiga definisi perancangan sistem, yaitu:

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[1] “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017: 4.6-38)[2], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”

According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[3], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan, perancangan sistem merupakan kondisi dimana ada pengembangan sebuah sistem atau aplikasi yang akan dibangun yang sebelumnya telah dianalisis untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis komputer yang lebih baik lagi.

Tujuan Perancangan Sistem

Menutut Muharto & Arisandy (2016:103)[4]. “Tujuan Perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dakam pengembangan atau pembuatan sistem.”

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Maniah dan Dini Hamidini (2017:1)[5] “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Sedangkan menurut Indra dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[6] “Sistem adalah suatu atau sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal Kompak (2016:11)[7] mengatakan bahwa “Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

Dari yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[8] menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu . Adapun karakteristik nya sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas sistem (Boundary System)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan luar sistem (Environments System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Penghubung merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan (Process System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem (Objectives)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193)[9]. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) [8]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

Sementara, Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861)[10] menjelaskan bahwa, “Informasi adalah data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[11], “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data penting yang telah diolah yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[6], Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Berikut Penjelasan tentang kualitas informasi :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (Timelines)

    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[12], ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Ada beberapa pendapat menurut para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Ida Nuraida dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[6] "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan”.

Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Giandari, dkk dalam Jurnal CCIT (2018:157)[13] mendefinisikan bahwa “ Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Sementara, Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11)[6] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang menyediakan informasi untuk pegambilan suatu keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12)[6] menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Perangkat keras

    Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

  2. Perangkat lunak

    Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  3. Database

    Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  4. Telekomunikasi

    Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  5. Manusia

    Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Rangkuti F yang dikutip oleh Nina Rahayu, dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:44)[14], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi analisis sistem, diantaranya adalah sebagai berikut :

Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[15] mengatakan bahwa “ Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:6)[5] “Analisis sistem informasi digunakan untuk menciptakan dan mengelola sistem informasi dalam melakukan fungsi dasar bisnisnya”.

Sementara, Abi Burrahman (2017:36)[16] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Berdasarkan dari pendapat beberapa para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip Analisis Sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18)[15] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.
  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Berikut ini merupakan definisi persediaan menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

The role of inventory management is to ensure that stocks of raw material or other supplies; i.e., work-in-progress and finished goods, are kept at levels that provide maximum service levels at minimum costs (Sterman and Dogan, 2015)[17]

Fahmi dan Nanda (2015: 02)[18] Persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan, (Handoko, 1994).

Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016: 11)[19], “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (Inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Fungsi Persediaan

Persediaan barang tidak luput dari koordinasi atau kerjasama yang baik antara SCM (suplply chain management) dengan bagian gudang dan pengiriman, hal tersebut selaras dengan pendapat dari Eltantawy et al. (2016)[20], in International Journal written by Asif Salam, Retail supply chain service levels: the role of inventory storage, Journal of Enterprise Information Management Vol. 29 No. 6, 2016 pp. 887-902 published by © Emerald Group Publishing Limited.

"coordination in supply management is a leading approach for reducing inventory, reducing safety stock at the buyer’s facility, improving forecasts while also lowering product delivery lead-times. If the inventory is balanced, safety stock will enable the manufacturer to offer higher levels of product availability with less chance of stock outs ".

Menurut Rangkuti dalam Tamodia (2016: 23-24)[21], Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, yaitu :

  1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.
  2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.
  3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.
  4. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman.
  5. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.

Jenis-Jenis Persediaan

Herjanto dalam Tamodia (2016: 24)[21], mengatakan bahwa persediaan dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) jenis, yaitu :

  1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan / penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.
  2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
  3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar , atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.
  4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.

Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk, persediaan dibagi menjadi:

  1. Persediaan bahan baku (raw material stock)
  2. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)
  3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)
  4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)
  5. Persediaan barang jadi (finished goods stock)

Menurut Andi adriansyah dalam Prayama, dkk (2016:77)[22] ” Sistem Kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel atau parameter) sehingga berada pada suatu harga atau range tertentu. Contoh variabel atau parameter fisik, adalah: tekanan (pressure), aliran (flow), suhu (temperature), ketinggian (level), pH, kepadatan (viscosity), kecepatan (velocity), dan lain-lain.

Konsep Dasar Bahan Baku

Definisi Bahan Baku

Ada beberapa definisi bahan baku menurut para ahli yaitu sebagai berikut :

Menurut M.Alan dalam Haryanta (2017)[23], bahan baku adalah bahan yang dipergunakan pada proses produksi pada periode yang bersangkutan.

Menurut Zulian Yamit dalam Junaedi Abdillah (2017)[24], menyatakan bahwa persediaan bahan baku adalah item yang dibeli dari suplier untuk digunakan sebagai input dalam proses produksi.

Menurut Soemarso dalam Herlin Herawati dan Dewi Mulyani (2016)[25], bahan baku merupakan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang dapat mudah dan langsung diidentifikasi dengan barang atau produk jadi.

Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan baku adalah bahan atau item yang akan digunakan sebagai input dalam proses produksi pada periode yang bersangkutan.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Chasanah (2015:61)[26], analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Menurut Edy Susena dkk dalam jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta (2015:6)[27], “SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisis SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan dalam memasarkan. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran)”.

Menurut Menurut Ciarmiello, A. didalam jurnal internasional “SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities” (2016:271-282), Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi.

Jadi analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis

Manfaat Analisis SWOT

Menurtu Septinor Bilung (2016:119)[28] yang mengutip Suryatama (2014:33), manfaat analisa SWOT adalah :

  1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan dimasa akan dating.
  2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan.
  3. Memberikan tantangan ide-ide pihak manajemen perusahaan
  4. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi Unified Modeling Language (UML), diantaranya adalah sebagai berikut :

Dalam Penelitian Sunguk Lee yang berjudul “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. Pada International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159)[29] Mengatakan Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan general purpose standar di bidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek. UML adalah alat untuk menentukan dan digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, memodifikasi, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak intensif yang berorientasi objek dalam pengembangan.

Menurut Adi N yang dikutip Maimunah, dkk (2017:1)[2] “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) Vol:5 Issue:8 (2016:506)[30] “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah standar bahasa yang banyak digunakan dalam industri untuk visualisasi, merancang, mendokumentasi sistem piranti lunak dan membangun sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming).

Tipe-tipe UML (Unified Modelling Language)

Menurut Majid Rahardi (Open Journal System Semnasteknomedia Online (2016:62-64)[31], tipe-tipe UML diantaranya adalah :

  1. Usec Case Diagram

    Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

  2. Sequence Diagram

    Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horizontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen.

    Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

    1. Object

      Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    2. Actor

      Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

    3. Lifeline

      Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object.

    4. Activation

      Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah object yang akan melakukan sebuah aksi.

    5. Message

      Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara object.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

    1. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.
    2. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.
    3. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.
    4. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.
    5. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa usecase pada usecase diagram.
  4. Class diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

    1. Object

      Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    2. Class

      Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas tiga bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

    3. Assocation

      Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara dua class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara dua class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship. (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

    4. Dependency

      Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

    5. Aggregation

      Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12)[32] adapun jenis-jenis diagram antara lain :

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams

  2. Class Diagram

    Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

  3. Activity Diagram

    Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

  4. Sequence Diagram

    Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2017:6)[33] langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi database yaitu sebagai berikut :

Menurut Budi R yang dikutip Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[34] “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Syahrial Chan (2017:161)[35] “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Sementara Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192)[36] mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan Database adalah sekumpulan data yang tersimpan didalam media penyimpanan, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Pengguna Database

Menurut Anhar (2016:20)[37], Berdasarkan cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan

Konsep Dasar PHP (Programming Hypertext Processor)

Definisi PHP (Programming Hypertext Processor)

Berikut adalah beberapa definisi PHP menurut para ahli diantaranya :

Menurut Anhar yang dikutip Aris, dkk dalam jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2016:4)[38] “PHP singkatan dari Programming Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[39], mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Menurut B. Permana yang dikutip Rahayu, dkk dalam jurnal Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) Vol.7 No.2 (2015:53)[40] “PHP (Hypertext Preprocessing) adalah Bahasa server side scripting yang menyatu pada HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi web yang menyatu dengan HTML dan berada pada server.

Kelebihan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[41] mempunyai beberapa kelebihan PHP yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.
  2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.
  3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.
  4. Mendukung banyak database.
  5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.

Kekurangan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[41] Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Diantaranya yaitu :

  1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.
  2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.
  3. Tidak mengenal package.
  4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.

Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333)[42] “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[43] menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa dapat disimpulkan MySQL merupakan sebuah software database yang dilengkapi dengan source code yang digemari di kalangan programmer web.

Definisi XAMPP

Ada beberapa definisi atau pengertian XAMPP menurut para ahli, diantaranya yaitu :

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[30], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[44], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak maka tidak perlu lagi menginstal perangkat lunak seperti PHP, MySQL, Apache, PhpMyAdmin, dan lain-lain secara manual.

Definisi HTML

Berikut beberapa pendapat mengenai definisi HTML menurut para ahli, sebagai berikut :

Menurut Gisma Gerry Kurniawan (2018:1)[45] “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi”.

Sementara, Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95)[46]HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) merupakan bahasa untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program web browser.

Definisi Sublime Text

Vidiandry Putratama Supono (2016:14)[47] menjelaskan bahwa, “Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer”.

Miftah Faridi (2015:3)[48] mendefinisikan bahwa, “Sublime Text 3 adalah editor berbasis python, sebuah text editor yang elegan, kaya akan fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sublime text ialah text editor yang digunakan untuk membuat program aplikasi yang secara otomatis untuk mempermudah programmer dalam mengetikkan kode editor.

Definisi Framework Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2018:2)[49] Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (form scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses libararinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Definisi Website

Menurut Priyo dkk (2016:25)[50] “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Doni Wahyudi dalam Eviana Septiana Rachman dan Beni Noviyanto (2017:46) “Web/situs adalah suatu kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing digubungkan dengan link”.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[51] “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahawa web adalah kumpulan halaman dijaringan internet yang berisikan informasi, iklan serta program aplikasi.

Definisi Black Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal, dkk yang dikutip oleh Giandari Maulani, dkk. Vol.4 No.2 (2015:157)[9]Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115) “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Sementara, Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683)[52], mengatakan bahwa “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Black box testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Beberapa definisi elisitasi menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Suryana, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18)[53] “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[54] “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah sebuah rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat sesuai keinginan pihak terkait.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[54], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawwancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Adhista, dkk dalam Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol.3 No.2 (2017:18)[55] berpendapat bahwa “Literature review adalah suatu Tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[56] “Literature review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Sementara, Hasibuan yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[57] menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Literature Review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Menurut suryo, dkk yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[57], Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan ametode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), di antaranya terdapat lima jurnal nasional dan lima jurnal internasional yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon dan Dedy Iskandar dalam Jurnal CERITA (2015)[58]. Yang berjudul “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. HANKOOK CERAMIC INDONESIA” “Menjelaskan tentang masalah yang dihadapi pada sistem informasi persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia adalah kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun sistem persediaan barang yang ada pada PT. Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan microsoft office, penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui Unified Modeling Languange (UML).
  2. Penelitian dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ninis Khoirunisa dan Sara Devi dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatik (2015)[59]. Yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA” Pada bagian gudang proses pengolahan datanya saat ini masih menggunakan kartu stock barang, catatan buku besar dalam penulisan barang keluar masuk gudang, stock keseluruhan barang yang tersedia di gudang, ketersediaan barang jika barang sudah menipis dan menyebabkan keterlambatan pembuatan laporan. Persediaan bahan baku serta penerimaan dan pengeluaran barang, kurang rapihnya data-data, proses pencarian barang lama mendapatkan informasi. Sistem persediaan bahan baku dirancang dengan pemodelan Unified Modeling Language (UML), menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database SQL Server.
  3. Penelitian Penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Rahayu dan Tuti Nurhaeni (2016)[60]. Yang berjudul “SISTEM PERSEDIAAN ALAT TULIS KANTOR SEBAGAI PENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGIAN LOGISTIK DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”. Penelitian ini membahas tentang penelitian terhadap sistem persediaan alat tulis kantor di Perguruan Tinggi Raharja karena masih menggunakan sistem semi komputerisasi. Metodologi yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi. Implementasi berupa hasil akhir yang dicapai yaitu terbentuknya suatu sistem informasi berbasis Web yang dikoneksikan dengan database server yang memudahkan pengelolaan data dan menghasilkan informasi sebagai penunjang keputusan user.
  4. Penelitian Peneliti yang dilakukan oleh Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. (2018)[2]. Yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG” ICIT Journal, 4(2), 156 - 167. Dalam penelitian ini Peralatan yang ada digudang PT PLN (PERSERO) sering tidak terkontrol jumlah dan penggunaannya karena saat itu tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang, sehingga dalam pencarian atau peminjaman peralatannya membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar proses kegiatan kerja dapat berjalan dengan baik. Untuk itu perlu adanya rancang bangun sistem informasi terkomputerisasi yang dapat meminimalisir lamanya proses pencarian serta keamanan datanya dapat terjaga. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian dengan Black Box Testing. Hasil penelitian ini berupa Aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khusus fasilitas maintenance PT.PLN (Persero) Tangerang.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Abdur Rochman dan Yanti Hardiyanti (2016)[61]. Yang berjudul “RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BARANG JADI PADA PT. SHYANG YAO FUNG DENGAN METOLOGI BERORIENTASI OBJEK“ Pada penelitian tersebut dilakukan karena pada PT tersebut masih menggunakan sistem manual atau tulisan tangan dalam pebuatan laporan pennerimaan barang. Sehingga penulis berinisiatif merancang sebuah sistem penerimaan barang dengan menggunakan mesin bercode scanner untuk membuat laporan penerimaan barang dengan mudah dan efisien.
  6. Penelitian yang dilakukan Peter Nsofwa and Jackson Phiri (2016)[62]. Yang berjudul “DEVELOPING AN E-CHAIN OF CUSTODY AND INVENTORY SYSTEM FOR THE ZAMBIA POLICE FORCE” Penelitian ini merancang sistem persediaan bukti tahanan kepolisian secara online. Sistem ini berfungsi sebagai tempat pendokumentasian terhadap bukti-bukti TKP untuk memudahkan penyajian bukti saat di pengadilan. Peneliti mengadopsi konsep sister persediaan yang digunakan sebagai tempat pendokumentasian untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan persediaan.
  7. Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Liu Peiyong dan Lu Zhiqiang (2017)[63]. Yang berjudul “APPLICATION OF MULTIDIMENSIONAL ABC CLASSIFICATION IN RAW MATERIAL INVENTORY CONTROL” Penelitian ini adalah untuk mengklasifikasi atau semacam prosedur yang dapat memnetukan gaya manajemen.
  8. Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar (2015)[64]. Yang berjudul “A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT” dalam Journal Of International Academic Research For Multidisciplinary Bahan bangunan biasanya merupakan bagian utama 50-60% dari total biaya dalam proyek konstruksi bangunan. Manajemen material dibuat bermasalah karena kekurangan bahan, keterlambatan pasokan, fluktuasi harga, kerusakan dan pemborosan, dan kurangnya ruang penyimpanan. Untuk mengelola pengelolaan bahan efisien situs efisien dan efisien, sangat penting. Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan, penyimpanan, identifikasi, pengambilan, transportasi dan konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk menerapkan teknik Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan kenaikan keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.
  9. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Ata Allah Talaizadeh dan Mahsa Noori Daryan (2016)[65]. Yang berjudul “PRICING, MANUFACTURING AND INVENTORY POLICIES FOR RAW MATERIAL IN A THREE-LEVEL SUPPLY CHAIN” Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pasokan bahan baku. Dan memperlajari rantai pasokan yang terdiri dari pemasok, produsen dan beberapa pengecer.
  10. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh John Reyes and Kevin Alvarez (2016)[66]. Yang berjudul “DYNAMIC BUFFER MANAGEMENT FOR RAW MATERIAL SUPPLY IN THE FOOTWEAR INDUSTRY” Penelitian ini membahas tentang penerapan persediaan material buffer dalam industri alas kaki. Untuk meningkatkan daya saing dan penurunan yang signifikan dalam investasi bahan-bahan yang disimpan didalam gudang. Teknik ini didasarkan pada pandangan holistik.

Berdasarkan literature review di atas, dapat disimpulkan bahwa, telah banyak penelitian mengenai persediaan bahan baku hasil literature review ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi persediaan bahan baku menjadi lebih baik lagi.


BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum PT. Multi Mortar

PT. Multi Mortar merupakan perusahaan yang memproduksi bata beton aerasi dengan merk “celcon” dimana usahanya dijalankan oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya. PT. Multi Mortar selain memproduksi bata ringan (celcon) juga memproduksi semen instan, seperti: perekat bata ringan, acian plester, perekat keramik lantai, perekat keramik dinding, special purposed, dan masih banyak lagi.

PT. Multi Mortar adalah perusahaan bata ringan pertama di Indonesia, kegiatan operasional diperusahaan ini sudah cukup baik. Tapi tentunya harus juga diperhatikan prosedur yang berjalan di perusahaan ini tanpa terkecuali pada sistem penilaian karyawan berprestasi yang dilakukan pada perusahaan ini.

Dalam mempelajari suatu sistem akan lebih mudah kalau kita mengetahui terlebih dahulu pengertian atau definisi dari sistem itu. Begitu pula dalam mempelajari sebuah sistem diperusahaan, seperti pada sistem penilaian karyawan berprestasi yang penulis bahas dalam tugas akhir ini. Sistem disini adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia sebagai unsur yang utama melaksanakan dan mesin atau alat yang membantu mempercepat pekerjaan manusia, salah satu contohnya computer.

Sejarah Singkat PT. Multi Mortar

Berawal pada tahun 1981, para pendiri PT. Multi Mortar menjadi pelopor berdirinya pabrik bata ringan pertama di indonesia yang dikenal dengan nama Celcon. Sejalan dengan berkembangnya pembangunan di Indonesia dan permintaan batu bata ringan Celcon, Pada tahun 1997 para pemegang saham bekerja sama dengan tenaga ahli dari Australia untuk menciptakan semen instan dengan nama Celcon Mix demi meningkatkan kualitas layanan kepada para konsumen.

Pada awal diperkenalkan, produk semen instan di pasar Indonesia mengalami tantangan terutama keran masyarakat belum mengenal produk ini. Namun dengan hasil kerja keras tim kami dalam melakukan edukasi kepada pasar, akhirnya produk semen instan mulai dapat diterima oleh pasar Indonesia

Akibat adanya desakan akan kebutuhan semen instan yang terus meningkat, pada tahun 2012 ara pemegang saham memutuskan untuk mendirikan pabrik baru dengan mesin berteknologi modern dan kemampuan produksi yang lebih besar. Celcon Mix pun berubah nama menjadi Multi Mortar.

Multi Mortar akan selalu berupaya menjadi produsen semen instan yang dapat diandalkan dengan semangat perbaikan terus menerus untuk meningkatkan kualitas produk, menciptakan rangkaia produk yang lengkap, dan juga memberikan layanan terbaik untuk kepuasan pelanggan.

Visi, Misi dan Strategi PT. Multi Mortar

Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan strategi yang harus dicapai Manajemen PT. MULTI MORTAR berkomitmen untuk menerapkan dan melaksanakan sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di lingkungan kerja perusahaan, PT. MULTI MORTAR memilki :

Visi

Mewujudkan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan efektivitas proses pekerjaan tanpa mengganggu/merusak lingkungan hidup disekitar perusahaan.

Misi

  1. Menjadi perusahaan andalan di bidang industri semen mortar
  2. Memelihara kondisi yang aman dan sehat di tempat kerja
  3. Menjaga agar lingkungan sekitar tidak rusak karena aktivitas perusahaan

Strategi

  1. Pemenuhan peraturan perundang-undangan K3 di perusahaan
  2. Pengembangan fungsi & kapasitas kerja perusahaan
  3. Pemantapan SMK3
  4. Pengembangan sistem & budaya kerja yang aman dan sehat
  5. Pengembangan strategi & program dalam rangka peningkatan penanganan dan pengawasan kerja.

Struktur Organisasi PT. Multi Mortar

Pada dasarnya suatu organisasi merupakan wadah dari individu-individu yang sadar akan keterbatasannya, berkumpul dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya struktur yang jelas, memungkinkan anggota organisasi memahami tugas yang harus dilakukannya, kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan apa yang menjadi wewenangnya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Struktur organisasi adalah gambaran dari suatu hubungan Antara personil yang satu dengan yang lain pada suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi dari struktur organisasi ini adalah untuk memperjelas adanya pembagian tugas untuk semua personil, sehingga setiap personil mudah mengetahui mana pekerjaan yang harus dikerjakan dan kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Multi Mortar :


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. MULTI MORTAR


Tanggung Jawab dan Wewenang

Berikut adalah pembagian tugas dan tanggung jawab yang ada pada PT. Multi Mortar :

  1. Manager
    1. Memimpin organisasi/perusahaan
    2. Mengendalikan dan mengatur organisasi/perusahaan
    3. Membangun kepercayaan antar karyawan
    4. Mengembangkan kualitas organisasi/perusahaan
    5. Mengevaluasi Aktivitas organisasi/perusahaan.
  2. Manager Operasional
    1. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan
    2. Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan
    3. Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi
    4. Mengawasi produksi barang atau penyediaan jasa
    5. Mengawasi tata letak operasional , persediaan dan distribusi barang
    6. Membuat atau merencanakan pengembangan operasi dalam jangka pendek maupun panjang
    7. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan
    8. Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara berkala
    9. Melakukan pencairan cek untuk biaya agen
    10. Mengatur anggaran dan mengelola biaya
    11. Mengelola program jaminan kualitas
  3. Asisten Manajer
    1. Bantu manajer dalam mengatur, merencanakan, dan menerapkan strategi
    2. Mengkoordinasikan operasi
    3. Pastikan jadwal dan sasaran dipenuhi
    4. Mengawasi dan memotivasi staf
    5. Pantau biaya operasi, anggaran, dan sumber daya
    6. Berkomunikasi dengan klien dan mengevaluasi kebutuhan dan spesifikasi mereka
    7. Buat laporan, analisis, dan interpretasikan data
    8. Mendorong proses rekrutmen dan pelatihan & pengembangan
    9. Amankan kepatuhan terhadap kebijakan dan pedoman perusahaan
  4. Supervisor (SPV)
    1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya kepada seluruh bawahan dan groupnya
    2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya
    3. Memberikan tugas pada subordinatenya
    4. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung
    5. Memberikan training pada subordinate
    6. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya
    7. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan
    8. Mendisiplinkan bawahan/subordinate
    9. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin
    10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya.
    11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan
    12. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau menjadi perantara antara pekerja dengan manajemen.
  5. Gudang
    1. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya
    2. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
    3. Menjadi pemimpin bagi semua staff gudang
    4. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP
    5. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP
    6. Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
    7. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan
    8. Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja
    9. Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar
    10. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang
  6. Kasir
    1. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran
    2. Melakukan pencatatan atas semua transaksi
    3. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk
    4. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan
    5. Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada sat penerimaan barang
    6. Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
    7. Melakukan pengecekan atas stok bulanan
    8. Melakukan penghitungan secara teliti agar tidak terjadi selisih antara produk dan uang yang ada dengan laporan yang dibuat.
    9. Melakukan pembukuan dengan baik dan benar
    10. Mampu berkomunikasi dengan baik dan benar
    11. Terampil dalam melayani konsumen
    12. Jujur dan andal, tepat, jujur
    13. Keterampilan dalam berkomunikasi
  7. Delivery
    1. Bertanggung jawab dalam mengatur pengiriman barang agar barang dapat terkirim tepat jumlah barang, tepat jenis barang, tepat tujuan dan tepat waktu.
    2. Merencanakan dan mengatur jadwal pengiriman barang ke costumer.
    3. Memastikan ketersediaan kendaraan angkutan baik internal maupun eksternal (ekspedisi, transporter).
    4. Memerintahkan proses muat barang ke kendaraan angkutan sesuai dengan prioritas.
    5. Memastikan bukti serah terima barang (Delivery Note) asli dikembalikan oleh pengirim barang.
  8. Research and Development (R&D)
    1. mengembangkan produk baru dan proses produksi yang lebih baik
    2. melakukan riset produk dan riset pasar untuk keperluan R&D
    3. bertanggung jawab terhadap solusi dari keluhan dan keinginan konsumen
    4. menyiapkan dokumen pendaftaran perizinan yang diperlukan
    5. merekrut, mengarahkan, melatih, dan mentoring staff jika diperlukan
    6. menghitung dan mengefisiensikan cost (COGS) produk baru maupun produk yang sudah ada
  9. Laboratorium
    1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan laboratorium pabrik.
    2. Memberikan arahan terhadap operator laboratorium pabrik.
    3. Mengawasi dan bertanggung jawab kegiatan bidang laboratorium.
    4. Bertanggung jawab dan Membuat laporan harian mutu atau kualitas produksi.
    5. Bertanggung jawab dan Membuat laporan harian analisa laboratorium.
    6. Memonitoring pemakaian bahan kimia oleh operator laboratorium pabrik.
    7. Membuat catatan bahan kimia untuk kebutuhan laboratorium.
    8. Memonitoring pemakaian bahan kimia analisa
    9. Menganalisa pengembangan suatu produk
  10. Quality Control (QC)
    1. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
    2. Bertanggung jawab untuk memantau, menganalisis, meneliti, menguji suatu produk.
    3. Memverifikasi kualitas produk
    4. Quality Control bertanggung jawab memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
    5. Memastikan kualitas barang produksi sesuai standar.
    6. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
    7. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.
    8. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.
  11. Admin R&D
    1. Mengadakan deskripsi, yakni memberikan gambaran tentang masalah yang dihadapi.
    2. Memberikan penjelasan, yakni memberikan keterangan -keterangan mengenai kondisi yang menjadi dasar masalah di perusahaan.
    3. Menyusun teori, yakni membuat suatu ramalan.
    4. Membuat prediksi atau perkiraan serta prediksi terhadap masalah yang mungkin akan dihadapi.
    5. Tugas pengendalian, yakni tugas untuk melakukan suatu tindakan (action) untuk mengendalikan peristiwa -peristiwa.
  12. Technical Aplikator Develoment (TAD)
    1. Support produk martket

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun prosedur dari sistem yang berjalan pada PT. Multi Mortar sebagai berikut :

Dalam proses persediaan bahan baku, berawal dari admin gudang melakukan penghitungan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi berdasarkan forecast tersebut atau global permintaan dari marketing dan mencocokkannya dengan stok yang ada di gudang. Apabila bahan baku yang ada di gudang tidak mencukupi untuk kebutuhan produksi maka admin gudang akan membuat permintaan order material ke bagian purchasing.

Setelah mendapatkan permintaan dari admin gudang, berdasarkan data permintaan order materal . Purchasing membuat Purchase Order (PO) untuk di follow-up ke supplier. Setelah PO diterima oleh supplier, pihak purchasing akan diberikan konfirmasi perihal jadwal kedatangan bahan baku dari supplier tersebut, yang kemudian pihak purchasing akan merekapnya dalam dokumen berupa data untuk diberikan kebagian gudang, yang isinya jadwal kedatangan bahan baku dan daftar bahan baku yang dipesan.

Proses penerimaan bahan baku dilakukan oleh gudang, diawali dari kedatangan bahan baku dari supplier. Supplier akan memberikan tanda terima bahan baku yang dikirim berupa surat jalan bagian gudang. Setelah bahan baku diterima, admin gudang akan membuat laporan penerimaan bahan baku yang nantinya akan diberikan ke purchasing beserta copian surat jalan sebagai bukti bahwa bahan baku telah diterima oleh gudang dengan baik dan benar.

Setelah itu admin gudang akan membuat data file (in-out) yang nanti nya akan diberikan bagian purchasing.

Rancangan Prosedur Yang Berjalan

Berikut ini merupakan sistem proses simpan pinjam yang berjalan pada PT. Multi Mortar :

Usecase Diagram

Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem . use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Use case diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada prosedur simpan pinjam pada PT. Multi Mortar dapat dilihat seperti gambar 3.2 .

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

  1. Terdapat 1 sistem yaitu pendaftaran pertama untuk menjadi anggota koperasi dan proses simpan pinjam.
  2. Terdapat 6 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : admin gudang, marketing, purchasing, supplier, bagian gudang, pimpinan.
  3. Terdapat 10 use case diagram, diantaranya : permintaan barang, mengecek bahan baku, Purchase Order bahan baku, membuat Purchase Order, kirim Purchase Order, konfirmasi kedatangan bahan baku, kirim bahan baku, tanda terima pesanan, membuat laporan penerimaan pesanan, laporan persediaan.
  4. Terdapat 3 include, diantaranya : Purchase Order bahan baku, kirim Purchase Order, tanda terima pesanan.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sisem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram sistem yang berjalan saat ini pada PT. Multi Mortar dapat dilihat seperti gambar 3.3 .

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

  1. Terdapat 1 initial node, yaitu sebagai objek yang diawali.
  2. Terdapat 6 swimline, diantaranya : admin gudang, marketing, purchasing, supplier, bagian gudang, pimpinan.
  3. Terdapat 14 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : permintaan barang marketing, mengecek bahan baku, purchase order bahan baku, membuat purchase order, mengirim purchase order, menerima purchase order, mengirim bahan baku, menerima bahan baku, tanda terima pesanan, membuat laporan penerimaan pesanan, mengirim laporan, terima laporan, laporan persediaan bahan baku, terima laporan.
  4. Terdapat 1 final state, yaitu sebagai objek yang di akhiri.

Sequence Diagram

Sequence Diagram merupakan secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini pada PT. Multi Mortar dapat dilihat seperti gambar 3.4 .

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 sequence diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

  1. Terdapat 6 actor yang melakukan kegiatan yaitu : marketing, admin gudang, purchasing, supplier, bagian gudang, pimpinan.
  2. Terdapat 2 sell message yang mempresentasikan pemanggilan metode yang dimiliki oleh objek itu sendiri.
  3. Terdapat 10 message, yaitu spesifikasi komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktivitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Penjabaran komponen-komponen dari SWOT akan dirangkum dalam tabel SWOT berikut :

Tabel 3.1 Matriks SWOT Sistem Berjalan

Kemudian setelah mengidentifikasi dari tabel diatas dengan menggunaan metode SWOT , selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik Swot ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategi. Yaitu strategi S-O (Kekuatan-Peluang), strategi W-O (Kelemahan-Peluang), strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), strategi W-T (Kelemahan-Ancaman).

Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    a. Nama Masukan : Form Permintaan Barang

        Fungsi : Sebagai Permintaan Barang

        Sumber : Marketing

        Media : Kertas

        Frekuensi : Satu kali

        Format : Lampiran

        Keterangan : Berisi data permintaan barang

    b. Nama Masukan : Form Purchase Order Bahan Baku

        Fungsi : Untuk mengetahui pesanan bahan baku

        Sumber : Admin Gudang

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap dibutuhkan

        Format : Lampiran

        Keterangan : Berisi data tentang pesanan bahan baku

  2. Analisa Sistem Proses

    a. Nama Modul : Membuat Purchase Order

        Masukan : Data list dari purchasing order

        Keluaran : List Barang bahan Baku

        Ringkasan proses : Menghasilkan list yang diajukan dari bagian purchasing untuk bagian supplier

    b. Nama Modul : Laporan Penerimaan Barang Baku

        Masukan : Data Tanda Terima Bahan Baku yang dibuat dari Supplier ke bagian gudang

        Keluaran : Laporan Penerimaan Barang Baku

        Ringkasan proses : Menghasilkan laporan penerimaan bahan baku

    c. Nama Modul : Kirim Bahan Baku

        Masukan : Data masukan bahan baku dari supplier ke bagian gudang

        Keluaran : Tanda Terima Bahan Baku

        Ringkasan proses : mengirimkan Form bahan baku yang dibuat oleh supplier yang diajukan untuk bagian gudang

  3. Analisa Sistem Keluaran

    a. Nama Keluaran : Konfirmasi kedatangan Bahan Baku

        Fungsi : Sebagai bukti Kedatangan Bahan Baku

        Media : Kertas

        Distribusi  : Bagian Purchassing ke Supplier

    b. Nama Keluaran : Laporan Stok Persediaan Bahan Baku

        Fungsi : Untuk Bukti Persediaaan bahan baku

        Media : Kertas

        Distribusi  : Purchasing diajukan ke pimpinan

    c. Nama Keluaran : Tanda Terima Bahan Baku

        Fungsi : Sebagai tanda terima bahan baku

        Media : Kertas

        Distribusi  : Supplier ke bagian

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Adapun konfigurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel i3 Core
  2. Monitor  : 15 Inch
  3. Mouse : Wireless
  4. Keyboard : USB
  5. RAM : 2 GB
  6. Harddisk  : 500 GB
  7. Printer  : Catridge

Spesifikasi Software

Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7
  2. Microsoft Excel 2010
  3. Microsoft Word 2010
  4. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Admin
  2. Purchasing
  3. Gudang
  4. Pimpinan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan saat ini pada PT. Multi Mortar, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu :

  1. Pencatatan stock bahan baku dengan kartu stock kertas dan Microsoft Excel.
  2. Dalam menginputan data bahan baku masih manual dan setelah itu di input kembali pada Microsoft Excel sehingga memperlukan waktu yang lebih banyak.
  3. Segala aktivitas yang dilakukan di dalam masih semi komputerisasi, dikhawatirkan terjadinya duplikasi atau inkonsistensi pada data dan tidak ada backup (cadangan) data.
  4. Pengolahan datanya kurang maksimal karena masih menggunakan kertas sehingga banyak berkas-berkas anggota yang tercecer sehingga data mudah sekali untuk hilang.

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Setelah dijabarkan permasalahan yang dihadapi diatas, maka penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

  1. Membangun aplikasi sistem persediaan bahan baku yang mudah dioperasikan.
  2. Membangun suatu sistem berbasis web yang dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal.
  3. Membangun suatu sistem sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi, mencegah hilangnya data laporan persediaan bahan baku dan mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem koperasi simpan pinjam yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut lampiran elisitasi tahap II yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

  1. M = Mandatory  : Penting
  2. D = Desirable  : Tidak Terlalu Penting
  3. I = Inessential  : Tidak Penting

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

  1. T (Technical) - H (High)
  2. O (Operational) - M (Middle)
  3. E (Economic) - L (Low)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, Berikut lampiran final draft elisitasi :

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan pada bagian simpan pinjam pada PT. Multi Mortar ditemukan beberapa masalah yang dihadapi, yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan data diinput secara terkomputerisasi dengan menggunakan microsoft ecxcel. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mengusulkan sistem persediaan bahan baku yang tersistem. Semua data tersimpan langsung ke database, proses perhitungan jumlah stok persediaan, barang masuk dan keluar serta cetak laporan diinput secara terotomatisasi dengan sistem.

Selanjutnya akan dibahas tentang rancangan sistem yang akan dibangun. Sistem usulan bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan sistem yang telah berjalan saat ini. Setelah menentukan sistem yang dibutuhkan langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem yang diusulkan yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Rancangan sistem yang diusulkan ini menggunakan software Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Terdapat beberapa prosedur sistem usulan yang baru, yang bertujuan untuk memperbaiki prosedur yang telah berjalan sebelumnya. Prosedur sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. Admin
    1. Melalukan login
    2. Masuk ke dashboard
    3. Menampilkan menu barang masuk. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, delete, view, dan search
    4. Menampilkan menu barang keluar. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, delete, view, search
    5. Menampilkan menu report stock. Dalam menu ini admin dapat view dan print
    6. Menampilkan menu master data. Dalam menu ini admin dapat print laporan
    7. Menampilkan menu change password. Dalam menu ini purchasing dapat mengubah password
    8. Melakukan logout
  2. Purchasing
    1. Melakukan login
    2. Menampilkan dashboard
    3. Menampilkan menu barang masuk. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, delete, view, dan search
    4. Menampilkan menu barang keluar. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, delete, view, dan search
    5. Menampilkan menu report stock. Dalam menu ini admin dapat view dan print
    6. Menampilkan menu change password. Dalam menu ini purchasing dapat mengubah password
    7. Melakukan logout
  3. Gudang
    1. Melakukan login
    2. Menampilkan dashboard
    3. Menampilkan menu barang masuk. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, delete, view, dan search
    4. Menampilkan menu barang keluar. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, delete, view, dan search
    5. Menampilkan menu report stock. Dalam menu ini admin dapat view dan print
    6. Menampilkan menu change password. Dalam menu ini gudang dapat mengubah password
    7. Melakukan logout
  4. Pimpinan
    1. Melakukan login
    2. Menampilkan dashboard
    3. Menampilkan menu report stock. Dalam menu ini admin dapat view dan print
    4. Menampilkan menu change password. Dalam menu ini pimpinan dapat mengubah password
    5. Melakukan logout

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan :

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi persediaan bahan baku pada PT. Multi Mortar.
  2. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : admin, purchasing, gudang, pimpinan.
  3. Terdapat 18 use case yaitu login, dashboard, barang masuk, barang keluar, master data, report stock, change password, logout.
  4. Terdapat 4 extend yaitu admin, gudang, purchasing dan pimpinan.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram sistem usulan admin :

  1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.
  2. Terdapat 10 fork node untuk memecah action.
  3. Terdapat 36 action state yang berawal dari tampilan login, jika ingin login maka harus mengisi username dan password, jika gagal maka balik lagi ke tampilan login apabila berhasil maka akan masuk dashboard admin, kemudian menu barang masuk terdapat tool add, edit, delete dan view. Menu barang keluar terdapat tool add, edit, delete, view. Menu master data terdapat user, kategori, satuan. Menu report stock terdapat tool view dan export pdft. Menu change password terdapat new password dan save Jika sudah selesai maka logout.
  4. Terdapat 1 decision node untuk memberi keputusan.
  5. Terdapat 1 final node yang menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Activity Diagram Sistem Usulan Purchasing dan Gudang

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Usulan Purchasing dan Gudang

Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram sistem usulan bendahara dan ketua koperasi :

  1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.
  2. Terdapat 6 fork node untuk memecah action.
  3. Terdapat 20 action state yang berawal dari tampilan login, jika ingin login maka harus mengisi username dan password, jika gagal maka balik lagi ke tampilan login apabila berhasil maka akan masuk dashboard purchasing dan gudang, kemudian menu barang masuk terdapat tool add, edit delete dan view. Menu barang keluar terdapat tool add, edit delete dan view. Menu report stock terdapat tool view dan export pdf. Jika sudah selesai maka logout.
  4. Terdapat 1 decision node untuk memberi keputusan.
  5. Terdapat 1 final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Activity Diagram Sistem Usulan Pimpinan

Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Usulan Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram sistem usulan pimpinan  :

  1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.
  2. Terdapat 4 fork node untuk memecah action.
  3. Terdapat 10 action state yang berawal dari tampilan login, jika ingin login maka harus mengisi username dan password, jika gagal maka balik lagi ke tampilan login apabila berhasil maka akan masuk menu dashboard. Pada menu report stock terdapat tool view dan export pdf, kemudian pada menu change password terdapat tool new password dan save. Jika sudah maka logout.
  4. Terdapat 1 decision node untuk memberi keputusan.
  5. Terdapat 1 final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.5 sequence diagram sistem usulan admin :

  1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.
  2. Terdapat 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
  3. Terdapat 6 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu: barang masuk, barang keluar, master data, report stock, change password dan logout.
  4. Terdapat 11 message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi.

Sequence Diagram Sistem Usulan Purchasing dan Gudang

Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan Purchasing dan Gudang

Berdasarkan gambar 4.6 sequence diagram sistem usulan bendahara dan ketua koperasi :

  1. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : purchasing dan gudang
  2. Terdapat 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
  3. Terdapat 5 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu: barang masuk, barang keluar, report stock, change password dan logout.
  4. Terdapat 20 (dua puluh) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi.

Sequence Diagram Sistem Usulan Pimpinan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Usulan Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.7 sequence diagram sistem usulan anggota :

  1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pimpinan.
  2. Terdapat 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
  3. Terdapat 3 (tiga) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu: report stock, change password dan logout.
  4. Terdapat 6 message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.8 class diagram sistem yang diusulkan :

  1. Terdapat 7 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya m_satuan, t_barang_masuk,t_barang_keluar,m_kategori,m_user,m_menu,m_user.
  2. Terdapat 5 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

  1. Tabel Master Data m_satuan

  2. Nama Table  : m_satuan

    Media  : Hardisk

    Isi  : sat_id + sat_nama

    Primary Key: sat_id

    Panjang Record : 28

    Tabel 4.2 Tabel m_satuan

  3. Tabel Master Data t_barang_keluar

  4. Nama Table  : t_barang_keluar

    Media  : Hardisk

    Isi  : barkel_id+kat_id+barkel_tgl+barkel_total+ket_gudang+ket_purchasing+USER_ID+barkel_status+barkel_sisa sat_id+barsuk_jo+barsuk_po+USER_ID

    Primary Key: barkel_id

    Panjang Record : 155

    Tabel 4.3 Tabel t_barang_keluar

  5. Tabel Master Data t_barang_masuk

  6. Nama Table  : m_satuan

    Media  : Hardisk

    Isi  : barsuk_id+kat_id+barsuk_tgl+barsuk_total+sat_id+barsuk_jo+barsuk_po+USER_ID

    Primary Key: barsuk_id

    Panjang Record : 85

    Tabel 4.4 Tabel t_barang_masuk

  7. Tabel Master Data m_kategori

  8. Nama Table  : m_kategori

    Media  : Hardisk

    Isi  : kat_id+kat_nama+kat_ukuran

    Primary Key: kat_id

    Panjang Record : 76

    Tabel 4.5 Tabel m_kategori

  9. Tabel Master Data m_user

  10. Nama Table  : m_user

    Media  : Hardisk

    Isi  : USER_ID+USER_USERNAME+USER_PASSWORD+USER_INTIAL+USER_NAME+USER_ROLE_ID+USER_TITLE+USER_EMAIL+USER_IS_ACTIVE+USER_CREATED_DATE+USER_CREATED_BY+DATE_UPDATE_DATE+USER_TYPE+USER_CLASS

    Primary Key: USER_ID

    Panjang Record : 158

    Tabel 4.6 Tabel m_user

  11. Tabel Master Data m_role

  12. Nama Table  : m_role

    Media  : Hardisk

    Isi  : ROLE_ID+ROLE_NAME+ROLE_FOLDER+ROLE_MENU+ROLE_STATUS+ROLE_CREATED_DATE+ROLE_UPDATED_BY+ROLE_DESCRIPTION

    Primary Key: ROLE_ID

    Panjang Record : 68

    Tabel 4.7 Tabel m_role

  13. Tabel Master Data m_menu

  14. Nama Table  : m_menu

    Media  : Hardisk

    Isi  : MENI_ID+MENU_PARENT+MENU_NAME+MENU_ORDER+MENU_ICON+MENU_URL+MENU_MODULE+MENU_CONTROLLER+MENU_STATUS+MENU_CREATED_DATE+MENU_CREATED_BY+MENU_UPDATE_DATE+MENU_UPDATE_BY

    Primary Key: MENU_ID

    Panjang Record : 150

    Tabel 4.8 Tabel m_menu

Implementasi Sistem yang Diusulkan

Berikut merupakan gambaran tampilan interface mengenai sistem persediaan bahan baku dapat dilihat pada gambar berikut ini :

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk ke dalam sistem, setiap user harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password yang benar agar dapat masuk ke dalam sistem.

  3. Tampilan Halaman Dashboard

  4. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Dashboard

    Setelah user melalukan proses login dengan benar, maka akan tampil dashboard yang mana di dalamnya menggambarkan jumlah barang masul, barang keluar dan total request.

  5. Tampilan Halaman Input Barang Masuk

  6. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Input Barang Masuk

    Tampilan diatas merupakan tampilan form untuk input barang masuk yang mana user admin, purchasing dan gudang dapat mengisi tanggal, kategori, satuan, penerima dan total, role yang secara otomatis sudah tersistem, jo.no. dan no.po. Selanjutnya jika semua data terisi maka akan tersimpan.

  7. Tampilan Halaman Menu Barang Masuk

  8. Gambar 4.12 Halaman Menu Barang Masuk

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu barang masuk yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input barng masuk. Di halaman ini, user admin, purchasing dan gudang dapat melakukan tambah data, edit data, hapus data dan search data.

  9. Tampilan Halaman Input Barang Keluar

  10. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Input Barang Keluar

    Tampilan diatas merupakan tampilan form untuk input data barang keluar yang mana user admin, purchasing dan gudang dapat mengisi tanggal, kategori, satuan, yang meminta dan out. Selanjutnya jika semua data terisi maka akan tersimpan.

  11. Tampilan Halaman Menu Barang Keluar

  12. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Barang Keluar

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu barang keluar yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input barang keluar. Di halaman ini, user admin, purchasing dan gudang dapat melakukan tambah data, , edit , delete, dan search data.

  13. Tampilan Halaman Report Stock

  14. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Report Stock

    Tampilan diatas merupakan tampilan form untuk report stock persediaan bahan baku yang mana use admin, purchasing, gudang dan pimpinan dapat export pdf.

  15. Tampilan Halaman Menu Master Data (User)

  16. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Menu Master Data (User)

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu master data (user) yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data user yang telah mengakses. Di halaman ini, user admin dapat melakukan tambah data, edit , delete, search dan view.

  17. Tampilan Halaman Master Data (Kategori)

  18. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Master Data (Kategori)

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk Master Data (Kategori). yang mana admin dapat menginput kategori barang. Selanjutnya jika data terisi maka akan tersimpan.

  19. Tampilan Halaman Menu Master Data (Satuan)

  20. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Menu Master Data (Satuan)

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu Master Data (Satuan) untuk admin. Di halaman ini, admin dapat menambah satuan barang salanjutnya jika terisi maka akan tersimpan lalu dapat di edit, delete dan view.

  21. Tampilan Halaman Menu Change Password

  22. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Menu Change Password

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu Change password untuk semua user. Di halaman ini, semua user dapat mengubah password lalu save.


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian penting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor : Minimal 2,1 GHz
  2. Monitor  : Minimal VGA
  3. RAM  : Minimal 2 GB
  4. Harddisk  : 250 GB
  5. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
  6. Mouse  : Standard
  7. Keyboard  : Standard

Spesifikasi Software

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan :

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

Hak Akses

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Koperasi Simpan Pinjam harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses, diantaranya :

  1. Admin
  2. Purchasing
  3. Gudang
  4. Pimpinan

Testing (Pengujian)

Implementasi program pada sistem informasi koperasi simpan pinjam dengan menggunakan Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black Box Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem informasi koperasi simpan pinjam ini menggunakan Black Box Testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Black Box Testing sebagai berikut :

Tabel 4.9 Pengujian Black Box Testing


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Time Schedule

Time Schedule merupakan perencanaan terhadap waktu atau penjadwalan yang diperlukan dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian sampai pada proses implementasi tentang “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT. Multi Mortar”. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang dirancang pada intansi terkait. Maka jadwal kegiatan yang diperlukan peneliti yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.10 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan terhadap kebutuhan biaya untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan dengan penyesuaian pada jadwal kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya. Maka rincian estimasi biaya yang diperlukan peneliti dalam melakukan perancangan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Multi Mortar, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem persediaan bahan baku yang berjalan saat ini PT. Multi Mortar masih menggunakan sistem manual. Pencatatan form kertas atau kartu stock yang digunakan untuk pencatatan data dan berkas-berkas terlalu berlebihan sehingga kurang efisien.
  2. Sistem persediaan bahan baku pada PT. Multi Mortar masih belum akurat dalam pengoperasiannya, karena masih menggunakan kertas, prosedur yang panjang dan memakan waktu, serta keakuratan maupun kecepatan dalam pembuatan laporan masih kurang efektif, karena pengolahan data tersebut masih menggunakan Micorsoft Excel sehingga sering terjadi kesalahan dalam penginputan data.
  3. Dengan sistem persediaan bahan baku berbasis web data-data dapat tersimpan dengan baik di database sehingga dapat mengurangi terjadinya data-data yang hilang. Menerapkan sistem informasi persediaan bahan baku dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Sublime Text.

Saran

Agar penerapan sistem persediaan bahan baku dapat terwujud dengan baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dapat lebih dikembangkan, antara lain :

  1. Diperlukan training bagi user untuk mengoperasikan sistem yang dibangun, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak ada kendala yang bisa mengakibatkan kurang optimalnya kinerja sistem.
  2. Perlu dilakukan backup data secara rutin, karena apabila terjadi kerusakan atau kehilangan data masih ada data lain yang tersimpan.
  3. Setelah dapat diimplementasikan dengan baik maka diperlukan evaluasi secara rutin untuk dapat dilakukan pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem dapat diperbaiki dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyati. dkk. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  2. 2,0 2,1 2,2 Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. “Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Universitas Amikom Yogyakarta.Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. Vol 5 No 1, ISSN : 2302-3805 (https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795
  3. Mckay,Alison. dkk. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
  4. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. “Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish. (https://books.google.co.id/books?id=t6VzDQAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false )
  5. 5,0 5,1 Maniah dan Dini, Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  7. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No.1.
  8. 8,0 8,1 Sutopo, Priyo. dkk. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
  9. 9,0 9,1 Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.3 No.2, ISSN: 1978-8282 (https://drive.google.com/file/d/0B5c7mrEq2mXVcy1GblkybFJxT1E/view )
  10. Brata, Muhamad Evan Widyawan. dkk. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan (Studi Kasus Pegawai Keuangan Universitas Telkom). e-Proceeding of Managementi. Vol.5 No. 1 Maret 2018. ISSN : 2355-9357.
  11. Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
  12. Azizah, Nur. dkk. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.1-Februari 2017. ISSN: 2461-1409.
  13. Maulani, Giandari. dkk. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 – Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  14. Rahayu, Nina. dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia . Vol 5 No 1. ISSN : 2302-3805.
  15. 15,0 15,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  16. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. ISSN : 2302-8149.
  17. Sterman, J.D. and Dogan, G. (2015), “I’m not hoarding, I’m just stocking up before the hoarders get here”: behavioral causes of phantom ordering in supply chains”, Journal of Operations Management, Vol. 39 No. 40, pp. 6-22
  18. Sulaiman, Fahmi dan Nanda. 2015. Pengendalian bahan baku dengan menggunakan metode EQQ pada UD. Udi Mabel. Jurnal teknovasi Vol.02 No.1 2015. 1-11. ISSN : 2355-701X.
  19. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9, No.1.
  20. Salam , Asif dkk. 2015." Retail supply chain service levels: the role of inventory storage". Journal of Enterprise Information Management Vol. 29 No. 6, 2016 pp. 887-902.© Emerald Group Publishing Limited
  21. 21,0 21,1 Tamodia, Widya. 2016. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1, No.3 : 20-29.
  22. Prayama, Deddy., Deni Satria, Amelia Yolanda. 2016. PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING TEMPERATUR DAN CAHAYA RUANGAN DATA CENTER. Padang: Politeknik Negeri Padang. National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. ISSN: 2541-111x
  23. Haryanta, Agustinus, dkk. 2017. "Perancangan Sistem Informasi Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri".STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBALISSN : 2088 – 1762 Vol.7 No.1
  24. Abdilah, Junaedi. 2017. "Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Makanan Ternak Pada Bagian Gudang Di KSU Tandangsari Sumedang". Bandung: Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan JRAK. Vol5,No1,2017,pp79-99
  25. Herawati, Herlin dan Dewi Mulyani. 2016. "Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk Pada UD. Tahu Rosydi Puspan Maron Probolinggo". Universitas Panca Marga Probolinggo: Prosiding Seminar Nasional. ISBN 978-602-60569-2-4.
  26. Chasanah, S. U. (2015). Pemasaran Sosial Kesehatan. Deepublish.
  27. Susena, Edy . Ema Utami, Andi Sunyoto. 2015. “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Politeknik Indonusa Surakarta”. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta : Vol. 1 , Nomor 3 ISSN :2355-5009 (http://www.poltekindonusa.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/Vol-1-3-2015-PERENCANAAN-STRATEGIS-SISTEM-INFORMASI-SMART-CAMPUS-UNTUK-Edy-Susena.pdf )
  28. Bilung Septinor. 2016. “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Honda CV.Semoga Jaya di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur”. eJurnal Administrasi Bisnis. Vol.4 No 1, ISSN 2355-5408. (http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/02/Jurnal%20Septi%20(02-11-16-05-36-45).pdf)
  29. Lee, Sunguk. “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159) 2016.
  30. 30,0 30,1 Onu, Fergus dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol.5 No.8 . ISSN : 2319-8656.
  31. Rahardi, Majid. dkk. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Universitas Gadjah Mada. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805.
  32. Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika (MJI). Vol. 9 No. 1 Juni 2017. ISSN : 2477-2542.
  33. Henderi. 2017. Diktat Object Modelling With Unified Modelling Language (UML). Tangerang: STMIK Raharja.
  34. Warsito, Ary Budi. dkk. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.2 . ISSN : 1978-8282.
  35. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  36. Faridi., Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.2 No.2-Agustus 2016. ISSN: 2461-1417.
  37. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.
  38. Aris., Muhammad Akbar Fadillah. dkk. 2016. Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang. Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta , 6-7 Februari 2016. ISSN : 2302-3805.
  39. Koshti, Megha dan Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue.5 ISSN: 2319-8753.
  40. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.1- September 2015. ISSN: 1978-8282.
  41. 41,0 41,1 Lula, Alaika Wiwnety. 2018. Virtual Dressing Room Dengan Metode Augmented Reality Untuk Pemasaran Fashion (Studi Kasus : Wla New Innovation Collection Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat). Skripsi Thesis, Stmik Akakom Yogyakarta.
  42. Santoso dan Wan Yuliyanti. 2016. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Jurnal Seniati (Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri). Politeknik Negeri Tanah Laut: Kalimantan Selatan. Issn : 2085-4218.
  43. Desai, Prashant Ramchandra. 2016. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol.4 Issue.7. E-ISSN: 2347-2693.
  44. Bulla, Chetan. dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC). Vol. 7 Issue No. 6.
  45. Gerry, Kurniawan Gisma. 2018. Implementasi Teknologi Framework YII Untuk Sistem Penjualan Online di Toko Passion Yogyakarta. Yogyakarta. Skripsi (Thesis) : STMIK Akakom.
  46. Masykur, Fauzan dan Fiqiana Prasetiyowati. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol.14 No.1. ISSN Online: 2407-0939.
  47. Supono dan Virdiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  48. Faridi, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: Stikom Surabaya.
  49. Betha, Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
  50. Sutopo, Priyo. dkk. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
  51. Ariyani, Wiga. dkk. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 Issue.5 . ISSN (O) : 2319-7064.
  52. Jan, Syed Roohullah. dkk. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol.2 Issue.2 . ISSN: 2394-4099.
  53. Suryana, Abas. dkk. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  54. 54,0 54,1 Amrullah, Agit. dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805.
  55. Adhista, Nova. dkk. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI). Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.2.
  56. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 No.1-Maret 2015. ISSN : 2088 – 1762.
  57. 57,0 57,1 Rafika, Ageng Setiani. dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.3 . ISSN : 1978-8282.
  58. Supriyanti, Dedeh, Yudo Bangun Romadhon, Dedy Iskandar. 2015. Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt. Hankook Ceramic Indonesia. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol.1 No.1 – Agustus 2015.
  59. Siti Nur Aisyah, Euis, Ninis Khoirunisa dan Sara Devi. 2015. Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia. Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Bali. STMIK STIKOM. 10 Oktober 2015.
  60. Rahayu, Sri dan Nurhaeni, Tuti. 2015. Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.2 JOURNAL CCIT . Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/148
  61. Rochman, Abdur dan Yanti Hardiyanti. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Jadi pada PT. Shyang Yao Fung dengan Metologi Berorientasi Objek”. Tangerang : STMIK Bina sarana Global. (ISSN : 2088-1762 Vol. 6 No. 1 pada Maret 2016)
  62. Nsofwa, Peter and Jackson Phiri. 2016. “Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For The Zambia Police Force”. International Journal of Advanced Studies in Computers, Science and Engineering. Vol.5, No.4
  63. Peiyong, Liu dan Zhiqiang, Lu. 2017. APPLICATION OF MULTIDIMENSIONAL ABC CLASSIFICATION IN RAW MATERIAL INVENTORY CONTROL. Vol. 2. http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFDTOTAL-JXZG201702034.htm
  64. Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar 2015. “A Review On Material Management Through Inventory Management”. India . Journal Of International Academic Research For Multidisciplinary Vol. 2 Issue 12.
  65. Talaizadeh, Ata Allah dan Daryan, Mahsa Noori. 2016. PRICING, MANUFACTURING AND INVENTORY POLICIES FOR RAW MATERIAL IN A THREE-LEVEL SUPPLY CHAIN. Vol. 472016. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00207721.2014.909544
  66. Reyes, John and Alvarez, Kevin. 2016. DYNAMIC BUFFER MANAGEMENT FOR RAW MATERIAL SUPPLY IN THE FOOTWEAR INDUSTRY. Vol. 4, No. 1, January 2016. http://www.jiii.org/index.php?m=content&c=index&a=show&catid=49&id=205

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.2. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.3. Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
A.4. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing I Skripsi
A.5. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing II Skripsi
A.6. Formulir Validasi Skripsi
A.7. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.8. Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi
A.9. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
A.10. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.11. Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi
A.12. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.13. Daftar Nilai
A.14. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.15. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.16. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.17. Formulir Validasi Sidang
A.18. Formulir Penerbitan Dokumen
A.19. Kurikulum Mata Kuliah
A.20. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.21. Sertifikat TOEFL
A.22. Sertifikat Prospek
A.23. Sertifikat IT Internasional
A.24. Sertifikat IT Nasional
A.25. Sertifikat Tridharma
A.26. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1. Surat Keterangan Observasi Skripsi B.2. Formulir Observasi
B.3. Formulir Wawancara


LAMPIRAN C

C.1. Formulir Berkas-berkas Perusahaan


LAMPIRAN D

D.1. Desain Kartu Nama
D.2. Katalog Produk


Contributors

Admin, Julio Fahmi Maulana