SI1511490022

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN

UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALIYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) BERBASIS WEB PADA

PT. FREETREND


SKRIPSI


 


Disusun Oleh :


NIM
: 1511490022
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

JURUSAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN

UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALIYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) BERBASIS WEB PADA

PT. FREETREND



Disusun Oleh :

NIM
: 1511490022
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi


 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr.Po.Abas Sunarya,M.Si)
       
(Euis Sitinur Aisyah,M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 078010


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN

UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALIYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) BERBASIS WEB PADA

PT. FREETREND


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490022
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Desy Apriani S.Kom.,M.T.I)
   
(Suwarto M.Pd)

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN

UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALIYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) BERBASIS WEB PADA

PT. FREETREND


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490022
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

SKRIPSI 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :






UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN

UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALIYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) BERBASIS WEB PADA

PT. FREETREND

Disusun Oleh :


NIM
: 1511490022
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan,salinan,atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik dilingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, febuari 2020

 
 
 
 
NIM : 1511490022

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000




ABSTRAKSI

Sistem penunjang keputusan merupakan salah satu sistem yang sering digunakan untuk memecahkan sebuah masalah, sistem penunjang keputusan sudah banyak sekali digunakan oleh berbagai perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Dalam pembahasan ini sistem penunjang keputusan yang digunakan yaitu menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mempromosikan jabatan karyawan dimana didalam setiap prosesnya perusahaan tersebut masih memiliki beberapa kendala, seperti sistem apa yang berjalan saat ini, apa saja kendala yang dihadapi dan rancangan sistem seperti apa yang akan dibuat untuk menjadikan proses promosi jabatan tersebut lebih baik. Dalam hal ini penulis melakukan beberapa penelitian terhadap perusahaan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya menggunakan metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan sistem, dan metode pengujian. Dimana metode pengambilan data berupa observasi, wawancara, study pustaka seperti pengamatan, bertanya pada narasumber dan pencarian dalam buku. Metode Analisa yang didalamnya menggunakan analisa Analytical Hierarchy Process (AHP), metode perancangan sistem dimana sistem penulisan menggunakan ULM (Unified Modelling Language),dan metode pengujian yang menggunakan blackbox testing. didalam hal tersebut peneliti memiliki beberapa tujuan dalam melakukan penelitian pada SKRIPSI ini, diantaranya yaitu dapat mengetahui sistem yang berjalan saat ini pada perusahaan, kemudian meminimalisir kesalahan yang sering terjadi karena menggunakan sistem manual, dan merancang sebuah sistem untuk promosi jabatan dari manual menjadi terkomputerisasi, sehingga pada penelitian ini menghasilkan manfaat seperti memberikan solusi mengenai kebutuhan sistem informasi dalam pengambilan keputusan yang dapat berjalan dengan lancar dan akurat, Memudahkan dalam proses pengambilan keputusan pada promosi jabatan, dan Menghasilkan sistem promosi jabatan dengan metode Analitycal Hierarchy Process berbasis web untuk mempermudah pengambilan keputusan.

Kata kunci : Analytical Hierarchy Process(AHP), UML(Unified Modelling Language), blackbox testing


ABSTRACT

Decision support system is one system that is often used to solve a problem, decision support systems have been used a lot by various companies, both large and small companies. In this discussion the decision support system used is to use the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to promote employee positions where in each process the company still has several obstacles, such as what systems are running now, what are the obstacles encountered and what kind of system design which will be made to make the promotion process better. In this case the author conducted several studies of companies using several methods including using data collection methods, analysis methods, system design methods, and testing methods. Where data collection methods such as observation, interviews, literature study such as observations, ask the interviewees and search in books. Analysis methods which use Analytical Hierarchy Process (AHP) analysis, system design methods where the writing system uses ULM (Unified Modeling Language), and testing methods using blackbox testing. in this case researchers have several objectives in conducting research on this SKRIPSI, including being able to find out the current system at the company, then minimize errors that often occur due to using a manual system, and design a system for promotion of positions from manual to computerized, so in this study produced benefits such as providing solutions regarding the needs of information systems in making decisions that can run smoothly and accurately, Facilitate the decision making process in job promotions, and Generate a promotion system with web-based Analytical Hierarchy Process methods to facilitate decision making.

Keywords : Analytical Hierarchy Process (AHP), UML (Unified Modeling Language), blackbox testing


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALIYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) PADA PT. FREETREND”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  3. Bapak Dr. Henderi, S.Kom.,M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  4. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah,M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  6. Ibu Desy Apriani S.Kom.,M.T.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Bapak Suwarto,M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis
  8. Bapak Haryanto selaku owner yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  11. Teman – teman Atikah, Annisyah, Sri Wahyuni, teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, Febuari 2020
Meisah Nurma Novita
1511490022

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem berjalan dan Usulan
  7. Tabel 4.2 Karyawan
  8. Tabel 4.3 Karyawan_Kriteria
  9. Tabel 4.4 Jabatan
  10. Tabel 4.5 Kriteria
  11. Tabel 4.6 kriteria_nilai
  12. Tabel 4.7 Subkriteria
  13. Tabel 4.8 Subkriteria_nilai
  14. Tabel 4.9 User
  15. Tabek 4.10 Black Box Testing
  16. Tabel 4.11 Time Schedule
  17. Tabel 4.12 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Freetrend
  2. Gambar 3.2 Use case Diagram
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram
  5. Gambar 4.1 Use case Diagram Usulan General Manager
  6. Gambar 4.2 ActivityDiagram Usulan General Manager
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Usulan General Manager
  8. Gambar 4.4 Use Case Diagram Usulan Direktur
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Direktur
  10. Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Direktur
  11. Gambar 4.7 Class Diagram
  12. Gambar 4.8 Halaman Login
  13. Gambar 4.9 Tampilan Home
  14. Gambar 4.10 Form Kriteria
  15. Gambar 4.11 Form Jabatan
  16. Gambar 4.12 Form Karyawan
  17. Gambar 4.13 Form Penilaian
  18. Gambar 4.14 Grafik Hasil Penilaian

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Purba elvitrianim (2018:70) Teknologi Informasi merupakan istilah umum yang digunakan untuk membantu manusia dalam membuat, menyimpan, mengubah, mengomunikasikan serta menyebarkan informasi. Penerapan teknologi informasi dalam mengolah data-data penting saat ini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pihak manajemen. Perusahaan akan sangat tertinggal jauh apabila tidak menerapkan Teknologi informasi dalam setiap proses yang dilakukannya, termasuk didalamnya untuk pengefektifan suatu keputusan.

Adapun demi menjaga kualitas sebagai salah satu perusahaan resin terbaik, tentunya PT.Freetrend membutuhkan karyawan yang memiliki loyalitas dan efektivitas tinggi terhadap perusahaan. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya dalam melaksanakan aktifitas. PT. Freetrend dalam hal promosi jabatan telah menerapkan kriteria-kriteria tertentu untuk mendapatkan karyawan yang memang benar-benar mempunyai efektivitas tinggi terhadap perusahan. Penilaian kinerja karyawan yang didasarkan pada kriteria-kriteria tersebut seringkali menjadi masalah bagi karyawan PT.Freetrend. Ketidakpuasan terhadap hasil seleksi menjadi masalah utama. Tidak bisa dipungkiri juga pada saat ini proses penilaian terhadap kinerja karyawan masih bersifat manual. Adanya karyawan yang langsung mendapatkan promosi untuk kenaikan jabatan yang hanya melihat pada kriteria pertama pada beberapa kriteria-kriteria yang lain, akan tetapi tetap mendapat promosi untuk kenaikan jabatan, seringkali dipermasalahkan. Masalah utama yang dihadapi dalam menyeleksi karyawan untuk promosi jabatan adalah masih kurangnya ketepatan dan kecepatan proses penilaian kinerja masing-masing karyawan guna memenuhi suatu jabatan tertentu. Salah satu solusi yang memanfaatkan penerapan teknologi informasi dalam pengambilan keputusan adalah penggunaan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Diharapkan adanya bantuan SPK, pengambilan keputusan terhadap suatu masalah bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. Subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan diharapkan karyawan yang dengan kemampuan (pertimbangan lain) terbaik yang terpilih untuk diajukan promosi jabatan. Untuk menghitung pertimbangan kompetensi-kompetensi dalam promosi jabatan ini menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process ) sebagai pembobotan kriteria.

Berdasarkan uraian di atas maka, pada skripsi ini penulis mencoba melakukan sebuah penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) BERBASIS WEB PADA PT.FREETREND BALARAJA TANGERANG”, yang diharapkan kedepannya dapat mempermudah dalam proses promosi jabatan pada perusahaan tersebut.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas berdasarkan latar belakang masalah yang tertera di atas sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem yang berjalan pada PT.Freetrend sudah sesuai dengan kebutuhan saat ini?
  2. Bagaimana promosi jabatan yang berjalan saat ini, masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengambil keputusan?
  3. Bagaimana rancangan sistem penunjang keputusan yang akan dibuat pada PT.Freetrend?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas penulis membatasi ruang lingkup yang dibahas dalam skripsi ini meliputi, Penelitian ini difokuskan pada promosi jabatan, Teknik analisa pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Analityc Hierarchy Process (AHP).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan yang telah dibuat sebelum penelitian, yaitu sebagai berikut:

  1. Mengetahui sistem promosi jabatan yang berjalan sesuai atau tidak dengan kebutuhan perusahaan.
  2. Meminimalisir kesalahan yang sering terjadi pada sistem pengambilan keputusan pada promosi jabatan.
  3. Merancang sebuah sistem promosi jabatan pada perusahaan sesuai dengan kebutuhan.


Manfaat Penelitian

Di dalam penelitian ini adapun beberapa manfaatnya yaitu:

  1. Memberikan solusi mengenai kebutuhan sistem informasi dalam pengambilan keputusan yang dapat berjalan dengan lancar dan akurat.
  2. Memudahkan dalam proses pengambilan keputusan pada promosi jabatan
  3. Menghasilkan sistem promosi jabatan dengan metode Analityc Hierarchy Process berbasis web, dimana sistem tersebut masih jarang digunakan dan dimiliki oleh perusahaan

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan penulis, metode tersebut yaitu, sebagai berikut:

  1. Observasi (Observation)
  2. Pada metode observasi ini peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan langsung dalam jalannya proses promosi jabatan di PT.Freetrend, kemudian peneliti mengumpulkan data tersebut untuk dijadikan sebagai bahan informasi

  3. Wawancara (Interview)
  4. Metode wawancara penulis gunakan dengan melakukan proses tanya jawab dengan narasumber-narasumber yang bekerja pada perusahaan tersebut.

  5. Studi Pustaka (Literature Review)
  6. Metode Studi Pustaka penulis gunakan untuk memperoleh materi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, internet dan media tulis lainnya.

Metode Analisa

Dalam Metode analisa penulis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dimana metode tersebut memiliki pengertian. Menurut Supriadi Chan Andi, Rizky Indarini Hasibuan Dedi Saputra yang dikutip oleh I. H. Firdaus di dalam jurnal Ilmu Komputer (2016) Analiytical Hierarcy process dapat menyelesaikan masalah multikriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Masalah yang kompleks dapat diartikan bahwa kriteria dari suatu masalah yang begitu banyak (multikriteria),struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, pengambil keputusan lebih dari satu orang, serta ketidak akuratan data yang tersedia

Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan sistem penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language), seperti Activity Diagram, Sequence Diagram, Use Case Diagram dan Class Diagram, XAMPP,MYSQL,dan PHP

Metode Testing

Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, metode yang digunakan untuk pengujian adalah metode black box testing. Dimana menurut Mustaqbal, M.S.M., Firdaus, R.F.F., dan Rahmadi (2015) metode pengujian Blackbox Testing merupakan salah satu metode yang mudah digunakan karena hanya memerlukan batas bawah dan batas atas dari data yang di harapkan,Estimasi banyaknya data uji dapat dihitung melalui banyaknya field data entri yang akan diuji, aturan entri yang harus dipenuhi serta kasus batas atas dan batas bawah yang memenuhi. Dan dengan metode ini dapat diketahui jika fungsionalitas masih dapat menerima masukan data yang tidak diharapkan maka menyebabkan data yang disimpan kurang valid.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis skripsi ini diuraikan dalam lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lain dan tersusun rapi, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini penulisan difokuskan kepada identifikasi permasalahan yang menjadi latar belakang dari dipilihnya penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan pula beberapa informasi umum, diantaranya Latar Belakang,Rumusan masalah, Ruang lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori umum dan teori khusus. Pada bab ini juga harus terdapat kutipan yang memiliki kaitan erat dengan penelitian. Kutipan-kutipan tersebut didapatkan dari beberapa penelitian sebelumnya (literature) atau beberapa buku yang dapat memperkaya data yang ada di dalam proses penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai Analisa gambaran serta sejarah singkat PT. Freetrend, tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur dan rancangan sistem yang berjalan, analisa sistem yang meliputi metode analisa sistem, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran. Membahas juga tentang masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dan user requirement yang berisi tabel elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final draft.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML seperti usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, penjelasan mengenai perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diajukan. Dijelaskan pula konfigurasi sistem, rancangan program, testing sistem, evaluasi sistem, implementasi sistem tampilan layar serta strategi yang sudah tercapai, strategi diambil dari final draft elisitasi, time schedule, dan terakhir estimasi biaya dari sistem yang diajukan.

BAB V PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian akhir dari penulisan. Pembahasan mengenai kesimpulan yang merupakan jawaban dari Rumusan Masalah yang ada di BAB sebelumnya. Serta beberapa saran yang berguna bagi kelanjutan penelitian yang akan datang

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat menurut para ahli yang menjelaskan tentang definisi sistem, diantaranya:

  1. Sistem merupakan serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. (Marshall B. Romney, Paul John Steinbart (2014:3))[1]
  2. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. (Marshall B. Romney, Paul John Steinbart 2015:3).[1]
  3. Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu. (Enrico Riski Putra 2019).[2]

Karakteristik Sistem'

Model sebuah sistem terdiri dari proses input dan output. Dan merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana. Sebuah sistem memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (Components)
  2. Sebuah sistem terdiri dari serangkaian komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan.

  3. Batasan sistem (Boundary)
  4. Yaitu Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. merupakan sesuatu diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan maupun merugikan.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi (maintenance input), dan masukan yang diproses untuk mendapat keluaran (signal input).

  11. Pengolah Sistem (Process)
  12. merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

  13. Keluaran Sistem (Output)
  14. merupakan hasil dari pemrosesan yang berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

  15. Sasaran Sistem
  16. merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam sistem, agar sistem menjadi terarah dan terkendali.

Klasifikasi Sistem

Menurut Krismiaji di dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” sistem diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu (Krismiaji 2015:4):[3]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
  2. Sistem abstrak berasal dari ide atau pemikiran yang tidak tampak secara fisik.

  3. Sistem Fisik (Physical System)
  4. Sistem fisik adalah sistem yang dapat terlihat secara fisik seperti sistem komputer.

  5. Sistem Alamiah ( Natural System)
  6. Sistem alamiah adalah sistem yang tidak dapat dibuat oleh manusia.

  7. Sistem Buatan Manusia (Humanmade System)
  8. Sistem buatan manusia ialah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system.

  9. Sistem Tertentu (Determination System)
  10. Sistem tertentu adalah sistem yang mengacu pada tingkah laku yang dapat diprediksi.

  11. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
  12. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilistik.

  13. Sistem Tertutup (Closed System)
  14. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan – lingkungan disekitar luarnya.

  15. Sistem Terbuka (Open System)
  16. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat di pengaruhi oleh lingkungan luarnya.

Karakteristik Sistem

Menurut Krismiaji di dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” sistem diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu (Krismiaji 2015:4)[3] :

  1. Sistem Tertutup, Yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Dimana Sistem tertutup tidak memiliki penghubung dengan pihak eksternal, sehingga ini tidak memiliki pengaruh dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada diluar batas sistem.
  2. Sistem Relatif Tertutup yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali, Sistem relatif tertutup memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan sistem.
  3. Sistem Terbuka, Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya dengan tidak terkendali, disamping memperoleh input dan output dari lingkungannya, sistem terbuka juga memperoleh gangguan yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses sistem.
  4. Sistem Umpan Balik, Yaitu sistem yang menggunakan output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. Sistem yang dapat dirancang, untuk memberikan umpan balik dan membantu sistem untuk mencapai tujuannya.

Syarat-Syarat Sistem

Terdapat system yang dimiliki oleh sistem, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.
  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
  3. Adanya hubungan antara elemen sistem.
  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting daripada elemen sistem.
  5. Tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Berikut adalah beberapa pengertian data menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  1. Menurut Indrajani (2015:69)[4], data adalah fakta-fakta mentah, kemudian dikelola sehingga menghasilkan informasi yang penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi.
  2. Menurut Supriyanto & Muhsin dikutip oleh siska dalam jurnal TAM (Technology Acceptance Model) (2014:49), data merupakan bahan buku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur symbol-symbol yang mewakili kualitas, fakta, tindakan, benda dan sebagainya.
  3. Menurut Grabara (2014:2) dalam International Journal Of Education and Research Volume 2 Nomor 2 February 2014 “ Data are streams, that are being converted into information, through information we obtain knowledge, which translates into our wisdom and understanding ” yang artinya data adalah berkas, yang diubah menjadi informasi, melalui informasi kita mendapatkan pengetahuan, yang diterjemahkan kedalam pengetahuan dan pemahaman kita.

Definisi Informasi

Berikut adalah beberapa pengertian informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  1. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71) [5]mengatakan bahwa data ialah sekumpulan fakta atau bagian – bagian dari fakta yang mengandung arti yang berhubungan dengan kenyataan, symbol - simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, serta situasi, yang didapatkan melalui hasil dari suatu observasi atau penelitian.
  2. Menurut Yanto (2016:12),[6]"Data merupakan sekumpulan informasi yang dapat disimpan dalam struktur tertentu yang terintegrasi".

Kriteria Informasi

Menurut Romney dan Steinbart yang dikutip oleh Sri Mulyani (2016:18), kriteria informasi yang baik sebagai berikut:

  1. Relevan
  2. Informasi biasa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.Informasi biasa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

  3. Andal
  4. Sebuah Informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.

  5. Lengkap
  6. Sebuah Informasi disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

  7. Tepat waktu
  8. Sebuah Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

  9. Dapat dipahami
  10. Sebuah Informasi yang disajikan dalam informasi manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batasan pemahaman para pengguna.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson (2014:11), Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Sebuah informasi dapat dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya Perangkat Keras
  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk analisis
  4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya dapat meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan
  6. Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  7. Biaya perubahan
  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari suatu metode ke metode yang lain.

  9. Biaya operasi
  10. Biaya operasi yaitu merupakan biaya yang bersifat variabel, meliputi biaya berbagai macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Di dalam penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berbeda dalam suatu organisasi.

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa macam pengertian sistem informasi yaitu:

  1. Menurut Oram, Wigns dikutip Oleh Miki dkk dalam jurnal Software Engineering (2016:40), “Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan konvensional yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
  2. Menurut Witarto dikutip oleh Arie dkk dalam jurnal Networking and Security (2014:7), “Sistem informasi merupakan system yang berisi jaringan SPD (sistem pengelola data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut (Abdul Kadir, 2014:71) Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut:

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencangkup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer
  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  5. Basis data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersamaan atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Menurut Krismiaji (2015:3) komponen sebuah sistem informasi sebagai berikut:

  1. Tujuan
  2. Dalam setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu/lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

  3. Input
  4. Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem. Sebagian besar input berupa transaksi.

  5. Output
  6. Informasi sistem yang dimasukkan kembali kedalam sistem sebagai input disebut dengan umpan balik (Feedback). Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal sebagai daftar umur piutang, anggaran, dan proyek arus kas.

  7. Penyimpanan data
  8. Penyimpanan data untuk dipakai lagi dimasa mendatang. Data yang tersimpan ini harus diperbarui (update) untuk menjaga keterkinian data

  9. Pemroses
  10. Data diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses.

  11. Instruksi dan prosedur
  12. Yaitu Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci.

  13. Pemakai
  14. Seseorang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut pemakai.

  15. Pengamanan dan pengawasan
  16. Informasi yang dihasilkan harus akurat, bebas dari kesalahan, dan terlindungi dari akses yang tidak diinginkan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa sistem

  1. Menurut Hanafi dikutip oleh Dimas dkk dalam jurnal administrasi bisnis (2017:20), “Analisa sistem adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Tujuan utama dari fase Analisa adalah untuk mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari sistem baru.
  2. Menurut Jogiyanto dikutip oleh Chrismantya dalam jurnal Administrasi Bisnis (2017:116), “Analisa sistem adalah sistem untuk memberikan informasi yang lengkap tentang komponen untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah, peluang, hambatan, dan persyaratan yang diinginkan untuk amandemen yang diusulkan ”.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Adapun beberapa definisi perancangan sistem, yaitu sebagai berikut:

  1. Menurut Mukti Budiarto dkk dalam Jurnal CICES (2018:218), “perancangan merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
  2. Menurut Mulyati dkk dalam Jurnal ICIT (2018:119), “Perancangan Sistem adalah bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem- subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”. According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237), “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support system”. Artinya desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sistem ke dalam subsistem- subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan

Definisi Sistem Penunjang Keputusan

  1. Menurut Kusrini dalam Rinianty dan Sukardi (2018:49), “Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem pendukung keputusan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur”.
  2. Menurut Fiqih Fatimah, di dalam jurnal National (2014:023) “Perangkat Lunak Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Calon Pegawai Di PT. Enseval Putera Mega tranding cab Bandung”. Sistem penunjang keputusan adalah metode yang memecah suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok kelompoknya atau kriteria yang terdiri dari informasi, manajemen, teknis, pemasaran, keuangan, mengatur kelompok-kelompok tersebut ke dalam susunan hirarki, memasukan nilai numeric dari kriteria-kriteria yang ada yaitu informasi, manajemen.

Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Nofriansyah dalam Ardhi Bagus Primahudi (2016:59), karakteristik sistem pendukung keputusan ada enam, sebagai berikut:

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
  2. Adanya integrace manusia atau mesin dimana manusia tetap memegang control proses pengambilan keputusan.
  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
  4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
  5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan sistem.
  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Tujuan Sistem Penunjang Keputusan

Tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah: membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur, memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer, peningkatan produktivitas, berdaya saing (Saefudin & Wahyuningsih; 2015). Hal ini juga dinyatakan oleh Zulita (2015) hanya saja ia menambahkan beberapa poin seperti : meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya, dan mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

Konsep Dasar Promosi Jabatan

Menurut Rahayu Suharni (2017) Promosi jabatan merupakan sarana yang dapat mendorong pegawai untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi.Dengan melihat fakta tersebut maka penilaian kinerja dan pelatihan yang mengarah pada promosi jabatan harus dilakukan dengan efektif agar dapat diterima semua pihak tanpa ada yang merasa dirugikan.

Kriteria Sleksi Promosi Jabatan

Penetapan kriteria saat melakukan proses seleksi penerimaan sumber daya manusia sangat diperlukan agar karyawan yang terpilih nanti dapat menjalankan suatu jabatan atau tugas dengan baik dan kompeten. Ada beberapa kriteria seleksi penerimaan sumber daya manusia menurut beberapa pakar sebagai berikut(Bash, 2015): Menurut Kate Keenan, ada 3 hal yang dapat dicantumkan sebagai kriteria seleksi antara lain :

  1. Ciri – ciri pribadi. Spesifikasi ciri – ciri pribadi ini antara lain fisik, sifat istimewa dan keadaan umum. Misalnya mobilitas, kekuatan tubuh, penampilan, kedisiplinan dan lain sebagainya.
  2. Kemampuan dan prestasi. Spesifikasi ini menyangkut kecerdasan umum dan bakat khusus. Dalam hal ini berkaitan dengan pendidikan maupun jabatan.
  3. Karakteristik individu. Menyangkut watak dan kepribadian, kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, minat dan tingkat motivasi. Misalnya tabah, dapat beradaptasi, persuasif, inovasi dsb.

Menurut Hasibuan, ada 9 kriteria seleksi penerimaan SDM antara lain : tingkat pendidikan, jenis kelamin, keadaan fisik, pengetahuan dan kecakapan, batas umur, status pernikahan, minat, emosi dan temperamen serta pengalaman kerja.

Konsep Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP)

  1. Menurut D. Rimantho, B. Cahyadi, D.Dermawan(2015) AHP adalah salah satu metode yang terstruktur yang terkait dengan proses pengambilan keputusan pada masalah yang kompleks, yang terdiri dari banyak alternatif seperti proyek, tindakan dan scenario. AHP dikembangkan sesuai dengan struktur hirarkis beberapa kombinasi alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya, pengetahuan, pengalaman dan intuisi. Sehingga, metode ini memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk membuat keputusan tentang berbagai jenis masalah. Misalnya, pengelolaan limbah elektronika
  2. Menurut M. I. I. Auliya Rahmayani (2016) Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah teori pengukuran melalui perbandingan berpasangan dan tergantung pada penilaian dari para ahli untuk mendapatkan skala prioritas.
  3. Menurut I. H. Firdaus (2016) Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat menyelesaikan masalah multikriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Masalah yang kompleks dapat diartikan bahwa kriteria dari suatu masalah yang begitu banyak (multikriteria), struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, pengambil keputusan lebih dari satu orang, serta ketidak akuratan data yang tersedia.

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Menurut Yuliani dalam Amalia dan Utami (2018:183)[7]“Selain itu metode AHP memiliki kelebihan dalam mengambil suatu keputusan dengan cara Membandingkan secara berpasangan setiap kriteria yang dimiliki oleh suatu permasalahan sehingga didapat suatu bobot nilai dari kepentingan setiap kriteria–kriteria yang ada”.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

  1. Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CERITA (2017:182), “Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink)”.
  2. Menurut Diah Aryani, dkk (2015:180), dalam Jurnal CCIT, Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain.

Konsep Dasar Blackbox

Definisi Blackbox

  1. Menurut Aisyah, dkk. Dalam Jurnal SENSI (2016:177), “Black Box Testing adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian black box berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.”
  2. Menurut Syed Rohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683), mengatakan bahwa “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Dimana memiliki arti, Black box testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Kartini dalam jurnal semnasteknomedia (2015:27-26) "XAMPP Merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis kepada pengguna. XAMPP adalah sebuah web server".

Konsep Dasar MYSQL

Definisi MYSQL

Pendapat Betha Sidik (2017:321) dalam bukunya, menyebutkan bahwa, “MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang karena Performansi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Betha Sidik (2017:33) menjelaskan PHP merupakan bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara one the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

  1. Menurut Maimunah dkk dalam jurnal Semnasteknomedia Online (2017:1), “Unified Modeling Language (UML) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek” pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
  2. Menurut Nugroho dikutip oleh Nency dalam Jurnal Momentum,(2016:56), UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek.

Use Case Diagram

Use case adalah rangkaian/uraian se-kelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan untuk diawasi oleh sebuah actor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari sudut pandang user). Secara umum use case adalah

  1. Pola perilaku sistem
  2. Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh actor.

Use case diagram terdiri dari:

  1. Use case
  2. Actor
  3. Relationship
  4. System boundary boxes
  5. Packages

Definisi Activity Diagram

Menurut Nasril dalam jurnal Lentera ICT (2016:49), “Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem bukan apa yang dilakukan actor. Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antara subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Menggambarkan proses bisnis dan urutan dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

Definisi Sequence Diagram

Menurut Faisal dalam jurnal e-proceeding Of Applied science (2017:5), sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. Sedangkan pengertian secara umum Sequence diagram adalah salah satu diagram yang menggambarkan interaksi antara objek dan mengindikasikan komunikasi diantara objek-objek tersebut. Diagram ini juga menunjukan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Objek-objek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisialisasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram. dalam diagram, dimensi vertikal mempresentasikan waktu. Bagian yang paling atas dari diagram menjadi titik awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram. Garis vertikal dapat disebut dengan lifeline, dan diletakan pada setiap objek atau actor kemudian lifeline tersebut digambarkan menjadi kotak, ketika obyek melakukan suatu operasi, kotak tersebut disebut activation. Objek dikatakan mempunyai live activation pada saat

Class Diagram

  1. Menurut Mutmainah dalam Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Elektronik pendidikan Teknik Elektronika (2017:5) Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
  2. Menurut Widodo dikutip oleh fajarianto dk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:50), bersifat statis diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi diagram ini umum dijumpai pada sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

Konsep dasar analisis SWOT

Definisi analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :

  1. Strenght (S)
  2. Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

  3. Weaknesses (W)
  4. Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

  5. Opportunity (O)
  6. Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

  7. Threats (T)
  8. Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Manfaat analsis SWOT

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Dikutip dari Hendy Dwi Harfianto (2018:2) [8]) Elisitasi merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan terlebih dahulu melalui proses elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh stakeholder terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil klasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: </div>

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Konsep dasar Literature review

Definisi literature review

Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang . Contoh penulisan daftar pustaka menurut sumber yang dipakai : Buku .. Mencari landasan teori dari berbagai sumber dan pendapat para ahli, lalu Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran review terhadap literatur yang perlu diingat adalah hindari kutipan pendapat pakar macam gambaran tentang ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu . Selain dan informasi pendidikan untuk para pendidik, peneliti dan masyarakat umum. dapat dilakukan kapansaja ditulis oleh ahli sepanjang hari.

Sumber Literature Review

Berdasarkan dari hasil pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan., diantaranya yaitu :

  1. Penelitian dalam sebuah jurnal Internasional yang dilakukan oleh Dan Xiao, Wenfu Ye (2018) yang berjudul “Combining GIS and the Analytic Hierarchy Process to Analyze Location of hypermarket” penelitian ini mengenai faktor yang relevan untuk pemilihan lokasi geografis hypermarket. Berdasarkan metode Proses Hirarki Analitik (AHP) dan analisis spasial GIS, makalah ini membangun metodologi untuk proses pemilihan lokasi situs supermarket. Menurut analisis, ada 3 situs yang merupakan tempat yang tepat untuk supermarket baru di kota Guiyang. Setiap situs memiliki keunggulannya sendiri dalam faktor-faktor seperti kepadatan populasi, kenyamanan transportasi, persaingan pasar dan harga tanah. Hasil Kami menemukan bahwa lokasi yang memungkinkan untuk pembukaan hypermarket baru adalah A, B dan C. Populasi kepadatan A adalah 23.983 per kilometer persegi, dan itu adalah transportasi yang nyaman. Tetapi ada hypermarket yang berjarak 1000 meter dari A yang bersaing. Kepadatan populasi B adalah 25.071 per kilometer persegi, tetapi aksesibilitas transportasi buruk. Kepadatan populasi C adalah 55.321 per kilometer persegi, dan wilayah tersebut telah mengembangkan jaringan transportasi, tetapi ada pesaing di dekatnya.
  2. Penelitian dalam sebuah jurnal Internasional yang dilakukan oleh Zihan Yin,Linqing Pu, Ruchang Luo, Ying Zhou (2019) yang berjudul “Application of Fuzzy Analytic Hierarchy Process in The Optimization of Railway Schemes” penelitian ini mengenai Perkembangan ekonomi herapid tidak terlepas dari pembangunan kereta api yang berkelanjutan. Seleksi kereta api sebagai tautan terpenting dalam konstruksi proyek harus memenuhi persyaratan politik, ekonomi, dan pertahanan nasional. Dalam makalah ini, proses hirarki analitik fuzzy digunakan untuk mengambil The Xuyong-Bijie Railway sebagai contoh untuk membangun sistem evaluasi dan menghitung nilai evaluasi. dari setiap indeks. Penerapan metode ini dalam optimalisasi skema kereta api dapat memberikan referensi untuk keputusan rute aktual, dan juga memverifikasi penerapan dan keunggulan proses hirarki analitik fuzzy dalam pemilihan jalur kereta api.
  3. Penelitian dalam sebuah jurnal Internasional yang dilakukan oleh E Jayamani , D S Perera, K H Soon and M K B Bakri (2017) yang berjudul “Application of Analytic Hierarchy Process (AHP) in the analysis of the fuel efficiency in the automobile industry with the utilization of Natural Fiber Polymer Composites (NFPC)” penelitian ini mengenai Metode sistematis analisis bahan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan pemanfaatan komposit matriks polimer yang diperkuat serat alami dalam industri mobil diusulkan. Kriteria keputusan berbasis multi-faktor dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan dan dieksekusi melalui MATLAB untuk mencapai peningkatan efisiensi bahan bakar melalui pengurangan bobot komponen kendaraan dengan perbandingan yang efektif antara dua desain kap mesin. Pengurangan disimulasikan dengan menggunakan komposit polimer serat alami dengan thermoplastic polypropylene (PP) sebagai polimer matriks dan diperbandingkan dengan komponen komposit berbasis sintetis. Hasil menunjukkan bahwa PP dengan 35% muat serat rami mencapai peningkatan 0,4% dalam efisiensi bahan bakar, dan merupakan yang tertinggi di antara 27 kandidat serat.
  4. Penelitian dalam sebuah jurnal Internasional yang dilakukan oleh Liang Zhang, Shudong Wang, Guangyao Jia, Lu Chen (2019) yang berjudul “Smart Grid Risk Warning Based on Multi-Level Fuzzy Analytic Hierarchy Process” penelitian ini mengenai Kontrol real-time dari risiko yang mungkin terjadi di smart grid sangat penting untuk operasi yang aman dan efisien dari smart grid. Makalah ini menetapkan sistem peringatan dini risiko untuk smart grid berdasarkan proses hirarki analitik dan teori fuzzy. Pertama, proses hirarki analitik digunakan untuk secara komprehensif mempertimbangkan garis sistem, beban, kapasitas pasokan daya sistem dan lingkungan serta faktor-faktor lain untuk membangun sistem indeks evaluasi grid cerdas. Kemudian bobot komprehensif dari setiap tingkat indikator dihitung, dan kemudian matriks evaluasi indeks ditetapkan dengan menggabungkan fungsi keanggotaan. Akhirnya, teori fuzzy digunakan untuk memprediksi risiko sistem. Studi kasus menunjukkan bahwa sistem peringatan dini kualitatif dan kuantitatif untuk menilai risiko smart grid memiliki kepraktisan yang baik.
  5. Penelitian dalam sebuah jurnal Internasional yang dilakukan oleh Tianyun Wei, Guiqing Chen (2017) yang berjudul “Optimal selection on water-supply pipe of building based on analytic hierarchy process” penelitian ini mengenai Masalah utama pipa yang digunakan dalam sistem pasokan air dianalisis, dan pipa yang umum digunakan dan fitur utamanya diperkenalkan dalam makalah ini. Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi dalam pemilihan pipa pasokan air. Analytic Hierarchy Process (AHP) menggunakan 9 penskalaan diterapkan untuk mengoptimalkan pipa pasokan air secara kuantitatif. Pipa pasokan air yang optimal ditentukan berdasarkan hasil sortir dari indeks evaluasi komprehensif. Itu bisa memberikan referensi untuk memilih pipa pasokan air yang masuk akal untuk para insinyur.
  6. Penelitian dalam sebuah jurnal SENSI yang dilakukan oleh Sandro Alfeno, Ferry Sudarto dan Ihsan Maulana (2016) dari Universitas Raharja yang berjudul “ Penetapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah Tangerang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penerimaan mahasiswa baru pada program studi ground handling airlines, mengetahui sebuah kendala yang dihadapi dalam proses penerimaan mahasiswa baru dan membangun sebuah sistem informasi penerimaan mahasiswa baru dan memanfaatkan suatu metode analisis hirarki proses (ahp).
  7. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan Dino Rimantho, Marrie Rachel, Bambang Cahyadi, Yan Kurniawan (2016) dari Universitas Pancasila yang berjudul “Aplikasi Analytical Hierarchy Process Pada Pemilihan Metode Analisis Zat Organik Dalam Air”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan metode AHP. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang merupakan para ahli yang memahami analisis zat organik dalam air. Responden berjumlah empat orang, yang terdiri dari Deputi Manajer Teknis, Koordinator Laboratorium Kimia Air dan Lingkungan, serta dua orang analis senior. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung, serta wawancara. Metode AHP merupakan salah satu metode pengambil keputusan yang menguraikan suatu permasalahan kompleks dalam struktur hirarki dengan banyak tingkatan yang terdiri dari tujuan, kriteria, sub-kriteria, dan alternatif strategi.
  8. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan Sudaryono dan Najmuddin (2018) dari Universitas Banten Jaya yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan dalam pemilihan Supplier Kemasan (Box Packaging) Terbaik Dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process Pada CV. Banyoe Atika Mandiri)”. Penelitian ini membahas tentang memilih untuk menentukan pemasok (supplier), dimana perusahaan berpikir keras bagaimana mendapatkan pemasok yang terbaik. Meningkatnya persaingan semakin menyadarkan perusahaan-perusahaan akan standar kualitas, mutu, lingkungan serta kesehatan & keselamatan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan akan lebih selektif dalam pemilihan pemasok dan perusahaan pemasok sudah harus mementingkan Standarisasi yang sudah diatur dalam ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001.
  9. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Faisal dan Silvester Dian Handy Permana (2015) dari Universitas Trilogi yang berjudul “Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Komputer Dan Jaringan Yang Terfavorit Dengan Menggunakan Multi-Criteria Decision Making”. Penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk mempermudah pengambilan keputusan penentuan melanjutkan ke sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berprogram studi Teknologi Informasi (TI) yang favorit, dengan menggunakan perangkat lunak Expert Choice 2000 TM untuk teknis Analisa Analytical Hierarchy Process (AHP). Sehingga dapat membantu para siswa-siswi lulusan SMP atau MTs tersebut umumnya dan khususnya bagi guru, dan orang tua siswa di sekolah tersebut dalam menentukan sekolah yang tepat untuk yang sesuai dengan minat serta kemampuan yang dimiliki..
  10. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Muhaimin Hasanudin, Yansen Marli dan Beni Hendriawan (2018) yang berjudul “ Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Pada PT. Bando Indonesia”. Penelitian ini memiliki sebuah tujuan yaitu untuk membangun dan memberikan alternatif sebuah sistem penunjang keputusan yang mempunyai kemampuan analisa pemilihan performa karyawan berprestasi dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), dimana masing-masing kriteria dalam hal ini faktor- faktor Kriteria dan keputusan alternatif dalam hal ini para karyawan dibandingkan satu dengan yang lainnya sehingga memberikan output nilai intensitas prioritas yang menghasilkan score nilai karyawan yang memberikan penilaian terhadap setiap kinerja karyawan berprestasi. Sistem penunjang keputusan ini membantu dan memberikan alternatif dalam melakukan penilaian setiap karyawan, melakukan perubahan kriteria, dan perubahan nilai bobot.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT.Freetrend

PT Freetrend merupakan perusahaan yang di fokuskan bergerak dibidang pembuatan sepatu atletik New Balance (NB). Dan mempunyai dua cabang perusahaan di Indonesia yang bertempat di daerah karawang dan balaraja tangerang.

Sejarah Singkat PT.Freetrend

PT. Freetrend adalah perusahaan yang pada awalnya dibentuk tahun 1996 adalah OEM (original equipment manufacturer) sebagai industri sepatu atletik difokuskan pada produksi sepatu atletik. Dengan meningkatanya produksi dan permintaan pada bulan juli 1997 perusahaan memperluas bisnis ke bidang ekspor di kota ho chi minh Vietnam.


Pada tahun 1998 PT.Freetrend resmi diakui secara internasional dan mendapatkan sertifikasi ISO 9002 dan mendirikan pabrik di kota shenzhen china. Dan di tahun 2011 memperluas bisnisnya ke Indonesia dengan membangun pabrik di kawasan industri tangerang yg bertempat di KP. Kalanturan rt 01/02 jalan raya serang KM 25 desa sentul balaraja tangerang banten Indonesia.


Visi dan Misi

Visi Perusahaan

Berusaha menjadi yang terbaik dari produsen sepatu OEM (original equipment manufacturer).

Misi Perusahaan

  1. Menghasilkan produk berkualitas tinggi dan nyaman dipakai.
  2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.
  3. Layanan professional.
  4. Teknologi canggih
  5. Produk inovatif
  6. Ramah lingkungan.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai sesuatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu struktur organisasi.


Uraian Tugas

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT.Freetrend, yaitu sebagai berikut :

- Director

  1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinasikan semua departemen.
  2. Menunjuk dan mengangkat semua personil untuk tugas dan jabatan sesuai dengan struktur organisasi.
  3. Menandatangani sertifikat mutu.

- Vice Director

  1. Membuat dan mengusulkan perencanaan, serta pengembangan dan kelangsungan usaha perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
  2. Melaksanakan kebijakan strategi usaha yang diterapkan oleh perusahaan dan membuat laporan operasional.

- General Manager

  1. Mengarahkan dan mengembangkan produktivitas.
  2. Memeriksa dan mengusulkan sasaran perusahaan yang dibuat setiap perusahaan.
  3. Membuat keputusan final sesuai wewenang atas masalah-masalah yang belum diselesaikan.

- Manager Finance

  1. Mengelola keluar masuknya uang dan membuat kwitansi biaya analisa.
  2. Membuat pertanggungjawaban keuangan dalam buku kas harian kepada section manager.
  3. Memeriksa laporan keuangan yang dibuat oleh staff finance

- Manager Production

  1. Memberikan atau membuat rencana kerja kepada supervisor
  2. Mengontrol hasil produksi.
  3. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil produksi kepada section manager

- Manager Technical

  1. Mengontrol semua mesin yang ada pada perusahaan.
  2. Memberikan tugas pada staff dan operator Technical atas perbaikan mesin, peralatan, dan sarana produksi.
  3. Bertanggung jawab atas semua jalannya operasi mesin.
  4. Membuat laporan pertanggungjawaban atas perbaikan mesin kepada section manager.

- Supervisor

  1. Membuat rencana kerja untuk pegawai produksi.
  2. Mengontrol jalannya produksi dan membuat laporan kepada manajer produksi.

- Staff

  1. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan administrasi.
  2. Mengusulkan sasaran yang ingin dicapai dalam hal pendapatan administrasi.
  3. Meminta pertanggung jawaban karyawan tentang pendapatan hasil produksi, administrasi dari masing-masing departemen.

- Bagian Gudang

  1. Menerima barang dari supplier yang sebelumnya sudah di pesan oleh bagian pembelian, mengecek barang yang diterima apakah layak diterima atau dikembalikan.
  2. Menyusun setiap barang digudang, mengirim barang konsumen sesuai dengan faktur yang dibuat bagian penjualan

- Bagian Pembelian

  1. Membeli alat-alat atau barang sebagai stok penyediaan dagangan yang ingin dijual
  2. menyeleksi penawaran harga dari supplier
  3. serta membuat purchase order.

- IT Manager

  1. Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
  2. Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
  3. Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
  4. Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas informasi dan tren.
  5. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
  6. Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
  7. Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
  8. Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas investasi.
  9. Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
  10. Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.

- IT Staff

  1. Membuat laporan keluar masuk barang.
  2. Membuat pengadaan barang
  3. Troubleshooting
  4. Memonitoring
  5. User

- Manager Marketing

  1. Menawarkan produk.
  2. Memberikan masukan kepada pelanggan
  3. Membuat penawaran harga
  4. Bertanggung jawab terhadap barang yang sudah atau akan dikirim (memastikan barangnya ada dan sampai tujuan).

- Staff Marketing

  1. Melakukan koordinasi kerja dan pembagian / pendelegasian tugas serta tanggung jawab di lingkungan intern Bagian Marketing untuk menghasilkan pola kerja yang lebih baik.
  2. Melakukan koordinasi dengan Bagian lain untuk mendukung kelancaran proses kerja di perusahaan.
  3. Menjalin relasi dan kerja sama yang baik dengan konsumen / pelanggan.
  4. Melakukan analisa penerapan prosedur yang berlaku di Bagian Marketing sebagai bahan
  5. Evaluasi atas prosedur yang sudah ada.

- Quality Control

  1. QC Analisa / Laboratorium, QC yang bertugas menganalisa bahan termasuk incoming dan produk akhir.
  2. QC Field Inspector / QC lapangan, QC yang mengontrol setiap tahapan proses dalam memproduksi barang.


Tata Laksana Sistem Yang berjalan

Prosedur sistem yang berjalan

Sistem promosi pada saat ini yang digunakan oleh PT.Freetrend adalah sistem manual dimana masih menggunakan Evaluasi Kinerja dimana ada beberapa alur untuk promosi jabatan pada kandidat karyawan yaitu Karyawan yang dinilai baik dari kinerjanya, kehadirannya, loyalitas dan kompetensinya, untuk dipromosikan pada jabatan tertentu.

Use Case Diagram

Sistem promosi pada saat ini yang digunakan oleh PT.Freetrend adalah sistem manual dimana masih menggunakan Evaluasi Kinerja dimana ada beberapa alur untuk promosi jabatan pada kandidat karyawan yaitu Karyawan yang dinilai baik dari kinerjanya, kehadirannya, loyalitas dan kompetensinya, untuk dipromosikan pada jabatan tertentu.

Keterangan :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan
  2. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu HRD Dan General Manager
  3. 4 use case yang biasa dilakukan oleh actor

Activity Diagram

Diagram aktivitas adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis, berikut gambaran Activity Diagram :

Keterangan :

  1. 1 initial node merupakan awal kegiatan
  2. 2 vertical swimelane yaitu HRD dan General Manager
  3. 5 activity yang bisa dilakukan oleh actor-actor
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan Use Case Diagram

Keterangan :

  1. 4 lifeline yaitu : Kinerja, kehadiran, loyalitas, kompetensi
  2. 2 actor yaitu : HRD Dan General Manager
  3. 5 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut


Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode SWOT Analisis

Metode SWOT digunakan karena peneliti merasa perlu untuk menemukan masalah – masalah sistem yang sedang berjalan saat ini menemukan strategis yang digunakan untuk menganalisa sistem yang sudah berjalan sehingga sistem baru dapat menjadi solusi pemecahan masalah sistem yang sudah ada.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluar

  1. Analisa Masukan

Di dalam melakukan analisa masukan ini penulis mengumpulkan beberapa data yang masuk dalam sistem informasi manajemen pada PT.Freetrend yaitu:

  1. Bobot Penilaian Karyawan
  2. Fungsi : Sebagai Bahan pertimbangan Promosi Sumber : General Manager Media : Kertas Frekuensi : Setiap promosi jabatan Format : Lampiran 1 rangkap Keterangan : Berisi syarat-syarat untuk memilih karyawan

  3. Karyawan Yang Dipromosikan

Fungsi : Sebagai hasil yang didapat dari penilaian Sumber : HRD Media : Kertas Frekuensi : Setiap permintaan Format : Lampiran 1 rangkap Keterangan : Berisi data karyawan yang dipromosikan

  1. Analisa proses

Dalam melakukan analisa ini penulis mengumpulkan beberapa proses dalam sistem informasi manajemen pada PT. Freetrend sebagai berikut:

  1. Form Rekomendasi Jabatan
  2. Nama Modul : Form Rekomendasi Karyawan
  3. Masukan : Pemesanan pengadaan bahan
  4. Keluaran : Lembar Rekomendasi Karyawan
  5. Ringkas Proses : Proses ini akan menghasilkan lembaran Rekomendasi Karyawan yang akan dibutuhkan dalam keputusan promosi karyawan.
  1. Analisa Keluaran

Dalam melakukan analisa ini penulis mengumpulkan beberapa proses dalam sistem informasi manajemen pada PT.Freetrend sebagai berikut:

  1. Nama Keluaran : Laporan Berbentuk pdf
  2. Fungsi : Untuk mengetahui Karyawan yang dipromosikan
  3. Media : Kertas
  4. Frekuensi : Setiap Tahun
  5. Ringkas Proses : Bukti laporan untuk mengetahui total karyawan yang dipromosikan pada akhir tahun yang akan diserahkan kepada General Manager.


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Dalam kegiatan Promosi jabatan pada karyawan yang dilakukan di PT.Freetrend masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi, sehingga di dalam kegiatan promosi jabatan karyawan memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan beberapa pertimbangan-pertimbangan pertimbangan dan perhitungan matematis dengan kriteria-kriteria,faktor pendukung serta solusi alternatif.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dengan adanya permasalahan seperti itu maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat membantu, mendukung para pengambil keputusan dalam situasi keputusan semi terstruktur. Sistem pendukung keputusan ini dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka.

User Recruitment

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan bagian personalia mengenai seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem yang baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk diskusi. Berikut ini penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement Tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational, Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
  3. E artinya Economy, Artinya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : mudah dikerjakan.

Elisitasi Tahap Final

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian serta melihat permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem yang berjalan pada MAN 16 Jakarta, maka untuk memberikan solusi, perlu dirancang dan dibuatkan sistem informasi penilaian kinerja secara terkomputerisasi. Dengan sistem ini diharapkan dapat mempermudah dalam pengaksesan data dan informasi, memberikan informasi yang akurat, obyektif dan tepat waktu, serta menghemat tenaga dan waktu.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram

Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan sistem informasi penilaian kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan, yaitu :

  1. Admin
  2. a. Melakukan login sistem.

    b. Menampilkan menu Dashboard.

    c. Melakukan akses sistem.

    d. Melakukan penginputan data guru.

    e. Melihat data penilaian kinerja guru.

    f. Melakukan Logout.

  3. Kepala Madrasah
  4. a. Melakukan login sistem.

    b. Menampilkan menu Dashboard

    c. Melakukan akses sistem

    d. Melihat data guru.

    e. Memeriksa penginputan data penilaian kinerja guru.

    f. Melakukan Logout


  5. Guru dan Tenaga Kependidikan
  6. a. Melakukan login sistem.

    b. Menampilkan menu Dashboard.

    c. Melakukan akses sistem.

    d. Melakukan penginputan tasklist dan tugas.

    e. Menampilkan dan mengolah data profile.

    f. Melakukan Logout.



Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.


  1. Use Case Diagram Admin
  2. Gambar 4.1 Use case Diagram Usulan pada Sistem penilaian kinerja guru pada admin.

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:


    1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian kinerja guru

    2. Terdapat satu aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu Kepala tata usaha sebagai admin.

    3. Terdapat enam belas use case yang dapat dilakukan aktor, yaitu login, ke menu dashboard kinerja, ke menu staff, ke menu status, ke menu golongan, ke menu jabatan, ke menu divisi, ke menu kategori, ke menu form, ke menu user, ke menu tasklist, ke menu tugas, ke menu laporan (dengan 3 sub menu yaitu laporan tugas, laporan tasklist, dan laporan kinerja, lalu ke menu profile dan menu change password serta logout dengan masing-masing menu dapat melakukan fungsi yaitu menampilkan data, menambah data, mengupdate data, menghapus data, print data dan melihat data perkriteria.

  3. Use Case Diagram Kepala Madrasah
  4. Gambar 4.2 Use Case Diagram Usulan pada Sistem penilaian kinerja guru pada user yaitu Kepala Madrasah

    Berdasarkan Gambar 4.2 Usecase diagram terdiri atas :

    1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian kinerja guru

    2. Terdapat satu aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu Kepala Madrasah.

    3. Terdapat enam use case yang dapat dilakukan aktor tersebur yaitu login, ke menu dashboard kinerja, laporan, profile, change password, dan logout.


  5. Use Case Diagram Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan)
  6. Gambar 4.3. Use Case Diagram Usulan pada Sistem penilaian kinerja guru pada user yaitu Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan).

    Berdasarkan Gambar 4.3 Usecase diagram terdiri atas :

    1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian kinerja guru

    2. Terdapat satu aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan).

    3. Terdapat enam use case yang dapat dilakukan aktor tersebur yaitu login, ke menu dashboard kinerja, tasklist, profile, change password, dan logout



Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir.

  1. Activity Diagram Admin
  2. Gambar 4.4. Activity Diagram Usulan pada Sistem Admin

    Berdasarkan gambar 4.4. activity diagram terdiri atas:

    1. Satu initial node, sebagai awal objek.

    2. Terdapat 83 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Satu final node, objek yang diakhiri.


  3. Activity Diagram Kepala Madrasah
  4. Gambar 4.5. Activity Diagram Usulan pada Sistem Kepala Madrasah

    Berdasarkan gambar 4.5 activity diagram terdiri atas:

    1. Satu initial node, sebagai awal objek.

    2. Terdapat 21 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Satu final node, objek yang diakhiri.


  5. Activity Diagram Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan)
  6. Gambar 4.6. Activity Diagram Usulan pada Sistem Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan)

    Berdasarkan gambar 4.6 activity diagram terdiri atas:

    1. Satu initial node, sebagai awal objek.

    2. Terdapat 28 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Satu final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini.

  1. Sequence Diagram Untuk Admin
  2. Gambar 4.7. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Admin

    Berdasarkan gambar 4.7. sequence diagram pada sistem admin terdapat:

    1. Sembilan belas lifeline antar muka yang saling berinteraksi.

    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin (Kepala Tata Usaha).

    3. 36 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


  3. Sequence Diagram Kepala Madrasah
  4. Gambar 4.8. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Kepala Madrasah

    Berdasarkan gambar 4.8. sequence diagram pada sistem Kepala Madrasah terdapat:

    1. Sembilan lifeline antar muka yang saling berinteraksi.

    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu Kepala Madrasah.

    3. 15 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


  5. Sequence Diagram Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan)
  6. Gambar 4.9. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan)

    Berdasarkan gambar 4.9. sequence diagram pada sistem Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan) terdapat:

    1. Enam lifeline antar muka yang saling berinteraksi.

    2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu Staff (Guru dan Tenaga Kependidikan).

    3. 11 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.



Class Diagram Yang Diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.10 Gambar Class Diagram yang di usulkan



Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan :

Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan


Perancangan Database Atau Basis Data

Sebagai penunjang sistem pengolahan data bantuan komputer, maka harus ditemukan bagaimana bentuk rancangan database yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan file basis data sistem yang diperlukan.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tebel: tbl_divisi
  2. Key Index : no_divisi

    Isi: (no_divisi+nama_divisi+keterangan)

    Panjang Record: 41

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.2 Tabel Divisi


  3. Nama Tebel:tbl_golongan
  4. Key Index : no_golongan

    Isi: (no_divisi+nama_divisi+keterangan)

    Panjang Record: 16

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.3 Tabel Golongan


  5. Nama Tebel:tbl_jabatan
  6. Key Index : no_jabatan

    Isi: (no_jabatan+nama_divisi+keterangan)

    Panjang Record: 41

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.4 Tabel Jabatan


  7. Nama Tebel:tbl_kategori
  8. Key Index : no_kategori

    Isi: (no_kategori+nama_divisi+keterangan+color+highlight)

    Panjang Record: 161

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.5 Tabel Kategori


  9. Nama Tebel:tbl_staff
  10. Key Index : nip

    Isi: (nip+nama+no_jabatan+no_status+no_golongan+no_divisi)

    Panjang Record: 112

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.6 Tabel Staff


  11. Nama Tebel:tbl_status
  12. Key Index : no_status

    Isi: (no_status+nama_status+keterangan)

    Panjang Record: 18

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.6 Tabel Staff


  13. Nama Tebel:tbl_task_list
  14. Key Index : no_task_list

    Isi: (no_task_list+nip+tanggal+no_tugas+kegiatan+status+user_create)

    Panjang Record: 75

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.8 Tabel Taklist


  15. Nama Tebel:tbl_tugas
  16. Key Index : no_tugas

    Isi: (no_tugas+no_kategori+nama_tugas_tanggal_tugas+tempat+keterangan)

    Panjang Record: 372

    Media : Hardisk

    Keterangan : File Master

    Tabel 4.9 Tabel Tugas

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Tampilan Menu Program
  2. Gambar 4.11 Tampilan Menu Program
  3. Tampilan Menu Dashboard Kinerja
  4. Gambar 4.12 Tampilan Menu Dashboard Kinerja
    Gambar 4.13 Tampilan Menu Dashboard Kinerja


  5. Tampilan Menu Master Status
  6. Gambar 4.14 Tampilan Menu Master Status
  7. Tampilan Menu Master Golongan
  8. Gambar 4.15 Tampilan Menu Master Golongan


  9. Tampilan Menu Master Jabatan
  10. Gambar 4.16 Tampilan Menu Master Jabatan


  11. Tampilan Menu Master Divisi
  12. Gambar 4.17 Tampilan Menu Master Divisi


  13. Tampilan Menu Master Staff
  14. Gambar 4.18 Tampilan Menu Master Staff


  15. Tampilan Menu Master Kategori
  16. Gambar 4.19 Tampilan Menu Master Kategori


  17. Tampilan Menu Master Form
  18. Gambar 4.20 Tampilan Menu Master Form


  19. Tampilan Menu Master User
  20. Gambar 4.21 Tampilan Menu Master User


  21. Tampilan Menu Transaksi Tugas
  22. Gambar 4.22 Tampilan Menu Transaksi Tugas
  23. Tampilan Menu Transaksi Kinerja
  24. Gambar 4.23 Tampilan Menu Transaksi Kinerja


  25. Tampilan Menu Laporan Tugas
  26. Gambar 4.24 Tampilan Menu Laporan Tugas
  27. Tampilan Menu Laporan Tasklist
  28. Gambar 4.25 Tampilan Menu Laporan Tasklist
  29. Tampilan Menu Laporan Kinerja
  30. Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan Kinerja


  31. Tampilan Menu Menu Utility Profile
  32. Gambar 4.27 Tampilan Menu Utility Profile


  33. Tampilan Menu Utility Change Password
  34. Gambar 4.28 Tampilan Menu Utility Change Password

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Pada proses perancangan sistem pelayanan terpadu satu pintu ini menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi hardware sebagai berikut:

a. Processor : Core i3

b. Monitor : 14” LCD Monitor

c. Mouse : Logitech

d. Keyboard : Standard

e. RAM : 4 GB

f. Harddisk: 1 TB

g. Printer : Brother

Hak Akses (Brainware)

Pada proses perancangan sistem pelayanan terpadu satu pintu ini menggunakan komputerdengan spesifikasi softwaresebagai berikut :

a. Microsoft Windows 10

b. Google Chrome

c. XAMPP

d. Notepad++

e. WinRAR

Spesifikasi Software

Yang dapat mengakses sistem pelayanan terpadu satu pintu ini diantaranya:

1. Kepala Madrasah

2. Kepala Tata Usaha

3. Staff

4. Guru


Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan berupa input dan output.

Tabel 4.10 Tabel Testing

Implementasi

Jadwal Penelitian

Dibawah ini adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.11 Tabel Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya dalam perancangan ini sebagai berikut :

Tabel 4.12 Tabel Estimasi

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada MAN 16 Jakarta mengenai sistem penilaian kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem penunjang keputusan untuk penilaian dalam mempromosikan jabatan karyawan yang berjalan saat ini masih membutuhkan waktu yang lama untuk mengelola data, menyajikan data dan informasi karena masih menggunakan sistem semiterkomputerisasi dimana sistem yang digunakan belum efektif dan efisien.
  2. Kendala yang dihadapi untuk sistem penunjang keputusan adalah proses pembuatan masih menggunakan metode evaluasi kinerja dan dari sistem itulah sistem yang dibuat sekarang dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). peneliti menggunkan software Visual Paradigm untuk membuat diagram UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah PHP Native. Xampp sebagai web server, MySQL sebagai database, dan metode penilaian menggunakan Penilaian kinerja karyawan, berdasarkan kriteria-kriteria, sub-sub kriteria dan grade.
  3. Dengan dibuatnya sistem penunjang keputusan untuk menilai kinerja dalam mempromosikan jabatan karyawan, maka kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan begitu visi dan misi Perusahaan dapat tercapai sebagai hasil kenaikan jabatan/promosi jabatan PT.Freetrend.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang lebih baik, maka peneliti ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang telah di teliti, adapaun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan pembaruan sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan untuk di promosikan pada jabatan tertentu. Agar mempermudah dalam proses pengelolahan, penyajian dan informasi yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan secara efektif
  2. Perlu adanya sosialisai dan pelatihan untuk meningkatkan sistem yang telah diusulkan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi. Dan Perlu dilakukan pengembangan, perawatan, serta backup data agar keamanan data dapat terjaga sehingga meminimalisir terjadinya hilang data pada sistem.
  3. Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai sumber referensi rekan-rekan yang sedang melakukan penelitian dan studi pustaka mengenai sistem penunjang keputusan untuk mempromosikan jabatan dengan menggunakan metode Analytichal Hierarchy Process (AHP).





DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Romney. 2018. "Teori Teknologi". Website : http://adlistahta/teori-teknologi.blogspot.com
  2. Putra. 2019. "Definisi Teknologi". Website : http://gurukomputer/definisi-teknologi-informasi.wordpress.com
  3. 3,0 3,1 Krismiaji. 2015. "Sistem Informasi Akuntasi". Website : https://syalindriani/teori-sistem-akuntansi.com
  4. Indrajani. 2015. "Definisi Sistem Meurut Para Ahli". website : https://suksesbelajar/sistem.com
  5. Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  6. Yanto, Robi. 2016. “ Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL.” Yogyakarta: Deepublish.
  7. Yuliani. 2018. Perancangan sistem pengambilan keputusan pegawai mutasi dengan menggunakan metode AHP. Tangerang. SKripsi
  8. Harfianto , Hendy Dwi. Dkk. 2018. ”Kakas Bantu Sistem Rekomendasi Kebutuhan Perangkat Lunak”.Surabaya : Engineering Requirements Vol. 1, No. 1, 2018 (eISSN: 1234-5678).