SI1511489931

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP

UNTUK MEMPERMUDAH KINERJA PEGAWAI

PADA KECAMATAN PAKUHAJI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489931
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP

UNTUK MEMPERMUDAH KINERJA PEGAWAI

PADA KECAMATAN PAKUHAJI


Disusun Oleh:

NIM
: 1511489931
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP

UNTUK MEMPERMUDAH KINERJA PEGAWAI

PADA KECAMATAN PAKUHAJI


Disusun Oleh:

NIM
: 1511489931
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar, M.Kom)
   
NID: 15028
   
NID: 14006




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP

UNTUK MEMPERMUDAH KINERJA PEGAWAI

PADA KECAMATAN PAKUHAJI


Disusun Oleh:

NIM
: 1511489931
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(__________)
 
(__________)
 
(__________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP

CUNTUK MEMPERMUDAH KINERJA PEGAWAI

PADA KECAMATAN PAKUHAJI

Disusun Oleh:

NIM
: 1511489931
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1511489931

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Penggunaan sistem dengan basis web saat ini sudah tidak terelakan, Kantor Kecamatan Pakuhaji belum seluruh sistemnya terkomputerisasi. Pengelolaan arsip pada bagian Umum dan Kepegawaian, permasalahan terjadi jika ada berkas arsip yang hilang atau berkas arsip yang dibutuhkan dengan cepat namun pencariannya masih manual dengan memeriksa satu per satu boks arsip. Pembuatan laporan arsip tiap bulannya masih harus merekap data dari buku besar arsip yang peneliti menilai itu kurang efektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat sebuah sistem pengelolaan arsip berbasis web pada Kantor Kecamatan Pakuhaji khususnya pada bagian Umum dan Kepegawaian. Sistem ini dibuat melalui metode survey dan analisis PIECES. Analisis PIECES digunakan karena dinilai tepat untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem yang ada. Rancangan model sistem ini menggunakan teknik Unified Model Language (UML) dan dalam pengimplementasiannya menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai Kantor Kecamatan Pakuhaji khususnya pada bagian Umum dan Kepegawaian dalam pengelolaan arsip.

Kata Kunci: Arsip, PIECES, Pengelolaan




ABSTRACT

The use of the system with the current web base is not inevitable, Pakuhaji District Office has not been all computerized. Archive management in Umum dan Kepegawaian sections, the problem occurs if there is a missing archive file or the required archive file but the search is still manual by checking one archive of the archive boxes. The creation of an archive report every month still has to recover data from the archive ledger that the researcher considers it to be less effective. The purpose of this research is to create a web-based archive management system at Pakuhaji District Office especially in Umum dan Kepegawaian. This system is made through survey methods and PIECES analysis. PIECES analysis is used because it is appropriate to correct or improve existing systems. The design of this system model using the Unified Model Language (UML) and in implementing it using PHP programming language with MySQL database. The results of this study are expected to improve the performance of employees of the Pakuhaji District Office, especially in the Umum dan Kepegawaian in management of archives.

Keywords : Archives, PIECES, Management




KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Untuk Mempermudah Kinerja Pegawai Pada Kecamatan Pakuhaji”, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Tujuan dari penulisan laporan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Jurusan Sistem Informasi.

Terselesaikannya laporan skripsi ini tidak lepas dari pihak- pihak yang telah banyak membantu peneliti baik dari segi moril, materi maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. (Nur Azizah, M.Akt., M.Kom), M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Harfizar, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. (Arief Saptono, S.Pt.,MM)selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Ujat Sudrajat, S.Sos, MT. selaku Camat pada Kecamatan Pakuhaji.
  7. Bapak Asep Anton Ridwan, S.IP. selaku Stakeholder pada Kecamatan Pakuhaji.
  8. Bapak dan Ibu dosen STMIK Raharja.
  9. Kedua orang tua dan kakak yang tidak kenal lelah dalam memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada peneliti dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan Skripsi ini masih banyak teradapat kekurangan. Peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Peneliti juga berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya, serta mahasiswa khususnya.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

Tangerang, Juli 2018
Bayu Dwi Kurniawan
NIM. 1511489931


Daftar isi




DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Performance
  2. Tabel 3.2 Tabel Information
  3. Tabel 3.3 Tabel Economy
  4. Tabel 3.4 Tabel Control
  5. Tabel 3.5 Tabel Effisiency
  6. Tabel 3.6 Tabel Service
  7. Tabel 3.7 Tabel Elisitasi Tahap I
  8. Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II
  9. Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III
  10. Tabel 4.0 Final Draft Elisitasi
  11. Tabel 4.1 Tabel arsip
  12. Tabel 4.2 Tabel bagian
  13. Tabel 4.3 Tabel kodearsip
  14. Tabel 4.4 Tabel level
  15. Tabel 4.5 Tabel user
  16. Tabel 4.6 Tabel Pengujian Black Box pada Login
  17. Tabel 4.7 Pengujian Black Box pada Tambah Arsip
  18. Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada Tambah User
  19. Tabel 4.9 Jadwal Kegiatan
  20. Tabel 4.0 Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Peta Wilayah Kecamatan Pakuhaji
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan
  5. Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Berjalan
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Admin
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Camat/Sekcam
  9. Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Kasubbagumum
  10. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Staff
  11. Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Admin
  12. Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan Camat/Sekcam
  13. Gambar 4.8 Sequence Diagram Usulan Kasubbagumum
  14. Gambar 4.9 Sequence Diagram Usulan Staff
  15. Gambar 4.10 Class Diagram Usulan
  16. Gambar 4.11 Rancangan Prototype Halaman Login
  17. Gambar 4.12 Rancangan Prototype Halaman Utama Admin
  18. Gambar 4.13 Rancangan Prototype Halaman Utama Camat/Sekcam
  19. Gambar 4.14 Rancangan Prototype Halaman Utama Kasubbagumum
  20. Gambar 4.15 Rancangan Prototype Halaman Utama Staff
  21. Gambar 4.16 Rancangan Prototype Halaman Data Arsip
  22. Gambar 4.17 Rancangan Prototype Halaman Data User
  23. Gambar 4.18 Rancangan Prototype Halaman Cari Arsip
  24. Gambar 4.19 Rancangan Prototype Halaman Laporan
  25. Gambar 4.20 Rancangan Prototype Halaman Tambah Arsip
  26. Gambar 4.21 Rancangan Prototype Halaman Tambah User
  27. Gambar 4.22 Rancangan Prototype Halaman Lihat Arsip
  28. Gambar 4.23 Rancangan Halaman Login
  29. Gambar 4.24 Rancangan Halaman Utama Admin
  30. Gambar 4.25 Rancangan Halaman Utama Camat/Sekcam
  31. Gambar 4.26 Rancangan Halaman Utama Kasubbagumum
  32. Gambar 4.27 Rancangan Halaman Utama Staff
  33. Gambar 4.28 Rancangan Halaman Data Arsip
  34. Gambar 4.29 Rancangan Halaman Tambah Arsip
  35. Gambar 4.30 Rancangan Halaman Ubah Arsip
  36. Gambar 4.31 Rancangan Halaman Data User
  37. Gambar 4.32 Rancangan Halaman Tambah User
  38. Gambar 4.33 Rancangan Halaman Ubah User
  39. Gambar 4.34 Rancangan Halaman Cari Arsip Admin
  40. Gambar 4.35 Rancangan Halaman Cari Arsip Camat/Sekcam/Kasubbagumum/Staff
  41. Gambar 4.36 Rancangan Halaman Lihat Arsip
  42. Gambar 4.37 Rancangan Halaman Laporan
  43. Gambar 4.38 Pengujian WAPT Login
  44. Gambar 4.39 Pengujian WAPT Tambah Arsip
  45. Gambar 4.40 Pengujian WAPT Tambah User




DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan komputer di segala bidang sudah tidak terelakan, dalam bidang ilmu pendidikan, pemerintahan, keuangan/perbankan, ekonomi, dan administrasi perkantoran sudah mulai memakai komputer karena di zaman modern sekarang ini semuanya dituntut agar lebih cepat dan lebih akurat.

Penggunaan komputer akan memberikan informasi yang lebih cepat dan lebih akurat bila dibandingkan dengan cara manual. Informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting. Informasi yang didapatkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penyebaran informasi yang salah dapat merugikan pihak terkait baik secara moral maupun secara material, untuk mempercepat waktu pekerjaan, penggunaan komputer juga diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu kerja, seperti meminimalisir segala kesalahan - kesalahan kerja yang kerap terjadi akibat human error.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal, sebuah intansi harus terus memperbarui sistem sesuai kebutuhannya. Kantor Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang adalah salah satu intansi pemerintah yang menangani masalah administrasi yang terjadi pada wilayah administratifnya. Kantor Kecamatan Pakuhaji berlokasi di Jl. Raya Pakuhaji, Pakuhaji, Tangerang, Banten 15570. Kecamatan ini terdiri dari 13 Desa dan 1 Kelurahan. Oleh karena wilayah yang dicakup cukup luas, Kantor Kecamatan ini dituntut untuk cepat dalam melaksanakan segala tugas dan tanggungjawabnya.

Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di Kantor Kecamatan sebagian besar masih dilakukan dengan cara manual dan semi komputerisasi. Diantaranya dalam pengelolaan arsip, sehingga sering mengalami hambatan dalam pengerjaannya. Penyimpanan dan pengelolaan data yang kurang efektif menyebabkan pencarian data memakan waktu yang lama. Informasi yang dihasilkan pun kurang akurat karena dikerjakan dengan cara manual. Dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan analisa tentang pengelolaan arsip pada Kantor Kecamatan Pakuhaji dan merancang sistem untuk mempermudah dalam penyimpanan dan pengelolaan data agar lebih efektif dan efisien dengan mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ARSIP UNTUK MEMPERMUDAH KINERJA PEGAWAI PADA KECAMATAN PAKUHAJI”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa latar belakang yang dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pengelolaan arsip yang berjalan pada Kantor Kecamatan Pakuhaji?

  2. Apa saja yang menjadi kendala pada saat menggunakan sistem yang sekarang?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi pengelolaan arsip yang diusulkan pada Kantor Kecamatan Pakuhaji?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan sekaligus agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya batasan masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan hal-hal yang telah dibahas diatas, ruang lingkup penelitian ini hanya pada perancangan sistem informasi pengelolaan berkas arsip pada Kantor Kecamatan Pakuhaji di Bagian Umum dan Kepegawaian, mulai dari proses penambahan data, pencarian data, hingga pembuatan laporan pengarsipan bulanan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Operasional

  2. Menganalisa dan merancang sistem pengelolaan arsip berbasis website untuk mempermudah kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Pakuhaji.

  3. Tujuan Fungsional

  4. Hasil penelitian yang sudah dibuat dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait. Selain itu juga untuk mempermudah kinerja pegawai dalam pengelolaan arsip agar dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

  5. Tujuan Individual

    1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan ke Kantor Kecamatan Pakuhaji

    2. Mengetahui tugas yang dilakukan Kantor Kecamatan; khususnya pada bagian Umum.

    3. Selain itu, juga untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan tugas Skripsi.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional

  2. Mengetahui tentang bagaimana sistem pengelolaan arsip yang sedang berjalan pada Kantor Kecamatan Pakuhaji.

  3. Manfaat Fungsional

  4. Membantu pengelolaan arsip pada Kantor Kecamatan Pakuhaji dapat berjalan lebih efektif dan efesien.

  5. Manfaat Individual

  6. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan seputar penelitian dan dapat menjadi acuan untuk peneliti khususnya dan pembaca pada umunya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang optimal, lengkap, dan benar, dalam pembuatan laporan skripsi maka peneliti menyusun dengan menggunakan metode – metode antara lain :

  1. Metode Observasi

  2. Metode pengumpulan data yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas dengan melalukan pengamatan langsung atau peninjauan secara langsung ke Kantor Kecamatan Pakuhaji.

  3. Wawancara

  4. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak yang terkait dan yang memahami hal yang akan diteliti.

  5. Studi Pustaka

  6. Metode pengumpulan data dengan mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dibuat baik dari buku, internet, jurnal, maupun penelitian yang sudah ada. Metode ini dilakukan demi menunjang metode-metode pengumpulan data lainnya.


Metode Analisa Sistem

Dalam penelitian ini, metode analisa yang digunakan yaitu PIECES, yaitu Performance(kinerja), Information(informasi), Economics(ekonomi), Control(kontrol), Efficiency(efisiensi), dan Service(pelayanan). Metode ini digunakan untuk mempermudah dalam menganalisa dan merancang sistem yang akan dibuat.


Metode Perancangan Sistem

Untuk merancang sistem yang akan dibuat, peneliti menggunakan metode UML(Unified Modelling Language) yang berisikan 4 diagram, yaitu use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan class diagram. Perancangan UML dibantu dengan tools Visual Paradigm CE. Bahasa pemrograman yang dipakai yaitu PHP dan menggunakan database MySQL. Penulisan PHP dibantu dengan tools Sublime Text 3, sedangkan untuk database MySQL penyimpanannya dibantu dengan tools XAMPP.


Metode Pengujian

Untuk mengetahui apakah semua fungsi pada sistem berjalan dengan sesuai, peneliti menggunakan metode pengujian blackbox testing. Blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari sebuah sistem. Selain itu, peneliti juga menggunakan software WAPT untuk menguji performa dari sistem yang akan dirancang.


Sistematika Penulisan

Secara garis besar masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan yang dipakai sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian dan yang berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini meliputi: Konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar website, unified modeling language (UML), literature review, serta teori - teori lainnya.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisis organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan usulan prosedur yang baru berdasarkan hasil analisa pemasalahan di BAB III. Tatalaksana sistem yang diusulkan menggunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dan Pengujian Black Box dan pengujian menggunakan WAPT. Uraian dari rancangan sistem ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini.

BAB V : PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penulisan skripsi dan saran-saran yang semoga dapat bermanfaat bagi Kantor Kecamatan dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut AL-bahra Bin Ladjamudin dalam Reni (2013: 18)[1], “Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”. Sedangkan definisi perancangan sistem menurut Kusrini, “Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016: 63)[2] , “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)".

Dari kedua definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah dianalisis sebelumnya.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa pengertian sistem menurut ahli:

  1. Menurut Azhar Susanto dalam Boyke (2014: 11)[3], “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

  2. Menurut Romney dan Steinbart (2015: 3)[4], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

  3. Menurut Mulyadi (2016: 4)[5], “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Berdasarkan dari definisi yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan/grup dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dalam sebuah prosedur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan , dimana sistem dapat memproses masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memenuhi karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari server menuju usernya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi:

  1. Memiliki Komponen

  2. Komponen merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi, dimana keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal.

  3. Memiliki Batasan atau Boundary

  4. Sebuah sistem informasi haruslah memiliki sebuah batasan sistem atau yang dikenal dengan istilah boundary. Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut. Dengan adanya batasan ini, sebuah sistem informasi tidak akan bekerja saling tumpang tindih satu sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya amsing-masing.

  5. Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment

  6. Environment merupakan keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang berada di luar batasan atau boundary dari sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai sistem informasi, apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.

  7. Memiliki Interface

  8. Suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem informasi yang dapat dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila sistem informasi tersebut memilki interface atau antar muka. Interface atau antarmuka ini merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah komponen atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi.

  9. Memiliki Input atau Masukan Sistem

  10. Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energi yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

    1. Maintenance Input

    2. Merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem, dimana merupakan sebuah energi yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.

    3. Signal Input

    4. Merupakan energi yang merupakan sinyal, yang artinya energi ini sangat berpengaruh terhadap proses transfer dan juga transmisi data atau informasi yang dimiliki sebuah host untuk diteruskan melalui sistem informasi menuju keluaran atau output.

  11. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem

  12. Output merupakan keluaran energi atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi.

  13. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem

  14. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi.

  15. Memiliki Sasaran dari Sistem

  16. Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari sebuah sistem informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Sasaran dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rahman (2013: 8)[6], “sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  8. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  12. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Buatan Tuhan dan Sistem Buatan Manusia

  14. Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.”

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

  1. Menurut Agus Mulyanto dalam Boyke (2014: 18)[3], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.”

  2. “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengelolah data menjadi informasi atau mengelola data dari bentuk tidak berguna menjadi yang berguna bagi menerimanya.” Sutabri dalam Irhas Chaerur dkk (2013: 13)[7].

Jadi, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi yang menerimanya dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Selain itu juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko (2016: 2)[8] , “kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:

  1. Kelengkapan (Completeness)

  2. Suatu informasi yang dihasilkan dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan.

  3. Relevan (Relevance)

  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  5. Akurat (Accurate)

  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan. Akurat juga informasi harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Tanpa Batas Waktu (Timeless)

  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format

Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas.”

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M. dalam Boyke (2014: 20)[3] , “Nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater dalam Sri Ati dkk, (2014: 6)[9] berikut:

  1. Mudah diakses (Accesibility): sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran informasi.

  2. Luas dan lengkapnya (comprehensiveness): sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai output informasinya.

  3. Ketelitian (accuracy): berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan pengeluaran informasi.

  4. Kecocokan (appropriateness): sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran informasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.

  5. Ketepatan waktu (timeliness): berhubungan dengan waktu yang dilalui dan yang lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.

  6. Kejelasan (clarify): atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan bebas dari istilah-istilah yang tidak dipahami.

  7. Keluwesan (flexibility): sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi.

  8. Dapat dibuktikan (verifiability): atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka (freedom from bias): sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur (quantifiable): sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan pada sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Para ahli telah mengemukakakn pendapatnya tentang pengertian sistem informasi, berikut contohnya:

  1. Menurut Witarto dalam Nur dkk (2017: 57)[10], “Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (sistem pengolahan data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”.

  2. Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013: 13)[11], “sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mengelolah data menjadi informasi yang berguna”.

Kesimpulan yang dapat dibuat oleh peneliti “sistem informasi yaitu sebuah kumpulan dari subsistem yang teroganisir yang dapat mengumpulkan data, mengolah data dan menghasilkan sebuah informasi yang disediakan untuk pihak-pihak tertentu berupa laporan-laporan yang diperlukan”.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi menerima sumber data sebagai input dan memprosesnya sebagai informasi sebagai outputnya. Komponen yang terlibat di dalam sistem informasi mendayagunakan agar sistem informasi mencapai tujuan.

Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Al-Bahra (2013: 14)[12], mengemukakan bahwa terdapat 5 komponen dalam sistem informasi dan kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

  2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

  3. Data merupakan jembatan penghubung.

Konsep Dasar Sistem Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[2], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Elisitasi Tahap II

  3. Elisitasi Tahap III

  4. Final Draft Elisitasi

Tahap Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014: 166)[13], elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


Teori Khusus

Konsep Dasar Pengelolaan

Definisi Pengelolaan

Pengelolaan atau yang bisa disebut juga sebagai manajemen telah didefinisikan oleh para ahli sebagai berikut :

  1. Menurut Hasibuan (2013: 1)[14], “pengelolaan adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien”.

  2. Manajemen menurut Sapre dalam Usman (2013: 6)[15] adalah “serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit”.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengelolaan atau manajemen adalah serangkaian kegiatan untuk menjalankan fungsi fungsi manajemen sehingga dapat mecapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Fungsi Fungsi Pengelolaan

Dalam Manajemen terdapat fungsi fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Menurut Usman (2013: 19)[15] ”Fungsi Manajemen, (1) perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pengarahan (motivasi, kepemimpinan,pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi, negosiasi, manajemen konflik, perubahan organisasi keterampilan interpersonal, membangun kepercayaan, penilaian kinerja, dan kepuasan kerja); (4) pengendalian meliputi pemantauan (monitoring) evaluasi sering disingkat ME atau Monev".

Empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Konsep Dasar Arsip

Definisi Arsip

Menurut Barthos dalam Apriyanto (2017: 11)[16], “Arsip yang dalam Bahasa Indonesia ada yang menyebutkan ‘warkat’, pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai: setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang membuat keterangan-keterangan mengenai suatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat orang itu pula".

Selanjutnya Apriyanto (2017: 12)[16] menjabarkan bahwa” arsip dapat dikatakan sebuah catatan, warkat, rekaman yang dikemas dalam berbagai bentuk baik cetak maupun tidak sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti kertas, CD, micro film, micro fis, foto-foto, bebatuan, dan lain-lain yang berguna sebagai alat bantu bagi keberlangsungan suatu inftitusi atau perorangan".

The Liang Gie dalam Ririn Anbarrini (2016: 62)[17], “arsip adalah suatu kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali".

Berdasarkan 3 definisi diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa arsip adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik maupun digital yang memiliki keterangan mengenai sebuah subyek atau peristiwa yang kemudian disimpan secara sistematis agar dapat digunakan kembali sesuai kebutuhan.

Jenis-jenis Arsip

Menurut Priansa & Garnida (2013: 160)[18] yang mengemukakan bahwa pada dasarnya arsip memiliki berbagai macam jenis, diantaranya :

  1. Berdasarkan Media, arsip terdiri dari :

    1. Arsip Berbasis Kertas, contohnya sertifikat, SK, piagam, dll.

    2. Arsip Lihat-Dengar, merupakan arsip audio visual seperti foto, film rekaman suara, dll.

    3. Arsip Kartografik dan Arsitektual, contohnya seperti peta dan konstruksi bangunan.

    4. Arsip Elektronik, seperti E-mail, website internet, basis data, dokumen multimedia, dan lain- lain.

  2. Berdasarkan Fungsi, arsip terdiri dari:

    1. Arsip Dinamis yang terdiri dari dua macam, antara lain:

      1. Arsip Dinamis Aktif, arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus.

      2. Arsip Dinamis Inaktif, arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun

    2. Arsip Statis.

Nilai Arsip

Menurut The Liang Gie dalam Apriyanto (2017: 15)[16] mengemukakan bahwa arsip mempunyai 6 nilai yang disingkat menjadi ALFRED, yaitu:

  1. Nilai administrasi (administrative value)

  2. Nilai hukum (legal value);

  3. Nilai keuangan (fiscal value);

  4. Nilai penelitian (research value);

  5. Nilai pendidikan (education value); dan

  6. Nilai dokumentasi (documentary value).

Nilai ALFRED berkisar antara 0 s.d 100 dihitung berdasarkan jumlah presentase dari ke 6 komponennya, sehingga ada 4 penggolongan arsip, yaitu:

  1. Arsip Vital (presentase nilai 90-100)

  2. Arsip sangat penting dan tidak dapat digantikan kembali bilamana dimusnahkan. Arsip ini harus disimpan abadi di perkantoran yang bersangkutan. Contoh : akte pendiri perusahaan.

  3. Arsip Penting (presentase nilai 50-89)

  4. Arsip ini melengkapi kegiatan rutin dan dapat diganti dengan biaya tinggi dan lama. Arsip ini disimpan di file aktif selama 5 tahun dan di file inaktif selama 25 tahun. Contoh: arsip bukti keuangan.

  5. Arsip Berguna (presentase nilai 10-49)

  6. Arsip ini berguna sementara dan dapat diganti dengan biaya rendah. Disimpan di file aktif selama 2 tahun dan di file inaktif selama 10 tahun. Contoh: surat pemesanan.

  7. Arsip Tidak Berguna (presentase nilai 0-9)

  8. Arsip ini dapat dimusnahkan sesudah pakai sementara. Paling lama arsip ini disimpan selama 3 bulan di file inaktif. Contoh surat undangan dan memo.

Nilai Arsip

Menurut Peraturan Bupati Tangerang Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Tata Kearsipan, ada 10 pokok masalah yang diwakili dengan kode berikut:

  1. 000 : Umum

  2. 100 : Pemerintahan

  3. 200 : Politik

  4. 300 : Keamanan dan Ketertiban

  5. 400 : Kesejahteraan

  6. 500 : Perekonomian

  7. 600 : Pekerjaan Umum dan Ketenagakerjaan

  8. 700 : Pengawasan

  9. 800 : Kepegawaian

  10. 900 : Keuangan

Konsep UML (Unified Model Language)

Definisi UML (Unified Model Language)

  1. “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untun semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.” (Yuni Sugiarti, 2013: 34)[19].

  2. Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014: 140)[20], “pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut:

    1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.

    2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram, Aktivity diagram, State Machine System.

    3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari Sequence.”

Jenis-jenis UML (Unified Model Language)

Berikut ini dijelaskan jenis jenis UML (Unified Model Language) oleh Yuni Sugiarti (2013: 41)[19] :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk mengetahui ffungsi aapa aja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi tersebut.

  3. Activity Diagram

  4. Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

  5. Class Diagram

  6. Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

    1. Atribut merupakan variabel –variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

    2. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut.

    3. Operasi atau metode adalah fungsi – fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

    Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat diantara meraka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan – batasan yang terdapat dalam hubungan –hubungan objek tersebut.

    Diagram kelas menggambarkan sruktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain sepert contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain- lain.

    Diagram kelas memiliki tiga area pokok:

    1. Nama

    2. Atribut

    3. Operasi

  7. Sequence Diagram

  8. Sequence Diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima atar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketetahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah Use Case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Loka Diartara dalam Nur dkk (2017: 57)[10], “MySQL merupakan database yang dapat menyimpan berbagai informasi dengan membaginya berdasarkan kategori-kategori tertentu. Dimana informasi-informasi tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. MySQL bersifat RDBMS (Relational Database Management System) yang memungkinkan seorang admin dapat menyimpan banyak informasi ke dalam table-table, dimana tabletable tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keuntungan RDBMS sendiri adalah kita dapat memecah database kedalam table- table yang berbeda. setiap table memiliki informasi yang berkaitan dengan table yang lainnya. Pasangan yang cocok dengan PHP. Wajar jika banyak hosting saat ini mendukung adanya PHP dan MySQL karena kecepatan, gratis, dan dapat di jalankan di sistem operasi manapun".

Menurut Rosa A.S, M. Shalahuddin dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[2] “MySQL adalah Bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational Database Management System).” SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (query), tetapi juga dapat digunakan untuk membuat tabel, menghapus tabel, menambahkan data ke tabel, menghapus data pada tabel, mengganti data pada tabel serta operasi lainnya. MySQL merupakan aplikasi untuk mengelola database atau manajemen data.

Dari pengertian diatas, peneliti berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan MySQL adalah sebuah database yang sifatnya RDBMS (Relational Database Management System) yang berisi tabel-tabel yang saling berhubungan. MySQL ini gratis dan dapat dijalankan diberbagai jenis sistem operasi.

Fungsi MySQL

Menurut kadir dalam Sabrina (2016: 27)[21], MySql memiliki sejumlah fungsi yang berawalan mysql_ yang digunakan untuk mengakses database server MySQL, seperti:

  1. Fungsi mysql_connect.

  2. Fungsi mysql_connect() digunakan untuk membuat hubungan ke database MySQL yang terdapat pada suatu host. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_connect (host,nama_pemakai,password)

  3. Fungsi mysql_close

  4. Fungsi ini berguna untuk menutup hubungan ke database MySQL. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_close (pengenal_hubungan).

  5. Fungsi mysql_select_db

  6. Fungsi ini berguna untuk memilih database, seperti kalau menggunakan perintah use pada program klien MySQL. Format Pemanggilannya: Mysql_select_db (database, pengenal_hubungan).

  7. Fungsi mysql_query

  8. Fungsi mysql_query berguna untuk mengeksekusi permintaan terhadap sebuah tabel atau sejumlah tabel. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_query (permintaan, pengenal_hubungan)

  9. Fungsi mysql_db_query

  10. Fungsi ini berguna untuk menjalankan suatu permintaan terhadap suatu database. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_db_query (database, permintaan, pengenal_hubungan).

  11. Fungsi mysql_num_rows

  12. Fungsi ini berguna untuk memperoleh jumlah baris dari suatu hasil permintaan (query) yang menggunakan select. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_num_rows (pengenal_hasil).

  13. Fungsi mysql_affected_rows

  14. Fungsi ini berguna untuk memperoleh jumlah baris yang dikenai operasi insert, delete, dan update. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_affected_rows ([pengenal_hubungan]).

  15. Fungsi mysql_num_fields

  16. Fungsi ini berguna untuk memperoleh jumlah kolom pada suatu hasil permintaan. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_num_fields (pengenal_hasil).

  17. Fungsi mysql_fetch_row

  18. Fungsi ini menghasilkan suatu array yang berisi seluruh kolom dari sebuah baris pada suatu himpunan hasil. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_fetch_row (pengenal_hasil).

  19. Fungsi mysql_fetch_array

  20. Fungsi ini mempunyai kegunaan serupa dengan mysql_fetch_row (). Hanya saja, setiap kolom akan disimpan dua kali pada array hasil. Yang pertama memiliki indeks angka (dimulai dari nol) dan yang kedua berindekskan nama kolom. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_fetch_array (pengenal_hasil).

  21. Fungsi mysql_fetch_field

  22. Fungsi ini berguna untuk memperoleh informasi suatu kolom. Bentuk Pemanggilannya: Mysql_fetch_field (pengenal_hasil, [nomor_kolom]).

  23. Fungsi mysql_data_seek

  24. Fungsi ini berguna untuk memindah pointer pada suatu himpunan hasil supaya menunjuk ke baris tertentu. Format Pemanggilannya: Mysql_data_seek (pengenal_hasil, nomor_baris).

  25. Fungsi mysql_field_seek

  26. Fungsi ini berguna untuk memindah pointer pada suatu himpunan hasil supaya menunjuk ke kolom tertentu. Format Pemanggilannya: Mysql_field_seek (pengenal_hasil, nomor_kolom).

  27. Fungsi mysql_create_db

  28. Fungsi ini berguna untuk menciptakan database MySQL. Format Pemanggilannya: Mysql_create_db (database, [pengenal_hubungan]).

  29. Fungsi mysql_drop_db

  30. Fungsi ini berguna untuk menghapus database MySQL. Format Pemanggilannya: Mysql_drop_db (database, [pengenal_hubungan]).

  31. Fungsi mysql_list_dbs

  32. Fungsi ini berguna untuk menghasilkan daftar database MySQL. Format Pemanggilannya: Mysql_list_dbs ([pengenal_hubungan]).

  33. Fungsi mysql_ list_tables

  34. Fungsi ini berguna untuk memperoleh daftar nama tabel dalam suatu database. Format Pemanggilannya: Mysql_list_tables (database, [pengenal_hubungan]).

  35. Fungsi mysql_ list_fields

  36. Fungsi ini berguna untuk memperoleh daftar nama kolom dalam suatu database. Format Pemanggilannya: Mysql_list_fields (database, nama_tabel, [pengenal_hubungan]).

Tipe Data MySQL

Tipe data untuk MySQL terbagi menjadi 3, yaitu:

  1. Tipe Data Bilangan

    1. TinyInt

    2. SmallInt

    3. MediumInt

    4. Int/Integer

    5. BigInt

    6. Float

    7. Double/Real

    8. DoublePrecision

  2. Tipe Data Jam dan Tanggal

    1. DateTime

    2. Date

    3. TimeStamp

    4. Time

  3. Tipe Data Karakter

    1. Char

    2. Varchar

    3. TinyBlob, TinyText

    4. Blob, Text

    5. MediumBlob, MediumText

    6. LongBlob, LongText

    7. Enum

    8. Set

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

“PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman skrip yang diletakkan dalam server yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi web yang bersifat dinamis. Maksud web dinamis adalah dapat membentuk suatu tampilan web berdasarkan permintaan terkini, dapat dilakukan dengan menampilkan isi database ke halaman web. PHP juga digunakan secara command line, yaitu skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. Dengan menggunakan lisensi GPL (GNU Public License), PHP bebas didistibusikan oleh siapa saja dan kemana saja. Software ini dapat diunduh pada situs http://www.php.net dan tersedia untuk berbagai platform (seperti Windows, Linux, dan lain- lain). PHP tersedia dalam bentuk kode biner maupun kode sumber yang lengkap.” (Loka Dwiartara dalam Nur dkk, 2017: 57)[10]

Menurut Agus Saputra dan Feni Agustin dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[2], “PHP (Hypertext Prepocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website yang dinamis.”

Jadi, PHP ini adalah sebuah bahasa pemrograman yang berguna untuk membuat sebuah website yang dinamis. PHP ini merupakan open source yang dapat dipakai dihampir semua web server yang ada.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Pordosi dalam Irhas Chaerur dkk (2013: 13)[7], “Website adalah alamat atau lokasi di dalam internet suatu halaman web, umumnya membuat halaman HTML dan dapat berisi sejumlah foto atau gambar, musik, teks bahkan gambar yang bergerak. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, informasi bisa diakses selama 24 jam dalam satu hari dikelola oleh mesin.“

Sedangkan menurut Menurut Ahmadi dan Hermawan dalam Ardo (2014: 10)[22] menyatakan, “World Wide Web, lebih terkenal disingkat WWW, adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna.”

“Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.” (Abdul Kadir dalam Novrizal 2013: 5)[23]

Berdasarkan definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa web/website adalah sebuah kumpulan halaman HTML yang berisi berbagai macam informasi yang dicari oleh pengguna.

Unsur-unsur Website

Menurut Abdul Kadir dalam Novrizal (2013: 5)[23], “untuk menyediakan sebuah website, maka kita harus menyediakan unsur- unsur penunjangnya, seperti halnya Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource Locator)

Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh : http://www.nama situs .com Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Setelah Nama Domain itu terbeli di salah satu penyedia jasa pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah kontrol panel untuk administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi ketersediaannya untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut.

Contoh nama domain berekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws.

Contoh nama domain berekstensi lokasi Negara Indonesia adalah:

  1. .co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah;

  2. .ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan;

  3. go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia;

  4. mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia

  5. .or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori “ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan lain lain;

  6. war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia.”

Macam Macam Website

Menurut Novrizal (2013: 6)[23] ada 11 macam jenis web/website, yaitu:

  1. Portal

  2. Portal, seperti Yahoo!, adalah situs Web yang yang menawarkan beragam layanan internet dari satu lokasi tunggal yang mudah digunakan. Misalnya menawarkan mesin pencari, direktori, berita terbaru, e-mail, game, dan banyak lagi. Contoh portal lainnya: AltaVista, AOL, MSN, dan Netscape.

  3. Berita

  4. Situs macam ini mengandung materi terbaru yang berhasil diliput dan ditampilkan dalam Web. Keuangan, olahraga, selebritis, hingga berita politik. Hal-hal yang biasanya hanya kita dapatkan dari televisi, radio, amupun surat kabar sekarang dapat diakses dengan mudah dengan sekali klik.

  5. Informasi

  6. Jaman sekarang orang haus akan informasi, dan di Web terlah terdapat banyak situs-situs berisi banyak informasi yang susah didapat di dunia nyata.

  7. Bisnis

  8. Situs ini berisi promosi barang atau jasa yang ditawarkan lewat internet. Biasanya dimiliki oleh perusahaan yang benar-benar eksis di dunia nyata. Tidak menutup kemungkinan kita dapat memesan barang secara online. Situs yang popular diantarnya adalah: Ebay.

  9. Pendidikan

  10. Siapa bilang belajar cuma di sekolah dan buku? Di Web ada banyak situs pembelajaran yang dapat diandalkan mengisi waktu luang. Bahkan ada beberapa universitas yang menawarkan kuliah secara online dan mendapat seftifikat lewat cyberworld. Guru-guru sekolah yang melek internet juga biasanya memasang bahan pembelajaran dalam situs mereka untuk dapat dimanfaatkan anak didiknya. Salah satu contoh situs pebelajaran tentang komputer adalah: Ilmu Komputer.

  11. Hiburan

  12. Situs ini menawarkan hal-hal yang menarik dan inovatif. Mereka menyediakan video, lagu, games, dan masih banyak lagi. Contoh situs tentang download video misalnya, adalah Youtube.

  13. Advokasi

  14. Kita dapat menemukan isi tentang tujuan, pendapat, atau gagasan untuk meyakinkan pembaca bahwa hal itu adalah benar. Biasanya situs seperti ini merupakan buah pikiran dari orang-orang dari golongan tertentu. Misalnya situs Richdad.

  15. Blog

  16. Kependekan dari Weblog. Semacam buku harian atau jurnal, yang dipergunakan pemiliknya untuk menulis hal-hal yang disukainya. Isi blog satu dengan yang lain bervariasi, tergantung pola pikir pemiliknya. Dapat dibuat sendiri atau dengan menggunakan layanan gratis di internet, misalnya Wordpress.

  17. Wiki

  18. Ini adalah situs hasil kolaborasi antar pengguna, yang mengubah, menambah, atau menghapus isi dari situs Web tersebut. Data penyuntingan tersebut biasanya disimpan di halaman Web untuk ditentukan masalah ketepatannya. Situs ini berbeda denga blog karena pembaca blog tidak dapat menyinting isi dari siatu blog, kecuali pemiliknya sendiri. Wikipedia adalah salah satu contoh wiki yang populer.

  19. Agregator

  20. Isi Situs ini dinamakan juga Content Agregator, adalah perusahaan yang mendistribusikan atau menampilkan berita terbaru dari Web dan menyebarkannya pada pengguna. Aktifitas ini biasa disebut feed dan menggunakan fasilitas RSS (Really Simple Syndication). Hal ini memungkinkan kita tidak tertinggal berita dan selalu up-to-date tentang konten suatu situs. Salah satu contohnya adalah blog-indonesia yang menampilkan feed dari blog-blog yang terdaftar.

  21. Perorangan

  22. Semua orang dapat membuat situs pribadi dengan berbagai alasan. Apalagi sekarang orang bisa dengan mudah membuat situs dengan bantuan software tertentu seperti Dreamweaver. Isinya bergantung dengan kebutuhan pemilik, dan ia bebas mendesain situsnya dengan kreasinya sendiri.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[2], “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.”

Black box testing ditujukan untuk berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu:

  1. Fungsi-fungsi yang tidak sesuai atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan kinerja.

Iskandaria dalam Mutiara (2015: 22)[24], “Pengujian blackbox (blackbox testing) adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum). Tahap pengujian merupakan salah satu tahap yang harus ada dalam sebuah siklus pengembangan perangkat lunak".

Menurut Shihab pada Mutiara (2015: 22)[24], “Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Selanjutnya Shihab, mengemukakan ciri-ciri black box testing, yaitu:

  1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

  2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih dari pada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.

Pada black box testing terdapat jenis teknik design tes yang dapat dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Equivalence Class Partitioning

  2. Boundary Value Analysis

  3. State Transitions Testing

  4. Cause-Effect Graphing

Kategori kesalahan/error yang akan diketahui melalui black box testing:

  1. Fungsi yang hilang atau tak benar/salah

  2. Error dari antar-muka/interface

  3. Error dari struktur data atau akses eksternal database

  4. Error dari kinerja atau tingkah laku/perform

  5. Error dari inisialisasi dan terminasi

Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Menurut Wukil Ragil dalam Irhas Chaerur dkk (2013: 20)[7], "Metode PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama".

Metode ini menggunakan enam variable evaluasi yaitu :

  1. Performance (kinerja)

  2. Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini kinerja diukur dari:

    1. throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/deliverables yang dapat dilakukan/ dihasilkan pada saat tertentu.

    2. response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.

  3. Information (informasi)
    Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar–benar mempunyai nilai yang berguna. Hal ini dapat diukur dengan :

    1. Keluaran (Output) : Suatu sistem dalam memproduksi keluaran.

    2. Masukan (Input) : Dalam memasukkan suatu data sehingga kemudian diolah untuk menjadi informasi yang berguna.

  4. Economic (ekonomi)

  5. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.

  6. Control (pengendalian)

  7. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula.

  8. Efficiency (efisiensi)

  9. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi, dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.

  10. Service (layanan)

  11. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan. Buatlah kualitas layanan yang sangat user friendly untuk end – user (pengguna) sehingga pengguna mendapatkan kualitas layanan yang baik.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Nugroho dalam Yunni (2014: 24)[25], “XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL”.

Menurut Buana dalam Yunni (2014: 24)[25], “XAMPP adalah perangkat lunak opensource yang diunggah secara geratis dan bisa dijalankan di semua semua operasi seperti windows, linux, solaris, dan mac”.

Selanjutnya Nugroho dalam Yunni (2014: 25)[25], menjelaskan bahwa di dalam folder utama xampp terdapat beberapa folder penting yang perlu diketahui. Untuk lebih memahami setiap fungsinya, Anda dapat melihat penjelasannya sebagai berikut :

  1. Apache Folder utama dari Apache Webserver

  2. Htdocs Folder utama untuk menyimpan data-data latihan web, baik PHP maupun HTML biasa.

  3. Manual Berisi subfolder yang di dalamnya terdapat manual program dan database, termasuk manual PHP dan MySQL.

  4. MySQL Folder utama untuk database MySQL Server.

  5. PHP Folder utama untuk program PHP.

Konsep Dasar WAPT

Definisi WAPT

Web Application Performance Tools (WAPT) digunakan untuk menguji aplikasi web dan antarmuka terkait web. Alat ini digunakan untuk pengujian kinerja dan pengujian aplikasi web, situs web, web API, server web, dan antarmuka web lainnya. WAPT cenderung mensimulasikan pengguna virtual yang akan mengulang URL yang tercatat atau URL yang ditentukan dan memungkinkan pengguna untuk menentukan jumlah waktu atau iterasi yang harus diulang pengguna virtual untuk mengulang URL yang tercatat. Dengan demikian, alat ini berguna untuk mengecek bottleneck dan performance leakage di website atau aplikasi web yang sedang diuji.

WAPT menghadapi berbagai tantangan selama pengujian dan harus mampu melakukan tes untuk:

  1. Kompatibilitas browser

  2. Kompatibilitas Sistem Operasi.

  3. Kompatibilitas aplikasi Windows jika diperlukan.

  4. WAPT memungkinkan pengguna untuk menentukan bagaimana pengguna virtual terlibat dalam lingkungan pengujian. Baik pengguna yang meningkat maupun pengguna konstan atau pengguna berkala dimuat. Peningkatan beban pengguna, langkah demi langkah disebut RAMP dimana pengguna virtual meningkat dari 0 hingga ratusan. Beban pengguna konstan mempertahankan beban pengguna tertentu setiap saat. Beban pengguna berkala cenderung meningkat dan menurunkan beban pengguna dari waktu ke waktu.

Konsep Dasar Sublime Text 3

Definisi Sublime Text 3

Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan diberbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah aplikasi open source dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan didapatkan secara gratis, akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi aplikasi gratis.

Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemrograman dan mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir di semua bahasa pemrogramman yang didukung ataupun dikembangkan oleh komunitas seperti; C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, JavaScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile and XML. Biasanya bagi bahasa pemrograman yang didukung ataupun belum terdukung secara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan menggunakan add-ons yang bisa didownload sesuai kebutuhan user.

Fitur - Fitur Sublime Text :

  1. GOTO ANYTHING

  2. MULTIPLE SELECTIONS

  3. POWERFUL API AND PACKAGE ECOSYSTEM

  4. SPLIT EDITING

  5. GOTO DEFINITION

  6. COMMAND PALETTE

  7. CUSTOMIZE ANYTHING

  8. INSTANT PROJECT SWITCH

  9. CROSS PLATFORM

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Pohan dalam Fitri (2016: 15)[26] “penyusunan kajian pustaka adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain. Berikut secara luas dalam pembahasan dibawah ini.”

[27]Menurut Wibirama (2013: 1), “Studi pustaka, atau literature review, adalah bagian dari sebuah karya tulis ilmiah yang memuat pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang dijelaskan oleh penulis dalam karya tulis tersebut”.

Jadi, literature review/studi pustaka adalah metode pengumpulan data ilmiah dari berbagai macam sumber terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dibuat.

Sumber Literature Review

  1. [28]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Bibit dan Sukadi [2015] berjudul “Sistem Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Terkomputerisasi Pada Unit Pelaksana Teknis (Upt) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tegalombo”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan sistem pengagendaan surat masuk dan surat keluar yang terkomputerisasi. Sistem ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP, database oleh MySQL, diharapkan rancangan sistem yang dibuat dapat membantu staf tata usaha bagian persuratan untuk menghasilkan data yang tepat dan sesuai kebutuhan.

  2. [29]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Khoirul dkk [2013] berjudul “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menghasilkan aplikasi pengelolaan data kearsipan di SMA Negeri 1 Mlonggo Jepara dari sistem manual ke dalam sistem berbasis multiuser. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, analisis, perancangan, pembangunan sistem, uji coba sistem, dan implementasi. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi pengelolaan data kearsipan yang dapat menghasilkan output seperti yang diharapkan dan proses pengelolaan surat, baik itu surat masuk, surat keluar maupun surat keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik, cepat, dan mudah.

  3. [16]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Apriyanto [2017] berjudul “Pengelolaan Arsip Hasil Eksplorasi Minyak Dan Gas Studi Kasus pada PT. Sigma Cipta Utama”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dan perlengkapan arsip serta kendala pengelolaan arsip hasil minyak dan gas pada PT. Sigma Cipta Utama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasilnya diketahui bahwa Perusahaan ini melakukan pengelolaan arsip seperti penerimaan, penataan dan penyimpanan, pelayanan, pemeliharaan, dan penyusutan arsipnya belum optimal sehingga banyak terjadi kendala.

  4. [30]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Garry Rendra Ivan Pontoh [2016] berjudul “Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasis Web Pada PT. Abdi Pratama Perkasa”. Penlitian ini bertujuan untuk membantu karyawan PT. Abdi Pratama Perkasa dalam pengarsipan dokumen kontrak perusahaan. Aplikasi ini menggunakan metodologi waterfall dalam perancangannya. Penggunaan metodologi waterfall sangat membantu karena mempunyai proses berurutan sehingga mencegah tumpang tindih proses serta setiap proses memiliki spesifiksasinya sendiri sehingga sistem dapat dikembangkan sesuai dengan apa yang dikehendaki.

  5. [31]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sukron Amin [2016] berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ( Stit ) Kabupaten Tebo”. Penelitian ini dalam menganalisa sistem menggunakan teknik pemodelan UML. Penelitian ini menghasilkan prototype rancangan sistem informasi manajemen arsip berbasis web bagi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kabupaten Tebo yang dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan yang ada, terutama dalam memanajemen arsip yang dikelola oleh staf prodi STIT Kabupaten Tebo.

  6. [32]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Onny Rafizan [2017] berjudul “Design Of Information System For Research Data Management”. Teknik pengumpulan data primer melalui wawancara kepada narasumber teknis yang memiliki kepakaran dan pengalaman langsung berkaitan pada pengelolaan data penelitian, serta validasi kredibilitas data dilakukan berjenjang ke jabatan peneliti yang lebih tinggi (madya dan utama) serta kepada pejabat struktural yang memfasilitasi kegiatan penelitian untuk mendapatkan pemodelan bisnis dan user requirement. Pemodelan sistem dilakukan dengan UML (Unified Modeling Language). Hasil dari penelitian ini adalah rancangan sistem informasi pengelolaan data yang selaras dengan kebutuhan proses bisnis Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo untuk memfasilitasi aktivitas penyimpanan, pelestarian dan berbagi akses data penelitian.

  7. [33]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Berlian Eka [2017] berjudul “Descriptive Analysis Of Digitizing Activities And Archive Services At Universitas Gadjah Mada Archives Institute”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana kegiatan digitalisasi dan layanan arsip yang di lakukan di bagian Kearsipan Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.

  8. [34]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Chaudhari, Mohit dan Atul Wankhede [2016] berjudul “Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem terkomputerisasi yang menyimpan informasi yang terkait dengan organisasi. Sistem ini menyediakan level-user untuk tujuan keamanan. Sistem ini berbasis aplikasi web yang databesnya disimpang menggunakan MySql.

  9. [35]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Takramah dan Atiwoto [2015] berjudul “Student Database System for Higher Education: A Case Study at School of Public Health, University of Ghana”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem yang dapat menerima proses dan menghasilkan laporan secara akurat dan setiap pengguna dapat mengakses sistem tersebut. Sistem ini juga diharap dapat menyediakan data dan informasi yang berguna, konsisten, dan tepat waktu. Sistem ini dikembangkan menggunakan PHP, HTML, CSS dan MySQL.

  10. [36]Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Novan Zulkarnain [2016] berjudul “Analysis And Database Design From Import And Export Reporting In Company In Indonesia”. Metode pengambilan data terdiri dari mempelajari dokumen, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Metode yang digunakan untuk mendesain sistem database adalah DB-SDLC (System Development Life Cycle Database), yaitu: desain konseptual, desain logis dan desain fisik. Hasil yang diperoleh adalah ERD (Entity Relationship Diagram) yang dapat digunakan dalam pengembangan pelaporan pabean sistem di perusahaan-perusahaan di seluruh indonesia.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Kantor Kecamatan Pakuhaji

Sejarah Singkat

Pakuhaji adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia dan berada di Pantai Utara (Pantura) yang berbatasan dengan Laut Jawa. Kecamatan Pakuhaji merupakan hasil dari pemekaran Kecamatan Sepatan yang berada di sebelah utara Kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah administratif 1.687 Ha dan ketinggian dari permukaan laut ± 3 m. Kecamatan Pakuhaji dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 44 Tahun 1992, dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Tangerang pada tanggal 28 September 1992.

Kecamatan Pakuhaji terdiri dari 13 Desa dan 1 Kelurahan,yaitu :

  1. Kelurahan Pakuhaji;

  2. Desa Pakualam;

  3. Desa Buaran Mangga;

  4. Desa Buaran Bambu;

  5. Desa Bonisari;

  6. Desa Rawa Boni;

  7. Desa Laksana;

  8. Desa Kohod;

  9. Desa Sukawali;

  10. Desa Kramat;

  11. Desa Surya Bahari;

  12. Desa Kiara Payung;

  13. Desa Gaga;

  14. Desa Kalibaru.

Kecamatan Pakuhaji mempunyai fungsi dan tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.Kecamatan Pakuhaji melaksanakan tugasnya di pimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Berikut adalah nama-nama Camat Pakuhaji :

1. M. SanusiTahun = 1984-1986
2. Isep JuarsaTahun = 1986-1989
3. Miftahul IlmiTahun = 1989-1992
4. Didin SyahrudinTahun = 1992-1995
5. Rahman SuhandarTahun = 1995-1997
6. Ade Zaenal MutaqinTahun = 1997-1999
7. H. AhadiTahun = 1999-2002
8. Drs. Yayat Sudrajat, MM, M.siTahun = 2002-2004
9. Drs. H. AntawiriaTahun = 2004-2006
10. Moch. Utuh, S.SosTahun = 2006-2008
11. H. Murhadi, SETahun = 2008-2010/td>
12. Drs. Adiat Nuryasin, M.siTahun = 2010-2011
13. H. Nurhalim, S.SosTahun =2011-2017
14. Ujat Sudrajat, S.Sos, MTTahun = 2017-Sekarang

Secara geografis Kecamatan Pakuhaji terletak pada posisi sebelah utara yang membentang dari utara selatan sepanjang 6 km, dan dari barat ke timur 17 Km. Pakuhaji masuk kewilayah administrasi Kabupaten Tangerang dengan perbatasan sebagai berikut :

a. Sebelah Utara: Laut Jawa
b. Sebelah Timur: Kecamatan Teluknaga
c. Sebelah Selatan: Kecamatan Sepatan
d. Sebelah Barat: Kecamatan Sukadiri

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kecamatan Pakuhaji

Keadaan tanah wilayah Kecamatan Pakuhaji berupa daerah dataran rendah, umunya membentuk dataran cukup luas dengan sebagian dialiri sungai induk Cisadane.Wilayah Kecamatan Pakuhaji rata-rata beriklim tropis dengan temperature 22o s.d 33oC. Kelembaban udara berkisar antara 45% s.d 75% dan dengan kecepatan angina rata-rata 1937 Cm.

Penduduk Kecamatan Pakuhaji sampai dengan akhir bulan September 2010 berjumlah 105.794 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 53.870 dan perempuan 51924.

Visi dan Misi

  1. Visi

    1. Terwujudnya sistem pelayanan publik yang CERIA (Cepat, Efektif & Efisien, Ramah, Ikhlas dan Akuntable), dalam rangka optimalisasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

  2. Misi

    1. Meningkatkan profesionalitas kinerja aparatur dalam penyelenggaraan pelayanan publik;

    2. Membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang berkualitas serta menjamin pelayanan publik, yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    3. Mewujudkan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang mempunyai Kewewenangan dan Tanggung Jawab sebagai berikut :

  1. Mengkoordinasikan kegiatan masyarakat;

  2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

  3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

  4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

  5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

  6. Membina penyelenggaraan pemerintahan Desa atau Kelurahan;

  7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya, yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa atau Kelurahan.

Fungsi Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang

  1. Perencanaan strategis di bidang perencanaan kegiatan Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang;

  2. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

  3. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

  4. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

  5. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

  6. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan Pemerintah Desa atau Kelurahan;

  7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang belum dapat dilaksanakan Pemerintah Desa atau Kelurahan;

  8. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, peralatan dan perlengkapan;

  9. Pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan masyarakat lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya;

  10. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan lain di lingkungan Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang.

Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Berikut adalah uraian tugas dan fungsi dari Gambar 3.2:

  1. Camat

    1. Membina, mengkoordinasikan, dan menyelenggarakan program dan kegiatan dibidang pemerintahan,ketentraman dan ketertiban,pembangunan masyarakat desa/kelurahan, perekonomian dan kesejahteraan rakyat;

    2. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

    3. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

    4. Mengkoordinasikan penerapan penegakan peraturan perundang-undangan;

    5. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayaan umum;

    6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Pemerintah di tingkat kecamatan;

    7. Membina penyelenggaraan pemerintah Desa/Kelurahan.

    8. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya;

    9. Membina dan melaksanakan kesekretariatan kecamatan;

    10. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

  2. Sekretariat Kecamatan

    1. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan teknis administrative, menyelenggarakan tugas umum pemerintahan sertamelaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati;

    2. Merencanakan kegiatan pelayanan teknis administrative untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan kecamatan, pembangunan dan kemasyarakatan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

    3. Merencanakan program kerja pemerintahan kecamatan;

    4. Membina, mengawasi dan mengendalikan perangkat kecamatan dan kelurahan dalam melaksanakan kebijakan pemerintah daerah;

    5. Membagi tugas kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;

    6. Memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara tertulis atau secara lisan agar bawahan mengerti dan memahammi pekerjaannya;

    7. Membuat konsep pedoman dan petunjuk teknis;

    8. Melaporkan pelaksanaan tugas pemerintahankecamatan kepada Camat secara lisan maupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan;

    9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang diberikan oleh Camat.

  3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan urusan Kepegawaian, Umum dan Perlengkapan.

    2. Merencanakan Program Kerja Sub Bagian Kepegawaian, Umum dan Perlengkapan meliputi koordinasi dan pelaksanaan tugas bidang Kepegawaian, Umum dan Perlengkapan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

    3. Merencanakan program kerja dan inventarisasi asset kecamatan dan kelurahan;

    4. Merencanakan program kerja penyelenggaraanpelayanan kebersihan, keindahan dan pertamanan;

    5. Merumuskan dan Melaksanakan inventarisasi permasalahan yang berhubungan kepegawaian, pembinaan aparatur serta peningkatan kualitas pegawai;

    6. Merumuskan dan melaksanakan pelayanan administrasi, inventaris kantor dan dokumentasi kegiatan kantor;

    7. Melaksanakan urusan keprotokolan, upacara-upacara, rapat-rapat dinas dan pelayanan hubungan masyarakat;

    8. Melaksanakan kegiatan-kegiatan penyusunan kebutuhan dan materiil bagi unit kerja kecamatan;

    9. Merumuskan dan mengkoordinasikan kegiatan kebersihan, ketertiban, kenyamanan ruangan dan halaman kantor, disiplin pegawai serta pengamanan dilingkungan badan;

    10. Melaksanakan penyusunan data kepegawaian, DP3 PNS, registrasi PNS dan DUK;

    11. Membagi tugas kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;

    12. Membagi tugas kepada bawahan mengerti dan memahammi pekerjaanya;

    13. Memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaanya;

    14. Mengevaluasi tugas sub bagian Kepegawaian, Umum dan perlengkapan berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

    15. Melaporkan pelaksanaan tugas sub bagian Kepegawaian, umum dan perlengkapannya kepada atasan secara lisan maupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan;

    16. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang diberikan oleh Camat.

  4. Sub Bagian Keuangan

    1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan bidang keuangan Sekretariat Kecamatan;

    2. Merencanakan program kerja Sub Bagian Keuangan Serkretariat Kecamatan meliputi koordinasi dan pembinaan bidang keuangan Sekretariat Kecamatan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan perundang undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

    3. Melakukan Verifikasi serta meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

    4. Menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM);

    5. Melakukan Verifikasi harian atas Penerimaan;

    6. Melakukan Verifikasi laporan Pertanggungjawaban(SPJ) Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran;

    7. Melaksanakan Akutansi Sekretariat Kecamatan;

    8. Menyiapkan Laporan Keuangan Sekretariat Kecamatan;

    9. Merencanakan program kerja pengelolaan biaya operasional rumah tangga sekretariat daerah dan rumah tangga kepala daerah;

    10. Merencanakan program kerja pengelolaan biaya operasional rumah tangga sekretariat daerah dan rumah tangga kepala daerah;

    11. Membagi tugas kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;

    12. Memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar bawahan mengerti dan memahammi pekerjaanya;

    13. Memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaanya;

    14. Membuat konsep pedoman dan petunjuk teknis;

    15. Mengevaluasi tugas pembinaan bidang keuangan Sekretariat Kecamatan berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

    16. Melaporkan pelaksanaan tugas pembinaan bidang keuangan Sekretariat Kecamatan kepada atasan secara lisan maupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan;

    17. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang diberikan oleh Camat.

  5. Seksi Pemerintahan

    1. Menyusun rencana program kerja dan kegiatan Seksi Pemerintahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

    2. Menyelenggarakan fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa;

    3. Menyelenggarakan lomba atau penilaian Desa/Kelurahan tingkat Kecamatan;

    4. Menyelenggarakan fasilitasi kerjasama antar Desa/Kelurahan dan penyelesaian perselisihan antar Desa/Kelurahan;

    5. Memfasilitasi penataan Desa/Kelurahan dan penyusunan peraturan Desa;

    6. Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan, inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang ada diwilayah kerjannya;

    7. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

    8. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum melaksanakan;

    9. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Pemerintahan;

    10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang diberikan oleh Camat. Seksi Ketentraman dan Ketertiban. Seksi Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkanbahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban.

  6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

    1. Melakukan usaha pengendalian aparat operasional, penentraman, penertiban, pengamanan dan pengawalan, pelaksanaan operasional pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

    2. Melakukan penyusunan program, pedoman dan petunjuk tekhnis penentraman dan penertiban terhadap pengaduan masyarakat dan melakukan upaya penyelesaian sengketa;

    3. Melakukan penyusunan program, pedoman, petunjuk tekhnis penetraman terhadap pengaduan masyarakat dan melakukan upaya penyelesaian sengketa;

    4. Melakukan penyusunan program, pedoman, petunjuk tekhnis penetraman dan penertiban serta melakukan kerjasama dan koordinasi antar aparat ketertiban;

    5. Melakukan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka penerapan peraturan perundang-undangan;

    6. Menyelenggarakan pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama;

    7. Menyelenggarakan pembinaan ketentraman dan ketertiban, ideology dan kesatuan bangsa, serta kemasyarakatan;

    8. Melakukan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau TNI mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan, ketentraman dan ketertiban umum diwilayah kecamatan;

    9. Melakukan penyusunan program, pedoman, petunjuk teknis pengadministrasian, inventarisasi, dokumentasi, perizinan tempat usaha berdasarkan Undang-Undang Gangguan (GGU);

    10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang diberikan oleh Camat.

  7. Seksi Ekonomi dan Pembangunan

    1. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan urusan pembangunan desa/kelurahan dikecamatan;

    2. Mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan desa/kelurahan dikecamatan;

    3. Merencanakan program kerja pembinaan perekonomian, produksi dan distribusi ditingkat kecamatan;

    4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerja kecamatan;

    5. Melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    6. Melakukan tugas-tugas lain dibidang pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    7. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan/atau instansi vertical yang tugas dan fungsinya dibidang pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

    8. Melakukan koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

    9. Membagi tugas kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;

    10. Memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaanya;

    11. Melaporkan pelaksanaan tugas urusan Pembangunan Masyarakat Desa dan Kelurahan kepada Camat berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan;

    12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  8. Seksi Pelayanan Umum

    1. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan urusan Pelayanan umum;

    2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi pelayanan surat-surat keterangan, surat hutang pada bank, pendaftaran pembuatan KTP dan surat keterangan yang dibutuhkan oleh masyarakat;

    3. Penyelenggaraan pembinaan sarana dan prasarana pelayanan umum dan perizinan;

    4. Menginventarisir jenis pelayanan yang ada dan dibutuhkan oleh masyarakat untuk dijadikan acuan dalam rangka pelaksanaan pelayanan umum;

    5. Menginventarisir segala permasalahan yang berhubungan dengan pelayanan umum dan menyusun rencana kebijakan pemecahannya;

    6. Menyusun time schedule dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat dengan mencantumkan persyaratan yang dibutuhkan, waktu yang diperlukan untuk menyelesaian dan biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan transportasi yang lebih baik;

    7. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan pelayanan umum sesuai dengan ketentuan petunjuk dan kebijaksanaan pimpinan.

  9. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

    1. Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kecamatan;

    2. Pelaksanaan uapaya-upaya peningkatan partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di Kelurahan dan Kecamatan;

    3. Pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja kecamatan;

    4. Penyusunan profil kecamatan;

    5. Pengevaluasian terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta;

    6. Fasilitasi pengembangan lembaga kemasyarakatan;

    7. Fasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat kelurahan;

    8. Pengkoordinasian pembinaan dan pengembangan ketenagakerjaan;

    9. Pengkoordinasian pembinaan dan pengembangan serta pemantauan kegiatan perindustrian, perdagangan, kepariwisataan, perkoperasian, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan golongan ekonomi lemah;

    10. Pengkoordinasian dan pengawasan penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerjanya;

    11. Fasilitasi pembangunan partisipatif;

    12. Pelaksanaan pembinaan lingkungan hidup;

    13. Pengkoordinasian pengembangan perekonomian kelurahan di wilayah kerjanya;

    14. Pengkoordinasian upaya peningkatan partisipasi dan swadaya masyarakat dalam bidang pembangunan, peningkatan kualitas lingkungan dan permukiman;

    15. Pelaksanaan perlombaan Kelurahan di tingkat Kecamatan;

    16. Pengkoordinasian kegiatan satuan tugas jabatan fungsional;

    17. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

    18. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Camat sesuai tugas dan fungsinya.

Analisa Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini menggunakan teknik UML dengan bantuan program Visual Paradigm untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 di atas, terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup keseluruhan kegiatan pengelolaan arsip.

  2. 4 aktor yang melakukan kegiatan yaitu: bag.umum, camat, kasubbag.umum, dan sekcam.

  3. 7 use case yang bisa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut yaitu: menerima berkas yang akan diarsipkan, memberikan no. regis, memberikan kode klasifikasi arsip, mencatat di buku kendali, menyimpan arsip, membuat laporan, dan menerima laporan.

Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 di atas, terdapat:

  1. 1 initial node, objek yang diawali

  2. 8 action,yaitu: menerima berkas, memberikan no regis dan kode klasifikasi, catat di buku kendali, simpan arsip, membuat laporan arsip, menerima laporan(kasubbag.umum), menerima laporan(sekcam), dan menerima laporan (camat) .

  3. 1 decision sebagai jembatan ya atau tidak mengambil keputusan.

  4. 1 final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 di atas, terdapat:

  1. 4 aktor yang melakukan kegiatan yaitu: bag.umum, camat, kasubbag.umum, dan sekcam.

  2. 8 message, yaitu: menerima berkas yang akan diarsipkan, memberikan no regis, kode klasifikasi, catat di buku kendali, simpan arsip, membuat laporan arsip, laporan di acc, menerima menerima laporan(sekcam), dan menerima laporan (camat).

  3. 3 lifeline, yaitu: arsip, laporan dan buku kendali.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa Sistem

Berikut adalah hasil analisa sistem dengan menggunakan metode PIECES:

  1. Performance (Kinerja), merupakan analisis terhadap kinerja sistem dalam menerjakan jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu dan respon waktu penyelesaiannya.

  2. Tabel 3.1 Performance

  3. Information (Informasi), menganalisis informasi yang dihasilkan oleh sistem yang ada saat ini apakah sudah dapat menyediakan informasi yang bermanfaat.

  4. Tabel 3.2 Information

  5. Economy (Ekonomi), mengalasis seberapa ekonomis biaya yang dibutuhkan dalam menggunakan sistem yang berjalan saat ini.

  6. Tabel 3.3 Economy

  7. Control (Pengendalian), menganalisis bagaimana pengendalian pada sistem yang berjalan saat ini.

  8. Tabel 3.4 Control

  9. Effisiency (Efisiensi), menganalisa sebagaimana efisienkah sistem yang ada dalam menggunakan sumber daya yang ada dengan sebaik dan sehemat mungkin.

  10. Tabel 3.5 Effisiency

  11. Service (Pelayanan), menganalisa bagaimana pelayanan pada sistem yang ada.

  12. Tabel 3.6 Service

Analisa Masukan, Proses, Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Nama Masukan: Simpan arsip
    Fungsi: Untuk penyimpanan arsip
    Sumber: Staff
    Media: Kertas
    Frekuensi: Setiap arsip datang
    Keterangan: Berisi berkas arsip yang akan dicatat di buku kendali dan disimpan ke dalam rak arsip
  3. Analisa Proses

  4. Nama Modul: Pengelolaan arsip
    Masukan: Arsip
    Keluaran: Laporan arsip
    Ringkasan Proses: Arsip yang diberikan akan dicatat di buku

    kendali dan disimpan ke dalam rak arsip lalu

    dibuat laporan setiap bulannya
  5. Analisa Keluaran

  6. Nama Keluaran: Laporan arsip
    Fungsi: Mencetak laporan
    Media: Kertas
    Frekuensi: Setiap bulan
    Deskripsi: Berisi laporan arsip yang masuk setiap

    bulannya yang akan dilaporkan ke Kasubbag.

    Umum, Sekcam dan Camat

Konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi Perangkat Keras / Hardware sebagai berikut:

  2. a.Processor: Intel Celeron Dual Core-J3060
    b.Monitor: 19.45”
    c.Mouse: Optik
    d.Harddisk: 500 GB HDD
    e.Keyboard: Standart
    f.Printer: HP LaserJet Pro P1106
    g.RAM: 4 GB
  3. Spesifikasi Perangkat Lunak / Software sebagai berikut:

    1. Windows 8

    2. Microsoft Office Word 2010

    3. Microsoft Office Excel 2010

    4. Visual paradigm CE

  4. Hak Akses / Brainware sebagai berikut:

    1. Admin

    2. Camat/Sekcam

    3. Staff

    4. Kasubbag

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh peneliti pada sistem yang berjalan saat ini, berikut adalah masalah yang terdapat pada sistem ini:

  1. Sistem yang berjalan sudah menggunakan komputer namun kurang maksimal yaitu hanya pada proses pembuatan laporan saja masih dengan menggunakan Ms. Word dan tidak disimpan ke dalam database.

  2. Pada penyimpanan arsip masih dilakukan manual dengan dicatat ke dalam buku kendali arsip dan disimpan ke dalam box kardus dan ditaruh di rak arsip sehingga sering terjadi kesalahan pada penempatan arsip dan kehilangan arsip.

  3. Proses pencarian arsip yang masih dilakukan manual dengan cara melihat kode arsip memerlukan waktu yang cukup lama sehingga sering terjadi keterlambatan dalam penyajian informasi dan proses pengambilan keputusan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi, peneliti mengusulkan alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu:

  1. Membuat sebuah sistem pengelolaan arsip yang dapat membantu kinerja para staff dalam melakukan pekerjaannya.

  2. Menyimpan semua arsip ke dalam database sehingga meminimalisir hilangnya arsip.

  3. Membuat laporan yang otomatis setiap bulannya dari setiap arsip yang diinput.

User Requirement

Kebutuhan user rancangan sistem yang diinginkan oleh stakeholder dan kemudian diseleksi oleh peneliti. Elisitasi didapat dari metode wawancara dengan stakeholder dan melalui tiga tahapan, yaitu:

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M = Mandatory (penting)

D = Desirable (tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan)

I = Inessential (bukan bagian sistem yang dibahas)

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T = Technical

O = Operational

E = Economic

L = Low (mudah dikerjakan)

M = Middle (mampu dikerjakan)

H = High(sulit dikerjakan)

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi


BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, selanjutnya peneliti merancang usulan sistem yang akan dibangun. Prosedur yang diusulkan yaitu membuat sebuah sistem pengelolaan arsip berbasis web. Sistem usulan ini dirancang menggunakan program Visual Paradigm CE untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Prosedur sistem usulan penilaian raport siswa yaitu sebagai berikut:

  1. Admin

    1. Melakukan login

    2. Menampilkan halaman utama

    3. Melakukan penambahan arsip

    4. Melakukan pengubahan arsip

    5. Melakukan penghapusan arsip

    6. Mencari arsip

    7. Melihat arsip

    8. Melihat laporan

    9. Mencetak laporan

    10. Melakukan logout

  2. Kasubbag

    1. Melakukan login

    2. Menampilkan halaman utama

    3. Melakukan penambahan user

    4. Melakukan penghapusan user

    5. Melakukan pencarian arsip

    6. Melihat arsip

    7. Melihat laporan

    8. Melakukan logout

  3. Camat/Sekcam

    1. Melakukan login

    2. Menampilkan halaman utama

    3. Melakukan pencarian arsip

    4. Melihat arsip

    5. Melihat laporan

    6. Melakukan logout

  4. Staff

    1. Melakukan login

    2. Menampilkan halaman utama

    3. Melakukan pencarian arsip

    4. Melihat arsip

    5. Melakukan logout

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

Berdasarkan gambar 4.1, use case diagram terdiri atas:

  1. Nama Use Case : Login
    Aktor : Admin, kasubbag, camat/sekcam, dan staff
    Skenario : Aktor harus melakukan login dengan mengisi user id dan pass id yang telah terdaftar

  2. Nama Use Case : Halaman utama
    Aktor : Admin, kasubbag, camat/sekcam dan staff
    Skenario : Setelah login sistem akan menampilkan halaman utama

  3. Nama Use Case : Data user
    Aktor : Kasubbag
    Skenario : Kasubbag dapat menambah data user yang dapat menggunakan sistem ini

  4. Nama Use Case : Data arsip
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data arsip

  5. Nama Use Case : Cari arsip
    Aktor : Admin, kasubbag, camat/sekcam, dan staff
    Skenario : Semua aktor dapat mecari dan melihat arsip, tapi khusus admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus data arsip

  6. Nama Use Case : Laporan
    Aktor : Admin, camat/sekcam
    Skenario : Admin, camat, dan sekcam dapat melihat laporan dan melakukan pencetakan laporan

  7. Nama Use Case : Logout
    Aktor : Admin, kasubbag, camat, sekcam, dan staff
    Skenario : Semua aktor dapat melakukan logout untuk keluar dari sistem

Activity diagram Sistem yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.2, activity diagram terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai awal objek.

  2. Kemudian admin melakukan login dengan memasukan user id dan pass id, setelah berhasil login admin akan berada di halaman utama yang menampilkan menu menu seperti data arsip, data disposisi, cari arsip, laporan, dan logout.

  3. Terdapat 12 activity yang dapat dilakukan oleh admin dan 1 decision node.

  4. Satu final node, objek yang diakhiri.


Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Camat/Sekcam

Berdasarkan gambar 4.3, activity diagram terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai awal objek.

  2. Kemudian camat/sekcam melakukan login dengan memasukan user id dan pass id, setelah berhasil login admin akan berada di halaman utama yang menampilkan menu menu seperti cari arsip, laporan, dan logout.

  3. Terdapat 8 activity yang dapat dilakukan oleh camat dan 1 decision node.

  4. Satu final node, objek yang diakhiri.


Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan kasubbagumum

Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai awal objek.

  2. Kemudian kasubbagumum melakukan login dengan memasukan user id dan pass id, setelah berhasil login admin akan berada di halaman utama yang menampilkan menu menu seperti data user, cari arsip, laporan, dan logout.

  3. Terdapat 12 activity yang dapat dilakukan oleh kasubbagumum dan 1 decision node.

  4. Satu final node, objek yang diakhiri.


Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan staff

Berdasarkan gambar 4.5, activity diagram terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai awal objek.

  2. Kemudian staff melakukan login dengan memasukan user id dan pass id, setelah berhasil login admin akan berada di halaman utama yang menampilkan menu cari arsip dan logout.

  3. Terdapat 5 activity yang dapat dilakukan oleh staff dan 1 decision node.

  4. Satu final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini. Berikut adalah sequence diagram yang terdapat pada sistem usulan ini:

Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.6, sequence diagram admin terdapat:

  1. Satu aktor yang harus mengisi user id dan pass id untuk bisa login.

  2. Jika berhasil, aktor akan masuk ke halaman utama, jika gagal aktor akan kembali ke halaman login.

  3. Terdapat 2 boundary, 2 control class,dan 2 entity class pada sistem usulan ini.

  4. Pada control class data arsip admin dapat melakukan tambah, ubah, dan hapus.

  5. Pada entity class cari arsip admin dapat melakukan pencarian arsip dan melihat arsip.

  6. Pada entity class laporan aktor admin bisa melihat hasil laporan dan mencetaknya.

  7. Kemudian jika selesai aktor akan melakukan logout.


Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan Camat/sekcam

Berdasarkan gambar 4.7, sequence diagram camat/sekcam terdapat:

  1. Satu aktor yang harus mengisi user id dan pass id untuk bisa login.

  2. Jika berhasil, aktor akan masuk ke halaman utama, jika gagal aktor akan kembali ke halaman login.

  3. Terdapat 2 boundary, 1 control class,dan 2 entity class pada sistem usulan ini.

  4. Pada entity class cari arsip aktor dapat melakukan pencarian arsip dan melihat arsip.

  5. Pada entity class laporan aktor bisa melihat hasil laporan dan mencetaknya.

  6. Kemudian jika selesai aktor akan melakukan logout.


Gambar 4.8 Sequence Diagram Usulan Kasubbagumum

Berdasarkan gambar 4.8, sequence diagram kasubbagumum terdapat:

  1. Satu aktor yang harus mengisi user id dan pass id untuk bisa login.

  2. Jika berhasil, aktor akan masuk ke halaman utama, jika gagal aktor akan kembali ke halaman login.

  3. Terdapat 2 boundary, 2 control class,dan 2 entity class pada sistem usulan ini.

  4. Pada control class cari data user dapat melakukan tambah, ubah dan hapus data user.

  5. Pada entity class cari arsip aktor dapat melakukan pencarian arsip dan melihat arsip.

  6. Pada entity class laporan aktor bisa melihat hasil laporan dan mencetaknya.

  7. Kemudian jika selesai aktor akan melakukan logout.


Gambar 4.9 Sequence Diagram Usulan Staff

Berdasarkan gambar 4.9, sequence diagram staff terdapat:

  1. Satu aktor yang harus mengisi user id dan pass id untuk bisa login.

  2. Jika berhasil, aktor akan masuk ke halaman utama, jika gagal aktor akan kembali ke halaman login.

  3. Terdapat 2 boundary, 1 controll class dan 1 entity class pada sistem usulan ini.

  4. Pada entity class cari arsip aktor dapat melakukan pencarian arsip dan melihat arsip.

  5. Kemudian jika selesai aktor akan melakukan logout.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data pada sistem usulan pengelolaan arsip pada Kantor Kecamatan Pakuhaji ini digambarkan dengan menggunakan class diagram. Selain itu, rancangan basis data juga berisi spesifikasi basis data yang dibuat.

Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berikut adalah class diagram sistem usulan:

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan

Spesifikasi Basis Data

Berikut merupakan rancangan basis data pada sistem usulan pengelolaan arsip Kecamatan Pakuhaji.

Tabel 4.1 arsip

Keterangan:
Nama Tabel: arsip
Media: hardisk
Fungsi: untuk menyimpan data arsip
Primary Key: id
Panjang Record: 339
Struktur : id, kode, nosurat, tglmsk, tglslsai, asal, perihal, intruksi, keterangan, file

Tabel 4.2 bagian

Keterangan:
Nama Tabel: bagian
Media: hardisk
Fungsi: untuk menyimpan data bagian
Primary Key: Id_bag
Panjang Record: 31
Struktur : Id_bag, Bagian

Tabel 4.3 kodearsip

Keterangan:
Nama Tabel: kodearsip
Media: hardisk
Fungsi: untuk menyimpan kode arsip
Primary Key: kode
Panjang Record: 36
Struktur : kode, keterangan

Tabel 4.5 user

Keterangan:
Nama Tabel: user
Media: hardisk
Fungsi: untuk menyimpan data user
Primary Key: Id
Panjang Record: 102
Struktur : Id, nama, bagian, userid, passid, lvl

Rancangan Prototype Sistem Usulan

  1. Rancangan Prototype Halaman Login

    Gambar 4.11 Rancangan Prototype Halaman Login

  2. Rancangan Prototype Halaman Utama Admin

    Gambar 4.12 Rancangan Prototype Halaman Utama Admin

  3. Rancangan Prototype Halaman Utama Camat/Sekcam

    Gambar 4.13 Rancangan Prototype Halaman Utama Camat/Sekcam

  4. Rancangan Prototype Halaman Utama Kasubbag Umum

    Gambar 4.14 Rancangan Prototype Utama Kasubbag Umum

  5. Rancangan Prototype Halaman Utama Staff

    Gambar 4.15 Rancangan Prototype Halaman Utama Staff

  6. Rancangan Prototype Halaman Data Arsip

    Gambar 4.16 Rancangan Prototype Halaman Data Arsip

  7. Rancangan Prototype Halaman Data User

    Gambar 4.17 Rancangan Prototype Halaman Data User

  8. Rancangan Prototype Halaman Cari Arsip


    Gambar 4.18 Rancangan Prototype Halaman Cari Arsip

  9. Rancangan Prototype Halaman Laporan

    Gambar 4.19 Rancangan Prototype Halaman Laporan

  10. Rancangan Prototype Halaman Tambah Arsip

    Gambar 4.20 Rancangan Prototype Halaman Tambah Arsip

  11. Rancangan Prototype Halaman Tambah User

    Gambar 4.21 Rancangan Prototype Halaman Tambah User

  12. Rancangan Prototype Halaman Lihat Arsip

    Gambar 4.22 Rancangan Prototype Halaman Lihat Arsip

Rancangan Sistem Usulan

  1. Rancangan Halaman Login

    Gambar 4.23 Rancangan Halaman Login

  2. Rancangan Halaman Utama

    Gambar 4.24 Rancangan Halaman Utama Admin

    Gambar 4.25 Rancangan Halaman Utama Camat/Sekcam

    Gambar 4.26 Rancangan Halaman Utama Kasubbagumum

    Gambar 4.27 Rancangan Halaman Utama Staff

  3. Rancangan Halaman Data Arsip

    Gambar 4.28 Rancangan Halaman Data Arsip

    Gambar 4.29 Rancangan Halaman Tambah Arsip

    Gambar 4.30 Rancangan Halaman Ubah Arsip

  4. Rancangan Halaman Data User

    Gambar 4.31 Rancangan Halaman Data User

    Gambar 4.32 Rancangan Halaman Tambah Data User

    Gambar 4.33 Rancangan Halaman Ubah Data User

  5. Rancangan Halaman Cari Arsip

    Gambar 4.34 Rancangan Halaman Cari Arsip Admin

    Gambar 4.35 Rancangan Halaman Cari Arsip Camat/Sekcam/Kasubbag Umum/Staff

  6. Rancangan Halaman Lihat Arsip

    Gambar 4.36 Rancangan Halaman Lihat Arsip

  7. Rancangan Halaman Laporan

    Gambar 4.37 Rancangan Halaman Laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

1.Processor: AMD A8-7600
2.Monitor: LG 16EN33 16”
3.Mouse: Optik USB
4.Harddisk: 250 GB
5.Keyboard: Ps2 Compatible
6.Printer: HP LaserJet Pro P1106
7.RAM: 2 GB

Perangkat Lunak

  1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate

  2. Browser : Mozilla Firefox, Google Chrome

  3. Xampp

Hak Akses

  1. Admin

  2. Kasubbag Umum

  3. Camat/Sekcam

  4. Staff

Testing

Pengujian yang dilakukan pada program ini menggunakan metode Black Box Testing dan WAPT. Pertama, pengujian Black Box dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program dan selanjutnya dilakukan penelusuran untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian dengan WAPT atau Web Application Performance Testing dilakukan dengan melakukan perekaman setiap mengakses sistem yang diuji. Lalu WAPT mensimulasikan pengguna virtual yang akan mengulang URL yang tercatat atau URL yang ditentukan dan memungkinkan pengguna untuk menentukan jumlah waktu atau iterasi yang harus diulang pengguna virtual untuk mengulang URL yang tercatat.

  1. Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box pada Login

      Tabel 4.6 Pengujian Black Box pada Login

    2. Pengujian Black Box pada Tambah Arsip

      Tabel 4.7 Pengujian Black Box pada Tambah Arsip

    3. Pengujian Black Box pada Tambah User

      Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada Tambah User

  2. Pengujian WAPT

    1. Skenario Login

      Pengujian dengan metode ramp-up dilakukan selama 1 menit. Setiap 10 detik akan menambah user virtual hingga 5 user. Berikut ini adalah kesimpulan dari tes yang dilakukan.

      Gambar 4.38 Pengujian WAPT Login

    2. Skenario Tambah Arsip

      Pengujian dengan metode constant dilakukan selama 1 menit. Pengujian ini dilakukan pada saat proses menambahkan arsip hingga arsip tersimpan. Berikut ini adalah kesimpulan dari tes yang dilakukan.

      Gambar 4.39 Pengujian WAPT Tambah Arsip

    3. Skenario Tambah User

      Pengujian dengan metode constant dilakukan selama 1 menit. Pengujian ini dilakukan pada saat proses menambahkan user hingga user tersimpan dan dapat digunakan saat login. Berikut ini adalah kesimpulan dari tes yang dilakukan.

      Gambar 4.40 Pengujian WAPT Tambah User

Rancangan Waktu

Jadwal Kegiatan

Untuk mempermudah menyelesaikan penelitian ini, maka dibuat lah jadwal kegiatan oleh penulisyaitu seperti pengumpulan data, analisis sistem, perancangan sistem usulan, pembuatan program, testing program, evaluasi program, perbaikan program, implementasi program dan terakhir yaitu dokumentasi.

Tabel 4.9 Jadwal Kegiatan

Estimasi biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan.

Tabel 4.10 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasi penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Sistem pengelolaan arsip pada Kantor Kecamatan Pakuhaji belum sepenuhnya terkomputerisasi, banyak memakan waktu dan dalam pembuatan laporan belum secara otomatis saat penyimpanan berkas data arsip.

  2. Penggunaan sistem yang diusulkan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan meringankan kerja pegawai.

  3. Sistem analisa yang berjalan menggunakan metode PIECES, dan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modeling Language(UML), bahasa pemrograman PHP, dengan database MySQL. Pengujian sistem menggunakan metode blackbox testing dan dengan software WAPT.

Saran

Untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi dalam proses pengelolaan arsip, maka saran peneliti sebagai berikut:

  1. Penerapan sistem yang baru, diharapkan dapat didukung dengan perangkat yang memadai sehingga dapat sistem yang baru ini dapat digunakan sebagaimana fungsinya.

  2. Pengembangan sistem sampai dengan laporan arsip dapat secara otomatis langsung terkirim setiap bulan ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Reni Yulianti. 2013. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Realisasi Anggaran Pada Kantor Kecamatan Rancasari Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Sql Server 2000 Berbasis Client Server. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Puput Puspito Rini Dkk.2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan. Tangerang: STMIK Global. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No 1.
  3. 3,0 3,1 3,2 Boyke Fitriadi. 2014. Tinjauan Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Transaksi Pembelian Bahan Baku Pada Pt. Bumi Bersama. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
  4. Romney, Marshall B Dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
  5. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  6. Rahman, Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 7,2 Rizal, Irhas Chaerur Dkk. 2013. Analisis Sistem Informasi Akademik Online Di Universitas Diponegoro Semarang. Palembang : Universitas Bina Darma.
  8. Setiawan, Eko Budi. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Kuliah Praktek Di Perguruan Tinggi. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara Ultima Infosys Vol Vii No. 1.
  9. Dra. Sri Ati, M.Si., dkk. 2014. Pengantar Konsep Informasi, Data, Dan Pengetahuan. Jakarta: Universitas Terbuka.
  10. 10,0 10,1 10,2 Aristania, Nur dan Indah Uly Wardati. 2017. Pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Barang Dan Data Proyek Gypsum Pada Utomo Gypsum. Journal Speed Vol 9 No 1.
  11. Darmawan, Deni Dan Fauzi, Nur Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
  12. Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis Dan Desain Sitem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  13. Andi Prastomo. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Jakarta: Univ. Budi Luhur. Faktor Exacta Vol 7 No 2.
  14. Hasibuan Malayu S. P., 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke-17. Jakarta: Bumi Aksara.
  15. 15,0 15,1 Usman. Bahtiar. 2013. “Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Bank-Bank di Indonesia”. Media Riset & Manajemen, Vol.3, No.1, pp.59-74.
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Apriyanto. 2017. Pengelolaan Arsip Hasil Eksplorasi Minyak Dan Gas. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
  17. Anbarrini, Ririn An Ririn dkk. 2016. Pengelolaan Arsip Pada Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Edulibinfo Vol 3 No 1.
  18. Priansa, D. J. dan Garnida, A. (2013). Manajemen perkantoran (efektif, efisien & profesional). Bandung: Alfabeta.
  19. 19,0 19,1 Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis Danperancangan Unified Modeling Language Generated Vb.6. Jakarta : Graha Ilmu
  20. Shalahuddin, M Dan Rosa A.S. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
  21. Anggi, Sabrina. 2016. Aplikasi Pengolahan Data Inventaris It (Information Technology) Pada Pt Kereta Api Indonesia Palembang. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  22. Ardo Saputra. 2014. Aplikasi Penjualan Dan Permintaan Produk Semen Untuk Permintaan Distributor Pada Pt. Semen Baturaja (Persero)Tbk Lampung. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  23. 23,0 23,1 23,2 Novrizal. 2013. Perancangan Website Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
  24. 24,0 24,1 Rifta, Mutiara. 2015. Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Berteknologi Android Pada Sma Negeri 6 Palembang. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  25. 25,0 25,1 25,2 Fadillah Samali, Yunni. 2014. Aplikasi Pendaftaran Pasien Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Merdeka Palembang Berbasis Web. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  26. Fazrin, Fitri Febryani. 2016. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit. Bandung: Univ Pasundan.
  27. Wibirama, Sunu. 2013. "Bagaimana Membuat Studi Pustaka Yang Baik". Diakses Pada Link Http://Wibirama.Staff.Ugm.Ac.Id/2013/04/30/Sunu-Wibirama-Bagaimana-Membuat-Studi-Pustaka-Yang-Baik/ (13 Maret 2018)
  28. Bibit Dan Sukadi. 2015. Sistem Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Terkomputerisasi Pada Unit Pelaksana Teknis (Upt) Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 1 Tegalombo. Indonesian Journal On Networking And Security Vol 4 No 2.
  29. Khoirul, Muhammad dkk. 2013. Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser. Surakarta: Universitas Surakarta. Vol 1 No 1.
  30. Garry Rendra Ivan Pontoh, Arie S.M. Lumenta, St., Mt. 2016. Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasis Web Pada Pt. Abdi Pratama Perkasa.Manado: Journal Teknik Elektro Dan Komputer Vol. 5 No.4,
  31. Sukron Amin, Kondar Siahaan. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ( Stit ) Kabupaten Tebo.Surabaya Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 1 No. 1.
  32. Onny Rafizan, Vidyantina Heppy Anandhita. 2017. Design Of Information System For Research Data Management. Jakarta . Jurnal Penelitian Pos Dan Informatika Vol 7 No 2
  33. Eka Kurnia, Berlian dkk.. 2017. Descriptive Analysis Of Digitizing Activities And Archive Services At Universitas Gadjah Mada Archives Institute. Journal The Facets Of Knowledge, Towards Synergy Of Multidisciplinary Studies.
  34. Chaudhari, Mohit And Atul Wankhede. 2016. Inventory Management System Using Struts Framework Architecture. International Journal Of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol 3 No 6.
  35. Takramah, Wisdom Kwami Dan Wisdom Kwasi Atiwoto. 2015. Student Database System For Higher Education: A Case Study At School Of Public Health, University Of Ghana. Ghana: American Journal Of Software Engineering And Applications Vol 4 No 2.
  36. Zulkarnain, Novan. 2016. Analysis And Database Design From Import And Export Reporting In Company In Indonesia. Universitas BINUS. Jurnal Comtech Vol 7 No 1 .


DAFTAR LAMPIRAN

  1. Form Validasi Skripsi

  2. Lampiran Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

  3. Daftar Nilai

  4. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

  5. Surat Keterangan Implementasi

  6. Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career, Dan Sidang

  7. Form Seminar Proposal Skripsi

  8. Form Pertemuan Dengan Stakeholder

  9. Form Final Presentasi

  10. Kartu Bimbingan Skripsi

  11. Sertikfikat TOEFL

  12. Sertifikat Prospek

  13. Sertifikat Seminar IT Nasional

  14. Sertifikat Seminar IT Internasional

  15. Curriculum Vitae (CV)

  16. Surat Konfirmasi Penelitian

  17. CD

Contributors

Bayu Kurniawan