SI1511490271: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Prosedur Sistem Usulan)
(Prosedur Sistem Usulan)
Baris 2.426: Baris 2.426:
 
<li>Mengakses Laporan</li>
 
<li>Mengakses Laporan</li>
 
<li>Logout</li>
 
<li>Logout</li>
</ol>
 
<li>Lurah</li>
 
<ol type="a">
 
<li>Melakukan login</li>
 
<li>Mengecek laporan penyewaan gedung</li>
 
 
</ol>
 
</ol>
 
<li>Walimurid</li>
 
<li>Walimurid</li>
Baris 2.437: Baris 2.432:
 
<li>Mengecek data poin siswa yang bersangkutan</li>
 
<li>Mengecek data poin siswa yang bersangkutan</li>
 
<li>Mengecek Informasi</li>
 
<li>Mengecek Informasi</li>
<li>dMengakses Profil Siswa</li>
+
<li>Mengakses Profil Siswa</li>
 
<li>Mengecek Data Guru</li>
 
<li>Mengecek Data Guru</li>
 +
<li>Logout</li>
 +
</ol>
 +
<li>Admin</li>
 +
<ol type="a">
 +
<li>Melakukan login</li>
 +
<li>Menampilkan halaman dashboard</li>
 +
<li>Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu siswa</li>
 +
<li>Dapat  melakukan create, read, update, delete pada menu guru</li>
 +
<li>Dapat melakukan create, read, update, delete, pada menu walimurid</li>
 +
<li>Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu kelas</li>
 +
<li>Memiliki menu tata tertib yang didalamnya terdapat data pelanggaran dan prestasi yang dapat di create, read, update, dan delete serta menampilkan poin keringatan.</li>
 +
<li>Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu administrator</li>
 +
<li>Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu information</li>
 +
<li>Dapat mencetak laporan poin siswa</li>
 
<li>Logout</li>
 
<li>Logout</li>
 
</ol>
 
</ol>

Revisi per 20 Januari 2020 06.49

      

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT POIN

PELANGGARAN BERBASIS ANDROID DALAM

UPAYA MENINGKATKAN MONITORING PERILAKU

SISWA SMP SANTO KRISTOFORUS I



SKRIPSI


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490271
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT POIN

PELANGGARAN BERBASIS ANDROID DALAM

UPAYA MENINGKATKAN MONITORING PERILAKU

SISWA SMP SANTO KRISTOFORUS I


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490271
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Disahkan Oleh :

Tangerang, __ _______ 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
UNIVERSITAS RAHARJA
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000594
       
NIP : 010814



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT POIN

PELANGGARAN BERBASIS ANDROID DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MONITORING PERILAKU SISWA SMP

SANTO KRISTOFORUS I


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490271
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, __ ______ 2019

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin, S.Kom.,MM)
       
(Tuti Nurhaeni, S.Kom,M.TI)
NID : 115013
       
NID : 03036



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT POIN

PELANGGARAN BERBASIS ANDROID DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MONITORING PERILAKU SISWA SMP

SANTO KRISTOFORUS I


Dibuat Oleh :

NIM
: 15111490271
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT POIN

PELANGGARAN BERBASIS ANDROID DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MONITORING PERILAKU SISWA SMP

SANTO KRISTOFORUS I

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511490271
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2019
Yogy Riswara
NIM: 1511490271


 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAKSI

Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan saat ini. Hal ini terlihat dari proses untuk mendapatkan informasi yang dapat diperoleh secara cepat dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih. Kemajuan teknologi ini membuat banyak masyarakat menggunakan teknologi berbasis web untuk membantu menyebarkan infomasi karena bersifat efektif dan efisien. Seperti yang ada saat ini, masyarakat sangat dimudahkan dengan berbagai inovasi teknologi modern yang ada seperti saat ini untuk melakukan berbagai transaksi. Kelurahan Pajang merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kota Tangerang yang memiliki luas wilayah 62 ha, kelurahan ini memiliki sebuah gedung olahraga yang dikelola bersamaan dengan Dinas Olahraga, gedung ini biasa disewakan dan digunakan masyarakat untuk bergai macam acara seperti senam, bulutangkis, rapat dan yang paling sering digunakan adalah acara pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penyewaan gedung olahraga pada kelurahan pajang dan merancang sistem penyewaan gedung olahraga menjadi lebih baik dari yang sebelumya. Metode analisa sistem yang digunakan adalah analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), metode perancangan sistem menggunakan daigram UML (Unified Modelling Language). Dengan adanya sistem informasi penyewaan gedung olahraga sebagai sarana kegiatan mayarakat pada kelurahan pajang ini diharapkan dapat mempermudah dalam proses penyewaan dan pencatatan laporan dapat lebih akurat dan cepat sehingga dapat mengurangi kesalahan pencatatan, serta informasi data penyewaan dapat lebih akurat.


Kata kunci : Sistem, Penyewaan, Gedung, Kelurahan




ABSTRACT

Technology and information are two things that cannot be separated at this time. This can be seen from the process of getting information that can be obtained quickly with the support of increasingly sophisticated technological advances. This technological progress makes many people use web-based technology to help spread information because it is effective and efficient. As is currently the case, the community is greatly facilitated by the various modern technological innovations that exist such as today to conduct various transactions. Pajang Village is one of the urban villages in Tangerang City which has an area of 62 ha, this village has a gymnasium that is managed simultaneously with the Sports Agency, this building is usually rented out and used by the community to meet various kinds of events such as gymnastics, badminton, meetings and most often used is a wedding. The purpose of this study was to find out the process of renting a gymnasium in a display village and designing a gym rental system to be better than the previous one. The system analysis method used is the SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), the system design method using the UML (Unified Modeling Language) daigram. With the existence of information systems for leasing sports buildings as a means of community activities in this urban village, it is hoped that it can simplify the process of leasing and recording reports more accurately and quickly so as to reduce recording errors, and information on rental data can be more accurate.


Keywords : Systems, Renatals, Buildings, Villages






KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN GEDUNG OLAHRAGA SEBAGAI SARANA KEGIATAN MASYARAKAT PADA KELURAHAN PAJANG KOTA TANGERANG”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis sadar bahwa tanpa adanya bimbingan, dorongan dan dukungan yang sangat berarti dari Orang Tua, Keluarga serta dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis dengan ketulusan hati ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Ajay Supriadi, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan serta masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Ibu Jariyah, S.E selaku stakeholder yang teleh memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian Skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  10. Rekan-rekan mahasiswa/i serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Tangerang, 19 Januari 2019
Yogy Riswara
NIM: 1511490271

Daftar isi


DAFTAR TABEL


  1. Tabel 3.1 Analisa SWOT
  2. Tabel 3.1 Analisis SWOT
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.6 Final Elisitasi
  8. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dengan yang Diusulkan
  9. Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel Detail Penyewaan
  10. Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel Paket
  11. Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel Konfirmasi Pembayaran
  12. Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel Penyewaan Gedung
  13. Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel User
  14. Tabel 4.7Tabe Admin
  15. Tabel 4.8 Black Box Testing
  16. Tabel 4.9 Scheldule Implementasi
  17. Tabel 4.10 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Pajang
  2. Gambar 3.2 Use case Diagram Sistem Penyewaan Gedung yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Penyewaan Gedung yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Squence Diagram Sistem Penyewaan Gedung yang Berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case diagram sistem yang diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Customer yang Diusulkan
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Admin yang Diusulkan
  8. Gambar 4.4 Activity Diagram lurah dan disporan yang diusulkan
  9. Gambar 4.5 Sequence Diagram Customer yang Diusulkan
  10. Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin yang Diusulkan
  11. Gambar 4.7 Sequence Diagram lurah dan dispora yang diusulkan
  12. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  13. Gambar 4.9 Prototype Halaman Customer
  14. Gambar 4.10 Prototpe Menu Rigistrasi
  15. Gambar 4.11 Prototpe Menu Login
  16. Gambar 4.12 Prototpe Menu Penyewa
  17. Gambar 4.13 Prototpe Menu Konfirmasi Pembayaran
  18. Gambar 4.14 Prototpe Menu Galeri Gedung
  19. Gambar 4.15 Prototpe Menu paket sewa
  20. Gambar 4.16 Prototpe Menu Daftar Penyewa Gedung
  21. Gambar 4.17 Prototpe Home Admin
  22. Gambar 4.18 Prototpe Menu Kelola Paket
  23. Gambar 4.19 Prototpe Menu Daftar Penyewa Gedung
  24. Gambar 4.20 Prototpe Menu Laporan Penyewaan
  25. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Utama Customer
  26. Gambar 4.22 Tampilan Menu Registrasi
  27. Gambar 4.23 Tampilan Menu Login
  28. Gambar 4.24 Tampilan Menu Penyewaan Gedung(Tanggal Tersedia)
  29. Gambar 4.25 Tampilan Menu Booking (Isi Data Diri)
  30. Gambar 4.26 Tampilan Menu Booking (Review)
  31. Gambar 4.27 Tampilan Menu Konfirmasi Pembayaran
  32. Gambar 4.28 Tampilan Menu Galeri Gedung
  33. Gambar 4.29 Tampilan Menu Paket Sewa
  34. Gambar 4.30 Tampilan Menu Data Penyewa Gedung
  35. Gambar 4.31 Tampilan Menu Informasi Penyewa Gedung


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1 Simbol Use Case Diagram

Gambar 2 Simbol Sequence Diagram

Gambar 3 Simbol Activity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. umumnya sekolah memiliki fungsi sebagai wadah yang menaungi generasi bangsa untuk memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan. Disamping itu juga, sekolah memiliki fungsi sebagai pembentuk karakter siswa yang beberapa diantaranya seperti kedisiplinan, kesopanan, keramah-tamahan dan perilaku baik lainnya.

Dari segi akademik, sekolah senantiasa meningkatkan kualitas standar proses belajar mengajar serta penilaian guna meningkatkan mutu ilmu pengetahuan siswa. Di segi pembentukkan karakter pun, sekolah juga menerapkan penilaian poin pelanggaran guna memonitor perilaku siswa. jika ditemukan suatu pelanggaran yang dilakukan oleh siswa di jam sekolah, maka pelaku akan dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai poin dan bagi siswa yang bermasalah pun akan ditindak lanjuti sesuai dengan bobot sisa poin yang dimiliki. Dimulai dari pembinaan oleh wali kelas dan guru BK untuk memberikan arahan kepada siswa yang melakukan pelanggaran, pemanggilan orangtua siswa guna menjalin komunikasi antara pihak sekolah dengan walimurid mengenai sikap siswa di sekolah, skorsing untuk menghindari pengaruh buruk yang dilakukan oleh siswa di lingkungan sekolah, hingga siswa dikembalikan ke orangtua.

Namun di era kemajuan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini, rasanya sangat disayangkan jika dalam proses penerapannya, belum ada dukungan teknologi yang dapat mempermudah proses kerja sistem yang sedang berjalan saat ini. Kini teknologi telah menjadi tolok ukur dalam menilai kemajuan suatu bangsa. Hingga pada akhirnya setiap negara di dunia melakukan penerapan teknologi hampir di segala bidang seperti bisnis, pelayanan, keamanan dan juga pendidikan. Penerapan teknologi saat ini bukan hanya membuat sistem yang masih bersifat manual menjadi terkomputerisasi, tetapi juga kemampuan mengolah informasi serta menjalankan daily activities secara mobile.

Dengan adanya dukungan serta pembaharuan sistem yang diimplementasikan pada penilaian poin pelanggaran, tentu akan mempercepat proses kerja sistem yang berjalan dan juga dapat memperluas fungsi. Karena saat ini sistem penilaian poin pelanggaran yang sedang berjalan, masih bersifat konvensional. Yang berarti sistem pencatatan, penyimpanan, dan pengolahan masih menggunakan media buku. serta dalam proses pengakumulasian sisa poin masih terhitung memakan waktu dan rawan akan hasil yang keliru. Terlebih lagi walimurid yang tidak memiliki akses untuk memonitor perilaku buah hatinya di sekolah. Sedangkan pembinaan serta bimbingan bukan hanya dilakukan oleh guru di sekolah, tetapi juga oleh walimurid di rumah.

Berdasarkan hasil riset yang telah didapat, maka peneliti bertujuan untuk melakukan peralihan dari sistem yang masih bersifat konvensional ke sistem yang lebih terkomputerisasi dan mobile agar mampu melakukan proses kerja secara efektif, efisien dan mampu melakukan monitoring perkembangan siswa melalui smartphone. Berkaitan dengan masalah diatas maka peneliti memutuskan untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Kredit Poin Pelanggaran Berbasis Android Dalam Upaya Meningkatkan Monitoring Perilaku Siswa SMP Santo Kristoforus I”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu :

  1. Bagaimana sistem penilaian poin pelanggaran tata tertib yang berjalan saat ini pada SMP Santo Kristoforus I ?

  2. saja kendala yang dialami dalam sistem penilaian poin pelanggaran tata tertib yang berjalan saat ini pada SMP Santo Kristoforus I ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi yang diharapkan dapat meningkatkan monitoring terhadap perilaku siswa dalam upaya pada SMP Santo Kristoforus I ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk penelitian yang lebih terfokus dan terarah sesuai dengan permasalahan yang telah diteliti, maka penulis hanya membatasi ruang lingkup penelitian yang meliputi : input data siswa/siswi, pengurangan dan penambahan nilai poin, memberikan sanksi sesuai dengan akumulasi perhitungan nilai poin pelanggaran, dan hasil output berupa laporan yang berisi data poin siswa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian pada SMP Santo Kristoforus I adalah sebagai berikut :

  1. Mempelajari sistem yang sedang berjalan di SMP santo Kristoforus I

  2. Menganalisa dan mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi selama proses sistem tersebut berjalan untuk dijadikan bahan acuan dalam membuat sistem yang mampu memberikan kemudahan.

  3. Merancang sistem informasi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan karakter melalui upaya monitoring perilaku siswa secara mobile

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Peneliti

    1. Mendapatkan pengalaman dengan terjun ke lembaga sekolah untuk melakukan penelitian berbekal disiplin ilmu yang telah diperoleh dalam kegiatan perkuliahan.
    2. Menambah wawasan dan pengetahuan yang didapat melalui interaksi yang dilakukan oleh peneliti kepada pihak sekolah yang memiliki keterkaitan dengan ruang lingkup penelitian.
    3. Dapat turut mendukung upaya meningkatkan mutu pendidikan karakter melalui monitoring perilaku siswa di segi teknologi dalam penerapannya pada SMP Santo Kristoforus I.
  2. Bagi SMP Santo Kristoforus I

    1. Sebagai alat bantu untuk mempermudah proses kerja guru dalam mengakumulasi nilai poin pelanggaran tata tertib dan mempercepat pengambilan keputusan dalam memberikan pembinaan atau sanksi.
    2. Meningkatkan keakuratan data pelanggaran siswa/siswi sehingga dapat memberikan laporan yang rinci dan akurat kepada kepala sekolah mengenai tingkat kedisiplinan siswa.
    3. Dapat mempermudah monitoring yang dilakukan oleh Guru BK, walikelas serta walimurid secara mobile agar dapat terus memantau perkembangan perilaku siswa di sekolah.
  3. Bagi Universitas Raharja

    1. Menyiapkan Mahasiswa dan Mahasiswi agar mampu mengimplementasikan keilmuannya pada permasalahan-permasalahan di dunia nyata, sesuai dengan bidang keahliannya.
    2. Turut memperkenalkan Perguruan Tinggi Raharja kepada institusi swasta atau negeri dan organisasi-organisasi yang dijadikan objek penelitian oleh para Mahasiswa atau Mahasiswi.
    3. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi Mahasiswa dan Mahasiswi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang serupa.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu:
  1. Metode Observasi

    Dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk penyusunan laporan, peneliti melakukan observasi langsung dengan mengunjungi SMP Santo Kristoforus I untuk melakukan pengamatan pada ruang lingkup penelitian dan memperoleh data yang nantinya akan akan dijadikan acuan sebagai bahan penulisan.

  2. Metode Wawancara

    Pada metode ini peneliti melakukan proses tanya jawab secara langsung kepada Wakasek Kesiswaan, Guru BK dan juga perwakilan wali kelas untuk memperoleh data yang nantinya akan ditafsirkan ke dalam bentuk informasi yang akan dituangkan ke dalam penulisan laporan.

  3. Metode Studi Pustaka

    Merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakakukan oleh peneliti dalam menunjang hasil observasi dan wawancara dengan menghimpun informasi yang masih memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti. Informasi tersebut dapat diperoleh dari laporan KKP, laporan skripsi, jurnal, buku-buku serta beberapa tulisan di internet yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Analisa Sistem

Peneliti menggunakan SWOT untuk dapat mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) pada analisa sistem kredit poin yang berjalan saat ini di SMP Santo Kristoforus I. dengan menggunakan metode SWOT peneliti akan lebih mudah dalam menganalisa suatu potensi yang dimiliki oleh SMP Santo Kristoforus I, menyempurnakan kelemahan dan menghindari ancaman dengan memanfaatkan peluang yang ada.

Metode Implementasi Sistem

SDLC (System Development Life Cycle) waterfall model merupakan metode perancangan sistem yang peneliti gunakan dengan proses tahapan yang bersifat sistematis (harus berurutan). Walau terkesan kaku, tetapi proses waterfall model yang tersetruktur dapat memberikan keuntungan di segi kualitas yang tetap terjaga. Dan tahapan tersebut terdiri sebagai berikut :

  1. Perencanaan
  2. Tahap perencanaan merupakan tahapan yang di dalamnya merupakan suatu rangkaian proses dari perancangan sistem yang berisi mendefinisikan ruang lingkup pengembangan, mendefiniskan masalah-masalah yang dapat diselesaikan oleh sistem dan juga memperkirakan hal-hal yang nantinya akan dibutuhkan selama proses pengerjaan.:

  3. Analisis
  4. Tahap analisis adalah tahap dimana kasus yang ditemukan pada sistem yang lama, akan diklasifikasikan perihal masalah, peluang dan juga solusi yang nantinya akan diterapkan, agar suatu permasalahan yang ada dapat ditangani oleh sistem. Pada tahap analisis juga terdapat analisa kebutuhan pada sistem, serta menentukan batasan sistem dalam pengembangan.

  5. Desain
  6. Tahap desain yaitu tahap perancangan dari suatu sistem yang berisi pengambilan keputusan dalam menentukan interaksi obyek dan fungsi pada sistem, skema database, desain algoritma dan juga merancang antar muka pengguna (user interface).

  7. Implementasi
  8. Tahap implementasi adalah tahap pengimplementasian rancangan dari tahap-tahap sebelumnya. Yang dimana suatu rancangan sistem akan diterjemahkan kedalam suatu bahasa pemrograman. Di dalamnya berisi pembuatan website atau aplikasi yang berdasarkan desain sistem, pembuatan database berdasarkan skema perancangan dan juga pengujian serta perbaikan.

  9. Pemeliharaan
  10. Agar suatu website atau aplikasi yang sudah diimplementasikan dapat terus beroperasi, maka dibutuhkan penyerahan terhadap pengguna untuk pemakaian, audit sistem, pemeliharaan dan juga pengembangan sistem agar semakin memiliki fungsi yang luas.

Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan sistem, peneliti juga menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai alat bantu dalam membuat rancangan model sistem kredit poin, dengan menggunakan visual paradigm yang mana merupakan sebuah software berbasis OOP (Object Orientied Programming) dengan tahapan : Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Selain itu peneliti juga menggunakan beberapa software pendukung seperti Sublime Text, XAMPP, Android Studio, dan Balsamiq Mockups 3.

Metode Testing

Pada pelaksanaannya peneliti menggunakan Black Box Testing dengan berfokus pada hasil eksekusi dari pemeriksaan secara fungsional guna menguji segala kemungkinan buruk yang terjadi pada sistem yang dikembangkan, seperti kesalahan interface, kesalahan akses database, fungsi-fungsi yang tidak benar beserta kesalahan pada inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar penulisan penelitian skripsi dapat lebih mudah dipahami, maka peneliti mengelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa teori dasar dan beberapa definisi yang digunakan sebagai pendukung pembahasan masalah yang sesuai dengan penelitian dan dikutip dari beberapa sumber seperti buku, jurnal, skripsi dan internet berisi literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, serta berisi tentang analisa sistem yang berjalan saat ini, permasalahan yang sedang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas seputar usulan sistem yang dijabarkan dengan Unified Modeling Language (UML), pengujian black box, serta pengimplementasian sistem yang diajukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini adalah kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan juga berisi saran yang peneliti sampaikan, agar kedepan sistem tersebut dapat terus dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut sudut pandang beberapa ahli :

  1. Menurut Tyoso, J. S. P. (2016:1)[1] ”sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan".

  2. Menurut Rusdiana dan Irfan (Journal CERITA, Volume 3 No 2 – Agustus 2017)[2] mengatakan bahwa “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.

  3. Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[3], “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerjasama membentuk suatu jaringan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”..

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, tersusun atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[4] ,sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem..

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).</i>.

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolah Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193),[5], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem computer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan ouput sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada factor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika ada factor-faktor yang mempengaruhi dari luar bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industry dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkatan kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponenkomponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebuat human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sitem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka Panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan saja.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

  1. Menurut Hendra Nusa Putra dalam Jurnal Publikasi & Jurnal Penelitian Teknik Informatika (SinkrOn) (2018:68)[6], “Data adalah bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi”.

  2. Menurut Martono dkk dalam Jurnal CCIT (2017:231)[7], “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

  3. Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika (2015:48)[8], mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa data adalah bentuk input berupa bahan mentah yang setelah diolah akan menghasikan output berupa informasi. Data dapat diperoleh dari suatu pengamatan terhadap angka, lambang dan juga sifat.

Definisi Informasi

Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber :

  1. Menurut Handoko (2016;83)[9], “Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”.

  2. Menurut Hidayat, dkk (2016:186)[10], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”

  3. Menurut Mulyani, S. (2016:12)[11] , “ informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan. Informasi akan menjadi berguna apabila obyek yang menerima informasi membutuhkan informasi tersebut”.

Kualitas Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279)[12], " Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy).

    Berarti informasi tersebut mempunyai anfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  2. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate).

    Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Nilai Informasi

Menurut Djahir (2015:10)[13], informasi adalah hasil dari pengolahan data mejadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

Nilai informasi didasari atas 10 (sepuluh) sifat yaitu sebagai berikut (Sutabri, 2016:33-34)[14] :

  1. Mudah Diperoleh

    Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan arena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan yang dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama..

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber :

  1. Menurut Arinda Lestari, dkk dalam Jurnal Informatika Global (2015:9)[15] , “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.

  2. Menurut Sri Rahayu dkk (2018:3)[16], “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan“.

  3. Menurut Khanna, dkk dalam jurnal CCIT (2015:34)[17], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

  4. Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:59)[18], “Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang terorganisir dan di jalankan guna dapat menyediakan informasi untuk menunjang atau mendukung organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur yang teroganisir. Berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan kepada pemakai.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017:2-3)[19], komponen-komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Input, adalah data yang masuk kedalam sistem informasi.

  2. Komponen Model, adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.

  3. Komponen Output, adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat menejemen serta semua pemakai sistem.

  4. Komponen Teknologi, adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.

  5. Komponen Basis Data, adalah kompulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.

  6. Komponen Kontrol, adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap sistem informasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

  1. Menurut Jery Ariska dan M. Jazman dalam Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi (2016:131)[20], “Analisa sistem didefinisikan sebagai penguraian suatu sisten informasi yang utuh kedalam komponen-komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengetahui dan memahami serta melakukan proses evaluasi yang baik atas permasalahan yang terjadi”.

  2. Menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:21)[21], mendefinisikan bahwa “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Berdasarkan kedua pendapat para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisa sistem adalah penguraian sebuah sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem yang bagus dan tidak bagus, lalu memenuhi kebutuhan pada sistem yang baru.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Topik Nur Hidayat, dkk (2017)[22], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagain kompnennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahn-permaslahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibut rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tujuan Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyso (2016:18)[23], “Tujuan analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relative mudah diubah manakala diperlukan. Prinsip prinsip analisis sistem adalah :

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batas sistem [system Boundaries]. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem [interferface] yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pegembangan sistem, harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah/lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Prinsip Analisa Sistem

Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah dengan tujuan pada pengembangan sistem yang relatif mudah diubah manakala diperlukan. Sehingga terdapat prinsip-prinsip analisis sistem yaitu (Tyoso, 2016:18)[24] :

  1. Mendefinisikan masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system boundaries), pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem, kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem, sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam membuat sistem, perlu dibuatnya suatu perancangan sistem. Berikut ini ada tiga definisi perancangan sistem, yaitu :

Menurut Maimunah dkk (2016:203)[25], “Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[26], “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016: 63)[27], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”

Menurut Alison McKay et al dalam International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[28], Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems. Artinya Rekayasa merancang proses penting untuk mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan masyarakat diatasi dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi teknik yang beralasan.

Dari keempat definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah dianalisis sebelumnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Poin Pelanggaran Tata Tertib

Definisi Pelanggaran

Menurut Yudhit Widy Wicaksono, Elis Hernawati, dan Guntur Prabawa dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol.3 No.3 (2017:1284)[29], “Pelanggaran adalah perbuatan (perkara) melanggar; tindak pidana yang lebih ringan daripada kejahatan.

Tidak terlaksananya peraturan atau tata tertib secara konsisten akan menjadi salah satu penyebab utamaterjadi berbagai bentuk dan kenakalan murid, baik didalam maupun diluar sekolah”.

Definisi Tata Tertiib

Menurut Erna Octavia dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1, No. 1 (2017:15)[30], “tata tertib sekolah adalah suatu peraturan yang digunakan pihak sekolah untuk mengatur siswanya agar dapat terlaksananya kurikulum secara baik yang mampu menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah”.

Definisi Poin Pelanggaran

Menurut Apriyani (2015:2)[31], “Sistem poin merupakan pemberian sejumlah poin kepada siswa yang melanggar tata tertib. Jumlah poin yang diberikan berbeda-beda sesuai jenis pelanggaran yang dilakukan dengan range poin antara dua sampai 100 poin.”

Konsep Dasar Sekolah

Definisi Sekolah

Menurut Yudhit Widy Wicaksono, Elis Hernawati, dan Guntur Prabawa dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol.3 No.3 (2017:1284)[29], “Sekolah adalah tempat dimana pelajar melakukan aktivitas belajar sehari-hari, baik akademik maupun nonakademik. Selain untuk belajar, sekolah juga menjadi tempat yang sangat besar pengaruhnya dalam bersosialisasi dan beretika.”.

Fungsi Sekolah

Menurut Lanlan Muhria dalam artikel Definisi Dan Fungsi Sekolah (2018)[32], sekolah memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Mempersiapkan Peserta Didik Suatu Pekerjaan

    Peserta didik yang telah lulus dari satuan pendidikan tertentu diharapkan sanggup mendapatkan bahkan membuka lapangan pekerjaan tertentu. Jikapun tidak demikian, setidaknya mereka memiliki kemampuan dasar dalam menjamin keberlangsungan hidupnya.

  2. Memberikan Keterampilan Dasar

    Sekolah setidaknya akan mampu memberikan keterampilan dasar berupa membaca, menulis dan berhitung. Ketiga hal ini tentu akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern seperti sekarang ini.

  3. Membuka Kesempatan Memperbaiki Nasib

    Setiap orang tua pasti mengharapkan agar anaknya memiliki nasib yang lebih baik dari padanya. Karena itu, mereka akan berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya. Bahkan jika memungkinkan, mereka akan menyekolahkan anaknya hingga memperoleh gelar dari perguruan tinggi.

  4. Menyediakan Tenaga Pembangunan

    Pendidikan merupakan alat yang paling ampuh dalam menyiapkan sumber adaya yang terampil dan ahli pada semua sektor pembangunan. Kekayaan alam hanya akan mengandung arti dan bermakna jika didukung oleh keahlian sumber daya manusianya.

  5. Membantu Memecahkan Problematika Sosial

    Generasi muda di didik untuk dipersiapkan dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang ada. Konsep dan teori- teori yang didapat di lembaga pendidikan (sekolah) diharapkan mampu di implementasikan dalam kehidupan nyata di masyarakat.

  6. Membentuk Manusia Sosial

    Manusia, selain sebagai suatu individu, ia juga adalah makhluk sosial. Pendidikan dituntut mampu membentuk manusia yang dapat bergaul dengan manusia yang lain.

  7. Alat Transformasi Kebudayaan

    Sekolah, diharapkan mampu menambah pengetahuan baru melalui kegiatan penelitian yang dapat membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Penemuan- penemuan baru yang belum pernah ada sebelumnya, mengindikasikan telah terjadinya sebuah inovasi dalam perkembangan dan keberlangsungan kehidupan manusia.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Definisi monitoring menurut Hary Hikmat dalam Anggraeni (2015:30)[33], adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indicator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang program atau kegiatan sehingga dapat dilakukan koreksi untuk tindakan selanjutnya, sedangkan dalam peraturan pemerintah nomor 39 tahun 2006, monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati atau memantau secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Laksana (2016:178)[34], monitoring (pemantauan) adalah “Proses untuk mengetahui pelaksanaan program yang sedang berjalan, untuk membantu meningkatkan kualitas program dan mengidentifikasi masalah-masalah yang harus diatasi untuk mencapai program”.

Dari dua pendapat di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan untk memantau suatu keadaan atau pelaksanaan program yang berjalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

  1. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137)[21], “UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

  2. Menurut Yusuf dkk dalam jurnal CCIT (2015:29)[35], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut“.

  3. Menurut Mulyani (2016:35)[11], “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasikan dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan hasil suatu analisa dalam bentuk diagram dan teks pendukung, agar lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137)[21], “UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

  1. Structure diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

  2. Behavior diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem

  3. Interaction diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

Berikut uraian tentang ke tiga belas macam diagram UML, antara lain yaitu (Rosa dan Shalahuddin, 2015:141-171)[21], :

  1. Class diagram, yaitu diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

  2. Object diagram, yaitu diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem.

  3. Component diagram, yaitu diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

  4. Composite structure diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.

  5. Package diagram, yaitu menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML.

  6. Deployment diagram, yaitu diagram yang menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

  7. Usecase diagram, yaitu pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.

  8. Activity diagram, yaitu diagram yang menggambaran workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

  9. State machine diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin, atau sistem, atau objek.

  10. Sequence diagram, yaitu diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

  11. Communication diagram, yaitu diagram yang menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pesan.

  12. Timing diagram, yaitu diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.

  13. Interaction overview diagram, yaitu diagram yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik mempresentasikan diagram interaksi.

Gambar 2.1 Pengelompokkan Diagram UML

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Dadan Dkk. (2015:28)[36],“XAMPP adalah salah satu aplikasi web server apache yang terintegrasi dengan MYSQL dan PHPMyadmin, XAMPP adalah singkatan dari X, Apache Server, MYSQL, PHPMyadmin, dan Phyton.” Huruf X didepan menandakan XAMPP bisa diinstal di berbagai operating system. XAMPP dapat diinstal pada Windows, Linux, MacOS, dan Solaris.

Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing(2017:12632)[37], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Hilmi Fuad,dkk (2018:2)[38] dalam JURNAL SISFOTEK GLOBAL,“XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengelolah data MySQL di computer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet)”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Xampp merupakan server web yang dapat membantu melakukan preview dalam memodifikasi website secara offline dan dapat di install pada Windows, Linux, MacOS, Solaris.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut para ahli, diantaranya MYSQL menurut Enterprise (2018:2)[39], “MYSQL adalah database yang terkenal karena hampir sebagian besar aplikasi berbasis website seperti wordpress, dilengkapi dengan MYSQL”. MYSQL juga ditawarkan dalam berbagai versi termasuk versi gratis,

sedangkan menurut Mundzir MF (2018:217)[40],“MYSQL adalah sistem manajemen database SQL yang sifatnya open source (terbuka)dan paling banyak digunakan saat ini”.

Sementara Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333)[41], “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa dapat disimpulkan MySQL merupakan sebuah software yang tergolong DBMS dan bersifat open source serta dilengkapi dengan source code.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Hidayat dkk (2017:21)[42], “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server tidak dijalankan pada client. PHP merupakan suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source, yaitu pengguna dapat mengembangkan kode fungsi PHP dengan kebutuhannya.”

Menurut Tim EMS (2016:1)[43], “ PHP adalah bahasa script, artinya ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Untuk membedakan kode PHP dan kode HTML sebagai wadahnya, digunakan tag-tag PHP. PHP sangat populer dan dapat dipakai untuk mem-program situs web dinamis tipe apapun, bahkan PHP dapat digunakan untuk membangun CMS.

Menurut Dahlan yang di kutip oleh ahmad fadel dkk (2018:48)[44], “PHP adalah singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML untuk membuat webside yang dinamis. PHP ini merupakan server side scripting maksudnya sintak dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi deserver kemudian hasilnya baru ditampilkan ke browser dalam format HTML, maka kode-kode yang kita tulis menggunkan PHP tidak akan kelihatan oleh user sehingga membuat halaman webside kita lebih aman dan dinamis.”

Dari penjelasan yang diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa scripting yang digunakan untuk membuat website dinamis, yang mana sintak dan perintah-perintahnya akan di ekesekusi deserver dan hasilnya ditampilkan dengan format HTML.

Konsep Dasar Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Definisi Framework menurut Basuki yang dikutip oleh D Tri Octafian dalam Jurnal Teknomatika (2015:2)[45], “Bahwa sebagai koleksi atau kumpulan potongan-potongan program yang disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal”. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan framework adalah:

  1. Waktu pembuatan aplikasi website jauh lebih singkat.

  2. Kode website jadi lebih mudah dibaca, karena sedikit dan sifatnya pokok, detailnya adalah kode dari framework.

  3. Website menjadi lebih mudah diperbaiki, karena tidak perlu fokus ke semua komponen kode website, terutama kode sistem framework.

  4. Tidak perlu lagi membuat kode penunjang aplikasi website seperti koneksi database, validasi form, GUI (Graphical User Interface) dan keamanan.

  5. Pikiran pengembang menjadi lebih terfokus ke kode alur permasalahan website, apa yang ditampilkan dan layanan apa saja yang diberikan dari aplikasiwebsite tersebut.

  6. Jika dikerjakan team work, maka akan lebih terarah karena sistem framework, mengharuskan adanya keteraturan pelekatan kode. Seperti pengambilandatabase terpisah dengan bagian pengaturan tampilan pengunjung.

Definisi Laravel

Menurut Aminudin dalam buku Cara Efektif Belajar Framework Laravel (2015)[46], “Framework laravel merupakan framework berbasis PHP dan bisa dikatakan masih relatif baru, namun demikian peminat developer akan framework ini semakin hari semakin meningkat, karena memang framework ini berbeda dengan framework PHP pada umumnya. Laravel dibangun dengan konsep MVC (Model-Controller-View), kemudian Laravel dilengkapi juga command line tool yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt”.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Vidiandry Putratama Supono (2016:14)[47], menjelaskan bahwa, “Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer”.

Menurut Geovanne farell dkk (2018:58)[48],“Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerful. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages“.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sublime text adalah perangkat lunak text editor yang digunakan untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system.

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Harni Kusniyati dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang (2016:11)[49], “Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc dengan dukungan finansial Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.”

Konsep Dasar Android Studio

Definisi Android Studio

Menurut Adibhadiansyah (2016:2)[50], “Android studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang diperkenalkan google pada acara google I/O 2013. Android studio merupakan pengembangan dari eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android studio”.

Konsep Dasar Kotlin

Definisi Kotlin

Menurut Niko Sumanda Sibarani dkk dalam Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 9, pp. 319-324)[51], “Kotlin adalah bahasa pemrograman berbasis Java Virtual Machine (JVM) yang dikembangkan oleh JetBrains. Kotlin merupakan bahasa pemrograman yang pragmatis untuk android yang mengkombinasikan object oriented (OO) dan pemrograman fungsional. Kotlin juga bahasa pemrograman yang interoperabilitas yang membuat bahasa ini dapat digabungkan dalam satu project dengan bahasa pemrograman Java. Bahasa pemrograman ini juga dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi berbasis desktop, web dan bahkan untuk backend. Beberapa keuntungan yang mungkin akan didapatkan jika pengembangan aplikasi beralih menggunakan Kotlin untuk mengembangkan aplikasi diatas platform JVM adalah sebagai berikut :

  1. Dapat mengatasi NullPointerException yang umumnya terdapat pada Java.

  2. Penulisan kode lebih ringkas dan mudah dibaca dibandingkan kode yang ditulis dengan menggunakan bahasa Java.

  3. Mudah dipelajari.

  4. Dukungan IDE untuk mempermudah dalam pemrograman. ”.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Imam Adli dkk, dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab (2018:76)[52], “Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software.”

Menurut Taufik Hidayat dkk dalam Jurnal JUTIS (2018:27)[53], “Black – Box Testing merupakan pengujian yang berfoku pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. “

Dari penjelasan yang diatas dapat disimpulkan bahwa Blackbox Testing adalah metode yang digunakan untuk pengujian spesifikasi fungsional dari aplikasi.

Konsep Dasar SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut chasanah (2015:61)[54], “analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.“

Menurut Irham (2016:302)[55], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.“

Menurut Akbar Muchammad Fauzi, and Mary Ismowati (2019)[56], “Analisis SWOT adalah membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lain yang sama atau similar, menganalisis dan menetapkan strategi-strategi untuk bersaing atau menjadi lebih unggul, sehingga meskipun kedua rencana dalam kondisi yang sama tetapi rencana atau kebijakan yang dibuat menciptakan hasil yang lebih baik ditengah-tengah persaingan".

Matriks Analisa SWOT

Dalam analisa SWOT terdapat matriks yang dapat digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan yang dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif. Berikut matriks analisa SWOT yaitu (Rangkuti, 2017:202)[57] :

  1. Strategi SO

    Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

  2. Strategi ST

    Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

  3. Strategi WO

    Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

  4. Strategi WT

    Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Gambar 2.2 Matriks Analisa SWOT

Konsep Dasar Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Balaji S, Murugaiyan MS yang dikutip oleh Lailatul Husniah dkk dalam jurnal KINETIK (2016:34)[58], “SDLC (System Development Life Cycle) adalah proses yang digunakan oleh industri perangkat lunak untuk merancang, mengembangkan dan menguji software”. SDLC (System Development Life Cycle) bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang memenuhi atau melebihi harapan,mencapai penyelesaian dalam watu dan biaya yang sudah direncanakan.

Ada beberapa model dalam SDLC yang sufah dibuat seperti model waterfall,spiral, V-Model, rapid prototyping, dan iterative model. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yang merupakan suatu proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan, dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum memasuki tahap berikutnya yang dilihat sebagai aliran air yang terus mengalir kebawah (seperti air terjun) melewati tahap-tahap yang ada yaitu tahap perencanaan, pemodelan/perancangan, implementasi, dan pengujian.

  1. Tahap Analisis

    Tahap analisis atau perencanaan adalah menjelaskan semua proses yang terjadi dalam aplikasi yang akan dibuat.

  2. Tahap Desain

    Tahap desain merupakan proses perancangan dan pemecahan masalah untuk solusi perangkat lunak seperti menentukan rencana untuk solusi yang meliputi desain algoritma, arsitektur desain perangkat lunak, skema konseptual database, desain konsep, desai GUI, dan definisi struktur data.

  3. Tahap Implementasi

    Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

  4. Tahap Pengujian

    Dalam tahap ini merupakan proses untuk memeriksa bahwa solusi perangkat lunak memenuhi original requirements dan spesifikasi dimana hal tersebut menyelesaikan tujuan yang lebih ditetapkan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Suryana, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18)[59], “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[60], yaitu berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Menurut siahaan yang di kutip oleh Dzulhaq dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1)[61], “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.”

Dari penjelasan yang diatas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan sistem baru berdasarkan kebutuhan pihak manajemen terkait, untuk dieksekusi oleh peneliti.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[62], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. “E” artinya Econimy, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Azizah dkk dalam jurnal SENSI (2017:185)[63], “Literature adalah kesusastraan dan kepustakaan sedangkan Riview adalah suatu tindakan meninjau memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam Literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CITEC (2017:176)[64], “Literature review adalah sebuah rangkuman atau intisari dari hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru mengenai suatu project.”

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Literature Riview adalah suatu penelitian sebelumnya yang dapat di jadikan contoh atau acuan penelitian baru yang berkaitan dengan topik penelitian.

Tujuan Literature Review

Menurut Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup dan Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT (2015:29)[65], mendefinisikan metode study pustaka dilakukan dengan pengumpulan informasi yng dibutuhkan dalam mencari refrensi-refrensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (literature review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identifity gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dalam membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Study Pustaka Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Munawati dalam jurnal CCIT pada tahun 2015 [66] yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI MENGENAI NILAI POINT PELANGGARAN TATA TERTIB PADA SMK YUPPENTEK 1”. Perhitungan terhadap nilai poin yang masih bersifat konvensional dimana guru BK harus mencatat setiap pelanggaran siswa kedalam sebuah buku besar dan menghitung nilai poin pelanggaran setiap siswa/i untuk diberikan sanksi sesuai denga tata tertib yang berlaku. Hal ini mengakibatkan sering terlambatnya proses penindak lanjutan terhadap siswa/i yang bermasalah. Selain itu juga sering terjadi kesalahan dalam melakukan merekapitulasi poin pelanggaran siswa/i sehingga sanksi yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggarannya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Mulyanto dan Lia Ristina dari STMIK Cikarang pada tahun 2018[67] yang berjudul “PENENTUAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) BERBASIS PHP DAN MYSQL STUDI KASUS SMPN 10 TAMBUN SELATAN”. Sebagian besar kegiatan pemasukkan data masih dilakukan dengan cara manual, oleh karena itu sering kali guru Bimbingan Konseling (BK) kebingungan dalam mencari data pribadi dan histori siswa. Selain itu laporan data pelanggaran siswa yang seharusnya diserahkan kepada wali kelas maupun wali murid sering kali terlambat karena membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu untuk menunjang kinerja guru Bimbingan Konseling (BK) dalam penanganan siswa yang bermasalah, diperlukan system yang bertujuan mempermudah pihak bimbingan konseling (BK) dan Sistem tersebut menggunakan metode Simple Multi Attributte Rating Technique (SMART).

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Patmi Kasih dan Yuni Lestari pada tahun 2015[68] dari Universitas Nusantara PGRI Kediri yang berjudul “Aplikasi Penghitung Point Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Bagi Badan Konseling Sekolah Dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus : SMKN 1 Tanah Grogot-Kaltim)”. Penelitian ini membahas mengenai Aplikasi penghitung poin kesalahan yang dirancang menggunakan sistem berbasis web dengan harapan dapat mempermudah hak akses yang dituju. Aplikasi ini dirancang sebagai sistem pendukung keputusan bagi guru dan badan bimbingan konseling sekolah dengan tujuan mempermudah Guru Bimbingan Konseling dalam penanganan siswa bermasalah guna menentukan poin kesalahan dan memperoleh data-data yang valid dengan menerapkan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM), dan metode Simple Additive Weighting (SAW).

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ellen Ershinta Putri dari Universitas Yudharta Pasuruan pada tahun 2015[69] yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POIN PELANGGARAN DAN PRESTASI SISWA BERBASIS SWS GATEWAY PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN”. Dalam era komputerisasi saat ini dibutuhkan aplikasi untuk mempercepat proses informasi antara sekolah dan orang tua dalam hal ketertiban siswa sehingga orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk membantu menangani kenakalan siswa. Dengan adanya sistem informasi poin pelanggaran dan prestasi siswa berbasis sms gateway pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan diharapkan orang tua mengetahui pelanggaran – pelanggaran anaknya secara cepat sehingga dapat memperkecil tingkat kenakalan siswa di sekolah.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Kalyani Bhagwat, Priyanka Salunkhe, & Shamal Bangar yang berjudul “Employee Monitoring System Using Android Smart Phone” dalam International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and Communication (2015)[70]. Jurnal ini membahas sistem pemantauan karyawan di perusahaan dengan menggunakan teknologi android, yang mana pada aplikasi android tersebut berisi informasi tentang penggunanaan telpon karyawan seperti riwayat SMS karyawan, log panggilan karyawan, lokasi karyawan, penggunaan data, riwayat browser, dan data yang tidak sah. Sistem ini meningkatkan akurasi mengelola karyawan dengan menghemat waktu, meringankan upaya kerja manajer, dan menghindari penggunaan telepon yang disediakan sebagai fasilitas karyawan untuk hal yang tidak perlu. Aspek utama dari jurnal ini adalah kemudahan manager dalam menavigasi semua karyawan perusahaan dan mengetahui perilaku karyawan.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Haron dkk yang berjudul “Design of student score application for assessing the most outstanding student at vocational high school” dalam International Journal of Engineering & Technology (2018)[71]. Jurnal ini membahas sistem penilaian dan pencatatan di sekolah yang masiih bersifat manual dan menyulitkan para guru dalam melakukan analisis lebih lanjut tentang keadaan siswanya. Selain itu pada penilaiannya saat ini masih hanya berfokus pada bidang akademik, dan penilaian pengembangan diri dilakukan hanya berdasarkan penilaian subyektif dari guru yang bersangkutan. Maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi skor siswa sebagai dukungan pengambilan keputusan dalam menentukan siswa yang paling berprestasi, yang bukan hanya bagus secara akademik, tetapi juga memiliki moral yang baik. Pada sistem yang baru pun diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pihak yang terlibat dalam melakukan pengolahan data secara cepat dan akurat, serta mampu menyimpan data dengan aman dalam membantu proses pelayanan kepada siswa dan masyarakat pada umumnya.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Mahrus Ali yang berjudul “Monitoring of Evaluation Soft Skill Students Based on Android with Dynamic Programming Algorithm” dalam Proceeding of International Conference on Green Technology (2017)[72]. Penelitian ini membahas tentang kondisi siswa yang masih kurang sadar akan pentingnya kemampuan softskill, minimnya kegiatan di luar kelas yang masih dilingkungan universitas dan bahkan penyelesaian tugas kuliah yang tertunda dikarenakan banyak mahasiswa yang meremehkan. Maka dari itu diharapkan dengan adanya perancangan sistem informasi pemantauan evaluasi softskill berbasis android, mahasiswa dapat mengevaluasi diri mereka secara lebih spesifik dalam kemampuan softskill, lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan di luar kelas yang mendukung kemajuan kemampuan akademik dan menyadari pentingnya menyelesaikan tugas kuliah secara tepat waktu dan sistematis.

BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum SMP Santo Kristoforus I

Sejarah SMP Santo Kristoforus I

Didorong akan kebutuhan pendidikan bagi warga sekitar Paroki Santo Kristoforus yang tidak tertampung di sekolah-sekolah Katolik di seputar Paroki karena tidak terjangkau secara finansial, maka kehadiran Yayasan Diannanda mencoba mengaggapi keprihatinan tersebut dengan mendirikan sekolah Santo Kristoforus.

Sejak tahun 1989 SMP Santo Kristoforus didirikan. Tujuannya agar siswa lulusan SD Santo Kristoforus dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Awalnya, SMP St. Kristoforus “numpang” di gedung SD Santo Kristoforus I. murid perdana SMP St. Kristoforus I yang hanya dua kelas kecil masuk siang hari. Tahun-tahun berikutnya SMP Santo Kristoforus I terus berkembang dengan pesat. Jumlah alumninya saat ini tersebar di berbagai perusahaan-perusahaan besar, pengusaha, pengajar, dan yang masih kuliah diberbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri jenjang S1, S2, S3 dan sebagainya. Berikut ini data perkembangan SMP Santo Kristoforus I :

  1. Pada tahun 1989 SMP St. Kristoforus I dipimpin Kepala Sekolah : Dr. Sugiarto dan Wakil Kepala Sekolah adalah Bpk. FX. Winarso.
  2. Pada tahun 1991, Kepala Sekolah : Bpk. Dr. Sugiarto dan Wakil Kepala Sekolah Bpk. FX. Winarso.
  3. Pada tahun 1991, Kepala Sekolah : Bpk.Dr. Sugiarto dan Wakil Kepala Sekolah Bpk. FX. Winarso. Pada tahun ini pertama kali mengikuti ujian Negara/Ebtanas, bergabung dengan SLTPN 83. Hasilnya 100% lulus.
  4. Pada tahun 1992-1994 Kepala Sekolah : Bpk.FX. Winarso Wakil Kepala Sekolah : Bpk. Yulius Cons Said an Drs. Ign. Heri Priharyanto. Pada tahun ini SMP Santo Kristoforus melaksanakan akreditasi untuk pertama kali dan mendapat status diakui.
  5. Pada tahun 1994-1998, Kepala Sekolah Drs. Ign. Heri Priharyanto dan Wakil Kepala Sekolah : Bpk. Yulius Cons Sai. Pada tahun 1997, SMP Santo Kristoforus I menempati gedung baru yang lebih megah dan tidak lagi masuk sore hari. Pada tahun inilah SMP Santo Kristoforus I menapaki semangat baru. Gedung yang dicita-citakan, berkat bantuan semua pihak dan pertolongan Tuhan serta kerja keras Yayasan Diannanda, dapat terealisasi. Di tempat yang baru inilah jumlah murid mencapai angka 300 siswa.
  6. Pada tahun 1998 (Juli-Agustus) Kepala Sekolah : Drs. T.Harry Dwiatmoko dan Wakil Kepala Sekolah : Drs. Vincentius Ambar Susilanto. Pada bulan nopember 1999, SMP Santo Kristoforus I, untuk kedua kalinya melaksanakan akreditasi. Berkat kerja keras para guru dan dukungan banyak pihak SMP Santo Kristoforus memperoleh status disamakan. Pada periode ini fasilitas sekolah dan berbagai media belajar seperti laboratorium Biologi, Fisika, Bahasa dan laboratorium komputer serta perpuastakaan sekolah perlahan-lahan dipenuhi.
  7. Periode 2005-2009, Kepala Sekolah Vitus M. Suyanta, S.Pd dan wakilnya adalah Bapak Yulius Cons Said an Adrianus Habna. Pada tahun 2006 akreditasi SMP Santo Kristoforus I, mendapat nilai A.
  8. Periode 2009-2012, Kepala Sekolah Vitus M. Suyanta, S.Pd dan Wakilnya adalah Drs. Rikson Nainggolan (Wakil Kurikulum) dan Enny Maitimo, S.Pd (Wakil Kesiswaan). Sejauh ini fasilitas pembelajaran SMP Santo Kristoforus I semakin lengkap, terutama proses pembelajaran LCD, akses internet, dan sedang diusahakan untuk proses pembelajaran e-learning. Dengan fasilitas pembelajaran yang semakin lengkap dan kehadiran para guru yang unggul professional, SMP Kristoforus I diharapkan akan semakin membaik dan bisa mempertahankan nilai A (amat baik).
  9. Periode 2014-2016, Kepala Sekolah Drs. Rikson Nainggolan dan Wakilnya adalah Enny Maitimo, S.Pd (Wakil Kurikulum) dan Junetti A. Nababan, S.Pd (Wakil Kesiswaan).
  10. Periode 2016-2017, Drs. Rikson Nainggolan sebagai Kepala Sekolah, dan Wakilnya adalah Senobius Santi (Wakil Kurikulum) dan Petrus Laritmas, S.Fil (Wakil Kesiswaan).
  11. Periode 2017-2018, Senobius Santi, SE sebagai Kepala Sekolah dan Wakilnya Y.Wisnu Siwi Kurniawan, S.Pd. (Wakil Kurikulum) dan Petrus Laritmas, S.Fil (Wakil Kesiswaan).
  12. Periode 2018 – Sekarang, Senobius Santi, SE sebagai Kepala Sekolah dan Wakilnya Cecilia Noviani, M.Pd (Wakil Kurikulum) dan Petrus Laritmas, S.Fil (Wakil Kesiswaan).

Visi Dan Misi SMP Santo Kristoforus I

Visi SMP Santo Kristoforus I

Menjadi sekolah katolik yang Unggul dan Profesional

Misi SMP Santo Kristoforus I

  1. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM melalui penguasaan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan bahasa.
  2. Mengembangkan pendidikan karakter yang berbasis pada iman dan moral.
  3. Menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
  4. d.Menyelenggarakan tata kelola yang baik melalui fungsi manajemen yang professional.

Fasilitas SMP Santo Kristoforus I

SMP Santo Kristoforus I memiliki Fasilitas 87 ruangan diantaranya sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Ruangan

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP Santo Kristoforus I

Wewenang dan Tanggung Jawab

Kepala Sekolah

Wewenang :

  1. Mengesahkan perubahan dokumen.
  2. Merumuskan, menetapkan dan mengembangkan visi dan misi sekolah.
  3. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
  4. Mencari serta mengadopsi gagasan baru dari lembaga lain yang memiliki relevansi dengan sekolah.
  5. Mengelola, mengembangkan serta memeliharan sarana dan prasarana sekolah.
  6. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah sesuai dengan prosedur, serta merencanakan tindak lanjut.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah.
  2. Bertanggung jawab dalam perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan.kurikulum.
  3. Menetapkan dan memastikan kebijakan mutu sekolah dilaksanakan dengan baik dan terkendali.
  4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Wakasek Kesiswaan

Wewenang :

  1. Menyusun program pembinaan serta melakukan pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa / OSIS.
  2. Menyusun program kegiatan estrakurikuler.
  3. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
  4. Membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan ketaqwaan.
  5. Terbinanya kegiatan sanggar MGMP.
  6. Mengatur mutasi siswa

Tanggung Jawab :

  1. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan yang berhubungan dengan kedisiplinan dan tata tertib sekolah, bekerjasama dengan guru BK dan OSIS.
  2. Bekerjasama dengan guru piket dalam hal mengurus ketertiban siswa.
  3. Mengumpulkan dan menganalisis laporan bulanan dari Walikelas.
  4. Membina dan mengawasi kegiatan siswa agar tidak menimbulkan gangguan keamanan dan di sekolah ataupun di luar sekolah.

Guru BK

Wewenang :

  1. Menyusun dan mengembangkan Bimbingan Konseling.
  2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai.
  3. Melaksanakan pembinaan siswa.

Tanggung Jawab :

  1. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan konseling.
  2. Membantu siswa dalam memahami minat dan bakat.
  3. Menindaklanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa.
  4. Melakukan home visit.
  5. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah.
  6. Memantau kemajuan siswa.

Walikelas

Wewenang :

  1. Membimbing siswa.
  2. Mengusulkan beasiswa.

Tanggung Jawab :

  1. Mewakili orangtua/wali siswa dalam lingkungan sekolah.
  2. Membantu pengembangan potensi siswa.
  3. Membantu menyelesaikan masalah-masalah siswa di sekolah.
  4. Membina suasana kekeluargaan di kelas.
  5. Melakukan kegiatan penilaian.
  6. Melakukan kegiatan penilaian.

Guru

Wewenang :

  1. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai pendidikan yang optimal dan melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan kode etik.

Tanggung Jawab :

  1. Melaksanakan tugas sebagai tenaga pengajar.
  2. Membimbing siswa sesuai dengan tujuan pendidikan.

Tatalaksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Peraturan dengan sistem poin pola berimbang adalah memberikan konsekuensi pada setiap perilaku siswa. Setiap siswa mempunyai modal 100 poin setiap awal tahun pelajaran. Dan berikut adalah prosedur perhitungan nilai poin pelanggaran yang diawali dengan proses pencatatan poin, penambahan poin, pengurangan poin, serta sanksi dan pembinaan.

Pencatatan Poin

  1. Murid meminta izin kepada Petugas Piket untuk mengambil buku komunikasi miliknya.
  2. Lalu buku komunikasi tersebut diberikan ke Guru yang bersangkutan untuk diberi nilai poin pelanggaran/prestasi beserta paraf.
  3. Murid mengambil kembali buku komunikasi tersebut, lalu diserahkan ke Petugas Piket.
  4. Petugas Piket mencatat aktifitas yang terdapat pada buku komunikasi siswa untuk keperluan laporan harian di buku catatan kasus.

Monitoring

  1. Setiap seminggu sekali walikelas melakukan monitoring pada masing-masing buku komunikasi milik siswanya.
  2. Walikelas berkonsultasi kepada Guru BK untuk penanganan masalah yang dilakukan oleh siswanya.
  3. Untuk permasalahan ringan, Guru BK akan menindak lanjuti siswa yang bermasalah dalam bentuk bimbingan ataupun pemberian sanksi.
  4. Untuk permasalahan berat, Guru BK akan berkoordinasi dengan Wakasis untuk tindak lanjut berupa pemberian sanksi ataupun pemanggilan Walimurid.

Keterangan Bobot Poin

Penambahan Poin

Poin akan bertambah jika siswa menunjukkan perilaku positif, diantaranya :

Tabel 3.2 Penambahan Poin

Pengurangan Poin

Poin akan berkurang jika anak melakukan tindak pelanggaran sesuai dengan peraturan umum, diantaranya :

  1. Kehadiran Siswa
  2. Tabel 3.3 Kehadiran Siswa

  3. Seragam
  4. Tabel 3.4 Seragam

  5. Kerapihan siswa putra
  6. Tabel 3.5 Kerapihan siswa putra

  7. Kerapihan siswi putri
  8. Tabel 3.6 Kerapihan siswi putri

  9. Kebersihan dan keindahan
  10. Tabel 3.7 Kerapihan siswi putri

  11. Keamanan dan ketertiban
  12. Tabel 3.8 Keamanan dan ketertiban

Pembelajaran

Tabel 3.9 Pembelajaran

Sanksi dan pembinaan

Tabel 3.9 Sanksi dan pembinaan

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada SMP Santo Kristoforus I, Peneliti menggunakan program Visual Paradigm 13.0 Enterprise Edition untuk merancang use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram guna memberikan gambaran sebuah interaksi antara actor dengan system.

Use Case Diagram

Use Case Diagram sistem pencatatan poin

Gambar 3.2 Use Case Diagram diagram sistem pencatatan poin yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case diagram sistem pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 system yang mencakup seluruh proses sistem penilaian poin yang berjalan
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Murid, Guru dan Guru Piket.
  3. 7 use case diagram yang dilakukan oleh actor yaitu :
    1. Meminta izin kepada Petugas Piket untuk mengambil Buku Komunikasi miliknya.
    2. Petugas Piket mengizinkan dan memberikan Buku Komunikasi.
    3. Buku Komunikasi diberikan ke Guru.
    4. Guru melakukan pengurangan/penambahan poin pada Buku Komunikasi.
    5. Buku Komunikasi dikembalikan ke Murid.
    6. Buku Komunikasi dikembalikan ke Petugas Piket.
    7. Jika terdapat pengurangan poin, maka petugas piket membuat laporan pada Buku Catatan Kasus.

Use Case Diagram sistem monitoring poin

Gambar 3.3 Use Case Diagram diagram sistem monitoring poin yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case diagram sistem monitoring poin yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 system yang mencakup seluruh proses sistem monitoring poin yang berjalan
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Walikelas, Guru BK dan Wakasek Kesiswaan.
  3. 11 use case diagram yang dilakukan oleh actor yaitu :
    1. Seminggu sekali Walikelas melakukan monitoring pada setiap Buku Komunikasi siswanya.
    2. Melakukan kalkulasi sisa poin berdasarkan penambahan dan pengurangan poin pada Buku Komunikasi.
    3. Jika sisa poin siswa 50, maka akan dilakukan pembinaan dan pemanggilan orangtua.
    4. Walikelas berkonsultasi dengan Guru BK terkait poin siswa yang dibawah 50.
    5. Memeriksa Buku Komunikasi dan Buku Catatan Kasus siswa.
    6. Untuk kasus ringan, Guru BK melakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan pemangilan orangtua.
    7. Untuk kasus berat, Guru BK melakukan koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan.
    8. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis I dan pemanggilan orangtua.
    9. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis II dan pemanggilan orangtua.
    10. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis III dan pembinaan khusus.
    11. Siswa dikembalikan ke orangtua.
    12. Wakasek Kesiswaan membuat laporan.
    13. Kepala sekolah menerima laporan.

Activity Diagram

Activity diagram sistem pencatatan poin yang berjalan

Gambar 3.4 Activity diagram sistem pencatatan poin yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity diagram pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial node di awal objek
  2. 3 vertical swimelineyang berisi kegiatan yang dilakukan oleh: Murid, Guru, Petugas Piket.
  3. 11 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi yang dilakukan oleh aktor yaitu :
    1. Meminta izin kepada petugas piket untuk mengambil buku komunikasi miliknya.
    2. Mengizinkan dan memberi buku komunikasi.
    3. Menerima buku komunikasi miliknya.
    4. Memberikan Buku Komunikasi kepada Guru yang bersangkutan.
    5. Mengajukan tanggal penyewaan
    6. Menerima buku komunikasi.
    7. Melakukan penambahan/pengurangan poin pada Buku Komunikasi.
    8. Buku dikembalikan Murid.
    9. Menerima Buku Komunikasi.
    10. Mengembalikan Buku Komunikasi ke Petugas Piket.
    11. Menerima Buku Komunikasi milik siswa.
    12. Melakukan pencatatan pada buku Kasus untuk laporan harian.
  4. 1 Activity Final Node, yang menjadi tanda berakhirnya proses kegiatan.

Activity diagram sistem monitoring poin yang berjalan

Gambar 3.5 Activity diagram sistem pencatatan poin yang berjalan


Berdasarkan Gambar 3.5 Activity diagram pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial node di awal objek
  2. 3 vertical swimeline yang berisi kegiatan yang dilakukan oleh: Walikelas, Guru BK, Wakasek Kesiswaan, Kepala Sekolah.
  3. 12 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi yang dilakukan oleh aktor yaitu :
    1. Seminggu sekali melakukan monitoring pada buku komunikasi.
    2. Mengkalkulasi sisa poin siswa.
    3. Pembinaan dan pemanggilan orangtua (sisa poin 50).
    4. Berkonsultasi dengan Guru BK terkait kasus siswa (sisa poin dibawah 50).
    5. Memeriksa Buku Komunikasi & Catatan kasus siswa.
    6. Menindak lanjuti.
    7. Pembinaan dan pemanggilan orangtua (kasus ringan).
    8. Berkoordinasi dengan Wakasek Kesiswaan (kasus berat).
    9. Peringatan tertulis I dan pemanggilan orangtua.
    10. Peringatan tertulis II dan pemanggilan orangtua.
    11. Peringatan tertulis III dan pembinaan khusus (skorsing).
    12. Dikembalikan ke orangtua.
    13. Membuat laporan.
    14. Menerima laporan.
  4. 1 Activity Final Node, yang menjadi tanda berakhirnya proses kegiatan.

Sequence Diagram

Sequence diagram sistem pencatatan poin yang sedang berjalan

Gambar 3.6 Sequence diagram sistem pencatatan poin yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence diagram pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 3 Actor yang terdiri dari : Murid, Guru, Petugas Piket.
  2. 3 Lifeline yang terdiri dari : Buku Komunikasi, Memberi Poin, Buku Catatan Kasus.
  3. 8 Message yang memberikan informasi – informasi dari rangkaian aktifitas yang dilakukan oleh actor yaitu :
    1. Murid izin mengambil Buku Komunikasi.
    2. Petugas Piket mengambil Buku Komunikasi.
    3. Buku Komunikasi diberikan ke Murid.
    4. Buku Komunikasi diserahkan ke Guru.
    5. Guru memberikan penambahan/pengurangan Poin.
    6. Buku Komunikasi dikembalikan ke Murid.
    7. Murid Mengembalikan Buku Komunikasi.
    8. Petugas Piket mencatat poin siswa pada buku catatan kasus untuk laporan harian.


Sequence diagram sistem monitoring yang sedang berjalan

Gambar 3.7 Sequence diagram sistem monitoring poin yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.7 Sequence diagram monitoring poin yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 4 Actor yang terdiri dari : Walikelas, Guru BK, Wakasek Kesiswaan, Kepala Sekolah.
  2. 4 Lifeline yang terdiri dari : Buku Komunikasi, Memberi Poin, Buku Catatan Kasus.
  3. 13 Message yang memberikan informasi – informasi dari rangkaian aktifitas yang dilakukan oleh actor yaitu :
    1. Seminggu sekali Walikelas melakukan monitoring pada setiap Buku Komunikasi milik siswanya.
    2. Melakukan kalkulasi berdasakan pengurangan/penambahan poin.
    3. Jika terdapat poin siswa bersisa 50, maka akan dibina dan pemanggilan orangtua.
    4. Berkonsultasi dengan Guru BK terkait poin siswa yang dibawah 50.
    5. Memeriksa Buku Komunikasi dan Buku Catatan Kasus siswa.
    6. Untuk kasus ringan, Guru BK melakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan pemangilan orangtua.
    7. Untuk kasus berat, Guru BK melakukan koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan.
    8. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis I dan pemanggilan orangtua.
    9. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis II dan pemanggilan orangtua.
    10. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis III dan pembinaan khusus.
    11. Siswa dikembalikan ke orangtua.
    12. Membuat laporan.
    13. Menerima laporan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Untuk memperoleh solusi pada permasalahan sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti melakukan analisa dengan menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi beberapa faktor yang nantinya akan disempurnakan pada sistem yang baru. Faktor-faktor tersebut terdiri dari Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Berikut adalah hasil analisis SWOT pada sistem yang berjalan saat ini :

Tabel 3.11 Analisa SWOT

Tabel 3.12 Matriks Analisa SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

  1. Buku Komunikasi
  2. Nama Masukan  : Buku Komunikasi

    Fungsi  : Mencatat Perilaku Siswa & Bobot Poin

    Sumber  : Siswa

    Media  : Kertas

    Frekuensi  : Setiap mencatat perilaku positif/negatif siswa di sekolah

    Format  : Buku

    Keterangan  : Berisikan catatan perilaku siswa

  3. Buku Catatan Kasus
  4. Nama Masukan  : Buku Kasus

    Fungsi  : Mencatat Perilaku Siswa & Bobot Poin

    Sumber  : Guru Bimbingan Konseling (BK)

    Media  : Kertas

    Frekuensi  : Setiap mencatat perilaku positif/negatif siswa di sekolah

    Format  : Buku

    Keterangan  : Berisikan catatan perilaku siswa

Analisa Proses

  1. Buku Komunikasi
  2. Nama Proses` : Mendata Perilaku Positif dan Negatif Siswa

    Fungsi : Sebagai informasi perkembangan siswa

    Masukkan : Catatan Perilaku dan Bobot Poin Siswa

    Keluaran : Laporan, serta bimbingan & sanksi

    Ringkasan Proses : Seminggu sekali Walikelas melakukan monitoring perkembangan perilaku baik/buruk siswa melalui buku komunikasi

  3. Buku Catatan Kasus
  4. Nama Proses : Mendata Perilaku Positif dan Negatif Siswa

    Fungsi : Sebagai informasi perkembangan siswa

    Masukkan : Catatan Perilaku dan Bobot Poin Siswa

    Keluaran : Laporan Harian, serta bimbingan & sanksi

    Ringkasan Proses  : Guru BK melakukan monitoring perkembangan perilaku positif/negatif siswa melalui buku catatan kasus

Analisa Pengeluaran

    Nama Pengeluaran : Surat Peringatan dan Pemanggila Orangtua

    Fungsi : Sebagai bentuk peringatan dan

    Media : Kertas

    Sumber : Kepala Sekolah

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Dalam proses Analisa sistem yang berjalan untuk tujuan penulisan laporan skripsi, berikut adalah perangkat dengan spesifikasi hardware :

  1. Processor : Intel® Core™ i7-2600CPU
  2. Monitor  : LG
  3. Mouse : Alcatroz xplorer 5500m
  4. Keyboard : Alcatroz xplorer 5500m
  5. RAM : 8 GB
  6. Harddisk  : 1 TB
  7. Printer  : HP Deskjet 1510

Spesifikasi Software

Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Windows 10 Pro 64-bit
  2. Microsoft Office 2010
  3. Google Chrome
  4. Visual Paradigm 16.0 Enterprise Edition
  5. Android Studio

Hak Akses (Brainware)

Sistem Kredit Poin dapat diakses oleh Admin, Guru, Guru BK dan juga Wali murid, dengan kegunaannya masing-masing.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Beberapa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Sistem berjalan dengan proses kerja yang lambat, dikarenakan Walikelas harus melakukan monitoring dan akumulasi berdasarkan poin siswa dengan cara yang konvensional pada setiap buku komunikasi milik siswanya. Tak jarang terjadi human error serta tertundanya proses monitoring dan akumulasi poin siswa dikarenakan padatnya beban kerja guru di sekolah.
  2. 2 Dengan proses monitoring dan akumulasi yang berjalan lambat, maka langkah tindak lanjut berdasarkan sisa poin siswa yang dilakukan oleh Walikelas, Guru BK, dan Wakasek Kesiswaan pun turut mengalami keterlambatan.
  3. Masih minimnya hak akses terhadap Walimurid dalam memonitoring perilaku putra/putrinya di sekolah. Sehingga terjadi keterlambatan informasi yang diterima oleh Walimurid selaku orangtua atas setiap perilaku buruk yang dilakukan putra/putrinya di sekolah. Sedangkan pembentukan karakter bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga terjadi di rumah. Maka sudah seharusnya peran orangtua turut dilibatkan dengan adanya hak akses secara khusus agar data mengenai perilaku putra/putrinya menjadi lebih transparan dan tindak lanjut berupa bimbingan pun bisa dilakukan dari dua sisi, guna mencegah terjadinya perilaku buruk yang dilakukan secara kontinu.

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Berdasarkan hasil analisa dari permasalahan pada sistem yang berjalan, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah guna mencapai proses kerja yang cepat, akurat dan adanya pecepatan informasi yang bersifat transparansi yaitu :

  1. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi dan dapat diakses dalam bentuk aplikasi mobile, dengan fungsi yang lebih luas serta proses kerja yang lebih cepat. sehingga pada penerapannya, penggunaan kertas pun dapat dikurangi dan perilaku negatif siswa dapat segera ditindak lanjuti.
  2. Sistem yang dibuat harus dapat mempermudah para Guru dan Guru BK dalam melakukan proses monitoring dan kalkulasi pada setiap poin siswa. Agar segala bentuk perilaku negatif dapat secepatnya ditindak dengan tegas dalam bentuk bimbingan dan juga sanksi.
  3. Sistem tersebut juga harus mampu menampilkan laporan data poin siswa. Agar baik para Guru, dan Guru BK memiliki hak akses masing-masing yang diberikan secara khusus, sesuai dengan kapasitasnya.
  4. Dan sistem yang dibuat harus memberikan hak aksesnya terhadap Walimurid. Agar orangtua juga turut memantau perkembangan perilaku anaknya di sekolah dan terjalinnya kerjasama antara Guru di sekolah dan juga Orangtua di rumah dalam melakukan arahan / bimbingan, agar perilaku yang bersifat negatif tidak terjadi secara berulang-ulang.

User Requirement

User requirement atau bisa disebut juga sebagai kebutuhan user, yang menjelaskan mengenai kemampuan software yang hendak dibangun dari sudut pandang user.

Elisitasi Tahap I

Elistasi tahap I merupakan daftar yang dibutuhkan oleh user berdasarkan hasil pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi. Berikut adalah lampiran Elistasi Tahap I yang telah dibuat :

1.png
2.png

Tabel 3.12 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan menggunakan metode MDI.

    • M = Mandatory (yang wajib digunakan)

    • D = Desirable (yang diinginkan)

    • I = Inessential (yang tidak penting digunakan)

Tabel 3.13 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibetuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah requirement tersebut :

Tabel 3.14 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, dan elisitasi tahap III dan dapat dijadikan acuan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan digunakan. Berikut adalah hasil draft final elisitasi dari wawancara dan observasi pada SMP Santo Kristoforus I :

Tabel 3.15 Draft Final Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulkan

Setelah melakukan penelitian pada sistem kredit poin yang sedang berjalan saat ini pada SMP Santo Kristoforus I, langkah selanjutnya peneliti melakukan perancangan sistem yang diusulkan, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pencatatan, kalkulasi poin dan juga monitoring. Pada rancangan sistem yang diusulkan juga terdapat adanya hak akses bagi walimurid selaku orangtua, agar dapat senantiasa memonitor perilaku buah hatinya selama di sekolah.

Sistem yang peneliti usulkan berbasis android dengan bahasa pemrograman kotlin, PHP sebagai web admin, dan juga MySql sebagai database, dengan harapan nantinya baik para guru dan walimurid dapat mengakses sistem aplikasi Kredit Poin dengan mudah dan peraktis yang dilakukan secara mobile.

Dalam menganalisa sistem yang diusulkan, peneliti menggunakan software Visual Paradigm for UML 16.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur sistem usulan yang dilakukan dalam menjalankan sistem penyewaan gedung olahraga sebagai sarana kegiatan masyarakat

  1. Guru
    1. Melakukan login
    2. Melakukan Input Poin
    3. Mengecek Data Pelanggaran
    4. Mengecek Ranking Poin
    5. Melihat Informasi
    6. Logout
  2. Guru BK
    1. Melakukan login
    2. Melakukan Input Poin
    3. Mengecek Data Pelanggaran
    4. Mengakses Konsultasi
    5. Melihat Informasi
    6. Mengecek Ranking Poin
    7. Mengakses Laporan
    8. Logout
  3. Walimurid
    1. Melakukan login
    2. Mengecek data poin siswa yang bersangkutan
    3. Mengecek Informasi
    4. Mengakses Profil Siswa
    5. Mengecek Data Guru
    6. Logout
  4. Admin
    1. Melakukan login
    2. Menampilkan halaman dashboard
    3. Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu siswa
    4. Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu guru
    5. Dapat melakukan create, read, update, delete, pada menu walimurid
    6. Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu kelas
    7. Memiliki menu tata tertib yang didalamnya terdapat data pelanggaran dan prestasi yang dapat di create, read, update, dan delete serta menampilkan poin keringatan.
    8. Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu administrator
    9. Dapat melakukan create, read, update, delete pada menu information
    10. Dapat mencetak laporan poin siswa
    11. Logout

UML (Unified Modeling Languange) Sistem yang Diusulkan

Use Case Diagram

Gambar 4.1. Use Case diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar use case yang diusulkan diagram penyewaan gedung olahraga terdapat :

  1. Terdapat satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem infomasi penyewaan gedung olahraga kelurahan pajang
  2. Terdapat 4 aktor yang melakukan kegiatan yaitu customer, admin, lurah, dan dispora
  3. Terdapat 15 use case yaitu registrasi, login, home, kelola customer, kelola paket, kelola pesanan, data konfirmasi pembayaran, laporan penyewa gedung, booking, konfirmasi pembayaran, galeri, paket sewa, data penyewa gedung, laporan penyewaan gedung, dan logout
  4. Terdapat 3 extend yaitu, admin,customer, lurah&dispora

Activity Diagram

Activity Diagram Customer

Gambar 4.2. Activity Diagram Customer yang Diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram customer yang diusulkan terdapat :

  1. Satu initial node<, yang mengawali objek
  2. Terdapat empat fork node untuk memecahkan action
  3. Sembilan belas action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
  4. Satu final node, yang mengakhiri objek

Activity Diagram Admin

Gambar 4.3. Activity Diagram Admin yang Diusulkan

Berdasarkan gambar Activity diagram admin yang diusulkan terdapat :

  1. Satu initial node, yang mengawali objek
  2. Terdapat lima fork node untuk memeca action
  3. Dua puluh action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
  4. Satu final node, yang mengakhiri objek

Activity Diagram Lurah dan Dispora

Gambar 4.4. Activity Diagram lurah dan disporan yang diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram lurah dan dispora yang diusulkan terdapat :

  1. Satu initial node, yang mengawali objek
  2. Dua fork node yang memecahkan action
  3. delapan action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
  4. Satu final node, yang mengakhiri objek

Sequence Diagram

Sequence Diagram Customer

sequencecustomer.jpg

Gambar 4.5. Sequence Diagram Customer yang Diusulkan

Berdasarkan gambar sequence diagram penyewaan gedung yang diusulkan terdapat :

  1. Satu actoryang melakukan kegiatan, yaitu customer
  2. Empat belas message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi.
  3. sembilan life line yang saling berinteraks

Sequence Diagram Admin

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin yang Diusulkan

Berdasarkan gambar sequence diagram admin yang diusulkan terdapat :

  1. Satu actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin
  2. tiga belas message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi.
  3. delapan life line yang saling berinteraks

Sequence Diagram lurah dan dispora

Gambar 4.7. Sequence Diagram lurah dan dispora yang diusulkan

Berdasarkan gambar sequence diagram lurah dan dispora utama yang diusulkan terdapat :

  1. Dua actor yang melakukan kegiatan, yaitu lurah dan dispora
  2. Lima message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi.
  3. Eempat life line yang saling berinteraks

Class Diagram

Gambar 4.8. Class Diagram yang Diusulkan

  1. Enam Class, himpunan dari atribut dan operasi yang saling berhubunga
  2. Enam multiplicity, hubungan antara class satu dengan yang lainnya.

Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupkana uraian perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem berjalan dengan yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database adalah rancangan basis data yang digunakan dalam pembuatan sistem usulan. Berikut adalah spesifikasi database yang digunakan :

  1. Nama Field  : table_detail_penyewaan

    Fungsi  : Untuk menampilkan data penyewaan

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : kd_detail_penyewaan

    Panjang Record  : 15

    Isi  : kd_detail_penyewaan, kd_pemyewaan, kdpaket


    Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Detail Penyewaan

  2. Nama Field  : table_paket

    Fungsi  : Untuk mengedit, hapus dan tambah paket

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : kd_paket

    Panjang Record  : 93

    Isi  : Kdpaket, Nmpaket, Harga

    Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Paket

    tabelpaket.jpg
  3. 3. Nama Field  : tkonfirmasi_pembayaran

    Fungsi  : Untuk menampilkan dan menyimpan data konfirmasi pembayaran

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : kdkonfirmasi

    Panjang Record  : 50

    Isi  : kdkonfirmasi, kdtransaksi, jumlah, norekening, status

    Tabel 4.4. Spesifikasi tabel konfirmasi pembayaran

  4. Nama Field  : penyewaan_gedung

    Fungsi  : Untuk menyimpan data dalam melakukan penyewaan

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : kdpenyewaan

    Panjang Record  : 109

    Isi  : kdpenyewaan, kduser, tanggal_penggunaan, waktu_penggunaan, status_penyewaan, untuk_acara, tambah_perlengkapan

    Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel penyewaan gedung

    tabeldetaipenyewaan.jpg
    tabeldetaipenyewaan2.jpg
  5. Nama Field  : table_user

    Fungsi  : Untuk menyimpan data user

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : id_user

    Panjang Record  : 153

    Isi  : iduser,email,Nmlengkap,Notlpn password, alamat, gambar profil

    Tabel 4.6. Spesifikasi Tabel User

    tabeluser.jpg
    tabeluser2.jpg
  6. Nama Field  : Table_admin

    Fungsi  : Untuk menyimpan data admin

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : idadmin

    Panjang Record  : 93

    Isi  : idadmin, email, password, Nmlengkap, Alamat

    Tabel 4.7. Spesifikasi Tabel admin

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Utama

Perancangan prototype antar muka sistem adalah perancangan dari tampilan interface dari sistem penyewaan gedung olahraga pada Kelurahan Pajang. Berikut adalah gambar rancangan layar tersebut  :

Gambar 4.9. Prototype Halaman Utama Customer

Prototype Menu Registrasi

Sebelum melakukan penyewaan melalui website, Customer harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapat akses login

Gambar 4.10. Prototype Menu Registrasi

Keterangan pada menu login yaitu:

  1. Text field nama Lengkap : masukan nama lengkap pada kolom
  2. Text field alamat : masukan alamat pada kolom alamat
  3. Text field email : masukan email pada kolom email
  4. Text field password : masukan password pada kolom password
  5. Button Daftar : setelah memasukkan data registrasi dengan benar selanjutnya klik Daftar setelah itu email akan terdaftar ke database dan bisa melakukan login dengan email tersebut

Prototype Menu Login

Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem penyewaan setelah melakukan registrasi sebelumnya dan yang berhak melakukan login yaitu customer, admin, Lurah, Dispora. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu login yang ditunjukkan pada gambar 4.11. :

Gambar 4.11. Prototype Menu Login

Keterangan pada menu login yaitu:

  1. Text field username : masukan username pada kolom username.
  2. Text field password : masukan password pada kolom password
  3. Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik login setelah dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, jika username atau password salah maka tidak dapat masuk ke dalam sistem dan akan muncul pemberitahuan.

Prototype Menu Penyewaan

Tampilan seteleah berhasil login pada menu booking dapat langsung mencari tanggal ketersedian dalam melakukan penyewaan ditunjukkan pada gambar 4.12. :

Gambar 4.12. Prototype Menu Penyewaan

Prototype Menu Konfirmasi Pembayaran

Tampilan menu konfirmasi pembayaran merupakan tampilan setelah kita sepakat dalam menentukan tanggal dan sudah melakukan transfer ke pihak pengelola gedung. Setelah itu dapat di konfirmasi dengan mengisi data konfirmasi pembayran. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu Konfirmasi Pembayaran pada gambar 4.13. :

Gambar 4.13. Prototype Menu Konfirmasi Pembayaran

Prototype Menu Galeri gedung

Tampilan menu galeri gedung merupakan tampilan ketika ingin melihat galeri gedung ketika acara-acara yang pernah di lakukan sebelumnya Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu galeri gedung yang ditunjukkan pada gambar 4.14. :

Gambar 4.14. Prototype Menu Galeri Gedung

Prototype Menu Paket Sewa

Tampilan menu paket sema merupakan tampilan ketika ingin melihat paket penyewaan apa saja yang terdapat di dalamnya. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu paket sewa yang ditunjukkan pada gambar 4.15. :

Gambar 4.15. Prototype Menu Paket Sewa

Prototype Menu Daftar Penyewaan Gedung

Tampilan menu Daftar penyewaan gedung merupakan tampilan ketika siapa saja yang sebelumnya sudah melakukan penyewaan. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu input penjualan yang ditunjukkan pada gambar 4.16. :

Gambar 4.16. Prototype Menu Daftar Penyewaan Gedung

Prototype Menu Home Admin

Tampilan home admin merupakan tampilan awal ketika berhasil melakukan login. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu home admin yang ditunjukkan pada gambar 4.17:

Gambar 4.17. Prototype Home Admin

Prototype Menu Kelola paket

Tampilan menu kelola paket ketika admin ingin menambah, mengedit, dan menghapus paket penyewaan gedung. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu kelola paket yang ditunjukkan pada gambar 4.18 :

Gambar 4.18. Prototype Menu Kelola Paket

Prototype Daftar Penyewa Gedung

Tampilan menu tambah daftar merupakan tampilan ketika ingin melihat pengguna yang telah mendaftarkan diri ketika melakukan penyewaan gedung. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu daftar penyewa gedung yang ditunjukkan pada gambar 4.19. :

Gambar 4.19. Prototype Menu daftar penyewa gedung

Prototype Laporan Penyewaan

Tampilan menu laporan penyeaan merupakan tampilan ketika melihat laporan yang pernah melakukan penywaan gedung kedalam sistem.laporan ini dapat di akses oleh admin, lurah dan dispora Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu Laporan penyewaan yang ditunjukkan pada gambar 4.20. :

Gambar 4.20. Prototype Menu Laporan Penyewaan

Rancangan Program

Tampilan Halaman Utama Customer

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Utama Customer

Tampilan Menu Registrasi

Gambar 4.22. Tampilan Menu Registrasi

===Tampilan Menu Login===

Gambar 4.23. Tampilan Menu Login

Tampilan Menu Penyewaan Gedung (Tanggal Ketersediaan)

Gambar 4.24. Tampilan Menu Penyewaan Gedung

Tampilan Menu Booking (Isi Data Diri)

Gambar 4.25. Tampilan Menu Booking (isi Data Diri)

Tampilan Menu Booking (Review)

Gambar 4.26. Tampilan Booking Isi Data Diri

Tampilan Menu Konfirmasi Pembayaran

Gambar 4.27. Tampilan Menu Konfirmasi Pembayaran

Tampilan Menu Galeri Gedung

Gambar 4.28. Tampilan Menu Galeri Gedung

Tampilan Menu Paket Sewa

Gambar 4.29. Tampilan Menu Paket Sewa

Tampilan Menu Data Penyewa Gedung

Gambar 4.30. Tampilan Menu Data Penyewa Gedung

Tampilan Menu Informasi Penyewa Gedung

Gambar 4.31. Tampilan Menu Informasi Penyewa Gedung

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i5
  2. Monitor : 15 Inch
  3. Mouse : Wireless
  4. Keyboard : USB
  5. RAM : 4 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Printer : Canon inkjet iP 1800 series

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7
  2. Microsoft Office 2010
  3. XAMPP
  4. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
  5. PHP
  6. Sublime Text
  7. Web Browser (Google Chrome)
  8. Visual Paradigm
  9. Balsamic

Hak Akses (Brainware)

Hak akses (Brainware) yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Customer
  2. Admin
  3. Lurah
  4. Dispora

Pengujian (Testing)

Blackbox Testing

Sistem penyewaan gedung olahraga menggunakan metode pengujian black box testing. Black box testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.

Tabel 4.13 Pengujian Blackbox Testing

Implementasi Sistem yang Diusulkan

Schadule Implementasi

Tahap ini bertujuan untuk merencanakan implementasi dalam melakukan penerapan sistem tersebut. Dalam mewujudkan perancangan sistem ini kurang lebih memakan waktu sekitar 5 bulan.. Berikut adalah schedule implementasi yang telah dibuat dan Langkah-langkah yang dilakukan dalam dalam mewujudkan sistem yang direncanakan :

Tabel 4.9. Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan untuk menghitung dana yang di pelukan dalam menyelesaikan penelitian yang dilakukan sehingga penelitian dapat dilakukan dengan lancar dan tepat waktu . Berikut adalah estimasi biaya yang telah dibuat:

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakuka penulis mengenai perancangan sistem informasi penyewaan gedung olahraga sebagai sarana kegiatan masyarakat apada kelurahan pajang, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem penyewaan gedung pada gor kelurahan pajang yang berjalan pada saat ini masih belum terkomputerisasi apabila ingin melakukan penyewaan customer harus mendatangi kelurahan untuk mencari iformasi dan melakukan penyewaan gedung
  2. Sistem penyewaan gedung pada gor kelurahan pajang yang berjalan pada saat ini masih memiliki kelemahan dalam melakukan penyewaan dan pembuatan laporan masih di lakukan secara manual dan untuk melakukan laporan penyewaan ke dispora membutuhkan waktu untuk mengirim surat laporan sehingga dinilai kurang akurat dan cepat
  3. Dalam proses perancangan sitem informasi penyewaan gedung olahraga sebagai sarana kegiatan masyarakat pada kelurahan pajang penulis menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modeling Language), kemudian dibuatdengan menggunakan bahsa pemrograman PHP dan database Mysql. Dengan adanya sistem informasi penyewaan gedung olahraga diharapkan dapat mempermudah melakukan proses penyewaan dan pencatatan laporan dapat lebih akurat dan cepat sehingga dapat mengurangi kesalahan pencatatan serta informasi data penyewaan dapat lebih akurat

Saran

Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan oleh penulis mengenai perancangan sistem informasi penyewaan gedung olahraga sebagai sarana kegiatan masyarakat pada kelurahan pajang, maka penulis memebrikan saran yang dapat dijadikan masukan untuk mengatasi permasalahan yang ada :

  1. Melakukan pemeliharaan sistem secara berkala untuk menghindari kerusakan atau kesalahan program. Dan Untuk menghindari kehilangan data perlu dilakukan backup.
  2. Melakukan pelatihan bagi pengguna dalam menggunakan sistem penyewaan gedung olahraga agar sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal
  3. Melakukan pengembangan sistem mengikuti perkembangan teknolgi kedepannya



DAFTAR PUSTAKA

  1. Tyoso dan Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  2. Rusdiana dan Irfan. 2017. Journal CERITA, Volume 3 No 2 – Agustus
  3. Muslihudin dan Oktafianto. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Penerbit : CV. Andi Offset.
  4. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016.https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2018.
  5. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.2. Diambil dari :https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/
  6. Putra, H. N. (2018). “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) dalam Perancangan Aplikasi Data Pasien Rawat Inap pada Puskesmas Lubuk Buaya”. SinkrOn, 2(2), 67-77.
  7. Martono, Kartika, Putri Aullia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Vol.10 No.2 Agustus 2017. Jurnal CCIT.
  8. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2. Dikutip dari http://jurnal.politala.ac.id/index.php/JSI/article/view/88/68(26 Oktober 2018)
  9. Handoko. 2016. Pemanfaatan windows api untuk sistem informasi AMIK Cipta Darma Surakarta. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalComtech.
  10. Hidayat, Wahyu., Riri Mahmuriyah dan Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016 ISSN : 2461-1409.
  11. 11,0 11,1 Mulyani, S. (2016). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. Bandung: AbdiSistematika.
  12. Dewi, Rusdiana, Indah Pusphitasari dan Muhamad Imam Abu Yazid. 2017. Disain Sistem Informasi Website Jurusan Komputerisasi Akuntansi D-III Pada Perguruan Tiggi Raharja. Tangerang: Semnasteknomedia Online. Vol.5 No.1. Dikutip dari http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1634/1625 (16 Oktober 2018).
  13. Djahir, Y., & Pratita, D. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish.
  14. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Ed.II. Cet-1. Yogyakarta : Andi.
  15. Lestari, Arinda, John Rony Coyando dan Dasrial. 2015. Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online Pada PT.Pegadaian (PERSERO) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang. Palembang: Jurnal Informatika Global Vol.6 No.1. Dikutip dari http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/IG/article/view/9/8 (26 Oktober 2018).
  16. Rahayu, Sri, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  17. Khanna, d..2015." Penerapan sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja". Jurnal CCIT , Vol. 9 No. 1.
  18. M.Thoha, Miyanto. 2015. Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Jurnal Prosisko Vol. 2 No. 2. Dikutip dari: http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/109/167 (26 Oktober 2018).
  19. Elisabeth Yunaeti Anggraeni Dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  20. Ariska, Jery dan M. Jazman. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Sekolah Menggunakan Teknik Labelling QR Code (Study Kasus: MAN 2 Model Pekanbaru. Pekan baru: Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2 No.2. Dikutip dari http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/RMSI/article/view/2619/1647 (26 Oktober 2018).
  21. 21,0 21,1 21,2 21,3 A.S., Rosa dan M.Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan Berorientasi Objek. Cet.3. Bandung : Informatika.
  22. Hidayat, Nur, Topik. Yanuttama, Indra. Zaid, Ahmad .2017. “Media Pembelajaran IPA Kelas 3 Sekolah Dasar menggunakan Teknologi berbasis Android”. Seminar Nasinal. ISSN : 2302-3805. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  23. Tyso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish. Dikutip dari https://books.google.co.id/books?id=9X9QDAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Sistem+Informasi+Manajemen&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwji_OH5iojXAhXBQpQKHbONBdwQ6AEIMTAC#v=onepage&q=Sistem%20Informasi%20Manajemen&f=false (26 Oktober 2018).
  24. Tyoso, J. S. (2016). Sistem InformasiManajemen. Yogyakarta: Deepublish
  25. Maimunah,Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016.Structure Project Application.
  26. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018.Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  27. Puput Puspito Rini Dkk.2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan. Tangerang: STMIK Global. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No 1.
  28. Alison Mckay, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
  29. 29,0 29,1 Menurut Yudhit Widy Wicaksono, Elis Hernawati, dan Guntur Prabawa. 2017. “APLIKASI SANKSI DAN PELANGGARAN BERBASIS WEB”. e-Proceeding of Applied Science. Bandung. Universitas Telkom. Vol.3 No.3, Desember 2017
  30. Menurut ERNA OCTAVIA . 2017. “ANALISIS PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH SEBAGAI SARANA PEMBINAAN MORAL DI SMA TAMAN MULYA KECAMATAN SUNGAI RAYA “.Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.Pontianak. Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Pontianak. Vol. 1 No. 1, Juni 2017
  31. Apriyani. 2015. “Pengembangan Dan Analisis Kualitas Sistem Pengelolaan Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Web Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. Laporan Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
  32. Menurut Lanlan Muhria. Artikel. “Definisi Dan Fungsi Sekolah”. lyceum.id. Februari 2018. Dikutip dari : https://www.lyceum.id/definisi-dan-fungsi-sekolah/ (31 Oktober 2018).
  33. Anggraeni, Feny Nur. 2015. Perancangan Sistem Monitoring Aset pada Kecamatan Neglasari Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja.
  34. Laksana, Muhibudin Wijaya. 2016. Membangun Kinerja Layanan Publik. Bandung. CV PUSTAKA SETIA.
  35. Yusuf, Muhammad, ary budi warsito, Moh Iqbal Awi Mukaram.2015.”Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja.
  36. Dadan, dan Krendi Developer. 2015. Membuat CMS Multifitur. Cava Media. Jakarta: Elex Media Computindo.
  37. Bulla, Chetan. dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC). Vol. 7 Issue No. 6.
  38. Fuad,Hilmi ,Sutarman,Yayah.2018.”Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web Di PT Sahabat Kreasi Muda”. JURNAL SISFOTEK GLOBAL.Vol. 8 No. 1.ISSN : 2088 – 1762.
  39. Enterprise Jubilee. 2018. Pemrograman Database Dengan Python dan MYSQL. Jakarta: Elex Media Computindo.
  40. Mundzir MF. 2018. Buku Sakti Pemrograman. Yogyakarta : Start Up.
  41. Santoso dan Wan Yuliyanti. 2016. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Jurnal Seniati (Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri). Politeknik Negeri Tanah Laut: Kalimantan Selatan. Issn : 2085-4218.
  42. Hidayat, Nur, Topik. Yanuttama, Indra. Zaid, Ahmad .2017. “Media Pembelajaran IPA Kelas 3 Sekolah Dasar menggunakan Teknologi berbasis Android”. Seminar Nasinal. ISSN : 2302-3805. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  43. Tim EMS. 2016. PHP 5 Dari Nol. Jakarta: Elex Media Computindo.
  44. Fadel, A., Mardayulis, M., & Yunita, P. (2019). APLIKASI SISTEM PAKAR PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMAN 2 DUMAI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP. INFORMATIKA, 10(2), 47.
  45. Tri Octafian, D . 2015. Web Multi E-Commerce Berbasis Framework Codeigniter. Jurnal Teknologi Dan Informatika (Teknomatika) : Vol.5, No.1
  46. Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: CV. Lokomedia.
  47. Vidiandry & Supono Putratama, Pemrograman Web dengan menggunakan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
  48. Farell, G., Saputra, H. K., & Novid, I. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN SURAT MENYURAT (STUDI KASUS FAKULTAS TEKNIK UNP). Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan, 11(2), 55-62.
  49. Kusniyati, Harni dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang. 2016. Aplikasi Edukasi Budaya Toba Samosir Berbasis Android. Jurnal Teknik Informatika. 9 NO. 1.
  50. Adibhadiansyah, Mohamad dan Naim Rochmawati. 2016. Jurnal Pengembangan Sistem Informasi Kos Berbasis Android. Universitas Surabaya.
  51. Sibarani, N. S., Munawar, G., & Wisnuadhi, B. (2018, October). Analisis Performa Aplikasi Android Pada Bahasa Pemrograman Java dan Kotlin. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 9, pp. 319-324).
  52. Mukhtar, H. (2018). PERANCANGAN DAN PEMBUATAN VISUAL NOVEL SEJARAH KH. AHMAD DAHLAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID. RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab), 3(2), 69-82.
  53. Hidayat, T., & Muttaqin, M. (2018). Pengujian Sistem Informasi Pendaftaran dan Pembayaran Wisuda Online menggunakan Black Box Testing dengan Metode Equivalence Partitioning dan Boundary Value Analysis. JURNAL TEKNIK INFORMATIKA UNIS, 6(1), 25-29.
  54. Chasanah, S. U.(2015). Pemasaran sosial Kesehatan. Deepublish.
  55. Irham, Fahmi. 2016. TEORI DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
  56. Akbar, M. F., & Ismowati, M. (2019). Analisis SWOT Kebijakan Penyampaian SPT Elektronik.
  57. Rangkuti, Freddy. 2016. SWOT BALANCED SCORECARD : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
  58. Husniah, Lailatul. Fendy Saputro, dan Eko Budi Cahyono. 2016. Interaktif Augmented Reality Untuk Katalog Penjualan Rumah Berbasis Android. Jurnal KINETIK : Vol.1, No.1
  59. Suryana, Abas. dkk. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  60. Ariawan Jesa, Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol.5 No.1 Maret 2015.
  61. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 7(1).
  62. Amrullah, Agit. dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805.
  63. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Jurnal SENSI Vol.3 No.1 - Februari 2017 ISSN : 2461-1409.
  64. Rahardja, U., Aini, Q., & Thalia, M. B. (2018). Penerapan Menu Konfirmasi Pembayaran Online Berbasis Yii pada Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(3), 174-185.
  65. Yusuf, Muhammad, ary budi warsito, Moh Iqbal Awi Mukaram.2015.”Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja.
  66. Cahyadi, D. (2016). PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN NILAI POIN PELANGGARAN TATA TERTIB PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG. CCIT Journal, 9(03), 336-343.
  67. Ali Mulyanto, Lia Ristina. 2018. “PENENTUAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) BERBASIS PHP DAN MYSQL STUDI KASUS SMPN 10 TAMBUN SELATAN”. Cikarang : Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 3 No. 1
  68. Kasih, Patmi dan Yuni Lestari.2015, “Aplikasi Penghitung Point Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Bagi Badan Konseling Sekolah Dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus : SMKN 1 Tanah Grogot-Kaltim)”. Jurnal Nusantara of Engineering. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Vol.2 No.1,2015.
  69. Ellen Ershinta Putri. 2015. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POIN PELANGGARAN DAN PRESTASI SISWA BERBASIS SWS GATEWAY PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN”. Pasuruan : Indonesian Journal on Networking and Security
  70. Kalyani Bhagwat, Priyanka Salunkhe, & Shamal Bangar. 2016. Employee
  71. Haron, Z., Muhamad, N. H. N., Rianto, R., Maseleno, A., Renaldo, R., & Syarifudin, A. (2018). Design of student score application for assessing the most outstanding student at vocational high school. International Journal of Engineering & Technology, 7(2.27), 172-177.
  72. Mahrus Ali.2017. Monitoring of Evaluation Soft Skill Students Based on Android with Dynamic Programming Algorithm. Proceeding of International Conference on Green Technology (GreenTech).Vol.8, No.1, October 2017, Pages : 1-7.


Contributors

Yogy Riswara